efek ekstrak daging buah kurma ajwa (phoenix …digilib.unila.ac.id/61173/3/skripsi tanpa bab...

50
EFEK EKSTRAK DAGING BUAH KURMA AJWA (Phoenix dactilyfera L.) DALAM PENYEMBUHAN LUKA PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN GALUR Sprague Dawley (Skripsi) Oleh Abdul Azis FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2020

Upload: others

Post on 13-Aug-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EFEK EKSTRAK DAGING BUAH KURMA AJWA (Phoenix …digilib.unila.ac.id/61173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Latar Belakang: Luka merupakan suatu keadaan rusaknya struktur dan

EFEK EKSTRAK DAGING BUAH KURMA AJWA (Phoenix dactilyfera L.)

DALAM PENYEMBUHAN LUKA PADA TIKUS PUTIH (Rattus

norvegicus) JANTAN GALUR Sprague Dawley

(Skripsi)

Oleh

Abdul Azis

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2020

Page 2: EFEK EKSTRAK DAGING BUAH KURMA AJWA (Phoenix …digilib.unila.ac.id/61173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Latar Belakang: Luka merupakan suatu keadaan rusaknya struktur dan

EFEK EKSTRAK DAGING BUAH KURMA AJWA (Phoenix dactilyfera L.)

DALAM PENYEMBUHAN LUKA PADA TIKUS PUTIH (Rattus

norvegicus) JANTAN GALUR Sprague Dawley

Oleh

ABDUL AZIS

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

SARJANA KEDOKTERAN

Pada

Fakultas Kedokteran

Universitas Lampung

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2020

Page 3: EFEK EKSTRAK DAGING BUAH KURMA AJWA (Phoenix …digilib.unila.ac.id/61173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Latar Belakang: Luka merupakan suatu keadaan rusaknya struktur dan

ABSTRACT

EFFECT OF MEAT AJWA DATE EXTRACT (Phoenix dactilyfera L.) OF

WOUND HEALING IN WHITE RAT (Rattus norvegicus) Sprague Dawley

By

ABDUL AZIS

Background: Injury is a state of damage to the structure and function of skin

anatomy. One example of an open wound is a cut that has the characteristic

presence of linear tears in the skin and underlying tissue. The wound healing

process requires chemical compounds that help in the healing process. These

compounds such as tannins, flavonoids and saponins. One part of plants that

contain these substances is the date palm meat.

Method: This research was conducted in October-November 2019 at the Faculty

of Medicine, University of Lampung using the observation method. The sample of

this study consisted of 20 mice which were divided into 4 groups. The study was

conducted by making a cut in mice, after that the wound was given 4 treatments

namely povidone iodine, and meat ajwa date palm extract at a dose of 0.5 mg / ml,

0.75 mg / ml, 1 mg / ml. The data obtained in the form of time in wound healing.

Data is processed using statistical tests with a confidence level of 0.05

Results: The results showed that Ajwa date palm meat extract had an effect in the

process of wound healing in white rats descriptively but did not provide a

statistically significant effect. Conclusion: Ajwa date palm meat extract has an effect in the process of wound

healing in white rats descriptively, but does not provide a statistically significant

effect.

Keywords: ajwa dates, cut, wound healing

Page 4: EFEK EKSTRAK DAGING BUAH KURMA AJWA (Phoenix …digilib.unila.ac.id/61173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Latar Belakang: Luka merupakan suatu keadaan rusaknya struktur dan

ABSTRAK

EFEK EKSTRAK DAGING BUAH KURMA AJWA (Phoenix dactilyfera L.)

DALAM PENYEMBUHAN LUKA PADA TIKUS PUTIH (Rattus

norvegicus) JANTAN GALUR Sprague Dawley

Oleh

ABDUL AZIS

Latar Belakang: Luka merupakan suatu keadaan rusaknya struktur dan fungsi

anatomi kulit. Salah satu contoh luka terbuka yaitu luka sayat yang memiliki ciri

adanya robekan linier pada kulit dan jaringan di bawahnya. Proses penyembuhan

luka membutuhkan senyawa kimia yang membantu dalam proses penyembuhan.

Senyawa tersebut seperti tanin, flavonoid dan saponin. Salah satu bagian

tumbuhan yang mengandung zat tersebut yaitu daging buah kurma.

Metode: Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober-November 2019 di Fakultas

Kedokteran Universitas Lampung dengan menggunakan metode observasi.

Sampel penelitian ini terdiri dari 20 ekor tikus yang dibagi menjadi 4 kelompok.

Penelitian dilakukan dengan cara membuat luka sayat pada tikus, setelah itu luka

diberikan 4 perlakuan yaitu povidone iodine, dan ekstrak daging buah kurma

ajwa dengan dosis 0,5 mg/ml, 0,75 mg/ml, 1 mg/ml. Data yang didapatkan berupa

waktu dalam penyembuhan luka. Data diolah menggunakan uji statistik dengan

tingkat kepercayaan 0,05.

Hasil: Hasil penelitian didapatkan ekstrak daging buah kurma ajwa memiliki efek

dalam proses penyembuhan luka sayat pada tikus putih secara deskriptif namun

tidak memberikan efek yang signifikan secara statistik.

Simpulan: Ekstrak daging buah kurma ajwa memiliki efek dalam proses

penyembuhan luka sayat pada tikus putih secara deskriptif, namun tidak

memberikan efek yang signifikan secara statistik.

Kata kunci: kurma ajwa, luka sayat, penyembuhan luka

Page 5: EFEK EKSTRAK DAGING BUAH KURMA AJWA (Phoenix …digilib.unila.ac.id/61173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Latar Belakang: Luka merupakan suatu keadaan rusaknya struktur dan
Page 6: EFEK EKSTRAK DAGING BUAH KURMA AJWA (Phoenix …digilib.unila.ac.id/61173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Latar Belakang: Luka merupakan suatu keadaan rusaknya struktur dan
Page 7: EFEK EKSTRAK DAGING BUAH KURMA AJWA (Phoenix …digilib.unila.ac.id/61173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Latar Belakang: Luka merupakan suatu keadaan rusaknya struktur dan
Page 8: EFEK EKSTRAK DAGING BUAH KURMA AJWA (Phoenix …digilib.unila.ac.id/61173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Latar Belakang: Luka merupakan suatu keadaan rusaknya struktur dan

RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir di Sukaraja 19 Januari 1999 sebagai anak kedua dari lima bersaudara

pasangan Bapak Achmad Sodiq dan Ibu Susilawati. Penulis tinggal di Desa

Sukaraja kecamatan Rajabasa Kabupaten Lampung Selatan.

Pendidikan yang diajalani yaitu pada tahun 2004-2010 sekolah dasar (SD) di SD

Negeri 1 Sukaraja lalu di tahun 2010-2013 sekolah menengah pertama (SMP) di

SMPN 1 Rajabasa selanjutnya dari tahun 2013-2016 sekolah menengah atas

(SMA) di SMA Negeri 1 Kalianda, dilanjutkan tahun 2016 penulis berkuliah di

Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.

Selama menjadi mahasiswa, penulis pernah aktif organisasi Forum Study Islam

Ibnu Sina (FSIIS) Fakultas Kedokteran sebagai sekretaris umum periode

2018/2019 dan Pengurus Bidang Kastrad BEM FKUNILA periode 2018/2019.

Page 9: EFEK EKSTRAK DAGING BUAH KURMA AJWA (Phoenix …digilib.unila.ac.id/61173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Latar Belakang: Luka merupakan suatu keadaan rusaknya struktur dan

SANWACANA

Puji syukur Penulis ucapkan kehadirat Tuhan YME, karena atas rahmat dan

hidayah-Nya skripsi ini dapat diselesaikan. Skripsi penulis dengan judul “Efek

Ekstrak Daging Buah Kurma Ajwa (Phoenix Dactilyfera L.) Dalam Penyembuhan

Luka Pada Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Jantan Galur Sprague Dawley” ini

merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran di

Universitas Lampung.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. Karomani, M.Si selaku Rektor Universitas Lampung.

2. Dr. Dyah Wulan SRW, S.KM., M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran

Universitas Lampung.

3. dr. Winda Trijayanthi, S.ked., MKK selaku Pembimbing Akademik (PA) atas

kesediannya memberikan arahan, masukan, dan motivasi selama proses

pembelajaran.

4. dr. Novita Carolia, S.ked., M.Sc selaku Pembimbing Utama atas

kesediaannya dalam meluangkan waktu disela-sela kesibukannya untuk

memberikan bimbingan, ilmu, kritik, saran, dan bantuan bagi penulis untuk

menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak Muhammad Iqbal S.Farm., M.sc., Apt selaku Pembimbing

pendamping atas semua bantuan, saran, bimbingan serta pengarahan yang

luar biasa ditengah kesibukan beliau untuk membantu dalam penyusunan

skripsi ini.

6. Dr. dr. Evi Kurniawaty, S.Ked., M.Sc. selaku Pembahas atas kesediaannya

dalam memberikan koreksi, kritik, saran, nasehat, dan bantuan untuk

perbaikan penulisan skripsi yang dilakukan oleh penulis.

Page 10: EFEK EKSTRAK DAGING BUAH KURMA AJWA (Phoenix …digilib.unila.ac.id/61173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Latar Belakang: Luka merupakan suatu keadaan rusaknya struktur dan

7. Ibu tercinta Susilawati, terima kasih untuk selalu mendoakan demi

tercapainya semua cita-cita penulis. Terima kasih atas cinta dan kasih sayang

yang telah diberikan. Terima kasih atas dukungan, nasihat, motivasi, dan

segala pengorbanan yang telah dilakukan demi tercapainya masa depan yang

baik bagi penulis.

8. Ayah tercinta Achmad Sodiq, terimakasih untuk segala cinta dan kasih

sayang. Terima kasih atas segala pengorbanan, dorongan, motivasi, dan

pembelajaran hidup yang telah diberikan demi tercapainya cita-cita penulis.

9. Seluruh Staf Dosen FK Unila atas ilmu dan pengalaman berharga yang telah

diberikan kepada penulis untuk menambah wawasan yang menjadi landasan

mencapai cita-cita.

10. Haya Afiatni harahap yang selalu membantu dan memberikan motivasi

selama pengerjaan skripsi mulai dari awal sampai akhir

11. Yogi, Ricky, Dendi, Azis, Zidane, Agus, Merta, Aris, Danang, Hans, Hadi,

Hadrian, Rama, Maul, Naufal, Hanifah dan seluruh teman teman trigeminus

yang telah menemani perjalanan penulis dalam menimba ilmu di FK Unila.

Page 11: EFEK EKSTRAK DAGING BUAH KURMA AJWA (Phoenix …digilib.unila.ac.id/61173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Latar Belakang: Luka merupakan suatu keadaan rusaknya struktur dan

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ............................................................................................................ i

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. ii

DAFTAR TABEL .................................................................................................. iii

BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 4

1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................................... 4

1.4 Manfaat Penelitian ....................................................................................... 5

BAB 2TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 6

2.1 Tinjauan Pustaka ......................................................................................... 6

2.1.1 Kulit ................................................................................................... 6

2.1.2 Luka Sayat ........................................................................................ 11

2.1.3 Tikus ................................................................................................. 16

2.1.4 Kurma Ajwa ..................................................................................... 17

2.2 Kerangka Teori.......................................................................................... 20

2.3 Kerangka Konsep ...................................................................................... 21

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN................................................................ 22

3.1 Desain Penelitian ....................................................................................... 22

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................... 23

3.3 Alat dan Bahan .......................................................................................... 23

3.4 Subjek Penelitian ....................................................................................... 23

3.4.1 Populasi ............................................................................................ 23

3.4.2 Sampel .............................................................................................. 24

Page 12: EFEK EKSTRAK DAGING BUAH KURMA AJWA (Phoenix …digilib.unila.ac.id/61173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Latar Belakang: Luka merupakan suatu keadaan rusaknya struktur dan

3.5 Kriteria Inklusi dan Eksklusi .................................................................... 24

3.5.1 Inklusi ............................................................................................... 24

3.5.2 Eksklusi ............................................................................................ 25

3.6 Variabel Penelitian .................................................................................... 25

3.7 Prosedur Penelitian .................................................................................... 25

3.7.1 Pembuatan Ekstrak Daging Kurma Ajwa ........................................ 25

3.7.2 Pembuatan Luka Sayat ..................................................................... 27

3.7.4 Alur Penelitian ................................................................................. 29

3.8 Cara Pengumpulan Data ............................................................................ 29

3.9 Pengolahan Data ........................................................................................ 30

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................. 31

4.1 Hasil Penelitian ......................................................................................... 31

4.2 Analisis Data ............................................................................................. 33

4.2.1 Analisis Univariat............................................................................. 33

4.2.2 Analisis Bivariat ............................................................................... 35

4.3 Pembahasan ............................................................................................... 36

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 42

5.1 Kesimpulan ............................................................................................... 42

5.2 Saran .......................................................................................................... 42

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 44

LAMPIRAN ......................................................................................................... 48

Page 13: EFEK EKSTRAK DAGING BUAH KURMA AJWA (Phoenix …digilib.unila.ac.id/61173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Latar Belakang: Luka merupakan suatu keadaan rusaknya struktur dan

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Lapisan epidermis ................................................................................. 9

Gambar 2. Lapisan dermis .................................................................................... 10

Gambar 3. Proses penyembuhan luka ................................................................... 16

Gambar 4. Kurma ajwa ........................................................................................ 18

Gambar 5. Kerangka teori ..................................................................................... 20

Gambar 6. Kerangka konsep ................................................................................. 21

Gambar 7. Alur penelitian ..................................................................................... 29

Page 14: EFEK EKSTRAK DAGING BUAH KURMA AJWA (Phoenix …digilib.unila.ac.id/61173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Latar Belakang: Luka merupakan suatu keadaan rusaknya struktur dan

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Aktivitas anti bakteri kurma .................................................................... 20

Tabel 2. Alat dan bahan ........................................................................................ 23

Tabel 3. Hasil Uji Fitokimia...................................................................................31

Tabel 4. Rerata waktu (hari) penyembuhan luka sayat pada tikus ........................ 32

Tabel 5. Waktu penyembuhan luka tikus ............................................................ 234

Tabel 6. Uji normalitas .......................................................................................... 35

Page 15: EFEK EKSTRAK DAGING BUAH KURMA AJWA (Phoenix …digilib.unila.ac.id/61173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Latar Belakang: Luka merupakan suatu keadaan rusaknya struktur dan

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Luka merupakan suatu keadaan rusaknya struktur dan fungsi anatomi kulit.

Keadaan ini dapat disebabkan oleh keadaan seperti trauma benda tajam atau

tumpul, perubahan suhu, zat kimia, ledakan, sengatan listrik atau gigitan

hewan (Syamsuhidajat, 2010). Bentuk luka berbeda tergantung penyebabnya,

ada yang terbuka dan tertutup. Salah satu contoh luka terbuka yaitu luka sayat

yang memiliki ciri adanya robekan linier pada kulit dan jaringan di bawahnya

(Pusponegoro, 2005).

Luka sayat adalah salah satu jenis luka yang sulit sembuh, hal ini dikarenakan

gangguan pada pembekuan darah. Proses pembekuan darah dapat

menghambat penyembuhan luka sehingga mengalami nyeri, bengkak dan

panas dan reaksi tubuh terhadap mikroorganisme. Proses penyembuhan luka

terjadi pada jaringan yang rusak dapat dibagi dalam tiga fase, yaitu fase

inflamasi, fase proliferasi dan fase maturasi yang merupakan fase pemulihan

kembali atau disebut remodelling jaringan (Syamsuhidajat, 2010).

Proses penyembuhan luka merupakan proses yang sangat penting dalam

kehidupan manusia sehingga perlu mendapatkan perhatian yang baik agar

Page 16: EFEK EKSTRAK DAGING BUAH KURMA AJWA (Phoenix …digilib.unila.ac.id/61173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Latar Belakang: Luka merupakan suatu keadaan rusaknya struktur dan

2

penyembuhan dapat berlangsung dengan baik (Lastianny, 2002).

penyembuhan luka dapat terjadi dengan cepat jika berada dalam kondisi yang

normal, tetapi akan mengalami hambatan apabila mengalami berbagai macam

gangguan dan komplikasi seperti infeksi dan insufisiensi vaskular pada luka

tersebut. Oleh karena itu, diperlukan manajemen yang baik dalam perawatan

luka (Ismardianita, 2003). Manajemen perawatan luka diperlukan untuk

meningkatkan penyembuhan, mencegah kerusakan kulit lebih lanjut dan

mengurangi risiko infeksi. Perawatan luka yang paling sering dilakukan yaitu

dengan menggunakan povidone iodine 10% (Gayatri, 1999). Penggunaan zat

povidone iodine sangat efektif untuk mematikan mikroba, namun di sisi lain

akan menimbulkan iritasi pada luka karena zat-zat yang terkandung dalam

bahan antiseptik akan dianggap sebagai benda asing oleh tubuh karena

komponennya berbeda dengan sel-sel tubuh (Katzung GB, 2002). Penelitian

yang dilakukan Astuti (2007) menyebutkan bahwa penggunaan povidone

iodin dapat memperlambat penyembuhan luka. Hal ini menunjukkan bahwa

dibutuhkan pengobatan alternatif untuk membantu proses penyembuhan luka.

Proses penyembuhan luka membutuhkan senyawa kimia yang membantu

dalam proses penyembuhan. Senyawa tersebut seperti tanin, flavonoid dan

saponin. Senyawa tanin mampu menghambat hipersekresi cairan mukosa dan

menetralisir protein inflamasi. Tanin memiliki afinitas terhadap protein

sehingga protein dapat terkonsentrasi pada area luka (Suprapto, 2012).

Senyawa tanin mempunyai peran aktif dalam menghambat pertumbuhan

mikroba dengan mekanisme merusak dinding sel serta membentuk ikatan

dengan protein fungsional sel mikroba (Sudira dkk., 2011). Flavonoid

Page 17: EFEK EKSTRAK DAGING BUAH KURMA AJWA (Phoenix …digilib.unila.ac.id/61173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Latar Belakang: Luka merupakan suatu keadaan rusaknya struktur dan

3

memiliki aktivitas antioksidan, antibakteri, antivirus, antiradang,

antialergi dan antikanker (Artanty dkk., 2006). Saponin merupakan salah

satu senyawa yang berfungsi untuk memacu pembentukan kolagen, yaitu

protein struktur yang berperan dalam proses penyembuhan luka (Suratman

dkk., 2004). Senyawa saponin mempunyai kemampuan sebagai pembersih

sehingga senyawa ini efektif dalam menyembuhkan luka terbuka (Robinson,

1995). Selain itu saponin merupakan senyawa kimia yang dapat

meningkatkan aktivitas sistem imun tubuh dan merupakan senyawa kimia

yang mempunyai sifat anti bakteri dan anti virus (Bone dkk., 2013).

Penelitian yang dilakukan oleh Handayany (2015) membuktikan bahwa

kandungan senyawa saponin dalam daun kecombrang memiliki efektivitas

dalam menyembuhkan luka sayat pada kelinci (Oryctolagus cuniculus).

Penelitian yang dilakukan Fitrian (2018) mendapat kesimpulan bahwa

kandungan senyawa saponin dalam ekstrak daun lamtoro dapat merangsang

terjadinya angiogenesis pada luka insisi tikus. Pemberian senyawa saponin

topikal pada luka dapat meningkatkan ketebalan serat kolagen yang berakibat

baik dalam penyembuhan luka (Nugraha, 2016). Penelitian diatas

memanfaatkan kandungan senyawa saponin dalam tumbuhan untuk

menyembuhkan luka. Selain tumbuhan di atas, salah satu tumbuhan yang

mangandung saponin yaitu buah kurma (Abdelrahman, 2012).

Buah kurma dalam kehidupan sehari-hari merupakan sumber pendapatan

utama dan makanan pokok bagi populasi lokal di banyak negara tempat

kurma dibudidayakan (Krueger, 2007). Buah kurma memiliki beragam

Page 18: EFEK EKSTRAK DAGING BUAH KURMA AJWA (Phoenix …digilib.unila.ac.id/61173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Latar Belakang: Luka merupakan suatu keadaan rusaknya struktur dan

4

macam jenis salah satunya yaitu kurma ajwa. Selain mengandung senyawa

saponin kurma ajwa juga mengandung senyawa tanin dan flavonoid yang

dapat membantu dalam proses penyembuhan luka. Buah kurma memiliki

kemampuan antibakteri yang sangat baik, pada konsentrasi 0,5 mg/ml; 0,75

mg/ml dan 1 mg/ml ekstrak kurma dapat menghambat bakteri Bacillus cereus

yang saat ini telah resisten jika diberikan streptomisin (Sundar, 2017). Oleh

karena itu, pada penelitian ini akan dilakukan pengujian mengenai efek

ekstrak daging buah kurma ajwa (Phoenix dactilyfera L.) dalam

penyembuhan luka sayat pada tikus putih (Rattus norvegicus) jantan galur

Sprague Dawley.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Apakah ekstrak daging buah kurma ajwa mengandung senyawa saponin,

tanin, flavonoid dan alkaloid

2. Apakah ekstrak daging buah kurma ajwa memiliki efek dalam

penyembuhan luka sayat pada tikus putih?

3. Berapa dosis optimal ekstrak daging buah kurma ajwa dan waktu tercepat

pada penyembuhan luka sayat?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa tujuan yaitu sebagai berikut.

1. mengetahui apakah ekstrak daging buah kurma ajwa memiliki efek dalam

penyembuhan luka sayat pada tikus putih.

2. Mengetahui dosis optimal ekstrak daging buah kurma ajwa dan waktu

tercepat pada penyembuhan luka sayat.

Page 19: EFEK EKSTRAK DAGING BUAH KURMA AJWA (Phoenix …digilib.unila.ac.id/61173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Latar Belakang: Luka merupakan suatu keadaan rusaknya struktur dan

5

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk :

1. Manfaat Bagi Peneliti

Peneliti dapat mengetahui efektifitas ekstrak daging buah kurma ajwa

untuk menyembuhkan luka pada tikus putih.

2. Manfaat Bagi Tenaga Kesehatan Instansi Terkait

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan kepada para tenaga

kesehatan dalam penyusunan program maupun kebijakan dalam

penanggulangan luka.

3. Manfaat Bagi Masyarakat

Dapat memberi informasi kepada masyarakat tentang penyembuhan luka

dengan menggunakan ekstrak daging buah kurma ajwa.

4. Manfaat Bagi Peneliti Lain

Dapat menjadi salah satu referensi bagi peneliti lain.

Page 20: EFEK EKSTRAK DAGING BUAH KURMA AJWA (Phoenix …digilib.unila.ac.id/61173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Latar Belakang: Luka merupakan suatu keadaan rusaknya struktur dan

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Kulit

Kulit adalah suatu organ tunggal yang terberat pada tubuh manusia, yang

biasanya membentuk 15-20% dari berat badan total dan pada orang dewasa

memiliki luas permukaan sebesar 1,5 - 2 m2 yang terpapar dengan dunia

luar. kulit terdiri atas epidermis, yaitu lapisan epitel yang berasal dari

ektoderm, dan dermis, yang merupakan suatu lapisan jaringan ikat yang

berasal dari mesoderm (Janqueira, 2012).

a. Epidermis

Epidermis terdiri atas epitel berlapis gepeng berkeratin yang disebut

keratinosit. Epidermis memperlihatkan perbedaan utama antara kulit

tebal yang terdapat pada telapak tangan dan kaki, dengan kulit tipis yang

terdapat pada bagian tubuh lainnya (Janqueira, 2012). epidermis terdiri

atas lima lapisan keratinosit.

Stratum basal merupakan lapisan paling dalam atau dasar di epidermis.

Lapisan ini terdiri atas satu lapisan sel kolumnar hingga kuboid yang

terletak pada membrana basalis yang memisahkan dermis dari epidermis.

Page 21: EFEK EKSTRAK DAGING BUAH KURMA AJWA (Phoenix …digilib.unila.ac.id/61173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Latar Belakang: Luka merupakan suatu keadaan rusaknya struktur dan

7

Sel-sel saling melekat satu sama lain melalui taut sel yang disebut

desmosom, dan pada membrana basalis di bawahnya melalui

hemidesmosom. Sel di dalam stratum basal berfungsi sebagai sel induk

bagi epidermis; karena itu, di lapisan ini banyak ditemukan aktivitas

mitosis. Sel membelah dan mengalami pematangan pada saat bermigrasi

ke atas menuju lapisan superfisial. Semua sel di stratum basal

menghasilkan dan mengandung filamen keratin intermediat (filamentum

keratini) yang meningkat jumlahnya sewaktu sel bergerak ke atas

(Eroschenko, 2012).

Pada saat keratinosit bergerak ke atas epidermis, terbentuklah lapisan sel

kedua atau stratum spinosum. Lapisan ini terdiri atas empat sampai enam

tumpukan sel. Pada sediaan histologik rutin, sel di dalam lapisan ini

menciut. Akibatnya, ruang interselular memperlihatkan banyak tonjolan

dari sitoplasma, atau spina (duri), yang keluar dari permukaannya. Duri

ini mencerminkan tempat desmosom melekat pada berkas filamen keratin

intermediat, atau tonofilamen, dan sel sekitar. Pembentukan filamen

keratin di lapisan ini kemudian membentuk berkas tonofilamen

(tonofilamentum). Tonofilamen mempertahankan kohesi antara sel dan

menghasilkan resistensi terhadap abrasi pada epidermis (Eroschenko,

2012).

Sel di atas stratum spinosum kemudian terisi oleh granula keratohialin

basofilik dan membentuk lapisan ketiga, yaitu stratum granulosum.

Lapisan ini terdiri atas tiga sampai lima lapisan sel gepeng. Granulanya

tidak dibungkus oleh membran dan berkaitan dengan berkas tonofilamen

Page 22: EFEK EKSTRAK DAGING BUAH KURMA AJWA (Phoenix …digilib.unila.ac.id/61173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Latar Belakang: Luka merupakan suatu keadaan rusaknya struktur dan

8

keratin. Kombinasi antara tonofilamen keratin dengan granula

keratohialin di sel ini menghasilkan keratin. Keratin yang dibentuk

dengan menggunakan cara ini adalah keratin lunak kulit. Selain itu,

sitoplasma sel mengandung granula lamellosum yang terbungkus

membran yang dibentuk oleh lapis ganda lemak. Granula lamellosum

dikeluarkan ke dalam ruang interselular pada lapisan stratum granulosum

sebagai lapisan lemak dan menutupi kulit. Proses ini menyebabkan kulit

relatif tidak permeabel terhadap air (Eroschenko, 2012).

Lapisan yang keempat yaitu stratum lusidum yang translusen dan kurang

jelas hanya dapat ditemukan pada daerah kulit yang tebal. Lapisan ini

terletak tepat di atas stratum granulosum dan berada di bawah stratum

korneum. Sel-selnya memiliki sususnan yang rapat dan tidak memiliki

nukleui atau organel dan telah mati. Sel gepeng ini mengandung filamen

keratin yang padat (Eroschenko, 2012).

Lapisan yang terakhir yaitu stratum korneum. Pada lapisan ini semua

nukleus dan organel telah lenyap dari sel penyusun lapisan ini. Stratum

korneum terdiri dari sel mati yang gepeng berisi filamen keratin lunak.

Sel superfisial berkeratin di lapisan ini secara terus menerus dilepaskan

atau mengalami deskuamasi dan selanjutnya diganti oleh sel baru yang

muncul dari stratum basal di sebelah dalam. Selama proses keratinisasi

ini, enzim-enzim hidrolitik merusak nukleus dan organel sitoplasma yang

selanjutnya lenyap ketika sel terisi oleh keratin (Eroschenko, 2012).

Page 23: EFEK EKSTRAK DAGING BUAH KURMA AJWA (Phoenix …digilib.unila.ac.id/61173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Latar Belakang: Luka merupakan suatu keadaan rusaknya struktur dan

9

Gambar 1. Lapisan Epidermis (Eroschenko, 2012)

b. Dermis

Dermis adalah suatu lapisan jaringan ikat yang menunjang epidermis dan

mengikatnya pada jaringan subkutan. Ketebalan dari dermis memiliki

banyak variasi, bergantung pada daerah tubuh, dan mencapai tebal

maksimum 4 mm di daerah punggung. Dermis memiliki permukaan yang

sangat iregular dan memiliki banyak tonjolan yang disebut papilla dermis

yang saling mengunci dengan juluran epidermis. Papilla dermis ini lebih

banyak terdapat di kulit yang sering mengalami tekanan, tempat papilla

ini menguatkan taut antara dermis-epidermis (Janqueira, 2012).

Dermis merupakan suatu turunan epidermis berupa folikel rambut dan

kelenjar. Dermis tersusun atas dua lapisan dengan batas yang tidak

terlihat nyata, lapisan papilar di sebelah luar dan lapisan retikular di

sebelah dalam. Lapisan papilar tipis yang terdiri atas jaringan ikat

longgar, dengan fibroblas dan sel jaringan ikat lainnya, seperti sel mast

dan makrofag. Leukosit yang keluar dari pembuluh dijumpai. Lapisan

retikular lebih tebal, yang tersusun atas jaringan ikat padat iregular dan

Page 24: EFEK EKSTRAK DAGING BUAH KURMA AJWA (Phoenix …digilib.unila.ac.id/61173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Latar Belakang: Luka merupakan suatu keadaan rusaknya struktur dan

10

memiliki lebih banyak serat dan lebih sedikit sel daripada lapisan papilar.

Jalinan serat elastin yang menghasilkan kemampuan elastisitas pada kulit

ditemukan dilapisan ini. Ruang antara serat kolagen dan elastin terisi

dengan proteoglikan yang kaya dermatan sulfat (Janqueira, 2012).

Gambar 2. Lapisan Dermis (Eroschenko, 2012)

c. Fungsi Kulit

Kulit berkontak langsung dengan lingkungan luar tubuh. Akibatnya, kulit

banyak melakukan fungsi penting yang sebagian besar bersifat protektif.

Epitel berlapis dengan lapisan tanduk melindungi permukaan tubuh dari

abrasi mekanik dan membentuk sawar fisik terhadap patogen atau

mikroorganisme asing. Karena adanya lapisan glikolipid di antara sel

stratum granulosum, epidermis juga tidak permeabel terhadap air.

Lapisan ini juga mencegah hilangnya cairan dari tubuh melalui dehidrasi.

Peningkatan sintesis pigmen melanin dapat melindungi kulit dari radiasi

ultraviolet (Gartner, 2012).

Page 25: EFEK EKSTRAK DAGING BUAH KURMA AJWA (Phoenix …digilib.unila.ac.id/61173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Latar Belakang: Luka merupakan suatu keadaan rusaknya struktur dan

11

Latihan fisik atau temperatur lingkungan yang panas meningkatkan

proses berkeringat. Mekanisme ini memungkinkan hilangnya sebagian

panas dari tubuh melalui penguapan keringat dari permukaan kulit.

Selain berkeringat, termoregulasi juga melibatkan dilatasi dari pembuluh

darah untuk memungkinkan aliran darah maksimum ke kulit. Fungsi ini

juga dapat meningkatkan pengeluaran panas. Sebaliknya, di daerah yang

dingin, panas tubuh dipertahankan dengan konstriksi pembuluh darah

dan penurunan aliran darah ke kulit (Gartner, 2012).

Eskresi melalui pembentukan keringat yang dihasilkan oleh kelenjar

keringat, air, larutan garam, urea dan produk sisa bernitrogen dapat

diekskresikan melalui permukaan kulit. Pengeluaran ini berfungsi untuk

menjaga sistem homeostasis tubuh, seperti keringat yang akan

dikeluarkan jika tubuh mengalami suhu yang cukup tinggi sebagai

kompensasi untuk menurunkan suhu. Pada saat kulit terpapar sinar

ultraviolet dari cahaya matahari, maka akan terbentuk vitamin D dari

molekul prekursor yang disintesis di dalam epidermis. Vitamin D

diperlukan oleh tubuh untuk absorpsi kalsium dari mukosa usus dan

metabolisme mineral yang memadai (Gartner, 2012).

2.1.2 Luka Sayat

a. Definisi

Luka adalah keadaan yang sering dialami oleh setiap orang, baik dengan

tingkat keparahan ringan, sedang atau berat. Luka merupakan suatu

kejadian hilangnya atau rusaknya sebagian jaringan tubuh. Keadaan ini

dapat disebabkan karena trauma benda tajam atau tumpul, perubahan

Page 26: EFEK EKSTRAK DAGING BUAH KURMA AJWA (Phoenix …digilib.unila.ac.id/61173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Latar Belakang: Luka merupakan suatu keadaan rusaknya struktur dan

12

suhu, zat kimia, ledakan, sengatan listrik atau gigitan hewan

(Syamsuhidajat, 2010).

Luka sayat adalah salah satu jenis luka yang sulit sembuh, hal ini

dikarenakan gangguan pada pembekuan darah. Proses pembekuan darah

dapat menghambat penyembuhan luka sehingga mengalami nyeri,

bengkak dan panas dan reaksi tubuh terhadap mikroorganisme, fase ini

disebut inflamasi sehingga dapat menyebabkan sistem daya tahan tubuh

terganggu dan jaringan kulit mati. Proses penyembuhan luka terjadi pada

jaringan yang rusak dapat dibagi dalam tiga fase, yaitu fase inflamasi,

fase proliferasi dan fase maturasi yang merupakan fase pemulihan

kembali atau disebut remodeling jaringan (Syamsuhidajat, 2010).

b. Jenis Luka

Berdasarkan waktu dan proses penyembuhannya, suatu luka dapat

diklasifikasikan menjadi luka akut dan luka kronik. Luka akut merupakan

luka yang diakibatkan karena cedera jaringan yang dapat pulih kembali

seperti keadaan normal dengan bekas luka yang minimal dalam rentang

waktu 8-12 minggu. Penyebab utama dari luka akut adalah cedera

mekanikal karena faktor eksternal, dimana terjadi suatu kontak antara

kulit dengan permukaan yang keras atau tajam, luka tembak, dan luka

pasca operasi. Penyebab lain dari luka akut adalah luka bakar dan cedera

kimiawi, seperti terpapar sinar radiasi, tersengat listrik, terkena cairan

kimia yang besifat korosif, serta terkena suatu benda yang memiliki suhu

panas. Sementara luka kronik merupakan luka dengan proses pemulihan

yang lambat, dengan waktu penyembuhan lebih dari 12 minggu dan

Page 27: EFEK EKSTRAK DAGING BUAH KURMA AJWA (Phoenix …digilib.unila.ac.id/61173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Latar Belakang: Luka merupakan suatu keadaan rusaknya struktur dan

13

terkadang dapat menyebabkan suatu kecacatan. Ketika terjadi luka yang

bersifat kronik, neutrofil dilepaskan dan secara signifikan meningkatkan

ezim kolagenase yang bertanggung jawab terhadap terjadinya destruksi

dari matriks penghubung jaringan. Salah satu penyebab terjadinya luka

kronik adalah kegagalan pemulihan dari luka karena kondisi fisiologis

seperti diabetes melitus (DM) dan kanker, infeksi terus-menerus, dan

rendahnya tindakan pengobatan yang diberikan (Purnama, 2017).

c. Proses Penyembuhan Luka

Penyembuhan luka merupakan proses yang melibatkan respon seluler

dan biokimia baik secara lokal maupun sistemik melibatkan proses

dinamis dan kompleks dari koordinasi serial termasuk perdarahan,

koagulasi, inisiasi respon inflamasi akut segera setelah trauma,

regenerasi, migrasi dan proliferasi jaringan ikat dan sel parenkim, serta

sintesis protein matriks ekstraselular, remodeling parenkim dan jaringan

ikat serta deposisi kolagen (T Velnar dkk., 2009). Ketika terjadi luka,

tubuh memiliki mekanisme untuk mengembalikan komponen-komponen

jaringan yang rusak dengan membentuk struktur baru dan fungsional

(Ferreira, 2006). Secara garis besar penyembuhan luka dibagi menjadi

tiga fase yaitu fase inflamasi, proliferasi, dan maturasi (Cohen, 2001).

Fase Inflamasi terbagi menjadi dua, yaitu Fase inflamasi awal atau fase

haemostasis dan fase inflamasi akhir. Pada saat jaringan terluka,

pembuluh darah yang terputus pada luka akan menyebabkan pendarahan,

reaksi tubuh pertama sekali adalah berusaha menghentikan pendarahan

dengan mengaktifkan faktor koagulasi intrinsik dan ekstrinsik, yang

Page 28: EFEK EKSTRAK DAGING BUAH KURMA AJWA (Phoenix …digilib.unila.ac.id/61173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Latar Belakang: Luka merupakan suatu keadaan rusaknya struktur dan

14

mengarah ke agregasi platelet dan formasi clot vasokontriksi, pengerutan

ujung pembuluh darah yang putus (retraksi) dan reaksi haemostasis.

Reaksi haemostasis akan terjadi karena darah yang keluar dari kulit yang

terluka akan mengalami kontak dengan kolagen dan matriks

ekstraseluler, hal ini akan memicu pengeluaran platelet atau dikenal juga

dengan trombosit mengekspresi glikoprotein pada membran sel sehingga

trombosit tersebut dapat beragregasi menempel satu sama lain dan

membentuk massa (clotting). Massa ini akan mengisi cekungan luka

membentuk matriks provisional sebagai scaffold untuk migrasi sel-sel

radang pada fase inflamasi. (Landén, Li, dan Ståhle, 2016)

Neutrofil merupakan suatu sumber sitokin yang memungkinkan sebagai

sinyal awal aktivasi fibroblast lokal dan keratinosit. Infiltras neutrofil

hanya berlangsung selama beberapa hari. Setelah melakukan fagositosis

neutrofil akan mati dan neutrofil yang mati akan difagositosis oleh

makrofag. Makrofag juga akan mengeluarkan hormon pertumbuhan dan

sitokin yang yang akan memperkuat sinyal awal dari degranulasi platelet

dan neutrofil (Martin, 1997). Fase inflamasi terjadi setelah terjadinya

trauma sampai hari ke-5 pasca trauma. Tujuan utama fase ini adalah

menyingkirkan jaringan yang mati, dan pencegahan kolonisasi maupun

infeksi oleh agen mikrobial patogen (Gutner GC, 2007).

Fase proliferasi merupakan fase yang terdiri atas proses destruktif atau

pembersihan, proses proliferasi atau pelepasan sel-sel baru untuk

pertumbuhan, dan epitelisasi atau migrasi sel untuk penutupan luka.

Proses destruktif, sel polimorf dan makrofag berperan dalam membunuh

Page 29: EFEK EKSTRAK DAGING BUAH KURMA AJWA (Phoenix …digilib.unila.ac.id/61173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Latar Belakang: Luka merupakan suatu keadaan rusaknya struktur dan

15

bakteri jahat, kemudian akan terjadi proses debris atau pembersihan luka.

Makrofag disini juga berperan untuk menstimulasi fibroblas dalam

menghasilkan kolagen dan elastin, serta terjadi proses pembentukan

pembuluh darah. Proses granulasi ditandai dengan tumbuhnya sel baru

yang dibentuk oleh kolagen dan elastin, dimana luka yang tadinya

memiliki kedalaman tertentu, permukaannya menjadi rata dengan tepi

luka. Proses yang terakhir yaitu epitelisasi yang terjadi setelah tumbuh

jaringan baru dan dimulai dari tepi luka yang mengalami migrasi atau

perpindahan sel membentuk lapis tipis menutupi luka (Arisanty 2013).

Fase remodeling atau maturasi terjadi mulai hari ke-21 sampai lebih dari

2 bulan bahkan beberapa tahun setelah luka. Aktivitas utama yang terjadi

adalah penguatan jaringan bekas luka dengan aktivitas remodeling

kolagen dan elastin pada kulit. Kontraksi sel kolagen dan elastin terjadi

sehingga menyebabkan penekanan ke atas permukaan kulit. Kolagen

akan menguatkan ikatan sel kulit baru karena kulit masih rentan terhadap

gesekan tekanan. Serabut-serabut kolagen akan menyebar dengan saling

terikat dan menyatu sehingga berangsur-angsur menyokong pemulihan

jaringan (Arisanty, 2013).

Page 30: EFEK EKSTRAK DAGING BUAH KURMA AJWA (Phoenix …digilib.unila.ac.id/61173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Latar Belakang: Luka merupakan suatu keadaan rusaknya struktur dan

16

Gambar 3. Proses Penyembuhan Luka (Gutner, GC 2007)

2.1.3 Tikus

Tikus putih (Rattus norvegicus) atau disebut juga disebut juga tikus

Norwegia merupakan salah satu hewan yang sering digunakan dalam

eksperimental laboratorium. Taksonomi tikus putih (Rattus norvegicus)

yaitu sebagai berikut (Sharp dan Villano, 2013).

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Mamalia

Ordo : Rodentia

Subordo : Myomorpha

Famili : Muridae

Genus : Rattus

Spesies : Rattus norvegicus

Tikus mempunyai sifat yang membedakannya dari hewan percobaan lain

yaitu tikus tidak dapat mengalami muntah. Hal tersebut karena struktur

anatomi yang tidak lazim di daerah esofagus bermuara ke dalam lambung

Page 31: EFEK EKSTRAK DAGING BUAH KURMA AJWA (Phoenix …digilib.unila.ac.id/61173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Latar Belakang: Luka merupakan suatu keadaan rusaknya struktur dan

17

dan tidak mempunyai kantong empedu (Smith dan Mangkoewidjojo, 1998).

Selain itu, tikus putih memiliki keuntungan sebagai model yang

mencerminkan karakter fungsional dari sistem yang berada pada tubuh

mamalia. Tikus juga merupakan salah satu dari berbagai hewan

eksperimental yang populer dalam studi fungsi reproduksi. Salah satu

keuntungannya adalah memiliki waktu siklus reproduksi yang lebih singkat

dar hewan percobaan lainnya (Krinke, 2000).

Tikus putih yang digunakan untuk percobaan laboratorium yang dikenal ada

tiga macam galur yaitu Sprague Dawley, Long Evans dan Wistar. Tikus

galur Sprague-Dawley dinamakan demikian karena ditemukan oleh seorang

ahli Kimia dari Universitas Wisconsin, Dawley. Dalam penamaan galur ini,

dia mengkombinasikan dengan nama pertama dari istri pertamanya yaitu

Sprague dan namanya sendiri menjadi Sprague Dawley. Tikus putih

memiliki beberapa sifat yang menguntungkan sebagai hewan uji penelitian

di antaranya perkembangbiakan cepat, mempunyai ukuran yang lebih besar

dari mencit, mudah dipelihara dalam jumlah yang banyak. Tikus putih juga

memiliki ciri-ciri morfologis seperti albino, kepala kecil, dan ekor yang

lebih panjang dibandingkan badannya, pertumbuhannya cepat,

temperamennya baik, kemampuan laktasi tinggi, dan tahan terhadap arsenik

tiroksid (Akbar, 2010).

2.1.4 Kurma Ajwa

Kurma Ajwa adalah jenis kurma yang terkenal di kota Madinah. Ciri-ciri

dari kurma Ajwa adalah buahnya berbentuk elips, ketika belum matang

Page 32: EFEK EKSTRAK DAGING BUAH KURMA AJWA (Phoenix …digilib.unila.ac.id/61173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Latar Belakang: Luka merupakan suatu keadaan rusaknya struktur dan

18

warnanya merah terang dan berubah warna menjadi sawo matang ketika

matang (Hammad, 2014).

Kurma ajwa atau dengan nama latin Phoenix dactylifera L. memiliki

taksonomi sebagai berikut (Krueger, 2007) :

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Liliopsida

Famili : Palmae

Genus : Phoenix

Spesies : Phoenix dactylifera L.

Gambar 4. Kurma Ajwa (Rahmani, 2014)

a. Stadium Kematangan Kurma

Seperti buah-buahan lainnya, kematangan buah kurma dapat dibagi

menjadi beberapa stadium. Terdapat lima stadium kematangan buah

kurma yang pertama stadium habobouk, kimri, khalal, rutab dan tamar.

Stadium yang paling baik adalah stadium rutab dan khalal karena pada

stadium ini tekstur buah kurma menjadi lembut dan mengandung banyak

soluble tanin, dan sedikit mengandung air (Al-Shahib dan Marshall,

2003).

Page 33: EFEK EKSTRAK DAGING BUAH KURMA AJWA (Phoenix …digilib.unila.ac.id/61173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Latar Belakang: Luka merupakan suatu keadaan rusaknya struktur dan

19

b. Kandungan dan Khasiat Kurma Ajwa

Kurma ajwa mengandung asam salisilat yang bersifat anti pembekuan

darah, anti inflamasi, dan menghilangkan rasa nyeri (Satuhu, 2010).

Buah kurma mengandung banyak senyawa aktif seperti flavonoid,

alkaloid, tanin dan saponin (Al-Samarai dkk., 2016). Flavonoid adalah

komponen fenol tumbuhan, yang sangat menarik karena antioksidannya.

Bioteknologi mikroba, dalam beberapa tahun terakhir, telah

memungkinkan produksi massal berbagai jenis flavonoid yang berguna

untuk keperluan farmasi. Ulasan ini menyoroti berbagai kegiatan biologis

penting flavonoid yang dikaitkan dengan kesehatan manusia (Tiwari dan

Husain, 2017). Flavonoid memiliki aktivitas antioksidan, anti bakteri,

anti virus, anti radang, antialergi dan anti kanker (Artanti dkk., 2006).

Kurma Ajwa merupakan varietas kurma dengan kandungan flavonoid

tertinggi kedua dari seluruh varietas yang ada sehingga dapat memiliki

efek yang lebih kuat dibandingkan varietas yang lain (Hamad dkk.,

2015).

Alkaloid sebagai antibakteri dapat merusak komponen yang menyusun

peptidoglikan dinding sel bakteri sehingga terjadi kematian sel bakteri.

Mekanisme lain dari senyawa alkaloid yaitu menghambat enzim

tropoisomerase sel bakteri (Karou dkk., 2005). Tanin mempunyai peran

aktif dalam menghambat pertumbuhan bakteri dengan cara merusak

dinding serta membentuk ikatan dengan protein sel bakteri (Sudira dkk.,

2011). Saponin merupakan salah satu senyawa yang memacu

pembentukan kolagen, yaitu protein struktur yang berperan dalam proses

Page 34: EFEK EKSTRAK DAGING BUAH KURMA AJWA (Phoenix …digilib.unila.ac.id/61173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Latar Belakang: Luka merupakan suatu keadaan rusaknya struktur dan

20

penyembuhan luka (Suratman dkk., 1996). Saponin mempunyai

kemampuan sebagai pembersih sehingga senyawa ini efektif dalam

menyembuhkan luka terbuka (Robinson, 1995). Bagian dari buah kurma

yang mengandung banyak saponin, flavonoid dan tanin yaitu bagian

dagingnya (Al-Daihan dan Bath, 2012). Suatu uji antibakteri

menyebutkan bahwa kurma memiliki aktivitas antibakteri yang cukup

baik, adapun rincian dari uji tersebut terdapat dalam tabel 1.

Tabel 1. Aktivitas Anti Bakteri Biji Kurma Ajwa (Sundar dkk., 2017)

Nama Bakteri 0,5 mg/ml 0,75mg/ml 1 mg/ml Kontrol positif (streptomisin)

Eschericia coli 15 mm 18 mm 20 mm 15 mm

Bacillus cereus 14 mm 15 mm 17 mm -

2.2` Kerangka Teori

Gambar 5. Kerangka Teori

Mempercepat penyembuhan

luka (inflamasi, proliferasi,

maturasi)

Saponin

Wound healing

(meningkatkan kolagen)

Tanin dan

Flavonoid

Anti bakteri

Ekstrak Daging

Kurma Ajwa

Page 35: EFEK EKSTRAK DAGING BUAH KURMA AJWA (Phoenix …digilib.unila.ac.id/61173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Latar Belakang: Luka merupakan suatu keadaan rusaknya struktur dan

21

2.3 Kerangka Konsep

Gambar 6. Kerangka Konsep

2.4 Hipotesis

Ekstrak daging buah kurma ajwa dapat mempercepat menyembuhkan luka

sayat.

Kontrol

Ektrak daging

kurma ajwa

Tikus di anastesi

dan diberikan

sayatan sedalam

2 mm dengan

panjang 2 cm

menggunakan

scalpel

Hasil klinis

didapatkan

dengan melihat

dan mengukur

panjang

penyembuhan

kulit persatuan

waktu

Page 36: EFEK EKSTRAK DAGING BUAH KURMA AJWA (Phoenix …digilib.unila.ac.id/61173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Latar Belakang: Luka merupakan suatu keadaan rusaknya struktur dan

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan sebuah penelitian eksperimental laboratorik yang

akan menggunakan metode rancangan acak terkontrol dengan pola post test

only controlled group design. Tikus penelitian ini didapat dari Fakultas

Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor. Pemilihan secara random yang

dibagi menjadi 4 kelompok sebanyak 24 ekor tikus putih (Rattus norvegicus)

jantan dewasa galur Sprague Dawley berumur 3-4 bulan, dan berat 100-200

gram akan digunakan sebagai subjek penelitian. Adapun kelompok

perlakuanya yaitu sebagai berikut.

1. Kelompok kontrol yaitu tikus yang diberi Luka sayat yang akan dibiarkan

sembuh secara normal hanya diberikan povidone iodin tanpa pemberian

zat tambahan,

2. Kelompok tikus yang diberi luka sayat, selama proses kesembuhan akan

diberikan povidone iodin dan ekstrak kurma ajwa dosis 0,5 mg/ml.

3. Kelompok tikus yang diberi luka sayat, selama proses kesembuhan akan

diberikan povidone iodin dan ekstrak kurma ajwa dosis 0,75 mg/ml.

Page 37: EFEK EKSTRAK DAGING BUAH KURMA AJWA (Phoenix …digilib.unila.ac.id/61173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Latar Belakang: Luka merupakan suatu keadaan rusaknya struktur dan

23

4. Kelompok tikus yang diberi luka sayat, selama proses kesembuhan akan

diberikan povidone iodin dan ekstrak kurma ajwa dosis 1 mg/ml.

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Laboratorium Farmakologi Fakultas

Kedokteran Universitas Lampung untuk observasi keadaan tikus dan

laboratorium kimia FMIPA Universitas Lampung untuk pembuatan ekstrak

daging buah kurma ajwa. Penelitian dilakukan pada bulan September -

Oktober 2019.

3.3 Alat dan Bahan

Tabel 2. Alat dan Bahan

Alat Bahan

pisau cukur dan gagangnya Plester

Sarung tangan steril Obat anestesi dan akuades

Bengkok Spuit + jarum

Kom steril Kassa steril dan alkohol 90%

Scalpel Pakan dan minum

Jas lab Ekstrak daging kurma ajwa

Gunting Povidone iodine 10%

3.4 Subjek Penelitian

3.4.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian atau obyek yang diteliti di

dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini, populasi yang akan digunakan

adalah tikus putih (Rattus norvegicus) jantan dewasa galur Sprague Dawley

berumur 3- 4 bulan dan berat 100-200 gram.

Page 38: EFEK EKSTRAK DAGING BUAH KURMA AJWA (Phoenix …digilib.unila.ac.id/61173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Latar Belakang: Luka merupakan suatu keadaan rusaknya struktur dan

24

3.4.2 Sampel

Sampel yang digunakan dihitung berdasarkan rumus Frederer yaitu:

(n-1)(t-1) ≥ 15

Dimana t merupakan jumlah kelompok percobaan dan n merupakan jumlah

pengulangan atau jumlah sampel tiap kelompok. Penelitian ini

menggunakan 4 kelompok perlakuan sehingga perhitungan sampel menjadi:

t (n-1) ≥ 15

4 (n-1) ≥ 15

4n-4 ≥ 15

4n ≥ 19

n ≥ 4,75

Jadi, sampel yang digunakan tiap kelompok percobaan sebanyak 5 sampel

dan jumlah kelompok yang digunakan adalah 4 kelompok sehingga

penelitian ini akan menggunakan 20 ekor dari populasi yang ada.

3.5 Kriteria Inklusi dan Eksklusi

3.5.1 Inklusi

1. Sehat (tidak ada penampakan rambut kusam, rontok, atau botak dan

aktif).

2. Memiliki kisaran berat badan antara 100-200 gram.

3. Berjenis kelamin jantan.

4. Berusia sekitar 3-4 bulan.

Page 39: EFEK EKSTRAK DAGING BUAH KURMA AJWA (Phoenix …digilib.unila.ac.id/61173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Latar Belakang: Luka merupakan suatu keadaan rusaknya struktur dan

25

3.5.2 Eksklusi

1. Terdapat penurunan berat badan lebih dari 10% setelah masa adaptasi di

dalam laboratorium.

2. Mati selama masa pemberian perlakuan

3.6 Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas (Independent variable)

Zat aktif yang diberikan pada tikus putih, yaitu ekstrak daging kurma ajwa

dan povidone iodin.

2. Variabel Terikat (Dependent variable)

Tingkat kesembuhan kulit tikus putih dengan luka sayat.

3.7 Prosedur Penelitian

Sebelum dilakukan perlakuan kepada semua tikus yang ada di laboratorium,

terlebih dahulu tikus diadaptasikan dengan lingkungan laboratorium selama

tujuh hari kemudian dilanjutkan dengan prosedur penelitian berikutnya.

3.7.1 Pembuatan Ekstrak Daging Kurma Ajwa

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu daging kurma ajwa

sebagai bahan baku utama, dan metanol sebagai pelarut pada proses

ekstraksi. Varietas kurma yang digunakan adalah kurma ajwa. Analisis yang

dilakukan uji fitokimia yaitu untuk melihat adanya kandungan alkaloid,

flavonoid, tanin dan saponin.

1. Prosedur Pembuatan Serbuk Daging Kurma

Sampel daging kurma dicuci bersih. Sampel daging kurma dikeringkan

pada oven dengan suhu 50oC hingga berat konstan tercapai. Setelah

Page 40: EFEK EKSTRAK DAGING BUAH KURMA AJWA (Phoenix …digilib.unila.ac.id/61173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Latar Belakang: Luka merupakan suatu keadaan rusaknya struktur dan

26

dikeringkan, sampel dihaluskan menggunakan ball mill dan blender.

Sampel diayak dengan menggunakan ayakan 50 mesh hingga diperoleh

serbuk daging kurma.

2. Tahap Pelaksanaan

Serbuk yang telah dihasilkan selanjutnya dilakukan ekstraksi dengan cara

maserasi menggunakan pelarut metanol dengan perbandingan 1:2.

Larutan didiamkan selama 2 x 24 jam, kemudian dipisahkan hingga

diperoleh filtrat dan residu. Filtrat metanol yang didapat kemudian

dievaporasi menggunakan rotary evaporator untuk menguapkan pelarut

hingga didapat ekstrak kental (Abdillah dkk., 2017)

3. Analisis Fitokimia

a) Uji Alkaloid

Sebanyak ± 1 mL ekstrak cair ditambahkan 5 mL kloroform dan 2

tetes NH4OH kemudian dimasukkan ke dalam tabung reaksi

bertutup. Ekstrak kloroform dalam tabung reaksi dikocok dengan 6

mL H2SO4 2 M dan lapisan asamnya dipisahkan ke dalam tabung

reaksi yang lain. Lapisan asam diteteskan pada plat tetes dan

ditambahkan pereaksi Mayer, Wagner, dan Dragendorf yang akan

menimbulkan endapan warna berturut-turut putih, coklat, dan merah

jingga (DepKes RI, 1989).

b) Uji Flavonoid

Sebanyak ± 1 mL ekstrak cair masing-masing ditambahkan dengan

serbuk Mg dan asam klorida 2 N kemudian dipanaskan di atas

penangas air. Setelah itu ditambahkan dengan amil alkohol, dikocok

Page 41: EFEK EKSTRAK DAGING BUAH KURMA AJWA (Phoenix …digilib.unila.ac.id/61173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Latar Belakang: Luka merupakan suatu keadaan rusaknya struktur dan

27

hingga tercampur rata. Hasil positifnya adalah tertariknya warna

kuning-merah pada lapisan alkohol (DepKes RI, 1995).

c) Uji Saponin

Sebanyak ± 1 mL ekstrak cair dimasukkan ke dalam tabung reaksi,

ditambahkan 10 mL air panas, didinginkan dan kemudian dikocok

kuat-kuat selama 10 detik. Reaksi positif jika terbentuk buih yang

mantap selama tidak kurang dari 10 menit, setinggi 1 cm sampai 10

cm. Pada penambahan 1 tetes asam klorida 2 N buih tidak hilang

(DepKes RI, 1979).

d) Uji Tanin

Sebanyak ± 2 mL ekstrak cair dan ditambahkan 3 tetes pereaksi besi

(III) klorida (FeCl3) dan bereaksi positif jika larutan berwarna biru

atau hitam, untuk memastikan ada atau tidaknya tanin, sampel

ditambahkan gelatin hingga terbentuk endapan putih (Fransworth,

1996).

3.7.2 Pembuatan Luka Sayat

1. Mencukur bagian punggung dari tikus putih.

2. Melakukan anestesi pada area kulit yang akan dibuat luka sayat dengan

dosis 0,2 cc lidokain dalam 2 cc akuades.

3. Kulit punggung disayat menggunakan scalpel dengan kedalaman luka

dua milimeter dan panjang luka dua centimeter (Handian, 2006).

3.7.3 Prosedur Penanganan Luka Sayat

Penanganan dilakukan sebanyak dua kali sehari dan selalu dibersihkan

sebelum mengaplikasikan ekstrak kurma ajwa dan bioplacenton topikal ke

Page 42: EFEK EKSTRAK DAGING BUAH KURMA AJWA (Phoenix …digilib.unila.ac.id/61173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Latar Belakang: Luka merupakan suatu keadaan rusaknya struktur dan

28

tikus putih dengan cara membersihkanya dengan air aquades. Berikut adalah

tahapan prosedur penanganan luka sayat yang akan diaplikasikan pada luka

sayat, yaitu:

1. Menempatkan perlak yang dilapisi kain di bawah luka yang akan dirawat

2. Mengatur posisi tikus untuk mempermudah tindakan

3. Mendekatkan bengkok dan plastik

4. Memakai sarung tangan steril

5. Menyiapkan kasa

6. Mengolesi bagian luka yang telah terinfeksi dengan povidone iodin

7. Kelompok tikus 1 sebagai kontrol, untuk kelompok kontrol balutan

hanya diberikan povidone iodin

8. Mengolesi bagian luka kelompok tikus 2 dengan ekstrak daging kurma

ajwa dosis 0,5 mg/ml sampai menutup seluruh permukaan luka.

9. Mengolesi bagian luka kelompok tikus 3 dengan ekstrak daging kurma

ajwa dosis 0,75 mg/ml sampai menutup seluruh permukaan luka.

10. Mengolesi bagian luka kelompok tikus 4 dengan ekstrak daging kurma

ajwa dosis 1 mg/ml sampai menutup seluruh permukaan luka.

11. Menutup luka dengan kasa steril

Page 43: EFEK EKSTRAK DAGING BUAH KURMA AJWA (Phoenix …digilib.unila.ac.id/61173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Latar Belakang: Luka merupakan suatu keadaan rusaknya struktur dan

29

3.7.4 Alur Penelitian

Gambar 7. Alur penelitian

3.8 Cara Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini digunakan teknik observasi eksperimen, dimana sampel

yang ada dibagi menjadi 4 kelompok, kemudian dilakukan pengamatan setiap

hari untuk melihat penyembuhan secara makroskopis. Pengamatan ini

dilakukan mulai awal dari mulai pemberian terapi sampai hari terakhir

Interpretasi hasil

Diadaptasi selama 7 hari

Kelompok 3 Kelompok 3 Kelompok 1

Menimbang berat badan tikus

Kelompok 2

ekstrak kurma

ajwa 0,5 mg/ml

Perawatan luka dengan menggunakan povidone iodine

Melakukan prosedur pembuatan luka

Diadaptasi selama 7 hari

Kelompok 4 Kelompok 2 Kelompok 1

Menimbang berat badan tikus

Kelompok 3

ekstrak kurma

ajwa 0,75 mg/ml

Kelompok 4

ekstrak kurma

ajwa 1 mg/ml

Hitung panjang luka setiap hari, dari hari 1-14

Kelompok 1

Tanpa perlakuan

Page 44: EFEK EKSTRAK DAGING BUAH KURMA AJWA (Phoenix …digilib.unila.ac.id/61173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Latar Belakang: Luka merupakan suatu keadaan rusaknya struktur dan

30

penyembuhan untuk mengetahui perubahannya dengan batas waktu penelitian

selama 14 hari. Panjang luka sayat rata-rata dihitung dengan cara berikut.

Keterangan :

Lx = Panjang rata rata ` L4 = Panjang 4

L1 = Panjang 1 L5 = Panjang 5

L2 = Panjang 2 L6 = Panjang 6

L3 = Panjang 3

Lalu untuk mengukur persentase kesembuhan dilakukan dengan

menggunakan rumus

x 100%

Keterangan :

Px = Persentase hari ke-n

Ln = Panjang hari ke-n

Ls = Panjang hari sebelumnya

3.9 Pengolahan Data

Hasil pengukuran panjang yang dihasilkan dari penelitian ini selanjutnya

dibuat rataannya dan dihitung simpangannya dengan menggunakan standard

deviasi (rerata ± SD). Selanjutnya data yang didapatkan pada penelitian ini

dianalisis dengan menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) dan

dilanjutkan dengan Uji Tukey dengan selang kepercayaan 9 (α=0.05) dengan

menggunakan perangkat lunak pengolah data (Mattjik dan Sumertajaya,

2006).

Page 45: EFEK EKSTRAK DAGING BUAH KURMA AJWA (Phoenix …digilib.unila.ac.id/61173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Latar Belakang: Luka merupakan suatu keadaan rusaknya struktur dan

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkann hasil dan pembahasan, dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Terdapat kandungan senyawa saponin, flavonoid dan tanin dalam ekstrak

kurma ajwa.

2. Ekstrak daging buah kurma ajwa memiliki efek dalam penyembuhan luka

sayat pada tikus putih secara deskriptif, namun tidak memberikan efek

secara signifikan secara statistik.

3. Dosis optimal ekstrak daging buah kurma ajwa dalam penelitian ini adalah

1 mg/ml dengan waktu penyembuhan luka sayat 10 hari.

5.2 Saran

Adapun saran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Dilakukan penelitian lebih lanjut secara mikroskopis, seperti penelitian

untuk memeriksa jumlah sel radang, derajat angiogenesis, dan jumlah

fibroblast.

2. Dilakukan penelitian lebih lanjut dengan perbandingan konsentrasi yang

lebih besar dari 1 mg/ml pada ekstrak.

3. Dilakukan penelitian lebih lanjut untuk melihat perbandingan efektivitas

ekstrak daging buah kurma ajwa dengan povidone iodine 10%.

Page 46: EFEK EKSTRAK DAGING BUAH KURMA AJWA (Phoenix …digilib.unila.ac.id/61173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Latar Belakang: Luka merupakan suatu keadaan rusaknya struktur dan

43

4. Dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai kadar senyawa saponin, tanin

dan flavonoid dalam ekstrak kurma ajwa

Page 47: EFEK EKSTRAK DAGING BUAH KURMA AJWA (Phoenix …digilib.unila.ac.id/61173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Latar Belakang: Luka merupakan suatu keadaan rusaknya struktur dan

DAFTAR PUSTAKA

Abdelrahman, H.A. 2012. Protective Effect of Dates (Phoenix Dactylifera L.) and

Licoricae (Glycoriza glabra) on Carbon Tetrachloridae-Induced

Hepatotoxicity in Dogs. Global Veterinaria Journal. 9 (2): 184-191.

Abdillah, M., Nazillah, N.R.K. dan Agustina, E. 2017 Identifikasi Senyawa Aktif

Dalam Ekstrak Metanol Daging Buah Kurma Ajwa (Phoenix Dactylifera

L.). Prosiding seminar nasional iii tahun 2017. Universitas

Muhammadiyah Malang.

Akbar B. 2010. Tumbuhan Dengan Kandungan Senyawa Aktif yang Berpotensi

Sebagai Bahan Antifertilitas. Jakarta: Adabia Press.

Al-Daihan, Sooad., Bhat. dan Ramesa Shafi. 2012. Antibacterial activities of

extracts of leaf, fruit, seed and bark of Phoenix dactylifera. African Journal

of Biotehnology. Vol 11(42). Hal.10021-10025.

Al-Shahib, W. dan R.J. Marshall. 2003. The Fruit of The Date Palm : its possible

use as the best food for the future?. International Journal of Food Sciences

and Nutrition.54(4): p. 247-259.

Al-Shamarai,A.h., Al-salihi,F.G. dan Al-Shamarai, R.R. 2016 Phytochemical

constituents and nutrient evaluation of date palm (Phoenix dactylifera, L.)

pollen grains. Tikrit Journal of Pure Science 21 (1). ISSN: 1813 – 1662

Arisanty, I. P. 2013. Manajemen Perawatan Luka :Konsep Dasar. Jakarta : EGC.

Artanti, N. M. dan Hanafi, M. Y. 2006. Isolation and identification of active

antioxsidant compound from star fruit mistletoe Dendrophthoe pentandra

Ethanol extract, Journal of aplied sciences 6(8) 1659-1663.

Astuti, S.A.P. dan Warsiti. 2013. Perbedaan lama penyembuhan luka perineum

antara yang diberi povidone iodine dan tidak diberi povidone iodine pada

ibu post partum di BPS pipin heriyanti dan BPS Walginem. Naskah

Publikasi. STIKES Aisyiyah Yogyakarta

Bone, K. dan Mills, S. 2013. Principles and Practice of Phytotherapy Modern

Herbal Medicine. Elseveir, USA.

Cohen, E. 2001. Chitin Synthesis and Inhibition: A Revisit Pest Manag. Sci. 51,

964-950.

Page 48: EFEK EKSTRAK DAGING BUAH KURMA AJWA (Phoenix …digilib.unila.ac.id/61173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Latar Belakang: Luka merupakan suatu keadaan rusaknya struktur dan

45

DepKes RI. 1977. Materia Medika Indonesia, Jilid I. Direktorat Jenderal

Pengawasan Obat Dan Makanan. Jakarta.

Eroschenko, V. P. 2012. Atlas Histologi Difiore. Jakarta: EGC.

Ferreira, M.C., Tuma, P., Carvalho, V. F., Kamamoto, F. Complex Wounds.

Clinics. 2006; 61: 571-578.

Fitrian, A., Bashori, A. dan Sudiana, I.K. 2018 Efek Angiogenesis Gel Ekstrak

Daun Lamtoro (Leucaena Leucocephala) Pada Luka Insisi Tikus Jurnal

Biosains Pascasarjana Vol. 20 No. 1 pp.

Fransworth N.R. 1996. Biological and phytochemical screening of plants. Journal

Gartner, LP. dan Hiatt, J.L. 2012. Atlas Berwarna Histologi. ED ke 5.

Penerjemah: Gunawijaya F.H. Tanggerang Selatan: Binarupa Aksara

Publisher.

Gayatri D. 1999. Perkembangan Manajemen Perawatan Luka: Dulu Dan Kini. J

Keperawatan Indo, 2(8): 304-308.

Gutner, GC,. 2007. Wound Healing, Normal and Abnormal. In Grabb and Smith’s

Plastic Surgery 6th edition. pp. 15-22. Philadelphia: Elseviers.

Handayany, G.N., Mukhriani, dan Halim R.M. 2015 Uji Efek Penyembuhan Luka

Sayat Ekstrak Etanol Daun Kecombrang (Etlingera Elatior) Dalam Bentuk

Sediaan Gel Terhadap Kelinci (Oryctolagus cuniculus) JK FIK UINAM.

Vol.3 No.2 Hal 54-58.

Handian F I. 2006. Efektivitas Perawatan Menggunakan Madu Nektar Flora

Dibandingkan Dengan Silver Sulfadiazine Terhadap Penyembuhan Luka

Bakar Derajat II Terinfeksi Pada Marmut. (Skripsi). Malang: FK Unibraw

Hamad I., Abdelgawad H., Al Jaouni S., Zinta G., Asard H., Hassan S, dkk.

Metabolic analysis of various date palm fruit (Phoenix dactylifera L.)

cultivars from Saudi Arabia to assess their nutritional quality. Molecules.

2015;20(8):13620–41

Hammad, S. 2014. Kedokteran Nabi. Solo: PT Aqwam media profetika. h.260.

Ismardianita, E. dan Soebijanto, S. 2003, Pengaruh Kuretase Terhadap

Penyembuhan Luka Pasca Pencabutan Gigi Kajian Histologi Pada Tikus

Putih Galur Wistar, Dentika Dental Jurnal, 8(2) : 75-80

Junqueira, L.C. and J. Carneiro. 2007. Histologi Dasar Teks & Atlas. 10th ed.

Jakarta: EGC. Hal 261-278

Karou, D., Dicko, M. H., Simpore, J. dan Traore, A. S., 2005, Antioxidant and

Antibacterial Activities of Polyphenol From Ethnomedicinal Plant of

Burkina Faso, African Journal of Biotechnology, 4 (8), 823-828.

Page 49: EFEK EKSTRAK DAGING BUAH KURMA AJWA (Phoenix …digilib.unila.ac.id/61173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Latar Belakang: Luka merupakan suatu keadaan rusaknya struktur dan

46

Katzung, G.B. 2002. Farmakologi Dasar Dan Klinik. Penterjemah: Bagian

Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Jakarta: Penerbit

Salemba Medika. hal. 457-458.

Krinke, G. J. 2000. The Handbook of Experimental Animals The Laboratory Rat.

Academy Press, New York. Pp. 45-50, 295-296.

Krueger, R.R. 2007. Nutritional dynamics of date palm (Phoenix dactylifera L.).

Acta Hort. 736:177–186.

Landén, N. X., Li, D. and Ståhle, M. 2016. Transition from inflammation to

proliferation: a critical step during wound healing. Cellular and Molecular

Life Sci. 73(20), p.3861–3885.

Lastianny. 2002. Mengenal dan memanfaatkan khasiat daun pare untuk

penyembuhan luka. Pionir Jaya : Bandung. Hal. 41 - 4

Martin, P. 1997. Wound healing-aiming for perfect skin regeneration. Science

magazine. Vol 276. 4 april 1997 [article]. http://www.sciencemag.org [10

Desember 2018]

Nugraha, G.A.F. Ilmiawan, M.I. dan Pratiwi, S.E. 2016 Efek Pemberian Ekstrak

Etanol 70% Daun Karamunting (Rhodomyrtus Tomentosa (Aiton) Hassk)

Topikal Terhadap Gambaran Histopatologi Ketebalan Serat Kolagen

Penyembuhan Luka Insisi Kulit Tikus Putih Galur Wistar. Naskah

Publikasi. Universitas Tanjung Pura. Hal 1-17

Purnama, H., Sriwidodo. dan Ratnawulan S. 2017. Review Sistematik: Proses

Penyembuhan dan Pemaparan Luka. Jurnal Farmaka. Vol 15 No 2. Hal

251-258.

Pusponegoro. 2005. Perspektif Keperawatan Gawat Darurat, Jakarta: EG

Rahmani, A.H., Aly, S.M., Ali, H., Babiker, A.Y., Srikar, S. dan Khan, A,A.

2014. Therapeutic effects of date fruits (Phoenix dactylifera L.) in the

prevention of disease via modulation of anti-inflammatory, anti-oxidant

and anti tumor activity. Int J Clin Exp Med. 7(3): 827-33.

Robinson, T. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi, Edisi VI, Hal 191-

216, Diterjemahkan oleh Kosasih Padmawinata, ITB, Bandung.

Satuhu, S. 2010. Kurma, Kasiat dan Olahannya. Jakarta: Penebar Swadaya. Hal.

7- 10.

Sharp, P. dan Villano, J., 2013, The Laboratory Rat, Edisi 2, 9-11, CRC Press,

California.

Smith, B.J.B. dan S. Mangkoewidjojo. 1998. Pemeliharaan Pembiakan dan

Penggunaan Hewan Percobaan di Daerah Tropis. Universitas Indonesia.

Jakarta. Hlm. 228 – 233

Page 50: EFEK EKSTRAK DAGING BUAH KURMA AJWA (Phoenix …digilib.unila.ac.id/61173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Latar Belakang: Luka merupakan suatu keadaan rusaknya struktur dan

47

Sudira, I. W., Merdana, I. dan Wibawa, I. 2011. Uji daya hambat ekstrak daun

kedondong (Lannea Grandis Engl) terhadap pertumbuhan bakteri Erwinia

carotovora. Buletin Veteriner Udayana, 3(1), 45-50.

Sundar, R.D.V., Sagaran, G. Shankar, S. Settu, S. dan Ravi, L. 2017 Bioactivity of

Phoenix Dactylifera Seed and Its Phytochemical Analysis. International

Journal of Green Pharmacy. Vol. 11 (2). Hal 292-297

Suprapto, AK. 2012. Efek Salep Ekstrak Metanoldan Salep Serbuk Daun Sosor

Bebek (Kalanchoe pinnata (Lamk)) Terhadap Penyembuhan Luka Sayat

Pada Mencit (Karya Tulis Ilmiah). Bandung: Fakultas Kedokteran

Universitas Kristen Maranatha.

Suratman., Sumiwi, A.S. dan Gozali D. 2004. Pengaruh Ekstrak Antanan dalam

Bentuk Salep, Krim dan Jelly terhadap Penyembuhan Luka Bakar. Jurnal

Cermin Kedokteran 108:31-36

Syamsuhidajat R. dan Jong, W. 2010. Buku Ajar Ilmu Bedah Penerbit Buku

Kedokteran. Jakarta : EGC.

T Velnar., T Bailey. dan V Smrkolj. 2009. The Wound Healing Process : an

Overview of Cellular and Molecular Mechanism, The J of International

Medical Research, p.1528-42.

Tiwari, S.C. dan Husain, N. 2017 biological activities an role of flavonoids in

human health a review. Indian j. Sci.Res. 12(2): 193-196.