faktor-faktor yang berperan dalam perubahan evolusi

Upload: lenia-w-sugiyanto

Post on 05-Feb-2018

238 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/21/2019 Faktor-faktor yang Berperan dalam Perubahan Evolusi

    1/3

    Faktor-faktor yang Berperan dalam

    Perubahan Evolusi

    Perubahan evolusi atau perubahan komposisi genetik

    suatu populasi dapat terjadi oleh karena peranan atau

    dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut ini.

    a. Rekombinasi Seksual

    Pada populasi makhluk hidup yang melakukan reproduksi

    secara aseksual, tidak ada kombinasi materi genetik dari

    individu yang berbeda, sehingga akan selalu menghasilkanindividu baru yang identik dengan induknya bila tidak

    terjadi mutasi gen. Lain halnya dengan individu yang

    melakukan reproduksi seksual. Keturunan yang dihasilkan

    dapat berbeda dengan induknya karena selama meiosis

    kromosom bergabung secara acak dan juga pada saat

    peristiwa fertilisasi terjadi penggabungan materi genetik

    dari dua sel yang berbeda yaitu sel telur dan sel sperma.

    Dengan demikian rekombinasi gen dapat memberi peluang

    besar untuk terjadinya variabilitas yang berpengaruh padapotensi evolutif populasi.

    Seperti pada Hukum mandel I dan hukum mandel II,

    tentang hukum pemisahan dan rekombinasi faktor- faktor

    keturunan yang terjadi selama meiosis. Pada mahkluk hidup

    yang bereproduksi secara seksual, peristiwa fertilisasi

    didahului oleh proses pembentukan gamet (meiosis). Proses

    meiosis menghasilkan gamet-gamet yang mempunyai jumlah

    kromosom sebanyak separuh dari jumlah kromosom sel

    induknya. Pada proses meiosis inilah terjadi pemisahanfaktor- faktor keturunan dari masing-masing alelnya

    secara bebas. Peristiwa pemisahan yang berlangsung

    secara bebas itulah yang lebih terkenal dengan hukum

    mandel I, sebaliknya peristiwa kombinasi secara bebas

    lebih dikenal dengan hukum mandel II.Dengan peristiwa

    pemisahan dan rekombinasi secara bebas inilah

    menyebabkan kandungan faktor keturunan pada tiap gamet

  • 7/21/2019 Faktor-faktor yang Berperan dalam Perubahan Evolusi

    2/3

    secara keseluruhan tidak sama satu sama lain. Dengan kata

    lain secara keseluruhan tiap-tiap gamet berbeda satu

    dengan yang lainnya.

    b. Mutasi

    Mutasi merupakan sumber utama adanya variasi. Mutasi

    adalah suatu peristiwa perubahaan kandungan gen maupun

    struktur kromosom suatu individu, yang dapat menimbulkan

    variasi dalam populasi. Pada umumnya terdapat dua macam

    kejadian mutasi yaitu: 1) mutasi titik (point mutation),

    apabila terjadi perubahan pada urutan basa-basa rantaiDNA asal; dan 2) mutasi kromosom, apabila terjadi

    perubahan pada bentuk kromosom yang menyangkut ratusan

    bahkan ribuan pasang nukleotida. Mutasi titik, ada dua

    macam yaitu, mutasi subtitusi terdiri dari dua macam yakni,

    mutasi transisi, dan mutasi transversi. Kemudia mutasi

    Addisi terbagi menjadi dua juga yakni mutasi insersi dan

    mutasi delesi. Mutasi kromosom ada empat macam bentuk

    yaitu delesi, duplikasi, inversi dan translokasi.

    c. Gene Flow (Arus gen)

    Gene flow atau arus gen adalah perubahan frekuensi

    alel akibat adanya migrasi (terutama imigrasi). Imigran

    dapat menambah alel baru ke dalam lungkang gen (gene

    pool) suatu populasi sehingga dapat merubah frekuensi alel.

    Arus gen dapat terjadi mulai dari kisaran yang sangat

    rendah hingga yang sangat tinggi, tergantung dari jumlah

    individu yang masuk (berimigrasi) dan seberapa banyak

    perbedaan genetik yang terdapat pada imigran dengan yangada pada individu-individu dalam populasi penerima. Jika

    tidak ada perbedaan genetik yang terlalu besar, maka

    pergerakan individu dalam jumlah yang sangat kecil pada

    populasi penerima tersebut tidak cukup kuat untuk

    mengubah frekuensi alel.

    d. Genetic Drift

  • 7/21/2019 Faktor-faktor yang Berperan dalam Perubahan Evolusi

    3/3

    Genetik Drift merupakan perubahan secara acak pada

    frekuensi gen dari populasi kecil yang terisolasi. Keadaan ini

    dapat Anda jumpai pada populasi terisolir kaum Amish di

    Amerika, ternyata ada yang membawa alel yang

    menyebabkan sifat cebol satu dari setiap seribu kelahiran.

    Genetic drift adalah perubahan atau terlepasnya

    frekuensi alel yang terjadi secara kebetulan. Dalam hal ini

    semua alel mempunyai kemampuan atau kemungkinan yang

    sama untuk berpindah. Hal ini sangat berarti pada populasi

    yang jumlahnya sangat kecil. Kenyataannya 1 dari 2 alel

    mempunyai peluang untuk lepas adalah kira-kira 0.8%.Genetic drift selalu mempengaruhi frekuensi alel pada

    beberapa tingkat, tetapi pengaruh tersebut menurun pada

    populasi yang berukuran besar. Karena itu dalam populasi

    yang kecil, kurang dari 100 individu, genetic drift masih

    cukup kuat pengaruhnya terhadap perubahan frekuensi alel,

    meskipun ada agen perubahan (evolutif) lain yang berperan

    pada saat itu juga terhadap perubahan frekuensi alel dalam

    arah yang berbeda.

    e. Non Random Mating

    Non random matingadalah perkawinan tidak acak dalam

    suatu populasi. Perkawinan yang tidak acak ini berhubungan

    dengan kemungkinan terjadinya fusi kromosom. Perkawinan

    tak acak dapat mengakibatkan alel yang membawa sifat

    lebih disukai akan menjadi lebih sering dijumpai dalam

    populasi, sedangkan alel dengan sifat yang tidak disukai

    akan berkurang dan mungkin akan hilang dari populasi.

    Perkawinan yang terjadi antar keluarga dekat dapatmengakibatkan frekuensi gen abnormal atau gen resesif.