PENGARUH STRATEGI MENGAJAR GURU DAN LINGKUNGAN
SEKOLAH TERHADAP KREATIVITAS SISWA KELAS X JURUSAN
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SMA NEGERI 1 PANGGUL
KABUPATEN TRENGGALEK
SKRIPSI
Oleh:
Heri Pamuji
NIM. 14130130
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG
Mei, 2018
i
PENGARUH STRATEGI MENGAJAR GURU DAN LINGKUNGAN
SEKOLAH TERHADAP KREATIVITAS SISWA KELAS X JURUSAN
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SMA NEGERI 1 PANGGUL
KABUPATEN TRENGGALEK
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri
Maulana Malik Ibrahim Malang untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna
Memperoleh Gelar Strata Satu Sarjana Pendidikan (S. Pd)
Oleh:
Heri Pamuji
NIM. 14130130
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG
Mei, 2018
ii
iii
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Sebuah karya sederhana saya haturkan dan persembahkan kepada:
Yang utama dari segalanya, Sembah sujud serta Syukur kepada Alloh SWT.
Sholawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada
Nabi Muhammad SAW.
Bapak/Ibu tercinta, Bapak Soimin dan Ibu Suyati
akhirnya saya menjadi Sarjana Pendidikan seperti sekarang ini
karena dukungan dan cinta kasih sayang yang engkau berikan
tiada terhingga, yang tidak mungkin
dapat saya balas hanya dengan
selembar kertas dan coretan tinta ini.
Adik kecilku tercinta yang lucu Jhovind Adicahya
Terimakasih atas do‟a dan dukungannya.
v
MOTTO
Artinya: Musa berkata kepada Khidhr: "Bolehkah aku mengikutimu
supaya kamu mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu yang
telah diajarkan kepadamu?" (Q. S. Al-Kahfi: 66)
vi
vii
viii
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur bagi Alloh Subhanahu Wata‟ala Yang Maha Mengetahui
segala sesuatu. Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan dan limpahkan
kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammaad saw beserta keluarga dan sahabat
beliau.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu persyaratan guna memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
Skripsi ini merupakan penelitian tentang “Pengaruh Strategi Mengajar Guru dan
Lingkungan Sekolah terhadap Kreativitas Siswa Kelas X jurusan Ilmu
Pengetahuan Sosial SMA Negeri 1 Panggul Kabupaten Trenggalek.
Dalam penyusunan Skripsi ini penulis ingin mengucapkan banyak terimakasih
kepada:
1. Prof. Dr. Abdul Haris, M. Ag selaku Rektor Universitas Islam Negeri
(UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang.
2. Dr. H. Agus Maimun, M. Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim
Malang.
3. Dr. Alfiana Yuli Efianti, MA selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas
Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang.
ix
4. Luthfiya Fathi Pusposari, M.E selaku Dosen pembimbing yang telah
meluangkan waktunya untuk memberikan saran, petunjuk dan bimbingan
yang sangat berarti kepada penulis selama penyusunan skripsi.
5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas
Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang yang telah
mengajarkan ilmunya kepada penulis selama belajar di Universitas ini.
6. Seluruh staf Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam
Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang yang telah membantu
kelancaran administratif.
7. Kedua orang tua penulis yang tercinta yaitu Bapak Soimin, dan Ibu Suyati
serta adik ku Jhovind Adicahya yang telah mencurahkan segenap kasih
sayang, selalu membantu dengan segenap materi dan do‟a, serta
memberikan dukungan yang tiada hentinya.
8. Virda Anisa Seva, terima kasih telah memberikan dukungan dan semangat
serta bantuan yang tiada habisnya.
9. Sahabat-sahabat penulis diantaranya Fian, Fuad, Gunawan, Fikri, Agis,
Sugeng, Prof. Achil, Lutvi, dll, terimakasih sedikit banyak telah membantu
menyelesaikan tugas akhir ini.
10. Teman-teman seperjuangan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
angakatan 2014 yang selalu memberikan motivasi dan kebersamaannya.
11. Pihak-pihak yang tidak dapat disebut satu persatu disini, yang sedikit
banyak telah membantu penyusunan Skripsi ini.
x
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan
Skripsi ini, untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun, demi
perbaikan dan manfaat yang lebih baik untuk masa yang akan datang.
Akhirul kalam semoga penelitian ini bermanfaat bagi penulis pada
khususnya dan pembaca pada umumnya
Malang, 11 Mei 2018
Penulis
xi
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN
Penulisan transliterasi Arab-Latin dalam skripsi ini menggunakan pedoman
transliterasi berdasarkan keputusan bersama Menteri Agama RI dan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan RI no. 158 tahun 1987 dan no. 0543 b/U/1987 yang
secara garis besar dapat diuraikan sebagai berikut:
A. Huruf
q = ق z = ز a = ا
k = ك s = س b = ب
l = ل sy = ش t = ت
m = م sh = ص ts = ث
n = ن dl = ض j = ج
w = و sh = ط h = ح
h = ه th = ظ kh = خ
, = ء „ = ع d = د
y = ي gh = غ dz = ذ
f = ف r = ر
B. Vokal Panjang C. Vokal Diftong
Vokal (a) panjang = â aw = أ
Vokal (i) panjang = î أي = ay
Vokal (u) panjang = û û = أ
î = إي
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.1. Originalitas Penelitian 14
3.1. Jumlah siswa kelas X IPS SMAN 1 Panggul 54
3.2. Kisi-kisi Instrumen 57
3.3. Uji validitas strategi mengajar guru (uji coba pertama) 60
3.4. Uji validitas strategi mengajar guru (uji coba kedua) 61
3.5. Uji validitas variabel lingkungan sekolah 62
3.6. Uji validitas variabel kreativitas siswa (uji coba pertama) 63
3.7. Uji validitas variabel kreativitas siswa (uji coba kedua) 64
3.8. Uji reliabilitas strategi mengajar guru 66
3.9.Uji reliabilitas lingkungan sekolah 67
3.10. Uji reliabilitas variabel kreativitas siswa 68
4.1. Distribusi frekuensi skor variabel strategi mengajar guru 80
4.2. Distribusi frekuensi skor variabel lingkungan sekolah 81
4.3. Distribusi frekuensi skor variabel kreativitas siswa 83
4.4. Uji Normalitas Kolmogrov-Smirnov 84
4.5. Uji Multikolinearitas 85
4.6. Uji Heterokedastisitas 86
4.7. Uji Autokorelasi 87
4.8. Analisis Regresi Linear Berganda 88
4.9. Uji hipotesis secara simultan (Uji F) 90
4.10. Uji Hipotesis secara Parsial (Uji t) 92
xiii
4. 11. Koefisien Determinasi (R Square) 94
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1. Kerangka Berfikir 50
4.1. Histogram variabel strategi mengajar guru 81
4.2. Histogram variabel lingkungan sekolah 82
4.3. Histogram variabel kreativitas siswa 83
4.4. Kurva daerah penerimaan hipotesis uji simulta (F) 91
4.5. Kurva daerah penerimaan hipotesis uji parsial (t) 93
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Bukti konsultasi 115
2. Kuesionir/Angket penelitian 116
3. Data kuesionir/angket responden 120
4. Uji validitas instrument 134
5. Uji reliabilitas instrument 145
6. Uji asumsi klasik 148
7. Analisis linear berganda 149
8. Distribusi nilai ttabel 151
9. Distribusi nilai Ftabel 152
10. Tabel Durbin Watson 153
11. Biodata Mahasiswa 154
xvi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PERSETUJUAN ii
HALAMAN PENGESAHAN iii
HALAMAN PERSEMBAHAN iv
HALAMAN MOTTO v
HALAMAN NOTA DINAS vi
HALAMAN PERNYATAAN vii
KATA PENGANTAR viii
PEDOMAN TRANSLITERASI xi
DAFTAR TABEL xii
DAFTAR GAMBAR xiv
DAFTAR LAMPIRAN xv
DAFTAR ISI xvi
HALAMAN ABSTRAK xxi
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Rumusan Masalah 6
C. Tujuan Penelitian 7
D. Manfaat Penelitian 7
xvii
E. Hipotesis Penelitian 8
F. Ruang Lingkup Penelitian 10
G. Originalitas Penelitian 11
H. Definisi Operasional 15
I. Sistematika Pembahasan 16
BAB II : KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori 18
1. Strategi Megajar Guru 18
a. Pengertian Strategi Mengajar 18
b. Konsep Dasar Strategi Pembelajaran 23
c. Istilah dalam Strategi Pembelajaran 27
2. Lingkungan Sekolah 30
a. Pengertian Lingkungan Sekolah 30
b. Fungsi lingkungan sekolah 32
c. Macam-Macam Lingkungan Sekolah 33
3. Kreativitas Siswa 34
a. Pengertian Kreativitas 34
b. Ciri-Ciri Kreativitas 38
c. Konsep Kreativitas 40
4. Pengaruh Strategi Mengajar Guru terhadap Kreativitas
Siswa (X1 terhadap Y) 45
5. Pengaruh Lingkungan Sekolah terhadap Kreativitas
Siswa (X2 terhadap Y) 47
xviii
6. Pengaruh Strategi Mengajar Guru dan Lingkungan Sekolah
Terhadap Kreativitas Siswa (X1,X2 terhadap Y) 48
B. Kerangka Berfikir 49
BAB III : METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian 51
B. Pendekatan dan Jenis Penelitian 51
C. Variabel Penelitian 52
D. Populasi dan Sampel 53
E. Data dan Sumber Data 55
1. Data 55
2. Sumber data 55
F. Instrumen Penelitian 56
G. Teknik Pengumpulan Data 57
H. Uji Validitas dan Reliabilitas 58
1. Uji Validitas 58
2. Reliabilitas Instrumen 64
I. Analisis Data 69
1. Uji Asumsi Klasik 69
a. Uji Normalitas 69
b. Uji Multikolinearitas 69
c. Uji Heterokedastisitas 70
d. Uji Autokorelasi 70
2. Analisis Linear Berganda 71
xix
a. Uji t (Parsial) 71
b. Uji F (Simultan) 73
c. Koefisien Determinasi 74
J. Prosedur Penelitian 74
BAB IV : PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN
A. Paparan Data 75
1. Deskripsi Objek Penelitian 75
a. Profil SMA Negeri 1 Panggul Kabupaten Trenggalek 75
b. Visi, Misi dan Tujuan SMA Negeri 1 Panggul 76
2. Deskripsi Data Variabel 79
a. Strategi Mengajar Guru 80
b. Lingkungan Sekolah 81
c. Kreativitas Siswa 82
3. Uji Asumsi Klasik 84
a. Uji Normalitas 84
b. Uji Multikolinearitas 84
c. Uji Heterokedastisitas 85
d. Uji Autokorelasi 86
4. Analisis Regresi Linear Berganda 87
B. Pengujian Hipotesis 89
1. Uji hipotesis secara simultan (uji F) 89
2. Uji Hipotesis secara Parsial (Uji t) 91
xx
a. Pengaruh Strategi Mengajar Guru terhadap Kreativitas
Siswa 92
b. Pengaruh Lingkungan Sekolah terhadap Kreativitas
Siswa 93
3. Koefisien Determinasi (R Square) 94
BAB V : PEMBAHASAN
A. Pengaruh strategi mengajar guru terhadap kreativitas siswa
kelas X jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial SMAN 1 Panggul
Kabupaten Trenggalek 95
B. Pengaruh lingkungan sekolah terhadap kreativitas siswa
kelas X jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial SMAN 1 Panggul
Kabupaten Trenggalek 98
C. Pengaruh strategi mengajar guru dan lingkungan sekolah
terhadap kreativitas siswa kelas X jurusan Ilmu Pengetahuan
Sosial SMAN 1 Panggul Kabupaten Trenggalek 102
BAB VI : PENUTUP
A. Kesimpulan 109
B. Saran 110
Daftar Rujukan
xxi
ABSTRAK
Pamuji, Heri. 2018. Pengaruh Strategi Mengajar Guru dan Lingkungan Sekolah
terhadap Kreativitas Siswa Kelas X Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial
SMA Negeri 1 Panggul Kabupaten Trenggalek. Skripsi, Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN
Maulana Malik Ibrahim Malang, Luthfiya Fathi Pusposari, M. E.
Dunia pendidikan memerlukan kreativitas, yang harus dimiliki oleh
peserta didik, kreativitas merupakan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang
baru dalam bentuk ide/gagasan maupun karya. Kreativitas dipengaruhi oleh
beberapa faktor diantaranya yaitu strategi mengajar guru dan lingkungan sekolah.
Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk menjelaskan pengaruh strategi
mengajar guru terhadap kreativitas siswa, (2) untuk menjelaskan pengaruh
lingkungan sekolah terhadap kreativitas siswa, dan (3) untuk menjelaskan
pengaruh strategi mengajar guru dan lingkungan sekolah terhadap kreativitas
siswa kelas X jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial SMA Negeri 1 Panggul
Kabupaten Trenggalek.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif
dengan jenis penelitian korelasional. Instrument yang digunakan dalam penelitian
ini adalah angket/kuisioner untuk mengetahui pengaruh strategi mengajar guru
terhadap kreativitas siswa, pengaruh lingkungan sekolah terhadap kreativitas
siswa, dan pengaruh strategi mengajar guru dan lingkungan sekolah terhadap
kreativitas siswa. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
linear berganda dan dibantu program SPSS versi 24.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat pengaruh positif dan
signifikan strategi mengajar guru terhadap kreativitas siswa. Karena strategi
mengajar guru yang baik selalu dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap
kreativitas siswa. (2) terdapat pengaruh positif dan signifikan lingkungan sekolah
terhadap kreativitas siswa, karena lingkungan sekolah yang kondusif, nyaman,
bagus serta tersedianya fasilitas maka akan menambah kreativitas siswa, dan (3)
terdapat pengaruh positif dan signifikan strategi mengajar guru dan lingkungan
sekolah terhadap kreativitas siswa, karena strategi mengajar guru yang baik maka
akan menambah kreativitas siswa dan lingkungan sekolah yang baik dan
mendukung akan meningkatkan kreativitas siswa. Kesimpulannya yaitu (1)
terdapat pengaruh positif dan signifikan strategi mengajar guru terhadap
kreativitas siswa, (2) terdapat pengaruh positif dan signifikan lingkungan sekolah
terhadap kreativitas siswa, dan (3) terdapat pengaruh positif dan signifikan strategi
mengajar guru dan lingkungan sekolah terhadap kreativitas siswa.
Kata Kunci: Strategi Mengajar Guru, Lingkungan Sekolah, Kreativitas Siswa.
xxii
ABSTRACT
Pamuji, Heri. 2018. The effect of Teachers Teaching Strategy and School
Environment toward Student Creativity Student of Tenth Class of Social
Science Department SMAN 1 Panggul Trenggalek. Thesis, Social
Science Education, Faculty of Tarbiyah and Teacher Training, State
Islamic University of Maulana Malik Ibrahim Malang, Luthfiya Fathi
Pusposari, M. E
The world of education requires of creativity, which must be owned by
learners, creativity is the ability to create something new in the form of ideas and
works. Creativity by several factors such as teacher teaching strategy and school
environment.
The purpose of this research are (1) to explain the effect of teacher's
teaching strategy toward students‟ creativity, (2) to explain the effect of school
environment toward students‟ creativity, and (3) to explain the effect of teacher
teaching strategy and school environment toward students‟ creativity of tenth
class of Social Science department at SMAN 1 Panggul Trenggalek District.
The approach used in this research is quantitative with the type of
correlational research. Instrument used is questionnaire to know the effect of
teacher teaching strategy toward students‟ creativity, the effect of school
environment toward students‟ creativity, and the effect of teacher teaching
strategy and school environment toward students‟ creativity. The analysis used in
this research is multiple linear analysis and assisted SPSS program version 24.
The results showed that: (1) there is a positive and significant effect of
teacher's teaching strategy toward students‟ creativity. Because a good teacher
teaching strategies can always give a positive influence against creativity of
students. (2) there is positive and significant effect of school environment toward
students‟ creativity, because a conducive school environment, comfortable, good
as well as the availability of facilities it will add to the student's creativity, and (3)
there is positive and significant effect of teacher teaching strategy and school
environment toward students‟ creativity, because a good teacher teaching
strategies, it will add to the student's creativity and a good school environment and
support will enhance the creativity of the students. The Conclusion (1) there is a
positive and significant effect of teacher's teaching strategy toward students‟
creativity, (2) there is positive and significant effect of school environment toward
students‟ creativity, (3) there is positive and significant effect of teacher teaching
strategy and school environment toward students‟ creativity.
Keywords: Teacher Teaching Strategy, School Environment, Student Creativity.
xxiii
مستخلص البحج
انجئخ.8102. باموجي، هيري انعهى عهى اسززاردخ ثزبيح ربثزانعهو رعهى ثقسى انعبشز انفصم انطالة إثزكبر عهى انذرسخثبعغل اناحذ انحكيخ انثبخ يذرسخ ف اإلخزبعخ
ثززدغنك. رعهى قسى اندبيع. اإلخزبعخانجحث كهخانعهو .
عهوانززثخانزعهى.خبيعخيالبيبنكإثزاىاإلساليخانحكيخ
انبخسززنطفخفزحثسجبسبريثبالح.
انطالة. رعهىحزبج نذب الثذ حب إنىاإلثزكبري، األكبدك
اندذذفشكمانفكزحإيبانعم.إثزكبراإلثزكبريانقذرحنصعانشء
.فزأثزإنىعإسززاردخانعهىانجئخانذرسخ
ربثزثزبيحاسززاردخعهىانعهى(نصف1أذافذاانجحث:)
عهىإثزكبرانجئخانذرسخربثزثزبيح(نصف2.)عهىإثزكبرانطالة
ززاردخعهىانعهىانجئخانذرسخربثزثزبيحاس(نصف3).انطالة
عهىإثزكبرانطالةانفصمانعبشزثقسىرعهىانعهواإلخزبعخفيذرسخ
.انثبخانحكيخاناحذثبعغلثززدغنك
ذخمانك،اسزعهذانجحثفكزبثذاانجحثاناسزخذوانجبحث
نهحصاررجبط ف. انجببدانحزبخخ عهى انجبحثل أدادخعببسزخذو
،ربثزثزبيحاسززاردخعهىانعهىعهىإثزكبرانطالةثبإلسزجبخنعزفخ
ثزبيحاسززاردخ،رأثزعهىإثزكبرانطالةانجئخانذرسخربثزثزبيح
انعهىانجئخانذرسخعهىإثزكبرانطالة .اسزخذوانجبحثرحهمعهى
.SPSS 24انجببداإلحصبء( انجحث ذا زدخ 1أيب ) ع انفعبنخ انزدخ خذ ربثزقذ
انطالة إثزكبر عهى انعهى عهى اسززاردخ خذ .ثزبيح انعه ال
بثزإدبثضذاإلثذاعيانزذرساالسززاردبدكارعطدائبر
انجئخانذرسخثزبيح(كبأضب،قذخذانزدخانفعبنخع2) انطالالثئخيذرسيار،يزح،خذ،فضالع.عهىإثزكبرانطالة
انطبنت اإلثذاع إنى سضف فب انزافق خذ3)رافز قذ ، أخزا، )
انفعبنخعرأثز انعهىانزدخ عهى انذرسخثزبيحاسززاردخ انجئخ
انطالة إثزكبر فب .عهى ، االسززاردبد انزذرس خذ انعه ال
دعىسعشساإلثذاع سضفإنىاإلثذاعانطبنتانجئخانذرسخاندذح
xxiv
انطالة 1):انخزبو .ي ) ع انفعبنخ انزدخ خذ ثزبيحقذ ربثز
إثزكبر عهى انعهى عهى خذ2),انطالةاسززاردخ قذ أضب، كب )
ع انفعبنخ انزدخ انذرسخثزبيح انطالةانجئخ إثزكبر (3),عهىثزبيحاسززاردخعهىانعهىأخزا،،قذخذانزدخانفعبنخعرأثز
.انجئخانذرسخعهىإثزكبرانطالة
جئخانذرسخ،إثزكبرانطالةاسززاردخعهىانعهى،ان: الكلمات األساسية
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah suatu proses yang berlangsung selama hidup dan
kehidupan manusia. Pendidikan sebagai suatu sistem, tidak lain dari suatu
totalitas fungsional yang terarah pada suatu tujuan. Setiap subsistem yang ada
dalam sistem tersusun dan tidak dapat dipisahkan dari rangkaian unsur-unsur
atau komponen-komponen yang berhubungan secara dinamis dalam suatu satu
kesatuan. Pendidikan merupakan usaha untuk meningkatkan diri dalam segala
aspeknya, dan dengan pendidikan dapat menghasilkan manusia yang
berkualitas dan bertanggung jawab, pendidikan merupakan usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan negara1.
Dengan adanya pernyataan-pernyataan atau pengertian di atas maka dapat
diketahui tujuan dari pendidikan. Dengan adanya tujuan, pendidikan akan
terarah dan sesuai dengan rencana yang telah dirumuskan, lalu apakah yang
menjadi tujuan pendidikan nasional itu.
1Ahmad, Munif, Pengantar Ilmu Pendidikan. ( Semarang: UPT MKK UNNES, 2004).
hlm.1.
2
Dalam TAP MPR No. I/MPR/1988, tujuan pendidikan adalah
berdasarkan pancasila, bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia
Indonesia yaitu manusia yang budiman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa, berbudi pekerti yang luhur, berkepribadian, berdisiplin, bekerja
keras tanggung jawab, mandiri, cerdas dan terampil serta sehat jasmani dan
rohani. Pendidikan nasional juga harus mampu menumbuhkan dan
memperdalam rasa cinta pada tanah air, mempertebal semangat kebangsaan
dan rasa kesetiakawanan sosial sejalan dengan itu dikembangkan iklim belajar
mengajar yang dapat menimbulkan rasa percaya diri sendiri serta sikap dan
perilaku yang inovatif dan kreatif2.
Sedangkan dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Bab II, pasal 3 dirumuskan bahwa, “Pendidikan nasional bertujuan
untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis
dan bertanggung jawab”3.
Jadi dapat diketahui bahwa yang menjadi tujuan pendidikan di Indonesia
adalah terbentuknya karakter masyarakat yang unggul dalam segala bidang
kehidupan. Dan juga untuk mengembangkan potensi anak didik menjadi lebih
baik, berkembang dan tumbuh diatas pola kehidupan yang seimbang antara
lahiriah dan batiniah, jasmani dan rohani, atau antara kehidupan mental
spiritual dan fisik material.
2 http://kharis90.wordpress.com tgl 6 April 2018, pkl. 13.18 WIB
3 UU RI NO. 2 Tahun 1989, Tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan
Pelaksanaannya, (Jakarta : Sinar Grapika, 1993), cet. 4, hlm.4.
3
Salah satu tujuan pendidikan yaitu menjadikan orang Indonesia menjadi
kreatif, dapat dijelaskan bahwa kreatif yaitu peserta didik mampu menuangkan
ide-ide atau menciptakan gagasan-gagasan yang baru, baik itu merubah karya
sebelumnya yang sudah ada dengan kreasi baru, atau benar-benar menciptakan
sesuatu yang baru, yang sebelumnya belum pernah ada.
Dalam kehidupan ini kreativitas sangat penting, karena kreativitas
merupakan suatu kemampuan yang sangat berarti dalam proses kehidupan
manusia, tidak ada seorangpun yang tidak memiliki kreativitas, karena (1)
denga berkreasi orang dapat mewujudkan dirinya, dan perwujudan diri
termasuk salah satu kebutuhan pokok dalam diri manusia, (2) kreativitas atau
kreatif sebagai kemampuan untuk melihat bermacam-macam kemungkinan
penyelesaian hidup terhadap suatu masalah, merupakan bentuk pemikiran yang
sampai saat ini masih kurang mendapat perhatian dalam pendidikan formal, (3)
bersibuk diri secara kreatif tidak hanya bermanfaat tetapi juga memberikan
kepuasan kepada individu, (4) kreativitaslah yang memungkinkan manusia
meningkatkan kualitas hidupnya4.
Kreatif merupakan sifat bawaan dari lahir, semua orang mempunyai daya
kreatif dengan masing-masing bidangnya, tetapi untuk menggali kreativitas
tersebut perlu adanya pengalaman-pengalaman atau ilmu. Darimana asalnya
pengalaman atau ilmu tersebut, tentu dari apa yang pernah mereka alami
sebelumnya dan juga dari pendidikan yang mereka tempuh. Dengan pendidikan
4 Nurlita, Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Percaya Diri terhadap Kreatiitas Anak Usia
5-6 Tahun (Penelitian Eksperimen pada BKB PAUD Anggrek Buaran Jakarta Timur), (Jakarta:
FKIP UNRI), hlm. 8.
4
peserta didik akan lebih mudah mengembangkan potensi yang mereka miliki,
pendidikan merupakan sarana untuk memunculkan ide-ide atau gagasan yang
baru, dengan hal tersebut maka peserta didik mampu berkarya, baik itu berupa
gagasan maupun dalam bentuk produk/barang.
Pendidikan disini berperan sangat penting, karena dalam prosesnya
peserta didik diberikan ilmu oleh seorang guru. Dan Seorang guru dalam
mentransfer ilmunya tidak semata-mata hanya mengajarkan materi, tetapi
dalam kegiatan proses belajar mengajar, guru harus menggunakan strategi yang
sesuai dengan materi tersebut, beserta didukung oleh lingkungan sekolah yang
baik. Maka dari itu untuk membina agar anak didik mempunyai potensi kreatif,
dibutuhkan kondisi lingkungan yang mendukung. Yang perlu diketahui bahwa
kreativitas tidak mutlak ditentukan oleh potensi bawaan, tetapi peran faktor
lingkungan sangat besar, dan juga strategi yang diterapkan oleh guru dalam
proses belajar mengajar. Dalam hal ini seorang guru lah yang sangat berperan
dalam menentukan baik buruknya kualitas anak didik.
Guru adalah orang yang berwenang dan bertanggung jawab terhadap
pendidikan murid-murid, baik di sekolah maupun di luar sekolah5. Seiring
dengan tanggung jawab profesional dalam proses pembelajaran, maka dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran setiap guru dituntut untuk menyiapkan
segala sesuatu yang berhubungan dengan program pembelajaran yang akan
berlangsung. Tujuannya adalah agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan
secara efektif dan efisien, yaitu tujuan akhir yang diharapkan dapat dikuasai
5 Syaiful Sagala, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan (Bandung:
Alfabeta, 2009), hlm. 21.
5
oleh semua peserta didik6. Salah satu program pembelajaran yang mempunyai
peran penting yaitu strategi yang digunakan guru dalam proses kegiatan belajar
mengajar.
Menurut Aunurrahman dalam Dewika menjelaskan bahwa dalam proses
belajar mengajar, seorang guru harus memiliki strategi, yang mana agar siswa
dapat belajar secara efektif dan efisien, sehingga dapat mencapai tujuan yang
diharapkan. Salah satu langkah untuk menunjang strategi tersebut adalah, guru
harus memiliki dan menguasai teknik-teknik penyajian atau biasa disebut
metode mengajar. Strategi merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh guru
atau pengelola pendidikan dalam kegiatan untuk mencapai tujuan dan sasaran
yang telah ditetapkan, baik secara bersama atau menurut institusi yang
bertindak sebagai pengelola pendidikan. Strategi dilakukan dengan
menerapkan berbagai cara atau kiat dan sistem yang dilakukan untuk
memudahkan kelancaran dari proses belajar mengajar yang dilakukan oleh
guru sebagai penggerak dan fasilitator7.
Berkaitan dengan bagaimana strategi yang diterapkan oleh guru di kelas
X Jurusan IPS SMAN 1 Panggul, peneliti mewawancarai salah seorang siswa.
Berdasarkan wawancara dengan saudara M. Rifa‟i, isi dalam wawancara
tersebut yaitu “berkaitan dengan strategi yang digunakan oleh guru itu
bermacam-macam, beda guru juga beda cara mengajarnya dan merencanakan
pembelajaran tersebut. Fasilitas belajar seperti laboratorium, perpustakaan di
SMAN 1 Panggul tersedia, LCD Projektor juga tersedia8. Berkaitan dengan
kreativitas siswa di kelas X jurusan IPS bervariasi atau berbeda-beda setiap
anaknya.
6 Hamzah B. Uno & Nurdin Muhamad, Belajar Dengan Pendekatan PAIKEM:
Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, Menarik (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2012), hlm 3. 7 Dewika, Pebrina, Yuliasma dkk. (2013). hlm. 84-85
8 Wawancara dengan saudara M. Rifa‟i tgl 07 Desember 2017,pkl 22.07 WIB.
6
Berdasarkan wawancara di atas peneliti berpendapat bahwa, strategi
sangatlah penting demi tercapainya kegiatan belajar mengajar berjalan dengan
baik, guru perlu merencanakan apa yang akan dilakukan di dalam kelas
tersebut, agar pembelajaran berjalan dengan efektif dan efisien. Fasilitas tidak
kalah penting untuk menunjang proses kegiatan belajar mengajar sesuai dengan
rencana awal, tanpa adanya fasilitas yang memadai secara langsung maupun
tidak langsung akan mempengaruhi kreativitas siswa melalui pembelajaran
tersebut.
Sejalan dengan hal di atas, peneliti tertarik untuk meneliti permasalahan
yang berkaitan dengan strategi mengajar guru, lingkungan sekolah dan
kreativitas siswa, kemudian peneliti mengambil judul yaitu Pengaruh Strategi
Mengajar Guru dan Lingkungan Sekolah Terhadap Kreativitas Siswa
Kelas X Jurusan IPS SMA Negeri 1 Panggul Kabupaten Trenggalek.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut:
1. Apakah ada pengaruh strategi mengajar guru terhadap kreativitas siswa
kelas X jurusan IPS SMAN 1 Panggul Kabupaten Trenggalek ?
2. Apakah ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap kreativitas siswa kelas
X jurusan IPS SMAN 1 Panggul Kabupaten Trenggalek ?
3. Apakah ada pengaruh strategi mengajar guru dan lingkungan sekolah
terhadap kreativitas siswa kelas X jurusan IPS SMAN 1 Panggul
Kabupaten Trenggalek ?
7
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitiannya sebagai
berikut:
1. Untuk menjelaskan pengaruh strategi mengajar guru terhadap kreativitas
siswa kelas X jurusan IPS SMAN 1 Panggul Kabupaten Trenggalek.
2. Untuk menjelaskan pengaruh lingkungan sekolah terhadap kreativitas
siswa kelas X jurusan IPS SMAN 1 Panggul Kabupaten Trenggalek.
3. Untuk menjelaskan pengaruh strategi mengajar guru dan lingkungan
sekolah terhadap kreativitas siswa kelas X jurusan IPS SMAN 1 Panggul
Kabupaten Trenggalek.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini dapat dikemukakan menjadi dua sisi, yaitu:
1. Manfaat Teoritis
a. Diharapkan bermanfaat sebagai acuan penelitian selanjutnya terutama
yang berkaitan dengan pengaruh strategi mengajar guru dan lingkungan
sekolah terhadap kreativitas siswa.
b. Diharapkan berguna sebagai sumbangan pemikiran bagi dunia
pendidikan terutama yang berkaitan dengan pengaruh strategi mengajar
guru dan lingkungan sekolah terhadap kreativitas siswa.
8
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Dengan melakukan penelitian ini dapat menambah wawasan
tentang dunia pendidikan dan menambah bekal untuk menjadi calon
pendidik.
b. Bagi Sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada
sekolah untuk meningkatkan pengetahuan dan mengembangkan kualitas
pendidikan melalui pendidik dan fasilitas sekolah, khususnya dalam hal
strategi mengajar guru dan lingkungan sekolah yang lebih baik.
c. Bagi Guru
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi
dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran untuk menumbuhkan
semangat belajar siswa serta memberikan gambaran, wawasan, dan juga
menambahkan pengalaman dalam kegiatan pembelajaran terutama
dalam hal kreativitas siswa.
E. Hipotesis Penelitian
Hipotesis diperlukan untuk mengetahui gambaran jawaban yang bersifat
sementara dari penelitian. Sebagaimana yang telah ditulis oleh Suharsimi
Arikunto dalam bukunya Prosedur Penelitian menjelaskan “hipotesa dapat
diartikan sebagai jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan
9
penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul9. Hipotesis terbagi atas
dua jenis, yakni hipotesis nol (Ho) yang menyatakan tidak ada pengaruh atau
tidak ada hubungan atau tidak ada perbedaan antara variabel X dan variabel Y.
Hipotesis alternatif (Ha) yang menunjukkan ada pengaruh atau ada hubungan
atau ada perbedaan antara variabel X dan variabel Y10
.
Dilihat dari latar belakang rumusan masalah maka dapat diajukan
hipotesis sebagai berikut :
Hipotesis nol (Ho) dari penelitian ini adalah :
1. Tidak ada pengaruh positif signifikan strategi mengajar guru terhadap
kreativitas siswa kelas X jurusan IPS SMAN 1 Panggul Kabupaten
Trenggalek.
2. Tidak ada pengaruh positif signifikan lingkungan sekolah terhadap
kreativitas siswa kelas X jurusan IPS SMAN 1 Panggul Kabupaten
Trenggalek.
3. Tidak ada pengaruh positif signifikan strategi mengajar guru dan lingkungan
sekolah terhadap kreativitas siswa kelas X jurusan IPS SMAN 1 Panggul
Kabupaten Trenggalek.
Hipotesis alternatif (Ha) penelitian ini adalah:
1. Ada pengaruh positif signifikan strategi mengajar guru terhadap kreativitas
siswa kelas X jurusan IPS SMAN 1 Panggul Kabupaten Trenggalek.
9 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan dan praktek (Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 2006), hlm. 71. 10
Ibid., hlm. 21.
10
2. Ada pengaruh positif signifikan lingkungan sekolah terhadap kreativitas
siswa kelas X jurusan IPS SMAN 1 Panggul Kabupaten Trenggalek.
3. Ada pengaruh positif signifikan strategi mengajar guru dan lingkungan
sekolah terhadap kreativitas siswa kelas X jurusan IPS SMAN 1 Panggul
Kabupaten Trenggalek.
F. Ruang Lingkup Penelitian
Dalam pembahasan ruang lingkup penelitian ini mencakup pengaruh
strategi mengajar guru dan lingkungan sekolah terhadap kreativitas siswa kelas
X jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial SMA Negeri 1 Panggul Kabupaten
Trenggalek.
Untuk mempermudah pembahasan, maka penulis perlu memberikan
batasan-batasan yang akan dibahas pada ruang lingkup pembahasan, adapun
ruang lingkup pembahasan akan dijelaskan sebagai berikut:
1. Pengaruh strategi mengajar guru pada kreativitas siswa kelas X jurusan
Ilmu Pengetahuan Sosial SMA Negeri 1 Panggul Kabupaten Trenggalek.
2. Pengaruh lingkungan sekolah pada kreativitas siswa kelas X jurusan Ilmu
Pengetahuan Sosial SMA Negeri 1 Panggul Kabupaten Trenggalek.
3. Pengaruh strategi mengajar guru dan lingkungan sekolah pada kreativitas
siswa kelas X jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial SMA Negeri 1 Panggul
Kabupaten Trenggalek.
11
G. Originalitas Penelitian
Originalitas penelitian ini menyajikan perbedaan dan persamaan bidang
kajian yang diteliti antara peneliti dengan peneliti-peneliti sebelumnya. Hal
tersebut diperlukan untuk menghindari adanya pengulangan kajian hal-hal yang
sama. Dalam penelitian ini peneliti memaparkan tiga buah penelitian terdahulu
yakni sebagai berikut:
Penelitian pertama dari saudari Lilis Ayuningtiyas. Adapun tujuan dari
penelitian ini adalah (1) Untuk mengatahui besarnya kontribusi lingkungan
pendidikan terhadap perkembangan kreativitas siswa kelas IV dan V SDN I
Prembun. (2) Untuk mengetahui besarnya kontribusi lingkungan Keluarga
terhadap perkembangan kreativitas siswa kelas IV dan V SDN 1 Prembun. (3)
Untuk mengetahui besarnya kontribusi lingkungan Sekolah terhadap
perkembangan kreativitas siswa kelas IV dan V SDN 1 Prembun. (4) Untuk
mengetahui besarnya kontribusi lingkungan Masyarakat terhadap
perkembangan kreativitas siswa kelas IV dan V SDN 1 Prembun. Dengan
menggunakan jenis kuantitatif, hasil penelitiannya sbb:
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) lingkungan
pendidikan (lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat ) memberikan
kontribusi positif sebesar 49,4 % dan signifikan terhadap perkembangan
kreativitaas siswa kelas IV dan V SD Negeri I Prembun Kecamatan Prembun
Kabupaten Kebumen. Lingkungan pendidikan yang berupa (2) lingkungan
keluarga memberihkan kontribusi positif sebesar 14,604 % dan signifikan
terhadap perkembangan kreativitas siswa kelas IV dan V SDN I Prembun
12
Kecamatan Prembun Kabupaten Kebumen. Lingkungan pendidikan yang
berupa (3) lingkungan Sekolah memberihkan kontribusi positif sebesar 22,760
% dan signifikan terhadap perkembangan kreativitas siswa kelas IV dan V
SDN I Prembun Kecamatan Prembun Kabupaten Kebumen. (4) Lingkungan
pendidikan yang berupa lingkungan masyarakat memberihkan kontribusi
positif sebesar 12,611 % dan signifikan terhadap perkembangan kreativitas
siswa kelas IV dan V SDN I Prembun Kecamtan Prembun Kabupaten
Kebumen11
.
Penelitian kedua dari M. Syarif Sumantri dan Eneng Kurnia. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Perbedaan kreativitas gerak antara
siswa kelas III yang mendapat strategi pembelajaran induktif dengan siswa
yang mendapat strategi pembelajaran deduktif. (2) Perbedaan kreativitas siswa
kelas III yang memiliki percaya diri tinggi, antara siswa yang mendapat strategi
pembelajaran induktif dengan siswa yang mendapat strategi pembelajaran
deduktif. (3) Perbedaan kreativitas siswa yang memiliki percaya diri rendah,
antara siswa yang mendapat strategi pembelajaran induktif dengan siswa yang
mendapat strategi pembelajaran deduktif. (4) Interaksi antara strategi
pembelajaran dan percaya diri terhadap kreativitas. Dengan metode
eksperimen.
Hasil penelitiannya adalah (1) terdapat skor dari kreativitas gerak antara
siswa yang mengikuti dengan strategi induktif dengan strategi deduktif, (2)
siswa yang memiliki konsep diri tinggi menunjukan hasil belajar kreatifitas
11
Lilis Ayuningtiyas, Kontribusi Lingkungan Pendidikan Terhadap Perkembangan
Kreativitas Siswa Kelas IV dan V SDN 1 Prembun Kecamatan Prembun Kabupaten Kebumen
(Skripsi), (Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta, 2013).
13
gerak lebih baik dari pada strategi pembelajaran induktif, (3) siswa yang
memiliki konsep diri rendah memiliki skor lebih tinggi dengan strategi
deduktif, (4) terdapat pengaruh interaksi antara strategi pembelajaran dan
konsep diri terhadap hasil belajar kreativitas gerak siswa kelas III SD12
.
Penelitian ketiga dari saudari Nurlita. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pentingnya pembelajaran yang dapat merangsang dan
mengembangkan kreativitas anak seyogyanya dimulai sejak usia dini. Dengan
menggunakanmetode eksperimen dengan desain treatmen by level 2 X 2. Dan
hasil penelitiannya adalah (1) strategi pembelajaran berpengaruh terhadap
kreativitas anak usia 5 – 6 tahun, (2) terdapat perbedaan yang signifikan
kreativitas anak usia 5-6 tahun yang memiliki percaya diri tinggi yang diberi
strategi pembelajaran inkuiri dengan anak yang diberi strategi pembelajaran
ekspositori, (3) tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kreativitas anak
usia 5-6 tahun yang memiliki percaya diri rendah diberi perlakuan strategi
pembelajaran inkuiri dengan anak yang diberi strategi pembelajaran
ekspositori, (4) terdapat interaksi yang signifikan antara strategi pembelajaran
dengan percaya diri terhadap kreativitas anak usia 5-6 tahun. Untuk lebih
jelasnya peneliti menggunakan tabel sebagai berikut:
12
Mohamad Syarif Sumantri dan Eneng Kurnia, Pengaruh Strategi Pembelajaran dan
Percaya Diri Terhadap Kreativitas Gerak Siswa Kelas III SD (Jurnal), (Jakarta: Universitas
Negeri Jakarta, 2015).
14
Tabel 1.1 Originalitas Penelitian
No
Nama Peneliti, Judul,
Bentuk
(skripsi/tesis/jurnal/dll),
Penerbit, dan Tahun
Penelitian
Persamaan Perbedaan Orisinalitas
Penelitian
1.
Lilis Ayuningtiyas,
Kontribusi Lingkungan
Pendidikan Terhadap
Perkembangan
Kreativitas Siswa Kelas
IV dan V SDN 1
Prembun Kecamatan
Prembun Kabupaten
Kebumen (Skripsi),
Universitas Negeri
Yogyakarta, 2013.
Sama-sama
membahas
kreativitas
siswa
Penelitian ini
lebih
menekankan
pada
perkembanga
n kreativitas
siswa hanya
dilihat dari
sudut
pandang
pengaruh
lingkungan
pendidikan
Penelitian
yang yang
pertama ini
menggunaka
n jenis
penelitian
kuantitatif.
Penelitian
yang kedua
ini
menggunaka
n metode
eksperimen.
Penelitian
yang ketiga
ini
menggunaka
n metode
eksperimen
treathmen
2x2.
2.
Mohamad Syarif
Sumantri dan Eneng
Kurnia,
Pengaruh Strategi
Pembelajaran dan
Percaya Diri Terhadap
Kreativitas Gerak Siswa
Kelas III SD (Jurnal),
Universitas Negeri
Jakarta, 2015
Terdapat
persamaan
satu
variabel
independen
yaitu
strategi
pembelajara
n.
Perbedaan
terletak pada
satu variabel
independen
yaitu percaya
diri dan juga
pada varibel
dependen
yaitu
kreativitas
gerak siswa.
3.
Nurlita, Pengaruh
Strategi Pembelajaran
Dan Percaya Diri
Terhadap Kreativitas
Anak Usia 5-6 Tahun
(penelitian eksperimen
pada BKB PAUD
Anggreak Buaran
JakTim), Jurnal, FKIP
UNRI, 2012.
Sama-sama
membahas
Strategi
pembelajara
n dan
kreativitas
Terletak pada
objek kajian
15
H. Definisi Operasional
Definisi Operasional merupakan penegasan istilah digunakan untuk
menjelaskan istiah-istilah yang ada pada judul penelitian agar tidak terjadi
salah pengertian atau kekurangjelasan makna. Dalam penelitian ini dijelaskan
definisi operasionalnya sebagai berikut:
1. Strategi mengajar guru adalah suatu cara atau seni dan tidakan yang
dilakukan oleh guru dalam rencana proses kegiatan belajar mengajar agar
pembelajaran berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dan
dapat dicapai secara efektif dan efisien. Dalam strategi mengajar terdapat
beberapa indikator yaitu: tujuan, media/alat, metode, bahan, dan evaluasi.
2. Lingkungan sekolah adalah segala sesuatu yang ada di sekolah baik secara
fisik maupun non fisik, yang dapat mempengaruhi kreativitas siswa, yang
terdiri dari lingkungan akademis: suasana sekolah, gedung sekolah, tata
tertib; lingkungan fisik sarana dan prasarana belajar, sumber belajar, media
belajar; lingkungan sosial: hubungan antar siswa, hubungan guru dengan
siswa, dan hubungan siswa dengan staf sekolah.
3. Kreativitas siswa yaitu seseorang yang mampu menciptakan gagasan/ide
atau karya yang baru, mengubah sesuatu yang sudah ada, yang berbeda
dengan sebelumnya dengan ide-ide mereka sendiri, kreativitas muncul
ketika seseorang mampu berinteraksi, mempengaruhi dan dipengaruhi oleh
lingkungan sekitarnya. Didalamnya terdapat beberapa indikator yaitu:
aptitude terdiri dari: orisinalitas, fleksibilitas, kelancaran, elaboratif; non
aptitude terdiri dari: motivasi, kepribadian dan sikap kreatif.
16
I. Sistematika Pembahasan
Untuk mendapatkan gambaran yang konkret, utuh dan terpadu pada
penelitian ini, secara garis besar sistematika pembahasan penelitian ini adalah
terbagi atas enam bagian, yaitu:
Bagian pertama memuat beberapa hal diantaranya, yaitu latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis
penelitian, ruang lingkup penelitian, originalitas penelitian, definisi operasional
dan sistematika pembahasan, bagian ini merupakan dasar atau pijakan peneliti
dalam mengkaji pada bagian berikutnya.
Bagian kedua memuat tentang kajian pustaka yang meliputi beberapa hal,
yaitu landasan teori dan kerangka berfikir, landasan teori dalam penelitian ini
akan membahas pengertian strategi mengajar, konsep dasar strategi
pembelajaran, istilah dalam strategi pembelajaran, pengertian lingkungan
sekolah, fungsi lingkungan sekolah, macam-macam lingkungan sekolah dan
pengertian kreativitas, ciri-ciri kreativitas, konsep kreativitas dan hubungan
antar variabel.
Bagian ketiga memuat tentang metode penelitian yang meliputi lokasi
penelitian, pendekatan dan jenis penelitian, variabel penelitian, populasi dan
sampel, data dan sumber data, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data,
uji validitas dan reliabilitas, analisis data, prosedur penelitian.
Bagian keempat memuat tentang paparan data dan temuan penelitian,
dalam bagian ini menyajikan uraian yang terdiri atas deskripsi data dan
pengujian hipotesis.
17
Bagian kelima memuat tentang pembahasan terhadap temuan-temuan
penelitian yang telah dikemukakan di dalam bab empat mempeunyai arti
penting bagi keseluruhan kegiatan penelitian. Adapun pebahasan dalam bab
lima ini bertujuan untuk menjawab rumusan masalah penelitian atau
menunjukkan bagaimana tujuan penelitian dicapai, menafsirkan temuan-
temuan penelitian, mengintegraskan temuan penelitian ke dalam kumpulan
pengetahuan yang telah mapan, membuktikan teori yang sudah ada, dan
menjelaskan implikasi-implikasi lain dari hasil penelitian, termasuk
keterbatasan temuan-temuan penelitian.
Bagian keenam memuat dua hal yakni kesimpulan dan saran.
Kesimpulan dalam penelitian ini terkait dengan langsung dengan rumusan
masalah dan tujuan penelitian. Kemudian saran bersumber pada temuan
penelitian, pembahasan, dan kesimpulan hasil penelitian.
18
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
4. Strategi Megajar Guru
a. Pengertian Strategi Mengajar
Dalam proses pembelajaran di sekolah, guru merupakan sumber
daya edukatif yang utama dalam menentukan mutu pembelajaran
tersebut. Mengajar bukanlah suatu pekerjaan yang mudah bagi guru,
akan tetapi diperlukan pemahaman yang sangat besar agar mampu
mengajar dengan baik. “Mengajar pada dasarnya merupakan suatu
usaha untuk menciptakan kondisi atau sistem lingkungan yang
mendukung dan memungkinkan untuk berlangsungnya proses
belajar”13
.
Strategi guru mengajar adalah suatu seni dan ilmu guru untuk
membawakan pengajaran dikelas sedemikian rupa sehingga tujuan yang
telah ditetapkan dapat dicapai secara efektif dan efisien14
. Sedangkan
menurut pandangan Sudjana strategi mengajar adalah “tindakan guru
untuk melaksanakan rencana mengajar, artinya usaha guru dalam
menggunakan beberapa variabel pengajaran (tujuan, bahan, metode dan
alat serta evaluasi) agar dapat mempengaruhi para siswa mencapai
13
Sardiman A.M, Interaksi dan Motivasi (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006), hlm. 47 14
W. Gulo, Strategi Belajar Mengajar ( Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia,
2002), hlm. 2
19
tujuan yang telah ditetapkan”15
. Menurut Wena strategi guru mengajar
sebagai “cara dan seni guru untuk menggunakan semua sumber belajar
dalam upaya membelajarkan siswa”16
.
Suparman mengemukakan strategi pembelajaran berkenaan
dengan pendekatan pengajaran dalam mengelola kegiatan pembelajaran
untuk mencapai materi secara sistematis sehingga tercapai kemampuan
yang diharapkan dikuasai oleh siswa secara efektif dan efisien17
.
Roestiyah menjelaskan strategi pembelajaran sebagai suatu
pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan oleh guru
atau instruktur sebagai teknik penyajian untuk mengajar atau
menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di dalam kelas, agar pelajaran
tersebut dapat ditangkap, dipahami dan digunakan oleh siswa dengan
baik18
.
Berbagai strategi pembelajaran telah banyak diperkenalkan oleh
para ahli, namun guru masih sering mengalami kesulitan dalam memilih
strategi yang paling cepat dengan mata pelajaran yang akan diajarkan.
Hal ini disebabkan masing-masing strategi memiliki karakteristik
tertentu, selain itu kondisi dan karakteristik siswa yang beragam
mengharuskan seorang guru mempunyai kemampuan yang memadai.
15
Nana Sudjana, Penilaian Proses Belajar Mengajar (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2009), hlm. 149 16
Wena Made, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer ( Jakarta: PT. Bumi Aksara,
2009), hlm. 21 17
Atwi Suparman, Desain Instruksional, Proyek Pengembangan Universitas Terbuka
(Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. Departemen Pendidikan Nasional, 2001), hlm. 167. 18
Roestiyah, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), hlm. 1.
20
Dalam proses belajar-mengajar strategi pembelajaran sangat
penting untuk diperhatikan. Pelaksanaan strategi mendorong keaktifan
siswa dalam proses pembelajaran, maka akan terjadi peningkatan
kemampuan siswa dalam menerima mata pelajaran. Penggunaan
strategi pembelajaran yang tepat akan membuat siswa dapat menguasai
materi yang diajarkan dapat ditangkap, dipahami dan digunakan oleh
siswa dengan baik sehingga akan mengefektifkan dan mengefisiensikan
kegiatan pelajaran yang dilaksanakan.
Selanjutnya Suparman menyatakan di dalam strategi
pembelajaran terkandung empat pengertian sebagai berikut: (1) Urutan
kegiatan instruksional, yaitu urutan kegiatan pengajar dalam
menyampaikan isi pelajaran kepada siswa, (2) Metode instruksional,
yaitu cara pengajar mengorganisasikan materi pelajaran dan siswa agar
terjadi proses belajar secara efektif dan efisien, (3) Media instruksional
yaitu peralatan dan bahan instruksional yang digunakan pengajar dalam
kegiatan instruksional, (4) Waktu yang digunakan oleh pengajar dan
siswa dalam menyelesaikan setiap langkah dalam kegiatan
instruksional19
.
Di dalam strategi mengajar ada sebuah metode yang harus
dikuasai oleh seorang guru, dalam al-Qur‟an juga dijelaskan mengenai
hal tersebut. Alloh berfirman:
19
Atwi Suparman, loc. Cit.
21
Artinya: Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan
pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara
yang baik. Sesungguhnya tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa
yang sesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui siapa yang
mendapat petunjuk.(Q.S. An-Nahl: 125)20
.
Dari surah An-Nahl ini tercantum tiga metode pembelajaran,
diantaranya:
1) Metode Hikmah
Kata hikmah dalam tafsir al-Misbah berarti “yang paling
utama dari segala sesuatu, baik pengetahuan mauun perbuatan”.
Proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik apabila ada
interaksi yang kondusif antara guru dan peserta didik. Komunikasi
yang arif dan bijaksana memberikan kesan mendalam kepada para
siswa sehingga “teacher oriented” akan berubah menjadi “student
oriented”. Guru yang bijaksana akan selalu memberikan
kesempatan kepada siswanya untuk berkembang.
20
Al-Qur‟an surat An-Nahl: 125
22
2) Metode Nasihat/Pengajaran yang baik (Mauizhah Hasanah)
Mauizhah hasanah terdiri dari dua kata “al-Mauizhah dan
Hasanah”. Al Mauizhah terambil dari kata wa‟azha yang berarti
nasihat sedangkan hasanah yang berarti baik, maka jka
digabungkan bermakna nasihat yang baik.
3) Metode Diskusi (Jidal)
Kata Jidalhum berasal dari kata jidal yang bermakna
diskusi.yang dimaksud dalam al-Qur‟an ini adalah diskusi yang
dilaksanakan dengan tata cara yang baik dan sopan. Yang mana
tujuan dari metode ini ialah untuk lebih memantapkan pengertian
dan sikap pengetahuan mereka terhadap suatu masalah. Manfaat
dari metode diskusi diantaranya yaitu mendewasakan pemikiran,
menghormati pendapat orang lain, sadar bahwa ada pendapat di
luar pendapatnya dan di sisi lain siswa merasa dihargai sebagai
individu yang memiliki potensi, kemampuan dan bakat bawaannya.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Strategi
mengajar adalah suatu cara atau seni dan tidakan yang dilakukan oleh
guru dalam rencana proses kegiatan belajar mengajar agar pembelajaran
berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dapat dicapai
secara efektif dan efisien. Sehingga dengan adanya strategi mengajar
yang tepat siswa dapat menerima dan paham materi yang telah
disampaikan oleh guru secara maksimal.
23
b. Konsep Dasar Strategi Pembelajaran
Konsep dasar strategi belajar mengajar meliputi hal-hal: (1)
menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan perilaku pebelajar;
(2) menentukan pilihan berkenaan dengan pendekatan terhadap masalah
belajar mengajar, memilih prosedur, metode dan teknik belajar
mengajar; dan (3) norma dan kriteria keberhasilan kegiatan belajar
mengajar21
.
Strategi dapat diartikan sebagai suatu garis-garis besar haluan
untuk bertindak dalam rangka mencapai sasaran yang telah ditentukan.
Dikaitkan dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola-
pola umum kegiatan guru, murid dalam perwujudan kegiatan belajar
mengajar untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Strategi dasar
setiap usaha meliputi empat masalah masing-masing adalah sebagai
berikut.
1) Pengidentifikasian dan penetapan spesifiakasi dan kualifikasi hasil
yang harus dicapai dan menjadi sasaran usaha tersebut dengan
mempertimbangkan aspirasi masyarakat yang memerlukannya.
2) Pertimbangan dan pemilihan pendekatan utama yang ampuh untuk
mencapai sasaran.
3) Pertimbangan dan penetapan langkah-langkah yang ditempuh sejak
awal sampai akhir.
21
Direktorat Tenaga Kependidikan, Strategi Pembelajaran dan Pemilihannya, (Jakarta:
Direktorat Jendral Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan
Nasional, 2008), hlm. 6.
24
4) Pertimbangan dan penetapan tolok ukur dan ukuran baku yang akan
digunakan untuk menilai keberhasilan usaha yang dilakukan.
Kalau diterapkan dalam konteks pembelajaran, keempat strategi
dasar tersebut bisa diterjemahkan menjadi: (a) mengidentifikasi dan
menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku
kepribadian peserta didik yang diharapkan; (b) memilih sistem
pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup
masyarakat; (c) memilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik
belajar mengajar yang dianggap paling tepat, efektif, sehingga dapat
dijadikan pegangan oleh para guru dalam menunaikan kegiatan
mengajarnya; dan (d) menetapkan norma-norma dan batas minimal
keberhasilan atau kriteria dan standar keberhasilan sehingga dapat
dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan
belajar mengajar yang selanjutnya akan dijadikan umpan balik buat
penyempurnaan sistem instruksional yang bersangkutan secara
keseluruhan22
.
Dari uraian di atas tergambar bahwa ada empat masalah pokok
yang sangat penting yang dapat dan harus dijadikan pedoman dalam
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar supaya sesuai dengan yang
diharapkan.
Pertama, spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku yang
diinginkan sebagai hasil belajar mengajar yang dilakukan. Dengan kata
22
Ibid.,hlm 7
25
lain apa yang harus dijadikan sasaran dari kegiatan belajar mengajar
tersebut. Sasaran ini harus dirumuskan secara jelas dan konkrit sehingga
mudah dipahami oleh peserta didik. Perubahan perilaku dan
kepribadian yang kita inginkan terjadi setelah siswa mengikuti suatu
kegiatan belajar mengajar itu harus jelas, misalnya dari tidak bisa
membaca berubah menjadi dapat membaca. Suatu kegiatan belajar
mengajar tanpa sasaran yang jelas, berarti kegiatan tersebut dilakukan
tanpa arah atau tujuan yang pasti. Lebih jauh suatu usaha atau kegiatan
yang tidak punya arah atau tujuan pasti, dapat menyebabkan terjadinya
penyimpangan-penyimpangan dan tidak tercapainya hasil yang
diharapkan23
.
Kedua, memilih cara pendekatan belajar mengajar yang dianggap
paling tepat dan efektif untuk mencapai sasaran. Bagaimana cara kita
memandang suatu persoalan, konsep, pengertian dan teori apa yang kita
gunakan dalam memecahkan suatu kasus akan mempengaruhi hasilnya.
Suatu masalah yang dipelajari oleh dua orang dengan pendekatan
berbeda, akan menghasilkan kesimpulan-kesimpulan yang tidak sama.
Norma-norma sosial seperti baik, benar, adil, dan sebagainya akan
melahirkan kesimpulan yang berbeda bahkan mungkin bertentangan
kalau dalam cara pendekatannya menggunakan berbagai disiplin ilmu.
Pengertian-pengertian, konsep, dan teori ekonomi tentang baik, benar,
atau adil, tidak sama dengan baik, benar atau adil menurut pengertian
23
Direktorat Tenaga Kependidikan, loc. cit. hlm 7.
26
konsep dan teori antropologi. Juga akan tidak sama apa yang dikatakan
baik, benar atau adil kalau kita menggunakan pendekatan agama karena
pengertian, konsep, dan teori agama mengenai baik, benar atau adil itu
jelas berbeda dengan konsep ekonomi maupun antropologi. Begitu juga
halnya dengan cara pendekatan terhadap kegiatan belajar mengajar
dalam pembelajaran24
.
Ketiga, memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik
belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif. Metode atau
teknik penyajian untuk memotivasi siswa agar mampu menerapkan
pengetahuan dan pengalamannya untuk memecahkan masalah, berbeda
dengan cara atau supaya murid-murid terdorong dan mampu berfikir
bebas dan cukup keberanian untuk mengemukakan pendapatnya sendiri.
Perlu dipahami bahwa suatu metode mungkin hanya cocok dipakai
untuk mencapai tujuan tertentu. Jadi dengan sasaran yang berbeda
hendaknya jangan menggunakan teknik penyajian yang sama.
Keempat, menetapkan norma-norma atau kriteria keberhasilan
sehingga guru mempunyai pegangan yang dapat dijadikan ukuran untuk
menilai sampai sejauh mana keberhasilan tugas-tugas yang telah
dilakukannya. Suatu program baru bisa diketahui keberhasilannya
setelah dilakukan evaluasi.
Sistem penilaian dalam kegiatan belajar mengajar merupakan
salah satu strategi yang tidak bisa dipisahkan dengan strategi dasar lain.
24
Ibid., hlm. 8
27
Apa yang harus dinilai dan bagaimana penilaian itu harus dilakukan
termasuk kemampuan yang harus dimiliki oleh guru. Seorang siswa
dapat dikategorikan sebagai murid yang berhasil bisa dilihat dari
berbagai segi. Bisa dilihat dari segi kerajinannya mengikuti tatap muka
dengan guru, perilaku sehari-hari di sekolah, hasil ulangan, hubungan
sosial, kepemimpinan, prestasi olah raga, keterampilan dan sebagainya
atau dilihat dan berbagai aspek. Keempat dasar strategi tersebut
merupakan satu kesatuan yang utuh antara dasar yang satu dengan dasar
yang lain saling menopang dan tidak bisa dipisahkan.
c. Istilah dalam Strategi Pembelajaran
Beberapa istilah yang hampir sama dengan strategi yaitu metode,
pendekatan, teknik atau taktik dalam pembelajaran25
.
1) Metode
Metode merupakan upaya untuk mengaplikasikan rencana
yang sudah ditetapkan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar
agar tujuan yang telah disusun tercapai secara maksimal. Strategi
menunjuk pada sebuah perencanaan untuk mencapai sesuatu,
sedangkan metode adalah cara yang dapat digunakan untuk
melaksanakan strategi. Dengan demikian suatu strategi dapat
dilaksanakan dengan berbagai metode dalam satu kali proses
pembelajaran.
25
Ibid., hlm. 5-6
28
2) Pendekatan (Approach)
Pendekatan (approach) merupakan titik tolak atau sudut
pandang kita terhadap proses pembelajaran. Strategi dan metode
pembelajaran yang digunakan dapat bersumber atau tergantung dari
pendekatan tertentu. Roy Killen dalam Direktorat Tenaga
Kependidikan yang berjudul Strategi Pembelajaran dan
Pemilihannya, mencatat ada dua pendekatan dalam pembelajaran,
yaitu pendekatan yang berpusat pada guru (teacher centred
approaches) dan pendekatan yang berpusat pada siswa (student
centred approaches).
Pendekatan yang berpusat pada guru menurunkan strategi
pembelajaran langsung (direct instruction), pembelajaran deduktif
atau pembelajaran ekspositori. Sedangkan, pendekatan pembelajaran
yang berpusat pada siswa menurunkan strategi pembelajaran
discovery dan inkuiri serta strategi pembelajaran induktif. Sudah
jelas bahwa ketika seorang guru melaksanakan pengajaran maka
pendekatan apa yang harus digunakan artinya guru harus paham
betul kesesuaian materi dengan metode yang diterapkan26
.
3) Teknik
Teknik adalah cara yang dilakukan oleh seorang guru dalam
rangka mewujudkan suatu metode yang telah ditetapkan. Sebelum
menyampaikan materi alangkah baiknya kalau seorang guru
26
Ibid., hlm. 5
29
memahami bagaimana situasi dan kondisi anak didik agar materi
bisa diterima dengan baik.
4) Taktik
Taktik adalah cara penyampaian seorang guru dalam
melaksanakan suatu teknik atau metode tertentu. Taktik bersifat
individu, tergantung bagaimana cara guru tersebut menyampaikan
materi. Setiap individu berbeda-beda dalam penyampaian materi,
mereka pasti menggunakan gaya yang berbeda pula27
.
Dari uraian di atas dapat dijelaskan bahwa strategi
pembelajaran merupakan rencana seorang guru sebelum mengajar di
dalam kelas, sedangkan metode merupakan salah satu bagian yang
ada dalam strategi yang artinya strategi bisa diterapkan melalui
beberapa metode dalam satu kali proses belajar mengajar. Berbeda
dengan pendekatan, teknik serta taktik. Pendekatan merupakan
bagaimana cara kita menerapkan metode tersebut agar sesuai dengan
tujuan yang telah dirumuskan, yang kemudian guru menggunakan
teknik dan taktik apa agar bisa mencapai tujuan, materi bisa diterima
dan dipahami oleh peserta didik.
27
Ibid,. hlm. 6
30
2. Lingkungan Sekolah
a. Pengertian Lingkungan Sekolah
Menurut Munib menyatakan bahwa “lingkungan secara umum
diartikan sebagai kesatuan dengan semua benda, daya, keadaan, dan
mahluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi
kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahluk
hidup lainya”28
. Dapat diartikan bahwa lingkungan adalah segala
sesuatu yang ada disekitar kita yang menjadi unsur kehidupan, yang
mempunyai tujuan untuk berlangsungnya kehidupan makhluk hidup
disekelilingnya. Siswoyo, dkk menyatakan bahwa “perguruan atau
sekolah atau balai wiyata adalah lingkungan pendidikan yang
mengembangkan dan meneruskan pendidikan anak menjadi warga
negara yang cerdas, terampil dan bertingkah laku baik”29
.
Menurut Nana Syaodih Sukmadinata menyebutkan bahwa
lingkungan sekolah memegang peranan penting bagi perkembangan
belajar siswa. Lingkungan sekolah yang dimaksud meliputi: 1)
Lingkungan fisik sekolah seperti sarana dan prasarana belajar,
sumber-sumber belajar, serta media belajar, 2) Lingkungan sosial
menyangkut hubungan siswa dengan teman-temanya, guru-gurunya,
& staf sekolah yang lain, 3) Lingkungan akademis yaitu suasana
28
A. Munib. Dkk, Pengantar Ilmu Pendidikan, ( Semarang: Uness Press, 2011), hlm. 76. 29
Dwi Siswoyo. Dkk, Ilmu Pendidikan, (Yogyakarta: UNY Press, 2008), hlm. 140.
31
sekolah, gedung sekolah, pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, tata
tertib30
. Sedangkan menurut Sabdulloh bahwa:
“Sekolah merupakan lingkungan pendidikan yang
secara sengaja dirancang dan dilaksanakan dengan aturan-
aturan yang ketat seperti harus berjenjang dan
berkesinambungan, sehingga disebut pendidikan formal dan
sekolah adalah lembaga khusus, suatu wahana, suatu
tempat untuk menyelenggarakan pendidikan, yang di
dalamnya terdapat suatu proses belajar mengajar untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu”31
.
Dalam Al-Qur‟an juga dijelaskan mengenai lingkungan
pendidikan, Alloh berfirman:
Artinya: Bertasbih kepada Alloh di masjid-masjid yang telah
diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya,
pada waktu pagi dan watu petang. (Q.S An Nur: 36)32
.
Telah jelas akan ayat di atas bahwa lingkungan sekolah yang bisa
kita umpamakan rumah Alloh atau masjid pada zaman itu yaitu suatu
tempat yang di dalamnya selalu digaungkan dengan untaian-untaian
dzikir kepada Alloh SWT, dan disana pula terdapat sekelompok orang
yang tidak pernah lalai akan kewajibannya sebagai hamba Alloh SWT.
30
Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Jakarta: PT.
Remaja Rosdakarya, 2009), hlm. 164. 31
Uyoh Sabdulloh, Pedagogik Ilmu Mendidik, (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm. 196. 32
Al-Qur‟an surat An Nur: 36
32
Dapat disimpulkan bahwa lingkungan sekolah merupakan salah
satu lingkungan yang mempunyai peran sangat penting bagi kehidupan
manusia berkaitan dengan pendidikan, karena lingkungan sekolah ikut
menentukan tingkat pengetahuan anak didik, dimana sekolah dirancang
menjadi tempat seorang mendapatkan ilmu pengetahuan dari guru
dengan aturan-aturan tertentu sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan. Dengan adanya lingkungan sekolah yang mendukung maka
siswa akan merasakan kenyamanan dalam belajar, hal tersebut semata-
mata untuk mewujudkan tujuan pendidikan, agar anak didik menjadi
orang yang berguna bagi orang yang ada disekitarnya.
b. Fungsi lingkungan sekolah
Sekolah merupakan sebuah lembaga yang mempunyai peranan
penting dalam kehidupan siswa. Karena sekolah merupakan tempat
kedua untuk mengenyam pendidikan setelah lingkungan keluarga guna
memperoleh ilmu dan pengetahuan. Menurut Hasbullah, fungsi
lingkungan sekolah ada tujuh yaitu33
:
1) Mengembangkan kecerdasan pikiran dan memberikan pengetahuan.
2) Mengembangkan pribadi anak didik secara menyeluruh,
menyampaikan pengetahuan dan melaksanakan pendidikan
kecerdasan.
33
Hasbulah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, ( Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006),
hlm. 34-35.
33
3) Spesialisasi adalah Semakin meningkatnya diferensiasi dalam tugas
kemasyarakatan dan lembaga sosial, sekolah juga sebagai lembaga
sosial yang spesialisasinya dalam bidang pendidikan dan pengajaran.
4) Efesiensi adalah Terdapatnya sekolah sebagai lembaga sosial yang
berspesialisasi di bidang pendidikan dan pengajaran maka pelaksana
pendidikan dan pengajaran dalam masyarakat menjadi lebih efisien.
5) Sosialisasi adalah Sekolah membantu perkembangan individu
menjadi makhluk sosial, makhluk yang beradaptasi dengan baik di
masyarakat.
6) Konservasi dan transmisi kultural yaitu Ketika masih berada di
keluarga, kehidupan anak selalu menggantungkan diri pada orang
tua, maka ketika memasuki sekolah ia mendapat kesempatan untuk
melatih berdiri sendiri dan tanggung jawab sebagai persiapan
sebelum ke masyarakat.
c. Macam-Macam Lingkungan Sekolah
Menurut Walgito bahwa lingkungan secara garis besar dibedakan
menjadi dua yaitu:
1) Lingkungan fisik adalah lingkungan yang ada disekitar manusia dan
tempat hidup yang akan mempengaruhi pada manusia baik secara
langsung maupun tidak langsung, contohnya lingkungan rumah,
lingkungan sekolah dan lain-lain.
2) Lingkungan sosial adalah lingkungan masyarakat atau lingkungan
antar manusia. Pengaruh lingkungan masyarakat terhadap
34
perkembangan individu berbeda-beda, sebab interaksi yang
dilakukan individu satu dengan individu yang lain di masyarakat
juga berbeda-beda. Pola-pola hubungan sosial serta kaidah yang
berlaku dalam suatu lingkungan spasial (ruang) juga berbeda.
Lingkungan sosial dibedakan menjadi34
:
(a) Lingkungan sosial primer
Dimana didalamnya terdapat hubungan sosial yang erat
antara anggota satu dengan anggota lainnya, sehingga anggota-
anggota tersebut saling mengenal dengan baik.
(b) Lingkungan sosial sekunder
Dimana hubungan anggota satu dengan anggota lainnya
longgar. Hal ini dikarenakan hubungan anggota satu dengan
anggota lain dalam lingkungan sekunder kurang atau tidak
saling mengenal, karena hanya berorientasi pada kepentingan
formal tertentu, sehingga pengaruh lingkungan sosial sekunder
kurang mendalam dibandingkan dengan pengaruh sosial primer.
3. Kreativitas Siswa
a. Pengertian Kreativitas
Kreativitas menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berasal dari
kata dasar kreatif, yaitu memiliki kemampuan untuk menciptakan
sesuatu35
. Haris mengemukakan bahwa kreativitas adalah suatu
34
Bimo Walgito, Psikologi Umum (Yogyakarta: Andi, 2004), hlm. 51 35
Trisno Yuwono, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya: Arkola), hlm. 330
35
kemampuan, yaitu kemampuan untuk membayangkan dan menciptakan
sesuatu yang baru, kemampuan untuk membangun ide-ide baru dengan
mengombinasikan, mengubah, menerapkan ulang ide-ide yang sudah
ada. Suatu sikap yaitu kemauan untuk menerima perubahan dan
pembaharuan, bermain dengan ide dan memiliki fleksibilitas dalam
pandangan, suatu proses yaitu proses bekerja keras dan terus menerus
dan sedikit demi sedikit untuk membuat perubahan dan perbaikan
terhadap pekerjaan yang dilakukan36
. Sedangkan kreativitas sendiri
memiliki arti kemampuan untuk menciptakan atau menemukan sesuatu
yang baru yang berbeda dengan sebelumnya.
Rhodes dalam Munandar mendefinisikan kreativitas sebagai
berikut:
“ Kreativitas dapat dirumuskan dalam istilah pribadi
(person), proses, dan produk. Kreativitas juga dapat ditinjau
dari kondisi pribadi dan lingkungan yang mendorong (press).
Rhodes kemudian menyebut keempat jenis devinisi
kreativitas ini sebagai four P’s of creativity: person, process,
press, product. Keempat P ini saling berkaitan: pribadi kreatif
yang melibatkan diri dalam proses kreatif dengan dukungan
dan dorongan (press) dari lingkungan, menghasilkan produk
kreatif ”37
.
Kreativitas merupakan kemampuan interaksi antara individu dan
lingkungannya. Seseorang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh
lingkungan di mana ia berada, dengan demikian perubahan di dalam
individu maupun di dalam lingkungan dapat menunjang atau dapat
menghambat upaya kreatif. Menurut Utami Munandar ciri-ciri
36
Asep Saepul Hamdani, Pengembangan Kreativitas Siswa Melalui Pembelajaran
Matematika dengan Soal Terbuka ( Open Ended)., hlm. 2. 37
Utami Munandar, Kreativitas dan Keberbakatan Strategi Mewujudkan Potensi
Kreatif, (Jakarta: Gramedia, 1999), hlm. 25.
36
kreativitas dapat dibedakan menjadi dua yaitu ciri kognitif (aptitude)
dan ciri non-kognitif (non aptitude). Ciri kognitif (aptitude) dari
kreativitas terdiri dari, yaitu: Orisinalitas, Fleksibilitas, Kelancaran,
Elaboratif. Sedangkan ciri non kognitif dari kreativitas meliputi, yaitu:
Motivasi, Kepribadian dan Sikap kreatif38
.
Dalam Al-Quran telah dijelaskan bahwa manusia telah diberi
kebebasan untuk berkreasi, Alloh berfirman:
…
Artinya: Demikianlah, Alloh menerangkan kepadamu ayat-ayat-Nya,
agar kamu berpikir (Q.S Al Baqarah: 219)39
.
Ayat di atas memberikan penjelasan bahwa sebenarnya Islam pun
dalam hal kekreativitasan memberikan kelapangan pada umatnya untuk
berkreasi dengan akal pikirannya dan hati nuraninya (qalbunya) dalam
menyelesaikan persoalan-persoalan hidup di dalamnya. Dalam agama
Islam dikatakan bahwa Tuhan hanya akan mengubah nasib manusia jika
manusia mau melakukan usaha untuk memperbaikinya. Alloh
berfirman:
38
Utami Munandar, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat, (Jakarta: Rineka Cipta,
2009), hlm. 10. 39
Al-Qur‟an surat Al Baqarah: 219.
37
Artinya: Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu
menjaganya bergiliran, dari depan dan belakangnya. Mereka
menjaganya atas perintah Alloh. Sesungguhnya Alloh tidak akan
mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri
mereka sendiri. Dan apabila Alloh menghendaki keburukan terhadap
suatu kaum, maka taka da yang dapat menolaknya dan tidak ada
pelindung bagi mereka selain Dia. (Q.S. Ar-Rad: 11)40
.
Salah satu konsep yang amat penting dalam bidang kreativitas
adalah hubungan antara kreativitas dan aktualisasi diri. Menurut
psikolog humanistik, Abraham Maslow dan Carl Rogers menyatakan
bahwa seseorang dikatakan mengaktualisasikan dirinya apabila
seseorang menggunakan semua bakat dan talentanya untuk menjadi apa
yang ia mampu menjadi, mengaktualisasikan, atau mewujudkan
potensinya41
. Dan aktualisasi diri merupakan karakteristik yang
fundamental, suatu potensialitas yang ada pada semua manusia saat
dilahirkan, akan tetapi sering hilang, terhambat atau terpendam dalam
proses pembudayaan. Jadi sumber dari kreativitas adalah
40
Al-Qur‟an surat Ar-Rad: 11. 41
Utami Munandar, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat, (Jakarta : Rineka
Cipta,1999), hlm. 19
38
kecenderungan untuk mengaktualisasi diri, mewujudkan potensi,
dorongan untuk berkembang dan menjadi matang.
Menurut beberapa pendapat yang menuturkan kreativitas peneliti
dapat mengambil kesimpulan yaitu seseorang yang mampu
menciptakan hal baru atau mengubah sesuatu yang sudah ada yang
berbeda dengan sebelumnya dengan ide-ide mereka sendiri, kreativitas
muncul ketika seseorang mampu berinteraksi, mempengaruhi dan
dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya.
b. Ciri-Ciri Kreativitas
Dalam Pedoman Diagnostik Potensi Peserta Didik Depdiknas
dalam Nurhayati, disebutkan ciri kreativitas antara lain:
1) Menunjukan rasa ingin tahu yang luar biasa.
2) Menciptakan berbagai ragam dan jumlah gagasan guna memecahkan
persoalan.
3) Sering mengajukan tanggapan yang unik dan pintar.
4) Berani mengambil resiko.
5) Suka mencoba.
6) Peka terhadap keindahan dan segi estetika dari lingkungan42
.
Sedangkan Menurut Conny R Semiawan ciri-ciri kreativitas adalah:
1) Berani mengambil resiko.
2) Memainkan peran yang positif berfikir kreatif.
42
Eti Nurhayati, Psikologi Pendidikan Inovatif, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011),
hlm.10.
39
3) Merumuskan dan mendefinisikan masalah.
4) Tumbuh kembang mengatasi masalah.
5) Toleransi terhadap masalah ganda (ambigutiy).
6) Menghargai sesama dan lingkungan sekitar43
Menurut David Cambel dalam Bambang Sarjono, ciri pokok
orang kreatif adalah :
1) Kelincahan mental berpikir dari segala arah dan kemampuan
untuk bermain-main dengan ide-ide, gagasan-gagasan, konsep,
lambang-lambang, kata-kata dan khususnya melihat hubungan-
hubungan yang tak bisa antara ide-ide, gagasan-gagasan, dan
sebagainya. Berpikir ke segala arah (convergen thinking) adalah
kemampuan untuk melihat masalah atau perkara dari berbagai
arah, segi, dan mengumpulkan fakta yang penting serta
memgarahkan fakta itu pada masalah atau perkara yang dihadapi.
2) Kelincahan mental berpikir ke segala arah (divergen thinking)
adalah kemampuan untuk berpikir dari satu ide, gagasan menyebar
ke segala arah.
3) Fleksibel konseptual (conseptual fleksibility) adalah kemampuan
untuk secara spontan mengganti cara pandang, pendekatan.
43
Conny R. Semiawan, Kreativitas dan Keterbakatan, ( Jakarta: PT. Indeks, 2009),
hlm.136.
40
4) Orisinilitas (originality) adalah kemampuan untuk memunculkan
ide, gagasan, pemecahan, cara kerja yang tidak lazim (meski
tidak selalu baik) yang jarang bahkan “mengejutkan”.
5) Lebih menyukai kompleksitas daripada simplisitas. Dari
penyelidikan ditemukan bahwa pada umumnya orang-orang kreatif
lebih menyukai kerumitan dari pada kemudahan, memilih
tantangan daripada keamanan, cenderung pada tali-temalinya
(complexity) dari yang sederhana (simplixity).
6) Latar belakang yang merangsang. Orang-orang kreatif biasanya
sudah lama hidup dalam lingkungan orang-orang yang dapat
menjadi contoh dalam bidang tulis-menulis, seni, studi,
penelitian, dan pengembangan ilmu serta penerapannya, dan
dalam suasana ingin belajar, ingin tahu, ingin maju dalam
bidang-bidang yang disukai.
7) Kecakapan dalam banyak hal. Setiap orang kreatif pada
umumnya banyak minat dan kecakapan dalam berbagai bidang
(multiple skill)44
.
c. Konsep Kreativitas
Utami Munandar menyebutkan ada dua konsep kreativitas yaitu,
yang pertama kreativitas dan aktualisasi diri, dan yang kedua konsep
kreativitas dengan pendekatan empat P.
44
Bambang Sarjono, Kreativitas Guru Penjasorkes dalam Memodifikasi Sarana dan
Prasarana Pembelajaran di SD se-Kecamatan Poncowarno Kabupaten Kebumen. ( Yogyakarta:
FIK UNY, 2010), hlm. 9.
41
1) Kreativitas dan aktualisasi diri
Hubungan antara kreativitas dan aktualisasi diri merupakan salah
satu konsep yang sangat penting dalam bidang kreativitas. Menurut
psikolog humanistik seperti Abraham Maslow dan Carl Rogers dalam
Munandar menyatakan bahwa aktualisasi diri merupakan ketika
seseorang mampu memanfaatkan dan menggunakan bakat yang
mereka untuk menjadi apa yang mereka kehendaki atau melakukan
suatu hal sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki dalam
mewujudkan potensinya45
.
Mereka yang yang bisa mengaktualisasi dirinya adalah orang
yang mempunyai kesehatan sepenuhnya, baik sehat jasmani maupun
rohani, orang yang mampu menerima dirinya sendiri atau mampu
menerima apa adanya diri meeka sendiri, selalu mempunyai keinginan
untuk mengembangkan potensinya, berpikiran luas dan lain
sebagainya. Menurut Maslow dalam Munandar bahwa aktualisasi diri
adalah “karakteristik yang fundamental, suatu potensialitas yang ada
pada semua manusia saat dilahirkan, akan tetapi yang sering hilang,
terhambat atau terpendam dalam proses pembudayaan”46
.
Munandar mengatakan bahwa kreativitas berasal dari
kecenderungan seseorang untuk mengaktualisasi diri, mewujudkan
potensi, adanya motivasi untuk mengembangkan diri, dan
kecenderungan untuk mengekspresikan dan mengeluarkan atau
45
Utami Munandar, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat, (Jakarta: Rineka cipta,
2014), hlm. 18. 46
Ibid, hlm. 18.
42
mengaktifkan semua kemampuan organisme yang dimiliki. Munandar
juga mengatakan bahwa kreativitas merupakan sebuah pengalaman
pribadi seseorang dalam mengekspresikan dan mengaktualisasikan
identitas individu dalam bentuk yang utuh dan terpadu dalam interaksi
dengan diri sendiri, interaksi dengan alam dan sesama manusia.
Terdapat beberapa penelitian menunjukkan bahwa “aktualisasi diri
dan kreativitas saling berkaiatan dan berkorelasi”.
Kreativitas merupakan suatu gaya hidup, sebuah cara dalam
mempersepsi dunia. Hidup kreatif berarti mengembangkan bakat atau
talenta yang dimiliki, belajar menggunakan potensi diri sendiri secara
maksimal, mencoba ide-ide baru, tempat baru, aktivitas baru, peka
terhadap lingkungan, masalah sesama manusia dan masalah
kemanusiaan atau sosial.
Banyak program kreativitas yang berhasil bertujuan a)
meningkatkan kesadaran kreativitas, b) memperkuat sikap kreatif, c)
mengajarkan teknik menemukan ide baru dan memecahkan masalah
secara kreatif, d) melatih kemampuan kreatif secara umum47
.
2) Konsep Kreativitas dengan Pendekatan Empat P
Konsep kreativitas sangatlah kompleks, konsep tersebut dapat
disimpulkan bahwa pada umumnya kreativitas dapat dirumuskan
dalm istilah pribadi ( person), proses, dan produk. Kreativitas dapat
ditinjau dari kondisi pribadi dan lingkungan yang mendorong
47
Utami Munandar, op.cit., hlm. 19.
43
(press) individu ke perilaku kreatif. Keempat P ini saling
berkaitan: pribadi kreatif yang melibatkan diri dalam proses kreatif,
dan dengan dukungan dan dorongan dari lingkungan menghasilkan
produk kreatif. Berikut ini beberapa definisi tentang kreativitas
berdasarkan empat P, menurut para pakar48
.
(a) Definisi Pribadi
Perilaku atau tindakan kreatif muncul dari keunikan
pribadi masing-masing dalam interaksi dengan lingkungan
sekitarnya. Kreativitas merupakan pertemuan antara tiga atribut
psikologis: inteligensi, gaya kognitif, dan lepribadian/motivasi.
Dengan adanya tiga dimensi tersebut dapat membantu
memahami latarbelakang yang menjadikan individu tersebut
kreatif.
(b) Definisi proses
Definisi proses yang terkenal merupakan tentang
kreativitas yang peda dasarnya menyerupai langkah-langkah
dalam metode ilmiah. Meliputi seluruh proses kreatif dan
ilmiah mulai dari menemukan masalah sampai dengan
menyampaikan hasilnya.
(c) Definisi produk
Dalam hal ini menitkberatkan pada produk kreatif yang
orisinal atau keaslian, menurut Haefele kreativitas adalah
48
Ibid.,hlm. 20.
44
kemampuan seseorang dalam membuat perbaduan-perpaduan
baru yang mempunyai makna sosial. Definisi Haefele tersebut
menunjukkan bahwa dalam produk tersebut tidak dituntut
semuanya harus baru, tetapi lebih menekankan pada
kombinasinya49
.
Rogers dalam Vernon dalam Munandar mengemukakan
beberapa kriteria untuk produk kreatif, yaitu:
(1) Produk itu harus nyata (observable)
(2) Produk harus baru
(3) Produk itu adalah hasil dari kualitas unik individu dalam
interaksi dengan lingkungannya.
(d) Definisi “Press”
Kategori keempat dari definisi dan pendekatan terhadap
kreativitas menekankan faktor press atau dorongan, baik
dorongan internal (dari diri sendiri berupa keinginan dan hasrat
untuk menciptakan sesuatu yang baru secara kreatif ) maupun
eksternal dari lingkungan sosial dan psikologis50
.
Dapat disimpulkan bahwa berdasarkan empat P, Perilaku
atau tindakan kreatif muncul dari keunikan pribadi masing-
masing dalam interaksi dengan lingkungan sekitarnya, meliputi
seluruh proses kreatif dan ilmiah mulai dari menemukan
masalah sampai dengan menyampaikan hasilnya, sedangkan
49
Ibid., hlm. 21. 50
Ibid.,hlm. 21.
45
pada produk, menunjukkan bahwa dalam produk tersebut tidak
dituntut semuanya harus baru, tetapi lebih menekankan pada
kombinasinya dan untuk menciptakan itu semua diperlukan
pendekatan terhadap kreativitas yang menekankan faktor press
atau dorongan, baik dorongan internal (dari diri sendiri berupa
keinginan dan hasrat untuk menciptakan sesuatu yang baru
secara kreatif ) maupun eksternal dari lingkungan sosial.
4. Pengaruh Strategi Mengajar Guru terhadap Kreativitas Siswa (X1
terhadap Y)
Menurut Amabile yang dikutip oleh Utami Munandar dalam
bukunya dengan judul “Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat”
menjelaskan bahwa “ada beberapa faktor yang mempengaruhi kreativitas
adalah antara lain: (1) Sikap orang tua terhadap kreativitas anak, (2)
strategi mengajar guru”51
.
Dari teori di atas dapat dijelaskan bahwa terdapat keterkaitan antara
strategi mengajar guru dan kreativitas, oleh sebab itu kreativitas ada
hubungan timbal balik terhadap strategi mengajar guru, karena kreativitas
seseorang tidak bisa dikembangkan tanpa adanya perantara atau jalan
untuk mewujudkannya, yang menjadi perantaranya yaitu ilmu dan
pengalaman, darimana pengalaman dan ilmu tersebut bisa diperoleh yaitu
51
Utami Munandar, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat (Jakarta: Rineka Cipta,
2004), hal. 113-114.
46
salah satunya melalui perantara seorang yang mengajar mereka saat di
sekolah yaitu guru.
Guru sangat berperan dalam proses belajar mengajar, karena mereka
merupakan salah satu unsur yang sangat penting, guru dalam proses
kegiatan belajar mengajar tidak hanya semata-mata langsung
menyampaikan materi atau pelajaran tetapi sebelum mengajar guru wajib
menyiapkan sebuah rencana yang benar-benar matang sesuai dengan
materi yang akan diajarakan, maksud dari rencana tersebut ialah strategi
yang harus diterapkan oleh guru, di dalam strategi terdapat model
pembelajaran, teknik, taktik dan lain-lain. Oleh karena itu guru dituntut
mempunyai daya fikir yang kreatif untuk mewujudkan tujuan
pembelajaran yang efektif dan efisien serta anak didik mampu menerima
dan memahami materi yang telah disampaikannya.
Dalam proses kegiatan belajar mengajar strategi mengajar sangat
penting untuk diperhatikan, pemilihan dan pelaksanakan strategi yang
tepat dapat mendorong keaktifan anak didik dalam kegiatan pembelajaran,
oleh karena itu akan terjadi peningkatan pengetahuan dan kemampuan
siswa dalam menerima materi yang disampaikan oleh guru. Penggunaan
strategi yang tepat akan menjadikan siswa dapat menguasai materi yang
telah diajarkan, sehingga ilmu yang telah mereka dapat bisa digunakan
untuk menambah wawasan berfikir dan menemukan ide-ide yang kreatif,
dengan berfikir kreatif dapat mendorong untuk mengaktualisasi diri dan
mengembangan potensi yang telah ada dalam diri mereka.
47
5. Pengaruh Lingkungan Sekolah terhadap Kreativitas Siswa (X2
terhadap Y)
Menurut Utami Munandar “kreativitas adalah kemampuan untuk
membuat kombinasi baru, berdasarkan data, informasi atau unsur-unsur
yang sudah ada atau sudah dikenal sebelumnya, yaitu semua pengalaman
dari pengetahuan yang telah diperoleh seseorang selama hidupnya baik
dilingkungan sekolah, keluarga maupun lingkungan masyarakat”52
.
Dari pernyataan di atas maka bisa dijelaskan sebagai berikut, dalam
hal pendidikan lingkungan merupakan unsur yang mempunyai peran
sangat penting untuk berlangsungnya kegiatan proses belajar mengajar,
lingkungan ikut serta dalam meentukan tingkat keberhasilan, kecerdasan
dan pembentuk karakter siswa. Dalam penelitian ini lingkungan yang
dimasud di sini adalah lingkungan sekolah, di mana lingkungan sekolah
merupakan lingkungan kedua untuk memperoleh pendidikan setelah
lingkungan keluarga, dalam lingkungan sekolah terdapat beberapa unsur di
dalamnya antara lain fasilitas sekolah, interaksi guru dengan siswa, siswa
dengan siswa dan kedisiplinan sekolah.
Dalam kaitannya dengan kreativitas, anak didik dalam
mengembangkan potensi dan mengaktualisasi diri perlu yang namanya
interaksi dengan sekitar, artinya dengan berinteraksi maka sesorang bisa
menambah wawasan dan pengetahuan dalam segala hal termasuk
52
Utami Munandar, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat (Jakarta: Rineka Cipta,
2009), hlm. 12.
48
mengembangkan potensi yang telah dimilikinya, dengan berinteraksi atau
berhubungan dengan lingkungan sekitar dapat memunculkan ide-ide baru.
Dengan adanya lingkungan sekolah yang mendukung maka siswa akan
betah dalam pembelajaran, merasakan kenyamanan dalam menimba ilmu.
Karena sekolah dirancang untuk mencapai tujuan tertentu yang telah
ditatapkan sebelumnya.
6. Pengaruh Strategi Mengajar Guru dan Lingkungan Sekolah
Terhadap Kreativitas Siswa (X1, X2 terhadap Y)
Menurut Rogers dalam Munandar mengatakan bahwa “Lingkungan
pendidikan cukup besar pengaruhnya terhadap kemampuan berpikir anak
didik untuk menghasilkan produk kreativitas, yaitu berasal dari
pendidik53
”. Dan teori yang juga dicetuskan oleh Utami Munandar yaitu
“Guru mempunyai dampak yang besar yang tidak hanya pada prestasi
pendidikan anak, tetapi juga pada sikap anak terhadap sekolah dan
terhadap belajar pada umumnya. Namun, guru juga dapat melumpuhkan
rasa ingin tahu alamiah anak, merusak motivasi, harga diri, dan kreativitas
anak. Bahkan guru-guru yang sangat baik (yang sangat buruk) dapat
mempengaruhi anak lebih kuat dari orang tua. Mengapa? Karena guru
lebih banyak kesempatan untuk merangsang atau menghambat kreativitas
anak dari pada orang tua”54
.
53
Utami Munandar, Kreativitas dan Keterbakatan, ( Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
1999), hlm. 27. 54
Ibid., hlm. 109.
49
Dari pernyataan diatas maka dapat dijelaskan bahwa kreativitas
dapat dipengaruhi oleh dua faktor yaitu lingkungan sekolah dan strategi
mengajar guru. Dapat diketahui bahwa lingkungan pendidikan ada tiga
macam yakni lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan
masyarakat, yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu pada lingkungan
sekolah. Kemudian pendidik tersebut diartikan sebagai guru, guru dalam
mengajar atau menyampaikan materi membutuhkan rencana pembelajaran
atau strategi mengajar. Kreativitas akan terjadi ketika adanya interaksi diri
seseorang dengan lingkungan sekitar mereka, dorongan dari lingkungan
semakin kuat maka kreativitas seseorang akan mudah dikembangkan.
Mengacu pada teori di atas bahwa kreativitas bisa terjadi ketika adanya
dorongan dari lingkungan yang sehari-harinya mendukung dengan baik,
dan seorang penddik maupun peserta didik tidak dapat dipisahkan dari
lingkungan tersebut.
B. Kerangka Berfikir
Berdasarkan deskripsi teoritis yang telah dibahas di atas, selanjutnya
diajukan kerangka berpikir dan model hubungan antar masing-masing variabel
dalam penelitian ini. Sesuai dengan ruang lingkup penelitian ini yaitu tentang
pengaruh strategi mengajar guru dan lingkungan sekolah terhadap kreativitas
siswa kelas X jurusan IPS SMAN 1 Panggul Kabupaten Trenggalek, dapat
50
diduga prediktor yang mempengaruhi kreativitas siswa adalah strategi
mengajar guru dan lingkungan sekolah.
Keseluruhan faktor tersebut mempunyai kaitan yang sangat erat antara
variabel satu dengan variabel lainnya. Kerangka berfikir menjelaskan secara
teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti. Artinya perlu dijelaskan
hubungan antar variabel dependen dan independen secara teoritis atau
konseptual. Adapun kerangka berfikir dalam penelitian ini akan digambarkan
pada bagan berikut ini:
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir
X1
Strategi
Mengajar
Guru
Lingkungan
Sekolah
Kreativitas
Siswa
X2
Y
51
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah letak di mana penelitian dilakukan untuk
memperoleh informasi atau data yang berkaitan dengan permasalahan dalam
penelitian adapun lokasi penelitian yang pneliti pilh adalah SMA Negeri 1
Panggul yang merupakan salah satu sekolah menengah atas yang berada di
wilayah Kabupaten Trenggalek, lebih tepatnya terletak di Jl. Panglima Besar
Jendral Sudirman No. 87 Bodag, Panggul, Kabupaten Trenggalek.
Peneliti memilih SMA Negeri 1 Panggul sebagai lokasi penelitian atas
dasar pertimbangan bahwa kegiatan pembelajaran di SMA Negeri 1 Panggul
sangat bagus dan merupakan sekolah terfavorite di wilayah Kecamatan
Panggul, oleh karena itu penulis tertarik untuk meneliti seberapa besar
kreativitas siswa dengan mengacu pada strategi mengajar guru dan lingkungan
sekolah.
B. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Untuk mencapai suatu kebenaran yang ilmiah maka diperlukan adanya
metode penelitian yang ilmiah pula sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai
dalam penelitian. Penentuan jenis penelitian sangat penting terutama untuk
memiliki teknik analisis data yang tepat.
52
Berdasarkan permasalahan dan tujuan yang telah dikemukakan, maka
penelitian ini hendak mengkaji pengaruh strategi mengajar guru dan
lingkungan sekolah terhadap kreativitas siswa kelas X jurusan Ilmu
Pengetahuan Sosial SMAN 1 Panggul Kabupaten Trenggalek, peneliti
menggunakan pendekatan kuantitatif.
Penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang
menggunakan data berupa angka sebagai alat menemukan keterangan
mengenai apa yang ingin diketahui. Penelitian kuantitatif merupakan suatu
proses menemukan pengetahuan menggunakan data berupa angka sebagai alat
untuk menemukan keterangan mengenai apa yang ingin diketahui. Dan juga
penelitian kuantitatif adalah sesuai dengan namanya, yaitu banyak dituntut
menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data
tersebut, serta penampilan dari data tersebut. Dengan jenis penelitian
korelasional (hubungan) yaitu penelitian untuk mengetahui hubungan dan
tingkat hubungan antara dua variabel55
. Dengan tujuan untuk mendeteksi
sejauh mana variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan pada
koefisien korelasi.
C. Variabel Penelitian
Variabel adalah segala sesuatu yang menunjukkan adanya variasi (bukan
hanya satu macam), baik bentuknya, besarnya, kualitasnya, nilainya, warnanya
dan sebagainya56
. Dalam suatu penelitian psikologi, satu variabel tidak hanya
55
Fraenkel, J dan Wallen, How to Design and Evaluate Research in Education (New
York: McGraw-Hill Higher Eduction, 2008), hlm. 328. 56
Syaifuddin Azwar, Metode Penelitian (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2013), hlm. 6.
53
berkaitan dengan satu variabel lain melainkan saling mempengaruhi dengan
banyak variabel. Oleh karena itu peneliti melakukan identifikasi variabel
terlebih dahulu57
. Identifikasi variabel merupakan langkah penetapan variabel-
variabel utama dalam penelitian dan penentuan fungsinya masing-masing58
.
Dalam penelitian ini, peneliti mengambil judul pengaruh Strategi
Mengajar Guru dan Lingkungan Sekolah Terhadap Kreativitas Siswa kelas X
jurusan IPS SMAN 1 Panggul Kabupaten Trenggalek, maka dari judul ini
dapat diketahui bahwasanya ada variabel yang mempengaruhi dan juga
variabel yang dipengaruhi. Untuk memudahkan pemahaman tentang status
variabel yang dikaji, maka identifikasi variabel dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel bebas (Independent Variabel), yaitu variabel yang dimanipulasi
untuk dipelajari efeknya pada variabel-variabel lain59
. Pada penelitian ini
yang menjadi variabel bebasnya adalah Strategi Mengajar Guru dan
Lingkungan Sekolah.
2. Variabel terikat (Dependent Variabel), yaitu variabel yang berubah jika
berhubungan dengan variabel bebas60
. Pada penelitian ini variabel terikatnya
adalah Kreativitas Siswa.
D. Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek dan
subjek yang mempunyai kesamaan kualitas dan karakteristik tertentu yang
57
Ibid., hlm. 5. 58
Alfin Mustikawan, Metode Penelitian ( Malang: Biro Penelitian LKP2M UIN Malang,
2008), hlm. 86. 59
Syaifuddin Azwar, Metode Penelitian (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2013), hlm. 60 60
Ibid, hlm. 61.
54
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan61
.
Populasi merupakan keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia,
benda tumbuh-tumbuhan dan peristiwa sebagai sumber data yang mempunyai
karakteristik tertentu dalam sebuah penelitian. Apabila seseorang ingin
meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka
penelitiannya merupakan penelitian populasi.
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa kelas X
jurusan IPS SMAN 1 Panggul Kabupaten Trenggalek yang berjumlah 108
siswa terdiri dari empat kelas, adapun rinciannya sebagai berikut:
Tabel 3.1 Jumlah siswa kelas X IPS SMAN 1 Panggul
No Kelas Jumlah siswa
1. X IPS 1 28
2. X IPS 2 28
3. X IPS 3 27
4. X IPS 4 25
JUMLAH 108
Sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi yang dijadikan
objek/subjek penelitian. Jadi sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi62
. Sampel ini merupakan sebagian
dari populasi yang dimiliki sifat karakteristik yang sama sehingga benar-
61
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R &
D (Bandung: Alfabeta 2013) hlm. 80. 62
Hamid darmadi, Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial (Bandung: Alfabeta 2013),
hlm. 50.
55
benar mewakili populasi. Dalam penelitian ini, seluruh anggota populasi
dijadikan sampel, karena jumlah populasi tidak banyak.
Jadi dalam penelitian ini yang dijadikan subjek penelitian atau
responden adalah seluruh siswa kelas X jurusan IPS SMAN 1 Panggul
Kabupaten Trenggalek.
E. Data dan Sumber Data
1. Data
Data adalah seluruh keterangan atau informasi untuk memperkuat
penelitian. Data juga merupakan hasil penemuan baik berupa fakta ataupun
angka. Dengan demikian yang dimaksud data dalam penelitian ini adalah
berbagai keterangan atau informasi yang berkaitan dengan penelitian yang
dilakukan. Data yang digunakan adalah data kuantitatif yang dijelaskan
dengan angka-angka, yang berupa data dari variabel strategi mengajar guru,
lingkungan sekolah dan kreativitas siswa yang didapat melalui kuisioner
kelas X jurusan IPS SMAN 1 Panggul, sehingga dapat diukur dan dihitung
secara langsung.
2. Sumber data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
a. Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari sumber. Data
primer dalam penelitian ini diperoleh dari angket/kuesionir yang diisi
oleh siswa kelas X jurusan IPS SMAN 1 Pangggul Kabupaten
Trenggalek.
56
b. Data sekunder adalah data yang lebih dulu dikumpulkan oleh orang yang
ada di luar pendidikan. Data yang dikumpulkan, diolah, dan disajikan
oleh pihak lain, yang biasanya dalam bentuk cetak atau publikasi dan
jurnal.
F. Instrumen Penelitian
Dalam buku Arikunto mengatakan instrumen penelitian adalah alat yang
digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaan lebih mudah
dan hasilnya lebih baik63
. Alat yang digunakan oleh peneliti sebagai alat
pengumpulan data adalah angket/kuesionir. Angket/kuesioner digunakan
peneliti untuk menemukan informasi tertulis mengenai strategi mengajar guru,
lingkungan sekolah dan kreativitas siswa, angket tersebut diberikan kepada
setiap siswa kelas X jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial SMA Negeri 1 Panggul
untuk diisi. Berikut adalah kisi-kisi instrumen penelitian.
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen
No Variabel Sub Variabel Indikator No. Butir
1 Strategi
mengajar guru
(Nana Sudjana,
2009: 149)
1. Tujuan
2. Media/alat
3. Metode
4. Bahan
5. Evaluasi
1, 2, 3
4, 5, 6
7, 8, 9
10, 11, 12
13, 14, 15
2 Lingkungan
sekolah
1. Lingkungan
Akademis
1. Suasana sekolah
2. Gedung sekolah
1, 2
3, 4
63
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Produk (Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 2006), hlm.160.
57
(Nana Syaodih
Sukmadinata,
2011: 164)
3. Tata tertib
5, 6
2. Lingkungan
Fisik
1. Sarana dan
prasarana
belajar
2. Sumber belajar
3. Media belajar
7, 8
9, 10
11, 12
3. Lingkungan
Sosial
1. Hubungan antar
siswa
2. Hubungan guru
dengan siswa
3. Hubungan siswa
dengan staf
sekolah
13, 14
15, 16
17, 18
3 Kreativitas siswa
(Utami
Munandar, 2009:
10)
1. Aptitude 1. Orisinalitas
2. Fleksibilitas
3. Kelancaran
4. Elaboratif
1, 2
3, 4
5, 6
7, 8
2. Non
Aptitude
1. Motivasi
2. Kepribadian
(aktif)
3. Sikap kreatif
9, 10
11, 12
13, 14
G. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh
peneliti dalam kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya.
Peneliti disamping perlu menggunakan metode yang tepat, juga perlu
memilih teknik dan alat pengumpulan data yang relevan. Penggunaan teknik
dan alat pengumpul data yang tepat memungkinkan diperolehnya data yang
objektif. instrument yang digunakan dalam penelitian ini untuk
58
mengumpulkan data masing-masing variabel menggunakan angket/kuesionir.
Dalam variabel strategi mengajar guru (X1) item pernyataannya berjumlah 15,
variabel lingkungan sekolah (X2) item pernyataan berjumlah 18, dan variabel
keativitas siswa (Y) item pernyataan berjumlah 14.
H. Uji Validitas dan Reliabilitas
1. Uji Validitas
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk
mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut
dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.64
Validitas instrumen adalah kemampuan instrumen untuk mengukur
dan menggambarkan keadaan suatu aspek sesuai dengan maksudnya untuk
apa instrumen tersebut dibuat. Dalam mengukur kevalidan instrumen
strategi mengajar guru, lingkungan sekolah dan kreativitas siswa, peneliti
menggunakan validitas item dengan rumus koefisiensi korelasi product
moment dengan rumus:
Keterangan :
rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
N = Jumlah responden
ƩXY = Jumlah perkalian antara skor variabel X dan skor Y
64
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D
(Bandung: Alfabeta 2013) hlm. 173
59
ƩX = Jumlah skor variabel X
ƩY = Jumlah skor variabel Y65
Untuk menguji coba instrument Strategi mengajar guru,
lingkungan sekolah dan kreativitas siswa, maka penulis mengambil
seluruh populasi kelas X jurusan IPS SMAN 1 Panggul Trenggalek.
Yang mana angket/kuesionir mengenai strategi mengajar guru,
lingkungan sekolah dan kreativitas siswa diisi oleh siswa kelas X
jurusan IPS SMAN 1 Panggul Kabupaten Trenggalek.
Untuk menentukan instrumen valid atau tidak adalah dengan
ketentuan sebagai berikut:
1. Jika rhitung ≥ rtabel dengan taraf signifikansi 0,05, maka instrumen
tersebut dikatakan valid.
2. Jika rhitung < rtabel dengan taraf sigifikansi 0,05, maka instrumen
tersebut dikatakan tidak valid66
.
Berikut ini merupakan hasil dari perhitungan uji validitas
variabel, sebagai berikut:
a. Uji Validitas Strategi Mengajar Guru (X1)
Uji validitas ini dilaksanakan terhadap 30 siswa diluar
populasi dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment.
Kriteria pengujian dengan taraf signifikansi 0,05 (5%), jika rhitung
> rtabel maka butir instrumen dikatakan valid. Begitu pula
65
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Produk ( Jakarta: Rineka
Cipta, 2006), hlm. 196. 66
Duwi Priyatno, Mandiri Belajar SPSS- Bagi Mahasiswa dan Umum ( Yogyakarta:
MediaKom, 2008), hlm. 26.
60
sebaliknya, jika rhitung < rtabel maka butir instrument dinyatakan
tidak valid. Berdasarkan data perhitungan validitas instrumen
strategi mengajar guru menggunakan program bantuan computer
SPSS versi 24, dapat direkapitulasi dalam tabel 3.3 berikut.
Tabel 3.3 Uji Validitas Strategi Mengajar Guru (X1)
( Uji Pertama)
No.
Item
Nilai rhitung Nilai rtabel Keputusan
1 0,771 0,361 Valid
2 0,633 0,361 Valid
3 0,364 0,361 Valid
4 0,764 0,361 Valid
5 0,423 0,361 Valid
6 0,562 0,361 Valid
7 0,656 0,361 Valid
8 0,650 0,361 Valid
9 0,785 0,361 Valid
10 0,732 0,361 Valid
11 0,596 0,361 Valid
12 0,761 0,361 Valid
13 0,515 0,361 Valid
14 0,690 0,361 Valid
15 0,351 0,361 Tidak Valid
Berdasarkan tabel 3.3 diatas diketahui bahwa terdapat satu
item pernyataan yang tidak valid, karena memiliki nilai rhitung < rtabel
yaitu item pernyataan nomor 15. Dan item yang tidak valid harus
diganti pernyataannya, dan selanjutnya diputuskan untuk
melakukan uji coba kembali agar instrument penelitian valid
semua. Dan berikut tabel uji coba ulang variabel strategi mengajar
guru.
61
Tabel 3.4 Uji Validitas Strategi Mengajar Guru (X1)
(Uji Kedua)
No.
Item
Nilai rhitung Nilai rtabel Keputusan
1 0,802 0,361 Valid
2 0,692 0,361 Valid
3 0,421 0,361 Valid
4 0,786 0,361 Valid
5 0,458 0,361 Valid
6 0,384 0,361 Valid
7 0,606 0,361 Valid
8 0,618 0,361 Valid
9 0,750 0,361 Valid
10 0,670 0,361 Valid
11 0,421 0,361 Valid
12 0,733 0,361 Valid
13 0,446 0,361 Valid
14 0,703 0,361 Valid
15 0,609 0,361 Valid
Berdasarkan tabel uji coba ulang di atas diketahui bahwa
tidak terdapat satu item pernyataanpun yang tidak valid, karena
semua memiliki nilai rhitung > rtabel. Dan oleh karena itu diputuskan
kuesionir ini bisa dijadikan instrumen penelitian, dan dalam
penelitian ini berjumlah 15 item pernyataan.
b. Uji Validitas Variabel Lingkungan Sekolah
Uji validitas ini dilaksanakan terhadap 30 siswa diluar
populasi dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment.
Kriteria pengujian dengan taraf signifikansi 0,05 (5%), jika rhitung >
rtabel maka butir instrumen dikatakan valid. Begitu pula sebaliknya,
jika rhitung < rtabel maka butir instrument dinyatakan tidak valid.
62
Berdasarkan data perhitungan validitas instrumen lingkungan
sekolah menggunakan program bantuan computer SPSS versi 24,
dapat direkapitulasi dalam tabel 3.5 berikut:
Tabel 3.5 Uji Validitas Variabel Lingkungan Sekolah (X2)
No. Item Nilai rhitung Nilai rtabel Keputusan
1 0,650 0,361 Valid
2 0,658 0,361 Valid
3 0,722 0,361 Valid
4 0,585 0,361 Valid
5 0,802 0,361 Valid
6 0,683 0,361 Valid
7 0,562 0,361 Valid
8 0,663 0,361 Valid
9 0,626 0,361 Valid
10 0,368 0,361 Valid
11 0,569 0,361 Valid
12 0,669 0,361 Valid
13 0,432 0,361 Valid
14 0,709 0,361 Valid
15 0,609 0,361 Valid
16 0,538 0,361 Valid
17 0,504 0,361 Valid
18 0,705 0,361 Valid
Berdasarkan tabel 3.5 diatas diketahui bahwa tidak terdapat
satu item pernyataanpun yang tidak valid, karena memiliki nilai
rhitung > rtabel. Dan oleh karena itu, maka tidak perlu untuk menguji
coba kembali dan langsung bisa digunakan untuk penelitian.
c. Uji Validitas Variabel Kreativitas Siswa (Y)
Uji validitas ini dilaksanakan terhadap 30 siswa diluar
populasi dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment.
Kriteria pengujian dengan taraf signifikansi 0,05 (5%), jika rhitung >
63
rtabel maka butir instrumen dikatakan valid. Begitu pula sebaliknya,
jika rhitung < rtabel maka butir instrument dinyatakan tidak valid.
Berdasarkan data perhitungan validitas instrumen kreativitas siswa
menggunakan program bantuan komputer SPSS versi 24, dapat
direkapitulasi dalam tabel 3.6 berikut:
Tabel 3.6 Uji Validitas Variabel Kreativitas (Y)
(Uji Pertama)
No. Item Nilai rhitung Nilai rtabel Keputusan
1 0,499 0,361 Valid
2 0,312 0,361 Tidak Valid
3 0,197 0,361 Tidak Valid
4 0,664 0,361 Valid
5 0,658 0,361 Valid
6 0,163 0,361 Tidak Valid
7 0,475 0,361 Valid
8 0,479 0,361 Valid
9 0,369 0,361 Valid
10 0,608 0,361 Valid
11 0,547 0,361 Valid
12 0,655 0,361 Valid
13 0,435 0,361 Valid
14 0,345 0,361 Tidak Valid
Berdasarkan tabel 3.6 di atas diketahui bahwa terdapat empat
item pernyataan yang tidak valid, karena memiliki nilai rhitung <
rtabel yaitu item pernyataan nomor 2, 3, 6 dan 14. Dan item yang
tidak valid harus diganti pernyataannya, karena setiap indikator
hanya memiliki dua pernyataan, dan setiap indikator minimal harus
ada dua item yang mewakili (valid) oleh karena itu diputuskan
untuk melakukan uji coba kembali agar instrument penelitian valid
64
semua. Dan berikut adalah hasil uji ulang angket variabel
kreativitas siswa.
Tabel 3.7 Uji Validitas Variabel Kreativitas Siswa (Y)
(Uji Kedua)
No.
Item Nilai rhitung Nilai rtabel Keputusan
1 0,375 0,361 Valid
2 0,776 0,361 Valid
3 0,795 0,361 Valid
4 0,577 0,361 Valid
5 0,698 0,361 Valid
6 0,523 0,361 Valid
7 0,363 0,361 Valid
8 0,484 0,361 Valid
9 0,523 0,361 Valid
10 0,776 0,361 Valid
11 0,701 0,361 Valid
12 0,795 0,361 Valid
13 0,490 0,361 Valid
14 0,698 0,361 Valid
Berdasarkan tabel 3.7 diatas diketahui bahwa tidak terdapat
satu item pernyataanpun yang tidak valid, karena semua memiliki
nilai rhitung > rtabel. Dan oleh karena itu diputuskan kuesionir ini bisa
dijadikan instrumen penelitian. Dalam variabel ini item
pernyataannya berjumlah 14 item.
2. Reliabilitas Instrumen
Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang apabila digunakan
beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data
65
yang sama67
. Untuk menguji reliabilitas instrumen strategi mengajar guru,
lingkungan sekolah dan kreativitas siswa, peneliti menggunakan teknik
Alpha Cronvbach. Adapun rumus Alpha Cronvbach yaitu:
Keterangan:
r 11 = Reliabilitas instrument
K = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
Σ σb² = Jumlah varian butir
σ²t = Varian total68
Langkah selanjutnya adalah menafsirkan perolehan angka
koefisien reliabilitas dengan berpedoman pada penggolongan sebagai
berikut:
a. Antara 0,800 sampai dengan 1,000 : Tinggi
b. Antara 0,600 sampai dengan 0,800 : Cukup
c. Antara 0,400 sampai dengan 0,600 : Sedang
d. Antara 0,200 sampai dengan 0,400 : Rendah
e. Antara 0,000 sampai dengan 0,200 : Sangat rendah
67
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D
(Bandung: Alfabeta 2013) hlm. 174 68
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Produk ( Jakarta: Rineka
Cipta, 2006), hlm. 170
66
Berikut ini merupakan tabel uji reliabilitas instrument penelitian,
sebagai berikut:
a. Uji Reliabilitas Variabel Strategi Mengajar Guru (X1)
Uji reliabilitas ini dilaksanakan terhadap 30 siswa diluar sampel
dalam populasi dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach atau
rumus Alpha. Kriteria pengujian dengan taraf signifikansi 0,05 (5%),
jika rhitung > rtabel maka instrumen dinyatakan reliabel. Begitu pula
sebaliknya, jika rhitung < rtabel maka instrumen dinyatakan tidak reliabel.
Dalam penelitian ini menggunakan bantuan program komputer SPSS
versi 24 untuk menghitung uji reliabilitas. Berdasarkan data
perhitungan reliabilitas instrument strategi mengajar guru.
Tabel 3. 8 Uji Reliabilitas Variabel Strategi Mengajar Guru (X1)
No. Variabel Nilai rhitung Nilai rtabel Keputusan
1
Strategi
Mengajar
Guru
0,878 0,361 Reliabel
Berdasarkan table 3.8 diketahui bahwa pada variabel strategi
mengajar guru diperoleh rhitung = 0,878 sedangkan nilai rtabel = 0,361 hal
ini berarti rhitung > rtabel (0,878 > 0,361) dengan demikian kuesioner
variabel strategi mengajar guru dinyatakan reliabel. Berdasarkan tingkat
kriteria interprestasi keeratan hubungan dalam Sugiyono nilai rhitung
yang diperoleh 0,878 berada diantara nilai 0,800 – 1,000 tergolong
67
tinggi, maka dinyatakan bahwa tingkat reliabilitas dari instrumen
lingkungan sekolah tergolong tinggi.
b. Uji Reliabilitas Variabel Lingkungan Sekolah (X2)
Uji reliabilitas ini dilaksanakan terhadap 30 siswa diluar populasi
dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach atau rumus Alpha.
Kriteria pengujian dengan taraf signifikansi 0,05 (5%), jika rhitung > rtabel
maka instrumen dinyatakan reliabel. Begitu pula sebaliknya, jika rhitung
< rtabel maka instrumen dinyatakan tidak reliabel. Dalam penelitian ini
menggunakan bantuan program komputer SPSS versi 24 untuk
menghitung uji reliabilitas. Berdasarkan data perhitungan reliabilitas
instrument lingkungan sekolah.
Tabel 3.9 Uji Reliabilitas Variabel Lingkungan Sekolah (X2)
No. Variabel Nilai rhitung Nilai rtabel Keputusan
1
Lingkungan
Sekolah (X2)
0,900 0,361 Reliabel
Berdasarkan tabel 3.9 diketahui bahwa pada variabel lingkungan
sekolah diperoleh rhitung = 0,900 sedangkan nilai rtabel = 0,361 hal ini
berarti rhitung lebih besar dari rtabel (0,900 > 0,361) dengan demikian
kuesioner variabel lingkungan sekolah dinyatakan reliabel. Berdasarkan
tingkat kriteria interprestasi keeratan hubungan dalam Sugiyono nilai
rhitung yang diperoleh 0,900 berada diantara nilai 0,800 – 1,000
68
tergolong tinggi, maka dinyatakan bahwa tingkat reliabilitas dari
instrumen lingkungan sekolah tergolong tinggi.
c. Uji Reliabilitas Variabel Kreativitas Siswa (Y)
Uji reliabilitas ini dilaksanakan terhadap 30 siswa diluar populasi
dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach atau rumus Alpha.
Kriteria pengujian dengan taraf signifikansi 0,05 (5%), jika rhitung > rtabel
maka instrumen dinyatakan reliabel. Begitu pula sebaliknya, jika rhitung
< rtabel maka instrumen dinyatakan tidak reliabel. Dalam penelitian ini
menggunakan bantuan program komputer SPSS versi 24 untuk
menghitung uji reliabilitas. Berdasarkan data perhitungan reliabilitas
instrument kreativitas siswa.
Tabel 3.10 Uji Reliabilitas Variabel Kreativitas (Y)
No. Variabel Nilai rhitung Nilai rtabel Keputusan
1 Kreativitas Siswa
(Y) 0,858 0,361 Reliabel
Berdasarkan tabel 3.10 diketahui bahwa pada variabel kreativitas
siswa diperoleh rhitung = 0,858 sedangkan nilai rtabel = 0,361 hal ini
berarti rhitung lebih besar dari rtabel (0,858 > 0,361) dengan demikian
kuesioner variable kreativitas siswa dinyatakan reliabel. Berdasarkan
tingkat kriteria interprestasi keeratan hubungan dalam Sugiyono nilai
rhitung yang diperoleh 0,858 berada diantara nilai 0,800 – 1,000
69
tergolong tinggi, maka dinyatakan bahwa tingkat reliabilitas dari
instrumen lingkungan sekolah tergolong tinggi.
I. Analisis Data
1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Menurut Ghozali uji normalitas bertujuan apakah dalam model
regresi variabel dependen dan variabel independen mempunyai
kontribusi atau tidak. Model regresi yang baik adalah data distribusi
normal atau mendekati normal. Uji ini dapat dilihat dengan
menggunakan Kolmogorov Smirnov test. Jika nilai signifikan uji
Kolmogorov-Smirnov > 0,05, berarti residual dinyatakan terdistribusi
normal dan sebaliknya69
.
b. Uji Multikolinearitas
Menurut Ghozali uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji
apakah suatu model regresi terdapat korelasi antar variabel bebas
(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi
antar variabel independen. Pengujian multikolinearitas dilihat dari
besaran VIF (Variance Inflation Factor) dan tolerance. Tolerance
mengukur variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh
variabel independen lainnya.
69
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS ( Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro 2012), hlm. 160.
70
Jadi nilai tolerance yang terendah yang rendah sama dengan nilai
VIF tinggi (karena VIF = 1/tolerance).70
Dengan asumsi bahwa
berdasarkan nilai tolerance yaitu jika tolerance > 0,10 maka tidak terjadi
tolerance, jika tolerance < 0,10 maka terjadi tolerance. Sedangkan
berdasar VIF yaitu jika VIF < 10,00 maka tidak terjadi korelasi, jika VIF
> 10,00 maka terjadi korelasi.
c. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain71
. Berikut dasar pengambilan keputusan
pada uji heterokedastisitas :
1) Jika nilai sig < 0,05 varian terdapat heteroskedastisitas.
2) Jika nilai sig > 0,05 varian tidak terdapat heteroskedastisitas.
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi merupakan pengujian asumsi dan regresi dimana
variabel dependen tidak berkorelasi dengan dirinya sendiri. Untuk
mendeteksi gejala autokorelasi dapat digunakan Durbin-Watson (DW)72
.
Adapun klasifikasi nilai DW dapat dilihat pada :
(1) d < dl atau d > 4-dl maka terdapat autokorelasi
(2) du < d < 4-du maka tidak terdapat autokorelasi
(3) dl < d < du atau 4-du < d < 4-dl maka tidak ada kesimpulan
70 Ibid,.hlm. 105.
71 Ibid,. hlm. 139.
72 Ibid,. hlm. 110.
71
2. Analisis Linear Berganda
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis linear berganda. Analisis linear berganda adalah metode statistik
untuk menguji pengaruh antara variabel terikat dengan lebih dari satu
variabel bebas73
. Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh strategi mengajar guru dan lingkungan sekolah terhadap
kreativitas siswa kelas X jurusan Ilmu Pengetahun Sosial SMAN 1 Panggul
Kabupaten Trenggalek. Adapun persamaan regresi linear berganda yaitu:
Y= a + b1X1 + b2X2 + e
Keterangan:
Y = Variabel terikat kreativitas siswa
a = Bilangan konstanta
b1 = Koefisien regresi untuk X1
b2 = Koefisien regresi untuk X2
X1 = Strategi mengajar guru
X2 = Lingkungan sekolah
e = Gangguan statistik yang tidak bisaa diamati
a. Uji t (Parsial)
Menurut Ghozali uji beda t-test digunakan untuk menguji seberapa
jauh pengaruh variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini
secara individual dalam menerangkan variabel dependen secara parsial.
73
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS ( Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro 2012), hlm. 7.
72
Dasar pengammbilan keputusan digunakan dalam uji t adalah sebagai
berikut:
1) Jika nilai probabilitas signifikan > 0,05, maka hipotesis ditolak.
Hipotesis ditolak mempunyai arti bahwa variabel independen tidak
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
2) Jika nialai probabilitas signifikan < 0,05, maka hipotesis diterima.
Hipotesis tidak dapat ditolak mempunyai arti bahwa variabel
independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen74
.
Guna untuk mengetahui apakah secara parsial variabel independen
bermakna dipergunakan uji t secara parsial dengan rumus :
Keterangan :
X1 : Rata-rata data variabel 1
X2 : Rata-rata data variable 2
n1 : Jumlah anggota variabel 1
n2 : Jumlah anggota variabel 275
74
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS ( Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro 2012), hlm. 98 75
Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, (Bandung: Alfabeta, 1997), hlm. 154
73
b. Uji F (Simultan)
Menurut Ghozali uji statistik F pada dasarnya apakah semua
variabel independen atau variabel bebas yang dimasukkan dalam
model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel
dependen atau variabel terikat. Untuk menguji hipotesis ini digunakan
statistik F dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:
a) Nilai Fhitung < Ftabel berarti menerima Ho dan menolak Ha yang
artinya variabel strategi mengajar dan lingkungan sekolah secara
bersama-sama atau simultan tidak mempengaruhi kreativitas siswa.
b) Nilai Fhitung > Ftabel berarti menolak Ho dan menerima Ha yang
artinya variabel strategi mengajar dan lingkungan sekolah secara
bersama-sama atau simultan mempengaruhi kreativitas siswa.76
Uji signifikansi secara simultan menggunakan uji F dapat
dirumuskan dengan:
Keterangan :
R² = Koefisien determinasi
76
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS ( Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro 2012), hlm 98
74
k = Jumlah variabel
n = Banyaknya data
c. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai
koefisien determinasi adalah antara nol sampai satu (0 < R² < 1). Nilai R²
yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam
menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang
mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir
semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel
dependen77
.
Dengan rumus sebagai berikut:
KD = r² x 100%
Keterangan:
KD = Koefisien Determinasi
r = Koefisien Korelasi
J. Prosedur Penelitian
Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data primer adalah daftar
pernyataan atau pertanyaan dalam bentuk angket/kuisioner yang diserahkan
dan diisi secara langsung oleh siswa kelas X jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial
SMA Negeri 1 Panggul Kabupaten Trenggalek.
77
Ibid, .hlm. 97
75
BAB IV
PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN
A. Paparan Data
1. Deskripsi Objek Penelitian
a. Profil SMA Negeri 1 Panggul Kabupaten Trenggalek
Secara geografis SMA Negeri 1 Panggul letaknya kurang lebih 5
km dari kecamatan panggul, tepatnya terletak di jalan PB. Jenderal
Sudirman no. 87 Desa Bodag Kecamatan Panggul Kabupaten
Trenggalek. SMA Negeri 1 Panggul adalah satu-satunya Sekolah
Menengah Atas (SMA) yang ada di wilayah Kecamatan Panggul.
Wilayah tersebut berbatasan dengan kecamatan Sudimoro Kabupaten
Pacitan di sebelah Barat, Kabupaten Ponorogo sebelah Utara, dan
Kecamatan Dongko dan Kecamatan Munjungan di sebelah Timur.
Peserta didiknya berasal dari Kecamatan Panggul dan juga berasal dari
kecamatan di sekitarnya selain Kecamatan Panggul.
Adapun masyarakat di sekitar sekolah pada umumnya adalah
masyarakat yang mementingkan pendidikan. Hal ini mengingat
kebutuhanm dan perkembangan dunia pendidikan yang terus
meningkat. Masyarakat kecamatan Panggul dan sekitar sekolahan
termasuk adalah wilayah pedesaaan. Tetapi masyarakat sangatlah
semangat untuk anaknya bersekolah sampai jenjang lebih tinggi lagi
76
meskipun rata-rata mata pencaharian masyarakat kecamatan Panggug
adalah petani.
Meskipun SMA Negeri 1 Panggul terletak di pedesaan tetapi
dalam hal prestasi akademik dan non akademik SMA Negeri 1 Panggul
tidak kalah dengan sekolah-sekolah yang berada di kota-kota. Terbukti
sering mengikuti olimpiade-olimpiade, seperti olimpiade MIPA, dan
pernah masuk semi final pada olimpiade bahasa inggris yang
diselenggarakan di IAIN Tulungaggung. Selain itu, Rata-rata nilai ujian
nasional tiap mata pelajaran minimal mencapai 7,5. Ada siswa yang
menjadi finalis dalam mengikuti lomba bidang studi IPA dan IPS ke
tingkat provinsi. Memiliki minimal 1 tim olahraga yang berprestasi
pada tingkat kabupaten. Memiliki minimal satu tim kesenian yang
berprestasi pada tingkat kabupaten. Memiliki tempat pelatihan
laboratorium komputer, laboratorium bahasa dan laboratorium
keterampilan.
b. Visi, Misi dan Tujuan SMA Negeri 1 Panggul
Visi pada umumnya dirumuskan dengan kalimat: (1) filosofis, (2)
khas, (3) mudah diingat. Berikut ini merupakan visi yang dirumuskan
oleh SMA Negeri 1 Panggul
1) Visi SMA Negeri 1 panggul
Sekolah dengan lingkungan belajar yang mampu
mengembangkan seluruh potensi peserta didik secara maksimal
sehingga unggul dalam kreatifitas, prima dalam kualitas yang
77
dijiwai oleh nilai-nilai budaya dan karakter bangsa. Kami memilih
tujuan ini untuk jangka panjang, jangka menengah dan jangka
pendek. Visi ini menjiwai warga sekolah kami untuk selalu
mewujudkannya setiap saat dan berkelanjutan dalam mencapai
tujuan sekolah. Visi tersebut mencerminkan profil dan cita-cita
sekolah yang:
a) Berorientasi ke depan dengan memperhatikan potensi kekinian.
b) Sesuai dengan norma dan harapan masyarakat.
c) Ingin mencapai keungggulan.
d) Mendorong semangat dan komitmen seluruh warga sekolah.
e) Mendorong adanya perubahan yang lebih baik.
f) Mengarahkan langkah-langkah strategis (misi) sekolah
2) Misi SMA Negeri 1 Panggul
Disetiap kerja komunitas pendidikan, SMA Negeri 1 Pangggul
selalu menumbuhkan disiplin sesuai aturan bidang kerja masing-
masing, saling menghormati dan saling percaya dan tetap menjaga
hubungan kerja yang harmonis dengan berdasarkan pelayanan
prima,kerjasama, dan silaturahmi. Penjabaran misi diatas meliputi:
a) Mengembangkan kgiatan pembelajaran dan pengajaran yang
efektif, aktif bebasisi ICT sehingga siswa berkembang secara
optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki.
b) Mengembangkan bebagai kegiatan dalam proses belajar di kelas
bebasis pendidikan budaya dan karakter bangsa.
78
c) Menyelenggarakan berbagai kegiatan untuk penerapan
pendidikan budaya dan karakter bangsa.
d) Menumbuhkan, membiasakan warga sekolah untuk berbudaya
unggul baik dibidang akademik maupun nnon akademik dan
kompetitif.
e) Mendorong dan membantu setiap warga untuk mengenali dan
meningkatkan semua potensi yang dimilikinya sehingga
berkembang secara optimal.
f) Melaksanakan sistem manajemen sekolah ynag bersifat efektif,
efisien, dan partisipatif dengan melibatkan seluruh warga
sekolah.
Misi merupakan kegiatan jangka panjang yang masih perlu
diuraikan menjadi bebperapa kegiatan yang memiliki tujuan lebih
jelas.
3) Tujuan SMA Negeri 1 Panggul
Tujuan SMA Negeri 1 Panggul merupakan jabaran dari visi
dan misi sekolah agar komunikatif dan bisa diukur sebagai berikut:
a) Semua kelas melaksanakan pendekatan pembelajaran
“PAKEM” pada semua mata pelajaran.
b) Semua warga sekolah melaksanakan tugas yang dijiwai oleh
nilainilai budaya dan karakter bangsa.
c) Menyelenggarakan kegiatan yang yang menjadi bagian dari
pendidikan budaya dan karakter bangsa.
79
d) Menjalin kerjasama dengan dunia usaha dan perguruan tinggi
untuk menningkatkan kualitas lulusan peserta didik.
e) Tingkat kelulusan dari SMAN 1 Panggul mencapai 100 %.
f) Rata-rata nnilai ujian nasional tiap mata pelajaran mminimal
mencapai 7,5.
g) Ada siswa yang menjadi finalis dalam mengikuti lompa bidang
studi IPA dan IPS ke tingkat provinsi.
h) Memiliki minimal 1 tim olahraga yang berprestasi pada tingkat
kabupaten.
i) Memiliki minimal satu tim kesenian yang berprestasi pada
tingkat kabbupaten.
j) Memiliki tempat pelatihan laboratorium komputer dan
laboratorium bahasa.
k) Memiliki temoat pelatihan ketrampilan.
Tujuan sekolah SMA Negeri 1 panggul tersebut secara
bertahap dan dimonnitoring, dievaluasi, dan dikendalikan setiap
kurun waktu tetentu, untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan
(SKL).
2. Deskripsi Data Variabel
Data penelitian ini diperoleh dari siswa kelas X jurusan Ilmu
Pengetahuan Sosial SMA N 1 Panggul Kabupaten Trenggalek tahun ajaran
2017-2018 sebagai subyek penelitian dan merupakan populasi pada
penelitian ini. Dalam paparan data ini akan diuraikan data-data variabel
80
bebas (X) yaitu strategi mengajar guru, lingkungan sekolah dan variabel
terikat (Y) kreativitas siswa.
a. Strategi mengajar guru
Data strategi mengajar guru (X1) diperoleh melalui kuesionir yang
terdiri dari lima belas (15) pernyataan. Skala nilai skor untuk masing-
masing butir adalah 1-4, dengan jumlah responden sebanyak 108 siswa.
Data distribusi frekuensi skor variabel strategi mengajar guru dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Skor Variabel Strategi Mengajar
Guru
No. Kelas Interval Kriteria Frekuensi Persentase
(%)
1 40 – 44 Sangat Rendah 13 12,0 %
2 45 – 49 Rendah 49 45,4 %
3 50 – 54 Sedang 29 26,8 %
4 55 – 59 Tinggi 15 14,0 %
5 60 – 64 Sangat Tinggi 2 1,8 %
Jumlah 108 100 %
Berdasarkan tabel di atas terlihat perolehan skor paling sedikit
terdapat pada interval kelas kelima, yaitu 60 – 64 dengan frekuensi
sebanyak 2 (1,8%), sedangkan perolehan skor paling banyak terdapat
pada interval kelas kedua, yaitu 45 -49 dengan frekuensi sebanyak 49
(45,4%). Sebaran skor variabel strategi mengajar guru dapat dilihat
pada grafik berikut:
81
Gambar 4.1 Histogram Variabel Strategi Mengajar Guru
b. Lingkungan Sekolah
Data lingkungan sekolah (X2) diperoleh melalui kuesionir yang
terdiri dari delapan belas (18) pernyataan. Skala nilai skor untuk masing-
masing butir adalah 1-4, dengan jumlah responden sebanyak 108 siswa.
Data distribusi frekuensi skor variabel lingkungan sekolah dapat dilihat
pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Skor Variabel Lingkungan Sekolah
No. Kelas Interval Kriteria Frekuensi Persentase
(%)
1 49 – 53 Sangat Rendah 5 4,5 %
2 54 – 58 Rendah 13 12,0 %
3 59 – 63 Sedang 46 42,6 %
4 64 – 68 Tinggi 32 29,7 %
5 69 – 73 Sangat Tinggi 12 11,2 %
Jumlah 108 100 %
Berdasarkan tabel di atas terlihat perolehan skor paling sedikit
terdapat pada interval kelas pertama, yaitu 49 – 53 dengan frekuensi
82
sebanyak 5 (4,5%), sedangkan perolehan skor paling banyak terdapat pada
interval kelas ketiga, yaitu 59 - 63 dengan frekuensi sebanyak 46 (42,6
%).Sebaran skor variabel lingkungan sekolah dapat dilihat pada grafik
berikut:
Gambar 4.2 Histogram Variabel Lingkungan Sekolah
c. Kreativitas Siswa
Data kreativitas siswa (Y) diperoleh melalui kuesionir yang terdiri
dari lima belas (14) pernyataan. Skala nilai skor untuk masing-masing
butir adalah 1-4, dengan jumlah responden sebanyak 108 siswa. Data
distribusi frekuensi skor variabel kreativitas siswa dapat dilihat dibawah
ini:
83
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Skor Variabel Kreativitas Siswa
No. Kelas Interval Kriteria Frekuensi Persentase
(%)
1 40 – 43 Sangat Rendah 27 25,0 %
2 44 – 47 Rendah 42 38,8 %
3 48 – 51 Sedang 29 26,8 %
4 52 – 55 Tinggi 7 6,6 %
5 56 – 59 Sangat Tinggi 3 2,8 %
Jumlah 108 100%
Berdasarkan tabel di atas terlihat perolehan skor paling sedikit
terdapat pada interval kelas kelima, yaitu 56 – 59 dengan frekuensi
sebanyak 3 (2,8%), sedangkan perolehan skor paling banyak terdapat pada
interval kelas kedua, yaitu 44 – 47 dengan frekuensi sebanyak 42 (38,8%).
Sebaran skor variabel kreativitas siswa dapat dilihat pada grafik berikut:
Gambar 4.3 Histogram Variabel Kreativitas Siswa
84
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Pada uji normalitas ini digunakan rumus Kolmogorov-Smirnov
untuk mencari nilai signifikansi, untuk mencari nilai dibantu oleh program
SPSS versi 24. Distribusi yang diharapkan merupakan distribusi frekuensi
berbentuk kurva normal. Kriterianya adalah pada taraf signifikansi 5%.
Dasar pengambilan keputusan yaitu jika nilai signifikansi > 0,05, maka
nilai residual berdistribusi normal, dan jika nilai signifikansi < 0,05, maka
nilai residual tidak berdistribusi normal. Dalam penelitian ini uji
normalitas diuji secara bersama-sama atau tidak disendiri-sendirikan
seperti tabel dibawah ini.
Tabel. 4.4 Uji Normalitas Kolmogrov-Smirnov
No. Sig. K-S Taraf Sig. (5%) Keterangan
1 0,200 0,05 Normal
Dari hasil pengujian di atas, diperoleh niai signifikansi semua
variabel sebesar 0,200. Nilai signifikansi sebesar 0,200 > 0,05. Maka
asumsi normalitas dalam penelitian ini terpenuhi.
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas dimaksudkan untuk menguji apakah suatu
model regresi terdapat korelasi antar variabel bebas (independent).
Pengujian multikolinearitas dilihat dari besaran VIF (Variance Inflation
Factor) dan tolerance. Dengan asumsi sebagai berikut berdasarkan nilai
85
tolerance yaitu jika nilai tolerance > 0,10 maka tidak terjadi tolerance dan
jika nilai tolerance < 0,10 maka terjadi tolerance. Berdasarkan VIF
(Variance Inflation Factor) yaitu jika nilai VIF < 10,00 maka tidak terjadi
korelasi dan jika nilai VIF > 10,00 maka terjadi korelasi. Model regresi
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independent
(bebas). Berikut adalah hasil rangkuman untuk uji multikolinearitas.
Tabel 4.5 Uji Multikolinearitas
Variabel Tolerance VIF Keterangan
Strategi Mengajar
Guru (X1) 0,982 1,018
Tidak
Multikolinearitas
Lingkungan Sekolah
(X2) 0,982 1,018
Tidak
Multikolinearitas
Dari hasil pengujian di atas, variabel strategi mengajar guru (X1) dan
lingkungan sekolah (X2) diperoleh nilai tolerance sebesar 0,982. Jadi nilai
tolerance sebesar 0,982 > 0,10, maka asumsi multikolinearitas variabel
strategi mengajar guru (X1) dan lingkungan sekolah (X2) yaitu tidak terjadi
multikolinearitas. Sedangkan nilai VIF dari variabel strategi mengajar guru
(X1) dan lingkungan sekolah (X2) diperoleh sebesar 1,018. Jadi nilai 1,018
< 10,00, maka asumsinya adalah tidak terjadi korelasi.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lainnya. Dasar pengambilan keputusan dalam uji
86
heterokedastisitas adalah sebagai berikut, yaitu jika nilai signifikansi >
0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas, dan jika nilai signifikansi <
0,05 maka terjadi heteroskedastisitas. Dalam menentukan nilai
siginifikansi heteroskedastisitas ini menggunakan bantuan program SPSS
versi 24. Berikut adalah hasil rangkuman untuk uji heteroskedastisitas.
Tabel 4.6 Uji Heteroskedastisitas
No. Variabel Sig. Keterangan
1 Strategi Mengajar Guru (X1) 0,983 Tidak terjadi
heteroskedastisitas
2 Lingkungan Sekolah (X2) 0,042 Tidak terjadi
heteroskedastisitas
Dari pengujian hasil di atas, diperoleh nilai signifikansi strategi
mengajar Guru sebesar 0,983. Nilai signifikansi sebesar 0,983 > 0,05,
maka asumsinya tidak terjadi heteroskedastisitas. Sedangkan pada variabel
lingkungan sekolah diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,042. Nilai
signifikansi sebesar 0,042 > 0,05, maka asumsinya adalah tidak terjadi
heteroskedastisitas.
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi merupakan sebuah pengujian asumsi regresi dimana
variabel dependen tidak berkorelasi dengan dirinya sendiri. Intuk
mendeteksi gejala autokorelasi dapat digunakan dasar pengambilan
keputusan yaitu jika d < dl atau d > 4-dl maka terdapat autokorelasi, jika
du < d < 4-du maka tidak terdapat autokorelasi dan jika dl < d < du atau 4-
du < d < 4-dl maka tidak ada kesimpulan. Dalam pengujian autokorelasi
87
dibantu program SPSS versi 24, Berikut adalah hasil rangkuman untuk uji
autokorelasi.
Tabel 4. 7 Uji Autokorelasi
D Dl du 4-dl 4-du
1,724 1,634 1,715 2,366 2,285
Dari hasil pengujian di atas, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
du < d < 4-du yaitu 1,715 < 1,724 < 2,285 dan berdasarkan dasar
pengambilan keputusan maka diputuskan tidak terdapat autokorelasi.
4. Analisis Regresi Linear Berganda
Pada bagian ini akan dilakukan analisis data mengenai pengaruh
strategi mengajar guru dan lingkungan sekolah terhadap kreativitas siswa
kelas X jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial SMAN 1 Panggul Kabupaten
Trenggalek. Analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear
berganda antara X1 dan X2 terhadap Y.
Analisis regresi linear berganda memiliki persamaan sebagai berikut:
Y= a + b1X1 + b2X2 + e
Keterangan:
Y= variabel terikat kreativitas siswa
a = bilangan konstanta
b1= koefisien regresi untuk X1
b2 = koefisien regresi untuk X2
88
X1= strategi mengajar guru
X2 = lingkungan sekolah
e = gangguan statistik yang tidak bisa diamati
Berdasarkan data dari hasil analisis tersebut maka dapat ditemukan
hasil analisa regresi linear berganda sebagai berikut:
Tabel 4.8 Analisis Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 20.327 6.171 3.294 .001
Strategi Mengajar
Guru
.242 .074 .299 3.291 .001 .982 1.018
Lingkungan Sekolah .227 .073 .284 3.128 .002 .982 1.018
a. Dependent Variable: Kreativitas Siswa
Berdasarkan hasil analisis tersebut maka dapat dirumuskan suatu garis
persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Y = 20,327+ 0,242 X1 + 0,227 X2 + e
Dari persamaan regresi linear berganda diatas diperoleh nilai
konstanta sebesar 20,327. Artinya, jika variabel kreativitas siswa (Y) tidak
dipengaruhi oleh kedua variabel bebasnya atau strategi mengajar guru (X1)
dan lingkungan sekolah (X2) bernilai nol, maka besarnya kreativitas siswa
adalah 20,327.
89
Koefisien regresi untuk variabel strategi mengajar guru bernilai
positif, menunjukkan adanya hubungan yang searah antara strategi mengajar
guru dengan kreativitas siswa. Koefisien regresi variabel strategi mengajar
guru sebesar 0,242 yang artinya jika variabel strategi mengajar guru
mengalami kenaikan maka variabel kreativitas siswa akan naik sebesar
0,242.
Koefisien regresi untuk variabel lingkungan sekolah bernilai positif,
menunjukkan adanya yang hubungan searah antara lingkungan sekolah
dengan kreativitas siswa. Koefisien regresi variabel lingkungan sekolah
sebesar 0,227 yang artinya jika variabel lingkungan sekolah mengalami
kenaikan maka variabel kreativitas siswa akan naik sebesar 0,227.
B. Pengujian Hipotesis
Selanjutnya untuk menguji apakah pengaruh strategi mengajar guru dan
lingkungan sekolah terhadap kreativitas siswa signifikan baik secara bersama-
sama (simultan) maupun secara parsial (individual), dilakukan uji
signifikansi. Pengujian dimulai dari pengujian simultan, dan apabila hasil
pengujian simultan signifikan dilanjutkan dengan uji parsial.
1. Uji hipotesis secara simultan (uji F)
Untuk mengetahui signifikan pengaruh variabel-variabel bebas
secara bersama-sama atas suatu variabel terikat digumakan uji F. untuk
mengetahui pengaruh strategi mengajar guru dan lingkungan sekolah
terhadap kreativitas siswa kelas X jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial
90
SMAN 1 Panggul Kabupaten Trenggalek, maka dibuat hipotesis sebagai
berikut:
Ho: Tidak terdapat pengaruh strategi mengajar guru dan lingkungan
sekolah terhadap kreativitas siswa kelas X jurusan Ilmu
Pengetahuan Sosial SMAN 1 Panggul Kabupaten Trenggalek.
Ha: Terdapat pengaruh strategi mengajar guru dan lingkungan sekolah
terhadap kreativitas siswa kelas X jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial
SMAN 1 Panggul Kabupaten Trenggalek.
Kriteria pengujian: jika Sig. < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Tabel 4.9 Uji Hipotesis Secara Simultan (F)
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 235.013 2 117.506 9.096 .000b
Residual 1356.422 105 12.918
Total 1591.435 107
a. Dependent Variable: Kreativitas Siswa
b. Predictors: (Constant), Lingkungan Sekolah, Strategi Mengajar Guru
Dari hasil tabel tersebut diperoleh penghitungan variabel X1, X2
terhadap Y yaitu nilai signifikan secara simultan sebesar 0,000, Fhitung
sebesar 9,096. Untuk menguji hipotesis kerja (Ha), maka Fhitung
dikonsultasikan dengan taraf 5% (0,05) dengan N=108 Ftabel 3,09 . Dari
hasil konsultasi diketahui bahwa Fhitung (9,096) > Ftabel (3,09), yang berarti
secara simultan ada hubungan yang signifikan antara strategi mengajar
guru (X1) dan lingkungan sekolah (X2) terhadap kreativitas siswa (Y)
91
dengan nilai sebesar 9,096. Dan dapat dilihat daerah penerimaan hipotesis
secara simultan pada kurva berikut:
Ftabel 3,09 Ftabel 3,09
area hipotesis area hipotesis area hipotesis diterima ditolak diterima
-9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Gambar 4.4 Kurva daerah penerimaan hipotesis uji simultan (F)
2. Uji Hipotesis secara Parsial (Uji t)
Untuk mengetahui variabel yang berpengaruh signifikan secara
parsial dilakukan pengujian koefisien regresi dengan menggunakan
statistik uji t. penentuan hasil pengujian penerimaan Ha atau penolakan Ho
dapat dilakukan dengan membandingkan thitung dengan ttabel atau juga
dengan melihat dari nilai signifikansinya.
fhitung
9,096
92
Tabel 4.10 Uji Hipotesis secara Parsial (Uji t)
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 20.327 6.171 3.294 .001
Strategi Mengajar Guru .242 .074 .299 3.291 .001
Lingkungan Sekolah .227 .073 .284 3.128 .002
a. Dependent Variable: Kreativitas Siswa
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel tersebut dapat dilihat hasil
pengujian setiap variabel independent (strategi mengajar guru dan
lingkungan sekolah) terhadap variabel dependent (kreativitas siswa) adalah
sebagai berikut:
a. Pengaruh Strategi Mengajar Guru terhadap Kreativitas Siswa
Berdasarkan tabel di atas, untuk pengujian hipotesis pengaruh
strategi megajar guru terhadap kreativitas siswa diperoleh nilai
signifikan sebesar 0,001, thitung sebesar 3,291. Untuk menguji hipotesis
alternatif (Ha), maka thitung dikonsultasikan dengan taraf 5% (0,05)
dengan N=108 ttabel 1,662. Dari hasil konsultasi diketahui bahwa thitung
(3,291) > ttabel (1,662), sedangkan nilai signifikansi 0,001 < 0,05.
Dengan demikian, pengujian menunjukkan menolak Ho dan
menerima Ha. Dan oleh karena itu, dapat disimpulkan dari hasil
tersebut yang memperlihatkan bahwa strategi mengajar guru
berpengaruh signifikan terhadap kreativitas siswa.
93
b. Pengaruh Lingkungan Sekolah terhadap Kreativitas Siswa
Berdasar tabel di atas, untuk pengujian hipotesis pengaruh
lingkungan sekolah terhadap kreativitas siswa diperoleh nilai
signifikan sebesar 0,02, thitung sebesar 3,128. Untuk menguji hipotesis
alternatif (Ha), maka thitung dikonsultasikan dengan pada taraf 5%
(0,05) dengan N=108 ttabel (1,662). Dari hasil konsultasi diketahui
bahwa thitung (3,128) > ttabel (1,662), sedangkan nilai signifikan 0,002 <
0,05.
Dengan demikian, pengujian menunjukkan menolak Ho dan
menerima Ha. Dan oleh karena itu, dapat disimpulkan dari hasil
tersebut yang mempelihatkan bahwa variabel lingkungan sekolah
berpengaruh signifikan terhadap kreativitas siswa. Dan dapat dilihat
dalam kurva daerah penerimaan pengujian hipotesis secara parsial (T)
sebagai berikut:
ttabel 1,662 ttabel 1,662
area hipotesis area hipotesis area hipotesis
diterima ditolak diterima
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4
Gambar 4.5 Kurva daerah penerimaan hipotesis uji parsial (uji t)
X1
3,291
X2
3,128
94
3. Koefisien Determinasi (R Square)
Data yang berkaitan koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel
dibawah ini.
Tabel 4. 11 Koefisien Determinasi (R Square)
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 .384a .148 .131 3.59420
a. Predictors: (Constant), Lingkungan Sekolah, Strategi Mengajar Guru
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai koefisien
determinasi (R Square) sebesar 0,148, hal ini mengandung arti bahwa
pengaruh variabel X1 dan X2 secara simultan terhadap variabel Y adalah
sebesar 14,8%.
95
BAB V
PEMBAHASAN
A. Pengaruh Strategi Mengajar Guru terhadap Kreativitas Siswa Kelas X
Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial SMAN 1 Panggul Kabupaten
Trenggalek
Kreativitas seseorang dapat dikembangkan melalui banyak faktor, salah
satunya yaitu strategi mengajar guru78
. Strategi mengajar guru berperan
sebagai jembatan untuk meningkatkan kreativitas siswa, guru sangat berperan
dalam proses belajar mengajar, karena mereka merupakan unsur yang
penting dalam kegiatan belajar mengajar, semakin baik strategi yang
diterapkan oleh guru dalam mengajar maka akan semakin tinggi kreativitas
siswa.
Berdasarkan rumusan masalah yang pertama yaitu adakah pengaruh
strategi mengajar guru terhadap kreativitas siswa kelas X jurusan Ilmu
Pengetahuan Sosial SMAN 1 Panggul Kabupaten Trenggalek, pengujian yang
pertama ini berhasil menjawab dan menunjukkan bahwa adanya pengaruh
positif dan signifikan antara variabel strategi mengajar guru (X1) dan
kreativitas siswa (Y). Hal tersebut dibuktikan dengan adanya hasil analisis
data secara parsial yang dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi
78
Utami Munandar, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat (Jakarta: Rineka Cipta,
2004), hal. 113-114.
96
24, yang berhasil menunjukkan dengan perolehan nilai thitung (3,291) > ttabel
(1,662) sedangkan nilai signifikansi 0,001 < 0,05.
Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan dari hasil analisis data
tersebut memperlihatkan bahwa variabel strategi mengajar guru (X1)
berpengaruh signifikan terhadap variabel kreativitas siswa (Y). Hal tersebut
ditunjukkan oleh jawaban dari para responden dalam kuesionir yang telah
diisi pada saat penelitian, bahwasanya ketika guru mengajar menggunakan
berbagai metode yang berbeda-beda sesuai dengan materi yang diajarkan,
serta didukung oleh media/alat yang sesuai, dan guru ketika mengajar juga
menggunakan LCD Projector untuk mempermudah dalam menyampaikan
materi pelajaran dan menggunakan berbagai bahan ajar yang relevan. Hal
tersebut menunjukkkan bahwa strategi mengajar guru yang ada di SMA N 1
Panggul Kabupaten Trenggalek itu baik.
Hasil ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti
sebelumnya, yang dikemukakan oleh saudara Mohammad Syarif Sumantri
dan saudari Eneng Kurnia, yang menyimpulkan dalam penelitiannya bahwa
terdapat pengaruh antara strategi pembelajaran terhadap hasil belajar
kreativitas siswa79
, dan penelitian yang dilakukan oleh saudari Nurlita
menjelaskan. bahwa strategi pembelajaran berpengaruh signifikan terhadap
79
Mohammad Syarif Sumantri dan Eneng Kurnia, Pengaruh Strategi Pembelajaran dan
Percaya Diri terhadap Kreativitas Gerak Siswa Kelas III SD (Jurnal), (Jakarta: Universitas Negeri
Jakarta, 2015).
97
kreativitas anak usia 5-6 tahun di BKB PAUD Anggrek Buaran Jakarta
Timur80
.
Dengan demikian penelitian ini meunjukkan bahwa, ada persamaan
dengan penelitian yang telah dilakukan peneliti lain yang menyatakan bahwa
strategi mengajar guru berpengaruh terhadap kreativitas siswa.
Dan penelitian ini sejalan oleh teori yang sudah ada yaitu, oleh Utami
Munandar dalam bukunya dengan judul “Pengembangan Kreativitas Anak
Berbakat” menjelaskan bahwa “ada beberapa faktor yang mempengaruhi
kreativitas adalah antara lain: sikap orang tua terhadap kreativitas anak dan
strategi mengajar guru”81
.
Temuan dalam penelitian ini mengindikasikan bahwa strategi mengajar
guru lebih dominan dibandingkan faktor-faktor lain diluar penelitian ini.
Disini dijelaskan bahwa strategi mengajar guru berpengaruh terhadap
kreativitas siswa, dan dapat dijelaskan bahwa strategi mengajar guru selalu
dapat memberikan pengaruh positif terhadap kreativitas siswa. Dalam temuan
ini menunjukkan bahwa semakin baik strategi yang diterapkan oleh guru
dalam mengajar maka akan baik pula kreativitas siswa, dan sebaliknya
apabila strategi yang diterapkan oleh guru kurang baik maka akan
berpengaruh kurang baik pula terhadap kreativitas siswa. Dapat diartikan dan
dijelaskan bahwa kreativitas siswa dapat dikembangkan melalui strategi yang
80
Nurlita, Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Percaya Diri terhadap Kreativitas Anak
Usia 5-6 Tahun pada BKB PAUD Anggrek Buaran Jakarta Timur (Jurnal), (Jakarta Timur:FKIP
UNRI, 2012). 81 Utami Munandar, loc. cit., hlm. 113-114.
98
diterapkan guru dalam mengajar. Kreativitas sangat dibutuhkan karena tujuan
pendidikan di Indonesia salah satunya yaitu menjadikan manusia yang kreatif,
karena untuk memajukan Negara Indonesia dan mampu bersaing dengan
Negara-negara lain yang pendidikannya lebih maju dari negeri kita.
Berdasarkan hasil penelitian di atas maka strategi mengajar guru yang
diterapkan di kelas X jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial SMAN 1 Panggul
Kabupaten Trenggalek baik, karena hal tersebut dijelaskan dalam analisis
data yang menyatakan bahwa ada pengaruh dengan kreativitas siswa. Dan
sekiranya sekolah tidak keberatan apabila memiliki tenaga pendidik yang
professional dan guru yang mampu memenuhi kriteria yang dibutuhkan untuk
menyuguhkan dan melayani peserta didik agar memiliki kreativitas tinggi.
Artinya guru yang mampu membuat strategi mengajar dengan baik, dan
menerapkannya di dalam kelas atau kegiatan belajar mengajar dengan tepat
sesuai dengan yang dibutuhkan oleh peserta didik. Dengan adanya pengaruh
antara strategi mengajar guru terhadap kreativitas siswa dalam penelitian ini,
hendaknya guru SMAN 1 Panggul lebih meningkatkan lagi strategi dalam
mengajarnya.
B. Pengaruh Lingkungan Sekolah terhadap Kreativitas Siswa Kelas X
Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial SMAN 1 Panggul Kabupaten
Trenggalek
Munculnya kreativitas salah satunya adalah diperoleh melalui
pengalaman dan pengetahuan yang telah didapatkan seseorang dari
lingkungan sekolah Lingkungan sekolah berperan sangat penting dalam
99
membangun perilaku dan karakter siswa, sekolah sebagai lembaga formal
menyediakan sarana prasarana dalam menunjang kreativitas siswa82
.
Diartikan bahwa sekolah merupakan salah satu lingkungan pendidikan
yang mempunyai peran penting bagi kehidupan manusia. Karena lingkungan
sekolah ikut menentukan tingkat pengetahuan anak didik, dimana sekolah
dirancang menjadi tempat seseorang mendapatkan ilmu pengetahuan dari
seorang guru berdasarkan atas aturan-aturan tertentu sesuai dengan tujuan
yang telah ditetapkan sebelumnya. Dengan adanya lingkungan sekolah yang
mendukung makas siswa akan merasakan kenyamanan dalam belajar, dan hal
tersebut semata-mata untuk mewujudkan tujuan pendidikan yaitu salah
satunya menjadikan manusia yang kreatif dan berguna bagi orang
sekitarnya83
.
Berdasarkan rumusan masalah yang kedua yaitu adakah pengaruh
lingkungan sekolah terhadap kreativitas siswa kelas X jurusan Ilmu
Pengetahuan Sosial SMAN 1 Panggul Kabupaten Trenggalek, pengujian yang
kedua ini berhasil menjawab dan menunjukkan bahwa adanya pengaruh
positif dan signifikan antara variabel lingkugan sekolah (X2) dan kreativitas
siswa (Y). Hal tersebut dibuktikan dengan adanya hasil analisis data secara
parsial yang dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 24, yang
berhasil menunjukkan dengan perolehan nilai thitung (3,128) > ttabel (1,662)
sedangkan nilai signifikansi 0,002 < 0,05.
82
Uyoh Sabdulloh, Pedagogik Ilmu Mendidik, (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm. 196. 83
UU RI NO. 2 Tahun 1989, Tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan
Pelaksanaannya, (Jakarta: Sinar Grapika, 1993), cet. 4, hlm. 4.
100
Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan dari hasil analisis data
tersebut diatas memperlihatkan bahwa variabel lingkungan sekolah (X2)
berpengaruh signifikan terhadap variabel kreativitas siswa (Y). Hal tersebut
ditunjukkan oleh jawaban para responden dalam kuesionir yang telah diisi
pada saat penelitian, bahwasanya lingkungan sangat mendukung ditunjukkan
oleh gedung sekolah dalam kondisi baik, lokasi sekolah yang strategis,
suasana sekolah yang nyaman, tersedianya fasilitas belajar dalam keadaan
baik, tersedianya buku-buku yang berkaitan erat dengan IPS, tersedianya
perpustakaan. Hal itu menunjukkan bahwa lingkungan yang ada di SMA N 1
Panggul Kabupaten Trenggalek itu baik dan mendukung.
Hasil ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti
sebelumnya, yang dikemukakan oleh saudari Lilis Ayuningtiyas yang
menyimpulkan dalam penelitiannya yaitu bahwa lingkungan sekolah
memberikan kontribusi positif terhadap kreativitas siswa84
, dan penelitian
yang dilakukan oleh saudari Resi Adelina Manullang, menjelaskan bahwa
lingkungan internal dan eksternal berpengaruh signifikan terhadap kreativitas
pembelajaran anak di SMP Negeri 20 Muaro Jambi85
.
Dengan demikian penelitian ini menunjukkan bahwa sama dengan
penelitian yang telah dilakukan peneliti lain yang menyatakan bahwa
lingkungan sekolah berpengaruh terhadap kreativitas siswa.
84
Lilis Ayunintiyas, Kontribusi Lingkungan Pendidikan terhadap Perkembangan
Kreativitas Siswa Kelas IV dan V Prembun Kecamatan Prembun Kabupaten Kebumen, (Skripsi),
(Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta, 2013). 85
Resi Adelina Manullang, Pengaruh Lingkungan terhadap Kreativitas Pembelajaran
Anak di SMP Negeri 20 Muaro Jambi, (Jurnal), (Jambi: Universitas Batanghari).
101
Dan temuan ini sesuai dengan teori yang dikatakan oleh Utami
Munandar bahwa “kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi
baru, berdasarkan data, informasi atau unsur-unsur yang sudah ada atau sudah
dikenal sebelumnya, yaitu semua pengalaman dari pengetahuan yag telah
diperoleh seseorang selama hidupnya baik di lingkungan sekolah, keluarga
maupun lingkungan masyarakat86
.
Temuan dalam penelitian ini mengindikasikan bahwa lingkungan
sekolah lebih dominan dibandingkan faktor-faktor lain diluar penelitian ini.
Disini dijelaskan bahwa lingkungan sekolah berpengaruh terhadap kreativitas
siswa, dan dapat dijelaskan bahwa lingkungan sekolah selalu dapat
memberikn pengaruh positif terhadap kreativitas siswa. Dalam temuan ini
menunjukkan bahwa semakin baik lingkungan sekolah maka akan baik pula
kreativitas siswa, dan sebaliknya apabila lingkungan sekolah kurang baik
maka akan berpengaruh kurang baik pula terhadap kreativitas siswa. Dapat
diartikan dan dijelaskan bahwa kreativitas siswa dapat dikembangkan melalui
lingkungan sekolah yang baik dan mendukung. Kreativitas sangat dibutuhkan
karena tujuan pendidikan di Indonesia salah satunya yaitu menjadikan
manusia yang kreatif87
, karena untuk memajukan Negara Indonesia dan
mampu bersaing dengan Negara-negara lain yang pendidikannya lebih maju
dari negeri kita.
Berdasarkan hasil penelitian di atas maka lingkungan sekolah yang ada
di SMAN 1 Panggul Kabupaten Trenggalek ini layak dan baik untuk proses
86
Utami Munandar, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat (Jakarta: Rineka Cipta,
2009), hlm. 12 87
UU RI NO. 2 Tahun 1989, loc. cit.,hlm. 4.
102
kegiatan belajar menagajar, karena telah dibuktikan dengan analisis data yang
menyatakan bahwa terdapat pengaruh terhadap kreativitas siswa. Dan
sekiranya sekolah tidak keberatan apabila memiliki lingkungan sekolah yang
memadai, fasilitas tercukupi, siswa merasa nyaman di sekolah dan apa yang
dibutuhkan siswa tersediakan, maka kreativitas siswa dapat mudah untuk
dikembangkan. Karena lingkungan sekolah merupakan salah satu faktor yang
sangat dominan dalam penelitian ini. Meskipun dalam penelitian ini sekolah
SMAN 1 Panggul sudah termasuk lingkungan sekolahnya baik, tetapi perlu
ditingkatkan lagi agar fasilitas dan berbagai elemennya semakin bagus, agar
siswa semakin meningkat daya kreativitasnya.
C. Pengaruh Strategi Mengajar Guru dan Lingkungan Sekolah terhadap
Kreativitas Siswa kelas X Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial SMAN 1
Panggul Kabupaten Trenggalek
Strategi mengajar guru dan lingkungan sekolah merupakan kedua faktor
yang sangat mempengaruhi kreativitas siswa, dapat dijelaskan bahwa kedua
variabel tersebut mempunyai peran yang dominan dalam penentuan
peningkatan kreativitas siswa.
Berdasarkan rumusan masalah yang yaitu adakah pengaruh strategi
megajar guru dan lingkungan sekolah terhadap kreativitas siswa kelas X
jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial SMAN 1 Panggul Kabupaten Trenggalek,
pengujian yang ketiga ini berhasil menjawab dan menunjukkan bahwa adanya
pengaruh positif dan signifikan antara variabel strategi mengajar guru (X1)
lingkungan sekolah (X2) dan kreativitas siswa (Y). Hal tersebut dibuktikan
103
dengan adanya hasil analisis data secara simultan (uji F) yang dilakukan
dengan menggunakan program SPSS versi 24, yang berhasil menunjukkan
dengan perolehan nilai Fhitung (9,096) > Ftabel (3,09) sedangkan nilai
signifikansi 0,000 < 0,05. Dan diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar R
Square = 0,148.
Hal ini menunjukkan bahwa prosentase sumbangan pengaruh variabel
independent (strategi mengajar guru dan lingkungan sekolah) secara simultan
atau bersama-sama terhadap variabel dependen (kreativitas siswa) sebesar
14,8 %. Dengan kata lain kedua variabel bebas yang digunakan dalam model
penelitian ini mampu menjelaskan sebesar 14,8% variabel terikat, sedangkan
sisanya 85,2% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam
model penelitian ini.
Dalam penelitian ini pengaruh secara simultan memang kecil yaitu
14,8%, karena memang banyak faktor lain yang dapat mempengaruhi
kreativitas siswa, yang tidak masuk dalam penelitian ini diantaranya yaitu:
motivasi intrinsi, motivasi ekstrinsik, keamanan psikologis, kebebasan
psikologis, jenis kelamin, status sosial ekonomi, urutan kelahiran, ukuran
keluarga, lingkungan kota vs lingkungan desa, intelegensi, dll88
.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa secara simultan variabel strategi
mengajar guru dan lingkungan sekolah berpengaruh signifikan terhadap
kreativitas siswa. Hal tersebut ditunjukkan oleh jawaban dari para responden
dalam kuesionir yang telah diisi pada saat penelitian, bahwasanya ketika guru
88
Utami Munandar, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat, (Jakarta: Rineka Cipta,
2009), hlm., 35.
104
mengajar menggunakan berbagai metode yang berbeda-beda sesuai dengan
materi yang diajarkan, serta didukung oleh media yang sesuai, dan guru
ketika mengajar juga menggunakan LCD Projector untuk mempermudah
dalam menyampaikan materi pelajaran dan menggunakan berbagai bahan ajar
yang relevan.
Hal tersebut menunjukkkan bahwa strategi mengajar guru yang ada di
SMA N 1 Panggul Kabupaten Trenggalek itu baik. Dan berkaitan dengan
lingkungan sekolah ditunjukkan oleh jawaban para responden dalam
kuesionir yang telah diisi pada saat penelitian, bahwasanya lingkungan
sangat mendukung ditunjukkan oleh gedung sekolah dalam kondisi baik,
lokasi sekolah yang strategis, suasana sekolah yang nyaman, tersedianya
fasilitas belajar dalam keadaan baik, tersedianya buku-buku yang berkaitan
erat dengan IPS, tersedianya perpustakaan. Hal itu menunjukkan bahwa
lingkungan yang ada di SMA N 1 Panggul Kabupaten Trenggalek itu baik
dan mendukung.
Tampak jelas bahwa strategi mengajar guru dan lingkungan sekolah
merupakan faktor yang sama-sama mempengaruhi kreativitas siswa. Secara
simultan hasil dari penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Mohammad Sumantri Syarif dan Eneng Kurnia yang menyatakan bahwa
adanya pengaruh strategi pembelajaran terhadap hasil belajar kreativitas
gerak89
. Penelitian lain yang sejalan adalah penelitian yang dilakukan oleh
saudari Nurlita penelitian ini dijelaskan bahwa strategi pembelajaran
89
Mohammad Sumantri Syarif dan Eneng Kurnia, loc. Cit.
105
berpengaruh signifikan terhadap kreativitas anak usia 5-6 tahun di BKB
PAUD Anggrek Buana Jakarta Timur90
.
Berkaitan dengan lingkungan sekolah yaitu sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh saudari Lilis Ayuningtiyas bahwa lingkungan sekolah
memberikan kontribusi positif dan signifikan terhadap kreativitas siswa91
, dan
penelitian yang dilakukan oleh saudari Resi Adelina Manullang, menjelaskan
bahwa lingkungan internal dan eksternal berpengaruh signifikan terhadap
kreativitas pembelajaran anak di SMP Negeri 20 Muaro Jambi92
.
Penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Rogers dalam
Munandar bahwa “lingkungan pendidikan cukup besar pengaruhnya terhadap
kemampuan berpikir anak didik untuk menghasilkan produk kreativitas yaitu
berasal dari pendidik”93
. Dan teori yang juga dicetuskan oleh Utami
Munandar yaitu “Guru mempunyai dampak yang besar yang tidak hanya pada
prestasi pendidikan anak, tetapi juga pada sikap anak terhadap sekolah dan
terhadap belajar pada umumnya. Namun, guru juga dapat melumpuhkan rasa
ingin tahu alamiah anak, merusak motivasi, harga diri, dan kreativitas anak.
Bahkan guru-guru yang sangat baik (yang sangat buruk) dapat mempengaruhi
anak lebih kuat dari orang tua. Mengapa? Karena guru lebih banyak
kesempatan untuk merangsang atau menghambat kreativitas anak dari pada
orang tua”94
.
90
Nurlita, loc. cit 91
Lilis Ayuningtyas, loc. cit 92
Resi Adela Manullang, loc. cit 93
Utami Munandar, Kreativitas dan Keterbakatan, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
1999), hlm. 27. 94
Ibid., hlm. 109.
106
Dengan demikian temuan dalam penelitian ini mengindikasikan bahwa,
agar siswa memiliki daya kreativitas yang tinggi maka diperlukan strategi
mengajar guru yang baik dan lingkungan sekolah yang baik pula serta
mendukung. Disini dijelaskan bahwa strategi mengajar guru dan lingkungan
sekolah berpengaruh terhadap kreativitas siswa, dan dapat dijelaskan bahwa
strategi mengajar guru dan lingkungan sekolah selalu dapat memberikan
pengaruh positif terhadap kreativitas siswa.
Dalam temuan ini menunjukkan bahwa semakin baik strategi mengajar
guru dan lingkungan sekolah maka akan baik pula kreativitas siswa, dan
sebaliknya apabila strategi mengajar guru dan lingkungan sekolah kurang
baik maka akan berpengaruh kurang baik pula terhadap kreativitas siswa.
Dapat diartikan dan dijelaskan bahwa kreativitas siswa dapat dikembangkan
melalui strategi mengajar guru dan lingkungan sekolah yang baik dan
mendukung. Kreativitas sangat dibutuhkan karena tujuan pendidikan di
Indonesia salah satunya yaitu menjadikan manusia yang inovatif dan kreatif95
,
karena untuk memajukan Negara Indonesia dan mampu bersaing dengan
Negara-negara lain yang pendidikannya lebih maju dari negeri kita.
Berdasarkan hasil penelitian di atas maka sekiranya sekolah tidak
keberatan apabila memiliki tenaga pendidik yang profesional dan guru yang
mampu memenuhi kriteria yang dibutuhkan untuk menyuguhkan dan
melayani peserta didik agar memiliki kreativitas tinggi. Artinya guru yang
mampu membuat strategi mengajar dengan baik, dan menerapkannya di
95
TAP MPR No. I/MPR/1988.
107
dalam kelas atau kegiatan belajar mengajar dengan tepat sesuai dengan yang
dibutuhkan oleh peserta didik. Dan sekiranya sekolah juga tidak keberatan
apabila memiliki lingkungan sekolah yang memadai, fasilitas tercukupi, siswa
merasa nyaman di sekolah dan apa yang dibutuhkan siswa tersediakan, maka
kreativitas siswa dapat mudah untuk dikembangkan. Karena lingkungan
sekolah merupakan salah satu faktor yang sangat dominan dalam penelitian
ini.
Dengan adanya hasil seperti di atas maka tidak ada ruginya ketika
sekolah mengkolaborasikan antara strategi mengajar guru yang baik dan
lingkungan sekolah yang mendukung. Pertama strategi mengajar guru yang
baik dan sesuai harapan, yakni guru yang mengajar dengan berbagai model
atau metode sesuai dengan materi ajarnya, serta menggunakan media-media
sebagai penunjang dalam kegiatan belajar mengajar di kelas agar dalam
pembelajaran siswa dapat menikmati sajian materi oleh guru dan anak didik
juga dapat menerima pelajaran dengan baik sesuai rencana yang telah
ditetapkan sebelumnya96
.
Kedua, lingkungan yang baik dan mendukung untuk kegiatan
pemebelajaran yakni lingkungan yang mempunyai fasilitas lengkap, layak
pakai, siswa-siswi merasakan kenyamanan saat berada di lingkungan
sekolah97
. Dengan adanya berbagai fasilitas yang disediakan oleh sekolah
maka tidak terlalu sulit dalam mengembangkan kreativitas siswa. Karena
berbagai fasilitas yang mendukung maka akan mendorong keinginan siswa
96
Roestiyah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), hlm. 1. 97
Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Jakarta: PT
Remaja Rosdakarya, 2009), hlm. 164.
108
lebih besar untuk melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan
pembelajaran. Apabila keduanya bias disediakan oleh sekolah maka siswa
akan mudah dalam mengembangkan potensi dan daya kreativitas secara cepat
dan kontinue.
109
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil
kesimpulan:
1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan strategi mengajar guru terhadap
kreativitas siswa kelas X jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial SMA Negeri 1
Panggul Kabupaten Trenggalek. Hal ini menunjukkan bahwa strategi
mengajar guru yang baik selalu dapat memberikan pengaruh yang positif
terhadap kreativitas siswa. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah guru
dalam mengajar juga harus lebih kreatif dengan menerapkan strategi dan
model pembelajaran yang tidak monoton, agar siswa kreativitasnya
semakin meningkat.
2. Terdapat pengaruh positif dan signifikan lingkungan sekolah terhadap
kreativitas siswa kelas X jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial SMA Negeri 1
Panggul Kabupaten Trenggalek. Hal ini menunjukkan bahwa lingkungan
sekolah yang kondusif, nyaman, bagus serta tersedianya fasilitas maka
akan menambah kreativitas siswa. Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh
sekolah adalah harus bisa menambah fasilitas yang dapat mendukung
kegiatan belajar siswa, sehingga siswa merasa lebih nyaman, mudah
menerima materi dan dapat belajar dengan lebih baik. Semakin
110
mendukungnya lingkungan sekolah maka kreativitas siswa juga semakin
meningkat.
3. Terdapat pengaruh positif dan signifikan strategi mengajar guru dan
lingkungan sekolah terhadap kreativtas siswa kelas X jurusan Ilmu
Pengetahuan Sosial SMA Negeri 1 Panggul Kabupaten Trenggalek. Hal
ini menunjukkan bahwa strategi mengajar guru yang baik maka akan
menambah kreativitas siswa dan lingkungan sekolah yang baik dan
mendukung akan meningkatkan kreativitas siswa.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian di atas penulis mengajukan saran-saran
sebagai berikut:
1. Bagi pihak sekolah untuk memperhatikan lingkungan sekolahnya, karena
telah terbukti bahwa lingkungan sekolah berpengaruh besar terhadap
kreativitas siswa. Oleh karena itu lingkungan sekolah harus dijaga dan
diperhatikan agar tetap terjaga kenyamanan siswa dalam belajar. Karena
hal tersebut untuk menunjang kreativitas siswa. Begitu pula dengan
strategi mengajar guru, strategi yang diterapkan dalam kegiatan belajar
mengajar harus baik, menyenangkan dan dan bervariasi.
2. Bagi penelitian selanjutnya, penulis menyarankan untuk melakukan
penelitian dengan memperluas variabel-variabel penelitian yang lain
selain strategi mengajar guru dan lingkungan sekolah yang kiranya
berhubungan dengan kreativitas siswa maupun dengan
pendekatan/metode penelitian lain yang beraneka ragam. Hal ini bertujuan
111
untuk mengetahui faktor-faktor lain yang berhubungan dengan kreativitas
siswa. Dengan demikian, berdasarkan faktor-faktor tersebut diharapkan
akan ditemukan cara lain untuk menambah kreativitas siswa. Dan dapat
memberikan sumbangan yang lebih terhadap kreativitas siswa.
3. Penulis menyarankan bahwa, mengingat betapa pentingnya kreativitas,
maka kreativitas perlu dikembangkan dan ditingkatkan agar bisa
mengembangkan bakat yang ada disetiap individu dan mengembangkan
potensi yang telah kita miliki serta meningkatkan prestasi hidup.
4. Dalam penelitian ini penulis menyadari bahwa tidak sedikit kelemahan
dan kesaahan, untuk itu penulis menyarankan untuk lebih mendalami dan
memahami, khususnya dalam perbuatan instrument penelitian hal ini
dilakukan supaya penaksiran terhadap penilaian variabel lebih baik dan
dapat mewakili gejala-gejala yang relevan dilapangan.
112
DAFTAR RUJUKAN
Al-Qur‟an surat Al-Baqarah ayat 219
Al-Qur‟an surat An-Nahl ayat 125
Al-Qur‟an surat An- Nur ayat 36
Al-Qur‟an surat Ar- Rad ayat 11
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan dan Praktek.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Ayuningtiyas, Lilis. 2013. Kontribusi Lingkungan Pendidikan Terhadap
Perkembangan Kreativitas Siswa Kelas IV dan V SDN 1 Prembun
Kecamatan Prembun Kabupaten Kebumen. Yogyakarta: Universitas
Negeri Yogyakarta.
Azwar, Syaifuddin.2013. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Darmadi, Hamid. 2013. Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial. Bandung:
Alfabeta.
Direktorat Tenaga Kependidikan. 2008. Strategi Pembelajaran dan
Pemilihannya. Jakarta: Direktorat Jendral Peningkatan Mutu Pendidik dan
Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional.
Ghozali, Imam. 2012. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gulo ,W. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana
Indonesia.
Hasbulah. 2006. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
M, Sardiman A. 2006. Interaksi dan Motivasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Made, Wena. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: PT.
Bumi Aksara.
Maharani, Adela. 2016. Pengaruh Lingkungan Sekolah dan Peran Guru dalam
Proses Pembelajaran Terhadap Motivasi Belajar Geografi Siswa Kelas X
Al-Kautsar Bandar Lampung. Bandar Lampung: Universitas Lampung.
113
Manullang, Resi Adelina. Pengaruh Lingkungan terhadap Kreativitas
Pembelajaran Anak di SMP Negeri 20 Muaro Jambi. Jambi: Universitas
Batanghari.
Munandar, Utami. 1999. Kreativitas dan Keberbakatan Strategi Mewujudkan
Potensi Kreatif. Jakarta: Gramedia.
2004. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta.
2009. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta.
2014. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta.
Munib, A dkk. 2011. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: Uness Press.
Munif, Ahmad. 2004. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: UPT MKK
UNNES.
Mustikawan, Alfin. 2008. Metode Penelitian. Malang: Biro Penelitian LKP2M
UIN Malang.
Nurhayati, Eti. 2011. Psikologi Pendidikan Inovatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Nurlita. 2012. Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Percaya Diri terhadap
Kreativitas Anak Usia 5-6 Tahun pada BKB PAUD Anggrek Buaran
Jakarta Timur. Jakarta Timur:FKIP UNRI.
Priyatno, Duwi. 2008. Mandiri Belajar SPSS- Bagi Mahasiswa dan Umum.
Yogyakarta: MediaKom.
Rifa‟i. M. 2017. Wawancara. 7 Desember 2017.
Roestiyah. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Sabdulloh, Uyoh. 2010. Pedagogik Ilmu Mendidik. Bandung: Alfabeta.
Sagala, Syaiful. 2009. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan.
Bandung: Alfabeta.
Semiawan, R. Conny. 2009. Kreativitas dan Keterbakatan. Jakarta: PT. Indeks.
Siswoyo, Dwi dkk. 2008. Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.
Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Sugiyono. 1997. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.
114
2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R & D. Bandung: Alfabeta.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2009. Landasan Psikologi Proses Pendidikan.
Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya.
Sumantri, Mohamad Syarif dan Kurnia, Eneng. 2015. Pengaruh Strategi
Pembelajaran dan Percaya Diri Terhadap Kreativitas Gerak Siswa Kelas
III SD. Jakarta: Universitas Negeri Jakarta.
Suparman, Atwi. 2001. Desain Instruksional, Proyek Pengembangan Universitas
Terbuka. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. Departemen
Pendidikan Nasional.
UU RI NO. 2 Tahun 1989. 1993. Tentang Sistem Pendidikan Nasional dan
Peraturan Pelaksanaannya. Jakarta : Sinar Grapika.
Walgito, Bimo. 2004. Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi.
http://kharis90.wordpress.com tgl 6 April 2018, pkl. 13.18 WIB
115
KEMENTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
Jalan Gajayana Nomor 50 Telepon (0341) 552398
Website: www.fitk.uin-malang.ac.id, Faksimile (0341) 552398
BUKTI KONSULTASI
Nama : Heri Pamuji
NIM : 14130130
Jurusan : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Pembimbing : Luthfiya Fathi Pusposari, M. E
Judul Skripsi :Pengaruh Strategi Mengajar Guru dan Lingkungan Sekolah
terhadap Kreativitas Siswa Kelas X Jurusan Ilmu Pengetahuan
Sosial SMA N 1 Panggul Kabupaten Trenggalek.
No. Tanggal/Bulan/Tahun Materi Konsultasi Ttd
1 9 Maret 2018 BAB I
2 16 Maret 2018 BAB II
3 23 Maret 2018 BAB III
4 30 Maret 2018 Konsultasi Angket
5 13 April 2018 BAB IV
6 27 April 2018 BAB V
7 4 Mei 2018 BAB VI
8 9 Mei 2018 Konsultasi Keseluruhan
9 11 Mei 2018 ACC
Mengetahui,
Ketua Jurusan P. IPS
Dr. Alfiana Yuli Efiyanti, MA
NIP. 19710701 200604 2 001
116
I. KUESIONER PENELITIAN
Berikut ini adalah kuesioner yang berkaitan dengan penelitian tentang
Pengaruh Strategi Mengajar Guru dan Lingkungan Sekolah terhadap
Kreativitas Siswa, guna untuk memenuhi tugas akhir kuliah (skripsi) peneliti.
Oleh karena itu kami memohon dengan hormat kesediaan Anda untuk dapat
mengisi kuesionir berikut ini. Atas kesediaan dan partisipasi Anda, saya
ucapkan banyak terimakasih.
II. IDENTITAS RESPONDEN
Nama :
Usia :
Jenis Kelamin :
Kelas :
III. PETUNJUK
Tulis data diri Anda pada tempat yang telah disediakan
Bacalah kuesionir ini dan jawablah semua pernyataan sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya
Berikanlah tanda checklist (√ ) pada kolom jawaban yang telah disediakan
Bila sudah selesai mengisi lembar kuesionir, mohon segera dikembalikan
A. STRATEGI MENGAJAR GURU
Keterangan:
SS : Sangat Setuju TS : Tidak Setuju
S : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju
No. Pernyataan tentang Strategi Mengajar Guru SS S TS STS
1. Guru sebelum mengajar mengemukakan tujuan pembelajaran
2. Guru menjelaskan target yang harus dicapai siswa mengenai
materi yang akan dipelajari
117
3. Guru memberikan petunjuk/skenario pembelajaran kepada
siswa sebelum pelajaran dimulai
4. Guru ketika mengajar menggunakan alat peraga (peta, globe,
atlas dan gambar-gambar yang berkaitan dengan pelajaran IPS)
5. Guru ketika mengajar menggunakan LCD Projector
6. Guru ketika mengajar menggunakan PPt (Power Point)
7. Guru ketika mengajar menggunakan metode yang bervariasi
8. Guru ketika mengajar menggunakan metode cooperative
learning (saling tukar menukar pendapat)
9. Guru ketika mengajar menggunakan metode diskusi untuk
memecahkan masalah
10. Guru ketika mengajar menggunakan buku paket
11. Guru ketika mengajar menggunakan modul
12. Guru ketika mengajar menggunakan LKS
13. Guru mengadakan pre test (pertanyaan sebelum pembelajaran
dimulai) tentang materi yang akan dipelajari
14. Guru mengadakan post test (pertanyaan sebelum pembelajaran
diakhiri)
15. Guru mengadakan UTS dan UAS
B. LINGKUNGAN SEKOLAH
Keterangan:
SS : Sangat Setuju TS : Tidak Setuju
S : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju
No. Pernyataan tentang Lingkungan Sekolah SS S TS STS
1. Saya nyaman dengan suasana sekolah yang bersih dan
kondusif
2. Saya merasa aman di sekolah
3. Gedung sekolah dalam kondisi baik
118
4. Lokasi sekolah strategis
5. Di sekolah terdapat tata tertib yang jelas
6. Semua warga sekolah mematuhi tata tertib
7. Meja dan kursi di sekolah dalam keadaan layak pakai
8. Di sekolah tersedia masjid/mushola
9. Sekolah memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber
belajar IPS
10. Di sekolah tersedia buku-buku bidang studi IPS
11. Di sekolah tersedia perpustakaan
12. Di sekolah tersedia laboratorium IPS
13. Saya sering bermain dengan teman satu sekolah
14. Saya akrab dengan teman satu sekolah
15. Saya selalu menyapa guru ketika bertemu di sekolah maupun
di luar sekolah
16. Saya sangat menghormati guru dan guru menghargai saya
17. Saya tidak pernah ada masalah dengan staf sekolah
18. Saya selalu bertegursapa dengan staf sekolah jika bertemu
C. KREATIVITAS SISWA
Keterangan:
SS : Sangat Setuju TS : Tidak Setuju
S : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju
No. Pernyataan tentang Kreativitas Siswa SS S TS STS
1. Saya percaya dengan kemampuan diri sendiri
2. Saya tidak mengandalkan orang lain dalam menyelesaikan tugas
3. Saya mudah beradaptas (menyesuaikan diri) dengan lingkungan baru
4. Saya selalu siap belajar kelompok dengan siapa saja
5. Saya selalu berfikir kreatif ketika diberikan tugas untuk membuat
sebuah produk/karya
119
6. Saya selalu bisa menyelesaikan tugas sekolah
7. Saya selalu belajar dengan tekun
8. Saya selalu berhati-hati dan teliti dalam mengerjakan sesuatu
9. Saya terdorong untuk selalu bertanya ketika di kelas
10. Saya selalu mempunyai keinginan untuk menciptakan sebuah karya
yang baru
11. Saya selalu memberikan pendapat saat berdiskusi/belajar kelompok
12. Saya selalu berargumen/menanggapi ketika kelompok lain presentasi
13. Saya ketika akan mengerjakan sesuatu sudah menentukan tujuan
dengan jelas
14. Saya selalu berfikir kreatif dalam menyelesaikan tugas sekolah
120
Data Kuesionir/Angket Responden
Strategi Mengajar Guru
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 2 2 3 3 4
2 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4
3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 3 4 3 4 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 4
5 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4
6 4 3 4 3 3 2 4 3 4 3 2 3 2 2 2
7 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4
8 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3
9 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3
10 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4
11 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3
12 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4
13 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4
14 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 2 4 3 4
15 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4
16 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 2 2 2 3
17 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 4
18 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
19 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
20 4 4 4 4 3 3 4 4 4 2 4 2 2 4 4
21 4 3 3 3 2 3 4 4 3 4 3 1 4 2 4
121
22 4 4 4 4 3 3 4 4 4 2 4 2 2 4 4
23 3 3 4 3 3 2 1 3 1 1 3 3 1 1 4
24 3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 4
25 3 3 4 4 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 4
26 3 4 4 4 4 2 4 4 3 3 2 4 2 4 4
27 4 3 3 2 3 3 4 3 4 3 2 3 4 4 4
28 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3
29 4 3 3 4 2 1 4 4 4 4 1 1 4 3 4
30 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4
31 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4
32 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4
33 3 2 3 4 3 2 4 2 3 2 3 3 4 4 4
34 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 2 3 4 4
35 4 4 4 4 3 2 4 3 3 4 4 4 4 4 4
36 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3
37 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 2 2 3
38 3 4 3 3 2 2 3 3 3 4 3 2 3 3 3
39 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 2 4 2 3 3
40 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3
41 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
42 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
43 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4
44 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4
45 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4
46 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
122
47 3 2 3 3 3 2 4 3 4 3 3 3 2 3 3
48 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4
49 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3
50 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4
51 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3
52 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3
53 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4
54 3 2 3 1 1 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3
55 4 3 3 3 3 1 3 3 3 4 3 2 3 3 4
56 4 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 2 3 3 4
57 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4
58 4 3 4 4 3 3 2 4 4 4 2 2 3 4 4
59 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 3 4
60 3 3 3 4 4 3 2 3 4 3 2 2 3 2 3
61 3 3 3 4 4 3 2 3 4 3 2 2 3 2 3
62 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 2 3 4 4
63 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4
64 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3
65 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 2 2 4 4 4
66 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3
67 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4
68 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4
69 3 4 4 3 3 2 3 3 4 4 2 2 3 4 4
70 3 4 4 3 3 3 4 2 3 4 3 4 2 4 4
71 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4
123
72 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 2 3 4 4
73 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4
74 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
75 4 4 4 1 1 1 4 4 4 4 1 4 1 4 4
76 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3
77 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
78 3 4 4 3 2 2 4 3 3 4 3 2 3 4 4
79 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4
80 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3
81 3 3 3 2 2 2 3 3 4 4 3 2 3 2 3
82 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 4
83 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4
84 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 3 3 3 2 4
85 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 2 3 3 4
86 3 4 3 3 2 1 3 4 4 4 3 3 4 4 4
87 3 4 3 2 2 2 2 2 3 4 4 2 2 2 4
88 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 4 2 2 2 4
89 3 3 3 2 2 3 3 4 4 4 4 2 4 3 4
90 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4
91 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4
92 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3
93 3 4 3 3 2 2 3 3 3 4 3 2 2 3 4
94 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4
95 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 2 3 3 4
96 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 2 3 4
124
97 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4
98 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 2 3
99 3 2 3 4 3 3 4 2 4 4 3 3 3 2 4
100 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 2 3 4
101 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4
102 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3
103 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3
104 4 4 3 3 3 3 4 2 4 4 4 4 4 3 3
105 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4
106 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3
107 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4
108 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3
125
Lingkungan Sekolah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 4 2 3 3 3 1 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3
2 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3
3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4
5 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
6 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4
7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3
8 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3
9 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3
10 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3
11 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3
12 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3
13 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4
14 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3
15 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3
16 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3
17 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3
18 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3
19 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3
20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4
21 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4
22 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 5 4 4
126
23 4 3 4 3 4 4 3 4 2 4 4 2 3 4 4 4 3 3
24 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3
25 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4
26 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 2 2 3 4 4 3 3
27 3 3 2 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
28 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4
29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
30 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3
31 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3
32 4 3 3 3 4 3 1 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4
33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
35 4 4 3 4 4 3 2 4 2 4 4 2 4 2 3 4 4 2
36 4 3 4 3 2 3 3 4 3 3 4 2 3 3 4 4 3 4
37 4 3 4 3 3 2 3 4 3 4 4 2 3 3 3 3 4 3
38 4 4 4 3 3 2 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4
39 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4
40 4 4 4 2 3 3 2 2 3 2 4 2 4 2 2 2 3 2
41 4 4 4 2 4 2 2 4 2 4 2 4 2 3 3 2 3 3
42 4 3 4 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2
43 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 2 2 2 2 2 2
44 4 3 2 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3
45 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4
46 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3
47 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 2 3
127
48 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 4
49 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
50 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
51 4 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4
52 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
53 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4
54 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3
55 4 4 4 3 4 2 3 4 4 3 4 2 3 3 4 4 4 3
56 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
57 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 2 3 3 4 4 4 3
58 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4
59 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4
60 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3
61 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3
62 4 3 3 3 3 3 3 4 2 3 4 2 3 3 3 3 3 3
63 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 2 4 4 3
64 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3
65 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3
66 4 4 3 3 3 2 2 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3
67 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4
68 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3
69 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3
70 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3
71 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
72 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
128
73 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4
74 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4
75 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4
76 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 3
77 3 3 2 2 3 2 2 4 3 4 4 4 3 3 3 3 2 3
78 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4
79 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3
80 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4
81 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3
82 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3
83 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3
84 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3
85 3 3 4 3 4 2 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4
86 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3
87 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3
88 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 4 2 3 2 3 3 4 4
89 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3
90 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3
91 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3
92 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3
93 3 2 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 1 3 4 4 3 4
94 3 2 3 4 3 3 3 3 2 2 4 2 4 4 4 4 3 3
95 3 2 3 4 4 3 3 3 3 2 3 2 4 4 4 4 4 4
96 3 2 3 4 4 2 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3
97 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4
129
98 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4
99 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3
100 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4
101 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3
102 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3
103 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4
104 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4
105 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3
106 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4
107 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3
108 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3
Kreativitas Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 4 3 4 4 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3
2 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3
3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4
4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3
5 4 4 4 4 4 2 2 2 4 2 4 4 4 2
6 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3
7 4 4 4 4 4 2 3 2 4 3 3 4 2 4
8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
9 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
10 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4
130
11 3 3 2 3 2 3 3 4 3 4 3 3 3 3
12 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3
13 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
14 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3
15 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3
16 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
17 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4
18 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3
19 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3 4 3 3
20 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3
21 4 2 3 3 4 2 3 3 4 4 3 3 4 4
22 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3
23 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4
24 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
25 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3
26 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
27 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4
28 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3
29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
30 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 2
31 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 2
32 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4
33 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
34 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
35 4 2 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3
131
36 4 2 4 4 4 3 4 4 2 4 3 3 3 4
37 3 4 3 3 3 3 3 4 2 4 3 3 4 4
38 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3
39 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4
40 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4
41 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3
42 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3
43 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
44 4 2 4 3 3 2 2 2 3 4 4 4 4 3
45 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4
46 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4
47 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3
48 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3
49 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
50 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
51 3 2 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2
52 3 3 3 3 2 3 2 2 4 4 4 4 3 3
53 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4
54 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3
55 3 3 3 4 3 3 2 3 3 2 4 4 4 3
56 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3
57 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 4 4
58 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3
59 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3
60 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
132
61 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3
62 3 3 3 3 2 3 2 2 3 4 4 4 4 4
63 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3
64 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3
65 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3
66 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4
67 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4
68 3 2 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4 3
69 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4
70 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
71 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3
72 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3
73 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
74 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4
75 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
76 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4
77 4 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 4 3 3
78 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 4 3 3
79 4 2 3 4 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3
80 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3
81 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4
82 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
83 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
84 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
85 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3
133
86 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
87 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3
88 3 3 2 3 2 4 3 3 3 3 2 4 3 3
89 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3
90 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3
91 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4
92 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 2 3 3 3
93 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
94 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4
95 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4
96 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4
97 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4
98 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3
99 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4
100 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
101 4 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3
102 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3
103 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
104 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4
105 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4
106 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3
107 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3
108 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3
134
Uji Validitas Instrumen
Strategi Mengajar Guru
Correlations
item_1 item_2 item_3 item_4 item_5 item_6 item_7 item_8 item_9 item_10 item_11 item_12 item_13 item_14 item_15 skor_total
item_
1
Pearson
Correlation 1 .721
** .479
** .599
** .429
* .135 .396
* .288 .385
* .579
** .380
* .454
* .453
* .650
** .429
* .802
**
Sig. (2-tailed) .000 .007 .000 .018 .478 .030 .122 .036 .001 .038 .012 .012 .000 .018 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
item_
2
Pearson
Correlation .721
** 1 .145 .401
* .610
** .072 .279 .351 .562
** .407
* .285 .426
* .154 .443
* .443
* .692
**
Sig. (2-tailed) .000 .445 .028 .000 .705 .136 .057 .001 .026 .127 .019 .415 .014 .014 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
item_
3
Pearson
Correlation .479
** .145 1 .499
** .024 .247 .060 .145 .327 .233 .000 .062 .265 .202 .202 .421
*
Sig. (2-tailed) .007 .445 .005 .901 .188 .754 .445 .078 .216 1.000 .743 .157 .284 .284 .020
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
item_
4
Pearson
Correlation .599
** .401
* .499
** 1 .263 .385
* .386
* .562
** .683
** .430
* .282 .492
** .336 .428
* .428
* .786
**
135
Sig. (2-tailed) .000 .028 .005 .160 .036 .035 .001 .000 .018 .132 .006 .069 .018 .018 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
item_
5
Pearson
Correlation .429
* .610
** .024 .263 1 .207 .038 .111 .263 .195 .000 .561
** -.095 .318 .148 .458
*
Sig. (2-tailed) .018 .000 .901 .160 .272 .842 .560 .160 .302 1.000 .001 .618 .087 .436 .011
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
item_
6
Pearson
Correlation .135 .072 .247 .385
* .207 1 .149 .288 .385
* .036 .000 .275 .041 .429
* -.015 .384
*
Sig. (2-tailed) .478 .705 .188 .036 .272 .433 .122 .036 .849 1.000 .141 .829 .018 .938 .036
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
item_
7
Pearson
Correlation .396
* .279 .060 .386
* .038 .149 1 .464
** .570
** .529
** .326 .447
* .248 .229 .419
* .606
**
Sig. (2-tailed) .030 .136 .754 .035 .842 .433 .010 .001 .003 .079 .013 .187 .224 .021 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
item_
8
Pearson
Correlation .288 .351 .145 .562
** .111 .288 .464
** 1 .722
** .407
* .285 .426
* .000 .277 .277 .618
**
Sig. (2-tailed) .122 .057 .445 .001 .560 .122 .010 .000 .026 .127 .019 1.000 .138 .138 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
item_
9
Pearson
Correlation .385
* .562
** .327 .683
** .263 .385
* .570
** .722
** 1 .430
* .282 .492
** .031 .263 .428
* .750
**
136
Sig. (2-tailed) .036 .001 .078 .000 .160 .036 .001 .000 .018 .132 .006 .873 .160 .018 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
item_
10
Pearson
Correlation .579
** .407
* .233 .430
* .195 .036 .529
** .407
* .430
* 1 .238 .540
** .233 .334 .334 .670
**
Sig. (2-tailed) .001 .026 .216 .018 .302 .849 .003 .026 .018 .205 .002 .216 .071 .071 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
item_
11
Pearson
Correlation .380
* .285 .000 .282 .000 .000 .326 .285 .282 .238 1 .236 .271 .292 .292 .421
*
Sig. (2-tailed) .038 .127 1.000 .132 1.000 1.000 .079 .127 .132 .205 .209 .147 .117 .117 .021
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
item_
12
Pearson
Correlation .454
* .426
* .062 .492
** .561
** .275 .447
* .426
* .492
** .540
** .236 1 .231 .561
** .285 .733
**
Sig. (2-tailed) .012 .019 .743 .006 .001 .141 .013 .019 .006 .002 .209 .220 .001 .127 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
item_
13
Pearson
Correlation .453
* .154 .265 .336 -.095 .041 .248 .000 .031 .233 .271 .231 1 .538
** .380
* .446
*
Sig. (2-tailed) .012 .415 .157 .069 .618 .829 .187 1.000 .873 .216 .147 .220 .002 .038 .013
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
item_
14
Pearson
Correlation .650
** .443
* .202 .428
* .318 .429
* .229 .277 .263 .334 .292 .561
** .538
** 1 .489
** .703
**
137
Sig. (2-tailed) .000 .014 .284 .018 .087 .018 .224 .138 .160 .071 .117 .001 .002 .006 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
item_
15
Pearson
Correlation .429
* .443
* .202 .428
* .148 -.015 .419
* .277 .428
* .334 .292 .285 .380
* .489
** 1 .609
**
Sig. (2-tailed) .018 .014 .284 .018 .436 .938 .021 .138 .018 .071 .117 .127 .038 .006 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
skor_t
otal
Pearson
Correlation .802
** .692
** .421
* .786
** .458
* .384
* .606
** .618
** .750
** .670
** .421
* .733
** .446
* .703
** .609
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .020 .000 .011 .036 .000 .000 .000 .000 .021 .000 .013 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Lingkungan Sekolah
Correlations
item_1 item_2 item_3 item_4 item_5 item_6 item_7 item_8 item_9 item_10 item_11 item_12 item_13 item_14 item_15 item_16 item_17 item_18 skor_total
item_
1
Pearson
Correlation 1 .333 .279 .115 .683
** .333 .302 .533
** .280 .173 .197 .382
* .343 .665
** .577
** .351 .302 .417
* .650
**
Sig. (2-tailed) .072 .136 .545 .000 .072 .105 .002 .134 .360 .298 .037 .064 .000 .001 .057 .105 .022 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
138
item_
2
Pearson
Correlation .333 1 .463
** .538
** .614
** .400
* .433
* .425
* .506
** .208 .337 .259 .347 .342 .577
** .210 .000 .482
** .658
**
Sig. (2-tailed) .072 .010 .002 .000 .029 .017 .019 .004 .270 .068 .166 .061 .064 .001 .266 1.000 .007 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
item_
3
Pearson
Correlation .279 .463
** 1 .595
** .408
* .772
** .653
** .454
* .369
* .241 .404
* .360 .171 .408
* .208 .285 .505
** .406
* .722
**
Sig. (2-tailed) .136 .010 .001 .025 .000 .000 .012 .045 .200 .027 .051 .366 .025 .270 .127 .004 .026 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
item_
4
Pearson
Correlation .115 .538
** .595
** 1 .483
** .538
** .440
* .244 .322 .070 .125 .314 .336 .092 .440
* .361 .052 .472
** .585
**
Sig. (2-tailed) .545 .002 .001 .007 .002 .015 .195 .083 .714 .511 .091 .070 .629 .015 .050 .786 .009 .001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
item_
5
Pearson
Correlation .683
** .614
** .408
* .483
** 1 .472
** .327 .417
* .383
* .393
* .231 .361
* .419
* .675
** .736
** .420
* .327 .787
** .802
**
Sig. (2-tailed)
.000 .000 .025 .007
.008 .077 .022
.
0
3
7
.
0
3
2
.
2
1
9
.
0
5
0
.
0
2
1
.
0
0
0
.
0
0
0
.
0
2
1
.077 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
item_
6
Pearson
Correlation .333 .400
* .772
** .538
** .472
** 1 .722
** .425
* .230 .052 .337 .259 .139 .342 .289 .336 .577
** .351 .683
**
139
Sig. (2-tailed) .072 .029 .000 .002 .008 .000 .019 .221 .785 .068 .166 .465 .064 .122 .070 .001 .057 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
item_
7
Pearson
Correlation .302 .433
* .653
** .440
* .327 .722
** 1 .212 .239 .000 .341 .262 .280 .367
* .167 .073 .444
* .127 .562
**
Sig. (2-tailed) .105 .017 .000 .015 .077 .000 .260 .203 1.000 .065 .162 .134 .046 .379 .703 .014 .505 .001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
item_
8
Pearson
Correlation .533
** .425
* .454
* .244 .417
* .425
* .212 1 .500
** .088 .602
** .517
** .024 .399
* .294 .271 .131 .298 .663
**
Sig. (2-tailed) .002 .019 .012 .195 .022 .019 .260 .005 .643 .000 .003 .902 .029 .115 .148 .491 .110 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
item_
9
Pearson
Correlation .280 .506
** .369
* .322 .383
* .230 .239 .500
** 1 .335 .450
* .615
** .243 .369
* .239 .239 .106 .323 .626
**
Sig. (2-tailed) .134 .004 .045 .083 .037 .221 .203 .005 .070 .012 .000 .197 .045 .203 .202 .576 .082 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
item_
10
Pearson
Correlation .173 .208 .241 .070 .393
* .052 .000 .088 .335 1 .241 .135 .288 .483
** .000 .175 .150 .319 .368
*
Sig. (2-tailed) .360 .270 .200 .714 .032 .785 1.000 .643 .070 .199 .478 .122 .007 1.000 .356 .429 .086 .046
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
item_
11
Pearson
Correlation .197 .337 .404
* .125 .231 .337 .341 .602
** .450
* .241 1 .481
** .047 .524
** .097 .007 .341 .296 .569
**
140
Sig. (2-tailed) .298 .068 .027 .511 .219 .068 .065 .000 .012 .199 .007 .806 .003 .609 .970 .065 .112 .001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
item_
12
Pearson
Correlation .382
* .259 .360 .314 .361
* .259 .262 .517
** .615
** .135 .481
** 1 .306 .355 .356 .495
** .262 .313 .669
**
Sig. (2-tailed) .037 .166 .051 .091 .050 .166 .162 .003 .000 .478 .007 .101 .054 .054 .005 .162 .093 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
item_
13
Pearson
Correlation .343 .347 .171 .336 .419
* .139 .280 .024 .243 .288 .047 .306 1 .312 .480
** .151 .080 .304 .432
*
Sig. (2-tailed) .064 .061 .366 .070 .021 .465 .134 .902 .197 .122 .806 .101 .093 .007 .425 .674 .102 .017
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
item_
14
Pearson
Correlation .665
** .342 .408
* .092 .675
** .342 .367
* .399
* .369
* .483
** .524
** .355 .312 1 .367
* .263 .508
** .558
** .709
**
Sig. (2-tailed) .000 .064 .025 .629 .000 .064 .046 .029 .045 .007 .003 .054 .093 .046 .161 .004 .001 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
item_
15
Pearson
Correlation .577
** .577
** .208 .440
* .736
** .289 .167 .294 .239 .000 .097 .356 .480
** .367
* 1 .315 .167 .633
** .609
**
Sig. (2-tailed) .001 .001 .270 .015 .000 .122 .379 .115 .203 1.000 .609 .054 .007 .046 .090 .379 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
item_
16
Pearson
Correlation .351 .210 .285 .361 .420
* .336 .073 .271 .239 .175 .007 .495
** .151 .263 .315 1 .315 .515
** .538
**
141
Sig. (2-tailed) .057 .266 .127 .050 .021 .070 .703 .148 .202 .356 .970 .005 .425 .161 .090 .090 .004 .002
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
item_
17
Pearson
Correlation .302 .000 .505
** .052 .327 .577
** .444
* .131 .106 .150 .341 .262 .080 .508
** .167 .315 1 .380
* .504
**
Sig. (2-tailed) .105 1.000 .004 .786 .077 .001 .014 .491 .576 .429 .065 .162 .674 .004 .379 .090 .038 .005
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
item_
18
Pearson
Correlation .417
* .482
** .406
* .472
** .787
** .351 .127 .298 .323 .319 .296 .313 .304 .558
** .633
** .515
** .380
* 1 .705
**
Sig. (2-tailed) .022 .007 .026 .009 .000 .057 .505 .110 .082 .086 .112 .093 .102 .001 .000 .004 .038 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
skor_t
otal
Pearson
Correlation .650
** .658
** .722
** .585
** .802
** .683
** .562
** .663
** .626
** .368
* .569
** .669
** .432
* .709
** .609
** .538
** .504
** .705
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .001 .000 .000 .001 .000 .000 .046 .001 .000 .017 .000 .000 .002 .005 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
142
Kreativitas Siswa
item_1 item_2 item_3 item_4 item_5 item_6 item_7 item_8 item_9 item_10 item_11 item_12 item_13 item_14 skor_total
item_
1
Pearson Correlation 1 .239 .068 .268 -.028 .312 .065 .413* .312 .239 .239 .068 -.021 -.028 .375
*
Sig. (2-tailed) .203 .723 .152 .883 .093 .732 .023 .093 .203 .203 .723 .913 .883 .041
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
item_
2
Pearson Correlation .239 1 .565** .179 .376
* .447
* .191 .337 .447
* 1.000
** .760
** .565
** .489
** .376
* .776
**
Sig. (2-tailed) .203 .001 .343 .041 .013 .312 .069 .013 .000 .000 .001 .006 .041 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
item_
3
Pearson Correlation .068 .565** 1 .506
** .778
** .197 .169 .038 .197 .565
** .565
** 1.000
** .316 .778
** .795
**
Sig. (2-tailed) .723 .001 .004 .000 .298 .371 .842 .298 .001 .001 .000 .089 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
item_
4
Pearson Correlation .268 .179 .506** 1 .481
** .095 .332 .086 .095 .179 .179 .506
** .045 .481
** .577
**
Sig. (2-tailed) .152 .343 .004 .007 .616 .073 .650 .616 .343 .343 .004 .815 .007 .001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
item_
5
Pearson Correlation -.028 .376* .778
** .481
** 1 .093 .026 .063 .093 .376
* .376
* .778
** .361 1.000
** .698
**
Sig. (2-tailed) .883 .041 .000 .007 .624 .893 .740 .624 .041 .041 .000 .050 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
143
item_
6
Pearson Correlation .312 .447* .197 .095 .093 1 .020 .553
** 1.000
** .447
* .447
* .197 .156 .093 .523
**
Sig. (2-tailed) .093 .013 .298 .616 .624 .915 .002 .000 .013 .013 .298 .410 .624 .003
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
item_
7
Pearson Correlation .065 .191 .169 .332 .026 .020 1 .313 .020 .191 .027 .169 .162 .026 .363*
Sig. (2-tailed) .732 .312 .371 .073 .893 .915 .093 .915 .312 .886 .371 .393 .893 .049
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
item_
8
Pearson Correlation .413* .337 .038 .086 .063 .553
** .313 1 .553
** .337 .337 .038 .165 .063 .484
**
Sig. (2-tailed) .023 .069 .842 .650 .740 .002 .093 .002 .069 .069 .842 .384 .740 .007
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
item_
9
Pearson Correlation .312 .447* .197 .095 .093 1.000
** .020 .553
** 1 .447
* .447
* .197 .156 .093 .523
**
Sig. (2-tailed) .093 .013 .298 .616 .624 .000 .915 .002 .013 .013 .298 .410 .624 .003
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
item_
10
Pearson Correlation .239 1.000** .565
** .179 .376
* .447
* .191 .337 .447
* 1 .760
** .565
** .489
** .376
* .776
**
Sig. (2-tailed) .203 .000 .001 .343 .041 .013 .312 .069 .013 .000 .001 .006 .041 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
item_
11
Pearson Correlation .239 .760** .565
** .179 .376
* .447
* .027 .337 .447
* .760
** 1 .565
** .279 .376
* .701
**
Sig. (2-tailed) .203 .000 .001 .343 .041 .013 .886 .069 .013 .000 .001 .135 .041 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
item_ Pearson Correlation .068 .565** 1.000
** .506
** .778
** .197 .169 .038 .197 .565
** .565
** 1 .316 .778
** .795
**
144
12 Sig. (2-tailed) .723 .001 .000 .004 .000 .298 .371 .842 .298 .001 .001 .089 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
item_
13
Pearson Correlation -.021 .489** .316 .045 .361 .156 .162 .165 .156 .489
** .279 .316 1 .361 .490
**
Sig. (2-tailed) .913 .006 .089 .815 .050 .410 .393 .384 .410 .006 .135 .089 .050 .006
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
item_
14
Pearson Correlation -.028 .376* .778
** .481
** 1.000
** .093 .026 .063 .093 .376
* .376
* .778
** .361 1 .698
**
Sig. (2-tailed) .883 .041 .000 .007 .000 .624 .893 .740 .624 .041 .041 .000 .050 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
skor_t
otal
Pearson Correlation .375* .776
** .795
** .577
** .698
** .523
** .363
* .484
** .523
** .776
** .701
** .795
** .490
** .698
** 1
Sig. (2-tailed) .041 .000 .000 .001 .000 .003 .049 .007 .003 .000 .000 .000 .006 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
145
Uji Reliabilitas Instrumen
Uji reliabilitas Strategi Mengajar Guru
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.878 15
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
item_1 44.97 14.309 .768 .862
item_2 44.93 14.064 .625 .866
item_3 44.87 15.154 .328 .879
item_4 44.80 13.683 .736 .860
item_5 44.83 14.971 .363 .878
item_6 44.97 15.482 .308 .879
item_7 45.00 14.621 .538 .870
item_8 44.93 14.340 .540 .870
item_9 44.80 13.821 .693 .863
item_10 44.90 13.748 .584 .868
item_11 45.10 15.610 .366 .877
item_12 44.73 13.444 .658 .864
item_13 44.90 14.921 .343 .880
item_14 44.83 14.075 .640 .865
item_15 44.83 14.420 .532 .870
146
Uji Reliabilitas Lingkungan Sekolah
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.900 18
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
item_1 55.97 31.482 .604 .893
item_2 56.20 31.614 .614 .893
item_3 56.23 31.426 .672 .891
item_4 56.23 31.771 .513 .896
item_5 56.07 30.547 .775 .888
item_6 56.20 31.545 .627 .893
item_7 56.13 32.120 .493 .896
item_8 56.33 29.195 .573 .897
item_9 56.60 31.559 .568 .894
item_10 56.37 33.344 .300 .901
item_11 56.10 31.610 .504 .896
item_12 56.60 29.834 .591 .894
item_13 56.40 33.490 .386 .899
item_14 56.17 31.247 .669 .891
item_15 56.13 31.775 .557 .894
item_16 56.00 31.862 .460 .897
item_17 56.13 32.464 .430 .898
item_18 56.20 30.855 .659 .891
147
Uji Reliabilitas Kreativitas Siswa
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.858 14
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
item_1 40.83 12.213 .246 .865
item_2 41.20 11.338 .729 .837
item_3 41.27 11.168 .748 .835
item_4 41.20 11.200 .452 .854
item_5 41.17 11.109 .620 .841
item_6 41.27 12.271 .458 .852
item_7 41.40 12.179 .220 .869
item_8 41.10 11.955 .381 .855
item_9 41.27 12.271 .458 .852
item_10 41.20 11.338 .729 .837
item_11 41.20 11.545 .643 .842
item_12 41.27 11.168 .748 .835
item_13 41.23 11.978 .392 .855
item_14 41.17 11.109 .620 .841
148
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 108
Normal Parametersa,b
Mean .0000000
Std. Deviation 3.93493203
Most Extreme Differences Absolute .067
Positive .067
Negative -.054
Kolmogorov-Smirnov Z .067
Asymp. Sig. (2-tailed) .200a
a. Test distribution is Normal.
Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -2.382 3.463 -.688 .493
Strategi Mengajar Guru .001 .041 .002 .021 .983
Lingkungan Sekolah .084 .041 .198 2.055 .142
a. Dependent Variable: RES2
Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 20.327 6.171 3.294 .001
Strategi Mengajar Guru .242 .074 .299 3.291 .001 .982 1.018
Lingkungan Sekolah .227 .073 .284 3.128 .002 .982 1.018
a. Dependent Variable: Kreativitas Siswa
149
Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .384a .148 .131 3.59420 1.724
a. Predictors: (Constant), Lingkungan Sekolah, Strategi Mengajar Guru
b. Dependent Variable: Kreativitas Siswa
Analisis Linear Berganda
Uji Determinasi
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .384a .148 .131 3.59420
a. Predictors: (Constant), Lingkungan Sekolah, Strategi Mengajar Guru
Uji Simultan (F)
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 235.013 2 117.506 9.096 .000b
Residual 1356.422 105 12.918
Total 1591.435 107
a. Dependent Variable: Kreativitas Siswa
b. Predictors: (Constant), Lingkungan Sekolah, Strategi Mengajar Guru
150
Uji Parsial (t)
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 20.327 6.171 3.294 .001
Strategi Mengajar Guru .242 .074 .299 3.291 .001
Lingkungan Sekolah .227 .073 .284 3.128 .002
a. Dependent Variable: Kreativitas Siswa
Analisis linear berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 20.327 6.171 3.294 .001
Strategi Mengajar
Guru
.242 .074 .299 3.291 .001 .982 1.018
Lingkungan Sekolah .227 .073 .284 3.128 .002 .982 1.018
a. Dependent Variable: Kreativitas Siswa
151
DISTRIBUSI NILAI ttabel
d.f t0.10 t0.05 t0.025 t0.01 t0.005 d.f t0.10 t0.05 t0.025 t0.01 t0.005
1 3.078 6.314 12.71 31.82 63.66 61 1.296 1.671 2.000 2.390 2.659
2 1.886 2.920 4.303 6.965 9.925 62 1.296 1.671 1.999 2.389 2.659
3 1.638 2.353 3.182 4.541 5.841 63 1.296 1.670 1.999 2.389 2.658
4 1.533 2.132 2.776 3.747 4.604 64 1.296 1.670 1.999 2.388 2.657
5 1.476 2.015 2.571 3.365 4.032 65 1.296 1.670 1.998 2.388 2.657
6 1.440 1.943 2.447 3.143 3.707 66 1.295 1.670 1.998 2.387 2.656
7 1.415 1.895 2.365 2.998 3.499 67 1.295 1.670 1.998 2.387 2.655
8 1.397 1.860 2.306 2.896 3.355 68 1.295 1.670 1.997 2.386 2.655
9 1.383 1.833 2.262 2.821 3.250 69 1.295 1.669 1.997 2.386 2.654
10 1.372 1.812 2.228 2.764 3.169 70 1.295 1.669 1.997 2.385 2.653
11 1.363 1.796 2.201 2.718 3.106 71 1.295 1.669 1.996 2.385 2.653
12 1.356 1.782 2.179 2.681 3.055 72 1.295 1.669 1.996 2.384 2.652
13 1.350 1.771 2.160 2.650 3.012 73 1.295 1.669 1.996 2.384 2.651
14 1.345 1.761 2.145 2.624 2.977 74 1.295 1.668 1.995 2.383 2.651
15 1.341 1.753 2.131 2.602 2.947 75 1.295 1.668 1.995 2.383 2.650
16 1.337 1.746 2.120 2.583 2.921 76 1.294 1.668 1.995 2.382 2.649
17 1.333 1.740 2.110 2.567 2.898 77 1.294 1.668 1.994 2.382 2.649
18 1.330 1.734 2.101 2.552 2.878 78 1.294 1.668 1.994 2.381 2.648
19 1.328 1.729 2.093 2.539 2.861 79 1.294 1.668 1.994 2.381 2.647
20 1.325 1.725 2.086 2.528 2.845 80 1.294 1.667 1.993 2.380 2.647
21 1.323 1.721 2.080 2.518 2.831 81 1.294 1.667 1.993 2.380 2.646
22 1.321 1.717 2.074 2.508 2.819 82 1.294 1.667 1.993 2.379 2.645
23 1.319 1.714 2.069 2.500 2.807 83 1.294 1.667 1.992 2.379 2.645
24 1.318 1.711 2.064 2.492 2.797 84 1.294 1.667 1.992 2.378 2.644
25 1.316 1.708 2.060 2.485 2.787 85 1.294 1.666 1.992 2.378 2.643
26 1.315 1.706 2.056 2.479 2.779 86 1.293 1.666 1.991 2.377 2.643
27 1.314 1.703 2.052 2.473 2.771 87 1.293 1.666 1.991 2.377 2.642
28 1.313 1.701 2.048 2.467 2.763 88 1.293 1.666 1.991 2.376 2.641
29 1.311 1.699 2.045 2.462 2.756 89 1.293 1.666 1.990 2.376 2.641
30 1.310 1.697 2.042 2.457 2.750 90 1.293 1.666 1.990 2.375 2.640
31 1.309 1.696 2.040 2.453 2.744 91 1.293 1.665 1.990 2.374 2.639
32 1.309 1.694 2.037 2.449 2.738 92 1.293 1.665 1.989 2.374 2.639
33 1.308 1.692 2.035 2.445 2.733 93 1.293 1.665 1.989 2.373 2.638
34 1.307 1.691 2.032 2.441 2.728 94 1.293 1.665 1.989 2.373 2.637
35 1.306 1.690 2.030 2.438 2.724 95 1.293 1.665 1.988 2.372 2.637
36 1.306 1.688 2.028 2.434 2.719 96 1.292 1.664 1.988 2.372 2.636
37 1.305 1.687 2.026 2.431 2.715 97 1.292 1.664 1.988 2.371 2.635
38 1.304 1.686 2.024 2.429 2.712 98 1.292 1.664 1.987 2.371 2.635
39 1.304 1.685 2.023 2.426 2.708 99 1.292 1.664 1.987 2.370 2.634
40 1.303 1.684 2.021 2.423 2.704 100 1.292 1.664 1.987 2.370 2.633
41 1.303 1.683 2.020 2.421 2.701 101 1.292 1.663 1.986 2.369 2.633
42 1.302 1.682 2.018 2.418 2.698 102 1.292 1.663 1.986 2.369 2.632
43 1.302 1.681 2.017 2.416 2.695 103 1.292 1.663 1.986 2.368 2.631
44 1.301 1.680 2.015 2.414 2.692 104 1.292 1.663 1.985 2.368 2.631
45 1.301 1.679 2.014 2.412 2.690 105 1.292 1.663 1.985 2.367 2.630
46 1.300 1.679 2.013 2.410 2.687 106 1.291 1.663 1.985 2.367 2.629
47 1.300 1.678 2.012 2.408 2.685 107 1.291 1.662 1.984 2.366 2.629
48 1.299 1.677 2.011 2.407 2.682 108 1.291 1.662 1.984 2.366 2.628
49 1.299 1.677 2.010 2.405 2.680 109 1.291 1.662 1.984 2.365 2.627
50 1.299 1.676 2.009 2.403 2.678 110 1.291 1.662 1.983 2.365 2.627
51 1.298 1.675 2.008 2.402 2.676 111 1.291 1.662 1.983 2.364 2.626
52 1.298 1.675 2.007 2.400 2.674 112 1.291 1.661 1.983 2.364 2.625
53 1.298 1.674 2.006 2.399 2.672 113 1.291 1.661 1.982 2.363 2.625
54 1.297 1.674 2.005 2.397 2.670 114 1.291 1.661 1.982 2.363 2.624
55 1.297 1.673 2.004 2.396 2.668 115 1.291 1.661 1.982 2.362 2.623
56 1.297 1.673 2.003 2.395 2.667 116 1.290 1.661 1.981 2.362 2.623
57 1.297 1.672 2.002 2.394 2.665 117 1.290 1.661 1.981 2.361 2.622
58 1.296 1.672 2.002 2.392 2.663 118 1.290 1.660 1.981 2.361 2.621
59 1.296 1.671 2.001 2.391 2.662 119 1.290 1.660 1.980 2.360 2.621
60 1.296 1.671 2.000 2.390 2.660 120 1.290 1.660 1.980 2.360 2.620
152
DISTRIBUTION TABEL NILAI F0,05
DEGREES OF FREEDOM FOR NOMINATOR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12 15 20 24 30 40 60 120 ∞
1 161 200 216 225 230 234 237 239 241 242 244 246 248 249 250 251 252 253 254
2 18,5 19,0 19,2 19,2 19,3 19,3 19,4 19,4 19,4 19,4 19,4 19,4 19,4 19,5 19,5 19,5 19,5 19,5 19,5
3 10,1 9,55 9,28 9,12 9,01 8,94 8,89 8,85 8,81 8,79 8,74 8,70 8,66 8,64 8,62 8,59 8,57 8,55 8,53
4 7,71 6,94 6,59 6,39 6,26 6,16 6,09 6,04 6,00 5,96 5,91 5,86 5,80 5,77 5,75 5,72 5,69 5,66 5,63
5 6,61 5,79 5,41 5,19 5,05 4,95 4,88 4,82 4,77 4,74 4,68 4,62 4,56 4,53 4,50 4,46 4,43 4,40 4,37
6 5,99 5,14 4,76 4,53 4,39 4,28 4,21 4,15 4,10 4,06 4,00 3,94 3,87 3,84 3,81 3,77 3,74 3,70 3,67
7 5,59 4,74 4,35 4,12 3,97 3,87 3,79 3,73 3,68 3,64 3,57 3,51 3,44 3,41 3,38 3,34 3,30 3,27 3,23
8 5,32 4,46 4,07 3,84 4,69 3,58 3,50 3,44 3,39 3,35 3,28 3,22 3,15 3,12 3,08 3,04 3,01 2,97 2,93
9 5,12 4,26 3,86 3,63 3,48 3,37 3,29 3,23 3,18 3,14 3,07 3,01 2,94 2,90 2,86 2,83 2,79 2,75 2,71
10 4,96 4,10 3,71 3,48 3,33 3,22 3,14 3,07 3,02 2,98 2,91 2,85 2,77 2,74 2,70 2,66 2,62 2,58 2,54
11 4,84 3,98 3,59 3,36 3,20 3,09 3,01 2,95 2,90 2,85 2,79 2,72 2,65 2,61 2,57 2,53 2,49 2,45 2,40
12 4,75 3,89 3,49 3,26 3,11 3,00 2,91 2,85 2,80 2,75 2,69 2,62 2,54 2,51 2,47 2,43 2,38 2,34 2,30
13 4,67 3,81 3,41 3,13 3,03 2,92 2,83 2,77 2,71 2,67 2,60 2,53 2,46 2,42 2,38 2,34 2,30 2,25 2,21
14 4,60 3,74 3,34 3,11 2,96 2,85 2,76 2,70 2,65 2,60 2,53 2,46 2,39 2,35 2,31 2,27 2,22 2,18 2,13
15 4,54 3,68 3,29 3,06 2,90 2,79 2,71 2,64 6,59 2,54 2,48 2,40 2,33 2,29 2,25 2,20 2,16 2,11 2,07
16 4,49 3,63 3,24 3,01 2,85 2,74 2,66 2,59 2,54 2,49 2,42 2,35 2,28 2,24 2,19 2,15 2,11 2,06 2,01
17 4,45 3,59 3,20 2,96 2,81 2,70 2,61 2,55 2,49 2,45 2,38 2,31 2,23 2,19 2,15 2,10 2,06 2,01 1,96
18 4,41 3,55 3,16 2,93 2,77 2,66 2,58 2,51 2,46 2,41 2,34 2,27 2,19 2,15 2,11 2,06 2,02 1,97 1,92
19 4,38 3,52 3,13 2,90 2,74 2,63 2,54 2,48 2,42 2,38 2,31 2,23 2,16 2,11 2,07 2,03 1,98 1,93 1,88
20 4,35 3,49 3,10 2,87 2,71 2,60 2,51 2,45 2,39 2,35 2,28 2,20 2,12 2,08 2,04 1,99 1,95 1,90 1,84
21 4,32 3,47 3,07 2,84 2,68 2,57 2,49 2,42 2,37 2,32 2,25 2,18 2,10 2,05 2,01 1,96 1,92 1,87 1,81
22 4,30 3,44 3,05 2,82 2,66 2,55 2,46 2,40 2,34 2,30 2,23 2,15 2,07 2,03 1,98 1,94 1,89 1,84 1,78
23 4,28 3,42 3,03 2,80 2,64 2,53 2,44 2,37 2,32 2,27 2,20 2,13 2,05 2,01 1,96 1,91 1,86 1,81 1,76
24 4,26 3,40 3,01 2,78 2,62 2,51 2,42 2,36 2,30 2,25 2,18 2,11 2,03 1,98 1,94 1,89 1,84 1,79 1,73
25 4,24 3,39 2,99 2,76 2,60 2,49 2,40 2,34 2,28 2,24 2,16 2,09 2,01 1,96 1,92 1,87 1,82 1,77 1,71
30 4,17 3,32 2,92 2,69 2,53 2,42 2,33 2,27 2,21 2,16 2,09 2,01 1,93 1,89 1,84 1,79 1,74 1,68 1,62
40 4,08 3,23 2,84 2,61 2,45 2,34 2,25 2,18 2,12 2,08 2,00 1,92 1,84 1,79 1,74 1,69 1,64 1,58 1,51
50 4,08 3,18 2,79 2,56 2,40 2,29 2,20 2,13 2,07 2,02 1,95 1,87 1,78 1,74 1,69 1.63 1,56 1,50 1,41
60 4,00 3,15 2,76 2,53 2,37 2,25 2,17 2,10 2,04 1,99 1,92 1,84 1,75 1,70 1,65 1,59 1,53 1,47 1,39
100 3,94 3,09 2,70 2,46 2,30 2,19 2,10 2,03 1,97 1,92 1,85 1,80 1,68 1,63 1,57 1,51 1,46 1,40 1,28
120 3,92 3,07 2,68 2,45 2,29 2,18 2,09 2,02 1,96 1,91 1,83 1,75 1,66 1,61 1,55 1,50 1,43 1,35 1,22
∞ 3,84 3,00 2,60 2,37 2,21 2,10 2,01 1,94 1,88 1,83 1,75 1,67 1,57 1,52 1,46 1,39 1,32 1,22 1,00
153
153
Tabel Durbin Watson
154
154
BIODATA MAHASISWA
Nama : Heri Pamuji
NIM : 14130130
Tempat Tanggal Lahir : Trenggalek, 24 Januari 1995
Fak./Jur./Prog. Studi : Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan/ Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial/Program Studi Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial
Tahun Masuk : 2014
Alamat Rumah : RT/RW. 28/06 Ds. Ngrambingan, Kec. Panggul, Kab.
Trenggalek
No. Tlp Rumah/HP : 085 336 148 241
Alamat email : [email protected]
Malang, 11 Mei 2018
Mahasiswa,
Heri Pamuji
NIM. 14130130