RESPON REMAJA TERHADAP VIDEO DAKWAH
SOURCE OF HAPPINESS PADA AKUN INSTAGRAM
USTADZAH HANEEN AKIRA
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Sosial (S.Sos.)
oleh:
Humairah
NIM 1114051000083
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1439 H/2018 M
i
ABSTRAK
Humairah, 11140510000083. “Respon Remaja Terhadap
Video Dakwah Source Of Happiness Pada Akun Instagram
Ustadzah Haneen Akira”, di bawah bimbingan Ir. Noor Bekti
Negoro, SE, M.Si
Di era modern ini syiar Islam sudah dapat dilihat dari
berbagai media sosial. salah satu media sosial yang digunakan
untuk berdakwah adalah Instagram. Instagram adalah aplikasi
berbagi foto maupun video. Instagram dapat dianggap sebagai
media sosial yang paling buruk bagi kesehatan mental akan tetapi
Instagram tidak melulu berhubungan dengan hal-hal yang
negative instagram dapat digunakan untuk hal yang positif.
Banyak da’I menggunakan Instagram sebagai media untuk
menyebarkan syiar Islam salah satunya adalah Ustadzah Haneen
Akira. Ustadzah Haneen Akira rutin mengungah video dakwah
salah satu video dakwah yang berjudul Source of Happiness
dilihat oleh 77.009 penonton disukai oleh 22.485 orang.
Berdasarkan pernyataan diatas, timbul beberapa
pertanyaan yaitu, Bagaimana respon kognitif, afektif, konatif
remaja terhadap video dakwah Source of Happiness. Apakah
terdapat perbedaan respon kognitif, afektif, konatif terhadap
video dakwah Source of Happiness berdasarkan jenis kelamin.
Apakah terdapat perbedaan respon kognitif, afektif, konatif
terhadap video dakwah Source of Happiness berdasarkan tingkat
pendidikan.
Metode yang digunakan penulis yaitu pendekatan
kuantitatif, yakni dengan menetapkan 100 sampel dari populasi
pada followers akun Instagram Ustadzah Haneen Akira.
Responden dipastikan sudah melihat video dakwah Source of
Happiness sebelum mengisi angket. Kemudian data yang
diperoleh diolah dengan rumus-rumus statistik mulai dari
menghitung skor sampai menghitung chi-squarenya.
Teori yang digunakan adalah Teori Stimulus Organism
Respon (S-O-R). teori ini pada dasarnya merupakan sebuah
prinsip belajar sederhana dimana efek merupakan reaksi terhadap
ii
stimulus tertentu. Elemen-elemen utama dari teori ini adalah
pesan (stimulus), seseorang atau receiver (organism), dan efek
(respon).
Berdasarkan peneltian yang didatap, respon yang paling
tinggi dan mendominasi adalah respon kognitif, kedua respon
afektif, dan ketiga respon konatif, hal ini menyatakan bahwa
responden hanya mengetahui dari segi pengetahuan dan belum
dapat mengaplikasikannya melalui emosi dan perilaku.
Berdasarkan analisis chi-square menyatakan bahwa, tidak
terdapat perbedaan respon kognitif, afektif, dan konatif
berdasarkan jenis kelamin dan tingkat pendidikan.
Kata kunci: Respon, Video, Dakwah, Ustadzah.
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada kehadirat
Allah SWT yang Maha pengasih dan Maha pemurah atas segala
karunia-Nya yang begitu besar kepada penulis, sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Respon remaja
terhadap video dakwah source of happiness pada akun Instagram
Ustadzah Haneen Akira”. Shalawat serta salam semoga Allah
limpahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW, serta seluruh
keluarga dan para sahabatnya
Selesainya tugas ini tentunya tidak lepas dari dukungan
yang diberikan kepada penulis, baik moril maupun materil. Dan
dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta. Dr. H. Arief Subhan, M.A.
Suparto M.Ed, Ph.D, selaku Wakil Dekan Bidang Akademik.
Dr. Hj. Roudhonah, M. Ag. Selaku wakil Dekan Bidang
Administrasi Umum, dan Dr Suhaimi, M.Si. selaku Wakil
Dekan Bidang Kemahasiswaan sekaligus Dosen Pembimbing
Akademik yang telah memberikan arahan kepada penulis
terima kasih.
2. Drs. Masran, M.A selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam dan Fita Fathurokhmah, SS, M. Si. Selaku
Sekretariat Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.
iv
3. Ir. Noor Bekti Negoro, SE, M.Si, selaku dosen pembimbing
skripsi tiada kata yang sangat pantas terucap selain terima
kasih yang mendalam atas kesediannya meluangkan waktu di
tengah-tengah kesibukannya guna memberikan arahan,
masukan, dan membimbing kepada penulis untuk dapat
menyelesaikan skripsi ini.
4. Seluruh dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
baik yang masih mengajar maupun yang sudah tidak
mengajar, atas ilmu dan wawasan yang telah diberikan.
5. Seluruh staff dan karyawan Perpustakaan Utama UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta dan perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah
dan Ilmu Komunikasi yang telah menyediakan buku untuk
mendapatkan referensi dan memperkarya isi skripsi ini.
6. Ayah kandung Syafri K.S dan Ibu kandung Yarmaini yang
telah menjadi motivasi penulis dalam menyelesaikan
penelitian ini, Terima kasih atas doa dan kasih sayang yang
tidak terhingga yang selalu tercurah untuk penulis, yang tidak
lelah mendengarkan keluh kesah penulis, serta dukungan baik
moril maupun materil.
7. Kakak Fadhilah Qurratuain dan Abdullah Azzam yang telah
memberikan semangat serta dorongan untuk menyelesaikan
penelitian ini.
8. Teman-teman KPI angkatan 2014 khususnya KPI B sudah
menjadi bagian dalam memori saya dan menyimpan banyak
kenangan didalamnya.
9. Sahabat Squad, Adinda, Andita, Rofi, Rialdi, Dimas, Hanif,
Elsa, Amira, Novi sudah membuat masa-masa kuliah begitu
v
berwarna dan tidak membosankan. Kalian sungguh luar biasa
See you guys on top.
10. Komunitas JTV (Juralis Televisi) sudah memberikan saya
ilmu dan belum tentu saya dapat dibangku kuliah.
11. Seluruh keluarga besar PSM UIN Jakarta, Organisasi hebat
yang telah memberikan banyak ilmu dan pengalaman
berharga.
12. Seluruh teman-teman KKN Cinema 21 atas hidup sebulan
bersama dengan banyak pengalaman yang berharga
13. Followers akun Instagram @haneenakira yang telah bersedia
untuk mengisi kuesioner dan memberikan data kepada
penulis.
14. Untuk semua pihak yang telah membantu penulis dalam
penelitian skripsi ini, yang namanya tidak dapat penulis
sebutkan satu per satu. Tanpa mengurangi rasa hormat,
penulis ucapkan terimakasih banyak.
Dari semua ucapan terimakasih, yang pertama dan yang
terakhir, sangat berterimakasih kepada Allah SWT yang telah
memberikan kelancaran dan kemudahan dalam menyelesaikan
skripsi ini. Untuk semua pihak yang telah membantu baik secara
langsung atau pun tidak langsung, terimakasih. Semoga Allah
SWT membalas kebaikan jasa kalian semua.
vi
Penulis memohon maaf apabila tanpa sengaja melakukan
kesalahan dalam penulisan skripsi ini. Semoga skripsi ini bisa
bermanfaat bagi para pembaca. Amiiin Yaa Robbal Aalamiin.
Wassalam
Jakarta, Agustus 2018
Humairah
11140510000083
vii
DAFTAR ISI
ABSTRAK………………………………………………… i
KATA PENGANTAR………………................................. iii
DAFTAR ISI.……………………...................................... vii
DAFTAR TABEL………………………………………… x
DAFTAR GAMBAR......................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN…………….................... 1
A. Latar Belakang……................................ 1
B. Identifikasi Masalah……………………. 5
C. Pembatasan Masalah……....................... 7
D. Rumusan Masalah……........................... 7
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian………… 8
F. Kajian Terdahulu………………………. 10
G. Sistematika Penulisa…………................ 13
BAB II LANDASAN TEORI……………………. 14
A. Ruang Lingkup Respon…………………14
1. Pengertian Respon…….................... 14
2. Macam-Macam Respon……………. 16
3. Faktor Terbentuknya Respon ……… 17
4. Teori S-O-R……………………….…17
B. Ruang Lingkup Remaja………………... 20
1. Pengertian Remaja…….................... 20
2. Batasan Usia Remaja………............. 21
3. Karakteristik Remaja………………. 24
C. Ruang Lingkup Dakwah………..............25
viii
1. Pengertian Dakwah…………............ 25
2. Pengertian Da’i…………….............. 29
3. Pengertian Mad’u…………………... 31
4. Media Dakwah…………………....... 33
D. Source of Happiness…………………… 34
E. Konsep Instagram……………................ 37
BAB III METODELOGI PENELITIAN…………. 43
A. Pendekatan Penelitian………………….. 43
B. Tempat dan Waktu Penelitian….............. 43
C. Populasi dan Sampel…………………… 44
D. Variabel Penelitian……………………... 46
E. Definisi Konseptual…………………… 46
F. Sumber Data…………………………….47
G. Teknik Pengumpulan Data……... ……... 48
H. Subjek dan Objek Penelitian…………… 50
I. Instrunen Penelitian……………………. 50
J. Teknik Pengolahan Data……………….. 54
K. Teknik Analisis Data……………………56
1. Uji Validitas………………………... 56
2. Uji Realiabilitas……………………. 58
3. Chi Square………………………….. 59
BAB IV GAMBARAN UMUM……………………. 61
BAB V HASIL DAN ANALISIS DATA………..... 72
A. Karakteristik Responden……………….. 72
1. Jenis Kelamin ……………………… 72
2. Tingkat Pendidikan ………………... 73
B. Analisis………………………………… 74
ix
1. Pembahasan Respon Kognitif……… 74
2. Pembahasan Respon Afektif ………. 78
3. Pembahasan Respon Konatif…….… 81
C. Kategorisasi Responden………………... 84
BAB VI PENUTUP…………………………………. 89
A. Kesimpulan…………………………….. 89
B. Saran…………………………………… 90
Daftar Pustaka ………………………………………….... 92
Lampiran ……………………............................................ 96
x
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Skala Likert Favorable……………………... 52
Tabel 2. Skala Likert Unfavorable............................. 52
Tabel 3. Blue print Sebelum Validitas………………. 53
Tabel 4. Blue printm Sesudah Validitas……………... 54
Tabel 5. Judul video dakwah Haneen Akira… ……... 65
Tabel 6. Karakteristik Responden Berdasarkan…… 72
Jenis Kelamin………………………............. 72
Tabel 7. Karakteristik Berdasarkan Tingkat ……...… 73
Pendidikan…………………………………..73
Tabel 8. Respon Kognitif……………………………. 75
Tabel 9. Respon Afektif………………………….….. 78
Tabel 10. Respon Konatif……………………….……..82
Tabel 11. Rekapitulasi nilai rata-rata dari jumlah …… 84
respon kognitif, afektif, dan konatif………. 84
Tabel 12. Klasifikasi skor skala jenis kelamin……….. 84
Tabel 13. Klasifikasi skor skala tingkat pendidikan….. 85
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Teori S-O-R………………………………... 19
Gambar 2 Kegiatan Ladies Day…................................ 62
Gambar 3 Kegiatan Ladies Day di Masjid Al Latif…… 62
Gambar 4 YouTube Channel Haneen Akira………...… 63
Gambar 5 Playlist YouTube Channel Haneen Akira….. 64
Gambar 6 Akun Instagram Haneen Akira………….…. 64
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dakwah merupakan sebuah kegiatan untuk
mengajak, menyeru, atau membimbing umat manusia
untuk berbuat baik agar patuh terhadap perintah Allah dan
mematuhi larangan-Nya. Dakwah adalah kegiatannya,
sedangkan orang yang menjalankan dakwahnya disebut
da’i dan orang yang didakwahinya disebut sebagai mad’u.
Kegiatan dakwah saat ini banyak dijalankan oleh seorang
da’i atau kelompok seperti komunitas dakwah.1 Dakwah
merupakan kewajiban setiap individu muslim kapan pun
dan di mana pun berada. Dakwah merupakan kegiatan
utama dalam syiar Islam. Keberhasilan syiar Islam
ditentukan pada keberhasilan dakwah. Namun, bukanah
suatu hal yang mudah untuk mencapai keberhasilan
dakwah. Untuk mencapai keberhasilan dalam dakwah
perlu diperhatikan beberapa hal, yaitu apa yang diserukan
atau disampaikan oleh siapa, kepada siapa, dengan cara
bagaimana, melalui apa, dan untuk apa. Hal ini sejalan
dengan definisi komunikasi, yaitu “who says what to
whom in which channel with what effect”2
1 Wahidin Saputra, Pengantar Ilmu Dakwah, (Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada), h.2 2 Asep Muhiddin, Dakwah dalam Perspektif Al-Qur’an: Studi Kritis
atas Visi, Misi, dan Wawasan (Bandung: CV.PUSTAKA SETIA, 2002), h.23
2
Adapun tujuan dakwah secara umum ialah
mengubah atau mengganti perilaku sasaran penerima
dakwah agar mau menerima ajaran Islam dan
mengamalkannya dalam kenyataan kehidupan sehari-hari,
baik yang bersangkutan dengan permasalah pribadi,
keluarga, maupun sosial kemasyarakatannya. Agar
terdapat kehidupan yang penuh dengan keberkahan di
dunia maupun di akhirat, serta jauh dari siksa neraka.
Dakwah dalam Islam juga wajib dilaksanakan
secara individu atau berkelompok. Peranan dakwah Islam
melalui media sosial adalah antara kaedah dakwah
moderen dan alternatif terkini yang memainkan peranan
penting dalam menggerakkan dakwah Islam di seluruh
dunia. Dari sudut agama, cara terbaik untuk menyeru
manusia menghampiri syariat Islam adalah saranan
menegur manusia dengan sopan santun, berhemah dan
memberi nasihat secara hikmah. Sebagaimana firman
Allah SWT dalam surah Al-Nahl ayat 125:
3
Artinya: “serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu
dengan hikmah[845] dan pelajaran yang baik dan
bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya
Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa
yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih
mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.
[845] Hikmah: ialah Perkataan yang tegas dan
benar yang dapat membedakan antara yang hak dengan
yang bathil. (QS. AnNahl: 125)
Ayat ini menuntut para pendakwah untuk menyeru
manusia ke arah kebaikan dengan pendekatan hikmah
yaitu bijaksana. Metode dakwah yang dituntut juga
haruslah sesuai kebutuhan zaman dan sesuai dengan
kemampuan masyarakat.
Menggunakan teknologi terkini seperti media
sosial dalam menyampaikan dakwah dapat membantu
menyebarkan dakwah kepada lebih ramai. Dunia maya,
khususnya media sosial merupakan medium terbesar pada
masa ini karena setiap harinya telah banyak masyarakat
yang menggunakannya. Oleh sebab itu, tidak heran jika
dalam arus globalisasi informasi, dakwah bisa masuk di
dalamnnya.
Saat ini sudah banyak media baru yang
bermunculan dan bisa digunakan untuk mendistribusikan
pesan-pesan dakwah. Salah satunya media sosial yaitu
4
media baru yang juga banyak digunakan oleh masyarakat
modern saat ini. Media sosial yang masih banyak
digunakan oleh masyarakat adalah Instagram. Instagram
adalah salah satu media sosial yang berfungsi untuk
memberikan informasi melalu fiture gambar dan video.
Instagram adalah salah satu media sosial yang banyak
digunakan untuk berdakwah, banyak da’i atau komunitas
Islam yang mengunakan Instagram sebagai media
dakwah, Salah satu da’iah yang mengunakan Instagram
sebagai media dakwah adalah Ustadzahah Haneen Akira.
Dalam akunnya Ustadzahah Haneen Akira memiliki
konten video yang bertemakan one minute booster. Video
one minute booster adalah video dakwah yang berdurasi
satu menit dan telah dilihat ribuan kali oleh khalayak.
Menurut Hamzah Yakub, media dakwah adalah
alat objektif yang menjadi saluran yang menghubungkan
ide pada umat yaitu suatu elemen yang vital dan
merupakan urat nadi dalam totalitas dakwah.3 Dapat
penulis pahami bahwasanya media dakwah adalah
beragam alat yang digunakan untuk memudahkan
menyampaikan pesan-pesan dakwah dari da’i kepada
mad’u. Maka, pemanfaatan Instagram sebagai media
dakwah di sini berarti upaya menggunakan atau memakai
aplikasi media sosial Instagram sebagai alat dalam
3Hamzah Yakub, Publistik Islam Teknik Dakwah Dan Leadership,
(Bandung: CV. Diponegoro, 1981) hlm.18
5
menyalurkan atau melakukan kegiatan dakwah kepada
mad’u.
Pada tangal 21 februari 2018 Ustadzah Hannen
Akira memiliki 306.00 pengikut atau followers. Beliau
mengisi akun Instagram-nya dengan video-video dakwah
yang berdurasi satu menit, salah satu video yang berjudul
Source of Happines sudah dilihat 77.009 orang dan
disukai oleh 22.485 orang, jumlah tersebut menggerakan
penulis untuk meneliti respon yang didapat setelah
melihat video dakwah tersebut.
Maka dari itu, berdasarkan pemaparan latar
belakang di atas, peneliti tertarik untuk meneliti
tanggapan pengikut Ustadzah Haneen Akira dengan judul
penelitian “RESPON REMAJA TERHADAP VIDEO
DAKWAH SOURCE OF HAPPINES PADA AKUN
INSTAGRAM USTADZAH HANEEN AKIRA”
B. Identifikasi Masalah
Instagram adalah sebuah aplikasi yang
digandrungi oleh khalayak yang fungsinya untuk berbagi
foto dan video, dan membagikannya ke berbagai layanan
jejaring sosial, termasuk milik instagram sendiri.4 Ada
berita online yang menyatakan Instagram dianggap
sebagai media sosial yang paling buruk bagi kesehatan
4“Instagram” (Online) , tersedia di:
https://id.wikipedia.org/wiki/Instagram. Diakses pada 20 Februari 2018
6
mental dan jiwa, Begitu kesimpulan survei terhadap 1.500
remaja dan orang dewasa muda di Inggris, Menurut berita
harian Kompas.com walau media sosial ini banyak disukai
karena bisa menjadi platform untuk menampilkan ekspresi
diri, namun Instagram juga berkaitan dengan tingkat
kecemasan yang tinggi, depresi, bullying, dan FOMO
(fobia ketinggalan berita di jejaring sosial).5
Pengguna Instagram bermacam-macam, sehingga
banyak orang menggunakan sesuai dengan cara yang
mereka sukai. Ada yang mengunakan instagram semata-
mata hanya untuk hiburan saja, ada juga yang
mengunakan Instagram sebagai media untuk berdakwah.
Salah satu da’iyah yang menggunakan Instagram adalah
Ustadzah Haneen Akira. Ia memiliki akun Instagram
yaitu @haneenakira di dalam akun tersebut memiliki
beberapa konten untuk berdakwah, salah satu konten yang
ia buat adalah video dakwah yang betemakan one minute
booster. Video dakwah one minute booster ini adalah
video dakwah yang memiliki durasi satu menit dan
dikemas dengan audio yang menyentuh hati. Pada video
dakwah one minute booster ini memiliki judul yang
berbeda-beda salah satu yang ingin penulis teliti video
dakwah yang berjudul Source of Happines yang berarti
sumber kebahagiaan. Pada tangal 21 februari 2018 video
5 http://lifestyle.kompas.com/read/2017/07/14/073913720/instagram-
media-sosial-paling-buruk-bagi-kesehatan-mental
7
itu sudah di lihat 77.009 viewrs dan disukai oleh 22.485
orang.
Menurut Ustadzah Haneen, konsep profesional
dalam Islam dinamakan Al Ihsan. Al Ihsan adalah
menyempurnakan semua jenis ketaatan atau kebaikan.
Dalam bahasa Arab Ihsan berasal dari kata ahsan -
yuhsinu - ihsanan yang artinya kebaikan atau berbuat
baik. Selain dalam hal ibadah kepada Allah SWT, ihsan
juga bermakna akhlak atau perilaku baik kepada sesama.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka
penelitian ini focus kepada respon followers remaja
mengenai video dakwah untuk mengetahui respon
kognitif, afektif, dan konatif setelah responden
menyaksikan video dakwah “Source Of Happines” di
akun Instagram @haneenakira yang diunggah pada
tanggal 26 Januari 2018 dan sampai tanggal 21 Februari
2018 sudah dilihat 77.009 viewrs dan disukai oleh 22.485
orang. Sebaliknya penelitian ini tidak fokus terhadap isi
pesan dakwah yang dimuat dalam video dakwah “Source
Of Happines”.
D. Rumusan Masalah
Dengan demikian untuk lebih memperjelas
penelitian ini maka penulis merumuskan beberapa
permasalahan, antara lain:
8
1. Bagaimana respon kognitif, afektif, konatif
remaja terhadap video dakwah Source of
Happiness pada akun Instagram Ustdzah
Haneen Akira?
2. Apakah terdapat perbedaan respon
kognitif, afektif, konatif terhadap video
dakwah Source of Happiness pada akun
Instagram Ustdzah Haneen Akira
berdasarkan jenis kelamin?
3. Apakah terdapat perbedaan respon
kognitif, afektif, konatif terhadap video
dakwah Source of Happiness pada akun
Instagram Ustdzah Haneen Akira
berdasarkan tingkat pendidikan?
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu
1. Untuk mengetahui respon kognitif, afektif,
konatif remaja terhadap video dakwah
Source of Happiness pada akun Instagram
Ustdzah Haneen Akira
2. Untuk mengetahui Apakah terdapat
perbedaan respon kognitif, afektif, konatif
terhadap video dakwah Source of
Happiness pada akun Instagram Ustdzah
Haneen Akira berdasarkan jenis kelamin
9
3. Untuk mengetahui apakah terdapat
perbedaan respon kognitif, afektif, konatif
terhadap video dakwah Source of
Happiness pada akun Instagram Ustdzah
Haneen Akira berdasarkan tingkat
pendidikan.
Adapun manfaat penelitian ini adalah:
1. Manfaat Akademis
a. Diharapkan dapat menambah
pengetahuan yang terkait dengan ilmu
dan komunikasi di lingkungan Fakultas
Dakwah dan Ilmu Komuniasi
khususnya tentang Instagram sebagai
media dakwah.
b. Hasil penelitian diharapkan dapat
menjadi pedoman untuk
mengembangkan atau meningkatkan
penelitian lainnya.
c. Diharapkan bisa memberikan informasi
dan kajian praktis tentang media
dakwah melalui media sosial, yaitu
bagaimana menyampaikan pesan
dakwah melalui media baru secara
efektif.
2. Manfaat Praktis
10
a. Bagi para pendakwah muda diharapkan
mampu memberikan gambaran atau
cara untuk menyampaikan pesan
dakwah melalui video oleh akun
@haneenakira melalui media sosial
Instagram.
b. Bagi pengguna media sosial Instagram
terutama followers Ustadzah Haneen
Akira untuk bijak dalam menggunakan
media sosial dan mengunakan media
sosial sebagai alat untuk menyebarkan
nilai-nilai Islam.
F. Kajian Terdahlu
1. Ulfah Nurul Fadhilah (2013) mahasiswa
Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta menemukan
penelitian dengan judul “Respon Mahasiswa
Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta Terhadap Program
Dakwah Hikayat di Indosiar”. Penelitian ini
fokus pada respon dari Mahasiswa Jurusan
Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Jakarta
terhadap Program Dakwah Hikayat. Sangat
jelas penelitian Ulfah ini sangat berbeda
dengan penelitian yang penulis buat,
perbedaannya berada pada Objek penelitian.
Objek pada penelitian Ulfah yaitu respon
11
mahasiswa terhadap program televisi,
sedangkan objek yang penulis teliti adalah
respon remaja yaitu followers Ustadzah
Haneen terhadap Video Dakwah yang terdapat
di dalam akun Instagram-nya.
2. Lianasari (2008) mahasiswa Jurusan
Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta menemukan penelitian
dengan judul Respon Jamaah Majelis Dzikir
As-Samawat Terhadap Metode Dakwah KH.
Sa’adih Al-Batawi di Puri Kembangan Jakarta
Barat. Penelitian ini fokus pada respon dari
Mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran
Islam UIN Jakarta terhadap Metode Dakwah
KH. Sa’adih Al-Batawi. Sangat jelas penelitian
Lianasari ini sangat berbeda dengan penelitian
yang penulis buat, perbedaannya berada pada
Objek penelitian. Objek pada penelitian
Lianasari yaitu respon Mahasiswa terhadap
Metode Dakwah KH. Sa’adih Al-Batawi,
sedangkan objek yang penulis teliti adalah
respon remaja yaitu followers Ustadzah
Haneen terhadap Video Dakwah yang terdapat
di dalam akun Instagram-nya.
3. Urnia Yumalita (2017) mahasiswa Jurusan
Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta menemukan penelitian
12
dengan judul Respon Mahasiswa Fakultas
Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi Jurusan
Komunikasi Penyaran Islam Terhadap Buku
Psikologi Kematian (Mengubah Ketakutan
Menjadi Optimisme) Karya Komaruddin
Hidayat. Penelitian ini fokus pada respon dari
Mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran
Islam UIN Jakarta terhadap Buku Psikologi
Kematian (Mengubah Ketakutan Menjadi
Optimisme) Karya Komaruddin Hidayat.
Sangat jelas penelitian Urnia ini sangat
berbeda dengan penelitian yang penulis buat,
perbedaannya berada pada Objek penelitian.
Objek pada penelitian Urnia yaitu Buku
Psikologi Kematian (Mengubah Ketakutan
Menjadi Optimisme) Karya Komaruddin
Hidayat, sedangkan objek yang penulis teliti
adalah respon remaja yaitu followers Ustadzah
Haneen terhadap Video Dakwah yang terdapat
di dalam akun Instagram-nya.
Dan penulisan tidak memiliki keragaman subjek dan
objek penelitian yang berkaitan dengan judul yang penulis
ajukan, yaitu RESPON REMAJA TERHADAP VIDEO
DAKWAH SOURCE OF HAPPINES PADA AKUN
INSTAGRAM USTADZAH HANEEN AKIRA
13
G. Sistemanika Penulisan
Untuk memudahkan pemahaman terhadap
keseluruhan dari penelitian ini, maka penulis membuat
sistematika penulisan penelitian sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan permasalahan masalah (latar
belakang masalah, rumusan masalah, dan batasan
masalah), tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika
penulisan yang merupakan gambaran umum penulisan
penelitian.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini memuat ruang lingkup respon, ruang lingkup
dakwah, ruang lingkup remaja, dan ruang lingkup
kebahagiaan.
BAB III : METODE PENELITIAN
Bab ini memuat tentang metode penilitian.
BAB IV : GAMBARAN UMUM
Bab ini memuat profil, biodata Ustadzah, serta daftar
konten dakwah yang sudah diungah.
BAB V: TEMUAN PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Bab ini membahas tentang deskripsi responden, respon
remaja terhadap video dakwah one minute booster
Ustadzah Haneen Akira
BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan dan saran dari hasil penelitian
yang penulis lakukan
14
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Ruang Lingkup Respon
1. Pengertian Respon
Dalam kamus bahasa Indonesia Respon adalah
tanggapan, reaksi, jawaban, terhadap suatu gejala atau
peristiwa yang terjadi.6 Sedangkan dalam kamus
Filsafat dan Psikologi, Respon merupakan Jawaban
atas balas yang terdiri dari aksi atau jawaban terhadap
suatu reaksi atau rangsangan dan aktivitas dari suatu
otot atau kelenjar sebagai pengaruh dari kegiatan
organisme atau keinginan untuk mengutarakan
sesuatu.7 Respon akan muncul dari penerimaan pesan
setelah sebelumnya terjadi serangkaian komunikasi.
Sedangkan menurut Ahmad Subandi, mengemukakan
respon dengan istilah umpan balik (feed back) yang
memiliki peranana atau pengaruh yang besar dalam
menentukan baik atau tidaknya satu komunikasi. 8
Menurut Jalaludin Rakhmat dalam buku
Psikologi Komunikasi kegiatan dari organisme itu
bukanlah semata-mata suatu gerakan yang positif,
6 Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,
1996), h. 838 7 Sudarsono, Kamus Filsafat dan Psikologi, (Jakarta: Rineka Cipta, 1993),
h.225 8 Ahmad subandi, Psikologi Sosial, (Jakarta: Bulan Bintang, 1982), Cet.
Ke-2, h. 50
15
setiap jenis kegiatan yang ditimbulkan oleh suatu
perangsangan dapat disebut sebagai respon. Secara
umum respon atau tanggapan dapat diartikan sebagai
hasil atau kesan yang didapat dari pengamatan tentang
subjek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang
diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan
menafsirkan pesan-pesan.9
Jadi, dari definisi diatas dapat disimpulkan
bahwa respon adalah tangapan atau reaksi seseorang
terhadap suatu pesan atau peristiwa yang terjadi.
Proses respon dimulai dari sikap seseorang, karena
sikap cenderung membuat seseorang bertingkah laku
ketika ia sedang menghadapi rangsangan tertentu.
Berbicara mengenai respon tidak lepas dari
pembahasan mengenai sikap.
Dalam Proses dakwah, respon akan terjadi
pada penerima pesan dakwah atau mad’u. Respon
mad’u tersebut timbul dari proses penyerapan pesan
dari materi-materi dakwah. Materi dakwah yang di
sampaikan oleh seorang da’I akan berpengaruh pada
sikap penerima pesan, karena perubahan sikap dapat
menggambarkan bagaimana respon seseorang atau
sekelompok orang tehadap beberapa objek tertentu.
Sikap yang muncul dapat berupa positif yakni
9 Jalaludin Rakhmat, Psikolgi Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosda
Karya, 1999), h.51
16
cenderung menyukai isi pesan atau sikap yang muncul
dapat berupa respon yang negative apabila isi pesan
yang didengarkan tidak mempengaruhi tindakan atau
malah menghidar dan membenci objek tertentu.
2. Macam-macam Respon
Menurut Jalaludin Rakmat dalam buku Psikologi
Komunikasi Respon terbagi menjadi tiga macam yaitu:
a. Kognitif, yaitu respon yang timbul setelah
adanya pemahaman terhadap sesuatu yang
terkait dengan informasi atau pengetahuan.
Terjadi bila ada perubahan pada apa yang
diketahui, atau dipersepsi oleh khalayak.
b. Afektif, yaitu respon yang timbul karena
adanya perubahan perasaan terhadap sesuatu
yang terkait dengan emosi, sikap dan nilai.
Timbul bila adanya perubahan pada apa yang
dirasakan, disenangi, atau dibenci oleh
khalayak.
c. Konatif, yaitu respon yang berupa tindakan,
kegiatan atau kebiasaan yang terkait dengan
perilaku nyata. Merujuk pada perilaku nyata
yang dapat diamati, yang meliputi pola-pola
tindakan, kegiatan, atau kebiasaan
berperilaku.10
10
Ibid h.218
17
3. Faktor terbentuknya respon
a. Faktor Internal, adalah faktor yang ada
didalam diri seseorang atau diri individu.
Menurut Bimo Walagito manusia itu terdiri
dari dua unsur yang berbeda, yaitu jasmani dan
rohani. Kedua unsur tersebut sangat
mempengaruhi tiap individu dalam
memberikan tanggapan dari sebuah stimulus.
Jika salah satu unsur tersebut mengalami
ganguan atau tidak dalam kondisi yang baik
maka tanggapan yang akan diterima oleh
individu tersebut akan berbeda antara satu
orang dengan orang lain.
b. Faktor eksternal, yaitu faktor yang ada pada
lingkungan. Faktor ini seperti jenis benda
perangsang atau orang menyebutnya dengan
faktor stimulus. Menurut Bino Walgito dalam
buku pengantar psikologi umum, menyatakan
bahwa faktor psikis berhubungan dengan objek
menimbulkan stimulus dan stimulus mengenai
alat indera.11
4. Teori S-O-R
Menurut Onong Uchjana Effendi dalam buku
ilmu, teori, dan filsafat komunikasi mengatakan bahwa
teori stimulus respon atau yang biasa disebut S-O-R
11
Bimo Walgito, Penganta Psikologi Umum (Yogyakarta: UGM, 1996),
h.55
18
adalah singkatan dari (Stimulus-Organism-Response).
Teori ini berasal dari bidang keilmuan psikologi yang
muncul antara tahun 1930 dan 1940, yang kemudian
diangkat menjadi teori komunikasi. Hal ini dikarenakan
objek material psikologi dan komunikasi yang sama,
yakni manusia meliputi komponen-komponen sikap,
opini, perilaku, kognisi, afeksi, dan konasi.12
Teori ini pada dasarnya merupakan sebuah prinsip
belajar sederhana dimana efek merupakan reaksi terhadap
stimulus tertentu. Dalam teori ini dapat menggambarkan
seseorang yang mampu menjelaskan suatu hubungan
antara pesan dengan reaksi audience13
Dalam buku teori komunikasi, Sasa Djurasa
Sendjaja berpendapat bahwa teori S-O-R adalah salah satu
aliran yang mewarnai teori-teori yang terdapat dalam
komunikasi massa. Pada teori ini berangapan bahwa
media massa memiliki efek langsung yang dapat
memengaruhi individu sebagai audience, penonton atau
pendengar. Prinsip stimulus respon pada dasarnya
merupakan satu prinsip belajar yang sederhana, dimana
efek merupakan reaksi terhadap stimulus tertentu. Dengan
demikian seseorang dapat mengharapkan atau
memperkirakan suatu kaitan erat antara pesan-pesan
12
Onong Uchjana Effendi, Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi,
(Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2005) h. 254 13
M. Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan
Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat, (Jakarta: Kencana, 2008), h.
277
19
media dan reaksi audience, dimana elemen-elemen utama
dari teori ini adalah pesan atau stimulus, seseorang atau
receiver (Organisme), dan efek atau respon.14
Pada teori stimulus respon mempunyai kelemahan,
kelemahannya adalah menyamaratakan individu. Pada
dasarnya, pesan yang sama akan dipersepsi secara berbeda
oleh individu dalam kondisi kejiwaan yang berbeda.
Karenanya, pada tahun 1970, Melvin De Fleur melakukan
modifikasi terhadap teori stimulus respon dengan teorinya
yang dikenal sebagai individual different theory. De Fleur
mengatakan bahwa pesan-pesan media beirisi stimulus
tertentu yang berinteraksi berbeda-beda sesuai dengan
karakteristik pribadi individu.15
Model teori ini dapat dilihat pada gambar
berikut:
Gambar 1. Teori Stimulus Organism Response
(S-O-R)
14
Sasa Djuarsa Sendjaja, Teori Komunikasi, cet ke-9, h.514 15
Mufid, Komunikasi dan Regulasi Pembelajaran, (Jakarta, Kencana
2005) Cet. Ke-1, h. 22-23
Stimulus
Organisme:
- Perhatian
- Pengertian
- penerimaan
Response
20
Gambar di atas tadi menunjukan bahwa pesan
yang disampaikan kepada komunikan dapat diterima dan
tentunya dapat juga ditolak, komunikasi akan berlangsung
jika komunikan akan menaruh perhatian setelah itu
pengertian, lalu kemampuan komunikan menerima dan
mengolah inilah yang pada akhirnya melanjutkan ke
proses berikutnya yang kemudian melahirkan respon. 16
Dengan demikian, dalam teori S-O-R disini yaitu
sebuah pesan yang disampaikan oleh komunikator kepada
komunikan kemudian mampu menimbulkan efek tertentu.
17
B. Ruang Lingkup Remaja
1. Pengertian Remaja
Remaja berasal dari kata latin (adolescere)
(kata bendanya adolescentian yang berarti remaja) yang
berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah
adolescene, mempunyai arti yang lebih luas,
mencangkup kematangan mental, emosional, sosial dan
fisik. Secara Psikologis, masa remaja adalah usia
dimana individu berintegrasi dengan masyarakat
16
Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi
(Bandung: Citra Aditya Bakti, 2003), h. 254-255 17
Onong Uchjana Effendi, Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi,
(Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2005) h. 256
21
dewasa, usia dimana anak tidak lagi merasa dibawah
tingkat orang-orang yang lebih tua. 18
Menurut Agoes Dariyo dalam buku Psikologi
Perkembangan Remaja mengutip pendapat Yulia S.D.
Gunarsa dan Singgih D. Gunarsa (1991) antara lain: (a)
puberteit, puberty dan (b) adolescentia. istilah puberty
berasal dari bahasa inggris dan dari istilah latin,
pubertas yang berarti laki-laki, kedewasaan yang
dilandasi oleh sifat dan tanda-tanda kelaki-lakian.
remaja berasal dari bahasa latin yaitu adolescentia,
yang berarti masa muda yang terjadi antara 17 – 30
tahun. Yulia dan Singgih D. Gunsara, akhirnya
menyimpulkan bahwa proses perkembangan psikis
remaja dimulai antara 12-22 tahun.
Jadi, masa remaja meruakan masa transisi atau
masa peralihan dari masa kanak-kanan menuju dewasa
yang ditandai dengan adanya perubahan aspek fisik,
psikis, dan psikososial. 19
2. Batasan Usian Remaja
Pada fase remaja terdapat beberapa golongan,
penggolongan remaja menurut Thronburg (1982)
terbagi tiga tahap penggolongan remaja, yaitu remaja
18
Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan , (Jakarta: Penerbit
Erlangga) h. 206 19
Agoes Dariyo, Psikologi Perkembangan Remaja, (Bogor: Penerbit
Ghalia Indonesia) h. 13
22
awal dengan usia 13 – 14 tahun, lalu remaja tengah
dengan usia 15-17 tahun, dan yang terakir adalah
remaja akhir dengan usia 18-21 tahun. Pada fase
remaja awal umumnya memasuki pendiidkan di
bangku sekolah menegah pertapa (SMP). Sedangkan
fase remaja tengah umumnya duduk di bangku
sekolah meneengah atas (SMA). Kemudian mereka
yang tergolong remaja akhir, umumnya sudah
memasuki dunia perguruan tinggi atau lulus dari
sekolah menegah atas dan mungkin sudah berkerja. 20
Menurut WHO (World Health Organization),
terdapat tiga kriteria yang berada didalam remaja,
yaitu biologis, psikologis, dan sosial ekonomi. Jadi
menurut WHO remaja adalah suatu massa ketika :
a. Individu berkembang dari saat pertama kali
ia menunjukan tanda-tanda seksual
sekundernya sampai saat ia mencapai
kematangan seksual.
b. Indivudu mengalami perkembangan
psikologis dan pola dari identifikasi dari
kanak-kanak menjadi dewasa
c. Terjadi peralihan dari ketergantungan
sosial ekonomi yang penuh kepada
keadaan yang relative lebih mandiri.
20
Agoes Dariyo, Psikologi Perkembangan Remaja, (Bogor: Penerbit
Ghalia Indonesia) h. 14
23
Batasan usia remaja yang ditetapkan oleh
WHO (World Health Organization) adalah saat
seseorang memasuki usia 10-20 tahun, Walaupun
batasan usia yang ditetapkan WHO didasarkan
pada usia kesuburan wanita. Batasan usia tersebut
berlaku juga untu pria. WHO membagi kurun usia
tersebut dalam dua bagian, yaitu remaja awal
dengan kurun usia 10-14 tahun dan remaja akhir
dengan kurun usia 15-20 tahun. 21
Menurut Sarwono di Indonesia mempunyai
batasan usia yang berbeda. Batasan usia remaja
mendekati batasan PBB tentang pemuda adalah
kurun usia 15-24 tahun. Hal ini dikarenakan
Indonesia memiliki beraneka ragam budaya, suku,
ada, agama, ataupun status sosialnya. Walaupun
demikian sebagi pedoman umum dapat digunakan
batasan usia 11-24 tahun dan belum menikah
untuk remaja Indonesia dengan pertimbangan.
a. Usia sebelas tahun adalah usia ketika
pada umumnya tanda-tanda seksual
sekunder mulai tampak.
b. Di banyak masyarakat Indonesia, usia
belasan tahun sudah dianggap akil
balik, balik menurut agama, sehingga
21
Sarlito Wirawan Sarwono, Psikologi Remaja, (Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2011) Cet-14 hlm.12
24
masyarakat tidak memperlaukakan
mereka lagi sebagai anak-anak.
c. Pada usia belasan tersebut akan mulai
ada tanda-tanda penyempurnaan
perkembangan jiwa, seperti tercapainya
identitas diri, fase genetikal dari
perkembangan psikoseksual dan
tercapainya puncak perkembangan
kognitif maupun moral.
d. Batasan usia 24 tahun merupakan batas
maksimal, yaitu untuk memberikan
peluang bagi mereka sampai batas usia
tersebut masih mengantungkan diri
pada orang tua.22
3. Karakteristik Remaja
Menurut Zulkifli, L. dalam buku psikologi
perkembangan, karakteristik remaja di tunjukan
dengan adanya. (a) perubahan fisik, (b) Perkembangan
seksual (c) cara berfikir kausalitas, (d) emosi yang
meluap, (e) mulai tertarik dengan lawan jenis, (f)
menarik perhatian lingkungan, (g) terikat dengan
kelompok
22
Sarlito Wirawan Sarwono, Psikologi Remaja, (Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2011) Cet-14 hlm. 18
25
C. Ruang Lingkup Dakwah
1. Pengertian Dakwah
Kata dakwah berasal dari bahasa arab yang
artinya adalah panggilan, ajakan, atau seruan. Dalam
kaidah bahasa Arab, katah dakwah berbentuk sebagai
Isim Masdar. Kata ini berasal dari fi’il (kata kerja),
da'a - yad'u - da'watan yang artiya adalah memanggil,
mengajak atau menyeru.23
Kata dakwah menurut istilah para ulama
memilii definisi yang berbeda-beda, antara lain:
a. Prof. H. M Arifin, M.Ed., menyatakan
bahwa:
Dakwah sebagai salah satu kegiatan untuk
mengajak sesorang dalam bentuk lisan,
tulisan, maupun perbuatan dan sebagainya
yang dilakukan secara sadar dan terencana
dalam bentuk usaha mempengaruhi orang
lain baik secara individual maupun secara
kelompok. Kegiatan ini dilakukan agar
timbul dari dirinya suatu pengertian,
kesadaran, sikap penghayatan serta
pengalaman terhadap ajaran agama sebagai
pesan yang disampaikan kepadan individu
23
Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam (Surabaya:
Al-Ikhlas, 1983) Cet. Ke-1, Hal. 17
26
maupun kelompok tanpa adanya unsur
paksaan. 24
b. Amien Rais mengartikan dakwah yaitu
sebagai:
Dakwah dapat diartikan juga sebagai
jembatan untuk menyampaikan risalah
Nabi (Muhammad SAW). Karena hakikat
dari tujuan dakwah itu sendiri adalah usaha
yang diarahkan pada masyarakat luas
untuk menerima kebaikan dan
meninggalkan keburukan dalam
menciptakan situasi yang lebih baik, sesuai
dengan ajaran islam disemua bidang
kehidupan.25
Menurut Mubarok dalam buku psikologi
dakwah mengatakan dakwah adalah pekerjaan
mengkomunikasikan pesan islam kepada manusia.
Secara lebih operasional, dakwah adalah mengajak
atau mendorong manusia kepada tujuan yang
definitive yang rumusnya bisa diambil dari Al-Qur’an-
24
M. Arifin, Psikologi Da’wah: Suatu pengantar studi (Jakarta: Bumi
Aksara, 2000), Cet. Ke-5, hal.6 25
Amien Rais, Demi Kepentingan Bangsa (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 1997), h.12
27
Hadis, atau dirumuskan oleh Da’i, sesuai dengan
ruang lingkup dakwahnya. 26
Dakwah merupakan proses peningkatan iman
dalam diri manusia sesuai syariat islam. “Proses”
menunjukan kegiatan yang terus menerus,
berkesinambungan, dan bertahap. Peningkatan adalah
perubahan kualitas yang positif: dari buruk menjadi
baik, atau yang baik menjadi lebih baik. Hal-hal yang
terkait dengan dakwah tidak boleh bertolak belakang
dengan Al-Qur’an dan Hadis. 27
Terdapat banyak perbedaan pengertain dakwah
oleh beberapa tokoh tersebut, akan tetapi pada intinya
dakwah adalah bagaimana kita menyeru seseorang
agar berbuat baik dan mencegah kemunkaran. Dalam
konteks dakwah istilah’amar ma’ruf nahyi-I munkar
terdapat didalam Al-Qur’an, Surah Ali Imran, ayat
104:
26
Prof. Dr. Ahmad Mubarok, M.A, Psikologi Dakwah (Jakarta:
Prenada Media, 2006) 27
Prof, Dr. Moh. Ali Aziz, M.Ag., Ilmu Dakwah (Jakarta:
Prenadamedia Group, 2016) Cet. 5, h. 19-18
28
Artinya: “Dan hendaklah ada di antara kamu
segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan,
menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari
yang munkar; merekalah orang-orang yang
beruntung.” (QS Ali Imran [3]: 104)
Ayat diatas mengandung beberapa esensi atau
makna dakwah yaitu yang pertama adalah, “hendaklah
ada diantara kamu sekelompok umat”. Kedua yang
tugas atau misinya menyeru kepada kebajikan. Ketiga
yaitu menyeru kepada yang ma’ruf dan mencegah
kepada yang mungkar. Keempat, merekalah orang-
orang yang Berjaya. Sementara itu, dalam surat Ali-
Imran kalimat yang senada, yang mengandung dua
komponen dan pengertian yaitu: pertama, kamu
adalah umat yang terbaik yang dilahirkan yaitu
manusia. Kedua, menyuruh kepada yang ma’ruf atau
29
kebaikan dan mencegah yang mungkar dan beriman
kepada Allah SWT. 28
2. Pengertian Da’i
Da’I berasal dari bahasa Arab yaitu (al-da’i,
al-da’iyyah, dan al du’ah) menunjukan pada pelaku
(subjek) dan penggerak (aktivitis) kegiatan dakwah,
yaitu orang yang berusaha untuk mewujudkan Islam
dalam sebuah segi kehidupan baik pada tataran
individu, keluarga masyarakat, umat, dan bangsa. da’i
bisa dikatakan Sebagai perilaku dan penggerak
dakwah, da’i tak pelak lagi, memiliki kedudukan
penting, bahkang sangat penting karena ia dapat
menjadi penentu keberhasilan dan kesuksesan
dakwah. 29
Penilaian atau pandangan masyarakat terhadap
pribadi seorang da’I. sebagian besar mempengaruhi,
bahkan bisa sebagai penentu apakah isi pesan yang
disampaikan oleh da’I tersebut bisa diterima oleh
mad’u atau tidak. Tentunya semua ini tidak lepas dari
akhal serta sifat-sifat yang dimiliki oleh setiap da;I
atau pendakwah.
28
Wahyu Ilahi, M.A Komunikasi Dakwah (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2010) h. 15 29
A. Ilyas Ismail, Paradigma Dakwah Sayyid Quthub: Rekonstruksi
Pemikiran Dakwah Harakah. (Jakarta: Penamadani. 2008), Cet ke-2, h. 271
30
Menurut Imam al-Maraghi bahwa sifat-sifat yang
harus dimiliki oleh seorang da’I ada empat, yaitu:
a. Hendaklah alim (mengetahui) dalam
bidang Al-Quran dan Sunah dan sejarah
kehidupan Rasulullah SAW dan
Khilafaurrasyidin r.a.
b. Hendaknya ia mengetahui (pandai
membaca) situasi umat yang diberi
dakwah, baik dalam urusan bakat, watak
dan akhlak mereka atau ringkasanya
mengetahui kehidupan mereka.
c. Hendaknya mengetahui bahasa umat yang
akan dituju oleh dakwahnya, Rasulullah
sendiri memerintahkan sebagian
sahabatnya agar mengetahui bahasa Ibrani,
karena beliau pun perlu berdialog dengan
orang-orang yahudi yang menjadi tetangga
beliau dan untuk mengetahui hakikat
keadaan mereka.
d. Mengetahui agama, aliran dan mahzab
umat dengan demikian akan memudahkan
juru dakwah mengetahui kebathilan-
kebathilan yang terkandung padanya dan
tidak akan sulit baginya memenuhi ajakan
kebenaran yang digunakan oleh orang lain,
31
sekalipun orang tersebut telah
mengajaknya. 30
3. Pengertian Mad’u
Mad’u adalah objek dakwah yang menjadi
sasaran untuk penerimah dakwah yang dilakukan oleh
da’i. adanya objek dakwah sangat heterogen baik
ideology, pendidikan, status sosial, kesehatan dan
sebagainya, karena adanya heterogen seorang da’i
harus mengenal kondisi dari masyakarat atau dari
mad’u tersebut, karena tanpa mengenal masyarakat
tak ada gunanya sama sekali. Seorang da’i harus
mengerti kodisi mad’unya agar pesan yang
disampaikan bisa diterima oleh masyarakat luas. Ilmu
yang banyak dan pengetahuan yang seluas langit, taka
da gunanya jika keadaan masyarakat yang
berkembang setisp hari tidak dibaca atau diperhatikan.
31
Tidak dapat di pungkiri mad’u terdiri dari
berbagai macam golongan manusia. Oleh sebab itu
mad’u tergolong dari beberapa golongan seperti
profesi, ekonomi dan sebagainya. Penggolongan
mad’u tersebut antara lain sebagai berikut:
30
Alwisar Imam Zaidallah, Strategi Dakwah, (Jakarta: Kalam Mulia,
2002), cet. Ke-1 h. 41 31
Isa Anshari, Mujahid Dakwah, h.197
32
a. Digolongkan dari segi sosiologi,
masyarakat terasing, pedesaan, perkotaan,
kota kecil, serta masyarakat didaerah
marjinal dari kota besar.
b. Digolongkan dari struktur kelembagaan,
adanya golongan priyayi, abangan dan
santri, terutama pada masyarakat jawa.
c. Digolongkan dari segi tingkat usia, ada
golongan anak-anak, remaja, dan golongan
orang tua
d. Digolongkan dari segi profesi, ada
golongan petani, pedagang, senian, buruh,
pegawai negri.
e. E. digolongkan dari segi sosial ekonomi,
adanya golongan kaya, menengah, dan
miskin
f. Digolongkan dari jenis kelamin, ada
golongan pria dan wanita
g. Digolongkan dari segi khusus dari
masyarakat tuna susila, tuna wisma, tuna
karya narapidana, dan sebagainya. 32
Disamping dolongan mad’u diatas, ada lagi
beberapa golongan yang berdasarkan responsi
mereka,berdasakan responsi mad’u terhadap dakwah
mereka dapat digolongkan:
32
M. Arifin, Psikologi Dakwah, 3-4
33
a. Golongan simpati aktif, yaitu mad’u yang
menaruh simpati dan aktif memberikan
dukungan moril dan materil terhadap
kesuksesan dakwah.
b. Golongan pasif, yaitu mad;u yang sama
bodoh terhadap dakwah, tidak tertarik
dengan dakwah atau tidak merintangi
dakwah
c. Golongan antipati, yaitu mad’u yang rela
atau tidak suka akan tidak terlaksanyanya
dakwah. Mereka berusaha dengan cara
untuk merintangi atau meninggalkan
dakwah. 33
4. Media Dakwah
Agar dapat mennaympaikan dakwah atau
menyampaikan ajaran islam kepada umat manusia,
dakwah memerlukanberbagai bentuk media. Hamzah
Ya’kub mengatakan bahwa media dakwah terbagi
menjadi lima macam, antara lain:
a. Lisan, ini adalah media yang paling
sederhana dengan menggunakan lisan atau
ucapan dan suara, dahwah dengan media
ini berbentuk pidato, ceramah, bimbingan,
penyuluhan dan sebagainya.
33
M. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, h.92
34
b. Tulisan, media ini berbentuk buku,
majalah, surat kabar, bulletin, spanduk dan
lain sebagainya.
c. Lukisan, gambar, karikatur, foto dan
sebagainya. media bnetuk ini banyak
menarik perhatian orang banyak sehingga
dapat dipakai untuk menggambarkan suatu
ajaran yang ingin disampaikan.
d. Audio Visual, yaitu suatu cara
penyampaian dakwah yang sekali
merangsang penglihatan dan pendengaran,
seperti televisi, film, video youtube, dan
video di sosial media lainnya seperti
Instagram, facebook maupun twitter.
e. Akhlak, yaitu suatu yang harus
diperhatikan karena media dakwah
berbentuk akhlak mempunyai cara
penyampaian langsung ditunjukan dalam
bentuk perbuatan yang nyata yang
mencerminkan ajaran Islam. 34
D. Source Of Happiness
Pengertian Kebahagiaan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, arti dari
bahagia ialah suatu keadaan, situasi atau perasaan
senang dan tenteram, bebas dari segala sesuatu yang
34
Hamzah Ya’kub, Publik Islam, hal. 47-48
35
sekiranya menyusahkan, baik hal-hal yang
menyusahkan di dunia maupun di akhirat, dan bahagia
juga diartikan sebagai hidup yang penuh. 35
Dalam kamus Arab-Indonesia Mahmud Yunus
memaparkan arti bahagia secara etimologi, yaitu
Falahun, Falaah, yang mempunyai arti kemenangan
atau kebahagiaan, dan Muflihun yang artinya bahagia
atau berhasil dari maksud yang dituju. 36
Banyak orang beranggapan bahwa
kebahagiaan diperoleh jika mempunyai materi yang
melimpah ruah, kewibawaan, pangkat, kedudukan,
dikenal banyak orang. Maka dengan demikian mereka
selalu berfikir dan berjuang bagaimana cara
memperoleh kebahagian tersebut.
Ada beberapa orang hanya puas dengan
kebahagian dunia saja, ada juga yang menginginkan
kebahagiaan akhirat saja, tanpa mempedulikan
kehidupan di dunia. Dan ada juga yang mengharapkan
atau mendambakan kebahagiaan di dunia dan di
akhirat. Ada beberapa hal yang dilupakan oleh
sebagian manusia, bahwasanya orang misin atau hidup
serta kekurangan sesungguhnya bisa berbahagia
dengan keadaannya. Sebaliknya, tak sedikit orang
35
Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 87 36
Muhammad Yunus, Kamus Arab Indonesia, (Bandung: Hidakarya,
1990), h. 323
36
kaya yang hidup bergelinang harta, serba
berkecukupan, tetapi tak merasa bahagia dengan apa
yang sudah diperolehnya. Sebab kebahgaian memang
sesuatu yang sangat relative. Ia tidak bisa dilihat
maupun diraba sekalipun. Kebahagiaan hanya bisa
dirasakan oleh hati yang bersangkutan.37
Kata
“bahagia” dan “senang” silih berganti seakan-akan
kedua kata tersebut sama atau sepadan. Untuk bahagia
memang kita memerlukan banyak kesenangan, tetapi
orang orang yang sedang menikmati kesenangan
belum tentu orang tersebut bahagia. Berapa banyak
orang yang tertawa terbahak-bahak untuk
menyembunyikan kemelut hatinya, padahal mereka
menyembunyikan luka yang parah didalam hatinya. 38
Dari persektif yang telah dikekumakan
kebahagiaan pada dasarnya adalah pengalaman pada
diri sendiri, dan hanya diri sendirilah yang mengalami
kebahagian tersebut. Karena bisa saja seseorang
mengatakan bahwa ia senang lalu dikatakan bahagia,
justru orang yang senang terkadang ia menutupi
kesedihannya dengan menyenangkan dirinya, dan ini
bukan kebahagiaan yang sebenarnya.
Kebahagiaan merupakan tujuan hidup
manusia. Karenanya orang mau melakukan apapun
37
Aidh. Abdulohah Al-Qarni, Berbahagialah, Penerjemah : Samson
Rahman, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2004) h. x 38
Jalaludin Rahmat, Meraih Kebahagiaan, h. 183
37
untuk mencapainya. Kebahagiaan diukur dengan cara
yang berbeda dan pada hakekatnya ukuran bahagia
bisa berjenjang. Ada manusia yang mengukurnya
sebatas pencapain materi, dan merasa cukup sampai
disana, namun ada yang beranggapan bahwa mencapai
kebahagiaan berbasis materi tak akan membawa pada
kebahagian sejati, yaitu kebahagian keruhanian. Tebba
mengatakan jika kita meminta ampun kepada Allah
atas segala dosa yang sudah kita perbuat, hendaknya
kita melakukan istighfar agar segala dosa yang kita
perbuat diampuni oleh Allah, dan Allah pasti
mengampuni dan bahkan memberikan anugerah yang
melimpah, rezeki, dan pahala ang besar, sehingga kita
akan dapatkan keberyntungan dan kebahagiaan di
dunia dan keselamatan di akhirat. 39
E. Konsep Instagram
Pengertian Instagram
Instagram adalah sebuah aplikasi berbagi foto
dan mengambil gambar atau foto yang menerapkan
filter digital untuk mengubah tampilan efek foto.
Instagram juga berfungsi untuk mengunggah video
dan membagikannya ke berbagai layanan media
sosial, termasuk milik Instagram sendiri. Instagram
39
Sudirman Tebba, Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar,
h.11
38
memiliki lima menu utama yang semuanya terletak
dibagian bawah. Menu tersebut antara lain:
a. Home Page
Home page adalah halaman utama yang
menampilkan (timeline) foto-foto terbaru
dari sesama pengguna yang telah diikuti.
Cara melihat foto yaitu hanya dengan
menggeser layar dari bawah ke atas seperti
saat scroll mouse di komputer.
b. Comments
Sebagai layanan jejaring sosial Instagram
menyediakan fitur komentar, foto-foto
yang ada di Instagram dapat dikomentar di
kolom komentar. Caranya tekan ikon
bertanda balon komentar di bawah foto,
kemudian ditulis kesankesan mengenai
foto pada kotak yang disediakan setelah itu
tekan tombol send atau kirim.
c. Explore
Explore merupakan tampilan dari foto-foto
populer yang paling banyak disukai para
pengguna Instagram. Instagram
menggunakan algoritma rahasia untuk
menentukan foto mana yang dimasukkan
ke dalam explore effect atau umpan
explore.
39
d. Profil
Profil pengguna dapat mengetahui secara
detail mengenai informasi pengguna, baik
itu dari profil milik akun pribadi maupun
sesama pengguna yang lainnya. Halaman
profil bisa diakses melalui ikon kartu nama
di menu utama bagian paling kanan. Fitur
ini menampilkan jumlah foto dan video
yang telah diupload, jumlah follower dan
jumlah following.
e. News Feed
News feed merupakan fitur yang
menampilkan notifikasi terhadap berbagai
aktivitas yang dilakukan oleh pengguna
Instagram. News feed memiliki dua jenis
tab yaitu “Following” dan “News”. Tab
“following” menampilkan aktivitas terbaru
pada user yang telah pengguna follow,
maka tab “news” menampilkan notifikasi
terbaru terhadap aktivitas para pengguna
Instagram terhadap foto pengguna,
memberikan komentar atau follow maka
pemberitahuan tersebut akan muncul di tab
ini.
40
f. Stories
Stories merupakan jendela yang
menampilkan foto foto dan video seperti
fitur Home, namun dalam jendela Stories
atau Cerita foto dan video tersebut
memiliki batas waktu untuk ditampilkan,
berbeda dengan foto dan video yang di
posting di halaman Home. Setiap stories
yang di buat oleh pengguna akan terlihat
dalam kurun waktu satu menit akan
berganti ke stories selanjutnya jika waktu
tersebut telah habis dan dalam kurun waktu
24 jam maka stories akan terhapus dengan
sendirinya. Fitur stories lebih terlihat
seperti kilas kilas singkat untuk
membagikan momen secara singkat dan
mudah.
Selain fitur diatas, ada beberapa fitur lain yang
dapat membuat konten foto atau video yang di posting
ke Instagram menjadi lebih baik dan bermakna, antara
lain yaitu
a. Captions
Keterangan atau caption bersifat untuk
memperkuat karakter atau pesan yang
ingin disampaikan oleh pengguna tersebut.
41
Caption dapat dibuat ketika sedang
membuat konten yang akan di posting,
caption juga dapat di ubah melalui tombol
sunting yang dapat dilihat pada pilihan
konten yang memiliki ikon 3 titik yang
berada di atas konten.
b. Hashtag
Hashtag adalah sysmbol bertanda pagar
(#), fitur pagar ini sangatlah penting karena
sangat memudahkan pengguna untuk
menemukan foto-foto di Instagram dengan
hashtag tertentu.
c. Lokasi Fitur
lokasi adalah fitur yang menampilkan
lokasi dimana pengguna pengambilannya.
Sebagai media sosial, banyak interaksi
yang terjadi dalam aplikasi Instagram sehingga
Instagram menyediakan beberapa aktivitas yang
dapat pengguna lakukan di Instagram, yaitu
sebagai berikut 40
a. Follow
follow berarti ikut, followers adalah
pengikut, dari pengguna pengguna satu
40
Nur Rohmah, “Dakwah Melalui Instagram (Studi Kasus Materi
Dakwah Dalam Instagram Yusuf Mansyur, Felix Siauw, Aa Gym, Arifin
Ilham)”. (Skripsi Program Sarjana UIN Walisongo, Semarang, 2016), hlm. 16
42
agar mengikuti atau berteman dengan
pengguna lain yang menggunakan
Instagram. Jumlah pengikut dan pengguna
yang diikuti akan terlihat di profil
pengguna.
b. Like
Like adalah suatu ikon dimana pengguna
dapat menyukai gambar ataupun foto pada
Instagram, simbol suka pada Instagram
adalah simbol hati. Menyukai atau like
konten dilakukan dengan cara menekan
tombol like dibagian bawah caption yang
bersebelahan dengan komentar atau dengan
double tap (mengetuk dua kali) pada foto
yang disukai.
c. Comments
Comments atau Komentar adalah aktivitas
dalam memberikan pikirannya melalui
kata-kata, pengguna bebas memberikan
komentar apapun terhadap foto, baik itu
saran, pujian atau kritikan.
d. Mentions
Fitur ini adalah untuk menambah atau
memanggil pengguna lain, caranya dengan
menambah tanda arroba (@) dan
memasukan akun instagram dari pengguna
tersebut.
43
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
paradigma postpositivistik karena untuk memahami
makna atas pengalaman seseorang yang bersifat
objektif. yang mana akan dijelaskan lebih mendalam
tentang makna yang terkandung pada objek penelitian.
Jenis penelitian yang dilakukan adalah
kuantitatif, Pendekatan kuantitatif ini merupakan
salah satu pendekatan dalam penelitian yang lebih
ditekankan pada data yang dapat dihitung untuk
menghasilkan penafsiran kuantitatif yang kokoh.41
Metode kuantitaif ini digunakan untuk
mengetahui seberapa besar respon remaja terhadap
video dakwah Source of Happiness pada akun
instagram Ustadzah Haneen Akira
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini bertempat di Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang beralamat di
Ciputat, Jl. Ir H. Juanda No 95 dan dilakukan mulai dari
bulan April – Agustus 2018. Sebelum penelitian dimulai
41
Syamsir Salam & Jaenal Arifin , Metode Penelitian Sosial, (Jakarta:
UIN Jakarta Press, 2006), h, 36.
44
penulis melakukan observasi untuk menemukan masalah
yang dihadapi.
C. Populasi dan Sampel
Populasi merupakan keseluruhan objek
atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan
memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan
masalah penelitian, atau keseluruhan unit atau
individu dalam ruang lingkup yang dapat diteliti.42
Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah
followers akun Instagram Ustadzah Haneen Akira.
Jumlah followers akun Instagram Ustadzah
Haneen hingga tanggal 21 februari 2018 ini
berjumlah 306.000 followers. Untuk mendapatkan
jumlah nilai sample dari total populasi, maka
penulis mengunakan rumus Solvin.43
n =
Keterangan
n = Jumlah Sampel
N = Jumlah Populasi
e = Standar Deviasi
42
Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif, Analisis isi dan
Analisis Data Sekunder, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011) edisi
revisi, h. 74 43
Moh. Nazir, Metode Penelitian (Jakarta: Gralia Indonesia, 2003),
h.174
45
Berdasarkan rumus Slovin diatas, maka
diperoleh jumlah sampel yang dapat mewakili
populasi dengan menggunakan standar deviasi
sebesar 10% (biasa digunakan dalam penelitian)
yaitu sebesar:
n =
n =
n =
n =
n =
n = 99,9 = 100 orang
Dari perhitungan rumus Slovin ini maka
diperoleh jumlah sampel penelitian yang
digunakan yaitu berjumlah 100 remaja yaitu
followers akun Instagram Ustdzah Haneen Akira.
Hasil perhitungan yang diperoleh jumlah
sampel yang dapat mewakili populasi yaitu
sebesar 100 remaja, Sampel adalah bagian dari
populasi yang memiliki ciri-ciri atau keadaan
46
tertentu yang akan diteliti.44
Peneliti dalam
menentukan sampel menggunakan teknik
pengambilan random sampling, yaitu peneliti
“mencampur” subjek-subjek di dalam populasi
sehingga semua subjek dianggap sama.45
D. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah respon remaja
teradap video dakwah Source of Happiness pada akun
Instagram Ustadzah Haneen Akira.
E. Definisi Konseptual Variabel Penelitian
1. Respon Remaja
a. Aspek kognitif
1.) Definisi operasional: respon kognitif adalah
respon secara pengetahuan, terjadi bila ada
perubahan pada yang belum diketahui, yang
tadinya belum tau menjadi tau
2.) Indikator:
(a) Pengetahuan
(b) Informasi
44
Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif, Analisis isi dan
analisis data sekunder, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,2011) edisi revisi ,
h.74 45
Suhasimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan
Praktik, (Jakarta:PT. Rieneka Cipta, 2006) edisi revisi h.130
47
b. Aspek efektif
1.) Definisi operasional: perasaan yang timbul
bila ada perubahan pada apa yang dirasakan,
disenangi, dibenci khalayak.
2.) Indikator:
(a) Perasaan
(b) Emosi
c. Aspek konatif
1.) Definisi operasional: konatif adalah tingkah
laku atau sikap yang merujuk pada perilaku
yang nyata meliputi tindakan, kegiatan,
kebiasaan, atau perilaku.
2.) Indikator:
(a) Sikap atau Perilaku
(b) Tindakan
(c) Kebiasaan
F. Sumber data
Sumber data yang akan digunakan untuk
mendapatkan data lapangan terdiri dari 2 sumber yang
diantaranya yaitu:
1. Sumber data primer, yaitu sumber data yang
didapati dari responden yang akan diteliti
dengan cara mengisi kuesioner yang dibagikan
secara langsung atau melalui google form.
Kuisioner atau angket adalah salah satu teknik
pengumpulan informasi yang memungkinkan
48
analisis mempelajari sikap-sikap, keyakinan,
perilaku, dan karakteristik beberapa orang
terutama didalam organisasi yang bisa
terpengaruh oleh sistem yang diajukan atau
oleh sistem yang sudah ada.46
Dalam hal ini
responden adalah followers akun instagran
Ustadzah @haneenakira
2. Sumber data sekunder, yaitu sumber data yang
dikumpulkan dari penelitian kepustakaan
untuk membantu mencari teori-teori dan
konsep yang berhubungan dengan penelitian
ini. Data sekunder didapatkan dari dokumen-
dokumen yang mendukung untuk peneliian ini
seperti buku-buku, surat kabar, majalah
catatan, dan dokumentasi lainnya.
G. Teknik Pengumpulan data
Pengumplan data adalah salah satu proses
pengumpulan data primer dan sekunder, dalam suatu
penelitian pengumpulan data merupakan langkah yang
amat penting karena data yang akan dikumpulkan akan
digunakan untuk pemecahan masalah yang sedang diteliti.
Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh
penulis adalah:
46
Syofian Siregar, Statistika Deskriptis untuk Penelitian(Jakarta: PT.
Raja Grafindo,2011) h. 132
49
1. Observasi
Observasi adalah metode pengumpulan data yang
digunakan untuk menghimpun data penelitan, data-data
tersebut dapat diamati oleh peneliti.47
Peneliti melakukan
observasi dengan mengamati langsung aktivitas video
dakwah Ustadzah Haneen Akira dalam akun Instagram,
serta mengamato video-video dakwah yang berdurasi satu
menit.
2. Angket atau Kuisioner
Menurut Sofiyan Siregar kuesioner adalah suatu
teknik pengumpulan informasi yang memungkinkan
analis mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku, dan
karakteristik beberapa orang utama di dalam organisasi
yang bisa terpengaruh oleh sistem yang diajukan atau
oleh sistem yang sudah ada.48
3. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan adalah mencari informasi dari
dokumen yang dibutuhkan untuk penelitian dengan
mengkaji data-data yang diperoleh dari buku-buku atau
bahan referensi, artikel, dan bacaan dari internet yang
berkaitan dengan pembahasan judul skripsi.
47
Burhan Bugin, Metedologi Penelitian Kuantitatif, h.134 48
Sofiyan Siregar, Metedologi Penelitian Kuantitatif, h. 21
50
H. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah respon
remaja remaja dinisi yaitu followers pada akun
Instagram @haneenakira. Sedangkan objek penelitian
yaitu video dakwah Source of Happiness pada akun
Instagram Ustadzah Haneen Akira.
I. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang dipergunakan dalam
penelitian ini berupa angket atau kuisioner yang dibuat
sendiri oleh peneliti. Instrumen penelitian adalah suatu
alat pengumpul data yang digunakan untuk mengukur
fenomena alam maupun sosial yang diamati.49
Instrumen
yang digunakan dalam penelitian ini dimaksudkan untuk
menghasilkan data yang akurat yaitu dengan
menggunakan skala Likert. Skala Likert digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial.50
Menurut Hadi, modifikasi terhadap skala
Likert dimaksudkan untuk menghilangkan kelemahan
yang terkandung oleh skala lima tingkat,dengan alasan
yang dikemukakan seperti dibawah ini: Modifikasi skala
49
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2014), h. 92. 50
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2014), h. 93.
51
Likert meniadakan kategori jawaban yang ditengah
berdasarkan tiga alasan51
:
1. Ketegori Undeciden, yang mempunyai arti ganda,bisa
diartikan belum dapat memutuskan atau memberi
jawaban (menurut konsep aslinya),bisa juga diartikan
netral, setuju tidak, tidak setuju pun tidak, atau bahkan
ragu-ragu. Kategori jawaban ganda arti (multi
interpretable) ini tentu saja tidak diharapkan dalam
suatu instrument.
2. Tersediannya jawaban ditengah itu menimbulkan
kecenderungan menjawab ke tengah.
3. Maksud katagori SS-S-TS-STS adalah terutama untuk
melihat kecenderungan pendapat responden, ke arah
setuju atau ke arah tidak setuju.
Maka dalam penelitian ini menggunakan
empat alternatif jawaban dengan ketentuannya adalah
sebagai berikut berikut:
Untuk pertanyaan positif diberikan skor sebagai
berikut:
a. Sangat setuju (SS) diberi skor 4
b. Setuju (S) diberi skor 3
c. Tidak Setuju (TS) diberi skor 2
d. Sangat Tidak setuju (STS) diberi skor 1
51
Sutrisno Hadi, Analisis Butir untuk Instrumen Angket, Tes, dan Skala Nilai, (Yogyakarta: FP UGM, 1991). h. 19.
52
Adapun nilai negatif diberikan skor sebagai berikut:
a. Sangat setuju (SS) diberi skor 1
b. Setuju (S) diberi skor 2
c. Tidak Setuju (TS) diberi skor 3
d. Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 4
Tabel 1. Skala Likert Favorable
SS S TS STS
4 3 2 1
Tabel 2. Skala Likert Unfavorable
SS S TS STS
1 2 3 4
Peneliti membuat rancangan kisi-kisi instrument
penelitian, agar mendapatkan hasil penelitian yang
maksimal dan sesuai dengan yang diharapkan. Menurut
Arikunto dalam bukunya yang berjudul prosedur
penelitian suatu pendekatan praktek, menyatakan bahwa
“kisi-kisi bertujuan untuk menunjukkan keterkaitan antara
variabel yang diteliti dengan sumber data atau teori yang
diambil”.52
Dalam penelitian ini, dari setiap variabel yang
ada akan diberikan penejelasan, selanjutnya menentukan
indikator yang akan diukur, hingga menjadi item
pernyataan, seperti terlihat pada Tabel 3.1 dibawah ini.
52
Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta :
PT. Rineka Cipta, 2006), h. 162.
53
Tabel 3. Blue print (Respon Remaja terhadap Video
Dakwah Source Of Hapiness Pada Akun Instagram
Ustadzah Haneen Akira) sebelum validitas
No
.
Variabel
Penelitian
Indikato
r
No. Item
(Butir
Positif)
No. Item
(Butir
Negatif)
Jumlah
1. Respon
Remaja
terhadap
Video
Dakwah
Source Of
Hapiness
Pada
Akun
Ustadzah
Haneen
Akira
Respon
kognitif
1,2,4,6 3,5,7,8 8
Respon
Afektif
9,10,12,1
4,18
11,13,15,1
6,17
10
Respon
Konatif
22,23,24,
25
19,20,21 7
Jumlah 25
54
Tabel 4. Blue print (Respon Remaja terhadap Video
Dakwah Source Of Hapiness Pada Akun Instagram
Ustadzah Haneen Akira) sesudah validitas
No. Variabel
Penelitian
Indikator No. Item
(Butir
Positif)
No. Item
(Butir
Negatif)
Jumlah
1. Respon
Remaja
terhadap
Video
Dakwah
Source Of
Hapiness
Pada
Akun
Ustadzah
Haneen
Akira
Respon
kognitif
1,2,3,5 4,6,7 7
Respon
Afektif
8,9,10,12
,13
12 6
Respon
Konatif
16,17,18,
19
14,15 6
Jumlah 19
J. Teknik Pengolahan Data
Metode pengolahan data menggunakan tabulasi
dan SPSS. Langkah-langkah pengolahan data secara
manual menurut Notoatmodjo, adalah sebagai berikut:
55
1. Editing (Penyuntingan Data)
Hasil angket yang diperoleh atau dikumpulkan melalui
kuesioner perlu disunting atau edit terlebih dahulu. Jika
ternyata masih ada data atau informasi yang tidak lengkap
dan tidak mungkin dilakukan wawancara ulang, maka
kuesioner tersebut dikeluarkan.
2. Coding (Membuat Lembaran Kode)
Setelah semua kuesioner diedit atau disunting, selanjutnya
dilakukan pengkodean atau coding, mengubah data
berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau
bilangan.
4. Processing (Memasukkan Data)
Jawaban-jawaban dari masing-masing responden yang
dalam bentuk kode (angka atau huruf) dimasukkan ke
dalam program atau software komputer.
5. Cleaning (Pembersihan Data)
Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden
selesai dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat
kemungkinan kemungkinan adanya keslahan-kesalahan
kode, ketidak-lengkapan dan sebagainya, kemudian
dilakukan pembetulan atau koreksi.53
Adapun teknik penulisan skripsi, penulis mengacu
pada buku pedoman penulisan karya ilmiah (Skripsi, Tesis,
53
Soekidjo Notoatmodjo, Metodologi Penelitian Kesehatan, (Jakarta:
Rineka Cipta,2010), h. 45
56
Dan Disertasi) karya Tim Penulis UIN Jakarta, yang
diterbitkan oleh CeQDA (Center for Quality Development
and Assurance), (UIN) Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta Tahun 2017.54
K. Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan teknik analisis data
dengan jenis statistik parametrik. Statistik parametrik
adalah statistik yang mempertimbangkan jenis
sebaran/distribusi data yang berdistribusi normal dan
memiliki varian homogen. Pada umumnya data yang
digunakan bersifat interval dan rasio.55
Selain itu peneliti
menggunakan bentuk hipotesis assosiatif/hubungan
dengan data berbentuk interval, sehingga menggunakan
teknik analisis korelasi sederhana dengan menggunakan
teknik statistik korelasi pearson product moment yang di
mana untuk menguji hipotesis hubungan antara satu
variabel independen dengan satu dependen.56
Adapun teknik analisisnya sebagai berikut:
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan
tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen
yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi.
54
Tim Penulis UIN Jakarta, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah
(Skripsi, Tesis, dan Disertasi) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, (Jakarta: UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017), h. 12. 55
Syofian Siregar, Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif,
(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013), h. 3. 56
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2014), h. 153.
57
Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki
validitas rendah. Rumus yang digunakan untuk mengukur
validitas instrumen penelitian ini adalah rumus pearson
product moment.
Berdasarkan hasil uji validitas telah dilakukan
kepada 30 orang responden, maka diperoleh skor sebesar
0,361 pada taraf signifikasi sebesar 5%, yang artinya
adalah kolerasi pada butir-butir pernyataan tersebut
merupaka kosntuk kuat. 57
Dari total 25 pernyataan
memiliki hasil yang didapat setelah melakukan uji
validitas yaitu 19 butir pernyataan valid dan 6 butir
pernyataan tidak valid, selanjutnya 19 butir penyataan
57
Suharmi Arikunto, Prosedur penelitian suatu pedekatan praktek (edisi
revisi), (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002), h 328
58
itulah yang digunakan untuk tahap penyebaran angket
selanjutnya.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas merupakan pengujian yang
menunjukkan sejauh mana alat ukur dipercaya atau dapat
diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali
untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran
yang diperoleh relative konsisten, maka alat tersebut
reable.58
Instrumen dikatakan reliabel apabila terdapat
kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Suatu
kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban
seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten meskipun
diuji berkali-kali. Jika hasil dari cronbach alpha > 0,60
maka data tersebut mempunyai kehandalan yang tinggi.
58
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, h.96
59
3. Chi square
Analisis ini dilakukan terhadap dua variabel yang
diduga atau berkorelasi. Dalam penelitian ini analisis
biaviar dilakukan untuk mengetahui hubungan dengan
karakteristik dengan respon remaja terhadap video
dakwah Source of Happiness. Uji statistik yang digunakan
adalah chi square.
Uji chi square digunakan untuk menguji hipotesis
bila dalam populasi terdiri atas dua atau lebih kelas
datanya berbentuk katagori.59
a. Mencari nilai chi square dengan rumus :
∑
Keterangan :
X2 = Nilai Chi Square
Fe= Frekuensi yang diharapkan
Fo = Frekuensi yang diperoleh/diamati.
b. Mencari nilai frekuensi yang diharapkan Fe
Fe untuk setiap sel =
c. Mencari nilai X2 Tabel dengan rumus
59
Pasaribu Amudi, Pengantar Statistik, (Jakarta:Ghalia Indonesia), hal 75.
60
Dk = (k-1)(b-)
Keterangan : k = banyak kolom
b = banyak baris
Untuk mengetahui hubungan antara jenis keamin dan
tingkat pendidikan terhadap respon remaja terhadap video
dakwah Source of Happiness pada akun Instagram Ustadzah
Haneen Akira digunakan taraf signifikan yaitu (0,05):
1. Apabila p ≤ 0,05 = Ho ditolak
2. Apabila p ≥ 0,05 = Ho diterima
61
BAB IV
GAMBARAN UMUM
Profil Ustadzah Haneen Akira
Haneen Akira adalah istri dari ustadzah Hanan
Attaki, seperti yag diketahui Hanan Attaki adalah Founder
daki Komunitas remaja muslim yang bernama Pemuda
Hijrah. Ustadzah Haneen Akira biasa dipanggil The
Haneen atau Umi Haneen. Ustadzah Haneen Akira
terkenal dengan ceramahnya yang ringan mudah diterima
oleh remaja, dan menyentuh. Dalam media sosial
peribadinya Ustadzah Haneen Akira pun sering
membacakan ayat-ayat suci Al-Quran,karena pendengar
akan merasakan ketenangan dalam hatinya. Tutur katanya
sering membuat jama’ah turut tenggelam dengan kisah-
kisah muslimah teladan sepanjang zaman.
Umi Haneen bersekolah di MA Malang,
Kemudian setelah lulus MA Ustadzah Haneen Akira
melanjutkan kuliahnya di Mesir, dan bertemu dengan
Ustadz Hanan Attaki dan kemudian keduanya menikah di
Mesir saat keduanya tengah menempuh jenjang
perkuliahan. Saat ini beliau memiliki 3 anak. Anak
pertama bernama Maryam, kedua Aisyah, dan yang
terakhir Yahya. Teh Haneen Akira sempat mnempuh
kuliah S2 mengambil Jurusan Tafsir Al-Qur’an Fakultas
62
Ushuludin Al-Azhar Kairo Mesir, namun tidak sampai
selesai karena sudah menjadi istri.60
Umi Hannen sering mengisi acara taklim yang
bertemakan Ladies Day, dimana yang menghadiri taklim
tersebut adalah akhwat saja. Taklim ini diadakan rutin di
Masjid Al Latief Bandung, Bukan hanya di Masjid Al
Latief saja taklim juga pernah diadakan di Sabuga ITB.
Gambar 2. Foto Kegiatan Ladies Day
Sumber: www.instagram.com/haneenakira
Gambar 3. Kegiatan Ladies Day di Masjid Al
Latif
Sumber: www.instagram.com/haneenakira
60
http://www.srialhidayati.com/2017/09/haneen-akira-istri-ustadz-hanan-
attaki.html , diakses pada 28 juli 2018
63
Selain melakukan dakwah secara langsung atau
bertatap muka, Ustadzah Haneen Akira juga aktif
melakukan dakwahya melalu media sosial. media sosial
yang digunakan adalah Instagram dan YouTube. Ustadzah
Hanen Akira memulai dakwahnya melalui media sosial
YouTube pada tanggal 7 April 2017. Pada akun YouTube
ustadzah Haneen Akira memiliki 30 ribu Subcriber 61
Gambar 4. YouTube channel Ustadzah Haneen
Akira
Sumber: www.youtube.com/haneenakira
Dalam akun youtube Ustadzah Haneen Akira
memiliki tiga playlist yaitu Ladies Day, video dakwah one
minute booster, dan Murotal. Video dakwah Ladies day
adalah video dakwah yang dilakukan secara tatap muka
dan dibuat menjadi arsip dokumentasi dan menjadi sarana
bagi mad’u yang terlewat dengan materi yang
disampaikan oleh ustadzah Haneen Akira ketika
berdakwah. Sedangkan video dakwah one minute booster
61
Hasil Observasi penulis pada tgl 29 Juli 2018 memalui
www.youtube.com/haneenakira
64
adalah video-video dakwah yang dikemas rapi dengan
durasi satu menit, dan lebih mengarah kepada isi dakwah
tersebut. Dan murotal adalah video ustadzah Haneen
Akira ketika membacakan suatu surah yang terdapat di
dalam Al-Qur’an. Video yang terdapat dalam YouTube
ustadzah Haneen Akira berjumlah 13 video.
Gambar 5. Playlist di YouTube Ustadzah Haneen
Akira
Sumber: www.youtube.com/haneenakira
Tidak hanya di YouTube saja, Ustadzah Haneen
Akira pun aktif berdakwah melalui akun Instagram milik
pribadinya. Pada 21 februari akun Instagram Ustadzah
Haneen Akira memiliki 306.000 pengikut.
Gambar 6. Akun Instagram Ustadzah Haneen
Akira
65
Sumber: www.instagram.com/haneenakira
Karena media sosial Instagram hanya
menyediakan waktu satu menit untuk durasi video yang di
unggah, maka dari itu munculah video dakwah yang
bertemakan one minute booster. Seperti namanya video
dakwah one minute booster, video dakwah ini memiliki
durasi satu menit dan materi dari video dakwah tersebut
lebih kepada inti dari tausiyah yang diberikan oleh
ustadzah Haneen Akira.
Tabel 5. Judul video dakwah pada akun instagram
Haneen Akira
No Judul Video No Judul Video
1. 08 Maret 2017
Jangan Bersedih
110.844 viewer
38. 15 Oktober 2017
Bukan cinta biasa
121. 066 viewer
2. 14 Maret 2017
Cinta sejati itu Allah
banget
67. 256 viewer
39. 19 Oktober 2017
Why do, I feel so
empty
108.952 viewer
3. 17 Maret 2017
Munajat Jodoh
131.981 viewer
40. 02 November 2017
Jangan biarkan aku
sendiri
147.456 viewer
4. 19 Maret 2017
Curhat sama Allah
99.459 viewer
41. 05 November 2017
First love
153.640 viewer
66
5. 21 Maret 2017
Teman yang salih
74.916 viewer
42. 09 November 2017
Solusinya Satu
114.899 viewer
6. 26 Maret 2017
Monolog Cinta
84.167 viewer
43. 24 November 2017
Fana
111.563 viewer
7. 28 Maret 2017
Istiqomah
88.565 viewer
44. 04 Desember 2017
Cowok ganteng
133.772 viewer
8. 02 April 2017
Goodbye Jengkel
66.276 viewer
45. 12 Desember 2017
Tersambung dengan
Mu
115.727 viewer
9. 04 April 2017
Andalkan Allah
61.889 viewer
46. 19 Desember 2017
Bercengkrama dengan
Nya
86.540 viewer
10. 07 April 2017
Rendah diri
dihadapan Allah
63.362 viewer
47. 23 Desember 2017
Ibu kita kuncinya
103.938 viewer
11. 11 April 2017
Cinta yang kuat
96.195 viewer
48. 24 Desember 2017
Tentang Jodoh
193.529 viewer
67
No. Judul Video No. Judul Video
12. 14 April 2017
Jangan Tersingung
89.615 viewer
49. 29 Desember 2017
Puncak pujian
96.456 viewer
13. 17 April 2017
Heart Shooting
84.886 viewer
50. 19 Januari 2018
Tentang rejeki
147.468 viewer
14. 21 April 2017
Jangan tersingung
138.811 viewer
51. 26 Januari 2018
Source of Happiness
95.238 viewer
15. 29 April 2017
Perempuan Berkah
78.034 viewer
52. 09 Februari 2018
Dalam genggaman Mu
107.132 viewer
16. 09 Mei 2017
Perempuan Syurga
69.889 viewer
53. 14 Februari 2018
Apakah kita
131.513 viewer
17. 12 Mei 2017
Manisnya Iman
91.312 viewer
54. 23 Februari 2018
Komen yang baik
93.595 viewer
18. 18 Mei 2017
Run to Allah
87.560 viewer
55. 06 Maret 2018
Happiness
118.868 viewer
19. 01 Juni 2017
Ikhlas
129.684 viewer
56. 11 Maret 2018
Move on
149.269 viewer
68
No. Judul Video No. Judul Video
20. 04 Juni 2017
Serahin aja sama
Allah
113.627 viewer
57. 18 Maret 2018
Dating
131.264 viewer
21. 20 Juni 2017
Tetaplah tersenyum
113.699 viewer
58. 24 Maet 2018
Berapa persen
112.009 viewer
22. 02 Juli 2017
Ibu
58.418 viewer
59. 30 Maret 2018
Masalah kita
140.274 viewer
23. 04 Juli 2017
Rayakanlah
57.073 viewer
60. 07 April 2018
Tentang Perempuan
164.839 viewer
24. 07 Juli 2017
Rasulullah
55.240
61. 15 April 2018
Lirik, Siapa yang..?
142.918 viewer
25. 11 Juli 2017
Sulit? Gak bakal
selamanya
114.683 viewer
62. 25 April 2018
Sesal kematian
93.434 viewer
26. 14 Juli 2017
Kebaikan mu
penolong mu
67.098 viewer
63. 03 Mei 2018
Cukup dengan
istighfar
108.160 viewer
69
No. Judul Video No. Judul Video
27. 23 Juli 2017
Taubatnya orang
mukmin
65.019 viewer
64. 09 Mei 2018
Jangan Dzalim
104.227 viewer
28. 30 Juli 2017
Segalanya untuk mu
88.913 viewer
65. 14 Mei 2018
Munajat Rasulullah
83.939 viewer
29. 06 Agustus 2017
Yang hilang pasti
kembali
139.680 viewer
66. 20 Mei 2018
Jadilah mata batin ku
126.426 viewer
30. 15 Agustus 2017
Biar Allah yang
bereskan
127.923 viewer
67. 25 Mei 2018
Perbaiki urusan kamu
113.157 viewer
31. 05 September 2017
Allah lagi, Allah
terus
84.829 viewer
68. 29 Mei 2018
Berbicara atau Diam
98.650 viewer
32. 08 September 2017
Manusia yang paling
kuat
90.334 viewer
69. 03 Juni 2018
The real light
89.648 viewer
70
No. Judul Video No. Judul Video
33. 14 September 2017
Orang yang paling
bahagia
89.239 viewer
70. 13 Juni 2018
Forgiveness
132.115 viewer
34. 22 September 2017
Kabar gembira
72.846 viewer
71. 22 Juni 2018
Kalau malas, maka..
132.579 viewer
35. 28 September 2017
Yakin mau marah
118.999 viewer
72. 03 Juli 2018
Maafkan dan lupakan
151.704 viewer
36. 03 Oktober 2017
Jangan takut
kehilangan
145.756 viewer
73. 08 Juli 2018
Maaafkan dan lupakan
2
122.580 viewer
37. 09 Oktober 2017
Pasti Ada efeknya
75.521 viewer
74. 15 Juli 2018
Bersama perempuan
96.990 viewer
Sumber: www.instagram.com/haneenakira, di
akses pada 28 Juli 2018
Data diatas merupakan jumlah video dakwah yang
terdapat pada akun Instargam Ustadzah Haneen
Akira,video dakwah berjumlah 74 video. Dapat dilihat
dari data yang ada dalam YouTube ustadzah Haneen
Akira hanya terdapat 13 video sedangkan dalam akun
Instagram terdapat 74 video. Dari sini dapat disimpulkan
71
bahwa, Ustadzah Haneen Akira lebih aktif menggunakan
media sosial Instargam sebagai media dakwahnya
dibandingkan dengan akyun YouTubenya sendiri.
Hasil data ini mendorong penulis untuk meneliti
video dakwah yang ada pada akun Instagram Ustadzah
Haneen Akira. Dari sekian banyaknya judul video dakwa,
peneliti memilih video dakwah yang berjudul Source of
Happiness sebagai video yang ingin di teliti. Alasan
penulis meneliti video ini dikarenakan materinya yang
ringan dan lebih mudah dipahami dari kalangang remaja.
72
BAB V
HASIL DAN ANALISIS DATA
A. Karakteristik Responden
Setelah melakukan penelitian, ditemukan beberapa
hal yang menjadi temuan lapangan. Pada panelitian ini,
responden adalah followers dari akun instagram Ustadzah
Haneen yang memiliki usia Remaja dari 15-24 Tahun. Hal
ini diadakan untuk mengetahui sejauh mana respon
remaja terhadap video dakwah Source of Happiness pada
akun Instagram Ustadzah Haneen Akira. Maka pada
penelitian ini yang menjadi sampel dari populasi sebanyak
100 orang.
Dari 100 yang orang terkumpul, penelitian ini
mendapatkan data mengenai karakteristik responden dan
selanjutnya peneliti klasifikasikan menjadi dua bagian,
yaitu: jenis kelamin, dan latar belakang pendidikan.
1. Jenis Kelamin
Tabel 6. Karakteristik Responden Berdasarkan
Jenis Kelamin
B
e
Jenis kelamin Jumlah respon Presentase
Laki-laki 20 20%
Perempuan 80 80%
Jumlah 100 100%
73
Berdasarkan table 6 diketahui berdasarkan jenis kelamin
menujukan bahwa dari jumlah responden sebanyak 100
orang terdapar 20% responden laki-laki dan 80%
responden perempuan. Hal ini menujukan bahwa
responden perempuan lebih banyak jumlahnya
dibandingkan dengan responden perempuan.
2. Karakteristik berdasarkan tingkat pendidikan.
Responden yang digunakan dalam penelitian ini
memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda-beda,
sehingga untuk memudahkan penelitian maka
karakteristik responden berdasarkan latar belakang
pendidikan digolongkan dalam beberapa katagori yaitu
kategori Umum (SMA/SMK), Kategori Aliyah/Pesantren,
Kategori Umum serta Pesantren.
Tabel 7. Karakteristik berdasarkan latar belakang
pendidikan.
Tingkat
Pendidikan
Jumlah
Respon
Presentase
SMP 10 10%
SMA 70 70%
D3 5 5%
S1 15 15%
Jumlah 100 100%
Berdasarkan table 7 dapat dilihat bahwa sebagian
besar responden berasal dari tingkat pendidikan SMA
74
70%, dan responden yang mempunyai tingkat pendidikan
S1 memiliki presentase senilai 15%, dan responden yang
memiliki tingkat pendidikan SMP memiliki nilai
presentase 10%, dan yang memiliki presentaee paling
sedikit adalah responden yang pempunyai tingkat
pendidikan D3 degan nilai presentase 5%. Dapat diketahui
bahwa mayoritas yang melihat video dakwah Source Of
Happiness didominasi oleh responden yang melikiki
tingkat pendidikan SMA.
Pada penelitian ini peneliti menggunakan
Followers dari akun Instagram Ustadzah Haneen Akira
sebagai responden yang berjumlah 100 orang. Penulis
menyebarkan kuesioner kepada responden mengenai
respon kognitif, afektif, dan konatif terhadap video
dakwah Source Of Happiness. Dari hasil kuesioner yang
sudah disebar kepada para responden, kemudian data dari
hasil kuesioner tersebut peneliti akan menjelaskan
analisanya menggunakan tabel.
B. Analisis
1. Pembahasan Respon Kognitif
Respon kognitif adalah respon yang berkaitan erat
dengan pengetahuan dan informasi seseorang mengenai
suatu hal. Respon ini akan timbul apabila adanya stimulus
atau rangsangan terdadap yang dipahami seseorang.
75
Tabel 8. Respon Kognitif
No Pernyataan Kognitif SS S TS STS Skor Ranking
1. Setelah menonton video
dakwah Sporce of
Happiness Saya
mendapat penegetahuan
baru
212 135 4 - 351 3
2. Saya bisa mengambil
kesimpulan dari video
dakwah source of
Happinesss tentang
sumber kebahagiaan
240 120 - - 360 1
3. Pesan yang disampaikan
dalam video dakwah
Source of Happiness
mudah dipahami.
216 135 2 - 353 2
4. Video dakwah Source of
Happiness kurang
menarik
2 20 174 120 316 6
5. Materi video dakwah
Source of Happiness
berkenaan dengan
kehidupan sehari-hari.
208 138 4 - 350 4
6. Pesan yang disampaikan
dalam video dakwah
Source of Hapines sulit
1 4 198 124 327 5
76
dipahami.
7. Video dakwah Source of
happiness kurang
informatif.
2 10 213 88 313 7
Jumlah 2370
Mean : 100 23,7
Dengan demikian diperoleh dengan total
keseluruhan 2370 dengan rata-rata mean 23,7 hasil dari
semua pernyataan mengenai respon kognitif yang ada
didalam angket.
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa yang
menenpati rangking tertinggi dalam respon remaja
terhadap video dakwah Source Of Happiness pada akun
Instagram Ustadzah Haneen Akira pada kategori kognitif
adalah pernyataan nomor 2 yang berbunyi, Saya bisa
mengambil kesimpulan dari video dakwah Source of
Happinesss tentang sumber kebahagiaan dengan skor 360,
itu berarti setelah meliaht video dakwah responden sangat
setuju bahwa mereka bisa mengambil kesimpulan dari
video dakwah tersebut. Setelah itu dilanjut oleh
pernyataan nomor 3 yang berbunyi, Pesan yang
disampaikan dalam video dakwah Source of Happiness
mudah dipahami dan memiliki skor 353. Itu berarti
responden sangat setuju bahwa video dakwah tersebut
mudah dipahami karena pengemasan yang singkat dan
77
jelas. Dan pada rangking ketiga terdapat pada pernyataan
nomor 1 yang berbunyi, setelah menonton video dakwah
Sporce of Happiness saya mendapat penegetahuan baru
dengan skor 351. Responden sangat setuju setelah melihat
video dakwah ini memberikan pengetahuan yang belum
diketahui sebelumnya. Dan pada rangkin keempat
diduduki oleh penytaan nomor 5 yaitu responden sangat
setuju bahwa materi dakwah yang disampaikan Ustadzah
Haneen Akira melalui video dakwah Source of Happiness
berkenaan dengan kehidupan sehari-hari.
Rangking 5 – 7 menunjukan responden tidak
setuju bahwa pesan yang terdapat dalam video dakwah
Source Of Happiness sulit dipahami, kemudian
responden tidak setuju bahwa video dakwah Ustadzah
Haneen Akira kurang menarik. Sedangkan rangking
terendah terdapat pada pernyataan nomor 7, Responden
tidak setuju dengan pernyataan video dakwah Source Of
Happiness kurang informatif, karena jelas sekali dengan
tabel diatas bahwa responden sangat setuju bahwa video
dakwah tersebut memberi pengetahuan yang belum
diketahui sebelumnya.
Dalam hal ini, respon kognitif remaja yaitu
followers Ustadzah Haneen Akira terhadap video dakwah
Source of Happiness dapat mengambil kesimpulan dari
video dakwah tersebut dan responden sangat setuju bahwa
pesan yang disampaikan dalam video dakwah Source of
78
Happiness mudah dipahami. Hal ini bisa menjadi
kelebihan dari video dakwah yang diunggah oleh
Ustadzah Haeen akira pada akun Instagramnya dan
menjad daya tarik bagi followers maupun orang banyak.
2. Pembahasan Respon Afektif
Setelah diketahui data respon yang berkaitan
dengan pernyataan mengenai pengetahuan, maka
selanjutnya penulis ingin mengetahui respon afektif.
Seperti yang diketahui dalam buku komunikasi massa
Elvianto Ardianto mengatakan bahwa afektif adalah
respon yang berhubungan dengan emosi atau perasaan
terhadap harus perasaan sedih dan senang.61
Dibawah ini
adalah jawaban responden mengenai respon afektif untuk
video dakwah Source of Happiness
Tabel 9. Respon Afektif
No Pernyataan Afektif SS S TS STS Skor Ranking
8
Saya merasa senang
setelah menonton
video dakwah Source
of Happiness.
140 183 8 - 331 4
61
Elvianto Ardianti, dkk, Komunikasi Massa (Bandung: Simbiosa Rekatama
Media, 2007), h. 52
79
No Pernyataan Afektif SS S TS STS Skor Ranking
9
Video dakwah Source
of Happiness
membuat Saya
teringat akan dosa
Saya.
204 144 2 - 350 2
10
Setelah menonton
video dakwah Source
of Happiness Saya
menyadari ibadah
Saya belum sempurna.
232 120 4 - 356 1
11
Saya merasa bosan
dengan video dakwah
Source of Happiness.
1 6 177 148 332 3
12
Setelah menonton
video dakwah Source
of Happiness Saya
merasa termotifasi
untuk menahan emosi
124 198 6 - 328 5
80
No Pernyataan Afektif SS S TS STS Skor Ranking
13
Saya merasa tenang
setelah menonton
video dakwah Source
of Happiness.
124 186 12 1 323 6
Jumlah 2020
Mean : 100 20,2
Dengan demikian diperoleh data dengan total
keseluruhan 2020 dengan rata-rata mean 20,2 hasil dari
semua pernyataan mengenai respon afektif.
Berdasarkan tabel diatas rangking 1 – 2 responden
menyadari ibadahnya belum sempurna setelah melihat
video dakwah source of happiness pernyatan ini memiliki
skor 356 dan menduduki rangkin pertama, karena isi dari
video dakwah ini membahas tentang mengapa ibadah kita
belum sempurna, dan video tersebut membuat para
responden untuk memperbaiki ibadahnya. Selanjutnya
responden sangat setuju bahwa video dakwah tersebut
mengingatkannya akan dosa yang pernah diperbuatnya,
pernyataan ini memiliki skor 350 dan menduduki
peringkat kedua.
Pada rangking 3 diduduki oleh pernyataan nomor
11 yang berbunyi Saya merasa bosan dengan video
dakwah Source of Happiness. Dari pernyataan tersebut
81
responden menjawab sangat tidak setuju dengan
pernyataan tersebut dan dengan total skor 332. Sedangkan
rangking terndah diduduki oleh penyataan nomor 13 yang
bernunyi saya merasa tenang setelah menonton video
dakwah Source of Happiness dengan total skor 323.
Pada pernyataa-pernyataan mengenai respon
afektif dimana responden merasakan adanya perubahaan
emosional setelah melihat video dakwah ustadzah Haneen
Akira yang berjudul Source of Happiness. Peneliti
menyimpulkan bahwa responden yaitu followers dari
akun isntagram ustadzah Haneen Akira sudah cukup
mampu merasakan dan membirikan peneliaian terhadap
video dakwah Source of Happiness, karena responden
sangat setuju dengan video dakwah tersebut membuat
para responden menyadari bahwa ibadah yang dilakukan
selama ini belum sempurna dan membuat para responden
teringat dengan dosa yang sudah mereka perbuat.
3. Pembahasan Respon Konatif
Respon konatif atau psikomotorik merupakan
tingkah laku atau sikap yang merajuk pada perilaku nyata
yang dapat diamati yang meliputi pola tindakan, kegiatan,
tau perilaku. Dibawah ini adalah jawaban responden
mengenai respon konatif untuk video dakwah Source of
Happiness
82
Tabel 10. Respon Konatif
No Pernyataan Konatif SS S TS STS Skor Ranking
14 Saya masih malas
melaksanakan ibadah
walaupun sudah
menonton video
dakwah Source of
Happiness
3 78 153 28 262 5
15 Saya cuek dengan
dosa yang sudah Saya
perbuat.
2 28 165 116 311 5
16 Setelah Saya
menonton video
dakwah Source of
Happiness Saya
berusaha melakukan
hal-hal yang positif
176 156 6 1 339 4
18 Setelah Saya
menonton video
dakwah Source of
Happiness Saya
berusaha
memperbaiki ibadah
Saya.
192 159 - 1 352 2
83
No Pernyataan Konatif SS S TS STS Skor Ranking
19 Dengan menonton
video dakwah Source
of Happiness Saya
berusaha untuk tidak
melupakan kewajiban
di Agama Saya
seperti sholat.
240 117 - 1 358 1
Jumlah 1961
Mean : 100 19,6
Dari tabel diatas mengenai respon konatif,
followers ustadzah Haneen Akira terhadap video dakwah
Source of Happiness, sangat setuju untuk berusaha tidak
melupakan kewajiban di Agama Islam yaitu Sholat, dan
responden pun berusaha untuk memperbaiki ibadahnya.
Tidak hanya memlui ibadah responden pun setuju akan
berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan
berusaha untuk melakukan hal-hal positif.
Dari tabel diatas pun responden sangat tidak setuju
bahwa mereka cuek dengan dosa yang sudah diperbuat.
Dan responden pun tidak setuju dengan pernytaan yang
menyatakan responden masih malas melaksanakan ibadah
walaupun sudah menonton video dakwah Source of
Happiness.
84
Tabel 11. Rekapitulasi nilai rata-rata dari jumlah
respon kognitif, afektif, dan konatif
Respon Jumlah Mean
Kognitif 2370 23,7
Afektif 2020 20,2
Konatif 1961 19,6
Dari tabel diatas nilai rata-rata tertinggi terdapat
pada respon kognitif, dapat disimpulkan bahwa responden
lebih cenderung mendapatkan pengetahuan baru terselah
melihat video dakwah Ustadzah Haneen Akira yang
berjudul Source of Happiness.
C. Katagorisasi Responden
Tabel 12. Klasifikasi skor skala jenis kelamin
Jenis
kelamin
Respon
Kognitif Afektif Konatif
F0 Fe F0 fe F0 Fe
Laki-laki 454 449.68 387 383.11 362 370.21
Perempuan 1917 1921.32 1633 1636.89 1590 1581.79
Jumlah 2371 2371 2020 2020 1952 1952
∑
=
+
+
+
+
+
85
= 0,04 + 0,04 + 0,18 + 0,01 + 0,01 + 0,04
= 0,32
Mencari nilai X2 tabel dengan rumus
Df = (Baris-1)(Kolom-1)
= (2-1)(3-1)
= (1)(2)
= 2
X2
Tabel adalah 5,99
X2
hitung (0,32) < X2
Tabel (5,99)
Tabel 13. Klasifikasi skor skala tingkat
pendidikan.
Tingkat
Pendidikan
Respon
Kognitif Afektif Konatif
Fo Fe Fo Fe Fo Fe
SMP 246 248.20 217 211.46 201 204.34
SMA 1647 1646.95 1403 1403.14 1356 1355.91
D3 125 122.23 100 104.14 102 100.63
S1 353 353.61 300 301.26 293 291.12
Jumlah 2371 2371 2020 2020 1952 1952
86
∑
=
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
= 0,02 + 0,15+ 0.05+ 0,00 + 0,00 + 0,00 + 0,06 + 0,16 +
0.02 + 0,00 + 0,01 + 0,01
x2 =
0,48
Mencari nilai X2 tabel dengan rumus
Df = (Baris-1)(Kolom-1)
= (4-1)(3-1)
= (3)(2)
= 6
X2
Tabel adalah 12,96
X2
hitung (0,48) < X2
Tabel (12,96)
Keterangan:
Dari tabel 6 dari total responden yang berjumlah
100, terdapat 20 responden laki-laki dan 80 responden
87
perempuan. Dari hasil uji chi square menunjukan angka
0,32 angka X2 hitung ini lebih kecil jumlahnya
dibandingkan dengan X2
tabel yang mempunyai skor
5,99 , dapat diartikan tidak terdapat hubungan antara jenis
kelamin laki-laki dan perempuan dengan respon terhadap
video dakwah yang berjudul Source of Happiness.
Dari tabel 7 dengan total responden yang
berjumlah 100 terdapat perbedaan tingkat pendidikan
pada responden. tingkat pendidikan SMA memiliki skor
tertinggi yaitu 70 responden dengan presentase 70%,
selanjutnya ada tingkat pendidikan S1 dengan 15
responden dengan presentase 15%, dilanjut dengan
tingkat pendidikan SMP dengan 10 responden, dan yang
terakhir terdapat responden D3 yang berjumlah 5
responden dengan presentase 5%. Dari hasil uji chi square
pada tingkat pendidikan menunjukan pada angka 0,48
angka X2
hitung ini lebih kecil jumlahnya dibandingkan
dengan X2
tabel yang memiliki skor 12,96. Dari hasil
tersebut dapat diartikan tidak terdapat hubungan antara
tingkat pendidikan dengan respon terhadap video dakwah
yang berjudul Source of Happiness.
Dari tabel 6 dan 7 bisa dilihat respon yang paling
tinggi adalah respon kognitif, kedua respon afektif, dan
ketiga adalah respon konatif. Dari peringkat pertama
respon kognitif adalah setelah menonton video dakwah
ustadzah haneen akira responden dapat mengambil
88
kesimpulan terhadap video dahwah yang berjudul Source
of Happiness. Itu brearti video dakwah ustadzah Haneen
Akira mudah dimengerti dan dipahami, sehingga
responden mampu mengambil kesimpulan dari dakwah
tersebut.
89
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penelitian Skripsi yang berjudul respon
remaja terhadap video dakwah source of happiness
pada akun Instagram Ustadzah Haneen Akira, peneliti
dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil penelitian yang didapat dan
pembahasan yang telah diuraikan pada bab
sebelumnya, didapati respon terhadap video
dakwah yang berjudul source of happiness. Jika
dilihat pada tabel perbandingan skor rata-rata
ketiga skala respon, menyatakan bahwa responden
remaja yaitu followers Ustadzah Haneen Akira
merespon video dakwah pada aspek kognitif,
menduduki posisi pertama. Kemudian respon
afektif menduduki peringkat kedua, Dan dari
aspek konatif menduduki peringkat ketiga. Dapat
diartikan bahwa responden hanya mengetahui dari
segi pengetahuan dari video dakwah Source of
Happiness dan belum dapat mengaplikasikan
video dakwah tersebut melalui perasaan dan
perilaku
2. Berdasarkan hasil hitung chi square tidak terdapat
perbedaan yang signifikan antara respon kognitif,
90
afektif, dan konatif remaja terhadap video dakwah
berdasarkan jenis kelamin. Hal ini dibuktikan dari
Xhitung lebih kecil dari pada Xtabel.
3. Berdasarkan hasil hitung chi square tidak terdapat
perbedaan yang signifikan antara respon kognitif,
afektif, dan konatif remaja terhadap video dakwah
berdasarkan tingkat pendidikan. Hal ini dibuktikan
dari Xhitung lebih kecil dari pada Xtabel.
B. Saran
Dari pemabahsan dan kesimpulan yang telah
dijabarkan, maka peneltin ingin memberikan saran-
saran yang sekiranya akan bermanfaat bagi semua
pihak, adapaun saran yang ingin peneliti berikan
adalah:
1. Untuk Ustadzah Haneen Akira semoga tetap
istiqomah dalam berdakwah, dikarenakan sasaran
dakwah Ustadzah Haneen Akira adalah remaja,
semoga dengan adanya dakwah dari Ustadzah
Haneen Akira dapat menjadi prantara untuk
remaja agar bisa berperilaku yang baik sesuia
dengan ajaran agama.
2. Untuk peneliti selanjutnya, dalam penelitian ini
responden perempuan terlalu mendoninasi
sehingga membuat Ho tidak diterima, sebaiknya
responden laki-laki dan perempuan simbnag agar
Ho diterima
91
3. Peneliti menyadari dalam proses pembuatan
skrpisi dan penyampaian masih banyak kesalah
dan sesurangan dari sumber buku ataupun teknis
penulisan.
92
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Al-Qarni, Aidh. Abduloh. Berbahagialah. 2004: Pustaka Al-
Kautsar, Jakarta.
Amudi, Pasaribu. Pengantar Statistik. Jakarta: Ghalia Indonesia,
1975.
Anshari, Isa. Mujahid Dakwah. Diponegoro, 1984.
Arifin, M. Psikologi Da'wah. Jakarta: Bumi Aksara, 2000.
Arifin, Syamsir Salaml. Metode Penelitian Sosial. Jakarta: UIN
Jakarta Press, 2006.
Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006.
Arikunto, Suhasimi. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan
Praktik. Jakarta: Rineka Cipta, 2006.
Aziz, Moh. Ali. Ilmu Dakwah. Jakarta: Prenadamedia Group,
2016.
Bugin, Burhan. Penelitian Kuantitatif. Rajawali Pers, 2001.
Bugin, M. Burhan. Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma,
dann Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat.
Jakarta: Kencana, 2008.
Dariyo, Agoes. Priskologi Perkembangan Remaja. Bogor:
Penerbit Ghalia Indonesia, n.d.
Depdikbud. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai
Pustaka, 1996.
Effendi, Onong Uchjana. Ilmu, Teori, dsn Filsafat Komunikasi.
Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 2005.
Hadi, Sutrisno. Analisis Butir untuk Instrumen Angket, Tes, dan
Skala Nilai. Yogyakarta: FP UGM, 1991.
93
Hurlock, Elizabeth B. Psikologi Perkembangan. 1991: Erlangga,
Jakarta.
Ilahi, Wahyu. Komunikasi Dakwah . Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2010.
Ismail, A. Ilyas. Paradigma Dakwah Sayyid Quthub:
Rekonstruksi Pemikiran Dakwah Harakah. Jakarta:
Penamadani, 2008.
Jakarta, Tim Penulis UIN. Pedomen Penulisan Karya Iliah
(Skripsi, Tesis, dan Disertasi) UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, n.d.
Martono, Nanang. Metode Penelitian Kuantitatif, Analisis isi dan
Analisis data sekunder. Jakarta: PT Grafindo Persada,
2011.
Mubarok, Ahmad. Psikologi Dakwah . Jakarta: Prenada Media,
2006.
Mufid. Komunikasi dan Regulasi Pembelajaran. Jakarta:
Kencana, 2005.
Muhiddin, Asep. Dakwah dalam Perspektif Al-Qur'an . Bandung:
Pustaka Setia, 2002.
Nazir, Moh. Metode Penelitian. Jakarta: Gralia Indonesia, 2003.
Notoatmodjo, Soekidjo. Metedologi Penelitian Kesehatan.
Jakarta: Rineka, 2010.
Rais, Amien. Demi Kepentingan Bangsa. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 1997.
Rakhmat, Jalaludin. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja
Rosda Karya, 1999.
Saputra, Wahidin. Pengantar Ilmu Dakwah. Jakarta: PT.
Grafindo Persada, n.d.
Sarwono, Sarlito Wirawan. Psikologi Remaja. Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2011.
94
Sendjaja, Sasa Djurasa. Teori KOmunikasi. Tangerang Selatan:
Universitas Terbuka, 2014.
Siregar, Syofian. Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitaif.
Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013.
—. Statistika Deskriptis untuk Penelitian. Jakarta: PT. Raja
Grafindo, 2011.
Subandi, Ahamd. Psikologi Sosial. Jakarta: Bulan Bintang, 1982.
Sudarsono. Kamus Filsafat dan Psikologi. Jakarta: Rineka Cipta,
1993.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R&D .
Bandung: Alfabeta, 2014.
Tebba, Sudirman. Meraih Sukses dan Bahagia dengan Istighfar.
n.d.
Walgito, Bimo. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: UGM,
1996.
Yakub, Hamzah. Publistik Islam Teknik Dakwah dan Leadership.
Bandung: Diponegoro, 1981.
Yunus, Muhammad. Kamus Bahasa Arab Indonesia. Bandung:
Hidakarya, 1990.
Zaidallah, Alwisar Imam. Strategi Dakwah. Jakarta: Kalam
Mulia, 2002.
Webside:
https://id.wikipedia.org/wiki/Instagram. Diakses pada 20 Februari
2018
http://lifestyle.kompas.com/read/2017/07/14/073913720/instagra
m-media-sosial-paling-buruk-bagi-kesehatan-mental Diakses
pada 21 Februari 2018
http://www.srialhidayati.com/2017/09/haneen-akira-istri-ustadz-
hanan-attaki.html , diakses pada 28 juli 2018
95
www.instagram.com/haneenakira Diakses pada 21 Februari 2018
www.youtube.com/haneenakira Diakses pada 21 Juli 2018
Skripsi:
Nur Rohmah, “Dakwah Melalui Instagram (Studi Kasus Materi
Dakwah Dalam Instagram Yusuf Mansyur, Felix Siauw, Aa Gym,
Arifin Ilham)”. (Skripsi Program Sarjana UIN Walisongo,
Semarang, 2016). Diakses pada 18 Juli 2018
LAMPIRAN
Ciputat, Juli 2018
Daftar Kuesioner
Kepada Yth,
Responden
Di Tempat
Assalamualaikum, wr, wb.
Dengan segala kerendahan hati dan harapan, peneliti memohon kesediaan
Saudara/I untuk mengisi daftar pernyataan dibawah ini dengan sejujurnya sesuai
dengan kenyataan yang ada.
Kuesioner ini dibuat untuk memperoleh data yang peneliti butuhkan dalam
rangka menyusun skripsi pada Program sarjana Komunikasi dan Penyiaran Islam
(KPI), Fakultas Ilmu dakwah dan Ilmu Komunikasi (FIDKOM) Universitas Islam
Negri Syarif Hidayatullah Jakarta. Dengan judul: Respon remaja terhadap video
dakwah Source of happiness pada akun instagram ustadzah Haneen Akira
Untuk mencapai maksud tersebut, peneliti mohon kesediaan Saudara/I untuk
mengisi kuesioner ini dengan memilih jawaban yang telah disediakan. Oleh karena
penelitian ini semata-mata hanya untuk kepentingan akademik, untuk menemukan
kebenaran yang ilmiah, maka peneliti menjamin seluruh jawaban yang Saudara/i
berikan terjaga kerahasiaannya sesuai kode etik penelitian.
Atas kesediaan Saudara/I meluangkan waktu membangun peneliti mengisi
kuesioner ini, peneliti mengucapkan terimakasih.
Waalaikumsalam wr, wr.
Hormat saya
Humairah
Kuesioner
No….
Cama Mengisi Kuesioner
1. Isilah dengan jujur
2. Kerahasiaan jawaban dijaga oleh peneliti
3. Ceklis salah satu jawaban sesuai dengan hati nurani anda:
SS= Sangat Setuju
S = Setuju
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
Nama :
Usia :
Jenis kelami :
a. Laki-laki b. Perempuan
Tingkat Pendidikan :
a. SMP c. D3
b. SMA d. S1
Respon Remaja terhadap video dakwah Source Of Hapiness Pada Akun Instagram
Ustadzah Haneen Akira
No. Pernyataan Kognitif SS S TS STS
1. Setelah menonton video dakwah Sporce of Happiness Saya
mendapat penegetahuan baru
2. Saya bisa mengambil kesimpulan dari video dakwah
source of Happinesss tentang sumber kebahagiaan
No. Pernyataan Kognitif SS S TS STS
3. Pesan yang disampaikan dalam video dakwah Source of
Happiness mudah dipahami.
4 Video dakwah Source of Happiness kurang menarik.
5. Materi video dakwah Source of Happiness berkenaan
dengan kehidupan sehari-hari.
6. Pesan yang disampaikan dalam video dakwah Source of
Hapines sulit dipahami.
7 Video dakwah Source of happiness kurang informatif.
No Pernyataan Afektif SS S TS STS
8. Saya merasa senang setelah menonton video dakwah
Source of Happiness.
9. Video dakwah Source of Happiness membuat Saya teringat
akan dosa Saya.
10. Setelah menonton video dakwah Source of Happiness Saya
menyadari ibadah Saya belum sempurna.
11. Saya merasa bosan dengan video dakwah Source of
Happiness.
12. Setelah menonton video dakwah Source of Happiness Saya
merasa termotifasi untuk menahan emosi.
13. Saya merasa tenang setelah menonton video dakwah
Source of Happiness.
No Pernyataan Konatif SS S TS STS
14. Saya masih malas melaksanakan ibadah walaupun sudah
menonton video dakwah Source of Happiness
15. Saya cuek dengan dosa yang sudah Saya perbuat.
No. Pernyataan Konatif SS S TS STS
16. Setelah Saya menonton video dakwah Source of Happiness
Saya berusaha melakukan hal-hal yang positif.
17. Setelah Saya menonton video dakwah Source of Happiness
Saya berusaha untuk memperbaiki diri.
18. Setelah Saya menonton video dakwah Source of Happiness
Saya berusaha memperbaiki ibadah Saya.
19. Dengan menonton video dakwah Source of Happiness
Saya berusaha untuk tidak melupakan kewajiban di Agama
Saya seperti sholat.
Uji Validitas
Uji Reliabilitas
No
Kognitif laki-laki
Total Pernyataan Kuesioner
1 2 3 4 5 6 7
1 3 3 3 2 3 3 3 20
2 3 3 3 2 3 3 3 20
3 4 4 4 4 3 4 3 26
4 3 4 4 3 2 4 2 22
5 3 3 3 3 3 3 3 21
6 2 3 3 3 4 3 3 21
7 3 3 4 2 3 4 3 22
8 3 3 3 3 3 3 3 21
9 4 4 4 4 4 3 4 27
10 3 3 3 3 3 3 3 21
11 4 4 4 3 4 3 3 25
12 3 3 3 2 3 2 2 18
13 4 3 4 4 4 4 4 27
14 4 4 4 1 4 1 1 19
15 3 4 3 3 3 3 4 23
16 4 4 4 3 4 4 4 27
17 4 4 3 4 3 3 3 24
18 3 3 3 3 3 3 3 21
19 4 4 4 3 4 3 3 25
20 3 4 4 3 4 3 3 24
Jumlah 454
No
Afektif Laki-laki
Total Pernyataan Kuesioner
1 2 3 4 5 6
1 2 3 3 2 3 2 15
2 2 3 3 3 2 3 16
3 4 4 4 3 3 3 21
4 3 2 2 3 3 2 15
5 3 3 3 3 3 3 18
6 3 3 3 3 3 3 18
7 3 4 3 4 3 3 20
8 3 3 3 3 3 3 18
9 3 3 4 3 3 3 19
10 3 3 4 3 3 3 19
11 4 4 3 3 3 4 21
12 3 3 3 2 3 3 17
13 4 4 4 4 4 4 24
14 4 4 4 4 4 4 24
15 3 3 4 4 3 3 20
16 4 4 4 4 3 3 22
17 4 3 3 3 3 3 19
18 3 3 4 3 3 3 19
19 3 4 4 3 3 3 20
20 4 3 4 3 4 4 22
Jumlah 387
No
Konatif Laki-laki
Total Pernyataan Kuesioner
1 2 3 4 5 6
1 2 3 3 3 3 3 17
2 2 3 2 3 3 3 16
3 3 2 3 3 4 4 19
4 3 3 3 3 3 3 18
5 3 2 3 3 3 3 17
6 2 3 2 3 3 3 16
7 2 4 3 3 3 3 18
8 2 3 3 3 3 3 17
9 3 3 3 4 4 4 21
10 2 3 3 3 3 3 17
11 1 2 3 4 4 4 18
12 2 2 3 3 3 3 16
13 1 1 4 4 4 4 18
14 3 3 2 1 1 1 11
15 4 3 3 3 3 3 19
16 3 3 4 4 4 4 22
17 3 4 4 4 3 3 21
18 3 3 3 3 4 4 20
19 3 3 4 4 3 4 21
20 3 3 4 3 3 4 20
Jumlah 362
No
Kognitif Perempuan
Total Pernyataan Kuesioner
1 2 3 4 5 6 7
1 3 4 3 2 4 3 2 21
2 3 3 4 4 4 4 4 26
3 4 4 4 4 4 4 4 28
4 3 3 3 3 3 3 3 21
5 3 3 3 3 3 3 3 21
6 3 4 3 2 4 4 3 23
7 4 4 3 3 3 3 3 23
8 3 4 4 3 4 4 3 25
9 4 4 4 4 4 4 4 28
10 4 4 4 4 4 3 3 26
11 3 3 4 3 4 3 3 23
12 4 4 3 2 3 3 3 22
13 3 3 4 3 4 3 3 23
14 4 4 4 3 4 3 3 25
15 4 3 3 4 4 3 3 24
16 4 4 4 3 4 3 3 25
17 3 4 3 3 4 3 3 23
18 4 4 4 3 4 4 3 26
19 3 3 3 1 4 3 1 18
20 4 3 4 3 3 3 3 23
21 4 4 4 3 4 3 3 25
22 4 4 4 4 4 4 4 28
23 4 4 4 4 4 4 4 28
24 4 3 3 3 3 3 3 22
25 3 3 3 3 3 3 3 21
26 3 4 3 4 3 3 3 23
27 4 4 4 4 3 3 4 26
28 3 3 2 3 3 3 3 20
29 3 3 4 3 3 3 3 22
30 4 3 3 3 3 2 3 21
31 4 4 4 4 4 4 3 27
32 3 4 4 4 3 4 3 25
33 3 3 3 3 3 3 3 21
34 4 4 4 4 4 4 4 28
35 4 4 4 4 4 3 3 26
36 4 4 4 4 3 4 4 27
37 3 3 4 3 4 3 4 24
38 4 4 4 4 4 4 4 28
39 3 4 3 4 4 3 3 24
40 4 4 4 3 4 3 3 25
41 4 4 4 4 4 4 4 28
42 4 4 3 4 4 3 3 25
43 3 4 3 3 3 3 3 22
44 3 3 3 3 3 3 3 21
45 4 3 3 3 3 3 3 22
46 3 3 3 3 3 3 3 21
47 4 4 4 3 3 3 3 24
48 4 4 4 3 3 4 3 25
49 4 4 4 4 4 4 3 27
50 3 4 3 4 4 3 4 25
51 3 4 4 2 3 3 3 22
52 4 4 4 3 3 3 4 25
53 4 4 4 3 4 3 3 25
54 4 4 3 3 3 3 4 24
55 3 3 3 3 3 3 2 20
56 3 3 3 2 3 3 2 19
57 3 3 3 3 3 3 3 21
58 4 4 4 4 4 4 4 28
59 3 3 3 3 3 3 3 21
60 4 3 4 3 3 4 3 24
61 3 4 4 3 4 3 3 24
62 4 4 3 3 3 3 3 23
63 4 4 4 4 4 4 3 27
64 3 3 3 2 2 3 3 19
65 3 4 4 2 4 4 4 25
66 4 4 3 3 4 3 3 24
67 3 3 3 3 3 3 3 21
68 4 4 3 3 4 3 3 24
69 4 4 4 4 4 4 3 27
70 3 3 4 4 3 3 3 23
71 3 3 3 3 3 3 3 21
72 4 4 4 3 4 4 3 26
73 4 4 4 3 4 4 3 26
74 3 3 3 3 3 3 3 21
75 3 4 4 3 4 4 4 26
76 4 3 4 4 4 4 4 27
77 4 4 4 4 4 4 4 28
78 4 4 4 3 4 3 3 25
79 4 4 3 3 3 3 3 23
80 4 3 3 3 4 3 3 23
Jumlah 1917
No
Afektif Perempuan
Total Pernyataan Kuesioner
1 2 3 4 5 6
1 3 4 4 3 3 2 19
2 3 4 4 4 4 4 23
3 4 4 4 3 3 3 21
4 3 4 3 3 3 4 20
5 3 3 3 3 3 3 18
6 3 4 3 4 3 4 21
7 3 4 4 4 4 4 23
8 4 4 4 3 4 4 23
9 4 4 4 4 4 4 24
10 3 4 4 4 4 3 22
11 3 4 4 3 3 1 18
12 3 3 3 3 3 3 18
13 4 4 3 3 4 4 22
14 4 4 4 4 4 4 24
15 3 4 4 3 2 3 19
16 4 4 4 3 4 3 22
17 3 3 3 3 3 3 18
18 4 4 4 4 4 4 24
19 2 3 2 3 3 2 15
20 3 3 4 3 3 3 19
21 4 4 4 1 3 2 18
22 3 4 4 4 3 3 21
23 4 4 4 4 4 4 24
24 3 3 4 3 3 3 19
25 3 3 3 3 3 3 18
26 3 4 3 3 3 3 19
27 3 3 4 4 3 3 20
28 3 3 3 3 3 3 18
29 3 3 3 3 3 3 18
30 3 3 4 3 3 3 19
31 3 4 4 4 4 4 23
32 3 4 3 4 3 3 20
33 3 3 3 3 3 3 18
34 4 4 4 4 4 4 24
35 4 4 4 4 4 3 23
36 4 4 3 4 4 4 23
37 3 3 4 4 3 3 20
38 4 3 3 4 4 4 22
39 3 4 3 3 3 3 19
40 3 3 4 3 3 3 19
41 4 4 4 4 3 4 23
42 4 4 4 4 4 4 24
43 3 3 4 3 3 3 19
44 3 3 3 3 3 3 18
45 3 3 3 3 3 3 18
46 3 4 4 3 3 3 20
47 3 3 3 3 3 3 18
48 3 3 3 4 3 3 19
49 3 4 4 4 4 3 22
50 3 4 4 4 3 4 22
51 3 3 4 3 3 3 19
52 3 3 3 3 3 3 18
53 4 3 3 3 3 3 19
54 4 4 4 4 3 4 23
55 3 3 3 3 3 3 18
56 2 3 3 2 3 3 16
57 3 3 3 3 3 3 18
58 4 4 4 4 4 4 24
59 3 3 3 3 2 2 16
60 3 3 4 4 3 3 20
61 3 4 4 3 4 4 22
62 4 4 4 3 3 3 21
63 3 4 4 4 4 4 23
64 3 3 4 3 3 3 19
65 3 3 4 3 3 3 19
66 4 4 4 3 4 3 22
67 3 3 3 3 3 3 18
68 3 4 4 4 4 3 22
69 4 4 4 4 4 4 24
70 4 3 3 3 3 3 19
71 3 3 3 3 3 3 18
72 4 4 4 4 4 4 24
73 3 4 4 3 3 3 20
74 3 3 3 3 3 3 18
75 4 4 4 4 3 4 23
76 4 4 4 4 4 4 24
77 4 4 4 4 4 4 24
78 4 4 4 3 4 4 23
79 4 3 3 3 4 3 20
80 3 3 3 3 3 3 18
Jumlah 1633
No
Konatif Perempuan
Total Pernyataan Kuesioner
1 2 3 4 5 6
1 1 3 3 3 3 4 17
2 3 4 4 4 3 3 21
3 2 3 4 4 4 4 21
4 2 1 3 3 3 4 16
5 2 3 3 3 3 3 17
6 2 2 4 3 4 3 18
7 4 4 4 4 4 3 23
8 3 4 4 4 4 4 23
9 2 2 4 4 4 4 20
10 3 3 4 4 4 4 22
11 3 3 3 4 4 4 21
12 2 3 3 3 3 3 17
13 3 3 4 4 4 4 22
14 3 4 4 4 4 4 23
15 4 3 1 3 4 4 19
16 2 3 3 3 3 4 18
17 4 4 4 4 4 4 24
18 2 2 4 4 4 4 20
19 2 3 3 3 3 3 17
20 2 3 3 3 3 3 17
21 3 4 3 3 3 3 19
22 3 4 4 3 4 4 22
23 3 4 4 4 4 4 23
24 2 3 3 3 3 3 17
25 3 3 3 3 3 3 18
26 3 3 3 4 4 4 21
27 2 3 4 4 4 4 21
28 3 3 3 3 3 3 18
29 2 4 3 3 3 3 18
30 2 2 3 3 3 3 16
31 3 4 4 4 4 4 23
32 2 3 4 4 4 4 21
33 3 3 3 3 3 3 18
34 3 4 4 4 4 4 23
35 3 4 4 3 4 4 22
36 4 4 4 4 4 4 24
37 3 4 3 3 3 3 19
38 4 4 3 4 4 4 23
39 2 3 3 3 3 3 17
40 2 3 3 4 3 4 19
41 2 4 3 4 3 4 20
42 2 2 4 4 4 4 20
43 3 3 3 3 3 4 19
44 3 3 3 3 3 3 18
45 2 2 3 3 3 3 16
46 2 4 4 4 4 4 22
47 3 3 3 3 3 3 18
48 3 4 4 4 4 4 23
49 3 4 4 4 4 4 23
50 3 4 3 3 3 4 20
51 3 3 3 3 3 4 19
52 3 4 3 3 4 4 21
53 3 3 3 3 3 4 19
54 3 3 4 4 4 4 22
55 3 3 3 3 3 3 18
56 3 4 3 3 3 4 20
57 2 3 3 3 3 4 18
58 3 4 4 4 4 4 23
59 3 3 3 2 3 3 17
60 2 3 3 3 3 4 18
61 3 3 3 3 3 4 19
62 3 3 3 3 3 3 18
63 4 4 4 4 4 4 24
64 2 2 3 3 4 4 18
65 2 3 4 4 3 3 19
66 2 3 3 3 3 3 17
67 3 3 3 3 3 3 18
68 3 4 4 4 4 4 23
69 3 4 4 4 4 4 23
70 2 2 4 3 3 3 17
71 3 3 3 3 3 4 19
72 2 2 4 4 4 4 20
73 3 4 3 3 4 4 21
74 2 3 3 3 3 3 17
75 2 3 4 4 4 4 21
76 2 4 4 4 4 4 22
77 3 3 4 4 4 4 22
78 3 4 4 4 4 4 23
79 3 2 3 3 3 3 17
80 2 3 4 3 4 4 20
Jumlah 1590
jenis kelamin respon
Jumlah kognitif afektif konatif
laki-laki 454 387 362 1203
perempuan 1917 1633 1590 5140
jumlah 2371 2020 1952 6343
total 6343
No
Kognitif pendidikan SMP
Total Pernyataan Kuesioner
1 2 3 4 5 6 7
1 3 3 3 3 3 3 3 21
2 4 4 4 4 4 4 4 28
3 4 4 4 4 4 4 4 28
4 4 4 3 4 4 3 3 25
5 4 4 4 3 4 3 3 25
6 4 4 4 4 4 4 3 27
7 4 4 4 1 4 1 1 19
8 4 4 3 3 4 3 3 24
9 4 4 3 4 3 3 3 24
10 4 4 4 3 4 3 3 25
jumlah 246
No
Afektif pendidikan SMP
Total Pernyataan Kuesioner
1 2 3 4 5 6
1 3 4 3 3 3 4 20
2 4 4 4 4 4 4 24
3 4 3 3 4 4 4 22
4 4 4 4 4 4 4 24
5 4 3 3 3 3 3 19
6 3 4 4 4 4 4 23
7 4 4 4 4 4 4 24
8 3 4 4 4 4 3 22
9 4 3 3 3 3 3 19
10 3 4 4 3 3 3 20
jumlah 217
No
Konatif pendidikan SMP
Total Pernyataan Kuesioner
1 2 3 4 5 6
1 2 1 3 3 3 4 16
2 3 4 4 4 4 4 23
3 4 4 3 4 4 4 23
4 2 2 4 4 4 4 20
5 3 3 3 3 3 4 19
6 4 4 4 4 4 4 24
7 3 3 2 1 1 1 11
8 3 4 4 4 4 4 23
9 3 4 4 4 3 3 21
10 3 3 4 4 3 4 21
jumlah 201
No
Kognitif pendidikan SMA
Total Pernyataan Kuesioner
1 2 3 4 5 6 7
1 3 4 3 2 4 3 2 21
2 3 3 4 4 4 4 4 26
3 4 4 4 4 4 4 4 28
4 3 3 3 3 3 3 3 21
5 3 3 3 2 3 3 3 20
6 3 4 3 2 4 4 3 23
7 3 4 4 3 4 4 3 25
8 4 4 4 4 3 4 3 26
9 3 3 4 3 4 3 3 23
10 3 3 4 3 4 3 3 23
11 4 4 4 3 4 3 3 25
12 4 3 3 4 4 3 3 24
13 4 4 4 3 4 3 3 25
14 3 4 3 3 4 3 3 23
15 4 4 4 3 4 4 3 26
16 3 3 3 1 4 3 1 18
17 4 3 4 3 3 3 3 23
18 4 4 4 3 4 3 3 25
19 4 4 4 4 4 4 4 28
20 4 4 4 4 4 4 4 28
21 4 3 3 3 3 3 3 22
22 3 3 3 3 3 3 3 21
23 3 3 3 3 3 3 3 21
24 3 4 3 4 3 3 3 23
25 4 4 4 4 3 3 4 26
26 3 3 2 3 3 3 3 20
27 3 4 4 3 2 4 2 22
28 3 3 4 3 3 3 3 22
29 3 3 4 2 3 4 3 22
30 4 3 3 3 3 2 3 21
31 4 4 4 4 4 4 3 27
32 3 4 4 4 3 4 3 25
33 3 3 3 3 3 3 3 21
34 4 4 4 4 3 4 4 27
35 3 3 4 3 4 3 4 24
36 3 3 3 3 3 3 3 21
37 4 3 3 3 4 3 3 23
38 3 4 3 4 4 3 3 24
39 4 4 4 3 4 3 3 25
40 4 4 4 4 4 4 4 28
41 3 3 3 3 3 3 3 21
42 4 3 3 3 3 3 3 22
43 3 4 3 4 4 3 4 25
44 4 4 4 3 3 3 4 25
45 4 4 3 3 3 3 4 24
46 3 3 3 3 3 3 2 20
47 3 3 3 2 3 3 2 19
48 3 3 3 3 3 3 3 21
49 4 3 4 3 3 4 3 24
50 3 4 4 3 4 3 3 24
51 4 4 3 3 3 3 3 23
52 3 3 3 2 2 3 3 19
53 3 4 4 2 4 4 4 25
54 4 4 4 3 4 3 3 25
55 3 3 3 2 3 2 2 18
56 4 3 4 4 4 4 4 27
57 3 4 3 3 3 3 4 23
58 4 4 4 3 4 4 4 27
59 4 4 3 3 4 3 3 24
60 3 3 3 3 3 3 3 21
61 3 3 3 3 3 3 3 21
62 4 4 4 4 4 4 3 27
63 3 3 3 3 3 3 3 21
64 4 4 4 3 4 4 3 26
65 3 4 4 3 4 3 3 24
66 4 4 4 3 4 4 3 26
67 3 3 3 3 3 3 3 21
68 3 4 4 3 4 4 4 26
69 4 3 4 4 4 4 4 27
70 4 4 4 3 4 3 3 25
jumlah 1647
No
Afektif pendidikan SMA
Total Pernyataan Kuesioner
1 2 3 4 5 6
1 3 4 4 3 3 2 19
2 3 4 4 4 4 4 23
3 4 4 4 3 3 3 21
4 3 3 3 3 3 3 18
5 2 3 3 3 2 3 16
6 3 4 3 4 3 4 21
7 4 4 4 3 4 4 23
8 4 4 4 3 3 3 21
9 3 4 4 3 3 1 18
10 4 4 3 3 4 4 22
11 4 4 4 4 4 4 24
12 3 4 4 3 2 3 19
13 4 4 4 3 4 3 22
14 3 3 3 3 3 3 18
15 4 4 4 4 4 4 24
16 2 3 2 3 3 2 15
17 3 3 4 3 3 3 19
18 4 4 4 1 3 2 18
19 3 4 4 4 3 3 21
20 4 4 4 4 4 4 24
21 3 3 4 3 3 3 19
22 3 3 3 3 3 3 18
23 3 3 3 3 3 3 18
24 3 4 3 3 3 3 19
25 3 3 4 4 3 3 20
26 3 3 3 3 3 3 18
27 3 2 2 3 3 2 15
28 3 3 3 3 3 3 18
29 3 4 3 4 3 3 20
30 3 3 4 3 3 3 19
31 3 4 4 4 4 4 23
32 3 4 3 4 3 3 20
33 3 3 3 3 3 3 18
34 4 4 3 4 4 4 23
35 3 3 4 4 3 3 20
36 3 3 4 3 3 3 19
37 3 3 3 3 3 3 18
38 3 4 3 3 3 3 19
39 3 3 4 3 3 3 19
40 4 4 4 4 3 4 23
41 3 3 3 3 3 3 18
42 3 3 3 3 3 3 18
43 3 4 4 4 3 4 22
44 3 3 3 3 3 3 18
45 4 4 4 4 3 4 23
46 3 3 3 3 3 3 18
47 2 3 3 2 3 3 16
48 3 3 3 3 3 3 18
49 3 3 4 4 3 3 20
50 3 4 4 3 4 4 22
51 4 4 4 3 3 3 21
52 3 3 4 3 3 3 19
53 3 3 4 3 3 3 19
54 4 4 3 3 3 4 21
55 3 3 3 2 3 3 17
56 4 4 4 4 4 4 24
57 3 3 4 4 3 3 20
58 4 4 4 4 3 3 22
59 4 4 4 3 4 3 22
60 3 3 3 3 3 3 18
61 3 3 4 3 3 3 19
62 4 4 4 4 4 4 24
63 3 3 3 3 3 3 18
64 4 4 4 4 4 4 24
65 4 3 4 3 4 4 22
66 3 4 4 3 3 3 20
67 3 3 3 3 3 3 18
68 4 4 4 4 3 4 23
69 4 4 4 4 4 4 24
70 4 4 4 3 4 4 23
jumlah 1403
No
Konatif pendidikan SMA
Total Pernyataan Kuesioner
1 2 3 4 5 6
1 1 3 3 3 3 4 17
2 3 4 4 4 3 3 21
3 2 3 4 4 4 4 21
4 2 3 3 3 3 3 17
5 2 3 2 3 3 3 16
6 2 2 4 3 4 3 18
7 3 4 4 4 4 4 23
8 3 2 3 3 4 4 19
9 3 3 3 4 4 4 21
10 3 3 4 4 4 4 22
11 3 4 4 4 4 4 23
12 4 3 1 3 4 4 19
13 2 3 3 3 3 4 18
14 4 4 4 4 4 4 24
15 2 2 4 4 4 4 20
16 2 3 3 3 3 3 17
17 2 3 3 3 3 3 17
18 3 4 3 3 3 3 19
19 3 4 4 3 4 4 22
20 3 4 4 4 4 4 23
21 2 3 3 3 3 3 17
22 3 3 3 3 3 3 18
23 3 2 3 3 3 3 17
24 3 3 3 4 4 4 21
25 2 3 4 4 4 4 21
26 3 3 3 3 3 3 18
27 3 3 3 3 3 3 18
28 2 4 3 3 3 3 18
29 2 4 3 3 3 3 18
30 2 2 3 3 3 3 16
31 3 4 4 4 4 4 23
32 2 3 4 4 4 4 21
33 3 3 3 3 3 3 18
34 4 4 4 4 4 4 24
35 3 4 3 3 3 3 19
36 2 3 3 3 3 3 17
37 2 3 4 3 4 4 20
38 2 3 3 3 3 3 17
39 2 3 3 4 3 4 19
40 2 4 3 4 3 4 20
41 3 3 3 3 3 3 18
42 2 2 3 3 3 3 16
43 3 4 3 3 3 4 20
44 3 4 3 3 4 4 21
45 3 3 4 4 4 4 22
46 3 3 3 3 3 3 18
47 3 4 3 3 3 4 20
48 2 3 3 3 3 4 18
49 2 3 3 3 3 4 18
50 3 3 3 3 3 4 19
51 3 3 3 3 3 3 18
52 2 2 3 3 4 4 18
53 2 3 4 4 3 3 19
54 1 2 3 4 4 4 18
55 2 2 3 3 3 3 16
56 1 1 4 4 4 4 18
57 4 3 3 3 3 3 19
58 3 3 4 4 4 4 22
59 2 3 3 3 3 3 17
60 3 3 3 3 3 3 18
61 3 3 3 3 4 4 20
62 3 4 4 4 4 4 23
63 3 3 3 3 3 4 19
64 2 2 4 4 4 4 20
65 3 3 4 3 3 4 20
66 3 4 3 3 4 4 21
67 2 3 3 3 3 3 17
68 2 3 4 4 4 4 21
69 2 4 4 4 4 4 22
70 3 4 4 4 4 4 23
jumlah 1356
No
Kognitif pendidikan D3
Total Pernyataan Kuesioner
1 2 3 4 5 6 7
1 4 4 4 4 4 3 4 27
2 4 4 4 4 4 4 3 27
3 3 4 4 2 3 3 3 22
4 3 3 3 3 3 3 3 21
5 4 4 4 4 4 4 4 28
Jumlah 125
No
Afektif pendidikan D3
Total Pernyataan Kuesioner
1 2 3 4 5 6
1 3 3 4 3 3 3 19
2 3 4 4 4 4 3 22
3 3 3 4 3 3 3 19
4 3 3 3 3 2 2 16
5 4 4 4 4 4 4 24
Jumlah 100
No
Konatif pendidikan D3
Total Pernyataan Kuesioner
1 2 3 4 5 6
1 3 3 3 4 4 4 21
2 3 4 4 4 4 4 23
3 3 3 3 3 3 4 19
4 3 3 3 2 3 3 17
5 3 3 4 4 4 4 22
Jumlah 102
No
Kognitif pendidikan S1
Total Pernyataan Kuesioner
1 2 3 4 5 6 7
1 3 3 3 2 3 3 3 20
2 4 4 3 3 3 3 3 23
3 4 4 4 4 4 4 4 28
4 4 4 4 4 4 3 3 26
5 4 4 3 2 3 3 3 22
6 2 3 3 3 4 3 3 21
7 3 3 3 3 3 3 3 21
8 4 4 4 4 4 3 3 26
9 3 4 3 3 3 3 3 22
10 3 3 3 3 3 3 3 21
11 4 4 4 3 3 3 3 24
12 4 4 4 3 3 4 3 25
13 4 4 4 4 4 4 4 28
14 3 3 4 4 3 3 3 23
15 4 4 3 3 3 3 3 23
Jumlah 353
No
Afektif pendidikan S1
Total Pernyataan Kuesioner
1 2 3 4 5 6
1 2 3 3 2 3 2 15
2 3 4 4 4 4 4 23
3 4 4 4 4 4 4 24
4 3 4 4 4 4 3 22
5 3 3 3 3 3 3 18
6 3 3 3 3 3 3 18
7 3 3 3 3 3 3 18
8 4 4 4 4 4 3 23
9 3 3 4 3 3 3 19
10 3 4 4 3 3 3 20
11 3 3 3 3 3 3 18
12 3 3 3 4 3 3 19
13 4 4 4 4 4 4 24
14 4 3 3 3 3 3 19
15 4 3 3 3 4 3 20
Jumlah 300
No
Konatif pendidikan S1
Total Pernyataan Kuesioner
1 2 3 4 5 6
1 2 3 3 3 3 3 17
2 4 4 4 4 4 3 23
3 2 2 4 4 4 4 20
4 3 3 4 4 4 4 22
5 2 3 3 3 3 3 17
6 2 3 2 3 3 3 16
7 2 3 3 3 3 3 17
8 3 4 4 3 4 4 22
9 3 3 3 3 3 4 19
10 2 4 4 4 4 4 22
11 3 3 3 3 3 3 18
12 3 4 4 4 4 4 23
13 3 4 4 4 4 4 23
14 2 2 4 3 3 3 17
15 3 2 3 3 3 3 17
Jumlah 293
tingkat pendidikan
respon Jumlah
kognitif afektif konatif
SMP 246 217 201 664
SMA 1647 1403 1356 4406
D3 125 100 102 327
S1 353 300 293 946
Jumlah 2371 2020 1952 6343
Total 6343