Modul ke:
Fakultas
Program Studi
PENGANGGARAN MODAL(CAPITAL BUDGETING)
MEILIYAH ARIANI, SE., M.AkFEB
Akuntansihttp://www.mercubuana.ac.id
• Istilah penganggaran modal digunakan untuk melukiskan tindakan perencanaan dan pembelanjaan pengeluaran modal, seperti untuk pembelian equipmen baru untuk memperkenalkan produk baru, dan untuk memodernisasi fasilitas pabrik.
Penganggaran Modal ( Capital Budgeting)
• Dikatakan sebagai suatu konsep investasi, sebab penganggaran modal melibatkan suatu pengikatan (penanaman) dana di masa sekarang dengan harapan memperoleh keuntungan yang dikehendaki di masa mendatang.
• Investasi membutuhkan dana yang relatif besar dan keterikatan dana tersebut dalam jangka waktu yang relatif panjang, serta mengandung resiko.
Penganggaran Modal – Suatu Konsep Investasi
(1) Investasi yang tidak menghasilkan laba.• Timbul karena adanya peraturan pemerintah atau syarat kontrak
yang telah disetujui.• Contoh: pemasangan instalasi pembersih air limbah.(2) Investasi yang tidak dapat diukur labanya.• Tujuan investasi untuk menaikkan laba, tetapi laba yang diharapkan
akan diperoleh perusahaan dengan adanya inv ini sulit untukdihitung secara teliti.
• Pedoman yang biasanya dipakai adalah : % tertentu dari hasilpenjualan, % tertentu dari laba bersih investasi yang sama yangdilakukan oleh perusahaan pesaing.
• Contoh investasi ini : pengeluaran biaya promosi, biaya penelitiandan pengembangan, dan biaya program pelatihan dan pendidikankaryawan.
Jenis Investasi
(3) Investasi dalam Penggantian Mesin dan Equipment.• Informasi penting yang perlu dipertimbangkan dalam
keputusan penggantian mesin adalah informasi akuntansidiferensial yang berupa aktiva diferensial dan biayadiferensial.
• Penggantian dapat dilakukan, jika biaya diferensial yangberupa penghematan biaya yang diperoleh dari penggantiansuatu mesin dan ekuipmen berjumlah pantas biladibandingkan dengan aktiva diferensial.
(4) Investasi dalam Perluasan Usaha• Yakni merupakan pengeluaran untuk menambah kapasitas
produksi atau operasi menjadi lebih besar dari sebelumnya.• Untuk menambah kapasitas akan diperlukan aktiva diferensial
berupa tambahan investasi dan akan menghasilkanpendapatan diferensial.
Jenis Investasi
ALIRAN KAS DALAM INVESTASI
Ada 3 macam aliran kas yang terjadi dalam investasi :
• Initial cashflow (capital outlays)• Operational cashflow• Terminal cashflow
INITIAL CASHFLOW
• Initial cash flow (capital outlays) merupakan aliran kas yang berhubungan dengan pengeluaran kas pertama kali untuk keperluan investasi.
• Yang termasuk dalam capital outlays antara lain harga pembelian mesin, biaya pasang, biaya percobaan, biaya balik nama (jika ada) dan biaya-biaya lain yang harus dikeluarkan sampai mesin tersebut siap dioperasikan.
OPERATIONAL CASH FLOW
• Operational cashflow (cash inflow) merupakan aliran kas yang terjadi selama umur investasi.
• Operational cashflow (cash inflow) berasal dari pendapatan yang diperoleh dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan.
• aliran kas masuk bersih disebut juga dengan Proceeds• Besarnya proceed terdiri dari 2 sumber yaitu laba setelah
pajak (earning after tax) dan depresiasi.
OPERATIONAL CASH FLOW (2)
• Besarnya proceeds, jika investasi menggunakan modal sendiri :
Proceeds = Laba Bersih setelah pajak + Depresiasi
• Besarnya proceeds, jika investasi menggunakan modal sendiri dan hutang :
Proceeds = Laba Bersih setelah pajak + Depresiasi + Bunga (1-Pajak)
TERMINAL CASHFLOW
• Terminal cashflow merupakan aliran kas masuk yang diterima perusahaan sebagai akibat habisnya umur ekonomis suatu proyek investasi.
• Terminal cashflow dapat diperoleh dari nilai sisa (residu) dari aktiva dan modal kerja yang digunakan untuk investasi.
• Nilai residu suatu investasi merupakan nilai aktiva pada akhir umur ekonomisnya yang dihitung dari nilai buku aktiva yang bersangkutan.
Contoh : Bila Tanpa Hutang
1.PT. ABC akan mendirikan usaha dengan nilai investasi senilai Rp.300.000.000, dengan dibiayai modal sendiri. Umur Ekonomis 3 tahun disusutkan dengan metode garis lurus tanpa nilai sisa. Perkiraan pendapatan setiap tahun selama umur ekonomis Rp. 400.000.000,- biaya tunai Rp. 200.000.000,- (belum termasuk penyusutan), pajak 20%.Hitung Operasional Cash Flow / Aliran Kas Bersih
Jawab
Penyusutan =
Estimasi Laba / Rugi :Pendapatan Rp. 400.000.000Biaya :
Biaya Tunai Rp. 200.000.000Biaya Penyusutan Rp. 100.000.000 +
Total Biaya Rp. 300.000.000 -Laba Sebelum Pajak Rp. 100.000.000 Pajak (20%) Rp. 20.000.000 -EAT Rp. 80.000.000
OCF = Rp. 80.000.000 + Rp. 100.000.000= Rp. 180.000.000
000.000.1003
000.000.300 =
Contoh: Bila hutang
PT. ABC akan mendirikan usaha dengan nilai investasi senilai Rp.300.000.000. 50% dari investasi modal pinjaman dengan bunga 25% pertahun, sisa modal sendiri. Umur Ekonomis 3 tahun disusutkan dengan metode garis lurus tanpa nilai sisa. Perkiraan pendapatan setiap tahun selama umur ekonomis Rp. 400.000.000,- dengan biaya tunai Rp. 200.000.000,- (belum termasuk penyusutan), pajak 20%.Hitung Kas Bersih ?
Estimasi laba-Rugi
Pendapatan Rp. 400.000.000Biaya :
Biaya Tunai Rp. 200.000.000Biaya Penyusutan Rp. 100.000.000 +Total Biaya Rp. 300.000.000 -
Laba Usaha (EBIT) Rp. 100.000.000Bunga Rp. 37.500.000 –EBT Rp. 62.500.000Pajak (20%) Rp. 12.500.000 -EAT Rp. 50.000.000
Aliran Kas Bersih (OCF) = Rp. 50.000.000 + Rp. 100.000.000 + Rp.37.500.000 (1-20%)= Rp. 150.000.000 + Rp. 37.500.000 (1-0,2)= Rp. 150.000.000 + Rp. 30.000.000.= Rp. 180.000.000
METODE PENILAIAN INVESTASI
• Metode Payback Period (PP)• Metode Net Present Value (NPV)• Metode Propability Index (PI)• Metode Internal Rate Return (IRR)
Metode Payback Period (PP)
• Metode Payback Period (PP) merupakan suatu periode yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran suatu investasi dengan menggunakan aliran kas masuk netto (proceeds) yang diperoleh.
Rumus :
Capital OutlaysPP = ------------------------- x 1 tahun
Proceeds
Metode Payback Period (PP)
• Kriteria :apabila payback period lebih pendek dibanding jangka waktu kredit (apabila dananya berasal dari pinjaman) yang diisyaratkan oleh investor atau pihak bank, maka investasi diterima.
• Kelemahan :- mengabaikan nilai waktu uang- mengabaikan proceeds setelah PP dicapai- mengabaikan nilai sisa
Metode Payback Period (PP)
Contoh : (Jika Proceed Tiap tahun sama)
Proyek B membutuhkan investasi sebesar Rp. 120.000.000. proceeds diperkirakan Rp. 40.000.000 per tahun selama 6 tahun.
Penyelesaian :
Rp. 120.000.000PP = ------------------------- x 1 tahun = 3 Tahun
Rp. 40.000.000
Metode Payback Period (PP)
Proyek B membutuhkan investasi sebesar Rp. 120.000.000. proceeds diperkirakan :Tahun 1 Rp. 50.000.000 Tahun 4 Rp. 30.000.000Tahun 2 Rp. 50.000.000 Tahun 5 Rp. 20.000.000Tahun 3 Rp. 40.000.000 Tahun 6 Rp. 20.000.000
Penyelesaian :
Outlays (Investasi) Rp. 120.000.000Proceed Th. 1 (Rp. 50.000.000)
Rp. 70.000.000Proceed Th. 2 (Rp. 50.000.000)
Rp. 20.000.000
PP = 2 Tahun + [(20.000.000 / 40.000.000) x 1 tahun] = 2 Tahun 6 Bulan
Metode Net Present Value (NPV)• Metode Net Present Value (NPV) merupakan metode untuk mencari selisih
antara nilai sekarang dari proceed dengan nilai sekarang dari suatu investasi
• Rumus :n At
NPV = -Io + ∑ ------------t=0 (1 + r )t
Dimana :Io = Nilai investasiAt = aliran kas netto pada periode tr = Discount ratet = jangka waktu proyek investasi
Metode Net Present Value (NPV)
• Kriteria kelayakan suatu investasi :
NPV > 0 atau positif : investasi layak dan diterima
NPV ≤ 0 atau negatif : investasi tidak layak dan ditolak
Metode Net Present Value (NPV)
Contoh : (Jika Proceed Tiap tahun sama)
Proyek B membutuhkan investasi sebesar Rp. 120.000.000. proceeds diperkirakan Rp. 40.000.000 per tahun selama 6 tahun dengan rate of return = 10 %
Penyelesaian :
NPV = - Rp. 120.000.000 + Rp. 40.000.000 (4,3553)*)
NPV = - Rp. 120.000.000 + Rp. 174.212.000NPV = Rp. 54.212.000
*) Lihat Tabel A-2 (Nilai sekarang dari suatu Anuity
Metode Net Present Value (NPV)
Contoh Perhitungan Jika Proceeds per tahun tidak sama :
Proyek B membutuhkan investasi sebesar Rp. 120.000.000. Tingkat bunga (Rate of Return) = 10 %, proceeds diperkirakan :
Tahun 1 Rp. 50.000.000 Tahun 4 Rp. 30.000.000Tahun 2 Rp. 50.000.000 Tahun 5 Rp. 20.000.000Tahun 3 Rp. 40.000.000 Tahun 6 Rp. 20.000.000
Metode Net Present Value (NPV)
*) Lihat Tabel A-1 (Nilai sekarang)
Metode Propability Index (PI)• Metode Propability Index (PI) atau cash ratio merupakan metode yang
memiliki hasil keputusan sama dengan NPV.Rumus :
Total PV of ProceedPI = -----------------------------
Investasi
Kriteria :
Apabila PI > 1, maka rencana investasi layak diterimaApabila PI < 1, maka rencana investasi ditolak
Metode Propability Index (PI)
Berdasarkan contoh yang telah dibuat sebelumnya dalam Metode NPV :
Untuk proceeds tiap tahun sama :
174.212.000PI = ------------------- = 1,45 > 1 : Proyek diterima
120.000.000
Untuk proceeds tiap tahun yang berbeda :
160.980.000PI = ------------------- = 1,34 > 1 : Proyek diterima
120.000.000
Metode Internal Rate Return (IRR)
• Metode Internal Rate Return (IRR) merupakan metode penilaian investasi untuk mencari ringkat bunga yang menyamakan nilai sekarang dari lairan kas netto dan investasi.
• Pada saat IRR tercapai, maka besarnya NPV = 0, untuk itu menghitung IRR, perlu dicari data NPV yang positif juga NPV yang negatif.
Metode Internal Rate Return (IRR)
Rumus :
Rumus :NPV rk
IRR = rk + ------------------------- x (rb – rk)PV rk – PV rb
Dimana :IRR = internal rate of returnRk = tingkat bunga terendahRb = tingkat bunga tertinggiNPV rk = NPV pada tingkat bunga terendahPV rk = PV of proceed pada tingkat bunga terendahPV rb = PV of proceed pada tingkat bunga tertinggi
Metode Internal Rate Return (IRR)
Metode Internal Rate Return (IRR)
8.710.000IRR = 20 % + ------------------ x 10 % = 20 % + 3,89 % = 23,89 %
22.390.000
atauNPV rk
IRR = rk + ------------------------- x (rb – rk)PV rk – PV rb
8.710.000IRR= 20% + ------------------------------------ x (30%-20%)
128.710.000 – 106.320.000
IRR = 20% + 0,389 x 10
IRR = 20% + 3,89% = 23,89%
Terima KasihMEILIYAH ARIANI, SE., M.Ak