farmasi komunitas - ffar.usu.ac.idffar.usu.ac.id/images/download/penuntun-farkom.pdfvi 2. pelayanan...
Embed Size (px)
TRANSCRIPT
-
i
Farmasi Komunitas
Wiryanto- Azizah Nasution - Juanita Tanuwijaya - Poppy Anjelisa Z. Hsb. - Khairunnisa -
Aminah Dalimunthe Yuandani - Hari Ronaldo Tanjung - Marianne - Dadang Irfan Husori -
Embun Suci Nasution - Lia Laila.- Emil Salim
-
ii
LABORATORIUM FARMASI KOMUNITAS
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
LEMBAR IDENTITAS MAHASISWA
Pas foto
3x4
Nama : NIM : Kelas : Kelompok Hari : Tanda tangan :
-
iii
KATA PENGANTAR
Farmasi komunitas saat ini telah mengalami perkembangan dari orientasi produk ke orientasi pasien, pelayanan yang semula hanya berfokus pada pengelolaan obat sebagai komuditi menjadi pelayanan yang konprehensif bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. Sebagai konsekuensi perubahan orientasi tersebut, apoteker dituntut untuk senantiasa meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan perilaku guna melaksanakan interaksi langsung dengan pasien. Bentuk interaksi tersebut meliputi pelaksaan KIE, monitoring penggunaan obat, memastikan tujuan akhir sesuai harapan dan terdokumentasi dengan baik. Apoteker harus memahami dan menyadari kemungkinan terjadinya kesalahan pengobatan (medication error) serta mengantisipasi timbulnya berbagai maslah terkait penggunaan obat baik aktual maupun potensial dalam proses pengobatan. Di samping itu munculnya peran baru sebagai konsekuensi perubahan orientasi tersebut, apoteker harus tetap menjalankan peran tradisionalnya sebagai pengelola produk, oleh karena hal ini merupakan bagian dari penjaminan mutu bagi pelayanan kefarmasian yang komprehensif di farmasi komunitas/apotek. Penuntun praktikum ini dimaksudkan sebagai pedoman bagai mahasiswa program Sarjana Farmasi dalam mengikuti kegiatan Praktikum Farmasi Komunitas, berupa latihan pelayanan resep, pelayanan swamedikasi, dan pelayanan KIE, serta melaksanakan pengelolaan obat meliputi pengadaan, penyimpanan, dan penyelenggaraan administrasi. Isi penuntun praktikum ini meliputi Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP), Deskripsi Singkat dan tujuan dilaksanakannya Praktikum Farmasi Komunitas, Perincian Kegiatan Praktikum, Ketentuan Praktikum, Tata Cara Praktikum, Prosedur Pengelolaan Sediaan Farmasi, Pengadaan, Penerimaan, Penyimpanan dan Pelaporan Sediaan Farmasi. Pelayanan Resep Pasien Kardiovaskular dan Gangguan Endokrin, Pelayanan Resep Campuran dan Prosedur Pelayanan Swamedikasi, Diharapkan Penuntun Praktikum yang sederhana ini dapat membantu mahasiswa dalam mengikuti kegiatan praktikum dengan sebaik-baiknya, sehingga dapat dicapai hasil sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan secara optimal.
Medan, 24 September 2017 Penyusun Prof. Dr. Wiryanto, MS., Apt. Prof. Dr. Azizah Nasution, M.Sc.,Apt. Dra. Juanita Tanuwijaya, M.Si.,Apt. Dr. Poppy Anjelisa Z. Hasibuan, M.Si.,Apt. Khairunnisa, S.Si., M.Pharm., Ph.D.,Apt. Dr. Aminah Dalimunthe, S.Si., M.Si.,Apt. Hari Ronaldo Tanjung, S.Si., M.Sc.,Apt. Marianne, S.Si., M.Si.,Apt. Dadang Irfan Husori, S.Si., M.Sc.,Apt. Embun Suci Nasution, S.Si., M.Farm.Klin.,Apt. Lia Laila, S.Farm., M.Sc.,Apt. Yuandani, S.Farm., M.Si.,Ph.D.,Apt. Emil Salim S.Farm.,M.Sc.,Apt.
-
iv
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................ iii
DAFTAR ISI .................................................................................................................... iv
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN ........................................................... v
BAB I PENGELOLAAN SEDIAAN FARMASI ................................................................... 1
1. . PENGADAAN DAN PENERIMAAN ................................................................... 1
2. . PENYIMPANAN DAN PENATAAN .................................................................... 4
BAB II PELAYANAN RESEP
1. .. SKRINING RESEP ................................................................................................. 5
2. .. PELAYANAN RESEP PASIEN GANGGUAN KARDIOVASKULER DAN
DIABETES ............................................................................................................ 11
3. .. PELAYANAN RESEP PASIEN GANGGUAN JIWA, THT DAN KULIT ......... 17 4. .. PELAYANAN RESEP BAYI DAN ANAK-ANAK 23
5. .. PELAYANAN SWAMEDIKASI ........................................................................... 29
BAB III KONSELING ..................................................................................................... 35
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 41
-
v
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN
I. Deskripsisingkat
Praktikum Pelayanan Farmasi Komunitas membimbing mahasiswa melakukan
Pelayanan kefarmasian berorientasi pasien sesuai dengan Permenkes No. 73 tahun
2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek.
II. Tujuan Setelah mengikuti praktikum Farmasi Komunitas, mahasiswa Program Sarjana Farmasi Konsentrasi Klinik dan Komunitas FakultasFarmasi USU diharapkan mampu melakukan Pelayanan kefarmasian di Apotek, meliputi perencanaan, pengadaan, penyimpanan, pendistribusian/pelayanan resep dan pelaporan di Apotek sesuai konsep asuhan kefarmasian.
No. Tujuan Intruksional Khusus
PokokBahasan Sub PokokBahasan Waktu
1. Mampu menyiapkan resep dan menyerahkannya kepada pasien sesuai standar pelayanan swamedikasi
Skrining Resep Administration error Pharmaceutical error Clinical error KIE
27 jam
2. Mampu melaksanakan pelayanan swamedikasi
Kebutuhan obatpasien
Pengetahuan tentang obat dan produk obat Komunikasi verbal Kebutuhan pasien Pengalaman bagi peningkatan kemampuan
6 jam
3. Mampu melakukan Penyampaian Informasi Obat (PIO ) kepada pasien
PIO Pemberian informasi terkait obat: Apa, bagaimana, kapan, untuk apa dan berapa banyak.
3 jam
4. Mampu melakukan pengadaan, penyimpanan dan menetapkan harga obat
Pengadakan, penyimpanan, dan penetapan
harga obat
Cara pengadaan obat Pedagang besar farmasi Penyimpanan Kartu stock Daftar harga obat Harga netto apoteker Harga jual apotek
3 jam
III. Perinciankegiatanpraktikum
Praktikum Farmasi Komunitas mempunyai beban 1 sks terdiri dari 10 x 3 jam = 30 jam yang terbagi dalam kegiatan pengelolaan sediaan farmasi, pelayanan resep dan pelayanan swamedikasi dengan berbagai kasus penyakit, dengan perincian sebagai berikut: 1. Pengelolaan Sediaan Farmasi
- Pengadaan dan Penerimaan - Penyimpanan dan Pelaporan
-
vi
2. Pelayanan Resep - Skrining Resep - Pelayanan Resep Bayi dan anak-anak - Pelayanan Resep Pasien Diabetes dan Gangguan Kardiovaskular - Pelayanan Swamedikasi - Pelayanan Resep Pasien THT, Kulit dan GangguanJiwa
3. Penyampaian Infomasi Obat Tiap mahasiswa dinyatakan telah menyelesaikan praktikum apabila telah melaksanakan keseluruhan beban sks dan lulus evaluasi praktikum. Evaluasi praktikum berupa ujian membuat surat pesanan, mengisi kartu stock, menyiapkan resep dan atau permintaan swamedikasi dalam batas waktu yang ditentukan oleh panitia ujian ditambah PIO saat penyerahan.
IV. Persyaratan Mengikuti Praktikum 1. Mahasiswa peserta praktikum adalah mahasiswa Program Sarjana Farmasi Semester 7. 2. Semua sarana praktikum yang diperlukan disediakan labolatorium kecuali lap/serbet bersih
dan kalkulator. 3. Praktikan harus siap dengan materi farmakologi pada tiap jadual praktikum sesuai dengan
yang ditentukan dengan membaca berbagai pustaka dengan membuat rangkuman edukasi tiap penyakit yang akan dipraktikumkan.
4. Pustaka wajib yang diperlukan harus dibawa sendiri oleh masing-masing praktikan (ISO ISFI tahunterbaru, MIMS edisiterbaru, bukufarmakologi-farmakoterapi yang berkaitan, dll).
Daftar pustaka yang harus dicari dan dibaca: a. PMK No.9 tahun 2017 tentang Apotek b. Permenkes No.73 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek. c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 51 Tahun 2009 Tentang Pekerjaan
Kefarmasian d. Kurniawan, D.W. danchabib, L. 2010. Pelayanan Informasi Obat: Teori Dan Praktik.
Yogyakarta: GrahaIlmu. e. Tan, H.T danRahardja, K. 2010. Obat-obat Sederhana untuk Gangguan Sehari-hari,
Jakarta: Elex Media Komputindo. f. Aslem, M, Tan, C.K, dan Prayitno, A. 2003. Farmasi Klinis:
MenujuPengobatanRasionaldanPenghargaanPilihanPasien, Jakarta: Elex Media Komputindo.
g. Siregar, C.J.P 2003. FarmasiRumahSakit: TeoridanPenerapan. Jakarta: PenerbitBukuKedokteran.
h. Siregar, C.J.P 2004. FarmasiKlinik: TeoridanPenerapan. Jakarta: PenerbitBukuKedokteran EGC.
i. DirektoratJenderalBinaKefarmasiandanAlatKesehatan. 2006. Pedoman Pelayanan Informasi Obat di RumahSakit. Jakarta:DepartemenKesehatan RI.
j. Malon, et. Al. 2001. Drug information: A Guide ForPharmacist.EdisiKedua. McGraw Hill.
k. www.mywebmd.com l. www.rxlist.com m. www.binfar.depkes.go.id n. www.piolk-ubaya.ac.id o. www.dharmais.co.id p. www.dmcpharmacy.org q. www.pharmacy.org
-
vii
V. Tata Tertib Praktikum 1. Tiap praktikan wajib menyelesaikan minimal 32 R/ tunggal, 4 R/ campurandan 1
swamedikasi dalam semester ini. 2. Praktikan harus hadir 10 menit sebelum praktikum berlangsung. 3. Praktikan harus memakai jas laboratorium. 4. Praktikan harus membawa pustaka dan rangkuman edukasi yang berkaitan dengan topic
penyakit yang ditemukan. 5. Praktikan harus segera mengerjakan resep dan atau permintaan swamedikasi sesuai dengan
topik penyakit pada tiap pertemuan. 6. Hasil pengerjaan resep dikumpulkan pada dosen pembimbing praktikum. 7. Praktikan harus menunggu giliran untuk melaporkan dan melakukan pelaporan kepada dosen
pembimbing praktikum yang akan bertindak sebagai pasien 8. Praktikan yang sedang menunggu giliran pelaporan tidak boleh membuat kegaduhan yang
menggangu ketertiban praktikum. Para praktikan tersebut sebaiknya membaca pustaka yang berkaitan untuk dapat memberikan informasi obat yang komprehensif.
9. Mahasiswa wajib menjaga ketenangan dan kebersihan selama praktikum berlangsung. 10. Sesi praktikum dinyatakan selesai dan praktikan boleh keluar ruangan praktikum jika
semua alat, ruang dan lemari pajang apotek telah dirapikan dan dibersihkan kembali
VI. Prosedur Penyiapan Resep (30 menit) 1. Mahasiswa wajib mengerjakan minimal 4 R/ per hari. 2. Lakukan skrining resep yang meliputi identifikasi administrasi, Pharmaceutical error dan
chinical error. 3. Ajukan three prime question atau pertanyaan lain yang diperlukan kepada pasien. 4. Informasikan mengenai ketersediaan obat-obat dalam resep dan harga resep kepada pasien
untuk mendapat persetujuan pasien. 5. Sediakan obat-obat yang diminta dalam resep atau alternative obat penggantinya. 6. Buat etiket masing-masing obat sesuai dengan signa dalam resep dan informasi yang menurut
saudara perlu diketahui oleh pasien 7. Buat copy resep 8. Buat catatan pengobatan pasien (patient medication record) 9. Isi Kolom KIE pada PMR dengan materiKonsultasi, Informasi, danEdukasi yang
SESUAI DENGAN KONDISI PASIEN, PENYAKIT , JENIS OBAT YANG MENDUKUNG BAGI KETETAPAN PENGOBATAN DAN KEBERHASILAN TERAPI dengan mengacupadapustaka yang relevan.
10. Serahkan resep yang sudah disiapkan disertai KIE (Konseling, Informasi, dan Edukasi) yang diperlukan kepada dosen pembimbing praktikum yang bertindak sebagai pasien.
VII. Prosedur Pelayanan Swamedikasi (30 Menit)
1. Mahasiswa menerima permintaan swamedikasi 2. Tentukan kebutuhan obat untuk mengatasi kebutuhan pasien 3. Sediakan obat-obat sesuai kebutuhan pengobatan 4. Tetapkan harga semua obat yang dibutuhkan 5. Buat catatan pengobatan pasien (PMR) 6. Serahkan obat disertai KIE yang diperlukan bagi keberhasilan terapi kepada dosen
pembimbing praktikum yang bertindak sebagai pasien.
-
viii
VIII. Penilaian Penilaian akhir praktikum meliputi:
1. LaporanPraktikum : 50 % 2. UjianAkhir : 50 %
-
ix
LEMBAR KENDALI PRAKTIKUM
No. NamaObat(R/)Swamedikasi/Narkotika/Psikotropika ParafDosen
-
x
LEMBAR KENDALI PRAKTIKUM
No. NamaObat(R/)Swamedikasi/Narkotika/Psikotropika ParafDosen
-
xi
-
1
BAB 1
Pengadaan, Penerimaan dan
Penyimpanan Perbekalan Farmasi I. PENGADAAN PERBEKALAN FARMASI
A. Tinjauan Umum
Suatu proses kegiatan yang bertujuan agar tersedia sediaan farmasi dengan jumlah dan jenis yang cukup sesuai dengan kebutuhan pelayanan. Pengadaan yang efektif merupakan suatu proses yang mengatur berbagai cara, teknik dan kebijakan yang ada untuk membuat suatu keputusan tentangobat-obatan yang akan diadakan, baik jumlah maupun sumbernya. Kriteria yang harus dipenuhi dalam pengadaan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan adalah:
1. Sediaan farmasi dan alat kesehatan yang diadakanmemiliki izin edar atau nomor registrasi.
2. Mutu, keamanan dan kemanfaatan sediaan farmasi dan alat kesehatan dapat dipertanggung jawabkan.
3. Pengadaan sediaan farmasi dan alat kesehatan berasal dari jalur resmi. 4. Dilengkapi dengan persyaratan administrasi.
Aktifitas pengadaan meliputi aspek-aspek : 1) Perencanaan
Perencanaan adalah kegiatan untuk menentukan jumlah dan waktu pengadaansediaan farmasi dan alat kesehatan sesuai dengan hasil kegiatan pemilihan, agar terjamin terpenuhinya kriteria tepat jenis, tepat jumlah, tepat waktu serta efisien. Ada 3 (tiga) metode perencanaan sediaan farmasi dan alat kesehatan:
Pola penyakit Pola konsumsi Kombinasi antara pola konsumsi dan pola penyakit
2) Teknis Pengadaan
Teknis Pengadaan adalah kegiatan yang dimaksudkan untuk merealisasikan hasil perencanaan. Teknik pengadaan yang efektif harus menjamin ketersediaan dalam jenis dan lumlah yang tepat dengan harga yang ekonomis dan memenuhi persyaratan mutu, keamanan dan kemanfaatan.
Teknis pengadaan dapat melalui pembelian, pembuatan dan sumbangan. Teknis pengadaaan merupakan kegiatan yang berkesinambungan yang dimulai dari pengkajian seleksi obat, penentuan jumlah yang dibutuhkan, penyesuaian antara kebutuhan dan dana, pemilihan metode teknis pengadaan, pemilihan waktu pengadaan, pemilihan pemasok yang baik, penentuan spesifikasi kontrak, pemantauan proses pengadaan dan pembayaran. Teknis pengadaaan merupakan penentu utama dari ketersediaan obat dan total biaya kesehatan. B. Tujuan
Prosedur praktikum ini dibuat untuk pelaksanaan dan pengawasan kegiatan pengadaan sediaan farmasi dan alat kesehatan sehingga mendapatkan jumlah dan
-
2
jenis yang sesuai kebutuhan dan menjamin ketersediaan sediaan farmasi dan alat kesehatan di sarana pelayanan.
C. Prosedur 1. Sediaan farmasi dan alat kesehatan yang diadakan harus telah memiliki izin edar
atau nomor registrasi. 2. Mencatat sediaan farmasi dan alat kesehatan yang sisa persediaannya sudah
sampai jumlah persediaan pada TITIK PESAN. 3. Dalam menetapkan jenis dan jumlah sediaan farmasi dan alat kesehatan
selalu dengan pertimbangan penggunaan obat, harga dan ketersediaan anggaran atau dengan menggunakan analisa Pareto-ABC atau analisa EOQ-ABC.
4. Membuat Surat Pesanan minimal rangkap 2 (dua) kepada masing-masing distributor dengan jenis dan jumlah sediaan farmasi dan alat kesehatan didasarkan pada data perencanaan yang telah dibuat dan data monitoring/seleksi distributor.
5. Surat Pesanan harus ditanda tangan oleh Apoteker Pengelola Apotek dan menggunakan jenis surat pesanan yg sesuai.
6. Untuk pesanan Narkotika menggunakan form khusus Surat Pesanan Narkotika.
D. Daftar Pustaka
1. Umar, M. 2004. Manajemen Apotek Praktis. Edisi Ke-3. 2. Kemenkes RI dan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI). 2011. Good Pharmacy
Practice (GPP).
II. PENERIMAAN SEDIAAN FARMASI
A. Tinjauan Umum
Penerimaan merupakan kegiatan untuk menerima perbekalan farmasi yang telah diadakan sesuai dengan aturan kefarmasian, melalui pembelian langsung, tender, konsinyasi atau sumbangan.
Penerimaan adalah kegiatan untuk menjamin kesesuaian jenis, spesifikasi, jumlah. mutu, waktu penyerahan dan harga yang tertera dalam kontrak/pesanan.
Penenerimaan merupakan kegiatan verifikasi penerimaan/penolakan, dokumentasi dan penyerahan yang dilakukan dengan menggunakan "chrecklist" yang sudah disiapkan untuk masing-masing jenis produk yang berisi antara lain :
kebenaran jumlah kemasan; kebenaran kondisi kemasan seperti yang disyaratkan kebenaran jumlah satuan dalam tiap kemasan; kebenaran jenis produk yang diterima; tidak terlihat tanda-tanda kerusakan; kebenaran identitas produk: penerapan penandaan yang jelas pada label, bungkus dan brosur; tidak terlihat kelainan warna, bentuk, kerusakan pada isi produk, jangka waktu daluarsa yang memadai
B. Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk pelaksanaan dan pengawasan penerimaan sediaan farmasi dan alat kesehatan. C. Prosedur
1. Memeriksa legalitas faktur dan surat jalan. Antara lain mencakup: identitas apotek pemesan dan identitas distributor.
2. Mencocokkan faktur dengan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang diterima. Mencakup: kesesuaian nama sediaan farmasi dan alat kesehatan,
-
3
jumlah, kebenaran harga, keutuhan kemasan, kebenaran label, tanggal kadaluwarsa. Apabila sudah sesuai, baru disimpan.
3. Memberi paraf dan stempel pada faktur penerimaan sediaan farmasi dan alat kesehatan.
4. Menginformasikan kepada distributor apabila terjadi ketidaksesuaian agar dilakukan perbaikan.
5. Mencatat jumlah, nomor batch dan tanggal kadaluwarsa sediaan farmasi dan alat kesehatan di dalam kartu stok.
Daftar Pustaka
3. Umar, M. 2004. Manajemen Apotek Praktis. Edisi Ke-3. 4. Kemenkes RI dan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI). 2011. Good Pharmacy
Practice (GPP)
-
4
III.PENYIMPANAN DAN PENATAAN PERBEKALAN FARMASI
A. Tinjauan Umum Penyimpanan adalah suatu kegiatan menata dan memelihara dengan cara menempatkan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang diterima pada tempat yang dinilai aman dari pencurian dan gangguan fisik yang dapat merusak mutu obat. Penyimpanan harus menjamin stabilitas dan keamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan. Metode penyimpanan dapat dilakukan berdasarkan kelas terapi, bentuk sediaan dan alfabetis Dengan menerapkan prinsip Firsf ln First Out (FIFO) dan First Expired First Out (FEFO) disertai sistem informasi manajemen. Untuk meminimalisir kesalahan penyerahan obat direkomendasikan penyimpanan berdasarkan kelas terapi yang dikombinasi dengan bentuk sediaan dan alfabetis. Tenaga kefarmasian harus rnemperhatikan obat-obat yang harus disimpan secara khusus seperti : narkotika, psikotropika, obat yang memerlukan suhu tertentu, obat yang mudah terbakar, sitostatik dan reagensia. Melakukan pengawasan mutu terhadap sediaan farmasi dan alat kesehatan yang diterima dan disimpan sehingga terjamin mutu, keamanan dan kemanfaatan sediaan farmasi dan alat kesehatan. B. Tujuan Prosedur praktikum ini dibuat untuk pelaksanaan dan pengawasan penyimpanan sediaan farmasi dan alat kesehatan. C. Prosedur
1. Mencatat jumlah, nomor batch dan tanggal kadaluwarsa sediaan farmasi dan
alat kesehatan di dalam kartu stok. 2. Menyimpan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang diterima pada rak yang
sesuai berdasarkan aspek farmakologi, bentuk sediaan, secara alphabetis atau, penyimpanan khusus dll..
3. Setiap penyimpanan sediaan farmasi dan alat kesehatan harus mengikuti prinsip FIFO (First In First Out = pertama masuk-pertama keluar) dan FEFO (First Expired First Out = pertama kadaluwarsa-pertamakeluar); dan harus dicatat di dalam kartu persediaan sediaan farmasi dan alat kesehatan.
4. Memasukkan bahan baku obat ke dalam wadah yang sesuai, memberi etiket yang memuat nama obat, nomor batch dan tanggal kadaluwarsa.
5. Menyimpan bahan obat pada kondisi yang sesuai, layak dan mampu menjamin mutu dan stabilitasnya pada rak secara alfabetis.
6. Mengisi kartu stok setiap penambahan dan pengambilan. 7. Menjumlahkan setiap penerimaan dan pengeluaran sediaan farmasi dan alat
kesehatan pada kartu stok dan memberi garis dengan warna merah di bawah jumlahpenerimaan dan pengeluaran dan dibubuhi paraf petugas di setiap akhir bulan.
8. Menghindari menyimpan sediaan farmasi dengan kekuatan yang berbeda dalam satu wadah.
9. Menyediakan tempat khusus di luar ruang peracikan untuk menyimpan komoditi yang rusak, kadaluwarsa.
D. Daftar Pustaka
1 Umar, M. 2004. Manajemen Apotek Praktis. Edisi Ke-3. 2. Kemenkes RI dan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI). 2011. Good Pharmacy Practice (GPP).
-
5
BAB 2
Pelayanan Resep
1.SKRINING RESEP
CATATAN PENGOBATAN PASIEN
(Patient Medication Record)
Apotek Farmasi USU Jl. Almamater No. 5, Kampus USU, Medan
Apoteker: DR. Wiryanto, MS., Apt
Nama :
Jenis kelamin :
Umur :
Alamat :
No. telepon :
Pekerjaan :
Riwayat penyakit : 1. Tahun...
2. Tahun...
3. Tahun...
Riwayat alergi : 1. Obat:
a...
b...
c
2. Lain-lain:
.
.
Kebiasaan: Merokok
Minum alcohol
Minum kopi
Lain-lain:
-
6
CATATAN PENGOBATAN PASIEN
No. Nama Dokter Pengobatan
Alternatif Obat Lain Pelayanan KIE Nama Obat/Produsen/PBF
Kandungan Jumlah Aturan Pakai Dosis Lazim
1 2 3 4 5 6 7 8 9
-
7
CATATAN PENGOBATAN PASIEN
No. Nama Dokter Pengobatan
Alternatif Obat Lain Pelayanan KIE Nama Obat/Produsen/PBF
Kandungan Jumlah Aturan Pakai Dosis Lazim
1 2 3 4 5 6 7 8 9
-
8
CATATAN PENGOBATAN PASIEN
No. Nama Dokter Pengobatan
Alternatif Obat Lain Pelayanan KIE Nama Obat/Produsen/PBF
Kandungan Jumlah Aturan Pakai Dosis Lazim
1 2 3 4 5 6 7 8 9
-
9
CATATAN PENGOBATAN PASIEN
No. Nama Dokter Pengobatan
Alternatif Obat Lain Pelayanan KIE Nama Obat/Produsen/PBF
Kandungan Jumlah Aturan Pakai Dosis Lazim
1 2 3 4 5 6 7 8 9
-
10
CATATAN PENGOBATAN PASIEN
No. Nama Dokter Pengobatan
Alternatif Obat Lain Pelayanan KIE Nama Obat/Produsen/PBF
Kandungan Jumlah Aturan Pakai Dosis Lazim
1 2 3 4 5 6 7 8 9
-
11
II. PELAYANAN RESEP PASIEN GANGGUAN KARDIOVASKULAR DAN DIABETES
CATATAN PENGOBATAN PASIEN
(Patient Medication Record)
Apotek Farmasi USU Jl. Almamater No. 5, Kampus USU, Medan
Apoteker: DR. Wiryanto, MS., Apt
Nama :
Jenis kelamin :
Umur :
Alamat :
No. telepon :
Pekerjaan :
Riwayat penyakit : 1. Tahun...
2. Tahun...
3. Tahun...
Riwayat alergi : 1. Obat:
a...
b...
c
2. Lain-lain:
.
.
Kebiasaan: Merokok
Minum alcohol
Minum kopi
Lain-lain:
-
12
CATATAN PENGOBATAN PASIEN
No. Nama Dokter Pengobatan
Alternatif Obat Lain Pelayanan KIE Nama Obat/Produsen/PBF
Kandungan Jumlah Aturan Pakai Dosis Lazim
1 2 3 4 5 6 7 8 9
-
13
CATATAN PENGOBATAN PASIEN
No. Nama Dokter Pengobatan
Alternatif Obat Lain Pelayanan KIE Nama Obat/Produsen/PBF
Kandungan Jumlah Aturan Pakai Dosis Lazim
1 2 3 4 5 6 7 8 9
-
14
CATATAN PENGOBATAN PASIEN
No. Nama Dokter Pengobatan
Alternatif Obat Lain Pelayanan KIE Nama Obat/Produsen/PBF
Kandungan Jumlah Aturan Pakai Dosis Lazim
1 2 3 4 5 6 7 8 9
-
15
CATATAN PENGOBATAN PASIEN
No. Nama Dokter Pengobatan
Alternatif Obat Lain Pelayanan KIE Nama Obat/Produsen/PBF
Kandungan Jumlah Aturan Pakai Dosis Lazim
1 2 3 4 5 6 7 8 9
-
16
CATATAN PENGOBATAN PASIEN
No. Nama Dokter Pengobatan
Alternatif Obat Lain Pelayanan KIE Nama Obat/Produsen/PBF
Kandungan Jumlah Aturan Pakai Dosis Lazim
1 2 3 4 5 6 7 8 9
-
17
III.PELAYANAN RESEP PASIEN GANGGUAN JIWA, THT, DAN KULIT
CATATAN PENGOBATAN PASIEN
(Patient Medication Record)
Apotek Farmasi USU Jl. Almamater No. 5, Kampus USU, Medan
Apoteker: DR. Wiryanto, MS., Apt
Nama :
Jenis kelamin :
Umur :
Alamat :
No. telepon :
Pekerjaan :
Riwayat penyakit : 1. Tahun...
2. Tahun...
3. Tahun...
Riwayat alergi : 1. Obat:
a...
b...
c
2. Lain-lain:
.
.
Kebiasaan: Merokok
Minum alcohol
Minum kopi
Lain-lain:
-
18
CATATAN PENGOBATAN PASIEN
No. Nama Dokter Pengobatan
Alternatif Obat Lain Pelayanan KIE Nama Obat/Produsen/PBF
Kandungan Jumlah Aturan Pakai Dosis Lazim
1 2 3 4 5 6 7 8 9
-
19
CATATAN PENGOBATAN PASIEN
No. Nama Dokter Pengobatan
Alternatif Obat Lain Pelayanan KIE Nama Obat/Produsen/PBF
Kandungan Jumlah Aturan Pakai Dosis Lazim
1 2 3 4 5 6 7 8 9
-
20
CATATAN PENGOBATAN PASIEN
No. Nama Dokter Pengobatan
Alternatif Obat Lain Pelayanan KIE Nama Obat/Produsen/PBF
Kandungan Jumlah Aturan Pakai Dosis Lazim
1 2 3 4 5 6 7 8 9
-
21
CATATAN PENGOBATAN PASIEN
No. Nama Dokter Pengobatan
Alternatif Obat Lain Pelayanan KIE Nama Obat/Produsen/PBF
Kandungan Jumlah Aturan Pakai Dosis Lazim
1 2 3 4 5 6 7 8 9
-
22
CATATAN PENGOBATAN PASIEN
No. Nama Dokter Pengobatan
Alternatif Obat Lain Pelayanan KIE Nama Obat/Produsen/PBF
Kandungan Jumlah Aturan Pakai Dosis Lazim
1 2 3 4 5 6 7 8 9
-
23
IV. PELAYANAN RESEP BAYI DAN ANAK-ANAK
CATATAN PENGOBATAN PASIEN (Patient Medication Record)
Apotek Farmasi USU Jl. Almamater No. 5, Kampus USU, Medan
Apoteker: DR. Wiryanto, MS., Apt
Nama :
Jenis kelamin :
Umur :
Alamat :
No. telepon :
Pekerjaan :
Riwayat penyakit : 1. Tahun...
2. Tahun...
3. Tahun...
Riwayat alergi : 1. Obat:
a...
b...
c
2. Lain-lain:
.
.
Kebiasaan: Merokok
Minum alcohol
Minum kopi
Lain-lain:
-
24
CATATAN PENGOBATAN PASIEN
No. Nama Dokter Pengobatan
Alternatif Obat Lain Pelayanan KIE Nama Obat/Produsen/PBF
Kandungan Jumlah Aturan Pakai Dosis Lazim
1 2 3 4 5 6 7 8 9
-
25
CATATAN PENGOBATAN PASIEN
No. Nama Dokter Pengobatan
Alternatif Obat Lain Pelayanan KIE Nama Obat/Produsen/PBF
Kandungan Jumlah Aturan Pakai Dosis Lazim
1 2 3 4 5 6 7 8 9
-
26
CATATAN PENGOBATAN PASIEN
No. Nama Dokter Pengobatan
Alternatif Obat Lain Pelayanan KIE Nama Obat/Produsen/PBF
Kandungan Jumlah Aturan Pakai Dosis Lazim
1 2 3 4 5 6 7 8 9
-
27
CATATAN PENGOBATAN PASIEN
No. Nama Dokter Pengobatan
Alternatif Obat Lain Pelayanan KIE Nama Obat/Produsen/PBF
Kandungan Jumlah Aturan Pakai Dosis Lazim
1 2 3 4 5 6 7 8 9
-
28
CATATAN PENGOBATAN PASIEN
No. Nama Dokter Pengobatan
Alternatif Obat Lain Pelayanan KIE Nama Obat/Produsen/PBF
Kandungan Jumlah Aturan Pakai Dosis Lazim
1 2 3 4 5 6 7 8 9
-
29
V. PELAYANAN SWAMEDIKASI
CATATAN PENGOBATAN PASIEN (Patient Medication Record)
Apotek Farmasi USU Jl. Almamater No. 5, Kampus USU, Medan
Apoteker: DR. Wiryanto, MS., Apt
Nama :
Jenis kelamin :
Umur :
Alamat :
No. telepon :
Pekerjaan :
Riwayat penyakit : 1. Tahun...
2. Tahun...
3. Tahun...
Riwayat alergi : 1. Obat:
a...
b...
c
2. Lain-lain:
.
.
Kebiasaan: Merokok
Minum alcohol
Minum kopi
Lain-lain:
-
30
CATATAN PENGOBATAN PASIEN
No. Nama Dokter Pengobatan
Alternatif Obat Lain Pelayanan KIE Nama Obat/Produsen/PBF
Kandungan Jumlah Aturan Pakai Dosis Lazim
1 2 3 4 5 6 7 8 9
-
31
CATATAN PENGOBATAN PASIEN
No. Nama Dokter Pengobatan
Alternatif Obat Lain Pelayanan KIE Nama Obat/Produsen/PBF
Kandungan Jumlah Aturan Pakai Dosis Lazim
1 2 3 4 5 6 7 8 9
-
32
CATATAN PENGOBATAN PASIEN
No. Nama Dokter Pengobatan
Alternatif Obat Lain Pelayanan KIE Nama Obat/Produsen/PBF
Kandungan Jumlah Aturan Pakai Dosis Lazim
1 2 3 4 5 6 7 8 9
-
33
CATATAN PENGOBATAN PASIEN
No. Nama Dokter Pengobatan
Alternatif Obat Lain Pelayanan KIE Nama Obat/Produsen/PBF
Kandungan Jumlah Aturan Pakai Dosis Lazim
1 2 3 4 5 6 7 8 9
-
34
CATATAN PENGOBATAN PASIEN
No. Nama Dokter Pengobatan
Alternatif Obat Lain Pelayanan KIE Nama Obat/Produsen/PBF
Kandungan Jumlah Aturan Pakai Dosis Lazim
1 2 3 4 5 6 7 8 9
-
35
Bab 3
Konseling pasien
Konseling dapat didefinisikan sebagai interaksi orang per orang antara apoteker
dengan pasien dan/atau professional kesehatan lainnya. Proses ini merupakan suatu
proses yang interaktif secara alami. Dalam proses konseling ini harus dipastikan bahwa
informasi yang diberikan dapat dimengerti oleh pasien dan pasien dapat melaksanakan
apa yang disarankan sehingga meningkatkan keberhasilan terapi.
Materi Konseling
Apoteker harus dapat memberikan konseling secara rutin, efektif dan tepat
kepada pasien meliputi hal-hal sebagai berikut:
a. Nama zat aktif dan golongannya (missal antibiotic, pereda nyeri, dan lain-lain).
b. Petunjuk penggunaan termasuk edukasi cara pemakaian alat bantu seperti alat
takaran obat dan lain-lain.
c. Saran penyimpanan yang sesuai.
d. Interkasi obat-obat atau obat-makanan yang penting
e. Respon terapeutik yang diharapkan dari obat
f. Efek samping yang umum terjadi atau penting
g. Hal yang harus dilakukan pasien untuk memantau respon terapi mereka atau
mendeteksi adanya efek samping
h. Hal yang harus dilakukan pasien jika respon terapi yang diharapkan tidak tercapai
atau terjadi efek samping
TIPS KONSELING: DAFTAR CHECKLIST MATERI KONSELING
o Bina komunikasi dengan baik: tunjukkan perhatian kepada pasien baik secara
verbal maupun non verbal
o Klarifikasi nama pasien dan nama dokter pemberi resep
o Mengapa pasien harus menerima terapi atau tujuan pengobatan, respon terapi
yang diharapkan
o Buka kemasan obat dan tunjukkan pada pasien bagaimana bentuk obat atau
demonstrasikan cara penggunaannya.
o Jelaskan cara penggunaan
o Jelaskan kapan obat harus diminum dan berapa lama
o Jelaskan yang harus dilakukan jika dosis terlewat
o Jelaskan perhatian yang harus diikuti
o Jelaskan berbagai jenis makanan, minuman atau OTC yang harus dihindari
o Jelaskan bagaimana pasien dapat mengetahui bahwa respon terapi yang
diharapkan tercapai
o Jelaskan cara penyimpanan obat
o Jelaskan apabila obat dapat ditebus kembali/diulang
o Verifikasi apakah pasien memahami informasi yang diberikan
o Tanyakan jika pasien ada pertanyaan
o Dokumentasikan komunikasi anda dengan pasien dalam Catatan Pengobatan
Pasien (PMR)
Sasaran dan Waktu Konseling
Kuantitas maupun jenis informasi yang diberikan bervariasi tergantung pada
kebutuhan pasien dan situasi dilapangan. Secara ideal apoteker memberikan konseling
pada semua resep baru maupun resep ulangan. Jika tidak, konseling dapat diberikan
-
36
pada pasien tertentu atau pasien yang mendapatkan obat jenis tertentu sesuai
kebijakan di masing-masing apotek. Pertimbangan tersebut dapat berdasarkan pada:
a. Pasien yang mendapatkan obat lebih dari yang ditentukan (polifarmasi)
b. Pasien yang potensial mengalami gangguan pandangan, pendengaran ataupun
keseimbangan
c. Pasien anak-anak
d. Pasien yang mendapat antikoagulan
Daftar Pasien Yang Harus Selalu Mendapat Konseling
a. Pasien yang mengalami kebingungan dan pendampingan
b. Pasien yang mengalami gangguan pendengaran dan pandangan
c. Pasien buta huruf
d. Pasien yang memiliki profil perubahan pengobatan atau dosis
e. Pasien baru atau yang mendapatkan resep obat baru
f. Pasien anak-anak dan orang tuanya.
g. Pasien yang menerima oabat dengan penyimpanan khusus, aturan pakai yang
rumit, serta potensial mengalami efek samping
Daftar Pasien Yang Harus Mendapatkan Konseling Selang Waktu Tertentu
a. Pasien asma
b. Pasien diabetes
c. Pasien yang memperoleh 4 atau lebih obat
d. Pasien yang secara mental kurang baik
e. Pasien yang menggunakan alat bantu gangguan kulit
f. Pasien penyalahgunaan obat
g. Pasien yang sakit parah
Format Konseling
Konseling seharusnya dilakukan secara verbal dan dibantu dengan materi
tertulis untuk dapat dibaca oleh pasien di rumah. Oleh karena kadang kondisi pasien
tidak memungkinkan berkonsentrasi terhadap yang dikatakan apoteker, tapi bila
mereka mendapatkan informasi tertulis mereka dapat mengulanginya lagi saat di
rumah. Suatu pictogram akan sangat membantu pasien yaitu berupa gambar yang
mendemonstrasikan cara menggunakan sediaan tetes mata misalnya.
Area Konseling
Konseling sebaiknya dilakukan di tempat yang semi-private atau privat dimana
tidak banyak lalu lalang orang dan pengganggu konsentrasi. Pastikan tempat konseling
membuat nyaman pasien terutama untuk bertanya.
Dokumentasi
Sesi konseling harus didokumentasikan. Dokumentasi dapat dilakukan dengan
cukup mudah yaitu dengan mengisi daftar checklist di atas dan menuliskan catatan
yang perlu ditambah dengan tindakan lanjut yang diperlukan dan juga bila pasien tidak
ingin diberi konseling.
Daftar Pustaka
Beardsley, RS. 2005. Guidelines on Counseling. PEIPB. Diadaptasi dari Review of
literature: oral patient counseling by pharmacists. Proceedings of the national
symposium on oral counseling by pharmacists about prescription medicines.
Virginia
-
37
-
38
-
39
-
40
CATATAN PENGOBATAN PASIEN
(Patient Medication Record)
Apotek Farmasi USU Jl. Almamater No. 5, Kampus USU, Medan
Apoteker: DR. Wiryanto, MS., Apt
Nama :
Jenis kelamin :
Umur :
Alamat :
No. telepon :
Pekerjaan :
Riwayat penyakit : 1. Tahun...
2. Tahun...
3. Tahun...
Riwayat alergi : 1. Obat:
a...
b...
c
2. Lain-lain:
.
.
Kebiasaan: Merokok
Minum alcohol
Minum kopi
Lain-lain:
-
41
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 51 Tahun 2009 Tentang Pekerjaan
Kefarmasiaan.
Kurniawan, D.W. dan Chabib, L. 2010. Pelayanan Informasi Obat: Teori dan Praktik.
Yogyakarta: graha ilmu.
Tan, H.T dan Rahardja, K. 2010. Obat-Obat Sederhana Untuk Gangguan Sehari-Hari.
Jakarta: Elex Media Komputindo.
Aslem, M., Tan, C.K., dan Prayitno, A. 2003. Farmasi Klinis: Menuju Pengobatan
Rasionaldan Penghargaan Pilihan Pasien. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Siregar, C.J.P. 2004. Farmasi klinik:Teknik dan Penerapan. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan. 2006. Pedoman Pelayanan
Informasi Obat Di Rumah Sakit. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Malon, et. Al. 2001. Drug Information: A Guide For Pharmacist. Edisi kedua. New York:
McGraw Hill.
Ikatan Apoteker Indonesia. 2011. Standar Pelayanan Kefarmasian Yang Baik.
-
42
-
43
SURAT PESANAN OBAT NON-OKT / PSIKOTROPIKA / NARKOTIKA
APOTEKER FARMASI USU
Jl. Almamater No. 5, Kampus USU, Medan
Medan,...
Kepada Yth.
Pimpinan PBF...
...
di
SURAT PESANAN
No
Dengan hormat, bersama ini kami memesan obat sebagai berikut:
No. Nama Obat Satuan Jumlah Keterangan
Demikian dan terima kasih atas perhatian Saudara.
Hormat kami,
Apoteker Pengelola Apotek
DR. Wiryanto, MS., Apt.
SIK. 092/SU
-
44
SURAT PESANAN OBAT PSIKOTROPIKA
APOTEK FARMASI USU Jl. Almamater No. 5, Kampus USU, Medan
SURAT PESANAN PSIKOTROPIKA
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : DR. Wiryanto, MS.,Apt.
Alamat : Taman Setia Budi Indah Blok F No. 70, Medan
Jabatan : Apoteker Pengelola Apotek
Mengajukan permohonan kepada:
Nama Perusahaan :
Alamat :
Jenis psikotropika sebagai berikut:
Untuk keperluan:
Nama : Apotek Farmasi USU
Alamat : Jl. Almamater No. 5, Kampus USU, Medan
Medan,
Apoteker Pengelola Apotek
DR. Wiryanto, MS,.Apt.
SIK. 092/SU
-
45
PEMASUKAN DAN PENGELUARAN SEDIAAN OKT BULAN:.
SEDIAAN STOK AWAL
MSK KELUAR STOK AKHIR 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 JML
Alprazolam 0,25
Alprazolam 0,5
Alprazolam 1
Analsik
Bellaphen
Braxidin
Cetalgin
Danalgin
Diazepam 2
Diazepam 5
Esilgen 1
Esilgen 2
Frisium
Librax
Serlof
Stesolid 10R
Stesolid 5R
Stesolid 2
Stesolid 5
Stesolid SY
Validex 2
Validex 5
Valisanbe 2
Valisanbe 5
Valium 2
Valium 5
Valium Injeksi
Xanax 0,25
Xanax 0,5
Xanax 0,1
Zoloft
Zyparon
-
46
SURAT PESANAN OBAT NARKOTIKA Rayon : Model N. 9
No. S.P : Lembar ke 1/2/3/4/5
SURAT PESANAN NARKOTIKA
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama :
Jabatan :
Alamat Rumah:
Mengajukan pesanan narkotika kepada:
Nama Distributor :
Alamat & No. Telp. :
Sebagai berikut :
Narkotika tersebut akan dipergunakan untuk keperluan:
Apotek .
Lembaga
.,20..
Pemesan
(...)
No. SIK.
-
47
PEMASUKAN DAN PENGELUARAN SEDIAAN NARKOTIKA BULAN:..
SEDIAAN STOK AWAL
MSK KELUAR STOK
AKHIR 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 JML
Codein 10
Codein 15
Codein 20
Codipront
Codipront Sy
Codipront C. Exp
Codipront C. Exp Sy
-
48
SURAT PENGANTAR LAPORAN NARKOTIKA
APOTEK FARMASI USU Jl. Almamater No. 5 Telp. 8219775, Kampus USU, Medan
No :
Lamp. : 1 lembar
Hal : Laporan Pemakaian Narkotika
Kepada
Yth. Kepala Dinas Kesehatan
Kota Medan
Cq. Pelayanan Kesehatan
Di Medan
Dengan hormat,
Bersama ini kami sampaikanLaporan Pemakaian Narkotika untuk
Bulan..
Mohon kiranya dapat diterima dengan baik.
Medan
Apoteker Pengelola Apotek
DR. Wiryanto, MS.,Apt.
SIK. No. 092/SU
Tembusan:
Yth. Kepala Balai Besar POM di Medan
-
49
LAPORAN PENGGUNAAN SEDIAAN JADI NARKOTIKA
NAMA APOTEK : FARMASI USU N-18 :
NOMOR IZIN : PO.00.01.8.2009 BULAN :
ALAMAT/TELP. : JL. ALMAMATER NO. 5 KAMPUS USU/8212521 TAHUN :
KAB/KOTA : MEDAN
NAMA SEDIAAN SATUAN PERSEDIAAN AWAL BULAN
PEMASUKAN JUMLAH KESELURUHAN
(4+7)
PENGELUARAN KESEDIAAN AKHIR BULAN
KETERANGAN TANGGAL DARI JML
UNTUK JUMLAH (9+10) PEMBUATAN LAIN-LAIN
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Codein 10 Tablet
Codein 15 Tablet
Codein 20 Tablet
Codipront Kap Kapsul
Codipront Sy Botol
Codipront C. Exp Kapsul
Codipront C. Exp Sy Botol
MEDAN,.,20.
APOTEKER PENGELOLA APOTEK
DR. WIRYANTO, MS,.APT.
SIK. 092/SU
-
50
BULAN:
No. Tanggal No. Faktur Nama PBF Nama Barang Satuan Jumlah Harga Satuan
Kondisi Jumlah Harga
Keterangan Disc Bonus