STRATEGI PDAM DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR BERSIH
UNTUK MENUNJANG KESEHATAN MASYARAKAT
( STUDI PADA KANTOR PDAM TIRTA MAYANG KOTA JAMBI )
Skripsi
Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Dalam Ilmu Pemerintahan
Oleh :
RTS. IDA MARYANI
NIM: SIP.152067
PEMBIMBING :
DR. BAHRUL ULUM, S.AG., M.A
SITI MARLINA, S.AG., M.H.I
KONSENTRASI MANAJEMEN PEMBANGUNAN DAERAH
PROGRAM ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS SYARI’AH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
1441 H / 2019 M
MOTTO
إن منتٱفخلق رضٱولس فٱول لٱخجل ل تٱلفلكٱولن هارٱول لحرٱتريف
هزللن اسٱبمايوفعٱوماأ ماءٱمنلل لس حيابى
فأ اء رضٱمنم
ل بعدموثهاوبح
وثصيف داب ة منك حٱفيها حابٱولري رٱلس لمسخ ماءٱبي رضٱولس
لأيتل
١٦٤لقوميعقلون
Artinya: Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya
malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang
berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa
air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya
dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin
dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat)
tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan
(Q.S. Al Baqarah [2]:164).1
1 Al-Qur’an Dan Terjemahan
PERSEMBAHAN
Dengan Rahmat Allah yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang
Dengan ini ku persembahkan karya ini untuk,
Bapak (Rd. Ismail) dan Ibu (Misliah)) terimakasih telah menjadi motivator
terbesar dalam hidupku, karena jerih payah dan doa kalian lah sehingga aku bisa
sampai saat ini.
Serta adik-adik ku tercinta Yuni Sara, Fathia Maharani Ismail, Rd. M. Raffi
Juliansyah dan Rts. Annisa Maulidya Azzahra, kalian adalah penyemangat untuk
ku, Kalian adalah alasan ku untuk terus berjuang dan tak mengenal lelah.
Keluarga besar ku yang tersayang yang telah membantu dan mendoakan ku
Terimakasih juga kepada M.Toni yang telah selalu memberikan semangat dan
motivasi selama ini
Teman-teman sahabat seperjuangan yang tak mungkin saya sebutkan satu persatu
(Program Studi Ilmu Pemerintahan angkatan 2015), serta seluruh teman-teman
sahabat UIN STS Jambi.
Semoga Allah SWT membalas jasa budi kalian dikemudian hari Dan memberikan
kemudahan dalam segala hal.
Aammiiinn...
Alhamdulilah yaa Allah, akan ada nama baru dibelakang namaku
vii
ABSTRAK
Rts. Ida Maryani Sip.152067; Strategi PDAM Dalam Meningkatkan Kualitas Air
Bersih Untuk Menunjang Kesehatan Masyarakat (Studi Pada Kantor PDAM Tirta
Mayang Kota Jambi)
Peranan Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Mayang terkait penyediaan air
bersih di Kota Jambi yaitu: a) Pelayanan Mengenai Kualitas Air: Pelayanan
mengenai kualitas air yang diberikan oleh PDAM Tirta Mayang Kota Jambi
terhadap konsumennya adalah berdasarkan pada Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang Persyaratan
Kualitas Air Minum. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492 Tahun 2010
tersebut dalam Pasal 3 ayat (1). Strategi Perusahaan Daerah Air Minum Tirta
Mayang dalam meningkatkan kualitas air bersih di Kota Jambi yaitu: 1)
Melakukan pengurasan dan back wash reservoir secara berkala untuk menjaga
agar tingkat kekeruhan air sesuai dengan ambang batas yang dipersyaratkan. 2)
Melakukan pemeriksaan secara berkala terhadap kualitas air yang dihasilkan oleh
PDAM di Laboratorium milik PDAM Tirta Mayang Kota Jambi, serta Dinas
Kesehatan Kota Jambi dan melaksanakan rekomendasi dari hasil pemeriksaan
tersebut dengan segera. 3) Melakukan flushing secara berkala pada pipa transmisi
dan distribusi untuk mengurangi endapan yang ada. 4) Penggunaan bahan kimia
sesuai ketentuan. 5) Progam dan Rencana Kerja Perusahaan Bidang Pemasaran 6)
Program dan Rencana Kerja Perusahaan Bidang Operasional. 7) Progam dan
Rencana Kerja Bidang SDM. 8) Melengkapi Sarana dan Prasarana 9)
Penambahan Pegawai (SDM) Berkualitas. Adapun dampak terhadap
pembangunan Kota Jambi tersebut yaitu: 1) Aspek Fisik Wilayah Dengan
Indikatornya. Maka dengan hal tersebut turut membantu pembangunan Kota
Jambi dalam aspek fisik wilayah dengan indikatornya. 2) Aspek Pelayanan
PDAM Dengan Indikatornya. 3) Aspek Ekonomi Sosial Dan Pembangunan
Dengan Indikatornya. 4) Aspek Aturan dan Kebijakan dengan Indikatornya.
berupa dukungan, 5) Aspek Kawasan Pelayanan dengan Indikatornya.
Keyword/kata kunci: Strategi PDAM, Kualitas Air Bersih, Kesehatan Masyarakat
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat ALLAH SWT,
yang telah memberikan rahmat dan petunjuk-Nya kepada penulis, sehingga
penulis dapat menyelesaikan penulisan dan penyusunan skripsi ini dengan sebaik-
baiknya. Shalawat beriring salam kepada junjugan kita Nabi Muhammad SAW
yang telah membimbing umat-Nya kejalan Islam dan ilmu pengetahuan. Penulisan
skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana
Sosial (S.S.os) Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Syariah UIN Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi dengan judul “ Strategi PDAM Dalam Meningkatkan
Kualitas Air Bersih Untuk Menunjang Kesehatan Masyarakat ( Studi Pada
Kantor PDAM Tirta Mayang Kota Jambi ) ”.
Dalam rangka proses tersusunnya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan
dan bimbingan, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada yang
terhormat:
1. Bapak Prof. Dr. H. Su‟aidi Asy‟ari, MA,. Ph.D selaku Rektor UIN
STS Jambi.
2. Bapak Dr. A. A. Miftah, M.Ag selaku Dekan Fakultas Syariah UIN
STS Jambi.
3. Bapak H. Hermanto, Lc, M.HI.,Ph.D, Ibu Dr. Rahmi Hidayati,
S.Ag.,M.HI, dan Ibu Dr.Yuliatin, S.Ag.,M.HI selaku Wakil Dekan I, II
dan III di lingkungan Fakultas Syariah UIN STS Jambi.
i
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
LEMABARAN PERNYATAAN................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................................. iii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN ............................................................... iv
MOTTO .......................................................................................................... v
PERSEMBAHAN ........................................................................................... vi
ABSTRAK ...................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................... ix
DAFTAR SINGKATAN ................................................................................ x
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 7
C. Batasan Masalah ............................................................................ 8
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian................................................... 8
E. Kerangka Teori .............................................................................. 10
F. Tinjauan Pustaka ........................................................................... 20
BAB II METODE PENELITIAN ................................................................. 27
A. Metode Penelitian .......................................................................... 27
B. Pendekatan Penelitian ................................................................... 27
C. Jenis dan Sumber Data .................................................................. 28
D. Unit Analisis .................................................................................. 30
E. Instrumen Pengumpulan Data ....................................................... 31
F. Teknik Analisis Data ..................................................................... 33
G. Sistematika Penulisan .................................................................... 35
H. Jadwal Penelitian ........................................................................... 37
BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN .......................... 38
A. Sejarah Singkat PDAM Tirta Mayang Kota Jamb ...................... 38
B. Visi dan Misi PDAM Tirta Mayang Kota Jambi ........................ 40
C. Tujuan Berdirinya PDAM Tirta Mayang Kota Jambi ................ 41
D. Tugas Pokok dan Fungsi PDAM Tirta Mayang Kota Jambi ...... 41
E. Kapasitas Produksi PDAM Tirta Mayang Kota Jambi ............... 43
i
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN .............................. 45
A. Strategi PDAM Dalam Meningkatkan Kualitas Air Bersih Di
Kota Jambi .................................................................................. 45
B. Dampak Kualitas Air Bersih Terhadap Kesehatan Masyarakat
Kota Jambi .................................................................................. 53
C. Kendala-Kendala Dalam Meningkatkan Kualitas Air Bersih
Untuk Menunjang Kesehatan Masyarakat Kota Jambi ............... 62
BAB V PENUTUP ......................................................................................... 80
A. Kesimpulan.................................................................................... 80
B. Saran-saran .................................................................................... 82
C. Rekomendasi ................................................................................. 82
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 83
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................
CURRICULUM VITAE ................................................................................
x
DAFTAR SINGKATAN
PDAM : Perusahaan Daerah Air Minum
RKAP : Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan
WWAP : World Water Assesment Programme
WHO : World Health Organization
UNESCO : United Nation Educational, Scientific, and Cultural Organization
LIPI : Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
PPN : Pajak Pertambahan Nilai
BPS : Badan Pusat Statistik
SDGs : Sustainable Development Goals
RPJMN : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
BUMN : Badan Usaha Milik Daerah
IPA : Instalasi Pengolahan Air
RPJMD : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
NTCU : thermistor “Negative Temperature Coefficient”
TCU : True Color Unit
SPAM : Sistem Penyediaan Air Minum),
SDM : Sumber Daya Manusia
SWOT : Strength, Weakness, Opportunity, Threat
RUTRK : Rencana Umum Tata Ruang Kota
RPD : Rencana Penarikan Dana
IFE : Internal Factor Evaluation
EFE : External Factor Evaluation
IE : Interal External
AHP : Analythical Hierarchy Process
RDI : Rekening Dana Investor
APBN : Anggaran Pendapatan Belanja Negara
APBD : Anggaran Pendapatan Belanja Daerah
PAD : Pendapatan Asli Daerah
SPM : Standar Pelayanan Minimal
SUDSP : Sumatera Urban Development Sector Project
UIN : Universitas Islam Negeri
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
PDAM harus mempunyai suatu rencana pengembangan usaha multitahun
(limatahunan) yang didokumentasikan dalam suatu Rencana Pengembangan
Usaha atau Business Plan. Dengan demikian Rencana Kerja dan Anggaran
Perusahaan (RKAP) dapat disusun secara terarah, konsisten dan
berkesinambungan, jika tidak PDAM bisa kehilangan arah, momentum dan
peluang usaha.Sebagai Plan tersebut harus dengan jelas mengidentifikasikan para
stakeholders dan harapan–harapan mereka serta mendefinisikan visi dan misi
perusahaan yang dijadikan sebagai dasar bagi pengembangan usaha. Selain
alasan–alasan yang bersifat prinsipal tersebut di atas.2
Di era sekarang menjadi salah satu parameter keberhasilan suatu kota, yaitu
sebagai kota yang mampu mengontrol dan mengintegrasi semua infrastruktur
termasuk dalam menciptakan lingkungan yang cerdas. Lingkungan cerdas (smart
environment) didefinisikan sebagai lingkungan yang dapat memberikan
kenyamanan, keberlanjutan sumber daya, keindahan fisik maupun non fisik,
visual maupun tidak, bagi masyarakat dan publik.3 Pengembangan kualitas dan
kuantitas air bersih merupakan salah satu pengembangan infrastruktur lingkungan
yang perlu mendapat perhatian. Selain karena merupakan salah satu sumber daya
2 Firdaus, F. Hardianto, WT. Maser, “ Strategi PDAM Dalam Meningkatkan Kualitas Air
Bersih Untuk Menunjang Pembangunan Di Kota Wisata (Studi Pada Kantor PDAM Kota Batu) “
(Jurnal: Volume 6 Nomor 2 ISSN Cetak: 2442 : 6992), 2017, hlm. 10. 3Https://Www.Academia.Edu/
26144112/_Smart_City_Menuju_Kota_Kita_Yang_Dnamis_Da
n_Smart_Kota_Yang_Menjadi_Impian_Masyarakat.
2
yang vital, air juga merupakan penyebab utama masalah-masalah
lingkungan yang dialami oleh penduduk, terutama yang tinggal di daerah
perkotaan. Bahkan ketersediaan air, terutama air bersih, menjadi salah satu
penentu kualitas hidup suatu masyarakat.
Berdasarkan wawancara dengan pelanggan PDAM Tirta Mayang Kota Jambi,
salah satu masalah kesehatan menyatakan pendapatnya bahwa :
“Menurut Saya ada beberapa pecemaran air oleh virus, bakteri
patogen, dan parasit lainnya, atau oleh zat kimia, dapat menjadi pada
sumber air bakunya, ataupun terjadi pada saat pengaliran air olahan
dari pusat pengelolahan ke konsumen. itupun sudah sering
mengeluhkan pelayanan kepada petugas PDAM, tetapi terkesan tidak
dipedulikan, saya menilai PDAM tidak memberikan pelayanan yang
terbaik kepada para pelanggan.”4
Saat ini dunia telah mengalami krisis air bersih. Jumlah air bersih di
dunia hanya 1% yang dapat dikonsumsi. Dari 1% air bersih yang tersedia tersebut,
tidak semuanya dapat dengan mudah diakses oleh masyarakat. Data WHO 2015
menemukan bahwa 663 juta penduduk masih kesulitan dalam mengakses air
bersih.5 Berkaitan dengan krisis air ini, diramalkan pada tahun 2025 nanti hampir
dua pertiga penduduk dunia akan tinggal di daerah-daerah yang mengalami
kekurangan air.6 Ramalan itu dilansir World Water Assesment Programme
(WWAP), bentukan United Nation Educational, Scientific, and Cultural
Organization (Unesco). Terkait Indonesia, pada tahun 2012 Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (LIPI) mencatat Indonesia menduduki peringkat terburuk
4 Wawancara Dengan Lani Masyuro, Masyarakat Pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum
Tirta Mayang Kota Jambi. Pada Jumat 07 September 2019 5Rochmi, MN, Akses Air Bersih Masih Jauh Dari Target. Diakses Dari
Https://Beritagar.Id/Artikel/Editorial/Hapuskan-Perda-Penyebab-Ekonomi-Biaya-Tinggi, 2016. 6 Global Climate Change. Diakses Tanggal 02 Agustus 2019, Dari Www.Unesco.Org.
3
dalam pelayanan ketersediaan air bersih dan layak konsumsi se-Asia Tenggara.
Bahkan Direktur Pemukiman dan Perumahan Kementerian PPN (Bappenas)
memperkirakan bahwa Indonesia juga akan mengalami krisis air.7 Hal ini karena
melihat ketersediaan air bersih melalui jumlah sungai yang mengalirkan air bersih
terbatas, sedangkan cadangan air tanah (green water) di Indonesia hanya tersisa di
dua tempat yakni Papua dan Kalimantan. Indonesia juga diprediksi bahwa akan
ada 321 juta penduduk yang kesulitan mendapatkan air bersih. Sebab permintaan
air bersih naik sebesar 1,33 kali, berbanding terbalik dengan jumlah penduduk
yang kekurangan air.
Berdasarkan wawancara dengan pelanggan PDAM Tirta Mayang Kota Jambi,
salah satu pelanggan menyatakan pendapatnya bahwa :
“Menurut saya kesehatan masyarakat pada umumnya penyakit yang
berkaitan dengan kebersihan adalah diare yang kaitannya dengan
kebersihan. Di karenakan pada air tersebut mengandung zak aktif yang
air ini merupakan air yang di beri obat pada laboratorium. Air PDAM
ini tergantung kecocakan orang yang menggunakannya. ”8
Di sisi lain, kabar baik datang dari laporan Badan Pusat Statistik (BPS)
tahun 2016. BPS mencatat bahwa saat ini Indonesia telah mengalami peningkatan
yang cukup signifikan terkait persentase rumah tangga dengan sumber air minum
bersih yang layak, yaitu dari 41,39% pada tahun 2012 menjadi 72,55% pada tahun
2015.9 Namun jika dibandingkan dengan tujuan Sustainable Development Goals
(SDGs), capain tersebut masih belum mencapai target. Per 2030 dalam milestone
7 Ibid, hlm 10. 8 Wawancara Dengan khairunnisa, Masyarakat Pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum
Tirta Mayang Kota Jambi. Pada Jumat 07 September 2019 9 Badan Pusat Statistik, Perkembangan Beberapa Indikator Utama Sosial-Ekonomi
Indonesia ( Jakarta: Badan Pusat Statistik, 2016 ) , hlm 16.
4
SDGs, setiap negara diharapkan telah mampu mewujudkan 100% akses air
minum layak untuk penduduknya. Indonesia meletakkan target pencapaiannya
lebih awal yaitu akhir tahun 2019 sebagaimana amanat Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2016.10
Walaupun capaian belum
100%, ini merupakan capaian yang cukup baik mengingat permasalahan sanitasi
dan air dikategorikan sebagai sektor yang sulit untuk mencapai target. Faktor
ekonomi, faktor wilayah geografis, dan faktor ketersediaan sumber air
teridentifikasi sebagai faktor penyebab kesulitan akses air bersih tersebut.
Pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 122 Tahun 2015
Tentang Sistem Penyediaan Air Minum disebutkan bahwa Air Baku untuk Air
Minum Rumah Tangga, yang selanjutnya disebut Air Baku adalah air yang
berasal dari sumber air permukaan, air tanah, air hujan dan air laut yang
memenuhi baku mutu tertentu sebagai Air Baku untuk Air Minum. Air Minum
adalah Air Minum Rumah Tangga yang melalui proses pengolahan atau tanpa
proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum.
Kebutuhan Pokok Air Minum Sehari-hari adalah air untuk memenuhi kebutuhan
hidup sehari-hari yang digunakan untuk keperluan minum, masak, mandi, cuci,
peturasan, dan ibadah. Penyediaan Air Minum adalah kegiatan menyediakan Air
Minum untuk memenuhi kebutuhan masyarakat agar mendapatkan kehidupan
yang sehat, bersih, dan produktif. Sistem Penyediaan Air Minum yang selanjutnya
10
Portal Sanitasi Indonesia, Sanitasi Dan Sustainable Development Goals (Sdgs). Diakses
Tanggal 03 Agustus 2019, Dari Http://Www.Sanitasi.Or.Id/?P=709.
5
disingkat SPAM merupakan satu kesatuan sarana dan prasarana penyediaan Air
Minum.11
Berdasarkan peraturan daerah Kota Jambi nomor 13 tahun 2016 bahwa
Perusahaan Daerah Air Minum yang selanjutnya disingkat PDAM adalah
Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Mayang Kota Jambi. Peraturan Daerah Kota
Jambi Nomor 7 Tahun 1974 tentang Pendirian Perusahaan Daerah Air Minum
Kotamadya Jambi sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan
Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 09 Tahun 2003 Perubahan Kedua Atas
Peraturan Daerah Kotamadya Jambi Nomor 7 Tahun 1974 tentang Pendirian
Perusahaan Daerah Air Minum Kotamadya Jambi (Lembaran Daerah Kota Jambi
Tahun 2003 Nomor 09). bahwa untuk menunjang kinerja dan kemampuan usaha
pada Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Mayang Kota Jambi dalam rangka
memberikan dan meningkatkan pelayanan air bersih kepada masyarakat Kota
Jambi serta untuk meningkatkan potensi dan pendapatan asli daerah, maka perlu
membangun dan mengembangkan sarana dan prasarana dalam bentuk penguatan
permodalannya. 12
Kebutuhan akan air bersih Dikota Jambi sebagian besar dipenuhi oleh
PDAM Tirta mayang, yang merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kota
Jambi. Sesuai dengan master plan air bersih Kota Jambi 2009-2030, maka
pengembangan pelayanan air bersih Kota Jambi difokuskan diwilayah Timur,
Barat dan Tengah yang meliputi 8 (delapan) kecamatan di Kota Jambi. Terdapat 8
11 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 122 Tahun 2015 Tentang Sistem
Penyediaan Air Minum 12
Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 13 Tahun 2016 Tentang Penyertaan Modal Daerah
Kepada Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Mayang Kota Jambi
6
(delapan) Intake dan IPA dengan kapasitas produksi air dari tahun ke tahun
cenderung meningkat mencapai 29.258.725 m3 dan distribusi air mencapai
28.076.039 m3 pada tahun 2014 Ditahun 2015, dalam rangka pengembangan
sistem distribusi jaringan air bersih/air minum, telah dilaksanakan juga
peningkatan kualitas dan perluasan cakupan pelayanan air bersih, diantaranya
pembangunan 2 unit Ground Reservoir, pemasangan pipa distribusi pada 3 ruas
jalan dan pemasangan 1.071 sambungan rumah di 16 lokasi. Kapasitas pelayanan
akan terus ditingkatkan untuk mencapai target RPJMD Kota Jambi Tahun 2013-
2018 dimana cakupan pelayanan air minum sudah harus mencapai 80 % pada
tahun 2018. Cakupan pelayanan PDAM pada tahun 2015 telah melayani 342.540
jiwa dari total penduduk kota jambi sebesar 557.215 jiwa (Kota Jambi dalam
Angka 2015) atau sekitas 61 %, dengan jumlah pelanggan sebesar 64.847 SL.
Komsumsi terbesar digunakan oleh sektor rumah tangag yang mencapai 78,72 %
diikuti sektor usaha/niaga/industri yang mencapai 18,89%.13
Kebutuhan air bersih untuk Kota Jambi disajikan dalam tabel berikut ini :
Tabel 1.1 Data Kebutuhan Air Bersih Di Kota Jambi.14
Jumlah
Penduduk
(Jiwa)
Kapasitas Produksi
Eksisting
Kebutuhan
Ideal Kota
Sedang
(Lt/Otg/Hr)
Kebutuhan
Total (Lt/Hr)
Selisih
(Lt/Hr)
Lt/dt Lt/hr 100 47.635.500 980.500
476.365 540 46.656.000
13 Https://Jambikota.Go.Id/New/Air-Bersih/ Di Akses Pada 03 Agustus 2019 Jam 07:10
WIB 14 Data Kebutuhan Air bersih Di kota jambi di PDAM Kota Jambi Tahun 2019
7
Dari tabel tersebut diatas, maka Kota Jambi dengan jumlah penduduk
476.365 jiwa, membutuhkan air bersih sebesar 47.636.500 liter/hari. Jumlah ini
didapatkan dari jumlah penduduk dikalikan dengan jumlah/kebutuhan dasar
penduduk untuk klasifikasi kota sedang (100 liter/orang/hari). Namun PDAM
Kota Jambi baru dapat memproduksi sebanyak 46.656.000 liter/hari. Sehingga
masih dibutuhkan peningkatan kapasitas produksi sebanyak 980.500 liter/hari,
atau 11,35 liter/detik.
Berdasarkan permasalahan tersebut penulis tertarik untuk mengkaji
dengan mengangkat judul “Strategi PDAM Dalam Meningkatkan Kualitas Air
Bersih Untuk Menunjang Kesehatan Masyarakat (Studi Pada Kantor
PDAM Tirta Mayang Kota Jambi)”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan yang telah dikemukakan pada latar belakang
masalah tersebut, maka perumusan masalah yang akan penulis angkat dalam
pembahasan skripsi ini adalah :
1. Bagaimanakah strategi PDAM dalam meningkatkan kualitas air bersih di Kota
Jambi?
2. Bagaimanakah dampak kualitas air bersih terhadap kesehatan masyarakat Kota
Jambi?
3. Apa kendala-kendala dalam meningkatkan kualitas air bersih untuk menunjang
kesehatan Masyarakat Kota Jambi?
8
C. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas agar tidak
memperluas masalah yang dibahas yang menyebabkan pembahasan menjadi
tidak konsisten dengan rumusan masalah yang telah penulis buat sebelumnya,
maka penulis memberikan batasan masalah ini mengenai Strategi PDAM
Dalam Meningkatkan Kualitas Air Bersih Untuk Menunjang Kesehatan
Masyarakat (Studi Pada Kantor PDAM Tirta Mayang Kota Jambi) dengan
tahun penelitian Pada Tahun 2018.
D. Tujuan dan Kegunaan penelitian
1. Tujuan Penelitian
Dengan adanya semua perumusan masalah diatas, diharapkan adanya
suatu kejelasan yang dijadikan tujuan bagi penulis dalam Skripsi ini. Tujuan
yang ingin dicapai dalam penulisan ini adalah sebagai berikut :
a. Ingin mengetahui strategi PDAM dalam meningkatkan kualitas air bersih di
Kota Jambi.
b. Ingin mengetahui dampak kualitas air bersih untuk pembangunan Kota
Jambi.
c. Ingin mengetahui kendala-kendala dalam meningkatkan kualitas air bersih
untuk menunjang kesehatan Kota Jambi
2. Kegunaan Penelitian
Penelitian mengenai Strategi PDAM Dalam Meningkatkan Kualitas Air
Bersih Untuk Menunjang Kesehatan Masyarakat (Studi Pada Kantor PDAM
9
Tirta Mayang Kota Jambi) ini di harapkan dapat memberi manfaat, sebagai
berikut :
1. Manfaat secara teoritis dan praktis :
a. Manfaat secara Teoritis atau aspek ke ilmuan, hasil penelitian ini di
harapkan dapat menjadi konstribusi bagi pengembangan konsep keilmuan
khususnya dalam bidang kajian yang berhubungan dengan penelitian ini
sebagai studi awal yang dapat menjadikan suatu pengalaman dan wawasan
bagi penulis sendiri terhadap strategi PDAM dalam meningkatkan kualitas
air bersih untuk menunjang Kesehatan Masyarakat (Studi Pada Kantor
PDAM Tirta Mayang Kota Jambi).
b. Manfaat secara Praktis penelitian ini dapat menjadi bahan bacaan untuk
fakultas syariah khusunya jurusan ilmu pemerintahan, dan dosen-dosen
fakultas syariah lainnya. Sebagai sumber referensi dan saran pemikiran bagi
kalangan akademisi dan praktisi masyarakat di dalam menunjang penelitian
selanjutnya yang akan bermanfaat sebagai bahan perbandingan bagi peneliti
yang lain.
2. Sebagai salah satu persyaratan untuk mendapatkan gelar sarjana strata satu
(S1) di fakultas syariah ilmu pemerintahan Universitas Islam Negeri Sultan
Thaha Saifuddin Jambi.
10
E. Kerangka Teori
1. Strategi
Menurut Chandler dalam Rangkuti15
Strategi adalah alat untuk
mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka
panjang,program tindak lanjut, serta prioritas alokasi sumber daya”.J L.
Definisi lain juga disampaikan oleh Bryson dalam kurniawan16
,strategi adalah
salah satu cara untuk membantu organisasi mengatasi lingkungan yang selalu
berubah serta membantu organisasi memecahkan masalah terpentingyang
mereka hadapi. Dengan strategi, organisasi dapat membangun kekuatan dan
mengambil keuntungan dari peluang, sembari mengatasi dan meminimalkan
kelemahan dan ancaman dari luar.
Dari berbagai definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Strategi adalah
pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan
gagasan,perencanaandan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu.
Strategi adalah faktor pengkoordinasi, prinsip yang menjadi penuntun, ide
utama dan pemikiran dibalik program taktis. Singkatnya, strategi adalah cara
bagaimana perusahaan akan mencapai tujuan dantaktik apa yang akan
perusahaan gunakanuntuk mencapai tujuan utama dari sebuah organisasi secara
efektif.17
15
Rangkuti, Freddy, Analisis Swot Teknik Membedah Kasus Bisnis Reorientasi Konsep
Perencanaan Strategis Untuk Menghadapi Abad 21, ( Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2008 ),
hlm. 6. 16
Kurniawan, Agung, Transformasi Pelayanan Publik. Yogyakarta : Pembaruan, 2005.,
hlm. 7. 17
Ibid., hlm. 6.
11
1. Dasar-Dasar Strategi
manajemen strategi merupakan arus keputusan dan tindakan yang
mengarah pada perkembangan suatu strategi. Strategi yang efektif membantu
tercapainya sasaran perusahaan. Proses menejemen strategi adalah cara
dengan jalan mana perencanaan strategi merupakan sarana untuk mencapai
tujuan akhir. Keputusan ini mencakup fungsi yang harus dilaksanakan dan
kebijaksanaan utama yang diperulukan untuk mengatur dalam melaksanakan
keputusan ini demi mencapai tujuan.
Seiring dengan perkembagan zaman pada pola pikir manusia, strategi
militer sering kali diadopsi dan diterapkan dalam lembaga profit dan non-
profit. Banyak terdapat kesamaan antara strategi bisnis non profit maupun
militer, berusaha untuk menggunakan keuatan-keuatan mereka sendiri dalam
menggempur kelemahan lawan.18
2. Tahapan Strategi
Strategi juga melalui berbagai tahapan dalam prosesnya, secara garis
besar strategi melalui tiga tahapan, yaitu:19
a. Formulasi/Perumusan Strategi
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah merumuskan startegi yang
akan dilakukan. Sudah termaksud didalamnya adalah pengembangan
tujuan, mengenai peluang dan ancaman eksternal, menetapkan kekuatan
dan kelemahan secara internal, menetapkan suatu objektifitas,
18
Imam Mulyana, “Menghapus Konsep Strategi”, Artikel diakses pada 1 Juli 2019 dari
www.id.shvoong.com
19 Fred R. David, Menejemen Strategi Konsep, (Jakarta: Prenhalindo, 2002),
hlm.30.
12
menghasilkan strategi alternatif, dan memilih strategi untuk
dilaksanakan. Dalam perumusan strategi juga ditentukan suatu sikap
untuk memutuskan, memperluas, menghindari atau melakukan suatu
keputasan dalam proses kegiatan.
b. Implementasi Strategi
Setelah merumuskan dan memilih strategi yang telah ditetapkan tersebut.
Dalam tahap pelaksanaan strategi yang telah dipilih sangat membutuhkan
komitmen dan kerja sama dari seluruh unit, tingkat, dan anggota
organisasi.
c. Pengendalian Strategi
Tahap akhir dari strategi ini adalah evaluasi implementasi strategi.
Evaluasi strategi diperlukan karena keberhasilan yang telah dicapai dapat
diukur kembali untuk menetapkan tujuan berikutnya. Evaluasi menjadi
tolak ukur strategi untuk strategi yang akan dihasilkan kembali oleh suatu
organisasi dan evaluasi sangat diperlukan untuk memastikan sasaran
yang dinyatakan telah dicapai. Ada tiga macam kegiatan mendasar untuk
mengavaluasi strategi, yakni:
1) Meninjau faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar
strategi. Adanya perubahan yang akan menjadi suatu hambatan
dalam mencapai tujuan
2) Mengukur prestasi (membandingkan hasil yang diharapkan dengan
kenyataan). Proses dapat dilakukan dengan menyelidiki
penyimpanan dari rencana, mengevaluasi prestasi individual, dan
13
menyimak kemajuan yang dibuat kearah pencapaian sasaran yang
dinyatakan.
Sifar-sifat dasar suatu perencanaan strategis yang ideal bagi PDAM, yaitu20
:
a. Jelas, spesifik, dan kongkrit.
b. Terukur dan ada yang dicapai (menjadi apa, menjadi seperti apa, memiliki
lingkup ruang, memiliki lingkup waktu, dst).
c. Fundamental, terpilih, dan terfokus (tidak semua hal ingin ditangani).
d. Compelling (meyakinkan, mendorong berbuat).
e. Logis, “Benang merah”nya dapat diikuti, dan konsisten
Suatu strategi manajemen yang tertuang dalam suatu dokumen
perencanaaan strategis yang membutuhkan pemahaman akan kesesuaian
(identitifikasi, evaluasi dan analisa) antara kekuatan dan kelemahan internal yang
dimiliki oleh PDAM dengan faktor-faktor eksternal yang dihadapi.21
1. Menganalisa capaian kinerja PDAM melalui studi banding dengan PDAM
daerah lain (PDAM Kota Banjarmasin) yang memiliki capaian kinerja yang
lebih baik untuk mendapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
PDAM.
2. Menganalisa dan merumuskan visi, misi, tujuan dan sasaran PDAM
sehingga memenuhi /memiliki sifat-sifat dasar suatu perencanaan strategis
yang ideal.
20
Harun, Ismet Belgawan, Perencanaan Strategis, Lecture Handout MKUK, ITB,Bandung,
2005, hlm. 7. 21 Adi, TJW. Hermana, J & Mirza, W. Penyusunan Strategi Manajemen Perusahaan
Daerah Air Minum (Pdam) Kabupaten Rejang Lebong. Prosiding Seminar Nasional Manajemen
Teknologi VI ( Jurnal: Program Studi MMT-ITS , ISBN : 978-979-99735-3-5 ), 2017, hlm. 5.
14
3. Menyusun strategi manajemen yang tepat bagi pengelolaan PDAM
berdasarkan analisa faktor-faktor internal dan eksternalnya serta
menjabarkannya ke dalam program kerja dan action plans sehingga dapat
mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan
2. PDAM Tirta Mayang Kota Jambi
Penyelenggaraan penyediaan air minum perpipaan di Kota Jambi
dimulai sejak zaman Pemerintah Hindia Belanda Tahun 1928. Staadfonds atau
Pemerintah Kota pada waktu itu mendirikan waterleiding bedrijf dengan
kapasitas 7 liter/ detik, selanjutnya dengan Surat Keputusan Walikota Kepala
Daerah Tingkat II Jambi No. 25/X/1974 tanggal 27 Maret 1974 ditetapkan
menjadi Perusahaan Daerah Air Minum. Tahun 1978 – 1983, Proyek Lima
Kota yang dibiayai dari pinjaman Bank Dunia membangun sistem penyediaan
air minum di Kota Jambi, salah satu kegiatan proyek tersebut membangun IPA
Broni dengan kapasitas 300 liter/ detik dan mulai dioperasikan Tahun 1982,
dan membangun IPA Jambi Seberang dengan kapasitas 10 liter/ detik, sejak
saat itu IPA Benteng dihentikan operasinya, karena kelebihan produksi dari
IPA Broni disamping kondisi teknis IPA Benteng yang sudah rusak. Tahun
1989 – 1993, Proyek Sumatera Secondary Cities Urban Development Project
(SSC-UDP) yang didanai dari pinjaman RDI dan sebagian hibah APBN,
ditujukan untuk mengoperasikan kembali IPA Benteng dan mengembangkan
jaringan distribus. Tahun 1997 – 1998, Proyek kerjasama/ kemitraan PDAM
dengan Pihak Swasta mengembangkan Sistem Penyediaan Air Minum di
Wilayah Barat Kota Jambi khususnya Kecamatan Telanaipura dan Kotabaru
15
dengan membangun IPA Aur Duri kapasitas 100 liter/ detik dan jaringan pipa
induk distribusi. Tahun 2005, Pembangunan Booster Pump Kapasitas 10 liter/
detik yang berlokasi di Tanjung Pasir Jambi Kota Seberang ditujukan untuk
memperbaiki pendistribusian air kepada pelanggan di Kecamatan Danau Teluk
dan Kecamatan Pelayangan. Tahun 2006, pembangunan Pipa Induk di Jambi
Kota Seberang dan Kotabaru (daerah Mayang Mengurai) melalui bantuan
proyek APBD 2006 Kota Jambi Jambi ditujukan untuk meningkatkan kinerja
dan mengembangkan pelayanan air minum. Tahun 2007, Pembangunan
Reservoir kapasitas 500 m3 pada lokasi Mayang Mengurai yang dimaksudkan
untuk memperbaiki dan memperluas jaringan di Wilayah Kecamatan Kota
Baru. Tahun 2009, Pembangunan Reservoir dengan kapasitas 150 M3 Tahun
2013-2018, Pembangunan Intake Sijinjang dan IPA Tanjung Sari dengan
kapasitas 100 liter/detik sampai dengan sekarang.22
3. Meningkatkan Kualitas Air Besih
Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan untuk media Air untuk
Keperluan Higiene Sanitasi meliputi parameter fisik, biologi, dan kimia yang
dapat berupa parameter wajib dan parameter tambahan. Parameter wajib
merupakan parameter yang harus diperiksa secara berkala sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan, sedangkan parameter tambahan
hanya diwajibkan untuk diperiksa jika kondisi geohidrologi mengindikasikan
adanya potensi pencemaran berkaitan dengan parameter tambahan. Air untuk
22
Https://Www.Pdamtirtamayang.Com/Index.Php/Profil/Sejarah-Singkat/ Di Akses Pada
05 Agustus 2019 Jam 10:00 WIB
16
Keperluan Higiene Sanitasi tersebut digunakan untuk pemeliharaan kebersihan
perorangan seperti mandi dan sikat gigi, serta untuk keperluan cuci bahan
pangan, peralatan makan, dan pakaian. Selain itu Air untuk Keperluan Higiene
Sanitasi dapat digunakan sebagai air baku air minum.23
Kualitas air secara umum menunjukkan mutu atau kondisi air yang
dikaitkan dengan suatu kegiatan atau keperluan tertentu. Dengan demikian
kualitas air akan berbeda dari suatu kegiatan ke kegiatan lain, sebagai contoh
kualitas air untuk keperluan irigasi berbeda dengan kualitas air untuk keperluan
air minum. Begitu pula dengan air bersih, air minum dan air hujan, tentunya
memiliki kesamaan, namun sangat jauh berbeda diantara ketiganya. Mulai dari
kandungan yang terdapat dalam air tersebut hingga sumber dari air itu sendiri.
Dan tentunya penggunaan dari ketiganya juga berbeda dalam kehidupan sehari-
hari. Berdasarkan Permenkes No.416/Menkes/Per/IX/1990, yang membedakan
antara kualitas air bersih dan air minum adalah standar kualitas setiap
parameter fisik, kimia, biologis dan radiologis maksimum yang
diperbolehkan.24
Tabel 1.2 Parameter kualitas air.25
No Parameter Wajib Unit Standar baku mutu
(kadar maksimum)
1 Kekeruhan NTCU 25
2 Warna TCU 50
23 Peraturan menteri kesehatan republik indonesia nomor 32 tahun 2017 tentang standar
bakku mutu kesehatan lingkungan dan persyaratan kesehatan air untuk keperluan higiene sanitasi,
kolam renang solus per aqua dan pemandian umum. 24 Ibid, hlm 12. 25 Parameter Kualitas Air Di PDAM Kota Jambi Tahun 2019
17
3 Zat padat terlarut
(total dissolved solid)
Mg/I 1000
4 Suhu ºC Suhu udara ± 3
5 Rasa Tidak berasa
6 Bau Tidak berbau
Parameter kualitas air berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
492/Menkes/Per/IV/2010. Tentang persyaratan kualitas air bersih. Air yang
mengalami pencemaran secara fisik dapat dilihat dari kadar besi, fluorida,
kesadahan, khlorida, mangan, bau, rasa, warna , suhu, kekeruhan, dan jumlah zat
padat terlarut.26
Hasil uji laboratorium parameter kualitas fisik air menunjukan
hasil yang sesuai dengan peraturan yang telah di tetapkan yaitu tidak terdeteksi
bau dan rasa pada air yaitu :
a. Bau Air minum yang berbau selain tidak estetis juga yidak akan disukai
oleh masyarakat. Bau air dapat memberi petunjuk akan kualitas air. Misalnya,
bau amis dapat disebabkan oleh tumbuhnya alga.
b. Jumlah Zat Padat Terlarut (TDS) Biasanya terdiri atas zat organik, garam
anorganik, dan gas terlarut. Bila TDS bertambah maka kesadahan akan naik
pula. TDS ditentukan dengan cara pemanasan secara perlahan-lahan dan
penguapan sejumlah kecil air sampel (50- 100 ml), kemudian sisa garam
kering ditimbang. Hasilnya dinyatakan sebagai mg/l atau ppm.
c. Kekeruhan Kekeruhan air dapat disebabkan oleh zat padat yang
tersuspensi, baik yang bersifat anorganik maupun yang organik. Demikian
26 Effendi, H. Telaah Kualitas Air ( Yogyakarta: Kanisius, 2003 ) hlm. 19.
18
pula dengan alga yang berkembang biak akan menambah kekeruhan air. Air
yang keruh juga akan membentuk deposit pada pipa-pipa, ketel, dan peralatan
lainnya.
d. Rasa Air minum biasanya tidak memberi rasa atau tawar. Air yang tidak
tawar dapat menunjukkan kehadiran berbagai zat yang dapat membahayakan
kesehatan. Efeknya tergantung pada penyebab timbulnya rasa tersebut.
e. Suhu Suhu air sebaiknya sejuk atau tidak panas terutama agar tidak terjadi
pelarutan zat kimia yang ada pada saluran/pipa yang dapat membahayakan
kesehatan.
f. Warna Warna air dapat berasal dari limbah buangan industri. Warna pada
air dapat menimbulkan buih dalam ketel, dan menghambat proses
pengendapan.
4. Kesehatan
kesehatan (health care service) merupakan hak setiap orang yang dijamin
dalam Undang Undang Dasar 1945 untuk melakukan upaya peningkatkan
derajat kesehatan baik perseorangan, maupun kelompok atau masyarakat
secara keseluruhan. 5 Defenisi Pelayanan kesehatan menurut Departemen
Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2009 (Depkes RI) yang tertuang dalam
UndangUndang Kesehatan tentang kesehatan ialah setiap upaya yang
diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan
menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan, perorangan, keluarga,
19
kelompok ataupun masyarakat. Berdasarkan Pasal 52 ayat (1) UU Kesehatan,
pelayanan kesehatan secara umum terdiri dari dua bentuk pelayanan kesehatan
yaitu:
a. Pelayanan kesehatan perseorangan (medical service) Pelayanan kesehatan ini
banyak diselenggarakan oleh perorangan secara mandiri (self care), dan
keluarga (family care) atau kelompok anggota masyarakat yang bertujuan
untuk menyembuhkan penyakit dan memulihkan kesehatan perseorangan dan
keluarga.
b. Pelayanan kesehatan masyarakat (public health service) Pelayanan kesehatan
masyarakat diselenggarakan oleh kelompok dan masyarakat yang bertujuan
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang mengacu pada tindakan
promotif dan preventif. Upaya pelayanan masyarakat tersebut dilaksanakan
pada pusat-pusat kesehatan masyarakat tertentu seperti puskesmas.
c. Pelayanan kesehatan kuratif, suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan
pengobatan yang ditujukan untuk penyembuhan penyakit, pengurangan
penderitaan akibat penyakit, pengendalian penyakit, pengendalian kecacatan
agar kualitas penderita dapat terjaga seoptimal mungkin.
d. Pelayanan kesehatan rehabilitatif, kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan
untuk mengembalikan bekas penderita ke dalam masyarakat sehingga dapat
berfungsi lagi sebagai anggota masyarakat yang berguna untuk dirinya dan
masyarakat, semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuannya.27
27 Cecep Triwibowo, Etika Dan Hukum Kesehatan (Yogyakarta: Nuha Medika, 2014) hlm.
16.
20
F. Tinjauan Pustaka
Dalam proses pembuatan skripsi ini, tinjauan pustaka sangat dubutuhkan
dalam rangka menambah wawasan terhadap masalah yang akan diteliti. Oleh
karena itu maka sebelum meneliti, peneliti melakukan tinjauan pustaka mengenai
penelitian-penelitian sebelumnya yang terkait dengan judul Strategi PDAM
Dalam Meningkatkan Kualitas Air Bersih Untuk Menunjang Pembangunan Di
Kota Jambi (Studi Pada Kantor PDAM Tirta Mayang Kota Jambi ).
Setelah peneliti mengadakan suatu kajian kepustakaan peneliti akhirnya
menemukan beberapa karya tulis hasil penelitian yang bahasannya mungkin
hampir sama dengan yang akan peneliti teliti. Penelitian-penelitian tersebut antara
lain:
Pertama, Firdaus28
dengan judul skripsi ‟‟ Strategi Pdam Dalam
Meningkatkan Kualitas Air Bersih Untuk Menunjang Pembangunan Di Kota
Wisata (Studi Pada Kantor PDAM Kota Batu)”. Penelitian ini mengunakan
metode penelitian kualitatif. Metode kualitatif merupakan metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat postpositivisme. Teknik pengumpulan data dilakukan
dengan cara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif dan
28
Firdaus, F. Hardianto, WT. Maser, “ Strategi PDAM Dalam Meningkatkan
Kualitas Air Bersih Untuk Menunjang Pembangunan Di Kota Wisata (Studi Pada Kantor
PDAM Kota Batu) “, ( Jurnal : Volume 6 Nomor 2 ISSN Cetak: 2442 : 6992), 2017, hlm.
35.
21
hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi. Strategi
yang digunakan oleh PDAM Kota Batu dalam meningkatkan kualitas air bersiha
dalah meningkatan pelayanan air bersih bagi penduduk dengan cakupan minimal
80% dengan mengembangkan kelembagaan sektor air bersih maka, PDAM Kota
Batu dapat meningkatkan pendapatan dan meningkatkan efisiensi sertaPDAM
Kota Batu dapat memperoleh keuntungan dengan cara meningkatkan kuantitas
dan kualitas pelayanan air bersih dan menjaga daya dukung lingkungan sekitar.
Adapun faktor pendukung dan penghambat dalam peningkatan kualitas air bersih
di Kota Batu adalah Pada PDAM hubungan kerjasama yang baik antar pegawai
PDAM Batu sangat diutamakan karena untuk melayani semua pelanggan.
Pegawai yang mampu untuk berinteraksi dengan pelanggan dalam menangani
permasalahan pelanggan menjadi modal utama untuk memajukan pendistribusian
PDAM Batu. Sedangkan Faktor Penghambat dalam peningkatan kualitas air
bersih Kota Batu adalah Sekarang ini Kota Batu sedang mengadakan pelebaran
jalan sehingga menganggu jalannya pendistribusian air bersih kepelanggan. Pihak
PDAM Kota Batu melakukan kordinasi dengan pihak Pemerintah agar terjalin
kerjasama dan segera memperbaiki pelebaran jalan sesuai dengan jadwal yang
telah ditentukan agar pendistribusian air bersih kembali normal dan lancar.
Kedua, Juslina29
dengan judul skripsi ‟‟Strategi Perusahaan Daerah Air
Minum (Pdam) Tirta Tuah Benua Dalam Meningkatkan Pelayanan Kepada
Masyarakatdi Kota Sangatta”. Artikel ini menggunakan data-data dari penelitian
lapangan yang penulis lakukan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta
29
Mahasiswi Program S1 Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik,
Universitas Mulawarman, ( Samarinda, 2017), hlm. 575.
22
Tuah Benua Kutai Timur dengan sumber data ditentukan menggunakan Teknik
Purposive Sampling serta teknik pengumpulan data berupa Penelitian Kepustakaan
(Library Research) dan Penelitian Lapangan (Field Work Research) yang terdiri dari
Observasi, Wawancara dan Penelitian Dokumen. Data-data yang dikumpulkan
dianalisis menggunakan metode penelitian kualitatif yaitu mendeskripsikan atau
menjelaskan suatu keadaan dengan bersumber pada fakta-fakta dalam memperoleh
gambaran yang lengkap mengenai strategi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
Tirta Tuah Benua dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di Kota
Sangatta.
Ketiga, Nigita Ayu Oktarina30
dengan judul “ Strategi Perusahaan Daerah
Air Minum Kabupaten Magetan Dalam Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih‟‟.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi PDAM Kabupaten
Magetan dalam pemenuhan kebutuhan air bersih. Dengan menggunakan
identifikasi faktor internal dan eksternal maka akan diperoleh isu-isu strategis
kemudian selanjutnya dilakukan pengukuran skala prioritas isu-isu strategis
dengan menggunakan tes litmus kemudian diperoleh isu yang paling strategis.
Setelah itu dihasilkan strategi-strategi yang akan digunakan oleh PDAM
Kabupaten Magetan dalam pemenuhan kebutuhan air bersih bagi masyarakat.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, telaah dokumen dan
observasi. Penentuan reponden dalam penelitian ini menggunakan metode
purposive sampling. Telaah dukumen dilakukan terhadap dokumen maupun buku-
30
Nigita Ayu Oktarina, Strategi Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Magetan
Dalam Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih, Jurusan Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial Dan
Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret ( Surakarta 2010), hlm. 119.
23
buku pedoman yang berhubungan dengan penelitian. Observasi yaitu pengamatan
langsung mengenai kondisi di PDAM Kabupaten Magetan. Validitas data yang
digunakan adalah trianggulasi data yakni menguji data sejenis dari berbagai
sumber. Teknik analisis datanya adalah analisis interaktif dengan komponen
analisis yakni reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil dari
penelitian ini menunjukkan bahwa strategi yang dihasilkan adalah meningkatkan
kualitas SDM dengan adanya dukungan pemerintah dalam penyelenggaraan
SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum), dengan program strateginya sebagai
berikut: Menyusun rencana umum pendidikan dan pelatihan untuk jangka
menengah dan jangka panjang., Menyusun kriteria yang obyektif dalam promosi
jabatan dan jenjang karier., Melakukan study banding dan kerja sama dengan
PDAM lain yang lebih maju.
Keempat, Ariya Asghara31
dengan judul ‟‟ Strategi Peningkatan Kapasitas
Pelayanan Air Bersih Di Kota Bangko Kabupaten Merangin‟‟. Tujuan penelitian
ini adalah menyusun strategi peningkatan kapasitas pelayanan air bersih di Kota
Bangko Kabupaten Merangin guna memenuhi kebutuhan air bersih domestik
masyarakat melalui sistem jaringan air bersih dan pengembangan potensial pada
suatu wilayah. Sasaran yang ingin dicapai adalah mengidentifikasi kapasitas
pelayanan air bersih, menganalisis strategi pengembangan, menganalisis
pengembangan potensial dan merumuskan strategi peningkatan kapasitas
pelayanan air bersih di Kota Bangko Kabupaten Merangin. Pendekatan yang
digunakan studi ini adalah pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Analisis yang
31
Ariya Asghara, Strategi Peningkatan Kapasitas Pelayanan Air Bersih Di Kota Bangko
Kabupaten Merangin, Program Pascasarjana Magister Teknik Pembangunan Wilayah Dan Kota
Universitas Diponegoro ( Semarang 2007 ), hlm. 59.
24
digunakan adalah analisis deskriptif, SWOT dan superimpose. Analisis deskriptif
dilakukan terhadap aspek yang berpengaruh terhadap peningkatan kapasitas
pelayanan air bersih yaitu aspek fisik wilayah, aspek ekonomi sosial dan
pembangunan, aspek pelayanan PDAM, aspek aturan dan kebijakan serta aspek
kawasan pelayanan. Analisis SWOT digunakan untuk mencari strategi
pengembangan dengan cara mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman dalam pengelolaan air bersih. Analisis superimpose digunakan untuk
mencari pengembangan potensial pelayanan air bersih pada suatu wilayah dengan
cara over laying terhadap beberapa peta (peta wilayah pelayanan air bersih PDAM
Kota Bangko tahun 2006 dan peta-peta pengembangan kota berdasarkan RUTRK
tahun 2006-2016). Dari analisis strategi pengembangan dan pengembangan
potensial, dirumuskan strategi peningkatan kapasitas pelayanan air bersih. Strategi
yang perlu dilakukan untuk meningkatan kapasitas pelayanan air bersih di Kota
Bangko Kabupaten Merangin guna pemenuhan kebutuhan air bersih masyarakat
adalah untuk wilayah Desa Sungai Ulak dapat memanfaatkan Sungai Tantan
sebagai sumber air baku dan jaringan air bersih PDAM melalui IPA Sumur Bor II
dengan menggunakan sistem pompa, untuk wilayah Desa Salam Buku dapat
memanfaatkan Sungai Masumai sebagai sumber air baku dan jaringan air bersih
PDAM melalui IPA Waskita Karya dengan menggunakan sistem gravitasi, untuk
wilayah Selatan dan Timur Kota Bangko dapat memanfaatkan jaringan air bersih
PDAM melalui IPA RPD Bangko Tinggi dengan menggunakan sistem pompa,
untuk masyarakat yang yang berada didalam wilayah pelayanan air bersih PDAM
dapat memanfaatkan jaringan pipa distribusi induk yang sudah ada dengan cara
25
menambah jaringan pipa distribusi secara langsung ketiap sambungan rumah,
melakukan pemanfaatan kelebihan kapasitas produksi air bersih PDAM,
memperluas wilayah/cakupan pelayanan pada wilayah atau daerah yang
berpotensial membutuhkan air bersih PDAM.
Kelima, Ichwan Gumilang32
, dengan judul „‟Analisis Strategi Pemasaran Air
Minum Pada Pdam Tirta Pakuan Kota Bogor‟‟. Tujuan penelitian ini adalah
mengidentifikasi strategi pemasaran yang telah dilakukan oleh Perusahaan Daerah
Air Minumn(PDAM) Tirta Pakuan Kota Bogor; mengidentifikasi lingkungan
internal dan eksternal yang dihadapi oleh PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor;
merumuskan strategi pemasaran paling tepat bagi Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM) Tirta Pakuan Kota Bogor berdasarkan metode Analythical Hierarchy
Process (AHP). Penelitian terbatas pada identifikasi dan analisis faktor strategis
internal dan eksternal yang berpengaruh pada pengambilan keputusan di bidang
pemasaran pada PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor. Alat analisis yang digunakan,
yaitu analisis Internal Factor Evaluation (IFE) , External Factor Evaluation
(EFE),matriks Interal External (IE), analisis Strength, Weakness, Opportunity,
Threat (SWOT) dan Analythical Hierarchy Process (AHP). Hasil penelitian
didapat 4 alternatif strategi, yaitu perluasan jaringan distribusi, meningkatkan
intensitas promosi melalui media cetak, media elektronik dan media sosial ,
menurunkan tingkat kehilangan air serta melakukan sosialisasi penghematan air
dan menyediakan sistem pembayaran pemasangan secara kredit khusus warga
dengan kelas ekonomi menegah ke bawah.
32
Ichwan Gumilang, Analisis Strategi Pemasaran Air Minum Pada PDAM Tirta Pakuan
Kota Bogor, Program Sarjana Alih Jenis Manajemen Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi
Dan Manajemen Institut Pertanian ( Bogor 2015 ), hlm. 6.
26
Jadi, antara penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang terdapat
persamaan dan perbedaan. Persamaannya adalah penelitian mengkaji masalah
tentang strategi PDAM dalam meningkatkan kualitas air bersih. Dan
perbedaannya adalah penelitian pada lokasi penelitian dan teknik analisis data
yang digunakan. Fokus penelitian ini adalah menunjang pembangunan di kota dan
meningkatan pelayanan kepada masyarakat dalam mendukung strategi
peningkatan kapisitas pelayanan air bersih proses pembangunan di Kota Jambi.
Berdasarkan pemaparan tersebut penelitian terdahulu tidak mempunyai
kemiripan yang spesifik sehingga mendukung keaslian dari penelitian ini. Pada
saat ini penulis belum menemukan penelitian dalam bentuk Skripsi ataupun Tesis
di Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi tentang Strategi
PDAM dalam meningkatkan kualitas air bersih untuk menunjang pembangunan di
kota jambi ( studi pada kantor PDAM Tirta Mayang Kota Jambi ).
Dengan demikian, meskipun diatas telah disebutkan adanya penelitian
dengan tema yang serupa dengan penelitian yang peneliti lakukan, akan tetapi
mengingat subjek, objek dan tempat penelitian yang berbeda, maka peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian tentang Strategi PDAM dalam meningkatkan
kualitas air bersih untuk menunjang kesehatan masyarakat di Kota Jambi ( studi
pada kantor PDAM Tirta Mayang Kota Jambi )
27
28
BAB II
METHODE PENELITIAN
A. Metode penelitian
Penelitian ini merupakan sebuah pelajaran di lapangan yang penulis
tuangkan dalam sebuah tulisan yang berbentuk karya ilmiah, tentunya merupakan
sebuah penelitian yang harus dipertanggung jawabkan dengan baik. Maka dalam
penulisan skripsi ini penulis menggunakan metodologi sebagai berikut :
1. Tempat Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini tentang Strategi PDAM Dalam Meningkatkan Kualitas
Air Bersih Untuk Menunjang Pembangunan Di Kota Jambi (Studi Pada Kantor
PDAM Tirta Mayang Kota Jambi). Pemilihan lokasi ini berdasarkan
pertimbangan adanya kemudahan untuk mendapatkan data dan informasi dan
berbagai keterangan yang diperlukan untuk penyusunan skripsi ini. Adapun
lokasi yang ditentukan penulis untuk mendpaatkan informasi yang dibutuhkan
dalam melaksanakan penelitian yaitu di kantor PDAM Tirta Mayang Kota
Jambi
B. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan yuridis,
empiris dengan jenis penelitian kualitatif deskriptif yaitu untuk mengetahui
atau mengambabarkan kenyataan dari kejadian yang diteliti. Sehingga
memudahkan penulis untuk mendapatkan data yang objektif dalam rangka
mengentahui penelitian ini tentang Strategi PDAM Dalam Meningkatkan
Kualitas Air Bersih Untuk Menunjang Pembangunan Di Kota Jambi (Studi
29
Pada Kantor PDAM Tirta Mayang Kota Jambi). Menurut Sugiyono
menyatakan bahwa “metode penelitian kualitatif adalah metode yang
digunakan untuk meneliti pada kondisi onjek yang alamiah (sebagai lawannya
adalah eksperimen) di aman peneliti adalah sebagai intrumen kunci.33
Meriam
menambahkan kualitatif adalah suatu rencana dan cara yang akan digunakan
peneliti untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah (sebagai lawannya
eksperimen34
. Dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik
pengumpulan data di lakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data
bersifat induktif atau kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan
makana dari pada generalisasi.
C. Jenis Dan Sumber Data
a. Jenis Data
Data yang di sajikan diperoleh dari sumber sumber data yang terdiri
data primer dan data sekunder
1. Data Primer
Data primer adalah data pokok yang diperlukan dalam penelitian yang
diperoleh secara langsung dari sumbernya ataupun dari lokasi subjek penelitian
atau keseluruhan data hasil penelitian yang diperoleh dari lapangan.35
Adapun
sumber data primernya adalah Al-Qur‟an Surah Al Baqarah ayat 164 data-data
yang berkenaan dengan Strategi PDAM Dalam Meningkatkan Kualitas Air
33 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D (Bandung : Alfabeta,
2012) hlm. 226. 34
Saharan B. Meriam. Rualitative Research And Case Study Aplications In Eduaction,
(New York City, 1998). hlm. 112 35
. Sugiyono, “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D”, (Bandung : Alfabeta,
2012), hlm. 137.
30
Bersih Untuk Menunjang Kesehatan Masyarakat Di Kota Jambi (Studi Pada
Kantor PDAM Tirta Mayang Kota Jambi). Data ini bersumber dari penelitian
di lapangan yakni dari : Kepala SDM PDAM Tirta Mayang Kota Jambi, kepala
laboratorium PDAM Tirta Mayang Kota Jambi, para staf PDAM Tirta Mayang
Kota Jambi dan 8 orang informan yaitu: supervisor pengolahan, manager
produksi, manager prodis, staf humas, karyawan bagian humas dan masyarakat
pelanggan.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data atau sejumlah keterangan yang diperoleh
secara tidak langsung atau melalui sumber prantara. Data ini diperoleh dengan
mengutip sumber lain, sehingga tidak bersifat autentik, karena sudah diperoleh
dari tangan kedua, ketiga, dan seterusnya36
, atau data yang sudah tersedia
sehingga peneliti hanya mencari dan mengumpulkan penulisan (data yang
diperoleh dari buku-buku, internet, dan perundang-undangan yang terkait)
b. Sumber Data
Yang dimaksud sumber data dalam penelitian adalah subyek dari
mana data diperoleh, Sumber data dapat diperoleh dari tindakan, Pengamatan,
ataupun data-data yang didapat pada saat penelitian berlangsung. Sumber
penelitian ini diperoleh dari artikel, buku, dokumen dan sumber data lain yang
berkaitan dengan penelitian. Sumber data tersebut merupakan objek yang akan
di observasi.
36
Ibid
31
D. Unit Analisis
Dalam penulisan skripsi ini perlu dicantumkan apabila penelitian
tersebut adalah penelitian lapangan yang tidak memerlukan populasi dan
sampel. Analisis dapat berupa organisasi baik itu organisasi pemerintah
maupun organisasi swasta maupun sekelompok orang37
. Unit analisis juga
menjelaskan kapan waktu (tahun berapa atau bulan apa) penelitian di lakukan,
jika judul penelitian tidak dengan secara jelas mengambarkan mengenai
batasan waktu tersebut. Dalam penelitian ini unit analisisnnya bagaimana
strategi PDAM dalam meningkatkan kualitas air bersih untuk menunjang
pembangunan di Kota Jambi (Studi Pada Kantor PDAM Tirta Mayang Kota
Jambi). Karena penelitian yang dilakukan tidak menggunakan populasi dan
sampel hanya menggunakan dokumen dari pemerintahan Kota Jambi dan
informasi yang berasal dari aparat-aparat nya saja.
Dalam penelitian ini informan ditentukan dengan menggunakan tehnik
purposive sampling, yaitu dengan cara pengambilan sampel dengan cara
mempertimbangkan informasi. Penentuan unti sampel dianggap telah memadai
apabila telah sampai pada taraf kelebihan artinya bahwa dengan menggunakan
informan selanjutnya boleh dikatakan tidak lagi diperoleh tambahan informasi
baru.38
Informan adalah orang yang memberi atau orang yang menjadi sumber
data dalam penelitian (narasumber). Informan adalah orang yang diwawancarai
diminta informasi oleh peneliti dan diperkirakan orang yang menjadi informan ini
37
Sayuti Una (ED), Pedoman Penulisan Skripsi, (Jambi : Fakultas Syariah IAIN STS Jambi
(2014), hlm. 38 38 Sayuti Una (ED), Pedoman Penulisan Skripsi, (Jambi : Fakultas Syariah IAIN STS Jambi
(2014), hlm. 38
32
menguasai dan memahami data, informasi ataupun fakta dari objek penelitian.
Informan dalam penelitian ini di pilih berdasarkan kewenangan dan keilmuan
yang terkait dengan penelitian ini mereka diantaranya pegawai kantor PDAM
Tirta Mayang Kota Jambi.
E. Instrumen Pengumpulan Data
a. Observasi
Dalam observasi ini penulis terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang
yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian.
Martinis Yamin menyatakan bahwa “dalam observasi partisifatif peneliti
mengamati apa yang dikerjakan orang, mendengarkan apa yang mereka
ucapkan, dan berpartisipasi dalam aktivitas mereka”.39
Dalam penelitian ini,
sesuai dengan objek penelitian, penulis memilih observasi partisipan.
Observasi partisipan yaitu suatu tehnik pengamatan di mana penulis ikut
ambil bagian dalam kegiatan yang dilakukan oleh objek yang diselidiki.
b. Wawancara
Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide
melalui tanya jawab, sehingga dapat di konstruksikan makna dalam suatu topik
tertentu. Wawancara berguna untuk mendapatkan data dari tangan pertama atau
primer, pelengkap teknilk pengumpulan lainnya, menguji hasil pengumpulan
data lainnya.40
Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah
wawancara semi terstruktur (semi instruktur interview) dimana pelaksanaannya
39 Martini Yamin, Metodologi Penelitian Pendidikan Dan Sosial Kualitatif Dan Kuantitatif,
(Jakarta : Komplek Kejaksaan Agung, Cipayung, 2009), hlm. 99. 40
Burhan Bungin, Petodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada,
hlm.142
33
lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Alat-alat yang
digunakan dalam wawancara adalah buku catatan, laptop, dan kamera karena
penulis menggunakan wawancara catatan lapangan hal ini bermanfaat untuk
mencatat dan mendokumentasikan semua percakapan dengan sumber data,
dimana kesemuanya telah digunakan setelah mendapatkan izin dari sumber
data. Adapun wawancara ini ditujukan kepada 8 orang informan yakni:
1. Supervisor Pengolahan.
2. Manager Produksi
3. Manager Prodis
4. Staf bagian Produksi
5. Supervisor Laboratorium
6. Staf Humas
7. Karyawan bagian Humas
8. Masyarakat Pelanggan
Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara
tersruktur karena pertanyaan dan alternatif jawaban yang diberikan pada subjek
telah ditetapkan terlebih dahulu oleh pewawancara.41
c. Dokumentasi
Dokumetasi adalah pengumpulan data melalui berbagai jenis tulisan,
baik berupa arsip-arsip, buku, surat kabar, majalah, pendapat, teori, hukum-
hukum yang berhubungan dengan masalah-maslaah penelitian. Teknik
dokumentasi ini dilakukan untuk mencari dan menggumpulkan data yang
41
Sudjana, Management Program Pendidikan, (Bandung : Falah Production, 2014). hlm
297.
34
berhubungan dengan penelitian.42
Analisis dokumen dilakukan untuk
mengumpulkan data yang bersumber dari arsip dan dokumen43
. Dalam hal
ini dokumentasi diperoleh melalui dokumen-dokumen atau arsip dari
lembaga yang diteliti adapun didalam skripsi ini penulis mengumpulkan
data mengenai sejarah, visi misi, profil dan serta bukti-bukti.
F. Teknik Analisa Data
Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data,
menjabarkannya, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan
akan di pelajari dan membuat kesimpulan yang dapat diveritakan kepada orang
lain. Aktivitas analisis data yaitu reduksi data, penyajian data, dan mengambil
kesimpulan lalu di verifikasi data. Setelah data di kumpulkan dengan melalui
kegiatan pengumpulan data akan diproses melalui pengolahan data yang
selanjutnya dianalisis dengan menggunakan analisis data kualitatif, yakni
analisis data yang digunakan untuk aspek-aspek normatif yuridis melalui
metode yang bersifat deskriptif analisis, yaitu menguraikan gambaran dari data
yang diperoleh dan menghubungkannya satu sama lain untuk mendapatkan
suatu kejelasan terhadap suatu kebenaran, sehingga memperoleh gambaran
yang baru.44
Adapun cara berfikir dengan menggunakan berfikir secara deduktif dan
induktif. Deduktif, yakni berfikir dari hal-hal yang umum kemudian menarik
42 Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta. hlm.
115. 43
Nasution, Metodelogi Riset Penelitian Ilmiah. Jakatra : Bumi Aksara 2003. hlm. 83. 44
H. Ishaq, Metode Penelitian Hukum & Penulisan Skripsi, Tesis, Serta Disertasi,
(Bandung : Alfabeta, 2017).hlm 51.
35
kesimpulan yang bersifat khusus, induktif, yakni berfikir dari hal-hal yang
khusus kemudian menarik kesimpulan yang bersifat umum.
a. Reduksi data
Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian
pada penyederhaan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-
catatan tertulis dilapangan. Reduksi di lakukan sejak pengumpualan data
dimulai dengan membuat ringkasan, mengkode, menelusur tema, membuat
gugus-gugus, menulis memo dan sebagainya dengan maksud menyisihkan
data atau infoirmasi yang tidak relevan. Dalam penelitian ini, data diperoleh
melalui catatan lapangan dan wawancara, kemudian data tersebut
dirangkum dan diseleksi sehingga memberikan gambaran yang jelas kepada
penulis.
b. Penyajian data
Penyajian data merupakan penyususnan sekumpulan informasi dari
reduksi data yang kemudian disajikan dalam laporan yang sistematis dan
mudah dipahami. Penyajian data kualitataif disajikan dalam bentuk teks
naratif. Penyajidan nya juga dapatb dalam bentuk matrik, diagram, tabel dan
bagan. Penyajian data juga dapat disajikan dalam bentuk uraian siangkat,
bagan antara kategori dan sejenisnya. Penyajian data dilakukan dengan
mengelompokkan data sesuai dengan sub bab nya amsing-masing. Data
yang telah didapatkan dari hasil wawancara dari sumber tulisan maupun
sumber pustaka dalam penelitian penulis menggunakan teks yang bersifat
naratif.
36
c. Kesimpulan verifikasi
Langkah yang terakhir di lakukan dalam analisis data kualitatif adalah
penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan
masih bersifat sementara, dan akan berubah apabila tidak ditemukan bukti
yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.
Kesimpulan dalam penulisan kualitatif merupakan temuan baru yang
sebelumnya belum pernah ada sehingga temuan dapat berupa deksripsi atau
gambaran suatu objek yang sebelumnya kurang jelas sehingga menjadi jelas
setelah diteliti.
Dari ketiga metode analisis data diatas penulis menyimpukan bahwa,
ketiga metode ini yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan
akan penulis lakukan setelah semua data diperoleh melalui wawancara,
catatanm lapangan dan juga memudahklan penulis dalam mengetahui dan
menarik kesimpulan tentang bagaimana strategi PDAM dalam meningkatkan
kualitas air bersih untuk menunjang pembangunan di Kota Jambi (Studi Pada
Kantor PDAM Tirta Mayang Kota Jambi).
G. Sistematika Penelitian
Untuk lebih mempermudah penulisan dan penyusunan serta pemahaman
tentang skripsi ini agar penelitian dapat berjalan sesuai dengan sistematika
penulisan yakni sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan. Bab ini merupakan pendahuluan yang memuat latar
belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan kegunaan
37
penelitian, kerangka teori, kerangka konseptual, tinjauan pustaka, metode
penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II membahas tentang metode penelitian, yang didalamnya membahas
mengenai tempat dan waktu penelitian, pendekatan penelitian, jenis dan
sumber data, instrumen pengumpulan data, unit analisis, teknik analisis data
dan jadwal penelitian.
Bab III berisi tentang gambaran umum lokasi penelitian yang mencakup
sejarah singkat PDAM Tirta Mayang Kota Jambi, visi dan misi PDAM Tirta
Mayang Kota Jambi, tujuan berdirinya PDAM Tirta Mayang Kota Jambi, tugas
pokok dan fungsi PDAM Tirta Mayang Kota Jambi, dan kapasitas produksi
PDAM Tirta Mayang Kota Jambi.
Bab IV membahas mengenai jawaban dari rumusan masalah dan
merupakan hasil penelitian mengenai Strategi PDAM Dalam Meningkatkan
Kualitas Air Bersih Untuk Menunjang kesehatan masyarakat ( Studi Pada
Kantor PDAM Tirta Mayang Kota Jambi ).
Bab V berisi tentang kesimpulan dan hasil penelitian. Serta saran-saran
terkait tentang Strategi PDAM Dalam Meningkatkan Kualitas Air Bersih
Untuk Menunjang kesehatan masyarakat ( Studi Pada Kantor PDAM Tirta
Mayang Kota Jambi ).
38
Tabel 2.1
Jadwal Penelitian
No Kegiatan Tahun 2018-2019
November
Februari Maret Agustus September Oktober November
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Pengajuan
Judul
x
2. Pembuatan
Proposal
x x
3. Perbaikan
Proposal dan
Seminar
x x x
4. Surat Izin
Riset
X
5. Pengumpulan
Data
x
6. Pengolahan
Data
x
7. Pembuatan
Laporan
X
8. Bimbingan
dan Perbaikan
x X
9. Agenda dan
Ujian Skripsi
x x
10. Perbaikan dan
Perjilidan
x x
39
BAB III
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Sejarah Singkat PDAM Tirta Mayang Kota Jambi
Penyelenggaraan penyediaan air minum perpipaan di Kota Jambi
dimulai sejak zaman Pemerintah Hindia Belanda Tahun 1928. Staadfonds
atau Pemerintah Kota pada waktu itu mendirikan waterleiding bedrijf dengan
kapasitas 7 liter/ detik, selanjutnya dengan Surat Keputusan Walikota Kepala
Daerah Tingkat II Jambi No. 25/X/1974 tanggal 27 Maret 1974 ditetapkan
menjadi Perusahaan Daerah Air Minum.45
Tahun 1975 – 1976, Instalasi Pengolahan Air (IPA) Benteng (1928)
yang dibangun dengan kapasitas 7 liter/ detik ditingkatkan secara bertahap
dari kapasitas 26 liter/ detik hingga 42 liter/ detik.46
Tahun 1978 – 1983, Proyek Lima Kota yang dibiayai dari pinjaman
Bank Dunia membangun sistem penyediaan air minum di Kota Jambi, salah
satu kegiatan proyek tersebut membangun IPA Broni dengan kapasitas 300
liter/ detik dan mulai dioperasikan Tahun 1982, dan membangun IPA Jambi
Seberang dengan kapasitas 10 liter/ detik, sejak saat itu IPA Benteng
dihentikan operasinya, karena kelebihan produksi dari IPA Broni disamping
kondisi teknis IPA Benteng yang sudah rusak.
45
Https://Www.Pdamtirtamayang.Com/Index.Php/Profil/Sejarah-Singkat, Diakses Pada 03
September 2019 Jam 13:15 WIB 46 Ibid.
40
Tahun 1989 – 1993, Proyek Sumatera Secondary Cities Urban
Development Project (SSC-UDP) yang didanai dari pinjaman RDI dan
sebagian hibah APBN, ditujukan untuk mengoperasikan kembali IPA
Benteng dan mengembangkan jaringan distribusi.
Tahun 1997 – 1998, Proyek kerjasama/ kemitraan PDAM dengan
Pihak Swasta mengembangkan Sistem Penyediaan Air Minum di Wilayah
Barat Kota Jambi khususnya Kecamatan Telanaipura dan Kotabaru dengan
membangun IPA Aur Duri kapasitas 100 liter/ detik dan jaringan pipa induk
distribusi.
Tahun 1997 – 2000, Proyek Sumatera Urban Development Sector
Project (SUDSP) merehabilitasi dan meningkatkan kapasitas IPA Broni
menjadi 600 liter/ detik, dan pembangunan Reservoir kapasitas 750 m3 yang
berlokasi di Jl. M. Kukuh Kecamatan Kota Baru.
Tahun 2005, Pembangunan Booster Pump Kapasitas 10 liter/ detik
yang berlokasi di Tanjung Pasir Jambi Kota Seberang ditujukan untuk
memperbaiki pendistribusian air kepada pelanggan di Kecamatan Danau
Teluk dan Kecamatan Pelayangan.
Tahun 2006, pembangunan Pipa Induk di Jambi Kota Seberang dan
Kotabaru (daerah Mayang Mengurai) melalui bantuan proyek APBD 2006
Kota Jambi Jambi ditujukan untuk meningkatkan kinerja dan
mengembangkan pelayanan air minum.
41
Tahun 2007, Pembangunan Reservoir kapasitas 500 m3 pada lokasi
Mayang Mengurai yang dimaksudkan untuk memperbaiki dan memperluas
jaringan di Wilayah Kecamatan Kota Baru.
Tahun 2009, Pembangunan Reservoir dengan kapasitas 150 M3 dan
Tahun 2013, Pembangunan Intake Sijinjang dan IPA Tanjung Sari dengan
kapasitas 100 liter/detik.47
B. Visi dan Misi PDAM Tirta Mayang Kota Jambi
Dalam menjalankan kegiatan operasional sehari-hari manajemen
PDAM tetap berpegang pada VISI, MISI DAN TUJUAN PERUSAHAAN
sebagai berikut:
Visi:
“Terwujudnya Perusahaan pelayanan air minum yang sehat dan handal
dengan Sumber Daya Manusia berkualitas dan teknologi yang cerdas
(smart technology)”48
Misi:
a) Memberikan pelayanan air yang berkualitas dan jumlah yang
cukup dengan tarif terjangkau (affordable).
b) Meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Kota
Jambi melalui penyediaan air minum.
c) Memberikan kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD).
d) Mendukung pertumbuhan dan perkembangan perekonomian daerah.
47 Ibid. 48
Https://Www.Pdamtirtamayang.Com/Index.Php/Profil/Visi-Dan-Misi, Diakses Pada 03
September 2019 Jam 18:30 WIB
42
e) Menjadi agen pembangunan.49
C. Tujuan Berdirinya PDAM Tirta Mayang Kota Jambi
Berdasarkan Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Jambi
Nomor 7 Tahun 1974 tujuan pendirian PDAM Tirta Mayang Kota Jambi
yaitu:
a) Melaksanakan Pembangunan Daerah khususnya dan Pembangunan
Ekonomi Nasional umumnya.
b) Peningkatan kesejahteraan masyarakat menuju masyarakat adil dan
makmur berdasarkan Pancasila.50
D. Tugas Pokok dan Fungsi PDAM Tirta Mayang Kota Jambi
Tugas pokok PDAM Tirta Mayang Kota Jambi yaitu
menyelenggarakan pengelolaan air minum untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat yang mencakup Aspek Sosial, Kesehatan dan Pelayanan Umum.51
Adapun fungsi PDAM Tirta Mayang Kota Jambi yaitu:
a) Fungsi Produksi
1) Mengusahakan pengadaan/ penyediaan air minum sesuai dengan
Program Pembangunan Pemerintah Kota Jambi
49 Ibid. 50
Https://Www.Pdamtirtamayang.Com/Index.Php/Profil/Visi-Dan-Misi, Diakses Pada 03
September 2019 Jam 11:15 WIB 51
Https://Www.Pdamtirtamayang.Com/Index.Php/Profil/Tugas-Pokok-Dan-Fungsi, Diakses
Pada 03 September 2019 Jam 11:45 WIB
43
2) Membangun, mengelola dan memelihara Bangunan Sadap (intake) dan
Instalasi Pengolahan Air serta tempat penyimpanan air.
3) Membantu membangun dan atau memberi bantuan teknis penyediaan
air minum melalui pemanfaatan mata air atau sumur dalam (deep well),
yang dipergunakan untuk keperluan penduduk.
4) Mengadakan penelitian laboratoris terhadap sumber dan produk air
minum sesuai dengan standar baku mutu kesehatan.
b) Fungsi Distribusi
1) Membangun dan memelihara pipa distribusi induk, pipa retikulasi dan
pipa dinas serta fasilitas lainnya.
2) Mengatur serta mengawasi distribusi dan pemakaian air.52
c) Fungsi Penjualan
Menagih uang rekening air dan penghasilan non air lainnya baik yang
dilaksanakan sendiri maupun kerjasama dengan pihak ketiga.53
d) Fungsi Pelayanan
1) Pengumpulan data untuk proyeksi kebutuhan air dan penjualan serta
penyusunan tarif air.
2) Melayani permintaan langganan air minum dari masyarakat untuk
perumahan, perusahaan, hotel, keperluan sosial, dll, dengan
pemasangan instalasi dan meter air.
3) Mengambil tindakan terhadap adanya pemakaian air yang tidak syah
(kerjasama dengan Poltabes Jambi), melakukan tera meter air
52 Ibid. 53 Ibid.
44
(kerjasama dengan metrologi), menyegel, dan membongkar instalasi
serta meter air.
4) Menyediakan air dalam rangka membantu memenuhi kebutuhan
fasilitas kota seperti untuk penanggulangan bahaya kebakaran,
pemeliharaan taman, dan sebagainya.
5) Membantu Pemerintah Kota dalam rangka mengatur, memberikan izin
dan mengawasi usaha-usaha instalasi air minum (instalatur) di wilayah
Kota Jambi.
6) Meningkatkan mutu ketrampilan dan kesejahteraan pegawai dalam
pengembangan karier untuk meningkatkan produktifitas dan pelayanan
umum.54
E. Kapasitas Produksi PDAM Tirta Mayang Kota Jambi
Tabel 3.1 Kapasitas Produksi PDAM Tirta Mayang Kota Jambi.55
NO. INSTALASI
KAPASITAS TERPASANG
LITER/DETIK
1 BRONI 600
2 BRONI 2 SCADA 600
3 BENTENG 600
4 TANJUNG SARI 200
54 Ibid. 55 Kapasitas Produksi PDAM Tirta Mayang Kota Jambi
45
5 AURDURI 200
6 PASIR PANJANG 40
7 TANJUNG JOHOR 20
8 PERUMNAS AURDURI 20
TOTAL 1.880
Dari tabel Kapasitas Produksi PDAM Tirta Mayang Kota Jambi diatas
dapat dipahami bahwa terdapat delapan instalasi yang merupakan
tanggungjawab PDAM Tirta Mayang Kota Jambi dalam penyaluran air
bersih guna kebutuhan hidup masyarakat Kota Jambi. Adapun delapan
instalasi tersebut terdiri dari instalasi Boni dengan kapasitas penyaluran air
bersih sebanyak 600 liter/detik, instalasi Broni 2 Scada dengan kapasitas
penyaluran air bersih sebanyak 600 liter/detik, sedangkan untuk instalasi
Benteng dengan kapasitas penyaluran air bersih sebanyak 600 liter/detik,
untuk instalasi Tanjung Sari dengan kapasitas penyaluran air bersih
sebanyak 200 liter/detik, lalu untuk instalasi Aurduri dengan kapasitas
penyaluran air bersih sebanyak 200 liter/detik, untuk instalasi Pasir Panjang
dengan kapasitas penyaluran air bersih sebanyak 40 liter/detik, sedangkan
instalasi Tanjung Johor dengan kapasitas penyaluran air bersih sebanyak 20
46
liter/detik, dan untuk instalasi Perumnas Aurduri dengan kapasitas
penyaluran air bersih sebanyak 20 liter/detik.56
56
Ibid.
47
BAB IV
PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Strategi PDAM Dalam Meningkatkan Kualitas Air Bersih di Kota
Jambi.
Konsumen sebagai pengguna jasa pelayanan air bersih pada
Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Mayang Kota Jambi berhak
mendapatkan pelayanan yang baik terhadap kualitas dan aliran air, serta
terhadap pemakaian air sesuai dengan perjanjian berlangganan air bersih.
Demi tercapainya tujuan untuk menunjang pembangunan di Kota Jambi tentu
tidak akan lepas dari komponen pelayanan publik. Berdasarkan Undang-
Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, bahwa pengertian
pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan atau
pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan
publik.57
PDAM Tirta Mayang Kota Jambi dengan demikian memberikan
pelayanan terhadap konsumennya sesuai dengan hasil wawancara dengan
Bapak Amal Soleh, A. Md selaku Supervisor Pengolahan Perusahaan Daerah
Air Minum Tirta Mayang Kota Jambi berikut ini:
“Kami selaku pihak PDAM Tirta Mayang Kota Jambi ini tentu
memiliki peranan selaku Perusahaan Daerah Air Minum terkait
57 Pasal 1 Angka (1) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik
48
penyediaan air bersih di Kota Jambi. Dalam peranan kami tersebut
terdapat 3 (tiga) peranan poko yaitu yang pertama peranan dalam
Kualitas Air, yang kedua peranan dalam Aliran air, dan yang ketiga
peranan dalam Pemakaian air. Ketiga peranan poko ini sudah ada
sejak pertama kali PDAM Tirta Mayang Kota Jambi ini berdiri
memberikan pelayanan hingga hari ini”58
Dari hasil wawancara dengan Supervisor Pengolahan Perusahaan
Daerah Air Minum Tirta Mayang Kota Jambi diatas dapat ditelah bahwa
terdapat tiga pokok peranan PDAM Tirta Mayang Kota Jambi dalam
memberikan pelayanan terhadap keterseidaan air berih di Kota Jambi, yaitu
peranan mengenai Kualitas Air, Aliran Air, dan Pemakaian Air. Adapun
uraian dari ketiga peranan pelayanan yang diberikan PDAM Tirta Mayang
Kota Jambi terhadap konsumen tersebut adalah sebagai berikut:
a. Pelayanan Mengenai Kualitas Air
Pelayanan mengenai kualitas air yang diberikan oleh PDAM Tirta
Mayang Kota Jambi terhadap konsumennya adalah berdasarkan pada
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
492/MENKES/PER/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492 Tahun 2010 tersebut dalam Pasal
3 ayat (1) dinyatakan bahwa:
“Air minum aman bagi kesehatan apabila memenuhi persyaratan fisika,
mikrobiologis, kimiawi dan radioaktif yang dimuat dalam parameter wajib
dan parameter tambahan.” 59
Persyaratan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
1) Fisik
58
Wawancara Dengan Bapak Amal Soleh, A. Md, Supervisor Pengolahan Perusahaan
Daerah Air Minum Tirta Mayang Kota Jambi. Pada Kamis 05 September 2019 59
Pasal 3 ayat (1) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
492/MENKES/PER/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum
49
Syarat fisik merupakan persyaratan yang ditinjau dari segi fisik
terhadap air. Air tersebut baik dalam arti tidak keruh, tidak berbau, tidak
berasa, dan tidak berwarna serta suhu normal.
2) Mikrobiologis
Syarat mikrobiologis merupakan persyaratan berupa air tersebut
tidak mengandung bakteri yang membahayakan bagi tubuh manusia.
3) Kimiawi
Syarat kimiawi merupakan persyaratan yang ditinjau dari berbagai
indikasi zat kimia yang terkandung di dalam air. Kandungan zat- zat
kimia tertentu tidak melebihi atau tidak kurang dari standar yang telah
ditentukan.
4) Radioaktif
Syarat radioaktif merupakan persyaratan berupa air tersebut tidak
mengandung sinar alfa dan sinar beta yang merusak organ tubuh
manusia. 60
Standar kesehatan dan persyaratan yang telah ditentukan tersebut
harus dapat dipenuhi PDAM Tirta Mayang Kota Jambi demi tercapainya
tujuan untuk menunjang pembangunan di Kota Jambi khususnya mengenai
kualitas air. Upaya tersebut dilakukan dengan melakukan proses pengolahan
produksi air bersih sebelum didistribusikan kepada konsumen di Kota Jambi,
sesuai dengan keterangan yang penulis himpun dari hasil wawancara dengan
60 Ibid.
50
Bapak Agus Salim, A.Md selaku Manager Produksi Perusahaan Daerah Air
Minum Tirta Mayang Kota Jambi berikut ini:
“Di PDAM Tirta Mayang Kota Jambi tentu kita sebagai penyedia air
bersih di Kota Jambi setiap harinya melakukan pengolahan air
produksi. Pengolahan air produksi ini yang merupakan titik awal
diprosesnya air sebelum didistribusikan ke masing-masing rumah
penduduk di Kota Jambi. Pengolahan air produksi yang kami maksud
disini merupakan pengolahan air baku dari 3 (tiga) sumber, yaitu yang
pertama darti sumur dalam, yang kedua dari sumur dangkal, dan yang
ketiga dari sungai. Pengolahan air dari ketiga sumber ini yaitu dari
sumur dalam, sumur dangkal, dan sungai diolah menjadi air yang
memenuhi standar yang ditetapkan agar memberikan manfaat yang
sebesar-besarnya untuk kesehatan dan kesejahteraan masyarakat di
Kota Jambi”61
Dari informasi keterangan hasil wawancara dengan Manager Produksi
Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Mayang Kota Jambi diatas dapat penulis
telaah bahwa pengolahan air produksi merupakan pengolahan air baku dari
sumur dalam, sumur dangkal, dan sungai. Air baku dari sumur dalam, sumur
dangkal, dan sungai diolah menjadi air yang memenuhi standar yang
ditetapkan agar memberikan manfaat yang sebesar-besarnya untuk kesehatan
dan kesejahteraan masyarakat di Kota Jambi terutama konsumen PDAM Tirta
Mayang Kota Jambi. Proses pengolahan air yang dilakukan PDAM Tirta
Mayang Kota Jambi tersebut mencangkup beberapa proses penting sesuai
dengan hasil wawancara penulis dengan Bapak Eko Wantoyo, ST selaku
Manager Produksi Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Mayang Kota Jambi
berikut ini:
"proses pengolahan air yang kami lakukan selaku pihak PDAM Tirta
Mayang Kota Jambi yaitu melingkupi Proses Aerasi yaitu agar tidak
terjadi pengendapan pipa di lumpur, lalu Proses Pengendapan setelah
itu Proses Saringan Pasir Cepat dan juga Proses Klorinasi.”62
61
Wawancara dengan Bapak Agus Salim, A.Md, Manager Produksi Perusahaan Daerah Air
Minum Tirta Mayang Kota Jambi. Pada Kamis 05 September 2019 62
Wawancara dengan Bapak Eko Wantoyo, ST, Manager Produksi Perusahaan Daerah Air
Minum Tirta Mayang Kota Jambi. Pada Kamis 06 September 2019
51
Dari hasil wawancara Manager Produksi Perusahaan Daerah Air Minum Tirta
Mayang Kota Jambi tersebut diatas dapat penulis uraikan sebagai berikut:
1) Proses Aerasi
Suatu proses yang dilakukan dengan prinsip kehati-hatian agar tidak
menyebabkan pengendapan lumpur besi di reservoir (bak penampung air)
atau pipa distribusi dan penyumbatan saringan sumur. Proses aerasi
bertujuan untuk memperoleh air minum dengan kualitas baik.
2) Proses Pengendapan
Suatu proses pengendapan partikel kotoran dalam air.
3) Proses Saringan Pasir Cepat
Suatu proses yang berfungsi untuk menyaring koloid-koloid dengan
menghilangkan zat tersuspensi dengan cara melewatkan air melalui bahan
padat sepeti kuarsa.
4) Proses Klorinasi
Suatu proses yang dilakukan dengan penyucian air dengan cara
menambahkan kaporit atau gas klor, namun pada umumnya yang sering
digunakan adalah gas klor atau larutan klor.
Upaya untuk mencapai kualitas air sesuai dengan persyaratan yang
telah ditentukan tersebut harus dilakukan pengawasan berdasarkan Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 736/MENKES/PER/VI/2010
tentang Tata Laksana Pengawasan Kualitas Air Minum.63
Pasal 2 Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 736 Tahun 2010 tersebut menjelaskan bahwa
63
Dokumentasi.
52
ruang lingkup pengawasan kualitas air minum meliputi pengawasan eksternal
yaitu oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan pengawasan internal yaitu
oleh Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Mayang Kota Jambi. Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 736 Tahun 2010 tersebut menjelaskan kegiatan
pengawasan kualitas air minum meliputi:
1) Inspeksi sanitasi dilakukan dengan cara pengamatan dan penilaian
kualitas fisik air minum dan faktor risikonya;
2) Pengambilan sampel air minum dilakukan berdasarkan hasil inspeksi
sanitasi;
3) Pengujian kualitas air minum dilakukan di laboratorium yang terakreditasi;
4) Analisis hasil pengujian laboratorium;
5) Rekomendasi untuk pelaksanaan tindak lanjut; dan
6) Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut.64
Pelayanan Pengawasan yang dilakukan oleh Perusahaan Daerah Air
Minum Tirta Mayang Kota Jambi terhadap air baku yang berada di sumber
air dilakukan setiap hari, PDAM Tirta Mayang Kota Jambi setiap hari
melaksanakan pemeriksaan uji laboratorium terhadap pengambilan sampel
hasil inspeksi sanitasi air baku yang dilaksanakan di Laboratorium PDAM
Tirta Mayang Kota Jambi, hal ini sesuai dengan hasil wawancara yang
penulis lakukan dengan Bapak Ir. Johan Iskandar selaku Manager
64 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 736/MENKES/PER/VI/2010
Tentang Tata Laksana Pengawasan Kualitas Air Minum Pasal 10 Ayat (1).
53
Laboratorium Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Mayang Kota Jambi
berikut ini:
“Pihak PDAM Tirta Mayang Kota Jambi dalam menjamin
ketersediaan air berih untuk masyarakat Kota Jambi tentu selalu
melakukan pengawasan berkala terhadap konsumen yang dilakukan
setiap bulan sekali, kita lakukan dengan mengambil sampel yang
mewakili untuk dilakukan uji laboratorium kita di PDAM Tirta
Mayang Kota Jambi, tentu kita juga berkoordinasi dengan pihak Dinas
Kesehatan Kota Jambi yang juga melakukan pengawasan setiap bulan
sekali. Dari hasil itulah kemudian akan kami tindak lanjut, ya tentu itu
tergantung analisis hasil pengujian laboratorium dan rekomendasi
untuk pelaksanaan tindak lanjut ke konsumenya bagaimana”65
Dari hasil Wawancara dengan Manager Laboratorium Perusahaan
Daerah Air Minum Tirta Mayang Kota Jambi diatas dapat penulis telaah
bahwa pengawasan terhadap konsumen dilakukan setiap bulan sekali dengan
mengambil sampel yang mewakili untuk dilakukan uji laboratorium, begitu
juga dengan Dinas Kesehatan Kota Jambi yang melakukan pengawasan setiap
bulan sekali. Berdasarkan hal tersebut, kemudian adanya tindak lanjut
terhadap kegiatan pengawasan tersebut tergantung analisis hasil pengujian
laboratorium dan rekomendasi untuk pelaksanaan tindak lanjut. Hal tersebut
dimaksudkan agar air tersebut benar-benar memenuhi standar kesehatan dan
tidak membahayakan bagi konsumen.
Pelayanan lainnya mengenai kualitas air yang diberikan oleh PDAM
Tirta Mayang Kota Jambi selain pengolahan air tersebut adalah pembersihan
pipa distribusi atau flushing. Kegiatan flushing meliputi kegiatan persiapan
65
Wawancara dengan Bapak Ir. Johan Iskandar, Manager Laboratorium Perusahaan Daerah
Air Minum Tirta Mayang Kota Jambi. Pada Kamis 06 September 2019
54
peralatan, bahan, dan personil unit petugas PDAM Tirta Mayang Kota Jambi
yang terlibat untuk melaksanakan pembersihan pipa distribusi agar kualitas
air yang diterima oleh konsumen dapat terjamin.
b. Pelayanan Mengenai Aliran Air
Pelayanan mengenai aliran air yang diberikan oleh PDAM Tirta
Mayang Kota Jambi terhadap konsumennya yaitu redevelop sumur dalam
PDAM Tirta Mayang Kota Jambi, sumur dalam yang dimaksudkan adalah
sumber mata air baku. Ruang lingkup kegiatan redevelop sumur dalam
PDAM Tirta Mayang Kota Jambi yaitu meliputi kegiatan mengangkat pompa
di dalam sumur dalam, membersihkan screen sumur dalam dengan kompresor
dan bahan kimia asam sitrat dan menurunkan kembali posisi pompa di dalam
sumur dalam. Redevelop sumur dalam bertujuan untuk meremajakan sumur
dalam PDAM Tirta Mayang Kota Jambi agar debit air dapat meningkat atau
kembali pulih seperti kondisi sebelumnya sehingga air dapat mengalir dengan
baik ke konsumen PDAM Tirta Mayang Kota Jambi.66
Pelayanan lainnya mengenai aliran air yang diberikan oleh PDAM
Tirta Mayang Kota Jambi selain redevelop sumur dalam tersebut adalah
pelaksanaan pemasangan pipa. Pelaksanaan pemasangan pipa dimulai dari
analisis dari petugas PDAM Tirta Mayang Kota Jambi sampai dengan
pemasangan pipa untuk perbaikan aliran air, artinya apabila terdapat aliran air
tidak baik di lapangan yang disebabkan oleh kebocoran pipa, maka petugas
PDAM Tirta Mayang Kota Jambi akan langsung menanganinya dengan
66
Dokumentasi.
55
melaksanakan pemasangan pipa yang baru dimulai dari analisis terhadap
kebocoran pipa sampai dengan pemasangan pipa untuk perbaikan aliran.
c. Pelayanan Mengenai Pemakaian Air
Pelayanan mengenai pemakaian air yang diberikan oleh PDAM
Tirta Mayang Kota Jambi berkaitan dengan hal pencatatan administrasi
dari hasil pembacaan meter air konsumen oleh petugas PDAM Tirta
Mayang Kota Jambi. Pelayanan mengenai pemakaian air ini dimaksudkan
untuk memberikan pelayanan terhadap konsumen apabila terdapat
ketidaksesuaian antara pemakaian air konsumen dengan rekening tagihan
pemakaian air konsumen. Ketidaksesuaian tersebut dapat disebabkan
karena kurang telitinya petugas pembaca meter air PDAM Tirta Mayang
Kota Jambi dalam mencatat besarnya pemakaian air konsumen setiap
bulannya.
B. Dampak Kualitas Air Bersih Terhadap Kesehatan Masyarakat Kota
Jambi
Masalah kesehatan masyarakat adalah multi kausal maka
pemecahannya harus secara multi disiplin. Oleh sebab itu, kesehatan
masyarakat sebagai seni atau praktiknya mempunyai bentangan yang luas.
Semua kegiatan baik yang langsung maupun tidak langsung untuk mencegah
penyakit (preventif), meningkatkan kesehatan (promotif), terapi (terapi fisik,
mental, dan sosial) atau kuratif, maupun pemulihan (rehabilitatif) kesehatan
(fisik, mental, sosial) adalah upaya kesehatan masyarakat. Misalnya:
pembebrsihan lingkungan, penyediaan air bersih, pengawasan makanan,
56
perbaikan gizi, penyelenggaraan pelayanan kesehatan masyarakat, cara
pembuangan tinja, pengelolaan sampah dan air limbah, pengawasan sanitasi
tempat-tempat umum, pemberantasan sarang nyamuk, lalat, kecoa, dan
sebagainya.
Sudah banyak ahli kesehatan membuat batasan kesehatan
masayarakat. Secara kronologis batasan-batasan kesehahtan masyarakat mulai
dengan batasan yang sangat sempit sampai batasan yang luas seperti yang
kita anut saat ini dapat diringkas seperti berikut ini. Batasan yang paling
tua, dikatakan bahwa kesehatan adalah upaya-upaya untuk mengatasi
masalah-masalah sanitasi yang mengganggu kesehatan. Dengan kata lain
kesehatan masyarakat adalah sama dengan sanitasi. Upaya memperbaiki dan
meningkatkan sanitasi lingkungan merupakan kegiatan kesehatan
masyarakat. Dalam hal ini dapat di dukung dengan Hasil wawancara dengan
Bapak Raffi Saputra sebagai masyarakat mengatakan bahwa:
„‟Dampak penyakit yang ditimbulkan seperti gatal-gatal elergi dalam
mengunakan air yang kotor hal ini disebabkan masyarakat belum
mengetahui akibat dari air yang tidak layak dipakai sehingga tidak di
saring terlebih dahulu sebelum pemakaian air sebagai kebutuhan
sehari-hari. Kalau tidak ada air terpaksa memakai air yang seadanya
untuk digunakan sebagai kebutuhan. Dengan kata lain tidak melalui
alat yang khusus telah diujikan oleh mentri kesehatan‟‟.67
Dari hasil wawancara dengan bapak Raffi Saputra dapat di simpulkan
bahwa yang menyebabkan kesehatan masyarakat menurun ini disebabkan
oleh air yang tidak layak untuk dikosumsi sebagai bahan kebutuhan dalam
sehari-hari tidak sesuai dengai kadar kesehatan oleh mentri kesehatan.
67
Wawancara dengan Bapak Raffi Saputra, Sebagai Masyarakat . Pada Kamis 06
September 2019
57
Seperti disebutkan diatas bahwa kesehatan masyarakat adalah ilmu
dan seni. Oleh sebab itu, ruang lingkup kesehatan masyarakat dapat dilihat
dari dua hal tersebut. Sebagai ilmu, kesehatan masyarakat pada mulanya
hanya mencakup 2 disiplin keilmuan, yakni ilmu bio-medis (medical biologi)
dan ilmu-ilmu sosial. Akan tetapi sesuai dengan perkembangan ilmu, maka
disiplin ilmu yang mendasri ilmu kesehatan masyarakat pun berkembang.
Sehingga sampai pada saat ini disiplin ilmu yang mendasari ilmu kesehatan
masyarakat antara lain, mencakup: ilmu biologi, ilmu kedokteran, ilmu kimia,
ilmu fisika, ilmu lingkungan, sosiologi, antropologi, psikologi, ilmu
pendidikan, dan sebagainya. Hasil wawancara dengan bapak Muhammad
Toni mengatakan bahwa:
“ yang menyebabkan masyarakat dalam mengunakan air dalam
kebutuhan sehari-hari hanya bisa mengandalkan air yang dari PAM
saja dalam hal seperti mencuci pakaian, cuci piring, cuci kain dan
mandi yang bisa digunakan masyarakat terutama saya sendiri. Karena
mau menyaring air tersebut tidak punya alat yang khusus dalam
menyaring air yang dibuat sebagai kebutuhan. Sering kali terjadi
gatal-gatal pada kulit, setelah pemakaian air tersebut‟‟.68
Dari hasil wawancara dengan bapak Muhammad Toni dapat
disimpulkan bahwa yang menyebabkan terjadinya sakit itu disebabkan oleh
kelalaian mereka sendiri ataupun di karena kurangnya teliti dalam memilih air
yang berkualitas yang layak dipakai oleh masyarakat.
Penyebab pencemaran air sendiri utamanya karena ulah manusia.
Beberapa contohnya seperti sampah yang dibuang sembarangan, limbah
pabrik yang dibuang ke sungai atau laut, deterjen, tumpahnya minyak di laut
68
Wawancara dengan Bapak Muhammad Toni, Sebagai Staff PDAM. Pada Kamis 06
September 2019
58
dan masih banyak lagi. Hal ini menjadikan pencemaran air sebagai masalah
kesehatan lingkungan yang harus kita pahami dan lawan efeknya, terutama
akibatnya terhadap kesehatan manusia. Berikut adalah tujuh dampak buruk
dari pencemaran lingkungan terhadap kesehatan manusia.
1. Kolera Kolera merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Vibrio
cholerae. Bakteri ini biasanya muncul di air atau makanan yang
terkontaminasi oleh feses orang yang menderita penyakit ini. Kalian juga
bisa menderita kolera jika mencuci makanan menggunakan air yang
terkontaminasi. Beberapa gejala kolera adalah diare, kram perut, muntah
dan sakit kepala.
2. Disentri Disentri merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang
masuk ke mulut melalui air atau makanan yang tercemar. Beberapa gejala
disentri antara lain demam, muntah, sakit perut, dan diare parah.
3. Diare Diare merupakan salah satu penyakit yang umum terjadi karena
kasus pencemaran air. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri dan parasit
yang ada di air yang tercemar. Diare biasanya ditandai oleh feses yang
encer dan buang air besar terus-terusan.
4. Hepatitis A Hepatitis A merupakan penyakit yang menyerang hati dan
disebabkan oleh virus. Penyakit ini biasanya menyebar melalui air atau
makanan yang terkontaminasi feses, atau melalui kontak langsung dengan
feses dari pengidap hepatitis A.
5. Keracunan Timbal Timbal merupakan salah satu polutan yang biasa
ditemukan di air yang tercemar. Jika terpapar timbal dalam dosis berlebih
59
dapat menyebabkan penyakit serius, seperti kerusakan organ, gangguan
sistem saraf dan penyakit ginjal.
6. Polio Polio merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh poliovirus.
Penyakit ini menyebar melalui feses dari pengidap polio. Polio dapat
dicegah dengan mudah dengan cara mendapatkan vaksin polio.
7. Trachoma Akibat pencemaran air lainnya terhadap kesehatan adalah
trachoma atau infeksi mata. Penyakit ini disebabkan oleh kontak dengan
air yang tercemar.
Air merupakan suatu kebutuhan yang sangat esensial dalam kehidupan
manusia karena air adalah pemberi kehidupan, sehingga tanpa air maka
seluruh gerak kehidupan akan berhenti. Hal ini dapat dipahami karena dua
pertiga bagian dari tubuh manusia terdiri dari air. Kebutuhan air tidak saja
menyangkut kuantitas akan tetapi juga menyangkut kualitas sesuai dengan
tiap peruntukannya yang memiliki nilai baku mutu sendiri-sendiri. Baku
mutu untuk air minum tentunya akan lebih ketat jika dibandingkan dengan
baku mutu lainnya seperti untuk cuci ataupun air untuk keperluan industri.69
Dalam tingkatan hirarki kebutuhan manusia, kebutuhan akan air
merupakan kebutuhan yang paling mendasar diantara kebutuhan-
kebutuhanm lainnya dan mendapatkan prioritas yang paling utama didalam
pemenuhannya. Oleh karena itu, ketersediaan sarana penyediaan air bersih
didalam suatu linkungan perkotaan merupakan suatu hal yang sangat penting
dan tidak dapat diabaikan sehingga bagaimanapun sulitnya memperoleh air,
69
Otto Soemarwoto, Ekologi, Lingkungan Hidup Dan Pembangunan, ( Djambatan,
Jakarta, 2004), hlm. 98.
60
manusia akan selalu berusaha untuk mengupayakannya. Guna memenuhi
kebutuhan akan air bersih perkotaan, peran lembaga pemerintah seperti
eksekutif dan legislatif, masyarakat pengguna, Lembaga Swadaya
Masyarakat dan lain-lain sangat berperan penting dalam mendukung
pemenuhan kebutuhan akan air bersih perkotaan. Dukungan atau kritikan
yang berupa kebijakan atau bantuan dalam bentuk pendanaan sangat
dibutuhkan dalam mengembangkan sarana dan prasarana air bersih.
Tuntutan dan kritikan dari masyarakat dan Lembaga Swadaya Masyarakat
terhadap pelayanan air bersih yang diberikan bisa menjadi motivator guna
peningkatan kapasitas pelayanan ada.
“Kebutuhan air bersih suatu kota tidak terkecuali di Kota Jambi,
umumnya dinyatakan sebagai fungsi dari jumlah penduduk dan
kebutuhan air perkapitanya (dalam liter/orang/hari). Perkiraan rata-
rata untuk kebutuhan penduduk dan industri, memberikan ukuran
yang berguna untuk menentukan jumlah rata-rata air yang harus
diolah untuk memenuhi pemakaian air bagi rumah tangga (domestik).
Dalam kaitannya dengan penelitian ini, strategi peningkatan
kapasitas.” 70
pelayanan air bersih didefinisikan sebagai suatu rencana yang cermat
untuk meningkatkan kemampuan produktif suatu tindakan, kinerja atau
usaha yang diberikan dalam pemenuhan kebutuhan air bersih bagi
masyarakat, terkhusus masyarakat di Kota Jambi.71
Peningkatan kapasitas pelayanan air bersih merupakan suatu tuntutan
bagi PDAM Tirta Mayang Kota Jambi selaku institusi atau stakeholders
yang bertanggung jawab memberikan jasa pelayanan dalam penyediaan
70 Wawancara Dengan keisya anggraini, Masyarakat Pelanggan Perusahaan Daerah Air
Minum Tirta Mayang Kota Jambi. Pada Jumat 07 September 2019 71 Ibid, hlm.97.
61
kebutuhan air bersih bagi masyarakat di Kota Jambi. Hal ini disebabkan
karena kapasitas yang ada bisa saja belum menjangkau seluruh lapisan
masyarakat Kota Jambi, dimana tingkat kebutuhan masyarakat akan air
bersih selalu meningkat dari tahun ketahun sebagai akibat adanya laju
pertumbuhan penduduk dan perkembangan kota, hal tersebut tentu bertujuan
untuk pembangunan Kota Jambi.
Dalam menentukan penilaian kapasitas pelayanan air bersih yang
dilakukan oleh PDAM Tirta Mayang Kota Jambi kepada masyarakat di Kota
Jambi pelayanan dapat digunakan cuan berupa kriteria teknis pelayanan
PDAM Tirta Mayang demi menunjang pembangunan Kota Jambi, yaitu:
1) Kualitas Air Bersih
Kualitas air bersih PDAM Tirta Mayang Kota Jambi yang diterima
masyarakat harus memenuhi standar kualitas air bersih sebagaimana
yang telah ditetapkan sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
416/MENKES/PER/1990 tentang Pedoman Kualitas Air, yang telah
penulis jabarkan pada sub bab sebelumnya.
2) Kuantitas
PDAM Tirta Mayang Kota Jambi yang memberikan pelayanan air
bersih kepada masyarakat Kota Jambi harus dapat memenuhi kebutuhan
minimal air bersih suatu rumah tangga dengan tingkat konsumsi yang
cukup untuk kebutuhan air bersih sehari-hari baik untuk minum,
memasak, mandi, mencuci dan sebagainya,
62
3) Kontinuitas
Pelayanan air bersih PDAM Tirta Mayang Kota Jambi harus
tersedia dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dalam 24 jam sehari,
dalam arti air bersih PDAM Tirta Mayang Kota Jambi harus dapat
terdistribusikan ke masyarakat Kota Jambi secara kontinu selama 24 jam
sehari.72
Berdasarkan atas beberapa indikator diatas, dapat disimpulkan bahwa
strategi yang telah dilakukan PDAM Tirta Mayang Kota Jambi dalam
memenuhi ketersedian air bersih bagi segenap masyarakat telah memberikan
dampak terhadap pembangunan Kota Jambi terkhusus dalam hal kapasitas
pelayanan air bersih di Kota Jambi. 73
Adapun dampak terhadap
pembangunan Kota Jambi tersebut yaitu:
1) Aspek Fisik Wilayah Dengan Indikatornya.
Strategi yang telah dilakukan PDAM Tirta Mayang Kota Jambi
dalam memenuhi ketersedian air bersih bagi segenap masyarakat telah
memberikan dampak terhadap aspek fisik wilayah dengan indikatornya
yaitu berupa topografi wilayah, sumber air baku, kuantitas air baku,
kualitas air baku, pencemaran lingkungan dan kerusakan hutan. Hal
tersebut yang selalu dijaga dan dikenadlikan dengan baik oleh PDAM
Tirta Mayang Kota Jambi selama memenuhi ketersedian air bersih bagi
72 Dokumentasi. 73 Dokumentasi.
63
segenap masyarakat Kota Jambi. Maka dengan hal tersebut turut
membantu pembangunan Kota Jambi dalam aspek fisik wilayah dengan
indikatornya.
2) Aspek Pelayanan PDAM Dengan Indikatornya.
Strategi yang telah dilakukan PDAM Tirta Mayang Kota Jambi
dalam memenuhi ketersedian air bersih bagi segenap masyarakat telah
memberikan dampak terhadap aspek pelayanan PDAM dengan
indikatornya yaitu berupa kuantitas dan kualitas air yang diproduksi,
cakupan pelayanan, kontinuitas aliran, umur jaringan pipa, ketersediaan
sarana dan prasarana penunjang.74
Dengan strategi dalam memenuhi
ketersedian air bersih bagi segenap masyarakat Kota Jambi yang bagus
maka menproduksi air yang aman, sehat dan bersih bagi masyarakat. Hal
ini turut membantu menjaga kesehatan masyarakat sehingga terciptalah
SDM masyarakat Kota Jambi yang sehat lagi produktif.
3) Aspek Ekonomi Sosial Dan Pembangunan Dengan Indikatornya.
Strategi yang telah dilakukan PDAM Tirta Mayang Kota Jambi
dalam memenuhi ketersedian air bersih bagi segenap masyarakat telah
memberikan dampak terhadap aspek ekonomi sosial dan pembangunan
dengan indikatornya yaitu berupa pertumbuhan penduduk, ekonomi
masyarakat, pembangunan dan pengembangan wilayah yang tertata
dengan baik di Kota Jambi.
74 Dokumentasi.
64
4) Aspek Aturan dan Kebijakan dengan Indikatornya.
Strategi yang telah dilakukan PDAM Tirta Mayang Kota Jambi
dalam memenuhi ketersedian air bersih bagi segenap masyarakat juga
memberikan dampak terhadap aspek aturan dan kebijakan dengan
indikatornya berupa dukungan, kewenangan dan tanggung jawab
pengelolaan SDA; perlindungan konsumen; dukungan lembaga eksekutif
dan legislatif di Kota Jambi. Hal ini jelas membantu percepatan
pembangunan di Kota Jambi.
5) Aspek Kawasan Pelayanan dengan Indikatornya.
Strategi yang telah dilakukan PDAM Tirta Mayang Kota Jambi
dalam memenuhi ketersedian air bersih bagi segenap masyarakat juga
memberikan dampak terhadap aspek kawasan pelayanan dengan
indikatornya yaitu berupa lokasi daerah pelayanan, aksesibilitas daerah
pelayanan dan sebaran daerah pelayanan yang tertata dengan baik di
Kota Jambi.75
C. Kendala-Kendala Dalam Meningkatkan Kualitas Air Bersih Untuk
Menunjang Kesehatan Masyarakat Kota Jambi
Masalah yang dihadapi dalam meningkatkatkan kualitas air bersih untuk
menunjang kesehatan masyarakat di kota jambi masyarakat dapat dimasukan
kebeberapa masalah utama, ada beberapa kendala yang utama sebagai berikut:
1. kendala teknis yang dialami terkait pendistribusian air. Namun, tetap
PDAM bekerja optimal guna memperbaiki kualitas air. Masyarakat
sebagai pelanggan tidak ingin mengetahui apa kendala yang dihadapi
PDAM. Yang ingin mereka ketahui, air yang sampai ke rumah mereka
75 Dokumentasi.
65
kualitasnya bersih dan layak digunakan. selama ini pihaknya terus
berupaya meningkatkan kualitas air yang diolah. Bahkan, apa yang mereka
lakukan sudah sesuai standar mekanisme kerja PDAM dalam
menghasilkan kualitas air yang bersih. Dari penjelasan di atas dapat di
dukung.
Hasil wawancara dengan Bapak Eko Wandoyo selaku Kepala
Laboratorium PDAM mengatakan bahwa :
“Kebocoran pipa di dalam tanah salah satu penyebab kualitas air yang
sampai kepada pelanggan sering tidak baik. Sebab, air yang dialirkan
tercampur air tanah saat pipa mengalami kebocoran ”76
Dari hasil wawancara dengan Bapak Eko Wandoyo dapat di simpulkan
bahwa kebocoran pipa dalam tanah menyebabkan kualitas air yang sampai
kepada pelanggan sering tidak baik hal ini di sebabkan air yang di alirkan
tercampur air tanah pada saat pipa mengalami kebocoran.
2. Kurangnya Sarana dan prasarana dalam memproduksi air bersih sesuai
dengan kebutuhan masyarakat kota jambi Pemeliharaan dan keberlanjutan
prasarana dan sarana air minum dapat memberikan manfaat besar bagi
masyarakat dengan melakukan upaya yang menyeluruh melalui berbagai
kegiatan yang mendukung pemeliharaan dan keberlanjutan tersebut.
seperti pengaduan yang penulis dapatkan keteranganya berdasarkan hasil
wawancara dengan Teguh salahsatu masyarakat Kota Jambi selaku pelanggan
Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Mayang Kota Jambi berikut ini:
“Saya selaku pelanggan PDAM Tirta Mayang Kota Jambi ya
memang sudah beberapa kali mendapati air dari sambungan PDAM
Tirta Mayang Kota Jambi di rumah saya, air yang mengalir di rumah
itu tidak baik, dulu itu pernah airnya keruh dan kadang juga sering
airnya bau kaporit. Saya juga udah beberapa kali memberikan
76
Wawancara Dengan Bapak Eko Wandoyo, Masyarakat Pelanggan Perusahaan Daerah
Air Minum Tirta Mayang Kota Jambi. Pada Jumat 12 September 2019
66
komplain langsung ke pihak PDAM Tirta Mayang Kota Jambi,
karena itu hak saya juga kan ya untuk dapat air bersih yang
berkualitas.”77
Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Mayang Kota Jambi memiliki
tugas pokok dan fungsi yang sudah dijelaskan pada sub bab sebelumnya.
Berdasarkan hasil penelitian penulis, Perusahaan Daerah Air Minum Tirta
Mayang Kota Jambi masih terus berusaha melaksanakan tugas pokok dan
fungsi dengan baik.78
Berdasasarkan Pasal 15 Undang-Undang Nomor 25
Tahun 2009, penyelenggara berkewajiban memberikan pelayanan yang
berkualitas sesuai dengan asas penyelenggaraan pelayanan publik.
“Dalam pelaksanaan pelayanan, PDAM Tirta Mayang Kota Jambi
masih menemukan banyak pengaduan konsumen yang ditujukan
kepada PDAM Tirta Mayang Kota Jambi yang umumnya berisi
keluhan konsumen terhadap ketersediaan air bersih, seperti adanya
beberapa rumah yang mendapati air keruh.79
seperti pengaduan yang penulis dapatkan keteranganya berdasarkan
hasil wawancara dengan Teguh salahsatu masyarakat Kota Jambi selaku
pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Mayang Kota Jambi berikut
ini:
“Saya selaku pelanggan PDAM Tirta Mayang Kota Jambi ya memang
sudah beberapa kali mendapati air dari sambungan PDAM Tirta
Mayang Kota Jambi di rumah saya, air yang mengalir di rumah itu
tidak baik, dulu itu pernah airnya keruh dan kadang juga sering airnya
bau kaporit. Saya juga udah beberapa kali memberikan komplain
77
Wawancara Dengan Teguh, Masyarakat Pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum Tirta
Mayang Kota Jambi. Pada Jumat 07 September 2019 78 Dokumentasi. 79
Wawancara Dengan Teguh, Masyarakat Pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum Tirta
Mayang Kota Jambi. Pada Jumat 12 September 2019
67
langsung ke pihak PDAM Tirta Mayang Kota Jambi, karena itu hak
saya juga kan ya untuk dapat air bersih yang berkualitas.”80
Pengaduan yang diberikan oleh konsumen tersebut diterima dan
diselesaikan oleh PDAM Tirta Mayang Kota Jambi. PDAM Tirta Mayang Kota
Jambi tetap mengupayakan pemenuhan kualitas air bersih dengan menjalankan
beberapa strategi, adapun strategi tersebut adalah sebagai berikut ini:
1. Melakukan pengurasan dan back wash reservoir secara berkala untuk
menjaga agar tingkat kekeruhan air sesuai dengan ambang batas yang
dipersyaratkan.
2. Melakukan pemeriksaan secara berkala terhadap kualitas air yang dihasilkan
oleh PDAM di Laboratorium milik PDAM Tirta Mayang Kota Jambi, serta
Dinas Kesehatan Kota Jambi dan melaksanakan rekomendasi dari hasil
pemeriksaan tersebut dengan segera.
3. Melakukan flushing secara berkala pada pipa transmisi dan distribusi untuk
mengurangi endapan yang ada.
4. Penggunaan bahan kimia sesuai ketentuan.81
Air merupakan kebutuhan setiap makhluk hidup untuk kelangsungan
hidup, sehingga air menjadi kebutuhan pokok dalam kehidupan masyarakat.
Pasal 33 ayat (3) Undang-Undang Dasar Tahun 1945 mengatur bahwa Bumi
dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara
dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Namun dengan
80
Wawancara Dengan Teguh, Masyarakat Pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum Tirta
Mayang Kota Jambi. Pada Jumat 07 September 2019 81 Dokumentasi.
68
berjalanya waktu banyak keluhan dari konsumen seperti air tidak lancar, pipa
bocor, dan khususnya air tidak bersih. Konsumen sebagai pengguna jasa
pelayanan air bersih pada PDAM Tirta Mayang Kota Jambi berhak
mendapatkan pelayanan yang baik terhadap kualitas dan aliran air bersih,
serta terhadap pemakaian air sesuai dengan perjanjian berlangganan air
bersih.
Pengembangan Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah salah satu
isu penting dalam pengembangan manajemen mutu termasuk dalam konteks
studi ini di PDAM Tirta Mayang Kota Jambi. Standar Pelayanan Minimal
(SPM) menjadi perhatian utama dari sebagian besar pengelola PDAM Tirta
Mayang Kota Jambi dalam pelayanan penyediaan air bersih di Kota Jambi.
Pengembangan standar minimal juga sebagai proses yang dilakukan untuk
penilaian kinerja baik pada unit kerja maupun organisasi secara keseluruhan,
selanjutnya untuk menilai apakah pelayanan dapat menjamin ketersediaan,
menilai apakah proses sesuai dengan standar, menilai apakah ada aturan yang
dilanggar serta menunjukan adanya peluang perbaikan dan dampak dari suatu
intervensi perbaikan. Pegawai merupakan unsur sumber daya manusia yang
sangat penting pada organisasi dalam menjalankan Standar Pelayanan
Minimal.
“Peranan pegawai sangat penting dalam rangka pencapaian tujuan
organisasi karena pegawai merupakan roda penggerak organisasi.
Sama halnya PDAM Tirta Mayang Kota Jambi. Peranan pegawai
sangat penting dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. Sebagai
subyek yang melaksanakan kegiatan pelayanan kuantitas, kualitas
yang dimiliki setiap pegawai sangat berpengaruh terhadap kinerja
69
perusahaan. Apabila kualitas dan kuantitas dan kontinuitas pegawai
memadai, maka perusahan dapat menghasilkan kenerja yang
baik.”82
Dalam mewujudkan pelayanan maksimal kepada pelanggan, Pegawai
PDAM Tirta Mayang Kota Jambi harus dapat memenuhi kepastian akan
kualitas, kuantitas, dan kontinuitas air distribusi. Saat ini PDAM Tirta
Mayang Kota Jambi belum sepenuhnya dapat memenuhi kepastian mengenai
kualitas, karena di tahun 2017 jumlah aduan terkait air bersih masih tinggi,
mecapai 1250 aduan. Selama tahun 2018 terdapat 86 pelanggan PDAM Tirta
Mayang Kota Jambi yang mengajukan permohonan penutupan saluran
PDAM Tirta Mayang Kota Jambi dengan alasan telah mendapatkan air dari
sumur.
Ketidakpuasan konsumen PDAM Tirta Mayang Kota Jambi diberikan
dalam bentuk pengaduan. Kenyataannya dari tahun ke tahun konsumen
PDAM Tirta Mayang Kota Jambi selalu melakukan pengaduan terutama
dalam pengelolaan air bersih. Walaupun ditahun 2018 terjadi penurunan yang
sangat signifikan, perubahan tersebut diyakini dikarenakan strategi cepat
tanggap terhadap keluhan-keluhan yang ditangai oleh PDAM Tirta Mayang
Kota Jambi.
Namun dari hasil temuan penulis di lapangan ternyata masih ada
beberapa masyarakat di Kota Jambi yang belum mengetahui langkah-langkah
yang dapat ditempuh untuk melakukan pengaduan terhadap keluhan yang
82
Wawancara Dengan Bapak Agus Salim, A.Md, Manager Produksi Perusahaan Daerah
Air Minum Tirta Mayang Kota Jambi. Pada Kamis 05 September 2019
70
dialami terkait keterseidaan air berish yang didistribusikan PDAM Tirta
Mayang Kota Jambi, hal tersebut sesuai dengan hasil wawancara yang
penulis lakukan dengan dua orang masyarakat Kota Jambi yang merupakan
pelanggan dari PDAM Tirta Mayang Kota Jambi berikut ini:
“Saya pribadi sih belum tau ya bagaimana sebenarnya menyampaikan
komplain saya ke pihak PDAM Tirta Mayang Kota Jambi dengan
cepat, karena saya juga kepala keluarga yang kerja dari pagi sampe
sore kadang saya merasa repot juga untuk mengurus keluhan ini,
kadang saya caritahu cara menyampaikan keluhan juga susah dapat
informasinya, akhirnya ya saya biarkan begitu saja"83
Keterangan yang disampaikan oleh narasumber diatas juga terjadi
dengan narasumber selanjutnya, sesuai dengan hasil wawancara yang penulis
lakukan dengan salahsatu pelanggan PDAM Tirta Mayang Kota Jambi
berikut ini:
"iya saya selaku mahasiswi yang juga anak kosan kadang suka
bingung menyampaikan keluhan saya, di rumah kos itu sering sekali
air mati yang membuat saya dan teman-temanb lainya kesulitan dalam
menggunakan air bersih, jelas kita butuh 24 jam kan ya, kadang
matinya malam, disana kadang kita bingung menyampaikan
keluhanya bagaimana, padahal kita tidak pernah telat membayar
tagihan air PDAM, menyampaikan keluhan itu yang kadang kita
bingung, seeprtinta sih memang harus ada kontak PDAM yang bisa
kita hubungi 24 jam ya"84
Berkaitan dengan adanya pengaduan bagi seorang konsumen yang merasa
tidak puas dengan pelayanan air bersih PDAM Tirta Mayang Kota Jambi, maka
konsumen dapat melakukan pengaduan dengan prosedur.
83
Wawancara Dengan Ahmad Hidayat, Masyarakat Pelanggan Perusahaan Daerah Air
Minum Tirta Mayang Kota Jambi. Pada Jumat 05 September 2019 84
Wawancara Dengan Annisa Putri, Masyarakat Pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum
Tirta Mayang Kota Jambi. Pada Jumat 05 September 2019
71
“Pengaduan langsung ke Bagian Humas (bagian pengaduan) di
Kantor PDAM Tirta Mayang Kota Jambi dengan menunjukkan
identitas dengan membawa bukti pembayaran rekening air,
kemudian mengisi dan menandatangani formulir pengaduan
konsumen. Pengaduan melalui telepon ke Kantor PDAM Tirta
Mayang Kota Jambi dengan menyebutkan nomor saluran, nama,
dan alamat konsumen yang akan dicek melalui komputer oleh
petugas PDAM Tirta Mayang Kota Jambi. Pengaduan melalui surat
dengan menyertakan salinan pembayaran rekening air dan salinan
identitas (KTP).”85
Pengaduan tersebut dilakukan oleh konsumen secara langsung ke kantor
PDAM Tirta Mayang Kota Jambi, melalui telepon, atau melalui surat,
kemudian setelah itu dilakukan pengelompokan jenis pengaduan oleh petugas
pelayanan PDAM Tirta Mayang Kota Jambi untuk diproses pada unit terkait
yang menangani pengaduan tersebut.
“Petugas PDAM Tirta Mayang Kota Jambi kemudian akan melakukan
pemeriksaan untuk menentukan ada tidaknya kesalahan atau kelalaian
yang dilakukan oleh pihak PDAM Tirta Mayang Kota Jambi. Proses
pemeriksaan dilakukan, kemudian apabila tidak ditemukan adanya
kesalahan atau kelalaian yang dilakukan oleh pihak PDAM Tirta
Mayang Kota Jambi, maka pengaduan konsumen tersebut ditolak,
sedangkan apabila dari kesimpulan pemeriksaan menunjukkan adanya
kesalahan atau kelalaian pada pihak PDAM Tirta Mayang Kota Jambi,
maka pengaduan konsumen tersebut diterima dan dilakukan tindak
lanjut perbaikan atau ganti rugi kepada konsumen.”86
Upaya peningkatan kualitas pelayanan oleh PDAM Tirta Mayang Kota
Jambi bersifat inovatif, perspektif pelanggan, perspektif karyawan dan
berorientasi pada servis/pelayanan untuk menciptakan kepuasan pelanggan.
85 Wawancara Dengan Bapak Budi Hidayat, Karyawan Humas Perusahaan Daerah Air
Minum Tirta Mayang Kota Jambi. Pada Kamis 05 September 2019 86 Wawancara Dengan Bapak Wahid Putra, Staf Bagian Produksi Perusahaan
Daerah Air Minum Tirta Mayang Kota Jambi. Pada Kamis 06 September 2019
72
Namun masih muncul pertanyaan, apakah hal tersebut dapat memberikan
kepuasan bagi pelanggan PDAM Tirta Mayang Kota Jambi bila dilihat dari
lima dimensi pelayanan, yaitu tangibles (bukti fisik), Reliability (kehandalan),
Responsiveness (daya tanggap), Assurance (jaminan) dan Empathy (empati).
PDAM Tirta Mayang Kota Jambi perlu mengidentifikasi apakah pelayanan
yang diberikan selama ini telah sesuai dengan harapan pelanggan. Namun pada
kenyatannya, dalam pelayanan yang diberikan PDAM Tirta Mayang Kota
Jambi masih ditemukan adanya keluhan yang dialami oleh pelanggan. Keluhan
pelanggan merupakan ungkapan dari ketidakpuasan yang dirasakan oleh
konsumen. Keluhan pelanggan adalah hal yang tidak dapat diabaikan karena
dengan mengabaikan hal tersebut akan membuat konsumen merasa tidak
diperhatikan dan pada akhirnya enggan perusahaan akan ditinggalkan oleh
konsumen. Dalam pelayanan publik demi menunjang pembangunan di Kota
Jambi adanya keluhan pelanggan menunjukkan akan kurang maksimalnya
pelayanan yang diberikan oleh instansi pemerintah.
“Dengan demikian, setiap keluhan yang dialami oleh masyarakat
harus segera ditanggapi dan ditangani dengan serius dan cepat sesuai
dengan prosedur yang berlaku untuk mencegah semakin meluasnya
keluhan. Dimana merespon keluhan pelanggan merupakan bentuk
tanggung jawab dari suatu layanan jasa karena salah satu tujuan akhir
dari aktivitas layanan jasa adalah untuk memberikan kepuasan
terhadap semua pihak yang berkepentingan termasuk masyarakat
umum khususnya di Kota Jambi.” 87
87
Wawancara Dengan Bapak Ir. Johan Iskandar, Manager Laboratorium Perusahaan
Daerah Air Minum Tirta Mayang Kota Jambi. Pada Kamis 06 September 2019
73
Keluhan yang tidak segera ditanggapi akan menimbulkan masalah-
masalah baru yang dapat menimbulkan pengaruh negatif bagi citra perusahaan
di mata masyarakat.
karena itu, PDAM Tirta Mayang Kota Jambi menjalankan strategi
pelayanan dengan selalu memperhatikan kualitas layanan yang
diberikan kepada pelanggan dalam penanganan pengaduan. Dengan
adanya pantauan mengenai kualitas layanan yang selama ini dilakukan
akan dapat menilai bagaimana sejauh ini layanan yang diberikan dapat
memenuhi kepuasan pelanggan. Kualitas layanan menurut adalah
prinsip pembangunan hubungan baik dengan pelanggan. Kualitas
layanan dipengaruhi dua hal, yaitu jasa yang dirasakan
(perceivedservice) dan jasa yang diharapkan (expected service).88
Bahwa kualitas pelayanan (SERVQUAL) dibangun atas adanya dua
faktor utama yaitu persepsi pelanggan atas layanan yang nyata mereka terima
(Perceived Service) dengan layanan yang sesungguhnya diharapkan atau
diinginkan (Expected Service). Bila jasa yang dirasakan lebih kecil dari pada
yang diharapkan para pelanggan menjadi tidak tertarik pada penyedia jasa akan
tetapi apabila yang terjadi adalah sebaliknya (perceivedexpected), maka
pelanggan akan puas dan ada kemungkinan para pelanggan akan menggunakan
penyedia jasa itu lagi.89
Berdasarkan wawancara dengan pelanggan PDAM Tirta Mayang Kota
Jambi, salah satu pelanggan menyatakan pendapatnya bahwa :
“Saya sudah sering mengeluhkan pelayanan kepada petugas PDAM,
tetapi terkesan tidak dipedulikan, saya menilai PDAM tidak
memberikan pelayanan yang terbaik kepada para pelanggan.
Padahal, kami selalu membayar tagihan air setiap bulan. Kalau
memungut tagihan air mereka tidak pernah lupa, sedangkan
88
Hardiyansyah, Kualitas Pelayanan Publik (Konsep,Dimensi, Indikator Dan
Implementasinya, ( Gava Media,Yogyakarta 2011 ), hlm.198. 89
Dokumentasi.
74
pelayanan kepada masyarakat mereka abaikan. Akhirnya, pelanggan
yang dirugikan,”90
Keluhan dari pelanggan itu menjadi bukti bahwa responsivitas
pelayanan dari PDAM Tirta Mayang Kota Jambi masih perlu ditingkatkan
lagi Dari hasil wawancara tersebut, diketahui bahwa masyarakat masih
belum puas dengan sikap tanggapan yang diberikan oleh pihak PDAM
Tirta Mayang Kota Jambi. Masyarakat merasa apa yang mereka keluhkan
tidak segera ditindaklanjuti oleh pihak PDAM Tirta Mayang Kota Jambi.
Pihak PDAM sudah berusaha menanggapi setiap keluhan-keluhan yang
masuk, hanya saja tidak segera ditindaklanjuti sehingga masyarakat merasa
PDAM Tirta Mayang Kota Jambi tidak merespons keluhan masyarakat. Oleh
sebab itu pihak PDAM Tirta Mayang Kota Jambi, masih perlu meningkatkan
responsif terhadap keluhan masyarakat agar puas dengan pelayanan yang
diberikan. PDAM Tirta Mayang Kota Jambi harus lebih memaksimalkan
dalam menghadapi keluhan dan segera menindaklanjuti keluhan yang
datang dari masyarakat.91
Dalam memberikan pelayanan yang baik demi menunjang
pembangunan di Kota Jambi maka sebaiknya pemberi layanan selalu
memberikan pelayanan yang cepat dan tanggap, tidak membiarkan konsumen
menunggu tanpa adanya suatu alasan yang jelas karena hal tersebut akan
menyebabkan persepsi yang negatif dalam kualitas pelayanan. Persepsi negatif
pelanggan tersebut akan menimbulkan citra yang kurang baik PDAM Tirta
90
Wawancara Dengan Lani Masyuro, Masyarakat Pelanggan Perusahaan Daerah Air
Minum Tirta Mayang Kota Jambi. Pada Jumat 07 September 2019 91 Dokumentasi.
75
Mayang Kota Jambi. Oleh karena itu, PDAM Tirta Mayang Kota Jambi harus
selalu cepat merespon pemintaan atau keluhan yang diadukan oleh pelanggan.
PDAM Tirta Mayang Kota Jambi sering mendapat banyak hambatan
terkait lamanya penanganan. Hambatan yang tersebut terjadi karena
terdapatnya pipa aliran air yang seringkali bocor. Hal ini dikarenakan pipa
yang pecah disebabkan oleh beban berat dari permukaan tanah, seperti beban
mobil berat yang melintas terus menerus serta karena adanya aktifitas berat
seperti pelebaran jalan yang kadang membuat pipa aliran air pecah.
Adapun strategi yang dilakukan oleh PDAM Tirta Mayang Kota Jambi
adalah dengan segera mengganti pipa pecah tersebut agar segera dapat
difungsikan kembali.
Untuk meningkatkan pelayanan terhadap ketersediaan air bersih demi
menunjang pembangunan di Kota Jambi, PDAM Tirta Mayang Kota Jambi
menjalankan strategi dalam meningkatkan kualitas air bersih di Kota Jambi
dengan cara yaitu membuat progam kerja dan rencana kerja. Progam dan
rencana kerja PDAM Tirta Mayang Kota Jambi tersebut meliputi bidang
pemasaran, bidang operasional, bidang keuangan, dan bidang sumber daya
manusia.92
Berikut ini rincian strategi dalam meningkatkan kualitas air bersih
di Kota Jambi dengan cara yaitu membuat progam kerja dan rencana kerja:
a. Progam dan Rencana Kerja Perusahaan Bidang Pemasaran
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan PDAM Tirta Mayang Kota Jambi
92 Dokumentasi.
76
untuk meningkatkan pemasaran antara lain :
1) Kecepatan dalam memberikan tanggapan terhadap dari pengaduan-
pengaduan dari pelanggan.
2) Meningkat dan memperbaiki pelayanan terhadap konsumen.
3) Memberikan informasi yang jelas dan dapat dimengerti sehingga
masyarakat Kota Jambi ikut merasa memiliki dan memelihara setiap
sarana dan prasarana PDAM Tirta Mayang Kota Jambi serta mematuhi
peraturan yang ada.
4) Menjamin kepastian yang sesuai dengan apa yang telah dikemukan
kepada masyarakat, misalnya memberikan kualitas dan kuantitas
persyaratan yang telah ditentukan kepada masyarakat, mencari jalan
keluar terhadap permasalahan-permasalahan PDAM Tirta Mayang Kota
Jambi.
b. Program dan Rencana Kerja Perusahaan Bidang Operasional
Dalam bidang pelayanan dan operasional teknis diperlukan
penanggulangan atau menekan tingkat kebocoran air dengan langkah-
langkah sebagai berikut 93
:
1) Melengkapi peralatan-peralatan deteksi kebocoran
2) Mengoptimalkan jaringan dan instalasi-instalasi yang sudah ada.
3) Pengadaan bak klorinasi untuk pelaksananan pemeriksaan air.
4) Melengkapi peralatan laboratorium untuk mendukung pemeriksaan
kualitas air.
93
Dokumentasi.
77
5) Interkoneksi jaringan pipa transmisi dan distribusi.
c. Progam dan Rencana Kerja Bidang SDM.
Progam dan rencana kerja bidang SDM adalah sebagai berikut94
:
1) Mengembangkan dan melaksanakan system pengelolahan pegawai.
2) Mengembangkan kapasitas tenaga kerja PDAM Tirta Mayang Kota
Jambi.
3) Mengembangkan budaya yang berorientasi pada pelayanan diantara
pegawai PDAM Tirta Mayang Kota Jambi.
4) Mengembangkan dan melaksanakan standar untuk kompentisi.
Dalam upaya meningkatkan pelayanan terhadap ketersediaan air bersih
demi menunjang pembangunan di Kota Jambi, PDAM Tirta Mayang Kota
Jambi terus menjalankan strategi dalam meningkatkan kualitas air bersih di
Kota Jambi.
Strategi lainya yang dilakukan PDAM Tirta Mayang Kota Jambi dalam
meningkatkan kualitas air bersih di Kota Jambi adalah :
1) Melengkapi Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana pelayanan sangatlah penting dalam
meningkatkan pelayanan terhadap ketersediaan air bersih demi menunjang
pembangunan di Kota Jambi. Untuk itu PDAM Tirta Mayang Kota Jambi
harus memperhatikan sarana dan prasarana yang ada, karena sarana dan
prasarana yang baik dapat menunjang citra atau image yang baik bagi
PDAM Tirta Mayang Kota Jambi itu sendiri.
78
Ditemukan kelemahan bahwa dalam penananganan keluhan masih
terkendala karena keterbatasan stok sparepart yang dimiliki. Keterbatasan
sparepart berakibat pada waktu penanganan yang cukup lama dan
tergantung dengan tingkat kerusakan yang dilaporkan, dimana tingkat
kerusakan akan memerlukan perlengkapan yang memadai.95
Berdasarkan
hal tersebut hambatan yang biasanya dihadapi adalah keterbatasan peralatan
yang dimiliki untuk membantu pegawai dalam menangani pengaduan
masyarakat. Dengan hambatan yang ada maka akan semakin lama
pelayanan yang diberikan dalam menangani pengaduan. Sesuai dengan
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
63/KEP/M.PAN/7/2003 bahwa kelengkapan sarana dan prasarana
merupakan salah satu prinsip pelayanan publik, dimana tersedianya sarana
dan prasarana kerja, peralatan kerja dan pendukung lainnya yang memadai
akan dapat mempermudah dalam kegiatan pelayanan publik. Selain itu di
dalam Pasal 15 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 dijelaskan bahwa
penyelenggara pelayanan publik berkewajiban menyediakan sarana,
prasarana, dan/atau fasilitas pelayanan publik yang mendukung terciptanya
iklim pelayanan yang memadai.
Oleh karena itu, untuk menghindari lamanya penanganan pengaduan
yang dialami oleh pelanggan maka PDAM Tirta Mayang Kota Jambi selalu
berupaya memperhatikan kelengkapan sarana dan prasarana.96
Dengan
adanya ketepatan waktu penyelesaian keluhan yang baik diharapkan akan
95 Dokumentasi. 96 Dokumentasi.
79
memberikan kepuasan konsumen. Kepuasan konsumen ini akan berdampak
pada meningkatnya citra pelayanan publik yang berkualitas.
2) Penambahan Pegawai (SDM) Berkualitas.
Responsiveness, atau ketanggapan yaitu suatu kemauan untuk
membantu dan memberikan layanan yang cepat dan tepat kepada
konsumen, dengan penyampaian informasi yang jelas, tidak membiarkan
konsumen menunggu tanpa adanya suatu alasan yang jelas menyebabkan
persepsi yang negatif dalam kualitas pelayanan. Sehingga perusahaan
dituntut untuk terus mengevaluasi kualitas pelayanan yang ada guna
memantau sejauh mana pelanggan puas akan pelayanan yang diberikan
oleh PDAM Tirta Mayang Kota Jambi.
Hasil penelitian di lapangan diketahui bahwa PDAM Tirta Mayang
Kota Jambi belum sepenuhnya tanggap akan keluhan yang diadukan dimana
keluhan yang diterima tidak langsung ditangani.97
Dalam memberikan
pelayanan yang baik maka sebaiknya PDAM Tirta Mayang Kota Jambi selalu
memberikan pelayanan yang cepat dan tanggap karena hal tersebut akan
menyebabkan persepsi yang negatif dalam kualitas pelayanan.
Persepsi negatif pelanggan tersebut akan menimbulkan citra yang
kurang baik PDAM Tirta Mayang Kota Jambi. Dapat diketahui bahwa waktu
penyelesaian pelayanan di PDAM Tirta Mayang Kota Jambi belum sesuai
dengan prinsip pelayanan publik pada Keputusan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara No.63/KEP/M.PAN/7/2003 salah satunya adalah kepastian
97 Dokumentasi.
80
waktu, yang artinya pelaksanaan pelayanan publik dapat diselesaikan dalam
kurun waktu yang telah ditentukan. Hal lain seperti yang tercantum pada Pasal
4 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, setiap
penyelenggaraan pelayanan publik berasaskan ketepatan waktu. Ketepatan
waktu yang dimaksud adalah penyelesaian setiap jenis pelayanan yang
dilakukan secara tepat waktu sesuai dengan standar pelayanan. Oleh karena
itu, PDAM Tirta Mayang Kota Jambi harus selalu cepat merespons pemintaan
atau keluhan yang diadukan oleh pelanggan.
PDAM Tirta Mayang Kota Jambi sering mendapat banyak hambatan
terkait lamanya penanganan. Hambatan yang tersebut terjadi karena kurangnya
Sumber Daya Manusia (SDM). Secara kuantitas, SDM di lingkungan PDAM
masih kurang dibanding dengan wilayah pelayanannya. Bambang Riyanto
menjelaskan besarnya cakupan wilayah yang menjadi coverage kami membuat
PDAM Tirta Mayang Kota Jambi kekurangan sumber daya manusia dan inilah
yang menjadi pekerjaan bagi PDAM Tirta Mayang Kota Jambi. Dari
keterangan yang disampaikan Bambang Riyanto, dapat diketahui bahwa
jumlah pegawai yang ada di PDAM Tirta Mayang Kota Jambi saat ini masih
kurang dan belum sesuai dengan standar yang ditetapkan. Keterbatasan
jumlah pegawai ini menyebabkan pembagian tugas masih tidak bisa
dilaksanakan dengan baik. Sehingga satu orang pegawai dapat mengurusi
beberapa tugas. Hal ini akan berpengaruh terhadap kinerja PDAM dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat.98
98 Dokumentasi.
81
Oleh karena itu, untuk menghindari lamanya penanganan pengaduan
yang dialami oleh pelanggan maka PDAM Tirta Mayang Kota Jambi berupaya
menambah pegawai (SDM) yang berkualitas. Dengan adanya penambahan
pegawai ini diharapkan penanganan terkait keluhan air bersih dapat berjalan
secara cepat dan lebih efektif, sehingga diharapkan akan memberikan kepuasan
konsumen. Kepuasan konsumen ini akan berdampak pada meningkatnya citra
pelayanan publik yang berkualitas demi menunjang pembangunan di Kota
Jambi.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari beberapa permasalahan yang dikemukakan diatas, maka pada bab
akhir ini dapat penulis tarik beberapa kesimpulan antara lain:
1. Strategi Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Mayang dalam meningkatkan
kualitas air bersih di Kota Jambi yaitu: 1) Melakukan pengurasan dan back
wash reservoir secara berkala untuk menjaga agar tingkat kekeruhan air
sesuai dengan ambang batas yang dipersyaratkan. 2) Melakukan pemeriksaan
secara berkala terhadap kualitas air yang dihasilkan oleh PDAM di
Laboratorium milik PDAM Tirta Mayang Kota Jambi, serta Dinas Kesehatan
Kota Jambi dan melaksanakan rekomendasi dari hasil pemeriksaan tersebut
dengan segera. 3) Melakukan flushing secara berkala pada pipa transmisi dan
distribusi untuk mengurangi endapan yang ada. 4) Penggunaan bahan kimia
sesuai ketentuan. 5) Progam dan Rencana Kerja Perusahaan Bidang
Pemasaran 6) Program dan Rencana Kerja Perusahaan Bidang Operasional.
7) Progam dan Rencana Kerja Bidang SDM. 8) Melengkapi Sarana dan
Prasarana 9) Penambahan Pegawai (SDM) Berkualitas.
2. Dampak terhadap kesehatan masyarakat Kota Jambi tersebut yaitu: 1) Aspek
Fisik Wilayah Dengan Indikatornya. yaitu berupa topografi wilayah, sumber
air baku, kuantitas air baku, kualitas air baku, pencemaran lingkungan dan
kerusakan hutan. Hal tersebut yang selalu dijaga dan dikenadlikan dengan
baik oleh PDAM Tirta Mayang Kota Jambi selama memenuhi ketersedian air
3. bersih bagi segenap masyarakat Kota Jambi. Maka dengan hal tersebut turut
membantu pembangunan Kota Jambi dalam aspek fisik wilayah dengan
indikatornya. 2) Aspek Pelayanan PDAM Dengan Indikatornya. yaitu berupa
kuantitas dan kualitas air yang diproduksi, cakupan pelayanan, kontinuitas
aliran, umur jaringan pipa, ketersediaan sarana dan prasarana penunjang.
Dengan strategi dalam memenuhi ketersedian air bersih bagi segenap
masyarakat Kota Jambi yang bagus maka menproduksi air yang aman, sehat
dan bersih bagi masyarakat. Hal ini turut membantu menjaga kesehatan
masyarakat sehingga terciptalah SDM masyarakat Kota Jambi yang sehat lagi
produktif. 3) Aspek Ekonomi Sosial Dan Pembangunan Dengan Indikatornya.
yaitu berupa pertumbuhan penduduk, ekonomi masyarakat, pembangunan
dan pengembangan wilayah yang tertata dengan baik di Kota Jambi. 4) Aspek
Aturan dan Kebijakan dengan Indikatornya. berupa dukungan, kewenangan
dan tanggung jawab pengelolaan SDA; perlindungan konsumen; dukungan
lembaga eksekutif dan legislatif di Kota Jambi. Hal ini jelas membantu
percepatan pembangunan di Kota Jambi. 5) Aspek Kawasan Pelayanan
dengan Indikatornya. yaitu berupa lokasi daerah pelayanan, aksesibilitas
daerah pelayanan dan sebaran daerah pelayanan yang tertata dengan baik di
Kota Jambi.
4. Kendala-kendala kualitas air bersih untuk menunjang kesehatan Kota Jambi
Yaitu : (1). tidak adanya konektivitas menjadi penyebab utama dalam
kesehatan masyarakat. (2). Kejelasan regulasi ketidakpuasan ini terjadi karena
pengguna mengkhawatirkan dalam layanan kesehatan masyarakat meningkat.
B. Saran
Agar terwujud ketersediaan air bersih yang berkelanjutan oleh PDAM
Tirta Mayang Kota Jambi kedepanya maka saran dari penulis adalah agar PDAM
Tirta Mayang Kota Jambi kedepanya dapat dengan cepat serta tanggap dalam
menangani keluhan yang disampaikan oleh pelanggan serta dapat menambah
SDM kerja yang berkualitas dalam menangani setiap permasalahan dan keluhan
dari masyarakat terhadap PDAM Tirta Mayang Kota Jambi.
C. Rekomendasi
Berdasarkan hasil dan penemuan dalam penelitian Strategi PDAM Dalam
Meningkatkan Kualitas Air Bersih Untuk Menunjang kesehatan masyarakat
(Studi Pada Kantor PDAM Tirta Mayang Kota Jambi). Adapun yang dapat
penulis rekomendasikan dalam mengembangkan kualitas air bersih dan
pembangunan kota jambi yaitu merekomendasikan agar air PDAM Tirta Mayang
Kota Jambi adalah agar lebih memadai lagi fasilitas yang ada baik dari segi sarana
maupun pemasaran yang masih menjadi problem oleh pelanggan air minum
PDAM Tirta Mayang Kota Jambi.
DAFTAR PUSTAKA
A. Literatur
Al- Qur‟an Terjemanah, Departemen Agama RI, Bandung: CV Darus Sunnah,
2015
Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta,
2017
Burhan Bungin, Petodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta : Pt Raja Grafindo
Persada, 2015
Cecep Triwibowo, Etika Dan Hukum Kesehatan Yogyakarta: Nuha Medika, 2014
Effendi, H. Telaah Kualitas Air Yogyakarta: Kanisius , 2003
Fred R. David, Menejemen Strategi Konsep, (Jakarta: Prenhalindo), 2002
Hardiyansyah, Kualitas Pelayanan Publik Konsep, Dimensi, Indikator dan
Implementasinya, Gava Media, Yogyakarta, 2011
Harun Ismet Belgawan, Perencanaan Strategis, Lecture Handout MKUK,
ITB,Bandung, 2005
H. Ishaq, Metode Penelitian Hukum & Penulisan Skripsi, Tesis, Serta Disertasi,
Bandung : Alfabeta, 2017
Kurniawan Agung, Transformasi Pelayanan Publik. Yogyakarta : Pembaruan,
2005
Martini Yamin, Metodologi Penelitian Pendidikan Dan Sosial Kualitatif Dan
Kuantitatif, Jakarta : Komplek Kejaksaan Agung, Cipayung, 2009
Nasution, Metodelogi Riset Penelitian Ilmiah. Jakatra : Bumi Aksara, 2003
Otto Soemarwoto, Ekologi, Lingkungan Hidup Dan Pembangunan, Djambatan,
Jakarta, 2004
Rangkuti Freddy, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis Reorientasi
Konsep Perencanaan Strategis Untuk Menghadapi Abad 21. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama, 2008
Sayuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi (Edisi Revisi), cet. Ke-2 (Jambi:Syari‟ah
Press, 2014
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif dan RNB (Bandung:Alfabeta), 2013
Sudjana, Management Program Pendidikan, Bandung : Falah Production, 2014
B. Perundang-Undangan
Peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 122 Tahun 2015 Tentang Sistem
Penyediaan Air Minum
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
736/MENKES/PER/VI/2010 tentang Tata Laksana Pengawasan Kualitas
Air Minum
Peraturan menteri kesehatan republik indonesia nomor 32 tahun 2017 tentang
standar bakku mutu kesehatan lingkungan dan persyaratan kesehatan air
untuk keperluan higiene sanitasi, kolam renang solus per aqua dan
pemandian umum.
Peraturan daerah Kota Jambi nomor 13 tahun 2016 tentang Penyertaan Modal
Daerah Kepada Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Mayang Kota Jambi
C. Jurnal dan Skripsi
Ariya Asghara, Strategi Peningkatan Kapasitas Pelayanan Air Bersih Di Kota
Bangko Kabupaten Merangin, Program Pascasarjana Magister Teknik
Pembangunan Wilayah Dan Kota Universitas Diponegoro Semarang 2007
Firdaus, F. Hardianto, WT. Maser, W, Strategi Pdam Dalam Meningkatkan
Kualitas Air Bersih Untuk Menunjang Pembangunan Di Kota Wisata
(Studi Pada Kantor PDAM Kota Batu), Volume 6 Nomor 2 ISSN. 2442 :
6992, 2017
Ichwan Gumilang, Analisis Strategi Pemasaran Air Minum Pada Pdam Tirta
Pakuan Kota Bogor, Program Sarjana Alih Jenis Manajemen Departemen
Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Manajemen Institut Pertanian Bogor,
2015
Juslina, Strategi perusahaan Daerah Air Minum (Pdam) Tirtatuah Benua Dalam
meningkatkan pelayanan kepada Masyarakat di Kota Sangatta. eJournal
Ilmu Pemerintahan,Volume3,Nomor2,2015:571-584, 2015
Nigita Ayu Oktarina, Strategi Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Magetan
Dalam Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih, Jurusan Ilmu Administrasi
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sebelas
Maretbsurakarta, 2010
D. Website
https://www.academia.edu/26144112/_Smart_City_Menuju_Kota_Kita_Yang_Dn
amis_dan_Smart_Kota_Yang_Menjadi_Impian_Masyarakat.
https://jambikota.go.id/new/air-bersih/ di akses pada 02 Agustus 2019.
https://www.pdamtirtamayang.com/index.php/profil/kapasitas-produksi, diakses
pada 03 September 2019
https://www.pdamtirtamayang.com/index.php/profil/sejarah-singkat
http://www.sanitasi.or.id/?p=709.
https://beritagar.id/artikel/editorial/hapuskan-perda-penyebab-ekonomi-biaya-
tinggi.
https://www.pdamtirtamayang.com/index.php/profil/sejarah-singkat, diakses pada
03 September 2019
https://www.pdamtirtamayang.com/index.php/profil/visi-dan-misi, diakses pada
03 September 2019
https://www.pdamtirtamayang.com/index.php/profil/tugas-pokok-dan-fungsi,
diakses pada 03 September 2019
https://www.pdamtirtamayang.com/index.php/profil/visi-dan-misi, diakses pada
03 September 2019
DATA INFORMAN
No Nama Jabatan
1 Amal Sholeh, A. Md Supervisor Pengolahan
2 Agus Salim, A. Md Manager Produksi
3 Eko Wantoyo, St Manager Prodis
4 Wahid Putra Staf Bagian Produksi
5 Ir. Johan Iskandar Supervisor Laboratorium
6 Budi Hidayat Staf Human
7 Dodi Caniago Karyawan Bagian Humas
8 Teguh Masyarakat Pelanggan
9 Ahmad Hidayat Masyarakat Pelanggan
10 Ani Saputri Masyarakat Pelanggan
11 Lani Masyuro Masyarakat Pelanggan
LAMPIRAN
DOKUMENTASI SAAT OBSERVASI DI KANTOR PDAM TIRTA
MAYANG KOTA JAMBI
(foto bersama Ibu PDAM Tirta Mayang Kota Jambi )
( Foto bersama Ibu SDM PDAM Tirta Mayang Kota Jambi )
( Foto bersama Bapak Kepala Laboratorium PDAM Tirta Mayang Kota
Jambi )
DOKUMENTASI LOKASI PDAM TIRTA MAYANG KOTA JAMBI
( Foto Pengendapan Air PDAM Tirta Mayang Kota Jambi )
( Foto ruang distribusi II PDAM Tirta Mayang Kota Jambi )
( Foto tempat penyaringan air PPDAM Tirta Mayang Kota Jambi )
( Foto bersama Bapak Staff Laboratorium PDAM Tirta Mayang Kota Jambi
)
( Foto bersama Ibu Staff Laboratorium PDAM Tirta Mayang Kota Jambi )
( Foto tempat penyaringan air bekas endapan PDAM Tirta Mayang Kota
Jambi )
( Foto Koagulator tempat penyaringan air pertama di PDAM Tirta Mayang
Kota Jambi )
( Foto tempat penyaringan air bekas endapan ke air jernih )
( Foto tempat penyaringan air jernih )
( Foto bersama staff laboratorium di tempat penyaringan air bersih PDAM
Tirta Mayang Kota Jambi )
( Foto pembersihan bekas air endapan PDAM Tirta Mayang Kota Jambi )