fenologi pembungaan pinang yaki (areca vestiaria … · pembungaan suatu jenis tumbuhan adalah...

21
FENOLOGI PEMBUNGAAN PINANG YAKI (Areca vestiaria Giseke) DI KEBUN RAYA BOGOR FITRIANI DEPARTEMEN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013

Upload: dodieu

Post on 14-Mar-2019

241 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: FENOLOGI PEMBUNGAAN PINANG YAKI (Areca vestiaria … · pembungaan suatu jenis tumbuhan adalah suatu karakter penting dalam siklus hidup tumbuhan untuk berkembang biak. Pola pembungaan

FENOLOGI PEMBUNGAAN PINANG YAKI (Areca vestiaria Giseke)

DI KEBUN RAYA BOGOR

FITRIANI

DEPARTEMEN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2013

Page 2: FENOLOGI PEMBUNGAAN PINANG YAKI (Areca vestiaria … · pembungaan suatu jenis tumbuhan adalah suatu karakter penting dalam siklus hidup tumbuhan untuk berkembang biak. Pola pembungaan

ABSTRAK

FITRIANI. Fenologi Pembungaan Pinang Yaki (Areca vestiaria Giseke) di Kebun Raya

Bogor. Dibimbing oleh TRIADIATI dan JOKO RIDHO WITONO.

Salah satu marga palem yang banyak terdapat di Indonesia adalah Areca. Areca vestiaria

merupakan jenis palem endemik Sulawesi yang memiliki karakteristik unik dan merupakan salah

satu komponen penting dalam suatu ekosistem hutan hujan tropis. Jenis ini memiliki kegunaan

untuk bahan dasar kerajinan tangan, bahan baku obat diabetes, dan obat kuat laki-laki. Melihat

manfaatnya yang besar memungkinkan manusia akan terus memanfaatkannya. Pemanfaatan yang

tidak terkendali akan menyebabkan kepunahan. Oleh karena itu perlu adanya perhatian dalam segi

konservasi yaitu melestarikannya. Untuk itu perlu dilakukan pengkajian terhadap aspek fenologi

pembungaan A. vestiaria. Pengamatan diawali dengan pemilihan sampel dari dua aksesi yaitu

dataran rendah Sulawesi dan dataran tinggi Sulawesi. Kemudian dilakukan pengamatan fenologi,

meliputi pengamatan waktu masa pembungaan, perubahan morfologi pada setiap fase, dan faktor-

faktor iklim mikro. Pembungaan A. vestiaria dalam satu periode pembungaan meliputi inisiasi,

kuncup menuju anthesis, anthesis, dan buah muda menuju kemasakan. Dalam setiap fasenya

memiliki waktu yang berbeda-beda. Secara keseluruhan perubahan fase pembungaan tidak secara

langsung dipengaruhi oleh faktor iklim mikro tertentu. Serangga pengunjung yang dominan adalah

Trigona sp. dan faktor abiotik yang diduga mendukung penyerbukan adalah kecepatan angin.

Kata Kunci: Areca vestiaria, fenologi bunga, Kebun Raya Bogor.

ABSTRACT

FITRIANI. Flowering Phenology of Pinang Yaki (Areca vestiaria Giseke) in Bogor Botanical

Garden. Supervised by TRIADIATI and JOKO RIDHO WITONO.

One of the palm genus that available widely in Indonesia is Areca. Areca vestiaria is a palm

species endemic in Sulawesi which has an unique characteristics and important components in a

tropical rainforest. A. vestiaria has many functions, such as, materials for handicrafts, medicinal

herb of diabetes, and for male tonic. Based on the benefits, people will continue to use it.

Uncontrolled utilization will lead it to extinction. Hence, need of conservation to preserve it. For

this reason, it is necessary assess aspects of flowering phenology of A. vestiaria. Samples consist

of lowland and upland Sulawesi accessions. Parameter of flower phenology consist of period of

development flowering time, at each development phase, and the micro-climate factors. Flowering

of A. vestiaria includes of initiation, bud towards anthesis, anthesis, and young fruit until

maturity. The result showed that in each phase has a different time. Overall, the flowering

development was not directly affected by a particular micro-climate factors. The insects visitors

dominant were Trigona sp. and windspeed was caused high persentage of pollination.

Key word: Areca vestiaria, flowering phenology, Bogor Botanical Garden.

Page 3: FENOLOGI PEMBUNGAAN PINANG YAKI (Areca vestiaria … · pembungaan suatu jenis tumbuhan adalah suatu karakter penting dalam siklus hidup tumbuhan untuk berkembang biak. Pola pembungaan

FENOLOGI PEMBUNGAAN PINANG YAKI (Areca vestiaria Giseke)

DI KEBUN RAYA BOGOR

FITRIANI

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Sains pada

Departemen Biologi

DEPARTEMEN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2013

Page 4: FENOLOGI PEMBUNGAAN PINANG YAKI (Areca vestiaria … · pembungaan suatu jenis tumbuhan adalah suatu karakter penting dalam siklus hidup tumbuhan untuk berkembang biak. Pola pembungaan

ii

Judul : Fenologi Pembungaan Pinang Yaki (Areca vestiaria Giseke) di Kebun Raya Bogor

Nama : Fitriani

NRP : G34080038

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Triadiati, M. Si Dr. Joko Ridho Witono

NIP 19600224 198603 2 001 NIP 19701009 199403 1 004

Mengetahui,

Ketua Departemen Biologi

Dr. Ir. Ence Darmo Jaya Supena, M.Si

NIP 19641002 198903 1 002

Tanggal Lulus:

Page 5: FENOLOGI PEMBUNGAAN PINANG YAKI (Areca vestiaria … · pembungaan suatu jenis tumbuhan adalah suatu karakter penting dalam siklus hidup tumbuhan untuk berkembang biak. Pola pembungaan

PRAKATA

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kepada Alloh SWT yang telah melimpahkan

nikmat dan rahmat-Nya, sehingga karya ilmiah ini dapat diselesaikan. Sholawat dan salam tetap

tercurah kepada qudwah hasanah Muhammad SAW. Karya ilmiah ini diberi judul “Fenologi

Pembungaan Pinang Yaki (Areca vestiaria Giseke) di Kebun Raya Bogor”.

Selama proses penulisan karya ilmiah ini penulis banyak memperoleh bantuan, arahan, dan

dukungan. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada

Dr. Triadiati, M.Si dan Dr. Joko Ridho Witono selaku dosen pembimbing yang telah banyak

memberikan bimbingan, bantuan, dan saran kepada penulis. Kepada Dr. Aris Tjahjoleksono

sebagai dosen penguji yang banyak memberikan masukan dan arahan kepada penulis. Ibu, Mbak

Ol, Mbak Aka, Mas Koni, Mas Tik, Mas Akim, dan ponakan-ponakan atas perhatian, kasih

sayang, dukungan, dan doa. Bu inggit, Pak Harto, dan Pak Ending, Bu Tini, Mas Andi, Ayi, Uun,

dan Heru atas bantuan dan kerjasamanya.

Sahabat seperjuangan yang telah mendukung Mbak Anis, Elsa, Intan, Uun, dan Wulan.

Teman-teman biologi 45 atas semangat dan dukungannya. Teman-teman Wisma Fairus, teman-

teman Rumah Al-Qur’an atas dukungannya. Terima kasih juga untuk adik-adik 46, 47, 48 atas

dukungan dan doanya.

Bogor, Maret 2013

Fitriani

Page 6: FENOLOGI PEMBUNGAAN PINANG YAKI (Areca vestiaria … · pembungaan suatu jenis tumbuhan adalah suatu karakter penting dalam siklus hidup tumbuhan untuk berkembang biak. Pola pembungaan

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Pekalongan, Jawa Tengah pada tanggal 1 April 1990 dari ayah Musa

(Alm) dan Ibu Rahayu. Penulis merupakan anak terakhir dari enam bersaudara.

Tahun 2008 penulis lulus dari SMA N 1 Kajen dan pada tahun yang sama lulus seleksi

masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI). Penulis memilih program studi

Biologi, Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian

Bogor.

Selama mengikuti perkuliahan, penulis menjadi asisten paraktikum mata kuliah Fisiologi

Tumbuhan pada tahun ajaran 2011/2012, asisten praktikum mata kuliah Biologi Dasar 2012/2013,

asisten mata kuliah Pendidikan Agama Islam pada tahun ajaran 2010/2011 dan tahun ajaran

2011/2012. Pada bulan Juli-Agustus 2011 penulis melaksanakan Praktik Lapang berjudul Analisis

Sampel Darah di Laboratorium Klinik Rumah Sakit Umum Daerah Kab. Pekalongan. Penulis

terdaftar sebagai penerima beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA) dari DIKTI dan

beasiswa penelitian dari BNI. Pada tahun 2013 penulis menjadi penyaji makalah dalam konferensi

Ikatan Ahli Faal Indonesia (IAIFI) di Bogor. Selama perkuliahan penulis aktif dalam beberapa

organisasi kemahasiswaan, tahun 2008-2009 penulis aktif di Lembaga Dakwah Kampus (LDK)

IPB dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Tingkat Persiapan Bersama IPB. Tahun 2010 penulis

aktif di Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) FMIPA IPB. Tahun 2011 penulis aktif di Lembaga

Dakwah Fakultas (LDF) FMIPA.

Page 7: FENOLOGI PEMBUNGAAN PINANG YAKI (Areca vestiaria … · pembungaan suatu jenis tumbuhan adalah suatu karakter penting dalam siklus hidup tumbuhan untuk berkembang biak. Pola pembungaan

DAFTAR ISI Halaman

DAFTAR TABEL .............................................................................................................................. i

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................................... i

PENDAHULUAN............................................................................................................................. 1

Latar Belakang .............................................................................................................................. 1

Tujuan ........................................................................................................................................... 1

BAHAN DAN METODE ................................................................................................................. 1

Waktu dan Tempat ........................................................................................................................ 1

Bahan dan Alat .............................................................................................................................. 1

Metode .......................................................................................................................................... 1

Pemilihan Sampel Pengamatan. ................................................................................................ 1

Pengamatan Fenologi. ............................................................................................................... 2

Analisis Data Pengamatan. ........................................................................................................ 2

HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................................................................... 2

Morfologi dan Masa Pembungaan A. vestiaria ............................................................................. 2

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembungaan A.vestiaria ....................................................... 7

Korelasi Rasio Bunga Betina dengan Persentase Keberhasilan Penyerbukan............................... 9

SIMPULAN .................................................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................... 10

LAMPIRAN .................................................................................................................................... 11

Page 8: FENOLOGI PEMBUNGAAN PINANG YAKI (Areca vestiaria … · pembungaan suatu jenis tumbuhan adalah suatu karakter penting dalam siklus hidup tumbuhan untuk berkembang biak. Pola pembungaan

DAFTAR TABEL

Halaman

1 Rata-rata jangka waktu fase pembungaan A. vestiaria di Kebun Raya Bogor ............ 3

2 Fase-fase pembungaan pada A. vestiaria ...................................................................... 4

3 Serangga pengunjung bunga A. vestiaria .................................................................... 7

4 Faktor iklim mikro lokasi XIV. A. 54 (aksesi dataran rendah Sulawesi)

di Kebun Raya Bogor .................................................................................................. 8

5 Faktor ikim mikro lokasi XII. A. 226 dan V. J. 41 (aksesi

Dataran tinggi Sulawesi) di Kebun Raya Bogor .......................................................... 8

DAFTAR GAMBAR

1 Fase inisiasi pembungaan A. vestiaria .......................................................................... 5

2 Fase kuncup menuju anthesis. ...................................................................................... 5

3 Fase anthesis ................................................................................................................. 6

4 Fase buah muda menuju kemasakan sampel aksesi dataran rendah Sulawesi .............. 6

5 Fase buah muda menuju kemasakan sampel aksesi dataran tinggi Sulawesi ............... 6

6 Pembungaan A. vestiaria .............................................................................................. 6

7 Persentase keberhasilan penyerbukan A. vestiaria aksesi dataran tinggi dan dataran

rendah Sulawesi. ........................................................................................................... 9

8 Korelasi rasio bunga betina dengan persentase keberhasilan penyerbukan A.

vestiaria aksesi dataran rendah Sulawesi. .................................................................... 9

9 Korelasi rasio bunga betina dengan persentase keberhasilan penyerbukan A.

vestiaria aksesi dataran tinggi Sulawesi. ..................................................................... 9

Page 9: FENOLOGI PEMBUNGAAN PINANG YAKI (Areca vestiaria … · pembungaan suatu jenis tumbuhan adalah suatu karakter penting dalam siklus hidup tumbuhan untuk berkembang biak. Pola pembungaan

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu pusat

keragaman palem (Palmae) di dunia. Dari 190

marga palem dunia (Govaerts & Dransfield

2005), 46 marga diantaranya berada di

Indonesia dan 29 marga merupakan palem

endemik. Jumlah tersebut kemungkinan akan

bertambah, mengingat masih luasnya daerah

yang belum diinventarisasi (Witono et al.

2000). Salah satu marga palem yang banyak

terdapat di Indonesia adalah Areca. Dalam

klasifikasi botani, Areca termasuk dalam anak

suku Arecoideae, tribus Areceae, dan anak

tribus Arecinae bersama-sama dengan marga

Pinanga, Nenga, dan Hydriastele. Marga

Areca memiliki ukuran yang bervariasi, mulai

dari semak belukar hingga pohon yang tinggi.

Beberapa jenis dari marga Areca adalah A.

catechu, A. vestiaria, A. macrocalyx, A.

novohibernica, A. oxycarpa, A. tiandra, dan

lain-lain (Dransfield et al. 2008).

Areca vestiaria atau yang lebih dikenal

dengan pinang yaki merupakan jenis palem

endemik Sulawesi yang memiliki karakteristik

yang unik dan merupakan salah satu

komponen penting dalam suatu ekosistem

hutan hujan tropis, daging buahnya sebagai

salah satu sumber makanan bagi monyet

hitam (Macaca nigra) yang juga merupakan

satwa endemik Sulawesi. Habitat tumbuh A.

vestiaria terutama di kawasan hutan yang

agak terbuka, tersebar pada ketinggian 300-

1.200 m dpl (Simbala 2007).

Jenis-jenis palem dari marga Areca

memiliki banyak kegunaan. Batang dan

daunnya dapat digunakan sebagai bahan baku

pembuatan lantai dan atap rumah, buahnya

dapat digunakan untuk obat. Warga Sulawesi

Selatan sering memanfaatkan buah A.

vestiaria untuk obat kuat laki-laki dan bijinya

juga sangat penting sebagai bahan baku obat

diabetes (Heatubun 2009). Berdasarkan hasil

penelitian keanekaragaman tumbuhan obat

yang digunakan oleh masyarakat di kawasan

Taman Nasional Bogani Nani Wartabone,

ditemukan 121 jenis tumbuhan obat. A.

vestiaria merupakan tumbuhan yang paling

berpotensi untuk dikembangkan. Melihat

manfaat dari jenis A. vestiaria yang tidak

sedikit ini memungkinkan manusia akan terus

memanfaatkannya. Masyarakat setempat saat

ini memanfaatkan A. vestiaria secara besar-

besaran, sehingga ada kekhawatiran suatu saat

jenis ini terancam punah (Simbala 2007).

Manusia tidak hanya menghabiskan

sumberdaya yang telah tersedia di alam, tapi

juga perlu adanya perhatian dalam segi

konservasi yaitu melestarikannya. Untuk itu

pengkajian terhadap aspek fenologi

pembungaan A. vestiaria perlu dilakukan.

Fenologi adalah ilmu tentang periode

fase-fase yang terjadi secara alami pada

tumbuhan. Berlangsungnya fase-fase tersebut

sangat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan

sekitar, seperti lamanya penyinaran, suhu, dan

kelembapan udara (Fewless 2006). Fenologi

pembungaan suatu jenis tumbuhan adalah

suatu karakter penting dalam siklus hidup

tumbuhan untuk berkembang biak. Pola

pembungaan pada berbagai tumbuhan

berbeda, tetapi pada umumnya diawali dengan

pemunculan kuncup bunga dan diakhiri

dengan terjadinya penyerbukan (Tabla &

Vargas 2004). Bunga merupakan alat

perkembangbiakan bagi tumbuhan.

Pembungaan, penyerbukan, dan pembuahan

merupakan peristiwa-peristiwa penting dalam

reproduksi tumbuhan. Pembungaan

dipengaruhi oleh faktor iklim mikro yaitu

suhu, curah hujan, intensitas cahaya (Darjanto

& Satifah 1990).

Tujuan

Mengetahui fase-fase dan waktu periode

pembungaan, faktor-faktor yang mem-

pengaruhi pembungaan, serta perubahan

morfologi bunga A. vestiaria Giseke.

BAHAN DAN METODE

Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan

Februari hingga Agustus 2012. Tiga koleksi

A. vestiaria yang diamati dengan nomer

koleksi V.J.41, XII.A.226, dan XIV.A.54 di

Kebun Raya Bogor, Jawa Barat (Lampiran 1).

Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam penelitian

ini adalah tiga individu A. vestiaria di Kebun

Raya Bogor, Jawa Barat. Alat-alat yang

digunakan adalah kamera digital, lensa

pembesar, pinset, penggaris, jangka sorong,

yellow label with lace, Lutron LM 8000

(termometer, higrometer, light meter,

anemometer) dan tangga.

Metode

Pemilihan Sampel Pengamatan.

Pengamatan fenologi pembungaan A.

vestiaria dilakukan pada satu individu A.

vestiaria aksesi dataran rendah Sulawesi

(XIV.A.54) dan dua individu aksesi dataran

tinggi Sulawesi (XII.A.226 dan V.J.41) pada

Page 10: FENOLOGI PEMBUNGAAN PINANG YAKI (Areca vestiaria … · pembungaan suatu jenis tumbuhan adalah suatu karakter penting dalam siklus hidup tumbuhan untuk berkembang biak. Pola pembungaan

2

ketinggian di bawah 300 m dpl. Tumbuhan

yang dipilih adalah individu yang telah

memasuki tahap inisiasi bunga, dipilih secara

acak. Sampel yang terpilih diberi tanda dengan

yellow label with lace untuk memudahkan

pengamatan.

Pengamatan Fenologi.

Pengamatan fase perkembangan bunga

dimulai dari munculnya pembungaan sampai

terjadi penyerbukan. Aspek yang diamati

meliputi waktu, morfologi, dan faktor-faktor

iklim mikro.

Waktu. Pengamatan dilakukan terhadap

lamanya periode inisiasi bunga, kuncup

menuju anthesis, bunga anthesis, dan buah

muda menuju kemasakan. Selanjutnya

dilakukan perhitungan jangka waktu

berlangsungnya masing-masing fase tersebut.

Selama pengamatan periode fase-fase tersebut

dilakukan pula pengamatan morfologi dan

faktor-faktor iklim mikro.

Morfologi. Perkembangan bunga

A.vestiaria didokumentasikan dengan cara

difoto untuk mendapatkan data sekuensial.

Pengamatan perubahan morfologi organ

reproduksi yang diamati berupa bentuk,

ukuran, dan warna. Pengukuran organ-organ

bunga dilakukan menggunakan jangka sorong

dan penggaris. Perhitungan jumlah bunga

jantan dan betina dilakukan untuk menghitung

persentase bunga betina yang berhasil

diserbuki.

Faktor-faktor iklim mikro. Faktor iklim

mikro yang diamati meliputi faktor biotik dan

abiotik. Faktor biotik yang diamati yaitu jenis-

jenis serangga pengunjung yang diduga

mempengaruhi penyerbukan. Serangga yang

berada di sekitar pembungaan ditangkap atau

difoto kemudian diidentifikasi. Pengamatan

faktor biotik dilakukan pada tiga waktu yaitu

pagi (06.00-08.00 WIB), siang (08.00-11.00

WIB), dan sore (15.00-17.00 WIB). Faktor

abiotik yang diamati yaitu intensitas cahaya,

suhu, kelembapan, dan kecepatan angin.

Pengamatan faktor abiotik dilakukan pada

pukul 06.00-12.00 WIB dengan menggu-

nakan alat Lutron LM 8000.

Analisis Data Pengamatan.

Analisis data dilakukan untuk menentukan

fase-fase perkembangan bunga. Data

deskriptif yang diperoleh dikelompokkan

berdasarkan karakter (bentuk, warna, dan

ukuran). Data iklim mikro yang diperoleh

diambil nilai maksimal dan minimal. Hasil

pengamatan dari masing-masing sampel

dibandingkan berdasarkan aksesi (dataran

rendah dan dataran tinggi Sulawesi) untuk

mendapatkan fase pembungaan pada A.

vestiaria.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Morfologi dan Masa Pembungaan A.

vestiaria

Ketiga individu sampel berasal dari dua

aksesi yang berbeda, yaitu aksesi dataran

rendah Sulawesi dan aksesi dataran tinggi

Sulawesi. Individu A. vestiaria yang tumbuh

pada dataran tinggi memiliki warna yang lebih

menarik dibandingkan individu yang tumbuh

pada dataran rendah, yaitu pada bagian bawah

tajuk pelepah, seludang, dan bunga berwarna

jingga hingga kemerahan. Untuk mendapatkan

warna-warna yang menarik, sebaiknya A.

vestiaria ditanam pada ketinggian antara 600-

1200 m dpl. Jika berada di bawah ketinggian

tersebut maka warna yang muncul hanya

kecokelatan pada batangnya serta hijau

kekuningan pada bunganya (Simbala 2007).

Warna-warna menarik dijumpai pada individu

dengan nomor koleksi XII. A. 226 dan V. J.

41. Pada bagian bawah tajuk pelepah,

seludang, dan bunga berwarna jingga hingga

kemerahan. Pada individu dengan nomor

koleksi XIV. A. 54 memiliki warna cokelat

pada bawah tajuk pelepah dan hijau hingga

kuning pada seludang dan bunga.

A. vestiaria yang ditanam di Kebun Raya

Bogor dengan ketinggian <300 m dpl

memiliki warna pada bagian bawah tajuk

pelepah, seludang, dan bunga hijau

kekuningan (XIV. A. 54) dan jingga hingga

kemerahan (XII. A. 226 dan V. J. 41). Warna-

warna ini masih sesuai dengan warna pada

saat pengambilan sampel yaitu dari dataran

tinggi dan dataran rendah Sulawesi. Pada

individu aksesi dataran tinggi warnanya masih

tetap jingga walaupun sudah ditanam pada

ketinggian < 300 m dpl dan dengan umur

tanam lebih dari 100 tahun, begitu pula pada

individu aksesi dataran rendah Sulawesi yang

memiliki warna hijau hingga kekuningan.

Dalam hal ini warna bunga tidak dipengaruhi

oleh ketinggian tempat. Diduga warna bunga

dipengaruhi oleh gen yang ekspresinya tidak

dipengaruhi oleh ketinggian tempat. Warna-

warna menarik pada individu aksesi dataran

tinggi Sulawesi bukan merupakan warna yang

muncul karena faktor fisiologis akan tetapi

merupakan faktor genetik. Hal ini ditunjukkan

dengan warna jingga hingga kemerahan pada

bagian bawah tajuk pelepah, seludang, dan

bunga tidak mengalami perubahan warna

walaupun sudah ditanam pada habitat yang

Page 11: FENOLOGI PEMBUNGAAN PINANG YAKI (Areca vestiaria … · pembungaan suatu jenis tumbuhan adalah suatu karakter penting dalam siklus hidup tumbuhan untuk berkembang biak. Pola pembungaan

3

berbeda yaitu dari datarn tinggi ke dataran

rendah. Hal ini menunjukkan bahwa tidak

berpengaruh terhadap warna morfologi bunga

A. vestiaria dengan ketinggian tempat

tumbuh.

Hasil pengamatan fenologi pembungaan A.

vestiaria di tiga lokasi Kebun Raya Bogor

memiliki masa pembungaan 75 sampai 98 hari

(Tabel 1). Masa pembungaan adalah periode

waktu antara terbentuknya bunga (jantan dan

betina), kemudian terjadi penyerbukan dan

diikuti terbentuknya bakal buah (Campbell et

al. 2001). Dalam setiap masa pembungaannya

meliputi empat fase, yaitu fase inisiasi bunga,

fase kuncup menuju anthesis, fase anthesis,

dan fase buah muda menuju kemasakan.

Fase inisiasi bunga merupakan tahap

ketika perubahan morfologis bunga menjadi

bentuk kuncup reproduktif mulai dapat

terdeteksi secara makroskopis untuk pertama

kalinya. Bunga terbungkus dalam seludang

dan tumbuh pada batang di bawah tajuk

pelepah. Batang tempat melekatnya pelepah

akan membesar saat memasuki fase inisiasi

bunga, karena terdapat seludang di balik

pelepah daun. Fase inisiasi ditandai dengan

layunya pelepah daun yaitu berwarna cokelat

(Tabel 2). Ukuran seludang akan semakin

membesar seiring bertambahnya waktu.

Membesarnya ukuran seludang akan

menyebabkan pelepah daun sobek dan lepas

dari batang. Lepasnya pelepah daun

menunjukkan akhir dari fase inisiasi bunga.

Fase inisiasi bunga diakhiri dengan sobeknya

sebagian pelepah daun pada pukul 05.00-

07.00 WIB dan pelepah daun akan terlepas

dari batangnya pada sore hari pukul 16.30-

18.00 WIB. Rata-rata jangka waktu inisiasi

bunga sekitar 5-8 hari (Tabel 1). Waktu yang

dibutuhkan untuk melepasnya pelepah daun

berbeda-beda untuk setiap pembungaan.

Fase selanjutnya adalah fase

perkembangan kuncup bunga menuju

anthesis, ditandai dengan terjadinya

diferensiasi bagian-bagian bunga. Pada fase

ini pelepah daun lepas dan bunga berada di

dalam seludang (Tabel 2), serta terjadi

pembentukan struktur bunga jantan dan bunga

betina di dalam seludang, ditandai dengan

semakin membesarnya ukuran gelendong

(seludang) pembungaan. Seiring dengan itu

terjadi perubahan warna seludang menjadi

semakin tua dan kemiringan terhadap batang

yang semakin besar pada tiap pertambahan

waktu. Pada fase ini membutuhkan jangka

waktu paling lama dibanding fase-fase yang

lain yaitu 29-46 hari (Tabel 1).

Fase kuncup bunga menuju anthesis pada

individu aksesi dataran rendah Sulawesi (XIV.

A. 54) membutuhkan waktu yang lebih lama

dibanding dengan individu aksesi dataran

tinggi Sulawesi (XII. A. 226 dan V. J. 41).

Karena pada fase ini pembungaan A. vestiaria

di lokasi XIV. A. 54 membutuhkan waktu

yang lama untuk menuju fase anthesis.

Pembungaan akan memasuki anthesis setelah

adanya perubahan warna seludang dari hijau

menuju kuning.

Fase anthesis merupakan fase bunga

mekar bersamaan dengan masaknya organ

reproduksi jantan dan betina (Khanduri 2011).

Saat bunga mekar berbentuk mirip dengan

mahkota. Bunga mekar membutuhkan waktu

yang cukup lama, yaitu 29-46 hari (Tabel 1).

Dalam satu perbungaan memiliki dua jenis

bunga yaitu bunga jantan dan bunga betina

yang mekar bersamaan. Masa penyerbukan,

berawal dari sobeknya seludang sampai

luruhnya bunga jantan. Sebelum anthesis

A.vestiaria aksesi dataran tinggi Sulawesi

(XII.A.226 dan V.J.41) dijumpai banyak

semut pada sebagian seludang yang sobek dan

tidak dijumpai perubahan warna seludang.

Disisi lain A. vestiaria dataran rendah

Sulawesi akan berwarna kuning tua pada

seluruh permukaan seludang ketika menjelang

anthesis. Anthesis berawal dengan sobeknya

seludang pada pukul 05.00-06.00 WIB.

Seludang yang telah terbuka akan terlepas dari

pembungaan, akan tetapi pada beberapa

pembungaan seludang tetap menempel pada

pembungaan, sehingga menghalangi bunga

betina dari bunga jantan untuk diserbuki.

Pembungaan A. vestiaria tidak memiliki pola

khusus dalam peristiwa sobeknya seludang

dan lepasnya seludang dari pembungaan.

Akan tetapi sebagian besar pembungaan A.

vestiaria aksesi dataran tinggi Sulawesi nomor

koleksi XII.A.226 dan V.J.41 Kebun Raya

Bogor memerlukan waktu yang cukup lama

untuk melepaskan seludang dari pembungaan,

bahkan beberapa tidak terlepas. Akhir dari

Tabel 1 Rata-rata jangka waktu fase pem-

bungaan A. vestiaria.

Fase Pembungaan

Jangka waktu (hari)

XIV.

A.54

XII.A

.226

V.J.

41

Inisiasi 8 5 8

Kuncup menuju

anthesis

46 29 29

Anthesis 22 19 21

Buah muda menuju

kemasakan

22 22 17

Total Jangka waktu 98 75 75

Page 12: FENOLOGI PEMBUNGAAN PINANG YAKI (Areca vestiaria … · pembungaan suatu jenis tumbuhan adalah suatu karakter penting dalam siklus hidup tumbuhan untuk berkembang biak. Pola pembungaan

4

fase ini adalah meluruhnya seluruh bunga

jantan.

Fase yang terakhir adalah perkembangan

buah muda menuju kemasakan buah. Pada

fase ini bunga sudah tampak menjadi biji

dengan mengalami perubahan warna dari

krem atau jingga menjadi hijau sampai merah

(Tabel 2). Bunga yang gagal diserbuki akan

terlepas dari rakilanya. Masaknya buah akan

diikuti dengan layunya ujung rakila, sehingga

yang tersisa hanya bagian yang masih

meninggalkan buah.

Tabel 2 Fase-fase pembungaan pada A. vestiaria

Fase Pembungaan Deskripsi Bunga Aksesi Dataran

Rendah (Nomor Koleksi XIV.A.54)

Deskripsi Bunga Aksesi Dataran

Tinggi (Nomor Koleksi XII.A.226

dan V.J.41)

Inisiasi Bunga terlindung seludang di

dalam pelepah daun (Gambar 1a);

pelepah layu berwarna kuning-

cokelat (Gambar 1c); akhir inisiasi

ditandai dengan sobeknya pelepah

daun (Gambar 1d).

Bunga terlindung seludang di dalam

pelepah daun (Gambar 1b); pelepah

layu berwarna jingga kemerahan

(Gambar 1c); akhir inisiasi ditandai

dengan sobeknya pelepah daun

(Gambar 1d).

Kuncup menuju

anthesis

Gelendong; hijau-kuning; panjang

22-30 cm; sudut kemiringan bunga

terhadap batang 50-70

0. (Gambar 2a

dan 2b).

Gelendong; jingga kemerahan;

panjang 28-33 cm; sudut

kemiringan bunga terhadap batang

50-65

0 (Gambar 2c).

Anthesis Seludang sobek di bagian depan

atau belakang (Gambar 3a);

infloresen infrafoliar (Gambar 3b &

6a); tipe bunga triad (satu bunga

betina diapit dua bunga jantan)

(Gambar 6d); jumlah rakila 18-27;

panjang 9.5-20.4 cm; untuk setiap

pembungaan dengan kurang lebih

setengah panjang rakila adalah

bunga betina, selebihnya adalah

bunga jantan yang berpasangan

(Gambar 6b). Panjang dan diameter

bunga jantan 0.4-0.87 x 0.3 cm;

triangular; asimetris; tersusun spiral

pada rakila; putih-kekuningan; 3

petal; 6 stamen (Gambar 6c & 6f).

Panjang dan diameter bunga betina

0.6-0.77 x 0.42-0.64 cm; krem-

putih/putih kehijauan; asimetris; 3

petal; 3 sepal (Gambar 6e).

Seludang sobek di bagian depan

atau belakang (Gambar 3a);

infloresen infrafoliar (Gambar 3b &

6a); tipe bunga triad (satu bunga

betina diapit dua bunga jantan)

(Gambar 6d); jumlah rakila 11-36;

panjang 15-21 cm; untuk setiap

pembungaan dengan kurang lebih

setengah panjang rakila adalah

bunga betina, selebihnya adalah

bunga jantan yang berpasangan

(Gambar 6b). Panjang dan diameter

bunga jantan 0.5-1.2 x 0.3 cm

triangular; asimetris; tersusun spiral

pada rakila; kuning tua-jingga 3

petal; 6 stamen (Gambar 6c & 6f).

Panjang dan diameter bunga betina

0.53-1.0 x 0.38-0.72 cm; asimetris;

3 petal; 3 sepal. (Gambar 6e).

Buah muda menuju

kemasakan

Hanya tersisa bunga betina dengan

ujung rakila layu (Gambar 4a);

hijau-kemerahan (Gambar 4b &

4d); Panjang dan diameter buah

1.3-1.5 x 1.1-1.2 cm (Gambar 4c)

Hanya tersisa bunga jantan dengan

ujung rakila layu (Gambar 5a);

jingga-hijau; panjang dan diameter

buah1.5-2.0 x 1.2-1.6 cm. (Gambar

5b).

Page 13: FENOLOGI PEMBUNGAAN PINANG YAKI (Areca vestiaria … · pembungaan suatu jenis tumbuhan adalah suatu karakter penting dalam siklus hidup tumbuhan untuk berkembang biak. Pola pembungaan

5

Buah berbentuk bulat atau lonjong,

berwarna hijau waktu muda setelah matang

berwarna jingga, dan setelah masak berwarna

merah, daging buah berserat dan berbiji satu

(Simbala 2006). Fase buah muda menuju

kemasakan membutuhkan waktu 17-22 hari.

Data rata-rata jangka waktu fase

pembungaan dan masa pembungaan yang

telah diperoleh pada pembungaan A. vestiaria

dapat digunakan untuk mengetahui waktu

yang dibutuhkan dalam setiap produksi buah

sehingga dapat diketahui waktu untuk

pemanenan buah A. vestiaria.

Jika dilihat dari data hasil pengamatan

masa pembungaan A. vestiaria diperoleh

bahwa satu periode pembungaan terpanjang

adalah pada individu aksesi dataran rendah

(98 hari). Waktu terpanjang yang dibutuhkan

adalah pada saat fase kuncup menuju anthesis

(46 hari). Pada fase ini individu aksesi dataran

rendah Sulawesi membutuhkan waktu lebih

lama dibandingkan dengan aksesi dataran

tinggi Sulawesi, karena pada fase ini kuncup

bunga aksesi dataran rendah akan mengalami

anthesis setelah mengalami perubahan warna

dari hijau menuju kuning. Berbeda dengan

aksesi dataran tinggi, yang tidak perlu terjadi

perubahan warna untuk menuju fase anthesis.

Antara aksesi dataran rendah dan dataran

tinggi memiliki masa pembungaan pada fase

kuncup menuju anthesis yang berbeda.

Gambar 1 Fase inisiasi pembungaan A. vestiaria. a. Bunga aksesi dataran rendah terlindung

seludang di dalam pelepah daun (awal inisiasi); b. Bunga aksesi dataran tinggi

terlindung seludang di dalam pelepah daun (awal inisiasi); c. Pelepah daun layu; d.

Pelepah daun sobek (akhir inisiasi).

Gambar 2 Fase kuncup menuju anthesis. a. Bunga di dalam seludang

(awal fase kuncup menuju anthesis) aksesi dataran rendah; b.

Bunga di dalam seludang (akhir fase kuncup menuju

anthesis) aksesi dataran rendah; c. Fase kuncup menuju

anthesis aksesi dataran tinggi.

a b c

d

a b c

a b c

Page 14: FENOLOGI PEMBUNGAAN PINANG YAKI (Areca vestiaria … · pembungaan suatu jenis tumbuhan adalah suatu karakter penting dalam siklus hidup tumbuhan untuk berkembang biak. Pola pembungaan

6

Gambar 3 Fase anthesis. a. Seludang bunga sobek (awal anthesis); b. Seludang terlepas dari

pembungaan; c. Pembungaan A. vestiaria; d. Luruhnya seluruh bunga jantan (akhir

anthesis).

Gambar 4 Fase buah muda menuju kemasakan sampel aksesi dataran rendah Sulawesi. a. Awal buah

muda; b. Buah muda menuju masak; c. Buah muda menuju masak dengan ukuran semakin

membesar; d. Buah masak.

B A D C

D

Gambar 6 Pembungaan A. vestiaria. a. Infloresen infrafoliar; b. Rakila; b1. Kumpulan

bunga jantan; b2. Kumpulan bunga betina; c. Satu bunga jantan; d. Triad

(bunga betina diapit 2 bunga jantan); e. Sayatan melintang triad; f. Bunga

jantan mekar.

Gambar 5 Fase buah muda menuju kemasakan sampel aksesi

dataran tinggi Sulawesi. a. Awal buah muda; b. Buah

muda menuju masak.

a b

a

c

d

c

a b

a

fa

c

d

e

b

b1

b2

c

c

a

a b c d

Page 15: FENOLOGI PEMBUNGAAN PINANG YAKI (Areca vestiaria … · pembungaan suatu jenis tumbuhan adalah suatu karakter penting dalam siklus hidup tumbuhan untuk berkembang biak. Pola pembungaan

7

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembungaan A.vestiaria

Faktor-faktor iklim mikro yang diamati

meliputi faktor biotik dan faktor abiotik.

Faktor biotik yang diamati dari pembungaan

A.vestiaria adalah jenis serangga pengunjung

bunga. Kunjungan serangga pada A. vestiaria

terjadi pada pukul 06.00-18.00 WIB pada fase

anthesis, yaitu sejak sobeknya seludang

hingga luruhnya bunga jantan. Frekuensi

kunjungan serangga tertinggi terjadi pada

pukul 08.00-11.00 WIB.

Serangga yang mengunjungi A. vestiaria

adalah Trigona sp., lebah, Formicidae 1, dan

Formicidae 2 ditemukan pada semua lokasi.

Lalat hijau hanya ditemukan pada sampel

nomor koleksi XIV. A. 54 (Tabel 3). Pada saat

pukul 08.00-11.00 WIB dijumpai seluruh jenis

serangga pengunjung, sedangkan pada waktu

lainnya hanya dijumpai Formicidae 1 dan

Formicidae 2. Dari keempat serangga tersebut

Trigona sp. merupakan serangga pengunjung

yang paling dominan, sehingga dapat diduga

bahwa Trigona sp. berpotensi menjadi

serangga penyerbuk pembungaan A. vestiaria.

Hal ini disebabkan karena Trigona sp.

merupakan lebah yang memiliki ciri-ciri

adanya korbikula (pollen basket) pada

permukaan luar tibia tungkai belakang,

memiliki rambut pada tubuhnya dan proboscis

yang panjang. Struktur tubuh inilah yang

menjadikan Trigona sp. sebagai penyerbuk

utama pada banyak spesies tumbuhan

(Michener 2000). Seperti pada bunga pala

(Myristica fragrans), bunga pacar air

(Impatiens balsmina), dan bunga kakao

(Masfufah 2010, Khairiah 2012).

Tabel 3 Serangga pengunjung bunga A.

vestiaria

Kode

Tanaman Jenis serangga

XIV.A.54 Trigona sp., Lebah, Drosophila

melanogaster, Formicidae 1,

Formicidae 2, lalat hijau.

XII.A.226 Trigona sp., Lebah, Drosophila

melanogaster, Formicidae 1,

Formicidae 2.

V.J.41 Trigona sp., Lebah, Formicidae

1, Formicidae 2.

Sampel nomor koleksi XIV. A. 54 dan

XII. A. 226 dijumpai serangga D.

melanogaster dan lalat hijau. Pada umumnya

kedua jenis serangga ini tidak dijumpai pada

pembungaan. Kedua lokasi merupakan lokasi

yang dekat dengan tempat pembuangan

sampah, jalan raya, dan pasar (Lampiran 1),

sehingga wajar apabila dijum-pai kedua

serangga ini. Berbeda dengan dua lokasi

lainnya, pada lokasi V. J. 54 hanya dijumpai

serangga Trigona sp, Formicidae 1, dan

formicidae 2. Karena lokasi ini jauh dari

tempat pembuangan sampah, jalan raya, dan

pasar (Lampiran 1). Sehingga tidak dijumpai

D. melanogaster dan lalat hijau.

Secara keseluruhan perubahan fase

pembungaan A. vestiaria yang diamati tidak

secara langsung dipengaruhi oleh faktor iklim

mikro abiotik tertentu baik intensitas cahaya,

suhu angin, kelembapan, dan kecepatan angin.

Pada saat pengamatan berlangsung kondisi

lingkungan sekitar Kebun Raya Bogor

cenderung stabil (Tabel 4 & 5).

Cahaya matahari merupakan faktor iklim

yang sangat berperan bagi tumbuhan.

Intensitas cahaya dapat mempengaruhi proses

metabolisme dalam tumbuhan. Pengaruh

intensitas cahaya dalam metabolisme tum-

buhan pada akhirnya mempengaruhi

morfologi, anatomi dan perkembangan

tumbuhan (Ardhie 2006). Intensitas cahaya

dan suhu angin tertinggi terjadi pada saat fase

inisiasi bunga atau lebih tepatnya adalah pada

saat lepasnya pelepah daun dari batang (Tabel

4 & 5). Widiastuti et al. (2004) menyatakan

bahwa intensitas cahaya yang tinggi dapat

memacu pembungaan, inisiasi bunga sebagai

awalan dari pembungaan membutuhkan

lingkungan dengan intensitas cahaya yang

tinggi. Faktor iklim mikro yang mem-

pengaruhi inisiasi bunga adalah suhu,

intensitas cahaya, dan presipitasi

(kelembapan) (Ratchke & Lacey 1985).

Menurut Taiz dan Zeiger (2002) bahwa

tanaman yang tumbuh pada kondisi intensitas

cahaya rendah mengalami fase juvenil yang

lebih lama atau kembali menjadi juvenil.

Kelembapan udara tertinggi dijumpai pada

saat membukanya seludang yang merupakan

awal anthesis. Pada nomor koleksi XII.A.226

dan V.J.41 kecepatan angin tertinggi terjadi

pada saat membukanya seludang. Pada

XIV.A.54, kecepatan angin tertinggi terjadi

pada saat luruhnya bunga jantan. Kedua

parameter tersebut merupakan awal dan akhir

dari fase anthesis (Tabel 4 & 5).

Faktor iklim mikro abiotik yang diduga

kuat mempengaruhi pembungaan A. vestiaria

adalah kecepatan angin. Melihat letak bunga

jantan yang berada di atas bunga betina serta

triad sangat memungkinkan terbawanya

pollen ke kepala putik untuk penyerbukan

melalui kecepatan angin yang tinggi.

Page 16: FENOLOGI PEMBUNGAAN PINANG YAKI (Areca vestiaria … · pembungaan suatu jenis tumbuhan adalah suatu karakter penting dalam siklus hidup tumbuhan untuk berkembang biak. Pola pembungaan

8

Simbala (2007) menyatakan bahwa

wilayah Taman Nasional Bogani Nani Warta

Bone Sulawesi berada pada ketinggian 300-

1.200 m dpl dengan curah hujan rata-rata

adalah 1.700-2.200 mm per tahun, adapun

suhu angin rata-ratanya adalah 20-28 0C.

Kebun Raya Bogor terletak pada ketinggian

260 m dpl dengan curah hujan rata-rata 3.000-

4.300 mm per tahun dan suhu angin rata-

ratanya 25-35 0C. Kondisi habitat yang

berbeda antara aksesi sampel dengan Kebun

Raya Bogor. Apabila tumbuhan ditanam

diluar habitat asalnya, maka produktivitasnya

sering tidak sesuai dengan yang diharapkan

PEH (2010). Akan tetapi individu A. vestiaria

aksesi Sulawesi yang ditanam di Kebun Raya

Bogor telah berumur lebih dari 100 tahun.

Sehingga diduga telah mampu beradaptasi

dengan habitat Kebun Raya Bogor.

Menurut Balakhrisnan et al. (1994),

menyatakan bahwa setiap tumbuhan dalam

lingkungannya mempunyai kemampuan hidup

untuk menduduki lingkungan yang baru

dengan kemampuan yang bervariasi.

Selanjutnya Krebs (1994) menyatakan bahwa

keberhasilan setiap jenis untuk mengokupasi

suatu area dipengaruhi oleh kemampuannya

beradaptasi secara optimal terhadap seluruh

faktor iklim mikro abiotik (suhu,

cahaya,tanah, kelembapan, dan sebagainya)

dan faktor biotik (interaksi antar jenis,

kompetisi).

Persentase Keberhasilan Penyerbukan

Persentase keberhasilan penyerbukan dari

semua sampel lebih dari 50% (Gambar 7).

Persentase keberhasilan ini diperoleh dari

perhitungan jumlah bunga betina sebelum

penyerbukan (awal anthesis) dan jumlah

bunga betina setelah terjadi penyerbukan (fase

buah muda menuju kemasakan).

Tingkat keberhasilan penyerbukan dapat

dipengaruhi oleh kualitas penyerbukan. Faktor

iklim mikro yang diduga mempengaruhi

penyerbukan bunga A.vestiaria adalah

kecepatan angin dan Trigona sp.

Serangga pengunjung bunga dalam satu

waktu akan mengunjungi bunga yang berbeda,

sehingga aktifitas ini akan menguntungkan

bagi penyerbukan pohon-pohon dalam suatu

tegakan (Ratnaningrum 1998).

Walaupun persentase keberhasilan

penyerbukannya tinggi, akan tetapi sebagian

besar pembungaan mengalami kegagalan atau

mati pada saat pemasakan buah (fase buah

muda menuju kemasakan). Hal ini terjadi

karena seludang bunga tidak terlepas dari

pembungaan sehingga menyebabkan bunga

membusuk.

Tabel 4 Faktor iklim mikro sampel nomor koleksi XIV.A.54 (Aksesi dataran rendah Sulawesi)

di Kebun Raya Bogor.

Parameter

Faktor iklim mikro

Intensitas Cahaya

(Lux) Suhu (

0C)

Kelembapan

(%RH)

Kecepatan

angin

(m/detik)

Lepasnya pelepah daun 2120-16280 32.1-33.3 60.8-68.0 0

Membukanya seludang 518-8550 25.1-32.0 62.0-86.6 0

Luruhnya bunga jantan 1747-8260 29.9-34.5 54.3-72.0 0-1.2

Menjadi biji 1004-17470 28.1-34.1 56.6-74.8 0-0.3

Tabel 5 Faktor iklim mikro sampel nomor koleksi XII.A.226 dan V.J.41 (Aksesi dataran tinggi

Sulawesi) di Kebun Raya Bogor.

Parameter

Faktor iklim mikro

Intensitas Cahaya

(Lux) Suhu (

0C)

Kelembapan

(%RH)

Kecepatan

angin

(m/detik)

Lepasnya pelepah daun 2620-5900 31.7-33.2 62.0-70.0 0

Membukanya seludang 2210-5600 27.4-32.3 62.1-82.0 0-0.4

Habisnya bunga jantan 1399-4340 30.3-33.6 53.5-70.8 0-0.1

Menjadi biji 738-3190 20.4-32.3 63.4-65.4 0

Page 17: FENOLOGI PEMBUNGAAN PINANG YAKI (Areca vestiaria … · pembungaan suatu jenis tumbuhan adalah suatu karakter penting dalam siklus hidup tumbuhan untuk berkembang biak. Pola pembungaan

9

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

A B C D E F G H I J

Perse

n k

eb

erh

asi

lan

pen

yerb

uk

an

Kode bunga A. vestiaria

A B C D E F G H I J

y = 4.3219x + 34.692

R² = 0.1209

0

20

40

60

80

100

120

0 5 10 15P

erse

n k

eb

erh

asi

lan

pen

yerb

uk

an

Rasio jumlah bunga betina terhadap bunga jantan

1:5 1:10 1:15

y = 1,8714x + 57,642

R² = 0,1966

0

20

40

60

80

100

120

0 5 10 15 20 25

Perse

n k

eb

erh

asi

lan

pen

yerb

uk

an

Rasio jumlah bunga betina terhadap bunga jantan

1:10 1:20 1:30

Bunga A.vestiaria termasuk bunga yang

memiliki ukuran bunga yang seragam dan

relatif kecil, dengan ukuran bunga betina lebih

besar dibandingkan bunga jantan. Ukuran

bunga yang relatif kecil akan menyebabkan

bunga mudah rontok. Sebagian besar individu

A. vestiaria nomor koleksi XII.A.226 dan

V.J.41 mengalami kegagalan pembungaan,

karena terjadi browning pada saat awal

anthesis, seludang atau daun pelindung tidak

terbuka sampai akhirnya bunga layu dan mati.

Pada sampel nomor koleksi XIV.A.54 atau

sampel aksesi dataran rendah Sulawesi akan

mengalami layu pada saat mulai terbentuk

buah muda yaitu gugurnya buah dari rakila.

Witono (1998) menyatakan bahwa A.

vestiaria mulai berbuah setelah berumur 5-6

tahun dan mandul setelah berumur 60 tahun.

Pada tahap awal pertumbuhannya memiliki

produktivitas (pembungaan) yang relatif kecil

akan tetapi produktivitas akan semakin

banyak sesuai pertambahan umur tumbuhan.

Masa produksinya dapat berlangsung selama

15 tahun dan setelah itu produksinya akan

menurun.

Pembungaan pada tumbuhan dapat

dipengaruhi oleh faktor endogen, seperti umur

dan ukuran tumbuhan (Taiz & Zeiger 2002).

Keseluruhan sampel aksesi Sulawesi telah

berumur lebih dari 100 tahun sehingga hal ini

dapat menyebabkan kecilnya keberhasilan

pembungaan.

Korelasi Rasio Bunga Betina dengan

Persentase Keberhasilan Penyerbukan

Korelasi rasio jumlah bunga betina

terhadap bunga jantan dengan persentase

keberhasilan penyerbukan sangat kecil

(R2<0.2) (Gambar 8&9).

Gambar 8 Korelasi rasio bunga betina dengan

persentase keberhasilan pe-

nyerbukan A. vestiaria aksesi

dataran rendah Sulawesi.

Gambar 9 Korelasi rasio bunga betina dengan

persentase keberhasilan pe-

nyerbukan A. vestiaria aksesi

dataran tinggi Sulawesi.

Pada kedua aksesi yaitu dataran rendah

Sulawesi dan dataran Tinggi Sulawesi

memiliki nilai R2 yang tidak berbeda jauh. Hal

ini menunjukkan bahwa persentase

keberhasilan penyerbukan tidak dipengaruhi

oleh rasio bunga betina terhadap bunga jantan.

Jumlah bunga betina yang tinggi tidak diikuti

dengan persentase keberhasilan penyerbukan

yang tinggi. Ukuran bunga yang relatif kecil

menyebabkan bunga mudah gugur pada saat

Gambar 7 Persentasetase keberhasilan pe-

nyerbukan A. vestiaria aksesi

dataran tinggi dan dataran rendah.

A, B, C, D, E, dan F pada

tanaman XIV.A.54; G pada

tanaman XII.A.226; H, I, J pada

tanaman V.J.41).

Page 18: FENOLOGI PEMBUNGAAN PINANG YAKI (Areca vestiaria … · pembungaan suatu jenis tumbuhan adalah suatu karakter penting dalam siklus hidup tumbuhan untuk berkembang biak. Pola pembungaan

10

sebelum masa penyerbukan. Gugurnya bunga

dapat disebabkan oleh kecepatan angin yang

tinggi atau aktifitas serangga penyerbuk. Pada

sampel nomor koleksi V.J.41 bunga betina

terhalangi oleh seludang, sehingga sulit untuk

diserbuki.

SIMPULAN

Pembungaan A.vestiaria dalam satu

periode pembungaan meliputi inisiasi, kuncup

menuju anthesis, anthesis, dan buah muda

menuju kemasakan. Dalam setiap fasenya

memiliki waktu yang berbeda-beda, dengan

masa pembungaan 75 sampai 98 hari.

Serangga pengunjung bunga A. vestiaria

adalah Trigona sp., Lebah, Drosophila

melanogaster, Formicidae 1, Formicidae 2,

lalat hijau dan yang dominan adalah Trigona

sp. Sehingga Trigona sp. diduga sebagai

serangga agen penyerbuk A. vestiaria.

Namun, Secara keseluruhan perubahan fase

pembungaan A. vestiaria yang diamati tidak

secara langsung dipengaruhi oleh faktor iklim

mikro tertentu. Faktor abiotik yang diduga

mendukung penyerbukan adalah kecepatan

angin.

DAFTAR PUSTAKA

Ardie SW. 2006. Pengaruh intensitas cahaya

dan pemupukan terhadap pertumbuhan dan

pembungaan Hoya diversifolia Blume.

[tesis]. Bogor: Fakultas Pertanian, Institut

Pertanian Bogor.

Balakrishnan MR, Borgstrom R, Bie SW.

1994. Tropical Ecosystem, a Synthesis of

Tropical Ecology and Conservation. USA:

International Science Publisher.

Campbell NA, Reece JB, Mitchell LG. 2001.

Biology Concept and Connection. Ed ke-2.

San Fransisco: Benjamin Cumming.

Darjanto, Satifah S. 1990. Pengetahuan Dasar

Fenologi Bunga dan Teknik Penyerbukan

Buatan. Jakarta: Gramedia.

Dransfield J et al. 2008. Genera Palmarum:

The Evolution and Classsification of

Palms. Kew: Royal Botanic Gardens Kew,

UK.

Fewless, G. 2006. Phenology.

hhtp://www.uwgb.edu/biodiversity/phenol

ogy/index.htm. (accessed 24 November

2012).

Govaerts R, Dransfield J. 2005. World

Checklist of Arecaceae. The Board of

Trustees of the Royal Botanic Gardens,

Kew. Update on the internet;

http://www.kew.org/wcsp/, (accessed 1

November 2012).

Heatubun CD. 2009. Systematics and

evolution of palm genus Areca. [disertasi].

Bogor: Program Pascasarjana, Institut

Pertanian Bogor.

Masfifah I. 2010. Keanekaragaman serangga

penyerbuk dan efektivitasnya dalam

pembentukan buah pala (Myristica

fragrans). [tesis]. Bogor: Sekolah

Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Khairiah N, Dahelmi, Syamsuardi. 2012.

Jenis-jenis serangga pengunjung bunga

Pacar Air (Impatiens balsmina). J. Bio.

UA, 1 (1):9-14.

Khanduri VP. 2011. Variation in anthesis and

pollen production in plant. American-

Eurasian J. Agric & Environ Sci., 11

(6):834-839.

Krebs CJ. 1994. Ecological Methodology.

New York: Harper and Row Publisher.

Michener CD. 2000. The Bees of the World.

Maryland: JHU Press.

Pengendali Ekosistem Hutan (PEH). 2010.

Monitoring Fenologi Tumbuhan

Mangrove Di Resort Perengan, SPTNW 1

Bekol. Baluran: Balai Taman Nasional.

Ratchke, B.J, Lacey E.P. 1985. Phenological

pattern of terrestrial plants. Annual Review

of Ecology and Systematic 16 :179 - 214.

Ratnaningrum YWN. 1998. Studi fenologis

pembungaan, penyerbukan dan

pembuahan F. Moell. [skripsi].

Yogyakarta: Fakultas Kehutanan,

Universitas Gadjah Mada.

Simbala HEI. 2006. Kajian etnobotani,

proksimat dan fitokimia pinang Yaki

(Areca vestiaria Giseke). Eugeina 12: 173-

183.

Simbala HEI. 2007. Keanekaragaman floristik

dan pemanfaatannya sebagai tumbuhan

obat di kawasan konservasi II Taman

Nasional Bogani Nani Wartabone

Kabupaten Bolaang Mongondow,

Sulawesi Utara. [disertasi]. Bogor:

Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam, Institut Pertanian

Bogor.

Tabla VP, Vargas CF. 2004. Phenology and

phenotypic natural selection on the

Page 19: FENOLOGI PEMBUNGAAN PINANG YAKI (Areca vestiaria … · pembungaan suatu jenis tumbuhan adalah suatu karakter penting dalam siklus hidup tumbuhan untuk berkembang biak. Pola pembungaan

11

flowering time of a deceit-pollinated

tropical orchid, Mymecophilachristinae.

Annals of Botany 94: 243-250.

Taiz L, Zeiger E. 2002. Plant Physiology.

Third Edition. Sinauer Associates Inc.

Publishers. Massachussetts.

Widiastuti L, Tohari, Sulistyaningsih E. 2004.

Pengaruh intensitas cahaya dan kadar

daminosida terhadap iklim mikro dan

pertumbuhan tanaman Krisan dalam pot.

Ilmu Pertanian, 11 (2):35-42.

Witono JR. 1998. Koleksi Palem Kebun Raya

Bogor. UPT Balai Pengembangan Kebun

Raya Lembaga Ilmu Pengetahuan

Indonesia

Witono JR, Suhatman N, Suryana,

Purwantoro SR. 2000. Koleksi Palem

Kebun Raya Cibodas. Seri Koleksi Kebun

Raya-LIPI Vol II, No I, Sindang Laya-

Cianjur.

Page 20: FENOLOGI PEMBUNGAAN PINANG YAKI (Areca vestiaria … · pembungaan suatu jenis tumbuhan adalah suatu karakter penting dalam siklus hidup tumbuhan untuk berkembang biak. Pola pembungaan

12

LAMPIRAN

Page 21: FENOLOGI PEMBUNGAAN PINANG YAKI (Areca vestiaria … · pembungaan suatu jenis tumbuhan adalah suatu karakter penting dalam siklus hidup tumbuhan untuk berkembang biak. Pola pembungaan

13

Lokasi XIV. A

Lokasi XII. A

Lokasi V. J

Lampiran 1 Denah lokasi koleksi tanaman Kebun Raya Bogor .

Istana Bogor

Pintu Masuk Utama (Pintu I)