farmasi komunitas - ffar.usu.ac.idffar.usu.ac.id/images/download/penuntun-farkom.pdfvi 2. pelayanan...

of 63 /63

Author: buinhi

Post on 17-May-2018

285 views

Category:

Documents


9 download

Embed Size (px)

TRANSCRIPT

  • i

    Farmasi Komunitas

    Wiryanto- Azizah Nasution - Juanita Tanuwijaya - Poppy Anjelisa Z. Hsb. - Khairunnisa -

    Aminah Dalimunthe Yuandani - Hari Ronaldo Tanjung - Marianne - Dadang Irfan Husori -

    Embun Suci Nasution - Lia Laila.- Emil Salim

  • ii

    LABORATORIUM FARMASI KOMUNITAS

    FAKULTAS FARMASI

    UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

    LEMBAR IDENTITAS MAHASISWA

    Pas foto

    3x4

    Nama : NIM : Kelas : Kelompok Hari : Tanda tangan :

  • iii

    KATA PENGANTAR

    Farmasi komunitas saat ini telah mengalami perkembangan dari orientasi produk ke orientasi pasien, pelayanan yang semula hanya berfokus pada pengelolaan obat sebagai komuditi menjadi pelayanan yang konprehensif bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. Sebagai konsekuensi perubahan orientasi tersebut, apoteker dituntut untuk senantiasa meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan perilaku guna melaksanakan interaksi langsung dengan pasien. Bentuk interaksi tersebut meliputi pelaksaan KIE, monitoring penggunaan obat, memastikan tujuan akhir sesuai harapan dan terdokumentasi dengan baik. Apoteker harus memahami dan menyadari kemungkinan terjadinya kesalahan pengobatan (medication error) serta mengantisipasi timbulnya berbagai maslah terkait penggunaan obat baik aktual maupun potensial dalam proses pengobatan. Di samping itu munculnya peran baru sebagai konsekuensi perubahan orientasi tersebut, apoteker harus tetap menjalankan peran tradisionalnya sebagai pengelola produk, oleh karena hal ini merupakan bagian dari penjaminan mutu bagi pelayanan kefarmasian yang komprehensif di farmasi komunitas/apotek. Penuntun praktikum ini dimaksudkan sebagai pedoman bagai mahasiswa program Sarjana Farmasi dalam mengikuti kegiatan Praktikum Farmasi Komunitas, berupa latihan pelayanan resep, pelayanan swamedikasi, dan pelayanan KIE, serta melaksanakan pengelolaan obat meliputi pengadaan, penyimpanan, dan penyelenggaraan administrasi. Isi penuntun praktikum ini meliputi Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP), Deskripsi Singkat dan tujuan dilaksanakannya Praktikum Farmasi Komunitas, Perincian Kegiatan Praktikum, Ketentuan Praktikum, Tata Cara Praktikum, Prosedur Pengelolaan Sediaan Farmasi, Pengadaan, Penerimaan, Penyimpanan dan Pelaporan Sediaan Farmasi. Pelayanan Resep Pasien Kardiovaskular dan Gangguan Endokrin, Pelayanan Resep Campuran dan Prosedur Pelayanan Swamedikasi, Diharapkan Penuntun Praktikum yang sederhana ini dapat membantu mahasiswa dalam mengikuti kegiatan praktikum dengan sebaik-baiknya, sehingga dapat dicapai hasil sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan secara optimal.

    Medan, 24 September 2017 Penyusun Prof. Dr. Wiryanto, MS., Apt. Prof. Dr. Azizah Nasution, M.Sc.,Apt. Dra. Juanita Tanuwijaya, M.Si.,Apt. Dr. Poppy Anjelisa Z. Hasibuan, M.Si.,Apt. Khairunnisa, S.Si., M.Pharm., Ph.D.,Apt. Dr. Aminah Dalimunthe, S.Si., M.Si.,Apt. Hari Ronaldo Tanjung, S.Si., M.Sc.,Apt. Marianne, S.Si., M.Si.,Apt. Dadang Irfan Husori, S.Si., M.Sc.,Apt. Embun Suci Nasution, S.Si., M.Farm.Klin.,Apt. Lia Laila, S.Farm., M.Sc.,Apt. Yuandani, S.Farm., M.Si.,Ph.D.,Apt. Emil Salim S.Farm.,M.Sc.,Apt.

  • iv

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR ............................................................................................................ iii

    DAFTAR ISI .................................................................................................................... iv

    GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN ........................................................... v

    BAB I PENGELOLAAN SEDIAAN FARMASI ................................................................... 1

    1. . PENGADAAN DAN PENERIMAAN ................................................................... 1

    2. . PENYIMPANAN DAN PENATAAN .................................................................... 4

    BAB II PELAYANAN RESEP

    1. .. SKRINING RESEP ................................................................................................. 5

    2. .. PELAYANAN RESEP PASIEN GANGGUAN KARDIOVASKULER DAN

    DIABETES ............................................................................................................ 11

    3. .. PELAYANAN RESEP PASIEN GANGGUAN JIWA, THT DAN KULIT ......... 17 4. .. PELAYANAN RESEP BAYI DAN ANAK-ANAK 23

    5. .. PELAYANAN SWAMEDIKASI ........................................................................... 29

    BAB III KONSELING ..................................................................................................... 35

    DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 41

  • v

    GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

    I. Deskripsisingkat

    Praktikum Pelayanan Farmasi Komunitas membimbing mahasiswa melakukan

    Pelayanan kefarmasian berorientasi pasien sesuai dengan Permenkes No. 73 tahun

    2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek.

    II. Tujuan Setelah mengikuti praktikum Farmasi Komunitas, mahasiswa Program Sarjana Farmasi Konsentrasi Klinik dan Komunitas FakultasFarmasi USU diharapkan mampu melakukan Pelayanan kefarmasian di Apotek, meliputi perencanaan, pengadaan, penyimpanan, pendistribusian/pelayanan resep dan pelaporan di Apotek sesuai konsep asuhan kefarmasian.

    No. Tujuan Intruksional Khusus

    PokokBahasan Sub PokokBahasan Waktu

    1. Mampu menyiapkan resep dan menyerahkannya kepada pasien sesuai standar pelayanan swamedikasi

    Skrining Resep Administration error Pharmaceutical error Clinical error KIE

    27 jam

    2. Mampu melaksanakan pelayanan swamedikasi

    Kebutuhan obatpasien

    Pengetahuan tentang obat dan produk obat Komunikasi verbal Kebutuhan pasien Pengalaman bagi peningkatan kemampuan

    6 jam

    3. Mampu melakukan Penyampaian Informasi Obat (PIO ) kepada pasien

    PIO Pemberian informasi terkait obat: Apa, bagaimana, kapan, untuk apa dan berapa banyak.

    3 jam

    4. Mampu melakukan pengadaan, penyimpanan dan menetapkan harga obat

    Pengadakan, penyimpanan, dan penetapan

    harga obat

    Cara pengadaan obat Pedagang besar farmasi Penyimpanan Kartu stock Daftar harga obat Harga netto apoteker Harga jual apotek

    3 jam

    III. Perinciankegiatanpraktikum

    Praktikum Farmasi Komunitas mempunyai beban 1 sks terdiri dari 10 x 3 jam = 30 jam yang terbagi dalam kegiatan pengelolaan sediaan farmasi, pelayanan resep dan pelayanan swamedikasi dengan berbagai kasus penyakit, dengan perincian sebagai berikut: 1. Pengelolaan Sediaan Farmasi

    - Pengadaan dan Penerimaan - Penyimpanan dan Pelaporan

  • vi

    2. Pelayanan Resep - Skrining Resep - Pelayanan Resep Bayi dan anak-anak - Pelayanan Resep Pasien Diabetes dan Gangguan Kardiovaskular - Pelayanan Swamedikasi - Pelayanan Resep Pasien THT, Kulit dan GangguanJiwa

    3. Penyampaian Infomasi Obat Tiap mahasiswa dinyatakan telah menyelesaikan praktikum apabila telah melaksanakan keseluruhan beban sks dan lulus evaluasi praktikum. Evaluasi praktikum berupa ujian membuat surat pesanan, mengisi kartu stock, menyiapkan resep dan atau permintaan swamedikasi dalam batas waktu yang ditentukan oleh panitia ujian ditambah PIO saat penyerahan.

    IV. Persyaratan Mengikuti Praktikum 1. Mahasiswa peserta praktikum adalah mahasiswa Program Sarjana Farmasi Semester 7. 2. Semua sarana praktikum yang diperlukan disediakan labolatorium kecuali lap/serbet bersih

    dan kalkulator. 3. Praktikan harus siap dengan materi farmakologi pada tiap jadual praktikum sesuai dengan

    yang ditentukan dengan membaca berbagai pustaka dengan membuat rangkuman edukasi tiap penyakit yang akan dipraktikumkan.

    4. Pustaka wajib yang diperlukan harus dibawa sendiri oleh masing-masing praktikan (ISO ISFI tahunterbaru, MIMS edisiterbaru, bukufarmakologi-farmakoterapi yang berkaitan, dll).

    Daftar pustaka yang harus dicari dan dibaca: a. PMK No.9 tahun 2017 tentang Apotek b. Permenkes No.73 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek. c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 51 Tahun 2009 Tentang Pekerjaan

    Kefarmasian d. Kurniawan, D.W. danchabib, L. 2010. Pelayanan Informasi Obat: Teori Dan Praktik.

    Yogyakarta: GrahaIlmu. e. Tan, H.T danRahardja, K. 2010. Obat-obat Sederhana untuk Gangguan Sehari-hari,

    Jakarta: Elex Media Komputindo. f. Aslem, M, Tan, C.K, dan Prayitno, A. 2003. Farmasi Klinis:

    MenujuPengobatanRasionaldanPenghargaanPilihanPasien, Jakarta: Elex Media Komputindo.

    g. Siregar, C.J.P 2003. FarmasiRumahSakit: TeoridanPenerapan. Jakarta: PenerbitBukuKedokteran.

    h. Siregar, C.J.P 2004. FarmasiKlinik: TeoridanPenerapan. Jakarta: PenerbitBukuKedokteran EGC.

    i. DirektoratJenderalBinaKefarmasiandanAlatKesehatan. 2006. Pedoman Pelayanan Informasi Obat di RumahSakit. Jakarta:DepartemenKesehatan RI.

    j. Malon, et. Al. 2001. Drug information: A Guide ForPharmacist.EdisiKedua. McGraw Hill.

    k. www.mywebmd.com l. www.rxlist.com m. www.binfar.depkes.go.id n. www.piolk-ubaya.ac.id o. www.dharmais.co.id p. www.dmcpharmacy.org q. www.pharmacy.org

  • vii

    V. Tata Tertib Praktikum 1. Tiap praktikan wajib menyelesaikan minimal 32 R/ tunggal, 4 R/ campurandan 1

    swamedikasi dalam semester ini. 2. Praktikan harus hadir 10 menit sebelum praktikum berlangsung. 3. Praktikan harus memakai jas laboratorium. 4. Praktikan harus membawa pustaka dan rangkuman edukasi yang berkaitan dengan topic

    penyakit yang ditemukan. 5. Praktikan harus segera mengerjakan resep dan atau permintaan swamedikasi sesuai dengan

    topik penyakit pada tiap pertemuan. 6. Hasil pengerjaan resep dikumpulkan pada dosen pembimbing praktikum. 7. Praktikan harus menunggu giliran untuk melaporkan dan melakukan pelaporan kepada dosen

    pembimbing praktikum yang akan bertindak sebagai pasien 8. Praktikan yang sedang menunggu giliran pelaporan tidak boleh membuat kegaduhan yang

    menggangu ketertiban praktikum. Para praktikan tersebut sebaiknya membaca pustaka yang berkaitan untuk dapat memberikan informasi obat yang komprehensif.

    9. Mahasiswa wajib menjaga ketenangan dan kebersihan selama praktikum berlangsung. 10. Sesi praktikum dinyatakan selesai dan praktikan boleh keluar ruangan praktikum jika

    semua alat, ruang dan lemari pajang apotek telah dirapikan dan dibersihkan kembali

    VI. Prosedur Penyiapan Resep (30 menit) 1. Mahasiswa wajib mengerjakan minimal 4 R/ per hari. 2. Lakukan skrining resep yang meliputi identifikasi administrasi, Pharmaceutical error dan

    chinical error. 3. Ajukan three prime question atau pertanyaan lain yang diperlukan kepada pasien. 4. Informasikan mengenai ketersediaan obat-obat dalam resep dan harga resep kepada pasien

    untuk mendapat persetujuan pasien. 5. Sediakan obat-obat yang diminta dalam resep atau alternative obat penggantinya. 6. Buat etiket masing-masing obat sesuai dengan signa dalam resep dan informasi yang menurut

    saudara perlu diketahui oleh pasien 7. Buat copy resep 8. Buat catatan pengobatan pasien (patient medication record) 9. Isi Kolom KIE pada PMR dengan materiKonsultasi, Informasi, danEdukasi yang

    SESUAI DENGAN KONDISI PASIEN, PENYAKIT , JENIS OBAT YANG MENDUKUNG BAGI KETETAPAN PENGOBATAN DAN KEBERHASILAN TERAPI dengan mengacupadapustaka yang relevan.

    10. Serahkan resep yang sudah disiapkan disertai KIE (Konseling, Informasi, dan Edukasi) yang diperlukan kepada dosen pembimbing praktikum yang bertindak sebagai pasien.

    VII. Prosedur Pelayanan Swamedikasi (30 Menit)

    1. Mahasiswa menerima permintaan swamedikasi 2. Tentukan kebutuhan obat untuk mengatasi kebutuhan pasien 3. Sediakan obat-obat sesuai kebutuhan pengobatan 4. Tetapkan harga semua obat yang dibutuhkan 5. Buat catatan pengobatan pasien (PMR) 6. Serahkan obat disertai KIE yang diperlukan bagi keberhasilan terapi kepada dosen

    pembimbing praktikum yang bertindak sebagai pasien.

  • viii

    VIII. Penilaian Penilaian akhir praktikum meliputi:

    1. LaporanPraktikum : 50 % 2. UjianAkhir : 50 %

  • ix

    LEMBAR KENDALI PRAKTIKUM

    No. NamaObat(R/)Swamedikasi/Narkotika/Psikotropika ParafDosen

  • x

    LEMBAR KENDALI PRAKTIKUM

    No. NamaObat(R/)Swamedikasi/Narkotika/Psikotropika ParafDosen

  • xi

  • 1

    BAB 1

    Pengadaan, Penerimaan dan

    Penyimpanan Perbekalan Farmasi I. PENGADAAN PERBEKALAN FARMASI

    A. Tinjauan Umum

    Suatu proses kegiatan yang bertujuan agar tersedia sediaan farmasi dengan jumlah dan jenis yang cukup sesuai dengan kebutuhan pelayanan. Pengadaan yang efektif merupakan suatu proses yang mengatur berbagai cara, teknik dan kebijakan yang ada untuk membuat suatu keputusan tentangobat-obatan yang akan diadakan, baik jumlah maupun sumbernya. Kriteria yang harus dipenuhi dalam pengadaan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan adalah:

    1. Sediaan farmasi dan alat kesehatan yang diadakanmemiliki izin edar atau nomor registrasi.

    2. Mutu, keamanan dan kemanfaatan sediaan farmasi dan alat kesehatan dapat dipertanggung jawabkan.

    3. Pengadaan sediaan farmasi dan alat kesehatan berasal dari jalur resmi. 4. Dilengkapi dengan persyaratan administrasi.

    Aktifitas pengadaan meliputi aspek-aspek : 1) Perencanaan

    Perencanaan adalah kegiatan untuk menentukan jumlah dan waktu pengadaansediaan farmasi dan alat kesehatan sesuai dengan hasil kegiatan pemilihan, agar terjamin terpenuhinya kriteria tepat jenis, tepat jumlah, tepat waktu serta efisien. Ada 3 (tiga) metode perencanaan sediaan farmasi dan alat kesehatan:

    Pola penyakit Pola konsumsi Kombinasi antara pola konsumsi dan pola penyakit

    2) Teknis Pengadaan

    Teknis Pengadaan adalah kegiatan yang dimaksudkan untuk merealisasikan hasil perencanaan. Teknik pengadaan yang efektif harus menjamin ketersediaan dalam jenis dan lumlah yang tepat dengan harga yang ekonomis dan memenuhi persyaratan mutu, keamanan dan kemanfaatan.

    Teknis pengadaan dapat melalui pembelian, pembuatan dan sumbangan. Teknis pengadaaan merupakan kegiatan yang berkesinambungan yang dimulai dari pengkajian seleksi obat, penentuan jumlah yang dibutuhkan, penyesuaian antara kebutuhan dan dana, pemilihan metode teknis pengadaan, pemilihan waktu pengadaan, pemilihan pemasok yang baik, penentuan spesifikasi kontrak, pemantauan proses pengadaan dan pembayaran. Teknis pengadaaan merupakan penentu utama dari ketersediaan obat dan total biaya kesehatan. B. Tujuan

    Prosedur praktikum ini dibuat untuk pelaksanaan dan pengawasan kegiatan pengadaan sediaan farmasi dan alat kesehatan sehingga mendapatkan jumlah dan

  • 2

    jenis yang sesuai kebutuhan dan menjamin ketersediaan sediaan farmasi dan alat kesehatan di sarana pelayanan.

    C. Prosedur 1. Sediaan farmasi dan alat kesehatan yang diadakan harus telah memiliki izin edar

    atau nomor registrasi. 2. Mencatat sediaan farmasi dan alat kesehatan yang sisa persediaannya sudah

    sampai jumlah persediaan pada TITIK PESAN. 3. Dalam menetapkan jenis dan jumlah sediaan farmasi dan alat kesehatan

    selalu dengan pertimbangan penggunaan obat, harga dan ketersediaan anggaran atau dengan menggunakan analisa Pareto-ABC atau analisa EOQ-ABC.

    4. Membuat Surat Pesanan minimal rangkap 2 (dua) kepada masing-masing distributor dengan jenis dan jumlah sediaan farmasi dan alat kesehatan didasarkan pada data perencanaan yang telah dibuat dan data monitoring/seleksi distributor.

    5. Surat Pesanan harus ditanda tangan oleh Apoteker Pengelola Apotek dan menggunakan jenis surat pesanan yg sesuai.

    6. Untuk pesanan Narkotika menggunakan form khusus Surat Pesanan Narkotika.

    D. Daftar Pustaka

    1. Umar, M. 2004. Manajemen Apotek Praktis. Edisi Ke-3. 2. Kemenkes RI dan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI). 2011. Good Pharmacy

    Practice (GPP).

    II. PENERIMAAN SEDIAAN FARMASI

    A. Tinjauan Umum

    Penerimaan merupakan kegiatan untuk menerima perbekalan farmasi yang telah diadakan sesuai dengan aturan kefarmasian, melalui pembelian langsung, tender, konsinyasi atau sumbangan.

    Penerimaan adalah kegiatan untuk menjamin kesesuaian jenis, spesifikasi, jumlah. mutu, waktu penyerahan dan harga yang tertera dalam kontrak/pesanan.

    Penenerimaan merupakan kegiatan verifikasi penerimaan/penolakan, dokumentasi dan penyerahan yang dilakukan dengan menggunakan "chrecklist" yang sudah disiapkan untuk masing-masing jenis produk yang berisi antara lain :

    kebenaran jumlah kemasan; kebenaran kondisi kemasan seperti yang disyaratkan kebenaran jumlah satuan dalam tiap kemasan; kebenaran jenis produk yang diterima; tidak terlihat tanda-tanda kerusakan; kebenaran identitas produk: penerapan penandaan yang jelas pada label, bungkus dan brosur; tidak terlihat kelainan warna, bentuk, kerusakan pada isi produk, jangka waktu daluarsa yang memadai

    B. Tujuan

    Praktikum ini bertujuan untuk pelaksanaan dan pengawasan penerimaan sediaan farmasi dan alat kesehatan. C. Prosedur

    1. Memeriksa legalitas faktur dan surat jalan. Antara lain mencakup: identitas apotek pemesan dan identitas distributor.

    2. Mencocokkan faktur dengan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang diterima. Mencakup: kesesuaian nama sediaan farmasi dan alat kesehatan,

  • 3

    jumlah, kebenaran harga, keutuhan kemasan, kebenaran label, tanggal kadaluwarsa. Apabila sudah sesuai, baru disimpan.

    3. Memberi paraf dan stempel pada faktur penerimaan sediaan farmasi dan alat kesehatan.

    4. Menginformasikan kepada distributor apabila terjadi ketidaksesuaian agar dilakukan perbaikan.

    5. Mencatat jumlah, nomor batch dan tanggal kadaluwarsa sediaan farmasi dan alat kesehatan di dalam kartu stok.

    Daftar Pustaka

    3. Umar, M. 2004. Manajemen Apotek Praktis. Edisi Ke-3. 4. Kemenkes RI dan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI). 2011. Good Pharmacy

    Practice (GPP)

  • 4

    III.PENYIMPANAN DAN PENATAAN PERBEKALAN FARMASI

    A. Tinjauan Umum Penyimpanan adalah suatu kegiatan menata dan memelihara dengan cara menempatkan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang diterima pada tempat yang dinilai aman dari pencurian dan gangguan fisik yang dapat merusak mutu obat. Penyimpanan harus menjamin stabilitas dan keamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan. Metode penyimpanan dapat dilakukan berdasarkan kelas terapi, bentuk sediaan dan alfabetis Dengan menerapkan prinsip Firsf ln First Out (FIFO) dan First Expired First Out (FEFO) disertai sistem informasi manajemen. Untuk meminimalisir kesalahan penyerahan obat direkomendasikan penyimpanan berdasarkan kelas terapi yang dikombinasi dengan bentuk sediaan dan alfabetis. Tenaga kefarmasian harus rnemperhatikan obat-obat yang harus disimpan secara khusus seperti : narkotika, psikotropika, obat yang memerlukan suhu tertentu, obat yang mudah terbakar, sitostatik dan reagensia. Melakukan pengawasan mutu terhadap sediaan farmasi dan alat kesehatan yang diterima dan disimpan sehingga terjamin mutu, keamanan dan kemanfaatan sediaan farmasi dan alat kesehatan. B. Tujuan Prosedur praktikum ini dibuat untuk pelaksanaan dan pengawasan penyimpanan sediaan farmasi dan alat kesehatan. C. Prosedur

    1. Mencatat jumlah, nomor batch dan tanggal kadaluwarsa sediaan farmasi dan

    alat kesehatan di dalam kartu stok. 2. Menyimpan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang diterima pada rak yang

    sesuai berdasarkan aspek farmakologi, bentuk sediaan, secara alphabetis atau, penyimpanan khusus dll..

    3. Setiap penyimpanan sediaan farmasi dan alat kesehatan harus mengikuti prinsip FIFO (First In First Out = pertama masuk-pertama keluar) dan FEFO (First Expired First Out = pertama kadaluwarsa-pertamakeluar); dan harus dicatat di dalam kartu persediaan sediaan farmasi dan alat kesehatan.

    4. Memasukkan bahan baku obat ke dalam wadah yang sesuai, memberi etiket yang memuat nama obat, nomor batch dan tanggal kadaluwarsa.

    5. Menyimpan bahan obat pada kondisi yang sesuai, layak dan mampu menjamin mutu dan stabilitasnya pada rak secara alfabetis.

    6. Mengisi kartu stok setiap penambahan dan pengambilan. 7. Menjumlahkan setiap penerimaan dan pengeluaran sediaan farmasi dan alat

    kesehatan pada kartu stok dan memberi garis dengan warna merah di bawah jumlahpenerimaan dan pengeluaran dan dibubuhi paraf petugas di setiap akhir bulan.

    8. Menghindari menyimpan sediaan farmasi dengan kekuatan yang berbeda dalam satu wadah.

    9. Menyediakan tempat khusus di luar ruang peracikan untuk menyimpan komoditi yang rusak, kadaluwarsa.

    D. Daftar Pustaka

    1 Umar, M. 2004. Manajemen Apotek Praktis. Edisi Ke-3. 2. Kemenkes RI dan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI). 2011. Good Pharmacy Practice (GPP).

  • 5

    BAB 2

    Pelayanan Resep

    1.SKRINING RESEP

    CATATAN PENGOBATAN PASIEN

    (Patient Medication Record)

    Apotek Farmasi USU Jl. Almamater No. 5, Kampus USU, Medan

    Apoteker: DR. Wiryanto, MS., Apt

    Nama :

    Jenis kelamin :

    Umur :

    Alamat :

    No. telepon :

    Pekerjaan :

    Riwayat penyakit : 1. Tahun...

    2. Tahun...

    3. Tahun...

    Riwayat alergi : 1. Obat:

    a...

    b...

    c

    2. Lain-lain:

    .

    .

    Kebiasaan: Merokok

    Minum alcohol

    Minum kopi

    Lain-lain:

  • 6

    CATATAN PENGOBATAN PASIEN

    No. Nama Dokter Pengobatan

    Alternatif Obat Lain Pelayanan KIE Nama Obat/Produsen/PBF

    Kandungan Jumlah Aturan Pakai Dosis Lazim

    1 2 3 4 5 6 7 8 9

  • 7

    CATATAN PENGOBATAN PASIEN

    No. Nama Dokter Pengobatan

    Alternatif Obat Lain Pelayanan KIE Nama Obat/Produsen/PBF

    Kandungan Jumlah Aturan Pakai Dosis Lazim

    1 2 3 4 5 6 7 8 9

  • 8

    CATATAN PENGOBATAN PASIEN

    No. Nama Dokter Pengobatan

    Alternatif Obat Lain Pelayanan KIE Nama Obat/Produsen/PBF

    Kandungan Jumlah Aturan Pakai Dosis Lazim

    1 2 3 4 5 6 7 8 9

  • 9

    CATATAN PENGOBATAN PASIEN

    No. Nama Dokter Pengobatan

    Alternatif Obat Lain Pelayanan KIE Nama Obat/Produsen/PBF

    Kandungan Jumlah Aturan Pakai Dosis Lazim

    1 2 3 4 5 6 7 8 9

  • 10

    CATATAN PENGOBATAN PASIEN

    No. Nama Dokter Pengobatan

    Alternatif Obat Lain Pelayanan KIE Nama Obat/Produsen/PBF

    Kandungan Jumlah Aturan Pakai Dosis Lazim

    1 2 3 4 5 6 7 8 9

  • 11

    II. PELAYANAN RESEP PASIEN GANGGUAN KARDIOVASKULAR DAN DIABETES

    CATATAN PENGOBATAN PASIEN

    (Patient Medication Record)

    Apotek Farmasi USU Jl. Almamater No. 5, Kampus USU, Medan

    Apoteker: DR. Wiryanto, MS., Apt

    Nama :

    Jenis kelamin :

    Umur :

    Alamat :

    No. telepon :

    Pekerjaan :

    Riwayat penyakit : 1. Tahun...

    2. Tahun...

    3. Tahun...

    Riwayat alergi : 1. Obat:

    a...

    b...

    c

    2. Lain-lain:

    .

    .

    Kebiasaan: Merokok

    Minum alcohol

    Minum kopi

    Lain-lain:

  • 12

    CATATAN PENGOBATAN PASIEN

    No. Nama Dokter Pengobatan

    Alternatif Obat Lain Pelayanan KIE Nama Obat/Produsen/PBF

    Kandungan Jumlah Aturan Pakai Dosis Lazim

    1 2 3 4 5 6 7 8 9

  • 13

    CATATAN PENGOBATAN PASIEN

    No. Nama Dokter Pengobatan

    Alternatif Obat Lain Pelayanan KIE Nama Obat/Produsen/PBF

    Kandungan Jumlah Aturan Pakai Dosis Lazim

    1 2 3 4 5 6 7 8 9

  • 14

    CATATAN PENGOBATAN PASIEN

    No. Nama Dokter Pengobatan

    Alternatif Obat Lain Pelayanan KIE Nama Obat/Produsen/PBF

    Kandungan Jumlah Aturan Pakai Dosis Lazim

    1 2 3 4 5 6 7 8 9

  • 15

    CATATAN PENGOBATAN PASIEN

    No. Nama Dokter Pengobatan

    Alternatif Obat Lain Pelayanan KIE Nama Obat/Produsen/PBF

    Kandungan Jumlah Aturan Pakai Dosis Lazim

    1 2 3 4 5 6 7 8 9

  • 16

    CATATAN PENGOBATAN PASIEN

    No. Nama Dokter Pengobatan

    Alternatif Obat Lain Pelayanan KIE Nama Obat/Produsen/PBF

    Kandungan Jumlah Aturan Pakai Dosis Lazim

    1 2 3 4 5 6 7 8 9

  • 17

    III.PELAYANAN RESEP PASIEN GANGGUAN JIWA, THT, DAN KULIT

    CATATAN PENGOBATAN PASIEN

    (Patient Medication Record)

    Apotek Farmasi USU Jl. Almamater No. 5, Kampus USU, Medan

    Apoteker: DR. Wiryanto, MS., Apt

    Nama :

    Jenis kelamin :

    Umur :

    Alamat :

    No. telepon :

    Pekerjaan :

    Riwayat penyakit : 1. Tahun...

    2. Tahun...

    3. Tahun...

    Riwayat alergi : 1. Obat:

    a...

    b...

    c

    2. Lain-lain:

    .

    .

    Kebiasaan: Merokok

    Minum alcohol

    Minum kopi

    Lain-lain:

  • 18

    CATATAN PENGOBATAN PASIEN

    No. Nama Dokter Pengobatan

    Alternatif Obat Lain Pelayanan KIE Nama Obat/Produsen/PBF

    Kandungan Jumlah Aturan Pakai Dosis Lazim

    1 2 3 4 5 6 7 8 9

  • 19

    CATATAN PENGOBATAN PASIEN

    No. Nama Dokter Pengobatan

    Alternatif Obat Lain Pelayanan KIE Nama Obat/Produsen/PBF

    Kandungan Jumlah Aturan Pakai Dosis Lazim

    1 2 3 4 5 6 7 8 9

  • 20

    CATATAN PENGOBATAN PASIEN

    No. Nama Dokter Pengobatan

    Alternatif Obat Lain Pelayanan KIE Nama Obat/Produsen/PBF

    Kandungan Jumlah Aturan Pakai Dosis Lazim

    1 2 3 4 5 6 7 8 9

  • 21

    CATATAN PENGOBATAN PASIEN

    No. Nama Dokter Pengobatan

    Alternatif Obat Lain Pelayanan KIE Nama Obat/Produsen/PBF

    Kandungan Jumlah Aturan Pakai Dosis Lazim

    1 2 3 4 5 6 7 8 9

  • 22

    CATATAN PENGOBATAN PASIEN

    No. Nama Dokter Pengobatan

    Alternatif Obat Lain Pelayanan KIE Nama Obat/Produsen/PBF

    Kandungan Jumlah Aturan Pakai Dosis Lazim

    1 2 3 4 5 6 7 8 9

  • 23

    IV. PELAYANAN RESEP BAYI DAN ANAK-ANAK

    CATATAN PENGOBATAN PASIEN (Patient Medication Record)

    Apotek Farmasi USU Jl. Almamater No. 5, Kampus USU, Medan

    Apoteker: DR. Wiryanto, MS., Apt

    Nama :

    Jenis kelamin :

    Umur :

    Alamat :

    No. telepon :

    Pekerjaan :

    Riwayat penyakit : 1. Tahun...

    2. Tahun...

    3. Tahun...

    Riwayat alergi : 1. Obat:

    a...

    b...

    c

    2. Lain-lain:

    .

    .

    Kebiasaan: Merokok

    Minum alcohol

    Minum kopi

    Lain-lain:

  • 24

    CATATAN PENGOBATAN PASIEN

    No. Nama Dokter Pengobatan

    Alternatif Obat Lain Pelayanan KIE Nama Obat/Produsen/PBF

    Kandungan Jumlah Aturan Pakai Dosis Lazim

    1 2 3 4 5 6 7 8 9

  • 25

    CATATAN PENGOBATAN PASIEN

    No. Nama Dokter Pengobatan

    Alternatif Obat Lain Pelayanan KIE Nama Obat/Produsen/PBF

    Kandungan Jumlah Aturan Pakai Dosis Lazim

    1 2 3 4 5 6 7 8 9

  • 26

    CATATAN PENGOBATAN PASIEN

    No. Nama Dokter Pengobatan

    Alternatif Obat Lain Pelayanan KIE Nama Obat/Produsen/PBF

    Kandungan Jumlah Aturan Pakai Dosis Lazim

    1 2 3 4 5 6 7 8 9

  • 27

    CATATAN PENGOBATAN PASIEN

    No. Nama Dokter Pengobatan

    Alternatif Obat Lain Pelayanan KIE Nama Obat/Produsen/PBF

    Kandungan Jumlah Aturan Pakai Dosis Lazim

    1 2 3 4 5 6 7 8 9

  • 28

    CATATAN PENGOBATAN PASIEN

    No. Nama Dokter Pengobatan

    Alternatif Obat Lain Pelayanan KIE Nama Obat/Produsen/PBF

    Kandungan Jumlah Aturan Pakai Dosis Lazim

    1 2 3 4 5 6 7 8 9

  • 29

    V. PELAYANAN SWAMEDIKASI

    CATATAN PENGOBATAN PASIEN (Patient Medication Record)

    Apotek Farmasi USU Jl. Almamater No. 5, Kampus USU, Medan

    Apoteker: DR. Wiryanto, MS., Apt

    Nama :

    Jenis kelamin :

    Umur :

    Alamat :

    No. telepon :

    Pekerjaan :

    Riwayat penyakit : 1. Tahun...

    2. Tahun...

    3. Tahun...

    Riwayat alergi : 1. Obat:

    a...

    b...

    c

    2. Lain-lain:

    .

    .

    Kebiasaan: Merokok

    Minum alcohol

    Minum kopi

    Lain-lain:

  • 30

    CATATAN PENGOBATAN PASIEN

    No. Nama Dokter Pengobatan

    Alternatif Obat Lain Pelayanan KIE Nama Obat/Produsen/PBF

    Kandungan Jumlah Aturan Pakai Dosis Lazim

    1 2 3 4 5 6 7 8 9

  • 31

    CATATAN PENGOBATAN PASIEN

    No. Nama Dokter Pengobatan

    Alternatif Obat Lain Pelayanan KIE Nama Obat/Produsen/PBF

    Kandungan Jumlah Aturan Pakai Dosis Lazim

    1 2 3 4 5 6 7 8 9

  • 32

    CATATAN PENGOBATAN PASIEN

    No. Nama Dokter Pengobatan

    Alternatif Obat Lain Pelayanan KIE Nama Obat/Produsen/PBF

    Kandungan Jumlah Aturan Pakai Dosis Lazim

    1 2 3 4 5 6 7 8 9

  • 33

    CATATAN PENGOBATAN PASIEN

    No. Nama Dokter Pengobatan

    Alternatif Obat Lain Pelayanan KIE Nama Obat/Produsen/PBF

    Kandungan Jumlah Aturan Pakai Dosis Lazim

    1 2 3 4 5 6 7 8 9

  • 34

    CATATAN PENGOBATAN PASIEN

    No. Nama Dokter Pengobatan

    Alternatif Obat Lain Pelayanan KIE Nama Obat/Produsen/PBF

    Kandungan Jumlah Aturan Pakai Dosis Lazim

    1 2 3 4 5 6 7 8 9

  • 35

    Bab 3

    Konseling pasien

    Konseling dapat didefinisikan sebagai interaksi orang per orang antara apoteker

    dengan pasien dan/atau professional kesehatan lainnya. Proses ini merupakan suatu

    proses yang interaktif secara alami. Dalam proses konseling ini harus dipastikan bahwa

    informasi yang diberikan dapat dimengerti oleh pasien dan pasien dapat melaksanakan

    apa yang disarankan sehingga meningkatkan keberhasilan terapi.

    Materi Konseling

    Apoteker harus dapat memberikan konseling secara rutin, efektif dan tepat

    kepada pasien meliputi hal-hal sebagai berikut:

    a. Nama zat aktif dan golongannya (missal antibiotic, pereda nyeri, dan lain-lain).

    b. Petunjuk penggunaan termasuk edukasi cara pemakaian alat bantu seperti alat

    takaran obat dan lain-lain.

    c. Saran penyimpanan yang sesuai.

    d. Interkasi obat-obat atau obat-makanan yang penting

    e. Respon terapeutik yang diharapkan dari obat

    f. Efek samping yang umum terjadi atau penting

    g. Hal yang harus dilakukan pasien untuk memantau respon terapi mereka atau

    mendeteksi adanya efek samping

    h. Hal yang harus dilakukan pasien jika respon terapi yang diharapkan tidak tercapai

    atau terjadi efek samping

    TIPS KONSELING: DAFTAR CHECKLIST MATERI KONSELING

    o Bina komunikasi dengan baik: tunjukkan perhatian kepada pasien baik secara

    verbal maupun non verbal

    o Klarifikasi nama pasien dan nama dokter pemberi resep

    o Mengapa pasien harus menerima terapi atau tujuan pengobatan, respon terapi

    yang diharapkan

    o Buka kemasan obat dan tunjukkan pada pasien bagaimana bentuk obat atau

    demonstrasikan cara penggunaannya.

    o Jelaskan cara penggunaan

    o Jelaskan kapan obat harus diminum dan berapa lama

    o Jelaskan yang harus dilakukan jika dosis terlewat

    o Jelaskan perhatian yang harus diikuti

    o Jelaskan berbagai jenis makanan, minuman atau OTC yang harus dihindari

    o Jelaskan bagaimana pasien dapat mengetahui bahwa respon terapi yang

    diharapkan tercapai

    o Jelaskan cara penyimpanan obat

    o Jelaskan apabila obat dapat ditebus kembali/diulang

    o Verifikasi apakah pasien memahami informasi yang diberikan

    o Tanyakan jika pasien ada pertanyaan

    o Dokumentasikan komunikasi anda dengan pasien dalam Catatan Pengobatan

    Pasien (PMR)

    Sasaran dan Waktu Konseling

    Kuantitas maupun jenis informasi yang diberikan bervariasi tergantung pada

    kebutuhan pasien dan situasi dilapangan. Secara ideal apoteker memberikan konseling

    pada semua resep baru maupun resep ulangan. Jika tidak, konseling dapat diberikan

  • 36

    pada pasien tertentu atau pasien yang mendapatkan obat jenis tertentu sesuai

    kebijakan di masing-masing apotek. Pertimbangan tersebut dapat berdasarkan pada:

    a. Pasien yang mendapatkan obat lebih dari yang ditentukan (polifarmasi)

    b. Pasien yang potensial mengalami gangguan pandangan, pendengaran ataupun

    keseimbangan

    c. Pasien anak-anak

    d. Pasien yang mendapat antikoagulan

    Daftar Pasien Yang Harus Selalu Mendapat Konseling

    a. Pasien yang mengalami kebingungan dan pendampingan

    b. Pasien yang mengalami gangguan pendengaran dan pandangan

    c. Pasien buta huruf

    d. Pasien yang memiliki profil perubahan pengobatan atau dosis

    e. Pasien baru atau yang mendapatkan resep obat baru

    f. Pasien anak-anak dan orang tuanya.

    g. Pasien yang menerima oabat dengan penyimpanan khusus, aturan pakai yang

    rumit, serta potensial mengalami efek samping

    Daftar Pasien Yang Harus Mendapatkan Konseling Selang Waktu Tertentu

    a. Pasien asma

    b. Pasien diabetes

    c. Pasien yang memperoleh 4 atau lebih obat

    d. Pasien yang secara mental kurang baik

    e. Pasien yang menggunakan alat bantu gangguan kulit

    f. Pasien penyalahgunaan obat

    g. Pasien yang sakit parah

    Format Konseling

    Konseling seharusnya dilakukan secara verbal dan dibantu dengan materi

    tertulis untuk dapat dibaca oleh pasien di rumah. Oleh karena kadang kondisi pasien

    tidak memungkinkan berkonsentrasi terhadap yang dikatakan apoteker, tapi bila

    mereka mendapatkan informasi tertulis mereka dapat mengulanginya lagi saat di

    rumah. Suatu pictogram akan sangat membantu pasien yaitu berupa gambar yang

    mendemonstrasikan cara menggunakan sediaan tetes mata misalnya.

    Area Konseling

    Konseling sebaiknya dilakukan di tempat yang semi-private atau privat dimana

    tidak banyak lalu lalang orang dan pengganggu konsentrasi. Pastikan tempat konseling

    membuat nyaman pasien terutama untuk bertanya.

    Dokumentasi

    Sesi konseling harus didokumentasikan. Dokumentasi dapat dilakukan dengan

    cukup mudah yaitu dengan mengisi daftar checklist di atas dan menuliskan catatan

    yang perlu ditambah dengan tindakan lanjut yang diperlukan dan juga bila pasien tidak

    ingin diberi konseling.

    Daftar Pustaka

    Beardsley, RS. 2005. Guidelines on Counseling. PEIPB. Diadaptasi dari Review of

    literature: oral patient counseling by pharmacists. Proceedings of the national

    symposium on oral counseling by pharmacists about prescription medicines.

    Virginia

  • 37

  • 38

  • 39

  • 40

    CATATAN PENGOBATAN PASIEN

    (Patient Medication Record)

    Apotek Farmasi USU Jl. Almamater No. 5, Kampus USU, Medan

    Apoteker: DR. Wiryanto, MS., Apt

    Nama :

    Jenis kelamin :

    Umur :

    Alamat :

    No. telepon :

    Pekerjaan :

    Riwayat penyakit : 1. Tahun...

    2. Tahun...

    3. Tahun...

    Riwayat alergi : 1. Obat:

    a...

    b...

    c

    2. Lain-lain:

    .

    .

    Kebiasaan: Merokok

    Minum alcohol

    Minum kopi

    Lain-lain:

  • 41

    DAFTAR PUSTAKA

    Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 51 Tahun 2009 Tentang Pekerjaan

    Kefarmasiaan.

    Kurniawan, D.W. dan Chabib, L. 2010. Pelayanan Informasi Obat: Teori dan Praktik.

    Yogyakarta: graha ilmu.

    Tan, H.T dan Rahardja, K. 2010. Obat-Obat Sederhana Untuk Gangguan Sehari-Hari.

    Jakarta: Elex Media Komputindo.

    Aslem, M., Tan, C.K., dan Prayitno, A. 2003. Farmasi Klinis: Menuju Pengobatan

    Rasionaldan Penghargaan Pilihan Pasien. Jakarta: Elex Media Komputindo.

    Siregar, C.J.P. 2004. Farmasi klinik:Teknik dan Penerapan. Jakarta: Penerbit Buku

    Kedokteran EGC.

    Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan. 2006. Pedoman Pelayanan

    Informasi Obat Di Rumah Sakit. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

    Malon, et. Al. 2001. Drug Information: A Guide For Pharmacist. Edisi kedua. New York:

    McGraw Hill.

    Ikatan Apoteker Indonesia. 2011. Standar Pelayanan Kefarmasian Yang Baik.

  • 42

  • 43

    SURAT PESANAN OBAT NON-OKT / PSIKOTROPIKA / NARKOTIKA

    APOTEKER FARMASI USU

    Jl. Almamater No. 5, Kampus USU, Medan

    Medan,...

    Kepada Yth.

    Pimpinan PBF...

    ...

    di

    SURAT PESANAN

    No

    Dengan hormat, bersama ini kami memesan obat sebagai berikut:

    No. Nama Obat Satuan Jumlah Keterangan

    Demikian dan terima kasih atas perhatian Saudara.

    Hormat kami,

    Apoteker Pengelola Apotek

    DR. Wiryanto, MS., Apt.

    SIK. 092/SU

  • 44

    SURAT PESANAN OBAT PSIKOTROPIKA

    APOTEK FARMASI USU Jl. Almamater No. 5, Kampus USU, Medan

    SURAT PESANAN PSIKOTROPIKA

    Yang bertanda tangan di bawah ini:

    Nama : DR. Wiryanto, MS.,Apt.

    Alamat : Taman Setia Budi Indah Blok F No. 70, Medan

    Jabatan : Apoteker Pengelola Apotek

    Mengajukan permohonan kepada:

    Nama Perusahaan :

    Alamat :

    Jenis psikotropika sebagai berikut:

    Untuk keperluan:

    Nama : Apotek Farmasi USU

    Alamat : Jl. Almamater No. 5, Kampus USU, Medan

    Medan,

    Apoteker Pengelola Apotek

    DR. Wiryanto, MS,.Apt.

    SIK. 092/SU

  • 45

    PEMASUKAN DAN PENGELUARAN SEDIAAN OKT BULAN:.

    SEDIAAN STOK AWAL

    MSK KELUAR STOK AKHIR 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 JML

    Alprazolam 0,25

    Alprazolam 0,5

    Alprazolam 1

    Analsik

    Bellaphen

    Braxidin

    Cetalgin

    Danalgin

    Diazepam 2

    Diazepam 5

    Esilgen 1

    Esilgen 2

    Frisium

    Librax

    Serlof

    Stesolid 10R

    Stesolid 5R

    Stesolid 2

    Stesolid 5

    Stesolid SY

    Validex 2

    Validex 5

    Valisanbe 2

    Valisanbe 5

    Valium 2

    Valium 5

    Valium Injeksi

    Xanax 0,25

    Xanax 0,5

    Xanax 0,1

    Zoloft

    Zyparon

  • 46

    SURAT PESANAN OBAT NARKOTIKA Rayon : Model N. 9

    No. S.P : Lembar ke 1/2/3/4/5

    SURAT PESANAN NARKOTIKA

    Yang bertanda tangan di bawah ini:

    Nama :

    Jabatan :

    Alamat Rumah:

    Mengajukan pesanan narkotika kepada:

    Nama Distributor :

    Alamat & No. Telp. :

    Sebagai berikut :

    Narkotika tersebut akan dipergunakan untuk keperluan:

    Apotek .

    Lembaga

    .,20..

    Pemesan

    (...)

    No. SIK.

  • 47

    PEMASUKAN DAN PENGELUARAN SEDIAAN NARKOTIKA BULAN:..

    SEDIAAN STOK AWAL

    MSK KELUAR STOK

    AKHIR 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 JML

    Codein 10

    Codein 15

    Codein 20

    Codipront

    Codipront Sy

    Codipront C. Exp

    Codipront C. Exp Sy

  • 48

    SURAT PENGANTAR LAPORAN NARKOTIKA

    APOTEK FARMASI USU Jl. Almamater No. 5 Telp. 8219775, Kampus USU, Medan

    No :

    Lamp. : 1 lembar

    Hal : Laporan Pemakaian Narkotika

    Kepada

    Yth. Kepala Dinas Kesehatan

    Kota Medan

    Cq. Pelayanan Kesehatan

    Di Medan

    Dengan hormat,

    Bersama ini kami sampaikanLaporan Pemakaian Narkotika untuk

    Bulan..

    Mohon kiranya dapat diterima dengan baik.

    Medan

    Apoteker Pengelola Apotek

    DR. Wiryanto, MS.,Apt.

    SIK. No. 092/SU

    Tembusan:

    Yth. Kepala Balai Besar POM di Medan

  • 49

    LAPORAN PENGGUNAAN SEDIAAN JADI NARKOTIKA

    NAMA APOTEK : FARMASI USU N-18 :

    NOMOR IZIN : PO.00.01.8.2009 BULAN :

    ALAMAT/TELP. : JL. ALMAMATER NO. 5 KAMPUS USU/8212521 TAHUN :

    KAB/KOTA : MEDAN

    NAMA SEDIAAN SATUAN PERSEDIAAN AWAL BULAN

    PEMASUKAN JUMLAH KESELURUHAN

    (4+7)

    PENGELUARAN KESEDIAAN AKHIR BULAN

    KETERANGAN TANGGAL DARI JML

    UNTUK JUMLAH (9+10) PEMBUATAN LAIN-LAIN

    2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

    Codein 10 Tablet

    Codein 15 Tablet

    Codein 20 Tablet

    Codipront Kap Kapsul

    Codipront Sy Botol

    Codipront C. Exp Kapsul

    Codipront C. Exp Sy Botol

    MEDAN,.,20.

    APOTEKER PENGELOLA APOTEK

    DR. WIRYANTO, MS,.APT.

    SIK. 092/SU

  • 50

    BULAN:

    No. Tanggal No. Faktur Nama PBF Nama Barang Satuan Jumlah Harga Satuan

    Kondisi Jumlah Harga

    Keterangan Disc Bonus