fakultas ekonomi universitas sebelas maret … · pendahuluan a. latar belakang masalah keberadaan...

132
1 ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM PERBANKAN (Pada Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2004-2008) Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh : HERMAWAN FATHONI NIM. F 1206096 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Upload: others

Post on 31-Dec-2019

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

1

ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP

RETURN SAHAM PERBANKAN

(Pada Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2004-2008)

Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi

Syarat-syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Oleh :

HERMAWAN FATHONI

NIM. F 1206096

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

2

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING

Yang bertanda tangan di bawah ini telah membaca Skripsi dengan judul:

“ ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP

RETURN SAHAM PERBANKAN “

(Pada Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2004-2008)

Yang ditulis oleh : HERMAWAN FATHONI, NIM: F 1206096

Penandatanganan berpendapat bahwa Skripsi yang ditulis tersebut telah

memenuhi syarat untuk diterima.

Surakarta, 20 Mei 2010

Pembimbing Skripsi

( Prof. Dr. Hartono, M.S. )

NIP. 195312211980031004

Page 3: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

3

LEMBAR PENGESAHAN

Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Guna melengkapi tugas-tugas dan

memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh gelar sarjana ekonomi jurusan

manajemen. Penandatanganan berpendapat bahwa Skripsi tersebut telah

memenuhi syarat untuk diterima.

Surakarta, Juni 2010

Tim Penguji Skripsi

1. Dra. Mahastuti Agoeng, M.Si Sebagai Ketua

NIP. 194806221973022001

2. Prof. Dr. Hartono, MS Sebagai Pembimbing

NIP. 195312211980031004

3. Muh. Juan Suam Toro, SE, M.Si Sebagai Anggota

NIP. 197606132008121001

Page 4: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

4

MOTTO

"Sesunggunya sesudah Kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu sudah

selesai (dari suatu urusan) keriakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang

lain".

(QS-Alam Nasroh: 6-7)

"ALLAH tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan

kesanggupannya, ia mendapat pahala (dari kebajikan yang diusahakannya)

dan ia mendapat siksa (dari kejahatan yang dikerjakannya)".

(QS-Al Baqarah:268)

Orang tidak dikalahkan oleh kesulitan hidup/keadaan/kemiskinan/lingkungan, tapi

dia dikalahkan oleh pikiran negatifnya sendiri, maka berpikirlah besar dan positif

(Orang Bijak)

Kesuksesan seseorang bukan karena kepintaran otaknya, tapi karena pertolongan-

Nya dan keyakinan diri dalam otaknya.

(Orang Bijak)

Sukses adalah hak saya. Sukses bukan milik orang-orang tertentu. Sukses milik

anda, milik saya dan milik siapa saja yang menyadarinya, menginginkanya dan

memperjuangkan dengan sepenuh hati.

(Andrie Wongso)

Really human being life is if he or she follows the change and as the changer.

(Penulis)

Page 5: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

5

HALAMAN PERSEMBAHAN

Teriring doa dan rasa syukur kepada Allah SWT dan rasa terima kasih

kepada Rosullulloh SAW, Kupersembahkan karya hatiku ini untuk :

Bapak dan Ibu yang ku sayangi atas segala kasih sayang dan

pengorbanannya selama ini (semoga anakmu ini bisa membuatmu bangga dan

mohon selalu doa restunya, amin...). Kakakku tersayang (Erlin Airidawati, SH,

tanpamu duniaku gak bisa rame). Fatmawati Nurul Handayani Kusuma Wardani

untuk semua cerita duniamu yang penuh warna, semangat dan segala inspirasi

dalam lagu-laguku. Yudha n Kumarul untuk nasehat Spiritualnya bro. 05/05/05

yang telah mewarnai hidupku. Teman-teman seperjuanganku, Manajemen non reg

angkatan 2006 (Yudha, Nando, Ika, Kumarul, Nita, Sandra, Nova, Athurnina,

Hendro, Tika, Nuri, Refi, Wawan, Karta, Joko Setyawan, Joko Sembodo, Akbar,

Sandy, Wahyu, Ayu, Herin, Tri Ratna, Denni P, Deni Agung, Ade Kd, Endah,

Adit, Galih, Adi Tepe, Ventri, Feni, Dian, Ryan, Fauzi, Andrie, Lala, Alghani,

Prima, Dedi, Yanuar, Fitri, Rita, Ida, Asep, Ima, Titik, Nuel, Ririn, Risma,

Taufan, Radepta, Floridita, Agus, Beni, Agrona dan semua teman-teman yang tak

bisa ku sebutkan satu-satu termasuk adik tingkan non reg „07) untuk semua

kebersamaan dengan kalian selama ini, karena dengan kebersamaan ini aku telah

menemukan sebuah keluarga baru yang terus ceriakan hariku, semoga kita semua

sukses bersama sob!amin. Mbak emy perpus, thanks untuk konsultasinya akhirnya

dapat A nich. Teman-teman BEM FE „08-„09 & Presidiumnya (Bardjos, Firhat,

Rincil alias Rini Cilik, Sugeng, Fitrah, Finik, Ayut) semoga kita tetep kompak dan

bersinar bersama dengan Kemerdekaan kita, amin. Teman-teman HMJ

Manajemen FE UNS 06-08 (makasih untuk semua pengalaman berharganya).

Teman-teman Beswan Djarum 2009 semoga kita tetap bisa menjalin silahturahmi

sampai akhir hayat kita, ane kangen kebersamaan kita bro..,. Temen-temen

Slankers diseluruh Indonesia, selalu tebarkan virus damai di Indonesia tercinta, I

lup u pull. Mas Deny makasih untuk sharing skrispsinya. Bapak dan Ibu dosen

Page 6: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

6

yang tak bisa kusebutkan satu persatu (untuk semua ilmu yang telah diberikan).

Semua pihak dan teman-teman yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang

telah membantu memberikan motivasi kepada penulis, serta yang selalu

meneriakan HERMAWAN I LUV U…!!, makasih buat semuanya ya.,. Je

Voudrais Apprends a Paris Avec Mon Petit Amie et je dois parle bien

francaise..(ane pengen study lanjut ke prancis nyak…)

Page 7: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

7

KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT

yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga atas karunia-Nya

penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul:

“ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP

RETURN SAHAM PERBANKAN (PADA PERBANKAN YANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2004 – 2008) “.

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menempuh gelar kesarjanaan dari

Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Dalam penulisan skripsi ini penulis banyak memperoleh petunjuk,

bantuan, bimbingan serta arahan yang bermanfaat. Maka pada kesempatan ini

penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada :

1. Prof. Dr. Bambang Sutopo, M. Com, AK selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret.

2. Dra. Endang Suhari, Msi selaku selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

3. Prof. Dr. Hartono, M.S selaku pembimbing skripsi yang telah bersedia

meluangkan waktu untuk mengarahkan, membimbing dan mendukung

kesempurnaan skripsi ini.

4. Drs. Lilik Dwi Sunardianto, SU selaku pembimbing akademik.

5. Muh. Juan Suam Toro, SE, M.Si.

6. Dra. Mahastuti Agoeng, M.Si

7. Deny Dwi Hartomo, SE, M.Sc yang telah berbagi ilmu diskusi.

8. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret yang

telah berbagi ilmu yang begitu berharga selama empat tahun ini.

Page 8: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

8

9. Semua pihak dan teman-teman yang tidak dapat disebutkan satu persatu

yang telah membantu memberikan motivasi kepada penulis, terima kasih

buat semuanya.

Semoga Allah SWT, yang menciptakan langit dan bumi, yang membuat

kita ada dan tiada, senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada

semua pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan skripsi ini. Penulis

menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna, untuk itu penulis sangat

mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan kesempurnaan karya

sederhana ini. Amin.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Surakarta, Juni 2010

Penulis

Page 9: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

9

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL …………………………………………………………… i

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING……………………………….. ii

HALAMAN LEMBAR PENGESAHAN........................................................... iii

HALAMAN MOTTO………………………………………………………….. iv

HALAMAN PERSEMBAHAN.......................................................................... v

KATA PENGANTAR......................................................................................... vi

DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL .............................................................................................. . xi

DAFTAR GAMBAR........................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................ xiii

ABTRAKSI ....................................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah................................................................ 1

B. Perumusan Masalah..................................................................... 10

C. Batasan Penelitian......................................................................... 11

D. Tujuan Penelitian ......................................................................... 11

E. Manfaat Penelitian ........................................................................ 12

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pasar Modal .................................................................................. 13

B. Mekanisme Perdagangan di Pasar Modal.......................................14

Page 10: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

10

C. Instrumen Pasar Modal ................................................................ 15

D. Pembentukan Harga Saham ......................................................... 17

E. Kinerja Keuangan Perbankan ..................................................... 18

F. Rasio Keuangan Perbankan ......................................................... 19

G. Laporan Keuangan Perbankan Sebagai Kinerja Perusahaan......... 21

H. Penggolongan Perbankan............................................................. 28

I. Karakteristik Risiko Usaha Perbankan ....................................... 32

J. Laporan Keuangan Perbankan ..................................................... 35

K. Jenis-jenis Rasio Keuangan.......................................................... 40

L. Beberapa Penelitian Terdahulu.................................................... 45

M. Kerangka Teoritis......................................................................... 49

N. Hipotesis Penelitian....................................................................... 50

BAB III METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian......................................................... 51

B. Populasi dan Sampel Penelitian................................................ 51

C. Data Penelitian............................................................................... 52

D. Variabel Penelitian........................................................................ 53

E. Pengukuran Variabel-variabel Dalam Penelitian........................ 53

F. Metode Analisis Data..................................................................... 56

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Data................................................................................. 67

B. Dekripsi Data…………………………………………………… 71

C. Pengolahan Data………………………………………………... 74

Page 11: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

11

D. Pengujian Hipotesis…………………………………………….. 79

E. Pembahasan Hasil Penelitian........................................................ 87

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan…………………………………………………….. 96

B. Keterbatasan Penelitian................................................................ 98

C. Implikasi ....................................................................................... 98

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

12

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel III.1 Tabel Autokorelasi........................................................................ 59

Tabel IV.1 Daftar Anggota Sampel................................................................ 69

Tabel IV.2 Dekriptif Statistik..................................................................... ...72

Tabel IV.3 Uji Kolmogorov smirnov........................................................... 74

Tabel IV.4 Hasil Uji Multikolinieritas .......................................................... 76

Tabel IV.5 Hasil Uji Autokorelasi ................................................................ 77

Tabel IV.6 Hasil Uji Secara Simultan .............................................................80

Tabel IV.7 Hasil Uji Secara Parsial .............................................................. 83

Tabel IV.8 Hasil Uji Beta Standar ................................................................ 87

Tabel IV.9 Hasil Uji Hipotesis dan Regresi .................................................. 88

Page 13: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

13

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar II.1 Kerangka Pemikiran.................................................................. 49

Gambar IV.1 Scatterplot............................................................................ 78

Page 14: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

14

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Variabel-variabel Penelitan Sebelum Tranformasi Data

Lampiran 2. Variabel-variabel Penelitan sesudah Tranformasi Data

Lampiran 3. Analisis Data

Page 15: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

15

ABSTRAKSI

“ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP

RETURN SAHAM PERBANKAN“

(Pada Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2004-2008)

Oleh :

Hermawan Fathoni

F1206096

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh kinerja keuangan yang

terdiri dari rasio profitabilitas yang diproksikan dengan ROA, ROE, NPM, EPS,

PER dan LDR baik secara serentak maupun parsial terhadap return saham

perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pendekatan

penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif yang berfungsi untuk

menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian serta menjawab permasalahan

dalam penelitian ini.

Penelitian ini menggunakan data sekunder dengan metode purposive

sampling. Sampel yang diambil adalah 101 perusahaan Perbankan yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode penelitian dari tahun 2004-2008.

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis

regresi linear berganda dengan menggunakan program SPSS 16.00 for windows.

Berdasarkan hasil analisis menunjukan bahwa kinerja keuangan yang

terdiri dari rasio profitabilitas yang diproksikan dengan ROA, ROE, NPM, EPS,

PER dan LDR berpengaruh secara serentak terhadap return saham perusahaan

perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Variabel yang

berpengaruh secara parsial terhadap return saham perusahaan perbankan yang

terdaftar di Bursa Eek Indonesia (BEI) adalah ROE, LDR, dan EPS.

Kata kunci: Faktor Fundamental, Return saham, Perbankan, BEI

Page 16: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

16

ABSTRACT

“ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP

RETURN SAHAM PERBANKAN“

(Pada Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2004-2008)

Oleh :

Hermawan Fathoni

F1206096

The purpose this study was to determine the effect the financial

performance of ROA, ROE, NPM, EPS and use the LDR and PER either partially

or in unision to the of banks stock returns listed on the Indonesian Stock

Exchange (IDX). Research approach used is a quantitative approach that serves to

test the hypothesis proposed in the research and to answer the problems in this

study.

This study uses secondary data with the purposive sampling method.

Samples taken are 101of banks listed on the Indonesian Stock Exchange (IDX)

over the study period from 2004-2008.

The method of analysis used in this study is the model of multiple linear

regression analysis using SPSS 16.00 for windows.

Based on the analysis result indicate that the financial performance of

ROA, ROE, NPM, EPS, LDR, and PER simultaneously affect the stockt returns of

Banks listed on the Indonesian Stock Exchange (IDX). Variables that affect the

return to partial share of banks listed on the Indonesian Stock Exchange (IDX) is

ROE, LDR, and EPS.

Keywords : Fundamental Factor, Stock Return, Banks, Indonesian Stock

Exchange (IDX).

Page 17: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun

perekonomian suatu negara. Lembaga pasar modal merupakan sarana untuk

memobilisasi dana yang bersumber dari masyarakat yang memiliki kelebihan

dana ke berbagai sektor yang membutuhkan dana untuk kelangsungan operasi

perusahaan. Tujuan utama investor menanamkan dananya di pasar modal

adalah untuk menerima dividen (bagian laba setelah pajak yang dibagikan)

dan capital gain (kenaikan harga saham). Keduanya haruslah lebih besar atau

paling tidak sama dengan return (imbalan) yang dikehendaki stockholder. Hal

seperti inilah yang memotivasi investor untuk menanamkan dananya di pasar

modal. Sedangkan bagi para penerbit (issuers atau emiten) melalui pasar

modal mereka dapat mengumpulkan dana jangka panjang untuk menunjang

kelangsungan hidup mereka.

Dalam berkembangnya pasar modal, alternatif investasi bagi para

pemodal tidak terbatas pada aktiva riil dan simpanan pada sistem perbankan,

melainkan dapat menanamkan dananya di pasar modal, baik dalam bentuk

saham, obligasi maupun sekuritas, (aktiva finansial) lainnya. Pada umumnya,

untuk berinvestasi di pasar modal tidak hanya memerlukan pemikiran yang

lebih rumit dan informasi yang lebih kompleks, tetapi juga harus menghadapi

risiko yang relatif lebih besar bila dibandingkan dengan bentuk-bentuk

Page 18: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

18

simpanan pada sistem perbankan. Oleh karena itu biasanya return yang

diharapkan pada investasi saham relatif lebih besar dibandingkan tingkat

bunga simpanan di bank.

Bank merupakan sebuah lembaga yang berfungsi memperlancar lalu

lintas keuangan yang berpengaruh terhadap mobilitas pertumbuhan

perekonomian suatu Negara. Bank juga merupakan lembaga intermediasi

keuangan yang paling penting dalam sebuah sistem perekonomian. Bank

memiliki peran sebagai perantara keuangan antara pihak-pihak yang memiliki

dana dengan pihak-pihak yang memerlukan dana.

Menurut Jogiyanto (2000:88), salah satu analisis yang banyak

digunakan untuk menentukan nilai sebenarnya dari saham adalah analisis

sekuritas fundamental (Fundamental Security Analysis) atau analisis

perusahaan (Company Analysis). Faktor fundamental perusahaan memegang

peranan penting dalam proses pengambilan keputusan. Secara analisis

fundamental, investor akan membeli saham bila nilai intrinsiknya lebih besar

daripada harga pasarnya (undervalue), berarti saham tersebut murah

dikarenakan nilai intrinsiknya menurut investor merupakan nilai riil dari

saham perusahaan. Sebaliknya investor akan menjual saham bila nilai

intrinsiknya lebih rendah dari pasarnya (overvalued), berarti saham tersebut

tergolong bernilai mahal. Brigham dan Gapenski (1993) mengatakan bahwa

pada umumnya tindakan memaksimumkan nilai perusahaan juga akan

memaksimumkan harga saham perusahaan. Analisis fundamental

menggunakan data fundamental perusahaan yaitu data yang berasal dari

Page 19: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

19

keuangan perusahaan. Data keuangan perusahaan yang terdapat dalam

laporan keuangan perusahaan digunakan untuk mengukur rasio keuangan.

Salah satu informasi laporan keuangan yang diperlukan investor diantaranya,

variabel-variabel keuangan apa saja yang dapat mempengaruhi harga saham

sehingga investor dapat mengambil keputusan yang tepat untuk investasi

saham di pasar modal.

Tujuan fundamental bisnis perbankan adalah memperoleh keuntungan

optimal dengan jalan memberikan layanan jasa keuangan kepada masyarakat.

Bank dapat selalu menjaga kinerjanya dengan baik terutama tingkat

profitabilitasnya yang tinggi dan mampu membagikan dividen dengan baik

serta prospek usahanya dapat selalu berkembang dan memenuhi ketentuan

prudential banking regulation dengan baik.

Bagi investor untuk memperoleh keuntungan sesuai dengan yang

diharapkan, maka investor harus melakukan analisis terhadap nilai saham

terlebih dahulu untuk membuat keputusan yang lebih tepat. Karena dengan

keputusan yang tepat sedikitnya dapat meminimalkan risiko, mengingat

investasi saham di pasar modal memiliki sejumlah sifat khas apabila

dibandingkan dengan pasar yang lain. Salah satu sifat khas adalah adanya

ketidakpastian akan kualitas produk yang ditawarkan walaupun menjanjikan

tingkat keuntungan yang relatif besar, hal ini dikarenakan sifat komoditinya

sangat peka terhadap sejumlah perubahan-perubahan yang terjadi, baik

perubahan di luar negeri maupun di dalam negeri, perubahan di bidang

politik, ekonomi, moneter, undang-undang atau peraturan maupun perubahan

Page 20: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

20

yang terjadi di dalam industri perbankan itu sendiri. Perubahan-perubahan

tersebut dapat berdampak negatif maupun positif.

Pasar modal dalam perbankan, bank yang dapat selalu menjaga

kinerjanya dengan baik terutama tingkat profitabilitasnya yang tinggi dan

mampu membagikan deviden dengan baik serta prospek usahanya dapat

selalu berkembang dan memenuhi ketentuan prudential banking regulation

dengan baik, maka ada kemungkinan nilai saham dari bank yang

bersangkutan di pasar sekunder dan jumlah dana pihak ke tiga yang berhasil

dikumpulkan akan naik.

Dengan naiknya nilai saham dan jumlah dana pihak ke tiga

merupakan salah satu indikator naiknya kepercayaan masyarakat kepada bank

yang bersangkutan. Kepercayaan dan loyalitas pemilik dana terhadap bank

merupakan faktor yang membantu dan mempermudah pihak manajemen bank

untuk menyusun strategi bisnis yang baik. Sebaliknya para pemilik dana yang

kurang menaruh kepercayaan kepada bank yang bersangkutan maka

loyalitasnya pun juga sangat tipis, hal ini sangat tidak menguntungkan bagi

pihak bank yang bersangkutan karena pemilik dana ini sewaktu-waktu dapat

menarik dananya dan memindahkannya ke bank lain. Bahkan pemilik dana

ini dapat menghancurkan suatu bank apabila dana besar yang disimpan pada

suatu bank kemudian pada suatu saat yang bersamaan ditarik seluruhnya

secara serentak.

Keadaan keuangan yang dinilai meliputi kondisi likuiditas, kondisi

rentabilitas dan kondisi profitabilitas dari bank-bank. Kualitas aktiva yang

Page 21: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

21

produktif meliputi semua aktiva dan segala sesuatu yang dapat menjadi aktiva

yang dimiliki oleh bank dengan maksud untuk memperoleh penghasilan

sesuai fungsinya. Tata kerja dan kepatuhan terhadap peraturan perbankan

yang dinilai meliputi: tatacara perkreditan, aktiva di bidang devisa,

penyampaian laporan secara berkala, internal control, giro wajib minimum di

bank sentral, jaminan bank, pelanggaran dan penyimpangan lain.

Pasar modal merupakan sarana untuk melakukan investasi yaitu

memungkinkan para investor untuk melakukan diversifikasi investasi,

membentuk portofolio sesuai dengan risiko yang bersedia mereka tanggung

dengan tingkat keuntungan yang diharapkan. Investasi pada sekuritas juga

bersifat liquid (mudah dirubah). Oleh karena itu, penting bagi perusahaan

untuk selalu memperhatikan kepentingan para pemilik modal dengan jalan

memaksimalkan nilai perusahaan, karena nilai perusahaan merupakan ukuran

keberhasilan atas pelaksanaan fungsi-fungsi keuangannya.

Sebelum melakukan investasi, investor harus mengetahui informasi

mengenai saham dan kinerja keuangan perusahaan, sehingga dapat

mengambil keputusan yang tepat dan berinvestasi pada perusahaan dengan

kinerja paling baik di masa mendatang. Informasi keuangan yang mudah

dipahami adalah dalam bentuk laporan keuangan yang diterbitkan oleh

perusahaan tiap tahunnya.

Analisis keuangan sangat tergantung pada informasi yang diberikan

dalam laporan keuangan. Laporan keuangan perusahaan merupakan salah satu

sumber informasi yang penting disamping informasi yang lain seperti

Page 22: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

22

informasi industri, keadaan perekonomian, pangsa pasar perusahaan, kualitas

manajemen dan lainnya.

Menurut Mamduh (1996), ada tiga macam laporan keuangan pokok

yang dihasilkan suatu perusahaan, yaitu meliputi : (1) Neraca (2) Laporan

arus kas (3) Laporan laba rugi. Disamping ketiga laporan pokok tersebut,

dihasilkan juga laporan pendukung seperti laporan laba yang ditahan,

perubahan modal sendiri, dan diskusi-diskusi oleh pihak manajemen.

Salah satu kegunaan laporan keuangan adalah menyediakan informasi

kinerja keuangan perusahaan terutama profitabilitas yang diperlukan untuk

menilai perubahan potensial sumber daya ekonomi yang mungkin

dikendalikan. Informasi kinerja yang ada dalam perusahaan bermanfaat untuk

memprediksi perusahaan dalam menghasilkan arus kas dari sumber daya yang

ada. Informasi kinerja tersebut dapat diperoleh dengan cara melakukan

pengukuran kinerja yang ada dalam perusahaan. Pengukuran kinerja

merupakan salah satu faktor yang penting bagi perusahaan, karena

pengukuran tersebut digunakan sebagai dasar untuk menyusun sistem

imbalan dalam perusahaan, yang dapat mempengaruhi perilaku pengambilan

keputusan dalam perusahaan (Rina & Solihah, 2003).

Informasi akuntansi dari laporan keuangan walaupun bukan hal

absolut bagi pengambilan keputusan oleh investor, memiliki hubungan yang

erat dalam pengukuran kinerja perusahaan. Hal ini disebabkan oleh sebagian

besar informasi yang digunakan dalam pengukuran kinerja bersumber pada

Page 23: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

23

laporan akuntansi. Ukuran yang digunakan dalam menilai kinerja akan

dipengaruhi oleh kebutuhan investor dalam menilai perusahaan.

Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dan kegiatan

operasinya merupakan fokus utama dalam penilaian prestasi perusahaan

(analisis fundamental perusahaan), karena laba perusahaan selain merupakan

indikator kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban bagi para

penyandang dananya, juga merupakan elemen dalam menciptakan nilai

perusahaan yang menunjukkan prospek perusahaan dimasa yang akan datang.

Tingkat probabilitas perusahaan pada analisis fundamental biasanya diukur

dari beberapa aspek, yaitu berdasarkan ROS (Return On Sales), EPS (Earning

Per Share), ROA ( Return On Asset) maupun ROE (Return on Equity).

Tingkat profitabilitas perusahaan pada analisis fundamental biasanya

diukur dari beberapa aspek, pada perusahaan publik yang listed pada Bursa

Efek Jakarta, rasio keuangan yang sering dipakai dalam menganalisis

perubahan harga suatu saham adalah ROE (Return on Equity), ROA (Return

on Assets), dan EPS (Earning per Share). Return on equity atau return on net

worth mengukur kemampuan perusahaan dalam menciptakan laba yang

tersedia bagi pemegang saham. Dalam perhitungannya, ROE merupakan

perbandingan antara Earning After Taxes dengan Modal sendiri. Rasio ini

juga dipengaruhi oleh besar kecilnya utang perusahaan, jika proporsi utang

semakin besar maka rasio ini juga akan makin besar. Return on assets atau

return on investment menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan

laba dari aktiva yang dipergunakan. ROA diperoleh dari rasio antara Earning

Page 24: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

24

After Taxes dengan total aktiva. Sedangkan EPS (Earning per Share)

menunjukan kemampuan setiap lembar saham dalam menciptakan laba dalam

satu periode pelaporan keuangan. Nilai dari ketiga rasio keuangan diatas

sudah tercantum dalam setiap laporan keuangan perusahaan sehingga lebih

mudah bagi investor dalam mengalisisnya untuk kemudian dijadikan dasar

menentukan kebijakan portofolio.

Informasi arus kas berguna untuk menilai kemampuan perusahaan

dalam menghasilkan kas. Informasi tersebut juga meningkatkan daya banding

pelaporan kinerja operasi berbagai perusahaan karena dapat meniadakan

pengaruh penggunaan perlakuan akuntansi yang berbeda terhadap transaksi

dan peristiwa yang sama. Laporan arus kas melaporkan arus kas selama

periode tertentu dan diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi dan

pendanaan. Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan

indikator yang menentukan apakah dari operasinya perusahaan dapat

menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara

kemampuan operasi perusahaan, membayar dividen dan melakukan investasi

baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar.

Meskipun telah digunakan secara luas oleh investor sebagai salah satu

dasar dalam pengambilan keputusan investasi karena nilainya tercantum

dalam laporan keuangan, penggunaan analisis rasio profitabilitas sebagai alat

pengukur akuntansi konvensional memiliki kelemahan utama, yaitu

mengabaikan adanya biaya modal sehingga sulit untuk mengetahui apakah

suatu perusahaan telah berhasil menciptakan suatu nilai atau tidak.

Page 25: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

25

Dalam konteks manajemen investasi, return atau tingkat keuntungan

merupakan imbalan yang diperoleh dari investasi. Return ini dibedakan

menjadi dua, pertama return yang telah terjadi (actual return) yang dihitung

berdasarkan data historis, dan kedua return yang diharapkan (expected return)

akan diperoleh investor dimasa mendatang (Abdul Halim,2003).

Tingkat keuntungan (return) merupakan rasio antara pendapatan

investasi selama beberapa periode dengan jumlah dana yang diinvestasikan.

Pada umumnya investor mengharapkan kentungan yang tinggi dengan resiko

kerugian yang sekecil mungkin, sehingga para investor berusaha menentukan

tingkat keuntungan investasi yang optimal dengan menentukan konsep

investasi yang memadai. Konsep ini penting karena tingkat keuntungan yang

diharapkan dapat diukur. Dalam hal ini tingkat keuntungan dihitung

berdasarkan selisih antara capital gain dan capital loss. Rata-rata return

saham biasanya dihitung dengan mengurangkan harga saham periode tertentu

dengan harga saham periode sebelumnya dibagi dengan harga saham

sebelumnya.

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana pengaruh

faktor-faktor fundamental perusahaan perbankan yang diukur dengan aspek

Return on asset, Return on equity, Earning per Share, Price Earning Ratio,

Net Profit Margin, Loan Deposit Ratio terhadap return saham pada

perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dengan

berdasarkan pada pertimbangan uraian diatas dan menyadari perlunya analisis

pada faktor-faktor fundamental suatu perusahaan perbankan maka penelitian

Page 26: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

26

ini mengambil judul yaitu: “ANALISIS PENGARUH FAKTOR

FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM PERBANKAN

(Pada Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2004-

2008)“.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah Return on asset, Return on equity, Earning per Share, Price

Earning Ratio, Net Profit Margin, Loan Deposit Ratio secara simultan

berpengaruh terhadap return saham Perbankan yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia?

2. Apakah Return on asset, Return on equity, Earning per Share, Price

Earning Ratio, Net Profit Margin, Loan Deposit Ratio secara parsial

berpengaruh terhadap return saham Perbankan yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia?

3. Variabel independen mana yang mempunyai pengaruh dominan terhadap

return saham Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

Page 27: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

27

C. Batasan Masalah

Penelitian hanya meliputi perusahaan Perbankan yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan periode pengamatan dari tahun 2004

sampai dengan 2008 dan penelitian hanya menguji pengaruh Return on asset,

Return on equity, Earning per Share, Price Earning Ratio, Net Profit Margin,

Loan Deposit Ratio baik secara simultan maupun parsial.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Memberi bukti empiris pengaruh faktor-faktor fundamental yang diukur

dengan aspek Return on asset, Return on equity, Earning per Share,

Price Earning Ratio, Net Profit Margin, Loan Deposit Ratio secara

simultan berpengaruh terhadap return saham Perbankan yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia.

2. Memberikan bukti empiris pengaruh faktor-faktor fundamental yang

diukur dengan aspek Return on asset, Return on equity, Earning per

Share, Price Earning Ratio, Net Profit Margin, Loan Deposit Ratio

secara parsial berpengaruh terhadap return saham Perbankan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3. Mengetahui secara tepat variabel independen mana yang mempunyai

pengaruh dominan terhadap return saham Perbankan yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia.

Page 28: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

28

F. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian yang dilakukan diharapkan akan dapat

memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Membantu investor dalam berinvestasi dipasar modal sebagai bahan

evaluasi dalam kaitannya dengan proses pengambilan keputusan investasi

saham pada perusahaan perbankan.

2. Memberikan informasi kepada emiten dalam mengambil kebijakan yang

menyangkut faktor-faktor fundamental perusahaan terhadap keputusan

investasi saham pada perusahaan perbankan.

3. Mengambarkan kepada peneliti mengenai seberapa jauh pengaruh rasio-

rasio faktor fundamental terhadap return saham.

Page 29: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

29

BAB II

TELAAH PUSTAKA

A. Pengertian Pasar Modal

1. Pasar Modal :

Menurut Tandelilin (2001:13), pasar modal adalah pertemuan antara

pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana

dengan cara memperjualbelikan sekuritas. Dengan demikian, pasar modal

juga bisa diartikan sebagai pasar untuk memperjualbelikan sekuritas yang

umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun, seperti saham dan obligasi.

Sedangkan tempat terjadinya jual beli sekuritas disebut dengan bursa efek.

Oleh karena itu bursa efek merupakan arti dari pasar modal secara fisik.

Pasar modal dapat juga berfungsi sebagai lembaga perantara

(Intermediaries). Fungsi ini menunjukkan peran penting pasar modal dapat

menghubungkan pihak yang membutuhkan dana dengan pihak yang

kelebihan dana. Disamping itu, pasar modal dapat mendorong juga untuk

terciptanya alokasi dana yang efisien, karena dengan adanya pasar modal,

maka pihak yang kelebihan dana (Investor) dapat memilih alternative

investasi yang memberikan return yang paling optimal.

Menurut Sartono (2001:21), pasar modal adalah tempat terjadinya

transaksi aset keuangan jangka panjang atau long-term financial assets. Jenis

surat berharga yang diperjualbelikan di pasar modal memiliki jatuh tempo

lebih dari satu tahun. Pasar modal memungkinkan terpenuhinya kebutuhan

Page 30: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

30

dana jangka panjang dalam bentuk bangunan, peralatan, dan sarana produksi

lainnya. Dalam Undang-undang No.8 Tahun 1995 tentang pasar modal, yang

dimaksud pasar modal adalah segala kegiatan yang bersangkutan dengan

penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan

dengan efek. Pasar modal dipandang sebagai salah satu sarana yang efektif

untuk mempercepat akumulasi dana bagi pembiayaan pembangunan melalui

mekanisme pengumpulan dana dari masyarakat dan menyalurkan dana

tersebut ke sektor-sektor yang produktif.

B. Mekanisme Perdagangan Pasar Modal

1. Pasar Perdana

Pasar Perdana Terjadi saat perusahaan emitten menjual sekuritasnya

pertama kali kepada investor. Proses ini di sebut IPO (Initial Public Offering)

atau penawaran umum. Sebelum perusahaan menawarkan saham di pasar

perdana, perusahaan akan mengeluarkan informasi mengenai perusahaan

secara detail (disebut juga prospektus). Penawaran pada umumnya terjadi di

Pasar Perdana.

2. Pasar Sekunder

Di pasar sekunder, investor dapat melakukan perdagangan untuk

mendapat keuntungan, sehingga pasar sekunder memberi likuiditas kepada

investor bukan kepada perusahaan (emiten). Sekuritas yang diperdagangkan

di pasar sekunder : saham biasa, saham preferen, obligasi, obligasi konversi,

warrant, right dan reksadana. Perdagangan di pasar sekunder dilakukan di

Page 31: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

31

dua jenis pasar : Pasar lelang (auction market) dan Pasar negosiasi

(negotiated market).

3. Profesi Pendukung

Underwriter (penjamin emisi): ditunjuk oleh emiten untuk membantu

dalam penentuan harga perdana saham dan membantu memasarkan sekuritas

pada investor. Akuntan publik, notaris dan konsultan hukum.

C. Instrumen Pasar Modal

Menurut Tandelilin (2001:18), ada beberapa sekuritas yang umumnya

diperdagangkan di pasar modal, antara lain:

1. Saham

Saham merupakan bukti kepemilikan atas asset-aset perusahaan yang

menerbitkan saham. Dengan memiliki saham suatu perusahaan, seorang

investor berhak atas pendapatan dan kekayaan perusahaan setelah dikurangi

pembayaran kewajiban perusahaan.

a. Saham preferen : saham yang mempunyai kombinasi kharakteristik

obligasi dan saham biasa. Pemegangnya tidak memiliki hak suara.

b. Saham biasa : sekuritas yang menunjukkan bahwa pemegangnya

mempunyai kepemilikan atas asset perusahaan. Pemegangnya memiliki

hak suara dalam RUPS.

2. Obligasi

Obligasi merupakan sekuritas yang memberikan pendapatan dalam

jumlah tetap kepada pemiliknya. Pada saat membeli obligasi, investor sudah

Page 32: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

32

dapat mengetahui dengan pasti berapa pembayaran bunga yang akan

diperolehnya secara periodic dan beberapa pembayaran kembali nilai Par

(Par Value) pada saat jatuh tempo. Meskipun demikian, obligasi bukan

berarti tanpa risiko, karena bisa saja obligasi tersebut tidak terbayar kembali

akibat kegagalan penerbitnya dalam memenuhi kewajibannya. Oleh karena

itu, investor perlu memperhatikan peringkat obligasi yang menunjukkan

tingkat risiko dan kualitas obligasi dilihat dari kinerja perusahaan yang

menerbitkannya. Jenis-jenis obligasi yang lain : Zero coupon bond, Call

provision, Obligasi konversi.

3. Reksadana (Mutual Fund)

Rekasadana (Mutual Fund) adalah sertifikat yang menjelaskan bahwa

pemiliknya menitipkan sejumlah dana kepada perusahaan reksadana untuk

digunakan sebagai modal berinvestasi baik di pasar modal maupun di pasar

uang. Perusahaan reksadana akan menghimpun dana dari investor untuk

kemudian diinvestasikan dalam bentuk portofolio yang dibentuk oleh manajer

investasi, yaitu pihak yang mempunyai bidang usaha membentuk dan

mengelola portofolio untuk para nasabah. Dengan demikian investor dapat

membentuk portofolio secara tidak langsung melalui manajer investasi. Dua

jenis reksadana: Reksadana terbuka (open-ended) dan reksadana tertutup

(closed-ended).

4. Instrumen Derivatif

Instrumen derivatif sebuah sekuritas yang nilainya merupakan turunan

dari suatu sekuritas lain, sehingga nilai instrumen derivatif sangat tergantung

Page 33: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

33

dari harga sekuritas lain yang ditetapkan sebagai patokan. Ada beberapa jenis

instrumen derivatif antara lain waran, bukti right, opsi dan futures.

D. Pembentukan Harga Saham

Harga saham dibursa ditentukan oleh kekuatan pasar Artinya harga

saham tergantung dari permintaan dan penawaran. Bila dilihat dari

pembentukan harga efek harga pasar modal digolongkan dalam 2 jenis, yaitu

pasar reguler dan pasar negosiasi. Pada pasar reguler harga terjadi akibat

proses tawar menawar secara terus menerus berdasarkan kekuatan pasar,

sedangkan dalam pasar negosiasi harga terjadi akibat negosiasi antara penjual

dan pembeli ( Adiningasih, Dkk. 1998 ).

Menurut Jogiyanto (2000) menjelaskan ada dua pendekatan untuk

menilai intrinsik saham, seperti berikut ini:

1. Pendekatan nilai sekarang (present value approach)

Pendekatan nilai sekarang juga disebut dengan metode kapitalisasi laba

(capitalization of income method) karena melibatkan proses kapitalisasi

nilai-nilai masa depan yang didiskontokan menjadi nilai sekarang.

2. Pendekatan PER (P/E Ratio Approach)

Pendekatan PER (Price Earning Ratio) atau sering juga disebut

pendekatan multiplier. PER menunjukkan seberapa besar investor

menilai harga dari saham terhadap kelipatan dari earnings.

Page 34: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

34

Dalam proses penilaian saham perlu di bedakan antara nilai dan harga.

Mengetahui nilai pasar dan nilai intrinsik dapat digunakan untuk mengetahui

saham-saham mana yang murah, tepat nilainya atau yang mahal. Nilai yang

dimaksud adalah nilai intrinsik yang merupakan nilai nyata suatu saham yang

ditentukan oleh beberapa faktor fundamental perusahaan. Sedangkan harga

diartikan sebagai harga pasar (market value), yang merupakan harga yang

berlaku pada saat itu. Dalam membeli ataupun menjual saham, investor akan

membandingkan nilai intrinsiknya dengan nilai pasar saham bersangkutan.

Menurut Tandelilin (2001:183), menggunakan pedoman sebagai berikut:

1. Apabila nilai intrinsik > harga pasar saat ini, maka saham tersebut dinilai

terlalu murah atau undervalued, dan saham tersebut layak untuk dibeli

atau dipertahankan apabila saham tersebut dimiliki.

2. Apabila nilai intrinsik < harga pasar saat ini, maka saham tersebut dinilai

terlalu mahal atau overvalued, dan saham tersebut layak untuk dijual.

3. Apabila nilai intrinsik = harga pasar saat ini, maka saham tersebut wajar

harganya dan berada dalam keadaan keseimbangan.

E. Kinerja Keuangan Perbankan

Pengukuran kinerja perusahaan meliputi proses perencanaan,

pengendalian, dan proses transaksional bagi kalangan perusahaan sekuritas,

fund manager, eksekutif perusahaan, pemilik, pelaku bursa, kreditur serta

stakeholder lainnya. Penilaian kinerja perusahaan oleh stakeholder digunakan

sebagai salah satu dasar pengambilan keputusan yang berhubungan dengan

Page 35: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

35

kepentingan mereka terhadap perusahaan. Kepentingan terhadap perusahaan

tersebut berkaitan erat dengan harapan kesejahteraan yang mereka peroleh.

Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting

bagi perusahaan, karena pengukuran tersebut digunakan sebagai dasar untuk

menyusun sistem imbalan dalam perusahaan, yang dapat mempengaruhi

perilaku pengambilan keputusan dalam perusahaan.

Pengukuran kinerja keuangan perusahaan bertujuan untuk:

1. Memberikan informasi yang berguna dalam membuat keputusan penting

mengenai asset yang digunakan dan untuk memacu para manajer untuk

membuat keputusan yang menyalurkan kepentingan perusahaan.

2. Mengukur kinerja unit usaha sebagai suatu entitas usaha (Govindarajan,

penerjemah kurniawan, 2002) .

F. Rasio Keuangan Perbankan

Menurut Munawir (2002), rasio menggambarkan suatu hubungan atau

perimbangan (mathematical relationship) antara suatu jumlah tertentu dengan

jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio ini akan

dapat menjelaskan atau memberi gambaran kepada analis tentang baik atau

buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan terutama apabila

angka rasio tersebut dibandingkan dengan angka rasio pembanding yang

digunakan sebagai standard.

Dengan analisis rasio kita dapat membandingkan berbagai perkiraan

dalam kategori yang berbeda, yakni antara perkiraan yang satu dengan yang

Page 36: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

36

lainnya, baik antara perkiraan dalam laporan rugi laba sendiri maupun antara

neraca dan laporan keuangan rugi laba. Analisis rasio digunakan oleh tiga

kelompok utama : 1) Manajer yang menggunkan rasio untuk membantu,

menganalisis, mengendalikan, dan memperbaiki operasi perusahaan, 2)

Analisis kredit, yang menganalisis rasio untuk membantu menentukan

kemampuan perusahaan membayar hutang, 3) Analisis saham, yang

berkepentingan dengan efisiensi, risiko, dan prospek pertumbuhan

perusahaan.

Keunggulan analisis rasio keuangan dibandingkan dengan teknik

analisis yang lainnya, seperti berikut ini:

1. Rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistik yang lebih mudah

dibaca dan signifikan.

2. Merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang disajikan

laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit.

3. Mengetahui posisi perusahaan di tengah industri lain.

4. Sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model

pengambilan keputusan dan model prediksi (z-score).

5. Standard size (ukuran) perusahaan.

6. Lebih mudah memperbandingkan perusahaan dengan perusahaan lain

atau melihat perkembangan perusahaan secara periodik atau ”time

series”.

7. Lebih mudah melihat trend perusahaan serta melakukan prediksi di masa

yang akan datang.

Page 37: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

37

G. Laporan Keuangan Perbankan Sebagai Penilaian Kinerja Perusahaan

Menurut Brigham dan Houston (2001), kemampuan manajemen

dalam mengelola perusahaan dituangkan dalam bentuk laporan keuangan.

Dari sudut pandang investor, analisis laporan keuangan digunakan untuk

memprediksi masa depan. Sedangkan dari sudut pandang manajemen, analisis

laporan keuangan digunakan untuk membantu mengantisipasi kondisi di masa

depan dan yang lebih penting sebagai titik awal untuk perencanaan tindakan

yang akan mempengaruhi peristiwa di masa depan. Garrison (1988) dalam

Sugeng (2007), menyatakan bahwa tujuan pelaporan keuangan adalah

membantu para pemakai potensial laporan keuangan untuk memprediksi

masa depan melalui perbandingan, evaluasi, dan analisis.

Laporan keuangan yang disusun dan disajikan kepada semua pihak

yang berkepentingan dengan eksisitensi suatu perusahaan, pada hakekatnya

merupakan alat komunikasi. Artinya laporan keuangan itu adalah suatu alat

yang digunakan untuk mengkomunikasikan informasi keuangan dari suatu

perusahaan dan kegiatan-kegiatannya kepada mereka yang berkepentingan

dengan perusahan tersebut. Menurut Harnanto (1984), bahwa dari laporan

keuangan itu manajemen memperoleh informasi yang digunakan untuk :

1. Merumuskan, melaksanakan dan mengadakan penelitian terhadap

kebijaksanaan-kebijaksanaan yang dianggap perlu.

2. Mengorganisasikan dan mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan atau

aktivitas dalam perusahaan.

3. Merencanakan dan mengendalikan aktifitas sehari-hari dalam perusahaan

Page 38: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

38

4. Mempelajari aspek, tahap-tahap kegiatan tertentu dalam perusahaan.

5. Menilai keadaan atau posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan.

Analisis laporan keuangan dimaksudkan untuk membantu manajemen

dan pihak-pihak yang berkepentingan dalam perencanaan dan pengendalian

perusahaan. Sehingga dengan adanya laporan keuangan diharapkan mampu

memberikan bantuan informasi kepada pengguna untuk membuat keputusan

ekonomi yang bersifat finansial. Adapun tujuan laporan keuangan seperti

yang tertulis dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang disusun oleh

Ikatan Akuntansi Indonesia adalah: Tujuan laporan keuangan adalah

menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta

perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah

besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.

Standar Akuntansi keuangan (SAK, 2002: paragraf 47),

mendefinisikan laporan keuangan sebagai berikut:” Laporan keuangan

menggambarkan dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa lain yang

diklasifikasikan dalam beberapa kelompok besar menurut karakteristik

ekonomi. Kelompok besar ini merupakan unsur laporan keuangan. Unsur

yang berkaitan secara langsung adalah pengukuran posisi keuangan adalah

aktiva, kewajiban, ekuitas. Unsur yang berkaitan dengan pengukuran kinerja

dalam laporan laba rugi adalah penghasilan dan beban. Laporan perubahan

posisi keuangan biasanya mencerminkan berbagai unsur laporan laba/ rugi

dan perubahan dalam berbagai unsur neraca, dengan demikian kerangka

Page 39: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

39

dasar ini tidak mengidentifikasikan unsur laporan posisi keuangan secara

khusus”.

Salah satu kegunaan dari laporan keuangan adalah untuk menyediakan

informasi kinerja perusahaan terutama profitabiliats yang diperlukan untuk

menilai perubahan potensial sumberdaya ekonomi yang mungkin

dikendalikan. Informasi tersebut menyangkut posisi keuangan perusahaan,

informasi kinerja, dan perubahan posisi keuangan perusahaan kepada pihak-

pihak yang berkepentingan sebagai pertimbangan dalam pengambilan

keputusan.

Analisis keuangan sangat tergantung pada informasi yang diberikan

oleh laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan perusahaan merupakan

salah satu sumber informasi yang penting disamping informasi lain seperti

informasi industri, kondisi perekonomian, pangsa pasar perusahaan, kualitas

manajemen dan lainnya. Ada tiga macam laporan keuangan pokok yang

dihasilkan suatu perusahaan, yaitu meliputi: (1) Neraca (2) Laporan arus kas

(3) Laporan laba rugi. Disamping ketiga laporan pokok tersebut, dihasilkan

juga laporan pendukung seperti laporan laba yang ditahan, perubahan modal

sendiri, dan diskusi-diskusi oleh pihak manajemen (Mamduh 1996) .

Aliran kas bersih atau net cash flow merupakan penjumlahan dari net

income ditambah non cash adjustment. Perlu dicatat bahwa aliran kas tidak

dapat dipertahankan terus menerus terkecuali fixed aset yang telah

didepresiasikan diganti. Sehingga manajemen perusahaan tidak sepenuhnya

menggunakan aliran kas yang ada. Aliran kas bebas atau free cash flow

Page 40: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

40

adalah aliran kas yang tersedia untuk dibagikan kepada para investor setelah

perusahaan melakukan investasi pada fixed asset dan working capital yang

diperlukan untuk mempertahankan kelangsungan usahanya. Dengan kata lain

aliran kas bebas adalah kas yang tersedia diatas kebutuhan investasi yang

profitable. Aliran kas bebas ini sebenarnya adalah merupakan hak pemegang

saham.

Menurut Farid&Siswanto (1998), manfaat analisis laporan keuangan

dalam pembuatan keputusan adalah :

1. Mengetahui manfaat analisis laporan keuangan untuk proses perencanaan

dan pengendalian perusahaan.

2. Mengetahui pengaruh ketepatan ramalan laba untuk kegiatan investasi.

3. Memahami analisis efisiensi.

4. Memahami alat-alat yang dipakai untuk mengukur kinerja efisiensi

perusahaan.

5. Mengaplikasikan berbagai alat analisis efisiensi.

Laporan keuangan merupakan salah satu dari sekian informasi yang

biasa digunakan untuk merevisi dan mendeteksi harga sekuritas seperti

saham, obligasi, dan surat berharga lainya. Jika laporan keuangan disajikan

tepat waktu maka akan sangat bermanfaat untuk membantu pengguna laporan

keuangan dalam membuat keputusan. Menurut Farid & siswanto (1998),

pentingnya laporan keuangan bagi pelaku pasar modal adalah :

Page 41: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

41

1. Memahami analisis fundamental laporan keuangan.

2. Memahami hubungan antara kinerja keuangan perusahaan dan nilai

saham.

3. Memahami penerapan analisis laporan keuangan untuk dijadikan dasar

dalam keputusan investasi.

4. Memberi informasi penting lainnya mengenai perubahan dalam aktiva

dan kewajiban suatu bank seperti informasi mengenai aktivitas

pembiayaan dan investasi (SAK, 2002, paragraf 12).

Weston dan Copeland (1995), membuat suatu tinjauan atas hubungan

analisis keuangan dengan melakukan tiga pengelompokan besar, yaitu seperti

berikut ini :

1. Ukuran kinerja (Performance Measures)

a. Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio)

Mengukur efektivitas manajemen berdasarkan hasil pengembalian

yang dihasilkan dari penjualan dan investasi.

b. Rasio Pertumbuhan (Growth Ratio)

Mengukur kemampuan perusahaan untuk mempertahankan posisi

ekonomisnya dalam pertumbuhan perekonomian dan dalam industri

atau pasar produk tempatnya beroperasi.

c. Ukuran Penilaian (Valuation Measures)

Mengukur kemampuan menejaman untuk mencapai nilai-nilai pasar

yang melebihi pengeluaran kas.

Page 42: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

42

2. Ukuran efisiensi operasi (Operating Efficiency Measures)

Ukuran efisiensi operasi dibagi menjadi dua kelompok, yaitu seperti

berikut ini.

a. Manajemen aktiva dan investasi (Asset and Investment Management)

Mengukur efektivitas keputusan-keputusan investasi perusahaan dan

pemanfaatan sumberdaya.

b. Manajemen biaya (Cost Management)

Mengukur bagaimana masing-masing elemen biaya dikendalikan.

c. Ukuran kebijakan keuangan (Financial policy Measures)

3. Ukuran kebijakan keuangan terdiri dari dua jenis, antara lain :

a. Rasio Leverage (Leverage Ratio)

Mengukur tingkat sejauh mana aktiva perusahaan telah dibiayai oleh

penggunaan hutang.

b. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)

Mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya

yang jatuh tempo.

Dalam praktiknya pembuat laporan keuangan yang dikeluarkan oleh

bank ditujukan untuk memenuhi kepentingan berbagai pihak. Menurut

Kasmir (2000), pihak-pihak yang memiliki kepentingan terhadap laporan

keuangan bank adalah sebagai berikut:

a. Pemegang Saham

Bagi pemegang saham yang sekaligus merupakan pemilik bank,

kepentingan terhadap laporan keuangan bank adalah untuk melihat kemajuan

Page 43: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

43

bank yang dipimpin oleh manajemen dalam suatu periode. Dalam laporan

keuangan ini pemilik juga dapat menilai sampai sejauh mana pengembangan

usaha bank tersebut telah dijalankan pihak manajemen.

b. Pemerintah

Bagi pemerintah, laporan keuangan bank adalah untuk mengetahui

kemajuan bank yang bersangkutan. Kemudian pemerintah juga

berkepentingan terhadap kepatuhan bank dalam melaksanakan kebijakan

menoter yang telah ditetapkan.

c. Manajemen

Laporan keuangan bank bagi pihak manajemen adalah untuk menilai

kinerja manajemen bank dalam mencapai target-target yang telah ditetapkan.

Kemudian juga untuk menilai kinerja manajemen dalam mengelola sumber

daya yang dimilikinya. Pada akhirnya laporan keuangan ini juga merupakan

penilaian pemilik untuk memberikan kompensasi dan karir manajemen serta

mempercayakan manajemen untuk memimpin bank pada saat periode

berikutnya.

d. Karyawan

Bagi karyawan dengan laporan keuangan juga untuk mengetahui kondisi

keuangan bank yang sebenarnya. Dengan mengetahui ini para karyawan juga

paham tentang kinerja mereka, sehingga mereka juga merasa perlu

mengharapkan apabila bank mengalami keuntungan dan sebaliknya perlu

melakukan perbaikan jika bank mengalami kerugian.

Page 44: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

44

e. Masyarakat

Bagi masyarakat laporan keuangan bank merupakan suatu jaminan

terhadap uang yang disimpan di bank. Jaminan ini diperoleh dari laporan

keuangan bank yang ada dengan melihat angka yang ada dilaporan keuangan.

Dengan adanya laporan keuangan, pemilik dana dapat mengetahui kondisi

bank yang bersangkutan sehingga masih tetap mempercayakan dananya

disimpan di bank yang bersangkutan atau tidak.

H. Penggolongan Perbankan

Penggolongan Bank menurut Undang-undang pokok Perbankan No.14

Tahun 1967 dan Undang-undang RI No.7 Tahun 1992 sebagaimana telah

diubah dengan Undang-undang No.10 Tahun 1998 tentang Perbankan sebagai

badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan

dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau

bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak,

yaitu antara lain:

1. Berdasarkan Jenisnya

a. Bank Umum

Bank umum di definisikan oleh Undang-undang No.10 Tahun 1998

sebagai bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan

atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan

jasa dalam lalu lintas pembayaran.

Page 45: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

45

b. Bank Perkreditan Rakyat

Bank Perkreditan Rakyat di definisikan oleh Undang-undang No.10

Tahun 1998 sebagai bank yang melaksanakan kegiatan usahanya secara

konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam

kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

2. Berdasarkan Kepemilikannya

a. Bank Milik Pemerintah

Bank milik pemerintah merupakan bank yang akte pendirian

maupun modalnya dimiliki oleh pemerintah, sehingga seluruh

keuntungan bank dimiliki oleh pemerintah. Bank Pemerintah Daerah

(BPD) terdapat didaerah tingkat I dan tingkat II masing-masing provinsi.

Tugas utama Bank Pembangunan Daerah adalah mengusahakan

pembiayaan proyek-proyek pembangunan semesta dengan jalan

menghimpun dan menyerahkan dana-dana pemerintah dan masyarakat

daerah.

b. Bank Milik Swasta Nasional

Bank milik swasta nasional merupakan bank yang seluruh atau

sebagian besarnya dimiliki oleh swasta nasional serta akte pendiriannya

didirikan oleh swasta dan pembagian keuntungan diambil oleh swasta.

Dalam bank swasta milik nasional termasuk pula bank-bank yang

dimiliki oleh badan usaha yang berbentuk koperasi.

Page 46: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

46

c. Bank Asing

Bank milik asing merupakan cabang dari bank yang ada diluar

negeri, baik milik swasta asing maupun pemerintah asing suatu negara.

d. Bank Campuran

Bank milik campuran merupakan bank yang kepemilikan

sahamnya dimiliki oleh pihak asing dan pihak swasta nasional.

Kepemilikan sahamnya secara mayoritas di pegang oleh warga negara

Indonesia.

3. Berdasarkan Kegiatan Usahanya

a. Bank Devisa

Bank yang berstatus devisa atau bank devisa merupakan bank yang

dapat melaksanakan transaksi ke luar negeri atau yang berhubungan

dengan mata uang asing secara keseluruhan, misalnya transfer ke luar

negeri, inkaso ke luar negeri, travellers cheque, pembukaan dan

pembayaran Letter of Credit (L/C) dan transaksi luar negeri lainnya.

b. Bank Non Devisa

Bank dengan status non devisa merupakan bank yang belum

mempunyai izin untuk melaksanakan transaksi sebagai bank devisa,

sehingga tidak dapat melaksanakan transaksi seperti halnya bank devisa.

Transaksi yang dilaksanakan hanya di dalam negeri saja dan tidak dapat

melaksanakan transaksi internasional.

Page 47: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

47

Dalam booklet Perbankan 2005 dijelaskan persyaratan peningkatan

bank umum non devisa menjadi bank umum devisa. Ada pun persyaratan

untuk menjadi bank umum devisa adalah:

a) CAR minimum dalam bulan terakhir 8%.

b) Tingkat kesehatan selama 24 bulan terakhir berturut-turut tergolong

sehat.

c) Modal disetor minimal 150 milyar.

d) Bank telah melakukan persiapan untuk melaksanakan kegiatan

sebagai bank umum devisa meliputi organisasi, SDM, pedoman

operasional kegiatan devisa dan sistem administrasi serta

pengawasannya.

4. Berdasarkan Sistem Pembayaran Jasa

a. Bank Berdasarkan Pembayaran Bunga (Bank dengan Prinsip

Konvensional)

Mayoritas bank yang berkembang di Indonesia dewasa ini adalah

bank yang berorientasi pada prinsip konvensional yaitu dalam

pelaksanaannya berdasarkan sistem bunga.

b. Bank Berdasarkan Pembayaran Berupa Pembagian Hasil

Keuntungan (Bank dengan Prinsip Syariah)

Bank berdasarkan prinsip syariah menerapkan aturan perjanjian

berdasarkan hukum islam antara bank dengan pihak lain baik dalam hal

untuk menyimpan dana, pembiayaan usaha dan kegiatan perbankan

lainnya.

Page 48: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

48

I. Karakteristik Risiko Usaha Perbankan

Karakteristik usaha perbankan menurut PSAK No 31 Tahun 2006,

meliputi sebagai berikut:

1. Bank merupakan industri yang dalam kegiatan usahanya mengandalkan

kepercayaan masyarakat sehingga tingkat kesehatan bank perlu di jaga.

2. Pengelola bank dalam melakukan usahanya dituntut untuk senantiasa

menjaga keseimbangan antara pemeliharaan likuiditas yang cukup

dengan pencapaian rentabilitas yang wajar serta pemenuhan kebutuhan

modal yang memadai sesuai dengan jenis penanamannya.

3. Bank sebagai lembaga kepercayaan masyarakat dan bagian dari sistem

moneter mempunyai kedudukan yang strategis sebagai penunjang

pembangunan ekonomi.

Risiko usaha bank (Bussiness Risk) merupakan tingkat ketidakpastian

mengenai suatu hasil yang diperkirakan atau yang diharapkan akan diterima.

Hasil dalam hal ini merupakan keuantungan bank atau investor, semakin tidak

pasti hasil yang diperoleh suatu bank semakin besar pula kemungkinan risiko

yang dihadapi investor dan semakin tinggi pula premi risiko atau bunga yang

diinginkan investor. Risiko-risiko yang berkaitan dengan usaha bank pada

dasarnya dapat berasal dari sisi aktiva maupun pasifa. Risiko usaha yang

dapat dihadapi oleh bank antara lain:

1. Risiko Kredit

Risiko kredit atau yang sering disebut sebagai default risk merupakan

suatu risiko akibat kegagalan atau ketidakmampuan nasabah mengembalikan

Page 49: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

49

jumlah pinjaman yang diterima dari bank beserta bunganya sesuai dengan

jangka waktu yang telah ditentukan atau dijadwalkan. Ketidakmampuan

nasabah memenuhi perjanjian kredit yang telah di sepakati kedu pihak secara

teknis keadaan tersebut merupakan default.

2. Risiko Investasi

Risiko investasi atau investment risk berkaitan dengan kemungkinan

terjadinya kerugian akibat suatu penurunan nilai pokok portofolio surat-surat

berharga, misalnya obligasi dan surat berharga lainnya yang dimiliki bank.

Penurunan nilai surat-surat berharga tersebut bergerak berlawanan arah

dengan tingkat bunga umum. Bila tingkat bunga menurun, harga-harga

obligasi dan surat berharga lainnya mengalami kenaikan. Sebaliknya, jika

tingkat bunga naik maka harga obligasi dan surat berharga lainnya turun dan

hal ini berarti akan menurunkan pula nilai portofolio. Oleh karena itu dalam

situasi tingkat bunga yang berfluktuasi, bank akan menghadapi kemungkinan

risiko perubahan harga pasar portofolio investasinya. Aspek lain yang

berkaitan dengan risiko investasi adalah struktur pasar dimana sekuritas

tersebut diperdagangkan.

3. Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas atau likuidity risk adalah risiko yang mungkin

dihadapi oleh bank untuk memenuhi kebutuhan likuiditasnya dalam rangka

memenuhi permintaan kredit dan semua penarikan dana oleh penabung pada

suatu waktu. Masalah yang mungkin dihadapi disini adalah bank tidak dapat

mengetahui secara tepat kapan dan berapa jumlah dana yang akan dibutuhkan

Page 50: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

50

atau ditarik oleh nasabah debitur maupun para penabung. Pengelolaan

likuiditas mencakup perkiraan kebutuhan kas untuk memenuhi ketentuan

likuiditas sebesar jumlah kira-kira yang dibutuhkan.

Kebutuhan likuiditas bank secara garis besar terdiri dari:

a. Pemenuhan kebutuhan penarikan dana yang dilakukan para deposan.

b. Pemenuhan kebutuhan pencairan dan permintaan kredit dari nasabah

terutama kredit yang disetujui.

4. Risiko Operasional

Risiko operasional atau operational risk merupakan risiko

ketidakpastian mengenai usaha bank yang bersangkutan. Risiko operasional

bank dapat berasal dari:

1. Kemungkinan kerugian dari operasional bank bila terjadi penurunan

keuntungan yang dipengaruhi oleh struktur biaya operasional bank.

2. Kemungkinan terjadinya kegagalan atas jasa-jasa dan produk-produk

baru yang diperkenalkan.

5. Risiko Penyelewengan

Risiko penyelewengan atau faud risk adalah risiko yang berkaitan

dengan kerugian-kerugian yang terjadi akibat hal-hal sebagai berikut:

ketidakjujuran, penipuan atau moral dan perilaku yang kurang baik dari

pejabat, karyawan dan nasabah.

6. Risiko Fidusa

Risiko fidusia atau fiduciary risk ini akan timbul apabila bank dalam

usahanya memberikan jasa sebagai wali amanat baik untuk individu maupun

Page 51: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

51

badan usaha. Titipan simpanan dana yang diberikan kepada bank harus benar-

benar dikelola secara baik dengan tidak melakukan tindakan spekulatif

dengan tetap memperhatikan keuntungan disamping keamanan dari dana

yang diinvestasikan tersebut. Apabila bank mengalami kegagalan

melaksanakan tugas dalam mengelola titipan atau simpanan dana dari

masyarakat maka di anggap sebagai risiko kerugian wali amanat.

J. Laporan Keuangan Perbankan

1. Neraca

Neraca bank adalah laporan dalam bentuk daftar yang di susun secara

sistematik yang menjanjikan informasi perbandingan apa yang dimiliki bank

(aktiva) yang sekaligus menunjukkan penggunaan dana atau investasi dana

pada periode yang dilaporkan, apa yang menjadi kewajiban bank (utang), dan

modal bank pada suatu saat atau tanggal tertentu yang sekaligus menunjukkan

sumber dana pada suatu aktiva.

Persamaan neraca dapat dituliskan sebagai berikut:

Asset = Utang + Modal

Asset bank dapat diklasifikasikan dalam empat kelompok besar yaitu:

a. Kredit.

Merupakan realisasi kredit yang diberikan kepada pihak ketiga

bukan bank, baik di dalam maupun diluar negeri. Kredit biasanya

merupakan bagian terbesar dari asset bank yang selain sumber

pendapatan utama bank sekaligus juga berpotensi sebagai sumber

Page 52: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

52

kerugian karena kredit macet. Kredit bisa dibedakan menjadi : Kredit

perumahan, Kredit komersial yang diberikan kepada perusahaan

misalnya untuk keperluan modal kerja, pembelian peralatan, dan

ekspansi usaha, kredit konsumsi untuk perseorangan seperti kredit card,

dan kredit pertanian.

b. Surat-surat Berharga yang Diperdagangkan.

Pihak bank memegang bentuk aktiva ini untuk mendapatkan

keuntungan bunga, untuk memenuhi kebutuhan likuiditasnya, dan

berspekulasi pada perubahan tingkat suku bunga. Surat-surat berharga

yang dimiliki bank seperti surat berharga pasar uang dan surat berharga

pasar modal.

c. Kas dan Simpanan pada bank lain.

Yang tercakup dalam pos ini meliputi kas, tagihan pada bank lain,

simpanan pada bank sentral, dan simpanan pada bank lain. Kas pada

pokoknya meliputi mata uang dalam negeri maupun valuta asing yang

mempunyai catatan di bank sentral. Mata uang tersebut dapat berupa

kertas dan uang logam yang dipegang bank untuk berjaga-jaga jika

sewaktu-waktu nasabah menarik simpanannya. Tagihan kepada bank lain

adalah semua tagihan kepada bank yang bisa tertagih dalam jangka

waktu yang paling lama satu tahun. Bentuk surat tagihan ini dapat berupa

cek, wesel, bilyet giro dan sebagainya. Simpanan pada bank sentral

adalah giro milik bank pada bank sentral atau simpanan untuk memenuhi

kewajiban giro wajib minimum atau reserve requirement. Sedangkan

Page 53: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

53

simpanan pada bank merupakan simpanan bank yang ada pada bank lain.

d. Asset-aset lain

Asset yang dimasukkan dalam pos ini adalah rekening-rekening

aktiva lainnya yang tidak dapat dimasukkan ke dalam salah satu dari

ketiga pos diatas.

Bagian kewajiban dan modal bank ini sekaligus menggambarkan

sumber pendanaan bank yang terbagi menjadi dua jenis yaitu: Instrumen

Utang (Debt Instrument) yaitu kewajiban-kewajiban bank pada pihak ketiga

dan Komponen Modal (Equity Component). Instrument utang memiliki

karakteristik yang berbeda-beda menurut bunga yang dibayarkan, jangka

waktu pembayaran, apakah mendapat jaminan dari bank sentral atau tidak,

dan apakah dapat dipasarkan dalam pasar sekunder. Sedangkan karakteristik

komponen modal berbeda antara lain menurut harga saham, pendapatan

bersih yang dibayarkan sebagai deviden.

Pos-pos yang termasuk dalam utang dan modal bank umumnya adalah

sebagai berikut:

1. Giro

Simpanan dari pihak ketiga kepada bank yang penarikannya dapat

dilakukan setiap waktu dengan mempergunakan surat perintah pembayaran

seperti cek, atau dengan cara pemindahbukuan.

2. Tabungan

Simpanan pihak ketiga kepada bank yang penarikannya dapat

dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang telah ditetapkan bank.

Page 54: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

54

3. Deposito

Simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya hanya dapat

dilakukan dalam jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara pihak ketiga

dan bank yang bersangkutan. Dalam pos ini juga termasuk sertifikat deposito

yaitu surat berharga atas unjuk yang merupakan surat pengakuan utang pihak

bank yang dapat dijual belikan dalam pasar uang. Deposito on call adalah

simpanan atas nama bank atau pihak ketiga bukan bank yang penarikannya

hanya dapat dilakukan dengan syarat pemberitahuan sebelumnya dari

pinjaman yang diterima sebelumnya, yaitu pinjaman yang diterima dari dalam

negeri dan luar negeri baik yang berasal dari bank maupun yang berasal dari

bukan bank.

4. Modal

Yang termasuk dalam pos ini adalah modal yang disetorkan oleh

pemilik atau pemegang saham. Dana setoran modal berupa agio.

Saham yaitu surplus setoran modal yang diterima oleh bank sebagai

akibat harga saham yang melebihi nilai nominalnya. Cadangan umum yaitu

cadangan-cadangan yang dibentuk dari penyisihan laba atau laba bersih yang

mendapat persetujuan dari rapat umum pemegang saham (RUPS). Laba yang

ditahan (retained Earnings) yaitu sisa laba tahun lalu yang ditanamkan

kembali sebagai modal oleh para pemegang saham.

2. Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi pada dasarnya merefleksikan the financial nature of

banking atau kegiatan-kegiatan pokok bank, yaitu menerima penyimpanan

Page 55: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

55

dana dari masyarakat yang surplus dana dalam berbagai bentuk, kemudian

menyalurkan dana tersebut dalam bentuk kredit kepada masyarakat yang

memerlukan dan memberikan berbagai macam jasa keuangan yang

diperlukan masyarakat baik dari dalam maupun luar negeri.

Laporan laba rugi yang umum di pergunakan oleh bank terdiri dari

penerimaan yang terutama berasal dari pendapatan bunga (Interest Income)

dari kredit yang diberikan oleh bank kepada nasabah dalam berbagai bentuk.

Disamping berasal dari bunga atas kredit yang diberikan kepada nasabah,

bank pada umumnya memperoleh penerimaan non bunga (Noninterest

Income) yang berasal dari transaksi investasi dalam bentuk surat berharga,

serta dari pemberian jasa perbankan.

Biaya yang merupakan beban bank terdiri dari bunga-bunga atas

beberapa pos passiva neraca bank (Interest Expense), biaya operasional

seperti gaji, upah dan berbagai unsur pendapatan karyawan lainnya, biaya

sewa gedung, biaya perawatan gedung dan peralatan, pajak, biaya penyusutan

aktiva tetap, biaya iklan dan promosi dan lain-lain yang termasuk dalam biaya

non bunga (Interest Expense).

Setelah diketahui nilai seluruh pendapatan dan nilai biaya secara

keseluruhan, angka laba atau rugi dapat ditemukan. Apabila nilai total

pendapatan lebih besar dari pada nilai total biaya untuk kurun waktu yang

sama maka bank menghasilkan laba, sebaliknya apabila nilai total pendapatan

lebih kecil daripada nilai total biaya maka bank mengalami kerugian.

Page 56: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

56

3. Laporan Arus Kas

Laporan ini disusun berdasarkan kas selama periode laporan dengan

menunjukkan semua aspek penting dari kegiatan bank tanpa memandang

apakah transaksi tersebut berpengaruh langsung pada kas. Informasi arus kas

sangat penting untuk diketahui baik oleh manajer sebagai pengelola bank

maupun para investor.

4. Catatan atas laporan Keuangan

Disamping hal-hal yang wajib diungkapkan dalam catatan atas laporan

keuangan sebagaimana dijelaskan dalam standar akuntansi keuangan, bank

yang wajib mengungkapkan dalam catatan tersendiri mengenai posisi devisa

neto menurut jenis mata uang serta aktiva-aktiva lain seperti kegiatan wali

amanat, penitipan harta, dan penyaluran kredit pengelolaan.

K. Jenis-jenis Rasio Keuangan

1. Return On Equity (ROE)

Rasio ini menggunakan hubungan antara keuntungan setelah pajak

dengan modal sendiri yang digunakan perusahaan. Yang dianggap modal

sendiri adalah saham biasa, agio saham, laba ditahan, saham preferen dan

cadangan-cadangan lain. Melihat hubungan-hubungan itu, Return On Equity

tidak lain adalah rentabilitas ekonomi. Bagi perusahaan pada umumnya

masalah rentabilitas adalah lebih penting daripada masalah laba, karena laba

yang besar saja belumlah merupakan ukuran bahwa perusahaan itu telah

bekerja dengan efisien (Riyanto, 1993: 29). Return On Equity diperoleh dari

Page 57: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

57

profit after tax dibagi equity (Indonesian Capital Market Directory). Hasil

pembagian ini pada umumnya dinyatakan dalam persen. Semakin tinggi rasio

ini menandakan kinerja perusahaan semakin baik atau efisien, nilai equity

perusahaan akan meningkat dengan peningkatan rasio ini.

2. Return On Assets (ROA)

Hasil pengembalian suatu aktiva mencoba mengukur efisiensi

perusahaan dalam memanfatkan seluruh sumber dananya, yang

kadangkadang disebut dengan hasil pengembalian atas investasi atau return

on investment. Investasi merupakan konversi nilai uang saat ini untuk

memperoleh arus kas dimasa mendatang yang lebih besar guna meningkatkan

konsumsi atau kemakmuran pemilik (Kartadinata, 1980: 12). Dalam

perusahaan, keputusan investasi akan tercermin pada sisi aktiva perusahaan

(Husnan, 1996: 7) dan oleh karena itu istilah Return On Investment sering

disamakan dengan Return On Assets (ROA) (Horne, 1981: 726).

Return On Assets menunjukkan seberapa banyak laba bersih yang bisa

diperoleh dari seluruh kekayaan yang dimiliki perusahaan, karena itu

dipergunakan angka laba setelah pajak dan (rata-rata) kekayaan perusahaan.

3. Earning per Share (EPS)

Earning per Share atau laba per lembar saham, Rasio ini digunakan

untuk mengukur seberapa besar tiap lembar saham dapat menghasilkan

keuntungan untuk pemiliknya. Earning per share dirumuskan dengan

perbandingan antara laba siap bagi dengan total lembar saham sebagaimana

tercantum dalam laporan keuangan per Desember. Earning per Share

Page 58: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

58

merupakan salah satu indikator keberhasilan suatu perusahaan (Tandelilin,

2001:241). Besar kecilnya EPS suatu perusahaan bisa diketahui dari

informasi laporan keungan perusahaan dari laporan laba rugi perusahaan.

Umumnya investor akan mengharapkan manfaat dari investasinya dalam laba

per saham, sebab earning per sahare ini menggambarkan jumlah keuntungan

yang diperoleh untuk setiap lembar saham biasa. Jumlah earning per share

yang akan dibagikan kepada investor saham tergantung dari kebijkan

perusahaan dalam hal pembayaran deviden. Eraning per Share yang tinggi

menandakan bahwa perusahaan tersebut mampu memberikan tingkat

kesejahteraan yang lebih baik kepada pemegang saham, sedangkan earning

per share yang lebih rendah menunjukkan bahwa perusahaan gagal

memberikan keuntungan sebagaimana diharapkan oleh pemegang saham.

Dengan Earning per Share yang tinggi, maka akan menarik bagi investor

untuk berinvestasi pada saham tersebut, sehingga permintaan akan saham

tersebut akan meningkat. Dengan demikian akan berakibat harga saham

tersebut juga akan naik, sehingga earning per share dapat mempengaruhi

harga saham.

4. Loan to Deposit Ratio (LDR)

Rasio antara seluruh jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana

yang diterima oleh bank. Semakin tinggi rasio ini, maka semakin rendah

kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan sehingga kemungkinan bank

dalam kondisis bermasalah semakin besar.

Page 59: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

59

5. Price Earning Ratio (PER)

Price Earning Ratio merupakan indikator yang dapat digunakan untuk

menentukan apakah harga saham tertentu dinilai tinggi atau rendah. Menurut

Richard Brealey/ Stuwart Myers (1991:683), PER yang tinggi dapat

menunjukkan:

a. Investor mengharapkan pertumbuhan deviden yang tinggi. Dengan

pertumbuhan deviden yang tinggi maka akan menarik minat para investor

untuk membeli saham sehingga permintaan saham yang meningkat akan

menyebabkan naiknya harga saham.

b. Saham berisiko rendah, sehingga investor tertarik dengan kembalian

yang rendah. Investor yang risk aversion lebih menyukai saham dengan

risiko rendah, maka di dalam menginvestasikan dananya akan memilih

saham yang berisiko rendah. Dengan demikian permintaan saham yang

berisiko rendah akan meningkat yang kemudian akan mengakibatkan

harga saham tersebut naik.

c. Perusahaan diharapkan mampu mempercepat pertumbuhan rata-rata,

sementara dilain pihak mampu memberikan laba dalam proporsi yang

besar. Pertumbuhan dan pembagian laba yang tinggi akan menumbuhkan

minat para investor untuk membeli saham tersebut sehingga akan

menaikkan permintaan dan pada akhirnya akan menaikkan harga saham.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Price Earning Ratio yang

tinggi akan menyebabkan harga saham yang tinggi begitu juga sebaliknya.

Page 60: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

60

6. Net Profit Margin (NPM)

Net Profit Margin (NPM) merupakan rasio manajemen kualitas yang

menunjukkan kemampuan bank untuk mengidentifikasi, mengukur,

mengawasi dan mengontrol risiko-risiko yang timbul melalui kebijakan-

kebijakan dan strategi bisnisnya untuk mencapai target. Rasio ini

menunjukkan kemampuan aspek kualitas manajemen diukur berdasarkan

kemampuan memperoleh margin. Semakin besar NPM yang dihasilkan maka

semakin baik bank dalam mengelola kualitas manajemen bank untuk

memperoleh margin sehingga berpengaruh terhadap return saham.

7. Return Saham

Tingkat keuntungan (return) merupakan rasio antara pendapatan

investasi selama beberapa periode dengan jumlah dana yang diinvestasikan.

Pada umumnya investor mengharapkan keuntungan yang tinggi dengan

resiko kerugian yang sekecil mungkin, sehingga para investor berusaha

menentukan tingkat keuntungan investasi yang optimal dengan menentukan

konsep investasi yang memadai. Konsep ini penting karena tingkat

keuntungan yang diharapkan dapat diukur. Dalam hal ini tingkat keuntungan

dihitung berdasarkan selisih antara capital gain dan capital loss. Rata-rata

return saham biasanya dihitung dengan mengurangkan harga saham periode

tertentu dengan harga saham periode sebelumnya dibagi dengan harga saham

sebelumnya.

Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat

berupa return realisasi yang sudah terjadi dan return ekspektasi yang belum

Page 61: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

61

terjadi namun di harapkan dapat terjadi dimasa mendatang. Return realisasi

(Realized Return) merupakan return yang telah terjadi. Return realisasi

penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja perusahaan dan

dihitung berdasarkan data hitoris. return ekspektasi (Expected Return) adalah

return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor dimasa mendatang.

Berbeda dengan return realisasi yang sifatnya sudah terjadi, return ekspektasi

sifatnya belum terjadi (Jogiyanto, 2000)

a. Komponen return meliputi:

1). Capital Gain (loss) merupakan keuntungan (kerugian) bagi investor

yang diperoleh dari kelebihan harga jual (harga beli) diatas harga

beli (harga jual) yang keduanya terjadi dipasar sekunder.

2). Yield merupakan pendapatan atau aliran kas yang diterima investor

secara periodik, misalnya berupa deviden atau bunga. Yield

dinyatakan dalam presentase dari modal yang ditanamkan (Abdul

Halim,2003).

L. Beberapa Penelitian Terdahulu

Retno Indarni (2004) meneliti tentang analisis pengaruh kinerja

keuangan terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar

di Bursa Efek Jakarta periode 2000 – 2002. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa secara simultan atau bersama-sama variabel kinerja keuangan EPS,

CR, DER, BVES, dan ROA berpengaruh signifikan terhadap return saham.

Sedangkan secara parsial variabel Earning Per Share (EPS) mempunyai

Page 62: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

62

pengaruh signifikan terhadap return saham, dan variabel CR, DER, BVES,

dan ROA tidak berpengaruh pada return saham.

Timotius Gerrit (2005) menganalisis pengaruh firm size, market to

book ratio, return on equity (ROE) dan Capital Adequacy Ratio (CAR)

terhadap return saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa

Efek Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa firm size, market to book

ratio, return on equity (ROE) dan Capital Adequacy Ratio (CAR) secara

bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap real return

saham. Sedang secara parsial variable firm size dan return on equity (ROE)

berpengaruh secara signifikan terhadap real return saham.

Novie Tristiwi (2005) melakukan penelitian mengenai pengaruh

Earning Per share (EPS), Return On Asset (ROA), Leverage, Price Earning

Ratio (PER), dan Firm Size terhadap return saham perusahaan pada indeks

LQ-45 di Bursa Efek Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara

bersama-sama semua variable berpengaruh signifikan terhadap return saham.

Sedangkan secara parsial, Earning Per share (EPS), Price Earning Ratio

(PER), dan Firm Size berpengaruh secara signifikan terhadap return saham

pada level 10%. Return On Asset (ROA) dan Leverage tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap return saham. Variabel Price Earning Ratio (PER)

mempunyai pengaruh yang dominan terhadap return saham dibandingkan

variable bebas yang lain.

Susilawati (2005) melakukan penelitian berjudul “Pengaruh Rasio

Keuangan Terhadap Harga Saham pada Perbankan Periode 1999 - 2003”.

Page 63: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

63

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Return on Asset (ROA), Return on

Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), Operating Profit Margin (OPM),

Price Earning Ratio (PER), dan Price to Book Value (PBV) secara simultan

atau bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap harga saham perbankan.

Secara parsial variabel Return on Equity (ROE) dan Price to Book Value

(PBV) berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Sedangkan variabel

independen lainnya tidak berpengaruh terhadap harga saham.

Mila Yuniarti (2006) menganalisis tentang pengaruh kinerja keuangan

terhadap return saham pada bank-bank yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta

periode 2000 – 2003. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan

semua variabel berpengaruh signifikan terhadap return saham perbankan.

Sedangkan secara parsial, variabel ROA dan KAP berpengaruh signifikan

terhadap return saham. CAR, BOPO, LDR, NPL dan NIM tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap return saham. Variabel Return on Asset (ROA)

mempunyai pengaruh dominan terhadap return saham dibandingkan variabel

lainnya.

Ketut Alit Suardana (2007) melakukan penelitian tentang pengaruh

rasio CAMEL terhadap return saham pada perbankan yang terdaftar di Bursa

Efek Jakarta periode 2003 – 2005. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

secara simultan semua variabel berpengaruh signifikan terhadap return saham

dengan P-value = 0,047 yang lebih kecil dari standar yang telah ditentukan

0,05. Sedangkan secara parsial rasio Capital Adequacy Ratio (CAR)

berpengaruh signifikan terhadap return saham dengan P-value = 0,007 yang

Page 64: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

64

lebih kecil dari 0,005. Return on Risked assets (RORA), Operating Expense

to Operating Income (OEOI/ BOPO), Earning Per Share (EPS), dan Loans to

Deposits Ratio (LDR) tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.

Elisabeth Kristyaningsih (2008) meneliti tentang pengaruh kinerja

keuangan terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar

di Bursa Efek Jakarta tahun 2002 – 2005. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa secara simultan variabel Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio

(DER), Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Inventory Turnover

(ITO), dan Price Earning Ratio (PER) berpengaruh signifikan terhadap

return saham. Secara parsial bahwa variabel Current Ratio (CR), Return on

Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Inventory Turnover (ITO)

berpengaruh signifikan terhdap return saham. Hasil koefisien beta standar

menunjukkan bahwa variabel Return on Equity (ROE) mempunyai pengaruh

paling dominan terhadap return saham.

Penelitian yang dilakukan oleh Shaka (2009) yang berjudul “ Analisis

Kinerja Keuangan di Bursa Efek Indonesia pada perusahaan manufaktur”

dengan variabel independen terdiri dari Return on Assets (ROA), Return on

Equity (ROE), Earning Per Share (EPS), Debt to Equity Ratio (DER), EVA,

dan PBV menghasilkan bahwa secara simultan atau bersama-sama semua

variabel berpengaruh signifikan terhadap return saham. Sedangkan Secara

parsial hanya ROA, ROE dan EPS yang signifikan terhadap return saham.

Page 65: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

65

M. Kerangka Pemikiran

Variabel Independen Variabel Dependen

Gambar II.1. Kerangka Pemikiran

Laporan keuangan perusahaan merupakan sumber informasi utama

bagi kepentingan manajemen maupun dalam pengambilan keputusan

investasi bagi investor di pasar modal. Laporan ini mencakup dua hal pokok

yaitu laporan rugi laba dan neraca. Dari keduanya akan dianalisis dengan

beberapa rasio profitabilitas yaitu Return on asset, Return on equity, Earning

per Share, Price Earning Ratio, Net Profit Margin, Loan Deposit Ratio.

Dari hasil analisis laporan keuangan yang berupa Return on asset,

Return on equity, Earning per Share, Price Earning Ratio, Net Profit Margin,

Loan Deposit Ratio akan dilakukan pengujian apakah keenam variabel

independen tersebut baik secara serentak maupun parsial akan berpengaruh

terhadap perubahan return saham Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia.

NPM

ROE

ROA

EPS

PER

LDR

RETURN SAHAM

Page 66: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

66

N. Hipotesis Penelitian

1. H 1: Return on asset, Return on equity, Earning per Share, Price Earning

Ratio, Net Profit Margin, Loan Deposit Ratio secara simultan

berpengaruh signifikan terhadap return saham Perbankan yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia.

2. H 2: Return on Asset (ROA) secara parsial berpengaruh signifikan

terhadap return saham Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3. H 3: Return on Equity (ROE) secara parsial berpengaruh signifikan

terhadap return saham Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

4. H 4: Earning per Share (EPS) secara parsial berpengaruh signifikan

terhadap return saham Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

5. H 5: Price Earning Ratio (PER) secara parsial berpengaruh signifikan

terhadap return saham Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

6. H 6: Net Profit Margin (NPM) secara parsial berpengaruh signifikan

terhadap return saham Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

7. H 7: Loan Deposit Ratio (LDR) secara parsial berpengaruh signifikan

terhadap return saham Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

8. H 8: Loan Deposit Ratio (LDR) merupakan variable independen yang

dominan berpengaruh signifikan terhadap return saham Perbankan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Page 67: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

67

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan studi empiris dengan tujuan untuk

mengetahui pengaruh faktor fundamental pada aspek rasio keuangan yaitu:

Return on asset, Return on equity, Earning per Share, Price Earning Ratio,

Net Profit Margin, Loan Deposit Ratio dalam memprediksi return saham pada

perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2004-2008.

B. Populasi dan Sample Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah sektor Perbankan yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia tahun 2004-2008. Adapun sampel dalam penelitian

ini ditentukan dengan metode purposive sampling. Kriteria perusahaan yang

sahamnya diperdagangkan di bursa efek indonesia untuk dapat menjadi

sampel dalam penelitian ini adalah :

1. Perusahaan Perbankan go public yang telah terdaftar di Bursa Efek

Indonesia pada bulan Desember 2004- 2008.

2. Memiliki kelengkapan informasi laporan keuangan selama periode

pengamatan.

3. Periode laporan keuangan bank yang digunakan adalah laporan keuangan

per 31 desember.

Page 68: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

68

4. Laporan Keuangan disajikan dalam Rupiah.

5. Bank sampel mempublikasikan laporan keuangan tahunannya secara

lengkap selama periode pengamatan tahun 2004-2008.

6. Perusahaan Perbankan Go Public yang datanya tidak bersifat outliers.

C. Data Penelitian

Dalam penelitian ini data yang digunakan dalam penelitian adalah data

sekunder yang diperoleh dari publikasi Bursa Efek Indonesia. Yang datanya

diperoleh dari database pojok BEJ FE UNS dan Indonesian Capital Market

Directory.

Data yang diperlukan dari penelitian ini terdiri dari :

1. Laporan Keuangan Tahunan (Annual Report) yang diterbitkan oleh

perusahaan yang menjadi objek penelitian.

2. Data harga penutupan saham harian 20 hari setelah tanggal publish

laporan keuangan perbankan sesuai penanggalan hari bursa efek yang

diperoleh dari laporan keuangan tahunan perbankan periode 2005-2009.

3. Data rasio perbankan yang diperoleh dari laporan keuangan tahunan

perbankan untuk periode 2004-2008.

4. Daftar nama perusahaan yang masuk dalam kategori perbankan yang

diperoleh di buku Indonesian Capital Market Directory (ICMD) dari

tahun 2005 sampai 2009.

Page 69: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

69

D. Variable Penelitian

1. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Return Saham.

2. Variabel independen dalam penelitian ini adalah Return on asset, Return

on equity, Earning per Share, Price Earning Ratio, Net Profit Margin,

Loan Deposit Ratio.

E. Pengukuran Variabel-Variabel Dalam Penelitian

1. Net Profit Margin (NPM)

Net Profit Margin (NPM) merupakan suatu indikator yang

menggambarkan perbandingan antara laba bersih terhadap laba operasional

dalam satuan persentase. NPM dirumuskan sebagai berikut :

2. Return On Asset (ROA)

Rasio Return On Asset (ROA) ini juga disebut sebagai Return on

Investment. Rasio yang mengukur seberapa efektif perusahaan memanfaatkan

sumber ekonomi yang ada untuk menciptakan laba.

3. Return On Equity (ROE)

Return On Equity (ROE) adalah rasio yang mengukur kemampuan

perusahaan dalam memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham

perusahaan. Rasio ini juga mempengaruhi oleh besar kecilnya utang, apabila

proporsi utang makin besar maka rasio ini akan besar pula.

Page 70: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

70

Formulasinya :

4. Earning Per Share (EPS)

Earning Per Share (EPS) merupakan indikator untuk mengukur

seberapa besar tiap lembar saham dapat menghasilakan keuntungan bagi

pemiliknya. Nilai Earning Per Share (EPS) dapat dihitung dengan :

.

5. Price Earning Ratio (PER)

Price Earning Ratio (PER) merupakan rasio antara saham dengan laba

per lembar saham. Rasio ini digunakan untuk menentukan harga saham

tertentu yang dinilai terlalu tinggi atau rendah. PER yang tinggi akan

menyebabkan harga saham yang tinggi dan sebaliknya. Menurut Eugene F.

Brigham dan Joel F. Houston (2006:110), PER dapat dihitung dengan

menggunakan rumus :

6. Loan to Deposit Ratio (LDR)

Loan to deposit ratio (LDR), rasio antara seluruh jumlah kredit yang

diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank yang dihitung dengan

membandingkan jumlah dana yang diberikan dengan total dana pihak ketiga.

Sebagian besar praktisi perbankan menyepakati bahwa batas aman LDR suatu

bank adalah 80%, namun batas toleransi dari BI berkisar 90%-94%.

Rasio ini dihitung dengan rumus:

Page 71: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

71

LDR = Jumlah Dana yang Diberikan

Total Dana Pihak ke Tiga

7. Return Saham

Tingkat keuntungan (return) adalah rasio antara pendapatan investasi

selama beberapa periode dengan jumlah dana yang diinvestasikan. Return

yang dimaksud dalam penelitian ini adalah capital gain (loss) dihitung

berdasarkan selisih dari harga investasi sekarang dengan harga periode yang

lalu (Sartono, 2001). Tingkat keuntungan saham yang diterima oleh pemodal

dinyatakan sebagai berikut :

a. Menghitung keuntungan yang diharapkan

Ri = Pt - P t-1 x 100 %

P t-1

Dimana :

Ri = Tingkat keuntungan saham i

P t-1

= Harga saham awal periode t+1

atau akhir periode

Pt = Harga saham akhir periode

b. Menghitung rata-rata return saham. Keuntungan saham dapat dicari

dengan menghitung mean dari keuntungan saham setiap periode.

n = banyaknya data observasi

Ri = Return Saham i

Page 72: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

72

F. Metode Analisis Data

Untuk melihat besarnya pengaruh Return on asset, Return on equity,

Earning per Share, Price Earning Ratio, Net Profit Margin, Loan Deposit

Ratio terhadap return saham sebagai variabel dependen maka digunakan

metode analisis regresi linear berganda. Pengaruh variabelnya dapat diukur

secara parsial dan simultan. Model analisis regresi linear berganda untuk

mengetahui pengaruh antara NPM, ROA, ROE, EPS, PER, LDR dan return

saham dapat dirumuskan sebagai berikut :

exbxbxbxbxbxbbYt 6655443322110

Dimana :

Y = Return saham

0b = konstanta

61 bb = koefisien regresi

1x = LN Net Profit Margin ( NPM )

2x = LN Return On Asset ( ROA )

3x = LN Return On Equity ( ROE )

4x = LN Earning Per Share ( EPS )

5x = LN Price Earning Ratio ( PER )

6x = LN Loan to deposit ratio ( LDR )

e = kesalahan pengganggu

Suatu regresi linear klasik mengasumsikan pendugaan harus Best

Linear Unbiased Estimator (BLUE). Artinya persamaan regresi yang

Page 73: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

73

dihasilkan dapat dijadikan alat penaksiran yang tidak bias, maka persamaan

regresi harus terbebas dari gejala asumsi klasik. Berdasarkan pendapat

tersebut maka dilakukan uji normalitas dan asumsi klasik sebelum

meregresikan variabel-variabel penelitian. Uji asumsi klasik terdiri dari

multikolinieritas, autokolerasi, hetorokedatisitas.

Keandalan analisis regresi berganda dengan persamaan kuadrat

terkecil (OLS) sebagai alat estimasi sangat ditentukan oleh signifikansi

parameter-parameter yang ada dalam hal ini adalah koefisien regresi yang

dapat dilakukan dengan uji t test dan uji F test. Pengujian-pengujian tersebut

adalah sebagai berikut :

1. Uji Normalitas

Untuk menguji data yang berdistribusi normal akan digunakan alat uji

normalitas, yaitu one sample Kolmogorov-Smirnov. Data dikatakan

berdistribusi normal jika signifikansi variabel dependen memiliki nilai

signifikansi lebih dari 5 %.

Jika data berdistribusi tidak normal maka digunakan metode trimming.

Salah satu penyebab yang menjadikan data tidak berdistribusi normal adalah

karena terdapat beberapa item data yang bersifat outliers, yaitu kasus atau

data yang memiliki karakteristik unik yang terlihat sangat berbeda jauh dari

observasi-observasi lainnya dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim baik

untuk sebuah variabel tunggal atau variabel kombinasi (Ghozali, 2005 : 36).

Untuk itu digunakan metode trimming, yaitu membuang data yang bersifat

outliers tersebut. Selain itu, dapat dilakukan transformasi data dengan

Page 74: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

74

menggunakan bentuk log sehingga nilai transformasi tersebut dapat

memenuhi batas yang ditentukan.

Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ,

variabel dependen dan varaibel independen mempunyai distribusi normal atau

tidak. Data penelitian yang baik adalah yang berdistribusi secara normal atau

mendekati normal ( Ghozali,2001 ). Metode untuk melihat normalitas data

adalah analisis grafik yaitu dengan melihat apakah dalam grafik normal plot

titik-titik data menyebar disekitar garis sumbu diagonalnya atau menjauhi

sumbu diagonalnya. Jika data mendekati garis sumbu diagonalnya maka data

tersebut berdistribusi normal dan model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2. Pengujian Asumsi Klasik

Pengujian model regresi berganda dalam menguji hipotesis haruslah

menghindari kemungkinan penyimpangan asumsi klasik. Dalam penelitian ini

uji asumsi klasik yang digunakan adalah: uji Autokorelasi, uji

Multikolinearitas, dan uji Heterokedastisitas.

a. Uji Autokolerasi

Uji autokorelasi dimaksudkan untuk mengetahui apakah terjadi

korelasi antara anggota-anggota dari serangkaian pengamatan tersusun dalam

rangkaian waktu (times series) dan dalam rangkaian ruang (cross section).

Untuk mengetahui dan menguji ada tidaknya autokorelasi dalam

model analisis regresi, bisa digunakan cara pengujian statistik Durbin Watson

(DW), dengan rumus :

Page 75: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

75

Dimana : t : Waktu

et : Residual pada periode t

e: Residual pada periode t-1

Menurut Arief (1993) cara untuk mendeteksi adanya Autokorelasi

dalam menganalisis regresi dengan menggunakan DW dapat dijelaskan

sebagai berikut:

Tabel III.1

Tabel Autokorelasi

Jenis Autokorelasi Tingkat Autokorelasi

Autokorelasi Negatif (4-DW.L) < DW< 4

Tidak ada kesimpulan (4-DW.U) < DW < (4-DW.L)

Tidak ada Autokorelasi -2 < DW < 2

Tidak ada kesimpulan DW.L < DW < DW.U

Autokorelasi Positif 0 < DW < DW.L

Sumber : Arief (1993; 14)

b. Uji Multikolinearitas

Tidak terdapat Multikolinearitas antar variabel independen.

Multikolinearitas adalah adanya hubungan yang kuat antar variabel

independen dalam persamaan regresi. Adanya Multikolinearitas akan

mengakibatkan ketidaktepatan estimasi, sehingga mengarahkan kesimpulan

Page 76: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

76

yang menerima hipotesis nol. Hal ini menyebabkan koefisien dan standard

deviasi sangat sensitif terhadap perubahan harga (Gujarati, 1995). Selain itu

akibat terjadinya multikolinearitas adalah :

1) Koefisien regresi tidak dapat ditaksir.

2) Nilai standard error setiap koefisien regresi manjadi tidak berharga.

3) Koefisien regresi setiap variabel bebas secara sistematis tidak signifikan

sehingga tidak diketahui variabel independen yang mempengaruhi

variabel dependen.

4) Tanda koefisien regresi akan berlawanan dengan yang diramalkan secara

teoritis.

5) Jika salah satu variabel bebas dihilangkan dari model regresi yang

ditaksir, ini dapat menyebabkan koefisien regresi variabel bebas yang

masih ada mempunyai koefisien regresi yang signifikan secara statistik.

Menurut Gujarati (1995:339), untuk menguji ada tidaknya gejala

multikolinearitas digunakan Tolerance Value atau Variance Inflation Factor

(VIF). Jika nilai VIF dibawah 10 maka tidak terjadi multikolinearitas dan

sebaliknya, jika nilai VIF diatas 10 maka terdapat gejala multikolinearitas.

c. Uji Heterokedastisitas

Heteroskedastisitas adalah variabel pengganggu (el) memiliki varian

yang berbeda dari satu observasi ke observasi lainnya atau varian antar

variabel independen tidak sama. Hal ini melanggar asumsi homokedastisitas

yaitu setiap variabel penjelas memiliki varian yang sama (konstan). Untuk

Page 77: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

77

mendeteksi adanya heteroskedastisitas dalam model persamaan model regresi

digunakan metode Glejser, dengan langkah-langkah sebagai berikut, Pertama,

melakukan regresi sederhana antara nilai absolute el dan tiap-tiap variabel

independen. Apabila ditemukan nilai t hitung lebih besar dari t tabel diantara

hasil regresi tersebut maka pada model terjadi heterokedastisitas. Dengan

kriteria ini terjadinya heteroskedastisitas apabila variabel bebas secara

individual berpengaruh signifikan terhadap absolute el, nilai signifikan yang

disyaratkan adalah 5 % (0.05). Gejala ini dapat diatasi dengan melakukan

transformasi variabel-variabel dalam model regresi yang ditaksir, yaitu

dengan membagi model regresi asal dengan salah satu variabel bebas yang

memiliki koefisien yang tertinggi dengan residualnya. Atau dengan kata lain

Jika variabel independen signifikan secara statistik ( lebih kecil dari α = 5 %)

terhadap nilai residual yang diperlakukan sebagai variabel dependen, maka

variabel independen tersebut menunjukkan adanya heterokedastisitas, dan

demikian pula sebaliknya.

3. Uji F

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel independen

secara simultan yang dapat berpengaruh terhadap variabel dependen.

Hipotesis nol ( 0H ) yang hendak diuji adalah apakah semua parameter dalam

model sama dengan nol. Hipotesis alternatifnya ( Ha ) tidak semua parameter

secara simultan sama dengan nol. Langkah- langkah pengujiannya adalah

sebagai berikut :

Page 78: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

78

a. Pengujian Hipotesis

0.....: 210 kbbbH , berarti tidak ada pengaruh yang

signifikan dari variabel independen secara simultan terhadap variabel

dependen.

0.....: 21 ka bbbH , berarti ada pengaruh yang signifikan

dari variabel independen secara simultan terhadap variabel

dependen.

b. Menentukan tingkat signifikansi (α), yaitu sebesar 5%

c. Menentukan kriteria penerimaan atau penolakan Ho, yakni dengan

melihat nilai signifikan :

Jika Sig < 0,05 maka Ho ditolak atau Ha diterima

Jika Sig > 0,05 maka Ho diterima atau Ha ditolak

d. Nilai F hitung dapat dicari dengan menggunakan rumus :

Untuk menentukan nilai F tabel, tingkat signifikansi yang digunakan

adalah sebesar 5% dengan derajat kebebasan (degree of freedom) df

= (n-k) dan (k-1), dimana n adalah jumlah observasi, k adalah jumlah

variabel termasuk intersep.

Page 79: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

79

e. Kesimpulan:

Jika * F hitung > F tabel ( α, k-1, n-k ), maka Ho ditolak

* F hitung < F tabel ( α, k-1, n-k ), maka Ho diterima

Pengujian hipotesis tersebut akan diselesaikan dengan menggunakan

program SPSS versi 16.0 dan kesimpulannya akan ditentukan dari

nilai p yang muncul. Pengujian hipotesis dilakukan dengan

mengamati signifikansi nilai p (probabilitas Value) dengan tingkat

keyakinan 95 % (tingkat signifikansi 5 %).

Untuk menguji hipotesis ini, digunakan statistik F dengan kriteria

pengambilan keputusan sebagai berikut (Ghozali, 2005 : 84):

a. Apabila nilai F lebih besar dari 4 maka 0H dapat ditolak pada

derajat kepercayaan 5%, sehingga Ha yang menyatakan bahwa

semua variabel independen secara simultan mempengaruhi variabel

dependen dapat diterima.

b. Membandingkan nilai F hitung dengan nilai F tabel. Apabila nilai F

hitung lebih besar dari nilai F tabel, maka 0H ditolak dan Ha

diterima.

4. Uji t

Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel

independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen dengan

asumsi variabel independen yang lain konstan. Hipotesis nol ( 0H ) yang

hendak diuji adalah apakah suatu parameter ( ib ) sama dengan nol. Hipotesis

Page 80: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

80

alternatifnya ( aH ) apakah parameter suatu variabel tidak sama dengan nol.

Langkah – langkah pengujiannya adalah sebagai berikut :

a. Perumusan Hipotesis

0:0 ibH , berarti tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel

independen terhadap variabel dependen.

0: ia bH , berarti ada pengaruh yang signifikan dari variabel

independen terhadap variabel dependen.

b. Menentukan tingkat signifikansi (α), yaitu sebesar 5%

c. Menentukan kriteria penerimaan atau penolakan Ho, yakni dengan

melihat nilai signifikan :

Jika Sig < 0,05 maka Ho ditolak atau Ha diterima

Jika Sig > 0,05 maka Ho diterima atau Ha ditolak

d. Nilai t hitung dapat dicari dengan menggunakan rumus

Untuk menentukan nilai t tabel, ditentukan tingkat signifikansi 5%

dengan derajat kebebasan (degree of freedom) df = (n-k-1), dimana n

adalah jumlah observasi dan k adalah jumlah variabel termasuk

intersep.

Page 81: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

81

e. Kesimpulan

Jika * t hitung > t tabel (α/2, n-k-1), maka Ho diterima

* t hitung < t tabel (α/2 , n-k-1), maka Ho ditolak

Adapun kriteria pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut

(Ghozali, 2005 : 85):

a. Apabila jumlah degree of freedom (df) adalah 20 atau lebih dan

derajat kepercayaan sebesar 5%, maka 0H yang menyatakan 0ib

dapat ditolak bila nilai t lebih besar dari 2. Dengan kata lain, Ha

yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual

mempengaruhi variabel dependen dapat diterima.

b. Membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis menurut tabel.

Apabila nilai statistik t hitung lebih besar dibandingkan dengan nilai

t tabel, maka 0H ditolak dan Ha diterima.

5. Koefisien determinasi

Koefisien determinasi menunjukkan seberapa besar prosentase variasi

dalam variabel dependen yang dapat dijelaskan dalam variabel independen.

Nilai terletak antara 0 dan 1. Jika semakin besar, maka semakin besar

variasi dalam variabel independen. R2 dikatakan baik jika semakin mendekati

1. Jika R2 sama dengan 1 berarti bahwa variabel independen berpengaruh

sempurna terhadap variabel dependen. Sedangkan jika R2 sama dengan 0,

maka tidak ada pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

Hal ini berarti semakin tepat garis regresi tersebut mewakili hasil penelitian

Page 82: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

82

yang sebenarnya. Koefisien determinasi dinyatakan dalam prosentase

tertentu.

6. Koefisien Beta Standar

Koefisien beta standar digunakan untuk mengetahui variabel bebas

yang berpengaruh paling dominan terhadap variabel terikat. Pengujiannya

dengan melihat nilai beta standar pada analisis regresi linear berganda.

Variabel bebas yang mempunyai koefisien beta standard dan korelasi parsial

paling tinggi berarti mempunyai pengaruh yang paling dominan terhadap

variabel terikat.

Page 83: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

83

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini disajikan analisis terhadap data penelitian dan pengujian

hipotesis yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya dengan menggunakan

teknik-teknik analisis yang telah ditentukan. Hipotesis yang akan diuji adalah

tentang pengaruh Return on asset, Return on equity, Earning per Share, Price

Earning Ratio, Net Profit Margin, Loan Deposit Ratio terhadap Return Saham

perusahaan Perbankan Go Public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada

tahun 2004-2008. Selain itu, juga diuji tentang variabel yang mempunyai

pengaruh dominan terhadap Return Saham. Pengujian hipotesis menggunakan uji

Regresi Linier Berganda dan diproses dengan menggunakan bantuan program

SPSS versi 16.00 for Windows.

A. Analisis Data

Penelitian ini mengambil sampel perusahaan Perbankan yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia tahun 2004 sampai tahun 2008. Berdasarkan data

yang diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory periode tahun

2005 sampai tahun 2009 diperoleh sampel yang akan digunakan sebagai

objek penelitian yaitu 101 perusahaan. Teknik pengambilan sampel yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu metode purposive sampling. Sampel

tersebut dipilih atas dasar kesesuaian karakteristik sebagai berikut:

Page 84: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

84

1. Perusahaan Perbankan go public yang telah terdaftar di Bursa Efek

Indonesia pada bulan Desember 2004- 2008.

2. Memiliki kelengkapan informasi laporan keuangan selama periode

pengamatan.

3. Periode laporan keuangan bank yang digunakan adalah laporan keuangan

per 31 desember.

4. Laporan Keuangan disajikan dalam Rupiah.

5. Bank sampel mempublikasikan laporan keuangan tahunannya secara

lengkap selama periode pengamatan tahun 2004-2008.

6. Perusahaan Perbankan Go Public yang datanya tidak bersifat outliers.

Sampel awalnya berjumlah 116 perusahaan perbankan tetapi karena

terdapat 15 data perusahaan yang bersifat outliers, yaitu data yang

mempunyai karakteristik yang terlihat sangat berbeda dari observasi-

observasi lainnya dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim baik untuk sebuah

variabel tunggal maupun variabel kombinasi maka 15 perusahaan yang

memiliki nilai ektrim yang berbeda jauh dengan observasi lainya di

eliminasi dari sampel, sehingga sampel penelitian ini berjumlah 101

perusahaan. Data sampel perusahaan akan ditampilkan secara ringkas dalam

tabel berikut:

Page 85: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

85

Tabel IV. 1

DAFTAR ANGGOTA SAMPEL

No. Nama Perusahaan Tahun 2004 No. Nama Perusahaan Tahun 2005

1 Bank Mandiri Tbk 23 Bank Mandiri Tbk

2 Bank Central Asia Tbk 24 Bank Central Asia Tbk

3 Bank Danamon Tbk 25 Bank Danamon Tbk

4 Bank Rakyat Indonesia Tbk 26 Bank Rakyat Indonesia Tbk

5 Bank Negara Indonesia Tbk 27 Bank Negara Indonesia Tbk

6 Bank Permata Tbk 28 Bank Permata Tbk

7 Bank Niaga Tbk 29 Bank Niaga Tbk

8 Bank Pan Indonesia Tbk 30 Bank Pan Indonesia Tbk

9 Bank Internasional Indonesia Tbk 31 Bank Internasional Indonesia Tbk

10 Bank Mega Tbk 32 Bank Mega Tbk

11 Bank Buana Indonesia Tbk 33 Bank Buana Indonesia Tbk

12 Bank NISP Tbk 34 Bank NISP Tbk

13 Bank Eksekutif Internasional Tbk 35 Bank Eksekutif Internasional Tbk

14 Bank Bumiputera Indonesia Tbk 36 Bank Nusantara Parahyangan Tbk

15 Bank Nusantara Parahyangan Tbk 37 Bank Swadesi Tbk

16 Bank Swadesi Tbk 38 Bank Artha Niaga Kencana Tbk

17 Bank Artha Niaga Kencana Tbk 39 Bank Victoria Internasional Tbk

18 Bank Victoria Internasional Tbk 40 Bank Mayapada Internasional Tbk

19 Bank Mayapada Internasional Tbk 41 Bank Kesawan Tbk

20 Bank Kesawan Tbk 42 Bank Lippo Tbk

21 Bank Lippo Tbk 43 Bank Artha Graha Internasional Tbk

22 Bank Artha Graha Internasional Tbk

Berlanjut ke Halaman 70

Page 86: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

86

No. Nama Perusahaan Tahun 2006 No. Nama Perusahaan Tahun 2007

44 Bank Mandiri Tbk 68 Bank Mandiri Tbk

45 Bank Central Asia Tbk 69 Bank Central Asia Tbk

46 Bank Danamon Tbk 70 Bank Danamon Tbk

47 Bank Rakyat Indonesia Tbk 71 Bank Rakyat Indonesia Tbk

48 Bank Negara Indonesia Tbk 72 Bank Negara Indonesia Tbk

49 Bank Permata Tbk 73 Bank Permata Tbk

50 Bank Niaga Tbk 74 Bank CIMB Niaga Tbk

51 Bank Pan Indonesia Tbk 75 Bank Pan Indonesia Tbk

52 Bank Internasional Indonesia Tbk 76 Bank Internasional Indonesia Tbk

53 Bank Mega Tbk 77 Bank Mega Tbk

54 Bank UOB Buana Tbk 78 Bank NISP Tbk

55 Bank NISP Tbk 79 Bank Bumiputera Indonesia Tbk

56 Bank Bumiputera Indonesia Tbk 80 Bank Nusantara Parahyangan Tbk

57 Bank Nusantara Parahyangan Tbk 81 Bank Swadesi Tbk

58 Bank Swadesi Tbk 82 Bank Victoria Internasional Tbk

59 Bank Victoria Internasional Tbk 83 Bank Mayapada Internasional Tbk

60 Bank Mayapada Internasional Tbk 84 Bank Kesawan Tbk

61 Bank Kesawan Tbk 85 Bank Artha Graha Internasional Tbk

62 Bank Lippo Tbk 86 Bank Bukopin Tbk

63 Bank Century Tbk 87 Bank Bumi Arta Tbk

64 Bank Artha Graha Internasional Tbk 88 Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk

65 Bank Bukopin Tbk 89 Bank Capital Indonesia Tbk

66 Bank Bumi Arta Tbk 90 Bank Windu Kentjana Internasional Tbk

67 Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk

Berlanjut ke Halaman 71

Page 87: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

87

No. Nama Perusahaan Tahun 2008

91 Bank Mandiri Tbk

92 Bank Central Asia Tbk

93 Bank Danamon Tbk

94 Bank Rakyat Indonesia Tbk

95 Bank Negara Indonesia Tbk

96 Bank Permata Tbk

97 Bank CIMB Niaga Tbk

98 Bank Panin Tbk

99 Bank Internasional Indonesia Tbk

100 Bank Mega Tbk

101 Bank Bukopin Tbk

102 Bank OCBC NISP Tbk

103 Bank ICB Bumiputera Tbk

104 Bank Nusantara Parahyangan Tbk

105 Bank Ekonomi Raharja Tbk

106 Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk

107 Bank Swadesi Tbk

108 Bank Bumi Arta Tbk

109 Bank Victoria Internasional Tbk

110 Bank Capital Indonesia Tbk

111 Bank Mayapada Tbk

112 Bank Kesawan Tbk

113 Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk

114 Bank Agroniaga Tbk

115 Bank Artha Graha Internasional Tbk

116 Bank Windu Kentjana Internasional Tbk

Sumber: Indonesian Capital Market Directory

B. Deskripsi Data

Dengan melakukan perhitungan statistik deskriptif, maka dapat

diketahui gambaran tentang data Return Saham, Return on asset, Return on

equity, Earning per Share, Price Earning Ratio, Net Profit Margin,dan

Loan Deposit Ratio. Gambaran mengenai data tersebut dapat dilihat dalam

Page 88: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

88

tabel berikut ini:

Tabel IV. 2

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

ROE 101 .29 42.76 13.2257 8.74291

ROA 101 .03 15.12 1.6148 2.03235

NPM 101 .00 39.00 .9297 4.55635

LDR 101 .20 1.29 .6548 .18324

PER 101 .18 807.06 29.6911 81.80333

EPS 101 .29 491.00 98.8206 120.34529

RETURN 101 -.0108 .0381 .004135 .0092963

Valid N (listwise) 101

Sumber: Hasil pengolahan data (lampiran 3)

Dari tabel IV. 2 diatas, dapat diketahui nilai rata-rata Return yaitu

sebesar 0.004135. Nilai Return terkecil dicapai oleh Bank Victoria

Internasional Tbk, yaitu sebesar -0.0108 pada tahun 2007. Sedangkan nilai

Return terbesar dicapai oleh Bank Bumiputera Indonesia Tbk, yaitu sebesar

0.0381 pada tahun 2006.

Variabel Return on Asset memiliki nilai rata-rata sebesar 1.6148. Nilai

Return on Asset terkecil dicapai oleh Bank ICB Bumiputera Tbk, yaitu

sebesar 0.03 pada tahun 2008. Sedangkan nilai Return on Asset terbesar

dicapai oleh Bank Lippo Tbk, yaitu sebesar 15.12 pada tahun 2006.

Nilai Return on Equity terkecil dicapai oleh Bank Agroniaga Tbk,

yaitu sebesar 0.29 pada tahun 2008. Nilai Return on Equity terbesar dicapai

Page 89: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

89

oleh Bank Rakyat Indonesia Tbk, yaitu sebesar 42.76 pada tahun 2004. Nilai

rata-rata Return on Equity yaitu sebesar 13.2257.

Variabel Net Profit Margin memiliki nilai rata-rata sebesar 0.9297.

Nilai Net Profit Margin terkecil dicapai oleh PTBank ICB Bumiputera Tbk,

yaitu sebesar 0.00 pada tahun 2008. Sedangkan nilai Net Profit Margin

terbesar dicapai oleh Bank Lippo Tbk, yaitu sebesar 39.00 pada tahun 2004.

Nilai rata-rata Earning Per Share yaitu sebesar 98.8206. Nilai Earning

Per Share terkecil sebesar 0.29 dicapai oleh Bank Agroniaga Tbk pada

tahun 2008. Sedangkan nilai Earning Per Share terbesar sebesar 491.00

dicapai oleh Bank Danamon Tbk pada tahun 2004.

Variabel Price Earning Ratio memiliki nilai rata-rata sebesar 29.6911.

Nilai Price Earning Ratio terkecil dicapai oleh Bank UOB Buana Tbk, yaitu

sebesar 0.18 pada tahun 2006. Sedangkan nilai Price Earning Ratio terbesar

dicapai oleh Bank Agroniaga Tbk, yaitu sebesar 807.00 pada tahun 2008.

Variabel Loan Deposit Ratio memiliki nilai rata-rata sebesar 2.5269.

Nilai Loan Deposit Ratio terkecil dicapai oleh Bank Lippo Tbk, yaitu

sebesar 0.20 pada tahun 2004. Sedangkan nilai Loan Deposit Ratio terbesar

dicapai oleh Bank Lippo Tbk, yaitu sebesar 1.29 pada tahun 2006.

C. Pengolahan Data

Sebelum melakukan regresi untuk pengujian hipotesis, terlebih dahulu

dilakukan pengujian normalitas data dan pengujian asumsi klasik yang

merupakan persyaratan untuk melakukan regresi.

Page 90: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

90

1. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data bertujuan untuk menguji dalam model

regresi, variabel dependen dan variabel independen keduanya

mempunyai distribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas data

dilakukan dengan menggunakan model kolmogorov-smirnov. Uji ini

dilakukan dengan membandingkan nilai signifikansi yang diperoleh

dengan taraf signifikansi yang sudah ditentukan yaitu 0,05. Apabila

nilai signifikansi (p-value) lebih besar dari taraf signifikansi yaitu 0,05,

maka data berdistribusi normal.

Hasil pengujian normalitas data dengan menggunakan uji

kolmogorov-smirnov dapat ditunjukkan pada tabel berikut ini:

Tabel IV. 3

HASIL UJI KOLMOGOROV-SMIRNOV

Variabel Kolomogorov-

Smirnov Z

Nilai

Sig.

Sig. 5% Kesimpulan

Unstandardized

Residual

1,143 0,147 0,05 Berdistribusi normal

Sumber: Hasil pengolahan data (lampiran 3)

Dari hasil pengujian diatas dengan menggunakan bantuan

program komputer SPSS 16.00 For Windows diperoleh variabel

Unstandardized Residual kesimpulannya berdistribusi normal, karena

nilai signifikansi (p-value) lebih besar dari taraf signifikansi yaitu 0,05.

Hasil Kolmogorov Smirnov Z untuk residual diperoleh sebesar 1,143

Page 91: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

91

dengan probability sebesar 0,147. Perbandingan antara probbility

dengan standar signifikan yang sudah ditentukan diketahui bahwa nilai

probability sebesar 0,147 lebih besar dari 0,05. Sehingga menunjukkan

bahwa distribusi data dalam penelitian normal.

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji ada

hubungan yang sempurna atau hubungan yang hampir sempurna

diantara variabel bebas pada model regresi. Cara yang digunakan

untuk mendeteksi ada tidaknya gejala multikolinearitas adalah

dengan melihat nilai tolerance dan Variance Inflation Factor

(VIF). Jika nilai tolerance dibawah 0,1 dan VIF lebih besar dari

10 maka menunjukkan adanya multikolinearitas. Sebaliknya jika

nilai tolerance diatas 0,1 dan VIF dibawah 10 maka tidak terjadi

multikolinearitas.

Hasil pengujian multikolinearitas ditunjukkan dalam tabel

berikut ini:

Tabel IV. 4

HASIL UJI MULTIKOLINEARITAS

Variabel Tolerance VIF Kesimpulan

LnROA 0,137 7,308 Tidak terjadi multikolinearitas

LnROE 0,131 7,609 Tidak terjadi multikolinearitas

LnNPM 0,536 1,866 Tidak terjadi multikolinearitas

LnEPS 0,749 1,335 Tidak terjadi multikolinearitas

LnPER 0,478 2,093 Tidak terjadi multikolinearitas

LnLDR 0,276 3,629 Tidak terjadi multikolinearitas

Sumber: Hasil pengolahan data (lampiran 3)

Page 92: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

92

Dari tabel IV. 4 diatas, hasil nilai tolerance untuk semua

variabel independen bernilai lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF

bernilai kurang dari 10, maka dapat disimpulkan bahwa dalam

model regresi tidak terdapat gejala multikolinearitas.

b. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk mendeteksi adanya

korelasi internal diantara anggota-anggota dari serangkaian

pengamatan yang tersusun dalam rangkaian ruang dan waktu.

Untuk mendeteksi adanya autokorelasi dapat dilihat dari nilai

Durbin-Watson. Panduan mengenai angka Durbin-Watson (D-W)

untuk mendeteksi autokorelasi bisa dilihat dalam tabel D-W.

Hasil pengujian autokorelasi ditunjukkan dalam tabel

berikut ini:

Tabel IV. 5

HASIL UJI AUTOKORELASI

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Durbin-

Watson

1 .534a .285 .239 1.710

a Predictors: (Constant), LN_ROA, LN_ROE, LN_NPM,

LN_EPS, LN_PER, LN_LDR

b Dependent Variable: LNRETURN

Sumber: Hasil pengolahan data (lampiran 3)

Page 93: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

93

Berdasarkan hasil output SPSS diatas, nilai Durbin-Watson

(D-W) yaitu sebesar 1,710. Nilai ini terletak diantara < d < 4 -

yaitu 1.528 < 1.710 < 2.472. Hal ini menunjukkan bahwa

pada model regresi tidak terdapat autokorelasi.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dimaksudkan untuk mengetahui

dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual

satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2005 : 105).

Metode yang digunakan untuk menguji ada atau tidaknya

heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai

variabel dependen (ZPRED) dengan nilai residual (SRESID).

Dasar analisis ini adalah :

1) Jika titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang

teratur seperti bergelombang atau melebar kemudian

menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi

heteroskedastisitas.

2) Jika tidak terdapat pola yang jelas, serta titik-titik menyebar

diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak

terjadi heteroskedastisitas.

Hasil uji heteroskedastisitas dengan menggunakan grafik

scatterplot, dapat ditunjukkan sebagai berikut:

Page 94: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

94

Sumber: Hasil pengolahan data (lampiran 3)

Gambar IV. 1

SCATTERPLOT

Dari gambar IV. 1 dapat dilihat bahwa tidak terdapat pola

yang jelas dan titik-titik menyebar diatas maupun dibawah angka

0 pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan bahwa pada model regresi

tidak terjadi heteroskedastisitas.

D. Pengujian Hipotesis

1. Pengujian Koefisien Regresi Secara Simultan (Uji F)

Uji statistik F bertujuan untuk menguji semua variabel

independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai

pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau

Page 95: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

95

terikat. Hipotesis nol ( 0H ) yang hendak diuji adalah semua parameter

dalam model sama dengan nol, atau:

0.....: 210 kbbbH

Artinya, semua variabel independen bukan merupakan penjelas yang

signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya ( Ha )

tidak semua parameter secara simultan sama dengan nol, atau:

0.....: 21 ka bbbH

Artinya, semua variabel independen secara simultan merupakan

penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.

Untuk menguji hipotesis ini, digunakan statistik F dengan kriteria

pengambilan keputusan sebagai berikut (Ghozali, 2005 : 84):

a. Apabila nilai F lebih besar dari 4 maka 0H dapat ditolak pada

derajat kepercayaan 5%, sehingga Ha yang menyatakan bahwa

semua variabel independen secara simultan mempengaruhi

variabel dependen dapat diterima.

b. Membandingkan nilai F hitung dengan nilai F tabel. Apabila nilai

F hitung lebih besar dari nilai F tabel, maka 0H ditolak dan Ha

diterima.

Hipotesis yang diajukan untuk mengetahui pengaruh variabel

kinerja keuangan (Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE),

Net Profit Margin (NPM), Earning Per Share (EPS), Price Earning

Ratio (PER), dan Loan Deposit Ratio (LDR) secara bersama-sama

terhadap return saham adalah:

Page 96: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

96

H 1 : Diduga Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Net

Profit Margin (NPM), Earning Per Share (EPS), Price Earning

Ratio (PER), dan Loan Deposit Ratio (LDR) secara simultan

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham

perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

tahun 2004-2008.

Hasil uji F pada model regresi adalah sebagai berikut:

Tabel IV. 6

HASIL PENGUJIAN SECARA SIMULTAN (UJI F)

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 252.964 6 42.161 6.238 .000a

Residual 635.311 94 6.759

Total 888.276 100

a. Predictors: (Constant), LNEPS, LNLDR, LNROA, LNNPM, LNPER, LNROE

b. Dependent Variable: LNRETURN

Sumber: Hasil pengolahan data (lampiran 3)

Dari tabel IV. 6 diatas, dapat diketahui bahwa nilai F hitung

sebesar 6,238 lebih besar dari 4 dan nilai signifikansi F sebesar 0,000

lebih kecil dari taraf signifikansi yaitu 0,05 sehingga 0H ditolak dan

aH diterima. Hal ini menunjukkan bahwa variabel independen Return

on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM),

Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER), dan Loan

Page 97: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

97

Deposit Ratio (LDR) secara bersama-sama berpengaruh signifikan

terhadap return saham. Dengan demikian hipotesis pertama (H 1)

terbukti berpengaruh signifikan terhadap return saham.

2. Pengujian Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji t)

Pengujian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui variabel

independen secara parsial (individu) berpengaruh terhadap variabel

dependen, dengan asumsi variabel independen yang lain konstan.

Hipotesis nol ( 0H ) yang hendak diuji adalah suatu parameter ( ib )

sama dengan nol, atau:

0:0 ibH

Artinya, variabel independen bukan merupakan penjelas yang

signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya ( aH )

parameter suatu variabel tidak sama dengan nol, atau:

0: ia bH

Artinya, variabel independen merupakan penjelas yang signifikan

terhadap variabel dependen.

Adapun kriteria pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut

(Ghozali, 2005 : 85):

a. Apabila jumlah degree of freedom (df) adalah 20 atau lebih dan

derajat kepercayaan sebesar 5%, maka 0H yang menyatakan

0ib dapat ditolak bila nilai t lebih besar dari 2. Dengan kata

lain, Ha yang menyatakan bahwa suatu variabel independen

Page 98: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

98

secara individual mempengaruhi variabel dependen dapat

diterima.

b. Membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis menurut tabel.

Apabila nilai statistik t hitung lebih besar dibandingkan dengan

nilai t tabel, maka 0H ditolak dan Ha diterima.

Hipotesis yang diajukan untuk mengetahui pengaruh variabel

kinerja keuangan Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE),

Net Profit Margin (NPM), Earning Per Share (EPS), Price Earning

Ratio (PER), dan Loan Deposit Ratio (LDR) secara parsial terhadap

return saham adalah:

Diduga Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Net

Profit Margin (NPM), Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio

(PER), dan Loan Deposit Ratio (LDR) secara parsial mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap return saham perusahaan

Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2004-2008.

Hasil uji t pada model regresi untuk variabel Return on Assets

(ROA), Return on Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), Earning

Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER), dan Loan Deposit Ratio

(LDR) adalah sebagai berikut:

Page 99: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

99

Tabel IV. 7

HASIL PENGUJIAN SECARA PARSIAL ( Uji t )

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -6.830 2.125 -3.214 .002

LNROE -1.134 .405 -.674 -2.802 .006 .131 7.609

LNROA .484 .345 .331 1.404 .164 .137 7.308

LNNPM .002 .135 .002 .018 .986 .536 1.866

LNLDR -1.127 .333 -.563 -3.389 .001 .276 3.629

LNPER .237 .187 .159 1.263 .210 .478 2.093

LNEPS .580 .285 .205 2.034 .045 .749 1.335

a. Dependent Variable:

LNRETURN

Sumber: Hasil pengolahan data (lampiran 3)

H 2: Return on Asset (ROA) secara parsial berpengaruh

signifikan terhadap return saham Perbankan yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia.

Nilai t hitung Variabel Return on Assets (ROA) sebesar 1,404

lebih kecil dari 2 dan nilai signifikansi Return on Assets (ROA) yaitu

sebesar 0,164 lebih besar dari taraf signifikansi yaitu 0,05, maka dapat

disimpulkan bahwa variabel Return on Assets (ROA) secara parsial

tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Dengan demikian

hipotesis kedua (H 2) tidak terdukung signifikan.

H 3: Return on Equity (ROE) secara parsial berpengaruh

signifikan terhadap return saham Perbankan yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia.

Page 100: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

100

Dari hasil uji t pada tabel IV. 7 diatas, menunjukkan bahwa nilai t

hitung Return on Equity (ROE) sebesar -2,802 lebih besar dari 2 dan

nilai signifikansi Return on Equity (ROE) yaitu sebesar 0,006 lebih

kecil dari taraf signifikansi yaitu 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa

variabel Return on Equity (ROE) secara parsial berpengaruh signifikan

terhadap return saham. Dengan demikian hipotesis ketiga (H 3)

terdukung signifikan terhadap return saham.

H 4: Earning per Share (EPS) secara parsial berpengaruh

signifikan terhadap return saham Perbankan yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia.

Nilai t hitung variabel Earning Per Share (EPS) sebesar 2,034

lebih besar dari 2 dan nilai signifikansi Earning Per Share (EPS) yaitu

sebesar 0,045 lebih kecil dari taraf signifikansi yaitu 0,05, maka dapat

disimpulkan bahwa variabel Earning Per Share (EPS) secara parsial

berpengaruh signifikan terhadap return saham. Dengan demikian

hipotesis keempat (H 4) terdukung signifikan terhadap return saham.

H 5: Price Earning Ratio (PER) secara parsial berpengaruh

signifikan terhadap return saham Perbankan yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia.

Nilai t hitung variabel Price Earning Ratio (PER) sebesar 1,263

lebih kecil dari 2 dan nilai signifikansi Price Earning Ratio (PER)

yaitu sebesar 0,210 lebih besar dari taraf signifikansi yaitu 0,05, maka

dapat disimpulkan bahwa variabel Price Earning Ratio (PER) secara

Page 101: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

101

parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Dengan

demikian hipotesis kelima (H 5) tidak terdukung signifikan.

H 6: Net Profit Margin (NPM) secara parsial berpengaruh

signifikan terhadap return saham Perbankan yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia.

Nilai t hitung variabel Net Profit Margin (NPM) sebesar 0,018

lebih kecil dari 2 dan nilai signifikansi Net Profit Margin (NPM) yaitu

sebesar 0,986 lebih besar dari taraf signifikansi yaitu 0,05, maka dapat

disimpulkan bahwa variabel Net Profit Margin (NPM) secara parsial

tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Dengan demikian

hipotesis keenam (H 6) tidak terdukung signifikan.

H 7: Loan Deposit Ratio (LDR) secara parsial berpengaruh

signifikan terhadap return saham Perbankan yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia.

Dari hasil uji t pada tabel IV. 7 diatas, menunjukkan bahwa nilai t

hitung variabel Loan Deposit Ratio (LDR) sebesar -3,389 lebih besar

dari 2 dan nilai signifikansi Loan Deposit Ratio (LDR) yaitu sebesar

0,001 lebih kecil dari taraf signifikansi yaitu 0,05, maka dapat

disimpulkan bahwa variabel Loan Deposit Ratio (LDR) secara parsial

berpengaruh signifikan terhadap return saham. Dengan demikian

hipotesis ke tujuh (H 7) terdukung signifikan terhadap return saham.

Dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa variabel Return on

Equity (ROE), Loan Deposit Ratio (LDR), Earning Per Share (EPS)

Page 102: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

102

secara parsial berpengaruh signifikan terhadap return saham. Sedang

variabel Net Profit Margin (NPM), Price Earning Ratio (PER), dan

Return on Assets (ROA) secara parsial tidak berpengaruh signifikan

terhadap return saham.

3. Koefisien Determinasi (Uji R2)

Uji ini digunakan untuk mengetahui tingkat ketepatan perkiraan

dalam analisis regresi. Koefisien determinasi (R2) pada intinya

mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan

variasi variabel independen. Nilai koefisien determinasi adalah antara

0 dan 1. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel independen

dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. R2

dikatakan baik jika semakin mendekati 1. Jika R2 sama dengan 1

berarti bahwa variabel independen berpengaruh sempurna terhadap

variabel dependen. Sedangkan jika R2 sama dengan 0, maka tidak ada

pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

Berdasarkan perhitungan SPSS (lampiran 3), pada model regresi

dapat diketahui besarnya nilai koefisien determinasi yang dihasilkan

yaitu sebesar 0,239. Hal ini menunjukkan bahwa sebesar 23,9% return

saham dapat dijelaskan oleh variabel independen yaitu Return on

Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM),

Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER), dan Loan

Deposit Ratio (LDR). Sedangkan sisanya sebesar 76,1% dijelaskan

oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.

Page 103: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

103

4. Koefisien Beta Standar

Koefisien beta standar digunakan untuk mengetahui variabel

bebas yang berpengaruh paling dominan terhadap variabel terikat.

Pengujiannya dengan melihat nilai beta standar pada analisis regresi

linear berganda. Variabel bebas yang mempunyai koefisien beta

standar dan korelasi parsial paling tinggi berarti mempunyai pengaruh

yang paling dominan terhadap variabel terikat.

Hipotesis yang diajukan untuk mengetahui variabel kinerja

keuangan Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Net Profit

Margin (NPM), Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER),

dan Loan Deposit Ratio (LDR) yang berpengaruh paling dominan

terhadap return saham adalah:

H 8: Loan Deposit Ratio (LDR) merupakan variable independen yang

dominan berpengaruh signifikan terhadap return saham

Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Hasil pengujian koefisien beta standar adalah sebagai berikut:

Tabel IV. 8

HASIL PENGUJIAN KOEFISIEN BETA STANDAR

Variabel Koefisien Beta Standar

LnROE -0,674

LnROA 0,331

LnNPM 0,002

LnLDR -0,563

LnPER 0,159

LnEPS 0,205

Sumber: Hasil pengolahan data (lampiran 3)

Page 104: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

104

Dari tabel IV. 8 diatas, dapat diketahui bahwa nilai koefisien beta

standar tertinggi yaitu variabel Return on Equity (ROE) sebesar -0,674.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel independen yang

paling berpengaruh terhadap return saham adalah variabel Return on

Equity (ROE), dan hipotesis kedelapan (H 8) tidak terdukung.

E. Pembahasan Hasil Penelitian

Model persamaan regresi secara simultan (Uji F) dengan taraf

signifikansi 0,05 menunjukkan bahwa nilai F hitung sebesar 6,238 lebih

besar dari 4 dan nilai signifikansi F sebesar 0,000 lebih kecil dari taraf

signifikansi 0,05. Sehingga 0H ditolak dan aH diterima. Hal ini

menunjukkan bahwa variabel independen yaitu Return on Assets (ROA),

Return on Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), Earning Per Share

(EPS), Price Earning Ratio (PER), dan Loan Deposit Ratio (LDR) secara

bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap return saham.

Hasil uji hipotesis dan regresi adalah sebagai berikut:

TABEL IV. 9

HASIL UJI HIPOTESIS DAN REGRESI

Variabel b t Sig.

(Constant) -6.830 -3.214 0.002

Ln_ROE -1.134 -2.820 0.006

Ln_ROA 0.484 1.404 0.164

Ln_NPM 0.002 0.018 0.986

Ln_LDR -1.127 -3.389 0.001

Ln_PER 0.237 1.263 0.210

Ln_EPS 0.580 2.034 0.045

Adj. R2 = 0,239

F Hitung = 6,238

p-value = 0,000

Sumber: Hasil pengolahan data (lampiran 3)

Page 105: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

105

Berdasarkan hasil uji hipotesis dan regresi pada tabel IV. 9 diatas,

maka model regresi adalah sebagai berikut:

LNRETURN = -6.830-1.134LNROE+0.484LNROA+0.002NPM

-1.127LNLDR +0.237LNPER+ 0.580LNEPS

Dari persamaan regresi yang diperoleh dapat dijelaskan pengaruh dari

masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen sebagai

berikut:

1. Pengaruh Return on Asset terhadap Return Saham.

Persamaan regresi diatas menunjukkan bahwa nilai koefisien

regresi variabel Return on Asset (ROA) adalah sebesar positif 0,484.

Nilai t hitung Return on Asset (ROA) sebesar 1,404 lebih kecil dari 2

dan nilai signifikansi Return on Asset (ROA) yaitu sebesar 0,164 lebih

besar dari taraf signifikansi yaitu 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa

variabel Return on Asset (ROA) secara parsial tidak berpengaruh

signifikan terhadap return saham, sehingga kenaikan Return on Asset

(ROA) akan menurunkan return saham.

Hal ini sesuai dengan penelitian Retno Indarni (2004), Novie

(2005) dan Susilawati (2005) yang menyatakan bahwa Return on

Assets (ROA) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap

return saham. Akan tetapi bertentangan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Mila Yuniarti (2006) dan Elisabeth Kristyaningsih

(2008) yang menyatakan bahwa secara parsial Return on Assets (ROA)

Page 106: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

106

mempunyai perpengaruh signifikan terhadap return saham. Dalam

penelitian ini, Return on Assets (ROA) secara parsial tidak

berpengaruh signifikan terhadap return saham. Dalam kondisi

ketidakpastian, tingkat pengembalian aktiva berkaitan dengan risiko

investasi. Seperti diketahui, semakin tinggi risiko maka seharusnya

semakin tinggi pula return yang di dapat sehingga ROA mempunyai

pengaruh terhadap return saham. Namun dari penelitian ini, Return on

Assets (ROA) tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham

dikarenakan perusahaan perbankan pada tahun penelitian lebih banyak

memanfaatkan hutang daripada modal sendiri dalam membiayai

aktivitas perusahaan, sehingga hal ini meningkatkan biaya bunga dari

hutang, keadaan ini menyebabkan penurunan return saham akibat dari

besarnya risiko yang ada.

2. Pengaruh Return on Equity terhadap Return Saham.

Nilai koefisien regresi variabel Return on Equity (ROE) adalah

sebesar negatif 1,134. Hal ini berarti bahwa apabila nilai koefisien

regresi variabel lain konstan maka kenaikan Return on Equity (ROE)

sebesar positif satu satuan akan menurunkan return saham sebesar

1,134 satuan. Dari hasil uji t, nilai t hitung variabel Return on Equity

(ROE) sebesar -2,802 lebih besar dari 2 dan nilai signifikansi Return

on Equity (ROE) yaitu sebesar 0,006 lebih kecil dari taraf signifikansi

yaitu 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel Return on Equity

Page 107: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

107

(ROE) secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap return

saham, sehingga kenaikan Return on Equity (ROE) akan menurunkan

return saham.

Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Timotius Gerrit (2005)

dan Susilawati (2009) serta Elisabeth Kristyaningsih (2008) yang

menyatakan bahwa Return on Equity (ROE) secara parsial

berpengaruh signifikan terhadap return saham. Dalam penelitian ini,

secara parsial Return on Equity (ROE) berpengaruh signifikan

terhadap return saham. Hal ini berarti perusahaan dengan hasil nilai

ROE menunjukkan bahwa perusahaan perbankan di tahun penelitian

2004 – 2008 lebih banyak memanfaatkan modal sendiri untuk menarik

respon positif kepada para investor. Sehingga setiap kenaikan Return

on Equity (ROE) akan menurunkan return saham. Dan di periode

pengamatan perusahaan perbankan lebih memilih memaksimalkan

pemanfaatan modal sehingga jumlah modal memungkinkan semakin

terus menurun. Dan menurunnya jumlah modal perusahaan perbankan

memungkinkan menarik respon investor terhadap return saham

perusahaan.

3. Pengaruh Net Profit Margin terhadap Return Saham.

Nilai koefisien regresi variabel Net Profit Margin (NPM) adalah

sebesar positif 0,002. Dari hasil uji t, nilai t hitung variabel Net Profit

Margin (NPM) sebesar 0,018 lebih kecil dari 2 dan nilai signifikansi

Net Profit Margin (NPM) yaitu sebesar 0,986 lebih besar dari taraf

Page 108: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

108

signifikansi yaitu 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel Net

Profit Margin (NPM) secara parsial tidak berpengaruh signifikan

terhadap return saham, sehingga kenaikan maupun penurunan Net

Profit Margin (NPM) tidak berpengaruh terhadap return saham.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Susilawati

(2005) yang menyatakan bahwa secara parsial Net Profit Margin

(NPM) tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Dalam

penelitian ini, secara parsial diperoleh Net Profit Margin (NPM) tidak

berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hal ini berarti

perusahaan dengan nilai NPM yang tinggi menunjukan bahwa kualitas

manajemen pengelolaan perbankan untuk memperoleh margin

sehingga mampu memberikan keuntungan yang tinggi dan direspon

positif oleh para investor. Dan untuk itu di periode penelitian ini

investor lebih memilih tidak mengikutsertakan pertimbangan NPM

sebagai patokan dalam berinvestasi di pasar modal. Karena investor

lebih cenderung untuk melakukan investasi jangka pendek, sehingga

hanya memperhatikan keuntungan yang ada di kondisi pasar modal

saat itu dan kurang memperhatikan kinerja perusahaan.

4. Pengaruh Earning Per Share terhadap Return Saham.

Nilai koefisien regresi variabel Earning Per Share (EPS) adalah

sebesar positif 0,580 .Hal ini berarti bahwa apabila nilai koefisien

regresi variabel lain konstan maka kenaikan Earning Per Share (EPS)

sebesar positif satu satuan akan menaikkan return saham sebesar 0,580

Page 109: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

109

satuan. Nilai t hitung variabel Earning Per Share (EPS) sebesar 2,034

lebih besar dari 2 dan nilai signifikansi Earning Per Share (EPS) yaitu

sebesar 0,045 lebih kecil dari taraf signifikansi yaitu 0,05, maka dapat

disimpulkan bahwa variabel Earning Per Share (EPS) secara parsial

berpengaruh signifikan terhadap return saham, sehingga kenaikan

Earning Per Share (EPS) akan menaikkan return saham.

Penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Ketut Alit Suardana (2007) yang menyatakan bahwa secara

parsial Earning Per Share (EPS) tidak berpengaruh signifikan terhadap

return saham. Akan tetapi hal ini sesuai dengan penelitian Retno

Indarni (2004) dan Novie (2005) yang menyatakan bahwa Earning Per

Share (EPS) secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap

return saham. Dalam penelitian ini, secara parsial Earning Per Share

(EPS) mempunyai perpengaruh signifikan terhadap return saham. EPS

adalah ukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan

keuntungan per lembar saham bagi pemiliknya. Semakin besar rasio

ini menunjukan bahwa pendapatan perusahaan semakin besar dan

menunjukan tingkat keuntungan yang besar pula. Semakin besar

tingkat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba per lembar

saham bagi pemiliknya maka semakin profitable dan menarik investasi

pada perusahaan tersebut. Hal ini akan memberikan efek positif pada

harga saham. Oleh karena perusahaan yang stabil biasanya

memperlihatkan stabilitas pertumbuhan EPS.

Page 110: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

110

5. Pengaruh Price Earning Ratio terhadap Return Saham.

Nilai t hitung variabel Price Earning Ratio (PER) sebesar 1,263

lebih kecil dari 2 dan nilai signifikansi Price Earning Ratio (PER)

yaitu sebesar 0,210 lebih besar dari taraf signifikansi yaitu 0,05, maka

dapat disimpulkan bahwa variabel Price Earning Ratio (PER) secara

parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham, sehingga

kenaikan maupun penurunan Price Earning Ratio (PER) tidak

mempengaruhi return saham.

Hal ini bertentangan dengan penelitian Novie (2005) menyatakan

bahwa Price Earning Ratio (PER) secara parsial berpengaruh

signifikan terhadap return saham. Akan tetapi hal ini sesuai dengan

penelitian Susilawati (2005) dan Elisabeth Kristyaningsih (2008) yang

menyatakan bahwa secara parsial Price Earning Ratio (PER) tidak

berpengaruh signifikan terhadap return saham. Dalam penelitian ini,

Price Earning Ratio (PER) secara parsial tidak berpengaruh signifikan

terhadap return saham. Hal ini dikarenakan investor cenderung untuk

melakukan investasi jangka pendek, sehingga hanya memperhatikan

kondisi yang terjadi di pasar modal dan kurang memperhatikan kinerja

perusahaan.

6. Pengaruh Loan Deposit Ratio terhadap Return Saham.

Nilai koefisien regresi variabel Loan Deposit Ratio (LDR) adalah

sebesar negatif 1,127. Hal ini berarti bahwa apabila nilai koefisien

regresi variabel lain konstan maka kenaikan Loan Deposit Ratio (LDR)

Page 111: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

111

sebesar positif satu satuan akan menurunkan return saham sebesar

1,127 satuan. Nilai t hitung variabel Loan Deposit Ratio (LDR) sebesar

-3,389 lebih besar dari 2 dan nilai signifikansi Loan Deposit Ratio

(LDR) yaitu sebesar 0,001 lebih kecil dari taraf signifikansi yaitu 0,05,

maka dapat disimpulkan bahwa variabel Loan Deposit Ratio (LDR)

secara parsial berpengaruh signifikan terhadap return saham, sehingga

kenaikan Loan Deposit Ratio (LDR) akan menurunkan return saham.

Penelitian ini bertentangan dengan penelitian Mila Yuniarti

(2006) dan Ketut (2007) yang menyatakan bahwa Loan Deposit Ratio

(LDR) tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Dalam

penelitian ini Loan Deposit Ratio (LDR) berpengaruh signifikan

negatif terhadap return saham. Dengan semakin tinggi rasio ini maka

semakin rendah kemampuan likuiditas perusahaan perbankan yang

bersangkutan sehingga akan memungkinkan bank dalam kondisi yang

bermasalah. Oleh karena itu di periode penelitian ini perusahaan

perbankan lebih berhati-hati untuk memaksimalkan penyaluran dana

pinjaman. Karena sangat rawan sekali terhadap penurunan likuiditas

pada perusahaan perbankan.

Page 112: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

112

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dari penelitian yang telah dilakukan

tentang pengaruh kinerja keuangan terhadap return saham pada perusahaan

perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta tahun 2004 - 2008, maka

dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Hasil analisis secara serentak keseluruhan menunjukkan bahwa

variabel Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Net Profit

Margin (NPM), Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER),

dan Loan Deposit Ratio (LDR) berpengaruh signifikan terhadap return

saham. Koefisien determinasi (R2) sebesar 0,239. Hal ini menunjukkan

bahwa sebesar 23,9% return saham dapat dijelaskan oleh variabel

independen yaitu Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE),

Net Profit Margin (NPM), Earning Per Share (EPS), Price Earning

Ratio (PER), dan Loan Deposit Ratio (LDR). Sedangkan sisanya

sebesar 76,1% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan

dalam penelitian ini.

2. Hasil pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara

parsial adalah sebagai berikut:

a. Return on Assets (ROA) tidak berpengaruh signifikan terhadap

return saham, sehingga kenaikan maupun penurunan Return on

Page 113: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

113

Assets tidak akan berpengaruh terhadap return saham.

b. Return on Equity (ROE) berpengaruh negatif signifikan terhadap

return saham, sehingga kenaikan Return on Equity (ROE) akan

menurunkan return saham.

c. Net Profit Margin (NPM) tidak berpengaruh signifikan terhadap

return saham, sehingga kenaikan maupun penurunan Net Profit

Margin (NPM) tidak akan berpengaruh terhadap return saham.

d. Earning Per Share (EPS) berpengaruh positif signifikan terhadap

return saham, sehingga kenaikan Earning Per Share (EPS) akan

menaikkan return saham.

e. Price Earning Ratio (PER) tidak berpengaruh signifikan terhadap

return saham, sehingga kenaikan maupun penurunan Price

Earning Ratio (PER) tidak mempengaruhi return saham.

f. Loan Deposit Ratio (LDR) berpengaruh negatif signifikan

terhadap return saham, sehingga kenaikan Loan Deposit Ratio

(LDR) akan menurunkan return saham.

3. Hasil koefisien beta standar menunjukkan bahwa variabel Return on

Equity (ROE) mempunyai pengaruh dominan terhadap return saham

dibandingkan variabel independen lainnya.

Page 114: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

114

B. Keterbatasan

1. Terbatasnya jumlah sampel dalam penelitian. Penelitian selanjutnya

disarankan untuk menambah jumlah sampel.

2. Tahun pengamatan dalam penelitian ini masih terbatas yaitu 5 tahun.

Untuk penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengan menambah

periode penelitian lebih dari 5 tahun.

3. Proxy pengukuran kinerja yang digunakan dalam penelitian ini hanya

enam. Oleh karena itu, untuk penelitian selanjutnya dapat

disempurnakan dengan menambah variabel independen lain, seperti

faktor eksternal perusahaan antara lain tingkat suku bunga,

pertumbuhan ekonomi, kondisi politik, sedang untuk faktor internal

perusahaan seperti ukuran perusahaan (firm size).

C. Implikasi

1. Bagi teori-teori manajemen keuangan yang telah ada, hasil penelitian ini

bisa digunakan sebagai referensi, khususnya untuk variabel yang secara

parsial tidak signifikan yaitu ROA, NPM, dan PER. Dalam penelitian

ini ada beberapa faktor yang menyebakan ROA, NPM, dan PER

menjadi tidak signifikan, antara lain dipengaruhi oleh, proporsi dana

dari pihak ketiga dan modal perusahaan perbankan serta kebijakan

investasi perusahaan oleh para investor.

2. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini bisa digunakan sebagai

bahan perbandingan dan referensi terkait dengan hasil penelitian. Dan

Page 115: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

115

sebagai bahan pertimbangan untuk lebih memperdalam penelitian

selanjutnya.

3. Bagi emiten, ukuran kinerja yang berpengaruh terhadap perubahan

harga saham, dapat digunakan sebagai referensi untuk meningkatkan

kinerja keuanganya, khusunya dalam penelitian ini yang signifikan

terhadap return adalah ROE, LDR, EPS.

4. Bagi investor, ukuran kinerja yang berpengaruh terhadap perubahan

harga saham, dapat digunakan sebagai referensi untuk berinvestasi di

pasar modal, khusunya dalam penelitian ini yang signifikan terhadap

return adalah ROE, LDR, EPS. Karena koefisien determinasi sebesar

23,9% maka para investor dalam melakukan investasinya juga harus

melihat faktor-faktor ekternal maupun internal perusahaan perbankan

serta menggunakan analisis teknikal sehingga keuntungan yang

diperoleh dari hasil investasi bisa lebih maksimal.

Page 116: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

116

DAFTAR PUSTAKA

Anthony & Govindarajan, Penerjemah Kurniawan. 2002. Sistem Pengendalian

Manajemen. Edisi Pertama. Jakarta. Salemba Empat

Arief, Sritua. 1993. Metodologi Penelitian Ekonomi. Jakarta: Penerbit Universitas

Indonesia.

Brigham, Eugene F dan Joel F. houston.2006.” Fundamental of Financial

Management”. South Western. Edisi 10.thomson.

Brigham, Eugene F & Philip, R Daves. 2004. Intermediate Financial

Management. 8 Th Edition. New York : Mc Graw Hill Inc.

FE UNS.2003.”Buku Pedoman Penyusunan Skripsi”. Surakarta.

Gerrit, Timotius. 2005. Pengaruh Firm Size, Market to Book ratio, return on

Equity, dan Capital Adequacy Ratio terhadap Return Saham (kajian

Empiris Perusahaan Perbankan di Indonesia tahun 1999-2002). Skripsi.

Fakultas Ekonomi UNS.

Ghozali, imam. 2005. “Aplikasi Analsis Multivariate dengan SPSS”. Semarang.

Bagian Pendidikan UNDIP.

Gitman, J Lawrence. 2003. Principle of Managerial Finance. Tenth Edition.

Boston: Pearson Education Inc.

Glen C. Arnold and Ying Xiao,2007. “Financial statement analysis and the return

reversal effect”. Centre for Economic and Finance Research,Salford

Business School,University of salford,Salford, Manchester.

Gujarati, Damodar.2006.“Essentials of Econometrics”.3rd

edition.Mc Graw.Hill

International.

Gujarati, Damodar. 1995. Ekonometrika Dasar. Edisi ke Tiga, Jakarta: Erlangga.

Page 117: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

117

Halim, Abdul. 2003. Analisis Investasi. Cetakan Pertama. Jakarta: Salemba

Empat.

Harianto, Farid dan Siswanto Sudomo. 1998. Perangkat dan Analisis Investasi di

Pasar Modal Indonesia. Jakarta: PT BEJ.

Husnan, Suad. 1996. Dasar- Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi

kedua. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). 2001. Stándar Akuntansi Keuangan. Jakarta.

Salemba Empat.

Indarni, Retno. 2004. Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Perusahaan

Manufaktur terhadap Return Saham di Bursa Efek Jakarta Tahun 2000-

2002. Tesis Program Studi Magister Manajemen UNS. Surakarta.

Indonesian Stock Exchange, Indonesian Capital Market Directory.2005-2009.

Isra, Amaliya. 2005. Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Return

Saham pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEJ tahun 2001-

2004. Tesis. UNS.

Indonesian Stock Exchange. Indonesian Capital Market Directory 2005.

______________________. Indonesian Capital Market Directory 2006.

______________________. Indonesian Capital Market Directory 2007.

______________________. Indonesian Capital Market Directory 2008.

______________________. Indonesian Capital Market Directory 2009.

Jogiyanto, 2000. “ Teori PortoFolio dan Analisis Investasi ” , Edisi Kedua,

Yogyakarta, BPFE.

Kasmir. 2000. (1993,1). Manajemen Bank Umum. Jakarta: Intermedia.

Page 118: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

118

Kharisma, Erina. 2003. Analisis Pengaruh Variabel Fundamental dan Teknikal

Terhadap Harga Saham. Lintasan Ekonomi, Volume XX, No. 2, Juli. Hal

188-203.

Kristyaningsih, Elisabeth.2008.”Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap

Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang terdaftar di BEJ tahun

2002-2005”.Skripsi.UNS. Surakarta.

Kristofik Peter. 2007. “The Role of Financial Analysis for Business Management

and Decision Making”. Nottingham Business School of Nottingham Trent

University.

Mamduh, Hanafi Dan Abdul, Halim. 2000. Analisis Laporan Keuangan.

Jogjakarta : UPP AMP YKPN.

Munawir, S, Drs, Ak. 2002. Analisis Laporan Keuangan, Yoyakarta: Liberty.

Nugraha, Shaka. 2010. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham

Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI. Skripsi. Fakultas

Ekonomi UNS.

Penman,H ,Stepen.2007. “ Financial Statement Analisys and Security Valuation”.

3rd

. Mc Crw.Hill International.

Samsul, Mohammad. 2003. Pasar Modal dan Manajemen Portofolio. Jakarta:

Erlangga.

Santoso, Singgih. 2001. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta : PT

Elex Media Komputindo.

Sartono Agus.2001. “Manajemen Keuangan”. Edisi empat. Jogjakarta. BPFE.

Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi keempat.

Yogyakarta: BPFE.

Suardana, Alit Ketut. 2007. Pengaruh Rasio Camel terhadap Return Saham

Perbankan di BEJ tahun 2003-2005. Skripsi. Universitas Udayana.

Page 119: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

119

Sunariyah. 2004. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Edisi Keempat.

Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Susilo, Sri Y dan Sigit Triandaru. 2000. Bank dan Lembaga Keuangan Lain.

Cetakan I. Salemba Empat.

Tandelilin, Eduardus. 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Edisi

Pertama. Yogyakarta : BPFE.

Trisiwi, Novie. 2005. Pengaruh EPS, ROA, Leverage, PER, dan Firm Size

terhadap Return saham Perusahaan pada Indeks LQ-45 di Bursa efek

Jakarta. Skripsi. Fakultas Ekonomi UNS.

Undang-undang RI No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, Jakarta: PT. Sinar

Grafika.

Weston, J.F & Copeland, T.E. 1995. Manajemen Keuangan. Terjemahan oleh

Jaka Wasana & Kibrandoko. Edisi kesembilan, Jilid 2. Jakarta: Penerbit

Binarupa Aksara.

Yulianto, Budi. 2008. Pengaruh Earning Per share (EPS), Price Earning Ratio

(PER), dan Return on Equity (ROE) Terhadap Harga saham Perbankan

yang Go Public dan Listing di BEI tahun 2004-2006. Skripsi. Fakultas

Ekonomi UNS.

Yuniarti, Mila. 2006. Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return

Saham pada Bank-Bank yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta 2000-2003.

Tesis Program Studi Magister Manajemen UNS. Surakarta.

www.idx.co.id

www.Yahoo.com/Finance

Page 120: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

120

LAMPIRAN 1

VARIABEL-VARIABEL PENELITIAN Sebelum Transformasi Data

No. Tahun Nama Perusahaan Return ROE ROA NPM LDR PER EPS

1 2004 Bank Mandiri Tbk -0.0038 21.08 2.12 0.23 0.45 7.36 262

2 Bank Central Asia Tbk 0.0071 22.95 2.14 0.24 0.3 11.45 260

3 Bank Danamon Tbk 0.0076 30.86 4.09 0.13 0.69 8.91 491

4 Bank Rakyat Indonesia Tbk -0.0011 42.76 5.77 0.21 0.68 9.38 307

5 Bank Negara Indonesia Tbk -0.0035 24.5 2.26 0.21 0.5 7.19 233

6 Bank Permata Tbk 0.0034 26.93 1.99 0.19 0.51 9.23 81

7 Bank Niaga Tbk -0.0055 27.94 2.14 0.22 0.82 54.61 8.42

8 Bank Pan Indonesia Tbk -0.0032 20.53 3.88 0.32 0.67 7.27 58

9 Bank Internasional Indonesia Tbk 0.0038 19.51 2.28 0.2 0.43 10.76 17

10 Bank Mega Tbk 0.0077 26.54 1.67 0.18 0.48 5.87 332

11 Bank Buana Indonesia Tbk 0.0024 14.91 1.73 0.18 0.58 14.51 57

12 Bank NISP Tbk 0.0006 21.03 1.64 0.18 0.76 10.91 71

13 Bank Eksekutif Internasional Tbk -0.0103 7.07 0.81 0.04 0.86 9.25 16

14 Bank Bumiputera Indonesia Tbk -0.0034 11.79 0.83 0.07 0.82 10.74 16

15 Bank Nusantara Parahyangan Tbk 0.0035 19.3 1.21 0.15 0.5 3.95 177

16 Bank Swadesi Tbk 0.0284 10.94 1.95 0.22 0.51 10.94 37

17 Bank Artha Niaga Kencana Tbk 0.0019 8.46 0.92 0.1 0.7 14.58 53

18 Bank Victoria Internasional Tbk 0.0022 12.7 1.17 0.09 0.51 4.32 18.51

19 Bank Mayapada Internasional Tbk 0.0000 10.99 1.3 0.12 0.71 11.64 26

20 Bank Kesawan Tbk 0.0014 2.8 0.17 0.02 0.5 25.94 7

21 Bank Lippo Tbk 0.0041 38.68 3.21 39 0.2 3.07 228

22 Bank Artha Graha Internasional Tbk -0.0071 16.01 0.93 0.09 0.82 2.25 73.42

23 2005 Bank Mandiri Tbk -0.0091 2.6 0.23 0.03 0.44 54.95 30

24 Bank Central Asia Tbk 0.0087 22.7 2.4 0.23 0.41 11.64 292

25 Bank Danamon Tbk 0.0148 23.32 2.95 0.2 0.79 11.66 407

26 Bank Rakyat Indonesia Tbk -0.0024 37.92 5.04 0.21 0.7 9.56 316

27 Bank Negara Indonesia Tbk 0.0043 14.05 0.17 0.08 0.51 11.99 106.75

28 Bank Permata Tbk 0.0036 11.47 0.85 0.08 0.73 18.93 38

29 Bank Niaga Tbk 0.0064 13.79 1.32 0.13 0.83 8.79 46.07

30 Bank Pan Indonesia Tbk 0.0041 11.54 1.37 0.16 0.51 13.34 31

31 Bank Internasional Indonesia Tbk 0.0020 15.4 1.48 0.13 0.58 10.15 15

32 Bank Mega Tbk 0.0092 14.05 0.71 0.08 0.51 16.29 126

33 Bank Buana Indonesia Tbk -0.0008 15.94 2.16 0.19 0.79 15.84 60

34 Bank NISP Tbk -0.0013 10.42 1.03 0.09 0.77 18.37 42

35 Bank Eksekutif Internasional Tbk 0.0154 -36.14 -3.13 -0.22 0.8 -1.31 -57

Page 121: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

121

36 Bank Nusantara Parahyangan Tbk -0.0064 17.3 1 0.11 0.56 3.91 179

37 Bank Swadesi Tbk 0.0024 10.5 1.86 0.19 0.53 11.08 38

38 Bank Artha Niaga Kencana Tbk 0.0000 9.37 1 0.1 0.74 13.2 63

39 Bank Victoria Internasional Tbk 0.0096 12.78 0.95 0.08 0.39 5.05 15.85

40 Bank Mayapada Internasional Tbk 0.0213 5.34 0.54 0.05 0.81 9.15 13

41 Bank Kesawan Tbk 0.0071 2.42 0.19 0.02 0.58 67.12 6

42 Bank Lippo Tbk 0.0074 15.78 1.42 15.39 0.3 14.08 105

43 Bank Artha Graha Internasional Tbk -0.0034 4.21 0.21 0.02 0.82 65.25 0.77

44 2006 Bank Mandiri Tbk 0.0075 9.2 0.91 0.08 0.48 24.65 118

45 Bank Central Asia Tbk 0.0021 23.48 2.4 0.22 0.39 15.11 344

46 Bank Danamon Tbk 0.0021 14.04 1.61 0.1 0.73 25.12 269

47 Bank Rakyat Indonesia Tbk 0.0013 33.75 4.36 0.19 0.66 14.86 347

48 Bank Negara Indonesia Tbk -0.0002 13.04 1.14 0.11 0.45 12.87 145

49 Bank Permata Tbk -0.0005 8.46 0.84 0.06 0.77 21.6 40

50 Bank Niaga Tbk -0.0014 14.19 1.45 0.13 0.67 9.61 95.73

51 Bank Pan Indonesia Tbk 0.0063 11.04 1.8 0.16 0.75 15.95 36

52 Bank Internasional Indonesia Tbk -0.0044 11.61 1.14 0.08 0.54 19.07 13

53 Bank Mega Tbk 0.0186 7.84 0.49 0.05 0.42 22.5 93

54 Bank UOB Buana Tbk 0.0001 2.43 12.52 15.77 0.62 0.18 0.81

55 Bank NISP Tbk -0.0002 9.66 0.98 0.09 0.79 17.7 48

56 Bank Bumiputera Indonesia Tbk 0.0381 1.53 0.15 0.01 0.86 56.77 2

57 Bank Nusantara Parahyangan Tbk 0.0000 10.85 0.91 0.08 0.54 7.3 96

58 Bank Swadesi Tbk 0.0025 7.12 1.21 0.1 0.53 26.23 27

59 Bank Victoria Internasional Tbk 0.0094 9.54 1.01 0.1 0.43 6.16 15

60 Bank Mayapada Internasional Tbk -0.0069 10.72 1.03 0.08 0.82 17.93 30

61 Bank Kesawan Tbk 0.0046 3.24 0.2 0.02 0.69 55.63 8

62 Bank Lippo Tbk 0.0015 1.52 15.12 12.45 1.29 13.88 0.43

63 Bank Century Tbk 0.0175 4.55 0.24 0.02 0.21 39.31 2

64 Bank Artha Graha Internasional Tbk 0.0003 5.58 0.28 0.02 0.75 7.36 6.11

65 Bank Bukopin Tbk 0.0027 18.9 1 0.1 0.58 12.49 56

66 Bank Bumi Arta Tbk 0.0010 7.5 1.54 0.14 0.45 24.17 12

67 Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk 0.0043 8.79 1.26 0.08 0.81 20.62 9

68 2007 Bank Mandiri Tbk -0.0038 14.87 1.36 0.16 0.49 16.67 210

69 Bank Central Asia Tbk -0.0044 21.96 2.06 0.23 0.42 40.09 182

70 Bank Danamon Tbk -0.0045 19.54 2.37 0.15 0.86 18.87 424

71 Bank Rakyat Indonesia Tbk -0.0049 24.89 2.37 0.19 0.63 18.84 393

72 Bank Negara Indonesia Tbk -0.0056 5.24 0.49 0.05 0.54 32.08 61

73 Bank Permata Tbk 0.0006 13.04 1.29 0.1 0.81 13.83 64

74 Bank CIMB Niaga Tbk -0.0037 16.61 1.61 0.16 0.77 7.35 123.46

75 Bank Pan Indonesia Tbk -0.0039 12.73 1.79 0.19 0.92 14.39 47

76 Bank Internasional Indonesia Tbk 0.0047 6.71 0.64 0.05 0.71 39.01 7

Page 122: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

122

77 Bank Mega Tbk 0.0131 17.72 1.49 0.15 0.46 9.38 320

78 Bank NISP Tbk 0.0243 7.42 0.86 0.08 0.84 20.93 43

79 Bank Bumiputera Indonesia Tbk 0.0317 3.85 0.33 0.03 0.82 31.72 4

80 Bank Nusantara Parahyangan Tbk 0.0000 10.22 0.84 0.09 0.48 15.01 101

81 Bank Swadesi Tbk 0.0000 6.81 1.06 0.11 0.61 32.88 27

82 Bank Victoria Internasional Tbk -0.0108 12.28 0.94 0.13 0.54 7.16 21

83 Bank Mayapada Internasional Tbk -0.0004 4.33 0.91 0.08 1.02 44.23 22

84 Bank Kesawan Tbk 0.0045 4.73 0.29 0.03 0.68 39.52 13

85 Bank Artha Graha Internasional Tbk 0.0072 2.39 0.13 0.01 0.8 91.59 2.57

86 Bank Bukopin Tbk -0.0048 19.09 1.09 0.11 0.54 8.53 66

87 Bank Bumi Arta Tbk -0.0019 5.61 1.07 0.11 0.51 29.98 9

88 Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk -0.0085 17.58 2.16 0.14 0.91 7.02 21

89 Bank Capital Indonesia Tbk -0.0021 5.76 1.02 0.14 0.63 13.1 8

90 Bank Windu Kentjana Internasional Tbk 0.0069 -1.81 -0.24 -0.03 0.53 -126.4 -2

91 2008 Bank Mandiri Tbk 0.0130 17.42 1.48 0.17 0.55 7.95 255

92 Bank Central Asia Tbk 0.0043 24.81 2.35 0.25 0.52 13.87 234

93 Bank Danamon Tbk 0.0051 14.16 1.43 0.09 0.86 10.15 305

94 Bank Rakyat Indonesia Tbk 0.0175 26.65 2.42 0.19 0.74 9.46 483

95 Bank Negara Indonesia Tbk 0.0293 7.94 0.61 0.06 0.64 8.47 80

96 Bank Permata Tbk 0.3804 10.76 0.85 0.08 0.74 8.4 58

97 Bank CIMB Niaga Tbk -0.0011 7.29 0.66 0.06 0.86 17.49 28.3

98 Bank Panin Tbk 0.0068 10.06 1.24 0.12 0.77 14.78 39

99 Bank Internasional Indonesia Tbk -0.0070 9.68 0.85 0.07 0.78 38.56 10

100 Bank Mega Tbk 0.0054 17.48 1.44 0.13 0.64 11.34 309

101 Bank Bukopin Tbk 0.0036 17.05 1.13 0.1 0.81 3.1 65

102 Bank OCBC NISP Tbk 0.0118 8.73 0.93 0.1 0.75 12.84 55

103 Bank ICB Bumiputera Tbk 0.0199 0.38 0.03 0 0.89 160.96 0.39

104 Bank Nusantara Parahyangan Tbk 0.0126 8.34 0.77 0.08 0.65 15.74 90

105 Bank Ekonomi Raharja Tbk 0.0006 16.08 1.44 0.16 0.61 22.69 98

106 Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk 0.0130 23.43 4.2 0.22 0.89 2.99 401

107 Bank Swadesi Tbk 0.0000 6.8 2.22 0.23 0.82 27.1 22

108 Bank Bumi Arta Tbk 0.0318 7.02 1.35 0.13 0.59 5.02 12

109 Bank Victoria Internasional Tbk 0.0108 6.68 0.63 0.07 0.52 9.24 10

110 Bank Capital Indonesia Tbk 0.0052 6.27 0.71 0.07 0.57 12.51 8

111 Bank Mayapada Tbk 0.0066 4.31 0.74 0.06 0.98 96.2 17

112 Bank Kesawan Tbk 0.0049 2.3 0.14 0.01 0.74 106.47 6

113 Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk 0.0324 18.78 1.9 0.12 0.86 1.99 25

114 Bank Agroniaga Tbk 0.0000 0.29 0.03 0 0.91 807.06 0.29

115 Bank Artha Graha Internasional Tbk 0.0006 2.37 0.17 0.02 0.92 13.64 3.67

116 Bank Windu Kentjana Internasional Tbk 0.0074 1.39 0.17 0.02 0.84 56.33 1

Page 123: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

123

LAMPIRAN 2

VARIABEL-VARIABEL PENELITIAN

Sesudah Transformasi Data

No. Tahun Nama Perusahaan

LN Return

LN ROE

LN ROA

LN NPM

LN LDR

LN PER

LN EPS

1 2004 Bank Mandiri Tbk -11.1586 6.10 1.50 -2.94 -1.60 3.99 -0.50

2 Bank Central Asia Tbk -9.9089 6.27 1.52 -2.85 -2.41 4.88 -0.58

3 Bank Danamon Tbk -9.7604 6.86 2.82 -4.08 -0.74 4.37 -0.53

4 Bank Rakyat Indonesia Tbk -13.7151 7.51 3.51 -3.12 -0.77 4.48 -0.54

5 Bank Negara Indonesia Tbk -11.2866 6.40 1.63 -3.12 -1.39 3.95 -0.49

6 Bank Permata Tbk -11.3580 6.59 1.38 -3.32 -1.35 4.44 -0.53

7 Bank Niaga Tbk -10.3984 6.66 1.52 -3.03 -0.40 8.00 -1.75

8 Bank Pan Indonesia Tbk -11.4732 6.04 2.71 -2.28 -0.80 3.97 -0.50

9 Bank Internasional Indonesia Tbk -11.1198 5.94 1.65 -3.22 -1.69 4.75 -0.57

10 Bank Mega Tbk -9.7429 6.56 1.03 -3.43 -1.47 3.54 -0.47

11 Bank Buana Indonesia Tbk -12.0564 5.40 1.10 -3.43 -1.09 5.35 -0.64

12 Bank NISP Tbk -14.8783 6.09 0.99 -3.43 -0.55 4.78 -0.57

13 Bank Eksekutif Internasional Tbk -9.1572 3.91 -0.42 -6.44 -0.30 4.45 -0.54

14 Bank Bumiputera Indonesia Tbk -11.3587 4.93 -0.37 -5.32 -0.40 4.75 -0.57

15 Bank Nusantara Parahyangan Tbk -11.3374 5.92 0.38 -3.79 -1.39 2.75 -0.43

16 Bank Swadesi Tbk -7.1211 4.78 1.34 -3.03 -1.35 4.78 -0.57

17 Bank Artha Niaga Kencana Tbk -12.4819 4.27 -0.17 -4.61 -0.71 5.36 -0.65

18 Bank Victoria Internasional Tbk -12.2617 5.08 0.31 -4.82 -1.35 2.93 -0.44

19 Bank Mayapada Internasional Tbk 0.0000 4.79 0.52 -4.24 -0.68 4.91 -0.58

20 Bank Kesawan Tbk -13.0817 2.06 -3.54 -7.82 -1.39 6.51 -0.90

21 Bank Lippo Tbk -11.0102 7.31 2.33 7.33 -3.22 2.24 -0.41

22 Bank Artha Graha Internasional Tbk -9.9063 5.55 -0.15 -4.82 -0.40 1.62 -0.40

23 2005 Bank Mandiri Tbk -9.4065 1.91 -2.94 -7.01 -1.64 8.01 -1.76

24 Bank Central Asia Tbk -9.4802 6.24 1.75 -2.94 -1.78 4.91 -0.58

25 Bank Danamon Tbk -8.4327 6.30 2.16 -3.22 -0.47 4.91 -0.58

26 Bank Rakyat Indonesia Tbk -12.0912 7.27 3.23 -3.12 -0.71 4.52 -0.54

27 Bank Negara Indonesia Tbk -10.9015 5.29 -3.54 -5.05 -1.35 4.97 -0.59

28 Bank Permata Tbk -11.2596 4.88 -0.33 -5.05 -0.63 5.88 -0.74

29 Bank Niaga Tbk -10.0909 5.25 0.56 -4.08 -0.37 4.35 -0.53

30 Bank Pan Indonesia Tbk -11.0000 4.89 0.63 -3.67 -1.35 5.18 -0.62

31 Bank Internasional Indonesia Tbk -12.3983 5.47 0.78 -4.08 -1.09 4.63 -0.55

32 Bank Mega Tbk -9.3786 5.29 -0.68 -5.05 -1.35 5.58 -0.68

33 Bank Buana Indonesia Tbk -14.3633 5.54 1.54 -3.32 -0.47 5.53 -0.67

34 Bank NISP Tbk -13.3087 4.69 0.06 -4.82 -0.52 5.82 -0.73

Page 124: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

124

35 Bank Eksekutif Internasional Tbk -8.3526 7.17 2.28 -3.03 -0.45 0.54 -0.33

36 Bank Nusantara Parahyangan Tbk -10.1007 5.70 0.00 -4.41 -1.16 2.73 -0.43

37 Bank Swadesi Tbk -12.0873 4.70 1.24 -3.32 -1.27 4.81 -0.57

38 Bank Artha Niaga Kencana Tbk 0.0000 4.48 0.00 -4.61 -0.60 5.16 -0.62

39 Bank Victoria Internasional Tbk -9.2963 5.10 -0.10 -5.05 -1.88 3.24 -0.45

40 Bank Mayapada Internasional Tbk -7.6971 3.35 -1.23 -5.99 -0.42 4.43 -0.53

41 Bank Kesawan Tbk -9.9011 1.77 -3.32 -7.82 -1.09 8.41 -2.28

42 Bank Lippo Tbk -9.8130 5.52 0.70 5.47 -2.41 5.29 -0.63

43 Bank Artha Graha Internasional Tbk -11.3479 2.87 -3.12 -7.82 -0.40 8.36 -2.19

44 2006 Bank Mandiri Tbk -9.7840 4.44 -0.19 -5.05 -1.47 6.41 -0.87

45 Bank Central Asia Tbk -12.3662 6.31 1.75 -3.03 -1.88 5.43 -0.66

46 Bank Danamon Tbk -12.3281 5.28 0.95 -4.61 -0.63 6.45 -0.88

47 Bank Rakyat Indonesia Tbk -13.2992 7.04 2.94 -3.32 -0.83 5.40 -0.65

48 Bank Negara Indonesia Tbk -16.9567 5.14 0.26 -4.41 -1.60 5.11 -0.61

49 Bank Permata Tbk -15.1904 4.27 -0.35 -5.63 -0.52 6.15 -0.80

50 Bank Niaga Tbk -13.1359 5.31 0.74 -4.08 -0.80 4.53 -0.54

51 Bank Pan Indonesia Tbk -10.1404 4.80 1.18 -3.67 -0.58 5.54 -0.67

52 Bank Internasional Indonesia Tbk -10.8584 4.90 0.26 -5.05 -1.23 5.90 -0.74

53 Bank Mega Tbk -7.9640 4.12 -1.43 -5.99 -1.74 6.23 -0.82

54 Bank UOB Buana Tbk -18.8662 1.78 5.05 5.52 2.25 -3.43 -0.36

55 Bank NISP Tbk -16.5918 4.54 -0.04 -4.82 -0.47 5.75 -0.71

56 Bank Bumiputera Indonesia Tbk -6.5339 0.85 -3.79 -9.21 -0.30 8.08 -1.83

57 Bank Nusantara Parahyangan Tbk 0.0000 4.77 -0.19 -5.05 -1.23 3.98 -0.50

58 Bank Swadesi Tbk -12.0032 3.93 0.38 -4.61 -1.27 6.53 -0.91

59 Bank Victoria Internasional Tbk -9.3443 4.51 0.02 -4.61 -1.69 3.64 -0.47

60 Bank Mayapada Internasional Tbk -9.9402 4.74 0.06 -5.05 -0.40 5.77 -0.72

61 Bank Kesawan Tbk -10.7844 2.35 -3.22 -7.82 -0.74 8.04 -1.79

62 Bank Lippo Tbk -13.0343 0.84 5.43 5.04 3.72 5.26 -0.63

63 Bank Century Tbk -8.0955 3.03 -2.85 -7.82 -3.12 7.34 -1.25

64 Bank Artha Graha Internasional Tbk -16.1543 3.44 -2.55 -7.82 -0.58 3.99 -0.50

65 Bank Bukopin Tbk -11.8244 5.88 0.00 -4.61 -1.09 5.05 -0.60

66 Bank Bumi Arta Tbk -13.7961 4.03 0.86 -3.93 -1.60 6.37 -0.86

67 Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk -10.8797 4.35 0.46 -5.05 -0.42 6.05 -0.78

68 2007 Bank Mandiri Tbk -11.1369 5.40 0.61 -3.67 -1.43 5.63 -0.69

69 Bank Central Asia Tbk -10.8624 6.18 1.45 -2.94 -1.74 7.38 -1.28

70 Bank Danamon Tbk -10.7907 5.94 1.73 -3.79 -0.30 5.88 -0.74

71 Bank Rakyat Indonesia Tbk -10.6433 6.43 1.73 -3.32 -0.92 5.87 -0.74

72 Bank Negara Indonesia Tbk -10.3697 3.31 -1.43 -5.99 -1.23 6.94 -1.06

73 Bank Permata Tbk -14.7593 5.14 0.51 -4.61 -0.42 5.25 -0.63

74 Bank CIMB Niaga Tbk -11.2248 5.62 0.95 -3.67 -0.52 3.99 -0.50

75 Bank Pan Indonesia Tbk -11.1120 5.09 1.16 -3.32 -0.17 5.33 -0.64

Page 125: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

125

76 Bank Internasional Indonesia Tbk -10.7209 3.81 -0.89 -5.99 -0.68 7.33 -1.25

77 Bank Mega Tbk -8.6655 5.75 0.80 -3.79 -1.55 4.48 -0.54

78 Bank NISP Tbk -7.4319 4.01 -0.30 -5.05 -0.35 6.08 -0.78

79 Bank Bumiputera Indonesia Tbk -6.9015 2.70 -2.22 -7.01 -0.40 6.91 -1.05

80 Bank Nusantara Parahyangan Tbk 0.0000 4.65 -0.35 -4.82 -1.47 5.42 -0.65

81 Bank Swadesi Tbk 0.0000 3.84 0.12 -4.41 -0.99 6.99 -1.08

82 Bank Victoria Internasional Tbk -9.0611 5.02 -0.12 -4.08 -1.23 3.94 -0.49

83 Bank Mayapada Internasional Tbk -15.6532 2.93 -0.19 -5.05 0.04 7.58 -1.40

84 Bank Kesawan Tbk -10.7873 3.11 -2.48 -7.01 -0.77 7.35 -1.26

85 Bank Artha Graha Internasional Tbk -9.8808 1.74 -4.08 -9.21 -0.45 9.03 -4.05

86 Bank Bukopin Tbk -10.6868 5.90 0.17 -4.41 -1.23 4.29 -0.52

87 Bank Bumi Arta Tbk -12.5200 3.45 0.14 -4.41 -1.35 6.80 -1.00

88 Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk -9.5296 5.73 1.54 -3.93 -0.19 3.90 -0.49

89 Bank Capital Indonesia Tbk -12.3330 3.50 0.04 -3.93 -0.92 5.15 -0.61

90 Bank Windu Kentjana Internasional Tbk -9.9412 1.19 -2.85 -7.01 -1.27 9.68 1.18

91 2008 Bank Mandiri Tbk -8.6780 5.72 0.78 -3.54 -1.20 4.15 -0.51

92 Bank Central Asia Tbk -10.8980 6.42 1.71 -2.77 -1.31 5.26 -0.63

93 Bank Danamon Tbk -10.5604 5.30 0.72 -4.82 -0.30 4.63 -0.55

94 Bank Rakyat Indonesia Tbk -8.0901 6.57 1.77 -3.32 -0.60 4.49 -0.54

95 Bank Negara Indonesia Tbk -7.0635 4.14 -0.99 -5.63 -0.89 4.27 -0.52

96 Bank Permata Tbk -1.9328 4.75 -0.33 -5.05 -0.60 4.26 -0.52

97 Bank CIMB Niaga Tbk -13.5777 3.97 -0.83 -5.63 -0.30 5.72 -0.71

98 Bank Panin Tbk -9.9749 4.62 0.43 -4.24 -0.52 5.39 -0.65

99 Bank Internasional Indonesia Tbk -9.9331 4.54 -0.33 -5.32 -0.50 7.30 -1.23

100 Bank Mega Tbk -10.4288 5.72 0.73 -4.08 -0.89 4.86 -0.58

101 Bank Bukopin Tbk -11.2688 5.67 0.24 -4.61 -0.42 2.26 -0.42

102 Bank OCBC NISP Tbk -8.8875 4.33 -0.15 -4.61 -0.58 5.11 -0.61

103 Bank ICB Bumiputera Tbk -7.8371 -1.94 -7.01 0.00 -0.23 10.16 -1.83

104 Bank Nusantara Parahyangan Tbk -8.7548 4.24 -0.52 -5.05 -0.86 5.51 -0.67

105 Bank Ekonomi Raharja Tbk -14.7997 5.56 0.73 -3.67 -0.99 6.24 -0.83

106 Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk -8.6817 6.31 2.87 -3.03 -0.23 2.19 -0.41

107 Bank Swadesi Tbk 0.0000 3.83 1.60 -2.94 -0.40 6.60 -0.93

108 Bank Bumi Arta Tbk -6.8996 3.90 0.60 -4.08 -1.06 3.23 -0.45

109 Bank Victoria Internasional Tbk -9.0490 3.80 -0.92 -5.32 -1.31 4.45 -0.54

110 Bank Capital Indonesia Tbk -10.5245 3.67 -0.68 -5.32 -1.12 5.05 -0.60

111 Bank Mayapada Tbk -10.0433 2.92 -0.60 -5.63 -0.04 9.13 -4.67

112 Bank Kesawan Tbk -10.6518 1.67 -3.93 -9.21 -0.60 9.34 -8.04

113 Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk -6.8571 5.87 1.28 -4.24 -0.30 1.38 -0.39

114 Bank Agroniaga Tbk 0.0000 -2.48 -7.01 0.00 -0.19 13.39 3.36

115 Bank Artha Graha Internasional Tbk -15.0018 1.73 -3.54 -7.82 -0.17 5.23 -0.63

116 Bank Windu Kentjana Internasional Tbk -9.8178 0.66 -3.54 -7.82 -0.35 8.06 -1.82

Page 126: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

126

LAMPIRAN 3

ANALISIS DATA

Uji Normalitas Data Unstandardized Residual

NPar Tests

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 101

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation .00870364

Most Extreme Differences Absolute .114

Positive .114

Negative -.063

Kolmogorov-Smirnov Z 1.143

Asymp. Sig. (2-tailed) .147

a. Test distribution is Normal.

Descriptives

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

ROE 101 .29 42.76 13.2257 8.74291

ROA 101 .03 15.12 1.6148 2.03235

NPM 101 .00 39.00 .9297 4.55635

LDR 101 .20 1.29 .6548 .18324

PER 101 .18 807.06 29.6911 81.80333

EPS 101 .29 491.00 98.8206 120.34529

RETURN 101 -.0108 .0381 .004135 .0092963

Valid N (listwise) 101

Page 127: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

127

Regression

Variables Entered/Removedb

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 LNEPS, LNLDR,

LNROA, LNNPM,

LNPER, LNROEa

. Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: LNRETURN

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Change Statistics

Durbin-

Watson

R Square

Change F Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .534a .285 .239 2.59974 .285 6.238 6 94 .000 1.710

a. Predictors: (Constant), LNEPS, LNLDR, LNROA, LNNPM, LNPER,

LNROE

b. Dependent Variable: LNRETURN

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 252.964 6 42.161 6.238 .000a

Residual 635.311 94 6.759

Total 888.276 100

a. Predictors: (Constant), LNEPS, LNLDR, LNROA, LNNPM, LNPER, LNROE

b. Dependent Variable: LNRETURN

Page 128: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

128

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -6.830 2.125 -3.214 .002

LNROE -1.134 .405 -.674 -2.802 .006 .131 7.609

LNROA .484 .345 .331 1.404 .164 .137 7.308

LNNPM .002 .135 .002 .018 .986 .536 1.866

LNLDR -1.127 .333 -.563 -3.389 .001 .276 3.629

LNPER .237 .187 .159 1.263 .210 .478 2.093

LNEPS .580 .285 .205 2.034 .045 .749 1.335

a. Dependent Variable: LNRETURN

Coefficient Correlationsa

Model LNEPS LNLDR LNROA LNNPM LNPER LNROE

1 Correlations LNEPS 1.000 .110 .036 -.341 .243 .004

LNLDR .110 1.000 -.708 .055 .296 .821

LNROA .036 -.708 1.000 -.427 .018 -.839

LNNPM -.341 .055 -.427 1.000 .028 .262

LNPER .243 .296 .018 .028 1.000 .329

LNROE .004 .821 -.839 .262 .329 1.000

Covariances LNEPS .081 .010 .004 -.013 .013 .000

LNLDR .010 .111 -.081 .002 .018 .111

LNROA .004 -.081 .119 -.020 .001 -.117

LNNPM -.013 .002 -.020 .018 .001 .014

LNPER .013 .018 .001 .001 .035 .025

LNROE .000 .111 -.117 .014 .025 .164

a. Dependent Variable: LNRETURN

Page 129: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

129

Collinearity Diagnosticsa

Model Dimension Eigenvalue Condition

Index

Variance Proportions

(Constant) LNROE LNROA LNNPM LNLDR LNPER LNEPS

1 1 4.439 1.000 .00 .00 .00 .01 .00 .00 .01

2 1.259 1.878 .00 .00 .08 .00 .01 .00 .01

3 .756 2.422 .00 .00 .00 .00 .20 .00 .15

4 .360 3.512 .00 .00 .03 .00 .09 .02 .70

5 .135 5.733 .00 .00 .01 .80 .02 .08 .06

6 .044 10.075 .05 .09 .40 .16 .05 .56 .07

7 .008 24.013 .95 .90 .47 .02 .63 .34 .00

a. Dependent Variable: LNRETURN

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value -16.7075 -2.0885 -10.3819 1.59048 101

Std. Predicted Value -3.977 5.214 .000 1.000 101

Standard Error of Predicted Value .282 2.031 .578 .368 101

Adjusted Predicted Value -16.5007 -5.3618 -10.4166 1.49532 101

Residual -6.33305 9.72300 .00000 2.52054 101

Std. Residual -2.436 3.740 .000 .970 101

Stud. Residual -2.491 3.766 .005 1.005 101

Deleted Residual -6.62445 9.86112 .03471 2.75454 101

Stud. Deleted Residual -2.564 4.066 .011 1.038 101

Mahal. Distance .189 60.059 5.941 11.595 101

Cook's Distance .000 .371 .016 .053 101

Centered Leverage Value .002 .601 .059 .116 101

a. Dependent Variable: LNRETURN

Page 130: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

130

Charts

Page 131: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

131

Page 132: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga

132