etika bisnis

37
MAKALAH RENCANA PROGRAM PERKULIAHAN MATA KULIAH ETIKA BISNIS PROGRAM STUDI : S1 – MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI – UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI Oleh : DANNY WAHYU AULIA KELAS : IIG UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI FAKULTAS EKONOMI KEDIRI

Upload: lindri-wulandari

Post on 04-Aug-2015

668 views

Category:

Documents


23 download

TRANSCRIPT

Page 1: ETIKA BISNIS

MAKALAH

RENCANA PROGRAM PERKULIAHAN

MATA KULIAH ETIKA BISNIS

PROGRAM STUDI : S1 – MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI – UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

Oleh : DANNY WAHYU AULIA

KELAS : IIG

UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

FAKULTAS EKONOMI

KEDIRI

Kata Pengantar

Page 2: ETIKA BISNIS

Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis dapat

menyelesaikan penyusunan makalah berkaitan dengan “ETIKA BISNIS”.

Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas

mata kuliah Etika Bisnis dai Universitas Nusantara PGRI Kediri.

Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada

teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu

kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan

makalah ini.

Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang

telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amiin Yaa

Robbal ‘Alamiin.

SEMOGA SUKSES

TERIMAKASIH

Daftar Isi

Page 3: ETIKA BISNIS

Lembar Judul……………………………………………………………… …...........i

Kata Pengantar…………………………………………………….......…. …...........ii

Daftar Isi……………………………………………………......................................iii

Penjelasan Mengenai Proses Pembelajaran Aturan dan Cara Penilaian

A. Penjelasan Materi............................................................................................

Etika Bisnis, Perubahan Lingkungan dan Stakeholder Manajemen

A. Penjelasan Materi.............................................................................................

Stakeholder dan pendekatan isu-isu menajemen

A. Penjelasan Materi.............................................................................................

Prinsip-prinsip Etika dan Pedoman Pengambilan Keputusan

A. Penjelasan Materi............................................................................................

Etika organisasi dan Hukum

A. Penjelasan Materi.............................................................................................

Korporasi dan Stakeholder Internal

A. Penjelasan Materi..............................................................................................

Korporasi dan Stakeholder Eksternal

A. Penjelasan Materi..............................................................................................

Tanggung jawab Sosial Perusahaan

A. Penjelasan Materi..............................................................................................

Mengelola Isu Lingkungan

A. Penjelasan Materi.............................................................................................

Tanggungjawab Karyawan dan Perusahaan

A. Penjelasan Materi.............................................................................................

Etika Bisnis, Manajemen Pemangku Kepentingan dan Perusahaan Multinasional

dalam lingkungan Global

A. Penjelasan Materi............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA………………………………....………………………………. ..

PENJELASAN MENGANAI PROSES PEMBELAJARAN,

ATURAN DAN CARA PENILAIAN

Page 4: ETIKA BISNIS

PROSES PEMBELAJARAN;

Menjelaskan suatu konsep – konsep, teori - teori tentang etika bisnis.

Dalam suatu konsep – konsep dan teori – teori tentang etika bisnis itu sangat perlu

diterapkan dalam situasi manapun, juga social dapat memberikan solusi pada berbagai

dilemma etika dalam konteks manajerial dan juga dalam bisnis pula.

SYSTEM PERKULIAHAN;

Penilaian Hasil Belajar :

Quis dan kehadiran = 20 %

Laporan makalah = 30 %

Ujian tengah semester = 20 %

Ujian akhir semester = 30 %

Kontrak Perkuliahan :

Baju harus ada kerahnya

Memakai sepatu bukan sandal

Tidak boleh terlambat lebih dari 15 menit

Pembagian kelompok :

Kelompok memilih sendiri

Maksimal 6 orang

ETIKA BISNIS, PERUBAHAN LINGKUNGAN DAN

STAKEHOLDER MANAJEMEN

Page 5: ETIKA BISNIS

PENGERTIAN DAN KOMPONEN STAKEHOLDER

Stakeholder yaitu yang merupakan suatu system dengan 3 komponen sub sistemnya:

Sub system pengambil kebijakan

Sub system pengambil pelayanan

sub system penerima dampak

Stakeholder adalah orang-orang yang berkepentingan atau yang terlibat dalam suatu pelaksanaan

program pembangunan.

PENGERTIAN ETIKA BISNIS

Untuk memahami apa itu etika sesungguhnya kita perlu membandingkan dengan

moralitas.Baik etika maupun moralitas sering di pakai secara dapat di pertukarkan dengan

pengertian yang sering disamakan begitu saja.Ini sesungguhnya tidak sepenuhnya salah.Hanya saja

perlu diingat bahwa etika bisa saja punya pengertian yang sekali berbeda dengan moralitas.

Yang dimaksut etika bisnis disini adalah suatu kebiasaan atau budaya moral menyangkut

kegiatan bisnis di anut dalam suatu perusahaan dari generasi ke generasi lain. Inti etika di sini

adalah pembudayaan atau pembiasaan penghayatan akan nilai, norma, atau prinsip moral tertentu

yang di anggap sebagai inti kekuatan dari suatu perusahaan yang sekaligus juga membedakanya

dari perusahaan yang lain. Wujudnya bias dalam bentuk pengutamaan mutu, pelayanan, disiplin,

lejujuran, tanggung jawab, dll.

ALASAN PENTINGNYA ETIKA BISNIS

Pentingnya etika bisnis yaitu untuk mangatur dan sebagai pedoman dalam berbisnis agar

sesuai dengan aturan dan norma yang pantas dalam berbisnis antara satu pihak dengan pihak

lainya di dunia bisnis, agar terhindar dari saling merugikan antara satu pihak dengan pihak lainya.

Sehingga akan tercipta hubungan baik yang saling menguntungkan, antar pihak yang bersangkutan

untuk itu etika bisnis sangat perlu diterapkan dalam dunia berbisnis.

LIMA MITOS ETIKA BISNIS

Page 6: ETIKA BISNIS

Pertama,bisnis memang sering diibaratkan dengan judi bahkan sudah dianggap sebagai semacam

judi atau permainan penuh persaingan yang ketat.Tidak ada orang yang membantah itu.Namun bisnis tidak

sepenuhnya seratus persen samadngan judi dan permainan.

Kedua, tidak sepenuhnya benar bahwa sebagai sebuah permainan (judi), dunia bisnis bisnis

memiliki aturan main sendiri yang berbeda sama sekali dari aturan yang laku pada kehidupan social pada

umumnya.

Ketiga, harus dibedakan antara legalitas dan moralitas. Suatu praktek atau kegiatan mungkin saja di

benarkan dan di terima secara legal karena ada dasar hukumnya.

Keempat, etika harus di bedakan dari ilmu empiris.Dalam ilmu empiris, suatu gejala atau fakta yang

berulang terus dan terjadi dimana-mana menjadi alasan yang sah bagi kita untuk menaruk sebuah teori

atau hokum ilmiah yang sah dan berlaku universal.

Kelima, pemberitaan, surat pembaca, dan berbagai aksi protes yang terjadi dimana-mana (kususnya

di dunia barat). Untuk mengecam berbagai pelanggaran dalam kegiatan bisnis yang tidak baik, menunjukkan

bahwa masih banyak orang atau kelompok masyarajat menghendaki agar bisnis dijalankan secara baik dan

tetap mengindahkan norma-norma moral.

ALASAN ETIKA DIGUNAKAN DALAM BISNIS

Sikap lahiriah manusia misalnya menyangkut sikap dan perilaku bertamu dll, norma pun

juga berlaku tegasoleh masyarakat karena dianggap perlu, norma pun mencerminkan harapan

keinginan dan keyakinan dalam anggita berbisnis, kerena itu mengikat semua anggota dalam

dunia bisnis, telah kita katakana juga bahwa etika memberi kita pegangan atau orienytasi dalam

menjalani kehidupan kita didunia ini, ini berate tundakan berbisnis ada yang ingin dicapai,

maksudnya apakah suatuu tindakan dinilai baik karena memang pada dirinya sendiri baik, atau

karena memeng baik, terlepas dari apakah tindakan itu sendiri pada dirinya sendiri baik atau tida,

secara kongkrit apakah menggelapkan uang perusahaan untuk menyelamatkan istri yang sakit

parah adalah suatiu tindakan baik ataukah sebaliknya buruk secara moral,karena menggelapkan

uang pada dirinya sendir buruk. Disini lah alasan etika digunakan dalam bisnis.

Page 7: ETIKA BISNIS

Stakeholder dan pendekatan isu – isu manajemen

PENGERTIAN PENDEKATAN MANAJEMEN STAKEHOLDER

Dalam hal ini pendekatan stakeholder adalah cara mengamati dan menjelaskan secara

analisis bagaimana berbagai unsur dipengaruhidan mempengaaruhi; keputusan dan tindakan

bisnis. Pendekatan ini lalu terutama memetakan hubungan – hubungan yang terjalin dalam

kegiatan bisnis umumnya memperlihatka siapa saja yang punya kepentingan , terkait, dan terlibat

dalam kegiatan bisnis, paada umumnya itu. Pada umumnya kegiatan ini mempunyai satu tujuan

imperative; bisnis harus dijalankan sedemikian rupa, agar hak dan kepentingan semua pihak terkait

yang berkepentingan (satakeholder ) dengan suatu kegiatan bisnis dijamin, diperhatikan, dan

dihargai. Sekaligus dengan pendekatan ini bias dilihat secara jelas bagaimana prinsip – prinsip etika

bisnis yang dibahas dalam bab ini menemukan tempatnya yang relevan dalam interaksi bisnis dari

sebuah perusahaan dengan berbagai pihak terkait.

Dasar pemikiranya adalah bahwa semua piihak yang berkepentingan dalam suatu kegiatan

bisnis trlibat didalamnya karena ingin memperoleh keuntungan , maka hak dan kepentingan

mereka haarus dipenuhi dan dijamin. Yang menarik pada akhirnya pendekatan stakeholder

bermuara padda prinsip minimal yang telah disebutkan didepan ; tidak merugikan hak dan

kepentingan pihak berkepentingan manapun dalam suatu kegiatan bisnis. Ini berati [ada akhrnya

pendekatan stakeholder menuntut apaun agar dijalankan secara baik dan etis justru demi

menjamin kepentingan semua pihak yang terkait dalam bisnis tersebut. Yang menarik pada

akhirnya stakeholder sama dengan prinsip no barm, pendekatan ini pun memperlihatkan secara

sangat gamblang bahwa pendekatan ini pada akhirnya pendekatan ini pun ditempuh demi

kepentingan perusahaan yang bersangkutan. Artinya supaya bisnis dari perusahaan itu dapat

verhasil dan bertahan lama, perusahaan manapun dalam kegiatan bisnisnya di tuntut, atau pihak

yang terkait dalam bisnisnya.

Dua kelompok stakeholder kelompok primer dan kelompok skunder. Kelompok primer

terdiri dari pemilik modal atau saham, kreditur, karyawan, pemasok, konsumen, penyalur dan

pesaing atau rekanan. Klompok skunder terdiri dari pemerintah setempat , pemerintah asing,

klompok social, media massa, klompok pendukung, masyarakat pada umumnya dan masyarakat

setempat. Yang paling penting diperhatikan kllompok primer karena hidupnya mati, berhasil

Page 8: ETIKA BISNIS

tidaknya sangat ditentukan oleh relasiyang saling menguntungkan yang dijalin dengan kelompok

primer tersebut. Yang berati demi keberhasilan dan kelangsungan bisnis suatu perusahaan,

klompok ersebutpun tidak boleh merugikan satu pun kelompok stakeholder primer di atas.

Dengan kata lain, perusahan tersebut harus menjalin relasi yang baik dan etis dengan kelompok

tersebut : jujur, bertanggung jawab dalam penawaran barang dan jasa, ersikap adil tehadap

mereka, dan saling menguntungkan satu sama lain.

Dalam kaitan dengan klompok skunder perlu dikatakan dalam situasi tertentu dalam

kelompok ini bisa sangat penting bahkan bisa jauh lebih penting dari kelompok primer, dank arena

itu bahkan sangat perlu diperhitungkan dan dijaga kepentingan mereka.Misalnya, klompok social

semacam LSM baik di bidang lingkungan hidup, kehutanan, maupun hak masyarakat local bisa

sangat merepotkan bisnis suatu perusahan. Demikian pula pemerintah nasional maupun asing.

Juga media massa dan masyarakat setempat . dalam kondisi social, ekonomi, politik semacam

Indonesia, masyarakat setempat bisa sangat mempengaruhi hidup matinya suatu perusahaan.

ketika suatu perusahaan beroperasi tanpa memperdulikan kesejahteraan, nilai budaya, sarana dan

prasarana local, lapangan kerja setempat dan seterusnya akan menimbulkan suasana social yang

sangat kondusif dan tidak stabil bagi kelangsungan bisnis tersebut.

JENIS STAKEHOLDER

Orang-orang yang akan dipengaruhi oleh usaha dan dapat mempengaruhi tapi yang

tidak terlibat langsung dengan melakukan pekerjaan.

Di sektor swasta, orang-orang yang (atau mungkin) terpengaruh oleh tindakan yang

diambil oleh sebuah organisasi atau kelompok. Contohnya adalah orang tua, anak-

anak, pelanggan, pemilik, karyawan, rekan, mitra, kontraktor, pemasok, orang-orang

yang terkait atau terletak di dekatnya. Setiap kelompok atau individu yang dapat

mempengaruhi atau yang dipengaruhi oleh pencapaian tujuan kelompok.

Seorang individu atau kelompok yang memiliki kepentingan dalam sebuah kelompok

atau kesuksesan organisasi dalam memberikan hasil yang diharapkan dan dalam

menjaga kelangsungan hidup kelompok atau produk organisasi dan / atau jasa.

Stakeholder pengaruh program, produk, dan jasa.

Setiap organisasi, badan pemerintah, atau individu yang memiliki saham di atau

mungkin dipengaruhi oleh pendekatan yang diberikan kepada regulasi lingkungan,

pencegahan polusi, konservasi energi, dll

Page 9: ETIKA BISNIS

Seorang peserta dalam upaya mobilisasi masyarakat, yang mewakili segmen tertentu

dari masyarakat. Anggota dewan sekolah, organisasi lingkungan, pejabat terpilih,

kamar dagang perwakilan, anggota dewan penasehat lingkungan, dan pemimpin

agama adalah contoh dari stakeholder lokal.

Pasar (atau primer) Stakeholder - stakeholder biasanya internal, adalah mereka yang

terlibat dalam transaksi ekonomi dengan bisnis. (Untuk pemegang saham

contoh:pelanggan,pemasok,kreditor,dan,karyawan)

Non Pasar (atau Sekunder) Stakeholder - biasanya para pemangku kepentingan

eksternal, adalah mereka yang - meskipun mereka tidak terlibat dalam pertukaran

ekonomi langsung dengan bisnis - dipengaruhi oleh atau dapat mempengaruhi

tindakannya. (Misalnya masyarakat umum, masyarakat, kelompok aktivis, kelompok

dukungan bisnis, dan media)

Stakeholders external Stakeholder internal

Komsumen 1. Pemegang Saham

Penyalur 2. Manajemen dan top executif

Pemasok 3. Karyawan

Bank 4. Keluarga karyawan

Pemerintah

Pesaing

Komunitas

Pers

ANALISIS MANAJEMEN STAKEHOLDER

Sangat penting melakukan analisis manajemen stakeholder karena akan dapat mengambil

langkah – langkah yang tepat untuk mengelola para stakeholder yang berkepentingan terhadap

pelaksanaan project analisis bisnis suatu perusahaan, maka dari itu setiap perusahaan melakukan

analisis stakeholder, oleh karena itu analisis manjemen stakeholder sangat diperlukan.

TANGGUNG JAWAB MORAL MANAJER PEMASARAN

Page 10: ETIKA BISNIS

Merencanakan strategi pemasaran.

Mengadakan pembinaan dan pengembangan jalur pemasaran.

Menyelenggarakan riset pasar

Mengupayakan dan memenuhi undangan tender yang didapat.

Mengkoordinasikan proses penawaran dengan fungsi terkait.

Menyajikan informasi harga perkiraan dari pemilik/pesaing.

Melaksanakan penerapan sistem manajemen mutu yang dikembangkan perusahaan.

Membina fungsi di lingkungannya dan SDM yang menjadi tanggung jawabnya sesuai

dengan arah perkembangan perusahaan.

Melaksanakan koordinasi dengan pihak eksternal yang terkait dengan fungsi pemasaran

dalam rangka upaya optimalisasi perolehan pesanan, undangan tender.

Evaluasi tender yang kalah dan kondisi pasar

TANGGUNG JAWAB MORAL PR ( PUBLICK RELATION )

Dalam fungsinya adalah fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan

hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dan public yang mempengaruhi kesuksesan

atau kegagalan organisasi tersebut deefinisi ini juga mengidentifikasi pembentukan dan

pemeliharaan hubungan yang baik yang saling menguntukan antar organisasi dengan public sebai

moral yang dan etis sebagai profesi.

Fungsinya adalah bagaian struktur dari organisasi dan dari bagian proses untuk menyesuaikan diri

dengan perubahan.

Tanggung jawabnya adalah mencakup aktivitas membantu organisasi untuk

mengidentifikasi menilai dan menyesuaikan diri dengan lingkungan ekonomi, poloyik, social dan

teknoligi yang berkembang.

Tujuan dan Fungsi Public Relations

Tujuan dari public relations adalah mewujudkan hubungan yang harmonis atau menciptakan

opini public yang favorable baik internal maupun eksternal.

Adapun fungsinya

a.Meengabdi kepada kepentingan umum

Jika tidak untuk kepentingan publik baik ituinternal maupun eksternal, maka tidak mungkin

akan tercipta suatu hubungan yang menyenangkan. Sebaliknya suatu badan / perusahaan akan dapat

sukses apabila segala tindakannya adalah sebagai pengabdian kepada kepentingan umum.

b. Memelihara komunikasi yang baik

Page 11: ETIKA BISNIS

Seorang pimpinan yang melakukan kegiatan Public Relations akan berhasil di dalam

kepemimpinannya, apabila ia ikut bergaul dengan para karyawannya. Ia harud melakukan kegiatan

komunikasi bukan saja dalam hubungan dinas tetapi juga diluar dinasnya. Misalnya dengan

mengadakan pertandingan olahraga, kegiatan anjangsana dan lain – lain.

c. Menitik beratkan kepada moral dan tingkah laku yang baik

Seorang pemimpin yang baik dalam tingkah lakunya akan menitik beratkan kepada

moralitas, ia juga akan mempunyai wibawa apabila tidak cacat moral dan tingkah lakunya. Ia harus

menjadi teladan bagi bawahannya.

DUA PENDEKATAN MANAJEMEN KRISIS

Dalam kondisi krisis terlebihan lagi.waktu merupakan sumber daya yang paling

berharga.Apalagi dia tidak di daur ulang. Maka proses manajemen benar – benar berpacu dengan

waktu. Setiap santai dan berleha – leha hanya akan menjerumuskan badan usaha. Bahkan Negara

sekalipun dakam jurang kehancuran.Maka semua pihak perlu memiliki kepekaan terhadap

krisis.Manajemen krisis setidaknya memiliki tiga pendekatan.

PRINSIP – PRINSIP ETIKA DAN PEDOMAN

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

TANGGUNG JAWAB MORAL

Persoalaan pelik yang harus dijawab pad tempat pertama adalah manakah kondisi bagi

adanya tanggung jawab moral. Ini sangat penting karena tidak sering kita menemukan orang yang

mengatakan bahwa tindakan itu bukan tanggung jawabku atau kitapun sering mengatakan bahwa

suatu tindakakan sudah berada diluar tanggung jawab seseoarang .

Paling kurang ada tiga syarat penting bagi tanggung jawab moral:

1. Tanggung jawab mengendalikan bahwa suatu tindakan dilakukan dengan sadar dan tahu,

tanggung jawab hanya bisa dituntut dari seseorang kalau ia bertindak dengan sadar dan

tahu tindakanya itu serta kosekwensi dari tuindakanya. Ini juga mengendalikan bahw

pelakunya tahu mengenai baik dan buruk. Kalau seseorang tidak mengetahui baik danburuk

secara moral, dia dengan sendirinya tidak bisa punya tanggung jawab moral atas

tindakanya. Ia dianggap sebagai innocent, orang yang lugu, yang tidak bersalah.

Page 12: ETIKA BISNIS

2. Tanggung jawab juga mengendalikan adanya kebebasan pada tempat pertama, artinya

tanggung jawab mungkin relevan dan dituntut seseorang atas tindakanya, kalau tindakanya

itu dilakukanya secara bebas. Jadi kalau seseorang terpaksa atau dipaksa melakukan suatu

tindakan, secara moral ia tidak bisa dituntut pertanggung jawaban atas tindakanya itu.

Tindakan tersebut berada diluar tanggung jawabnya. Hanya orang yang bebas melakukan

sesuatu bisa bertanggung jawab ats tindakanya.

3. Tanggung jawab juga mensyaratkan bahwa orang yang melakukan tindakan tertentu

memang mau melakukan tindakan itu. Ia sendiri mau dan bersedia melakukan tindakan itu.

Syarat ini terutama reelevan dalam kaitan dengan syarat kedua diatas.

Sehubungan dengan tanggung jawab moral, berlaku prinsip yang disebut principle of

alternate possibilities. Menurut prinsip ini seseorang bertanggung jawab secara moral atas

tindakan yang telah dilakukannya hanya kalau bisa bertindak secara lain artinya hanya kalu

masih bisa ada alternatifbaginya untuk bertindak secra lain. Yang tidak lain berati ia tidak dalam

keadan terpaksa melakukan tindakan itu.

Menurut Harry Frankfurt prinsip ini tidak sepenuhnya benar. Sebabnya seseorang masih bisa

bertanggung jawab atas tindakanya kalau pun ia tidak punya kemungkinan lain untuk bertindak

secara lain.

Jadi kemuan juga menjadi salah satu syarat bagi tanggung jawab moral, dengan demikian tindakan yang

dilakukan dLm situasi yang kelihatan seakan terpaksa belum tentu membenarkan tidak adanya tanggung

jawab moral.

Berdasarkan ketiga syarat diatasdapat disimpulkan bahwa hanya orang yang berakal budi dan

punya kemauan bebas yang bisa bertanggung jawab atas tindakanya, dan karena itu relevan

untuk menuntut pertanggung jawaban moral darinya.Bahkan secara lebih tepat lagi, hanya

orang yang telah dapat menggunkan akal budinya secara bertanggung jawab secara moral atas

tindakanya.

Page 13: ETIKA BISNIS

PRINSIP UTILITARIANISM

Kerangka etika utilitarianism dapat dirumuskan dalam tiga kriteria objectif:

Manfaat yaitu bahwa kebijakan atau tindakan ini mendatangkan manfaat atau

kegunaan tertentu. Jadi kebijakan yang baik adalah menghasilkan hal uyang baik

pula.

Manfaat terbesar yaitu bahwa kebijakan atau tindakan ini mendatangkan manfaat

yang besar dibandingkan kebijakan atau alternative lainya. Dalam situasi tertentu

kriteria kerugian tidak dapat dihindari, dapat dikatakan bahwa tindakan yang baik

adalah tindakan yang menimbulkan kerugian terkecil.

Menyangkut pertanyaan mengenai manfaat terbesar untuk siapa. Jadi suatu

kebijakan dinilai baik secara moral kalau tidak hanya mendatangkan manfaat

terbesar melainkan kalau mendatangkan manfaat besar bagi sebanyak mungkin

orang.

Atas dasar ketiga kreteria tersebut, etika utilitarianism mengajukan tiga pegangan

sebaiberikut:

Suatu kebijaksanaan atau tindakan adalah baik dan tepat secara moral jika dan hanya jika

kebijaksanaan atau tindakan itu mendatagkan manfaat atau keuntungan.

Diantara berbagai kebijaksanaan atau tindakan yang sama baiknya, kebijaksanaan atau

tindakan yang mempunyai manfaat terbesar adalah tindakan yang paling baik.

Diantara kebijaksanaa atau tindakan yang sama – sama mendatangkan manfaat terbesar,

kebijaksanaan atau tindakan yang mendatangkan manfaat terbesar, bagi banyak orang

adlah tindakan yang paling baik. Secara padat ketiga prinsip itu dapat dirumuskan sebagai

berikut: bertindaklah sedemikian rupa sehingga tindakanmu itu mendatangkan

keuntungan sebesar mumgkin bagi sebanyak mungkin orang.

Page 14: ETIKA BISNIS

ETIKA ORGANISASI DAN HUKUM

1. Etika bisnis dalam fungsi atau bidang akutansi

Para manajer perusahaan, investor luar. Pemerintah,instansi pajak, dan serikat pekerja

membutuhkan data – data akutansi untuk memuat berbagai keputusan penting. DEngan

demikian dapat disimpulkan kejujuran, integritas, dan akurasi dalam melakukan kegiatan

akuntansi merupakan sarat mutlak yang harus di terapkan oleh fungsi akuntansi.

2. Etika bisnis dalam fungsi atau dalam bidang keuangan

Skandal dari pelak sanaan fungsi keuangan secara tidak etis telah menimbulkan berbagai

kerugian bagi para insvestor.Pelanggaran etika dalam bidang keuangan dapat terjadi

misalnya melalui praktek window dressing.

3. Etika bisnis dalam bidang produksi dan pemasaran

Hubungan yang dilakukan perusahaan dengan pelangganya dapat dapat menimbulkan

berbagai permasalahan etika di bidang produksi dan pemasaran.

4. Etika bisnis dalam bidang atau bidang tegnolgi dan informasi

Salah satu hal yang dapat memunculkan permasalahan etika dalam bidang ini meliputi

serangan terhadap wilayah privasi seseorang, pengumpulan, penyimpanan, dan akses

terhadap informasi usaha.

Etika dalam organisasi muncul dari hubungan antara organi sasi dengan pihak external dan

internal.Hubungan organisasi dengan kariawanya menghasikan standart perilaku tertentu yang yang

dianggap etis.

Page 15: ETIKA BISNIS

KORPORASI DAN STAKEHOLDER INTERNAL

PENGERTIAN BUDAYA ORGANISASI

Budaya organisasi atau budaya perusahaan adalah nilai, norma, keyakinan, sikap dan asumsi

yang merupakan bentuk bagaimana orang-orang dalam organisasi berperilaku dan melakukan

sesuatu hal yang bisa dilakukan. Nilai adalah apa yang diyakini bagi orang-orang dalam berperilaku

dalam organisasi. Norma adalah aturan yang tidak tertulis dalam mengatur perilaku seseorang.

EMPAT TINGKATAN STARTEGI

Pengertian strategi adalah Rencana yang disatukan, luas dan berintegrasi yang

menghubungkan keunggulan strategis perusahaan dengan tantangan lingkungan, yang dirancang

untuk memastikan bahwa tujuan utama dari perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang

tepat oleh organisasi.

Adanya empat tingkatan strategi.

Keseluruhannya disebut Master Strategy, yaitu: enterprise strategy, corporate strategy,

business strategy dan functional strategy.

a).Enterprise Strategy

Strategi ini berkaitan dengan respons masyarakat.Setiap organisasi mempunyai hubungan

dengan masyarakat.Masyarakat adalah kelompok yang berada di luar organisasi yang tidak

dapat dikontrol. Di dalam masyarakat yang tidak terkendali itu, ada pemerintah dan berbagai

kelompok lain seperti kelompok penekan, kelompok politik dan kelompok sosial lainnya.

Jadi dalam strategi enterprise terlihat relasi antara organisasi dan masyarakat luar, sejauh

interaksi itu akan dilakukan sehingga dapat menguntungkan organisasi. Strategi itu juga

menampakkan bahwa organisasi sungguh-sungguh bekerja dan berusaha untuk memberi

pelayanan yang baik terhadap tuntutan dan kebutuhan masyarakat.

b).Corporate Strategy

Strategi ini berkaitan dengan misi organisasi, sehingga sering disebut Grand Strategy yang

meliputi bidang yang digeluti oleh suatu organisasi. Pertanyaan apa yang menjadi bisnis

Page 16: ETIKA BISNIS

atau urusan kita dan bagaimana kita mengendalikan bisnis itu, tidak semata-

mata untuk dijawab oleh organisasi bisnis, tetapi juga oleh setiap organisasi pemerintahan

dan organisasi nonprofit. Apakah misi universitas yang utama?Apakah misi yayasan ini,

yayasan itu, apakah misi lembaga ini, lembaga itu?Apakah misi utama

direktorat jenderal ini, direktorat jenderal itu?Apakah misi badan ini, badan itu?Begitu

seterusnya.

Jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan itu sangat penting dan kalau keliru dijawab bisa

fatal.Misalnya, kalau jawaban terhadap misi universitas ialah terjun kedalam dunia bisnis

agar menjadi kaya maka akibatnya bisa menjadi buruk, baik terhadap anak didiknya,

terhadap pemerintah, maupun terhadap bangsa dan negaranya.

Bagai mana misi dijalankan juga pentinga.Ini memerlukan keputusan – keputusan stratejik

dan perencanaan stratejik yang selayaknya juga disiapkan oleh setiaporganisasi.

c). Business Strategy

Strategi pada tingkat ini menjabarkan bagaimana merebut pasaran di tengah

masyarakat.Bagaimana menempatkan organisasi di hati para penguasa, para pengusaha, para

donor dan sebagainya.

Semua itu dimaksudkan untuk dapat memperoleh keuntungan-keuntungan

stratejik yang sekaligus mampu menunjang berkembangnya organisasi ke tingkat yang lebih

baik.

d) Functional Strategy

Strategi ini merupakan strategi pendukung dan untuk menunjang suksesnya strategi lain.

Ada tiga jenis strategi functional yaitu:

a. Strategi functional ekonomi yaitu mencakup fungsi-fungsi yang memungkinkan

organisasi hidup sebagai satu kesatuan ekonomi yang sehat, antara lain yang berkaitan

dengan keuangan, pemasaran, sumber daya, penelitian dan pengembangan.

b.Strategi functional manajemen, mencakup fungsi-fungsi manajemen yaitu planning,

organizing,implementating,controlling,staffing,leading,motivating,communicating,decision

making, representing,dan integrating.

Page 17: ETIKA BISNIS

c. Strategi isu stratejik, fungsi utamanya ialah mengontrol lingkungan, baik situasi

lingkungan yang sudah diketahui maupun situasi yang belum diketahui atau yang selalu

berubah (J. Salusu, p 101, 1996).

PENGERTIAN DAN PENTINGNYA KODE ETIK

Kode Etik yaitu pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam melakukan suatu kegiatan

atau pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan atau tata cara sebagai pedoman berperilaku.

Dalam kaitannya dengan profesi, bahwa kode etik merupakan tata cara atau aturan yang menjadi

standart kegiatan anggota suatu profesi. Suatu kode etik menggambarkan nilai-nilai professional

suatu profesi yang diterjemahkan kedalam standaart perilaku anggotanya. Nilai professional paling

utama adalah keinginan untuk memberikan pengabdian kepada masyarakat

FUNGSI KODE ETIK

(1). Melindungi suatu profesi dari campur tangan pemerintah.

(2). Mencegah terjadinya pertentangan internal dalam suatu profesi.

(3).Melindungi para praktisi dari kesalahan praktik suatu profesi

Page 18: ETIKA BISNIS

KORPORASI DAN STAKEHOLDER EKSTERNAL

HAK KONSUMEN

Konsumen adalah raja,kenyataan ini sesungguhnya memberi isarat apaling kurang dua

hal.Pertama,bahwa pasar bebas dan terbuka pada akirnya menempatkan konsumen benar-benar

sebagai raja.Kedua, bahwa prinsip-prinsip etika, seperti kejujufran,tanggung jawab dan kewajiban

untuk melayani konsumen secara baik dan memuaskan, mempunyai tempat pijakan yang nyata

dalam bisnis global yang bebas dan terbuka

TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN DALAM PERIKLANAN DAN KEAMANAN

PRODUK

FUNGSI IKLAN

a. Iklan sebagai pemberi informasi.

Iklan merupakan media menyampaikan informasi yang sebenarnya kepada masyarakat tentang

produk yang ditawarkan dalam pasar.Sasaran iklan adalah agar konsumen dapat mengetahui dengan

baik produk itu sehingga akhirnya memutuskan untuk membeli produk itu.Dalam kaitan dengan itu,

iklan sebagai pemberi informasi menyerahkan keputusan untuk membeli kepada konsumen itu

sendiri.Maka, iklan hanyalah media informasi yang netral untuk membantu pembeli memutuskan

secara cepat dalam mebeli produk tertentu demi memenuhi kebutuhan hidupnya.

b. Iklan sebagai pembentuk pendapat umum.

Dalam hal ini fungsi iklan mirip dengan fungsi propa ganda politik yang berusaha

mempengaruhi massa pemilih. Dengan kata lain, fungsi iklan adalah untuk menarik masa konsumen

untuk memberi produk itu. Caranya dengan menampilkan model iklan yang manipulative, persuasif,

dan tendensius.

Page 19: ETIKA BISNIS

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN ( CSR )

A.Prinsip Charity

Prinsip ini membawa ide bahwa anggota masyarakat yang lebih kaya seharusnya menolong anggota

masyarakat yang kurang bernasib baik.

B.Prinsip stewardship

Prinsip ini adalah suatu konsep yang diambil dari ajaran yang menghendaki individu yang kaya,menganggap

diri mereka sebagai pemegang amanah terhadap harta benda mereka untuk kebajikan seluruh

masyarakat.Ini termasuk melaksanakan tanggung jawab sosial kepada masarakat awam, kepada

lingkungan, pekerja, konsumen dan investor.

1. Tanggung jawab kepada masyarakat

pengusaha harus berusaha menjadi pengusaha yang baik dan memajukan perekonomian

kebudayaan masyarakat. Tanggung jawab masyarakat pengusaha kepada masyarakat umumnya

berkisar kepada beberapa isu,seperti kesehatan masyarakat,menjaga lingkungan,dan membina satu

sumber pekerjaan yang tinggi kualitasnya.

2. Tanggung jawab sosial terhadap lingkungan

Lingkungan sangat penting untuk kelangsungan hidup masa depan,oleh karena ituperusahaan

lingkungan oleh kegiatan perusahaan harus dihindari.Perusahaan harus memperhatikan lingkungan

masalah lingkungan melalui kampanye recycle bahan buangan, mengurangimengemudi untuk

menghindari populasi udara dan juga tidak merusak lingkungan dengan cara tidak menebang

pohon sembarangaan.

Siswa.

3. Pembinaan tenaga kerja

Pihak suasta harus berkerja sama dengan pemerintah dalam usaha – usaha itu memerlukan

membina tenaga kerja yang berjualitas dan berkeaahlian dengan memberi ruang pelajar untuk

mengikuti latihan praktikal ditempatnya,juga menyertai usaha – usaha meningkatkan

keterampilanya.

4. Tanggung jawab terhadap konsumen

Pengusaha mempunyaitanggung jawab terhadap konsumen walaupun suatu usaha itu memerlukan

keuntungan tapi tidak boleh mengabaikan masalah kebijakan dan kepentingan konsumen.

Page 20: ETIKA BISNIS

5. Tanggung jawab utama kepada pekerja

Tanggung jawab pengusaha terhadap pekerja ialah membayar gaji, menjaga kebijakan pekerja

melalui program meningkatkan kesejahteraan pegawai seperti memberikan kelonggaran cuti

kepada pekerja untuk memenuhi tugas keluarga., kesempatan sama rata kepada pegawai menjadi

lebihpenting pada musim ini.

6. Tanggung jawab kepada investor

Manajemen perusahaan juga harus menjaga hak – hak investor perusahaan yang di urusnya.

Amanah yang di berikan harus di laksanakan sebaik mungkin, karena kekeliruan manajemen dalam

mengelola perusahaan akan melibatkan kesengsaraan kepada banyak investor dan masyarakat.

7. Tanggung jawab kepada pemerintah

Dalam melakukann transaksi bisnisnya seorang pengusaha harus menuruti undang – undang dan

peraturan yang di buat pemeruntah.

8. Tanggung jawab kepada supplier

Pengusaha harus juga berhubungan supplier secara adil dan membayar hutangnya dengan tepat.

Sebuah pendekatan dimana perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial di dalam

oprasi bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan para stakeholder berdasarkan prinsip

kemitraan dan kesukarelaan.

Argumen yang mendukung CSR

1. Kebutuhan dan harapan masyarakat yang berubah.

2. Terbatasnya sumberdaya alam.

3. Lingkungan sosial yang lebih baik.

4. Perimbangan tanggung jawab ddan kekuasaan.

5. Bisnis mempunyai sumber-sumber daya yang berguna.

6. Keuntungan jangka panjang.

Argumen yang menentang CSR

1. Tujuan utama bisnis adalah mengejar keuntungan yang sebesar-besarnya.

2. Perhatian perusahaan menjadi terbagi-bagi dan tidak fokus.

3. Biaya keterlibatan sosial.

4. Kurangnya tenaga terampil dalam bidang kegiatan sosial.

Page 21: ETIKA BISNIS

MENGELOLA ISU LINGKUNGAN

Audit lingkungan

Audit lingkungan hidup adalah suatu proses evaluasi yang dilakukan oleh penanggung jawab usaha

dan/ atau kegiatanuntuk menilai tingkat ketaatan terhadap persyaratan terhadaphukum yang berlaku,

atau kebijakan dan standart yang di tetapkanoleh penanggung jawab usaha, kegiatan yang

bersangkutan. Pasal 1 (23), 28, 29 UU No 23/1997 (p).

Ketika melihat audit lingkungan, kadang terpikir ini adalah sebuah ruang untuk menjaga tetap

berkualitasnya kondisi lingkungan hidup. Dalam pembelajaran, terlihat terlihat jelas bahwa audit

lingkungan hanya merupakan sebuah kesuka relaan.Bahkan yang yang di belajarkan adalah audit

lingkungan dalam ISO 14000, bukan pada audit lingkungan yang yang termatub dalam perundang –

undangan negeri ini.

Kementerian lingkungan hidup sendiri telah mengeluarkan turunan UU mengenai audit lingkungan,

yaitu KepMenLH No 42/1994 ( p )

Page 22: ETIKA BISNIS

TANGGUNG JAWAB KARIAWAN DAN PERUSAHAAN

Whistle Blowing

Whistle blowing adalah tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau beberpa orang karyawan

untuk membocorkan kecurangan entah yang dilakukan oleh perusahaan atau atasanya kepada

pihak lain. Pihak yang di lapori itu bisa saja atasan yang lebih tinggi atau masyarakat luas.

Secara lebih cermat dapat kita bedakan menjadi 2;

a. Whistle blowing internal

Whistle blowing internal terjadi ketika seorang atau bebera orang karyawan tahu mengenai

kecurangan yang dilakukan oleh karyawan lain atau kepala bagiannya kemudian melaporkan

kecurangan itu pada pimpinan yang lebih tinggi.

b. Whistle blowing eksternal

Whistle blowing eksternal menyangkut kasus dimana seseorang pekerja mengetahiu

kecurangan yang dilakukan perusahaanya lalu membocorkanya kapada masyarakat. Motivasi

utamanya adalah mencegah kerugian bagi masyarakat atau konsemen. Pekerja ini punya

motivasi moral untuk membela kepentingan konsumen karerna dia sadar bahwa semua

konsumen adlah manusia yang sama dengan dirinya dan kerena itu tidak boleh dirugikan hanya

demi memperoleh keuntungan.

Page 23: ETIKA BISNIS

ETIKA BISNIS, MANAJEMEN MENGAKU

KEPENTINGAN DAN PERUSAHAAN MULTINASIONAL

DALAM LINGKUNG GLOBAL

Bentuk Kapitalisme

Kapitalisme perdagangan yg muncul pada abad ke-16 setelah

dihapusnya sistem feodal. Dalam sistem ini seorang pengusaha

mengangkat hasil produksinya dari satu tempat ke tempat lain sesuai

dgn kebutuhan pasar. Dengan demikian ia berfungsi sebagai perantara

antara produsen dan konsumen

Kapitalisme industri yg lahir krn ditopang oleh kemajuan industri dgn

penemuan mesin uap oleh James Watt tahun 1765 dan mesin tenun

tahun 1733. Semua itu telah membangkitkan revolusi industri di Inggris

dan Eropa menjelang abad ke-19. Kapitalisme industri ini tegak di atas

dasar pemisahan antara modal dan buruh yakni antara manusia dan

mesin.

Sistem Kartel yaitu kesepakatan perusahaan-perusahaan besar dalam

membagi pasaran internasional. Sistem ini memberi kesempatan utk

memonopoli pasar dan pemerasan seluas-luasnya. Aliran ini tersebvar di

Jerman dan Jepang.

Sistem Trust yaitu sebuah sistem yg membentuk satu perusahaan dari

berbagai perusahaan yg bersaing agar perusahaan tersebut lbh mampu

berproduksi dan lbh kuat utk mengontrol dan menguasai pasar.

Page 24: ETIKA BISNIS

DAFTAR PUSTAKA

1. Weiss, joseph W. (2006). Business Ethics A Stakeholder and Issues Management Approach.

4th Edition. Singapore : Thomson South-Westrn.

2. Velasquez Manuel G. (2005). Etika Bisnis (konsep dan kasus) Edisi 5, Penerbit

ANDI,Yogyakarta.

3. Keraf, A Sonny (2009) Etika Bisnis (Tuntutan dan Relevansinya) Cef ke-13, Penerbit Kanisius,

Yogyakarta.

4. Bertens, K. (2009). Pengantar Etika Bisnis Cef ke-9, Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

5.Rudito, Bambang dan Melia Famiola. (2003), Etika bisnis dan Tanggung Jawab Social

perusahaan di Indonesia, PT. Rekayasa Sains, Bandung.

TERIMA KASIH