femur rubrum
TRANSCRIPT
femurrubrum)
Scientific classification
Kingdom: Animalia
Phylum: Arthropoda
Class: Insecta
Order: Orthoptera
Suborder: Caelifera
Superfamily: Acridoidea
Family: Acrididae
Subfamily: Melanoplinae
Genus: Melanoplus
Melanoplus bispinosus
Adelphocoris
Adelphocoris lineolatus
Scientific classification
Kingdom: Animalia
Phylum: Arthropoda
Class: Insecta
Order: Hemiptera
Family: Miridae
Genus: Adelphocoris
Reuter, 1896 [1]
Synonyms [2]
Fulgentius Distant, 1904
Trichophoroncus Reuter, 1896
Triatoma dimidiata
Scientific classification
Kingdom: Animalia
Phylum: Arthropoda
Class: Insecta
Order: Hemiptera
Family: Reduviidae
Subfamily: Triatominae
Genus: Triatoma
Species: T. dimidiata
Binomial name
Triatoma dimidiata
Latreille, 1811
Geometer moth
Temporal
range: Priabonian to Recent35–0 Ma
PreЄ
Є
O
S
D
C
P
T
J
K
Pg
N
Problepsis
vulgaris (Geometridae:Sterrhinae)
Scientific classification
Kingdom: Animalia
Phylum: Arthropoda
Class: Insecta
Order: Lepidoptera
(unranked): Macrolepidoptera
Superfamily: Geometroidea
Family: Geometridae
Leach, 1815
Technomyrmex gorgona
Scientific classification
Kingdom: Animalia
Phylum: Arthropoda
Class: Insecta
Family: Formicidae
Genus: Technomyrmex
Species: T. gorgona
Fernandez, F. & Guerrero,
R. J., 2008
Binomial name
Technomyrmex gorgona
Fernandez, F. & Guerrero, R. J., 20
Reduviidae
An adult assassin bug
Scientific classification
Kingdom: Animalia
Phylum: Arthropoda
Class: Insecta
Order: Hemiptera
Suborder: Heteroptera
Superfamily: Cimicomorp
ha
Family: Reduviidae
Latreille, 1807
Hybomitra
Hybomitra micans female laying eggs
Scientific classification
Kingdom: Animali
a
Phylum: Arthrop
oda
Class: Insecta
Order: Diptera
Family: Tabani
dae
Subfamily: Tabani
nae
Tribe: Tabani
ni
Genus: Hybom
itra
Enderlein,
1922
Oecophylla smaragdina
Workers of Oecophylla smaragdina
Scientific classification
Kingdom: Animalia
Phylum: Arthropoda
Class: Insecta
Order: Hymenoptera
Family: Formicidae
Genus: Oecophylla
Species: O. smaragdina
Nyamuk
Klasifikasi ilmiah
Alam: HewanFilum: ArthropodaKelas: Serangga ( Insecta ) Ordo: DipteraFamili: Culicidae
Nyamuk adalah serangga tergolong dalam order Diptera; genera
termasuk Anopheles, Culex, Psorophora, Ochlerotatus, Aedes, Sabethes, Wyeomyia,Culiseta,
dan Haemagoggus untuk jumlah keseluruhan sekitar 35 genera yang merangkum 2700 spesies.
Nyamuk mempunyai dua sayap bersisik, tubuh yang langsing, dan enam kaki panjang; antarspesies
berbeda-beda tetapi jarang sekali melebihi 15 mm.
Dalam bahasa Inggris, nyamuk dikenal sebagai "Mosquito", berasal dari sebuah kata dalam bahasa
Spanyol atau bahasa Portugis yang berarti lalat kecil. Penggunaan kata Mosquito bermula sejak
tahun 1583. Di Britania Raya nyamuk dikenal sebagai gnats.
Pada nyamuk betina, bagian mulutnya membentuk probosis panjang untuk menembus kulit mamalia
(atau dalam sebagian kasus burung atau juga reptilia dan amfibi untuk menghisap darah. Nyamuk
betina memerlukan protein untuk pembentukan telur dan oleh karena diet nyamuk terdiri
dari madu dan jus buah, yang tidak mengandung protein, kebanyakan nyamuk betina perlu
menghisap darah untuk mendapatkan protein yang diperlukan. Nyamuk jantan berbeda dengan
nyamuk betina, dengan bagian mulut yang tidak sesuai untuk menghisap darah. Agak rumit nyamuk
betina dari satu genus,Toxorhynchites, tidak pernah menghisap darah. Larva nyamuk besar ini
merupakan pemangsa jentik-jentik nyamuk yang lain.
Rayap
Rayap dalam sarang di bawah tanah
Klasifikasi ilmiah
Domain: Eukariota
Kerajaan: Animalia
Upakerajaan: Metazoa
Filum: Artropoda
Kelas: Serangga
Ordo: IsopteraBrullé, 1832
Suku
Mastotermitidae
Kalotermitidae
Termopsidae
Hodotermitidae
Rhinotermitidae
Serritermitidae
Rayap adalah serangga
sosial anggota bangsa Isoptera
yang dikenal luas
sebagai hama penting
kehidupan manusia. Rayap
bersarang di dan
memakankayu perabotan atau
kerangka rumah sehingga
menimbulkan banyak kerugian
secara ekonomi. Rayap masih
berkerabat dengan semut, yang
juga serangga sosial.
Dalam bahasa Inggris, rayap
disebut juga "semut putih" (white
ant) karena kemiripan
perilakunya.
Kerusakan kayu akibat serangan
rayap.
Sebutan rayap sebetulnya
mengacu pada hewannya
secara umum, padahal terdapat
beberapa bentuk berbeda yang
dikenal, sebagaimana pada
koloni semut atau lebah sosial.
Dalam koloni, rayap tidak
memiliki sayap. Namun
demikian, beberapa rayap dapat
mencapai bentuk bersayap yang
akan keluar dari sarangnya
secara berbondong-bondong
pada awal musim
penghujan (sehingga seringkali
menjadi pertanda perubahan ke
musim penghujan) di petang hari
dan beterbangan mendekati
cahaya. Bentuk ini dikenal
sebagai laron atau anai-anai.
Kupu-kupu putih
Large White, Pieris brassicae
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Arthropoda
Kelas: Insekta
Ordo: Lepidoptera
Famili: Pieridae
Upafamili: Pierinae
Bangsa: Pierini
Genus: PierisSchrank, 1801
Species
Pieris angelika
Pieris brassicae
Pieris bryoniae
Pieris marginalis
Pieris naganum
Pieris napi
Pieris oleraca
Pieris rapae
Philaethria dido
Scientific classification
Kingdom: Animalia
Phylum: Arthropoda
Class: Insecta
Order: Lepidoptera
Family: Nymphalidae
Genus: Philaethria
Species: P. dido
Binomial name
Philaethria dido
(Linnaeus, 1763)
Synonyms
Papilio dido
Metamorpha dido
Klasifikasi ilmiah belalang Atractomorpha crenulata :Kingdom : AnimaliaPhylum : ArthropodaSubphylum : HexapodaClass : InsectaOrder : OrthopteraSuborder : CaeliferaSuperfamily : PyrgomorphoideaFamily : PyrgomorphidaeSubfamily : PyrgomorphinaeGenus : AtractomorphaSpecies : Atractomorpha crenulata
Ciri-ciri Belalang Hijau :· Tubuh terdiri atas : Caput, Toraks, dan Abdomen· Tubuh berwarna Hijau· Merupakan serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna
(hemimetabola). · Mempunyai kemampuan polimorfisme warna tubuhnya.· Mulut belalang hijau memiliki tipe mengunyah (chewing)
F. PEMBAHASANPengamatan yang dilakukan mengenai identifikasi serangga pada daerah Teluk
Dalam, Samarinda ditemukan beberapa serangga yang telah diamati, diantaranya ialah belalang hijau atau Atractomorpha crenulata, belalang ini merupakan belalang yang endemik yang habitatnya kebanyakan terdapat pada daerah perkebunan, pada daerah perkebunan jagung yang telah diamati banyak terdapat belalang Atractomorpha crenulata , belalang Atractomorpha crenulatamemiliki tubuh yang terdiri atas caput, toraks, dan abdomen, pada bagian toraks terdiri atas satu pasang mata majemuk, satu pasang antenna, dan satu pasang alat-alat mulut (mandible, maksila, dan labium), seluruh bagian tubuhnya berwarna hijau. Kumpulan organ-organ tersebut berguna untuk mengunyah makanan, indera persepsi, koordinasi aktivitas tubuh, dan menjaga pusat-pusat koordinasi tubuh.
Pada kepala berbentuk lancip dan terdapat seta dan sepasang antena yang berfungsi sebagai alat indera untuk mencium, penunjuk jalan, pendengaran, dan indera lainnya. Sepasang mata majemuk adalah penerima cahaya utama (photoreceptor) yang berfungsi untuk melihat dari segala arah. Masing-masing penerima cahaya terdiri dari penerima tunggal yang disebut ommatidia. Dada terdiri atas tiga segmen, yaitu protoraks, mesotoraks, dan metatoraks. Satu pasng spirakel yang terbuka ke system pernapasan terdapat diantara protoraks dan mesotoraks dan satu pasang antara mesotoraks dan metatoraks.
Dua segmen toraks, yaitu mesotoraks dan metatoraks, masing-masing dapat memiliki satu pasang sayap yang berfungsi untuk terbang atau proteksi diri. Tipe
mulut berupa tipe mengunyah, merupakan tipe mulut yang sederhana. Pada bagian ujung dari struktur mandible memiliki lapisan sklerotin yang tebal dan bagian pinggiran untuk memotong. Sementara bagian dasar adalah untuk menggiling atau mengunyah.
Pada bagian abdomen terdiri atas 9 segmen. Delapan segmen depan dari abdomen biasanya memiliki satu pasang spirakel. Pada bagian tubuh ini terdapat alat-alat vital bagi serangga yaitu jantung, isi perut, dan organ-organ untuk reproduksi berupa genitalia jantan dan alat-alat peletak untuk serangga betina. Belalang hijau Atractomorpha crenulata mengalami metamorphosis tidak sempurna atau hemimetabola yaitu perkembangbiakan dari telur menjadi larva kemudian tumbuh menjadi dewasa. Atractomorpha crenulata mempunyai habitat di daerah perkebunan atau persawahan karena Atractomorpha crenulata merupakan belalang yang menjadi hama yang memakan hasil perkebunan seperti halnya bayam, jagung, dan tanaman lainnya. Belalang ini mempunyai kemampuan polimorfisme warna tubuhnya yaitu kemampuan untuk merubah warna tubuhnya dari hijau menjadi coklat jika suhu lingkungannya semakin tinggi terutama pada musim kemarau yang cukup panjang seperti pada musim kemarau yang lalu. Semakin tinggi suhunya, semakin besar kecenderungan terjadinya perubahan warna menjadi coklat tersebut.
Pada saat akan melakukan perkawinan belalang ini akan mencari pasangannya, biasanya ukuran betina jauh lebih besar dari belalang jantan lama perkawinan berkisar dari 1-2 menit, setelah itu belalang betina akan meletakkan telurnya di batang atau daun tanaman dengan jumlah yang cukup banyak, dan telur tersebut dibiarkan hingga menetas dan menjadi larva dan tumbuh menjadi dewasa. Belalang ini mengalami metamorfosis sederhana (paurometabola) dengan perkembangan melalui tiga stadia yaitu telur —> nimfa —> dewasa (imago). Bentuk nimfa dan dewasa terutama dibedakan pada bentuk dan ukuran sayap serta ukuran tubuhnya.
Belalang hijau Atractomorpha crenulata merupakan serangga hama yang memakan daun-daun tanaman diperkebunan, dan belalang ini juga merupakan makanan bagi serangga predator seperti belalng sembah.
"Hemiptera" beralih ke halaman ini. Untuk sekelompok kumbang bersayap warna-warni,
lihat Kumbang koksi.
?Kepik
Palomena prasina, salah satu contoh
anggota Hemiptera
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Arthropoda
Kelas: Insecta
Ordo: HemipteraLinnaeus, 1758
Subordo[1]
Auchenorrhyncha
Coleorrhyncha
Heteroptera
Sternorrhyncha
Hemiptera adalah ordo dari serangga yang juga dikenal sebagai kepik. Hemiptera terdiri dari
80.000 spesies [2] serangga sepertitonggeret, kutu daun, anggang-anggang, walang sangit, dan lain-
lain. Mereka semua memiliki ciri-ciri khusus seperti mulut berbentukjarum dan tidak
mengalami metamorfosis sempurna.
Serangga kecil yang dikenal sebagai kepik (ladybug) tidak termasuk dalam Hemiptera, melainkan
termasuk dalam ordo Coleoptera (kumbang) karena memiliki perbedaan dalam hal anatomi dan siklus
hidupnya.
[sunting]Klasifikasi dan Penamaan
Nama "Hemiptera" berasal dari bahasa Yunani hemi (setengah) dan pteron (sayap) sehingga jika
diartikan secara keseluruhan, Hemiptera berarti "yang bersayap setengah". Nama itu diberikan
karena serangga dari ordo ini memiliki sayap depan yang bagian pangkalnya keras seperti kulit,
namun bagian belakangnya tipis seperti membran. Sayap depan ini pada sebagian anggota
Hemiptera bisa dilipat di atas tubuhnya dan menutupi sayap belakangnya yang seluruhnya tipis dan
transparan, sementara pada anggota Hemiptera lain sayapnya tidak dilipat sekalipun sedang
tidak terbang.[3][4]
Hemiptera terdiri dari 4 subordo berbeda: Auchenorrhyncha, Coleorrhyncha, Heteroptera, dan
Sternorrhyncha. Subordo penyusun Hemiptera sendiri pada awalnya dipisahkan ke dalam 2 ordo
berbeda, ordo Homoptera dan ordo Heteroptera/Hemiptera dengan melihat perbedaan pada kedua
sayap serangga anggota penyusun kedua ordo tersebut. Kedua ordo tersebut akhirnya
dikombinasikan menjadi satu ordo, yaitu ordo Hemiptera yang terdiri dari 4 subordo seperti yang
dikenal sekarang dengan subordo Heteroptera memiliki anggota penyusun terbanyak (mencapai
25.000 spesies) di mana anggotanya umumnya adalah kepik-kepik sejati besar seperti walang
sangit dan kepik pembunuh.[5]
[sunting]Deskripsi
Ciri khas utama serangga anggota Hemiptera adalah struktur mulutnya yang berbentuk seperti jarum.
Mereka menggunakan struktur mulut ini untuk menusuk jaringan dari makannya dan kemudian
menghisap cairan di dalamnya. Hemiptera sendiri adalah omnivora yang berarti mereka
mengonsumsi hampir segala jenis makanan mulai dari cairan tumbuhan, biji-bijian, serangga lain,
hingga hewan-hewan kecil seperti ikan.</ref>[4]
Hemiptera tidak mengalami metamorfosis sempurna. Anakan serangga dari ordo Hemiptera yang
baru menetas biasanya memiliki penampilan yang sama dengan induknya, namun ukuranya lebih
kecil dan tidak besayap. Fase anakan ini dikenal dengan nama nimfa. Nimfa Hemiptera ini kemudian
melakukan pergantian kulit berkali-kali hingga akhirnya menjadi dewasa tanpa melalui
fase kepompong.
Serangga anggota Hemiptera perlu melakukan perkawinan agar betinanya bisa membuahi telurnya
dan berkembang biak, namun kutu daun atau afid yang juga merupakan anggota Hemiptera bisa
melakukan partenogenesis (melahirkan tanpa kawin) sehingga mereka tetap bisa berkembang biak
tanpa harus kawin lebih dulu.[6]
Hemiptera tersebar di seluruh dunia, kecuali di daerah-daerah yang terlampau dingin seperti
wilayah kutub. Cara hidup mereka yang beragam membuat persebaran mereka begitu luas.
Beberapa anggota Hemiptera seperti walang sangit dan tonggeret hidup pada tanaman dan
menghisap sarinya. Kepik pembunuh juga hidup di antara tanaman, namun mereka memburu hewan-
hewan kecil. Sebagian kecil dari Hemiptera seperti kutu busuk diketahui hidup sebagai parasit dan
menghisap darah hewan yang lebih besar. Anggota Hemiptera lainnya juga diketahui hidup di air,
misalnyaanggang-anggang dan kepik air raksasa. Salah satu anggang-anggang dari genus Halobes
bahkan diketahui hidup di air asin.[7]
[sunting]Rujukan
Nama ilmiah: Coccinella septempunctata
Filum: Arthropoda
Kelas: Insecta
Order: Coleoptera
Famili: Coccinellidae
Mangsa: species aphids, seperti pea aphid (Acyrthosiphon pisum), cowpea aphid (Aphis craccivora), green peachaphid (Myzus persicae(Sulzer)), potato aphid (Macrosiphum euphorbiae), corn leaf aphid (Rhopalosiphum maidis (Fitch)), and melon aphid (Aphis gossypii Glover).
Deskripsi:
Coccinella septempunctata dewasa relatif besar, panjangnya 7-8 mm, dan memiliki spot pucat hingga putih pada kedua sisi kepalanya, tubuh oval dan berbentuk kubah. Thoraks berwarna hitam dengan warna putih sepanjang front margin. Terdapat tujuh spot hitam pada sayap depannya yang berwarna merah atau oranye, pola spot biasanya 1-4-2. C. septempunctata mengalami metamorfosis sempurna.Umumnya, betina meletakkan telur dekat mangsa,dalam kelompok kecil di tempat terlindung pada daun dan batang.
Klasifikasi ilmiah kumbang Bapak pucung (Dysdercus singulatus)Kingdom: Animalia Linnaeus, 1758 – animals (hewan/binatang/satwa/fauna) Phylum: Arthropoda Latreille, 1829 – arthropods (artropoda-hewan beruas/hewan berbuku-buku)
Class: Insecta Linnaeus, 1758 – insects (serangga-artropoda berkaki 6) Order: Hemiptera Linnaeus, 1758 – bugs (kepik) Suborder: Heteroptera – true bugs (kepik sejati) Infraorder: Pentatomomorpha Leston, Pendergrast & Southwood, 1954 Superfamily: Pyrrhocoroidea Amyot & Serville, 1843 Family: Pyrrhocoridae Amyot & Serville, 1843 – red bugs (kepik merah), stainer Genus: Dysdercus Guérin-Méneville, 1831 Species: Dysdercus cingulatus (Fabricius, 1775)
Bapak pucung (Dysdercus cingulatus) atau Red Cotton Bug merupakan hama, baik serangga muda maupun dewasa, yang menyerang tanaman dari keluarga Malvaceae (kapas, rosela, dan okra) serta keluarga Bombacaceae (kapuk randu).
Badan bapak pucung berwarna merah dengan panjang 11 - 17 mm dan lebar 4,5 mm. Di belakang kepala dan perut ada garis putih dan hitam. Pada sayapnya yang barwarna cokelat terdapat sepasang bercak hitam. Nimfanya berwarna merah cerah dan hidup berkelompok.
Telur bapak pucung biasanya diletakan dibawah tanaman inang atau di tempat yang terlindung pada lubang kecil. Lubang tersebut kemudian ditutup dengan butiran tanah atau serasah. Jumlah telur sekitar 100 yang dibagi dalam 8 kelompok. Untuk perkembangannya, telur perlu kelembaban yang tinggi. Jika keadaan kering, telur akan mati. Telur menetas dalam 5 hari pada suhu 27 derajat Celcius, atau 8 hari pada suhu 23 derajat Celcius.
Nimfa akan mengalami beberapa kali proses pergantian kulit atau ekdisis. Tiap tahapan diantara pergantian kulit itu disebut instar. Nimfa bapak pucung mengalami 5 kali instar. Warna nimfa yang telah dewasa penuh adalah merah dengan bercak hitam pada sayapnya. Panjang nimfa 10-15 mm. Lamanya periode nimfa adalah 21 hari pada suhu 27 derajat celcius, atau 35 hari pada suhu 23 derajat celcius. Masa perkawinan bapak pucung 2-6 hari dan mulai bertelur 3-8 hari kemudian.
Lalat parasit Tachinid merupakan salah satu musuh alami bapak pucung yang menyerang nimfa dari instar kelima dan bapak pucung dewasa. Lalat ini meletakan telurnya pada badan nimfa atau bapak pucung dewasa.
Selain lalat parasit Tachinid, predator dari Reduviidae (genus Phonoctonus) juga merupakanmusuh alami bapak pucung. Bentuk dan rupanya hampir meyerupai bapak pucung, hanya saja badannya lebih pendek. Predator ini banyak terdapat di Afrika.
Selain itu, burung dan ayam pun suka memangsa bapak pucung.
Oreina gloriosa
Scientific classification
Kingdom: Animalia
Phylum: Arthropoda
Class: Insecta
Order: Coleoptera
Family: Chrysomelidae
Genus: Oreina
Species: O. gloriosa
Binomial name
Oreina gloriosa
(Fabricius, 1781)
Syno
Lalat putih
Lalat putih (Trialeurodes vaporariorum)
Pengelasan saintifik
Alam: Animalia
Filum: Arthropoda
Kelas: Insecta
Order: Hemiptera
Suborder: Sternorrhyncha
Superkeluarga: Aleyrodoidea
Keluarga: Aleyrodidae
Subfamili[1]
Aleurodicinae
Aleyrodinae
Udamoselinae
G. ULAT GRAYAKa. Nama latin : Spodoptera Liturab. Nama umum : Ulat grayakc. Klasifikasi:Kingdom : AnimaliaFilum : ArthropodaKelas : InsectaOrdo : LepidopteraFamily : NocturidaeGenus : SpodopteraSpesies : Spodoptera Liturad. Ciri-ciri morfologi dari specimenBerwarna coklat kehijauan, terdapat bulu pada permukaan tubuh, tubuh beruas dari 10-13 buah, memiliki tujuh pasang kaki, dan bentuk tubuhnya memanjange. Tanaman Inang1. Tanaman Inang utama : Kubis, Daun bawang, Daun talas2. Tanaman Inang alternative : Jerukf. Gejala Serangan1. Batang berwarna kekuning-kuningan2. Daun bagian bawah berwarna kekuning-kuningan
Nama latin : Riptortus Linearis
Nama umum : Kepik polong
Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Hemiptera
Family : Coreoidea
Genus : Riptortus
Spesies : Riptortus Linearis
Ciri-ciri morfologi dari specimen
Bentuk tubuhnya ramping seperti semut besar, berwarna coklat tua, mempunyai tiga pasang kaki.
Tanaman Inang
1. Tanaman Inang utama : Kedelai
2. Tanaman Inang alternative : Kacang-kacangan
Gejala Serangan :
Hama ini menyerang polong dan menghisap isinya. apabila polong yang diserang telah berisi akan tampak
bintik-bintik hitam, dan jika polong tersebut terbuka akan tampak biji kehitam-hitaman, kosong, dan gepeng.
pemberantasan kepik polong sama dengan penggerek polong. Oleh karena itu, pemberantasan penggerek
polong berarti juga pemberantasan kepik. pada polong muda menyebabkan biji kempis dan kadang-kadang
polong gugur. Serangan yang terjadi pada fase pertumbuhan polong menyebabkan biji dan polong kempis,
kemudian mengering. Serangan yang terjadi pada fase pengisian biji menyebabkan biji busuk dan menghitam.
Serangan polong tua menyebabkan adanya bintik hitam pada biji. Imago mulai datang di pertanaman sejak
pembentukan bunga, Akibat serangannya menyebahkan biji dan polong kempis, polong gugur, biji menjadi
busuk, berwarna hitam; kulit biji keriput, dan adanya bercak coklat pada kulit biji. Periode kritis tanaman terhadap
serangan pengisap polong adalah stadia pengisian biji.
Pengendalian
1. Pengolahan tanah minimum 1 (satu) kali
2. Jarak tanam 30 cm x 20 cm
3. Cara tanam yaitu tunggal 2 – 3 cm
4. Jumlah tanaman per rumpun adalah 2 benih per lobang
5. Pemupukan Urea 50 kg, TSP 100 kg dan KCL 100 kg/ha
6. Penyiangan dilakukan 2 kali yaitu 20 dan 40 hari setelah tanam
7. Pembumbunan dilakukan 1 kali yaitu 20 hari setelah tanam
8. Pengendalian hama dan penyakit yaitu:
- Untuk perlakuan benih digunakan Furadan minimal 3 gram
- Selama penanaman digunakan Decis 2,5 EC dalam takaran 0,5 cc / liter dan Metonyl 2 cc per liter pada umur
25 hari setelah tanam.
9. Musuh alami menggunakan Parasitoid telur, Trichogrammatoidea bactrae bactrae (Hymenoptera:
Trichogrammatidae). Parasitoid larva,Baeognatha spp. dan Phanerotoma sp. (Hymenoptera: Braconidae
10. Semprot insektisida
L S : S E R A N G G A K U P U - K U P U ( L E P I D O P T E R A )
Ini adalah kupu-kupu coklat bushbrown Mycalesis horsfieldi dari keluarga kupu-
kupu brush-footed (brush-fotted butterfiles) yang berhasil aku foto dengan kamera
hapeku di halaman belakang rumah di Jonggol, Jawa Barat.
Klasifikasi Ilmiah Kupu-Kupu Bushbrown: Mycalesis horsfieldi
Superdomain: Neomura – organisme dengan multi sel
Domain: Eukaryota Whittaker & Margulis,1978 - Eukariota (organisme dengan sel kompleks
yang terikat membran)
(unranked): Unikonta – mempunyai ekor tunggal yang muncul pada sel-nya (single
emergent flagellum), atau amuba tanpa flagella
(unranked): Opisthokonta - Fungi/Metazoa group, kelompok kerajaan binatang dan
jamur
(unranked): Choanozoa atau Holozoa - organisme yang lebih menyerupai binatang
dibanding jamur
(unranked): Filozoa – binatang dan organisme 1 sel yang meyerupainya
Kingdom: Animalia Linnaeus, 1758 atau Metazoa - kerajaan binatang
Subkingdom: Eumetazoa Butschli, 1910 – mempunyai jaringan sel sejati (true tissue) yang
tersusun menjadi lapisan “germ” (germ layer) dan embrio mengalami fase gastrula
(proses sel tunggal (blastula) menjadi 3 lapisan struktur)
(unranked): Bilateria Hatschek, 1888 - binatang yang mempunyai simetri bilateral
(mempunyai depan-belakang dan atas-bawah)
(unranked): Protostomia Grobben, 1908 – embrio membentuk mulut terlebih dahulu baru
kemudian anus
Superphylum: Ecdysozoa Aguinaldo et al., 1997 – binatang yang mengalami proses ganti kulit
exoskeletonnya (proses ekdisis/ecdysis)
Phylum: Arthropoda Latreille, 1829 – binatang tak bertulang belakang yang mempunyai
rangka luar (exoskeleton), badan beruas, dan bagian tubuh eksternal (antena, sayap dll)
Subphylum: Hexapoda Latreille, 1825 – mempunyai 3 pasang kaki
Class: Insecta Linnaeus, 1758 – serangga, makhluk hidup yang mempunyai rangka luar dari
chitin (chitinous exoskeleton), 3 bagian tubuh (head/kepala, thorax/dada, dan
abdomen/perut), 3 pasang kaki, mata kompon, dan 2 antena
(unranked): Dicondylia
Subclass: Pterygota Lang, 1888 - serangga bersayap
(unranked): Metapterygota
Infraclass: Neoptera Wulp, 1890 - dapat mengepakan sayap melewati perutnya
(unranked): Eumetabola
Superorder: Endopterygota Sharp, 1898 – mengalami metamorfosis sempurna
Order: Lepidoptera Linnaeus, 1758 – ordo kupu-kupu dan ngengat
Suborder: Glossata Fabricius 1775 – mempunyai mulut penghisap (probosis) yang dapat
tergulung (coilable proboscis)
Cohort: Myoglossata – memiliki “intrinsic mouthparts”
Subcohort: Neolepidoptera - kaki ulatnya (prolegs) memiliki otot dan pengait apikal
(apical hooklets), organ reproduksi memiliki 2 bukaan, larvanya tidak lengkap
(incomplete atau obtect)
Infraorder: Heteroneura – venasi/pertulangan sayap yang tidak sama (homoneurous) di
kedua pasang sayap
Division: Ditrysia Borner, 1925 - betinanya mempunyai 2 saluran reproduksi (bukaan
seksual) yang berbeda untuk kawin dan bertelur
(unranked): Apoditrysia
(unranked): Obtectomera
(unranked): Macrolepidoptera
(unranked): Rhopalocera – kupu-kupu
Superfamily: Papilionoidea Latreille, 1802 – berisi semua keluarga kupu-kupu kecuali kupu-
kupu skipper (superfamily Hesperioidea)
Family: Nymphalidae Rafinesque, 1815 – keluarga kupu-kupu ‘brush-footed
butterflies’ atau ‘four-footed butterflies’
Subfamily: Satyrinae Boisduval, 1833 – kupu-kupu ‘satyr’ dan ‘brown’; sebelumnya
merupakan family Satyridae
Tribe: Elymniini – kupu-kupu ‘true browns’
Subtribe: Mycalesina Reuter, 1896
Genus: Mycalesis Hübner, 1818 – kupu-kupu ‘bushbrown’
Species: M. horsfieldi
Binomial name: Mycalesis horsfieldi (Moore, 1892)
Synonym: -
NgengatDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
?Ngengat
Ngengat Emperor Gum, Opodiphthera eucalypti
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Arthropoda
Kelas: Serangga
Ordo: Lepidoptera
Ngengat adalah serangga yang berhubungan dekat dengan kupu-kupu dan kedua-duanya termasuk ke
dalam Ordo Lepidoptera. Perbedaan di antara kupu-kupu dan ngengat lebih dari sekadar taksonomi.
Kadang nama "Rhopalocera" (kupu-kupu) dan "Heterocera" (ngengat) digunakan untuk memformalisasikan
perbedaan mereka. Banyak usaha telah dilakukan untuk membagi ordo Lepidoptera menjadi kelompok
seperti Microlepidoptera dan Macrolepidoptera, Fenatae dan Jugatau, atau Monotrysia dan Ditrysia.
Kegagalan dari nama ini untuk tetap berada pada penggolongan moderan karena tidak ada dari
penggolongan tersebut merepresentasikan sepasang kelompok monofiletis. Pada kenyatannya, kupu-kupu
adalah kelompok kecil yang muncul dari "ngengat".
Kebanyakan spesies ngengat giat pada malam hari, namun ada juga yang giat pada petang dan pagi,
serta yang giat pada siang hari.
Daftar isi
[sembunyikan]
1 Pengaruh ngengat pada ekonomi
2 Ketertarikan terhadap cahaya
3 Ngengat terkenal
4 Lihat pula
5 Galeri
6 Pranala luar
7 Rujukan
[sunting]Pengaruh ngengat pada ekonomi
Poplar hawk-moth caterpillar
Laothoe populi
Ngengat dan ulatnya adalah salah satu hama perkebunan di banyak bagian di bumi. Ulat dari ngengat
gipsi (Lymantria dispar), sebuah spesies invasifmenyebabkan kerusakan yang parah terhadap hutan di
amerika Serikat Timur Laut. Di daerah beriklim sedang ngengat codling menyebabkan kerusakan yang
parah terutama pada perkebunan buah. Di daerah tropis dan subtropis ulat kubis (Plutella xylostella)
mungkin adalah hama tanaman kubis-kubisan yang paling ganas.
Beberapa ngengat pada keluarga Tineidae seringkali di anggap sebagai hama karena larvanya memakan
bahan kain seperti baju dan selimut yang dibuat dari serat alami seperti woll dan sutra, mereka namun
biasanya tidak memakan material yang dicampur dengan serat buatan. Kapur barusadalah penangkal
ngengat yang paling sering digunakan dan dianggap cukup efektif namun ada kekuatiran akan
pengaruhnya pada kesehatanmanusia. Larva ngengat dapat dibunuh dengan membekukan barang yang
mereka serang untuk beberapa hari pada suhu dibawah -8 derajat selsius. [1]
Ngengat cukup tahan banting dan lebih tidak rentan pada pembasmi hama dibandingkan nyamuk dan lalat.
Beberapa ngengat namun juga berguna dan diternakan seperti contohnya ulat sutera, larva dari ngengat
domestik Bombyx mori. Ulat sutera diternakan untuk diambil kepompongnya. Tidak semua sutra diproduksi
oleh Bombyx mori kaena ada beberapa spesies Saturniidae yang juga diternakan untuk sutranya seperti
ngengat Ailanthus (anggota dari kelompokSamia cynthia ), Ngengat Sutra Ek Cina (Antheraea pernyi), the
Ngengat Sutra Assam (Antheraea assamensis), dan Ngengat Sutra Jepang (Antheraea yamamai).
Ulat mopane, ulat dari Gonimbrasia belina, dari keluarga Saturniidae, merupakan salah satu sumber
makanan di Afrika Selatan.
Perlu dicatat bahwa ngengat dewasa namun tidak memakan bahan kain. Ngengat besar seperti Lun,
Polyphemus, Atlas, Prometheus, Cercropia, tidak mempunyai mulut dan mereka meminum nektar untuk
makanannya.
[sunting]Ketertarikan terhadap cahaya
Foto dengan paparan jangka panjang menunjukan jejak terbang ngengat
Ngangat dapat ditemukan mengitari cahaya buatan. Satu hipotesis yang diajukan untuk menjelaskan
fenomena ini adalah bahwa mereka menggunakan sebuah teknik navigasi bintang yang dinamakan
orientsi lintant. Dengan menjaga sebuah sudut yang tetap dengan sebuah objek langit yang terang (bulan)
ngengat dapat terbang pada garis lurus. Objek angkasa ini sangatlah jauh sehingga bahkan setelah
terbang dengan jauh tidak ada perbedaan sudut yang berarti namun hal ini akan berbeda dengan cahaya
buatan.
Cahaya buatan manusia belum muncul cukup lama untuk memengaruhi evolusi nsistem navigasi ngengat.
ketika ngengat menemukan sebuah cahaya buatan yang lebih dekat dan menggunakannya yntuk navigasi,
sudutnya berubah dengan signifikan setelah menempuh jarak yang dekat insting dari ngengat tersebut
mencoba memperbaikinya dengan berbelok ke arah cahaya dan hal ini pada akhirnya megakibatkan pola
terbang spiral yang semakin mendeka pada sumber cahaya. [1]
Hal ini dapat berakibat fatal bagi si ngengat apabila sumber cahaya buatan itu dapat membunuhnya seperti
misalnya lilin atau pengejut serangga.
Teori lain yang telah diajukan untuk menjelaskan ketertarikan ngengat jantan terhadap lilin didasarkan dari
indra penciuman. Ada bukti bahwa penciuman mungkin, pada beberapa kasus, diperantarai dengan
pendetaksian spektra infra-merah dari sebuah bahan[2] dan spektra inframerah dari api lilin kebetulan
mengandung garis-garis emisi yang mirip dengan frekuensi getar feromon ngengat betina [3] sehingga ia
tertarik pada api lilin.
Bunga yang mekar di malam hari biasanya bergantung kepada ngengat (atau kelelawar)
untuk penyerbukannya, dan cahaya buatan dapat mengundang ngengat jauh dari bunga yang
membutuhkannya. Sebuah cara untuk menghindari ini adalah dengan menaruh bahan kain atau jaala
disekitar lampu atau menggunakan cahaya lampu berwarna (disarankan warna merah) untuk menghalau
perhatian ngengat pada cahaya buatan tersebut.
[sunting]Ngengat terkenal
Death's-head Hawkmoth Acherontia sp.
Ngengat Bulan Actias luna
Ngengat Atlas Attacus atlas Ngengat terbesar didunia
Emperor Gum Moth Opodiphthera eucalypti
Polyphemus Moth Antheraea polyphemus
Peppered moth Biston betularia
Negngat dengan pengaruh ekonomi cukup besar:
Gypsy moth Lymantria dispar
Cotton bollworm or corn earworm Helicoverpa zea, a major agricultural pest
Codling moth Cydia pomonella, a pest mostly of apple, pear and walnut trees
Light brown apple moth Epiphyas postvittana
Ulat sutra Bombyx mori
[sunting]Lihat pula
Perbedaan antara kupu-kupu dan ngengat
Hawk moths
Hummingbird hawk moth
Macroglossum stellatarum
Scientific classification
Kingdom: Animalia
Phylum: Arthropoda
Class: Insecta
Order: Lepidoptera
(unranked): Macrolepidop
tera
Superfamily: Bombycoidea
Family: Sphingidae
Latreille, 1802
Type species
Sphinx ligustri
Linnaeus, 1758
Subfamilies
Macroglossinae
Smerinthinae
Sphinginae
Diversity
About 200 genera,
roughly 1,450 species
Tineola bisselliella
Scientific classification
Kingdom: Animali
a
Phylum: Arthrop
oda
Class: Insecta
Order: Lepidop
tera
Family: Tineida
e
Genus: Tineola
Species: T.
bisselli
ella
Binomial name
Tineola bisselliella
(Hummel, 1823)
Synonyms
Numerous, see text