eklampsia

37
KEHAMILAN DENGAN EKLAMPSIA Christian Berhandus 13014101202 Pembimbing dr. Linda Mamengko, SpOG(K)

Upload: christian-berhandus

Post on 19-Feb-2016

34 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

EKLAMPSIA

TRANSCRIPT

Page 1: EKLAMPSIA

KEHAMILAN DENGAN EKLAMPSIAChristian Berhandus13014101202

Pembimbingdr. Linda Mamengko, SpOG(K)

Page 2: EKLAMPSIA

DEFINISI

Istilah eklampsia berasal dari bahasa Yunani dan berarti "halilintar".

Page 3: EKLAMPSIA

PENDAHULUAN• Salah satu penyebab utama kematian maternal dan

perinatal di Indonesia.• Berdasarkan hasil survai yang dilakukan oleh Angsar,

insiden preeklampsia-eklampsia berkisar 10-13% dari keseluruhan ibu hamil.

• Semua kasus eklampsia dan PEB harus dirujuk ke RS yang dilengkapi dengan fasilitas penanganan intensif maternal dan neonatal

Page 4: EKLAMPSIA

JENIS-JENIS EKLAMPSIADIBEDAKAN (TERGANTUNG SAAT TIMBULNYA)• Eklampsia gravidarum (eklampsia antepartum)• Eklampsia partuentum (eklampsia intrapartu)• Eklampsia puerperela (eklampsi postpartum)

Kebanyakan terjadi antepartum

Page 5: EKLAMPSIA

FREKUENSIDi negara-negara sedang berkembang frekuensi dilaporkan berkisar antara 0,3% - 0,7%, sedang di negara-negara maju angka tersebut lebih kecil, yaiatu 0,05% - 0,1%.

Page 6: EKLAMPSIA

TANDA DAN GEJALA• Nyeri kepala di daerah frontal• Gangguan penglihatan• Mual keras• Nyeri diepigastrium• hiperrefleksia

Page 7: EKLAMPSIA

LAPORAN KASUS• Identitas PenderitaNama penderita : Ny.ETUsia : 34 thn Pekerjaan : IRTPendidikan : SMAStatus : MenikahAgama : Kr. ProtestanAlamat : RatatotokNama suami : Tn. AMUmur : 36 thnPekerjaan : SwastaPendidikan : SMATanggal masuk RS : 07 Desember 2014

Page 8: EKLAMPSIA

ANAMNESIS• Keluhan utama Pasien adalah rujukan dari Rumah Sakit Permata Bunda dengan

diagnosa G1P0A0 34thn hamil 33-34 minggu belum inpartu dengan eklampsia, Janin Intra Uterine Tunggal Hidup Letak Kepala.

• Riwayat penyakit sekarangPasien pernah kejang 1 kali di rumah kurang lebih 5 menit, kemudian ke Rumah Sakit Permata Bunda. Setelah di Rumah Sakit Permata Bunda pasien mengalami 1 kali kejang kurang lebih 5-10 menit kemudian pasien langsung dirujuk ke Rumah Sakit Prof. Kandou.

• Riwayat Penyakit DahuluRiwayat penyakit jantung, paru, ginjal, kencing manis, darah tinggi disangkal.

Page 9: EKLAMPSIA

ANAMNESIS KEBIDANAN• Riwayat kehamilan sekarang

Muntah (-), Bengkak (+), Sakit kepala (+), Penglihatan terganggu (+), BAK & BAB: biasa, Merokok & Alkohol (-)

• Pemeriksaan ante natal (PAN)PAN dilakukan secara teratur sebanyak 5 kali di Puskemas Tikala.

Page 10: EKLAMPSIA

• Riwayat HaidHaid Pertama pada usia 15 tahun dengan siklus haid teratur dan lamanya haid tiap siklus 4-5 hari. Hari pertama haid terakhir (HPHT) 20 April 2014 dan taksiran tanggal partus 27 Januari 2015.

• Riwayat keluargapenderita menikah satu kali dengan suami sekarang 5 tahun. Saat ini kehamilan yang pertama. Jumlah anak yang diinginkan 1 orang.

• Riwayat anak kembar (-)

• Riwayat keluarga berencana (KB): Penderita tidak pernah ikut KB.

• Riwayat kehamilan dahulu: Saat ini kehamilan yang pertama.

Page 11: EKLAMPSIA

PEMERIKSAAN FISIK• Status pra esense

Keadaan umum : CukupKesadaran : Compos mentisTekanan darah : 180/100 mmHgNadi : 88x/mntPernapasan : 20x/mntSuhu badan : 36,50

Berat badan : 76 kgTinggi badan : 158 cmKepala : dbn

Page 12: EKLAMPSIA

• LeherTidak ditemukan adanya pembesaran kelenjar getah bening leher.

• DadaBentuk simetris normal.

• JantungBunyi jantung I dan II normal, tidak terdengar bising jantung.

• Paru-paruTidak ditemukannya ronki dan “wheezing” di kedua lapangan paru.

• AbdomenHepar dan lien sukar dievaluasi.

• Alat kelaminPerempuan, tidak ada kelainan.

• Anggota gerakDitemukan adanya edema pada kedua tungkai. Varises tidak ada.

• RefleksRefleks fisiologis positif normal, tidak terdapat refleks patologis.

• Kulit Turgor normal

Page 13: EKLAMPSIA

STATUS OBSTETRI• Pemeriksaan luar

Tinggi fundus uteri : 28 cmLetak janin : Letak kepala U punggung kananBJJ : 140-148x/menitHIS : (-)

• Pemeriksaan dalam (PD)Portio tebal lunak arah axial, pembukaan (-), PP kepala

Page 14: EKLAMPSIA

PEMERIKSAAN LABORATORIUM• Leukosit 38.600/mm3

• Eritrosit 4,48 106/m3

• HB 15,1 g/dl• Hematokrit 42,5%• Trombosit 69 103/mm3

• Proteinuria +3• GDS 198 mg/dL• SGOT 304 U/L• SGPT 182 U/L• Na+ 131 mmol/L• K+ 3,9 mmol/L• Cl- 110 mmol/L

Page 15: EKLAMPSIA

RESUME MASUK• G1P0A0 34thn MRS tanggal 07 Desember 2014

pukul 16:15 WITA merupakan rujukan dari RS Permata Bunda. Tanda-tanda inpartu (-), riwayat trauma (-), riwayat gemeli (-).

• BAB/BAK: Biasa

Page 16: EKLAMPSIA

DIAGNOSA KERJAG1P0A0 34thn hamil 32-33 minggu belum inpartu dengan eklampsia + HELLP syndrome + Riw. Infertil Primer, Janin Intra Uterine Tunggal Hidup Letak Kepala.

Page 17: EKLAMPSIA

SIKAP /TERAPI/RENCANA• Masuk rumah sakit• Perbaiki keadaan umum • MgSO4 sesuai protokol• SC CITO• Laboratorium darah dan EKG• Cross Match• Observasi tanda vital• Stabilisasi hemodinamika• Konsul Interna• Konsul Mata• Konsul ICU• Konsul Neurologi• Konfirmasi Konsulen

Page 18: EKLAMPSIA

LAPORAN OPERASI• Jenis Anestesi : General Anestesi• Diagnosa Pre Operatif:

G1P0A0 34 tahun hamil 34-35 minggu + eklampsia + Riw. Infertil primer + HELLP syndrome + Penurunan kesadaran, Janin Intra Uterin Tnggal Hidup Letak Kepala.

• Indikasi SC CITO: Eklampsia + HELLP Syndrome + Riw. Infertil primer + Penurunan kesadaran.

• Diagnosa post oprasi: P1A0 34 thn post SCTP + eklampsia + Riw. Infertil primer + HELLP syndrome + Penurunan kesadaran, bayi laki-laki/ SCTP/ BBL: 2050g/ PBL: 41cm/ AS 3-5-7

• Jam operasi : 11.50• Operasi selesai: 13.00

Page 19: EKLAMPSIA

Instruksi AnestesiKU : Post OperasiPerdarahan :±400ccDiuresi :±400ccKes : Koma KU: tampak sakit beratT: 190/130 mmHg, N: 109x/m, SB: 36,7, R:

24x/m,Kontraksi Uterus baik Instruksi Pasca bedahKontrol nadi/ tensi/ pernapasan/ suhuPuasa sampai BU +Infus RL + MgSO4 Line I, D5% + Oksitosin line II, NaCL + Perdipine Line III.Antibiotik Ceftriaxone 3x1gr, Metronidazole 2x500 dripsVit C 2x1 amp IVKaltroven 1x2 SuppCek HB 2 jam post OP

Page 20: EKLAMPSIA

FOLLOW UP DAN HASIL LABORATORIUM

Masuk ICUFollow up Tanggal 08 Desember 2014S: Penurunan kesadaran, KU: tampak sakit beratO: T 147/82 mmHg, N: 120 S: 36,5, R: Terpasang ventilatorA: P1A0 34thn post SCTP hari ke 1 a/i eklampsia + HELLP sindromLahir bayi perempuan/2050 g/41cm/AS 3-5-7P: IVFD RL + MgSO4Ceftriaxone 3x1 gOxytocin 3x1 Transamin 3x1Vit C 1x1 mg

Page 21: EKLAMPSIA

Hasil Lab. Tanggal 09 Desember 2014Leukosit 28.400/mm3

Eritrosit 3,42 106/m3

HB 11,7 g/dLHCT 33,4 %Trom 112 103/ mm3

 Follow up Tanggal 09 Desember 2014S: Penurunan kesadaran, KU: sakit beratO: T 174/87 mmHg, N: 120 S: 34, R: Terpasang ventilatorA: P1A0 34thn post SCTP hari ke 2 a/i eklampsia + HELLP sindromLahir bayi perempuan/2050 g/41cm/AS 3-5-7P: IVFD RL + MgSO4Ceftriaxone 3x1 gAs. Tranexamat 3x1

Page 22: EKLAMPSIA

Follow up Tanggal 10 Desember 2014S: Penurunan kesadaran, KU: sakit beratO: T 151/83 mmHg, N: 185 S: 36,8 R: Terpasang ventilatorA: P1A0 34thn post SCTP hari ke 3 a/i eklampsia + HELLP sindromLahir bayi perempuan/2050 g/41cm/AS 3-5-7P: Terapi lanjut Follow up Tanggal 11 Desember 2014S: Penurunan kesadaran, KU: sakit beratO: T 151/85 mmHg, N: 80 S: 36,8 R: Terpasang ventilatorA: P1A0 34thn post SCTP hari ke 4 a/i eklampsia + HELLP sindromLahir bayi perempuan/2050 g/41cm/AS 3-5-7P: IVFD RL + D5% 2:2Inj Meropenem 3x1 gInj Dexametazone 3x2 ampInj Ranitidin 2x1Inj As. Tranexamat 3x500gObs. TNRS

Page 23: EKLAMPSIA

Follow up Tanggal 12 Desember 2014S: Penurunan kesadaran, KU: sakit beratO: T 178/84 mmHg, N: 98 S: 39,2 R: Terpasang ventilatorA: P1A0 34thn post SCTP hari ke 5 a/i eklampsia + HELLP sindromLahir bayi perempuan/2050 g/41cm/AS 3-5-7P: IVFD RL Hasil Lab. Tanggal 12 Desember 2014Leukosit 21.500/mm3

Eritrosit 3,06 106/m3

HB 10,4 g/dLHCT 31 %Trom 287 103/ mm3

Page 24: EKLAMPSIA

Follow up Tanggal 16 Desember 2014S: Kes CM, KU: CukupO: T 156/94 mmHg, N: 80 S: 36 R: 20x/mA: P1A0 34thn post SCTP hari ke 9 a/i eklampsia + HELLP sindromLahir bayi perempuan/2050 g/41cm/AS 3-5-7P: O2Meropenem 3x1 gAs. Tranexamat 3x1 gTerapi lanjut Follow up Tanggal 18 Desember 2014S: Kes CM, KU: CukupO: T 172/91 mmHg, N: 88 S: 36,4 R: 20x/mA: P1A0 34thn post SCTP hari ke 11 a/i eklampsia + HELLP sindromLahir bayi perempuan/2050 g/41cm/AS 3-5-7P: Citicolin 2x500 mgAmlodipin 10 mg 1-0-0Ranitidin 2x1 ampValsartan 80 mg 0-0-1

Page 25: EKLAMPSIA

Follow up Tanggal 19 Desember 2014S: Kes CM, KU: CukupO: T 172/114 mmHg, N: 90 S: 36 R: 20x/mA: P1A0 34thn post SCTP hari ke 12 a/i eklampsia + HELLP sindromLahir bayi perempuan/2050 g/41cm/AS 3-5-7P: Ranitidin 2x1 ampTerapi sesuai TS Interna, ICU & Neurologi Hasil Lab. Tanggal 19 Desember 2014Leukosit 21.000/mm3

Eritrosit 3,59 106/m3

HB 11,4 g/dLHCT 35 %Trom 674 103/ mm3

Page 26: EKLAMPSIA

Pindah ruangan Irina D atasFollow up Tanggal 20 Desember 2014S: Kes CM, KU: CukupO: T 170/100 mmHg, N: 88 S: 36,2 R: 16x/mA: P1A0 34thn post SCTP hari ke 13 a/i eklampsia + HELLP sindromLahir bayi perempuan/2050 g/41cm/AS 3-5-7P: IVFD RL Amlodipin 10 g 1-0-0Captopril 25 mg 3x1Valsartan 0-0-1Terapi lanjut sesuai TS Interna/Neuro Follow up Tanggal 21 Desember 2014S: Kes CM, KU: CukupO: T 130/80 mmHg, N: 80 S: 36,5 R: 20x/mA: P1A0 34thn post SCTP hari ke 14 a/i eklampsia + HELLP sindromLahir bayi perempuan/2050 g/41cm/AS 3-5-7P: IVFD RL + NaCl 1:1Inj Meropenem 3x1 gAmlodipin 1x10 mgValsartan 1x1

Page 27: EKLAMPSIA

Hasil Lab. Tanggal 21 Desember 2014Leukosit 12.200/mm3

Eritrosit 3,05 106/m3

HB 10,3 g/dLHCT 30,1 %Trom 641 103/ mm3

Cr 0,5 mg/dLUr 19 mg/dLSGOT 22 U/LSGPT 18 U/L Follow up Tanggal 22 Desember 2014S: Kes CM, KU: CukupO: T 130/80 mmHg, N: 80 S: 36,5 R: 20x/mA: P1A0 34thn post SCTP hari ke 15 a/i eklampsia + HELLP sindromLahir bayi perempuan/2050 g/41cm/AS 3-5-7P: IVFD RL + NaCl 1:1Inj Meropenem 3x1 gAmlodipin 1x10 mgValsartan 1x1Visite Supervisor dr. Maria Loho, SpOG(K)Advice: Rencana pulang

Page 28: EKLAMPSIA

DISKUSIPada kasus ini akan dibahas tentang• Diagnosis• Penanganan• Komplikasi• Prognosis

Page 29: EKLAMPSIA

DIAGNOSISDasar-dasar penegakan diagnosis pada pasien ini ditegakkan berdasarkan

anamnesa , pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang :Eklampsi Tekanan darah sistole ≥ 180 mmHg, diastole ≥ 100 mmHg. Datang dengan riwayat kejang sebanyak 2x antepartum Pada pemeriksaan urin terdapat proteinuria + 3 Terdapat edema pada ekstremitas (yaitu tangan dan kaki)

Page 30: EKLAMPSIA

HELLP Sindrome• Hematuria pada urin bag• Dengan meningkatnya SGOT dan SGPT (>70 iu) pada hasil laboratorium

tanggal 07 Desember 2014• Ditemukan jumlah trombosit < 100.000/mm3 pada hasil laboratorium

tanggal 07 Desember 2014

Riwayat Infertil• Penderita sudah menikah selama 5 tahun dengan suami yang sekarang

dan baru saat mengalami kehamilan.

Page 31: EKLAMPSIA

PENANGANAN• Dilakukannya terminasi kehamilan dengan Sectio sesarea

• Pemberian MgSO4. dan Pemberian obat anti-hipertensi

• Dilakukannya jenis Anastesi Umum.

Page 32: EKLAMPSIA

KOMPLIKASIKomplikasi yang terberat ialah kematian ibu dan janin. Usaha utama ialah melahirkan bayi hidup dari ibu yang menderita pre-eklampsia dan eklampsia. Pada pasien ini ditemukan komplikasi berupa syndrom HELLP.

Page 33: EKLAMPSIA

PROGNOSISPrognosa kurang baik untuk Ibu dan anak.

Page 34: EKLAMPSIA

KESIMPULAN• Diagnosis eklampsia umumnya tidak mengalami kesukaran.

Dengan adanya tanda dan gejala pre-eklampsia yang disusul oleh serangan kejangan seperti telah diuraikan, maka diagnosis eklampsia sudah tidak diragukan.

• Dilakukannya terminasi kehamilan dengan Sc, karena dari hasil pemeriksaan dalam Ostium masih tertutup, bagian terendah (kepala) masih tinggi dikarenakan harus dilakukan terminasi kehamilan < 12 jam.

Page 35: EKLAMPSIA

KESIMPULAN• Pemberian MgSO4 bertujuan sebagai terapi

antikonvulsan karena bersifat sebagai inhibitor kompetitif terhadap ion Ca2+ di neuromuscular junction. Pemberian obat anti-hipertensi dilakukan karena tekanan darah diastolik terukur ≥ 110 mmHg.

• Dilakukannya jenis Anastesi Umum pada pasien Eklampsia, karena pa

Page 36: EKLAMPSIA

SARANPerlu adanya terapi profilaksis, ialah dengan pencegahan, diagnosis dini dan terapi yang cepat dan intensif dari pre-eklampsia. Pada umumnya timbulnya eklampsia dapat dicegah, atau frekuensinya dikurangi

Page 37: EKLAMPSIA

TERIMA KASIH