efisiensi penggunaan hardware komputer...
TRANSCRIPT
EFISIENSI PENGGUNAAN HARDWARE KOMPUTER
DALAM MEMBANGUN JARINGAN LAN DENGAN
MENGGUNAKAN PC STATION SERIE GX100
(Studi kasus pada warnet NET-Working Petukangan Utara)
oleh :
MAULANA WIJAYA RATNO BUDIARTO
107091000107
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2011 M / 1432 H
ii
EFISIENSI PENGGUNAAN HARDWARE KOMPUTER DALAM
MEMBANGUN JARINGAN LAN DENGAN MENGGUNAKAN PC
STATION SERIE GX100
(Studi kasus pada warnet NET-Working Petukangan Utara)
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Komputer
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh:
MAULANA WIJAYA RATNO BUDIARTO
107091000107
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2011 M / 1432 H
iii
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
PENGESAHAN UJIAN
Skripsi berjudul “Efisiensi penggunaan hardware komputer dalam
membangun jaringan LAN dengan menggunakan PC-Station serie GX100 Studi
kasus pada warnet NET-Working Petukangan Utara” yang ditulis oleh Maulana
Wijaya Ratno Budiarto, NIM 107091000107 telah diuji dan dinyatakan lulus
dalam sidang Munaqosah Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 28 Juni 2010. Skripsi ini telah diterima
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) Program
Studi Teknik Informasi.
Menyetujui :
Penguji I Penguji II
Herlino Nanang, M.T
NIP. 19731209 200 501 1 002
Andrew Fiade, S.T, M.Kom
NIP. 19820811 200912 1 004
Pembimbing I Pembimbing II
Yusuf Durrachman, MIT, M.Sc
NIP. 19710 522 200 604 1 002
Hasan Basri, M.Kom
NIP. -
Mengetahui :
Dekan
Fakultas Sains dan Teknologi
DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis
NIP. 19680117 200112 1001
Ketua
Program Studi Teknik Informasi
Yusuf Durrachman, MIT, M.Sc
NIP. 19710 522 200 604 1 002
iv
iv
Efisiensi Penggunaan Hardware Komputer Dalam Membangun Jaringan
LAN Dengan Menggunakan PC-Station Serie GX100
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Komputer
Pada Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh:
Maulana Wijaya Ratno Budiarto
107091000107
Menyetujui,
Pembimbing I,
Yusuf Durrachman, MIT, M.Sc
NIP. 19710 522 200 604 1 002
Pembimbing II,
Hasan Basri, M.Kom
NIP. -
Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Informasi
Yusuf Durrachman, MIT, M.Sc
NIP. 19710 522 200 604 1 002
v
ABSTRAK
Maulana Wijaya Ratno Budiarto (107091000107), Efisiensi penggunaan
hardware komputer dalam membangun jaringan LAN dengan menggunakan PC-
Station serie GX100 Studi kasus pada warnet NET-Working Petukangan Utara.
(Di bawah bimbingan Yusuf Durrachman, MIT, M.Sc dan Hasan Basri, M.Kom)
Perkembangan teknologi yang sangat pesat seperti saat sekarang ini
memberikan banyak dampak positif terutama dalam hal efisiensitas dan
efektifitas. Namun seiring berkembang pesatnya teknologi banyak lembaga-
lembaga pendidikan dan para pengusaha yang tidak mampu mengikuti kemajuan
teknologi saat ini yang disebabkan karena harga-harga yang semakin mahal.
Sebagai contohnya pada saat ini pengetahuan tentang teknologi khususnya
komputer dan aplikasinya merupakan modal pokok untuk mendapatkan pekerjaan
yang lebih layak. Selain itu juga dengan adanya para pengusaha kecil seperti
pengusaha warnet yang hanya memiliki modal yang minim, namun dengan
tingginya harga seperangkat komputer para pengusaha mengalami kesulitan dalam
memenuhui kebutuhan. Disisi lain pengusaha warnet tersebut juga harus
memikirkan biaya listrik yang harus dibayar tiap bulan olehnya apabila memiliki
banyak komputer. Ditambah dengan razia software license yang mulai diterapkan
oleh pemerintah. Dengan berbagai permasalah terjadi, maka penulis memberikan
solusi dengan mengefisienkan komputer yang sudah ada dengan sistem PC
Station. Penulis menggunakan metodologi pengumpulan data dan pengembangan
model sistem komputer. PC Station adalah sebuah hardware / perangkat keras /
Terminal yang fungsinya menggantikan komputer / PC di client dalam jaringan
yang memiliki kemampuan sama seperti halnya komputer biasa. Perangkat PC
Station ini merupakan terobosan baru dalam teknologi komputer yang mana bisa
memaksimalkan 1 komputer / PC digunakan secara bersamaan oleh banyak user /
pemakai sehingga memperingan dan menghemat banyak biaya.
Kata Kunci : Perkembangan teknologi dan PC-Station
vi
HALAMAN PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-
BENAR ASLI KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN
SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI
ATAU LEMBAGA MANAPUN.
Jakarta, Agustus 2011
Maulana Wijaya Ratno Budiarto
107091000107
vii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum, Wr. Wb
Segala Puji dan Syukur Penulis panjatkan ke Hadhirat Ilahi Rabbi, Allah SWT.
Yang telah memberikan limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga Penulis
dapat menyelesaikan Skripsi ini yang berjudul “Efisiensi Penggunaan Hardware
Komputer Dalam Membangun Jaringan LAN Dengan Menggunakan PC-
Station Serie GX100 pada warnet NET-Working Petukangan Utara”.
Penulis menyadari selesainya Skripsi ini tidak terlepas dari berbagai pihak
yang dengan rela membantu, mulai dari pelaksanaan penelitian sampai dengan
selesainya laporan ini. Karena hal tersebut, Penulis ingin mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis selaku Dekan Fakultas Sains dan
Teknologi UIN Syarif Hid.ayatullah Jakarta.
2. Bapak Yusuf Durrachman, MIT, M.Sc selaku Ketua Program Studi Teknik
Informasi Informasi dan Sekretaris Program Studi Teknik Informasi
Informasi, Ibu Viva Arifin, M.MSi.
3. Bapak Yusuf Durrachman, MIT, M.Sc selaku Dosen Pembimbing I dan
Hasan Basri, M.Kom selaku Dosen Pembimbing II.
4. Agus Budiarto dan Galuh Ratnawati selaku Orang tua dan Keluarga Penulis
yang telah memberi dukungan Moril maupun Materil.
viii
5. Bapak Miftah Haris, Ahdian Matlufi dan Prasetyo selaku pemilik warnet
NET-Working yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan riset
disana.
6. Irsyad Maulana, Marwan Juan, Roni Abdulloh yang telah banyak membantu
dalam penyelesaian Skripsi.
7. Hanifah Cahyani Utami tersayang yang selalu mendukung dalam penulisan
skripsi ini.
8. Teman-teman TI B 2007 dan TI Networking, yang tidak bisa disebutkan
satu per satu.
9. Kepada semua pihak yang telah memberikan dorongan moril dan materil
selama penyelesaian skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan Skripsi ini masih terlalu banyak
kekurangan, oleh karena itu Penulis mengharapakan kritik dan saran yang bersifat
membangun agar penyusunan laporan ini menjadi lebih baik lagi.
Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat khususnya kepada Penulis sendiri
dan umumnya bagi yang membaca.
Jakarta, 3 September 2011
Maulana Wijaya Ratno Budiarto
Penulis
vii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum, Wr. Wb
Segala Puji dan Syukur Penulis panjatkan ke Hadhirat Ilahi Rabbi, Allah SWT.
Yang telah memberikan limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga Penulis
dapat menyelesaikan Skripsi ini yang berjudul “Efisiensi Penggunaan Hardware
Komputer Dalam Membangun Jaringan LAN Dengan Menggunakan PC-
Station Serie GX100 pada warnet NET-Working Petukangan Utara”.
Penulis menyadari selesainya Skripsi ini tidak terlepas dari berbagai pihak
yang dengan rela membantu, mulai dari pelaksanaan penelitian sampai dengan
selesainya laporan ini. Karena hal tersebut, Penulis ingin mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis selaku Dekan Fakultas Sains dan
Teknologi UIN Syarif Hid.ayatullah Jakarta.
2. Bapak Yusuf Durrachman, MIT, M.Sc selaku Ketua Program Studi Teknik
Informasi Informasi dan Sekretaris Program Studi Teknik Informasi
Informasi, Ibu Viva Arifin, M.MSi.
3. Bapak Yusuf Durrachman, MIT, M.Sc selaku Dosen Pembimbing I dan
Hasan Basri, M.Kom selaku Dosen Pembimbing II.
4. Agus Budiarto dan Galuh Ratnawati selaku Orang tua dan Keluarga Penulis
yang telah memberi dukungan Moril maupun Materil.
viii
5. Bapak Miftah Haris, Ahdian Matlufi dan Prasetyo selaku pemilik warnet
NET-Working yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan riset
disana.
6. Irsyad Maulana, Marwan Juan, Roni Abdulloh yang telah banyak membantu
dalam penyelesaian Skripsi.
7. Hanifah Cahyani Utami tersayang yang selalu mendukung dalam penulisan
skripsi ini.
8. Teman-teman TI B 2007 dan TI Networking, yang tidak bisa disebutkan
satu per satu.
9. Kepada semua pihak yang telah memberikan dorongan moril dan materil
selama penyelesaian skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan Skripsi ini masih terlalu banyak
kekurangan, oleh karena itu Penulis mengharapakan kritik dan saran yang bersifat
membangun agar penyusunan laporan ini menjadi lebih baik lagi.
Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat khususnya kepada Penulis sendiri
dan umumnya bagi yang membaca.
Jakarta, 3 September 2011
Maulana Wijaya Ratno Budiarto
Penulis
ix
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul i
Halaman Sampul ii
Lembar Pengesahan Ujian iii
Lembar Persetujuan Pembimbing iv
Abstrak v
Halaman Pernyataan vi
Kata Pengantar vii
Daftar Isi ix
Daftar Gambar xiv
Daftar Tabel xx
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 5
1.3 Batasan Masalah 5
1.4 Tujuan penelitian 6
1.5 Manfaat Manfaat penelitian 6
1.5.1 Bagi Penulis 6
1.5.2 Bagi Universitas 7
1.5.3 Bagi perusahaan 7
1.6 Metode penelitian 7
x
1.7 Sistematika penulisan 9
BAB II LANDASAN TEORI 11
2.1 Pengertian efisiensi 11
2.2 Perkembangan teknologi pada komputer 11
2.3 Hardware komputer 14
2.3.1 Perangkat Input 14
2.3.1.1 Keyboard 15
2.3.1.2 Mouse 15
2.3.2 Perangkat Output 16
2.3.2.1 Monitor 16
2.3.2.1 Printer 17
2.3.3 Perangkat Pemroses (CPU) 18
2.3.3.1 Mikroprosesor 18
2.3.3.2 Motherboard 19
2.3.4 Perangkat Penyimpanan 20
2.3.4.1 ROM 20
2.3.4.2 RAM 21
2.3.4.3 Hardisk 22
2.3.4 Perangkat Multimedia 23
2.3.5.1 Soundcard 24
2.3.5.2 Graphic Card 25
2.4 Jaringan Komputer 26
2.4.1 Konsep Jaringan Komputer 27
xi
2.4.2 Mode Komunikasi 29
2.4.3 Model Referensi OSI 30
2.4.4 Arsitektur Protocol TCP/IP 34
2.4.5 Protokol Utama Jaringan 36
2.4.6 Jenis-jenis jaringan 40
2.4.7 Media Transmisi 42
2.4.8 Topologi Jaringan 46
2.4.9 Perangkat Keras Jaringan 54
2.5 Teknologi PC-Station 56
2.5.1 Keunggulan PC-Station 58
2.5.2 Cara Kerja PC-Station 59
2.5.3 PC-Station serie GX100 60
2.5.4 Remote Desktop Protocol PC Station 62
2.6 Core Temp 62
2.6.1 Perkembangan Core Temp 63
2.6.2 Keunggulan Core Temp 64
2.6.3 Kekurangan Core Temp 64
2.6.4 Cara Kerja Core Temp 64
2.6.4.1 Cara Kerja Core Temp pada Intel 65
2.6.4.2 Cara Kerja Core Temp pad AMD 66
2.7 Metodologi penelitian 67
2.7.1 Metode pengumpulan data 67
2.7.1.1 Observasi 67
xii
2.7.1.2 Studi Pustaka 68
2.7.1.3 Studi literatur 68
2.7.2 Tahapan-tahapan dalam pengembangan model komputer 70
2.8 Sekilas tentang warnet NET-Working 72
2.8.1 Sejarah 72
2.8.2 Maksud dan tujuan 73
2.8.3 Visi dan misi 73
BAB III METODELOGI PENELITIAN 74
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 74
3.2 Metode Pengumpulan Data 74
3.2.1 Obsevasi 74
3.2.2 Studi Pustaka 74
3.3 Tahapan-tahapan dalam pengembangan model komputer 75
3.4 Diagram Alur Penelitian 78
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 81
4.1 Memahami Sistem yang akan dibangun 81
4.2 Mengembangkan model komputer dari sistem 82
4.3 Mengembangkan model komputer untuk pc-station 87
4.4 Membuat program software komputer 90
4.5 Menguji, memverifikasi dan memvalidasi PC-Station 104
BAB V PENUTUP 154
5.1 Kesimpulan 154
5.2 Saran 155
xiii
DAFTAR PUSTAKA 156
DAFTAR SINGKATAN 158
DAFTAR ISTILAH 159
LAMPIRAN 165
xiv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Keyboard 15
Gambar 2.2 Mouse 15
Gambar 2.3 Monitor 17
Gambar 2.4 Printer 18
Gambar 2.5 Mikroprosesor 19
Gambar 2.6 Motherboard 19
Gambar 2.7 Read Only Memory 21
Gambar 2.8 Read Access Memory 21
Gambar 2.9 Harddisk 23
Gambar 2.10 Soundcard 24
Gambar 2.11 VGA 26
Gambar 2.12 Peer to peer 28
Gambar 2.13 Client-server 28
Gambar 2.14 Mode simplex 29
Gambar 2.15 Mode half duplex 30
Gambar 2.16 Mode full duplex 30
Gambar 2.17 Model Referensi OSI 31
Gambar 2.18 Layer TCP/IP 34
Gambar 2.19 Kabel UTP 43
xv
Gambar 2.20 Kabel coaxial 44
Gambar 2.21 Kabel Fiber Optic 46
Gambar 2.22 Topologi bus 47
Gambar 2.23 Topologi Ring 48
Gambar 2.24 Topologi Star 50
Gambar 2.25 Topologi Mesh 51
Gambar 2.26 Topologi Tree 53
Gambar 2.27 NIC 54
Gambar 2.28 Switch 55
Gambar 2.29 Router 56
Gambar 2.30 Modem 56
Gambar 2.31 PC-Station 57
Gambar 2.32 Perbandingan Harga 59
Gambar 2.33 Cara Kerja 60
Gambar 2.34 PC-Station serie GX100 61
Gambar 2.35 RDP 62
Gambar 2.36 About Core temp 63
Gambar 2.37 Core temp 65
Gambar 3.1 Flowchart Alur penelitian 79
Gambar 3.2 Alur penelitian 80
Gambar 4.1 Rancangan Desain Jaringan 83
Gambar 4.2 Pemasangan pc-station 88
Gambar 4.3 Create User 88
xvi
Gambar 4.4 Proses Create User 89
Gambar 4.5 User Logon Server 89
Gambar 4.6 Setting IP Address 90
Gambar 4.7 License PC-Station 91
Gambar 4.8 Destination folder pc-station 91
Gambar 4.9 Proses instalasi pc-station 92
Gambar 4.10 Menu pc-station 92
Gambar 4.11 Pilih sistem operasi 93
Gambar 4.12 Patch 93
Gambar 4.13 Memulai patch 93
Gambar 4.14 Patch berhasil 94
Gambar 4.15 Home Menu 94
Gambar 4.16 Menu Settings 95
Gambar 4.17 Screen Resolution 95
Gambar 4.18 Setting IP address client 96
Gambar 4.19 Settings DNS client 96
Gambar 4.20 Automatic Connection 96
Gambar 4.21 Connect 97
Gambar 4.22 User logon client 97
Gambar 4.23 Core temp 98
Gambar 4.24 Enable logging 99
Gambar 4.25 Logging On 99
Gambar 4.26 Logging interval 100
xvii
Gambar 4.27 Selisih waktu 100
Gambar 4.28 System Information 101
Gambar 4.29 Setup HD Tune 101
Gambar 4.30 License agrrement hd tune 102
Gambar 4.31 Destination folder 102
Gambar 4.32 Create desktop icon 103
Gambar 4.33 Ready to instal 103
Gambar 4.34 Proses instal hd tune 103
Gambar 4.35 Instalasi hd tune selesai 104
Gambar 4.37 User logon server dan client 105
Gambar 4.38 Core temp koneksi internet 106
Gambar 4.39 Core temp koneksi internet setelah 106
Gambar 4.40 Core load koneksi internet sebelum 107
Gambar 4.41 Core load koneksi internet sesudah 107
Gambar 4.42 CPU speed koneksi internet sebelum 108
Gambar 4.43 CPU Speed koneksi internet sesudah 109
Gambar 4.44 Core Temp Ms.Word sebelum 110
Gambar 4.45 Core Temp Ms.Word sesudah 110
Gambar 4.46 Core load Ms.Word sebelum 111
Gambar 4.47 Core load Ms.Word sesudah 112
Gambar 4.48 CPU Speed Ms.Word sebelum 113
Gambar 4.49 CPU Speed Ms.Word sesudah 113
Gambar 4.50 Core Temp Multimedia sebelum 114
xviii
Gambar 4.51 Core Temp Multimedia sesudah 115
Gambar 4.52 Core Load Multimedia sebelum 116
Gambar 4.53 Core Load Multimedia sesudah 116
Gambar 4.54 CPU Speed Multimedia sebelum 117
Gambar 4.55 CPU Speed Multimedia sesudah 117
Gambar 4.56 Core Temp Game sebelum 118
Gambar 4.57 Core Temp Game sesudah 119
Gambar 4.58 Core Load Game sebelum 120
Gambar 4.59 Core Load Game sesudah 120
Gambar 4.60 CPU Speed Game sebelum 121
Gambar 4.61 CPU Speed Game sesudah 121
Gambar 4.62 Core Temp Packet tracer sebelum 122
Gambar 4.63 Core Temp Packet tracer sesudah 123
Gambar 4.64 Core Load Packet tracer sebelum 124
Gambar 4.65 Core Load Packet tracer sesudah 124
Gambar 4.66 CPU Speed Packet tracer sebelum 125
Gambar 4.67 CPU Speed Packet tracer sesudah 125
Gambar 4.68 HD Tune Koneksi Internet sebelum 127
Gambar 4.69 HD Tune Koneksi Internet sesudah 127
Gambar 4.70 HD Tune Ms.Word sebelum 128
Gambar 4.71 HD Tune Ms.Word sesudah 128
Gambar 4.72 HD Tune multimedia sebelum 129
Gambar 4.73 HD Tune multimedia sesudah 129
xix
Gambar 4.74 HD Tune Game sebelum 130
Gambar 4.75 HD Tune Game sesudah 130
Gambar 4.76 HD Tune Packet Tracer sebelum 131
Gambar 4.77 HD Tune Packet Tracer sesudah 132
xx
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Rincian perbandingan PC-Station 4
Tabel 4.1 Spesifikasi PC-Station 84
Tabel 4.2 Anggaran dana 3 PC 85
Tabel 4.3 Anggaran dana sistem jaringan PC-Station 86
Tabel 4.4 Anggaran software 3 PC 86
Tabel 4.5 Anggaran software sistem jaringan PC-Station 86
Tabel 4.6 Perbandingan biaya listrik perbulan 87
Tabel 4.7 Koneksi internet sebelum 134
Tabel 4.8 Koneksi internet sesudah 135
Tabel 4.9 Ms.Word sebelum 137
Tabel 4.10 Ms.Word sesudah 138
Tabel 4.11 Multimedia sebelum 140
Tabel 4.12 Multimedia sesudah 141
Tabel 4.13 Game sebelum 143
Tabel 4.14 Game sesudah 144
Tabel 4.15 Packet Tracer sebelum 146
Tabel 4.16 Packet Tracer sesudah 147
Tabel 4.17 Efisiensi hardware dan software 150
Tabel 4.18 Efisiensi tempat 151
Tabel 4.19 Efisiensi biaya listrik perbulan 152
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi yang sangat pesat seperti saat sekarang ini
memberikan banyak dampak positif terutama dalam hal efisiensitas dan
efektifitas bagi para pengguna. Para pengembang teknologi selalu dituntut
untuk memberikan suatu terobosan baru yang berguna bagi kehidupan.
Teknologi yang ada adalah teknologi yang tentunya bisa memberikan
keuntungan dan kemudahan dalam segala aspek kehidupan.
Hal ini bisa dirasakan dengan semakin banyaknya ditemukan sistem
yang berbasiskan teknologi informasi. Selain kinerja suatu sistem dapat
meningkat, teknologi informasi dapat menawarkan suatu kemudahan dalam
mengelola dan menjalankan sistem tersebut. Pada zaman yang serba cepat
dan instan ini, penggunaan teknologi informasi dirasakan sangat bermanfaat
dan bertujuan tepat guna. Perangkat-perangkat baru pun semakin
bermunculan untuk mendukung perkembangan teknologi informasi.
Namun seiring berkembang pesatnya teknologi banyak lembaga-
lembaga pendidikan dan para pengusaha yang tidak mampu mengikuti
kemajuan teknologi saat ini. Hal tersebut disebabkan karena harga barang-
barang eletronik yang semakin lama semakin mahal. Sedangkan disisi lain
barang-barang eletronik atau komputer tersebut sangat diperlukan dalam
menjalani aktifitas mereka sehari-hari.
Sebagai contohnya pada saat ini pengetahuan tentang teknologi
khususnya komputer dan aplikasinya merupakan modal pokok untuk
2
mendapatkan pekerjaan yang lebih layak. Selain itu sistem pendidikan pada
saat ini telah memasukan kurikulum mata pelajaran komputer ke siswa
sekolah dasar, sehingga disarankan untuk setiap instansi pendidikan harus
mampu memiliki seperangkat komputer untuk para siswanya.
Selain itu juga dengan adanya para pengusaha kecil seperti pengusaha
warnet yang hanya memiliki modal yang minim, namun dengan tingginya
harga seperangkat komputer para pengusaha mengalami kesulitan dalam
memenuhui kebutuhan. Disisi lain pengusaha warnet tersebut juga harus
memikirkan biaya listrik yang harus dibayar tiap bulan olehnya apabila
memiliki banyak komputer. Ditambah dengan razia software license yang
mulai diterapkan oleh pemerintah.
Dengan berbagai permasalah terjadi di atas serta minimnya anggaran
dana yang dimiliki dan juga biaya listrik yang harus di bayar untuk tiap
bulannya ditambah dengan maraknya razia software license, maka penulis
memberikan solusi dengan mengefisienkan komputer yang sudah ada
dengan sistem PC Station. PC Station adalah sebuah hardware / perangkat
keras / Terminal yang fungsinya menggantikan komputer / PC di client
dalam jaringan yang memiliki kemampuan sama seperti halnya komputer
biasa. Perangkat PC Station ini merupakan terobosan baru dalam teknologi
komputer yang mana bisa memaksimalkan 1 komputer / PC digunakan
secara bersamaan oleh banyak user / pemakai sehingga memperingan dan
penghemat banyak biaya. Berikut adalah alasan dan keunggulan
menggunakan pc-station :
3
1. Beberapa Alasan beralih ke PC-Station:
a. Investasi komputer terbaru sangat mahal
b. Purna jual komputer memilik nilai rendah
c. Razia Software lisence mulai diterapkan oleh pemerintah
d. Hardware komputer semakin lama mudah rusak
e. Biaya listrik semakin naik
f. Perawatan komputer memakan biaya yang tidak murah
2. Keunggulan menggunakan PC Station :
a. 1 PC bisa digunakan / sharing hingga lebih 30 user dengan
melakukan pekerjaan yang berbeda-beda
b. Konsumsi daya sangat rendah, hanya 5 Watt (saving cost 80%)
c. Tidak perlu perawatan, karena tidak pakai Harddisk, RAM, CPU
(saving cost 85%)
d. Cukup investasi 1 Lisence software pada Server (saving cost 90%)
e. Mengurangi investasi dan Upgrade Komputer (saving cost 70%)
f. Ukuran yang kecil dan tipis akan bisa menghemat tempat ( saving
area 65%)
Dalam penelitian kali ini penulis mencoba untuk mengefisienkan PC
dengan PC Station yaitu satu PC menjadi satu server dan dua client. Dengan
kemajuan tersebut, penulis mencoba meminimalisir dana yang tadinya untuk
membeli 3 CPU dan 3 LCD kini hanya membeli 1 CPU dan 3 LCD saja.
Dari semua penelitian di atas, dapat kita rincikan dana yang
diperlukan untuk efisiensi sebuah PC. Rincian dana tersebut adalah sebagai
berikut :
4
Tabel 1.1 Rincian perbandingan PC-Station
No Jenis Jaringan
Harga & Jumlah Barang
Total Harga LCD
(Rp.700.000)
CPU
(Rp.2.500.000)
PC-Station
(Rp.800.000)
1 PC-Standar 3 3 - Rp.9.600.000
2 PC-Station 3 1 2 Rp.6.200.000
Ket: Total Harga = (jumlah barang * harga LCD) + (jumlah barang * harga CPU) +
(jumlah barang * harga PC-Station)
Dari hal diatas dapat dilihat, penggunaan PC station sangat
menguntungkan bagi para pemilik lembaga pendidikan maupun perusahaan
yang memiliki dana yang minim karena dengan menggunakan PC Station
dapat memaksimalkan kinerja sebuah PC dan dapat meminimalisir dana
untuk membangun sebuah jaringan komputer. Dengan latar belakang diatas,
maka penulis memberikan judul dalam skripsi ini dengan judul :
“EFESIENSI PENGGUNAAN HARDWARE KOMPUTER DALAM
MEMBANGUN SEBUAH JARINGAN LAN DENGAN
MENGGUNAKAN PC STATION SERIE GX100
(studi kasus pada warnet NET-Working Petukangan Utara)”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut, maka rumusan
masalah yang ada yaitu:
1. Bagaimana cara mengefisienkan sebuah PC agar dapat digunakan
secara optimal dengan biaya seminimal mungkin ?
5
2. Bagaimana cara membangun sebuah jaringan komputer dengan
menggunakan PC Station ?
3. Bagaimana keadaan perkembangan suhu pada prosesor dan VGA
dengan adanya PC Station?
1.3. Batasan Masalah
Pembatasan masalah dilakukan agar penulisan skripsi dapat
memberikan pemahaman yang terarah dan sesuai dengan yang diharapkan.
Agar pembahasan tidak menyimpang dari pokok perumusan masalah yang
ada, maka penulis membatasi permasalahan pada :
1. Penulis membatasi permasalahan hanya pada tingkatan cara
mengefisienkan sebuah PC dalam membangun jaringan LAN
dengan menggunakan PC station
2. Dalam penelitian ini penulis menggunakan PC-Station Serie GX100
(tidak direkomendasikan untuk aplikasi multimedia yang berat)
3. PC-Station serie GX100 ini hanya di bangun untuk kepentingan
Surfing di dunia maya dan kepentingan Office (Word, excel, dan
Power Point)
4. Tidak membahas masalah keamanan pada jaringan LAN
5. Tidak membahasa masalah billing warnet
1.4. Tujuan Penelitian
Penelitian tentang efisiensi PC ini dilakukan dengan tujuan untuk:
1. Memanfaatkan kinerja hardware secara maksimal pada sebuah CPU
dan meminimalisir dana dalam membangun sebuah jaringan komputer.
6
2. Memanfaatkan PC Station sebagai interface dalam membagi 1 CPU
menjadi 3 komputer yang dipakai pada server dan client.
3. Efisiensi PC ini digunakan untuk melaksanakan pembuatan proyek
tugas akhir sebagai persyaratan dalam mencapai derajat sarjana dalam
bidang Teknik Informatika ada Universitas Syarif Hidayatullah
Jakarta.
1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Bagi Penulis
a) Menerapkan ilmu-ilmu yang diperoleh selama kuliah.
b) Penulis akan lebih memahami dan mengetahui cara
mengefisienkan sebuah PC agar dapat digunakan secara
optimal.
c) Memahami lebih jauh bagaimana membangun PC Station yang
dapat membantu kebutuhan masyarakat dalam membangun
jaringan komputer yang murah dan efisien.
d) Untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan strata satu (S1),
Teknik Informatika, Fakultasa Sains dan Teknologi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
1.5.2 Bagi Universitas
a) Memberikan gambaran seberapa jauh mahasiswa dapat
menerapkan ilmunya.
7
b) Dapat menjadi sumbangan karya ilmiah dalam disiplin ilmu
teknologi informasi khusunya bidang jaringan komputer.
c) Dapat dijadikan referensi bagi penelitian berikutnya, khususnya
dalam hal jaringan komputer.
1.5.3 Bagi perusahaan
a) Memberikan solusi yang tepat bagi permasalahan yang sedang
dihadapi untuk membangun jaringan komputer yang efisien
dan aman.
b) Menghemat dana pengeluaran dalam membangun jaringan
komputer.
1.6 Metode Penelitian
1. Metode Pengumpulan Data
a. Studi Pustaka
Dilakukan dengan membaca buku-buku yang berkaitan dengan materi
penelitian.
b. Studi Lapangan
1) Metode Wawancara guna mendapat gambaran mengenai sistem
yang dibutuhkan dan mendapatkan data-data yang diperlukan.
2) Metode Observasi, teknik ini menuntut adanya pengamatan dari
penelitian baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap
objek penelitiannya. Instrumen yang digunakan dapat berupa
lembar pengamatan, panduan pengamatan, dan lainnya.
c. Studi Literatur Sejenis
Metode ini bertujuan untuk membedakan hal-hal yang sudah
dilakukan dan menentukan hal-hal yang perlu dilakukan dalam
8
penelitian ini serta melakukan sintesa guna memperoleh perspektif
baru.
2. Tahapan-tahapan dalam pengembangan model komputer
Proses tahapan penerapan sistem PC Station pada warnet Net-
Working secara umum, model yang digunakan adalah model komputer.
Sedangkan tahapan-tahapannya adalah sebagai berikut:
a. Memahami sistem yang akan di bangun
Jika pengembang model tidak atau belum mengetahui cara kerja
sistem yang akan dimodel simulasikan maka pengembang perlu
meminta seorang ahli (pakar) dibidang sistem yang bersangkutan.
b. Mengembangkan model komputer dari sistem
Apabila pengembang sudah mengetahui cara kerja sistem yang
bersangkutan, maka tahap berikutnya adalah memformulasikan
model komputer dari sistem disesuaikan dengan karakteristik
sistem dan tujuan pemodelan.
c. Mengembangkan model komputer untuk PC Station
Terkadang model komputer yang dihasilkan pada tahap kedua
diatas terlalu rumit, sehingga tergantung dari tujuan simulasi,
model komputer perlu disederhanakan.
d. Membuat program (software) komputer
Beberapa flowchart yang dihasilkan kemudian diimplementasikan
lebih lanjut menjadi program (software) komputer.
e. Menguji, memverifikasi, dan memvalidasi PC station
9
Simulasi pada dasarnya adalah menirukan sistem nyata, sehingga
tolak ukur baik tidaknya simulasi ada sejauh mana kemiripan hasil
simulasi di bandingkan dengan sistem nyata.
f. Mengeksekusi program simulasi untuk tujuan tertentu
Eksekusi atau running program komputer bisa dilakukan secara
waktu nyata (realtime).
1.7 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam penulisan skirpsi terdiri dari 5 bab. Bab-
bab ini akan dijabarkan secara singkat sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini membahas latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan
sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini membahas sekilas tentang teori-teori yang mendukung
permasalah yang ada.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini berisi lokasi dan waktu penelitian serta memberikan
pembahasan tentang metodologi penelitian dan pengembangan sistem
yang digunakan oleh penulis.
BAB IV PEMBAHASAN
Bab ini membahas analisa kebutuhan sistem, desain sistem yang
akandibuat, rancangan kegiatan, hasil analisis dari efisiensi
menggunakan PC station.
10
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakan bab penutup yang akan membahas simpulan
terhadap sistem yang dibuat dan saran yang dapat digunakan untuk
pengembangan sistem lebih lanjut dimasa mendatang.
11
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Efisiensi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) edisi tiga tahun 2002,
halaman 284 yang disusun oleh Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan
Nasional, Efisien adalah:
1. Tepat atau sesuai untuk mengerjakan (menghasilkan) sesuatu
(dengan tidak membuang-buang waktu, tenaga, biaya).
2. Mampu menjalankan tugas dengan cepat dan cermat.
Sedangkan Efisiensi adalah :
1. Ketepatan cara (usaha, kerja) dalam menjalankan sesuatu
(dengan tidak membuang waktu, tenaga, biaya) kedayagunaan.
2. Kemampuan menjalankan tugas dengan baik dan tepat (dengan
tidak membuang waktu, tenaga, biaya).
Berdasarkan pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa efisiensi
adalah “Ketepatan cara dan kemampuan menjalankan tugas dengan baik dan
tepat dengan tidak membuang waktu, tenaga, dan biaya.
2.2 Perkembangan Teknologi Pada Komputer
Menurut buku Komputer Today (Donald H. Sanders): Komputer
adalah sistem elektronik untuk memanipulasi data yang cepat dan tepat serta
dirancang dan diorganisasikansupaya secara otomatis menerima dan
12
menimpan data input, memprosesnya, dan menghasilkan output dibawah
pengawasan suatu langkah-langkah instruksi-instruksi program yang
tersimpan di memori.
Beberapa waktu lalu ada beberapa peneliti yang melakukan
penelitian tentang LTSP (Linux Thinstation Server Project). LTSP adalah
paket add-on dari linux yang memungkinkan banyak user bekerja pada
sebuah komputer. Dimana pada jaringan komputer tersebut tanpa
menggunakan hard disk (diskless) disetiap station, seluruh aplikasi berjalan
pada server dan terminal hanya menangani input dan output. Pada LTSP ini
bertujuan agar komputer Pentium I atau yang lebih tua dapat menjalankan
program secepat server-nya yang Pentium 4. (Rusmanto dan Kresno Aji,
2004:3)
Pada penelitian diatas ditanggapi positif masyarakat luas, karena
dengan LTSP mampu menekan anggaran dana. Namun mengingat LTSP
adalah paket dari add-on linux yang berarti bahwa LTSP hanya berjalan
pada sistem operasi linux, sangat sedikit masyarakat yang mampu menguasai
LTSP ini. Kebanyakan para pengguna mengalami kesulitan untuk
mengimplementasikan teknologi tersebut, dikarenakan masyarakat masih
awam dengan linux.
Diantara masyarakat yang memberikan respon tersebut adalah dari
para pengusaha kecil seperti pengusaha warung internet (warnet) yang
berminat untuk membangun warnet yang murah untuk memenuhi
13
kebutuhan lembaga tersebut. Kebutuhan akan banyaknya jumlah komputer
dalam sebuah warnet sangat penting karena makin banyaknya jumlah
komputer maka akan semakin besarnya pendapat yang masuk setiap
bulannya.
Untuk membangun sebuah warnet tentu membutuhkan dana yang
tidak sedikit, karena software-software terbaru seperti Windows 7, Microsoft
Office, Photoshop, dan lain-lain, membutuhkan hardware yang up to date
pula, yaitu komputer dengan minimal spesifikasi Pentium 4, dimana hal
tersebut tidak akan menjadi masalah apabila pihak pengusaha memiliki dana
yang banyak. Salah satu teknologi yang dapat dipakai untuk membangun
warnet yang murah adalah menggunakan teknologi PC-Station pada 1 PC
menjadi 2 sampai 30 komputer.
Perangkat PC Station ini merupakan terobosan baru dalam
teknologi komputer yang mana bisa memaksimalkan 1 komputer / PC
digunakan secara bersamaan oleh banyak user / pemakai sehingga
memperingan dan penghemat banyak biaya. PC Station adalah sebuah
hardware / perangkat keras / Terminal yang fungsinya menggantikan
komputer / PC di client dalam jaringan yang memiliki kemampuan sama
seperti halnya komputer biasa. Perangkat PC Station ini merupakan
terobosan baru dalam teknologi komputer yang mana bisa memaksimalkan 1
komputer / PC digunakan secara bersamaan oleh banyak user / pemakai
sehingga memperingan dan penghemat banyak biaya. PC-Station ini
14
menggunakan Teknologi WOIP ( Windows Over IP) dan LOIP ( Linux Over
IP)
2.3 Hardware Komputer
Perangkat keras (Hardware) adalah komponen yang berada
tingkatan paling bawah dari sistem komputer dan merupakan komponen
sistem komputer yang berbentuk fisik.Yang paling kasat mata adalah peranti
input-output dari komputer seperti monitor, keyboard, mouse, printer dan
scanner. Namun komponen perangkat keras yang paling vital adalah
prosesor (CPU, Central Processing Unit), memori, serta komponen serta
komponenfisik internal lainnya yang biasa diletakan pada suatu kotak
tertutup yang disebut dengan casing (Kusnadi, 2008:4)
2.3.1 Perangkat Input
Perangkat input merupakan peralatan yang dapat digunakan untuk
menerima data yang akan diolah ke dalam komputer. Perangkat ini yang
digunakan oleh pengguna untuk melakukan interaksi dengan komputer
agar komputer melaksanakan perintah yang diberikan oleh penggunanya.
Prinsip kerja yang dilakukan perangkat input adalah merubah perintah
yang dapat dipahami oleh manusia kepada bentuk yang dipahami oleh
komputer (machine readable form), ini berarti mengubah perintah dalam
bentuk yang dipahami oleh manusia kepada data yang dimengerti oleh
komputer yaitu dengan kode-kode biner (binary encoded information) (Aji
Supriyanto, 2007:55).
15
2.3.1.1 Keyboard
Keyboard adalah bagian paling penting dalam suatu
pengolahan data dengan komputer. Keyboard dapat berfungsi
memasukkan huruf, angka, karakter khusus serta sebagai media
bagi pemakai untuk melakukan perintah-perintah lainnya yang
diperlukan, seperti menyimpan file dan membuka file.
Gambar 2.1 Keyboard
2.3.1.2 Mouse
Mouse adalah perangkat yang berfungsi menggerakan
pointer,menunjukan perintah atau program pada layar monitor.
Pada mouse terdapat klik kiri dan klik kanan.Pada klik kiri 1 kali
berfungsi untuk memilih menu atau icon dan klik kiri 2 kali untuk
membuka menu yang dituju.
Gambar 2.2 Mouse
16
2.3.2 Perangkat Output
Perangkat output atau keluaran merupakan perangkat yang dipakai
untuk menampilkan hasil proses. Perangkat output atau perangkat keluaran
merupakan perangkat yang terdiri atas alat-alat yang menerjemahkan
perintah yang telah diproses oleh komputer ke dalam bentuk yang telah
dimengerti oleh manusia (Aji Supriyanto, 2007:62)
2.3.2.1 Monitor
Monitor merupakan piranti yang termasuk dalam piranti
softcopy. Berdasarkan teknologi pembuatannya, monitor terbagi
menjadi CRT (cathode ray tube) dan layar datar (flat panel
display). Layar datar sendiri dibedakan menjadi tiga, yaitu LCD,
EL, dan plasma.
Ukuran monitor sama seperti ukuran pesawat televisi, yakni
didasarkan pada panjang diagonal dari area yang telihat. Monitor
untuk komputer desktop yang saat ini umum di pasaran adalah
monitor berukuran 14” dan 15”. Selain itu terdapat monitor 17”,
19”, dan 21”. Untuk laptop, ukurannya bisa 12,1”, 13,3”, 14,1”,
dan 15”.
Selain ukuran fisik yang mejadi ukuran sebuah monitor
adalah resolusi. Ukuran resolusi ditentukan oleh jumlah pixel
(picture element), yang merupakan titik terkecil penghasil tampilan
17
di layar. Sebagai contoh, resolusi 1024 x 768 berarti bahwa
monitor mengandung 1024 baris piksel dan 768 kolom piksel.
Dengan kata lain jumlah piksel yang menyusun monitor adalah
sebesar 1024 x 768 buah. Semakin tinggi resolusinya, semakin
bagus kualitas tampilan monitor.
Gambar 2.3 Monitor
2.3.2.3 Printer
Printer adalah salah satu hardware (perangkat keras) yang
terhubung kekomputer dan mempunyai fungsi untuk mencetak
tulisan, gambar dan tampilanlainnya dari komputer ke media kertas
atau sejenis. Istilah yang dikenal padaresolusi printer disebut dpi
(dot per inch). Maksudnya adalah banyaknya jumlah titikdalam
luas area 1 inci. Semakin tinggi resolusinya maka akan semakin
baguscetakan yang dihasilkan. Sebaliknya, jika resolusinya rendah
maka hasil cetakanakan buruk / tidak bagus.
18
Gambar 2.4 Printer
2.3.3 Perangkat Pemroses (CPU)
Perangkat pengolah atau pemroses data dalam komputer adalah
prosesor atau lengkapnya adalah mikroprosesor, namun umumnya pengguna
komputer menyebutnya sebagai CPU (Cetral Processor Unit). CPU
merupakan otak dari bagi sebuah sistem komputer (Aji Supriyanto, 2007:
66).
2.3.3.1 Mikroprosesor
Mikroprosesor adalah sebuah chip (IC) yang bekerja
dengan program. Fungsi Mikroprosesor adalah sebagai pengontrol
atau pengolah utama dalam suatu rangkaian elektronik.
Mikroprosesor biasa disebut juga CPU (Central Processing Unit).
Cara kerja sebuah Mikroprosesor diarahkan oleh suatu
program dalam kode-kode bahasa mesin yang telah dimasukkan
terlebih dahulu ke dalam sebuah memori. Di dalam Mikroprosesor
19
minimal terdiri dari rangkaian digital, register, pengolah logika
aritmatika, rangkaian sekuensial.
Gambar 2.5 Mikroprosesor
2.3.3.2 Motherboard
Motherboard atau biasa juga disebut mainboard merupakan
sebuah papan utama dimana terdapat komponen-komponen serta
chip controller yang bertugas mengatur lalu lintas data dalam
sistem motherboard. Fungsi umum dari Motherboard adalah tempat
memasangkan processor, RAM, VGA Card, Sound Card, Internal
Modem, dan lain-lain. Secara prinsip, sebuah motherboard terdiri
atas beberapa bagian yakni sistem CPU (prosesor), sirkuit
clock/timing, Ram, Cache, ROM BIOS, I/O port seperti port serial,
port pararel, slot ekspansi, prot IDE.
Gambar 2.6 Motherboard
20
2.3.4 Perangkat Penyimpan
Perangkat penyimpan (memory device) atau sering disebut memori
(memory) saja merupakan perangkat yang digunakan untuk melakukan
penyimpanan data dalam komputer. Berdasarkan letak memori komputer
dibedakan menjadi dua yaitu memori yang letaknya di dalam (internal
memory) dan memory yang letaknya di luar (external memory). Sedangkan
berdasarkan kekekalannya penyimpanan dibedakan menjadi penyimpanan
sementara (temporary memory) dan penyimpanan tetap (permanent
memory) (Aji Supriyanto, 2007:71).
2.3.4.1 Read Only Memory (ROM)
Read-only Memory (ROM) adalah istilah bahasa Inggris
untuk medium penyimpanan data pada komputer. ROM adalah
singkatan dari Read-Only Memory, ROM ini adalah salah satu
memori yang ada dalam komputer. ROM ini sifatnya permanen,
artinya program / data yang disimpan didalam ROM ini tidak
mudah hilang atau berubah walau aliran listrik di matikan.
Menyimpan data pada ROM tidak dapat dilakukan dengan
mudah, namun membaca data dari ROM dapat dilakukan dengan
mudah. Biasanya program / data yang ada dalam ROM ini diisi
oleh pabrik yang membuatnya. Oleh karena sifat ini, ROM biasa
digunakan untuk menyimpan firmware (piranti lunak yang
berhubungan erat dengan piranti keras).
21
Gambar 2.7 Read Only Memory
2.3.4.2 Random Access Memory (RAM)
RAM (Random Access Memory)Memori akses acak adalah
sebuah tipe penyimpanan komputer yang isinya dapat diakses
dalam waktu yang tetap tidak memperdulikan letak data tersebut
dalam memori. Ini berlawanan dengan alat memori urut, seperti
tape magnetik, disk dan drum, di mana gerakan mekanikal dari
media penyimpanan memaksa komputer untuk mengakses data
secara berurutan.
Gambar 2.8 Read Access Memory
22
2.3.4.3 Hard Disk
Hardisk merupakan piranti penyimpanan sekunder dimana
data disimpan sebagai pulsa magnetik pada piringan metal yang
berputar yang terintegrasi. Data disimpan dalam lingkaran
konsentris yang disebut track. Tiap track dibagi dalam beberapa
segment yang dikenal sebagai sector. Untuk melakukan operasi
baca tulis data dari dan ke piringan, harddisk menggunakan head
untuk melakukannya, yang berada disetiap piringan. Head inilah
yang selanjut bergerak mencari sector-sector tertentu untuk
dilakukan operasi terhadapnya. Waktu yang diperlukan untuk
mencari sector disebut seek time. Setelah menemukan sector yang
diinginkan, maka head akan berputar untuk mencari track. Waktu
yang diperlukan untuk mencari track ini dinamakan latency.
Harddisk merupakan media penyimpan yang didesain untuk
dapat digunakan menyimpan data dalam kapasitas yang besar. Hal
ini dilatar belakangi adanya program aplikasi yang tidak
memungkinkan berada dalam 1 disket dan juga membutuhkan
media penyimpan berkas yang besar misalnya database suatu
instansi. Tidak hanya itu, harddisk diharapkan juga diimbangi dari
kecepatan aksesnya. Kecepatan harddisk bila dibandingkan dengan
disket biasa, sangat jauh. Hal ini dikarenakan harddisk mempunyai
mekanisme yang berbeda dan teknologi bahan yang tentu saja lebih
23
baik dari pada disket biasa. Bila tanpa harddisk, dapat
dibayangkan betapa banyak yang harus disediakan untuk
menyimpan data kepegawaian suatu instansi atau menyimpan
program aplikasi. Hal ini tentu saja tidak efisien. Ditambah lagi
waktu pembacaannya yang sangat lambat bila menggunakan media
penyimpanan disket konvensional tersebut.
Gambar 2.9 Harddisk
2.3.5 Perangkat Multimedia
Perangkat multimedia merupakan perangkat yang biasanya
digunakan untuk akses data gambar suara (audio) dan video,
pengolah foto digital, dan lainnya. Contoh software ini misalnya
MP3, MIDI, WAV, teleconference, chatting, video-drive, radio
internet, berbagai macam permainan, dan lain sebagainya. Syarat
komputer multimedia, biasanya memiliki tambahan perangkat
seperti: kartu suara (sound card), kartu grafik (graphic card),
speaker, mikropon dan software (program aplikasi) yang
mendukung untuk melakukan akses multimedia tersebut (Aji
Supriyanto, 2007:81).
24
2.3.5.1 Sound Card
Kartu suara (Sound Card) adalah suatu perangkat keras
komputer yang digunakan untuk mengeluarkan suara dan merekam
suara. Pada awalnya, Sound Card hanyalah sebagai pelengkap dari
komputer. Namun sekarang, sound card adalah perangkat wajib di
setiap komputer. Dilihat dari cara pemasangannya, sound card
dibagi 3:
1. Sound Card Onboard, yaitu sound card yang menempel
langsung pada motherboard komputer.
2. Sound Card Offboard, yaitu sound card yang
pemasangannya di slot ISA/PCI pada motherboard. Rata-
rata, sekarang sudah menggunakan PCI
3. Soundcard External, adalah sound card yang penggunaannya
disambungkan ke komputer melalui port eksternal, seperti
USB atau FireWire
Gambar 2.10 Soundcard
25
2.3.5.2 Graphic Card (VGA Card)
VGA singkatan dari Video Graphics Accelerator, berfungsi
untuk mengolah data graphis dan ditampilkan di layar monitor,
VGA juga memiliki processor yang dinamakan GPU(Graphics
Processing Unit) dan membutuhkan memory juga. Komponen
VGA diantaranya adalah GPU (Graphics Processor Unit) sebagai
pemroses sinyal gambar yang akan ditampilkan ke monitor, Video
Memory (RAM dengan kapasitas tertentu), dan RAMDAC
(Random Access Memory Digital to Analog Converter) yaitu
sebuah chip yang mengubah sinyal digital menjadi sinyal analog.
Komponen yang mengolah data grafis sebelum ditampilkan
di layar monitor biasanya berbentuk kartu yang ditancapkan pada
salah satu slot di komputer. Selain itu cukup banyak juga
motherboard yang mengintegrasikan adapter grafisnya ke dalam
papan sirkuitnya, sehinggga tidak memerlukan kartu terpisah.
Kartu ini biasa disebut kartu grafis atau kartu VGA (Video
Graphics Array). Berikut adalah Jenis-Jenis VGA :
1. VGA onboard (VGA yang sudah menyatu dengan
motherboard)
2. VGA PCI (VGA Card Versi lama dengan kapasitas
sekitar 1 – 32 MB)
26
3. VGA AGP (Accelerated Graphics Port) yaitu VGA
yang dipasangkan pada slot AGP
4. VGA PCI Express (VGA terbaru dan tercepat saat
ini)
Gambar 2.11 VGA
2.4 Jaringan Komputer
Jaringan komputer merupakan gabungan antara teknologi
komputer dan teknologi telekomunikasi. Gabungan teknologi ini melahirkan
pengolahan data yang dapat didistribusikan, mencakup pemakaian database,
software aplikasi dan peralatan hardware secara bersamaan, sehingga
pengguna komputer yang sebelumnya hanya berdiri sendiri, kini telah
diganti dengan sekumpulan komputer yang terpisah-pisah akan tetapi saling
berhubungan dalam melaksanakan tugasnya, sistem seperti inilah yang
disebut jaringan komputer (Sopandi, 2008:2).
27
2.4.1 Konsep Jaringan Komputer
Jaringan komputer adalah sekumpulan peripheral yang terdiri
dari beberapa komputer, printer, LAN Card, dan peralatan lain yang
saling berintegrasi satu sama lain. Dengan demikian, kita dapat
melakukan aktivitas seperti tukar menukar data atau informasi
dengan mudah dan dalam wakti singkat dan cepat. (Wiharsono,
2007:2)
Jaringan komputer merupakan sekelompok komputer otonom
yang saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya
menggunakan protokol komunikasi melalui media komunikasi
sehingga dapat saling berbagi informasi, program-program,
penggunaan bersama perangkat keras seperti printer, harddisk, dan
sebagainya. (Andri, 2003:2)
Menurut Melwin (2005:2) : Di dalam jaringan komputer dikenal
sistem koneksi antarnode (komputer) , yakni :
1. Peer To Peer
Peer to peer adalah suatu model komunikasi dimana
masing-masing pihak mempunyai kemampuan yang sama
dan pihak manapun dapat memulai sesi komunikasi, baik
memberikan layanan atau menerima layanan. Tipe jaringan
ini tidak memerlukan server khusus yang bertugas untuk
mengontrol komputer pada jaringan, akrena setiap komputer
bisa berfungsi sebagai server ataupun client.
28
Gambar 2.12 Peer To Peer
2. Client – Server
Hubungan client server adalah hubungan antara dua
komputer atau lebih dimana salah satu komputer berfungsi
sebagai server, sedangkan komputer yang lainnya berfungsi
sebagai client. Komputer client meminta dilayani dan
dilayani oleh komputer yang berperan sebagai server. Di
dalam suatu jaringan, hubungan client server menyediakan
suatu hubungan program-program yang terdistribusi pada
lokasi yang berjauhan. Sebagai contoh, ketika mengakses
halaman web di Internet maka browser kita akan
mengirimkan permintaan menuju web server. Web server
yang menerima penerimaan dari browser akan mencari
halaman yang diminta. Jika halaman yang telah diminta
telah ditemukan, web server akan menjawab permintaan
dari browser tadi dengan mengirimkan halaman tersebut.
Gambar 2.13 Client-Server
Secara umum jaringan komputer mempunyai beberapa manfaat
yang lebih dibandingkan dengan komputer yang berdiri sendiri.
29
Adapaun manfaat yang didapat dalam membangun jaringan
komputer adalah sebagai berikut :
a. Dapat saling berbagi pemakaian file data (sharing
data/sharing resources).
b. Tukar menukar data antar komputer dapat dilakukan secara
cepat.
c. File-file data dapat lebih mudah dipelihara dan dipahami.
d. Sumber data lebih efisien dan menjadi meningkat.
2.4.2 Mode Komunikasi
Menurut Kurniawan (2007:3) : Kita dapat membedakan
hubungan antara pengirim dan penerima dalam tiga mode
komunikasi, yaitu :
a. Mode Simplex
Mode simplex adalah suatu metode komunikasi antara
pengirim dan penerima yang bersifat satu arah. Sisi
pengirim hanya berfungsi sebagai pengirim informasi,
sedangkan sisi penerima berfungsi sebagai penerima.
Contoh mode simplex dapat ditemukan pada pesawat radio
yang menerima siaran radio dari pancaran stasiun radio.
Gambar 2.14 Mode Simplex
30
b. Mode Half Duplex
Mode Half Duplex adalah suatu metode komunikasi yang
dapat dilakukan dua arah secara bergantian (waktu tidak
sama) sisi pengirim dapat mengirimkan informasi dan sisi
yang lain dapat berfungsi sebagai penerima. Contoh
pemakaian metode ini dapat ditemukan pada radio
transceiver.
Gambar 2.15 Mode Half Duplex
c. Mode Full Duplex
Mode full duplex adalah suatu metode yang digunakan pada
komunikasi untuk dua arah secara terus menerus. Sisi
pengirim dan penerima dapat berkomunikasi dua arah
dalam waktu yang bersamaan. Contohnya adalah pemakaian
pesawat telepon.
Gambar 2.16 Mode Full Duplex
2.4.3 Model Referensi OSI
OSI Merupakan singkatan dari Open Sistem Interconnection.
OSI merupakan sebuah protokol interkoneksi sistem terbuka yang
31
dibuat oleh ISO (international organization for standaritation).
Model ini memberikan gambaran tentang fungsi, tujuan dan
kerangka kerja suatu struktur model referensi untuk proses yang
bersifat logis dalam sistem komunikasi.
OSI sangat berperan dalam mengidentifikasi sistem komputer
untuk melaksanakan pengolahan dan penyaluran data. Struktur
model OSI dibagi atas tujuh lapisan (layer). Masing-masing lapisan
mempunyai fungsi dan aturan tersendiri. Tujuan pembagian lapisan
adalah mempermudah pelaksanaan aturan standar secara praktis.
Pembagian ini juga untuk memungkinkan fleksibilitas, artinya terjadi
perubahan pada salah satu lapisan maka tidak akan berpengaruh pada
lapisan yang lain.
Gambar 2.17 Model Referensi OSI
Penjelasan ketujuh lapisan (layer) Model Referensi OSI adalah
sebagai berikut :
32
a. Lapisan Aplikasi (Application Layer)
Layer ini merupakan lapisan tertinggi pada model
referensi OSI. Biasanya berupa program atau aplikasi
pada tingkat layanan informasi. Beragam protokol
standar umumnya tersedia pada lapisan ini.
b. Lapisan Presentasi (Presentation Layer)
Lapisan presentasi digunakan untuk menyeleksi syntax
data yang berada dalam jaringan. Lapisan presentasi
meiliki standar encoding (penyandian) yang digunakan
dalam pemrosesan aplikasi data.
c. Lapisan Session (Session Layer)
Lapisan session menyediakan fasilitas bagi user/pemakai
jaringan untuk melakukan percakapan atau komunikasi
dari satu mesin ke mesin yang lain. Pada lapisan session,
kita dimungkinkan melakukan komunikasi untuk masuk
ke dalam sistem secara remote atau melakukan transfer
file antar dua komputer.
d. Lapisan Transport (Transport Layer)
Fungsi dasar lapisan ini adalah menerima data dari
lapisan session, memisahkan menjadi bagian atau unit
yang kecil, meneruskan ke lapisan jaringan, dan
menjamin unit-unit data tersebut sampai dengan benar.
33
e. Lapisan Jaringan (Network Layer)
Lapisan jaringan bertanggung jawab untuk membuat
paket data yang akan dikirimkan, memberikan fasilitas
seperti pengalamatan jaringan (disebut routing), dan
melakukan pengontrolan aliran data pada komputer ke
interface jaringan. Lapisan jaringan harus dapat
membedakan pengalamatan oleh suatu jaringan, serta
mengatur paket-paket data yang berukuran beda.
f. Lapisan Data Link (Data Link Layer)
Lapisan data link menjamin agar data yang dikirimkan
ke lapisan jaringan sampai ke tujuan dalam keadaaan
baik. Data yang akan dikirimkan dibentuk dalam frame.
Mekanisme yang dipakai dalam pengaturan struktur
frame disebut HDLC (High Level Data Link Control).
Lapisan data link melayani transmisi pada lapisa fisik
dan bertanggung jawab mengatur komunikasi dalam
sebuah jaringan. Lapisan ini juga menangani fungsi-
fungsi seperti mendeteksi kesalahan transmisi dan
melakukan pengiriman ulang data-data tersebut.
g. Lapisan Fisik (Physical Layer)
Lapisan fisik merupakan lapisan paling rendah dari
model referensi OSI. Lapisan fisik berhubungan dengan
media fisik atau perlatan fisik dalam jaringan
34
komunikasi data. Lapisan ini mengatur hubungan secara
fisik memberikan standar interface pada peralatan
komunikasi kita dalam menyalurkan informasi.
2.4.4 Arsitektur Protokol TCP/IP
Menurut Kurniawan (2007:6) : TCP/IP (Transport Control
Protocol/Internet Protocol) merupakan salah satu protokol atau
standar aturan jaringan yang sering digunakan pada jaringan berskala
besar dan luas. TCP/IP dipakai karena bersifat fleksibel dan mudah
digunakan. TCP/IP terdiri dari beberapa lapisan protokol. Dalam
penerapannya, TCP/IP menggunakan protokol sampai dengan 4 level
fungsi layer dalam arsitektur protokol.
Gambar 2.18 Layer TCP/IP
a. Application Layer
Layer ini berada pada bagian paling atas dalam arsitektur
TCP/IP. Seluruh proses di dalam layer ini telah
menggunakan Transport Layer untuk mengirimkan paket
35
data dan mencakup semua proses dalam pengiriman
paket data.
b. Transport Layer
Pada Transport layer terdapat dua macam protokol
utama, yaitu Transmission Control Protocol (TCP) dan
User Datagram Protocol (UDP). Kedua protokol ini
mengirimkan paket data di antara Application Layer dan
Internet Layer. Dengan demikian, kita dapat memilih
protokol mana yang lebih tepat kita gunakan untuk
mengirimkan paket data dalam jaringan.
c. Internet Layer
Internet protokol merupakan jantung dari TCP/IP dan
protokol paling penting pada internet. Internet layer
menyediakan layanan pengiriman paket dasar pada
jaringan tempat jaringan TCP/IP dibangun. Seluruh
protokol di atas dan di bawah internet layer
menggunakan internet protocol untuk mengirimkan data.
Semua data TCP/IP mengalir melalui IP, baik data yang
akan masuk maupun yang akan keluat. Internet layer
bertanggung jawab dalam proses pengiriman paket ke
alamat yang tepat.
36
d. Network Access Layer
Protokol pada layer ini menyediakan media bagi sistem
untuk mengirimkan data pada perangkat lain yang
terhubung secara langsung dengan jaringan. Network
access layer merupakan gabungan antara physical layer
dan data link layer. Fungsi network access layer adalah
mengubah IP datagram ke dalam frame yang
ditransmisikan oleh jaringan dan memetakan IP Address
ke alamat fisik yang digunakan dalam jaringan.
2.4.5 Protokol Utama Jaringan
Menurut Melwin (2005:63) : Protokol merupakan aturan-aturan
yang memungkinkan komputer satu dapat berhubungan dengan
komputer lain. Aturan-aturan ini meliputi tata cara bagaimana agar
komputer bias saling berkomunikasi; biasanya berupa bentuk
(model) komunikasi, waktu (saat berkomunikasi), barisan (traffic
saat berkomunikasi), pemeriksaan error saat transmisi data, dan lain-
lain.
Protokol jaringan adalah berbagai protokol yang terdapat dari
lapisan teratas sampai terbawah yang ada dalam sederetan protokol.
Ada banyak protokol dan berikut ini adalah daftar dari protokol yang
paling umum digunakan dalam komunikasi komputer.
37
1. TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol)
TCP/IP merupakan protokol standar pada jaringan internet
yang tidak tergantung pada jenis komputer yang digunakan.
Dengan menggunakan TCP/IP akan memungkinkan
berbagai komputer (seperti: PC IBM/Machintosh/Sun/dll)
berinteraksi satu dengan lain tanpa mengalami masalah yang
berarti. Barangkali perlu dicatat bahwa TCP/IP adalah
perlengkapan standar pada sistem operasi UNIX dan
turunannya. Saat ini mesin Novell, SUN maupun
Machintosh seudah dilengkapi prorokol standar TCP/IP ini.
2. IPX/SPX (Internet Packet Exchange/Sequenced Packet
Exchange)
IPX/SPX merupakan salah satu protokol dalam jaringan
komputer yang biasa digunakan untuk jaringan berskala
kecil maupun berskala luas. Di dalam IPX/SPX terdapat
beberapa protokol yang merupakan bagian dari IPX/SPX.
a. IPX (Internetwork Packet Exchange)
Merupakan bagian yang berfungsi untuk mensupport
lapisan pada jaringan. IPX menyediakan pengalamatan
dan routing yang digunakan dalam jaringan. Pada IPX
apabila paket-paket data yang dikirimkan mengalami
kesalahan atau rusak, maka paket data tersebut tidak
akan diperiksa.
38
b. SPX (Sequenced Packet Exchange)
SPX berfungsi membantu kerja IPX dan menyediakan
koneksi yang dibutuhkan oleh IPX. Biasanya dalam
suatu protokol jaringan, IPX dan SPX menjadi satu dan
tidak dapat dipisahkan. Kedua protokol dalam
melakukan komunikasi selalu saling membutuhkan agar
proses tranmisi lebih cepat dilakukan.
c. SAP (Service Advertising Protocol)
Digunakan oleh server untuk memperlihatkan alamat
server dan service apa saja yang telah tersedia pada
server.
d. RIP (Routing Information Protocol)
Merupakan protokol routing pada protokol jaringan
IPX/SPX yang bekerja pada lapisan jaringan tersebut.
Protokol ini juga digunakan untuk menghitung jalan atau
rute terbaik bagi pengiriman paket-paket data. Dengan
adanya RIP, diharapkan paket-paket data akan terkirim
lebih cepat.
e. ODI (Open Data Link Interface)
Protokol ini berkerja pada lapisan yang mempunyai data
link pada paket-paket datanya.
39
f. NCP (Netware Core Protocol)
Merupakan protokol yang digunakan untuk
menghubungkan server dengan client, sehingga dapat
saling berinteraksi. Contohnya adalah saat kita
melakukan sharing file data dan printer pada jaringan.
3. UDP (User Datagram Protocol)
UDP dalam layanan protokolnya menggunakan service
transmisi data yang sedikit sekali. Dalam mengirimkan paket
data, sering kali UDP tidak melakukan pengecekan pada
paket-paket data. UDP tidak menjamin paket-paket data
akan sampai tujuannya atau tidak.
4. Apple Talk
Apple Talk adalah protokol yang digunakan pada komputer
Aplle Mac OS untuk berkomunikasi dengan protocol pada
sistem operasi lain. Beberapa protokol Aplle Talk di
antaranya adalah :
a. AppleShare, berfungsi menyediakan jasa pada lapisan
aplikasi.
b. ATP (Apple Talk Transaction Protocol), berfungsi
menyediakan lapisan transport yang mengubungkan
komputer-komputer.
c. DDP (Datagram Delivery Protocol), berfungsi
menyediakan transportasi paket data. DDP berkerja pada
40
lapisan jaringan di tingkatan yang sama dengan protokol
IP.
d. AFP (Apple Talk Filing Protocol), berfungsi untuk
membuat file jaringan agar tampak di komputer local.
2.4.6 Jenis-Jenis Jaringan
A. Jaringan LAN (Local Area Network)
Jaringan LAN adalah jaringan yang menghubungkan beberapa
komputer dalam suatu lokal area (Biasanya antar satu ruangan,
dalam suatu gedung atau antar gedung). Pada jaringan LAN,
kecepatan transmisi data dapat mencapai satu sampai 100
megabit per detik. Untuk menghubungkan komputer/Server dan
workstation-workstation, dalam sebuah LAN (dalam area satu
gedung atau ruangan) Bisaanya dihubungkan oleh switch atau
Hub. Pada akses jaringan antar gedung bisaanya diberi
pengontrol tambahan yaitu melalui sebuah router. Untuk media
pada LAN yang paling umum adalah dengan menggunakan
kabel UTP.
Keuntungan Menggunakan LAN :
1. Akses data antar komputer berlangsung cepat dan mudah
2. Dapat menghubungkan banyak komputer
3. Dapat terkoneksi ke internet
4. Backup data berlangsung lebih mudah dan cepat
41
B. Jaringan MAN (Metropolitan Area Network)
MAN merupakan jaringan yang menghubungkan beberapa
jaringan komputer dalam wilayah yang lebih luas (satu kota,
antar kota, antar kampus dalam satu universitas). Luas jaringan
MAN yaitu 5-50 km, memiliki kecepatan tinggi, dan
memungkinkan sharing data pada suatu area yang luas. Karena
jaringan MAN berada pada wilayah yang luas, maka dibutuhkan
media yang lebih cepat dan reliable, seperti fiber optik,
penggunaan Frame Lay dan lain- lain
C. Jaringan WAN (Wide Area Network)
WAN merupakan jaringan atau hubungan antar komputer yang
jangkauannya lebih luas daripada metropolitan area network.
Pada WAN hubungan antar komputer yaitu pada level antar
pulau/antar negara. WAN biasanya terhubung melalui media
fiber optik atau via satelit. Kecepatan transmisinya beragam,
dari 2 Mbps, 34 Mbps, 45 Mbps, 155 Mbps, sampai 625 Mbps.
Keuntungan Penggunaan WAN :
1. Luas Jaringan WAN dapat mencapai seluruh belahan
dunia.
2. Transfer File pada tempat yang berjauhan dapat dikirim
secara lebih cepat melalui e-mail dan FTP ( File Transfer
Protocol )
42
2.4.7 Media Transmisi
Menurut Jonathan (2006 : 55) : Media transmisi adalah suatu jalur
antara pemancar dan penerima dalam sistem transmisi data. Media
transmisi dapat diklasifikasikan menjadi 2 bagian, yaitu :
1. Media transmisi guided merupakan media kasat mata (sistem
kabel) yang mentransmisikan sekaligus memandu gelombang
untuk menuju pada tujuan.
a. Twisted Pair Cable
Twisted pair cable atau kabel pasangan berpilin terdiri
dari dua buah konduktor yang digabungkan dengan tujuan
untuk mengurangi atau meniadakan interferensi
elektromagnetik dari luar seperti radiasi elektromagnetik
dari kabel unshielded twisted-pair (UTP) dan crosstalk yang
terdiri di antara kabel yang berdekatan. Ada dua macam
Twisted Pair Cable, yaitu STP dan UTP. Kabel STP
(Shielded Twisted Pair) merupakan salah satu jenis kabel
yang digunakan dalam jaringan komputer. Kabel ini berisi
dua pasang kabel (empat kabel) yang setiap pasang dipilin.
Kabel STP lebih tahan terhadap gangguan yang disebabkan
posisi kabel yang tertekuk. Pada kabel STP attenuasi akan
meningkat pada frekuensi tinggi sehingga menimbulkan
crosstalk dan sinyal noise.
43
Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) banyak
digunakan dalam instalasi jaringan komputer. Kabel ini
berisi empat pasang kabel dan tiap pasangnya dipilin
(twisted). Kabel ini tidak dilengkapi dengan pelindung
(unshield). Kabel UTP mudah dipasang, ukurannnya kecil,
dan harganya lebih murah dibandingkan jenis media
lainnya. Kabel UTP sangat rentan dengan efek interferensi
elektrik yang berasal dari media di sekelilingnya.
Gambar 2.19 Kabel UTP
b. Coaxial Cable
Coaxial cable adalah suatu jenis kabel yang
menggunakan dua buah konduktor. Kabel ini banyak
digunakan untuk mentrasmisikan sinyal frekuensi tinggi
mulai 300 kHz ke atas. Karena kemampuannya dalam
menyalurkan frekuensi tinggi tersebut, maka sistem
44
transmisi dengan menggunakan kabel koaksial memiliki
kapasitas kanal yang cukup besar. Ada beberapa jenis kabel
koaksial, yaitu thick coaxial cable (mempunyai diameter
besar) dan thin coaxial cable (mempunyai diameter lebih
kecil).
Keunggulan kabel koaksial adalah dapat digunakan
untuk menyalurkan informasi sampai dengan 900 kanal
telepon, dapat ditanam di dalam tanah sehingga biaya
perawatan lebih rendah, karena menggunakan penutup
isolasi maka kecil kemungkinan terjadi interferensi dengan
sistem lain. Kelemahan kabel koaksial adalah mempunyai
redaman yang relative besar sehingga untuk hubungan jarak
jauh harus dipasang repeater-repeater, jika kabel dipasang
diatas tanah, rawan terhadap gangguan-gangguan fisik yang
dapat berakibat putusnya hubungan.
Gambar 2.20 Kabel Coaxial
45
c. Fiber Optic
Serat optik adalah saluran transmisi yang terbuat dari
kaca atau plastik yang digunakan untuk mentransmisikan
sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Berdasarkan
mode transmisi yang digunakan serat optik terdiri atas
Multimode Step-Index, Multimode Graded Index, dan
Singlemode Step Index.
Keuntungan serat optik adalah lebih murah, bentuknya
lebih ramping, kapasitas transmisi yang lebih besar, sedikit
sinyal yang hilang, data diubah menjadi sinyal cahaya
sehingga lebih cepat, tenaga yang dibutuhkan sedikit, dan
tidak mudah terbakar.
Kelemahan serat optik antara lain biaya yang mahal
untuk peralatannya, memerlukan konversi data listrik ke
cahaya dan sebaliknya yang rumit, memerlukan peralatan
khusus dalam prosedur pemakaian dan pemasangannya,
serta untuk perbaikan yang kompleks membutuhkan tenaga
yang ahli di bidang ini. Selain merupakan keuntungan,
sifatnya yang tidak menghantarkan listrik juga merupakan
kelemahannya karena memerlukan alat pembakit eksternal.
46
Gambar 2.21 Kabel Fiber Optic
2. Media tranmisi unguided berfungsi untuk mentransmisikan data
tetapi tidak bertugas sekaligus sebagai pemandu yang
mengarahkan ke tujuan transmisi, menggunakan sistem
gelombang.
2.4.8 Topologi Jaringan
Menurut Melwin (2005:29) : Topologi jaringan adalah
gambaran perencanaan hubungan antarkomputer dalam Local Area
Network yang umumnya menggunakan kabel (sebagai media
tranmisi), dengan konektor, ethernet card, dan perangkat pendukung
lainnya. Ada beberapa jenis topologi yang teradapat pada hubungan
komputer pada jaringan lokal area, seperti:
a. Topologi Bus
Pada topologi bus, masing-amsing server dan workstation
dihubungkan pada sebuah kabel yang disebut bus. Kabel untuk
menghubungkan jaringan biasanya menggunakan kabel koaksial
(contoh kabel BNC). Setiap server dan workstation yang
disambungkan pada bus menggunakan konektor T.
47
Gambar 2.22 Topologi Bus
Kelebihan :
a. Penggunaan kabel yang sedikit sehingga terlihat
sederhana.
b. Pengembangan jaringan yang mudah.
Kekurangan :
a. Membutuhkan repeater untuk jarak jaringan yang terlalu
jauh.
b. Jaringan akan terganggu apabila salah satu komputer
mengalami kerusakan.
c. Apabila terjadi gangguan yang serius maka jaringan
tidak dapat digunakan dan pengaruhnya adalah proses
pengiriman data akan menjadi lambat dikarenakan lalu
lintas jaringan penuh dan pada akibat adanya
pengontrolan user.
d. Deteksi kesalahan sangat kecil, sehingga apabila terjadi
gangguan maka sulit sekali mencari kesalahan tersebut.
48
b. Topologi Ring
Pada topologi ring semua jaringan yang terhubung dari satu
komputer ke komputer lain berkeliling membentuk suatu
lingkaran (loop). Pada topologi ini komputer server dapat
diletakkan dimana saja sesuai dengan keinginan kita. Pada
topologi ini apabila kabel jaringan di salah satu komputer
terputus maka hubungan dalam jaringan topologi ring tidak akan
berfungsi.
Kelebihan :
a. Hemat kabel.
b. Dapat mengisolasi kesalahan dari suatu workstasion.
Kekurangan :
a. Sangat peka terhadap kesalahan jaringan walau sekecil
apapun.
b. Sukar mengembangkan jaringan, sehingga jaringan
tersebut menjadi tampak kaku.
c. Biaya pemasangan lebih besar.
Gambar 2.23 Topologi Ring
49
c. Topologi Star
Topologi jaringan ini adalah node (station) berkomunikasi
langsung dengan stasiun lain melalui pusat node (hub/switch).
Data mengalir dari node ke pusat node dan diteruskan ke node
tujuan. Jika salah satu kabel terputus maka jaringan lain tidak
akan terputus.
Kelebihan :
a. Akses ke stasiun lain (client atapun server berlangsung
cepat).
b. Dapat menerima stasiun kerja baru selama port di pusat
node tersedia.
c. Hub/switch bertindak sebagai konsentator.
d. Hub/switch dapat disusun seri (bertingkat) untuk
menambah jumlah stasiun yang terkoneksi ke jaringan.
e. Pengguna dapat lebih banyak disbanding topologi bus
ataupun ring.
Kekurangan :
a. Boros dalam pemakaian kabel jika hubungkan dengan
jaringan yang lebih besat dan luas.
b. Control hanya terpusat pada hub/switch sehingga
operasionalnya perlu ditangani secara khusus.
50
Gambar 2.24 Topologi Star
d. Topologi Mesh
Topologi mesh adalah suatu bentuk hubungan antar
perangkat dimana setiap perangkat terhubung secara langsung
ke perangkat lainnya yang ada di dalam jaringan. Akibatnya,
dalam topologi mesh setiap perangkat dapat berkomunikasi
langsung dengan perangkat yang dituju (dedicated links).
Dengan demikian maksimal banyaknya koneksi antar
perangkat pada jaringan bertopologi mesh ini dapat dihitung
yaitu sebanyak n(n-1)/2. Selain itu karena setiap perangkat dapat
terhubung dengan perangkat lainnya yang ada di dalam jaringan
maka setiap perangkat harus memiliki sebanyak n-1 Port
Input/Output (I/O ports).
51
Berdasarkan pemahaman di atas, dapat dicontohkan bahwa
apabila sebanyak 5 (lima) komputer akan dihubungkan dalam
bentuk topologi mesh maka agar seluruh koneksi antar komputer
dapat berfungsi optimal, diperlukan kabel koneksi sebanyak 5(5-
1)/2 = 10 kabel koneksi, dan masing-masing komputer harus
memiliki port I/O sebanyak 5-1 = 4 port (lihat gambar).
Gambar 2.25 Topologi Mesh
Kelebihan :
a. Hubungan dedicated links menjamin data langsung
dikirimkan ke komputer tujuan tanpa harus melalui
komputer lainnya sehingga dapat lebih cepat karena satu
link digunakan khusus untuk berkomunikasi dengan
komputer yang dituju saja (tidak digunakan secara
beramai-ramai/sharing).
b. Memiliki sifat robust, yaitu apabila terjadi gangguan
pada koneksi komputer A dengan komputer B karena
52
rusaknya kabel koneksi (links) antara A dan B, maka
gangguan tersebut tidak akan mempengaruhi koneksi
komputer A dengan komputer lainnya.
c. Privasi dan keamanan pada topologi mesh lebih terjamin,
karena komunikasi yang terjadi antara dua komputer
tidak akan dapat diakses oleh komputer lainnya.
d. Memudahkan proses identifikasi permasalahan pada saat
terjadi kerusakan koneksi antar komputer.
Kekurangan :
a. Membutuhkan banyak kabel dan port I/O, semakin
banyak komputer di dalam topologi mesh maka
diperlukan semakin banyak kabel links dan port I/O.
b. Banyaknya kabel yang digunakan juga mengisyaratkan
perlunya space yang memungkinkan di dalam ruangan
tempat komputer-komputer tersebut berada.
Berdasarkan kelebihan dan kekurangannya, topologi mesh
biasanya diimplementasikan pada komputer-komputer utama
dimana masing-masing komputer utama tersebut membentuk
jaringan tersendiri dengan topologi yang berbeda (hybrid
network).
e. Topologi Tree
Topologi jaringan ini disebut juga sebagai topologi jaringan
bertingkat. Topologi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi
53
antar sentral dengan hirarki yang berbeda. Untuk hirarki yang
lebih rendah digambarkan pada lokasi yang rendah dan semakin
keatas mempunyai hirarki semakin tinggi. Topologi jaringan
jenis ini cocok digunakan pada sistem jaringan komputer.
Pada jaringan tree, terdapat beberapa tingkatan simpul
(node). Pusat atau simpul yang lebih tinggi tingkatannya, dapat
mengatur simpul lain yang lebih rendah tingkatannya. Data yang
dikirim perlu melalui simpul pusat terlebih dahulu.
Gambar 2.26 Topologi Tree
Kelebihan :
Topologi jaringan model tree seperti ini adalah, dapat
terbentuknya suatu kelompok yang dibutuhkan pada setiap saat.
Kelemahan :
Apabila simpul yang lebih tinggi kemudian tidak berfungsi,
maka kelompok lainnya yang berada dibawahnya akhirnya juga
54
menjadi tidak efektif. Cara kerja jaringan tree ini relatif menjadi
lambat.
2.4.9 Perangkat Keras Jaringan
a. Kartu Jaringan (Network Interface Card (NIC))
Kartu jaringan merupakan perangkat paling utama yang
harus terpasang pada komputer kita. Setiap komputer dapat
kita hubungkan dengan suatu jaringan melalui kartu jaringan.
Dengan adanya kartu jaringan, proses tukar menukar data atau
informasi antara satu komputer dengan komputer lain dapat
terjadi.
Gambar 2.27 Network Interface Card (NIC)
b. Switch
Switch merupakan network device yang bekerja pada layer
2 model OSI, yang mampu melakukan manajemen transfer
data yaitu hanya meneruskan data ke segmen yang dituju.
Switch tidak melakukan konversi format data. Switch
mempelajari host mana saja yang terhubung ke suatu port
55
dengan membaca MAC address asal yang ada di dalam frame
kemudian switch membuka sirkuit virtual antara node sumber
dengan node tujuan. Dengan demikian komunikasi dua port
tersebut tidak mempengaruhi traffic dari port lain. Hal tersebut
membuat LAN lebih efisien.
Gambar 2.28 Swicth
c. Router
Router merupakan suatu alat atau program aplikasi yang
berfungsi menentukan pada titik mana suatu paket data harus
diteruskan ke jaringan yang lain. Router akan memilih jalan
terdekat untuk melewatkan paket aplikasi data. (Wiharsono,
2007 : 54)
Router bekerja pada level network layer pada model
jaringan OSI. Fungsi utama router adalah untuk me-routing-
kan paket-paket data dengan suatu segmen jaringan yang
berbeda.
Router biasanya terletak pada suatu gateway yang
terhubung dengan jaringan. Router memiliki sebuah daftar dari
rute-rute yang akan dijadikan sebagai jalan bagi suatu paket
data. Dengan demikian router mampu memilih rute terbaik
56
untuk paket data. Kemampuan router diatas disebut sebagai
routing table.
Gambar 2.29 Router
d. Modem
Modem merupakan kependekan dari modulator
demoludator. Alat ini memungkinkan host untuk menerima
dan mengirim paket data dalam bentuk digital melalui saluran
telepon.
Gambar 2.30 Modem
2.5 Teknologi PC-Station
PC Station atau yang disebut PC Sharing adalah sebuah alat hardware
dengan teknologi yang dapat mengoptimalkan kinerja sebuah komputer yaitu
dengan 1 PC hingga dapat digunakan secara bersamaan atau multi user
57
access, tergantung seberapa banyak yang kita perlukan. Jadi kita tidak perlu
menambah komputer (CPU) dalam setiap penambahan pengguna (user pc),
namun hanya dengan menggunakan PC Station ditambah dengan
menggunkan penghubung switchub/router kita dapat mengakses hingga jarak
100m.
PC Station tidak hanya dapat dioperasikan sebagai komputer secara
terpisah, selain dapat digunakan untuk web browsing, dapat juga digunakan
untuk saling berbagi dalam suatu jaringan, sehingga dapat diterapkan pada
operasi bisnis jaringan dengan mengambil keuntungan biaya inovatif. PC-
Station ini menggunakan Teknologi WOIP ( Windows Over IP) dan LOIP (
Linux Over IP).
Gambar 2.31 PC-Station
58
2.5.1 Keunggulan PC-Station
Dengan menggunakan PC-Station akan banyak
mendapatkan keuntungan, selain dapat menghemat karena tidak
perlu mengeluarkan banyak uang untuk menambah komputer,
selain itu keunggulan lain dari Pc-station adalah konsumsi listrik
yang sangat hemat, yaitu hanya 3 Watt per-user. PC-Station dapat
digunakan hingga 30 pemakai dalam satu waktu atau bersamaan,
dan setiap pemakai dapat menjalankan program yang berbeda,
bahkan default printer pun berbeda tiap user. Berikut beberapa
kelebihan PC-Station :
1. Hanya butuh 1 Komputer saja untuk Host
2. Instalasi mudah
3. Konsumsi daya hanya 3 – 5 Watt
4. Memiliki IP Address di masing-masing PC Station
5. Software cukup di Host saja
6. Investasi lebih murah dibanding Personal Komputer
(Hardware dan Software)
7. Tidak perlu perawatan, karena tidak menggunakan
Harddisk, RAM, CPU
8. Upgrade Sistem hanya pada Host
9. Satu PC bisa digunakan / sharing hingga lebih 30 user
dengan melakukan pekerjaan yang berbeda-beda
59
10. Cukup investasi 1 Lisence software pada Server
11. Mengurangi investasi dan Upgrade Komputer
12. Ukuran yang kecil dan tipis akan bisa menghemat tempat
13. Bebas virus selama cpu servernya kondisi baik
Gambar 2.32 Perbandingan harga
2.5.2 Cara Kerja PC-Station
PC Station merupakan alternatif server PC yang didasarkan
pada modus aplikasi jaringan dan koneksi server untuk
menggunakan seluruh sumber daya, terminal menggunakan mode
kerja C / S (Client/Server), tidak perlu hard drive karena semua
data diletakkan pada server. Cara kerjanya dengan penggunaan
software multi-user, mendukung untuk adanya pengiriman dari 1
60
operating sistem untuk digunakan secara bersama-sama. Dengan
perintah remote desktop protocol, dimana user akan mempunyai
akses menjalankan sebuah OS dalam PC-Station secara
sepenuhnya atau dengan kata lain seperti memakai CPU biasa. PC
Station menggunakan teknologi perangkat lunak bebas untuk
saling berbagi sumber daya, karena dapat langsung dihubungkan
pada server yang memiliki Original Software (OS) : Windows XP
Professional, dan Windows server 2003
Gambar 2.33 Cara Kerja
2.5.3 PC-Station Serie GX-100
Fungsi utamanya adalah thin client, atau perangkat
komputer yang memanfaatkan sumber daya prosesor di PC lain
untuk bisa bekerja.
Kebanyakan produk thin client cuma mengandalkan
komputer host/server, karena memang sistem operasi dan aplikasi
61
ada di sana. Namun, GX100 ini sedikit berbeda. Di dalamnya
tertanam sistem operasi Windows CE lengkap dengan aplikasi-
aplikasi sederhana semacam penyunting teks, browser, serta
pemutar file audio dan video.
Sistem operasi mini beserta aplikasinya tadi cukup
membantu saat PC server yang menjadi induk aplikasi mengalami
gangguan, karena pengguna thin client ini tetap bisa bekerja
meskipun secara sederhana.
Fasilitas lain yang dikandung GX100 juga terbilang
lengkap. Di bagian belakang badannya yang berukuran 19 x 13,5
cm ini tertanam 4 port USB, sebuah port VGA untuk
menyambungkannya ke monitor, sebuah port jaringan
berkecepatan 10/100Mbps, jack speaker dan mic, serta sebuah port
COM yang bisa dihubungkan ke modem atau mouse.
Gambar 2.34 PC-Station Serie GX-100
62
2.6 Core Temp
Core Temp adalah sebuah program powerful yang diciptakan oleh Arthur
Liberman. Anda dapat mengoperasikannya pada Windows Vista atau XP. Dua hal
penting yang harus diperhatikan pada Core Temp adalah ID CPU dan temperature
dari masing masing core.
2.6.1 Perkembangan Core Temp
Perkembangan awal core temp dimulai dari version 0.9.0.32 yaitu
pada tanggal 24 April 2006. Core Temp saat itu masih bersifat beta dimana
masih banyak yang harus mengalami perubahan dan perkembangan untuk
masalah pendeteksian suhu. Seiring dengan perkembangan teknologi dan
kerja sama dengan para produsen seperti intel dan AMD, kini core temp
telah mampu memberikan informasi yang lebih akurat tentang keadaan
suhu processor.
Pada penelitian kali ini penulis menggunakan Core Temp versi
0.99.8.0-32bit. Penulis menggunakan versi 0.99.8.0 karena versi ini adalah
versi terbaru yang telah diperbaharui dari versi-versi sebelumnya.
63
Gambar 2.35 About Core Temp
2.6.2 Keunggulan Core Temp
Ada beberapa keunggulan dari software core temp ini diantaranya
yaitu :
1. Software ini portable sehingga tidak perlu diinstall
2. Tidak banyak memakan memori komputer
3. Informasi yang diberikan software ini terhadap prosesor user
sangat lengkap
4. Adanya pilihan tray icon,sehingga mempermudah dalam
memantau temperatur suhu prosesor
5. Tersedianya fitur overheat protection untuk melindungi prosesor
64
2.6.3 Kekurangan Core Temp
Setiap sesuatu pasti memiliki kelebihan dan kekurangan.
Kekurangan core temp adalah :
1. Software ini tidak mendukung Pentium IV kebawah
2. Khusus yang menggunakan AMD Phenom,hasil temperatur suhu
belum bisa terlalu akurat.
2.6.4 Cara Kerja Core Temp
Core Temp membaca suhu dengan sangat teliti sebagai data yang
dikumpulkan dari Digital Thermis Sensor (DTS) yang lokasinya diletakan
pada setiap user memproses atau mempekerjakan sesuatu pada processor,
atau dekat dengan bagian terpanas pada processor. Sensor ini berupa
digital (menggunakan angka), yang artinya untuk melaporkan temperatur
yang ada sensor tersebut tidak bergantung pada sebuah sirkuit luar yang
berlokasi di motherboard, nilai dr temperatur tidak disimpan pada catatan
khusus pada prosesor sehingga smua software dapat mengakses dan
membacanya. Hal ini dilakukan untuk menghindari beberapa ketidak
tepatan yang dapat disebabkan oleh eksternal motherboard yang memiliki
program sejenis untuk mendeteksi suhu
2.6.4.1 Cara Kerja Core Temp Pada Intel
Intel mendefinisikan suhu Tjunction tertentu untuk
prosesor. Nilai ini biasanya berkisar antara 85 ° C dan 105 ° C.
65
Dalam generasi selanjutnya dari prosesor, dimulai dengan
Nehalem, Max Tjunction nilai eksak tersedia untuk perangkat
lunak untuk membaca dalam MSR (Model Specific Register).
Sebuah MSR berbeda berisi data suhu. Data direpresentasikan
sebagai Delta dalam ° C antara suhu sekarang dan Tjunction.
Gambar 2.36 Core Temp
ukuran dari data lapangan adalah 7 bits. ini berarti sebuah
delta dari 0-127C secara teori dapat dilaporkan. akan tetapi, dlm
kenyataannya temperatur yang dilaporkan jarang sekali dapat turun
menjadi 0 C dan dalam beberapa kasus ( core seri 2-45nm)
temperatur dibawah 30 C atau bahkan 40 tidak dilaporkan.
66
2.6.4.2 Cara Kerja Core Temp Pada AMD
Prosesor laporan suhu melalui daftar khusus di CPU
Northbridge. Core Temp membaca nilai dari register dan
menggunakan rumus yang diberikan oleh AMD untuk menghitung
suhu sekarang. Rumus untuk seri Athlon 64, Opteron awal dan
Semprons (K8 arsitektur) adalah: 'Core Temp = Nilai - 49'. Bagi
generasi baru prosesor AMD seperti Phenom, Phenom II, newew
Athlons, Semprons dan Opteron (K10 arsitektur), dan turunannya,
ada rumus differnt: 'CPU Temp * = Nilai / 8'. Sensor di AMD
CPU dapat melaporkan suhu antara-49c dan 206C.
* CPU Temp karena Phenom \ Opteron (K10) hanya memiliki satu
sensor per paket, yang berarti hanya ada satu tafsiran per satu
prosesor
2.7 Metodologi Penelitian
2.7.1 Metode Pengumpulan Data
Penyusun skripsi ini dilakukan dengan menggunakan beberapa
metode yang dapat mendukung penulis baik dalam pengumpulan data
maupun informasi yang diperlukan untuk mendapatkan kebenaran materi
uraian pembahasan.
Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam
pembahasan skripsi ini adalah dengan menggunakan :
67
2.7.1.1 Observasi
Teknik observasi merupakan salah satu teknik
pengumpulan data dimana peneliti mengadakan pengamatan dan
pencatatan secara sistematis terhadap objek yang di teliti.
Pelaksanaan observasi ini dapat dilakukan dengan langsung, tidak
langsung dan partisipasi.
Observasi langsung adalah observasi yang dilakukan
peneliti terhadap objek yang diteliti secara langsung. Tidak
langsung adalah penelitian yang dilakukan melalui perantara yaitu
dengan alat atau cara tertentu. Sedangkan observasi secara
partisipasi adalah peneliti meilibatkan diri atau ikut serta dalam
kegiatan yang dilakukan.
2.7.1.2 Studi Pustaka
Studi pustaka merupakan suatu kegiatan penelitian yang
dilakukan oleh peneliti dalam rangka mencari landasan teoritis dari
permasalahan penelitian. Ada dua macam daftar pustaka yaitu :
1. Pustaka Primer
Merupukan bacaan dari hasil penelitian atau studi pustaka yang
diperoleh dari jurnal penelitian atau jurnal ilmiah.
2. Pustaka Sekunder
Pustaka sekunder merupakan pustaka yang diperoleh dari
berbagai sumber seperti buku, indeks, dll
68
2.7.1.3 Studi Literatur
Studi literatur merupakan pencarian yang luas terhadap
sumber-sumber yang relevan untuk menghasilkan suatu gambaran
apa yang ingin diketahui, sudah diketahui atau tidak diketahui
tentang situasi atau fenomena tertentu.
Studi literatur dalam sebuah penelitian dilakukan untuk
mendapatkan gambaran yang menyeluruh tentang apa yang sudah
dikerjakan orang lain dan bagaimana orang mengerjakannya,
kemudian seberapa berbeda penelitian yang akan kita lakukan.
Studi literatur penting dilakukan karena untuk menghindari usaha
yang sebenarnya sudah pernah dilakukan oleh orang lain dan bisa
digunakan pada penelitian kita untuk menghemat waktu, tenaga,
dan biaya. Selain itu juga memberi arah penelitian selanjutnya
yang perlu dilakukan untuk melanjutkan penelitian.
Berdasarkan hasil pengamatan penulis, ada beberapa
penelitian sebelumnya yang melakukan penelitian dengan topik
yang hampir sama. Penelitian tersebut yaitu :
1. Efisiensi penggunaan VGA dan Port USB menggunakan
PC Kloning pada Lembaga Pendidikan British International
Course Ciputat di Fakultas Sains dan Teknologi Universitas
Islam Negeri Jakarta oleh Roni Abdulloh;2010.
69
2. Membangun Jaringan LAN Menggunakan PC Station
Untuk Mendukung Sistem Informasi Perpustakaan di UPT
SDN Kebonagung Kota Pasuruan dari Fakultas Teknik
Universitas Negeri Malang oleh Shandy Eko Budilaksono;
2009
3. Membangun Jaringan PC Cloning Dengan Menggunakan
Software Winconnect dari Fakultas Teknik Universitas
Pembangunan Panca Budi Medan oleh Fachrid Wadly;
2006
Yang membedakan penelitian penulis kali ini dengan penelitian-
penelitian sebelumnya adalah :
1. Alat yang digunakan.
2. Topologi jaringan LAN yang dibangun.
3. Perbandingan arsitektur komputer.
4. Efisiensi harga
5. Analisis perubahan suhu dan kecepatan yang terjadi
2.7.2 Tahapan-Tahapan Dalam Pengembangan Model Komputer
Proses tahapan penerapan sistem PC-Station pada warnet NET-
Working secara umum, model yang digunakan adalah model komputer,
sedangkan tahapan-tahapannya adalah sebagai berikut :
70
1. Memahami sistem yang akan di bangun
Jika pengembang model tidak atau belum mengetahui cara kerja
sistem yang akan dimodel simulasikan maka pengembang perlu
meminta seorang ahli (pakar) dibidang sistem yang bersangkutan.
Hasil dari pemahaman sistem dapat berupa penjelasan kata-kata
atau diagram konteks yang menjelaskan hubungan sistem dengan
lingkungan.
2. Mengembangkan model komputer dari sistem
Apabila pengembang sudah mengetahui cara kerja sistem yang
bersangkutan, maka tahap berikutnya adalah memformulasikan
model komputer dari sistem disesuaikan dengan karakteristik
sistem dan tujuan pemodelan. Kadang-kadang model komputer
lebih mudah dipahami dengan model diagram seperti diagram alir
data (data flow diagram)
3. Mengembangkan model komputer untuk PC-Station
Terkadang Model komputer yang dihasilkan pada tahap ke 2 diatas
terlalu rumit, sehingga tergantung dari tujuan simulasi, model
komputer perlu disederhanakan. Diagram alir data pada tahap ke 2
diatas dirinci lebih lanjut sehingga menghasilkan beberapa chart
alir (flow chart).
4. Membuat program (software) komputer
Beberapa flow chart yang dihasilkan kemudian diimplementasikan
lebih lanjut menjadi program (software) komputer. Ada beberapa
71
bahasa komputer (compiler) yang cocok untuk simulasi komputer,
namun ada juga bahasa komputer yang tidak cocok, semua
tergantung pada fasilitas apa saja yang tersedia pada komputer
yang bersangkutan untukmendukung simulasi misalnya pustaka
fungsi dan prosedur, GUI, ketergatungan perangkat keras.
5. Menguji, memverifikasi dan memvalidasi PC-Station
Simulasi pada dasarnya adalah menirukan sistem nyata, sehingga
tolak ukur baik tidaknya simulasi adalah sejauh mana kemiripan
hasil simulasi dibandingkan dengan dengan sistem nyata.
Pengujian (testing) dilakukan pada tingkat modul program.
Verifikasi dilakukan untuk membuktikan bahwa hasil
implementasi program komputer sudah sesuai dengan rancangan
model konsep dari sistem yang bersangkutan. Validasi dilakukan
dengan membandingkan hasil keluaran simulasi dengan data yang
diambil dari sistem nyata.
6. Mengeksekusi program simulasi untuk tujuan tertentu.
Eksekusi atau running program komputer bisa dilakukan secara
waktu nyata (real time).
Dalam Hal ini penulis melakukan tahapan-tahapan di atas hanya
sampai pada tahap menguji, memverifikasi, dan memvalidasi
keluaran simulasi tidak sampai pada tahap eksekusi program.
72
2.8 Sekilas Tentang Warnet NET-Working
2.8.1 Sejarah
Pada tahun 2011, tanggal 4 bulan Mei dibentuknya warnet
NET-Working ini, yaitu oleh Miftah Haris, Ahdian Matlufi dan
Prasetyo. Warnet NET-Working ini diberi nama demikian karena
para pendiri warnet ini berasal dari kelas Teknologi Informasi
peminatan Netwoking UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Selain itu
diberi nama demikian karena di ambil dari dua kata yaitu NET
yang merupakan singkatan dari Internet dan Working yang berarti
bekerja atau berjalan dengan baik. Jadi NET-Working juga bias
berarti Internet yang bekerja atau berjalan dengan baik.
2.8.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan berdirinya warnet NET-Working
adalah : “ Membantu masyarakat untuk mendapatkan akses internet
yang cepat dan murah dan dengan demikian melalui dunia internet
diharapkan wawasan ilmu pengetahuan masyarakat menjadi lebih
luas”.
73
2.8.3 Visi dan misi
1. Visi
Visi warnet NET-Working adalah Menjadikan warnet sebagai
salah satu tempat untuk memberikan pendidikan IT kepada pelajar,
mahasiswa dan masyarakat sekitarnya. Artinya secara langsung
atau tidak langsung warnet NET-Working mengajarkan tentang
pengetahuan IT secara ringkas kepada para pelanggannya.
2. Misi
a. Memberikan pendidikan atau pengetahuan IT secara ringkas
kepada para pelangganya.
b. Memberikan pelayanan yang baik dan saran-saran dalam
penggunaan internet.
c. Menciptakan lapangan kerja untuk orang-orang sekitarnya.
74
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian yang penulis lakukan bertempat di Warnet NET-Working
Petukangan Utara Jakarta Selatan mulai dari bulan Mei 2011 sampai bulan
Agustus 2011.
3.2 Metode Pengumpulan Data
Penyusunan skripsi ini dilakukan dengan menggunakan beberapa
metode yang dapat mendukung Penulis baik dalam pengumpulan data
maupun informasi yang diperlukan untuk mendapatkan kebenaran materi
uraian pembahasan.
Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam
pembahasan skripsi ini adalah menggunakan :
3.2.1 Observasi
Observasi dilakukan dalam pengumpulan data untuk
menunjang penelitian secara keseluruhan. Kemudian penulis
melakukan pengumpulan data yang dapat mendukung untuk
penelitian. Penulis mengumpulkan data tentang system
penggunaan komputer yang saat ini diterapkan oleh Warnet NET-
Working serta melakukan observasi terhadap desain jaringan dan
75
kebutuhan komputer yang masih berjalan saat ini. Penulis
mendapati beberapa komputer yang memiliki spesifikasi tinggi
tetapi hanya digunakan untuk browsing saja. Pengumpulan data
diatas agar penulis dapat melakukan analisis terhadap sistem yang
telah berjalan serta memnentukan rancangan sistem baru yang akan
dibangun.
3.2.2 Studi Pustaka
Pada tahap ini penulis mencari referensi-referensi yang
relevan dengan objek yang akan diteliti. Pencarian referensi
dilakukan di perpusatakaan, toko buku, maupun secara online
melalui internet. Setelah mendapatkan referensi-referensi yang
relevan tersebut, penulis lalu mencari informasi-informasi yang
dibutuhkan dalam penelitian ini dari referensi-referensi tersebut.
Informasi yang didapatkan digunakan dalam penyusunan landasan
teori, metodologi penelitian serta penerapan sistem secara
langsung. Pustaka-pustaka yang dijadikan acuan dapat dilihat pada
daftar pustaka.
3.3 Tahapan-tahapan pengembangan model komputer
Proses tahapan dalam mengembangkan model komputer dan
simulasi secara umum, dalam hal ini yang digunakan adalah model
komputer yaitu sebagai berikut :
76
1. Memahami sistem yang akan dibangun
Pada tahap ini penulis akan melakukan 2 tahapan yaitu :
a. Identifikasi terhadap tujuan pembuatan sistem baru.
b. Menyelesaikan problem-problem yang saat ini dihadapi.
2. Mengembangkan model komputer dari sistem
Pada tahap ini penulis akan melakukan :
a. Mendesain tata letak jaringan komputer yang kondusif.
b. Menentukan spesifikasi komputer/PC.
c. Merinci dana yang dibutuhkan untuk membangun jaringan PC-
Station.
d. Menyiapkan tools yang mendukung terbentuknya sistem PC-
Station
e. Merinci biaya listrik yang akan keluar perbulannya
3. Mengembangkan komputer untuk PC-Station
Pada tahap ini penulis akan melakukan :
a. Menyiapkan kebutuhan sistem PC-Station sebelum instalasi
b. Membangun user logon pada XP
c. Mengatur IP address
4. Membuat program (software) komputer
Pada tahap ini penulis tidak membuat suatu program, namun pada
tahap ini penulis hanya melakukan instalasi software yang telah ada
dan mengkonfigurasi PC untuk membangun PC-Station, untuk
detailnya pada tahapan ini dapat dilihat dibawah ini :
77
a. Melakukan instalasi software PC-Station.
b. Melakukan settingan user pada PC-Station.
c. Melakukan instalasi software Core Temp
d. Melakukan instalasi software HD-Tune
5. Menguji, memverifikasi, dan memvalidasi PC-Station
Setelah semua perangkat keras dan perangkat lunak yang mendukung
sistem ini selesai dirancang dan dikonfigurasi, maka tahap selanjutnya
adalah pengujian sistem, pada apengujian sistem ini dilakukan tes
terhadap beberapa kondisi dari aktifitas PC (Microsoft Office,
Multimedia, Game, dan koneksi Internet).
a. Menjalankan sistem PC-Station yang telah dibangun.
b. Merecord temperature suhu processor dengan Core temp.
c. Merecord transfer rate pada harddisk dengan menggunakan HD
Tune Pro
d. Merecord temperature suhu VGA dengan GPU-Z.
e. Melakukan pengujian kekurangan yang terdapat dari pc-station.
f. Melakukan pemeliharaan.
g. Meminta tanggapan pihak warnet NET-Working tentang
aplikasi ini untuk bahan evaluasi.
h. Efisiensi PC-Station pada warnet NET-Working adalah pada :
1. Efisiensi biaya pembelian hardware
2. Efisiensi tempat.
3. Efisiensi biaya listrik perbulan.
78
4. Pengaruh suhu pada prosessor dengan adanya PC-Station.
5. Pengaruh transfer rate pada harddisk dengan adanya PC-
Station.
3.4 Diagram Alur Penelitian
Dari jabaran yang telah penulis terangkan di atas,dapat
digambarkan dengan diagram alur penelitian. Diagram alur penelitian dapat
dilihat dibawah ini.
79
Gambar 3.1 Flowchart Penelitian
Start
Penentuan judul penelitian
Menetukan batasan masalah
Dan perumusan masalah
Metode Pengumpulan Data
Observasi
Studi Sejenis
Studi Pustaka
Tahapan-tahapan pengembangan
Model komputer
End
80
Gambar 3.2 Alur Penelitian
Tahapan-tahapan
Pengembangan model
Komputer
Memahami sistem
Yang akan
dibangun
Identifikasi terhadap tujuan pembuatan sistem baru
Menyelesaikan problem-problem yang saat ini dihadapi.
Mendesain tata letak jaringan komputer yang kondusif.
Menentukan spesifikasi komputer/PC.
Merinci dana yang dibutuhkan untuk membangun jaringan PC-Station.
Menyiapkan tools yang mendukung terbentuknya sistem PC-Station.
Merinci biaya listrik yang akan keluar perbulannya
Mengembangkan
model komputer dari
sistem
Menyiapkan kebutuhan sistem PC-Station sebelum instalasi
Membangun user logon pada XP
Mengembangkan
komputer untuk PC-
Station
Melakukan instalasi software PC-Station.
Melakukan settingan user pada PC-Station.
Melakukan instalasi software Core Temp
Melakukan instalasi HD Tune
Membuat program
(software) komputer
Menjalankan sistem PC-Station yang telah dibangun.
Merecord temperature suhu VGA dengan GPU-Z.
Merecord temperature suhu processor dengan Core temp.
Melakukan pengujian kekurangan yang terdapat dari pc-station.
Melakukan pemeliharaan.
Meminta tanggapan pihak warnet NET-Working tentang aplikasi ini untuk bahan evaluasi.
Efisiensi PC-Station pada warnet NET-Working
Menguji
memverifikasi dan
memvalidasi PC-
Station
Mengatur IP address
Merecord kinerja harddisk dengan HD Tune Pro
81
BAB IV
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Berdasarkan penelitian yang telah dibahas pada bab III, penulis telah
melakukan kegiatan pengumpulan datan dengan cara observasi yang telah
diterangkan pada BAB III bagian 3.2.1, studi pustaka bagian 3.2.2, dan studi
literatur pada bagian 2.7.1.3. Sedangkan untuk metode penerapan sistem PC-
Station penulis menggunakan tahap-tahap berikut.
4.1 Memahami sistem yang akan dibangun
Dalam memahami sistem yang akan dibangun ini, penulis
melakukan dua tahap yaitu identifikasi terhadap tujuan pembuatan sistem
baru dan menyelesaikan problem-problem yang saat ini dihadapi.
1. Identifikasi terhadap tujuan pembuatan sistem baru
Sistem pembuatan PC-Station ini dibangun karena adanya beberapa
alasan yaitu :
a. Minimnya anggaran dana untuk membangun warnet.
Warnet NET-Working adalah usaha kecil yang didirikan oleh para
mahasiswa UIN dengan dana yang seadanya. Sehingga anggaran
dana untuk membangun warnet ini tidaklah cukup besar.
b. Tuntutan untuk mengikuti berkembang pesatnya teknologi.
Dengan latar belakang yang telah dibahas pada BAB I dimana
banyak lembaga-lembaga pendidikan dan para pengusaha yang
tidak mampu mengikuti kemajuan teknologi saat ini. Hal tersebut
82
disebabkan karena harga barang-barang eletronik yang semakin
lama semakin mahal. Disisi lain barang-barang eletronik atau
komputer tersebut sangat diperlukan dalam menjalani aktifitas
mereka sehari-hari. Sedangkan pada saat ini pengetahuan tentang
teknologi khususnya komputer dan aplikasinya merupakan modal
pokok untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih layak.
2. Menyelesaikan problem-problem yang dihadapi.
Berdasarkan tujuan-tujuan diatas makan penulis memberikan solusi
dengan membangun sistem PC-Station karena dengan sistem ini dapat
mengurangi anggaran dana untuk pengadaan unit komputer baru.
4.2 Mengembangkan model komputer dari sistem
Dalam tahap ini penulis melakukan beberapa hal untuk merancang
sistem PC-Station, berikut adalah tahapan-tahapan yang penulis buat :
1. Mendesain tata letak jaringan komputer yang kondusif sesuai kondisi
kebutuhan user.
Berdasarkan kondisi yang ada penulis mendesain jaringan dengan
menggunakan topologi star. Topologi tersebut sangat dibutuhkan
dalam kondisi kebutuhan yang penulis alami.
83
Gambar 4.1 Rancangan desain jaringan
Pada topologi star semua workstation dihubungkan ke switch.
Topologi ini mempunyai kelebihan sebagai berikut :
a. Kerusakan pada satu saluran hanya akan mempengaruhi
jaringan pada saluran tersebut & station yg terpaut
b. Tingkat keamanan termasuk tinggi
c. Tahan terhadap lalulintas jaringan yang sibuk
d. Penambahan & pengurangan station dapat dilakukan dengan
mudah
e. Tidak mengganggu bagian jaringan lain
f. Kontrol terpusat
g. Kemudahan deteksi & isolasi kesalahan kerusakan
h. Kemudahan pengelolaan jaringan
2. Menentukan spesifikasi komputer/PC
Kebutuhan dari spesifikasi komputer/PC yang harus disediakan dalam
pembuatan PC Station diantaranya yaitu :
84
Tabel 4.1 Spesifikasi PC Station
No Nama Barang Jumlah
1 CPU 1 Unit
2 LCD 3 Unit
3 Keyboard 3 Unit
4 Mouse 3 Unit
5 PC Station GX100 2 Unit
6 Switch 1 Unit
7 Kabel LAN 3 Unit
3. Merinci dana yang dibutuhkan untuk membangun jaringan PC-Station.
Berdasarkan analisa spesifikasi kebutuhan sistem PC-Station di atas,
penulis menghitung dan merinci berapa anggaran dana yang harus
dikeluarkan oleh pihak warnet NET-Working untuk membangun
jaringan PC-Station ini. Untuk rincian anggaran dananya adalah
sebagai berikut :
Tabel 4.2 Anggaran dana 3 PC
No Jenis Barang Harga Jumlah
1 CPU AMD Athlon
- MB : Asrock 770SE3L
- Proc : AMD Athlon II X2
2.9Ghz
Rp.1.735.000/paket x 3
CPU
Rp.5.205.000
85
- HDD : WD 500Gb 32mb
- VGA : XFX 5450 512Mb
- RAM : V-Gen 2Gb DDR3
2 LCD Rp.910.000/unit x 3 unit Rp.2.730.000
3 Keyboard+Mouse Rp.90.000/paket x 3
paket
Rp.270.000
4 Switch Rp.185.000/unit Rp.185.000
5 Kabel LAN+Rj45 Rp.50.000/paket Rp.50.000
Total anggaran dana Rp.8.440.000
Tabel 4.3 Anggaran dana sistem jaringan PC-Station
No Jenis Barang Harga Jumlah
1 CPU AMD Athlon
- MB : Asrock 770SE3L
- Proc : AMD Athlon II X2
2.9Ghz
- HDD : WD 500Gb 32mb
- VGA : XFX 5450 512Mb
- RAM : V-Gen 2Gb DDR3
Rp.1.735.000/paket x 1
CPU
Rp.1.735.000
2 LCD Rp.910.000/unit x 3 unit Rp.2.730.000
3 Keyboard+Mouse Rp.90.000/paket x 3
paket
Rp.270.000
86
4 Switch Rp.185.000/unit Rp.185.000
5 Kabel LAN+Rj45 Rp.50.000/paket Rp.50.000
6 PC Station GX100 Rp.750.000/unit x 2 unit Rp.1.500.000
Total anggaran dana Rp.6.470.000
Sumber www.rakitan.com
4. Menyiapkan tools yang mendukung terbentuknya sistem PC-Station.
Selain dari kebutuhan hardware PC-Station ini juga membutuhkan
software pokok untuk melakukan sistem ini. Kebutuhan dari software
yang harus disediakan dalam pembuatan PC-Station adalah sebagai
berikut :
Tabel 4.4 Anggaran software 3 PC
No Jenis barang Harga Jumlah
1 Windows XP profesional Rp.725.000/user x3 user Rp.2.175.000
2 Microsoft Office 2007 Rp.600.000/user x3 user Rp.1.800.000
3 Software PC-Station Free Rp.0
4 Software CoreTemp Free Rp.0
Total anggaran dana Rp.3.975.000
Tabel 4.5 Anggaran Software sistem jaringan PC-Station
No Jenis barang Harga Jumlah
1 Windows XP profesional Rp.725.000/user x1 user Rp.725.000
2 Microsoft Office 2007 Rp.600.000/user x1 user Rp.600.000
3 Software PC-Station Free RP.0
87
4 Software CoreTemp Free Rp.0
Total anggaran dana Rp.1.325.000
Sumber www.rakitan.com
5. Merinci biaya listrik yang akan keluar perbulannya
Listrik merupakan hal pokok untuk dapat menjalankan alat-alat
elektronik. Tanpa adanya listrik komputer tidak akan dapat menyala.
Berikut ini adalah perbandingan biaya listrik selama sebulan jika
pemakain perharinya 10 jam :
Tabel 4.6 Perbandingan biaya listrik perbulan
Jenis barang Hari Jam Daya (watt) Total (1 kWh = Rp.1.163)
PC Biasa 30 10 300 90 kWh (Rp.104.670)
PC Station 30 10 75 22,5 kWh (Rp.26.267)
4.3 Mengembangkan komputer untuk PC-Station
Dalam tahap ini penulis akan melakukan beberapa hal di antaranya yaitu:
1. Menyiapkan kebutuhan sistem PC-Station sebelum instalasi.
Sebelum melakukan instalasi pc-station sebaiknya melakukan
pemasangan semua hardware yang terhubung ke pc-station dan
melakukan pengaturan ip address pada jaringan LAN yang akan
digunakan. Pengaturan ini dilakukan agar antara client dan server dan
saling terhubung.
88
Gambar 4.2 Pemasangan PC-Station
2. Membangun user logon pada xp
Setelah semua hardware terdeteksi, kemudian buat user logon sesuai
jumlah client yang diinginkan. Pada tahap ini penulis menggunakan
program yang sudah terdapat pada pc-station. Langkah membuat user
dengan program pc-station adalah sebagai berikut :
a. Pilih sistem operasi yang digunakan, klik tombol create
user pada menu
Gambar 4.3 Create user
89
b. Secara otomatis program tersebut akan membuat user logon
dengan password “1”.
Gambar 4.4 Proses Create user
c. Login dengan username dan passwors sesuai nomor client
yang ada.
Gambar 4.5 User logon server
3. Pengaturan IP address pada server
Selesai menyiapkan kebutuhan sistem pc-station, setelah itu
melakukan pengaturan ip address pada server agar dapat terhubung
90
dengan baik antara server dengan client. Selain itu juga untuk
menentukan IP yang akan digunakan pada client static IP address atau
Dinamic IP Address. Untuk melakukan pengaturan IP addess langkah
yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Masuk ke Control Panel>Network Connection>Local Area
Network>Properties>Internet Protocol(TCP/IP)
b. Masukan IP address jaringan yang akan dibuat. IP address yang
dimasukan akan menentukan IP adrress yang digunakan oleh
client. Pada penelitian ini penulis menggunakan static IP.
Gambar 4.6 Setting IP server
c. Klik tombol OK
4.4 Membuat program (software) komputer
1. Melakukan instalasi software PC-Station
91
a. Klik 2 kali program pcstation-EN.exe. Maka akan tampil dialog
License, klik tombol Accept untuk memulai proses instalasinya.
Gambar 4.7 License pc-station
b. Pada Destination folder, biarkan pada kondisi default lalu klik
install
Gambar 4.8 destination folder pc-station
92
c. Tunggu hingga proses instalasi selesai
Gambar 4.9 proses instalasi pc-station
d. Setelah itu akan muncul tampilan menu
Gambar 4.10 menu pc-station
e. Pilih Sistem Operasi yang digunakan, klik tombol Setup sesuai bit
Sistem operasi yang digunakan
93
Gambar 4.11 Pilih Sistem Operasi
f. Klik tombol patch
Gambar 4.12 Patch
g. Setelah itu akan muncul dialog patch success, kemudian restart
komputer untuk mendapatkan efeknya
Gambar 4.13 memulai patch
94
Gambar 4.14 patch berhasil
2. Melakukan settingan user pada PC-Station
Setelah semua proses instalasi pc-station selesai, kemudian melakukan
settingan user pada pc-station. Adapun langkah-langkahnya sebagai
berikut:
a. Hubungkan semua periferal seperti keyboard, mouse, monitor,
kabel LAN, dan adaptor dengan benar, kemudian hidupkan
tombol power. Jika benar maka akan muncul tampilan seperti
berikut
Gambar 4.15 Home Menu
95
b. Klik tombol settings untuk melakukan pengaturan awal
Gambar 4.16 Menu settings
Klik tombol screen resolution untuk mengatur resolusi
monitor
Gambar 4.17 Screen Resolution
c. Klik tombol Network untuk melakukan pengaturan alamat IP.
Masukan IP address, Default Gateway, dan Subnetmask yang
terkoneksi dengan server
96
Gambar 4.18 Settings IP Address client
Klik name servers untuk memasukan Domain Name Server
(DNS)
Gambar 4.19 Settings DNS Client
d. Klik tombol Automatic Connection untuk terkoneksi secara
otomatis pada saat pc-station menyala
Gambar 4.20 Automatic Connection
97
e. Klik tombol connect pada menu awal, kemudian masukan IP
server yang dituju
Gambar 4.21 Connect
f. Setelah itu akan muncul user logon yang terkoneksi dengan
server
Gambar 4.22 user logon client
98
Sistem PC Station ini berjalan dengan memanfaatkan seluruh
sumber daya, terminal menggunakan mode kerja C / S
(Client/Server), tidak perlu hard drive karena semua data diletakkan
pada server. Cara kerjanya dengan cara client mengambil semua
sumber daya hardware yang terdapat pada server. Hal inilah yang
dijadikan sebagai bahan penelitian efisiensi hardware oleh penulis.
Efisiensi hardware disini adalah mendayagunakan hardware seperti
prosesor dan RAM yang biasanya hanya terpakai beberapa persen
saja (tidak maksimal).
3. Melakukan instalasi software CoreTemp
a. Klik dua kali program core temp.exe karena program
coretemp bersifat portable maka akan secara otomatis
tampil seperti pada gambar dibawah ini dan menandakan
coretemp siap digunakan.
Gambar 4.23 Core Temp
b. Setelah itu setting coretemp agar setiap menyalakan
komputer coretemp sudah langsung siap untuk digunakan
untuk merecord suhu prosessor. Caranya dengan masuk ke
99
Settings > General kemudian checklist pada enable logging
on startup.
Gambar 4.24 Enable Logging
c. Lakukan pengaturan agar coretemp mampu merecord suhu
prosesor. Pengaturan ini dapat dilakaukan hanya dengan
menekan tombol F4 pada keyboard atau mengklik pada
menu tools kemudian checklist logging on. Penyimpanan
hasil record suhu akan secara otomatis tersimpan di folder
dimana coretemp berada.
Gambar 4.25 Logging on
100
d. Delay waktu pada coretemp dapat di atur dengan masuk ke
settings > general lalu masukan angka merecord suhu setiap
berapa detik pada bagian Temperature Logging Interval
Gambar 4.26 Logging Interval
Sebagai gambaran laporan selisih waktu dapat dilihat pada
gambar dibawah ini.
Gambar 4.27 Selisih waktu
Pada gambar terlihat jelas interval waktu dari satu ke yang
lain adalah berjarak 10 detik.
101
e. Untuk melihat detail prosesor user dapat melihat dengan
menekan tombol F3 pada keyboard
Gambar 4.28 System Information
4. Melakukan instalasi HD Tune
a. Klik dua kali program hdtunepro461.exe maka akan tampil
setup-HD Tune PRO. Klik tombol next untuk melanjutkan
Gambar 4.29 Setup HD Tune
b. Klik I accept agreement untuk setuju dengan license yang ada
kemudian klik tombol next.
102
Gambar 4.30 License Agreement HD Tune
c. Pada select destionation location, biarkan pada kondisi default.
Klik next untuk melanjutkan.
Gambar 4.31 Destination Folder
d. Pada Select Additional Task, checklist Create a desktop icon
untuk membuat icon pada desktop. Kemudian klik next untuk
melanjutkan.
103
Gambar 4.32 Create desktop icon
e. Pada ready to instal, klik tombol instal untuk memulai instalasi
Gambar 4.33 Ready to instal
f. Tunggu hingga proses ini selesai
Gambar 4.34 Proses instal HD Tune
104
g. Instalasi telah selesai dilakukan
Gambar 4.35 Instalasi HD Tune selesai
4.5 Menguji, memverifikasi dan memvalidasi PC-Station
Setelah semua perangkat keras dan perangkat lunak yang
mendukung sistem ini selesai di rancang dan dikonfigurasi, maka tahap
selanjutnya adalah pengujian sistem. Pada pengujian sistem ini dilakukan
tes tehadap beberapa kondisi dari aktifitas komputer seperti untuk
Microsoft Office, Multimedia, dan Koneksi internet).
1. Menjalankan sistem pc-station yang telah dibangun.
Setelah selesai membangun jaringan LAN dengan PC-station telah
berjalan dengan baik, ternyata sistem ini sangat efektif untuk menekan
dana anggaran yang harus dikeluarkan oleh pihak warnet. Dengan
adanya sistem pc-station ini semula sebuah komputer yang dapat
digunakan oleh satu user saja sekarang dapat digunakan oleh 3 user
secara bersamaan.
105
Gambar 4.37 User Log On server dan client
2. Merecord suhu temperatur dengan coretemp
Setelah perekaman suhu pada prosesor ini dilakukan ternyata efisiensi
pc-station ini sangat efektif karena tidak membuat komputer menjadi
error dan sebagainya. Hasil suhu yang telah direcord dapat dilihat pada
gambar diagram dibawah ini atau untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada halaman lampiran.
a. Koneksi Internet
Pada koneksi internet ini penulis melakukan test dengan browsing
membuka situs www.kaskus.us dan www.facebook.com. Koneksi
internet yang dijalankan sebelum menggunakan pc-station dan
sesudah menggunakan pc-station.
106
Gambar 4.38 Core Temp koneksi internet sebelum
Gambar 4.39 Core Temp koneksi internet setelah
Ket : Kedua gambar diatas adalah hasil temperatur yang di dapat dimana
pada sumbu X adalah dalam satuan waktu dan sumbu Y dalam satuan
suhu yaitu °C
Pada uji coba koneksi internet diatas perbedaan antara suhu
sebelum menggunakan sistem pc-station dan setelah menggunakan
24,525
25,526
26,527
27,528
28,529
29,5
5:00
:35
5:02
:05
5:03
:35
5:05
:05
5:06
:52
5:08
:22
5:09
:52
5:11
:22
5:12
:52
5:14
:22
5:15
:52
5:17
:22
5:18
:52
5:20
:22
Der
ajat
Cel
ciu
s
Core Temp
CPU 0 Temp. (°)
Low temp. (°)
High temp. (°)
34
34,5
35
35,5
36
36,5
37
37,5
0:07
:39
0:09
:09
0:10
:39
0:12
:09
0:13
:39
0:15
:09
0:16
:39
0:18
:09
0:19
:39
0:21
:09
0:22
:39
0:24
:09
0:25
:39
0:27
:09
Der
ajat
Cel
ciu
s
Core Temp
CPU 0 Temp. (°)
Low temp. (°)
High temp. (°)
107
sistem pc-station mengalami peningkatan suhu. Ini dibuktiin dari
hasil yang di dapat dari coretemp hasil suhu rata-rata sebelum
menggunakan sistem pc-station adalah 27,066 °C sedangkan
setelah menggunakan sistem pc-station adalah 35,834 °C. Jadi
selisih antara sebelum dan sesudah menggunakan sistem pc-station
adalah 8,768 °C
Gambar 4.40 Core load koneksi internet sebelum
Gambar 4.41 Core load koneksi internet sesudah
0
5
10
15
20
25
30
35
5:00
:35
5:01
:55
5:03
:15
5:04
:35
5:06
:12
5:07
:32
5:08
:52
5:10
:12
5:11
:32
5:12
:52
5:14
:12
5:15
:32
5:16
:52
5:18
:12
5:19
:32
5:20
:52
Per
sen
tase
Core load (%)
Core load (%)
05
1015202530354045
0:07
:39
0:08
:59
0:10
:19
0:11
:39
0:12
:59
0:14
:19
0:15
:39
0:16
:59
0:18
:19
0:19
:39
0:20
:59
0:22
:19
0:23
:39
0:24
:59
0:26
:19
Per
sen
tase
Core load (%)
Core load (%)
108
Ket : Kedua gambar diatas adalah hasil core load yang di dapat dimana
pada sumbu X adalah dalam satuan waktu dan sumbu Y dalam
persentase
Pada coreload nilai rata-rata persentase sebelum menggunakan pc-
station adalah 2,116% sedangkan setelah menggunakan sistem pc-
station mengalami peningkatan menjadi 10,330%. Jadi sebelum
menggunakan sistem pc-station dan setelah menggunakan sistem
pc-station pada coreload hanya mengalami peningkatan sebesar
8,214%.
Gambar 4.42 CPU speed koneksi internet sebelum
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
5:0
0:3
5
5:0
2:0
5
5:0
3:3
5
5:0
5:0
5
5:0
6:5
2
5:0
8:2
2
5:0
9:5
2
5:1
1:2
2
5:1
2:5
2
5:1
4:2
2
5:1
5:5
2
5:1
7:2
2
5:1
8:5
2
5:2
0:2
2
MH
z
CPU speed (MHz)
CPU speed (MHz)
109
Gambar 4.43 CPU speed koneksi internet sesudah
Ket : Kedua gambar diatas adalah hasil core speed yang di dapat dimana
pada sumbu X adalah dalam satuan waktu dan sumbu Y dalam MHz
Pada corespeed dalam uji coba koneksi internet nilai rata-rata
sebelum menggunakan pc-station adalah sebesar 2905.53MHz,
sedangkan setelah menggunakan sistem pc-station mengalami
peningkatan menjadi 2905.59 MHz. Jadi sebelum menggunakan
sistem pc-station dan setelah menggunakan sistem pc-station pada
corespeed hanya mengalami peningkatan sebesar 0,6 MHz saja,
sehingga tidak berpengaruh terlalu besar untuk kinerja koneksi
internet.
b. Pada Microsoft Office (Ms.Word)
Pada tahap ini penulis menggunakan pengetikan standar. Semua
hasil record pada coretemp dapat dilihat pada gambar diagram
dibawah ini.
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
0:07
:39
0:09
:09
0:10
:39
0:12
:09
0:13
:39
0:15
:09
0:16
:39
0:18
:09
0:19
:39
0:21
:09
0:22
:39
0:24
:09
0:25
:39
0:27
:09
MH
z
CPU speed (MHz)
CPU speed (MHz)
110
Gambar 4.44 core temp Ms.Word sebelum
Gambar 4.45 core temp Ms.Word sesudah
Ket : Kedua gambar diatas adalah hasil temperatur yang di dapat dimana
pada sumbu X adalah dalam satuan waktu dan sumbu Y dalam satuan
suhu yaitu °C
Pada uji coba Microsoft Office (Ms.Word) diatas perbedaan antara
suhu sebelum menggunakan sistem pc-station dan setelah
27
27,5
28
28,5
29
29,5
30
30,5
5:40
:29
5:41
:59
5:43
:29
5:44
:59
5:46
:29
5:47
:59
5:49
:29
5:50
:59
5:52
:29
5:53
:59
5:55
:29
5:56
:59
5:58
:29
5:59
:59
Der
ajat
Cel
ciu
s
Core Temp
CPU 0 Temp. (°)
Low temp. (°)
High temp. (°)
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
4:17
:41
4:19
:01
4:20
:21
4:21
:41
4:23
:01
4:24
:21
4:25
:41
4:27
:01
4:28
:21
4:29
:41
4:31
:01
4:32
:21
4:33
:41
4:35
:01
4:36
:21
Der
ajat
Cel
ciu
s
Core Temp
CPU 0 Temp. (°)
Low temp. (°)
High temp. (°)
111
menggunakan sistem pc-station perbedaannya tidak terlalu jauh. Ini
dibuktiin dari hasil yang di dapat dari coretemp hasil suhu rata-rata
sebelum menggunakan sistem pc-station adalah 28,760 °C
sedangkan setelah menggunakan sistem pc-station adalah 29,666
°C. Jadi selisih antara sebelum dan sesudah menggunakan sistem
pc-station hanya 0,906 °C saja.
Gambar 4.46 Core load Ms.Word sebelum
0
2
4
6
8
10
12
14
5:40
:29
5:41
:39
5:42
:49
5:43
:59
5:45
:09
5:46
:19
5:47
:29
5:48
:39
5:49
:49
5:50
:59
5:52
:09
5:53
:19
5:54
:29
5:55
:39
5:56
:49
5:57
:59
5:59
:09
6:00
:19
Core load (%)
Core load (%)
112
Gambar 4.47 Core load Ms.Word sesudah
Ket : Kedua gambar diatas adalah hasil core load yang di dapat dimana
pada sumbu X adalah dalam satuan waktu dan sumbu Y dalam
persentase
Pada coreload nilai rata-rata persentase sebelum menggunakan pc-
station adalah 0,165% sedangkan setelah menggunakan sistem pc-
station mengalami peningkatan menjadi 5,33%. Jadi sebelum
menggunakan sistem pc-station dan setelah menggunakan sistem
pc-station pada coreload hanya mengalami peningkatan sebesar
5,165% saja.
0
20
40
60
80
100
120
4:17
:41
4:18
:51
4:20
:01
4:21
:11
4:22
:21
4:23
:31
4:24
:41
4:25
:51
4:27
:01
4:28
:11
4:29
:21
4:30
:31
4:31
:41
4:32
:51
4:34
:01
4:35
:11
4:36
:21
Core load (%)
Core load (%)
113
Gambar 4.48 CPU speed Ms.Word sebelum
Gambar 4.49 CPU speed Ms.Word sesudah
Ket : Kedua gambar diatas adalah hasil core speed yang di dapat dimana
pada sumbu X adalah dalam satuan waktu dan sumbu Y dalam MHz
Pada corespeed dalam uji coba Microsoft Office nilai rata-rata
sebelum menggunakan pc-station adalah sebesar 2905.73 MHz,
sedangkan setelah menggunakan sistem pc-station mengalami
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
5:40
:29
5:41
:49
5:43
:09
5:44
:29
5:45
:49
5:47
:09
5:48
:29
5:49
:49
5:51
:09
5:52
:29
5:53
:49
5:55
:09
5:56
:29
5:57
:49
5:59
:09
6:00
:29
CPU speed (MHz)
CPU speed (MHz)
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
4:17
:41
4:19
:01
4:20
:21
4:21
:41
4:23
:01
4:24
:21
4:25
:41
4:27
:01
4:28
:21
4:29
:41
4:31
:01
4:32
:21
4:33
:41
4:35
:01
4:36
:21
CPU speed (MHz)
CPU speed (MHz)
114
peningkatan menjadi 2905.77 MHz. Jadi sebelum menggunakan
sistem pc-station dan setelah menggunakan sistem pc-station pada
corespeed hanya mengalami peningkatan sebesar 0,4 MHz saja,
sehingga tidak berpengaruh terlalu besar untuk kinerja Microsoft
Office.
c. Multimedia (windows media player)
Pada tahap ini penulis menggunakan windows media player untuk
pemutaran musik berformat MP3.
Gambar 4.50 Core temp multimedia sebelum
26
26,5
27
27,5
28
28,5
29
29,5
5:26
:00
5:27
:40
5:29
:20
5:31
:00
5:32
:40
5:34
:20
5:36
:00
5:37
:40
5:39
:20
5:41
:00
5:42
:40
5:44
:20
5:46
:00
5:47
:40
Der
ajat
Cel
ciu
s
Core Temp
CPU 0 Temp. (°)
Low temp. (°)
High temp. (°)
115
Gambar 4.51 core temp multimedia sesudah
Ket : Kedua gambar diatas adalah hasil temperatur yang di dapat dimana
pada sumbu X adalah dalam satuan waktu dan sumbu Y dalam satuan
suhu yaitu °C
Pada uji coba multimedia diatas perbedaan antara suhu sebelum
menggunakan sistem pc-station dan setelah menggunakan sistem
pc-station mengalami peningkatan suhu. Ini dibuktiin dari hasil
yang di dapat dari coretemp hasil suhu rata-rata sebelum
menggunakan sistem pc-station adalah 27,775 °C sedangkan
setelah menggunakan sistem pc-station adalah 28,213 °C. Jadi
selisih antara sebelum dan sesudah menggunakan sistem pc-station
tidak mengalami peningkatan yang terlalu besar hanya 0,438 °C
saja.
25,526
26,527
27,528
28,529
29,530
30,5
6:34
:41
6:36
:11
6:37
:41
6:39
:11
6:40
:41
6:42
:11
6:43
:41
6:45
:11
6:46
:41
6:48
:11
6:49
:41
6:51
:11
6:52
:41
6:54
:11
Der
ajat
Cel
ciu
s
Core Temp
CPU 0 Temp. (°)
Low temp. (°)
High temp. (°)
116
Gambar 4.52 core load multimedia sebelum
Gambar 4.53 coreload multimedia sesudah
Ket : Kedua gambar diatas adalah hasil core load yang di dapat dimana
pada sumbu X adalah dalam satuan waktu dan sumbu Y dalam
persentase
Pada coreload nilai rata-rata persentase sebelum menggunakan pc-
station adalah 2,086% sedangkan setelah menggunakan sistem pc-
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
5:26
:00
5:27
:30
5:29
:00
5:30
:30
5:32
:00
5:33
:30
5:35
:00
5:36
:30
5:38
:00
5:39
:30
5:41
:00
5:42
:30
5:44
:00
5:45
:30
5:47
:00
5:48
:30
Per
sen
tase
Core load (%)
Core load (%)
0
10
20
30
40
50
60
70
6:34
:41
6:36
:01
6:37
:21
6:38
:41
6:40
:01
6:41
:21
6:42
:41
6:44
:01
6:45
:21
6:46
:41
6:48
:01
6:49
:21
6:50
:41
6:52
:01
6:53
:21
6:54
:41
Per
sen
tase
Core load (%)
Core load (%)
117
station mengalami peningkatan menjadi 10,426%. Jadi sebelum
menggunakan sistem pc-station dan setelah menggunakan sistem
pc-station pada coreload menaik lumayan tinggi sebesar 8,34%.
Gambar 4.54 CPU speed multimedia sebelum
Gambar 4.55 CPU speed multimedia sesudah
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
35005
:26
:00
5:2
7:4
0
5:2
9:2
0
5:3
1:0
0
5:3
2:4
0
5:3
4:2
0
5:3
6:0
0
5:3
7:4
0
5:3
9:2
0
5:4
1:0
0
5:4
2:4
0
5:4
4:2
0
5:4
6:0
0
5:4
7:4
0
MH
zCPU speed (MHz)
CPU speed (MHz)
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
6:34
:41
6:36
:11
6:37
:41
6:39
:11
6:40
:41
6:42
:11
6:43
:41
6:45
:11
6:46
:41
6:48
:11
6:49
:41
6:51
:11
6:52
:41
6:54
:11
MH
z
CPU speed (MHz)
CPU speed (MHz)
118
Ket : Kedua gambar diatas adalah hasil core speed yang di dapat dimana
pada sumbu X adalah dalam satuan waktu dan sumbu Y dalam MHz
Pada core speed dalam uji coba multimedia nilai rata-rata sebelum
menggunakan pc-station adalah sebesar 2905.63 MHz, sedangkan
setelah menggunakan sistem pc-station mengalami peningkatan
menjadi 2905.79 MHz. Jadi sebelum menggunakan sistem pc-
station dan setelah menggunakan sistem pc-station pada corespeed
hanya mengalami peningkatan sebesar 0,16 MHz saja, sehingga
tidak berpengaruh terlalu besar untuk kinerja multimedia player.
d. Game
Pada tahap ini penulis menggunakan game bernama Zombie vs
Plants dalam melakukan penelitian.
Gambar 4.56 Core temp game sebelum
0
5
10
15
20
25
30
35
8:14
:33
8:15
:43
8:16
:53
8:18
:03
8:19
:13
8:20
:23
8:21
:33
8:22
:43
8:23
:53
8:25
:03
8:26
:13
8:27
:23
8:28
:33
8:29
:43
Der
ajat
Cel
ciu
s
Core Temp
CPU 0 Temp. (°)
Low temp. (°)
High temp. (°)
119
Gambar 4.57 core temp game sesudah
Ket : Kedua gambar diatas adalah hasil temperatur yang di dapat dimana
pada sumbu X adalah dalam satuan waktu dan sumbu Y dalam satuan
suhu yaitu °C
Pada uji coba game nilai suhu berbeda dengan uji coba yang
lainnya. Pada uji coba game ini nilai suhu awal lebih tinggi jika
dibandingkan dengan uji coba yang lainnya dan mengalami
peningkatan suhu pada saat menggunakan sistem pc-station. Ini
dibuktiin dari hasil yang di dapat dari coretemp hasil suhu rata-rata
sebelum menggunakan sistem pc-station adalah 32,113 °C
sedangkan setelah menggunakan sistem pc-station menjadi 41,123
°C. Jadi selisih antara sebelum dan sesudah menggunakan sistem
pc-station sebesar 9,01 °C.
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
0:40
:25
0:41
:45
0:43
:05
0:44
:25
0:45
:45
0:47
:05
0:48
:25
0:49
:45
0:51
:05
0:52
:25
0:53
:45
0:55
:05
0:56
:25
0:57
:45
0:59
:05
1:00
:25
1:01
:45
CPU 0 Temp. (°)
Low temp. (°)
High temp. (°)
120
Gambar 4.58 core load game sebelum
Gambar 4.59 core load game sesudah
Ket : Kedua gambar diatas adalah hasil core load yang di dapat dimana
pada sumbu X adalah dalam satuan waktu dan sumbu Y dalam
persentase
Pada coreload nilai awal rata-rata persentase pada game juga lebih
tinggi dibandingkan dengan uji coba yang lainnya. Nilai sebelum
0
20
40
60
80
100
120
8:14
:33
8:15
:43
8:16
:53
8:18
:03
8:19
:13
8:20
:23
8:21
:33
8:22
:43
8:23
:53
8:25
:03
8:26
:13
8:27
:23
8:28
:33
8:29
:43
Per
sen
tase
Core load (%)
Core load (%)
0102030405060708090
100
0:40
:25
0:41
:55
0:43
:25
0:44
:55
0:46
:25
0:47
:55
0:49
:25
0:50
:55
0:52
:25
0:53
:55
0:55
:25
0:56
:55
0:58
:25
0:59
:55
1:01
:25
1:02
:55
Per
sen
tase
Core load (%)
Core load (%)
121
menggunakan pc-station sebesar 55,587% sedangkan setelah
menggunakan sistem pc-station mengalami penaikan menjadi
74,942 %. Jadi sebelum menggunakan sistem pc-station dan setelah
menggunakan sistem pc-station pada coreload mengalami
perubahan sebesar 19,355%.
Gambar 4.60 CPU speed game sebelum
Gambar 4.61 CPU speed game sesudah
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
8:14
:33
8:15
:43
8:16
:53
8:18
:03
8:19
:13
8:20
:23
8:21
:33
8:22
:43
8:23
:53
8:25
:03
8:26
:13
8:27
:23
8:28
:33
8:29
:43
MH
z
CPU speed (MHz)
CPU speed (MHz)
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
0:40
:25
0:41
:55
0:43
:25
0:44
:55
0:46
:25
0:47
:55
0:49
:25
0:50
:55
0:52
:25
0:53
:55
0:55
:25
0:56
:55
0:58
:25
0:59
:55
1:01
:25
1:02
:55
CPU speed (MHz)
CPU speed (MHz)
122
Ket : Kedua gambar diatas adalah hasil speed yang di dapat dimana pada
sumbu X adalah dalam satuan waktu dan sumbu Y dalam persentase
Pada corespeed dalam uji coba game nilai rata-rata sebelum
menggunakan pc-station adalah sebesar 2905.57 MHz, sedangkan
setelah menggunakan sistem pc-station mengalami peningkatan
menjadi 2905.79 MHz. Jadi sebelum menggunakan sistem pc-
station dan setelah menggunakan sistem pc-station pada corespeed
hanya mengalami peningkatan sebesar 0,22 MHz.
e. Aplikasi Packet Tracer
Pada pengujian tahap ini penulis melakukan uji coba terhadap
aplikasi packet tracer. Aplikasi ini berfungsi untuk melakukan
simulasi untuk membangun sebuah jaringan komputer.
Gambar 4.62 core temp packet tracer sebelum
22,523
23,524
24,525
25,526
26,527
27,5
7:34
:45
7:35
:55
7:37
:05
7:38
:15
7:39
:25
7:40
:35
7:41
:45
7:42
:55
7:44
:05
7:45
:15
7:46
:25
7:47
:35
7:48
:45
7:49
:55
7:51
:05
Der
ajat
Cel
ciu
s
Core Temp
CPU 0 Temp. (°)
Low temp. (°)
High temp. (°)
123
Gambar 4.63 core temp packet tracer sesudah
Ket : Kedua gambar diatas adalah hasil temperatur yang di dapat dimana
pada sumbu X adalah dalam satuan waktu dan sumbu Y dalam satuan
suhu yaitu °C
Pada uji coba aplikasi packet tracer diatas perbedaan antara suhu
sebelum menggunakan sistem pc-station dan setelah menggunakan
sistem pc-station mengalami peningkatan suhu. Ini dibuktiin dari
hasil yang di dapat dari coretemp hasil suhu rata-rata sebelum
menggunakan sistem pc-station adalah 25,560 °C sedangkan
setelah menggunakan sistem pc-station menjadi 26,769 °C. Jadi
selisih antara sebelum dan sesudah menggunakan sistem pc-station
sebesar 1,209 °C
25
25,5
26
26,5
27
27,5
28
28,5
7:10
:04
7:11
:34
7:13
:04
7:14
:34
7:16
:04
7:17
:34
7:19
:04
7:20
:34
7:22
:04
7:23
:34
7:25
:04
7:26
:34
7:28
:04
7:29
:34
7:31
:04
Der
ajat
Cel
ciu
s
Core Temp
CPU 0 Temp. (°)
Low temp. (°)
High temp. (°)
124
Gambar 4.64 core load packet tracer sebelum
Gambar 4.65 core load packet tracer sesudah
Ket : Kedua gambar diatas adalah hasil core load yang di dapat dimana
pada sumbu X adalah dalam satuan waktu dan sumbu Y dalam
persentase
Pada coreload nilai rata-rata persentase sebelum menggunakan pc-
station adalah 0,582 % sedangkan setelah menggunakan sistem pc-
0
10
20
30
40
50
60
7:34
:45
7:35
:55
7:37
:05
7:38
:15
7:39
:25
7:40
:35
7:41
:45
7:42
:55
7:44
:05
7:45
:15
7:46
:25
7:47
:35
7:48
:45
7:49
:55
7:51
:05
Per
sen
tase
Core load (%)
Core load (%)
0
10
20
30
40
50
60
70
7:10
:04
7:11
:34
7:13
:04
7:14
:34
7:16
:04
7:17
:34
7:19
:04
7:20
:34
7:22
:04
7:23
:34
7:25
:04
7:26
:34
7:28
:04
7:29
:34
7:31
:04
Per
sen
tase
Core load (%)
Core load (%)
125
station mengalami peningkatan menjadi 4,692 %. Jadi sebelum
menggunakan sistem pc-station dan setelah menggunakan sistem
pc-station pada coreload mengalami peningkatan sebesar 4,11%.
Gambar 4.66 CPU speed packet tracer sebelum
Gambar 4.67 CPU speed packet tracer sesudah
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
7:34
:45
7:36
:05
7:37
:25
7:38
:45
7:40
:05
7:41
:25
7:42
:45
7:44
:05
7:45
:25
7:46
:45
7:48
:05
7:49
:25
7:50
:45
7:52
:05
MH
z
CPU speed (MHz)
CPU speed (MHz)
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
7:10
:04
7:11
:44
7:13
:24
7:15
:04
7:16
:44
7:18
:24
7:20
:04
7:21
:44
7:23
:24
7:25
:04
7:26
:44
7:28
:24
7:30
:04
7:31
:44
MH
z
CPU speed (MHz)
CPU speed (MHz)
126
Ket : Kedua gambar diatas adalah hasil speed yang di dapat dimana pada
sumbu X adalah dalam satuan waktu dan sumbu Y dalam persentase
Pada corespeed dalam uji coba aplikasi packet tracer ini nilai rata-
rata sebelum menggunakan pc-station adalah sebesar 2905.65
MHz, sedangkan setelah menggunakan sistem pc-station
mengalami peningkatan menjadi 2905.79 MHz. Jadi sebelum
menggunakan sistem pc-station dan setelah menggunakan sistem
pc-station pada corespeed hanya mengalami peningkatan sebesar
0,14 MHz saja, sehingga tidak berpengaruh terlalu besar untuk
kinerja aplikasi packet tracer.
3. Record kinerja harddisk
Selain record pada prosesor juga dilakukan record pada kinerja
harddisk. Dalam penelitian ini penulis membandingkan sebelum
dan sesudah menggunakan sistem pc-station. Pada pengujian ini
penulis melakukan hal yang sama seperti dilakukan dalam
pengujian terhadap prosesor. Dalam penelitian ini penulis
melakukan uji coba pada MS.office, multimedia, koneksi internet
dan game. Hasil record pada harddisk dapat dilihat dibawah ini.
127
a. Koneksi Internet
Gambar 4.68 HD Tune koneksi internet sebelum
Gambar 4.69 HD Tune koneksi internet sesudah
Pada kedua gambar di atas dapat dilihat nilai rata-rata transfer
rate sebelum menggunakan pc-station adalah 97,3MB/s
sedangkan setelah menggunakan sistem pc-station mengalami
peningkatan nilai rata-rata transfer rate menjadi 101,7MB/s.
128
Jadi nilai transfer rate untuk koneksi internet naik sebesar 4,4
MB/s dan ini membuktikan bahwa dengan menggunakan
system pc-station tidak berpengaruh besar pada kinerja
harddisk.
b. Microsoft Office 2007
Gambar 4.70 HD Tune Ms.Word sebelum
Gambar 4.71 HD Tune Ms.Word sesudah
Pada kedua gambar di atas dapat dilihat nilai rata-rata transfer
rate pada uji coba Microsoft Office sebelum menggunakan pc-
129
station adalah 102,9 MB/s sedangkan setelah menggunakan
sistem pc-station mengalami peningkatan nilai rata-rata transfer
rate menjadi 104,6 MB/s. Jadi nilai transfer rate untuk
Microsoft Office naik sebesar 1,7 MB/s dan ini membuktikan
bahwa dengan menggunakan system pc-station tidak
berpengaruh besar pada kinerja harddisk.
c. Multimedia
Gambar 4.72 HD Tune multimedia sebelum
Gambar 4.73 HD Tune multimedia sesudah
130
Pada kedua gambar di atas dapat dilihat nilai rata-rata transfer
rate pada uji coba multimedia sebelum menggunakan pc-station
adalah 102,4 MB/s sedangkan setelah menggunakan sistem pc-
station mengalami peningkatan nilai rata-rata transfer rate
menjadi 102,5 MB/s. Jadi nilai transfer rate untuk multimedia
naik sebesar 0,1 MB/s dan ini membuktikan bahwa dengan
menggunakan system pc-station tidak berpengaruh besar pada
kinerja harddisk.
d. Game
Gambar 4.74 HD Tune game sebelum
Gambar 4.75 HD Tune game sesudah
131
Pada kedua gambar di atas dapat dilihat nilai rata-rata transfer
rate pada uji coba game sebelum menggunakan pc-station
adalah 104,1 MB/s sedangkan setelah menggunakan sistem pc-
station mengalami peningkatan nilai rata-rata transfer rate
menjadi 104,9 MB/s. Jadi nilai transfer rate untuk game naik
sebesar 0.8 MB/s dan ini membuktikan bahwa dengan
menggunakan system pc-station tidak berpengaruh besar pada
kinerja harddisk.
e. Aplikasi Packet Tracer
Gambar 4.76 HD Tune Packet Tracer sebelum
132
Gambar 4.77 HD Tune Packet Tracer sesudah
Dari dua gambar diatas dapat dilihat perubahan nilai rata-rata
transfer rate pada uji coba aplikasi packet tracer yang semula
101,0MB/s, setelah menggunakan system pc-station mengalami
peningkatan nilai rata-rata menjadi 104,3MB/s. Nilai rata-rata
transfer rate naik sebesar 3,3MB/s. Jadi dengan menggunakan
system pc-station pada uji coba terhadap aplikasi packet tracer
tinggal berpengaruh terlalu besar pada kinerja harddisk.
4. Merecord perubahan temperatur VGA dengan GPU-Z
Setelah melakukan perekaman pada prosesor dan harddisk penulis juga
melakukan uji coba pada VGA. Tujuan perekaman ini adalah untuk
melihat sejauh mana perubahan suhu sebelum menggunakan sistem pc-
station dan sesudah menggunakan sistem pc-station. Hasil suhu yang
telah direkam untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah
ini :
133
a. Koneksi Internet
Pada pengujian koneksi internet ini penulis melakukan hal yang
sama seperti pengujian pada prosesor dan harddisk.
Tabel 4.7 Koneksi Internet Sebelum
time GPU Core
Clock [MHz]
GPU Memory
Clock [MHz]
GPU Temperature
[ーC]
Fan Speed [%]
9:16:26 110.0 499.5 52.0 24
9:25:04 110.0 499.5 50.0 24
9:25:05 110.0 499.5 50.0 24
9:25:06 110.0 499.5 50.0 24
9:25:07 110.0 499.5 50.0 24
9:25:08 110.0 499.5 50.0 24
9:25:09 110.0 499.5 51.0 24
9:25:10 110.0 499.5 51.0 24
9:25:11 110.0 499.5 50.0 24
9:25:12 625.0 499.5 51.0 24
9:25:13 625.0 499.5 51.0 24
9:25:14 110.0 499.5 51.0 24
9:25:15 110.0 499.5 50.0 24
9:25:16 110.0 499.5 50.0 24
9:25:17 110.0 499.5 50.0 24
9:25:18 110.0 499.5 50.0 24
9:25:19 110.0 499.5 51.0 24
9:25:20 110.0 499.5 50.0 24
9:25:21 110.0 499.5 50.0 24
9:25:22 110.0 499.5 50.0 24
9:25:23 110.0 499.5 50.0 24
9:25:24 110.0 499.5 50.0 24
9:25:25 110.0 499.5 50.0 24
9:25:26 110.0 499.5 51.0 24
9:25:27 110.0 499.5 51.0 24
9:25:28 110.0 499.5 51.0 24
9:25:29 110.0 499.5 50.0 24
9:25:30 110.0 499.5 50.0 24
134
9:25:31 110.0 499.5 51.0 24
9:25:32 110.0 499.5 50.0 24
9:25:33 110.0 499.5 50.0 24
9:25:34 110.0 499.5 51.0 24
9:25:35 110.0 499.5 50.0 24
9:25:36 110.0 499.5 50.0 24
9:25:37 110.0 499.5 50.0 24
9:25:38 110.0 499.5 50.0 24
9:25:39 110.0 499.5 50.0 24
9:25:40 110.0 499.5 50.0 24
9:25:41 110.0 499.5 50.0 24
Tabel 4.8 koneksi internet sesudah
time GPU Core
Clock [MHz]
GPU Memory
Clock [MHz]
GPU Temperature
[ーC]
Fan Speed [%]
4:48:58 110.0 499.5 52.0 24
4:48:59 110.0 499.5 52.0 24
4:49:00 110.0 499.5 53.0 24
4:57:28 110.0 499.5 52.0 24
4:57:29 110.0 499.5 52.0 24
4:57:52 110.0 499.5 51.0 24
4:57:53 110.0 499.5 52.0 24
4:57:54 110.0 499.5 51.0 24
4:57:55 110.0 499.5 51.0 24
4:57:56 110.0 499.5 52.0 24
4:57:57 110.0 499.5 52.0 24
4:57:58 110.0 499.5 52.0 24
4:57:59 110.0 499.5 51.0 24
4:58:00 110.0 499.5 52.0 24
4:58:01 110.0 499.5 52.0 24
4:58:02 110.0 499.5 52.0 24
4:58:03 110.0 499.5 52.0 24
4:58:04 110.0 499.5 52.0 24
4:58:05 110.0 499.5 52.0 24
4:58:15 110.0 499.5 51.0 24
135
4:58:16 110.0 499.5 51.0 24
4:58:17 110.0 499.5 52.0 24
4:58:18 110.0 499.5 51.0 24
4:58:19 110.0 499.5 52.0 24
4:58:20 110.0 499.5 51.0 24
4:58:21 110.0 499.5 51.0 24
4:58:22 110.0 499.5 52.0 24
4:58:23 110.0 499.5 51.0 24
4:58:35 110.0 499.5 52.0 24
4:58:36 110.0 499.5 51.0 24
4:58:37 110.0 499.5 52.0 24
4:58:38 110.0 499.5 52.0 24
4:58:39 110.0 499.5 52.0 24
4:58:40 110.0 499.5 51.0 24
4:58:41 110.0 499.5 52.0 24
4:58:42 110.0 499.5 52.0 24
4:58:43 110.0 499.5 51.0 24
4:58:44 110.0 499.5 51.0 24
4:58:45 110.0 499.5 51.0 24
Dari kedua tabel diatas dapat dilihat bahwa pada uji coba koneksi
internet terjadi peningkatan nilai rata-rata suhu VGA sebelum
menggunakan sistem pc-station dan sesudah menggunakan sistem
pc-station. Semula suhu yang bernilai rata-rata 50,333 °C setelah
menggunakan sistem pc-station mengalami peningkatan menjadi
51,641 °C. Peningkatan suhu rata-rata sebesar 1,308 °C.
b. Microsoft Office
Pada pengujian pada microsoft office ini penguji melakukan hal
yang sama seperti pengujian pada prosesor dan harddisk. Penulis
melakukan uji coba dengan melakukan pengetikan dengan
136
menggunakan Microsoft Word. Hasil dari record pada VGA dapat
dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.9 Ms.Word sebelum
time GPU Core
Clock [MHz]
GPU Memory
Clock [MHz]
GPU Temperature
[ーC]
Fan Speed [%]
5:14:28 110.0 499.5 51.0 24
5:14:29 110.0 499.5 51.0 24
5:14:30 110.0 499.5 52.0 24
5:14:31 110.0 499.5 52.0 24
5:14:32 110.0 499.5 51.0 24
5:14:33 110.0 499.5 51.0 24
5:14:41 110.0 499.5 51.0 24
5:14:42 110.0 499.5 51.0 24
5:14:43 110.0 499.5 51.0 24
5:14:44 110.0 499.5 51.0 24
5:14:45 110.0 499.5 51.0 24
5:14:46 110.0 499.5 51.0 24
5:14:47 110.0 499.5 51.0 24
5:14:48 110.0 499.5 52.0 24
5:14:49 110.0 499.5 51.0 24
5:14:50 110.0 499.5 51.0 24
5:14:51 110.0 499.5 51.0 24
5:14:52 110.0 499.5 51.0 24
5:14:53 110.0 499.5 52.0 24
5:14:54 110.0 499.5 51.0 24
5:14:55 110.0 499.5 51.0 24
5:14:56 110.0 499.5 51.0 24
5:14:57 110.0 499.5 51.0 24
5:14:58 110.0 499.5 52.0 24
5:14:59 110.0 499.5 51.0 24
5:15:00 110.0 499.5 51.0 24
5:15:01 110.0 499.5 51.0 24
5:15:02 110.0 499.5 51.0 24
5:15:03 110.0 499.5 51.0 24
137
5:15:04 110.0 499.5 51.0 24
5:15:05 110.0 499.5 52.0 24
5:15:06 110.0 499.5 51.0 24
5:15:07 110.0 499.5 51.0 24
5:15:08 110.0 499.5 51.0 24
5:15:09 110.0 499.5 51.0 24
5:15:10 110.0 499.5 51.0 24
5:15:11 110.0 499.5 51.0 24
5:15:12 110.0 499.5 51.0 24
5:15:13 110.0 499.5 51.0 24
Tabel 4.10 Ms.Word sesudah
time GPU Core
Clock [MHz]
GPU Memory
Clock [MHz]
GPU Temperature
[ーC]
Fan Speed [%]
5:31:15 110.0 499.5 52.0 24
5:31:16 110.0 499.5 52.0 24
5:31:17 110.0 499.5 52.0 24
5:31:18 110.0 499.5 52.0 24
5:31:19 110.0 499.5 52.0 24
5:31:24 110.0 499.5 52.0 24
5:31:25 110.0 499.5 52.0 24
5:31:26 110.0 499.5 52.0 24
5:31:27 110.0 499.5 52.0 24
5:31:28 110.0 499.5 52.0 24
5:31:29 110.0 499.5 52.0 24
5:31:30 110.0 499.5 53.0 24
5:31:31 110.0 499.5 52.0 24
5:31:32 110.0 499.5 52.0 24
5:31:44 110.0 499.5 52.0 24
5:31:45 110.0 499.5 52.0 24
5:31:50 110.0 499.5 52.0 24
5:31:51 110.0 499.5 52.0 24
5:31:59 110.0 499.5 52.0 24
5:32:00 110.0 499.5 52.0 24
5:32:01 110.0 499.5 52.0 24
138
5:32:02 110.0 499.5 52.0 24
5:32:03 300.0 499.5 52.0 24
5:32:04 110.0 499.5 52.0 24
5:32:05 110.0 499.5 52.0 24
5:32:06 110.0 499.5 52.0 24
5:32:07 110.0 499.5 52.0 24
5:32:08 110.0 499.5 52.0 24
5:32:09 110.0 499.5 52.0 24
5:32:10 300.0 499.5 52.0 24
5:32:11 110.0 499.5 51.0 24
5:32:12 110.0 499.5 52.0 24
5:32:13 110.0 499.5 52.0 24
5:32:14 300.0 499.5 52.0 24
5:32:15 110.0 499.5 52.0 24
5:32:16 110.0 499.5 52.0 24
5:32:17 110.0 499.5 52.0 24
5:32:18 110.0 499.5 51.0 24
5:32:19 300.0 499.5 52.0 24
Dari kedua tabel diatas dapat dilihat terjadi perubahan nilai suhu
rata-rata pada VGA sebelum menggunakan sistem pc-station dan
setelah menggunakan sistem pc-station. Nilai suhu rata-rata
sebelum menggunakan sistem pc-station sebesar 51,564 °C dan
setelah menggunakan sistem pc-station mengalami peningkatan
suhu menjadi 51,974 °C. Jadi suhu rata-rata naik sebesar 0,41 °C.
c. Multimedia
Pada pengujian pada multimedia ini penguji melakukan hal yang
sama seperti pengujian pada prosesor dan harddisk. Pada tahap ini
penulis menggunakan windows media player untuk pemutaran
139
musik berformat MP3 . Hasil dari record pada VGA dapat dilihat
pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.11 multimedia sebelum
time GPU Core
Clock [MHz]
GPU Memory
Clock [MHz]
GPU Temperature
[ーC]
Fan Speed [%]
7:58:25 110.0 499.5 50.0 24
7:58:26 110.0 499.5 50.0 24
7:58:27 110.0 499.5 50.0 24
7:58:28 110.0 499.5 50.0 24
7:58:29 110.0 499.5 50.0 24
8:00:06 110.0 499.5 51.0 24
8:00:08 110.0 499.5 51.0 24
8:00:09 110.0 499.5 51.0 24
8:00:10 110.0 499.5 50.0 24
8:00:11 110.0 499.5 50.0 24
8:00:12 110.0 499.5 50.0 24
8:00:13 110.0 499.5 50.0 24
8:00:14 110.0 499.5 51.0 24
8:00:15 110.0 499.5 50.0 24
8:00:16 110.0 499.5 50.0 24
8:00:17 110.0 499.5 50.0 24
8:00:18 110.0 499.5 50.0 24
8:00:19 110.0 499.5 50.0 24
8:00:20 110.0 499.5 50.0 24
8:00:21 110.0 499.5 50.0 24
8:00:22 110.0 499.5 50.0 24
8:00:23 110.0 499.5 50.0 24
8:00:24 110.0 499.5 51.0 24
8:00:25 110.0 499.5 50.0 24
8:00:26 110.0 499.5 50.0 24
8:00:27 110.0 499.5 51.0 24
8:00:28 110.0 499.5 50.0 24
8:00:29 110.0 499.5 50.0 24
8:00:30 110.0 499.5 50.0 24
140
8:00:31 110.0 499.5 50.0 24
8:00:32 110.0 499.5 50.0 24
8:00:33 110.0 499.5 50.0 24
8:00:34 110.0 499.5 50.0 24
8:00:35 110.0 499.5 50.0 24
8:00:36 110.0 499.5 50.0 24
8:00:37 110.0 499.5 50.0 24
8:00:38 110.0 499.5 50.0 24
8:00:39 110.0 499.5 50.0 24
8:00:40 110.0 499.5 50.0 24
Tabel 4.12 multimedia sesudah
time GPU Core
Clock [MHz]
GPU Memory
Clock [MHz]
GPU Temperature
[ーC]
Fan Speed [%]
6:42:58 625.0 499.5 51.0 24
6:42:59 625.0 499.5 51.0 24
6:43:00 110.0 499.5 51.0 24
6:43:01 110.0 499.5 51.0 24
6:43:02 110.0 499.5 51.0 24
6:43:03 110.0 499.5 51.0 24
6:43:04 110.0 499.5 51.0 24
6:43:05 110.0 499.5 51.0 24
6:43:06 110.0 499.5 51.0 24
6:43:07 110.0 499.5 51.0 24
6:43:08 110.0 499.5 51.0 24
6:43:09 110.0 499.5 50.0 24
6:43:24 110.0 499.5 51.0 24
6:43:25 110.0 499.5 51.0 24
6:43:26 110.0 499.5 50.0 24
6:43:27 110.0 499.5 50.0 24
6:43:28 110.0 499.5 51.0 24
6:43:29 110.0 499.5 51.0 24
6:43:30 110.0 499.5 51.0 24
6:43:31 110.0 499.5 51.0 24
6:43:33 110.0 499.5 51.0 24
141
6:43:34 110.0 499.5 51.0 24
6:43:35 110.0 499.5 51.0 24
6:44:27 110.0 499.5 51.0 24
6:44:28 110.0 499.5 51.0 24
6:44:29 300.0 499.5 51.0 24
6:44:30 110.0 499.5 50.0 24
6:44:31 110.0 499.5 50.0 24
6:44:32 110.0 499.5 50.0 24
6:44:33 110.0 499.5 50.0 24
6:44:34 110.0 499.5 50.0 24
6:44:35 110.0 499.5 51.0 24
6:44:36 110.0 499.5 50.0 24
6:44:37 625.0 499.5 51.0 24
6:44:38 625.0 499.5 51.0 24
6:44:39 625.0 499.5 51.0 24
6:44:40 110.0 499.5 51.0 24
6:44:41 110.0 499.5 51.0 24
6:44:42 110.0 499.5 51.0 24
Dari kedua tabel diatas dapat dilihat terjadi perubahan nilai suhu
rata-rata pada VGA sebelum menggunakan sistem pc-station dan
setelah menggunakan sistem pc-station. Nilai suhu rata-rata
sebelum menggunakan sistem pc-station sebesar 50,461 °C dan
setelah menggunakan sistem pc-station mengalami peningkatan
suhu menjadi 50,769 °C. Jadi suhu rata-rata naik sebesar 0,308 °C.
d. Game
Pada pengujian pada game ini penguji melakukan hal yang sama
seperti pengujian pada prosesor dan harddisk. Pada tahap ini
penulis melakukan uji coba dengan memainkan game zombie vs
142
plants. Hasil dari record pada VGA dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
Tabel 4.13 game sebelum
time GPU Core
Clock [MHz]
GPU Memory
Clock [MHz]
GPU Temperature
[ーC]
Fan Speed [%]
6:07:49 625.0 499.5 54.0 24
6:07:50 625.0 499.5 54.0 24
6:08:25 300.0 499.5 54.0 24
6:08:26 300.0 499.5 53.0 24
6:08:27 625.0 499.5 54.0 24
6:08:28 625.0 499.5 54.0 24
6:08:29 625.0 499.5 54.0 24
6:08:30 625.0 499.5 54.0 24
6:08:31 625.0 499.5 54.0 24
6:08:32 625.0 499.5 54.0 24
6:08:33 300.0 499.5 53.0 24
6:08:34 625.0 499.5 54.0 24
6:08:35 625.0 499.5 54.0 24
6:08:36 300.0 499.5 54.0 24
6:08:37 625.0 499.5 54.0 24
6:08:38 625.0 499.5 54.0 24
6:08:39 625.0 499.5 53.0 24
6:08:40 110.0 499.5 53.0 24
6:08:41 110.0 499.5 53.0 24
6:08:42 110.0 499.5 52.0 24
6:08:43 110.0 499.5 53.0 24
6:08:44 300.0 499.5 53.0 24
6:08:45 625.0 499.5 53.0 24
6:08:46 625.0 499.5 53.0 24
6:08:49 625.0 499.5 53.0 24
6:09:09 300.0 499.5 53.0 24
6:09:10 300.0 499.5 54.0 24
6:09:11 300.0 499.5 54.0 24
6:09:12 625.0 499.5 54.0 24
143
6:09:13 625.0 499.5 54.0 24
6:09:14 625.0 499.5 54.0 24
6:09:15 300.0 499.5 54.0 24
6:09:16 625.0 499.5 54.0 24
6:09:17 625.0 499.5 54.0 24
6:09:18 625.0 499.5 54.0 24
6:09:30 625.0 499.5 54.0 24
6:09:31 625.0 499.5 54.0 24
6:09:32 625.0 499.5 54.0 24
6:09:33 625.0 499.5 54.0 24
Tabel 4.14 game sesudah
time GPU Core
Clock [MHz]
GPU Memory
Clock [MHz]
GPU Temperature
[ーC]
Fan Speed [%]
6:58:25 625.0 499.5 54.0 24
6:58:26 625.0 499.5 54.0 24
6:58:27 625.0 499.5 54.0 24
6:58:28 625.0 499.5 54.0 24
6:58:29 625.0 499.5 54.0 24
6:58:30 625.0 499.5 54.0 24
6:58:31 625.0 499.5 54.0 24
6:58:32 625.0 499.5 55.0 24
6:58:33 625.0 499.5 55.0 24
6:58:34 625.0 499.5 54.0 24
6:58:35 625.0 499.5 55.0 24
6:58:36 625.0 499.5 55.0 24
6:58:37 625.0 499.5 54.0 24
6:58:38 625.0 499.5 54.0 24
6:58:39 625.0 499.5 54.0 24
6:58:40 625.0 499.5 54.0 24
6:58:41 625.0 499.5 55.0 24
6:58:42 625.0 499.5 55.0 24
6:58:43 625.0 499.5 54.0 24
6:58:44 625.0 499.5 54.0 24
6:58:45 625.0 499.5 54.0 24
144
6:58:46 625.0 499.5 54.0 24
6:58:47 625.0 499.5 54.0 24
6:58:48 625.0 499.5 54.0 24
6:58:49 625.0 499.5 55.0 24
6:58:50 625.0 499.5 55.0 24
6:58:51 625.0 499.5 55.0 24
6:58:52 625.0 499.5 55.0 24
6:58:53 625.0 499.5 55.0 24
6:58:54 625.0 499.5 54.0 24
6:58:55 110.0 499.5 54.0 24
6:58:56 300.0 499.5 54.0 24
6:58:57 625.0 499.5 54.0 24
6:58:58 625.0 499.5 55.0 24
6:58:59 625.0 499.5 54.0 24
6:59:00 625.0 499.5 55.0 24
6:59:01 625.0 499.5 54.0 24
6:59:02 625.0 499.5 54.0 24
6:59:03 625.0 499.5 55.0 24
Dari kedua tabel diatas dapat dilihat terjadi perubahan nilai suhu
rata-rata pada VGA sebelum menggunakan sistem pc-station dan
setelah menggunakan sistem pc-station. Nilai suhu rata-rata
sebelum menggunakan sistem pc-station sebesar 54,012 °C dan
setelah menggunakan sistem pc-station mengalami peningkatan
suhu menjadi 54,358 °C. Jadi suhu rata-rata naik sebesar 0,346 °C.
e. Aplikasi Packet Tracer
Pada pengujian pada game ini penulis melakukan hal yang sama
seperti pengujian pada prosesor dan harddisk. Pada tahap ini
penulis melakukan uji coba dengan menjalankan aplikasi packet
145
tracer yang berfungsi sebagai simulasi untuk membangun jaringan.
Hasil dari record pada VGA dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.15 Packet Tracer Sebelum
time GPU Core
Clock [MHz]
GPU Memory
Clock [MHz]
GPU Temperature
[ーC]
Fan Speed [%]
5:02:04 110.0 499.5 51.0 24
5:02:05 110.0 499.5 52.0 24
5:02:11 625.0 499.5 53.0 24
5:02:12 110.0 499.5 52.0 24
5:02:13 110.0 499.5 52.0 24
5:02:14 110.0 499.5 52.0 24
5:02:15 110.0 499.5 52.0 24
5:02:16 110.0 499.5 51.0 24
5:02:17 110.0 499.5 51.0 24
5:02:18 110.0 499.5 51.0 24
5:02:19 110.0 499.5 51.0 24
5:02:20 110.0 499.5 51.0 24
5:02:21 110.0 499.5 52.0 24
5:02:22 110.0 499.5 51.0 24
5:02:23 110.0 499.5 51.0 24
5:02:24 110.0 499.5 52.0 24
5:02:25 110.0 499.5 52.0 24
5:02:26 110.0 499.5 51.0 24
5:02:27 110.0 499.5 51.0 24
5:02:28 110.0 499.5 52.0 24
5:02:29 110.0 499.5 52.0 24
5:02:30 110.0 499.5 51.0 24
5:02:31 110.0 499.5 51.0 24
5:02:32 110.0 499.5 51.0 24
5:02:33 110.0 499.5 52.0 24
5:02:34 110.0 499.5 51.0 24
5:02:35 110.0 499.5 52.0 24
5:02:36 110.0 499.5 51.0 24
5:02:37 110.0 499.5 52.0 24
146
5:02:38 110.0 499.5 52.0 24
5:02:39 110.0 499.5 51.0 24
5:02:40 110.0 499.5 52.0 24
5:02:41 110.0 499.5 51.0 24
5:02:42 110.0 499.5 51.0 24
5:02:43 110.0 499.5 52.0 24
5:02:44 110.0 499.5 51.0 24
5:02:45 110.0 499.5 52.0 24
5:02:46 110.0 499.5 51.0 24
5:02:47 110.0 499.5 52.0 24
Tabel 4.16 Packet Tracer Sesudah
Time GPU Core
Clock [MHz]
GPU Memory
Clock [MHz]
GPU Temperature
[ーC]
Fan Speed [%]
7:15:53 110.0 499.5 51.0 24
7:15:54 110.0 499.5 52.0 24
7:15:55 110.0 499.5 52.0 24
7:15:56 110.0 499.5 52.0 24
7:15:57 110.0 499.5 52.0 24
7:15:58 110.0 499.5 51.0 24
7:15:59 110.0 499.5 52.0 24
7:16:00 110.0 499.5 52.0 24
7:16:01 625.0 499.5 52.0 24
7:16:02 625.0 499.5 52.0 24
7:16:03 625.0 499.5 53.0 24
7:16:04 110.0 499.5 52.0 24
7:16:05 110.0 499.5 52.0 24
7:16:06 110.0 499.5 51.0 24
7:16:07 625.0 499.5 52.0 24
7:16:08 625.0 499.5 53.0 24
7:16:09 625.0 499.5 52.0 24
7:16:10 110.0 499.5 52.0 24
7:16:11 110.0 499.5 52.0 24
7:16:12 110.0 499.5 52.0 24
7:16:13 110.0 499.5 51.0 24
147
7:16:14 110.0 499.5 52.0 24
7:16:15 110.0 499.5 52.0 24
7:16:16 110.0 499.5 51.0 24
7:16:17 110.0 499.5 52.0 24
7:16:18 110.0 499.5 52.0 24
7:16:19 110.0 499.5 52.0 24
7:16:20 110.0 499.5 52.0 24
7:16:21 110.0 499.5 52.0 24
7:16:22 110.0 499.5 51.0 24
7:16:23 110.0 499.5 51.0 24
7:16:24 110.0 499.5 51.0 24
7:16:25 110.0 499.5 51.0 24
7:16:26 110.0 499.5 52.0 24
7:16:27 110.0 499.5 51.0 24
7:16:28 110.0 499.5 52.0 24
7:16:29 110.0 499.5 52.0 24
7:16:30 110.0 499.5 51.0 24
7:16:31 110.0 499.5 52.0 24
Dari kedua tabel diatas dapat dilihat terjadi perubahan nilai suhu
rata-rata pada VGA sebelum menggunakan sistem pc-station dan
setelah menggunakan sistem pc-station. Nilai suhu rata-rata
sebelum menggunakan sistem pc-station sebesar 51,512 °C dan
setelah menggunakan sistem pc-station mengalami peningkatan
suhu menjadi 51,769 °C. Jadi suhu rata-rata naik sebesar 0,257 °C.
5. Melakukan pengujian kekurangan yang terdapat dari pc-station.
Setelah melakukan berbagai uji coba yang telah penulis lakukan
diatas, semua telah penulis lakukan sesuai dengan spesifikasi yang
telah ditetapkan dengan menggunakan struktur kendali dari
prosedur yang dirancang dan semua telah berjalan dengan baik.
148
Akan tetapi pada penelitian ini penulis menemukan beberapa
kelemahan pada sistem pc-station serie GX100, kelemahan tersebut
adalah :
a. Tidak di sarankan untuk aplikasi 3D seperti game, editing,
picture dll.
b. Ketika masuk ke windows CPU servernya maka IP Addres
yang terdetect adalah ip addres cpu servernya karena cara kerja
alat ini Remote Desktop user-user yang ada di CPU servernya
tapi dasarnya IP Addresnya berbeda untuk bisa connect ke cpu
servernya.
c. Spare part tidak dijual umum, kecuali di perusahaannya
langsung.
d. Semua data dapat dilihat oleh semua user.
e. Apabila satu salah satu hardware pada server mengalami
kerusakan maka semua user tidak dapat digunakan.
6. Melakukan pemeliharaan
Pemeliharaan pc-station dilakukan untuk menjaga sistem ini tetap
berjalan dengan mestinya. Pada saat pemeliharaan user dapat
melihat pada hasil record yang dilakukan oleh coretemp untuk
mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan. Karena dengan
melihat hasil suhu pada coretemp user dapat menentukan untuk
menambah pendingin/kipas pada server atau tidak dan dapat
menentukan menambah jumlah client atau tidak.
149
7. Meminta tanggapan pada pihak warnet NET-Working tentang sistem
ini untuk bahan evaluasi.
Setelah melakukan uji coba, selama penelitian penulis juga
meminta tanggapan dari pihak warnet NET-Working. Tanggapan
tersebut berguna bagi penulis untuk bahan evaluasi di kedepannya.
Dari tanggapan yang diberikan oleh pihak warnet kepada penulis,
dapat dikatakan bahwa pc-station ini dapat berjalan sebagaimana
mestinya dan tidak mengganggu pengguna pada saat browsing di
dunia maya. Untuk lebih lengkapnya tentang tanggapan dari pihak
warnet dapat dilihat dibagian lampiran.
8. Efisiensi PC-Station GX100 pada warnet NET-Working
Efisiensi yang terbukti dengan adanya sistem PC-Station ini
adalah:
a. Efisiensi biaya pembelian hardware dan software
Dari table 4.2 dan 4.4 dapat dilihat bahwa anggaran dana
yang dibutuhkan untuk mengadakan 3 PC beserta
software+system operasinya cukup besar. Dari table tersebut
dapat dilihat bahwa jumlah anggaran dana untuk mengadakan 3
PC termasuk system operasi dan softwarenya adalah sebesar
Rp.12.415.000. Dengan anggaran dana sebesar tersebut pihak
warnet NET-Working tidak mampu untuk mengeluarkan
anggaran dana yang sebegitu besarnya.
150
Sedangkan apabila pihak warnet NET-Working menggunakan
system pc-station mereka hanya perlu mengeluakan dana
sebesar Rp.7.795.000 (rincian dana dapat dilihat pada table 4.3
dan table 4.5). Dengan adanya system pc-station ini dapat
meminimalisir dana sebesar Rp.4.620.000.
Dengan uraian dan perincian dana diatas dapat dikatakan
bahwa pc-station dapat benar-benar mampu meminimalisir
anggaran dana. Sebab yang awalnya dibutuhkan dana sebesar
Rp.12.415.000 dengan adanya pc station dapat diminimalisir
menjadi Rp.7.795.000. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
table berikut :
Tabel 4.17 Efisiensi Hardware dan Software
No Keterangan Jumlah
1 Anggaran dana tanpa menggunakan pc-
station
- MB : Asrock 770SE3L
- Proc : AMD Athlon II X2 2.9Ghz
- HDD : WD 500Gb 32mb
- VGA : XFX 5450 512Mb
- RAM : V-Gen 2Gb DDR3
- LCD
- Keyboard+mouse
- Switch
- Kabel LAN+RJ45
Rp.12.415.000
2 Anggaran dana dengan menggunakan pc-
station
- MB : Asrock 770SE3L
- Proc : AMD Athlon II X2 2.9Ghz
- HDD : WD 500Gb 32mb
- VGA : XFX 5450 512Mb
- RAM : V-Gen 2Gb DDR3
- LCD
- Keyboard+mouse
Rp.7.795.000
151
- Switch
- Kabel LAN+RJ45
- PC-Station GX100
Besar Efisiensi Dana Rp.4.620.000
b. Efisiensi tempat
Dalam hal ini penulis melihat efisiensi ukuran barang
dimana luasnya ukuran barang sangat berpengaruh terhadap
banyaknya kita bisa meletakan sebuah komputer dalam suatu
ruangan. Makin kecil ukuran barang makan makin banyak
barang tersebut dapat diletakan disuatu ruangan. Jika PC biasa
dengan ukuran 47x43x19 membutuhkan luas tempat sebesar
38.399 Cm3, sedangkan dengan menggunakan pc-station yang
berukuran 11,5x11,5x2,6 hanya membutuhkan luas tempat
sebesar 343,85 Cm3. Dengan uraian dan perincian ukuran
diatas dapat dikatakan bahwa pc-station dapat benar-benar
mampu mengefisienkan tempat yang dibutuhkan. Sebab yang
awalnya dibutuhkan tempat seluas 38.399 Cm3
dengan adanya
pc station dapat diminimalisir menjadi 343,85 Cm3.
Tabel 4.18 Efisiensi Tempat
Jenis barang Ukuran Barang (Cm) Luas Barang (Cm3)
PC Biasa 47 x 43 x 19 38.399
PC Station 11,5 x 11,5 x 2,6 343,85
152
c. Efisiensi biaya listrik perbulan
Dari tabel 4.6 dapat dilihat bahwa biaya listrik perbulan
sebelum menggunakan sistem pc-station cukup besar. Dari
tabel tersebut dapat dilihat bahwa biaya listrik perbulan
sebelum menggunakan sistem pc-station adalah sebesar
Rp.104,670. Sedangkan apabila pihak warnet menggunakan
sistem pc-station untuk biaya listrik perbulan hanya sebesar
Rp.26,267.
Dengan uraian dan perincian dana diatas dapat dikatakan
bahwa pc-station dapat benar-benar mampu meminimalisir
biaya listrik perbulan. Sebab yang awalnya sebelum
menggunakan sistem pc-station dibutuhkan biaya sebesar
sebesar Rp.104,670 dengan menggunakan sistem pc station
dapat diminimalisir menjadi Rp.26,267. Ini membuktikan
bahwa sistem pc-station menjadi efisiensi dalam biaya listrik
perbulan.
Tabel 4.19 efisiensi biaya listrik perbulan
Jenis barang Total (1 kWh = Rp.1.163)
PC Biasa 90 kWh (Rp.104.670)
PC Station 22,5 kWh (Rp.26.267)
d. Pengaruh suhu pada prosesor dengan adanya pc-station serie
GX100.
153
Dengan hasil record suhu pada prosesor yang penulis
paparkan pada bagian 4.5 sub 2, dimana penulis telah
melakukan perekaman suhu sebelum dan sesudah
menggunakan sistem pc-station terhadap 5 jenis kegiatan yang
berbeda. Kegiatan itu terdiri dari koneksi internet, microsoft
office, multimedia, game dan aplikasi packet tracer. Dari hasil
uji coba tersebut dapat dilihat suhu sebelum menggunakan
menggunakan dan setelah menggunakan sistem pc-station tidak
berbeda terlalu jauh, oleh karena itu sistem pc-station sangatlah
efisien untuk digunakan. Dalam efisiensi ini penulis berharap
agar dengan efisiensi ini dapat meminimalisir anggaran dana
untuk pengadaan unit komputer baru.
e. Pengaruh transfer rate pada harddisk dengan adanya pc-station
serie GX100
Setelah melakukan uji coba kepada 5 jenis kegiatan
(koneksi internet, microsoft office, multimedia, game, dan
aplikasi packet tracer) yang penulis paparkan pada bagian 4.5
sub 3, nilai rata-rata transfer rate sebelum menggunakan pc-
station dan setelah menggunakan sistem pc-station tidak
berbeda terlalu jauh. Dari hasil uji coba tersebut dapat
dikatakan sistem pc-station sangatlah efisien untuk digunakan
karena tidak terlalu berpengaruh pada kinerja harddisk.
154
BAB V
PENUTUP
Pada bab lima ini berisi kesimpulan dan saran dari semua penelitian yang
sudah penulis lakukan. Kesimpulan dan saran dapat dilihat dibawah ini.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengujian yang dilakukan dengan menggunakan data yang
penulis dapat dari studi literatur, daftar pustaka, dan observasi dapat
disimpulkan bahwa :
a. PC-Station ini sangat meminimalisir dana untuk pengadaan unit
komputer dan juga dapat mengefisienkan tempat.
b. Selain dapat meminimalisir dana, pc-station juga dapat menjadi
komputer yang ramah lingkungan karena dapat menghemat listrik
sampai hampir 4 kali lipat jika dibandingkan dengan penggunaan
komputer biasa.
c. Sistem PC-station tidak memberatkan prosesor ketika semua user
bekerja secara bersamaan. Ini terbukti dengan perbedaan suhu yang
tidak terlalu jauh antara sebelum menggunakan sistem pc-station
dan setelah menggunakan sistem pc-station
d. Sistem PC-station tidak terlalu mempengaruhi kinerja harddisk
ketika semua user mengakses sumber dari harddisk secara
bersamaan. Ini terbukti dengan nilai rata-rata transfer rate yang
155
tidak terlalu jauh ketika sebelum menggunakan sistem pc-station
dan sesudah menggunakan sistem pc-station.
e. Untuk PC-Station serie GX 100 tidak disarankan untuk melakukan
kegiatan yang membutuhkan resolusi gambar yang berat.
5.2 Saran
Dalam penelitian ini penulis memberikan saran yang ingin meneruskan
penelitian tentang pc-station ini. Saran yang penulis berikan adalah :
a. Untuk dapat bekerja dengan game dan aplikasi multimedia yang
berat penulis sarankan untuk menggunakan serie pc-station yang
lebih terbaru dibandingkan dengan yang penulis gunakan.
b. Tambahkan kipas pendingin pada CPU agar suhu tetap stabil
c. Perbanyak jumlah client yang digunakan
156
DAFTAR PUSTAKA
1. Ariyus, doni. 2005. “computer security”. Yogyakarta: penerbit andi
2. Departemen Pendidikan Nasional, 2002, “kamus Besar Bahasa Indonesia”,
Edisi 3, Jakarta: Balai Pustaka
3. Donald H. Sanders. Computer Today, New York: McGraw-Hill, Inc.
Second Edition, 1985
4. Jogiyanto. 2005. “Pengenalan Komputer”. Yogyakarta: Penerbit Andi
5. Kristanto, Andri. 2003. “Jaringan Komputer”. Yogyakarta: Penerbit
Graha Ilmu
6. Kurniawan, wiharsono. 2007. “jaringan computer”. Yogyakarta: penerbit
andi
7. Kusnadi. 2008. “Sistem Operasi”. Yogyakarta: Penerbit Andi
8. Lukas, Jonathan. 2006 “Jaringan Kmputer”. Yogyakarta: Graha Ilmu
9. Sopandi, Dede. 2008. “Instalasi dan konfigurasi jaringan computer”.
Bandung: Informatika
10. Supriyanto, Aji. 2007. “Pengantar Teknologi Informasi”. Semarang:
Penerbit Salemba Infotek
11. Syafrizal, Melwin. Pengantar Jaringan Komputer. Yogyakarta: Penerbit
AND. 2005
157
DAFTAR PUSTAKA INTERNET
1. http://anriz.com/apa-itu-pc-station/#more-2227
2. http://belajar-komputer-mu.com/pengertian-hardware-perangkat-keras-komputer/
3. http://belajar-komputer-mu.com/pengertian-linux-sistem-operasi-linux/
4. http://belajar-komputer-mu.com/pengertian-modem-jenis-jenis-modem/
5. http://belajar-komputer-mu.com/pengertian-pengenalan-jenis-jenis-printer/
6. http://belajar-komputer-mu.com/pengertian-software-perangkat-lunak-komputer/
7. http://belajar-komputer-mu.com/pengertian-virus-komputer/
8. http://dedenthea.wordpress.com/2007/08/14/mengenal-teknologi-hard-disk/
9. http://kuliah.dinus.ac.id/edi-nur/sb2-1.html
10. http://kuliah.dinus.ac.id/edi-nur/sb2-3.html
11. http://teknik-informatika.com/perangkat-output-monitor/
12. http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/01/ram-dan-rom/
13. http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/05/pengertian-output/
14. http://www.alcpu.com/CoreTemp/howitworks.html
15. http://www.artikata.com/arti-30495-celsius.html
158
16. http://www.belajarpc.info/apa-itu-motherboard.htm
17. http://www.chamal4future.com/2011/04/pengertian-dan-fungsi-motherboard.html
18. http://www.d3elektro.undip.ac.id/index.php/info-full/14-hard-disk.html
19. http://www.kaskus.us/showthread.php?t=2901367
20. http://www.scribd.com/doc/14684664/mikroprosesor
21. http://www.scribd.com/doc/46073688/Pengertian-Printer
22. http://www.sisilain.net/2011/01/pengertian-keyboard-komputer.html
23. http://www.softholic.net/2010/05/cara-mudah-mengetahui-temperatur-suhu.html
24. http://www.softholic.net/2010/05/cara-mudah-mengetahui-temperatur-suhu.html
25. http://www.success-4all.com/2011/01/amd-advanced-micro-devices-inc.html
156
DAFTAR PUSTAKA
1. Ariyus, doni. 2005. “computer security”. Yogyakarta: penerbit andi
2. Departemen Pendidikan Nasional, 2002, “kamus Besar Bahasa Indonesia”,
Edisi 3, Jakarta: Balai Pustaka
3. Donald H. Sanders. Computer Today, New York: McGraw-Hill, Inc.
Second Edition, 1985
4. Jogiyanto. 2005. “Pengenalan Komputer”. Yogyakarta: Penerbit Andi
5. Kristanto, Andri. 2003. “Jaringan Komputer”. Yogyakarta: Penerbit
Graha Ilmu
6. Kurniawan, wiharsono. 2007. “jaringan computer”. Yogyakarta: penerbit
andi
7. Kusnadi. 2008. “Sistem Operasi”. Yogyakarta: Penerbit Andi
8. Lukas, Jonathan. 2006 “Jaringan Kmputer”. Yogyakarta: Graha Ilmu
9. Sopandi, Dede. 2008. “Instalasi dan konfigurasi jaringan computer”.
Bandung: Informatika
10. Supriyanto, Aji. 2007. “Pengantar Teknologi Informasi”. Semarang:
Penerbit Salemba Infotek
11. Syafrizal, Melwin. Pengantar Jaringan Komputer. Yogyakarta: Penerbit
AND. 2005
157
DAFTAR PUSTAKA INTERNET
1. http://anriz.com/apa-itu-pc-station/#more-2227
2. http://belajar-komputer-mu.com/pengertian-hardware-perangkat-keras-komputer/
3. http://belajar-komputer-mu.com/pengertian-linux-sistem-operasi-linux/
4. http://belajar-komputer-mu.com/pengertian-modem-jenis-jenis-modem/
5. http://belajar-komputer-mu.com/pengertian-pengenalan-jenis-jenis-printer/
6. http://belajar-komputer-mu.com/pengertian-software-perangkat-lunak-komputer/
7. http://belajar-komputer-mu.com/pengertian-virus-komputer/
8. http://dedenthea.wordpress.com/2007/08/14/mengenal-teknologi-hard-disk/
9. http://kuliah.dinus.ac.id/edi-nur/sb2-1.html
10. http://kuliah.dinus.ac.id/edi-nur/sb2-3.html
11. http://teknik-informatika.com/perangkat-output-monitor/
12. http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/01/ram-dan-rom/
13. http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/05/pengertian-output/
14. http://www.alcpu.com/CoreTemp/howitworks.html
15. http://www.artikata.com/arti-30495-celsius.html
158
16. http://www.belajarpc.info/apa-itu-motherboard.htm
17. http://www.chamal4future.com/2011/04/pengertian-dan-fungsi-motherboard.html
18. http://www.d3elektro.undip.ac.id/index.php/info-full/14-hard-disk.html
19. http://www.kaskus.us/showthread.php?t=2901367
20. http://www.scribd.com/doc/14684664/mikroprosesor
21. http://www.scribd.com/doc/46073688/Pengertian-Printer
22. http://www.sisilain.net/2011/01/pengertian-keyboard-komputer.html
23. http://www.softholic.net/2010/05/cara-mudah-mengetahui-temperatur-suhu.html
24. http://www.softholic.net/2010/05/cara-mudah-mengetahui-temperatur-suhu.html
25. http://www.success-4all.com/2011/01/amd-advanced-micro-devices-inc.html