i
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TERHADAP
HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA
PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SDN 32
LAGALIGO KOTA PALOPO
NURFAUSIA ANDI MORANG
1601414282
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO
2020
ii
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL
BELAJAR DAN MOTIVASI SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA
KELAS IV SDN 32 LAGALIGO KOTA PALOPO
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Cokroaminoto Palopo
NURFAUSIA ANDI MORANG
16014141282
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO
2020
iii
iv
v
vi
ABSTRAK
Nurfausia Andi Morang. 2020. Pengaruh Penggunaan Media Gambar Terhadap
Hasil Belajar Siswa dan Motivasi Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA kelas IV
SDN 32 Lagaligo Kota Palopo (dibimbing oleh Ma’rufi dan M.Rusli B).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Hasil belajar siswa sebelum
dan sesudah penggunaan media gambar (2) Respon siswa dalam adanya penerapan
media gambar dalam pembelajaran (3) Motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah
penggunaan media gambar. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 32 Lagaligo Kota
Palopo.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey lapangan dengan
memberikan tes pada awal sebelum penerapan media gambar dan tes sesudah
penggunaan media gambar.kepada siswa sebagai responden. Pengambilan sampel
dilakukan secara acak yang mewakili siswa kelas IV dilokasi penelitian.Data
dianalisis menggunakan teknik deskriptif dan teknik inferensial. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pada pretes masih ada 20% siswa yang belum mampu mencapai
KKM dan pada posttest setelah penggunaan media gambar menjadi 85% siswa sudah
mampu mencapai KKM yang diberikan. Pemberian angket respon siswa setelah
penggunaan media gambar siswa cenderung positif dalam penggunaan media
gambar.Sedangkan pemberian angket Motivasi belajar sebelum penggunaan media
gambar yaitu 14,81% dan setelah penggunaan media gambar meningkat menjadi
70,73%.Model yang diberikan kepada siswa berupa media gambar sangat cocok
dengan pembelajaran IPA karena dapat lebih membuat siswa lebih aktif d
kelas.Media gambar yang diberikan memberikan juga memiliki dampak positif dalam
pembelajaran serta siswa memiliki rasa yang semangat dalam belajar.
Kata kunci : Media gambar, Hasil belajar, Motivasi belajar, Pembelajaran IPA
v
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan Rahmat, Taufik
dan Hidayah- Nya. Salam dan shalawat untuk baginda rasulullah Muhammad SAW,
dan terima kasih untuk kedua orang tua saya yang selalu mendukung.Alhamdulillah
penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Media
Gambar terhadap Hasil Belajar dan Motivasi Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA
kelas IV SDN 32 Lagaligo”.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa skripsi yang telah di
buat ini terdapat banyak kekurangan, karena keterbatasan pengetahuan yang ada dan
tentu hasilnya masih jauh dari kata kesempurnaan, sehingga penulis mengharapkan
kritikan dan saran yang membangun dari para pembaca, terutama dari dosen
pembimbing, demi perbaikan dan penyempurnaan Skripsi ini. Untuk itu pada
kesempatan ini penulis sangat berterima kasih yang tak terhingga, peneliti ucapkan
kepada:
1. Bapak Prof. Drs. Hanafie Mahtika, MS selaku Rektor Universitas Cokroaminoto
Palopo.
2. Ibu Dr. Ma’rufi, M.Pd selaku Wakil Rektor Bidang Akademik dan selaku Doseen
Pembimbing I saya yang dengan tulus memberikan arahan dan saran dalam
penyusunan skripsi ini.
3. Ibu Dr. Rusdiana Junaid, M.Hum., M.A selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Cokroaminoto Palopo.
4. Ibu Erni, S.Pd.SD., M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar Universitas Cokroaminoto Palopo
5. Bapak M. Rusli B, S.Pd., M.Pd selaku Dosen Pembimbing II saya yang selalu
memberikan arahan dan saran serta meluangkan waktu setiap bimbingan skripsi
ini.
6. Bapak dan ibu dosen yang telah memberikan ilmunya selama dalam proses
perkuliahan.
vi
viii
7. Semua rekan-rekan mahasiswa yang telah membantu dalam proses penyusunan
skripsi ini.
Semoga segala bantuan yang telah diberikan kepada peneliti mendapat pahala
dari Allah SWT. Dan peneliti berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat
bagi kita semua. AAMIIN.
vii
ix
RIWAYAT HIDUP
Nurfausia Andi Morang adalah nama penulis skripsi ini. Lahir
pada tanggal 20 Februari 1998, di Kota Palopo Provinsi Sulawesi
Selatan. Penulis merupakan anak ke 4 dari 4 bersaudara dari
pasangan Lukman Andi Morang dan Rosmiati S. Penulis pertama
kali masuk pendidikan pada tahun 2004 di Taman Kanak-kanak
Handayani , Sekolah Dasar pada tahun 2005 hingga 2010 di SDN
483 Andi Patiware, pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan di SMPN
1 Palopo sampai tahun 2013. Setelah tamat di SMPN 1, penulis melanjutkan ke
SMAN 3 Palopo dan tamat pada tahun 2016. Dan pada tahun yang sama penulis
terdaftar sebagai Mahasiswa di Universitas Cokroaminoto Palopo Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan dengan mengambil Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar.
Dengan ketekunan dan motivasi tinggi untuk terus belajar dan
berusaha.Penulis telah mampu menyelasaikan skripsi ini walaupun masih jauh dari
kata sempura.Semoga skripsi ini dapat memberikan dampak positif bagi dunia
pendidikan.
Akhir kata penulis mengucapakan rasa syukur yang sebesar-besarnya atas
terselesaikannya skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Media Gambar
Terhadap Hasil Belajar Siswa dan Motivasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA
kelas IV SDN 32 Lagaligo Kota Palopo”.
viii
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN NASKAH SKRIPSI ............................ iii
HALAMAN KETERANGAN UJI SIMILIRITY .............................................. iv
ABSTRAK ......................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi
RIWAYAT HIDUP ............................................................................................ viii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 3
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................. 4
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori ......................................................................................... 6
2.2 Pendekatan Relevan ............................................................................. 13
2.3 Kerangka Berpikir ................................................................................ 14
2.4 Hipotesis Penelitian .............................................................................. 15
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................ 17
3.2 Jenis Penelitian dan Desain Penelitian ................................................. 17
3.3 Satuan Experimen ................................................................................ 18
3.4 Defenisi Operasional Variabel ............................................................. 19
3.5 Instrumen Penelitian ............................................................................. 20
3.6 Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 21
3.7 Teknik Analisis Data ............................................................................ 22
ix
xi
3.8 Kriteria Pengaruh .................................................................................. 25
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian .................................................................................... 26
4.2 Pembahasan .......................................................................................... 35
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ......................................................................................... 38
5.2 Saran ................................................................................................... 39
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 40
LAMPIRAN ........................................................................................................ 42
x
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
1. Desain Penelitian .................................................................................... 18
2. Kategori Penilaian Hasil Belajar ............................................................ 22
3. Kriteria Respon Siswa ............................................................................ 23
4. Kategori Penilaian Motivasi Belajar ...................................................... 24
5. Klasifikasi Gain Normalitas ................................................................... 25
6. Nilai Statistik Hasil Pretest ..................................................................... 27
7. Data Hasil Belajar Sebelum Penggunaan Media Gambar ...................... 27
8. Data Interval Hasil Belajar sebelum Penggunaan Media Gambar .......... 28
9. Pencapaian Nilai KKM Pretest ............................................................... 28
10. Rangkuman Nilai Statistik Hasil Postest ................................................ 29
11. Data Hasil Belajar Sesudah Penggunaan Media Gambar ...................... 29
12. Data Setelah Penggunaan Media Gambar .............................................. 30
13. Pencapaian Nilai KKM Postest .............................................................. 30
14. Data Motivasi Siswa sebelum Penggunaan Media Gambar .................. 31
15. Data Motivasi Siswa setelah Penggunaan Media Gambar ...................... 32
16. Data Respon Siswa terhadap Penggunaan Media Gambar ................... 33
17. Uji Hipotesis Data Pretest dan Postest ................................................... 34
18. Uji Hipotesis Motivasi Belajar setelah Penggunaan Media Gambar ..... 34
19. Uji Gain Normalitas ................................................................................ 35
xi
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Silabus Kelas 4 ....................................................................................... 43
2. RPP kelas 4 ............................................................................................ 45
3. Kisi-kisi Instrumen ................................................................................. 53
4. Surat Perizinan Penelitian ...................................................................... 63
5. Surat Keterangan Selesai Penelitian ....................................................... 64
6. Daftar Hadir Siswa ................................................................................. 65
7. Hasil Belajar Siswa sebelum Penggunaan Media Gambar .................... 67
8. Hasil Belajar Siswa sesudah Penggunaan Media Gambar ..................... 69
9. Angket Respon Siswa ............................................................................ 71
10. Motivasi Belajar Siswa sebelum Penggunaan Media Gambar .............. 72
11. Motivasi Belajar Siswa setelah Penggunaan Media Gambar ................ 73
12. Dokumentasi .......................................................................................... 74
xii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan proses yang dibuat untuk menularkan atau
memindahkan suatu pengetahuan dan keahlian ataupun kemampuan yang dilakukan
terus menerus dari satu generasi ke generasi yang akan datang untuk mencerdaskan
bangsa. Pendidikan merupakan hal yang sanghat dibutuhkan dalam kehidupan, yang
menjadi salah satu tempat untuk melatih seseorang dalam terampil
berbahasa,berbicara dan melakukan suatu proses pembelajaran. Pendidikan bisa
didapatkan melalui pembelajaran formal maupun informal, di lembaga yang bersifat
formal seperti sekolah dan informal baik dirumah maupun lingkungan bermain anak.
Menurut Winkel dalam Sunarto (2009: 162) mengatakan bahwa prestasi
merupakan bentuk keberhasilan belajar serta kemampuan seseorang dalam
melakukan suatu proses pembelajaran sesuai dengan keberhasilan yang dicapai.
Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sidiknas Pasal 1 Ayat 20, mengatakan
bahwa pembelajaran merupakan suatu proses yang dilakukan seorang anak didik ,
pendidik dan sumber belajar baik dalam lingkungan maupun luar lingkungan
belajarnya.
Masalah yang selalu muncul dalam dunia pendidikan yaitu perkembangan
yang mencakup tentan kondisi lingkungan , budaya serta perkembangan teknologi
yang sangat berpengaruh terhadap pendidikan. Ilmu yang telah diberikan oleh
pendidik diharpakan mampu membuat siswa lebih memiliki pengetahuan yang
banyak,, sikap yang baik serta kepercayaan pada diri peserta didik. Pembelajaran
yang sangat baik dan berkualitas di dapatkan dari motivasi belajar dan hasil belajar
seorang peserta didik. Dan itu juga,bisa didapatkan dari pemberian fasilitas yang baik
dan memadai serta kreativitas seorang guru untuk membuat anak didik mencapai
target hasil belajarnya. Pembelajaran yang memiliki motivasi tinggi akan membawa
keberhasilan yang tinggi juga dengan ditunjang dari pendidik yang memiliki
kemampuan menyediakan dan memfalitasi motivasi bagi para peserta didiknya.
2
Target utama dalam belajar dapat dilihat dan dikuru melalui perubahan sikap
siswa dan kemampuan siswa pada suatu proses belajarnya, dalam proses belajar
mengajar tersebut seorang pendidik mampu dalam mengelola sebuah kelas dengan
sebaik mungkin serta menyediakan berbagai strategi ataupun penggunaan media yang
telah direncanakan, hal ini merupakan kunci sekaligus ujung tombak pencapaian
tujuan pembaharuan pendidikan. Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi.
Dalam suatu proses komunikasi selalu melibatkan tiga komponen pokok, yaitu
komponen pengirim pesan (guru), komponen penerima pesan (siswa), dan komponen
pesan itu sendiri yang biasanya berupa materi pelajaran. Dari ketiga komponen
tersebut, guru diharapkan mampu untuk merencanakan kegiatan belajar mengajar
secara efektif (Sanjaya, 2011).
Pada observasi yang dilakukan di SDN 32 Lagaligo ditemukan fakta bahwa
hasil belajar dan motivasi belajar siswa masih dikatakan sangat rendah karena
dilihat dari kurangnya minat siswa dalam proses pembelajaran , penyebabya karena
adanya faktor kemalasan siswa dalam memperhatikan pelajaran dan juga karena
metode yang digunakan dianggap itu-itu saja dan kurang menyenangkan. Maka dari
itu seorang guru harus berusaha untuk dapat menciptakan dan menggunakan berbagai
macam metode, agar pembelajaran tidak membosankan bagi siswa. Serta guru yang
baik, dapat menghargai setiap usaha yang dilakukan oleh siswa dan menghargai hasil
kerja siswa, serta memberikan rangsangan atau dorongan kepada siswa supaya
mampu membuat dan berpikir, sambil menghasilkan karya dan pikiran kreatif. Oleh
karenanya, seorang guru perlu menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi,
serta menyediakan beragam pengalaman belajar melalui interaksi dengan isi atau
materi pembelajaran. Namun ada beberapa hal yang dapat menggangu proses
pembelajaran seperti siswa sering melamun saat belajar dan siswa cenderung pasif
dalam belajar. Di dalam proses pembelajaran, guru perlu menciptakan proses
pembelajaran yang menarik untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.
Salah satu cara untuk menciptakan pembelajaran yang menarik dengan memilih
media pembelajaran yang tepat dan sesuai. Salah satu media pembelajaran yang dapat
digunakan untuk menarik perhatian siswa adalah media gambar.
3
Salah satu alternatif metode pembelajaran yang sangat dibutuhkan yaitu
adanya penggunaan media gambar dalam proses belajar, dengan menggunakan media
gambar dalam proses belajara dimaksudkan dapat berguna untuk mengukur sampai
dimana kemampuan peserta didik, dapat melatih keterampilan, serta mampu
menceritakan dengan mudah apa yang dilihatnya, karena dengan adanya penggunaan
media diharapkan siswa dapat lebih termotivasi dan sekreaktif mungkin menuangkan
ide-idenya dalam menghasilkan suatu karya. Dengan menggunakan media gambar
tersebut jelas akan dapat mempengaruhi hasil belajar serta motivasi belajar siswa.
Berdasarkan uraian diatas tentang adanya penggunaan media gambar, maka
dilakukan salah satu suatu tindakan pembuktian melalui penelitian ilmiah untuk
menguji pengaruh media gambar terhadap hasil belajar pada pembelajaran IPA siswa
khususnya pada siswa kelas IV. Hal tersebut pula yang menyebabkan penulis
mengangkat tema proposal “Pengaruh Penggunaan Media Gambar terhadap Hasil
Belajar dan Motivasi Belajar pada pembelajaran IPA siswa kelas IV”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, penulis
merumuskan permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagaimanakah hasil belajar siswa sebelum dan setelah menggunakan media
gambar pada siswa kelas IV SDN 32 Lagaligo?
2. Bagaimanakah respon siswa setelah pembelajaran menggunakan media gambar
pada siswa kelas IV SDN 32 Lagaligo?
3. Bagaimanakah motivasi belajar siswa sebelum dan setelah menggunakan media
gambar pada siswa kelas IV SDN 32 Lagaligo?
4. Apakah terjadi peningkatan hasil belajar siswa kelas IV SDN 32 Lagaligo setelah
pengunaan media gambar?
5. Apakah terjadi peningkatan motivasi belajar siswa kelas IV SDN 32 Lagaligo
setelah pengunaan media gambar?
4
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum dan setelah menggunakan media
gambar pada kelas IV SDN 32 Lagaligo.
2. Untuk mengetahui respon siswa setelah pembelajaran menggunakan media
gambar pada siswa kelas IV SDN 32 Lagaligo.
3. Untuk mengetahui motivasi belajar siswa sebelum dan setelah menggunakan
media gambar pada kelas IV SDN 32 Lagaligo.
4. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan media gambar terhadap peningkatan
hasil belajar pada siswa kelas IV SDN 32 Lagaligo.
5. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan media gambar terhadap peningkatan
motivasi belajar pada siswa kelas IV SDN 32 Lagaligo.
1.4 Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka penelitian ini
diharapkan mempunyai manfaat dalam pendidikan baik itu secara langsung maupun
tidak langsung. Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat teoritis
a. Penelitian diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang
pembelajaran IPA, sehingga siswa akan mampu mengembangkan kemampuan
berpikir, kemampuan belajar, rasa ingin tahu, dan mampu mengembangkan sikap
peduli dan bertanggung jawab terhadap pengetahuannya tentang alam baik itu
lingkungan sekitar maupun secara luas.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
1). Memberikan pengalaman belajar yang menarik dan menyenangkan untuk
meningkatkan kemampuan berfikir dan mengembangkan kemampuan
bersosialisasi sesuai dengan tujuan pembelajaran IPA.
2). Melatih konsentrasi, ketrampilan dan pemahaman tentang pembelajaran IPA.
5
3). Memberikan pengalaman belajar yang menarik bagi siswa, serta sebagai motivasi
belajar IPA, sehingga berdampak positif pada peningkatan hasil belajar IPA
siswa.
b. Bagi Guru
Menambah wawasan tentang media pembelajaran, sehingga dapat memilih
media yang tepat sesuai dengan materi dan keadaan siswa.
c. Bagi Sekolah
Sebagai bahan dalam menyusun program pembelajaran tahunan dan sebagai
program dalam menenentukan media yang akan digunakan pada setiap pembelajaran.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori
1. Hakikat Pembelajaran IPA
Hakikat Pembelajaran IPA merupakan persiapan di masa depan, dalam hal ini
masa depan kehidupan anak yang ditentukan orang tua. Oleh karenanya, sekolah
mempersiapkan mereka untuk hidup dalam masyarakat yang akan datang. Ilmu
pengetahuan alam merupakan ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi
di alam ini atau disebut ilmu tentang alam. Dalam IPA menbahas juga tentang gejala-
gejala yang disusun secara sitematis berdasarkan hasil pengamatan dan percobaan
yang dilakukan oleh manusia.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu mengenai
alam. Ilmu Pengetahuan Alam merupakan terjemahan kata-kata dalam bahasa inggris
yaitu natural science. Karena berhubungan dengan alam maka kita harus mempelajari
peristiwa-peristiwa yang tarjadi di ala mini (Samatowa,2010:3).
Berdasarkan pendapat diatas maka disimpulkan pembelajaran adalah suatu
proses dan rangkaian upaya atau kegiatan guru dalam rangka membuat siswa belajar,
pembelajaran juga merupakan persiapan di masa depan dan sekolah mempersiapkan
mereka untuk hidup dalam masyarakat yang akan datang. Ilmu Pengetahuan Alam
merupakan mata pelajaran di SD yang dimaksudkan agar siswa mempunyai
pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang
diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara lain
penyelidikan, penyusunan dan penyajian gagasan-gagasan hakikat pembelajaran IPA.
Pembelajaran IPA adalah ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang
terjadi di alam dengan melakukan observasi, eksperimentasi, penyimpulan,
penyusunan teori agar siswa mempunyai pengetahuan, gagasan dan konsep yang
terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui
serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan penyajian
gagasan-gagasan hakikat pembelajaran IPA.
7
Pembelajaran IPA di SD/MI bertujuan agar siswa:
a. Mengembangkan rasa ingin tahu dan suatu sikap positif terhadap sains, teknologi
dan masyarakat.
b. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,
memecahkan masalah dan membuat keputusan.
c. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep sains yang akan
bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
d. Mengembangkan kesadaran tentang peran dan pentingnya sains dalam kehidupan
sehari-hari.
e. Mengalihkan pengetahuan, keterampilan dan pemahaman ke bidang pengajaran
lain.
f. Ikut serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam.
Setiap mata pelajaran memiliki karekteristik masing-masing, termasuk IPA.
IPA memiliki karakteristik yang berbeda. IPA harus memperhatikan prinsip-prinsip
tertentu, terdapat enam prinsip dalam melaksanakan pembelajaran IPA yaitu prinsip
motivasi, prinsip latar, prinsip menemukan, prinsip belajar sambil menemukan,
prinsip belajar sambil bermain dan prinsip sosial.
Dari beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan pembelajaran IPA
adalah ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam dengan
melakukan observasi, eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori agar siswa
mempunyai pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam
sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara lain
penyelidikan, penyusunan dan penyajian gagasan-gagasan.
2. Motivasi Belajar
Motivasi belajar meruapakan suatu dorongan dari proses pembelajan untuk
mencapai manfaat dari pembelajaran tersebut. Beberapa masalah yang dialami siswa
dalam belajar yang mengakibatkan hasil belajar yang tidak sesuai dengan yang
diharapkan oleh pendidik. Cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah
tersebut perlu dilihat dari beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa
8
diantaranya adalah motivasi belajar dari siswa tersebut, dimana motivasi belajar
merupakan salah satu hal terpenting dalam proses belajar siswa dan sangat
memberikan pengaruh yang sangat tinggi dalam minat dan semangat belajar siswa
tersebut.
Motivasi belajar juga merupakan kecendurungan siswa dalam melakukan
segala kegiatan belajar yang didorong oleh hasrat untuk mencapai prestasi dan hasil
belajar sebaik mungkin, Clayton Aldefer (dalam Hamdu,2011). Dan motivasi belajar
merupakan peranan yang khas yaitu penumbuhan gairah dalam diri setiap individu,
serta memunculkan perasaan penggerak semangat untuk belajar. Siswa yang memiliki
motivasi tinggi akan memiliki semangat dan banyak energi untuk melakukan kegiatan
belajar sehari-harinya (Sardiman,2011).
a.Fungsi Motivasi Belajar
Motivasi dalam belajar sangat penting artinya untuk mencapai tujuan proses
belajar mengajar yang diharapkan, sehingga motivasi siswa dalam belajar perlu
dibangun.Menurut (Sardiman,2011) motivasi memiliki tiga fungsi yaitu:
1) Motivasi sebagai pendorong perbuatan
Motivasi sebagai pendorong ini mempengaruhi sikap apa yang harus anak
didik ambil dalam rangka belajar.
2) Motivasi sebagai penggerak perbuatan
Motivasi yang melahirkan sikap dorongan dari psikologis anak yang tidak
dapat terbendung , dan terbentuk dalam sikap psikofisik.
3) Motivasi sebagai pengarah perbuatan
Anak didik yang memiliki motivasi dalam menyeleksi mana perbuatan yang
dapat dilakukan dan mana perbuatan yang tidak dapat dilakukan.
Motivasi belajar dapat dilihatr dari dua sudut pandang yakni motivasi yang
berasal dari dalam diri pridadi (motivasi intrinsik) dan motivasi yang berasal dari luar
diri seseorang yang disebut (motivasi ekstrinsik) menurut (Sardiman,2012) yaitu:
1) Motivasi Intrinsik adalah hal dan keadaan yang berasal dari dalam dirisiswa
sendiri yang dapat mendorong melakukan tindakan belajar yang erat dengan
tujuan belajar. Yang terbagi atas (a) Keinginan untuk menjadi orang terdidik (b)
9
Belajar yang disertai dengan minat (c) Belajar yang disertai dengan perasaan
senang.
2) Motivasi Ekstrinsik adalah motivasi yang aktif dan berfungsi karena adanya
perasangsan dari luar seperti (a) Belajar demi memenuhi kewajiban (b) Belajar
memenuhi kebutuhan (c) Belajar demi memperoleh hadiah (d) Belajar demi
memperoleh pujian.
Dilihat dari penjelasan tentang sudut pandang motivasi seseorang anak dapat
melakukan sesuatu usaha karena adanya motivasi. Motivasi yang lebih baik dalam
belajar akan menunjukkan hasil yang baik, dengan kata lain bahwa dengan usaha
yang tekun yang didasari adanya motivasi, akan dapat melahirkan prestasi yang baik.
Jadi menurut saya , motivasi merupakan salah satu dalam proses pembelajaran yang
mendukung siswa agar lebih aktif,giat dan tekun dalam belajar.
3. Respon Siswa
Respon siswa dalam belajar adalah perilaku yang lahir sebagai hasil
masuknya stimulus yang diberikan oleh guru atau tanggapan yang berikan untuk
mempelajari sesuatu. Sedangkan menurut saya, respon belajar siswa merupakan suatu
bentuk dalam proses belajar dengan adanya rangsangan yang diterima oleh siswa dan
dia dapat menyampaikan suatu tanggapan atau respon terhadap rangsangan.
Respon tidak dapat terlepas dari proses pembelajaran yang meliputi tiga
bagian yaitu :
a. Kognitif , yaitu respon yang berkaitan erat dengan pengetahuan, keterampilan ,
dan informasi seseorang mengenai sesuatu, respon akan timbul dengan sendirinya
apabila ada perubahan terhadap apa yang dipahami.
b. Afektif, yaitu respon yang berhubungan dengan emosi, sikap dan menilai
seseorang terhadap sesuatu yang ada disekitarnya. Respon ini kan timbul dengan
sendirinya.
c. Keterampilan atau psikomotorik, yaitu keahlian yang dimiliki masing-masing
siswa dalam menanggapi sesuatu.
- Ada dua macam respon menurut Skinner, diantaranya:
10
1). Respondent response (reflexive response), yaitu respon yang ditimbulkan oleh
suatu perangsang-perangsang tertentu. Misalnya, keluar air liur saat melihat
makanan tertentu. Perangsang-perangsang yang demikian itu disebut eliciting
stimuli, menimbulkan respon-respon yang relatif tetap. Pada umumnya,
perangsang-perangsang yang demikian mendahului respon yang ditimbulkannya.
2). Operant response (instrumental response), yaitu respon yang terbentuk dan
berkembang diikuti oleh para perangsang tertentu. Perangsang itu bias disebut
juga sebagai reinforce atau reinforcing stimuli, karena perasangang ini dapat
memperkuat respon yang telah dilakukan oleh organisme lainnya. Maka dari itu,
perangsang dapat mengikuti tingkah laku tertentu yang telah dilakukan dari
perangsang sebelumnya. Contohnya jika seorang siswa telah melakukan suatu
kegiatan yang baik maka akan mendapat hadiah dan itu menjadikan siswa
tersebut lebih giat lagi dalam belajar.
Apabila reinforcement didasarkan pada prinsip interval tetap, sudah dapat
diduga juga pola-pola respon yang akan muncul. Dan juga dengan menggunakan
prinsip yang lebih bervariasi makan akan timbul pula respon yang berbeda-beda..
Penggunaan reinforcement secara beragam dapat juga mempengaruhi cepat
lambatnya murid melakukan tugas-tugas belajar. Kalau reinforcement itu pada
dsarnya menggunakan banyak respon maka peserta didik akan lebih cerman dalam
mengendalikan waktu dimana semakin cepat dan lancer siswa dalam mengumpulkan
berbagai respon maka semakin cepat pula mendapakan reiforcement.
Aspek lain yang dikenakannya reinforcement adalah kegigihan berusaha.
Kalau reinforcement tidak berikan sama sekali maka para siswa kan kurang semangat
dan membuatnya tidak merespon sama sekali. Apabila reinforcement diberikan setiap
kali, seseorang akan cepat berhenti merespon manakala reinforcement itu berhenti,
demikian pula kalau yang diberikan pola reinforcement tetap. Maka dari itu, agar
siswa terus aktif dalam merespon dapat digunakan pola reinforcement yang beragam
dan bervariasi.
11
4. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah sesuatu yang dicapai atau diperoleh siswa berkat adanya
usaha atau fikiran yang mana hal tersebut dinyatakan dalam bentuk penguasaan,
pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupan
sehingga nampak pada diri indivdu penggunaan penilaian terhadap sikap,
pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupan
sehingga nampak pada diri individu perubahan tingkah laku.
Hasil belajar merupakan bagian terpenting dalam pembelajaran. Sudjana
(2009:3) mendefinisikan hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan
tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang
kognitif, afektif, dan psikomotorik. Menurut Suprijono (2013:7) hasil belajar adalah
perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi
kemanusiaan saja.
Berdasarkan hasil belajar siswa dalam proses belajar, dapat diketahui bahwa
perkembangan dan tingkat keberhasilan pendidikan dapat dilihat dari hasil belajar
siswa tersebut dalam artian bahwa hasil belajar telah menampilkan perubahan
keadaan menjadi lebih baik, sehingga bermanfaat untuk:
a. Menambah pengetahuan
b. Lebih memahami sesuatu yang belum dipahami sebelumnya.
c. Lebih mengembangkan keterampilannya.
d. Memiliki pandangan baru atas sesuatu hal.
e. Lebih menghargai sesuatu daripada sebelumnya.
a. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Hasil belajar sebagai salah satu indikator pencapaian tujuan pembelajaran di
kelas tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar itu sendiri
sebagai berikut:
1) Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang
belajar. Faktor internal meliputi:faktor jasmaniah dan faktor psikologis.
2) Faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar individu.Faktor eksternal
meliputi: faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat.
12
Hasil belajar merupakan pengukuran dari penilaian kegiatan belajar atau
proses belajar yang dinyatakan dalam symbol, huruf maupun kalimat
yang menceritakan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak pada
periode tertentu. Menurut “Susanto (2013: 5) perubahan yang terjadi
pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor
sebagai hasil dari belajar”.
Jadi menurut saya, hasil belajar adalah pencapaian dari serangkaian
pembelajaran yang dilakukan oleh siswa dengan mendapatkan hasil yang berbeda
pada setiap individu.
5. Media Gambar
Media gambar adalah suatu media visual yang hanya bisa dilihat saja, akan
tetapi tidak mempunyai unsur audio atau suara. Menurut Sadiman (2009:21) media
gambar adalah sebuah gambar yang berkaitan dengan materi pelajaran yang berguna
untuk menyampaikan pesan dari guru kepada siswa. Media gambar ini bisa
membantu siswa untuk mengungkapkan informasi yang terkandung dalam masalah
sehingga hubungan antar komponen dalam masalah tersebut bisa terlihat dengan lebih
jelas. Media gambar juga dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang bisa
diimplementasikan secara visual dalam wujud 2 dimensi sebagai pemikiran ataupun
curahan yang beragam, contohnya seperti: film, lukisan, slide, potret, strip, dan
sebagainya.
Media gambar adalah media yang sederhana, tidak membutuhkan proyektor
dan layar. Media ini tidak tembus cahaya, maka tidak dapat dipantulkan pada layar,
guru memilih ini karena praktis. Media Gambar adalah segala sesuatu yang dapat di
indera yang berfungsi sebagai perantara/sarana/alat untuk proses komunikasi proses
belajar mengajar. Berdasarkan KBBI, istilah Gambar berarti tiruan barang, binatang,
tumbuhan ataupun sebagainya. Sehingga pengertian media gambar ialah suatu bentuk
visual dan hanya bisa dilihat, tapi tak mempunyai unsur suara ataupun audio.
Ciri-ciri gambar yang baik dan memadai adalah (a) Bisa digunakan oleh
segala usia serta kemampuan yang dimiliki siswa, (b) Beragam dan menarik, (c)
13
Sesuai dengan bentuk realita yang ada atau yang mudah dipahami dan dilihat anak
didik. Adapun manfaat dari media gambar yaitu:
a. Meningkatkan daya tarik siswa.
b. Mempermudah pemahaman siswa.
c. Mempermudah pemahaman yang bersifat absrak.
d. Memperjelas suatu bagian yang penting atau bagian kecil sehingga mudah
diamati.
e. Membuat pembelajaran semakin menyenangkan dengan adanya tampilan yang
dapat dilihat , disentuh dan dirasakan.
Menurut saya, media gambar merupakan suiatu bantu perantara yang
digunakan untuk melatih indera melihat serta sebagai alat dalam proses pembelajaran.
Fungsi media gambar yaitu membantu kegiatan belajar yang memberikan
pengalaman visual pada anak guna mendorong motivasi belajar dan mempermudah
konsep yang abstrak dan kompleks menjadi lebih sederhana, konkret dan mudah
dipahami.
2.2 Hasil Penelitian yang Relevan
1. Penelitian yang dilakukan oleh Novitasari (2011) menunjukkan hasil penelitian
bahwa dengan menggunakan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar IPA
siswa kelas IV SDN 22 Matan Hilir Selatan Ketapang pada materi Rantai
Makanan. Dan dapat dibuktikan pada siklus I adalah 39,13% daan pada siklus II
mengalami peningkatan sebesar 78,26%. Dalam penelitian Novitasari
menggunakan Penelitian Tindakan Kelas , sedangkan Penelitian ini menggunakan
Penelitian Kuantitatif.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Husain,dkk (2012) menunjukkan hasil penelitian
bahwa dengan menggunakan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar
Sains siswa kelas V SDN Lakea. Dan dapat dibuktikan bahwa hasil belajar siklus
I adalah 71,4% dan pada siklus II mengalami peningkatakan sebesar 90,5%.
Dalam penelitian Husain,dkk menggunakan Penelitian Tindakan Kelas ,
sedangkan Penelitian ini menggunakan Penelitian Kuantitatif.
14
3. Peneltian yang dilakukan oleh Spiani (2015) menunjukkan hasil penelitian bahwa
pelaksanaan pembelajaran mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut terbukti
dari pembelajaran Ilmu Pengentahuan Alam dengan menggunakan media gambar
pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 01 Nanga Mahap yaitu pada siklus I
memiliki skor total 16,5 dengan rata-rata 3,30, sedangkan pada siklus II memiliki
skor total 19,5 dengan rata-rata 3,90. Dalam penelitian Spiani menggunakan
Penelitian Tindakan Kelas , sedangkan Penelitian ini menggunakan Penelitian
Kuantitatif.
4. Penelitian yang dilakukan oleh Ambarwati (2017) menunjukkan hasil penelitian
bahwa dengan menggunakan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar IPA
materi fungsi alat pencernaan manusia siswa kelas VIc SDN 004 Tembilahan
Kota. Dan dapat dibuktikan hasil belajar dari prasiklus 33.33%. Pada siklus I
meningkat menjadi 75% dan siklus II meningkat pada 100%. Dalam penelitian
Ambarwati menggunakan Penelitian Tindakan Kelas , sedangkan Penelitian ini
menggunakan Penelitian Kuantitatif.
5. Penelitian yang dilakukan oleh Utami (2018) menunjukkan hasil penelitian yaitu
dengan menggunakan media gambar untuk meningkatkan motivasi dan hasil
belajar siswa kelas IIIa SD Negeri 017 Kundur dapat digunakan pada materi
pembelajaran IPA. Dan dapat dibuktikan hasil belajar dari prasiklus 63,64 %.
Pada siklus I meningkat menjadi 68,18 % dan siklus II meningkat pada 100 %.
Dalam penelitian Utami menggunakan Penelitian Tindakan Kelas , sedangkan
Penelitian ini menggunakan Penelitian Kuantitatif.
2.3 Kerangka Berpikir
Model pembelajaran pada umumnya yaitu guru lebih berperan aktif di dalam
kelas. Kegiatan pembelajaran sering kali terpusat pada aktivitas guru. Hal ini
membuat siswa menjadi bosan dalam mengikuti pelajaran dan menjadikan aktivitas
belajar siswa kurang efektif. Proses pembelajaran yang diharapkan, guru sebaiknya
berperan sebagai fasilitator, sedangkan siswa yang lebih aktif dalam partisipasi
15
belajar untuk menemukan pengetahuan sendiri dalam mencapai Hasil dan Motivasi
Belajar siswa itu sendiri.
Hasil belajar adalah sesuatu yang dicapai atau diperoleh siswa berkat adanya
usaha atau fikiran yang mana hal tersebut dinyatakan dalam bentuk penguasaan,
pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupan
sehingga nampak pada diri indivdu penggunaan penilaian terhadap sikap,
pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupan
sehingga nampak pada diri individu perubahan tingkah laku. Sedangkan Motivasi
Belajar adalah kecendurungan siswa dalam melakukan segala kegiatan belajar yang
didorong oleh hasrat untuk mencapai prestasi dan hasil belajar sebaik mungkin,
Clayton Aldefer (dalam Hamdu,2011). Dan motivasi belajar merupakan peranan yang
khas yaitu penumbuhan gairah dalam diri setiap individu, serta memunculkan
perasaan penggerak semangat untuk belajar. Maka, guru perlu melakukan pemecahan
masalah yaitu dengan menciptakan suasana belajar yang optimal dengan
mengimplementasikan berbagai media pembelajaran, dengan demikian siswa akan
lebih aktif dalam mengikuti pelajaran.
Salah satunya dengan adanya pengunaan Media Gambar, karena Media
Gambar merupakan salah satu bentuk yang tidak dapat dipisahkan dari proses
pembelajaran dimana media gambar bisa digunakan untuk semua mata pelajaran. Dan
juga media gambar memiliki keterkaitan dengan hasil belajar yaitu siswa akan lebih
suka dalam menerima pelajaran dibandingkan tidak menggunakan media gambar.
Begitu juga dengan motivasi belajar siswa dimana, siswa akan lebih memiliki
antusias dalam belajar dan juga akan lebih menumbuhkan hasrat dalam belajar.
2.4 Hipotesis Penelitian
1. Hipotesis Mayor
” Adanya pengaruh penggunaan Media gambar Terhadap Hasil Belajar dan
Motivasi Belajar Siswa pada pembelajaran IPA kelas IV SDN 32 Lagaligo”
2. Hipotesis Minor
a. Hipotesis Minor 1
16
H0 : µ ≤ 75 melawan H1 : µ > 75
Dimana µ = parameter nilai rata-rata hasil belajar siswa
Kriteria pengujiannya yaitu H0 ditolak jika nilai probabilitasnya < 0,05 dan dilain
pihak H1 diterima.
b. Hipotesis Minor 2
H0 : µg < 0,29 melawan H1 : µg > 0,29
Dimana µ = parameter nilai rata-rata gain ternormalitas
Kriteria pengujiannya yaitu H0 ditolak jika nilai probabilitasnya < 0,05 dan dilain
pihak H1 diterima.
c. Hipotesis Minor 3
Rata-rata nilai respon belajar siswa selama pelaksanaan pembelajaran
menggunakan media gambar berada pada cenderung positif.
Kriteria yang digunakan untuk memutuskan respon siswa efektif jika nilai skor
rata-rata minimal berada dalam kategori cenderung positif (2,5≤ X <3,5).
d. Hipotesis Minor 4
Rata-rata nilai motivasi belajar siswa selama pelaksanaan pembelajaran
menggunakan media gambar berada pada cenderung setuju.
Kriteria yang digunakan untuk memutuskan motivasi siswa efektif jika nilai skor
rata-rata minimal berada dalam kategori setuju (4) dengan kategori keberhasilan
tinggi yaitu 61%.
17
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri 32 Lagaligo jl.
Kelapa no. 75 kel.Lagaligo kec. Wara Kota Palopo, Sulawesi selatan. Penelitian ini
berlangsung selama ±1 bulan lamanya tahun ajaran 2020/2021. Peneliti memilih
lokasi ini atas pertimbangan bahwa lokasi ini merupakan tempat yang mudah
dijangkau, selain itu lokasi ini juga merupakan lokasi yang telah direncanakan
peneliti sebelumnya untuk melaksanakan Penelitian Kuantitatif, karena penerapan
akan metode eksperimen belum terlaksana dengan baik.
3.2 Jenis Penelitian dan Desain Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian kuantitatif.
Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh
perlakuan tertentu terhadap yang lain dengan kondisi yang terkendalikan dengan
menggunakan angka dari pengumpulan data, penafsiran data hingga hasil. Rancangan
ini berguna untuk mendapatkan informasi awal terhadap pertanyaan yang ada dalam
penelitian. Desain Penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu Kelompok Pretes dan
Postes atau disebut juga (One Group Pretest and Postest.
Pada saat pretest, peserta didik belum diberikan suatu perlakuan dengan
adanya penggunaan media gambar, sedangkan saat posttest siswa sudah diberi
perlakuan sebuah penggunaan media gambar. Jadi,awalnya peneliti melakukan
pretest dengan memberikan sebuah tesmengenai Siklus Makhluk Hidup. Selanjutnya,
sebelum peneliti melakukan posttest diberikan dulu sebuah media gambar yang
ditunjukkan mengenai siklus makhluk hidup atau daur hidup hewan. Setelah itu
peneliti baru memberikan tes yang baru tentang pembelajaran siklus makhluk hidup
atau daur hidup hewan.
Setelah memberikan instrument tes kepada peserta didik, dapat dilihat hasil
belajar siswa dari sebelum dan sesudah diberi perlakuan berupa media gambar. Selain
itu juga dapat dilihat apakah ada pengaruh penggunaan media gambar tersebut
18
terhadap motivasi belajar siswa dengan memberikan angket berupa pernyataan
sebelum memberlakukan media gambar dan setelah memberlakukan media gambar
untuk melihat perbedaan antara sebelum adanya penggunaan media gambar dan
sesudah adanya media gambar.
Tabel 1. Desain Penelitian
Pretest Variabel Posttest
O1 X O2
Keterangan:
O1 : Pretest sebelum mendapat perlakuan berupa media gambar
X : Variabel bebas atau perlakuan berupa media gambar yang ditampilkan
O2 : Posttest setelah mendapat perlakuan berupa media gambar.
Untuk menghindari salah penafsiran mengenai variable pada penelitian ini.
Maka peneliti memperjelas apa yang dimaksud dengan operasional variable. Yang
dimaksud dengan operasional variable yaitu penggunaan media gambar sebagai salah
satu pemanfaatan dari falisilitas yang diberikan dalam pembelajaran IPA sehingga
membantu siswa dalam mengerjakan tes dan angket pernyataaan yang diberikan serta
membantu dalam melihat aktivitas , respon bahkan motivasi belajar siswa.
3.3 Satuan Eksperimen
1. Populasi
Populasi pada sebuah penelitian merupakan suatu wilayah yang dibutuhkan
dalam melakukan sebuah penelitian. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan peneliti yang dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Pendapat di
atas menjadi salah satu acuan bagi penulis untuk menentukan populasi yang akan
digunakan sebagai penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri 32 Lagaligo.
19
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang ingin diteliti oleh peneliti. Sampel
merupakan bagian karakteristik dan juga sebagaian jumlah dari sebuah populasi.
Sehingga sampel merupakan sebuah tekni dalam pengambilan data denagn cara yaitu
teknik random sampling atau biasa disebut pengambilan data sampel secara acak dari
sebuah populasi dengan asumsi bahwa semua siswa yang barada di kelas IV dianngap
homogen atau dapat memiliki kesempatan yang sama.
3.4 Defenisi Operasional Variable
Pada dasarnya definisi operasional untuk mempermudah dalam pengambilan
data. Dengan adanya definisi operasional, maka akan memperjelas ruang lingkup
variabel penelitian. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan
media gambar terhadap hasil dan motivasi belajar siswa kelas IV di SD Negeri 32
Lagaligo definisi opersional penelitian ini adalah:
1. Hasil belajar adalah pengukuran dari penilaian kegiatan belajar atau proses belajar
yang dinyatakan dalam symbol, huruf maupun kalimat yang meceritakan hasil
yang sudah dicapai oleh setiap anak pada periode tertentu,perubahan yang terjadi
pada diri siswa,baik yang menyangkut aspek kognitif,afektif dan psikomotorik
sebagai haril dari belajar.
2. Motivasi belajar adalah kecendurungan siswa dalam melakukan segala kegiatan
belajar yang didorong oleh hasrat untuk mencapai prestasi dan hasil belajar sebaik
mungkin. Dan motivasi belajar merupakan peranan yang khas yaitu penumbuhan
gairah dalam diri setiap individu, serta memunculkan perasaan penggerak
semangat untuk belajar.
3. Respon siswa dalam belajar adalah perilaku yang lahir sebagai hasil masuknya
stimulus yang diberikan oleh guru atau tanggapan yang berikan untuk
mempelajari sesuatu. Sedangkan menurut saya, respon belajar siswa merupakan
suatu bentuk dalam proses belajar dengan adanya rangsangan yang diterima oleh
siswa dan dia dapat menyampaikan suatu tanggapan atau respon terhadap
rangsangan.
20
4. Aktivitas belajar adalah serangkaian kegiatan fisik atau jasmani maupun mental
atau rohani yang saling berkaitan sehingga tercipta belajar yang optimal. Dalam
aktivitas belajar ini peserta didik haruslah aktif mendominasi dalam mengikuti
proses belajar mengajar sehingga mengembangkan potensi yang ada pada dirinya.
Dengan kata lain dalam beraktivitas peserta didik tidak hanya mendengarkan dan
mencatat seperti yang dijumpai di sekolah-sekolah yang melakukan pembelajaran
secara konvensional.
5. Media gambar adalah bahan dan peralatan yang digunakan guru dalam proses
belajar hanya memanfaatkan indera pengelihatan. Media gambar adalah suatu
media visual yang hanya bisa dilihat saja, akan tetapi tidak mempunyai unsur
audio atau suara atau sebuah gambar yang berkaitan dengan materi pelajaran yang
berguna untuk menyampaikan pesan dari guru kepada siswa. Media gambar ini
bisa membantu siswa untuk mengungkapkan informasi yang terkandung dalam
masalah sehingga hubungan antar komponen dalam masalah tersebut bisa terlihat
dengan lebih jelas.
3.5 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengumpulkan
data atau informasi yang bermanfaat untuk menjawab permasalahan penelitian.
Instrumen sebagai alat pada waktu penelitian yang menggunakan suatu metode.
Menyusun instrumen penelitian dapt dilakukan peneliti jika peneliti telah memahami
benar penelitiannya. Pemahaman terhadap variabel atau hubungan antar variabel
merupakan modal penting bagi peneliti agar dapat menjabarkan menjadi sub variabel,
indikator, deskriptor dan butir-butir instrumennya.
1. Tes Hasil Belajar
Data tentang hasil belajar, instrumen yang digunakan adalah tes hasil belajar
yang dibuat oleh penulis sendiri. Instrumen penelitian yang akan digunakan pada
penelitian ini merupakan pilihan ganda. Tes tersebut dimaksudkan untuk mengukur
tingkat penguasaan siswa yang diperoleh sebelum dan setelah mengalami proses
pembelajaran dalam jangka waktu tertentu.
21
a. Tes awal (pretest) adalah untuk mengukur penguasaan awal siswa terhadap
materi pembelajaran sebelum penggunaan media media gambar.
b. Tes akhir (posttest) adalah mengukur penguasaan bahan ajar siswa terhadap
materi pembelajaran setelah pelaksanaan pengunaan media gambar.
2. Angket Respon Siswa
Angket dalam penelitian ini diberikan kepada siswa untuk mendefinisikan
respon siswa dalam pembelajaran IPA dengan pengunaan media gambar. Angket
digunakan untuk melengkapi dan memperkuat data yang diperoleh. Angket yang
digunakan sudah tersedia alternatif jawaban sehingga hanya memberikan tanda (√)
pada jawaban yang sesuai.
3. Angket Motivasi Belajar
Angket dalam penelitian ini diberikan kepada siswa untuk mengukur sampai
sejauh mana siswa memiliki motivasi belajar siswa dalam pembelajaran dengan
adanya pengunaan media gambar. Sama seperti angket respon belajar maka angket ini
juga digunakan untuk melengkapi dan memperkuat data yang diperoleh. Angket yang
digunakan sudah tersedia alternatif jawaban sehingga hanya memberikan tanda (√)
pada jawaban yang sesuai.
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan untuk memperoleh data dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Data Tes Hasil Belajar
Pengumpulan data untuk hasil belajar siswa dilakukan dengan pemberian tes
diawal maupun tes diakhir. Hasil dari tes pretest dan posttest yang sudah diisi oleh
siswa diperiksa jawabannya oleh peneliti, kemudian dilakukan perhitungan. Hasil
dari perhitungan itu adalah nilai masing-masing dari siswa. Tes yang diberikan adalah
tes pilihan ganda 15 nomor pada tes awal dan 15 nomor pada tes akhir.
2. Data Respon Siswa
Pengumpulan data untuk respon siswa dilakukan dengan pemberian angket
untuk menilai respon terhadap pengunaan media gambar diberikan setelah tes akhir
22
(posttest). Angket yang di berikan merupakan pernyataan-pernyataan yang akan di
jawab oleh siswa dengan memberikan tanda (√) pada jawaban yang sesuai.
3. Data Motivasi Belajar
Pengumpulan data tentang motivasi belajar diperoleh dari angket yang
diberikan kepada siswa untuk menilai sampai sejauh mana siswa memiliki motivasi
dalam belajar sebelum dan setelah pengunaan media gambar diberikan. Angket
diberikan kepada siswa berisi tentang pernyataan-pernyataan tentang pengggunaan
media gambar selama proses pembelajaran maupun pada tes yang diberikan.Angket
diberikan setelah semua proses pembelajaran dan tes awal maupun akhir telah selesai.
3.7 Teknik Analisis Data
1. Statistika Deskriptif
Analisis Deskriptif digunakan untuk menganalisis data belajar siswa selama
terjadi proses kegiatan pembelajaran di dalam kelas, aktivitas siswa,respon siswa, dan
motivasi siswa.
a. Tes Hasil Belajar
Analisis data yang dibutukan adalah gambaran dari karakteristik hasil belajar
siswa yang meliputi: nilai tinggi, nilai rata-rata, dan nilai terend ah siswa.Kategori
tersebut digunakan untuk menentukan hasil yang diperoleh siswa dalam belajar pada
siswa kelas IV SD Negeri 32 Lagaligo.
Tabel 2. Kategori Penilaian Hasil Belajar
Interval Ketegori
0-54 Sangat Rendah
55-64 Rendah
65-79 Sedang
80-89 Tinggi
90-100 Sangat Tinggi
Sumber : Arikunto (2010)
Pembelajaran sudah dapat dikatakan mengalami keberhasilan apabila nilai
yang diperoleh siswa melebihi nilai KKM (75) dalam kategori penilaian hasil
belajar..
23
b. Respon Siswa
Data hasil respon siswa diperoleh melalui angket dianalisis menggunakan
statistika deskriptif yaitu skor rata-rata. Skor rata-rata diperoleh dari jumlah rat-rata
skor setiap siswa dibagi banyaknya siswa,rata-rata skor setiap siswa diperoleh dari
jumlah skor setiap butir pertanyaan dibagi 4 (skor 4 sangat baik, skor 3 untuk baik,
skor 2 untuk tidak baik,skor 1 untuk sangat tidak baik).
Tabel 3. Kriteria Respon Siswa Kriteria Kategori Respon
3,5 ≤ �̅� ≤ 4 Positif
2,5 ≤ �̅� ≤ 3,4 Cenderung Positif
1,6 ≤ �̅� ≤ 2,4 Cenderung Negatif
𝑥 ̅ ≤ 1,5 Negatif
Sumber: Fitriani (2013)
X = Skor rata-rata respon siswa
Kriteria yang digunakan untuk memutuskan respon siswa positif jika minimal
berada dalam kategori c; enderung positif (2,5 ≤ X < 3,5).
c. Motivasi Belajar
Motivasi belajar menggunakan angket yang di ajukan kepada responden
dengan menggunakan skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang. Dengan skala Likert, maka variabel yang akan
diukur dijabarkan menjadi indikator variabel, kemudian indikator tersebut dijadikan
sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa
pernyataan-pernyatan yang diberikan jawaban dari setiap item instrumen yang
menggunakan skala Likert dibagi menjadi 4 ( yaitu skor 4 sangat setuju, skor 3 setuju,
skor 2 tidak setuju dan skor 1 sangat tidak setuju), dengan ketercapaian keberhasilan
antara lain:
24
Tabel.4 Kategori Penilaian Motivasi Belajar Kategori Keberhasilan Predikat Keberhasilan
81%-100% Sangat Tinggi
61%-80% Tinggi
41%-60% Sedang
21%-40% Rendah
0-20% Sangat Rendah
Sumber: Iskandar(Nur’Aini,2013:53)
Kriteria yang digunakan untuk memutuskan motivasi belajar siswa setuju jika
minimal berada dalam kategori setuju (3) atau kategori keberhasilan tinggi yaitu
(61%).
2. Statistika Inferensial
Analisis inferensial untuk menguji hipotesis penelitian dengan menggunakan
uji-t namun sebelum dilakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji
normalitas.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah ada yang diteliti
berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak. Adapun kriteria
pengujian,yaitu:
1) Jika nilai probabilitasnya ≥ 0,05 ( p > a ) maka H0 diterima , artinya bahwa
data berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
2) Jika nilai probabilitasnya < 0,05 ( p < a ) maka H0 ditolak , artinya bahwa data
berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal.
b. Uji Hipotesis
Data yang diterima dari hasil pretest dan posttest dianalisis untuk mengetahui
peningkatan hasil belajar dan motivasi belajar. Menurut Rodhana (dalam Fitriani,
2014:86) besarnya peningkatan sebelum dan sesudah pembeljaran dihitung
dengan rumus gain ternormalisasi dikategorikan dalam tiga kategori pada tabel
berikut :
g= 𝑇𝑝𝑜𝑠𝑡−𝑇𝑝𝑟𝑒
𝑇𝑚𝑎𝑥−𝑇𝑝𝑟𝑒
25
Keterangan :
g = gain ternormalisasi
Tpre = skor pretest
Tpost = skor posttest
Tmax = skor maksimum ideal (100)
Tabel 5. Klasifikasi Gain Ternormalisasi
Koefisien Normalitas Gain Klasifikasi
g<0,3 Rendah
0,3≤g<0,6 Sedang
g≥0,7 Tinggi
Sumber: Hasmirah (2014:47)
Kriteria yang digunakan untuk memutuskan Hasil Belajar dan Motivasi
Belajar jika nilai skor rata-rata minimal berada pada kategori sedang.
3.8 Kriteria Pengaruh
Kriteria pengaruh yang ditentukan dalam penelitian ini yaitu hasil
belajar,respon siswa, dan motivasi belajar. Pembelajaran menggunakan media
gambar jika hipotesis mayornya teruji, yaitu hipotesis minor 1 sampai 4 terpenuhi
atau teruji. Kriteria keefektifan minor dapat dibedakan sebagai berikut:
1). Nilai Skora rata-rata untuk hasil belajar harus melebihi nilai KKM yaitu 75.
2). Nilai Gain ternormalitas minimal harus kategori sedang (0,3≤g<0,7).
3). Respon siswa minimal berada pada kategori cenderung positif (2,5 ≤ X < 3,5).
4). Motivasi belajar siswa minimal harus pada kategori setuju (3) dengan kategori
keberhasilan tinggi yaitu 61%.
26
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Bab ini disajikan data hasil penelitian dari hasil belajar siswa dan motivasi
belajar siswa dengan menggunakan media gambar di SDN 32 Lagaligo Kota Palopo.
Data diperoleh dari hasil pretest dan postest pada kelas IV SDN 32 Lagaligo yang
terdiri 27 orang siswa yang dijadikan sampel penelitian. Menjawab rumusan masalah
data diolah dengan menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial. Analisis
deskriptif kuantitatif menggambarkan hasil belajar dan motivasi belajar siswa dengan
menggunakan media gambar, sedangkan analisis stastistik inferensial digunakan
untuk menggambarkan apakah media gambar efektif digunakan pada pembelajaran
IPA.
1. Hasil Analisis Statistik Deskriptif
a. Hasil analisis data pretest hasil belajar (sebelum penggunaan media gambar)
Hasil penelitian kuantitatif adalah perolehan hasil yang buat dalam bentuk
angka untuk mengukur kemampuan belajar siswa dengan media gambar kelas IV
SDN 32 Lagligo. Data yang didapatkan dari penelitian diolah dan dianalisis
berdasarkan prosedur, kategori dan teknik yang telah ada dan ditetapkan, kemudian
mendistribusikan nilai mentah yang didapatkan dari tes pretest ke postest kedalam
nilai 10-100 untuk mengukur sampai sejauh mana kemampuan siswa, dalam bentuk
kategori sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah serta menentukan
sampai dimana kemampuan siswa nilai secara keseluruhan apakah siswa mampu atau
tidak mampu.
Penyajian hasil analisis data dapat dilihat dalam tabel 6 rangkuman nilai
staistik hasil belajar siswa berikut:
27
Tabel 6. Rangkuman nilai statistik hasil pretest pada hasil belajar IPA siswa kelas IV
SDN 32 Lagaligo Kota Palopo Statistik Nilai statistic
Jumlah sampel 27
Nilai rata-rata 72,67
Nilai maksimum (max) 88
Nilai minimum (min) 46
Range 42
Standar deviasi 11,81
Sumber: Data primer setelah di olah (2020)
Tabel 6 tersebut menunjukkan bahwa dari 27 siswa didapatkan nilai rata-rata
72,67 dan nilai tertinggi yang didapatkan oleh siswa adalah 88,00 sedangkan nilai
terendah yang didapatkan oleh siswa adalah 46,00.
Aspek penilaian hasil belajar IPA pada saat sebelum penggunaan media
gambar dapat dilihat pada tabel 7 di bawah ini:
Tabel 7. Data hasil belajar IPA sebelum penggunaan media gambar (pretest) Skor Frekuensi Persentase (%)
46 1 3,7
50 1 3,7
56 2 7,4
62 1 3,7
64 4 14,8
70 1 3,7
72 1 3,7
74 2 7,4
76 3 11,1
80 4 14,8
82 2 7,4
86 3 11,1
88 2 7,4
Total 27 100
Sumber: Data primer setelah diolah (2020)
Tabel 7 tersebut menunjukan bahwa skor 88 diperoleh 2 orang siswa dengan
persentase (7,4%), skor 86 diperoleh 3 orang siswa dengan persentasi (11,1%), skor
82 diperoleh 2 orang siswa dengan persentasi (7,4%), skor 80 diperoleh 4 orang siswa
dengan persentasi (14,8%), skor 76 diperoleh 3 orang siswa dengan persentasi
(11,1%), skor 74 diperoleh 2 orang siswa dengan persentase (7,4%), skor 72
diperoleh 1 orang siswa dengan persentase (3,7%), skor 70 diperoleh 1 orang siswa
28
dengan persentase (3,7%), skor 64 diperoleh 4 orang siswa dengan persentase
(14,8%), skor 62 diperoleh 1 orang siswa dengan persentase (3,7%), skor 56
diperoleh 2 orang siswa dengan persentase (7,4%), skor 50 diperoleh 1 orang siswa
dengan persentase (3,7%), dan skor 46 diperoleh 1 orang dengan persentase (3,7%).
Tabel 8. Data interval hasil belajar IPA sebelum penggunaan media gambar No Kategori Interval Nilai Frekuensi Persentase (%)
1 Sangat Rendah 0-54 2 7
2 Rendah 55-64 7 26
3 Sedang 65-79 7 26
4 Tinggi 80-89 11 41
5 Sangat Tinggi 90-100 0 0
Jumlah 27 100
Sumber: Data primer setelah diolah (2020)
Tabel 8 tersebut menunjukkan bahwa siswa yang mendapatkan nilai sangat
rendah pada interval 0-54 berjumlah 2 orang siswa dengan persentasi (7%),
mendapatkan nilai rendah pada interval 55-64 berjumlah 7 orang siswa dengan
persentasi (26%), mendapatkan nilai sedang pada interval 65-79 berjumlah 7 orang
siswa dengan persentasi (26%), mendapatkan nilai tinggi pada interval 80-89
berjumlah 11 orang siswa dengan persentasi (41%), dan mendapatkan nilai sangat
tinggi pada interval 90-100 berjumlah 0 orang siswa dengan persentasi (0%).
Tabel 9. Pencapaian nilai KKM pretest hasil belajar sebelum penggunan media
gambar
No Perolehan Nilai Frekuensi Persentase (%)
1 ≥ 75 14 52
2 <75 13 48
JUMLAH 27 100
Sumber: Data primer setelah diolah (2020)
Tabel 9 tersebut menunjukkan bahwa siswa yang mendapatkan nilai 75 ke
atas pada saat sebelum penggunaan media gambar berjumlah 14 orang siswa dengan
persentasi (52%), dan siswa yang mendapatkan nilai kurang dari 75 pada saat
sebelum penggunaan media gambar berjumlah 13 orang siswa dengan persentasi
(48%). Jadi dapat diperoleh kesimpulan bahwa hasil belajar IPA siswa kelas IV pada
saat pretest tergolong lumayan mampu.
29
b. Hasil analisis data posttest hasil belajar IPA (setelah penggunaan media
gambar)
Analisis data hasil belajar siswa dapat dilihat pada penyajian rangkuman tabel
nilai statistik IPA sebagai berikut:
Tabel 10. Rangkuman nilai statistik hasil posttest Statistik Nilai statistic
Jumlah sampel 27
Nilai rata-rata (mean) 86,44
Nilai maksimum (max) 100
Nilai minimum (min) 72
Range 28
Standar deviasi 7,83
Sumber: Data setelah diolah (2020)
Tabel 10 diatas menunjukkan dari 27 siswa mendapat perolehan nilai rata-rata
yaitu 86,44, sedangkan nilai tertinggi yang didapatkan siswa adalah 100, dan nilai
terendah yang didapatkan oleh siswa adalah 72.
Aspek penilaian hasil belajar IPA siswa pada saat setelah penggunaan media
gambar dapat dilihat pada tabel 11 di bawah ini:
Tabel 11. Data hasil belajar IPA setelah penggunaan media gambar (posttest)
Skor Frekuensi Persentase (%)
72 1 3,7
74 1 3,7
78 4 14,8
80 3 11,1
82 1 3,7
86 3 11,1
88 5 18,5
92 4 14,8
99 2 7,4
100 3 11,1
Total 27 100
Sumber: Data setelah diolah (2020)
Tabel 11 tersebut menunjukan bahwa skor 100 diperoleh 3 orang siswa
dengan persentasi (11.1%), skor 94 diperoleh 2 orang siswa dengan persentasi
(7,4%), skor 92 diperoleh 4 orang siswa dengan persentasi (14,8%), skor 88 diperoleh
30
5 orang siswa dengan persentase (18,5%), skor 86 diperoleh 3 orang siswa dengan
persentase (11,1%), skor 82 diperoleh 1 orang siswa dengan persentase (3,7%), skor
80 diperoleh 3 orang siswa dengan persentase (11,1%), skor 78 diperoleh 4 orang
siswa dengan persentase (14,8%), skor 74 diperoleh 1 orang siswa dengan persentase
(3,7%), dan skor 72 diperoleh 1 orang siswa dengan persentase (3,7%).
Tabel 12. Data setelah penggunaan media gambar
No Kategori Interval Nilai Frekuensi Persentase (%)
1 Sangat Rendah 0-54 0 0
2 Rendah 55-64 0 0
3 Sedang 65-79 6 22
4 Tinggi 80-89 12 45
5 Sangat Tinggi 90-100 9 33
Jumlah 27 100
Sumber: Data primer setelah diolah (2020)
Tabel 12 tersebut menunjukkan bahwa siswa yang mendapatkan nilai sangat
rendah pada interval 0-54 berjumlah 0 orang siswa dengan persentasi (0,0%),
mendapatkan nilai rendah pada interval 55-64 berjumlah 0 orang siswa dengan
persentasi (0%), mendapatkan nilai sedang pada interval 65-79 berjumlah 6 orang
siswa dengan persentasi (22,0%), mendapatkan nilai tinggi pada interval 80-89
berjumlah 12 orang siswa dengan persentasi (45,0%), dan mendapatkan nilai sangat
tinggi pada interval 90-100 berjumlah 9 orang siswa dengan persentasi (33,0%).
Tabel 13. Pencapaian nilai KKM posstest
No Perolehan Nilai Frekuensi Persentase (%)
1 ≥ 75 25 93
2 <75 2 7
Jumlah 27 100
Sumber: Data primer setelah diolah (2020)
Berdasarkan tabel 13 tersebut, maka siswa yang mendapatkan nilai 75 ke atas
pada saat setelah penerapan media gambar berjumlah 25 orang siswa dengan
persentasi (93,0%), dan siswa yang mendapatkan nilai kurang dari 75 pada aspek
kelancaran berjumlah 2 orang siswa dengan persentasi (7,0%). Jadi dapat diperoleh
kesimpulan bahwa hasil belajar IPA pada siswa kelas IV sampel pada saat posttest
tergolong sangat mampu.
31
c. Hasil Analisis Data Pretest Motivasi Belajar Siswa Sebelum Penggunaan
Media Gambar
Analisis penyajian data rangkuman nilai statistic motivasi belajar siswa dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 14. Data hasil motivasi belajar siswa sebelum penggunaan media gambar
Skor Frekuensi Persentase (%)
50 1 3,7
60 2 7,4
62 2 7,4
65 4 14,8
67 5 18,5
70 6 22,2
72 3 11,1
75 3 11,1
90 1 3,7
Total 27 100
Sumber: Data primer setelah diolah (2020)
Tabel 14 di atas menunjukkan bahwa dari 27 siswa di SDN 32 Lagaligo yang
menjadi sampel penelitian mengenai motivasi belajar maka di temukan bahwa, satu
orang siswa mendapat skor 50 dengan persentase (3,7%), dua orang siswa mendapat
skor 60 dengan persentase (7,4%), dua orang siswa mendapat skor 62 dengan
persentase (7,4%), empat orang siswa mendapat skor 65 dengan persentase (14,8%),
lima orang siswa yang mendapat skor 67 dengan persentase (18,5%), enam orang
siswa mendapat skor 70 dengan persentase (22,2%), tiga orang siswa mendapat skor
72 dengan persentase (11,1%), tiga orang siswa mendapat skor 75 dengan persentase
(11,1%), dan satu orang siswa mendapat skor 90 dengan persentase (3,7%).
d. Hasil Analisis Data Posttest Motivasi Belajar Setelah Penggunaan Media
Gambar
Analisis penyajian data rangkuman nilai statistic motivasi belajar siswa dapat
dilihat pada tabel berikut:
32
Tabel 15. Data motivasi siswa setelah penggunaan media gambar
Skor Frekuensi Persentase (%)
65 1 3,7
67 1 3,7
70 2 7,4
72 4 14,8
75 5 18,5
77 5 18,5
80 1 3,7
82 4 14,8
85 1 3,7
87 3 11,1
Total 27 100
Sumber: Data setelah diolah (2020)
Tabel 15 di atas menunjukkan bahwa dari 27 siswa di SDN 32 Lagaligo yang
menjadi sampel penelitian mengenai motivasi belajar maka di temukan bahwa, satu
orang siswa mendapat skor 65 dengan persentase (3,7%), satu orang siswa mendapat
skor 67 dengan persentase (3,7%), dua orang siswa mendapat skor 70 dengan
persentase (7,4%), empat orang siswa mendapat skor 72 dengan persentase (14,8%),
lima orang siswa yang mendapat skor 75 dengan persentase (18,5%), lima orang
siswa mendapat skor 77 dengan persentase (18,5%), satu orang siswa mendapat skor
80 dengan persentase (3,7%), empat orang siswa mendapat skor 82 dengan persentase
(14,8%), satu orang siswa mendapat skor 85 dengan persentase (3,7%), dan tiga
orang siswa mendapat skor 87 dengan persentase (11,1).
Berdasarkan mengenai penjelasan di atas dan nilai KKM yaitu 75, maka dapat
di simpulkan bahwa kriteria keberhasilan mengenai peningkatan motivasi belajar
siswa sebelum penggunaan media gambar berada pada kategori atau predikat Sangat
Rendah dengan persentase keberhasilan siswa 14,81 %.
Berdasarkan mengenai penjelasan di atas dan nilai KKM yaitu 75, maka dapat
di simpulkan bahwa kriteria keberhasilan mengenai peningkatan motivasi belajar
siswa setelah penggunaan media gambar berada pada kategori atau predikat Tinggi
dengan persentase keberhasilan siswa 70,37 %.
33
e. Analisis data angket respon siswa terhadap penggunaan media gambar pada
pelajaran IPA SD
Penyajian hasil analisis data respon siswa terhadap pengunaan media gambar
dapat dilihat pada rangkuman nilai statistic respon dari siswa sebagai berikut:
Tabel 16. Data respon siswa terhadap penggunaan media gambar No Kriteria Kategori Frekuensi Persentase (%)
1 3,4 ≤ �̅� ≤ 4 Positif 1 4
2 2,5 ≤ �̅� ≤ 3,4 Cenderung Positif 26 96
3 1,6 ≤ �̅� ≤ 2,4 Cenderung Negatif 0 0
4 �̅� ≤ 1,5 Negatif 0 0
Sumber: Data primer setelah diolah (2020)
Tabel 16 di atas menunjukkan bahwa dari 27 jumlah siswa yang diteliti maka
dapat disimpulkan bahwa rata-rata respon siswa terhadap penggunaan atau penerapan
media gambar pada saat proses pembelajaran di kelas terkhusus pada mata pelajaran
IPA berada pada kategori cenderung positif dengan jumlah siswa atau frekuesi yaitu
26 orang siswa dengan persentase (96%), dan 1 orang berada pada kategori positif
dengan persentase (4%), itu dapat di lihat dari data angket resppon siswa yang di
berikan kepada siswa untuk di isi.
2. Hasil Analisis Inferensial
a. Uji normalitas
Pengujian normalitas data dalam penelitian ini dimaksudkan untuk
mengetahui apakah data yang diteliti berasal dari populasi berdistribusi normal atau
tidak. Keputusan yang diambil dari outpus SPSS yaitu nilai signifikan dari tabel test
of Normality dikolom Shapiro-Wilk. Uji Shapiro Wilk adalah sebuah metode atau
rumus perhitungan sebaran data yang dibuat oleh shapiro dan wilk. Metode shapiro
wilk adalah metode uji normalitas yang efektif dan valid digunakan untuk sampel
berjumlah kecil. Dalam penerapannya, para peneliti dapat menggunakan aplikasi
statistik antara lain: SPSS dan STATA, dengan pengambilan keputusan adalah dari
tabel terlihat bahwa nilai probilitas untuk pretest adalah 0,074 (p≥ 0,05) dan nilai
34
probilitas untuk posttest adalah 0,276(p≥ 0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa data
dari pretest dah posttest berdistribusi normal (simetris).
b. Uji hipotesis
Untuk menguji hipotesis penelitian digunakan kritesia pengambilan simpulan,
yaitu:
1) H0 diterima jika p≥ 0,05
2) H1 ditolak jika p<0,05
Tabel 17. Uji hipotesis data pretest dan posttest
Lower Upper T Df Sig.(2-tailed)
-18,377 -9,178 -6,158 26 .000
Sumber: Data Primer Setelah diolah (2020)
Tabel 17 menunjukkan perolehan taraf signifikan p =0,000 ini berarti taraf
signifikan p > 0,05 (0,000<0,05), maka H0 ditolak dan H1 diterima yakni ada
peningkatan hasil belajar IPA setelah diterapkannya media gambar.
Untuk menguji hipotesis penelitian motivasi belajar digunakan kritesia
pengambilan simpulan, yaitu:
1) H1 diterima jika p≥ 0,05
2) H0 ditolak jika p<0,05
Tabel 18. Uji hipotesis motivasi belajar siswa
Lower Upper T Df Sig.(2-tailed)
2.403 4.634 6.484 26 .000
Sumber: Data Primer Setelah diolah (2020)
Tabel 18 menunjukkan perolehan taraf signifikan p =0,000 ini berarti taraf
signifikan p > 0,05 (0,000<0,05), maka H0 ditolak dan H1 diterima yakni ada
peningkatan motivasi belajar siswa setelah diterapkannya media gambar.
35
c. Uji Gain Normalitas
Tabel 19. Uji Gain Normalitas
Klasifikasi Normalitas Gain Klasifikasi Frekuensi Persentase (%)
g<0,3 Rendah 10 37
0,3≤g<0,6 Sedang 9 33
g≥0,7 Tinggi 8 30
Sumber: Data setelah diolah (2020)
Tabel 19 di atas menunjukkan nilai dari uji gain normalitas, dimana hasil uji
gain di atas dapat di peroleh data yaitu, 10 orang siswa berada pada klasifisikasi
rendah, 9 orang siswa berada pada klasifikasi sedang, dan 8 orang berada pada
klasifisaki tinggi. Dimana pada di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa data yang di
peroleh berdistribusi normal.
4.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, maka pada
bagian pembahasan hasil penelitian yang meliputi analisis data yang telah diperoleh
dalam penelitian di SDN 32 Lagaligo Kota Palopo mengenai Pengaruh Penggunaan
Media Gambar terhadap Hasil Belajar Siswa dan Motivasi Belajar Siswa pada
Pembelajaran IPA kelas IV.
Media gambar adalah suatu media visual yang hanya bisa dilihat saja, akan
tetapi tidak mempunyai unsur audio atau suara. Menurut Sadiman (2009:21) media
gambar adalah sebuah gambar yang berkaitan dengan materi pelajaran yang berguna
untuk menyampaikan pesan dari guru kepada siswa.
Secara rinci akan diuraikan data pretest dan posttest pada saat melakukan
penelitian di SDN 32 Lagaligo, bahwa berdasarkan hasil penilitian ini menunjukkan
bahwa adanya perbedaan dari segi hasil belajar siswa, dimana pada saat sebelum
penerapan media gambar, hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN 32 Lagaligo bisa
dikatakan ada yang masih kurang mampu, dan pada saat setelah diterapkannya media
gambar terdapat peningkatan hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN 32 Lagaligo, serta
pada aspek motivasi belajar siswa kelas IV di SDN 32 bisa dikatakan tidak banyak
mengalami peningkatan baik sebelum penggunaan media gambar ataupun setelah
36
penggunaan media gambar, dari hasil pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa
penggunaan media gambar pada pembelajaran IPA kelas IV di lihat dari hasil belajar
dapat dikategorikan tuntas, dengan hasil ketuntasan hasil belajar secara klasikal
sebesar 85% dan motivasi belajar siswa sudah berada pada kategori setuju dengan
kategori keberhasilan tinggi sebesar 70,73%. Hasil belajar siswa mengalami
peningkatan antara pretest dan posttest, karena penggunaan media gambar pada
pembelajaran IPA kelas IV sangat membantu siswa dalam belajar. Sejalan dengan
hasil belajar, motivasi belajar siswa kelas IV juga mengalami peningkatan, motivasi
belajar siswa mengalami peningkatan sebelum penggunaan maupun setelah
penggunaan media gambar dikarenakan dalam penggunaan media gambar sangat
membantu siswa dalam proses pembelajaran meskipun peningkatannya tidak terlalu
banyak, tetapi dapat membuat siswa menjadi lebih fokus belajar.
Penggunaan media gambar pada pembelajaran IPA dapat digunakan guru
pada saat melakukan pembelajaran agar pembelajaran tidak menjadi monoton dan
kelas menjadi gembira serta siswa menjadi semangat untuk belajar, dari beberapa
penjelasan di atas mengenai hasil penelitian ini maka terjawablah rumusan masalah
dari penelitian ini.
Penelitian ini menggunaan media gambar pada pelajaran IPA, pada saat
penerapan media gambar ini peneliti menemukan berbagai kendala dalam
penelitiannya. Kendala yang dihadapi pada saat penerapan media gambar terkadang
siswa bermain-main . Penelitian yang dilakukan di dalam kelas terdapat siswa yang
hanya mengandalkan teman kelompok yang lebih pintar untuk menjawab pertanyaan
dari guru. Kelemahan dari penelitian ini adalah sedikit banyak membuat siswa selalu
siap dalam mengikuti pembelajaran. Sebab semua mempunyai kesempataan untuk
ditunjuk dan menjawab pertanyaan, dan terkadang ada siswa yang mendapat giliran
tetapi belum siap ataupun tidak mau diberikan sanksi yaitu dengan pertanyaan itulah
mengapa sehingga penerapan ini menjadi kurang efektif, akan tetapi dengan
penerapan media gambar ini siswa menjadi semangat dan gembira karena dalam
penerapannya siswa bisa membayangkan secara langsung dari apa yang dijeslakan
oleh guru.
37
Sejalan dengan penelitian relevan yang dibahas pada bab sebelumnya, dimana
hasil dari penelitian yang di lakukan sama-sama mengalami keberhasilan atau sejalan
dimana terdapat pengaruh dari penerapan media gambar sangat berpengaruh dalam
meningatkkan hasil belajar dan motivasi belajar siswa di sekolah dasar meskipun
jenis penelitian ini berbeda dengan jenis penelitiaan relevan yang diambil menjadi
rujukan atau referensi dalam melakukan penelitian ini, dimana jenis penelitian
relevan yang diambil menjadi referensi yaitu penelitian jenis PTK sedangkan jenis
penelitian yang digunakan disini adalah eksperimen kuantitatif, tetapi hasil
penelitiannya sama.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan
media gambar pada aspek hasil belajar setelah diterapkannya media gambar
dinyatakan mampu karena mengalami peningkatan secara signifikan antara pretest
dan posttest. Sedangkan pada aspek motivasi belajar siswa kelas IV tidak terlalu
banyak mengalami peningkatan sebelum penggunaan media gambar ataupun setelah
penggunaan media gambar. Dengan adanya penggunaan media gambar saya melihat
antusias siswa dalam pembelajaran sangat semangat dibandingkan dengan hanya
penjelasan materi saja.
38
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, maka dapat penulis
simpulkan sebagai berikut :
1. Hasil belajar siswa sebelum penggunaaan media gambar pada mata pelajaran IPA
tentang Daur Hidup Hewan masih sangat kurang dimana dari 27 siswa , masih ada
sekitar 13 siswa yang belum lulus nilai KKM. Hasil belajar siswa setelah
penggunaan media gambar pada mata pelajaran IPA tentang menjelaskan Daur
Hidup Hewan telah mampu meningkat. Dari 27 siswa sudah 25 yang dapat
dinyatakan telah lulus dan tuntas dalam belajar.
2. Dengan menggunakan media gambar pada mata pelajaran IPA tentang
menjelaskan Daur Hidup Hewan telah membuat respon siswa manjadi lebih
cenderung postif dalam menerima pembelajaran IPA di kelas.
3. Dengan menggunakan media gambar pada pembelajaran IPA tentang menjelaskan
Daur Hidup Hewan telah mampu meningkatkan Motivasi Belajar Siswa sebelum
penggunaan media gambar yaitu 14,81%. Dan setelah penerepan media gambar
meningkat menjadi 70,37%.
4. Setelah Penggunaan Media Gambar terjadi peningkatan hasil belajar siswa dimana
pada data awal atau pretest rata-rata hasil belajar IPA siswa sebesar 46,00-70,00,
dan mengalami peningkatan nilai hasil belajar pada posttest setelah penerapan
media gambar hingga 80,00-100,0.
5. Dengan menggunakan media gambar pada mata pelajaran IPA tentang
menjelaskan Daur Hidup Hewan telah mampu meningkatkan Motivasi Belajar
Siswa. Dari 27 siswa sudah 20 secara keseluruhan telah dinyatakan aktif dan
menyukai penerapan media gambar dalam belajar.
39
5.2 Saran
Pada penelitian ini, penulis memberikan beberapa saran dan masukan yang
dapat membuat kedepannya lebih banyak lagi desain-desain dalam pengelolaan kelas
dan berbagi variasi dalam bentuk pembelajaran, diantaranya sebagai berikut:
1. Sebaiknya dalam kegiatan pembelajaran di kelas, guru diharapakan sesering
mungkin menggunakan media gambar untuk memingkatkan hasil belajar siswa
dan motivasi belajar siswa kelas IV pada pembelajaran IPA.
2. Senantiasa melakukan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa untuk
membuat pembelajaran tercapai menjadi lebih baik lagi.
40
DAFTAR PUSTAKA
Agustina,L, Hamdu,G. 2011. Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi
Belajar IPA di Sekolah Dasar.Jurnal Penelitian Pendidikan. Bandung:Volume 12.
ISSN:1412-565X
Ambarwati, R. 2017. Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
IPA Siswa Kelas VI C SDN 004 Tembilah Kota. Jurnal Pendidikan. Riau :
Volume 6. ISSN: 2303-1514
Arsyad, Azhar. 2014. Media Pembelajaran. Cet. 17. PT. Raja Grafindo. Jakarta
Bayu Indrayasa, 2014. Pengertian media gambar beserta contoh-contoh , fungsi dan
manfaat .http://bayuindrayasa.blogspot.co.id diakses 07 januari 2020.
Hamalik, O. 2009. Kurikulum dan Pembelajaran. PT.Bumi Aksara. Jakarta
Hamalik, O. 2011. Proses Belajar Mengajar. PT.Bumi Aksara. Jakarta
Husain, N. S , Tangge, N. L , dan Sukarta. 2012. Penerapan Media Gambar Pada
Mata Pelajaran Sains Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN
Lakea. Jurnal Kreatif Online. Palu : Volume 5. ISSN : 2354-614X
Muiz, K. 2018. Pengaruh Penggunaan Media Gambar terhadap Motivasi Belajar
Siswa pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.Skripsi tidak dierbitkan.
Riau: Pascasarjana UIN Suska
Novitasari, 2011. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam dengan Menggunakan Media Gambar. Skripsi tidak
diterbitkan. Pontianak: Pascasarjana PGSD Universitas Tanjungpura.
Prasetyarini, A. 2011. Penggunaan Media Gambar Seri Untuk Meningkatkan
Kemampuan Bercerita Siswa Kelas III Sekolah Dasar. E-Jurnal Dinas Pendidikan
Kota Surabaya: Volume 6. ISSN: 2337-3253
Sadiman,S.A. 2009. Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan dan
Pemanfaatannya. PT.Rajawali Press. Jakarta
Sardiman, A.M. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. PT.Rajawali Press.
Jakarta
Sudjana, N. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. PT.Remaja. Jakarta
Samatowa, U. 2018. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. PT.Indekas. Jakarta
41
Susanto, A. 2013, Teori Belajar Pembelajaran (di Sekolah Dasar). PT.Kencana.
Jakarta
Spiani, F.L. 2015. Penggunaan Media Gambar untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa dalam Pembelajaran IPA. Skripsi tidak diterbitkan. Pontianak: Program
Pascasarjana PGSD Universitas Tanjungpura.
Utami, S. 2018. Penggunaan Media Gambar untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil
Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA. Skiripsi tidak diterbitkan. Pekanbaru:
Pascasarjana PGSD Universitas Riau.
Wahyuni, D. 2017. Pengaruh penggunaan Media Fotonovela terhadap Hasil Belajar
IPA kelas III SD Nurul Islam Purwoyoso Semarang. Skripsi tidak diterbitkan.
Semarang: Institut Agama Islam Negeri Walisongo
Wulandari, R. 2014. Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
Dalam Pembelajaran IPA Tentang Pokok Bahasan Pertumbuhan Tumbuhan.
Skripsi Tidak diterbitkan. Bandung: Pascasarjana Universitas Pendidikan
Indonesia
42
43
Lampiran 1 Silabus
SILABUS TEMATIK K13 KELAS IV
NAMA SEKOLAH : SDN 32 Lagaligo
KELAS/SEMESTER : 4/2
Tema 6 : Cita-citaku
Subtema 1 : Aku dan cita-citaku
Kompotensi Inti :
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman,guru, dan tetangga.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah
dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak
mulia.
44
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
SUB TEMA 1 PB 1
BAHASA INDONESIA
3.6 Menggali isi dan amanat puisi yang disajikan secara lisan dan tulis dengan tujuan untuk kesenangan.
4.6 Melisankan puisi hasil karya pribadi dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat sebagai bentuk ungkapan diri.
Mengidentifikasikan ciri-ciri puisi.
Menyajikan hasil pengamatan tentang ciri-ciri puisi.
Siswa membaca teks puisi berjudul “Citacitaku”. Dengan bimbingan guru, siswa mencoba mengidentifikasi ciri-ciri puisi. Guru membimbing siswa untuk berdiskusi dalam kelompok dan menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang disediakan untuk menemukan ciri-ciri puisi.
Siswa menyajikan hasil pengamatannya dan hasil diskusinya dalam bentuk sebuah kesimpulan tentang ciri-ciri puisi.
Siswa mengamati bagian-bagian puisi yang terdapat pada halaman 5. Siswa lalu menuliskan bagian-bagian puisi tersebut menjadi sebuah bait puisi dan menuliskannya pada kolom yang terdapat pada halaman yang sama.
IPA
3.2 Membandingkan siklus hidup beberapa jenis makhluk hidup serta mengaitkan dengan upaya pelestariannya.
4.2 Membuat skema siklus hidup beberapa jenis makhluk hidup yang ada di lingkungan sekitarnya, dan slogan upaya pelestariannya.
Mengidentifikasi siklus makhluk hidup yang ada di sekitarnya.
Menyusun gambar tahapan pertumbuhan hewan dan tumbuhan, dan membuat skema siklus makhluk hidup yang ada di sekitarnya.
Siswa membaca dan memahami teks informasi tentang cita-cita mulia menjadi seorang dokter hewan. Dengan bimbingan guru, siswa membahas tentang profesi menjadi seorang dokter hewan serta tugas-tugas seorang dokter hewan.
Siswa mengamati beberapa gambar hewan peliharaan. Siswa mengamati gambar anak-anak hewan dan hewan yang sudah dewasa. Dengan bimbingan guru, siswa lalu mendiskusikan bagaimana hewan-hewan tersebut mengalami pertumbuhan.
45
Lampiran 2 RPP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SDN 32 Lagaligo
Kelas / Semester : IV (Empat) / 2
Tema 6 : Cita-Citaku
Sub Tema 1 : Aku dan Cita-Citaku
Pembelajaran : 1
Alokasi Waktu : 1 Hari
A. KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan
benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis,
dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak
beriman dan berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR (KD)
Bahasa Indonesia
3.6 Menggali isi dan amanat puisi yang disajikan secara lisan dan tulis dengan
tujuan untuk kesenangan.
4.6 Melisankan puisi hasil karya pribadi dengan lafal, intonasi, dan ekspresi
yang tepat sebagai bentuk ungkapan diri.
Indikator :
3.6.1 Mengamati ciri-ciri puisi.
4.6.1 Membuat kesimpulan tentang ciri-ciri puisi.
IPA
46
3.2 Membandingkan siklus hidup beberapa jenis makhluk hidup serta
mengaitkan dengan upaya pelestariannya.
4.2 Membuat skema siklus hidup beberapa jenis makhluk hidup yang ada di
lingkungan sekitarnya, dan slogan upaya pelestariannya.
Indikator :
3.2.1 Mengidentifikasi siklus makhluk hidup.
4.2.1 Membuat skema tahapan pertumbuhan hewan dan tumbuhan.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui kegiatan mengamati dan berdiskusi, siswa mampu
mengidentifikasikan ciri-ciri puisi dengan benar.
2. Melalui kegiatan membuat kesimpulan, siswa dapat menyajikan hasil
pengamatan tentang ciri-ciri puisi secara terperinci.
3. Melalui kegiatan melakukan pengamatan, siswa mampu mengidentifikasi
siklus makhluk hidup yang ada di sekitarnya dengan baik.
4. Melalui kegiatan menyusun gambar tahapan pertumbuhan hewan dan
tumbuhan, siswa mampu membuat skema siklus makhluk hidup yang ada
di sekitarnya dengan benar.
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa
berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing.
Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar
kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi
dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan
pembelajaran.
Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu
tentang ”Cita-Citaku”.
Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi
kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi,
mengomunikasikan dan menyimpulkan.
10 menit
Inti Kegiatan Pembuka
Siswa mengamati gambar yang terdapat pada
halaman 1 tentang seorang anak yang sedang
membayangkan cita-citanya. Dengan bimbingan guru
siswa membahas tentang berbagai pekerjaan yang
menjadi cita-cita antara lain menjadi seorang guru,
arsitek, dokter hewan, penyanyi, dan pilot.
35 Menit
X 30 JP
47
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Guru mengaitkan kegiatan ini dengan judul tema
Cita-Citaku dan judul Subtema Aku dan Cita-Citaku
Guru dapat memberikan beberapa pertanyaan untuk
menstimulus ketertarikan siswa tentang topik Cita-
Citaku.
Pertanyaan:
- Apakah yang dimaksud dengan cita-cita?
- Apakah kamu memiliki cita-cita?
- Apakah cita-citamu?
Siswa mengamati beberapa gambar kegiatan yang
dilakukan oleh berbagai profesi. Siswa lalu mencoba
mengidentifikasi keahlian-keahlian yang dibutuhkan
oleh profesi tersebut sesuai dengan bidangnya. Siswa
menuliskan keahlian-keahlian tersebut di kolom yang
tersedia pada setiap gambar.
Siswa kemudian menuliskan pada kolom yang
terdapat pada halaman 3 tentang pekerjaan yang
menjadi cita-citanya serta menuliskan kegiatan-
kegiatan yang dilakukan profesi yang dipilihnya
tersebut.
Siswa membaca teks puisi berjudul “Citacitaku”.
Dengan bimbingan guru, siswa mencoba
mengidentifikasi ciri-ciri puisi. Guru membimbing
siswa untuk berdiskusi dalam kelompok dan
menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang
disediakan untuk menemukan ciri-ciri puisi.
Siswa menyajikan hasil pengamatannya dan hasil
diskusinya dalam bentuk sebuah kesimpulan tentang
ciri-ciri puisi.
Kegiatan ini digunakan sebagai kegiatan untuk
memahamkan kepada siswa tentang ciri-ciri puisi
(Bahasa Indonesia KD 3.6 dan 4.6)
Siswa mengamati bagian-bagian puisi yang terdapat
pada halaman 5. Siswa lalu menuliskan bagian-
bagian puisi tersebut menjadi sebuah bait puisi dan
menuliskannya pada kolom yang terdapat pada
halaman yang sama.
Siswa membaca dan memahami teks informasi
tentang cita-cita mulia menjadi seorang dokter
48
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
hewan. Dengan bimbingan guru, siswa membahas
tentang profesi menjadi seorang dokter hewan serta
tugas-tugas seorang dokter hewan.
Siswa mengamati beberapa gambar hewan peliharaan
yang terdapat pada halaman 6. Siswa mengamati
gambar anak-anak hewan dan hewan yang sudah
dewasa. Dengan bimbingan guru, siswa lalu
mendiskusikan bagaimana hewan-hewan tersebut
mengalami pertumbuhan.
Penutup Bersama-sama siswa membuat kesimpulan /
rangkuman hasil belajar selama sehari
Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari
(untuk mengetahui hasil ketercapaian materi)
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran
yang telah diikuti.
Melakukan penilaian hasil belajar
Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan
keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan
pembelajaran)
15 menit
E. MATERI PEMBELAJARAN
Mengidentifikasikan ciri-ciri puisi.
Menyajikan hasil pengamatan tentang ciri-ciri puisi.
Mengidentifikasi siklus makhluk hidup yang ada di sekitarnya.
Menyusun gambar tahapan pertumbuhan hewan dan tumbuhan, dan
membuat skema siklus makhluk hidup yang ada di sekitarnya.
F. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Saintifik
Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan
ceramah
49
G. PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR
Penilaian Sikap
No Nama
Perubanan Tingkah Laku
Teliti Cermat Percaya Diri
K C B SB K C B SB K C B SB
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 ……………..
2 ……………..
3 ……………..
dst ……………..
Keterangan:
K (Kurang) : 1, C (Cukup) : 2, B (Baik) : 3, SB (Sangat Baik) : 4
1. Membuat Kesimpulan dari Pengamatan dan Diskusi
Bentuk penilaian: Penugasan
Instrumen Penilaian: rubrik
KD Bahasa Indonesia 3.6 dan 4.6
Tujuan Kegiatan Penilaian:
- Mengukur pengetahuan siswa dalam mengidentifikasi ciri-ciri puisi.
50
Aspek Sangat Baik Baik Cukup Perlu
Pendampingan
4 3 2 1
Pengetahuan
tentang ciri-
ciri
puisi
Menyebutkan
dengan benar
semua ciri
puisi.
Menyebutkan
Ciripuisi
dengan
benar.
Menyebutkan
ciri puisi
dengan
benar.
Hanya dapat
menyebutkan
ciri
puisi.
Keterampilan
menuliskan
hasil
kesimpulan
pengamatan
dan
diskusi
tentang
ciri-ciri puisi
dengan benar
dan bahasa
yang
runtut
Menuliskan
semua
ciri-ciri puisi
dengan benar
dan
runtut.
Menuliskan
ciriciri
puisi dengan
bahasa yang
runtut .
Menuliskan
dengan benar
ciri-ciri puisi
dan
bahasa kurang
runtut.
Menuliskan
dengan benar
ciri-ciri puisi
dengan bahasa
kurang runtut.
2. Menyusun Tahapan Perkembangan Hewan
Bentuk penilaian: Penugasan
Instrumen Penilaian: daftar periksa/rubrik
KD IPA 3.2 dan 4.2
Tujuan Kegiatan Penilaian:
- Mengukur pemahaman siswa tentang tahapan perkembangan hewan.
- Mengembangkan keterampilan siswa dalam membuat skema siklus hidup
makhluk hidup.
51
Aspek Sangat Baik Baik Cukup Perlu
Pendampingan
4 3 2 1
Pengetahuan
tentang
tahapan
pertumbuhan
hewan.
Mampu
menyusun
gambar
tahapan
pertumbuhan
hewan dengan
sangat tepat.
Mampu
menyusun
gambar
tahapan
pertumbuhan
hewan dengan
tepat.
Mampu
menyusun
gambar
tahapan
pertumbuhan
hewan.
Tidak mampu
menyusun
tahapan
pertumbuhan
hewan dengan
tepat.
Keterampilan
menyajikan
kesimpulan
tentang
tahapan
pertumbuhan
hewan.
Kesimpulan
ditulis
dengan tepat
dan
meliputi
tahapan
sesuai dengan
gambar.
Kesimpulan
ditulis
dengan tepat
meliputi
tahapan
sesuai dengan
gambar.
Kesimpulan
ditulis
dengan tepat
meliputi
tahapan
sesuai dengan
gambar.
Kesimpulan
ditulis
dengan kurang
tepat dan tidak
meliputi tahapan
sesuai dengan
gambar.
52
H. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
Buku Pedoman Guru Tema : Cita-Citaku Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
2013).
Buku Siswa Tema : Cita-Citaku Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
2013).
Buku Teks, gambar hewan dan tumbuhan, contoh-contoh puisi,
lingkungan sekitar.
Mengetahui
Kepala Sekolah,
(Nama .............................)
NIP : .............................
Guru Kelas IV
(Nama .............................)
NIP : .............................
53
Lampiran 3 Kisi-Kisi Instrumen
Kisi-kisi Instrumen Hasil Belajar
a.Kisi-kisi instrumen tes hasil belajar IPA sebelum(pretest) pengunaan media gambar
dengan indokator aspek Taksonomi Bloom C1-C6 sebagai berikut:
Indikator Aspek Nomor Soal Jumlah Soal
1. Menunjukkan 2,5,15,10 4
2. Menjelaskan 1,3 2
3. Menentukan 6,8,11,14 4
4. Memecahkan 7,9 2
5. Mengkategorikan 4,13 2
6. Menyimpulkan 12 1
Jumlah Soal 15
Jawab benar 1
Jawab salah 0
Nama Siswa :
Kelas :
SOAL PILIHAN GANDA
Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang benar.
1. Tahapan pertumbuhan hewan dari kecil sampai dewasa disebut…
a. Pertumbuhan c. Daur Hidup Hewan
b. Berkembang d. Membesar
2. Yang merupakan proses daur hidup pada nyamuk adalah….
a. Telur – pupa – jentik-jentik – nyamuk
b. Telur – belatung – pupa – nyamuk
c. Telur – jentik-jentik – kecebong – nyamuk
d. Telur – jentik-jentik – pupa – nyamuk
54
3.. Berikut ini hewan yang mengalami tahap 3 nimfa dalam daur hidupnya adalah….
a.Nyamuk c.Katak
b.Kecoa d. Lalat
4. Ulat kemudian menjadi….
a. Kupu-kupu dewasa c. Larva
b. Nimfa d. Kepompong
5. Kecebong bernafas dengan….
a. Trakhea c. Paru-paru
b. Insang d. Kulit
6. Kupu-kupu dalam daur hidupnya akan dikeluarkan dari….
a. Nimfa c. Telur
b. Ulat d. Kepompong
7. Kucing menghasilkan anak dengan cara….
a. Bertelur c. Membelah diri
b. Beranak dan bertelur d. Beranak
8. Yang membedakan antara kecoa muda dengan kecoa dewasa ialah….
a. Kecoa muda dan kecoa dewasa memiliki kaki
b. Kecoa dewasa tidak bersayap
c. Kecoa muda tidak bersayap
d. Kecoa muda tidak memiliki kaki
9. Contoh hewan yang daur hidupnya tidak mengalami metamorfosis adalah….
a. Kecoa c. Kucing
b. Kupu-kupu d. Nyamuk
10. Urutan daur hidup pada kupu-kupu adalah….
a. Telur – ulat – kepompong – kupu-kupu
b. Ulat – telur – kepompong – kupu-kupu
c. Telur – kepompong – ulat – kupu-kupu
d. Kupu-kupu – ulat – telur – kepompong
11. Hewan yang daur hidupnya mengalami metamorfosis tidak sempurna adalah
capung karena dalam daur hidupnya tidak ada fase….
55
a. Kepompong dan capung c. Telur dan ulat
b. Ulat dan kempompong d. Nimfa dan kepompong
12. Setelah memasuki tahap telur, tahapan selanjutnya dalam daur hidup kupu-kupu
yaitu ...
a. Ulat c. Kepompong
b. Pupa d. Kupu-kupu
13. Tahap memakan daun dalam daur kupu-kupu terjadi pada masa ....
a. Telur c. Kupu-kupu dewasa
b. Ulat d. Kepompong
14. Kupu-kupu mengalami tahap kepompong dalam daur hidupnya. Hewan yang
memiliki daur hidup seperti kupu-kupu adalah ...
a. Semut c. Kecoa
b. Nyamuk d. Belalang
15. Metamorfosis sempurna terjadi pada ....
a. Belalang c. Nyamuk
b. Kecoa d. Kucing
Jawaban :
1. C 6. D 11. B
2. D 7. D 12. A
3. B 8. C 13. B
4. D 9. C 14. B
5. B 10. A 15. C
Penilaian soal :
Skor = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑜𝑎𝑙 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 X 100
56
Kisi-kisi Instrumen Penelitian
a.Kisi-kisi instrumen tes hasil belajar IPA sesudah (posttest) pengunaan media
gambar dengan indokator aspek Taksonomi Bloom C1-C6 sebagai berikut:
Indikator Aspek Nomor Soal Jumlah Soal
1. Menunjukkan 1,4,11 3
2. Menjelaskan 3,8,15 3
3. Menentukan 5,14 2
4. Memecahkan 7,11 2
5. Mengkategorikan 6,9,12 3
6. Menyimpulkan 2,13 2
Jumlah Soal 15
Jawab benar 1
Jawab salah 0
Nama Siswa :
Kelas :
Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang benar.
1.Tahapan daur hidup kecoak yang benar yaitu ....
a. telur – nimfa – kecoa c. kecoa– nimfa – telur
b. telur – kecoa – nimfa d. nimfa – telur – kecoa
2. Perhatikan gambar daur hidup kupu-kupu di bawah! Tahap larva terjadi pada
nomor ....
57
a(1) c. (3)
b. (2) d. (4)
3. Tahap larva pada daur kupu-kupu berupa ....
a. telur c. kupu-kupu dewasa
b. ulat d. kepompong
4. Larva nyamuk disebut ....
a. ulat c. pupa
b. kepompong d. jentik-jentik
5. Kucing menhasilkan anak dengan cara…
a. Membelah diri c. Beranak
b. Beranak dan bertelur d. Bertelur
6. Hewan muda yang memiliki bentuk sama dengan hewan dewasa terdapat pada ....
a. kecoa c. kupu-kupu
b. nyamuk d. katak
7. Perubahan anak hewan menjadi dewasa dan berkembangbiak disebut…
a. Daur pertumbuhan c. Daur ulang
b. Metamorfosis d. Daur hidup
8. Urutan yang benar dalam tahapan metamorfosis sempurna adalah…
a. Telur-larva-dewasa-pupa c. Telur-dewasa-pupa-dewasa
b. Dewasa-larva-pupa-dewasa d. Telur-larva-pupa-dewasa
9. Pada metamorfosis kupu-kupu, ulat berubah menjadi…
a. Kepompong c. Larva
b. Kupu-kupu dewasa d. Nimfa
58
10. Metamorfosis sempurna terjadi pada…
a. Kecoa dan katak c. Kupu-kupu dan nyamuk
b. Kucing dan unggas d. Nyamuk dan rayap
11. Daur hidup hewan yang mengalami perubahan bentuk disebut…
a. Ekosistem c. Metamorfosis
b. Metabolisme d. Fatamorgana
12. Hewan yang mengalami daur hidupnya tidak sempurna adalah…
a. Kupu-kupu dan belalang c. Nyamuk dan rayap
b. Belalang dan walang sangit d. Katak dan kecoa
13. Contoh hewan yang tidak mengalami metamorfosis adalah…
a. Kambing c. Kupu-kupu
b. Kecoa d. Belalang
14. Tahapan setelah telur menetas pada metamorfosis sempurna disebut…
a. Dewasa c. Nimfa
b. Larva d. Pupa
15. Hewan yang mengalami tahapan jentik-jentik dalam daur hidupnya adalah…
a. Kecoa c. Lalat
b. Katak d. Nyamuk
Jawaban :
1. A 6. A 11. C
2. B 7. D 12. B
3. B 8. D 13. A
4. D 9. A 14. B
5. C 10. C 15. D
Penilaian soal
Skor = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑜𝑎𝑙 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 X 100
59
Kisi-kisi Instrumen Angket Respon Siswa
a. Instrumen angket yang digunakan untuk mengukur indikator aspek tentang minat
terhadap pembelajaran IPA dan kegunaan media gambar sebagai berikut:
Indikator Aspek Nomor Item Jumlah
Item
Nomor Pernyataan
Positif Negatif
1. Mewujudkan minat
terhadap
pembelajaran IPA
1,2,3,4,5 5 1,2,4 3,5
2. Mewujudkan
kegunaan media
gambar
6,7,8,9,10 5 6,7,8 9,10
Jumlah 10
60
Berilah tanda (√) sesuai pendapatmu.
Nama :
Kelas :
No Pernyataan Jawaban
SS S TS STS
1 Saya lebih suka pembelajaran IPA
daripada pelajaran lain
2 Bagi saya pelajaran IPA sangat
menyenangkan
3 Saya terpaksa belajar IPA karena
pelajaran ini merupakan pelajaran yang
wajib diikuti
4 IPA sangat bermanfaat bagi kehidupan
sehari-hari
5 Pelajaran IPA sangat susah
6 Bagi saya pelajaran IPA paling mudah
jika menggunakan media gambar
diantara pelajaran lain
7 Belajar IPA dengan media gambar
sangat menyenangkan
8 Pelajaran IPA dengan mengunakan
media gambar sangat cocok
9 Pelajaran IPA dengan media gambar
sangat susah
10 Pelajaran IPA dengan menggunakan
media gambar sangat membosankan
Ket:
SS = Saangat Setuju ( Skor 4) TS = Tidak Setuju (Skor 2)
S = Setuju ( Skor 3) STS = Sangat Tidak Setuju (Skor 1)
61
Kisi-kisi Instrumen Angket Motivasi Belajar Siswa
a. Instrumen angket yang digunakan untuk mengukur indikator aspek tentang
motivasi belajar siswa terhadap media gambar sebagai berikut:
Indikator Aspek Nomor Item Jumlah
Item
Nomor Pernyataan
Positif Negatif
1. Motivasi belajar
siswa terhadap
media gambar
1,2,3,4,5,
6,7,8,9,10 10 1,2,5,6,8,9 3,4,7,10
Jumlah 10
62
Berilah tanda (√) sesuai pendapatmu.
Nama :
Kelas :
No Pernyataan Jawaban
SS S TS STS
1 Saya sangat menyukai media gambar
untuk semua mata pelajaran
2 Media gambar sangat menyenangkan
3 Saya tidak suka media gambar karena
membosankan
4 Media gambar tidak cocok untuk semua
mata pelajaran
5 Saya merasa senang jika guru
menggunakan media gambar
6 Saya suka sekali media gambar
7 Saya merasa kurang fokus jika
menggunakan media gambar dalam
pelajaran
8 Media gambar sangat sesuai dengan
kehidupan sehari-hari
9 Saya merasa sangat cocok dengan media
gambar
10 Saya tidak suka sama sekali dengan
media gambar
Ket:
SS = Saangat Setuju ( Skor 4) TS = Tidak Setuju (Skor 2)
S = Setuju ( Skor 3) STS = Sangat Tidak Setuju (Skor 1)
63
Lampiran 4 Surat Izin Penelitian
64
Lampiran 5 Keterangan Selesai Penelitian
65
Lampiran 6 Daftar Hadir Siswa
66
67
Lampiran 7 Hasil Pretes Siswa
68
69
Lampiran 8 Hasil Postest Siswa
70
71
Lampiran 9 Angket Respon Siswa
72
Lampiran 10 Motivasi Sebelum Penggunaan Media Gambar
73
Lampiran 11 Motivasi Setelah Penggunaan Media Gambar
74
Lampiran 12 Dokumentasi
1. Pemberian Tes dan Angket Motivasi sebelum penggunaan Media Gambar
75
2. Penggunaan Media Gambar
76
3. Pemberian Tes, Angket Motivasi dan Angket Respon Siswa setelah penggunaan
Media Gambar