waktu tunggu pelayanan resep rawat jalan di …

54
WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP RAWAT JALAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA SKRIPSI OLEH: SRI ENDANG SIREGAR NIM 131501021 PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2018 Universitas Sumatera Utara

Upload: others

Post on 03-Oct-2021

16 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP RAWAT JALAN DI …

WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP RAWAT JALAN DI

INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

SKRIPSI

OLEH:

SRI ENDANG SIREGAR NIM 131501021

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2018

Universitas Sumatera Utara

Page 2: WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP RAWAT JALAN DI …

WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP RAWAT JALAN DI

INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi

Universitas Sumatera Utara

OLEH: SRI ENDANG SIREGAR

NIM 131501021

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2018

Universitas Sumatera Utara

Page 3: WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP RAWAT JALAN DI …

Universitas Sumatera Utara

Page 4: WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP RAWAT JALAN DI …

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,

karunia, dan ridhoNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Waktu Tunggu Pelayanan Resep Rawat Jalan di Instalasi Farmasi

Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara”. Skripsi ini diajukan sebagai salah satu

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi dari Fakultas Farmasi Universitas

Sumatera Utara.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada Ibu Prof. Dr. Masfria, M.S., Apt., selaku Dekan Fakultas

Farmasi yang telahmenyediakanfasilitaskepadapenulis selama perkuliahan di

Fakultas Farmasi. PenulisjugamengucapkanterimakasihkepadaBapak Prof. Dr.

Wiryanto, M.S., Apt., selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan

bimbingan, arahan, dan bantuan selama masa penelitian dan penulisan skripsi ini.

Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Rima Elfitra Rambe,

S.Farm., Apt. yang telah membimbing dan mengarahkan selama penelitian di RS

USU. Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Khairunnisa,

S.Si., M.Pharm., Ph.D., Apt., dan Ibu Dr. Poppy Anjelisa Z. Hasibuan, S.Si.,

M.Si., Apt., selaku dosen penguji yang telah memberikan kritik, saran, dan arahan

kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, kepada Bapak Dr. Martua

Pandapotan Nasution, MPS., Apt., dan Dr. Poppy Anjelisa Z. Hasibuan, M.Si.,

Apt., selaku dosen penasehat akademik yang selalu memberikan bimbingan,

perhatian, dan motivasi kepada penulis selama masa perkuliahan, serta Bapak dan

Ibu staf pengajar Fakultas Farmasi USU yang telah mendidik penulis selama

perkuliahan.

Universitas Sumatera Utara

Page 5: WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP RAWAT JALAN DI …

v

Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Direktur

Utama RS USU Bapak dr. Azwan Hakmi Lubis, Sp.A., M.Kes., dan Bapak Prof.

Dr. Urip Harahap, Apt., selaku Kepala Instalasi Farmasi yang telah memberikan

izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian di Instalasi Farmasi RS USU.

Penulis juga tidak lupa mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang

tulus kepada kedua orang tua tersayang, Ayahanda M. Zainal Siregar dan Ibunda

Anun Tambunan, serta Adikku Vitro Tinnuvus Siregar, serta Keluarga atas doa,

dorongan dan pengorbanan baik moril maupun materil yang tak ternilai dengan

apapun. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Staf Instalasi Farmasi RS

USU, dan tim SEC Eva, Rosita, Aulia, Nazira, Tia, Rian, teman kos Nelli, Juli,

Mika, Ibu Kepling, serta pegawai apotek mansur khususnya Revi Septiani dan

teman-teman S-1 Reguler 2013 atas doa dan dukungan dalam penyelesaian skripsi

ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan baik dari segi isi maupun bahasanya, oleh karena itu dengan segala

kerendahan hati, penulis menerima kritik dan saran yang bersifat membangun

demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini

dapat memberi manfaat bagi kita semua.

Medan, 09 Februari 2018 Penulis,

Sri Endang Siregar NIM 131501021

Universitas Sumatera Utara

Page 6: WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP RAWAT JALAN DI …

vi

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Sri Endang Siregar

Nomor Induk Mahasiswa : 131501021

Program Studi : S-1 Reguler Farmasi

Judul Skripsi : Waktu Tunggu Pelayanan Resep Rawat Jalan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Universitas

Sumatera Utara

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini ditulis berdasarkan data dan

hasil pekerjaan yang saya lakukan sendiri, dan belum pernah diajukan orang lain

untuk memperoleh gelar kesarjanaan di perguruan tinggi lain, dan bukan plagiat

karena kutipan yang ditulis telah disebutkan sumbernya di dalam daftar pustaka.

Apabila dikemudian hari ada pengaduan dari pihak lain karena di dalam

skripsi ini ditemukan plagiat karena kesalahan saya sendiri, maka saya bersedia

mendapat sanksi apapun oleh Program Studi Fakultas Farmasi Universitas

Sumatera Utara, dan bukan menjadi tanggung jawab pembimbing.

Demikianlah surat pernyataan ini saya perbuat dengan sebenarnya untuk

dapat digunakan jika diperlukan sebagaimana mestinya.

Medan, 09 Februari 2018 Penulis,

Sri Endang Siregar NIM 131501021

Universitas Sumatera Utara

Page 7: WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP RAWAT JALAN DI …

vii

WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP RAWAT JALAN DI

INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

ABSTRAK

Instalasi farmasi adalah salah satu unit di rumah sakit yang memberikan layanan produk dan jasa dalam bentuk pelayanan resep. Pelayanan resep sebagai

garis depan pelayanan farmasi kepada pasien harus dikelola dengan baik, karena mutu pelayanan resep farmasi yang umumnya dikaitkan dengan kecepatan dalam

memberikan pelayanan. Waktu tunggu adalah salah satu standar minimal pelayanan farmasi di

rumah sakit. Waktu tunggu pelayanan obat jadi adalah tenggang waktu mulai

pasien menyerahkan resep sampai dengan menerima obat jadi dengan standar minimal yang ditentukan kementerian kesehatan adalah ≤ 30 menit, sedangkan

waktu tunggu pelayanan obat racikan adalah tenggang waktu mulai pasien menyerahkan resep sampai dengan menerima obat racikan yaitu ≤ 60 menit.

Penelitian ini dilakukan dengan pengambilan data secara konkuren

selama bulan September-Oktober 2017.Data yang diambil sebanyak 335 resep pasien rawat jalan yang terdiri dari 293 non racikan dan 42 resep racikan. Rata-

rata waktu tunggu pelayanan resep yaitu 31,8 menit untuk resep non racikan dan 65 menit untuk resep racikan. Hal ini belum memenuhi Keputusan Menteri Kesehatan No.129/Menkes/SK/II/2008.

Berdasarkan hasil penelitian ini, salah satu faktor yang mempengarui lamanya waktu tunggu pelayanan resep di instalasi farmasi adalah kelengkapan

berkas pasien belum terpenuhi, skrining resep rawat jalan hanya dikerjakan oleh satu apoteker saja, kurangnya ketersediaan obat yang telah diresepkan dokter, sistem/program komputer yang terbatas sehingga pengerjaan untuk skrining resep

berikutnya menjadi terhambat, dan terdapat beberapa resep yang dikerjakan tanpa nomor antrian seperti resep untuk pasien umum dan IGD.

Kata Kunci: Waktu tunggu, pelayanan resep, instalasi farmasi rumah sakit.

Universitas Sumatera Utara

Page 8: WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP RAWAT JALAN DI …

viii

WAITING TIME SERVICES OUTPATIENT PRESCRIPTION

IN THE INSTALLATION PHARMACY UNIVERSITY HOSPITAL OF NORTH SUMATERA

ABSTRACT

Pharmaceutical installation is one of the units in the hospital that provide services of products and services in the form of prescription service. Prescription

service with the outline of pharmacy services to patients should be well managed, because the quality of prescription service with related to the in providing

services. The waiting time is one of the minimum standards of pharmaceutical services in hospitals. The waiting time of refilled prescription service is the

distance period starting of the patient give up a prescription until receiving refilled prescription with minimum standards established of the ministry health is

≤ 30 minutes, while the waiting time of dispensed prescription is the distance period starting of the patient give up a prescription until receiving dispensed prescription of ≤ 60 minutes.

This study was conducted by taking concurrent data during September-October 2017. Data were taken as many as 335 outpatient prescriptions consisting

of 293 refilled prescription and 42 dispensed prescription. Average waiting time for refilled prescription31.8 minutes for dispensed prescription 65 minutes. This has not fulfilled the Minister of Health Decree No.129 / Menkes / SK / II / 2008.

Based on the results of this study, one of the factors that affects the recall of prescription treatment time in the pharmacy installation is the

completeness of the patient's file has not been met, outpatient prescription screening is only done by one pharmacist only, prescribed medicines, computer system / program limited so that workmanship for subsequent prescription

screening to be inhibited, and there are some prescription done without queue numbers for general care and IGD.

Keywords: Waiting time, prescription service, hospital pharmacy installation.

Universitas Sumatera Utara

Page 9: WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP RAWAT JALAN DI …

ix

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ....................................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................... iii

KATA PENGANTAR ............................................................................... iv

SURAT PERNYATAAN........................................................................... vi

ABSTRAK ............................................................................................... vii

ABSTRACT ............................................................................................. viii

DAFTAR ISI ............................................................................................ ix

DAFTAR TABEL .................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xiv

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ..................................................................... 1

1.2 Perumusan Masalah ............................................................. 3

1.3 Hipotesis ............................................................................... 3

1.4 Tujuan Penelitian ................................................................. 3

1.5 Manfaat Penelitian ............................................................... 3

1.6 Kerangka Pikir Penelitan ..................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................. 5

2.1 Rumah Sakit .......................................................................... 5

2.1.1 Pengertian Rumah Sakit .............................................. 5

2.1.2 Pelayanan Rumah Sakit ................................................. 5

Universitas Sumatera Utara

Page 10: WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP RAWAT JALAN DI …

x

2.2 Instalasi Farmasi Rumah Sakit................................................. 6

2.2.1 Pengertian Instalasi Farmasi Rumah Sakit .................. 6

2.2.2 Tujuan Instalasi Farmasi Rumah Sakit........................ 7

2.2.3 Tugas Pokok Dan Fungsi Instalasi FarmasiRumah Sakit .................................................................................... 8

2.2.4 Pelayanan Farmasi Satu Pintu...................................... 10

2.2.5 Sumber Daya Manusia Farmasi Rumah Sakit............. 11

2.2.6 Fasilitas dan Peralatan.................................................. 12

2.2.6.1 Bangunan ......................................................... 13

2.2.6.2 Peralatan .......................................................... 14

2.2.7 Kebijakan dan Prosedur............................................... 14

2.2.8 Pengelolaan Perbekalan Farmasi ................................. 16

2.2.9 Pelayanan Kefarmasian Penggunaan Obat dan Alat Kesehatan .................................................................... 17

2.3 Standar Pelayanan Minimal Farmasi Rumah Sakit ............... 19

2.4 Faktor yang mempengaruhi Waktu Pelayanan Resep ........... 19

BAB IIIMETODE PENELITIAN ............................................................ 21

3.1 Jenis Penelitian ..................................................................... 21

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................... 21

3.2.1 Lokasi Penelitian ........................................................ 21

3.2.2 Waktu Penelitian ........................................................ 21

3.3 Sumber Data Penelitian ........................................................ 21

3.4 Definisi Operasional ............................................................ 22

3.5 Teknik Pengumpulan Data ................................................... 23

3.6 Analisis Data ......................................................................... 23

3.7 Prosedur Penelitian................................................................. 24

Universitas Sumatera Utara

Page 11: WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP RAWAT JALAN DI …

xi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................. 25

4.1 Karakteristik Resep .............................................................. 25

4.2 Waktu Tunggu Pelayanan Resep ......................................... 25

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................... 32

5.1 Kesimpulan .......................................................................... 32

5.2 Saran ...................................................................................... 32

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 33

LAMPIRAN............................................................................................... 35

Universitas Sumatera Utara

Page 12: WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP RAWAT JALAN DI …

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Definisi Operasional......................................................................... 22

3.2 Lembar Pengumpul Data.................................................................. 23

4.1 Jumlah sampel berdasarkan jenis resep yang dilayani diinstalasi

farmasi rumah sakituniversitas sumatera utara.............................. 25

4.2 Rata rata waktu tunggu pelayanan resep di instalasi farmasi rumah sakit pada hari kerja.......................................................................... 26

Universitas Sumatera Utara

Page 13: WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP RAWAT JALAN DI …

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1.1 Kerangka Pikir Penelitian ............................................................. 4

Universitas Sumatera Utara

Page 14: WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP RAWAT JALAN DI …

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Surat Perubahan Judul ............................................................. 35

2 Surat Permohonan Izin Penelitian ........................................... 36

3 Surat Keterangan Rumah Sakit ................................................ 37

4 Instalasi Farmasi Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara..... 38

5Skema ............................................................................................... 40

Universitas Sumatera Utara

Page 15: WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP RAWAT JALAN DI …

1

BAB I

LATAR BELAKANG

1.1 Latar Belakang

Pelayanan farmasi merupakan salah satu pelayanan kesehatan di rumah

sakit yang diharapkan memenuhi standar pelayanan minimal. Menurut peraturan

menteri kesehatan (PMK) nomor 72 tahun 2016 tentang standar pelayanan

kefarmasian di rumah sakit menyebutkan bahwa rumah sakit(RS) adalah institusi

pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan

secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat

darurat.Standar pelayanan kefarmasian di rumah sakit yang bertujuan untuk

meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian, menjamin kepastian hukum bagi

tenaga kefarmasian dan melindungi pasien dan masyarakat dari penggunaan obat

yang tidak rasionaldalam rangka keselamatan pasien (patient safety)(Menkes RI,

2016).

Waktu tunggu menjadi salah satu standar minimal pelayanan farmasi di

rumah sakit,waktu tunggu pelayanan obat non racikanmerupakan tenggang waktu

mulai pasien menyerahkan resep sampai dengan menerima obat non racikan

dengan standar minimal yang ditetapkan kementerian kesehatan yaitu≤ 30 menit,

sedangkan waktu tunggu pelayanan obat racikan adalah tenggang waktu mulai

pasien menyerahkan resep sampai dengan menerima obat racikan yaitu ≤ 60 menit

(Menkes RI, 2008).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh maftuhah(2016)bahwa

jumlah resep yang diterima di depo farmasi merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi waktu tunggu pelayanan resep. Selain itu, jumlah item obat tiap

Universitas Sumatera Utara

Page 16: WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP RAWAT JALAN DI …

2

resep dan jumlah racikan pada tiap resep juga mempengaruhi waktu tunggu

pelayanan resep.

Hasil dari beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa waktu

tunggu pelayanan resep masih lama atau belum sesuai standar pelayanan minimal

yang ditetapkan oleh kementerian kesehatan yaitu > 60 menit(Bustani et al. 2015).

Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Septini (2012) rata-rata waktu

tunggu untuk resep non racikan adalah 39 menit dan waktu tungguresep

racikanadalah 60,4 menit. rata-rata waktu tunggu pelayananresep untuk jenis resep

non racikan adalah 92,41 menit dan untuk jenis resep racikan adalah146,31 menit.

Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata waktu tunggu pelayanan resep di

depofarmasi rawat jalan lantai 1 RSUD Gunung Jati Kota Cirebon tidak

memenuhi standarpelayanan minimal waktu tunggu pelayanan resep yaitu untuk

resep non racikan ≤ 30 menitdan untuk resep racikan ≤ 60 menit.

Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara (USU) merupakan salah satu

rumah sakit Perguruan Tinggi Negeri (PTN) didirikan pada tahun 2003 dan

diresmikan pada tahun 2016. Dari tahun 2016 hingga 2017 jumlah pasien yang

berkunjung ke rumah sakitUSU semakin meningkat yang berartiakan berdampak

pada waktu tunggu pasien.

Berdasarkan latar belakang di atas, sampai saat ini belum ada penelitian

tentang waktu tunggu pelayanan resep rawat jalan di Instalasi Farmasi Rumah

Sakit(IFRS) Universitas Sumatera Utara maka diperlukanpenelitian untuk

mengetahui waktu tunggu pelayanan resep rawat jalan di Instalasi Farmasi Rumah

Sakit Universitas Sumatera Utara.

Universitas Sumatera Utara

Page 17: WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP RAWAT JALAN DI …

3

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan masalah dalam

penelitian ini adalah berapa rata-rata waktu tunggu pelayanan resep rawat jalan di

instalasi farmasi rumah sakit universitas sumatera utara ?

1.3 Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah di atas hipotesis dalam penelitian ini

adalah rata-ratawaktu tunggu pelayanan resep rawat jalan di instalasi farmasi

rumah sakit universitas sumatera utara belum memenuhi persyaratan standar

pelayanan minimal rumah sakit.

1.4 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untukmengetahui rata-rata waktu tunggu pelayanan

resep pasien rawat jalan di instalasi farmasi rumah sakit universitas sumatera

utara.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah berguna sebagai sumber masukan dan

bahan pertimbangan dalam meningkatkan standar pelayanan minimal rumah sakit.

1.6 Kerangka Pikir Penelitian

Sumber data penelitian adalah data primer berupa rata-rata waktu tunggu

pelayanan resep racikan dan non racikan di Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah

Sakit Universitas Sumatera Utara dan data sekunder yang digunakan adalah

Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit Permenkes Republik Indonesia

Universitas Sumatera Utara

Page 18: WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP RAWAT JALAN DI …

4

No.129/Menkes/SK/II/2008, salah satu indikator Standar Pelayanan Minimal

(SPM) untuk pelayanan Farmasi Rumah Sakit adalah waktu tunggu pelayanan

obat dengan standar waktu tunggu untuk pelayanan obat non racikan maksimal 30

menit dan pelayanan obat racikan maksimal 60 menit.

Variabel Bebas Variabel Terikat

Gambar 1.1Kerangka Pikir Penelitian.

Jenis Resep

1. Racikan

2. Non Racikan

Waktu Tunggu

Pelayan Resep

Universitas Sumatera Utara

Page 19: WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP RAWAT JALAN DI …

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Rumah Sakit

2.1.1 Pengertian Rumah Sakit

Berdasarkan Permenkes No.72 Tahun 2016 Rumah Sakit adalah institusi

pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan

secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat

darurat.Sedangkan menurut Permenkes RI No.9 Tahun 2008 adalah sarana kesehatan

yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan meIiputi pelayanan

promotif, preventif, kurative dan rehabilitatif yang menyediakan pelayanan rawat

inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

2.1.2 Pelayanan Rumah Sakit

Berbagai Pelayanan yang diberikan di rumah sakit dibedakan menjadi dua

golongan, yaitu(Septini, 2012).

1. Pelayanan utama yang terdiri dari :

a. Pelayanan medik/keperawatan yang dilakukan oleh berbagai staf medik

fungsional sesuai dengan jenis dan status penyakit penderita tertentu. Staf

medik fungsional umumnya terdiri atas dokter umum, dpkter gigi dan dokter

spesialis dari disiplin: bedah umum, bedah syaraf. Bedah jantung dan toraks,

bedah tulang, bedah urologi, anastesi, bedah obstetrik dan ginekologi, bedah

proktologi, penyakit dalam dan lain sebagainya.

b. Pelayanan Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS) yang mempunyai pengaruh

besar terhadap perkembangan rumah sakit sebab hampir seluruh pelayanan

yang diberikan pada penderita di rumah sakit berintervensi dengan sediaan

Universitas Sumatera Utara

Page 20: WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP RAWAT JALAN DI …

6

farmasi atau perbekalan kesehatan. Bertanggungjawab atas pengelolaan dan

pengendalian sediaan farmasi atau perbekalan kesehatan, mulai dari

perencanaan, pemilihan, penetapan spesifikasi, pengadaan, pengendalian

mutu, penyimpanan, serta dispensing, distribusi bagi penderita, pemantauan

efek, pemberian informasi, dan sebagainya, semuanya adalah tugas, fungsi,

serta tanggung jawab Instalasi Farmasi Rumah Sakit.

2. Pelayanan pendukung merupakan semua pelayanan yang mendukung

pelayanan medik untuk penegakan diagnosis dan perawatan penderita.

Pelayanan pendukung antara lain, pelayanan laboratorium, pelayanan ahli gizi

dan makanan, rekam medik, bank darah, serta sterilisasi, pemeriksaan sinar-X

dan layanan sosial.

2.2 Instalasi Farmasi Rumah Sakit

2.2.1 Pengertian Instalasi Farmasi Rumah Sakit

Instalasi Farmasi Rumah Sakit adalah suatu bagian/unit/divisi atau fasilitas

di rumah sakit, tempat penyelenggaraan semua kegiatan pekerjaan kefarmasian yang

ditujukan untuk keperluan rumah sakit itu sendiri(Septini, 2012). Instalasi farmasi

adalah unit pelaksana fungsional yang menyelenggarakan seluruh kegiatan

pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit(Menkes, 2016).

Berdasarkan definisi tersebut maka Instalasi Farmasi Rumah Sakit Secara

Umum dapat diartikan sebagai suatu departemen atau unit atau bagian di suatu rumah

sakit di bawah pimpinan seorang apoteker dan diabantu oleh beberapa oranng

apoteker yang memenuhi persyaratan perundang-undangan yang berlaku dan

bertanggung jawab atas seluruh pekerjaan serta kefarmasian, yang terdiri dari

pelayanan yang mencakup perencanaan,pengadaan, produksi, penyimpanan

perbekalan kesehatan/sediaan farmasi, dispensing obat berdasarkan resep bagi

Universitas Sumatera Utara

Page 21: WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP RAWAT JALAN DI …

7

penderita saat tinggal dan rawat jalan, pengendalian mutu dan pengendalian distribusi

dan penggunaan seluruh perbekalan kesehatan di rumah sakit. Pelayanan farmasi

klinik umum dan spesialis mencakup pelayanan langsung pada penderita dan

pelayanan klinik yang merupakan program rumah sakit secara keseluruhan(Septini,

2012).

Didalam Keputusan Mentri Kesehatan Nomor 72 Tahun 2016 tentang

standar pelayanan rumah sakit, yang menyebutkan bahwa Pelayanan Kefarmasian

adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang

berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk

meningkatkan mutu kehidupan pasien.

2.2.2 Tujuan Instalasi Farmasi Rumah Sakit

Sesuai dengan Menkes No.72 Tahun 2016 bahwa tujuan dari Standar

Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit yaitu untuk meningkatkan mutu

pelayanan kefarmasian, menjamin kepastian hukum bagi tenaga kefarmasian dan

melindungi pasien dan masyarakat dari penggunaan obat yang tidak rasional

dalam rangka keselamatan pasien (patient safety).

Tujuan pelayanan farmasi ialah : (Depkes, 2004)

1) Melangsungkan pelayanan farmasi yang optimal baik dalam keadaan biasa

maupun dalam keadaan gawat darurat sesuai dengan keadaan pasien maupun

fasilitas yang tersedia.

2) Menyelenggarakan kegiatan pelayanan profesional berdasarkan prosedur

kefarmasian dan etik farmasi

3) Melaksanakan KIE (komunikasi informasi dan Edukasi) mengenai obat

4) Menjalankan pengawasan obat berdasarkan aturan-aturan yang berlaku

Universitas Sumatera Utara

Page 22: WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP RAWAT JALAN DI …

8

5) Melakukan dan memberi pelayanan bermutu melalui analisa, telaah dan

evaluasi pelayanan

6) Mengadakan enelitian di bidang farmasi dan peningkatan metoda.

2.2.3 Tugas Pokok Dan Fungsi Instalasi Farmasi Rumah Sakit

1. pengkajian dan pelayanan Resep

2. penelusuran riwayat penggunaan Obat

3. rekonsiliasi Obat

4. Pelayanan Informasi Obat (PIO)

5. konseling

6. visite

7. Pemantauan Terapi Obat (PTO)

8. Monitoring Efek Samping Obat (MESO)

9. Evaluasi Penggunaan Obat (EPO)

10. dispensing sediaan steril

11. Pemantauan Kadar Obat dalam Darah (PKOD) (Menkes, 2016).

Fungsi Instalasi Farmasi Rumah Saki, antara lain

1) Pengelolaan perbekalan farmasi yang meliputi :

a. Memilih perbekalan farmasi sesuia kebutuhan pelayanan rumah sakit

b. Merencakanakan kebutuhan perbekalan farmasi secara optimal

c. Mengadakan perbekalan farmasi berpedoman pada perencanaan yang

telah dibuat sesuai ketentuan yang berlaku

d. Memproduksi perbekalan farmasi untuk memenuhi kebutuhan pelayanan

kesehatan rumah sakit

e. Menerima perbekalan farmasi sesuai dengan spesifikasi dan ketentuan

yang berlaku

Universitas Sumatera Utara

Page 23: WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP RAWAT JALAN DI …

9

f. Menyimpan perbekalan farmasi sesuai dengan spesifikasi dan

persyaratan kefarmasian.

g. Mendistribusikan perbekalan farmasi ke unit-unit pelayanan di rumah

sakit.

2) Pelayanan kefarmasian dalam penggunaan obat dan alat kesehatan yang

meliputi :

a. Mengkaji intruksi pengobatan/resep pasien.

b. Mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan penggunaan obat dan

alat kesehatan.

c. Mencegah dan mengatasi masalah berkaitan dengan obat dan alat

kesehatan.

d. Memantau efektivitas dan keamanan penggunaan obat dan alat

kesehatan.

e. Memberikan informasi kepada petugas kesehatan, pasien/keluarga.

f. Memberi konseling kepada pasien/keluarga.

g. Melakukan pencampuran obat suntik.

h. Melakukan penyiapan nutrisi parenteral.

i. Melakukan penanganan obat kanker.

j. Melakukan penentuan kadar obat dalam darah.

k. Melakukan pencatatan setiap kegiatan.

l. Melaporkan setiap kegiatan.

Universitas Sumatera Utara

Page 24: WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP RAWAT JALAN DI …

10

2.2.4 Pelayanan Farmasi Satu Pintu

Pelayanan Farmasi Satu Pintu adalah suatu sistem dimana dalam

pelayanan kefarmasian itu sendiri menggunakan satu kebijakan, satu standar

operasional (SOP), satu pengawasan operasional dan satu sistem informasi.

Sistem pelayanan farmasi satu pintu:

1. Instalasi Farmasi bertanggung jawab atas semua obat yang beredar di rumah

sakit.

2. Commitment building : memberikan pelayanan yang terbaik untuk

pelanggan, pelayanan bebas kesalahan (zerro defect) pelayanan bebas copy

resep atau semua resep terlayani di rumah sakit.

3. Membangun kekuatan internal rumah sakit terhadap pesaing farmasi dari luar

dan mewujudkan kekuatan terhadap pelayanan farmasi Rs dengan penyediaan

dana gotong royong seluruh jajaran RS.

4. Penerapan sistem formularium RS.

5. Penerapan satu SOP penulisan resep.

6. Penerapan distribusi obat satu pintu.

7. Penerapan skrining resep oleh farmasis.

8. Penyediaan apotek pelengkap mengikuti formularium RS dan berkoordinasi

dengan instalasi farmasi.

9. Penerapan SIM farmais.

Tujuan dari pelayanan farmasi satu pintu adalah untuk meningkatkan

pelayanan farmasi di RS sehingga dapat memenuhi kebutuhan yang ditetapkan,

memuaskan harapan konsumen, sesuai dengan standar yang berlaku, tersedia pada

harga yang kompetitif dan memberi manfaat bagi Rs.

Universitas Sumatera Utara

Page 25: WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP RAWAT JALAN DI …

11

Keuntungan pelayanan farmasi satu pintu yaitu :

1. Memudahkan monitoring obat.

2. Dapat mengetahui kebutuhan obat secara menyeluruh sehingga memudahkan

perencanaan obat.

3. Menjamin mutu obat yang tersedia sesuai persyaratan kefarmasian.

4. Dapat dilaksanakannya pelayanan obat dengan sistem unit dose ke semua

ruang rawat.

5. Dapat dilaksanakan pelayanan informasi obat dan konseling obat baik bagi

pasien rawat jalan maupun rawat inap.

6. Dapat dilaksanakan monitoring efek samping obat oleh panitian farmasi dan

terapi.

7. Dapat melakukan pengkajian penggunaan obat di Rs, baik obat generik, obat

formularium, obat Askes dan lain-lain sesuai dengan program IFRS serta

PFT.

2.2.5 Sumber Daya Manusia Farmasi Rumah Sakit

Sumber Daya Manusia yang melakukan pekerjaan kefarmasian di rumah

sakit yang termasuk dalam bagan organisasi rumah sakit dengan persyaratan :

(Depkes 2004).

Sumber Daya Manusia

1. Terdaftar di Departemen Kesehatan.

2. Terdaftar di Asosiasi Profesi.

3. Mempunyai izin kerja.

4. Mempunyai Sk penempatan.

Universitas Sumatera Utara

Page 26: WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP RAWAT JALAN DI …

12

Jenis Ketenagaan

a. Untuk pekerjaan kefarmasian dibutuhkan tenaga :

1. Apoteker.

2. Sarjana Farmasi.

3. Asisten Apoteker (AMF,SMF).

b. Untuk pekerjaan administrasi dibutuhkan tenaga:

1. Operator komputer/Teknisi memahami kefarmasian.

2. Tenaga Administrasi.

c. Pembantu Administrasi.

Beban Kerja

Dalam perhitungan beban kerja perlu diperhatikan faktor-faktor yang

berpengaruh pada kegiatan yang dilakukan, yaitu :

1. Kapasitas tempat tidur dan BOR.

2. Jumlah resep atau formulir per hari.

3. Volume perbekalan farmasi.

4. Idealnya 30 tempat tidur = 1 Apoteker (untuk pelayanan kefarmasian).

2.2.6 Fasilitas dan Peralatan

Sarana dan prasarana pelayanan kefarmasian harus dapat menjamin

terselenggaranya pelayanan kefarmasian yang baik, sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Harus tersedia ruangan, peralatan dari dan fasilitas lain yang dapat

mendukung administrasi, profesionlisme dan fungsi teknik pelayanan farmais,

sehingga menjamin terlaksananya pelayanan farmasi yang fungsional, profesional

dan etis. (Depkes, 2004).

Universitas Sumatera Utara

Page 27: WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP RAWAT JALAN DI …

13

1. Tersedianya fasilitas penyimpanan barang farmasi yang menjamin semua

barang farmasi teta dalam kondisi yang baik dan dapat

dipertanggungjawabkan sesuai dengan spesifikasi masing-masing barang

farmasi dan sesuai dengan peraturan.

2. Tersedianya fasilitas produksi obat yang memenuhi standar.

3. Tersedianya fasilitas untuk pendistribusian obat.

4. Tersedianya fasilitas pemberian informasi dan edukasi.

5. Tersedianya fasilitas untuk penyimpanan arsip resep.

6. Ruangan perawatan harus memiliki tempat penyimpanan obat yang baik

sesuai dengan peraturan dan tata cara.

7. Obat yang bersifat adiksi disimpan sedemikian rupa demi menjamin

keamanan setiap staf.

2.2.6.1 Bangunan

Fasilitas bangunan, ruangan dan peralatan harus memenuhi ketentuan dan

perundang-undang kefarmasian yang berlaku : (Depkes, 2004).

a. Lokasi harus menyatu dengan sistem pelayanan rumah sakit.

b. Terpenuhinya luas yang cukup utnuk penyelenggaraan asuhan kefarmasian di

rumah sakit.

c. Dipisahkan antara fasilitas untuk penyelenggaraan manajemen, pelayanan

langsung pada pasien, dispensing serta ada penanganan limbah.

d. Dipisahkan juga jalur antara steril, bersih dan daerah abu-abu, bebas

kontaminasi.

e. Persyaratan ruang tentang suhu, pencahayaan, kelembapan, tekanan dan

keamanan baik dari pencuri maupun binatang pengerat.

Universitas Sumatera Utara

Page 28: WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP RAWAT JALAN DI …

14

2.2.6.2 Peralatan

Fasilitas peralatan memenuhi persyaratan yang ditetapkan terutama

untuk perlengkapan disepensing baik untuk sediaan steril, non steril maupun cair

untuk obat luar dan dalam. Fasilitas peralatan harus dijamin sensifitas pada

pengukuran dan memenuhi persyaratan, peneraan dan kalibrasi untuk peralatan

tertentu setiap tahun(Depkes, 2004).

Peralatan minimal yang harus tersedia dalam pelayanan farmasi antara

lain :

a. Peralatan untuk penyimpanan, peracikan dan pembuatan obat baik steril

maupun aseptik.

b. Peralatan kantor untuk administrasi dan arsip.

c. Kepustakaan yang memadai untuk melaksanakan pelayanan informasi obat.

d. Lemari penyimpnan khusus untuk narkotika.

e. Lemari pendingin dan AC untuk obat yang terlabil.

f. Penerangan, sarana air, ventilasi dan sistem pembuangan limbah yang baik.

g. Alarm.

2.2.7 kebijakan dan Prosedur

Semua kebijakan dan prosedur yang ada harus tertulis dan dicantumkan

tanggal dikeluarkannya peraturan tersebut. Peraturan dan prosedur yang ada harus

mencerminkan standar pelayanan farmasi mutakhir yang sesuai dengan peraturan

dan tujuan dari pada pelayanan farmasi itu sendiri(Depkes, 2004).

1. Kriteria kebijakan dan prosedur dibuat oleh kepala instalasi, panitia/komite

farmasi dan terapi serta para apoteker.

Universitas Sumatera Utara

Page 29: WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP RAWAT JALAN DI …

15

2. Obat hanya dapat diberikan setelah mendapat pesanan dari dokter dan

apoteker menganalisa secara kefarmasian obat adalah bahan berkhasiat

dengan nama generik.

3. Kebijakan dan prosedur yang tertulis harus mencantumkan beberapa hal

berikut :

a. Macam obat yang dapat diberikan oleh perawat atas perintah dokter.

b. Label obat yang memadai.

c. Daftar obat yang tersedia.

d. Gabungan obat parenteral dan labelnya.

e. Pencatatan dalam rekam farmasi pasien beserta dosis obat yang

diberikan.

f. Pengdaan dn penggunan obat di rumah sakit.

g. Pelayanan perbekalan farmasi untuk pasien rawat inap, rawat jalan,

karyawan dan pasien tidak mampu.

h. Pengelolaan perbekalan farmasi.

i. Pencatatan, pelaporan dan pengarsipan mengenai pemakaian obat dan

efek samping obat bagi pasien rawat jalan dan rawat inap serta

pencatatan penggunaan obat yang salah atau dikeluhkan pasien.

j. Pengawasan mutu pelyanan dan pengendalian perbekalan farmasi.

k. Pemberian konseling/informasi oleh apoteker kepada pasien maupun

keluarga pasien dalam hal penggunaan dan penyimpanan obat serta

berbagai aspek pengetahuan tentang obat demi memungkinkan derajat

kepatuhan dalam penggunaan obat.

l. Pemantauan terapi obat (PTO) dan pengkajian penggunaan obat.

Universitas Sumatera Utara

Page 30: WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP RAWAT JALAN DI …

16

m. Apabila ada sumber daya farmasi lain disamping instalasi maka secara

organisasi di bawah koordinasi Instalasi Farmasi.

n. Prosedur/penarikan/penghapusan obat.

o. Pengaturan persediaan dan pesanan.

p. Cara pembuatan obat yang baik.

q. Penyebaran informasi mengenai obatt yang sesuai dengan

pengaturan/undang-undang.

r. Pengamanan pelayanan farmasi dan penyimpanan obat harus terjamin.

s. Peracikan, penyimpanan dan pembuangan obat-obat sitotoksik.

t. Prosedur yang harus ditaati bila terjadi kontaminasi terhadap staf.

4. Harus ada sistem yang mendokumentasikan penggunaan obat yang salah dan

atau mengatasi masalah obat.

5. Kebijakan dan prosedur harus konsisten terhadap sistem pelayanan rumah

sakit lainnya.

2.2.8 Pengelolaan Perbekalan Farmasi

Pengelolaan sediaan farmasi dan alat kesehatan adalah suatu proses yang

berkesiambungan yang dimulai dari pemilihan, perencanaan, penganggaran,

pengadaan, penerimaan, produksi, penyimpanan, distribusi. Peracikan,

pengendalian, pengembalian, pemusnahan, pencatatan dan pelaporan, jaminan

mutu serta monitoring dan evaluasi, yang didukung oleh kebijakan, SDM,

pembiayaan dan sistem informasi manajemen yang efisien dan efektif.

Pengelolaan perbekalan farmasi juga harus tercantum dalam kebijakan

dan prosedur yang disusun. Pengelolan perbekalan farmasi merupakam suatu

siklus pemilihan, perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan,

Universitas Sumatera Utara

Page 31: WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP RAWAT JALAN DI …

17

pendistribusian, pengendalian, penghapusan administrasi dan pelaporan serta

evaluasi yang diperlukan bagi kegiatan pelayanan dengan tujuan :

a. Mengelola perbekalan farmasi yang efektif dan efisien.

b. Menerapkan farmakoekonomi dalam pelayanan.

c. Meningkatkan kompetensi/kemampuan tenaga farmasi.

d. Mewujudkan sistem informasi manajemen berdaya guna dan tepat guna.

e. Melaksanakan pengenndalian mutu pelayanan.

2.2.9 Pelayanan Kefarmasian Penggunaan Obat dan Alat Kesehatan

(Depkes RI, 2004) Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit,

Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1197/MenKes/SK/X/2004 adalah

pendekatan profesional yang bertanggung jawab dalam menjamin penggunaan

obat dan alat kesehatan sesuai indikasi, efektif, aman dan terjangkau oleh pasien

melalui penerapan pengetahuan, keahlian, ketrampilan dan perilakuapoteker serta

bekerjasama dengan pasien dan profesi kesehatan lainnya.

Kegiatan yang dilakukan meliputi :

1. Pengkajian Resep Merupakan kegiatan dalam pelayanan kefarmasian yang

dimulai dari seleksi persyaratan administrasi, persyaratan farmasi dan

persyaratan klinis baik untuk pasien rawat inap maupun rawat jalan.

2. Dispensing Merupakan kegiatan pelayanan yang dimulai dari tahap validasi

resep, interpretasi resep, menyiapkan dan meracik obat, memberikan label

atau etiket, penyerahan obat dengan pemberian in dokumentasi.

3. Pemantauan dan Pelaporan Efek Samping Obat. Merupakan kegiatan

pemantauan setiap respon terhadap obat yang merugikan atau tidak

diharapkan yang terjadi pada dosis normal yang digunakan pada manusia

untuk tujuan profilaksis, diagnosa dan terapi.

Universitas Sumatera Utara

Page 32: WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP RAWAT JALAN DI …

18

4. Pelayanan Informasi Obat.

Merupakan kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh Apoteker untuk

memberikan informasi secara akurat, tidak bias dan terkini kepada dokter,

apoteker, perawat, profesi kesehatan lainnya serta pasien.

5. Konseling.

Merupakan suatu proses yang sistematik untuk mengidentifikasikan dan

menyelesaikan masalah pasien yang berkaitan dengan pengambilan dan

pnggunaan obat pada pasien rawat jalan dan rawat inap.

6. Pemantauan Kadar Obat dalam Darah.

Melakukan pemeriksaan kadar beberapa obat tertentu atas permintaan dari

dokter yang merawat karena indeks terapi yang sempit.

7. Ronde/visite pasien.

Merupakan kegiatan kunjungan ke pasien rawat inap besama tim dokter dan

tenaga kesehatan lainnya.

8. Pengkajian Penggunaan Obat.

Merupakan program evaluasi pengunaan obat yang terstruktur dan

berkesinambungan untuk menjamin obat-obatan yang digunakan sesuai

indikasi, efektif, aman dan terjangkau olehpasien.

Universitas Sumatera Utara

Page 33: WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP RAWAT JALAN DI …

19

2.3 Standar Pelayanan Minimal Farmasi Rumah Sakit

Menurut Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Nomor: 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah

Sakit, terdapat 21 jenis pelayanan rumah sakit yang minimal wajib disediakan

oleh rumah sakit, salah satunya adalah pelayanan farmasi yang meliputi :

a. Waktu tunggu pelayanan.

1) Obat non racikan.

2) Obat racikan.

b. Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian obat.

c. Kepuasan pelanggan.

d. Penulisan resep sesuai formularium.

Selain itu, terdapat pula indikator mutu yang dapat menilai setiap jenis

pelayanan yang diberikan, salah satunya mengenai waktu tunggu pelayanan

yangterbagi menjadi dua yaitu waktu tunggu pelayanan obat non racikan dan

waktu tunggu pelayanan obat racikan.

2.4 Faktor yang mempengaruhi Waktu Pelayanan Resep

MenurutWongkar L (2000) dalam penelitiannya mengatakan bahwa

sejumlah faktor yang memberikan kontribusi terhadap waktu tunggu pelayanan

resep, adalah sebagai berikut :

1. Jenis resep, jenis resep dibedakan antara lain racikan dan non racikan.

Dimana jenis resep racikan membutuhkan waktu lebih lama yaitu sebesar

92,7 menit dibandingkan dengan jenis resep jadi yaitu sebesar 35,6 menit.

2. Jumlah Resep dan kelengkapan resep. Dalam hal ini adalah jumlah item

resep, dimana setiap penambahan item obat didalam resep akan memberikan

Universitas Sumatera Utara

Page 34: WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP RAWAT JALAN DI …

20

penambahan waktu pada setiap tahap pelayanan resep. Dalam penelitiannya

diperlihatkan jumlah item obat yang banyak membutuhkan waktu pelayanan

lebih lama yaitu sebesar 66 menit dibandingkan dengan jumlah item sedikit

yaitu 33,8 menit.

3. Shift petugas, dimana pada shift pagi memerlukan waktu pelayanan yang

lebih cepat 81,6 menit dibandingkan dengan shift sore.

4. Ketersediaan SDM yang cukup dan terampil, sehingga dapat mengurangi

lama waktu pelayanan resep di Instalasi Farmasi.

5. Ketersediaan obat sesuai resep yang diterima, sehingga waktu yang untuk

mencari obat pengganti yang lain dapat dikurangi.

6. Sarana dan fasilitas yang dapat menunjang proses operasi pelayanan resep,

antara lain pemakaian alat-alat teknologi yang lebih canggih yang dapat

memberikan kepuasaan kepada pasiennya.

7. Partisipasi pasien/keluarganya selama menunggu proses layanan resep.

Universitas Sumatera Utara

Page 35: WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP RAWAT JALAN DI …

21

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pengambilan

data secara konkuren yaitu pengambilan data penelitian dijalankan bersamaan

dengan pelayanan dilaksanakan.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara Jl.

dr. Mansyur No.66, Padang Bulan Selayang I, Medan Selayang,Kota Medan,

Sumatera Utara 20154.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan september-oktober 2017.

3.3 Sumber data Penelitian

Sumber data penelitian adalah resep pasien rawat jalan yang mendapatkan

pelayanan Instalasi Farmasi Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara. Jumlah

sampel sebagai sumber data penelitian dihitung secara proporsi binominal

(Lemeshow, dkk., 1997).

n = =N Zα

2

2 .P.(1−P)

N.D2+.Zα2

2 P.(1−P)

Keterangan: N = jumlah populasi yaitu rata-rata pasien per bulan

Universitas Sumatera Utara

Page 36: WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP RAWAT JALAN DI …

22

n = jumlah sampel minimal yang diperlukan

Z𝑍1−𝛼2⁄ = derajat kepercayaan

p = pasien yang datang ke apotik untuk menebus resep

d = limit dari error atau presisi absolute

Dengan persen kepercayaan yang diinginkan 95%; N = 2400; 𝑍1−𝛼2⁄ = 1.96; p =

0.5; dan d = 0,05 maka diperoleh besar sampel minimal :

n = (1,96)2(0,5)(1−0,5)(2400 )

(0,05)2(2400−1)+ (1,96)2(0,5)(1−0,5)

n = 2304,96

6,9579

n = 331,27

Jumlah sampel minimal yaitu 331 orang dan dalam penelitian ini digenapkan

menjadi 335orang sampel.

3.4 Defenisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional Penelitian

Variabel Defenisi Kategori

Waktu pelayanan

resep non racikan

Waktu tunggu pelayanan resep obat

non racikan adalah tenggang waktu mulai pasien menyerahkan resep

sampai dengan menerima obat non racikan (Menkes RI, 2008).

1. ≤30

menit

Pelayananresep

racikan

Waktu tunggu pelayanan obat racikan

adalah tenggang waktu mulai pasien menyerahkan resep sampai dengan menerima obat racikan(Menkes RI,

2008).

2. ≤ 60

menit

Universitas Sumatera Utara

Page 37: WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP RAWAT JALAN DI …

23

3.5 Teknik Pengumpulan data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah melalui pengamatan

langsung/observasi dengan instrument penelitian ini menggunakan Lembar

Pengumpul Data (LPD) yang berisi nama pasien beserta identitasnya, durasi

waktupenerimaan resep, pengerjaan resep, penyerahan obat, serta total waktu

pelayanan resep (menit).

Tabel 3.2 Lembar pengumpul data

Data Pasien Waktu (Pukul) Racikan Non Racikan

No urut Penerimaan

Nama pasien

Pengerjaan Skrining

Penyiapan obat(dispensing)

Poli Penyerahan

Biaya Total waktu

3.6 Analisis Data

Analisis data dengan menggunakan microsoft excel.

Rumus rata-rata (Mean)

X = Σ X / N

Keterangan:

X = waktu rata-rata

Σ X = jumlah waktu pelayanan

N = jumlah sampel

Penilaian kecepatan pelayanan resep ini dikatakan memenuhi persyaratan

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 129 tahun 2008 tentang

Standar PelayananMinimal Rumah Sakit apabila :

Universitas Sumatera Utara

Page 38: WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP RAWAT JALAN DI …

24

1. Untuk resep obat non racikan, memenuhi persyaratan apabila kecepatan

waktu pelayanan ≤ 30menit.

2. Untuk resep obat racikan, memenuhi persyaratan apabila kecepatan waktu

pelayanan ≤60 menit.

3.7 Prosedur Penelitian

Prosedur kerja yang dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. menyiapkan lembar pengumpul data untuk waktu tunggu pelayanan resep

b. meminta surat dari Dekan Fakultas Farmasi USU untuk melakukan penelitian

di Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara.

c. meminta izin Kepada Direktur Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara

untuk melakukan penelitian.

d. memberikan surat izin penelitian dari kepala bidang diklat Rumah Sakit

Universitas Sumatera Utara ke apoteker penanggung jawab instalasi untuk

dapat melakukan penelitian di Rumah Sakit tersebut.

e. mengumpulkan data penelitian.

f. meminta surat izin selesai penelitian dari kepala bidang diklat Rumah Sakit

Universitas Sumatera Utara.

g. melakukan analisis hasil data yang diperoleh dan membuat laporan penelitian.

Universitas Sumatera Utara

Page 39: WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP RAWAT JALAN DI …

25

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Karakteristik Resep

Dari hasil penelitian, didapat jumlah sampel dalam penelitian ini

sebanyak 335 resep, terdiri dari 293 resep non racikan dan 42 resep racikan.

Persentase resep racikan dan non racikan dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1Jumlah sampel berdasarkan jenis resep racikan dan non racikan yang dilayani di instalasi farmasi rumah sakit universitas sumatera utara.

No Jenis resep Jumlah sampel Persentase

1 Racikan 42 Resep 12,5 %

2 Non racikan 293 Resep 87,5 %

Total 335 Resep 100 %

4.2 Waktu Tunggu Pelayanan Resep

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa rata-rata waktu

tunggu pelayanan resep yaitu 31,8 menit untuk resep non racikan dan 65 menit

untuk resep racikan. Data lengkap dapat dilihat pada Tabel 4.2.

Universitas Sumatera Utara

Page 40: WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP RAWAT JALAN DI …

Tabel 4.2 Rata rata waktu tunggu pelayanan resep di instalasi farmasi rumah sakit pada hari kerja.

Hari Jenis resep

Resep diterima pada pukul

09.00-11.00 11:00-13:00 13:00-selesai Total

Jml Resep

Waktu tunggu(menit)

Jml Resep

Waktu tunggu

(menit)

Jml Resep

Waktu tunggu

(menit)

Jml Resep

Waktu tunggu (menit)

Senin Non racikan

16 670

8 283

9

201 33

1154

Racikan 4 262 1 68 - - 5 330

Selasa Non

racikan

3

72 36

1158

18

377

57

1607

Racikan 1 62 3 173 4 276 8 511

Rabu Non

racikan

25

705

32

1093

-

-

57

1798

Racikan 2 80 7 483 - - 9 563

Kamis Non racikan

5 105

28

883

34

1092

67

2080

Racikan - - 4 270 5 325 9 595

Jumat Non

racikan

6

178

29

1014

8

350

43

1542

Racikan - - 6 441 - - 6 441

Senin Non racikan

8

254

20

663

8

217

36

1134

Racikan 2 89 2 134 2 67 5 290

Rata-rata

Non Racikan 293 31,8

Racikan 42 65

26

Universitas Sumatera Utara

Page 41: WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP RAWAT JALAN DI …

27

Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara Utara (RSUSU) merupakan

rumah sakit pendidikan yang mempunyai instalasi farmasi dan melayani pasien

rawat jalan yang terdidari pasien BPJS, umum, dan IGD serta pasien rawat

inap.Pelayanan resep, baik resep racikan maupun non racikan merupakan salah

satu bentuk pelayanan farmasi klinis di rumah sakit. Salah satu indikator yang

digunakan untuk mengevaluasi mutu pelayanan adalah lamanya waktu tunggu

pelayanan resep di instalasi farmasi, sebagaimana berdasarkan Peraturan Menteri

Kesehatan Republik Indonesia No.72 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan

Kefarmasian di rumah sakit. Waktu tunggu pelayanan resep adalah tenggang

waktu mulai dari pasien menyerahkan resep sampai dengan pasien menerima

obat(Permenkes, 2016).

Hasil penelitian ini menyatakan bahwa rata-rata waktu tunggu pelayanan

resep di instalasi farmasi Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara tidak

memenuhi standar pelayanan minimal rumah sakitsesuai kepmenkes No.129

tahun 2008 yang mempunyai standar pelayanan minimal untuk resep non racikan

≤ 30 menit dan resep racikan ≤ 60 menit.Pengerjaan resep non racikan pada jam

09:00-11:00 WIB sebanyak 63 resep, pada jam 11:00–13:00 WIB sebanyak 153

resep dan pada jam 13:00–selesai sebanyak 77 resep. Sedangkan pengerjaan resep

racikan pada jam 09:00-11:00 WIB sebanyak 9 resep, pada jam 11:00 – 13:00

WIB sebanyak 22 dan pada jam 13:00 – selesai sebanyak 11 resep.

Resep yang memenuhi standar waktu tunggu pelayanan resep sebanyak

107 untuk resep non racikan dan sebanyak 7 untuk resep non racikan. Resep yang

tidak memenuhi standar waktu tunggu pelayanan resep adalah sebanyak 186

untuk resep non racikan dan 35 resep untuk resep racikan.Rata-rata waktu yang

Universitas Sumatera Utara

Page 42: WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP RAWAT JALAN DI …

28

dibutuhkan untuk menyelesaikan resep racikan adalah 65 menit, sedangkan

waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan resep non racikan adalah 31,8

menit. Waktu tunggu pelayanan resep racikan lebih lama dibandingkan dengan

pelayanan resep non racikan karena resep racikan memerlukan waktu yang lebih

lama, tidak hanya mempersiapkan obat tetapi juga perlu perhitungan dosis obat,

serta melakukan peracikan obat. Hal tersebut sesuai dengan penelitian sebelumnya

bahwa ada hubungan antara jenis resep dengan waktu pelayanan resep (Septini,

2012).Resep yang diterima diatas pukul 11.00 WIB mempunyai waktu tunggu

yang lebih lama dibandingkan resep yang diterima pada pukul 09.00-11.00 karena

mulai pukul 11.00WIB semua poli sudah lengkap dalam memberikan

pelayanannya sehingga banyak resep yang menumpuk.

Salah satu faktor utama yang mempengarui lamanya waktu tunggu

pelayanan resep di instalasi farmasi USUterdapat tiga fase, fase yang pertama

adalah saat penerimaan resep. Penerimaan dilaksanakan oleh apoteker yang

merangkap pengerjaan skrining.Pada saat skrinig terjadi beberapa kendala

misalnya ketidaksesuaian peresepan dengan riwayat penyakit pasien,

sistem/program komputer yang terbatas, dalam suatu waktu terjadi kerusakan atau

pengisian ulang kertas pencetak nomor antrian pasien sehingga pengerjaan untuk

skrining resep menjadi terhambat dan terdapat beberapa resep yang dikerjakan

tanpa nomor antrian seperti resep untuk pasien umum dan IGD.

Fase kedua adalah saat pengerjaan resep untuk racikan, dalam hal

pengerjaan resep racikan dibutuhkan waktu yang cukup lama yaitu mulai dari

menggerus obat hingga membungkus racikan. Fase ketiga ialah pada saat

penyerahan, saat penyerahan di lakukan pasien di panggil melalui sistem nomor

Universitas Sumatera Utara

Page 43: WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP RAWAT JALAN DI …

29

antrian. Terkadang, saat obat sudah selesai di kerjakan kemudian ditaruh di

keranjang obat kemudian diserahkan kepada pasien dengan memanggil sesuai

nomor urut. Tetapi pada suatu waktu obat yang selesai dikerjakan menumpuk di

meja penyerahan obat, hal ini dikarenakan menunggu pengerjaan resep dengan

nomor antrian yang lebih dahulu untuk diserahkan.

Sumber daya manusia (SDM) ditinjau dari segi kuantitas masih kurang

memadai, banyak atau sedikitnya tenaga teknis kefarmasian di instalasi farmasi

rumah sakit sangat mempengaruhi kecepatan pelayanan resep di instalasi

tersebut.Petugas yang terdiri dari 3 apoteker yang menjalankan tugas masing-

masing diantaranya 2 apoteker (1 orang input data resep pasien rawat inap, 1

orang input data resep rawat jalan)dan 1 apoteker bertugas menyerahkan obat

kepada pasien rawat jalan serta 4 orang tenaga tekhnis kefarmasian yang bertugas

dalam pengerjaan resep non racikan maupun racikan. Berdasarkan Permenkes

nomor 56 tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit, SDM

Rumah Sakit Umum kelas C untuk tenaga kefarmasian yang bertugas di rawat

jalan 2 (dua) apoteker yang dibantu oleh paling sedikit 4 (empat) orang tenaga

teknis kefarmasian (Menkes RI, 2014). Sedangkan dalam permenkes No. 72 tahun

2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit, dijelaskan bahwa

penghitungan kebutuhan Apoteker berdasarkan beban kerja pada Pelayanan

Kefarmasian di rawat jalan yang meliputi pelayanan farmasi menajerial dan

pelayanan farmasi klinik dengan aktivitas pengkajian Resep, penyerahan Obat,

Pencatatan Penggunaan Obat (PPP) dan konseling, idealnya dibutuhkan tenaga

Apoteker dengan rasio 1 Apoteker untuk 50 pasien (Menkes RI, 2016).

Universitas Sumatera Utara

Page 44: WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP RAWAT JALAN DI …

30

Berdasarkan penelitian yang dilakukan (sharif dan sukri, 2003) ada

empat faktor yang mempengaruhiwaktu tunggu. Faktor yang pertama adalah

Sumber Daya Manusia. Sumber daya manusia yang kurang terampil dan

professional akan menyebabkan durasi pelayanan semakin lama. Sebaliknya,

ketersediaan sumber daya manusia yang cukup terampil, lama kerja, beban kerja,

dan pengetahuan pegawai mempengaruhi lama waktu tunggu. Menurut

(Puspitasari, 2011), pengalaman kerja mempengaruhi perilaku kinerja individu.

Semakin lama pengalaman kerja seseorang, maka akan semakin terampil dan

semakin lama masa kerja seseorang akan semakin menambah wawasan dan

kematangan dalam melaksanakan tugas.

Faktor yang kedua adalah peralatan fasilitas atau sarana dan prasarana.

Sebagai contoh Program komputer yang belum sempurna akan mengakibatkan

beberapa pekerjaan dikerjakan secara manual sehingga mempengaruhi lama

waktu pelayanan dan lama waktu tunggu. Faktor yang ketiga yaitu pasien.

Perilaku pasien yang kurang tertib dan disiplin berpengaruh terhadp

meningkatnya waktu tunggu. Faktor yang keempat adalah proses registrasi artinya

proses bagaimana sistem resep masuk ke dalam instalasi farmasi untuk dilakukan

pelayanan peletakan loket yang banyak dan kurang tepat dapat berpotensi

membingungkan pasien dalam hal mencari loket(Puspitasari, 2011).

Menurut penelitian yang dilakukan wijaya (2012) lama waktu tunggu

dipengaruhi oleh sumber daya manusia, jenis pasien, jenis resep, ketersediaan

obat, peresepan dokter, sarana dan prasarana, formularium obat, standar operating

prosedure (SOP) pelyanan resep serta faktor proses pelayanan resep yang

meliputi: penerimaan resep, pemberian harga obat, pembayaran, pengambilan dan

Universitas Sumatera Utara

Page 45: WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP RAWAT JALAN DI …

31

peracikan obat, pemberian etiket obat, dan penyerahan obat kepada pasien. Jumlah

resep yang diterima di depo farmasi juga merupakan salah satu faktor yng

mempengaruhi waktu tunggu pelayanan resep. Selain itu, jumlah item obat tiap

resep serta jumlah racikan resep juga mempengaruhi pada lamanya waktu tunggu

pelayanan resep(Maftuhah, 2016).

Universitas Sumatera Utara

Page 46: WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP RAWAT JALAN DI …

32

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Di Instalasi farmasi pasien

rawat jalan Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara tentang waktu tunggu

pelayanan resep dapat disimpulkan rata-rata waktu tunggu yang dibutuhkan untuk

menyelesaikan resep racikan adalah 65 menit, sedangkan waktu yang dibutuhkan

untuk menyelesaikan resep non racikan adalah 31,8 menit. Hal ini menunjukkan

bahwa rata-rata waktu tunggu pelayanan resep di Instalasi farmasi pasien rawat

jalan Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara belum memenuhi standar

pelayanan minimal. waktu tunggu pelayanan resep yaitu untuk resep non racikan

≤ 30 menit dan untuk resep racikan ≤ 60 menit.

5.2 Saran

a. Penelitian dengan tema sejenis disarankan untuk mencoba meneliti lama

waktu tunggu berdasarkan perbedaan jumlah item obat yang diresepkan.

b. Sebaiknya jumlah komputer ditambah untuk mempercepat pelaksanaan

skrining resep.

c. Sebaiknya pelayanan Resep BPJS dan Resep Umum disediakan pada tempat

yang terpisah.

Universitas Sumatera Utara

Page 47: WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP RAWAT JALAN DI …

33

DAFTAR PUSTAKA

Bustani,N.M., Rattu, A.J. & Saerang, J.S.M. (2015). Analisis Lama Waktu Tunggu Pelayanan Pasien Rawat Propinsi Sulawesi Utara. Jurnal e Biomedik (eBm). 3(3): 872-883.

Departemen Kesehatan RI, 2004,Keputusan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia Nomor 1197/MENKES/SK/X/2004 Tentang Standart PelayananFarmasi di Rumah Sakit., Jakarta. Halaman 12.

Lemeshow, S., Heosmer Jr., D., W., Klar, J. (1997). Besar Sampel dalam Penelitian Kesehatan, Yogyakarta: GMU Press. Halaman 25.

Maftuhah,A.dan Susilo,R. (2016).Waktu tunggu pelayanan resep rawat jalan di Depo farmasi rsud gunung jati kota cirebon 2016. Jurnal Farmasi

Cirebon: Akademik farmasi. Halaman 41-42.

Menkes, RI. (2008). Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 129/MENKES/SK/II/2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Halaman 13.

Menkes,RI.(2016). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Nomor 72 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Rumah Sakit. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Halaman 11-40.

Nurjanah, F., Maramis, F.R.R. & Engkeng, S. (2016). Hubungan Antara Waktu Tunggu Pelayanan Resep Dengan Kepuasan Pasien di

Apotek Pelengkap Kimia Farma BLU Prof.Dr. R. D. Kandau Manado. Jurnal Ilmiah Farmasi. 5(1): 362–370.

Puspitasari, A., (2011). Analisis Waktu Tunggu Pelayanan Resep Pasien Umum di Depo Farmasi Rawat Jalan RS. Karya Bhakti Tahun 2011. Tesis.Depok:

Universitas Indonesia. Halaman 62. Septini, R. (2012). Analisis Waktu Tunggu Pelayanan Resep Pasien Askes

Rawat Jalan di Yanmasum Farmasi RSPAD Gatot Subroto tahun 2011.Tesis.Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat. Halaman 07-35.

Sharif, J.dan Sukeri, S., 2003. Study on Waiting Time at the Paediatric Dental

Clinic in Kuala Lumpur Hospital. Journal of QualityImprovment.7(1).

Halaman 21-22.

Wongkar,L.(2000), Analisi Waktu Tunggu Pelayanan Pengambilan Obat di Apotek Kimia Farma Kota Pontianak tahun 2000.Universitas Indonesia, Depok. Halaman 79-84.

Universitas Sumatera Utara

Page 48: WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP RAWAT JALAN DI …

34

Wijaya, H., (2012).Analisis Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM)

Rumah Sakit Bidang Farmasi di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Tugu Ibu Cv Tahun 2012.Tesis. Halaman 55.

Universitas Sumatera Utara

Page 49: WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP RAWAT JALAN DI …

35

Lampiran 1. Surat Perubahan Judul Penelitian

Universitas Sumatera Utara

Page 50: WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP RAWAT JALAN DI …

36

Lampiran 2. Surat Pemohonan Izin Penelitian

Universitas Sumatera Utara

Page 51: WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP RAWAT JALAN DI …

37

Lampiran 3. Surat Keterangan Telah Menyelesaikan Penelitian Di Rumah Sakit

USU

Universitas Sumatera Utara

Page 52: WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP RAWAT JALAN DI …

38

Lampiran 4. Instalasi Farmasi Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

Page 53: WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP RAWAT JALAN DI …

39

Universitas Sumatera Utara

Page 54: WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP RAWAT JALAN DI …

40

Lampiran 5. Skema Instalasi Farmasi Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara

③ ② ①

B

C

A

D

Keterangan :

① : Penerimaan Resep

② : Administrasi

③ : Administrasi

④ : Penyerahan Resep

⑤ : Penyerahan Resep

A : Ruang Staf B : Penyimpanan Obat C : Penyimpanan Obat

D : Ruang Staf F : Meja

F

Universitas Sumatera Utara