elektroda selektif ion sulfida
DESCRIPTION
Silvia Monica (G44110016)Siti Nurjanah (G44110018)Norma Nur Azizah (G44110043)TRANSCRIPT
![Page 1: Elektroda Selektif Ion Sulfida](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082316/55cf9ad1550346d033a38a35/html5/thumbnails/1.jpg)
ELEKTRODA ION SELEKTIF SULFIDA
(Sulphide Ion-Selective Electrode)
Silvia Monica1, Siti Nurjanah2, Norma Nur Azizah3
ABSTRACT
An ion-selective electrode (ISE), also called a specific ion electrode (SIE), is
a transducer or a sensor that convertsthe activity of a specific ion dissolved in a solution into
an electrical potential, which can be measured by a voltmeter or pH meter. The voltage is
theoretically dependent on the logarithm of the ionic activity, according to the Nernst
equation. The sensing part of the electrode is usually made as an ion-specific membrane,
along with a reference electrode. The sulphide ion-selective electrode has a solid-state
crystal membrane. The electrode is maked and designed for the detection of sulphide ions (S -2
) in aqueous solutions and is suitable for use in in both field and laboratory
applications.Saturated calomel electrode use as reference electrode because it can give
potentials accurate to within 0.01 millivolt. Ion-selective electrodes are used
in biochemical andbiophysical research, where measurements of ionic concentration in
an aqueous solution are required, usually on a real time basis.
Key words: ion-selective electrode, sulphide ions, saturated calomel electrode, voltmeter,
voltage
PENDAHULUAN
Sulfida merupakan sulfur yang
mempunyai bilangan oksidasi -2. Sulfida
di alam ditemukan pada batuan mineral,
minyak bumi, dan deposit batu bara. Pada
kondisi asam, air yang mengandung ion
sulfida dapat menghasilkan hidrogen
sulfida (H2S) yang sangat beracun
1 G441100162 G441100183G44110043
![Page 2: Elektroda Selektif Ion Sulfida](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082316/55cf9ad1550346d033a38a35/html5/thumbnails/2.jpg)
meskipun berada dalam konsentrasi yang
rendah. Beberapa metode yang telah
digunakan untuk menganalisa sulfida di
dalam air, yaitu titrasi, kromatografi gas,
dan kolorimetri. Sulfida dapat ditentukan
dengan metode Continous Flow-Isotope
Ratio Mass Spectrometry. Metode
Continous Flow-Isotope Ratio Mass
Spectrometrymenganalisis sulfida dalam
bentuk isotop sulfur bukan sebagai ion
sulfida. Sedangkan kromatografi gas,
dan kolorimetri hanya mampu
menganalisa sulfida dalam bentuk
hidrogen sulfida tidak spesifik ion
sulfidanya (dalam bentuk S2-). Metode
potensiometri mendasarkan pengukuran
pada potensial listrik. Pengukuran kadar
ion dengan potensiometri secara langsung
sangat berguna untuk menentukan
aktivitas suatu macam zat di dalam
campuran yang
berkeseimbangan(Zulaekha 2006).
Pengukuran potensial listrik
dilakukan menggunakan elektroda
selektif ion. Elektroda selektif ion (ESI)
merupakan elektroda yang bersifat selektif
terhadap ion tertentu. Beberapa kelebihan
elektroda selektif ion (ESI) antara lain,
cepat, akurat, dan murah. ESI dapat
bekerja pada daerah konsentrasi yang
luas. Jika ada interferensi ion, pH, atau
konsentrasi tinggi yang menimbulkan
masalah pada pengukuran, maka
dapatdiatasi dengan penambahan reagen
tertentu. Pengukurannya teliti, frekuensi
kalibrasi, dan limit deteksi ESI dapat
mencapai tingkat akurasi dan presisi 2 atau
3% untuk beberapa ion. ESI dapat
mengukur baik ion positif maupun negatif
dan tidak terpengaruh warna sampel serta
turbiditas (Purwanto dkk 2011).
ISA (Ionic Strength
Adjustor)merupakan larutan pengatur kuat
ion yang berfungsi sebagai pengatur kuat
ion sekaligus sebagai bufer dan untuk
mengurangi gangguan matriks larutan
cuplikan yang diuji. Penentuan konsentrasi
dengan cara standar adisi merupakan
metode selisih kenaikan standar (Samin
dkk 2010). Elektroda pembanding
merupakan sistem setengah sel yang
mengenali potensial elektroda secara
akurat, yang tidak tergantung dari
konsentrasi analit atau pun ion lain
yang sedang dipelajari. Elektroda
pembanding selalu ditempatkan sebagai
anoda pada pengukuran
potensial.Elektroda pembanding terdiri
dari 3 bagian dasar, yaitu elemen
internal (merkuri/merkuri (I)
klorida/kalomel atau perak/perak
sulfida), larutan pengisi sebagai elektrolit
jembatan garam dan daerah ujung
elektroda yang mengontrol aliran larutan
dalam dari elektroda ke sampel. Elektroda
pembanding yang ideal harus memenuhi
![Page 3: Elektroda Selektif Ion Sulfida](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082316/55cf9ad1550346d033a38a35/html5/thumbnails/3.jpg)
beberapapersyaratan yaitu reversibel,
memenuhi persamaan Nernst,
menghasilkan potensial yang konstan,
tidak terlalu terpengaruh oleh perubahan
temperatur, dan dapat kembali ke potensial
aslinya setelah diujicobakan dengan arus
yang kecil. Elektroda Ag/AgCl dan
kalomel mendekati keadaan ideal ini.
Elektroda ini lebih mudah digunakan
dalam laboratorium karena praktis dan
kemudahan pemeliharaannya. Elektroda
kalomel jenuh adalah elektroda
pembanding yang paling sering
digunakan. Elektroda ini terdiri dari
campuran merkuri dan merkuri klorida
(kalomel) yang berhubungan dengan
larutan pembanding yang terdiri dari
ion klorida yang dijenuhkan dengan
merkuri klorida (Skoog et al, 2007).
BAHAN DAN METODE
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan adalah
voltmeter/potensiometer, elektroda ion
selektif S2-, kawat perak dan tembaga,
tabung plastik, amplas halus, dan gelas
piala 100 ml.
Bahan yang digunakan untuk
percobaan adalah larutan sulfida 0,1 M,
lem super, larutan standar S2-, larutan
HNO3, aquades, larutan sampel,
(NH4)2S2O80,1 M, ISA, dan Na2S 0,1 M.
Metode
Pembuatan elektrode ion selektif S2-
Kawat perak (99%) dipotong
sepanjang 2 cm dan dihubungkan dengan
kawat tembaga. Kawat yang telah
tersambung tersebut dimasukkan kedalam
tabung plastik sedemikian rupa sehingga 1
cm kawat perak keluar dari tabung. Ujung
tabung direkatkan dengan lem super
sehingga kawat perak menyatu kuat
dengan ujung tabung. Lapisan pelindung
kawat perak dikikis dengan menggunakan
kertas amplas halus, kemudian direndam
dalam larutan asam nitrat 1:1 selama 10
detik. Kemudian kawat perak dibilas
dengan akuades dan direndam didalam
larutan (NH4)2S2O80,1 M. Lalu bilas kawat
perak tersebut dengan akuades dan
direndam didalam larutan NaS selama 45
menit sampai diperoleh lapisan perak
sulfida yang merata. Cuci kawat perak
yang telah terlapisi oleh Ag2S ini dengan
akuades dan rendam dalam larutan sulfida
selama 30 menit sebelum dikarakterisasi.
Kemudian dibuat kurva kalibrasi dengan
menggunakan larutan standar sulfida dan
dihitung kemiringan kurva tersebut.
Tabel pengamatan
No Konsentrasi (M)
1 10-6
2 10-5
![Page 4: Elektroda Selektif Ion Sulfida](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082316/55cf9ad1550346d033a38a35/html5/thumbnails/4.jpg)
3 10-4
4 10-3
5 10-2
6 10-1
Karakterisasi Elektrode Selektif Sulfida
Hubungkan elektroda selektif ion
dan elektroda pembanding pada voltmeter/
potensiometer, celupkan kedua elektroda
diatas kedalam larutan standar ion yang
akan diukur kemudian catat potensial yang
terukur setelah mencapai nilai tetap. Bilas
kedua elektroda dan ulangi pengukuran
berturut turut dengan larutan standar 10-6 ,
10-5, 10-4, 10-3, 10-2, 10-1 . dan dicatat
potensial terukur pada tabel pengamatan.
Ulangi pengukuran dengan menggunakan
larutan standar yang mengandung senyawa
ISA (ionic strength adjustor). Buat kurva
antara potensial vs log konsentrasi standar
dan hitung kemiringan kurvanya.
Pengamatan
Tanpa senyawa ISA
No Konsentrasi (M) Potensial (mV)
1 10-6
2 10-5
3 10-4
4 10-3
5 10-2
6 10-1
Dengan senyawa ISA
No Konsentrasi (M) Potensial (mV)
1 10-6
2 10-5
3 10-4
4 10-3
5 10-2
6 10-1
Penentuan Konsentrasi Ion dalam
Sampel
Kurva kalibrasi dibuat
menggunakan larutan standar yang
mengandung senyawa ISA seperti pada
Percobaan Karakterisasi Elektrode Selektif
Ion dan dihitung kemiringan kurva
tersebut. Larutan sampel sebanyak 25 ml
ditempatkan ke dalam gelas piala 100 ml
lalu batang pengaduk magnet dicelupkan
ke dalam larutan tersebut. Larutan diaduk
dan potensial sel diukur. Larutan standar
sebanyak 1,00 ml ditambahkan ke dalam
larutan sampel. Larutan diaduk dan
potensial sel diukur. Konsentrasi ion dalam
sampel dihitung dan hasilnya
dibandingkan dengan hasil yang diperoleh
dari kurva kalibrasi.
Pengamatan
![Page 5: Elektroda Selektif Ion Sulfida](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082316/55cf9ad1550346d033a38a35/html5/thumbnails/5.jpg)
No Konsentrasi
(M)
Potensial
(mV)
1 10-6
2 10-5
3 10-4
4 10-3
5 10-2
6 10-1
Potensial
larutan sampel
(mV)
Potensial larutan
sampel + 1 ml standar
10-1 (mV)
Perhitungan
Cx= Vs .Cs
(Vx+Vs ) 10(E2−E 1)
s −Vx
Cx= konsentrasi ion dalam sampel
Vx = volume larutan sampel
E2 = potensial sel setelah penambahan
larutan standar
E1 = potensial sel sebelum penambahan
larutan standar
S= kemiringan kurva kalibrasi
Cs= konsentrasi larutan standar
Vs= volume larutan standar
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penentuan elektroda terbaik yang
digunakan untuk pengukuran potensial
dalam elektroda selektif ion dilakukan
dengan menggunakan larutan standar yang
berfungsi sebagai larutan buffer dengan
berbagai macam konsentrasi, yaitu 10-6 ,
10-5, 10-4, 10-3, 10-2, 10-1. Dengan melihat
data potensial yang terukur mulai dari
konsentrasi yang paling encer sampai yang
paling pekat, elektroda yang baik adalah
elektroda yang menghasilkan potensial
yang meningkat seiring dengan semakin
pekatnya larutan standar. Namun,
berdasarkan hasil yang diperoleh potensial
yang terukur tidak demikian. Dari 15
elektroda yang dibuat, kami memilih
elektroda nomor 8 untuk elektroda dengan
ISA dan elektroda nomor 15 untuk
elektroda non- ISA karena menurut kami
potensial yang terukur saat pengukuran
menghasilkan potensial yang cukup baik.
Pengukuran potensial dilakukan
dengan menghubungkan elektroda selektif
ion dan elektroda pembanding (kalomel)
dengan potensiostat. Potensial elektroda
yang terukur diplotkan pada grafik
potensial (mV)terhadap logaritma
konsentrasi larutan standar (M). Hasil
pengukuran ditunjukkan pada tabel 1-4
dan gambar 1-4 pada lampiran.
![Page 6: Elektroda Selektif Ion Sulfida](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082316/55cf9ad1550346d033a38a35/html5/thumbnails/6.jpg)
Berdasarkan hasil yang diperoleh
menunjukan bahwa kelinearitasan yang
baik terdapat pada kurva kalibrasi
elektroda ISA baik pada larutan non-ISA
maupun larutan ISA. Hal ini disebabkan
larutan ISA berfungsi sebagai pengatur
kuat ion sekaligus sebagai bufer dan untuk
mengurangi gangguan matriks larutan
cuplikan yang diuji sehingga potensial
yang terukur lebih baik dan menghasilkan
linearitas dengan persamaan garis kurva
kalibrasi. Persamaan garis untuk elektroda
ISA dalam larutan non-ISA, yaitu
y = -13,514x + 253,87 dengan R² = 0,5746
dan untuk elektroda ISA dalam larutan
ISA, yaitu y = -17,2x + 291,8 dengan R² =
0,253. Linearitas itu ditunjukkan dengan
nilai R² nya, semakin nilainya mendekati 1
maka semakin baik.
Selanjutnya, pengukuran potensial
pada larutan sampel yang ditambahkan
larutan standar dan tanpa penambahan
larutan standar. Elektroda yang diukur
adalah elektroda no-ISA dan elektroda
ISA. Namun,yang kami pilih untuk
menentukan konsentrasi ion dalam sampel
adalah elektroda dalam larutan ISA.
Konsentrasi ion sampel ditentukan
berdasarkan dua cara perhitungan, yaitu
dengan menggunakan rumus dan cara
langsung yaitu dengan melihat kurva
kalibrasi yang dipakai. Ada perbedaan
nilai yang dihasilkan dari kedua cara yang
dipakai yaitu konsentrsi yang dihasilkan
berbeda jauh. Perbedaan nilai konsentrasi
berbasarkan kedua cara tersebut terlmpir
dalam tabel 5, yaitu konsentrasi yang
dihitung dengan menggunakn rumus lebih
kecil daripada konentrasi yang
menggunakan cara langsung dengan nilai :
untuk elektroda non–ISA dengan rumus
menghasilkan 1,3726 x 10-4 M, untuk
elektroda ISA dengan rumus menghasilkan
7,0539 x 10-5 M, sedangkan untuk
elektroda non-ISA cara langsung
menghasilkan 1,2364 M, untuk elektroda
ISA dengan cara langsung menghasilkan -
1,5232M.
Berdasarkan data diatas ditemukan
nilai konsentrasi yang tidak riil, yaitu pada
elektroda ISA dengan cara langsung
bernilai negatif. Perbandingan dari kedua
cara tersebut pun menghasilkan
konsentrasi yang jauh berbeda. Hal ini
diduga elektroda yang dipilih masih
kurang baik, dan kemungkinan saat
preparasi sampel dan karakterisasi ESI
kurang baik.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Pembuatan elektroda selektif ion
dapat dilakukan dengan menggunakan
larutan non-ISA dan larutan ISA dengan
![Page 7: Elektroda Selektif Ion Sulfida](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082316/55cf9ad1550346d033a38a35/html5/thumbnails/7.jpg)
menghasilkan konsntrasi ion sampel yang
berbeda. Konsentrasi ion sampel
menggunakan elektroda ISA lebih baik
daripada non-ISA.
Saran
Penentuan konsentrasi ion pada
sampel dengan elektroda selektif ion
sebaiknya dilakukan dengan larutan ISA
dan alat voltmeter/potensiometer yang baik
agar menhasilkan nilai konsentrasi yang
lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Purwanto dkk. 2011. Karakterisasi
elektroda selektifionkadmium.
[dalam prosiding]. Pusat
Teknologi Akselerator dan Proses
Bahan. Yogyakarta: BATAN.
http://digilib.batan.go.id/e-
prosiding/.[23November 2013]
Samin dkk. 2010. Metoda elektroda
selektifionnitrat. [dalam
prosiding]. Penelitian dan
Pengelolaan Perangkat Nuklir
Pusat Teknologi Akselerator dan
Proses Bahan. Yogyakarta:
BATAN
.http://digilib.batan.go.id/e-
prosiding/.[23November 2013]
Skoog. Et al.2007.Principle of
Instrumental Analisys Sixty
Edition.Belmont USA: Thomson
Higher Education 10 Davis Drive.
Zulaekha. 2006. Pembuatan dan
karakterisasi elektroda selektifion
S2- dengankomposit Ag2S, grafit,
dan parafin. [dalam skripsi].
Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
http://eprints.uns.ac.id/ .
[23November 2013]
LAMPIRAN
![Page 8: Elektroda Selektif Ion Sulfida](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082316/55cf9ad1550346d033a38a35/html5/thumbnails/8.jpg)
Tabel 1 Data Potensial Sel Elektroda Selektif Ion Non-ISA Dalam Larutan Non-ISA
Elektoda non ISA[Standar] (M)
Potensial (Mv) log [Standar]
0,000001 250 -60,00001 317 -50,0001 438 -40,001 348 -30,01 285 -20,1 184,5 -1
-7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 00
100
200
300
400
500
f(x) = − 14.6714285714286 x + 252.4R² = 0.100135621316044
log [standar]
pote
nsia
l (M
v)
Gambar 1 Kurva Kalibrasi Elektroda Selektif Ion Non-ISA dalam larutan Non-ISA
Tabel 2 Data Potensial Sel Elektroda Selektif IonISA Dalam Larutan Non-ISA
-7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 00
50100150200250300350
f(x) = − 13.5142857142857 x + 253.866666666667R² = 0.574550481726081
log [standar]
pote
nsia
l (M
v)
Gambar 2 Kurva Kalibrasi Elektroda Selektif Ion ISA dalam larutan Non-ISA
Tabel 3 Data Potensial Sel Elektroda Selektif Ion Non- ISA dalam Larutan ISA
Elektoda non ISA
[Standar] (M)Potensial (Mv) log [Standar]
0,000001 305 -60,00001 334 -50,0001 347 -40,001 357 -30,01 358 -20,1 212 -1
Gambar 3 Kurva Kalibrasi Elektroda Selektif Ion Non-ISA dalam larutan ISA
-7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 00
50100150200250300350400
f(x) = − 10.9428571428571 x + 280.533333333333R² = 0.134168609020551
log [standar]
pote
nsia
l (M
v)
Elektroda ISA[Standar] (M)
Potensial (Mv)
Log [Standar]
0,000001 323 -60,00001 325 -50,0001 324 -40,001 329 -30,01 317 -20,1 241 -1
![Page 9: Elektroda Selektif Ion Sulfida](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082316/55cf9ad1550346d033a38a35/html5/thumbnails/9.jpg)
Tabel 4 Data Potensial Sel Elektroda Selektif Ion ISA Dalam Larutan ISA
Gambar 4 Kurva Kalibrasi Elektroda Selektif Ion ISA dalam larutan ISA
Contoh perhitungan
Konsentrasi ion dalam sampel pada
elektroda non-ISA dalam larutan ISA
berdasarkan rumus :
Cx= Vs .Cs
(Vx+Vs ) 10(E2−E 1)
s −Vx
Cx =1 mL x 0,1 M
(25 mL+1 mL)10 (251-267) / -10,943–25ml
= 0,1mM
26 ml (10 1,46) – 25 ml
= 0,1 mM
728, 5208 ml
= 1,3726 x 10-4 M
Konsentrasi ion dalam sampel pada
elektroda ISA dalam larutan ISA
Cx = 1 mL x 0,1 M
(25 mL+1 mL) 10 (288-318) /-17,2 – 25 ml
= 0,1mM
26 ml (10 1,74) – 25 ml
= 0,1 mM
1417,6447 ml
= 7,0539 x 10-5 M
Perhitungan Konsentrasi ion Cara
Langsung (berdasarkan Kurva kalibrasi)
Untuk elektroda non- ISA dalam larutan
ISA
Y = -10,943 x+ 280,53
267 = -10,943x + 280,53
267-280,53 = -10,943 x
-13,53 = -10,943 x
X = 1,2364 M
Untuk elektroda ISA dalam larutan ISA
-7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 00
50100150200250300350400450
f(x) = − 17.2 x + 291.8R² = 0.253040078201368
log [standar]
pote
nsia
l (M
v)
Elektroda ISA[Standar] (M)
Potensial (Mv)
log [Standar]
0,000001 350 -60,00001 375 -50,0001 393 -40,001 383 -30,01 386 -20,1 225 -1
![Page 10: Elektroda Selektif Ion Sulfida](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082316/55cf9ad1550346d033a38a35/html5/thumbnails/10.jpg)
Y = -17,2 x + 291,8
318 = -17,2 x + 291,8
318- 291,8 = -17,2 x
26,2 = -17,2 x
X = - 1,5232 M
Tabel 5 Perbandingan konsentrasi ion
sampel dengan cara rumus dan cara
langsung (kurva kalibrasi)
Cara
Perhitungan
Konsentrasi
Ion dalam
Elektroda
ISA
Konsentrasi
Ion dalam
Elektroda
Non-ISA
Rumus 7,0539 x 10-5
M
1,3726 x 10-4
M
Cara
Langsung
- 1,5232 M 1,2364 M