Transcript

i

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARANCUTTING CVT

(CONTINOUSLY VARIABLE TRANSMISSION) SEPEDA

MOTORUNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

PADA SISWA KELAS XI TSM

SMK PN2 PURWOREJO

Skripsi

Disusun sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Ahmad Rohman

NIM.112170195

Oleh

AgusSolekhan

122170054

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO

2017

ii

iii

iv

MOTTO

“Dengan menyebut nama Alloh yang maha pengasih lagi maha penyayang”

(Al-fatikhah)

دناّمحمدالّسي ّّعلیوّّددناّمحممّعلیّسي ّوسل ّّصلّ ّھمّ الل ّ

“Ya Alloh tambahkanlah kesejahteraan dan keselamatan kepada penghulu kami

Muhammad dan kepada keluarga penghulu kami Muhammad ”

“Sungguh... Tuhan hanya memberi hidup satu kepadaku tidak ada manusia

mempunyai hidup dua atau hidup tiga tetapi hidup satu ini akan kubeikan

Insyaalloh SWT seratus persen kepada pembangunan tanah air dan bangsa.

Dan... jikalau aku misalnya diberi dua hidup oleh Tuhan, dua hidup inipun

akan aku persembahkan kepada tanah air dan bangsa”

(Bung Karno)

“Kita tidak hanya perlu belajar BERBICARA untuk menjelaskan, tetapi

kitapun juga perlu belajar DIAM untuk mendengarkan”

(Penulis)

v

PERSEMBAHAN

Dengan segala kerendahan hati seraya mengucapkan syukur kehadirat

Illahi atas segala anugerah dan nikmatnya, tidak lupa sholawat kepada

junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW semoga kelak mendapatkan

syafa’atnya (Amin). Kupersembahkan karya kecil ini sebagai dharma bakti dan

cintaku kepada :

1. Ayahanda (Solikhin) dan Ibunda (Robitoh) tercinta, yang

senantiasatulusikhlasmengiringitetespenakudalammenimbailmudenganuntai

ando’a, kasihsayang dan pengorbanan yang tiadahenti.

2. Adikutercinta (Khoeriyah& Tri baktipamungkas yang selalu memberikan

motivasi, perhatian, dorongan serta doa terbaiknya.

3. Pengasuh Pondok pesantren Ma’unah (R.KH Raden Dawud Masykuri)

yang selalu ikhlas memberikan do’a dan ilmunya, dan juga keluarga besar

“Bani Ky. Masykuri” terima kasih atas do’a dan dukungannya.

4. Wanita yang saya harapkan menjadi istri Sholehah yang selalu memberikan

motivasi, perhatian, dorongan serta doa-doanya disetiap sujud malamnya.

5. Seluruhkeluargabesarkuyang telahmemberikandukungan, semangat,

perhatiandankasihsayangnyaselamaini.

vi

6. Saudara-saudaraku senasib seperjuangan di Pondok PesantrenPutra-Putri

ma’unah yang telahmemberikan dukungan moral dan spiritual yang tiada

henti-hentinya.

7. Sahabat-sahabati Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII)

Komisariat Ahmad Dahlan yang selalu memberikan perhatian, dukungan,

dan do’a, serta pengalaman terbaik.

vii

viii

PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas karunia dan hidayahNya, sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pengembangan media

pembelajaran Cutting CVT (Continously Variable Trasmissoin) sepeda motor

untuk meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas XI TSM SMK PN2

Purworejo.” Ini dapat terselesaikan, guna memenuhi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada jurusan Program Studi Pendidikan

Teknik Otomotif Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Purworejo.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan,

bimbingan, arahan serta motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada

kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada beliau

yang telah membantu baik dalam pelaksanaan maupun penyusunan skripsi ini,

terutama kepada yang terhormat:

1. Drs. H. Supriyono,M.Pd. selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Purworejo yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk

menuntut ilmu di lembaga pendidikan tinggi ini.

2. Yuli Widiyono, M. Pd.selaku dekan FKIP Universitas Muhammadiyah

Purworejo yang telah memberi izin penelitian dan beserta staf yang telah

membantu kelancaran administrasi penelitian.

ix

3. Suyitno,M. Pd. Ketua Program Studi Pendidikan Otomotif yang telah

memberikan perhatian dan dorongan sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini.

4. Dr.BambangSudarsono, M.Pd. selaku pembimbing skripsi I dan Suyitno,

M.Pd. selaku pembimbing skripsi II yang telah banyak membimbing,

mengarahkan dan memotivasi dengan penuh kesabaran dan tidak mengenal

lelah, serta mengoreksi skripsi ini dengan penuh ketelitian sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini.

5. Drs. Marjuki Widiyanto, M. M. selaku Kepala Sekolah SMK PN2 Purworejo

yang telah memberikan izin dan kemudahan dalam penelitian ini.

6. Bapak Andi Prasetyo selaku guru matapelajarandi SMK PN2 Purworejo yang

telah memberikan bimbingan selama proses penelitian.

7. Teristimewa kedua orang tua saya yang dengan tulus hati membesarkan.

Mendidik, dan senantiasa memberikan dorongan, semangat serta doa yang

tiada henti kepada penulis. Semoga penulis diberikan kesempatan untuk

membahagiakan mereka kelak.

8. Segenap Dosen Pendidikan Teknik Otomotif yang telah membimbing

penulis selama menempuh studi di Universitas Muhammadiyah

Purworejo.

9. Semua rekan-rekan mahasiswa Teknik Otomotif yang telah berbagi referensi

maupun saling memotivasi sehingga kekompakan tetap terjalin diantara

sesama mahasiswa.

x

xi

ABSTRAK

AgusSolekhan, Pengembangan media pembelajaran cutting CVT (Continously

Variable Trasmissoin) sepeda motor untuk meningkatkan hasil belajar pada siswa

kelas XI TSM SMK PN2 Purworejo. Progam Studi Pendidikan Teknik Otomotif.

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Purworejo

2017

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana pengembangan

media pembelajaran cvt sepeda motor pada siswa kelas XI TSM di SMK PN2

Purworejo, untuk mengetahui kelayakan pengembangan media pembelajaran cvt

sepeda motor pada siswa kelas XI TSM di SMK PN2 Purworejo, untuk

mengetahui keefektifan penggunaan media pembelajaran cvt sepeda motor pada

siswa kelas XI TSM di SMK PN2 Purworejo, untuk mengetahui hasil belajar

siswa terhadap media pembelajaran cvt sepeda motor pada siswa kelas XI TSM di

SMK PN2 Purworejo.

Jenis penelitian yang digunakan adalah R and D (Research and

Development). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI TSM B SMK PN2

Purworejo tahun pelajaran 2016/2017, yang berjumlah 30 siswa.Pengumpulan

data dilakukan dengan menggunakan metode angket dan instrument tes. Setelah

data diperoleh kemudian di analisis menggunakan teknik deskripsi presentase.

Hasil analisis data hasil evaluasi kelas control dan kelas eksperimen

diperoleh nilai rata-rata kelas kontrol 75,00 dan nilai rata-rata kelas eksperimen

85,00. Terdapat selisih antara kelas control dengan kelas eksperimen dan juga

hasil nilai rata-rata kelas eksperimen sudah diatas KKM. Dari analisis data

tersebut terdapat perbedaan yang signifikan atara siswa yang belum mengunakan

media pembelajaran dan siswa yang sudah menggunakan media pembelajaran.

Dari hasil belajar tersebut, maka dapat digunakan sebagai salah satu metode untuk

meningkatkan prestasi siswa terhadap pemahaman materi. Media pembelajaran cutting

cvt sepeda motor dinyatakan valid serta layak dan efektif digunakan dalam proses

pembelajaran di SMK PN 2 Purworejo.

Kata Kunci: Media pembelajaran, stand,cutting cvt sepeda motor.

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

PERSETUJUAN ............................................................................................. ii

PENGESAHAN .............................................................................................. ii

MOTTO .......................................................................................................... ii

PERSEMBAHAN .......................................................................................... iii

PERNYATAAN .............................................................................................. v

KATA PENGANTAR ................................................................................... viii

ABSTRAK ...................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakangMasalah ............................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................. 6

C. Batasan Masalah ....................................................................... 7

D. Rumusan Masalah .................................................................... 7

E. Tujuan Penelitian ...................................................................... 8

F. Manfaat Penelitian ................................................................... 9

BAB II KAJIAN TEORI, TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA

PIKIR, DAN PERTANYAAN PENELITIAN

A. Kajian Teori .............................................................................. 11

B. Tinjauan Pustaka ...................................................................... 29

C. Kerangka Pikir .......................................................................... 32

D. Pertanyaan Penelitian ............................................................... 33

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 34

B. Desain Penelitian ...................................................................... 34

C. Populasi dan Sampel................................................................. 38

D. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 39

E. Instrumen Penelitian ................................................................. 39

F. Teknik Analisis Data ................................................................ 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Data Hasil Penelitian ................................................................ 45

B. Pembahasan .............................................................................. 53

C. Kajian Produk Akhir................................................................. 61

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .............................................................................. 63

B. Keunggulan Penelitian.............................................................. 64

xiii

C. Keterbatasan Penelitian ............................................................ 64

D. Saran ........................................................................................ 65

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 66

LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................... 68

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Desain penelitian ................................................................................ 38

Tabel 2. Kisi-kisi Soal Materi Sistem CVT ..................................................... 40

Tabel 3.Kisi-Kisi Ahli Media ........................................................................... 41

Tabel 4. Kisi-Kisi AhliMateri .......................................................................... 41

Tabel 5.Kisi-Kisi UntukSiswa ......................................................................... 42

Tabel 6.Kritria Validasi Media ........................................................................ 43

Tabel 7. Konvensi Tingkat Pencapaian ............................................................ 44

Tabel 8.HasilValidasiAhliMateri ..................................................................... 46

Tabel 9.HasilValidasiAhli Media..................................................................... 47

Tabel 10.HasilUjiKelompok Kecil .................................................................. 48

Tabel 11.HasilImplementasiProdukAkhir........................................................ 49

Tabel 12.HasilEvaluasiKelasKontrol ............................................................... 50

Tabel 13.HasilEvaluasiKelasEksperimen ........................................................ 51

Tabel 14.PerbandinganEvaluasiKelasKontroldanKelasEksperimen ............... 52

xv

DAFTARGAMBAR

Halaman

Gambar1. Fungsi MediaProses Pembelajaran.................................................. 15

Gambar 2. CVT (Continously Variable Trasmissoin) ..................................... 23

Gambar 3. Primary sheave ............................................................................... 24

Gambar4. Secondary sheave ............................................................................ 25

Gambar5. V-belt ............................................................................................... 33

Gambar6. Fungsi MediaProses Pembelajaran.................................................. 34

Gambar7. Pengembangan Media Pembalajaran .............................................. 32

Gambar8. Langkah-langkah Metode R and D ................................................. 33

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 1.Diagram HasilBelajarKelasKontroldanKelasEksperimen. ............ 51

xvi

DAFTARLAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Surat Keputsan Penetapan Dosen Pembimbing Skripsi .............. 68

Lampiran 2. Surat Permohonan Observasi....................................................... 69

Lampiran 3. Surat PermohonanIjinPenelitian .................................................. 70

Lampiran 4. Surat Keterangan MelakukanPenelitian ...................................... 71

Lampiran 5. Surat Keterangan Validasi Ahli Media ........................................ 72

Lampiran 6. Surat Keterangan Validasi Ahli Materi ....................................... 73

Lampiran 7.Kisi-Kisi Instrumen Siswa ............................................................ 74

Lampiran 8. Instrumen Tes .............................................................................. 75

Lampiran 9. KunciJawaban .............................................................................. 79

Lampiran 10. Hasil Validasi Ahli Materi ......................................................... 80

Lampiran 11. Hasil ValidasiAhli Media .......................................................... 81

Lampiran 12.Hasil Uji Coba Kelompok Kecil ................................................. 82

Lampiran 13. Data Implementasi Produk Akhir .............................................. 85

Lampiran 14. Hasil Evaluasi Kelas Kontrol .................................................... 84

Lampiran 15. Hasil Evaluasi KelasEksperimen ............................................... 85

Lampiran 16. Silabus ....................................................................................... 87

Lampiran 17. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .......................................... 89

Lampiran 18. Angket Penilaian Ahli Media .................................................... 93

Lampiran 19. Angket Penilaian Ahli Materi .................................................... 94

Lampiran 20. Angket TanggapanSiswa ........................................................... 95

Lampiran 21. Angket Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil ............................ 96

Lampiran 22.AngketPenilaianProdukAkhir ..................................................... 97

Lampiran 23. Hasil Evaluasi KelasEksperimen ............................................... 98

Lampiran 24. HitungUji t ................................................................................. 99

Lampiran 25.KartuBimbingan ......................................................................... 100

Lampiran 26. Dokumentasi .............................................................................. 102

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Badan Standar Nasional Pendidikan menyatakan bahwa perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) telah membuat perubahan yang

sangat menakjupkan dalam berbagai aspek kehidupan manusia, baik dalam

bidang teknologi, ekonomi, sosial, budaya, maupun pendidikan. Hal ini

menuntut manusia untuk berfikir lebih maju dalam segala hal agar tidak

dianggap rendah dalam pendidikan. Untuk menindak lanjuti permasalahan

tersebut dari perkembangan teknologi perlu adanya upaya penyesuaian yang

terkait dengan faktor-faktor pengajaran di dalam kelas, dan salah satu faktor

tersebut yakni yaitu dengan adanya fasilitas media pembelajaran yang sangat

mendukung untuk sekolah

Sekolah adalah merupakan lembaga pendidikan yang selalu berupaya

untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Salah satu upaya meningkatkan

mutuprestasi pendidikan adalah dengan memperbaiki mutu dalam sistem

pembelajaran. Dalam proses pembelajaran selalu melibatkan dua tokoh yaitu

guru dan siswa. Guru sangatlah berperan penting dalam proses belajar

mengajar karena kreatifitas guru dalam merancang, penyampaian, memilih,

melakukan pendekatan,teknik mengajar dan pemanfaatan media atau alat

bantu yang mampu merangsang pembelajaran secara efektif dan efisien

sangat diperlukan.Peranan guru dalam proses pembelajaran di kelas sangat

penting dalam merangsang motivasi, kreativitas dalam pembelajaran dan

1

2

senantiasa menduduki posisi yang sangat menentukan tercapainya tujuan

pembelajaran. Guru juga harus berani dan mempunyai kemauan kuat untuk

berubah, terbuka terhadap ide-ide baru darimana pun datangnya, toleran

terhadap perbedaan pendapat sehingga berbagai gagasan dari masyarakat

memperoleh tempat yang terhormat, ada rasa aman untuk mengekspresikan

pikiran tanpa merasa takut salah dan mempunyai motivasi kuat untuk

berprestasi serta dapat menumbuhkan etos kerja yang bagus sehingga dapat

menjunjung tinggi nama baik sekolah.

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Diakses

dari http://ejournal.umpwr.ac.id/index.php/autotext/article/view/1291.

Suyitno (2016:101), Pendidikan kejuruan adalah pendidikan yang

mempelajari pelatihan secara spesifik yang dapat digunakan dalam dunia

kerja (pavola,2009:7). Prosser dan Quekqly (1950:2) memaparkan bahwa

pendidikan kejuruan merupakan sebuah konsep pengalaman yang menyeluruh

bagi setiap individu yang untuk kesuksesan dunia kerja . Dalam hal ini

pendidikan kejuruan banyak belajar tentang persiapan-persiapan sebelum ke

dunia kerja. Diakses dari http://jounal.uny.ac.id/index.php/jptk/index.

Seorang guru dalam melaksanakan pembelajaran hendaknya dapat

menggunakan media pembelajaran seoptimal dan semaksimal mungkin,

3

sekurang-kurangnya guru dapat menggunakan media pembelajaran yang

efektif, efesien dan inovatif walaupun sederhana, tetapiharus mencapai

tujuan yang di harapkannya. Seorang guru juga dituntut untuk dapat

mengembangkan keterampilan membuat media pembelajaran baru apabila

media pembelajaran yang lama masih kurang efektif untuk digunakan sebagai

media pembelajaran.

Tingkat keberhasilan dalam pemahaman suatu materi antara siswa yang

satu dengan siswa yang lainnya berbeda-beda. Ada siswa yang daya serapnya

tinggi dan ada siswa yang membutuhkan waktu lama untuk memahami suatu

materi yang di sampaikan. Setelah dilakukan survei lapangan tanggal 2 Juni

2016 di SMK PN2 Purworejo dan berdasarkan hasil wawancara serta diskusi

dengan guru kompetensi keahlian Teknik Sepeda Motor terhadap tingkat

keberhasilan yang dicapai siswa pada pembelajaran over haul (OH) terutama

pada CVT (Continously Variable Trasmissoin) pada sepeda motor, dapat

dikatakan tingkat keberhasilan siswa masih tergolong rendah.

Berdasarkan hasil survei rendahnya tingkat keberhasilan belajar yang

dicapai siswa ini ternyata karena metode pembelajaran konvensional yang

diterapkan guru dalam mengajar kurang mampu menarik perhatian siswa,

dengan penggunaan metode konvensional ini guru cenderung kurang

melibatkan siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran. Media

pembelajaran yang digunakan oleh guru masih terbatas pada power point dan

kurang mampu menarik perhatian siswa.

4

Sedangkan untuk mata pelajaran produktif, media pembelajaran yang

mampu untuk mengantarkan siswa terfokus dengan materi adalah suatu

pembelajaran yang mengandung unsur wujud beenda dan komponen nyata

agar para siswa dapat memahami sepenuhnya sehingga pada saat proses

pembelajaran CVT sepeda motor dapat diperhatikan dengan baik.

Keberhasilan siswa dalam menempuh setiap mata pelajaran merupakan bekal

untuk mewujudkan suatu keahlian yang dimilikinya. Pemahaman akan

potensi over haul CVT sepeda motor pada siswa perlu diperhatikan guna

untuk tercapainya keberhasilan tujuan pembelajaran yang mampu untuk

memahami secara visual langsung apa yang diberikan oleh pembelajaran

tersebut.

Berdasarkan hasil survei lapangan pada tanggal 2 Juni 2016 di SMK PN2

Purworejo,nampak para siswa kurang termotivasi dan kurang bersemangat

dalam mengikuti pembelajaran over haul CVT padasepeda motor. Idealnya

dalam suatu pembelajaran, 70% siswa harus mampu mencapai hasil diatas

batas ketuntasan dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang

diterapkan disekolah yaitu 70. Namun berdasarkan dari hasil survei lapangan

tersebut diperoleh hasil ujian tengah semester yang menunjukan bahwa pada

mata pelajaran over haul CVT sepeda motor, sebagian besar siswa

mendapatkan hasil belajar yang tergolong rendah. Hal tersebut menunjukan

bahwa hasil nilai-nilai siswa masih dibawah KKM yang telah ditentukan

yaitu 70.

5

Kesiapan suatu perangkat pembalajaran baik pembelajaran adaptif,

normatif maupun produktif haruslah dilakukan oleh seorang guru, sehingga

para siswa lebih termotivasi dan bersemangat dalam mengikuti proses

pembelajaran. Untuk membantu kelancaran proses pembelajaran, guru dapat

menggunakan suatu metode pembelajaran dan media bantu yang mendukung.

Di dalam proses pembelajaran yang efektif maka diperlukan suatu media

pembelajaran yang sesuai dengan karakter siswa, mata pelajaran yang

disampaikan, sarana dan prasarana penunjang yang mendukung. Dengan

perangkat pembelajaran yang baik akan menuntun siswa dapat mencapai

suatu keberhasilan belajar dengan baik. Untuk itu pada pengembangan media

pembelajaran over haul CVT sepeda motor diperlukan suatu pembelajaran

yang menarik dan memudahkan siswa untuk memahami pada pelajaran over

haul CVT sepeda motor.

Media pembelajaran merupkan alat yang dapat membantu dalam proses

pembalajaran dan berfungsi untuk memperjelas apa yang telah disampaikan

oleh guru, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih baik.

Pembelajaran yang baik dan sempurna memerlukan media pembelajaran yang

sesuai dengan kondisi kelas. Pada pembelajaran over haul CVT sepeda

motor merupakan pembelajaran produktif dan praktik sehingga membutuhkan

media yang mengandung unsur visual langsung. Oleh karena itu, media

pembelajaran merupakan media yang sesuai untuk menampilkan tahap-tahap

dalam proses over haul CVT sepeda motor yang disesuaikan dengan

pembelajaran secara detail dan terperinci.

6

Media pembelajaran merupakan alat bantu pembelajaran yang mampu

menarik perhatian dan motivasi siswa dalam melaksanakan kegiatan

pembelajaran. Alat peraga mempunyai kemampuan untuk mengetahuai secara

langsung nama bangian dan komponen pada CVT menjadi lebih jelas. Dan di

sertai visual secara langsung dan mampu menarik perhatian siswa bila

dibandingkan dengan yang lainnya. Namun dalam media pembelajaran tentu

akan terdapat kekurangan dari media tersebut. Proses pembuatan media

pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran berbasis alat peraga

memerlukan banyak biaya yang tidak sedikit dan waktu yang cukup lama,

proses cutting membutuhkan alat begitu teliti dan berhati-hati dalam

pembuatanya untuk dapat menampilkan alat bantu pembelajaran yang baik

dalam proses pembelajaran.

Dengan berdasarkan latar belakang masalah tersebut, peneliti bermaksud

mengadakan penelitian dalam pengembangan media pembelajaran over haul

CVT sepeda motor untuk meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas XI

TSM SMK PN2 Purworejo.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti mengidentifikasi

masalah sebagai berikut.

1. Rendahnya nilai keberhasilan belajar yang dicapai siswa belum mencapai

KKM.

7

2. Penggunaan media pembelajaran yang masih terbatas pada modul dan

power point sehingga peserta didik kurang aktif dan merangsang materi

yang di sampaikan

3. Siswakurangbersungguh-sungguh dalam memperhatikan guru pada saat

proses pembelajaran berlangsung

4. Di SMK PN 2 Purworejo belum terdapat media pembelajaran yang dapat

menarik perhatian siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dengan

baik.

C. Batasan Masalah

Penelitian ini difokuskan pada pengembangan media pembelajaran

Cutting CVT (Continously Variable Trasmissoin) sepeda motor untuk

meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas XI TSM SMK PN2 Purworejo.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka masalah penelitian ini

dirumuskan sebagai berikut.

1. Bagaimanakah pengembangan media pembelajaran over haul CVT

sepeda motor untuk meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas XI TSM

SMK PN2 Purworejo?

2. Bagaimanakah kelayakan pembelajaran over haul CVT sepeda motor

untuk meningkatkan hasil belajar pada siswa dilihat dari hasil pengujian

pada peserta didik?

8

3. Bagaimana keefektifan penggunaan media pembelajaran over haul CVT

sepeda motor untuk meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas XI TSM

SMK PN2 Purworejo?

4. Seberapa besar hasil belajar siswa terhadap media pembelajaran over

haul CVT sepeda motor untuk meningkatkan hasil belajar pada siswa

kelas XI TSM SMK PN2 Purworejo?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini di

rumuskan sebagai berikut.

1. Untuk mengetahuibagaimana pengembangan media pembelajaran over

haul CVT sepeda motor untuk meningkatkan hasil belajar pada siswa

kelas XI TSM SMK PN2 Purworejo.

2. Untuk mengetahui kelayakan pengembangan media pembelajaran over

haul CVT sepeda motor untuk meningkatkan hasil belajar pada siswa

kelas XI TSM SMK PN2 Purworejo.

3. Untuk mengetahui keefektifan penggunaan media pembelajaran over

haul CVT sepeda motor untuk meningkatkan hasil belajar pada siswa

kelas XI TSM SMK PN2 Purworejo.

4. Untuk mengetahui hasil belajar siswa terhadap media pembelajaran over

haul CVT sepeda motor untuk meningkatkan hasil belajar pada siswa

kelas XI TSM SMK PN2 Purworejo.

9

F. Manfaat Penelitian

Dari setiap penelitian yang dilakukan dipastikan dapat memberi manfaat

baik bagi objek, atau peneliti khususnya dan juga bagi seluruh komponen

yang terlibat didalamnya. Manfaat atau nilai guna yang dapat diambil dari

penulisan penelitian ini adalah :

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapakan dapat memberi kontribusi terhadap teori,

motivasi, minat, dan keaktifan dalam menentukan tercapainya tujuan

pembelajaran.

2. Manfaat Praktis

a. Sekolah

Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi bahan referensi

sekolah dalam mengembangkan media pembalajaran dan

peningkatan kualitas siswa.

b. Guru

1. Mengetahui prosedur pengembangan media pembelajaran over

haul CVT secara langsung yang dapat meningkatkanhasil

belajar siswa.

2. Menjadi referensi bagi guru untuk melaksanakan dan

mengembangkan variasi media pembelajaran beracuan

kontruktivis.

3. Bagi guru teknik sepeda motor pada pembelajaran over haul

CVT dapat digunakan sebagai bahan masukan dan saran bahwa

10

media pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah satu

alternatif dalam kegiatan proses belajar mengajar.

c. Siswa

1. Bagi siswa pembelajaran ini dapat meningkatkan keaktifan dan

hasil belajar siswa.

2. Menjadikan siswa lebih aktif dalam mengikuti pelajaran.

3. Merangsang siswa dalam memahami teori maupun praktik over

haul CVT sepeda motor.

11

BAB II

KAJIAN TEORI, TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR

DAN PERTANYAAN PENELITIAN

A. Kajian Teori

1. Definisi Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dari jaman dahulu

sampai sekarang terus adanya perubahan yang sangat mendukung

untuk berjalannya segala aktifitas dari mulai mengajar sampai

memberikan hasil balajar yang maksimal dengan menggunakan

media-media pembelajaran yang beragam seperti audio visual

proyeksi media dan lain sebagainya. Semua media tersebut dapat

dipergunakan dalam proses pembelajaran oleh setiap pendidik bisa

menggunakan dan memanfaatkanya dengan sekereatif mungkin agar

siswa dapat tertarik dalam belajar.

Menurut Cecep & Bambang (2013: 1), media adalah alat

komunikasi yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk

membawa informasi dari pengajar ke peserta didik.

Menurut Hamalik dalam Arsyad, Azhar (2013: 2), untuk itu

seorang guru harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang

cukup tentang media pembelajaran, yang meliputi : (1) Media

sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses balajar

mengajar. (2) Fungsi media dalam rangka mencapai tujuan

pendidikan. (3) Seluk-belukproses belajar. (4) Hubungan antara

11

12

metode mengajar dan media pembelajaran. (5) Nilai atau manfaat

metode pendidikan dalam pembelajaran. (6) Pemilihan dan

penggunaan media pendidikan. (7) Berbagai jenis alat dan teknik

media pendidikan. (8) Media pendidikan dalam setiap mata pelajaran

(9) Usaha inovasi dalam media pendidikan.

Azhar Arsyad (2013: 3), berpendapat bahwa media diartikan

sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk

menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual

atau verbal. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses

belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis,

fotologis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan

menyusun kembali informasi visual atau verbal.

Secara umum dapat dikatakan media mempunyai kegunaan,

antara lain: (1) Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.

(2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra.

(3) Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsumg antara

murid dengan sumber belajar. (4) Memungkinkan anak belajar

mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual. (5) Memberi

rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan

menimbulkan persepsi yang sama.(6) Proses balajar mengandung

lima komponen komunikasi, guru (komunikator), bahan

pembelajaran, media pembelajaran, siswa dan tujuan pembelajaran.

Jadi media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat

13

digunakan untuk menyalurkan (bahan pembelajaran), sehingga dapat

merangsang perhatian, minat, pikiran, perasaan siswa dan hasil

belajar untuk mencapai tujuan belajar.

Pada proses pembelajaran guru sangatlah berperan penting

merancang, memilih, melakukan pendekatan teknik mengajar dan

pemanfaatan media atau alat bantu, yang mampu merangsang

pembelajaran secara efektif.

Pembelajaran Menurut Cecep & Bambang (2013: 5), merupakn

kegiatan yang mempunyaisuatu tujuan. Tujuan tersebut harus searah

dengan tujuan siswa dan kurikulum. Tujuan belajar siswa harus

menempuh atau memenuhi aspek-aspek belajar seperti kognitif,

afektif, dan pesikomotorik. Dengan adanya tujuan tersebut maka

siswa meraih hasil pembelajaran dengan baik dan maksimal. Dalam

proses pembelajaran siswa merupakan subjek yang belajar dan guru

merupakan subjek yang mengajar. Mengajar dapat pula diartikan

proses membantu seseorang atau kelompok melakukan kegiatan

belajar sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung efektif.

Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat diidentifikasi cirri-

ciri pembelajaran, yaitu sebagai berikut. (1) Pada proses

pembelajaran, guru harus menganggap siswa sebagai individu yang

mempunyai unsur-unsur dinamis yang dapat berkembang bila

disediakan kondisi yang menunjang. (2) Pembelajaran lebih

menekankan pada aktivitas siswa karena yang belajar adalah siswa,

14

bukan guru. (3) Pembelajaran merupakan upaya sadar dan sengaja.

(4) Pembelajaran bukan kegiatan incidental, tanpa persiapan.

(5).Pembelajaran merupakan pemberian bantuan yang

memungkinkan siswa dapat belajar.

Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa

media pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses

pembelajaran dan berfungsi untuk memperjelas makna yang

disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan

lebih baik dan sempurna.

Media pembelajaran digunakan untuk meningkatkan kegiatan

proses belajar mengajar. Mengingat banyaknya bentuk-bentuk media

tersebut, maka guru harus dapat memilihnya dengan cermat,

sehingga dapat digunakan dengan tepat. Dalam kegiatan belajar

mengajar, sering pula pemakaian kata media pembelajaran

digantikan dengan istilah-istilah seperti: bahan pembelajaran

(instructional material), komunikasi pandang-dengar (audio-visual

communication), alat peraga pandang (visual education), alat peraga

dan media penjelas.

Berikut ini merupakan beberapa kesimpulan dari peristilahan

media :

1) Media pembelajaran digunakan dalam rangka komunikasi dan

interaksi guru dan siswa dalam proses pembelajaran.

15

2) Media pembelajaran memiliki pengertian non-fisik yang dikenal

sebagai software (perangkat lunak), yaitu kandungan pesan yang

terdapat dalam perangkat keras yang merupakan isi yang ingin

disampaikan kepada siswa pada proses belajar baik di dalam

maupun di luar kelas.

3) Media memiliki pengertian fisik yang dewasa ini dikenal sebagai

hardware (perangkat keras), yaitu sesuatu benda yang dapat

dilihat, didengar, atau diraba dengan pancaindra.

Media pembelajaran dapat digunakan secara massamisalnya:

alat peraga pandang (visual education)

b. Fungsi Media Pembelajaran

Menurut Daryanto (2013:8), media pembelajaran memiliki fungsi

sebagai pembawa informasi dari sumber (guru) menuju penerima.

Sedangkan metode pembelajaran merupakan prosedur yang

digunakan untuk membantu peserta didik dalam menerima dan

mengolah informasi guna mencapai tujuan pembelajaran. Fungsi

media dlam proses pembelajaran ditunjukkan pada gambar berikut;

Gambar 1. Fungsi media dalm proses pembelajaran

16

Menurut Roger W. Sperry dalam Miarso (2005:458), media

mampu memberikan rangsangan yang bervariasi kepada otak kita,

sehingga otak dapat berfungsi secara optimal.

Menurut Arysad, (2015:19), dalam suatu proses belajar

mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar

dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan, meskipun

demikian, dapat dikatakn bahwa salah satu fungsi utama media

pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut

mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata

dan diciptakan oleh guru.

Dari uraian diatas dan pendapat diatas, dapat disimpulkan

beberapa manfaat media pembelajaran sebagai berikut : (1) Media

pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi

sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan kualitas proses dan

hasil belajar. (2) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa

sehingga dapat menumbuhkan minat dan motivasi belajar.

(3) Metode mengajar akan lebih bervariasi sehingga tidak terlalu

bersifat verbalistis. (4) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan

daya indra.

Dalam proses belajar mengajar kehadiran media mempunyai arti

yang cukup penting. Karena dalam kegiatan tersebut ketidak jelasan

bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media

sebagai perantara. Kerumitan bahan yang akan disampaikan kepada

17

anak didik dapat disederhanakan dengan bantuan media. Media dapat

mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan melalui kata-kata

atau kalimat tertentu. Dengan demikian, anak didik lebih mudah

mencerna bahan dari pada tanpa bantuan media.

c. Manfaat Media Pembelajaran

Menurut Cecep & Bambang (2013: 23), manfaat dari penggunaan

media pembelajaran di dalam proses pembelajaranadalah :

(1) Memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat

memperlacar serta meningkatkan proses dan hasil balajar.

(2) Meningkatkan dan mengarahkan perhatian peserta didik sehingga

dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung

antara siswa dan lingkungan. (3) Mengatasi keterbatasan indra,

ruang, dan waktu. (4) Memberikan kesamaan pengalaman kepada

siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka sehingga

terjadi interaksi secara langsung dengan guru, masyarakat, dan

lingkungannya.

2. Definisi cutting dan Hasil Belajar

a. Definisi cutting

Menurut Aries Cutting merupakan proses pemotongan

sesuatu atau beberapa bagian dari suatu part. Sisa pemotongan

dibuang sebagai scrap.

http://teknisisampah.blogspot.co.id/2012/05/proses-proses-

cutting.html

18

Menurut Wahyu bahwasanya Cutting adalah model

penampang digunakan untuk menunjukkan desain pada suatu

benda sehingga komponen yang berada dalam dapat diamati.

http://trainercuttingenginetoyotakijang5k.blogspot.co.id/2015/06/t

rainer-cutting-engine-toyota-kijang-5k.html

Berdasarkan sumber di atas dapat di simpulkan bahwa

cutting adalah proses pemotongan suatu benda yang digunakan

untuk menampilkan benda yang berada didalamnya tanpa

membongkarnya

b. Pengertian hasil belajar

Menurut Nana Sudjana (2014:22), bahwa hasil belajar

adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia

menerima pengalaman belajarnya. Horward Kingsley membagi

tiga macam hasil belajar, yakni (a). Keterampilan dan kebiasaan,

(b) Pengetahuan dan pengertian, (c) Sikap dan cita-cita.Masing-

masing jenis hasil belajar dapat diisi dengan bahan yang telah

ditetapkan dalam kurikulum. Sedangkan Gagne membagi lima

kategori hasil belajar, yakni (a) Informasi verbal, (b) keterampilan

intelektual, (c) strategi kognitif, (d) sikap, (e) keterampilan

motoris. Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan

pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional,

menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom

secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni :

19

(1) Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang

terdiri dari empat aspek, yakni pengetahuan atau ingatan,

pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek

pertama disebut kognitif tingkat rendah dan keempat aspek

berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi. (2) Ranah afektif

berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni

penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan

internalisasi. (3) Ranah psikomotoris berkenaan dengan hasil

belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek

ranah psikomotoris, yakni gerakan refleks, keterampilan gerakan

dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan atau ketepatan,

gerakan keterampilan kompleks dan gerakan ekspresif dan

interpretatif. Ketiga ranah tersebut menjadi objek penilaian hasil

belajar. Diantara ketiga ranah itu, ranah kognitiflah yang paling

banyak dinilai oleh guru di sekolah karena berkaitan dengan

kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan pengajaran.

Menurut Nawawi dalam Purwanto (2007:5), Hasil belajar

dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam

mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam

skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi

pelajaran tertentu. Secara sederhana, yang dimaksud hasil belajar

siswa adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui

kegiatan belajar. Pada kegiatan pembelajaran atau kegiatan

20

instruksional, biasanya guru menetapkan tujuan belajar. Anak

yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan-

tujuan pembelajaran atau tujuan intstruksional.

Berdasarkan beberapa pendapat ahli diatas dapat diambil

kesimpulan hasil belajar adalah perubahan tingkah laku pada diri

siswa yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan

pengetahuan, sikap dan keterampilan, perubahan tersebut dapat

diartikan terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih

baik dibandingkan dengan sebelumnya. Karena kegiatan belajar

itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha

untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif

menetap. Tujuan mengetahui apakah hasil belajar yang dicapai

telah sesuai dengan apa yang dikehendaki dapat diketahui melalui

evaluasi. Langkah akhir untuk memperoleh hasil belajar,

dilakukan evaluasi atau penilaian yang merupakan tindak lanjut

atau cara untuk mengukur tingkat penguasaan siswa. Kemajuan

hasil belajar siswa tidak saja diukur dari tingkat penguasaan ilmu

pengatahuan tetapi juga sikap dan keterampilan.

3. Definisi Over Haul

a. Pengertian Over Haul

Over haul merupakan suatu kata dalam bahasa inggris yang

mempunyai arti pemeriksaan yang sangat teliti. Over haul tidak

hanya sebatas pada mesin saja, tetapi pada over haul juga ada pada

21

komponen lainnya seperti over haul Rem, over haul Transmisi, over

haul CVT (Continously Variable Trasmissoin) dan lain sebagainya.

Sebagian orang sering menyebutkan engine over haul sebagai turun

mesin. Pada saat melakukan engine over haul banyak komponen-

komponen mesin yang diperiksa dengan sangat teliti, seperti piston,

poros engkol, block silinder, mekanisme katup, poros nok dan lain

sebagainya.

Rahmad Hidayat mengemukakan pengertian over haul dalam

sebuah blog (ki-tapunya.blogspot.com/2015/01/pengertian-engine-

over-haul.html) yang diakses pada 28 Oktober 2016, over haul

merupakan kegiatan pembongkaran komponen-komponen

kendaraan, kemudian diperiksa dengan sangat teliti agar didapatkan

data-data yang valid, sehingga langkah perbaikan selanjutnya dapat

tepat dan sesuai.

Over haul (rebuild) adalah suatu prosedur (pekerjaan / progam)

terorganisir yang dilakukan untuk mengembalikan performa engine

ke nilai spesifikasi standar pabrik dan memberikan usia kedua

dengan merekomendasi komponen yang aus atau rusak mengacu

pada petunjuk pemakai ulang (reusable parts) komponen menurut

standar pabrik. Di akses dari sebuah blog pada 28 Oktober 2016

(www.pipercomex.com/2015/05/definisi.engine-overhaul.html)

Menurut Yanizzar farouq overhaul merupakan proses

pengembalian kondisi mesin agar dapat bekerja seperti sedia kala.

22

Dengan kata lain dilakukan pembongkaran total. Jadi komponen

yang brgerak didalam mesin akan diganti bila telah aus diluar batas

toleransi, yang diakses dari (auto-find.blogspot.com/2008/11/tune-

up-dan-overhaul.htll) pada tanggal 28 Oktober 2016

Menurut pendapat beberapa ahli diatas dapat disimpulkan

bahwa over haul merupakan suatu kegiatan yang tersusun dengan

rinci untuk mengembalikan kondisi mesin seperti spesifakasi

standar pabrik sehingga mesin menjadi lebih baik karena semua

komponen yang sudah aus diganti maka akan terasa nyaman.

engine over haul dilakukan karena adanya masalah pada bagian

mesin seperti, adanya suara abnormal, kompresi rendah atau

adanya oli yang terbakar akibat ausnya ring piston atau silinder

pada block silinder, kerusakan pada piston, batang piston, poros

engkol dan lain sebagainya.

b. Pengertian CVT (Continously Variable Trasmissoin)

Menurut Aries Sistem CVT (Continously Variable

Transmission), adalah sistem otomatis yang dipasang pada beberapa

tipe sepeda motor saat ini. Sistem ini menghasilkan perbandingan

reduksi secara otomatis sesuai dengan putaran mesin, sehingga

pengendara terbebas dari keharusan memindah gigi sehingga lebih

nyaman dan santai. Sistem CVT banyak kita jumpai pada motor

seperti yamaha mio, honda vario, suzuki spin dan lainya. Mekanisme

V-belt tersimpan dalam ruangan yang dilengkapi dengan sistem

23

pendingin untuk mengurangi panas yang timbul karena gesekan

sehingga bisa tahan lebih lama.

Gambar 2. CVT (Continously Variable Trasmissoin)

Sistem aliran pendingin V-belt ini dibuat sedemikian rupa sehingga

terbebas dari kotoran/debu dan air. Lubang pemasukan udara

pendingin terpasang lebih tinggi dari as roda untuk menghindari

masuknya air saat sepeda motor berjalan di daerah banjir. Di akses

dari (http://smkmugafajar.blogspot.co.id/2015/02/fungsi-komponen-

cvt.html) pada tanggal 2 November 2016

c. Komponen dan Fungsi CVT (Continously Variable Trasmissoin)

Di dalam CVT ini terdapat beberapa komponen yaitu: Primary

sheave, secondary sheave, V-belt dan Gear reduksi

24

1) Primary sheave

Gambar 3. Primary sheave

Pada primary sheave sendiri ada beberapa komponen

pendukung yaitu Fixed Sheave, berfungsi sebagai penahan v-Belt.

Komponen ini tidak bergerak dan berbentuk piringan. Biasanya

bagian sisinya menyerupai tali kipas sebagai pendingin mesin

a. Sliding Sheave, berfungsi menekan V-Belt dalam putaran

tinggi.

b. Collar, berfungsi sebagai tempat dudukan dari fixed

sheave, sliding sheave dan cam

c. Cam , berfungsi sebagai tempat dudukan slider.

d. Slider, berfungsi sebagai pendorong roller, yang roller

sendiri mendorong slider sheave. Slider ini bergerak saat

mesin pada putaran tinggi

e. Roller, berfungsi sebagai penekan sliding sheave, cara

kerjanya sesuai putaran mesin. Apabila mesin pada

25

putaran tinggi, roller ini menekan sliding sheave dan

begitu pula sebaliknya. Gaya ini disebut gaya centrifugal

2) Secondary sheave

Gambar 4. Secondary sheave

Didalam secondary sheave juga ada beberapa komponen

penting yaitu:

a. Sliding Sheave, berfungsi menekan v-belt. Perbedaan

sliding sheave di secondary sheave dengan sliding

sheave pada primary sheave adalah tidak memiliki sirip.

b. Fixed Sheave, berfungsi sebagai penahan v-belt atau

bagian statis

c. Per, berfungsi sebagai pendorong sliding sheave

d. Torque Cam, berfungsi membantu menekan otomatis

sliding sheave pada saat motor memerlukan akselerasi.

e. Clutch housing (rumah kopling), bersungsi meneruskan

putaran v-belt ke poros roda

26

f. Sepatu kopling, berfungsi sebagai penghubung putaran

ke poros roda belakang, sistem kerjanya tipe centrifugal

yaitu bekerja sesuai dengan tinggi rendahnya putaran

mesin

3) V-belt

Gambar 5. V-belt

Berfungsi sebagai penghubung antara sliding sheave dan

secondary sheave. Yaitu meneruskan putaran mesin dari sliding

sheave, biasanya v-belt ini memiliki gerigi yang dirancang agar

v-belt tidak terlalu panas akibat gesekan terus menerus. Di akses

dari

(http://agungwibowo92.blogspot.co.id/2015/08/mengupas-cvt-

pada-sepeda-motor-dan.html) pada tanggal 2 November 2016 .

d. Prosedur Over Haul CVT (Continously Variable Trasmissoin)

Prosedur over haul di kelompokkan ke dalam empat langkah,

yaitu:

27

1) Menegaskan Problem/Gejala

2) Melepas/Membongkar

3) Membersihkan/Memeriksa

4) Merakit/Memasang

Menentukan tujuan overhaul apa tipe malfungsi yang sedang terjadi

dan bagian mana yang perlu dilakukan overhaul.

1) Menegaskan problem/gejala

2) Buatlah hipotesis tentang penyebab malfungsi itu.

3) Putuskan apakah overhaul sebaiknya dilakukan atau tidak

e. Melepas dan Pembongkaran

Lepas unit-unit yang akan dilakukan over haul dari kendaraan

sehingga dapat dibongkar.

1. Lepas cover paling bawah

2. Lepas foot step kiri

3. Lepas cover cvt

4. Lepas blok cvt

5. Kemudian lepas mur as CVT depan

6. Untuk cara manual harus pakai kunci traker

7. Jika bagian depan sudah terlepas maka rumah roller bisa dilepas

dan cek kondisi roller

8. Kemudian lepas bagian rumah kopling menggunakan tracker

9. Lepas v-belt dan cek kondisi v-belt

10. Bongkar komponen primary cvt secara urutan

11. Bongkar komponen secondary cvt secara urutan

28

PETUNJUK: Ketika melepas setiap bagian itu, periksalah setiap

part secara visual.

f. Assembling/Merakit

Ketika membongkar, susunlah setiap part sesuai dengan

area/posisi pemasangannya supaya dapat merakit/memasangnya

pada lokasi aslinya. Karena gesekan dan keausan di antara part yang

sama itu berbeda, susunlah setiap part tersebut agar tidak salah

dalam mengganti kombinasinya. Gunakan metode/prosedur

perakitan yang tepat. Pastikan untuk melihat Buku Pedoman

Perbaikan.

PETUNJUK:

1) Pastikan untuk mematuhi momen nilai standar.

2) Pastikan untuk mengganti part yang tidak dapat digunakan

kembali, seperti packing/gasket.

3) Sebelum merakit, berikan oli/grease sesuai spesifikasi dalam

Buku Pedoman Perbaikan pada posisi luncurnya.

4) Rakitlah part sesuai dengan kondisi sebelumnya dan pada

arah/posisi yang sama.

a) Menyetel/Memeriksa pengoperasian

Pada saat merakit part-part, lakukan penyetelan dan

pemeriksaan pengoperasian part sesuai dengan standar

perawatan.

b) Pemeriksaan setelah perbaikan

29

Setelah perbaikan, periksa kembali gejala dari masalah

aslinya untuk menentukan apakah malfungsi sudah

ditemukan atau belum. Dan juga, periksa jika terdapat

kesalahan yang dilakukan dan apakah setiap unit bekerja

dengan benar pada saat yang sama

B. Tinjauan Pustaka

Beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan diberbagai tempat tentang

pengembangan pengembangan media pembelajaran berbasia komputer antara

lain.

1. Penelitian yang dilakukan oleh Dafit Kurniawan (2013) yang berjudul

pembuatan media pembelajaran tune up toyota kijang 5k untuk

meningkatkan hasil belajar siswa di smk pn purworejo. Dapat

disimpulkan bahwa media pembelajaran tune up toyota kijang 5k dapat

meningkatkan hasil belajar siswa di SMK PN 2 Purworejo.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Onis Warsono (2012) yang berjudul

peningkatan hasil belajar melalui penggunaan media pembelajaran audio

visual pada siswa kelas X progam keahlian teknik sepeda motor smk

tunas nusantara purworejo. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa

dengan menggunakan metode audio visual dalam pembelajaran Alat

Ukur Dasar dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Progam

Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK Tunas Nusantara Purworejo.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Abu Jamroh yang berjudul

Penerapan metode alat peraga engine cutting untuk meningkatkan hasil belajar

30

perawatan dan perbaikan mesin kelas X di SMK YPT Purworejo (2015).

Setelah penelitian dilakukan menggunakan metode alat peraga , kemampuan

hasil belajar perawatan dan perbaikan mesin menjadi 76,32 atau 68,03%

termasuk masih dalam kategori cukup. Selanjutnya pada siklus II, kemampuan

siswa dalam pembelajaran perawatan dan perbaikan mesin meningkat lagi

menjadi 83,34 atau 92,11% merupakan kategori sudah baik dan sudah mencapai

nilai KKM yang telah ditetapkan 75,00.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Achmad Wahid Hasan Udin yang berjudul

Efektifitas media alat peraga engine cutting dan konfensional ada mata

pelajaran teknik sepeda motor kelas X TKR SMK Panca Bhakti Banjarnegara

(2013). Sebelum dilakukan penelitian kelas eksperimen memiliki rata-rata pre

test sebesar 46,55 dan kelas control sebesar 47,44. Hasil belajar siswa setelah

pembelajaran dicari melalui post test dan didapatkan rata- rata kelas eksperimen

sebesar 80,71 dan kelasa control sebesar 76,59. Dari hasil tersebut dapat

disimpulkan bahwa pembelajaran dengan media peraga engine cutting lebih

efektif dan dapat meningkatkan hasil belajar kompetensi teknik sepeda motor,

dan peningkatan hasil belajar yang terjadi pada kelas eksperimen dibanding

dengan kelas control yaitu sebesar 17%.

5. Journal Autotech Universitas Muhammadiyah Purworejo oleh Jumah (2016)

yang berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran Alat Peraga Sistem

Hidrolik untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Teknik Alat Berat

SMK BINA NUSANTARA Kebumen”. Dari hasil penelitian dan

pengembangan ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Proses

pembuatan media pembelajaran sistem Hidrolik menggunakan portable Hidrolik

meliputi : (a) Tahap perencanaan, (b) Tahap pembuatan atau pengerjaan media,

31

(c) Tahap pembuatan media secara keseluruhan. 2. Cara pembuatan media

portable Hidrolik. 3. Terdapat perbedaan prestasi belajar pada siswa SMK

BINA NUSANTARA Kebumen antara siswa yang diajar menggunakan media

pembelajaran portable Hidrolik dengan siswa yang diajar menggunakan media

“konvensional” setelah diberi perlakuan. Hasil uji beda membuktikan bahwa

media pembelajaran yang dibuat layak untuk digunakan dalam proses belajar

mengajar dengan respon siswa sebesar 84,69% dan efektif untuk meningkatkan

hasil belajar (t-hitung = 6,036 dan p=0,000) siswa Kelas XI Teknik Alat Berat

SMK Bina Nusantara Kebumen. Alat peraga dapat digunakan dalam

pembelajaran sebagai media untuk meningkatkan hasil belajar karena dalam uji

coba kelompok besar dengan jumlah 24 siswa telah berhasil meningkatkan hasil

belajar.

Agar produk yang dihasilkan bisa dimanfaatkan secara maksimal

dalam kegiatan pembelajaran, maka ada beberapa saran yang terkait

dengan media pembelajaran sistem Hidrolik ini, antara lain :

1. Untuk sekolah hendaknya menerapkan media pembelajaran berbasis

portable di semua kompetensi lain pada mapel kompetensi kejuruhan.

2. Untuk pengembangan berikutnya mengkaji lebih dalam pada pemilihan

media dan bagian-bagian dari media yang nyata untuk dibuat dalam

bentuk media portable, sehingga dapat menghasilkan media yang layak

untuk disajikan dalam proses pembelajaran.

3. Perlu dilakukan penelitian lanjutan sampai tahap uji coba efetifitas

media dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas atau

penelitian eksperimen yang melibatkan kelompok kontrol.

32

C. Kerangka Pikir

Melaluipengembangan media pembelajarandiharapkan siswa mampu

mengoptimalkan siklus pembelajaran yang lebih efektif dan efisien.

Pengembangan yang dilakukan yakni dengan media alat peraga stand.

Dengan media tersebut maka diharapkan mampu menarik perhatian siswa

bila dibandingkan dengan media yang lainnya.

Karakteristik dan kemampuan masing-masing media perlu

diperhatikan oleh guru agar para peserta didik dapat memilih media mana

yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan agar proses pembelajaran dapat

berjalan secara efektif dan hasil belajar siswa, oleh karena itu proses

pembelajaran merupakan proses komunikasi dan berlangsung dalam satu

sistem, maka media pembelajaran menempati posisi yang cukup penting

sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran. Media pembelajaran

merupakan komponen integral dari sistem pembelajaran. Posisi

pembelajaran sebagai komponen komunikasi.

Media pembelajaran berbasis stand haruslah mudah digunakan yang

memuat navigasi-navigasi sederhana yang memudahkan pengguna. Selain

itu harus menarik agar merangsang pengguna tertarik menjelajah seluruh

program,sehingga seluruh materi pembelajaran yang ada didalamnya dapat

terserap dengan baik. Materi pembelajaran yang terkandung didalamnya

juga harus disesuaikan dengan kebutuhan pengguna, sesuai dengan

kurikulum dan banyak manfaat. Dibawah ini kerangka pikir pengembangan

media pembelajaran sebagai berikut:

33

Gambar 6. Pengembangan media pembalajaran

D. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan kerangka teoritis diatas maka pertanyaan penelitiannya adalah

sebagai berikut.

1. Bagaimana pengembangan media pembelajaran berbasis alat peraga pada

pembelajaran over haul CVT sepeda motor ?

2. Bagaimanakah kelayakan alat peraga pada pembelajaran over haul CVT

sepeda motor dilihat dari hasil pengujian pada peserta didik ?

3. Bagaimana minat belajar siswa dalam penggunaan media pembelajaran

alat peraga over haul CVT sepeda motor ?

4. Bagaimanakah keefektifan serta hasil belajar siswa terhadap penggunaan

media pembelajaran alat peraga over haul CVT sepeda motor?

Pengembangan

media pembelajaran

KONDISI AWAL KONDISI AKHIR TINDAKAN

Diduga melelui

penggunaan

media

pembelajaran alat

peraga

(stand)lebih

efektif.

Kelompok

EksperimentMe

nggunakan

media

pembelajaran

alat peraga

(stand).

Kelompok

Kontrol

Tanpa

menggunakan

media

pembelajaran

alat peraga

(stand)

Peserta didik

Minat dan

kaektifan balajar

rendah

Peneliti:

Belum ada media

pembelajaran

yang efektif.

34

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian dilaksanakan di SMK PN-2 Purworejo yang

beralamat di Jl. Ksatrian Nomor 17 Pangenrejo, Purworejo 54115.

Pelaksanaan penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2017.

B. Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and

Development). Research and development adalah metode penelitian yang

digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan

produk tersebut (Sugiyono, 2014: 297).

Gambar 7. Langkah-langkah Metode R and D

Adapun langkah-langkah dari penelitian dan pengembangan

adalah:

1. Potensi dan masalah

Penelitian ini dapat berangkat dari adanya potensi atau masalah

Potensi adalah segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki

Potensi dan

Masalah

Desain

Produk

Pengumpul

-an data

Revisi

Produk

Ujicoba

Produk

Revisi

Desain

Validasi

Desain

Ujicoba

Pemakaian

Revisi

Produk

Produksi

Masal

34

35

suatu nilai tambah pada produk yang diteliti. Masalah dalam

penelitian ini antara lain adalah belum menariknya media

pembelajaran alat peraga yang digunakan. Media pembelajaran masih

berupa presentasi-presentasi standar baku dan belum

mempertimbangkan segi interaktivitas dan kreativitas. SMK PN-2

Purworejo sudah memiliki bengkel yang telah memenuhi standar

untuk dibutuhkan pada pembelajaran. Dengan adanya media stand alat

peraga diharapkan pembelajaran lebih berkualitas dan dapat

memaksimalkan penggunaan fasilitas dan sarana prasarana dengan

optimal.

2. Mengumpulkan Informasi

Setelah potensi dan masalah dapat ditunjukan secara factual, maka

selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai informasi yang dapat

digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu yang

diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut. Pengumpulan informasi

dilakukan dengan mengambil segala informasi dari observasi yang di

laksanakan di SMK PN-2 Purworejo pada bulan Oktober 2016.

3. Desain Produk

Produk yang dihasilkan dalam produk penelitian research and

development bermacam-macam. Pada penelitian ini produk penelitian

berupa media Stand Trainer yaitu media pembelajaran yang berisi

sebuah Alat Peraga over haul CVT Media tersebut disusun

menggunakan Alat dan Bahan yang mudah didapatkan, yang

36

diharapkan dapat digunakan untuk meningkatkan produkvitas

pendidikan.

4. Validasi Desain

Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah

rancangan produk dalam hal ini sistem kerja baru secara rasional akan

lebih efektif dari yang lama atau tidak. Dikatakan secara rasional,

karena validasi disini masih bersifat penilaian dari validator yaitu

dosen Universitas Muhammadiyah Purworejo berdasarkan pemikiran

rasional, belum fakta lapangan.

5. Perbaikan Desain

Setelah desain produk, divalidasi melalui diskusi dengan pakar dan

para ahli lainnya. maka akan dapat diketahui kelemahannya.

Kelemahan tersebut selanjutnya dicoba untuk dikurangi dengan cara

memperbaiki desain. Yang bertugas memperbaiki desain adalah

peneliti yang mau menghasilkan produk tersebut.

6. Uji Coba Produk

Desain produk yang telah dibuat tidak bisa langsung diuji coba

dahulu. Tetapi harus dibuat terlebih dahulu, menghasilkan produk, dan

produk tersebut yang diujicoba. Pengujian dapat dilakukan dengan

ekperimen yaitu membandingkan efektivitas dan efesiensi sistem kerja

lama dengan yang baru.

37

7. Revisi Produk

Pengujian produk pada sampel yang terbatas tersebut menunjukkan

bahwa kinerja sistem baru ternyata yang lebih baik dari sistem lama.

Perbedaan sangat signifikan, sehingga sistem kerja baru tersebut dapat

diberlakukan.

8. Ujicoba Pemakaian

Setelah pengujian terhadap produk berhasil, dan mungkin ada

revisi yang tidak terlalu penting, maka selanjutnya produk yang

berupa sistem kerja baru tersebut diterapkan dalam kondisi nyata

untuk lingkup yang luas.

9. Revisi Produk

Revisi produk ini dilakukan, apabila dalam perbaikan kondisi nyata

terdapat kekurangan dan kelebihan. Dalam uji pemakaian, sebaiknya

pembuat produk selalu mengevaluasi bagaimana kinerja produk dalam

hal ini adalah sistem kerja.

10. Produksi Masal

Pembuatan produk masal ini dilakukan apabila produk yang telah

diteliti dan di uji coba dinyatakan efektif dan layak untuk diproduksi

masal.

Desain penelitian yang digunakan adalah Experimental Design,

dengan pola Control Group pretest postest desain tersebut sebagai

berikut:

38

Kelompok Pre-test Perlakuan Post-test

A (kelas Kontrol) O1 X O2

B (kelas Eksperimen) O3 O4

Tabel 1.Desain Penelitian

Dalam desain ini pengambilan kelompok sesuai dengan kelas yang

asli, dan kedua kelompok diberi tes awal (pre test) dengan tes yang sama

kemudian kelas B sebagai kelompok eksperimen diberikan perlakuan

khusus, sedangkan kelompok A diberi perlakuan seperti biasanya.

Selanjutnya kedua kelompok diberikan tes yang sama sebagai tes akhir

(post test). Hasil dari kedua tes akhir dibandingkan dengan cara diuji

pembedanya.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah suatu wilayah generalisasi yang terdiri atas :

objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian di tarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2015:117). Ditetapkan populasi dalam

penelitian ini adalah siswa kelas XI SMK PN-2 Purworejo tahun

ajaran 2016/2017 yang mendapatkan materi over haul CVT yaitu

kelas XI Teknik Sepeda Motor (TSM).

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2015:117), Dalam penelitian ini

yang digunakan sebagai sampel adalah dua kelas, yaitu kelas XI TSM

39

A dan kelas XI TSM B. Kelas XI TSM A sebagai kelas kontrol yang

menggunakan metode ajar ceramah, dan kelas XI TSM B sebagai kelas

eksperimen yang dimana dalam pembelajarannya menggunakan media

pembelajaran. Dalam penentuan kelas eksperimen dan kelas kontrol

menggunakan teknik simple random sampling, yang dimana teknik ini

dilakukan tanpa memperhatikan strata dan penentuan jenis kelas

dilakukan dengan cara pengundian kertas.

D. Pengumpulan Data

1. Tes

Menurut Mardapi (2008:67), tes merupakan sejumlah

pertanyaan yang memiliki jawaban yang benar dan salah. Tes diartikan

juga sebagai sejumlah pertanyaan yang membutuhkan jawaban, atau

sejumlah pernyataan yang harus diberikan tanggapan.

2. Angket/kuesioner

Menurut Sugiono (2014:142), angket/kuesioner merupakan

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara member seperangkat

pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya.

E. Instrumen Penelitian

1. Tes

Tes yang diberikan adalah berupa soal yang berbentuk pilihan

ganda dengan lima alternatif pilihan (a, b, c, d, dan e) yang berisi

40

tentang soal-soal materi over haul CVT Jumlah soal untuk masing-

masing tes adalah 20 butir.

Table 2. Kisi-kisi soal materi sistem CVT

No Indikator Kategori Bentuk

soal No. soal Jumlah

1 Definisi Over

Haul C1, C4 PG 1 1

2 Definisi CVT C1, C2 PG 2, 3 2

3

Cara kerja dan

Perawatan

Sistem CVT

C2, dan

C4 PG

5,6,7,8,

9,14,13 8

4

Komponen

didalam sistem

CVT dan

masalah dalam

Sistem CVT

C1, C2,

C3, dan

C4

PG

10,11,1

2,15,

16, 17,

18,19,2

0

9

20

Ket.

1. C1 = Hafalan

2. C2 = Pemahaman

3. C3 = Penerapan

4. C4 = Analisis

3. Lembar Angket/kuesioner

Data pengembangan media pembelajaran ini menggunakan

instrument angket. Angket digunakan untuk mengukur keefektifan

media yang di kembangkan. Instrumen ini digunakan untuk

mengumpulkan data dari ahli media dan materi.

a. Instrumen untuk ahli media

Pada instrument ahli media berisikan poin tentang aspek-

aspek yang berhubungan dengan media pembelajaran. Berikut

kisi-kisi untuk instrument ahli media pembelajaran.

41

Tabel 3. Kisi-Kisi Ahli Media

No Indikator Jumlah NO

Butir

1 Kemudahan pengoprasian alat

peraga sistem CVT 1 4

2 Kesesuaian alat peraga sistem CVT 2 1, 2

3 Kemudahan dalam navigasi Sistem

CVT 3 3, 5, 6

4 Kesesuaian komponen manual

bookdengan alat peraga 1 8

5 Kualitas tampilan desain alat peraga 1 7

b. Instrumen untuk ahli materi

Pada instrumen ahli materi berisikan poin tentang aspek-

aspek yang berhubungan dengan materi media pembelajaran

meliputi dari aspek pembelajaran, materi dan kebenaran isi.

Berikut kisi-kisi untuk instrument ahli media pembelajaran.

Tabel 4. Kisi-Kisi Untuk Ahli Materi

No Indikator Jumlah No

Butir

1 Pemberian contoh-contoh dalam

penyajian materi 1 5

2 Kesesuaian materi dengan standar

kompetensi 2 2, 3

3 Kesesuaian materi dengan media

yang disajikan 2 1, 6

4 Kemudahan materi untuk dipahami

siswa 4

4, 7, 8,

10

5 Kejelasan alat peraga 1 9

c. Instrumen untuk Siswa

Instrumen untuk pengguna ditinjau dari aspek

pembelajaran, materi, kemudahan penggunaan, daya tarik dan

42

penambahan pengetahuan. Berikut kisi-kisi instrument untuk

Siswa.

Tabel 5. Kisi-Kisi Untuk Siswa

No Indikator Jumlah No

Butir

1 Kegiatan pembelajaran dapat

memotivasi siswa 1 8

2 Kemudahan dalam memahami materi 2 3, 2

3 Kemudahan penggunaan media 1 1

4 Memberi daya tarik pada siswa 4 4, 5, 6, 7

5 Menambah ketrampilan baru 2 9, 10

F. Teknik Analisis Data

1. Analisis Data Media

Teknik analisis data meliputi kriteria interprensi data dan

pengolahan data. Dalam pengambangan madia pembelajaran alat

peraga yang dikatakan berhasil dan sesuai dengan tingkat kriteria

apabila mencapai kriteria skor 60%, maka media pembelajaran alat

peraga ini bisa dimanfaatkan sebagai media instruksional dalam

kegiatan belajar mengajar (Sudjana, 1990). Dalam perhitungan data

setiap item angket, pengembangan menentukan penilaian yaitu, jika A

maka skor yang di peroleh 4, jika B skor yang di peroleh 3, jika C

skor yang di peroleh 2, dan jika D skor yang di peroleh adalah 1.

Untuk menentukan kesimpulan yang telah di capai maka di

tetapkan kriteria sebagai berikut :

43

Tabel 6.Kriteria validasi media

Kriteria Interprensi Persentase Kriteria

A 80% - 100% Valid

B 60% - 79% Cukup Valid

C 50% - 59% Kurang Valid / Revisi

D < 50% Tidak Valid

Rumus untuk mengolah data tanggapan ahli media dan ahli materi

sebagi berikut :

2. Analisis data tes

a. Rata-rata (mean)

Rata-rata merupakan suatu himpunan data kuantitatif

dengan menjumlahkan seluruh data dibagi banyaknya data yang

ada (kuncoro, 2001:4.1). untuk menyatakan rata-rata menggunakan

rumus :

Keterangan:

X (Mean) : Nilai rata-rata

b. Menghitung Nilai Tes

Untuk menghitung nilai tes pilihan ganda adalah sebagai

berikut:

Untuk dapat memberikan makna dan pengambilan

keputusan sebagai pedoman digunakan ketetapan sebagai berikut.

∑ : Jumlahseluruhnilai

N : Jumlahsiswa

44

Tabel 7. Konvensi Tingkat Pencapaian

No Rentang Nilai Kategori

1 86,5 – 100 Sangat baik

2 72,5 – 86 Baik

3 58,5 – 72 Cukup

4 44,5 – 58 Kurang

5 ≤ 44 Sangat kurang

c. Uji-t

Uji-t digunakan untuk membandingkan rata-rata hasil

belajar kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Rumus yang

digunakan rumus berikut:

X X

Sp2

( ) ( )

Keterangan X = nilai rata-rata hasil per kelompok

N = banyaknya subjek

S = deviasi setiap nilai dan

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Data Hasil Penelitian

Penelitian ini menggunakan lima macam data, yaitu: (1) Data hasil

validasi ahli materi. (2) Data hasil validasi ahli media. (3) Data hasil uji coba

kelompok kecil. (4) Data hasil implementasi produk akhir, dan (5) Data hasil

kelas kontrol dan kelas eksperimen.

Data-data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data-data yang

berupa penilaian dari ahli materi, ahli media, siswa, hasil uji coba kelompok

kecil, hasil evaluasi kelas kontrol dan kelas eksperimen. Data validasi dari

ahli materi dan ahli media merupakan data awal yang digunakan untuk

melihat dan merevisi produk sebelum dilakukan implementasi produk akhir.

1. Data validasi ahli materi

Validasi materi dilakukan untuk memperoleh masukan tentang

materi yang dikembangkan. Hasil masukan tersebut digunakan untuk

merevisi sebelum di ujicobakan. Ahli materi dalam media ini adalah

Bapak Arif Susanto M.Pd dosen FKIP Pendidikan Teknik OtomotifUMP.

Materi over haul cvt merupakan sub kompetensi dalam bidang teknik

sepeda motor, sehingga kapasitas beliau sesuai dengan bidang keilmuan

untuk menilai materi pembelajaran Over Haul CVT sepeda motor matic.

Validasi materi menggunakan kuesioner seperti pada data

lampiran. Dari hasil validasi yang dilakukan terhadap ahli media,

diperoleh 90%. Dari kriteria validasi data, 90% masuk dalam kriteria

cukup valid. Hasil validitas ahli sebagai berikut:

45

46

Tabel.8

Hasil Validasi Ahli Materi

No Indikator Kriteria Skor %

1 Kesesuaian media dengan media

pembelajaran

A 4 100

2 Kesesuaian tampilan media dengan

materi

A 4 100

3 Kemudahan dalam memahami media A 4 100

4 Kemudahan memahami materi dengan

media

B 3 75

5 Kemudahan media untuk didalami B 3 75

6 Kesesuaian materi untuk mencapai

tujuan yang diharapkan

B 3 75

7 Kejelasan materi dengan media B 3 75

8 Kesesuaian media dengan topik yang

disampaikan

A 4 100

9 Ketercakupan materi dalam media A 4 100

10 Kesesuaian media untuk mencapai

tujuan yang diharapkan

A 4 100

Jumlah Skor 36

SM 40

Rata-rata 3.6

Persentase 90

Klasifikasi Baik

Validasi ahli materi telah meberi masukan dengan kata “baik siap

diuji langsung ke lapangan” berarti materi yang disiapkan oleh peneliti

dapat di ujicobakan ke lapangan untuk membuktikan bahwa validasi

tersebut telah layak diginakan untuk pengambilan data. Dengan validasi

tersebut peneliti lebih optimis bahwa materi yant telah di buat dapat

meningkatkan hasil belajar siswa pada kelas XI SMK PN2 PURWOREJO.

2. Data validasi ahli media

Aspek media dalam pengembangan produk ini juga divalidasi oleh

ahli media untuk memperoleh penilaian terhadap kelayakan media ketika

akan di ujicobakan. Peneliti memilih Bapak Widiyatmoko M.Pd dosen

FKIP Pendidikan Teknik Otomotif .

47

Dari hasil validasi yang dilakukan terhadap ahli media, diperoleh

92,5%. Dari kriteria validasi data, 92,5% masuk dalam kriteria cukup valid

secara umum penilaian ahli media atas alat peraga ini adalah baik dan

layak diujicoba ke tahap berikutnya. Hasil validitas ahli media sebagai

berikut:

Tabel.9 Hasil Validasi Ahli Media

No Indikator Kriteria Skor %

1 Materi yang di gunakan sesuai dengan

media alat peraga

A 4 100

2 Kesesuaian media untuk pembelajaran A 4 100

3 Tampilan media secara keseluruhan A 4 100

4 Kejelasan media sebagai alat peraga A 4 100

5 Kesesuaian materi dengan alat peraga

dalam media

A 4 100

6 Kesesuaian variasi media dengan alat

peraga

A 4 100

7 Desain media yang digunakan B 3 75

8 Kesederhanaan desain B 3 75

9 Keutuhan media dalam alat peraga A 4 100

10 Bentuk dan ukuran alat peraga B 3 75

Jumlah Skor 37

SM 40

Rata-rata 3.7

Persentase 92.5

Klasifikasi Baik

Validasi ahli media telah meberi masukan dengan kata “ lanjut

baik” berarti media yang dikembangkan dapat di ujicobakan ke lapangan

untuk membuktikan bahwa validasi media tersebut layak diginakan untuk

pengambilan data. Dengan validasi tersebut peneliti lebih optimis bahwa

media ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada kelas XI SMK PN2

PURWOREJO.

48

3. Data uji coba kelompok kecil

Ujicoba kelompok kecil dilakukan untuk memperoleh tanggapan

terhadap kualitas media baik secara teknis, materi maupun pengaruhnya

terhadap belajar mereka. Beberapa saran dari siswa bisa dijadikan dasar

untuk merevisi dan untuk di uji cobakan.

Uji coba kelompok kecil dilaksanakan pada kelas XI TSM SMK

PN2 Purworejo dengan jumlah siswa 10 orang. Berdasarkan data hasil uji

coba kelompok kecil, secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa stand

alat peraga pembelajaran yang dikembangkan oleh peneliti adalah baik.

Dari hasil validasi yang dilakukan terhadap audiens, diperoleh 82%. Dari

kriteria validasi data, 82% masuk dalam kriteria valid.

Tabel.10

Hasil Uji Kelompok Kecil

No Indikator Skor % Kategori

1 Memahami materi dalam media

alat peraga sistem CVT 32 85 Baik

2 Mengerti fungsi media dalam

materi 34 80 Baik

3 Mendapatkan pengetahuan baru

dari media alat peraga sistem

CVT

34 83 Baik

4 Kelengkapan media dalam alat

peraga 33 83 Baik

5 Pengaruh belajar setelah

menggunakan media alat peraga

sistem CVT

30 80 Baik

6 Pengaruh kesenangan belajar

setelah menggunakan alat peraga

sistem CVT

33 83 Baik

7 Kejelasan penggunaannya 31 83 Baik

8 Kejelasan komponennya 35 80 Baik

9 Kejelasan sistem kerjanya 34 85 Baik

10 Kejelasan media sebagai bahan

pembelajaran 33 83 Baik

Jumlah Skor 164

49

SM 400

Persentase 82

Rata-rata 3.29

Klasifikasi Baik

Data yang diperoleh setelah diujicobakan pada kelompok kecil dapat

masukan yaitu dari segi potongan (cutting) kurang detail karena ada

komponen yang tidak terlihat dari sisi luar serta dan pewarnaan bagian

potongan (cutting) yang kurang begitu menarik.

4. Data implementasi produk akhir

Implementasi produk akhir yang dilaksanakan dengan melibatkan 30 siswa

bertempat di kelas XI TSM B SMK PN2 Purworejo. Uji lapangan ini

dilaksanakan pada 18 Januari 2017. Hasil uji coba dari 10 item yang harus

mereka isi.

Berdasarkan data hasil uji coba lapangan, secara keseluruhan dapat

disimpulkan bahwa stand alat peraga pembelajaran yang dikembangkan

oleh peneliti adalah baik. Dari hasil validasi yang dilakukan terhadap

audiens , diperoleh 85%. Dari kriteria validasi data, 85% masuk dalam

kriteria valid. Dibandingkan dengan ujicoba sebelumnya maka ujicoba

lapangan terdapat kenaikan skor dan kategori cukup signifikan.

Tabel.11

Hasil Uji Coba Kelompok Besar

(Tanggapan Siswa terhadap Media Pembelajaran)

No Indikator Skor % Kategori

1 Memahami materi dalam media

alat peraga sistem CVT 96 80 Baik

2 Mengerti fungsi media dalam

materi 102 85 Baik

3 Mendapatkan pengetahuan baru

dari media alat peraga sistem 105 87,5 Sangat Baik

50

CVT

4 Kelengkapan media dalam alat

peraga 99 82,5 Baik

5

Pengaruh belajar setelah

menggunakan media alat peraga

sistem CVT

100 83,33 Baik

6

Pengaruh kesenangan belajar

setelah menggunakan alat

peraga sistem CVT

100 83,33 Baik

7 Kejelasan penggunaannya 96 80 Baik

8 Kejelasan komponennya 110 91,66 Sangat Baik

9 Kejelasan media sebagai bahan

pembelajaran 114 95 Baik

10 Media pembelajaran meningkat-

kan ketrampilan praktek 105 87,5 Sangat Baik

Jumlah Skor 1027

SM 1200

Persentase 85

Rata-rata 3.41

Klasifikasi Baik

5. Data hasil evaluasi kelas kontrol dan kelas eksperimen siswa

a. Kelas Kontrol

Data nilai kelas kontrol (kelas XI TSM A) diambil dari nilai hasil

pembelajaran Over Haul CVT yang diajarkan oleh guru bidang studi

sepeda motor dengan menggunakan metode ceramah dan power point

diperoleh nilai rata-rata 75,00.

Tabel.12 Hasil Evaluasi Kelas Kontrol

Indiakator Nilai

Nilai 20,00

Rata-rata 75,00

Tertinggi 90,00

Terendah 55,00

Modus 70,00

Median 75,00

Jumlah 2250

KKM 70

51

b. Kelas Experimen

Sedangkan data nilai kelas eksperimen (XI TSM B) mengacu pada

materi pembelajaran Over haul CVT yang dikembangkan dalam media

alat peraga dengan jumlah soal 20 butir, dan diperoleh nilai rata-rata

85,00.

Tabel.13

Hasil Evaluasi Kelas Experimen

Indiakator Nilai

Nilai 20,00

Rata-rata 85,00

Tertinggi 95,00

Terendah 65,00

Modus 85,00

Median 85,00

Jumlah 2550

KKM 70

Hasil analisis data evaluasi diatas dapat dilihat pada diagram batang

sebagai berikut:

Diagram 1. Diagram Batang Hasil Belajar Kelas Kontrol dan

Kelas Eksperimen

75%

85%

83%

87%

68%

70%

72%

74%

76%

78%

80%

82%

84%

86%

88%

Kelas Kontrol Kelas Experimen

Nilai Rata-Rata

Ketuntasan Klasikal

52

Dari diagram batang diatas dapat dilihat bahwa perbedaan antara

kelas kontrol yang menggunakan metode ceramahmenggunakan media

power point dengan kelas eksperimen yang menggunakan media stand

alat peraga pembelajaran terdapat perbandingan rata-rata nilai dan

ketuntasan hasil belajar yang sangat signifikan. Hal ini membuktikan

bahwa media pembelajaran stand alat peragapada mata pelajaran Over

Haul CVT Sepeda Motor berpengaruh pada hasil belajar siswa kelas

XI Teknik Sepeda Motor SMK PN2 Purworejo.

c. Perbandingan Hasil Evaluasi Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Tabel.14

Hasil Evaluasi Kelas Kontrol dan kelas experimen

Indiakator Kelas control Kelas eksperimen

Nilai 20,00 20,00

Rata-rata 75,00 85,00

Tertinggi 90,00 95,00

Terendah 55,00 65,00

Modus 70,00 85,00

Median 75,00 85,00

Jumlah 2250 2550

KKM 70 70

Nilai > KKM 26 28

Nilai ≤ KKM 4 2

Hasil analisis menunjukkan rata-rata prestasi belajar kelas

control adalah 75,00 dan rata-rata hasil prestasi kelas experimen

85,00 hal ini membuktikan proses pembelajaran menggunakan media

stand alat peraga lebih baik oleh karena itu media ini layak

digunakan dalam proses pembelajaran ke jenjang selanjutnya.

53

d. Hasil Uji t

X X

Sp2

( ) ( )

Sp2

( ) ( )

Sp2

Sp= 7.99

X X

Keterangan

t observasi = 4.85, dengan demikian tobservasi lebih besar daripada

ttabel, maka ho ditolak sehingga mengakibatkan penerimaan h1.

B. Pembahasan

1. Desain Pembelajaran

Pengembangan multimedia pembelajaran ini didesain mengacu pada konsep

Metode Research and Development oleh Sugiyono (2014), hasil yang

diperoleh dari langkah ini adalah:

54

1) Menentukan karakteristik peserta didik dalam hal ini adalah siswa kelas

XI TSM SMK PN 2 Purworejo. Fokus pencapaian dari karakteristik

siswa sebagai sasaran pengguna produk ini adalah

a. Motivasi belajar selama proses pembelajaran atau selama

menggunakan media alat peraga

b. Hasil belajar berupa hasil tes penguasaan materi yang tersaji

dalam media alat peraga dan materi interaktif tersebut

c. Kemampuan dan kemauan untuk belajar mandiri meningkat

d. Kompetensi dasar produk media ini adalah siswa mempunyai

kemampuan yang baik tentang konsep dasar pembelajaran Over

Haul CVT sepeda motor. Untuk indikator pencapaian siswa

mampu : (a) Mengidentifikasi problem (trouble shooting) pada

sepeda motor. (b) Melakukan pembongkaran cvt pada sepeda

motor. (c) Melakukan pembersihan/memeriksa komponen cvt

sepeda motor. (d) Melakukan perakitan/pemasangan kembali

pada sepeda over haul cvt sepeda motor. (e) Strategi

pembelajaran yang diterapkan dalam produk media alat peraga

yang dikembangkan meliputi urutan pembelajaran, yaitu

pendahuluan berupa petunjuk penggunaan dan kompetensi yang

diharapkan, penyajian berupa stand dan tanda warna yang

bekerja. (g) Materi yang dikembangkan dalam media ini adalah

urutan langkah pekerjaan Over Haul CVT sepeda motor.

55

(h) Bentuk penilaian yang digunakan dalam media ini adalah tes.

Tes untuk mengukur tingkat penguasaan materi dan non tes

untuk mengukur keefektifan media pembelajaran Over Haul

CVT sepeda motor

a. Desain produk media alat peraga

Desain pengembangan produk media stand alat peraga

pembelajaran mata pelajaran over haul cvt sepeda motor matic dalam

penelitian ini menggunakan prinsip-prinsip desain pengembangan

media. Cara yang digunakan untuk memproduksimedia stand alat

peragaberbentuk cutting

1) Pemilihan jenis media.

Jenis media yang digunakan adalah jenis CVT sepeda motor Yamaha

mio. Media yang digunakan untuk membuat alat peraga ini produk

pembuatan motor tahun 2009 cukup baik di gunakan karena tahun

produknya lumayan baru.Sehingga tidak ketinggalan jauh desain dan

produk tersebut. Oleh karena itu dapan mempermudah dalam

pembelajaran.

2) Penggunaan alat

Penggunaan ini dalam pembelajaran berbasis mekanika gerak dapat

membantu siswa dalam belajar. Keuntungan menggunakan alat

peragayaitu dapat merespon otak sehingga pelajaran yang dibahas

mudah terserap dalam memory otak siswa. Kelemahan menggunakan

media alat peraga adalah tidak dapat menunjukkan situasi yang paling

56

dalam di dalam sistem cvt tersebut karena tidak di sertai potongan

komponen di media alat ini, misalnya: pembongkaran gardan.

3) Penggunaan warna.

Pemilihan warna untuk tampilan visual sangat penting sehingga

tampilan yang dipilih dapat mengirimkan pesan dengan kepada siswa.

Dua pertimbangan dalam memilih warna. Pertimbangan pertama

adalah warna yang dipilih dapat memberikan dampak yang selaras

dibandingkan dengan yang lain. Pertimbangan kedua adalah warna

yang dipilih mempertimbangkan dampak emosi dari warna. Biru,

hijau, dan ungu adalah warna lembut, sedangkan merah dan oranye

adalah warna hangat.

4) Penggunaan media.

Media adalah salah satu tampilan yang dapat digunakan untuk

meningkatkan belajar. Media dapat digunakan untuk: (1) Menarik

perhatian siswa. (2) Bahan pelengkap tampilan (3) Meminimalkan

pesan yang ingin disampaikan di dalam pembelajaran.(4) Menjelaskan

beberapa peristiwa benda kerja, dan (5) memotivasi siswa.

Berdasarkan uraian tersebut hal-hal yang perlu diperhatikan

dalam desain media alat peraga berbentuk stand dalam pembelajaran

adalah bentuk cutting, desain navigasi, dan desain grafis yang

didalamnya terdapat elemen-elemen seperti: bentuk, warna, cara kerja

dan tampilan alat peraga tersebut. Dengan pemilihan yang tepat dalam

mendesain pembelajaran berbasis media stand diharapkan dapat

57

meningkatkan belajar siswa. Aplikasi pembuatan yang digunakan

untuk memproduksi media alat peraga yang berbentuk stand

menggunakan cutting (gerenda potong). Produk ini memiliki

kelebihan mampu menarik perhatian siswa sehingga dapat

meningkatkan hasil belajar, sehingga akan diperoleh tampilan produk

yang baik, merangsang otak, dan lebih lengkap dari produk yang

lainya. Dengan media alat peraga berbasis stand tersebut dapat pula

memudahkan peneliti dalam proses validasi terhadap ahli media dan

juga ahli materi sebagai validator media tersebut.

b. Evaluasi formatif produk awal

Evaluasi formatif produk awal meliputi beberapa langkah:

1) Review ahli materi oleh Bapak Arif Susanto M.Pd. Dosen Pendidikan

Tenkik Otomotif. Menilai kualitas materi sebelum diuji coba. Dari

hasil validasi ahli materi, materi yang ada dalam media layak

digunakan ke tahap berikutnya.

2) Review ahli media oleh Bapak widiyatmoko M.Pd. Dosen Pedidikan

Teknik Otomotif. Menilai kelayakan media sebelum diuji ke

lapangan. Dari hasil validasi ahli media, media layak digunakan untuk

penelitaian ke tahap berikutnya.

c. Implementasi produk akhir

Dilakukan dalam pertemuan sekaligus dilaksanakan evaluasi oleh 30

orang siswa kelas XI program studi Teknik Sepeda Motor (XI TSM B

SMK PN 2 Purworejo).

58

2. Hasil analisis data

Data-data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis kembali

berdasarkan masing-masing komponen dalam setiap angket dan lembar

observasi yang diberikan. Analisis dilakukan untuk mengetahui sejauh

manamedia yang dikembangkan itu dapat digunakan, serta bagian-bagian

mana yang masih perlu direvisi agar media yang dikembangkan benar-benar

dapat digunakan untuk pencapaian efektivitas pembelajaran.

a. Hasil analisis data ahli materi

Berdasarkan pengolahan data ahli media di atas, diperoleh hasil 90%.

Berdasarkan hasil pengolahan data kriteria yang telah ditentukan,

diketahui bahwa media alat peraga berbentuk stand pada pembelajaran

Over haul CVT sepeda motor dikembangkan termasuk dalam kriteria valid

dan dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Dari hasil uji

coba/validasi diatas, ahli materi memberikan beberapa saran terhadap

media yang sedang dikembangkan, yaitu kemudahan mendalami materi

bagi siswa , sistematiaka penyusuan materi, dan kelengkapan materi agar

diperbaiki.

b. Hasil analisis data ahli media

Berdasarkan hasil olahan data, dari 10 item yang di validasi oleh ahli

media, maka kriteria penilaian pada aspek media termasuk dalam kriteria

valid, memperoleh presentase 92,5%. Dari hasil uji coba validasi diatas,

ahli media memberikan beberapa saran terhadap media yang sedang

dikembangkan, yaitu kejelasan warna dan kerapihan potongan komponen

59

yang di buat agar diperbaiki. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa

hasil validasi dari ahli media, mengenai kualitas media pembelajaran

berbasis media alat peraga berbentuk stand mata pembelajaran over haul

cvt sepeda motor yang dikembangkan, ditinjau dari aspek media adalah

baik. Meskipun demikian, media pembelajaran ini masih perlu

penyempurnaan berdasarkan saran-saran perbaikan dari ahli media.

c. Hasil analisis data implementasi produk akhir

Implementasi produk akhir dilakukan untuk melihat apakah media

yang dikembangkan oleh peneliti ini efektif dan efisien untuk digunakan

dalam proses pembelajaran bagi siswa. Implementasi produk akhir

dilaksanakan dengan melibatkan 30 orang siswa XI TSM B SMK PN2

Purworejo. Ujicoba kelompok besar dilihat dari persentase 85%,

bedasarkan kriteria interpretasi data 85% termasuk valid.Terjadi

peningkatan skor dan kriteria yang cukup signifikan dari uji lapangan

sebelumnya. Hasil iplementasi produk akhir menunjukkan bahwa media

pembelajaran yang dikembangkan oleh peneliti efektif untuk digunakan

dalam proses pembelajaran dan dapat digunakan sebagai bahan ajar bagi

guru. Hal ini dapat dilihat dari analisis penilaian masing-masing

komponen, dimana presentase dari keseluruhan menujukan hasil yang

sangat baik.

d. Hasil analisis data hasil evaluasi kelas kontrol dan kelas eksperimen

Dengan diperoleh nilai rata-rata kelas konvensional (kelas XI TSM

A) yaitu 75,00dan nilai rata-rata kelas eksperimen (kelas XI TSM B) yaitu

60

85,00. Terdapat selisih antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, dan juga

hasil nilai rata-rata kelas eksperimen sudah di atas KKM. Dari analisis

diatas terdapat perbedaan yang signifikan antara siswa yang sebelum

menggunakanan media pembelajaran dan sesudah menggunakan media

pembelajaran. Berdasarkan hasil analisis data tersebut dapat dilihat

bahwa media pembelajaran over haul cvt sepeda motor dapat digunakan

untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI TSM B SMK PN2

Purworejo.

e. Analisis uji t

Dalam uji t, data yang peneliti gunakan adalah data nilai tes prestasi

kelas experimen dan kelas kontrol, dimana dalam kelas experimen terdapat

30 siswa dan dalam kelas kontrol terdapat 30 siswa. Dengan taraf

signifikasi (α) yang digunakan α = 0,05. Penggunaan uji t dalam penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada peningkatan prestasi antara

kedua kelas tersebut.

Berdasarkan pengolahan data sesuai dengan grafik di atas, dapat

dilihat bahwa tobservasi lebih besar dari pada t tabel (tobs= 4,85 >t tabel=

1,645), dengan demikian tobservasi masuk dalam daerak kritis, maka

0 t 0,05;58= 1,645

t obs= 4,85

DP

DK

61

mengakibatkan penolakan h0 dan penerimaan h1. Hal ini dapat

disimpulkan bahwa kelas experimen yang di kenai dengan media alat

peraga berbasis stand dapat meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas

XI TSM SMK PN2 PURWOREJO.

C. Kajian Produk Akhir

Media pembelajaran Over Haul CVT sepeda motor matic dikembangkan

berdasarkan studi pendahuluan yang mendasarkan pada analisis kebutuhan

yang telah dijabarkan pada sub perencanaan. Proses pembuatannya secara

teknis, dengan mengumpulkan referensi yang relevan untuk pengembangan

materinya. Sementara untuk pengembangan media menggunakan engine

cutting dan buku panduan. Validasi produk melalui beberapa tahap, yaitu

validasi materi dan validasi media, dengan memilih validator yang

berkompeten secara akademik maupun yang profesional di bidangnya,

sehingga diperoleh masukan dan layak untuk diujicobakan. Setelah mendapat

rekomendasi maka media di uji ke lapangan melalui tiga tahapan yaitu uji

lapangan terbatas, uji lapangan lebih luas, dan uji operasioanal.

Beberapa kelebihan dari media yang dikembangkan ini adalah dapat

dijadikan salah satu alternatif sumber belajar mandiri untuk mengatasi

kelemahan pembelajaran secara klasikal. Pada penelitian ini menunjukan

bahwa penggunaan media pembelajaran berpengaruh positif terhadap hasil

belajar siswa dan juga terdapat peningkatan prestasi belajar siswa setelah

menggunakan media pembelajaran.

62

Kelemahan lainnya dari segi bentuk sisi dan potonganya kutang halus dan

rata, sehingga hasil warna kurang begitu mulus seperti produk pabrik. Hal ini

disebabkan masih minimnya alat pemotong dan kemampuan pengembangan

untuk membuat yang lebih baik. Adanya beberapa kelemahan-kelemahan

tersebut menyebabkan masih perlunya perhatian dan upaya pengembangan

selanjutnya. Kekurangan-kekurangan yang ada dalam pengembangan media

ini dapat menjadi peluang yang cukup besar untuk melakukan pengembangan

yang lebih lanjut.

63

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pengembangan ini, maka dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Pengembangan media pembelajaran yang dikembangkan oleh peneliti

adalah media cutting untuk memperjelas bagian dan komponen serta cara

kerja yang ada didalam sistem cvt pada sepeda motor agar lebih mudah

dipahami oleh siswa.

2. Kelayakan penggunaan media pembelajaran over haul CVT sepeda

motor sangat layak karena lebih efektif dan memberi rangsangan pada

siswa dibandingkan dengan media pembelajaran yang lainya. Selain itu

diketahui berdasarkan hasil pengolahan data kelas yang menggunakan

media pembelajaran lebih baik yaitu dari rata-rata 75,00 menjadi 85,00

dan media ini layak digunakan.

3. Dengan adanya media pembelajaran CVT sepeda motor, siswa

cenderung lebih memperhatikan dan berperan aktif dalam mengikuti

proses pembelajaran. Hasil tersebut dapat diketahui dari hasil evalusai

siswa. Serta siswa dapat melihat secara jelas dan langsung secara nyata

pada saat psores pembelajaran.

4. Berdasarkan pengolahan data dengan produk media alat peraga berbasis

stand ini bisa digunakan sebagai salah satu metode untuk meningkatkan

hasil belajar siswa terhadap pemahaman materi. Karena ada perbedaan

63

64

rata-rata hasil belajar siswa pada kelas kontrol 75,00 yang belum

menggunakan media alat peraga berbasis stand. Dengan rata-rata hasil

belajar siswa kelas eksperimen 85,00 yang telah menggunakan media

pembelajaran.

B. Keunggulan penelitian

1. Media dapat meningkatkan hasil belajar siswa terhadap pembelajaran over

haul CVT sepeda motor karena siswa cenderung lebih memperhatikan.

Dengan menggunakan media pembelajaran sepeda motor yang di

kembangkan oleh peneliti.

2. Media pembelajaran menambah suatu dimensi baru di dalam

pembelajaran, media menyajikan bentuk dan bergerak kepada siswa

disamping warna yang menyertainya sebagai pembeda cara kerja

komponen dan menampilkan suatu fenomena secara nyata.

C. Keterbatasan Penelitian

Ada beberapa keterbatasan dalam penelitian ini diantaranya:

1. Dari segi pembelajaran siswa cenderung kurang puas karena warna

kurang adanya warna pembeda dengan sistem kerja lainya

2. Di harapkan dalam pembelajaran menggunakan lebih dari satu media

pembelajaran dalam satu kelas, agar para siswa lebih mudah memahami

proses pembelajaran

65

D. Saran

Agar produk yang dihasilkan bisa dimanfaatkan secara maksimal

dalam kegiatan pembelajaran, maka ada beberapa saran yang terkait dengan

media pembelajaran over haul CVT ini, antara lain :

1. Untuk sekolah hendaknya menerapkan media pembelajaran berbasis

media alat peraga berbentuk stand di semua kompetensi lain pada mata

pelajaran kompetensi kejuruan.

2. Untuk pengembang berikutnya mengkaji lebih dalam pada saat pemilihan

materi, pemilihan alat yang digunakan, dan komposisi warna serta

potongannya, karena agar dapat menghasilkan media yang lebih layak

untuk disajikan dalam bentuk media pembelajaran.

3. Perlu dilakukan penelitian lanjutan sampai pada tahap uji coba efektifitas

media dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas.

66

Daftar Pustaka

Arsyad, Azhar.2009.Media Pembelajara.Jakarta :PT.Raja Grafindo Persada.

Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran. Yogyakarta : Ombak

Budiyono. 2004. Statistika untuk Penelitian. Surakarta: Sebelas Maret University

Press.

Daryanto. 2013. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media

Djemari Mardap.2008.Tekhnik Penyusunan Instrumen Tes dan

Nontes.Jogjakarta:Mitra Cendikia.

Irfangi. 2014. Meningkatkan prestasi belajar dengan metode Problem Base

Learning (PBL) pada kompetensi mengukur dengan alat ukur di SMK

Giripuro Sumpih Banyumas. Diakses dari

http://ejournal.umpwr.ac.id/index.php/autotext/article/view/1291

Jumah .2016. Pengembangan Media Pembelajaran Alat Peraga Sistem

Hidrolikuntuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas 11 Tekhnik

Alat BeratSMK BINA NUSANTAR

Kebumen.Autotext,vol.08/2016.http://enjournal.umpwr,ac.id/indek.ph

p/autotext/article/view/3116.Diakses tanggal 28 November 2016.

Kurniawan, Dafit. 2013. Pembuatan Media Pembelajaran Tune Up Toyota Kijang

5k Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di SMK PN Purworejo.

Skripsi. Universitas Muhammadiyah Purworejo. Purworejo

Kustadi, C. & Sutjipto, B. 2011. Media Pembelajaran Manual dan Digital.

Bogor: Ghalia Indonesia

Nana Sudjana. 2014. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung :

PTRemaja Rosdakarya.

Setiawan, wawan.2012. Teknik Praktis Merawat Dan Mereparasi Sepeda Motor

Matik. Bandung: CV Pustaka Grafika

Slameto. 2013. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Renika

Cipta.

Sugiyono.2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

dan R&D. Bandung : Alfabeta

66

67

Sugiyono.2015. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

dan R&D. Bandung : Alfabeta

Sutaryat Trisnamansyah.2015.Evaluasi Pembelajaran.Bandung:CV PustakaSetia.

Suyitno.2016. Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. Fakultas Teknik

Universitas Negri Yogyakarta

Widoyoko.S.Eko Putro .2014. Penilaian Hasil Pembelajaran di Sekolah.

Yogyakarta:Pustaka Pelajar.

(ki-tapunya.blogspot.com/2015/01/pengertian-engine-over-haul.html)

http://trainercuttingenginetoyotakijang5k.blogspot.co.id/2015/06/trainer-cutting-

engine-toyota-kijang-5k.html

http://teknisisampah.blogspot.co.id/2012/05/proses-proses-cutting.html

(http://agungwibowo92.blogspot.co.id/2015/08/mengupas-cvt-pada-sepeda-motor-

dan.html)

68

Lampiran 1

Surat Keputusan Penetapan Dosen Pembimbing Skripsi

69

Lampiran 2

Surat Permohonan Observasi

70

Lampiran 3

Surat Permohonan Izin Penelitian

71

Lampiran 4

Surat Keterangan Melakukan Penelitian

72

Lampiran 5

Surat Keterangan Validasi Ahli Media

73

Lampiran 6

Surat Keterangan Validasi Ahli Materi

74

Lampiran 7

KISI-KISI INSTRUMEN SISWA

No. Aspek Indikator No

Butir

1.

Memahami

materi dalam

media alat

peraga

Memahami materi dalam media alat

peraga sistem CVT 1

Mengerti fungsi media dalam materi 2

Mendapatkan pengetahuan baru dari

media alat peraga sistem CVT 3

Kelengkapan media dalam alat peraga 4

2.

Pengaruh

media terhadap

minat belajar

siswa

Pengaruh belajar setelah menggunakan

media alat peraga sistem CVT 5

Pengaruh kesenangan belajar setelah

menggunakan alat peraga sistem CVT 6

3.

Kejelasan

media alat

peraga sistem

CVT

Kejelasan penggunaannya 7

Kejelasan komponennya 8

Kejelasan sistem kerjanya 9

Kejelasan media sebagai bahan

pembelajaran 10

Jumlah item 10

75

Lampiran 8

Intrument Tes

SOAL UJIAN OVER HAUL CVT

SMK PN-2 PURWOREJO

Telitilah dalam mengerjakan soal.

Harap dikerjakan sendiri.

Beri tanda (X) silang pada lembar jawaban yang sudah di sediakan.

Tanyakan soal jika kurang jelas kepada pengawas

Berdo’a sebelum mengerjakan

Selamat Mengerjakan !

1. Apa pengertian over haul...

a. Bongkar pasang komponen mesin

b. Pengecekan komponen mesin

c. Pengecekan pembersihan kualitas oli

d. Penyetelan katup pada kepala silinder

e. Penggantian komponen mesin

2. Apa pengertian dari CVT jelaskan...

a. Meneruskan dan memindahkan putaran mesin otomatis

b. Mengatur kecepatan

c. Sebagai gigi mundur

d. Menghaluskan putaran mesin

e. Mempermudah perawatan

3. Apa kepanjangan dari CVT…

a. Constan velocity transmission

b. Continuosly variable transmission

c. Continuosly variable trans

d. Component vakum transmission

e. Component variable transmission

4. Untuk menghilangkan suara noise/berdecit kita dapat mempergunakan

pembersih…

a. Air

b. Alcohol

c. V-belt cleaner

d. Udara kompresor

e. Bensin

5. Komponen dibawah ini yang termasuk komponen pulley primer adalah…

a. Weight,cam

b. Torsi cam

c. Spring

d. Clutch collar

e. Drive axle

6. Apa fungsi dari kopling centrivugal ..

76

a. Menghubungkan ke roda belakang

b. Menghubungkan tenaga dari mesin ke roda belakang

c. Memutarkan ke gear reduksi

d. Penghubung roda belakang

e. Menghubungkan pulley sekunder dengan clutch housing

7. Jika piringan pulley secondary semakin melebar, maka diameter v-belt

pada pulley akan..

a. Semakin besar

b. Semakin kecil

c. Melebar

d. Besar

e. Tetap

8. Apa fungsi dari slider....

a. Meredam gesekan antara cam dengan primary sliding sheave

b. Meredam semua gesekan

c. Bantalan v-belt

d. Meredam gesekan primary sliding sheave

e. Tumpuan cam

9. Komponen dibawah ini yang termasuk komponen pulley skunder adalah…

a. Cam,slider

b. V-belt

c. Clutch housing,clutch carier

d. weight

e. torque cam

10.

komponen-komponen pada gambar, jika diurutkan berdasarkan urutan

pemasangannya adalah….

a. 1,2,3,4,5,7,6

b. 1,3,5,2,4,6,7

c. 1,6,5,4,3,2,7

d. 4,2,5,3,6,1,7

e. 4,1,7,5,3,2,6

77

11.

Penjelasan gambar kerja CVT di atas adalah…..

a. putaran puli primer bertambah, gaya centrifugal pemberat

semakin besar sehingga diameter puli primer berubah kurang

lebih sama dengan puli sekunder

b. puli primer dan sekunder belum banyak berubah, kopling

centrifugal mulai mengembang,roda mulai berputar

c. puli primer dan sekunder belum banyak berubah, kopling

centrifugal mulai mengembang,roda belum berputar

d. putaran mesin semakin tinggi, diameter puli primer pada posisi

terbesar dan puli sekunder terkecil

e. putaran mesin semakin tinggi, diameter puli primer pada posisi

terkecil dan puli sekunder terbesar

12. Pada putaran tinggi, sepeda motor matic (CVT) tidak mampu menaiki

tanjakan, salah satu penyebabnya adalah….

a. torque cam aus

b. pemberat aus

c. pegas lemah

d. v-belt kendor

e. oli gear reduksi bocor

13. Sebutkan 3 komponen utama CVT...

a. Primer, bearing, sekunder

b. Sekunder, gigi 1, counter gear

c. Counter gear, primer, sekuder

d. Primer, v-belt, sekunder

e. Primer, rante, sekunder

14. Komponen-komponen utama transmisi otomatis adalah...

a. Poros primer (input shaft)

b. Poros prantara (counter shaft)

c. Poros utama (output shaft)

d. Transaxle

e. Roda-roda gigi termasuk syncromesh

15. Sistem/komponen pada kendaraan perpindahan giginya yang terjadi secara

otomatis berdasarkan beban mesin adalah fungsi dari...

a. Automatic Transmission

b. Sliding mesh Transmission

c. Syncromesh Transmission

78

d. Constant mesh Transmissioon

e. Overdrive

16. Berikut ini yang bukan kontruksi CVT adalah...

a. Crank Shaft

b. V-belt

c. Weight/pemberat

d. Clucth coller

e. Rante

17. Didalam CVT motor ada berapa buah roller...

a. 4

b. 5

c. 6

d. 7

e. 8

18. Bantalan keseimbangan gaya berat yang berguna untuk menekan dinding

pully primer sewaktu terjadi putaran tinggi adalah...

a. Roller

b. Pegas

c. Cam

d. Rumah kopling

e. Clucth coller

19. Tempat dudukan clutch coller adalah..

a. Roller

b. Pegas

c. Cam

d. Rumah kopling

e. Clucth Coller

20. Fungsi gear reduksi (gardan) adalah..

a. Meneruskan putaran dari primer ke sekunder

b. Meneruskan putaran dari v-belt ke sekunder

c. Meneruskan putaran dari crank shaft ke primer

d. Meneruskan putaran dari sekunder ke poros roda

e. Meneruskan putaran dari primer ke poros roda

79

Lampiran9

Kunci Jawaban

1. A 11. A

2. A 12. D

3. B 13. D

4. C 14. A

5. A 15. A

6. E 16. E

7. B 17. C

8. A 18. A

9. E 19. C

10.A 20. D

80

Lampiran 10

Hasil validasi ahli materi

No. Pernyataan A B C D

1. Kesesuaian media dengan media pembelajaran V

2. Kesesuaian tampilan media dengan materi V

3. Kemudahan dalam memahami media V

4. Kemudahan memahami materi dengan media V

5. Kemudahan media untuk didalami V

6. Kesesuaian materi untuk mencapai tujuan yang

diharapkan

V

7. Kejelasan materi dengan media V

8. Kesesuaian media dengan topik yang disampaikan V

9. Ketercakupan materi dalam media V

10. Kesesuaian media untuk mencapai tujuan yang

diharapkan

V

Jumlah keseluruhan jawaban responden 36

Jumlah keseluruhan nilai ideal dalam satu item 40

Presentase :

Np=

Np=

Np= 90%

Keterangan :

Np = Nilai presentase yang dicari atau diharapkan

R = Skor mentah pengumpulan data

SM = Skor maksimum ideal dari tes yang digunakan

81

Lampiran 11

Hasil validasi ahli media

No. Pernyataan A B C D

1. Materi yang di gunakan sesuai dengan media alat

peraga

V

2. Kesesuaian media untuk pembelajaran V

3. Tampilan media secara keseluruhan V

4. Kejelasan media sebagai alat peraga V

5. Kesesuaian materi dengan alat peraga dalam media V

6. Kesesuaian variasi media dengan alat peraga V

7. Desain media yang digunakan V

8. Kesederhanaan desain V

9. Keutuhan media dalam alat peraga V

10. Bentuk dan ukuran alat peraga V

Jumlah keseluruhan jawaban responden 37

Jumlah keseluruhan nilai ideal dalam satu item 40

Persentase:

Np=

Np=

Np= 92,5%

Keterangan :

Np = Nilaipresentase yang dicari atau diharapkan

R = Skor mentah pengumpulan data

SM = Skor maksimum ideal darites yang digunakan

82

Lampiran 12

Hasil uji kelompok kecil

Presentase tanggapan siswa mengenai media pembelajaran audio video

Np=

Np=

Np= 82%

Keterangan :

Np = Nilai presentase yang dicari atau diharapkan

R = Skor mentah pengumpulan data

SM = Skor maksimum ideal dari tes yang digunakan

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 SM R H(%)

1 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 40 34 85%

2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 40 32 80%

3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 40 33 83%

4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 40 33 83%

5 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 40 32 80%

6 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 40 33 83%

7 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 40 33 83%

8 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 40 32 80%

9 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 40 34 85%

10 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 40 33 83%

JUMLAH 400 329

RATA-RATA 32.9

HASIL 82%

83

Lampiran 13

Hasil Uji Coba Kelompok besar

Presentase tanggapan siswa mengenai media pembelajaran

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 SM R H(%)

1 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 40 36 90%

2 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 40 33 83%

3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 40 34 85%

4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 40 33 83%

5 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 40 36 90%

6 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 40 34 85%

7 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 40 34 85%

8 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 40 33 83%

9 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 40 34 85%

10 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 40 36 90%

11 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 40 33 83%

12 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 40 35 88%

13 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 40 34 85%

14 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 40 36 90%

15 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 40 36 90%

16 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 40 33 83%

17 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 40 35 88%

18 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 40 31 78%

19 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 40 34 85%

20 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 40 35 88%

21 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 40 33 83%

22 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 40 35 88%

23 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 40 33 83%

24 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 40 34 85%

25 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 40 33 83%

26 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 40 34 85%

27 4 3 3 3 3 2 4 3 4 4 40 33 83%

28 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 40 34 85%

29 4 3 3 4 3 4 3 4 2 3 40 33 83%

30 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 40 36 90%

JUMLAH 1200 1023

RATA-RATA 34.1

HASIL 85%

84

Np=

Np=

Np= 85%

Keterangan :

Np = Nilai presentase yang dicari atau diharapkan

R = Skor mentah pengumpulan data

SM = Skor maksimum ideal dari tes yang digunakan

85

Lampiran 13

Hasil Evaluasi Kelas Kontrol

NO NIS NAMA SISWA NILAI

1 5668 ADE WAHYU KUNCORO

JATI 90

2 5669 ADI NUR CAHYO 80

3 5670 ADITYA CANDRA

PRIAMBUDI 75

4 5671 AGUNG ADY PRASETYO 70 5 5672 AGUNG NUGROHO 85 6 5675 ALFIAN DWI CAHYO 60 7 5676 ALWI MUSTOFA 70

8 5677 AMIR MUHAMAT

FIRMANSYAH 75

9 5678 ANDREAN KUNCORO AJI 90 10 5679 ANGGA PRASTIAN 70 11 5680 AREP ARIYANTO 80 12 5681 ARGA YUDHA PRASETYA 85 13 5682 BAGUS KURNIAWAN 85

14 5683 BAGUS PRASETYA PUTRA

MAHARDIKA 70

15 5684 BANGUN ADI PRATAMA 80 16 5685 CANDRA HARIYANTO 75 17 5687 EKO MURDIANTO 80 18 5689 FAHZAN KHANAFI 70 19 5690 FAJAR SIGIT KURNIAWAN 80 20 5691 MAULANA 85 21 5693 MUHAMMAD SA'BANI 70 22 5694 MUKHLISIN 65 23 5696 NOVAN ISWANTO 80 24 5698 RIAN SATRIAWAN 55 25 5699 RIEFQI FIRDAUS 70 26 5700 RUDY RAHMANY 80 27 5702 SIDDIQ PERMANA 60 28 5703 TEGUH TRI BUDIONO 70 29 5704 WIDA LANA 75

30 5705 YUNI SULISTIANTO 70

NILAI TERTINGGI 90

NILAI TERENDAH 55

RATA-RATA 75

86

Lampiran 15

Hasil Evaluasi Kelas Eksperimen

NO NIS NAMA SISWA NILAI

1 5704 ANANG MAQRUF 80

2 5707 CHOIRUL MUNA 85

3 5708 DANA WAHYU

YULIYANTO 80

4 5710 DYAN SAPUTRO 90

5 5712 EGA MUKTI KUSUMO 85

6 5714 EKO NUR DIYANTO 90

7 5715 FANY FIRMANSYAH 85

8 5718 FEGI DWI SEPTIAN 95

9 5719 FENDI YULIANTO 90 10 5720 FERY FAHRY 65 11 5721 HENDRA NURCAHYONO 75 12 5723 IRAWAN WIJIANTO 65 13 5724 JOKO PRASTYO 85 14 5725 LUCKY AGUS BAHARDI 85

15 5727 MUHAMAD ARI

FERDIANSYAH 80

16 5728 MUHAMMAD NURHUDA 85 17 5729 MUHAMMAD PAMUJI 90 18 5730 MUKLIS 85 19 5731 NUR HIDAYAT 90 20 5732 RIZKI RAHMAT WIDODO 80 21 5733 RIZKI RENALDI 85

22 5734 SEPTA ANDRI PRATAMA

PUTRA 90

23 5735 SIDIQ 85 24 5736 TAUFIQ SAFIRUL 85 25 5737 TENDI AHMAD PRANOTO 95 26 5738 TRI WIDODO 85 27 5739 VERGI RIZALDI 90 28 5740 WAHYU SETYO AJI 95 29 5741 WAHYU WIBOWO 90

30 5742 YERIS SEPTIAWAN 85

NILAI TERTINGGI 95

NILAI TERENDAH 65

RATA-RATA 85

87

Lampiran 16

SILABUS

NAMA SEKOLAH : SMK PN 2 PURWOREJO

MATA PELAJARAN : Kompetensi Kejuruan

KELAS/SMT : XI

STANDAR KOMPETENSI: MELAKUKAN PERBAIKAN SISTEM TRANSMISI OTOMATIS

KOMPETENSI

DASAR INDIKATOR

MATERI

PEMBELAJARAN

KEGIATAN PEMELAJARAN

PENILAIAN

ALOKASI WAKTU

BEBAN BELAJAR

Tatap Muka

Kegiatan

Terstruktur

Kegiatan

Mandiri

Tidak

Terstruktur

TM PS PI

1. Mendiagnosis gangguan pada

sistem

transmisi otomatis

Menjelaskan kegunaan

transmisi

sesuai buku manual

Menjelaskan

konstruksi

sistem

transmisi

otomatis sesuai buku

manual Mengidentifi

kasi bagian-

bagian sistem transmisi

otomatis

Memahami data

spesifikasi

pabrik dari

buku manual

Melakukan

diagnosis gangguan

pada sistem

transmisi otomatis

sepeda motor

Fungsi sistem transmisi otomatis

Komponen sistem

transmisi otomatis Menyebutkan

kerusakan yang

mungkin terjadi

Menjelaskan

penyebab

kerusakan Menyebutkan cara

penanganan kerusakan

Data spesifikasi

pabrik

Menjelaskan fungsi sistem

transmisi otomatis

Menjelaskan konstruksi sistem

transmisi otomatis

Menyebutkan

komponen sistem

transmisi otomatis

Memahami data spesifikasi pabrik

tentang perawatan dan perbaikan

pada sistem

transmisi otomatis sepeda motor.

Mempelajari

kerusakan-kerusakan yang

mungkin terjadi

pada pada sistem

transmisi otomatis

Memahami data

spesifikasi pabrik dari buku manual

Laporan hasil

praktek

Pembuatan paper

analisa

gangguan sistem

transmisi

otomatis

Tes tertulis Tes praktek

Tugas

54(54) 18(9) 0(0) Modul sepeda motor jilid 1

Modul sepeda

motor jilid 2 Modul sepeda

motor jilid 3

Manual Book

sepeda motor

88

KOMPETENSI

DASAR INDIKATOR

MATERI

PEMBELAJARAN

KEGIATAN PEMELAJARAN

PENILAIAN

ALOKASI WAKTU

BEBAN BELAJAR

Tatap Muka

Kegiatan

Terstruktur

Kegiatan

Mandiri

Tidak

Terstruktur

TM PS PI

2. Memperbaiki

gangguan sistem

transmisi

otomatis

Menjelaskan

prosedur perbaikan

sistem

transmisi

otomatis

sesuai buku

manual Melaksanaka

n perbaikan, penyetelan

dan

penggantian komponen

dengan

menggunakan peralatan,

tehnik dan

material yang

sesuai.

Memperbaiki

sistem transmisi

otomatistanp

a menyebabkan

kerusakan

terhadap komponen

atau sistem

lainnya. Melakukan

pengujian

system

transmisi

otomatisdan

mencatat hasilnya

dicatat

menurutprosedur atau buku

manual.

Analisa kerusakan

komponen pada sistem transmisi

otomatis sepeda

motor

Prosedur

perbaikan pada

sistem transmisi otomatis sepeda

motor. Penggunaan

peralatan dan

perlengkapan yang sesuai

Persyaratan

keselamatan kerja

Mengidentifikasi

peralatan perbaikan pada

sistem transmisi

otomatis sepeda

motor sesuai

spesifikasi pabrik

Memperbaiki dan mengganti

komponen pada sistem transmisi

otomatis setelah

melalui hasil penelitian.

Pembuatan

laporan hasil

praktek

Pembuatan

paper analisa

gangguan

sistem

transmisi

otomatis

Tes tertulis

Tes praktek Tugas

48(48) 12(6) 60(15) Modul sepeda

motor jilid 1 Modul sepeda

motor jilid 2

Modul sepeda

motor jilid 3

Manual Book

sepeda motor

89

89

Lampiran 17

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama sekolah : SMK PN-2 Purworejo

Mata Pelajaran: SISTEM TRANSMISI OTOMATIS

Kelas / Semester : XI / 2 (dua)

Alokasi Waktu : 1 x 45 menit

Pertemuan : 1 (satu)

KKM : 70 (tujuh puluh

I. Standar Kompetensi

Melakukan perbaikan sistem transmisi otomatis (cvt)

II. Kompetensi Dasar

Mengidentifikasi komponen sistem transmisi otomatis (cvt)

III. Indikator

1. Menjelaskan kegunaan sistem transmisi otomatis (cvt)

2. Menjelaskan konstruksi sistem transmisi otomatis (cvt)sepeda motor

3. Menjelaskan komponen sistem transmisi otomatis (cvt)

4. Menjelaskan cara kerja sistem transmisi otomatis (cvt) sepeda motor

IV. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa mampu menjelaskan kegunaan sistem transmisi otomatis (cvt)

2. Siswa mampu menjelaskan konstruksi sistem transmisi otomatis (cvt)

sepeda motor

3. Siswa mampu menjelaskan komponen sistem transmisi otomatis (cvt)

4. Siswa mampu menjelaskan cara kerja sistem transmisi otomatis

(cvt)sepeda motor

V. Materi Pokok

1. Menjelaskan cara kerja dan fungsi sistem transmisi otomatis (cvt)

90

2. Mempelajari komponen-komponen sistem transmisi otomatis (cvt)

VI. Metode Pembelajaran

1. Penggunaan Media Pembelajaran

VII. Media Pembelajaran

1. Alat Peraga over haul sistem transmisi otomatis (cvt)

VIII. Langkah-langkah Pembelajaran

No. Kegiatan Pembelajaran Waktu

(menit)

Bahan /

Peralatan /

Sumber

1. Kegiatan Awal

a. Appersepsi :

Salah satu siswa memimpin doa

untuk memulai pelajaran

Guru melakukan absen

b. Motivasi :

Memotivasi siswa tentang

pentingnya pengetahuan tentang

sistem transmisi otomatis (cvt)

Memotifasi siswa agar berperan

aktif selama pelajaran

berlangsung

5”

2. Kegiatan Inti

a. Eksplorasi

Guru member bimbingan, arahan

dan memperhatikan masing-

masing siswa dalam

pembelajaran

Siswa memperhatikan dan

35”

Media

Pembelajaran

Alat Peraga

over haul

Sitem

transmisi

otomatis

91

menanyakan hal-hal yang belum

jelas

b. Elaborasi

Guru melakukan pengamatan

tentang sikap belajar, proses

belajar tiap-tiap siswa secara

individu

Guru melakukan penilaian

dalam pelaksanaan pembelajaran

c. Konfirmasi

Guru memberi penjelasan

tambahan atas materi yang

diberikan

Siswa yang lain memperhatikan

penjelasan guru dan

menanyakan hal-hal yang belum

jelas

(cvt)

3. Kegiatan Akhir

a. Siswa menerima penjelasan dari guru

dan menyimpulkan hasil

pembelajaran yang telah dilakukan

bersama siswa

b. Guru menutup pelajaran dengan doa

5”

IX. Penilaian

1. Penilaian dalam proses pembelajaran : tanggapan tentang media alat

peraga sistem transmisi otomatis (cvt) (A), tes uji coba (B).

Penilaian Proses Pembelajaran

92

No. Nama Siswa Penilaian Nilai

A B

1.

2.

3.

Dst.

Keterangan :

Kegiatan pembelajaran dikatakan berhasil apabila 70% dari jumlah siswa

mendapat nilai 70 – 100.

Presentase =

x 100%

93

Lampiran 18

Angket Penilaian Ahli media

94

Lampiran 19

Angket Penilaian Ahli Materi

95

Lampiran 20

Angket tanggapan siswa

96

Lampiran 21

Angket Penilaian kelompok kecil

97

Lampiran 22

Angket Penilain Produk Akhir

98

Lampiran 23

Lembar Jawab Evaluasi Kelas Eksperimen

99

Lampiran 24

Hasil Rata-Rata Data Kelascontrol dan Kelompok Eksperimen

Dengan diperoleh nilai rata-rata kelas konvensional (kelas XI TSM A) yaitu 75,00

dan nilai rata-rata kelas eksperimen (kelas XI TSM B) yaitu 85,00 maka :

X X

Sp2

( ) ( )

Sp2

( ) ( )

Sp2

Sp= 7.99

X X

100

Lampiran 25

Kartu Bimbingan Skripsi

101

102

Lampiran. 26

Dukomentasi


Top Related