f3 asi ekslusif cun
DESCRIPTION
ikmTRANSCRIPT
F3. LAPORAN KEGIATAN UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK SERTA KELUARGA BERENCANA
KEGIATAN PENYULUHAN ASI EKLUSIF DI POSYANDU MATTIROBULU KELURAHAN CABENGEI. LATAR BELAKANGKeberhasilan pembangunan nasional suatu bangsa ditentukan oleh ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. SDM berkualitas tidak akan tercipta jika tidak dimulai sedini mungkin, salah satu hal yang dapat meningkatkan SDM adalah pemberian makanan yang berkualitas seperti pemberian ASI secara eksklusif.ASI adalah singakatan dari Air Susu Ibu. ASI merupakan makanan terbaik untuk bayi. Untuk mendapat manfaat yang maksimal maka ASI harus diberikan sesegera mungkin setelah dilahirkan (dalam waktu 30 menit setelah lahir karena daya isap bayi saat itu paling kuat untuk merangsang produksi ASI selanjutnya.
Menurut Depkes RI dan WHO, ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja tanpa tambahan makanan lain pada bayi berumur 0-6 bulan tanpa tambahan ataupun makanan lain, seperti susu formula, jeruk, madu, air, teh, dan air putih, serta tanpa tambahan makanan padat, seperti pisang, bubur susu, biskuit, bubur nasi, dan nasi tim, kecuali vitamin dan mineral dan obat. ASI eksklusif memberikan banyak sekali manfaat untuk bayi, diantaranya ASI eksklusif dapat meningkatkan kualitas kesehatan, memberikan imunitas, kekebalan tubuh bayi, membantu proses pertumbuhan, dan perkembangan hidup bayi. ASI eksklusif juga berperan secara psikologis dengan cara meningkatkan jalinan kasih sayang antara ibu dan bayi, bayi juga akan merasa aman dan tentram. Hal tersebut sangat membantu perkembangan emosi bayi, sehingga membentuk pribadi yang percaya diri serta menjadi dasar spritual yang baik.
Ibu pemberi ASI secara eksklusif, ternyata juga mendapatkan manfaat lain yang sangat berguna bagi kesehatannya. Dengan menyusui, si ibu bisa lebih terlindungi dari ancaman kanker ovarium dan payudara. Hal ini disebabkan karena proses menyusui mempunyai efek pada keseimbangan hormon wanita. Selain itu, pemberian ASI segera setelah melahirkan akan meningkatkan kontraksi rahim, yang berarti mengurangi risiko perdarahan setelah melahirkan. Ini karena pada ibu yang menyusui terjadi peningkatan kadar oksitosin yang berguna untuk penutupan pembuluh darah sehingga perdarahan lebih cepat berhenti.Di samping berdampak positif pada kesehatan, menyusui juga membantu ibu menurunkan berat badan usai melahirkan. Karena ketika menyusui, sekitar 500 kalori terbakar setiap harinya. Hingga, sangat memungkinkan si ibu memulihkan postur tubuhnya seperti sebelum melahirkan. Bagi yang berencana ikut Keluarga Berencana (KB) namun belum menemukan alat kontrasepsi yang pas dan tepat, aktivitas menyusui secara eksklusif juga dapat menunda haid dan kehamilan, sehingga dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi alamiah. Secara umum, metode ini dikenal sebagai Metode Amenorea Laktasi (MAL).II. PERMASALAHAN DI MASYARAKATMeskipun pemerintah telah menghimbau pemberian ASI Eksklusif, angka pemberian ASI eksklusif masih rendah. Data menunjukkan lebih kurang 1,5 juta anak meninggal karena pemberian makanan yang tidak benar. Kurang dari 15% bayi di seluruh dunia diberi ASI eksklusif selama 4 bulan dan pemberian makanan pendamping ASI yang tidak sesuai dan tidak aman bagi bayi.Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 menyebutkan bahwa hanya 32% bayi dibawah 6 bulan yang memperoleh ASI eksklusif. Angka tersebut semakin menurun pada tahun 2010, dimana jumlah bayi yang memperoleh ASI eksklusif sampai dengan 6 bulan hanya 15,3%.Banyak faktor yang mempengaruhi seorang ibu dalam menyusui secara eksklusif kepada bayinya, beberapa penelitian yang telah dilakukan di daerah perkotaan maupun pedesaan di Indonesia dan negara berkembang lainnya, menunjukkan bahwa faktor sisitim dukungan, pengetahuan ibu terhadap pemberian ASI secara eksklusif, promosi susu formula dan makanan tambahan mempunyai pengaruh terhadap praktik pemberian ASI ekslusif itu sendiri. Pengaruh-pengaruh tersebut dapat memberikan dampak negatif maupun positif dalam memperlancar pemberian ASI eksklusif.Adapun faktor lain yang mempengaruhi pemberian ASI adalah faktor sosial budaya ekonomi (pendidikan formal ibu, pendapatan keluarga, dan status kerja ibu), faktor psikologis (takut kehilangan daya tarik sebagai wanita, tekanan batin), faktor fisik ibu (ibu yang sakit, misalnya mastitis dan sebagainya), dan faktor kurangnya petugas kesehatan sehingga masyarakat kurang mendapat penerangan atau dorongan tentang manfaat pemberian ASI Eksklusif.III. PEMILIHAN INTERVENSI
Oleh karena permasalah yang biasa terjadi diatas pada ibu-ibu yang baru melahirkan, maka dianggap perlu untuk memberikan penyuluhan mengenai ASI ekslusif, dimana didalam penyuluhan tersebut diberitahukan mengenai pengertian ASI ekslusif, kandungan serta manfaat pemberian ASI ekslusif, juga manfaat dan keuntungan pemberian ASI ekslusif untuk ibu yang menyusui. Selain itu diselipkan juga pengetahuan mengenai bagaimana teknik menyusu yang benar sehingga ibu mengerti bagaimana cara menyusui bayi mereka.IV. PELAKSANAAN
Penyuluhan ASI ekslusif dilaksanakan di Posyandu Mattirobulu pada tanggal 8 April 2015 yang bertepatan dengan hari posyandu Mattirobulu Kelurahan Cabenge pada pukul 09.30 WITA. Penyuluhan menggunakan media flip chart. Penyuluhan dirangkaikan dengan diskusi dan tanya jawab antara pemateri dengan peserta penyuluhan. Peserta penyuluhan terdiri dari ibu-ibu peserta posyandu yang membawa bayinya untuk pemeriksaan rutin dan imunisasi.V. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
Persiapan kegiatan penyuluhan dilakukan dengan mempersiapkan peralatan dan bahan penyuluhan. 2. Evaluasi ProsesPeserta yang hadir sebanyak 22 orang. Penyuluhan berjalan sebagaimana yang diharapkan walaupun masih ada beberapa peserta yang tidak memperhatikan dengan seksama. Sebagian besar peserta aktif dalam kegiatan ini dengan memberikan pertanyaan.
3. Evaluasi Hasil
Peserta penyuluhan yang hadir mampu memberikan umpan balik kepada pemateri mengenai pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada peserta khususnya ibu-ibu yang memiliki bayi usia kurang dari 6 bulan. Hal ini membuktikan bahwa peserta penyuluhan tertarik dan memperhatikan penyuluhan yang telah diberikan.PESERTA
PENDAMPING
dr. Nur Sepdyanti
dr. Hj. Markani Daharu3