fakultas ekonomi dan bisnis islam uin alauddin...
TRANSCRIPT
PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAPPENDAPATAN USAHA KERAMBA IKAN DI KECAMATAN
PULAU SEMBILAN KABUPATEN SINJAI
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat MeraihGelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ilmu Ekonomi
Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis IslamUIN Alauddin Makassar
Oleh
MUSDALIFA
10700111049
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAMUIN ALAUDDIN MAKASSAR
2015
iii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama : Musdalifa
Nim : 10700111049
Jurusan : Ilmu Ekonomi
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Judul Skripsi : Pengaruh Modal dan Tenaga Kerja Terhadap Pendapatan
Usaha Keramba Ikan di Kecamatan Pulau Sembilan
Kabupaten Sinjai
Dengan penuh kesadaran menyatakan bahwa skripsi ini benar adalah hasil
karya penyusun sendiri. Jika dikemudian hari terbukti bahwa ia merupakan duplikasi,
tiruan, plagiasi, atau dibuatkan oleh orang lain, sebagian dan seluruhnya, maka skripsi
dan gelar yang diperoleh karenanya, batal demi hukum.
Makassar, 31 maret 2016
Penyusun,
MUSDALIFANIM. 10700111049
v
KATA PENGANTAR
Assalamu Alaikum Wr. wb.
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT atas
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulisan skripsi ini bisa diselesaikan
dengan judul “PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP
PENDAPATAN USAHA KERMABA IKAN DI KECAMTATAN PULAU
SEMBILAN KABUPATEN SINJAI”, sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan
gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam
Negeri Alauddin Makassar.
Seiring berjalannya waktu yang terasa begitu sangat singkat mengiringi
perjalanan hidup kita. Begitu banyak kisah baik suka maupun duka yang dilalui
dalam penyusunan tulisan ini. Sejak penelitian hingga penyusunan skripsi, tidak
sedikit kesulitan dan hambatan yang penulis hadapi, baik moril maupun materil
sehingga tulisan ini dapat diselesaikan.
Penyusunan skripsi ini terselesaikan berkat adanya kerjasama, bantuan,
arahan, bimbingan dan petunjuk-petunjuk dari berbagai pihak yang terlibat secara
langsung maupun tidak langsung. Olehnya itu, dengan segala kerendahan hati penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Allah SWT dan yang teristimewa untuk kedua orang tua, Ayahanda M.
Yusuf. H dan ibunda St. Aisyah Tercinta atas segala pengorbanan dan doa
vi
yang selalu kamu ucapkan untuk si penulis dengan penuh ketulusan dan kasih
sayang . Serta keluarga besar Saudaraku Aris, barlian, Tomo, Suardi,
terkhusus saudaraku satu ini Sirajuddin Yusuf. SH atas dukungan,
pengorbanan dan motivasi kalian. Dan adek Muh.Arfa rajin-rajin, jangan
malas, dan serius kuliahnya semoga cepat selesai.
2. Bapak Rektor UIN Alauddin Makassar dan para Pembantu Rektor serta
seluruh jajarannya yang senantiasa mencurahkan dedikasinya dengan penuh
keikhlasan dalam rangka pengembangan mutu dan kualitas UIN Alauddin
Makassar.
3. Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Makassar.
4. Bapak Dr. Amiruddin K., S.Ag., M.Ei dan Hasbiullah, SE., M.Si. selaku
Ketua dan Sekretaris jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam atas segala kontribusi, bantuan dan bimbingannya selama ini.
5. Bapak Dr.Syaharuddin, M.Si selaku pembimbing I dan Zulkifli, SE.,M.Si
selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktu ditengah kesibukannya
untuk memberikan bimbingan, petunjuk, dan arahan dalam penyusunan
skripsi ini.
6. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Ilmu Ekonomi yang telah memeberikan ilmu
pengetahuan kepada penulis selama menuntut ilmu di Universitas Islam
Negeri Alauiddin Makassar.
vii
7. Seluruh Pegawai, Staf akademik, Staf perpustakaan, Staf jurusan Ilmu
Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yang memberikan bantuan
dalam penulisan skripsi ini.
8. Pemerintah Kecamatan Pulau Sembilan Kabupaten Sinjai dan Badan Pusat
Statistik Kabupaten Sinjai yang telah memberikan bantuan dan informasi
kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.
9. Terimah kasih untuk Kakanda Inrawan budianto S.pi yang selalu
menemaniku, mendengar keluh kesah dan memberikan Semangat,motivasi,
ketika menemukan kesulitan dalam menyusun skripsi.
10. Terimah kasih Kepada Keluarga Besar Hj.nahda yafie dan Dr.H.M.Alwi
Amra.
11. Terimah Kasih Kepada Teman-teman Seperjuanganku sekalian Sahabatku
Nuratmi Eka Septianti , Vheny, Nhunu,Siba,Yanti and Chyda.
12. Terimah Kasih teman-teman ILMU EKONOMI 2011 dan Semua keluarga
ILMU EKONOMI, serta seluruh Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
13. Seluruh Keluarga Besar KKN REGULER ANGKATAN 50 Kecamatan
Pa’jukukang Kabupaten bantaeng Khusus Teman Posko 1 (induk) Desa
Rappoa.” Febri, mardhy, Reza,Cule , Vhitry, Megha, Chybu, Rey, Shanty,
viii
Zohra and fatihah. Terimah Kasih untuk dua bulan kebersamaan yang penuh
cekcok, kegokilan, namun sangat menyenangkan.
14. Terimah kasi untuk semua Senior, junior serta teman-teman penghuni
ASPURI HIPPMAS yang selalu memberi solusi ketika penulis menghadapi
masalah.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan dan masih banyak terdapat kekurangan, untuk itu saran dan kritik yang
sifatnya membangun penulis harapkan. Mudah-mudahan Skripsi ini dapat
bermanfaat bagi seluruh pembaca. Wassalam.....
Amin Yaa Rabbal Alamin.
Makassar, 29 Maret 2016
Penyusun,
MUSDALIFA
NIM. 10700111049
x
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ............................................................................... i
HALAMAN SAMPUL HITAM.................................................................. ii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ............................... iii
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ..................................................... iv
KATA PENGANTAR ................................................................................ v
DAFTAR ISI................................................................................................ x
DAFTAR TABEL........................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xiii
ABSTRAK................................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah................................................................... 1B. Rumusan Masalah ............................................................................ 4C. Hipotesis .......................................................................................... 5D. Definisi Operasional dan Ruang Lingkup Penelitian....................... 5E. Kajian Pustaka/ Penelitian Terdahulu .............................................. 6F. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ..................................................... 8
BAB II TINJAUAN TEORETIS ................................................................. 9
A. Konsep Pendapatan ......................................................................... 9B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendapatan ............................ 11C. Proses terbentuk dan terealisasinya Pendapatan ............................. 13D. Konsep Penerimaan ....................................................................... 14E. Pendapatan Usaha ........................................................................... 14F. Konsep Produksi .............................................................................. 15G. Konsep Biaya .................................................................................... 19H. Tenaga Kerja ..................................................................................... 20I. Usaha Keramba Ikan ........................................................................ 22J. Kerangka Pikir .................................................................................. 24
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 25
A. Jenis Penelitian................................................................................. 25B. Lokasi dan Waktu penelitian .......................................................... 25C. Populasi dan Sampel ........................................................................ 25D. Jenis dan Sumber Data .................................................................... 26E. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 27F. Teknik Analisis data ......................................................................... 27
1. Uji Asumsi Klasik ...................................................................... 28
x
xi
2. Uji Normalitas ............................................................................ 28G. Uji Hipotesis .................................................................................... 29
1. Uji-t (Parsial )............................................................................. 292. Uji-f ( Simultan ) ....................................................................... 30
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............................. 31
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ................................................ 31B. Hasil Penelitian ................................................................................ 37C. Hasil Pengolahan Data ..................................................................... 42D. Pembahasan Penelitian..................................................................... 53
BAB V PENUTUP ...................................................................................... 60
A. Kesimpulan ...................................................................................... 57B. Saran ................................................................................................ 58
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 60
LAMPIRAN ................................................................................................ 62
xii
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman1.1 Data Jumlah Pengusaha Keramba Ikan.................................................. 4
4.1 Pembagian Wilayah Desa/Kelurahan................................................... 324.2 Jumlah Penduduk Dirinci Per Desa/Kelurahan.................................... 334.3Jumlah Tempat Peribadatan di Kecamatan Pulau Sembilan................. 344.4 Banyaknya Dokter serta fasilitas Kesehatan ....................................... 354.5 Karateristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin............................ 38
4.6 Karakteristik responden berdasarkan Umur........................................... 39
4.7 Identitas responden berdasarkan Pendidikan Terakhir .......................... 404.8 Modal Kerja ........................................................................................... 414.9 Jumlah Tenaga Kerja ............................................................................. 424.10 Pendapatan........................................................................................... 434.11 Uji Multikolinieritas............................................................................. 454.13 Hasil Uji Autokorelasi ........................................................................ 484.14 Rekapitulasi Hasil Uji Regresi ............................................................. 484.15 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi............ 504.16 Hasil Uji Koefisian Korelasi ............................................................... 514.17 Hasil Perhitungan Determinasi (R Square).......................................... 514.18 Hasil Uji Simultan (Uji F).................................................................... 524.19 Hasil Perhitungan Uji t (Secara Parsial) ............................................ 534.20 Analisis Standardized Coefficients Beta ............................................. 55
xii
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman1.1 Kerangka Pikir ....................................................................................... 241.2 Grafik Normal P-Plot ............................................................................. 441.3 Uji Heterokedastisitas ........................................................................... 47
xiv
ABSTRAK
Nama : MusdalifaNim : 10700111049Judul Skripsi : Pengaruh Modal dan Tenaga kerja terhadap Pendapatan Usaha
Keramba Ikan di Kecamatan Pulau Sembilan kabupaten Sinjai
Semakin berkembangnya sektor Perikanan, diharapkan semakin terjadipeningkatan produksi Perikanan, serta diharapkan dengan perkembangan tersebutmeningkatkan pendapatan masyarakat Kecamatan Pulau sembilan dan untukmemenuhi kebutuhan atau permintaan masyarakat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pendapatan usaha Keramba IkanData yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Variabel dalampenelitian ini adalah modal kerja, tenaga kerja, dan Pendapatan. Sebagai variabelindependen pendapatan usaha Usaha Keramba sebagai variabel dependen Modaldan Tenaga Kerja.
Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif, denganmetode pengumpulan data menggunakan kuesioner, dan wawancara. Jumlahsampel dalam penelitian ini sebanyak 17 responden, menggunakan pendekatanekonometrika, dan teknik pengolahan data menggunakan uji asumsi klasik, sertamenganalisis data menggunakan regresi linear berganda dengan bantuan softwareSPSS 21 for windows.
Hasil penelitian ini menunjukkan modal kerja, tenaga kerja, danPendapatan berpengaruh signifikan terhadap pendapatan usaha Keramba Ikankecamatan Pulau Sembilan Kabupaten Sinjai. Demikian hasil penelitian inidiharapkan dapat bermanfaat dalam menyusun kebijakan dan strategi yang efektifdan efisien terhadap peningkatan pendapatan Usaha Keramba Ikan Di KecamatanPulau Sembilan Kabupaten Sinjai.
Kata Kunci: Modal ,Tenaga Kerja, Pendapatan.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kawasan pulau-pulau kecil di Indonesia terkenal dengan kekayaan dan
keanekaragaman jenis sumber daya alamnya baik sumber alam yang dapat pulih
(Renewable) maupun yang tidak dapat pulih (Un-renewable). Sumber daya alam
pulau-pulau kecil bila dipadukan dengan sumber daya manusia yang handal serta
di dukung dengan iptek yang di tunjang dengan kebijakan pemanfaatan dan
pengelolaan yang tepat bisa menjadi modal yang besar bagi pembangunan
nasional .1
Peluang yang dimiliki adalah kekayaan sumber daya alam dan sumberdaya
manusianya yang potensial untuk di tumbuh kembangkan pendayagunaannya.
Sumber daya alam pulau-pulau kecil mempunyai arti penting bagi kegiatan
perikanan, konservasi dan preservasi lingkungan, wisata bahari dan kegiatan jasa
lingkungan lain yang terkait. Pulau Sembilan merupakan deretan pulau-pulau
kecil, yang oleh Pemda Sinjai dijadikan sebagai kawasan wisata bahari, terutama
dengan adanya terumbu karang dan aneka jenis ikan hias yang indah, yang hidup
pada perairan laut disekitarnya. sebelum dimekarkan, gugusan pulau sembilan
yang berbatasan dengan teluk bone memiliki luas wilayah 7,55 km² dengan jarak
tempuh dari kota makassar 240 km masih menjadi kelurahan dan masuk wilayah
kecamatan sinjai utara, akan tetapi sejalan dengan petumbuhan populasi penduduk
1Anggoro, S., Pemanfaatan Sumber Daya Pesisirdan Lautan Berwawasan Lingkungan.Seminar Nasional Fakultas Teknik dalam rangka Dies Natalis Universitas Diponegoro ke 43.(Semarang:Universitas Diponegoro, 2000).
1
2
dan peningkatan kesejahteraan ekonomi dan faktor efesiensi pelayanan maka di
tetapkanlah desa pulau sembilan menjadi kecamatan pulau sembilan dan juga
merupakan kecamatan yang termuda usianya di antara seluruh kecamatan yang
ada di kab. Sinjai.
Kecamatan Pulau Sembilan merupakan suatu wilayah Kepulauan yang
terdiri dari 4 desa yaitu desa Pulau Harapan, desa Buhung Pitue, desa Padaelo dan
desa persatuan dengan 9 pulau yaitu pulau Kambuno, liang-liang ,Burungloe,
kodingare, batang lampe, pulau kanalo I , pulau kanalo II, pulau katindoang dan
lerea-rea. Pusat pemerintahan ibukota Kecamatan berada di pulau kambuno desa
pulau harapan.Potensi ekonomi wilayah Kecamtan pulau sembilan yang dominasi
masyarakat nelayan sekitar 98% dari jumlah penduduk.
Masyarakat pesisir sebagai sumber daya manusia (SDM) yang strategis
dalam pengelolaan kekayaan sumberdaya kelautan yang memiliki kearifan lokal,
pemanfaatan dengan berbagai upaya salah satunya dengan penangkapan dan
budidaya perikanan secara turun temurun terus dilakukan untuk mempertahan
kelangsungan hidup (survive).
Budidaya ikan diperlukan sebagai salah satu usaha untuk mempertahankan
keberadaan ikan dengan cara memperhatikan berbagai aspek salah satunya
mengetahui daerah yang potensi sebagai lokasi budidaya ikan. Berdasarkan
analisis kesesuaian dengan memanfaatkan sistem informasi geografis (SIG) dan di
golongkan menjadi 3 kelas yaitu sangat sesuai, cukup sesuai dan tidak sesuai, dan
pulau Kambuno tergolong kelas cukup sesuai.
3
Berdasarkan penempatan stasiun pada lokasi penelitian untuk budidaya
ikan dengan model keramba jaring apung meliputi berbagai parameter untuk
kesesuaian lokasi yakni gelombang, kedalaman, pasang surut, arus, kecerahan,
salinitas, suhu, DO, dan derajat keasaman (pH). Pengukuran dilakukan pada
sampel air di permukaan dan pada kedalaman 5 meter.
Akibat dari kondisi alam yang kurang bersahabat di wilayah pesisir seperti
cuaca yang tak menentu, mengakibatkan lahan tidak produktif sementara laut
terus terjadi kerusakan sebagai akibat gelombang pasang yang terus tinggi,
ditambah lagi dengan kenaikan berbagai bahan pokok, dan Bahan Bakar Minyak
(BBM). Hal tersebut menambah panjang beban hidup masyarakat pesisir,
kemiskinan dan pengetahuan yang terbatas seakan sudah bagian yang mendasar
dari kompleksnya permaslahan masyarakat pesisir. Upaya mengatasi problematika
tersebut sudah banyak dilakukan tetapi hanya sedikit yang berorientasi pelibatan
masyarakat secara utuh dalam mengatur kehidupannya secara bersama dan
mandiri.
Modal menurut pengertian ekonomi adalah barang atau hasil produksi
yang digunakan untuk menghasilkan produk lebih lanjut. Misalkan orang
membuat jala untuk mencari ikan. Dalam hal ini jala merupakan barang modal,
karena jala merupakan hasil produksi yang digunakan untuk menghasilkan produk
lain (ikan). Di dalam proses produksi, modal dapat berupa peralatan-peralatan dan
bahan-bahan.
4
Tenaga kerja manusia adalah segala kegiatan manusia baik jasmani
maupun rohani yang dicurahkan dalam proses produksi untuk menghasilkan
barang dan jasa maupun faedah suatu barang.
Tabel 1.1
Data Jumlah Pengusaha Keramba Ikan di Kecamatan Pulau sembilanKabupaten Sinjai.
Sumber: statistik kelautan perikanan kabupaten sinjai (2013)
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi permasalahan
dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana Pengaruh Modal Terhadap Pendapatan pengusaha
Keramba Ikan di Desa pulau harapan Kecamatan Pulau Sembilan
Kabupaten Sinjai ?
2. Bagaimana Pengaruh Tenaga Kerja Terhadap Pendapatan Pengusaha
keramba ikan di Desa Pulau harapan Kecamatan pulau sembilan
Kabupaten Sinjai ?
Keterangan Tahun 2013Nelayan 8.481Petani tambak 1.737Kolam 196Mina Padi 264Budidaya laut 1.644Keramba jaring Apung 17Total 12.304
5
C. Hipotesis
1. Diduga Modal Berpengaruh Positif dan Signifikan terhadap Pendapatan
Pengusaha Keramba Ikan di Desa Pulau harapan Kecamatan Pulau
Sembilan Kab. Sinjai.
2. Diduga Tenaga Kerja Berpengaruh Positif dan Signifikan terhadap
Pendapatan Pengusaha Keramba Ikan di Desa Pulau harapan Kecamatan
Pulau Sembilan Kab. Sinjai.
D. Definisi Operasional
Analisis yang dimaksud dalam pendapatan usaha karamba ikan dapat
dilihat jumlah produksi, jumlah tenaga kerja, dan pendapatan. Adapun definisi
secara operasional masing-masing variabel, yakni :
1. Variabel Dependent (Y)
Pendapatan (Y) yaitu total penjualan yang dihasilkan dikurangi dengan jumlah
biaya-biaya yang telah dikeluarkan.
2. Variabel Independent (X)
a. Modal (X1) adalah biaya-biaya yang dikeluarkan oleh Pengusaha
Keramba Ikan dalam memperoleh hasilnya. Biaya-biaya itu seperti
membeli perahu ,dan membeli ikan hasil tangkapan Para Nelayan.
b. Tenaga kerja (X2) adalah banyaknya orang yang ikut dalam satu usaha
Keramba ikan tersebut.Tenaga kerja merupakan salah satu modal utama
dalam pengembangan Usaha Budidaya Ikan.
6
E. kajian Pustaka
Penelitian terdahulu yang dianggap relevan dengan penelitian ini dan
dijadikan sebagai pembanding dalam penelitian ini adalah penelitian yang
dilakukan oleh :
Farok Afero, 2010 yang berjudul Analisa ekonomi budidaya kerapu macan
(Epinephelusfuscoguttatus) dan kerapu bebek (Cromileptes altivelis) dalam
keramba jaring apung di Indonesia Penelitian menunjukkan bahwa budidaya
kerapu macan dalam skala kecil, dengan proyeksi 5 tahun menghasilkan arus kas
kumulatif negatif sebesar –Rp. 18.102.650 dan NPV negatif –Rp. 22.059.576.
Peningkatan skala produksi (skala menengah) meningkatan keuntungan (proyeksi
aliran kas kumulatif selama 5 tahun sebesar Rp. 198.320.673, NPV sebesar Rp.
105.578.440, B/C 1,25; IRR 88%, dan jangka waktu pengembalian modal selama
0,99 tahun), sedangkan untuk skala besar (dengan proyeksi 5 tahun menghasilkan
kas kumulatif sebesar Rp. 707.746.923; NPV sebesar Rp. 406.801.749, B/C 1,33;
IRR 157%, dan jangka waktu pengembalian modal selama 0,57 tahun). Analisis
ekonomi kerapu bebek pada skala produksi yang berbeda menunjukkan kas
kumulatif positif, NPV positif, ratio manfaat-biaya (B/C) lebih tinggi dari 2, IRR
lebih dari 300% dan jangka waktu pengembalian modal kurang dari satu tahun.
Analisis sensitivitas menunjukkan bahwa sintasan kehidupan lebih 80% akan
meningkatkan kas kumulatif dan NPV pada budidaya kerapu macan skala kecil.
Selain itu, peningkatan profitabilitas berkaitan dengan penurunan biaya
produksi,peningkatan produksi dan harga produk.
7
Rina Maryana 2013 yang berjudul Analisis Pengaruh Dukungan
Perbankan Terhadap Tingkat Ekonomi Pembudidaya Keramba Jaring Apung di
Waduk Jatiluhur Hasil uji statistik menunjukan dengan dilakukan pengujian
analisis regresi berganda secara parsial (individual) bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi produksi dan pendapatan pembudidayaikan di KJA Jatiluhur
menunjukan tidak ada pengaruh kredit terhadap produksi dan pendapatan. Hasil
uji statistik menunjukan dengan dilakukan pengujian koefisien regresi secara
bersama-sama (over all) menunjukan bahwa terdapat pengaruh dari umur,
pendidikan, pengalaman, luas lahan, jumlah tenaga kerja, jumlah benih,jumlah
pakan dan jumlah kredit atau non kredit terhadap produksi dan pendapatan
pembudidaya KJA di Jatiluhur. Menurut hasil uji statistik untuk pembiayaan
kredit,koefisien regresi sebesar 1.779.496,8 menunjukan jika pembudidaya
menggunakankredit maka pendapatannya akan bertambah sebesar Rp.
1.779.496,8.
Azwar Said, 2005 yang berjudul usaha budidaya pembesaran dan analisis
ekonomi ikan nila merah (oreochromis aureus) dalam keramba di perairan umum
das musi sumatera selatan Penelitian pemanfaatan perairan umum melalui usaha
pembesaran ikan nila merah (Oreochromis aureus) bertujuan untuk
mengoptimalisasikan pemanfaatan lahan serta kelestarian sumberdaya perairan.
Usaha budidaya dilakukan dalam keramba sebanyak 27 buah ukuran 2 x 2,5 x 1,5
m padat tebar 400 ekor per keramba.
8
F.Tujuan& Kegunaan / Manfaat Penelitian
Tujuan utama dari penelitian ini adalah :
1. untuk mengetahui pendapatan Usaha Keramba Ikan di Desa Pulau Harapan
Kecamatan Pulau Sembilan Kab.Sinjai .
2. Untuk Mengetahui Pengaruh modal dan tenaga kerja terhadap pendapatan
pengusaha Keramba Ikan di Desa Pulau harapan Kecamatan Pulau Sembilan
Kab. Sinjai.
Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Sebagai bahan masukan bagi pemerintah daerah khususnya bagi pemerintah
daerah terutama instasi terkait, dalam menetapkan kebijakan yang berkaitan
dengan usaha peningkatan kehidupan ekonomi usaha karamba ikan di
Kabupaten Sinjai Kecamatan Pulau Sembilan.
2. Bagi penulis, merupakan media pengembangan ilmu pengetahuan sekaligus
latihan dalam mengaplikasikan teori yang telah dipelajari selama mengikuti
perkuliahan.
3. Bagi peneliti lain, dapat dijadikan sebagai referensi dalam melakukan
penelitian yang ada kaitannya dengan usaha karamba ikan.
9
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Konsep Pendapatan
Pendapatan menurut ilmu ekonomi merupakan nilai maksimum yang dapat
dikonsumsi oleh seseorang dalam suatu periode dengan mengharapkan keadaan
yang sama pada akhir periode seperti keadaan semula. Pengertian tersebut
menitik beratkan pada total kuantitatif pengeluaran terhadap konsumsi selama
satu periode. Dengan kata lain, pendapatan adalah jumlah harta kekayaan awal
periode ditambah keseluruhan hasil yang diperoleh selama satu periode, bukan
hanya yang dikonsumsi.
Pendapatan adalah kenaikan kotor dalam jumlah atau nilai aktiva dan
modal, dan biasanya kenaikan tersebut berwujud aliran kas masuk ke unit usaha.
Aliran kas masuk ini terjadi terutama akibat penciptaan melalui produksi dan
penjualan output perusahaan”.Dalam bisnis, pendapatan adalah jumlah uang yang
diterima oleh perusahaan dari aktivitasnya, kebanyakan dari penjualan produk dan
atau jasa kepada pelanggan. Bagi investor, pendapatan kurang penting dibanding
keuntungan, yang merupakan jumlah uang yang diterima setelah dikurangi
pengeluaran.1
Pertumbuhan pendapatan merupakan indikator penting dari penerimaan
pasar dari produk dan jasa perusahaan tersebut. Pertumbuhan pendapatan yang
1Vernon Kam, Accounting Theory, 2TM'edition(1990) ,hal. 2
9
10
konsisten, dan juga pertumbuhan keuntungan, dianggap penting bagi perusahaan
yang dijual ke publik melalui saham untuk menarik investor.
Firman Allah Q.S. An-Nahl ayat 14 Sbb:
Terjemahannya : dan Dia-lah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu),agar kamu dapat memakan daripadanya daging yangsegar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan ituperhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat bahteraberlayar padanya, dan supaya kamu mencari(keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamubersyukur.
Firman Allah Q.S Faathir ayat 12 Sbb:
Terjemahannya : dan tiada sama (antara) dua laut; yang ini tawar, segar,
sedap diminum dan yang lain asin lagi pahit. dan darimasing-masing laut itu kamu dapat memakan dagingyang segar dan kamu dapat mengeluarkan perhiasanyang dapat kamu memakainya, dan pada masing-masingnya kamu Lihat kapal-kapal berlayar membelahlaut supaya kamu dapat mencari karunia-Nya dansupaya kamu bersyukur.2
B. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan
2 Al-Qur’an dan terjemahannya.
11
Adanya keterbatasan modal yang dimiliki menyebabkan pula keterbatasan
dalam memperbanyak jumlah output yang dihasilkan. Bila jumlah penjualan
sedikit tentunya hal ini akan mempengaruhi jumlah pendapatan bagi para usaha
karamba ikan. Untuk memperluas skala usaha dalam rangka meningkatkan
pendapatan maka diperlukan modal yang lebih banyak.
Di dalam perkataan modal orang usaha biasanya menyatakan semua unsur-
unsur yang diperlukan untuk memulai suatu usaha, yaitu tanah, bangunan, mesin,
perkakas dan bahan. Modal sering kali dibayangkan dengan memandang dari segi
uang, karena mempromosikan suatu usaha atau memperluas usaha yang ada
sebagian besar adalah operasi keuangan.
Artian modal klasik adalah sebagai hasil produksi yang digunakan untuk
memproduksi secara lanjut yang dalam perkembangannya, kemudian ternyata
pengertian mulai bersifat non-phisical Oriented dimana pengertian modal
ditekankan pada nilai daya beli atau kekuasaan memakai atau menggunakan yang
terkandung dalam barang-barang modal meskipun dalam hal ini sebenarnya juga
belum ada persesuaian pendapat para ahli ekonomi sendiri.
Dua bentuk modal yaitu menurut sumber atau asal disebut modal pasif
sedangkan modal yang menunjukkan bantuknya disebut modal aktif. Modal
“aktif” adalah yang tertera disebeah debit neraca, yang menggambarkan betuk-
bentuk dalam mana seluruh dana yang diperoleh perusahaan ditanamkan
sedangkan modal “pasif” adalah modal yang tertera disebelah kredit di neraca
yang menggambarkan sumber-sumber dari mana dana diperoleh.
12
Modal dan tenaga kerja merupakan faktor produksi yang penting dan
keduaduanya dapat bersifat saling mengganti. Hal ini diperkuat teori Hender
Sondan
Qiuandt (1986 : 59) yang dibentuk dalam persamaan Q = (L,K,N),dimana
Q = Output, L = Labour, K = Kapital dan N = Sumber Daya.Yang dimaksud
dengan modal adalah dana yang digunakan dalam prosesproduksi saja, tidak
termasuk nilai tanah dan bangunan yang ditempati ataubiasa disebut dengan
modal kerja.
Masalah modal sering kali disoroti sebagai salah satu faktor
utamapenghambat produksi dan dengan demikian juga penggunaan tenaga
kerja.Diktum " Working Capital Employee Labour" berarti bahwa tersedianya
modal kerja yang cukup mempunyai efek yang besar terhadap penggunaan tenaga
kerja.Sudah barang tentu penggunaan input-input lain akan akan bertedendsi
menambah penggunaan tenaga kerja. Modal juga dapat digunakan untuk membeli
mesin-mesin atau peralatan untuk melakukan peningkatan proses produksi.
Dengan penambahan mesin-mesin atau peralatan produksi akan berpengaruh
terhadap penyerapan tenaga kerja hal ini dikarenakan mesin-mesin atauperalatan
produksi dapat menggantikan tenaga kerja. Jadi semakin banyak modal yang
digunakan untuk membeli mesin-mesin atau peraralatan maka menurunkan
penyerapan tenaga kerja.3
3Partadiredja, Ace, Pengantar ekonomi edisi keempat Ekonomi untuk SMA/MA kelas X.(Yogyakarta ; BPFE, 1985), h.97
13
C. Proses Terbentuk dan Terealisasinya Pendapatan
Proses produksidalampembangunanpendapatan :
1. Earning Process (proses pembentukanpendapatan)
Pendapatan dianggap terbentuk bersamaan dengan seluruh proses
berlangsungnya operasi perusahaan (produksi, penjualan dan pengumpulan
piutang)
2. Realization Process (proses realisasipendapatan)
Pendapatan dianggap terbentuk setelah produk selesai dikerjakan dan terjual
langsung / atas dasar kontrak penjualan.
Pendapatan dapat diakui berdasarkan :
1. Kemajuan Produksi,mis : produksi berdasarkan pesanan, berdasarkan kontrak
atas barang berwujud sepertipembuatan kapal, gedung, jalan raya, bendungan
dll.
2. Saat produksi selesai,mis : industri ekstraktif (pertambangan), pertanian.
Pengakuan ini disebabkan karena punya pasar yang luas dan harga yang pasti
(mis : beras, timah, emas dll)
3. Penjualan (dasar paling obyektif/standar utama)
Keberatan dasar penjualan ini adalah :
1. Ada kemungkinan barang dikembalikan
2. Tidak seluruh piutang dapat tertagih
3. Ada biaya yang timbul setelah penjualan ( mis : biaya administrasi, biaya
perbaikan barang dll).
14
D. Konsep Penerimaan
Penerimaan dalam usaha memegang peranan sangat penting bagi
pengusaha dalam kelanjutan usahanya, di mana besar kecilnya penerimaan dari
usaha tersebutakan mempengaruhi besar kecilnya pendapatan. Penerimaan usaha
meliputi produk total usaha mencakup produk yang dijual, dikomsumsi rumah
tangga pengusaha tersebut untuk pembayaran dan disiapkan pada akhir tahun.4
Penerimaan suatu usaha meliputi produk total usaha dalam waktu tertentu
dikalikan dengan harganya. Produksi total usaha yang mencangkup jumlah produk
yaitu : (a) dijual; (b) dikonsumsi; (c) digunakan dalam usaha; dan (d) digunakan
untuk pembayaran.
Penerimaan adalah suatu usaha untuk memperoleh laba. Total penerimaan
(total revenue) adalah merupakan hasil perkalian harga jual dan jumlah output.
Penerimaan adalah perkalian antara produksi yang diperoleh dengan harga jual.5
Penerimaan adalah pemasukan sumber dana yang berasal dari penjualan barang
atau jasa sebagai sesuatu usaha untuk memperoleh laba. 6
E. Pendapatan Usaha
Tinjauan tentang pendapatan merupakan semua penerimaan baik yang
berwujud barang maupun jasa yang diperoleh dalam kegiatan produksi dikurangi
dengan biaya-biaya yang digunakan. Pendapatan diartikan sebagai selisih antara
4Soekartawi, Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian . Teori dan Aplikasi .(Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2002), hal.168
5 Partadiredja, Ace, Pengantar ekonomi edisi keempat Ekonomi untuk SMA/MA kelas X.(Yogyakarta ; BPFE, 1985), h.97
6Saefuddin, Metode Analisis Pemasaran Komoditi. Majalah Pertanian No, 3 Tahun1982.Departemeri Pertanian, Jakarta: 1982), hal. 153
15
penerimaan total dan pengeluaran total yang bernilai uang. Pendapatan adalah
selisih antara penerimaan dengan pengeluaran.
Pendapatan adalah perhitungan akan besarnya penerimaan dan
pengeluaran suatu usaha. Selanjutnya dikatakan bahwa dua tujuan dalam
menganalisis pendapatan yaitu menggambarkan suatu keadaan sekarang dan yang
akan datang.
Hasil analisis tersebut sehingga akan memberikan gambaran tentang
keadaan usaha, apakah berhasil atau tidak. Suatu usaha dikatakan berhasil apabila
pendapatan memenuhi syarat sebagai berikut : (1) cukup untuk membayar semua
pembelian sarana produksi termasuk biaya angkutan dan administrasi yang
mungkin melekat dalam usaha yang dilakukan,(2) cukup untuk membayar biaya
modal yang ditanam termasuk pembayaran sewa tanah dan depresiasi modal, dan
(3) cukup untuk membayar tenaga kerja atau bentuk-bentuk upah.
F. Konsep Produksi
Konsep produksi baik yang dikemukakan oleh ahli ekonomi modern
maupun aliran-aliran sebelumnya hanya berbeda dalam cara penyajiannya, akan
tetapi sesungguhnya konsep tentang produksi ini pada hakekatnya adalah
sama.Ruang lingkup masalah ekonomi merupakan suatu bagian dari kegiatan-
kegiatan ekonomi, maka dalam hal ini akan dihadapkan kepada pemikiran
mengenai produksi dan fungsi-fungsi produksi dari kemungkinan yang akan
timbul dengan adanya produksi atau dengan kata lain produksi merupakan suatu
masalah yang harus dipersoalkan terutama dalm usaha pembangunan dan
pengembangan industri dewasa ini. Produksi merupakan suatu usaha yang
16
mengkombinasikan berbagai input dalam tingkat teknologi tertentu seefisien
mungkin dengan maksud menciptakan faedah dalam memenuhi kebutuhan
manusia.7
Produksi merupakan suatu proses dimana beberapa barang-barang dan jasa
yang disebut input diubah menjadi barang dan jasa lain yang disebut output.8 Dari
pengertian tersebut Dalam Proses produksi, perusahaan mengubah masukan
(input), yang juga disebut sebagai faktor produksi (factors of production)
termasuk segala sesuatunya yang harus digunakan perusahaan sebagai bagian dari
proses produksi, menjadi keluaran (output). Misalnya sebuah pabrik roti
menggunakan masukan yang mencakup tenaga kerja, bahan baku seperti; terigu,
gula dan modal yang telah diinvestasikan untuk panggangan, mixer serta peralatan
lain yang digunakan. Tentu saja setelah proses produksi berjalan akan
menghasilkan produk berupa roti. Produksi sebagai proses penggunaan unsur-
unsur produksi dengan maksud menciptakan faedah guna memenuhi kebutuhan
manusia.9Dari pengertian tersebut, produksi merupakan kombinasi dari factor-
faktor produksi yang dibutuhkan untuk memproduksi dan menambah kegunaan
suatu barang.
Dalam teori ekonomi konvensional produksi sering dikatakan sebagai
penciptaan guna yang berarti kemampuan barang dan jasa untuk memenuhi
kebutuhan manusia. Menurut definisi lain produksi mencakup pengertian yang
luas, dimana produksi meliputi seluruh aktivitas dan tidak hanya mencakup
7Winardi,PengantarIlmuEkonomi. (Bandung: Tarsito, 1988)8Bishop, C. E. and W.D .Toussaint. Pengantar Analisis Ekonomi pertanian. (Bandung,
Mutiara, 1979)9Djojohadikusumo, S. Indonesia Dalam Pembangunan Masa Kini dan Masa Mendatang.
Jakarta : LP3ES, 1990)
17
pembuatan barang-barang yang dapat dilihat tetapi juga menyangkut pembuatan
sesuatu yang tidaak dapat dilihat, misalnya pemberian nasehat, jasa bank dan lain-
lain termasuk dalam pengertian produksi.
Meskipun produksi dalam pengertian umun melihat semua aktivitas untuk
menciptakan barang dan jasa, namun secara umum bahwa konsep produksi
merupakan salah satu hal yang perlu dipelajari dan dipahami oleh manusia dalam
memilih jenis kebutuhan yang sesuai dengan keinginannya.Lebih lanjut produksi
dianggap sebagai suatu aktivitas yang bersifat teknis ekonomi dalam mana
berbagai input dipadukan untuk menghasilkan output menurut suatu hubungan
tertentu yang diramalkan.10
Berdasarkan penjelasan tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa
produksi merupakan suatu proses kegiatan dri berbagai kombinasi faktor produksi
yang dirubah untuk menghasilkan output berdasarkan suatu hubungan tertentu
yang dapat diramalkan. Jenis kegiatan yang termasuk dalam proses produksi
meliputi perubahan dalam bentuk tempat dan waktu dari penggunaan input untuk
menghasilkan output yang sebesar-besarnya. Untuk memproduksi suatu barang
tertentu diperlukan pengorbanan akan faktor-faktor produksi yang mempunyai
nilai tertentu, maka untuk menghasilkan suatu brang harus dipertimbangan input
yang masuk dalam produksi, apabila input yang dipergunakan lebih besar dari
pada outputnya, maka berarti merupakan suatu pemborosan faktor produksi, jadi
minimal input dan output dapat menjamin kelangsungan usahanya.
10Pindsyck., S. Robert.Mikro ekonomi. (Jakarta:Penerbit Indeks, 2007)
18
Sebagai suatu proses dan menciptakan guna, maka banyak jenis aktivitas
dalam suatu produksi yang akan dilakukan. Aktivitas mana menyangkut
perubahan waktu, perubahan tempat dan perubahan bentuk, dimana masing-
masing dari perubahan yang terjadi tersebut adalah menyangkut perubahan input
guna menghasilkan output yang diharapkan.
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa pengertian produksi adalah adanya
sejumlah input (faktor-faktor produksi) yang bekerja sama secara bersama-sama
untuk menghasilkan sesuatu (berproduksi), dalam teori ekonomi setiap faktor
produksi yang mempunyai landasan teknis disebut fungsi produksi, yaitu fungsi
yang menunjukkan hubungan antara hasil produksi (output) dengan faktor-faktor
produksi (input). Kaitan di antara faktor-faktor produksi dan tingkat produksi
yang diciptakan dinamakan fungsi produksi. Selanjutnya fungsi produksiselalu
dinyatakan dalam bentuk rumus sebagai berikut :
Q = f (K, L, R, T)
Dimana :
Q = Jumlah produksi yang dihasilkan oleh berbagai jenis
faktor-faktor produksi
K = Jumlah stok modal
L = Jumlah tenaga kerjaR = Kekayaan alam
T = Tingkat teknologi yang digunakan11
Rumus tersebut menunjukkan jumlah produk (output) yang dihasilkan
bergantung pada jumlah modal (capital), jumlah tenaga kerja, jumlah resource,
11Sukirno, Sadono, Pengantar Teori Ekonomi Makro, (Jakarta : PT. Raja GrafindoPersada,2006)
19
dan tingkat teknologi yang digunakan. Pada umumnya, proses produksi
membutuhkan berbagai jenis faktor produksi. Namun, untuk memudahkan analisis
perlu diadakan penyederhanaan terhadap faktor produksi yang jumlah dan
kualitasnya sangat banyak Selanjutnya menurut bentuk matematis sederhana dari
fungsi produksi dapat dituliskan sebagai berikut :
Y = f (X1, X2, …. Xn)
Dimana :
Y = Hasil produksi fisik
X1, X2, …. Xn = Faktor-faktor produksi12
Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan, terlihat bahwa fungsi
produksi adalah hubungan antara macam-macam input serta output, di samping
hubungan tersebut terdapat pula kombinasi faktor input yang menghasilkan
output. Dengan kata lain bahwa besar kecilnya hasil produksi yang diperoleh
tergantung dari banyaknya faktor-faktor produksi yang digunakan.
Ada beberapa faktor yang menentukan dan sangat berpengaruh dalam
suatu produk dalam hal ini keberhasilan suatu produk faktor produksi tersebut
seperti lahan, bahan baku, peralatan, modal, tenaga kerja dan skill.
G. Konsep Biaya
Biaya produksi adalah semua pengeluaran yang harus dikeluarkan
produsen untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan penunjang
lainnya yang akan didayagunakan agar produk-produk tertentu yang telah
direncanakan dapat terwujud dengan baik. Biaya produksi akan selalu muncul
12Mubyarto, Pengantar Ekonomi Pertanian. (Jakarta: LP3ES., 1999)
20
dalam setiap kegiatan ekonomi dimana usahanya selalu berkaitan dengan input
(faktor-faktor produksi) dan pengorbanan-pengorbanan lainnya yang digunakan
dalam kegiatan produksi tersebut.13
Pada dasarnya tujuan menjalankan suatu kegiatan usaha adalah untuk
menghasilkan penerimaan yangsekurang-kurangnya dapat menutupi semua biaya
yang dikeluarkan baik biaya tetap maupun biaya variabel harus dapat tertutupi
sehingga usaha tersebut dapat berlangsung secara kontinyu.14jika tujuan ini
tercapai maka tidak ada masalah mengenai usaha atau produksi
bersangkutan.Namun demikian apabila pendapatan kotor lebih kecil dari total
biaya (biaya tetap dan biaya variabel) maka muncullah persoalan kerugian yang
berpengaruh terhadap keberlanjutan usaha.Dalam jangka pendek produksi-
produksi memberikan manfaat jika pendapatan kotor lebih dari total biaya (biaya
tetap dan biaya variabel), merupakan kesempatan perusahaan untuk
memaksimalkan keuntungan melalui perluasan produksi sampai biaya marginal
sama dengan penerimaan marginal.
H. Tenaga Kerja
Teori Keynes mengatakan cara mengurangi pengangguran yaitu dengan
memperbanyak investasi, misalnya mesin karena mesin butuh operator otomatis
akan menyerap tenaga kerja. Selain itu konsumsi harus sama dengan pendapatan,
karena banyaknya tingkat konsumsi akan memerlukan juga banyak output
13 Partadiredja, Konsep Pendapatan. (Jakarta: Liberty, 2000)14 Padangaran, Manajemen Pembiayaan Usahatani Komersial.(1997)
21
sehingga otomatis harus menambah perkerja, apabila outpunya banyak otomatis
gaji para pekerja akan naik sehingga daya beli mereka meningkat. 15
Tenaga kerja merupakan faktor yang sangat penting dalam produksi,
karena tenaga kerja merupakan faktor penggerak faktor input yang lain, tanpa
adanya tenaga kerja maka faktor produksi lain tidak akan berarti. Dengan
meningkatnya produktifitas tenaga kerja akan mendorong peningkatan produksi
sehingga pendapatan pun akan ikut meningkat.
Aset utama para usaha nelayan, hanya tenaga kerja dan keterampilan,
serta kreatifitas yang relaitif masih rendah. Meskipun pekerjaan sebagai nelayan
cepat mendatangkan hasil, tetapi seringkali penghasilan itu tidak mencukupi
kebutuhan rumah tangga mereka. Usaha nelayan mempunyai peranan yang sangat
substansial dalam modernisasi kehidupan manusia. Mereka termasuk agent of
development yang saling reaktif terhadap perubahan lingkungan. Sifat yang lebih
terbuka dibanding kelompok masyarakat yang hidup di pedalaman, yang menjadi
stimulator untuk menerima perkembangan modern.
Berbicara masalah tenaga kerja di Indonesia dan juga sebagian besar
negara-negara berkembang termasuk negara maju pada umumnya merupakan
tenaga kerja yang dicurahkan untuk usaha nelayan atau usaha keluarga. Keadaan
ini berkembang dengan semakin meningkatnya kebutuhan manusia dan semakin
majunya suatu kegiatan usaha nelayan karena semakin maju teknologi yang
15 NoerSasongko, http: //ekonomikamakro. Blogspot. Com /2009/03/teori-makro-keynes-pasar-uang-dan pasar. Html, (2009)
22
digunakan dalam operasi penangkapan ikan, sehingga dibutuhkan tenaga kerja
dari luar keluarga.
Setiap usaha kegiatan nelayan yang akan dilaksanakan pasti memerlukan
tenaga kerja, banyaknya tenaga kerja yang dibutuhkan harus sesuai dengan
kapasitas kapal motor yang dioperasikan sehingga akan mengurangi biaya melaut
(lebih efisien) yang diharapkan pendapatan tenaga kerja akan lebih meningkat,
karena tambahan tenaga tersebut profesional, Oleh karena itu dalam analisa
ketenagakerjaan usaha nelayan, penggunaan tenaga kerja dinyatakan oleh
besarnya curahan kerja. Curahan tenaga kerja yang dipakai dalam besarnya tenaga
kerja efektif yang dipakai.16
I. Usaha Keramba Ikan
Budidayaikan di Keramba Jaring Apung (KJA) yang haruspertama kali
diperhatikan adalah debit air danarus air pada sungai tersebut, pemilihan tempat
untuk Keramba Jarin gApung (KJA) harus memilih tempat yang susah untuk
mengalami kekeringan air. Peletakan Keramba Jaring Apung (KJA) didaerah
yang berarus kecil dan dalam dengan kedalaman ideal untuk Keramba Jaring
Apung(KJA) adalah 60-70 cm. Apabila Keramba Jaring Apung sudah dibuat
maka dilakukan teknik budidaya yang meliputi :
1. Penebaran benih ikan nila gift kedalam wadah budidaya. Penebaran benih ikan
sebaiknya pada pagi atau sore hari saat kondisi perairan tidak terlalu panas agar
ikan tidak stres. Sebelum ikan ditebarkan perlu dilakukan aklimatisasi atau
penyesuaian kondisi lingkungan sekitar. Caranya ialah ikan dalam kantong
16Masyhuri,Usaha PenangkapanIkan di Jawadan Madura:ProduktivitasdanPendapatanBuruhNelayan, masyarakat Indonesia, XXIV, No. 1, (1999)
23
plastik (wadah pengangkutan) dibiarkan terapung dalam perairan sekitar 2-4
menit, kemudian secara bertahap air perairan sedikit demi sedikit dimasukkan
kedalam wadah pengangkutan. Bila kondisi air dalam wadah pengangkutan
dengan air perairan sudah sesuai (sama), maka ikan-ikan yang ada dalam
wadah pengangkutan biasanya akan keluar dengan sendirinya.
2. Pemberian pakan. Masa pemeliharaan ikan selama 3 bulan, pakan yang
diberikan berupa pakan buatan berupa pellet yang banyak tersedia di pasaran.
Selain pakan berupa pellet, pakan tambahan lainnya dapat juga diberikan
seperti tanaman air dan daun-daunan. Bulan pertama pemeliharaan, setiap hari
pakan diberikan sebanyak 4% dari berat total ikan yang dipelihara. Bulan
kedua jumlah pellet dikurangi menjadi 3,5% dan bulan ketiga pemeliharaan
maka setiap harinya pakan yang diberikan adalah 3% dari berat total ikan. Agar
jumlah pakan yang diberikan dapat ditentukan maka setiap 7-10 hari sekali
dilakukan sampling untuk menentukan berat ikan. Pakan diberikan tiga kali
sehari, yaitu pada pagi, siang dan sore hari. Pemberian pakan dilakukan sedikit
demi sedikit sesuai dengan nafsu makan ikan.
3. Pengendalian hama dan penyakit ikan. Selama pemeliharaan, kesehatan ikan
selalu diamati agar dapat melakukan penaggulangan sedini mungkin. Hama
ikan dapat berupa hama perusak, pesaing dan pemangsa yang dapat
mengganggu pertumbuhan ikan sehingga menurunkan jumlah produksi. Hama
tersebut dapat dibasmi secara kimia (menggunakan obat-obatan), biologi
(menekan pertumbuhannya dengan memasukkan hewan predator) maupun
menangkap hama secara langsung. Apabila ditemui tanda-tanda serangan
24
penyakit, maka segera dilakukan diagnostik dan pengobatan serta memisahkan
atau membuang ikan yang terserang agar tidak menginfeksi ikan yang sehat.
Kebersihan keramba harus selalu tetap terjaga dan selalu melakukan
pengontrolan terhadap jaring karena dikhawatirkan ada yang bocor.
Pemenenan ikan dilakukan apabila masa pemeliharaan sudah mencapai 3
bulan, dilakukan dengan cara mempersempit ruang gerak ikan di dalam kantong
keramba. Hal ini dilakukan dengan cara salah satu sisi kantong jaring dengan sisi
lainnya dirapatkan. Dengan cara ini ikan-ikan yang akan ditangkap tergiring dan
terkumpul di satu tempat sehingga mudah dipanen. Ikan-ikan yang sudah
terkumpul diambil menggunakan serokan dan dimasukkan kedalam wadah. Ikan
yang telah dipanen akan dipasarkan dalam bentuk ikan hidup dan segar ke
rumah-rumah makan, pasar ikan tradisional, para pengumpul ikan dan langsung
kekonsumen.
25
J. Kerangka Pikir
Dengan demikian kerangka pikir penelitian hubungan antara modal ,
tenaga kerja, terhadap pendapatan usaha Keramba Ikan dapat digambarkan
sebagai berikut : Gambar 1.1
Skema Kerangka Pikir
Usaha Keramba iKan
Pendapatan (Y)
Modal (X1) Tenaga Kerja (X2)
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah analisis deskriptif (descriptive reasearch), yang biasa
disebut juga penelitian taksonomik (taksonomic research), seperti telah
disebutkan sebelumnya, dimaksudkan untuk eksplorasi dan klarifikasi mengenai
suatu fenomena atau kenyataan sosial, dengan jalan mendeskripsikan sejumlah
variabel yang berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti.1
B. Lokasi dan Waktu Penelitian.
1. Dalam penelitian ini diberikan batasan yang mencakup :
Lokasi Penelitian dilakukan di Desa Pulau harapan Kecamatan pulau sembilan
Kabupaten Sinjai dengan objek pada sentra karamba ikan.
2. Waktu Penelitian
Adapun waktu pelaksanaan penelitian ini yaitu dimulai pada saat proposal
penelitian telah disetujui dan diseminarkan.
C. Populasi dan Sampel
sampel yang akan diambil dalam penelitian ini 17 orang yang dianggap
telah mewakili dari keseluruhan Pengusaha Keramba Ikan yang ada di Kecamatan
Pulau Sembilan Kabupaten Sinjai.
1 Hidayat syah, Pengantar Umum Metodologi Penelitian Pendidikan PendekatanVerivikatif. (Pekanbaru : Suska Pres, 2010)
26
27
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu
dengan menggunakan metode Simple Random Sampling, atau dikatakan sampel
acak sederhana karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan
secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi para Pengusaha
Keramba Ikan. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan pengambilan random
adalah bahwa semua populasi memiliki kesempatan yang sama untuk diambil
sebagai sampel, berdasarkan tempat lokasi, siapapun, dimanapun serta kapan saja
ketika ditemui yang kemudian dijadikan sebagai responden dalam penelitian ini.
D. Jenis dan Sumber Data
Jenis dan sumber data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden/ pengusaha
karamba yang meliputi modal ,tenaga kerja, serta pendapatan Pengusaha
Karamba ikan tersebut.
2. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari instansi/badan resmi yang
terkait dengan penelitian ini serta beberapa literatur yang berhubungan
langsung dengan penelitian ini.
28
E. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah :
1. Observasi yaitu dengan cara melakukan pengamatan secara langsung pada
pengusaha usaha karamba ikan di Desa Pulau harapan Kecamatan Pulau
Sembilan Kabupaten Sinjai
2. Wawancara yaitu dengan melakukan wawancara langsung dengan responden.
3. Kuisioner yaitu daftar pertanyaan tertulis yang dilakukan dengan cara
membagikan angket atau daftar pertanyaan pada responden yang berlokasi di
Desa Pulau harapan Kecamatan Pulau Sembilan Kabupaten Sinjai.
F. TeknikAnalisis Data
a. Pengaruh Modal & Tenaga Kerja Terhadap Pendapatan Usaha Keramba Ikan
Untuk Mengetahui Pengaruh Modal dan Tenaga Kerja dan Pendapatan di
gunakan Rumus :
y =α+β¹Χ¹+β²Χ²+ e
Ket :
y = Pendapatan
X1 = Modal
X2 = Tenaga Kerja
α = Konstanta
β = Estimasi
e = Error
29
1. Uji Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik dilakukan untuk menguji asumsi-asumsi yang ada dalam
pemodelan regresi linear berganda
2. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah untuk melihat apakah nilai residual terdistribusi
normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki nilai residual yang
terdistribusi normal. Jadi uji normalitas bukan dilakukan pada masing-masing
variabel tetapi pada nilai residualnya. Sering terjadi kesalahan yang jamak yaitu
bahwa uji normalitas dilakukan pada masing-masing variabel.
3. PengujianKoefisienDeterminasi (R2)
Koefisien determinasi menujuk kepada kemampuan dari variable
independen (X) dalam menerangkan variable dependen (Y). Koefisien determinasi
digunakan untuk menghitung seberapa besar varian danvariabel dependen dapat
dijelaskan oleh variasi variabel-variabel independen.Nilai R2 paling besar 1 dan
paling kecil 0 (0 < R2< 1).Bila R2sama dengan 0 maka garis regresi tidak dapat
digunakan untuk membuat ramalan variable dependen, sebab variabel-variabel
yang dimasukkan kedalam persamaan regresi tidak mempunyai pengaruh varian
variable dependen adalah 0.
Tidak ada ukuran yang pasti berapa besarnya R2 untuk mengatakan bahwa
suatu pilihan variable sudah tepat.Jika R2semakin besar atau mendekati 1, maka
model makin tepat data.Untuk data servei yang berarti bersifat cross section, data
yang diperoleh dari banyak responden pada waktu yang sama, maka nilai R2 = 0,3
sudah cukup baik
30
G. Uji Hipotesis
1. Uji-t ( Parsial )
Pengujian ini dilakukan untuk menguji variable bebas secara individual
atau parsial terhadap variable terikat dengan asumsi variable bebas lain dianggap
konstan. Untuk melihat seberapa besar pengaruh variable bebas secara parsial
terhadap variable terikat, dapat diketahui dari besarnya nilai koefisien regresi
masing-masing variable bebas.Pada pengujian hipotesis, nilai t-hitung harus
dibandingkan dengan t-tabel pada derajat keyakinan tertentu.Nilai t-hitung
diperoleh dengan formulasi.
Pada tingkat signifikasi 5 persen dengan pengujian yang digunakan adalah
sebagai berikut :
1. H diterima dan H ditolak apabila t hitung< t table atau jika probabilitas t
hitung > tingkat signifikansi 0,05, artinya adalah variable independen tidak
mempengaruhi variable dependen secara signifikan.
2. H ditolak dan H diterima apabila t hitung> t tabel, atau jika probabilitas t
hitung < tingkat signifikansi 0,05, artinya adalah variable independen
mempengaruhi variable dependen secara signifikan.
31
2. Uji-f (Simultan)
Uji F adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh variabel independent secara keseluruhan atau bersama-sama terhadap
variable dependen.Untuk itu pengujian hipotesis yang digunakan adalaha :
Ho: β1,β2,β3 = 0 Semua variable independen tidak mempengaruhi variable
dependen secara bersama-sama
H1: β1,β2,β3 ≠ 0 Semua variable indeenden Mempengaruhi variable dependen
secara bersama-sama
Pada tingkat signifikansi 5 persen dengan criteria pengujian yang
digunakan sebagai berikut:
1. H diterima dan H ditolak apabila f hitung < f tabel, atau jika probabilitas f
hitung > tingkat signifikansi 0,05 maka H ditolak, artinya variabel independen
secara serentak atau bersama-sama tidak mempengaruhi variabel yang
dijelaskan secara signifikan.
2. H ditolak dan H diterima apabila f hitung > f tabel, atau jika probabilitas f
hitung < tingkat signifikansi 0,05 maka H ditolak, artinya variabel independen
secara serentak atau bersama-sama mempengaruhi variabel yang dijelaskan
secara signifikan.
32
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Pulau Sembilan
Kecamatan Pulau Sembilan Merupakan salah satu dari 9 (Sembilan)
Kecamatan yang berada di Kabupaten Sinjai . Di mana letak Kantor Kecamatan Pulau
Sembilan berada Pada Wilayah Desa Pulau Harapan Dusun Kambuno Selatan. Kantor
Kecamatan Pulau Sembilan ini Memiliki fungsi Sebagai Perpanjangan tangan
Pelayanan pemerintah Kabupaten Sinjai. Kecamatan pulau Sembilan adalah
kecamatan termudah di Kabupaten Sinjai karena di mekarkan pada tahun 2003, Pulau
Sembilan dulunya merupakan wilayah dari kecamatan sinjai utara dengan bentuk
Pemerintahan Kelurahan (Kelurahan Pulau Sembilan). Setelah di mekarkan pada
tahun 2003 terbentuklah Kecamatan Pulau Sembilan dan terdiri dari 4 desa, dengan
luas wilayah 7,55 m2 dengan ketinggian 3,25 meter dari permukaan laut dengan suhu
udara 32,2 derajat celcius . Jarak ditempuh dengan transportasi laut yaitu kapal
penumpang yang berkapasitas 50-100 orang dalam waktu 1 jam 15 menit dengan
jadwal penyebranga rutin pada pukul 12.00 wita sedangkan dari Kecamatn Pulau
Sembilan Ke Ibu Kota Kabupaten Sinjai adalah Setiap Pukul 08.00 wita dengan
frekuensi sekali dalam sehari.
Secara administrasi Kecamatan Pulau Sembilan terdiri dari 4 Desa dan 13
Dusun, 21 RW dan 41 RT, dan pamong desa 35 masing-masing sebagai berikut :
32
33
Tabel 4.1
Pembagian Wilayah Desa/Keluarahn Di Kecamatan Pulau Sembilan tahun 2014
NO DESA LINGK. DUSUN RK/RW RT PAMONGDESA
1 P.BuhungPitue
- 3 6 12 11
2 P.Harapan - 4 8 16 113 P.Padaelo - 3 3 6 64 P.persatuan - 3 4 7 7
Jumlah - 13 21 41 35Sumber : KCA Pulau Sembilan tahun 2014
B. Keadaan Umum Kecamatan Pulau Sembilan
1. Keadaan Geografis
Kecamatan Pulau Sembilan terdiri dari 4 desa dengan batas wilayah sebelah
utara adalah teluk Bone, sebelah Selatan adalah Kecamatan Sinjai Timur dan Sebelah
Selatan adalah Teluk bone serta Sebelah barat adalah kecamatan Sinjai Utara dengan
Luas wilayah 7,55 m2 dengan ketinggian 3,25 meter dari Permukaan laut dengan
suhu udara 32,2 °C. Jarak tempuh dari Keacamatan Ke Ibukota Kabupaten adalah 20
km. Musim hujan dimulai maret s/d juli dan musi panas mulai Agustus s/d januari.
2. Keadaan Demografi
Kecamatan Pulau Sembilan memiliki jumlah Penduduk 8.093 jiwa yang
terdiri dari 4.022 laki-laki dan 4.071 Perempuan dengan Kepadatan Penduduk 1.068
jiwa /Km2. Desa Pulau Harapan Merupakan desa yang memiliki wilayah paling
sempit sekaligus merupakan desa paling padat penduduknya , dimana Desa ini
memiliki kepadatan Penduduk 1.983 jiwa/km2.
34
Secara Umum jumlah Penduduk Perempuan lebih besar dari jumlah penduduk
laki-laki dengan rasio jenis kelamin (Sex ratio) sebesar dimana setiap 100 Penduduk
Perempuan terdapat 95 Penduduk laki-laki.
Tabel 4.2
Jumlah Penduduk Dirinci Per Desa/Kelurahan Di Kecamatan Pulau SembilanKeadaan akhir 2013
Desa Penduduk Rumahtangga
Kepalakeluarga
Luaskm2
Kepadatanper km2
P.BuhungPitue
2.256 407 593 2,15 1.049
P.Harapan 3.446 692 899 1,75 1.969P.Padaelo 1.193 227 317 1,80 663P.Persatuan 1.121 216 298 1,85 606Jumlah 8.016 1.542 2.107 7,55 1.062
Sumber: KCA Pulau Sembilan
3. Keadaan Ekonomi
Tingkat Kehidupan masyarakat akan sangat di tentukan Oleh keadaan
ekonomi dari rakyatnya, Karena itu keadaan ekonomi masyarakat akan
mempengaruhi pula keikutsertaanya dalam pembangunan . Keadaan ekonomi
masyarakat erat hubungannya dengan mata pencaharian penduduk.
Mata pencaharian sebagian besar penduduk Kecamatan Pulau Sembilan
adalah Nelayan hal ini dapat diketahui dari komposisi wilayah yang dimiliki
Kecamatan Pulau Sembilan dikelilingi oleh lautan sedangkan lahan perkebunan
hanya sedikit lahan. Adapun mata pencaharian lainnya yaitu pedagang, wiraswasta,
peternak, pengangkutan, PNS dll.
35
4. Kehidupan Sosial masyarakat
Penduduk Pulau Sembilan mayoritas beragama islam dan mengingat wilayah
yang berbentuk kepulauan maka setiap pulau memilki saran ibadah yaitu masjid dan
musollah dan untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table di bawah ini :
Tabel 4.3
Jumlah Tempat Peribadatan di Kecamatan Pulau Sembilan
No Desa Mesjid Musollah1 P.Buhung Pitue 1 12 P.Harapan 1 23 P.padaelo 1 24 P.Persatuan 2 -
Jumlah 5 5Sumber: KCA Pulau Sembilan tahun 2014
Dari table 4.3 di atas dapat di jelaskan bahwa tingkat Kerukunan umat Muslim
di kecamatan Pulau Sembilan Cukup baik, Sehingga hal ini tercipta keharmonisan
Kehidupan beragama yang cukup tinggi.
Selain itu partisipasi dalam pembangunan juga dipengaruhi oleh tingkat
kesehatan penduduk. Apabila tingkat Kesehatan masyarakat baik maka dukungan
yang akan diberikan optimal. Dengan kata lain kesehatan juga memegang peran
penting dalam proses pembangunan karena SDM yang berkualitas tetapi tidak
dilengkapi sarana kesehatan yang memadai maka hal ini akan percuma. Sarana
kesehatan di Kecamatan Pulau Sembilan untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table
berikut:
36
Tabel 4.4
Banyaknya Dokter , Paramedis, Dukun bayi serta fasilitas Kesehatan Di rinci
Per Desa /Kelurahan tahun 2012-2013
Uraian 2012 2013Tenaga KerjaDokter Umum 1 2
Dokter Gigi - -Perawat 10 10Bidan 27 15
Dukun Bayi 11 -Tempat Berobat
Rumah sakit - -Puskesmas/Pustu 4 4
Polindes 1 8Posyandu 13 13Poskesdes - 2
Sumber: KCA Pulau Sembilan
Berdasarkan tabel di atas dapat dikatakan bahwa sarana kesehatan di
Kecamatan Pulau Sembilan masih sangat minim, maka perlu perhatian pemerintah
daerah.
5. Sarana pendidikan
Dalam Upaya Peningkatan Sumber Daya Manusia. Pendidikan merupakan
salah satu faktor yang paling penting. Kecamtan Pulau Sembilan Sendiri thun 2013
sudah memiliki sekolah sampai tingkat SMA yang dapat diakses di tiga Desa yaitu
Pulau Harapan, Pulau Buhung Pitue, dan Pulau Persatuan, sedangkan untuk Pulau
Padaelo hanya tersedia satu MTS.
Sebagai salah satu-satunya Kecamatan Kepulauan di Kabupten Sinjai
mempunyai tantangan tersendiri karena akses dari satu pulau ke pulau lain belum
37
tersedia layanan transportasi umum sehingga kebanyakan Penduduk menamatkan
Pendidiknnya hanya sampai jenjang SD. Melihat fakta tersebut Pemerintah berupaya
keras guna meningkatkan pendidikan di Kecamatan Kepulauan ini terbukti sudah
dibukanya satu sekolah menengah kejuruan di Ibu Kota Kecamatan Desa Pulau
Harapan.
STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAH KECAMATAN PULAU
SEMBILAN
( Perda Kabupaten Sinjai No 03 Tahun 2004 )
Sumber : Monografi Kantor Pulau Sembilan Tahun 2014
CAMAT
Kelompok Jabatanfungsional
Sekretaris
SeksiPemerintahandan Ketertiban
SeksiKesejahteraan
Seksi PelayananUmum
Seksi Ekonomi
Staf Kecamatan
38
B. Hasil Penelitian
1. Karakteristik Responden
a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis kelamin responden dalam penelitian ini dapat dikelompokkan dalam 2
kelompok yaitu kelompok laki-laki dan wanita, untuk lebih jelasnya akan disajikan
karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin yang dapat dilihat pada tabel di
bawah ini :
Tabel 4.5
Karateristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No. Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase (%)1.2.
Laki-lakiPerempuan
170
1000
Jumlah 17 100Sumber : Hasil olahan data primer, 2014.
Tabel 4.5 menunjukan karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin, dari
17 responden seluruh responden yang berjenis kelamin laki-laki yakni sebesar 17
(100%). Lazimnya dalam masyarakat nelayan dan Pengusaha Keramba ikan di
Kecamatan Pulau Sembilan laki-laki bertugas sebagai pencari nafkah dan kaum
perempuan bertugas mengurusi rumah tangga dan mengasuh anak.
b. Karakteristik responden berdasarkan umur
Usia merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi produktifitas dalam
bekerja. Karakteristik responden berdasarkan umur disajikan pada tabel berikut:
39
Tabel 4.6
Karakteristik responden berdasarkan Umur
No. Umur Jumlah Responden Persentase (%)1.2.3.4.
17-25 tahun26-35 tahun36-45 tahun>45 tahun
1844
5.8847.0523.5223.52
Jumlah 17 99.97Sumber : Hasil olahan data primer, 2014.
Tabel 4.6 menunjukkan karakteristik responden berdasarkan umur, dari 17
responden lebih banyak responden yang berumur 26-35 tahun yakni sebesar 8
responden atau 47.05 %. Sedangkan yang terendah berada pada umur 17-25 tahun
yaitu sebanyak 1 responden atau 5.88 %.
c. Karakteristik berdasarkan Pendidikan responden
Tingkat pendidikan menunjukkan pengetahuan dan pengalaman yang
dimiliki oleh seorang responden. Oleh karena itu, dalam penelitian ini tingkat
pendidikan responden dapat diklasifikasikan menjadi lima bagian, yaitu : tidak tamat
SD, tamat SD, tamat SMP, tamat SMA, dan Sarjana.
Adapun deskripsi responden menurut jenis tingkat pendidikan dapat dilihat
pada tabel di bawah ini :
40
Tabel 4.7Identitas responden berdasarkan Pendidikan Terakhir
No. Pendidikan Jumlah Responden Persentase (%)1.2.3.4.5.
Tidak Tamat SDSDSMPSMASarjana
-13211
76.4711.765.885.88
Jumlah 17 100Sumber : Hasil olahan data primer, 2014.
Tabel 4.7 menunjukan karakteristik responden berdasarkan pendidikan, dari
17 responden lebih banyak responden dengan tingkat pendidikan SD yakni sebesar 13
responden (76.47%). Umumnya dalam Usaha Keramba Ikan di Kecamatan Pulau
Sembilan anak laki-laki yang mulai ikut turun menjadi nelayan ketika mereka
berumur 10-13 tahun (belum tamat SD atau setelah tamat SD) seiring pertumbuhan
fisik yang sudah mulai kuat untuk membantu orang tua mereka mencari nafkah,
karena telah merasa mampu untuk mencari nafkah akhirnya mereka berpikir tidak
perlu lagi untuk melanjutkan sekolah.
Tingkat pendidikan akan mempengaruhi pola dan cara berpikir yang erat
hubungannya dengan keberhasilan dan pengembangan usaha yang dilakukan, baik
yang diperoleh dari jenjang pendidikan formal maupun informal. pada tingkat
pendidikan tinggi akan mempunyai kemampuan untuk mencari dan menyerap inovasi
yang semakin besar dan mendorong terjadinya peningkatan produksi perikanan.
41
2. Gambaran Umum Variabel Yang Diteliti
a. Modal Kerja (X1)
Modal kerja pada lokasi penelitian di Kecamatan Pulau Sembilan umumnya
Pengusaha Keramba Ikan dn para nelayan menggunakan modal kerja milik sendiri.
Untuk mengetahui modal kerja yang digunakan para responden di Kecamatan Pulau
Sembilan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.8Modal Kerja Usaha Keramba Ikan Di Kecamatan Pulau Sembilan
No. Modal/bulan Jumlah Responden Persentase (%)1.2.
3.
4.
Rp 500.000 – Rp 10.000.000Rp 10.000.000 – Rp50.000.000Rp 50.000.000 – Rp80.000.000Rp. >80.000.000
-10
3
4
58.82
17.65
23.53Jumlah 17 100
Sumber: Data Primer Responden Pengusaha Keramba Ikan, 2014.
Berdasarkan Tabel 4.8 dari 17 responden Pengusaha Keramba Ikan di
Kecamatan Pulau Sembilan , responden terbanyak yaitu 10 responden ( 58.82 %)
dengan modal berkisar Rp. 10.000.000- Rp. 50.000.000/bulan. Sedangkan, paling
rendah yaitu 4 responden ( 23.53 % ) dengan modal berkisar > Rp. 80.000.000 /bulan.
b. Jumlah Tenaga Kerja(X2)
Tenaga kerja yang digunakan dalam Usaha Keramba ikan sebagian besar
berasal dari tenaga kerja keluarga namun ada juga tenaga kerja yang berasal dari
tenaga kerja diluar keluarga.. Untuk melihat jumlah tenaga kerja yang digunakn oleh
42
Pengusaha Keramba Ikan di Kecamatan Pulau Sembilan padi responden dapat
dilihat sebagai berikut :
Tabel 4.9
Jumlah Tenaga Kerja Yang Digunakan Responden Pengusaha Keramba IkanDi Kecamatan Pulau Sembilan Kabupaten Sinjai.
Jumlah Tenaga Kerja(Orang)
Jumlah Responden(Orang)
Persentase(%)
0 – 22 – 44 – 6
413-
23.5276.47
Jumlah 17 99.99
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2015
Pada tabel 9 dilihat bahwa jumlah penggunaan tenaga kerja terbanyak pada
kisaran 2 – 4 tenaga kerja sebanyak 17 Responden ( 76.47 %), kemudian pada kisaran
0 – 2 tenaga kerja sebanyak 4 Responden ( 23.52 %), Hal ini menunjukkan bahwa
penggunaan tenaga kerja dalam Usaha Keramba Ikan terbatas.
b. Pendapatan (Y)
Adapun pendapatan nelayan responden di Kecamatan Pulau Sembilan
Kabupaten Sinjai dapat dilihat melalui tabel di bawah ini:
43
Tabel 4.10
Pendapatan
No. Pendapatan/bulan Frekuensi Persentase (%)1.2.3.4.5.
Rp 5.000.000 – Rp 10.000.000Rp1 0.000.000 – Rp 15.000.000Rp 15. 00.000 – Rp25.000.000
Rp 25.000.000 – Rp 50.000.000> Rp 50.000.000
-2852
11.7647.0629.4111.76
Jumlah 17 99.99Sumber: Data Primer Responden Nelayan di Desa Bontolebang, 2014.
Berdasarkan Tabel 10 dari 17 responden Pengusaha Keramba Ikan di
Kecamatan Pulau Sembilan, responden terbanyak yaitu 8 responden ( 47.06 %)
dengan pendapatan berkisar Rp15.000.000 – Rp25.000.000 /bulan. Sedangkan, paling
rendah yaitu 2 responden ( 11.76 % ) dengan pendapatan berkisar > Rp 50.000.000.
C. Hasil Pengolahan Data
1. Uji Asumsi Klasik
Analisis uji prasyarat dalam penelitian ini mengunakan uji asumsi klasik
sebagai salah satu syarat dalam mengunakan analisis korelasi. Adapun pengujiannya
dapat dibagi dalam beberapa tahap pengujian yang dapat dilihat pada pengujian
berikut ini :
a. Uji Normalitas Data
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
terikat dan variable bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model
regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal.
Salah satu metode untuk mengetahui normalitas adalah dengan menggunakan
44
metodek analisis grafik, baik dengan melihat grafik secara histogram ataupun dengan
melihat secara Normal Probability Plot. Normalitas data dapat dilihat dari
penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal pada grafik normal P-Plot atau dengan
melihat histogram dari residualnya.
Uji normalitas dengan grafik normal P-Plot akan membentuk satu gari lurus
diagonal, kemudian plotting data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika
distribusi normal garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti
garis diagonalnya.
Uji normalitas dengan melihat garfik normal P-Plot sebagaimana dengan
terlihat dalam gambar 1.2 di bawah ini:
Sumber : Output SPSS 21 (Data Primer Diolah, 2014).
Dari gambar 4.1 Normal Probability Plot di atas menujukkan bahwa data
menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal dan menujukkan
pola distribusi normal, sehingga dapat disimpulkan bahwa asumsi normalitas telah
terpenuhi dan layak dipakai untuk memprediksi pendapatan nelayan berdasarkan
variabel bebasnya.
45
b. Uji Multikolinieritas Data
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan
adanya korelasi antara variable independent. Model yang baik seharusnya tidak
terjadi kolrelasi antara yang tinggi diantara variable bebas. Torelance mengukur
variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tdak dapat dijelaskan oleh variable
bebas lainnya. Jadi nilai toleransi rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF =
1/Tolerance) dan menujukkan adanya kolinearitas yang tinggi. Nilao cotuff yang
umum dipakai adalah tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF diatas 10.
Berdasarkan aturan variance inflation factor (VIF) dan tolerance, maka
apabila VIF melebihi angka 10 atau tolerance kurang dari 0,10 maka dinyatakan
terjadi gejalah multikolinieritas. Sebaliknya apabila nilai VIF kurang dari 10 atau
tolerance lebih dari 0,10 maka dinyatakan tidak terjadi gejalah multikolinieritas.
Tabel 4.11
Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1
(Constant)
Modal Kerja .566 1.768
Tenaga Kerja .566 1.768
Berdasarkan tabel 4.12 di atas, maka dapat diketahui nilai VIF untuk masing-
masing variabel penelitian sebagai berikut :
46
Nilai VIF untuk variabel Modal kerja sebesar 1.768 < 10 dan nilai toleransi
sebesar 0,566 > 0,10 sehingga variabel Modal kerja dinyatakan tidak terjadi
gejala multikolinieritas.
Nilai VIF untuk variabel Tenaga Kerja sebesar 1.768 < 10 dan nilai tolernasi
sebesar 0,566 > 0,10 sehingga variabel pengalaman dinyatakan tidak terjadi gejala
multikolinieritas.
D. Uji Heteroksiditas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi terjadi
ketidaksamaan varience dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Model
regresi yang baik adalah homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas. Untuk
mendeteksi ada tidaknya heterokedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan
analisis grafik, yaitu melihat grafik scartter plot antara nilai prediksi variabel
dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID, dimana sumbu y adalah y yang
telah diprediksi, dan sumbu x adalah residual (y prediksi – y sesungguhnya) yang
telah di-studentized. Deteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan sebagai
berikut:
a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang
teratur, maka mengidentifikasikan telah terjadi heterokedastisitas.
b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka
0 pada sumbu y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.
47
Adapun hasil grafik pengujian heteroskedastisitas menggunakan SPSS versi
21 dapat dilihat sebagai berikut:
Gambar 1.3Uji Heterokedastisitas
Sumber : Output SPSS 21 (Data Primer Diolah, 2014)
Dari grafik Scatterplot tersebut, terlihat titik–titik menyebar secara acak dan
tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik diatas maupun
dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heretoskedastisitas pada
model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi pengaruh
variabel berdasarkan masukan variabel independennya.
E. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah model regresi linear ada korelasi
antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada
periode t-1 (sebelumnya). Salah satu metode analisis untuk mendeteksi ada tidaknya
autokorelasi adalah dengan melakukan pengujian nilai durbin watson (DW test). Jika
nilai DW lebih besar dari batas atas (du) dan kurang dari jumlah variabel independen,
48
maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada autokorelasi. Hasil uji autokorelasi adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.13
Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model
R RSquare
Adjusted RSquare
Std. Error of theEstimate
Durbin-Watson
1 .895a .802 .773 .19601 2.471Sumber : Output SPSS 21 (Data Primer Diolah, 2014)
Dari tabel tersebut di atas nilai Durbin Waston menunjukkan nilai 2.471 maka
dapat disimpulkan bahwa koefisien bebas dari gangguan autokorelasi.
2. Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui arah hubungan
antara variabel independen dan variable dependen. Persamaan regresi dapat dilihat
dari tabel hasil uji coefisient berdasarkan output SPSS versi 21 terhadap ketiga
variable independent yaitu modal kerja, tenaga kerja, dan terhadap pendapatan
Pengusaha Keramba Ikan ditunjukkan pada tabel 4.14 berikut :
Tabel 4.14Rekapitulasi Hasil Uji Regresi
Coefficientsa
Model UnstandardizedCoefficients
StandardizedCoefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 7.562 2.468 3.065 .008
Modal Kerja .481 .149 .510 3.226 .006
Tenaga Kerja .295 .099 .472 2.986 .010Sumber : Output SPSS 21 (Data Primer, Diolah 2014)
49
Berdasarkan pada hasil koefisien regresi (B) diatas, maka diperoleh
persamaan regresi sebagai berikut :
Ln Y = Lnβ0 + β1LnX1 + β2LnX2 + µ
Y = 7.562 + -481 (X1) + -295(X2) + µ
Keterangan:
Y = Pendapatan usaha Keramba Ikan
X1 = Modal Kerja
X2 = Tenaga Kerja
µ = Error Term
Hasil dari persamaan regresi di atas dapat diinterpretasikan sebagai berikut:
a. Nilai koefisien b0 sebesar 7.562, Angka tersebut menunjukkan bahwa jika X1
(Modal Kerja), X2 (Tenaga Kerja), dan) konstan atau X = 0, maka Pendapatan
Pengusaha Keramba Ikan sebesar 7.562.
b. Nilai koefisien b1 = 0,481. Hal ini berarti bahwa jika terjadi kenaikan Modal
Kerja sebesar 1% maka pendapatan Usaha Keramba Ikan juga akan mengalami
kenaikan sebesar variabel pengalinya 0,481 dengan asumsi variabel independen
yang lain dianggap konstan.
c. Nilai koefisien b2 = 0,295. Hal ini berarti bahwa jika terjadi kenaikan tingkat
Tenaga kerja sebesar 1% maka pendapatan Usaha Keramba Ikan juga akan
mengalami kenaikan sebesar variabel pengalinya 0,295 dengan asumsi variabel
independen yang lain dianggap konstan.
50
Adapun nilai koefisien korelasi dalam penelitian ini ditunjukkan pada tabel
berikut:
Tabel 4.16
Hasil Uji Koefisien Korelasi
Model Summaryb
Model R R Square AdjustedR Square
Std. Error of theEstimate
Durbin-Watson
1 .895a .802 .773 .19601 2.471Sumber : Output SPSS 21 (Data Primer Diolah, 2014)
3. Uji Koefesien Determinasi (R Square)
Koefisien determinasi merupakan besaran yang menunjukkan besarnya variasi
variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independennya. Dengan kata
lain, koefisien determinasi ini digunakan untuk mengukur seberapa jauh variabel-
variabel bebas dalam menerangkan variabel terikatnya. Nilai koefisien determinasi
untuk dua variabel bebas ditentukan dengan nilai adjusted R square, sebagai berikut:
Tabel 4.17
Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi (R Square)
Model Summaryb
Model R R Square AdjustedR Square
Std. Error of theEstimate
Durbin-Watson
1 .895a .802 .773 .19601 2.471Sumber : Output SPSS 21 (Data Primer Diolah, 2014)
Berdasarkan output SPSS 21 tampak bahwa hasil dari perhitungan diperoleh
nilai koefisien determinasi yang disimbolkan dengan R2 (R-Square) sebesar 0,802,
dengan kata lain hal ini menunjukkan bahwa besar persentase variasi Pendapatan
51
Usaha Keramba Ikan yang bisa dijelaskan oleh variasi dari ketiga variabel bebas yaitu
Modal Kerja (X1), Tenaga Kerja (X2), sebesar 61,5% sedangkan sisanya sebesar
38,5% dijelaskan oleh variabel–variabel lainnya yang diluar penelitian.
4. Uji Simultan (Uji F)
Uji F merupakan uji secara simultan untuk mengetahui apakah variabel modal
kerja, teknologi dan pengalaman secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap pendapatan nelayan. Uji F dilakukan dengan membandingkan
Fhitung dan Ftabel. Dari hasil analisis diperoleh hasil output pada tabel :
Tabel 4.17
ANOVAa
Model Sum ofSquares
Df MeanSquare
F Sig.
1
Regression 2.174 2 1.087 28.295 .000b
Residual .538 14 .038
Total 2.712 16Sumber : Output SPSS 21 (Data Primer Diolah, 2014)
Dari hasil regresi pengaruh variabel Modal Kerja (X1), Tenaga Kerja (X2),
dan terhadap Pendapatan Usaha Keramba Ikan (Y), maka diperoleh ftabel sebesar 2.71
(ɑ: 5% dan df : 87-4 = 83) sedangkan fstatistik/fhitung sebesar 28.295 sehingga, fstatistik>
ftabel (28.295 > 2.71). Hal ini menunjukkan bahwa variabel independen secara
bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
52
5. Uji t (Secara Parsial )
Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing atau secara parsial
variabel independen (Modal Kerja, Tenaga Kerja) terhadap variabel dependen
(Pendapatan Usaha Keramba Ikan) dan menganggap variabel dependen yang lain
konstan. Signifikansi tersebut dapat diestimasi dengan membandingkan antara nilai
ttabel dengan thitung. Apabila nilai thiting > ttabel maka variabel independen secara
individual mempengaruhi variabel independen, sebaliknya jika nilai thitung < ttabel maka
variabel independen secara individual tidak mempengaruhi variabel dependen.
Thitung > ttabel berarti H0 ditolak dan menerima H1
Thitung < ttabel berarti H0 diterima dan menolak H1
Uji t bisa juga dilihat pada tingkat signifikansinya:
- Jika tingkat signifikansi < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima,
- Jika tingkat signifikansi > 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak.
Sementara itu secara parsial pengaruh dari kedua variabel independen tersebut
terhadap Pendapatan Usaha Keramba Ikan ditunjukkan pada tabel berikut :
Tabel 4.19Hasil Perhitungan Uji t (Secara Parsial)
Coefficientsa
Model UnstandardizedCoefficients
StandardizedCoefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 7.562 2.468 3.065 .008
Modal Kerja .481 .149 .510 3.226 .006
Tenaga Kerja .295 .099 .472 2.986 .010Sumber : Output SPSS 21 (Data Primer, Diolah 2014)
53
Berdasarkan tabel 4.19, Pengaruh masing-masing variabel Teknologi, Modal
Kerja, dan Pengalaman terhadap Pendapatan Usaha Keramba Ikan dapat dilihat dari
arah tanda dan tingkat signifikansi. Variabel, Modal Kerja dan Tenaga Kerja
memiliki tingkat signifikansi < 0,05.
Hasil pengujian hipotesis masing-masing variabel dependen secara parsial
terhadap variabel dependennya dapat dianalisis sebagai berikut :
- Hipotesis parsial dalam penelitian ini adalah Diduga Modal ( ), tenaga
kerja( ), berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Pendapatan Usaha
Keramba Ikan (y).
a. Pengaruh Modal Kerja terhadap Pendapatan Usaha Keramba Ikan
Variabel Modal Kerja (X1) menunjukkan nilai thitunglebih besar dari ttabel,
dengan tingkat signifikansi 5% (3.266 > 1.663), atau sig > (0.006 < 0.05), berarti
variabel Tenaga Kerja (X1) berpengaruh signifikan terhadap Pendapatan Usaha
Keramba Ikan di Kecamatan Pulau Sembilan Kabupaten Sinjai demikian hipotesis
pertama diterima.
b. Pengaruh Tenaga Kerja terhadap Pendapatan Usaha Keramba Ikan
Variabel Tenaga Kerja (X2) menunjukkan nilai thitung lebih besar dari ttabel,
(2.986 > 1.663), atau sig < (0.010 < 0.05), berarti variabel Tenaga Kerja (X2)
berpengaruh signifikan terhadap Pendapatan Usaha Keramba Ikan di Kecamatan
Pulau Sembilan Kabupaten Sinjai, dengan demikian hipotesis kedua diterima.
54
D. Pembahasan Penelitian
1. Pengaruh Modal Kerja, Tenaga Kerja, secara Simultan terhadap
Pendapatan Usaha Keramba Ikan
Berdasarkan hasil pengujian melalui Uji F (Uji Simultan) bahwa terdapat
pengaruh secara simultan antara modal kerja, dan tenaga kerja terhadap pendapatan
Usaha Keramba Ikan di Kecamatan Pulau Sembilan Kabupaten Sinjai. Hal ini
dikarenakan para Pengusaha ini, modal kerja, dan tenaga Kerja adalah sesuatu yang
tidak dapat dipisahkan.
Modal kerja merupakan faktor penting dan sangat menentukan untuk dapat
memulai dan mengembangkan usaha, dengan tidak tersedianya modal yang memadai
maka Pengusaha Keramba Ikan tidak akan mampu meningkatkan produksi karena
Pengusaha Keramba Ikan tidak bisa membeli perahu, bahan baku dan peralatan
lainnya, serta biaya operasional juga tidak akan terpenuhi dan akan menjadikan
produktivitas Pengusaha Keramba Ikan menurun, sehingga pendapatan akan
mengalami stagnan bahkan akan mengalami penurunan secara ril jika terjadi inflasi,
sehingga daya beli Pengusaha Kermba Ikan menjadi rendah yang akan
mengakibatkan tingkat kesejahteraan yang semakin rendah.
Tenaga kerja merupakan faktor yang sangat penting dalam produksi, karena
tenaga kerja merupakan faktor penggerak faktor input yang lain, tanpa adanya tenaga
kerja maka faktor produksi lain tidak akan berarti. Dengan meningkatnya
produktifitas tenaga kerja akan mendorong peningkatan produksi sehingga
pendapatan pun akan ikut meningkat.
55
Becker mendefinisikan bahwa human capital sebagai hasil dari keterampilan,
pengetahuan dan pelatihan yang dimiliki seseorang, termasuk akumulasi investasi
meliputi aktivitas pendidikan, job training dan migrasi.
2. Pengaruh Modal Kerja, dan Tenaga Kerja Secara Persial terhadaP
Pendapatan Usaha Keramba Ikan
a. Pengaruh Modal Kerja Terhadap Pendapatan Usaha Keramba Ikan
Dari penelitian ini diketahui bahwa modal kerja berpengaruh signifikan (0,006
< 0,05) terhadap pendapatan Usaha Keramba ikan di Kecamatan Pulau Sembilan
Bontoharu Kabupaten Sinjai. Sehingga, untuk mendapatkan penambahan pendapatan
yang besar harus diikuti dengan penambahan modal yang lebih besar lagi.
Hal tersebur sangat sesuai dengan apa yang terjadi pada Usaha Keramba Ikan
di Kecamatan Pulau sembilan, karena dengan adanya penambahan modal maka biaya
operasional (input ) dapat ditingkatkan dan kemungkinan (Output) akan semakin
besar sehingga pendapatan juga akan ikut meningkat. Ini sesuai dengan teori yang
menyatakan bahwa Modal adalah semua bentuk kekayaan yang dapat digunakan
langsung maupun tidak langsung dalam proses produksi untuk menambah output.1
Modal adalah salah satu faktor produksi yang menyumbang pada hasil
produksi, hasil produksi dapat meningkat karena digunakannya alat-alat mesin
produksi yang efisien, ketika hasil produksi meningkat maka pendapatan juga akan
meningkat. Dalam proses produksi tidak ada perbedaan antara modal sendiri dengan
1 Soekartawi, Faktor Produksi Dalam Menghasilkan Barang Dan Jasa (Jakarta: PT. BumiAksara, 2002), h. 40
56
modal pinjaman, yang masing-masing menyumbang langsung pada produksi.
Akumulasi modal terjadi apabila sebagian dari pendapatan di tabung dan di
investasikan kembali dengan tujuan memperbesar output dan pendapatan dikemudian
hari. Pengadaan pabrik baru, mesin-mesin, peralatan dan bahan baku meningkatkan
stock modal secara fisik (yakni nilai riil atas seluruh barang modal produktif
secara fisik) dan hal ini jelas memungkinkan akan terjadinya peningkatan output di
masa mendatang.
Nurkles dalam Jhingan menyebutkan makna pembentukan modal adalah
masyarakat tidak melakukan keseluruhan kegiatannya saat ini sekedar untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumsi yang mendesak, tetapi mengarahkan
sebagian daripadanya untuk pembuatan barang modal, alat-alat dan perlengkapan,
mesin, fasilitas pengangkutan, dan pabrik dalam arti pembentukan modal merupakan
investasi dalam bentuk barang-barang modal yang dapat menaikkan stok modal,
output nasional dan pendapatan nasional.
b. Pengaruh tenaga kerja terhadap pendapatan usaha keramba ikan
Dari penelitian ini diketahui bahwa Tenaga kerja berpengaruh signifikan
(0,010 < 0,05) terhadap pendapatan Usaha Keramba ikan di Kecamatan Pulau
Sembilan Kabupaten Sinjai. Dalam suatu kegiatan Usaha keramba Ikan apapun peran
tenaga kerja sangat diperlukan sebagai salah satu penggerak dari suatu Usaha.
Banyaknya tenaga kerja yang dibutuhkan harus disesuaikan dengan pendapatan dari
Usaha tersebut, semakin tinggi hasil Usaha Keramba Ikan yang dihasilkan maka
57
semakin besar tenaga kerja yang dibutuhkan dengan demikian maka cukup
pemakaian tenaga kerja tersebut.
Menurut Smith dan Ricardo, distribusi pendapatan digolongkan kedalam tiga
kelas sosial utama yaitu: pekerja, pemilik modal dan tuan tanah. Ketiganya
menentukan 3 faktor produksi yaitu tenaga kerja, modal dan tanah. Penghasilan yang
diterima setiap faktor dianggap sebagai pendapatan untuk masing-masing kelas sosial
tersebut. Smith dan Ricardo meneliti faktor-faktor apa saja yang menentukan
pendapatan masing-masing kelompok relative terhadap pendapatan nasional. Teori
mereka meramalkan bahwa begitu masyarakat makin maju, para tuan tanah akan
relative lebih baik dan para pemilik modal menjadi relative lebih buruk keadaannya.
58
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapatan Usaha Keramba
Ikan di Kecamatan Pulau Sembilan Kab.Sinjai . Dimana pengaruh variabel modal
kerja terhadap pendapatan Usaha Keramba Ikan. Dari rumusan masalah
penelitian yang diajukan, berdasarkan analisis data yang dilakukan, dan
pembahasan yang telah dikemukakan, maka diperoleh kesimpulan sebagai
berikut:
1. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan Modal (X1) Berpengaruh
Positif dan Signifikan terhadap Pendapatan Pengusaha Keramba Ikan di
Kecamatan Pulau Sembilan Kabupaten Sinjai.
2. Tenaga Kerja (X2) Berpengaruh Positif dan Signifikan terhadap
Pendapatan Pengusaha Keramba Ikan di Kecamatan Pulau Sembilan
Kabupaten Sinjai.
3. Variabel Modal (X1) sebesar 0,481 dan tenaga kerja (X2) 0,295
mempunyai pengaruh positif terhadap pendapatan Usaha Keramba Ikan di
Kecamatan Pulau Sembilan Kabupaten Sinjai.
59
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diambil, maka saran yang dapat
diberikan berdasarkan hasil penelitian ini adalah:
1. Untuk meningkatkan pendapatan Usaha Keramba Ikan sebaiknya para
pihak yang terkait memberikan bantuan berupa tambahan modal kerja
kepada Pengusaha Keramba Ikan karena modal sangat berperan penting
dalam peningkatan pendapatan .
2. Penting dilakukannya peningkatan SDM para Pengusaha melalui program-
program penyuluhan maupun pelatihan yang dilakukan oleh pemerintah
maupun lembaga terkait.
3. Untuk meningkatkan pendapatan Usaha Keramba Ikan pihak pemerintah,
maupun swasta harus membantu Pengusaha dalam hal pemasaran terutama
Dinas Perikanan dapat memberikan pembinaan .
4. Pengusaha sebaiknya membentuk kelompok ataupun koperasi yang dapat
membantu dalam memperoleh pinjaman modal, membantu pemasaran
hasil penjualan, dan tukar ilmu serta informasi.
60
DAFTAR PUSTAKA
Anggoro, S., Pemanfaatan Sumber Daya Pesisirdan Lautan BerwawasanLingkungan. Seminar Nasional Fakultas Teknik dalam rangka Dies NatalisUniversitas Diponegoro ke 43. (Semarang: Universitas Diponegoro, 2000.
Partadiredja, Ace, Pengantar ekonomi edisi keempat Ekonomi untuk SMA/MAkelas X. Yogyakarta ; BPFE, 1985
Soekartawi, Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian . Teori dan Aplikasi .Jakarta : RajaGrafindo Persada, 2002
Partadiredja, Ace, Pengantar ekonomi edisi keempat Ekonomi untuk SMA/MAkelas X. Yogyakarta ; BPFE, 1985.
Saefuddin, Metode Analisis Pemasaran Komoditi. Majalah Pertanian No, 3 Tahun1982. Departemeri Pertanian, Jakarta: 1982
Sukirno, S., Makroekonomi,Jakarta: Raja GrafindoPersada, 2006.
Winardi, Pengantar Ilmu Ekonomi. Bandung: Tarsito, 1988
Bishop, C. E. and W.D .Toussaint. Pengantar Analisis Ekonomi pertanian.Bandung, Mutiara, 1979
Wismuadji, Manajemen Keuangan Untuk Usaha Kecil. Yogyakarta: Andi, 2008.
Djojohadikusumo, S. Indonesia Dalam Pembangunan Masa Kini dan MasaMendatang. Jakarta : LP3ES, 1990.
Pindsyck., S. Robert. Mikro ekonomi. Jakarta:Penerbit Indeks, 2007.
Sukirno, Sadono, Pengantar Teori Ekonomi Makro, Jakarta : PT.RajaGrafindoPersada, 2006.
Mubyarto, Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta: LP3ES., 1999.
Partadiredja, Konsep Pendapatan. Jakarta: Liberty, 2000
Padangaran, Manajemen Pembiayaan Usahatani Komersial.1997.
NoerSasongko, http: //ekonomikamakro. Blogspot. Com /2009/03/teori-makro-keynes-pasar-uang-dan pasar. Html, 2009.
60
61
Masyhuri,Usaha Penangkapan Ikan di Jawa dan Madura: ProduktivitasdanPendapatan Buruh Nelayan, masyarakat Indonesia, XXIV, No. 1, 1999.
Hidayat syah, Pengantar Umum Metodologi Penelitian Pendidikan PendekatanVerivikatif.Pekanbaru : Suska Pres, 2010.
Boediono, Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No.5: Ekonomi Moneter,Yogyakarta: BPFE, 1992.
Teguh, Muhammad. Ekonomi Industri. Edisi I; Jakarta: Rajawali Pers, 2010.
Tim P3PK UGM. Studi Pengembangan Desa Pantai di Provinsi Riau.Yogyakarta: UGM, 1988.
Prawirokusumo, Soeharto. Ilmu Usaha Tani, edisi 1. Cet. I; Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA, 1990.
Wijandi, Soesarsono. Pengantar Kewiraswastaan. cet. IV; Bandung: Sinar BaruAlgensindo, 2004.
Winardi, Pengantar Ilmu Ekonomi. Bandung: PT. Tarsito, 1988.
Yusuf, Edy. “Analisis Kemiskinan dan Pendapatan Keluarga Nelayan kasus diKecamatan Wedung Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Indonesia”, Jurnal.Semarang: FEB Diponegoro, 2003.
62
LAMPIRAN 1
DAFTAR KUISIONER
1. No :…………………………………………………………………………..................
2. Nama :…………………………………………………………………………………….
3. Alamat :…………………………………………………………………………………….
4. Umur :……………………………………………………………………………………..
5. Umur anda saat mulai merintis usaha :……………………………………………………..
6. Berapakah biaya produksi anda dalam sebulan :…………………………………………...
7. Berapakah harga jual atau pendapatan anda dalam sebulan : ……………………………..
8. Pengalaman apa yang anda miliki : ……………………………………………………….
9. Jumlah Modal yang di gunakan :…………………………………………………………...
10. Jumlah tenaga kerja yang di gunakan :……………………………………………………..
11. Di samping Usaha Keramba Ikan . pekerjaan apa yang anda geluti :
a. PNS b. pedagang c. Nelayan d. tidak ada e. petani
12. Tingkat pendidikan terakhir anda saat mulai usaha keramba ikan :
a. SD b. SMP c. SMA d. Sarjana e. tidak sekolah
13. Rata-rata tingkat pendidikan terakhir yang pernah di tempuh pengusaha keramba ikan :
a. SD b. SMP c. SMA d. sarjana e. tidak sekolah
63
LAMPIRAN 2DATA HASIL PENELITIAN KERAMBA IKAN
NO. NAMA UMUR PENDIDIKAN MODALTENAGAKERJA PENDAPATAN
1 SUPRATMAN 28 SD 40000000 3 250000002 RISAL 31 SMP 50000000 3 160000003 ARIFUDDIN 27 S1 30000000 2 150000004 ASHABUL 22 SMA 30000000 3 200000005 SARUDDIN 42 SMP 40000000 3 280000006 USRI 57 SD 60000000 3 200000007 SUARDI 32 SD 50000000 2 190000008 ASGAR 45 SD 100000000 4 500000009 MUAMMAR 40 SD 100000000 4 6000000010 AHMAD 58 SD 90000000 4 3500000011 IQBAL 33 SD 30000000 3 1600000012 ARWIN 30 SD 30000000 2 1300000013 TOMO 35 SD 40000000 3 2000000014 RAFIUDDIN 35 SD 50000000 2 2000000015 USMAN 47 SD 72000000 3 2600000016 IMRAN 52 SD 90000000 3 3000000017 MAHMUD 24 SMA 65000000 3 25000000
Lampiran 3Regression
Correlations
Pendapatan Modal Kerja TenagaKerja
Pearson Correlation
Pendapatan 1.000 .822 .809
Modal Kerja .822 1.000 .659
TenagaKerja .809 .659 1.000
Sig. (1-tailed)
Pendapatan . .000 .000
Modal Kerja .000 . .002
TenagaKerja .000 .002 .
N
Pendapatan 17 17 17
Modal Kerja 17 17 17
TenagaKerja 17 17 17
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered Variables Removed Method
1TenagaKerja,
Modal Kerjab
. Enter
a. Dependent Variable: Pendapatan
b. All requested variables entered.
Model Summaryb
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
Pendapatan 16.9765 .41171 17
Modal Kerja 17.7663 .43693 17
TenagaKerja 2.9412 .65865 17
Model R R Square Adjusted RSquare
Std. Error ofthe Estimate
Change Statistics Durbin-Watson
R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change
1.895a .802 .773 -1.9601 .802 28.295 2 14 .000 2.471
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 2.174 2 1.087 28.295 .000b
Residual .538 14 .038
Total 2.712 16
a. Dependent Variable: Pendapatan
b. Predictors: (Constant), TenagaKerja, Modal Kerja
Coefficientsa
Model UnstandardizedCoefficients
StandardizedCoefficients
t Sig. Correlations Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Zero-order Partial Part Tolerance VIF
1
(Constant)7.562
2.468 3.065 .008
Modal Kerja .481 .149 .510 3.226 .006 .822 .653 .384 .566 1.768
TenagaKerja .295 .099 .472 2.986 .010 .809 .624 .355 .566 1.768
a. Dependent Variable: Pendapatan
CollinearityDiagnosticsa
Model Dimension Eigenvalue Condition Index Variance Proportions
(Constant) Modal Kerja TenagaKerja
1
1 2.971 1.000 .00 .00 .00
2 .028 10.240 .00 .00 .60
3 .000 131.335 1.00 1.00 .40
a. Dependent Variable: Pendapatan
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 16.4342 17.6040 16.9765 .36863 17
Std. Predicted Value -1.471 1.702 .000 1.000 17
Standard Error of Predicted Value .049 .101 .080 .019 17
Adjusted Predicted Value 16.4122 17.6061 16.9691 .36707 17
Residual -.38712 .30590 .00000 .18335 17
Std. Residual -1.975 1.561 .000 .935 17
Stud. Residual -2.039 1.792 .017 1.013 17
Deleted Residual -.41259 .40333 .00739 .21619 17
Stud. Deleted Residual -2.343 1.967 .011 1.080 17
Mahal. Distance .046 3.328 1.882 1.222 17
Cook's Distance .004 .341 .060 .080 17
Centered Leverage Value .003 .208 .118 .076 17
a. Dependent Variable: Pendapatan
Charts
64
RIWAYAT HIDUP
MUSDALIFA, lahir di sinjai pada tanggal 01
Januari 1992. Adalah anak ke enam dari tujuh
bersaudara. Buah hati dari M.Yusuf.H dan St. Aisyah.
Mulai memasuki jenjang pendidikan formal di SD
NEG. 126 Pulau.Kambuno Desa P.Harapan kec.Pulau
Sembilan Kab.sinjai pada tahun 1999 dan tamat pada
tahun 2005.
Kemudian penulis melanjutkan pendidikan di SMPN NEG.1 sinjai Utara pada
tahun 2005 sampai 2008, pada tahun yang sama (2008), penulis melanjutkan
pendidikan ke sekolah SMK NEG.2 Sinjai Utara dan tamat pada tahun 2011. Setelah
menatapkan pendidikan di SMK, penulis melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi di
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar dan mengambil Jurusan Ilmu Ekonomi
pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam pada tahun 2011, dan menyelesaikan
sttudinya pada tahun 2015.
Selama masa perkuliahan penulis banyak aktif dalam berbagai kegiatan
organisasi baik organisasi ekstra maupun organisasi intra kampus seperti HMJ Ilmu
Ekonomi, dan organda” Kerukunan keluarga mahasiswa Sinjai Komisariat UIN
Alauddin Makassar,(KKMS), Himpunan Pelajar Mahasiswa Sinjai (HIPPMAS)”,
dan sekarang menjadi Bendahara Aspuri HIPPMAS.