etika bisnis korporat
DESCRIPTION
etika bisnis korporatTRANSCRIPT
Etika Lingkungan untuk Bisnis
• Terjadi Peningkatan Harapan Bisnis• Diperlukan dukungan pemangku kepentingan, seperti :
pemegang saham, karyawan, pelanggan, kreditur, pemasok, pemerintah, masyarakat dan aktivis.
• Harapan pemangku kepentingan : bahwa kegiatan perusahaan akan menghormati nilai mereka.
• Akibatnya, direktur perusahaan sekarang diharapkan untuk memimpin perusahaan mereka dengan beretika dan bertanggung jawab kepada para pemangku kepentingan secara transparan atau etis.
Faktor yang mempengaruhi Harapan Publik untuk Perilaku bisnis :
Fisik Kualitas udara dan air, keselamatan
Moral Keinginan untuk keadilan dan kesetaraan di rumah dan di luar negeri
Penilaian yang buruk Kesalahan operasi, kompensasi eksekutif
Aktivis pemangku kepentingan Etika investor, konsumen, ahli lingkungan hidup
Ekonomi Kelemahan, tekanan untuk bertahan hidup, untuk memalsukan
Persaingan Tekanan Global
Penyimpangan keuangan Banyak skandal, korban, keserakahan
Kegagalan tata kelola Pengakuan bahwa tata kelola dan penilaian risiko etika merupakan suatu hal yang penting
Akuntabilitas Keinginan untuk transparansi
Sinergi Publisitas, perubahan sukses
Penguatan Hukum kelembagaan Peraturan baru – Lingkungan, whistleblowing, rezim antipenyuapan OECD, Reformasi akuntansi professional, globalisasi standar.
Masalah Lingkungan
Hujan Asam
Menipisnya Lapisan Ozon
Polusi Udara
UniversalLumpur Lapindo
Limbah Beracun PT KEM
Indonesia
Sensitivitas Moral
Kurangnya Kejujuran Ketidakadilan Rasisme
Undang-Undang dan Peraturan,
Kepatuhan kondisi dalam Kontrak
Undang-Undang perlindungan
konsumen
Organisasi anti-apartheid
Tekanan Publik membawa perubahan kelembagaan
Penilaian yang Buruk dan Aktivis Pemangku Kepentingan
Kesalahan yang dibuat oleh direktur dan
eksekutif memberikan nilai
buruk pada masyarakat.
kelompok tertentu tersinggung apabila
stakeholder melakukan sesuatu
diluar daripada kode etik yang
berlaku
Mulai muncul adanya Etika
konsumen dan Etika Investor pada awal periode 1990-
an
Muncul layanan Konsultasi Etika, serta organisasi
Penyaringan Perusahaan Etis
Ekonomi dan Tekanan Kompetitif
Laju aktivitas ekonomi yang melambat memicu kasus penyimpangan lingkungan dan keuangan.
Perkembangan pasar global mendorong peningkatan produksi dengan biaya rendah dan profit tinggi
Skandal Keuangan : Jurang Harapan dan Jurang Kredibilitas
• Perbedaan antara apa yang dipikiran oleh masyarakat dan apa yang sebenarnya masyarakat dapatkan
Jurang Harapan
• Kurangnya kredibilitas dari pelayanan keuangan untuk mencakup bidang lain aktivitas perusahaan
Jurang Kredibilitas
Kegagalan Tata Kelola dan Penilaian Resiko
Direktur dan Eksekutif tidak mengidentifikasi menilai, dan mengelola risiko etika dengan baik
Pengawasan direktur gagal mengetahui terjadinya keserakahan eksekutif, manajer dan karyawan
lain
Harapan Baru untuk Bisnis
1. Mandat Baru untuk Bisnis
Perubahan dalam harapan
masyarakat telah memicu evolusi dalam mandate
untuk bisnis
Hubungan bisnis dengan masyarakat saling bergantung
satu sama lain
Milton Friedman berpendapat :
Deviasi dari laba hanya fokus tidak
berarti bahwa keuntungan akan
turun – pada kenyataannya laba
akan naik.
Keuntungan sekarang diakui sebagai sebuah ukuran kinerja
perusahaan yang tidak lengkap oleh
karena itu tidak akurat mengukur
alokasi sumber dana
Kinerja akan berada dalam hukum dan
etika
Harapan Baru untuk Bisnis
• Loyalitas direktur dan eksekutif harus sesuai dengan sasaran, proses dan hasil pemangku kepentingan
• Tujuan, proses tata kelola dan akuntabilitas harus mengarahkan perhatian kepada perspektif baru.
2. Tata kelola dan Kerangka Kerja
Akuntabilitas yang Baru
• Harapan publik adalah laporan terpercaya akan kinerja perusahaan
• Memfokuskan loyalitas perusahaan pada kepentingan umum dan mengadopsi prinsip seperti kebebasan penilaian, objektivitas dan integritas yang melindungi kepentingan umum
3. Peranan Fidusia yang
Diperkuat bagi Akuntan
Profesional