perlawanan di daerah

26
Perlawanan di Daerah Disusun oleh : 1. Afifah Yasmine D (02) 6. Kusnul Latifah (14) 2. Bulan Sekar Kinasih (07) 7. Riana Dewi Nata Sari (28) 3. Ersa Evita A’syiah (08) 8. Rori Indra Afandi (30) 4. Fahriza Wahidatul A (09) 9. Vicho Arhinza (31) 5. Fitri Rahmawati (10) 10. Muadz Ilyasa (32) XI MIA 8 SMA NEGERI 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016

Upload: independent

Post on 29-Nov-2023

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Perlawanan di Daerah

Disusun oleh :

1. Afifah Yasmine D (02) 6. Kusnul Latifah (14)

2. Bulan Sekar Kinasih (07) 7. Riana Dewi Nata Sari (28)

3. Ersa Evita A’syiah (08) 8. Rori Indra Afandi (30)

4. Fahriza Wahidatul A (09) 9. Vicho Arhinza (31)

5. Fitri Rahmawati (10) 10. Muadz Ilyasa (32)

XI MIA 8

SMA NEGERI 1 KARANGANYAR

TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016

Kata Pengantar

Puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat, hidayah, dan inayahnya

sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar. Semoga makalah

ini bermanfaat bagi pembacanya.

Tujuan penulis dalam pembuatan makalah ini adalah memenuhi tugas mata

pelajaran Sejarah wajib dan memberikan informasi – informasi tentang Perlawanan

di berbagai daerah di Indonesia.

Makalah ini secara umum berisi tentang Perlawanan di berbagai daerah di

Indonesia yang penting diketahui oleh pelajar khususnya dan masyarakat pada

umumnya.

Dengan selesainya makalah ini tak lupa penulis ucapkan terima kasih

kepada setiap pihak yang telah membantu yang tidak dapat penulis sebutkan satu

per satu.

Penulis menyadari makalah ini jauh dari sempurna, banyak kekurangan dan

kesalahan untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan

makalah ini sangat penulis harapkan. Semoga makalah ini bermanfaat dan terima

kasih.

Karanganyar,……………………..

Penulis

Halaman Pengesahan

Makalah yang berjudul “Perlawanan di Daerah ” telah disahkan dan

disetujui pada :

Hari : ……

Tanggal : ……

Disetujui oleh :

Daftar Isi

Kata Pengantar ........................................................................................ii

Halaman Pengesahan…………………………………………………...iii

Daftar Isi ........................................................................................... ….iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ....................................................................5

B. Tujuan Penulisan .................................................................6

C. Rumusan Masalah…………………………………………..6

D. Metode Penulisan .................................................................6

BAB II PEMBAHASAN

A. Perlawanan Goa ...................................................................7

B. Perlawanan Riau..................................................................12

C. Orang – orang Cina berontak ..............................................15

D. Perlawanan Pangeran Mangkubumi dan Mas Said .............18

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................24

B. Saran ...................................................................................24

Daftar Pustaka

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

VOC yang semula berbentuk sebagai kongsi atau perserikatan

dagang yang tujuannya hanya ingin menghindari persaingan yang tidak

sehat antara sesama kongsi pedagang Belanda yang telah ada dan

memperkuat kedudukan Belanda dalam menghadapi persaingan dengan

para pedagang negara lain, namun menjelma menjadi seperti pemerintah

penjajah. Hal ini dibuktikan dengan adanya perlawanan rakyat terhadap

dominasi VOC. Seperti perlawanan rakyat Riau misalnya, perlawanan ini

disebabkan karena VOC ingin menguasai Malaka. Selain itu VOC juga

melakukan pemaksaan monopoli dan tindakan sewenang – wenang,

sehingga beberapa kerajaan mulai melancarkan perlawanan terhadap VOC.

Perlawanan rakyat Indonesia dilatarbelaakangi dengan adanya

tindakan monopoli perdagangan yang memaksa, keserakahan dan campur

tangan pemerintahan kongsi dagang (VOC) dalam pemerintahan bangsa

Indonesia yang menggunakan devide er impera (system pemecah belah di

antara rakyat Indonesia), hingga penguasaan wilayah di nusantara yang

dilakukan VOC.

Perlawanan rakyat sudah dilakukan terhadap VOC, namun

umumnya dapat dikalahkan oleh kekuatan musuh yang sering berlaku licik

dan mereka didukung dengan persenjataan yang lengkap dan lebih modern.

Akibatnya dominasi pemerintahan kongsi dagang dan kekalahan

perlawanan rakyat berdampak sebagian besar Kepulauan Indonesia dikuasai

oleh kekuasaan asing terutama VOC.

B. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini antara lain memenuhi tugas mata

pelajaran Sejarah wajib dan memberikan wawasan ataupun informasi

mengenai Perlawanan di Daerah di Indonesia.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas penulis dapat merumuskan masalah yaitu :

Bagaimana proses perlawanan di daerah di Indonesia ?

D. Metode Penulisan

Dalam menulis laporan ini digunakan metode studi pustaka dan

mencari berbagai refrensi melalui media elektronik, yaitu internet.

Selanjutnya ditulis kembali dalam laporan ini.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Perlawanan Goa

a. Latar Belakang Perlawanan

Kerajaan Gowa merupakan salah satu kerajaan yang ada di

nusantara. Pusat pemerintahan kerajaan ini berada di Somba Opu yang

sekaligus menjadi pelabuhan Kerajaan Goa. Somba Opu senantiasa

terbuak untuk siapa saja. Terbuka dalam arti tidak anarki, orang Goa

mengizinkan siapa saja untuk membangun loji oleh siapa saja. Namun

mereka menginginkan hidup merdeka dan bersahabat kepada siapa saja

tanpa hak istimewa, mereka tidak menginginkan adanya monopoli

perdagangan di wilayah mereka. Masyarakat Goa senantiasa berpegang

pada prinsip hidup sesuai dengan kata – kata “Tanahku terbuka bagi

semua bangsa”, “Tuhan menciptakan tanah dan laut; tanah dibagikannya

untuk semua manusia dan laut adalah milik bersama.” Dengan prinsip

keterbukaan itu maka Gowa cepat berkembang.

Karena posisinya yang strategis dan melihat peran pelabuhan

Somba Opu yang besar, VOC berniat untuk menguasai Goa. VOC

berusaha dengan mengirimkan perwakilan untuk mengadakan

hubungan dagang dengan Goa. VOC mulai menunjukkan niat jahatnya

mengajukan permintaan-permintaan kepada Goa. Adapun permintaan –

permintaan yang diajukan oleh VOC antara lain :

1) VOC minta hak monopoli dagang di kerajaan Goa.

2) VOC minta agar kapal-kapal dagang Goa-Tallo jangan membeli

rempah-rempah di Maluku

3) Permintaan tersebut ditolak oleh Sultan Hasanuddin dan Sultan

Hasanuddin ingin menghentikan tindakan VOC yang anarkis

dan provokatif.

4) Benteng-benteng dipersiapkan, sekutu Goa mulai

dikoordinasikan.

5) Sementara VOC juga mempersiapkan diri yaitu dengan menjalin

hubungan dengan raja Bone, Aru Palaka .

Pada tanggal 7 Juli 1667 meletuslah Perang Makassar. Tentara

VOC dipimpin oleh Cornelis Janzoon Spelman, diperkuat dengan

pengikut Aru Palaka dan orang-orang Ambon dibawah pimpinan Jonker

van Manipa. Karena pasukan gabungan dang persenjataan VOC yang

lebih lengkap, benteng pertahanan Goa di Barombang dapat dikuasai

VOC. Sultan Hasanuddin terpaksa menandatangani Perjanjian Bongaya

pada 18 November 1667.

b. Sebab Perlawanan

Berdasarka uraian yang ada , maka disimpulkan bahwa sebab –

sebab mengapa VOC melakukan perlawanan terhadap kerajaan Goa,

antara lain :

1) Kebijakan monopoli VOC yang bertentangan dengan prinsip sistem

terbuka yang dijalankan oleh orang-orang Makassar.

2) Kelicikan orang Belanda yang hendak menagih hutang dari

pembesar-pembesar Goa. Pembesar itu di undang ke kapal Belanda

untuk di jamu, akan tetapi mereka di lucuti oleh Belanda. Hal itu

membuat kebencian masyarakat Makassar dengan Belanda.

3) Sebagai balas dendam masyarakat Makassar membunuh awak kapal

Belanda, dan hal tersebut membuat jon Pieteers Coen juga menaruh

dendam pada masyarakat Makassar.

c. Faktor Perlawanan

Terjadinya perlawanan Goa didorong oleh beberapa faktor,

adapun faktor – faktor tersebut adalah :

(a) Kerajaan Goa memiliki posisi yang strategis dalam jalur

perdagangan internasional

(b) Karena raja yang anti dengan dominasi Negara asing. Oleh

karena itu, ia menentang kehadiran Belanda dan monopoli yang

dipaksakan oleh VOC

(c) Pendudukan banteng pa’ Nakkukang oleh VOC dianggap

sebagai ancaman.

(d) Peristiwa De Walvis pada tahun 1602, waktu meriam dan barang

muatannya disita oleh pasuka Karaeng Tallo.

(e) Peristiwa kapal Leeuwin (1664) yang kandas dipulau Dan

Duango dimana awak kapal dibunuh (Kartodirjo, 1999:99).

d. Akibat Perlawanan

Terjadinya perlawanan goa mengakibatkan beberapa hal antara

lain sebagai berikut :

1) Benteng pertahanan tentara Goa di Barombang dapat diduduki

oleh pasukan Aru Palaka. Hal ini menandai kemenangan pihak

VOC atas kerajaan Goa.

2) Karena desakan VOC, Sultan Hasanuddin dipaksa untuk

menandatangani Perjanjian Bongaya.

3) Banyaknya penderitaan rakyat, sehingga menimbulkan

kemiskinan dan kelaparan

e. Perjanjian

Akibat dari kegagalan perlawanan maka Sultan Hasanuddin

pada tanggal 18 November 1667, dipaksa untuk menandatangani

perjanjian Bongaya yang berisi :

1. VOC menguasai monopoli perdagangan di Sulawesi Selatan

dan Sulawesi Tenggara.

2. Makasar harus melepas seluruh daerah bawahannya,

seperti Sopeng, Luwu, Wajo, dan Bone.

3. Aru Palaka dikukuhkan sebagai Raja Bone.

4. Makasar harus menyerahkan seluruh benteng-bentengnya.

5. Makasar harus membayar biaya perang dalam bentuk hasil

bumi kepada VOC setiap tahun.

Sultan Hasanuddin mencoba menggerakkan kekuatan rakyat untuk

kembali melawan kesewenang–wenangan VOC. Namun perlawanan itu

berakhir gagal, dan Sultan Hasanuddin harus melaksanakan isi Perjanjian

Bongaya.

Dengan demikian Makasar mengakui kekuasaan dan monopoli

VOC. Tetapi Perdamaian Bongaya tidak berlangsung lama. Beberapa bulan

kemudian, pertempuran berkobar lagi. Namun akhirnya Sultan Hasanuddin

menyerah lagi.

Sejak itu putra-putra Makasar yang tidak mau tunduk kepada VOC

pergi merantau. Mereka pergi ke Jawa. Kemudian bergabung dengan para

pejuang Jawa melawan VOC. Putra-putra Makasar yang terkenal bergabung

dengan pejuang Jawa tersebut adalah Kraeng Galesung. Ia begabung

dengan Trunojoyo untuk melawan VOC.

f. Tujuan Perlawanan

Adapun tujuan terjadinya perang Goa, sebagai berikut :

1) Bagi Belanda :

a. VOC ingin menguasai dan mengendalikan Kerajaan Goa

b. VOC untuk memegang monopoli perdagangan langsung

bertentangan dengan prinsip system terbuka, suatu hal yang

menjadi kepentingan Makassar selama berkedudukan sebagai

pusat

c. Belanda ingin mengambil alih Pelabuhan Somba Opu

2) Bagi masyarakat Goa :

a. Rakyat Goa ingin mempertahankan tempat tinggalnya.

B. Perlawanan Riau

a. Latar Belakang

VOC beruasaha memperluas monopoli perdagangannya, Riau

merupakan salah satu yang diincar dengan memecah belah kerajaan kecil.

Salah satu contoh perlawanannya adalah perlawanan oleh Kerajaan Siak Sri

Indrapura. Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah berhasil merebut Johor, setelah

itu ia mendirikan benteng pertahanan di Pulau Bintan. Dalam suasana

konformasi dengan VOC, Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah wafat, lalu

digantikan oleh puteranya Sultan Abdul Jalil Muzafar Syah. Ia ingin

menyerang VOC. VOC untuk menghadapi serangan Raja Siak dengan

memutus jalur perdagangan dan membuat beteng pertahanan. Sehingga Siak

memperkuat pasukan. Dalam perlawanan dilengkapi dengan kapal perang

‘Harimau Buas’ yang dilengkapi lacang serta perlengkapan perang.

Ternyata benteng yang didirikan VOC berlais lapis dan dilegkapi meriam

besar, sehingga Siak sulit menembusnya. VOC meminta banyak bantuan,

maka panglima perang memerintah agar warga Siak kembali ke daerahnya.

Sultan Siak mengatur strategi baru dan disepakati bahwa VOC harus

dilawan dengan tipu daya. Sultan berpura-pura berdamai dengan cara

memberikan hadiah. VOC menyetujui untuk berdamai, namun baru

memulai justru Siak dipaksa untuk tunduk kepada VOC. Sultan segera

member kode kepada anak buah dan segera membunuh orang orang

Belanda di Loji dengan membakar loji tersebut dan Sultan Siak kembali ke

Siak dengan membawa kemenangan. Adapun tujuan rakyat melakukan

perlawanan ini adalah untuk untuk mengusir VOC dari Riau dan

menstabilkan keekonomian di Riau.

b. Sebab Perlawanan

Adapun sebab terjadinya perlawanan ini karena VOC mempunyai

ambisi untuk melakukan monopoli perdagangan dan ingin menguasai

berbagai daerah di nusantara, disamping menguasai Malaka, VOC juga

mengincar Kepulauan Riau. Selain itu kerajaan Riau kecil seperti Siali dan

Indragiri semakin terdesak oleh VOC.

c. Faktor Perlawanan

Adapun faktor yang menyebabkan perlawanan ini antara lain:

1) Dengan politik memecah VOC mulai berhasil menanamkan

pangaruhnya di Riau.

2) Adanya pemaksaan monopoli dan tindakan sewenang – wenang

dari VOC.

3) Kematian Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah saat suasana

konfrontasi dengan VOC.

d. Dampak Perlawanan

Adapun dampak yang ditimbulkan oleh perlawanan ini antara lain :

1. Dampak Positif

a) Pada saat kerajaan Siak melakukan penyerangan ke pulau

Guntung yang dipimpin oleh raja Indra dan panglima besar

tengku Muhammad Ali dan diperkuat dengan kapal harimau

buas dan banyak jatuh korban dari pihak VOC.

b) Sultan diminta berpura-pura berdamai dengan cara

memberikan hadiah kepada Belanda. Oleh karena itu, siasat

ini dikenal dengan “siasat hadiah sultan”. VOC setuju

dengan ajakan damai ini. Perundingan damai diadakan di loji

di Pulau Guntung. Pada saat perundingan baru mulai justru

Sultan Siak dipaksa untuk tunduk kepada pemerintahan

VOC. Sultan segera memberi kode pada anak buah dan

segera menyergap dan membunuh orang-orang Belanda di

loji itu. Loji segera dibakar dan rombongan Sultan Siak

kembali ke Siak dengan membawa kemenangan.

2. Dampak Negatif

a) Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah wafat saat konfrontasi

dengan VOC

b) Pasukan Riau tidak menyangka bahwa benteng VOC di

Pulau Guntung itu berlapis-lapis dan dilengkapi meriam-

meriam besar. Dengan demikian pasukan Siak sulit

menembus benteng pertahanan itu.sehingga banyak pasukan

yang mati. Melihat situasi yang demikian itu kedua panglima

perang Siak menyerukan pasukannya untuk mundur kembali

ke Siak.

e. Perjanjian

Perjanjian antara kesultanan riau-lingga dengan belanda

i. Bahwa kesultanan Riau-Lingga hanya merupakan pinjaman

dari pemerintah Hindia Belanda.

ii. Sultan maupun yang dipertuan muda di Riau harus melalui

persetujuan pemerintah Hindia Belanda.

iii. Sultan harus berjanji untuk tidak menjalin kerjasama dengan

bangsa lain tanpa sepengetahuan pemerintah Hindia

Belanda.

iv. Ditempatkan seorang residen di Riau (Tanjung Pinang).

v. Dalam perkara penting yang menyangkut pengadilan sultan

harus meminta nasehat residen.

vi. Orang Eropa ,Amerika, rakyat pemerintah Hindia Belanda

bebas mengambil kayu di hutan.

C. Orang – orang Cina Berontak

a. Sebab Akibat pemberontakan Cina

Lama sebelum kedatangan orang Belanda ke Indonesia, orang

Cina sudah banyak berada di pulau Jawa. Jan Pieterszoon Coen

mengenal mereka sebagai pekerja yang rajin dan trampil. Karenanya

Coen sangat menyukai mereka dan menganjurkan kedatangan mereka

ke Batavia.

Tiap tahun berdatanganlah perahu-perahu Cina ke Batavia

membawa barang dagangan seperti teh, barang porselen, sutera dan

sebagainya. Tetapi disamping itu perahu-perahu itu juga mengangkut

orang Cina dalam jumlah yang cukup besar. Mula-mula orang Belanda

merasa menyambut kedatangan mereka. tetapi setelah banyak masalah

yang ditimbulkan orang-orang Cina, mereka jadi jengkel. Karena

banyaknya pengangguran, pencurian dan perbuatan tindak pidana

lainnya mulai berkecamuk. Pemerintah belanda kemudian

mengeluarkan ketentuan bahwa setiap orang Cina yang tinggal di

Batavia harus memiliki surat izin bermukim yang disebut

permissiebriefjes atau masyarakat sering menyebut dengan “surat pas”.

Apabila tidak memiliki surat izin, maka akan ditangkap dan dibuang ke

Sailon (Sri Langka) untuk dipekerjakan di kebun-kebun pala milik VOC

atau akan dikembalikan ke Cina. Mereka diberi waktu enam bulan untuk

mendapatkan surat izin tersebut.

Biaya untuk mendapatkan surat izin itu yang resmi dua ringgit

(Rds.2,-) per orang. Tetapi dalam pelaksanaannya untuk mendapatkan

surat izin terjadi penyelewengan dengan membayar lebih mahal, tidak

hanya dua ringgit.

Sebagian pejabat kompeni memeras orang-orang Cina.

Sementara itu tersiar kabar, bahwa orang Cina yang diangkut ke Sri

Lanka itu di tengah perjalanan di lempar ke laut. Akibatnya, banyak

orang Cina lalu meninggalkan kota untuk bergabung dengan para

pemberontak. Keadaan menjadi bertambah tegang. dan ketika orang

Cina di sekitar kota mulai menyerbu, di dalam tembok kota juga pecah

pemberontakan.

Pada waktu terjadi kebakaran di satu rumah orang Cina, maka

hal itu dianggap sebagai aba-aba untuk mengadakan serangan umum

terhadap apa saja yang berbau Belanda. Pembunuhan dan perampokan

pun mulai terjadi.

Orang Belanda yang di perkuat dengan para serdadu marinir

melakukan serangan balik ke perkampungan orang Cina. Para budak

juga diikutsertakan dalam serangan balasan itu.

b. Faktor Pemberontakan Cina

1) Adanya penyelewengan terhadap biaya surat ijin kependudukan,

sehingga masyarakat cina yang miskin tidak dapat memilikinya.

2) Orang – orang cina yang diangkut ke srilanka ternyata di tengah

perjalanan di lempar ke laut.

3) Banyaknya tindak pengangguran dan tindak kriminal.

c. Dampak dari pemberontakan

1) Terjadinya pembunuhan dan perampokan.

2) Diperkirakan 5000 sampai 10.000 orang Cina tewas dalam

pemberontakan

3) Terjadi kebakaran yang menghanguskan beberapa rumah.

4) Gubernur Jendral Valckenier akhirnya mengeluarkan perintah agar

orang Cina yang ada di dalam penjara di bunuh habis.

5) Orang Cina dilarang bertempat tinggal di dalam tembok kota.

6) Banyak orang Cina melarikan diri ke daerah Tangerang.

d. Perjanjian

Warga Cina yang selamat menyingkir ke timur melancarkan aksi

penyerbuan terhadap pos-pos VOC yang mereka temui. Pakubuwana II

didesak kaum anti VOC supaya mendukung pemberontakan Cina.

Maka, pada bulan November 1741 Pakubuwana II pun mengirim 20.000

prajurit membantu kaum pemberontak mengepung

kantor VOC diSemarang. Sebelumnya, ia juga menumpas

garnisun VOC yang bertugas di Kartasura bulan Juli 1741. Pada kondisi

yang demikian ini Pakubuwana II mulai bimbang dan akhirnya

melakukan perundingan damai dengan VOC. Dengan dilakukannya

perundingan damai tersebut akhirnya pemberontakan pun bisa dilerai

dan hentikan.

D. Perlawanan Pangeran Mangkubumi dan Mas Said

a. Sebab Terjadinya Perlawanan

Perlawan terhadap VOC kembali terjadi di Jawa, kali ini

dipimpin oleh bangsawan kerajaan yakni Pangeran Mangkubumi dan

Raden Mas Said. Perlawanan berlangsung sekitar 20 tahun. Pada uraian

terdahulu sudah disinggung bahwa beberapa raja Mataram setelah

Sultan Agung merupakan raja yang lemah bahkan bersahabat dengan

kaum penjajah. Begitu juga pada saat pemerintahan Pakubuwana II

terjadi persahabatan dengan VOC. Bahkan VOC semakin berani untuk

menekan dan melakukan intervensi terhadap jalannya pemerintahan

Pakubuwana II. Wilayah pengaruh Kerajaan Mataram juga semakin

berkurang. Persahabatan antara Pakubuwana II dengan VOC ini telah

menimbulkan kekecewaan para bangsawan kerajaan, apalagi VOC

melakukan intervensi dalam urusan pemerintahan kerajaan. Hal ini

mendorong munculnya berbagai perlawanan misalnya perlawanan

Raden Mas Said.

Raden Mas Said adalah putera dari Raden Mas Riya yang

bergelar Adipati Arya Mangkunegara dengan Raden Ayu Wulan putri

dari Adipati Blitar. Pada usia 14 tahun Raden Mas Said sudah diangkat

sebagai gandek kraton (pegawai rendahan di istana) dan diberi gelar

R.M.Ng. Suryokusumo. Karena merasa sudah berpengalaman, Raden

Mas Said kemudian mengajukan permohonan untuk mendapatkan

kenaikan pangkat. Akibat permohonan ini Mas Said justru mendapat

cercaan dan hinaan dari keluarga kepatihan, bahkan dikaitkaitkan

dengan tuduhan ikut membantu pemberontakan orang-orang Cina yang

sedang berlangsung. Mas Said merasa sakit hati dengan sikap keluarga

kepatihan. Muncullah niat untuk melakukan perlawanan terhadap VOC

yang telah membuat kerajaan kacau karena banyak kaum bangsawan

yang bersekutu dengan VOC. Ia diikuti R. Sutawijaya dan Suradiwangsa

(yang kemudian dikenal dengan Kiai Kudanawarsa) pergi keluar kota

untuk menyusun kekuatan. Kemudian Mas Said pergi menuju Nglaroh

untuk memulai perlawanan. Oleh para pengikutnya Mas Said diangkat

sebagai raja baru dengan gelar Pangeran Adipati Anom Hamengku

Negara Senopati Sudibyaning Prang. Hingga kini sebutan Mas Said

yang sangat dikenal masyarakat yakni Pangeran Sambernyawa.

Perlawanan Mas Said ternyata cukup kuat karena mendapat dukungan

dari masyarakat dan ini merupakan ancaman yang serius bagi eksistensi

Pakubuwana II sebagai raja di Mataram.

Oleh karena itu, pada tahun 1745 Pakubuwana II mengumumkan

barang siapa yang dapat memadamkan perlawanan Mas Said akan diberi

hadiah sebidang tanah di Sukowati (di wilayah Sragen sekarang). Mas

Said tidak menghiraukan apa yang dilakukan Pakubuwana II di istana,

ia terus melancarkan perlawanan kepada kerajaan maupun VOC.

Mendengar adanya sayembara berhadiah itu, Pangeran Mangkubumi

ingin mencoba sekaligus menakar seberapa jauh komitmen dan

kejujuran Pakubuwana II. Pangeran Mangkubumi adalah adik dari

Pakubuwana II. Pangeran Mangkubumi dan para pengikutnya berhasil

memadamkan perlawanan Mas Said. Ternyata Pakubuwana II ingkar

janji. Pakubuwana II kehilangan nilai dan komitmennya sebagai raja

yang berpegang pada tradisi, sabda pandhita ratu datan kena wola-wali

(perkataan raja tidak boleh ingkar). Karena bujukan Patih Pringgalaya,

Pakubuwana II tidak memberikan tanah Sukowati kepada Pangeran

Mangkubumi. Terjadilah pertentangan antara Raja Pakubuwana II yang

didukung Patih Pringgalaya di satu pihak dengan Pangeran

Mangkubumi di pihak lain. Dalam suasana konflik ini tiba-tiba dalam

pertemuan terbuka di istana itu Gubernur Jenderal Van Imhoff

mengeluarkan kata-kata yang menghina dan menuduh Pangeran

Mangkubumi terlalu ambisi mencari kekuasaan. Hal inilah yang sangat

mengecewakan Pangeran Mangkubumi, pejabat VOC secara langsung

telah mencampuri urusan pemerintahan kerajaan. Pangeran

Mangkubumi segera meninggalkan istana. Tidak ada pilihan lain kecuali

angkat senjata untuk melawan VOC yang telah semena-mena ikut

campur tangan pemerintahan kerajaan. Hal ini sekaligus untuk

memperingatkan saudara tuanya Pakubuwana II agar tidak mau didikte

oleh VOC.

Berdasarkan uraian di atas maka didapat kesimpulan bahwa

perlawanan Pangeran Mangkubumi dan Mas Said disebabkan karena :

1. Raja Mataram, Pakubuwana II, menyerahkan pantai utara Pulau Jawa

kepada VOC. Akibatnya, Mataram terputus dengan laut sehingga

tidak mempunyai pelabuhan untuk kegiatan perdagangannya.

2. Mangkubumi merasa tersinggung atas tindakan Gubernur Jenderal

Van Imhoff yang turut campur tangan dalam permasalahan antara

Pangeran Mangkubumi dengan Pakubuwana II.

b. Faktor Terjadinya Perlawanan

Perlawanan Pangeran Mangkubumi dan Mas Said terjadi karena

didorong oleh berbagai faktor, diantaranya :

1. Persahabatan Pakubuwono II dengan VOC yang telah

menimbulkan kekecewaan para bangsawan kerajaan, apalagi VOC

melakukan intervensi dalam urusan pemerintahan kerajaan.

2. Wilayah pengaruh kerajaan Mataram berkurang.

3. Mangkubumi memohon kenaikan pangkat.

4. Mangkubumi dikaitkan dengan tuduha ikut pemberontakan orang –

orang cina

5. VOC semena - mena ikut campur tangan dalam pemerintah kerajaan

dengan mengatakan bahwa pangeran mangkubumi sangat ambisius

dalam mencari kekuasaan.

c. Dampak Perlawanan

Akhirnya Pangeran Mangkubumi dan Mas Said

memutuskan untuk bersatu melawan VOC, karena masing-masing

ketidakadilan yang diterima oleh keduanya. Didalam gencar –

gencarnya perlawanan yang dilakukan keduanya, tersirat kabar bahwa

Pakubuwana II jatuh sakit, dan keadaan ini membuka peluang VOC

untuk menguasai kerajaan Mataram dengan memaksa Pakubuwana II

yang dalam keadaan untuk menandatangani perjanjian yang dibuat oleh

VOC. Hal ini semakin membuat Pangeran Mangkubumi dan Mas Said

kecewa, hingga mereka semakin meningkatkan perlawanan terhadap

VOC. Dan dampak yang timbul dengan adanya perlawanan tersebut

antara lain :

a. Dampak yang ditimbulkan perang untuk Indonesia:

i. Membuat Mangkubumi bersedia menandatangi perjanjian

Giyanti dan Raden Mas Said menandatangani perjanjian

Salatiga.

ii. Perlawanan dapat dihentikan dan memperoleh wilayahnya

masing-masing sesuai pada perjanjian.

iii. Mempersempit wilayah mataram.

iv. Banyak masyarakat pribumi tewas dalam perlawanan.

b. Dampak yang ditimbulkan untuk VOC:

i. Banyak prajurit Belanda yang tewas dalam perang terutama

pemimpin VOC De Clerk juga tewas.

ii. Karena banyak pajurit yang tewas, membuat pihak VOC tak

bisa berkutik lagi sehinggaVOC harus membuat

perjanjian dengan Pangeran Mangkubumi untuk

menandatangani Perjanjian Giyanti (1755)dan Raden Mas

Said untuk menghentikan Perlawanan.

d. Akibat Perlawanan

Akibat dari perlawanan Pengeran Mangkubumi dan Mas

Said baik untuk Indonesia maupun VOC yaitu dampak yang

ditimbulkan perang untuk Indonesia yaitu membuat Mangkubumi

bersedia menandatangani perjanjian Griyanti dan Raden Mas Said

menandatangani perjanjian Salatiga. Perjanjian yang mereka

setujui untuk menghentikan perlawanan dan memperoleh wilayahnya

masing-masing sesuai pada perjanjian serta mempersempit wilayah

mataram dan banyak masayarakat pribumi tewas dalam perlawanan.

e. Perjanjian

Pada tahun 1749 Pangeran Mangkubumi bekerja sama

dengan Mas Said (Pangeran Sambernyawa) untuk mengadakan

perlawanan terhadap Paku Buwono III dan VOC. Pada tahun 1755

Belanda berhasil membujuk Pangeran Mangkubumi untuk mengadakan

perjanjian Giyanti.

Isi Perjanjian Giyanti adalah Kerajaan Mataram dibagi dua,

yaitu:

a. Mataram Barat diserahkan kepada Pangeran Mangkubumi

dengan gelar Hamengku Buwono I, kerajaannya dinamakan

Kasultanan Yogyakarta.

b. Mataram Timur, tetap dikuasai oleh Paku Buwono III,

kerajaannya dinamakan Kasultanan Surakarta.

Perjanjian Giyanti ternyata belum menyelesaikan permasalahan,

sebab Mas Said terus mengadakan perlawanan terhadap Belanda. Untuk

mengatasi perlawanan Mas Said, VOC mengadakan Perjanjian Salatiga

pada tahun 1757.

Isi Perjanjian Salatiga yakni:

a. Daerah kerajaan Surakarta bagian barat diserahkan kepada Sunan

Paku Buwono III. Wilayahnya disebut Kesunanan.

b. Daerah Kerajaan Surakarta bagian timur diserahkan kepada Mas

Said, yang bergelar Pangeran Adipati Mangkunegoro I. Wilayahnya

disebut Mangkunegaran.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian bab II pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa. Perlawanan rakyat Indonesia dilatarbelakangi karena adanya

tindakan monopoli perdagangan, keserakahan dan intervensi politik dengan

devide er impera dari VOC. VOC menginginkan untuk menguasai seluruh

wilayah nusantara dengan melakukan perbuatan – perbuatan yang licik.

Berualang kali rakyat melakukan perlawanan, namun karena

persenjataan yang lebih lengkap dan daya pikir yang tinggi, membuat

perlawanan rakyat Indonesia mudah digagalkan oleh VOC. Bukan hanya

satu atau dua daerah yang melakukan perlawanan, namun banyak daerah

seperti di Kerajaan Goa, Kerajaan Riau, hingga tokoh – tokoh pun ikut

melakukan perlawanan, seperti halnya Pangeran Mangkubumi dan Mas

Said.

Akibat dari kekalahan perlawanan rakyat maka berdampak ke

sebagian besar Keulauan Indonesia yang dikuasai kekuasaan asing terutama

VOC. Kelicikan VOC dalam menjatuhkan daerahnya umumnya ketika

suatu daerah mengalami kemunduran terhadap perlawananya , maka VOC

membuat sebuah perjanjian, dimana perjanjian – perjanjian tersebut

merugikan daerah perlawanan.

B. Saran

Kita sebagai generasi muda seharusnya menyadari tentang pelajaran

yang bisa diambil dari sejarah kemerdekaan Negara kita. Bagaimana para

pejuang bangsa kita mempertahankan Indonesia dari musuh – musuh.

Mereka rela mengorbankan seluruh jiwa raganya demi bangsa ini. Tugas

kita sebagai penerus bangsa adalah mempertahankan kemerdekaan ini, tetap

menjaga semangat perjuangan dan mempertahankan kebudayaan nenek

moyang kita. Namun di jaman globalisasi sekarang ini, semangat generasi

muda penerus bangsa kian menurun dan sangat memprihatinkan. Melihat

akan gigihnya para pejuang daerah kita terdahulu, harusnya para pemuda

merasa malu. Semestinya para pemuda generasi baru harus bisa

melanjutkan perjuangan para pendahulu yang rela berkorban tanpa jasa dan

berani memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Sebagai generasi muda

seharusnya dapat melanjutkan tonggak harapan ini untuk mengisi

kemerdekaan dengan cara meningkatkan akhlak. Dengan meningkatkan

akhlak kita tidak akan mudah terpengaruh dan kalah dalam menghadapi

dunia yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Sejarah Indonesia Untuk SMA /

MA Kelas XI semester 1. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan

Kebudayaan.

Wardaya. 2009. Cakrawala Sejarah Untuk SMA / MA Kelas XI (Program

IPS).Jakarta : Penerbit PT. WIDYA DUTA GRAFIKA.

Sumber Internet:

http://brainly.co.id/tugas/1129406 . Diunduh pada tanggal 3 November

2015 pukul 8.26 a.m.

Kerajaan Makassar.

https://nilamarifani.wordpress.com/2013/06/26/kerajaan-

makasar/ . Diunduh pada tanggal 3 November 2015 pukul 8.33

a.m.

Kesulatanan riau lingga.

http://melayuonline.com/ind/history/dig/355/kesultanan-riau-

lingga . Diunduh pada tanggal 3 November 2015 pukul 2.50 p.m.

Makalah Perlawanan Daerah Daerah.

http://kendakaku.blogspot.co.id/2014/01/ma kalah-perlawanan-

daerah-daerah.html . Diunduh pada tanggal 28 Oktober 2015

pukul 9.29 a.m.

MAKALAH PERLAWANAN RAKYAT INDONESIA TERHADAP

KOLONIAL BELANDA. http://zonakisaran.blogspot.co.id/ .

Diunduh pada tanggal 28 Oktober 2015 pukul 8.03 a.m.

Pemberontakan Cina di Batavia. http://wartasejarah.blogspot.co.id/2013/

12/pemberontakan-cina-di-batavia.html . Diunduh pada tanggal 3

November 2015 pukul 1.52 p.m.

Pemberontakan orang cina tahun 1740.

https://arsmusic.wordpress.com/2010/05/07/ pemberontakan-

orang-cina-tahun-1740/. Diunduh pada tanggal 3 November 2015

pukul 2.02 p.m.

Perlawanan Goa.

http://sejarahindonesiakesukaanku.blogspot.co.id/2014/10/perla

w anan-goa.html/ . Diunduh pada tanggal 3 November 2015

pukul 8.17 a.m.

Perlawanan Goa. http://www.slideshare.net/AuliaPutriSW/perlawanan-

goa-42158733?related=1 . Diunduh pada tanggal 3 November

2015 pukul 8.42 a.m.

Perlawanan kerajaan goa dan riau sejarah kelas xi.

http://www.slideshare.net/chusna watinurul/perlawanan-

kerajaan-goa-dan-riausejarah-kelas-xi. Diunduh pada tanggal 3

November 2015 pukul 8.43 a.m.

Perlawanan Kerajaan Gowa Terhadap VOC.

http://www.katailmu.com/2014/09/ -kerajaan-gowa-terhadap-

voc.html . Diunduh pada tanggal 28 Oktober 2015 pukul 9.32

a.m.

Perlawanan Pangeran Mangkubumi dan Raden Mas Said.

http://rezkimutmainna

hishar.blogspot.co.id/2014_11_15_archive.html . Diunduh pada

tanggal 28 Oktober 2015 pukul 9.51 a.m.

PERLAWANAN PANGERAN MANGKUBUMI DAN MAS SAID (1749-

1757).

http://dewanku02.blogspot.co.id/search/label/Sejarah?&max-

results=8 . Diunduh pada tanggal 28 Oktober 2015 pukul 9.54

a.m.