Download - ppt bronkiolitis
LAPORAN KASUS “Bronkiolitis” KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN
ANAKRSUD BUDHI ASIH
FK TRISAKTI
PembimbingDr.Daniel Effendi, Sp.A
Disusun oleh Biondy Bayu Marhayudi,S.Ked
030.10.058
IDENTITAS PASIEN
Nama : An. IH
Umur : 7 Bulan
Tempat tgl lahir : Jakarta, 03 Mareti 2015
Alamat : Menteng dalam RT/RW 09/10,Tebet
Agama : Islam
No.RM : 998355
Tanggal masuk RS : 01 Oktober 2015
ORANG TUA PASIEN
Nama : Tn. S Nama : Ny. LV
Umur : 41 tahun Umur : 36 tahun
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pedagang Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Anamnesis
ANAMNESIS
Dilakukan secara alloanamnesis tanggal 2 Oktober 2015 pukul 06.00 WIB di Ruang
rawat lantai 5 Timur RSUD Budhi Asih.
KELUHAN UTAMA
Sesak sejak 1 hari smrs
KELUHAN TAMBAHAN
Batuk,Pilek,Demam,muntah,nafsu makan turun
Riwayat Penyakit Sekarang
1 Hari SMR
S
• Sesak
1 Minggu SMRS
• Batuk dan pilek
4 hari SMR
S
• Demam,muntah setiap makan, dan nafsu makan menurun
Riwayat Penyakit Dahulu
Penyakit Umur Penyakit Umur Penyakit Umur
Alergi (-) Difteria (-)Penyakit
jantung(-)
Cacingan (-) Diare (-)Penyakit
ginjal(-)
DBD (-) Kejang (-) Radang paru (-)
Otitis (-) Morbili (-) TBC (-)
Parotitis (-) Operasi (-) Lain-lain: (-)
Pasien tidak pernah menderita keluhan seperti ini sebelumnya,
Riwayat Kehamilan dan Persalinan
Riwayat Perkembangan dan Makan
Riwayat Imunisasi
Imunisasi dasar menurt menurt PPI cukup lengkap dan sesuai jadwal, hanya campak yang belum
Jj
Riwayat KeluargaNo
Tanggal lahir
(umur)
Jenis kelamin
Hidup
Lahir mati
Abortus
Mati (seba
b)
Keterangan
kesehatan
1. 2 tahun Laki - laki + - - -Kakak
( Sehat )
2. 7 bulan Laki - laki + - - -Pasien
( Sakit )
Ayah / Wali Ibu / Wali
Nama Tn. R Ny. R
Perkawinan ke- 1 1
Umur saat menikah 24 tahun 22 tahun
Pendidikan terakhir SMA SMP
Agama Islam Islam
Suku bangsa betawi betawi
Keadaan kesehatan Sehat Sehat
Kosanguinitas - -
Penyakit, bila ada - -
Keluarga
• Pasien anak kedua dari dua bersaudara• Kakak pasien pernah mempunyai keluhan yang sama seperti pasien pada saat
usia 7 bulan• Tante pasien ada riwayat bronkitis. Sekarang sedang pengobatan paru bulan
pertama• Kakek pasien ada riwayat asma• Ayah pasien seorang perokok aktif
Lingkungan
• Pasien tinggal bersama orang tua dan saudaranya di rumah 1 lantai dengan dua kamar tidur, 1 kamar mandi, dapur dan beratap genteng
• Keadaan rumah perumahan padat, berhawa panas, ventilasi cukup , sinar matahari dapat masuk kerumah
• Sumber air bersih dari air PAM
Sosial
dan Ekonomi
• Ayah pasien bekerja sebagai pegawai Pabrik di Bogor dengan penghasilan Rp 2.500.000/bulan• Ibu pasien bekerja sebagai OB di salah satu hotel dikawasan jakarta dengan penghasilan Rp
2.000.000/ bulan• Sehari-hari pasien diasuh oleh nenek dan tantenya
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik
MATA:
Visus : kesan baik Ptosis : -/-
Sklera ikterik : -/- Lagofthalmos : -/-
Konjungtiva anemis : -/- Cekung : -/-
Komjungtiva bulbi : hiperemis (-/-), lakrimasi (+/+)
Exophthalmos : -/- Kornea jernih : +/+
Strabismus : -/- Lensa jernih : +/+
Nistagmus : -/- Pupil : bulat, isokor
Refleks cahaya : langsung +/+ , tidak langsung +/+, photophobia (-/-)
Alis : Hitam, distribusi merata
Bulu mata : Hitam, distribusi merata, madarosis (-/-), trikiasis (-/-)
KEPALA : Normocephali RAMBUT : Rambut hitam, distribusi merata dan tidak mudah dicabut, cukup tebal. WAJAH : Wajah simetris, tidak ada pembengkakan, ptechiae (-), luka atau jaringan parut (-),
Pemeriksaaan Fisik
Pemeriksaan Fisik MULUT : trismus(-),oral hygiene baik, tumbuh
gigi (+), mukosa gusi dan pipi berwarna merah muda,stomatitis
LIDAH : Normoglosia, mukosa merah muda (-), atrofi papil (-), tremor (-), coated tongue (-)
TENGGOROKAN : Arkus faring simetris, hiperemis (-), uvula ditengah
LEHER :Bentuk tidak tampak kelainan, tidak tampak pembesaran tiroid maupun KGB, tidak tampak deviasi trakea, tidak teraba pembesaran tiroid maupun KGB, trakea teraba di tengah
Pemeriksaan Fisik
Status neurologis
Pemeriksaan Fisik
KULIT :warna sawo matang merata, pucat (-),ikterik (-), sianosis (-), turgor kulit menurun, lembab, pengisian kapiler 2 detik, petechie (-)
TULANG BELAKANG : bentuk normal, tidak terdapat deviasi, benjolan (-), ruam (-)
Pemeriksaan Penunjang
HEMATOLOGI RUTIN Hasil Nilai Normal Interpretasi
Leukosit 18,9 ribu/ uL 6-17 Meningkat
Eritrosit 4,2 juta/ul 3,6-5,2 Normal
Hemoglobin 10,7 g/dl 10,8-12,8 Menurun
Hematokrit 32 % 32 - 43 Normal
Trombosit 369 ribu/uL 217-497 Normal
MCV 76 fL 72-88 Normal
MCH 25,7 pg 23-36 Normal
MCHC 33,8 g/dL 26-34 Normal
RDW 15 % <14 Normal
Diagnosis Banding• Bronkiolitis• Bronkopneumonia• Asma bronkiale
Diagnosis• Bronkiolitis
Non Medikamentosa
• Observasi tanda vital• Os dipuasakan hingga sesak berkurang ( RR <60x/menit)• Pasang NGT• O2 nasal kanul 1 liter/menit
MEDIKAMENTOSA
• IVFD Kaen1B 3 cc/kgbb/jam.• Injeksi dexametason 3 x 1,5 mg• Injeksi ampicillin 4 x 200 mg• Injeksi gentamisin 1 x 40 mg• PCT 4 X 90 mg k/p• Inhalasi ventolin 1,2 + nacl 5 cc 3x/hari
PENATALAKSANAAN
Prognosis Ad Vitam : ad bonam
Ad Sanationam : Dubia ad bonam
Ad Functionam : Dubia ad bonam
Follow-up
Tgl S O A P
02/10/201
5
HP-2
- Sesak berkurang
- Demam (-)
- Batuk (+)
berdahak
berkurang
- Pilek (-)
- Muntah (-)
KU : TSS/ CM, rewel
TD : - Nadi : 131 x/mnt
Suhu : 36,7 0 C RR : 32
x/ mnt
Kepala : Normocephali
Mata : CA -/- SI -/-
Hidung :nch (-) sekret
+/+
Mulut : sianosis (–)
Thoraks: simetris,
retraksi (-)
P: sn vesikuler, rh basah
+/+, wh +/+
J: BJ I-II reg, m (-), gallop
(-)
Abdomen: datar, supel,
turgor (N), BU (+)
Ekstremitas: hangat +
+/++Skoring TB :1. kontak (+) (2)2. MT (-)(0)3. gizi baik(0)4. batuk > 3 mnggu(0)5. demam(0)6. KGB(0)7. nyeri tulang dan sendi (0)8. Foto (0) skor total 2 ,
Bronkiolitis • IVFD K1b
3cc/kgBB/jam.
• Diet BBS + asi
• Inj ampisilin
4x200 mg
• Inj deksametason
4 mg lanjut 3x
1,5 mg
• Inj gentamisin
1x40 mg
• PCT 4x90mg k/p
• O2 nasal dilepas
• Mantoux test
03/10/20
15
HP 3
- Sesak (-)
- Batuk (+)
dahak bisa
dikeluarkan
bewarna putih
- Demam (-)
- BAB (N)
TSS, CM,
N: 118 x/menit
S: 36,2C
R: 30 x/menit
Normosefali
Mata: ca -/-, si -/-, cekung
-/-
Mulut: sianosis -, kering -
Thoraks: SNV, w -/-. R
+/+ BJ 1&2 reg, m -, g -
Abdomen: supel, BU +,
turgor baik
Ekstremitas: hangat +,
CRT 2 detik
hasil ulang H2TL
Leukosit : 14,8 ribu/uL
Erirosit : 5,4 juta
HB : 12,7 g/dl
Trombosit ; 458 ribu/uL
Konsul dr virginia : boleh
pulang
Kejang
demam
sederhana
Stomatitis
Anemia
mikrositik
hipokrom
IVFD K1b
3cc/kgBB/jam.
Diet BBS + asi
Inj ampisilin 4x200
mg
Inj gentamisin 1x40
mg
Inj deksametason
3x 1,5 mg
PCT 4x90mg k/p
Mantoux test dibaca
senin tanggal 5
oktober
Ulang h2tl bila baik
boleh pulang, obat
untuk pulang
amoxicillin 3x40 mg
(puyer)
Analisis KasusTeori kasus
Infeksi saluran pernapasan bawah akut yang ditandai dengan batuk,pilek, distress pernapasan dan espiratorik effort
Pasien datang dengan keluhan sesak napas sejak 1 hari smrs, sesak baru pertama kali dirasakan setelah sebelumnya terdapat batuk dan pilek sejak 1 minggu yang lalu
Sering teradi pada usia < 2 tahun puncaknya pada usia 2- 8 bulan, laki-laki > wanita
Pasien laki-laki berusia 7 bulan
Faktor resiko berupa terkena pajanan asap rokok dan tinggal di lingkungan padat penduduk
Ayah pasien adalah seorang perokok aktif, dan pasien tinggal dikawasan padat penduduk
Analisa kasusTeori kasus
Pemeriksaan fisik : takipnea, napas cuping hidung, retraksi, wheezing,ekspirasi memanjang ronkhi basah nyaring
Fn: 65x/menit, terdapat napas cuping hidung, retraksi ringan pada subcosta, wheezing (+), ekspirasi memanjang (+), ronkhi basah nyaring di kedua lapang paru
Skor respiratory distress assesment instrument (RDAI)
Total : 4 (kategori sedang)
Analisis KasusPENGOBATAN
Non medika mentosa • Observasi tanda vital• Os dipuasakan hingga sesak
berkurang ( RR <60x/menit)• Pasang NGT• O2 nasal kanul 1 liter/menit
Medika mentosa • IVFD Kaen1B 3 cc/kgbb/jam.• Injeksi dexametason 3 x 1,5
mg• Injeksi ampicillin 4 x 200 mg• Injeksi gentamisin 1 x 40 mg• PCT 4 X 90 mg k/p• Inhalasi ventolin 1,2 + nacl 5
cc 3x/hari
Prognosis Ad vitam : ad bonam
Ad sanationam : Dubia ad bonam
Ad fungsionam : ad bonam
Tinjauan PustakaBronkiolitis
Bronkiolitis adalah salah satu infeksi sistem respiratorik bawah akut yang ditandai dengan pilek, batuk, distress pernapasan, dan espiratorik effort ( usaha napas pada saat ekspirasi)
Bronkiolitis
Etiologi
RSV (> 50 %)
Parainfluenza tipe
1,2,3
Influenza B
Adenovirus tipe 1,2,
dan 5
Epidemiologi
Infeksi saluran respiratori tersering pada bayi
Sering terjadi pada usia 2-24 bulan, puncaknya terjadi pada usia 2-8 bulan
berkembang pada iklim dengan musim hujan dan menjelang kemarau, dan biasanya juga muncul pada musim yang bersamaan dengan menjangkitnya para-influenza
Laki-laki > wanita
Klasifikasi
Faktor Resiko Terjadi pada umur < 2 Tahun
Laki-laki > wanita
Tidak mendapat asi eksklusif
Kelahiran prematur
Terkena pajanan asap rokok
Sering berada di tempat penitipan anak atau tinggal dilingkungan padat penduduk
Patofisiologi Infeksi virusbereplikasi di nasofaringmenyebar ke
sal.nafas atassal. nafas bawahkolonisasi dan replikasi virus di mukosa bronkus&bronkiolusnekrosis sel epitel silia
Virus merusak sel epitel: mengganggu gerakan mukosiliermukus tertimbun di dalam bronkiolus, meningkatkan ekspresi ICAM-1&produksi sitokin eosinofil dan sel sel inflamasi, edema sal.nafas, akumulasi sel sel debris dan mukus, spasme otot polos.
Kapasitas fungsi residu , compliance , tahanan sal. nafas mengganggu pertukaran gas kerja ventilasi paru hipoksia jaringan
Manifestasi Klinis Gejala infeksi saluran napas
Demam dan nafsu makan menurun
Distress napas ( batuk paroksimal, wheezing, sesak napas)
Bayi menjadi rewel
Napas cuping hidung (+),penggunaan otot bantu pernapasan (+) Retraksi (+)
Ekspirasi memanjang, wheezing (+), Ronkhi basah halus nyaring pada auskultasi (+)
Diagnosis• Gejala ispa• Gejala infeksi saluran napas • Demam dan nafsu makan menurun• Distress napas ( batuk paroksimal, wheezing, sesak
napas)• Bayi menjadi rewel
Anamnesis
• Frekuensi napas yang meningkat (takipnea)• Napas cuping hidung (+)• Retraksi (+)• Gejala ekspirasi memanjang, wheezing (+)• Ronkhi (+)
Pemeriksaan Fisik
• Uji serologi virus RSV• Darah rutin• Pemeriksaan urin• Pemeriksaan CRP• AGD• Radiologi
Pemeriksaan
penunjang
TatalaksanaNon medika mentosa
• Pemberian oksigen dengan nasal suction• Pengawasan tanda vital• Menjaga hidrasi dengan terapi cairan
Medikamentosa
• Antivirus (Ribavirin)• Bronkodilator• Kortikosteroid• Antibiotik
Pencegahan Menghindari faktor paparan asap rokok dan
polusi udara
Menjaga higine
Menghindari kontak dengan penderita ISPA
Pemberian imunisasi aktif (Vaksinasi) dan pasif (immunoglobulin)
Daftar Pustaka Orenstein DM. Bronchiolitis. In : Behrman RE, Kliegen RM, Arvin AM, editors. Nelson Texbook
of Pediatrics. 15th . Toronto : WB Saunders Company; 1987.p . 1211-2.
Krilov RL. Respiratory Syncytial Virus Infection. In : Medscape. Steele RW, Kumar A, Lutwick LI, et al, editors. Available at : http://emedicine.medscape.com/article/971488-overview#aw2aab6b2b2aa. Accessed on october 2nd, 2015.
Zain MS. Bronkiolitis. In : Buku Ajar Respirologi Anak. Rahajoe NN, Supriyatno B, Setyanto DB, editors. 1st ed. Jakarta : Badan Penerbit IDAI; 2010.p. 333-47.
Mayo Clinic Staff. Bronchiolitis. Available at : http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/bronchiolitis/basics/risk-factors/con-20019488. Accessed on October 2nd, 2014.
McIntosh K, Respiratory Syncytial Virus. In : Nelson Textbook of Pediatrics. Vaughan VC, et al, editors. 13th ed. Toronto : WB Saunders Company; 1987.p . 1112 - 1114.
Van Woensel JBM, van Aalderen WMC, Kimpen JLL. Viral lower respiratory tract infection in infants and young children. BMJ 2003; 327:36-40.
Garrison MM, Christakis DA, Harvey A, Cummings P, Davis RL. Stemic corticosteroids in infant bronchiolitis: A meta-analysis. Pediatrics 2000; 105:44-55.
Van Woensel JBM, van Aalderen WMC, de Weerd W, Jansen NJG, van Gestel JPJ, Markhost DG, et al. Dexamethasone for treatment of patients mechanically ventilated for lower respiratory tract infection caused by respiratory syncytial virus. Thorax 2003; 58:383-7.
Thank you