PENGARUH ARUS KAS OPERASI TERHADAP RETURN
SAHAM DENGAN PERSISTENSI LABA SEBAGAI
VARIABEL INTERVENING
RANGKUMAN SKRIPSI
Oleh
AL HARIS BALER
2007.310.534
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS
SURABAYA
2011
ii
PENGESAHAN SKRIPSI
Nama : Al Haris Baler
Tempat, Tanggal Lahir : Batusangkar, 27 September 1989
N.I.M : 2007.310.534
Jurusan : Akuntansi
Program Pendidikan : Strata 1
Konsentrasi : Akuntansi Keuangan
Judul : Pengaruh Arus Kas Operasi terhadap Return
Saham dengan Persistensi Laba Sebagai Variabel
Intervening
Disetujui dan diterima baik oleh :
Dosen Pebimbing,
Tanggal : ……………
(Diyah Pujiati, S.E., M.Si)
Ketua Jurusan Akuntansi,
Tanggal : …………
(Supriyati, S.E., M.Si., Ak)
1
RANGKUMAN SKRIPSI
I. Latar Belakang Masalah
Pelaporan keuangan merupakan salah satu wujud pertanggungjawaban
manajemen atas pengelolaan sumber daya perusahaan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan terhadap perusahaan selama periode tertentu. Menurut standar
akuntansi keuangan di Indonesia (IAI, 2009) tujuan laporan keuangan untuk
tujuan umum adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan
arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna
laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan
pertanggungjawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber-sumber
daya yang dipercayakan kepada mereka. Fokus utama pelaporan keuangan adalah
informasi mengenai laba dan komponennya. Selain laba, investor dan kreditur
juga menggunakan informasi aliran kas sebagai ukuran kinerja perusahaan.
Tujuan utama dari laporan arus kas adalah memberikan informasi tentang
penerimaan kas perusahaan dan pembayaran kas selama suatu periode. Tujuan
kedua adalah untuk menyediakan informasi kas dasar tentang operasi perusahaan,
investasi, dan pendanaan (Kieso, et al, 2010: 1244).
Bowen et al. (1986) dalam Meythi (2006) di penelitiannya dikatakan bahwa
data arus kas mempunyai manfaat dalam beberapa konteks keputusan, seperti: (1)
memprediksi kesulitan keuangan, (2) menilai risiko, ukuran, dan waktu keputusan
pinjaman, (3) memprediksi peringkat (rating) kredit, (4) menilai perusahaan, dan
(5) memberikan informasi tambahan pada pasar modal. Return saham adalah
2
selisih antara harga saham periode sekarang dengan harga saham periode
sebelumnya dibagi harga saham pada periode sebelumnya. Sedangkan menurut
Jogiyanto (2000), return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi.
Beberapa penelitian telah dilakukan mengenai pengaruh arus kas terhadap
harga saham. Salah satunya Mohamad Nasir dan Mariana Ulfah (2008) yang
meneliti tentang analisis pengaruh arus kas operasi terhadap harga saham dengan
persistensi laba sebagai variabel intervening pada perusahaan LQ 45. Kesimpulan
dari penelitian tersebut adalah bahwa adanya pengaruh arus kas terhadap harga
saham. Tetapi penelitian yang dilakukan oleh Meythi (2006) menunjukkan bahwa
tidak adanya pengaruh arus kas operasi terhadap harga saham dengan persistensi
laba sebagai variabel intervening.
Penelitian ini memfokuskan pada perusahaan real estate dan property yang
go public di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan real estate dan property
digunakan sebagai sampel penelitian karena saat ini jenis perusahaan ini
mengalami perkembangan yang cukup pesat karena diperuntukkan bagi kalangan
menengah atas, sehingga diharapkan penelitian yang akan dilakukan dapat
dijadikan pertimbangan bagi investor dalam mengambil keputusan. Periode yang
akan digunakan dalam penelitian ini adalah tahun 2005 sampai dengan 2008.
Berdasarkan beberapa hasil penelitian yang dilakukan oleh beberapa peneliti
sebelumnya, peneliti melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Arus Kas
Operasi Terhadap Return Saham Dengan Persistensi Laba Sebagai Variabel
Intervening.”
3
II. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disusun diatas, maka permasalahan
yang ingin dibahas dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah ada pengaruh arus kas operasi terhadap return saham?
2. Apakah ada pengaruh arus kas operasi terhadap persistensi laba?
3. Apakah ada pengaruh persistensi laba terhadap return saham?
4. Apakah ada pengaruh arus kas operasi terhadap return saham dengan
persistensi laba sebagai pemediasi?
III. Tujuan Penelitian
Dari perumusan masalah yang ada, maka tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui apakah arus kas operasi berpengaruh terhadap return
saham.
2. Untuk mengetahui apakah arus kas operasi berpengaruh terhadap persistensi
laba.
3. Untuk mengetahui apakah persistensi laba berpengaruh terhadap return
saham.
4. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh arus kas operasi terhadap return
saham dengan persistensi laba sebagai pemediasi.
IV. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis : Berguna untuk menerapkan ilmu yang telah ditempuh selama
masa perkuliahan.
4
2. Bagi Perusahaan : Dapat dijadikan masukan oleh perusahaan dalam
mengelola kelangsungan usahanya.
3. Bagi Investor : Dapat memberikan informasi dan gambaran mengenai
pengaruh arus kas operasi terhadap return saham dengan persistensi laba
sebagai variabel intervening.
4. Bagi STIE Perbanas Surabaya : Hasil ini akan menjadi acuan penelitian
yang sama, sehingga penelitian yang dihasilkan akan menjadi lebih baik.
V. Metode Peneltian
Penelitian ini menggunakan tiga macam variabel, yaitu variabel independen
berupa arus kas operasi, variabel dependen adalah return saham dan variabel
intervening adalah persistensi laba.
A. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
1. Return Saham
Returrn saham merupakan hasil yang diterima atau diharapkan investor dari
investasi saham yang dilakukan. Return saham diperoleh dengan cara menghitung
selisih antara harga saham periode yang akan datang dengan harga saham periode
sekarang dibagi harga saham periode sekarang atau dapat juga dinyatakan sebagai
berikut digunakan sebagai berikut :
Rt = ( Pt+1 – Pt )
Pt
Notasi :
Rt = Return saham pada periode ke-t
5
Pt = Harga saham periode pengamatan
Pt+1 = Harga saham periode sesudah pengamatan
2. Komponen Arus Kas
Arus kas operasi adalah arus kas yang berasal dari aktivitas penghasil utama
perusahaan dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan
aktivitas pendanaan pada akhir tahun. Arus kas dari aktivitas operasi yang
digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah diukur berdasarkan
perubahan arus kas dari aktivitas operasi yang merupakan kenaikan atau
penurunan kas dari aktivitas. Dengan rumus sebagai berikut :
ΔAKO = AKOt – AKOt-1
AKOt-1
Notasi :
ΔAKO = Perubahan arus kas dari aktivitas operasi saham i pada periode ke-t
AKOt = Arus kas dari aktivitas operasi pada periode ke-t
AKOt-1 = Arus kas dari aktivitas operasi pada periode ke-(t-1)
3. Persistensi Laba
Persistensi laba adalah property laba yang menjelaskan kemampuan
perusahaan untuk mempertahankan jumlah laba yang diperoleh saat ini sampai
mendatang. Lipe (1990) dan Sloan (1996) menggunakan koefisien regresi dari
hasil regresi antara laba periode sekarang dengan periode yang akan datang
sebagai proyeksi persistensi laba karena sesuai dengan kondisi Indonesia
(Chandararin, 2001).
Earnings t+1 = α + β Earnings t + εt+1
6
Nilai β yang mendekati satu menunjukkan persistensi laba yang tinggi, sedangkan
nilai β yang mendekati nol menunjukkan laba yang rendah (atau kualitas laba
rendah).
Catatan : β = koefisien regresi sebagai proksi dari persistensi laba. Laba yang
digunakan adalah laba operasi. Laba operasi memiliki tingkat persistensi yang
tinggi karena merupakan pendapatan yang berasal dari kegiatan utama
perusahaan.
B. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan real estate
dan property yang go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode
penelitian 2004 - 2009. Sedangkan teknik yang digunakan dalam pengambilan
sampel adalah dengan purposive sampling, yaitu pemilihan sampel dengan
menggunakan beberapa kriteria tertentu sehingga relevan dengan rancangan
penelitian.
Adapun beberapa kriteria yang digunakan dalam pemilihan sampel adalah
sebagai berikut:
1. Perusahaan real estate dan property yang go public di Bursa Efek Indonesia
tahun 2004 – 2009.
2. Perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 1996-2009
3. Laporan keuangan perusahaan menggunakan mata uang rupiah.
4. Perusahaan menerbitkan laporan keuangan selama periode pengamatan.
7
C. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Mengumpulkan data-data laporan keuangan perusahaan sampel seperti laporan
laba-rugi dan laporan arus kas perusahaan sampel pada tahun 2004 - 2008 dan
return saham dari tahun 2005 – 2009.
2. Melakukan proses perhitungan untuk mencari nilai bagi masing-masing
variabel baik variabel bebas (arus kas operasi), variabel tergatung (return
saham).
3. Melakukan proses perhitungan untuk variabel persistensi laba.
4. Melakukan uji normalitas data
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak. Model regresi
yang baik memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Untuk
mengetahui hal tersebut dapat menggunakan uji Kolmogorov Smirnov (K-S).
Pengambilan keputusan :
a) Jika nilai probabilitas KS < 0, 05 berarti residual data tidak berdsitribusi
normal.
b) Jika nilai probabilitas ≥ 0,05 berarti residual data berdistribusi normal.
5. Merumuskan hipotesis statistik
Ada empat langkah dalam perumusan hipotesis dan penyajiannya adalah
sebagai berikut :
H01 : Arus kas operasi tidak berpengaruh terhadap return saham.
8
H11 : Arus kas operasi berpengaruh terhadap return saham.
H02 : Arus kas operasi tidak berpengaruh terhadap persistensi laba.
H12 : Arus kas operasi berpengaruh terhadap peristensi laba.
H03 : Persistensi laba tidak berpengaruh terhadap return saham.
H13 : Persistensi laba berpengaruh terhadap return saham.
H04 : Arus kas operasi tidak berpengaruh terhadap return saham dengan
variabel persistensi laba sebagai pemediasi.
H14 : Arus kas operasi berpengaruh terhadap return saham dengan
variabel persistensi laba sebagai pemediasi.
Persamaan analisis regresi linier hipotesis yang pertama (H1) untuk menguji
pengaruh arus kas operasi terhadap return saham adalah sebagai berikut :
RS = α + β1AKO + e1 …………………………………………….....(1)
Untuk menguji hipotesis ke dua (H2) menguji pengaruh arus kas operasi
terhadap peristensi laba :
PL = β1AKO + e1 ………………………………………………..… (2)
Hipotesis ke tiga (H3) untuk menguji pengaruh persistensi laba terhadap return
saham :
RS = α + β1PL + e1 ……………………………………….………... (3)
H01, H02, H03 ditolak jika pegujian masing-masing variabel yang diuji terhadap
return saham signifikan (probabilitas signifikan < 0,05).
Hipotesis ke empat (H4) menguji pengaruh arus kas operasi terhadap return
saham dengan persistensi laba sebagai variabel pemediasi (intervening) dan
berikut model pengujiannya sebagai berikut:
9
RS = β1AKO + β2PL + e2 ………………………………………(4)
Keterangan :
RS : Return Saham
AKO : Arus Kas Operasi
PL : Persistensi laba
β1-β2 : Koefisien variabel bebas
en : Kesalahan Residu
6. Interpretasi dan Pembahasan
Interpretasi hasil pengujian dan melakukan pembahasan untuk
membandingkan hasil penelitian dengan teori-teori terdahulu sehingga
didapat suatu kesimpulan akhir dari penelitian yang dilakukan.
7. Menyusun kesimpulan berdasarkan hasil pengujian dan analisis
VI. Pembahasan
A. Hasil Uji Normalitas Data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
99
.0000000
.54175198
.073
.073
-.045
.721
.675
N
Mean
Std. Dev iation
Normal Parametersa,b
Absolute
Positiv e
Negativ e
Most Extreme
Dif f erences
Kolmogorov-Smirnov Z
Asy mp. Sig. (2-tailed)
Unstandardiz
ed Residual
Test dis tribution is Normal.a.
Calculated f rom data.b.
10
Setelah dilakukan deteksi terhadap adanya data outlier, maka dalam
penelitian ini ditemukan adanya 17 data outlier. Berikut disajikan tabel yang
merupakan output dari uji normalitas setelah data outlier tersebut dibuang.
Tampak pada Tabel diatas bahwa besarnya nilai One – Sample Kolmogorov-
Smirnov Test adalah 0.721 dengan probabilitas 0.675 yang lebih besar dari 0,05.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
B. Uji Hipotesis Penelitian
1. Pengaruh Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham
Arus kas operasi yang baik akan menunjukkan reaksi yang baik terhadap
pasar karena dengan arus kas operasi yang meningkat, investor menilai bahwa
aktivitas operasi perusahaan mampu menghasilkan kas yang cukup untuk
melakukan berbagai pembayaran termasuk membayar sejumlah dividen kepada
para pemegang saham sehingga hal ini setidaknya akan menimbulkan reaksi
terhadap harga saham.
Hasil Uji t
Hasil Uji Hipotesis Persamaan Pertama Coefficients(a)
Model Unstandardized
Coefficients Standardized Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) .001 .055 .012 .991
AKO .002 .001 .269 2.747 .007
a Dependent Variable: RS
Tabel diatas menunjukkan bahwa variabel independen yaitu arus kas operasi
(AKO) signifikan < 0.05 yaitu sebesar 0.007 dengan koefisien regresi sebesar
11
0.002. Hal ini berarti bahwa arus kas operasi berpengaruh terhadap return saham
(RS), yang artinya H1 diterima.
Hasil ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Dwi Martani,
Mulyono, dan Rahfiani Khairurizka (2009) bahwa arus kas dari aktivitas operasi
berpengaruh signifikan terhadap return saham dan disamping itu juga penelitian
yang dilakukan oleh San Susanto dan Erni Ekawati (2006) dengan harga saham
sebagai variabel dependen bahwa arus kas operasi berpengaruh positif terhadap
harga saham.
2. Pengaruh Arus Kas Operasi Terhadap Peristensi Laba
Arus kas operasi yang baik ditunjukkan dengan perusahaaan mampu
memenuhi kewajibannya dengan baik atau mencerminkan perusahaan memiliki
kinerja yang baik, umumnya jika kinerja perusahaan baik maka laba perusahaan
juga menunjukkan hasil yang baik. Maka seharusnya arus kas operasi berpengaruh
terhadap persistensi laba.
Hasil Uji t
Hasil Uji Hipotesis Persamaan Kedua
Coefficientsa
.467 .044 10.634 .000
.000 .000 .092 .913 .364
(Constant)
AKO
Model1
B Std. Error
Unstandardized
Coeff icients
Beta
Standardized
Coeff icients
t Sig.
Dependent Variable: PLa.
Tabel diatas menunjukkan bahwa variabel independen yaitu arus kas
operasi (AKO) tidak signifikan ≥ 0.05 yaitu sebesar 0.364. Hal ini berarti bahwa
12
arus kas operasi tidak berpengaruh terhadap persistensi laba sehingga H02
diterima.
Sedangkan hasil dari pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa arus
kas operasi tidak berpengaruh positif terhadap persistensi laba. Dimana tingkat
signifikansi sebesar 0.364 lebih besar dari nilai alpha (α = 0.05). Hasil hipotesis
ini sejalan dengan penelitian Meythi (2006) bahwa arus kas operasi tidak
mempengaruhi persistensi laba. Namun, hasil ini sangat berbeda dengan penelitian
yang dilakukan oleh Mohamad Nasir dan Mariana Ulfah (2008) bahwa arus kas
operasi berpengaruh positif terhadap persistensi laba. Bahwa semakin tinggi
komponen arus kas operasi suatu perusahaan maka akan meningkatkan persistensi
laba suatu perusahaan.
3. Pengaruh Persistensi Laba Terhadap Return Saham
Persistensi laba adalah kemampuan perusahaan untuk mempertahankan laba
saat ini sampai masa mendatang. Pesistensi laba yang baik menunjukkan bahwa
perusahaan mempunyai laba yang baik dari periode saat ini sampai periode masa
mendatang, jika laba perusahaan baik maka pada umumnya investor akan tertarik
untuk menginvestasikan dananya pada perusahaan, sehingga harga saham
perusahaan akan naik.
13
Hasil Uji t
Hasil Uji Hipotesis Persamaan Ketiga
Coefficientsa
.067 .084 .799 .426
-.105 .132 -.081 -.799 .426
(Constant)
PL
Model1
B Std. Error
Unstandardized
Coeff icients
Beta
Standardized
Coeff icients
t Sig.
Dependent Variable: RSa.
Tabel diatas menunjukkan bahwa persistensi laba berpengaruh negatif dan
tidak signifikan yaitu sebesar 0.426. Hal ini berarti bahwa persistensi laba tidak
berpengaruh terhada return saham sehingga H03 diterima.
Hasil pengujian dari analisis regresi pengaruh persistensi laba terhadap
return saham menunjukkan nilai yang tidak signifikan sebesar 0.426. Hal ini
berarti persistensi laba tidak berpengaruh terhadap return saham. Maka hipotesis
penelitian ketiga ditolak. Hasil ini sejalan dengan penelitian Meythi (2006)
dimana perisistensi laba tidak berpengaruh terhadap return saham.
4. Pengaruh Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham Dengan Persistensi
Laba Sebagai Variabel Pemediasi (Intervening)
Hasil Uji t
Hasil Uji Hipotesis Persamaan Ketiga
Coefficientsa
.066 .081 .805 .423
.002 .001 .279 2.838 .006
-.139 .128 -.107 -1.086 .280
(Constant)
AKO
PL
Model
1
B Std. Error
Unstandardized
Coeff icients
Beta
Standardized
Coeff icients
t Sig.
Dependent Variable: RSa.
14
Setelah diketahui Standardize Beta dari hasil pengujian hipotesis kedua dan
keempat maka besarnya p1, p2, p3 masing-masing adalah 0.279, 0.092, -0.107.
Maka besarnya pengaruh langsung adalah 0.279 sedangkan besarnya pengaruh
tidak langsung dihitung dengan mengalikan koefisien tidak langsung yaitu p2 x p3
dimana 0.092 x (-0.107) = -0.009844. Variabel persistensi laba dikatakan sebagai
variabel intervening jika p2 x p3 > p1. Maka variabel persistensi laba bukan
merupakan variabel intervening karena -0.009844 < 0.279.
Hasil dari analisis yang telah dilakukan bahwa arus kas operasi berpengaruh
signifikan terhadap return saham. Sedangkan persistensi laba tidak berpengaruh
positif terhadap return saham. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa arus kas
operasi berpengaruh terhadap return saham dan persistensi laba bukan sebagai
variabel intervening. Hal ini berarti hipotesis keempat ditolak. Hasil penelitian ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Meythi (2006). Dimana hasil
penelitan tidak membuktikan pengaruh arus kas operasi terhadap return saham
dengan persistensi laba sebagai variabel intervening.
VII. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh arus kas operasi terhadap
return saham dengan persistensi laba sebagai variabel intervening. Melihat dari
hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan sebelumya, maka yang
dapat disimpulkan dari hasil penelitian ini antara lain :
1. Hasil pengujian arus kas operasi terhadap return saham pada perusahaan
Real Estate dan Property yang go public di Bursa efek Indonesia selama
15
tahun 2005 sampai 2008 membuktikan bahwa arus kas operasi berpengaruh
terhadap return saham.
2. Hasil pengujian arus kas operasi terhadap persistensi laba bahwa arus kas
operasi tidak berpengaruh terhadap persistensi laba.
3. Hasil pengujian persistensi laba terhadap return saham bahwa persistensi
laba tidak berpengaruh terhadap return saham.
4. Hasil pengujian arus kas operasi terhadap return saham dengan variabel
persistensi laba sebagai pemediasi (intervening) diketahui bahwa arus kas
operasi berpengaruh terhadap return saham dengan persistensi laba bukan
sebagai variabel pemediasi (intervening).
VIII. Saran
Berdasarkan pada hasil penelitian, analisis dan pembahasan, kesimpulan
yang diambil dan keterbatasan penelitian, maka saran yang dapat diajukan oleh
peneliti untuk penelitian mendatang antara lain :
1. Sebaiknya, penelitian lebih lanjut dapat menggunakan sampel perusahaan
yang jumlahnya lebih banyak, misalnya perusahaan manufaktur yang go
public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2. Peneliti selanjutnya sebaiknya menggunakan periode pengamatan lebih dari
empat tahun, sehingga jumlah sampel yang diperoleh semakin banyak.
DAFTAR RUJUKAN
Ball, R., dan P. Brown. 1968. An Empirical Evaluation of Accounting Income
Numbers. Journal of Accounting Research (Autumn). pp. 159-177.
Bowen, R.M., D. Burgstahler., dan L.A. Daley. 1986. Evidence on the
Relationships Between Earnings and Various Measures of Cash Flow. The
Accounting Review vol. LXI, no. 4. pp. 713-725.
Chandrarin, G. 2001. Laba (Rugi) Selisih Kurs sebagai Salah Satu Faktor yang
Mempengaruhi Koefisien Respon Laba Akuntansi: Bukti Empiris dari Pasar
Modal Indonesia. Disertasi. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Dechow, P.M. 1994. Accounting earnings and Cash Flows as Measures of Firm
Performance: The Role of Accounting Accruals. Journal of Accounting and
Economics 18. pp. 3-42.
Djamaluddin, Subekti; Wijayanti, Handayani Tri dan Rahmawati. 2008. Analisis
Perbedaan Antara Laba Akuntansi dan Laba Fiskal Terhadap Persistensi
Laba, Akrual, dan Aliran Kas pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di
Bursa Efek Jakarta. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 11 No. 1 Januari
2008 : 52-74.
Dwi Martani, Mulyono, dan Rahfiani Khairurizka. 2009. The effect of financial
ratios, firm size, and cash flow from operating activities in the interim report
to the stock return. Chinese Business Review, ISSN 1537-1506, USA, Jun.
2009, Volume 8, No. 6 (Serial No. 72) : 44-55.
Eduardus Tandelilin. 2010. Portofolio dan Investasi. Edisi Pertama. Yogyakarta :
Kanisius
Financial Accounting Standards Board (FASB). 1978. Statement of Financial
Accounting Concepts No.1: Objectives of Financial Reporting by business
Enterprises, Stamford, Connecticutt.
Finger, C.A. 1994. The Ability of Earnings to Predict Future Earnings and Cash
Flow. Journal of Accounting Research, vol. 32, no. 2 (Autumn). pp. 210-
223.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat :
Jakarta.
Imam, Ghozali. 2006. Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan
Penerbit Universitas Diponegoro : Semarang.
Jogiyanto. 2003. Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi Ketiga. Cetakan
Pertama. BPFE, Yogyakarta.
Kieso, Donald E., et al. 2010. Intermediate Accounting. Thirteenth Edition. John
Willey & Sons (Asia) Pte Ltd.
Kormedi, R., dan R. Lipe. 1987. Earnings Innovations, Earnings Persistence, and
Stock Returns. Journal of Business 60 (3). pp. 323-345.
Lipe, R.C. 1990. The Relation Between Stock Return, Accounting Earnings and
Alternative Information. The Accounting Review (January). pp. 49-71
Meythi. 2006. Pengaruh Arus Kas Operasi Terhadap Harga Saham dengan
Persistensi Laba Sebagai Variabel Intervening. Simposium Nasional
Akuntansi IX. Padang.
Mohamad Nasir dan Mariana Ulfah. 2008. Analisis Pengaruh Arus Kas Operasi
Terhadap Harga Saham dengan Persistensi Laba Sebagai Variabel
Intervening. Jurnal Maksi, Vol. 8 1 Januari 2008 : 74-85.
Mudjarad, Kuncoro. 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Erlangga :
Jakarta.
Nur Indriantoro dan Bambang Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis.
BPFE-Yogyakarta.
Penman, Stephen H. (2001). Financial Statement Analysis and Security Valuation.
Singapore:Mc Graw Hill.
San Susanto dan Erni Ekawati. 2006. Relevansi Nilai Informasi Laba dan Aliran
Kas Terhadap Harga Saham dalam Kaitannya dengan Siklus Hidup
Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi IX. Padang.
Sloan, R.G. 1996. Do Stock Prices Fully Reflect Information in Accruals and
Cash Flows about Future Earnings? The Accounting Review 71 (July). pp.
289-315.
Sofyan Syafri, Harahap. 2007. Teori Akuntansi. PT Rajagrafindo Persada: Jakarta.
Triyono & Jogianto, H. 2000. Hubungan Kandungan Informasi Arus Kas,
Komponen Arus Kas dan Laba Akuntansi dengan Harga atau Return Saham.
Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol. 3, No. 1, Hal. 54-68.
Warren, Carl S., et al. 2005. Pengantar Akuntansi. Edisi 21. Buku Dua. Salemba
Empat : Jakarta.
www.arsipberita.com