energi alternatif dari belimbing wuluh bisa menghasilkan 0.5 volt
DESCRIPTION
energi belimbing wuluh yg bisa menghasilkan listrikTRANSCRIPT
Energi Alternatif Dari Belimbing Wuluh
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Energi adalah suatu hal yang tak dapat lepas dari kehidupan sehari-hari. Dari hari ke hari
kebutuhan akan energi semakin meningkat, peningkatan ini dipengaruhi oleh banyak faktor
yaitu, gaya hidup, kepuasan manusia yang tak ada hentinya, semakin majunya peradaban
manusia dan lain-lain. Energi berdasarkan sumbernya dibedakan atas 2 yaitu energi yang
terbarukan dan yang tidak terbarukan. Energi yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-
hari adalah energi yang tidak terbarukan. Dengan demikian energi tersebut semakin lama
akan semakin berkurang. Contoh dari energi yang tak terbarukan adalah minyak bumi yang
berasal dari fosil-fosil yang telah berjuta-juta tahun berada di dalam perut bumi.
Melihat hal tersebut, maka dibutuhkan suatu energi yang terbarukan sehingga dapat
mengurangi penggunaan energi yang tak terbarukan seperti minyak bumi. Melihat potensi
dari belimbing wuluh yang tumbuh subur di Indonesia maka penulis ingin memaparkan
penggunaan dari belimbing wuluh sebagai medai sumber energi alternatif.
Energi Alternatif
Belimbing wuluh yang dalam bahasa latin dikenal dengan nama avverhoa bilimbi adalah
tanaman asli Amerika yang tumbuh subur di daerah yang banyak mendapat sinar matahari
langsung tetapi cukup kelembaban udaranya. Belimbing Wuluh merupakan tumbuhan
berbatang keras yang memiliki ketinggian mencapai 11 m. Biasanya ditanam di tempat yang
cukup mendapatkan sinar matahari. Batangnya keras dan tidak bercabang banyak. Buahnya
berwarna hijau muda, berbentuk lonjong sebesar ibu jari dan rasanya asam. Buahnya sering
dipakai untuk memasak sehingga sering disebut juga belimbing sayur ataupun untuk
membersihkan noda yang menempel pada kain seperti kuningan dan tembaga. Daunnya yang
kecil berhadap-hadapan. Bunganya berbentuk bintang dan berwarna merah muda keunguan.
Kandungan dan Khasiat Belimbing Wuluh: Belimbing wuluh bermanfaat sebagai anti radang
karena mengandung flavon. Selain itu, kaliumnya melancarkan keluarnya air seni (diuretik)
sehingga dapat menurunkan tekanan darah. Belimbing wuluh juga mampu mengeluarkan
dahak dan menurunkan panas. Buahnya mengandung zat: asam-kalium-akolat. Ini adalah
salah satu kegunaan dari belimbing wuluh di luar sebagai sumber energi alternatif.
Belimbing wuluh yang tumbuh subur di pekarangan rumah, dapat disulap menjadi zat
pengurai yang mampu menghasilkan tenaga listrik alternatif, di tengah keluhan warga akan
kenaikan tarif dasar listrik (TDL). Untuk menciptakan energi listrik tersebut, awalnya
belimbing yang biasa digunakan sebagai sayuran ini dihaluskan untuk diambil airnya.
Selanjutnya, dengan menggunakan media tanah yang ditaruh dalam gelas bekas air mineral
ini, air belimbing ini disuntikan secukupnya. Selanjutnya, masing masing gelas berisi tanah
bercampur sari air belimbing ini dihubungkan dengan rangkaian kawat lempengan tembaga
dan seng, guna mengalirkan arus listrik. Hasilnya, energi listrikpun tercipta dengan tegangan
yang lumayan, yakni hingga mencapai 5 volt, cukup untuk menghidupkan lampu penerangan.
Tegangan yang dihasilkan ini juga lebih besar dari tegangan satu buah batu baterai.
Alat dan Bahan yang diperlukan.
1. Belimbing Wuluh
2. Blender
3. Gelas plastik
4. Tanah
5. Air
6. Lempeng tembaga ( sebagai elektroda positif )
7. Lempeng seng (sebagai elektroda negatif )
8. Kabel
9. Lampu LED
Cara pembuatan Energi Alternatif dari Belimbing Wuluh :
1. Blender belimbing wuluh sampai halus ( jadi jus belimbing wuluh , sehingga dapat
berupa menjadi air ( tanpa serabut/ampas ).
2. Siapkan gelas plastik diisi dengan tanah liat ( bukan tanah berpasir ataupun sampah ).
3. Masukan belimbing wuluh yang sudah di blender kedalam gelas plastik yang sudah
diisi tanah.
4. Susun berderet-deret gelas yang sudah diisi jus belimbing wuluh dan tanah.
5. Buat rangkaian elektroda dengan menyambungkan antara lempeng tembaga dan
lempeng seng menggunakan kabel ( dengan kabel 15 cm ).
6. Susun rangkaian elektroda tersebut kedalam gelas tanah yang disiapkan sebelumnya
dengan susunan lempeng tembaga dan lempeng seng seterusnya, maka d susun dalam
satu gelas dengan berbeda .
7. Siapkan dua rangkaian elektroda dengan kabel yang lebih panjang dan hanya
menggunakan satu lempeng saja, satu tembaga dan satu seng. Untuk gelas terluar
gelas pertama dan terakhir hanya punya satu lempeng : gelas pertama tembaga dan
gelas kedua seng. Disambungkan dengan elektroda baru ini, gelas pertama
disambungkan dengan rangkaian seng dan gelas kedua dsiambungkan dengan
rangkaian tembaga. Ujung dari dua kabel ini lah yang akan rangkaian terakhir yang
akan disambungkan oleh lampu yang akan dinyalakan.
Tancapkan elektroda dengan Susunan gelas-gelas yang sudah diisi tanah dan jus blimbing
wuluh serta telah dimasukkan elektroda.
8. Jadilah rangkaian sederhana pembangkit alternatif ini, satu gelas bisa menghasilkan
energi 0,5 volt, jadi untuk menghasilkan energi yang sangat besar tinggal
menambahkan rangkaian jumlah gelas yang akan dibuat. Satu gelas ini bisa bertahan
kurang lebih 15 hari.
Menurut penulis, energi listrik ini tercipta karena belimbing wuluh yang memiliki tingkat
keasaman tinggi hingga dapat menghantarkan ion dan elektron yang ada pada lempengan
tembaga dan seng. Sehingga terciptalah arus listrik. Rata-rata, 10 butir belimbing wuluh ini
mampu menciptakan tegangan listrik hingga mencapai 2,5 volt atau setara dengan satu buah
batu baterai kering. Bahkan menurut pengalamannya, energi listrik dari belimbing sayur ini
dapat bertahan lama hingga mencapai satu bulan.
Menurut penulis,pengembangan dari belimbing wuluh sebagai sumber energi alternatif harus
terus dikembangkan karena potensi dari belimbing tersebut tumbuh di Indonesia sangat
tinggi.Sehingga nantinya setelah berkembang, energi listrik alternatif ini dapat dikemas
dalam bentuk produk energi yang praktis layaknya baterai. Sehingga, dapat dikembangkan
sebagai salah satu energi alternatif di tengah tarif listrik yang dampaknya kian terasa berat
bagi rakyat kecil.