Download - Proposal PTK
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI
DENGAN PENGGUNAAN MEDIA VIDEO PADA SISWA
KELAS 4 SEKOLAH DASAR NEGERI ORO-ORO OMBO
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Dosen Pengampu :
Drs. Edy Siswanto ,M.Pd
Dis
Disusun Oleh:
Devita Nela Andrila (NPM 09141.046)
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASARFAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
IKIP PGRI MADIUN2013
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan di Sekolah Dasar (SD) bertujuan untuk memberikan bekal
kemampuan dasar, pengetahuan, dan ketrampilan dasar pada siswa sesuai
dengan tingkat perkembangannya dan untuk mempersiapkan mereka
mengikuti pendidikan di sekolah yang lebih tinggi tingkatannya. Terkait
dengan tujuan untuk memberikan bekal kemampuan dasar tersebut, maka
pembelajaran bahasa di SD sangatlah penting. Bahasa merupakan alat
komunikasi yang sangat penting baik secara lisan maupun tertulis. Melalui
bahasa manusia dapat saling berhubungan, saling berbagi pengalaman, saling
belajar dari yang lain dan meningkatkan kemampuan intelektual. Oleh karena
itu mereka tidak dapat terlepas dari kemampuannya dalam menguasai empat
aspek kebahasaan yang meliputi mendengarkan, berbicara, membaca, dan
menulis.
Dalam ketrampilan berbahasa, ketrampilan menulis merupakan
ketrampilan yang paling sulit, paling tinggi, dan paling kompleks
tingkatannya dari ketrampilan lain dalam berbahasa, karena memerlukan
latihan yang lama dan intensif. Selain kurikulum, siswa, media pembelajaran,
fasilitas, sumber belajar, guru adalah salah satu komponen dalam
pembelajaran dan merupakan faktor strategis yang menentukan keberhasilan
tujuan pembelajara. Cara guru mengajar mempengaruhi cara siswa belajar.
Pembelajaran menulis pada siswa kelas IV SDN Oro-Oro Ombo
masih mengalami masalah.Hal ini ditunjukkan oleh nilai rata-rata ulangan
harian siswa yang hanya mencapai 63 dari kriteria ketuntasan minimal
(KKM) Bahasa Indonesia yaitu 70. Di SDN Oro Oro Ombo dalam menulis
deskripsi guru hanya meminta siswa membayangkan objek yang akan ditulis,
sehingga siswa mengalami kesulitan dalam mengorganisasikan kata-kata ke
dalam kalimat. Karangan yang dihasilkan siswa cenderung pendek.Siswa
mengalami kesulitan menuangkan idenya ke dalam bentuk tulisan dengan
2
menggunakan bahasa yang baik dan benar.Kurangnya pengetahuan
memahami topik meliputi pengungkapan isi, dan kurang tepatnya dalam
menarik kesimpulan. Siswa kurang mampu mengungkapkan penalaran yang
diwujudkan dalam paragraf. Siswa sendiri menganggap bahwa peranan
menulis tidak penting, dan siswa belum mengetahui peranan menulis bagi
kelanjutan studinya.
Penggunaan media pembelajaran secara efektif, inovatif, dan variatif
perlu diupayakan agar pembelajaran menulis tidak membosankan atau lebih
menarik perhatian siswa.Dalam hal ini guru harus selektif dalam memilih dan
menggunakan media pembelajaran tersebut, karena setiap mata pelajaran
memiliki karakteristik tersendiri. Begitu pula dalam pembelajaran menulis,
guru dapat memilih dan menggunakan media pembelajaran yang digunakan,
media yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan sehingga media
pembelajaran yang digunakan mampu mendukung pencapaian
kompetensi/tujuan yang diharapkan.Berdasarkan hal tersebut penggunaan
media video dirasa efektif dalam pembelajaran menulis. Penggunaan media
video ini dimaksudkan agar siswa mampu menuangkan ide atau gagasan
secara logis dalam bentuk tulisan. Mulai dari peristiwa awal hingga akhir
menggunakan bahasa yang baik dan benar.Dengan media video diharapkan
siswa memulai dari rasa senang dan tertarik sehingga hasil tulisan mereka
dapat meningkat menjadi lebih baik.Dengan memanfaatkan media video
diharapkan dapat membantu anak untuk membuat kalimat sesuai dengan
pesan yang terkandung dalam video tersebut, sehingga siswa mudah untuk
menuangkan ide atau gagasan pemikirannya.
Dari kenyataan di atas maka peneliti tertarik untuk melaksanakan
penelitian tentang penggunaan media video dalam peningkatan kemampuan
menulis deskripsi pada siswa kelas IV SD Negeri Oro-Oro Ombo tahun
ajaran 2012/2013.
3
B. Rumusan Masalah dan Pemecahan Masalah
1. Rumusan Masalah
Apakah penggunaan media video dapat meningkatkan kemampuan
menulis deskripsi siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Oro-Oro Ombo
tahun pelajaran 2012 / 2013?
2. Pemecahan masalah
Sebagaimana yang telah dipaparkan pada bagian pendahuluan,
masalah pembelajaran bahasa Indonesia pokok bahasan menulis deskripsi
adalah guru hanya meminta siswa membayangkan objek yang akan
ditulis, sehingga siswa mengalami kesulitan dalam mengorganisasikan
kata-kata ke dalam kalimat. Karangan yang dihasilkan siswa cenderung
pendek.
Penggunaan media video memiliki pengaruh yang besar di dalam
pembelajaran. Menerapkan media Video dalam pembelajaran
keterampilan menulis karangan deskripsi akan menciptakan kegiatan
belajar mengajar yang menarik dan menimbulkan tantangan bagi siswa.
Penggunaan media video ini dimaksudkan agar siswa mampu
menuangkan ide atau gagasan secara logis dalam bentuk tulisan. Mulai
dari peristiwa awal hingga akhir menggunakan bahasa yang baik dan
benar. Dengan memanfaatkan media video dapat membantu anak untuk
membuat kalimat sesuai dengan pesan yang terkandung dalam gambar
tersebut, sehingga siswa mudah untuk menuangkan ide atau gagasan
pemikirannya.
C. Tujuan Penelitian
1. Berdasarkan rumusan masalah yang diungkapkan di atas, maka penelitian
yang akan dilakukan ini bertujuan “Untuk meningkatkan kemampuan
menulis deskripsi siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Oro-Oro Ombo
Madiun dengan menggunakan media video tahun ajaran 2012 / 2013.
D. Manfaat penelitian
Dengan penelitian yang dialkukan ini diharapkan dapat memberikan
beberapa manfaat sebagai berikut:
4
1. Secara Teoretis
Secara teoretis hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai
masukan dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi. Hasil
penelitian ini dapat menjadi inovasi dalam pembelajaran di sekolah yang
sangat penting demi kemajuan siswa. Selain itu hasil penelitian juga
dapat digunakan sebagai
acuan untuk penelitian lebih lanjut mengenai penggunaan multi
media di dalam kegiatan belajar mengajar.
2. Secara Praktis
a. Bagi Guru
1) Multi media yang digunakan dalam penelitian ini dapat dipakai
sebagai contoh alat peraga yang dapat dimanfaatkan dalam
pembelajaran.
2) Memberikan pengetahuan kepada guru bahwa multi media dapat
digunakan untuk meningkatkan kemampuan menulis deskripsi.
3) Memberi motivasi kepada guru agar mau melakukan inovasi
pembelajaran demi tercapainya siswa yang pandai dan kreatif.
4) Meningkatkan kreativitas guru dalam pembelajaran.
5) Mendorong masuknya teknologi ke dalam dunia pendidikan.
b. Bagi Siswa
1) Memberikan pembelajaran yang menyenangkan.
2) Dapat meningkatkan kemampuan menulis deskripsi.
3) Memberikan pengetahuan baru tentang teknologi dalam
pembelajaran.
4) Memberikan suasana baru dalam belajar.
5) Siswa dapat memanfaatkan video untuk belajar.
c. Bagi Sekolah
Memberikan pengetahuan kepada keluarga sekolah untuk
memanfaatkan media pembelajaran yang baru dan inovatif secara
optimal sehingga berdampak pada peningkatan dan kemajuan
sekolah.
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Deskripsi
Menurut Elina Syarif, Zulkarnaini, dan Sumarno (2009: 7) menulis
dibagi ke dalam empat kategori, yaitu: narasi, eksposisi, deskripsi, dan
argumentasi. Menurut Redi Panuju (2000: 17) menyebutkan bahwa deskripsi
itu suatu pola tutur yang menggambarkan sesuatu. Fungsi utama dari
menulis deskripsi adalah menyajikan suatu objek kepada pembaca dengan
cara menyajikan visualisasi mengenai objeknya atau dengan kata lain
deskripsi memusatkan uraiannya pada penampakan barang.
Deskripsi adalah pemaparan atau penggambaran dengan kata-kata
suatu benda, tempat, suasana atau keadaan (Ismail Marahimin, 1994: 45).
Seorang penulis deskripsi mengharapkan pembacanya akan merasakan apa
yang dirasakannya, melihat apa yang ia lihat, mendengar apa yang ia dengar,
mencium bau yang diciumnya, mencicipi apa yang dimakannya melalui
tulisannya. Berkaitan dengan karangan deskripsi, Suparno dan Yusuf
Mohamad (2008: 46) menegaskan bahwa deskripsi merupakan suatu bentuk
karangan yang melukiskan sesuatu sesuai dengan keadaan sebenarnya.
Karangan jenis ini bermaksud menyampaikan kesan-kesan tentang sesuatu
dengan sifat dan gerak-geriknya.
Dapat disimpulkan bahwa deskripsi merupakan suatu pola tutur yang
berbentuk karangan dengan maksud menggambarkan suatu hal atau
keadaan tertentu sesuai keadaan yang sebenarnya.
B. Hakikat Kemampuan Menulis Deskripsi
Di bagian awal telah disebutkan mengenai pengertian kemampuan
menulis yaitu kemampuan yang bersifat aktif dan produktif di dalam
menghasilkan tulisan, yang diperoleh melalui proses pembelajaran dan
latihan secara terus-menerus. Serta kesimpulan mengenai deskripsi yaitu
suatu pola tutur yang berbentuk karangan dengan maksud menggambarkan
suatu hal tertentu sesuai keadaan yang sebenarnya.
6
Menurut Ariyanto Sam kemampuan menulis deskripsi adalah
kecakapan seseorang menyampaikan gagasan, pesan, sikap dan pendapatnya
kepada orang lain tentang suatu objek atau suatu hal sedemikian rupa
sehingga objek itu seolah-olah berada di depan mata kepala pembaca dan
pembaca melihat sendiri objek itu
(http//:www.ptk-indoskripsi.com/14/5/2008/kemampuan-menulis-deskripsi).
Dari keterangan/penjelasan tersebut di atas, maka dapat ditarik
pengertian tentang kemampuan menulis deskripsi yaitu suatu kemampuan
aktif produktif di dalam menghasilkan tulisan yang bersifat menggambarkan
sesuatu hal sesuai dengan keadaan yang sebenarnya sehingga pembaca
seakan-akan melihat objek secara langsung.
Paragraf deskripsi memiliki ciri-ciri khusus dalam menuliskannya.
Menurut M. Atar Semi (2007: 66) ciri-ciri paragraf deskripsi adalah sebagai
berikut:
a) Berupaya memberikan detail atau rincian tentang objek.
b) Bersifat mempengaruhi emosi dan membentuk imajinasi pembaca.
c) Menyangkut objek yang dapat diindera oleh panca indera.
d) Disampaikan dengan gaya memikat dan pilihan kata yang menggugah.
e) Organisasi penyajiannya lebih umum menggunakan susunan ruang.
C. Langkah-langkah Menulis Paragraf Deskripsi
Tulisan deskripsi yang baik dan bermutu akan dapat diperoleh jika
memperhatikan langkah-langkah menulis yang benar. St. Y. Slamet (2008:
183) mengemukakan teknik menulis deskripsi dengan dua cara, yaitu:
a) Mengamati objek yang akan ditulis (sifat fisik, persamaan, atau
perbedaanya dengan objek yang lain, dan sebagainya).
b) Menyeleksi dan menyusun rincian suatu deskripsi (memilih data/
informasi, menyajikan informasi tentang objek yang dideskripsikn,
dan sebagainya).
c ) Pembelajaran Bahasa Indonesia
7
Bahasa Indonesia adalah salah satu pelajaran yang sangat penting di
Sekolah Dasar, pembelajaran ini nantinya sangat diperlukan dalam
kehidupan sehari-hari.
D. Hakikat Video
Video atau VCD pembelajaran merupakan program pembelajaran yang
dikemas dalam kaset video atau VCD dan disajikan dengan peralatan VTR
(Video Tape Recorder)atauVCD player dan monitor (pustekkom:
http//:www.vcdpembelajaran. com/menu.php?mod: pedoman)
Sudah sejak dahulu orang beranggapan bahwa film dengan video
merupakan sistem yang selalu bersaing, yang masing-masing mempunyai
keunikan. Sebenarnya antara film dan video tidak jauh berbeda. Keduanya
saling menunjang sebagai sistem yang berdampingan. Video bukanlah hal
yang asing lagi bagi masyarakat saat ini. Menurut Yudhi Munadi (2008: 132)
video adalah teknologi pemrosesan signal elektronik meliputi gambar, gerak
dan suara
Biasanya sebuah video menggunakan film seluloid, sinyal elektronik,
atau media digital. Video juga dikatakan sebagai gabungan gambar-gambar
mati yang dibaca berurutan dalam suatu waktu dengan kecepatan tertentu.
Gambar-gambar yang digabung tersebut dinamakan frame dan kecepatan
pembacaan gambar disebut dengan frame rate, dengan satuan fps (frame per
second). Karena dimainkan dalam kecepatan yang tinggi maka tercipta ilusi
gerak yang halus, semakin besar nilai frame rate maka akan semakin halus
pergerakan yang ditampilkan.
Ronald H. Anderson (1989: 102) menyebutkan ada sepuluh petunjuk
untuk memproduksi gambar bergerak. Kesepuluh petunjuk tersebut dapat
disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada pada saat memproduksi
gambar bergerak. Sepuluh petunjuk tersebut antara lain:
a) Media video didisain untuk memperlihatkan gambar yang gerak.
b) Gambar yang bergerak amat baik untuk pembelajaran dengan
tujuan afektif.
c) Untuk kepentingan pengajaran, sebaiknya gambar bergerak
8
digunakan secara langsung dengan penonton.
d) Suara (backsound) yang mengiringi sajian video harus sesuai
dengan isi gambar.
e) Narasi tidak boleh menceritakan semua yang terlihat pada layar,
kecuali untuk menginterpretasikan atau untuk memperjelas hal
yang penting.
f) Media gambar bergerak/video harus mengandung isi yang sudah
dibakukan, serta harus melalui tahap penyuntingan dan ujicoba
sebelum digunakan dalam kegiatan pengajaran.
g) Karena film dan video sebetulnya adalah media gambar
bergerak, narasinya hendaknya dikembangkan sendiri oleh
peneliti.
h) Perlu diingat bahwa penonton tidak terikat pada media. Mereka
bisa saja mengalihkan perhatian pada hal-hal lain kalau tontonan
itu tidak menarik baginya.
i) Gambar yang diambil hendaknya bervariasi untuk menghindari
kebosanan siswa.
j) Memproduksi media gambar bergerak adalah suatu pekerjaan
yang rumit karena melibatkan ahli dari berbagai disiplin ilmu
serta teknisi yang terampil.
Menurut Elita Burhanudin, Hari Wibowo, dan Irmawati (2009: 9)
media video memiliki kelebihan antara lain:
a) Dapat menstimulir efek gerak.
b) Dapat diberi suara maupun warna.
c) Tidak memerlukan keahlian khusus dalam penyajiannya. Tidak
memerlukan ruangan gelap untuk penyajiannya.
E. Media Video dalam Pembelajaran
Pengggunaan media video pada pembelajaran menulis deskripsi
mempunyai makna tersendiri bagi siswa. Karena guru sangat jarang
menggunakan video sebagai media dalam mengantarkan siswa merangkai
kata-kata, mengorganisasikan ide menjadi kalimat dan mengungkapkan
9
pikiran mereka. Padahal, penggunaan media yang lebih sederhana dari video
yaitu media gambar sudah dapat memberikan pengaruh yang signifikan.
Seperti diungkapkan oleh Djago Tarigan dan H.G. Tarigan (1986: 209)
mengarang melalui media gambar merupakan suatu teknik pengajaran
menulis yang sangat dianjurkan para ahli, karena gambar yang kelihatan diam
sebenarnya banyak berkata bagi mereka yang peka dan penuh imajinasi.
Penggunaan media video memiliki pengaruh yang besar di dalam
pembelajaran. Konsep “kerucut pengalaman’ dari Edgar Dale dalam Elita,
Hari, Irmawati (2009: 3) mengklasifikasikan sepuluh tingkat pengalaman
belajar dari yang paling kongkrit ke yang paling abstrak.
10
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini yang berjudul “Penggunaan Media Visual Dalam
Peningkatan Kemampuan Menulis Deskripsi pada Siswa Kelas IV SD
Negeri Oro-Oro Ombo Tahun Ajaran 2012/2013” dilaksanakan disalah
satu sekolah dasar yang ada di Kecamatan Kartoharjo. Sekolah Dasar
Negeri Oro – Oro Ombo ini, berada di kota Madiun, kecamatan
Kartoharjo atau lebih tepatnya beralamat di jalan Biduri, kelurahan
Kanigoro.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama empat bulan, mulai bulan
September 2012 hingga Desember 2012.
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah siswa
kelas IV SD Negeri Oro-Oro Ombo dengan jumlah siswa sebanyak 30 siswa
yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 19 siswa perempuan. Jumlah siswa
kelas IV. Siswa kelas IV memiliki motivasi yang tinggi dalam mengikuti
pelajaran yang sedang berlangsung namun kemampuan menulis yang mereka
kuasai belum sepenuhnya mampu mengungkapkan pikiran dengan baik.
Untuk itu, peneliti berusaha menggunakan media visual untuk mengatasi
kesulitan tersebut.
C. Sumber Data
Dalam mengumpulkan data penelitian ini, peneliti mengambil data dari
beberapa sumber, antara lain:
1. Siswa
Data tentang hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas IV SD
Negeri Oro-Oro Ombo pada semester I tahun pelajaran 2012/2013 yang
mencakup nilai rata-rata ulangan harian dan nilai ulangan akhir
11
semester I pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Selain itu juga nilai
yang dicapai siswa dalam pembelajaran menulis, baik proses maupun
hasil yang dicapai siswa.
2. Teman Sejawat
Teman sejawat dalam penelitian ini yaitu salah satu guru di SD
Negeri Oro-Oro Ombo. Data hasil pengamatan dari teman sejawat
tentang proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh peneliti saat
melakukan penelitian dan selama penelitian dilaksanakan.
3. Kepala Sekolah
Informasi dan data yang dibutuhkan peneliti mengenai data siswa
kelas IV SD Negeri Oro-Oro Ombo.
4. Dokumen
Dokumen-dokumen penting mengenai latar belakang siswa
kelas IV SD Negeri Oro-Oro Ombo. Arsip atau dokumen yang dapat
dijadikan sumber data adalah semua arsip yang berkaitan dengan
penelitian. Misalnya buku daftar nilai, buku rapor, dan juga buku
tentang catatan kelakuan siswa.
5. Peneliti
Peneliti sebagai sosok yang setiap hari bertemu dengan siswa
merupakan sumber data yang dibutuhkan juga selain menjadi pelaksana
dalam penggunaan media visual. Data yang diperoleh dari peneliti
berupa data-data tentang pelaksanaan penggunaan media visual dalam
pembelajaran menulis di kelas IV SD Negeri Oro-Oro Ombo.
D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini
antara lain:
1. Teknik Tes
Menurut Suharsimi Arikunto (2007: 29) menjelaskan teknik tes
adalah suatu alat pengumpul informasi yang berupa serentetan pertanyaan
atau latihan yang dapat digunakan untuk mengukur keterampilan,
12
pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh
individu atau kelompok.
Dalam penelitian ini akan menggunakan jenis post test (tes akhir)
yang dilakukan pada setiap akhir pembelajaran tiap siklus untuk
memperoleh nilai kemampuan menulis deskripsi siswa Kelas IV SD
Negeri Oro-Oro Ombo. Tes tersebut berbentuk tes tertulis (soal untuk
menulis karangan deskripsi).
i. 2. Observasi
Observasi dilakukan dengan pemusatan perhatian terhadap objek
penelitian dengan menggunakan seluruh alat indera dengan tujuan untuk
mengkonfirmasikan antara data yang ada dengan kenyataan sebenarnya.
Pengumpulan data dengan observasi ini akan peneliti lakukan
dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan data tentang pelaksanaan
pembelajaran menulis dengan media visual yang dilakukan di kelas IV SD
Negeri Oro-Oro Ombo tahun pelajaran 2012/2013.
Dalam kegiatan ini peneliti melibatkan teman sejawat untuk
membantu dalam melaksanakan observasi ini. Melalui observasi akan
diperoleh data observasi mengenai kegiatan guru dan siswa dari awal
sampai akhir. Data yang diambil dengan menggunakan metode observasi
adalah data pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran baik guru dan
siswa.
3. Pencatatan Arsip
a. Arsip
1) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan tentang ruang lingkup
materi, tujuan, kompetensi dasar, indikator dan materi pokok kelas
IV.
2) Silabus tentang alokasi waktu dan tema yang diajarkan.
b. Dokumen
Berupa nilai proses untuk memperoleh data tentang kemampuan
menulis deskripsi sebelum dilakukan tindakan. Berupa nama responden
penelitian, sejarah perkembangan SD Negeri Oro-Oro Ombo Madiun.
13
Dokumen yang dikumpulkan juga berupa dokumen foto.
Dokumentasi foto merupakan instrumen yang cukup penting, yaitu
sebagai bukti kegiatan yang dilaksanakan selama penelitian. Melalui
dokumen foto ini akan memperkuat data yang diperoleh. Adapun
dokumen foto yang diambil adalah pada saat guru atau peneliti
melaksanakan pembelajaran baik siklus 1 maupun siklus 2, gambar
siswa sedang memperhatikan video, gambar guru sedang memberikan
penjelasan tentang menulis deskripsi, gambar pada saat siswa
mengerjakan soal evaluasi, serta gambar alat-alat yang digunakan
selama penelitian
E. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang dipergunakan dalan penelitian tindakan
kelas ini adalah analisis interaktif untuk menganalisis hasil belajar siswa
mengenai pembelajaran membaca dengan metode speed reading. Data dan
foto akan dikumpulkan untuk dianalisa.
F. Prosedur Penelitian
Penelitian ini menggunakan salah satu model penelitian tindakan kelas
yaitu model Kemmis dan Mc. Taggart (dalam Kasihani Kasbolah, 2001: 63),
dengan melaksanakan beberapa tahap penelitian yang meliputi perencanaan,
tindakan, pengamatan, dan refleksi. Pelaksanaan tindakan ini dilakukan dalam
dua siklus, namun apabila dalam dua siklus masih belum memenuhi indikator
kinerja maka dilanjutkan dengan siklus berikutnya. Adapun alur pelaksanaan
tindakan yang dimaksud adalah sebagai berikut seperti terlihat pada gambar
1.
14
Gambar 1. Prosedur Penelitian model Kemmis dan Mc. Taggart
1. Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan ini peneliti menyusun rencana yang
didasarkan pada studi pendahuluan yang telah dilakukan. Tahap
perencanaan ini menentukan apa yang digunakan, siapa yang melakukan,
kapan waktu pelaksanaannya, dan bagaimana melaksanakannya.
2. Tahap Pelaksananan Tindakan
Tahap kegiatan dalam penelitian ini meliputi empat tahap yaitu:
a) perencanaan, b) pelaksanaan tindakan, c) pengamatan, dan d) refleksi.
Tahapan ini dilakukan secara terus menerus sehingga ditemukan hasil
yang optimal. Adapun pelaksanaan tindakannya adalah sebagai berikut:
Kondisi awal
Pembelajaran tes awal berupa tugas membaca kemudian
dilanjutkan dengan menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan
cerita anak yang telah dibacanya.
15
RefleksiObser
vasiPelaksa
naanTindak
Rencana Tindakan
Refleksi
Observasi
PelaksanaanTindakan
Rencana Tindakan
Observasi
Pelaksanaan Tindakan
Refleksi
Observasi
Refleksi
Siklus I
a. Tahap Perencanaan
Tahap awal dalam siklus ini adalah penyusunan rencana
pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas
IV semester 1 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit atau satu kali
pertemuan dengan materi pokok membaca. Kemudian
mempersiapkan segala sumber belajar yang akan digunakan
dalam penelitian ini.
Siklus ini dilaksanakan berdasarkan pada masalah yang
muncul, guru memberikan metode speed reading sesuai prosedur
atau langkah-langkah pembelajaran dengan teknik tersebut. Siswa
berlatih menggunakan metode tersebut untuk membaca teks
bacaan yang telah disiapkan oleh guru.
b. Tahap Pelaksanaan
Dalam proses belajar mengajar, peneliti memberikan
penjelasan tentang membaca dengan cepat, siswa secara
berpasangan menghitung kecepatan membaca, selanjutnya siswa
bertanya jawab dengan guru tentang isi dari teks bacaan yang
dibaca. Pada akhir pembelajaran, siswa melaksanakan evaluasi
yang berupa menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan teks
bacaan yang telah dibacanya.
c. Tahap Observasi
Observasi dilaksanakan dengan melakukan pengamatan
ketika pembelajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas IV SD
Negeri Oro-Oro Ombo dengan menggunakan metode speed
reading yang telah dijelaskan guru. Hal ini dilakukan sesuai
dengan teknik pengumpulan data yang telah ditentukan
sebelumnya.
Selain itu juga melakukan pengamatan mengenai
kemampuan siswa menggunakan metode speed reading dalam
16
membaca dan kesulitan serta hambatan yang mereka hadapi
ketika melaksanakan metode tersebut.
d. Tahap Refleksi
Pada tahap ini peneliti melaksanakan analisis mengenai
kelebihan dan kelemahan dari tindakan yang telah dilaksanakan
serta rencana yang akan dilaksanakan pada siklus II guna
memperbaiki kekurangan pada siklus I. Selanjutnya bertitik tolak
dari hal tersebut, dilakukan pelaksanaan tindakan siklus II.
Siklus II
a. Tahap Perencanaan
Tahap awal dalam siklus ini adalah penyusunan rencana
pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas
IV semester 1. Kemudian mempersiapkan segala sumber belajar
yang akan digunakan dalam penelitian ini.
Siklus ini dilaksanakan berdasarkan pada kekurangan-
kekurangan yang terjadi pada siklus I sehingga pada siklus kedua
merupakan usaha untuk memperbaiki pelaksanaan pembelajaran
dengan metode speed reading.
Namun dalam pelaksanaan tindakan ini, tidak selengkap
pada pelaksanaan tindakan pada siklus I karena pada siklus ini
hanya memperbaiki kekurangan yang terjadi pada siklus I.
b. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan dalam siklus II ini mengacu pada kekurangan
yang terjadi pada siklus I. Peneliti memberikan penjelasan tentang
membaca dengan cepat, siswa secara berpasangan menghitung
kecepatan membaca, selanjutnya siswa bertanya jawab dengan
guru tentang isi teks bacaan yang dibaca. Pada akhir
pembelajaran, siswa melaksanakan evaluasi yang berupa
menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan teks yang telah
dibacanya.
17
c. Tahap Observasi
Observasi dilaksnakan dengan melakukan pengamatan
ketika pembelajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas IV SD
Negeri Oro-Oro Ombo dengan menggunakan metode speed
reading. Hal ini dilakukan sesuai dengan teknik pengumpulan
data yang telah ditentukan sebelumnya.
Selain itu juga melakukan pengamatan mengenai
kemampuan anak dalam menggunakan metode speed reading
dalam membaca dan kesulitan serta hambatan yang mereka
hadapi ketika melaksanakan metode tersebut.
d. Tahap Refleksi
Pada tahap ini peneliti melaksanakan analisis mengenai
kelebihan dan kelemahan dari tindakan yang telah dilaksanakan.
3. Tahap Observasi
Kegiatan observasi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan
tindakan. Observasi dilakukan terhadap pelaksanaan dan akibat yang
timbul dari tindakan tersebut. Observer melakukan tindakan observasi ini
sebagai sarana untuk mengadakan refleksi dalam menyusun rencana
tindakan berikutnya.
4. Tahap Evaluasi Refleksi
Pada tahap refleksi ini merupakan evaluasi tindakan yang telah
dilaksanakan oleh peneliti untuk mengetahui keberhasilan atau pengaruh
dari tindakan tersebut. Dalam pelaksanaan tahap ini peneliti
membandingkan kondisi awal sebelum diadakan tindakan dan kondisi
sesudah dilaksanakan tindakan. Peneliti dengan teman sejawat melakukan
diskusi untuk memaknai data yang telah diperoleh sehingga didapatkan
gambaran yang jelas tentang tindakan yang dilakukan. Hasil penelitian
pada siklus pertama merupakan tahap awal untuk pelaksanaan siklus II.
18
DAFTAR PUSTAKA
Abdi Saka Dayan. 2009. PTK: Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan
Deskripsi Dengan Metode Karyawisata pada Siswa Kelas V Semester I
SDN Maitan 03 Tahun Pelajaran 2008/2009. Pati: FIG
Ahmad Rofi’uddin dan Darmiyati Zuhdi. 2002. Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia di Kelas Tinggi. Malang: Penerbit Universitas Negeri Malang
Cheppy Riyana. 2007. Pedoman Pengembangan Media Video . Bandung:
Universitas Pendidikan Indonesia
Elina Syarif, Zulkarnaini, Sumarno. 2009. Pembelajaran Menulis. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional
Henry Guntur Tarigan. 1986. Menulis Sebagai Satu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Penerbit Angkasa
M. Atar Semi. 2007. Dasar-Dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Angkasa
Suharsimi Arikunto. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Bumi Aksara
Suparno, Yusuf Mohamad. 2008. Keterampilan Dasar menulis. Jakarta :
Universitas Terbuka
Yudhi Munadi. 2008. Media Pembelajaran. Ciputat: Gaung Persada Press
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/25/kemampuan-individu/
(diakses tanggal 02 Mei 2010)
http://asep.wordpress.com/ (diakses tanggal 15 November 2012)
http://digilib.petra.ac.id (diakses tanggal 12 Desember 2012)
http://edu-articles.com/download-jurnal-pendidikan-gratis/ (diakses tanggal 22
Desember 2012)
http://protalkcallminds.wordpress.com/ 2008/11/14/definisi-video-oleh-qulmann/
(diakses tanggal 02 Januari 2013)
19