european economic and monetary union

Upload: nadia-priyanka

Post on 14-Jul-2015

82 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

European Economic and Monetary UnionEuropean Economic and Monetary Union atau Uni Ekonomi dan Moneter Eropa adalah persatuan negara-negara di Eropa yang menggunakan mata uang tunggal, yaitu Euro. Ini adalah cara untuk menciptakan area stabilitas mata uang di seluruh Komunitas Eropa dengan mendorong negara-negara untuk mengkoordinasikan kebijakan moneter mereka dengan menggunakan Mekanisme Nilai Tukar (ERM) untuk menciptakan nilai tukar yang stabil dalam rangka meningkatkan perdagangan antara negara anggota Uni Eropa dan dengan demikian membantu perkembangan pasar tunggal.Semua negara anggota Uni Eropa diharapkan berpartisipasi dalam EMU. Semua negara anggota, kecuali Denmark dan Britania Raya, telah berkomitmen untuk bergabung dengan EMU. Kriteria Kopenhagen adalah serangkaian persyaratan masuk bagi negara-negara yang ingin bergabung dengan UE. Isi kriteria Kopenhagen : 1. suatu negara memiliki institusi untuk melindungi pemerintahan demokratis dan hak asasi manusia 2. ekonomi pasar yang berfungsi

3. menerima kewajiban dan tujuan Uni Eropa.

SejarahSejumlah gagasan pertama tentang sebuah persatuan ekonomi dan moneter di Eropa muncul sebelum pendirian Komunitas Eropa. Salah satunya, di Liga Bangsa-Bangsa, Gustav [3] Stresemann pada tahun 1929 mengusulkan mata uang Eropa meski pada saat itu terjadi peningkatan pembagian ekonomi karena beberapa negara baru muncul di Eropa pasca-Perang Dunia I . Upaya pertama untuk membentuk sebuah persatuan ekonomi dan moneter di antara anggota-anggota Komunitas Eropa berawal dari sebuah inisiatif oleh Komisi Eropa tahun 1969, yang menyatakan bahwa Eropa butuh "koordinasi kebijakan ekonomi dan kerjasama moneter yang lebih besar,"[4] yang kemudian diikuti oleh keputusan Kepala Negara atau Pemerintahan pada pertemuan di Den Haag tahun 1969 untuk menyetujui rencana bertahap dengan tujuan membentuk persatuan ekonomi dan moneter pada akhir 1970-an. Melalui dasar berbaragi proposal sebelumnya, sekelompok pakar yang diketuai Perdana Menteri dan Menteri Keuangan Luksemburg, Pierre Werner, pada Oktober 1970 mempresentasikan rencana pertama yang disetujui umum untuk membentuk persatuan ekonomi dan moneter dalam tiga tahap (rencana Werner). Proyek ini mengalami imbas serius akibat krisis yang muncul dari ketidakmampuan tukar dolar AS dengan emas pada bulan Agustus 1971 (yaitu runtuhnya Sistem Bretton Woods) dan naiknya harga minyak tahun 1972. Upaya untuk membatasi fluktuasi mata uang Eropa menggunakan teknik ular di terowongan juga gagal.Perdebatan mengenai EMU dibuka kembali dalam Pertemuan Hanover bulan Juni 1988, ketika komite ad hoc (Komite Delors) yang terdiri dari gubernur bank sentral 12 negara anggota, dipimpin Presiden Komisi Eropa, Jacques Delors, diminta untuk merancang jadwal baru dengan tahap-tahap pembentukan persatuan ekonomi dan moneter yang jelas, praktis, dan realistis. [5] Cara kerja seperti ini menggunakan metode Spaak. Laporan tahun 1989 berisikan rencana untuk memperkenalkan EMU dalam tiga tahap dan mencakup pembentukan institusi seperti Sistem Bank Sentral Eropa (ESCB), yang bertugas merumuskan dan mengimplementasikan kebijakan moneter.

Tiga tahap impelemntasi EMU dijabarkan sebagai berikut: [sunting]Tahap

Satu: 1 Juli 1990 hingga 31 Desember 1993

Pada tanggal 1 Juli 1990, pengendalian nilai tukar dihapuskan, sehingga pergerakan modal dibebaskan secara penuh di dalam Komunitas Ekonomi Eropa. Perjanjian Maastricht tahun 1992 menetapkan penyelesaian EMU sebagai tugas formal dan merumuskan serangkaian kriteria pergeseran mengenai tingkat inflasi, keuangan publik, tingkat suku bunga dan stabilitas nilai tukar. Perjanjian ini diberlakukan tanggal 1 November 1993.

[sunting]Tahap

Dua: 1 Januari 1994 hingga 31 Desember 1998

Institut Moneter Eropa didirikan sebagai pendahulu Bank Sentral Eropa, dengan tugas memperkuat kerjasama moneter antarnegara anggota dan bank-bank nasional mereka, serta mengawasi uang kertas ECU. Pada tanggal 16 Desember 1995, rincian seperti nama mata uang baru (euro) dan lama periode transisi diputuskan. Pada tanggal 1617 Juni 1997, Dewan Eropa memutuskan di Amsterdam untuk mengadopsi Pakta Stabilitas dan Pertumbuhan, yang dirancang untuk menjamin disiplin anggaran setelah penciptaan euro, dan mekanisme nilai tukar baru (ERM II) ditetapkan untuk memberikan stabilitas di atas euro dan mata uang nasional negara-negara yang belum memasuki zona euro. Pada tanggal 3 Mei 1998, dalam sesi Dewan Eropa di Brussels, 11 negara awal yang akan berpartisipasi dalam tahap tiga mulai 1 Januari 1999 dipilih. Pada tanggal 1 Juni 1998, Bank Sentral Eropa (ECB) dibentuk, dan pada tanggal 31 Desember 1998, nilai tukar antara 11 mata uang nasional yang berpartisipasi dan euro ditetapkan.

[sunting]Tahap

Tiga: 1 Januari 1999 dan seterusnya

Sejak awal 1999, euro menjadi mata uang nyata, dan kebijakan moneter tunggal diperkenalkan di bawah otoritas ECB. Masa transisi tiga tahun dimulai sebelum pengenalan uang kertas dan koin euro, namun secara hukum mata uang negara-negara anggota sudah tidak berlaku lagi. Pada tanggal 1 Januari 2001, Yunani memasuki tahap ketiga EMU. Uang kertas dan koin euro diperkenalkan bulan Januari 2002. Pada tanggal 1 Januari 2007, Slovenia memasuki tahap ketiga EMU. Pada tanggal 1 Januari 2008, Siprus dan Malta memasuki tahap ketiga EMU. Pada tanggal 1 Januari 2009, Slovakia memasuki tahap ketiga EMU. Pada tanggal 1 Januari 2011, Estonia memasuki tahap ketiga EMU.