essentail oil market in indonesia by arianto mulyadi
DESCRIPTION
Arianto Mulyadi was one of the essential expert in Indonesia. The file was given at a National Conference of Essential Oil in Padang, West Sumatra, Indonesia (KNMA 2013, Dewan Atsiri Indonesia). He gave us a lot of experience regarded with essential oil marketing. I wish he could be a person succeed in the future.TRANSCRIPT
PASAR MINYAK ATSIRI
WORKSHOP
KONFERENSI NASIONAL MINYAK ATSIRI 2013
ARIANTO MULYADI
Padang, 6 November 2013
INDUSTRI PEMAKAI MINYAK ATSIRI
Flavor & Fragrance
Kimia Aromatik
Farmasi
Kosmetik-Toiletries-Deterjen
Makanan & Minuman
Spa & Aroma Terapi
Pengendalian Serangga & Hama
Pakan Ternak
INDUSTRI FLAVOR & FRAGRANCE
Total (Dunia) > USD 22 milyar/th
Indonesia:
>USD 500 juta/th
4 dari 10 besar telah
punya pabrik di Indonesia
FLAVOR & FRAGRANCE
INGREDIENTS
Produk natural Dari tumbuhan: bunga, daun, kulit kayu, akar dll
Dari hewan: castoreum, ambregris dll
Diperoleh dengan cara distilasi, ekstraksi pelarut, pengempaan dll
Ratusan jenis, sekitar 150 jenis banyak diperdagangkan
Produk sintetik dan isolasi (Aroma Chemicals) Bahan kimia dengan bau
Dibuat dengan reaksi kimia maupun isolasi
Turunan dari minyak bumi, minyak terpentin, minyak atsiri dll
>3000 jenis yang diperdagangkan
MEN’s FRAGRANCE (example)
INGREDIENTS % DESCRIPTIONS
BENZYL ACETATE 0,6 Turunan PetroleumETHYL ACETOACETATE 0,2 Turunan PetroleumBENZYL BENZOATE 0,1 Turunan PetroleumAMYL SALICYLATE 1 Turunan PetroleumBENZYL SALICYLATE 0,4 Turunan PetroleumHEXAHYDRO-4,6,6,7,8,8-HEXAMETHYLCYCLOPENTA-GAMMA-2-BENZOPYRAN 15 Turunan PetroleumISOBORNYL ACETATE 1,3 Turunan Turpentine LINALYL ACETATE 2,7 Turunan TurpentineLINALOOL 0,8 Turunan TurpentineISOBUTYL QUINOLINE 10% PG 1,2 Turunan TurpentineALPHA-TERPINEOL 0,1 Turunan TurpentineHYDROXYCITRONELLAL DIETHYL ACETAL 0,3 Turunan Turpentine4-ACETYL-6-T-BUTYL-1,1-DIMETHYLINDANE 1,1 Turunan AtsiriOCTAHYDRO-2,3,8,8-TETRAMETHYL-2-ACETONAPHTHONE 5,4 Turunan AtsiriCOUMARIN 2,6 Turunan AtsiriDODECAHYDRO-3-A,6,6,9A-TETRAMETHYLNAPHTHO (2,1-B) FURAN 10% 0,4 Turunan AtsiriVETIVER OIL 0,6 AtsiriYLANG-YLANG OIL 0,3 AtsiriARTEMISIA OIL 1 AtsiriCEDAR LEAF OIL 0,1 AtsiriORANGE OIL 1,1 AtsiriGERANIUM OIL 0,3 AtsiriPATCHOULI OIL 21 AtsiriPIMENTA LEAF OIL 2,5 AtsiriPINE OIL 1 AtsiriETHANOL 38,9 Turunan Petroleum
100
Fragrance Wheel
by Michael Edward
FRAGRANCE APPLICATION
GUAVA FLAVOR (example)
INGREDIENTS % DESCRIPTIONS
ETHYL BUTYRATE 0,5 Turunan Petroleum
ETHYL ACETOACETATE 4 Turunan Petroleum
CIS-3-HEXEN-1-YL ACETATE 0,2 Turunan Petroleum
3-HEXENYL 2-METHYLBUTYRATE 10% 0,2 Turunan Petroleum
CIS-3-HEXENOL 0,1 Turunan Petroleum
ETHYL CINNMATE 1,5 Turunan Petroleum
ACETOIN 0,05 Turunan Petroleum
(S1)-METHOXY-3-HEPTANETHIOL 1% 0,25 Turunan Petroleum
BUTRIC ACID 0,2 Turunan Petroleum
2-METHYLBUTYRIC ACID 0,2 Turunan Petroleum
4-HYDROXY-2,5-DIMETHYL-3(2H)FURANONE 10% 0,4 Turunan Atsiri
GAMMA-DECALACTONE 0,2 Turunan Fatty Alcohol
(+/-)-DIHYDROMINTLACTONE 1% 0,1 Turunan Fatty AlcoholBUCHU LEAVES OIL 1% 0,2 Atsiri
CLOVE OIL 0,2 Atsiri
EUCALYPTUS OIL 0,05 Atsiri
NUTMEG OIL 0,05 Atsiri
PATCHOULI OIL 0.1% 0,05 Atsiri
VANILLA EXTRACT 0,6 Extract
PROPYLENE GLYCOL 90,95 Turunan Petroleum
100
Flavor Wheel
FLAVOR APPLICATION
PRODUKSI ATSIRI DUNIA 2007
Essential Oil Produksi (MT) Negara Penghasil Utama Turunan
Orange 51,000 Brasil, USA V (jamak)
Cornmint 32,000 India, China V
Lemon 9,200 Argentine, Spain V
Eucalyptus 4,000 China, India * (terbatas)
Peppermint 3,300 USA, India *
Citronella 1,800 China, Indonesia *
Clove Leaf 1,800 Indonesia, Madagascar V
Sassafras 1,800 China V
Lime 1,800 Mexico, X (tidak ekonomis)
Lavandin 1,300 France, Spain X
Patchouli 1,200 Indonesia, China X
Brian Lawrence- Perfumer & Flavourist v.34 January 2009
PRODUKSI ATSIRI INDONESIA
ESSENTIAL OILS OUTPUT (MT) REMARKS TREND
Clove (leaf/stem/bud) oil 4500-4800 Mostly for aroma chemical prod. Down
Patchouli oil 1200-1400 New emerging source: Sulawesi Down
Nutmeg oil 350-380 Shortage of raw materials Down
Cajeput oil 300-350 Mostly for domestic market Down
Citronella oil 200-250 Up
Vetiver oil 25-30 Stable
Cananga oil 17-20 Caterpillar pest Down
Massoia bark oil 12-15 Down
Gurjun balsam oil 8-10 Down
Ginger oil 4-5 Fresh, Dried & Red types Up
Kaffir lime leaf oil 2-3 Stable
Aetoxylon oil 2-3 Stable
Cubeb oil 1-2 Stable
Lajagowa oil 1-2 Down
Sandalwood oil 0.8-1 Down
Black pepper oil 0.8-1 India-Sri Lanka : oleoresin + oil Up
Agarwood oil <0.1 Stable
Estimasi tahun 2012
Minyak Atsiri Indonesia 1*
• Aromatic Grass Oil Citronella/sereh wangi, Lemongrass/sereh dapur
• Tree/Shrub Leaf OilClove Leaf/daun cengkeh, Cajuput/kayu putih, Kaffir Lime Leaf/jeruk purut
• Herb Oil Patchouli/nilam
• Floral Oil Cananga/kenanga
• Root/Rhizome Oil Vetiver/akar wangi, Ginger/jahe, Alpinia Malaccensis/lajagoa
• Spice OilNutmeg/pala, Cubeb/kemukus, Black Pepper/lada hitam
• Bark/Wood Oil Massoia/masoi, Sandalwood/cendana, Cinnamon/kayu manis
• Exudated/Diseased Wood OilAgarwood/gaharu, Aetoxylon/gaharu buaya, Gurjun Balsam / krueng, Benzoin/kemenyan
*sudah/sedang berkembang, cetak tebal: mendesak untuk di-REVITALISASI
Minyak Atsiri Indonesia 2**
Aromatic Grass Oil
Palmarosa
Tree/Shrub Leaf Oil Clausena
Anissum/anis, Litsea Cubeba/krangeyan
Herb Oil Russian Basil/kemangi
Floral Oil Ylang Ylang
Root/Rhizome Oil Calamus/jeringau, Cassumuar Ginger/bangle
Spice OilCelery Seed/seledri, Fennel/adas
** potential dikembangkan
MINYAK CENGKEH
Permintaan dunia: 5000 - 6000 ton p.a
Indonesia: 70-80%
Pemakai terbesar:
Industri kimia aromatik turunan minyak cengkeh
berkembang di dalam negeri
Tantangan:
- mempertahankan + meningkatkan market share
- memperluas sentra produksi
(tidak terpusat di Jawa)
- stabilisasi harga saat musim hujan berkepanjangan
MINYAK CENGKEH
Beberapa bagian tanaman cengkeh dapat dimanfaatkan untuk membuat minyak
yang biasa disebut sebagai minyak cengkeh dan dalam perdagangan di Indonesia
umumnya dikelompokkan menjadi :
•Minyak daun cengkeh (clove leaf oil)
diproses dari daun-daun cengkeh yang rontok/gugur
•Minyak gagang cengkeh (clove stem oil) diproses dari gagang cengkeh
•Minyak cengkeh campuran
diproses dari berbagai limbah bunga cengkeh (cengkeh mati,
kelopak, serbuk sari, abu cengkeh)
Pengelompokan dilakukan karena masing-masing minyak diperdagangkan secara
terpisah, masing-masing kelompok memiliki kualitas dan harga yang berbeda.
MINYAK CENGKEH
Bagian cengkeh selain “clove bud”
yang bisa disuling
daun
gagang kelopak
gagang ekor/peluru abu/serbuk
sari
Derivatives of Clove Oil
EUGENOL
O
HO
ISO EUGENOLEUGENYL ACETATE METHYL EUGENOL
METHYL ISOEUGENOL ISOEUGENYL
ACETATE
CH3
CH3
CH2
H3CHH
CARYOPHYLLENE
O
OO
OO
O
O
O HO
O
O
O
O
O
O
O
BENZYL ISOEUGENOL
BENZYL EUGENOL
O
HO
OH
O
HO
CLOVE BUD/LEAF/STEM
CLOVE OILS
DIHYDRO
EUGENOL
VANILLIN
CARYOPHYLLENE
ACETATE
Distillation
Fractionation
Acetylation
Isomerisation
Methylation
Hydrogenation
Oxidation
Benzylation
Ethylation
Demethylation
ETHYL ISOEUGENOL PROPENYL
GUAETHOL
O
O
O
HO
Methyl Eugenol as attractant to
several species of male fruit flies
FRUIT FLY ATTRACTANT
MINYAK NILAM
Permintaan dunia dalam situasi normal >1500ton p.a.
Saat ini, output Indonesia sekitar 1000-1500 ton p.a.
Sentra Produksi 2011 bergeser lagi ke Sulawesi, setelah beberapa tahunbergeser ke Jawa dari Sumatera dan pulau sekitarnya
Pemakai terbesar: industri fragrance
ada kecenderungan mengurangi dosis pemakaian akibat fluktuasi hargayang tajam 4 tahun terakhir
ada industri pemakai yang saat ini juga turun produksinya
Tantangan:
mensukseskan program cultiva (program yang ditujukan kesinambunganpasokan dan harga yang transparan adil bagi setiap stake holders)
MINYAK PALA
Pala “panen tua” untuk rempah (P. Siau) tidak cocok disuling.
Permintaan dunia akan minyak dalam situasi normal sekitar 500ton
Saat ini, output Indonesia sekitar 350 ton dan cenderung turun
India dan Srilanka menyuling setelah mendapat oleoresinnya kualitasberbeda, dipakai untuk pengawetan daging.
Pemakai terbesar minyak pala Indonesia: industri minuman dan farmasimensyaratkan miristisin tinggi
Kandungan safrol & methyl eugenol tidak diinginkan
Labeling khusus –DG Cargo
Tantangan:
pengadaan bahan baku pala panen muda (4-5 bulan)
Wilayah Produksi Minyak Pala
Tumbuhan ini tersebar di wilayah Sumatra, Aceh, Jawa,Sulawesi and Maluku. Daerah budidaya terbesar berada diAceh dan Maluku.
MINYAK SEREH WANGI
Permintaan dunia >2000ton
China adalah pemimpin pasar (mengambil alih Indonesia) dan saat ini
produksi cenderung turun sedangkan konsumsi domestiknya meningkat
mencapai >800ton p.a. sentra produksi bergeser ke Myanmar, Laos,
Vietnam
Output Indonesia terpuruk di bawah 300 ton p.a.
Pemakaian minyak ini cukup beragam (flavor-fragrance, deterjen, insect
repellent, kimia aromatik, aditif BBM)
Tantangan:
mengembalikan kejayaan :”Java” Citronella Oil
mengembangkan di luar Jawa
MINYAK KAYU PUTIH
Permintaan Indonesia saja: ribuan ton
Pemakai utama adalah industri minyak gosok yang saat ini lebih banyak
memakai eucalyptus oil (karena diproduksi lebih banyak, lebih
terstandarisasi dan lebih murah)
Tantangan:
Mengembangkan sentra produksi baru minyak kayu putih baru Standarisasi
kualitas minyak
MINYAK TERPENTIN
Permintaan dunia: puluhan ribu ton per tahun
Pemakai utama adalah industri kimia aromatik
Indonesia memproduksi sekitar 10 ribu ton p.a. crude turpentine oil, alpha
pinene & beta pinene belum diisolasi untuk bisa dibuat lagi puluhan
turunan kimia aromatik melalui reaksi.
Tantangan:
Kebijakan Perhutani & pemerintah
Efisiensi produksi untuk bersaing dengan China.
Menumbuhkan gairah investasi pabrik turunan terpentin
MINYAK AKAR WANGI (vetiver)
>90% Vetiver oil di perdagangan dunia berasal dari 3 daerah: Haiti,
Garut, dan Reunion
Garut: sekitar 20 penyulingan, pernah mencapai 50MT meski saat ini
outputnya hanya sekitar 25MT per th
Distilasi uap dari akar rumput Vetiveria zizanioides yang berasal dari India,
dengan tekanan
Minyak berwarna gelap (amber) dengan earthy, woody character yang
elegant digunakan terutama untuk alcoholic perfume
Mata Rantai Perdagangan Minyak Atsiri
Petani
Penyuling
Pengumpul
Pengumpul II
EksportirManufaktur
Eksportir Trader
Flav. & Frag.companies
Other endusers co.
Jalur utama
Mata Rantai Perdagangan Minyak Atsiri
Petani
Penyuling
Pengumpul
Pengumpul II
EksportirManufaktur
Eksportir Trader
Flav. & Frag.companies
Other endusers co.
Modern tradeTraditional trade
„Traditional Trade‟ Minyak Atsiri
Sebagai hasil alam, faktor cuaca, harga beli, maupun komoditastandingan menentukan besarnya supply
Kualitas minyak bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal(misal: harga bahan bakar)
Transaksi perdagangan yang tradisionil (mis. cash & carry)
Faktor subyektif, emosional, hubungan jangka panjang dankepercayaan sangat berperan
Rantai supply yang terkadang panjang dan tidak efektif, namuntetap diperlukan
Modern Trade Minyak Atsiri
Tiga hal terpenting
Ketersediaan bahan = stabilitas supply
Kualitas yang konsisten dan mengikuti standar
Harga yang terprediksi, „sesuai‟ dengan „odor value‟
produk tersebut
Spot Transaction vs. Global contract
Modern trade = Modern supply chain
Modern Supply Chain Minyak Atsiri
Mengikuti ketentuan standard kualitas umum Internasional untuk tiap produk
minyak atsiri
Pengiriman tepat waktu
Sistem logistik dalam perdagangan yang mengikuti INCOTERM
Mengikuti standard regulasi & labeling produk terakhir dengan semua
tantangannya (misal: REACH, FSSC, HS&E label)
Kelengkapan berbagai dokumen penunjang yang diperlukan untuk
kemudahkan logistik dan „telusur balik‟
POSISI di PASAR?
Petani* lahan, lokasi, budi daya
Petani-Penyuling* rasio alat vs hasil panen
Penyuling-Pengumpul kerapatan antar pemain
Pengumpul/Koperasi komitmen, loyalitas,
kelembagaan
Eksportir reputasi, modal
Industri Turunan Minyak Atsiri reputasi, modal, teknologi
Aroma Terapi aplikasi, distribusi, merek
Pembuat Alat Suling pengalaman
* Organic/Non Organic?
Yang Perlu Diperhatikan:
Daftar Eksportir Aktif:
CV Aroma (cengkeh, nilam, sereh wangi dll)
CV Aromindo (gaharu, “pasar timteng” dll)
CV Indaroma + PT Essaroma* (cengkeh, sereh wangi, nilam dll)
PT Aroma Essence Prima* (masoi, cengkeh, dll)
PT Bumi Atsiri Prima (nilam, cengkeh dll)
PT Danau Intan (pala)
PT Djasula Wangi* (cengkeh, sereh wangi, nilam dll)
PT Global Reliance Impex* (cengkeh)
PT Haldin Pacific Semesta* (sereh wangi, kayu putih, lajagoa dll)
PT Harum Segar Aromatics (nilam)
PT Indesso Aroma* (cengkeh, nilam, pala dll)
PT Indowangi Nusa Jaya (nilam)
PT Karimun Kencana Aromatics* (nilam, pala, cengkeh dll)
PT Mitra Ayu* (masoi, nilam, kayu manis dll)
PT Mignon Sista (pala)
PT Perhutani (terpentin, kayu putih)
PT Sarana Bela Nusa (masoi, nilam)
PT Scent Indonesia (cendana, masoi, cengkeh, nilam)
PT Van Aroma* (pala, nilam, cengkeh, dll)
PT Sumber Multi Atsiri**
PRINSIP
BUKAN
MENJUAL APA YANG BISA DIBUAT
TETAPI
MEMBUAT APA YANG DIBUTUHKAN PEMBELI