2/11/2011
1
PENDAHULUAN
DEPARTEMEN PATOLOGI ANATOMI
FK-USU MEDAN
2009
Dr. Betty, Sp.PA
Tim Pelayanan Medik
Ilmu pengetahuan dasar
Tehnik kedokteran dasar
• Sebagai penunjang diagnosa & terapi
2/11/2011
2
Patologi
Patologi
• Surgical PathologyPATOLOGI PATOLOGI ANATOMIANATOMI
• Clinical PathologyPATOLOGI PATOLOGI
KLINIKKLINIK
• Forensic Pathology (Legal Pathology)
PATOLOGI FORENSIK
2/11/2011
3
PATOLOGI ANATOMI
Merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang
perubahan struktur dan fungsi dari organ / jaringan / sel
yang terkena penyakit / jejas yang merugikan.
4 Aspek proses suatu penyakit
Etiologi
•Penyebabpenyakit
Patogenesis
•Mekanismeperkembanganpenyakit
Perubahanmorfologi
•Kelainanstruktur sel / jaringan
Kemaknaanklinik
•Konsekuensifungsional dariperubahanmorfologi
2/11/2011
4
Patologi Anatomi
Mempelajari:
• Struktur / morfologi
• Fungsi :
– Sel
– Jaringan
– Organ
• Hubungan kelainan dengan gejala klinik yang timbul
Patologi Anatomi
Kedokteran dasar
Kedokteran klinik
2/11/2011
5
Pembagian Patologi
• PATOBIOLOGI
Patologi Umum
• SISTEMIK (per-sistem)
Patologi Sistemik
Pemeriksaan di LabORATORIUM PA
Sel
(Sitopatologi)
Jaringan
(Histopatologi)
Hasil operasi
Biopsi (jarum, endoskopi, eksisi)
Kerokan
Otopsi
Binatang percobaan
Cairan tubuh
Sputum
Preparat apus
FNAB (sibajah)
Washing (cucian/bilasan)
2/11/2011
6
Patologi Anatomi
Makroskopis
(“Gross appearance”)Mikroskopis
Pewarnaan bermacam-macam :
Histokimia
Immunohistokimia
Imunofluoresens
Mikroskop elektron
Molekuler patologi
Pengiriman Jaringan
Histopatologi
Sitologi
� Operasi: laparatomi, radikal
mastektomi
� Frozen section / Potong Beku
� Biopsi
� Eksisi
� Si-Bajah
� Cairan; pleura, sputum, BAL
� Scrapping
� Imprint Hasilnya:
• Menegakkan diagnosa
• Menentukan prognosa
• Rencana pengobatan
2/11/2011
7
Tindakan merendam bahan yang berasal dari biopsi, operasi / autopsi ke dalam cairan fiksasi (volume cukup
dan cairan fiksasi yang benar)
1. Mencegah terjadinya proses autolisis
2. Mencegah proses pembusukan
3. Memadatkan & mengeraskan agar mudah untuk dipotong
4. Memadatkan cairan koloid
5. Mencegah kerusakan struktur jaringan
TUJUAN
Fiksasi:
2/11/2011
8
Cairan fiksasi untuk pemeriksaan histopatologi:
• Formaldehid*
• Etil alkohol
• Asam asetat
• Asam pikrat
• Zenker
• Bouin*
• Carnoy, dll
* umum digunakan karena mudah didapat, cukup murah & hasil
fiksasi cukup memuaskan & sudah lazim digunakan
Cara melakukan fiksasi jaringan
Massa tumor
Cairan fiksasi 15-20 x vol jaringan / jaringan yang difiksasi terendam
Pada botol yang berisi jaringan yang difiksasi dicantumkan identitas pasien
Pada surat pengantar pengiriman jaringan sertakan identitas pasien & keterangan klinis.
2/11/2011
9
Sediaan
Histopatologi
Sitologi
Fiksasi : Formalin, Bouin, Zenker, dll
Staining : pewarnaan rutin HE
Fiksasi (+) : Alkohol 96%, 50%
Staining : HE, Papanicolaou
Fiksasi (-) : dry smear
Staining : Giemsa
(10-20 mm)
(Lamelarisasi)
2/11/2011
13
Slide Histopatologi
Si-Bajah = FNA
Bahan diapuskan pada gelas objek
• Segera masukkan dalam cairan fiksasi alkohol 96% (min.30 ‘)
• Keringkan ���� kirim ke Sentra Diagnostik Patologi Anatomi
Dapat juga sediaan apusan :
• Dibiarkan kering (suhu kamar) ���� Giemsa ���� Lab. PA
2/11/2011
14
Bahan cairan
Bahan cairan dapat di kirim segera ke Sentra Diagnostik Patologi Anatomi :
• Tanpa fiksasi (sesegera mungkin)
• Fiksasi (Alkohol 50%) ���� vol. 1 : 1
Bahan sputum sebaiknya dikirim segera di dalam wadah tertutup tanpa fiksasi
Papanicollaou
2/11/2011
15
Patologi Eksperimen merupakan bagian dari :
Clinical pathology
Histopathology
Cytopathology
Haematology
Microbiology
Immunology
Chemical pathology
Toxicology
Genetic
Forensic pathology
A GENERAL CLASSIFICATION OF DISEASE