i
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMP
DENGAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTAL
UNTUK MENGEMBANGKAN LITERASI KEUANGAN
SISWA SMP NEGERI 2 PURWOSARI
TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Magister Pendidikan Matematika
Disusun Oleh:
Asrodin
NIM. 161442003
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA PROGRAM MAGISTER
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMP
DENGAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTAL
UNTUK MENGEMBANGKAN LITERASI KEUANGAN
SISWA SMP NEGERI 2 PURWOSARI
TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Magister Pendidikan Matematika
Disusun Oleh:
Asrodin
NIM. 161442003
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA PROGRAM MAGISTER
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
ABSTRAK
ASRODIN: Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika SMP dengan Pendekatan Kontekstual untuk Mengembangkan Literasi Keuangan Siswa SMP
Negeri 2 Purwosari. Tesis. Program Magister Pendidikan Matematika,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta.
Salah satu pengetahuan dan ketrampilan hidup yang penting dan harus
dikuasai oleh siswa sebagai bekal hidupnya adalah tentang literasi. Penelitian ini
bertujuan mengembangkan perangkat pembelajaran matematika yang valid,
praktis, dan efektif dengan menggunakan pendekatan kontekstual untuk
mengembangkan kemampuan literasi keuangan siswa SMP Negeri 2 Purwosari.
Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan.
Pengembangan perangkat ini menggunakan model pengembangan ADDIE yang
dikembangkan oleh Dick dan Carry dimana tahapannya meliputi tahap analysis,
design, development, implementation dan evaluation. Uji coba perangkat
dilaksanakan melalui tiga tahap, yaitu validasi ahli, uji coba keterbacaan/terbatas
oleh 8 siswa, dan tahap implementasi pada siswa kelas VII B SMP Negeri 2
Purwosari. Data dikumpulkan melalui lembar validasi, lembar penilaian guru,
lembar penilaian siswa, lembar observasi keterlaksanaan proses pembelajaran, tes
hasil belajar, dan angket tentang sikap keuangan siswa. Data yang diperoleh
dianalisis secara kuantitatif kemudian diubah ke dalam skala lima. Produk
perangkat pembelajaran yang berkualitas baik dalam penelitian ini jika memenuhi
kriteria: (1) valid apabila hasil penilaian ahli baik RPP maupun LKS masuk
dalam kategori minimal baik; (2) praktis apabila hasil penilaian guru, hasil
penilaian siswa, dan persentase keterlaksanaan pembelajaran masuk dalam
kategori minimal baik; dan (3) efektif apabila rata-rata hasil tes hasil belajar
mencapai nilai minimal 75, persentase siswa yang mencapai nilai minimal 75
adalah minimal 75%.
Hasil penelitian dan pengembangan menunjukkan bahwa: (1) Dari hasil
validasi ahli dan praktisi, perangkat pembelajaran telah memenuhi kriteria valid;
(2) produk perangkat pembelajaran yang dikembangkan memenuhi kriteria
praktis; dan (3) produk perangkat pembelajaran telah memenuhi kriteria efektif
didasarkan pada hasil tes yang menunjukkan bahwa 75,86% siswa telah
mencapai nilai minimal 75. Kata kunci: pengembangan, perangkat pembelajaran, pendekatan kontekstual,
literasi keuangan, siswa SMP 2 Purwosari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRACT
ASRODIN: Development of Mathematics Teaching Kit with Contextual Teaching and Learning Approach to Developing Financial Literacy Students of SMP Negeri 2 Purwosari. Thesis. Master Program of Mathematics Education,
Faculty of Teacher Training and Education Sanata Dharma University,
Yogyakarta.
This research is aimed to produce mathematics teaching kit for junior high
school which is qualified using contextual teaching and learning approach
through five stages such as relating, experiencing, applying, cooperating, and
transferring (REACT) to developing financial literacy students of SMPN 2
Purwosari.
This study was a research and development study using ADDIE model,
which was developed by Dick and Carry with some modifications. The stages of
this research included analysis, design, development, implementation, and
evaluation. The try out was done in three stages, that is expert validation, small
group try out and field try out. The field try out was conducted at class VIIB
students of SMPN 2 Purwosari, which is school in middle level. Data were
collected through a financial literacy test, personal financial attitude
questionnaire, learning enforcement observation sheet, validation sheet, and
teacher’s and student’s assessment sheet. The data were analyzed quantitatively
and descriptively. Some criteria used in this research are: the developed product
meets the criteria of valid if the expert appraisal were in the “good category”; (2)
the developed product meets the criteria of practical if the teacher’s assessment,
student’s assessment, and the percentage of learning enforcement were in the
“good category”; and (3) the developed product meets the criteria of effective if
the average of the financial literacy test fulfill the minimum score of 75, the
percentage of students with minimum score of 75 is 75%.
The result of the study reveals that: (1)the developed product of the teaching
kit, such as Lesson Plan and Student’s Worksheet, meets the criteria of valid
based on expert appraisal which was in the “very good” category; (2) the
developed product meets the criteria of practical based on teacher’s assessment,
students’ assessment, and percentage of learning enforcement which were in the
“very good” category; and (3) the developed product of the teaching kit meets the
criteria of effective, based on the result of the financial literacy test which has
shown that 75,86% of the students fulfill the minimum score of 75.
Keywords: development, teaching kit, contextual teaching and learning approach, financial literacy, students of SMP 2 Purwosari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
tesis ini. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa umat manusia ke zaman yang
terang. Tidak lupa penulis sampaikan banyak terima kasih kepada orang tua, istri
tercinta dan teman-teman semua, dan dukungan yang begitu besar serta penantian
yang begitu sabar, sehingga penulis tetap bersemangat dalam menyelesaikan
studi.
Tesis ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Pendidikan dari Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Maka dari itu
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. M. Andy Rudhito, S.Pd. selaku dosen pembimbing dan juga selaku
Ketua Program Studi Magister Pendidikan Matematika;
2. Segenap dosen dan karyawan Program Studi Pendidikan Matematika Program
Magister Universitas Sanata Dharma atas segala bimbingan dan bantuannya
selama kuliah disini;
3. Guru Matematika SMP Negeri 2 Purwosari yang berkenan sebagai
narasumber dan membantu terlaksananya penelitian ini;
4. Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Purwosari yang telah memberikan ijin kepada
peneliti untuk melakukan uji coba lapangan di sekolah;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
5. Siswa-siswi kelas VII B SMP Negeri 2 Purwosari atas kerjasamanya selama
uji coba lapangan;
6. Keluargaku tercinta yang selalu memberikan dukungan, doa dan semangat
hingga penulis mampu menyelesaikan tesis ini;
7. Teman-teman S2 Pendidikan Matematika angkatan 2016 yang selalu berbagi
ilmu dan saling mendukung selama masa studi;
8. Semua pihak yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan tesis
ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis berharap tesis ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat
digunakan untuk kepentingan penelitian selanjutnya.
Yogyakarta, 08 Juli 2019
Asrodin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA.............................................................. iv
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH .............. v
ABSTRAK .......................................................................................................... vi
ABSTRACT ...................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR....................................................................................... viii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xvii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah..................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................................ 8
C. Rumusan Masalah .............................................................................................. 9
D. Tujuan Penelitian ............................................................................................... 9
E. Penjelasan Istilah ............................................................................................... 10
F. Manfaat Penelitian ............................................................................................. 11
BAB II KAJIAN PUSTAKA .......................................................................................... 12
A. Kajian Teori ........................................................................................................ 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
1. Pembelajaran Matematika SMP dengan Pembelajaran
Kontekstual ................................................................................................. 12
a. Belajar dan Pembelajaran ................................................................ 12
b. Pembelajaran Matematika ............................................................... 15
c. Pembelajaran Matematika SMP ..................................................... 20
d. Pembelajaran Matematika SMP dengan
Pembelajaran Kontekstual .............................................................. 23
2. Literasi keuangan dalam Pembelajaran Matematika ......................... 30
a. Pengertian Literasi keuangan.......................................................... 30
b. Indikator Literasi keuangan ............................................................ 35
c. Literasi keuangan dalam Pembelajaran Matematika................. 37
d. Mengukur Literasi keuangan .................................................. 39
3. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika SMP ............ 41
a. Perangkat Pembelajaran ................................................................... 41
b. Pengembangan Perangkat Model ADDIE ................................... 48
c. Kualitas Produk Pengembangan Perangkat Pembelajaran ...... 55
B. Kajian Penelitian yang Relevan ...................................................................... 58
C. Kerangka Berpikir ............................................................................................. 61
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN .................................................................... 62
A. Jenis Penelitian ................................................................................................... 62
B. Objek Penelitian ................................................................................................. 62
C. Lokasi Implementasi ......................................................................................... 63
D. Prosedur Penelitian Pengembangan .............................................................. 63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
1. Menganalisis (Analysis) ................................................................. 63
2. Mendesain (Design) ....................................................................... 64
3. Mengembangkan (Development) ................................................... 64
4. Mengimplementasikan (Implementation) ...................................... 65
5. Mengevaluasi (Evaluation) ............................................................ 66
D. Desain Uji Coba Produk .................................................................................. 66
1.Desain Uji Coba .............................................................................. 66
2.Subjek Uji Coba .............................................................................. 68
3.Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ...................................... 68
4.Teknik Analisis Data .................................................................................. 78
E. Jadwal Penelitian ................................................................................................ 85
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN .................................. 86
A. Hasil Pengembangan Produk Awal ............................................................... 86
1. Deskripsi Tahap Menganalisis (analysis) ...................................... 86
2. Deskripsi Tahap Mendesain (design) ........................................... 95
3. Deskripsi Tahap Mengembangkan (development) ....................... 101
4. Deskripsi Tahap Mengimplementasikan (implementation) ........... 102
4. Deskripsi Tahap Mengevaluasi (evaluation) ..................................... 103
B. Hasil Uji Coba Produk .................................................................................... 103
1. Hasil Validasi Ahli ....................................................................... 103
2. Hasil Uji Coba Terbatas ............................................................... 104
3. Hasil Uji Coba Lapangan ....................................................................... 106
C. Analisis Data ..................................................................................................... 114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
1. Analisis Data Kevalidan Perangkat Pembelajaran ........................... 114
2. Analisis Data Kepraktisan Perangkat Pembelajaran .................... 116
3. Analisis Data Keefektifan Perangkat Pembelajaran ........................ 118
D. Revisi Produk ................................................................................................... 119
1. Revisi Draf Produk Awal ............................................................. 119
2. Revisi Produk Uji Coba Terbatas ................................................. 125
3. Revisi Produk Uji Coba Lapangan ...................................................... 126
E. Kajian Produk Akhir ....................................................................................... 127
1. Kevalidan Perangkat Pembelajaran .............................................. 128
2. Kepraktisan Perangkat Pembelajaran ........................................... 128
3. Keefektifan Perangkat Pembelajaran ........................................... 129
F. Keterbatasan Penelitian .................................................................................. 131
G. Refleksi ............................................................................................... 132
BAB V. SIMPULAN DAN SARAN .......................................................................... 133
A. Simpulan Tentang Produk ............................................................................. 133
B. Saran Pemanfaatan Produk ............................................................................ 134
C. Diseminasi dan Pengembangan Produk Lebih Lanjut ............................ 135
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 136
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Daya Serap Ujian Nasional Sekolah, Kabupaten Gunungkidul, DIY,
dan Nasional Pada soal Literasi Keuangan .................................................... 6
Tabel 2. Penjabaran Indikator Literasi Keuangan ...................................................... 37
Tabel 3. Analisis Kompetensi Dasar Matematika SMP yang Terkait
Literasi Keuangan .............................................................................................. 39
Tabel 4. Kriteria Valid, Praktis, dan Efektif menurut Nieveen ............................... 56
Tabel 5. Representasi Kualitas Menurut Nieveen ...................................................... 56
Tabel 6. KMO dan Tes Bartlett ...................................................................................... 77
Tabel 7. Angket Sikap Keuangan Secara Teoritik dan Empiris .............................. 78
Tabel 8. Estimasi Reliabilitas Instrumen ...................................................................... 78
Tabel 9. Konversi Skor Empiris menjadi skala 5 ....................................................... 79
Tabel 10. Kriteria Kevalidan Perangkat Pembelajaran ............................................. 80
Tabel 11. Kriteria Kevalidan Setiap Aspek Penilaian RPP ...................................... 80
Tabel 12. Kriteria Kevalidan Setiap Aspek Penilaian LKS ..................................... 80
Tabel 13. Kriteria Kevalidan Instrumen Keefektifan Perangkat
Pembelajaran. ................................................................................................... 81
Tabel 14. Kriteria Kepraktisan Perangkat Pembelajaran berdasarkan
Penilaian Guru dan Siswa .............................................................................. 82
Tabel 15. Kriteria Kepraktisan Berdasarkan Keterlaksanaan Pembelajaran ........ 82
Tabel 16. Kategorisasi Skor Siswa. ............................................................................... 84
Tabel 17. Kategori Interval Ketercapaian Sikap Keuangan Pribadi Siswa .......... 84
Tabel 18. Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar dan Indikator Literasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
Keuangan ........................................................................................................... 89
Tabel 19. Hasil Validasi Produk Perangkat Pembelajaran. .................................... 103
Tabel 20. Hasil Validasi Instrumen Keefektifan Perangkat Pembelajaran......... 103
Tabel 21. Data Hasil Uji Coba Terbatas Siswa Kelas VII...................................... 105
Tabel 22. Data Hasil Uji Coba Terbatas Guru Kelas VII. ...................................... 105
Tabel 23. Rekapitulasi Penilaian Guru. ...................................................................... 108
Tabel 24. Rekapitulasi Penilaian Siswa ...................................................................... 108
Tabel 25. Rekapitulasi Hasil Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran .............. 109
Tabel 26. Data Hasil Tes Literasi keuangan Siswa. ................................................. 110
Tabel 27. Data Hasil Tes Literasi keuangan Siswa Menurut Aspek
Pengetahuan. ................................................................................................... 110
Tabel 28. Data Hasil Tes Literasi keuangan Siswa Menurut Aspek
Keterampilan .................................................................................................. 110
Tabel 29. Data Hasil Tes Literasi keuangan Berdasarkan Persentase
Tiap Kategori .................................................................................................. 111
Tabel 30. Data Hasil Angket Sikap Keuangan Sebelum Pembelajaran
Berdasarkan Persentase Tiap Kategori. .................................................... 112
Tabel 31. Data Hasil Angket Sikap Keuangan Setelah Pembelajaran
Berdasarkan Persentase Tiap Kategori. .................................................... 112
Tabel 32. Data Hasil Angket Sikap Keuangan Berdasarkan Skor Rata-rata. .. 112
Tabel 33. Data Hasil Angkep Sikap Keuangan Berdasarkan Indikator. ............. 113
Tabel 34. Sebaran Siswa pada Setiap Kategori dalam Aspek Sikap dan
Pengetahuan. ................................................................................................... 113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
Tabel 35. Analisis Skor Aktual Validasi Perangkat Pembelajaran. ..................... 114
Tabel 36. Hasil Analisis Validasi RPP Berdasarkan Aspek. ................................. 115
Tabel 37. Hasil Analisis Validasi LKS Berdasarkan Aspek. ................................. 115
Tabel 38. Hasil Analisis Penilaian Perangkat Pembelajaran oleh Guru. ............ 116
Tabel 39. Hasil Analisis Penilaian LKS oleh Siswa. ............................................... 117
Tabel 40. Hasil Data Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran. ........................... 117
Tabel 41. Hasil Analisis Tes Kemampuan Keuangan Siswa. ................................ 118
Tabel 42. Hasil Analisis Sikap Keuangan Siswa. ..................................................... 118
Tabel 43. Revisi Draf 1 RPP. ........................................................................................ 120
Tabel 44. Revisi Draf 1 LKS. ........................................................................................ 122
Tabel 45. Revisi LKS Berdasarkan Uji Coba Terbatas. ......................................... 125
Tabel 46. Revisi RPP Berdasarkan Uji Coba Lapangan. ........................................ 126
Tabel 47. Revisi LKS Berdasarkan Uji Coba Lapangan. ....................................... 127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Indeks Financial Literacy.............................................................................. 2
Gambar 2. Konsep Literasi keuangan diadaptasi dari Huston (2010) ................... 35
Gambar 3. Tahapan pengembangan model ADDIE ................................................... 50
Gambar 4. Kerangka Berpikir Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Matematika SMP untuk Mengembangkan Literasi Keuangan ........... 61
Gambar 5. Alur Penyajian Materi .................................................................................. 90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Perangkat Pembelajaran .......................................................................... 144
Lampiran 2. Lembar Validasi RPP Ahli 1 ................................................................. 221
Lampiran 3. Lembar Validasi RPP Ahli 2 ................................................................. 224
Lampiran 4. Lembar Validasi LKS Ahli 1 ................................................................. 227
Lampiran 5. Lembar Validasi LKS Ahli 2 ................................................................. 230
Lampiran 6. Lembar Validasi Instrumen Keefektifan Bentuk Tes Ahli 1.......... 233
Lampiran 7. Lembar Validasi Instrumen Keefektifan Bentuk Tes Ahli 2.......... 236
Lampiran 8. Lembar Validasi Instrumen Keefektifan Bentuk Non Tes
Ahli 1 ........................................................................................................... 239
Lampiran 9. Lembar Validasi Instrumen Keefektifan Be ntuk Non Tes
Ahli 2. .......................................................................................................... 242
Lampiran 10. Lembar Penilaian Uji Keterbacaan Siswa ........................................ 245
Lampiran 11. Lembar Penilaian Keterbacaan oleh Guru ....................................... 247
Lampiran 12. Lembar Penilaian Kepraktisan oleh Guru. ....................................... 250
Lampiran 13. Lembar Penilaian Kepraktisan oleh Siswa ....................................... 253
Lampiran 14. Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran .......................... 255
Lampiran 15. Kisi-kisi dan Instrumen Tes Literasi Keuangan. ............................ 258
Lampiran 16. Data Hasil Validasi RPP....................................................................... 266
Lampiran 17 Data Hasil Validasi LKS. ...................................................................... 267
Lampiran 18. Data Hasil Validasi Instrumen Keefektifan Bentuk Tes. .............. 268
Lampiran 19. Data Hasil Validasi Instrumen Keefektifan Bentuk Non Tes ...... 269
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
Lampiran 20. Data Rekapitulasi Hasil Penilaian Kepraktisan oleh Guru ........... 270
Lampiran 21. Data Rekapitulasi Hasil Penilaian Kepraktisan oleh Siswa. ........ 271
Lampiran 22. Data Rekapitulasi Hasil Observasi Keterlaksanaan
pembelajaran ........................................................................................... 272
Lampiran 23. Data Hasil Tes Literasi Keuangan...................................................... 275
Lampiran 24. Data Hasil Angket Sikap Keuangan Awal Siswa ........................... 277
Lampiran 25. Data Hasil Angket Sikap Keuangan Akhir Siswa. ......................... 278
Lampiran 26. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian. ........................ 279
Lampiran 27. Dokumentasi Foto Selama Uji Coba. ................................................ 280
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada era globalisasi sekarang ini, permasalahan ekonomi semakin
kompleks sehingga menuntut manusia untuk terus dapat memenuhi kebutuhannya.
Ditambah dengan telah diberlakukannya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)
sejak tahun 2015. Berbagai jenis produk dan jasa yang ditawarkan oleh pasar
semakin meningkat. Saat ini, masyarakat cenderung untuk melakukan pembelian
tanpa memperhatikan prinsip keuangan. Prinsip keuangan yaitu membeli barang
dan jasa yang dibutuhkan (need) bukan yang diinginkan (want). Era konsumsi saat
ini semakin membuat konsumen tidak rasional dalam membeli kebutuhannya,
termasuk anak dan remaja. Bahkan mereka merupakan segmen pasar yang sangat
potensial karena sifatnya yang multidimensi, yaitu sebagai pasar primer karena
mereka memiliki kebutuhan yang beragam, pasar pengaruh karena mereka
memiliki kekuatan untuk mempengaruhi keputusan orangtuanya dan pasar masa
depan karena mereka menjadi segmentasi pasar yang potensial dengan
pertambahan usianya (Suprapti dalam Nokadianti, 2013: 55).
Setiap individu harus memiliki kecerdasan serta skill untuk mengelola
keuangan pribadinya. Dengan menerapkan cara pengelolaan keuangan yang
benar, maka individu diharapkan bisa mendapatkan manfaat yang maksimal dari
uang yang dimilikinya. Dalam rangka memperoleh kesejahteraan keuangan,
individu perlu memiliki pengetahuan, sikap, dan implementasi seseorang dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
mengelola keuangan, yang lebih dikenal dengan literasi keuangan. Negara-negara
maju seperti seperti Amerika, Belanda, Swedia, Italia, Jepang, dan Selandia Baru
(Lusardi, A & Mitchell, 2011: 9) juga gencar memberikan edukasi finansial
kepada masyarakatnya. Pemerintah sebagai pembuat kebijakan sadar pentingnya
pendidikan literasi keuangan. Pemerintah dan otoritas publik memastikan bahwa
seluruh penduduk memahami secara benar tentang literasi keuangan sehingga
dapat berdampak positif bagi setiap individu atan dan peningkekonomi khususnya
secara global. Bernheim, Garrett dan Maki (1997: 30) menyatakan bahwa
pemberian pendidikan dan pengalaman keuangan yang diterapkan kepada siswa di
Amerika Serikat dalam jangka panjang dapat meningkatkan tabungan individu
dan mengakumulasi kemakmuran ketika mereka dewasa.
Indonesia juga mulai memusatkan perhatian pada pentingnya literasi
keuangan terlihat dari adanya Rancangan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
(RPOJK) yang pada pasal 2 menyatakan PUJK wajib melaksanakan kegiatan
edukasi keuangan dalam rangka meningkatkan literasi keuangan. OJK juga telah
meluncurkan program Strategi Nasional Literasi Keuangan (SNLK). Pada dunia
pendidikan, OJK telah bekerja sama dengan Kementerian pendidikan dan
Kebudayaan (Kemdikbud) menyusun buku edukasi keuangan yang nantinya akan
dipergunakan untuk meningkatkan pemahaman siswa mengenai literasi keuangan.
Terkhusus bagi guru, OJK memberikan kegiatan edukasi Training of Trainers
(ToT) bertujuan agar guru sebagai sebagai pendidik dan fasilitator dapat
menyampaikan pengetahuan keuangan sehingga dapat meningkatkan literasi
keuangan siswa. Pemahaman literasi keuangan sebaiknya diberikan sedini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
mungkin sehingga ketika sudah dewasa, individu paham mengelola keuangan
secara efisien dan sesuai dengan kebutuhan. Siswa yang sudah memahami literasi
keuangan akan terbiasa dengan pegendalian diri yang berdampak pada
pengurangan perilaku konsumtif.
Menurut hasil survey literasi keuangan yang dilakukan oleh Otoritas Jasa
Keuangan pada tahun 2013 menunjukkan bahwa tingkat literasi keuangan
masyarakat Indonesia masih sangat rendah sebesar 21,84% (Dwiastanti 2015: 99).
Itu berarti bahwa dari 100 orang Indonesia, hanya sekitar 21 orang yang
memahami makna, fungsi dan pengelolaan keuangan. Menurut Master Card dalam
Indeks Financial Literacy 2014 dalam meningkatkan kesejahteraan keuangan
tahun 2014, Indonesia berada di urutan ke 14 dari 16 negara.
Gambar 1.1 Indeks Literasi Keuangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Indeks literasi keuangan berdasarkan tingkat pendidikan menurut hasil
survei otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2013 menunjukkan bahwa pada
tingkat perguruan tinggi sudah cukup bagus sebesar 56,4%, tingkat sekolah
lanjutan sebesar 35,7%, tingkat sekolah dasar sebesar 24,6% dan tidak sekolah
sebesar 16,3%.
Dari data di atas dapat dilihat bahwa masih rendahnya tingkat literasi
keuangan khususnya siswa. Rendahnya tingkat literasi keuangan siswa akan
menyebabkan siswa kurang mampu mengontrol diri sehingga cenderung
berperilaku konsumtif. Penelitian yang dilakukan oleh Setiawati dalam Nokadianti
(2013) menunjukkan bahwa perilaku konsumtif remaja pada umumnya 50% dari
100 siswa tergolong kategori yang kurang baik, ini dibuktikan dari remaja yang
tidak membuat rencana pembelian sebelumnya sehingga mereka sering membeli
barang dikarenakan ajakan teman serta suka sekalinya mereka pergi ke pusat
perbelanjaan seperti mall. Perilaku konsumtif yang dilakukan remaja pada saat ini
merupakan suatu realita yang ada, yang bukan hanya terjadi di Indonesia tetapi
juga negara lain. Agar keadaan seperti ini tidak semakin memburuk, sebaiknya
remaja dibekali dengan kemampuan pengelolaan keuangan yang baik.
Ini yang menjadi alasan pentingnya edukasi literasi keuangan harus
dimulai di sekolah. Remaja yang sudah dibekali literasi keuangan akan mampu
membedakan mana yang menjadi kebutuhan (need) dan mana yang hanya sekedar
keinginan (want), dan mampu mengendalikan diri dalam melakukan perilaku
konsumtif sehinga di masa depan mereka mampu mengelola keuangan mereka
dengan bijak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Pengembangan literasi keuangan dapat diintegrasikan dalam pembelajaran
matematika (McCormick, 2009). Dalam Permendikbud nomor 58 tahun 2014
tentang kurikulum SMP disebutkan bahwa salah satu tujuan mata pelajaran
matematika adalah menggunakan penalaran pada sifat, melakukan manipulasi
matematika baik dalam penyederhanaan, maupun menganalisa komponen yang
ada dalam pemecahan masalah dalam konteks matematika maupun di luar konteks
matematika (kehidupan nyata, ilmu dan teknologi) yang meliputi kemampuan
memahami masalah, membangun model matematika, menyelesaikan model dan
menafsirkan solusi yang diperoleh termasuk dalam rangka memecahkan masalah
dalam kehidupan sehari-hari (dunia nyata). Karena masalah keuangan adalah juga
merupakan masalah dunia nyata, maka pengembangan literasi keuangan sangat
mendukung tujuan pembelajaran matematika tersebut.
Hasil ujian nasional di SMP Negeri 2 Purwosari dari tahun 2015 sampai
2018 pun menunjukkan bahwa untuk permasalahan terkait literasi keuangan, daya
serap siswa masih tergolong rendah. Ada beberapa soal ujian nasional yang terkait
dengan literasi keuangan. Data daya serap untuk soal terkait literasi keuangan
tersebut ditunjukkan dalam tabel 1 berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Tabel 1. Daya Serap Ujian Nasional Tingkat Sekolah, Kabupaten Gunungkidul, DIY dan Nasional Pada Soal Literasi Keuangan
Tahun Indikator Ujian Nasional
Yang Diuji
Sekolah Kab. DIY Nas
2014/2015
Menyelesaikan masalah yang
berkaitan dg perbankan atau
koperasi dlm aritmetika sosial
sederhana
48,39 54,41 67,49 62,19
Menentukan lama menabung 71,67 70,08 78,18 71,63
2015/2016
Diberikan tabel tiga jenis
barang, harga dan diskonnya,
peserta didik dapat
menentukan jumlah harga
barang (yang harus dibayar)
dari a jenis pertama, b jenis
kedua dan c jenis ketiga (a, b, c
hitungan asli kurang dari 5)
45,00 49, 47 58, 63 57, 39
Diberikan harga barang
pertama n kali harga barang
kedua. Jika diketahui harga
barang a barang pertama dan b
barang kedua, peserta didik
menentukan jumlah harga p
barang pertama dan q barang
kedua (n, a, b, p, dan q adalah
bilangan asli lebih dari 1
61,67 58, 33 66, 12 59, 69
2016/2017 Menghitung harga pembelian
suatu barang, jika diketahui
harga penjualan dan persentase
keuntungan atau kerugian
44,00 44,54 55,13 45,60
2017/2018
Menghitung harga jual suatu
barang
51,56 50,78 61,34 48,54
Menentukan persentase suku
bunga pertahun suatu tabungan
40,63 45,91 54,69 41,95
Sumber: Puspendik, 2015-2018
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa daya serap siswa SMP Negeri 2
Purwosari pada soal terkait literasi keuangan masih rendah. Ini menunjukkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
bahwa hasil pembelajaran matematika belum dapat membantu siswa
menyelesaikan masalah yang terkait dengan keuangan, sehingga pengembangan
literasi keuangan siswa melalui pembelajaran matematika sangat diperlukan.
Agar pengembangan literasi keuangan siswa melalui pembelajaran
matematika dapat tercapai, sebelum mengajar guru perlu membuat perencanaan
pembelajaran. Perencanaan pembelajaran mencakup salah satunya perangkat
pembelajaran seperti RPP. Dalam Permendikbud nomor 22 tahun 2016 tentang
standar proses juga menyebutkan bahwa setiap pendidik pada satuan pendidikan
berkewajiban menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) secara
lengkap dan sistematis. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa, berdasarkan hasil
wawancara kepada guru mata pelajaran matematika SMP Negeri 2 Purwosari,
diperoleh informasi bahwa guru belum pernah membuat perangkat pembelajaran
untuk mengembangkan literasi keuangan siswanya. Perangkat pembelajaran yang
dibuat kebanyakan sebatas pemberian pengetahuan dan latihan soal-soal yang
disesuaikan dengan kompetensi dasar yang tertuang dalam standar isi.
Selain perangkat pembelajaran, pendekatan pembelajaran juga perlu
diperhatikan agar tujuan pembelajaran tercapai. Dalam Permendikbud nomor 58
Tahun 2014 disebutkan bahwa salah satu pendekatan yang dapat digunakan
adalah pendekatan kontekstual. Pendekatan kontekstual didasarkan pada filosofi
bahwa siswa mampu menyerap pelajaran apabila mereka menangkap makna
dalam materi yang diterima dan mereka dapat menangkap makna dalam tugas-
tugas sekolah jika mereka bisa mengkaitkan informasi baru dengan pengetahuan
dan pengalaman yang sudah mereka miliki sebelumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Ada tiga manfaat penggunaan pendekatan kontekstual menurut USA
Today’s website (Smith, 2010: 25-26) yaitu : (1) siswa lebih responsif ketika
menggunakan pengetahuan dan keterampilannya dalam situasi nyata; (2) siswa
lebih tertarik dalam belajarnya sendiri jika langsung diterapkan dalam keluarga,
masyarakat dan dunia kerja; (3) orang tua, siswa, dan anggota masyarakat dapat
menggunakan dan mengaitkan ide-ide tersebut. Sedangkan menurut Satriani
(2012: 14) manfaat penggunaan pendekatan kontekstual antara lain dapat menarik
perhatian siswa dalam kegiatan menulis, meningkatkan motivasi siswa untuk ikut
serta secara aktif dalam kelas, membantu siswa mengkonstruk tulisannya,
membantu siswa menyelesaikan masalahnya, menyediakan cara bagi siswa untuk
berinteraksi dengan siswa lain, dan membantu siswa merangkum dan
merefleksikan pelajaran.
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan, pendekatan kontekstual dapat
digunakan sebagai salah satu alternatif untuk mengembangkan literasi keuangan
siswa. Dan untuk membantu guru dalam mengembangkan literasi keuangan, maka
diperlukan perangkat pembelajaran yang sesuai. Oleh karena itu peneliti ingin
melakukan penelitian untuk mengembangkan perangkat pembelajaran matematika
SMP dengan pendekatan kontekstual untuk mengembangkan kemampuan literasi
keuangan siswa SMP Negeri 2 Purwosari.
B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah penelitian berdasarkan latar belakang tersebut adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
1. Kemampuan siswa dalam hal literasi keuangan sangat penting, namun
guru belum mengembangkan literasi keuangan melalui pembelajaran
matematika di kelas.
2. Daya serap ujian nasional siswa SMP Negeri 2 Purwosari dari tahun
2015 sampai dengan 2018 pada indikator soal yang berkaitan dengan
literasi keuangan masih rendah.
3. Guru matematika SMP Negeri 2 Purwosari belum membuat perangkat
pembelajaran yang dapat mengembangkan literasi keuangan siswa.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah langkah pengembangan perangkat pembelajaran
matematika dengan pendekatan kontekstual untuk mengembangkan
literasi keuangan siswa SMP 2 Purwosari dilakukan?
2. Bagaimanakah kevalidan, kepraktisan dan keefektifan perangkat
pembelajaran matematika SMP dengan pendekatan kontekstual untuk
mengembangkan literasi keuangan siswa SMP 2 Purwosari?
D. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah tersebut, tujuan penelitian ini untuk:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
1. Mendeskripsikan langkah-langkah dalam pengembangan perangkat
pembelajaran matematika SMP dengan pendekatan kontekstual untuk
mengembangkan literasi keuangan siswa kelas VII SMP 2 Purwosari
2. Menghasilkan perangkat pembelajaran matematika SMP dengan
pendekatan kontekstual untuk mengembangkan literasi keuangan siswa
kelas VII SMP 2 Purwosari yang berkualitas (valid, praktis, dan efektif).
E. Penjelasan Istilah
Istilah yang perlu dijelaskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pengembangan adalah suatu proses, cara atau perbuatan
mengembangkan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian yang bukan
dimaksudkan untuk menguji teori, tetapi untuk mengembangkan produk
perangkat pembelajaran untuk mengembangkan literasi keuangan.
2. Perangkat pembelajaran adalah segala sesuatu yang dipersiapkan guru
yang akan dipergunakan dalam pembelajaran. Perangkat pembelajaran
yang dikembangkan dalam penelitian ini berupa RPP dan LKS.
3. Pendekatan kontekstual adalah pembelajaran yang mengaitkan antara
materi dengan konteks yang berhubungan dengan dunia nyata siswa.
Pendekatan kontekstual di sini mencakup komponen relating,
experiencing, applying, cooperating, dan transferring.
4. Literasi keuangan adalah pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan
untuk mengambil keputusan terkait dengan keuangan. Indikator yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
digunakan untuk mengukur literasi keuangan siswa dalam penelitian ini
memuat aspek pengetahuan, ketrampilan dan sikap keuangan siswa.
F. Manfaat Penelitian
Produk perangkat pembelajaran matematika dengan pendekatan
kontekstual untuk mengembangkan literasi keuangan siswa SMP Negeri 2
Purwosari yang diharapkan bermanfaat sebagai berikut:
1. Manfaat teoritis
Manfaat dari pengembangan perangkat pembelajaran ini adalah agar
dapat dijadikan kajian pustaka dalam bidang pendidikan khususnya
keilmuan dalam bidang pendidikan matematika pada jenjang SMP.
2. Manfaat praktis
a. Bagi guru, sebagai perangkat pembelajaran alternatif dalam proses
pembelajaran, sebagai sarana mengembangkan literasi keuangan
untuk siswa kelas VII SMP Negeri 2 Purwosari.
b. Bagi siswa, sebagai sarana untuk membantu siswa melakukan
kegiatan yang mengembangkan literasi keuangan serta membuat
pembelajaran lebih bermakna dan menyenangkan karena berkaitan
langsung dengan konteks kehidupan siswa, sehingga siswa lebih
termotivasi untuk belajar.
c. Bagi sekolah, sebagai sumber belajar yang dapat digunakan dalam
pembelajaran matematika untuk mengembangkan literasi keuangan
siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Pembelajaran Matematika SMP dengan Pendekatan Kontekstual
a. Belajar dan Pembelajaran
Belajar dapat diartikan sebagai aktifitas mental atau psikis yang
terjadi karena adanya interaksi aktif antara individu dengan
lingkungannya yang menghasilkan perubahan-perubahan yang bersifat
relatif tetap. Perubahan tersebut dapat berubah dari yang sama sekali
baru atau peningkatan dari hasil belajar yang telah di peroleh
sebelumnya.
Oakes & Lipton (1999: 43) menyatakan bahwa “ learning refers to
the processes and mental structures by which people accumulate
experiences and make them into new meaning”. Artinya belajar adalah
proses dan struktur mental di mana seseorang mengakumulasikan
pengalaman dan membawanya kepada makna yang baru. Sedangkan
Siregar & Nara (2011: 5) menyatakan bahwa belajar adalah suatu
aktivitas mental (psikis) yang berlangsung dalam interaksi dengan
lingkungannya yang menghasilkan perubahan yang bersifat relatif
konstan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Menurut Pritchard (2009: 17) “ Constructivists view learning as
the result of mental construction. That is learning takes place when new
information is built into and added onto an individual’s current structure
of knowledge, understanding and skills”. Yang berarti bahwa dalam
pandangan konstruktivisme belajar adalah sebagai hasil konstruksi
mental. Jadi belajar terjadi ketika informasi baru dibangun dan
ditambahkan ke struktur pengetahuan, pemahaman dan ketrampilan
seseorang. Seseorang belajar dengan baik ketika ia secara aktif
membangun pemahamannya sendiri.
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa belajar adalah suatu aktivitas memperoleh
pengetahuan, meningkatkan keterampilan, dan memperbaiki sikap
melalui pengalaman. Seseorang belajar dengan baik ketika ia secara aktif
membangun pemahamannya sendiri. Demikian juga di sekolah, siswa
akan belajar dengan baik apabila ia diberi kesempatan seluas-luasnya
untuk membangun pemahamannya sendiri.
Pembelajaran merupakan suatu proses belajar yang berulang-ulang
dan menyebabkan adanya perubahan perilaku yang disadari dan
cenderung bersifat tetap (Thobroni & Mustofa, 2013: 21). Sedangkan
menurut Siregar & Nara (2011: 13) pembelajaran merupakan usaha yang
dilaksanakan secara sengaja, terarah, terencana, dengan tujuan yang telah
ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan, serta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
pelaksanaannya terkendali, dengan maksud agar terjadi belajar pada diri
seseorang.
Miller, Linn & Gronlund (2009: 28) menyatakan bahwa “ the
teaching and learning process involves a continues and interrelated
series of instructional decisions concerning ways to enhance student
learning”. Maksud dari pernyataan ini adalah bahwa proses pembelajaran
mencakup keputusan-keputusan pengajaran yang berkelanjutan dan
saling berkaitan dengan memperhatikan cara-cara untuk meningkatkan
belajar siswa.
Menurut Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 yang dimaksud
dengan pembelajaran adalah proses interaksi antar peserta didik, antara
peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar dalam suatu
lingkungan belajar. Sedangkan dalam Permendikbud Nomor 22 Tahun
2016 dijelaskan bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan
diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan
ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai
dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta
didik.
Cowan (2006: 1) menambahkan bahwa “Teaching is more than
just the delivery of strings of words to the listener: teaching must be
meaningful to be remembered; it must be coherent to be understood; it
must be planned to be continuous, and it must be enjoyed to be sustained
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
for the rest of one’s life.” Menurutnya pembelajaran lebih dari sekedar
penyampaian serentetan kata kepada pendengar: pembelajaran harus
bermakna untuk diingat, harus masuk akal untuk dipahami; ini harus
direncanakan secara kontinu, dan harus menyenangkan untuk
dipertahankan dalam sisa hidup seseorang (siswa).
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan
bahwa pembelajaran adalah proses kegiatan yang terencana secara terus-
menerus dan memotivasi peserta didik agar berpartisipasi aktif untuk
meningkatkan belajar mereka seoptimal mungkin. Dengan demikian
pembelajaran harus direncanakan agar peningkatan belajar dapat tercapai
sesuai harapan. Selain itu pembelajaran juga harus dapat memotivasi
siswa untuk berpartisipasi secara aktif, sehingga pembelajaran harus
berpusat pada siswa. Terlaksananya pembelajaran efektif tergantung pada
kemampuan guru dalam menetapkan pengalaman belajar yang akan
membawa kepada tercapainya tujuan pembelajaran yang diinginkan
(Kyriacou, 2009: 20). Agar tujuan tersebut tercapai masing-masing siswa
harus terlibat dalam seluruh kegiatan pembelajaran.
b. Pembelajaran Matematika
Sriraman & English (2010: 356) menyatakan bahwa
Mathematics is a union of two sets: The first is set of collection,
or structure of structures consisting of particular axioms, definitions, theorems, proofs, problems, and solutions. The
second set consist of all the ways of thinking that are characteristics of the mental acts whose products comprise the first set.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Artinya matematika adalah kumpulan atau struktur yang memuat
aksioma, definisi, teorema, bukti, masalah dan solusi. Kumpulan yang
memuat semua cara berpikir yang berupa aktivitas mental yang hasilnya
seperti kumpulan pertama. Treffers (1986: 60) mengatakan bahwa
“Mathematics is something that is built up from the learning individual:
it is an activity”. Maksudnya, matematika dibangun dari belajar mandiri:
ini adalah sebuah aktivitas. Sedangkan Fathani (2012: 24) berpendapat
bahwa matematika adalah pengetahuan atau ilmu mengenai logika dan
problem-problem numerik. Berdasarkan pendapat-pendapat ahli tersebut
maka pengertian matematika adalah cara berpikir dengan logika dan
aktivitas untuk memecahkan masalah mengenai bilangan.
Matematika merupakan ilmu universal yang berguna bagi
kehidupan manusia dan juga mendasari perkembangan teknologi modern,
serta mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan
daya pikir manusia. NCTM (2000: 5) menguatkan dengan menyatakan
bahwa “In this changing world, those who understand and can do
mathematics will have significantly enhanced opportunities and options
for shaping their futures. Mathematical competence opens doors to
productive futures.” Artinya bahwa dalam dunia yang telah berubah,
orang yang memahami dan dapat mengerjakan matematika akan
meningkatkan peluang dan pilihan secara signifikan untuk membentuk
masa depan. Kompetensi matematika membuka pintu pada masa depan
yang produktif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Ada 6 prinsip yang perlu diperhatikan untuk matematika sekolah
(NCTM, 2000: 11):
a. keadilan (equity). Keunggulan dalam pendidikan matematika
memerlukan keadilan, harapan yang tinggi dan dukungan yang kuat
untuk semua siswa.
2) kurikulum (curriculum). Seperangkat kurikulum lebih dari sekedar
kumpulan kegiatan; ini harus saling terkait, focus pada matematika
yang penting dan diartikulasikan dengan baik antar tingkat.
3) pengajaran (teaching). Pembelajaran matematika yang efektif
memerlukan pemahaman atas apa yang peserta didik ketahui dan
perlu peserta didik ketahui dan kemudian menantang dan
mendukung peserta didik untuk belajar dengan baik.
4) pembelajaran (learning). Peserta didik harus belajar matematika
dengan pemahaman, aktif membangun pengetahuan baru dari
pengalaman dan pengalaman sebelumnya.
5) Penilaian (assessment). Penilaian harus mendukung pembelajaran
matematika yang penting dan melengkapi informasi yang berguna
untuk guru dan peserta didik.
6) Teknologi (technology). Teknologi adalah esensial dan belajar dan
mengajar matematika; ini akan mempengaruhi matematika yang
diajarkan dan meningkatkan belajar peserta didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 58 Tahun
2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
Tsanawiyah pada bagian Pedoman Mata Pelajaran (PMP) matematika
menyebutkan beberapa karakteristik matematika,yaitu: (1) Objek yang
dipelajari abstrak; (2) Kebenarannya berdasarkan logika; (3)
Pembelajarannya secara bertingkat dan kontinu; (4) Ada keterkaitan
antara materi yang satu dengan yang lainnya; (5) Menggunakan bahasa
simbol; dan (6) Diaplikasikan dibidang ilmu lain. NCTM (2000: 16) juga
menambahkan bahwa “effective mathematics teaching requires
understanding what students know and need to learn and then
challenging and supporting them to learn it well”. Maksudnya adalah
bahwa pembelajaran matematika yang efektif membutuhkan pemahaman
tentang apa yang peserta didik ketahui dan perlu pelajari dan kemudian
menantang dan mendukung mereka untuk mempelajarinya dengan baik.
Sehingga kemampuan guru dalam memfasilitasi peserta didik dalam
pembelajaran matematika akan sangat mempengaruhi efektif atau
tidaknya pembelajaran matematika.
Gardner (Cowan, 2006: 24) mempercayai bahwa anak-anak
memasuki sekolah dengan sekumpulan ide dan keterampilan yang telah
mereka bentuk untuk menjelaskan dunia. Ini berarti bahwa mereka
bukannya tidak tahu apapun. Sehingga guru perlu untuk memanfaatkan
ide dan keterampilan peserta didik mereka sebelumnya dalam
mempelajari sesuatu yang baru. Lebih lanjut NCTM (2000: 20)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
menyatakan bahwa “ students must learn mathematics with
understanding, actively building new knowledge from experience and
prior knowledge.” Artinya, peserta didik harus belajar matematika
dengan pemahaman, aktif membangun pengetahuan baru dari
pengalaman dan pengetahuan awal. Pengetahuan awal peserta didik
adalah penting dalam merencanakan pembelajaran matematika, sehingga
guru dapat merancang suatu kegiatan untuk menjadi pengalaman peserta
didik dalam mempelajari matematika.
Berdasarkan pengertian dan penjelasan tersebut, maka pembelajaran
matematika adalah kegiatan atau aktivitas belajar peserta didik dan
aktivitas guru yang dirancang oleh guru untuk membantu peserta didik
dalam mengkaji masalah yang berkaitan dengan matematika. Dalam
merancang pembelajaran matematika, guru harus mempertimbangkan
pengetahuan awal peserta didik agar kegiatan belajar yang dilakukan
dapat menjadi pengalaman bagi peserta didik. Guru juga perlu
memberikan kegiatan yang menantang agar apa yang dipelajari peserta
didik dapat dipahami dengan baik.
Chambers (2010: 102-103) menyarankan beberapa peran yang harus
dilakukan guru dalam pembelajaran matematika sebagai berikut.
1) Menyampaikan tujuan pembelajaran
2) Memilih kegiatan yang sesuai yang memberikan tingkat tantangan
yang tepat
3) Mengatur pertanyaan dan diskusi kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
4) Mendorong munculnya ide-ide individu tanpa lingkungan yang
menghakimi
5) Bersama-sama dengan siswa menuliskan poin-poin pembelajaran
c. Pembelajaran Matematika SMP
Menurut Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar
proses dijelaskan bahwa karakteristik proses pembelajaran disesuaikan
dengan karakteristik kompetensi. Pembelajaran tematik terpadu di
SMP/MTs/SMPLB/Paket B disesuaikan dengan tingkat perkembangan
peserta didik. Proses pembelajaran di SMP/MTs/SMPLB/Paket B
disesuaikan dengan karakteristik kompetensi yang mulai
memperkenalkan mata pelajaran dengan mempertahankan tematik
terpadu pada IPA dan IPS. Sehingga pembelajaran matematika di SMP
disesuaikan dengan kompetensi yang ingin dicapai seperti yang telah
tertulis dalam Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016 tentang kompetensi
inti dan kompetensi dasar pelajaran.
Ruang lingkup materi matematika SMP sesuai Permendikbud
Nomor 21 tahun 2016 tentang standar isi pendidikan dasar dan menengah
adalah :
1) Bilangan: bilangan rasional
2) Aljabar (pengenalan)
3) Geometri (termasuk transformasi dan bangun tidak beraturan)
4) Statistika dan peluang (termasuk metode statistika sederhana)
5) Himpunan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Kompetensi yang tertulis dalam Permendikbud Nomor 21 tentang
standar isi untuk mata pelajaran matematika adalah sebagai berikut :
1) Menunjukkan sikap logis, kritis, analitis, cermat dan teliti,
bertanggung jawab, responsif, dan tidak mudah menyerah dalam
memecahkan masalah.
2) Memiliki rasa ingin tahu, semangat belajar yang kontinu, rasa
percaya diri, dan ketertarikan pada matematika.
3) Memiliki rasa percaya pada daya dan kegunaan matematika, yang
terbentuk melalui pengalaman belajar.
4) Memiliki sikap terbuka, objektif dalam interaksi kelompok
maupun aktivitas sehari-hari.
5) Memiliki kemampuan mengkomunikasikan gagasan matematika
dengan jelas.
6) Mengidentifikasi pola dan menggunakannya untuk menduga
perumuman/aturan umum dan memberikan prediksi.
7) Memahami konsep bilangan rasional dilengkapi operasi dan
urutan.
8) Mengenal bentuk aljabar sederhana (linear, kuadrat).
9) Memanfaatkan interpretasi geometri fungsi kuadrat dalam
menyelesaikan persamaan.
10) Memahami konsep himpunan dan operasinya serta fungsi dan
menyajikan (diagram, tabel, grafik).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
11) Memahami bangun datar berdasarkan sifat-sifat atau fitur- fitur
(banyak sisi, keteraturan, ukuran),dan transformasi yang
menghubungkannya.
12) Memberi estimasi penyelesaian masalah dan membandingkannya
dengan hasil perhitungan.
13) Menjelaskan dan memvisualisasikan pecahan yang ekuivalen.
14) Membandingkan, memberi interpretasi berbagai metoda
penyajian data.
15) Memahami konsep peluang empirik.
16) Menggunakan simbol dalam pemodelan, mengidentifikasi
informasi, menggunakan strategi lain bila tidak berhasil.
17) Mengidentifikasi kecenderungan dan menyajikannya dalam
aturan bilangan (barisan dan deret) atau relasi lainnya.
18) Memahami operasi pangkat, akar, bilangan dan kaitannya dengan
konsep urutan.
19) Mengenal dan berbagai manipulasi/transformasi aljabar
(mengkuadratkan dan memfaktorkan) dan menggunakannya
dalam penyelesaian masalah seperti persamaan dan
pertidaksamaan.
20) Menggunakan konsep diskriminan dalam mengidentifikasi
eksistensi solusi dan interpretasi geometrisnya.
21) Mengelompokkan bangun datar menurut kesebangunan dan/atau
kekongruenan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
22) Memberi estimasi dengan menggunakan perhitungan mental dan
sifat-sifat aljabar.
23) Visualisasi dan deskripsi proporsi persentase, rasio, dan laju.
24) Membandingkan, memberi interpretasi berbagai metoda
penyajian termasuk penyajian data yang disertai statistik
deskriptif.
25) Memahami konsep peluang empirik dan teoritik.
26) Menggunakan simbol dalam pemodelan, mengidentifikasi informasi,
memilih strategi yang paling efektif.
Berdasarkan uraian di atas maka pembelajaran matematika SMP
merupakan proses kegiatan belajar mengajar yang dirancang oleh guru
untuk membelajarkan materi bilangan, aljabar, geometri, statistika dan
peluang serta himpunan untuk mencapai kompetensi mata pelajaran
matematika SMP. Pembelajaran yang dirancang perlu juga
memperhatikan karakteristik peserta didik SMP yang berada pada usia
12-15 tahun. Pada usia ini siswa telah mampu berpikir secara abstrak,
banyak berkawan dengan anak-anak sebaya dan telah memiliki
kemampuan untuk membedakan mana yang benar dan salah.
d. Pembelajaran Matematika SMP dengan Pendekatan Kontekstual
Ojose (2011: 99) menyatakan bahwa cara menyajikan
pembelajaran akan mempengaruhi kemampuan peserta didik dalam
matematika. Ia juga menyatakan bahwa dengan pemahaman konseptual
siswa serta kesesuaian konten matematika dengan kehidupan sosial siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
akan memudahkan mereka mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata
mereka. Jadi penyajian pembelajaran matematika harus benar-benar
dekat dengan permasalahan siswa. Senada dengan pernyataan tersebut
Baki, Catiglou, Costu, et al (2009: 1406) merekomendasikan agar
pembelajaran matematika dilaksanakan dalam konten dan konteks. Dan
pembelajaran yang memuat filosofi tersebut adalah pendekatan
kontekstual.
Pendekatan kontekstual masih berada dalam kerangka
konstruktivisme. Konstruktivisme sangat menjanjikan bagi siswa untuk
dapat meningkatkan kebahasaan dan keterampilan berkomunikasi sebaik
atonomi, sosial dan keterampilan interaktif dalam kontribusi
perkembangan kepercayaan diri, pro aktif dan individu yang
bertanggungjawab (Can, 2009: 60).
Contextual Teaching and Learning (CTL) memungkinkan peserta
didik menghubungkan isi dari mata pelajaran dengan konteks yang dekat
dengan kehidupan sehari-hari untuk menemukan makna (Johnson, 2009 :
24). Senada dengan itu Riyanto (2010: 163) menyatakan bahwa
pendekatan kontekstual adalah konsep belajar yang membantu guru
mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata
siswa dan mendorong antara pengetahuan yang dimilikinya dengan
penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan
masyarakat. Dalam pendekatan kontekstual ini, siswa didorong untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
mengerti apa makna belajar, apa manfaatnya, dan bagaimana mencapai
(Sardiman, 2014: 222)
Pendekatan kontekstual bertujuan untuk menyediakan pengetahuan
bagi siswa yang dapat diterapkan secara fleksibel dari satu masalah ke
masalah yang lain dan dari satu konteks ke konteks yang lain (Tambelu,
2013: 27). The Center for Occupational Research and Development
disingkat CORD (1999: 1) menjelaskan bahwa : “According to
contextual learning theory, learning occurs only when students
(learners) process new information or knowledge in such a way that it
makes sense to them in their own frames of reference (their own inner
worlds of memory, experience, and response).” Artinya berdasarkan teori
belajar kontekstual, belajar terjadi hanya ketika peserta didik memproses
informasi baru atau pengetahuan dalam cara yang berkesan baginya
dalam bingkai yang disesuaikan (dalam memori dunia, pengalaman dan
responnya). Pendekatan kontekstual menyediakan model
konstruktivisme. Konsep pendekatan kontekstual adalah kompleks dan
proses multiphase yang jauh melampaui metode drill-oriented, stimulus
dan respon (CORD, 2000).
Ada delapan komponen yang harus ada dalam pembelajaran CTL
menurut Johnson (2009: 65-66) yaitu
1) Membuat keterkaitan-keterkaitan yang bermakna, yaitu pembelajaran
dilaksanakan agar dapat membuat keterkaitan-keterkaitan yang
bermakna antara ilmu yang diperoleh dengan kehidupan sehari-hari;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
2) Melakukan pekerjaan yang berarti, yaitu dalam pembelajaran siswa
harus melakukan kegiatan yang berarti atau biasa terjadi dalam
kehidupan;
3) Melakukan pembelajaran yang diatur sendiri, yaitu siswa melakukan
pembelajaran yang diatur sendiri;
4) Bekerja sama, yaitu pembelajaran harus membantu siswa bekerja
dengan efektif dalam kelompok dan membantu siswa berkomunikasi
dengan orang lain
5) Berpikir kritis dan kreatif, yaitu siswa dilatih untuk dapat berpikir
kritis dan kreatif;
6) Membantu individu untuk tumbuh dan berkembang, yaitu
pembelajaran membantu individu untuk tumbuh dan berkembang
7) Mencapai standar yang tinggi, yaitu siswa dilatih untuk mencapai
standar yang tinggi dalam belajar;
8) Menggunakan penilaian autentik, yaitu guru menggunakan penilaian
autentik atau berdasarkan kenyataan yang sebenarnya.
Dalam penelitian ini tidak semua komponen di atas digunakan dalam
pembelajaran, misalnya komponen dimana siswa melakukan
pembelajaran yang diatur sendiri. Hal ini dikarenakan siswa SMP yang
berada pada rentang usia 12-15 tahun, secara psikis anak cenderung
masih labil dan mudah emosi. Siswa di sekolah tempat penelitian ini
belum bisa untuk melakukan pembelajaran secara mandiri. Hal ini
terlihat ketika siswa diminta belajar mandiri karena guru ada tugas di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
luar, sebagian besar siswa justru hanya ramai dan tidak melakukan
aktivitas belajar sebagaimana mestinya. Selain itu, guru di kelas juga
dapat berperan sebagai penunjuk jalan/arah ketika para siswa berada
dalam kesulitan. Guru dapat memotivasi, menginspirasi, memberi
tantangan kepada siswa agar proses KBM menjadi lebih menarik.
Hingga pada akhirnya siswa benar-benar mengerti tentang gagasan yang
diajarkan. Disinilah pentingnya ketika siswa belajar di kelas harus
didampingi oleh guru sebagai fasilitator dalam belajar.
Sedangkan menurut CORD (1999: 3), pendekatan kontekstual harus
mencakup lima kegiatan yang biasa disingkat menjadi REACT, yaitu
1) Relating (mengaitkan), yaitu pembelajaran harus dalam konteks
pengalaman hidup siswa;
2) Experiencing (mengalami), yaitu pembelajaran harus dalam konteks
mengeksplorasi, menemukan dan menciptakan;
3) Applying (menerapkan), yaitu siswa harus menerapkan konsep dan
informasi dalam konteks yang berguna sehingga siswa diharapkan
dapat menerapkannya di masa depan;
4) Cooperating (bekerja sama), yaitu siswa melakukan aktivitas belajar
secara berkelompok agar dapat saling berbagi, menanggapi, dan
berkomunikasi;
b. Transferring (mentransfer), yaitu pembelajaran dalam konteks
pengetahuan yang sudah ada pada siswa, menggunakan dan
membangun apa yang sudah dipahami siswa;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Siregar & Nara (2010: 117) berpendapat bahwa pendekatan
Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan konsep belajar
yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan
situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan
antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam
kehidupannya sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan
pembelajaran tersebut diharapkan hasil belajar lebih bermakna bagi
siswa. Siswa juga akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan
dalam konteks dan dari proses mengkonstruksi sendiri sebagai bekal
dalam memecahkan masalah kehidupannya di lingkungan masyarakat.
Berdasarkan pendapat-pendapat ahli di atas maka dapat disimpulkan
bahwa pendekatan kontekstual adalah pembelajaran yang mengaitkan
antara materi dengan konteks yang berhubungan dengan dunia nyata
siswa. Pendekatan kontekstual di sini mencakup komponen relating,
experiencing, applying, cooperating, dan tranferring. Langkah
pembelajaran tersebut harus tersurat dalam Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang dirancang untuk mengembangkan literasi
keuangan siswa.
Pembelajaran matematika SMP dengan pendekatan kontekstual
adalah proses pembelajaran yang dirancang oleh guru untuk
membelajarkan materi bilangan, aljabar, geometri, statistika dan peluang
serta himpunan untuk mencapai kompetensi mata pelajaran matematika
SMP dengan menggunakan pendekatan kontekstual yang mencakup lima
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
kegiatan relating, experiencing, applying, cooperating dan transferring
(REACT). Contoh penerapan kelima langkah tersebut dalam
pembelajaran matematika diuraikan sebagai berikut.
1) Mengaitkan (relating)
Pada tahap mengaitkan, guru memberikan permasalahan kontekstual
yang sesuai dengan materi yang akan dipelajari. Dengan demikian
siswa akan termotivasi untuk belajar, karena konsep yang akan
dipelajari sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari mereka.
2) Mengalami (experiencing)
Pada tahap mengalami, siswa melakukan berbagai aktivitas untuk
menemukan suatu konsep, prinsip, rumus, atau sifat. Siswa
mengeksplorasi, mencoba-coba (trial and error), menemukan atau
mengalami sendiri (learning by doing) sehingga siswa diharapkan
dapat lebih memahami konsep, prinsip, rumus, atau sifat yang
dipelajari.
3) Menerapkan (applying)
Pada tahap menerapkan, siswa mencoba untuk menerapkan konsep,
prinsip, rumus, atau sifat yang telah dipelajari untuk menyelesaikan
permasalahan. Permasalahan yang diberikan hendaknya realistis dan
relevan, karena menurut penelitian, latihan soal yang realistis dan
relevan akan memotivasi siswa dalam memahami suatu konsep
(Crawford, 2001: 10). Dengan menyelesaikan permasalahan yang
realistis dan relevan siswa akan mendapat gambaran bagaimana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
pengetahuan dan keterampilan yang dipelajari dapat diterapkan dalam
kehidupa nyata.
4) Bekerja sama (cooperating)
Pada tahap bekerja sama, siswa belajar, bertukar pikiran dengan
berdiskusi dengan orang lain. Kegiatan ini dapat dilakukan secara
berpasangan ataupun berkelompok. Bekerja sama pada dasarnya
merupakan tahap yang fleksibel, artinya tidak harus dilakukan setelah
tahap menerapkan, namun dapat dilakukan pada tahap manapun.
Dengan bekerja sama akan membiasakan siswa untuk menyelesaikan
masalah bersama dan berkomunikasi dengan orang lain. Kegiatan ini
juga selaras dengan pendekatan kontekstual, di mana dalam kehidupan
nyata siswa akan hidup berdampingan dan berkomunikasi dengan
orang lain.
5) Mentransfer (transferring)
Pada tahap mentransfer, siswa diharapkan dapat menggunakan
konsep, prinsip, rumus atau sifat yang telah dipelajari dalam konteks
dan situasi yang berbeda. Pada tahap ini, guru sebaiknya memberikan
permasalahan kontekstual dalam konteks yang bermacam-macam.
Dengan demikian siswa akan lebih memahami materi yang diberikan.
2. Literasi Keuangan dalam Pembelajaran Matematika
a. Pengertian Literasi Keuangan
Salah satu elemen penting stabilitas ekonomi adalah financial
literacy (International Network on Financial Education [INFE] dikutip
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
OECD, 2014: 7). Rendahnya literasi keuangan masyarakat suatu negara
akan berakibat pada terjadinya krisis ekonomi. Kehidupan saat ini sangat
berbahaya bagi orang-orang yang financially illiterate (tidak melek
keuangan), karena tanpa pengetahuan yang tepat, seseorang akan sangat
menderita kerugian (Lawless, 2010: xii). Terlebih lagi banyak literatur
yang menyimpulkan bahwa ada hubungan yang sangat kuat antara
literasi keuangan dan kesejahteraan keluarga (Mahdzan & Tabiani, 2013:
42).
Survei yang dilakukan oleh OJK pada 2016, menghasilkan data
bahwa tingkat literasi keuangan penduduk Indonesia hanya 29,66%
(OJK, 2016). Kriteria masyarakat yang melek keuangan adalah memiliki
pengetahuan dan keyakinan tentang lembaga jasa keuangan serta produk
jasa keuangan, termasuk fitur, manfaat dan risiko, hak dan kewajiban
terkait produk dan jasa keuangan, serta memiliki keterampilan dalam
menggunakan produk dan jasa keuangan. Banyak peneliti yang
menegaskan bahwa, seseorang yang financially literate akan tahu
bagaimana mengatur keuangan mereka, mengerti bagaimana institusi
keuangan bekerja, dan mempunyai kemampuan analitis (Mahdzan &
Tabiani, 2013: 43).
Ryan (2008: vi) menegaskan bahwa dengan mempelajari tentang
keuangan akan membantu siswa membuat keputusan keuangan yang baik
untuk masa sekarang dan yang akan datang, dan keputusan yang diambil
tersebut akan mempengaruhi pemasukan yang akan diperoleh sepanjang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
hidup. Oppong-Boakye & Kansanba (2013: 36) menambahkan bahwa
literasi keuangan sangat penting agar siswa dapat mengatur keuangan
dan memperoleh keuntungan dari kesempatan investasi.
Literasi keuangan adalah pengetahuan dan pemahaman konsep
keuangan dan resiko, dan keterampilan, motivasi dan kepercayaan diri
untuk mengaplikasikan pengetahuan dan pemahaman tersebut untuk
membuat keputusan yang efektif dalam konteks keuangan, untuk
meningkatkan kesejahteraan keuangan individu dan masyarakat, dan
untuk berpartisipasi dalam kehidupan ekonomi (OECD, 2014: 33).
Senada dengan hal tersebut,. Kementrian pendidikan Ontario
mendefinisikan literasi keuangan sebagai “Financial literacy [as] having
the knowledge and skills needed to make responsible economic and
financial decisions with competence and confidence” (The Ministry of
Ontario, 2011: 3). Artinya, literasi keuangan memiliki pengetahuan dan
keterampilan yang dibutuhkan untuk membuat keputusan ekonomi dan
keuangan yang bertanggung jawab dan keputusan keuangan dengan
kompetensi dan kepercayaan diri.
Pacific Policy Research Center (2010: 1) menyatakan bahwa
“Financial literacy speaks to the set of skills individuals need to make
informed economic decisions”. Artinya literasi keuangan berbicara
tentang sekumpulan kemampuan seseorang untuk membuat keputusan
ekonomi. Schagen dan Lines dalam Literasi keuangan Foundation of
Australian Government (2007: 1) menyatakan bahwa literasi keuangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
adalah “Ability to make informed judgements and to take effective
decisions regarding the management of money”. Dari pernyataan tersebut
literasi keuangan adalah kemampuan untuk membuat penilaian terhadap
informasi dan mengambil keputusan yang efektif terkait dengan
manajemen keuangan. Arthur (2011: xiii) menambahkan bahwa menjadi
melek secara keuangan harus mancakup lebih dari sekedar kemampuan
memahami perbedaan antara bunga riil dan nominal atau bagaimana
bunga majemuk bekerja.
National standards in K-12 personal finance education (2015: 1)
mendefinisikan literasi keuangan sebagai kemampuan untuk
menggunakan pengetahuan dan keterampilan untuk mengatur sumber
keuangan secara efektif untuk keamanan keuangan seumur hidup. Ada
dua elemen kunci dalam literasi keuangan, yaitu bahwa literasi keuangan
lebih dari sekedar pengetahuan atau informasi, tapi juga kemampuan
menggunakan informasi dan sumber adalah kunci untuk mencapai
kesejahteraan keuangan.
Buckland (2010: 360) mendefinisikan literasi keuangan sebagai
“having appropriate knowledge, skills and attitude about daily and
longer term finances to maintain or promote one’s financial wellbeing”.
Yang berarti bahwa literasi keuangan berarti memiliki pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang tepat tentang keuangan sehari-hari dan
keuangan jangka panjang untuk mempertahankan atau meningkatkan
kesejahteraan keuangan pribadi. Definisi tersebut mencakup tiga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
komponen yaitu pengetahuan, keterampilan dan sikap. Agarwala, Barua,
Jacob, et al. (2012) menyatakan bahwa mengukur tiga komponen yaitu
pengetahuan, perilaku dan sikap keuangan akan dapat memotret secara
lebih baik tentang literasi keuangan. Pengetahuan dan sikap keuangan
yang baik akan berpengaruh terhadap perilaku keuangan yang baik pula
(Atkinson & Messy, 2012: 10). Oleh karena itu untuk memperkuat hasil
pengukuran literasi keuangan siswa peneliti akan mengukur pengetahuan
literasi keuangan dan sikap keuangan pribadi.
Nitko & Brookhart (2011: 433) menyatakan bahwa “attitudes are
charatersitics of persons that describe their positive and negative
feelings toward particular onjects, situations, institutions, person or
ideas”. Pernyataan tersebut dapat dimaknai bahwa sikap adalah
karakteristik seseorang yang menjelaskan perasaan positif dan negatif
terhadap objek, situasi, institusi, seseorang atau ide tertentu. Sedangkan
Allport dalam Gable (1986: 4) menjelaskan sikap sebagai keadaan
mental dan kesiapan saraf, mengorganisasikan pengalaman,
menggunakan arahan atau pengaruh dinamis terhadap respon individu
pada semua obyek dan situasi-situasi yang ikut terkait. Sedangkan
menurut Rokeach dalam Shumway (1980: 356) sikap adalah organisasi
beberapa keyakinan yang difokuskan pada obyek atau situasi yang
mempengaruhi seseorang untuk merespon dalam cara khusus. Jadi sikap
keuangan pribadi adalah karakteristik yang menjelaskan perasaan positif
dan negatif terhadap keuangan diri sendiri atau keuangan pribadi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Dari berbagai pengertian di atas maka literasi keuangan dalam
penelitian ini adalah pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
untuk membuat keputusan terkait dengan keuangan. Selain ditunjukkan
oleh pengetahuan dan keterampilan, literasi keuangan juga harus
didukung dengan sikap keuangan pribadi serta perilaku keuangan yang
positif. Karena sikap keuangan pribadi yang positif akan membawa
kepada perilaku keuangan yang positif pula.
b. Indikator Literasi Keuangan
Dalam pembahasan sebelumnya telah diperoleh pengertian
financial literacy atau literasi keuangan, yaitu pengetahuan dan
keterampilan yang dibutuhkan untuk membuat keputusan terkait dengan
keuangan. Literasi keuangan memiliki dimensi tambahan, yaitu
penerapan, atau dalam hal ini adalah keterampilan. Dengan demikian
literasi keuangan mencakup pengetahuan keuangan dan kepercayaan diri
untuk menggunakan pengetahuan tersebut untuk membuat keputusan
keuangan (Huston, 2010: 307). Secara jelas konsep literasi keuangan
disajikan dalam Gambar 2.
Gambar 2. Konsep Literasi keuangan diadaptasi dari Huston (2010)
DIMENSI PENERAPAN Kemampuan dan kepercayaan diri untuk menerapkan
secara efektif atau menggunakan pengetahuan terkait konsep dan produk keuangan pribadi
DIMENSI PENGETAHUAN Pengetahuan yang diperoleh melalui
pendidikan dan atau pengalaman khusus
berkaitan dengan konsep dan produk
keuangan pribadi
PENGETAHUAN
KEUANGAN LITERASI
KEUANGAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
McCormick (2009: 71) menambahkan bahwa pengetahuan dasar
keuangan untuk anak-anak dan orang dewasa antara lain manajemen
keuangan terkait dengan banking, keuangan, tabungan, kredit, dan lain-
lain. Sedangkan Kementerian Pendidikan Ontario (The Ministry of
Education of Ontario, 2011: 3) membagi literasi keuangan kedalam dua
indikator, yaitu 1) pengetahuan dalam area tabungan, pembelanjaan,
pinjaman dan investasi dan 2) keterampilan dalam pemecahan masalah,
inquiry, pengambilan keputusan, berpikir kritis dan literasi terkait
masalah keuangan. Literasi keuangan juga memuat tentang perencanaan
keuangan atau manajemen keuangan (Lusardi, 2014; William G Gale &
Ruth Levine, 2010) dalam konteks kehidupan siswa: pribadi, rumah dan
keluarga, sekolah dan tempat kerja, dan masyarakat umum (OECD,
2014: 38).
Selain pengetahuan dan keterampilan keuangan, dalam penelitian ini
juga mengukur sikap keuangan pribadi. Karena pengetahuan dan sikap
keuangan yang baik akan berpengaruh terhadap perilaku keuangan yang
baik pula (Atkinson & Messy, 2012: 10) seperti yang telah disampaikan
sebelumnya. Sikap keuangan pribadi mencakup tiga indikator, yaitu
keyakinan dalam perencanaan keuangan, kecenderungan menabung dan
kecenderungan konsumsi. Ketiga indikator ini diadopsi dari Agarwala,
Barua, Jacob, et al (2012: 16). Berdasarkan uraian yang telah
dikemukakan mengenai indikator literasi keuangan, maka indikator-
indikator yang akan digunakan untuk mengukur literasi keuangan siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
dalam penelitian ini memuat aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap
keuangan seperti diringkas pada Tabel 2 berikut.
Tabel 2. Penjabaran Indikator Literasi Keuangan
Aspek Indikator Konteks
Pengetahuan Keuangan
Tabungan (saving) Semuanya dalam empat konteks: 1. Pribadi
(individual) 2. Rumah dan
keluarga (home and family)
3. Sekolah dan tempat kerja (school and work)
4. Masyarakat
(society)
Uang dan transaksi (money and transaction)
Pinjaman (borrowing)
Keterampilan Pemecahan masalah Keuangan
Pengambilan keputusan
Sikap Keyakinan dalam perencanaan Keuangan Keuangan
Kecenderungan menabung untuk kebutuhan masa depan
Kecenderungan konsumsi
c. Literasi Keuangan dalam Pembelajaran Matematika
Cai, Perry & Wong (2009: 23) menyatakan bahwa matematika
berpengaruh terhadap cara kita memahami lingkungan, mengontrol
keuangan kita, membangun perusahaan dan menjalankan bisnis. Menurut
pendapat ini maka matematika berperan penting dalam bagaimana
seseorang mengatasi masalah keuangannya. Keterkaitan antara
matematika dan literasi keuangan juga dikemukakan oleh The Financial
Literacy and education Commission’s (FLEC), dengan pernyataannya
bahwa literasi keuangan dapat diintegrasikan dalam pembelajaran
matematika. FLEC pada tahun 2006 melaporkan temuan Treasury
Department’s bahwa lima titik akses untuk membawa pendidikan
keuangan ke sekolah adalah: (1) menetapkan standar, (2) tes, (3) buku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
teks, (4) materi pendidikan keuangan dan (5) pelatihan guru. Walaupun
tidak semua sekolah dapat menetapkan standar pendidikan keuangan
dalam kurikulum, namun dapat menggunakan strategi
mengintegrasikannya melalui matematika, studi sosial, dan keluarga dan
ilmu konsumer di kurikulum tingkat pendidikan dasar, dan mata
pelajaran lain seperti ekonomi dan pendidikan bisnis di kurikulum
pendidikan tingkat atas (McCormick, 2009: 74).
Indonesia merupakan salah satu negara yang tidak menetapkan
literasi keuangan sebagai standar dalam pendidikannya, sehingga dengan
berlandaskan pendapat FLEC dalam McCormick (2009: 74)
pengembangan literasi keuangan di Indonesia dapat dilakukan dengan
cara mengintegrasikannya melalui pembelajaran matematika. Tidak
semua kompetensi dasar pada mata pelajaran matematika di SMP dapat
diintegrasikan dengan literasi keuangan, sehingga peneliti menganalisis
kompetensi dasar dan indikator literasi keuangan untuk menentukan
kompetensi-kompetensi dasar yang sesuai dengan indikator literasi
keuangan. Tabel 3 berikut menyajikan hasil analisis kompetensi dasar
matematika SMP yang terdapat pada Permendikbud Nomor 24 tahun
2016 yang potensial untuk diintegrasikan dengan literasi keuangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Tabel 3. Analisis Kompetensi Dasar Matematika SMP yang Terkait Literasi Keuangan
Kelas/
Semester
Kompetensi Dasar Indikator Literasi
Keuangan
VII 3.9 Mengenal dan menganalisis berbagai situasi terkait aritmetika sosial
(penjualan, pembelian, potongan,
keuntungan,kerugian,bunga tunggal,
persentase, bruto, neto, tara)
c. Menyelesaikan masalah berkaitan
dengan aritmetika sosial (penjualan,
pembelian, potongan, keuntungan,
kerugian, bunga tunggal, persentase,
bruto, neto, tara)
Pengetahuan: Tabungan, uang dan
transaksi, pinjaman
Keterampilan:
Pemecahan masalah,
pengambilan
keputusan keuangan
Terkait dengan strategi pembelajarannya, berdasarkan hasil penelitian
Pang (2010: 675-676) menyarankan bahwa untuk membantu siswa
membangun kemampuan literasi keuangan, sangat penting bagi guru untuk
membantu siswa membangun pemahaman yang baik tentangkonsep utama
ekonomi melalui variasi penggunaan dalam dimensi yang berkaitan dengan
obyek yang dipelajari dan konteksnya. Dengan demikian maka siswa akan
lebih peka terhadap situasi yang mereka hadapi dan mereka dapat membuat
membuat keputusan keuangan yang efektif.
d. Mengukur Literasi Keuangan
Perangkat pembelajaran matematika yang disusun ini bertujuan agar
literasi keuangan siswa berkembang. Jadi untuk mengetahui tercapai atau
tidaknya tujuan tersebut maka perlu adanya pengukuran literasi keuangan
siswa. “Measurement is the assigning of numbers to individuals in a
systematic way as a means of representing properties of the individuals
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
(Allen & Yen, 1979: 2). Dari pernyataan tersebut, pengukuran adalah
pemberian angka pada seseorang dalam cara yang sistematis sebagai cara
merepresentasikan sifat-sifat orang tersebut. Sedangkan Miller, Linn &
Gronlund (2009: 28) menyatakan bahwa “measurement is the process of
obtaining a numerical description of the degree to which an individual
possesses a particular characteristic.” Artinya pengukuran adalah proses
mendapatkan deskripsi numerik dari sejauh mana seorang individu memiliki
karakteristik tertentu. Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut dapat
disimpulkan bahwa pengukuran adalah proses yang sistematis untuk
menetapkan angka atau skor seseorang berdasarkan karakteristik (kriteria)
yang telah ditetapkan.
Hung, Parker & Yoong (2009) menyatakan bahwa domain dalam
mengukur literasi keuangan yang telah dikembangkan oleh sebagian besar
peneliti mencakup tabungan, investasi dan pinjaman. Kim & Muller
(Huston, 2010: 308) menyarankan bahwa banyaknya butir soal minimal
adalah 3 sampai 5 butir untuk setiap domain. Jadi jika ada 3 domain maka
banyaknya butir soal adalah 9 sampai 15 butir. Agarwala, Barua, Jacob, et
al (2012: 19) menyatakan bahwa mengukur tiga komponen yaitu
pengetahuan, perilaku dan sikap keuangan akan dapat memotret secara lebih
baik tentang literasi keuangan. Menurut hasil survey literasi keuangan di
beberapa negara menyimpulkan bahwa ada hubungan positif antara
pengetahuan keuangan dan perilaku keuangan di mana semakin tinggi
pengetahuan akan berdampak pada perilaku keuangan yang tinggi pula
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
(Russia Trust Fund, 2015: 48). Selain itu karena diyakini juga bahwa sikap
keuangan pribadi dapat mempengaruhi perilaku terhadap menabung,
pinjaman, pengambilan resiko dan lain sebagainya. Sehingga peneliti
merasa perlu untuk mengukur aspek sikap keuangan untuk menguatkan
hasil pengukuran literasi keuangan.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa literasi keuangan
dapat diukur melalui tes ataupun tugas serta angket yang disusun
berdasarkan aspek-aspek dan indikator dalam literasi keuangan. Pengukuran
literasi keuangan melalui tes dapat dilakukan menggunakan soal pilihan
ganda dan uraian. Sedangkan untuk pengukuran sikap keuangan
menggunakan angket.
3. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika SMP
a. Perangkat Pembelajaran
Sebelum mengajar, guru perlu membuat perencanaan
pembelajaran. Perencanaan pembelajaran mencakup salah satunya
perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran memuat rencana
pembelajaran, lembar kerja siswa, obyek abstraksi dari lingkungan
budaya, dan media yang diperlukan (Kemdikbud). Senada dengan itu,
Trianto (2012: 96) menyatakan perangkat pembelajaran adalah perangkat
yang dipergunakan dalam proses pembelajaran, dapat berupa buku siswa,
silabus, RPP, LKS, Instrumen evaluasi, serta media pembelajaran.
Sedangkan Daryanto & Dwicahyono (2014: v) menyatakan
bahwa perangkat pembelajaran adalah salah satu wujud persiapan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
dilakukan oleh guru sebelum mereka melakukan proses pembelajaran.
Persiapan mengajar merupakan salah satu tolok ukur dari kesuksesan
seorang guru. Kegagalan dalam perencanaan sama saja dengan
merencanakan kegagalan.
Dari beberapa pengertian tersebut maka perangkat pembelajaran
adalah segala sesuatu yang dipersiapkan guru yang akan dipergunakan
dalam pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang dimaksud dapat
berupa silabus, RPP, bahan ajar, alat penilaian dan media. Perangkat
pembelajaran yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah RPP
dan LKS.
1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dijabarkan untuk
mengarahkan kegiatan siswa dalam upaya mencapai kompetensi dasar
(Rosdiani, 2014: 101). Setiap guru pada satuan pendidikan
berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar
pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, dan memotivasi siswa.
RPP adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk
satu pertemuan atau lebih (Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016
tentang standar proses pendidikan dasar dan menengah). Trianto
(2012: 108) menyatakan bahwa Rencana pelaksanaan pembelajaran
adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan manajemen
pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
dalam standar isi yang dijabarkan dalam silabus. Rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) disusun berdasarkan Kompetensi Dasar (KD)
atau subtema yang dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.
Moore (2015: 196-197) menambahkan bahwa RPP harus
merefleksikan kebutuhan individu, kekuatan dan kegemaran guru dan
siswa. Guru yang baik akan mengikuti RPP mereka dan juga memiliki
alternative dalam pikiran mereka manakala diperlukan. Guru harus
dapat mengantisipasi apa yang mungkin terjadi ketika mengajar apa
yang telah direncanakan.
Haynes (2010: 64) memberikan lima poin utama dalam RPP
yaitu: (1) tujuan; (2) isi; (3) metode; (4) sumber; dan penilaian.
Sedangkan Posamentier, Smith, & Stepelman (2010: 20) menyatakan
bahwa RPP yang lengkap mencakup apa yang akan dilakukan dan apa
yang guru harapkan dilakukan siswa selama periode pembelajaran
tertentu. Menurutnya format dasar dari RPP minimal mencakup: 1)
topik; 2) tujuan level kelas; 3) kegiatan pembelajaran; 4) penilaian; 5)
bahan/alat pembelajaran; 6) kosakata dan 7) pekerjaan rumah. Ia
sangat menyarankan untuk membuat RPP baru setiap akan mengajar,
karena dengan demikian maka meyakinkan guru untuk menyesuaikan
kebutuhan khusus dari masing-masing kelas baru dan membuat guru
semakin baik dalam merencanakan pembelajarannya.
Fungsi RPP terdiri dari fungsi perencanaan dan fungsi
pelaksanaan (Daryanto & Dwicahyono, 2014: 87-88). Fungsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
perencanaan maksudnya adalah bahwa dengan RPP guru akan lebih
siap melakukan kegiatan pembelajaran dengan perencanaan yang
matang. Sedangkan fungsi pelaksanaan maksudnya adalah RPP
berfungsi untuk mengefektifkan proses pembelajaran agar sesuai
dengan yang direncanakan. Pada hakekatnya penyusunan RPP
bertujuan untuk merancang pengalaman belajar siswa untuk mencapai
tujuan pembelajaran (Daryanto & Dwicahyono, 2014: 175). Jadi tidak
ada alur pikir tertentu dalam merancang RPP.
Komponen yang harus ada dalam RPP menurut Permendikbud
Nomor 22 Tahun 2016 adalah:
a) Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan
b) Identitas mata pelajaran atau tema/subtema
c) Kelas/semester
d) Materi pokok
e) Alokasi waktu ditentukan sesuai keperluan untuk pencapaian
KD dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah
jam pelajaran yang tersedia dalam silabus dan KD yang harus
dicapai
f) Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD,
dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat
diamati dan diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan
g) Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
h) Materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan
prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir
sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian kompetensi
i) metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik mencapai kompetensi dasar yang disesuaikan
dengan karakteristik peserta didik dan kompetensi dasar yang
akan dicapai;
j) media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran
untuk menyampaikan materi pelajaran;
k) sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan
elektronik, alam sekitar, atau sumber belajar lain yang
relevan;
l) langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan
pendahuluan, inti, dan penutup; dan
m) penilaian hasil pembelajaran.
Selain itu juga dijelaskan tentang prinsip-prinsip dalam
menyusun RPP yaitu:
a) Perbedaan individual peserta didik antara lain kemampuan
awal, tingkat intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi
belajar, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan
khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma,
nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
b) Partisipasi aktif peserta didik.
c) Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat
belajar, motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi,
inovasi dan kemandirian.
d) Pengembangan budaya membaca dan menulis yang
dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca,
pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai
bentuk tulisan.
e) Pemberian umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat
rancangan program pemberian umpan balik positif,
penguatan, pengayaan, dan remedi.
f) Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduan antara KD,
materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator
pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam
satu keutuhan pengalaman belajar.
g) Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan
lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman
budaya.
h) Penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara
terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan
kondisi.
RPP yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah RPP
yang mengacu pada Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
standar proses. RPP yang dikembangkan mencakup tahap-tahap dalam
pendekatan kontekstual untuk mengembangkan literasi keuangan.
Pembelajaran terdiri kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan
penutup.
2) Lembar Kerja Siswa (LKS)
Untuk memfasilitasi peserta didik, guru dapat membuat Lembar
Kegiatan Siswa (LKS). Lembar kerja siswa atau LKS adalah panduan
siswa yang digunakan untuk melakukan kegiatan penyelidikan atau
pemecahan masalah (Trianto, 2012: 111). Sedangkan menurut
Daryanto & Dwicahyono (2014: 175) LKS adalah lembaran-lembaran
berisi tugas yang harus dikerjakan siswa. LKS memuat sekumpulan
kegiatan mendasar yang harus dilakukan siswa untuk memaksimalkan
pemahaman dalam upaya pembentukan kemampuan dasar sesuai
indikator pencapaian hasil belajar yang harus ditempuh.
Menurut Michaelis dan Garcia, Kurt & Cakir dalam Toman,
Akdeniz, Cimer, dkk (2013: 174) LKS adalah materi tertulis yang
terdiri dari kegiatan individu yang akan dilakukan siswa saat belajar
suatu topik dan yang akan memungkinkan siswa untuk bertanggung
jawab pada belajar mereka sendiri dengan langkah-langkah yang
sesuai. Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut maka LKS adalah
lembaran-lembaran yang berisi kegiatan yang harus dilakukan siswa
dalam mempelajari suatu materi untuk memaksimalkan pemahaman
sesuai indikator pencapaian kompetensi yang ingin dicapai. LKS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
sebaiknya meliputi penyampaian materi secara ringkas yang
melibatkan siswa secara aktif, misalnya latihan soal, diskusi, dan
percobaan sederhana. Dengan penyusunan LKS yang tepat dapat
digunakan untuk mengembangkan keterampilan proses siswa
(Widjajanti, 2008: 2).
Widjajanti (2008: 2) menambahkan bahwa LKS yang
berkualitas harus memenuhi syarat-syarat didaktik sebagai berikut:
a) Mengajak siswa aktif dalam proses pembelajaran
b) Memberi penekanan pada proses untuk menemukan konsep
c) Memiliki variasi stimulus melalui berbagai media dan kegiatan
siswa sesuai kurikulum
d) Dapat mengembangkan kemampuan komunikasi sosial,
emosional, moral, dan estetika pada diri siswa
e) Pengalaman belajar ditentukan oleh tujuan pengembangan
pribadi
b. Pengembangan Perangkat Model ADDIE
Penelitian dan pengembangan atau research and development
sangat penting dalam kemajuan di berbagai bidang. Banyak produk
teknologi, seperti alat-alat elektronik dan alat transportasi dihasilkan dan
dikembangkan melalui penelitian dan pengembangan. Tapi sayangnya di
bidang pendidikan penelitian dan pengembangan belum banyak berperan.
Sugiyono (2015: 407) menyatakan bahwa penelitian dan
pengembangan atau Research and Development adalah metode penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk
tersebut. Menurut Sukmadinata (2013: 164) penelitian dan
pengembangan adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk
mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang
telah ada, yang dapat dipertanggungjawabkan. Sedangkan menurut Gay,
Millis, dan Airasian dalam Emzir (2013: 263) dalam bidang pendidikan
tujuan utama penelitian dan pengembangan bukan untuk merumuskan
atau menguji teori, tetapi untuk mengembangkan produk-produk yang
efektif untuk digunakan di sekolah-sekolah.
Sebelum mengembangkan perangkat pembelajaran, perlu
dilakukan perencanaan yang baik. Perencanaan yang baik akan
menghasilkan perangkat yang baik atau layak. Untuk menghasilkan
perangkat pembelajaran yang layak maka pengembangannya perlu
menggunakan model-model pengembangan yang sesuai.
Ada beberapa model pengembangan yang dapat dijadikan acuan
dalam penelitian pengembangan. Beberapa di antaranya adalah model
Kemp, model Thiagarajan, model Plomp, model Borg and Gall, dan
model ADDIE. Berikut ini akan dibahas tentang Model ADDIE yang
dikembangkan oleh Dick dan Carry.
Sejak enam puluh tahun terkahir lebih dari 100 model
pembelajaran bermunculan masing-masing menganut satu atau beberapa
teori belajar. Salah satu model desain pembelajaran yang sifatnya lebih
generik adalah model ADDIE. ADDIE merupakan singkatan dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Analysis, Design, Development, Implementation and Evaluations.
Menurut langkah-langkah pengembangan produk, model ini dapat
digunakan untuk berbagai macam bentuk pengembangan produk seperti
model, strategi pembelajaran, metode pembelajaran, media dan bahan
ajar. ADDIE muncul pada tahun 1996-an yang dikembangkan oleh Dick
dan Carry. Salah satu fungsinya ADDIE yaitu menjadi pedoman dalam
membangun perangkat yang efektif.
Di bawah ini merupakan skema mengenai tahapan-tahapan
pelaksanaan pengembangan model ADDIE.
Gambar 3. Tahapan pengembangan model ADDIE
Dari skema model di atas dapat kita ketahui bahwa terdapat
beberapa langkah-langkah tahap pengembangan yakni :
1) Analysis (analisa)
Analisis merupakan tahap pertama yang harus dilakukan oleh seorang
pengembang pembelajaran. Shelton dan Saltsman menyatakan ada tiga
segmen yang harus dianalisis yaitu siswa, pembelajaran, serta media untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
menyampaikan bahan ajarnya. Langkah-langkah dalam tahapan analisis ini
setidaknya adalah: menganalisis siswa; menentukan materi ajar;
menentukan standar kompetensi (goal) yang akan dicapai; dan menentukan
media yang akan digunakan (Fadli, 2012). Langkah analisis melalui tiga
tahap, yaitu :
a) Analisis kebutuhan
Analisis kebutuhan untuk mengetahui masalah mendasar dalam
pembelajaran matematika. Pada poin ini dianalisis bahwa dibutuhkannya
pengembangan Perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS. Data yang
berhubungan dengan analisis siswa diperoleh dengan cara mengkaji
teori, melakukan wawancara terhadap guru matematika, dan pengamatan
saat kegiatan pembelajaran berlangsung.
b) Analisis karakteristik siswa
Analisis karakteristik siswa bertujuan untuk mengetahui
karakteristik siswa yang menjadi objek penelitian. Analisis ini meliputi
tingkat kemampuan, latar belakang pengetahuan, dan perkembangan
kognitif siswa.
c) Analisis kurikulum
Analisis kurikulum meliputi analisis Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar yang sesuai dengan Kurikulum yang berlaku di
sekolah, yaitu Kurikulum 2013. Sehingga analisis pada poin ini adalah
mengetahui kompetensi minimal yang harus dicapai siswa sesuai dengan
tujuan pembelajaran, yakni pada materi aritmetika sosial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
2) Design (desain/perancangan)
Kegiatan yang kita lakukan dalam tahap desain ini, pertama,
merumuskan tujuan pembelajaran yang SMAR (spesifik, measurable,
applicable, dan realistic). Selanjutnya menyusun tes, dimana tes tersebut
harus didasarkan pada tujuan pembelajaran yag telah dirumuskan tadi.
Kemudian tentukanlah strategi pembelajaran media danyang tepat
harusnya seperti apa untuk mencapai tujuan tersebut. Selain itu,
dipertimbangkan pula sumber-sumber pendukung lain, semisal sumber
belajar yang relevan, lingkungan belajar yang seperti apa seharusnya,
dan lain-lain. Semua itu tertuang dalam sautu dokumen bernama blue-
print yang jelas dan rinci. Desain merupakan langkah kedua dari model
desain sistem pembelajaran ADDIE. Langkah ini merupakan:
a) Inti dari langkah analisis karena mempelajari masalah kemudian
menemukan alternatif solusinya yang berhasil diidentifikasi melalui
langkah analisis kebutuhan.
b) Langkah penting yang perlu dilakukan untuk, menentukan
pengalaman belajar yang perlu dimilki oleh siswa selama mengikuti
aktivitas pembelajaran.
c) Langkah yang harus mampu menjawab pertanyaan, apakah program
pembelajaran dapat mengatasi masalah kesenjangan kemampuan
siswa?
d) Kesenjangan kemampuan disini adalah perbedaan kemampuan yang
dimilki siswa dengan kemampuan yang seharusnya dimiliki siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Contoh pernyataan kesenjangan kemampuan:
a) Siswa tidak mampu mencapai standar kompetensi yang telah
ditentukan setelah mengikuti proses pembelajaran.
b) Siswa hanya mampu mencapai tingkat kompetensi 60% dari standar
kompetensi yang telah digariskan.
Pada saat melakukan langkah ini perlu dibuat pertanyaan-pertanyaan
kunci diantaranya adalah sebagai berikut :
a) Kemampuan dan kompetensi khusus apa yang harus dimilki oleh
siswa setelah menyelesaikan program pembelajaran?
b) Indikator apa yang dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan
siswa dalam mengikuti program pembelajaran?
c) Peralatan atau kondisi bagaimana yang diperlukan oleh siswa agar
dapat melakukan unjuk kompetensi – pengetahuan, ketrampilan, dan
sikap - setelah mengikuti program pembelajaran?
d) Bahan ajar dan kegiatan seperti apa yang dapat digunakan dalam
mendukung program pembelajaran?
3) Development (Mengembangkan)
Pada tahap pengembangan, rancangan yang bersifat konseptual yang
dihasilkan pada tahap sebelumnya direalisasikan menjadi produk yang
siap untuk diimplementasikan pada situasi nyata (kelas) (Endang
Mulyatiningsih, 2011: 185). Dalam tahap ini dilakukan pengembangan
perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS pada materi aritmetika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
sosial dengan pendekatan kontekstual. Selain itu, pada tahap ini dibuat
pula instrumen penelitian yang akan mengukur produk pada kualifikasi
valid, praktis, dan efektif. Instrumen penelitian yang dibuat adalah
lembar validasi, lembar penilaian RPP dan LKS oleh guru, lembar
penilaian LKS oleh siswa, lembar observasi keterlaksanaan
pembelajaran, tes hasil belajar, dan non tes angket sikap keuangan siswa.
Perangkat pembelajaran yang sudah dikembangkan selanjutnya
dikonsultasikan kepada dosen pembimbing. Kemudian, hasil konsultasi
akan dijadikan acuan untuk perbaikan/revisi perangkat pembelajaran.
Setelah itu, dilakukan validasi perangkat pembelajaran oleh dosen ahli
dan praktisi. Validasi bertujuan untuk mengetahui kelayakan perangkat
pembelajaran yang dihasilkan sebelum digunakan di dalam
pembelajaran. Hasil validasinya adalah data untuk mengukur kevalidan
perangkat pembelajaran, serta saran atau masukan dari validator.
Perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS yang sudah divalidasi
kemudian direvisi berdasarkan saran atau masukan dari validator.
4) Implementation (implementasi/eksekusi)
Pada tahap implementasi, produk yang dihasilkan pada tahap
pengembangan kemudian diimplementasikan pada situasi nyata, dalam
hal ini adalah kelas (Endang Mulyatiningsih, 2011: 185).
Uji coba perangkat pembelajaran dilakukan pada 29 orang siswa
kelas VII B di SMP N 2 Purwosari untuk mengetahui kepraktisan dan
keefektifan perangkat pembelajaran yang dihasilkan. Aspek kepraktisan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
diukur dari lembar penilaian perangkat oleh guru dan siswa sebagai
penggunaan perangkat pembelajaran, serta lembar observasi
keterlaksanaan pembelajaran. Sedangkan aspek keefektifan akan diukur
dari tes hasil belajar siswa dan non tes sikap keuangan siswa.
Uji coba dilakukan dengan mengimplementasikan perangkat
pembelajaran berupa RPP dan LKS yang dihasilkan dalam kegiatan
pembelajaran materi aritmetika sosial. Hasil pada tahap ini adalah data
yang digunakan untuk mengukur kepraktisan dan keefektifan produk.
Selain itu, dilakukan analisis data untuk mengukur kevalidan,
kepraktisan, dan keefektifan produk yang dikembangkan.
5) Evaluation (evaluasi/ umpan balik)
Pada tahap evaluasi, dilakukukan evaluasi terkait pengembangan
perangkat pembelajaran. Dalam hal ini, peneliti melakukan revisi
terhadap produk sesuai dengan hasil evaluasi atau kebutuhan yang belum
terpenuhi.
Karena pada awalnya model ADDIE digunakan untuk
mengembangkan bahan ajar untuk program pelatihan maka peneliti
melakukan beberapa modifikasi. Modifikasi ini dilakukan pada beberapa
kegiatan dalam setiap langkah pengembangan. Modifikasi yang dilakukan
peneliti akan dijelaskan lebih lanjut pada bab metode penelitian.
1. Kualitas Produk Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Perangkat pembelajaran yang dihasilkan dalam penelitian
pengembangan harus layak, sehingga diperlukan penilaian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Untuk menentukan kelayakan perangkat pembelajaran yang
dikembangkan digunakan tiga kriteria, yaitu valid, praktis dan efektif
(Nieveen, 1999: 127-128). Kriteria tersebut disajikan dalam Tabel 4
berikut.
Tabel 4. Kriteria Valid, Praktis, dan Efektif menurut Nieveen (1999:127) Quality Aspect
Validity Practically Effectiveness Intended (ideal +formal)
State of the art Internally consistent
Consistency between
Intended perceived
Intended operational
Consistency between
Intended experiental
Intended attained
Maksud dari aspek kualitas tersebut dijelaskan pada Tabel 5 berikut.
Tabel 5. Representasi Kualitas Menurut Nieveen (1999: 127)
Ideal Menggambarkan asumsi, visi dan tujuan dari sebuah
dokumen kurikulum
Formal Menggambarkan contoh konkrit dokumen kurikuum seperti buku peserta didik dan buku petunjuk guru.
Kombinasi dari ideal dan formal disebut intended.
Perceived Interpretasi kurikulum oleh pengguna (khususnya guru)
Operational Menggambarkan proses pembelajaran actual (curriculum
in action atau enacted curriculum)
Experiental Kurikulum menggambarkan pengalaman siswa
Attained Menggambarkan hasil belajar siswa
1) Kevalidan
Nieveen (1999: 127) menyatakan bahwa suatu produk dikatakan valid
jika komponen yang melandasi pengembangan produk harus sesuai
(validitas isi) dan semua komponen harus saling berhubungan secara
konsisten (validitas konstruk). Berdasarkan pendapat Nieveen tersebut maka
perangkat pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini
dinyatakan valid jika memenuhi kriteria sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
a) Hasil penilaian ahli/praktisi menyatakan bahwa produk
perangkat pembelajaran matematika SMP dengan pendekatan
kontekstual berorientasi literasi keuangan berdasarkan pada
landasan teoretik yang kuat.
b) Hasil penilaian ahli/praktisi menyatakan bahwa komponen-
komponen perangkat pembelajaran matematika SMP dengan
pendekatan kontekstual untuk mengembangkan literasi
keuangan saling berkaitan secara konsisten.
2) Kepraktisan
Perangkat pembelajaran matematika SMP dengan pendekatan
kontekstual berorientasi literasi keuangan dikatakan praktis apabila
memenuhi kriteria berikut:
a) Persentase keterlaksanaan pembelajaran pembelajaran matematika
SMP dengan pendekatan kontekstual berorientasi literasi keuangan
mencapai 80%. (Kemp, Morrison & Ross, 1994: 289)
b) Hasil penilaian guru/praktisi menyatakan bahwa perangkat
pembelajaran mudah untuk diterapkan ditunjukkan dengan
penilaian guru yang masuk dalam kategori minimal baik.
c) Siswa memberikan respon positif terhadap kegiatan pembelajaran
dengan menerapkan perangkat pembelajaran yang dikembangkan.
3) Keefektifan
Kemp. Morrison & Ross (1994: 288) menyatakan bahwa keefektifan
dapat dilihat dari seberapa derajat ketuntasan siswa yang telah mencapai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
tujuan pembelajaran untuk setiap unit pembelajaran. Dalam penelitian ini
perangkat pembelajaran matematika SMP dengan pendekatan kontekstual
untuk mengembangkan literasi keuangan dikatakan efektif jika memenuhi
kriteria persentase siswa yang mencapai skor 75 pada literasi keuangan
minimal 75%, serta apabila rata-rata sikap keuangan pribadi siswa dalam
kategori minimal baik sekitar 80%.
B. Kajian Penelitian Yang Relevan
1. Penelitian Wati, Zulkardi & Susanti (2015) yang berjudul Pengembangan
bahan ajar PMRI topik Aritmetika Sosial Kelas VII. Penelitian ini telah
menghasilkan bahan ajar PMRI pada topik Aritmetika Sosial Kelas VII
yang valid, praktis. dan efektif. Sedangkan peneliti bermaksud untuk
mengembangkan perangkat pembelajaran dengan pendekatan kontekstual
untuk mengembangkan literasi keuangan yang valid, praktis, dan
efektif.
2. Penelitian McCormick (2009) yang berjudul The effectiveness of Youth
Financial Education: A Review of the Literature. Berdasarkan
penelitiannya ia menyimpulkan bahwa pendidikan finansial sangat
dibutuhkan bagi anak-anak dan siswa muda. Penelitiannya juga
memberikan gambaran status pendidikan keuangan siswa muda pada saat
itu, merangkum apa yang diketahui, melukiskan apa yang terjadi dan
memberikan arah usaha untuk mendidik populasi usia sekolah untuk
pengambilan keputusan keuangan seumur hidup dan keamanan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
kekomplekan pasar yang menakutkan. Berdasarkan hasil penelitian
tersebut peneliti merasa perlu untuk mengembangkan literasi keuangan
melalui pembelajaran matematika.
3. Penelitian Khairudin (2015) yang berjudul Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Berbasis Pendekatan CTL dalam setting Strategi Everyone
is Teacher Here yang berorientasi Pada Kemampuan Komunikasi
Matematis dan Self Discipline Siswa di SMP Kelas VIII Sem 2. Hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa Perangkat Pembelajaran Berbasis
Pendekatan CTL dalam setting Strategi Everyone is Teacher Here
pendekatan kontekstual valid, praktis dan efektif dalam meningkatkan
kemampuan komunikasi matematis dan self discipline siswa.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti akan mengembangkan
perangkat pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual
yang diharapkan dapat mengembangkan literasi keuangan siswa.
4. Penelitian Huston (2010) yang berjudul Measuring Literasi keuangan.
Menurut hasil penelitiannya keberhasilan pengukuran literasi keuangan
akan meningkatkan kemampuan peneliti untuk membedakan kapan
kekurangan literasi finansial yang mungkin berakibat pada penurunan
kesejahteraan dan memberikan kemudahan pendidik untuk
mengidentifikasi apakah pendidikannya telah berhasil sesuai harapan.
Peneliti merasa perlu untuk mengukur literasi keuangan siswa sebagai
pengujian keefektifan produk perangkat pembelajaran yang
dikembangkan dengan dilengkapi aspek sikap keuangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
5. Penelitian Nurmeidina (2014) yang berjudul Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Bangun Ruang dengan Pendekatan Kontekstual untuk
Mengembangkan Karakter Siswa SMP. Berdasarkan hasil penelitiannya,
perangkat pembelajaran Bangun Ruang dengan Pendekatan Kontekstual
yang dihasilkan valid, praktis dan efektif untuk mengembangkan karakter
siswa SMP. Peneliti juga berharap melalui perangkat pembelajaran
matematika dengan pendekatan kontekstual yang akan dikembangkan
dapat juga mengembangkan sikap keuangan yang baik bagi siswa.
6. Penelitian Putri & Santosa (2015) yang berjudul Keefektifan Strategi
REACT ditinjau dari prestasi belajar, kemampuan penyelesaian masalah,
koneksi matematis, self efficacy. Berdasarkan hasil penelitiannya, strategi
pembelajaran REACT efektif pada pembelajaran turunan fungsi ditinjau
dari prestasi belajar matematika, kemampuan penyelesaian masalah
matematis, kemampuan koneksi matematis dan self efficacy siswa SMA
Negeri 4 Magelang. Peneliti berharap dengan pengembangan perangkat
pembelajaran matematika SMP dengan pendekatan kontekstual,
khususnya dengan strategi REACT, juga akan dapat meningkatkan
literasi keuangan siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
C. Kerangka Berpikir
Literasi Keuangan penting
Masalah: Indeks literasi
keuangan penduduk Indonesia
masih rendah
Solusi : Mengembangkan
literasi keuangan melalui
jalur pendidikan
Masalah: Guru belum membuat
perangkat pembelajaran untuk
mengembangkan literasi
keuangan
Pendekatan kontekstual untuk
mengembangkan literasi
keuangan
Solusi: Pengembangan
perangkat Pembelajaran
Matematika berupa RPP dan
LKS untuk mengembangkan
literasi keuangan
Melalui kegiatan relating,
experiencing, applying,
cooperating dan transferring
(REACT)
Perangkat Pembelajaran Matematika SMP dengan
pendekatan kontekstual untuk mengembangkan literasi keuangan
yang valid, praktis, dan efektif
Siswa menjadi financial literate
Gambar 4. Kerangka Berpikir Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Matematika untuk Mengembangkan Literasi Keuangan Siswa SMP 2 Purwosari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan atau Research
and Development (R&D). Menurut Sugiyono (2015: 407), metode penelitian
pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan
produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Produk yang dihasilkan
pada penelitian ini adalah bahan ajar berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dengan pendekatan kontektual pada materi
aritmetika sosial untuk mengembangkan literasi keuangan siswa SMP Kelas VII
berdasarkan kurikulum 2013 yang memiliki kualifikasi valid, praktis, dan efektif.
Penelitian ini menggunakan model pengembangan ADDIE (Analysis, Design,
Development, Implementation, Evaluation) yang dikembangkan Dick dan Carry.
Model pengembangan ADDIE terdiri atas lima tahap yaitu: analysis (Menganalisis),
design (mendesain), develop (mengembangkan), dan implementation (implementasi),
dan evaluation (evaluasi) yang dimodifikasi.
B. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah perangkat pembelajaran berupa Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dengan
pendekatan kontekstual untuk mengembangkan literasi keuangan siswa kelas VII B
SMP Negeri 2 Purwosari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
C. Lokasi Implementasi
Lokasi pengimplementasian perangkat pembelajaran yang dihasilkan dalam
penelitian ini adalah SMP Negeri 2 Purwosari yang beralamat di Jalan Parangtritis –
Purwosari Km 3.5, Dringo, Girijari, Purwosari, Gunungkidul.
D. Prosedur Pengembangan
Model penelitian pengembangan yang diterapkan dalam penelitian ini adalah
model pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation,
Evaluation) yang dikembangkan Dick dan Carry. Menurut Endang Mulyatiningsih
(2011: 183), pengembangan perangkat pembelajaran, dalam hal ini RPP dan LKS,
dilaksanakan melalui 5 tahap, yaitu:
1. Analysis (Analisis)
Pada tahap analisis dilakukan kegiatan menganalisis terkait permasalahan yang
ada dalam pembelajaran matematika SMP dan kondisi lingkungan berdasarkan
kurikulum yang berlaku. Hal-hal yang dilakukan pada tahap analisis adalah:
a. Analisis kebutuhan
Analisis kebutuhan siswa kelas VII SMP untuk mengetahui masalah
mendasar dalam pembelajaran matematika. Pada poin ini dianalisis bahwa
dibutuhkannya pengembangan Perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS.
Data yang berhubungan dengan analisis siswa diperoleh dengan cara mengkaji
teori, melakukan wawancara terhadap guru matematika, dan pengamatan saat
kegiatan pembelajaran berlangsung.
b. Analisis karakteristik siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Analisis karakteristik siswa bertujuan untuk mengetahui karakteristik siswa
yang menjadi objek penelitian. Analisis ini meliputi tingkat kemampuan, latar
belakang pengetahuan, dan perkembangan kognitif siswa.
c. Analisis kurikulum
Analisis kurikulum meliputi analisis Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
yang sesuai dengan Kurikulum yang berlaku di sekolah, yaitu Kurikulum 2013.
Sehingga analisis pada poin ini adalah mengetahui kompetensi minimal yang
harus dicapai siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran, yakni pada materi
aritmetika sosial.
2. Design (Perancangan)
Tahap desain merupakan tahap membuat rancangan. Peneliti akan
merancang perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS yang disesuaikan
dengan pendekatan kontekstual untuk mengembangkan literasi keuangan.
Rancangan ini berupa kerangka keseluruhan isi LKS yang akan disesuaikan
urutan penyajiannya. Selain itu, pada tahap ini juga dibuat rancangan instrumen
penelitian yang digunakan untuk mengukur kualitas produk yang dihasilkan. Hasil
rancangan masih bersifat konseptual dan menjadi dasar tahap pengembangan.
3. Development (Pengembangan)
Pada tahap pengembangan, rancangan yang bersifat konseptual yang
dihasilkan pada tahap sebelumnya direalisasikan menjadi produk yang siap untuk
diimplementasikan pada situasi nyata (kelas) (Endang Mulyatiningsih, 2011: 185).
Pada tahap ini dilakukan pengembangan perangkat pembelajaran berupa RPP dan
LKS pada materi aritmetika sosial dengan pendekatan kontekstual. Selain itu,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
pada tahap ini dibuat pula instrumen penelitian untuk mengukur produk pada
kualifikasi valid, praktis, dan efektif. Instrumen penelitian yang dibuat adalah
lembar validasi, lembar penilaian RPP dan LKS oleh guru, lembar penilaian LKS
oleh siswa, lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, tes hasil belajar, dan
angket sikap keuangan siswa.
Perangkat pembelajaran yang sudah dikembangkan selanjutnya
dikonsultasikan kepada dosen pembimbing. Kemudian, hasil konsultasi akan
dijadikan acuan untuk perbaikan/revisi perangkat pembelajaran. Setelah itu,
dilakukan validasi perangkat pembelajaran oleh dosen ahli dan praktisi. Validasi
bertujuan untuk mengetahui kelayakan perangkat pembelajaran yang dihasilkan
sebelum digunakan di dalam pembelajaran. Hasil validasinya adalah data untuk
mengukur kevalidan perangkat pembelajaran, serta saran atau masukan dari
validator. Perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS yang sudah divalidasi
kemudian direvisi berdasarkan saran atau masukan dari validator.
4. Implementation (Implementasi)
Pada tahap implementasi, produk yang dihasilkan pada tahap
pengembangan kemudian diimplementasikan pada situasi nyata, dalam hal ini
adalah kelas (Endang Mulyatiningsih, 2011: 185).
Uji coba perangkat pembelajaran dilakukan pada 29 orang siswa kelas VII B
di SMPN 2 Purwosari untuk mengetahui kepraktisan dan keefektifan perangkat
pembelajaran yang dihasilkan. Aspek kepraktisan diukur dari lembar penilaian
perangkat oleh guru dan siswa sebagai penggunaan perangkat pembelajaran, serta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran. Sedangkan aspek keefektifan akan
diukur dari tes hasil belajar siswa dan non tes sikap keuangan siswa.
Uji coba dilakukan dengan mengimplementasikan perangkat pembelajaran
berupa RPP dan LKS yang dihasilkan dalam kegiatan pembelajaran materi
aritmetika sosial. Hasil pada tahap ini adalah data yang digunakan untuk
mengukur kepraktisan dan keefektifan produk. Selain itu, dilakukan analisis data
untuk mengukur kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan produk yang
dikembangkan.
5. Evaluation (Evaluasi)
Pada tahap evaluasi, dilakukukan evaluasi terkait pengembangan perangkat
pembelajaran. Dalam hal ini, peneliti melakukan revisi terhadap produk sesuai
dengan hasil evaluasi atau kebutuhan yang belum terpenuhi.
E. Desain Uji Coba Produk
1. Desain Uji Coba
Uji coba dilakukan untuk mendapatkan data yang digunakan sebagai dasar
untuk merevisi produk. Uji coba dalam penelitian ini meliputi:
a. Validasi Ahli
Validasi dilakukan oleh ahli dari dosen dan ahli dari praktis (guru).
Validasi ini bertujuan untuk mendapatkan masukan, perbaikan dan penilaian
terhadap produk sebelum dilakukan uji coba (draft 1). Instrumen yang
digunakan adalah instrumen lembar validasi produk (RPP dan LKS), lembar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
validasi instrumen tes literasi keuangan, dan lembar validasi instrumen angket
sikap keuangan. Setelah proses validasi ini diperolehlah draft 2.
b. Uji coba terbatas
Uji coba terbatas dilakukan untuk menguji kualitas produk
pengembangan pada skala kecil. Uji coba terbatas merupakan uji coba
dalam bentuk keterbacaan. Perangkat pembelajaran matematika yang berupa
RPP dan LKS dinilai oleh guru melalui lembar penilaian guru. Sedangkan
perangkat pembelajaran matematika yang diujicobakan kepada siswa adalah
LKS. Siswa memberikan penilaian dengan cara mengisi lembar penilaian
siswa berupa memberikan tanda check list (√) pada pilihan jawaban serta
member komentar/saran perbaikan sebagai pertimbangan untuk memperbaiki
LKS. Data hasil uji coba terbatas kemudian dianalisis sebagai bahan revisi
produk sebelum dilakukan uji coba lapangan sehingga dihasilkan draft 3.
c. Uji Coba Lapangan Dalam Satu Kelas
Tujuan uji coba lapangan adalah untuk mengetahui kelayakan dari produk
perangkat pembelajaran yang dikembangkan, yaitu kepraktisan dan
keefektifannya. Untuk mengetahui kepraktisan RPP dan LKS dilihat dari
penilaian guru, keterlaksanaan pembelajaran, dan penilaian siswa. Sedangkan
untuk mengetahui keefektifannya dilihat dari hasil tes literasi keuangan siswa
dan angket sikap keuangan siswa. Proses penilain guru melibatkan seorang
guru matematika yang memberikan penilaian setelah melakukan
pembelajaran dengan RPP dan LKS yang telah dikembangkan sehingga
diperoleh produk akhir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
2. Subjek Uji Coba
Subjek uji coba dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII B SMP N 2 Purwosari
yang merupakan sekolah SMP yang termasuk dalam kategori menengah di kabupaten
Gunungkidul.
3. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini meliputi data kuantitatif dan data
kualitatif. Data kuantitaif diperoleh dari pengisisn instrumen pengumpulan data yang
dilakukan dengan memberikan tanda cek (√), yaitu pada lembar observasi
keterlaksanaan pembelajaran, lembar penilaian guru, lembar penilaian siswa, hasil tes
jawaban siswa. Sedangkan data kualitatif diperoleh dari komentar dan saran tentang
pengembangan produk perangkat pembelajaran.
a. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui
beberapa cara, yaitu pemberian lembar validasi, lembar penilaian guru,
lembar observasi keterlaksanaan proses pembelajaran, lembar penilaian
siswa, tes literasi keuangan, dan angket sikap keuangan pribadi.
b. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari (1)
instrumen untuk mengukur kevalidan RPP, LKS, instrumen tes literasi
keuangan, dan instrumen non tes literasi keuangan, (2) instrumen untuk
mengukur kepraktisan RPP dan LKS, dan (3) instrumen untuk mengukur
keefektifan RPP dan LKS. Data yang diperoleh untuk mengetahui
kevalidan (validity), kepraktisan (practically), dan keefektifan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
(effectiveness) dari produk yang dikembangkan, berdasarkan kriteria
Nieveen.
(1) Instrumen untuk mengukur kevalidan RPP, LKS, dan Instrumen Tes
Lembar validasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur
tingkat kevalidan perangkat pembelajaran (RPP dan LKS) serta
instrumen tes literasi keuangan. Validasi ini melibatkan ahli dari
jurusan Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
dan seorang praktisi (guru matematika). Pengisian lembar validasi
dilakukan dengan memberikan tanda cek ( ) pada pilihan jawaban yang
sesuai dengan pendapat atas pernyataan yang diajukan. Lembar validasi
menggunakan skala 5 yaitu 5, 4, 3, 2, dan 1 yang masing-masing
menunjukkan penilaian sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik, dan
tidak baik. Validator juga diminta untuk memberikan saran untuk
memperbaiki perangkat pembelajaran dan instrumen tes. Lembar
validasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
a) Lembar validasi RPP
Lembar validasi RPP digunakan untuk mengukur kevalidan RPP
yang dibuat. Ada dua aspek yang dinilai dalam validasi RPP yaitu
aspek isi dan aspek bahasa.
(1) Aspek Isi yang meliputi
a) kelengkapan komponen RPP : identitas sekolah, identitas
mata pelajaran, kelas/semester, materi pokok, alokasi
waktu, tujuan pembelajaran, kompetensi inti, kompetensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
dasar dan indikator pencapaian kompetensi, materi
pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran,
sumber belajar, langkah-langkah pembelajaran, penilaian
hasil pembelajaran.
b) Tujuan: kesesuaian KI dan KD sesuai dengan
permendiknas, ketepatan perumusan indikator dari KD,
keoperasionalan rumusan indikator sehingga mudah diukur,
indikator sesuai dengan tingkat perkembangan siswa
c) Materi prasyarat: kesesuaian dengan materi yang akan
diajarkan, kecukupan materi prasyarat yang dimiliki siswa
d) Materi pelajaran: keakuratan materi yang diajarkan, sesuai
dengan tahap perkembangan berpikir siswa, sesuai untuk
mengembangkan literasi keuangan, sesuai dengan LKS
e) Langkah pembelajaran: kegiatan guru dirumuskan secara
operasional sehingga mudah dilaksanakan dalam kelas,
kegiatan siswa dirumuskan secara operasional sehingga
mudah dilaksanakan dalam kelas, mencirikan pembelajaran
kontekstual model REACT yaitu mengaitkan/ (relating),
mengalami (experiencing), menerapkan (applying), bekerja
sama (cooperating), dan mentransfer (transferring).
f) Penilaian: Dirumuskan dengan jelas sehingga dapat
dilaksanakan guru, menggunakan jenis penilaian yang tepat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
g) Alokasi waktu: Kesesuaian dengan yang dibutuhkan untuk
mencapai indikator, kesesuaian dengan kebutuhan untuk
menilai hasil belajar
(2) Aspek Bahasa meliputi
(a) Ketepatan penggunaan bahasa Indonesia yang baku
(b) Kesesuaian penggunaaan struktur penulisan dengan EYD
(c) Ketepatan penggunaaan istilah-istilah
(d) Kemudahan penggunaan bahasa untuk dipahami
(3) Aspek Manfaat
(a) Kebermanfaatan untuk digunakan sebagai pedoman
pelaksanaan pembelajaran
(b) Kebermanfaatan untuk menjadikan pembelajaran yang
berpusat pada siswa
(c) Kebermanfaatan untuk mendukung adanya interaksi antara
siswa dengan guru, siswa dengan siswa, dan siswa dengan
lingkungan belajar
b) Lembar validasi LKS
Instrumen lembar validasi LKS digunakan untuk mengukur
kevalidan LKS. Penilaian kevalidan LKS dinilai dari tiga aspek,
yaitu isi, tampilan dan bahasa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
(1) Aspek Isi: kesesuaian judul dengan kompetensi yang akan
dicapai, Mencantumkan kompetensi yang akan dicapai,
Ketepatan petunjuk pengerjaan LKS, Kesesuaian LKS dengan
RPP, Kesesuaian konteks dengan karakteristik siswa SMP
kelas VII, Ketepatan materi dengan kompetensi yang akan
dicapai, Kesesuaian materi dengan Pembelajaran kontekstual,
Kesesuaian masalah dengan literasi keuangan, kesesuaian
dengan pembelajaran kontekstual.
(2) Aspek Tampilan: Ketepatan penggunaan gambar dan tabel
untuk memperjelas materi, Ketepatan penggunaan jenis dan
ukuran huruf, Ketepatan tata letak teks, gambar dantabel,
Kesesuaian tempat yang disediakan untuk siswa menuliskan
jawabannya, Pemilihan gambar serta desain LKS menarik.
(3) Aspek Bahasa: Tidak ada kata ambigu yang digunakan,
Menggunakan bahasa yang mudah dipahami, Menggunakan
bahasa yang komunikatif, Kesesuaian bahasa yang digunakan
dengan usia siswa kelas VII.
c) Lembar validasi instrumen tes literasi keuangan
Lembar validasi digunakan untuk mengukur kevalidan instrumen
tes literasi keuangan. Penilaian kevalidan ini ditinjau dari lima
aspek.
(1) Kesesuaian teknik penilaian dengan tujuan pembelajaran:
ketepatan pemilihan teknik penilaian dengan tujuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
pembelajaran, kesesuaian butir-butir soal dengan
tujuan/indikator pencapaian kompetensi, keterwakilan
indikator pencapaian kompetensi
(2) Kelengkapan instrumen: ketersediaan dan ketepatan kunci
jawaban, ketersediaan dan kesesuaian pedoman penskoran
(3) Kesesuaian isi/substansi: kesesuaian soal dengan indicator
pencapaian kompetensi, keterwakilan indicator pencapaian
kompetensi, proporsi tingkat kesukaran
(4) Konstruksi soal: kejelasan petunjuk pengerjaan soal,
pertanyaan menuntut adanya jawaban, Pertanyaan mendorong
siswa untuk berpikir, ketepatan pilihan bentuk soal dengan KI
dan KD, Soal bermakna dan mendefinisikan masalah dengan
jelas, untuk soal pilihan ganda , soal banyak memasukkan item
yang mungkin dan terbebas dari materi yang tidak rasional,
soal menggunakan pernyataan negatif hanya ketika diperlukan,
untuk soal pilihan ganda, semua alternatif jawaban
menggunakan bahasa yang sama dan konsisten, untuk soal
pilihan ganda, hanya mengandung satu alternatif jawaban
benar, untuk soal pilihan ganda, letak pilihan jawaban yang
benar harus acak, untuk soal pilihan ganda, tidak menggunakan
alternatif jawaban semua benar atau semua salah.
(5) Kebahasaan: kesesuaian tulisan, ejaan dan tanda baca dengan
EYD, kejelasan kalimat, ketepatan penggunaan istilah,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
kejelasan bahasa yang digunakan sehingga tidak menimbulkan
penafsiran ganda
2) Instrumen untuk mengukur kepraktisan RPP dan LKS
Ada dua instrumen yang digunakan untuk mengetahui kepraktisan
RPP dan LKS yaitu lembar penilaian guru dan lembar penilaian siswa.
Penjelasan dari masing-masing angket dijabarkan sebagai berikut.
a) Lembar penilaian guru
Instrumen ini digunakan untuk mengetahui kepraktisan RPP dan
LKS berdasarkan penilaian guru. Penilaian guru dilakukan setelah guru
mengimplementasikan RPP dan LKS yang telah dikembangkan.
Pengisian angket penilaian guru dengan memberikan cek (√) pada
pilihan jawaban yang sesuai dengan pendapat atas pernyataan yang
diajukan. Lembar penilaian guru menggunakan skala 5 yaitu 5, 4, 3, 2,
dan 1 yang masing-masing menunjukkan penilaian sangat baik, baik,
cukup baik, kurang baik, dan tidak baik. Guru juga diminta untuk
memberikan saran untuk memperbaiki RPP dan LKS jika memang
diperlukan.
b) Lembar penilaian siswa
Lembar penilaian siswa digunakan untuk memperoleh data
penilaian dari siswa tentang pembelajaran yang berlangsung saat
pengimplementasian LKS di dalam kelas. Pengisian lembar penilaian
siswa dilakukan dengan memberikan cek (√) pada pilihan jawaban yang
sesuai dengan pendapat atas pernyataan yang diajukan. Lembar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
penilaian siswa menggunakan skala 5 yaitu 5, 4, 3, 2, dan 1 yang
masing-masing menunjukkan penilaian sangat setuju, setuju, ragu-ragu,
tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Siswa juga diminta untuk
memberikan saran untuk memperbaiki LKS jika memang diperlukan.
c) Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran
Lembar observasi ini digunakan untuk memperoleh data
keterlaksanaan RPP dalam proses pembelajaran matematika di kelas.
Item-item dalam lembar observasi dibuat berdasarkan setiap tahapan
yang dijabarkan dalam RPP. Pengamat memberikan tanda cek (√ ) jika
aspek yang diamati terlaksana dan tanda strip (-) jika aspek yang
diamati tidak terlaksana pada kolom keterlaksanaan yang sesuai dengan
pernyataan yang diajukan. Selain memberikan tanda cek atau tanda strip
pada kolom yang disediakan, pengamat juga mengisi catatan atau
informasi yang dirasa penting selama berlangsungnya proses
pembelajaran di kelas. Pada penelitian ini hanya ada seorang pengamat
yang melakukan pengamatan terhadap keterlaksanaan proses
pembelajaran matematika di kelas, yaitu salah satu guru matematika
SMP Negeri 2 Purwosari Kabupaten Gunungkidul.
3) Instrumen untuk mengukur keefektifan RPP dan LKS
Instrumen yang baik adalah instrumen yang valid dan reliabel.
Sebelum instrumen digunakan dalam penelitian diperlukan pembuktian
validitas dan estimasi reliabilitas. Validitas adalah kecukupan dan
ketepatan interpretasi dan penggunaan hasil tes (Miller, Linn &
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Gronlund, 2009: 70). Ini berarti bahwa instrumen dikatakan valid
apabila instrumen tersebut dapat dengan tepat mengukur apa yang
hendak diukur. Sedangkan reliabilitas adalah konsistensi
daripengukuran, yaitu seberapa konsisten skor tes atau hasil penilaian
dari satu pengukuran ke pengukuran yang lain (Miller, Linn &
Gronlund, 2009: 107). Hal ini berarti bahwa instrumen dikatakan
reliabel apabila instrumen tersebut memberikan hasil yang konsisten
apabila diteskan berkali-kali.
Instrumen yang digunakan untuk mengukur keefektifan RPP dan
LKS yang dikembangkan adalah sebagai berikut:
a) Tes literasi keuangan.
Instrumen ini digunakan untuk mengukur kemampuan literasi
keuangan siswa. Bentuk soal yang digunakan adalah 25 soal
pilihan ganda yang disesuaikan dengan materi yang dipelajari.
b) Non tes sikap keuangan pribadi
Instrumen ini digunakan untuk memperkuat hasil pengukuran
melalui tes literasi keuangan. Instrumen ini terdiri atas 13
pernyataan terkait tiga indikator sikap keuangan, yaitu keyakinan
dalam perencanaan keuangan, kecenderungan menabung dan
kecenderungan konsumsi. Sebelum digunakan, angket sikap
keuangan pribadi divalidasi oleh dosen ahli hingga diperoleh
kategori valid sebagai validitas isi. Setelah diperoleh bukti
validitas, instrumen ini diberikan kepada siswa pada awal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
pembelajaran sebelum penggunaan perangkat pembelajaran dan di
akhir sesudah penggunaan perangkat pembelajaran. Adapun kisi-
kisi dan angket sikap keuangan pribadi dapat dilihat di lampiran
17.
Instrumen angket sikap keuangan siswa diujicobakan pada
29 siswa kelas 7B yang digunakan sebagai kelas penelitian di
SMP Negeri 2 Purwosari. Selanjutnya berdasarkan hasil uji coba
dilakukan analisis faktor dengan bantuan IBM SPSS Statistic 20.
Adapun hal yang harus diperhatikan dalam melakukan analisis
faktor adalah nilai Kaiser-Meyer-Olkin of Sampling Adequacy
(KMO). Syarat agar analisis faktor dapat dilanjutkan adalah
apabila nilai KMO 0,5. Apabila nilai KMO < 0,5 maka item-item
yang kurang layak dikeluarkan secara bertahap, yaitu item-item
yang memiliki anti image correlation <0,5.
Berikut hasil analisis faktor angket sikap keuangan siswa,
nilai KMO ditunjukkan pada Tabel 6.
Tabel 6. KMO dan Tes Bartlett
Berdasarkan analisis dari 13 pernyataan pada angket sikap
keuangan siswa dapat dikelompokkan menjadi empat faktor.
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. 0,517
Approx. Chi-Square 128,054
Bartlett's Test of Sphericity Df 78
Sig. 0,000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Adapun pengelompokkan pernyataan pada angket sikap keuangan
dapat dilihat pada Tabel 7 berikut.
Tabel 7. Angket Sikap Keuangan Secara Teoritik dan Empiris
Teoritis Item
Pernyataan
Empiris Item
Pernyataan
Keyakinan 1(+), 4(-), Keyakinan 1(+), 4(-)
Dalam 13(+) Dalam
Perencanaan Perencanaan
Keuangan Keuangan
Kecenderungan 2(+), 3(+), 7(-), Kecenderungan 2(+), 3(+), 7(-)
Menabung 8(+), 11(+) Menabung , 8(+), 11(+)
Kecenderungan 5(+), 6(+), Kecenderungan 6(+), 9(+),
Konsumsi 9(+),
12(-)
10(-), Konsumsi 13(+)
Mencari
Informasi
sebelum
berbelanja
5(+), 10(-)
Estimasi reliabilitas tes literasi keuangan dan angket sikap
keuangan siswa dapat dilihat pada Tabel 8 berikut.
Tabel 8. Estimasi Reliabilitas Instrumen
Instrumen Estimasi Reliabilitas
Tes Literasi keuangan 0,705
Angket Sikap Keuangan 0,651
4. Teknik Analisis Data
Analisis data pada penelitian ini dilakukan untuk menjawab
pertanyaan penelitian dan untuk mendapatkan perangkat pembelajaran
yang memenuhi kriteria kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Analisis data menggunakan analisis deskriptif, data yang awalnya
berupa skor diubah menjadi data kualitatif skala dengan skala 5
didasarkan pada acuan menurut Widoyoko (2009: 238) yang
ditunjukkan pada Tabel 9 berikut.
Tabel 9. Konversi Skor Empiris menjadi skala 5
Interval Skor Kategori
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Sangat Kurang
Keterangan:
X = skor empiris/aktual
a. Analisis Data Kevalidan Perangkat Pembelajaran dan Instrumen
Literasi Keuangan
Kevalidan perangkat pembelajaran yang dikembangkan ditentukan
berdasarkan kesimpulan yang terdapat pada lembar validasi yang diisi
oleh validator yaitu tidak layak digunakan, layak digunakan dengan
revisi, dan layak digunakan. Jika perangkat pembelajaran dinyatakan
layak digunakan maka perangkat pembelajaran dapat diuji coba lapangan,
apabila dinyatakan layak digunakan dengan revisi maka perangkat
pembelajaran perlu diperbaiki sesuai saran yang diberikan validator baru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
kemudian diujicobakan, dan bila perangkat pembelajaran dinyatakan
tidak layak digunakan maka perangkat pembelajaran tersebut harus
diganti atau dibuat ulang setelah itu divalidasi kembali sampai perangkat
pembelajaran dapat layak digunakan. Kriteria kevalidan perangkat
pembelajaran dan instrumen keefektifan dapat dilihat pada Tabel 10, 11,
12 dan 13 berikut.
Tabel 10. Kriteria Kevalidan Perangkat Pembelajaran
Interval Skor Penilaian Ahli Kategori
RPP LKS
X > 126 X > 76 Sangat Baik
102 < X ≤ 126 61 < X ≤ 76 Baik
78 < X ≤ 102 47 < X ≤ 61 Cukup
54 < X ≤ 78 32 < X ≤ 47 Kurang
X ≤ 54 X ≤ 32 Sangat Kurang
Keterangan: X : Rata-rata skor aktual
Tabel 11. Kriteria Kevalidan Setiap Aspek Penilaian RPP
Interval Skor Penilaian Ahli Kategori
Aspek Isi Aspek
Bahasa
Aspek
Manfaat
X > 92 X > 16 X > 16 Sangat Baik
74 < X ≤ 92 13 < X ≤ 16 13 < X ≤ 16 Baik
57 < X ≤ 74 10 < X ≤ 13 10 < X ≤ 13 Cukup
40 < X ≤ 57 7 < X ≤ 10 7 < X ≤ 10 Kurang
X ≤ 40 X ≤ 7 X ≤ 7 Sangat Kurang
Keterangan: X : Rata-rata skor aktual
Tabel 12. Kriteria Kevalidan Setiap Aspek Penilaian LKS
Interval Skor Penilaian Ahli Kategori
Aspek Isi Aspek
Bahasa
Aspek
Manfaat
X > 37 X > 20 X > 16 Sangat Baik
30 < X ≤ 37 16 < X ≤ 20 13 < X ≤ 16 Baik
23 < X ≤ 30 13 < X ≤ 16 10 < X ≤ 13 Cukup
16 < X ≤ 23 9 < X ≤ 13 7 < X ≤ 10 Kurang
X ≤ 16 X ≤ 9 X ≤ 7 Sangat Kurang
Keterangan: X : Rata-rata skor aktual
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Tabel 13. Kriteria Kevalidan Instrumen Keefektifan Perangkat
Kategori Kategori
Aspek Isi Aspek Tampilan
X > 92 X > 67 Sangat Baik
75 < X ≤ 92 54 < X ≤ 67 Baik
57 < X ≤ 75 42 < X ≤ 54 Cukup
40 < X ≤ 57 29 < X ≤ 42 Kurang X ≤ 40 X ≤ 29 Sangat Kurang
Keterangan: X : Rata-rata skor aktual
b. Analisis Kepraktisan Perangkat Pembelajaran
Perangkat pembelajaran matematika SMP dengan pembelajaran
kontekstual berorientasi literasi keuangan dikatakan praktis jika
memenuhi kriteria sebagai berikut:
1) Penilaian guru dan penilaian siswa terhadap pembelajaran berada
dalam kategori minimal Baik.
2) Persentase keterlaksanaan pembelajaran guru dan siswa dengan
pendekatan kontekstual untuk mengembangkan literasi keuangan
berada dalam kategori sangat baik.
Analisis kepraktisan perangkat pembelajaran yang terdiri atas lembar
penilaian guru, lembar penilaian siswa dan lembar observasi
keterlaksanaan pembelajaran dijelaskan sebagai berikut. Analisis yang
diperoleh dari data lembar penilaian guru digunakan untuk menentukan
kepraktisan perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Skor penilaian
yang diperoleh dari guru dikonversi menjadi data kualitatif skala lima.
Kriteria kepraktisan perangkat pembelajaran yang dikembangkan
ditunjukkan pada Tabel 14.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Tabel 14. Kriteria Kepraktisan Perangkat Pembelajaran Berdasarkan
Penilaian Guru dan Siswa
Interval Skor Penilaian Guru Interval Skor Penilaian
Siswa Kategori
RPP LKS X > 29,4 X > 33,6 X > 42 Sangat Baik
23,8 < X ≤ 29,4 27,2 < X ≤ 33,6 34 < X ≤ 42 Baik 18,2 < X ≤ 23,8 20,8< X ≤ 27,2 26 < X ≤ 34 Cukup
12,6 < X ≤ 18,2 14,4 < X ≤ 20,8 18 < X ≤ 26 Kurang X ≤ 12,6 X ≤ 14,4 X ≤ 18 Sangat Kurang
Keterangan: X : Rata-rata skor aktual
Sedangkan kepraktisan berdasarkan hasil observasi keterlaksanaan
pembelajaran dianalisis dengan menggunakan persentase yaitu:
Keterangan :
P : Persentase keterlaksanaan pembelajaran
T : Frekuensi item yang terlaksana
S : seluruh item keterlaksanaan pembelajaran
Deskripsi persentase keterlaksanaan pembelajaran disajikan pada tabel.
Tabel 15. Kriteria Kepraktisan Berdasarkan Keterlaksanaan
Pembelajaran
Interval (%) Kategori
X > 84 Sangat Baik
68 < X ≤ 84 Baik
52 < X ≤ 68 Cukup
36 < X ≤ 52 Kurang
X ≤ 36 Sangat Kurang
Keterangan: X : Rata-rata skor aktual
c. Analisis Keefektifan Perangkat Pembelajaran
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana perangkat
pembelajaran yang dikembangkan telah memenuhi kriteria efektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Ukuran keefektifan dari suatu perangkat pembelajaran dapat ditentukan
dengan indeks keefektifan. Menurut Kemp, Morrison, & Ross (1994:
289) persentase yang dapat dijadikan sebagai indeks keefektifan adalah
sebagai berikut.
1) Persentase siswa yang mencapai tingkat penguasaan tertentu
sesuai dengan yang telah ditetapkan.
2) Persentase rata-rata pencapaian siswa terhadap tujuan
pembelajaran.
Karena tujuan dari pengembangan perangkat pembelajaran matematika
pada penelitian ini adalah untuk mengembangkan literasi keuangan siswa
maka keefektifannya didasarkan pada tingkat literasi keuangan. Menurut
Mandell siswa dikatakan telah melek secara keuangan apabila mencapai
skor minimal 75 (Huston, 2010: 304). Dengan mempertimbangkan beberapa
pendapat di atas maka perangkat pembelajaran matematika SMP dengan
pembelajaran kontekstual untuk mengembangkan literasi keuangan yang
dikembangkan dalam penelitian ini dikatakan efektif jika memenuhi:
1) Rata-rata hasil tes literasi keuangan siswa minimal 75.
2) Persentase siswa yang mencapai nilai minimal 75 adalah minimal 75%.
3) Persentase hasil non tes sikap keuangan pribadi siswa dengan
kategori minimal baik mencapai 80%.
Analisis tes literasi keuangan siswa dilakukan dengan menghitung hasil
tes untuk menentukan ketuntasan belajar siswa sesudah menggunakan
perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Skor yang diperoleh dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
tes literasi keuangan selanjutnya dikonversi menjadi nilai dengan
rentang 0 sampai dengan 100. Rata-rata nilai siswa kemudian
dikonversikan ke dalam kategori seperti ditunjukkan pada Tabel 16
berikut (Arikunto. 2012: 281).
Tabel 16. Kategorisasi Skor Siswa
Interval Kategori
80 ≤ X ≤ 100 Sangat Baik 66 ≤ X < 80 Baik
56 ≤ X < 66 Cukup 40 ≤ X < 55 Kurang 30 ≤ X < 39 Gagal
Keterangan: X : Rata-rata skor aktual
Adapun kriteria keefektifan perangkat pembelajaran yang
dikembangkan berdasarkan kemampuan literasi keuangan siswa adalah
apabila persentase ketuntasan belajar siswa ≥ 75.
Sedangkan analisis angket sikap keuangan dilakukan untuk
mengetahui sejauh mana perkembangan sikap keuangan siswa. Angket
sikap keuangan terdiri atas 13 item (skor maksimum ideal 65, skor
minimum ideal 13, Xi = 39, Sbi = 8,66). Berdasarkan data tersebut
diperoleh kategori interval angket sikap keuangan pribadi yang dijelaskan
pada Tabel 17 berikut ini.
Tabel 17. Kategori Interval Ketercapaian Sikap Keuangan Pribadi Siswa
Interval Kategori
X > 54 Sangat Baik
44 < X ≤ 54 Baik
33 < X ≤ 44 Cukup
23 < X ≤ 33 Kurang
X ≤ 23 Sangat Kurang
Keterangan: X : skor aktual
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Adapun kriteria keefektifan perangkat pembelajaran yang
dikembangkan berdasarkan sikap keuangan siswa adalah persentase
siswa dengan kategori minimal baik mencapai 80%.
F. Jadwal Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan dengan rincian jadwal sebagai berikut.
No Jenis Kegiatan Bulan 2018
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Observasi Lapangan
No Jenis Kegiatan Bulan 2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
2
Penyusunan
Proposal
3 Persiapan Penelitian
4
Pelaksanaan
Penelitian
5 Pengumpulan Data
6 Uji Coba Terbatas
7 Uji Coba Lapangan
8 Analisis Data
9 Penyusunan Laporan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
A. Hasil Pengembangan Produk Awal
Metode pengembangan perangkat yang digunakan dalam penelitian ini
merupakan jenis penelitian dengan metode Research and Development (R&D) yang
dimodifikasi dari model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation,
Evaluation) yang dikembangkan Dick dan Carry. Menurut Endang Mulyatiningsih
(2011: 183), pengembangan media pembelajaran dilaksanakan melalui 5 tahap, yaitu :
1. Deskripsi Tahap Menganalisis (Analysis)
Pada tahap analisis dilakukan kegiatan menganalisis terkait permasalahan yang
ada dalam pembelajaran matematika SMP dan kondisi lingkungan berdasarkan
kurikulum yang berlaku. Kegiatan yang dilakukan peneliti dalam tahap analisis
adalah sebagai berikut:
a. Analisis kebutuhan
Masalah mendasar yang ada di SMP Negeri 2 Purwosari Gunungkidul
adalah rendahnya daya serap siswa pada soal-soal yang terkait dengan literasi
keuangan. Diperkuat dengan hasil wawancara dengan guru di SMP Negeri 2
Purwosari Kabupaten Gunungkidul, diketahui bahwa guru lebih
menitikberatkan pada bagaimana membekali siswa agar dapat menyelesaikan
masalah aritmetika sosial tanpa mengembangkan kemampuan literasi,
sehingga apabila bentuk soal maupun ilustrasi soal berbeda siswa merasa
kesulitan. Kesulitan lain yang dialami siswa adalah kesulitan dalam melakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
operasi perkalian dan pembagian, apalagi jika operasi itu melibatkan bilangan
yang besar.
Berdasarkan masalah-masalah tersebut kemudian dilakukan kajian tentang
solusi permasalahan tersebut, terkait model, metode, ataupun pendekatan yang
sesuai. Salah satu pendekatan yang relevan dengan kondisi siswa tersebut
adalah pendekatan kontekstual. Pendekatan kontekstual relevan dengan
permasalahan tersebut karena pendekatan kontekstual memungkinkan peserta
didik menghubungkan isi dari mata pelajaran dengan konteks yang dekat
dengan kehidupan sehari-hari untuk menemukan makna (bermakna). Jika
siswa dapat menemukan makna dari pembelajaran maka siswa akan lebih
mudah memahami permasalahan meskipun dalam bentuk dan ilustrasi berbeda.
Dalam pendekatan kontekstual ini, strategi yang digunakan adalah strategi
REACT yang merupakan kependekan dari Relating, Experiencing, Applying,
Cooperating dan Transferring. Melalui strategi REACT siswa akan diajak
mengaitkan konsep yang dipelajari dengan kehidupan sehari-hari, mengalami
baik secara hands on maupun hands off, menerapkan konsep yang dipelajari,
bekerja sama dalam memahami konsep maupun menyelesaikan masalah dan
mentransfer konsep yang telah dipelajari untuk menyelesaikan permasalahan
yang lebih rumit. Dengan langkah-langkah tersebut diharapkan siswa dapat
memahami konsep yang diberikan dan literasi keuangan siswa dapat
berkembang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
b. Analisis Karakteristik Siswa
Hasil analisis siswa di SMP Negeri 2 Purwosari Kabupaten Gunungkidul
bahwa kemampuan akademik siswa kelas VII B tahun pelajaran 2018/2019
memiliki kemampuan yang beragam. Ini ditunjukkan dengan nilai hasil
Penilaian Akhir Semester (PAS) Ganjil untuk mata pelajaran matematika tahun
pelajaran 2018/2019 dengan rata-rata 36,16 dan simpangan baku 16,09. Dari
segi sosial budaya siswa juga beragam, karena sebagian siswa berasal dari
kabupaten Bantul yang berbatasan dengan kabupaten Gunungkidul.
Karakteristik siswa kelas VII B SMP Negeri 2 Purwosari berada pada
rentang usia 12-14 tahun atau berada pada pola tingkat perkembangan kognitif
konkret menuju abstrak. Bahwa pada tahap perkembangan tersebut, siswa telah
mampu berpikir tanpa bantuan benda konkret, banyak berkawan dengan anak-
anak sebaya dan telah mampu membedakan benar dan salah. Dengan demikian
proses pembelajaran yang dilakukan tidak banyak menggunakan bantuan
benda konkret. Pembelajaran dilaksanakan secara berkelompok agar siswa
dapat berinteraksi dengan teman sebayanya.
c. Analsis Kurikulum
Konsep yang akan dipelajari siswa dalam mengembangkan literasi
keuangan mencakup Kompetensi Dasar (KD) dalam satu Kompetensi Inti (KI)
pada mata pelajaran matematika untuk siswa kelas VII. Sesuai dengan amanah
Kurikulum 2013 maka kompetensi inti akan mencakup pengetahuan dan
keterampilan. Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar dan Indikator literasi
keuangan disajikan dalam Tabel 18 berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Tabel 18. Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar dan
Indikator Literasi Keuangan
Kelas Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar Indikator Literasi
Keuangan
7 Pengetahuan 3.9 Mengenal dan menganalisis berbagai situasi terkait aritmetika sosial (penjualan, pembelian, potongan, keuntungan, kerugian, bunga tunggal, persentase, bruto, neto, tara)
Tabungan, uang dan transaksi, pinjaman
Ketrampilan 4.9 Menyelesaikan
Masalah berkaitan
dengan Aritmetika
Sosial (penjualan,
pembelian, potongan,
keuntungan,
kerugian, bunga
tunggal, persentase,
bruto, neto, tara)
Pemecahan masalah, pengambilan keputusan keuangan
Untuk KD 3.9 dan 4.9 kelas VII materi Aritmetika Sosial urutan materi
pembelajarannya dapat digambarkan sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Gambar 5 . Alur Penyajian Materi Aritmetika Sosial pada KD 3.9 dan 4.9
Analisis dilakuan dengan mengidentifikasi materi terkait dengan literasi
keuangan. Analisis mencakup indikator pencapaian kompetensi dari
kompetensi dasar yang dimaksud. Berikut ini adalah indikator hasil dari
analisis kurikulum pada materi arimetika sosial KD 3.9 dan 4.9 adalah sebagai
berikut.
1) Membedakan situasi untung dan rugi dalam jual beli
2) Menentukan besaran keuntungan atau kerugian dalam jual beli
3) Menentukan persentase untung atau rugi dalam jual beli
Aritmetika
Sosial
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
4) Menentukan harga jual atau harga beli jika mengalami untung atau rugi
5) Menentukan besar tabungan setelah jangka waktu tertentu
6) Menentukan persentase bunga tabungan
7) Menentukan besar pengembalian suatu pinjaman
8) Menentukan besar angsuran suatu pinjaman
9) Menentukan harga barang dengan diskon tertentu
10) Menentukan besaran pajak
11) Menentukan bruto, neto, tara suatu barang
12) Menentukan selesaian masalah dan keputusan yang tepat berkaitan dengan
jual beli
13) Menentukan selesaian masalah dan mengambil keputusan yang tepat
berkaitan dengan tabungan
14) Menentukan selesaian masalah dan mengambil keputusan yang tepat
berkaitan dengan pinjaman
15) Menentukan selesaian masalah dan mengambil keputusan yang tepat
berkaitan dengan diskon
16) Menentukan selesaian masalah dan mengambil keputusan yang tepat
berkaitan dengan pajak
17) Menentukan selesaian masalah dan mengambil keputusan yang tepat
berkaitan dengan bruto, neto, tara
Penetapan tujuan instruksional dilakukan agar target yang akan dicapai
jelas. Tujuan instruksional atau tujuan pembelajaran mencakup kompetensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
pengetahuan, pengetahuan dan juga sikap keuangan. tujuan pembelajaran pada
materi aritmetika sosial pada KD 3.9 dan KD 4.9 meliputi:
1) Dengan mencermati ilustrasi pada kegiatan ayo mengaitkan, siswa
dapat meyakini pentingnya mencatat pemasukan dan pengeluaran
2) Dengan mencermati situasi pada kegiatan ayo mengalami, siswa dapat
menemukan konsep keuntungan atau kerugian dalam jual beli
3) Dengan menjawab pertanyaan dalam kegiatan ayo menerapkan, siswa
dapat menentukan persentase untung atau rugi dalam jual beli
4) Melalui pemberian soal yang bervariasi, siswa dapat menentukan
selesaian masalah yang berkaitan dengan jual beli
5) Dengan mencermati ilustrasi pada kegiatan ayo mengaitkan, siswa
dapat meyakini pentingnya mencatat pemasukan dan pengeluaran
6) Dengan mencermati situasi dalam kegiatan ayo mengalami, siswa dapat
menentukan cara menghitung harga jual atau harga beli
7) Dengan menjawab pertanyaan dalam kegiatan ayo menerapkan, siswa
dapat menentukan selesaian masalah yang berkaitan dengan jual beli
8) Melalui pemberian soal yang bervariasi, siswa dapat menentukan
selesaian masalah dan mengambil keputusan yang tepat berkaitan
dengan jual beli
9) Dengan mencermati ilustrasi pada kegiatan ayo mengaitkan, siswa
dapat meyakini pentingnya merencanakan penggunaan uang saku,
pentingnya menabung dan bahwa tabungan akan berguna di masa
mendatang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
10) Dengan mencermati situasi dalam kegiatan ayo mengalami, siswa dapat
menentukan cara menghitung uang tabungan dengan bunga dan jangka
waktu tertentu
11) Dengan menggunakan sampel daftar bunga deposito, siswa dapat
menentukan besar tabungan setelah jangka waktu tertentu
12) Melalui latihan soal yang diberikan, siswa dapat menentukan selesaian
masalah dan mengambil keputusan yang tepat berkaitan dengan
tabungan
13) Dengan mencermati ilustrasi pada kegiatan ayo mengaitkan, siswa
dapat meyakini pentingnya mencatat penggunaan uang saku dan
pentingnya menjaga keseimbangan pemasukan dan pengeluaran agar
tidak terjadi krisi keuangan pribadi
14) Dengan mencermati situasi pada kegiatan ayo mengalami, siswa dapat
menentukan cara menghitung besar angsuran suatu pinjaman
15) Dengan menggunakan sampel daftar bunga pinjaman, siswa dapat
menentukan angsuran setelah jangka waktu tertentu
16) Melalui pemberian soal yang bervariasi, siswa dapat menentukan
selesaian masalah dan mengambil keputusan yang tepat berkaitan
dengan angsuran
17) Dengan mencermati ilustrasi pada kegiatan ayo mengaitkan, siswa
dapat meyakini pentingnya mempertimbangkan harga sebelum
berbelanja, pentingnya mengetahui informasi tentang barang yang akan
dibeli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
18) Dengan mencermati situasi pada kegiatan ayo mengalami, siswa dapat
menentukan harga barang dengan diskon tertentu
19) Dengan menjawab pertanyaan dalam kegiatan ayo menerapkan, siswa
dapat menentukan selesaian masalah yang berkaitan dengan diskon
20) Melalui pemberian soal yang bervariasi, siswa dapat menentukan
selesaian masalah dan mengambil keputusan yang berkaitan dengan
diskon
21) Dengan mencermati ilustrasi pada kegiatan ayo mengaitkan, siswa
dapat meyakini pentingnya membayar pajak
22) Dengan mencermati situasi pada kegiatan ayo mengalami, siswa dapat
menentukan harga barang dengan pajak tertentu
23) Dengan menjawab pertanyaan dalam kegiatan ayo menerapkan, siswa
dapat menentukan selesaian masalah yang berkaitan dengan pajak
24) Melalui pemberian soal yang bervariasi, siswa dapat menentukan
selesaian masalah dan mengambil keputusan yang berkaitan dengan
diskon atau pajak
25) Dengan mencermati ilustrasi pada kegiatan ayo mengaitkan, siswa
dapat meyakini pentingnya mengetahui informasi tentang barang yang
akan dibeli
26) Dengan menggunakan timbangan barang, siswa dapat menemukan
hubungan antara bruto, neto, tara suatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
27) Dengan menjawab pertanyaan dalam kegiatan ayo menerapkan, siswa
dapat menentukan selesaian masalah yang berkaitan dengan bruto, neto,
tara
28) Melalui pemberian soal yang bervariasi, siswa dapat menentukan
selesaian masalah dan mengambil keputusan yang berkaitan dengan
bruto, neto, tara
2. Deskripsi Tahap Mendesain (Design)
Tahap mendesain bertujuan untuk mempersiapkan draft 1 perangkat
pembelajaran. Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap mendesain adalah
sebagai berikut.
a. Membuat tes beracuan kriteria (constructing criteria-referenced tests)
Tes beracuan kriteria yang sekaligus merupakan instrumen penilaian,
dikembangkan dalam bentuk tes literasi keuangan. Tes literasi keuangan terdiri
atas 10 soal pilihan ganda dan 4 soal uraian. Soal literasi keuangan disusun
berdasarkan indikator pada kompetensi dasar yang terkait literasi keuangan.
Instrumen soal tes literasi keuangan dapat dilihat pada lampiran 20.
b. Memilih media (media selection)
Berdasarkan analisis konsep, analisis tugas dan spesifikasi tujuan instruksional
dilakukan pemilihan media yang tepat untuk mengembangkan literasi
keuangan siswa dengan pembelajaran kontekstual. Media yang dikembangkan
adalah LKS dan alat lain yang ada di lingkungan yang mendukung
pembelajaran.
c. Memilih format/bentuk (format selection)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Format yang dipilih dalam pengembangan perangkat pembelajaran matematika
dalam penelitian ini disesuaikan dengan aturan, kurikulum yang berlaku dan
tahapan dalam pembelajaran kontekstual khususnya strategi REACT. Format
RPP disusun berdasarkan landasan teori di bab II, yaitu mengacu pada
Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar proses. Format RPP
mencakup komponen identitas sekolah, indentitas mata pelajaran,
kelas/semester, materi pokok, alokasi waktu, tujuan pembelajaran, komponen
inti, kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi, materi
pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, sumber belajar,
langkah-langkah pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran. Pada
komponen langkah-langkah pembelajaran terdiri dari kegiatan pendahuluan,
kegiatan inti dan penutup. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada produk
perangkat pembelajaran.
Lembar kegiatan siswa (LKS) disusun dan disesuaikan dengan langkah-
langkah yang terdapat pada pembelajaran kontekstual dengan strategi REACT.
Dalam LKS disajikan kegiatan ayo mengaitkan (relating), ayo mengalami
(experiencing), ayo menerapkan (applying), ayo bekerja sama (cooperating)
dan ayo mentransfer (transferring). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
produk perangkat pembelajaran.
d. Mendesain bentuk awal (initial design)
Desain bentuk awal dalam penelitian ini adalah RPP dan LKS. Hasil dari
proses ini adalah draft 1 perangkat pembelajaran. Berikut adalah RPP dan LKS
yang dihasilkan dalam produk awal (draft 1).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RPP yang dikembangkan menggunakan pembelajaran kontekstual yang
dapat mengembangkan literasi keuangan dalam pembelajaran matematika
mempunyai karakteristik sebagai berikut.
a) Tujuan pembelajaran mengarah pada pengembangan kemampuan
literasi keuangan.
b) Kegiatan pembelajaran dirancang secara kontekstual untuk siswa
melakukan kegiatan mengaitkan (relating), mengalami (experiencing),
menerapkan (applying), bekerja sama (cooperating) dan mentransfer
(transferring).
Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran mengacu pada
Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 yang mencakup: (1) Identitas sekolah
yaitu nama satuan pendidikan; (2) Identitas mata pelajaran atau tema/subtema;
(3) Kelas/semester; (4) Materi pokok; (5) Alokasi waktu ditentukan sesuai
keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar dengan
mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam silabus dan KD
yang harus dicapai; (6) Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan
KD, dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan
diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan; (7) Kompetensi
dasar dan indikator pencapaian kompetensi; (8) Materi pembelajaran,
memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis
dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian
kompetensi; (9) metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
mencapai kompetensi dasar yang disesuaikan dengan karakteristik peserta
didik dan kompetensi dasar yang akan dicapai; (10) media pembelajaran,
berupa alat bantu proses pembelajaran untuk menyampaikan materi
pelajaran; (11) sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan
elektronik, alam sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan; (12)
langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan,
inti, dan penutup; dan (13) penilaian hasil pembelajaran.
Sedangkan tahapan pengembangan RPP yang dilakukan adalah sebagai
berikut:
a) Menentukan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) yang
akan dikembangkan. KI dan KD yang dikembangkan sesuai dengan
Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016. KI dan KD yang dikembangkan
adalah KI dan KD mata pelajaran matematika SMP yang potensial
untuk mengembangkan literasi keuangan siswa.
b) Merumuskan indikator pencapaian kompetensi dan tujuan
pembelajaran sesuai dengan KD dan kemampuan literasi keuangan
yang dikembangkan.
c) Menentukan materi pokok yang sesuai dengan KD, indikator
pencapaian kompetensi dan tujuan pembelajaran.
d) Menentukan kegiatan yang akan dilakukan sehubungan dengan
pembelajaran yang dipilih, yaitu pembelajaran kontekstual. Kegiatan
yang akan dilakukan mencakup kegiatan mengaitkan (relating),
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
mengalami (experiencing), menerapkan (applying), bekerja sama
(cooperating) dan mentransfer (transferring) atau disingkat REACT.
e) Menentukan teknik dan instrumen penilaian yang akan digunakan
untuk menilai ketercapaian kompetensi. Penilaian yang digunakan
adalah tes pilihan ganda yang sesuai dengan indikator pencapaian
kompetensi yang telah ditentukan.
f) Menentukan media/alat, bahan, dan sumber belajar yang sesuai untuk
ketercapaian tujuan pembelajaran.
2) Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
LKS yang dikembangkan dalam penelitian ini menggunakan
pembelajaran kontekstual dengan strategi REACT yang berorientasi
etnomatematikan pada aspek kajian literasi keuangan. Beberapa
karakteristik dari LKS yang dikembangkan adalah sebagai berikut.
a) Konsep yang disajikan dalam LKS hendaknya dikaitkan dengan
kehidupan sehari-hari siswa.
b) Kegiatan yang dilakukan siswa mencakup minimal lima kegiatan, yaitu
mengaitkan (relating), mengalami (experiencing), menerapkan
(applying), bekerja sama (cooperating), dan mentransfer (transferring).
c) Permasalahan yang disajikan dalam LKS adalah masalah kontekstual
yang dekat dengan keseharian siswa.
Perancangan LKS dilakukan berdasarkan kompetensi dasar (KD) dan
disesuaikan dengan RPP yang disusun. LKS yang dirancang bertujuan agar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
siswa dapat mengembangkan literasi keuangan mereka. Berikut adalah
tahapan yang dilakukan dalam penyusunan rancangan awal LKS.
a) Menyiapkan berbagai sumber materi dalam LKS. Beberapa sumber
yang dijadikan sebagai acuan antara lain:
(1) Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Matematika
Untuk SMP/MTs Kelas VII Semester 2: edisi revisi. Jakarta:
Puskurbuk, Balitbang.
(2) Marsigit, dkk. 2011. Matematika 1. Jakarta: Pusat Kurikulum
dan Perbukuan.
(3) Frankie, Jane dkk. 2013. Personal Literasi keuangan for grades
7 and 8. Texas: Texas Council on Economic Education.
(5) Wintarti, Atik dkk. 2008. Contextual Teaching and Learning
Matematika: Sekolah Menengah Pertama/MTs Kelas VII.
Jakarta: Pusbuk, Depdiknas
(6) Holiday, dkk. 2008. Algebra 1. Columbus: Glencoe Mc Graw
Hill Company
b) Mempertimbangkan beberapa analisis yang telah disusun pada tahap
analisis (analysis)
c) Menetapkan judul, materi dan sikap yang dikembangkan pada setiap
pertemuan dalam LKS.
d) Menyusun LKS.
Perancangan RPP dan LKS, kegiatan REACT, indikator literasi keuangan
dan sikap keuangan dapat dilihat pada lampiran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
3. Deskripsi Tahap Mengembangkan (Development)
Pada tahap pengembangan, rancangan yang bersifat konseptual yang
dihasilkan pada tahap sebelumnya direalisasikan menjadi produk yang siap
untuk diimplementasikan pada situasi nyata (kelas) (Endang Mulyatiningsih,
2011: 185). Dalam tahap ini dilakukan pengembangan perangkat pembelajaran
berupa RPP dan LKS pada materi aritmetika sosial dengan pendekatan
kontekstual yang kemudian diperoleh draft 1. Selain itu, pada tahap ini dibuat
pula instrumen penelitian yang akan mengukur produk pada kualifikasi valid,
praktis, dan efektif. Instrumen penelitian yang dibuat adalah lembar validasi,
lembar penilaian RPP dan LKS oleh guru, lembar penilaian LKS oleh siswa,
lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, tes hasil belajar, dan non tes
angket sikap keuangan siswa.
Perangkat pembelajaran yang sudah dikembangkan selanjutnya
dikonsultasikan kepada dosen pembimbing. Kemudian, hasil konsultasi akan
dijadikan acuan untuk perbaikan/revisi perangkat pembelajaran. Setelah itu,
dilakukan validasi perangkat pembelajaran oleh dosen ahli dan praktisi.
Validasi bertujuan untuk mengetahui kelayakan perangkat pembelajaran yang
dihasilkan sebelum diimplementasikan. Hasil validasinya adalah data untuk
mengukur kevalidan perangkat pembelajaran, serta saran/masukan dari
validator. Perangkat pembelajaran yang sudah divalidasi kemudian direvisi
berdasarkan saran/masukan dari validator.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
4. Deskripsi Tahap Mengimplementasikan (Implementation)
Pada tahap implementasi, produk yang dihasilkan pada tahap
pengembangan kemudian diimplementasikan pada situasi nyata, dalam hal ini
adalah kelas (Endang Mulyatiningsih, 2011: 185).
Draft 2 yang dihasilkan dari penilaian ahli kemudian dilakukan
pengujian secara terbatas atau disebut uji coba terbatas. Dari hasil uji coba
terbatas dilakukan revisi lagi sehingga diperoleh draft 3. Draft 3 inilah yang
kemudian dilakukan pengembangan lapangan atau uji coba lapangan untuk
menentukan kelayakan produk yang dikembangkan. Proses dan hasil pengujian
pengembangan secara lengkap disajikan pada subbab B hasil uji coba produk.
Uji coba perangkat pembelajaran dilakukan pada 29 siswa kelas VII B di
SMP 2 Purwosari untuk mengetahui kepraktisan dan keefektifan perangkat
yang dihasilkan. Aspek kepraktisan diukur dari lembar penilaian perangkat oleh
guru dan siswa sebagai pengguna perangkat pembelajaran, serta lembar
observasi keterlaksanaan pembelajaran. Sedangkan aspek keefektifan akan
diukur dari tes hasil belajar siswa dan angket sikap keuangan siswa.
Uji coba dilakukan dengan mengimplementasikan perangkat
pembelajaran berupa RPP dan LKS yang dihasilkan dalam kegiatan
pembelajaran materi aritmetika sosial. Hasil pada tahap ini adalah data yang
digunakan untuk mengukur kepraktisan dan keefektifan produk. Selain itu,
dilakukan analisis data untuk mengukur kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan
produk yang dikembangkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
5. Deskripsi Tahap Mengevaluasi (Evaluation)
Pada tahap evaluasi, dilakukukan evaluasi terkait pengembangan
perangkat pembelajaran. Dalam hal ini, peneliti melakukan revisi terhadap
produk sesuai dengan hasil evaluasi atau kebutuhan yang belum terpenuhi.
B. Hasil Uji Coba Produk
1. Hasil Validasi Ahli
Validasi produk awal dan validasi instrumen keefektifan perangkat
pembelajaran dilakukan oleh dua ahli materi pembelajaran matematika dengan
menggunakan instrumen penelitian lembar validasi RPP, lembar validasi LKS,
lembar validasi tes literasi keuangan, dan lembar validasi angket sikap keuangan.
berikut adalah hasil penilaian produk awal dan instrumen keefektifan perangkat
pembelajaran.
Tabel 19. Hasil Validasi Produk Perangkat Pembelajaran
Perangkat
Pembelajaran
Validator Jumlah Rata-rata Kategori
1 2
RPP 132 126 258 129 Sangat Baik
LKS 83 78 161 80,5 Sangat Baik
Tabel 20. Hasil Validasi Instrumen Keefektifan Perangkat Pembelajaran
Instrumen
Keefektifan
Validator Jumlah Rata-rata Kategori
1 2
Tes Literasi
keuangan 102 90 192 96,00 Sangat Baik
Angket Sikap
Keuangan 71 64 135 67,50 Sangat Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Berdasarkan tabel 19 dapat dilihat bahwa skor rata-rata penilaian RPP dan
LKS oleh ahli berturut-turut adalah 129 dan 80,5. Kedua skor tersebut masuk
dalam kategori sangat baik, sehingga dapat disimpulkan bahwa RPP dan LKS
yang dibuat telah valid dan siap diujicobakan. Sedangkan berdasarkan tabel 20
dapat dilihat bahwa skor rata-rata penilaian instrumen keefektifan yang berupa tes
literasi keuangan dan angket sikap keuangan oleh ahli berturut-turut adalah 96 dan
67,50 kedua-duanya masuk dalam kategori sangat baik, sehingga instrumen
keefektifan telah valid.
2. Hasil Uji Coba Terbatas
Perangkat pembelajaran matematika dengan pembelajaran kontekstual
berorientasi etnomatematika pada aspek kajian literasi keuangan yang telah
divalidasi oleh ahli kemudian digunakan untuk uji coba terbatas. Uji coba terbatas
dilakukan oleh beberapa siswa dan satu orang guru matematika di SMP Negeri 2
Purwosari.
Uji coba terbatas dari pihak siswa dilakukan oleh delapan siswa kelas VII B
di SMP Negeri 2 Purwosari, yang mewakili kemampuan tinggi, sedang dan
rendah. Siswa tersebut dipilih berdasarkan saran dari guru matematika kelas VII di
SMP Negeri 2 Purwosari. Siswa tersebut diminta untuk membaca dan memberikan
komentar serta saran tentang LKS yang dikembangkan. Uji coba terbatas
dilakukan menggunakan lembar penilaian siswa. Hasil penilaian siswa terhadap
LKS dapat dilihat pada tabel 21 berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Tabel 21. Data Hasil Uji Coba Terbatas Siswa Kelas VII
SMP Negeri 2 Purwosari
Nomor Siswa Penilaian LKS
1 40
2 39
3 43
4 41
5 42
6 41
7 40
8 41
Jumlah 327
Rerata 40,875
Kategori Baik
Selain memberikan penilaian, siswa juga memberikan komentar yang akan
dijadikan sebagai bahan perbaikan LKS. Beberapa komentar yang diberikan
adalah sebagai berikut.
a. Beberapa siswa kesulitan dalam mengisi tabel
b. Ada salah ketik, seharusnya tertulis “balon” bukan “galon”.
c. Beberapa soal sulit dipahami kalimatnya.
Uji coba terbatas dari pihak guru dilakukan oleh satu orang guru
matematika SMP Negeri 2 Purwosari yang mengajar pada kelas VII. Guru tersebut
diminta memberikan penilaian terhadap RPP dan LKS yang dikembangkan. Hasil
penilaian guru terhadap RPP dan LKS dapat dilihat pada Tabel 22 berikut.
Tabel 22. Data Hasil Uji Coba Terbatas oleh Satu Guru
Kelas VII SMP Negeri 2 Purwosari
Perangkat
Pembelajaran
Jumlah Skor Kategori
RPP 32 Sangat Baik
LKS 38 Sangat Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Berdasarkan tabel 21 diketahui bahwa hasil penilaian siswa terhadap LKS
diperoleh skor rata-rata 40,875 dan termasuk dalam kategori baik. Rincian hasil
penilaian siswa adalah 12,5% menilai sangat baik dan 87,5% memberikan nilai
baik. Sedangkan berdasarkan tabel 22, diketahui bahwa hasil penilaian guru
terhadap RPP dan LKS secara berturut-turut diperoleh skor 32 dan 38, dan
masing-masing termasuk dalam kategori sangat baik. Hasil penilaian siswa dan
guru pada uji coba keterbacaan secara lengkap dapat dilihat pada lampiran.
Berdasarkan hasil penilaian siswa dan guru tersebut diketahui bahwa secara
keseluruhan RPP dan LKS yang dikembangkan termasuk dalam kategori baik dan
sangat baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa LKS yang dikembangkan
dapat digunakan untuk uji coba lapangan.
3. Hasil Uji Coba Lapangan
Perangkat pembelajaran yang telah direvisi berdasarkan komentar dan
masukan siswa pada uji coba terbatas selanjutnya digunakan untuk uji coba
lapangan. Subjek uji coba lapangan adalah siswa kelas VII B SMP Negeri 2
Purwosari sebanyak 29 siswa. Uji coba lapangan dilaksanakan selama enam
pertemuan untuk proses KBM dan 1 pertemuan untuk tes literasi keuangan.
Kegiatan pembelajaran pada uji coba lapangan berpedoman pada RPP dan
menggunakan LKS yang telah dibuat. Pada pertemuan pertama uji coba lapangan
menunjukkan guru masih kesulitan dalam melaksanakan langkah-langkah dalam
RPP karena guru belum terbiasa membiarkan siswa melakukan kegiatan dengan
sedikit bimbingan. Siswa juga terlihat sangat bergantung pada guru dengan banyak
bertanya. Alokasi waktu untuk setiap kegiatan dalam RPP belum dapat terlaksana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
sesuai dengan yang direncanakan. Terutama pada kegiatan ayo menerapkan dan
ayo mentransfer yang memakan lebih banyak waktu. Hal ini mengakibatkan
kegiatan presentasi kelompok belum dapat terlaksana. Temuan ini dijadikan dasar
untuk refleksi dan perbaikan pertemuan berikutnya.
Pertemuan berikutnya kegiatan pembelajaran dapat terlaksana sesuai
rencana dalam RPP. Siswa mulai terbiasa melakukan kegiatan mulai dari
mengaitkan dengan bantuan guru, mengalami, menerapkan, bekerja sama dan
mentransfer dengan sedikit bantuan guru. Kegiatan presentasi kelompok juga
sudah dapat terlaksana.
Secara keseluruhan proses uji coba lapangan berjalan dengan baik.
Penyajian masalah kontekstual yang dekat dengan kehidupan siswa membuat
siswa merasa antusias untuk mengerjakan. Ditambah lagi dengan kegiatan ayo
bekerja sama, membuat siswa merasa percaya diri dan dapat berbagi ide dengan
teman satu kelompok apabila menemui kesulitan.
Uji coba lapangan menghasilkan data yang akan dianalisis untuk
mengetahui kepraktisan dan keefektifan perangkat pembelajaran diperoleh dari
lembar penilaian guru, lembar penilaian siswa, dan lembar observasi
keterlaksanaan pembelajaran. Sedangkan keefektifan perangkat pembelajaran
diperoleh dari hasil tes literasi keuangan dan angket sikap keuangan siswa.
a. Data Hasil Penilaian Guru
Penilaian guru dilakukan pada setiap pertemuan di akhir pembelajaran
dengan mengisi lembar penilaian guru. Ada dua perangkat yang dinilai, yaitu
RPP dan LKS. Data hasil penilaian guru digunakan untuk mengetahui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
kepraktisan perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Rata-rata skor
penilaian guru kemudian dikategorikan berdasarkan kriteria yang telah
ditentukan. Rata-rata skor hasil penilaian guru dapat dilihat pada tabel 23
berikut.
Tabel 23. Rekapitulasi Penilaian Guru
b. Data Hasil Penilaian Siswa
Penilaian siswa dilakukan pada setiap pertemuan di akhir pembelajaran.
Tujuan dari penilaian siswa adalah untuk mengetahui kepraktisan perangkat
pembelajaran yang dikembangkan. Rata-rata skor penilaian siswa kemudian
dikategorikan berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Rata-rata skor hasil
penilaian siswa dapat dilihat pada tabel 24 berikut.
Tabel 24. Rekapitusai Penilaian Siswa
Pertemuan Rata-rata Skor
1 42,66
2 42,07
3 42,38
4 41,86
5 42,14
6 42,24
Jumlah 253,35
Rerata 42,22
Kategori Sangat Baik
Perangkat Pertemuan Rerata
skor Kategori
1 2 3 4 5 6
RPP 32 33 33 32 34 34 33,00 Sangat Baik
LKS 36 37 36 37 36 38 36,67 Sangat Baik
Total Skor 68 70 69 69 70 72 69,67 Sangat Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
c. Data Hasil Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran
Observasi keterlaksanaan pembelajaran dilakukan pada setiap pertemuan di
akhir pembelajaran. Tujuan dari observasi keterlaksanaan pembelajaran adalah
untuk mengetahui persentase keterlaksanaan kegiatan pembelajaran seperti
yang telah direncanakan dalam produk RPP yang dikembangkan. Data hasil
observasi selama uji coba dapat dilihat pada tabel 25 berikut.
Tabel 25. Rekapitulasi Hasil Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran
Pertemuan Persentase Keterlaksanaan Pembelajaran (%)
Ke- Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
1 80 80
2 90 85
3 95 95
4 95 95
5 100 100
6 100 100
Rerata 93,33 92,50
Kategori Sangat Baik Sangat Baik
Berdasarkan tabel 25 tersebut terlihat bahwa rata-rata persentase
keterlaksanaan kegiatan guru dan siswa berturut-turut adalah 93,33% dan
92,50%. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya maka
perangkat pembelajaran telah memenuhi kriteria praktis.
d. Data Hasil Tes Hasil Belajar
Soal tes literasi keuangan diberikan setelah selesai proses pembelajaran.
Data hasil tes digunakan untuk mengetahui keefektifan perangkat
pembelajaran yang dikembangkan. Keefektifan perangkat pembelajaran dilihat
dari rata-rata skor siswa dan persentase siswa yang masuk dalam kategori baik.
Hasil tes literasi keuangan siswa dapat dilihat pada tabel 26 berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Tabel 26. Data Hasil Tes Literasi Keuangan Siswa
KKM Nilai
Rata-rata
Jumlah Siswa
mencapai KKM
Jumlah Siswa tidak
mencapai KKM
Jumlah
Siswa
75 76,31 22 7 29
Hasil tes literasi keuangan siswa menurut aspek pengetahuan dan
keterampilan untuk masing-masing indikator disajikan pada Tabel 27 dan
Tabel 28 berikut.
Tabel 27. Data Hasil Tes Literasi Keuangan Siswa Menurut Aspek
Pengetahuan
No Indikator Pengetahuan Rata-rata Skor
Siswa Kategori
1 Tabungan/saving 81,23 Sangat Baik
2 Transaksi/transaction 71,03 Baik
3 Pinjaman/borrowing 77,01 Baik
Tabel 28. Data Hasil Tes Literasi Keuangan Siswa Menurut Aspek
Keterampilan
No Indikator
Keterampilan Rata-rata Skor
Siswa Kategori
1 Pemecahan masalah 81,61 Sangat Baik
2 Pengambilan Keputusan 77,86 Baik
Berdasarkan tabel 27 diketahui bahwa ketiga indikator aspek pengetahuan
literasi keuangan yaitu tabungan, transaksi, dan pinjaman berturut-turut masuk
ke dalam kategori sangat baik, baik, dan baik. Rata-rata skor siswa untuk
indikator tabungan dan pinjaman lebih baik dibandingkan indikator transaksi
dimungkinkan karena ada banyak hal yang harus dipertimbangkan dalam
bertransaksi. Sedangkan berdasarkan tabel 28 dapat diketahui bahwa rata-rata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
skor siswa dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan berturut-
turut masuk ke dalam kategori sangat baik dan baik. Ini menunjukkan bahwa
siswa lebih mudah memecahkan masalah dibandingkan mengambil keputusan
yang tepat.
Hasil tes literasi keuangan siswa berdasarkan persentase tiap kategori
disajikan pada tabel 29 berikut.
Tabel 29. Data Hasil Tes Literasi Keuangan
Berdasarkan Persentase Tiap Kategori
Kategori Tes Literasi Keuangan
F %
Sangat Baik 11 37,92
Baik 14 48,28
Cukup 2 6,90
Kurang 2 6,90
Gagal 0 0
Berdasarkan tabel 29 dapat diketahui bahwa persentase siswa yang telah
masuk ke dalam kategori minimal baik dalam literasi keuangan telah mencapai
86,20%.
e. Data Hasil Angket Sikap Keuangan
Angket sikap keuangan diberikan setelah selesai proses pembelajaran
sebelum tes literasi keuangan. Data hasil angket angket sikap keuangan
digunakan untuk mengetahui keefektifan perangkat pembelajaran yang
dikembangkan. Keefektifan perangkat pembelajaran yang dikembangkan
dilihat dari persentase siswa yang masuk dalam kategori minimal baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
mencapai 80%. Data hasil angket sikap keuangan dapat dilihat pada tabel 30,
tabel 31, tabel 32, dan tabel 33 berikut.
Tabel 30. Data Hasil Angket Sikap Keuangan Sebelum Pembelajaran
Berdasarkan Persentase Tiap Kategori
Kategori
Sikap Keuangan
F %
Sangat Baik 3 10,30
Baik 20 69,00
Cukup 6 20,70
Kurang 0 0
Sangat Kurang 0 0
Tabel 31. Data Hasil Angket Sikap Keuangan Setelah Pembelajaran
Berdasarkan Persentase Tiap Kategori
Kategori
Sikap Keuangan
F %
Sangat Baik 12 41,40
Baik 15 48,30
Cukup 3 10,30
Kurang 0 0
Sangat Kurang 0 0
Tabel 32. Data Hasil Angket Sikap Keuangan
Berdasarkan Skor Rata-rata
Kategori
Skor Rata-rata
Sebelum Sesudah
Sikap Keuangan 50,03 53,24
Kategori Baik Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Tabel 33. Data Hasil Angket Sikap Keuangan Berdasarkan Indikator
Berdasarkan tabel 30, 31, dan 32 dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan
banyak siswa yang dalam sikap keuangan masuk ke dalam kategori minimal
baik. Rata-rata skor sikap siswa juga menunjukkan peningkatan meskipun
masih dalam kategori yang sama-sama baik. Tabel 33 menunjukkan bahwa
sikap keuangan siswa dalam indikator kecenderungan untuk menabung masuk
ke dalam kategori sangat baik. Hal ini sejalan dengan data hasil tes literasi
keuangan dimana pada indikator tabungan juga masuk dalam kategori sangat
baik. Data ini menunjukkan bahwa dengan pengetahuan tentang tabungan yang
sangat baik, juga akan mendukung sikap kecenderungan menabung yang
sangat baik pula. Hal ini diperkuat dengan sebaran siswa pada setiap kategori
dalam aspek sikap dan pengetahuan seperti disajikan dalam tabel 34 berikut.
Tabel 34. Sebaran Siswa pada Setiap Kategori dalam Aspek Sikap dan
Pengetahuan
Pengetahuan
Sangat
Baik Baik Cukup Kurang Gagal
Sikap
Sangat Baik 8 (27,59 %) 4(13,79%) 0 0 0
Baik 3(10,35%) 9(31,03%) 2(6,90%) 0 0
Cukup 0 1(3,45%) 0 2(6,90%) 0
Kurang 0 0 0 0 0
Sangat Kurang 0 0 0 0 0
Indikator Sebelum Sesudah
Rerata
Skor
Kategori Rerata
Skor
Kategori
Keyakinan dalam perencanaan keuangan
3,72 Baik 3,98 Baik
Kecenderungan untuk Menabung
3,97 Baik 4,32 Sangat
Baik
Kecenderungan tidak Konsumtif
3,81 Baik 3,94 Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Berdasarkan tabel 34 tersebut dapat dilihat bahwa siswa yang memiliki
pengetahuan keuangan yang baik cenderung akan memiliki sikap keuangan
yang baik pula.
C. Analisis Data
1. Analisis Data Kevalidan Perangkat Pembelajaran
Data hasil validasi ahli kemudian dianalisis untuk mengetahui kelayakan
dari perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Skor hasil validasi ahli dapat
dilihat pada tabel 35 berikut.
Tabel 35. Analisis Skor Aktual Validasi Perangkat Pembelajaran
No Perangkat Pembelajaran Skor Aktual Kategori
1 RPP 129 Sangat Baik
2 LKS 80,5 Sangat Baik
Berdasarkan tabel 35, skor RPP dan LKS masing-masing berada pada
kategori sangat baik. Ini berarti bahwa produk awal atau draf 1 adalah valid
dan layak digunakan untuk uji coba setelah dilakukan beberapa revisi. Hasil
analisis masing-masing produk diuraikan sebagai berikut.
a. Analisis RPP
Skor aktual RPP berdasarkan tabel 35 adalah 127,5. Ini menunjukkan
bahwa draf 1 RPP yang dikembangkan telah valid. Hasil analisis masing-
masing aspek yang dinilai dalam RPP disajikan pada tabel 36 berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Tabel 36. Hasil Analisis Validasi RPP Berdasarkan Aspek
Aspek Validator Jumlah Rata-rata Kategori
1 2
Isi 101 94 195 97,5 Sangat Baik
Bahasa 18 18 36 18 Sangat Baik
Manfaat 13 14 27 13,5 Sangat Baik
Berdasarkan hasil analisis validasi RPP pada tabel 36, dapat dilihat bahwa
dilihat dari aspek isi termasuk dalam kategori baik, sedangkan dilihat dari
aspek bahasa dan manfaat termasuk dalam kategori sangat baik. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa setiap aspek pada RPP yang
dikembangkan telah valid.
b. Analisis LKS
Skor aktual LKS berdasarkan tabel 35 adalah 76,5 dan masuk ke dalam
kategori sangat baik. Ini menunjukkan bahwa draf 1 LKS yang dikembangkan
telah valid. Hasil analisis masing-masing aspek yang dinilai dalam LKS
disajikan pada tabel 37 berikut.
Tabel 37. Hasil Analisis Validasi LKS Berdasarkan Aspek
Aspek Validator Jumlah Rata-
rata Kategori
1 2
Isi 41 40 81 40,5 Sangat Baik
Tata Letak Teks,
Gambar dan Tabel 24 20 44 22 Sangat Baik
Bahasa 18 18 36 18 Sangat Baik
Berdasarkan hasil analisis validasi LKS pada tabel 37, dapat dilihat bahwa
dilihat dari dari aspek isi, tata letak teks, gambar dan tampilan, dan bahasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
termasuk dalam kategori sangat baik. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa setiap aspek pada LKS yang dikembangkan valid.
2. Analisis Data Kepraktisan Perangkat Pembelajaran
Kepraktisan perangkat pembelajaran yang dikembangkan diperoleh dari
analisis hasil lembar penilaian guru, lembar penilaian siswa dan hasil observasi
keterlaksanaan pembelajaran. Hasil analisis kepraktisan perangkat
pembelajaran yang dikembangkan diuraikan sebagai berikut.
a. Analisis Data Hasil Penilaian Guru
Data hasil pengisian lembar penilaian guru adalah data kuantitatif yang
kemudian dikonversi menjadi data kualitatif untuk menentukan kepraktisan
perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Perangkat pembelajaran yang
dikembangkan dikatakan praktis jika skor rata-rata perangkat pembelajaran
masuk ke dalam kategori minimal baik. Tabel 38 berikut ini menyajikan hasil
analisis penilaian perangkat pembelajaran oleh guru.
Tabel 38. Hasil Analisis Penilaian Perangkat Pembelajaran oleh Guru
Perangkat Pembelajaran Skor Penilaian Kategori
RPP 32,86 Sangat Baik
LKS 36,57 Sangat Baik
Jumlah 69,43 Sangat Baik
Berdasarkan hasil analisis penilaian guru untuk setiap perangkat
pembelajaran pada tabel 38, menunjukkan bahwa hasil penilaian guru terhadap
RPP dan LKS yang dikembangkan masuk dalam kategori sangat baik,
sehingga dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran yang
dikembangkan praktis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
b. Analisis Data Hasil Penilaian Siswa
Data lembar penilaian siswa adalah data kuantitatif yang kemudian
dikonversi menjadi data kualitatif untuk menentukan kriteria kepraktisan
perangkat pembelajaran LKS yang dikembangkan. Hasil analisis penilaian
LKS oleh siswa disajikan pada tabel 39 berikut.
Tabel 39. Hasil Analisis Penilaian LKS oleh Siswa
Banyak Siswa Skor Rata-rata Penilaian Kategori
29 42,22 Sangat Baik
Berdasarkan hasil analisis data pada tabel 39, menunjukkan bahwa rata-rata
skor penilaian siswa adalah 42,22 dan masuk dalam kategori sangat baik.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa LKS yang dikembangkan telah memenuhi
kriteria praktis.
c. Analisis Data Hasil Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran
Data hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran diperoleh pada setiap
pertemuan. Hasil analisis data hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran
disajikan pada tabel 40 berikut.
Tabel 40. Hasil Analisis Data Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran
Banyak Pertemuan Rata-rata Keterlaksanaan (%) Kategori
6 92,50 Sangat Baik
Berdasarkan hasil analisis data pada tabel 40, menunjukkan bahwa rata-rata
keterlaksanaan pembelajaran dengan menggunakan perangkat pembelajaran
RPP dan LKS yang dikembangkan adalah 92,50% dan masuk dalam kategori
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
sangat baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran yang
dikembangkan telah memenuhi kriteria praktis.
3. Analisis Data Keefektifan Perangkat Pembelajaran
Keefektifan perangkat pembelajaran yang dikembangkan ditinjau dari
aspek kemampuan literasi keuangan dan sikap keuangan siswa. Soal literasi
keuangan digunakan untuk mengukur kemampuan literasi keuangan dan
angket sikap keuangan digunakan untuk mengukur sikap keuangan siswa.
Hasil analisis tes kemampuan dan sikap keuangan siswa disajikan pada tabel
41 dan 42 berikut.
Tabel 41. Hasil Analisis Tes Literasi Keuangan Siswa
Deskripsi Angka
Kriteria Minimal 75
Nilai tertinggi 100
Nilai Terendah 44
Nilai Rata-rata 76,31
Jumlah Siswa Tuntas 22
Jumlah Siswa Tidak Tuntas 7
Persentase Ketuntasan 75,86
Tabel 42. Hasil Analisis Sikap Keuangan Siswa
Kategori Sikap Keuangan
Pra (%) Pasca (%)
Sangat Baik 10,30 41,40
Baik 69,00 48,30
Cukup 20,70 10,30
Kurang Baik 0 0
Sangat Kurang 0 0
Minimal Baik 79,30 89,70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Berdasarkan tabel 41 persentase ketuntasan siswa dalam literasi keuangan
mencapai 75,86%. Sedangkan berdasarkan tabel 42 persentase sikap keuangan
siswa yang masuk dalam kategori minimal baik setelah menggunakan perangkat
pembelajaran matematika yang dikembangkan mencapai 89,70%. Berdasarkan
kriteria yang telah ditetapkan pada bab sebelumnya maka dapat disimpulkan
bahwa perangkat pembelajaran matematika dengan pendekatan kontekstual untuk
mengembangkan kemampuan siswa dalam literasi keuangan telah memenuhi
kriteria efektif.
D. Revisi Produk
Revisi produk dilakukan untuk memperoleh perangkat pembelajaran yang layak
digunakan, yaitu memenuhi kriteria valid, praktis dan efektif. Revisi yang
dilakukan melalui tiga tahap yaitu revisi draf produk awal, uji coba terbatas dan uji
coba lapangan. Penjelasan masing-masing tahap revisi dijabarkan sebagai berikut.
1. Revisi Draf Produk Awal
Selain melakukan penilaian terhadap perangkat pembelajaran yang
dikembangkan, ahli juga memberikan saran sebagai masukan perbaikan terhadap
perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Revisi yang dilakukan berdasarkan
masukan dari ahli pada masing-masing perangkat pembelajaran adalah sebagai
berikut.
a. Revisi RPP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Berdasarkan masukan dari ahli terdapat beberapa revisi pada draf 1 RPP
sebelum digunakan pada uji coba terbatas. Revisi pada RPP dapat dilihat pada
tabel 43 berikut.
Tabel 43. Revisi Draf 1 RPP
Aspek Sebelum Revisi Setelah Revisi
Isi Manfaat materi dalam kehidupan
sehari-hari belum dijabarkan.
-
- Memotivasi bahwa
materi untung rugi
akan memudahkan
kita dalam jual beli,
misalnya ketika
siswa besok ada yang
menjadi pedagang,
maka akan bisa
menghitung harga
jual dengan tepat
sehingga
memperoleh untung.
Tahap mengaitkan seharusnya
dilakukan siswa.
-
Diperbaiki menjadi seperti
berikut.
- Guru memberikan
pertanyaan untuk
menstimulasi siswa
mengaitkan
pengetahuan dan
pengalamannya:
Pernahkah kalian
melakukan jual beli?
Dalam jual beli, apa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
yang diharapkan
penjual?
- Siswa mengaitkan
pengetahuan dan
pengalaman mereka
dengan masalah
nyata yang terkait
dengan untung rugi
dalam jual beli
dengan menjawab
pertanyaan guru.
Gambar pada instrumen
penilaian perlu diperbaiki,
karena akan membingungkan
siswa dalam
menginterpretasikan gambar
Diperbaiki sebagai berikut
Bahasa Beberapa kesalahan pengetikan,
adanya spasi sebelum tanda baca
Spasi dihilangkan sebelum
tanda baca.
Format
Penulis-
an
Penulisan kegiatan pada
pertemuan kedua sampai ketujuh
belum diberi penomoran.
Diperbaiki menjadi seperti
berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
b. Revisi LKS
Selain masukan untuk draf 1 RPP, ahli juga memberikan masukan untuk
memperbaiki draf 1 LKS sebelum digunakan pada uji coba terbatas. Revisi
pada LKS dapat dilihat pada tabel 44 berikut.
Tabel 44. Revisi Draf 1 LKS
Aspek Sebelum Revisi Setelah Revisi
Isi Dalam hal pemahaman
konsep/prosedur,
angka/bilangan yang
dilibatkan adalah yang
sederhana
- Pada kegiatan
mengamati di LKS
6.2, tertulis
Dana membeli sepatu
Convers dengan harga
Rp599.999,00. Dia ingin
menjualnya kembali dan
mengharap untung 17,5%.
Berapa harga jual sepatunya?
Soal diperbaiki menjadi:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Makna REACT dilakukan
secara lebih luwes
Dalam pelaksanaan pembelajaran,
tahapan kegiatan REACT tidak harus
kaku/urut sesuai dengan urutan arti
REACT
Kerangka pikir dalam LKS
bisa memperbaiki sikap
keuangan.
Pada tahap mengaitkan sikap
keuangan yang ingin ditanamkan
dibuat tersurat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Perlu ditambah ilustrasi
gambar
Diperbaiki menjadi seperti berikut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
2. Revisi Produk Uji Coba Terbatas
Produk yang telah direvisi sesuai saran ahli untuk selanjutnya disebut draf 2.
Draf 2 kemudian diuji coba secara terbatas, yaitu dalam aspek keterbacaan. Revisi
draf 2 perangkat pembelajaran dijelaskan sebagai berikut.
a. Revisi RPP
Revisi RPP berdasarkan masukan dari guru yaitu menambah alokasi waktu
pada kegiatan ayo mengalami dan ayo menerapkan.
b. Revisi LKS
Revisi LKS berdasarkan masukan dari guru dan siswa, diuraikan pada
Tebel 45 berikut.
Tabel 45. Revisi LKS Berdasarkan Uji Coba Terbatas
Aspek Sebelum Revisi Setelah Revisi
Isi Ada kesalahan dalam soal
ayo mengalami di LKS 6.1,
di awal disebutkan
membuat balon, tapi di
akhir tertulis menjual 13
galon
Kata “galon” diperbaiki menjadi “balon”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Soal ayo menerapkan di
LKS 6.1 kurang realistis,
karena “... Harga 1
gantungan kunci adalah
Rp200,00...”
Diperbaiki menjadi
Gambar tabel belum jelas
Diperbaiki menjadi seperti berikut.
3. Revisi Uji Coba Lapangan
Berdasarkan analisis data perangkat pembelajaran setelah uji coba lapangan
diketahui bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan telah memenuhi
kriteria valid, praktis dan efektif. Meski demikian, revisi tetap dilakukan seperti
diuraikan pada tabel 46 dan tabel 47 berikut.
Tabel 46. Revisi RPP Berdasarkan Uji Coba Lapangan
Aspek Sebelum Revisi Setelah Revisi
Isi Guru meminta siswa
mendiskusikan lima soal pada
kegiatan ayo mentransfer, dan
ternyata waktunya tidak
Hanya tiga soal yang
didiskusikan untuk kemudian
dibahas, sisa soal dijadikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
mencukupi untuk sampai ke
presentasi kelompok
pekerjaan rumah
Tabel 47. Revisi LKS Berdasarkan Uji Coba Lapangan
Aspek Sebelum Revisi Setelah Revisi
Bahasa Kesalahan pengetikan uang,
misalnya Rp2600.000,00
Diperbaiki menjadi
Rp2.600.000,00.
Tampilan Kotak jawaban siswa masih
kurang lebar
Kotak jawaban siswa
diperlebar
E. Kajian Produk Akhir
Penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang bertujuan untuk
mengembangkan perangkat pembelajaran matematika dengan pembelajaran
kontekstual untuk mengembangkan literasi keuangan dengan menggunakan
model ADDIE. Tahap-tahap yang dilalui untuk mengembangkan perangkat
pembelajaran antara lain menganalisis (analysis), mendesain (design),
mengembangkan (development), mengimplementasikan (implementation), dan
mengevaluasi (evaluation). Perangkat yang dikembangkan adalah Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS). Menurut
Nieveen (1996: 126) produk penelitian pengembangan dikatakan berkualitas
apabila memenuhi kriteria kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan. Oleh karena
itu kelayakan produk akhir pengembangan ini ditentukan berdasarkan kevalidan,
kepraktisan dan keefektifan sebagaimana diuraikan sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
1. Kevalidan Perangkat Pembelajaran
Berdasarkan validasi draf 1 yang dilakukan oleh ahli diperoleh penilaian dan
saran agar produk yang dikembangkan mencapai kriteria valid. Setelah melalui
proses revisi sesuai saran ahli, maka produk perangkat pembelajaran berupa RPP
dan LKS dinyatakan telah memenuhi kriteria valid dan layak diujicobakan
berdasarkan penilaian ahli. Menurut Allen dan Yen (1979: 95) validitas isi dapat
ditentukan melalui analisis rasional terhadap konten dan merupakan penilaian
subyektif. Sehingga validasi ahli yang telah menyatakan bahwa RPP dan LKS
telah memenuhi kriteria valid dapat diterima. Kemudian perangkat pembelajaran
ini diujicobakan untuk mengetahui kepraktisannya.
2. Kepraktisan Perangkat Pembelajaran
Kepraktisan perangkat pembelajaran menentukan kemudahan penggunaan
perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Kepraktisan perangkat
pembelajaran didasarkan pada hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran.
Dalam penelitian ini perangkat pembelajaran memenuhi kriteria praktis apabila
hasil penilaian guru dan siswa masuk dalam kategori minimal baik dan
keterlaksanaan pembelajaran masuk dalam kategori sangat baik.
Hasil penilaian guru terhadap perangkat pembelajaran yang dikembangkan
secara kualitatif termasuk dalam kategori sangat baik. Ini menunjukkan bahwa
perangkat pembelajaran yang dikembangkan mudah diterapkan dalam
pembelajaran di kelas. Hasil penilaian siswa terhadap perangkat pembelajaran
secara kualitatif juga masuk dalam kategori sangat baik. ini berarti bahwa siswa
juga merasa mudah dalam menggunakan dan memanfaatkan perangkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
pembelajaran sehingga membantu siswa secara maksimal dalam memahami
materi yang dipelajari. Sedangkan rerata persentase keterlaksanaan pembelajaran
menunjukkan bahwa keterlaksnaan kegiatan guru mencapai 93,33% dengan
kategori sangat baik dan kegiatan siswa mencapai 92,50% dengan kategori sangat
baik. Menurut Nieveen (1999: 127) jika guru (ahli lain) menganggap bahwa
produk yang dihasilkan dapat digunakan dan mudah bagi guru dan siswa untuk
menggunakannya maka produk tersebut dapat dikatakan praktis. Sehingga
berdasarkan hasil penilaian guru, penilaian siswa dan keterlaksanaan
pembelajaran, maka dapat dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran
matematika dengan pembelajaran kontekstual untuk mengembangkan literasi
keuangan memenuhi kriteria praktis.
3. Keefektifan Perangkat Pembelajaran
Keefektifan perangkat pembelajaran dalam penelitian ini didasarkan pada
hasil tes literasi keuangan dan hasil angket sikap keuangan siswa. Analisis hasil
tes literasi keuangan menunjukkan bahwa nilai rata-rata siswa mencapai 76,31
dengan sebanyak 75,86% siswa mencapai nilai di atas kriteria financial literate.
Hasil ini telah memenuhi kriteria menurut Mandell (Huston, 2010: 304) di mana
siswa dikatakan telah melek secara keuangan apabila dapat mencapai skor
minimal 75. Analisis hasil angket sikap keuangan menunjukkan bahwa 89,70%
siswa kelas VII B mencapai sikap keuangan minimal baik. Menurut Kemp,
Morrison, & Ross (1994: 289) persentase siswa yang telah mencapai tingkat
penguasaan tertentu dapat dijadikan sebagai indeks keefektifan perangkat
pembelajaran. Sehingga berdasarkan hasil penilaian literasi keuangan siswa dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
sikap keuangan siswa dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran
dikatakan efektif.
Kriteria efektif perangkat pembelajaran dapat dicapai karena pembelajaran
kontekstual memiliki karakteristik berpusat pada siswa dan mengaitkan antara
materi dengan konteks yang berhubungan dengan dunia nyata siswa. Dengan
demikian siswa akan lebih mudah mengaplikasikan pengetahuan yang
diperolehnya dalam kehidupan nyata mereka. Hal ini sejalan dengan pendapat
Crawford (2001: 4) yang menyatakan bahwa: “…learning enhanced when
teachers use relating, especially at the beginning of instruction with students’
prior knowledge and beliefs as a starting point.” Maksudnya adalah belajar
meningkat ketika guru mengaitkan, khususnya di awal pembelajaran, dengan
pengetahuan awal dan keyakinan siswa sebagai titik awanya. Hasil penelitian ini
sejalan dengan penelitian Husna, Dwina, & dan Murni (2014) yaitu bahwa
pengimplementasian pendekatan CTL dengan strategi REACT efektif untuk
meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa. Selain itu hasil penelitian
juga sesuai dengan hasil penelitian Putri & Santosa (2015) bahwa strategi REACT
efektif meningkatkan kemampuan penyelesaian masalah siswa. Hal ini
dikarenakan dalam pembelajaran dengan menggunakan strategi REACT terdapat
pemebrian masalah konteks yang dekat dengan keseharian siswa. Ini sejalan
dengan pendapat Crawford (2001: 6) yang menyatakan bahwa kegiatan
pemecahan masalah adalah pengalaman belajar yang melibatkan kreativitas siswa
ketika mereka belajar konsep utama, kegiatan pemecahan masalah yang terbaik
adalah yang mengenalkan suatu konsep secara alami dalam permasalahan, hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
akan membuat siswa melihat kebutuhan atau alasan untuk menggunakan konsep
baru tersebut. Ketika siswa melihat penggunaan pengetahuan yang relevan dalam
memecahkan masalah yang menarik, siswa akan dapat mengambil manfaat dari
apa yang mereka pelajari.
Berdasarkan deskripsi kevalidan, kepraktisan dan keefektifan perangkat
pembelajaran dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran matematika
dengan pembelajaran kontekstual untuk mengembangkan literasi keuangan di
SMP Negeri 2 Purwosari yang dikembangkan telah memenuhi kriteria layak
digunakan dalam pembelajaran matematika.
F. Keterbatasan Penelitian
Beberapa keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Pelaksanaan penelitian tidak dapat terlaksana sesuai rencana, dikarenakan
disesuaikan dengan kegiatan sekolah seperti tes pemantapan ujian nasional
dan penilaian tengah semester.
2. Penelitian ini menghasilkan produk perangkat pembelajaran matematika
dengan pembelajaran kontekstual untuk mengembangkan literasi keuangan
siswa SMP Negeri 2 Purwosari. Namun karena keterbatasan waktu, peneliti
hanya mampu membuat produk perangkat pada materi aritmetika sosial
kelas VII semester 2 saja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
G. Refleksi
Tesis adalah tugas akhir pada jenjang pendidikan strata dua atau yang dikenal
dengan magister. Memilih melanjutkan pendidikan ke jenjang tersebut bukanlah
perkara yang mudah bagi saya. Pertimbangan yang sulit antara lain karena saya
sudah bekerja dan untuk kuliah saya mesti menempuh jarak 50 km dari tempat saya
bekerja dengan waktu tempuh kurang lebih 1 jam.
Dalam proses penelitian yang saya lakukan, semangat saja tentu tidak cukup
untuk mendapatkan hasil yang maksimal, kendala demi kendala selalu ada. Namun
kendala yang saya temui tidak menyurutkan niat saya untuk bisa menyelesaikan
pendidikan magister saya.
Saat saya melakukan uji coba lapangan, saya mendapat dukungan dan sambutan
yang baik mulai dari siswa, guru-guru, hingga kepala sekolah. Saat saya berdiskusi
dengan guru matematika, beliau belum mengetahui bahwa pembelajaran
matematika ada yang bisa dielaborasikan dengan literasi keuangan. Bahkan bisa
untuk meningkatkan kemampuan literasi keuangan. Bagi siswa hal ini penting
untuk bekal hidup dimasa depannya. Saya berpendapat bahwa pendidikan
matematika di sekolah mempunyai timbal balik dengan kebudayaan khususnya
berkaitan dengan literasi keuangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan Tentang Produk
Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan yang telah diuraikan pada
bab-bab sebelumnya diperoleh kesimpulan sebagai berikut.
1. Produk perangkat pembelajaran matematika dengan pendekatan kontekstual
yang dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan
Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dikembangkan melalui tahapan ADDIE
(analysis, design, development, implementation, dan evaluation). Perangkat
pembelajaran tersebut telah divalidasi oleh ahli dan dapat disimpulkan
bahwa perangkat pembelajaran tersebut memenuhi kriteria valid.
2. Produk perangkat pembelajaran matematika dengan pendekatan kontekstual
yang dihasilkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar
Kegiatan Siswa (LKS) telah melalui proses uji coba terbatas dan uji coba
lapangan dan dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran yang
dihasilkan memenuhi kriteria praktis. Hal ini berdasarkan hasil penilaian
guru yang masuk kategori sangat baik, hasil penilaian siswa yang masuk
kategori sangat baik, dan persentase keterlaksanaan pembelajaran pada
setiap pertemuan mencapai lebih dari 80%.
3. Produk perangkat pembelajaran matematika dengan pendekatan kontekstual
yang dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan
Lembar Kegiatan Siswa (LKS) berdasarkan hasil uji coba lapangan dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran telah memenuhi kriteria
efektif. Keefektifan produk didasarkan pada hasil tes literasi keuangan yang
menunjukkan bahwa 75,86% siswa telah mencapai nilai minimal 75 dan
89,70% siswa mencapai sikap keuangan minimal baik.
B. Saran Pemanfaatan Produk
Berdasarkan simpulan di atas, beberapa saran dalam pemanfaatan produk
adalah sebagai berikut.
1. Produk perangkat pembelajaran matematika dengan pendekatan kontekstual
untuk mengembangkan literasi keuangan yang dihasilkan telah memenuhi
kriteria valid, praktis dan efektif atau dengan kata lain telah memenuhi
kelayakan. Hal ini berarti bahwa perangkat pembelajaran yang dihasilkan
dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif perangkat pembelajaran
matematika di kelas.
2. Produk perangkat pembelajaran matematika dengan pendekatan kontekstual
untuk mengembangkan literasi keuangan yang dihasilkan dapat dijadikan
salah satu referensi dalam mengembangkan kemampuan literasi keuangan
siswa sehingga dapat turut meningkatkan stabilitas ekonomi dalam jangka
panjang.
3. Dalam memanfaatkan perangkat pembelajaran yang dihasilkan dalam
penelitian ini hendaknya guru selalu menyesuaikan materi dengan
permasalahan yang kontekstual dan realistis sesuai keadaan yang up to date,
misalnya harga-harga disesuaikan dengan harga yang berlaku saat ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
C. Pengembangan Produk Lebih Lanjut
Kegiatan pengembangan produk lebih lanjut yang dapat dilakukan adalah
sebagai berikut.
1. Mempublikasikan hasil penelitian dan pengembangan pada kegiatan
seminar nasional maupun international.
2. Pengembangan produk lebih lanjut dapat dilakukan dengan
mengembangkan perangkat pembelajaran dengan pembelajaran kontekstual
pada materi lain, pada tingkat sekolah, dan tujuan yang berbeda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
DAFTAR PUSTAKA
Agarwalla, S.K & Barua, S.K, & Jacob, J. et al. (2012). Financial Literacy Among Working Young in Urban India. Research and Publications. Indian Institute of Management.
Allen, M. J., & Yen, W. M. (1979). Introduction to Measurement
Theory. Monterey, CA.: Brooks/Cole Publishing Company.
Anderson, L. W., & Krathwohl, D. R. (2015). Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen. (Terjemahan Agung
Prihantoro). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. (Edisi asli diterbitkan tahun 2001 oleh Pearson Education Inc).
Arikunto, S. (2012). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Jakarta: Bumi Aksara.
Arthur, C. (2011). Financial Literacy in Ontario: Neoliberalism, Pierre Bourdieu and the citizen. Journal for Critical Education Policy Studies, 9(1), 188-222.
Atkinson, A., & Messy, F. (2012). Measuring Financial Literacy: Result of the
OECD/ International Network on Financial Education (INFE) Pilot Study. OECD Working Papers on Finance, Insurance and Private Pensions, No. 15, OECD Publishing.
Baki, A., Catlioglu, H., Costu, S., et al. (2009). Conceptions of high school students about mathematical connections to the real-life. Procedia Social and Behavioral Sciences I (2009) 1402-1407.
Buckland, J. (2010). Are low income Canadians financially literate? Placing fimnancial literacy in the context of personal and structural constraints. Adult Education Quarterly 60(4) 357-376.
Cai, J., Perry, B., Wong, N. Y., et al. (2009). What is Effective Teaching? A study of experienced Mathematics Teachers from Australia, the Mainland China, Hong Kong-China, and the United States. Effective Mathematics Teaching from Teachers’ Perspective. Pp: 1-36. Rotterdam: Sense
Publisher.
Can, T. (2009). Learning and Teaching Languanges Online: A Constructivist Approach. Novitas Royal, 2009, Vol: 3(1), 60-74.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Chambers, P. (2010). Teaching Mathematics: Developing as a Reflective Secondary Teacher. London: Sage Publication Inc.
CORD. (1999). Teaching Mathematics Contextually. Texas: CORD
Communications Inc.
Cowan, P. (2006). Teaching Mathematics: Handbook for Primary and Secondary School Teachers. New York: Taylor and Francis Library.
Crawford, M. L. (2001). Teaching Contextually: Research, Rationale, and Techniques for Improving Student Motivation and Achievement in Mathematics and Science. Texas: CCI Publishing, Inc.
Daryanto & Dwicahyono, A. (2014). Pengembangan Perangkat Pembelajaran (Silabus, RPP, PHB, Bahan Ajar). Yogyakarta: Penerbit Gava Media.
Emzir. (2013). Metodologi Penelitian Pendidikan: Kuantitatif dan Kualitatif.Jakarta: Rajawali Pers.
Fathani, A. H. (2012). Matematika Hakikat dan Logika. Yogyakarta : Ar-Ruzz Media.
Financial Literacy Foundation of Australian Government.
(2007). Literasi keuangan Australian Understanding Money. Barton, ACT:
Commonwealth of Australia.
Gable, R. K. (1986). Instrument Development in affective Domain. Boston: Kluwer-Nijhooff Publishing.
Haynes, A. (2010). Complete Guide to Lesson Planning. London: Continuum
International Publishing Group.
Hung, A. A., Parker, A. M., & Yoong, J. (2009). Defining and Measuring Literasi keuangan. Working Paper. Rand Labor and Population.
Husna, F., Dwina, F., & Murni, D. (2014). Penerapan Strategi REACT dalam Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika Siswa Kelas X SMAN 1 Batang Anai. Jurnal Pendidikan Matematika, Vol. 3, No. 1, 26-30
Huston, S. J. (2010). Measuring literasi keuangan. Journal of Consumer Affairs, 44(2), 296-316.
Johnson, E. B. (2009). Contextual Teaching and Learning: Menjadikan
Kegiatan Belajar Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna. (Terjemahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Ibnu Setiawan). Bandung: Mizan Learning Center. (Edisi asli diterbitkan
tahun 2002 oleh Corwin Press, Inc, California, Thousand Oaks)
Jumpstart Coalition for Personal Literasi keuangan. (2015). National Standards
in K-12 Personal Finance Education 4th
Edition Washington: Jumpstart Coalition for Personal Financial Literacy.
Kemp, J.E, Morrison, G.R., & Ross, S.M. (1994). Designing Effective
Instruction. New York: Macmillan College Publishing Company.
Khairudin. (2015). Perangkat Pembelajaran Berbasis Pendekatan CTL dalam
setting Strategi Everyone is Teacher Here yang berorientasi Pada
Kemampuan Komunikasi Matematis dan Self Discipline Siswa di SMP
Kelas VIII Sem 2. Tesis, tidak diterbitkan, Universitas Negeri
Yogyakarta, Yogyakarta.
Komalasari, K. (2009). The Effect of Contextual Learning in Civic Education
on Student’s Civic Competence. Journal of Sciences 5(4): 261-270.
Kyriacou, C. (2009). Effective Teaching in School: Theory and Practice.
London: Nelson Thornes
Lawless, R.E. (2010). The Student’s Guide to Financial Literacy. California: Greenwood Publishing Group.
Mahdzan, N. S., & Tabiani, S. (2013). The Impact of Literasi keuangan on
Individual Saving: an Exploratory Study in Malaysian Context. Transformations in Bussiness & Economics, Vol. 12, No. 1 (28), 41-55.
McCormick, M. H. (2009). The effectiveness of youth financial education: A review of the literature. Journal of Financial Counseling and Planning, 20(1).
Mendikbud. (2014). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 58 tahun 2014 tentang Kurikulum.
Mendikbud. (2016). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 21 tahun 2016 tentang Standar Isi.
Mendikbud. (2016). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 22 tahun 2016 tentang Standar Proses.
Mendikbud. (2016). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 24
tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
Miller, M.D., Linn, R.L., & Gronlund, N.E. (2009). Measurement and Assessment in Teaching. Upper Saddle River, N.J. : Pearson.
Moore, K. D. (2012). Effective Instructional Strategies from Theory to Practice
3rd
edition. Thousand Oaks, CA: Sage Publications, Inc.
National Council of Teacher of Mathematics. (2000). Principles and Standards for School Mathematics. Reston, VA: NCTM.
Nieveen, N. (1999). Prototype to reach product quality. Dalam Van den Akker et al. (Eds.). Design Approaches and Tools in Education and Training (pp. 125-136). Dordretch: Kluwer Academic Publisher.
Nitko, A. J., Brookhart, S. M. (2011). Educational Assessment of Students sixth edition. Boston: Pearson Education, Inc.
Nurmeidina, R. (2014). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Bangun Ruang Dengan Pendekatan Kontekstual untuk Mengembangkan Karakter Siswa SMP. Tesis, tidak diterbitkan, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.
Oakes, J & Lipton, M. (1999). Teaching to Change The World. New York: McGraw-Hill.
OECD. (2014). PISA 2012 Results: Students and Money: Literasi keuangan
Skills for 21st
Century (Volume VI), PISA, OECD Publishing.
Ojose, B. (2011). Mathematics Literacy: Are We Able To Put The Mathematics We Learn Into everyday Use? Journal of Mathematics Education. June 2011, Vol. 4, No. 1, 89-100.
Oppong-Boakye, P. K., & Kansanba, R. (2013). An Assessment of Literasi keuangan Levels Among Undergraduate Bussiness Student in Ghana. Research Journal of Finance and Accounting, Vol. 4, No. 8, 36-49.
Otoritas Jasa Keuangan (2016). OJK dan LJK Dorong Layanan Keuangan Mikro untuk Perluas Akses Keuangan Masyarakat. Siaran Pers No.SP-47/DKNS/OJK/12/2016.
Pacific Policy Research Center. (2010). 21st
Century Skills for Students and
Teachers. Honolulu: Kamehameha Schools, Research & Evaluation Division.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
Pang, M. F. (2010). Boosting Financial Literacy: benefits from learning study. Instructional Science, Vol. 38, No. 6, 659-677.
Posamentier, A. S., Smith, B. S., Stepelman, J. (2010). Teaching Secondary
Mathematics: Teaching and Enrichment Units (8th
edition). Boston: Allyn & Bacon, Pearson Education, Inc.
Pritchard, A. (2009). Ways of Learning: Learning Theories and Learning Styles in the classroom. London and New York: Taylor and Francis Group.
Putri, R. I., & Santosa, R. H. (2015). Keefektifan Strategi REACT ditinjau dari
Prestasi Belajar, Kemampuan Penyelesaian Masalah, Koneksi Matematis
dan Self Efficacy. Jurnal Riset Pendidikan Matematika, Vol. 2, No. 2,
November 2015, 262-272.
Riyanto, Y. (2010). Paradigma Baru Pembelajaran: Sebagai referensi bagi
pendidik dalam implementasi pembelajaran yang efektif dan berkualitas.
Jakarta: Kencana.
Rosdiani, D. (2014). Perencanaan Pembelajaran dalam Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Russia Trust Fund. (2013). Financial Literacy and Inclusion: Results of OECD/INFE Survey Across Countries and by Gender. The Russia Literasi keuangan and Education Trust Fund
Ryan, J. S. (2008). Personal Financial Literacy. USA, Ohio: Thomson South Western
Sardiman, A.M. (2014). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press.
Satriani, I., Eilia, E., & Gunawan, M. H.(2012) Contextual Teaching and Learning Approach to Teaching Writing. Indonesian Journal of Applied Linguistics, Vol. 2 No. 1, July 2012, 10-22.
Shumway, Richard J. (1980). Research in Mathematics Education. Reston, VA.: The National Council of Teachers Mathematics, inc.
Siregar, E. & Nara, H. (2011). Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia.
Smith, B. P. (2010). Instructional Strategies in Family and Consumer Sciences:
Implementing the Contextual Teaching and Learning Pedagogical Model. Journal of Family & Consumer Sciences Education, 28(1), 23-38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
Sriraman, B. & English, L. (2010). Advances in Mathematics Education: Theories of Mathematic Education, Seeking New Frontiers. London NewYork: Springer.
Sugiman. (2016). Guru Matematika di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN. Makalah disampaikan dalam Seminar Nasional Pendidikan Matematika di UNLAM Banjarmasin.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Sukmadinata, N. S. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Tambelu, J. V. A. (2013). Development of Mathematical Learning Based Contextual Model in South Minahasa Regency. Journal of Education and Practice, Vol. 4, No. 15, 27-32.
The Ministry of Education of Ontario. (2011). The Ontario Curriculum Grades
9-Literasi keuangan: Scope and Sequence of Expectations. (tersedia di
www.ontario.ca/edu).
The Partnership for 21st
Century Skills. (2007). Framework for 21st
Century Learning. Dapat diakses di www.p21.com [28 Maret 2019].
Thiagarajan, et al. (1974). Instructional Development for Training Teachers of Exceptional Children, A Sourcebook. Minneapolis, MN: Central for Innovation for Teaching the Handicaped.
Thobroni, M. & Mustofa, A. (2013). Belajar dan Pembelajaran: Pengembangan Wacana dan Praktik Pembelajaran dalam Pembangunan Nasional. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Toman, U., Akdeniz, Ali R., Cimer, S. O.’ et al. (2013). Extended Worksheet Developed According to 5E Model Based on Constructivist Learning Approach. International Journal on New Trends in Education and Their Implication. October 2013, Vol. 4, Issue: 4, Article:16, 173-183.
Treffers, A. (1987). Three Dimension : A Model Goal and Theory Description in Mathematics Instruction-The Wiskobas Project. Holland : Kluwer Academic Publisher Group.
Trianto. (2012). Model Pembelajaran terpadu: konsep, strategi, dan implementasinya dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
Wati, T., Zulkardi,. & Susanti, E. (2015). Pengembangan Bahan Ajar PMRI Topik Literasi Finansial Pada Aritmetika Sosial Kelas VII. Jurnal Pendidikan Matematika, 9(1), 22-34.
Widjajanti, E. (Agustus 2008). Kualitas Lembar Kerja Siswa. Makalah disajikan dalam Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat dengan judul
“Pelatihan Penyusunan LKS Mata Pelajaran Kimia Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Bagi Guru SMK/MAK”, di Universitas Negeri Yogyakarta.
Widoyoko, E. P. (2009). Evaluasi Program Pembelajaran: Panduan Praktis
Bagi Pendidik dan Calon Pendidik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
Lampiran 1. Perangkat Pembelajaran
PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMP
DENGAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
UNTUK MENGEMBANGKAN LITERASI KEUANGAN SISWA
SMP NEGERI 2 PURWOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL
Disusun Oleh:
Asrodin
NIM. 161442003
PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya
sehingga penulis dapat menyususn perangkat pembelajaran matematika SMP dengan
pembelajaran kontekstual untuk mengembangkan literasi keuangan siswa SMP Negeri 2
Purwosari. Perangkat pembelajaran ini diharapkan dapat menjadi salah satu rujukan bagi
guru dan pendidik untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Selain itu, perangkat
pembelajaran ini dapat dijadikan acuan dalam mengembangkan perangkat pembelajaran
matematika pada jenjang dan materi lain.
Banyak pihak yang telah terlibat dalam penyusunan perangkat pembelajaran ini.
Ucapan terima kasih dan penghargaan penulis sampaikan kepada Dr. M. Andy Rudhito,
S.Pd., M.Sc. yang telah bersedia memberikan bimbingan, masukan dan saran dalam
pengembangan perangkat pembelajaran ini.
Penulis menyadari bahwa perangkat pembelajaran matematika ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
penyempurnaan perangkat pembelajaran matematika ini. Semoga perangkat
pembelajaran ini dapat bermanfaat bagi para guru dan pendidik serta memberikan
kontribusi positif dalam peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.
Yogyakarta, Maret 2019
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ......................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... iii
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)....................................... 1
A. Kompetensi Inti .................................................................................................... 1
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi ........................ 1
B. Indikator Pencapaian Kompetensi ................................................................... 1
D. Tujuan Pembelajaran .......................................................................................... 2
E. Materi Pembelajaran ............................................................................................ 4
F. Metode Pembelajaran .......................................................................................... 4
G. Media dan Bahan ................................................................................................. 4
H. Sumber Belajar ...................................................................................................... 5
I. Langkah-langkah Pembelajaran .......................................................................... 5
J. Penilaian ............................................................................................................... 24
LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) ....................................................................... 27
LKS 6.1 Keuntungan dan Kerugian ...................................................................... 29
LKS 6.2 Harga Jual dan Harga Beli...................................................................... 40
LKS 6.3 Tabungan .................................................................................................... 47
LKS 6.4 Pinjaman ..................................................................................................... 53
LKS 6.5 Diskon dan Pajak ...................................................................................... 58
LKS 6.6 Bruto, Netto, dan Tara ............................................................................. 68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMPN 2 Purwosari
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/semester : VIIB/Genap
Alokasi Waktu : 15 x 40 menit
Tahun Ajaran : 2018/2019
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar
3.9 Menganalisis aritmetika sosial (penjualan, pembelian,potongan, keuntungan,
kerugian, bunga tunggal, presentase, bruto, neto, tara)
4.9 Menyelesaikan masalah berkaitan dengan aritmetika siosial(penjualan,
pembelian,potongan, keuntungan, kerugian, bunga tunggal, persentase, bruto,
neto, tara)
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator KD 3.9
3.9.1 Membedakan situasi untung dan rugi dalam jual beli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
3.9.2 Menentukan besaran keuntungan dan kerugian dalam jual beli
3.9.3 Menentukan besar persentase untung dan rugi dalam jual beli
3.9.4 Menentukan harga jual dan harga beli jika mengalami untung dan rugi
3.9.5 Menentukan besar tabungan setelah jangka waktu tertentu
3.9.6 Menentukan persentase bunga tabungan
3.9.7 Menentukan besar pengembalian suatu pinjaman
3.9.8 Menentukan angsuran suatu pinjaman
3.9.9 Menentukan harga barang dengan diskon tertentu
3.9.10 Menentukan besaran pajak
3.9.11 Menentukan bruto, neto, dan tara suatu barang
Indikator KD 4.9
4.9.1 Menyelesaikan masalah dan keputusan yang tekait dengan harga jual, harga
beli, untung, rugi, dan persentasenya
4.9.2 Menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan yang terkait dengan
tabungan
4.9.3 Menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan yang terkait dengan
pinjaman
4.9.4 Menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan yang terkait dengan diskon
4.9.5 Menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan yang terkait dengan pajak
4.9.6 Menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan yang terkait dengan bruto,
neto dan tara
D. Tujuan Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama
a. dapat menentukan besar untung dan rugi
b. dapat menyebutkan hubungan harga beli, harga jual, untung, rugi, dan impas
c. dapat menentukan persentase untung dan rugi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
d. Menyelesaikan masalah dan keputusan yang tepat berkaitan jual beli
2. Pertemuan Kedua
a. Siswa dapat menentukan harga beli jika harga jual dan persentase
untung/rugi diketahui
b. Siswa dapat menentukan harga jual jika harga beli dan persentase untung/rugi
diketahui
c. Menyelesaikan masalah dan keputusan yang tepat berkaitan jual beli
3. Pertemuan Ketiga
a. siswa dapat menentukan besar bunga tunggal jika diketahui persentase bunga,
lama menyimpan dan besar tabungan
b. siswa dapat menentukan besar tabungan jika diketahui besar bunga tunggal,
lama menyimpan, dan persentase bunga
Menyelesaikan masalah dan keputusan yang tepat berkaitan tabungan
4. Pertemuaan Keempat
a. Siswa dapat menentukan besar pengembalian suatu pinjaman
b. Siswa dapat menentukan besar angsuran
c. Menyelesaikan masalah dan keputusan yang tepat berkaitan pinjaman
5. Pertemuan Kelima
a. siswa dapat menentukan besar diskon
b. siswa dapat menentukan besar pajak
c. Menyelesaikan masalah dan keputusan yang tepat berkaitan diskon dan pajak
6. Pertemuan Keenam
a. siswa dapat menentukan besar bruto, netto, dan tara
b. siswa dapat menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan yang tepat
berkaitan dengan bruto, netto, dan tara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
E. Materi Pembelajaran
1. Materi Pembelajaran Reguler
a. Penjualan dan pembelian
b. Bunga tunggal dalam tabungan, diskon dan pajak
c. Bruto, neto dan tara
2. Materi Pembelajaran Remidial
Permasalahan kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan materi aritmetika
sosial (penjualan, pembelian, keuntungan, kerugian, diskon, pajak, bunga
tunggal, dan bruto, neto, dan tara).
3. Materi Pembelajaran Pengayaan
Materi pengayaan berupa soal-soal dengan dasar materi yang telah dipelajari
F. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Pembelajaran Kontekstual.
Strategi : Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, Transfering
(REACT)
G. Media, dan Alat Pembelajaran
a. Media/Alat
LKS (Lampiran A.2)
b. Bahan
Komputer, infocus, power point
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
H. Sumber Pembelajaran
1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan edisi revisi. 2017. Buku Guru
Matematika SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan.
2. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan edisi revisi. 2017. Matematika
SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
I. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pertemuan pertama (3JP)
Kegiatan Deskripsi Waktu
Pendahuluan 1. Guru memberi salam 20 menit
2. Guru menanyakan kabar dan mengecek
kehadiran siswa
3. Guru memberikan apersepsi mengenai nilai
keseluruhan dan nilai per unit untuk mempelajari
materi yaitu menyelesaikan permasalahan untung
dan rugi. (Tahap Relating/Mengaitkan)
Misal: Rina berjualan di kantin
kejujuran. Di Pasar Rina membeli
satu toples sosis yang berisi 25
batang, dengan harga Rp22.500,00
Berapa harga tiap sosis nya? Jika Rina menjualnya kembali
dengan harga Rp1.000,00 tiap batang.
Menurut kamu, apakah Rina mengalami untung atau rugi?
Bisakah kamu menentukan persentase untung/ruginya?
Penanaman Sikap Keuangan:
Pentingnya mencatat semua pemasukan dan
Pengeluaran dalam jual beli 4. Guru memberi motivasi siswa bahwa belajar
untung dan rugi akan memudahkan kita dalam proses jual-beli
5. Guru mengkomunikasikakn tujuan belajar dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
Kegiatan Deskripsi Waktu
hasil belajar yang diharapkan akan dicapai siswa.
Tujuan belajar hari ini adalah siswa dapat:
a. menentukan besar untung dan rugi.
b. menyebutkan hubungan harga beli, harga jual,
untung, rugi, dan impas.
c. menentukan persentase untung dan rugi.
Inti 1. Siswa dikondisikan dalam beberapa kelompok 90 menit
(Memfasilitasi Kerjasama)
2. Siswa dibentuk dalam kelompok yang heterogen
3. Guru meminta siswa untuk membaca sejarah jual-beli di LKS dengan lantang.
4. Pada bagian A, Siswa mengamati cerita 1,2 dan 3
di LKS (Mengalami).
5. Siswa menuliskan informasi yang diketahui disetiap cerita.
6. Dari informasi yang diketahui di setiap cerita.
Siswadimintamengajukanpertanyaan
7. Pertanyaan-pertanyaan yang diharapkan muncul
dari siswa.
Pada cerita 1
a. Apakah Sally mengalami untung atau rugi ? Mengapa?
b. Berapakah persentase untung/ruginya?
Pada cerita 2
c. Apakah Fahmi mengalami untung atau rugi?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
Kegiatan Deskripsi Waktu Mengapa?
d. Berapakah persentase utnutng/ruginya ?
Pada cerita 3
Apakah Hani mengalami untung, rugi, atau impas (balik modal)? Mengapa?
8) Apabila dalam proses menanya, siswa belum
mempunyai pertanyaan, guru memberikan petunjuk secara bertahap agar siswa dapat
memunculkan pertanyaannya. Hari ini kita kan belajar tentang apa anak-
anak? Ayo perhatikan cerita 1 di LKS Apa yang dapat kalian ketahui berdasarkan
cerita 1? Berdasarkan / menggunakan hal-hal sudah
kalian ketahui di cerita 1, kita bisa menemukan hal baru apa yang tersembunyi dalam cerita tersebut?
Ayo kembali lagi pada tujuan pemberlajaran
kita hari ini.
9) Setiap siswa memecahkan masalah tersebut Dengan mencari sumber di buku teks (menerapkan).
10) Setiap kelompok mengerjakan bagian B.
11) Setiap kelompok berdiskusi bersama menyatukan
pemikiran mereka untuk memecahkan masalah mengenai hubungan harga beli, harga jual, untung, rugi, impas, serta mencari persentase
untung dan rugi.
12) Salah satu kelompok memaparkan hasil pemecahan masalahnya di depan, kemudian kelompoklainmemberikantanggapan (Mentransfer).
13) Setiap kelompok mengerjakan bagian C.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
Kegiatan Deskripsi Waktu
14. Setiap kelompok memiliki waktu 15 menit untuk
mengamati kegiatan jual-beli di kantin sekolah
atau di koperasi sekolah (Mengalami)
15. Guru memfasilitasi siswa yang kesulitan
mengerjakan bagian C.
16. Salah satu kelompok memaparkan hasil kerja
kelompoknya.
(Mentransfer)
17. Melalui permainan memancing, guru memilih
salah satu siswa yang memiliki kecerdasan bodi-
kinestetik yang dominan untuk memancing ikan
dimana di dalam tubuh ikan tersebut tersembunyi
nomor kelompok yang akan mempresentasikan
hasil pengamatan lapangan
Penutup 1. Guru memberikan umpan balik terhadap hasil 10 menit
pembelajaran. Guru bersama siswa
menyimpulkan pembelajaran hari ini.
3) Guru memberikan tugas individu yaitu pada
bagian E.
4) Guru menyampaikan materi yang dipelajari pada
pertemuan selanjutnya yaitu tentang: Menentukan harga beli jika harga jual dan
persentase untung/ rugi diketahui. Siswa dapat menentukan harga jual jika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
Kegiatan Deskripsi Waktu
harga beli dan persentase untung/rugi
diketahui.
Guru mengakhiri pelajaran dengan berdoa dan memberi salam.
2) Pertemuan Kedua (2JP)
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
Pendahuluan 1. Guru memberi salam. 10 menit
2. Guru menanyakan kabar dan mengecek kehadiran
siswa.
3. Guru memberikan apersepsi mengenai harga beli,
harga jual, untung, rugi, dan persentasenya untuk
mempelajari materi selanjutnya yaitu
menyelesaikan permasalahan harga jual dan
harga beli jika diketahui persentase untung/rugi.
(Mengaitkan)
Misalnya dari hasil pengamatan kelompok jual-
beli di kantin atau di koperasi sekolah.
Jika kalian menjual kembali barang tersebut dan
mengaharapkan untung 25%. Berapakah harga
jual nya?
4. Guru memberi motivasi siswa bahwa belajar
untung dan rugi akan memudahkan kita untuk
menentukan harga penjualan agar mendapatkan
keuntungan sesuai dengan yang diharapkan
Penanaman Sikap Keuangan:
Pentingnya mencatat semua pemasukan dan
Pengeluaran dalam jual beli
5. Guru mengkomunikasikan tujuan belajar dan
hasil belajar yang diharapkan akan dicapai siswa.
Tujuan belajar hari ini adalah siswa dapat:
a. menentukan harga beli jika harga jual dan
persentase untung/ rugi diketahui.
b. menentukan harga jual jika harga beli dan
persentase untung/ rugi diketahui.
Inti 1. Siswa dikondisikan dalam beberapa kelompok 60 menit (Bekerjasama).
2. Siswa dibentuk dalam kelompok yang heterogen
dimana satu kelompok berisi siswa dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
3. Guru meminta siswa mengamati bagian A.
Yaitu mencari harga jual jika diketahui harga beli dan persentase untung/ rugi. (Mengalami)
Contoh soal 1
a. Guru memutar video mengenai jual-beli di kantin sekolah
b. Siswa mengamati video yang ditayangkan
oleh guru.
c. Siswa menyebutkan dan menuliskan informasi yang ada pada video.
d. Siswa mengamati cara mencari harga jual jika
diketahui harga beli dan persentase untung.
Contoh soal 2
1) Siswa mengamati contoh 2.
2) Siswa mengamati cara penyelesaian mencari harga jual
jika diketahui harga beli dan persentase rugi.
Contoh soal 3
1) Siswa mengamati contoh 3.
2) Siswa mengamati cara penyelesaian mencari
harga jual jika diketahui harga beli dan persentase rugi.
4. Guru meminta siswa mengamati bagian C.
Mencari harga beli jika diketahui harga jual dan persentase untung/ rugi.
Contoh 1
1) Siswa mengamati contoh 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
2) Siswa mengamati cara penyelesaian mencari harga beli jika diketahui harga jual dan persentase untung.
Contoh 2
1) Siswa mengamati contoh 2.
2) Siswa mengamati cara penyelesaian mencari
harga beli jika diketahui harga jual dan
persentase rugi.
5. Siswa diminta menggali pertanyaan.
pertanyaan yang diharapkan: bagaimana cara
mencari harga jual jika diketahui harga beli dan persentase untungnya?
Bagaimana cara mencari harga beli jika diketahui harga jual dan persentase untungnya.
6. Apabila dalam proses menanya siswa belum
memiliki pertanyaan maka guru memberikan
petunjuk secara bertahap agar siswa dapat
memunculkan pertanyaannya. Hari ini kita akan belajar tentang apa anak-
anak? Berdasarkan permasalahan pada cerita 1, 2,
dan 3 yang diketahui apa saja? Kalian dapat melihat bagaimana solusi dari
permasalahannya masing-masing. Kalian dapat menuliskan kembali rumus nya Adakah yang belum kalian ketahui dan ingin
kalian cari tahu? Siswa menuliskan cara/rumus mencari harga
jual jika diketahui harga beli dan persentase untung
Siswa menulis cara mencari harga beli jika
diketahui harga jual dan persentase untungnya
d. Setiap siswa memecahkan masalah tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
dengan mencari sumber dibuku teks
(Menerapkan).
8. Setiap kelompok berdiskusi bersama menyatukan
pemikiran mereka untuk mendapatkan cara
mencari harga jual dan harga beli jika persentase
untung/rugi diketahui.
9. Salah satu kelompok memaparkan hasil
pemecahan masalahnya di depan. Kemudian
kelompok lain memberikan tanggapan
(Mentransfer).
10. Siswa mengerjakan latihan soal untuk
menyelesaikan permasalahan yang terkait selama
15menit.
11. Siswa bersama guru mencocokan pekerjaan
bagian E.
Penutup 1. Siswa dibimbing untuk membuat kesimpulan 10 menit mengenai mencari harga beli jika diketahui harga
jual dan persentase untung/rugi, dan mencari
harga jual jika harga beli dan persentase untung/
rugi diketahui.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
2. Kesimpulan tersebut langsung dituliskan di LKS pada bagian rangkuman yang bertema buah-
buahan
3. Siswa dan guru melakukan refleksi tentang kegiatan yang telah dilakukan. Guru memberikan kesempatan siswa bertanya mengenai hal yang sudah dipelajari.
4. Guru memberikan tugas individu pada bagian F
5. Guru memberitahu materi yang akan dipelajari pada pertemuan mendatang yaitu diskon dan pajak.
6. Guru mengakhiri pelajaran dengan berdoa dan
salam.
c. Pertemuan ketiga (3JP)
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
Pendahuluan 1. Guru memberi salam. 10 menit
2. Guru menanyakan kabar dan mengecek kehadiran
siswa.
3. Guru memberikan apersepsi mengenai persentase
untung dan rugi untuk mempelajari materi
selanjutnya yaitu menyelesaikan permasalahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
mengenai pajak dan diskon.
4. Guru memberi motivasi siswa. (Mengaitkan)
Taukah kalian apa saja fungsi pajak?
Pembangunan seperti gedung sekolah, jalan,
jembatan berasal dari uang pajak yang kita
bayarkan setiap bulannya.
Jika terdapat diskon seperti diatas apakah artinya
kita mendapatkan total diskon 90%? Misalkan
kita membeli baju seharga Rp100.000,00 dengan
diskon 70% lalu mendapatkan diskon lagi 20%
seperti pada gambar. Apakah kita hanya membayar Rp10.000,00?
Penanaman sikap keuangan: tidak konsumtif,
Pentingnya mempertimbangkan harga dan
kondisi keuangan dalam berbelanja
Kesadaran dalam membayar pajak
5. Guru mengkomunikasikan tujuan belajar dan
hasil belajar yang diharapkan akan dicapai siswa.
Tujuan belajar hari ini adalah siswa dapat
menentukan besar pajak dan diskon, serta
menyelesaikan permasalahan yang terkait dengan
pajak dan diskon.
Inti 1. Siswa dikondisikan dalam beberapa kelompok 80 menit (Bekerja sama)
2. Siswa dibentuk dalam kelompok yang heterogen
dimana satu kelompok berisi 4-5 siswa.
3. Siswa di berikan bacaan mengenai pajak di LKS.
Guru menunjuk siswa dengan kecerdasan
Linguistik yang dominan untuk membacakan
bacaan mengenai pajak
d. Siswa diminta untuk mengamati masalah yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
diberikan pada LKS yaitu pada bagian A (Pajak)
dan bagian B (Diskon) (Mengalami).
5. Siswa menuliskan apa yang diketahui pada tabel
yang disediakan.
6. Siswa menggali pertanyaan, Pertanyaan yang
diharapkan seperti: bagaiaman cara mencari besar
diskon, besar pajak, dan uang setelah dikenai
diskon dan atau pajak?.
7. Siswa diminta mengisi lengkap tabel dan kolom
yang kosong. Setiap siswa memecahkan masalah
tersebut dengan mencari sumber dibuku teks
8. Setiap kelompok berdiskusi bersama menyatukan
Pemikiran mereka untuk memecahkan:
(Bekerja sama dan Menerapkan)
a. masalah mengenai pajak, pengertian pajak
PPN dan UMKM.
b. masalalah mencari besar diskon, persentase
diskon, dan harga setelah kena diskon.
9. Salah satu kelompok memaparkan hasil
pemecahan masalahnya di depan, kemudian
kelompok lain Memberikan tanggapan
(Mentransfer).
10. Siswa menonton video pembelajaran tentang
diskon
11. Guru meminta siswa melakukan permainan
Memancing. Dimana di bagian ikan terdapat soal
dan hadiah. Soal yang ada di LKS pada bagian C.
12. Siswa dan guru mencocokan pekerjaan pada
bagian C bersama.
Penutup 1. Siswa dibimbing untuk membuat kesimpulan 10 menit
mengenai pajak dan diskon.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
Pajak PPN
a. P(PPN ) 10% H.awal
b. H .akhir H .awal P
Pajak UMKM
c) P(UMKM) 1% omzet
Diskon
d) D %D H .awal
D
%D H.awal 100% H .akhir H .awal D Siswa dan guru melakukan refleksi tentang
kegiatan yang telah dilakukan. Guru memberikan kesempatan siswa bertanya mengenai hal yang sudah dipelajari.
Pada bagian D. Guru bersama siswa bernyanyi
tentang pajak. Guru memberikan tugas individu pada bagian E
Guru memberitahu materi yang akan dipelajari
pada pertemuan mendatang yaitu bruto. netto, dan tara.
Guru meminta tiap siswa untuk membawa
barang/bungkus barang yang terdapat keterangan netto.
Guru menutup pembelajaran dengan salam
d) Pertemuan Keempat (2JP)
Kegiatan Deskripsi kegiatan Penutup
pendahuluan 1. Guru memberi salam. 15 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
Kegiatan Deskripsi kegiatan Penutup
2. Guru menanyakan kabar dan mengecek kehadiran
siswa.
3. Guru mengecek perlengkapan siswa termasuk
barang yang guru tugaskan kepada siswa. Siswa
yang tidak membawa barang diberikan waktu 5
menit mencari barang tersebut di kantin/kopersi
sekolah.
4. Guru memberikan apersepsi mengenai pajak dan
diskon untuk mempelajari materi selanjutnya
yaitu menyelesaikan permasalahan mengenai
bruto, netto, dan tara.
5. Guru memberi motivasi siswa. Siswa di berikan
bacaan mengenai Bruto, Netto, dan Tara
(Mengaitkan)
Penanaman sikap keuangan: pentingnya
mengetahui informasi tentang barang yang
akan dibeli
6. Guru mengkomunikasikan tujuan belajar dan
hasil belajar yang diharapkan akan dicapai siswa.
Tujuan belajar hari ini adalah siswa dapat
menentukan besar bruto, netto, dan tara, serta
menyelesaikan permasalahan yang terkait dengan
bruto, netto, dan tara.
Inti 1. Siswa dikondisikan dalam beberapa kelompok 60 menit
(Bekerja sama)
2. Siswa dibentuk dalam kelompok yang heterogen
dimana satu kelompok berisi 4-5 siswa
3. Siswa diminta untuk mengamati bagian A yang
diberikan pada LKS (Mengalami).
4. Siswa diminta mengajukan pertanyaan.
Pertanyaan yang diharapkan seperti: apa itu
Bruto, Netto , dan Tara?
5. Siswa memecahkan masalah tersebut dengan
mencari sumber di buku teks (Menerapkan)
6. Setiap kelompok mengerjakan bagian B.
7. Setiap kelompok berdiskusi bersama menyatukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
Kegiatan Deskripsi kegiatan Penutup
pemikiran mereka untuk memecahkan masalah mengenai pengertian Bruto, netto, dan tara
(Mentransfer).
8. Salah satu kelompok memaparkan hasil pemecahan masalahnya di depankemudian kelompok lain memberikan tanggapan
(Mentransfer).
9. Guru memutarkan video pembelajaran tentang bruto, netto, tara (mengalami).
10. Guru mengajak siswa melakukan permainan ular
tangga. Jika ada siswa yang terpeleset dan tertendang siswa mendapatkan soal yang ada pada bagian C .
11. Siswa bersama guru mencocokan pekerjaan pada
bagian C bersama.
12. Barang yang ditugaskan di keluarkan. Di tunjukan mana bruto (barang keseluruhan), netto(isi), tara(bungkus).
13. Salah satu anak maju kedepan dan membawa
barang yang ditugaskan.
14. Guru melakukan tanya jawab. Pada barang yang kalian bawa terdapat netto…, Misalkan:
15. Jika brutonya diketahui… , berapakah tara dan
persentase taranya?
16. Jika taranya diketahui…, berapakah persentase brutonya? Berapakah persentase nettonya
Penutup 1. Siswa dibimbing untuk membuat kesimpulan 5 menit
mengenai bruto, netto, dan tara.
2. Siswa dengan kecerdasan linguistik yang
dominan diminta membacakan kesimpulan
a. Bruto adalah berat kotor (Berat keseluruhan).
Neto adalah berat bersih (isi). Tara adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
Kegiatan Deskripsi kegiatan Penutup
berat kemasan. BNT NBT TBN
%n N
B 100%
%t T
B 100%
3. Siswa menuliskan kesimpulan di LKS pada
bagian rangkuman.
4. Siswa dan guru melakukan refleksi tentang kegiatan yang telah dilakukan. Guru memberikan kesempatan siswa bertanya mengenai hal yang sudah dipelajari.
5. Guru mengajak siswa bernyanyi tentang bruto
netto dan tara.
6. Guru memberikan tugas individu pada bagian E. (Mentransfer)
7. Guru memberitahu materi yang akan dipelajari
pada pertemuan mendatang yaitu bunga bank/ bunga tunggal.
8. Guru menutup pembelajaran dengan salam.
5. Pertemuan Kelima (3JP)
Kegiatan Deskripsi kegiatan Penutup
pendahuluan 1. Guru memberi salam. 10 menit
2. Guru menanyakan kabar dan mengecek kehadiran
siswa.
3. Guru memberikan apersepsi mengenai pajak dan
diskon untuk mempelajari materi selanjutnya
yaitu menyelesaikan permasalahan mengenai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
Kegiatan Deskripsi kegiatan Penutup
bunga tunggal.
4. Guru memberi motivasi siswa. Dalam kegiatan
yang berhubungan dengan simpan-pinjam selalu
ada bunga. Bunga dari simpanan adalah yang
paling menguntungkan bagi kita.(Mengaitkan)
Penanaman sikap keuangan: gemar menabung
5. Guru mengkomunikasikan tujuan belajar dan
hasil belajar yang diharapkan akan dicapai siswa.
Tujuan belajar hari ini yaitu:
a. siswa dapat menentukan besar bunga tunggal
jika diketahui persentase bunga, lama
menyimpan dan besar tabungan.
b. siswa dapat menentukan besar tabungan jika
diketahui besar bunga tunggal, lama
menyimpan, dan persentase bunga.
Inti 1. Siswa dikondisikan dalam beberapa kelompok 90 menit (Bekerjasama)
2. Siswa dibentuk dalam kelompok yang heterogen
dimana satu kelompok berisi 4-5 siswa .
3. Siswa diminta untuk mengamati cerita 1pada
bagian A yang ada di LKS (Mengalami).
4. Siswa diminta mengajukan pertanyaan. Pertanyaan yang diharpakan seperti: apakah uang tabungan Claudia cukup untuk membeli sepeda? (Mengalami).
5. Siswa memecahkan masalah tersebut dengan
mencari informasi di buku teks (Menerapkan).
6. Setiap kelompok berdiskusi bersama menyatukan pemikiran mereka untuk mencari besar bunga, dan jumlah tabungan Claudia (Menerapkan).
7. Salah satu kelompok memaparkan hasil
pemecahan masalahnya, kemudian kelompok lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
Kegiatan Deskripsi kegiatan Penutup
memberikan tanggapan (Mentransfer).
8. Siswa mengerjakan latihan soal untuk
menyelesaikan permasalahan terkait besar bunga
bank selama 15 menit.
(Mentransfer)
9. Guru bersama siswa mengkoreksi hasil latihan
soal bersama.
Penutup 1. Siswa dibimbing untuk Membuat kesimpulan 10 menit mengenai cara mencari besar bunga dan besar
tabungan.
a. B M %b t
12
b. Tabungan M B
2. Guru meminta siswa menuliskan kesimpulan di
LKS pada bagian rangkuman.
3. Siswa dan guru melakukan refleksi tentang
kegiatan yang telah dilakukan. Guru memberikan
kesempatan siswa bertanya mengenai hal yang
sudah dipelajari.
4. Guru mengajak siswa bernyanyi tentang bunga
bank
5. Guru mengajak siswa bermain permainan
memancing. Dimana ikan hasil pancingan berisi
rumus-rumus yang harus di tempelkan pada
bagian yang pas
6. Guru memberitahu materi yang akan dipelajari
pada pertemuan mendatang yaitu siswa dapat
menentukan lama waktu penyimpanan jika
diketahui besar bunga tunggal, persentase bunga
dan besar tabungan.
7. Guru menutup pembelajaran dengan salam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
6. Pertemuan Keenam (2JP)
Kegiatan Deskripsi kegiatan Penutup
pendahuluan 1. Guru memberi salam. 10 menit
2. Guru menanyakan kabar dan mengecek kehadiran
siswa.
3. Guru memberikan apersepsi mengenai cara
mencari besar bunga untuk mempelajari materi
selanjutnya yaitu menyelesaikan permasalahan
mengenai pinjaman (Mengaitkan)
Penanaman sikap keuangan: pentingnya
menjaga keseimbangan antara pemasukan dan
pengeluaran
4. Guru memberi motivasi siswa.
5. Guru mengkomunikasikan tujuan belajar dan
hasil belajar yang diharapkan akan dicapai siswa.
Tujuan belajar hari ini yaitu: Siswa dapat
menentukan lama waktu peminjaman jika
diketahui besar bunga tunggal, persentase bunga
dan besar pinjaman
Inti 1. Siswa dikondisikan dalam beberapa kelompok 60 menit (Bekerjasama)
2. Siswa dibentuk dalam kelompok yang heterogen
dimana satu kelompok berisi 4-5 siswa
3. Siswa diminta untuk mengamati cerita 1 yang ada
di LKS (Mengalami).
4. Siswa menggali pertanyaan. Pertanyaan yang
diharapkan seperti : “bagaimana cara mencari
waktu/lama penyimpanan?” .
5. Siswa memecahkan masalah tersebut dengan
mencari informasi di buku teks (Menerapkan)
6. Setiap kelompok berdiskusi bersama menyatukan
pemikiran mereka untuk mencari cara atau rumus
waktu/lama penyimpanan (Menerapkan).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
Kegiatan Deskripsi kegiatan Penutup
7. Siswa menurunkan rumus mencari lama
penyimpanan melalui rumus dasar mencari besar
bunga
8. Salah satu kelompok memaparkan hasil
pemecahan masalahnya, kemudian kelompok lain
memberikan tanggapan (Mentransfer).
9. Siswamengerjakanlatihansoaluntuk
menyelesaikan permasalahan terkait mencari
waktu/ lama penyimpanan. Waktu mengerjakan
15 menit.
10. Guru memutarkan instrument musik agar siswa
rileksdalammengerjakanlatihansoal
11. Guru bersama siswa mengkoreksi hasil latihan
soal bersama.
Penutup 1. Siswa dibimbing untuk membuat kesimpulan 10 menit mengenai cara mencari waktu/lama penyimpanan
tabungan.
a.
t
B
12
M %b
2. Guru meminta siswa menuliskan kesimpulan di
LKS pada bagian rangkuman yang bertema
hewan
3. Siswa dan guru melakukan refleksi tentang
kegiatan yang telah dilakukan. Guru memberikan
kesempatan siswa bertanya mengenai hal yang
sudah dipelajari.
4. Guru memberikan tugas pada setiap siswa, yaitu
membuat mind map aritmatika sosial, dan di
kumpulkan di hari ujian
5. Guru memberitahu bahwa pertemuan depan ujian.
6. Guru memberikan kisi-kisi ujian aritmetika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
Kegiatan Deskripsi kegiatan Penutup
sosial.
7. Guru menutup pembelajaran dengan salam.
J. Penilaian
1. Penilaian hasil pembelajaran
a. Sikap spiritual (Lampiran a)
1) Teknik Penilaian: Observasi
2) Instrumen: Lembar Observasi
b. Sikap social (Lampiran a)
1) Teknik Penilaian: Observasi
2) Instrumen: Lembar Lembar Observasi
c. Pengetahuan (lampiran 1.1 dan 1.4)
1) Teknik Penilaian: Tes Tertulis
2) Bentuk Instrumen: Pilihan Ganda
d. Ketrampilan (lampiran b)
1) Teknik Penilaian: Kinerja Praktek
2) Bentuk Instrumen: Uraian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
Lampiran a
KISI-KISI JURNAL SIKAP SPIRITUAL & SOSIAL
KI Spiritual & Sosial Teknik Bentuk
(Permendikbud No.21 Tahun 2016) Penilaian Instrumen
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama Observasi Jurnal yang dianutnya.
2. Menunjukkan Perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli (toleran, gotong
royong), santun, dan percaya diri dalam
berinteraksi Secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya
JURNAL SIKAP SPIRITUAL & SOSIAL
Mata Pelajaran :
Kelas/ Semester :
Tahun Pelajaran :
Waktu Pengamatan :
Petunjuk:
1) Pengamatan sikap dengan observasi menggunakan instrumen jurnal dilakukan di setiap pertemuan.
2) Pengisian jurnal dengan cara menuliskan sikap atau perilaku siswa yang menonjol, baik yag positif maupun yang negatif.
Berikut format jurnal sikap:
No. Hari/ Nama Catatan Butir sikap Tindak lanjut
tanggal
perilaku
1.
2.
3.
4.
5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
Lampiran b
KISI-KISI PENILAIAN KETRAMPILAN
Nama Sekolah :SMP
Kelas/semester :VII/ Semester 2
Tahun :2018/2019
No
Kompetensi
Materi
Indikator
Teknik Jumlah skor
Dasar
Penilaian
Soal
1 Untung dan 3.9.1
Proyek 3 30
2
Rugi
Portofolio
1
10
3 Harga jual dan
3.9.2
Portofolio
1 10
harga beli
3.9
4
Diskon dan 3.9.3
Portofolio
1
10
Pajak
5 Bruto, netto,
3.9.4
Portofolio
1 10
dan tara
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN KETERAMPILAN
Mata Pelajaran :
Kelas/ Semester :
Tahun Pelajaran :
Waktu Pengamatan :
No
Nama Indikator Total Rata-rata
Nilai
skor ( ̅ ) Siswa 3.11.1 3.11.2 3.11.3 3.11.4 Skor
1
2
3
dst
Catatan:
a. Setiap soal pada setiap indikator bernilai 10
b. Siswa yang mengerjakan dengan lengkap diberikan nilai
c. Siswa yang tidak mengerjakan lengkap tidak diberi nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
Nama : No Absen : Kelas :
BAB ARITMETIKA SOSIAL
VI
Kompetensi Dasar
MENJADI KONSUMEN CERDAS 3.9 Mengenal dan menganalisis berbagai situasi
terkait aritmatika sosial (penjualan,
pembelian, potongan, keuntungan, kerugian,
bunga tunggal, persentase, bruto, neto, tara) 4.9 Menyelesaikan masalah terkait aritmatika
sosial (penjualan, pembelian, potongan,
keuntungan, kerugian, bunga tunggal,
persentase, bruto, neto, tara)
Tujuan Pembelajaran
Membedakan situasi untung dan rugi dalam
jual beli
Menentukan keuntungan atau kerugian,
persentase untung atau rugi, dan menentukan
harga jual atau harga beli dalam jual beli
Menentukan selesaian masalah atau
keputusan yang tepat berkaitan dengan jual
beli
Menentukan besar tabungan atau angsuran
Menentukan selesaian masalah atau
keputusan yang tepat berkaitan dengan bunga
tunggal dalam tabungan atau pinjaman
Menentukan harga barang dengan diskon dan
pajak tertentu
Menentukan selesaian masalah atau
keputusan yang tepat berkaitan dengan
diskon dan pajak
Menentukan bruto, neto dan tara suatu barang
Menentukan selesaian masalah atau
keputusan yang tepat berkaitan dengan bruto,
neto, dan tara
Di setiap akhir tahun kalian pasti sering
menemukan toko-toko yang memberikan
diskon untuk beberapa barang yang dijual.
Hal ini dilakukan untuk menarik minat
pembeli agar berbelanja di toko tersebut.
Sebagai pembeli, kalian tentu harus tahu
berapa uang yang harus kalian keluarkan
untuk berbelanja dengan berbagai diskon
yang diberikan. Dan tentu saja kalian juga
perlu mempertimbangkan, jangan sampai
uang yang dikeluarkan melebihi uang yang
kalian miliki. Karena itulah di Bab VI ini
kalian akan belajar tentang berbagai hal yang
berkaitan dengan keuangan seperti jual beli,
tabungan dan pinjaman, diskon dan pajak,
serta tentang bruto neto tara. Dengan
mempelajari bab ini diharapkan kalian akan
menjadi konsumen cerdas.
1. Hitunglah
a. 25% dari 500
b. 110% dari 45.000
2. Tentukan penyelesaian dari persamaan linear berikut
a.
b.
Prasyarat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
TAHUKAH KAMU???
Siapa diantara kalian yang tidak memiliki akun facebook? Pasti hampir semuanya memiliki akun facebook. Apakah kalian tau siapa yang mendirikan facebook? Tahukah bagaimana perjalanan hidupnya hingga ia menjadi sukses seperti sekarang ini?
https://www.jacksonvillebarter.com
Mark Elliot Zuckerberg atau sering disebut Mark Zuckerberg. Dia dilahirkan pada tanggal 14 Mei 1984 di Doby Ferry, West Chester Country, New York. Ia anak ke dua dari empat bersaudara. Ayahnya berprofesi sebagai dokter gigi dan Ibunya sebagai psikiater. Zuck adalah anak yang sangat cerdas. Sejak kecil ia suka mengotak-atik komputer. Komputer pertamanya adalah saat ia berumur 8 tahun. Sejak saat ituia mulai menghabiskan waktunya dengan bermain komputer. Di sekolah Zuck termasuk anak yang pandai. Ia unggul di bidang MATEMATIKA. Zuck sering menerima penghargaan di bidang sains (Matematika, Astronomi, dan Fisika). Ia juga mampu berbahasa asing selain Inggris yaitu bahasa Prancis, Ibrani, Latin, Yunani Kuno, dan Mandarin
Zuck dulunya adalah mahasiswa di Harvard University. Berawal dari ide membuat buku direktori mahasiswa secara online hingga menjadi Facebook media sosial yang sangat dikenal di segala penjuru dunia. Pada Februari 2004, Zuck membuat Facebook. Facebook awalnya dibuat untuk mahasiswa Harvard. Namun akhirnya padaSeptember 2006 Facebook membuka pendaftaran untuk jejaring umum dengan syarat memiliki email. Penghasilan yang diperoleh Zuck karena Facebook sangat menjanjikan, sehingga dia memutuskan untuk berhenti kuliah di Harvard. Dengan pengguna Facebook yang mencapai angka miliaran, setiap menitnya Facebook dapat meghasilkan uang sebesar Rp200 juta. Jika facebook kehilangan waktu/ server down selama 30 menit, kerugian yang di tafsir mencapai Rp6 miliar.
Facebook pernah mengalami server down beberapa kali. Pada tahun 2010, 2013, 2014 Facebook error selama 2.5 jam, 4 jam, dan 30 menit. Kalian bisa hitung berapa banyak kerugian yang ditanggung oleh Facebook, banyak sekali!!! Namun Facebook tetap berjaya, melesatnya bisnis Facebook ini membuat Zuck menumpuk kekayaan hingga mencapai Rp13,5 triliun. Ini yang membuatnya menjadi anak muda pertama yang kaya raya atas kerja kerasnya sendiri bukan dari warisan keluarganya. Zuck ditengah kepopuleran namanya dan jumlah kekayaan yang dimilikinya ia tetap sederhana. Ketika ia pergi ke kantornya ia kerap berjalan kaki atau mengendarai sepeda.
Apakah inti sari dari cerita di atas? Coba kamu baca perjalanan sukses Bob Sadino, akan lebih menarik dan menambah motivasimu!!!!
TAHUKAH KAMU??
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
LKS 6.1. UNTUNG DAN RUGI
Kamu pasti familiar dengan kata untung dan rugi. Kamu mungkin juga sudah tau
bagaiamana seseorang dikatakan mengalami keuntungan atau kerugian.
Misalnya: Rina membeli satu toples sosis berisi 25 batang, dengan
harga Rp22.500,00 di pasar. Jika ia ingin menjualnya kembali dengan
harga Rp1.000,00 tiap batang, apakah Rina mengalami untung atau
rugi? Bisakah kamu menentukan persentase untung/ ruginya?
Dalam pengelolaan keuangan, baik sebagai penjual maupun pembeli,
kalian harus selalu mencatat segala pemasukan maupun
pengeluaran yang terjadi. Hal ini berguna agar kalian tidak
mengalami krisis keuangan
Untuk dapat menjawab pertanyaan diatas, kita perlu mempelajari materi UNTUNG
DAN RUGI.
Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menentukan besar untung, rugi
2. Siswa dapat menyebutkan hubungan harga beli, harga jual, untung, rugi, dan impas
3. Siswa dapat menentukan persentase dari untung dan rugi
Ayo Mengaitkan
UNTUNG DAN RUGI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
A. Kegiatan 1 (KERJAKAN MANDIRI)
Amati dan kerjakan perintah yang ada
AYO MEMBACA 1
Sally bersama teman-temannya berencana
memberikan sumbangan kemanusiaan untuk
gempa Aceh. Mereka memutuskan untuk
berjualan balon helium. Uang hasil penjualan
balon diberikan untuk sumbangan gempa
Aceh.
Pagi ini mereka pergi ke super market untuk
membeli bahan membuat balon helium.
Mereka menghabiskan uang Rp150.000,00
dengan bahan tersebut mereka mampu membuat sekitar 15 balon helium. Hari ini
https://weknowyourdreams.com mereka mampu menjual 13 balon dengan harga
tiap balon Rp15.000,00
Dari cerita di atas, tuliskan apa saja yang kamu peroleh/ketahui.
Dari informasi yang diketahui, kamu dapat menemukan apa lagi?
Apa dugaanmu dari cerita tersebut?
Buktikan dugaanmu benar!
Ayo mengalami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
AYO MEMBACA
Fahmi mencoba bisnis barunya dengan menjual burger. Fahmi menghabiskan uang Rp800.000,00 untuk berbelanja bahan baku
2 membuat burger. Dengan bahan baku tersebut
Fahmi bisa membuat 120 Burger dengan
harga Rp8.000 per burger. Hari ini terjadi hujan di tempat Fahmi berjualan, sehingga
https://cnpp.usda.gov
burger yang laku terjual hanya 90 burger.
Tuliskan apa kamu peroleh dalam cerita diatas.
Apa yang dapat kamu cari tahu lagi?
Apa dugaanmu dari cerita tersebut.
Apakah dugaanmu benar? Buktikanlah dengan menuliskan cara atau langkah-langkahmu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
3
AYO MEMBACA
Karena kesukaannya terhadap ice cream, Hani memutuskan untuk
membuka toko ice cream. Setiap hari ia menghabiskan uang
Rp700.000,00 untuk berbelanja bahan baku untuk membuat ice cream.
Dengan bahan baku tersebut Hani mampu membuat rata-rata 100 cone
ice cream dengan harga Rp10.000,00 per cone. Pada hari itu cuaca
dingin, sehingga ice cream yang laku terjual hanya 70
https://cnpp.usda.gov cone ice cream.
Informasi apa yang kalian peroleh dari cerita diatas.
Apa yang dapat kamu cari tahu lagi?
Apa dugaanmu dari cerita tersebu?
Apakah dugaanmu benar? Buktikanlah dengan menuliskan cara atau langkah-langkahmu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
B. Kegiatan 2 (DISKUSI KELOMPOK)
Isi tabel berikut bedasarkan hasilmu sebelumnya.
Cerita
Harga beli
Harga jual
HJ-HB
Keterangan
ke-
(HB)
(HJ)
1
2
3
Dari tabel dika dapat mengetahui seseorang mengalami untung, rugi, dan impas. Jelaskan bagaimana kondisi untung, rugi, dan impas.
Untung jika
Rugi jika
Impas jika
Tuliskan rumus mencari persentase untung dan rugi, lihat pada buku.
Carilah persentase untung dan rugi dari cerita nomor 1 dan 2
Ayo Bekerja sama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
C. Latihan Soal
1. Setiap hari bibi membeli satu krek teh botol untuk
persediaan di warung makan. Harga satu krek teh botol adalah
Rp60.000,00. Berapakah harga tiap satu teh botolnya? Jawab:
https://wirausahasmk.blogspot.c om
2. Hari ini Eneng studi tour di Yogyakarta. Eneng
berencana membelikan oleh-oleh berupa gantungan kunci untung
teman-temannya. Harga 1 gantungan kunci adalah Rp2.000,00. Jika
Eneng ingin membeli 2 lusin gantungan kunci. Berapakah harga yang
harus Eneng bayar? Jawab:
https://www.tatahsunggingkulit .com
3. Gea berencana membeli sepatu di toko online. Harga
sepatu yang akan Gea beli adalah Rp300.000,00. Beberapa hari
kemudian sepatu tesebut sampai dan setelah ia coba sepatunya
terlalu besar. Gea memutuskan untuk menjual kembali sepatunya.
Sepatunya berhasil terjual dengan harga Rp330.000,00. Apakah Gea
mengalami keuntungan/kerugian? Berapakah untung/ruginya?
https://littleg.tumbler.com Jawab:
Ayo Mentransfer
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
4.
https://lauraellenanderson.c
o.uk
Bulan lalu Ata membeli boneka dengan harga
Rp150.000,00. Hari ini Ata memutuskan untuk menjual
bonekannya untuk agenda bazar barang bekas, dimana
uang hasil penjualan barang-barang di bazar akan
disumbangkan. Ata berhasil menjual bonekanya dengan
harga Rp90.000. Apakah Ata mengalami untung/rugi?
Tentukan persentase untung/ruginya.
Jawab:
4. Luthfi mempunyai usaha jual-beli tas online. Lutfi
membeli tas di pabrik seharga Rp130.000,00, kemudian ia jual
kembali tas tersebut. Setiap penjualan satu tas, lutfi memperoleh
keuntungan Rp32.500,00. Berapakah persentase untungnya? Jawab:
https://akufashion.com
6.
https//www.ducas.c o.id;
Davis membeli jam tangan seharga Rp320.000,00. Setelah
beberapa kali pakai, jam tangannya membuat pergelangan
tangannya iritasi, Davis akhirnya menjual jamnya. Davis
berhasil menjual jam tangannya dan mengalami kerugian
Rp48.000,00. Berapa persentase kerugiannya?
Jawab:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
5. Bimo mempunyai usaha jual-beli kaos jersey. Dia
membeli kaos jersey dengan harga Rp120.000,00 dan menjuanya
kembali dengan memperoleh keuntungan Rp24.000,00. Berapakah
persentase keuntungan penjualan kaos Bimo? Jawab:
https://anakbangsa69.wor dpress.com
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
4. Kegiatan 3 (PENGAMATAN LAPANGAN) Bergabunglah dengan kelompok yang sudah ditentukan sebelumnya. Tiap kelompok siapkan alat tulis, dan 1 kamera. Amati kegiatan jual beli di lingkungan sekolah (koperasi, atau kantin
sekolah). Selidiki apakah suatu pedagang mengalami untung atau rugi dalam
jual-beli suatu produk/barang/makanan. Hitunglah berapa banyak untung atau rugi
beserta persentase untung/ruginya. Sertakan bukti foto kalian bersama pedagang atau produk yang
kalian amati
LAPORAN
Nama Benda Benda 1 Benda 2 Benda 3
Isi
Modal/Harga Beli
Harga per unit
Harga Jual Per
Unit
Total Harga Jual
Besar Untung/Rugi
Persentase
Untung/Rugi
Ayo Menerapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
E. Tugas Individu
Pilihlah salah satu dari tugas berikut
1. Tuliskan kisah salah satu tokoh Enterpreneur sukses (1 lembar).
2. Cari foto/ gambar mata uang RI dan identifikasi (5 gambar).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
KESIMPULAN
1. Kapankah seorang pedagang dikatakan mengalami keuntungan?
2. Kapankah seorang pedagang dikatakan mengalami kerugian?
3. Bagaimana menghitung persentase untung atau rugi?
4. Sikap keuangan apa yang dapat kalian temukan dari kegiatan mengaitkan
sampai dengan kegiatan menerapkan?
KESIMPULAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
LKS 6.2 Harga Jual dan Harga Beli
Bagaimana mencari harga jual dan harga beli sudah dipelajari pada pertemuan
sebelumnya. Namun bisakah kalian mencari salah satu dari harga jual atau harga beli
jika persentase untung/rugi diketahui?
Ada kalanya seorang pedagang menginginkan besar keuntungan
tertentu dan harus memutuskan berapa harga jualnya. Atau seorang
pedagang mengalami kerugian tertentu karena lupa mencatat harga
belinya. Berdasarkan permasalahan-permasalahan tersebut dapat
kalian pahami bahwa mencatat segala pemasukan maupun
pengeluaran adalah penting.
Misalnya: Di Pasar, Rina membeli satu toples sosis yang berisi 25
batang, dengan harga Rp22.500,00. Jika Rina menginginkan untung
10% dari penjualan sosis tersebut, berapa harga jual tiap sosis
seharusnya?
Untuk dapat menjawab pertanyaan diatas, kita perlu mempelajari materi HARGA JUAL
DAN HARGA BELI.
Tujuan Pembelajaran
A. Siswa dapat menenentukan nilai harga jual jika diketahui harga beli dan persentase
untung/rugi.
B. Siswa dapat menentukan harga beli jika diketahui harga jual dan persentase
untung/rugi.
Ayo Mengaitkan
HARGA JUAL DAN HARGA BELI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
A. Kegiatan 1
Mencari harga jual jika diketahui harga beli dan persentase untung/rugi
1. Lihat Video a. Siapkan alat tulis. b. Amati video
pembelajaran yang ditayangkan guru.
c. Tuliskan informasi yang ada pada video pembalajaran
d. Tuliskan cara mencari harga Jual berdasarkan video pembelajaran tersebut.
2. Perhatikan dan pahami penyelesaiannyamasalah pada cerita dibawah ini.
https://pandoracreazioni.it Naufal membeli 1 lusin buah
apel dengan harga Rp72.000,00. Jika Naufal menjual buah apel dan mengharapkan untung 25%. Berapakh harga jual tiap apelnya?
Diketahui: HB= Rp72.000,00 %untung= 25% Ditanya: HJ tiap apel ?
Jawab:
3. Perhatikanan dan pahami penyelesaiannya masalah pada cerita dibawah ini.
https://twitter.com/ Dana membeli sepatu Convers dengan harga Rp600.000,00. Dia ingin menjualnya kembali dan mengharapkan untung 20%. Berpakah Harga jual sepatunya?
Diketahui HB= Rp600.000,00
%untung= 20%
Ditanya:HJ sepatu? Jawab:
Ayo Mengalami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
B. Kegiatan 2 (DISKUSI KELOMPOK)
Berdasarkan ketiga cerita diatas. Bagaimana cara atau rumus seseorang menentukan harga jual jika diketahui harga beli dan persentase untungnya?
Jika yang diketahui harga beli dan persentase ruginya. Bagaimana cara atau rumus mencari harga jualnya?
Ternyata untuk mencari harga jual (HJ) jika diketahui harga beli (HB) dan persentase untung/rugi, dapat juga menggunakan rumus sebagai berikut:
1. Jika yang diketahui harga beli dan persentase Untungnya, maka:
HJ
100 %u
HB
100
2. Jika yang diketahui harga beli dan persentase ruginya, maka:
HJ
100 %r
HB 100
Coba buktikan. Apakah jawaban dari permasalahan cerita 1,2 dan 3 yang diperoleh akan sama jika menggunakan rumus tersebut?
Ayo Bekerjasama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
C. Kegiatan 3
Mencari harga beli jika diketahui harga jual dan persentase untung/rugi.
1. Perhatikan dan pahami Diketahui: penyelesaiannya masalah pada Harga jual = Rp120.000,00 cerita dibawah ini. Persentase untung = 10%
Ditanyakan: Harga beli = ? Jawab:
https://anakbangsa69.wordpress.c
om Bimo menjual kaos jersey dengan
harga Rp120.000,00. ternyata dia mengalami untung 20%. Berapakah harga belinya?
2. Perhatikan dan pahami Diketahui: penyelesaiannya masalah pada Harga jual = Rp75.000,00 cerita dibawah ini. Persentase rugi = 5%
Ditanyakan: Harga beli = ? Jawab:
https://www.stokethegoat.com
Musa menjual kacamata degan harga Rp75.000,00. Ternyata Musa
mengalami untung sebesar 25%.
Berapakah harga belinya?
D. Kegiatan 4 (DISKUSI KELOMPOK)
Berdasarkan dua cerita diatas. Bagaimana cara atau rumus seseorang menentukan harga beli jika diketahui harga jual dan persentase untungnya?
Ayo Mengaialami
Ayo Bekerjasama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
Jika yang diketahui harga jual dan persentase ruginya. Bagaimana cara atau rumus mencari harga belinya?
E. Latihan Soal
1 Chaca mempunyai toko sepeda. Dia membeli sepeda di pabrik seharga Rp1.200.000,00. Dia ingin menjualnya dengan memperoleh keuntungan 10%. Berapa harga jual sepeda seharusnya agar Chaca mendapat keuntungan 10%?
https://callvianestudio.bl ogspot.nl
2 Luthfi membeli tas dengan harga Rp130.000,00. Dia menjual kembali tas tersebut dan rugi 20%. Berapa harga jual seharusnya?
https://akufa shion.com
3 Pak Abdulloh menjual TV dengan harga Rp900.000,00. Beliau mengalami kerugian 30%. Harga beli TV tersebut adalah?
https://www.thebri ck.com
Ayo Menerapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
3 Pak Rafli menjual seekor sapi yang dibelinya beberapa hari yang lalu. Jika sapi terjual Rp8.100.000,00 dan Pak Rafli rugi 10%. Tentukan Harga beli sapi Pak Rafli.
F. Tugas Individu
Pilih salah satu dari tugas berikut
A Tuliskan sejarah jual-beli (1 lembar)
B Buatlah kliping tentang berita harga harga bahan pokok yang ada di
koran (5 berita)
Ayo Mentransfer
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
KESIMPULAN
KESIMPULAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
LKS 6.3 TABUNGAN
Apakah kamu termasuk anak yang rajin menabung? Pernahkah ayahmu meminjam
uang di bank? Menabung maupun meminjam di bank pasti di kenakan bunga. Hari ini
kita akan belajar mengenai tabungan.
Misalnya: Claudia akan menabung di Bank. Dia menabung sebanyak
Rp1.000.000,00 dengan bunga 15% pertahun. Enam bulan kemudian
Claudia ingin mengambil tabungannya untuk membeli sepeda. Harga
sepedanya Rp1.300.000,00 tapi Claudia khawatir uang tabungannya
tidak cukup untuk membeli sepeda tersebut. Apa yang sebaiknya
dilakukan Claudia?
www.jhonlin magz.com
Ayo Mengaitkan
Kalian biasanya menerima uang saku dari orang tua kalian. Uang saku tersebut
perlu kalian rencanakan penggunaannya. Karena jika tidak, bisa jadi uang saku
kalian akan habis sebelum waktunya. Kalian juga perlu menabungkan sebagian
dari uang saku tersebut. Mengapa? Karena suatu saat kalian membutuhkannya,
baik untuk berbelanja maupun untuk memenuhi kebutuhan mendatang. Dengan
menabung maka kalian akan merasa lebih tenang dalam menghadapi kebutuhan
mendatang. Jika kalian tidak mempunyai tabungan, maka apabila ada kebutuhan
mendesak kalian tidak dapat memenuhinya. Jadi lebih baik menabung sedikit
demi sedikit daripada tidak sama sekali.
Menabung lebih aman di bank. Selain aman, bank juga memberikan keuntungan
berupa bunga bank. Bunga bank ini akan menambah saldo tabungan nasabah.
Dalam dunia ekonomi sebenarnya terdapat bunga majemuk dan bunga tunggal.
Namun bunga yang akan kalian pelajari hanya bunga tunggal saja
TABUNGAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
Tujuan Pembelajaran
1) Siswa dapat menentukan besar bunga tunggal jika diketahui persentase bunga,
lama menyimpan dan besar tabungan.
2) Siswa dapat menentukan besar tabungan jika diketahui besar bunga tunggal, lama
menyimpan, dan persentase bunga.
A. Kegiatan 1 (KERJAKAN MANDIRI)
Baca dan cermati cerita dibawah ini.
Cerita 1
Claudia menabung di bank. Dia menabung sebanyak Rp1.000.000,00 dengan bunga 15% pertahun. Enam bulan kemudian Claudia ingin mengambil tabungannya untuk membeli sepeda. Harga sepedanya Rp1.300.000,00 namun Claudia khawatir uang tabungannya tidak cukup untuk membeli sepeda tersebut. Apa yang sebaiknya dilakukan Claudia? www.jhonlinmagz.com
Tuliskan rumus mencari besar bunga. Jika mengalami kesulitan, carilah informasi pada buku.
Besar bunga dalam periode Tahun, Bulan, dan Hari.
a) ……..
b) ……...
c) ………
Ayo Mengalami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
B. Kegiatan 2 (DISKUSI KELOMPOK)
Berdasarkan cerita 1
1. Carilah besar bunga yang diperoleh Claudia
. Setelah 1 bulan
2. Hitunglah besar tabungan Claudia setelah 6 bulan menabung.
3. Apakah uang Claudia cukup untuk membeli sepeda seharga Rp1.300.000,00?
4. Berapa lama lagi Claudia harus menunggu agar uang tabungannya cukup
untuk membeli sepeda?
Ayo Bekerjasama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
c. Latihan Soal 1) Adik memiliki tabungan di koperasi. Tabungan awal adik adalah
Rp2.500.000,00. Jika koperasi memberikan jasa berupa bunga simpanan sebesar 12% pertahun,
tentukan bunga simpanan yang ada di tabungan adik setelah 8 bulan menabung.
2) Kakak memiliki tabungan di Bank. Tabungan awal kakak adalah
Rp12.800.000,00. Jika bank memberikan bunga simpanan sebesar 8% pertahun, tentukan
jumlah uang kakak setelah 6 bulan menabung.
C Dudu menabung di bank sebesar Rp1.500.000,00 dengan bunga 2%
perbulan. Hitunglah besar tabungan Dudu selama setahun.
Ayo Menerapkan dan
Mentransfer
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
D. Mari Bernyanyi
(Jagoan- Sherina)
Kali ini Yuk bahas bunga bank Cari besar bunga bank
Dari awal tabungan Bunga sama dengan
M %b 12t
Hahaha Tabungan akhirnya
Tabungan awal ditambah bunga Hahaha
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
RANGKUMAN
KESIMPULAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
LKS 6.4. PINJAMAN
Pernahkah ayahmu meminjam uang di bank/koperasi? Menabung maupun
meminjam di bank/koperasi pasti di kenakan bunga. Hari ini kita akan belajar
mengenai pinjaman.
Misalnya: Kakak meminjam uang di bank sebesar Rp6.000.000 selama 10 bulan dengan bunga 20% setahun. Selama 10 bulan tersebut, kakak harus membayar angsuran tiap bulannya. Apabila terjadi pengeluaran lebih besar dari pemasukan artinya kalian telah mengalami defisit atau krisis keuangan pribadi. Bisa jadi untuk menutupinya kalian mencari pinjaman atau berhutang. Bank selain memberikan layanan tabungan juga melayani pinjaman. Ketika memberikan pinjaman kepada nasabah, bank mewajibkan nasabahnya untuk mengembalikan dengan tambahan uang berupa bunga pinjaman.
Tujuan Pembelajaran
a. siswa dapat menentukan besar pengembalian suatu pinjaman
b. Siswa dapat menentukan persentase bunga pinjaman
c. Siswa dapat memecahkan masalah dan mengambil keputusan keuangan yang tepat
terkait dengan pinjaman
Ayo Mengaitkan
PINJAMAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
A. Kegiatan 1 (Memahami situasi)
Ayo Mengalami
Coba kalian cermati dan temukan prosedur penyelesaian masalah situasi berikut.
Situasi
Pak Jarwo meminjam uang di bank sebesar Rp6.000.000,00 selama 10 bulan dengan bunga
20% per tahun. Selama 10 bulan tersebut Pak Jarwo harus membayar secara angsuran setiap
bulannya.
Penyelesaian:
Dari situasi di atas, kita dapat menghitung besar angsuran per bulan dengan cara menghitung
seluruh bunga dalam 10 bulan sebagai berikut.
Bunga bunga pinjaman (dalam rupiah) selama setahun adalah 20% dari 6.000.000,00 yaitu
Rp1.200.000,00.
Bunga bunga pinjaman (dalam rupiah) selama 10 bulan adalah dari 1.200.000,00 yaitu
Rp1.000.000,00.
Sehingga jumlah uang seluruhnya yang harus dibayarkan = Rp6.000.000,00 + Rp1.000.000,00
= Rp7.000.000,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
B. Kegiatan 2 (DISKUSI KELOMPOK)
Selesaikan solusi dari masalah berikut:
Kakak meminjam uang di bank sebesar Rp800.000,00 dengan bunga 9% setahun. Total
pinjaman kakak saat pelunasan adalah Rp920.000,00. Berapa lama kakak meminjam
uang di Bank?
3) Latihan Soal
Yunus menabung di bank sebesar Rp2.000.000,00 dengan bunga 6% pertahun.
Pada saat diambil uang Yunus menjadi Rp2.080.000,00. Lama Yunus menabung
adalah?
Anin memiliki tabungan di koperasi. Tabungan awal Anin adalah Rp250.000,00
dengan bunga 6% pertahun. Saat diambil tabungan Anin menjadi Rp280.000,00. Lama Anin
menabung adalah?
Ayo Menerapkan &
Bekerjasama
Ayo Menerapkan &
Mentransfer
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
KESIMPULAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
TAHUKAH KAMU ???
Siapa yang tidak kenal dengan gambar disamping? Dia
adalah artis, penyanyi sekaligus modelberkebangsaan
Indonesia. Dewi Sandra Killick atau kerap dipanggil Dewi
Sandra lahir tanggal 3 April 1980 di Rio de Janerio, Brazil.
Tahukah kalian profesi artis merupakan penyumbang pajak
yang nilainya besar ke pemerintah?
https://m.bintang.com
Mengapa profesi artis menjadi penyumbang pajak yang besar? Ya karena sebanding
dengan pendapatan mereka. Semakin besar pendapatan maka pajak yang dibayarkan
juga semakin besar. Dewi Sandra adalah salah satu artis yang rajin bayar pajak.
Memang ada artis yang tidak rajin bayar pajak? Banyak!! Membayar pajak adalah salah
satu kewajiban sebagai warga negara. Memang untuk apa kita membayar pajak? Segala
fasilitas yang ada di negara seperti Transportasi Masa, Jalan, Jembatan, Buku sekolah,
Gedung Sekolah, Rumah Sakit, Pelastrian Budaya, dll didanai oleh uang pajak.
Walaupun Dewi Sandra sudah menjadi wajib pajak yang taat, namun harus diakui
bahwa pemebenahan fasilitas oleh pemerintah masih tidak sesuai dengan harapan.
Masih banyak jalan yang berlubang atau trotoar untuk pejalan kaki dipergunakan oleh
kendaraan bermotor. Sebagai warga negara yang baik memang harus bayar pajak. Dan
kita juga bisa menuntut Negara bila masih banyak fasilitas yang kurang layak karena
kita telah menjalankan kewajiban kita yaitu bayar pajak.
Apa yang kalian dapatkan dari bacaan diatas?
Coba cari tau 10 perusahaan penyumbang pajak terbesar di Indonesia.
TAHUKAH KAMU
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
204
LKS 6.5 DISKON DAN PAJAK
Sering sekali kita menjumpai diskon seperti di tempat perbelanjaan. Kata pajak sering
kita dengar di TV. Tapi apakah kita tau apa saja jenis-jenis pajak? Dan bagaimana
menghitung diskon dan pajak?
Banyak cara digunakan pedagang untuk menarik minat pembeli.
Misalnya: Jika terdapat diskon seperti diatas apakah artinya kita
mendapatkan total diskon 90%? Misalkan kita membeli baju
seharga Rp100.000,00 dengan diskon 70% lalu mendapatkan
diskon lagi 20% seperti pada gambar. Apakah kita hanya
membayar Rp10.000,00?
Diskon tentu saja sangat menarik karena pembeli akan membayar
dibawah harga normalnya, dan karena pembeli selalu ingin
membeli semurah-murahnya.
https://www.dl
aika.com
Untuk dapat menjawab pertanyaan diatas, kita perlu mempelajari materi DISKON
DAN PAJAK.
Tujuan Pembelajaran
a. Siswa dapat menentukan besar diskon.
b. Siswa dapat menentukan besar pajak.
c. Siswa dapat menyelesaikan masalah terkait diskon dan paja.
Ayo Mengaitkan
DISKON DAN PAJAK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
205
A. Kegiatan 1 (KERJAKAN MANDIRI)
i. PAJAK (Amati dan kerjakan perintah yang ada) BUDAYA MEMBACA
1.
https://www.the
brick.com
Galih adalah pengusaha barang elektronik. Galih menjual TV LED (baru) dengan harga Rp1.300.000,00 (tanpa pajak). TV tersebut dibeli oleh Naufal dengan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Sehingga uang yang harus dibayarkan Naufal (termasuk pajak) adalah Rp1.430.000,00.
2. Gusti menjual papan seluncur dengan harga Rp200.000,00 (tanpa pajak). Papan seluncur tersebut dibeli oleh Rendi dengan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Sehingga uang yang harus di bayar Rendi (termasuk pajak) adalah Rp220.000,00
https:// coca-colamatil.co.id
3. Pak Niko menjual leptop baru dengan harga Rp3.400.000,00 (tanpa pajak). Leptop tersebut dibeli oleh Pak Farhan dengan Pajak Prtambahan Nilai (PPN). Sehingga uang yang yang harus di bayarkan oleh Pak Farhan adalah Rp3.740.000,00.
https://www.desakomp uter.com
Isilah tabel berikut berdasarkan apa yang diketahui dalam permasaahan
Tabel 1. Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
No
Harga sebelum
Harga setelah dikenai
Besar pajak
dikenai pajak pajak
1 … … …
2 … … …
3 … … …
Ayo Mengalami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
206
4. Hari ini Ibu Sugi pergi ke kantor bank untuk membayar pajak Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Bu Sugi memiliki usaha tas rajut. Rata-rata 20 tas terjual setiap harinya, dengan harga per tas Rp300.000,00. Pajak https://bisnis.liputan6.com
UMKM yang dibayar Bu Sugi dalam satu bulan adalah Rp1.800.000,00.
e. Andi dapat menjual sepatu setiap hari rata-rata 25 pasang dengan harga per pasang adalah Rp200.000,00. Pajak UMKM yang harusa di bayar Andi dalam satu bulan adalah Rp1.500.000,00.
https://www.sepatuindone sia.blogdetik.com
6. Kakek adalah juragan beras. Kakek mampu menjual habis beras 75Kg perhari. Harga beras setiap Kilogram nya adalah Rp5.000,00. Pajak UMKM yang dibayar kakek sehari adalah Rp3.750,00.
https://economy.okezone.com
Isilah tabel berikut berdasarkan apa yang diketahui dalam permasaahan
Tabel 2. Pajak UMKM
No
Pendapaptan/Omset
Besar pajak
4
5
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
207
B. Kegiatan 2 (DISKUSI KELOMPOK)
Carilah di buku, dan tuliskan cara/rumus mencari bersar persentase pajak.
Berdasarkan Tabel 1.dan Tabel 2.
Hitunglah besar persentase pajak masing-masing.
No No
1
4
2 5
3 6
Apa yang dimaksud dengan pajak PPN?
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah
Apa yang dimaksud dengan pajak UMKM?
Pajak UMKM adalah
Ayo Bekerjasama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
208
C. Kegiatan 3 (DISKUSI KELOMPOK)
(1) DISKON (Amati dan kerjakan perintah yang ada ) BUDAYA MEMBACA
1.
https://www.tribunnews.com Gita sangat menyukai
buku. Dia pergi ke Gramedia dan membeli buku cerita seharga Rp60.000,00 dan ada diskon Rp12.000,00.https://bwziati.wordpress.com
3 Norbert membeli celana.
Harga celana tersebut adalah Rp250.000,00 dan sedang ada diskon 70%.
https://www.otorel.com
Isilah tabel berikut berdasarkan informasi yang diketahui di setiap permasalahan. Tabel 3. Diskon
No
Harga awal
Harga akhir
Besar diskon
Persentase
diskon
1.
2.
3.
Tahun baru, Tara pergi berbelanja pakaian di Mall. Tara membeli pakaian dengan harga Rp225.000,00 dan mendapat diskon 50%.
Ayo Bekerjasama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
209
Perhatikan masalah berikut.
Fitri pergi ke mall. Dia ingin membeli hem putih. Di Mall ada diskon 70% ditambah diskon 20%. Jika harga hem adalah Rp500.000,00. Berapa uang yang harus di bayar oleh Fitri? Apakah benar jika Fitri membayar hanya Rp50.000,00? BUKTIKAN
https://www.harga-promo.com
D. Latihan Soal
(1) Hesti menjual Hp baru dengan harga Rp2600.000,00. Hp tersebut di beli oleh Luna dengan PPN 10%. Tentukan uang yang harus di bayarkan Luna?
Jawab: https://blog.devestpay.com
2 Luna bisa menjual baju Gamis setiap hari rata-rata sebanyak 25. Harga per gamis adalah Rp300.000,00. Berapakah pajak UMKM yang harus dibayarkan oleh Luna dalam satu bulan? Jawab:
https://www. modelmuslims. com
Ayo Menerapakn
Ayo Mentransfer
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
210
(3) Dhani membeli Gitar seharga Rp1.200.000,00. Dia mendapatkan diskon 15%. Berapakah yang harus Dhani bayar? Jawab:
https://gitarisnaufal9c .blogspot.co.id
4. Farhan membeli baju seharga Rp180.000. Setelah mendapat diskon 25% harga bajunnya menjadi ? Jawab:
www.medanbisnisdaily.com
(5) Pak Anies berhasil menjual kaos Jersey setiap hari rata-rata sebanyak 15 kaos. Harga tiap kaos adalah Rp210.000. Untuk menarik pelanggan, Pak Anies memberikan diskon 10% untuk setiap kaos. Berapakah pajak UMKM yang harus dibayar Pak Anies dalam satu bulan (30 hari)? Jawab:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
211
E. Ayo Bernyanyi
(Bahagia- G.A.C) Hai-hai apa kabar kawan
Saatnya kita belajar
Rumus aritmatika
Bersama Pak Asrodin
Hai-hai ayo-ayo kawan
Saatnya kita belajar
Rumus aritmatika
Bersama Kak Febrina Untuk yang pertama
Tentang perpajakan
PPN sepuluh persen
Kali dengan harga awal, oh awal
Harga akhir sama dengan
Harga awal dijumlahkan
Dengan besar PPN
yaiiyai
Marilah kita mensyukuri rumus matika yang mudah ini
Kita bahagia , kita bahagia
F. Tugas Individu
Pilihlah salah satu dari tugas berikut
a Foto kwitansi pajak atau vocher diskon yang kamu punya (5 gambar)
b Cari 10 perusahaan atau orang yang tercatat sebagai penyumbang
pajak terbesar di indonesia (5 gambar)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
212
KESIMPULAN
KESIMPULAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
213
TAHUKAH KAMU???
Bruto, netto dan tara adalah istilah-istilah yang berkaitan dengan berat barang.
http://image.slidesharecdn.com/
TAHUKAH KAMU??
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
214
LKS 6.4. BRUTO, NETTO, DAN TARA
Kamu pasti sering membaca kata Netto, contohnya pada kemasan sabun atau produk
lainnya. Bagaimana dengan bruto dan tara? Pernahkan kalian membaca atau
mendengarnya?
Misalnya: Pak Said pergi ke pasar. Beliau membeli sekarung beras.
Berat beras tersebut adalah 15 kg dengan Netto 14,99 kg. Tentukan
berat taranya?
Bruto, Neto dan Tara adalah salah satu informasi suatu barang.
Dengan mengetahui neto suatu barang, maka kalian dapat
menentukan harga barang tersebut tanpa pembungkusnya, sehingga
kita bisa menentukan barang yang lebih murah
Untuk dapat menjawab pertanyaan diatas, kita perlu mempelajari materi BRUTO,
NETTO, DAN TARA.
Tujuan Pembelajaran
a) Siswa dapat menenentukan serta bruto, netto, dan tara.
b) Siswa dapat menyelesaikan masalah terkait dengan bruto, netto, dan tara.
Ayo Mengaitkan
BRUTO, NETO, DAN TARA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
215
A. Kegiatan 1
Perhatikan gambar dibawah ini
Gambar 1
https://stedelijkonderwijs.be
Gambar 2
Keterangan:
1. Bruto
2. Netto
3. Tara
https://slideplayer.com
Gambar 3
https//m.youtube.com
Ayo Mengalami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
216
B. Kegiatan 2 (DISKUSI KELOMPOK)
Berdasarkan gambar-gambar diatas. Jelaskan pengertian dari:
(1) Bruto adalah…
(2) Netto adalah…
(3) Tara adalah…
Hubungan Bruto, Netto, dan Tara.
1 Apakah bruto lebih berat dari netto?
2 Apakah bruto lebih berat dari tara?
3 Apakah netto lebih berat dari bruto?
4 Apakah netto lebih berat dari tara?
5 Apakah tara lebih berat dari bruto?
6 Apakah tara lebih berat dari pada netto?
Rumus-rumus
Ayo Bekerjasama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
217
C. Latihan Soal
Kerjakanlah latihan berikut, carilah informasi pada buku jika mengalami kesulitan saat mengerjakan.
1 Sebuah drum berisi minyak 60 kg, sedangkan berat drum saja 5 kg. Berapakah brutonya?
https://www.s
tartol.com
2 Pada gambar disamping terdapat karung beras dengan netto 14.99 kg dan bruto 15 kg. Berapakah tara nya? Tentukan persentase taranya.
https://bp.blo gspot.com
3) Ibu membeli 1 karung gula pasir di pasar seberat 50 kg dengan tara 2%. Tentukan berat bersih (netto) gula pasir yang dibeli Ibu
d) Galih mendapat kiriman 100 kg karung gula pasir dari gudang, masing-masing tertera pada karung tulisan bruto 115 kg dan tara 2 kg. Berapa netto kiriman gula pasir yang diterima Galih? Berapa persentase nettonya?
Ayo Menerapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
218
5 Bruto dari satu peti telur adalah 30 kg dan taranya 5%. Jika kakak ingin membeli 3 peti telur. Berapakah nettonya?
https://goldeneggspalm.bl ogspot.com
D. Mari Bernyanyi Bersama
(Bunga Jiwaku- Yovie & Nuno)
Satu, kamu tau bruto
Dua, kamu tau netto
Tiga, kamu tau tara
BNT itu singkatnya
Bruto, Netto tambah tara
Netto, Bruto kurang tara
Tara, Bruto kurang netto
Untuk rumus pertama
Sekarang, cari persen N
N per B kali seratus
Sekarang, cari persen T
T per B kali seratu u u u us
Persen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
219
E. Tugas Individu
Pilihlah salah satu dari tugas berikut
1 Buatlah kliping dari kwitansi pembayaran pajak atau vocher diskon yang
kamu punya (minimal 5 gambar).
2 Cari 10 perusahaan atau orang yang tercatat sebagai penyumbang
pajak terbesar di indonesia.
Ayo Mentransfer
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
220
RANGKUMAN
KESIMPULAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
221
Lampiran 2
. Lembar Validasi RPP Ahli 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
222
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
223
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
224
Lampiran 3. Lembar Validasi RPP Ahli 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
225
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
226
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
227
Lampiran 4. Lembar Validasi LKS Ahli 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
228
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
229
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
230
Lampiran 5. Lembar Validasi LKS Ahli 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
231
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
232
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
233
Lampiran 6. Lembar Validasi Instrumen Keefektifan Bentuk Tes Ahli 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
234
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
235
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
236
Lampiran 7. Lembar Validasi Instrumen Keefektifan Bentuk Tes Ahli 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
237
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
238
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
239
Lampiran 8. Lembar Validasi Instrumen Keefektifan Bentuk Non Tes Ahli 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
240
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
241
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
242
Lampiran 9. Lembar Validasi Instrumen Keefektifan Bentuk Non Tes Ahli 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
243
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
244
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
245
Lampiran 10. Lembar Penilaian Uji Keterbacaan Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
246
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
247
Lampiran 11. Lembar Penilaian Uji Keterbacaan oleh Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
248
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
249
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
250
Lampiran 12. Lembar Penilaian Kepraktisan oleh Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
251
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
252
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
253
Lampiran 13. Lembar Penilaian Kepraktisan oleh Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
254
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
255
Lampiran 14. Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
256
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
257
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
258
Lampiran 15. Kisi-kisi dan instrumen tes literasi keuangan
Satuan Pendidikan : SMPN 2 Purwosari
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : VII/2
Materi : Aritmetika Sosial
Bentuk Soal : Pilihan ganda
Kompetensi Dasar
Indikator
Jumlah Butir
soal
soal
3.9 Menganalisis 3.9.1 Menentukan besar 2
4,5
aritmetika sosial keuntungan dan kerugian.
(penjualan, 3.9.2 Menentukan hubungan
pembelian,potongan, antara harga beli, harga jual, 3 1,2,3
keuntungan, kerugian, untung, rugi, dan impas.
bunga tunggal, 3.9.3 Menentukan besar 2
6,7
presentase, bruto, persentase untung dan rugi.
netto, tara). 3.9.4 Menentukan besar diskon. 2 10,11
3.9.5 Menentukan besar pajak. 2 12,13
3.9.6 Menentukan besar netto, 3
16,17,18
bruto, dan tara.
3.9.7 Menentukan besar bunga
bank dalam jangka wangktu 2 22,23
perbulan atau pertahun.
4.9 Menyelesaikan 4.9.1 Menyelesaikan masalah
masalah berkaitan yang tekait dengan harga jual, 2
8,9
dengan aritmetika harga beli, untung, rugi, dan
siosial (penjualan, persentasenya.
pembelian,potongan, 4.9.2 Menyelesaikan masalah
keuntungan, kerugian, yang terkait dengan pajak dan 2 14,15
bunga tunggal, diskon.
presentase, bruto, 4.9.3 Menyelesaikan masalah
netto, tara). yang berkaitan dengan netto, 3 19,20,21
bruto, dan tara.
4.9.4 Menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan bunga 2 24,25
bank.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
259
SOAL TES LITERASI KEUANGAN
Petunjuk: 1. Bacalah soal dengan seksama dan pilihlah jawaban yang paling tepat
dengan memberikan tanda silang pada lembar jawaban yang tersedia. 2. Evaluasi ini bersifat mandiri, tidak diperbolehkan bekerja sama.
3. Alokasi waktu untuk mengerjakan evaluasi ini adalah 60 menit.
4. Jangan lupa untuk mengisi identitas Anda pada lembar jawab yang tersedia.
1 Seorang pedagang dikatakan mendapatkan untung jika...
A. Harga jual lebih kecil dari pada harga beli
B. Harga beli lebih kecil dari pada harga jual
C. Harga beli sama dengan harga jual
D. Harga beli lebih besar dari harga jual
2 Seorang pedagang dikatakan mengalami kerugian jika...
A. Harga beli lebih kecil dari pada harga jual
B. Harga beli sama dengan harga jual
C. Harga jual lebih besar dari pada harga beli
D. Harga beli lebih besar dari harga jual
3 Seorang pedagang dikatakan mengalami impas/balik modal jika...
A. Harga beli lebih kecil dari pada harga jual
B. Harga beli sama dengan harga jual
C. Harga jual lebih besar dari pada harga beli D. Harga
beli lebih besar dari harga jual
4 Seorang pedagang membeli tiga lusin gelas dengan harga Rp270.000,00.
Gelas tersebut dijual dengan harga Rp7.000,00 tiap gelas. Pedagang tersebut
mengalami…
A. Untung Rp18.000,00
B. Rugi Rp18.000,00
C. Untung Rp150.000,00
D. Rugi Rp150.000,00
5 Rudi adalah seorang pedagang buah. Dia membeli jeruk di perkebunan
sebanyak 10 kg dengan harga Rp.140.000,00. Rudi menjualnya kembali
dengan harga Rp16.000,00/kg untuk ukuran yang besar dan setengahnya lagi
dengan ukuran yang kecil ia jual dengan harga Rp14.000,00/kg,- Jika seluruh
jeruk habis terjual,keuntungan yang diperoleh Rudi adalah…
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
260
A. Rp10.000,00
B. Rp20.000,00
C. Rp150.000,00
D. Rp160.000,00
6 Saiful mempunyai toko elektronik. Saiful membeli sebuah TV di pabrik
dengan harga Rp2.000.000,00. Jika TV tersebut ia jual kembali dengan harga
Rp2.200.000,00. Persentase untung yang diperoleh Saiful adalah…
A. 9%
B. 10%
C. 90%
D. 110%
7 Tahun 2014 lalu Pak Galih membeli mobil dengan harga 160.000.000,00.
Karena sudah bosan, ia menjual mobil tersebut dengan harga
Rp140.000.000,00. Persentase kerugian yang dialami Pak Galih adalah…
A. 12,5%
B. 14,2%
C. 87,5%
D. 114,2%
8 Pak Jamil adalah pedagang buah. Pak Jamil membeli buah Semangka 10 kg
dengan harga Rp50.000,00. Jika ia menginginkan memperoleh untung 25%.,
harga penjualan semangka tiap kilogram adalah...
A. Rp5.000,00
B. Rp6.250,00
C. Rp12.500,00
D. Rp62.500,00
9 Rangga menjual kacamata dengan harga Rp60.000,00. Rangga memperoleh
untung sebesar 20%. Harga beli kacamata tersebut adalah...
A. Rp48.000,00
B. Rp50.000,00
C. Rp72.000,00
D. Rp75.000,00
10 Akbar membeli baju di pasar. Harga baju sebelum diskon adalah
Rp180.000,00 dan ia mendapatkan diskon 20%. Besar diskon yang diperoleh
Akbar adalah…
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
261
A. Rp9.000,00
B. Rp36.000,00
C. Rp144.000,00
D. Rp216.000,00
11 Gita membeli gitar seharga Rp1.200.000,00. Dia mendapatkan diskon 10%.
Uang yang harus dibayar Gita untuk membeli gitar tersebut adalah...
A. Rp108.000,00
B. Rp120.000,00
C. Rp1.080.000,00
D. Rp1.320.000,00
12 Rizki mempunyai counter HP. Rizki menjual HP baru dengan harga
Rp2.100.000,00 (belum termasuk PPN). HP tersebut dibeli oleh Luna dengan
PPN 10%. Uang yang harus dibayar Luna untuk membeli HP adalah…
A. Rp1.890.000,00
B. Rp2.100.000,00
C. Rp2.121.000,00
D. Rp2.310.000,00
13 Ali dapat menjual sepatu setiap hari rata-rata 20 pasang dengan harga per
pasang adalah Rp200.000,00. Rata-rata pajak UMKM (1%) yang harus
dibayar Ali dalam satu bulan adalah…
A. Rp400.000,00
B. Rp1.200.000,00
C. Rp4.000.000,00
D. Rp12.000.000,00
14
https://www.dlaiqa.com
Syifa ingin membeli sepatu seharga Rp250.000,00 dengan diskon 50%. Ia
mendapatkan diskon lagi 20% seperti pada gambar. Harga yang harus
dibayar Syifa adalah…
A. Rp75.000,00
B. Rp100.000,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
262
C. Rp125.000,00
D. Rp200.000,00
15 Pak Agus dapat menjual kaos Jerseysetiap hari rata-rata 15 kaos. Harga tiap
kaos adalah Rp200.000,00. Untuk menarik pelanggan, Pak Agus memberikan
diskon 10% untuk setiap kaos. Ata-rata besar pajak UMKM yang harus
dibayarkan oleh pak Agus dalam satu bulan (30 hari) adalah…
A. Rp27.000,00
B. Rp30.000,00
C. Rp810.000,00
D. Rp900.000,00
16 Berat bersih (netto) drum minyak adalah 40 kg. Berat drum saja (tara) adalah
5kg. Berat brutonya adalah…
A. 8 kg
B. 35 kg
C. 45 kg
D. 200 kg
17 Pernyataan yang benar mengenai bruto, netto, dan tara adalah…
A. Netto adalah berat bersih
B. Bruto adalah berat bersih
C. Tara adalah berat bersih
D. Tara adalah berat kotor
18 Pernyataan yang benar mengenai hubungan bruto, netto, dan tara adalah…
A. Netto lebih berat dari Bruto
B. Netto lebih berat dari tara
C. Tara lebih berat dari bruto
D. Tara lebih berat dari neto
19 Sinta mendapat kiriman gula pasir dari gudang, yang masing-masing tertera
pada karungnya tulisan bruto 50 kg dan tara 1 kg. Persentase nettonya
adalah…
A. 0,98%
B. 2%
C. 98%
D. 102%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
263
20 Ayah membeli 1 karung beras di pasar seberat 25 kg dengan tara 2%.
Nettonya adalah…
A. 0,5 kg
B. 24,5 kg
C. 25,5 kg
D. 50 kg
21 Bruto dari satu peti telur adalah 20 kg dan taranya 5%. Jika kakak ingin
membeli 3 peti telur, berat nettonya adalah…
A. 19 kg
B. 21 kg
C. 57 kg
D. 63 kg
22 Tabungan awal Ibu di koperasi adalah Rp4.000.000,00. Jika koperasi
memberikan bunga simpanan sebesar 6% pertahun, besar bunga tabungan
Ibu setelah 8 bulan adalah…
A. Rp160.000,00
B. Rp3.840.000,00
C. Rp4.160.000,00
D. Rp5.920.000,00
23 Tabungan awal Ayah di bank adalah Rp12.500.000,00. Jika bank
memberikan bunga simpanan sebesar 8% pertahun, besar tabungan Ayah
setelah 6 bulan adalah…
A. Rp500.000,00
B. Rp12.000.000,00
C. Rp13.000.000,00
D. Rp18.500.000,00
24 Yaqub menabung di bank sebesar Rp4.000.000,00 dengan suku bunga
tunggal 6% pertahun. Pada saat diambil, uang Yaqub menjadi
Rp4.080.000,00. Lama Yaqub menabung adalah…
A. 3 bulan
B. 4 bulan
C. 16 tahun 4 bulan
D. 16 tahun 8 bulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
264
25 Tabungan awal Aliya di koperasi adalah Rp200.000,00 dengan bunga 6%
pertahun. Saat diambil tabungan Aliya menjadi Rp208.000,00. Lama Aliya
menabung adalah…
A. 7 bulan
B. 8 bulan
C. 16 bulan
D. 17 bulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
265
KUNCI JAWABAN SOAL TES LITERASI KEUANGAN
1. B 6. B 11. C 16. C 21. C
2. D 7. A 12. D 17. A 22. C
3. B 8. B 13. B 18. B 23. C
4. B 9. B 14. B 19. C 24. B
5. A 10. B 15. C 20. B 25. B
PEDOMAN PENILAIAN
NO JUMLAH BENAR
NILAI NO JUMLAH BENAR
NILAI NO JUMLAH BENAR
NILAI
1 1 4 11 11 44 21 21 84
2 2 8 12 12 48 22 22 88
3 3 12 13 13 52 23 23 92
4 4 16 14 14 56 24 24 96
5 5 20 15 15 60 25 25 100
6 6 24 16 16 64
7 7 28 17 17 68
8 8 32 18 18 72
9 9 36 19 19 76
10 10 40 20 20 80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
266
Lampiran 16. Data Hasil Validasi RPP
DATA HASIL VALIDASI RPP
Skor Validasi
No Komponen Item Ahli 1
Jml Per Ahli Jml Per Rerata
Komponen
2
Komponen
1 Isi 1 5 101 4 94 97,5
2 5 5
3 5 5
4 4 4
5 5 4
6 5 5
7 5 4
8 4 4
9 5 4
10 4 4
11 5 4
12 4 5
13 4 5
14 5 4
15 4 4
16 5 4
17 4 4
18 5 4
19 5 5
20 4 4
21 5 4
22 4 4
2 Bahasa 23 5 18 5 18 18
24 4 5
25 5 4
26 4 4
3 Manfaat 27 5 13 5 14 13,5
28 4 4
29 4 5
Jumlah 132 126 129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
267
Lampiran 17. Data Hasil Validasi LKS
DATA HASIL VALIDASI LKS
Skor Validasi
No Komponen Item Ahli 1
Jml Per Ahli Jml Per Rerata
Komponen
2
Komponen
1 Isi 1 5 41 4 40 40,5
2 5 4
3 5 5
4 5 5
5 4 5
6 5 4
7 4 5
8 4 4
9 4 4
2 Tata Letak Teks, Gambar dan Tabel
10 5 24 4 20 22
11 5 4
12 5 4
13 4 4
14 5 4
3 Bahasa 15 4 18 5 18 18
16 5 4
17 4 4
18 5 5
Jumlah 83 78 80,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
268
Lampiran 18. Data Hasil Validasi Instrumen Keefektifan Bentuk Tes
DATA HASIL VALIDASI INSTRUMEN KEEFEKTIFAN TES
LITERASI KEUANGAN
No
Aspek Yang
Item
Skor Validasi
Re
Jml Per
Jml Per
Dinilai
Ahli 1
Ahli 2
rata
Aspek
Aspek
1 Kesesuaian 1 4 13 4 12 12,5
Teknik 2 5 4
penilaian 3 4 4
Dengan
Tujuan
Pembelajaran
2 Kelengkapan 4 5 10 5 9 9,5
instrumen 5 5 4
3 Kesesuaian 6 5 14 4 12 13
isi/substansi 7 5 4
8 4 4
4 Konstruksi 9 5 52 4 45 48,5
Soal 10 5 4
11 4 4
12 5 4
13 5 4
14 4 4
15 4 4
16 5 4
17 5 4
18 5 4
19 5 5
4 Kebahasaan 20 5 13 4 12 12,5
21 4 4
22 4 4
Jumlah 102 90 96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
269
Lampiran 19. Data Hasil Validasi Instrumen Keefektifan Bentuk Non Tes
DATA HASIL VALIDASI INSTRUMEN KEEFEKTIFAN ANGKET
SIKAP KEUANGAN
No
Aspek Yang
Item
Skor Validasi
Re
Jml Per
Jml Per
Dinilai
Ahli 1
Ahli 2
rata
Aspek
Aspek
1 Kesesuaian 1 4 13 4 12 12,5
teknik penilaian 2 4 4
dengan tujuan 3 5 4
Pembelajaran
2 Kelengkapan 4 5 10 4 8 9
instrumen 5 5 4
3 Kesesuaian 6 5 14 4 12 13
isi/substansi 7 4 4
8 5 4
4 Konstruksi soal 9 4 21 4 20 20,5
10 4 4
11 4 4
12 4 4
13 5 4
4 Kebahasaan 14 5 13 4 12 12,5
15 4 4
16 4 4
Jumlah 71 64 67,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
270
Lampiran 20. Data Rekapitulasi Hasil Penilaian Kepraktisan oleh Guru
DATA REKAPITULASI HASIL PENILAIAN KEPRAKTISAN OLEH
GURU
NO Aspek Yang
Dinilai Item
Pertemuan Ke- Rerata
1 2 3 4 5 6
1
a 5 5 5 5 5 5
33,00
b 5 5 5 5 5 5
c 4 4 5 4 4 4
d 4 4 4 4 5 5
e 5 5 5 5 5 5
f 5 5 5 4 5 5
g 4 5 4 5 5 5
Jumlah RPP
32 33 33 32 34 34
2
a 5 4 4 4 4 4
36,67
b 5 5 5 5 5 5
c 5 5 5 5 5 5
d 4 5 4 4 4 5
e 4 4 4 5 4 4
f 4 4 4 4 4 5
g 4 5 5 5 5 5
h 5 5 5 5 5 5
Jumlah LKS 36 37 36 37 36 38
Jumlah Total 68 70 69 69 70 72 69,67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
271
Lampiran 21. Data Rekapitulasi Hasil Penilaian Kepraktisan oleh Siswa
DATA REKAPITULASI HASIL PENILAIAN KEPRAKTISAN OLEH
SISWA
No
Siswa
Rata-rata penilaian Siswa per Item Jumlah
Rerata
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1 S1 4,4 4,0 4,1 4,0 3,9 3,9 3,9 4,1 4,3 4,1 40,71
2 S2 5,0 4,4 4,6 4,3 4,9 4,0 4,0 4,7 4,6 5,0 45,43
3 S3 5,0 4,9 4,7 5,0 4,7 4,6 4,6 5,0 4,9 5,0 48,29
4 S4 4,1 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0 40,14
5 S5 5,0 4,7 4,6 4,9 4,6 4,9 4,9 4,9 4,6 4,1 47,00
6 S6 5,0 4,4 4,6 4,7 4,3 4,6 4,4 4,4 4,7 4,7 45,86
7 S7 4,3 4,1 3,9 4,0 4,0 4,0 4,0 4,1 4,0 4,0 40,43
8 S8 4,1 4,4 4,0 4,0 4,0 4,0 4,4 4,0 4,0 4,0 41,00
9 S9 4,6 4,0 4,3 4,0 3,9 3,9 3,7 4,4 3,9 4,1 40,71
10 S10 4,3 4,0 3,9 3,9 3,6 3,9 3,9 4,0 4,0 4,0 39,29
11 S11 4,0 4,4 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0 40,43
12 S12 4,6 4,0 4,0 4,1 4,0 4,0 4,0 4,1 4,1 4,0 41,00
13 S13 4,4 4,0 3,9 4,1 4,0 4,0 4,0 4,1 4,0 4,0 40,57
14 S14 4,4 4,0 3,7 4,0 4,1 3,9 4,0 4,0 3,9 4,0 40,00
15 S15 4,6 4,3 3,7 4,1 4,1 4,1 4,1 3,7 3,9 4,0 40,71
16 S16 4,7 4,9 4,7 4,7 4,4 5,0 4,7 4,9 5,0 4,9 47,86
17 S17 4,7 4,6 4,6 4,7 4,6 4,4 4,4 4,4 4,6 4,7 45,71
18 S18 4,0 4,1 4,0 4,0 4,0 4,4 4,0 4,1 4,1 4,3 41,14
19 S19 4,9 4,6 4,4 4,3 4,7 4,7 4,7 4,6 4,6 4,6 46,00
20 S20 4,7 4,6 4,1 4,6 4,9 4,6 4,6 4,7 4,9 4,7 46,29
21 S21 4,1 4,1 3,9 4,0 3,9 3,9 4,0 4,0 4,0 4,0 39,86
22 S22 4,9 4,3 4,4 4,1 3,7 4,3 4,0 4,6 4,1 4,6 43,00
23 S23 4,4 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0 40,43
24 S24 4,1 4,0 4,0 4,0 3,3 4,0 3,9 4,0 4,0 4,0 39,29
25 S25 4,7 4,0 3,9 3,7 3,9 3,9 3,9 3,9 3,9 4,0 39,57
26 S26 4,4 4,3 3,6 3,9 3,9 3,9 3,7 4,3 3,9 4,6 40,29
27 S27 4,1 4,7 4,1 4,3 4,1 4,1 4,1 4,6 4,1 4,4 42,86
28 S28 4,4 4,1 4,0 4,0 4,0 4,0 3,9 3,6 4,3 4,6 40,86
29 S29 4,9 4,0 3,6 4,1 3,7 4,0 4,1 3,7 3,6 4,0 39,71
42.22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
272
Lampiran 22. Data Rekapitulasi Hasil Observasi Keterlaksanaan pembelajaran
REKAPITULASI HASIL OBSERVASI KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN
No
Kegiatan Guru Pertemuan ke-
Kegiatan Siswa Pertemuan ke-
1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6
1 Menyiapkan siswa secara 1 1 1 1 1 1 Memfokuskan perhatian pada 1 1 1 1 1 1
fisik dan psikis untuk belajar instruksi guru
2 Menyampaikan apersepsi 1 1 1 1 1 1 memperhatikan apersepsi yang 1 1 1 1 1 1
yang sesuai disampaikan guru
3 Memotivasi siswa dengan 0 1 1 1 1 1 memperhatikan pejelasan guru 0 1 1 1 1 1
memberikan contoh manfaat tentang contoh manfaat materi
materi dalam kehidupan dalam kehidupan sehari-hari
sehari-hari
4 Menyampaikan tujuan 1 1 1 1 1 1 Mendengarkan tujuan 1 1 1 1 1 1
pembelajaran yang sesuai pembelajaran
5 Menjelaskan masalah nyata di 1 1 1 1 1 1 Mengaitkan pengetahauan dan 1 0 1 1 1 1
lingkungan sekitar yang pengalaman siswa terkait
terkait materi masalah nyata yang disampaikan
guru
6 Meminta siswa mencermati 1 1 1 1 1 1 Mencermati situasi yang 1 1 1 1 1 1
situasi yang disajikan dalam disajikan dalam LKS
LKS
7 Meminta siswa menerapkan 1 1 1 1 1 1 Menerapkan konsep yang baru 1 1 1 1 1 1
konsep yang telah dipelajari dipelajari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
273
No
Kegiatan Guru Pertemuan ke-
Kegiatan Siswa Pertemuan ke-
1
2
3
4
5
6
1
2
3
4
5
6
7
8 Meminta siswa 1 1 1 1 1 1 Mendiskusikan hasil pekerjaan 1 1 1 1 1 1
mendiskusikan hasil dengan teman satu kelompok
pekerjaannya dengan teman
dalam kelompok
9 Meminta siswa mendiskusikan 1 1 1 1 1 1 Mendiskusikan permasalahan 1 1 1 1 1 0
permasalahan yang lebih yang lebih kompleks dalam LKS
kompleks yang ada dalam LKS
10 Membimbing siswa yang 1 1 1 1 1 1 Bertanya apabila menemui 1 1 1 1 1 1
merasa kesulitan kesulitan terkait materi
11 Meminta perwakilan 0 0 1 1 1 1 Mempresentasikan jawaban dari 0 0 1 1 1 1
kelompok untuk masalah dalam LKS
mempresentasikan hasil
diskusi kelompoknya
12 Meminta kelompok lain 0 0 1 1 1 1 Mencermati jawaban kelompok 0 0 1 1 1 1
mencermati jawaban penyaji
kelompok penyaji
13 Memberikan penguatan 1 1 1 1 1 1 Mencatat hal-hal penting yang 1 1 1 1 1 1
terkait materi disampaikan guru
14 Memberikan apresiasi 1 1 1 1 1 1 mendengarkan apresiasi yang 1 1 1 1 1 1
terhadap hasil kerja siswa diberikan
15 Memberikan kesempatan 1 1 1 1 1 1 bertanya apabila ada yang belum 1 1 1 1 1 1
bertanya tentang materi yang dipahami terkait materi yang
belum dipahami berkaitan dipelajari
dengan yang baru saja
Dipelajari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
274
No
Kegiatan Guru Pertemuan ke-
Kegiatan Siswa Pertemuan ke-
1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6
16 Membuat simpulan materi 1 1 1 1 1 1 membuat simpulan materi yang 1 1 1 1 1 1
yang telah dipelajari telah dipelajari
17 Mengecek ketercapaian 0 1 1 0 1 1 siswa yamg ditunjuk menjawab 0 1 1 0 1 1
tujuan pembelajaran melalui pertanyaan guru
tanya jawab
18 Memberikan tugas 1 1 1 1 1 1 mencatat tugas yang diberikan 1 1 1 1 1 1
untukmengerjakan soal yang guru
ada di LKS atau di buku
Paket
19 Memberikan tugas untuk 1 1 0 1 1 1 mencatat tugas yang diberikan 1 1 0 1 1 1
mempelajari materi guru
berikutnya
20 Menutup pembelajaran 1 1 1 1 1 1 menjawab salam 1 1 1 1 1 1
dengan salam
Jumlah 16 18 19 19 20 20 Jumlah 16 17 19 19 20 19
Persentase (%) 80 90 95 95 100 100 Persentase (%) 80 85 95 95 100 95
93.33 92.50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
275
Lampiran 23. Data Hasil Tes Literasi keuangan
DAFTAR NILAI UJIAN
NAMA SEKOLAH : SMP NEGERI 2 PURWOSARI
NAMA TES : TES LITERASI KEUANGAN
MATA PELAJARAN : MATEMATIKA
KELAS : VII B
TANGGAL TES : 25 MEI 2019 -
KKM
MATERI POKOK : ARITMETIKA SOSIAL 75
No. Urut NAMA SISWA L/P NILAI KETUNTASAN
1 S1 L 76 Tuntas
2 S2 P 80 Tuntas
3 S3 P 72 Tidak Tuntas
4 S4 P 84 Tuntas
5 S5 P 76 Tuntas
6 S6 P 100 Tuntas
7 S7 L 76 Tuntas
8 S8 P 84 Tuntas
9 S9 L 72 Tidak Tuntas
10 S10 L 76 Tuntas
11 S11 P 80 Tuntas
12 S12 P 76 Tuntas
13 S13 L 76 Tuntas
14 S14 L 60 Tidak Tuntas
15 S15 L 76 Tuntas
16 S16 L 68 Tidak Tuntas
17 S17 P 84 Tuntas
18 S18 L 76 Tuntas
19 S19 P 84 Tuntas
20 S20 L 80 Tuntas
21 S21 L 44 Tidak Tuntas
22 S22 L 76 Tuntas
23 S23 L 76 Tuntas
24 S24 L 84 Tuntas
25 S25 L 76 Tuntas
26 S26 L 64 Tidak Tuntas
27 S27 P 80 Tuntas
28 S28 P 96 Tuntas
29 S29 L 52 Tidak Tuntas
REK
AP
ITU
LASI
TERKECIL : 44,00 TERBESAR : 100,00 RATA-RATA : 76,31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
276
SIMPANGAN BAKU : 10,85 - Jumlah peserta test : 29 orang
- Jumlah yang lulus : 22 orang - Jumlah yang tidak lulus : 7 orang - Jumlah yang di atas rata-rata : 22 orang - Jumlah yang di bawah rata-
rata : 7 orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
277
Lampiran 24. Data Hasil Angket Sikap Keuangan Awal Siswa
DATA HASIL ANGKET SIKAP KEUANGAN AWAL SISWA
No Nama
Skor Item Jumlah Kategori
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 S1 4 4 3 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 53 B
2 S2 4 4 5 2 4 5 4 4 4 4 5 4 4 53 B
3 S3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 5 5 4 51 B
4 S4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 53 B
5 S5 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 5 4 5 54 B
6 S6 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 54 B
7 S7 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 3 3 50 B
8 S8 4 4 4 2 5 4 4 4 4 4 5 3 4 51 B
9 S9 2 4 4 3 2 4 3 4 3 4 4 3 4 44 KB
10 S10 4 5 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 49 B
11 S11 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 49 B
12 S12 4 4 4 3 5 5 4 4 4 4 5 4 4 54 B
13 S13 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 3 3 50 B
14 S14 4 4 4 4 5 4 4 4 4 2 5 4 5 53 B
15 S15 4 4 4 2 4 3 1 3 4 2 4 2 4 41 KB
16 S16 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 50 B
17 S17 5 5 5 3 3 4 5 5 4 3 5 4 4 55 SB
18 S18 4 4 4 2 4 3 1 3 4 2 4 3 3 41 KB
19 S19 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 2 5 54 B
20 S20 4 3 4 1 5 4 4 4 4 5 4 3 5 50 B
21 S21 4 4 3 2 3 4 3 4 3 4 4 3 3 44 KB
22 S22 4 4 3 2 4 5 4 4 4 4 4 1 5 48 B
23 S23 4 5 3 4 4 5 4 5 5 3 5 3 5 55 SB
24 S24 4 4 3 5 4 5 4 4 4 4 4 2 3 50 B
25 S25 5 4 3 5 4 5 4 4 4 4 4 2 3 51 B
26 S26 4 4 4 2 4 4 2 4 4 2 4 2 4 44 KB
27 S27 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 2 4 56 SB
28 S28 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 3 4 51 B
29 S29 4 4 3 2 3 4 3 4 3 4 4 2 3 43 KB
50,29 B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
278
Lampiran 25. Data Hasil Angket Sikap Keuangan Akhir Siswa
DATA HASIL ANGKET SIKAP KEUANGAN AKHIR SISWA
NO Nama Skor Item
Jumlah Kategori 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 S1 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 53 B
2 S2 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 56 SB
3 S3 4 5 5 5 5 5 5 4 4 3 5 4 5 59 SB
4 S4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 59 SB
5 S5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 57 SB
6 S6 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 3 5 59 SB
7 S7 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 51 B
8 S8 4 4 4 3 5 4 4 5 5 4 5 3 4 54 B
9 S9 4 5 3 3 4 4 5 5 4 4 4 1 4 50 B
10 S10 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 5 3 4 50 B
11 S11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 51 B
12 S12 4 5 4 4 3 4 5 5 4 4 5 3 5 55 B
13 S13 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 44 KB
14 S14 4 4 4 3 4 5 4 5 4 3 5 4 4 53 B
15 S15 4 4 3 3 4 5 5 5 3 4 5 3 4 52 B
16 S16 4 5 3 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 52 B
17 S17 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 57 SB
18 S18 4 5 3 3 4 4 5 4 4 4 4 3 4 51 B
19 S19 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 59 SB
20 S20 4 4 5 3 5 5 3 5 5 4 5 3 4 55 SB
21 S21 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 43 KB
22 S22 4 5 3 3 4 4 5 5 4 4 5 3 4 53 B
23 S23 4 5 3 4 3 5 5 5 5 3 5 4 5 56 SB
24 S24 4 4 3 4 5 4 5 3 5 4 4 4 4 53 B
25 S25 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 5 4 4 49 B
26 S26 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 49 B
27 S27 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 60 SB
28 S28 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 3 4 60 SB
29 S29 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 44 KB
53,57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
279
Lampiran 26. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
280
Lampiran 27. Dokumentasi Foto Selama Uji Coba
Foto Kegiatan Ayo Mengaitkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
281
Foto Kegiatan Ayo Mengalami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
282
Foto Kegiatan Ayo Menerapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
283
Foto Kegiatan Ayo Bekerja sama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
284
Foto Kegiatan Ayo Mentransfer
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI