eksplorasi persepsi dan karier siswa tentang science ...digilib.unila.ac.id/60920/3/skripsi tanpa...

50
EKSPLORASI PERSEPSI DAN KARIER SISWA TENTANG SCIENCE, TECHNOLOGY, ENGINEERING, AND MATHEMATICS (STEM) PADA SISWA KELAS X SMA DI BANDAR LAMPUNG (Skripsi) RAGIL NUR IRFIANDARU FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2019

Upload: others

Post on 29-Oct-2020

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EKSPLORASI PERSEPSI DAN KARIER SISWA TENTANG SCIENCE ...digilib.unila.ac.id/60920/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · yaitu lembar angket persepsi, pedoman wawancara, dan alat perekam

EKSPLORASI PERSEPSI DAN KARIER SISWA TENTANG SCIENCE,

TECHNOLOGY, ENGINEERING, AND MATHEMATICS

(STEM) PADA SISWA KELAS X SMA

DI BANDAR LAMPUNG

(Skripsi)

RAGIL NUR IRFIANDARU

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

Page 2: EKSPLORASI PERSEPSI DAN KARIER SISWA TENTANG SCIENCE ...digilib.unila.ac.id/60920/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · yaitu lembar angket persepsi, pedoman wawancara, dan alat perekam

Ragil Nur Irfiandaru

ABSTRAK

EKSPLORASI PERSEPSI DAN KARIER SISWA TENTANG SCIENCE,

TECHNOLOGY, ENGINEERING, AND MATHEMATICS

(STEM) PADA SISWA KELAS X SMA

DI BANDARLAMPUNG

Oleh

Ragil Nur Irfiandaru

Pemahaman siswa tentang STEM yang meningkat merupakan suatu kunci

keberhasilan dalam meningkatkan prestasi siswa dan lapangan pekerjaan STEM

akan meningkat dalam sepuluh tahun ke depan. Tujuan dari penelitian ini yaitu

untuk mendeskripsikan persepsi siswa tentang STEM education dan STEM

career. Metode penelitian yang digunakan yaitu mixed method, dengan

menggunakan explanatory design. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan

Juli sampai Agustus 2019, dengan menggunakan 315 siswa dari sembilan SMA

di Bandar Lampung sebagai sampel. Instrumen penelitian yang digunakan

yaitu lembar angket persepsi, pedoman wawancara, dan alat perekam suara.

Tahap pengelolaan data yang dilakukan yaitu pengelompokan data, tabulasi

data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan data hasil

penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa lokasi sekolah yang

berbeda-beda tidak menunjukan perbedaan persepsi siswa tentang STEM

education. Namun, ditinjau dari gender dan gaya belajar siswa menunjukan

Page 3: EKSPLORASI PERSEPSI DAN KARIER SISWA TENTANG SCIENCE ...digilib.unila.ac.id/60920/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · yaitu lembar angket persepsi, pedoman wawancara, dan alat perekam

Ragil Nur Irfiandaru

perbedaan persepsi siswa tentang STEM education pada indikator minat belajar

STEM.. Selain itu, Lokasi sekolah dan gaya belajar yang berbeda-beda tidak

menunjukan perbedaan persepsi siswa tentang STEM career. Namun, ditinjau

dari gender, terdapat perbedaan persepsi siswa pada indikator keinginan untuk

berkarier di bidang STEM. Pendidikan STEM harus ditanamkan kepada siswa,

terutama pada mata pelajaran fisika akan berdampak pada persepsi mereka

tentang kesadaran pentingnya STEM dalam karier mereka ke depan.

Kata kunci: Persepsi siswa, STEM career, STEM education.

Page 4: EKSPLORASI PERSEPSI DAN KARIER SISWA TENTANG SCIENCE ...digilib.unila.ac.id/60920/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · yaitu lembar angket persepsi, pedoman wawancara, dan alat perekam

EKSPLORASI PERSEPSI DAN KARIER SISWA TENTANG SCIENCE,

TECHNOLOGY, ENGINEERING, AND MATHEMATICS

(STEM) PADA SISWA KELAS X SMA

DI BANDAR LAMPUNG

Oleh

RAGIL NUR IRFIANDARU

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar

SARJANA PENDIDIKAN

pada

Program Studi Pendidikan Fisika

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

Page 5: EKSPLORASI PERSEPSI DAN KARIER SISWA TENTANG SCIENCE ...digilib.unila.ac.id/60920/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · yaitu lembar angket persepsi, pedoman wawancara, dan alat perekam
Page 6: EKSPLORASI PERSEPSI DAN KARIER SISWA TENTANG SCIENCE ...digilib.unila.ac.id/60920/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · yaitu lembar angket persepsi, pedoman wawancara, dan alat perekam
Page 7: EKSPLORASI PERSEPSI DAN KARIER SISWA TENTANG SCIENCE ...digilib.unila.ac.id/60920/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · yaitu lembar angket persepsi, pedoman wawancara, dan alat perekam
Page 8: EKSPLORASI PERSEPSI DAN KARIER SISWA TENTANG SCIENCE ...digilib.unila.ac.id/60920/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · yaitu lembar angket persepsi, pedoman wawancara, dan alat perekam

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kulon Progo, Provinsi Yogyakarta pada tanggal 11

September 1997. Penulis merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara. Penulis

mengawali pendidikan formal di SDS 01 Gula Putih Mataram, Mataram Udik,

Bandar Mataram yang diselesaikan pada Tahun 2009, kemudian melanjutkan di

SMP Gula Putih Mataram yang diselesaikan pada tahun 2012, dan melanjutkan

pendidikan ke SMAS Bhineka Karya 2 Boyolali, Kab. Boyolali yang diselesaikan

pada Tahun 2015. Pada tahun yang sama, penulis diterima di Program Studi

Pendidikan Fisika Jurusan Pendidikan MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Lampung melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan

Tinggi Negeri (SBMPTN).

Selama menempuh pendidikan di Pendidikan Fisika, penulis pernah menjadi

anggota Himpunan Mahasiswa Pendidikan Eksakta (Himasakta) tahun 2015,

selain itu penulis pernah menjadi anggota Aliansi Mahasiswa Pendidikan Fisika

(Almafika).

Penulis melaksanakan Program Kuliah Kerja Nyata-Kependidikan Terintegrasi

(KKN-KT) di Suka Agung Barat, Kecamatan Bulog, Kabupaten Tanggamus pada

tahun 2018 dan melaksanakan Pengalaman Praktik Lapangan (PPL) di SMP

Negeri Satu Atap 1 Bulog di tahun yang sama.

Page 9: EKSPLORASI PERSEPSI DAN KARIER SISWA TENTANG SCIENCE ...digilib.unila.ac.id/60920/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · yaitu lembar angket persepsi, pedoman wawancara, dan alat perekam

MOTTO

Berserah dirilah, pasrahlah hanya kepada Allah semata, maka Allah akan mencintai kita

(Al Imran ayat 152)

”Begitu anda mengucapkan selamat tinggal pada

kedisiplinan, saat itu juga anda mengucapkan

selamat tinggal pada kesuksesan”

(Sir Alex Ferguson)

Page 10: EKSPLORASI PERSEPSI DAN KARIER SISWA TENTANG SCIENCE ...digilib.unila.ac.id/60920/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · yaitu lembar angket persepsi, pedoman wawancara, dan alat perekam

i

PERSEMBAHAN

Puji syukur ke hadirat Allah subhanahu wata’ala yang selalu memberikan

limpahan rahmat-Nya dan semoga shalawat selalu tercurahkan kepada Nabi

revolusioner sejati kita yakni Nabi Muhammad shallahu ‘alaihi wasallaam.

Penulis mempersembahkan karya sederhana ini sebagai tanda bakti dan kasih

cinta yang tulus dan mendalam kepada:

1. Orang tua ku tercinta, Ibu Tutik Purwatmi dan Alm. Bapak Bowo Pangripto

yang tanpa lelah merawat, mendidik, dan mendoakan yang terbaik untuk

adinda selama ini. Semoga adinda bisa menjadi anak yang berbakti dan

terima kasih untuk kasih sayangnya selama ini.

2. Kakak-kakak ku tersayang, Nurul Aini Kurnia Puspita Sari dan Purbo Nur

Yudistiro, yang telah memberikan doa, masukan dan semangatnya untuk

keberhasilanku.

3. Almamater tercinta Universitas Lampung.

Page 11: EKSPLORASI PERSEPSI DAN KARIER SISWA TENTANG SCIENCE ...digilib.unila.ac.id/60920/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · yaitu lembar angket persepsi, pedoman wawancara, dan alat perekam

ii

SANWACANA

Puji dan syukur penulis haturkan ke hadirat Allah subhanahu wata’ala, karena

atas rahmat dan ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Eksplorasi persepsi dan karier siswa tentang Science, Technology, Engineering,

and Mathematics (STEM) pada siswa kelas X SMA di Bandar Lampung”. Penulis

menyadari bahwa terdapat banyak bantuan dari berbagai pihak sehingga skripsi

ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam.

3. Bapak Dr. I Wayan Distrik, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Fisika atas bimbingan dan arahannya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

4. Bapak Dr. Abdurrahman, M.Si.. selaku Pembimbing I dan pembimbing

akademik yang dengan penuh kesabaran telah memberikan saran dan kritik

yang bersifat positif dan membangun.

5. Ibu Novinta Nurulsari, S.Pd., M.Pd. selaku Pembimbing II yang dengan penuh

kesabaran telah memberikan saran dan kritik yang bersifat positif dan

membangun.

Page 12: EKSPLORASI PERSEPSI DAN KARIER SISWA TENTANG SCIENCE ...digilib.unila.ac.id/60920/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · yaitu lembar angket persepsi, pedoman wawancara, dan alat perekam

iii

6. Bapak Prof. Dr. Agus Suyatna, M.Si. selaku Pembahas atas keikhlasannya

memberikan bimbingan, saran, dan kritik kepada penulis dalam proses

penyusunan skripsi ini.

7. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Program Studi Pendidikan Fisika dan Jurusan

Pendidikan MIPA Universitas Lampung.

8. Bapak/Ibu guru serta Staf SMA Negeri 2 Bandar Lampung, SMA Negeri 4

Bandar Lampung, SMA Negeri 5 Bandar Lampung, SMA Negeri 9 Bandar

Lampung, SMA Negeri 14 Bandar Lampung, SMA Negeri 15 Bandar

Lampung, SMA Negeri 17 Bandar Lampung, SMA Muhammadiyah 2 Bandar

Lampung, SMA Gajah Mada, dan SMA YP Unila yang telah memberikan izin

untuk melakukan penelitian di sekolah.

9. Teman ku Tikungan Tajam Lorena Br Ginting, Siti Faradila Suardi Putri,

Reny Widyanti, Nurma Apriyana, dan Ani Latifatun Naj’iyah, yang dari awal

kuliah bersama dan berjuang menyelesaikan skripsi untuk masa depan serta

semoga pertemanan dan persahabatan kita tetap terjaga sampai usia tua.

10. Teman ku Sayang Opo Koe Krungu, Novi Dwi Lestari, Novia Anggraini, dan

Siti Sa’diyah, yang dari awal kuliah bersama dan mengajari ku untuk rajin

sholat 5 waktu, puasa senin-kamis, ikut pengajian dan hidup hemat.

11. Teman awet ku sejak TK, Ilmaida Nurmaliya, Gerry Pramasta, dan Dimas Eka

Darmawan yang selalu ada di saat aku merasa susah dan senang, serta pandai

memberikan nasehat dan motivasi, I love you all.

12. Teman-teman seperjuangan Pendidikan Fisika 2015 yang senantiasa

membantu dalam kesulitan di kampus.

Page 13: EKSPLORASI PERSEPSI DAN KARIER SISWA TENTANG SCIENCE ...digilib.unila.ac.id/60920/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · yaitu lembar angket persepsi, pedoman wawancara, dan alat perekam

iv

13. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini.

Penulis berdoa semoga semua amal dan bantuan mendapat pahala serta balasan

dari Allah SWT dan semoga skripsi ini bermanfaat. Aamiin.

Bandarlampung, Desember 2019

Ragil Nur Irfiandaru

Page 14: EKSPLORASI PERSEPSI DAN KARIER SISWA TENTANG SCIENCE ...digilib.unila.ac.id/60920/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · yaitu lembar angket persepsi, pedoman wawancara, dan alat perekam

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ................................................................................ vii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................ viii

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian ................................................................... 5

E. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................ 6

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Kerangka Teoritis

1. Science, Technology, Engineering, and Mathematics

(STEM) ................................................................................ 8

2. Persepsi Siswa ...................................................................... 12

3. Karier STEM ......................................................................... 15

III. METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian ...................................................................... 19

B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 20

C. Populasi dan Sampel ................................................................. 20

D. Prosedur Pelaksanaan Penelitian .............................................. 21

E. Instrumen Penelitian ................................................................ 21

F. Analisis Instrumen

1. Uji Validitas ........................................................................ 22

2. Uji Reliabilitas .................................................................... 24

G. Metode Pengumpulan Data ...................................................... 25

H. Teknik Analisis Data ................................................................ 26

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Persepsi Siswa tentang STEM Education

a. Persepsi Siswa Ditinjau dari Lokasi Sekolah ................ 28

b. Persepsi Siswa Ditinjau dari Gender ............................ 31

c. Persepsi Siswa Ditinjau dari Gaya Belajar .................... 34

Page 15: EKSPLORASI PERSEPSI DAN KARIER SISWA TENTANG SCIENCE ...digilib.unila.ac.id/60920/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · yaitu lembar angket persepsi, pedoman wawancara, dan alat perekam

2. Persepsi Siswa tentang STEM Career

a. Persepsi Siswa Ditinjau dari Lokasi Sekolah .................. 36

b. Persepsi Siswa Ditinjau dari Gender .............................. 39

c. Persepsi Siswa Ditinjau dari Gaya Belajar ....................... 43

B. Pembahasan

1. Persepsi Siswa tentang STEM Education ............................ 46

2. Persepsi Siswa tentang STEM Career................................... 51

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ................................................................................... 56

B. Saran ......................................................................................... 56

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 57

LAMPIRAN ........................................................................................... 62

Kisi-kisi Intrumen Lembar Angket ........................................................ 62

Pedoman Wawancara Persepsi STEM .................................................... 64

Lembar Angket Persepsi dan Karier Siswa tentang STEM ..................... 66

Lembar Wawancara Persepsi dan Karier Siswa tentang STEM .............. 68

Intrumen Gaya Belajar ........................................................................... 74

Data Angket di SMA Negeri 17 Bandar Lampung ................................ 77

Uji Validitas Angket .............................................................................. 79

Uji Reliabilitas Angket ........................................................................... 82

Data Angket dan Wawancara Siswa SMA di Bandar Lampung ............ 84

Pengelompokan Angket Berdasarkan Lokasi Sekolah .......................... 107

Pengelompokan Angket Berdasarkan Gender ....................................... 116

Pengelompokan Angket Berdasarkan Gaya Belajar .............................. 124

Page 16: EKSPLORASI PERSEPSI DAN KARIER SISWA TENTANG SCIENCE ...digilib.unila.ac.id/60920/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · yaitu lembar angket persepsi, pedoman wawancara, dan alat perekam

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Sampel Penelitian .......................................................................... 20

2. Patokan Hasil Perhitungan Korelasi ............................................. 23

3. Interpretasi Ukuran Kemampuan Nilai Alpha .............................. 24

4. Persepsi Siswa tentang STEM Education Berdasarkan Lokasi

Sekolah ......................................................................................... 29

5. Persepsi Siswa tentang STEM Education Berdasarkan Gender.... 31

6. Persepsi Siswa tentang STEM Education Berdasarkan Gaya

Belajar ........................................................................................... 34

7. Persepsi Siswa tentang STEM Career yang Berdasarkan Lokasi

Sekolah ......................................................................................... 36

8. Persepsi Siswa tentang STEM Career Berdasarkan Gender ......... 39

9. Persepsi Siswa tentang STEM Career Berdasarkan Gaya

Belajar ........................................................................................... 43

Page 17: EKSPLORASI PERSEPSI DAN KARIER SISWA TENTANG SCIENCE ...digilib.unila.ac.id/60920/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · yaitu lembar angket persepsi, pedoman wawancara, dan alat perekam

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Explanatory Design ...................................................................... 19

2. Grafik Persepsi Siswa tentang STEM Education Berdasarkan

Lokasi Sekolah .............................................................................. 31

3. Grafik Persepsi Siswa tentang STEM Education Berdasarkan

Gender ........................................................................................... 33

4. Grafik Persepsi Siswa tentang STEM Education Berdasarkan

Gaya Belajar .................................................................................. 36

5. Grafik Persepsi Siswa tentang STEM Career Berdasarkan

Lokasi Sekolah .............................................................................. 39

6. Grafik Persepsi Siswa tentang STEM Career Berdasarkan

Gender ........................................................................................... 42

7. Grafik Persepsi Siswa tentang STEM Career Berdasarkan

Gaya Belajar .................................................................................. 46

Page 18: EKSPLORASI PERSEPSI DAN KARIER SISWA TENTANG SCIENCE ...digilib.unila.ac.id/60920/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · yaitu lembar angket persepsi, pedoman wawancara, dan alat perekam

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan formal di Indonesia terbagi ke dalam empat jenjang, salah satunya

yaitu pendidikan menengah atas. Pada tingkatan ini terdapat tiga tingkatan

sekolah, salah satunya yaitu Sekolah Menengah Atas (SMA) yang dimana

siswa-siswa tersebut dipersiapkan untuk melanjutkan pendidikannya di

perguruan tinggi. Penjurusan dan peminatan yang dilakukan pada jenjang SMA

ini dilakukan sejak siswa duduk di bangku kelas X melalui sebuah seleksi.

Seleksi tersebut dilakukan berdasarkan nilai rapor yang diperoleh siswa sejak

duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan juga melalui

wawancara oleh guru Bimbingan dan Konseling (BK).

Menurut Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan

Dasar dan Menengah telah mengisyaratkan tentang perlunya proses

pembelajaran yang dipadu dengan kaidah-kaidah pendekatan saintifik atau

ilmiah. Pendekatan saintifik (scientific approach) dalam pembelajaran

merupakan ciri khas dan menjadi kekuatan tersendiri dari keberadaan

kurikulum 2013. Salah satu pendekatan saintifik yaitu pendekatan Science,

Technology, Engineering, and Mathematics (STEM). California Departement

of Education (2018) mengungkapkan bahwa peningkatan pemahaman siswa

Page 19: EKSPLORASI PERSEPSI DAN KARIER SISWA TENTANG SCIENCE ...digilib.unila.ac.id/60920/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · yaitu lembar angket persepsi, pedoman wawancara, dan alat perekam

2

tentang pendidikan STEM merupakan kunci keberhasilan dalam meningkatkan

sekolah dan prestasi siswa di California.

Jobstreet (2018) mengemukakan bidang STEM sangat penting untuk

pembangunan berkelanjutan karena memungkinkan kita menemukan solusi

untuk ancaman yang ditimbulkan oleh tantangan global seperti perubahan

iklim, epidemi kesehatan global, dan peningkatan ketimpangan pendapatan.

Kompas (2015) mengungkapkan bahwa di lingkup global dalam 10 tahun ke

depan lapangan pekerjaan STEM akan meningkat sebanyak 17%, sementara

lapangan pekerjaan lainnya hanya meningkat sebanyak 10%. Oleh sebab itu,

pendidikan berbasis STEM dipercaya mampu menciptakan generasi muda

penerus bangsa yang mampu berdaya saing lebih di skala global.

Penelitian terkait STEM sering menyinggung adanya perbedaan jawaban antara

siswa laki-laki dan perempuan. Seperti hal yang diungkapkan oleh Cheryan

(2017) bahwa kurang dari setengah laki-laki di U.S. memiliki gelar sarjana

pada bidang sains. Hal tersebut menandakan bahwa adanya perbedaan persepsi

antara siswa laki-laki dan perempuan. Selain meninjau dari perbedaan gender,

perbedaan sekolah dan gaya belajar juga bisa menunjukan perbedaan persepsi

siswa tentang STEM. Hasil penelitian Arylien (2014) menunjukan bahwa gaya

belajar audio, visual, dan kinestetik memiliki hubungan positif dengan prestasi

belajar siswa. Selain itu, Meng (2014) mengungkapkan bahwa hasil

penelitiannya menunjukan tidak ada perbedaan yang signifikan tentang

persepsi siswa pada mata pelajaran terkait STEM. Hasil lain menunjukan

bahwa terdapat perbedaan yang signifikan tentang persepsi siswa pada mata

Page 20: EKSPLORASI PERSEPSI DAN KARIER SISWA TENTANG SCIENCE ...digilib.unila.ac.id/60920/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · yaitu lembar angket persepsi, pedoman wawancara, dan alat perekam

3

pelajaran terkait STEM dalam hal kategori sekolah Secara keseluruhan,

perbedaan persepsi tidak hanya ditinjau berdasarkan gender saja, namun dapat

ditinjau berdasarkan sekolah dan gaya belajar siswa.

Hasil penelitian yang dimuat dalam Indotelko (2017) menyatakan bahwa 30%

remaja-remaja perempuan yang berusia 17-19 tahun mengatakan bahwa

mereka tidak akan memilih pekerjaan di bidang STEM walaupun mereka

mempelajari mata pelajaran di bidang tersebut. Hasil penelitian Christensen

(2014) mengungkapkan bahwa siswa perempuan di Amerika Serikat memiliki

persepsi yang lebih positif dibandingkan siswa laki-laki. Namun, dibandingkan

dengan negara-negara lain, Indonesia menjadi negara yang paling mendekati

untuk menutup adanya kesenjangan gender.

Penelitian pendahuluan telah dilakukan di SMA Negeri 5 Bandar Lampung.

Kelas yang digunakan sebagai penelitian ini yaitu kelas X IPA 1, dengan

menggunakan 31 siswa di kelas tersebut sebagai sampel penelitian. Penelitian

dilakukan dengan cara membagikan 31 angket tertutup yang berisikan delapan

pernyataan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka didapatkan persentase

sebanyak 29% siswa tidak menyukai mata pelajaran IPA secara menyeluruh,

yang berarti siswa hanya menyukai beberapa mata pelajaran IPA saja, 42%

siswa memilih jurusan IPA karena tidak suka menghafal, 19% siswa memilih

jurusan IPA karena permintaan dari orangtuanya, 23% siswa mengaku tidak

memahami konsep-konsep IPA yang telah disampaikan oleh guru mata

pelajaran, 13% siswa tidak berniat untuk mempelajari IPA lebih mendalam,

Page 21: EKSPLORASI PERSEPSI DAN KARIER SISWA TENTANG SCIENCE ...digilib.unila.ac.id/60920/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · yaitu lembar angket persepsi, pedoman wawancara, dan alat perekam

4

29% siswa tidak berencana untuk melanjutkan belajar di Perguruan Tinggi

pada bidang IPA, 39% siswa berencana untuk tidak berkarier di bidang IPA.

Hasil penelitian di atas dapat dilihat bahwa siswa-siswa di SMA Negeri 5

Bandar Lampung, tepatnya kelas X IPA 1 memiliki permasalahan terkait

dengan pembelajaran serta pemilihan jurusan, baik itu dari dirinya sendiri

maupun orang lain. Permasalahan tersebut seperti memilih jurusan karena

permintaan orangtua, tidak memahami konsep-konsep yang disampaikan oleh

guru, tidak ingin melanjutkan belajar di Perguruan Tinggi pada bidangnya,

bahkan tidak berencana untuk berkarier di bidangnya. Hal ini dapat merugikan

siswa itu sendiri karena kurang memahami dan menekuni bidangnya. Jika

permasalahan tersebut tidak segera ditemukan solusinya, maka kemampuan

pada bidang IPA yang didapatkan setelah lulus SMA menjadi kurang

maksimal.

Hasil penelitian pendahuluan di atas, peneliti dapat menemukan bahwa

permasalahan siswa mulai dari penjurusan, pembelajaran, hingga perencanaan

karier siswa, namun permasalahan tersebut hanya diperoleh dari satu sekolah

dan belum dilakukan penelitian secara mendalam. Oleh karena itu, maka

peneliti mencoba memaparkan deskripsi mengenai persepsi siswa tentang

pendidikan STEM dan karier di bidang STEM secara lengkap dan mendalam.

Objek penelitian yang digunakan akan diperluas yaitu sembilan SMA Negeri

kelas X di Bandar Lampung, untuk menelusuri berbagai permasalahan siswa

kelas X IPA dalam kegiatan belajar di sekolah yang dapat menimbulkan

kurang maksimalnya kompetensi siswa yang berkarier di bidang STEM di

Page 22: EKSPLORASI PERSEPSI DAN KARIER SISWA TENTANG SCIENCE ...digilib.unila.ac.id/60920/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · yaitu lembar angket persepsi, pedoman wawancara, dan alat perekam

5

Indonesia. Melalui penelitian ini telah diidentifikasi dan permasalahan-

permasalahan siswa dalam pembelajaran IPA dan perencanaan karier di bidang

STEM yang akan mendorong mereka berkarier di bidang STEM yang handal

dan mampu berdaya saing lebih di tingkat global.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu:

1. Bagaimana persepsi siswa tentang pendidikan STEM (STEM education)

berdasarkan lokasi sekolah, gender, dan gaya belajar?

2. Bagaimana persepsi siswa tentang karier di bidang STEM (STEM career)

berdasarkan lokasi sekolah, gender, dan gaya belajar?

C. Tujuan

Adapun tujuan dalam penelitian ini, yaitu:

1. Mendeskripsikan persepsi siswa tentang pendidikan STEM (STEM

education) berdasarkan lokasi sekolah, gender, dan gaya belajar.

2. Mendeskripsikan persepsi siswa tentang karier di bidang STEM (STEM

career) berdasarkan lokasi sekolah, gender, dan gaya belajar.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini yaitu dapat mengungkapkan bagaimana persepsi

dan karier siswa tentang STEM jika ditinjau berdasarkan perbedaan lokasi

sekolah, gender, dan gaya belajar siswa, sehingga guru dapat mendorong siswa

di sekolah untuk belajar supaya mampu menciptakan lulusan yang berkarier di

Page 23: EKSPLORASI PERSEPSI DAN KARIER SISWA TENTANG SCIENCE ...digilib.unila.ac.id/60920/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · yaitu lembar angket persepsi, pedoman wawancara, dan alat perekam

6

bidang STEM yang handal dan sebagai alternatif pemecahan masalah untuk

menciptakan generasi penerus bangsa yang mampu berdaya saing lebih di

tingkat global.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini yaitu:

1. Penelitian ini menghasilkan persepsi siswa tentang STEM education dan

career.

2. Persepsi siswa mengenai STEM education merupakan tanggapan atau

penerimaan langsung dari siswa terhadap penerapan pembelajaran STEM

melalui sudut pandang siswa.

3. Persepsi siswa mengenai STEM career merupakan tanggapan atau

penerimaan langsung dari siswa terhadap ekspektasi siswa dalam memilih

karier di bidang STEM.

4. Karier di bidang STEM dalam penelitian ini lebih merujuk pada ekspektasi

siswa dalam pemilihan karier yang berorientasi pada disiplin ilmu science,

technology, engineering, and mathematics.

5. STEM adalah integrasi antara empat disiplin ilmu pengetahuan, teknologi,

rekayasa, dan matematika dalam pendekatan interdisipliner dan diterapkan

dengan berdasarkan konteks dunia nyata dan pembelajaran berbasis

masalah.

6. Objek penelitian ini yaitu sebanyak 315 siswa dari sembilan SMA di Bandar

Lampung, khususnya kelas IPA. Penelitian dilakukan dengan cara menyebar

Page 24: EKSPLORASI PERSEPSI DAN KARIER SISWA TENTANG SCIENCE ...digilib.unila.ac.id/60920/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · yaitu lembar angket persepsi, pedoman wawancara, dan alat perekam

7

angket ke satu kelas di masing-masing sekolah, kemudian mengambil satu

siswa setiap sekolah untuk dilakukan wawancara.

Page 25: EKSPLORASI PERSEPSI DAN KARIER SISWA TENTANG SCIENCE ...digilib.unila.ac.id/60920/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · yaitu lembar angket persepsi, pedoman wawancara, dan alat perekam

8

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Dasar

1. Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM)

Terjadinya perkembangan teknologi yang pesat ini sudah mengubah cara

manusia berinteraksi, berkomunikasi, dan sebagainya, tentunya terjadi

perubahan pula pada kegiatan belajar. Pendekatan pembelajaran yang

populer di tingkat dunia diungkapkan oleh Sukmana (2017) yang

menyatakan bahwa STEM merupakan sebuah pendekatan pembelajaran

yang efektif karena menggabungkan empat bidang pokok dalam

pendidikan, yaitu ilmu sains, teknologi, teknik, dan matematika.

Definisi STEM juga diungkapkan oleh Zamista (2018) yang menyatakan

bahwa pendidikan STEM merupakan suatu bentuk pendidikan yang

paling sesuai untuk menciptakan generasi yang literasi terhadap STEM

dengan meningkatkan minat siswa, sehingga nantinya dapat mendukung

keberhasilan siswa dalam bidang pekerjaan yang berkaitan dengan

STEM. Keberhasilan dengan menerapkan STEM dalam pembelajaran

juga diungkapkan oleh Hamidah et al (2016) di dalam jurnalnya yang

menyatakan bahwa peningkatan literasi sains siswa dengan pembelajaran

STEM lebih tinggi daripada pembelajaran non-STEM. Jadi pembelajaran

Page 26: EKSPLORASI PERSEPSI DAN KARIER SISWA TENTANG SCIENCE ...digilib.unila.ac.id/60920/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · yaitu lembar angket persepsi, pedoman wawancara, dan alat perekam

9

STEM berpengaruh terhadap peningkatan literasi sains siswa karena

dapat meningkatkan minat belajar siswa, sehingga jika pembelajaran ini

diterapkan terus-menerus maka literasi ilmiah akan terus meningkat.

Upaya untuk meningkatkan keberhasilan siswa diungkapkan oleh

California Department of Education (2018) menyatakan bahwa:

“Agar berhasil, upaya California untuk meningkatkan sekolah dan

meningkatkan prestasi siswa harus mencakup peningkatan

pemahaman siswa tentang STEM: sains, teknologi, teknik, dan

matematika. Melalui pendidikan STEM, siswa belajar untuk menjadi

pemecah masalah, inovator, pencipta, dan kolaborator dan terus

mengisi jalur kritis para insinyur, ilmuan, dan inovator yang sangat

penting bagi masa depan California dan bangsa.”

Pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa peningkatan pemahaman

siswa tentang pendidikan STEM merupakan kunci keberhasilan dalam

meningkatkan sekolah dan prestasi siswa di California.

Pendekatan STEM saat ini mewakili gerakan pendidikan di banyak

pendidikan di dunia. Seperti hal nya diungkapkan oleh Li (2018) bahwa

sebagai contoh yaitu Australia telah mengembangkan strategi pendidikan

STEM untuk mempersiapkan keterampilan dan kemampuan dasar yang

kuat dalam STEM. Di China juga pendidikan STEM dijadikan sebuah

gerakan untuk mempersiapkan siswa di masa depan, dan dengan

pendidikan STEM, pendidik dapat melihat potensi siswa. Di Indonesia

pun pembelajaran dengan menggunakan pendekatan STEM dapat

meningkatkan aktivitas belajar siswa, seperti sebuah penelitian oleh

Yanni (2018) yang mengungkapkan bahwa penerapan strategi TAPPS

Page 27: EKSPLORASI PERSEPSI DAN KARIER SISWA TENTANG SCIENCE ...digilib.unila.ac.id/60920/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · yaitu lembar angket persepsi, pedoman wawancara, dan alat perekam

10

menggunakan pendekatan STEM dapat melatih siswa untuk berperan

aktif dan terampil dalam melakukan pemecahan masalah.

Tantangan dalam pendidikan STEM di ungkapkan oleh Bybee (2013)

yang menyatakan bahwa pendidikan STEM menyajikan beberapa

tantangan yang signifikan. Salah satu tantangannya yaitu secara aktif

melibatkan teknologi dan teknik dalam program sekolah. Meningkatkan

kelas teknologi dan teknik dalam pendidikan sains dan matematika

sepertinya menjadi cara yang masuk akal untuk menghadapi tantangan

tersebut. Penerapan STEM di sekolah tentunya tidak hanya menjadi

tantangan bagi siswa saja, melainkan tantangan bagi guru juga. Seperti

halnya diungkapkan oleh Benken dan Stevenson (2014) bahwa

pendekatan dan desain baru dibutuhkan untuk pendidikan guru dalam

menekankan pendidikan dan integrasi STEM, serta peran yang dapat

dimainkan oleh pendidikan STEM harus ada dalam perkembangan

kurikulum nasional dan persiapan guru. Jadi, tantangan dalam pendidikan

STEM tidak pada keterbatasan teknologi saja, melainkan guru pun harus

siap dalam menggunakan pendekatan STEM.

Efektivitas pendekatan STEM telah teruji dalam beberapa hasil

pendidikan. Adnan et al (2016) mengungkapkan bahwa berbagai

penelitian yang telah dilakukan membuktikan bahwa STEM sangat

efektif dalam meningkatkan minat siswa dalam sains dan matematika,

dan sukses di bidang pekerjaan STEM. Kecenderungan saat ini adalah

menggabungkan empat disiplin STEM menjadi satu mega-disiplin

Page 28: EKSPLORASI PERSEPSI DAN KARIER SISWA TENTANG SCIENCE ...digilib.unila.ac.id/60920/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · yaitu lembar angket persepsi, pedoman wawancara, dan alat perekam

11

(integrasi STEM) yang dianggap menjadi lebih praktis dan realistis untuk

menumbuhkan minat siswa dalam ilmu sains dan matematika di sekolah-

sekolah. Perkembangan masa depan dalam pengajaran dan pembelajaran

STEM terintegrasi diungkapkan oleh Seifert dan Nadelson (2017) yang

menyatakan bahwa masa depan pengajaran dan pembelajaran STEM

terintegrasi kemungkinan bergantung kepada model implementasi yang

sukses, sehingga dapat secara efektif diakui sebagai bagian dari

pendidikan siswa. Jadi, dengan menggunakan integrasi STEM terbukti

dalam meningkatkan minat belajar dan pendidikan siswa di sekolah.

Keserasian penerapan STEM diungkapkan oleh Permanasari (2016)

bahwa pembelajaran berbasis STEM dapat melatih siswa dalam

menerapkan ilmu pengetahuannya seperti melakukan pemecahan

masalah terkait lingkungan dengan memanfaatkan teknologi. Sehingga

penerapan STEM yang awalnya hanya untuk meningkatkan minat peserta

didik terhadap bidang STEM menjadi meluas, seperti dapat meningkatkan

penguasaan pengetahuan, pengaplikasian pengetahuan, dan mendorong

peserta didik untuk membuat sesuatu yang baru. Dilanjutkan oleh

Winarni (2016) bahwa untuk memenuhi harapan tersebut, maka

pendidikan STEM dapat diterapkan di sekolah-sekolah Indonesia agar

Indonesia mampu menghasilkan tenaga kerja yang kompetitif dengan

Negara-negara yang telah memimpin perekonomian global.

Page 29: EKSPLORASI PERSEPSI DAN KARIER SISWA TENTANG SCIENCE ...digilib.unila.ac.id/60920/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · yaitu lembar angket persepsi, pedoman wawancara, dan alat perekam

12

Hal senada ditunjukan oleh penelitian Wang et al (2011) mengungkapkan

bahwa integrasi STEM adalah cara berpikir inovatif dalam mengajar

matematika dan sains di K-12 yang memiliki potensi untuk

mempengaruhi pendidikan dengan cara yang positif. Kasus studi ini telah

memberikan bukti awal bahwa integrasi STEM dapat diimplementasikan

dengan sukses dan para guru percaya bahwa cara mengajar ini dapat

mendorong pembelajaran dan kepercayaan siswa dalam mata pelajaran

matematika dan sains. Cara mengajar guru dengan menggunakan

pendekatan STEM membutuhkan persiapan, seperti yang diungkapkan

oleh Knowles dan Kelley (2016) bahwa kunci untuk mempersiapkan

pendidik STEM dimulai dengan menanamkan pemahaman konsep yang

kuat dan pengalaman pengembangan profesional guru. Sehingga,

kesuksesan dalam menggunakan integrasi STEM tidak hanya dari

kemampuan siswa, melainkan kesiapan guru juga.

2. Persepsi Siswa

Pengambilan kesimpulan akan suatu objek bisa didapatkan dengan

mengumpulkan persepsi. Pengertian persepsi menurut Mustari dkk

(2018) persepsi merupakan suatu pengalaman tentang objek, hubungan,

atau peristiwa yang didapatkan dengan cara menyimpulkan informasi dan

menafsirkan pesan. Pendapat lain juga diungkapkan oleh Hamdani dan

Gunawan (2018) yang menyatakan bahwa persepsi merupakan semua

sinyal dalam sistem saraf. Jadi secara umum pengertian persepsi menurut

Page 30: EKSPLORASI PERSEPSI DAN KARIER SISWA TENTANG SCIENCE ...digilib.unila.ac.id/60920/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · yaitu lembar angket persepsi, pedoman wawancara, dan alat perekam

13

KBBI yaitu proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui

pancaindranya.

Tiga komponen utama proses persepsi diungkapkan oleh Shabrina (2018)

yaitu seleksi, interpretasi, dan reaksi. Seleksi merupakan suatu proses

pemilahan yang dilakukan oleh panca indra terhadap rangsangan dari

luar. Interpretasi merupakan suatu proses menafsirkan atau

mengorganisasikan informasi-informasi, sehingga memiliki arti bagi

seseorang. Interpretasi sangat bergantung terhadap kemampuan yang

dimiliki seseorang agar bisa mengkategorikan informasi tersebut,

kemudian terbentuklah tingkah laku yang disebut sebagai reaksi. Hal

yang senada diungkapkan oleh Aji (2017) yang menyatakan bahwa tahap

seleksi merupakan proses penyaringan, interpretasi yaitu

pengorganisasian, dan reaksi yaitu tingkah laku. Jadi, persepsi yaitu suatu

kegiatan melakukan seleksi, interpretasi, dan reaksi.

Slameto (2010) mengungkapkan bahwa bagi seorang guru, mengetahui

dan menerapkan prinsip-prinsip yang bersangkut paut dengan persepsi

sangat penting karena beberapa hal, yaitu:

1. Semakin baik objek, orang, peristiwa atau hubungan tersebut dapat

diingat,

2. Dalam pengajaran, menghindari salah pengertian merupakan hal yang

harus dapat dilakukan oleh seorang guru, sebab,salah pengertian akan

menjadikan siswa belajar sesuatu yang keliru atau yang tidak relevan,

dan

Page 31: EKSPLORASI PERSEPSI DAN KARIER SISWA TENTANG SCIENCE ...digilib.unila.ac.id/60920/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · yaitu lembar angket persepsi, pedoman wawancara, dan alat perekam

14

3. Jika dalam mengajarkan sesuatu guru perlu mengganti benda yang

sebenarnya dengan gambar atau potret dari benda tersebut, maka guru

harus mengetahui bagaimana gambar atau potret tersebut harus dibuat

agar tidak terjadi persepsi yang keliru.

Penelitian mengenai persepsi siswa diungkapkan oleh Gusrianto (2018)

yang menyatakan bahwa minat mahasiswa tamatan IPA memilih masuk

jurusan sosiologi dipengaruhi oleh minat, motivasi, orangtua, pekerjaan,

lingkungan, serta persepsi mereka yang menganggap bahwa jurusan

sosiologi lebih mudah dari jurusan IPA. Hal berbeda terkait penelitian

persepsi siswa juga diungkapkan oleh Roberts et al (2018) dimana siswa

menyatakan pengalaman belajar STEM saat musim panas menjadikannya

lebih kreatif dan dapat membangun siswa dimana sebelumnya merasa

tidak memadai atau tidak mahir. Kedua persepsi di atas menunjukan

adanya perbedaan dan dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA

dengan menggunakan STEM dapat membuat siswa menjadi lebih kreatif.

Persepsi siswa tentang STEM education diungkapkan oleh Meng (2014)

bahwa hasil penelitiannya menunjukan tidak ada perbedaan yang

signifikan tentang persepsi siswa pada mata pelajaran terkait STEM.

Hasil lain menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan tentang

persepsi siswa pada mata pelajaran terkait STEM dalam hal kategori

sekolah. Hal yang berbeda diungkapkan oleh Cheryan (2017) bahwa

kurang dari setengah laki-laki di U.S. memiliki gelar sarjana pada bidang

Page 32: EKSPLORASI PERSEPSI DAN KARIER SISWA TENTANG SCIENCE ...digilib.unila.ac.id/60920/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · yaitu lembar angket persepsi, pedoman wawancara, dan alat perekam

15

sains. Persepsi yang berbeda tersebut ditimbulkan oleh beberapa faktor,

seperti budaya.

3. Karier STEM

Siswa yang sedang duduk di bangku SMA merupakan individu berusia

remaja hingga dewasa yang dianggap lebih siap untuk masuk ke dunia

kerja atau karier. Di dalam jurnalnya, Atmaja (2014) menyatakan bahwa

siswa di sekolah menengah merupakan individu yang masih berada

dalam tahap perkembangan dalam perencanaan karier. Definisi karier

diungkapkan oleh Yuniawati dan Mardiyati (2015) bahwa karier

merupakan serangkaian peristiwa yang terjadi sepanjang hidup manusia

terkait kegiatan seperti pekerjaan, peran, atau pendidikan. Maka dapat

disimpulkan bahwa remaja SMA merupakan individu yang sudah siap

untuk merencanakan suatu pekerjaan.

Perencanaan karier sangat penting bagi setiap individu yang akan

memasuki dunia karier. Menurut Sora (2015 perencanaan karier adalah

suatu proses dimana seorang individu dapat mengidentifikasi maupun

mengambil langkah-langkah dalam mencapai tujuan karier nya.

Dilanjutkan oleh Atmaja (2014) yang mengungkapkan bahwa siswa yang

memiliki kemampuan dalam perencanaan karier dapat memanfaatkan

waktu yang ada dengan sebaik-baiknya. Perencanaan karier dapat

disimpulkan sebagai langkah-langkah yang digunakan untuk mencapai

tujuan karier nya dengan cara memanfaatkan waktu luang dengan baik.

Page 33: EKSPLORASI PERSEPSI DAN KARIER SISWA TENTANG SCIENCE ...digilib.unila.ac.id/60920/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · yaitu lembar angket persepsi, pedoman wawancara, dan alat perekam

16

Pemantapan perencanaan karier sangat diperlukan saat manusia akan

terjun ke dunia karier. Pemantapan karier ini biasanya dilakukan dengan

bimbingan karier, seperti bimbingan karier kolaboratif. Bimbingan karier

kolaboratif dinyatakan oleh Uman dkk (2014) bahwa kerjasama yang

dilakukan oleh konselor dan orangtua atau klien untuk memahami

individu dalam proses pemilihan karier. Sebuah kegiatan pelaksanaan

bimbingan karier dalam penelitian Bakhtiar dan Aryani (2018) yaitu

Career Day sudah berjalan dengan baik, dimana siswa sudah mampu

membuat perencanaan masa depannya secara rasional sesuai dengan

minat dan potensi yang dimilikinya. Keberhasilan kegiatan career day di

sekolah juga diungkapkan oleh Fajarwati (2018) dalam penelitiannya

menyatakan bahwa kegiatan career day dapat meningkatkan pemahaman

siswa mengenai sekolah lanjutan. Oleh karena itu, dengan adanya

bimbingan karier kolaboratif dan Career Day diharapkan dapat

membantu siswa dalam merencanakan kariernya.

Kemajuan teknologi zaman sekarang dapat mempermudah siswa dalam

melakukan kegiatan belajar di sekolah, seperti hal nya diungkapkan oleh

Yulkifli (2018) bahwa dengan adanya kemajuan teknologi saat ini dapat

membantu memperbaiki praktikum fisika di sekolah, salah satunya

menggunakan software edukasi analisis video yaitu Video Based

Laboratory (VBL). Fisika merupakan salah satu matapelajaran pada

bidang IPA. Salah satu bidang karir IPA yang diperkirakan meningkat

dalam sepuluh tahun mendatang. Sebuah artikel yang dimuat dalam

Kompas (2015) menjelaskan bahwa karier di bidang STEM pada satu

Page 34: EKSPLORASI PERSEPSI DAN KARIER SISWA TENTANG SCIENCE ...digilib.unila.ac.id/60920/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · yaitu lembar angket persepsi, pedoman wawancara, dan alat perekam

17

dekade mendatang diperkirakan meningkat dibandingkan karier di bidang

lainnya. Sekitar 80% pekerjaan akan memerlukan sumber daya manusia

dengan kompetensi STEM. Kemajuan teknologi dalam pendidikan,

diharapkan dapat memajukan karier STEM di Indonesia.

Karier di bidang IPA diperkirakan akan meningkat, namun pada

kenyataannya tidak semua siswa lulusan SMA yang menekuni bidang

IPA berkeinginan untuk melanjutkan studi nya pada bidang yang telah

ditekuni nya semasa SMA. Berdasarkan hasil penelitian yang ditulis oleh

Saehu (2018) menyatakan bahwa fenomena lintas program studi dapat

disaksikan dengan mudah, terutama saat program persiapan SBMPTN

dan bahkan telah terjadi peningkatan lintas program studi pada dua tahun

terakhir. Alasan-alasan yang diungkapkan oleh siswa yaitu karena

prospek kerja yang lebih menjamin, latar belakang keluarga yang berada

pada dunia bisnis, tidak mampu mengerjakan soal-soal saintek. Alasan-

alasan tersebut menunjukan kurangnya dukungan untuk konsisten

terhadap bidang yang ditekuni nya. Penelitian mengenai cara untuk

mendukung siswa dalam STEM diungkapkan oleh Hansen dan Martin

(2018) yang menyatakan terdapat tanda-tanda kuat bahwa konteks

pembelajaran sains memiliki dampak besar pada identitas atau kosistensi

siswa dan partisipasi selanjutnya dalam sains.

Sebuah penelitian terkait STEM Career milik Shoffner et al (2015)

mengungkapkan bahwa dalam penelitiannya menggunakan teori SCCT

sebagai kerangka kerja untuk memahmi tentang temuan penelitian.

Page 35: EKSPLORASI PERSEPSI DAN KARIER SISWA TENTANG SCIENCE ...digilib.unila.ac.id/60920/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · yaitu lembar angket persepsi, pedoman wawancara, dan alat perekam

18

Investigasi pengembangan karier, secara perkembangan banyak anak

muda yang berusia 10 dan 14 tahun berpikir secara konkret membuatnya

lebih fokus kepada hasil nyata, seperti pendapatan, beasiswa, dan

perguruan tinggi. Namun, siswa perempuan lebih fokus dari siswa laki-

laki untuk fokus pada hasil proksimal seperti berprestasi di sekolah,

gagal, atau menghabiskan banyak waktu untuk mengerjakan tugas. Minat

siswa dalam STEM Career diungkapkan dalam penelitian milik

Christensen et al (2017) bahwa diantara siswa sekolah menengah yang

menyelesaikan survey bahwa 45-47% siswa sekolah menengah

menyatakan bahwa mereka berencana untuk berkarier di STEM ketika

dihadapkan dengan pilihan untuk memilih salah satu dari empat bidang

STEM tersebut. Dari beberapa ulasan di atas, dalam penelitian ini dapat

dikatakan bahwa persepsi siswa tentang karier STEM merupakan suatu

tanggapan atau penerimaan langsung dari siswa ekspektasi siswa dalam

pemilihan karier yang berorientasi pada disiplin ilmu science,

technology, engineering, and mathematics.

Page 36: EKSPLORASI PERSEPSI DAN KARIER SISWA TENTANG SCIENCE ...digilib.unila.ac.id/60920/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · yaitu lembar angket persepsi, pedoman wawancara, dan alat perekam

19

III. METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu metode campuran

kuantitatif dan kualitatif (Mixed Method). Desain yang digunakan adalah

explanatory design, yang digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1. Explanatory Design

(Creswell dan Clark, 2007)

Pada tahap pertama dimulai dengan pengumpulan dan analisis data kuantitatif.

Data tersebut didapatkan dengan cara menyebarkan angket skala persepsi

kepada siswa-siswa kelas X. Jawaban dari angket tersebut menghasilkan data

berupa angka atau persentase (kuantitatif). Pada tahap kedua yaitu tahap

kualitatif yang terhubung dengan hasil data kuantitatif yang diperoleh.

Sehingga dapat diperoleh data berupa narasi.

Quantitative Qualitative Interpretation based on

quantitative-qualitative

results

Page 37: EKSPLORASI PERSEPSI DAN KARIER SISWA TENTANG SCIENCE ...digilib.unila.ac.id/60920/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · yaitu lembar angket persepsi, pedoman wawancara, dan alat perekam

20

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di sembilan SMA kelas X di Bandar Lampung.

Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Juli sampai Agustus 2019.

C. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini yaitu menggunakan sembilan SMA di Bandar

Lampung, tepat nya siswa kelas X IPA. Peneliti memilih kelas X IPA karena

pemilihan jurusan sudah dilakukan sejak siswa duduk di kelas X dan

perencanaan karier sangat penting dilakukan sejak dini. Sampel yang

digunakan yaitu sebanyak 315 siswa. Sekolah yang digunakan untuk penelitian

ini dipilih berdasarkan lokasi atau letak sekolah yang berbeda-beda, seperti

pada tabel di bawah ini:

Tabel 1. Sampel Penelitian

No. Lokasi Sekolah Nama Sekolah

1

Pusat kota

SMAN 2 Bandar Lampung

2 SMAN 9 Bandar Lampung

3 SMA YP Unila

4

Tengah kota

SMAN 5 Bandar Lampung

5 SMA Gajah Mada

6 SMA Muhammadiyah 2 Bandar

Lampung

7

Pinggir kota

SMAN 4 Bandar Lampung

8 SMAN 15 Bandar Lampung

9 SMAN 17 Bandar Lampung

Teknik sampling yang digunakan untuk menentukan lokasi sekolah digunakan

purposive sampling, sedangkan untuk menentukan sampel yaitu random

sampling. Teknik random sampling yaitu teknik penentuan sampel secara acak,

sehingga setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk

menjadi anggota sampel.

Page 38: EKSPLORASI PERSEPSI DAN KARIER SISWA TENTANG SCIENCE ...digilib.unila.ac.id/60920/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · yaitu lembar angket persepsi, pedoman wawancara, dan alat perekam

21

D. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu:

1. Melakukan penelitian pendahuluan terhadap siswa. Penelitian pendahuluan

tersebut dilakukan di SMA Negeri 5 Bandar Lampung, yaitu dengan

menyebarkan angket kepada siswa kelas X IPA (satu kelas), kemudian

melakukan analisis data. Penelitian pendahuluan tersebut digunakan untuk

memperoleh gambaran secara umum terkait persepsi siswa tentang STEM.

2. Melakukan penelitian ke siswa kelas X SMA di Bandar Lampung. Pertama,

peneliti harus menyebarkan angket terlebih dahulu ke masing-masing

sekolah (satu kelas setiap sekolah). Setelah angket diisi oleh siswa,

kemudian langkah kedua yaitu menyeleksi angket. Angket yang sudah diisi

harus dikembalikan kepada peneliti, selanjutnya melakukan langkah ke tiga

yaitu wawancara. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan persepsi siswa

secara jelas, tentunya melakukan dokumentasi juga. Langkah selanjutnya

yaitu menarasikan hasil wawancara terkait persepsi dan karier siswa tentang

STEM.

E. Instrumen Penelitian

Pada penelitian ini menggunakan beberapa instrumen, yaitu:

1. Lembar angket persepsi (angket tertutup) yang digunakan untuk mengetahui

persepsi siswa terkait STEM dan karir STEM, dengan menggunakan skala

Likert. Skala yang diberikan yaitu (1) sangat tidak setuju, (2) tidak setuju,

(3) setuju, (4) sangat setuju. Lembar angket yang digunakan untuk

Page 39: EKSPLORASI PERSEPSI DAN KARIER SISWA TENTANG SCIENCE ...digilib.unila.ac.id/60920/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · yaitu lembar angket persepsi, pedoman wawancara, dan alat perekam

22

penelitian persepsi siswa mengadopsi dan mengadaptasi dari jurnal milik

Christensen et al. (2014) dan Fadzila (2014).

2. Instrumen gaya belajar digunakan untuk menentukan gaya belajar siswa,

apakah audio, visual, atau kinestetik. Untuk menentukan gaya belajar siswa,

dibutuhkan instrument gaya belajar yang diadopsi dari buku milik Martian

(2010).

3. Pedoman wawancara, yang berisikan susunan pertanyaan terkait STEM

education dan STEM career yang akan dipertanyakan kepada siswa,

sehingga informasi yang didapatkan menjadi lebih mendalam (indepth

interview).

4. Seperangkat alat dokumentasi, seperti alat perekam suara yang digunakan

sebagai alat penyimpan suara yang dapat mempermudah dalam penulisan

narasi, sekaligus menjadi bukti bahwa telah melakukan penelitian.

F. Analisis Instrumen

Sebelum instrumen tersebut digunakan dalam melakukan penelitian, maka

harus dilakukan uji validitas dan reliabilitas instrumen terlebih dahulu. Uji

instrumen ini mencakup validitas isi yang ditentukan atas dasar pertimbangan

atau pendapat dari pakar yaitu oleh dosen pembimbing. Uji validitas dan

reliabilitas ini menggunakan SMAN 17 Bandar Lampung sebagai sampelnya,

dan menggunakan aplikasi SPSS untuk mengujinya.

1. Uji Validitas

Uji validitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur valid tidaknya

suatu instrumen penelitian yang akan digunakan. Data harus diukur

Page 40: EKSPLORASI PERSEPSI DAN KARIER SISWA TENTANG SCIENCE ...digilib.unila.ac.id/60920/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · yaitu lembar angket persepsi, pedoman wawancara, dan alat perekam

23

kevalidannya dengan menggunakan suatu alat. Untuk mendapatkan data

yang valid maka digunakan instrumen yang valid untuk mengukurnya.

Valid merupakan instrumen yang dapat digunakan sebagai acuan untuk

mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas instrumen yang diuji

dapat menggunakan rumus korelasi product moment yang dikemukakan

oleh Pearson dengan rumus:

rxy =N ∑ XY − (∑ X)(∑ Y)

√{N ∑ X2 − (∑ X2)} − {N ∑ Y2 − (∑ Y2)}

Sumber: Arikunto (2012 : 87)

Keterangan:

XYr : koefisien korelasi yang menyatakan validitas

X : Skor butir soal

Y : Skor total

N : jumlah sampel

Kriteria pengujian jika korelasi antar butir dengan skor total (correlated

item – total correlation) lebih dari 0,3, maka instrumen tersebut

dinyatakan valid, atau sebaliknya jika korelasi antar butir dengan skor

total kurang dari 0,3 maka instrumen tersebut dinyatakan tidak valid. Jika

𝑟hitung > 𝑟tabel dengan α = 0,05 maka koefisien korelasi tersebut

signifikan. Hal ini dapat kita lihat pada tabel 2.

Tabel 2. Patokan Hasil Perhitungan Korelasi

Angka Korelasi Makna

< 0,20 Hubungan dianggap tidak ada

0,20 – 0,39 Hubungan ada tetapi rendah

0,40 – 0,59 Hubungan cukup

0,60 – 0,79 Hubungan tinggi

0,80 -1,00 Hubungan sangat tinggi

Sumber: Arikunto (2012 : 108)

Page 41: EKSPLORASI PERSEPSI DAN KARIER SISWA TENTANG SCIENCE ...digilib.unila.ac.id/60920/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · yaitu lembar angket persepsi, pedoman wawancara, dan alat perekam

24

2. Uji Reliabilitas

Instrumen dapat diakatakan reliabel apabila instrumen yang digunakan

beberapa kali untuk mengukur suatu objek yang sama, akan menghasilkan

sebuah data yang sama. Perhitungan yang digunakan untuk mencari harga

reliabilitas instrumen didasarkan pada pendapat Arikunto (2012: 109) yang

menyatakan bahwa untuk menghitung reliabilitas dapat digunakan rumus

alpha, yaitu :

𝑟11 (𝑛

𝑛 − 1) (1 −

∑ 𝜎12

𝜎12 )

Dimana :

𝑟11 = reliabilitas yang dicari

∑ 𝜎12 = jumlah varians tiap item

𝜎12 = varians total

Instrumen dinyatakan reliabel jika mempunyai nilai koefisien alpha, maka

digunakan ukuran kemantapan alpha yang diinterprestasikan dalam Tabel

3:

Tabel 3. Interpretasi Ukuran Kemampuan Nilai Alpha

Nilai Alpha Cronbach’s Kategori

0,81 – 1,00 Sangat Tinggi

0,61 – 0,80 Tinggi

0,41 – 0,60 Cukup

0,21 – 0, 40 Rendah

0,00 – 0,20 Sangat Rendah

Sumber: Arikunto (2012: 112)

Setelah instrumen valid dan reliabel, kemudian instrumen akan diujikan

kepada sampel penelitian. Skor total setiap siswa diperoleh dengan

menjumlahkan skor setiap nomor soal.

Page 42: EKSPLORASI PERSEPSI DAN KARIER SISWA TENTANG SCIENCE ...digilib.unila.ac.id/60920/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · yaitu lembar angket persepsi, pedoman wawancara, dan alat perekam

25

G. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Metode Kuesioner (Angket)

Angket dalam penelitian ini diberikan kepada siswa kelas X untuk

memperoleh informasi mengenai persepsi siswa tentang STEM dan karier di

bidang STEM. Setelah siswa menerima angket yang dibagikan oleh peneliti,

siswa tersebut diminta untuk mengisi identitas siswa secara lengkap dan

jelas. Selanjutnya siswa diminta untuk membaca petunjuk pengisian angket,

kemudian memberi tanda checklist (√) pada salah satu pilihan jawaban dari

pertanyaan yang telah tersedia yang dianggap benar dan sesuai dengan

keadaan dirinya sendiri. Metode angket ini dilakukan terlebih dahulu

sebelum dilakukannya wawancara, karena sangat tidak memungkinkan jika

peneliti mewawancarai semua siswa kelas X.

2. Metode Wawancara

Metode wawancara dalam penelitian ini bermaksud untuk menggali

informasi sedalam-dalamnya dari siswa secara langsung mengenai persepsi

dan karier siswa tentang STEM. Penentuan siswa yang akan diwawancarai

dilakukan secara acak atau random. Setelah siswa selesai mengisi angket,

selanjutnya guru meminta salah satu siswa yang bersedia untuk melakukan

wawancara di luar kelas. Secara keseluruhan, jumlah siswa yang

diwawancarai yaitu sembilan siswa, sehingga jumlah siswa yang akan

diwawancarai yaitu sebanyak satu siswa di setiap SMA. Wawancara

dilakukan secara personal, sehingga memungkinkan untuk mendapatkan

Page 43: EKSPLORASI PERSEPSI DAN KARIER SISWA TENTANG SCIENCE ...digilib.unila.ac.id/60920/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · yaitu lembar angket persepsi, pedoman wawancara, dan alat perekam

26

jawaban yang sebenar-benarnya. Ketika mencatat jawaban dari siswa,

selanjutnya peneliti menuliskan inti pembicaraannya saja, karena sudah

terdapat alat perekam suara. Alat perekam suara ini digunakan untuk

merekam informasi yang didapatkan dari siswa pada saat wawancara supaya

hasil wawancara dapat tersimpan. Setelah mendapatkan catatan dan

rekaman hasil wawancara, barulah catatan dan rekaman tersebut

dikembangkan oleh peneliti dengan menggunakan tulisan yang baik dan

informatif.

I. Teknik Analisis Data

Dalam melakukan pengelolaan data penulis menempuh empat tahap analisis

data,yaitu:

1. Pengelompokan Data (Categorizing Data)

Langkah pertama adalah mengelompokkan data. Data yang telah

didapatkan dari lapangan harus diperinci dan digolongkan berdasarkan

kebutuhan. Pengelompokan data ini sangat dibutuhkan karena dapat

mempermudah proses tabulasi data.

2. Tabulasi Data (Tabulating Data)

Langkah kedua adalah tabulasi data. Tabulasi data yaitu pembuatan tabel

berisikan data yang didapatkan berdasarkan penelitian lapangan yang

didapatkan. Pembuatan tabulasi data ini peneliti menggunakan aplikasi

Microsoft excel. Tabulasi data ini dibuat dengan mengelompokkan sekolah

dan siswa berdasarkan perbedaan lokasi sekolah, jenis kelamin (gender),

Page 44: EKSPLORASI PERSEPSI DAN KARIER SISWA TENTANG SCIENCE ...digilib.unila.ac.id/60920/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · yaitu lembar angket persepsi, pedoman wawancara, dan alat perekam

27

dan gaya belajar siswa. Tujuan dibuatnya tabulasi data yaitu supaya data

lebih mudah disusun, dijumlah, dan dianalisis.

3. Penyajian data (Display Data)

Langkah ketiga adalah menyajikan data untuk mempermudah memahami

apa yang terjadi. Penyajian data dilakukan dengan memindahkan jawaban

dari angket dan hasil wawancara yang terdapat dalam dokumentasi

(rekaman) ke dalam bentuk narasi. Selain itu juga dapat dilakukan dengan

mengutip hasil wawancara kemudian memperjelas, hingga

menganalisisnya. Angket yang telah ditabulasi, selanjutnya disusun ke

dalam tabel dan jika terdapat perbedaan persepsi maka dibuat sebuah

grafik untuk lebih mudah melihat perbedaannya.

4. Penarikan kesimpulan (Conclusion Drawing)

Langkah terakhir dalam teknik analisis data pada penelitian ini adalah

menarik kesimpulan dari hasil penelitian dan pembahasan. Data dari

angket dan wawancara disimpulkan secara deskriptif atau dalam bentuk

narasi mengenai persepsi siswa tentang STEM education dan STEM career

jika ditinjau dari perbedaan lokasi sekolah, gender, dan gaya belajar.

Page 45: EKSPLORASI PERSEPSI DAN KARIER SISWA TENTANG SCIENCE ...digilib.unila.ac.id/60920/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · yaitu lembar angket persepsi, pedoman wawancara, dan alat perekam

56

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan data hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan, dapat

disimpulkan bahwa:

1. Lokasi sekolah yang berbeda-beda tidak menunjukan perbedaan persepsi

siswa tentang STEM education. Namun, ditinjau dari gender dan gaya

belajar siswa pada indikator minat belajar STEM menunjukan perbedaan

persepsi siswa tentang STEM education. Sebagian besar siswa dengan

gender laki-laki dan gaya belajar kinestetik cenderung memiliki minat

belajar STEM yang lebih sedikit.

2. Lokasi sekolah dan gaya belajar yang berbeda-beda tidak menunjukan

perbedaan persepsi siswa tentang STEM career. Namun, ditinjau dari

gender, siswa laki-laki memiliki keinginan untuk berkarier di bidang STEM

yang lebih sedikit dibandingkan dengan siswa perempuan.

B. Saran

Peneliti mengalami kendala seperti memerlukan waktu yang cukup lama dalam

melakukan pengambilan data ke sembilan sekolah. Peneliti memberikan saran

kepada peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian serupa supaya

dapat mempersingkat waktu pengambilan data.

Page 46: EKSPLORASI PERSEPSI DAN KARIER SISWA TENTANG SCIENCE ...digilib.unila.ac.id/60920/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · yaitu lembar angket persepsi, pedoman wawancara, dan alat perekam

57

DAFTAR PUSTAKA

Abubakar, Sitti Rahmaniar. 2011. Pelaksanaan Bimbingan Career Bagi Siswa

SMA Sebagai Persiapan Awal Memasuki Dunia Kerja. Selami IPS 34(1),

137-144.

Adnan, M., Ayob, A., Tek, O. E., Ibrahim, M. N., Ishak, N., dan Sheriff, J. 2016.

Memperkasa pembangunan modal insan Malaysia di peringkat kanak-

kanak: Kajian kebolehlaksanaan dan kebolehintegrasian pendidikan STEM

dalam kurikulum PERMATA Negara. Malaysian Journal of Society and

Space 29(1), 29-36.

Aji, Kusumo Haryo. 2017. Youtube dan Kebhinekaan (Persepsi Akademisi

terhadap Youtube sebagai Media Alternatif Penyampai Pesan

Kebhinekaan). E-journal research fair unsri. 1-11.

Amrullah, F., Jufri, M., dan Karim, H. 2016. Hubungan Gaya Belajar, Fasilitas

Belajar di Sekolah dan Sikap Belajar dengan Hasil Belajar Biologi Siswa

Kelas XI SMA Negeri di Kabupaten Pinrang. Online. Diakses pada 22

November 2019.

Bakhtiar dan Aryani. 2018. Career Day bagi Siswa dan Guru SMA Bimbingan

Konseling. Jurnal pengabdian kepada masyarakat. 1(1), 12-17.

Benken, B. M., dan Stevenson, H. J. 2014. STEM Education: Educating Teachers

for a New World. In Teacher Education Journal. 23(1), 3-9.

Bire, A.L., Geradus, U., dan Bire J. 2014. Pengaruh Gaya Belajar Visual,

Auditorial, dan Kinestetik terhadap Prestasi Belajar Siswa. Jurnal

Kependidikan 44(2), 168-174.

Bybee, Rodger W. 2013. The case for STEM Education: Challenges and

Opportunities. United States of America: NSTA

California Department of Education. 2018. Defining Science, Technology,

Engineering, and Mathematics (STEM): STEM Education in California.

Online. https://www.cde.ca.gov/pd/ca/sc/stemintrod.asp, diakses pada 20

November 2018.

Page 47: EKSPLORASI PERSEPSI DAN KARIER SISWA TENTANG SCIENCE ...digilib.unila.ac.id/60920/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · yaitu lembar angket persepsi, pedoman wawancara, dan alat perekam

58

Cheryan, S., Ziegler, S. A., Montoya, A. K., dan Jiang, L. 2016. Why Are Some

STEMFields More Gender Balanced Than Others?. Psychological Bulletin.

Advance online publication, 1-35.

Christensen, R., Knezek, G., dan Wood, T. T. 2014. Student perceptions of

Science, Technology, Engineering and Mathematics (STEM) content and

careers. Computers in human behaviour. 34, 173-186.

Christensen, R. dan Knezek, G. 2017. Relationship of Middle School Student

STEM Interest to Career Intent. Journal of Education Science, Environment

and Health (JESEH). 3(1), 1-13.

Creswell dan Clark. 2007. Designing and Conducting Mixed Methods Research.

United States of America: Sage Publications.

Fadzila, Efi Baity. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa tentang Mata Pelajaran

Akuntansi, Lingkungan Teman Sebaya, dan Motivasi Belajar terhadap

Prestasi Belajar Akuntansi pada Siswa Kelas XI IPS di SMA Negeri 1

Sewon Tahun Ajaran 2013/2014. Skripsi Fakultas Ekonomi 2014 UNY.

Online. http://eprints.uny.ac.id/15558/1/SKRIPSI%20FULL.pdf. Diakses

pada 29 Desember 2018.

Fajarwati, Lastri. 2018. Pelaksanaan Kegiatan Career Day dalam Bidang

Bimbingan Karir untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa terhadap Sekolah

Lanjutan pada Siswa Kelas 9.4 SMP Negeri 19 Kota Bekasi Tahun Ajaran

2016/2017. Jurnal bimbingan dan konseling. 7(1), 107-115.

Gusrianto, Gilang. 2018. Minat Mahasiswa Tamatan IPA Masuk Jurusan

Sosiologi FISIP Universitas Riau. Jurnal online mahasiswa Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan. 5(2), 1-13.

Hamidah, I., Khaeroningtyas, N., dan Permanasari, A. 2016. STEM Learning in

Material of Temperature and Its Change to Improve Scientific Literacy of

Junior High School Students. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia 5(1), 94-

100.

Hamdani dan Gunawan. 2018. Persepsi Siswa terhadap Mata Pelajaran Mekanika

Teknik dan Elemen Mesin. Journal of mechanical engineering education.

5(1), 66-70.

Hansen dan Martin. 2018. Examining Ways to Meaningfully Support Students in

STEM. International journal of STEM education 5(53), 1-6.

Hariandja. 2002.Manajemen Sumber Daya Manusia (Pengadaan, Pengembangan,

Pengkompensasian, dan Peningkatan Produktivitas Pegawai). Jakarta:

Grasindo.

Page 48: EKSPLORASI PERSEPSI DAN KARIER SISWA TENTANG SCIENCE ...digilib.unila.ac.id/60920/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · yaitu lembar angket persepsi, pedoman wawancara, dan alat perekam

59

Indotelko. 2017. 72% Pekerja di Bidang STEM Sangat Puas dengan Karirnya.

Online. https://www.indotelko.com/kanal?c=pi&it=72-pekerja-bidang-

STEM. Diakses pada 28 Mei 2018.

Jgantara, I.M.W., Adnyana, P.B., dan Widiyanti, N.L.P.M. 2014. Pengaruh

Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) Terhadap Hasil

Belajar Biologi Ditinjau dari Gaya Belajar Siswa SMA. E-Jiurnal Program

Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha 4(1), 1-13.

Knowles, J. G., dan Kelley, T. R. 2016. A Conceptual Framework for Integrated

STEM Education. International journal of STEM education 3(11), 1-11.

Kompas. 2015. Masa Depan Karier di Bidang Sains dan Teknologi. Online.

https://biz.kompas.com/ Diakses pada 28 Mei 2018.

Kuenzi, Jeffrey J. 2008. Science, Technology, Engineering, and Mathematics

(STEM) Education: Background,Federal Policy, and Legislative Action.

Congressional Research Service Reports (University of Nebraska-Lincoln).

Li, Yeping. 2018. Promoting the Development of Interdisciplinary Research in

STEM Education. Journal for STEM education research. 1, 1-6.

Marchand, G. C., Nardi N. M., Reynolds D., dan Pamoukov S. 2014. The Impact

of the Classroom Built Environment on Student Perception and Learning.

Journal of Environmental and Psychology 40, 187-197.

Marpaung, D.N., dan Yulandari, N. 2016. Kematangan Karier Siswa SMU Banda

Aceh Ditinjau dari Jenis Kelamin dan Jenis Sekolah. Jurnal Psikoislamedia

1(2), 311-324.

Martian, Ryan. 2010. Funtastic Learning. Yogyakarta: Pro-You.

Mau W. J., Perkins V. J., and Mau, Y. H. 2016. Gender and Racial Difference in

Career Decision-Making Dispositions of College Students Enrolled in

STEM Majors. Universal Journal of Psycology 4(6), 254-260.

Meng, C.C., Idris, N., dan Eu, L.K. 2014. Secondary Students’ Perceptions of

Assesments in Science, Technology, Engineering, and Mathematics

(STEM). Eurasia Journal of Mathematics, Science, & Technology

Educations 10(3), 219-227.

Mu’min, A.N., Sarwi, dan Akhlis I. 2015. Efektivitas Pembelajaran Kontekstual

Berbantuan Media Simulasi Virtual untuk Meningkatkan Pemahaman

Konsep dan Minat Belajar. Unnes Physics Eductation Journal 4(3), 66-72.

Mustari, Hadriyanti, dan Haris, H. 2018. Persepsi Guru dan Siswa terhadap

Penerapan Lima Hari Sekolah (Full Day School) di SMAN 1 Pinrang.

Page 49: EKSPLORASI PERSEPSI DAN KARIER SISWA TENTANG SCIENCE ...digilib.unila.ac.id/60920/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · yaitu lembar angket persepsi, pedoman wawancara, dan alat perekam

60

Jurnal pemikiran, penelitian, hukum dan pendidikan pancasila dan

kewarganegaraan (PPKn) 5(1), 123-130.

Nadelson, L. S., dan Seifert, A. L. 2017. Integrated STEM define: Contexts,

Challenges, and the Future. The journal of educational research 110(3),

221-223.

Permanasari, Ana. 2016. STEM Education: Inovasi Pembelajaran Sains. Online.

Seminar Nasional Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret. Diakses

pada 14 Oktober 2019.

Price, C. A., Kares, F., Segovia, G., dan Loyd, A. B. 2018. Staff Matter: Gender

Differences in Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM)

Career Interest Development in Adolescent Youth. Applied Developmental

Science.

Roberts, T., Jacson, C., Margaret, J., Schroeder, M., Bush, S. B., Maiorca, C.,

Calvalcanti, M., Schroeder, D. C., Delaney, A. Putnam, L., dan Cremeans,

C. 2018. Students’ Perceptions of STEM Learning After Participating In a

Summer Informal Learning Experience. Internationl journal of STEM

education. 5(35), 1-14.

Rozikin, S., Amir, H., dan Rohiat, S. 2018. Hubungan Minat Belajar Siswa

dengan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Kimia di SMA Negeri 1

Tebat Karai dan SMA Negeri 1 Kabupaten Kepahiang. Jurnal Pendidikan

dan Ilmu Kimia 2(1), 78-81.

Sadler P. M., Sonnert G., Hazari, Z., dan Tai, R. 2012. Stability and Volatility of

STEM Career Interestin High School: A Gender Study. Science Education

96(3), 411-427.

Saehu, Rahmat. 2018. Rasionalitas Pemilihan Program Studi Rumpun Sosial-

Humaniora pada SBMPTN oleh Siswa IPA Bimbingan Belajar BTA

Ciledug. Dialektika masyarakat: jurnal sosiologi. 2(1), 73-81.

Shabrina, Reza. 2018. Macam-Macam Persepsi dalam Psikologi. Online.

https://dosenpsikologi.com/. Diakses pada 21 November 2018.

Shoffner M.F., Newsome D., Minton C.A.B., dan Morris C.A.W. 2015. A

Qualitative Exploration of the STEM Career-Related Outcome Expectations

of Young Adolescents. Journal of Career Development 42(2), 102-116.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka

Cipta.

Sukmana, Rika Widya. 2017. Pendekatan Science, Technology, Engineering, ad

Mathematic (STEM) Sebagai Alternatif dalam Mengembangkan Minat

Page 50: EKSPLORASI PERSEPSI DAN KARIER SISWA TENTANG SCIENCE ...digilib.unila.ac.id/60920/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · yaitu lembar angket persepsi, pedoman wawancara, dan alat perekam

61

Belajar Peserta Didik Sekolah Dasar. Pendas. Jurnal ilmiah pendidikan

dasar 2(2), 191-199.

Tsotsos et al. 2018. Revisiting Active Perception. Autonomous Robots. 42(2), 177-

196.

Uman, Afdal, Suya, M., dan Syamsu. 2014. Bimbingan Karir Kolaboratif dalam

Pemantapan Perencanaan Karir Siswa SMA. Jurnal konseling dan

pendidikan. 2(3), 1-7.

Wang, H. H., Moore, T. J., Roehrif, G. H., dan Park, M. S.. 2011. STEM

Integration: Teacher Perceptions and Practice. Journal of Pre-College

Engineering Education Research. 1(2), 1-13.

Winarni, J., Zubaidah, S., dan Koes H.S. 2016. STEM: Apa, Mengapa,

Bagaimana. Pros. Semnas Pendidikan IPA Pascasarjana UM 1, 976-984.

Yanni, Meri Hari. 2018. Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika

melalui Strategi Pembelajaran TAPPS Berbasis Pendekatan (STEM). Jurnal

pendidikan matematika (Judika Education). 1(2), 117-125.

Yulkifli, Ramli. 2018. The Use of Tracker Application to Enhance Physics

Teachers in Senior High School to Making Laboratory Video. Journal of

mathematics and sciences community engagement. 1(1), 31-36.

Yuniawati dan Mardiyati. 2015. Perbedaan Adaptabilitas Karir Ditinjau dari Jenis

Sekolah (SMA dan SMK). Jurnal Fakultas Psikologi. 3(1), 31-41.

Zamista, Adelia Alfama. 2018. Increasing Persistence of Collage Students in

Science Technology Engineering and Mathematic (STEM). Journal

Curricula. 3(1), 22-31.