fetal distress

6
FETAL DISTRESS/GAWAT JANIN Definisi Kondisi hipoksia yang bila tidak dilakukan penyelamatan aka berakibat buruk. Hipoksia adalah kondisi jaringan kekurangan oksigen Diagnosis Dengan pemeriksaan KTG Pemeriksaan DJJ intrermitten pH darah kulit kepala janin Adanya mekonium Kondisi klinik yang berhubungan dengan hipoksia 1. Kelainan psokan plasenta : Solusio plasenta, plasenta previa, posterm, prolapsus tali pusat, lilitan tali pusat, PJT, Insufisiensi plasenta. 2. Kelainan arus darah plasenta : Hipotensi ibu, hipertensi ibu, kontraksi hipertonik 3. Saturasi oksigen ibu berkurang : hipoventilasi, hipoksia, penyakit janting Fetal distress dibedakan menjadi 2 yaitu : 1. Fetal distress akut : Kompresi tali pusat, solusio plasenta, vasa previa dan plasenta previa, kontraksi hipertonik atau hiperstimulasi 2. Fetal distresas kronik : Infeksi, Kelainan kromosom, Posterm, Preeklamsia, anemisa

Upload: alyssa-zerlina

Post on 30-Nov-2015

154 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

FETAL DISTRESS/GAWAT JANIN

DefinisiKondisi hipoksia yang bila tidak dilakukan penyelamatan aka berakibat buruk. Hipoksia adalah kondisi jaringan kekurangan oksigen

DiagnosisDengan pemeriksaan KTGPemeriksaan DJJ intrermittenpH darah kulit kepala janinAdanya mekonium

Kondisi klinik yang berhubungan dengan hipoksia1. Kelainan psokan plasenta : Solusio plasenta, plasenta previa, posterm, prolapsus

tali pusat, lilitan tali pusat, PJT, Insufisiensi plasenta.2. Kelainan arus darah plasenta : Hipotensi ibu, hipertensi ibu, kontraksi hipertonik3. Saturasi oksigen ibu berkurang : hipoventilasi, hipoksia, penyakit janting

Fetal distress dibedakan menjadi 2 yaitu :1. Fetal distress akut : Kompresi tali pusat, solusio plasenta, vasa previa dan plasenta

previa, kontraksi hipertonik atau hiperstimulasi2. Fetal distresas kronik : Infeksi, Kelainan kromosom, Posterm, Preeklamsia,

anemisa

Penyebab fetal distress dalam persalinan :1. Maternal : Penurunan perfusi plasenta, Hipovolemik, dehidrasi, hipotyensi, shock,

drug epidural, Supine hipotensi, Miometrium hipertonus ( prolonge labor, excess oxytocyn)

2. Fetal : Kompresi tali pusat, oligohidramnion, prolaps tali pusat, entangelment

Hiperstimulasi :1. Terjadi kontraksi lebih dari atau sama dengan 5 per 10 menit2. Lama kontraksi ≥ 90 detik3. Tonus basal meningkat

( Hidayat wijayanegara)

Hiperstimulasi :1. Kontraksi bertahan ≥ 90 detik2. Relaksasi diantara 2 kontraksi < 30 detik3. Relaksasi intrauterin tidak adekuat dengan tonus istirahat diatas 15 mmHg

diantara kontraksi4. Tahanan puncak kontraksi diatas 80 mmHg5. Kontraksi lebih sering dari pada setiap 2 menit

( Martin Tucker)

Makna klinis :Hiperstimulasi pada uterus atau kontraksi tetanik dapat menimbulkan stress pada janin, sebagai akibat dari kurangnya perfusi plasenta dan potensial ruptur uteri.Kebanyakan penyebab umum dari hiperstimulasi adalah penggunaan oksitosin yang sembrono

Hiperstimulasi atau hiperaktivitas uterus

↓Penurunan aliran darah di ruang intervilli selama kontraksi uterus

↓Penurunan pemindahan oksigen dari maternal ke janin

↓Menghasilkan hipoksia dan depresi miokardium janin

↓Mengaktifasi respon fagal

↓Deselerasi

Penanganan :1. Hentikan oksitosin bila memakai infus2. Meningkatkan kecepatan infus untuk pemeliharaan3. Ubah posisi maternal ( lebih dianjurkan untuk miring kekiri

4. Pertimbangkan pemberian oksigen, 8-10 L/mnt dengan masker twergantungpada respon DJJ

5. Dokter mungkin mempertimbangkan penggunaan tokolitik seperti terbutalin, magnesium sulfat, atau ritordin jika terdapat peningkatan aktivitas uterus yang berlebihan

Pada hiperstimulasi karena pemberian oksitosin secara infuse, jika oksitosin dihentikan maka relaksasi uterus biasanya terjadi dalam 10 menit dengan kembalinyaDJJ dasar dan variabilitas yang normal.

Penyembuhan janin dari hiperstimulasi di tandai dengan kembali normalnya sirkulasi uterus, karbon dioksida dari asidosis respiratorik, dan juga produk asam dari metabolit anaerob dapat segera menurun.

Jika janin memperlihatkan fetal distress akut bersamaan dengan peningkatan aktifitas uterus yang tifdak berespon terhadap perubahan posisi dan penghentian oksitosin , pemberian tokolitik sementara dapat diberikan sementara menunggu pelahiran.