femur rubrum

32

Click here to load reader

Upload: erwin-hidayat

Post on 11-Dec-2014

161 views

Category:

Documents


25 download

TRANSCRIPT

Page 1: Femur Rubrum

femurrubrum)

Scientific classification

Kingdom: Animalia

Phylum: Arthropoda

Class: Insecta

Order: Orthoptera

Suborder: Caelifera

Superfamily: Acridoidea

Family: Acrididae

Subfamily: Melanoplinae

Genus: Melanoplus

Melanoplus bispinosus

Adelphocoris

Adelphocoris lineolatus

Scientific classification

Page 2: Femur Rubrum

Kingdom: Animalia

Phylum: Arthropoda

Class: Insecta

Order: Hemiptera

Family: Miridae

Genus: Adelphocoris

Reuter, 1896 [1]

Synonyms [2]

Fulgentius Distant, 1904

Trichophoroncus Reuter, 1896

Triatoma dimidiata

Scientific classification

Kingdom: Animalia

Phylum: Arthropoda

Class: Insecta

Order: Hemiptera

Family: Reduviidae

Page 3: Femur Rubrum

Subfamily: Triatominae

Genus: Triatoma

Species: T. dimidiata

Binomial name

Triatoma dimidiata

Latreille, 1811

Geometer moth

Temporal

range: Priabonian to Recent35–0 Ma

PreЄ

Є

O

S

D

C

P

T

J

K

Pg

N

Problepsis

Page 4: Femur Rubrum

vulgaris (Geometridae:Sterrhinae)

Scientific classification

Kingdom: Animalia

Phylum: Arthropoda

Class: Insecta

Order: Lepidoptera

(unranked): Macrolepidoptera

Superfamily: Geometroidea

Family: Geometridae

Leach, 1815

Technomyrmex gorgona

Scientific classification

Kingdom: Animalia

Phylum: Arthropoda

Class: Insecta

Family: Formicidae

Genus: Technomyrmex

Species: T. gorgona

Fernandez, F. & Guerrero,

R. J., 2008

Binomial name

Technomyrmex gorgona

Fernandez, F. & Guerrero, R. J., 20

Page 5: Femur Rubrum

Reduviidae

An adult assassin bug

Scientific classification

Kingdom: Animalia

Phylum: Arthropoda

Class: Insecta

Order: Hemiptera

Suborder: Heteroptera

Superfamily: Cimicomorp

ha

Family: Reduviidae

Latreille, 1807

Hybomitra

Hybomitra micans female laying eggs

Page 6: Femur Rubrum

Scientific classification

Kingdom: Animali

a

Phylum: Arthrop

oda

Class: Insecta

Order: Diptera

Family: Tabani

dae

Subfamily: Tabani

nae

Tribe: Tabani

ni

Genus: Hybom

itra

Enderlein,

1922

Oecophylla smaragdina

Workers of Oecophylla smaragdina

Scientific classification

Page 7: Femur Rubrum

Kingdom: Animalia

Phylum: Arthropoda

Class: Insecta

Order: Hymenoptera

Family: Formicidae

Genus: Oecophylla

Species: O. smaragdina

Nyamuk

Klasifikasi ilmiah

Alam: HewanFilum: ArthropodaKelas: Serangga ( Insecta ) Ordo: DipteraFamili: Culicidae

Nyamuk adalah serangga tergolong dalam order Diptera; genera

termasuk Anopheles, Culex, Psorophora, Ochlerotatus, Aedes, Sabethes, Wyeomyia,Culiseta,

dan Haemagoggus untuk jumlah keseluruhan sekitar 35 genera yang merangkum 2700 spesies.

Nyamuk mempunyai dua sayap bersisik, tubuh yang langsing, dan enam kaki panjang; antarspesies

berbeda-beda tetapi jarang sekali melebihi 15 mm.

Dalam bahasa Inggris, nyamuk dikenal sebagai "Mosquito", berasal dari sebuah kata dalam bahasa

Spanyol atau bahasa Portugis yang berarti lalat kecil. Penggunaan kata Mosquito bermula sejak

tahun 1583. Di Britania Raya nyamuk dikenal sebagai gnats.

Pada nyamuk betina, bagian mulutnya membentuk probosis panjang untuk menembus kulit mamalia

(atau dalam sebagian kasus burung atau juga reptilia dan amfibi untuk menghisap darah. Nyamuk

betina memerlukan protein untuk pembentukan telur dan oleh karena diet nyamuk terdiri

dari madu dan jus buah, yang tidak mengandung protein, kebanyakan nyamuk betina perlu

menghisap darah untuk mendapatkan protein yang diperlukan. Nyamuk jantan berbeda dengan

nyamuk betina, dengan bagian mulut yang tidak sesuai untuk menghisap darah. Agak rumit nyamuk

betina dari satu genus,Toxorhynchites, tidak pernah menghisap darah. Larva nyamuk besar ini

Page 8: Femur Rubrum

merupakan pemangsa jentik-jentik nyamuk yang lain.

Rayap

Rayap dalam sarang di bawah tanah

Klasifikasi ilmiah

Domain: Eukariota

Kerajaan: Animalia

Upakerajaan: Metazoa

Filum: Artropoda

Kelas: Serangga

Ordo: IsopteraBrullé, 1832

Suku

Mastotermitidae

Kalotermitidae

Termopsidae

Hodotermitidae

Rhinotermitidae

Serritermitidae

Rayap adalah serangga

sosial anggota bangsa Isoptera 

yang dikenal luas

sebagai hama penting

kehidupan manusia. Rayap

Page 9: Femur Rubrum

bersarang di dan

memakankayu perabotan atau

kerangka rumah sehingga

menimbulkan banyak kerugian

secara ekonomi. Rayap masih

berkerabat dengan semut, yang

juga serangga sosial.

Dalam bahasa Inggris, rayap

disebut juga "semut putih" (white

ant) karena kemiripan

perilakunya.

Kerusakan kayu akibat serangan

rayap.

Sebutan rayap sebetulnya

mengacu pada hewannya

secara umum, padahal terdapat

beberapa bentuk berbeda yang

dikenal, sebagaimana pada

koloni semut atau lebah sosial.

Dalam koloni, rayap tidak

memiliki sayap. Namun

demikian, beberapa rayap dapat

mencapai bentuk bersayap yang

akan keluar dari sarangnya

secara berbondong-bondong

pada awal musim

penghujan (sehingga seringkali

menjadi pertanda perubahan ke

musim penghujan) di petang hari

dan beterbangan mendekati

cahaya. Bentuk ini dikenal

sebagai laron atau anai-anai.

Page 10: Femur Rubrum

Kupu-kupu putih

Large White, Pieris brassicae

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Animalia

Filum: Arthropoda

Kelas: Insekta

Ordo: Lepidoptera

Famili: Pieridae

Upafamili: Pierinae

Bangsa: Pierini

Genus: PierisSchrank, 1801

Species

Pieris angelika

Pieris brassicae

Pieris bryoniae

Pieris marginalis

Pieris naganum

Pieris napi

Pieris oleraca

Pieris rapae

Philaethria dido

Page 11: Femur Rubrum

Scientific classification

Kingdom: Animalia

Phylum: Arthropoda

Class: Insecta

Order: Lepidoptera

Family: Nymphalidae

Genus: Philaethria

Species: P. dido

Binomial name

Philaethria dido

(Linnaeus, 1763)

Page 12: Femur Rubrum

Synonyms

Papilio dido

Metamorpha dido

Klasifikasi ilmiah belalang Atractomorpha crenulata :Kingdom               : AnimaliaPhylum                  : ArthropodaSubphylum            : HexapodaClass                      : InsectaOrder                     : OrthopteraSuborder               : CaeliferaSuperfamily           : PyrgomorphoideaFamily                   : PyrgomorphidaeSubfamily              : PyrgomorphinaeGenus                    : AtractomorphaSpecies                  : Atractomorpha crenulata

Ciri-ciri  Belalang Hijau :·         Tubuh terdiri atas : Caput, Toraks, dan Abdomen·         Tubuh berwarna Hijau·         Merupakan serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna

(hemimetabola). ·         Mempunyai kemampuan polimorfisme warna tubuhnya.·         Mulut belalang hijau memiliki tipe mengunyah (chewing)

F. PEMBAHASANPengamatan yang dilakukan mengenai identifikasi serangga pada daerah Teluk

Dalam, Samarinda ditemukan beberapa serangga yang telah diamati, diantaranya ialah belalang hijau atau Atractomorpha crenulata, belalang ini merupakan belalang yang endemik yang habitatnya kebanyakan terdapat pada daerah perkebunan, pada daerah perkebunan jagung yang telah diamati banyak terdapat belalang Atractomorpha crenulata , belalang Atractomorpha crenulatamemiliki tubuh yang terdiri atas caput, toraks, dan abdomen, pada bagian toraks terdiri atas satu pasang mata majemuk, satu pasang antenna, dan satu pasang alat-alat mulut (mandible, maksila, dan labium), seluruh bagian tubuhnya berwarna hijau. Kumpulan organ-organ tersebut berguna untuk mengunyah makanan, indera persepsi, koordinasi aktivitas tubuh, dan menjaga pusat-pusat koordinasi tubuh.

Pada kepala berbentuk lancip dan terdapat seta dan sepasang antena yang berfungsi sebagai alat indera untuk mencium, penunjuk jalan, pendengaran, dan indera lainnya. Sepasang mata majemuk adalah penerima cahaya utama (photoreceptor) yang berfungsi untuk melihat dari segala arah. Masing-masing penerima cahaya terdiri dari penerima tunggal yang disebut ommatidia. Dada terdiri atas tiga segmen, yaitu protoraks, mesotoraks, dan metatoraks. Satu pasng spirakel yang terbuka ke system pernapasan terdapat diantara protoraks dan mesotoraks dan satu pasang antara mesotoraks dan metatoraks.

Dua segmen toraks, yaitu mesotoraks dan metatoraks, masing-masing dapat memiliki satu pasang sayap yang berfungsi untuk terbang atau proteksi diri. Tipe

Page 13: Femur Rubrum

mulut berupa tipe mengunyah, merupakan tipe mulut yang sederhana. Pada bagian ujung dari struktur mandible memiliki lapisan sklerotin yang tebal dan bagian pinggiran untuk memotong. Sementara bagian dasar adalah untuk menggiling atau mengunyah.

Pada bagian abdomen terdiri atas 9  segmen. Delapan segmen depan dari abdomen biasanya memiliki satu pasang spirakel. Pada bagian tubuh ini terdapat alat-alat vital bagi serangga yaitu jantung, isi perut, dan organ-organ untuk reproduksi berupa genitalia jantan dan alat-alat peletak untuk serangga betina. Belalang hijau Atractomorpha crenulata mengalami metamorphosis tidak sempurna atau hemimetabola yaitu perkembangbiakan dari telur menjadi larva kemudian tumbuh menjadi dewasa. Atractomorpha crenulata mempunyai habitat di daerah perkebunan atau persawahan karena Atractomorpha crenulata merupakan belalang yang menjadi hama yang memakan hasil perkebunan seperti halnya bayam, jagung, dan tanaman lainnya. Belalang ini mempunyai kemampuan polimorfisme warna tubuhnya yaitu kemampuan untuk merubah warna tubuhnya dari hijau menjadi coklat jika suhu lingkungannya semakin tinggi terutama pada musim kemarau yang cukup panjang seperti pada musim kemarau yang lalu. Semakin tinggi suhunya, semakin besar kecenderungan terjadinya perubahan warna menjadi coklat tersebut.

Pada saat akan melakukan perkawinan belalang ini akan mencari pasangannya, biasanya ukuran betina jauh lebih besar dari belalang jantan lama perkawinan berkisar dari 1-2 menit, setelah itu belalang betina akan meletakkan telurnya di batang atau daun tanaman dengan jumlah yang cukup banyak, dan telur tersebut dibiarkan hingga menetas dan menjadi larva dan tumbuh menjadi dewasa. Belalang ini mengalami metamorfosis sederhana (paurometabola) dengan perkembangan melalui tiga stadia yaitu telur —> nimfa —> dewasa (imago). Bentuk nimfa dan dewasa terutama dibedakan pada bentuk dan ukuran sayap serta ukuran tubuhnya.

Belalang hijau Atractomorpha crenulata merupakan serangga hama yang memakan daun-daun tanaman diperkebunan, dan belalang ini juga merupakan makanan bagi serangga predator seperti belalng sembah.

"Hemiptera" beralih ke halaman ini. Untuk sekelompok kumbang bersayap warna-warni,

lihat Kumbang koksi.

?Kepik

Palomena prasina, salah satu contoh

anggota Hemiptera

Page 14: Femur Rubrum

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Animalia

Filum: Arthropoda

Kelas: Insecta

Ordo: HemipteraLinnaeus, 1758

Subordo[1]

Auchenorrhyncha

Coleorrhyncha

Heteroptera

Sternorrhyncha

Hemiptera adalah ordo dari serangga yang juga dikenal sebagai kepik. Hemiptera terdiri dari

80.000 spesies [2]  serangga sepertitonggeret, kutu daun, anggang-anggang, walang sangit, dan lain-

lain. Mereka semua memiliki ciri-ciri khusus seperti mulut berbentukjarum dan tidak

mengalami metamorfosis sempurna.

Serangga kecil yang dikenal sebagai kepik (ladybug) tidak termasuk dalam Hemiptera, melainkan

termasuk dalam ordo Coleoptera (kumbang) karena memiliki perbedaan dalam hal anatomi dan siklus

hidupnya.

[sunting]Klasifikasi dan Penamaan

Nama "Hemiptera" berasal dari bahasa Yunani hemi (setengah) dan pteron (sayap) sehingga jika

diartikan secara keseluruhan, Hemiptera berarti "yang bersayap setengah". Nama itu diberikan

karena serangga dari ordo ini memiliki sayap depan yang bagian pangkalnya keras seperti kulit,

namun bagian belakangnya tipis seperti membran. Sayap depan ini pada sebagian anggota

Hemiptera bisa dilipat di atas tubuhnya dan menutupi sayap belakangnya yang seluruhnya tipis dan

transparan, sementara pada anggota Hemiptera lain sayapnya tidak dilipat sekalipun sedang

tidak terbang.[3][4]

Hemiptera terdiri dari 4 subordo berbeda: Auchenorrhyncha, Coleorrhyncha, Heteroptera, dan

Sternorrhyncha. Subordo penyusun Hemiptera sendiri pada awalnya dipisahkan ke dalam 2 ordo

berbeda, ordo Homoptera dan ordo Heteroptera/Hemiptera dengan melihat perbedaan pada kedua

sayap serangga anggota penyusun kedua ordo tersebut. Kedua ordo tersebut akhirnya

dikombinasikan menjadi satu ordo, yaitu ordo Hemiptera yang terdiri dari 4 subordo seperti yang

dikenal sekarang dengan subordo Heteroptera memiliki anggota penyusun terbanyak (mencapai

25.000 spesies) di mana anggotanya umumnya adalah kepik-kepik sejati besar seperti walang

sangit dan kepik pembunuh.[5]

[sunting]Deskripsi

Ciri khas utama serangga anggota Hemiptera adalah struktur mulutnya yang berbentuk seperti jarum.

Mereka menggunakan struktur mulut ini untuk menusuk jaringan dari makannya dan kemudian

menghisap cairan di dalamnya. Hemiptera sendiri adalah omnivora yang berarti mereka

mengonsumsi hampir segala jenis makanan mulai dari cairan tumbuhan, biji-bijian, serangga lain,

hingga hewan-hewan kecil seperti ikan.</ref>[4]

Page 15: Femur Rubrum

Hemiptera tidak mengalami metamorfosis sempurna. Anakan serangga dari ordo Hemiptera yang

baru menetas biasanya memiliki penampilan yang sama dengan induknya, namun ukuranya lebih

kecil dan tidak besayap. Fase anakan ini dikenal dengan nama nimfa. Nimfa Hemiptera ini kemudian

melakukan pergantian kulit berkali-kali hingga akhirnya menjadi dewasa tanpa melalui

fase kepompong.

Serangga anggota Hemiptera perlu melakukan perkawinan agar betinanya bisa membuahi telurnya

dan berkembang biak, namun kutu daun atau afid yang juga merupakan anggota Hemiptera bisa

melakukan partenogenesis (melahirkan tanpa kawin) sehingga mereka tetap bisa berkembang biak

tanpa harus kawin lebih dulu.[6]

Hemiptera tersebar di seluruh dunia, kecuali di daerah-daerah yang terlampau dingin seperti

wilayah kutub. Cara hidup mereka yang beragam membuat persebaran mereka begitu luas.

Beberapa anggota Hemiptera seperti walang sangit dan tonggeret hidup pada tanaman dan

menghisap sarinya. Kepik pembunuh juga hidup di antara tanaman, namun mereka memburu hewan-

hewan kecil. Sebagian kecil dari Hemiptera seperti kutu busuk diketahui hidup sebagai parasit dan

menghisap darah hewan yang lebih besar. Anggota Hemiptera lainnya juga diketahui hidup di air,

misalnyaanggang-anggang dan kepik air raksasa. Salah satu anggang-anggang dari genus Halobes

bahkan diketahui hidup di air asin.[7]

[sunting]Rujukan

Nama ilmiah: Coccinella septempunctata

Filum: Arthropoda

Kelas: Insecta

Order: Coleoptera

Famili: Coccinellidae

Mangsa: species aphids, seperti pea aphid (Acyrthosiphon pisum), cowpea aphid (Aphis craccivora), green peachaphid (Myzus persicae(Sulzer)), potato aphid (Macrosiphum euphorbiae), corn leaf aphid (Rhopalosiphum maidis (Fitch)), and melon aphid (Aphis gossypii Glover).

Deskripsi:

Coccinella septempunctata dewasa relatif besar, panjangnya 7-8 mm, dan memiliki spot pucat hingga putih pada kedua sisi kepalanya, tubuh oval dan berbentuk kubah. Thoraks berwarna hitam dengan warna putih sepanjang front margin. Terdapat tujuh spot hitam pada sayap depannya yang berwarna merah atau oranye, pola spot biasanya 1-4-2. C. septempunctata mengalami metamorfosis sempurna.Umumnya, betina meletakkan telur dekat mangsa,dalam kelompok kecil di tempat terlindung pada daun dan batang.

Klasifikasi ilmiah kumbang Bapak pucung (Dysdercus singulatus)Kingdom: Animalia Linnaeus, 1758 – animals (hewan/binatang/satwa/fauna) Phylum: Arthropoda Latreille, 1829 – arthropods (artropoda-hewan beruas/hewan berbuku-buku)

Page 16: Femur Rubrum

Class: Insecta Linnaeus, 1758 – insects (serangga-artropoda berkaki 6) Order: Hemiptera Linnaeus, 1758 – bugs (kepik) Suborder: Heteroptera – true bugs (kepik sejati) Infraorder: Pentatomomorpha Leston, Pendergrast & Southwood, 1954 Superfamily: Pyrrhocoroidea Amyot & Serville, 1843 Family: Pyrrhocoridae Amyot & Serville, 1843 – red bugs (kepik merah), stainer Genus: Dysdercus Guérin-Méneville, 1831 Species: Dysdercus cingulatus (Fabricius, 1775)

Bapak pucung (Dysdercus cingulatus) atau Red Cotton Bug  merupakan hama, baik serangga muda maupun dewasa, yang menyerang tanaman dari keluarga Malvaceae (kapas, rosela, dan okra) serta keluarga Bombacaceae (kapuk randu).

Badan bapak pucung berwarna merah dengan panjang 11 - 17 mm dan lebar 4,5 mm. Di belakang kepala dan perut ada garis putih dan hitam. Pada sayapnya yang barwarna cokelat terdapat sepasang bercak hitam. Nimfanya berwarna merah cerah dan hidup berkelompok.

Telur bapak pucung biasanya diletakan dibawah tanaman inang atau di tempat yang terlindung pada lubang kecil. Lubang tersebut kemudian ditutup dengan butiran tanah atau serasah. Jumlah telur sekitar 100 yang dibagi dalam 8 kelompok. Untuk perkembangannya, telur perlu kelembaban yang tinggi. Jika keadaan kering, telur akan mati. Telur menetas dalam 5 hari pada suhu 27 derajat Celcius, atau 8 hari pada suhu 23 derajat Celcius.

Nimfa akan mengalami beberapa kali proses pergantian kulit atau ekdisis. Tiap tahapan diantara pergantian kulit itu disebut instar. Nimfa bapak pucung mengalami 5 kali instar. Warna nimfa yang telah dewasa penuh adalah merah dengan bercak hitam pada sayapnya. Panjang nimfa 10-15 mm. Lamanya periode nimfa adalah 21 hari pada suhu 27 derajat celcius, atau 35 hari pada suhu 23 derajat celcius. Masa perkawinan bapak pucung 2-6 hari dan mulai bertelur 3-8 hari kemudian.

Lalat parasit Tachinid merupakan salah satu musuh alami bapak pucung yang menyerang nimfa dari instar kelima dan bapak pucung dewasa. Lalat ini meletakan telurnya pada badan nimfa atau bapak pucung dewasa.

Selain lalat parasit Tachinid, predator dari Reduviidae (genus Phonoctonus) juga merupakanmusuh alami bapak pucung. Bentuk dan rupanya hampir meyerupai bapak pucung, hanya saja badannya lebih pendek. Predator ini banyak terdapat di Afrika.

Selain itu, burung dan ayam pun suka memangsa bapak pucung.

Page 17: Femur Rubrum

 

Oreina gloriosa

Scientific classification

Kingdom: Animalia

Phylum: Arthropoda

Class: Insecta

Order: Coleoptera

Family: Chrysomelidae

Genus: Oreina

Page 18: Femur Rubrum

Species: O. gloriosa

Binomial name

Oreina gloriosa

(Fabricius, 1781)

Syno

Lalat putih

Lalat putih (Trialeurodes vaporariorum)

Pengelasan saintifik

Alam: Animalia

Filum: Arthropoda

Kelas: Insecta

Order: Hemiptera

Suborder: Sternorrhyncha

Superkeluarga: Aleyrodoidea

Page 19: Femur Rubrum

Keluarga: Aleyrodidae

Subfamili[1]

Aleurodicinae

Aleyrodinae

Udamoselinae

G. ULAT GRAYAKa. Nama latin : Spodoptera Liturab. Nama umum : Ulat grayakc. Klasifikasi:Kingdom : AnimaliaFilum : ArthropodaKelas : InsectaOrdo : LepidopteraFamily : NocturidaeGenus : SpodopteraSpesies : Spodoptera Liturad. Ciri-ciri morfologi dari specimenBerwarna coklat kehijauan, terdapat bulu pada permukaan tubuh, tubuh beruas dari 10-13 buah, memiliki tujuh pasang kaki, dan bentuk tubuhnya memanjange. Tanaman Inang1. Tanaman Inang utama : Kubis, Daun bawang, Daun talas2. Tanaman Inang alternative : Jerukf. Gejala Serangan1. Batang berwarna kekuning-kuningan2. Daun bagian bawah berwarna kekuning-kuningan

Nama latin       : Riptortus Linearis

Nama umum    : Kepik polong

Klasifikasi:

Kingdom         : Animalia

Filum               : Arthropoda

Kelas               : Insecta

Ordo                : Hemiptera

Family             : Coreoidea

Genus              : Riptortus

Spesies            : Riptortus Linearis

Page 20: Femur Rubrum

Ciri-ciri morfologi dari specimen

Bentuk tubuhnya ramping seperti semut besar, berwarna coklat tua, mempunyai tiga pasang kaki.

Tanaman Inang

1. Tanaman Inang utama : Kedelai

2. Tanaman Inang alternative : Kacang-kacangan

Gejala Serangan :

Hama ini menyerang polong dan menghisap isinya. apabila polong yang diserang telah berisi akan tampak

bintik-bintik hitam, dan jika polong tersebut terbuka akan tampak biji kehitam-hitaman, kosong, dan gepeng.

pemberantasan kepik polong sama dengan penggerek polong. Oleh karena itu, pemberantasan penggerek

polong berarti juga pemberantasan kepik. pada polong muda menyebabkan biji kempis dan kadang-kadang

polong gugur. Serangan yang terjadi pada fase pertumbuhan polong menyebabkan biji dan polong kempis,

kemudian mengering. Serangan yang terjadi pada fase pengisian biji menyebabkan biji busuk dan menghitam.

Serangan polong tua menyebabkan adanya bintik hitam pada biji. Imago mulai datang di pertanaman sejak

pembentukan bunga, Akibat serangannya menyebahkan biji dan polong kempis, polong gugur, biji menjadi

busuk, berwarna hitam; kulit biji keriput, dan adanya bercak coklat pada kulit biji. Periode kritis tanaman terhadap

serangan pengisap polong adalah stadia pengisian biji.

Pengendalian

1. Pengolahan tanah minimum 1 (satu) kali

2. Jarak tanam 30 cm x 20 cm

3. Cara tanam yaitu tunggal 2 – 3 cm

4. Jumlah tanaman per rumpun adalah 2 benih per lobang

5. Pemupukan Urea 50 kg, TSP 100 kg dan KCL 100 kg/ha

6. Penyiangan dilakukan 2 kali yaitu 20 dan 40 hari setelah tanam

7. Pembumbunan dilakukan 1 kali yaitu 20 hari setelah tanam

8. Pengendalian hama dan penyakit yaitu:

- Untuk perlakuan benih digunakan Furadan minimal 3 gram

- Selama penanaman digunakan Decis 2,5 EC dalam takaran 0,5 cc / liter dan Metonyl 2 cc per liter pada umur

25 hari setelah tanam.

9. Musuh alami menggunakan Parasitoid telur, Trichogrammatoidea bactrae bactrae (Hymenoptera:

Trichogrammatidae). Parasitoid larva,Baeognatha spp. dan Phanerotoma sp. (Hymenoptera: Braconidae

10. Semprot insektisida

L S :   S E R A N G G A K U P U - K U P U ( L E P I D O P T E R A )

Page 21: Femur Rubrum

Ini adalah kupu-kupu coklat bushbrown Mycalesis horsfieldi dari keluarga kupu-

kupu brush-footed (brush-fotted butterfiles) yang berhasil aku foto dengan kamera

hapeku di halaman belakang rumah di Jonggol, Jawa Barat.

Klasifikasi Ilmiah Kupu-Kupu Bushbrown: Mycalesis horsfieldi

Superdomain: Neomura – organisme dengan multi sel

Domain: Eukaryota Whittaker & Margulis,1978 - Eukariota (organisme dengan sel kompleks

yang terikat membran)

(unranked): Unikonta – mempunyai ekor tunggal yang muncul pada sel-nya (single

emergent flagellum), atau amuba tanpa flagella

(unranked): Opisthokonta - Fungi/Metazoa group, kelompok kerajaan binatang dan

jamur

(unranked): Choanozoa atau Holozoa - organisme yang lebih menyerupai binatang

dibanding jamur

(unranked): Filozoa – binatang dan organisme 1 sel yang meyerupainya

Kingdom: Animalia Linnaeus, 1758 atau Metazoa -  kerajaan binatang

Subkingdom: Eumetazoa Butschli, 1910 – mempunyai jaringan sel sejati (true tissue) yang

tersusun menjadi lapisan “germ” (germ layer) dan embrio mengalami fase gastrula

(proses sel tunggal (blastula) menjadi 3 lapisan struktur)

(unranked): Bilateria Hatschek, 1888 - binatang yang mempunyai simetri bilateral

(mempunyai depan-belakang dan atas-bawah)

Page 22: Femur Rubrum

(unranked): Protostomia Grobben, 1908 – embrio membentuk mulut terlebih dahulu baru

kemudian anus

Superphylum: Ecdysozoa Aguinaldo et al., 1997 – binatang yang mengalami proses ganti kulit

exoskeletonnya (proses ekdisis/ecdysis)

Phylum: Arthropoda Latreille, 1829 – binatang tak bertulang belakang yang mempunyai

rangka luar (exoskeleton), badan beruas, dan bagian tubuh eksternal (antena, sayap dll)

Subphylum: Hexapoda Latreille, 1825 – mempunyai 3 pasang kaki

Class: Insecta Linnaeus, 1758 – serangga, makhluk hidup yang mempunyai rangka luar dari

chitin (chitinous exoskeleton), 3 bagian tubuh (head/kepala, thorax/dada, dan

abdomen/perut), 3 pasang kaki, mata kompon, dan 2 antena

(unranked): Dicondylia

Subclass: Pterygota Lang, 1888 -  serangga bersayap

(unranked): Metapterygota

Infraclass: Neoptera Wulp, 1890 - dapat mengepakan sayap melewati perutnya

(unranked): Eumetabola

Superorder: Endopterygota Sharp, 1898 – mengalami metamorfosis sempurna

Order: Lepidoptera Linnaeus, 1758 – ordo kupu-kupu dan ngengat

Suborder: Glossata Fabricius 1775 – mempunyai mulut penghisap (probosis) yang dapat

tergulung (coilable proboscis)

Cohort: Myoglossata – memiliki “intrinsic mouthparts”

Subcohort: Neolepidoptera - kaki ulatnya (prolegs) memiliki otot dan pengait apikal

(apical hooklets), organ reproduksi memiliki 2 bukaan,  larvanya tidak lengkap

(incomplete atau obtect)

Infraorder: Heteroneura – venasi/pertulangan sayap yang tidak sama (homoneurous) di

kedua pasang sayap

Division: Ditrysia Borner, 1925 - betinanya mempunyai 2 saluran reproduksi (bukaan

seksual) yang berbeda untuk kawin dan bertelur

(unranked): Apoditrysia

(unranked): Obtectomera  

(unranked): Macrolepidoptera 

(unranked): Rhopalocera – kupu-kupu

Superfamily: Papilionoidea Latreille, 1802 – berisi semua keluarga kupu-kupu kecuali kupu-

kupu skipper (superfamily Hesperioidea)

Family: Nymphalidae Rafinesque, 1815 – keluarga kupu-kupu ‘brush-footed

butterflies’ atau ‘four-footed butterflies’

Page 23: Femur Rubrum

Subfamily: Satyrinae Boisduval, 1833 – kupu-kupu ‘satyr’ dan ‘brown’; sebelumnya

merupakan family Satyridae

Tribe: Elymniini – kupu-kupu ‘true browns’

Subtribe: Mycalesina Reuter, 1896

Genus: Mycalesis Hübner, 1818 – kupu-kupu ‘bushbrown’

Species: M. horsfieldi

Binomial name: Mycalesis horsfieldi (Moore, 1892)

           Synonym: -

NgengatDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

?Ngengat

Ngengat Emperor Gum, Opodiphthera eucalypti

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Animalia

Filum: Arthropoda

Kelas: Serangga

Ordo: Lepidoptera

Ngengat adalah serangga yang berhubungan dekat dengan kupu-kupu dan kedua-duanya termasuk ke

dalam Ordo Lepidoptera. Perbedaan di antara kupu-kupu dan ngengat lebih dari sekadar taksonomi.

Kadang nama "Rhopalocera" (kupu-kupu) dan "Heterocera" (ngengat) digunakan untuk memformalisasikan

perbedaan mereka. Banyak usaha telah dilakukan untuk membagi ordo Lepidoptera menjadi kelompok

seperti Microlepidoptera dan Macrolepidoptera, Fenatae dan Jugatau, atau Monotrysia dan Ditrysia.

Page 24: Femur Rubrum

Kegagalan dari nama ini untuk tetap berada pada penggolongan moderan karena tidak ada dari

penggolongan tersebut merepresentasikan sepasang kelompok monofiletis. Pada kenyatannya, kupu-kupu

adalah kelompok kecil yang muncul dari "ngengat".

Kebanyakan spesies ngengat giat pada malam hari, namun ada juga yang giat pada petang dan pagi,

serta yang giat pada siang hari.

Daftar isi

[sembunyikan]

1 Pengaruh ngengat pada ekonomi

2 Ketertarikan terhadap cahaya

3 Ngengat terkenal

4 Lihat pula

5 Galeri

6 Pranala luar

7 Rujukan

[sunting]Pengaruh ngengat pada ekonomi

Poplar hawk-moth caterpillar

Laothoe populi

Ngengat dan ulatnya adalah salah satu hama perkebunan di banyak bagian di bumi. Ulat dari ngengat

gipsi (Lymantria dispar), sebuah spesies invasifmenyebabkan kerusakan yang parah terhadap hutan di

amerika Serikat Timur Laut. Di daerah beriklim sedang ngengat codling menyebabkan kerusakan yang

parah terutama pada perkebunan buah. Di daerah tropis dan subtropis ulat kubis (Plutella xylostella)

mungkin adalah hama tanaman kubis-kubisan yang paling ganas.

Beberapa ngengat pada keluarga Tineidae seringkali di anggap sebagai hama karena larvanya memakan

bahan kain seperti baju dan selimut yang dibuat dari serat alami seperti woll dan sutra, mereka namun

biasanya tidak memakan material yang dicampur dengan serat buatan. Kapur barusadalah penangkal

ngengat yang paling sering digunakan dan dianggap cukup efektif namun ada kekuatiran akan

Page 25: Femur Rubrum

pengaruhnya pada kesehatanmanusia. Larva ngengat dapat dibunuh dengan membekukan barang yang

mereka serang untuk beberapa hari pada suhu dibawah -8 derajat selsius. [1]

Ngengat cukup tahan banting dan lebih tidak rentan pada pembasmi hama dibandingkan nyamuk dan lalat.

Beberapa ngengat namun juga berguna dan diternakan seperti contohnya ulat sutera, larva dari ngengat

domestik Bombyx mori. Ulat sutera diternakan untuk diambil kepompongnya. Tidak semua sutra diproduksi

oleh Bombyx mori kaena ada beberapa spesies Saturniidae yang juga diternakan untuk sutranya seperti

ngengat Ailanthus (anggota dari kelompokSamia cynthia ), Ngengat Sutra Ek Cina (Antheraea pernyi), the

Ngengat Sutra Assam (Antheraea assamensis), dan Ngengat Sutra Jepang (Antheraea yamamai).

Ulat mopane, ulat dari Gonimbrasia belina, dari keluarga Saturniidae, merupakan salah satu sumber

makanan di Afrika Selatan.

Perlu dicatat bahwa ngengat dewasa namun tidak memakan bahan kain. Ngengat besar seperti Lun,

Polyphemus, Atlas, Prometheus, Cercropia, tidak mempunyai mulut dan mereka meminum nektar untuk

makanannya.

[sunting]Ketertarikan terhadap cahaya

Foto dengan paparan jangka panjang menunjukan jejak terbang ngengat

Ngangat dapat ditemukan mengitari cahaya buatan. Satu hipotesis yang diajukan untuk menjelaskan

fenomena ini adalah bahwa mereka menggunakan sebuah teknik navigasi bintang yang dinamakan

orientsi lintant. Dengan menjaga sebuah sudut yang tetap dengan sebuah objek langit yang terang (bulan)

ngengat dapat terbang pada garis lurus. Objek angkasa ini sangatlah jauh sehingga bahkan setelah

terbang dengan jauh tidak ada perbedaan sudut yang berarti namun hal ini akan berbeda dengan cahaya

buatan.

Cahaya buatan manusia belum muncul cukup lama untuk memengaruhi evolusi nsistem navigasi ngengat.

ketika ngengat menemukan sebuah cahaya buatan yang lebih dekat dan menggunakannya yntuk navigasi,

sudutnya berubah dengan signifikan setelah menempuh jarak yang dekat insting dari ngengat tersebut

mencoba memperbaikinya dengan berbelok ke arah cahaya dan hal ini pada akhirnya megakibatkan pola

terbang spiral yang semakin mendeka pada sumber cahaya. [1]

Page 26: Femur Rubrum

Hal ini dapat berakibat fatal bagi si ngengat apabila sumber cahaya buatan itu dapat membunuhnya seperti

misalnya lilin atau pengejut serangga.

Teori lain yang telah diajukan untuk menjelaskan ketertarikan ngengat jantan terhadap lilin didasarkan dari

indra penciuman. Ada bukti bahwa penciuman mungkin, pada beberapa kasus, diperantarai dengan

pendetaksian spektra infra-merah dari sebuah bahan[2] dan spektra inframerah dari api lilin kebetulan

mengandung garis-garis emisi yang mirip dengan frekuensi getar feromon ngengat betina [3] sehingga ia

tertarik pada api lilin.

Bunga yang mekar di malam hari biasanya bergantung kepada ngengat (atau kelelawar)

untuk penyerbukannya, dan cahaya buatan dapat mengundang ngengat jauh dari bunga yang

membutuhkannya. Sebuah cara untuk menghindari ini adalah dengan menaruh bahan kain atau jaala

disekitar lampu atau menggunakan cahaya lampu berwarna (disarankan warna merah) untuk menghalau

perhatian ngengat pada cahaya buatan tersebut.

[sunting]Ngengat terkenal

Death's-head Hawkmoth  Acherontia sp.

Ngengat Bulan  Actias luna

Ngengat Atlas  Attacus atlas Ngengat terbesar didunia

Emperor Gum Moth  Opodiphthera eucalypti

Polyphemus Moth  Antheraea polyphemus

Peppered moth  Biston betularia

Negngat dengan pengaruh ekonomi cukup besar:

Gypsy moth  Lymantria dispar

Cotton bollworm or corn earworm  Helicoverpa zea, a major agricultural pest

Codling moth  Cydia pomonella, a pest mostly of apple, pear and walnut trees

Light brown apple moth  Epiphyas postvittana

Ulat sutra  Bombyx mori

[sunting]Lihat pula

Perbedaan antara kupu-kupu dan ngengat

Hawk moths

Page 27: Femur Rubrum

Hummingbird hawk moth

Macroglossum stellatarum

Scientific classification

Kingdom: Animalia

Phylum: Arthropoda

Class: Insecta

Order: Lepidoptera

(unranked): Macrolepidop

tera

Superfamily: Bombycoidea

Family: Sphingidae

Latreille, 1802

Type species

Sphinx ligustri

Linnaeus, 1758

Subfamilies

Macroglossinae

Smerinthinae

Sphinginae

Diversity

About 200 genera,

roughly 1,450 species