Download - Perlawanan di Daerah
Perlawanan di Daerah
Disusun oleh :
1. Afifah Yasmine D (02) 6. Kusnul Latifah (14)
2. Bulan Sekar Kinasih (07) 7. Riana Dewi Nata Sari (28)
3. Ersa Evita A’syiah (08) 8. Rori Indra Afandi (30)
4. Fahriza Wahidatul A (09) 9. Vicho Arhinza (31)
5. Fitri Rahmawati (10) 10. Muadz Ilyasa (32)
XI MIA 8
SMA NEGERI 1 KARANGANYAR
TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016
Kata Pengantar
Puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat, hidayah, dan inayahnya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar. Semoga makalah
ini bermanfaat bagi pembacanya.
Tujuan penulis dalam pembuatan makalah ini adalah memenuhi tugas mata
pelajaran Sejarah wajib dan memberikan informasi – informasi tentang Perlawanan
di berbagai daerah di Indonesia.
Makalah ini secara umum berisi tentang Perlawanan di berbagai daerah di
Indonesia yang penting diketahui oleh pelajar khususnya dan masyarakat pada
umumnya.
Dengan selesainya makalah ini tak lupa penulis ucapkan terima kasih
kepada setiap pihak yang telah membantu yang tidak dapat penulis sebutkan satu
per satu.
Penulis menyadari makalah ini jauh dari sempurna, banyak kekurangan dan
kesalahan untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
makalah ini sangat penulis harapkan. Semoga makalah ini bermanfaat dan terima
kasih.
Karanganyar,……………………..
Penulis
Halaman Pengesahan
Makalah yang berjudul “Perlawanan di Daerah ” telah disahkan dan
disetujui pada :
Hari : ……
Tanggal : ……
Disetujui oleh :
Daftar Isi
Kata Pengantar ........................................................................................ii
Halaman Pengesahan…………………………………………………...iii
Daftar Isi ........................................................................................... ….iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................5
B. Tujuan Penulisan .................................................................6
C. Rumusan Masalah…………………………………………..6
D. Metode Penulisan .................................................................6
BAB II PEMBAHASAN
A. Perlawanan Goa ...................................................................7
B. Perlawanan Riau..................................................................12
C. Orang – orang Cina berontak ..............................................15
D. Perlawanan Pangeran Mangkubumi dan Mas Said .............18
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................24
B. Saran ...................................................................................24
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
VOC yang semula berbentuk sebagai kongsi atau perserikatan
dagang yang tujuannya hanya ingin menghindari persaingan yang tidak
sehat antara sesama kongsi pedagang Belanda yang telah ada dan
memperkuat kedudukan Belanda dalam menghadapi persaingan dengan
para pedagang negara lain, namun menjelma menjadi seperti pemerintah
penjajah. Hal ini dibuktikan dengan adanya perlawanan rakyat terhadap
dominasi VOC. Seperti perlawanan rakyat Riau misalnya, perlawanan ini
disebabkan karena VOC ingin menguasai Malaka. Selain itu VOC juga
melakukan pemaksaan monopoli dan tindakan sewenang – wenang,
sehingga beberapa kerajaan mulai melancarkan perlawanan terhadap VOC.
Perlawanan rakyat Indonesia dilatarbelaakangi dengan adanya
tindakan monopoli perdagangan yang memaksa, keserakahan dan campur
tangan pemerintahan kongsi dagang (VOC) dalam pemerintahan bangsa
Indonesia yang menggunakan devide er impera (system pemecah belah di
antara rakyat Indonesia), hingga penguasaan wilayah di nusantara yang
dilakukan VOC.
Perlawanan rakyat sudah dilakukan terhadap VOC, namun
umumnya dapat dikalahkan oleh kekuatan musuh yang sering berlaku licik
dan mereka didukung dengan persenjataan yang lengkap dan lebih modern.
Akibatnya dominasi pemerintahan kongsi dagang dan kekalahan
perlawanan rakyat berdampak sebagian besar Kepulauan Indonesia dikuasai
oleh kekuasaan asing terutama VOC.
B. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini antara lain memenuhi tugas mata
pelajaran Sejarah wajib dan memberikan wawasan ataupun informasi
mengenai Perlawanan di Daerah di Indonesia.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas penulis dapat merumuskan masalah yaitu :
Bagaimana proses perlawanan di daerah di Indonesia ?
D. Metode Penulisan
Dalam menulis laporan ini digunakan metode studi pustaka dan
mencari berbagai refrensi melalui media elektronik, yaitu internet.
Selanjutnya ditulis kembali dalam laporan ini.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perlawanan Goa
a. Latar Belakang Perlawanan
Kerajaan Gowa merupakan salah satu kerajaan yang ada di
nusantara. Pusat pemerintahan kerajaan ini berada di Somba Opu yang
sekaligus menjadi pelabuhan Kerajaan Goa. Somba Opu senantiasa
terbuak untuk siapa saja. Terbuka dalam arti tidak anarki, orang Goa
mengizinkan siapa saja untuk membangun loji oleh siapa saja. Namun
mereka menginginkan hidup merdeka dan bersahabat kepada siapa saja
tanpa hak istimewa, mereka tidak menginginkan adanya monopoli
perdagangan di wilayah mereka. Masyarakat Goa senantiasa berpegang
pada prinsip hidup sesuai dengan kata – kata “Tanahku terbuka bagi
semua bangsa”, “Tuhan menciptakan tanah dan laut; tanah dibagikannya
untuk semua manusia dan laut adalah milik bersama.” Dengan prinsip
keterbukaan itu maka Gowa cepat berkembang.
Karena posisinya yang strategis dan melihat peran pelabuhan
Somba Opu yang besar, VOC berniat untuk menguasai Goa. VOC
berusaha dengan mengirimkan perwakilan untuk mengadakan
hubungan dagang dengan Goa. VOC mulai menunjukkan niat jahatnya
mengajukan permintaan-permintaan kepada Goa. Adapun permintaan –
permintaan yang diajukan oleh VOC antara lain :
1) VOC minta hak monopoli dagang di kerajaan Goa.
2) VOC minta agar kapal-kapal dagang Goa-Tallo jangan membeli
rempah-rempah di Maluku
3) Permintaan tersebut ditolak oleh Sultan Hasanuddin dan Sultan
Hasanuddin ingin menghentikan tindakan VOC yang anarkis
dan provokatif.
4) Benteng-benteng dipersiapkan, sekutu Goa mulai
dikoordinasikan.
5) Sementara VOC juga mempersiapkan diri yaitu dengan menjalin
hubungan dengan raja Bone, Aru Palaka .
Pada tanggal 7 Juli 1667 meletuslah Perang Makassar. Tentara
VOC dipimpin oleh Cornelis Janzoon Spelman, diperkuat dengan
pengikut Aru Palaka dan orang-orang Ambon dibawah pimpinan Jonker
van Manipa. Karena pasukan gabungan dang persenjataan VOC yang
lebih lengkap, benteng pertahanan Goa di Barombang dapat dikuasai
VOC. Sultan Hasanuddin terpaksa menandatangani Perjanjian Bongaya
pada 18 November 1667.
b. Sebab Perlawanan
Berdasarka uraian yang ada , maka disimpulkan bahwa sebab –
sebab mengapa VOC melakukan perlawanan terhadap kerajaan Goa,
antara lain :
1) Kebijakan monopoli VOC yang bertentangan dengan prinsip sistem
terbuka yang dijalankan oleh orang-orang Makassar.
2) Kelicikan orang Belanda yang hendak menagih hutang dari
pembesar-pembesar Goa. Pembesar itu di undang ke kapal Belanda
untuk di jamu, akan tetapi mereka di lucuti oleh Belanda. Hal itu
membuat kebencian masyarakat Makassar dengan Belanda.
3) Sebagai balas dendam masyarakat Makassar membunuh awak kapal
Belanda, dan hal tersebut membuat jon Pieteers Coen juga menaruh
dendam pada masyarakat Makassar.
c. Faktor Perlawanan
Terjadinya perlawanan Goa didorong oleh beberapa faktor,
adapun faktor – faktor tersebut adalah :
(a) Kerajaan Goa memiliki posisi yang strategis dalam jalur
perdagangan internasional
(b) Karena raja yang anti dengan dominasi Negara asing. Oleh
karena itu, ia menentang kehadiran Belanda dan monopoli yang
dipaksakan oleh VOC
(c) Pendudukan banteng pa’ Nakkukang oleh VOC dianggap
sebagai ancaman.
(d) Peristiwa De Walvis pada tahun 1602, waktu meriam dan barang
muatannya disita oleh pasuka Karaeng Tallo.
(e) Peristiwa kapal Leeuwin (1664) yang kandas dipulau Dan
Duango dimana awak kapal dibunuh (Kartodirjo, 1999:99).
d. Akibat Perlawanan
Terjadinya perlawanan goa mengakibatkan beberapa hal antara
lain sebagai berikut :
1) Benteng pertahanan tentara Goa di Barombang dapat diduduki
oleh pasukan Aru Palaka. Hal ini menandai kemenangan pihak
VOC atas kerajaan Goa.
2) Karena desakan VOC, Sultan Hasanuddin dipaksa untuk
menandatangani Perjanjian Bongaya.
3) Banyaknya penderitaan rakyat, sehingga menimbulkan
kemiskinan dan kelaparan
e. Perjanjian
Akibat dari kegagalan perlawanan maka Sultan Hasanuddin
pada tanggal 18 November 1667, dipaksa untuk menandatangani
perjanjian Bongaya yang berisi :
1. VOC menguasai monopoli perdagangan di Sulawesi Selatan
dan Sulawesi Tenggara.
2. Makasar harus melepas seluruh daerah bawahannya,
seperti Sopeng, Luwu, Wajo, dan Bone.
3. Aru Palaka dikukuhkan sebagai Raja Bone.
4. Makasar harus menyerahkan seluruh benteng-bentengnya.
5. Makasar harus membayar biaya perang dalam bentuk hasil
bumi kepada VOC setiap tahun.
Sultan Hasanuddin mencoba menggerakkan kekuatan rakyat untuk
kembali melawan kesewenang–wenangan VOC. Namun perlawanan itu
berakhir gagal, dan Sultan Hasanuddin harus melaksanakan isi Perjanjian
Bongaya.
Dengan demikian Makasar mengakui kekuasaan dan monopoli
VOC. Tetapi Perdamaian Bongaya tidak berlangsung lama. Beberapa bulan
kemudian, pertempuran berkobar lagi. Namun akhirnya Sultan Hasanuddin
menyerah lagi.
Sejak itu putra-putra Makasar yang tidak mau tunduk kepada VOC
pergi merantau. Mereka pergi ke Jawa. Kemudian bergabung dengan para
pejuang Jawa melawan VOC. Putra-putra Makasar yang terkenal bergabung
dengan pejuang Jawa tersebut adalah Kraeng Galesung. Ia begabung
dengan Trunojoyo untuk melawan VOC.
f. Tujuan Perlawanan
Adapun tujuan terjadinya perang Goa, sebagai berikut :
1) Bagi Belanda :
a. VOC ingin menguasai dan mengendalikan Kerajaan Goa
b. VOC untuk memegang monopoli perdagangan langsung
bertentangan dengan prinsip system terbuka, suatu hal yang
menjadi kepentingan Makassar selama berkedudukan sebagai
pusat
c. Belanda ingin mengambil alih Pelabuhan Somba Opu
2) Bagi masyarakat Goa :
a. Rakyat Goa ingin mempertahankan tempat tinggalnya.
B. Perlawanan Riau
a. Latar Belakang
VOC beruasaha memperluas monopoli perdagangannya, Riau
merupakan salah satu yang diincar dengan memecah belah kerajaan kecil.
Salah satu contoh perlawanannya adalah perlawanan oleh Kerajaan Siak Sri
Indrapura. Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah berhasil merebut Johor, setelah
itu ia mendirikan benteng pertahanan di Pulau Bintan. Dalam suasana
konformasi dengan VOC, Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah wafat, lalu
digantikan oleh puteranya Sultan Abdul Jalil Muzafar Syah. Ia ingin
menyerang VOC. VOC untuk menghadapi serangan Raja Siak dengan
memutus jalur perdagangan dan membuat beteng pertahanan. Sehingga Siak
memperkuat pasukan. Dalam perlawanan dilengkapi dengan kapal perang
‘Harimau Buas’ yang dilengkapi lacang serta perlengkapan perang.
Ternyata benteng yang didirikan VOC berlais lapis dan dilegkapi meriam
besar, sehingga Siak sulit menembusnya. VOC meminta banyak bantuan,
maka panglima perang memerintah agar warga Siak kembali ke daerahnya.
Sultan Siak mengatur strategi baru dan disepakati bahwa VOC harus
dilawan dengan tipu daya. Sultan berpura-pura berdamai dengan cara
memberikan hadiah. VOC menyetujui untuk berdamai, namun baru
memulai justru Siak dipaksa untuk tunduk kepada VOC. Sultan segera
member kode kepada anak buah dan segera membunuh orang orang
Belanda di Loji dengan membakar loji tersebut dan Sultan Siak kembali ke
Siak dengan membawa kemenangan. Adapun tujuan rakyat melakukan
perlawanan ini adalah untuk untuk mengusir VOC dari Riau dan
menstabilkan keekonomian di Riau.
b. Sebab Perlawanan
Adapun sebab terjadinya perlawanan ini karena VOC mempunyai
ambisi untuk melakukan monopoli perdagangan dan ingin menguasai
berbagai daerah di nusantara, disamping menguasai Malaka, VOC juga
mengincar Kepulauan Riau. Selain itu kerajaan Riau kecil seperti Siali dan
Indragiri semakin terdesak oleh VOC.
c. Faktor Perlawanan
Adapun faktor yang menyebabkan perlawanan ini antara lain:
1) Dengan politik memecah VOC mulai berhasil menanamkan
pangaruhnya di Riau.
2) Adanya pemaksaan monopoli dan tindakan sewenang – wenang
dari VOC.
3) Kematian Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah saat suasana
konfrontasi dengan VOC.
d. Dampak Perlawanan
Adapun dampak yang ditimbulkan oleh perlawanan ini antara lain :
1. Dampak Positif
a) Pada saat kerajaan Siak melakukan penyerangan ke pulau
Guntung yang dipimpin oleh raja Indra dan panglima besar
tengku Muhammad Ali dan diperkuat dengan kapal harimau
buas dan banyak jatuh korban dari pihak VOC.
b) Sultan diminta berpura-pura berdamai dengan cara
memberikan hadiah kepada Belanda. Oleh karena itu, siasat
ini dikenal dengan “siasat hadiah sultan”. VOC setuju
dengan ajakan damai ini. Perundingan damai diadakan di loji
di Pulau Guntung. Pada saat perundingan baru mulai justru
Sultan Siak dipaksa untuk tunduk kepada pemerintahan
VOC. Sultan segera memberi kode pada anak buah dan
segera menyergap dan membunuh orang-orang Belanda di
loji itu. Loji segera dibakar dan rombongan Sultan Siak
kembali ke Siak dengan membawa kemenangan.
2. Dampak Negatif
a) Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah wafat saat konfrontasi
dengan VOC
b) Pasukan Riau tidak menyangka bahwa benteng VOC di
Pulau Guntung itu berlapis-lapis dan dilengkapi meriam-
meriam besar. Dengan demikian pasukan Siak sulit
menembus benteng pertahanan itu.sehingga banyak pasukan
yang mati. Melihat situasi yang demikian itu kedua panglima
perang Siak menyerukan pasukannya untuk mundur kembali
ke Siak.
e. Perjanjian
Perjanjian antara kesultanan riau-lingga dengan belanda
i. Bahwa kesultanan Riau-Lingga hanya merupakan pinjaman
dari pemerintah Hindia Belanda.
ii. Sultan maupun yang dipertuan muda di Riau harus melalui
persetujuan pemerintah Hindia Belanda.
iii. Sultan harus berjanji untuk tidak menjalin kerjasama dengan
bangsa lain tanpa sepengetahuan pemerintah Hindia
Belanda.
iv. Ditempatkan seorang residen di Riau (Tanjung Pinang).
v. Dalam perkara penting yang menyangkut pengadilan sultan
harus meminta nasehat residen.
vi. Orang Eropa ,Amerika, rakyat pemerintah Hindia Belanda
bebas mengambil kayu di hutan.
C. Orang – orang Cina Berontak
a. Sebab Akibat pemberontakan Cina
Lama sebelum kedatangan orang Belanda ke Indonesia, orang
Cina sudah banyak berada di pulau Jawa. Jan Pieterszoon Coen
mengenal mereka sebagai pekerja yang rajin dan trampil. Karenanya
Coen sangat menyukai mereka dan menganjurkan kedatangan mereka
ke Batavia.
Tiap tahun berdatanganlah perahu-perahu Cina ke Batavia
membawa barang dagangan seperti teh, barang porselen, sutera dan
sebagainya. Tetapi disamping itu perahu-perahu itu juga mengangkut
orang Cina dalam jumlah yang cukup besar. Mula-mula orang Belanda
merasa menyambut kedatangan mereka. tetapi setelah banyak masalah
yang ditimbulkan orang-orang Cina, mereka jadi jengkel. Karena
banyaknya pengangguran, pencurian dan perbuatan tindak pidana
lainnya mulai berkecamuk. Pemerintah belanda kemudian
mengeluarkan ketentuan bahwa setiap orang Cina yang tinggal di
Batavia harus memiliki surat izin bermukim yang disebut
permissiebriefjes atau masyarakat sering menyebut dengan “surat pas”.
Apabila tidak memiliki surat izin, maka akan ditangkap dan dibuang ke
Sailon (Sri Langka) untuk dipekerjakan di kebun-kebun pala milik VOC
atau akan dikembalikan ke Cina. Mereka diberi waktu enam bulan untuk
mendapatkan surat izin tersebut.
Biaya untuk mendapatkan surat izin itu yang resmi dua ringgit
(Rds.2,-) per orang. Tetapi dalam pelaksanaannya untuk mendapatkan
surat izin terjadi penyelewengan dengan membayar lebih mahal, tidak
hanya dua ringgit.
Sebagian pejabat kompeni memeras orang-orang Cina.
Sementara itu tersiar kabar, bahwa orang Cina yang diangkut ke Sri
Lanka itu di tengah perjalanan di lempar ke laut. Akibatnya, banyak
orang Cina lalu meninggalkan kota untuk bergabung dengan para
pemberontak. Keadaan menjadi bertambah tegang. dan ketika orang
Cina di sekitar kota mulai menyerbu, di dalam tembok kota juga pecah
pemberontakan.
Pada waktu terjadi kebakaran di satu rumah orang Cina, maka
hal itu dianggap sebagai aba-aba untuk mengadakan serangan umum
terhadap apa saja yang berbau Belanda. Pembunuhan dan perampokan
pun mulai terjadi.
Orang Belanda yang di perkuat dengan para serdadu marinir
melakukan serangan balik ke perkampungan orang Cina. Para budak
juga diikutsertakan dalam serangan balasan itu.
b. Faktor Pemberontakan Cina
1) Adanya penyelewengan terhadap biaya surat ijin kependudukan,
sehingga masyarakat cina yang miskin tidak dapat memilikinya.
2) Orang – orang cina yang diangkut ke srilanka ternyata di tengah
perjalanan di lempar ke laut.
3) Banyaknya tindak pengangguran dan tindak kriminal.
c. Dampak dari pemberontakan
1) Terjadinya pembunuhan dan perampokan.
2) Diperkirakan 5000 sampai 10.000 orang Cina tewas dalam
pemberontakan
3) Terjadi kebakaran yang menghanguskan beberapa rumah.
4) Gubernur Jendral Valckenier akhirnya mengeluarkan perintah agar
orang Cina yang ada di dalam penjara di bunuh habis.
5) Orang Cina dilarang bertempat tinggal di dalam tembok kota.
6) Banyak orang Cina melarikan diri ke daerah Tangerang.
d. Perjanjian
Warga Cina yang selamat menyingkir ke timur melancarkan aksi
penyerbuan terhadap pos-pos VOC yang mereka temui. Pakubuwana II
didesak kaum anti VOC supaya mendukung pemberontakan Cina.
Maka, pada bulan November 1741 Pakubuwana II pun mengirim 20.000
prajurit membantu kaum pemberontak mengepung
kantor VOC diSemarang. Sebelumnya, ia juga menumpas
garnisun VOC yang bertugas di Kartasura bulan Juli 1741. Pada kondisi
yang demikian ini Pakubuwana II mulai bimbang dan akhirnya
melakukan perundingan damai dengan VOC. Dengan dilakukannya
perundingan damai tersebut akhirnya pemberontakan pun bisa dilerai
dan hentikan.
D. Perlawanan Pangeran Mangkubumi dan Mas Said
a. Sebab Terjadinya Perlawanan
Perlawan terhadap VOC kembali terjadi di Jawa, kali ini
dipimpin oleh bangsawan kerajaan yakni Pangeran Mangkubumi dan
Raden Mas Said. Perlawanan berlangsung sekitar 20 tahun. Pada uraian
terdahulu sudah disinggung bahwa beberapa raja Mataram setelah
Sultan Agung merupakan raja yang lemah bahkan bersahabat dengan
kaum penjajah. Begitu juga pada saat pemerintahan Pakubuwana II
terjadi persahabatan dengan VOC. Bahkan VOC semakin berani untuk
menekan dan melakukan intervensi terhadap jalannya pemerintahan
Pakubuwana II. Wilayah pengaruh Kerajaan Mataram juga semakin
berkurang. Persahabatan antara Pakubuwana II dengan VOC ini telah
menimbulkan kekecewaan para bangsawan kerajaan, apalagi VOC
melakukan intervensi dalam urusan pemerintahan kerajaan. Hal ini
mendorong munculnya berbagai perlawanan misalnya perlawanan
Raden Mas Said.
Raden Mas Said adalah putera dari Raden Mas Riya yang
bergelar Adipati Arya Mangkunegara dengan Raden Ayu Wulan putri
dari Adipati Blitar. Pada usia 14 tahun Raden Mas Said sudah diangkat
sebagai gandek kraton (pegawai rendahan di istana) dan diberi gelar
R.M.Ng. Suryokusumo. Karena merasa sudah berpengalaman, Raden
Mas Said kemudian mengajukan permohonan untuk mendapatkan
kenaikan pangkat. Akibat permohonan ini Mas Said justru mendapat
cercaan dan hinaan dari keluarga kepatihan, bahkan dikaitkaitkan
dengan tuduhan ikut membantu pemberontakan orang-orang Cina yang
sedang berlangsung. Mas Said merasa sakit hati dengan sikap keluarga
kepatihan. Muncullah niat untuk melakukan perlawanan terhadap VOC
yang telah membuat kerajaan kacau karena banyak kaum bangsawan
yang bersekutu dengan VOC. Ia diikuti R. Sutawijaya dan Suradiwangsa
(yang kemudian dikenal dengan Kiai Kudanawarsa) pergi keluar kota
untuk menyusun kekuatan. Kemudian Mas Said pergi menuju Nglaroh
untuk memulai perlawanan. Oleh para pengikutnya Mas Said diangkat
sebagai raja baru dengan gelar Pangeran Adipati Anom Hamengku
Negara Senopati Sudibyaning Prang. Hingga kini sebutan Mas Said
yang sangat dikenal masyarakat yakni Pangeran Sambernyawa.
Perlawanan Mas Said ternyata cukup kuat karena mendapat dukungan
dari masyarakat dan ini merupakan ancaman yang serius bagi eksistensi
Pakubuwana II sebagai raja di Mataram.
Oleh karena itu, pada tahun 1745 Pakubuwana II mengumumkan
barang siapa yang dapat memadamkan perlawanan Mas Said akan diberi
hadiah sebidang tanah di Sukowati (di wilayah Sragen sekarang). Mas
Said tidak menghiraukan apa yang dilakukan Pakubuwana II di istana,
ia terus melancarkan perlawanan kepada kerajaan maupun VOC.
Mendengar adanya sayembara berhadiah itu, Pangeran Mangkubumi
ingin mencoba sekaligus menakar seberapa jauh komitmen dan
kejujuran Pakubuwana II. Pangeran Mangkubumi adalah adik dari
Pakubuwana II. Pangeran Mangkubumi dan para pengikutnya berhasil
memadamkan perlawanan Mas Said. Ternyata Pakubuwana II ingkar
janji. Pakubuwana II kehilangan nilai dan komitmennya sebagai raja
yang berpegang pada tradisi, sabda pandhita ratu datan kena wola-wali
(perkataan raja tidak boleh ingkar). Karena bujukan Patih Pringgalaya,
Pakubuwana II tidak memberikan tanah Sukowati kepada Pangeran
Mangkubumi. Terjadilah pertentangan antara Raja Pakubuwana II yang
didukung Patih Pringgalaya di satu pihak dengan Pangeran
Mangkubumi di pihak lain. Dalam suasana konflik ini tiba-tiba dalam
pertemuan terbuka di istana itu Gubernur Jenderal Van Imhoff
mengeluarkan kata-kata yang menghina dan menuduh Pangeran
Mangkubumi terlalu ambisi mencari kekuasaan. Hal inilah yang sangat
mengecewakan Pangeran Mangkubumi, pejabat VOC secara langsung
telah mencampuri urusan pemerintahan kerajaan. Pangeran
Mangkubumi segera meninggalkan istana. Tidak ada pilihan lain kecuali
angkat senjata untuk melawan VOC yang telah semena-mena ikut
campur tangan pemerintahan kerajaan. Hal ini sekaligus untuk
memperingatkan saudara tuanya Pakubuwana II agar tidak mau didikte
oleh VOC.
Berdasarkan uraian di atas maka didapat kesimpulan bahwa
perlawanan Pangeran Mangkubumi dan Mas Said disebabkan karena :
1. Raja Mataram, Pakubuwana II, menyerahkan pantai utara Pulau Jawa
kepada VOC. Akibatnya, Mataram terputus dengan laut sehingga
tidak mempunyai pelabuhan untuk kegiatan perdagangannya.
2. Mangkubumi merasa tersinggung atas tindakan Gubernur Jenderal
Van Imhoff yang turut campur tangan dalam permasalahan antara
Pangeran Mangkubumi dengan Pakubuwana II.
b. Faktor Terjadinya Perlawanan
Perlawanan Pangeran Mangkubumi dan Mas Said terjadi karena
didorong oleh berbagai faktor, diantaranya :
1. Persahabatan Pakubuwono II dengan VOC yang telah
menimbulkan kekecewaan para bangsawan kerajaan, apalagi VOC
melakukan intervensi dalam urusan pemerintahan kerajaan.
2. Wilayah pengaruh kerajaan Mataram berkurang.
3. Mangkubumi memohon kenaikan pangkat.
4. Mangkubumi dikaitkan dengan tuduha ikut pemberontakan orang –
orang cina
5. VOC semena - mena ikut campur tangan dalam pemerintah kerajaan
dengan mengatakan bahwa pangeran mangkubumi sangat ambisius
dalam mencari kekuasaan.
c. Dampak Perlawanan
Akhirnya Pangeran Mangkubumi dan Mas Said
memutuskan untuk bersatu melawan VOC, karena masing-masing
ketidakadilan yang diterima oleh keduanya. Didalam gencar –
gencarnya perlawanan yang dilakukan keduanya, tersirat kabar bahwa
Pakubuwana II jatuh sakit, dan keadaan ini membuka peluang VOC
untuk menguasai kerajaan Mataram dengan memaksa Pakubuwana II
yang dalam keadaan untuk menandatangani perjanjian yang dibuat oleh
VOC. Hal ini semakin membuat Pangeran Mangkubumi dan Mas Said
kecewa, hingga mereka semakin meningkatkan perlawanan terhadap
VOC. Dan dampak yang timbul dengan adanya perlawanan tersebut
antara lain :
a. Dampak yang ditimbulkan perang untuk Indonesia:
i. Membuat Mangkubumi bersedia menandatangi perjanjian
Giyanti dan Raden Mas Said menandatangani perjanjian
Salatiga.
ii. Perlawanan dapat dihentikan dan memperoleh wilayahnya
masing-masing sesuai pada perjanjian.
iii. Mempersempit wilayah mataram.
iv. Banyak masyarakat pribumi tewas dalam perlawanan.
b. Dampak yang ditimbulkan untuk VOC:
i. Banyak prajurit Belanda yang tewas dalam perang terutama
pemimpin VOC De Clerk juga tewas.
ii. Karena banyak pajurit yang tewas, membuat pihak VOC tak
bisa berkutik lagi sehinggaVOC harus membuat
perjanjian dengan Pangeran Mangkubumi untuk
menandatangani Perjanjian Giyanti (1755)dan Raden Mas
Said untuk menghentikan Perlawanan.
d. Akibat Perlawanan
Akibat dari perlawanan Pengeran Mangkubumi dan Mas
Said baik untuk Indonesia maupun VOC yaitu dampak yang
ditimbulkan perang untuk Indonesia yaitu membuat Mangkubumi
bersedia menandatangani perjanjian Griyanti dan Raden Mas Said
menandatangani perjanjian Salatiga. Perjanjian yang mereka
setujui untuk menghentikan perlawanan dan memperoleh wilayahnya
masing-masing sesuai pada perjanjian serta mempersempit wilayah
mataram dan banyak masayarakat pribumi tewas dalam perlawanan.
e. Perjanjian
Pada tahun 1749 Pangeran Mangkubumi bekerja sama
dengan Mas Said (Pangeran Sambernyawa) untuk mengadakan
perlawanan terhadap Paku Buwono III dan VOC. Pada tahun 1755
Belanda berhasil membujuk Pangeran Mangkubumi untuk mengadakan
perjanjian Giyanti.
Isi Perjanjian Giyanti adalah Kerajaan Mataram dibagi dua,
yaitu:
a. Mataram Barat diserahkan kepada Pangeran Mangkubumi
dengan gelar Hamengku Buwono I, kerajaannya dinamakan
Kasultanan Yogyakarta.
b. Mataram Timur, tetap dikuasai oleh Paku Buwono III,
kerajaannya dinamakan Kasultanan Surakarta.
Perjanjian Giyanti ternyata belum menyelesaikan permasalahan,
sebab Mas Said terus mengadakan perlawanan terhadap Belanda. Untuk
mengatasi perlawanan Mas Said, VOC mengadakan Perjanjian Salatiga
pada tahun 1757.
Isi Perjanjian Salatiga yakni:
a. Daerah kerajaan Surakarta bagian barat diserahkan kepada Sunan
Paku Buwono III. Wilayahnya disebut Kesunanan.
b. Daerah Kerajaan Surakarta bagian timur diserahkan kepada Mas
Said, yang bergelar Pangeran Adipati Mangkunegoro I. Wilayahnya
disebut Mangkunegaran.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian bab II pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa. Perlawanan rakyat Indonesia dilatarbelakangi karena adanya
tindakan monopoli perdagangan, keserakahan dan intervensi politik dengan
devide er impera dari VOC. VOC menginginkan untuk menguasai seluruh
wilayah nusantara dengan melakukan perbuatan – perbuatan yang licik.
Berualang kali rakyat melakukan perlawanan, namun karena
persenjataan yang lebih lengkap dan daya pikir yang tinggi, membuat
perlawanan rakyat Indonesia mudah digagalkan oleh VOC. Bukan hanya
satu atau dua daerah yang melakukan perlawanan, namun banyak daerah
seperti di Kerajaan Goa, Kerajaan Riau, hingga tokoh – tokoh pun ikut
melakukan perlawanan, seperti halnya Pangeran Mangkubumi dan Mas
Said.
Akibat dari kekalahan perlawanan rakyat maka berdampak ke
sebagian besar Keulauan Indonesia yang dikuasai kekuasaan asing terutama
VOC. Kelicikan VOC dalam menjatuhkan daerahnya umumnya ketika
suatu daerah mengalami kemunduran terhadap perlawananya , maka VOC
membuat sebuah perjanjian, dimana perjanjian – perjanjian tersebut
merugikan daerah perlawanan.
B. Saran
Kita sebagai generasi muda seharusnya menyadari tentang pelajaran
yang bisa diambil dari sejarah kemerdekaan Negara kita. Bagaimana para
pejuang bangsa kita mempertahankan Indonesia dari musuh – musuh.
Mereka rela mengorbankan seluruh jiwa raganya demi bangsa ini. Tugas
kita sebagai penerus bangsa adalah mempertahankan kemerdekaan ini, tetap
menjaga semangat perjuangan dan mempertahankan kebudayaan nenek
moyang kita. Namun di jaman globalisasi sekarang ini, semangat generasi
muda penerus bangsa kian menurun dan sangat memprihatinkan. Melihat
akan gigihnya para pejuang daerah kita terdahulu, harusnya para pemuda
merasa malu. Semestinya para pemuda generasi baru harus bisa
melanjutkan perjuangan para pendahulu yang rela berkorban tanpa jasa dan
berani memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Sebagai generasi muda
seharusnya dapat melanjutkan tonggak harapan ini untuk mengisi
kemerdekaan dengan cara meningkatkan akhlak. Dengan meningkatkan
akhlak kita tidak akan mudah terpengaruh dan kalah dalam menghadapi
dunia yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Sejarah Indonesia Untuk SMA /
MA Kelas XI semester 1. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Wardaya. 2009. Cakrawala Sejarah Untuk SMA / MA Kelas XI (Program
IPS).Jakarta : Penerbit PT. WIDYA DUTA GRAFIKA.
Sumber Internet:
http://brainly.co.id/tugas/1129406 . Diunduh pada tanggal 3 November
2015 pukul 8.26 a.m.
Kerajaan Makassar.
https://nilamarifani.wordpress.com/2013/06/26/kerajaan-
makasar/ . Diunduh pada tanggal 3 November 2015 pukul 8.33
a.m.
Kesulatanan riau lingga.
http://melayuonline.com/ind/history/dig/355/kesultanan-riau-
lingga . Diunduh pada tanggal 3 November 2015 pukul 2.50 p.m.
Makalah Perlawanan Daerah Daerah.
http://kendakaku.blogspot.co.id/2014/01/ma kalah-perlawanan-
daerah-daerah.html . Diunduh pada tanggal 28 Oktober 2015
pukul 9.29 a.m.
MAKALAH PERLAWANAN RAKYAT INDONESIA TERHADAP
KOLONIAL BELANDA. http://zonakisaran.blogspot.co.id/ .
Diunduh pada tanggal 28 Oktober 2015 pukul 8.03 a.m.
Pemberontakan Cina di Batavia. http://wartasejarah.blogspot.co.id/2013/
12/pemberontakan-cina-di-batavia.html . Diunduh pada tanggal 3
November 2015 pukul 1.52 p.m.
Pemberontakan orang cina tahun 1740.
https://arsmusic.wordpress.com/2010/05/07/ pemberontakan-
orang-cina-tahun-1740/. Diunduh pada tanggal 3 November 2015
pukul 2.02 p.m.
Perlawanan Goa.
http://sejarahindonesiakesukaanku.blogspot.co.id/2014/10/perla
w anan-goa.html/ . Diunduh pada tanggal 3 November 2015
pukul 8.17 a.m.
Perlawanan Goa. http://www.slideshare.net/AuliaPutriSW/perlawanan-
goa-42158733?related=1 . Diunduh pada tanggal 3 November
2015 pukul 8.42 a.m.
Perlawanan kerajaan goa dan riau sejarah kelas xi.
http://www.slideshare.net/chusna watinurul/perlawanan-
kerajaan-goa-dan-riausejarah-kelas-xi. Diunduh pada tanggal 3
November 2015 pukul 8.43 a.m.
Perlawanan Kerajaan Gowa Terhadap VOC.
http://www.katailmu.com/2014/09/ -kerajaan-gowa-terhadap-
voc.html . Diunduh pada tanggal 28 Oktober 2015 pukul 9.32
a.m.
Perlawanan Pangeran Mangkubumi dan Raden Mas Said.
http://rezkimutmainna
hishar.blogspot.co.id/2014_11_15_archive.html . Diunduh pada
tanggal 28 Oktober 2015 pukul 9.51 a.m.
PERLAWANAN PANGERAN MANGKUBUMI DAN MAS SAID (1749-
1757).
http://dewanku02.blogspot.co.id/search/label/Sejarah?&max-
results=8 . Diunduh pada tanggal 28 Oktober 2015 pukul 9.54
a.m.