Download - PEM - Pambudi
PERENCANAAN ELEMEN MESIN
MINI POWER PLANT
Disusun Oleh:
BAGUS PAMBUDI2104100081
JURUSAN TEKNIK MESINFAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBERSURABAYA
Putaran dan Daya Turbin Air
2007
Perencanaan Elemen Mesin Mini Power Plant
ii
LEMBAR PENGESAHAN
PROYEK PERENCANAAN ELEMEN MESIN
MINI POWER PLANT
Disusun oleh:
Bagus Pambudi 2104 100 081
Surabaya, Juli 2007
Disetujui:
Dosen Pembimbing
(UNGGUL WASIWITONO, MEng.Sc)
JURUSAN TEKNIK MESINFAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBERSURABAYA
2007
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
KATA PENGANTAR.............................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
BAB II PUTARAN DAN DAYA TURBIN AIR..................................................2
2.1. Kecepatan Aliran..............................................................................2
2.2. Menentukan Putaran Turbin Air......................................................4
2.3. Menentukan Daya Turbin Air..........................................................7
BAB III PERHITUNGAN TRANSMISI RODA GIGI..........................................8
3.1. Perhitungan Berat Roda Gigi dan Pulley.........................................8
3.2. Analisa Gaya pada Pasangan Roda Gigi I.....................................10
3.2.1. Pengecekan Kekuatan Bahan dengan Metode Lewis........12
3.2.2. Pengecekan Kekuatan Bahan dengan Metode AGMA......13
3.3. Analisa Gaya pada Pasangan Roda Gigi II....................................17
3.3.1. Pengecekan Kekuatan Bahan dengan Metode Lewis........18
3.3.2. Pengecekan Kekuatan Bahan dengan Metode AGMA......20
3.4. Perhitungan Transmisi Belt dan Pulley..........................................24
BAB IV PERHITUNGAN POROS......................................................................29
4.1. Perhitungan Poros 1.......................................................................30
4.2. Perhitungan Poros 2.......................................................................33
4.3. Perhitungan Poros 3.......................................................................35
4.4. Perhitungan Poros 4.......................................................................38
iii
BAB V PERHITUNGAN BANTALAN.............................................................40
5.1. Bantalan pada Poros 1....................................................................40
5.2. Bantalan pada Poros 2....................................................................41
5.3. Bantalan pada Poros 3....................................................................43
5.4. Bantalan pada Poros 4....................................................................44
BAB VI PERHITUNGAN PASAK......................................................................46
6.1. Pasak pada Roda Gigi 1.................................................................46
6.2. Pasak pada Roda Gigi 2.................................................................46
6.3. Pasak pada Roda Gigi 3.................................................................47
6.4. Pasak pada Roda Gigi 4.................................................................47
6.5. Pasak pada Pulley 1........................................................................48
6.6. Pasak pada Pulley 2........................................................................48
KESIMPULAN......................................................................................................49
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................51
LAMPIRAN...........................................................................................................52
iv
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur kehadirat Allah SWT yang atas petunjuk
dan rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Perencanaan
Elemen Mesin ini sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan.
Dalam kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Ing Herman Sasongko, selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin – FTI
ITS Surabaya.
2. Bapak Unggul Wasiwitono, MEng.Sc., selaku Dosen Pembimbing
Perencanaan Elemen Mesin.
3. Bapak ,Ibu, dan Dimas yang selalu memberikan dukungan dan kasih sayang.
4. Agustian Sulistiyoadi sekeluarga.
5. Devi Anjarsari sekeluarga.
6. Rekan-rekan mahasiswa, khususnya Synthetic Football Club (MFG), yang
tidak dapat kami sebutkan satu persatu, yang telah banyak membantu kami
dalam menyelesaikan tugas perencanaan ini.
Semoga perencanaan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan saya
harapkan saran dan kritik membangun dari pembaca, untuk dapat
menyempurnakan perencanaan ini.
Surabaya, Juli 2007
Penyusun
v
BAB I
PENDAHULUAN
Kebutuhan energi listrik di Indonesia pada masa sekarang dan yang akan
datang, akan semakin besar. Sedangkan pasokan energi fosil kita akan semakin
menipis, sehingga diperlukan energi alternatif yang dapat mengatasi terjadinya
penipisan pasokan energi fosil.
Berkenaan dengan permasalahan tersebut dan juga masih kurangnya
pemanfaatan sumber daya alam lain, maka dalam tugas perencanaan elemen
mesin ini, penulis mencoba membahas tentang pemanfaatan energi alternatif
penghasil listrik dengan menggunakan aliran air.
Keterbatasan pemikiran dan waktu yang tersedia dalam membuat
perencanaan mini power plant ini, maka penulis membatasi cakupan
permasalahan. Adapun pembatasan tersebut yaitu melakukan analisa tenaga aliran
air yang diubah menjadi energi mekanis untuk menggerakkan sudu-sudu turbin,
sehingga diperoleh input putaran poros yang cukup tinggi. Dengan bantuan
transmisi daya, maka putaran input tersebut akan dinaikkan menjadi putaran
output yang sesuai dengan data teknis generator yang dipakai.
Masalah khusus yang akan dibahas dalam perencanaan ini adalah
Perencanaan Mini Power Plant yang menggunakan transmisi Roda Gigi dan Belt.
Dimana menggunakan generator pada Laboratorium Power Teknik Elektro ITS
dengan putaran 1500 rpm dan frekuensi 50 Hz.
1
BAB II
PUTARAN DAN DAYA TURBIN AIR
Daya yang dihasilkan oleh generator berdasar atas putaran pada transmisi
yang ada.Dalam hal ini, roda gigi dan belt yang mentransmisikan putaran tersebut.
2.1. Kecepatan Aliran
Aliran air sungai yang memiliki kecepatan atau debit tertentu, diarahkan
menuju suatu tempat penampungan. Kemudian air tersebut dialirkan melalui pipa
dengan diameter yang sesuai, agar kecepatan fluida yang diinginkan untuk
menggerakkan sudu-sudu turbin dapat maksimal.
Gambar 2.1
Data-data yang diperlukan (asumsi):
V1 = V sungai = 2.5 m/s D = 8.5 in = 0.22 m
L1 = 1 m L2 = 1.7 m
R = 0.18 m r = 0.08 m
Asumsi
Aliran Steady Flow
2
Putaran dan Daya Turbin Air
Incompressible (ρ konstan)
Luas pipa penampang konstan
P1 = P2 = P konstan
Z1 = L2 ; Z2 = 0
α1 = α2 = 1 (kecepatan uniform)
Bahan dari cast iron
Properties
Persamaan dasar yang digunakan
- = hlt ....................1
hlt = hl + hlm
hl = → (head loss minor) ....................2
hlm = k1 + k2 + f ....................3
dimana:
f = Faktor koefisien gesek
k = koefisien losses
Le = panjang pipa
Analisa:
Substitusi persamaan 2 dan 3 ke persamaan 1, sehingga:
- = + k1 + k2 + f
V2 =
dimana:
Bahan pipa cast iron (fig 8.15) untuk diameter pipa 8 in. Didapat =
0.00075 dan (fig 8.14) diperoleh faktor gesek f = 0.021
Head loses pada elbow 90°
Perencanaan Elemen Mesin Mini Power Plant
3
Putaran dan Daya Turbin Air
= = 1 (dari fig 8.18) didapat harga = 15
Dimana adalah panjang pipa lurus equivalen dengan losses
Koefisien losses pada pipa masuk (k1)
Dari tabel 8.1 pada = = 0.05 didapat k1 = 0.04
Koefisien losses pada pipa keluar (k2)
k2 = 1
Dari sini didapat:
V2 =
V2 =
V2 = 3.85 m/s
Debit Aliran:
Q = V1.A2 = (3.85) . ((0.25). (3.14) . (0.2)2)
= 0.12 m3/s
2.2. Menentukan Putaran Turbin Air
Gambar 2.2
Data yang diperlukan:
Perencanaan Elemen Mesin Mini Power Plant
4
V2
h1
h2
d1 d2
Putaran dan Daya Turbin Air
V2 = 3.85 m/s h1 = 2.5 m
d1 = 1 m h2 = 1 m
d2 = 1.5 m
drata-rata = 1.25 m
Bentuk sudu :
Gambar 2.3
Volume maksimal dalam turbin air:
V = = . (3.14) . (0.2)2 . (0.4) = 0.00628 m3
Persamaan energi pada keadaan 2 dan 3
=
Asumsi
Pengaruh gesekan udara diabaikan (h1 = 0)
Air dalam sudu sudah tumpah semuanya setelah menempuh 45°
Jadi:
V3 =
=
= 8.3 m/s
Perencanaan Elemen Mesin Mini Power Plant
5
L = 0.2 mL
L
Putaran dan Daya Turbin Air
Energi akibat berat air dalam sudu:
Ep = m.g.h
= ρ . V. g . h
= 1000 kg/m3 . 0.00628 m3 . 9.8 m/s . 1 m
= 61.54 Joule
Waktu yang digunakan untuk menempuh θ (45°)
Gambar 2.4
ω = → dθ = ω dt
θ = ω . t
V3 = → V3 =
V3 = - = - cos ωt + r
V3 = r . ω sin ωt
ω =
ω = 8.4 rad/s
ω = → n = = 80 rpm
2.3. Menentukan Daya Turbin Air
Perencanaan Elemen Mesin Mini Power Plant
6
r cos Ө
r- r cos Ө
Ө
Putaran dan Daya Turbin Air
Waktu yang diperlukan adalah:
ω = 2.π.f =
T = → (untuk satu putaran penuh)
Sedangkan untuk menempuh 45° diperlukan waktu:
T = = 0.099956 s
Checking V sudu terhadap aliran
V sudu ≤ Q . T
Q . T = (0.12) . (0.099956) = 0.06 ≥ 0.053 m3 (memenuhi)
Daya turbin akibat adanya kecepatan:
Wp = = = 4900 watt
Daya turbin akibat air jatuh:
WA = = = = ρQgha
dimana:
Q = V2 . A2
sehingga:
WA = 1000 Kg/m3 . 0.12 m3/s . 9.8 m/s2 . 2.5 m
= 2940 Watt
Daya output turbin total:
Wtot = WA + WP
= 566.449 + 2940
= 3506.45 Watt
Jika efisiensi turbin air 50%, maka
Daya output turbin air = (0.5).(3506.45) = 2454.52 W = 2.3 HP.
Perencanaan Elemen Mesin Mini Power Plant
7
BAB III
PERHITUNGAN TRANSMISI RODA GIGI
Poros yang diperhitungkan adalah poros dengan kedudukan paralel dan
dipilih roda gigi lurus (spur gear) full depth involute dengan sudut tekan (φ) =
20°; atas dasar memiliki putaran yang rendah serta harganya relatif lebih
ekonomis.
3.1. Perhitungan Berat Roda Gigi dan Pulley
Material yang dipergunakan untuk roda gigi adalah Gray Cast Iron dari
tabel A-16 (Aaron Deutschman) didapatkan density (ρ) = 0.26 lb/in3. Karena
ukuran diameter roda gigi relatif kecil, maka dibuat pejal.
Roda Gigi 1
Diameter pitch (D1) = 10 in
Lebar roda gigi = 1.6 in
V1 =
=
= 125.6 in3
W1 = V1 x ρ
= 125.6 x 0.26
= 32.656 lb
Roda Gigi 2
Diameter pitch (D2) = 2.5 in
Lebar roda gigi = 1.6 in
V2 =
=
8
Perhitungan Transmisi Roda Gigi
= 7.85 in3
W2 = V2 x ρ
= 7.85 x 0.26
= 2.041 lb
Roda Gigi 3
Diameter pitch (D3) = 5 in
Lebar roda gigi = 1.8 in
V3 =
=
= 35.325 in3
W3 = V3 x ρ
= 35.325 x 0.26
= 9.1845 lb
Roda Gigi 4
Diameter pitch (D4) = 2.5 in
Lebar roda gigi = 1.8 in
V4 =
=
= 8.83125 in3
W4 = V4 x ρ
= 8.83125 x 0.26
= 2.296125 lb
Pulley 1
materialnya adalah Cast Iron dengan (ρ) = 0.26 lb/ in3
Luas penampang belt (Ab) = 0.128 in2
Lebar pulley (B) = 1.04 in
Diameter (Dpi) = 12.6 in
V1 =
Perencanaan Elemen Mesin Mini Power Plant
9
Perhitungan Transmisi Roda Gigi
=
= 4.89 in3
W1 = V1 x ρ
= 4.89 x 0.26
= 1.27 lb
Pulley 2
materialnya adalah Cast Iron dengan (ρ) = 0.26 lb/ in3
Luas penampang belt (Ab) = 0.128 in2
Lebar pulley (B) = 1.04 in
Diameter (Dpi) = 5.6 in
V2 =
=
= 25.393 in3
W2 = V2 x ρ
= 25.393 x 0.26
= 6.6026 lb
3.2. Analisa Gaya pada Pasangan Roda Gigi I
Dalam hal ini data-data yang diperlukan:
Daya (N) = 2.3 ≈ 2 Hp (dari putaran turbin air)
Putaran penggerak (n1) = 80 rpm (dari putaran turbin air)
Jumlah gigi penggerak (nt1) = 60
Diametral pitch (p) = 6
Diameter pitch (d1) = 10 in.
Gaya-gaya yang bekerja pada pasangan roda gigi I:
Torsi yang terjadi (T)
T = 63000 (pers. 10-11/Aaron Deutschman)
= 63000
= 1575 lb.in.
Perencanaan Elemen Mesin Mini Power Plant
10
Perhitungan Transmisi Roda Gigi
Kecepatan keliling (V)
V =
=
= 209.3 ft/min
Gaya Tangensial (FT)
FT =
=
= 315.34 lb.
Gaya Radial ( FR)
FR = FT.tg φ
= 315.336.tg 20°
= 114.77 lb
Gaya Normal ( FN)
FR =
=
= 335.22 lb
Gaya Dinamis ( FD)
Karena 0 ≤ V ≤ 2000 (ft/min) maka :
FD =
=
= 425.34 lb
3.2.1. Pengecekan Kekuatan Bahan dengan Metode Lewis
Menghitung lebar gigi (b) dengan penyesuaian bahan roda gigi
Dari tabel 10-2 didapat Y = 0.421 ( untuk 60 gigi )
Perencanaan Elemen Mesin Mini Power Plant
11
Perhitungan Transmisi Roda Gigi
Bahan roda gigi
Disini bahan roda gigi diambil
Roda gigi 1 = Gray cast iron, ASTM 25 ; 174 BHN
Roda gigi 2 = Copper base materials SAE 65 )ASTM B144-52,3C)
(phospor bronze)
Dari tabel 10-3 didapatkan
So1 = 8000 psi
So2 = 12000 psi
Dilakukan pengecekan keamanan/kekuatan roda gigi
So1 . Y1 = So2 . Y2
8000 . 0.421 = 12000 . Y2
Y2 = 0.289
Dari tabel (10-2) didapatkan NT2 = 15 (Y2 = 0.289)
Maka : d2 =
=
= 2.5 in
Tinjauan lebar gigi dianalisa dari beban keausan (Fw) ≡FD
Fw = d . b . Q . k
dimana :
Q = = = 0.4
k = faktor beban dinamis (tabel 0-11)
= 264 psi (φ = 20.cast iron & cast iron)
b = =
= = 1.611
Checking → ≤ b ≤ ; p = 6
1.5 ≤ 1.6 ≤ 2.17
Jadi diambil b = 1.6
Perencanaan Elemen Mesin Mini Power Plant
12
Perhitungan Transmisi Roda Gigi
Pengecekan kemampuan bahan menahan beban kerja
Agar aman, maka Fb ≥ FD
dimana :
Fb = So x Y x
Fb1 = So1 x Y1 x = = 4014 lb
Fb2 = So2 x Y2 x = = 3791 lb
Jadi , Fb1 dan Fb2 ≥ FD → Bahan aman
3.2.2. Pengecekan Kekuatan Bahan dengan Metode AGMA
Gigi pada roda gigi dikatakan aman jika tegangan desain ijij maximum lebih
besar dari tegangan tekan pada akar gigi (Sad ≥ σt ).
σt =
dimana :
FT = beban yang ditransmisikan
ko = faktor koreksi beban lebih (tabel 10-4)
= 1 (uniform)
P = diametral pitch
ks = faktor koreksi ukuran
= 1 (spur gear)
km = koreksi distribusi beban (tabel 10-5)
= 2
kv = faktor dinamis
= 0.9 ( kurva 2)
J = faktor geometri
= 0.34 (fig 10-22)
maka :
σt =
σt =
Perencanaan Elemen Mesin Mini Power Plant
13
Perhitungan Transmisi Roda Gigi
= 2748.06 psi
Sad =
dimana :
Sad = tegangan ijin maksimum perencanaan (psi)
Sat = tegangan ijin material (psi)
untuk roda gigi 1;ASTM 25(AGMA 35)interpolasi tabel 10-7
Sat1 = 6750 psi
untuk roda gigi 2:ASTM 35
Sat2 = 10750 psi
kL = faktor umur (tabel 10-8)
= 1.1 (1 million cycle)
kR = faktor keamanan (tabel 10-10)
= 1.33 (normal design)
kT = faktor temperatur
=
TF = temperatur minyak pelumas tertinggi (± 160° F)
kT = =1
maka:
Sad1 = Sad2 =
= =
= 5582.706 psi = 8890.977 psi
Jadi, Sad1 dan Sad2 ≥ σt → aman
Pengecekan keausan bahan dengan metode AGMA
σc = Sac
dimana :
Perencanaan Elemen Mesin Mini Power Plant
14
Perhitungan Transmisi Roda Gigi
σc = Cp
σc = tegangan tekan yang terjadi
Cp = koefisien elastis bahan (tabel 10-12)
= 1800 (cast iron – cast iron)
FT = gaya tangensial yang ditransmisikan
Co = faktor beban lebih (tabel 4)
= 1 (uniform)
Cv = faktor dinamis (fig 21 kurva 4)
= 0.776
Cs = faktor ukuran
= 1
CM = faktor distribusi beban
= 1.33 (tabel 13)
J = faktor geometri
= 0.128 (φ = 20 FD ; Ntp= 60; I=4)
Cp = faktor kondisi permukaan
= 1.25 (tegangan sisa masih ada)
Sac = tegangan kontak yang diijinkan bahan
Sac1 = 75000 psi
Sac2 = 85000 psi
CL = Faktor umur
= 1 (10.106 cycle)
CH = faktor perbandingan kekerasan
= 1 (k < 1.2)
CT = faktor temperatur
= 1 (kenaikan temperatur tiak lebih dari 250° F)
CF = faktor keamanan
= 1 (tabel 16)
Sehingga :
σc1 = Cp
Perencanaan Elemen Mesin Mini Power Plant
15
Perhitungan Transmisi Roda Gigi
= 1800
= 34923.95 psi
Sac1’ = Sac
= 75000
= 75000 psi
Jadi , σc1 < Sac1’ → aman
σc2 = Cp
= 1800
= 69847.92 psi
Sac2’= Sac
= 85000
= 85000 psi
Jadi , σc2 < Sac2’ → aman
Perhitungan – perhitungan tambahan :
Ratio putaran = = 4
Putaran roda gigi 2 = 4 . 80 = 320 rpm
Diameter dasar :
dd = d cos φ
dd1 = 10 cos 20 = 9.397 in
dd2 = 2.5 cos 20 = 2.349 in
diameter luar :
Perencanaan Elemen Mesin Mini Power Plant
16
Perhitungan Transmisi Roda Gigi
da = d + (2 x a)
dimana dari tabel 10-1 didapat a = = = 0.17
da1 = 10 + (2 x 0.17) = 10.3 in
da2 = 2.5 + (2 x 0.17) = 2.84 in
jarak titik pusat antar roda gigi (c)
c = = = 6.25
3.3. Analisa Gaya pada Pasangan Roda Gigi II
Dalam hal ini data-data yang diperlukan:
Daya (N) = 2.3 ≈ 2 Hp (dari putaran turbin air)
Putaran penggerak (n1) = 320 rpm (dari putaran turbin air)
Jumlah gigi penggerak (nt1) = 30
Diametral pitch (p) = 6
Diameter pitch (d1) = 2.5 in.
Sudut tekan ( φ ) = 14.5° ( full depth involute )
Gaya-gaya yang bekerja pada pasangan roda gigi II:
Torsi yang terjadi (T)
T = 63000 (pers. 10-11/Aaron Deutschman)
= 63000
= 393.75 lb.in.
Kecepatan keliling (V)
V =
=
= 418.66 ft/min
Gaya Tangensial (FT)
Perencanaan Elemen Mesin Mini Power Plant
17
Perhitungan Transmisi Roda Gigi
FT =
=
= 157.645 lb.
Gaya Radial ( FR)
FR = FT.tg φ
= 157.63.tg 14.5°
= 40.769 lb
Gaya Normal ( FN)
FR =
=
= 162.816 lb
Gaya Dinamis ( FD)
Karena 0 ≤ V ≤ 2000 (ft/min) maka :
FD =
=
= 267.629 lb
3.3.1. Pengecekan Kekuatan Bahan dengan Metode Lewis
Menghitung lebar gigi (b) dengan penyesuaian bahan roda gigi
Dari tabel 10-2 didapat Y3 = 0.318 ( untuk 30 gigi )
Bahan roda gigi
Disini bahan roda gigi diambil
Roda gigi 3 = Gray cast iron, ASTM 35 ; 212 BHN
Roda gigi 4 = Gray cast iron, ASTM 50 ; 223 BHN
Dari tabel 10-3 didapatkan
So3 = 12000 psi
So4 = 15000 psi
Perencanaan Elemen Mesin Mini Power Plant
18
Perhitungan Transmisi Roda Gigi
Dilakukan pengecekan keamanan roda gigi / kekuatan roda gigi
So3 . Y3 = So4 . Y4
12000 . 0.318 = 15000 . Y4
Y4 = 0.2544
Dari tabel (10-2) didapatkan NT4 = 15 (Y4 = 0.2554)
Maka : d2 =
=
= 2.5 in
Tinjauan lebar gigi dianalisa dari beban keausan (Fw) ≡FD
Fw = d . b . Q . k
dimana :
Q = = = 0.3
k = faktor beban dinamis (tabel 0-11)
= 193 psi (φ = 14.5.cast iron & cast iron)
b = =
= = 1.848
Checking → ≤ b ≤ ; p = 6
1.5 ≤ 1.8 ≤ 2.17
Jadi diambil b = 1.8
Pengecekan kemampuan bahan menahan beban kerja
Agar aman, maka Fb ≥ FD
dimana :
Fb = So x Y x
Fb3 = So3 x Y3 x = = 1775 lb
Fb4 = So4 x Y4 x = = 2123 lb
Perencanaan Elemen Mesin Mini Power Plant
19
Perhitungan Transmisi Roda Gigi
Jadi,Fb3 dan Fb4 ≥ FD → Bahan aman
3.3.2. Pengecekan Kekuatan Bahan dengan Metode AGMA
Gigi pada roda gigi dikatakan aman jika tegangan desain ijij maximum lebih
besar dari tegangan tekan pada akar gigi (Sad ≥ σt )
σt =
dimana :
FT = beban yang ditransmisikan
ko = faktor koreksi beban lebih (tabel 10-4)
= 1 (uniform)
P = diametral pitch
ks = faktor koreksi ukuran
= 1 (spur gear)
km = koreksi distribusi beban (tabel 10-5)
= 2
kv = faktor dinamis
= 0.83 ( kurva 2)
J = faktor geometri
= 0.33 (fig 10-22)
maka :
σt =
σt =
= 2602.89 psi
Sad =
dimana :
Sad = tegangan ijin maksimum perencanaan (psi)
Sat = tegangan ijin material (psi)
untuk roda gigi 3;ASTM 35(AGMA 25)interpolasi tabel 10-7
Perencanaan Elemen Mesin Mini Power Plant
20
Perhitungan Transmisi Roda Gigi
Sat3 = 10750 psi
untuk roda gigi 4:ASTM 50(AGMA 35) interpolasi tabel 10-7
Sat4 = 17500 psi
kL = faktor umur (tabel 10-8)
= 1.1 (1 million cycle)
kR = faktor keamanan (tabel 10-10)
= 1.33 (normal design)
kT = faktor temperatur
=
TF = temperatur minyak pelumas tertinggi (± 160° F)
kT = =1
maka :
Sad3 = Sad4 =
= =
= 8890.977 psi = 14473.68 psi
Jadi, Sad3 dan Sad4 ≥ σt → aman
Pengecekan keausan bahan dengan metode AGMA
σc = Sac
dimana :
σc = Cp
σc = tegangan tekan yang terjadi
Cp = koefisien elastis bahan (tabel 10-12)
= 1800 (cast iron – cast iron)
FT = gaya tangensial yang ditransmisikan
Co = faktor beban lebih (tabel 4)
= 1 (uniform)
Perencanaan Elemen Mesin Mini Power Plant
21
Perhitungan Transmisi Roda Gigi
Cv = 0.58 = faktor dinamis (fig 21 kurva 4)
Cs = faktor ukuran
= 1
CM = faktor distribusi beban
= 1.33 (tabel 13)
J = faktor geometri
= 0.08 (φ = 14.5 FD ; Ntp= 30; I=2)
Cp = faktor kondisi permukaan
= 1.25 (tegangan sisa masih ada)
Sac = tegangan kontak yang diijinkan bahan
Sac1 = 75000 psi
Sac2 = 85000 psi
CL = Faktor umur
= 1 (10.106 cycle)
CH = faktor perbandingan kekerasan
= 1 (k < 1.2)
CT = faktor temperatur
= 1 (kenaikan temperatur tiak lebih dari 250° F)
CF = faktor keamanan
= 1 (tabel 16)
Sehingga :
σc3 = Cp
= 1800
= 45091.27596 psi
Sac3 = Sac
= 75000
= 75000 psi
Perencanaan Elemen Mesin Mini Power Plant
22
Perhitungan Transmisi Roda Gigi
Jadi , σc3 < Sac3 → aman
σc4 = Cp
= 1800
= 63768.69 psi
Sac4 = Sac
= 85000
= 85000 psi
Jadi , σc4 < Sac4 → aman
Perhitungan – perhitungan tambahan :
Ratio putaran = = 2
Putaran roda gigi 4 = 2 . 320 = 640 rpm
Diameter dasar :
dd = d cos φ
dd3 = 5 cos 14.5 = 4.84 in
dd4 = 2.5 cos 14.5 = 2.42 in
diameter luar :
da = d + (2 x a)
dimana dari tabel 10-1 didapat a = = = 0.17
da1 = 5 + (2 x 0.17) = 5.34 in
da2 = 2.5 + (2 x 0.17) = 2.84 in
jarak titik pusat antar roda gigi (c)
c = = = 3.75
3.4. Perhitungan Transmisi Belt dan Pulley
Perencanaan Elemen Mesin Mini Power Plant
23
Perhitungan Transmisi Roda Gigi
Data-data teknis yang diperlukan:
Daya = 2 Hp
Putaran Input = 640 rpm
Putaran Output = 1500 rpm
Menurut tabel 17-4 (R.S. Khurmi Gupta) untuk daya 2 Hp, memenuhi
standart V-belt type A dengan range daya 0.2 – 5 Hp. Berdasarkan dimensi
standart V-belt (tabel 3-5, diktat ELMES). Untuk type A diperoleh:
Dimensi V-belt
Lebar belt (b) = 13 mm
Tinggi belt (h) = 8 mm
Range panjang belt = 500 – 4000
Konstanta formula: (a) = 25; (w) = 120
Perhitungan-perhitungan:
Kecepatan keliling (V):
V =
=
= 10.55 m/s
Gaya keliling yang timbul (Frated)
Frated = 102
= 102
= 14.58 Kgf
Diperkirakan kincir bekerja dengan overload faktor (β = 1.5)
sehingga gaya keliling yang bekerja pada V-belt akan bervariasi dan mencapai
harga maksimal sebesar:
F = β . Frated
= (1.5) . (14.58)
= 21.87 kg
Perencanaan Elemen Mesin Mini Power Plant
24
Perhitungan Transmisi Roda Gigi
Menghitung panjang belt (L) dari tabel (3-7) (diktat)
L =
=
dimana diketahui bahwa
500 mm ≤ L ≤ 4000 mm
dicoba diambil L = 875 mm
dari rumus ABC didapat = 274.6 mm
jarak antara kedua sumbu poros ( )
Dari perhitungan di atas diperoleh = 274.6 mm, dimana jarak dapat
bervariasi untuk mengatur ketegangan dan kekendoran belt yang dipasang.
min = - 2h = 274.6 – (2(13.5)) = 258.6 mm
(merupakan jarak minimal supaya belt tidak lepas dari pulley)
max = (1.05 / 1.1) . = (1.05) . (274.6) = 288.3 mm
(merupakan jarak maksimal supaya belt tidak lepas dari pulley)
Menghitung jumlah belt (z)
z =
dimana:
k = k0 . Cv . Cα
k0 = a – w = 25 – 215 = 18.44
sudut kontak α diperoleh dari tabel 3-7
α = 180 -
= 180 -
= 138.9
Dari tabel 3-8 dan tabel 3-9 didapat:
V = 15.7 m/s → Cv = 1
α = 138.9° → Cα = 0.89
maka:
Perencanaan Elemen Mesin Mini Power Plant
25
Perhitungan Transmisi Roda Gigi
k = (18.14) . 1 . (0.89) = 16.144 Kg/cm2
sehingga
z =
=
= 1.693
z diambil 2 buah
Pengecekan jumlah belt (z) karena pengaruh tegangan pemakaian dan
tegangan akibat pemasangan:
z =
dimana:
k = 2 φσo
σo = 12 Kg/cm2 (untuk V-belt)
φ = φo = 0.7 (faktor tarikan untuk V-belt)
k = 2 x 0.7 x 12 = 1638 Kg/cm2
z =
= = 1.627 ≈ 2 buah
Menghitung lebar pulley:
Lebar pulley penggerak dibuat sama dengan lebar pulley yang digerakkan.
B1 = B2 = (z-1)t – 2.s
= (2-1)16 – 2 . 10
= 36 mm
Menghitung umur belt:
Tegangan maksimum yang bekerja:
σmax = σo + + σv + σb
= σo +
Perencanaan Elemen Mesin Mini Power Plant
26
Perhitungan Transmisi Roda Gigi
Dimana:
σo = 12 Kg/cm2
γ = 1 Kg/dm3 (dari tabel 3-4, diktat, dimana untuk bahan solid
woven cotton γ = 0.75 / 1.05 Kg/dm3)
g = 9.81 m/sec2
Eb = modulus elastisitas = 500 Kg/cm2 (dari tabel 3-4, diktat)
Maka:
σmax = σo +
= 12 +
= 85.75 Kg/cm2
Jumlah putaran belt per menit:
U =
= = 12.05 rps
Jadi umur belt dapat dihitung:
H =
dimana:
Nbase = basic dari fatigue test (107 cycle)
σfat = fatigue limit, untuk V-belt = 90 Kg/cm2
m = 8 (untuk V-belt)
X = 2 (jumlah pulley yang berputar)
maka:
H =
=
= 3492.99 jam kerja
Perencanaan Elemen Mesin Mini Power Plant
27
BAB IV
PERHITUNGAN POROS
Poros biasanya mendapat beban torsi, bending, atau kombinasi
keduanya.Putaran penggerak akan mengahasilkan gaya normal (FN) yang
merupakan resultan gaya antara gaya tangensial (FT) dan gaya radial (FR). Gaya
normal arahnya tegak lurus dan menuju permukaan gigi(dianalisa) yang
mengalami kontak dengan permukaan gigi ada pasangannya. Analisa gaya pada
porors ditunjukkan pada langkah-langkah perhitungan di bawah ini.
Reaksi tumpuan pada turbin:
Arah horisontal:
AH FT1 BH
ΣMAH = 0
BH x 7.87 + FT1 x3.93 = 0
BH = - 411.97 (arah terbalik)
ΣFH = 0
BH – FT1-AH = 0
AH = -2830.52 (arah terbalik)
Arah Vertikal: W1
AV FR1 WC
ΣMAV = 0
W1 x 2 – BV x 5 – FR1 x 2 + WC x 5.93 = 0
BV = - 77,1 (arah terbalik)
28
3.93. in
3.93
3.93 in 3.93 in BV
Perhitungan Poros
ΣFV = 0
BV + FR1 – W1 – AV – WC = 0
AV = -30.74 (arah terbalik)
Bidang gaya:
AH = 189.204
BH = 126.36
FT1 = 315.34
FR1 = 114.77
AV = 114.9596
BV = 32.8 456
W1 = 32.656
4.1. Perhitungan Poros 1
Data-data teknis:
W1 ( berat roda gigi ) = 32.656 lb
FT1 ( gaya tangensial roda gigi ) = 315.34 lb
FR1 ( gaya radial roda ggi ) = 114.77 lb
Reaksi tumpuan
Arah horisontal:
AH FT1 BH
ΣMAH = 0
BH x 5 + FT1 x 2 = 0
BH = - 126.36 (arah terbalik)
ΣFH = 0
BH – FT1-AH = 0
AH = -189.204 (arah terbalik)
Perencanaan Elemen Mesin Mini Power Plant
29
2. in 3 in
( + )
( - )
( - )
( + )
Perhitungan Poros
Arah Vertikal: W1
AV FR1 BV
ΣMAV = 0
W1 x 2 – BV x 5 – FR1 x 2 = 0
BV = -32.8 456 (arah terbalik)
ΣFV = 0
BV + FR1 – W1 – AV = 0
AV = -114.9596 (arah terbalik)
Bidang gaya:
AH = 189.204
BH = 126.36
FT1 = 315.34
FR1 = 114.77
AV = 114.9596
BV = 32.8 456
W1 = 32.656
Bidang Momen: MH = 102.63
A X B
Perencanaan Elemen Mesin Mini Power Plant
30
2 in 3 in
( + )
( - )
( - )
( + )
Perhitungan Poros
MV = 394.17
Terlihat momen bending terbesar terjadi di titik x, jadi:
MX =
=
= 407.32 lb.in
Torsi yang terjadi:
τ = FT x
= 315.34 x 5
= 1576.7 lb.in
Pada poros penerus daya yang mempunyai roda gigi, maka kejutan berat
akan terjadi pada saat mulai atau sedang berputar.Sehingga poros mendapat
pengaruh kelelahan akibat beban berulang yang dihitung dengan teori Distorsi
Energi:
≥
Dimana :
Untuk poros pejal Di = 0
Ksb dan Kst = 1.0 (steady loads,tabel 6-5,diktat)
Mm = Momen bending rata-rata
= 0(momen bending berulang dan tidak berfluktuasi)
Mx = Momen bending range
τm = τ1
τR = 0 (torsi merata)
dipilih bahan poros
Steel AISI 1040 (cold drawn),dari tabel A-2 (Aaron) didapat :
So = 64000 psi
Syp= 42000 psi
Mencari endurance limit (Se)
Sn’ = 0.5So
Perencanaan Elemen Mesin Mini Power Plant
31
Perhitungan Poros
= 0.5.64000 = 32000 psi
Dari tabel konsentrasi tegangan (tabel 8-1)untuk poros dengan lubang pasak
model profile didapat :
Kf (bending) = 1.6 dan Kfs’(torsi) = 1.3
Poros beroperasi pada tekanan atmosfer dengan survival rate 90% didapat DMF =
1.28 (tabel 3-2,Aaron),sehingga faktor kepercayaannya(CR):
CR = 1-0.08x(1.28) = 0.9
Faktor koreksi lasan (CW) = 1(tanpa lasan)
Faktor koreksi ukuran (CS) = 1
Faktor koreksi permukaan (CF) = 0.75(machined,tabel B-3,Aaron)
Faktor keamanan (N) =3 (ada lubang pasak)
Maka : S0 = CR x CS x CF x CW x x Sn’
= 0.9 x 1 x 0.75 x 1 x x 32000
= 13500
Sehingga diameter poros:
d13 ≥
d1 ≥ 0.00073
d1 ≥ 1.35 in = 34.54 mm diambil 30 mm
4.2. Perhitungan Poros 2
FT1 FT2
C D
CH DH
Reaksi tumpuan
Arah Horisontal :
∑ MCH = 0
DH x 5 – FT1 x 2 – FT2 x 4 = 0
DH = 252.252
Perencanaan Elemen Mesin Mini Power Plant
32
2 in 2 in 1 in
Perhitungan Poros
∑ FH = 0
FT1 + FT2 – CH – DH = 0
CH = 315.34 + 157.645 – 252.252
= 220.733
Arah Vertikal :
FR1=114.77 FR2=40.769
C D
Cv W1 W2 Dv
∑ Mcv = 0
W1 x 2+ FR1 x 2+ W2 x 3– FR2 x 3 – Dv x5 = 0
Dv = 35.7336 lb
∑ Fv = 0
= 2..041 + 114.77 + 32.656 – 40.769 – 35.7336
Cv = 72.9644
Bidang gaya :
Bidang Momen :
Terlihat momen bending terbesar terjadi di titk J, jadi:
Mj =
Perencanaan Elemen Mesin Mini Power Plant
33
2 in 2 in 1 in
+220.733
39.37 +
252.252
+72.9644
-
37.09
35.7336
492.5
C J K D
199.375 13.75
698.15
Perhitungan Poros
=
= 718.1945 lb in
Torsi yang terjadi:
τ = FT x
= 157.645 x 1.25
= 197.05625 lb in
Diameter dari poros dicari dari teori Distorsi Energy dengan data – data seperti
pada poros 2:
d23 ≥
d2 ≥ 0.00073
d2 ≥ 1.65 in = 41.91 diambil d2 = 2.5 in
4.3. Perhitungan Poros 3
Torsi yang terjadi (T3)
T3 =
= 196.875
= 3
T3 = x (F1 – F2)
= x (3F2 – F2)
= (2F2) = DF2
F2 = 15.502
F1 = 46.506
R2 = F12 + F2
2 + 2 x F1 F2 cos 20
R = 61.3028
Perencanaan Elemen Mesin Mini Power Plant
34
R
F1
F1
F2
F2
R θ
Fv
FH
R
Wp
FR4
FT4
W4 EH Ev
Perhitungan Poros
Arah Horisontal
EH FH
∑ MF = 0
FT3 x 2.5 – FH x 10 = 0
FH = 39.41125
∑ FH = 0
EH + FH – FT4 = 0
EH = 118.23375
Arah Vertikal
∑ ME = 0
FR3 x 2.5 + W3 x 2.5 +WP x 7.5 – R x 7.5 – FV x 10 = 0
FV = 10.6085
∑ FH = 0
FR4 + W4 + WP – R – EV – FV = 0
EV = 3.809825
Bidang gaya
Perencanaan Elemen Mesin Mini Power Plant
35
2 in 2 in 2.5 in
M
FR3= 40.769
2 in 1 in 2in
EV W4 =2.296125WP = 32.656
FV
118.23375 +
_-39.41125
L
FT3 = 157.645
R
Perhitungan Poros
Bidang Momen
Terlihat bahwa momen maksimal pada titik L (torsional) dan titik M (vertikal)
jadi:
M3 =
=
= 313.1875
Torsi yang terjadi 84 lb in,sehingga diameter poros :
d33 ≥
d3 ≥ 0.00073 x
d3 ≥ 0.676 diambil 2.5 in
4.4. Perhitungan Poros 4
Arah Horisontal
Perencanaan Elemen Mesin Mini Power Plant
36
3.809825
+
-_
10.6085
32.4275
295.6
98.4
9.852 26.59
E
L M
F
2.5 in 2.5 in
GH HH
Perhitungan Poros
∑ MGH = 0
HH x 5 = 0
HH = 0
∑ FH = 0
HH + GH = 0
GH = 0
Arah Vertikal
∑ MGV = 0
HV x 5 + R x 2.5 = 0
HV = -30.6514 (arah terbalik)
∑ FH = 0
GV + R – HV = 0
GV = -30.6514 (arah terbalik)
Mn =
=
= 77.6249
Bidang gaya
Arah Horisontal tidak terdapat gaya
Bidang Momen
Arah horisontal tidak terdapat gaya
Perencanaan Elemen Mesin Mini Power Plant
37
2.5 in 2.5 in
R = 61.3028
GV HV
+
-
G R H
Perhitungan Poros
Torsi yang terjadi 84 lb in,sehingga diameter poros :
d43 ≥
d3 ≥ 0.00073 x
d3 ≥ 0.18 in = 4.476 diambil 2.5 in
Perencanaan Elemen Mesin Mini Power Plant
38
77.6249
BAB V
PERHITUNGAN BANTALAN
Pemilihan tipe bantalan disesuaikan dengan gaya-gaya yang bekerja pada
poros tempat bantalan tersebut dipasang.Dalam perencanaan ini dipilih bantalan
jenis Deep Groove Ball Bearing yang cocok untuk menumpu beban radial lebih
besar dari beban aksial.
Analisa Bantalan pada turbin:FRA =
=
= 2830.68
FRB =
=
= 413.11
5.1. Bantalan pada Poros 1
Bantalan A:
FRA =
=
= 221.39
Bantalan B:
FRB =
=
= 130.56
Beban Ekuivalen (P)
Karena FR ≥ Fa maka berlaku:
P = 1 x 162.92
Untuk bantalan di A,diameter poros ds1 = 30 mm dipilih bantalan dengan seri
dimensi 02.Single Row Deep Groove Ball Bearing:
39
D ds
h
r
r rg
Perhitungan Bantalan
D = 62 mm
B = 16 mm
Co = 2250 lb
r = 1.5 mm
rg.max = 1 mm
hmin = 2.8 mm
Umur bantalan
L10 =
Dimana:
L10 =
L10 =
L10 = 1.827 X 106 jam kerja
Untuk bantalan di B,dipilih sama dengan bantalan di A.
5.2. Bantalan pada Poros 2
Bantalan C
FRC =
=
= 262.59
Bantalan D:
FRD =
=
= 254.770
Putaran poros 2 (n2) = 320 rpm
Untuk bantalan di C,diameter poros 30 mm dari FAG didapat:
D = 62 mm
B = 16 mm
Co = 2250 lb
C = 3360 lb
Perencanaan Elemen Mesin Mini Power Plant
40
Perhitungan Bantalan
r = 1.5 mm
rg.max = 1 mm
hmin = 2.8 mm
Umur bantalan
L10 =
=
= 77920.17585 jam kerja
Untuk bantalan di D,diameter poros dikecilkan (karena gaya radialnya lebih
kecil)menjadi 25 mm,type bantalan sama sehingga didapat:
ds = 25 mm
D = 52 mm
B = 16 mm
Co = 1596.14 lb
C = 2472.9 lb
r = 1.5 mm
rg.max = 1 mm
hmin = 2.8 mm
P = V x FRC
= 1 x 197.223
= 197.223
Umur bantalan
L10 =
=
= 102670.518 jam kerja
5.3. Bantalan pada Poros 3
Bantalan E
FRE =
=
Perencanaan Elemen Mesin Mini Power Plant
41
Perhitungan Bantalan
= 118.295
Bantalan F:
FRF =
=
= 40.82
Putaran poros 3 (n3) = 640 rpm
Untuk bantalan di E,diameter poros 25 mm dari FAG didapat:
D = 52 mm
B = 15 mm
Co = 1596.14 lb
C = 2472 lb
r = 1.5 mm
rg.max = 1 mm
hmin = 2.8 mm
P = V x FRE
= 1 x 118.395
= 118.295
Umur bantalan
L10 =
=
= 237897.17 jam kerja
Untuk bantalan di F,diameter poros dikecilkan (karena gaya radialnya lebih
kecil)menjadi 20 mm,type bantalan sama sehingga didapat:
ds = 20 mm
D = 42 mm
B = 12 mm
Co = 989.16 lb
C = 1618.6259 lb
r = 1.5 mm
rg.max = 0.6 mm
Perencanaan Elemen Mesin Mini Power Plant
42
Perhitungan Bantalan
hmin = 2.1 mm
P = V x FRD
= 1 x 197.223
= 197.223
Umur bantalan
L10 =
=
= 14379.09 jam kerja
5.4. Bantalan pada Poros 4
Bantalan G:
FRG =
=
= 30.6514
Bantalan H:
FRH =
=
= 30.6514
Putaran poros 4 (n4) = 1500 rpm
Untuk bantalan di G,diameter poros 20 mm dari FAG didapat:
ds = 20 mm
D = 42 mm
B = 12 mm
Co = 989.16 lb
C = 1618.65lb
r = 1 mm
rg.max = 0.6 mm
hmin = 2.1 mm
P = V x FRG
= 1 x 30.6514
Perencanaan Elemen Mesin Mini Power Plant
43
Perhitungan Bantalan
= 30.6514
Umur bantalan
L10 =
=
= 1634338.82 jam kerja
Untuk bantalan di H,bantalan dipilih sama dengan bantalan di G:
Perencanaan Elemen Mesin Mini Power Plant
44
BAB VI
PERHITUNGAN PASAK
Pasak berfungsi untuk mengantisipasi gerakan relatif antara poros dan
elemen mesin seperti roda gigi,pulley,sprocket,roda gila,impeller,dll.Tipe pasak
dispesifikasikan terutama bergantung pada besar torsi yang ditransmisikan.
Sebagai alternatif desain dipilih pasak tipe square key dengan bahan ASTM 47 A
dan Syp = 32 – 500 (Appendix A,Aaron)
Pada perhitungan panjang pasak (L) hanya ditinjau dari tegangan geser
yang berpengaruh paling besar terhadap kerusakan pasak.Sedangkan untuk
melindungi hubungan dari resiko pecah,dibuat panjang pasak minimal sama
dengan 25% lebih panjang dari diameter porosnya.
6.1. Pasak pada Roda Gigi 1
T1 = 1575 lb in
Dari tabel 7-6 Aaron untuk ds1 = 1.2 + 1.25 in,didapat
W = H = 0.25 in
≤
Dimana N = 2 (untuk beban kejut minimal)
L ≥
L ≥
L ≥ 1.069
Terlihat L > b1 = 1.069 in ; memenuhi
Jadi L ≥ 1.25 x d ≈ 1.6 in
6.2. Pasak pada Roda Gigi 2
T2 = 393.75 lb in
Dari tabel 7-6 Aaron untuk ds2 = 1.2 + 1.25 in,didapat
W = H = 0.25 in
45
Perhitungan Pasak
≤
L ≥
L ≥
L ≥ 0.267
Jadi L ≥ 0.5 in x d ≈ 1.6 in
6.3. Pasak pada Roda Gigi 3
T1 = 394.075 lb in
d = 1.25 in
W = H = 0.25 in
≤
L ≥
L ≥
L ≥ 0.267
Jadi L ≥ 0.5 in diambil L = 1.6 in.
6.4. Pasak pada Roda Gigi 4
T4 = 197.03 lb in
d = 1 in
W = H = 0.25 in
≤
L ≥
L ≥
L ≥ 0.17
Jadi L ≥ 0.17 in diambil L = 1.6 in
6.5. Pasak pada Pulley 1
Perencanaan Elemen Mesin Mini Power Plant
46
Perhitungan Pasak
T4 = 196.875 lb in
d = 1 in
W = H = 0.25 in
≤
L ≥
L ≥
L ≥ 0.1337
Jadi L ≥ 0.17 in diambil L = 1.04 in
6.6. Pasak pada Pulley 2
T4 = 84 lb in
d = 0.8 in
W = H = = 0.1875 in
≤
L ≥
L ≥
L ≥ 0.12043
Jadi L ≥ 0.12 in diambil L = 1.04 in
Perencanaan Elemen Mesin Mini Power Plant
47
KESIMPULAN
Dari perencanaan mini power plant ini, putaran input untuk generator
sebesar 1500 rpm.Identifikasi spesifikasi dari generator yang akan dipakai
terhadap input penggerak dan akibat kerugian daya selama proses transmisi pada
turbin perlu dilakukan agar transfer daya dapat berlangsung sesuai dengan
keamanan desain.
Bila daya yang akan dihasilkan cukup besar maka keuntungan dari daya
dapat dihasilkan dan dapat menghindari terjadinya polusi.Perencanaan pada setiap
elemen atau bagian mesin, telah dipilih material yang paling ekonomis mungkin
tanpa mengindahkan kekuatannya. Berikut ini adalah tabel kesimpulan data hasil
perhitungan.
Roda Gigi (inchi)
I II III IV
Nt
P
d
b
C
dd
da
60
6
10
1.6
6.25
9.397
10.3
15
6
2.5
1.6
6.25
2.249
2.84
30
6
2.5
1.8
3.75
4.84
5.34
15
6
2.5
1.8
3.75
2.42
2.84
Belt – Pulley (mm)
Tipe : Standar V-Belt Tipe A
dengan range 0.2 – 5 Hp
Bantalan : Single Row Deep Grove Ball
Bearing
Poros
Inchi
Panjang Diameter
I
II
III
IV
17.87
7
7
7
10
2.5
2.5
2.5
Pasak (inchi)
L W H
Roda gigi I
Roda gigi II
Roda gigi III
Roda gigi IV
Pulley I
Pulley II
1.6
1.6
1.8
1.8
1.04
1.05
0.25
0.25
0.25
0.25
0.25
0.1875
0.25
0.25
0.25
0.25
0.25
0.1875
Lebar (inchi)
I
II
III
IV
0.629
0.629
0.472
0.472
I II
a
amax
amin
z
b
Dout
Din
L
274.6
288.3
258.3
2
36
322
2.5
875
274.6
288.3
-
2
36
147
2.5
875
DAFTAR PUSTAKA
Berata, Wayan, Diktat Elemen Mesin, Jurusan Teknik Mesin ITS, Surabaya, 1986.
Deutschman, Aaron, Machine Design Theory and Practice, Macmillan Publishing Co, New York, 1975.
Gupta, Kurmi, Text Book Machine Design
Sato, G Takeshi. N Sugiarto, Menggambar Mesin Menurut Standart ISO, Pradya Paramita, Jakarta, 1981.
SKF, SKF bearing Catalog, SKF Publisher for Industri, 1985.
Triwinarno, Yunarko, Elemen Mesin II, Jurusan Teknik Mesin ITS, Surabaya, 1995.
LAMPIRAN
52
Lampiran
Perencanaan Elemen Mesin Mini Power Plant
53
Lampiran
Perencanaan Elemen Mesin Mini Power Plant
54
Lampiran
Perencanaan Elemen Mesin Mini Power Plant
55
Lampiran
Perencanaan Elemen Mesin Mini Power Plant
56
Lampiran
Perencanaan Elemen Mesin Mini Power Plant
57
Lampiran
Perencanaan Elemen Mesin Mini Power Plant
58
Lampiran
Perencanaan Elemen Mesin Mini Power Plant
59
Lampiran
Perencanaan Elemen Mesin Mini Power Plant
60
Lampiran
Perencanaan Elemen Mesin Mini Power Plant
61
Lampiran
Perencanaan Elemen Mesin Mini Power Plant
62