etika bisnis
TRANSCRIPT
MAKALAH
RENCANA PROGRAM PERKULIAHAN
MATA KULIAH ETIKA BISNIS
PROGRAM STUDI : S1 – MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI – UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
Oleh : DANNY WAHYU AULIA
KELAS : IIG
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
FAKULTAS EKONOMI
KEDIRI
Kata Pengantar
Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis dapat
menyelesaikan penyusunan makalah berkaitan dengan “ETIKA BISNIS”.
Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas
mata kuliah Etika Bisnis dai Universitas Nusantara PGRI Kediri.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu
kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang
telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amiin Yaa
Robbal ‘Alamiin.
SEMOGA SUKSES
TERIMAKASIH
Daftar Isi
Lembar Judul……………………………………………………………… …...........i
Kata Pengantar…………………………………………………….......…. …...........ii
Daftar Isi……………………………………………………......................................iii
Penjelasan Mengenai Proses Pembelajaran Aturan dan Cara Penilaian
A. Penjelasan Materi............................................................................................
Etika Bisnis, Perubahan Lingkungan dan Stakeholder Manajemen
A. Penjelasan Materi.............................................................................................
Stakeholder dan pendekatan isu-isu menajemen
A. Penjelasan Materi.............................................................................................
Prinsip-prinsip Etika dan Pedoman Pengambilan Keputusan
A. Penjelasan Materi............................................................................................
Etika organisasi dan Hukum
A. Penjelasan Materi.............................................................................................
Korporasi dan Stakeholder Internal
A. Penjelasan Materi..............................................................................................
Korporasi dan Stakeholder Eksternal
A. Penjelasan Materi..............................................................................................
Tanggung jawab Sosial Perusahaan
A. Penjelasan Materi..............................................................................................
Mengelola Isu Lingkungan
A. Penjelasan Materi.............................................................................................
Tanggungjawab Karyawan dan Perusahaan
A. Penjelasan Materi.............................................................................................
Etika Bisnis, Manajemen Pemangku Kepentingan dan Perusahaan Multinasional
dalam lingkungan Global
A. Penjelasan Materi............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA………………………………....………………………………. ..
PENJELASAN MENGANAI PROSES PEMBELAJARAN,
ATURAN DAN CARA PENILAIAN
PROSES PEMBELAJARAN;
Menjelaskan suatu konsep – konsep, teori - teori tentang etika bisnis.
Dalam suatu konsep – konsep dan teori – teori tentang etika bisnis itu sangat perlu
diterapkan dalam situasi manapun, juga social dapat memberikan solusi pada berbagai
dilemma etika dalam konteks manajerial dan juga dalam bisnis pula.
SYSTEM PERKULIAHAN;
Penilaian Hasil Belajar :
Quis dan kehadiran = 20 %
Laporan makalah = 30 %
Ujian tengah semester = 20 %
Ujian akhir semester = 30 %
Kontrak Perkuliahan :
Baju harus ada kerahnya
Memakai sepatu bukan sandal
Tidak boleh terlambat lebih dari 15 menit
Pembagian kelompok :
Kelompok memilih sendiri
Maksimal 6 orang
ETIKA BISNIS, PERUBAHAN LINGKUNGAN DAN
STAKEHOLDER MANAJEMEN
PENGERTIAN DAN KOMPONEN STAKEHOLDER
Stakeholder yaitu yang merupakan suatu system dengan 3 komponen sub sistemnya:
Sub system pengambil kebijakan
Sub system pengambil pelayanan
sub system penerima dampak
Stakeholder adalah orang-orang yang berkepentingan atau yang terlibat dalam suatu pelaksanaan
program pembangunan.
PENGERTIAN ETIKA BISNIS
Untuk memahami apa itu etika sesungguhnya kita perlu membandingkan dengan
moralitas.Baik etika maupun moralitas sering di pakai secara dapat di pertukarkan dengan
pengertian yang sering disamakan begitu saja.Ini sesungguhnya tidak sepenuhnya salah.Hanya saja
perlu diingat bahwa etika bisa saja punya pengertian yang sekali berbeda dengan moralitas.
Yang dimaksut etika bisnis disini adalah suatu kebiasaan atau budaya moral menyangkut
kegiatan bisnis di anut dalam suatu perusahaan dari generasi ke generasi lain. Inti etika di sini
adalah pembudayaan atau pembiasaan penghayatan akan nilai, norma, atau prinsip moral tertentu
yang di anggap sebagai inti kekuatan dari suatu perusahaan yang sekaligus juga membedakanya
dari perusahaan yang lain. Wujudnya bias dalam bentuk pengutamaan mutu, pelayanan, disiplin,
lejujuran, tanggung jawab, dll.
ALASAN PENTINGNYA ETIKA BISNIS
Pentingnya etika bisnis yaitu untuk mangatur dan sebagai pedoman dalam berbisnis agar
sesuai dengan aturan dan norma yang pantas dalam berbisnis antara satu pihak dengan pihak
lainya di dunia bisnis, agar terhindar dari saling merugikan antara satu pihak dengan pihak lainya.
Sehingga akan tercipta hubungan baik yang saling menguntungkan, antar pihak yang bersangkutan
untuk itu etika bisnis sangat perlu diterapkan dalam dunia berbisnis.
LIMA MITOS ETIKA BISNIS
Pertama,bisnis memang sering diibaratkan dengan judi bahkan sudah dianggap sebagai semacam
judi atau permainan penuh persaingan yang ketat.Tidak ada orang yang membantah itu.Namun bisnis tidak
sepenuhnya seratus persen samadngan judi dan permainan.
Kedua, tidak sepenuhnya benar bahwa sebagai sebuah permainan (judi), dunia bisnis bisnis
memiliki aturan main sendiri yang berbeda sama sekali dari aturan yang laku pada kehidupan social pada
umumnya.
Ketiga, harus dibedakan antara legalitas dan moralitas. Suatu praktek atau kegiatan mungkin saja di
benarkan dan di terima secara legal karena ada dasar hukumnya.
Keempat, etika harus di bedakan dari ilmu empiris.Dalam ilmu empiris, suatu gejala atau fakta yang
berulang terus dan terjadi dimana-mana menjadi alasan yang sah bagi kita untuk menaruk sebuah teori
atau hokum ilmiah yang sah dan berlaku universal.
Kelima, pemberitaan, surat pembaca, dan berbagai aksi protes yang terjadi dimana-mana (kususnya
di dunia barat). Untuk mengecam berbagai pelanggaran dalam kegiatan bisnis yang tidak baik, menunjukkan
bahwa masih banyak orang atau kelompok masyarajat menghendaki agar bisnis dijalankan secara baik dan
tetap mengindahkan norma-norma moral.
ALASAN ETIKA DIGUNAKAN DALAM BISNIS
Sikap lahiriah manusia misalnya menyangkut sikap dan perilaku bertamu dll, norma pun
juga berlaku tegasoleh masyarakat karena dianggap perlu, norma pun mencerminkan harapan
keinginan dan keyakinan dalam anggita berbisnis, kerena itu mengikat semua anggota dalam
dunia bisnis, telah kita katakana juga bahwa etika memberi kita pegangan atau orienytasi dalam
menjalani kehidupan kita didunia ini, ini berate tundakan berbisnis ada yang ingin dicapai,
maksudnya apakah suatuu tindakan dinilai baik karena memang pada dirinya sendiri baik, atau
karena memeng baik, terlepas dari apakah tindakan itu sendiri pada dirinya sendiri baik atau tida,
secara kongkrit apakah menggelapkan uang perusahaan untuk menyelamatkan istri yang sakit
parah adalah suatiu tindakan baik ataukah sebaliknya buruk secara moral,karena menggelapkan
uang pada dirinya sendir buruk. Disini lah alasan etika digunakan dalam bisnis.
Stakeholder dan pendekatan isu – isu manajemen
PENGERTIAN PENDEKATAN MANAJEMEN STAKEHOLDER
Dalam hal ini pendekatan stakeholder adalah cara mengamati dan menjelaskan secara
analisis bagaimana berbagai unsur dipengaruhidan mempengaaruhi; keputusan dan tindakan
bisnis. Pendekatan ini lalu terutama memetakan hubungan – hubungan yang terjalin dalam
kegiatan bisnis umumnya memperlihatka siapa saja yang punya kepentingan , terkait, dan terlibat
dalam kegiatan bisnis, paada umumnya itu. Pada umumnya kegiatan ini mempunyai satu tujuan
imperative; bisnis harus dijalankan sedemikian rupa, agar hak dan kepentingan semua pihak terkait
yang berkepentingan (satakeholder ) dengan suatu kegiatan bisnis dijamin, diperhatikan, dan
dihargai. Sekaligus dengan pendekatan ini bias dilihat secara jelas bagaimana prinsip – prinsip etika
bisnis yang dibahas dalam bab ini menemukan tempatnya yang relevan dalam interaksi bisnis dari
sebuah perusahaan dengan berbagai pihak terkait.
Dasar pemikiranya adalah bahwa semua piihak yang berkepentingan dalam suatu kegiatan
bisnis trlibat didalamnya karena ingin memperoleh keuntungan , maka hak dan kepentingan
mereka haarus dipenuhi dan dijamin. Yang menarik pada akhirnya pendekatan stakeholder
bermuara padda prinsip minimal yang telah disebutkan didepan ; tidak merugikan hak dan
kepentingan pihak berkepentingan manapun dalam suatu kegiatan bisnis. Ini berati [ada akhrnya
pendekatan stakeholder menuntut apaun agar dijalankan secara baik dan etis justru demi
menjamin kepentingan semua pihak yang terkait dalam bisnis tersebut. Yang menarik pada
akhirnya stakeholder sama dengan prinsip no barm, pendekatan ini pun memperlihatkan secara
sangat gamblang bahwa pendekatan ini pada akhirnya pendekatan ini pun ditempuh demi
kepentingan perusahaan yang bersangkutan. Artinya supaya bisnis dari perusahaan itu dapat
verhasil dan bertahan lama, perusahaan manapun dalam kegiatan bisnisnya di tuntut, atau pihak
yang terkait dalam bisnisnya.
Dua kelompok stakeholder kelompok primer dan kelompok skunder. Kelompok primer
terdiri dari pemilik modal atau saham, kreditur, karyawan, pemasok, konsumen, penyalur dan
pesaing atau rekanan. Klompok skunder terdiri dari pemerintah setempat , pemerintah asing,
klompok social, media massa, klompok pendukung, masyarakat pada umumnya dan masyarakat
setempat. Yang paling penting diperhatikan kllompok primer karena hidupnya mati, berhasil
tidaknya sangat ditentukan oleh relasiyang saling menguntungkan yang dijalin dengan kelompok
primer tersebut. Yang berati demi keberhasilan dan kelangsungan bisnis suatu perusahaan,
klompok ersebutpun tidak boleh merugikan satu pun kelompok stakeholder primer di atas.
Dengan kata lain, perusahan tersebut harus menjalin relasi yang baik dan etis dengan kelompok
tersebut : jujur, bertanggung jawab dalam penawaran barang dan jasa, ersikap adil tehadap
mereka, dan saling menguntungkan satu sama lain.
Dalam kaitan dengan klompok skunder perlu dikatakan dalam situasi tertentu dalam
kelompok ini bisa sangat penting bahkan bisa jauh lebih penting dari kelompok primer, dank arena
itu bahkan sangat perlu diperhitungkan dan dijaga kepentingan mereka.Misalnya, klompok social
semacam LSM baik di bidang lingkungan hidup, kehutanan, maupun hak masyarakat local bisa
sangat merepotkan bisnis suatu perusahan. Demikian pula pemerintah nasional maupun asing.
Juga media massa dan masyarakat setempat . dalam kondisi social, ekonomi, politik semacam
Indonesia, masyarakat setempat bisa sangat mempengaruhi hidup matinya suatu perusahaan.
ketika suatu perusahaan beroperasi tanpa memperdulikan kesejahteraan, nilai budaya, sarana dan
prasarana local, lapangan kerja setempat dan seterusnya akan menimbulkan suasana social yang
sangat kondusif dan tidak stabil bagi kelangsungan bisnis tersebut.
JENIS STAKEHOLDER
Orang-orang yang akan dipengaruhi oleh usaha dan dapat mempengaruhi tapi yang
tidak terlibat langsung dengan melakukan pekerjaan.
Di sektor swasta, orang-orang yang (atau mungkin) terpengaruh oleh tindakan yang
diambil oleh sebuah organisasi atau kelompok. Contohnya adalah orang tua, anak-
anak, pelanggan, pemilik, karyawan, rekan, mitra, kontraktor, pemasok, orang-orang
yang terkait atau terletak di dekatnya. Setiap kelompok atau individu yang dapat
mempengaruhi atau yang dipengaruhi oleh pencapaian tujuan kelompok.
Seorang individu atau kelompok yang memiliki kepentingan dalam sebuah kelompok
atau kesuksesan organisasi dalam memberikan hasil yang diharapkan dan dalam
menjaga kelangsungan hidup kelompok atau produk organisasi dan / atau jasa.
Stakeholder pengaruh program, produk, dan jasa.
Setiap organisasi, badan pemerintah, atau individu yang memiliki saham di atau
mungkin dipengaruhi oleh pendekatan yang diberikan kepada regulasi lingkungan,
pencegahan polusi, konservasi energi, dll
Seorang peserta dalam upaya mobilisasi masyarakat, yang mewakili segmen tertentu
dari masyarakat. Anggota dewan sekolah, organisasi lingkungan, pejabat terpilih,
kamar dagang perwakilan, anggota dewan penasehat lingkungan, dan pemimpin
agama adalah contoh dari stakeholder lokal.
Pasar (atau primer) Stakeholder - stakeholder biasanya internal, adalah mereka yang
terlibat dalam transaksi ekonomi dengan bisnis. (Untuk pemegang saham
contoh:pelanggan,pemasok,kreditor,dan,karyawan)
Non Pasar (atau Sekunder) Stakeholder - biasanya para pemangku kepentingan
eksternal, adalah mereka yang - meskipun mereka tidak terlibat dalam pertukaran
ekonomi langsung dengan bisnis - dipengaruhi oleh atau dapat mempengaruhi
tindakannya. (Misalnya masyarakat umum, masyarakat, kelompok aktivis, kelompok
dukungan bisnis, dan media)
Stakeholders external Stakeholder internal
Komsumen 1. Pemegang Saham
Penyalur 2. Manajemen dan top executif
Pemasok 3. Karyawan
Bank 4. Keluarga karyawan
Pemerintah
Pesaing
Komunitas
Pers
ANALISIS MANAJEMEN STAKEHOLDER
Sangat penting melakukan analisis manajemen stakeholder karena akan dapat mengambil
langkah – langkah yang tepat untuk mengelola para stakeholder yang berkepentingan terhadap
pelaksanaan project analisis bisnis suatu perusahaan, maka dari itu setiap perusahaan melakukan
analisis stakeholder, oleh karena itu analisis manjemen stakeholder sangat diperlukan.
TANGGUNG JAWAB MORAL MANAJER PEMASARAN
Merencanakan strategi pemasaran.
Mengadakan pembinaan dan pengembangan jalur pemasaran.
Menyelenggarakan riset pasar
Mengupayakan dan memenuhi undangan tender yang didapat.
Mengkoordinasikan proses penawaran dengan fungsi terkait.
Menyajikan informasi harga perkiraan dari pemilik/pesaing.
Melaksanakan penerapan sistem manajemen mutu yang dikembangkan perusahaan.
Membina fungsi di lingkungannya dan SDM yang menjadi tanggung jawabnya sesuai
dengan arah perkembangan perusahaan.
Melaksanakan koordinasi dengan pihak eksternal yang terkait dengan fungsi pemasaran
dalam rangka upaya optimalisasi perolehan pesanan, undangan tender.
Evaluasi tender yang kalah dan kondisi pasar
TANGGUNG JAWAB MORAL PR ( PUBLICK RELATION )
Dalam fungsinya adalah fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan
hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dan public yang mempengaruhi kesuksesan
atau kegagalan organisasi tersebut deefinisi ini juga mengidentifikasi pembentukan dan
pemeliharaan hubungan yang baik yang saling menguntukan antar organisasi dengan public sebai
moral yang dan etis sebagai profesi.
Fungsinya adalah bagaian struktur dari organisasi dan dari bagian proses untuk menyesuaikan diri
dengan perubahan.
Tanggung jawabnya adalah mencakup aktivitas membantu organisasi untuk
mengidentifikasi menilai dan menyesuaikan diri dengan lingkungan ekonomi, poloyik, social dan
teknoligi yang berkembang.
Tujuan dan Fungsi Public Relations
Tujuan dari public relations adalah mewujudkan hubungan yang harmonis atau menciptakan
opini public yang favorable baik internal maupun eksternal.
Adapun fungsinya
a.Meengabdi kepada kepentingan umum
Jika tidak untuk kepentingan publik baik ituinternal maupun eksternal, maka tidak mungkin
akan tercipta suatu hubungan yang menyenangkan. Sebaliknya suatu badan / perusahaan akan dapat
sukses apabila segala tindakannya adalah sebagai pengabdian kepada kepentingan umum.
b. Memelihara komunikasi yang baik
Seorang pimpinan yang melakukan kegiatan Public Relations akan berhasil di dalam
kepemimpinannya, apabila ia ikut bergaul dengan para karyawannya. Ia harud melakukan kegiatan
komunikasi bukan saja dalam hubungan dinas tetapi juga diluar dinasnya. Misalnya dengan
mengadakan pertandingan olahraga, kegiatan anjangsana dan lain – lain.
c. Menitik beratkan kepada moral dan tingkah laku yang baik
Seorang pemimpin yang baik dalam tingkah lakunya akan menitik beratkan kepada
moralitas, ia juga akan mempunyai wibawa apabila tidak cacat moral dan tingkah lakunya. Ia harus
menjadi teladan bagi bawahannya.
DUA PENDEKATAN MANAJEMEN KRISIS
Dalam kondisi krisis terlebihan lagi.waktu merupakan sumber daya yang paling
berharga.Apalagi dia tidak di daur ulang. Maka proses manajemen benar – benar berpacu dengan
waktu. Setiap santai dan berleha – leha hanya akan menjerumuskan badan usaha. Bahkan Negara
sekalipun dakam jurang kehancuran.Maka semua pihak perlu memiliki kepekaan terhadap
krisis.Manajemen krisis setidaknya memiliki tiga pendekatan.
PRINSIP – PRINSIP ETIKA DAN PEDOMAN
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
TANGGUNG JAWAB MORAL
Persoalaan pelik yang harus dijawab pad tempat pertama adalah manakah kondisi bagi
adanya tanggung jawab moral. Ini sangat penting karena tidak sering kita menemukan orang yang
mengatakan bahwa tindakan itu bukan tanggung jawabku atau kitapun sering mengatakan bahwa
suatu tindakakan sudah berada diluar tanggung jawab seseoarang .
Paling kurang ada tiga syarat penting bagi tanggung jawab moral:
1. Tanggung jawab mengendalikan bahwa suatu tindakan dilakukan dengan sadar dan tahu,
tanggung jawab hanya bisa dituntut dari seseorang kalau ia bertindak dengan sadar dan
tahu tindakanya itu serta kosekwensi dari tuindakanya. Ini juga mengendalikan bahw
pelakunya tahu mengenai baik dan buruk. Kalau seseorang tidak mengetahui baik danburuk
secara moral, dia dengan sendirinya tidak bisa punya tanggung jawab moral atas
tindakanya. Ia dianggap sebagai innocent, orang yang lugu, yang tidak bersalah.
2. Tanggung jawab juga mengendalikan adanya kebebasan pada tempat pertama, artinya
tanggung jawab mungkin relevan dan dituntut seseorang atas tindakanya, kalau tindakanya
itu dilakukanya secara bebas. Jadi kalau seseorang terpaksa atau dipaksa melakukan suatu
tindakan, secara moral ia tidak bisa dituntut pertanggung jawaban atas tindakanya itu.
Tindakan tersebut berada diluar tanggung jawabnya. Hanya orang yang bebas melakukan
sesuatu bisa bertanggung jawab ats tindakanya.
3. Tanggung jawab juga mensyaratkan bahwa orang yang melakukan tindakan tertentu
memang mau melakukan tindakan itu. Ia sendiri mau dan bersedia melakukan tindakan itu.
Syarat ini terutama reelevan dalam kaitan dengan syarat kedua diatas.
Sehubungan dengan tanggung jawab moral, berlaku prinsip yang disebut principle of
alternate possibilities. Menurut prinsip ini seseorang bertanggung jawab secara moral atas
tindakan yang telah dilakukannya hanya kalau bisa bertindak secara lain artinya hanya kalu
masih bisa ada alternatifbaginya untuk bertindak secra lain. Yang tidak lain berati ia tidak dalam
keadan terpaksa melakukan tindakan itu.
Menurut Harry Frankfurt prinsip ini tidak sepenuhnya benar. Sebabnya seseorang masih bisa
bertanggung jawab atas tindakanya kalau pun ia tidak punya kemungkinan lain untuk bertindak
secara lain.
Jadi kemuan juga menjadi salah satu syarat bagi tanggung jawab moral, dengan demikian tindakan yang
dilakukan dLm situasi yang kelihatan seakan terpaksa belum tentu membenarkan tidak adanya tanggung
jawab moral.
Berdasarkan ketiga syarat diatasdapat disimpulkan bahwa hanya orang yang berakal budi dan
punya kemauan bebas yang bisa bertanggung jawab atas tindakanya, dan karena itu relevan
untuk menuntut pertanggung jawaban moral darinya.Bahkan secara lebih tepat lagi, hanya
orang yang telah dapat menggunkan akal budinya secara bertanggung jawab secara moral atas
tindakanya.
PRINSIP UTILITARIANISM
Kerangka etika utilitarianism dapat dirumuskan dalam tiga kriteria objectif:
Manfaat yaitu bahwa kebijakan atau tindakan ini mendatangkan manfaat atau
kegunaan tertentu. Jadi kebijakan yang baik adalah menghasilkan hal uyang baik
pula.
Manfaat terbesar yaitu bahwa kebijakan atau tindakan ini mendatangkan manfaat
yang besar dibandingkan kebijakan atau alternative lainya. Dalam situasi tertentu
kriteria kerugian tidak dapat dihindari, dapat dikatakan bahwa tindakan yang baik
adalah tindakan yang menimbulkan kerugian terkecil.
Menyangkut pertanyaan mengenai manfaat terbesar untuk siapa. Jadi suatu
kebijakan dinilai baik secara moral kalau tidak hanya mendatangkan manfaat
terbesar melainkan kalau mendatangkan manfaat besar bagi sebanyak mungkin
orang.
Atas dasar ketiga kreteria tersebut, etika utilitarianism mengajukan tiga pegangan
sebaiberikut:
Suatu kebijaksanaan atau tindakan adalah baik dan tepat secara moral jika dan hanya jika
kebijaksanaan atau tindakan itu mendatagkan manfaat atau keuntungan.
Diantara berbagai kebijaksanaan atau tindakan yang sama baiknya, kebijaksanaan atau
tindakan yang mempunyai manfaat terbesar adalah tindakan yang paling baik.
Diantara kebijaksanaa atau tindakan yang sama – sama mendatangkan manfaat terbesar,
kebijaksanaan atau tindakan yang mendatangkan manfaat terbesar, bagi banyak orang
adlah tindakan yang paling baik. Secara padat ketiga prinsip itu dapat dirumuskan sebagai
berikut: bertindaklah sedemikian rupa sehingga tindakanmu itu mendatangkan
keuntungan sebesar mumgkin bagi sebanyak mungkin orang.
ETIKA ORGANISASI DAN HUKUM
1. Etika bisnis dalam fungsi atau bidang akutansi
Para manajer perusahaan, investor luar. Pemerintah,instansi pajak, dan serikat pekerja
membutuhkan data – data akutansi untuk memuat berbagai keputusan penting. DEngan
demikian dapat disimpulkan kejujuran, integritas, dan akurasi dalam melakukan kegiatan
akuntansi merupakan sarat mutlak yang harus di terapkan oleh fungsi akuntansi.
2. Etika bisnis dalam fungsi atau dalam bidang keuangan
Skandal dari pelak sanaan fungsi keuangan secara tidak etis telah menimbulkan berbagai
kerugian bagi para insvestor.Pelanggaran etika dalam bidang keuangan dapat terjadi
misalnya melalui praktek window dressing.
3. Etika bisnis dalam bidang produksi dan pemasaran
Hubungan yang dilakukan perusahaan dengan pelangganya dapat dapat menimbulkan
berbagai permasalahan etika di bidang produksi dan pemasaran.
4. Etika bisnis dalam bidang atau bidang tegnolgi dan informasi
Salah satu hal yang dapat memunculkan permasalahan etika dalam bidang ini meliputi
serangan terhadap wilayah privasi seseorang, pengumpulan, penyimpanan, dan akses
terhadap informasi usaha.
Etika dalam organisasi muncul dari hubungan antara organi sasi dengan pihak external dan
internal.Hubungan organisasi dengan kariawanya menghasikan standart perilaku tertentu yang yang
dianggap etis.
KORPORASI DAN STAKEHOLDER INTERNAL
PENGERTIAN BUDAYA ORGANISASI
Budaya organisasi atau budaya perusahaan adalah nilai, norma, keyakinan, sikap dan asumsi
yang merupakan bentuk bagaimana orang-orang dalam organisasi berperilaku dan melakukan
sesuatu hal yang bisa dilakukan. Nilai adalah apa yang diyakini bagi orang-orang dalam berperilaku
dalam organisasi. Norma adalah aturan yang tidak tertulis dalam mengatur perilaku seseorang.
EMPAT TINGKATAN STARTEGI
Pengertian strategi adalah Rencana yang disatukan, luas dan berintegrasi yang
menghubungkan keunggulan strategis perusahaan dengan tantangan lingkungan, yang dirancang
untuk memastikan bahwa tujuan utama dari perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang
tepat oleh organisasi.
Adanya empat tingkatan strategi.
Keseluruhannya disebut Master Strategy, yaitu: enterprise strategy, corporate strategy,
business strategy dan functional strategy.
a).Enterprise Strategy
Strategi ini berkaitan dengan respons masyarakat.Setiap organisasi mempunyai hubungan
dengan masyarakat.Masyarakat adalah kelompok yang berada di luar organisasi yang tidak
dapat dikontrol. Di dalam masyarakat yang tidak terkendali itu, ada pemerintah dan berbagai
kelompok lain seperti kelompok penekan, kelompok politik dan kelompok sosial lainnya.
Jadi dalam strategi enterprise terlihat relasi antara organisasi dan masyarakat luar, sejauh
interaksi itu akan dilakukan sehingga dapat menguntungkan organisasi. Strategi itu juga
menampakkan bahwa organisasi sungguh-sungguh bekerja dan berusaha untuk memberi
pelayanan yang baik terhadap tuntutan dan kebutuhan masyarakat.
b).Corporate Strategy
Strategi ini berkaitan dengan misi organisasi, sehingga sering disebut Grand Strategy yang
meliputi bidang yang digeluti oleh suatu organisasi. Pertanyaan apa yang menjadi bisnis
atau urusan kita dan bagaimana kita mengendalikan bisnis itu, tidak semata-
mata untuk dijawab oleh organisasi bisnis, tetapi juga oleh setiap organisasi pemerintahan
dan organisasi nonprofit. Apakah misi universitas yang utama?Apakah misi yayasan ini,
yayasan itu, apakah misi lembaga ini, lembaga itu?Apakah misi utama
direktorat jenderal ini, direktorat jenderal itu?Apakah misi badan ini, badan itu?Begitu
seterusnya.
Jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan itu sangat penting dan kalau keliru dijawab bisa
fatal.Misalnya, kalau jawaban terhadap misi universitas ialah terjun kedalam dunia bisnis
agar menjadi kaya maka akibatnya bisa menjadi buruk, baik terhadap anak didiknya,
terhadap pemerintah, maupun terhadap bangsa dan negaranya.
Bagai mana misi dijalankan juga pentinga.Ini memerlukan keputusan – keputusan stratejik
dan perencanaan stratejik yang selayaknya juga disiapkan oleh setiaporganisasi.
c). Business Strategy
Strategi pada tingkat ini menjabarkan bagaimana merebut pasaran di tengah
masyarakat.Bagaimana menempatkan organisasi di hati para penguasa, para pengusaha, para
donor dan sebagainya.
Semua itu dimaksudkan untuk dapat memperoleh keuntungan-keuntungan
stratejik yang sekaligus mampu menunjang berkembangnya organisasi ke tingkat yang lebih
baik.
d) Functional Strategy
Strategi ini merupakan strategi pendukung dan untuk menunjang suksesnya strategi lain.
Ada tiga jenis strategi functional yaitu:
a. Strategi functional ekonomi yaitu mencakup fungsi-fungsi yang memungkinkan
organisasi hidup sebagai satu kesatuan ekonomi yang sehat, antara lain yang berkaitan
dengan keuangan, pemasaran, sumber daya, penelitian dan pengembangan.
b.Strategi functional manajemen, mencakup fungsi-fungsi manajemen yaitu planning,
organizing,implementating,controlling,staffing,leading,motivating,communicating,decision
making, representing,dan integrating.
c. Strategi isu stratejik, fungsi utamanya ialah mengontrol lingkungan, baik situasi
lingkungan yang sudah diketahui maupun situasi yang belum diketahui atau yang selalu
berubah (J. Salusu, p 101, 1996).
PENGERTIAN DAN PENTINGNYA KODE ETIK
Kode Etik yaitu pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam melakukan suatu kegiatan
atau pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan atau tata cara sebagai pedoman berperilaku.
Dalam kaitannya dengan profesi, bahwa kode etik merupakan tata cara atau aturan yang menjadi
standart kegiatan anggota suatu profesi. Suatu kode etik menggambarkan nilai-nilai professional
suatu profesi yang diterjemahkan kedalam standaart perilaku anggotanya. Nilai professional paling
utama adalah keinginan untuk memberikan pengabdian kepada masyarakat
FUNGSI KODE ETIK
(1). Melindungi suatu profesi dari campur tangan pemerintah.
(2). Mencegah terjadinya pertentangan internal dalam suatu profesi.
(3).Melindungi para praktisi dari kesalahan praktik suatu profesi
KORPORASI DAN STAKEHOLDER EKSTERNAL
HAK KONSUMEN
Konsumen adalah raja,kenyataan ini sesungguhnya memberi isarat apaling kurang dua
hal.Pertama,bahwa pasar bebas dan terbuka pada akirnya menempatkan konsumen benar-benar
sebagai raja.Kedua, bahwa prinsip-prinsip etika, seperti kejujufran,tanggung jawab dan kewajiban
untuk melayani konsumen secara baik dan memuaskan, mempunyai tempat pijakan yang nyata
dalam bisnis global yang bebas dan terbuka
TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN DALAM PERIKLANAN DAN KEAMANAN
PRODUK
FUNGSI IKLAN
a. Iklan sebagai pemberi informasi.
Iklan merupakan media menyampaikan informasi yang sebenarnya kepada masyarakat tentang
produk yang ditawarkan dalam pasar.Sasaran iklan adalah agar konsumen dapat mengetahui dengan
baik produk itu sehingga akhirnya memutuskan untuk membeli produk itu.Dalam kaitan dengan itu,
iklan sebagai pemberi informasi menyerahkan keputusan untuk membeli kepada konsumen itu
sendiri.Maka, iklan hanyalah media informasi yang netral untuk membantu pembeli memutuskan
secara cepat dalam mebeli produk tertentu demi memenuhi kebutuhan hidupnya.
b. Iklan sebagai pembentuk pendapat umum.
Dalam hal ini fungsi iklan mirip dengan fungsi propa ganda politik yang berusaha
mempengaruhi massa pemilih. Dengan kata lain, fungsi iklan adalah untuk menarik masa konsumen
untuk memberi produk itu. Caranya dengan menampilkan model iklan yang manipulative, persuasif,
dan tendensius.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN ( CSR )
A.Prinsip Charity
Prinsip ini membawa ide bahwa anggota masyarakat yang lebih kaya seharusnya menolong anggota
masyarakat yang kurang bernasib baik.
B.Prinsip stewardship
Prinsip ini adalah suatu konsep yang diambil dari ajaran yang menghendaki individu yang kaya,menganggap
diri mereka sebagai pemegang amanah terhadap harta benda mereka untuk kebajikan seluruh
masyarakat.Ini termasuk melaksanakan tanggung jawab sosial kepada masarakat awam, kepada
lingkungan, pekerja, konsumen dan investor.
1. Tanggung jawab kepada masyarakat
pengusaha harus berusaha menjadi pengusaha yang baik dan memajukan perekonomian
kebudayaan masyarakat. Tanggung jawab masyarakat pengusaha kepada masyarakat umumnya
berkisar kepada beberapa isu,seperti kesehatan masyarakat,menjaga lingkungan,dan membina satu
sumber pekerjaan yang tinggi kualitasnya.
2. Tanggung jawab sosial terhadap lingkungan
Lingkungan sangat penting untuk kelangsungan hidup masa depan,oleh karena ituperusahaan
lingkungan oleh kegiatan perusahaan harus dihindari.Perusahaan harus memperhatikan lingkungan
masalah lingkungan melalui kampanye recycle bahan buangan, mengurangimengemudi untuk
menghindari populasi udara dan juga tidak merusak lingkungan dengan cara tidak menebang
pohon sembarangaan.
Siswa.
3. Pembinaan tenaga kerja
Pihak suasta harus berkerja sama dengan pemerintah dalam usaha – usaha itu memerlukan
membina tenaga kerja yang berjualitas dan berkeaahlian dengan memberi ruang pelajar untuk
mengikuti latihan praktikal ditempatnya,juga menyertai usaha – usaha meningkatkan
keterampilanya.
4. Tanggung jawab terhadap konsumen
Pengusaha mempunyaitanggung jawab terhadap konsumen walaupun suatu usaha itu memerlukan
keuntungan tapi tidak boleh mengabaikan masalah kebijakan dan kepentingan konsumen.
5. Tanggung jawab utama kepada pekerja
Tanggung jawab pengusaha terhadap pekerja ialah membayar gaji, menjaga kebijakan pekerja
melalui program meningkatkan kesejahteraan pegawai seperti memberikan kelonggaran cuti
kepada pekerja untuk memenuhi tugas keluarga., kesempatan sama rata kepada pegawai menjadi
lebihpenting pada musim ini.
6. Tanggung jawab kepada investor
Manajemen perusahaan juga harus menjaga hak – hak investor perusahaan yang di urusnya.
Amanah yang di berikan harus di laksanakan sebaik mungkin, karena kekeliruan manajemen dalam
mengelola perusahaan akan melibatkan kesengsaraan kepada banyak investor dan masyarakat.
7. Tanggung jawab kepada pemerintah
Dalam melakukann transaksi bisnisnya seorang pengusaha harus menuruti undang – undang dan
peraturan yang di buat pemeruntah.
8. Tanggung jawab kepada supplier
Pengusaha harus juga berhubungan supplier secara adil dan membayar hutangnya dengan tepat.
Sebuah pendekatan dimana perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial di dalam
oprasi bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan para stakeholder berdasarkan prinsip
kemitraan dan kesukarelaan.
Argumen yang mendukung CSR
1. Kebutuhan dan harapan masyarakat yang berubah.
2. Terbatasnya sumberdaya alam.
3. Lingkungan sosial yang lebih baik.
4. Perimbangan tanggung jawab ddan kekuasaan.
5. Bisnis mempunyai sumber-sumber daya yang berguna.
6. Keuntungan jangka panjang.
Argumen yang menentang CSR
1. Tujuan utama bisnis adalah mengejar keuntungan yang sebesar-besarnya.
2. Perhatian perusahaan menjadi terbagi-bagi dan tidak fokus.
3. Biaya keterlibatan sosial.
4. Kurangnya tenaga terampil dalam bidang kegiatan sosial.
MENGELOLA ISU LINGKUNGAN
Audit lingkungan
Audit lingkungan hidup adalah suatu proses evaluasi yang dilakukan oleh penanggung jawab usaha
dan/ atau kegiatanuntuk menilai tingkat ketaatan terhadap persyaratan terhadaphukum yang berlaku,
atau kebijakan dan standart yang di tetapkanoleh penanggung jawab usaha, kegiatan yang
bersangkutan. Pasal 1 (23), 28, 29 UU No 23/1997 (p).
Ketika melihat audit lingkungan, kadang terpikir ini adalah sebuah ruang untuk menjaga tetap
berkualitasnya kondisi lingkungan hidup. Dalam pembelajaran, terlihat terlihat jelas bahwa audit
lingkungan hanya merupakan sebuah kesuka relaan.Bahkan yang yang di belajarkan adalah audit
lingkungan dalam ISO 14000, bukan pada audit lingkungan yang yang termatub dalam perundang –
undangan negeri ini.
Kementerian lingkungan hidup sendiri telah mengeluarkan turunan UU mengenai audit lingkungan,
yaitu KepMenLH No 42/1994 ( p )
TANGGUNG JAWAB KARIAWAN DAN PERUSAHAAN
Whistle Blowing
Whistle blowing adalah tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau beberpa orang karyawan
untuk membocorkan kecurangan entah yang dilakukan oleh perusahaan atau atasanya kepada
pihak lain. Pihak yang di lapori itu bisa saja atasan yang lebih tinggi atau masyarakat luas.
Secara lebih cermat dapat kita bedakan menjadi 2;
a. Whistle blowing internal
Whistle blowing internal terjadi ketika seorang atau bebera orang karyawan tahu mengenai
kecurangan yang dilakukan oleh karyawan lain atau kepala bagiannya kemudian melaporkan
kecurangan itu pada pimpinan yang lebih tinggi.
b. Whistle blowing eksternal
Whistle blowing eksternal menyangkut kasus dimana seseorang pekerja mengetahiu
kecurangan yang dilakukan perusahaanya lalu membocorkanya kapada masyarakat. Motivasi
utamanya adalah mencegah kerugian bagi masyarakat atau konsemen. Pekerja ini punya
motivasi moral untuk membela kepentingan konsumen karerna dia sadar bahwa semua
konsumen adlah manusia yang sama dengan dirinya dan kerena itu tidak boleh dirugikan hanya
demi memperoleh keuntungan.
ETIKA BISNIS, MANAJEMEN MENGAKU
KEPENTINGAN DAN PERUSAHAAN MULTINASIONAL
DALAM LINGKUNG GLOBAL
Bentuk Kapitalisme
Kapitalisme perdagangan yg muncul pada abad ke-16 setelah
dihapusnya sistem feodal. Dalam sistem ini seorang pengusaha
mengangkat hasil produksinya dari satu tempat ke tempat lain sesuai
dgn kebutuhan pasar. Dengan demikian ia berfungsi sebagai perantara
antara produsen dan konsumen
Kapitalisme industri yg lahir krn ditopang oleh kemajuan industri dgn
penemuan mesin uap oleh James Watt tahun 1765 dan mesin tenun
tahun 1733. Semua itu telah membangkitkan revolusi industri di Inggris
dan Eropa menjelang abad ke-19. Kapitalisme industri ini tegak di atas
dasar pemisahan antara modal dan buruh yakni antara manusia dan
mesin.
Sistem Kartel yaitu kesepakatan perusahaan-perusahaan besar dalam
membagi pasaran internasional. Sistem ini memberi kesempatan utk
memonopoli pasar dan pemerasan seluas-luasnya. Aliran ini tersebvar di
Jerman dan Jepang.
Sistem Trust yaitu sebuah sistem yg membentuk satu perusahaan dari
berbagai perusahaan yg bersaing agar perusahaan tersebut lbh mampu
berproduksi dan lbh kuat utk mengontrol dan menguasai pasar.
DAFTAR PUSTAKA
1. Weiss, joseph W. (2006). Business Ethics A Stakeholder and Issues Management Approach.
4th Edition. Singapore : Thomson South-Westrn.
2. Velasquez Manuel G. (2005). Etika Bisnis (konsep dan kasus) Edisi 5, Penerbit
ANDI,Yogyakarta.
3. Keraf, A Sonny (2009) Etika Bisnis (Tuntutan dan Relevansinya) Cef ke-13, Penerbit Kanisius,
Yogyakarta.
4. Bertens, K. (2009). Pengantar Etika Bisnis Cef ke-9, Penerbit Kanisius, Yogyakarta.
5.Rudito, Bambang dan Melia Famiola. (2003), Etika bisnis dan Tanggung Jawab Social
perusahaan di Indonesia, PT. Rekayasa Sains, Bandung.
TERIMA KASIH