e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/79/1/siti...
TRANSCRIPT
i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS POKOK BAHASAN TOKOH SEJARAH PADA MASA KERAJAAN HINDU, BUDHA DAN ISLAM DI
INDONESIA MELALUI METODE CARD SORT PADA SISWA KELAS V MI DARUSSALAM LEBAK KEC.
BRINGIN KAB. SEMARANG TAHUN 2014
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh:
SITI HAKIMAH
NIM 11510023
JURUSAN TARBIYAH PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
2014
ii
KEMENTERIAN AGAMA RI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706, 323433 Fax 323433 Salatiga 50721 Website: www.stainsalatiga.ac.id Email:[email protected]
NOTA PEMBIMBING Lamp : 5 Eks Hal : Naskah Skripsi Saudara SITI HAKIMAH
Kepada Yth: Ketua STAIN Salatiga di – Salatiga
ASSALAMU’ALAIKUM, WR. WB. Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan, maka bersama ini kami kirimkan naskah skripsi saudara : Nama : Siti Hakimah NIM : 11510023 Jurusan : Tarbiyah/ Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Judul : PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS POKOK BAHASAN
TOKOH SEJARAH PADA MASA KERAJAAN HINDU, BUDHA DAN ISLAM DI INDONESIA MELALUI METODE CARD SORT SISWA KELAS V MI DARUSSALAM, LEBAK BRINGIN TAHUN 2014.
Dengan ini mohon agar skripsi saudara tersebut diatas segera dimunaqosyahkan. Demikian agar menjadi perhatian. WASSALAMU’ALAIKUM, WR. WB. Salatiga, 25 September 2014
Pembimbing
Suwardi. MP.d
iii
SKRIPSI
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS POKOK BAHASAN TOKOH SEJARAH PADA MASA KERAJAAN HINDU, BUDHA DAN ISLAM DI
INDONESIA MELALUI METODE CARD SORT PADA SISWA KELAS V MI DARUSSALAM LEBAK KEC. BRINGIN KAB. SEMARANG TAHUN
2014/2015
DI SUSUN OLEH : SITI HAKIMAH
NIM.11510023
Telah dipertahankan di Depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Kependidikan Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada
tanggal 3 Desember 2014 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana SI kependidikan Islam
Susunan Panitia Penguji
Ketua Penguji : Dra. Siti Zumrotun, M.Ag _______________ Sekretaris Penguji : Ilya.Muhsin, M.Ag _______________ Penguji I : Dra. Srisuparwi, M.Si _______________ Penguji II : Peni Susapti, M.Si _______________ Penguji III : Suwardi, M.Pd _______________
Salatiga, 3 Desember 2014 Ketua STAIN Salatiga
Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. NIP. 19670112 199203 1 005
iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertandatangan di bawah ini.
Nama : Siti Hakimah
NIM : 11510023
Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya
sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang
lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik
ilmiah.
Salatiga, 25 September 2014
Yang menyatakan
Siti Hakimah NIM.11510023
v
MOTTO
“Berbuat kebaikan sekecil apapun yang bisa kita lakukan sebagai rasa syukur
Kepada Allah SWT”
vi
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada:
1. Nenekku tersayang (Sumirah Alm), Ayahku (Wadiyan Alm) dan Ibuku
(Asminah) sebagai wujud baktiku padanya, yang senantiasa mencurahkan
kasih sayang dan doanya.
2. Kakak-kakakku (Mas Iman dan Mas Ndori) dan Ponakanku tersayang
(Dek Aji dan Dek Hidar) yang selalu memberikan nasehat dan dukungan.
3. Bapak Suprat dan Bapak Basri sekeluarga.
4. Andri Setiawan yang selalu memberikan motivasi dan do’a.
5. Teman-teman PGMI 2010 seperjuangan (Alfi, Dwiyan, Dina, Meiliya, Ike,
Erma, saya sendiri, Arif, Burhan, Wildan, Tari, Septi, Catur, Ali, Yunita,
Ika, Tismi, Vivi, Nofi, Ida, Purwati, Lina Fauziah, Lina Rohaini, Ana,
Tyas, Diah dan Lita).
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayahnya, sehingga akhirnya penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini yang merupakan tugas dan syarat yang wajib dipenuhi
guna memperoleh gelar kesarjanaan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
STAIN Salatiga.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita,
Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa risalah Islam yang penuh dengan
ilmu pengetahuan, khususnya ilmu-ilmu keislaman, sehingga dapat menjadi bekal
hidup kita di dunia dan akhirat kelak.
Suatu kebanggaan tersendiri, jika tugas dapat terselesaikan dengan sebaik-
baiknya. Bagi penulis, penyusunan skripsi ini merupakan tugas yang tidak ringan.
Penulis sadar banyak hambatan yang menghadang dalam proses penyusunan
skripsi ini, dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis sendiri. Kalaupun
akhirnya skripsi dapat terselesaikan, tentunya karena beberapa pihak yang
membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini.
Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan bantuannya, khususnya kepada:
1. Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku ketua STAIN Salatiga.
2. Peni Susapti, M.Pd, selaku ketua program studi Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah STAIN Salatiga.
3. Suwardi, M.Pd, selaku dosen pembimbing yang telah memberikan saran,
arahan dan bimbingan serta keikhlasan dan kebijaksanaan meluangkan
waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan dalam penulisan
skripsi ini.
4. Segenap Bapak dan Ibu dosen serta staf karyawan di lingkungan program
studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.
viii
5. Nur Wakhidah, S.PS.i selaku kepala MI Darussalam, Lebak Bringin yang
telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian di
madrasah yang beliau pimpin.
6. Bapak/Ibu guru dan Karyawan MI Darussalam, Lebak Bringin yang telah
membantu penulis selama melakukan penelitian di madrasah tersebut.
7. Murid-murid kelas IV MI Darussalam, Lebak Bringin yang telah
mendukung dan membantu penulis dalam melakukan penelitian.
8. Bapak dan Ibu tercinta yang telah mencurahkan kasih sayang, doa dan
dukungan demi keberhasilan penulis.
9. Kakak-kakak tersayang yang selalu mendukung dan memberikan
semangat dalam nasehat-nasehat yang bermanfaat.
10. Teman seperjuangan, PGMI 2010, yang selama ini telah berjuang
bersama.
11. Sahabat-sahabat tercinta dan teman-teman yang tidak bisa disebutkan satu
persatu, terima kasih atas dukungan kalian.
12. Teman spesial ku Andri Setiawan yang senantiasa memberi semangat
dalam pengerjaan skripsi, baik secara langsung dan tidak langsung
13. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Atas jasa mereka, penulis hanya dapat memohon doa semoga amal mereka
mendapat balasan yang lebih baik serta mendapat kesuksesan baik di dunia
maupun di akhirat.
Penulis dalam hal ini juga mengharap kritik dan saran yang membangun
dari pembaca untuk menyempurnakan skripsi ini. Dan akhirnya penulis berharap
semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya.
Salatiga, 25 September 2014
Penulis
ix
ABSTRAK
Hakimah, Siti. 2014. Peningkatan Hasil Belajar IPS Pokok Bahasan Tokoh Sejarah Pada Masa Kerajaan Hindu, Budha, Dan Islam Di Indonesia Melalui Metode Card Sort Siswa Kelas V MI Darussalam Lebak Bringin Tahun 2014. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Suwardi, M.Pd.
Kata kunci: Hasil belajar dan metode card sort
Penelitian ini adalah untuk mengetahui bahwa penggunaan metode dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPS pada siswa kelas V MI Darussalam Lebak Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2014/2015.
Subjek penelitian terdiri dari 6 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 2014. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas terdiri dari 3 siklus yang masing-masing terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah tes, observasi, dan dokumentasi. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan rumus t-tes.
Berdasarkan penelitian pada siklus I, II dan III diperoleh data bahwa rata-rata siklus I rata-rata pre test 60,7 sedangkan pada pos tes adalah 79,23. Dari hasil rata-rata antara pre test dan post test mengalami peningkatan sebesar 18,53. Pada siklus II rata-rata pre test 53,84 sedangkan pada pos tes adalah 80. Dari hasil rata-rata antara pre test dan post test mengalami peningkatan sebesar 26,16. Pada siklus III rata-rata pre test 65,38 sedangkan pada pos tes adalah 87,6. Dari hasil rata-rata antara pre test dan post test mengalami peningkatan sebesar 22,3. Oleh karena itu terjadi peningkatan rata-rata pre test ke post test siklus I, siklus II dan siklus III. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode card sort dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPS IV Madrasah Ibtidaiyah Darusslam Lebak Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2014/2015, sehingga pengembangan pembelajaran IPS dengan menggunakan Metode card sort diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif pembelajaran.
x
DAFTAR ISI
JUDUL ......................................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ ii
PENGESAHAN KELULUSAN .................................................................. iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .................................................... iv
MOTTO ....................................................................................................... v
PERSEMBAHAN ........................................................................................ vi
KATA PENGANTAR .................................................................................. vii
ABSTRAK ................................................................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................................ x
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR.................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 7
D. Hipotesis Penelitian ............................................................................ 8
E. Manfaat Penelitian .............................................................................. 8
F. Definisi Operasional ........................................................................... 9
G. Metode Penelitian ............................................................................... 13
H. Sistematika Penulisan ......................................................................... 20
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS ........................................................ 22
1. Hasil Belajar ................................................................................. 22
a. Pengertian Hasil ........................................................................ 22
b. Pengertian Belajar ..................................................................... 22
c. Tujuan Belajar ........................................................................... 23
xi
d. Ciri-ciri Belajar ......................................................................... 24
e. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Belajar .............................. 25
f. Fungsi Evaluasi Hasil Belajar .................................................... 29
g. Tujuan Hasil Belajar ................................................................. 30
h. Sasaran Evaluasi Hasil Belajar ................................................. 31
2. Ilmu Pengetahuan Sosial .............................................................. 32
a .Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial ......................................... 32
b. Tujuan Ilmu pengetahuan Sosial ............................................... 33
c. Ruang Lingkup Ilmu Pengetahuan Sosial ................................. 34
d. Karakteristik Ilmu Pengetahuan Sosial ..................................... 35
e. Metode Pembelajaran IPS ......................................................... 36
B. Metode Card Sort ............................................................................... 37
1. Metode ....................................................................................... 37
a. Pengertian Metode.................................................................. 37
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode.......... 38
c. Macam-macam Metode Mengajar ......................................... 39
2. Card Sort ..................................................................................... 41
a. Pengertian Card Sort .............................................................. 41
b. Kelebihan dan Kelemahan Metode Card Sort ....................... 43
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subjek Penelitian ............................................................................... 45
1. Gambaran umum MI Darussalam Lebak...................................... 45
2. Identitas MI Darussalam Lebak .................................................... 46
3. Keadaan gedung MI Darussalam Lebak ....................................... 47
4. Keadaan Guru MI Darussalam Lebak .......................................... 47
5. Keadaan peserta didik MI Darussalam Lebak .............................. 48
6. Visi dan misi MI Darussalam Lebak ............................................ 49
7. Kurikulum MI Darussalam Lebak ................................................ 50
8. Subyek penelitian ......................................................................... 51
xii
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus
1. Siklus I .................................................................................... 52
2. Siklus II .................................................................................... 58
3. Siklus III .................................................................................... 63
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian .................................................................................. 70
1. Siklus I .................................................................................... 70
2. Siklus II .................................................................................... 71
3. Siklus III .................................................................................... 72
B. Pembahasan ....................................................................................... 72
1. Pembahasan Siklus I ..................................................................... 73
2. Pembahasan Siklus II.................................................................... 76
3. Pembahasan Siklus III ................................................................. 79
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................ 83
B. Saran ................................................................................................ 84
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP PENULIS
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Keadaan Kepala dan Guru di MI Darussalam Lebak...................... 48 Tabel 3.2. Data jumlah siswa MI Darussalam Lebak ........................................ 49
Tabel 3.3. Daftar nama siswa kelas V MI Darussalam Lebak ................. ........ 52
Tabel 4.1. Hasil nilai tes awal pada siklus I ...................................................... 71
Tabel 4.2. Hasil nilai tes awal pada siklus II ..................................................... 72
Tabel 4.3. Hasil nilai tes awal pada siklus III......................................................73
Tabel 4.4. Perhitungan nilai beda dan beda kuadrat pada siklus I......................74
Tabel 4.5. Perhitungan nilai beda dan beda kuadrat pada siklus II.....................77
Tabel 4.6. Perhitungan nilai beda dan beda kuadrat pada siklus III....................80
Tabel 4.7. Hasil nilai post test pada siklus I, II, dan III........................................83
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1. Siklus penelitian ......................................................................... 15
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus I
Lampiran 2 Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus II
Lampiran 3 Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus III
Lampiran 4 Lembar hasil nilai awal pada siklus I
Lampiran 5 Lembar pengamatan pada siklus I
Lampiran 6 Lembar hasil nilai awal pada siklus II
Lampiran 7 Lembar pengamatan pada siklus II
Lampiran 8 Lembar hasil nilai awal pada siklus III
Lampiran 9 Lembar pengamatan pada siklus III
Lampiran 10 Hasil tes formatif siswa pada siklus I
Lampiran 11 Hasil tes formatif siswa pada siklus II
Lampiran 12 Hasil tes formatif siswa pada siklus III
Lampiran 13 Daftar kelompok pada siklus I
Lampiran 14 Daftar kelompok pada siklus II
Lampiran 15 Daftar kelompok pada siklus III
Lampiran 16 Skripsi dalam bentuk power point
Lampiran 17 Surat tugas pembimbing
Lampiran 18 Lembar konsultasi skripsi
Lampiran 19 Surat permohonan ijin penelitian
Lampiran 20 Surat bukti penelitian
Lampiran 21 Nilai SKK mahasiswa
Lampiran 22 Riwayat hidup penulis
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat.
Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu
hidup bersama dengan manusia lainnya. Hubungan masyarakat yang telah ada
sejak manusia lahir dan selalu menampakan dirinya dalam berbagai bentuk, oleh
karena itu dengan sendirinya manusia akan selalu bermasyarakat dalam
kehidupannya. Manusia dikatakan makhluk sosial, juga karena pada diri manusia
ada dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain,
manusia juga tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-
tengah masyarakat. Dengan demikian sebagai makhluk sosial, manusia harus
mengembangkan karakter sosial dalam diri melalui pendidikan dan pembelajaran.
Pengembangan karakter kepribadian sosial seharusnya di bina sejak dini. Untuk
itu pembelajaran IPS di MI sangat penting untuk pembinaan generasi penerus usia
dini agar memahami potensi dan peran dirinya dalam berbagai tata kehidupannya,
menghayati keharusan dan pentingnya bermasyarakat dengan penuh rasa
kebersamaan dan kekeluargaan serta mahir berperan dilingkungannya sebagai
insan sosial dan warga negara yang baik. Untuk itulah dalam pengajaran IPS harus
dapat membawa anak didik kepada kenyataan hidup yang sebenarnya yang dapat
dihayati, ditanggapi, dianalisis akhirnya dapat membina kepekaan sikap mental,
ketrampilan dalam menghayati kehidupan.
2
Melalui pengajaran IPS seperti yang digambarkan di atas diharapkan dapat
membina sikap warga negara yang peka terhadap masalah sosial dan membantu
anak untuk mengenal hubungan manusia dengan lingkungan sekitarnya. Dengan
demikian pembelajaran IPS seharusnya menjadi dasar dalam pembentukan
keterampilan-keterampilan sosial, karena IPS merupakan pelajaran yang
memadukan sejumlah ilmu-ilmu sosial yang mempelajari kehidupan sosial, seperi
geografi, sosiologi, ekonomi, tata negara, dan sejarah.
Menurut Nasution (1975) dalam Edi Saepudin dkk, (2002:8), pengertian
IPS adalah suatu keseluruhan yang pada pokoknya mempersoalkan manusia
dalam lingkungan fisiknya maupun dalam lingkungan sosial yang bahannya
diambil dari berbagai ilmu sosial seperti geografi, sejarah, ekonomi, antropologi,
sosiologi, ilmu politik, dan psikologi.
Menurut Puskur (2001:9) dalam Rasimin (2012:56) ilmu pngetahuan
sosial adalah suatu bidang kajian ilmu pengetahuan yang dilakukan secara
terpadu, dan merupakan hasil dari penyederhanaan, adaptasi, seleksi, dan
modifikasi dari disiplin ilmu-ilmu sosial yang diorganisasikan dari konsep-konsep
dan keterampilan-keterampilan sejarah, geografi, sosiologi, antropologi, dan
ekonomi bahkan disiplin ilmu humaniora, pendidikan dan agama.
Menurut A. Sanusi (1971) dalam Sarjiyo dkk, (2009: 25), pengertian studi
sosial tidak selalu bertaraf akademis-universitas, bahkan dapat merupakan bahan-
bahan pelajaran bagi anak didik sejak pendidikan dasar dan dapat berfungsi
sebagai pengantar bagi lanjutan kepada disiplin-disiplin ilmu sosial.
3
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa mata pelajaran IPS
merupakan bagian dari studi sosial. Mata pelajaran IPS diberikan tidak hanya di
Perguruan Tinggi tetapi dari pendidikan dasar. IPS juga merupakan ilmu sosial
yang sangat penting untuk bekal dalam bermasyarakat sehingga mampu
menciptakan kehidupan yang serasi.
Pembelajaran IPS di sekolah seharusnya dilakukan dengan melibatkan langsung
peserta didik terhadap masalah-masalah sosial, sehingga menjadikan
pembelajaran yang bermakna. Kenyataannya pembelajaran IPS biasa diajarkan
secara konvensional hampir di setiap sekolah dasar, dengan metode klasik, seperti
ceramah dan diskusi kelompok, yang pada umumnya kurang melibatkan peserta
didik secara langsung dalam penyelesaian masalah sosial, sehingga menciptakan
kejenuhan dalam lingkungan belajar. Pada dasarnya pembelajaran macam ini
kurang membentuk sikap antusias pada diri siswa. Siswa cenderung bosan dan
kurang memahami dengan hanya mendengarkan-mendengarkan. Dan hal tersebut
menyebabkan kurangnya pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran.
Menurut Baharudin dan Esa (2007:19-28), faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar dibedakan menjadi 2 kategori yaitu: faktor
internal dan eksternal.
1. Faktor-faktor internal
Faktor Internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri individu
dan dapat mempengaruhi hasil belajar individu. Faktor-faktor internal ini
meliputi faktor fisiologi dan psikologi.
4
a. Faktor Fisiologi
Faktor fisiologi adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan kondisi
fisik individu.
b. Faktor Psikologi
Beberapa faktor psikologi yang utama mempengaruhi proses belajar
adalah kecerdasan siswa, motivasi, minat, sikap, dan bakat.
2. Faktor-faktor Eksternal
Faktor-faktor eksternal ini meliputi faktor lingkungan sosial dan
lingkungan non-sosial.
a. Lingkungan Sosial, yang mempengaruhi proses belajar adalah
lingkungan sosial sekolah, lingkungan masyarakat dan lingkungan
sosial keluarga.
b. Lingkungan non-sosial, yang mempengaruhi proses belajar adalah
lingkungan alamiah, faktor instrumental dan faktor materi
pelajaran.
Menurut Asmani (2009:138), sebagai seorang guru, harus
mengenal bermacam-macam metodelogi mengajar, agar Kegiatan
Belajar Mengajar (KBM) berjalan secara variatif, sehingga guru dan
siswa sama-sama semangat dalam menjalani proses (KBM). Selain itu
menurut Sudjana dalam Djamarah dan Zain (2002:144-145), dalam
menggunakan media hendaknya guru memperhatikan prinsip-prinsip
penggunaan media. Prinsip-prinsip itu adalah:
5
1. Menentukan jenis media dengan tepat.
2. Menetapkan atau memperhitungkan subjek yang tepat.
3. Menyajikan media dengan tepat.
4. Menempatkan atau memperlihatkan media pada waktu, tempat dan
situasi yang tepat.
Melihat faktor penyebab rendahnya hasil belajar siswa, penulis memberikan
sedikit gambaran tentang solusi yang tepat menurut penulis. Untuk mengatasi
masalah ini, yaitu dengan menggunakan metode pembelajaran yang lebih variatif.
Adapun metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar mata
pelajaran IPS adalah dengan menggunakan Metode Card Sort. Adapun alasan
pemilihan Metode Card Sort, diantaranya: 1) Membantu mendinamisir kelas
yang jenuh, 2) Memperkuat ingatan siswa tentang materi atau informasi, 3)
Mengoptimalkan energi dan mengembangkan kreativitas guru dalam
menggunakan metode pembelajaran.
Berdasarkan faktor-faktor di atas, penulis terdorong untuk melakukan penelitian
dengan menggunakan metode card sort pada mata pelajaran IPS dengan tujuan
untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPS pada siswa kelas V MI
Darussalam Lebak. Dengan judul “PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS
POKOK BAHASAN TOKOH SEJARAH MASA HINDU-BUDHA DAN
ISLAM DI INDONESIAMELALUI METODE CARD SORT SISWA KELAS V
MI DARUSSALAM LEBAK KECAMATAN BRINGIN KABUPATEN
SEMARANG .
6
B. Rumusan Masalah
Dalam PTK ini, peneliti memfokuskan pada permasalahan
antara metode dengan hasil belajar siswa. Oleh karena itu,
permasalahan dalam PTK ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah penerapan strategi pembelajaran dengan metode Card Sort
dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam mata pelajaran IPS pada
siswa kelas V MI Darussalam Lebak tahun 2014?
2. Apakah penerapan strategi pembelajaran dengan metode Card Sort dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPS pada siswa kelas
V MI Darussalam Lebak tahun 2014?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui peningkatan keaktifan belajar siswa pada mata
pelajaran IPS Pokok Bahasan Tokoh Sejarah Masa Hindu-Budha kelas
V MI Lebak Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang Tahun
Pelajaran 2014/2015 dengan penerapan metode Card Sort.
2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran IPS Pokok Bahasan Tokoh Sejarah Masa Hindu-Budha kelas
V MI Lebak metode Card Sort.
D. Hipotesis Penelitian
1. Penerapan metode Card Sort dapat meningkatkan keaktifan
belajar siswa pada mata pelajaran IPS Pokok Bahasan Tokoh
7
Sejarah Masa Hindu-Budha kelas V MI Lebak Kecamatan
Bringin Kabupaten Semarang Tahun pelajaran 2013/2014.
2. Penerapan metode Card Sort dapat meningkatkan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran IPS Pokok Bahasan Tokoh Sejarah
Masa Hindu-Budha kelas V MI Lebak Kecamatan Bringin
Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Bagi Siswa
Siswa mampu mengembangkan pengetahuan dan
kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik khususnya
pada mata pelajaran IPS.
b. Bagi Guru
Guru mampu mengembangkan metodelogi pembelajaran
yang sesuai dengan situasi yang terjadi pada suatu kelas.
c. Bagi Sekolah
Mampu mengembangkan kualitas pendidikan baik dalam
bidang akademik maupun non akademik.
8
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
Memberikan kemudahan dalam menerima dan memahami
materi yang disampaikan oleh guru. Dapat melatih disiplin
dalam bekerjasama antar siswa. Dapat meningkatkan
minat belajar siswa terhadap pelajaran IPS.
b. Bagi Guru
Mampu mengembangkan kreativitas dalam
menyampaikan materi dan mengoptimalkan waktu dan
materi secara efektif dan efisien. Selain itu guru dapat
mencapai tujuan pendidikan sesuai yang diharapkan.
c. Bagi Sekolah
Dapat meningkatkan kualitas sekolah, ini terwujud dengan
adanya minat belajar siswa-siswa yang tinggi, guru yang
kreatif dan kualifikasi serta tidak lepas adanya dukungan
penuh dari pihak kepala sekolah dan sekolah.
F. Definisi Operasional
Untuk mendapatkan kejelasan judul diatas, penulis
memberikan definisi operasional terhadap istilah-istilah yang ada.
9
Dengan harapan agar tidak ada kesalahpahaman dalam pemahaman
judul yang penulis angkat. Adapun istilah- istilah tersebut adalah:
1. Hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial
Surayin (2007) hasil adalah suatu pendapatan atau perolehan
dari sesuatu yang telah dikerjakan. Belajar adalah dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia, secara etimologi belajar memiliki arti ”berusaha
memperoleh kepandaian atau ilmu”. Definisi ini memiliki pengertian
bahwa belajar adalah sebuah kegiatan untuk mencapai kepandaian
(Baharuddin, 2010:13). Hasil belajar pada dasarnya adalah suatu
kemampuan yang berupa keterampilan dan prilaku baru sebagai akibat dari
latihan atau pengalaman yang diperoleh. Dalam hal ini, Gagne dan Briggs
mengidentifikasi hasil belajar sebagai kemampuan yang diperoleh
seseorang sesudah mengikuti proses belajar (Sam’s, 2010:33).
Jadi, hasil belajar ialah suatu perolehan yang telah di capai dari
suatu pekerjaan sesuai dengan usaha yang dilakukannya dalam proses
keiatan belajar.
Aktifitas belajar perlu diadakan evaluasi. Hal ini penting karena
dengan evaluasi dapat diketahui apakah tujuan yang telah ditetapkan dapat
dicapai atau tidak. Untuk melihat sejauh mana taraf keberhasilan mengajar
guru dan belajar peserta didik secara tepat (valid) dan dapat dipercaya
(reliable), diperlukan suatu informasi tentang indikator- indikator
perubahan tingkah laku dan pribadi siswa.
10
Menurut Bloom, prestasi dikategorikan menjadi 3 ranah yaitu
ranah kognitif, afektif dan psikomotor (Sam’s, 2010:35). Dalam penelitian
ini, tiga ranah diatas menjadi hal yang sangat penting dalam keberhasilan
pembelajaran. Ranah kognitif meliputi pembelajaran yang mengutamakan
nilai pengetahuan, afektif meliputi tingkah laku atau sikap anak didik
dalam pembelajaran dan psikomotor meliputi skill atau keterampilan
peserta didik dalam pembelajaran. Jadi tiga hal tersebut sebagai alat atau
cara untuk membantu keberhasilan dari penelitian.
Hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah tercapainya hasil atau prestasi belajar sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang diharapkan, yaitu adanya peningkatan nilai
belajar dari pembelajaran sebelumnya. Dalam penelitian ini dikatakan
berhasil apabila dari siklus I ke siklus II dan seterusnya hasil belajar
mengalami peningkatan secara berkesinambungan, sesuai Kriteria
Ketuntasan Minimun (KKM) yang dipatokkan pada mata pelajatan Ilmu
Pengetahuan Sosial.
2. Perhatian belajar
Perhatian adalah keaktifan peningkatan kesabaran seluruh fungsi
jiwa yang dikerahkan dalam pemusatannya kepada barang sesuatu, baik
yang ada di dalam maupun diluar diri kita (Dakir, 1993:11). Sedangkan
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang ditulis oleh Zul Fajr
menuliskan yang dimaksud perhatian adalah perhati, memperhatikan kk.
memandang lama-lama dengan seksama, memperhatikan mengamati
11
dengan sungguh-sungguh, menilik. Kemudian Sumanto (1990:33)
berpendapat bahwa perhatian adalah pemusatan tenaga atau kekuatan jiwa
kepada suatu obyek, atau pendayagunaan kesadaran untuk menyertai suatu
aktivitas. Belajar adalah dalam kamus besar Bahasa Indonesia, secara
etimologi belajar memiliki arti ”berusaha memperoleh kepandaian atau
ilmu”. Definisi ini memiliki pengertian bahwa belajar adalah sebuah
kegiatan untuk mencapai kepandaian (Baharuddin, 2010:13).
Jadi perhatian belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan siswa
dalam mengikuti kegiatan belajar dengan melakuakan suatu tindakan yang
sifatnya memandang, mengamati, mendengarkan dengan seksama dan
sungguh sungguh.
3. Metode card short
Metode mengajar merupakan cara menyajikan sustu materi atau pokok
bahasan kepada siswa sesuai tujuan yang harus dicapai. Sebagai seorang guru
harus berusaha mengatur lingkungan belajar agar menyenangkan dan
menyemangati siswa dengan mempersiapkan rencana pengajaran dengan baik.
Menurut Slameto (1991:84), metode adalah cara atau jalan yang harus
dilalui untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sedang menurut Fajri dan Senja
(2008:565), metode adalah cara sistematis dan terpikir secara baik untuk tujuan,
prinsip dan praktek-praktek pengajaran bahasa
Menurut Silberman (2007:157), card sort adalah memilah dan
memilih kartu. Card sort ini merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa
digunakan untuk mengajarkan konsep, penggolongan sifat, fakta
12
tentang suatu objek atau mengulangi informasi, gerak, fisik, yang
diutamakan dapat membantu untuk energi kepada kelas yang letih.
Menurut Zaini dkk (2002:50), card sort adalah cari kawan.
Metode ini merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk
mengajarkan konsep, karakteristik, klasifikasi, fakta tentang objek atau
mengulang informasi. Gerak fisik yang dominan dalam metode ini
dapat membantu mendinamiskan kelas yang jenuh atau bosan.
Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan, bahwa card sort
adalah suatu metode yang digunakan untuk pembelajaran baik mata
pelajaran IPS maupun mata pelajaran yang lain, dengan menggunakan
media atau alat berupa bermacam-macam kartu, adapun cara
penggunaannya sesuai langkah-langkah yang telah ditetapakan dan
metode ini bermanfaat untuk mengembalikan semangat siswa yang
berkurang.
G. Metode Penelitian
1. Rancangan penelitian
Penelitian yang dilakukan menggunakan penelitian tindakan kelas, istilah
dalam bahasa inggrisnya adalah Classroom Action Research (CAR) kalau
di Indonesia dikenal dengan sebutan PTK. Penelitian tindakan kelas
adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri
melalui refleksi dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai
seorang guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat (Wardani,
13
2009:14). Sedangkan pendapat lain mengemukakan PTK adalah Proses
penetapan dan suatu tindakan-tindakan baru, baik terhadap anak didik
didalam kelas maupun warga lain dilingkungan sekolah, sebagai
alternatif pemecahan masalah (Sam’s, 2010:57). Penelitian tindakan
adalah metode penelitian yang menekankan pada praktik sosial, bertujuan
kearah peningkatan sebuah proses siklus diikuti oleh penemuan yang
sistematis sebuah reflektif, bersifat partisipatif, dan ditentukan oleh
pelaksana (Sam’s, 2010:57). Arikunto dalam bukunya mengungkapkan
Penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan (action research)
yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran
di kelasnya (Arikunto, 2006:58). Jadi secara garis besarnya penelitian
tindakan kelas adalah jenis penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas
untuk memecahkan masalah/meningkatkan mutu pembelajaran dilakukan
secara bertahap dan terus menerus.
Alasan peneliti menggunakan jenis penelitian tindakan kelas karena
melalui penelitian ini seorang peneliti terjun langsung dan ikut berperan
langsung dalam proses penelitian. Dalam penelitian ini kelas dijadikan
penelitian. Penelitian bisa dilakukan oleh orang luar yang
mengumpulkan data dengan cara mengamati guru mengajar
(Wardani,2009:14). Peneliti mengumpulkan data observasi kelas,
wawancara dengan guru dan siswa. Dalam penelitian ini kelas dijadikan
obyek penelitian. Penelitian mengumpulkan data observasi kelas,
14
wawancara dengan guru dan siswa. Adapun gambaran tahap penelitian
(Arikunto, 2006:16) adalah sebagai berikut:
Gambar 1.1 Siklus penelitian
2. Subyek penelitian
a. Subjek penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MI Darussalam Lebak, Bringin dan
dilaksanakan di kelas V yang jumlah siswanya terdiri dari 13 siswa.
Terdiri dari 6 siswa laki-laki dan 7 siswi perempuan. Penelitian ini
dilakukan tiga siklus dengan menggunakan penerapan card short setelah
itu dilakukan refleksi.
Perencanaan
SIKLUS II
Pengamatan
pengamatan
?/
Refleksi
Refleksi
Pelaksanaan
Pelaksanaan SIKLUS I
Pengamatan
15
b. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah Madrasah Ibtidaiyah
Darussalam Lebak, Kecamatan Bringin, Kab. Semarang Tahun
Pelajaran 2014/2015.
c. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan pada Tahun Pelajaran
2014/2015 pada bulan Agustus 2014/2015.
Langkah-langkah penelitian Arikunto (2006:20), mengemukakan
bahwa tahap-tahap dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari
empat tahapan penting, meliputi: (1) planning (rencana), (2) Action
(tindakan), (3) Observation (pengamatan) dan (4) Reflection (refleksi).
Lebih jelasnya sebagai berikut:
a. Tahap rencana (planning)
Merupakan bagian awal yang harus dilakukan peneliti
sebelum seluruh rangkaian kegiatan dilakukan. Kegiatan yang
dilakukan adalah:
1) Membuat skenario pembelajaran dengan penerapan teknik card
shot (Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ).
2) Mempersiapkan sumber belajar yang relevan.
3) Menyusun daftar pertanyaan untuk tanya jawab.
4) Mempersiapkan perlengkapan card short yang dibutuhkan.
16
5) Menyusun lembar pengamatan pembelajaran untuk penilaian
perhatian siswa.
6) Menyusun lembar pengamatan aktivitas guru dalam
pembelajaran.
7) Menyusun test formatif untuk siswa
8) Target yang diharapkan dalam penerapan teknik card short ini
keberhasilan pembelajaran minimal memenuhi Kriteria
Ketuntasan Minimum
b. Tahap tindakan(action)
Merupakan pelaksanaan yang telah dibuat yang berupa
penerapan pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran yang
tertulis pada RPP dan tahap perencanaan. Kegiatan pembelajaran
terdiri dari tiga kegiatan, yaitu pendahuluan, inti dan penutup. Dan
pada RRP bagian inti meliputi elaborasi, eksplorasi dan konfirmasi.
c. Tahap pengamatan (observation)
Pada tahap ini segala aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran diamati, dicatat dan dinilai, kemudian dianalisis
untuk dijadikan umpan balik. Pengamatan tersebut meliputi
keaktifan dan inisiatif siswa selama kegiatan pembelajaran.
Pantauan guru saat pembelajaran berlangsung, kondisi siswa
mampu menyerap konsentrasi secara maksimal atau tidak.
d. Tahap refleksi (reflection), meliputi :
1) Mencatat hasil observasi dan pelaksanaan pembelajaran.
17
2) Evaluasi hasil observasi.
3) Analisis hasil pembelajaran. Memperbaiki kelemahan siklus I
pada siklus II. Hasil refleksi berupa refleksi terhadap
perencanaan yang telah dilaksanaan tersebut, yang akan
dipergunakan untuk memperbaiki kinerja guru pada tahap
selanjutnya, yaitu siklus II dan seterusnya.
3. Instrumen penelitian
Intrumen pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian
tindakan ini adalah:
a. Pedoman pengamatan: digunakan untuk mengamati secara
langsung kegiatan siswa dalam proses pembelajaran dalam mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
b. Tes/ Soal Tes digunakan untuk mengetahuai tingkat hasil belajar
setelah mengikuti pembelajaran dengan teknik card short.
4. Pengumpulan data
Data merupakan informasi-informasi tentang obyek penelitian.
Data digunakan untuk menjawab masalah-masalah yang telah dirumuskan
dan menguji hipotesis. Dalam pengumpulan data penelitian ini cara
mengumpulkan data dengan menggunakan metode:
a. Pengamatan
Pengamatan adalah suatu pengamatan langsung terhadap peserta
didik dengan memperhatikan tingkah lakunya secara teliti (Farikhah,
18
2006:10). Dalam setiap siklus guru melakukan pengamatan kepada
siswa untuk mengetahui sejauh mana perhatian aktivitas, dan prestasi
belajar terhadap materi materi Ilmu Pengetahuan Sosial yang
diajarkan.
b. Tes
Tes digunakan untuk mengetahui tingkat hasil belajar siswa
terhadap mata pelajaran IPS. Pada setiap siklus guru memberikan tes
tertulis dalam bentuk uraian untuk mengukur kemampuan siswa dalam
pemahaman terhadap materi.
5. Analisis data
Sesuai dengan rancangan penelitian yang digunakan maka analisis
data dilakukan dengan menggunakan analisis dan refleksi dalam setiap
siklusnya berdasarkan hasil penelitian yang terekam dalam tes dan format
pengamatan lainnya. Analisis reflektif dilakukan peneliti bersama guru
kelas V MI Darussalam, Lebak, Bringin, sebagai pijakan untuk
menemukan program aksi pada siklus selanjutnya atau untuk mendeteksi
bahwa kajian tindakan kelas ini sudah mencapai tujuannya. Peneliti ini
menggunakan analisis deskriptif. Deskriptif yang digunakan berupa
persentase sebagai berikut:
19
1. Analisa Data
Untuk membuktikan hipotesis maka hasil penelitian akan dilakukan analisis dengan
menggunakan rumus T-Tes
t = D
n� ∑𝐷𝐷2− ( ∑𝐷𝐷)2
𝑁𝑁 𝑁𝑁(𝑁𝑁−1)
Keterangan : t = harga t untuk sampel berkorelasi
D = perbedaan antara skor tes awal dengan skor
tes akhir untuk setiap individu
D = rerata dari nilai perbedaan
D² = kuadrat dari D
N = banyaknya subjek penelitian
H. SistematikaPenulisan
Dalam penulisan penelitian ini tersusun menjadi lima bab dan dari
setiap bab dibagi beberapa sub bab dengan susunan sebagai berikut
BAB 1: PENDAHULUAN, berisi Latar belakang, rumusan masalah,
tujuan penelitian, hipotesis, tindakan dan indikator keberhasilan, manfaat
20
penelitian, definisi operasional, metode penelitian, dan sistematika
penulisan.
BAB II : KAJIAN PUSTAKA, berisiPengertian belajar, pembelajaran,
faktor yang mempengaruhi belajar, pengertian Ilmu Pengetahuan sosial,
pengertian hasil belajar, tujuan dan fungsi IPS, ruang lingkup IPS,dalam
pembelajaran yang mencakup pengertian metode pembelajaran, kriteri
pemilihan metode, tujuan dan manfaat metode pembelajara, pengertian
metode card sort, penggunaan metode card sort, serta kelebihan dan
kekukarangan metode card sort.
BAB III : PELAKSANAAN PENELITIAN berisi:Gambaran umum MI
Darussalam Lebak, diskripsi pelaksanaan yang mencakup pra siklus,
siklus I, siklus II, dan siklus III.
BAB V : PENUTUP, berisiKesimpulan dan saran.
21
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS
1. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil
Menurut Fajri dan Senja (2008:350), hasil adalah sesuatu yang
didapati dari jerih payah, sedangkan menurut Poerwadarminta (2006:408),
hasil adalah sesuatu yang diadakan (dibuat, dijadikan dan sebagainya) oleh
usaha (pikiran, tanaman tanah dan sebagainya).
Dalam kegiatan proses belajar, hasil merupakan nilai dari suatu
pembelajaaran yang menjadi acuan atau tolok ukur tentang pemahaman
siswa terhadap suatu materi. Dengan nilai pula seorang guru dapat
menentukan keberhasilan atau kemunduran dari pembelajaran.
b. Pengertian Belajar
Menurut Morgan dkk. (dalam Baharudin dan Esa 2008:14), belajar
adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap dan terjadi sebagai hasil
latihan atau pengalaman. Menurut Sriyanti dkk (2009:18), belajar adalah
perubahan relatif permanen dalam tingkah laku atau potensi perilaku yang
diperolah dari pengalaman dan tidak berhubungan dengan kondisi tubuh
pada saat tertentu semacam penyakit, kelelahan atau obat-obatan.
Sedangkan menurut Slameto (1991:2), belajar adalah suatu proses usaha
yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
22
yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu
sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya, Pandangan umum
menyebutkan bahwa belajar adalah kegiatan yang dilakukan di sekolah,
padahal yang dimaksud belajar bukan hanya belajar di sekolah, melainkan
dimana saja dapat melakukan proses pembelajaran.
Dari definisi-definisi diatas, penulis menemukan kesamaan tentang
pengertian belajar. Adapun kesamaan itu adalah belajar membawa
perubahan, perubahan mendapatkan kecakapan baru dan perubahan terjadi
karena usaha.
c. Tujuan belajar
Menurut Hamalik (2003:73), tujuan belajar adalah sejumlah
hasil belajar yang menunjukkan bahwa siswa telah melakukan perbuatan
belajar, yang umumnya meliputi, pengetahuan, keterampilan dan sikap-
sikap yang baru, yang diharapkan tercapai oleh siswa.
Menurut Gagne (dalam Hasibun dan Moedjiono 1998:5),
mengelompokkan kondisi-kondisi belajar sesuai dengan tujuan
belajar. Tujuan belajar dalam hal ini dibagi menjadi lima yaitu:
1) Keterampilan intelektual.
2) Strategi kognitif, mengatur cara belajar dalam arti luas.
3) Informasi verbal, pengetahuan dalam arti informasi dan fakta.
4) Keterampilan motorik.
5) Sikap dan nilai.
23
Dari pendapat-pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa tuju
an belajar adalah hasil belajar, yang berupa kemampuan intelektual
meliputi kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor. Dalam
pembelajarn di sekolah tujuan belajarnya adalah mampu menguasai
seluruh indikator-indikator, sesuai dengan standar kompetensi dan
kompetensi dasar.
d. Ciri- ciri belajar
Menurut Baharudin dan Esa (2008:15-16), ciri-ciri belajar adalah:
1) Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku (change
behavior).
2) Perubahan perilaku relatif permanen, ini berarti bahwa perubahan
tingkah laku yang terjadi karena belajar untuk waktu tertentu akan
tetap atau tidak berubah-ubah.
3) Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada saat
proses belajar sedang berlangsung, perubahan perilaku tersebut
bersifat potensial.
4) Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman.
5) Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan.
Menurut Nasution dkk. (1998:3) ciri-ciri belajar adalah:
1) Belajar adalah aktifitas yang menghasilkan perubahan pada diri
individu yang belajar, baik yang aktual maupun potensial.
24
2) Perubahan itu pada dasarnya berupa kemampuan baru, yang
beusaha.
berlaku dalam waktu yang relatif lama.
3) Perubahan itu terjadi karena usaha.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri belajar
sama dengan definisi belajar, yaitu perubahan tingkah laku relatif permanen
dalam suatu proses latihan atau pengalaman yang dapat memberi penguatan.
Dalam pembelajaran ciri-ciri belajar dapat diamati secara langsung, adapun
perubahan yang terjadi dapat dilihat dari hasil belajar berupa nilai.
e. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Belajar
Menurut Baharudin dan Esa (2008:19-28), faktor-faktor yang
mempengaruhi belajar terdiri dari dua faktor yaitu faktor internal dan faktor
eksternal.
1) Faktor Internal
Faktor Internal adalah faktor-faktor yang berasal dari individu dan
dapat mempengaruhi hasil belajar, Faktor internal meliputi fisiologis dan faktor
psikologis.
a) Faktor Fisiologis
Faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan kondisi
fisik individu. Faktor-faktor ini dibagi menjadi dua macam. Pertama keadaan
tonus jasmani, keadaan ini sangat berpengaruh dalam aktivitas belajar. Kondisi
fisik yang sehat dan bugar akan memberi pengaruh positif, sebaliknya kondisi
25
fisik yang lemah akan menghambat tercapainya hasil belajar yang maksimal.
Kedua keadaan fungsi jasmani atau fisiologi yang sangat mempengaruhi hasil
belajar terutama pancaindra. Pancaindra yang berfungsi dengan baik akan
mempermudah aktivitas belajar dengan baik pula.
b) Faktor psikologis
Faktor psikologis adalah keadaan psikologis seseorang yang dapat
mempengaruhi proses belajar. Faktor psikologis yang mempengaruhi belajar
adalah kecerdasan siswa, motivasi, minat, sikap, dan bakat. Kecerdasan siswa
pada umunya diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik dalam mereaksi
rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan melalui cara yang tepat.
Kecerdasan merupakan faktor yang paling penting dalam proses belajar, karena
itu menentukan kualitas belajar. Motivasi adalah sebagai proses di dalam
individu yang aktif, mendorong, memberikan arah, dan menjaga perilaku setiap
saat (Slavin, 1994). Motivasi inilah yang mendorong siswa untuk melakukan
kegiatan belajar. Minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau
keinginan yang besar terhadap sesuatu, dalam hal ini keinginan untuk belajar.
Sikap adalah gejala internal yang mengarah pada afektif berupa kecenderungan
untuk mereaksi atau merespons dengan cara yang relatif tetap terhadap suatu
objek, orang, peristiwa dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif
(Syah, 2003). Bakat adalah kemampuan seseorang yang menjadi salah satu
komponen yang diperlukan dalam proses belajar seseorang.
26
2) Faktor eksternal
Faktor eksternal juga dapat mempengaruhi belajar. Dalam hal ini, Syah
(2003) menjelaskan bahwa faktor eksternal yang mempengaruhi belajar
digolongkan menjadi dua golongan, yaitu faktor lingkungan sosial faktor
lingkungan nonsosial.
a) Faktor lingkungan sosial
Lingkungan sosial sekolah dapat mempengaruhi proses belajar siswa, h
dan teman-temanubungan yang baik antara guru, administrasi akan menjadi
motivasi belajar lebih baik di sekolah.
1. Lingkungan sosial masyarakat
Kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan mempengaruhi
belajar.
2. Lingkungan sosial keluarga
Hubungan antara anggota keluarga, orangtua, anak, kakak, atau
adik yang harmonis akan membantu siswa melakukan aktivitas belajar
dengan baik.
b) Lingkungan nonsosial
(1) Lingkungan alamiah
Kondisi udara yang segar, tidak panas dan tidak dingin, sinar yang
cukup, dan suasana yang tenang dapat mempengaruhi aktivitas belajar.
27
(2) Faktor instrumental
Faktor ini perangkat belajar yang digolongkan menjadi dua macam.
Pertama hardware, seperti gedung sekolah, alat-alat belajar,
fasilitas belajar, dan lain sebagainya. Kedua software, seperti
kurikulum sekolah, peraturan sekolah, buku-buku panduan dan lain
sebagainya.
(3) Faktor materi pelajaran
Faktor ini hendaknya disesuaikan dengan usia perkembangan
siswa, maka guru harus menguasai materi dan metode mengajar yang
sesuai dengan kondisi siswa.
Menurut Purwanto (1997:102), faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
dibedakan menjadi dua golongan:
1) aktor yang ada pada diri organisme itu sendiri yang disebut faktor
individual antara lain: faktor kematangan, kecerdasan, latihan, motivasi dan
faktor pribadi.
2) Faktor yang ada diluar yang disebut faktor sosial. Yang termasuk
dalam faktor sosial antara lain: faktor keluarga, guru dan cara mengajarnya,
alat-alat yang digunakan mengajar, lingkungan dan kesempatan dan motifasi
sosial.
Dari pendapat-pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor
yang mempengaruhi belajar ada dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor
eksternal. Untuk memaksimalkan proses belajar mengajar hendaknya
28
kedua faktor tersebut harus berjalan sesuai dengan kebutuhan dan
kegunaannya.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah
menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 1990:22). Dalam penelitian ini
hasil belajar berimdikator pada peningkatan kehadisran siswa,
kesungguhan memperhatikan pelajaran, keaktifan mengikuti pembelajaran
dan pemahaman siswa dalam penerapan metode. Hasil belajar juga
merupakan tujuan utama dalam pembelajaran bagi siswa, sekolah, maupun
orang tua. Untuk mengetahui hasil belajar dibutuhkan evaluasi
pembelajaran, sedangkan evaluasi hasil belajar adalah keseluruhan
kegiatan pengukuran (pengumpulan data dan informasi), pengolahan,
penafsiran, dan pertimbangan untuk membuat keputusan tentang tingkat
hasil belajar yang dicapai oleh siswa (Hamalik, 2003:159).
f. Fungsi Evaluasi Hasil Belajar
Menurut Hamalik (2003:159-160), fungsi evaluasi hasil belajar
adalah untuk diagnostik dan pengembangan, untuk seleksi calon siswa
baru atau seleksi melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya, untuk
kenaikan kelas dan untuk penempatan.
Diagnostik dan pengembangan digunakan untuk menggambarkan
kemajuan, kegagalan dan kesulitan masing-masing siswa. Untuk
mengatasi kesulitan yang dialami dicarikan alternatif melalui bimbingan
29
dan pengajaran remidial. Seleksi calon siswa yang dimaksudkan adalah
siswa telah memenuhi persyaratan pengetahuan dan keterampilan yang
telah ditetapkan. Kenaikan kelas merupakan hasil dari proses pembelajaran
yang biasanya berdasarkan rangking, siswa yang tidak memenuhi rangking
dinyatakan tidak naik kelas, dan harus mengulang progam studi
sebelumnya. Penempatan yang di maksud adalah para lulusan yang ingin
bekerja ditempatkan sesuai dengan kemampuannya.
g. Tujuan Hasil Belajar
Menurut Hamalik (3003:160-161), tujuan hasil belajar
adalah sebagai berikut:
1) Memberi informasi tentang kemajuan siswa dalam upaya
mencapai tujuan-tujuan belajar melalui berbagai kegiatan
belajar. Informasi yang didapat dari hasil belajar menunjukkan
adanya suatu perubahan yang mengalami kemajuan atau
kemunduran.
2) Memberikan informasi yang dapat digunakan untuk membina
kegiatan-kegiatan belajar yang lebih lanjut. Informasi hasil
belajar dipertimbangkan baik dari segi kelebihan dan
kelemahan, yang dijadikan sebagai acuan untuk melaksanakan
kegiatan belajar selanjutnya.
3) Memberikan informasi tentang kemampuan siswa, menetapkan
kesulitan-kesulitannya dan menyarankan kegiatan remidial
(perbaikan). Hasil belajar yang menunjukkan adanya siswa
30
yang belum tuntas belajar supaya mengikuti program
perbaikan.
4) Memeberikan informasi sebagai dasar untuk mendorong
motivasi belajar siswa dengan cara mengenal kemajuan sendiri
dan merangsangnya untuk melakukan perbaikan. Informasi ini
berguna untuk menyadarkan siswa untuk memperbaiki diri
tanpa adanya paksaan dari pihak luar.
5) Memberi informasi tentang semua aspek tingkah laku siswa,
sehingga guru dapat membantu perkembangannnya menjadi
warga masyarakat dan pribadi yang berkualitas. Informasi ini
ditujukan untuk manfaat jangka panjang demi kualitas
kehidupan siswa yang lebik baik.
6) Memberikan informasi yang tepat untuk membimbing siswa
memilih sekolah, atau jabatan, yang sesuai dengan kecakapan,
minat dan bakatnya. Informasi ini sangat penting dalam
mengambil keputusan dalam menentukan masa depan.
h. Sasaran Evaluasi Hasil Belajar
Menurut Benyamin Bloom (dalam Sudjana 1990:22-23),
sasaran evaluasi hasil belajar dibagi menjadi tiga ranah, yaitu ranah
kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotor. Aspek pengetahuan
1) Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang
terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan,
pemahaman, aplikasi, analisis, sisntesis, dan evaluasi.
31
Pengetahuan dan pemahaman merupakan aspek kognitif tingkat
rendah, sedangkan aplikasi, analisis dan evaluasi merupakan
aspek kognitif tingkat tinggi.
2) Ranah Afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima
aspek, yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penelitian,
organisasi dan internalisasi.
3) Ranah psikomotor berkenaan dengan hasil belajar keterampilan
dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek pada ranah ini
yang gerak refleks, ketrampilan gerakan dasar, kemampuan
perseptual,keharmonisan atau ketepatan, gerakan ketrampilan
kompleks dan gerakan ekspresif dan interpretatif.
Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa sasaran hasil
belajar meliputi tiga ranah yaitu ranah kognitif, afektif, dan
psikomotor. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar
intelektual, ranah afektif berkenaan dengan sikap atau perilaku,
dan psikomotor berkenaan dengan keterampilan dan
kemampuan bertindak.
2. Ilmu Pengetahuan Sosial
a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial
Menurut Saepudin (2002:7), Ilmu Pengetahuan Sosial
merupakan integrasi dari berbagai cabang-cabang ilmu sosial
seperti sejarah, ekonomi, geografi, sosiologi, antropologi dan
disiplin ilmu sosial lainnya. Sedangkan menurut Sardijiyo dkk.
32
(2009:26), ilmu pengetahuan sosial adalah bidang studi yang
mempelajari, menelaah, menganalisis, gejala dan masalah sosial di
masyarakat dengan meninjau dari berbagai aspek kehidupan.
Dari kedua definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa IPS
adalah mata pelajaran yang diajarkan di Madrasah Ibtidaiyah yang
mengkaji masalah-masalah sosial. Selain itu IPS juga merupakan
mata pelajaran yang menjadi dasar siswa untuk berinteraksi dengan
masyarakat.
b. Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial
Menurut Sardjiyo dkk. (2009:280), tujuan ilmu
pengetahuan sosial adalah sebagai berikut:
1) Memebekali anak didik dengan pengetahuan sosial yang
berguna dalam kehidupan di masyarakat.
2) Membekali anak didik dengan kemampuan mengidentifikasi,
menganalisis dan menyusun alternatif pemecahan masalah
sosial yang terjadi kehidupan masyarakat.
3) Membekali anak didik dengan kemampuan berkomunikasi
dengan sesama warga masyarakat dan berbagai bidang
keilmuan serta bidang keahlian.
4) Membekali anak didik dengan kesadaran, sikap mental yang
positif dan keterampilan terhadap pemanfaatan lingkungan
hidun yang menjadi bagian dari kehidupan.
33
5) Membekali anak didik dengan kemampuan mengembangkan
pengetahuan dan keilmuan IPS sesuai dengan perkembangan
kehidupan masyarakat, ilmu pengetahuan dan teknologi.
Menurut Saepudin (2002:10), tujuan ilmu pengetahuan
sosial adalah untuk memperkaya dan mengembangkan kehidupan
siswa dengan mengembangkan kemampuan dalam lingkungan dan
melatih siswa untuk menempatkannya dalam masyarakat
demokratis, mereka menjadi negaranya sebagai tempat hidup yang
baik.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan Ilmu
Pengetahuan Sosial adalah untuk mengembangkan pengetahuan
dan kemampuan dalam bermasyarakat dan melatih siswa untuk
mampu menempatkan diri dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara tentu tidak
lepas dari aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh suatu negara.
c. Ruang Lingkup Ilmu Pengetahuan Sosial
Menurut Sardjiyo dkk. (2009-29), ruang lingkup mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial meliputi aspek:
1) Manusia, tempat dan lingkungan.
2) Waktu, keberlanjutan dan perubahan.
3) Sistem sosial dan budaya.
4) Perilaku ekonomi dan kesejahteraan
34
Menurut Wahab dkk. (2009:60), ruang lingkup
pembelajaran IPS di sekolah dasar di batasi hanya sampai pada
gejala dan masalah sosial yang dipelajari diutamakan pada
kehidupan sehari-hari . Ruang lingkup IPS dikembangkan sesuai
dengan kematangan berfikir siswa, yang pada akhirnya sampai
pada hubungan kerja sama ekonomi, sosial, dan budaya di wilayah
Indonesia, serta negara-negara di dunia.
Dari kedua pendapat di atas terdapat kesamaan tentang
ruang lingkup IPS dikembangkan sesuai dengan kematangan
berfikir siswa.
d. Karakteristik Ilmu Pengetahuan Sosial
Menurut Saepudin (2007:17), karakteristik ilmu
pengetahuan sosial terdiri dari enam karakter, yaitu:
1) Kerangka kerja IPS lebih menekankan pada bidang praktis
tentang peristiwa, gejala dan masalah sosial daripada bidang
teoritis keilmuan.
2) Dalam menelaah objek studinya ilmu pengetahuan sosial
menekankan pada keterpaduan aspek-aspek kehidupan sosial
daripada aspek-aspek yang terpisah satu sama lain.
3) Kerangka kerja ilmu pengetahuan sosial berlandaskan ilmu-
ilmu sosial sebagai induknya dan menjadikan ilmu-ilmu sosial
tersebut sebagai sumber materinya.
35
4) Pada pengajaran ilmu pengetahuan sosial masyarakat menjadi
sumber materi, objek studi laboratorium dan sekaligus juga
menjadi ruang lingkup penelahaannya.
5) Dalam melaksanakan kerjanya, ilmu pengetahuan sosial
menerapakan pendekatan interdispliner.
6) Pengajar IPS dilaksanakan mulai dari tingkat sekolah dasar,
sekolah menengah sampai perguruan tinggi.
Dari pendapat di atas, maka karakteristik Ilmu Pengetahuan
Sosial adalah kerangka kerja IPS lebih menekankan pada bidang
praktis dan keterpaduan aspek-aspek kehidupan sosial, kerangka
kerja IPS berlandaskan ilmu-ilmu sosial, sumber materi IPS adalah
masyarakat dengan menerapkan pendekatan interdispliner, dan IPS
diajarkan mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi.
e. Metode Pembelajaran IPS
Metode dalam pembelajaran sangat dibutuhkan sebagai
suatu cara untuk dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Begitu
juga dengan pembelajarn ilmu pengetahuan sosial, dibutuhkan
metode-metode yang tepat. Adapun metode-metode yang tepat
dalam pengajaran ilmu pengetahuan sosial diantaranya:
1) Metode Ceramah
2) Metode Tanya Jawab
3) Metode Diskusi
4) Metode Eksperimen
36
5) Metode Sosiodrama
6) Metode Bermain peran
7) Metode Simulasi
8) Metode Tugas
9) Metode Kerja Kelompok (Saepudin, 2004:136).
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa metode
pembelajaran IPS sangat komplek. Meskipun banyak pilihan
metode untuk mengajarkan IPS tidak boleh sembarangan dalam
penggunaannya. Untuk menggunakan metode harus disesuaikan
dengan materi pelajaran.
B. Metode Card Sort
1. Metode
a. Pengertian Metode
Metode mengajar merupakan cara menyajikan sustu materi
atau pokok bahasan kepada siswa sesuai tujuan yang harus dicapai.
Sebagai seorang guru harus berusaha mengatur lingkungan belajar
agar menyenangkan dan menyemangati siswa dengan
mempersiapkan rencana pengajaran dengan baik.
Menurut Slameto (1991:84), metode adalah cara atau jalan
yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sedang
menurut Fajri dan Senja (2008:565), metode adalah cara sistematis
dan terpikir secara baik untuk tujuan, prinsip dan praktek-praktek
pengajaran bahasa.
37
Dari uraian di atas, maka metode adalah suatu cara yang
sistematis untuk mencapai tujuan sesuai dengan kaidah-kaidah
yang telah ditentukan khususnya dalam proses pembelajaran.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode
Menurut Djamarah dan Zain (2002:89-92), faktor-faktor
yang mempengaruhi pemilihan metode adalah sebagai berikut:
1). Anak didik
Anak didik adalah manusia berpotensi yang menghajatkan
pendidikan. Dalam pembelajaran dipengaruhi oleh aspek jasmani
dan psikologi. Kedua aspek ini juga mempengaruhi guru dalam
menentukan suatu metode pembelajaran.
2). Tujuan
Tujuan adalah sasaran yang dituju dari setiap kegiatan
mengajar. Tujuan pembelajaran yaitu TIU (Tujuan Instruksional
umum) atau sekarang lebih dikenal dengan standar kompetensi dan
TIK (Tujuan Instruksional Khusus) atau kompetensi dasar.
3). Situasi
Situasi kegiatan belajar mengajar yang diciptakan tidak
selamanya sama dari hari ke hari. Guru harus memilih metode
sesuai dengan sifat bahan dan kemampuan yang ingin dicapai oleh
tujuan.
4). Fasilitas
Fasilitas adalah kelengkapan yang menunjang belajar siswa di sekolah.
38
5). Guru
Guru merupakan salah satu kunci dalam belajar. Adapun
guru yaang profesional adalah guru yang menguasai metodelogi
pengajaran. Guru memiliki kepribadian dan guru harus memiliki
kualitas pendidikan.
Menurut Anitah W(2009:10), faktor-faktor yang
mempengaruhi pemilihan metode adalah:
1) Tujuan pembelajaran atau kompetensi siswa.
2) Karakteristik bahan pelajaran atau materi pelajaran.
3) Waktu yang digunakan.
4) Faktor siswa.
5) Fasilitas, media, dan sumber belajar.
Dalam penentuan atau pemilihan metode pembelajaran
harus mempertimbangkan dan memperhatikan materi. Memilih
metode tidak bisa sembarangan, karena tidak sama metode dapat
digunakan dalam pembelajaran.
c. Macam-macam metode mengajar
Menurut Anitah W(2009:18-31), macam-macam metode
mengajar dibagi menjadi tujuh yaitu:
1) Metode Ceramah
Metode ceramah adalah suatu cara menyajikan bahan atau
penyampaian bahan pelajaran secara lisan dari guru.
39
2) Metode Diskusi
Metode diskusi adalah cara mengajar yang dalam
pembahasan dan penyajian materinya melalui suatu problema
yang diselesaikan berdasarkan pendapat atau kepeutusan secara
bersama.
3) Matode Simulasi
Metode simulasi merupakan cara mengajar dengan
menggunakan objek atau bendan dan kegiatan pembelajaran
bersifat pura-pura.
4) Metode Demonstrasi
5) Metode demonstrasi adalah metode mengajar yang menyajikan
bahan pelajaran dengan mempertunjukkan secara langsung atau
cara melakukan sesuatu sehingga dapat mempelajarinya secara
proses.
6) Metode Karyawisata
7) Metode karyawisata adalah pembelajaran outdoor atau aktivitas
di luar kelas untuk mengunjungi tempat-tempat yang berkaitan
dengan topik bahasan.
Menurut Hsibun dan Moedjiono (1988:13-29), macam-macam metode
mengajar ada enam macam yaitu:Metode Ceramah
1) Metode Tanya jawab
40
2) Metode Diskusi
3) Metode Kerja Kelompok
4) Metode Simulasi
5) Metode Demonstrasi
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam kegiatan belajar
mengajar dibutuhkan beberapa metode mengajar membantu mencapai tujuan
belajar. Untuk penggunaan metode harus memperhatikan kesesuaian metode
dengan materi pembelajaran.
2. Card Sort
a. Pengertian Card Sort
Menurut Silberman (2007:157), card sort adalah memilah
dan memilih kartu. Card sort ini merupakan kegiatan kolaboratif
yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, penggolongan
sifat, fakta tentang suatu objek atau mengulangi informasi, gerak,
fisik, yang diutamakan dapat membantu untuk energi kepada
kelas yang letih.
Menurut Zaini dkk (2002:50), card sort adalah cari kawan.
Metode ini merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan
untuk mengajarkan konsep, karakteristik, klasifikasi, fakta tentang
objek atau mengulang informasi. Gerak fisik yang dominan dalam
metode ini dapat membantu mendinamiskan kelas yang jenuh atau
bosan.
41
Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan, bahwa card
sort adalah suatu metode yang digunakan untuk pembelajaran baik
mata pelajaran IPS maupun mata pelajaran yang lain, dengan
menggunakan media atau alat berupa bermacam-macam kartu,
adapun cara penggunaannya sesuai langkah-langkah yang telah
ditetapakan dan metode ini bermanfaat untuk mengembalikan
semangat siswa yang berkurang.
a. Langkah-langkah Penggunaan Metode Card Sort
Menurut Zaini dkk (2002:50-51), langkah-langkah
penggunaan metode card sort adalah sebagai berikut:
1) Setiap siswa diberi potongan kertas yang berisi informasi atau
contoh yang tercakup dalam satu atau lebih kategori.
2) Mintalah siswa untuk bergerak dan berkeliling di dalam kelas
untuk menemukan kartu dengan kategori yang sama.
3) Siswa dengan kategori yang sama diminta mempresentasikan
kategori masing-masing di depan kelas.
4) Seiring dengan presentasi dari tiap-tiap kategori tertentu
berikan poin-poin penting terkait materi pelajaran.
Langkah-langkah penggunaan matode card sort yang
tepat menurut peneliti adalah sebagai berikut:
1) Setiap siswa diberi potongan kertas atau kartu yang berisi
tentang materi yang diajarkan.
42
2) Guru menentukan dan menempelkan sub materi pada tempat-
tempat tertentu.
3) Siswa diminta untuk mencari sub materi sesuai dengan isi kartu
yang telah dimiliki oleh siswa.
4) Siswa diminta untuk mempresentasikan isi materi sesuai
dengan kartu yang dimiliki.
5) Guru memberikan kesimpulan dan penguatan serta
memperkuat poin-poin materi yang dianggap penting.
b. Kelebihan dan Kelemahan Metode card sort
1). Kelebihan metode card sort
a) Siswa lebih aktif dalam pembelajaran.
b) Memperkuat daya ingat siswa.
c) Suasana kelas lebih dinamis.
d) Guru lebih kreatif dalam proses pembelajaran.
e) Waktu pembelajaran lebih efektif dan efisien.
2). Kelemahan Metode card sort
a). Dibutuhkan waktu diluar jam pembelajaran dalam persiapan
penggunaan metode ini.
b) Dibutuhkan biaya yang lebih.
c) Tidak semua materi dapat diajarkan menggunakan metode ini.
43
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subjek Penelitian
1. Gambaran Umum MI Darussalam Lebak Kecamatan Bringin
a. Letak Geografis MI Darussalam Lebak
Madrasah Ibtidaiyah Darussalam Lebak terletak di
Dusun Brangkulon, Desa Lebak, Kecamatan Bringin,
Kabupaten Semarang. Letak geografis MI Darussalam
Lebak dapat dikatakan sangat strategis, karena sebelah
selatan MI merupakan gedung RA yang bersebelahan
dengan lapangan dan dekat jalan utama, depan atau sebelah
barat MI adalah Masjid, sedang disebelah utara dan timur
MI adalah pemukiman penduduk.
b. Sejarah singkat berdirinya MI Darussalam Lebak
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala
Madrasah Ibtidaiyah MI Darussalam Lebak didapatkan data
sebagai berikut. MI Darussalam lebak didirikan oleh tokoh-
tokoh masyarakat dari empat dusun yaitu Brangkulon,
Domas, Bulu, Krajan Lebak Tengah, Desa Lebak pada
tahun 1950. Sebelumnya tujuan utama didirikan Madrasah
adalah untuk Madrasah Diniah, namun dengan semangat
masyarakat sekolah diniah ini berkembang dengan cepat,
bahkan ada sebagian siswa yang berasal dari dusun-dusun
44
lain. Para pengajar pada mulanya hanya berasal dari
keempat dusun yang mendirikan sekolah ini, namun setelah
berjalan empat tahun barulah menerima guru dari desa lain.
2. Identitas MI Darussalam Lebak
Berdasarkan data dokumentasi MI Darussalam
Lebak, ditemukan adanya data yang menjelaskan identitas
dari Madrasah tersebut. Adapun identitas MI Darussalam
adalah sebagai berikut:
a. Nama sekolah : MI Darussalam
Lebak
b. NIS/MPSN : 20320552/60712788
c. NSM : 111233220100
d. Provinsi : Jawa Tengah
e. Otonomi : Kabupaten semarang
f. Kecamatan : Beringin
g. Desa/kelurahan : Lebak
h. Jalan dan nomor : Jln. Raden Patah 8B
i. Kode pos : 50772
j. Daerah : Pedesaan
k. Status sekolah : Swasta
l. Kelompok sekolah : Inti
m. Akredetasi : B
n. Tahun berdiri : 1950
45
o. Kegiatan belajar mengajar : Pagi
p. Bangunan sekolah : Yayasan
q. Luas bangunan : 3720 m
r. Jarak ke pusat kecamatan : 4 km
s. Terletak pada lintasan : Desa
3. Keadaan Gedung MI Darussalam Lebak
Jumlah gedung MI Darussalam Lebak sudah layak
dan memadai sebagai salah satu sarana pendidikan.
Gedung-gedung yang dimiliki MI Darussalam Lebak
meliputi:
a. 6 lokal kelas untuk kelas I – VI dengan ukuran 6 x 7
b. 1 lokal ukuran 5 x 7 m menjadi ruang kepala sekolah dan
ruang guru.
c. 1 lokal WC untuk siswa dan 1 WC untuk guru.
d. Gudang.
4. Keadaan Guru MI Darussalam Lebak
Berdasarkan dokumentasi-dokumentasi yang ada di
MI Darussalam Lebak ditemukan data jumlah guru.
Adapun jumlah guru di MI Darussalam lebak seluruhnya
berjumlah 9 orang, terdiri dari 5 guru perempuan dan 4
guru laki-laki. Selain bertugas secara aktif dalam kegiatan
belajar mengajar, sebagian guru juga bertanggung jawab
terhadap program ekstrakurikuler.
46
Untuk lebih jelasnya mengenai data guru MI
Darussalam Lebak dapat dilihat pada tabel berikut:
N0. Nama Ijazah /
Jurusan Jabatan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Nur Wakhidah
Maemanah
Fatkhul Hidayat
Anik Masfufah
Muzaro’ah
Joko Hadi Laksono
M. Jauhari Siddiq
Imanul Masri
Nur Arifah Fijarwati
S.Psi
Dra
Drs
S.PdI
S.PD
S.PD
S.PdI
S.PdI
S.PdI
Kepala
sekolah
Guru Kelas
IV
Guru Kelas
V
Guru Kelas
III
Guru Kelas
II
Guru Kelas I
Guru Kelas
V
Tabel 3.1 Keadaaan Kepala dan Guru MI Darussalam
Lebak Tahun Ajaran 2014-2015
47
5. Keadaan Peserta Didik MI Darussalam Lebak
Berdasarkan dokumentasi-dokumentasi MI Darussalam
Lebak ditemukan data tentang keadaan siswa. Adapun jumlah
peserta didik MI Darussalam Lebak dari kelas I sampai kelas VI
tahun pelajaran 2014-2015 seluruhnya berjumlah 104 siswa. Untuk
lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.2 Data Jumlah Siswa MI Darussalam Lebak
6. Visi dan Misi MI Darussalam Lebak
Berdasarkan dokumentasi-dokumentasi Madrasah
Ibtidaiyah Darussalam Lebak ditemukan adanya visi dan misi. Visi
dan misi Madrasah Ibtidaiyah tersebut adalah sebagai berikut:
NO. Kelas Jumlah Siswa
1.
2.
3.
4.
5.
6.
I
II
III
IV
V
VI
12
18
20
23
13
18
Jumlah 104
48
a. Visi Madrasah
Madrasah Ibtidaiyah Darussalam lebak kecamatan Bringin,
jawa tengah sebagai lembaga pendidikan dasar berciri khas
islam perlu mempertimbangkan harapan murid, orang tua
murid, lembaga pengguna lulusan madrasah dan masyarakat
dalam merumuskan visinya. Madrasah Ibtidaiyah Maarif
Darussalam Lebak bringin, Kab. Semarang, jawa tengah juga
dijharapkan merespon perkembangan dan tantangan masa
depan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi: Era informasi
dan globalisasi yang sangat cepat. Madrasah Ibtidaiyah Maafif
Darussalam Lebak bringin, Kab Semarang,jawa tengah ingin
mewujudkan harapan dan respon dalam visi
berikut:“MENGANTARKAN GENERASI ISLAM YANG
BERIMAN, BERPRESTASI, BERAKHLAKUL KARIMAH”
b. Misi Madrasah
1. Menanamkan aqidah dengan beribadah
2. Menumbuhkan semangat untuk maju
3. Membiasakan berperilaku sesuai dengan ajaran islam
4. Menjadikan siswa belajar PAKEM/ (pembelajaran aktif,
kreatif, aktif, dan menyenangkan)
49
7. Kurikulum MI Darussalam Lebak
Berdasarkan dokumentasi-dokumentasi Madrasah
Ibtidaiyah Darussalam Lebak ditemukan data kurikulum atau mata
pelajaran yang diajarkan di MI Darussalam Lebak. Adapun
kurikulum tersebut sebagai berikut.
a. Mata pelajaran yang diajarkan di MI Darussalam Lebak
adalah: Pendidikan Agama Islam yang meliputi: Alqur’an
Hadis, Fiqih, Aqidah Akhlak, Bahasa Arab, Sejarah
Kebudayaan Islam. Pendidikan umum meliputi Pendidikan
Kewarganegaraan, Ilmu Pengetahuan Sosial, Ilmu
Pengetahuan Alam, Bahasa Indonesia, Matematika, Seni
Budaya, dan Keterampilan, Olah Raga serta Pendidikan
Jasmani. Muatan lokal meliputi: Bahasan Inggris, Bahasa Jawa
dan Ke-Nuan.
b. Ekstrakurikuler yaitu kegiatan yang diselenggarakan di luar
jam pelajaran,adapun kegiatan ekstrakurikuler yang diajarkan
di MI Darussalam Lebak antara lain adalah kepramukaan, seni
baca Al-Qur’an dan olah raga meliputi bulu tangkis dan bola
voli.
8. Subyek penelitian
Subyek yang diteliti adalah siswa kelas V Madrasah
Ibtidaiyah Lebak. Berdasarkan dokumentasi-dokumentasi
Madrasah Ibtidaiyah Darussalam Lebak ditemukan data siswa
50
kelas V dengan jumlah 13 siswa, terdiri dari 6 laki-laki dan 7
perempuan.
No. Nama Siswa
Jenis Kelamin
1. Aditya Candra Adam L
2. Agung Prasetya L
3. Andriyanto L
4. Azizah Nuraini Mawati P
5. Enricco Firmansyah L
6. Khoirul Anwar L
7. Siti Awalia Nur Arifah P
8. Salma Nafis Sani P
9. Siti Kotimah P
10 Sania Nuha Alfani P
11. Dewi Yunita P
12. Sugeng Antaroylah L
13. Zahra Salsabila Nur Larasati P
Jumlah 13
Tabel 3.3 Daftar Nama Siswa Kelas V MI Darussalam Lebak
B. Deskripsi Pelaksanaan Per Siklus
Setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan (planning),
pelaksanaan (acting), pengamatan (observasing), dan refleksi (reflecting).
51
Siklus 1 dilaksanakan pada hari senin, 26 Agustus 2014 dengan waktu
pelaksanaan 2 jam pelajaran (2x35 menit).
1. Deskripsi Siklus 1
1) Perencanaan (Planning)
Dalam siklus 1 rencana pembelajaran yang dilakukan adalah
melakukan pre test untuk siswa sebagai penjajagan kemampuan siswa
(soal latihan terlampir) dengan materi tokoh sejarah Indonesia. Setelah
mengetahui hasilnya, penulis mengadakan perbaikan pembelajaran. Yaitu
menjelaskan kembali materi tentang tokoh sejarah masa Hindu-Budha
dan Islam di Indonesia. Kemudian dilakukan post test untuk mengetaui
hasil belajar siswa sesudah pelaksanaan tindakan kelas.
Adapun tindakan yang direncanakan penulis adalah:
1) Menentukan waktu pelaksanaan siklus I yaitu pada hari senin
tanggal 26 Agustus 2014.
2) Merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) (terlampir).
3) Menyiapkan alat peraga.
a) Buku pelajaran IPS
b) Kartu Materi
4) Membuat instrumen penelitian:
a) Lembar observasi kegiatan siswa.
b) Lembar observasi kegiatan guru.
52
c) Tes formatif (pre test dan post test) sebagai alat pengukur
tingkat keberhasilan guru dalam mengajar pada masa
pelajaran IPS.(terlampir).
5) Guru meminta bantuan guru lain untuk menjadi pengamat dalam
pelaksanaan pembelajaran.
2) Pelaksanaan (Acting)
Pelaksanaan tindakan yang dilakukan peneliti untuk meningkatkan
hasil belajar IPS bagi siswa kelas V MI Darussalam Lebak
Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang adalah sebagai berikut :
1) Pra Pembelajaran
Guru menyiapkan alat pembelajaran yaitu buku IPS dan kartu berisi
materi untuk penggunaan card sort.
2) Kegiatan awal (10 menit)
Guru mengucapkan salam pembukaan dan membuka pelajaran
dengan do’a belajar
a. Presentasi
b. Guru melakukan appersepsi, dengan mengajukan beberapa
pertanyaan sesuai dengan materi pelajaran :
1. Siapa nama Raja pada masa Hindu?
2. Terletak dimanakah Kerajaan Hindu?
3. Melaksanakan pre test dengan menjawab soal uraian.
53
3) Kegiatan inti (50 menit)
a) Guru menjelaskan materi tentang tokoh sejarah pada masa
Hindu.
b) Guru membagi siswa menjadi dua kelompok dan masing-
masing kelompok diberi amplop yang berisi kartu-kartu
tentang materi.
c) Guru menyuruh siswa untuk memainkan kartu dengan cara
tentang mencari kawan atau pasangan kartu yang di bawa.
d) Guru menyuruh masing-masing kelompok untuk
mempresentasikan isi kartu.
e) Guru memberi kesimpulan tentang materi yang telah
dipelajari, yaitu tokoh sejarah pada masa Hindu.
4) Kegiatan Akhir (10 menit)
a) Guru membagikan dan siswa mengerjakan soal post test.
b) Pembelajaran ditutup dengan do’a bersama dan salam.
3) Pengamatan (Observasing)
Selama proses pembelajaran guru melakukan pengamatan pada
siswa dan guru lain melakukan pengamatan terhadap guru atau peneliti
yaitu mencatat hal-hal yang terjadi pada saat tindakan berlangsung, baik
aktivitas siswa dan aktivitas guru sendiri dengan ditulis pada lembar
pengamatan siswa dan guru. Untuk mengurangi kesubyektifan maka
pengamatan penelitian dengan meminta tolong pada guru lain untuk
54
mengamati yaitu guru kelas V, lembar pengamatan siswa dengan kriteria
sebagai berikut:
1. Kehadiran siswa
2. Kesungguhan memperhatikan pelajaran
3. Keaktifan mengikuti pembelajaran
4. Pemahaman siswa dalam menerapkan metode
Adapun lembar pengamatan yang digunakan untuk guru adalah sebagai
berikut:
1. Membuka pelajaran
2. Mengembangkan kegiatan belajar
3. Penguasaan materi
4. Menyajikan materi
5. Pengelolaan kelas
6. Ketepatan metode
7. Pelaksanaan evaluasi
8. Menutup pelajaran
4) Refleksi (Reflecting)
1) Hal yang Mendukung
a) Terjadi peningkatan dibandingkan dengan perhatian siswa pada
siklus I. Selain memperhatikan teman yang sedang presentasi,
siswa juga paham dengan apa yang di tugaskan oleh guru.
55
b) Terjadi peningkatan dibandingkan dengan keaktifan siswa pada
siklus I, yaitu jumlah siswa yang aktif mengemukakan pendapat
dan bertanya meningkat.
c) Terjadi peningkatan yang signifikan dalam menyusun konsep
siswa di banding dengan siklus I.
d) Guru mengelola kelas dengan baik, terbukti tidak adanya siswa
berbicara dengan temannya ketika proses pembelajaran
berlangsung.
e) Guru menguasai materi ajar dengan baik.
f) Guru menggunakan EYD dengan baik dan benar.
g) Penampilan guru yang rapi membuat siswa bersemangat untuk
belajar.
2) Hal yang Menghambat
a) Tidak semua siswa merapikan tempat duduk.
b) Banyak siswa yang tidak memperhatikan penjelasan dari guru.
c) Siswa tidak paham tentang permainan card sort.
d) Banyak anak didik yang ribut.
e) Banyak anak didik yang tidak mendengarkan penjelasan guru.
f) Ada 3 siswa yang kurang paham dengan permainan kartu dan
kurang aktif.
g) Ada satu siswa yang melamun dan satu siswa bermain sendiri
3) Ide perbaikan
a) Mengajak semua siswa untuk merapikan tempat duduk.
56
b) Guru memberikan penjelasan dengan suara yang lebih keras
agar anak didik mendengarkan penjelasan dari guru.
c) Guru memberikan penjelasan yang lebih serius lagi agar anak
didik paham tentang permainan card sort.
d) Sebaiknya guru harus lebih tegas lagi, agar anak didik tidak
pada ribut.
e) Seharusnya volume suaranya lebih di keraskan lagi agar anak
didik mendengarkan penjelasan dari guru.
f) Guru memberi arahan lebih jelas dan memotivasi siswa yang
kurang aktif.
g) Guru meminta siswa untuk memperhatikan
2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus Ke II
a. Perencanaan (Planning)
Dalam tahapan ini mencakup kegiatan sebagai berikut:
1) Menentukan waktu pelaksanaan siklus II yaitu pada hari rabu
tanggal 28 Agustus 2014
2) Merumuskan perbaikan hasil refleksi siklus I
3) Merancang skenario pembelajaran sebagai pedoman
pelaksanaan tindakan di kelas dengan memperhatikan
kelemahan-kelemahan di siklus I. (Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran terlampir).
1) Menyiapkan alat peraga dan pendukung.
a) Kartu berisi materi
57
b) Gamabar pahlawan
c) Buku pelajaran IPS
5) Membuat instrumen penelitian:
a) Lembar observasi kegiatan siswa, yaitu untuk mengumpulkan data
tentang perhatian siswa terhadap proses pembelajaran dan
penguasaan materi.
b) Lembar observasi kegiatan guru, yaitu untuk mengumpulkan data
tentang ketepatan guru dalam menggunakan metode card sort.
c) Tes formatif (pre test dan post test) sebagai alat pengukur tingkat
keberhasilan siswa dalam belajar pada mata pelajaran IPS.(terlampir)
6) Menyusun soal pre test dan post test untuk mengetahui hasil belajar siswa
sebelum dan sesudah pelaksanaan tindakan kelas.
7) Guru meminta bantuan guru lain untuk menjadi pengamat dalam pelaksanaan
pembelajaran.
a. Pelaksanaan (Acting)
Pelaksanaan tindakan siklus II pada hakekatnya sama dengan
tindakan siklus I. Perbedaannya terletak pada peningkatan tindakan
perbaikan. Inti sasaran tindakan adalah meningkatkan hasil belajar bagi
siswa kelas V MI Darussalam Lebak Kec. Bringin Kab. Semarang. Target
persentase perubahan yang diharapkan adalah lebih dari 50 % menuju ke
arah yang lebih baik. Pelaksanaan tindakan yang dilakukan adalah sebagai
berikut:
1) Pra pembelajaran
58
Menyiapkan alat pembelajaran berupa buku IPS dan kartu yang
berisi materi.
1) Kegiatan awal (10 menit)
a) Guru mengucapkan salam pembuka dan membuka
pelajaran dengan do’a belajar
b) Presensi
c) Guru melakukan appersepsi, dengan mengajukan
beberapa pertanyaan sesuai dengan materi pelajaran:
(1) Siapa tahu tokoh sejarah pada masa Kerajaan
Budha?
(2) Dimanakah letak tokoh sejarah pada masa
Kerajaan Budha?
d) Melaksanakan pre test dengan mengerjakan soal uraian.
2) Kegiatan Inti (50 manit)
a) Guru menjelaskan tokoh sejarah pada masa Kerajaan
Budha.
b) Guru menentukan tempat untuk menempelkan sub
materi.
c) Guru
d) Guru meminta siswa untuk mencari kawan atau
pasangan dari kartu yang dipegang.
e) Guru meminta setiap kelompok untuk
mempresentasikan isi materi.
59
f) Guru menyimpulkan materi sebagai penguatan materi
yang telah dipelajari.
3) Kegiatan Akhir (10 menit)
a) Guru membagikan dan siswa mengerjakan soal
post test
b) Pembelajaran ditutup dengan do’a bersama dan
salam.
c. Pengamatan (Observasing)
Dalam observasi atau pengamatan terhadap guru
dengan bantuan guru lain, menggunakan lembar
pengamatan siswa dengan kriteria sebagai berikut:
1) Kehadiran siwa
2) Kesungguhan memperhatikan pelajaran
3) Keaktifan mengikuti pelajaran
4) Pemahaman siswa dalam menerapkan metode
Adapun lembar pengamatan yang digunakan untuk
guru adalah sebagai berikut:
1) Membuka pelajaran
2) Mengembangkan kegiatan belajar
3) Penguasaan materi
4) Menyajikan materi
5) Pengelolaan kelas
6) Ketepatan metode
60
7) Pelaksanaan evaluasi
8) Menutup pelajaran
d. Refleksi (Reflecting)
1) Hal yang Mendukung
a) Terjadi peningkatan dibandingkan dengan perhatian
siswa pada siklus II. Selain memperhatikan teman yang
sedang presentasi, siswa juga paham dengan apa yang
di tugaskan oleh guru.
b) Terjadi peningkatan dibandingkan dengan keaktifan
siswa pada siklus II, yaitu jumlah siswa yang aktif
mengemukakan pendapat dan bertanya meningkat.
c) Terjadi peningkatan yang signifikan dalam menyusun
konsep siswa di banding dengan siklus II.
d) Guru mengelola kelas dengan baik, terbukti tidak
adanya siswa berbicara dengan temannya ketika proses
pembelajaran berlangsung.
e) Guru menguasai materi ajar dengan baik.
f) Guru menggunakan EYD dengan baik dan benar.
g) Penampilan guru yang rapi membuat siswa
bersemangat untuk belajar.
2) Hal yang Menghambat
a) Tidak semua siswa merapikan tempat duduk.
61
b) Banyak siswa yang tidak memperhatikan penjelasan
dari guru.
c) Siswa tidak paham tentang permainan card sort.
d) Banyak anak didik yang ribut.
e) Banyak anak didik yang tidak mendengarkan
penjelasan guru.
f) Ada 2 siswa yang kurang paham dengan permainan kartu dan kurang aktif.
g) Ada satu siswa yang melamun dan satu siswa bermain sendiri
5) Ide perbaikan
a) Mengajak semua siswa untuk merapikan tempat
duduk.
b) Guru memberikan penjelasan dengan suara yang
lebih keras agar anak didik mendengarkan
penjelasan dari guru.
c) Guru memberikan penjelasan yang lebih serius
lagi agar anak didik paham tentang permainan
card sort.
d) Sebaiknya guru harus lebih tegas lagi, agar anak
didik tidak pada ribut.
e) Seharusnya volume suaranya lebih di keraskan
lagi agar anak didik mendengarkan penjelasan
dari guru.
62
f) Guru memberi arahan lebih jelas dan
memotivasi siswa yang kurang aktif.
g) Guru meminta siswa untuk memperhatikan
3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus Ke III
a. Perencanaan (planning)
Dalam tahapan perencanaan ini mencakup kegiatan sebagai
berikut:
1) Menentukan waktu pelaksanaan siklus III yaitu pada
hari sabtu tanggal 30 Agustus 2014
2) Merumuskan perbaikan hasil refleksi siklus II
3) Merancang skenario pembelajaran sebagai pedoman
pelaksanaan tindakan di kelas dengan memperhatikan
kelemahan-kelemahan di siklus II (RPP terlampir).
4) Menyiapkan alat peraga dan pendukung pembelajaran
a) Kartu berisi materi
b) Buku pelajaran IPS
a) Lembar observasi kegiatan siswa, yaitu untuk
mengumpulkan data tentang perhatian dalam proses
pembelajaran dan penguasaan materi tokoh sejarah pada
masa kerajaan Islam di indonesia.
b) Lembar observasi kegiatan guru, yaitu untuk
mengumpulkan data tentang ketepatan guru dalam
menggunakan metode card sort.
63
c) Tes formatif (pre test dan post test) sebagai alat pengukur
tingkat keberhasilan guru dalam mengajar pada mata
pelajaran IPS (soal terlampir).
5) Menyusun soal pre test dan post test untuk mengetahui hasil
belajar siswa sebelum dan sesudah pelaksanaan tindakan kelas.
6) Guru meminta bantuan guru lain untuk menjadi pengamat
dalam pelaksanaan pembelajaran.
b. Pelaksanaan (Acting)
Pelaksanaan tindakan siklus III pada hakekatnya
sama dengan tindakan siklus II. Perbedaannya terletak pada
peningkatan tindakan perbaikan. Inti sasran tindakan adalah
meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPS kelas V MI
Darussalam Lebak Kec. Bringin Kab. Semarang. Target
presentase perubahan yang diharapkan adalah lebih dari 75
% menuju ke arah yang lebih baik. Pelaksanaan tindakan
yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1) Pra pembelajaran
Menyiapkan alat pembelajaran berupa buku IPS dan kartu
berisi materi.
2) Kegiatan awal (10 menit)
a) Guru mengucapkan salam pembuka dan membuka
pelajaran dengan do’a belajar
64
b) Presensi
c) Guru melakukan appersepsi, dengan mengajukan
beberapa pertanyaan sesuai dengan materi pelajaran:
1) Anak-anak siapa tahu tokoh sejarah pada masa kerajaan
islam di Indonesia?
2) Anak-anak siapa tahu nama-nama kerajaan pada masa
kerajaan islam di Indonesia?
a) Guru memilih beberapa siswa yang mempunyai
kemampuan lebih tinggi untuk menjelaskan isi
materi secara lebih rinci.
b) Melaksanakan pre test dengan mengerjakan soal
uraian.
3) Kegiatan inti (50 menit)
a) Guru menjelaskan materi tentang tokoh sejarah pada
masa kerajaan islam di Indonesia.
b) Guru meminta siswa untuk membuka buku paket pada
materi.
c) Guru menentukan tempat untuk menempelkan sub
materi.
d) Guru membagi siswa kartu berisi materi.
e) Guru meminta setiap kelompok untuk
mempresentasikan kartu materi sesuai sub materi.
65
f) Guru meminta setiap kelompok untuk
mempresentasikan kartu materi sesuai sub materi.
g) Guru memberikan kesimpulan sebagai penguatan akan
materi tentang tokoh sejarah pada masa kerajaan islam
di Indonesia.
4) Kegiatan Akhir (10 menit)
1) Guru membagikan dan siswa mengerjakan soal post
test.
2) Pembelajaran ditutup dengan do’a bersama dan salam.
c. Pengamatan (observasing)
Dalam observasi atau pengamatan terhadap guru
dengan bantuan guru lain, menggunakan lembar
pengamatan siswa dengan kriteria sebagai berikut:
1) Kehadiran siswa
2) Kesungguhan memperhatikan pelajaran
3) Keaktifan mengikuti pembelajaran
4) Pemahaman siswa dalam menerapkan metode
Adapun lembar pengamatan yang digunakan untuk
guru adalah sebagai berikut:
1) Membuka pelajaran
2) Mengembangkan kegiatan belajar
3) Penguasaan materi
66
4) Menyajikan materi
5) Pengelolaan kelas
6) Ketepatan metode
7) Pelaksanaan evaluasi
8) Menutup pelajaran
d. Refleksi (Reflecting)
1) Hal yang Mendukung
a) Terjadi peningkatan dibandingkan dengan perhatian
siswa pada siklus III. Selain memperhatikan teman
yang sedang presentasi, siswa juga paham dengan
apa yang di tugaskan oleh guru.
b) Terjadi peningkatan dibandingkan dengan keaktifan
siswa pada siklus III, yaitu jumlah siswa yang aktif
mengemukakan pendapat dan bertanya meningkat.
c) Terjadi peningkatan yang signifikan dalam
menyusun konsep siswa di banding dengan siklus
III.
d) uru mengelola kelas dengan baik, terbukti tidak
adanya siswa berbicara dengan temannya ketika
proses pembelajaran berlangsung.
e) Gru menguasai materi ajar dengan baik.
f) Guru menggunakan EYD dengan baik dan benar.
67
g) Penampilan guru yang rapi membuat siswa
bersemangat untuk belajar.
h) Siswa sudah aktif semua.
2) Hal yang Menghambat
a) Tidak semua siswa merapikan tempat duduk.
b) Banyak siswa yang tidak memperhatikan penjelasan
dari guru.
c) Siswa tidak paham tentang permainan card sort.
d) Banyak anak didik yang ribut.
e) Banyak anak didik yang tidak mendengarkan
penjelasan guru.
3) Ide perbaikan
a) Mengajak semua siswa untuk merapikan tempat
duduk.
b) Guru memberikan penjelasan dengan suara yang
lebih keras agar anak didik mendengarkan
penjelasan dari guru.
c) Guru memberikan penjelasan yang lebih serius
lagi agar anak didik paham tentang permainan
card sort.
d) Sebaiknya guru harus lebih tegas lagi, agar anak
didik tidak pada ribut.
68
e) Seharusnya volume suaranya lebih di keraskan
lagi agar anak didik mendengarkan penjelasan
dari guru.
f) Siswa sebagian besar sudah memperhatikan
pembelajaran dan tata cara permainan kartu
sudah baik dan tertib.
69
BAB IV
Hasil Penelitian Dan Pembahasan
A. Hasil Penelitian
1. Hasil nilai tes awal siklus I
Berdasarkan pre test dan post test didapatkan hasil sebagai
berikut :
No Nama Pre test Post test KKM Ket
1 Agung Prasetyo 50 70 60 T
2 Andriyanto 50 70 60 T
3 Azizah Nuraini M. 50 70 60 T
4 Dewi Yunita 80 70 60 T
5 Enricco Firmansyah 40 50 60 TT
6 Aditya Candra A. 40 50 60 TT
7 Khoirul Anwar 40 50 60 TT
8 Siti Awalia N. 50 100 60 T
9 Sugeng Antoroylah 80 100 60 T
10 Sania Nuha Alfani 80 100 60 T
11 Salma Nafis Sani 80 100 60 T
12 Siti Kotimah 70 100 60 T
13 Zahra Salsabila Nur L. 80 100 60 T
Jumlah 790 1030
Rata-rata 60,7 79,23
Tabel 4.1 Hasil nilai tes awal pada siklus I
70
Keterangan:
Tuntas (T) :10 Siswa atau 76,92%
Tidak Tuntas (TT) :3 Siswa atau 23,07%
2. Hasil nilai tes awal siklus II
No Nama Pre
test
Post
test KKM Ket
1 Agung Prasetyo 50 100 60 T
2 Andriyanto 50 100 60 T
3 Azizah Nuraini 50 90 60 T
4 Dewi Yunita 50 100 60 T
5 Enricco Firmansyah
60 80 60 T
6 Aditya Candra 40 50 60 TT
7 Khoirul Anwar 40 90 60 T
8 Siti Awalia N. 40 50 60 TT
9 Sugeng Antoroylah
80 80 60 T
10 Sania Nuha A. 60 90 60 T
11 Salma Nafis S. 60 70 60 T
12 Siti Kotimah 60 100 60 T
13 Zahra Salsabila 60 80 T
Jumlah 700 1040
Rata-rata 53,84 80
Tabel 4.2 hasil nilai tes awal siklus II
71
Keterangan:
Tuntas :11 Siswa atau 84,61%
Tidak Tuntas :2 Siswa atau 15,38%
3. Hasil nilai tes awal siklus III
No Nama Pre
test Post test KKM Ket
1 Agung Prasetyo 50 100 60 T
2 Andriyanto 50 100 60 T
3 Azizah Nuraini 50 90 60 T
4 Dewi Yunita 40 70 60 T
5 Enricco Firmansyah
70 90 60 T
6 Aditya Candra 40 50 60 TT
7 Khoirul Anwar 70 100 60 T
8 Siti Awalia N. 60 100 60 T
9 Sugeng Antoroylah 70 100 60 T
10 Sania Nuha A. 60 80 60 T
11 Salma Nafis S. 70 80 60 T
12 Siti Kotimah 50 80 60 T
13 Zahra Salsabila 70 100 60 T
Jumlah 850 1140
Rata-rata 65,38 87,6
Tabel 4.3 hasil nilai tes awal pada siklus III
72
Keterangan:
Tuntas :12 Siswa atau 92,30%
Tidak Tuntas :1 Siswa atau 7,69%
B. Pembahasan Hasil penelitian
1. Pembahasan Siklus I
Dalam rangka menunjukkan adanya hubungan antara penggunaan metode
terhadap peningkatan hasil belajar maka digunakan perhitungan dengan
menggunakan rumus T-Tes. Adapun perhitungan tersebut sebagai berikut:
No Nama Pretest Postest D
Nilai
Beda
Beda
Kuadrat
1 Agung Prasetyo 50 70 -30 900
2 Andriyanto 50 70 -30 900
3 Azizah Nuraini 50 70 -30 900
4 Dewi Yunita 80 70 -20 400
5 Enricco Firmansyah
40 50 -40 1600
6 Aditya Candra 40 50 -0 0
7 Khoirul Anwar 40 50 -40 1600
8 Siti Awalia N. 50 100 -50 2500
9 Sugeng Antoroylah
80 100 -20 400
10 Sania Nuha A. 80 100 -20 400
73
11 Salma Nafis S. 80 100 -20 400
12 Siti Kotimah 70 100 -30 900
13 Zahra Salsabila 80 100 -20 400
Jumlah 790 1030 350 13000
Rata-rata 60,7 79,23 -26,9 1000
Tabel 4.4 Penghitungan Nilai Beda dan Beda Kuadrat Siklus I
Rerata D= -350:13=-26,9
t = D
= 26,9
n
= 26,9
n
= 26,9
74
n
= 26,9
n
= 26,9
n
=
= 5,62
Hasil penghitungan diperoleh t hitung = 5,62dan t tabel dengan db = N – 1
maka N = 12, taraf signifikansi 5% t tabel = 1,782. Berdasarkan hasil
tersebut berarti terdapat perbedaan atau ada hubungan karena t hitung > t
tabel. Berdasarkan hasil yang telah diperoleh, dapat diketahui bahwa
antara pre test dan post test mengalami peningkatan. Pada siklus I rata-rata
pre test 60,7 sedangkan pada pos test adalah 79,23. Dari hasil rata-rata
antara pre test dan post test mengalami peningkatan sebesar 18,53. Ini
menunjukkan penerapan metode card sort dapat meningkatkan hasil
belajar siswa dalam menguasai materi IPS sub tema tokoh sejarah pada
masa kerajaan Hindu, Budha, dan Islam di Indonesia.
75
2. Pembahasan Siklus II
Dalam rangka menunjukkan adanya hubungan antara penggunaan metode
terhadap peningkatan hasil belajar maka digunakan perhitungan dengan
menggunakan rumus T-Tes. Adapun perhitungan tersebut sebagai berikut:
No Nama Pretest Postest D
Nilai
Beda
Beda
Kuadrat
1 Agung Prasetyo 50 100 -50 2500
2 Andriyanto 50 100 -50 2500
3 Azizah Nuraini M. 50 90 -40 2500
4 Dewi Yunita 50 100 --50 100
5 Enricco Firmansyah 60 80 -20 400
6 Aditya Candra A. 40 50 -10 100
7 Khoirul Anwar 40 90 -50 2500
8 Siti Awalia N. 40 50 -30 900
9 Sugeng Antoroylah 80 80 -0 0
10 Sania Nuha Alfani 60 90 -30 900
11 Salma Nafis Sani 60 70 -10 100
12 Siti Kotimah 60 100 -40 1600
13 Zahra Salsabila Nur L. 60 80 -20 400
Jumlah 700 1040 -400 15300
Rata-rata 53,84 80 30,76 1176,9
Tabel 4.5 Penghitungan Nilai Beda dan Beda Kuadrat Siklus II
76
Rerata D= -400:13=-30,76
t = D
= -30,76
n
= -30,76
n
= -30,76
n
= -30,76
77
n
= -30,76
n
=
= 6,9
Hasil penghitungan diperoleh t hitung = 6,9 dan t tabel dengan db = N – 1
maka N = 12, taraf signifikansi 5% t tabel = 1,782. Berdasarkan hasil
tersebut berarti terdapat perbedaan atau ada hubungan karena t hitung > t
tabel. Berdasarkan hasil yang telah diperoleh, dapat diketahui bahwa
antara pre test dan post test mengalami peningkatan. Pada siklus I rata-rata
pre test 53,84sedangkan pada pos test adalah 80. Dari hasil rata-rata antara
pre test dan post test mengalami peningkatan sebesar 26,16. Ini
menunjukkan penerapan metode card sort dapat meningkatkan hasil
belajar siswa dalam menguasai materi IPS sub tema tokoh sejarah pada
masa kerajaan Hindu, Budha, dan Islam di Indonesia.
78
3. Pembahasan Siklus III
Dalam rangka menunjukkan adanya hubungan antara penggunaan metode
terhadap peningkatan hasil belajar maka digunakan perhitungan dengan
menggunakan rumus T-Tes. Adapun perhitungan tersebut sebagai berikut:
No Nama Pretest Postest D
Nilai
Beda
Beda
Kuadrat
1 Agung Prasetyo 50 100 -50 2500
2 Andriyanto 50 100 -50 2500
3 Azizah Nuraini 50 90 -40 400
4 Dewi Yunita 40 70 -10 100
5 Enricco
Firmansyah
70 90 -20 400
6 Aditya Candra 40 50 -10 100
7 Khoirul Anwar 70 100 -30 900
8 Siti Awalia N. 60 100 -40 1600
9 Sugeng
Antoroylah
70 100 -30 900
10 Sania Nuha A. 60 80 -20 0
11 Salma Nafis S. 70 80 -10 100
12 Siti Kotimah 50 80 -20 400
13 Zahra Salsabila 70 100 -30 900
Jumlah 850 1140 -360 10800
Rata-rata 65,38 87,6 27,6 830,7
Tabel 4.6 Penghitungan Nilai Beda dan Beda Kuadrat Siklus
III
79
Rerata D= -390:13=-30
t = D
= -30
n
= -30
n
= -30
n
80
= -30
n
= -30
N
=
= 7,67
Hasil penghitungan diperoleh t hitung = 7,67dan t tabel dengan db = N – 1
maka N = 12, taraf signifikansi 5% t tabel = 1,782. Berdasarkan hasil
tersebut berarti terdapat perbedaan atau ada hubungan karena t hitung > t
tabel. Berdasarkan hasil yang telah diperoleh, dapat diketahui bahwa
antara pre test dan post test mengalami peningkatan. Pada siklus I rata-rata
pre test 65,3 sedangkan pada pos test adalah 87,6. Dari hasil rata-rata
antara pre test dan post test mengalami peningkatan sebesar 22,3 . Ini
menunjukkan penerapan metode card sort dapat meningkatkan hasil
belajar siswa dalam menguasai materi IPS sub tema tokoh sejarah pada
masa kerajaan Hindu, Budha, dan Islam di Indonesia.
81
No Nama Nilai Post test
Siklus I Siklus II Siklus III
1 Agung Prasetyo 70 100 100
2 Andriyanto 70 100 100
3 Azizah Nuraini M. 70 90 90
4 Dewi Yunita 70 100 70
5 Enricco Firmansyah 50 80 90
6 Aditya Candra A. 50 50 50
7 Khoirul Anwar 50 90 100
8 Siti Awalia N. 100 50 100
9 Sugeng Antoroylah 100 80 100
10 Sania Nuha Alfani 100 90 80
11 Salma Nafis Sani 100 70 80
12 Siti Kotimah 100 100 80
13 Zahra Salsabila Nur L. 100 80 100
Jumlah 1030 1040 1140
Rata-rata 79,23 80 87,6
Tabel 4.7 Hasil Nilai Post Test Siklus I, II dan III
82
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah
dilaksanakan melalui beberapa tindakan dari siklus I, II dan III serta
berdasarkan seluruh media card sortdapat meningkatkan hasil belajar
siswa pada materi Tokoh sejarah pada masa kerajaan Hindu, Budha dan
Islam di Indonesia. Pada siklus I menunjukkan hasil yang telah diperoleh,
dapat diketahui bahwa antara pre test dan post test mengalami
peningkatan.
Pada siklus I rata-rata pre test 60,7 sedangkasn pada post tes adalah
79,23. Dari hasil rata-rata antara pre test dan post test mengalami
peningkatan sebesar 18,53. Pada siklus II rata-rata pre test 53,84
sedangkan pada post test adalah 80. Dari hasil rata-rata antara pre test dan
post test mengalami peningkatan sebesar 26,16. Pada siklus III rata-rata
pre test 65,38 sedangkan pada post test adalah 87,6. Dari hasil rata-rata
antara pre test dan post test mengalami peningkatan sebesar 22,3.
Jika dilihat secara keseluruhan dari siklus I menunjukkan rata- rata
post test sebesar 79,23 dengan prosentase siswa yang tuntas sebanyak
76%. Pada siklus II menunjukkan rata-rata post test sebesar 80 dengan
prosentase siswa yang tuntas sebanyak 84%. Sedangkan pada siklus III
menunjukkan rata- rata postest sebesar 87,6 dengan prosentase siswa yang
83
tuntas sebanyak 92%. Dengan melihat hasil ketiga siklus diatas dapat
ditarik kesimpulan bahwa metode card sort dapat meningkatkan hasil
belajar IPS pada siswa kelas IV dengan sub pokok bahasan tokoh sejarah pada
masa kerajaan Hindu,Budha dan Islam di Indonesia..
B. Saran
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang diuraikan sebelumnya
serta data dan bukti nyata yang didapat setelah penerapan metode card sort
pelajaran IPS sub materi ”Tokoh sejarah pada masa kerajaan Hindu, Budha
dan Islam di Indonesia.” yang ternyata mampu meningkatkan terhadap hasil
belajar dan minat belajar siswa, peneliti mempunyai saran sebagai berikut :
1. Penelitian lebih lanjut
Mengingat pelaksanaan penelitian ini hanya berjalan sebatas waktu
yang diperlukan saja, serta dengan subjek penelitian yang belum merata pada
kelas-kelas lainnya, maka peneliti atau guru lain diharapkan dapat
melanjutkan untuk mendapatkan temuan baru yang lebih signifikan dan dapat
digunakan pada kelas tinggi (kelas IV, V dan VI).
2. Penerapan hasil penelitian
Mengingat media permainan kartu ternyata telah terbukti mampu
meningkatkan hasi belajar siswa pada materi yang disampaikan, diharapkan
guru lain mau mencoba media ini. Selain itu, guru selalu mempersiapkan
dengan baik sebelum melakukan pembelajaran, seperti media pendekatan
dalam memotivasi siswa, trik ketika siswa mulai jenuh atau gaduh dan strategi
pengelolaan waktu.
84
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS I
Nama Sekolah : MI Darussalam Lebak
Mata Pelajaran : IPS
Kelasa/Semeste : V/1
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
I. Standar Kompetensi: Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala
Nasional pada masa Hindu, Budha, dan Islam, keragaman kenampakan alam dan suku
bangsa, serta kegiatan ekonomi di Indonesia.
II. Kompetensi Dasar : Menceritakan tokoh-tokoh sejarah pada masa Hindu-Budha dan
Islam di Indonesia.
III. Indikator :
1. Dapat menyebutkan tokoh sejarah yang berskala Nasional pada masa Hindu di
Indonesia.
2. Dapat menceritakan tokoh sejarah yang berskala Nasional pada masa Hindu di
Indonesia.
3. Dapat mengelompokkan tokoh sejarah yang berskala Nasional pada masa
Hindu di Indonesia.
4. Dapat menunjukkan letak tokoh sejarah yang berskala Nasional pada masa
Hindu di Indonesia.
IV. Tujuan Pembelajaran.
1. Dengan penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan tokoh sejarah yang
berskala Nasional pada masa Hindu di Indonesia.
2. Dengan penjelasan guru, siswa dapat menceritakn tokoh sejarah yang berskala
Nasional pada masa Hindu di Indonesia.
3. Dengan penjelasan guru, siswa dapat mengelompokkan tokoh sejarah yang
berskala Nasional pada masa Hindu di Indonesia.
4. Dengan penjelasan guru, siswa dapat menunjukkan letak tokoh sejarah yang
berskala Nasional pada masa Hindu di Indonesia.
V. Materi Ajar
Tokoh dari Kerajaan Masa Hindu
1. Kerajaan Kutai
Kerajaan Kutai terletak di daerah Muarahakam, tepi Sungai Mahakam,
Kalimantan Timur. Kerajaan ini didirikan oleh Kudungga yang kemudian
digantikan oleh putranya yang bernama Aswawarman.
Rajanya yang terkenal adalah Mulawarwan, putra dari Aswawarman.
Kebesaran Raja Mulawarman terbukti dari adanya sedekah dengan
memberikan 20.000 ekor sapi kepada Kerajaan Kutai dan rakyatnya.
Kerajaan Kutai merupakan kerajaan tertua di Indonesia. Kerajaan ini
berdiri sekitar abad ke-4 Masehi. Sumber sejarah Kutai yang utama adalah
prasasti yang berbentuk Yupa.
Yupa adalah tugu batu yang bertulis. Yupa ini menggunakan huruf
Pallawa dengan bahasa Sansekerta. Dari cerita dalam yupa tersebut terlihat
bahwa Kerajaan Kutai adalah negara yang kaya dan makmur serta telah
mengadakan hubungan dagang dengan kerajaan lain di luar Kalimantan.
2. Kerajaan Tarumanegara
Kerajaan Tarumanegara terletak di pantai utara Jawa Barat, antara
Sungai Cisadane di sebelah barat dan Sungai Citarum di sebelah timur.
Kedua sungai tersebut yang sekarang membentuk Teluk Jakarta.
Tarumangara merupakan kerajaan pertama di Jawa yang berdiri antara
400-500 masehi. Ada tujuh buah prasasti yang menjadi sumber sejarah
Kerajaan Tarumanegara.
3. Kerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Mataram kuno terletak di pedalaman Jawa Tengah dan
berdiri sekitar abad ke-8 Masehi. Peninggalan sejarah yang ditemukan
berupa candi dan prasasti. Adapun candi-candi peninggalan Kerajaan
Mataram Kuno antara lain Candi Prambanan, Candi Gedong Songo, Candi
Pringapus, Candi Selogiri, dan Kompleks Candi Dieng.
4. Kerajaan Kediri
Kerajaan kediri berdiri sekitar 1042 Masehi. Kerajaan Kediri
merupakan gabungan dari dua kerajaan, yaitu Jenggala dan Kahuripan.
Raja pertamanya Bameswara dan raja yang terakhir adalah Kertajaya.
Namun, raja yang paling terkenal dari Kerajaan Kediri adalah Jayabaya.
Jayabaya terkenal dengan ramalannya, yaitu Ramalan Jayabaya.
5. Kerajaan Singasari
Kerajaan Singasari terletak di daerah Singasari, Jawa Timur (sekarang
meliputi daerah Malang, Jawa Timur). Kerajaan Singasari didirikan oleh
Ken Arok pada tahun 1222 Masehi setelah berhasil mengalahkan Raja
Kertajaya dari Kediri dalam pertempuran Ganter.
6. Kerajaan Majapahit
Kerajaan Majapahit didirikan oleh Raden Wijaya, menantu
Kertanegara, Raja Singasari. Raden Wijaya menjadi raja pertama dan
bergelar Kertarajasa Jayawardhana. Kerajaan Majapahit bercorak Hindu
dan merupakan kerajaan agraris maritim. Raja terbesar Majapahit adalah
Hayam Wuruk dengan patihnya yang bernama Gajah Mada.
VI. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Demonstrasi
3. Tanya jawab
4. Card Sort
VII. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Awal
a. Guru memberi salam
b. Guru mengabsen kehadiran siswa
c. Guru mengajak siswa membaca basmalah bersama sebelum pelajaran
dimulai
d. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk membaca materi
e. Guru menyiapkan permainan Card Sort
f. Guru menjelaskan cara permainan Card Sort
2. Kegiatan Inti
1) Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru :
a. Guru menjelaskan dan menyusun daftar tokoh sejarah pada masa
kerajaan Hindu di Indonesia.
b. Guru menjelaskan daftar tokoh sejarah pada masa kerajaan Hindu di
Indonesia.
c. Guru menjelaskan dan menceritakan beberapa tokoh sejarah pada masa
kerajaan Hindu di indonesia.
d. Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaan.
e. Menjelaskan permainan Card Sort
1) Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
a. Membagi potongan kertas yang berisi tentang materi yang
disampaikan.
b. Menyuruh siswa mencari pasangan yang sesuai dengan materi yang
disampaikan.
c. Jika sudah ada yang ketemu pasangannya, siswa membentuk satu
kelompok.
d. Menyuruh semua kelompok untuk mempresentasikan hasilnya secara
bergantian.
2) Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
a. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa.
b. Memberikan penegasan dan penjelasan dari hasil diskusi.
3. Kegiatan Akir
a. Guru memberi evalusai pada siswa
b. Guru memberikan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang
sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram.
c. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
d. Guru mengajak siswa membaca hamdalah bersama-sama.
e. Guru mengucapkan salam.
VIII. Sumber Belajar dan Alat
1. Buku Paket BSE kelas 5 penerbit depdiknas
2. LKS IPS untuk SD/MI Kelas 5 Semester Gasal
3. Gambar tokoh sejarah
4. Papan tulis
5. Spidol
6. Card Sort
Kerajaan Masa Hindu
Kerajaan Kutai
Kerajaan Tarumanegara
Kerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Kediri
Kerajaan Singasari
Kerajaan Majapahit
Nama-nama Kerajaan Hindu
Aswawarman
Purnawarman
Sanjaya
Jayabaya
Ken Arok
Hayam Wuruk
Prasasti Kerajaan Tarumanegara
Ciaruteun
Kebon Kopi
Jambu
Pasir Awi
Muara Cianten
IX. Evaluasi
Jenis : Tertulis, Lisan
Instrumen (10 soal)
1. Jawablah dengan jawaban singkat dan jelas!
1. Sebutkan kerajaan masa Hindu!
2. Sebutkan nama raja pada masa hindu!
3. Sebutkan prasasti kerajaan Tarumanegara!
4. Siapakah nama raja Kutai?
5. Siapakah nama raja Tarumanegara?
Kunci Jawaban
1. Kerajaan Kutai, Kerajaan Tarumanegara, Kerajaan Mataram Kuno, Kerajaan
Kediri, Kerajaan Singasari, Kerajaan Majapahit.
2. Aswawarman, Purnawarman, Sanjaya, Jayabaya, Ken Arok, Hayam Wuruk.
3. Prasasti Ciaruteun, Kebon Kopi, Jambu, Pasir Awi, dan Muara Cianten.
4. Aswawarman.
5. Purnawarman.
Penilaian
Nilai = B x 2 = 10
Lebak, 26 Agustus 2014
Mengetahui ,
Kepala Madrasah Peneliti
Nur Wakhidah S.Psi Siti Hakimah
NIP. 19770405200501200 NIM.11510023
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS II
Nama Sekolah : MI Darussalam Lebak
Mata Pelajaran : IPS
Kelasa/Semeste : V/1
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
I. Standar Kompetensi: Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang
berskala Nasional pada masa Hindu, Budha, dan Islam, keragaman kenampakan
alam dan suku bangsa, serta kegiatan ekonomi di Indonesia.
II. Kompetensi Dasar : Menceritakan tokoh-tokoh sejarah pada masa Hindu-Budha dan
Islam di Indonesia.
III. Indikator :
5. Dapat menyebutkan tokoh sejarah yang berskala Nasional pada masa Kerajaan
Budha di Indonesia.
6. Dapat menceritakan tokoh sejarah yang berskala Nasional pada masa Kerajaan
Budha di Indonesia.
7. Dapat mengelompokkan tokoh sejarah yang berskala Nasional pada masa
Kerajaan Budha di Indonesia.
8. Dapat menunjukkan letak tokoh sejarah yang berskala Nasional pada masa
Kerajaan Budhadi Indonesia.
IV. Tujuan Pembelajaran.
5. Dengan penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan tokoh sejarah yang
berskala Nasional pada masa Kerajaan Budha di Indonesia.
6. Dengan penjelasan guru, siswa dapat menceritakn tokoh sejarah yang berskala
Nasional pada masa Kerajaan Budhadi Indonesia.
7. Dengan penjelasan guru, siswa dapat mengelompokkan tokoh sejarah yang
berskala Nasional pada masa Kerajaan Budha di Indonesia.
8. Dengan penjelasan guru, siswa dapat menunjukkan letak tokoh sejarah yang
berskala Nasional pada masa Kerajaan Budha di Indonesia.
V. Materi Ajar
Tokoh dari Kerajaan Masa Budha
7. Kerajaan Sriwijaya
Pusat Kerajaan Sriwijaya terletak di Palembang, dekat pantai dan di
tepi Sungai Musi. Sumber sejarah Sriwijaya antara lain prasasti Kedukan
Bukit, prasasti Talang Tuo, prasasti Telaga Batu, prasasti Kota Kapur, dan
prasasti Karang Berahi. Semua prasasti tersebut ditulis dengan huruf
Pallawa dalam bahasa Melayu Kuno. Sementara itu, peninggalan Sriwijaya
yang berupa bangunan adalah Candi Muaratakus di Kampar, Riau.
Sriwijaya sebagai Kerajaan yang besar dapat dilihat dari hal-hal berikut:
a. Sriwijaya sebagai Kerajaan maritim
Kerajaan Sriwijaya memiliki wilayah perairan yang luas sehingga
armada lautnya kuat dan tangguh.
b. Sriwijaya sebagai pusat perdagangan
Kerajaan Sriwijaya terletak di tempat yang strategis sehingga dilewati
jalur perdagangan dunia. Dari jalur lalu lintas perdagangan tersebut,
Sriwijaya banyak mendapat keuntungan. Salah satunya berupa pajak yang
masuk ke dalam kas negara. Hasil Bumi rakyat Sriwijaya, seperti lada dan
cengkih dijual di pasaran.
c. Sriwijaya sebagai pusat pendidikan dan penyebaran agama Budha
terbesar di Asia Tenggara
Banyak pendeta dari Cina yang datang ke Sriwijaya untuk belajar
agama Budha. Di Sriwijaya, ada dua mahaguru agama Budha yang
terkenal yaitu Syakyakirti dan Dharmapala.
8. Kerajaan Mataram Budha
Kerajaan Mataram Budha merupakan pecahan dari Kerajaan Mataram
Kuno. Mataram Budha diperintah oleh Dinasti Syailendra. Wilayahnya
meliputi Jawa Tengah bagian Selatan.
Peninggalan Kerajaan Mataram Budha yang terkenal adalah Candi
Borobudur, Candi Mendut, Candi Pawon, dan Candi Kalasan.
V. Metode Pembelajaran
5. Ceramah
6. Demonstrasi
7. Tanya jawab
8. Card Sort
VI. Kegiatan Pembelajaran
4. Kegiatan Awal
g. Guru memberi salam
h. Guru mengabsen kehadiran siswa
i. Guru mengajak siswa membaca basmalah bersama sebelum pelajaran
dimulai
j. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk membaca materi
k. Guru menyiapakan permainan Card Sort
l. Guru menjelaskan cara permainan Card Sort
5. Kegiatan Inti
2) Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru :
f. Guru menjelaskan dan menyusun daftar tokoh sejarah pada masa
Kerajaan Budha di Indonesia.
g. Guru menjelaskan daftar tokoh sejarah pada masa Kerajaan Budha di
Indonesia.
h. Guru menjelaskan dan menceritakan beberapa tokoh sejarah pada masa
Kerajaan Budhadi indonesia.
i. Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaan.
j. Menjelaskan permainan Card Sort
3) Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
e. Membagi potongan kertas yang berisi tentang materi yang
disampaikan.
f. Menyuruh siswa mencari pasangan yang sesuai dengan materi yang
disampaikan.
g. Jika sudah ada yang ketemu pasangannya, siswa membentuk satu
kelompok.
h. Menyuruh semua kelompok untuk mempresentasikan hasilnya secara
bergantian.
4) Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
c. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa.
d. Memberikan penegasan dan penjelasan dari hasil diskusi.
6. Kegiatan Akir
f. Guru memberi evalusai pada siswa
g. Guru memberikan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang
sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram.
h. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
i. Guru mengajak siswa membaca hamdalah bersama-sama.
j. Guru mengucapkan salam.
VI. Sumber Belajar dan Alat
7. Buku Paket BSE kelas 5 penerbit depdiknas
8. LKS IPS untuk SD/MI Kelas 5 Semester Gasal
9. Gambar tokoh sejarah
10. Papan tulis
11. Spidol
12. Card Sort
Kerajaan Budha
Prasasti Kerajaan budha
Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan Mataram Budha
Prasasti Kedukan Bukit, prasasti Talang Tuo,
prasasti Telaga Batu, prasasti Kota Kapur,
dan prasasti Karang Berahi.
Nama-nama Kerajaan Budha
Balaputradewa
Dinasti Syainlendra
Peninggalan Kerajaan Mataram Budha
Candi Borobudur, Candi Mendut, Candi
Pawon, dan Candi Kalasan.
VII. Evaluasi
Jenis : Tertulis, Lisan
Instrumen (10 soal)
2. Jawablah dengan jawaban singkat dan jelas!
1. Sebutkan kerajaan masa Budha!
2. Sebutkan nama raja pada masa Budha!
3. Sebutkan prasasti kerajaan Budha !
4. Siapakah nama raja Sriwijaya?
5. Siapakah nama raja Mataram Budha ?
Kunci Jawaban
1. Kerajaan Sriwijaya dan Mataram Budha.
2. Balaputradewa dan Syainlendra.
3. Prasasti Kedukan Bukit, Talang Tuo, Telaga Batu, Kota Kapur, Karang
berahi.
4. Balaputradewa
5. Syainlendra
Penilaian
Nilai = B x 2 = 10
Bringin,28 Agustus 2014
Mengetahui ,
Kepala Madrasah Peneliti
Nur Wakhidah S.Psi Siti Hakimah
NIP. 197704052005012004 NIM.11510023
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS III
Nama Sekolah : MI Darussalam Lebak
Mata Pelajaran : IPS
Kelasa/Semeste : V/1
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
I. Standar Kompetensi: Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang
berskala Nasional pada masa Hindu, Budha, dan Islam, keragaman kenampakan
alam dan suku bangsa, serta kegiatan ekonomi di Indonesia.
II. Kompetensi Dasar : Menceritakan tokoh-tokoh sejarah pada masa Hindu-Budha dan
Islam di Indonesia.
III. Indikator :
9. Dapat menyebutkan tokoh sejarah yang berskala Nasional pada masa Islam di
Indonesia.
10. Dapat menceritakan tokoh sejarah yang berskala Nasional pada masa Islam di
Indonesia.
11. Dapat mengelompokkan tokoh sejarah yang berskala Nasional pada masa
Islam di Indonesia.
12. Dapat menunjukkan letak tokoh sejarah yang berskala Nasional pada masa
Islamdi Indonesia.
IV. Tujuan Pembelajaran.
9. Dengan penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan tokoh sejarah yang
berskala Nasional pada masa Islam di Indonesia.
10. Dengan penjelasan guru, siswa dapat menceritakn tokoh sejarah yang berskala
Nasional pada masa Islamdi Indonesia.
11. Dengan penjelasan guru, siswa dapat mengelompokkan tokoh sejarah yang
berskala Nasional pada masa Islam di Indonesia.
12. Dengan penjelasan guru, siswa dapat menunjukkan letak tokoh sejarah yang
berskala Nasional pada masa Islam di Indonesia.
V. Materi Ajar
Tokoh dari Kerajaan Islam
9. Kerajaan Samudra Pasai
Samudra Pasai merupakan kerajaan Islam pertama di Nusantara yang
berdiri pada abad ke-13 Masehi. Hal itu seperti diceritakan Marco Polo
seorang penngembara dari Vanesia, Italia. Samudra Pasai dibangun oleh
seorang laksamana di laut dari Mesir yang bernama Nazimuddin Al Kamil.
Sultan Samudra Pasai yang pertama adalah Merah Silu yang kemudian
bergelar Sultan Malik Al Shaleh. Kerajaan Samudra Pasai mencapai
puncaknya pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1607-1636).
Sultan Iskandar Muda merupakan Sultan Aceh yang terbesar dan
termasyhur.
10. Kerajaan Aceh
Kerajaan Aceh terletak di ujung utara Pulau Sumatra. Kerajaan ini
berdiri pada abad ke-16 Masehi. Raja Aceh yang pertama bernama Sultan
Ali Mughayat Syah (1513-1528). Raja Aceh yang terkenal adalah Sultan
Iskandar Muda (1607-1636). Pada waktu itu, perdagangan berkembang
pesat dan Aceh menjadi pelabuhan Internasional. Peninggalan bersejarah
Kerajaan Aceh berupa lukisan Cap Sultan Sembilan.
11. Kerajaan Demak
Kerajaan Demak merupakan kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa.
Raja demak yang pertama bernama Raden Patah. Beliaulah sultan pertama
yang mendirikan Masjid Agung Demak dengan dukungan dan bantuan
pada Wali Songo. Raden Patah diangkat sebagai raja di Demak oleh para
Wali berdasarkan musyawarah yang dipimpin oleh Sunan Ampel. Dalam
menjalankan pemerintahannya, Raden Patah didampingi oleh para Wali
Songo, khususnya yang berkaitan dengan penyebaran agama Islam.
12. Kerajaan Banten
Banten sebelumnya merupakan bawahan Kerajaan Demak. Setelah
Sultan Trenggono wafat, Banten sempat diperintah oleh Fatahilah dan
memisahkan diri dari Demak. Fatahillah merupakan peletak dasar
Kerajaan Banten, setelah menyerahkan Banten kepada Hasanuddin,
Fatahillah pindah ke Cirebon dan mendirikan kerajaan baru di sana.
13. Kerajaan Ternate Tidore
Kerajaan Ternate dan tidore terletak di Kepaulaan Maluku bagian
utara. Kerajaan ternate didirikan oleh Sultan Zainal Abidin pada abad ke-
13 Masehi. Raja Ternate yang terkenal adalah Sultan Baabullah (1570-
1583). Sultan Baabullah berhasil mengusir Portugis dan Ternate pada
tahun 1577. Sementara itu, Kerajaan Tidore didirikan oleh Sultan Nuku
pada abad ke-15 Masehi.
14. Kerajaan Gowa Tallo
Kerajaan Gowa Tallo terletak di Sulawesi Selatan. Gowa Tallo
sebenarnya dua kerajaan tetapi mempunyai hubungan yang erat dalam
bidang pemerintahan. Dua kerajaan tersebut kemudian bersatu menjadi
Kerajaan Makassar. Raja Gowa, Daeng Manrabia menjadi raja pertama
Makassar dengan gelar Sultan Alaudin. Sementara itu, Raja Tallo, Karaeng
Mentoaya menjadi patih (perdana mentri) dengan gelar sultan abdullah.
VI. Metode Pembelajaran
Ceramah
Demonstrasi
Tanya jawab
Card Sort
VII. Kegiatan Pembelajaran
7. Kegiatan Awal
m. Guru memberi salam
n. Guru mengabsen kehadiran siswa
o. Guru mengajak siswa membaca basmalah bersama sebelum pelajaran
dimulai
p. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk membaca materi
q. Guru menyiapakan permainan Card Sort
r. Guru menjelaskan cara permainan Card Sort
8. Kegiatan Inti
3) Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru :
k. Guru menjelaskan dan menyusun daftar tokoh sejarah pada masa
kerajaan Islam di Indonesia.
l. Guru menjelaskan daftar tokoh sejarah pada masa kerajaan Islam di
Indonesia.
m. Guru menjelaskan dan menceritakan beberapa tokoh sejarah pada masa
kerajaan Islamdi indonesia.
n. Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaan.
o. Menjelaskan permainan Card Sort
5) Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
i. Membagi potongan kertas yang berisi tentang materi yang
disampaikan.
j. Menyuruh siswa mencari pasangan yang sesuai dengan materi yang
disampaikan.
k. Jika sudah ada yang ketemu pasangannya, siswa membentuk satu
kelompok.
l. Menyuruh semua kelompok untuk mempresentasikan hasilnya secara
bergantian.
6) Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
e. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa.
f. Memberikan penegasan dan penjelasan dari hasil diskusi.
9. Kegiatan Akir
k. Guru memberi evalusai pada siswa
l. Guru memberikan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang
sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram.
m. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
n. Guru mengajak siswa membaca hamdalah bersama-sama.
o. Guru mengucapkan salam.
VIII. Sumber Belajar dan Alat
13. Buku Paket BSE kelas 5 penerbit depdiknas
14. LKS IPS untuk SD/MI Kelas 5 Semester Gasal
15. Gambar tokoh sejarah
16. Papan tulis
17. Spidol
18. Card Sort
Kerajaan Masa Islam
Kerajaan Samudra Pasai
Kerajaan Aceh
Kerajaan Demak
Kerajaan Banten
Kerajaan Ternate Tidore
Kerajaan Gowa Tallo
Nama-nama Raja Islam
Merah Silu
Sultan Iskandar muda
Raden Patah
Fatahillah
Sultan Zainal Abidin
Manrabia
Sultan Hasanudin
Nama-nama Wali Songo
Sunan Ampel
Sunan Bonang
Sunan Drajat
Sunan Giri
IX. Evaluasi
Jenis : Tertulis, Lisan
Instrumen (5 soal)
Jawablah dengan jawaban singkat dan jelas!
1. Sebutkan kerajaan masa Islam!
2. Sebutkan nama-nama Wali songo!
3. Siapakah nama raja di Aceh?
4. Siapakah nama raja di Banten?
5. Siapakah nama raja Demak?
Kunci Jawaban
1. Samudra Pasai, Aceh, Demak, Banten, Ternate Tidore, Gowa Tallo.
2. Sunan ampel, Sunan Bonang, Sunan Drajat, Sunan Giri, Sunan Gunung Jati,
Sunan Kali jaga, Sunan Kudus, Sunan Maulana, Sunan Muria.
3. Sultan Iskandar Muda.
4. Sultan Zaenal Abidin.
Sunan Gunung Jati
Sunan Kali jaga
Sunan Kudus
Sunan Maulana
Sunan Muria
5. Raden Patah.
Penilaian
Nilai = B x 2 = 10
Lebak, 30 Agustus 2014
Mengetahui ,
Kepala Madrasah Peneliti
Nur Wakhidah S.Psi Siti Hakimah
NIP. 19770405200501200 NIM.11510023
4. Siklus I
Berdasarkan pretest dan posttest didapatkan hasil sebagai berikut :
No Nama Pretest Postest
1 Agung Prasetyo 50 70
2 Andriyanto 50 70
3 Azizah Nuraini M. 50 70
4 Dewi Yunita 80 70
5 Enricco Firmansyah 40 50
6 Aditya Candra A. 40 50
7 Khoirul Anwar 40 50
8 Siti Awalia N. 50 100
9 Sugeng Antoroylah 80 100
10 Sania Nuha Alfani 80 100
11 Salma Nafis Sani 80 100
12 Siti Kotimah 70 100
13 Zahra Salsabila Nur L. 80 100
Jumlah 790 1030
Rata-rata 60,7 79,23
LEMBAR PENGAMATAN I
No. Kegiatan Pembelajaran Pengaruh
Ide Perbaikan Mendukung Menghambat
1. Mengajak siswa untuk
merapikan tempat duduk dengan
rapi.
Tempat duduk
siswa rapi.
Tidak semua
siswa merapikan
tempat duduk.
Mengajak semua
siswa untuk
merapikan tempat
duduk.
2. Berdoa bersama menurut agama
dan kepercayaan masing-masing
untuk mengawali kegiatan
pembelajaran
Semua siswa
berdo’a.
3. Mengisi daftar kelas,
mempersiapkan materi ajar,
model dan alat peraga.
Guru menyiapkan
materi dan alat-
alat dengan baik.
4. Tanya jawab dengan siswa
mengenai Kerajaan Hindu di
Indonesia.
Siswa sangat
berkompetitif
dalam menjawab
pertanyaan guru.
5. Menjelaskan cakupan materi
“Hari ini kita akan belajar
tentang tokoh sejarah pada masa
Kerajaan Hindu di Indonesia.
Banyak siswa
yang tidak
memperhatikan
dan bicara sendiri.
Guru memberikan
penjelasan dengan
suara yang lebih
keras agar anak
didik
mendengarkan
penjelasan dari
guru.
6. Guru menjelaskan dan
menyusun daftar tokoh sejarah
pada masa Kerajaan Hindu di
Indonesia.
Siswa
memperhatikan
guru.
7. Guru menjelaskan daftar tokoh
sejarah pada masa Kerajaan
Hindu di Indonesia.
Siswa
mendengarkan
penjelasan guru.
8.
Guru menjelaskan dan
menceritakan beberapa tokoh
sejarah pada masa Kerajaan
Hindu di Indonesia.
Siswa
mendengarkan
penjelasan guru.
9.
Melibatkan peserta didik secara
aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran.
Anak didik sangat
bersemangat.
10. Menjelaskan permainan Card
Sort.
Siswa tidak
paham tentang
permainan card
sort.
Guru memberikan
penjelasan yang
lebih serius lagi
agar anak didik
paham tentang
permainan card
sort.
11. Guru membagi potongan kertas
yang berisi tentang sub materi
Banyak anak
didik yang ribut.
Sebaiknya guru
harus lebih tegas
yang disampaikan. lagi, agar anak
didik tidak pada
ribut.
12. Guru menentukan dan
menempelkan sub materi pada
tempat-tempat tertentu.
Semua siswa
sangat antusias
sekali.
13. Guru menyuruh siswa mencari
sub materi sesuai dengan isi
kartu yang telah dimiliki oleh
siswa.
Semua siswa
serentak untuk
mencari sub
materi siswa
14. Guru menyuruh siswa untuk
mempresentasikan isi materi
sesuai dengan kartu yang
dimiliki.
Siswa sangat
berantusias dan
bersemangat.
15. Guru memberikan kesimpulan
dan penguatan serta
memperkuat poin-poin materi
yang di anggap penting.
Banyak anak
didik yang tidak
mendengarkan
penjelasan guru.
Seharusnya
volume suaranya
lebih di keraskan
lagi agar anak
didik
mendengarkan
penjelasan dari
guru.
16. Guru membagikan lembar tes
pada siswa.
Siswa sangat
senang sekali.
17.
Guru memberikan waktu kepada
siswa untuk mengerjakan tes.
Siswa antusias.
18. Guru menanyakan apa yang
telah dipelajari hari ini.
Siswa
bersemangat
untuk menjawab.
19.
Tindak lnjut: “Meminta siswa
untuk mengenang dan
mencontoh sifat kepahlawanan
tokoh sejarah pada masa
Kerajaan Hindu di Indonesia”.
Siswa antusias.
20.
Guru menutup pelajaran dengan
salam
Siswa bersama-
sama menjawab
salam dari guru.
21.
Keaktifan siswa
Ada 3 siswa yang
kurang paham
dengan permainan
kartu dan kurang
aktif.
Guru memberi
arahan lebih jelas
dan memotivasi
siswa yang
kurang aktif.
22. Perhatian siswa Ada satu siswa
yang melamun
dan satu siswa
bermain sendiri.
Guru meminta
siswa untuk
memperhatikan.
4) Hal yang Mendukung
h) Terjadi peningkatan dibandingkan dengan perhatian siswa pada siklus I. Selain
memperhatikan teman yang sedang presentasi, siswa juga paham dengan apa
yang di tugaskan oleh guru.
i) Terjadi peningkatan dibandingkan dengan keaktifan siswa pada siklus I, yaitu
jumlah siswa yang aktif mengemukakan pendapat dan bertanya meningkat.
j) Terjadi peningkatan yang signifikan dalam menyusun konsep siswa di banding
dengan siklus I.
k) Guru mengelola kelas dengan baik, terbukti tidak adanya siswa berbicara
dengan temannya ketika proses pembelajaran berlangsung.
l) Guru menguasai materi ajar dengan baik.
m) Guru menggunakan EYD dengan baik dan benar.
n) Penampilan guru yang rapi membuat siswa bersemangat untuk belajar.
5) Hal yang Menghambat
h) Tidak semua siswa merapikan tempat duduk.
i) Banyak siswa yang tidak memperhatikan penjelasan dari guru.
j) Siswa tidak paham tentang permainan card sort.
k) Banyak anak didik yang ribut.
l) Banyak anak didik yang tidak mendengarkan penjelasan guru.
m) Ada 3 siswa yang kurang paham dengan permainan kartu dan kurang aktif.
n) Ada satu siswa yang melamun dan satu siswa bermain sendiri
6) Ide perbaikan
h) Mengajak semua siswa untuk merapikan tempat duduk.
i) Guru memberikan penjelasan dengan suara yang lebih keras agar anak didik
mendengarkan penjelasan dari guru.
j) Guru memberikan penjelasan yang lebih serius lagi agar anak didik paham
tentang permainan card sort.
k) Sebaiknya guru harus lebih tegas lagi, agar anak didik tidak pada ribut.
l) Seharusnya volume suaranya lebih di keraskan lagi agar anak didik
mendengarkan penjelasan dari guru.
m) Guru memberi arahan lebih jelas dan memotivasi siswa yang kurang aktif.
n) Guru meminta siswa untuk memperhatikan.
5. Hasil nilai tes awal siklus II
No Nama Pretest Postest
1 Agung Prasetyo 50 100
2 Andriyanto 50 100
3 Azizah Nuraini 50 90
4 Dewi Yunita 50 100
5 Enricco Firmansyah 60 80
6 Aditya Candra 40 50
7 Khoirul Anwar 40 90
8 Siti Awalia N. 40 50
9 Sugeng Antoroylah 80 80
10 Sania Nuha A. 60 90
11 Salma Nafis S. 60 70
12 Siti Kotimah 60 100
13 Zahra Salsabila 60 80
Jumlah 700 1040
Rata-rata 53,84 80
LEMBAR PENGAMATAN II
No. Kegiatan Pembelajaran Pengaruh
Ide Perbaikan Mendukung Menghambat
1. Mengajak siswa untuk
merapikan tempat duduk dengan
rapi.
Tempat duduk
siswa rapi.
Tidak semua
siswa merapikan
tempat duduk.
Mengajak semua
siswa untuk
merapikan tempat
duduk.
2. Berdoa bersama menurut agama
dan kepercayaan masing-masing
untuk mengawali kegiatan
pembelajaran
Semua siswa
berdo’a.
3. Mengisi daftar kelas,
mempersiapkan materi ajar,
model dan alat peraga.
Guru menyiapkan
materi dan alat-
alat dengan baik.
4. Tanya jawab dengan siswa
mengenai Kerajaan Budha di
Indonesia.
Siswa sangat
berkompetitif
dalam menjawab
pertanyaan guru.
5. Menjelaskan cakupan materi
“Hari ini kita akan belajar
tentang tokoh sejarah pada masa
Kerajaan Budha di Indonesia.
Banyak siswa
yang tidak
memperhatikan
dan bicara sendiri.
Guru memberikan
penjelasan dengan
suara yang lebih
keras agar anak
didik
mendengarkan
penjelasan dari
guru.
6. Guru menjelaskan dan
menyusun daftar tokoh sejarah
pada masa Kerajaan Budha di
Indonesia.
Siswa
memperhatikan
guru.
7. Guru menjelaskan daftar tokoh
sejarah pada masa Kerajaan
Budha di Indonesia.
Siswa
mendengarkan
penjelasan guru.
8.
Guru menjelaskan dan
menceritakan beberapa tokoh
sejarah pada masa Kerajaan
Budha di Indonesia.
Siswa
mendengarkan
penjelasan guru.
9.
Melibatkan peserta didik secara
aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran.
Anak didik sangat
bersemangat.
10. Menjelaskan permainan Card
Sort.
Siswa tidak
paham tentang
permainan card
sort.
Guru memberikan
penjelasan yang
lebih serius lagi
agar anak didik
paham tentang
permainan card
sort.
11. Guru membagi potongan kertas
yang berisi tentang sub materi
yang disampaikan.
Banyak anak
didik yang ribut.
Sebaiknya guru
harus lebih tegas
lagi, agar anak
didik tidak pada
ribut.
12. Guru menentukan dan
menempelkan sub materi pada
tempat-tempat tertentu.
Semua siswa
sangat antusias
sekali.
13. Guru menyuruh siswa mencari
sub materi sesuai dengan isi
kartu yang telah dimiliki oleh
siswa.
Semua siswa
serentak untuk
mencari sub
materi siswa
14. Guru menyuruh siswa untuk
mempresentasikan isi materi
sesuai dengan kartu yang
dimiliki.
Siswa sangat
berantusias dan
bersemangat.
15. Guru memberikan kesimpulan
dan penguatan serta
memperkuat poin-poin materi
yang di anggap penting.
Banyak anak
didik yang tidak
mendengarkan
penjelasan guru.
Seharusnya
volume suaranya
lebih di keraskan
lagi agar anak
didik
mendengarkan
penjelasan dari
guru.
16. Guru membagikan lembar tes Siswa sangat
pada siswa. senang sekali.
17.
Guru memberikan waktu kepada
siswa untuk mengerjakan tes.
Siswa antusias.
18. Guru menanyakan apa yang
telah dipelajari hari ini.
Siswa
bersemangat
untuk menjawab.
19.
Tindak lnjut: “Meminta siswa
untuk mengenang dan
mencontoh sifat kepahlawanan
tokoh sejarah pada masa
Kerajaan Budha di Indonesia”.
Siswa antusias.
20. Guru menutup pelajaran dengan
salam
Siswa bersama-
sama menjawab
salam dari guru.
21. Keaktifan siswa.
Ada 2 siswa yang
kurang paham
dengan permainan
kartu dan kurang
aktif.
Guru memberi
arahan lebih jelas
dan memotivasi
siswa yang
kurang aktif.
22. Perhatian siswa Ada satu siswa
yang melamun
dan satu siswa
bermain sendiri.
Guru meminta
siswa untuk
memperhatikan.
3) Hal yang Mendukung
h) Terjadi peningkatan dibandingkan dengan perhatian siswa pada
siklus II. Selain memperhatikan teman yang sedang presentasi,
siswa juga paham dengan apa yang di tugaskan oleh guru.
i) Terjadi peningkatan dibandingkan dengan keaktifan siswa pada
siklus II, yaitu jumlah siswa yang aktif mengemukakan pendapat
dan bertanya meningkat.
j) Terjadi peningkatan yang signifikan dalam menyusun konsep
siswa di banding dengan siklus II.
k) Guru mengelola kelas dengan baik, terbukti tidak adanya siswa
berbicara dengan temannya ketika proses pembelajaran
berlangsung.
l) Guru menguasai materi ajar dengan baik.
m) Guru menggunakan EYD dengan baik dan benar.
n) Penampilan guru yang rapi membuat siswa bersemangat untuk
belajar.
4) Hal yang Menghambat
h) Tidak semua siswa merapikan tempat duduk.
i) Banyak siswa yang tidak memperhatikan penjelasan dari guru.
j) Siswa tidak paham tentang permainan card sort.
k) Banyak anak didik yang ribut.
l) Banyak anak didik yang tidak mendengarkan penjelasan guru.
m) Ada 2 siswa yang kurang paham dengan permainan kartu
dan kurang aktif.
n) Ada satu siswa yang melamun dan satu siswa bermain
sendiri
6) Ide perbaikan
h) Mengajak semua siswa untuk merapikan tempat duduk.
i) Guru memberikan penjelasan dengan suara yang lebih keras
agar anak didik mendengarkan penjelasan dari guru.
j) Guru memberikan penjelasan yang lebih serius lagi agar
anak didik paham tentang permainan card sort.
k) Sebaiknya guru harus lebih tegas lagi, agar anak didik tidak
pada ribut.
l) Seharusnya volume suaranya lebih di keraskan lagi agar
anak didik mendengarkan penjelasan dari guru.
m) Guru memberi arahan lebih jelas dan memotivasi siswa
yang kurang aktif.
n) Guru meminta siswa untuk memperhatikan
6. Hasil nilai tes awal siklus III
No Nama Pretest Postest
1 Agung Prasetyo 50 100
2 Andriyanto 50 100
3 Azizah Nuraini 50 90
4 Dewi Yunita 40 70
5 Enricco Firmansyah 70 90
6 Aditya Candra 40 50
7 Khoirul Anwar 70 100
8 Siti Awalia N. 60 100
9 Sugeng Antoroylah 70 100
10 Sania Nuha A. 60 80
11 Salma Nafis S. 70 80
12 Siti Kotimah 50 80
13 Zahra Salsabila 70 100
Jumlah 850 1140
Rata-rata 65,38 87,6
LEMBAR PENGAMATAN III
No. Kegiatan Pembelajaran Pengaruh
Ide Perbaikan Mendukung Menghambat
1. Mengajak siswa untuk
merapikan tempat duduk dengan
rapi.
Tempat duduk
siswa rapi.
Tidak semua
siswa merapikan
tempat duduk.
Mengajak semua
siswa untuk
merapikan tempat
duduk.
2. Berdoa bersama menurut agama
dan kepercayaan masing-masing
untuk mengawali kegiatan
pembelajaran
Semua siswa
berdo’a.
3. Mengisi daftar kelas,
mempersiapkan materi ajar,
model dan alat peraga.
Guru menyiapkan
materi dan alat-
alat dengan baik.
4. Tanya jawab dengan siswa
mengenai Kerajaan Budha di
Indonesia.
Siswa sangat
berkompetitif
dalam menjawab
pertanyaan guru.
5. Menjelaskan cakupan materi
“Hari ini kita akan belajar
tentang tokoh sejarah pada masa
Kerajaan Budha di Indonesia.
Banyak siswa
yang tidak
memperhatikan
dan bicara sendiri.
Guru memberikan
penjelasan dengan
suara yang lebih
keras agar anak
didik
mendengarkan
penjelasan dari
guru.
6. Guru menjelaskan dan
menyusun daftar tokoh sejarah
pada masa Kerajaan Budha di
Indonesia.
Siswa
memperhatikan
guru.
7. Guru menjelaskan daftar tokoh
sejarah pada masa Kerajaan
Budha di Indonesia.
Siswa
mendengarkan
penjelasan guru.
8.
Guru menjelaskan dan
menceritakan beberapa tokoh
sejarah pada masa Kerajaan
Budha di Indonesia.
Siswa
mendengarkan
penjelasan guru.
9.
Melibatkan peserta didik secara
aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran.
Anak didik sangat
bersemangat.
10. Menjelaskan permainan Card
Sort.
Siswa tidak
paham tentang
permainan card
sort.
Guru memberikan
penjelasan yang
lebih serius lagi
agar anak didik
paham tentang
permainan card
sort.
11. Guru membagi potongan kertas Banyak anak Sebaiknya guru
yang berisi tentang sub materi
yang disampaikan.
didik yang ribut. harus lebih tegas
lagi, agar anak
didik tidak pada
ribut.
12. Guru menentukan dan
menempelkan sub materi pada
tempat-tempat tertentu.
Semua siswa
sangat antusias
sekali.
13. Guru menyuruh siswa mencari
sub materi sesuai dengan isi
kartu yang telah dimiliki oleh
siswa.
Semua siswa
serentak untuk
mencari sub
materi siswa
14. Guru menyuruh siswa untuk
mempresentasikan isi materi
sesuai dengan kartu yang
dimiliki.
Siswa sangat
berantusias dan
bersemangat.
15. Guru memberikan kesimpulan
dan penguatan serta
memperkuat poin-poin materi
yang di anggap penting.
Banyak anak
didik yang tidak
mendengarkan
penjelasan guru.
Seharusnya
volume suaranya
lebih di keraskan
lagi agar anak
didik
mendengarkan
penjelasan dari
guru.
16. Guru membagikan lembar tes
pada siswa.
Siswa sangat
senang sekali.
17.
Guru memberikan waktu kepada
siswa untuk mengerjakan tes.
Siswa antusias.
18. Guru menanyakan apa yang
telah dipelajari hari ini.
Siswa
bersemangat
untuk menjawab.
19.
Tindak lnjut: “Meminta siswa
untuk mengenang dan
mencontoh sifat kepahlawanan
tokoh sejarah pada masa
Kerajaan Budha di Indonesia”.
Siswa antusias.
20. Guru menutup pelajaran dengan
salam
Siswa bersama-
sama menjawab
salam dari guru.
21. Keaktifan siswa. Siswa sudah aktif
semua.
22. Perhatian siswa. Siswa sebagian
besar sudah
memperhatikan
pembelajaran dan
tata cara
permainan kartu
sudah baik dan
tertib.
4) Hal yang Mendukung
i) Terjadi peningkatan dibandingkan dengan perhatian siswa pada
siklus III. Selain memperhatikan teman yang sedang presentasi,
siswa juga paham dengan apa yang di tugaskan oleh guru.
j) Terjadi peningkatan dibandingkan dengan keaktifan siswa pada
siklus III, yaitu jumlah siswa yang aktif mengemukakan
pendapat dan bertanya meningkat.
k) Terjadi peningkatan yang signifikan dalam menyusun konsep
siswa di banding dengan siklus III.
l) uru mengelola kelas dengan baik, terbukti tidak adanya siswa
berbicara dengan temannya ketika proses pembelajaran
berlangsung.
m) Gru menguasai materi ajar dengan baik.
n) Guru menggunakan EYD dengan baik dan benar.
o) Penampilan guru yang rapi membuat siswa bersemangat untuk
belajar.
p) Siswa sudah aktif semua.
5) Hal yang Menghambat
f) Tidak semua siswa merapikan tempat duduk.
g) Banyak siswa yang tidak memperhatikan penjelasan dari guru.
h) Siswa tidak paham tentang permainan card sort.
i) Banyak anak didik yang ribut.
j) Banyak anak didik yang tidak mendengarkan penjelasan guru.
6) Ide perbaikan
g) Mengajak semua siswa untuk merapikan tempat duduk.
h) Guru memberikan penjelasan dengan suara yang lebih keras
agar anak didik mendengarkan penjelasan dari guru.
i) Guru memberikan penjelasan yang lebih serius lagi agar
anak didik paham tentang permainan card sort.
j) Sebaiknya guru harus lebih tegas lagi, agar anak didik tidak
pada ribut.
k) Seharusnya volume suaranya lebih di keraskan lagi agar
anak didik mendengarkan penjelasan dari guru.
l) Siswa sebagian besar sudah memperhatikan pembelajaran
dan tata cara permainan kartu sudah baik dan tertib.
7. Lembar soal siklus I
Jawablah dengan jawaban singkat dan jelas!
1. Sebutkan kerajaan masa Hindu!
2. Sebutkan nama raja pada masa hindu!
3. Sebutkan prasasti kerajaan Tarumanegara!
4. Siapakah nama raja Kutai?
5. Siapakah nama raja Tarumanegara?
8. al siklus II
Jawablah dengan jawaban singkat dan jelas!
1. Sebutkan kerajaan masa Budha!
2. Sebutkan nama raja pada masa Budha!
3. Sebutkan prasasti kerajaan Budha !
4. Siapakah nama raja Sriwijaya?
5. Siapakah nama raja Mataram Budha ?
6. Lembar soal siklus III
Jawablah dengan jawaban singkat dan jelas!
1. Sebutkan kerajaan masa Islam!
2. Sebutkan nama-nama Wali songo!
3. Siapakah nama raja di Aceh?
4. Siapakah nama raja di Banten?
5. Siapakah nama raja Demak
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Dengan ini penulis cantumkan riwayat hidup sebagai berikut:
1. Nama : Siti Hakimah
2. NIM : 11510023
3. TTL : Kab. Semarang 11 September 1990
4. Jenis Kelamin : Perempuan
5. Agama : Islam
6. Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
7. Alamat: Desa Lebak RT 03 RW 03 Kec. Bringin, Kab. Semarang
8. Riwayat Pendidikan
a. RA Tarbiyatul Banin X, lulus tahun 1995
b. MI Darussalam Lebak, lulus tahun 2001
c. SMP N 1 Bringin, lulus tahun 2004
d. SMA N 1 Tuntang, lulus tahun 2007
e. Sedang menyelesaikan S1 Kependidikan Islam STAIN Salatiga
Demikian riwayat hidup penulis, penulis buat dengan sebenar-benarnya.
Salatiga, 25 September 2014
Penulis,
Siti Hakimah NIM 11510023