PENDIDIKANKRISTEN
dalam konteksKELUARGA
Silvia Wiguno
Belajarsekolah, tuition, belajar mandiri
Bermaindi dalam rumah,di luar rumah
Istirahat
Berapa banyak waktu yang digunakan untuk:
Jadwal harian Samuel06.30 – 08.00 persiapan sekolah08.00 – 11.45 sekolah11.45 – 12.00 ganti baju dll.12.00 – 13.00 main13.00 – 14.15 makan, beres-beres14.15 – 16.00 istirahat (tidur)16.00 – 18.00 main, belajar18.00 – 19.00 makan19.00 – 21.00 mandi, nonton TV,
baca buku, persiapan tidur
21.00 – 06.30 baca alkitab, doa, tidur
Senin-Jumat: 8 jamSabtu-Minggu: 10-12 jam
Kesempatan yang bisa digunakan:
>50% waktu digunakan untuk melakukan aktivitas yang berhubungan dengan sekolah
dan dilakukan di luar rumah
Bagaimana dengan waktu yang digunakan selain untuk sekolah?
Kebanyakan adalah aktivitas individual
atau bersama dengan teman
Pembicaraan di antara para ibu ...“Anak saya cuek kalau ada tamu. Tidak seperti anak jaman dulu. Kalau ada tamu papa mamanya,
anaknya datang nyalami. Atau paling tidak nyapa.”
Pembicaraan di antara para ibu ...“Kalau pas makan dengan keluarga, anak
jaman dulu selalu duduk tenang menunggu giliran. Yang tua mendapat
kesempatan ngambil duluan. Sekarang, begitu selesai doa langsung aja
ambil makanannya. Boro-boro bilang ‘makan opa, makan oma, dst.’”
Pembicaraan di antara para ibu ...“Anak saya gak pernah lepas dari i-phone
nya. Di meja makan dia bawa, di MRT apalagi – sambil berdiri pun bisa liat
movie, main game, or chatting. Ke toilet pun dia bawa. Paling kesel kalau lagi
makan ke luar bareng, tangan kiri pegang i-phone tangan kanan pegang sendok. Untung aja gak salah masuk mulut!”
Pembicaraan di antara para ibu ...”Rumah sudah seperti tempat kos
aja. Berangkat pagi, pulang malam. Selalu makan di luar. Ya dengan teman sekolah,
teman gereja.....”
Pembicaraan di antara para ibu ...”Sebentar lagi anak saya masuk
universitas. Dia pingin banget ambil jurusan yang sama dengan temannya. Karena jurusan itu lebih menjanjikan (menghasilkan lebih banyak uang).”
Pembicaraan di antara para ibu ...“Anak saya sudah kerja. Hebat banget deh urusan simpan uang. Kalau untuk
keperluan pribadi, gak pikir-pikir. Giliran ada keluarga yang
membutuhkan, susahnya .... Gak mungkin kan saya minta-minta.”
Pembicaraan di antara para ibu ...“Anak saya baik-baik saja.
Perhatian sama orang tua dan saudara. Mau bantu kerjaan
rumah. Tapi gak pernah berselera kalau urusan rohani.”
Generasi yang terhilang
Anak mendapat teladan dari media
Anak dimuridkan oleh media
Generasi yang terhilangGenerasi saat ini seharusnya menjadi tiang gereja● Individu yang mengenali dan
menjalani kehidupannya sesuai dengan panggilannya.
● Kehidupan pernikahan dan keluarga yang berpusat pada Kristus.
● Kehidupan yang berdampak di tengah masyarakat.
Jika banyak gereja mengabaikan pelayanan ini – mengerjakannya ala kadarnya saja – bagaimana dengan keluarga-keluarga Kristen?
Merasa puas hanya dengan mencukupi kebutuhan fisik dan psikis saja. Sekadar menjadikan anak kita anak yang baik.
Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia.
LUKAS 2:52
Aspek FISIKAspek MENTALAspek SPIRITUALAspek SOSIAL
Bagaimana seharusnya keluarga Kristen menyikapi tantangan ini?Betapa pentingnya memikirkanpendidikan Kristen dengan serius –khususnya dalam keluarga.
Pendidikan: sesuatu yang disengaja, direncanakan.
Tanggung jawab pendidikan Kristen
merupakan tanggung jawab orang tua
terhadap anak yang tidak bisa dialihkan kepada apa pun dan siapa pun juga, baik
kepada media, teman sebaya, sekolah, bahkan gereja!
Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa! Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu.
ULANGAN6:4-9
Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.
ULANGAN6:4-9
Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu, dan haruslah engkau menuliskannya pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu gerbangmu.
ULANGAN6:4-9
Apa yang diajarkan?Apa yang dibicarakan?
Kapan waktunya?Berapa kali dilakukan?
ULANGAN6:4-9
Aku mau membuka mulut mengatakan amsal, aku mau mengucapkan teka-teki dari zaman purbakala. Yang telah kami dengar dan kami ketahui, dan yang diceritakan kepada kami oleh nenek moyang kami,
kami tidak hendak sembunyi-kan kepada anak-anak mereka, tetapi kami akan ceritakan kepada
angkatan yang kemudian puji-pujian kepada TUHAN dan kekuatan-Nya dan perbuatan-perbuatan ajaib yang telah dilakukanNya.
Telah ditetapkan-Nya peringatan di Yakub dan hukum Taurat diberi-Nya di Israel; nenek moyang kita diperintahkan-Nya untuk memperkenalkannya kepada anak-anak mereka, supaya dikenal oleh angkatan yang kemudian, supaya anak-anak, yang akan lahir kelak, bangun dan menceritakannya kepada anak-anak mereka, supaya mereka menaruh kepercayaan kepada Allah dan tidak melupakan perbuatan-perbuatan Allah, tetapi memegang perintah-perintah-Nya;
MAZMUR 78:2-7
Ada berapa generasi:
Nenek moyang
Anak-anak mereka
Angkatan yang kemudian, yang akan lahir kelak,
Anak-anak mereka
Apa yang harus dilakukan?Bagaimana caranya?
Manfaatkan waktu bersama setiap hari. Sebagaimana kebutuhan akan makanan dan istirahat, kita tidak bisa hanya mengandalkan 1 hari saja dalam seminggu dan berharap akan terjadi pertumbuhan yang baik.
Apa yang harus dilakukan?Bagaimana caranya?
Belajar melibatkan Tuhan di dalam setiap aspek kehidupan keluarga. Setiap perkataan, tindakan didasarkan pada nilai-nilai Firman Tuhan. Mencari kehendak Tuhan didalam pengambilan keputusan.
Apa yang harus dilakukan?Bagaimana caranya?
Peka terhadap situasi yang dialami anak yang dapat menjadi ‘pintu masuk’ bagi percakapan yang lebih dalam.Misalnya: Perkelahian teman di sekolah, Girls/boys Band favorit, Hukuman dari sekolah, Binatang peliharaan mati, Kakek/nenek sakit, Kematian orang dekat, Bencana alam, Menjelang tahun baru, dll.
Apa yang harus dilakukan?Bagaimana caranya?
Ciptakan tradisi keluarga.Jadikan waktu ‘belajar’ bersama menjadi saat yang dinantikan oleh seluruh anggota keluarga.Mulailah dengan seminggu sekali. Pilih waktu yang tepat bagi semua anggota keluarga. Buku panduan/bacaan yang tepat akan sangat menolong untuk memulai dan mengarahkan percakapan.
Apa yang harus dilakukan?Bagaimana caranya?
Topik pembahasan yang terencana.Di sekolah, anak menerima materi pembelajaran secara sistematis. Pokok bahasan yang sama akan diulang berkali-kali dengan metode yang berbeda (penjelasan, latihan, praktikum, PR, ulangan, dll.) sehingga anak benar-benar menguasai.Pendidikan Kristen di dalam keluarga juga perlu direncanakan secara sistematis sekaligus tetap fleksibel.
Apa yang harus dilakukan?Bagaimana caranya?
Pendidikan Kristen di dalam keluarga haruslah menolong anak agar seumur hidupnya senantiasa mengasihi TUHAN, Allahnya, dengan segenap hati dan dengan segenap jiwa dan dengan segenap kekuatannya.
Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa! Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu.
ULANGAN6:4-5
Apa yang harus dilakukan?Bagaimana caranya?
Pendidikan Kristen di dalam keluarga haruslah menolong anak supaya mereka menaruh kepercayaan kepada Tuhan dan tidak melupakan perbuatan-perbuatan Tuhan, tetapi memegang perintah-perintah-Nya.Anak tumbuh di dalam takut akan Tuhan. Senantiasa menaruh kepercayaannya kepada Allah–apa pun pergumulan hidup yang akan dialami nanti. Menjadi pribadi yang selalu ingat siapa dirinya dan siapa diri-Nya.
Telah ditetapkan-Nya peringatan di Yakub dan hukum Taurat diberi-Nya di Israel; nenek moyang kita diperintahkan-Nya untuk memperkenalkannya kepada anak-anak mereka, supaya dikenal oleh angkatan yang kemudian, supaya anak-anak, yang akan lahir kelak, bangun dan menceritakannya kepada anak-anak mereka, supaya mereka menaruh kepercayaan kepada Allah dan tidak melupakan perbuatan-perbuatan Allah, tetapi memegang perintah-perintah-Nya;
MAZMUR 78:2-7
Bagian Daud adalah menyiapkan anaknya untuk mengerjakan apa yang Allah mau ia kerjakan.
DAUD & SALOMO
Daud melakukan yang terbaik, memberikan semua yang diperlukan Salomo agar Salomo dapat melakukan apa yang Tuhan mau. Tuhan disenangkan dengan apa yang Salomo lakukan.
DAUD & SALOMOKita tidak tahu apa yang menjadi rencana Tuhan atas diri anak kita. Tetapi mari kita mengerjakan bagian kita dengan baik. Mempersiapkan anak kita untuk mengerjakan panggilannya.
DAUD & SALOMO1 TAWARIKH 28:20 Nasihat Daud kepada anaknya Salomo
Lalu berkatalah Daud kepada Salomo, anaknya: “Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, dan lakukanlah itu; janganlah takut dan janganlah tawar hati, sebab TUHAN Allah, Allahku, menyertai engkau. Ia tidak akan membiarkan dan meninggalkan engkau sampai segala pekerjaan untuk ibadah di rumah Allah selesai.”
Persiapan apa yang kita berikan kepada anak-anak yang Tuhan percayakan di dalam hidup kita?
PENDIDIKAN KRISTEN
DOA
BERKAT
MAZMUR 1Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.
Bukan demikian orang fasik: mereka seperti sekam yang ditiupkan angin.Sebab itu orang fasik tidak akan tahan dalam penghakiman, begitu pula orang berdosa dalam perkumpulan orang benar;sebab TUHAN mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.
Latihan• Pilih 1 ayat• Jadikan sebagai doa
permohonan• Jadikan sebagai doa
berkat
PENDIDIKANKRISTEN
dalam konteksKELUARGA
Silvia Wiguno