faktor-faktor yang berperan dalam perubahan evolusi
TRANSCRIPT
-
7/21/2019 Faktor-faktor yang Berperan dalam Perubahan Evolusi
1/3
Faktor-faktor yang Berperan dalam
Perubahan Evolusi
Perubahan evolusi atau perubahan komposisi genetik
suatu populasi dapat terjadi oleh karena peranan atau
dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut ini.
a. Rekombinasi Seksual
Pada populasi makhluk hidup yang melakukan reproduksi
secara aseksual, tidak ada kombinasi materi genetik dari
individu yang berbeda, sehingga akan selalu menghasilkanindividu baru yang identik dengan induknya bila tidak
terjadi mutasi gen. Lain halnya dengan individu yang
melakukan reproduksi seksual. Keturunan yang dihasilkan
dapat berbeda dengan induknya karena selama meiosis
kromosom bergabung secara acak dan juga pada saat
peristiwa fertilisasi terjadi penggabungan materi genetik
dari dua sel yang berbeda yaitu sel telur dan sel sperma.
Dengan demikian rekombinasi gen dapat memberi peluang
besar untuk terjadinya variabilitas yang berpengaruh padapotensi evolutif populasi.
Seperti pada Hukum mandel I dan hukum mandel II,
tentang hukum pemisahan dan rekombinasi faktor- faktor
keturunan yang terjadi selama meiosis. Pada mahkluk hidup
yang bereproduksi secara seksual, peristiwa fertilisasi
didahului oleh proses pembentukan gamet (meiosis). Proses
meiosis menghasilkan gamet-gamet yang mempunyai jumlah
kromosom sebanyak separuh dari jumlah kromosom sel
induknya. Pada proses meiosis inilah terjadi pemisahanfaktor- faktor keturunan dari masing-masing alelnya
secara bebas. Peristiwa pemisahan yang berlangsung
secara bebas itulah yang lebih terkenal dengan hukum
mandel I, sebaliknya peristiwa kombinasi secara bebas
lebih dikenal dengan hukum mandel II.Dengan peristiwa
pemisahan dan rekombinasi secara bebas inilah
menyebabkan kandungan faktor keturunan pada tiap gamet
-
7/21/2019 Faktor-faktor yang Berperan dalam Perubahan Evolusi
2/3
secara keseluruhan tidak sama satu sama lain. Dengan kata
lain secara keseluruhan tiap-tiap gamet berbeda satu
dengan yang lainnya.
b. Mutasi
Mutasi merupakan sumber utama adanya variasi. Mutasi
adalah suatu peristiwa perubahaan kandungan gen maupun
struktur kromosom suatu individu, yang dapat menimbulkan
variasi dalam populasi. Pada umumnya terdapat dua macam
kejadian mutasi yaitu: 1) mutasi titik (point mutation),
apabila terjadi perubahan pada urutan basa-basa rantaiDNA asal; dan 2) mutasi kromosom, apabila terjadi
perubahan pada bentuk kromosom yang menyangkut ratusan
bahkan ribuan pasang nukleotida. Mutasi titik, ada dua
macam yaitu, mutasi subtitusi terdiri dari dua macam yakni,
mutasi transisi, dan mutasi transversi. Kemudia mutasi
Addisi terbagi menjadi dua juga yakni mutasi insersi dan
mutasi delesi. Mutasi kromosom ada empat macam bentuk
yaitu delesi, duplikasi, inversi dan translokasi.
c. Gene Flow (Arus gen)
Gene flow atau arus gen adalah perubahan frekuensi
alel akibat adanya migrasi (terutama imigrasi). Imigran
dapat menambah alel baru ke dalam lungkang gen (gene
pool) suatu populasi sehingga dapat merubah frekuensi alel.
Arus gen dapat terjadi mulai dari kisaran yang sangat
rendah hingga yang sangat tinggi, tergantung dari jumlah
individu yang masuk (berimigrasi) dan seberapa banyak
perbedaan genetik yang terdapat pada imigran dengan yangada pada individu-individu dalam populasi penerima. Jika
tidak ada perbedaan genetik yang terlalu besar, maka
pergerakan individu dalam jumlah yang sangat kecil pada
populasi penerima tersebut tidak cukup kuat untuk
mengubah frekuensi alel.
d. Genetic Drift
-
7/21/2019 Faktor-faktor yang Berperan dalam Perubahan Evolusi
3/3
Genetik Drift merupakan perubahan secara acak pada
frekuensi gen dari populasi kecil yang terisolasi. Keadaan ini
dapat Anda jumpai pada populasi terisolir kaum Amish di
Amerika, ternyata ada yang membawa alel yang
menyebabkan sifat cebol satu dari setiap seribu kelahiran.
Genetic drift adalah perubahan atau terlepasnya
frekuensi alel yang terjadi secara kebetulan. Dalam hal ini
semua alel mempunyai kemampuan atau kemungkinan yang
sama untuk berpindah. Hal ini sangat berarti pada populasi
yang jumlahnya sangat kecil. Kenyataannya 1 dari 2 alel
mempunyai peluang untuk lepas adalah kira-kira 0.8%.Genetic drift selalu mempengaruhi frekuensi alel pada
beberapa tingkat, tetapi pengaruh tersebut menurun pada
populasi yang berukuran besar. Karena itu dalam populasi
yang kecil, kurang dari 100 individu, genetic drift masih
cukup kuat pengaruhnya terhadap perubahan frekuensi alel,
meskipun ada agen perubahan (evolutif) lain yang berperan
pada saat itu juga terhadap perubahan frekuensi alel dalam
arah yang berbeda.
e. Non Random Mating
Non random matingadalah perkawinan tidak acak dalam
suatu populasi. Perkawinan yang tidak acak ini berhubungan
dengan kemungkinan terjadinya fusi kromosom. Perkawinan
tak acak dapat mengakibatkan alel yang membawa sifat
lebih disukai akan menjadi lebih sering dijumpai dalam
populasi, sedangkan alel dengan sifat yang tidak disukai
akan berkurang dan mungkin akan hilang dari populasi.
Perkawinan yang terjadi antar keluarga dekat dapatmengakibatkan frekuensi gen abnormal atau gen resesif.