faktor-faktor yang mempengaruhi produksi tempe di

60
i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI TEMPE DI KECAMATAN KUALA PESISIR KABUPATEN NAGAN RAYA SKRIPSI OLEH SAIFUL ASDANI Nim : 07C20101044 PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TEUKU UMAR MEULABOH, ACEH BARAT 2014

Upload: others

Post on 03-Apr-2022

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

i

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PRODUKSI TEMPE DI KECAMATAN KUALA PESISIR

KABUPATEN NAGAN RAYA

SKRIPSI

OLEH

SAIFUL ASDANI

Nim : 07C20101044

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS TEUKU UMAR

MEULABOH, ACEH BARAT

2014

ii

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PRODUKSI TEMPE DI KECAMATAN KUALA PESISIR

KABUPATEN NAGAN RAYA

SKRIPSI

OLEH

SAIFUL ASDANI

Nim : 07C20101044

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi

Pada Fakultas Ekonomi Universitas Teuku Umar Meulaboh

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS TEUKU UMAR

MEULABOH, ACEH BARAT

2014

iii

ABSTRAK

Saiful Asdani Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Tempe di Kecamatan Kuala

Pesisir Kabupaten Nagan Raya dibawah bimbingan T. Razali Rasyid dan Afni

Abdul Manan.

Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan

RayaTujuan Penelitian adalah untuk mengetahui Faktor-faktor apakah yang

mempengaruhi Produksi Tempe di Kecamatan Kuala PesisirKabupaten Nagan

Raya.

Hasil penelitian dapat diperoleh R = 0.946,secara Positif menjelaskan

terdapat hubungan sangat kuat dan tinggi antara variabel independen (X) terhadap

Produksi (Y) dengan keeratan hubungan 94,6 persen.

Hasil pengujian secara parsial/individu untuk variabel modal nilai

thitung>ttabel (5,387 > 2,131). Maka H0 ditolak dan H1 diterima, sehinggasecara

individual variabel Modal berpengaruh secara signifikan terhadap Produksi Usaha

Tempe di Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya sedangkan untuk

variabel Tenaga Kerja mempunyai nilai thitung>ttabel (3,733>2,131). maka H0 ditolak

dan H1 diterima, sehingga secara individual variabel tenaga kerja berpengaruh

terhadap Produksi Usaha Tempe di Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan

Raya.

Hasil secara simultan diperoleh nilai Fhitung 64,443 sedangkan Ftabel Pada

F(0,05) = 3,682. dengan demikian Fhitung > Ftabel, maka kaedah keputusannya adalah

hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima pada taraf 95 % artinya

bahwa variabel Modal X1, dan Tenaga Kerja X2 berpengaruh nyata terhadap

Produksi Usaha tempe di area penelitian.

Kata Kunci : Produksi, Modal Kerja, dan Tenaga Kerja.

iv

LEMBARAN PENGESAHAN PEMBIMBING

Judul Skripsi/tugas akhir : FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PRODUKSI TEMPE DI KECAMATAN KUALA

PESISIR KABUPATEN NAGAN RAYA

Nama Mahasiswa : SAIFUL ASDANI

NIM : 07C20101044

Program Studi : EKP (Ekonomi Pembangunan)

Menyetujui, Komisi Pembimbing

Ketua Anggota

DRS. T. RAZALI RASYID AFNI ABDUL MANAN, SE, M.SI

Menyetujui,

Komisi Pembimbing

Ketua Prodi

Dekan Fakultas Ekonomi Ekonomi Pembangunan

ZULBAIDI, MM YAYUK EW, SE.,M.Si

Tanggal Lulus : 25 Mei 2014

v

LEMBARAN PENGESAHAN PENGUJI

SkripsidenganJudul

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI TEMPE DI

KECAMATAN KUALA PESISIR KABUPATEN NAGAN RAYA

Yang disusunoleh : SAIFUL ASDANI

Nim : 07C20101044

Fakultas : Ekonomi

Program Studi : Ekonomi Pembangunan (EKP)

Telah dipertahankan didepan Dewan Penguji pada tanggal 25 Mei 2014 dan

dinyatakan memenuhi syarat untuk diterima.

SUSUNAN DEWAN PENGUJI

1. Abd. Jamal, SE,M.Si

(KetuaPenguji) ........................................

2. DRS. T. Razali Rasyid

(AnggotaPenguji I) ........................................

3. Afni Abdul Manan, SE, M.Si

(AnggotaPenguji II) ........................................

4. Leli Putri Ansari, SE. M.Si

(AnggotaPenguji III) ........................................

AlueuPeunyareng 27 Mei 2014

Ketua Program Studi

Ekonomi Pembangunan

Yayuk EW, SE, M.Si

vi

RIWAYAT HIDUP

Nama : SAIFUL ASDANI

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat/Tanggallahir : Desa Powordadi, 30 Desember 1986

Agama : Islam

Status : Belum Nikah

Alamat Rumah : Desa Puwordadi Kecamatan Kuala

Pesisir Kabupaten Nagan Raya

Alamat Email : [email protected]

Pendidikan Formal

SekolahDasar (1995-2001) : SDN 2 ARONGAN

SLTP (2001-2004) : SLTP Negeri 4 KUALA PESISIR

SMK (2004-2007) : SMU Negeri 3 KUALA

PerguruanTinggi : Fakultas Ekonomi

Prodi IESP (Ilmu Ekonomi dan Studi

Pembangunan)

Universitas Teuku Umar Meulabo

Tahun Masuk 2007

Pendidikan Non Formal :

- Pelatihan Kursus Kompoter 2012

vii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Didalam Kesulitan Ada Kemudahan Didalam kesusahan ada Kesuksesan

“Sesungguhnya Akumengingatkan kepadamu

Supaya kamu tidak termasuk orang-orang yang tidak berpengetahuan. (Q.s.Huud. 11: 46)

“Janganlah mengukur kesuksesan dengan uang. Kesuksesan adalah ketika kita memiliki ilmu yang

bermanfaat, pengalaman, nama baik, dan nilai yang barokah.“ (Aa Gym)

KU PERSEMBAHAN KEPADA :

Bapak dan Ibu tercinta selalu menjadi sumber inspirator dan sumber semangat

hidup Kakak dan adikku yang memberikan aku dukungan semangat yang

membuat ku tetap tegar dalam liku-liku kehidupan ini.

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga

dapat menyelesaikan penelitian danSkripsi/tugasakhir yang berjudul :“Faktor-

Faktor yang Mempengaruhi Produksi Tempe di Kecamatan Kuala Pesisir

Kabupaten Nagan Raya”. Skripsi/tugas akhir ini adalah untuk memenuhi salah

satu syarat kelulusan dalam meraih derajat Sarjana Ekonomi pada jurusan

Ekonomi Pembangunan Universitas Teuku Umar.

Selama penelitian ini dan penyusunan laporan penelitian dalam

skripsi/tugas akhir ini, penulis tidak luput dari kendala. Kedala tersebut dapat

diatasi penulis berkat adanya bantuan, bimbingan dan dukungan berbagai pihak,

oleh karena itu penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih sebesar-besarnya

kepada :

1. Bapak DRS. T. Razali Rasyid selaku Dosen Pembimbing Utama dan Bapak

Afni Abdul Manan, SE, M.Si selaku Dosen Pembimbing Anggota yang telah

banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, pengarahan,

dorongan, masukan-masukan, saran, tenaga, dan pikiran untuk membimbing

serta tidak bosan-bosannya kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi/tugas

akhir ini.

2. Ibu Yayuk EW, SE. M. Si selaku Ketua Program Studi Ekonomi Pembangunan

Fakultas Ekonomi Universitas Teuku Umar.

3. Bapak Abdul Jamal, SE. M.Si selaku dosen penguji yang sudah banyak

membantu memberikan kritik dan saran terhadap perbaikan skripsi ini

4. Ayahanda dan Ibunda yang tercinta, yang telah banyak memberikan doa,

semangat, kasih sayang, dorongan moral dan serta semua yang telah Ayahanda

ix

dan Ibunda korbankan sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan

hingga tingkat perguruan tinggi.

5. Kakanda dan Adinda saya yang tersayang yang selalu membuat penulis

tersenyum dan selalu ceria, serta memberikan dukungan dan semangat untuk

menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Karyawan Fakultas Ekonomi Universitas

Teuku Umar, yang telah memberikan banyak pengetahuan selama masa

perkuliahan dan memberikan saran, serta membantu dalam menyelesaikan

skripsi ini.

7. Sahabat-sahabat saya yang terbaik yang telah mendukung dan menemani saya

dalam menyelesaikan skripsi ini sebaik mungkin.

8. Teman-teman seperjuangan Angkatan 2007 Khususnya Lokal A, dan semua

teman-teman yang ada di Universitas Teuku Umar pada umumnya, terima

kasih atas bantuan dukungan kalian semua. Masa-masa saat kita bersama tidak

akan pernah saya lupakan, semoga tetap semangat demi meraih kesuksesan.

Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah

banyak membantu penulis selama pendidikan di Program Studi Ekonomi

Pembangunan Universitas Teuku Umar:

Alue Penyareng, 25 Mei 2014

SAIFUL ASDANI

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................ i

HALAMAN TUJUAN ......................................................................... ii

ABSRTAK ............................................................................................ iii

LEMBARAN PENGESAHAN PEMBIMBING ................................. iv

LEMBARAN PENGESAHAN PENGUJI .......................................... v

RIWAYAT HIDUP .............................................................................. vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ....................................................... vii

KATA PENGANTAR .......................................................................... viii

DAFTAR ISI ........................................................................................ x

DAFTAR TABEL ................................................................................ xii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ xiii

I. PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah ....................................................... 1

1.2.Rumusan Masalah................................................................. 4

1.3.Tujuan Penelitian .................................................................. 4

1.4.Manfaat Penelitian ................................................................ 5

1.4.1. Manfaat Tioritis ......................................................... 5

1.4.2. Manfaaat Praktis ........................................................ 5

1.5.Sistematika Penulisan ........................................................... 5

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Landasan Teori ..................................................................... 7

2.1.1. Pertumbuhan Ekonomi .............................................. 7

2.1.2. Definisi Tempe .......................................................... 7

2.1.3. Industri ...................................................................... 8

2.1.4. Macam, Jenis, dan Penggolongan Industri di Indonesia 9

2.1.5. Fungsi Produksi ......................................................... 10

2.2.Definisi Pendapatan .............................................................. 11

2.2.1. Jenis dan Fungsi Pendapatan ..................................... 12

2.2.2. Perubahan-Perubahan dalam Pendapatan ................... 13

2.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Industri ...... 13 2.3.1. Permintaan ................................................................ 13

2.3.2. Hukum Permintaan .................................................... 13 2.3.3. Perubahan Permintaan ............................................... 14

2.3.4. Penawaran ................................................................. 14 2.3.5. Hukum Penawaran .................................................... 14

2.3.6. Perubahan Penawaran ................................................ 14 2.3.7. Modal ........................................................................ 15

2.3.8. Biaya Produksi .......................................................... 15 2.3.9. Pasar dan Pemasaran ................................................. 16

2.4. Kerangka Pemikiran Teoritis ................................................ 18 2.5. Hipotesis............................................................................... 18

III. MOTEDE PENELITIAN

3.1.Populasi dan Sampel ............................................................. 19

xi

3.2.Data Penelitian ..................................................................... 20

3.2.1. Jenis dan Sumber Data .............................................. 20

3.2.2. TekhnikPengumpulan Data ........................................ 20

3.3.Model Analisisi Data ............................................................ 20

3.4.Difinisi Operasional Variabel ................................................ 21

3.5.Pengujian Hipotesis .............................................................. 22

IV. HASIL PEMBAHASAN

4.1. Ststistik Deskriptif Variabel Penelitian ................................. 24

4.2. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ..................................... 24

4.2.1. Modal ....................................................................... 24

4.2.2. Tenaga Kerja ............................................................ 25

4.2.3. Produksi Tempe ....................................................... 26

4.3. Hasil dan Pembahasan ......................................................... 27

4.3.1. Koefisien Determinasi (R2) ...................................... 28

4.3.2. Analisis Regresi Linear Berganda ............................. 29

4.4. Pengujian Hipotesis ............................................................. 30

4.4.1. Uji t .......................................................................... 30

4.4.2. Uji Simultan (uji F) .................................................. 31

4.5. Pembahasan Hasil ................................................................ 32

V. Simpulan dan Saran

5.1. Simpulan ............................................................................. 33

5.2. Saran-Saran ......................................................................... 34

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 35

LAMPIRAN ......................................................................................... 36

xii

DAFTAR TABEL

halaman

1. Jumlah Industri Tempe di Kecamatan Kuala Pesisir ............................... 3

2. Jumlah Populasi dan Sampel di Kecamtan Kuala Pesisir

Kabupaten Nagan Raya tahun 2013 ....................................................... 19

3. Jumlah Modal dan JumlahPabrik Tempe di Kecamatan Kuala

Pesisir Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013 ........................................... 25

4. Jumlah Pemilik Pabrik Tempe Menurut Umur di Kecamatan Kuala

Pesisir Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013 ........................................... 25

5. Jumlah Produksi Tempe Per Hari dan Jumlah Pabrik Tempe di

Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan RayaTahun 2013 ............... 26

6. Jumlah Pemilik Pabrik Tempe Menurut Pendidikandi Kecamatan

Kuala Pesisir Kabupaten Nagan RayaTahun 2013 .................................. 27

7. Descriptive Statistics .............................................................................. 27

8. Model Summary .................................................................................... 28

9. Coefficients ........................................................................................... 29

10. Anova .................................................................................................... 31

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

halaman

1. Data Input Produksi, Modal dan Tenaga Kerja ....................................... 36

2. Data Input Produksi Tempe, Ln Modal dan Ln Tenaga Kerja ................ 37

3. Hasil Pengolahan SPSS .......................................................................... 38

4. Titik Persentase Distribusi t.................................................................... 41

5. Titik Persentase Distribusif .................................................................... 42

6. Tabel Produksi Tempe dalam Satu Hari Di Kecamantan Kuala

Pesisir Kabupaten Nagan Raya ............................................................... 43

7. Data Quisoner Usaha Industri Tempe di Kecamatan Kuala Pesisir

Kabupaten Nagan Raya. ......................................................................... 44

8. Surat Permohonan Izin Penelitian ........................................................... 46

9. Surat Balasan Penelitian ......................................................................... 47

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sektor industri sangat berperan dalam perekonomian untuk menunjang

pertumbuhan ekonomi suatu wilayah. Kegiatan industri yang baik merupakan

kegiatan yang tersusun, antara lain proses produksi, (bahan baku, pengolahan)

sampai ke tahap pemasaran produk itu sendiri.

Industri tempe merupakan salah satu industri yang menggunakan bahan

baku berupa kedelai dan ragi. Industri ini banyak dikelola oleh masyarakat

Indonesia, baik di pedesaan maupun di perkotaan.

Dalam industri mederen, aktivitas produksi bukan sekedar dipandang

sebagai aktivitas mentranspormasikan input dan output, tetapi dipandang sebagai

aktivitas penciptaan nilai tambah, dimana setiap aktivitas dalam proses produksi

harus memberikan nilai tambah (added value).

Tempe merupakan makanan khas Indonesia yang mulai populer di seluruh

dunia.Tempe adalah makanan yang dibuat dari fermentasi kedelai dan ragi. Proses

permentasi ragi pada kacang kedelai akan membuat gizi yang terkandung akan

mudah diserap dan dicerna oleh tubuh manusia dibandingkan kacang kedelai.

Walaupun kandungan gizinya tinggi bukan berarti harga tempe mahal, sehingga

tempe sangat membantu orang yang memiliki ekonomi lemah untuk memenuhi

kebutuhan gizinya. Salah satu yang membuat harga tempe murah adalah proses

cara pembuatannya yang gampang, bahkan setiap orang dapat membuat tempe

untuk konsumsi sendiri. Untuk membuat tempe pertama-tama sediakan bahan

yang diperlukan. Pertama, kacang kedelai 1 kg(sesuai yang dibutuhkan), kedua,

2

ragi tempe 2 gram (sesuai dengan jumlah tempe), ketiga, tepung tapioka atau

tepung sagu secukupnya.

Namun ada fakta yang tidak diketahui oleh banyak orang tentang tempe,

bahwa sehat dan tidaknya tempe yang kita makan tergantung dari bahan bakunya,

yaitu biji kedelainya. Karena tempe memiliki protein yang tinggi maka hal ini

akan mempengaruhi tingkat kebutuhan masyarakat terhadap tempe semakin

meningkat.

Sudah bukan rahasia umum lagi bahwa kedelai banyak mengandung

senyawa aktif yang baik untuk kesehatan seperti pitosterol, lecithin, isoflavon,

fitoestrogen dan inhibitor protease. Selain itu kedelai juga sumber protein, besi,

kalsium, serat fosfor, vitamin B1, B2, B6, E dan asam folat. Senyawa dan usnur-

unsur yang terkandung dalam kedelai sangat bagus untuk kesehatan yang antara

lain dapat meningkatkan fungsi kekebalan tubuh, mencegah kanker, menurunkan

kolesterol, meningkatkan fungsi jantung dan kandung kemih, menyembuhkan

berbagai gangguan neurologis, penyakit Alzheimer, penyakit Parkinson,

mengurangi gejala PMS (premenstrual syndrome) dan osteoporosis. Selain itu

senyawa isoflavon tertentu yang terdapat dalam kedelai sangat baik untuk

mencegah kanker payudara dan colon.

Gambaran diatas hanya terjadi jika kedelai yang digunakan sebagai bahan

baku pembuatan tempe, adalah kedelai organik yang bebas komponen-komponen

kimia beracun dan berbahaya. Seperti kita ketahui, teknologi telah membantu

manusia dalam meningkatkan hasil budidaya pertanian.

Baik melalui rekayasa genetik ataupun dari obat-obatan pencegah hama

dan penyakit tanaman. Kedelai yang ditanam dengan pupuk kimia dan pestisida

3

akan mengandung residu pestisida yang berbahaya bagi kesehatan manusia.

Begitu pula kedelai transgenik. Meski dari segi terbukti lebih tinggi dari kedelai

biasa, namun ada isu keamanan yang perlu untuk diteliti ulang.

Tempe memang satu-satunya makanan berprotein tinggi yang murah

semua bergantung padanya. Kalau merasa ragu dengan tempe yang beredar di

pasaran, lebih baik membuatnya sendiri rumah tangga yang cukup untuk

memenuhi kebutuhan sehari-hari. Selain karena pasti lebih higenis dan bersih,

anda juga dapat memilih bahan baku berkualitas tinggi.

Kecamatan Kuala Pesisir merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten

Nagan Raya yang sebagian masyarakatnya mendapat penghasilan dari sektor

industri. Industri yang di jalankan masyarakat Kuala Pesisir terdapat empat Desa

yang memprduksi tempe.

Tabel 1

Jumlah Industri Tempe di Kecamatan Kuala Pesisir

No Nama Desa Industri Kecil Industri

Menengah

Jumlah

1 Desa Purwodadi 4 orang 6 orang 10

2 Desa Jati Rejo 7 orang 7

3 Desa Purwosari 5 orang 5

4 Desa Purworejo/Pulo 15 orang 15

Jumlah 4 33 37 Sumber Data Penelitian 2013

Di lihat dari tabel 1 terdapat empat desa di Kecamatan Kuala Pesisir yang

memproduksi industri tempe. Sejumlah 37 orang mempoduksi industri tempe,

terdapat tenaga kerja menengah ke bawah sebanyak 33 orang, sedangkan 4 orang

memproduksi industri tempe dalam skala kecil. Teknologi yang digunakan masih

sederhana, merupakan malalah yang dihadapi industri tempe di kecamatan Kuala

Pesisir, disamping masalah lain yang lebih serius, masalah yang lebih

4

diperhitungkan adalah tidak stabilnya harga bahan baku, seperti kacang kedelai

harga berubah dari Rp.7000, kenaikan mencapai Rp.10.000 rupiah perkilo.

Naiknya harga bahan baku akan berpengaruh pada pendapatan industri yang

dijalankan. Banyak pedagang tempe yang mengalami kerugian, disebabkan

naiknya harga bahan baku. Jika harga jual tempe di naikan dengan mengikuti

naiknya harga bahan baku, maka permintaan konsumen akan menurun.

Tidak sedikit yang berhenti dalam memproduksi tempe karena mengalami

kerugian yang cukup besar. Tempe yang diproduksi hanya bisa tahan selama tiga

hari, selebihnya dari itu tempe akan membusuk.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk meneliti berapa

besar pengaruh kenaikan harga bahan baku terhadap pendapatan industri tempe di

kecamatan Kuala Pesisir. Judul penelitiannya adalah "Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Produksi Tempe Di Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten

Nagan Raya".

1.2 Rumusan Masalah

Permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan berapa besar pengaruh

modal dan tenaga kerja terhadap produksi tempe di kecamatan Kuala Pesisir

Kabupaten Nagan Raya ?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan penelitian yang telah dirumuskan, maka tujuan penelitian

adalah untuk menghitung berapa besar pengaruh modal dan tenaga kerja terhadap

produksi tempe di kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya.

5

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Adapun penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi kepada :

1. Penulis

Menambah wawasan penulis sebagai bahan perbandingan antara teori yang

telah dipelajari dengan praktek yang telah diterapkan.

2. Lingkungan Akademik

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna dalam menambah bahan bacaan

bagi yang ingin mendalami tentang faktor yang mempengaruhi produksi tempe.

3. Pengusaha Tempe

Diharapkan berguna dalam menambah bahan bacaan bagi para pengusaha

tempe dalam memperhitungkan faktor yang mempengaruhi produksi tempe.

1.4.2 Manfaat Fraktis

Pemerintah daerah atau pihak-pihak terkait diharapkan dapat digunakan

sebagai bahan masukan untuk perkembangan industri baik di tingkat kecamatan

maupun tingkat Kabupaten.

1.5 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan dari penelitian ini adalah sebagi berikut :

Bagian kesatu pendahuluan merupakan pendahuluan yang beri latar

belakang masalah, rumusan masalah, tujuan kegunaan penelitian dan sistematika

penulisan.

Bagian kedua tinjauan pustaka diberi landasan teori dan juga

mengungkapkan kerangka pemikiran teoritis.

6

Bagian ketiga metode penelitian berisikan dekripsi tentang bagaimana

penelitian ini akan dilakukan secara operasional yang menggunakan variabel

penelitian, definisi operasional. jenis dan sumber data, metode pengumpulan data

dan metode analisis.

Bagian keempat hasil dan pembahasan hasil penelitian yang berisikan

deskriptip statistik variabel penelitian, Gambar umum Lokasi Penelitian, hasil

pengujian hipotesis dan pembahasan hasil.

Bagian kelima simpulan dan saran berisikan kesimpulan dari hasil

penelitian dan saran-saran atas penelitian yang telah dilaksanakan.

7

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi dapat di definisikan sebagai : perkembangan

kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa diproduksikan

dalam masyarakat bertambah.Masalah pertumbuhan ekonomi dapat dipandang

sebagai masalah makroekonomi dalam jangka panjang. Dari satu periode ke

periode lainnya kemampuan suatu negara untuk menghasilkan barang dan jasa

akan meningkat. Kemampuan yang meningkat ini disebabkan karena faktor-faktor

produksi akan selalu mengalami pertambahan dalam jumlah dan kualitasnya.

Investasi akan menambah jumlah barang modal, teknologi yang digunakan

berkembang, disamping itu tenaga kerja bertambah sebagai akibab perkembangan

penduduk, dan pengalaman kerja dan pendidikan menambah keterampilan mereka

(Sukirno 2011, h. 9-10).

Dalam kegiatan perekonomian yang sebenarnya pertumbuhan ekonomi

berarti perkembangan fisikal produksi barang dan jasa yang berlaku disuatu

negara, seperti pertambahan dan jumlah produksi barang industri, perkembangan

infrastruktur, pertambahan jumlah sekolah, pertambahan produksi sektor jasa dan

pertambahan produksi barang modal (Sukirno 2011, h. 423).

2.1.2 Definisi Tempe

Tempe merupakan makanan khas Indonesia yang mulai populer di seluruh

dunia.Tempe adalah makanan yang dibuat dari fermentasi kedelai dan ragi. Proses

permentasi ragi pada kacang kedelai akan membuat gizi yang terkandung akan

mudah diserap dan dicerna oleh tubuh manusia dibandingkan kacang kedelai.

8

Walaupun kandungan gizinya tinggi bukan berarti harga tempe mahal, sehingga

tempe sangat membantu orang yang memiliki ekonomi lemah untuk memenuhi

kebutuhan gizinya.

2.1.3 Industri

Industri pada umumnya adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan

kegiatan mengubah suatu barang dasar secara mekanis, kimia, atau dengan tangan

sehingga menjadi barang jadi atau setengah jadi dan atau barang yang kurang

nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya, dan sifatnya lebih dekat

kepada pemakaian terakhir.

Secara mikro industri adalah kumpulan perusahaan-perusahaan yang

menghasilkan barang-barang yang homogen, atau barang-barang yang

mempunyai sifat saling mengganti yang sangat erat. Namun demikian dari segi

pembentukan pendapatan, yakni yang cenderung bersifat makro, industri adalah

kegiatan ekonomi yang menciptakan nilai tambah.

Menurut Hasibuan dalam Teguh (2010, h. 4) Industri merupakan

kumpulan perusahan-perusahaan yang menghasilkan barang-barang homogen,

atau barang-barang yang mempunyai sifat saling mengganti yang sangat erat.

Namun demikian, dari sisi pembentukan pendapatan secara makro industri

diartikan sebagai kegiatan ekonomi yang menciptakan nilai tambah.

Proses industri harus dipandang sebagai salah satu perbaikan terus

menerus (continous inprovement), yang dimulai dari sederet siklus sejak adanya

ide untuk menghasilkan suatu produk, pengembangan produk, proses produksi,

sampai pada distribusi kepada konsumen. Seterusnya berdasarnya informasi

sebagai umpan balik yang dikumpulkan dari pengguna produk (konsumen) itu kita

9

dapat mengembangkan ide-ide untuk menciptakan produk baru atau memperbaiki

produk lama beserta proses produksi yang ada saat ini (Gaspers 2006, h. 5).

2.1.4 Macam, Jenis, dan Penggolongan Industri di Indonesia

a. Jenis/macam industri berdasarkan bahan baku

1. Industri ekstraktif adalah industri yang bahan baku di ambil langsung dari

alam sekitar.

2. Industri nonekstraktif adalah industri yang bahan baku di dapat dari tempat

lain selain alam sekitar.

3. Industri fasilitatif adalah industri yang produk utamanya adalah berbentuk

jasa yang dijual kepada para konsumen.

b. Golongan/macam industri berdasarkan besar kecil modal

1. Industri padat modal adalah industri yang dibangun dengan modal yang

jumlahnya besar untuk kegiatan operasional maupun pembangunannya.

2. Industri padat karya adalah industri yang lebih di titik beratkan pada sejmlah

besar tenaga kerja atau pekerja dalam pembangunan serta pengoprasiannya.

c. Jenis dan macam industri berdasarkan tenaga kerja

1. Industri rumah tangga adalah industri yang jumlah karyawannya atau tenaga

kerjanya berjumlah 1-4 orang.

2. Industri kecil adalah industri yang jumlah karyawannya atau tenaga kerjanya

berjumlah 5-19 orang.

3. Industri sedang adalah industri yang jumlah karyawannya atau tenaga

kerjanya berjumlah 20-99 orang.

4. Industri besar adalah industri yang jumlah karyawanya atau tenaga kerjanya

berjumlah antara 100 orang atau lebih.

10

d. Pembangian/penggolongan industri berdasarkan pemilihan lokasi

1. Industri yang berorientasi pada pasar (market oriented industry) adalah

industri yang didirikan sesuai lokasi poteni target konsumen. Industri jenis ini

akan mendekati kantong-kantong dimana potensial berada semakin dekat

kepasar akan semakin menjadi lebih baik.

2. Industri yang berorientasi pada tenaga kerja (man power oriented industry)

adalah industri yang berada pada lokasi dipusat pemukiman penduduk karena

biasanya jenis industri tersebut membutuhkan banyak pekerja atau pegawai

untuk lebih efektif dan efisien.

3. Industri yang berorientasi pada bahan baku (suplay oriented industry) adalah

jenis industri yang mendekati lokasi dimana bahan baku berada untuk

memangkas atau memotong biaya transportasi yang besar.

2.1.5 Fungsi Produksi

Faktor-faktor produksi dikenal pula dengan istilah input dan jumlah

produksi selalu juga disebut sebagai output. fungsi produksi selalu dinyatakan

dalam rumus, yaitu sebagai berikut :

Q = f ( K, L, R, T)

di mana K adalah jumlah stok modal, L adalah jumlah tenaga kerja dan ini

meliputi jenis tenaga kerja dan keahlian keusahawanan, R adalah kekayaan alam,

dan T adalah tingkat teknologi yang digunakan. Sedangkan Q adalah jumlah

produksi yang dihasilkan oleh berbagai jenis faktor-faktor produksi tersebut, yaitu

secara bersama-sama digunakan untuk memproduksi barang yang sedang

dianalisis sifat produksinya (Sukirno 2009, h. 195).

11

Dalam industri modern, aktivitas produksi bukan sekedar dipandang

sebagai aktivitas mentransmormasikan input dan output, tetapi dipandang sebagai

aktivitas penciptaan nilai tambah, dimana setiap aktivitas dalam proses produksi

harus memberikan nilai tambah (added value). Kebanyakan teori produksi

berfokus pada efisiensi, yaitu (1) memproduksi output dengan semaksimum

mungkin dengan tingkat penggunaan input yang tetap, atau (2) memproduksi

output pada tingkat tertentu dengan biaya produksi yang semaksimum mungkin

(Gaspersz 2005, h. 64).

Fungsi produksi menggambarkan hubungan antara input dan output. Input

atau faktor produksi biasanya diklasifikasikan sebagai tanah, tenaga kerja (labor)

atau modal. Tanah dan tenaga kerja dikategorika sebagai input yang tidak

diproduksi untuk menjadi input untuk proses produksi selanjutnya. Sedangkan

modal adalah faktor yang sengaja diproduksi untuk proses produksi selanjutnya.

Jadi, modal adalah suatu output dari proses produksi yang satu, kemudian menjadi

input suatu proses produks berikutnya (Sunaryo 2001, h. 70).

Fungsi produksi mempunyai sifat-sifat seperti fungsi utility. Jika input

bertambah makan output juga meningkat. Namun tambahan input pertama akan

memberikan output yang lebih besar dibanding dengan tambahan output yang

disebabkan oleh tambahan input berikutnya (Sunaryo 2001, h. 70).

2.2 Definisi Pendapatan

Pendapatan adalah penerimaan bersih seseorang baik berupa uang kontan

maupun natural. Pendapatan atau juga disebut income dari seorang warga

masyarakat adalah hasil penjualannya dari faktor-faktor produksi yang

dimilikinya dari sektor produksi dan sektor produksi ini membeli faktor-faktor

12

produksi tersebut untuk digunakan sebagai input proses dengan harga yang

berlaku dipasar faktor produksi.

Menurut Noor (2007, h.189) pendapatan perusahaan berasal dari

penjualan, sementara itu nilai penjualan ditentukan oleh jumlah unit terjual

(quantity) dan harga jual (price), atau lebih sederhana dikatakan pendapatan

fungsi (quantity price).

2.2.1 Jenis dan Fungsi Pendapatan

Untuk keperluan managerial dapat dikelompokan menjadi beberapa jenis,

sebagai berikut :

a. Pendapatan total

Pendapatan total adalah jumlah seluruh pendapatan dari penjualan, total

revenue ini adalah hasil perkalian dari jumlah unit yang terjual (Q), dengan harga

jual per unit (P). Hal ini dapat dinyatakan dengan persamaan matematis : TR =

P.Q.

Rumusan di atas adalah rumusan sederhana. Dalam prakteknya, harga (P)

maupun kuantitas yang terjual (Q) dapat berubah setiap saat. Oleh karena itu,

maka baik pendapatan (TR), harga (P), maupun kuantitas (Q) ditambah notasi 1,

sehingga rumusnya menjadi TR1 = P1.Q1, sehingga untuk pendapatan total lebih

dapat dirumuskan dengan TR = ∑TR1.

b. Pendapatan rata-rata atau pendapatan per unit barang dan jasa

Pendapatan rata-rata adalah pendapatan rata dari setiap unit penjualan,

oleh karena itu maka rata-rata (AR) dapat juga dirumuskan sebagai hasil bagi dari

pendapatan total dengan unit dengan jumlah unit yang terjual (Q). Bentuk

rumusan matematiknya adalah AR = TR/Q = PQ/Q = P.

13

c. Pendapatan tambahan atau penerimaan marginal

Pendapatan tambahan adalah tambahan pendapatan yang didapat untuk

setiap satu unit penjualan atau produksi. Kerena tambahan ini bisa terjadi pada

satu tingkatan produksi. Dengan demikian, maka pendapatan tambahan atau

marginal revenue ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

MR1 = TR1 - TR1-1 dimana MR1 tidak sama dengan MR1-1.

2.2.2 Perubahan-Perubahan dalam Pendapatan

a. Perubahan Pada Harga Suatu Barang

Jika jenis harga suatu barang berubah, perubahan ini memiliki dua efek

yang berbeda dan pilihan-pilihan seseorang. Dengan efek subtitusi (subtitution

effect), meskipun individu tetap bertahan pada kurva indeferens yang sama,

konsumsinya harus berubah agar MRS-nya sama dengan rasio harga yang baru

dari kedua barang. Dengan efek pendapatan (income effect), karena perubahan

harga berarti perubahan daya beli "rill”, orang akan berpindah ke kurva indeferns

baru yang konsisten dengan daya beli baru ini (Nicholson 2002, h. 96).

2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Industri

2.3.1 Permintaan

Permintaan menunjukan jumlah produk yang diinginkan dan mampu dibeli

konsumen pada berbagai kemungkinan harga selama jangka waktu tertentu, dan

hal lain diasumsikan konstan (McEachern 2000, h. 42).

2.3.2 Hukum Permintaan

Hukum permintaan menyatakan bahwa jumlah barang yang diminta dalam

suatu periode waktu tertentu berubah berlawanan dengan harganya, jika hal lain

disaumsikan konstan (McEachern 2000, h. 42).

14

2.3.3 Perubahan Permintaan

Kurva permintaan mengisolasi hubungan antara harga dan jumlah yang

diminta atas suatu barang, bila faktor lain yang dapat mempengaruhi permintaan

tidak mengalami perubahan. Faktor lain yang bisa mempengaruhi permintaan

antara lain pendapatan konsumen, harga barang yang berkaitan, ekspektasi

konsumen, jumlah dan komposisi konsumen di pasar, dan selera konsumen

(McEachern 2000, h. 45).

2.3.4 Penawaran

Penawaran adalah hubungan antara harga dan jumlah barang yang

ditawarkan. Secara lebih spesifik, penawaran menunjukan seberapa banyak

produsen suatu barang mau dan mampu menawarkan ke periode pada berbagai

kemungkinan tingkat harga, hal lain diasumsikan konstan (McEachern 2000, h.

47).

2.3.5 Hukum Penawaran

Hukum penawaran menyatakan bahwa jumlah yang ditawarkan biasanya

secara langsung berhubungan dengan harganya, hal lain diasumsikan konstan

(McEachern 2000, h. 47).

2.3.6 Perubahan Penawaran

Kurva penawaran menunjukan hubungan antara harga suatu barang

dengan jumlah yang ditawarkan, hal lain diasumsikan konstan. Hal yang

diasumsikan konstan sepanjang kurva penawaran adalah faktor-faktor tertentu

yang mempengaruhi penawaran kecuali harga barang yang bersangkutan. Faktor-

faktor tersebut adalah tingkat teknologi, harga sumber daya yang relevan, harga

15

barang alternatif, ekspektasi produsen, dan jumlah produsen di pasar (McEachern

2000, h. 48).

2.3.7 Modal

Modal adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menjalankan

suatu usaha perusahaan. Modal juga dapat dari dalam perusahaan atau yang

penambahan dari pihak pemilik perusahaan dan juga pemilik lain. Modal juga

merupakan segala sesuatu yang diberikan dan dialokasikan dalam suatu usaha.

Kegiatan perekonomian dalam memproduksi memerlukan barang modal.

Dalam perekonomian primitif sekalipun, barang modal diperlukan. Dalam

perekonomian modern barang modal diperlukan lagi. Modernisasi perekonomian

tidak akan berlaku tampa barang modal yang kompleks dan sangat tinggi

produktivitasnya (Sukirno 2009, h. 376).

2.3.8 Biaya Produksi

Menurut Gaspersz (2005, h. 95-96) Biaya produksi atau operasional dalam

sistem industri memainkan peran yang sangat penting, karena ia menciptakan

keunggulan kompetitif dalam persaingan antar industri dalam pasar global.

Beberapa strategi pengendalian biaya produksi dapat menggunakan

skenario berikut :

1. Pertama, biaya harus dipandang sebagai keuntungan potensial (potential

profit), bukan sekedar pengeluaran atau ongkos produksi yang memang harus

dikeluarkan. Dengan demikian reduksi biaya produksi melalui peningkatan

efisiensi (menghilangkan pemborosan, menurunkan produk cacat,

menyelesaikan masalah-masalah kualitas, meningkatkan produktvitas, dan lain-

lain).

16

2. Setelah persepsi tentang biaya produksi di atas berubah, menajemen harus

melakukan aktivitas produksi bernilai tambah (bukan sekedar mengubah input

menjadi output) dengan jalan berproduksi pada biaya produksi yang minimum.

3. Keunggulan kompetitif produk di pasar akan meningkatkan pangsa pasar

(market share) yang berarti akan meningkatkan penerimaan total (TR) dari

penjualan produk-produk itu.

4. Strategi reduksi biaya produksi dan penetapan harga produk yang kompetitif di

pasar akan meningkatkan keuntungan perusahaan, karena keuntungan adalah

net benefit antara total revenue dan total cost, di mana : π = TR - TC.

5. Dengan demikian strategi di atas harus dilakukan melalui skenario: (1)

melaksanakan aktivitas produksi pada tingkat biaya produksi minimum

(reduksi biaya terus-menerus), (2) menetapkan harga produk yang kompetitif di

pasar, (3) memperluas pangsa pasar (market share) melalui keunggulan

kompetitif (meningkatkan daya saing terus-menerus), (4) memperoleh

penerimaan total (TR) yang terus-menerus meningkat, (5) meningkatkan

kesejahteraan bagi stakebolders (pemegang saham, karyawan, manajemen,

masyarakat industri, bangsa dan negara).

2.3.9 Pasar dan Pemasaran

Pasar adalah hal yang sangat dibutuhkan dalam menentukan tingkat nilai

jual seperti produk pertanian dan peternakan. “Namun pasar sebenarnya

mengandung dua arti : arti fisik dan arti makna. Sebenarnya keduanya tetap sama,

yaitu pertemuan antara pembeli dengan penjual atau lebih inti lagi pertemuan

permintaan dan penawaran”(Rasyad 2006 h.176).

17

Upaya melihat suatu pengembangan pasar dimana dapat dipastikan dengan

informasi yang jelas tetang pasar lebih lanjut “dimana permintaan pasar yang

selalu memacu pada jumlah penjual, sedangkan jumlah konsumen biasanya

diasumsikan banyak. Secara umum efek subtitusi lebih besar disbanding dengan

efek pendapatan”. Hal ini merupakan karakteristik permintaan suatu produk oleh

seorang konsumen, dimana penjumlahan permintaan semua individu (Sunaryo

2001, h. 59)

Kegiatan usaha Produksi Tempe untuk meningkat daya jual Tempe kepada

konsumen, hal ini perlu ditinjau dalam keahlian dibidang pemasaran dan harus

dimulai dengan pengertian yang benar tentang pemasaran, karena pemasaran

merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang harus dilakukan oleh para

pengusaha termasuk dalam pengolahan hasil usaha tani, “hal ini dapat dijelaskan

bahwa yang mana tujuan usaha industri kecil sudah berorientasi untuk

mendapatkan laba, dan berkembangnya usaha dengan apa yang diharapkan”.

(Firdaus 2008, h.161)

Uraian diatas penulis menyimpulkan bahwa kekuatan pasar yang

memberikan dampak terhadap perputaran modal yang berlangsung-Nya dengan

tingkat permintaan terhadap hasil produksi. Sedangkan pemasaran suatu produk

tempe juga melihat berbagai hitungan pada saat produksi, karena hasil prosuksi

usaha Tempe tergantung pada besar/kecil nya modal yang menjadi aset usahanya.

Sistem pemasaran (tempe) tersebut mencakup kegiatan produksi dan

memiliki sasaran dan berusaha untuk memaksimumkan tingkat konsumsi

masyarakat terhadap berbagai jenis produk yang dipasarkan(Sa’id dan Intan 2004,

h.62)

18

Maka dalam analisa penulis usaha Produksi tempe jika mampu

memproduksi tempe sesuai dengan permintaan pasar maka hal ini menjadikan

efensiensi terhadap nilai jual dan mampu memasuki pasar. Akan tetapi usaha

tempe juga harus memperoleh informasi, terutama pada fluktuasi harga. Menurut

keterangan dari pasar, ternyata pemasaran terhadap harga sudah ditentukan harga

satuan produk dengan jenis tempe yang telah diproduksi, maka efesiensi

pendapatan sangat tergantung pada perputaran modal dan hasil produksi yang

akan dipasarkan.

2.4 Kerangka Pemikiran Teoritis

Masalah naiknya harga bahan baku adalah merupakan masalah yang

sering dihadapi oleh perusahaan-perusahaan dari dulu sampai sekarang, baik

perusahaan besar maupun perusahaan kecil. Akan sangat sangat berdampak

kepada para produsen yang menjual hasil produksinya. Naiknya harga bahan baku

akan meningkatkan harga penjualan, konsumen yang mengkonsumsi tempe dalam

hal ini sangatlah kurang banyak peminatnya, dengan naiknya harga bahan baku

tempe seperti kedelai maka jika harga tempe dinaikan,permintaan konsumen

terhadap tempe akan berkurang dan sebagian konsumen akan beralih

mengkonsumsi produk lain yang tidak kalah murahnya. Harga tempe yang dijual

sebesar Rp. 1000 perbungkus dan 3 bungkus sebesar Rp. 3000.

2.5 Hipotesis

Diduga modal dan tenaga kerja berpengaruh terhadap produksi tempe di

Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya.

19

III. METODE PENELITIAN

3.1. Populasi dan Sampel

Populasi merupakan objek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi

syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. Populasi dalam

penelitian ini adalah pemilik industri tempe di Kecamatan Kuala Pesisir

Kabupaten Nagan Raya yaitu sebanyak 37 orang dari 4 Desa. Sedangkan sampel

dalam penelitian ini menurut (Narbuko 2004. h. 124) “Apabila populasi cukup

homogen (serba sama), terhadap populasi di bawah 100 dapat dipergunakan

sampel sebesar 50%, maka populasi dan sampel dalam penelitian dapat dilihat

pada tabel dibawah ini.

Tabel 2

Jumlah Populasi dan Sampel di Kecamtan Kuala Pesisir

Kabupaten Nagan Raya tahun 2013

NO Nama Desa Populasi Sampel

50%

1 Desa Purwodadi 10 5

2 Desa Jati Rejo 7 3,5

3 Desa Purwosari 5 2,5

4 Desa Purworejo/Pulo 15 7,5

Jumlah 37 18,5 Sumber Data Primer diolah tahun 2013

Berdasarkan tabel 2 diatasmaka dapat kita lihat jumlah populasi adalah

sebanyak 37 orang dari 4 desa. Sedangkan sampel diambil sebesar 50% yaitu

sebanyak 18 responden yang dijadikan sampel penelitian. Sedangkan teknik

pengambila sampel dangan Metode random samplingyaitu memberikan

kesempatan yang sama yang bersifat tidak terbatas pada setiap elemen populasi

untuk dipilih sebagai sampel metode ini relatif sederhana karena hanya

20

memerlukan satu tahap prosedur pemilihan sampel. Setiap elemen populasi secara

independen mempunyai probalitas dipilih satu kali (tanpa pengembalian).

3.2. Data Penelitian

3.2.1. Jenis dan sumber data penelitian

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer. Data

primer adalah merupakan data penelitian yang diperoleh secara langsung dari

sumber asli (tidak melalui media perantara) data primer secara khusus

dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan penelitian. Sumber data

primer diperoleh dengan melakukan wawancara kepada pemilik industri tempe

yang dipilih sebagai sampel didasarkan pada kuisioner yag telah dipersiapkan.

3.2.2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulkan data yang dilakukan dalam penelitian yaitu dengan

cara:

a. Studi Pustaka (Libray Resarch) ialah mengumpulkan data yang diperlukan

dengan cara membaca buku-buku dan literatur lainya baik yang wajib maupun

yang dianjurkan yang berhubungan dan ada kaitannya dengan masalah yang

dibahas dalam penelitian ini.

b. Penelitian lapangan (Field Research) ialah Metode ini dilakukan dengan cara

mengadakan wawancara secara langsung kapada pihak-pihak yang dapat

memberikan keterangan yang berhubungan dangan masalah yang akan dibahas,

dalam penelitian ini penulis melakukan wawancara langsung dengan

pengusaha tempe yang ada di area penelitian.

21

3.3. Metode AnalisisData

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear

berganda. Analisis regresi ini digunakan untuk menguji model faktor- faktor yang

mempengaruhi pendapatan industri kecil tempe terhadap naiknya bahan baku.

Berdasarkan rumusan masalah maka perumusan model fungsi faktor-

faktor yang mempengaruhi pendapatan industri kecil tempe terhadap naiknya

harga bahan baku yang digunakan dalam penelitin ini adalah :

Y = a + bX1 + bX2 + e .......................................................................... (1)

Y = a + Ln bX1 + Ln bX2 + e ............................................................... (2)

Keterangan :

Y = Produksi Tempe

a = Konstanta (intersep)

b1 = Koefisien regresi x1

b2 = Koefisien regresi x2

x1 = Modal

x2 = Tenaga Kerja

e = Eror (kesalahan pengganggu)

3.4. Definisi Operasional Variabel

Agar penelitian ini lebih terarah, peneliti membatasi penelitian untuk

melihat identifikasi Produksi Tempe di Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten

Nagan Raya, yaitu :

a. Produksitempe (Y) merupakan kegiatan produksi yang dihasilkan oleh

usaha industri tempe yang di ukur dengan jumlah tempe (Per-Potongan)

dalam sehari.

22

b. Modal (X1), merupakan jumlah uang atau modal usaha yang dikeluarkan

oleh usaha industri tempe untuk biaya produksi hingga diukur dengan

rupiah (Rp)untuk sekali produksi.

c. Tenaga Kerja (X2) merupakan jumlah tenaga usaha dalam mengelola

proses produksi tempe yang di ukur dengan Jumlah orang kerja (Hari)

3.5. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis penulis menggunakan Uji t untuk menguji hipotesis

suatu parameter bila sampel berukuran kecil (n < 30) dan ragam populasi tidak

diketahui. Rumus Uji t menurut Ruslan (2006) dalam Susanti (2011,h.32) yaitu :

𝒕 = 𝒏−𝒓𝟐𝒓

𝟏−𝒓𝟐 ..................................................................................................... (3)

Keterangan :

n : Jumlah Sampel

r : Koefesien korelasi

Hipotesa stastistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. H0 : β ≠ 0, variabel independen (modal dan tenaga kerja) secara parsial

tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (Produksi

Tempe)

b. H1 : β ≠ 0, artinya variabel independen (modal dan tenaga kerja) secara

parsial berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (Produksi

Tempe).

Kriteria uji Hipotesis yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah

a. Apabila t hitung lebih besar dari pada t tabel maka dengan sendirinya H0

ditolak, dan H1 diterima (tingkat signifikansi 5%).

23

b. Apabila t tabel lebih besar dari pada t hitung maka dengan sendirinya H1-

ditolak, dan H0 diterima (tingkat signifikan 5%).

Disamping itu, pengaruh secara simultan (bersama-sama) maka digunakan

uji koefesien regresi uji F (f-test) pada tingkat signifikansi 0,05 (α = 5%) dengan

derajat kebebasan (df) n-k-1.

Pengujian hipotesis adalah jawaban sementara tentang rumusan penelian

yang belum dibuktikan kebenarannya. Pengujian hipotesis yang dilakukan adalah

untuk mengetahui bahwa hasil penelitian yang diperoleh merupakan dengan

tingkat keyakinan 95 %. Untuk mencari nilai F hitung dapat dicari dengan rumus

sebagai berikut:

F =𝑅2/𝑘

(1−𝑅2) / (𝑛−𝑘−1) ....................................................................................... (4)

Keterangan :

R2 : Koefesien Determinasi

N : Jumlah Data atau kasus

K : Jumlah variabel independen

Dengan demikian, pengujian hipotesis dalam penelitian ini secara simultan

dinyatakan dengan keputusan sebagai berikut :

a. Bila Fhitung < Ftabel maka H1 ditolak dan H0 diterima, yang menyatakan bahwa

yang mempengaruhi Modal dan Tenaga Kerja tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap Produksi Tempe di Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten

Nagan Raya.

b. Bila FHitung > FTabel maka H1 diterima dan H0 ditolak, yang menyatakan bahwa

yang mempengaruhi Modal dan tenaga kerja berpengaruh secara signifikan

terhadap Produksi Tempe di Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan

Raya.

24

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Ststistik Deskriptif Variabel Penelitian

Bagian ini penulis akan membahas tentang pengaruh modal dan tenaga

kerja terhadap produksi tempe di Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan

Raya yang akan dianalisis dengan menggunakan model analisis regresi linear

berganda yang akan diolah menggunakan program statistik SPSS 18.

4.2 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Kecamatan Kuala Pesisir merupakan salah satu Kecamatan yang ada di

Kabupaten Nagan Raya degan luas wilayah 510,18 KM2. Setelah pengumpulan

data yang berupa data produksi tempe di Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten

Nagan Raya yang terdiri dari empat desa dengan jumlah sampel yang diambil oleh

penulis adalah sebanyak 18 orangyang diperoleh melalui data primer. Selanjutnya

penulis melakukan analisis data yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar

faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi tempe di Kecamatan Kuala Pesisir

Kabupaten Nagan Raya.

Analisis yang digunakan pada Penelitian ini adalah analisis Deskriptif

yang menjelaskan tentang gambaran data-data variabel penelitian yaitu data yang

dilihat dari Modal, Tenaga Kerja dan Produksi.

4.2.1 Modal

Modal merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk

menjalankan suatu usaha perusahaan. Modal juga dapat dari dalam perusahaan

atau yang penambahan dari pihak pemilik perusahaan dan juga pemilik lain.

Modal juga merupakan segala sesuatu yang diberikan dan dialokasikan dalam

suatu usaha.

25

Tabel 3

Jumlah Modal dan Jumlah Pabrik Tempe

di Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan RayaTahun 2013

No

Jumlah Modal per hari

(Rupiah) Jumlah Pabrik Tempe (Unit)

1 200.000 5

2 250.000 0

3 300.000 5

4 350.000 1

5 400.000 1

6 450.000 0

7 500.000 4

8 550.000 1

9 600.000 1

Jumlah 18 Sumber : Data Primer (diolah tahun 2013)

Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat jumlah modal tiap pengrajin tempe dari

18 pengrajin sangat beragam, dari mulai 200.000 rupiah sampai 600.000 rupiah.

Ini tentu saja akan sangat berpengaruh terhadap produksi tempe, semakin banyak

modal yang dimiliki maka akan semakin banyak pula produksi tempe yang

dihasilkan. Jumlah modal ini digunakan untuk kebutuhan produksi tempe seperti

untuk membeli kacang kedelai, ragi sebagai bahan utama dalam membuat tempe,

serta membeli plastik untuk membungkus tempe dalam proses pembuatan tempe

tahap akhir.

4.2.2 Tenaga Kerja

Tabel 4

Jumlah Pemilik Pabrik Tempe Menurut Umur

di Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013

NO Umur Jumlah (Orang)

1 20-24 1

2 25-29 1

3 30-34 4

4 35-39 8

5 40-44 2

6 45-50 2

Jumlah 18 Sumber : Data Primer (diolah tahun 2013)

26

Berdasarkan tabel 4 menunjukan jumlah pemilik pabrik tempe sangat

berbeda jika dlihat menurut umur, dari umur 20 tahun sampai 50 tahun. Umur 20-

25 ada sebanyak 1 orang, umur 26-30 sebanyak 1 orang, umur 31-35 sebanyak 4

orang, dan umur 36-40 sebanyak 8 orang. Sedangkan umur 41-45 sebanyak 2

orang dan umur 46-50 sebanyak 2 orang.

4.2.3 Produksi Tempe

Produksi adalah suatu proses mengubah input menjadi output sihingga

nilai barang tersebut bertambah. Input dapat berupa terdiri dari barang atau jasa

yang digunakan dalam proses produksi, dan output adalah barang atau jasa yang di

hasilkan dari suatu proses produksi.

Tabel 5

Jumlah Produksi Tempe Per Hari dan Jumlah Pabrik Tempe

di Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013

No Produksi tempe perhari

(Buah)

Jumlah Pabrik Tempe

(Unit)

1 300 1

2 400 2

3 500 1

4 600 2

5 700 4

6 800 2

7 900 2

8 1000 4

Jumlah 18 Sumber : Data Primer (diolah tahun 2013)

Berdasarkan tabel 5 menunjukan produksi tempe yang dihasilkan perhari

sangatlah beragam, paling sedikit sebanyak 300 batang perhari sampai 1000

batang tempe perhari. Yang memproduksi 300 batang tempe perhari ada sebanyak

1 pabrik dan 400batang tempe sebanyak 2 pabrik. untuk 500 dan 600 batang

tempe perhari sebanyak 1 dan 2 pabrik tempe, dan 4 pabrik yang paling banyak

dalam memproduksi tempe perhari sebanyak 1000 batang tempe.

27

Dalam memproduksi tempe sangatlah penting keahlian, memproduksi

tempe bahkan sampai tingkat pemasarannya, maka dari itu tingkat pendidikan

sangat penting sebagai teori yang telah dipelajari, meskipun di Kecamatan Kuala

Pesisir dalam memproduksi tempe sudah terjadi secara turun menurun dan tidak

perlunya teori lagi yang di dapat di sekolah.

Tabel 6

Jumlah Pemilik Pabrik Tempe Menurut Pendidikan

di Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya

(Tahun 2013)

No Pendidikan Orang

1 SD 8

2 SMP 6

3 SMA 4

Jumlah 18 Sumber : Data Primer (diolah tahun 2013)

Berdasarkan tabel 6 menunjukan jumlah pemilik pabrik tempe menurut

tingkat pendidikan. Menurut tingkat pendidikan ada sebnyak 8 orang yang hanya

menyelesaikan sampai jenjang SD saja, dan sisanya ada 6 orang dan 8 orang yang

menyelesaikan jenjang pendidikan SMP dan SMA.

4.3 Hasil dan Pembahasan

Bagian ini penulis akan membahas tentang pengaruh modal dan tenaga

kerja terhadap produksi tempe di kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya

yang akan dianalisis dengan menggunakan model analisis regresi linear berganda

yang akan diolah menggunakan program statistik SPSS 18.

Tabel 7

Descriptive Statistics

No Variabel Mean Std. Deviation N

1 Produksi 5,98 0.509 18

2 Modal 12.70 0.393 18

3 tenaga kerja 2.26 0.512 18

Sumber Hasil Pengolahan SPSS 2014

28

Berdasarkan tabel 7 deskriptif statistik diperoleh nilai rata-rata produksi

adalah 5,98 dengan standar deviasi 0.509 dan nilai rata-rata modal adalah 12.70

dengan standar deviasi 0.393. Sedangkan nilai rata-rata tenaga kerja 2.26 dengan

standar deviasi 0. 0.512.

4.3.1 Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi umumnya terletak diantar 0 dan 1, jika sama dengan

1 maka 100% variasi variael dependen diterangkan oleh perubahan-perubahan

variable penjelas atau independen. Jika sama dengan 0 maka tidak ada variasi

variable dependen yang diterangkan oleh perubahan-perubahan variable penjelas.

Tabel 8

Model Summary

Model

R R Square

Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate d

im

e

n

si

o

n

0

1 0.946a 0.896 0.882 0.175

Sumber Hasil Pengolahan SPSS 2014

Berdasarkan model summary pada tabel 8 diatas diperoleh nilai R sebesar

0.946a, hal ini menunjukan hubungan antara modal dan tenaga kerja dengan hasil

produksi adaalah sebesar 94,6% yang menunjukan hubungan sangat baik.

Sedangkan untuk nilai R Square (R2) sebesar 0, 896, hal ini menunjukan bahwa

persentase sumbangan pengaruh variabel modal dan tenaga kerja terhadap hasil

produksi tempe adalah 89,6 %, atau variasi variabel kecerdasan emosional mampu

menjelaskan sebesar 89,6 % variasi variabel hasil produksi tempe. Dan sisanya

sebesar 10,4 % di pengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukan dalam

penelitian ini.

29

4.3.2 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda adalah hubungan secara linear antara dua

atau lebih variable independen dengan variable dependen. Analisis ini mengetahui

arah hubungan antara variable independen dengan variable dependen apakah

positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variable dependen apabila

nilai variable independen mengalami kenaikan atau penurunan.

Tabel 9

Coefficients

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -5,01 1,704 2,941 ,010

modal 0, 790 0,147 ,609 5,387 ,000

tenaga kerja 0, 419 0,112 ,422 3,733 ,002 Sumber Hasil Pengolahan SPSS 2014

Berdasarkan tabel koefisien didapat persamaan regesi sebagai berikut :

Y = a + bx1 + bx2+ e

Y = -5,01+ 0, 790+ 0,790+ e

Persamaan regresi linear berganda diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Konstanta

Berdasarkan persamaan diatas dapat dilihat bahwa nilai konstanta sebesar -

5,01. Artinya jika modal dan tenaga kerja nilainya 0, maka nilai hasil produksi

tempe sebesar -5,01.

b. Koefisien regresi variable modal

Berdasarkan persamaan diatas dapat dilihat bahwa nilai koefisien regresi

variabel modal bernilai positif sebesar 0,790, artinya jika variable modal

mengalami kenaikan 1Rupiah/Kg maka nilai produksi tempeakan meningkat

30

sebesar 0, 790. Koefisien regresi bernilai positif menunjukkan hubungan positif

antara variabel modal dengan hasil produksi tempe.

c. Koefisien regresi variable tenaga kerja

Berdasarkan persamaan diatas dapat dilihat bahwa nilai koefisien regresi

variabel tenaga kerja bernilai positif sebesar 0,790, artinya jika variable tenaga

kerja mengalami kenaikan 1 jam/Hari maka hasil produksi adalah 0,790.

Koefisien regresi bernilai positif menunjukkan hubungan positif antara

variabeltenaga kerja dengan hasil produksi.

4.4 Pengujian Hipotesis

4.4.1 Uji t

Uji t digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antara

variable bebas yaitu modal dan tenaga kerja terhadap variable terikat yaitu hasil

produksi tempe secara individual dengan tingkat kepercayaan (95%), dengan

criteria t hitung> t tabel maka Ho ditolak dan jika t hitung < t tabel maka Ho diterima

dengan derajat kebebasan (df) n-k atau 18-3 = 15 adalah 2,131.

a. Modal

Berdasarkan hasil pengolahan Spss diperoleh nilai t hitung sebesar 5,387,

nilai t hitung bernilai posotif. Maka jika dibandingkan nilai t hitung 5,387> t tabel

2,131 dengan taraf signifikasi lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000 maka H0 ditolak,

sehingga modal berpengaruh secara signifikan terhadap hasil produksi tempe di

kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya.

b. Tenaga Kerja

Berdasarkan hasil pengolahan Spss diperoleh nilai t hitung sebesar 3,733,

nilai t hitung bernilai positif.

31

Maka jika dibandingkan nilai t hitung 3,733> t tabel 2,131 dengan taraf

signifikasi lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000 maka Ho ditolak, sehingga tenaga

kerja berpengaruh secara signifikan terhadap hasil produksi tempe di Kecamatan

Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya.

4.4.2 Uji Simultan (uji F)

Uji F digunakan untuk menghitung secara bersama-sama pengaruh semua

variabel independen terhadap varialbel dependen. Hasil perhitungan nilai F dapat

dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 10

Anova

Model

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

1 Regression 3,953 2 1,976 64,443 0,000(a)

Residual 0,460 15 ,031

Total 4,413 17

Berdasarkan tebel 10 diperoleh nilai F hitung181.707dengan taraf signifikasi

0,000. Dengan menggunakan tingkat keyakinan 95%, a = 5%, df1 adalah 3-1=2

dan df2 18-2-1=15 maka diperoleh nilai F tabel sebesar 3,682. Sehingga jika

dibandingkan F hitung sebesar 64,443> F tabel sebesar 3,682, artinya secara bersama-

sama modal dan tenaga kerja berpengaruh secara signifikan terhadap hasil

produksi tempe di Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya.

4.5 Pembahasan Hasil

Dari data yang diperoleh dilakukan pengolahan data menggunakan SPSS

18 untuk mengetahui pengaruh modal dan tenaga kerja terhadap hasil produksi

tempe di Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya. Variabel dependen

32

yang digunakan adalah hasil produksi, sedangkan variabel independen yang

digunakan adalah modal dan tenaga kerja.

a. Modal

Dari hasil regresi diperoleh bahwa modal berpengaruh secara signifikan

terhadap hasil produksi tempe di Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan

Raya. Ini ditunjukan dengan nilai t hitung 5,387> t tabel 2,131 dengan taraf

signifikasi lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000. Hasil ini pun sesuai dengan hipotesis

penelitian yang menyebutkan adanya pengaruh modal terhadap produksi tempe di

Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan raya.

b. Tenaga Kerja

Dari hasil regresi diperoleh bahwa tenaga kerja berpengaruh secara

signifikan terhadap hasil produksi tempe di Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten

Nagan Raya. Ini ditunjukan dengan nilai t hitung 3,733> t tabel 2,131 dengan taraf

signifikasi lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000. Hasil ini pun sesuai dengan hipotesis

penelitian yang menyebutkan adanya pengaruh tenaga kerja terhadap produksi

tempe di Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan raya.

33

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan dari hasil pengujian dan analisis yang dilakukan dalam

penelitian ini berdasarkan tingkat kepercayaan (confidence interval 95%) dapat

dijelaskan sebagai berikut :

1. Dari hasil penelitian dapat dijelaskan bahwa koefesien korelasi Variabel

Independen (modal X1 dan tenaga Kerja X2) diperoleh R= 0.946 secara positif

menjelaskan terdapat hubungan yang cukup berarti antara variabel

independen (X) terhadap Produksi (Y) dengan keeratan hubungan, 94,6

persen. Dikarenakan apabila Modal dan tenaga kerja meningkat maka

Produksi akan meningkat, bergitu juga sebaliknya apabila modal dan tenaga

kerja menurun maka Produksi Usaha Tempe di Kecamatan Kuala Pesisir

Kabupaten Nagan Raya akan menurun, jadi pengaruh yang ditimbulkan juga

sangat berarti. Sedangkan dari Analisis Koefesien Korelasi dan Determinasi

Penulis dapat menjelaskan bahwa nilai Koefesien determinasi (R2) adjusted

bernilai 0.896 persen. Dan menghasilkan R2 (R square) sebesar 0.882 persen,

yang dapat diartiakan bahwa 88,2 persen dapat dijelaskan oleh variabel

Modal dan Tenaga Kerja (X). Sedangkan sisanya sebesar 11,8 persen dapat

dijelaskan oleh variabel lain diluar model penelitian.

2. Dari hasil regresi diperoleh bahwa modal berpengaruh secara signifikan

terhadap hasil produksi tempe di Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan

Raya. Ini ditunjukan dengan nilai t hitung 5,387> t tabel 2,131 dengan taraf

signifikasi lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000.

34

3. Dari hasil regresi diperoleh bahwa tenaga kerja berpengaruh secara signifikan

terhadap hasil produksi tempe di Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan

Raya. Ini ditunjukan dengan nilai t hitung 3,733> t tabel 2,131 dengan taraf

signifikasi lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000.

4. Dari hasil regresi diperoleh bahwa modal dan tenaga kerja secara bersama-

sama bepengaruh secara signifikan terhadap hasil produksi tempe di

Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya. Ini ditunjukan dengan nilai

f hitung 64,443> Ftabel sebesar 3,682 dengan taraf signifikasi lebih kecil dari

0,05 yaitu 0,000.

5.2 Saran-Saran

1. Dari hasil penelitian dapat dilihat peran modal dan tenaga kerja yang sangat

berpengaruh terhadap produksi tempe. Akan tetapi modal dan tenaga kerja

yang dimiliki pengrajin tempe sangat terbatas yang menyebabkan produksi

juga terbatas dan tingkat pemasaran juga akan terbatas, hal ini ditunjukan

hasil produksi tempe yang sedikit dalam setiap harinya

2. Diharapkan bagi pemerintah atau lembaga-lembaga terkait untuk lebih

berperan dalam mengembangkan usaha mikro atau usaha kecil menengah

lebih berkembang lagi dengan memberikan pinjaman modal untuk

mengembangkan usahanya guna menunjang segala proses produksi dari

modal dan tenaga kerja. Dimana tempe merupakan nama yang tidak asing

lagi bagi masyarakat baik tingkat pedesaan maupun tingkat kota, kini

konsumen tempe tidak hanya rakyat biasa melainkan mencakup pula

masyarakat kelas menengah ke atas.

35

DAFTAR PUSTAKA

E. Gumbira Sa’id dan A. Harizt Intan.2004. Manajemen Agribisnis. Cet II. Ghalia

Indonesia. Jakarta

Gaspersz, Dr. Vincent (2005), Ekonomi Manajerial: Panduan Solusi Masalah

Bisnis,Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama : Jakarta.

Kuncoro, Prof. Mudrajat (2007), Ekonomika Industri Indonesia: Menuju Negara

Industri Baru 2030, ed.1, yogyakarta.

McEachern, Wiliam A (2000),Ekonomi Makro : Pendekatan Konteporer.

Salemba wijaya, jakarta.

Noor, Henri Paizal (2007), Ekonomi Manajerial, PT. Rajagrafindo Persada.

jakarta.

Nicholson, Walter (2002), Mikro Ekonomi Intermediate dan Aplikasinya. ed 8.

Erlangga : Jakarta.

Narbuko,C, Achmadi, A,H. 2004 . Metodologi Penelitian. Jakarta : PT Bumi

Aksara

Muhammad Fidaus. 2008. Manajemen Agribisnis. Edisi 1 PT. Bumi Aksara.

Jakarta.

Sukirno, Sadono(2009), Mikro Ekonomi : Teori pengantar. ed.3. Rajawali Pers :

jakarta.

Sunaryo, T. 2001. Ekonomi Manajerial; Amplikasi Ekonomi Mikro. Edisi I. PT

Gelora Aksara Pratama. Jakarta

Sukirno, Sadono (2011), Makro Ekonomi Teori Pengantar, ed.1, Rajawali Pers

2011: jakarta.

Salvatore, Dominick (2001), Managerial Economics dalam Perekonomian

Global, Penerbit Erlangga : Jakarta.

Sunaryo, T. (2001), Ekonomi Manajerial: Aplikasi Teori Ekonomi Makro,

Penerbit Erlangga: Jakarta.

Susanti. 2011, Sistem Pengujian Hipotesis. PT. Pustaka Utama Jakarta

www.google.co.id/#q=pengertian+macam-macamindustri

http://ilmugreen.blogspot.com/2012/07/pengertian-produksi.html

36

Lampiran : 1

Data Produksi Tempe, Modal dan Tenaga Kerja

No Produksi Tempe

(Potong) Modal (Rupiah)

Tenaga Kerja

(HOK)

1 1000 600.000 30

2 900 300.000 18

3 800 200.000 12

4 700 200.000 12

5 300 300.000 15

6 600 550.000 15

7 1000 500.000 16

8 400 200.000 16

9 600 200.000 12

10 1000 500.000 27

11 700 300.000 12

12 400 200.000 12

13 700 350.000 12

14 900 500.000 16

15 800 400.000 16

16 1000 500.000 20

17 500 300.000 12

18 700 300.000 12

Sumber : Data Primer diolah Septermber 2014

37

Lampiran : 2

Data Input Produksi Tempe, Modal dan Tenaga Kerja

No

Produksi

(Potong)

Ln

Modal (Rp)

Ln

Tenaga Kerja

(Jam Kerja)

Ln

1 6,91 13.12 3.4

2 6,21 12.90 2.9

3 5,30 12.90 2.5

4 5,30 12.77 2.5

5 5,70 11.98 2.7

6 6,68 12.61 2.7

7 6,21 13.12 2.8

8 5,70 12.21 2.8

9 5,70 12.61 2.5

10 6,91 13.12 3.3

11 5,70 12.61 2.5

12 5,30 12.21 2.5

13 5,99 12.77 2.5

14 6,21 12.90 2.8

15 5,99 12.90 2.8

16 6,40 13.12 3.0

17 5,70 12.21 2.5

18 5,70 12.61 2.5

Sumber : Data Primer diolah Septermber 2014

38

Lampiran : 3

Hasil Pengolahan SPSS

Regression

Descriptive Statistics

Mean

Std.

Deviation N

Produksi 5,9783 0,50948 18

Modal 12,7094 0,39260 18

Tk 2,2556 0,51246 18

Correlations

PRODUK

SI MODAL TK

Pearson

Correlation

Produksi 1,000 ,894 ,833

Modal ,894 1,000 ,675

Tk ,833 ,675 1,000

Sig. (1-tailed) Produksi . ,000 ,000

Modal ,000 . ,001

Tk ,000 ,001 .

N Produksi 18 18 18

Modal 18 18 18

Tk 18 18 18

Variables Entered/Removedb

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 Tenaga Kerja,

Modala

. Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: Produksi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

1 ,946(a) ,896 ,882 ,17512

39

ANOVAb

Model Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 3,953 2 1,976 64,443 0,000(a)

Residual 0,460 15 0,031

Total 4,413 17

a. Predictors: (Constant), tenaga kerja, modal

b. Dependent Variable: produksi

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 5,010 1,704 -2,941 0,010

Modal 0,790 0,147 0,609 5,387 0,000

tenaga kerja 0,419 0,112 0,422 3,733 0,002

a. Dependent Variable: produksi

Residuals Statistics(a)

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 5,3926 6,9250 5,9783 ,48219 18

Std. Predicted Value -1,215 1,963 ,000 1,000 18

Standard Error of Predicted Value ,04355 ,10682 ,06978 ,01600 18

Adjusted Predicted Value 5,3380 6,9331 5,9769 ,47600 18

Residual -,2604 ,3074 ,0000 ,16450 18

Std. Residual -1,487 1,755 ,000 ,939 18

Stud. Residual -1,675 1,905 ,003 1,037 18

Deleted Residual -,3303 ,3620 ,0014 ,20091 18

Stud. Deleted Residual -1,794 2,114 ,016 1,106 18

Mahal. Distance ,107 5,380 1,889 1,379 18

Cook's Distance ,000 ,251 ,076 ,097 18

Centered Leverage Value ,006 ,316 ,111 ,081 18

a Dependent Variable: PRODUKSI

40

Regression Standardized Residual

2,00

1,50

1,00

,50

0,00

-,50

-1,00

-1,50

Histogram

Dependent Variable: PRODUKSI

Fre

qu

en

cy

8

6

4

2

0

Std. Dev = ,94

Mean = 0,00

N = 18,00

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: PRODUKSI

Observed Cum Prob

1,0,8,5,30,0

Exp

ecte

d C

um

Pro

b

1,0

,8

,5

,3

0,0

Scatterplot

Dependent Variable: PRODUKSI

Regression Adjusted (Press) Predicted Value

7,06,56,05,55,0

PR

OD

UK

SI

7,0

6,5

6,0

5,5

5,0

41

Lampiran: 4

Titik Persentase Distribusi t (df = 1 – 40)

Tabel t

df Taraf Signifikasi

5%

1 12,706

2 4,804

3 3,182

4 2,276

5 2,571

6 2,447

7 2,365

8 2,306

9 2,262

10 2,228

11 2,201

12 2,179

13 2,160

14 2,145

15 (2,131)

16 2,120

17 2,110

18 2,101

19 2,093

20 2,086

21 2,080

22 2,074

23 2,069

24 2,064

25 2,060

26 2,056

27 2,052

28 2,048

29 2,045

30 2,042

42

Lampiran : 5

Titik Titik Persentase Distribusi F Untuk Probabilita = 0,05

df

untuk

penyeb

ut (N2)

Df Untuk Pembilang (N1)

1 2 3 4 5 6 7 8

1 161 199 216 225 230 234 237 239

2 18.51 19.00 19.16 19.25 19.30 19.33 19.35 19.37

3 10.13 9.55 9.28 9.12 9.01 8.94 8.89 8.85

4 7.71 6.94 6.59 6.39 6.26 6.16 6.09 6.04

5 6.61 5.79 5.41 5.19 5.05 4.95 4.88 4.82

6 5.99 5.14 4.76 4.53 4.39 4.28 4.21 4.15

7 5.59 4.74 4.35 4.12 3.97 3.87 3.79 3.73

8 5.32 4.46 4.07 3.84 3.69 3.58 3.50 3.44

9 5.12 4.26 3.86 3.63 3.48 3.37 3.29 3.23

10 4.96 4.10 3.71 3.48 3.33 3.22 3.14 3.07

11 4.84 3.98 3.59 3.36 3.20 3.09 3.01 2.95

12 4.75 3.89 3.49 3.26 3.11 3.00 2.91 2.85

13 4.67 3.81 3.41 3.18 3.03 2.92 2.83 2.77

14 4.60 3.74 3.34 3.11 2.96 2.85 2.76 2.70

15 4.54 (3.68) 3.29 3.06 2.90 2.79 2.71 2.64

16 4.49 3.63 3.24 3.01 2.85 2.74 2.66 2.59

17 4.45 3.59 3.20 2.96 2.81 2.70 2.61 2.55

18 4.41 3.55 3.16 2.93 2.77 2.66 2.58 2.51

19 4.38 3.52 3.13 2.90 2.74 2.63 2.54 2.48

20 4.35 3.49 3.10 2.87 2.71 2.60 2.51 2.45

21 4.32 3.47 3.07 2.84 2.68 2.57 2.49 2.42

22 4.30 3.44 3.05 2.82 2.66 2.55 2.46 2.40

23 4.28 3.42 3.03 2.80 2.64 2.53 2.44 2.37

24 4.26 3.40 3.01 2.78 2.62 2.51 2.42 2.36

25 4.24 3.39 2.99 2.76 2.60 2.49 2.40 2.34

26 4.23 3.37 2.98 2.74 2.59 2.47 2.39 2.32

27 4.21 3.35 2.96 2.73 2.57 2.46 2.37 2.31

28 4.20 3.34 2.95 2.71 2.56 2.45 2.36 2.29

29 4.18 3.33 2.93 2.70 2.55 2.43 2.35 2.28

30 4.17 3.32 2.92 2.69 2.53 2.42 2.33 2.27

31 4.16 3.30 2.91 2.68 2.52 2.41 2.32 2.25

32 4.15 3.29 2.90 2.67 2.51 2.40 2.31 2.24

33 4.14 3.28 2.89 2.66 2.50 2.39 2.30 2.23

34 4.13 3.28 2.88 2.65 2.49 2.38 2.29 2.23

35 4.12 3.27 2.87 2.64 2.49 2.37 2.29 2.22

36 4.11 3.26 2.87 2.63 2.48 2.36 2.28 2.21

37 4.11 3.25 2.86 2.63 2.47 2.36 2.27 2.20

38 4.10 3.24 2.85 2.62 2.46 2.35 2.26 2.19

39 4.09 3.24 2.85 2.61 2.46 2.34 2.26 2.19

40 4.08 3.23 2.84 2.61 2.45 2.34 2.25 2.18

43

Lampiran 6

Tabel Produksi Tempe dalam Satu HariDi Kecamantan Kuala PesisirKabupaten Nagan Raya

No Nama Pemilik Pabrik Tempe Umur

(Tahun)

Pendidikan Modal Tenaga Kerja

(Orang)

Jumalah Produksi Tempe

(Perbatang Tempe)

1 Mausahed 40 SMA 600.000 10 1000

2 Sarina 50 SD 300.000 6 900

3 Samsul 25 SMP 200.000 3 800

4 Mariono 30 SD 200.000 3 700

5 Wandi 45 SD 300.000 5 300

6 Mulyadi 45 SMP 550.000 5 600

7 Suari 40 SD 500.000 4 1000

8 Samsul 35 SD 200.000 4 400

9 Legeyen 50 SD 200.000 3 600

10 Sutrisno 40 SMA 500.000 9 1000

11 Sugeng 35 SD 300.000 3 700

12 Wagino 35 SMP 200.000 3 400

13 Ibnu Umar 38 SMP 350.000 3 700

14 Sulaiman 40 SMA 500.000 4 900

15 Saini 37 SMP 400.000 4 800

16 Bahtiar 34 SMP 500.000 5 1000

17 Yanto 36 SMA 300.000 3 500

18 Karim 39 SD 300.000 3 700

44

Lampiran : 7

DATA QUISONER PRODUKSI TEMPE

KECAMATAN KUALA PESISIR

KABUPATEN NAGAN RAYA

A. IDENTITAS RESPONDENT

1. Nama Responden : .................................................................

2. Alamat : ..................................................................

3. Umur Responden : ................ tahun

4. Jenis Kelamin responden :

a. Laki-laki

b. Perempuan

5. Status pernikahan responden:

a. Belum c. Duda

b. Sudah d. Janda

6. Berapa jumlah anggota keluarga responden: ……………orang

7. Berapakah Jumlah tanggugan kerluarga...................Orang

8. Pendidikan terakhir responden:

a. Tidak Sekolah f. Tidak tamat SLTP

b. Tidak Tamat SD g. Tamat SLTP

c. Tamat SD h. Tidak tamat SMA

d. Diploma i. Tamat SMA

e. Sarjana

9. Pekerjaan Lain respondent?

a. PNS d. Nelayan

b. Petani e. Wirswasta

c. Pedagang f. Lain-lain......................................

10. Lama Usaha Pengolahan Tempe

a. 1 tahun d. 4 tahun

b. 2 tahun e. 5 Tahun

c. 3 tahun f. Lain-lain............................Tahun

B. PRODUKTIVITAS USAHA

1. Berapakah Jumlah produksi tempe

a. Hari

b. Seminggu

c. Sebulan

2. Berapakah harga Tempe Per-potong

a. ............................

b. ............................

d. ............................

3. Berapa hari yang dibutuhkan untuk masa panen..........

C. MODAL USAHA

1. Apa saja Jenis bahan baku yang digunakan untuk memproduksi tempe.

a. .................................... d. ....................................

b. .................................... e. ....................................

Nomor

Respondent

45

2. Berapakah harga untuk pembilian bahan Baku

a. ............................................. d..........................................

b. ............................................. e. ........................................

c. ............................................. f. .........................................

3. Apasaja alat yang digunakan untuk proses produksi

a. ................................. d...............................

b. ................................ e...............................

c. ................................ f. ...............................

4. Berapakah biaya peralatan yang digunakanmenurut jenisnya

a. ................................. d................................

b. ................................. e. ..............................

c. .................................

D. TENAGA KERJA

1. Berapakah jumlah tenaga kerja dalam usaha...........................orang

2. Berapakah jumlah jam kerja yang dihasilkan (Hari)

a. Pagi....Jam........./.......... Malam....Jam........./..........

b. Siang....Jam........./..........

3. Berapakah upah yang dikeluarkan untuk tenaga kerja per-orang.

a. Hari............................ c. Bulan....................................

b. Mingguan.................. d. Sekali panen.........................

46

UNIVERSITAS TEUKU UMAR

FAKULTAS EKONOMI Alue Peunyareng – Meulaboh, Aceh Barat

Website : www.utu.ac.id Email: fekon [email protected]

Alue Peunyareng, 05 Oktober 2013

Nomor : 102/FE-UTU/XI/2013

Lamp : -

Hal : Izin Penelitian Skripsi Kepada Yang terhormat;

1. Kepala Koperasi Badan Usaha

Antar Desa.

di-

Tempat

Dengan hormat

Dekan Fakultas Ekonomi dengan ini mengharapkan bantuan Bapak/ibu agar memberikan

izin pengumpulan data Penelitian Skripsi Kepada :

Nama : SAIFUL ASDANI

Nim : 07C20101044

Fakultas : Ekonomi

Jurusan : Ekonomi Pembangunan (EKP)

Alamat : Desa Puwordadi Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten

Nagan Raya

Judul Penelitian : Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Tempe

di Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya

Untuk melakukan penelitian dan pengumpulan data dalam rangka penyelesaian

tugas akhir mahasiswa. Penelitian dan pengumpulan data untuk menyelesaikan

penyusunan skripsi pada Fakultas Ekonomi Univerisitas Teuku Umar.

Demikian Surat ini kami sampaikan, atas segala perhatian dan bantuannya kami

ucapkan terima kasih.

Fakultas Ekonomi

Dekan,

Zulbaidi, MM

47

KOPERASI BADAN KERJA SAMA ANTAR DESA (ABKBS)

KECAMATAN KUAL PESISIR

KABUPATEN NAGAN RAYA Jln. Meulaboh – Tapak Tuan Km 18 Kode Pos. (23661)

Langkak, 10 April 2014

Nomor : Istimewa

Lamp : - Kepada Yth;

Hal : Surat Keterangan Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Teuku Umar

Di-

Tempat

1. Sehubungan dengan surat dari Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Teuku Umar

Nomor : 102/FE-UTU/XI/2013, Kepala Koperasi Badan Kerja Sama Antar Desa

(ABKBS) menerangkan bahwa :

Nama : SAIFUL ASDANI

Nim : 07C20101044

Fakultas : Ekonomi

Jurusan : Ekonomi Pembangunan (EKP)

Alamat : Desa Puwordadi Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten

Nagan Raya

Judul Penelitian : Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Tempe

di Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya

2. Benar nama tersebut diatas telah melakukan penelitian dan pengumpulan data

Primer dan Skunder dalam rangka penyelesaian tugas akhir mahasiswa/Skripsi.

3. Demikian Surat Keterangan ini kami sampaikan, atas segala perhatian dan

bantuannya kami ucapkan terima kasih.

Kepala Koperasi

ABKBS

T. MAHMUD, SE