faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri...

140
FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI DALAM RAMBUT MASYARAKAT SEKITAR PENAMBANGAN EMAS TANPA IZIN (PETI) DI DESA MALASARI, KEC. NANGGUNG, KAB. BOGOR SKRIPSI Diajukan Sebagai Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM) Oleh : AGUNG TAUFIQUR ROKHMAN SY 109101000077 PEMINATAN KESEHATAN LINGKUNGAN PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2013 M/1434 H

Upload: phunglien

Post on 10-May-2018

244 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI

DALAM RAMBUT MASYARAKAT SEKITAR PENAMBANGAN EMAS

TANPA IZIN (PETI) DI DESA MALASARI, KEC. NANGGUNG,

KAB. BOGOR

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Persyaratan untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM)

Oleh :

AGUNG TAUFIQUR ROKHMAN SY

109101000077

PEMINATAN KESEHATAN LINGKUNGAN

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2013 M/1434 H

Page 2: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri
Page 3: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

ii

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

PEMINATAN KESEHATAN LINGKUNGAN

Skripsi, September 2013

Agung Taufiqur Rokhman Sy, NIM : 109101000077

Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Kadar Merkuri Dalam Rambut

Masyarakat Sekitar Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Desa Malasari,

Kec. Nanggung, Kab. Bogor.

Xvi + 99 halaman, 21 tabel, 4 bagan, 4 lampiran

ABSTRAK

Kegiatan Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) yang menggunakan merkuri

dalam proses amalgamasi mempunyai kemungkinan terjadinya pencemaran merkuri

baik ke lingkungan maupun memapar masyarakat di sekitarnya. Terlebih tidak

adanya proses pengolahan limbah yang dihasilkan karena masih bersifat tradisional.

Salah satunya adalah kegiatan PETI di Desa Malasari yang telah dilakukan oleh

masyarakat selama berpuluh tahun yang lalu. Paparan merkuri dalam waktu yang

lama dapat diketahui dengan menganalisa kadar merkuri dalam rambut. Oleh karena

itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor – faktor yang berhubungan

dengan kadar merkuri dalam rambut masyarakat di Desa Malasari, Kec. Nanggung,

Kab. Bogor.

Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan cross

sectional. Metode sampling yang digunakan adalah multistage random sampling

dengan responden sebanyak 46 orang. Data penelitian diambil dengan wawancara

terpimpin melalui kuesioner dan pemeriksaan kadar merkuri dalam rambut di

laboratorium. Data dianalisis menggunakan uji t independen, uji anova, dan uji

korelasi.

Hasil penelitian ini menunjukkan rata – rata kadar merkuri dalam rambut

masyarakat sekitar PETI di Desa Malasari sebesar 0,577 ppm dengan kadar merkuri

terendah sebesar 0,021 ppm dan kadar merkuri tertinggi sebesar 1,362. Terdapat

hubungan yang signifikan antara umur dan kadar merkuri dalam rambut dengan

Pvalue 0,00 dan koefisien korelasi 0,647. Jarak rumah dan kadar merkuri dalam

rambut dengan Pvalue 0,00. Jenis pekerjaan dan kadar merkuri dalam rambut dengan

Pvalue sebesar 0,018. Lama tinggal dan kadar merkuri dalam rambut dengan Pvalue

sebesar 0,00. Sedangkan faktor yang tidak berhubungan adalah status gizi dan

konsumsi ikan.

DAFTAR BACAAN : 68 (1983 – 2013)

KATA KUNCI : Merkuri, PETI, Rambut.

Page 4: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

iii

FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCE

MAJOR OF PUBLIC HEALTH

DEPARTMENT OF ENVIRONMENTAL HEALTH

Undergraduated Thesis, September 2013

Agung Taufiqur Rokhman Sy, NIM : 109101000077

Factors Associated with Mercury Concentration in Hair of Community Living

around Illegal Gold Mining in Malasari, Nanggung, Bogor

xvi + 99 pages, 21 tables, 4 diagrams, 4 attachment

ABSTRACT

Illegal gold mining activity which uses mercury in amalgamation process has

possibility to mercury contamination either in environment or community around it.

Moreover, there is not tailing treatment because of traditional equipment. One of

Illegal gold mining is Illegal gold mining in Malasari. It has been done in tens years

ago. Mercury exposure in long time can be known by analyzing of hair mercury

concentration. Therefore, this research aims to know factors associated with mercury

concentration in hair of community living around illegal gold mining in Malasari,

Nanggung, Bogor.

This research is observational study with cross sectional design. The sampling

method that used is multistage random sampling. The number of samples are 46

respondents. Research data collected by interview through questionnaire. Analyses of

hair mercury concentration conducted in laboratory. The data analyzed by

independent t-test, anova, and correlation.

Result of this research showed the average of mercury concentration in hair of

community living around illegal gold mining in Malasari was 0.577 ppm. The lowest

concentration was 0.021 ppm and the highest concentration was 1.362 ppm. Based on

bivariate analyses, There was association between age and hair mercury concentration

with Pvalue 0.00 and r 0.647. House distance and hair mercury concentration with

Pvalue 0.00. Employment and hair mercury concentration with Pvalue 0.018. Length

of stay and hair mercury concentration with Pvalue 0.00. Whereas the factors that

were not associated were nutritional status and fish consumption.

KEYWORDS : Mercury, PETI, Hair

REFERENCE : 68 (1983 – 2013)

Page 5: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

iv

Page 6: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

v

Page 7: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

vi

DATA RIWAYAT HIDUP

Nama : Agung Taufiqur Rokhman Sy

TTL : Sidoarjo, 16 Februari 1992

Alamat Asal : Jl. Kesemen RT. 24 RW. 06, Desa Cangkringsari, Kecamatan

Sukodono, Kabupaten Sidoarjo

Alamat Sekarang : Vila Graha Hijau 1 Blok C3, Jl. W.R. Supratman, Ciputat,

Tangerang Selatan

Email : [email protected]

Gol. Darah : O

Riwayat Pendidikan :

TK Muslimat Kesemen (1995-1997)

MI Ma’arif Kesemen (1997-2003)

MTs Unggulan Amanatul Ummah (2003-2006)

MA Unggulan Amanatul Ummah (2006-2009)

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2009-Sekarang)

Student Exchange, Turki (2010)

Pengalaman Kerja Praktik :

Pengalaman belajar lapangan (PBL) di Puskesmas Ciputat Timur

Praktik kerja bidang HES di Chevron Pacific Indonesia, Riau

Praktik kerja di BNI Syari’ah.

Page 8: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

vii

KATA PENGANTAR

Tiada kata yang terindah untuk diucapkan melainkan lantunan syukur kepada

Allah SWT karena rahmat, taufiq, dan hidayah-NYA penulis dapat menyelesaikan

skripsi dengan judul “Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Merkuri

dalam Rambut Masyarakat Sekitar Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di

Desa Malasari, Kec. Nanggung, Kab. Bogor”. Sholawat serta salam selalu terucap

kepada revolusioner akbar, Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing manusia

dengan sendi-sendi agama islam. Penelitian ini disusun untuk memenuhi persyaratan

jenjang pendidikan S1 di Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari kontribusi berbagai pihak.

Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Prof. DR (hc). dr. M.K. Tajuddin, Sp.And selaku Dekan Fakultas Kedokteran dan

Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Ibu Ir. Febrianti, M.Si selaku Ketua Program Studi Kesehatan Masyarakat FKIK

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Dr. H. Arif Sumantri, SKM, M.Kes selaku ketua peminatan kesehatan

lingkungan dan pembimbing II yang telah memberikan banyak siraman ilmu baik

ilmu duniawi maupun ukhrawi.

4. Ibu Dewi Utami Iriani, M.Kes, Ph.D selaku pembimbing I yang telah

membimbing dan mengarahkan penulis sehingga skripsi dapat diselesaikan

dengan baik.

5. Ibu Catur Rosidati, SKM, MKM, dr. Yuli Prapancha Satar, MARS, dan Meilani

Anwar, M.Epid selaku penguji skripsi yang telah memberikan masukan-masukan.

6. Seluruh dosen dan staf pengajar prodi kesehatan masyarakat yang telah

mentransfer pengetahuan dan membuka wawasan. Semoga menjadi ilmu yang

bermanfaat.

Page 9: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

viii

7. Kepala, Sekretaris, beserta staf Desa Malasari yang telah memberikan kesempatan

dan arahan untuk melakukan penelitian pada masyarakat Desa Malasari.

8. Yang terpenting dan utama, Penulis sampaikan kepada Abiku, Sirojul Munir dan

Umiku, Zulaikhah beserta adik-adikku (Kurniawan Muzadi Syiroj dan Nadhif

Aulia Ilham Syiroj) yang selalu mendo’akan dan memberikan motivasi untuk

keberhasilan penulis.

9. Bu Romaya (alm) yang telah mengajarkan untuk selalu belajar, berusaha, dan

berdo’a.

10. Aa Sulaiman, Desly Ahdikanta, dan Ani Rahmawati yang telah menjadi sahabat

dan selalu memberikan semangat dan dukungan untuk mencapai keberhasilan.

11. Abiler Almuhtaromin khususnya Abiler Vila Graha Hijau 1 yang telah menjadi

keluarga dan sahabat bagi penulis.

12. Teman – teman seperjuangan, Kesmas 2009 khususnya teman – teman kesehatan

lingkungan dan ENVIHSA ; Aandi, Rudi, Morrys, Yudi, Udin, Ersa, Taslimah,

Herisma, Mentary, Nita, Endrawati, Nisa, Maya, Ami, Maya, Cita, Reni, Fauziah,

Ardillah, dan Yeni.

13. Keluarga besar CSS MoRA khususnya CSS MoRA Jakarta angkatan 2009,

semoga terus menjadi angkatan yang eksis, narsis, berprestasi.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan.

Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi

kesempurnaan skripsi ini. Dan semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat

yang sebesar-besarnya baik bagi penulis, pembaca maupun masyarakat luas.

Jakarta, September 2013

Agung Taufiqur R Sy

Page 10: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN .................................................................................. i

ABSTRAK ii

ABSTRACT iii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING iv

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP …………………………………………………. vi

KATA PENGANTAR …………………………………………………………... vii

DAFTAR ISI …………………………………………………………………….. ix

DAFTAR TABEL ………………………………………………………………. xiii

DAFTAR BAGAN ………………………………………………………………. xv

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………………. xvi

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang …………………………………………………………… 1

B. Rumusan Masalah ………………………………………………………... 8

C. Pertanyaan Penelitian …………………………………………………...... 9

D. Tujuan ………………………………………………………………….....

1. Tujuan Umum ………………………………………………………....

2. Tujuan Khusus …………………………………………………………

10

10

10

E. Manfaat …………………………………………………………………... 11

F. Ruang Lingkup …………………………………………………………... 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Merkuri ………………………………………………………………….... 13

B. Kegunaan Merkuri ………………………………………………….......... 17

C. Toksikokinetik Merkuri ………………………………………………......

1. Absorbsi ………………………………………………………………

2. Metabolisme …………………………………………………………..

3. Ekskresi …………………………………………………………….....

18

19

19

20

Page 11: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

x

D. Pemajanan Merkuri Melalui Air, udara, dan Ikan ……………………….. 20

E. Biomarker Pajanan Merkuri ……………………………………………....

1. Rambut ………………………………………………………………..

2. Darah ………………………………………………………………….

3. Urin …………………………………………………………………...

21

22

25

26

F. Dampak Merkuri Terhadap Kesehatan Manusia …………………………

1. Pengaruh Terhadap Fisiologis ………………………………………..

2. Pengaruh Terhadap Sistem Syaraf ……………………………………

3. Pengaruh Terhadap Ginjal ……………………………………………

4. Pengaruh Terhadap Pertumbuhan …………………………………….

28

30

31

32

32

G. Keracunan Merkuri ……………………………………………………….

1. Keracunan Akut ………………………………………………………

2. Keracunan Kronis …………………………………………………….

32

32

33

H. Gangguan Kesehatan Masyarakat ………………………………………... 36

I. Pengolahan Emas …………………………………………………............ 39

J. Kerangka Teori …………………………………………………………... 42

BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

A. Kerangka Konsep ………………………………………………………… 43

B. Hipotesis ………………………………………………………………….. 44

C. Definisi Operasional ……………………………………………………... 45

BAB IV METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian …………………………………………………………… 51

B. Populasi dan Sampel ……………………………………………………... 51

C. Perhitungan Sampel ……………………………………………………… 53

D. Jenis Data …………………………………………………………………

1. Data Primer …………………………………………………………...

2. Data Sekunder ………………………………………………………...

54

54

54

E. Cara Penelitian …………………………………………………………… 54

Page 12: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

xi

1. Tahap Persiapan ………………………………………………………

2. Tahap Pelaksanaan ……………………………………………………

54

55

F. Teknik Pengolahan dan Analisa Data ……………………………………. 57

BAB V HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian …………………………………… 60

B. Analisis Univariat ………………………………………………………...

1. Gambaran Kadar Merkuri dalam Rambut Masyarakat Sekitar PETI di

Desa Malasari …………………………………………………………

2. Gambaran Faktor Karakteristik Individu ……………………………..

65

65

67

C. Analisis Bivariat …………………………………………………………..

1. Hubungan Umur dengan Kadar Merkuri dalam Rambut ……………..

2. Hubungan Jenis Pekerjaan dengan Kadar Merkuri dalam Rambut …..

3. Hubungan Status Gizi dengan Kadar Merkuri dalam Rambut ………..

4. Hubungan Konsumsi Ikan dengan Kadar Merkuri dalam Rambut …...

5. Hubungan Jarak Rumah dengan Kadar Merkuri dalam Rambut ……..

6. Hubungan Lama Tinggal dengan Kadar Merkuri dalam Rambut …….

72

73

73

74

75

76

77

BAB VI PEMBAHASAN

A. Keterbatasan Penelitian …………………………………………………... 78

B. Kadar Merkuri dalam Rambut Masyarakat Sekitar PETI di Desa

Malasari, Kec. Nanggung, Kab. Bogor …………………………………...

1. Hubungan Umur dengan Kadar Merkuri dalam Rambut ……………..

2. Hubungan Jenis Pekerjaan dengan Kadar Merkuri dalam Rambut …..

3. Hubungan Status Gizi dengan Kadar Merkuri dalam Rambut ………..

4. Hubungan Konsumsi Ikan dengan Kadar Merkuri dalam Rambut …...

5. Hubungan Jarak Rumah dengan Kadar Merkuri dalam Rambut ……..

6. Hubungan Lama Tinggal dengan Kadar Merkuri dalam Rambut …….

79

84

86

88

90

93

95

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

A. Keimpulan ………………………………………………………………...

98

Page 13: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

xii

B. Saran ……………………………………………………………………… 99

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………… 100

Page 14: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

xiii

DAFTAR TABEL

3.1.

4.1.

4.2.

5.1.

5.2.

5.3.

5.4.

5.5.

5.6.

5.7.

5.8.

5.9.

5.10.

5.11.

5.12.

5.13.

5.14.

5.15.

Definisi Operasional

Kategori Status Gizi

Ambang Batas Z-Score

Mata Pencaharian Penduduk Desa Malasari

Distribusi Kadar Merkuri dalam Rambut Masyarakat Sekitar PETI di

Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor

Distribusi Kadar Merkuri dalam Rambut Masyarakat Sekitar PETI

Berdasarkan Jenis Kelamin

Distribusi Kadar Merkuri dalam Rambut Masyarakat Sekitar PETI

Berdasarkan Jenis Pekerjaan

Distribusi Umur Responden

Distribusi Jenis Kelamin Responden

Distribusi Jenis Pekerjaan Responden

Distribusi Status Gizi Responden

Distribusi Konsumsi Ikan Responden

Distribusi Lama Tinggal Responden

Distribusi Jarak Rumah Responden dengan Tempat Pengolahan

Hubungan Umur dengan Kadar Merkuri dalam Rambut Masyarakat

Sekitar PETI di Desa Malasari Kec. Nanggung, Kab. Bogor

Hubungan Jenis Pekerjaan dengan Kadar Merkuri dalam Rambut

Masyarakat Sekitar PETI di Desa Malasari Kec. Nanggung, Kab.

Bogor

Hubungan Status Gizi dengan Kadar Merkuri dalam Rambut

Masyarakat Sekitar PETI di Desa Malasari Kec. Nanggung, Kab.

Bogor

Hubungan Konsumsi Ikan dengan Kadar Merkuri dalam Rambut

Masyarakat Sekitar PETI di Desa Malasari Kec. Nanggung, Kab.

45

56

56

61

65

66

66

67

68

69

70

70

71

71

73

74

75

Page 15: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

xiv

5.16

5.17

6.1

Bogor

Hubungan Jarak Rumah dengan Kadar Merkuri dalam Rambut

Masyarakat Sekitar PETI di Desa Malasari Kec. Nanggung, Kab.

Bogor

Hubungan Lama Tinggal dengan Kadar Merkuri dalam Rambut

Masyarakat Sekitar PETI di Desa Malasari Kec. Nanggung, Kab.

Bogor

Distribusi Responden yang Mempunyai Kadar Merkuri > 1 ppm

Berdasarkan Umur pada Masyarakat Sekitar PETI di Desa Malasari

75

76

77

85

Page 16: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

xv

DAFTAR BAGAN

2.1. Proses Pengolahan Emas dan Risiko Terhadap Masyarakat 41

2.2. Kerangka Teori 42

3.1. Kerangka Konsep 43

4.1. Teknik Pengambilan Sampel 53

Page 17: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin Penelitian

Lampiran 2 Output SPSS

Lampiran 3 Kuesioner Penelitian

Lampiran 4 Peta Malasari

Page 18: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sumber daya alam merupakan faktor yang tidak bisa dipisahkan dengan

kehidupan manusia karena manusia tidak dapat hidup tanpa adanya sumber daya

alam. Ketergantungan manusia akan sumber daya alam sangat berpengaruh

terhadap pola pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya alam yang ada. Pada

era modern seperti saat ini, berbagai kegiatan pembangunan semakin gencar

dilakukan. Khususnya pembangunan yang berkontribusi bagi peningkatan

perekonomian. Salah satu pembangunan yang berkembang pesat tersebut adalah

pembangunan sektor industri. Kemajuan dalam sektor industri di Indonesia dapat

dilihat dari semakin banyaknya penambangan emas tanpa izin (PETI).

Jumlah titik rawan PETI di Indonesia telah meningkat dua kali lipat

dalam enam tahun terakhir disebabkan oleh tingginya harga emas sehingga

jumlah merkuri yang diperdagangkan secara ilegal naik seiring meningkatnya

investasi emas. Pada tahun 2010 terdapat sekitar 280 Ton merkuri ilegal diimpor

ke Indonesia untuk digunakan oleh PETI. Angka tersebut meningkat dua kali

lipat pada tahun 2011 (Ismawati, 2011 dalam Ismawati, 2013). Kegiatan PETI

memberikan berbagai dampak positif yaitu tersedianya lapangan pekerjaan,

meningkatnya pendapatan daerah, membaiknya sarana transportasi dan

Page 19: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

2

komunikasi serta meningkatnya taraf sosial ekonomi masyarakat. Akan tetapi,

PETI juga memberikan dampak negatif sebagai sumber pencemaran yang dapat

mengganggu kesehatan dan lingkungan ketika pengelolaan dan pemanfaatannya

tidak dilakukan dengan bijaksana. Dampak penting yang terjadi akibat

pembangunan industri adalah penurunan kualitas lingkungan. Terlebih pada

penggunaan logam berat dalam aktivitasnya.

Logam berat adalah unsur logam yang mempunyai massa jenis lebih

besar dari 5 g/cm3. Faktor yang menyebabkan logam berat termasuk dalam

kelompok zat pencemar adalah karena logam berat bersifat tidak dapat terurai

(non degradable) sehingga dapat tersebar jauh dari sumber pencemaran namun

mudah diabsorbsi. Salah satu jenis logam berat adalah Merkuri (Hydrargyrum).

Di antara semua unsur logam berat, merkuri menduduki urutan pertama dalam

segi sifat racunnya, kemudian diikuti oleh logam berat antara lain Cd, Ag, Ni,

Pb, As, Cr, Sn, Zn (Sudarmaji dkk, 2006). Sejak revolusi industri, pemanfaatan

merkuri dalam sektor industri sangat beragam di antaranya adalah untuk

termometer karena memiliki koefisien yang konstan yaitu tidak mengalami

perubahan volume pada suhu tinggi maupun rendah.

Selain itu, salah satu sifat merkuri yang dimanfaatkan dalam industri

adalah merkuri mampu berikatan dengan hampir semua logam kecuali platinum

(Pt) dan timah putih (Sn) untuk membentuk alloy (amalgam). Sifat inilah yang

dimanfaatkan dalam bidang kedokteran gigi sebagai bahan penambal gigi dan

dimanfaatkan juga dalam bidang penambangan emas sebagai bahan pengikat

Page 20: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

3

emas dan perak (pemurnian) sehingga mudah dipisahkan dari mineral pengotor

lainnya (Chamid, 2010). Selain dapat dimanfaatkan untuk berbagai produk,

merkuri dapat mencemari lingkungan dan menyebabkan keracunan. Pada tahap

selanjutnya akan menimbulkan berbagai penyakit neurologis karena merkuri

bersifat neurotoksik yaitu racun terhadap Central Nervous System (CNS).

Pencemaran logam berat merupakan permasalahan yang harus ditangani dengan

segera karena menimbulkan banyak kerugian baik lingkungan, kesehatan, sosial,

maupun ekonomi.

Kejadian keracunan merkuri sering terjadi seperti “Minamata Disease”

yaitu kejadian keracunan merkuri di Kota Minamata, Jepang. Penyakit ini

disebut sebagai tragedi pencemaran merkuri yang dramatis pada tahun 1958.

Tragedi ini menyebabkan pencemaran merkuri pada ikan dan mengakibatkan

1.000 orang meninggal dan menghabiskan biaya sebesar $342 juta untuk

membersihkan Teluk Minamata dari limbah pabrik kimia Chisso Corp. Kasus

keracunan merkuri juga pernah terjadi di Irak pada tahun 1971. Lebih dari 6.500

orang dirawat di rumah sakit dan sebanyak 450 orang meninggal dunia. Di

Pakistan juga terjadi keracunan merkuri yang mengakibatkan 4 orang meninggal

dan 34 orang dirawat pada 1963. Di Guatemala pada tahun 1966 juga terjadi

kasus keracunan merkuri yang menyebabkan 20 orang meninggal dan 45 orang

lainnya dirawat (Palar, 2008).

Di Indonesia juga terjadi kasus keracunan merkuri di beberapa tempat

seperti kasus pencemaran di teluk Buyat akibat dari pencemaran penambangan

Page 21: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

4

emas PT. Newmont dan aktivitas PETI yang mencemari sungai di Kalimantan

Tengah. Kadar merkuri di tubuh ikan mencapai 0,257 mg/l di sungai Rungan dan

0,676 mg/l di sungai Kahayan. Ambang batas kandungan merkuri dalam ikan

seharusnya 0,5 mg/l. Sedangkan kadar merkuri di dasar sungai Rungan sebesar

0,554 mg/l dan di dasar sungai Kahayan 0,789 mg/l padahal ambang batas untuk

sedimen hanya 0,005 mg/l (Heriamariaty, 2011).

Paparan merkuri dalam jangka panjang mengakibatkan gangguan

kesehatan pada manusia. Keracunan merkuri rawan terjadi pada masyarakat yang

tinggal di sekitar penambangan. Umumnya bersifat kronik kecuali jika terpapar

merkuri dalam kadar yang tinggi. Widowati (2008) menyatakan keracunan akut

bisa terjadi pada konsentrasi uap merkuri 0,5 - 1,2 mg/m3 dengan gejala mual,

shock, dan faringitis. Apabila paparan berlanjut dapat menimbulkan

pembengkakan kelenjar ludah, nefritis, dan gangguan sistem saraf pusat seperti

tremor, gagap, dan limbung (Chamid, 2010). Efek toksik merkuri tergantung

pada bentuk, jalan masuk, dan lamanya berkembang. Merkuri masuk ke dalam

tubuh melalui pernafasan, pencernaan, dan kulit. Merkuri yang masuk ke dalam

tubuh akan terakumulasi pada bagian tubuh tetentu seperti ginjal, hati, kuku,

jaringan lemak, dan rambut yang mengakibatkan keracunan sistem syaraf.

Salah satu cara untuk mendeteksi kadar merkuri pada manusia adalah

dengan mengukur kadar merkuri dalam rambut. Rambut merupakan salah satu

jaringan tubuh yang dapat mengakumulasi merkuri dan merupakan rekaman

sejarah yang dapat merefleksikan perubahan metabolisme. National Institute for

Page 22: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

5

Minamata Disease (2006) menyatakan bahwa konsentrasi merkuri tertinggi

dalam tubuh manusia terakumulasi pada rambut.

Menurut US EPA (2001) kadar merkuri dalam rambut rata-rata 250 kali

lebih tinggi dari kadar merkuri dalam darah dan sepuluh kali lebih tinggi dari

konsentrasi metilmerkuri dalam urin. Analisis rambut memiliki kelebihan dalam

mendeteksi keberadaan logam berat yaitu jika analisis menggunakan darah dan

urin kurang dapat memberikan indikasi dari jalur pengeluaran serta pengurangan

tumpukan logam dari tubuh. Kedua tes ini tidak dapat menggambarkan kondisi

dalam jangka panjang mengenai banyaknya racun metal di dalam tubuh. Berbeda

dengan analisis rambut yang dapat mengidentifikasi kekurangan nutrisi dan

logam beracun dalam jangka panjang (Tabrizian, 2010).

Konsentrasi merkuri pada rambut cukup persisten sehingga tidak hilang

karena pencucian dengan shampo maupun pengecatan rambut. Namun dapat

menurun 30% - 50% bila rambut diluruskan atau dikeriting karena pelurus

rambut mengandung unsur thyoglycolic acid yang mempunyai efek mengurangi

konsentrasi merkuri pada rambut (Chamid, 2010).

Telah terdapat penelitian-penelitian sebelumnya mengenai kadar

merkuri dalam rambut. Penelitian yang dilakukan oleh Petasule (2012) terhadap

pengolah emas di tambang emas Desa Hulawa, Kecamatan Sumalata Timur,

Kabupaten Gorontalo Utara yang menunjukkan dari hasil pemeriksaan kadar

merkuri pada rambut penambang bahwa 82,8% pengolah emas mengalami

keracunan merkuri. Penelitian kedua yaitu keracunan merkuri pada PETI di

Page 23: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

6

Kecamatan Kurun, Kabupaten Gunung Mas yang dilakukan oleh Lestarisa

(2010) menyimpulkan dari hasil pemeriksaan kadar merkuri pada rambut

penambang bahwa sebesar 80,5% mengalami keracunan merkuri.

PETI merupakan salah satu aktivitas pengolahan emas tanpa izin yang

menggunakan logam berat berupa merkuri. Karena tidak ada izin dari pemeritah,

dalam pelaksanaannya tidak ada standar yang digunakan. Akibatnya potensi

pencemaran semakin besar. Salah satu kegiatan PETI terletak di daerah Pongkor

yang melakukan pengolahan bijih emas dengan cara amalgamasi yaitu proses

penggilingan dan pembentukan amalgam dilakukan bersamaan di dalam suatu

amalgamator yang disebut gelundung berpenggerak kincir air atau dinamo

dengan waktu penggilingan antara 8 hingga 12 jam (Nixon, 2006).

Pencemaran bisa terjadi pada saat penggilingan, unsur merkuri terpecah

menjadi butiran halus sehingga dapat lepas dari dalam gelundung dan masuk ke

aliran sungai atau jatuh ke atas tanah. Selain itu, ketika proses pencucian dan

pemerasan juga bisa terjadi pencemaran berupa cairan merkuri yang mengalami

kontak langsung dengan kulit pengolah emas dan limbah yang masih

mengandung merkuri umumnya dibuang langsung ke sungai. Serta pada saat

penggarangan, uap merkuri tidak ditampung sehingga dapat mencemari

lingkungan dan mengganggu kesehatan pekerja dan masyarakat sekitar tempat

pengolahan melalui inhalasi.

Tailing yang dihasilkan, dibuang secara langsung ke sungai tanpa

dilakukan treatment terlebih dahulu. Merkuri akan mencemari air, ikan, dan

Page 24: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

7

biota air sehingga terakumulasi di dalamnya dan mempengaruhi rantai makanan.

Sungai yang tercemar oleh merkuri dapat membahayakan kesehatan masyarakat

ketika mengkonsumsi ikan dan memanfaatkan air sungai yang telah tercemar.

Merkuri dapat masuk ke dalam tubuh selain melalui rantai makanan juga

dapat terjadi melalui pernafasan dan kontak kulit secara langsung akibat aktivitas

sehari-hari masyarakat. Salah satu desa yang berpotensi mngalami pencemaran

adalah Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor. Terdapat

beberapa PETI yang lokasinya bercampur dengan pemukiman penduduk. Hasil

pemantauan dan pendataan penyebaran merkuri yang ditimbulkan oleh kegiatan

PETI di wilayah pertambangan emas Pongkor menunjukkan adanya penurunan

kualitas lingkungan akibat limbah merkuri (Suhandi, dkk, 2006).

Menurut penelitian yang dilakukan Sudarmaji (2008) gejala – gejala

yang dapat timbul adalah gatal-gatal, sakit kepala, sakit perut, tremor, meriang,

bisul, sulit tidur, demam, dan gangguan penglihatan. Berdasarkan data

Puskesmas Nanggung tahun 2008 penyakit yang diderita oleh penduduk di

sekitar wilayah Kecamatan Nanggung adalah penyakit infeksi saluran pernafasan

atas, tukak lambung, batuk, dermatitis, TB paru klinis, dan Conjunctivitis

(dengan diagnosa tertentu). Penyakit – penyakit tersebut merupakan tanda

keracunan merkuri meskipun belum bisa dipastikan seseorang yang menderita

penyakit tersebut akibat pajanan merkuri. Selain itu, berdasarkan hasil penelitian

Margaret (2010) bahwa biaya kesehatan per tahunnya yang dikeluarkan oleh

penduduk Desa Malasari rata-rata Rp192.833. Biaya kesehatan ini merupakan

Page 25: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

8

pengeluaran biaya yang paling besar dibanding Desa Cisarua yang pengeluaran

untuk biaya kesehatannya sebesar Rp140.349 dan Desa Bantarkaret sebesar

Rp171.800 per tahunnya.

Dengan adanya lokasi PETI yang bercampur dengan pemukiman

masyarakat maka mempunyai potensi besar untuk terjadinya pencemaran

merkuri baik terhadap kesehatan masyarakat maupun lingkungan. Oleh karena

itu, penting dilakukan penelitian tentang faktor – faktor yang berhubungan

dengan kadar merkuri dalam rambut masyarakat sekitar penambangan emas

tanpa izin di Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor.

B. Rumusan Masalah

Pembangunan sektor industri merupakan aktivitas yang harus dilakukan

untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Salah satu sektor pembangunan

yang selama ini diperkirakan menimbulkan dampak penting bagi lingkungan dan

kesehatan masyarakat adalah sektor industri pertambangan emas terlebih PETI.

Salah satu kegiatan PETI dilakukan di Desa Malasari, Kecamatan Nanggung,

Kabupaten Bogor. PETI merupakan kegiatan penambangan emas yang dilakukan

secara tradisional. Bijih emas akan diolah dengan metode amalgamasi yaitu

mencampur pasir urat kuarsa dengan merkuri untuk membentuk amalgam.

Dari proses tersebut menghasilkan tailing atau limbah yang banyak

mengandung merkuri. Tailing tersebut langsung dibuang ke lingkungan tanpa

dilakukan treatment terlebih dahulu dikarenakan peralatan yang digunakan

masih sederhana. Merkuri dalam tailing akan mencemari air sungai dan biota air

Page 26: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

9

sehingga akan membahayakan kehidupan manusia karena mencemari rantai

makanan. Selain itu, uap merkuri yang dihasilkan memiliki toksisitas yang tinggi

dan memajan manusia melalui peroses inhalasi. Oleh karena itu, penting untuk

dilakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan kadar

merkuri dalam rambut masyarakat sekitar PETI di Desa Malasari, Kecamatan

Nanggung, Kabupaten Bogor.

C. Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana gambaran kadar merkuri dalam rambut masyarakat sekitar PETI di

Desa Malasari?

2. Bagaimana gambaran faktor karakteristik responden (umur, jenis pekerjaan,

status gizi, konsumsi ikan, jarak tempat tinggal, dan lama tinggal)?

3. Apakah ada hubungan umur dengan kadar merkuri dalam rambut masyarakat

sekitar PETI di Desa Malasari?

4. Apakah ada hubungan jenis pekerjaan dengan kadar merkuri dalam rambut

masyarakat sekitar PETI di Desa Malasari?

5. Apakah ada hubungan status gizi dengan kadar merkuri dalam rambut

masyarakat sekitar PETI di Desa Malasari?

6. Apakah ada hubungan konsumsi ikan dengan kadar merkuri dalam rambut

masyarakat sekitar PETI di Desa Malasari?

7. Apakah ada hubungan jarak tempat tinggal dengan kadar merkuri dalam

rambut masyarakat sekitar PETI di Desa Malasari?

Page 27: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

10

8. Apakah ada hubungan lama tinggal dengan kadar merkuri dalam rambut

masyarakat sekitar PETI di Desa Malasari?

D. Tujuan

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-

faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri dalam rambut masyarakat

sekitar PETI di Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor.

2. Tujuan Khusus

1. Mengetahui kadar merkuri dalam rambut masyarakat sekitar PETI di Desa

Malasari.

2. Mengetahui faktor karakteristik responden (umur, jenis pekerjaan, status

gizi, konsumsi ikan, jarak tempat tinggal, dan lama tinggal).

3. Mengetahui hubungan umur dengan kadar merkuri dalam rambut

masyarakat sekitar PETI di Desa Malasari.

4. Mengetahui hubungan jenis pekerjaan dengan kadar merkuri dalam rambut

masyarakat sekitar PETI di Desa Malasari.

5. Mengetahui hubungan status gizi dengan kadar merkuri dalam rambut

masyarakat sekitar PETI di Desa Malasari.

6. Mengetahui hubungan konsumsi ikan dengan kadar merkuri dalam rambut

masyarakat sekitar PETI di Desa Malasari.

7. Mengetahui hubungan jarak tempat tinggal dengan kadar merkuri dalam

rambut masyarakat sekitar PETI di Desa Malasari.

Page 28: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

11

8. Mengetahui hubungan lama tinggal dengan kadar merkuri dalam rambut

masyarakat sekitar PETI di Desa Malasari.

E. Manfaat

1. Bagi Program Studi Kesehatan Masyarakat

a. Memberikan sumbangsi pemikiran teoritis bagi penerapan dan

perkembangan substansi keilmuan di bidang kesehatan masyarakat.

b. Memberikan informasi bagi peneliti selanjutnya utuk mengembangkan

penelitian lebih mendalam.

2. Bagi Masyarakat

Memberikan informasi kadar merkuri dalam rambut sebagai upaya

melindungi dan mencegah gangguan kesehatan akibat adanya pencemaran

merkuri di sekitar wilayah penambangan.

3. Bagi Pemerintah Daerah

Sebagai bahan informasi dan masukan kepada pemerintah daerah

khususnya Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD), Dinas Kesehatan

Kabupaten Bogor dalam perencanaan, pemantauan terhadap kualitas

lingkungan dan status kesehatan masyarakat.

F. Ruang Lingkup

Peneliti adalah Mahasiswa Kesehatan Lingkungan, Program Studi

Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor

yang berhubungan dengan kadar merkuri dalam rambut masyarakat yang tinggal

Page 29: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

12

di sekitar penambangan emas tanpa izin di Desa Malasari, Kecamatan

Nanggung, Kabupaten Bogor pada tahun 2013. Penelitian ini dilaksanakan pada

bulan Mei – Juni 2013.

Penelitian ini menggunakan rancangan studi cross sectional. Dalam

pengumpulan data primer, peneliti mengambil rambut dengan cara menggunting

rambut pada daerah yang dekat dengan kulit kepala di bagian belakang telinga

dan yang tersembunyi. Kemudian dilakukan pengukuran di laboratorium

menggunakan mercury analyzer. Untuk mendapatkan data karakteristik

penduduk menggunakan kuesioner dengan metode wawancara.

Page 30: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Merkuri (Hg)

Merkuri atau air raksa mempunyai nama kimia hydrargyrum yang

berbentuk cair keperakan dalam tekanan dan suhu kamar. Merkuri dilambangkan

dengan Hg. Pada tabel periodik unsur kimia, merkuri menempati urutan (NA) 80

dan mempunyai bobot atom 200,59. Secara umum logam merkuri memiliki sifat-

sifat dasar sebagai berikut (Palar, 2008) :

a. Berwujud cair pada suhu kamar (25 0C) dengan titik beku paling rendah

sekitar – 39 0C.

b. Masih berwujud cair pada suhu 396 0C dan telah terjadi pemuaian secara

menyeluruh pada suhu tersebut.

c. Merupakan logam yang paling mudah menguap jika dibandingkan dengan

logam-logam lainnya.

d. Memiliki tahanan listrik yang sangat tinggi sehingga menjadikan merkuri

sebagai konduktor yang baik.

e. Dapat melarutkan bermacam-macam logam untuk membentuk amalgam.

f. Merkuri merupakan unsur yang sangat beracun bagi semua makhluk hidup

baik dalam bentuk unsur tunggal (logam) ataupun persenyawaan.

Page 31: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

14

Merkuri dapat membentuk berbagai persenyawaan baik anorganik

(seperti oksida, klorida, dan nitrat) maupun organik. Merkuri berubah menjadi

senyawa anorganik melalui oksidasi dan menjadi unsur merkuri kembali melalui

reduksi. Perubahan Merkuri anorganik menjadi merkuri organik melalui bakteri

anaerob tertentu dan senyawa ini secara lambat akan terdegradasi menjadi

merkuri anorganik. Merkuri mempunyai titik didih 357 0C dan titik leleh -38,87

0C. Logam ini dihasilkan dari bijih sinabar (HgS) yang mengandung unsur

merkuri sebesar 0,1% - 4%. Salah satu cara perolehannya melalui pemanasan

bijih dengan suhu 800 0C dengan menggunakan O2 (udara). Sulfur yang

dikombinasikan dengan O2 melepaskan merkuri dengan uap air yang mudah

terkonsentrasi.

HgS + O2 Hg + SO2

Merkuri yang telah dilepaskan akan mengalami kondensasi sehingga

diperoleh logam cair murni. Logam cair Inilah yang kemudian digunakan oleh

manusia untuk berbagai keperluan seperti untuk menambal gigi, termometer,

disinfektan, pestisida, bahan cat, baterai kering serta proses pengolahan emas

(Heryando, 2008). Sinabar dapat juga dipanaskan dengan kapur, belerang

bercampur kalsium dan akan melepaskan uap logam merkuri. Merkuri pada

umumnya dimurnikan melalui proses destilasi.

Bijih merkuri juga ditemukan pada batu dan bercampur dengan bijih lain

seperti tembaga, emas, timah, seng, dan perak. Menurut Inswiarsi (2008) dalam

Page 32: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

15

jurnal ekologi kesehatan bahwa merkuri muncul di lingkungan secara alamiah

dalam beberapa bentuk yaitu :

1. Metal Merkuri (Hg0)

Metal merkuri merupakan logam berwarna putih berkilau, berbentuk

cair dalam suhu kamar dan membentuk uap merkuri yang tidak berwarna dan

tidak berbau. Penguapan merkuri berbanding lurus dengan suhu. Semakin

tinggi suhu, semakin cepat merkuri akan menguap. Metal merkuri masih

digunakan dalam beberapa obat tradisional di Amerika Latin dan Asia, serta

digunakan dalam acara-acara ritual seperti Voodoo, Santeria, dan Espiritismo

suku Caribia. Digunakan juga dalam pembuatan termometer dan barometer.

Metal merkuri banyak digunakan untuk produksi gas klorin kaustik,

baterai, saklar listrik, dan pemurnian emas. Untuk bahan penambal gigi

biasanya mengandung merkuri metal 50%. WHO (2003) menyatakan bahwa

sekitar 3% dari total konsumsi merkuri digunakan untuk dental amalgam.

2. Merkuri Anorganik

Senyawa merkuri anorganik terjadi ketika merkuri dikombinasikan

dengan elemen lain seperti klorin, sulfur atau oksigen. Senyawa-senyawa

tersebut biasa disebut garam-garam merkuri. Senyawa merkuri anorganik

berbentuk bubuk putih kecuali merkuri sulfide (HgS) yang biasa disebut

Sinabar, berwarna merah dan akan menjadi hitam setelah terkena sinar

matahari. HgS digunakan untuk pigmen cat berwarna merah terang (Chamid

dkk, 2010). Senyawa merkuri anorganik digunakan sebagai fungisida. Garam-

Page 33: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

16

garam merkuri anorganik termasuk amoniak, merkuri klorida, dan merkuri

iodide digunakan untuk krim pemutih kulit. Merkuri chlorida (HgCl2) adalah

sebagai antiseptik atau disinfektan.

Pada waktu lampau, merkurous klorid digunakan dalam bidang

kedokteran untuk obat penjahar, obat cacing, dan bahan penambal gigi.

Produk ini termasuk mercurochrome (mengandung 2% merkuri sulfida) dan

merkuri oksida digunakan untuk zat warna pada cat. Sedangkan merkuri

sulfida digunakan sebagai pewarna merah pada tattoo. Merkuri klorida juga

digunakan sebagai katalis, industri baterai kering, dan fungisida dalam

pengawetan kayu. Merkuri asetat digunakan untuk sintesa senyawa

organomerkuri sebagai katalis dalam reaksi-reaksi polimerisasi organik dan

sebagai reagen dalam kimia analis. Senyawa-senyawanya banyak digunakan

sebagai disinfektan, pestisida, bahan cat, antiseptik, baterai kering, photografi,

pabrik kayu, dan pabrik tekstil (Clarkson, 2002).

Penyerapan dan pengendapan merkuri anorganik yang terhirup

tergantung ukuran partikel, kelarutan, dan lain-lain. Sekitar 10 - 15%

pemaparan merkuri anorganik melalui mulut, kemudian diserap oleh sistem

gastrointestinal dan mengendap dalam tubuh (Rianto, 2003).

3. Merkuri organik

Senyawa merkuri organik terjadi ketika merkuri bereaksi dengan

karbon atau organomerkuri. Jenis organomerkuri yang paling populer adalah

metilmerkuri (dikenal dengan monometilmercuri) CH3 – Hg - COOH. Pada

Page 34: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

17

waktu yang lampau, senyawa organomerkuri yang dikenal adalah

fenilmerkuri. Organomerkuri lainnya adalah dimetilmerkuri (CH3 – Hg - CH3)

yang juga digunakan sebagai standar referensi tes kimia (Nina, 2007). Di

lingkungan ditemukan dalam jumlah kecil namun sangat membahayakan bagi

manusia dan hewan.

Metil merkuri dihasilkan dari proses mikroorganisme (bakteria dan

fungi) di lingkungan. Sampai tahun 1970 metil merkuri dan etil merkuri

digunakan untuk mengawetkan biji-bijian dan infeksi fungi. Setelah diketahui

adanya efek negatif terhadap kesehatan, penggunaan metil merkuri dan etil

merkuri sebagai fungisida biji-bijian dilarang. Sampai tahun 1991-an

penggunaan fenil merkuri sebagai antifungi pada cat masih diperbolehkan,

tetapi penggunaan ini selanjutnya juga dilarang karena akan terjadi penguapan

merkuri.

B. Kegunaan Merkuri

Pemakaian bahan merkuri telah berkembang sangat luas. Merkuri

digunakan dalam bermacam-macam pekerjaan yaitu :

1. Bidang perindustrian

Dalam industri khlor-alkali, merkuri digunakan untuk menangkap

logam natrium. Logam natrium tersebut dapat ditangkap oleh merkuri melalui

proses elektrolisa dari larutan garam natrium klorida. Sedangkan dalam

industri kertas banyak digunakan senyawa fenil merkuri asetat yang digunakan

untuk mencegah pembentukan kapur pada kertas basah selama proses

Page 35: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

18

penyimpanan. Merkuri juga digunakan dalam industri cat untuk mencegah

pertumbuhan jamur sekaligus sebagai komponen pewarna (Alfian, 2006).

2. Bidang pertanian

Merkuri banyak digunakan sebagai fungisida. Contohnya, senyawa

metil merkuri disiano diamida (CH3-Hg-NH-CHHNHCN), metil merkuri siano

(CH3-Hg-CN), metil merkuri asetat (CH3 – Hg - CH2 - COOH), dan senyawa

etil merkuri khorida (C2H5 – Hg - Cl).

3. Bidang pertambangan

Logam merkuri digunakan untuk membentuk amalgam. Contohnya

dalam pertambangan emas, logam merkuri digunakan untuk mengikat dan

memurnikan emas.

4. Bidang kedokteran

Logam merkuri digunakan untuk campuran penambal gigi.

5. Peralatan fisika

Merkuri digunakan dalam termometer, barometer, pengatur tekanan

gas dan alat-alat listrik.

C. Toksikokinetik Merkuri

Logam berat diabsorbsi dan diakumulasikan dalam jaringan hidup

dengan urutan Hg, Cu, Ni, Pb, Co, Cd (Widowati dkk, 2008). Menurut Suwerja

dkk (2001) dalam Alfreds (2002) bahwa setelah merkuri masuk ke dalam tubuh

manusia, maka akan terjadi proses, absorbsi, biotransformasi, dan ekskresi.

Adapun toksikokinetik merkuri adalah :

Page 36: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

19

1. Absorbsi

Merkuri dapat diabsorbsi melalui saluran pencernaan, pernafasan, dan

kontak kulit. Uap senyawa metil merkuri seperti uap metil merkuri klorida

dapat diserap melalui pernafasan hingga 80%. Penyerapan metil merkuri

dapat juga melalui kulit. Setelah diabsorbsi, merkuri di jaringan mengalami

oksidasi membentuk merkuri divalen (Hg2+

) yang dibantu oleh enzim katalase

untuk mempercepat reaksinya. Merkuri juga dapat masuk ke dalam tubuh

melalui paru-paru dalam bentuk uap atau debu. Inhalasi terhadap uap merkuri

akan diabsorbsi melalui sel darah merah lalu ditransformasikan menjadi

merkuri divalen (Hg2+

). Akibatnya sebagian merkuri akan menuju otak yang

kemudian diakumulasi di dalam jaringan (Rianto, 2010).

Absorbsi merkuri anorganik melalui gastrointestinal kurang dari 15%

pada mencit dan 7% pada manusia sedangkan absorbsi merkuri organik

sebesar 90% - 95%. Konsentrasi merkuri terbesar ditemukan dalam pajanan

merkuri anorganik dan uap merkuri sedangkan merkuri organik mempunyai

afinitas yang besar terhadap otak (Sari, 2002).

2. Metabolisme

Unsur merkuri yang diabsorbsi akan dioksidasi dengan cepat menjadi

ion Hg2+

yang memiliki afinitas terhadap gugus-gugus sulfhidril (-SH) serta

berikatan dengan substrat-substrat yang banyak mengandung gugus tersebut.

Metil merkuri dapat dimetabolisme menjadi merkuri anorganik oleh hati dan

ginjal. Merkuri dapat melewati darah, otak, dan plasenta. Metil merkuri

Page 37: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

20

mempunyai afinitas yang kuat terhadap otak. Sekitar 90% merkuri darah

terdapat dalam eritrosit. Senyawa fenil merkuri diubah dengan cepat menjadi

merkuri anorganik, sedangkan metil merkuri dimetabolisme secara lambat

(Rianto, 2010). Metil merkuri yang ada dalam saluran pencernaan akan

dikonservasi menjadi merkuri anorganik oleh flora usus.

3. Ekskresi

Sifat ekskresi merkuri oleh tubuh adalah sangat lambat. Dalam

percobaan selama 21 hari, anak ayam yang dipelihara hanya mengekskresikan

kurang lebih 0,66% dari total merkuri di dalam tubuhnya. Jika dibandingkan

antara merkuri organik dan anorganik, maka merkuri anorganik relarif lebih

mudah diekskresikan. Ekskresi merkuri dari tubuh melalui urin dan feses

dipengaruhi oleh bentuk senyawa merkuri, besar dosis merkuri serta waktu

paparan. Ekskresi metil merkuri sebesar 90% terjadi melalui feses, baik

paparan akut maupun kronis.

D. Pemajanan Merkuri Melalui Air, Udara, dan Ikan

Secara alamiah, bijih merkuri ditemukan pada batu bercampur dengan

bijih lain seperti tembaga, emas, timah, seng, dan perak. Merkuri juga diperoleh

dari bijih sinabar melalui pemanasan dengan suhu 800 0C. Sulfur yang

direaksikan dengan oksigen akan melepaskan merkuri dalam bentuk uap yang

mudah terkonsentrasi dan menjadi pencemar udara. kemudian merkuri akan

mengendap ke lingkungan (air, tanah, udara, dan makanan). Manusia

menggunakan merkuri dalam berbagai aktivitas industri. Ketika tidak

Page 38: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

21

dikendalikan dengan tepat, akan mencemari lingkungan dan mengganggu

kesehatan. Melalui siklusnya, merkuri akan berada di air sehingga dapat

mencemari badan air dan biota air antara lain ikan dan kerang-kerangan yang

selama ini gemar dikonsumsi oleh masyarakat.

Merkuri yang mencemari badan air dapat mempengaruhi kualitas air.

Terlebih badan air yang digunakan sebagai bahan baku keperluan sehari-hari

misalanya mandi, menggosok gigi, dan memasak. Air sungai yang tercemar

merkuri dapat mengkontaminasi ikan secara langsung atau tidak langsung yaitu

ikan kecil memakan plankton yang mengandung merkuri dan kemudian ikan

kecil tersebut dimakan oleh ikan yang lebih besar. Kerang juga dapat

mengakumulasi merkuri di dalam cangkangnya. Selanjutnya ikan dan kerang

tersebut dikonsumsi oleh manusia sehingga merkuri akan terakumulasi dalam

tubuhnya (Cakrawati, 2002). Beberapa penelitian menunjukkan bahwa semua

ikan yang tidak terkontaminasi langsung oleh merkuri selama pertumbuhannya

masih mengandung merkuri dalam tubuhnya pada konsentrasi yang rendah yaitu

0,0005 - 0,0075 (Kusnoputranto, 1996).

E. Biomarker Pajanan Merkuri

Biomarker dapat digunakan untuk memperkirakan pajanan (jumlah yang

diabsorbsi atau dosis internal), efek-efek bahan kimia, dan dapat digunakan juga

untuk mengetahui apakah berasal dari makanan, lingkungan, atau tempat kerja.

Biomarker dapat digunakan untuk melihat hubungan kausalitas dan dosis respon

dalam penilaian risiko, diagnosis klinis, dan monitoring (Inswiasari, 2008).

Page 39: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

22

Biomarker yang akurat dan reliabel untuk mengukur merkuri dalam

tubuh adalah darah, urin, rambut, dan kuku (Grandjean, 2005). Pengukuran

tersebut berfungsi untuk rnemperkirakan dampak negatif terhadap kesehatan

yang akan muncul akibat pajanan merkuri. Darah dan urin digunakan sebagai

biomarker untuk merkuri metal atau merkuri anorganik. Untuk pajanan metil

merkuri darah diambil beberapa hari setelah pajanan karena sebagian besar

bentuk merkuri dalam darah akan turun 50 % setiap 3 hari jika pajanan

dihentikan. Oleh karena itu, kadar merkuri dalam darah merupakan informasi

yang sangat bermanfaat untuk pajanan yang baru terjadi dibanding pajanan

jangka panjang. Rambut dan darah digunakan sebagai indikator keracunan metil

merkuri. Untuk fetal, rambut ibu dan darah tali pusat sebagai indikatornya

(Mahaffey, 2005). Adapun biomarker yang sering digunakan adalah

1. Rambut

Rambut adalah bagian tubuh makhluk hidup yang banyak

mengandung protein struktural yang tersusun oleh asam-asam amino sistein

yang mengandung ikatan disulfida (- S – S -) dan sistein yang mengandung

gugus sulfhidril (-SH) yang mempunyai kemampuan mengikat logam berat

yang masuk ke dalam tubuh. Terdapatnya merkuri dalam rambut merupakan

indikator paparan kronik terhadap merkuri (Handayani, 2012).

Penentuan tingkat keracunan merkuri antara lain dapat dilakukan

dengan sampel rambut. Karena dalam tubuh manusia, merkuri tidak

diperlukan dan dapat dibuang melalui rambut (Guinn VP, 1972 dalam Kamal

Page 40: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

23

(2002). Logam berat dikeluarkan melalui rambut melalui mekanisme

ekskresi (Hartono, 2003). Kadar merkuri dalam rambut merupakan salah satu

indikator tingkat kandungan merkuri dalam tubuh dan dapat digunakan untuk

menilai sejauh mana kontaminasi merkuri pada penduduk (Suma’mur, 1994).

Rambut merupakan biomonitoring terhadap paparan merkuri yang

paling banyak digunakan. Akumulasi merkuri pada folikel rambut sebanding

dengan konsentrasi pada darah (Katz, 1988; Hislop, 1983). Pada manusia

rambut umumnya diterima sebagai sarana estimasi beban merkuri pada tubuh

(Grandjean, et al, 2002; Harada, et al, 1999; Knobeloch, et al, 2007; Myers,

2000 dalam Ismawati 2013)

Analisis merkuri mengunakan rambut mempunyai kelebihan

dibanding dengan biomarker lain seperti darah, urin, dan kuku. Rambut dapat

menggambarkan kondisi dalam jangka panjang mengenai banyaknya merkuri

dalam tubuh. berbeda dengan darah dan urin; darah hanya dapat mengukur

komponen yang terserap sementara dalam sirkulasi sebelum pembuangan

dan penyimpanan. Sedangkan urin hanya mencerminkan kadar logam berat

yang dilepaskan oleh ginjal dari darah untuk jangka pendek yaitu beberapa

jam saja (Tabrizian, 2009).

Analisis rambut dapat mengidentifikasi kekurangan nutrisi jangka

panjang yang merupakan akar penyakit serta menemukan logam berat yang

berpotensi menimbulkan penyakit. Rambut memberikan informasi tentang

nomor, tipe, dan jumlah logam berat. proses pertumbuhan rambut dapat

Page 41: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

24

digunakan sebagai rekonstruksi pemajanan pada masa silam yaitu 10 cm

rambut sama dengan 300 hari (Kuswaji, 1994 dalam Hartono, 2003).

Konsentrasi merkuri pada rambut dapat meningkat dengan adanya

uap merkuri di lingkungan karena adanya adsorpsi langsung (IPCS, 1990).

Menurut WHO (1991) dalam Warsono (2000) bahwa rambut merupakan

media indikator yang berguna bagi orang yang keracunan merkuri,

konsentrasi merkuri pada rambut kepala setara dengan konsentrasi merkuri

dalam darah pada saat pembentukan rambut, tetapi hubungan antara

konsentrasi rambut, darah, dan urin belum diketahui. Selain itu, rambut dapat

digunakan untuk membedakan kontaminasi internal dan eksternal. Rambut

bagian dalam yang selalu tertutup hanya mencerminkan kontaminasi internal,

sedangkan rambut kepala menunjukkan kontaminasi total (internal dan

eksternal) (kamal, 2002 dalam Suhandi, 2006).

Mineral yang bisa dideteksi menggunakan rambut adalah sulfur,

antimonium, uranium, arsenik, berilium, merkuri, cadmium, timbal,

alumunium, germanium, barium, bismut, rubidium, litium, nikel, platinum,

talium, iodin, vanadium, strontium, tin, titanium, tungsten, zirconium,

kalsium, magnesium, natrium, kalium, tembaga, seng, fosfor, zat besi,

mangaan, kromium, selenium, boron, kobalt, dan molibdenium (Tabrizian,

2010).

Page 42: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

25

2. Darah

Pemeriksaan sampel darah merupakan pilihan utama apabila

pemaparan merkuri anorganik jangka pendek dengan konsentrasi tinggi

karena merkuri dalam darah meningkat sangat cepat. Waktu paruh merkuri

dalam darah ± 2 hari sehingga evaluasi terhadap merkuri dalam darah dapat

dilakukan jika jangka waktu sesudah pemaparan sangat penting. Untuk

pemaparan merkuri organik, pemeriksaan dilakukan dengan pengambilan

sampel darah dan rambut. Pengukuran merkuri dalam darah biasanya

digunakan untuk mengidentifikasi pemaparan metil merkuri.

Pemajanan merkuri dalam darah biasanya melalui makanan (ikan,

kerang, udang) dan air minum. Masyarakat yang gemar mengkonsumsi ikan,

kadar merkuri dalam darahnya lebih tinggi dibandingkan dengan yang jarang

mengkonsumsi ikan. Paparan metil merkuri dalam jangka panjang melalui

makanan berubungan linier dengan kadar merkuri dalam darah. Dan kadar

merkuri dalam darah 5-10 kali lebih rendah dari kadar merkuri dalam otak

(WHO, 1990).

Menurut WHO (1991) dalam Warsono (2000), kadar merkuri

maksimal dalam darah 500 µg/l. Dalam kadar ini sudah dapat menimbulkan

gejala parestesia dan disartria, sedangkan pada kadar 3000-4000 µg/l akan

berakibat kematian.

Page 43: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

26

3. Urin

Sampel urin merupakan indikator yang baik terhadap kandungan

merkuri anorganik dalam tubuh karena uap merkuri. Hal ini disebabkan

merkuri dalam urin mencapai puncaknya ± 2 – 3 minggu setelah pemaparan

dan berkurang dengan sangat lambat dengan waktu paruh 40 - 60 hari untuk

pemaparan jangka pendek dan 90 hari untuk pemaparan jangka panjang

(EPA, 2006). Akan tetapi, pemeriksaan urin tidak berguna untuk pemaparan

metil merkuri, karena metil merkuri sangat kecil diekskresikan melalui urin

(IPCS, 1990). Feses dan urin merupakan rute utama untuk eliminasi merkuri

anorganik pada manusia (IPCS, 1991).

Pada beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa tanda awal

pengaruh kurang baik yang berkaitan dengan sistem syaraf pusat atau ginjal

dapat dilihat pada konsentrasi kadar merkuri dalam urin antara 25 - 35 µg/l

keratin. Apabila konsentrasi merkuri dalam urin melebihi 100 µg/l kreatin

maka pasti mempunyai resiko kesehatan. Terutama pada sistem syaraf pusat

dapat menyebabkan tremor, rasa cemas, erithism, dan kerusakan ginjal

dengan proteinuria. Sedangkan pada pemaparan antara 50 – 100 µg/l kreatin

dalam urin gejalanya kurang terlihat (IPCS, 1994).

Menurut WHO (1991) dalam Warsono (2000), bila kadar merkuri

dalam urin 100 – 600 µg/l menimbulkan gejala pada susunan saraf pusat

berupa letargia, hiperrefleksia, dan tremor.

Page 44: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

27

Pengukuran kadar merkuri dalam makanan, darah, urin, rambut, dan

jaringan dapat dilakukan dengan Atomic Absorption Spectrophotometer

(AAS), Mercury Analyzer, Gas Chomatography Electron – Capture untuk

memeriksa metil merkuri dalam makanan, jaringan, dan cairan biologi.

Neutron Activation untuk memeriksa total merkuri dalam semua media

(WHO, 1990). Pengukuran dengan AAS memiliki tingkat sensitivitas yang

memadai untuk pengukuran merkuri pada tingkat sub-Ppm dibandingkan

dengan Neutron Activation. Kelemahan AAS adalah sampel yang dibutuhkan

untuk analisis sekitar 5 - 10 gram. Sedangkan untuk mendapatkan resolusi

spasial dibutuhkan sekitar 100-150 helai rambut. Besar jumlah sampel

rambut dapat mengganggu responden (UNEP, 2008).

Penelitian ini menggunakan alat mercury analyzer karena

mempunyai beberapa keunggulan jika dibandingkan dengan alat lainnya

yaitu:

1. Mampu menganalisis dengan akurat dan cepat (5 menit per sampel)

sehingga penelitian menjadi efektif dan efisien.

2. Tidak memerlukan preparasi sehingga menghilangkan penggunaan

bahan-bahan berbahaya.

3. Mudah untuk dilakukan kalibrasi dan full PC control.

4. Mercury Analyzer lebih aman dibandingkan dengan AAS. Hal tersebut

dikarenakan AAS masih meninggalkan residu akibat pembakaran

sehingga dapat membahayakan operator, masyarakat sekitar, dan

Page 45: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

28

lingkungan. Sedangkan pada mercury analyzer terdapat penyerap residu

merkuri berupa karbon aktif.

5. Metode yang digunakan telah memenuhi persyaratan USEPA 7473 dan

ASTM D6722-01

F. Dampak Merkuri Terhadap Kesehatan Manusia

Menurut Griffith (1983) dalam Yunaenah (1999) pajanan adalah kontak

dari agen kimia, fisik, atau biologi dalam batas luar dari individu. Pemajanan

merkuri dapat dilihat dari Host, Agent, dan Environment. Host berupa manusia,

Agent berupa merkuri, dan environment adalah komponen lingkungan yang dapat

mempengaruhi terhadap pemajanan merkuri yaitu debit air sungai, kontur tanah,

dan kecepatan angin.

Berdasarkan sifat fisik dan kimia, merkuri memiliki daya racun yang

tinggi dibandingkan logam-logam lainnya. Pajanan merkuri ke dalam tubuh

manusia bisa melalui makanan, minuman, pernafasan, dan kulit. Menurut

Harold, et al (1999) dalam Warsono (2000), merkuri dapat masuk ke dalam

tubuh manusia melalui pernapasan, pencernaan, dan peresapan.

Uap merkuri mempunyai efek racun yang lebih berbahaya daripada

merkuri dalam bentuk cair karena lebih mudah masuk dan diserap tubuh melalui

inhalasi. Penyerapan merkuri organik (MeHg) di dalam tubuh dapat mencapai

95% kemudian akan terakumulasi dalam ginjal, otak, hati, janin, dan rambut.

Page 46: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

29

Gejala klinis keracunan merkuri sangat tergantung pada dosis dan lama

pajanan sampai timbulnya gejala keracunan (dose-effect relationship). Gejala

yang teringan adalah paraesthesia kemudian akan terjadi kelumpuhan,

penyempitan luas pandang, kebutaan, dan gangguan pendengaran. Gejala-gejala

tersebut merupakan sifat dan gejala keracunan merkuri meskipun tidak dapat

dikatakan sebagai gejala spesifik (Tugaswati, 1997). Menurut Widowati (2008)

keracunan akut bisa terjadi pada konsentrasi uap merkuri 0,5 - 1,2 mg/m3 dengan

gejala faringitis, mual, dan shock. Apabila paparan terus berlanjut dapat

menimbulkan pembengkakan kelenjar ludah, nefritis, hepatitis serta gangguan

sistem syaraf pusat seperti tremor, gagap. Penelitian uap merkuri 28,8 mg/m3

mengakibatkan kerusakan parah pada ginjal, hati, otak, jantung, paru-paru, dan

usus besar.

Menurut Nina (2007) beberapa hal terpenting yang dapat dijadikan

patokan terhadap efek yang ditimbulkan oleh merkuri terhadap tubuh adalah

a. Semua senyawa merkuri adalah racun bagi tubuh apabila berada dalam jumlah

yang tidak bisa ditolelir oleh tubuh.

b. Senyawa merkuri yang berbeda menunjukkan karakteristik yang berbeda juga.

c. Biotransformasi tertentu yang terjadi dalam suatu tata lingkungan atau dalam

tubuh organisme yang telah terakumulasi merkuri disebabkan oleh perubahan

bentuk senyawa - senyawa merkuri.

d. Efek yang ditimbulkan oleh merkuri dalam tubuh adalah menghalangi kerja

enzim dan merusak selaput dinding sel. Keadaan itu disebabkan karena

Page 47: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

30

kemampuan merkuri dalam membentuk ikatan kuat dengan gugus yang

mengandung belerang yang terdapat dalam enzim atau dinding sel.

e. Kerusakan yang diakibatkan oleh logam merkuri dalam tubuh umumnya

bersifat permanen.

Efek merkuri pada kesehatan terutama berkaitan dengan sistem syaraf.

Manifestasi klinis awal pada intoksikasi merkuri adalah gangguan tidur,

perubahan mood yang dikenal sebagai erethism, kesemutan mulai dari daerah

sekitar mulut hingga jari dan tangan, pengurangan pendengaran, penglihatan, dan

daya ingat. Pada intoksikasi berat, penderita menunjukkan gejala klinis tremor,

gangguan koordinasi, gangguan keseimbangan, jalan sempoyongan (ataxia). Hal

ini diakibatkan terjadi kerusakan pada jaringan otak kecil (cerebellum).

Merkuri yang terabsorbsi akan terakumulasi dan terbawa ke organ tubuh

lainnya. Pada keracunan merkuri tingkat awal pasien merasa mulutnya tebal

sehingga tidak peka terhadap rasa dan suhu, hidung tidak peka bau, mudah lelah,

dan sering sakit kepala. Jika terjadi akumulasi yang berlebih dapat berakibat

pada degenerasi sel-sel saraf di otak kecil (Depkes RI). Penggunaan merkuri

dalam waktu lama menimbulkan dampak gangguan kesehatan hingga kematian.

Pengaruh merkuri terhadap kesehatan manusia dapat diurai sebagai berikut:

1. Pengaruh Terhadap Fisiologis

Pengaruh toksisitas merkuri terutama pada sistem saluran pencernaan

dan ginjal akibat akumulasi merkuri. Jangka waktu, intensitas, dan jalur

paparan serta bentuk merkuri sangat berpengaruh terhadap sistem yang

Page 48: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

31

dipengaruhi. Organ utama yang terkena paparan kronik oleh elemen merkuri

dan organomerkuri adalah SSP. Sedangkan garam - garam merkuri akan

berpengaruh terhadap kerusakan ginjal. Keracunan akut oleh elemen merkuri

yang terhisap mempunyai efek terhadap sistem pernafasan. Garam merkuri

yang tertelan akan berpengaruh terhadap SSP dan efek terhadap sistem

cardiovaskuler merupakan efek sekunder.

2. Pengaruh Terhadap Sistem Syaraf

Merkuri yang berpengaruh terhadap sistem syaraf merupakan akibat

pemajanan uap elemen merkuri dan metil merkuri karena senyawa ini mampu

menembus blood brain barrier dan dapat mengakibatkan kerusakan otak yang

irreversible sehingga mengakibatkan kelumpuhan permanen. Metil merkuri

yang masuk ke dalam pencernaan akan memperlambat sistem syaraf pusat

yang mungkin tidak dirasakan pada pemajanan setelah beberapa bulan.

Sebagai gejala pertama sering tidak spesifik seperti malas, pandangan kabur

atau pendengaran hilang (Azhari, et al, 2010).

Para peneliti University of Nevada, Las Vegas, AS mengadakan

penelitian terhadap 300 produk tuna kaleng pada tiga besar merk di Amerika

Serikat. Hasil uji menunjukkan lebih dari separuh mengandung kadar merkuri

melebihi ambang batas yang disyaratkan Environmental Protection Agency.

Kadar merkuri yang berlebihan dapat mempengaruhi terjadinya kerusakan

sistem syaraf pusat serta gangguan pendengaran dan penglihatan.

Page 49: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

32

3. Pengaruh Terhadap Ginjal.

Apabila terjadi akumulasi merkuri pada ginjal yang diakibatkan oleh

masuknya garam inorganik atau phenylmercury melalui SSP dapat

menyebabkan naiknya permiabilitas epitel tubulus sehingga akan menurunkan

kemampuan fungsi ginjal. Pajanan melalui uap merkuri melalui saluran

pernafasan juga mengakibatkan kegagalan ginjal karena terjadi proteinuria

atau nephrotic syndrom dan tubular necrosis akut (Douglas, 2012)

4. Pengaruh Terhadap Pertumbuhan.

Metilmerkuri sangat reaktif terhadap ibu hamil dan bayi. Hasil studi

membuktikan adanya hubungan yang signifikan. Bayi yang dilahirkan dari ibu

yang makan gandum yang diberi fungisida akan mengalami gangguan

kerusakan otak yaitu retardasi mental, tuli, penciutan lapangan pandang,

microcephaly, cerebral palsy, ataxia, buta, dan gangguan menelan. Tidak

seperti unsur logam lainnya, Besi (Fe) atau Magnesium (Mg) yang dibutuhkan

tubuh untuk tulang, Merkuri sama sekali tidak dibutuhkan oleh tubuh. Oleh

karena itu, kehadiran merkuri dalam tubuh meskipun berada di bawah ambang

batas tetap membahayakan kesehatan (Tugaswati, dkk, 1997).

G. Keracunan Merkuri

Keracunan merkuri dibagi menjadi dua yaitu :

1. Keracunan Akut

Keracunan akut didefinisikan sebagai suatu bentuk keracunan yang

terjadi dalam jangka waktu singkat. Peristiwa keracunan akut ini dapat terjadi

Page 50: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

33

apabila individu atau biota menghirup atau menelan bahan beracun dalam

dosis atau jumlah besar. Keracunan akut terjadi akibat terpajan merkuri

berkonsentrasi tinggi. Pajanan konsentrasi uap merkuri cukup tinggi

menimbulkan dada rasa berat, nyeri dada, kesulitan bernafas, batuk.

Pada ingesti menimbulkan gejala rasa logam, mual, nyeri abdomen,

muntah, diare, nyeri kepala, dan kadang-kadang albuminuria. Kematian dapat

timbul kapan saja. Menurut Grandjean (2005) dalam tiga atau empat hari

kelenjar liur membengkak, timbul gingivitis, gejala-gejala gastroenteritis dan

nefritis muncul. Pada kasus sedang, pasien dapat mengalami perbaikan dalam

satu sampai dua minggu. Pada kasus lebih berat akan berkembang gejala-

gejala psikopatologi dan tremor otot, Pada umumnya kasus akut pajanan

terjadi pada konsentrasi 1,2 – 8,5 mg/m3 (Sari, 2002).

Toksisitas merkuri pada ginjal dapat timbul dengan tanda awal

proteinuria sebagai gagal ginjal. Pajanan alkil merkuri onsetnya timbul secara

perlahan tetapi progresif pada sistem saraf dengan gejala awal berupa rasa

kebas pada ekstremitas dan bibir. Kehilangan kontrol koordinasi dengan

tungkai, ataxia, tremor dan kehilangan pergerakan yang baik, pengurangan

lapangan pandang, kehilangan pendengaran sentral, kekakuan otot, spastik

dan refleks tendon yang berlebihan dapat juga terjadi (Mahaffey, 2005).

2. Keracunan Kronis

Adapun keracunan kronis didefinisikan dengan terhirup atau

tertelannya bahan beracun dalam dosis rendah tetapi terjadi secara perlahan-

Page 51: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

34

lahan dan berlangsung dalam waktu yang lama. Keracunan kronis lebih sering

diderita oleh para pekerja di pertambangan (Sari, 2002). Penderita keracunan

kronis biasanya tidak menyadari bahwa dirinya telah terpapar sejumlah racun

dalam tubuh mereka sampai pada batas imunitas yang dimiliki.

Pada peristiwa keracunan kronis, jumlah merkuri yang masuk sangat

sedikit sehingga tidak memperlihatkan pengaruh langsung pada tubuh. Namun

demikian, masuknya merkuri ini berlangsung secara terus menerus sehingga

lama kelamaan jumlah merkuri yang masuk dan mengendap dalam tubuh

menjadi sangat besar dan melebihi batas toleransi tubuh sehingga gejala

keracunan mulai terlihat. Peristiwa keracunan kronis tidak hanya memapar

pekerja yang bekerja secara langsung dengan merkuri, tetapi juga memapar

masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan industri yang banyak

menggunakan merkuri. Hanya saja masa keracunan yang terjadi berjalan

dalam selang waktu yang berbeda.

Untuk pekerja yang bekerja secara langsung dengan menggunakan

merkuri, proses keracunan kronis mungkin sudah memperlihatkan gejala

dalam selang waktu beberapa minggu. Sedangkan untuk masyarakat yang

tidak terkena langsung, proses keracunan kronis merkuri ini baru dapat

diketahui setelah waktu bertahun - tahun. Pada peristiwa keracunan kronis,

ada dua organ tubuh yang paling sering mengalami gangguan yaitu gangguan

sistem pencernaan dan sistem syaraf. Radang gusi (gingivitis) merupakan

gangguan paling umum yang terjadi pada sistem pencernaan. Radang gusi

Page 52: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

35

pada akhirnya akan merusak jaringan penahan gigi sehingga gigi mudah lepas

(Palar : 2008).

Triad klasik pada keracunan kronik uap merkuri adalah eretisme,

tremor, dan stomatitis. Gejala-gejala neurologis dan psikis adalah yang paling

khas. Gejala dini nonspesifik (anoreksia, penurunan berat badan, sakit kepala)

diikuti gangguan-gangguan yang lebih khas; iritabilitas meningkat, gangguan

tidur (sering terbangun, insomnia), mudah terangsang, kecemasan, depresi,

gangguan daya ingat, dan kehilangan kepercayaan diri (Petasule, 2012).

Masalah-masalah yang sifatnya lebih serius seperti halusinasi, kehilangan

daya ingat total, dan kemunduran intelektual tidak terlihat dalam waktu yang

cepat. Menurut Parwiroharsono (1991) apabila keracunan merkuri telah terjadi

umumnya sulit disembuhkan dengan segera karena merkuri bersifat

akumulatif dan sulit diekskresikan oleh tubuh.

Tanda-tanda neurologis lain termasuk kulit bersemu merah, perspirasi

meningkat dan dermatografia. Gingivitis kronik sering terjadi dan dapat

menyebabkan hilangnya geligi, kelenjar liur membengkak dan merkuri

diekskresikan pada air liur. Meskipun tingkat akumulasi merkuri pada ginjal

tinggi, kerusakan ginjal jarang terjadi. Deposit merkuri pada kapsul anterior

lensa mata menimbulkan bayangan coklat kelabu atau kuning dari lensa

(Tsuji, 2003).

Page 53: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

36

H. Gangguan Kesehatan Masyarakat

Menurut WHO Pengertian ”sehat” digambarkan sebagai suatu kondisi

fisik, mental, dan sosial seseorang yang tidak hanya bebas dari penyakit atau

gangguan kesehatan melainkan juga menunjukkan kemampuan berinteraksi

dengan lingkungan dan aktivitasnya. Status kesehatan masyarakat sangat

mempengaruhi produktivitas kerja. Masyarakat yang sehat memungkinkan

tercapainya hasil kerja yang lebih baik.

Agar seseorang dapat melakukan aktivitas yang dapat menjamin

kesehatan dan produktivitas kerja, diperlukan adanya keseimbangan dari faktor-

faktor berikut: umur, jenis pekerjaan, status gizi, lama tinggal, jarak rumah,

konsumsi ikan. Status kesehatan individu yang tinggal di sekitar PETI dapat

dikatakan baik jika tidak mengalami gangguan kesehatan yang disebabkan oleh

keracunan merkuri. Adapun gangguan yang dapat terjadi adalah :

a. Erethism : Perubahan mood, gangguan tidur, depresi, gangguan daya ingat,

mudah marah, pengurangan pendengaran dan penglihatan,

kesemutan di sekitar mulut sampai jari dan tangan.

b. Tremor : Gangguan koordinasi, gangguan keseimbangan, ataxia.

c. Stomatais : Salivasi meningkat, Pneumonitis yang diikuti demam.

d. Gingivitis kronis.

e. Penurunan berat badan (anorexia).

f. Sakit kepala terus menerus.

Page 54: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

37

Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya keracunan

merkuri adalah

A. Umur

Umur adalah lama hidup seseorang yang dihitung dari tanggal lahir

sampai tanggal dilakukannya penelitian. Menurut Tugaswati (2006) dan

Hamid (1991) umur merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi

kerentanan tubuh terhadap logam berat. Biasanya semakin bertambahnya

umur dan bahan yang masuk, kadar merkuri dalam tubuh akan meningkat

(Warsono, 2000).

B. Jenis Pekerjaan

Menurut Warsono (2000) Jenis pekerjaan merupakan salah satu faktor

yang mempengaruhi kadar merkuri dalam tubuh. Hal ini tergantung di

lingkungan mana manusia bekerja. Pekerjaan yang berhubungan langsung

atau kontak langsung dengan merkuri mempunyai peluang lebih besar untuk

terjadinya akumulasi merkuri pada rambut dibanding dengan pekerjaan yang

tidak kontak langsung dengan merkuri.

C. Status gizi

Status gizi merupakan keadaan tubuh seseorang yang dipengaruhi oleh

konsumsi makanan. Secara teoritis, status gizi dapat mempengaruhi daya

tahan tubuh seseorang terhadap paparan logam berat. Kekurangan gizi akan

meningkatkan kadar merkuri yang bebas dalam darah. Pada penelitian ini,

status gizi digambarkan dengan pengukuran indeks masa tubuh. Menurut

Page 55: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

38

Fergusson (1991) bahwa kadar Ca dan Fe yang tinggi dalam makanan akan

menurunkan penyerapan logam berat. Tetapi jika tubuh kekurangan Ca dan Fe

penyerapan logam berat akan meningkat. Dinyatakan juga bahwa defisiensi

Fe dan P akan mengakibatkan gangguan ekskresi logam berat dari tulang

sehingga akan meningkatkan kadarnya pada jaringan lunak.

Di sisi lain, merkuri bersifat lipofilik. Akan tetapi, tidak semua jenis

merkuri dapat larut dalam lemak sehingga merkuri yang tidak larut dalam

lemak akan terakumulasi pada jaringan. Kadar lemak yang tinggi dalam tubuh

akan mempengaruhi absorbsi merkuri dalam tubuh dan ekskresi dari tubuh

karena lemak yang berlebihan akan disimpan dalam jaringan lemak. Begitu

juga dengan merkuri yang larut di dalamnya. Meskipun IMT tidak dapat

memastikan kandungan kalsium dan besi dalam tubuh, akan tetapi pada

penelitian ini IMT sudah dapat menggambarkan status gizi responden.

D. Konsumsi ikan

Merkuri dapat masuk ke dalam tubuh manusia tidak hanya melalui

inhalasi dan kontak langsung saja, tetapi juga melalui rantai makanan.

Pembuangan tailing ke sungai secara langsung dapat mengakibatkan

pencemaran merkuri terhadap biota laut termasuk ikan dan merkuri akan

terakumulasi di tubuh ikan. Kemudian manusia mengkonsumsi ikan tersebut.

Sehingga merkuri akan masuk ke tubuh manusia dan terakumulasi di

dalamnya. Hasil penelitian Andri, dkk (2010) menunjukkan adanya hubungan

konsumsi ikan dengan kadar merkuri pada rambut.

Page 56: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

39

E. Jarak tempat tinggal dengan tempat pengolahan

Jarak tempat tinggal dengan tempat pengolahan emas merupakan salah

satu faktor yang dapat mempengaruhi keracunan merkuri. Semakin dekat

jarak tempat tinggal, semakin besar peluang terjadinya keracunan merkuri.

Hasil penilitian Andi, dkk (2010) menunjukkan adanya hubungan jarak

tempat tinggal dengan kadar merkuri dalam rambut. Pada kondisi angin

normal, merkuri akan mengendap sejauh 216 meter dari tempat emisi uap

merkuri (Andi, 2010). Akan tetapi, tempat pengendapan uap merkuri bisa

lebih atau kurang dari 261 meter tergantung pada kecepatan angin setempat.

Namun belum ada penelitian lebih lanjut pada kondisi angin tidak normal.

F. Lama tinggal

Merkuri mempunyai sifat akumulatif, sehingga lama tinggal dapat

mempengaruhi kadar merkuri dalam rambut. Semakin lama seseorang tinggal

di daerah yang tercemar merkuri, semakin tinggi juga kandungan merkuri

dalam rambutnya (Tugaswati, 1997).

I. Pengolahan Emas

PETI melakukan Pengolahan bijih emas dengan metode amalgamasi

dimana merkuri digunakan sebagai media untuk mengikat emas (Suhandi, 2006).

Amalgamasi merupakan proses ekstraksi emas yang paling sederhana dan

murah. Amalgamasi adalah proses pengikatan bijih emas oleh merkuri

menggunakan amalgamator sehingga terbentuk amalgam. Amalgamator

berfungsi sebagai tempat berlangsungnya proses amalgamasi yang berfungsi

Page 57: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

40

untuk mereduksi ukuran bijih emas. Tenaga penggerak gelundung ada 3 jenis

yaitu kincir air, tenaga listrik, dan tenaga generator diesel (Suhandi, 2006).

Penggerak gelundung dengan tenaga kincir air memiliki keterbatasan yaitu hanya

dapat menggerakkan satu gelundung. Waktu yang dibutuhkan sekitar 12 jam.

Gelundung dengan penggerak tenaga listrik bisa menggerakkan dua gelundung.

Umumnya dilakukan di samping atau belakang rumah. Waktu yang diperlukan 6

- 7 jam untuk satu kali proses. Sedangkan Gelundung dengan tenaga penggerak

generator diesel umumnya diletakkan di dekat lubang galian di sekitar sungai.

Dalam satu kali pengolahan dapat menggerakkan 1 - 6 buah gelundung. Waktu

yang diperlukan untuk satu kali proses adalah 7 jam. Putaran gelundung dengan

generator diesel lebih cepat sehingga proses penghancuran bijih emas terjadi

lebih sempurna dan hasil perolehan emas dan perak lebih tinggi (Suhandi, 2006).

Selanjutnya dilakukan pencucian dan pendulangan untuk memisahkan

amalgam menggunakan merkuri. Pada tahap pencucian, dilakukan dengan kain

parasut sehingga merkuri jatuh ke tanah. Amalgam yang diperoleh kemudian

dipijar untuk memperoleh perpaduan logam emas - perak. Ketika dipanaskan,

amalgam akan terurai menjadi elemen-elemen merkuri dan emas mentah.

Amalgam dipanaskan di dalam sebuah tabung yang disebut retort. Merkuri akan

menguap dan dapat diperoleh kembali dari kondensasi uap merkuri tersebut.

Sementara itu, Au-Ag tetap berada di dalam retort sebagai logam. Selanjutnya

dilakukan pemisahan logam emas dari logam perak menggunakan merkuri

(Arifin, 2010). Berdasarkan pengamatan dan wawancara dengan para

Page 58: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

41

penambang, merkuri yang dimasukkan ke dalam gelundung berkurang sampai

10%. Hal ini disebabkan pada tahap pencucian merkuri terbuang bersama tailing.

PETI mempunyai potensi paparan merkuri yang tinggi karena para

pekerja tidak menggunakan alat pelindung dalam melakukan amalgamasi

sehingga pekerja akan mengalami kontak kulit secara langsung terhadap

merkuri. Selain itu, PETI juga tidak mempunyai pengolahan limbah sehingga

limbah tersebut akan memajan masyarakat dan lingkungan.

Bagan 2.1

Proses Pengolahan Emas dan Risiko terhadap Masyarakat

7.Proses

Pembakaran

Emas 6.Bullion

1.Batuan Air + merkuri

5.Proses

penyaringan

4.Amalgam

Tailing

(berpotensi

memapar

masyarakat)

3. Mesin

gelundung

2.Pengecilan

ukuran

Berpotensi

memapar

masyarakat

Mercury Vapor)

Berpotensi memapar

masyarakat

Page 59: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

42

J. Kerangka Teori

Bagan 2.2.

Kerangka teori kombinasi Andri DH, Anies, Suharyo (2011),

Chusharini Chamid, Neni Yulianita, Puti Renosori (2010), Tri Tugaswati,

Athena, Agustina Lubis (1997)

Umur

Jenis Pekerjaan

Sumber air baku

Lama tinggal

Jarak tempat tinggal

dengan tempat

pengolahan

Status Gizi

Konsumsi Ikan kadar merkuri dalam

rambut

Kebiasaan mandi di

sungai

Page 60: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

43

BAB III

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

A. Kerangka Konsep

Bagan 3.1

Kerangka Konsep Penelitian

Adapun variabel yang tidak diteliti adalah sumber air baku. Hal ini

dikarenakan sumber air baku Desa Malasari bersifat homogen yaitu seluruh

masyarakat menggunakan mata air sebagai sumber air baku. Mata air tersebut

terletak di bagian hulu desa sehingga terbebas dari pencemaran merkuri. Variabel

yang tidak diteliti lainnya adalah kebiasaan mandi di sungai, karena saat ini tidak

ada masyarakat Desa Malasari yang mandi di sungai.

Umur

Jenis Pekerjaan

Lama tinggal

Jarak rumah dengan

tempat pengolahan

Status Gizi

Konsumsi Ikan kadar merkuri

dalam rambut

Page 61: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

44

B. Hipotesis

1. Ada hubungan antara umur dengan kadar merkuri dalam rambut masyarakat

sekitar PETI di Desa Malasari

2. Ada hubungan antara jenis pekerjaan dengan kadar merkuri dalam rambut

masyarakat sekitar PETI di Desa Malasari.

3. Ada hubungan antara status gizi dengan kadar merkuri dalam rambut

masyarakat sekitar PETI di Desa Malasari.

4. Ada hubungan antara konsumsi ikan dengan kadar merkuri dalam rambut

masyarakat sekitar PETI di Desa Malasari.

5. Ada hubungan antara jarak rumah dengan kadar merkuri dalam rambut

masyarakat sekitar PETI di Desa Malasari.

6. Ada hubungan antara lama tinggal dengan kadar merkuri dalam rambut

masyarakat sekitar PETI di Desa Malasari.

Page 62: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

45

C. Definisi Operasional

Tabel 3.1

Definisi Operasional

Variabel Definisi Cara Ukur Alat ukur Hasil Ukur Skala

Kadar merkuri dalam

rambut

Kandungan merkuri yang

terdapat dalam rambut

masyarakat. Rambut yang

digunakan adalah rambut di

bagian belakang telinga dan

yang tersembunyi.

Menggunting

rambut sebanyak

0.5 - 2 gram atau

sebesar batang

korek api mulai

dari pangkal

rambut (kulit

kepala). Kemudian

diukur

menggunakan

Mercury Analyzer

Mercury

Analyzer

……….. ppm

Ambang batas

kadar merkuri

dalam tubuh

menurut WHO

(1990) adalah 1 –

2 mg/kg

Rasio

Page 63: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

46

Umur Lamanya hidup responden

yang dihitung dari tanggal

lahir sampai tanggal penelitian

dilakukan

Variabel umur

diukur dengan

menghitung selisih

antara tanggal,

bulan, dan tahun

dilakukannya

penelitian dengan

tanggal, bulan, dan

tahun kelahiran

responden.

Kuesioner ……. Tahun Rasio

Jenis Pekerjaan Jenis kegiatan sehari-hari yang

dilakukan oleh responden

untuk memperoleh

penghasilan.

Informasi jenis

pekerjaan diperoleh

dengan menanyakan

melalui kuesioner

Kuesioner 0 : non-pengolah

emas

1 : pengolah emas

Ordinal

Page 64: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

47

Status Gizi Keadaan tubuh responden

akibat konsumsi makanan dan

pengunaan zat – zat gizi yang

diukur dengan menimbang

berat badan dan mengukur

tinggi badan. Selanjutnya data

yang diperoleh akan

digunakan untuk menghitung

indeks masa tubuh (IMT)

Menghitung IMT

reponden dengan

menggunakan

rumus :

IMT=

Untuk responden

yang berumur ≤ 18

tahun menggunakan

standar IMT

menurut umur

(IMT/U) yang

kemudian

dikonversi ke dalam

kategori Status Gizi

Timbangan

badan,

meteran

badan, dan

kalkulator

0 : Normal (18,5-

24,9)

1 : Kurus (< 18,5)

2 : Gemuk (25-

29,9)

3 : Obesitas (> 30)

(KEPMENKES,

2010; WHO,

2005)

Ordinal

Page 65: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

48

anak bedasarkan Z-

Score berdasarkan

KEPMENKES

2010. Untuk

responden yang

berumur > 18 tahun,

hasil IMT langsung

dibandingkan

dengan kategori

status gizi standar

WHO, 2005 dan

KEPMENKES,

2010

Konsumsi ikan Rata-rata kebiasaan responden Pengukuran Kuesioner ............. kali per Rasio

Page 66: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

49

dalam mengkonsumsi berbagai

macam ikan

dilakukan dengan

menanyakan

melalui kuesioner

minggu

Jarak rumah Perkiraan jarak rumah

responden terhadap tempat

pengolahanan emas dengan

memberikan patokan pada titik

yang berada pada jarak 261

meter dari tempat pengolahan

emas.

Membuat patokan

pada titik 261 meter

dari tempat

pengolahan emas.

Rumah yang

terletak sebelum

patokan tersebut

dinilai memiliki

jarak ≤ 261 meter

dan rumah yang

melewati patokan

Meteran 0 : >261 meter

1 : ≤261 meter

(Andri, 2010)

Ordinal

Page 67: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

50

dianggap memiliki

jarak >261 meter.

Lama tinggal Lama responden tinggal di

desa Malasari (tahun)

Menanyakan tahun

pertama kali tinggal

di Desa Malasari.

Kuesioner …… tahun Rasio

Page 68: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

51

Page 69: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

51

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian observasional yaitu peneliti

melakukan pengamatan langsung kepada responden dengan melakukan

penyebaran kuesioner untuk dianalisis. Desain studi yang digunakan adalah

potong lintang (cross sectional) yaitu suatu penelitian untuk mempelajari

dinamika korelasi antara faktor-faktor risiko dan efek dengan pendekatan

observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach)

(Notoatmodjo, 2010).

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi pada penelitian ini adalah masyarakat Desa Malasari,

Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor.

2. Sampel Penelitian

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan

multistage random sampling atau pengambilan sampel secara gugus bertahap

yaitu pengambilan sampel dilakukan berdasarkan tingkat wilayah secara

bertahap. Hal ini memungkinkan untuk dilaksanakan jika populasi terdiri dari

bermacam-macam tingkat wilayah. Pelaksanaannya dengan membagi wilayah

populasi ke dalam sub-sub wilayah dan tiap sub wilayah dibagi ke dalam

Page 70: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

52

bagian-bagian yang lebih kecil. Dari bagian-bagian kecil tersebut ditetapkan

unit-unit yang terkecil sebagai sampel (Notoatmojo, 2010).

Peneliti mencari sampling frame dengan mendatangi kantor desa. Dari

kantor desa diperoleh informasi bahwa Desa Malasari terdiri dari 4 dusun.

Pada tahap pertama, ditetapkan desa Malasari sebagai lokasi penelitian

kemudian diambil beberapa dusun sebagai sampel. Selanjutnya dipilih

beberapa RW yang diambil secara acak. Diperoleh RW 3, RW 4, RW 5, dan

RW 10. Dari ketiga RW diambil beberapa RT sebagai sampel. Akhirnya dari

RT yang terpilih diambil beberapa unit terkecil sebagai sampel.

Dalam menetapkan subjek penelitian sebagai sampel, peniliti

menetapkan kriteria inklusi dan eksklusi sebagai berikut :

a. Kriteria inklusi adalah syarat-syarat yang harus dipenuhi agar responden

dapat dijadikan sampel. Yaitu :

1. Bersedia menjadi responden penelitian.

2. Lama tinggal di Desa Malasari minimal 5 tahun (Inswiarsi, 2009).

3. Minimal berusia 5 tahun.

b. Kriteria eksklusi adalah syarat-syarat yang tidak bisa dipenuhi oleh

reponden agar tidak dapat menjadi sampel penelitian, yaitu:

1. Tidak bersedia menjadi reponden penelitian.

2. Lama tinggal kurang dari 5 tahun dan pernah tinggal di daerah lain

yang berada dekat dengan pengolahan emas.

3. Pernah melakukan pelurusan atau mengkriting rambut.

Page 71: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

53

C. Perhitungan Sampel

Besar sampel dalam penelitian ini menggunakan perhitungan rumus besar

sampel untuk koefisien korelasi sebagai berikut:

[

[

]

]

x deff

Keterangan:

n = Jumlah sampel

= Kesalahan tipe 1 (α) 1% (Z1-α/2 = 2,58)

Z1-β = Kekuatan uji 99% = 2,33

r = Koefisien korelasi (0,8)

deff = Design effect = 2

Dari perhitungan rumus sampel diatas, diperoleh jumlah sampel minimal

yang dibutuhkan sebesar 46 responden.

Bagan 4.1

Teknik Pengambilan Sampel

Desa Malasari

Dusun D Dusun C Dusun B Dusun I

RW 3

RT 2 RT 4

RW 10

RT 2

RW 4

RT 1 RT 4

RW 5

RT 4

Page 72: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

54

D. Jenis Data

1. Data Primer

Data primer meliputi data mengenai hasil pengukuran kadar merkuri

pada rambut masyarakat diperoleh dengan pengambilan langsung di lokasi

penelitian dan kemudian dianalisis di Laboratorium. Data mengenai umur,

jenis pekerjaan, lama tinggal, jarak rumah, konsumsi ikan, dan status gizi

diperoleh dari hasil wawancara secara langsung kepada responden yang

memenuhi kriteria inklusi dengan menggunakan kuesioner serta melakukan

perhitungan IMT (Indeks Masa Tubuh) dengan mengukur berat badan

menggunakan timbangan badan dan tinggi badan menggunakan meteran.

2. Data sekunder

Data yang didapatkan dari instansi pemerintah ataupun swasta yang

terkait dan relevan dengan permasalahan yang diteliti meliputi luas wilayah,

karakteristik wilayah, jumlah penduduk, potensi sumber daya alam, data

pencemaran air sungai, tanah, ikan, dan kasus penyakit.

E. Cara Penelitian

1. Tahap Persiapan

Survey awal dilakukan untuk melakukan koordinasi dengan pihak

Kelurahan Malasari untuk mendapatkan izin penelitian dan data demografi

desa serta mendapat dukungan dari semua pihak. Selanjutnya meminta data ke

Puskesmas Kecamatan Nanggung terkait data penyakit. Setelah itu,

melakukan observasi lapangan terkait lingkungan di sekitar tempat

penambangan emas tanpa izin.

Page 73: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

55

2. Tahap Pelaksanaan

a. Mengumpulkan data menggunakan kuesioner dan wawancara yang

dilakukan dengan bertanya secara langsung dan terpimpin oleh peneliti.

b. Melakukan pengambilan sampel rambut untuk diperiksa kadar merkuri

yang terkandung dengan cara memotong rambut sekitar 0,5 - 2 gram.

Pengambilan sampel rambut dilakukan pada rambut dekat kulit kepala

pada bagian belakang telinga dan yang tersembunyi. Setelah dipotong,

rambut dicuci dengan menggunakan aseton dan air bersih. Hal ini

ditujukan untuk membersihkan rambut dari kontaminasi lain. Sampel

rambut ditempatkan dalam aluminium foil, ditutup serta diberi tanda

(nama, umur, nomor, dan alamat). Selanjutnya sampel dibawa ke

laboratorium untuk dilakukan pengukuran dan analisa kadar merkuri.

c. Variabel status gizi diperoleh dengan menghitung indeks massa tubuh

(IMT) responden yang diukur dari berat badan (BB) dibagi tinggi badan

(TB) dikali tinggi badan (TB). Berat badan ditimbang menggunakan

timbangan badan digital dan tinggi badan diukur menggunakan meteran.

Laporan FAON atau WHO/UNU tahun 1995 menyatakan bahwa batasan

berat badan dan status gizi dapat ditentukan berdasarkan nilai body mass

index yang kemudian diadopsi oleh pemerintah Indonesia menjadi Indeks

Massa Tubuh berdasarkan KEPMENKES Nomor

1995/MENKES/SK/XII/2010. Berdasarkan ketetapan WHO (2005) Status

gizi dikategorikan menjadi empat kategori yaitu :

Page 74: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

56

Tabel 4.1

Kategori Status Gizi

Status IMT

Kurus (< 18,5)

Normal (18,5-24,9)

Gemuk (25-29,9)

Obesitas (> 30)

Sumber : WHO, 2005

Kategori tersebut berlaku untuk responden yang berumur > 18

tahun. Responden yang berumur ≤ 18 tahun hasil perhitungan IMT

dibandingkan dengan standar IMT berdasarkan umur (IMT/U) terlebih

dahulu. Setelah memperoleh Z-Score kemudian dimasukkan dalam kategori

Status Gizi Anak (Kepmenkes No. 2005/MENKES/SK/XII/2010).

Tabel 4.2

Ambang Batas Z-Score

Indeks Status Gizi Z-Score

Indeks Massa

Tubuh menurut

Umur (IMT/U)

Anak Berumur 5-18

Tahun

Sangat Kurus ≤ 3 SD

Kurus -3 SD sampai dengan ≤ 2 SD

Normal -2 SD sampai dengan 1 SD

Gemuk >1 SD sampai dengan 2 SD

Obesitas >2 SD

Sumber : KEPMENKES No. 2005/MENKES/SK/XII/2010

Page 75: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

57

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

1. Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Editing

Yaitu peniliti memeriksa data yang terkumpul tentang hasil isian

kuesioner apakah jawaban yang ada sudah terisi lengkap, jelas terbaca,

relevan dengan pertanyaan, dan konsisten.

b. Coding

Yaitu pemberian kode-kode tertentu untuk memudahkan dalam

tahap pengolahan data yaitu dengan cara memberikan kode angka pada

data yang berbentuk huruf. Pada variabel independen yaitu jenis pekerjaan,

peniliti memberikan kode angka 0 untuk non-pengolah emas dan 1 untuk

pengolah emas. Variabel status gizi di kategorikan menjadi 4 kategori yaitu

0 untuk status gizi normal (IMT = 18,5 – 24,9), 1 untuk underweight (IMT

< 18,5), 2 untuk overweight (IMT 25-29,9), 3 untuk obese (IMT > 30).

Variabel jarak rumah dikategorikan menjadi dua kategori yaitu 0 jika jarak

rumah terhadap tempat pengolahan emas > 261 mter, 1 jika jarak rumah

terhadap tempat pengolahan emas ≤ 261 meter.

c. Tabulasi data

Mengelompokkan data ke dalam tabel yang dibuat sesuai dengan

maksud dan tujuan penelitian.

Page 76: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

58

d. Entri data

Memasukkan data yang telah diedit dan dicoding dengan

menggunakan fasilitas komputer. Kemudian melakukan transformasi data

sesuai dengan definisi operasional yang telah ditetapkan. Transformasi data

yang dilakukan adalah mengelompokkan data variabel jenis pekerjaan,

status gizi, lama tinggal, jarak rumah, dan kebiasaan makan ikan

selanjutnya memberi value label untuk masing-masing variabel yang sudah

dikategorikan.

2. Analisa Data

Analisis data dilakukan secara deskriptif analitik. Pengolahan data

dilakukan dengan menggunakan SPSS 16.

a. Analisa Univariat

Analisa univariat disajikan dengan mendeskripsikan semua

variabel sebagai bahan informasi dengan menggunakan tabel distribusi

frekuensi, mean, median, standar deviasi, nilai maximum dan minimum.

b. Analisa Bivariat

Analisa bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan antara

variabel bebas (independen) yaitu umur, jenis pekerjaan, jarak rumah

terhadap tempat pengolahan emas, lama tinggal, status gizi, konsumsi ikan

dengan variabel terikat (dependen) yaitu kadar merkuri pada rambut.

Untuk mengatahui hubungan variabel independen yang berjenis numerik

dengan variabel dependen yang berjenis numerik, uji yang digunakan

Page 77: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

59

adalah uji korelasi. Variabel yang menggunakan uji korelasi adalah umur,

konsumsi ikan, dan lama tinggal.

Untuk mengetahui hubungan variabel independen yang berjenis

kategorik dengan dua kategori terhadap variabel dependen yang berjenis

numerik. Uji yang digunakan adalah uji t independen. Variabel yang

menggunakan uji t independen adalah jenis pekerjaan dan jarak rumah.

Sedangkan untuk menguji hubungan variabel independen yang berjenis

kategorik dengan lebih dari dua kategorik dengan variabel dependen yang

berjenis numerik digunakan uji Anova. Variabel yang menggunakan uji

Anova yaitu status gizi. Analisa bivariat ini mengunakan derajat

kepercayaan 95% untuk melakukan pengujian terhadap hipotesis

penelitian terhadap variabel yang diduga berhubungan. Jika P value < 0,05

maka perhitungan secara statistik menunjukkan bahwa terdapat adanya

hubungan antara variabel. independen terhadap variabel dependen.

Page 78: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

60

Page 79: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

60

BAB V

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian

1. Desa Malasari

Desa Malasari merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan

Nanggung, Kabupaten Bogor dengan luas wilayah 8.262,22 Ha yang terdiri

dari 4 Dusun, 12 RW, dan 49 RT. Berdasarkan data monografi Desa Malasari,

batas-batas wilayah Desa Malasari sebagai berikut :

Sebelah Utara : Desa Cisarua dan Curug Bitung.

Sebelah Timur : Desa Bantar Karet

Sebelah Selatan : Kabupaten Sukabumi dan Provinsi Banten.

Sebelah Barat : Desa Kiarasari, Kecamatan Sukajaya

Secara Umum Desa Malasari beriklim sedang dengan temperatur rata-

rata 22 - 30 0C pada malam hari dan 27 – 35

0C pada siang hari. Desa

Malasari berada pada ketinggian 800 - 1880 m di atas permukaan laut dengan

curah hujan rata-rata per tahun adalah 2500 - 3000 mm. Adapun jarak kantor

desa dengan kantor kecamatan, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat, dan

Ibu Kota Jakarta sebagai berikut :

~ Kecamatan Nanggung : 17 Km

~ Kabupaten Bogor : 68 Km

Page 80: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

61

~ Propinsi Jawa Barat : 185 Km

~ Ibu Kota Negara Jakarta : 98 Km

Sedangkan untuk mata pencaharian penduduk Desa Malasari disajikan

dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 5.1

Mata Pencaharian Penduduk Desa Malasari

No. Mata Pencaharian Jumlah

1 Petani 4.376 orang

2 Pengusaha 3I7 orang

3 PNS 2 orang

4 Peternak 320 orang

5 Swasta Karyawan Kebun 875 orang

6 Tukang ojek 137 orang

Sumber : Data Monografi Desa Malasari 2011

Berdasarkan tabel 5.1 dapat diketahui bahwa mayoritas penduduk

bekerja sebagai petani baik petani penggarap maupun buruh tani. Selain itu,

terdapat 317 orang yang berprofesi sebagai pengusaha. Dalam hal ini yang

termasuk pengusaha adalah pengusaha pengolahan emas tanpa izin atau

disebut dengan PETI (penambangan emas tanpa izin). PETI merupakan

kegiatan penambangan dan pengolahan emas yang dilakukan oleh masyarakat

secara tradisional (Sukman, 2003). Pada PETI, pengolahan bijih emas

dilakukan dengan proses amalgamasi dimana merkuri digunakan media untuk

Page 81: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

62

mengikat emas (Suhandi, 2006). Kegiatan PETI secara ekonomi telah

membantu para penambang untuk mendapatkan penghidupan yang mereka

anggap lebih baik. Akan tetapi, kegiatan PETI merupakan kegiatan ilegal

yang mempunyai risiko tinggi baik bagi para penambang, lingkungan,

maupun masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar kegiatan PETI.

Menurut Inswiasri, dkk (1998) dalam Azhar (2000) bahwa kegiatan

penambangan emas tanpa izin telah berlangsung di daerah gunung Pongkor

sejak tahun 1992 yang dilakukan oleh masyarakat setempat maupun

pendatang. Pada saat krisis ekonomi tahun 1998, banyak pendatang yang

menjadi penambang emas di Gunung Pongkor (Inswiasri, 2000).

Mayoritas pengusaha merupakan pendatang dari luar Desa Malasari.

Pengolah emas disebut dengan gurandil. Emas diperoleh dari gunung

Pongkor. Para gurandil mengambil urat kuarsa yang mengandung bijih emas

menggunakan alat sederhana. Kemudian urat kuarsa tersebut dibawa pulang

untuk diolah menjadi emas. Proses penggilingan dilakukan oleh gurandil di

dalam suatu amalgamator yang disebut gelundung (Suhandi, 2006).

Selanjutnya diolah secara amalgamasi yaitu mencampur serbuk urat kuarsa

dengan merkuri sehingga terbentuk amalgam (alloy). Amalgam kemudian

dipisahkan melalui proses penggarangan (pemijaran) sampai didapatkan

logam emas dan perak (bullion). Sebelum dipijar, amalgam (alloy) dicuci

kemudian diperas menggunakan kain. Semua proses pencampuran dengan

merkuri tersebut dilakukan dengan tangan terbuka atau tanpa alat pelindung.

Page 82: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

63

Lokasi PETI di Desa Malasari bercampur dengan pemukiman

penduduk, bahkan kebanyakan gelundung ditempatkan di dapur. PETI

merupakan kegiatan penambangan emas tanpa izin sehingga tidak ditemukan

data jumlah PETI secara pasti. Ditambah lagi, sebagian besar gurandil

(pengolah emas) merupakan pekerjaan sampingan sehingga yang tercatat di

kantor desa adalah pekerjaan selain pengolah emas.

Pemantauan dan pendataan penyebaran merkuri yang ditimbulkan oleh

penambangan emas pernah dilakukan dan hasilnya menunjukkan adanya

penurunan kualitas lingkungan akibat limbah merkuri yang cukup tinggi baik

pada endapan sungai, tanah, maupun air (Suhandi, 2006). Menurut Inswiasri

(1998) dalam Cakrawati (2002) bahwa kadar merkuri dalam ikan, sayuran,

dan buah-buahan telah melebihi ambang batas. Selain itu, kadar merkuri

dalam rambut yaitu 0,08 – 153,25 ppm dengan rata-rata 12,3364 ppm.

Menurut Gunradi (2000) dalam Suhandi (2006), kadar merkuri dalam

tailing dari daerah Pongkor menunjukkan kisaran nilai 600 – 1000 ppm. Akan

tetapi, setelah beberapa tahun mengalami penurunan karena jumlah aktivitas

PETI yang masih beroperasi menurun. Berdasarkan Hasil Analisis kimia

sampel ikan mas di Kecamatan Nanggung yang dilakukan oleh Zulkifli (2006)

menunjukkan konsentrasi merkuri antara 0,082 – 0,1 ppm. Sedangkan ikan

mujair menunjukkan konsentrasi merkuri antara 0,02 – 0,06 ppm. Kadar

tersebut masih berada di bawah ambang batas yaitu > 0,5 ppm.

Page 83: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

64

Meskipun aktivitas pengolahan emas di Desa Malasari sudah menurun

dan kadar merkuri relatif rendah, akan tetapi hal ini harus diwaspadai karena

merkuri bersifat akumulatif. Seharusnya kegiatan pengolahan dilakukan

dengan mengedepankan aspek keselamatan, kesehatan, dan ramah lingkungan

agar selain menjadi mata pencaharian, juga menjadi kearifan lokal daerah.

Sebagaimana dalam firman Allah SWT dalam Q.S Al – A’raf : 56

“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di bumi, sesudah (Allah)

memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan harapan.

Sesungguhnya rahmat Allah dekat kepada orang-orang yang berbuat baik”.

Dalam kitab Al-quran dan tafsirnya (2011) diterangkan bahwa dalam

ayat ini, Allah melarang manusia agar tidak membuat kerusakan di muka

bumi. Larangan ini mencakup semua aspek seperti pergaulan, jasmani, rohani,

kehidupan, lingkupan, dan sebagainya. Allah telah menciptakan bumi dengan

segala kelengkapannya, baik di daratan, gunung, dan lautan. Hal tersebut

diciptakan untuk keperluan manusia agar dapat diolah dan dimanfaatkan

dengan sebaik – baiknya untuk kesejahteraan manusia. Oleh karena itu, segala

bentuk penciptaan yang ada di bumi ini seperti pertambangan sumber daya

alam harus diolah dan dikelola denga sebaik – baiknya agar tercipta

keseimbangan alam dan kelestarian lingkungan.

Page 84: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

65

Berdasarkan hal itu, peneliti menginisiasikan kepada para pengolah

emas agar menjalin kerja sama yang baik dan mengurus perizinan kepada

pemerintah daerah Kabupaten Bogor agar kegiatan penambangan dan

pengolahan emas dapat dilakukan dengan baik dan menggunakan teknologi

dan teknik pengolahan yang dapat mencegah terjadinya pencemaran

lingkungan.

B. Analisis Univariat

1. Gambaran Kadar Merkuri Dalam Rambut Masyarakat Sekitar PETI di

Desa Malasari

Pada penelitian ini, Kadar merkuri dianalisa dengan mengambil

sampel rambut responden sebanyak 0,5 – 2 gram. Kemudian sampel dibawa

ke laboratorium untuk dianalisa. Dari hasil analisa diperoleh hasil pengukuran

sebagai berikut :

Tabel 5.2

Distribusi Kadar Merkuri dalam Rambut Masyarakat Sekitar PETI di

Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor

Variabel Rata-

rata

Rata-rata

95% CI

Standar

Deviasi

Minimum Maksimum

Kadar Merkuri

dalam rambut

0.577 0,44 – 0,71 0.460 0.021 1.362

Berdasarkan tabel 5.2 diperoleh informasi bahwa rata – rata kadar

merkuri dalam rambut masyarakat sekitar PETI di Desa Malasari adalah 0,577

ppm. Kadar merkuri terendah dalam rambut adalah 0,021 ppm, Sedangkan

Page 85: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

66

kadar merkuri ter-tinggi dalam rambut sebesar 1,362 ppm. Adapun distribusi

kadar merkuri berdasarkan jenis kelamin akan disajikan dalam tabel berikut :

Tabel 5.3

Distribusi Kadar Merkuri dalam Rambut Masyarakat Sekitar

PETI Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis

Kelamin

Rata-

rata

Rata-rata

95% CI

Standar

Deviasi

Minimum Maksimum

Laki – Laki 0.620 0,41 – 0,82 0.469 0.021 1.362

Perempuan 0,537 0,34 – 0,73 0,457 0,023 1,328

Berdasarkan tabel 5.3 didapatkan informasi bahwa rata – rata kadar

merkuri pada responden laki – laki lebih tinggi dari perempuan yaitu sebesar

0,620 ppm dengan kadar merkuri ter-rendah 0,021 ppm dan kadar merkuri

tertinggi sebesar 1,362 ppm. Sedangkan rata – rata kadar merkuri pada

responden perempuan adalah 0,537 ppm dengan kadar merkuri terendah 0,023

ppm dan tertinggi sebesar 1,328 ppm. Adapun distribusi kadar merkuri

berdasarkan jenis pekerjaan akan disajikan dalam tabel berikut :

Tabel 5.4

Distribusi Kadar Merkuri dalam Rambut Masyarakat Sekitar

PETI Berdasarkan Jenis Pekerjaan

Jenis Pekerjaan Rata-

rata

Rata-rata

95%CI

Standar

Deviasi

Minimum Maksimum

Non-Pengolah Emas 0.509 0,53 – 1,11 0.455 0.021 1.328

Pengolah Emas 0.824 0,35 – 0,66 0,408 0,023 1,362

Page 86: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

67

Berdasarkan tabel 5.4 diperoleh informasi bahwa rata – rata kadar

merkuri dalam rambut responden yang mempunyai pekerjaan bukan pengolah

emas yaitu ibu rumah tangga, petani, siswa, pegawai negeri sebesar 0,509

ppm dengan kadar merkuri terendah sebesar 0,021 ppm dan kadar merkuri

tertinggi sebesar 1,328 ppm. Kadar merkuri tersebut lebih rendah dari rata-

rata kadar merkuri pada responden yang mempunyai jenis pekerjaan sebagai

pengolah emas yaitu 0,824 ppm dengan kadar merkuri terendah sebesar 0,023

dan kadar merkuri tertinggi sebesar 1,362 ppm.

2. Gambaran Faktor Karakteristik Individu

Pada penelitian ini, faktor karakteristik individu meliputi umur, jenis

pekerjaan, jarak rumah, kebiasaan konsumsi ikan, status gizi, dan lama

tinggal. Data faktor karakteristik individu diperoleh melalui pengisian

kuesioner dengan cara wawancara terpimpin oleh peniliti. Data yang

diperoleh selanjutnya dianalisa secara univariat. Adapun gambaran faktor

karakteristik individu sebagai berikut :

a. Umur

Tabel 5.5

Distribusi Umur Responden

Variabel Rata-

rata

Rata-rata

95% CI

Standar

Deviasi

Minimum Maksimum

Umur 24 19,6 - 28,3 15 5 57

Data umur diperoleh melalui pengisian kuesioner dengan

menanyakan waktu kelahiran responden. Jika tidak mengingat waktu

Page 87: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

68

kelahirannya, responden diminta untuk menunjukkan kartu tanda

penduduk (KTP). Tabel 5.5 menyajikan distribusi umur responden di Desa

Malasari tahun 2013 dan memberikan informasi bahwa rata-rata

responden berumur 24 tahun dengan umur minimal 5 tahun dan maksimal

57 tahun dengan standar deviasi 15.

b. Jenis Kelamin

Data jenis kelamin diperoleh dengan mengisi kuesioner dan

penampakan fisik.

Tabel 5.6

Distribuai Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin Jumlah Persentase

Laki-laki 22 48

Perempuan 24 52

Total 46 100

Berdasarkan tabel 5.6 diketahui bahwa responden berjenis kelamin

perempuan lebih banyak dari laki-laki yaitu berjumlah 52 %..

c. Jenis Pekerjaan

Data jenis pekerjaan responden diperoleh dengan menanyakan

secara langsung kepada responden tentang jenis pekerjaan sehari-hari

yang dilakukan oleh responden untuk mendapatkan penghasilan.

Distribusi jenis pekerjaan responden disajikan dalam tabel 5.7 sebagai

berikut :

Page 88: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

69

Tabel 5.7

Distribusi Jenis Pekerjaan Responden

Jenis Pekerjaan Jumlah Persentase

Non-Pengolah Emas 36 78

Pengolah Emas 10 22

Total 46 100

Meskipun Desa Malasari merupakan desa yang mempunyai

potensi emas yang sangat berlimpah. Akan tetapi hanya sedikit

masyarakat yang berprofesi sebagai gurandil. Dari tabel 5.7 diketahui

bahwa sebagian besar masyarakat mempunyai jenis pekerjaan non-

pengolah emas yaitu 78% meliputi petani, PNS, dan ibu rumah tangga.

d. Status Gizi

Status gizi adalah keadaan tubuh seseorang yang dipengaruhi oleh

konsumsi makanan yang diukur dari berat badan dan tinggi badan dengan

perhitungan IMT (indeks masa tubuh) (Depkes, 1999). IMT merupakan

alat yang sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa khususnya

yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan sehingga

mempertahankan berat badan normal memungkinkan seseorang dapat

mencapai usia harapan hidup lebih panjang (Almatsier, 2003).

Nilai IMT diperoleh dari perhitungan antara berat badan (BB) dan

tinggi badan (TB) dikali tinggi badan (TB). Berat badan responden diukur

menggunakan timbangan digital dan tinggi badan responden diukur

Page 89: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

70

menggunakan meteran badan. Hasil perhitungan dibandingkan dengan

ambang batas IMT. Distribusi IMT disajikan dalam tabel berikut :

Tabel 5.8

Distribusi Status Gizi Responden

IMT Jumlah Persentase

Normal 25 54

Kurus 20 44

Gemuk 1 2

Total 46 100

Tabel 5.7 memberikan informasi bahwa sebagian besar responden

memiliki indeks massa tubuh normal yaitu 54%.

e. Konsumsi Ikan

Variabel konsumsi ikan merupakan rata – rata kebiasaan

responden untuk mengkonsumsi ikan. Data konsumsi ikan diperoleh

melalui pengisian kuesioner dengan wawancara terpimpin oleh peneliti.

Tabel 5.9

Distribusi Konsumsi Ikan Responden (kali per minggu)

Variabel Rata-

rata

Rata-rata

95% CI

Standar

Deviasi

Minimum Maksimum

Konsumsi Ikan 5 4,06 – 5,45 2 1 7

Page 90: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

71

Berdasarkan tabel 5.9 menunjukkan bahwa rata – rata responden

mempunyai kebiasaan untuk menkonsumsi ikan sebanyak 5 kali per

minggu. Konsumsi ikan minimal sekali dalam seminggu dan paling sering

adalah 7 kali per minggu atau setiap hari.

f. Lama tinggal

Variabel lama tinggal merupakan kurun waktu lama tinggal

responden di daerah sekitar pengolahan emas baik di Desa Malasari

maupun di daerah lain. Data lama tinggal diperoleh dengan kuesioner.

Tabel 5.10

Distribusi Lama Tinggal Responden

Variabel Rata –

rata

Rata-rata

95% CI

Standar

Deviasi

Minimum

Maksimum

Lama

tinggal

16 13,6 -18,8 8,68 5 45

Berdasarkan tabel 5.10 diketahui bahwa rata-rata lama tinggal

responden di daerah pengolahan emas selama 16 tahun dengan lama

tinggal minimal 5 tahun dan maksimal 45 tahun.

g. Jarak Rumah

Tabel 5.11

Distribusi Jarak Rumah Responden dengan Tempat Pengolahan

Jarak Rumah Jumlah Persentase

> 261 12 26

≤ 261 34 74

Total 46 100

Page 91: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

72

Berdasarkan tabel 5.11 diketahui bahwa sebagian besar responden

mempunyai jarak rumah ke tempat pengolahan emas ≤ 261 meter.

C. Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk menguji hubungan antara variabel bebas

(independen) yaitu umur, jenis pekerjaan, jarak rumah, lama tinggal, status gizi,

dan konsumsi ikan dengan variabel terikat (dependen) yaitu kadar merkuri dalam

rambut. Pada penelitian ini, Untuk mengetahui hubungan variabel independen

yang berjenis numerik dengan variabel dependen yang berjenis numerik, uji yang

digunakan adalah uji korelasi. Variabel yang menggunakan uji korelasi adalah

umur, konsumsi ikan, dan lama tinggal.

Untuk mengetahui hubungan variabel independen yang berjenis kategorik

dengan dua kategori dengan variabel dependen yang berjenis numerik digunakan

uji t independen. Variabel yang menggunakan uji t independen adalah jenis

pekerjaan dan jarak rumah. Sedangkan untuk menguji hubungan variabel

independen yang berjenis kategorik dengan lebih dari dua kategorik dengan

variabel dependen yang berjenis numerik digunakan uji Anova. Variabel yang

menggunakan uji Anova yaitu status gizi. Analisa bivariat ini mengunakan derajat

kepercayaan 95%. Jika Pvalue < 0,05 maka perhitungan secara statistik

menunjukkan bahwa terdapat adanya hubungan antara variabel independen

terhadap variabel dependen.

Page 92: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

73

1. Hubungan Umur dengan Kadar Merkuri dalam Rambut

Tabel 5.12

Hubungan Umur dengan Kadar Merkuri dalam Rambut Masyarakat

Sekitar PETI Desa Malasari, Kec. Nanggung, Kab. Bogor

Variabel P-value r

Umur dengan Kadar merkuri 0,000 0,647

Rata-rata responden berumur 24 tahun. Berdasarkan tabel 5.12

didapatkan P-value sebesar 0,000. Artinya pada alfa 5% variabel umur

berhubungan signifikan dengan kadar merkuri. Didapatkan juga nilai r tidak

sama dengan nol yaitu 0,647. Berdasarkan tabel interval kekuatan hubungan

Colton diperoleh hasil analisis bahwa nilai r berada pada interval 0,5 – 0,75.

Artinya, korelasi antara variabel umur dan kadar merkuri mempunyai

hubungan kuat. Koefisien korelasi menunjukkan nilai yang positif sehingga

hubungan kedua variabel tersebut searah. Artinya jika umur responden

semakin tua, maka semakin tinggi pula kadar merkuri dalam rambut.

2. Hubungan Jenis Pekerjaan dengan Kadar Merkuri dalam Rambut

Pada variabel independen yaitu jenis pekerjaan, peneliti memberikan

kode angka 0 untuk responden yang mempunyai pekerjaan non-pengolah

emas dan 1 untuk responden yang mempunyai pekerjaan pengolah emas.

Hubungan jenis pekerjaan dengan kadar merkuri dalam rambut dianalisa

dengan uji t independent dan hasilnya disajikan dalam tabel 5.13 sebagai

berikut :

Page 93: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

74

Tabel 5.13

Hubungan Jenis Pekerjaan dengan Kadar Merkuri dalam Rambut

Masyarakat Sekitar PETI di Desa Malasari, Kec. Nanggung, Kab. Bogor

Jenis Pekerjaan Jumlah Rata-rata Standar Deviasi P-value

Non-Pengolah emas 36 0.509 0.455 0,012

Pengolah emas 10 0,824 0,408

Rata-rata kadar merkuri pada responden yang mempunyai jenis

pekerjaan non-pengolah emas adalah 0.509 ppm, sedangkan rambut pengolah

emas memiliki rata-rata kadar merkuri lebih tinggi sebesar 0,824 ppm.

Berdasarkan tabel 5.13 diperoleh hasil analisa uji t independen dengan Pvalue

sebesar 0,012. Artinya, pada alpha 5% terdapat hubungan yang bermakna

secara statistik antara jenis pekerjaan dengan kadar merkuri dalam rambut.

3. Hubungan Status Gizi dengan Kadar Merkuri dalam Rambut

Variabel status gizi di kategorikan menjadi 4 kategori yaitu 0 untuk

sataus gizi normal (IMT = 18,5 – 24,9), 1 untuk underweight (IMT < 18,5), 2

untuk overweight (IMT 25-29,9), 3 untuk obese (IMT > 30). Untuk

mengetahui hubungan status gizi dengan kadar merkuri dalam rambut

digunakan uji Anova. Hasil uji Anova disajikan dalam tabel 5.14 sebagai

berikut :

Page 94: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

75

Tabel 5.14

Hubungan Status Gizi dengan Kadar Merkuri dalam Rambut Masyarakat

Sekitar Peti Desa Malasari, Kec. Nanggung, Kab. Bogor

Status Gizi Rata-rata Standar Deviasi Rata-rata

95% CI

P-value

Normal 0,574 0,448 0,389 – 0,759 0,69

Kurus 0,562 0,489 0,332 – 0,791

Gemuk 0,968 - -

Berdasarkan tabel 5.14 diperoleh hasil uji Anova dengan Pvalue

sebesar 0,69. Artinya pada alpha 5% tidak terdapat hubungan yang bermakna

secara statistik antara status gizi dengan Kadar Merkuri dalam Rambut.

4. Hubungan Konsumsi Ikan dengan Kadar Merkuri dalam Rambut

Tabel 5.15

Hubungan Konsumsi Ikan dengan Kadar Merkuri dalam Rambut

Masyarakat Sekitar PETI di Desa Malasari, Kec. Nanggung, Kab. Bogor

Variabel P-value r

Konsumsi Ikan dengan

Kadar merkuri

0,965 0,007

Berdasarkan Tabel 5.15 diperoleh P-value 0,965. Artinya, Pada

alpha 5% tidak terdapat hubungan yang signifikan antara frekuensi konsumsi

ikan dengan kadar merkuri. Hal ini diperkuat dengan nilai koefisien korelasi

sebesar 0,007. Berdasarkan tabel interval kekuatan Colton diperoleh hasil

Page 95: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

76

bahwa nilai korelasi berada dalam range 0,00 – 0,25. Artinya hubungan antara

variabel umur dan kadar merkuri mempunyai hubungan sangat lemah.

5. Hubungan Jarak Rumah dengan Kadar Merkuri dalam Rambut

Variabel jarak rumah dikategorikan menjadi dua kategori yaitu 0 jika

jarak rumah terhadap tempat pengolahan emas > 261 mter, 1 jika jarak rumah

terhadap tempat pengolahan emas ≤ 261 meter.

Tabel 5.16

Hubungan Jarak Rumah dengan Kadar Merkuri dalam Rambut

Masyarakat Sekitar PETI di Desa Malasari, Kec. Nanggung, Kab. Bogor

Jarak Rumah Jumlah Persentase Standar

Deviasi

P-value

> 261 12 26 0,022 0,000

≤261 34 74 0,476

Rata – rata kadar merkuri pada responden yang bertempat tinggal >

261 meter sebesar 0,505 ppm, sedangkan rata – rata kadar merkuri pada

responden yang bertempat tinggal ≤ 261 meter sebesar 0,602 ppm.

Berdasarkan tabel 5.16 diperoleh P-value 0,000. Artinya, pada alpha 5%

terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara jarak rumah dengan

Kadar Merkuri dalam Rambut.

Page 96: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

77

6. Hubungan Lama Tinggal dengan Kadar Merkuri dalam Rambut

Tabel 5.17

Hubungan Lama Tinggal dengan Kadar Merkuri dalam Rambut

Masyarakat Sekitar Peti Desa Malasari, Kec. Nanggung, Kab. Bogor

Variabel P-value r

Lama tinggal dengan kadar merkuri 0,000 0,675

Berdasarkan tabel 5.17 didapatkan Pvalue yaitu 0,000. Artinya, pada

alfa 5% variabel lama tinggal berhubungan dengan kadar merkuri. Selain itu,

diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,675. Berdasarkan tabel interval

Colton diperoleh hasil bahwa nilai r berada pada interval 0,5 – 0,75. Artinya,

korelasi antara variabel lama tinggal dan kadar merkuri mempunyai hubungan

kuat. Koefisien korelasi menunjukkan nilai yang positif sehingga hubungan

kedua variabel tersebut searah. Artinya semakin lama responden tingal di

Desa Malasari, maka semakin tinggi pula kadar merkuri dalam rambut.

Page 97: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

78

BAB VI

PEMBAHASAN

A. Keterbatasan Penelitian

Terdapat beberapa keterbatasan dalam penelitian ini, yaitu :

1. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yang mempunyai

kelemahan dalam menentukan hubungan sebab akibat antara faktor risiko dan

kadar merkuri dalam rambut (outcome). Hal ini dikarenakan variabel bebas

dan terikat dilakukan pengukuran dalam satu waktu yang bersamaan.

Sehingga sulit untuk mengetahui yang terlebih dulu terjadi antara faktor risiko

dan outcome. Akan tetapi, desain cross sectional telah dapat menjawab

pertanyaan dan tujuan penelitian.

2. Pada variabel konsumsi ikan terdapat kemungkinan bias informasi karena

pada saat menjawab pertanyaan tergantung kepada ingatan dan kejujuran

responden saja. Selain itu, konsumsi ikan hanya dilihat frekuensinya tidak

disertai dengan menghitung berat ikan yang dikonsumsi.

3. Biaya analisa sampel yang cukup mahal sehingga analisa hanya dilakukan

satu kali.

4. Pada variabel jarak rumah, peneliti tidak mengukur kecepatan angin pada saat

penelitian dilaksanakan.

Page 98: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

79

B. Kadar Merkuri dalam Rambut Masyarakat Sekitar PETI di Desa Malasari,

Kec. Nanggung, Kab. Bogor

Merkuri merupakan salah satu logam berat yang memiliki tingkat

toksisitas paling tinggi dibanding dengan logam berat lainnya (Sudarmaji dkk,

2006). Selain itu, merkuri mempunyai sifat tidak mudah terurai (non degradable)

sehingga dapat tersebar jauh dari sumber pencemaran namun mudah terabsorbsi.

Merkuri yang terabsorbsi oleh manusia baik melalui inhalasi, kontak kulit,

maupun asupan makanan akan terakumulasi dalam organ tertentu yang dapat

menimbulkan keracunan merkuri.

Keracunan merkuri didefinisikan dengan kadar merkuri yang terkandung

dalam rambut sebagai biomarker (Tabrizian, 2010). Merkuri mempunyai sifat

toksik yang tinggi tetapi tidak bisa menimbulkan penyakit dalam waktu singkat

melainkan membutuhkan waktu puluhan tahun untuk menimbulkan penyakit

kecuali terpapar dalam konsentrasi yang tinggi. Oleh karena itu, membutuhkan

biomarker berupa rambut untuk mengetahui adanya potensi keracunan merkuri

sebagai upaya pencegahan (preventive action).

PETI adalah pengguna tunggal merkuri secara sengaja yang terbesar dan

menyebabkan pencemaran merkuri pada tingkat ekstrem. PETI diketahui sebagai

sumber signifikan pajanan merkuri terhadap manusia di tempat kegiatan tersebut

berlangsung dan berkontribusi terhadap tingkat pencemaran metil merkuri tinggi

pada ikan di badan air sekitar dan hilir dari lokasi PETI (Castilhos et al, 2006

Page 99: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

80

dalam Chamid, 2010). Emisi merkuri dari kegiatan PETI merupakan sumber

pencemaran merkuri ke atmosfer yang terbesar kedua di dunia (UNEP, 2008).

Analisa sampel rambut masyarakat sekitar PETI di Desa Malasari,

Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor menghasilkan rata-rata kadar merkuri

dalam rambut sebesar 0,577 ppm (Tabel 5.2). Berdasarkan WHO (2002) ambang

batas kadar merkuri pada rambut sebesar 1-2 µg/g. Untuk menimbulkan gejala

keracunan merkuri yang teringan seperti paraesthesia adalah 88 µg/g

(Tritugaswati, dkk, 1986). Sedangkan Menurut Swedish Expert group bahwa

kadar merkuri >30 µg/g pada rambut dapat menimbulkan efek terhadap kesehatan

(FNIHB, 1970).

Rata – rata kadar merkuri dalam rambut masyarakat sekitar PETI di Desa

Malasari masih relatif rendah dan tidak melebihi ambang batas yang ditetapkan

WHO. Namun demikian, kadar merkuri dalam rambut masyarakat sekitar PETI di

Desa Malasari perlu diwaspadai karena salah satu sifat dari logam merkuri adalah

akumulatif. Logam merkuri akan terakumulasi di dalam tubuh yaitu terjadi

inhibisi enzim dan kerusakan sel sehingga lambat laun akan mempengaruhi

kesehatan masyarakat yaitu keracunan merkuri yang menyebabkan cacat dan

kematian. Ketika kadar merkuri dalam tubuh rendah, akan berubah menjadi tinggi

jika paparan terhadap merkuri masih terus terjadi.

Selain itu, merkuri merupakan logam yang tidak dibutuhkan

keberadaannya di dalam tubuh sama sekali walaupun dalam kadar yang sangat

kecil. Hal ini berbeda dengan mineral-mineral lainnya seperti Fe, Mg, Ca, dan

Page 100: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

81

sebagainya. Mineral-mineral tersebut dibutuhkan tubuh dalam kadar tertentu dan

akan menimbulkan gangguan jika kadarnya melebihi kadar yang dibutuhkan.

Efek dari paparan merkuri yang terjadi terus menerus adalah gangguan

syaraf meskipun organ lain juga terlibat seperti sistem pencernaan, sistem

pernapasan, hati, imunitas, kulit, dan ginjal. Keracunan merkuri menimbulkan

gangguan CNS seperti ataxia, pandangan menyempit, pendengaran menurun, dan

neurophaty (Risher dkk, 2002 dalam Inswiasri, 2011). Ditambah lagi, penyerapan

merkuri ke dalam tubuh berlangsung sangat cepat. Metil merkuri dapat diserap

secara langsung melalui pernapasan dengan kadar penyerapan 80 %. Uap merkuri

dapat menembus membran paru-paru. Apabila terserap ke tubuh, merkuri akan

terikat dengan protein sulfurhidril seperti sistein dan glutamine yang terkandung

dalam rambut. Di dalam darah, 90% dari metil merkuri diserap ke dalam eritrosit

dan metil merkuri juga dijumpai dalam rambut. Menurut Irving, et al (1975)

dalam Mahaffey (2005) jumlah merkuri yang dimasukkan ke dalam akar rambut

adalah berbanding dengan kepekatan merkuri di dalam darah. Semua komponen

merkuri yang masuk ke dalam tubuh manusia secara terus menerus akan

menyebabkan kerusakan permanen pada otak, hati, dan ginjal (Roger et al, 1984).

Kadar merkuri dalam rambut masyarakat sekitar PETI tidak terlalu tinggi

dapat disebabkan kegiatan pengolahan emas tidak dilakukan setiap hari.

Masyararakat yang mempunyai pekerjaan sebagai gurandil atau pengolah emas

akan melakukan pengolahan emas jika barang mentah (bijih emas) tersedia.

Berdasarkan hasil wawancara dengan para pengolah disebutkan bahwa intensi

Page 101: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

82

masyarakat untuk mengolah emas sudah menurun. Hal ini disebabkan untuk

mendapatkan bijih emas sangat sulit akibat cadangan bijih emas semakin menipis

dan terletak sangat dalam serta harus melewati medan yang terjal untuk mencapai

lokasi pengambilan bijih emas. Oleh karena itu, masyarakat Desa Malasari

banyak yang berpindah pekerjaan dan menjadikan kegiatan PETI sebagai

pekerjaan sampingan sehingga kegiatan PETI tidak dilakukan setiap hari. Karena

kegiatan pengolahan emas tidak dilakukan setiap hari, maka pemaparan merkuri

akan berkurang.

Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Rosmananda (1994) yang

menganalisa kadar merkuri dalam rambut masyarakat Kelurahan Kalibaru,

Cilincing, Jakarta menghasilkan rata-rata kadar merkuri masyarakat pemakan

kerang hijau relatif rendah yaitu sebesar 0,11 ppm dengan kadar merkuri ter-

rendah 0,008 ppm dan ter-tinggi 0,503 ppm.

Berbeda dengan penelitian Nina (2007) yang menganalisa kadar merkuri

pada rambut penambang emas di Desa Bantar karet. Desa Bantar Karet

merupakan salah satu desa di Kecamatan Nanggung, terletak di bawah Desa

Malasari. Dihasilkan bahwa rata-rata kadar merkuri pada rambut penambang di

Desa Bantar Karet adalah 2,371 ppm. Hal ini disebabkan Desa Malasari

merupakan Desa yang terletak di Hulu Kecamatan Nanggung sehingga tidak ada

kemungkinan terjadinya pencemaran dari tempat sebelumnya. Berbeda dengan

Desa Bantarkaret yang terletak di bawah desa yang terdapat kegiatan PETI.

Page 102: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

83

Berdasarkan penelitian Irawadi (2008) pada masyarakat sekitar

penambangaan emas tradisional di Desa Kalirejo, Kecamatan Kokap, Kabupaten

Kulon Progo ditemukan 31 orang (43,7%) mengalami keracunan merkuri dan 40

orang (56,3%) tidak mengalami keracunan merkuri. Hasil penelitian Sutomo,

dkk (2004) pada 26 pekerja tambang dan 89 penduduk yang bertempat tinggal di

sekitar penambangan emas di Desa Kalirejo melalui pemeriksaan darah

menghasilkan 20 orang dari 26 pekerja tambang dan 50 orang dari 89 penduduk

mengalami keracunan merkuri.

Meskipun rata – rata kadar merkuri dalam rambut relatif rendah, tetapi

kadar tertinggi mencapai lebih dari 1 ppm. Berdasarkan hasil wawancara kepada

responden didapatkan informasi gejala – gejala keracunan merkuri yang telah

dialami oleh responden yaitu rasa kesemutan (parthestesia) sebanyak 65,2%,

kehilangan rasa (hypoanasthesia) sebanyak 32,6%, pendengaran berkurang

sebanyak 17,4%, kesulitan menggerakkan kaki sebanyak 43,5%, penyempitan

sudut pandang sebanyak 8,7%.

Hasil ini sejalan dengan laporan Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan

Barat Tahun 2000 bahwa hasil anamnesia menunjukkan proporsi responden yang

menunjukkan gejala keracunan merkuri yaitu rasa kesemutan sebesar 47,1%,

kehilangan rasa 9,6%, pendengaran berkurang sebesar 4,6%, kesulitan

menggerakkan kaki 6,7%, dan penyempitan sudut pandang 2,5%. Fenomena ini

dapat dijadikan sebagai tanda terjadinya keracunan merkuri (Cakrawati, 2002).

Page 103: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

84

1. Hubungan Umur dengan Kadar Merkuri dalam Rambut

Pada penelitian ini diperoleh rata-rata responden berumur 24 tahun dengan

umur minimum 5 tahun dan umur maksimum 57 tahun. Hasil uji korelasi antara

umur dengan kadar merkuri dalam rambut diperoleh Pvalue 0,00. Artinya pada

alpha 5% variabel umur berhubungan signifikan dengan kadar merkuri dalam

rambut masyarakat sekitar PETI di Desa Malasari (Tabel 5.12).

Selain itu, hasil uji korelasi menyebutkan bahwa nilai koefisien korelasi

sebesar 0,647 ppm. Berdasarkan tabel interval Colton diperoleh hasil bahwa nilai

r berada pada interval 0,51 – 0,75. Artinya, korelasi antara variabel umur dan

kadar merkuri mempunyai hubungan kuat. Koefisien korelasi menunjukkan nilai

yang positif sehingga hubungan kedua variabel tersebut searah. Artinya jika

umur responden semakin tua maka semakin tinggi pula kadar merkuri dalam

rambut.

Berdasarkan hasil analisa sampel rambut didapatkan bahwa responden

yang mempunyai kadar merkuri di atas 1 ppm berada pada umur 24 tahun ke

atas. Responden yang berumur lebih dari 24 tahun mempunyai kemungkinan

3,751 kali lebih tinggi kadar merkuri pada rambutnya dibanding dengan

responden yang berumur kurang dari 24 tahun. Distribusi kadar merkuri lebih

dari 1 ppm berdasarkan umur dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 104: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

85

Tabel 6.1

Distribusi Responden yang Mempunyai Kadar Merkuri > 1 ppm

Berdasarkan Umur pada Masyarakat Sekitar PETI di Desa Malasari

Umur

(tahun)

Kadar Merkuri dalam

Rambut (Ppm)

40 1,328

40 1,121

44 1,032

45 1,297

57 1,362

24 1,052

45 1,028

Menurut Tugaswati (2006) dan Hamid (1991) umur merupakan salah

satu faktor yang dapat mempengaruhi kerentanan tubuh terhadap logam berat.

Biasanya semakin bertambahnya umur dan bahan yang masuk, maka kadar

merkuri dalam tubuh akan meningkat (Warsono, 2000). Mengingat merkuri

bersifat akumulatif maka umur dapat mempengaruhi kadar Hg total dalam

rambut (Agustina, 1997).

Penelitian ini memiliki kesamaan dengan hasil penelitian Hartono

(2003) bahwa variabel umur mempunyai hubungan yang bermakna dengan

kadar merkuri dalam rambut pekerja tambang. Responden yang berumur lebih

dari 35 tahun mempunyai kemungkinan 5,678 kali kadar merkuri pada

rambutnya dibanding dengan pekerja yang berumur kurang dari 35 tahun.

Page 105: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

86

Hal ini sejalan dengan teori bahwa semakin bertambah umur

seseorang, semakin menurun fungsi organ tubuhnya. Dengan menurunnya

fungsi organ, maka kinerja metabolisme juga akan menurun. Salah satunya

adalah ekskresi. ekskresi senyawa merkuri melalui ginjal sangat dipengaruhi

oleh laju filtrasi glomerulus. Pada kondisi normal, laju filtrasi glomerulus atau

Glomeruli Filtration Rate (GFR) rata-rata sebanyak 120 ml/menit. Akan

tetapi, setelah usia 25 tahun, GFR akan menurun dengan kecepatan sekitar 1

ml per menit per tahun. Pada usia lebih dari 50 tahun, penurunan laju filtrasi

glomerulus berkurang secara bermakna. Pada usia 70 tahun, laju filtrasi hanya

rata-rata separuhnya yaitu 65 ml per menit (Mutschler dalam Hartono, 2003).

Dengan menurunnya kecepatan filtrasi di glomerulus menyebabkan

pengurangan ekskresi merkuri melalui urin. Akibatnya kadar merkuri dalam

sirkulasi darah meningkat dan menyebabkan kenaikan ekskresi merkuri pada

jalur lainnya seperti kuku dan rambut. Hal ini diperkuat dengan bermaknanya

hasil uji korelasi antara variabel lama tinggal dengan kadar merkuri dalam

rambut (Tabel 5.17).

2. Hubungan Jenis Pekerjaan dengan Kadar Merkuri dalam Rambut

Menurut Warsono (2000) salah satu faktor yang mempengaruhi kadar

merkuri dalam tubuh adalah jenis pekerjaan. Hal ini tergantung di lingkungan

mana manusia bekerja. Pada peneilitian ini 22% responden mempunyai

Page 106: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

87

pekerjaan sebagai pengolah emas dan 78% responden berpekerjaan selain

pengolah emas (Tabel 5.7).

Dari hasil uji statistik didapatkan rata-rata kadar merkuri pada

responden yang mempunyai jenis pekerjaan non-Pengolah emas adalah 0.509

ppm sedangkan pada pengolah emas sebesar 0,824 ppm (Tabel 5.4).

Berdasarkan hasil analisa uji t independen diperoleh P value sebesar 0,018

(tabel 5.13). Artinya pada alpha 5% terdapat hubungan yang bermakna secara

statistik antara jenis pekerjaan dengan kadar merkuri dalam rambut.

Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Inswiasri (2011) Kadar merkuri

di lingkungan petambang mempunyai risiko 2,615 kali dari non-petambang.

Rata-rata kadar merkuri pada rambut penambang di Desa Bantar Karet adalah

2,371 ppm. Sedangkan rata-rata kadar merkuri pada rambut penduduk adalah

0,252 ppm. Berdasarkan penelitian Cakrawati (2002) diperoleh hasil 78 %

penambang emas di Pontianak mempunyai proporsi kadar merkuri terbesar

dibandingkan dengan pekerjaan lainnya seperti POLRI, PNS, ibu rumah

tangga, dan siswa. Terdapat juga hasil penelitian Andi, dkk (2011) bahwa

pengolah emas mempunyai risiko 5,02 kali lebih tinggi daripada non-

pengolah emas.

Hal ini dikarenakan responden yang mempunyai pekerjaan sebagai

pengolah emas mengalami kontak langsung terhadap merkuri baik melalui

pernapasan maupun kulit. Apalagi pengolah emas tidak menggunakan alat

pelindung diri dalam melakukan pengolahan emas. Merkuri merupakan logam

Page 107: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

88

berat yang mudah menguap. Penguapan merkuri berbanding lurus dengan

suhu. Semakin tinggi suhu, semakin cepat merkuri akan menguap. Akibatnya

risiko terjadinya pajanan uap merkuri terhadap pengolah emas sangat tinggi.

Akan tetapi, Pencemaran merkuri tidak hanya berisiko terhadap pengolah

emas saja, tetapi juga terhadap masyarakat sekitar tempat pengolahan emas

apalagi ketika lokasi pengolahan emas bercampur dengan pemukiman.

Pada setiap tempat pembakaran amalgam terdapat cerobong asap yang

langsung keluar ke udara bebas tanpa ada proses pengolahan terlebih dahulu.

Akibatnya uap merkuri tersebar di luar ruangan pengolahan (gelundung).

Selain itu, merkuri yang dipanaskan akan lebih cepat menguap dan

mempunyai toksistas lebih tinggi. Masyarakat yang berada di luar ruangan

pengolahan akan mempunyai kemungkinan untuk terpapar uap merkuri

sehingga selisih antara kadar merkuri pada pengolah emas dan selain

pengolah emas tidak terlalu besar.

3. Hubungan Status Gizi dengan Kadar Merkuri dalam Rambut

Status gizi merupakan keadaan tubuh seseorang yang dipengaruhi oleh

konsumsi makanan. Pada penelitian ini, nilai status gizi dilihat dari indeks

masa tubuh. Dari 46 orang, 54% responden dalam kategori normal, 44%

responden dalam kategori kurus, dan 2% responden dalam kategori gemuk

(Tabel 5.8). Berdasarkan hasil uji anova didapatkan Pvalue 0,69 sehingga

pada alpha 5% tidak terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara

variabel status gizi dengan keracunan merkuri.

Page 108: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

89

Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Andi, dkk (2011) bahwa

status gizi dengan indikator indeks masa tubuh secara statistik tidak

menunjukkan adanya hubungan yang signifikan dengan kadar merkuri pada

rambut. Tidak adanya hubungan antara variabel status gizi dengan kadar

merkuri dalam rambut karena 54% responden berada pada kategori normal.

Secara teori, status gizi dapat mempengaruhi daya tahan tubuh seseorang

terhadap paparan logam berat. Pada dasarnya merkuri mempunyai sifat mudah

larut dalam lemak sehingga orang yang memiliki kadar lemak yang tinggi

dalam tubuhnya akan mempengaruhi absorbsi merkuri dalam tubuh dan

ekskresi merkuri dari tubuh karena lemak yang berlebihan akan disimpan

dalam jaringan lemak. Begitu juga dengan merkuri yang larut di dalamnya.

Akan tetapi tidak semua jenis merkuri larut dalam lemak sehingga merkuri

yang tidak larut akan berikatan dengan gugus sufhidril. Oleh karena itu, pada

IMT normal, kadar lemak dalam tubuh rendah dan kemungkinan merkuri

yang larut di dalamnya juga rendah.

Selain itu, Kekurangan gizi akan meningkatkan kadar merkuri yang

bebas dalam darah. Menurut Fergusson (1991) bahwa kadar Ca dan Fe yang

tinggi dalam makanan akan menurunkan penyerapan logam berat. Tetapi jika

tubuh kekurangan Ca dan Fe, penyerapan logam berat akan meningkat.

Dinyatakan juga bahwa defisiensi Fe dan P akan mengakibatkan gangguan

ekskresi logam berat dari tulang sehingga akan meningkatkan kadar merkuri

pada jaringan lunak.

Page 109: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

90

Oleh karena itu, diperlukan suatu keseimbangan dalam mengkonsumsi

makanan sebagaimana dalam firman Allah SWT dalam QS. Al-A’raf : 31

…..

“Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan

Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.

Di dalam tafsir jalalain diterangkan bahwa dalam ayat ini, Allah

membolehkan manusia untuk memakan semua makanan yang halal dan baik

tetapi allah juga memberikan batasan yaitu larangan untuk makan dan minum

ketika berelebihan. Maksudnya adalah larangan untuk melampaui batas yang

dibutuhkan oleh tubuh dan larangan melampaui batas-batas makanan yang

dihalalkan. Karena makanan yang melampaui batas yang dibutuhkan oleh

tubuh dapat menimbulkan ketidakseimbangan metabolisme yang pada

akhirnya menyebabkan penyakit.

4. Hubungan Konsumsi Ikan dengan Kadar Merkuri dalam Rambut

Variabel konsumsi ikan merupakan rata – rata kebiasaan responden

untuk mengkonsumsi ikan. Pada penelitian ini, rata – rata responden

mempunyai kebiasaan untuk mengkonsumsi ikan sebanyak 5 kali per minggu.

Konsumsi ikan minimal sekali dalam seminggu dan paling sering setiap hari

(Tabel 5.9). Dari hasil uji korelasi diperoleh Pvalue 0,965. Artinya, pada

alpha 5% tidak terdapat hubungan yang signifikan antara frekuensi konsumsi

ikan dengan kadar merkuri. Hal ini diperkuat dengan nilai koefisien korelasi

Page 110: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

91

sebesar 0,007. Artinya, nilai korelasi antara variabel umur dan kadar merkuri

mempunyai hubungan sangat lemah.

Penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian Irawadi (2008) yang

menunjukkan bahwa konsumsi ikan bermakna secara statistik dengan nilai

Pvalue 0,022 dan penelitian Rizal (2003) pada 50 masyarakat Desa

Tangkiling didapatkan adanya hubungan yang bermakna antara konsumsi ikan

dan kadar merkuri di rambut.

Hal ini dikarenakan masyarakat Desa Malasari mengkonsumsi ikan

dari pasar yang berasal dari luar daerah PETI sehingga mempunyai kadar

merkuri yang rendah. Hasil Analisis kimia contoh ikan mas di kecamatan

Nanggung menunjukkan konsentrasi merkuri antara 0,082 – 0,1 ppm.

Sedangkan ikan mujair menunjukkan konsentrasi merkuri antara 0,02 – 0,06

ppm. Ikan yang dikeringkan menunjukkan konsentrasi merkuri antara 0,04 –

0,1 ppm. Kadar tersebut masih berada di bawah ambang batasyaitu > 0,5 ppm

(Zulkifli, 2006). Menurut JECFA (1972) TWI (tolerable weekly intake) untuk

merkuri 3,3 µg/kg dan Canada 0,47 µg/kg.

Meskipun frekuensi konsumsi ikan tidak berhubungan secara statistik,

mayoritas masyarakat Desa Malasari mengkonsumsi ikan setiap hari sehingga

kadar merkuri akan terakumulasi dalam tubuh dan lambat laun akan menjadi

tinggi. Masuknya logam berat dalam jumlah yang membahayakan dapat

melalui rantai pangan pendek (hewan - manusia) atau rantai pangan panjang

(tanaman – hewan – manusia) (Notohadiprawiro, 1995).

Page 111: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

92

Menurut Hutagalung (1985) dalam Rompas (1995), secara alami

unsur-unsur logam berat terdapat dalam air pada kadar yang sangat rendah.

Hal ini berarti dengan adanya bahan pencemar akan meningkatkan kadar

merkuri di dalam air. Peningkatan kadar merkuri ini dapat mengkontaminasi

ikan-ikan dan makhluk air lainnya. kemudian akan dimakan ikan atau hewan

air yang lebih besar. Selanjutnya ikan-ikan tersebut akan dikonsumsi manusia

sehingga secara tidak langsung manusia telah mengumpulkan merkuri di

dalam tubuhnya.

Menurut Palar (1994) masuknya merkuri ke dalam tubuh organisme

hidup terutama melalui makanan, Karena hampir 90% dari bahan beracun atau

logam berat (Merkuri) masuk ke dalam tubuh melalui makanan, sisanya

masuk secara difusi atau perembesan lewat jaringan dan melalui peristiwa

pernapasan. Dalam rantai makanan ion metil merkuri yang mudah termakan

organisme akan larut dalam lipida selanjutnya ditimbun dalam jaringan lemak

pada ikan tanpa menunjukkan gangguan merkuri.

Merkuri yang masuk ke dalam tubuh manusia baik melalui rantai

makanan maupun melalui pernapasan dapat menghambat enzim Glutathione

reductase dan Seric phosproglucose isomerase dengan mengikat gugus –SH

(sulfihidril) dan apabila terakumulasi dapat merusak otak, ginjal, dan hati.

Kerusakan jangka panjang dapat merusak sistem saraf pusat yang dapat

memberikan efek yang sangat berbahaya. Selain itu juga dapat mengakibatkan

rusaknya kromosom yang menyebabkan cacat bawaan.

Page 112: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

93

Oleh sebab itu, Islam menganjurkan manusia agar berhati – hati dalam

memilih makanan. Allah SWT memerintahkan manusia untuk mengkonsumsi

makanan yang halal dan baik (Halalan Thoyyiban). Sebagaimana firman

Allah SWT dalam QS. Al-Maidah ayat 88 sebagai berikut :

“Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah

telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman

kepada-Nya”.

Dalam tafsir Syaikh Nashir as-Sa’dy (2005) makanan yang halal

adalah yang diproses, diperoleh dan sumber nya dengan cara yang halal, yaitu

tidak dari hasil curian, korupsi. Selain itu, makanan yang dimakan tidak hanya

halal, tetapi juga harus baik, yaitu cukup bergizi, makanan yang lengkap dan

seimbang porsi dengan kebutuhan aktivitas bekerja, tidak mengandung zat-zat

membahayakan seperti merkuri, alami, dan tidak berlebihan.

5. Hubungan Jarak Rumah dengan Kadar Merkuri dalam Rambut

Variabel jarak rumah merupakan jarak antara tempat tinggal

responden dengan tempat pengolahan emas. Pada penelitian ini, rata – rata

kadar merkuri pada responden yang bertempat tinggal > 261 meter sebesar

0,505 ppm, sedangkan responden yang bertempat tinggal ≤ 261 meter sebesar

0,602 ppm. Hasil uji t independen diperoleh Pvalue 0,000. Artinya pada alpha

Page 113: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

94

5% terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara jarak rumah

dengan keracunan merkuri (Tabel 5.16).

Penelitian ini mempunyai kesamaan dengan hasil penelitian

Maruapey (2006) terhadap penambang emas dengan media pelarut merkuri di

daerah Kalirejo. dihasilkan bahwa 7 sumur dari 14 sumur masyarakat yang

berada di sekitar tambang telah tercemar merkuri. Pencemaran ini disebabkan

karena jarak antara tempat pengolahan dengan sumur penduduk terlalu dekat.

Selain itu, terdapat juga penelitian Andi, dkk (2011) bahwa jarak tempat

tinggal dan kadar merkuri berhubungan secara statistik. Tingginya kadar

merkuri di daerah PETI berhubungan dengan proses pengolahan yang

dilakukan di halaman rumah, dapur, atau kebun (Suhandi, 2006). Sebanyak 10

- 30% merkuri yang digunakan dalam kegiatan PETI akan terlepas ke

lingkungan (Aspinal, C. et al, 2006 dalam inswiasri, 2011).

Hal ini dikarenakan paparan merkuri tidak hanya berupa makanan,

tetapi juga berupa uap merkuri yang terbang bebas di udara. Menurut Andi

(2011) pada kecepatan angin normal, merkuri akan mengendap pada jarak 261

meter. Akan tetapi, belum ada penelitian lebih lanjut jika pada keadaan lain.

Pada saat penelitian, kecepatan angin tidak diukur secara langsung tetapi

menggunakan kecepatan angin normal.

Tempat yang terletak di dekat sumber pencemaran akan mempunyai

risiko lebih besar untuk terpapar merkuri. Paparan merkuri melalui udara

memiliki potensi paling besar daripada melalui air dan ikan (Inswiasri, 2011).

Page 114: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

95

Paparan uap merkuri diserap sekitar 80% dari udara (WHO, 1991). Uap

merkuri yang terhirup, segera masuk ke dalam darah dan apabila sampai ke

otak akan merusak jaringan otak (Alfreds, 2002). Menurut Hawley (1981)

dalam Alfreds (2002) bahwa senyawa merkuri sangat beracun dan dapat

masuk melalui pernapasan dan penyerapan kulit dengan batas toleransi 0,05

mg/m3 dalam udara. Bila ada oksigen, merkuri akan diasamkan secara

langsung ke dalam bentuk ionik. Uap merkuri berada dalam bentuk

monoatom yang apabila terserap ke dalam tubuh akan menuju alveolar.

Bentuk merkuri ini mudah masuk melalui sawar otak dan plasenta. Di otak

akan berakumulasi di korteks cerebrum dan cerebellum dimana merkuri akan

teroksidasi menjadi bentuk ion merkuri (Hg2+

). Ion merkuri tersebut akan

berikatan dengan sulfhidril dari protein enzim dan protein seluler sehingga

menggangu fungsi enzim dan transport sel. Pemanasan logam merkuri

membentuk uap merkuri oksida yang bersifat korosif pada kulit, selaput

mukosa mata, mulut, dan saluran pernafasan.

6. Hubungan Lama Tinggal dengan Kadar Merkuri dalam Rambut

Variabel lama tinggal merupakan kurun waktu lama tinggal responden

di daerah sekitar pengolahan emas baik di Desa Malasari maupun di daerah

lain. Berdasarkan tabel 5.9 diketahui bahwa rata-rata lama tinggal responden

di daerah pengolahan emas selama 16 tahun. Lama tinggal masyarakat di

sekitar tempat pengolahan emas minimal 5 tahun dan maksimal 45 tahun.

Page 115: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

96

Hasil uji korelasi diperoleh Pvalue yaitu 0,000. Pada Alpha 5%

variabel lama tinggal berhubungan signifikan dengan kadar merkuri.

Diperoleh juga nilai r tidak sama dengan nol yaitu 0,675. Berdasarkan tabel

interval kekuatan Colton diperoleh hasil bahwa nilai r berada pada interval 0,5

– 0,75. Artinya, korelasi antara variabel lama tinggal dan kadar merkuri

mempunyai hubungan kuat. Koefisien korelasi menunjukkan nilai yang

positif. Artinya semakin lama responden tingal di Desa Malasari, maka

semakin tinggi pula kadar merkuri dalam rambut.

Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Andi, dkk (2010) Lama

tinggal responden berhubungan dengan keracunan merkuri. Lama tinggal

lebih dari 15 tahun berisiko 7,07 kali. Hal ini sejalan dengan teori bahwa

gejala klinis keracunan merkuri akan muncul setelah 10 tahun sampai 15

tahun mendatang tergantung dari besarnya paparan yang terjadi di lingkungan

tersebut (Tugaswati, 199). Kondisi tersebut menunjukkan bahwa kadar

merkuri yang melebihi ambang batas mulai menunjukkan pengaruh terhadap

kesehatan masyarakat yang tingal cukup lama di daerah tersebut.

Hasil penelitian Kementrian Lingkungan Hidup di Kabupaten

Wonogiri tentang paparan merkuri membutikan bahwa lama kerja

berhubungan dengan keracunan merkuri (KLH, 2009). Meskipun memiliki

perbedaan obyek yang diamati yaitu pekerja tambang dan masyarakat. Akan

tetapi, kedua variabel menunjukkan bahwa paparan merkuri yang lama akan

meningkatkan kadar merkuri dan berdampak pada menurunnya gangguan

Page 116: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

97

kesehatan. Terdapat juga penelitian lain yang dilakukan oleh Tugaswati

(1997) di daerah bekas penambangan emas di Kabupaten Indramayu,

membuktikan bahwa daerah yang pernah digunakan untuk aktivitas

penambangan ternyata masih memiliki risiko paparan logam berat merkuri

yang cukup tinggi meskipun aktivitas penambangan tidak berjalan lagi. Hal

ini membuktikan bahwa kadar merkuri tidak hilang meskipun dalam waktu

yang lama.

Sejalan dengan penelitian tersebut membuktikan bahwa adanya kadar

merkuri pada rambut masyarakat yang tinggal di sekitar sungai Mandor yaitu

5,71 μg/g sampai 27,18 μg/g pada sampel kasus dan 0,67 μg/g sampai 4,62

μg/g pada sampel kontrol. Hal ini terjadi karena akumulasi merkuri dalam

jangka panjang yang terdapat pada lingkungan dan bahan makanan yang

dikonsumsi masyarakat dalam waktu yang lama.

Page 117: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

98

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil

beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Rata – rata kadar merkuri dalam rambut masyarakat sekitar PETI di Desa

Malasari masih di bawah ambang batas WHO yaitu 0,577 ppm. Akan tetapi,

hal ini perlu diwaspadai karena merkuri bersifat akumulatif.

2. a. Rata-rata responden berumur produktif yaitu 24 tahun

b. Sebagian besar responden bekerja sebagai non-pengolah emas.

c. Sebagian besar responden berstatus gizi normal.

d. Rata – rata responden mengkonsumsi ikan 5 kali per minggu.

e. Sebagian besar responden mempunyai risiko lebih besar untuk terpapar

merkuri karena mempunyai jarak rumah ≤ 261 meter dengan pengolahan

f. Rata-rata responden tinggal di daerah pengolahan emas selama 16 tahun.

3. Ada hubungan antara variabel umur dengan kadar merkuri dalam rambut.

4. Ada hubungan antara jenis pekerjaan dengan kadar merkuri dalam rambut.

5. Tidak ada hubungan antara status gizi dengan kadar merkuri dalam rambut

6. Tidak ada hubungan antara frekuensi konsumsi ikan dengan kadar merkuri.

7. Ada hubungan antara jarak rumah dengan kadar merkuri.

8. Ada hubungan antara lama tinggal dengan kadar merkuri.

Page 118: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

99

B. Saran

1. PETI

Perlunya mengurus perizinan untuk kegiatan pengolahan emas sehingga

aktivitas pengolahan bisa berjalanan dengan baik.

2. Pemerintah

a. Tempat pengolahan emas yang telah ada di Desa Malasari terletak di

belakang rumah masing – masing penduduk sehingga pajanan merkuri

terhadap masyarakat terjadi secara langsung. Oleh karena itu, diperlukan

suatu tempat khusus yang dapat menampung semua kegiatan PETI dan

terletak jauh dari pemukiman penduduk.

b. Perlunya pembuatan sistem pengolahan sisa tailing dan uap hasil

pembakaran amalgam sehingga pencemaran merkuri baik ke lingkungan

maupun ke manusia bisa dihindarkan.

c. Perlunya penyuluhan kepada para pengolah emas tentang bahaya logam

berat dan pentingnya penggunaan alat pelindung diri ketika melakukan

pengolahan emas.

d. Perlunya membentuk trainer of trainer (TOT) untuk menciptakan

aktivitas pengolahan emas yang ramah lingkungan dan aman bagi

kesehatan.

2. Peneliti Selanjutnya

Kepada peneliti selanjutnya diharapkan mengukur paparan merkuri

melalui pernafasan dan konsumsi ikan per hari per orang.

Page 119: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

100

DAFTAR PUSTAKA

Agus, Suyono. 2011. Dampak Penggunaan Hg pada Penambangan Emas Rakyat

terhadap Lingkungan. Yogyakarta : UPN Veteran.

Alfian Z. 2006. Merkuri: Antara Manfaat dan Efek Penggunaannya bagi Manusia

dan Lingkungan. Naskah Pidato Pengukuan Guru Besar. Medan : USU.

Alfreds R, Johnly. 2002. Dampak Merkuri Terhadap Kesehatan. Jakarta : Jurnal

Kedokteran Yarsi Vol. 10 No. 2 : 82 – 85.

Almatsier, Sunita. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia.

Al-quran Al-karim

Andri, dkk. 2011. Kadar Merkuri pada Rambut Masyarakat di Sekitar Penambangan

Emas Tanpa Izin. Semarang: Media Medika Indonesiana Vol.45 No. 3 :181-187.

Aspinall, C. 2001. Small scale mining in Indonesia. Report of MMSD Project No. 79

Azhari H, et al. 2010. Peripheral Neurophaty : Differential Diagnosis and

Management. Michigian State University College of Human Medicine Vol. 81.

Azhar, Khadijah. 2000. Tingkat Pencemaran Merkuri di Sungai Cikaniki dan

Perkiraan Dampaknya bagi Masyarakat Sekitar. Depok : UI.

Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (Bapedal). Peraturan Pemerintah Nomor:

41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara. Jakarta.

Baker S, M. 2007. Who Ignores Individuality Fails the Patient. New York:

International symposium of The Institute for Functional Medicine.

Budiono, dkk. 2003. Hiperkes dan KK, Hygine Perusahaan, Ergonomic, Kesehatan

Kerja, Keselamatan Kerja. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Bustan. 2006. Pengantar Epidemiologi. Jakarta :Rineka Cipta.

Cakrawati, Cucu. 2002. Analisis Faktor Karakteristik Responden dan Kebiasaan

Makan Ikan terhadap Kadar Merkuri dalam Rambut pada Masyarakat Kota

Pontianak Provinsi Kalimantan Barat tahun 2000. Depok : UI.

Chamid, Chusharini dkk. 2010. Kajian Tingkat Konsentrasi Merkuri pada Rambut

Masyarakat Kota Bandung. Bandung: Prosiding SNaPP Edisi Eksakta.

Page 120: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

101

Dahlan, Sopiyudin. 2010. Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel. Jakarta :

Salemba Medika.

Data Monografi Desa Malasari 2011.

Department of Health and Ageing and enHealth Council. 2002. Environmental

Health Risk Assesment, guidelines for assessing human health risk from

environmental Hazard.

Douglas W, Zochodne. 2012. Reversing Neurophatic Deficits. Journal of the

Peripheral Nervous System Vol 17 No. 4-9. The Hotchkiss Brain Institute,

University of Calgary, Canada.

EPA (Environment Protection Agency). 2006. Mercury, Human Health. US.

Grandjean P et al. 2005. Umbilical Cord Mercury Concentration as Biomarker of

Prenatal Exposure to Methyl Mercury. Environmental Health Prespectives.

_______________. 2002. Biomarkers of Environmentally Associated Disease

Technologies; Concepts and Perspectives. Boca Raton : CRC Press.

Handayani, Thukul. 2012. Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Kadar Merkuri

(Hg) Rambut Ibu di Area Penambangan Emas Tradisional Desa Jendi

Kecamatan Selogiri Kabupaten Wonogiri. Undip.

Hartono, Wahyu. 2003. Faktor – Faktor yang Berhubungan Dengan Kadar Merkuri

dalam Rambut pada Pekerja Laboratorium di Balai Laboratorium Kesehatan

Bandar Lampung Tahun 2003. Depok : UI.

Heriamariaty. 2011. Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Pencemaran Air

Akibat Penambangan Emas di Sungai Kahayan. Mimbar Hukum Vol. 23 No. 3

Hal. 431-645.

Hislop JS, et al. 1983. The Use of Keratinised tissues to Monitor The Detailed

Exposure of Man To Metilmercury from Fish. New York: Academic Press.

Koeswadji, dkk. 1991. Analisis Kadar Merkuri dan Kadmium Dalam Beberapa

Hewan laut di Muara Sungai Kalimas. Pusat Studi Lingkungan Universitas

Airlangga Vol. 11. No. 3 : 147 – 156.

Tabrizian, Igor. 2010. Rambut Bisa Menyikap Adanya Racun. Diakses pada jumat, 25

Januari 2013 dari harian kompas.

Page 121: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

102

Tjahjono, Bambang. 2005. Penyebaran Merkuri Akibat Usaha Pertambangan Emas

di Daerah Sangon, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. Yogyakarta : Subdit

Konservasi.

Inswiasari. 2008. Paradigma Kejadian Penyakit Pajanan merkuri. Jakarta : Jurnal

Ekologi Kesehatan Vol.7 No.2. ISSN 775-785.

________. 2009. Kesehatan Masyarakat Sekitar Lokasi Tambang di Nusa Tenggara

Barat. Media Litbang Kesehatan Vol. XIX No. 1.

________. 2011. Pengendalian Risiko Kesehatan karena Pajanan Merkuri pada

Kegiatan Tambang Emas Tradisional di Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan

Tengah. Jurnal Ekologi Kesehatan Vol. 10 No. 3 : 128-143.

International programme on Chemical Safety. 2004. Biological Monitoring of Metal.

Geneva : WHO.

IPCS. 1990. Environmental Health Criteria : Methyl Mercury. World Health

Organization.

____. 1991. Inorganic Mercury, Environmental Health Criteria diakses dari

http://www.inchem.org/document/ehc/ehc/ehc118.htm.[30112007].

____. 2001. Neurotoxicity Risk Assesment for Human Health. Environmental Health

Criteria 223. Geneve.

Ismawati, Yuyun. 2013. Titik Rawan Merkuri di Indonesia. Bali : BaliFokus

Juliawan, Nixon. 2006. Pendataan Penyebaran merkuri pada Wilayah Pertambangan

di Daerah Pongkor. Pusat Sumberdaya Geologi.

Katz S, Chatt A. 1988. Hair Analysis :Application in The Biomedical and

Environmental Sciences. New York : VH Publishers 6-12.

Kementrian Kesehatan RI. Dampak Merkuri pada Lingkungan dan Kesehatan.

Diakses pada 15 februari 2013 dari

http://pppl.depkes.go.id/depkes/index.php?option=com_content&view=article&

id=429:dampak-merkuri-pada-lingkungan-dan-kesehatan&catid=75:program-a-

kegiatan&Itemid=351.

Lameshow. 1997. Besar Sampel dalam Penelitian Kesehatan. Yogyakarta : UGM

Press.

Page 122: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

103

Mahaffey R, Kathryn. 2005. Mercury Exposure : Medical dan Public Health Issues.

Transactions of the American Clinical and Climatological Assosiation Vol 116.

Margaret, B. 2010. Analisis Buangan Berbahaya Pertambangan Emas di Gunung

Pongkor. Bogor : IPB.

Nixon J. 2006. “Pendataan Penyebaran merkuri pada Wilayah Pertambangan di

Daerah Pongkor”. Pusat Sumberdaya Geologi.

Notoatmodjo. Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT. Rineka

Cipta.

Palar. 2008. Pencemaran dan Toksikologi Logam Barat. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Petasule, Suparjan. 2012. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian

Keracunan Merkuri pada Pemijar dan Pengolah Emas di Tambang Emas Desa

Hulawa Kecamatan Sumalata Timur Kabupaten Gorontalo Utara Tahun 2012.

Gorontalo : Universitas Negeri Gorontalo.

Riani, etty. 2012. Perubahan Iklim dan Kehidupan Biota Akuatik. Bogor : PT

Penerbit IPB Press.

Rianto, Sugeng. 2010. Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keracunan

Merkuri pada Penambang Emas Tradisional di Desa Jendi Kecamatan Selogiri

Kabupaten Wonogiri. Semarang : Universitas Diponegoro.

Rizal, Ayonni. 2003. Kadar Merkuri Rambut Kepala dan Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi pada Penduduk Kelurahan Tangkiling Kecamatan Bukit Batu

Kota Palangkaraya. Yogyakarta : UGM

Sabri, Luknis dkk. 2008. Statistik Kesehatan. Jakarta : Rajawali Pers.

Sari, Lubis. 2002. Toksisitas Merkuri dan Penanganannya. Medan : USU digitalized

Library.

Sasmito, Zainul Kamal. 2002. Hubungan Warna Rambut dan Jenis Kelamin dengan

Penentuan Kadar Merkuri dalam Rambut Manusia dengan Teknik Aktivasi

Neutron. Jurnal Kedokteran Yarsi Vol. 10. No. 2 : 45 - 50

Sudarmaji dkk. 2006. Toksikologi Logam Berat B3 dan Dampaknya terhadap

Kesehatan. Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol.2 No.2.

Page 123: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

104

Sugiono, Joko. 1995. Deteksi Dini Penyakit Akibat Kerja. Jakarta : Penerbit Buku

Kedokteran EGC.

Suhandi, dkk. 2006. Pendataan Penyebaran Unsur Merkuri pada Wilayah

Pertambangan Emas Daerah Gunung Gede, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa

Barat. Prosiding Pemaparan Hasil-Hasil Kegiatan Lapangan dan Non-Lapangan

Pusat Sumberdaya Geologi Tahun 2006.

Sujatmiko, Bambang. 2012. Penambangan Emas Tanpa Izin di Daerah Aliran Sungai

(DAS) Arut Kec. Arut Utara Ditinjau dari Undang-Undang Nomor 4 Tahun

2009. Jurnal Socioscientia Vol. 4 No. 1.

Suyatno. Menghitung Besar Sampel Penelitian Kesehatan Masyarakat. Semarang :

UNDIP.

Talintukan, Markus. 2009. Proses Bioakumulasi dan Biotransfer Merkuri (Hg) pada

Organisme Perairan di dalam Wadah Terkontrol : Jurnal Matematika dan Sains

Vol. 14 No.3.

Thomas, Brannagan. 2012. Current Issues in Peripheral Neurophaty. Journal of the

peripheral Nervous System vol. 17 No. 1-3. New York : College of Physicians

and Surgeons.

Tsuji. Joyce et al. 2003. Evalution of mercury in urine as an indicator of exposure to

low levels of Mercury Vapor. Enviromental Health Perspectives. Vol.111.

Tugaswati, Tri, dkk. 1997. Studi Pencemaran Merkuri dan Dampaknya terhadap

Kesehatan Masyarakat di Daerah Mundu Kabupaten Indramayu. Jakarta :

Balitbangkes Vol. 25 No. 2.

US-EPA. 1984. Mercury Health Effect Update, Health Issue Assesment. Washington

D.C. (Report No. EPA-600/8-84-019F).

Valerie J, Brown. 2007. Methylmercury and IQ : Dose Response Estimate of Prenatal

Effect. Environmental Health Perspective 115 (4)

Wardini, Cici. 2012. Dinamika Agraria Lokal di Sekitar Kawasan Pertambangan

Emas. Diakses pada senin, 27 Januari 2013 dari

http://skpm.fema.ipb.ac.id/ojs/index.php/skripsi/article/view/152.

Warsono, S. 2002. Pengaruh Bahan Tambal Amalgam Terhadap Kadar Merkuri

pada Darah, Urin, Tinja, dan Rambut Kepala. Jurnal Kedokteran Gigi UI Vol. 7.

No. 1 : 23 – 30.

Page 124: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

105

Widodo. 2008. Pengaruh Perlakuan Amalgamasi terhadap Tingkat Perolehan Emas

dan Kehilangan Merkuri : Jurnal Riset Geologi dan Pertambangan Vol.18 : 47-

53.

Widowati W, dkk. 2008. Efek toksik logam Pencegahan dan penanggulangan

pencemaran. Yogyakarta : Penerbit Andi.

Wurdiyanto, Gatot. 2007. Merkuri : bahaya dan Pengukurannya. Buletin Alara

Volume 7 Pusat Teknologi Keselamatan dan Meterologi Radiasi BATAN.

Page 125: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

Generated by CamScanner from intsig.com

Page 126: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

Generated by CamScanner from intsig.com

Page 127: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

Distribusi Kadar Merkuri

kadar merkuri

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0.021 1 2.2 2.2 2.2

0.023 3 6.5 6.5 8.7

0.024 1 2.2 2.2 10.9

0.025 1 2.2 2.2 13.0

0.026 1 2.2 2.2 15.2

0.028 1 2.2 2.2 17.4

0.045 1 2.2 2.2 19.6

0.052 1 2.2 2.2 21.7

0.062 1 2.2 2.2 23.9

0.081 1 2.2 2.2 26.1

0.085 1 2.2 2.2 28.3

0.087 1 2.2 2.2 30.4

0.142 1 2.2 2.2 32.6

0.143 1 2.2 2.2 34.8

0.148 1 2.2 2.2 37.0

0.187 2 4.3 4.3 41.3

0.266 1 2.2 2.2 43.5

0.528 1 2.2 2.2 45.7

0.738 1 2.2 2.2 47.8

0.758 1 2.2 2.2 50.0

0.823 1 2.2 2.2 52.2

0.825 1 2.2 2.2 54.3

0.843 1 2.2 2.2 56.5

0.862 3 6.5 6.5 63.0

Page 128: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

Kadar Merkuri Berdasarkan Jenis Kelamin

Statistics

kadarperempuan

N Valid 24

Missing 36

Mean .53750

Std. Error of Mean .093422

Median .63300

Mode .023

Std. Deviation .457672

Statistics

kadar merkuri

N Valid 22

Missing 38

Mean .62073

Std. Error of Mean .100153

Median .84350

Mode .862

Std. Deviation .469760

0.875 1 2.2 2.2 65.2

0.941 1 2.2 2.2 67.4

0.951 1 2.2 2.2 69.6

0.953 1 2.2 2.2 71.7

0.96 1 2.2 2.2 73.9

0.965 1 2.2 2.2 76.1

0.968 1 2.2 2.2 78.3

0.976 1 2.2 2.2 80.4

0.981 1 2.2 2.2 82.6

0.987 1 2.2 2.2 84.8

1.028 1 2.2 2.2 87.0

1.032 1 2.2 2.2 89.1

1.052 1 2.2 2.2 91.3

1.121 1 2.2 2.2 93.5

1.297 1 2.2 2.2 95.7

1.328 1 2.2 2.2 97.8

1.362 1 2.2 2.2 100.0

Total 46 100.0 100.0

Page 129: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

Variance .209

Range 1.305

Minimum .023

Maximum 1.328

Sum 12.900

Variance .221

Range 1.341

Minimum .021

Maximum 1.362

Sum 13.656

Descriptives

Statistic Std. Error

kadarLK Mean .62073 .100153

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound .41245

Upper Bound .82901

5% Trimmed Mean .61318

Median .84350

Variance .221

Std. Deviation .469760

Minimum .021

Maximum 1.362

Range 1.341

Interquartile Range .888

Skewness -.169 .491

Kurtosis -1.625 .953

Descriptives

Statistic Std. Error

kadarPR Mean .53750 .093422

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound .34424

Upper Bound .73076

5% Trimmed Mean .52408

Median .63300

Page 130: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

Variance .209

Std. Deviation .457672

Minimum .023

Maximum 1.328

Range 1.305

Interquartile Range .904

Skewness .088 .472

Kurtosis -1.749 .918

Descriptives

Statistic Std. Error

kadarNonPengolah Mean .50889 .075891

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound .35482

Upper Bound .66296

5% Trimmed Mean .49555

Median .35750

Variance .207

Std. Deviation .455344

Minimum .021

Maximum 1.328

Range 1.307

Interquartile Range .913

Skewness .170 .393

Kurtosis -1.794 .768

Page 131: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

Distribusi Umur, Lama Tinggal, dan Frekuensi Konsumsi Ikan

Statistics

umur lama tinggal

frekuensi

konsumsi ikan

N Valid 46 46 46

Missing 0 0 0

Mean 23.93 16.24 4.761

Std. Error of Mean 2.152 1.280 .3450

Median 20.00 16.00 5.000

Mode 20 20 7.0

Std. Deviation 14.599 8.683 2.3398

Variance 213.129 75.386 5.475

Range 52 40 6.0

Minimum 5 5 1.0

Maximum 57 45 7.0

Distribusi Jenis Kelamin

jenis kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid laki-laki 22 47.8 47.8 47.8

perempuan 24 52.2 52.2 100.0

Total 46 100.0 100.0

Distribusi Jenis Pekerjaan

jenis pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid non-pengolah emas 36 78.3 78.3 78.3

pengolah emas 10 21.7 21.7 100.0

Page 132: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

jenis pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid non-pengolah emas 36 78.3 78.3 78.3

pengolah emas 10 21.7 21.7 100.0

Total 46 100.0 100.0

Distribusi Status Gizi

indeks masa tubuh

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid normal (18,5-24,9) 25 54.3 54.3 54.3

underweight (<18,5) 20 43.5 43.5 97.8

overweight (25-29,9) 1 2.2 2.2 100.0

Total 46 100.0 100.0

Disribusi Jarak Rumah

jarak rumah

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid >261 12 26.1 26.1 26.1

<-261 34 73.9 73.9 100.0

Total 46 100.0 100.0

Page 133: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

Hubungan Jenis Pekerjaan dengan Kadar Merkur

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Differenc

e

Std. Error

Differenc

e

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

kadar

merkuri

Equal variances

assumed .426 .517 -2.458 44 .018 -.395928 .161080 -.720564 -.071291

Equal variances

not assumed

-2.146

12.28

8 .052 -.395928 .184482 -.796837 .004981

Hubungan Staus Gizi dengan Kadar Merkuri

ANOVA

kadar merkuri

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups .158 2 .079 .362 .699

Within Groups 9.374 43 .218

Total 9.531 45

Page 134: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

Hubungan Jarak Rumah dengan Kadar Merkuri dalam Rambut

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Differenc

e

Std. Error

Differenc

e

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

kadar

merkuri

Equal variances

assumed 79.348 .000 -3.978 44 .000 -.550480 .138387 -.829381 -.271580

Equal variances

not assumed

-6.727

33.38

8 .000 -.550480 .081828 -.716888 -.384073

Hubungan Umur, Frekuensi Konsumsi Ikan, Lama Tinggal dengan Kadar

Merkuri

Correlations

umur

frekuensi

konsumsi ikan lama tinggal kadar merkuri

umur Pearson Correlation 1 .137 .530** .647

**

Sig. (2-tailed) .362 .000 .000

N 46 46 46 46

frekuensi konsumsi ikan Pearson Correlation .137 1 .065 .007

Sig. (2-tailed) .362 .667 .965

N 46 46 46 46

lama tinggal Pearson Correlation .530** .065 1 .675

**

Sig. (2-tailed) .000 .667 .000

N 46 46 46 46

kadar merkuri Pearson Correlation .647** .007 .675

** 1

Sig. (2-tailed) .000 .965 .000

N 46 46 46 46

Page 135: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

Correlations

umur

frekuensi

konsumsi ikan lama tinggal kadar merkuri

umur Pearson Correlation 1 .137 .530** .647

**

Sig. (2-tailed) .362 .000 .000

N 46 46 46 46

frekuensi konsumsi ikan Pearson Correlation .137 1 .065 .007

Sig. (2-tailed) .362 .667 .965

N 46 46 46 46

lama tinggal Pearson Correlation .530** .065 1 .675

**

Sig. (2-tailed) .000 .667 .000

N 46 46 46 46

kadar merkuri Pearson Correlation .647** .007 .675

** 1

Sig. (2-tailed) .000 .965 .000

N 46 46 46 46

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 136: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

KUESIONER PENELITIAN

Assalamu’alaikum Wr, Wb

Dengan ini saya, Agung Taufiqur R Sy, Mahasiswa Peminatan Kesehatan

Lingkungan, Program Studi Kesehatan Masyarakat, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

bermaksud melakukan penelitian dengan judul “Faktor – Faktor yang

Berhubungan dengan Kadar Merkuri dalam Rambut Masyarakat Sekitar

Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Desa Malasari, Kec. Nanggung, Kab.

Bogor yang merupakan tugas akhir untuk memperoleh gelar sarjana kesehatan

masyarakat (SKM). Untuk itu, Saya memohon kesediaan Saudara untuk menjawab

pertanyaan di bawah ini dengan jujur. Semua jawaban akan dijamin kerahasiaannya.

Selain menjawab pertanyaan, Saya meminta sampel rambut sebanyak 0,5-2 gram atau

sebesar satu batang korek api. Rambut diambil dari pangkal rambut yang terletak di

belakang telinga (tersembunyi).

Apakah Anda bersedia untuk menjadi responden dan diambil sampel rambutnya?

1. Ya, Saya bersedia

2. Tidak, saya tidak bersedia

Atas perhatian dan kerjasama Saudara, saya mengucapkan terima kasih.

Peneliti Responden

Agung Taufiqur R ……….

Page 137: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

Diisi oleh responden

1. Nama :

2. Alamat :

3. No. Telp/HP :

4. Jenis Kelamin :

No Pertanyaan Kode

1 Pada tanggal, bulan dan tahun berapa Anda lahir?

tanggal......bulan................tahun.............

Berapakah umur Anda sekarang?

…….. tahun

A1 ( )

2 Apa jenis pekerjaan Anda?

0. Non-Penambang emas, sebutkan………………………..

1. Penambang emas

B1 ( )

3 Berat badan : ……….. Kg

Tinggi badan : ……… cm

(penentuan status gizi berdasarkan pengukuran BMI (Body

Mass Index) yang dihitung oleh peneliti dengan kategori:

0 : Normal (18,5-24,9)

1 : Underweight (< 18,5)

2 : Over weight (25-29,9)

3 : Obese 1 (> 30)

C1 ( )

No. Responden :

Page 138: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

4 Berapa lama Anda tinggal di Desa Malasari?

……. Tahun

D1 ( )

5 Berapakah jarak rumah Anda dengan tempat pengolahan emas?

0 : >261 meter

1 : ≤261 meter

E1 ( )

6 Apakah Anda biasa makan ikan?

0. Tidak (lanjut ke no.13)

1. Ya

F1 ( )

7 Jenis ikan apa yang paling sering dimakan?

1. Ikan laut segar

2. Ikan sungai segar

3. Ikan asin/kering sungai

4. Ikan asin/kering laut

5. Kombinasi ikan laut, sungai, dan ikan asin

G1 ( )

8 Berapa frekuensi konsumsi ikan laut segar Anda?

………. Kali/minggu

H1 ( )

9 Berapa frekuensi konsumsi ikan sungai segar Anda?

………. Kali/minggu

H2 ( )

10 Berapa frekuensi konsumsi ikan asin/kering laut Anda?

………. Kali/minggu

H3 ( )

11 Berapa frekuensi konsumsi ikan asin/kering sungai Anda?

………. Kali/minggu

H4 ( )

12 Dari manakah ikan tersebut didapatkan?

Sebutkan …………………

I1 ( )

13 Apakah keluhan-keluhan yang Anda rasakan selama 3 bulan terakhir?

1. Rasa kesemutan (parthestesia)

2. Kehilangan rasa (hypoanasthesi)

3. Pendengaran berkurang

Page 139: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

4. Kesulitan menggerakkan kaki (tidak bisa jalan lurus = Ataxia)

5. Mudah lelah, sakit kepala, dan menyempitnya sudut pandang

14 Apakah Anda Pernah meluruskan atau mengkriting rambut ?

0. Tidak

1. Pernah

Page 140: FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26317/1/AGUNG... · faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri

Peta Sampling Desa Malasari

RW 3

RW 10

RW 5

RW 4