Download - Modul la malid
1
MODUL
PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN DAN
PEMBELAJARAN TUTORIAL
OLEH :
La Malid
Achmad Mubasyir
Muji Nur Maksum
JURUSAN TARBIYAH
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI )
INSITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN )
KENDARI
2015
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telahmemberikan rahmat dan karunia-Nya, sehinggapenyusunan makalah ini dapat diselesaikan tepat padawaktunya. Salawat dan Salam penulis haturkan kepadajunjungan kita, Nabi besar Muhammad SAW sebagairasul penuntun umat islam, yang mana kita masih yakinibahwa agama islam itu adalah satu-satunya agama yangbenar dan diridhai oleh Allah SWT.
Dalam penyusunan modul yang berjudul “PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN DANPEMBELAJARAN TUTORIAL “ ini, tak lupa penulismengucapkan Banyak terimakasih pada semua pihakyang telah membantu dalam menyelesaikan tugasmakalah ini sehingga penulis dapat menyelesaikanpenyusunan makalah ini tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan modul ini, penulismenyadari bahwa masih banyak kekurangan sehinggapenulis berharap dari semua pihak pembacasenantiasa memberikan kritik dan saran yang bersifatmembangun, sehingga kedepannya akan menjadilebih baik. Semoga modul ini dapat bermanfaatkepada penulis khususnya dan pembaca padaumunnya.
70
Imron, Ali. 2012. Manajemen Peserta Didik
Berbasis Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara
Hamalik, oemar. 2011. Kurikulum Dan
Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi aksara
Rohani, ahmad. 2010. Pengelolaan Pengajaran
(Sebuah Pengantar Menuju Guru Profesional
Jakarta: Rineka Cipta
Mulyadi. 2010. Evaluasi Pendidikan. Malang: UIN-
MALIKI PRESS
3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN
A. Pengertian penilaian dan evaluasi
B. Syarat- syarat penilaian dalam Pembelajaran
C. Penilaian proses pengajaran
D. Penilaian hasil pengajaran
E. Prinsip-prinsip penilaian
F. Pendekatan-pendekatan dalam penilaian
G. Penilaian formatif dan sumatif
H. Cara penilaian
BAB II PEMBELAJARAN TUTORIAL
A. Pengertian Cai
B. Pengertian Tutorial
C. Model Tutorial Dalam Cai
4
D. Prinsip-Prinsip Tutorial
E. Langkah-Langkah Model Tutorial
F. Kelebihan Dan Kekurangan Model Tutorial
Rangkuman
Soal-soal latihan
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1 PENILAIAN DALAM
PEMBELAJARAN
69
DAFTAR PUSTAKA
Trianto. 2010. Mendesain Model-Model
Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: kencana
68
B. Jawablah pertanyaan dibawah ini denganbaik dan benar !
1. Apa yang di maksud dengan penilaian danevaluasi ?
2. Sebutkan dan jelaskan syarat-syarat umumdalam penilaian !
3. Sebutkan prinsip-prinsip penilaian serta berikanpenjelasan dari masing-masing prinsip tersebut ?
4. Pendekatan apa saja yang dilakukan dalamproses penilaian ? sebutkan dan jelaskanminimal dua pendekatan !
5. Apa yang anda ketahui tentang penilaianformatif dan penilaian sumantif ?
6. Apa yang dimaksud dengan CAI ?7. Apa yang dimaksud dengan model
pembelajaran tutorial ?8. Sebutkan prinsip-prinsip model
pembelajaran tutorial !9. Langkah apa saja yang harus dilakukan oleh
seorang guru apabila dia menggunakanmodel pembelajaran tutorial dalammelaksanankan kegiatan proses belajarmengajar di sekolah ?
10. Sebutkan kelemahan model pembelajarantutorial !
5
A. PENGERTIAN PENILAIAN DANEVALUASI
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan
untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan
data tentang proses dan hasil belajar peserta didik
yang dilakukan secara sistematis dan
berkesinambungan, sehingga menjadi informasi
yang bermakna dalam pengambilan keputusan.
Kata evaluasi merupakan pengindonesiaan
dari kata evaluation dalam bahasa inggris, yang
lazim diartikan dengan penaksiran. Kata kerjanya
adalah evaluate yang berarti menaksir atau menilai.
Secara terminologis, evaluasi dikemukakan
oleh para ahli sebagai berikut:
1. Nurkancana (1983) menyatakan bahwa evaluasi
dilakukan berkenaan dengan proses kegiatan
untuk menentukan nilai sesuatu.
2. Raka Joni (1975) mengartikan evaliuasi sebagai
berikut: Suatu proses dimana kita
mempertimbangkan sesuatu barang atau gejala
6
dengan mempertimbangkan payokan-patokan
tertentu; patokan-patokan mana yang
mengandung pengertian baik-tidak baik,
memadai-tidak memadai, memenuhi syarat-
tidak memenuhi syarat. Dengan perkataan lain
kita menggunakan value judgement.
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas
sangatlah jelas bahwa evaluasi adalah suatu proses
menentukan nilai seseorang dengan menggunakan
patokan-patokan tertentu untuk mencapai suatu
tujuan.
B. SYARAT-SYARAT UMUM DALAM
PENILAIAN
Penilaian yang akan dilaksanakan harus
memenuhi persyaratan atau criteria sebagai berikut:
67
e. Praktek8. Berikut ini yang bukan termasuk prinsip-prinsip
pembelajaran tutorial adalah……a. Adanya perbedaan individual dalam
belajar.b. Perhatian dan motivasi.c. Perhatian dan motivasi.d. Prinsip keterlibatan langsung.e. tuntutan program
9. adanya perbedaan individual dalam belajarmerupkan prinsip dari model pembelajaran…..
a. tutorial
b. drill
c. evaluasi
d. practice
e. komputer
10. berikut ini yang bukan termasuk langkah-langkah penggunaan model pembelajarantutorial adalah….
a. Pengenalanb. Penyajian informasic. Pertanyaan dan respond. Penilaian respone. Pergaulan
66
a. fungsi formatifb. fungsi sumantikc. fungsi kognitifd. fungsi psikomotorike. fungsi afektif
6. salah satu metode pengajaran yangdigunakan untuk membantu pengajar dalammengajarkan materi secara interaktif dalamsebuah program tutorial denganmenggunakan suatu aplikasi computermerupakan pengertian dari…..
a. CAIb. Computerc. Driild. Tutoriale. Evaluasi
7. Bantuan atau bimbingan belajar yang bersifatakademik oleh tutor kepada mahasiswa(tutee) untuk membantu kelancaran prosesbelajar mandiri mahasiswa secaraperorangan atau kelompok berkaitan denganmateri ajar merupakan pengertian dari……
a. CAIb. Tutorialc. Evaluasid. Driil
7
1. Memiliki validitas, artinya penilaian harus
benar-benar mengukur apa yang hendak
diukur.
2. Memilki reablitas. Suatu alat evaluasi memiliki
rehabilitas, bila menunjukkan ketetapan
hasilnya.
3. Objektivitas. Suatu alat evaluasi harus benar-
benar mengukur apa yang diukur, tanpa adanya
interpretasi yang tidak ada hubunganna dengan
alat evaluasi itu.
4. Efisiensi. Suatu alat evaluasi seapat mungkin
dipergunakan tanpa membuang waktu dan
uang yang banyak.
5. Kegunaan/kepraktisan. Ciri lain dari alat
evaluasi ialah usefulness (harus berguna).
Untuk memperoleh keterangan tentang siswa,
sehingga dapat memberikan bimbingan sebaik-
baiknya bagi para siswanya.
8
C. PENILAIAN PROSES PENGAJARAN
Penilaian terhadap proses pengajaran
dilakukan oleh guru sebagai bagian integral dari
pengajaran itu sendiri. Artinya, penilaian harus
tidak terpisahkan dalam penyusunan dan
pelaksanaan pengajaran.
Penilaian proses bertujuan menilai
efektivitas dan efisiensi kegiatan pengajaran sebagai
bahan untuk perbaikan dan penyempurnaan
program dan pelaksanaannya. Objek dan sasaran
penilaian proses adalah komponen-komponen
sistem pengajaran itu sendiri, baik yang berkenaan
dengan masukan proses maupun dengan keluaran,
dengan semua dimensinya.
Komponen masukan dapat dibedakan
menjadi dua kategori, yakni masukan mentah (raw
input), yaitu peserta didik, dan masukan alat
(instrumental input), yakni unsur manusia dan
nonmanusia yang mempengaruhi terjadinya proses.
65
mencapai suatu tujuan merupakan pengertiandari…..
a. tutorialb. evaluasic. practice
d. penilaiane. drill
3. yang termasuk syarat-syarat umum daripenilaian adalah sebagai berikut,kecuali…….
a. Validitasb. Reabilitasc. Objektivitasd. Efisiensie. evaluasi
4. di bawah ini yang bukan termasuk prinsip-prinsip penilaian dalam proses pembelajaranadalan
a. validb. mendidikc. berorientasid. adile. sopan
5. jenis penilaian yang fungsinya untukmemperbaiki proses belajar mengajarmerupakan fungsi dari…..
64
SOAL-SOAL LATIHAN :A. Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap benar
!
1. serangkaian kegiatan untuk memperoleh,
menganalisis, dan menafsirkan data tentang
proses dan hasil belajar peserta didik yang
dilakukan secara sistematis dan
berkesinambungan, sehingga menjadi
informasi yang bermakna dalam pengambilan
keputusan merupakan pengertian dari…….
a. Penilaian
b. Evaluasi
c. Driil
d. Practice
e. tutorial
2. suatu proses menentukan nilai seseorang denganmenggunakan patokan-patokan tertentu untuk
9
Komponen proses adalah interaksi semua
komponen pengajaran seperti bahan pengajaran,
metode dan alat, sumber belajar, sistem penilaian,
dan lain-lain.
Komponen keluaran adalah hasil belajar
yang dicapai peserta didik setelah menerima proses
pengajaran. Penilaian keluaran lebih banyak dibahas
dalam penilaian hasil. Penilaian terhadap masukan
mentah, yakni peserta didik sebagai subjek belajar,
mencakup aspek-aspek berikut.
a. Kemampuan Peserta Didik
Penilaian terhadap kemampuan peserta didik
idealnya menggunakan pengukuran inteligensia atau
potensi yang dimilikinya. Namun, mengingat
sulitnya alat ukur tersebut diperoleh guru, maka
guru dapat melakukan penilaian ini dengan
mempelajari dan menganalisis kemajuan-kemajuan
belajar yang ditunjukkannya, misalnya analisis
terhadap hasil belajar, hasil tes seleksi masuk, nilai
STTB, raport, dan hasil ulangan.
10
b. Minat, Perhatian, dan Motivasi Belajar Peserta
Didik
Minat, perhatian, dan motivasi pada
hakikatnya merupakan usaha peserta didik dalam
mencapaibkebutuhan belajarnya. Oleh sebab itu,
studi mengenai kebutuhan peserta didik dalam
proses pengajaran menjadi bagian penting dalam
menumbuhkan minat, perhatian, dan motivasi
belajar peserta didik dapat digunakan: pengamatan
terhadap kegiatan belajar peserta didik, wawancara
kepada peserta didik, studi data pribadi peserta
didik, kunjungan rumah, dialog dengan orang
tuanya, dan sebagainya.
c. Kebiasaan Belajar
Kebiasaan belajar baik dari segi cara belajar,
waktu belajar, keteraturan belajar, suasana belajar,
dan lain-lain merupakan faktor penunjang
keberhasilan belajar peserta didik.
Kebiasaan ini perlu diketahui oleh guru
bukan hanya untuk menyelesaikan pengajaran
63
“team teaching” dengan pembagian
tugas di antara anggota tim.
c. Apabila tutorial ini dilaksanakan,
untuk melayani siswa dalam jumlah
yang banyak, diperlukan kesabaran
dan keluasan pemahamann guru
tentang materi.
62
mahasiswa secara perorangan atau
kelompok berkaitan dengan materi ajar .
7. Keunggulan Metode Tutorial.:
a. Siswa memperoleh pelayanan
pembelajaran secara individual sehingga
permasalahan spesifik yang dihadapinya
dapat dilayani secara spesifik pula.
b. Seorang siswa dapat belajar dengan
kecepatan yang sesuai dengan
lemampuannya tanpa harus
dipengaruhi oleh kecepatan bel;ajar
siswa yang lain atau lebih dikenal
dengan istilah “Slef Paced
Learning”.
8. Kelemahan metode tutorial :
a. Sulit dilaksanakan pembelajaran
klasikal karena guru harus melayani
siswa dalam jumlah yang banyak.
b. Jika tetap dilaksanakan, diperlukan
teknik mengajar dalam tim atau
11
dengan kebiasaan yang menunjangbprestasi atau
sebaliknya. Kebiasaan belajar yang salah harus
diperbaiki dan ditinggalkan dan guru mencoba
mengembangkan kebiasaan belajar baru yang lebih
bermakna.
d. Pengetahuan Awal dan Prasyarat
Penilaian terhadap pengetahuan awal dan
prasyarat dapat dilakukan dengan mengajukan
pertanyaan kepada peserta didik sebelum
pengajaran diberikan. Pertanyaan itu berkenaan
dengan bahan sebelumnya atau pengetahuan lain
yang telah ada padanya, yang relevan dengan bahan
pengajaran yang akan diberikan. Jika ternyata
pengetahuan prasyaratnya belum dikuasai, sangat
bijaksana bila guru menjelaskannya terlebih dahulu
sebelum memberikan bahan pengajaran baru yang
telah dirancangnya.
e. Karakteristik Peserta Didik
Untuk mengetahui informasi mengenai
karakteristik peserta didik, guru perlu mengamati
12
tingkah laku peserta didik dalam berbagai situasi,
melakukan analisis, data pribadi, melakukan
wawancara, dan memberikan kuesioner atau daftar
lisan mengenai sifat dan karakter peserta didik.
Lima aspek yang dikemukakan di atas
minimal harus diketahui oleh guru agar ia dapat
menentukan strategi pengajaran sesuai dengan
kondisi peserta didik.
Penilaian terhadap masukan instrumental
mencakup dimensi sebagai berikut:
1) Kurikulum. Kurikulum adalah program belajar
untuk peserta didik, terdiri dari pengetahuan
ilmiah, pengalaman, dan kegiatan belajar
mereka yang telah disusun secara sistematis
untuk mencapai tujuan program, isi dan
struktur program, dan strategi pelaksanaan oleh
program.
2) Sumber dan sarana belajar. Sumber belajar
mencakup manusia dan nonmanusia yang dapat
memberikan kemudahan belajar kepada peserta
61
mempunyai reliabilitas, (3) objektivitas, (4)
efisiensi, dan (5) kegunaan/kapraktisan.
3. Cara Kuantitatif, yaitu apabila hasil yang
telah dicapai siswa disajikan dalam bentuk
angka.
Rentangan angka yang dapat diambil guru
dalam penyajiannya ada 0-5, atau rentangan
0-10, atau rentangan 0-100.
4. Cara Kualitatif, yakni apabila hasil prestasi
belajar siswa disajikan dalam bentuk
pernyataan atau penggolongan .
5. CAI adalah salah satu metode pengajaran
yang digunakan untuk membantu pengajar
dalam mengajarkan materi secara interaktif
dalam sebuah program tutorial dengan
menggunakan suatu aplikasi computer.
6. Tutorial atau tutoring adalah bantuan atau
bimbingan belajar yang bersifat akademik
oleh tutor kepada mahasiswa (tutee) untuk
membantu kelancaran proses belajar mandiri
60
Rangkuman :
1. Penilaian merupakan serangkaian kegiatan
untuk memperoleh, menganalisis, dan
menafsirkan data tentang proses dan hasil
belajar peserta didik yang dilakukan secara
sistematis dan berkesinambungan, sehingga
menjadi informasi yang bermakna dalam
pengambilan keputusan
2. Penilaian yang akan dilaksanakan harus
memenuhi persyaratan atau criteria sebagai
berikut: (1) memeiliki validitas, (2)
13
didik, sedangkan sarana belajar adalah fasilitas
dan perlengkapan yang diperlukan untuk
kegiatan belajar seperti alat bantu,
laboratorium, perpustakaan, dan sebagainya.
3) Kemampuan guru mengajar. Kemampuan guru
mengajar merupakan dimensi paling utama
untuk melakukan penilaian monitoring. Aspek-
aspek pengelolaan kelas yang dilakuakn oleh
guru melalui profil guru mengajar sangat
mempengaruhi kualitas proses dan hasil belajar
peserta didik.
D. PENILAIAN HASIL PENGAJARAN
Evaluasi hasil belajar adalah keseluruhan
kegiatan pengukuran (pengumpulan data dan
informasi), pengelolan, penafsiran dan
pertimbangan untuk membuat keputusan tentang
tingkat hasil belajar yang dicapai oleh siswa setelah
melakukan kegiatn belajar dalam upaya mencapai
tujuan pembelajaran ang telah ditetapkan. Hasil
belajar, menunjukkan pada prestasi belajar,
14
sedangkan prestasi belajar itu merupakan indicator
adanya dan derajat perubahan tingkah laku siswa.
a) Fungsi dan Tujuan Evaluasi Hasil Belajar
1) Untuk diagnostic dan pengembangan.
2) Untuk seleksi.
3) Untuk kenaikan kelas.
4) Untuk penempatan.
Evaluasi hasil belajar memiliki tujuan-tujuan
tertentu:
1. Memberikan informasi tentang kemajuan siswa
dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajar
melalui berbagai kegiatan belajar.
2. Memberikan informasi yang dapat digunakan
untuk membina kegiatan-kegiatan belajar siswa
lebih lanjut, baik keseluruhan kelas maupun
masing-masing individu.
3. Memberikan infiormasi yang dapat dipergunkan
untuk mengetahui kemampuan siswa,
menetapkan kesulitan-kesulitannya dan
59
2. Seorang siswa dapat belajar dengan kecepatan
yang sesuai dengan lemampuannya tanpa
harus dipengaruhi oleh kecepatan bel;ajar
siswa yang lain atau lebih dikenal dengan
istilah “Slef Paced Learning”.
b. Kelemahan Metode Tutorial.
1. Sulit dilaksanakan pembelajaran klasikal
karena guru harus melayani siswa dalam
jumlah yang banyak.
2. Jika tetap dilaksanakan, diperlukan teknik
mengajar dalam tim atau “team teaching”
dengan pembagian tugas di antara anggota
tim.
3. Apabila tutorial ini dilaksanakan, untuk
melayani siswa dalam jumlah yang banyak,
diperlukan kesabaran dan keluasan
pemahamann guru tentang materi.
58
dengan soal-soal latihan yang ada dalam model
drill, sehingga diharapkan siswa akan lebih
memahami dan belajar secara tuntas.
F. KELEMAHAN DAN KELEBIHAN
Sejatinya metode tutorial adalah metode
pembelajaran dengan mana guru memberikan
bimbingan belajar kepada siswa secara individual.
Oleh sebab itu metode ini sangat cocok diterapkan
dalam model pembelajaran mandiri seperti pada
pembelajaran jarak jauh dengan mana siswa terlebih
dahulu diberi modul untuk dipelajari.
a. Keunggulam Metode Tutorial.
1. Siswa memperoleh pelayanan pembelajaran
secara individual sehingga permasalahan
spesifik yang dihadapinya dapat dilayani
secara spesifik pula.
15
menyarankan kegiatan-kegiatan remedial
(perbaikan).
4. Memberikan informasi yang dapat digunakan
sebagai dasar untuk mendorong motivasi
belajar siswa dengan cara mengenal
kemajuannya sendiri dan merangsangnya untuk
melakukan upaya perbaikan.
5. Memberikan informasi tentang semua aspek
tingkah laku siswa, sehingga guru dapat
membantu perkembangannya menjadi warga
masyarakat dan pribadi yang berkualitas.
6. Memberikan informasi yang tepat untuk
membimbing siswa memilih sekolah, atau
jabatan yang sesuai dengan kecakapan, minat
dan bakatnya.
Pada umumnya penilaian hasil pengajaran,
baik dalam bentuk formatif maupun sumatif, telah
dilaksanakan oleh guru. Melalui pertanyaan secara
lisan atau akhir pengajaran guru menilai
keberhasilan pengajaran (tes formatif). Demikian
16
juga tes sumatif yang dilakukan pada akhir
program, seperti akhir kuartal atau akhir semester,
penilaian diberikan terhadap peserta didik untuk
menentukan kemajuan belajarnya.
Penilaian hasil belajar bertujuan melihat
kemajuan belajar peserta ddidik dalam hal
penguasaan materi pengajaran yang telah
dipelajarinya sesuai dengan tujuan-tujuan yang
telah ditetapkan.
a. Sasaran penilaian. Sasaran atau objek evaluasi
hasil belajar adalah perubahan tingkah laku
yang mencakup bidang kognitif, afektif, dan
psikomotor secara seimbang. Masing-masing
bidang terdiri dari sejumlah aspek. Aspek-
aspek tersebut sebaiknya dapat diungkapkan
melalui penilaian tersebut.
1) Ranah Kognitif (Pengetahuan/ Pemahaman)
Penilaian terhadap pengetahuan pada tingkat
satuan pelajaran menuntut perumusan secara lebih
khusus setiap aspek pengetahuan, yang
57
3. Pertanyaan dan respon (question and
responses): Memberi pertanyaan kemudian
aplikasi memberi respon yang berbentuk
keterangan dan penilaian (scoring).
4. Penilaian respon (judging responses): Memberi
penilaian (scoring).
5. Pemberian feedback tentang respon (providing
feedback about responses): Setelah pengguna
mendapat keterangan atas hasil yang diperoleh
dalam menjawab pertanyaan dan respon yang
diberi maka aplikasi tersebut memberi
feedback dalam bentuk saran untuk pengguna.
6. Pembetulan (remediation): Pembetulan dapat
dilakukan setelah pengguna membuka kunci
jawaban.
7. Penutup (clossing): Aplikasi selesai dijalankan.
Dalam beberapa bentuk tutorial
sebagaimana diungkapkan oleh Hackbarth (1996:
193) selain menampilkan identitas-identitas
tersebut, biasanya model tutorial biasa digabung
56
tutee tidak merasa bosan, jenuh, dan/atau
putus asa.
6. Tutorial selayaknya memantau kualitas
kemajuan belajar tutee dengan mengarahkan
kajian sampai pada taraf pengertian yang
mendalam (indepth understanding).
E. LANGKA-LANGKAH MODEL TUTORIAL
Terdapat 7 identitas model tutorial dalam
pembelajaran berbasis komputer, yaitu :
1. Pengenalan (introduction): Pengenalan
terhadap aplikasi tersebut.
2. Penyajian informasi (presentation of
information): Penyajian informasi bagi
pengguna dalam bentuk materi untuk
menggunakan aplikasi tersebut.
17
dikategorikan sebagai: konsep, prosedur, fakta, dan
prinsip. Untuk menilai pengetahuan dapat kita
pergunakan pengujian sebagai berikut:
a) Sasaran penilaian aspek pengenalan
(recognition)
b) Sasaran penilaian aspek mengingat kembali
(recal)
c) Sasaran penilaian aspek pemahaman
(komprehension)
2) Ranah Afektif
Sasaran evaluasi ranah afektif (sikap dan
nilai) meliputiaspek-aspek, sebagai berikut:
1. Aspek penerimaan, yakni kesadaran
pekaterhadap segala gejala dan stimulus serta
menerima atau menyelesaikan stimulus atau
gejala tersebut.
2. Sambutan, yakni aktif mengikuti dan
melaksanakan sendiri suatu gejala di samping
menyadari/menerimanya.
18
3. Aspek penilaian, yakni perilaku yang konsisten,
stabil mengandung kesungguahan kata hati dan
control secara aktif terhadap perilakunya.
4. Aspek organisasi, yakni perilaku
menginternalisasi, mengorganisasi dan
memantapkan interaksi antara nilai-nilai dan
menjadikannya sebgai suatu pendirian yang
teguh
5. Aspek karakteristik diri dengan suatu nilai atau
kompleks nilai, ialah menginternalisasikan suatu
nilai ke dalam system nilai dalam diri individu,
yang berprilaku konsisten dengan system nilai
tersebut.
3) Ranah Keterampilan
Sasaran keterampilan reproduktif:
a. Aspek keterampilan kognitif, mislanya
masalah-masalah yang familier untuk
dipecahkan dalam rangka menentukan ukuran-
ukuran ketepatan dan kecepatan melalui
latihan-latihan (drill) jangka panjjang, evaluasi
55
1. Interaksi tutorial sebaiknya berlangsung pada
tingkat metakognitif, yaitu tingkatan berpikir
yang menekankan pada pembentukan
keterampilan “learning how to learn” atau
“think how to think” (mengapa demikian,
bagaimana hal itu bisa terjadi, dsb).
2. Tutorial harus memiliki langkah proses belajar
yang dijalani oleh tutee.
3. Tutorial harus mampu mendorong tutee sampai
pada taraf pengertian (understanding = C2)
yang mendalam sehingga mampu
menghasilkan pengetahuan (create = C6) yang
tahan lama.
4. Segala kuputusan dalam tutorial sebaiknya
diambil melalui prosesdinamika kelompok di
mana setiap tutee dalam kelompok
memberikan sumbang pikirannya.
5. Tutorial harus mampu membuat variasi
stimulasi/rangsangan untuk belajar, sehingga
54
Dalam pembelajaran berbasis komputer
model tutorial, prinsip ini diakomodasi dengan sifat
interaktif dari software program tutorial yang
memunginkan interaksi bersifat visual, audial
maupun kinestetik.
e. Prinsip balikan dan penguatan.
Salah satu komponen utama dalam
pembelajaran berbasis komputer model tutorial
adalah adanya feedback, serta reinforcement yang
berupa pujian dan hukuman yang memungkinkan
terjadinya umpan balik yang interaktif serta proses
penguatan terhadap konstruksi pengetahuan siswa.
(Arsyad,1996:135-137)
D. PRINSIP – PRINSIP TUTORIAL
Beberapa prinsip dasar tutorial yang
sebaiknya dipahami oleh tutor agar
penyelenggaraan tutorial yang efektif, dan tidak
terjebak pada situasi pembelajaran biasa, adalah:
19
dilakukan dengan metode-metode objektif
tertutup.
b. Aspek keterampilan psikomotorik dengan te
tundakan terhadap pelaksanaan tugas yang
nyata atau yang disimulasikan, dan
berdasarkan criteria ketepatan, kecepatan,
kualitas penrapan secara objektif.
c. Aspek keterampilam reaktif,
dilaksanakansecara langsung pengamatan
ibjektif terhadap tingkah laku pendekatan atau
penghindaran; secara tak langsung dengan
kuesioner sikap.
d. Aspek ketermapilan interaktif, secara
langsung dengan menghitung frekuensi
kebiasaa dan cara-cara yang baik yang
dipertunjukkan pada kondisi-kondisi tertentu.
Evaluasi keterampilan produktif:
1. Aspek keterampilan kognitif, misalnya
masalah-masalah yng tidak familier untuk
dipecahkan dan pemecahannya tidak begitu
20
rumit, dengan menggunakan metode terbuka
tertutup (open ended methods).
2. Aspek keterampilan psikomotorik, ykani
tugas-tugas produktif yang menuntut
perencanaan strategi. Evaluasi terhadap hasil
dan proses perencanaan ialah dengan
observasi dan diskusi
3. Aspek keterampilan reaktif, secara langsung
mengamati system nilai masyarakat dalam
tindakannya di luar sekolah.
4. Aspek keterampilan interaktif dengan
observasi ketermapilan dalam situasi senyata.
b. Alat penilaian, penggunaan alat penilaian
hendaknya komprehensif meliputi tes dan bukan
tes sehingga diperoleh gambaran hasil belajar
yang objektif.
Alat evaluasi dibagi menjadi dua jenis,
yakni: penilaian dengan tes dan penilaian bukan
dengan tes. Penilaian dengan tes, ada dua macam
53
seorang peserta didik dengan software program
yang ada dalam komputer sehingga setiap siswa
akan belajar sesuai dengan tingkat kemampuan
siswa itu sendiri.
b. Perhatian dan motivasi.
Dalam pembelajaran berbasis komputer
model tutorial, setiap materi dan soal disajikan
dengan berbagai macam bentuk baik bentuk
animasi, grafik, gambar video maupun foto serta
pemberian pujian, hukuman dan feedback yang
mampu membangkitkan rangsangan, motivasi dan
perhatian peserta didik.
c. Prinsip Keaktifan.
Sebagaimana ciri pertama tutorial di atas,
yaitu pembelajaran yang bersifat individual, maka
setiap siswa akan belajar mengkonstruk sendiri
pengetahuan dengan adanya interaksi secara aktif
antara siswa dengan program.
d. Prinsip keterlibatan langsung.
52
a) Untuk meningkatkan penguasaan pengetahuan
para siswa sesuai dengan yang dimuat dalam
program.
b) Untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan
siswa tentang cara memecahkan masalah,
mengatasi kesulitan atau agar mampu membimbing
sendiri.
c) Untuk meningkatkan kemampuan siswa tentang
cara belajar mandiri dan menerapkannya pada
program yang digunakan untuk belajar.
Pembelajaran berbasis komputer model
tutorial menganut beberapa prinsip
pada pembelajaran behaviorisme yang menekankan
pentingnya peranan lingkungan dan latihan. Model
pembelajaran ini menganut beberapa prinsip-prinsip
pembelajaran yang meliputi:
a. Adanya perbedaan individual dalam belajar.
Ciri utama pembelajaran berbasis komputer
model tutorial adalah proses pembelajaran yang
dilakukan secara individual yaitu interaksi antara
21
tes: (1) educational test, untuk mengukur
kemampuan siswa disekolah atau prestasi belajar,
(2) mental test, atau tes intelegensi, untuk mengukur
intelegensi seseorang, (3). Aptitude test, untuk
mengetahui bakat seseorang. Tes lisan dan tes
tertulis. Bentuk tersebut banyak digunakan oleh
guru, karena penting untuk diukur ketercapainya
tujuan-tujuan pembelajaran.
Keuntungan penggunaan tes lisan (oral tes),
ialah sebgai berikut:
1) Tes ini memberikan pengalaman melakukan
ekspresi secara lisan pada para siswa.
2) Siswa mendapat manfaat tertentu dengan
mendengarkan respon/jawaban dari siswa
lainnya
3) Pertanyaan-pertanyaan lisan yang dijawab oleh
siswa lebih banyak terhadap pertanyaan tertulis
dalam jangka waktu yang sama.
22
4) Kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh siswa
segera dapat diketahui dan diperbaiki pada
waktu itu juga.
5) Tes tertulis banyak menggunakan penglihatan
yang sewaktu membaca dan menulis sesuatu
jawaban.
6) Pengaruh-pengaruh factor luar pada waktu
ujian, misalnya sulit menyatakan pendapat
secara lisan, dapat dihindari.
c. Prosedur pelaksanaan tes. Penilaian hasil
belajar dilaksanakan dalam bentuk formatif dan
sumatif. Hasil evaluasi formatif dijadikan dasar
bagi penyempurna proses belajar mengajar.
Oleh karena itu standar yang digunakan harus
“standar mutlak”.
Dengan menggunakan standar mutlak, tes ini
dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana
tujuan-tujuan instruksional telah dicapai oleh
murid dan bukan untuk mengetahui status
setiap murid dibandingkan dengan murid-
51
Sebagaimana diungkapkan Hamalik (2003:
73-74) bahwa terdapat lima fungsi utama
pembelajaran tutorial, yaitu:
a) Kurikuler yang berperan sebagai pelaksana
kurikulum
b) Instruksional yang berperan melaksanakan
proses pembelajaran agar para siswa aktif
belajar mandiri
c) Diagnosis bimbingan yang berperan membantu
siswa yang mengalami kelemahan, kekuatan,
kelambanan
d) Administratif yang berperan melaksanakan
pencatatan, pelaporan, penilaian sesuai
e) tuntutan program
f) Personal yang berperan keteladanan kepada
siswa sehingga menggugah motivasi belajar
mandiri dan motif berprestasi
Lebih lanjut Hamalik menyebutkan terdapat
3 fungsi utama dalam pembelajaran tutorial, yaitu:
50
b) Penyajian informasi (presentation of
information)
c) Pertanyaan dan respon (question and
responses)
d) Penilaian respon (judging responses)
e) Pemberian feedback terhadap respon
(providing feedback about responses)
f) Pembetulan (remediation)
g) Segmen pengaturan pengajaran (sequencing
lesson segment)
h) Penutup (Closing)
Dalam beberapa bentuk tutorial
sebagaimana diungkapkan oleh Hackbarth (1996:
193) selain menampilkan kedelapan identitas
tersebut, biasanya model tutorial biasa digabung
dengan soal-soal latihan yang ada dalam model
drill, sehingga diharapkan siswa akan lebih
memahami dan belajar secara tuntas.
23
murid lainnya dalam kelas yang sama.
Pengelolaan evaluasi sumatif dapat ditmepuh
dengan menggunakan stndar norma relative
(PAN), karena hasil yang dicapai murid lebih
menggambarkan statusnya dibandingkan
dengan teman lainnya dalam kelas yang sama.
Untuk pengisian raport dan ijazah, standar
nomra relative dipandang lebih sesuai untuk
digunakan.
E. PRINSIP-PRINSIP PENILAIAN
Hal yang perlu diperhatikan dalam
melaksanakan penilaian berdasarkan kebijakan
kurikulum berbasis 2001 adalah:
a. Valid, artinya penilaian harus memberikan
informasi yang akurat tentang hasil belajar
siswa.
b. Mendidik, artinya penilaian harus memberikan
sumbangan positif terhadap pencapaian belajar
siswa.
24
c. Berorientasi pada kompetensi, artinya penilaian
harus menilai pencapaian kompetensi yang
dimaksud dalam kurikulum.
d. Adil, artinya penilaian adil terhadap semua
siswa dengan tidak membedakan latar belakang
social-ekonomi ,budaya, bahasa, dan gender.
e. Terbuka, artinya criteria penilaian dan dasar
pengambilan keputusan harus jelas dan terbuka
bagi semua pihak (siswa, guru, sekolah, orang
tua, dan pihak lain yang terkait).
f. Berkesinambungan, artinya penilaia dilakukan
secara berencana, bertahap, dan terus-menerus
untuk meperoleh gambaran tentang
perkembangn belajar siswa sebagai hasil
kegiatan belajarnya
g. Menyeluruh, artinya enilaian dapat dilakukan
dengan berbagai teknik dan prosedur termasuk
mengumpulkan berbagai bukti hasil belajar
siswa.
49
percobaan laboratorium, kegiatan latihan, simulasi
dan interaktif dengan videodisc. Manfaat tutorial
terprogram akan nampak jika menggunakan
kemampuan teknologi komputer untuk bercabang
dan interaktif.
2. Tutorial Intellegent
Berbeda dari tutorial terprogram karena
jawaban komputer terhadap pertanyaan siswa
dihasilkan oleh intelegensia artifisial (kecerdasan
buatan), bukan jawaban-jawaban yang terprogram
yang telah disiapkan terlebih dahulu oleh si
perancang. Dengan demikian, ada dialog dari waktu
ke waktu antara siswa dengan komputer. Baik siswa
maupun komputer dapat bertanya ataupun memberi
jawaban.
Terdapat 8 identitas model Tutorial dalam
pembelajaran CAI, yaitu :
a) Pengenalan (introduction)
48
Tutorial terprogram merupakan seperangkat
tayangan baik statis maupun dinamis yang terlebih
dahulu diprogramkan. Secara berturut, seperangkat
kecil informasi ditayangkan yang diikuti dengan
pertanyaan. Jawaban siswa dianalisis oleh komputer
(dibandingkan dengan kemungkinan-kemungkian
jawaban yang telah dirancang oleh si pembuat
program/guru), dan berdasarkan hasil analisis itu
umpan balik yang sesuai. Urutan linear dan urutan
bercabang digunakan.
Penetapan kapan bercabang dimaksudkan
untuk penyajian materi pelajaran tambahan
berdasarkan hasil analisis perkembangan siswa
setelah menyelesaikan beberapa latihan dan tugas.
Semakin banyak alternatif cabang yang tersedia,
semakin luwes program tersebut menyesuaikan diri
dengan perbedaan individual siswa.
Media tambahan lain biasanya digabungkan
untuk format tutorial terprogram, seperti tugas tugas
bacaan berbasis cetak, kegiatan kelompok,
25
h. Bermakna, artinya penilaian hendaknya mudah
dipahami, mepunyai arti, berguna, dan bias
ditindaklanjuti oleh semua pihak (Fajar, 2002:
184)
Dalam melaksanakan penilaian hendaknya
ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara
lain, sebagai berikut:
1) Penilaian diarahkan untuk mengukur
pencapaian kompetensi.
2) Penilaian menggunakan acuan criteria; yaitu
berdasarkan apa yang biasa dilakukan peserta
didik setelah mengikuti proses pembelajaran,
dan bukan untuk menentukan posisi seseorang
terhadap kelompoknya.
3) System yang direncanakan adalah system
penilaian yang berkelanjutan.
4) Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan
tindak lanjut.
26
5) System penilaian harus disesuaikan dengan
pengalaman nelajar yang ditempuh dalam
proses pembelajaran.
F. PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM
PENILAIAN
Ada dua pendekatan dalam penilaian yaitu:
penilaian yang bersumber pada kriteria mutlak dan
penilaian yang bersumber pada norma relatif.
1. Penilaian yang Bersumber pada Kriteria
Mutlak
Penilaian ini menitikberatkan kepada
pengukuran sampai berapa jauh keberhasilan
/penguasaan seseorang atas unit pelajaran yang
telah diberikan.
Adapun yang diukur adalah kecakapan nyata
(penguasaan mutlak) seseorang mengenai bidang
pengajaran tertentu setelah jangka waktu
pendidikan tertentu tanpa membandingkan dengan
47
bantuan belajar dalam upaya memicu dan memacu
kemandirian, disiplin, dan inisiatif diri mahasiswa
dalam belajar dengan minimalisasi intervensi dari
pihak pembelajar yang dikenal sebagai Tutor.
Prinsip pokok tutorial adalah “kemandirian
mahasiswa” (student’s independency). Tutorial
tidak ada, jika kemandirian tidak ada. Jika
mahasiswa tidak belajar di rumah, dan datang ke
tutorial dengan ‘kepala kosong’, maka yang terjadi
adalah “perkuliahan” biasa, bukan tutorial. Dengan
demikian, secara konseptual tutorial perlu
dibedakan secara tegas dengan “kuliah” (lecturing)
yang umum berlaku di perguruan tinggi di mana
peran dosen sangat besar.
C. MODEL TUTORIAL DALAM CAI
Model CAI tipe tutorial ini menurut Arsyad
(1996:97) memiliki 2 jenis :
1. Tutorial Terprogram
46
respons dan memberikan umpan balik terhadap
hasil belajar pengguna. Dalam interaksi tutorial ini,
informasi dan pengetahuan yang disajikan sangat
komunikatif, seolah-olah ada pengajar yang berdiri
di samping peserta didik yang memberikan
pengarahan dan pembimbingan secara langsung
kepada peserta didik.
Tutorial dilaksanakan secara tatap muka
atau jarak jauh berdasarkan konsep belajar mandiri.
Pola pembelajaran pada interaksi yang berbentuk
tutorial ini biasanya dirancang secara bercabang.
Peserta didik dapat diberi kesempatan untuk
memilih topik-topik pembelajaran yang ingin
dipelajari dalam suatu subjek pelajaran tertentu.
Namun, secara umum penyajian informasi atau
materi dapat dikelompokkan menjadi 4 (empat) tipe
penyajian, yaitu: informasi verbal, konsep, aturan,
prinsip, dan keterampilan.
Konsep belajar mandiri dalam tutorial
mengandung pengertian, bahwa tutorial merupakan
27
hasil yang dicapai itu dibandingkan dengan kriteria
tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya.
2. Penilaian yang Bersumber pada Norma Relatif
(Kelompok)
Penilaian ini menitikberatkan pada status
atau kedudukan seseorang dalam kelompoknya.
Hasil yang dicapai seseorang dibandingkan dengan
nilai rata-rata kelompoknya.
G. PENILAIAN FORMATIF DAN SUMATIF
1. Penilaian formatif
a. Fungsi Penilaian
Penilaian formatif adalah jenis penilaian
yang fungsinya untuk memperbaiki proses belajar
mengajar.
b. Waktu Pelaksanaan
Penilaian formatif ini dilakukan untuk
menilai hasil belajar jangka pendek dari suatu
proses belajar mengajar/pada akhir unit pelajaran
yang singkat seperti Satuan Pelajaran.
28
c. Aspek Tingkah Laku yang Dinilai
Karena penilaian formatif itu dilakukan
untuk menilai hasil belajar dari suatu proses belajar
mengajar pada akhir unit pengajaran yang singkat,
maka aspek tingkah laku yang dinilai cenderung
terbatas pada segi kognitif (pengetahuan) dan segi
psikomotor (keterampilan) yang terkandung dalam
tujuan khusus pengajaran. Untuk menilai segi
afektif (sikap dan nilai), maka penggunaan
penilaian formatif tidaklah tepat.
d. Cara Menyusun Soal
Sesuai dengan fungsi dan tujuan penilaian,
maka soal tes pada penilaian formatif harus disusun
sedemikian rupa sehingga benar-benar mengukur
tujuan khusus pengajaran yang hendak dicapai.
Oleh karena itu, soal tes harus dibuat secara
langsung dengan menjabarkan Tujuan Khusus
Pengajaran ke dalam bentuk pertanyaan.
45
guru atau instruktur. Pembelajaran dalam model ini
disajikan melalui teks atau grafik yang ditampilkan
oleh layar komputer. Kemudian komputer
menampilkan pertanyaan sesuai dengan masalah
yang disajikan. Secara sederhana pola-pola
pengoperasian dalam pembelajaran CAI model
tutorial dapat dilihat sebagai berikut:
(1) Komputer menyajikan materi
(2) Siswa memberikan respon
(3) Respon siswa dievaluasi oleh komputer
dengan orientasi siswa pada arah siswa dalam
menempuh presentasi berikutnya.
(4) Melanjutkan atau mengulangi tahapan
sebelumnya
Dalam merancang interaksi yang berbentuk
tutorial, saat atau setelah menyampaikan materi
biasanya diikuti dengan pemberian soal atau latihan
serta kasus. Jawaban pengguna terhadap soal dan
kasus tersebut akan dianalisis oleh komputer dan
seketika itu juga komputer akan memberikan
44
dicapai, serta menginformasikan pula hubungan
topik tutorial saat disajikan dengan topik-topik pada
kegiatan tutorial yang akan datang (sebagai
relevansi). Setelah itu barulah tutor menyampaikan
materi tutorial dengan pendekatan tertentu.
Definisi tutorial dalam pembelajaran
berbasis komputer sebagaimana diungkapkan
Hernawan (2004) dan Rusman (2008) adalah
pembelajaran khusus dengan instruktur yang
terkualifikasi dengan menggunakan software
komputer yang berisi materi pelajaran yang
bertujuan untuk memberikan pemahaman secara
tuntas (mastery learning) kepada siswa mengenai
bahan atau materi pelajaran yang sedang dipelajari.
Dalam tutorial, komputer berperan sebagai
guru sehingga semua interaksi terjadi antara
komputer dengan peserta didik sedangkan guru
hanya sebagai fasilitator dan pemantau. Dalam
model ini, sebenarnya software program komputer
menggantikan sistem tutor yang dilakukan oleh
29
e. Pendekatan Penilaian yang Digunakan
Sesuai dengan fungsi dan tujuan penilaian,
maka pada penilaian formatif sasaran penilaian itu
adalah kecakapan nyata setiap peserta didik.
f. Cara Pengelolaan Hasil Penilaian
Pertama : Menghitung angka persentase peserta
didik yang gagal dalam setiap soal.
Kedua : Menghitung persentase penguasaan kelas
atas bahan yang telah disajikan.
Ketiga : Menghitung persentase jawaban yang
benar yang dicapai setiap peserta didik dalam tes
secara keseluruhan
g. Penggunaan Hasil Penilaian
Pertama : Atas dasar angka persentase
peserta didik yang gagal dalam setiap soal, guru
dapat mempertimbangkan apakah bahan pelajaran
yang bersangkutan dengan soal tes perlu
dibicarakan lagi secara umum atau tidak.
30
Kedua : Atas dasar angka persentase
penguasaan kelas atas bahan yang telah disajikan,
guru akan dapat menilai dirinya sendiri mengenai
kemampuannya dalam mengajar.
Ketiga : Dengan mengetahui persentase
jawaban yang benar yang dapat dicapai setiap
peserta didik dalam tes secara keseluruhan, guru
dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan yang
ada pada setiap peserta didik sehingga guru
mendapatkan bahan yang dapat dijadikan sebagai
dasar pertimbangan, apakah seorang peserta didik
perlu mendapatkan bantuan/pelayanan khusus dari
guru untuk mengatasi kesulitan dalam belajar.
2. Penilaian Sumatif
a. Fungsi Penilaian
Penilaian sumatif adalah jenis penilaian
yang fungsinya untuk menentukan angka
kemajuan/hasil belajar peserta didik.
43
dengan menggunakan mouse, yang hasilnya dapat
ditampilkan melalui layar monitor dan printer.
B. PENGERTIAN TUTORIAL
Tutorial atau tutoring adalah bantuan atau
bimbingan belajar yang bersifat akademik oleh tutor
kepada mahasiswa (tutee) untuk membantu
kelancaran proses belajar mandiri mahasiswa secara
perorangan atau kelompok berkaitan dengan materi
ajar. Tutor adalah orang yang memberikan ilmu
kepada anak didik secara langsung, mahasiswa
lebih memahami konsep dan praktek pendidikan
non formal yang lebih baik.
Pada interaksi yang berbentuk tutorial,
prinsip dasar langkah-langkah memulai penyajian
informasi (materi) sama halnya pada waktu
menyajikan materi lewat tutorial tatap muka. Dalam
sajian tutorial tatap muka, biasanya tutor akan
memulai kegiatannya dengan menguraikan ruang
lingkup materi tutorial, tujuan-tujuan yang ingin
42
Model CAI dibedakan menjadi 5 jenis,
yaitu: Tutorial, Latih dan Praktik, Pemecahan
Masalah, Simulasi, dan Permainan (Budiarjo,
1991).
Jadi dapat disimpulkan bahwa CAI adalah
salah satu metode pengajaran yang digunakan untuk
membantu pengajar dalam mengajarkan materi
secara interaktif dalam sebuah program tutorial
dengan menggunakan suatu aplikasi komputer.
Dalam menyampaikan pengajaran, perangkat lunak
CAI dapat mengontrol berbagai proses, seperti
penyajian materi kepada pemakai untuk dibaca dan
dipelajari, memberikan petunjuk dan latihan
mengenai materi yang dipelajari, memberikan
pertanyaan dan masalah untuk dijawab serta
memberikan penilaian dari hasil belajar kepada
pemakai.
Pemakai dapat berinteraksi melalui alat-alat
input, seperti keyboard atau penekanan tombol
31
b. Waktu Pelaksanaan
Sesuai dengan fungsi dan tujuan penilaian,
maka penilaian sumatif ini dilakukan untuk menilai
hasil belajar yang jangka panjang dari suatu proses
belajar mengajar seperti pada akhir program
pengajaran.
c. Aspek Tingkah laku yang Dinilai
Karena penilaian sumatif itu dilakukan
untuk menilai hasil belajar dari suatu proses belajar
mengajar jangka panjang seperti pada akhir
program pengajaran, maka fungsinya tidak lagi
untuk memperbaiki proses belajar mengajar setiap
peserta didik. Sebab pada akhir program
pengajaran, guru telah berkali-kali melakukan
penilaian formatif pada akhir satuan pengajaran.
Oleh karena itu, aspek tingkah laku yang dinilai
harus meliputi segi kognitif (pengetahuan),
psikomotor (ketrampilan) dan afektif (sikap dan
nilai).
32
d. Cara Menyusun Soal
Penyusunan soal-soalnya harus didasarkan
atas tujuan-tujuan umum pengajaran yang ada di
dalam program pengajaran, oleh karena itu, soal-
soalnya harus representative atau mewakili setiap
tujuan umum pengajaran yang ada didalam program
pengajaran tersebut.
Namun demikian, jika guru masih memiliki
soal-soal tes untuk setiap satuan pelajaran yang
telah diberikan selama program pengajaran, maka
penilaian pada akhir program pengajaran dapat
disesuaikan dengan tujuan umum pengajaran
tersebut, asal soal-soal itu dipilih/diseleksi
sedemikian rupa, sehingga benar-benar mewakili
setiap tujuan umum pengajaran yang terkandung di
dalam program pengajaran.
e. Pendekatan penilaian yang Digunakan
Pada penilaian sumatif kedua pendekatan
dalam penilaian dapat digunakan penilaian yang
41
Jadi CAI adalah penggunaan komputer
sebagai alat bantu dalam dunia pendidikan dan
pengajaran. CAI membantu siswa memahami suatu
materi dan dapat mengulang materi tersebut
berulang kali sampai ia menguasai materi itu.”
(Nurita, 2007).
Pembelajaran dengan berbantuan komputer
(Computer Assisted Instruction/CAI) telah
dikembangkan akhir-akhir ini dan telah
membuktikan manfaatnya untuk membantu guru
dalam mengajar dan membantu siswa dalam belajar.
Komputer dapat sekaligus membantu puluhan siswa
dan di masa yang akan datang, diharapkan dapat
membantu ribuan siswa sekaligus. Criswell (Munir,
2001) mendefinisikan CAI (Computer Assisted
Instruction) sebagai penggunaan komputer dalam
menyampaikan bahan pengajaran dengan
melibatkan siswa peserta didik secara aktif serta
membolehkan umpan balik.
40
program yang bermacam-macam tipe terminal dapat
mengontrol interaksi belajar mandiri untuk
mempelajari informasi yang disajikan. Komputer
dapat secara langsung digunakan untuk
menyampaiakan materi pelajaran siswa,
memberikan latihan dan memberikan tes kemajuan
belajar siswa. Dengan menggunakan komputer,
hasil pekerjaan siswa yang pertama dapat
dimasukan ke dalam sistem teknis bahasa komputer
yang sesuai, sehingga siswa dapat memanggil data
tersebut kapan saja (Hamalik, 2003).
“CAI yaitu penggunaan komputer secara
langsung dengan siswa untuk menyampaikan isi
pelajaran, memberikan latihan dan mengetes
kemajuan belajar siswa. CAI juga bermacam-
macam bentuknya bergantung kecakapan pendesain
dan pengembang pembelajarannya, bisa berbentuk
permainan (games), mengajarkan konsep-konsep
abstrak yang kemudian dikonkritkan dalam bentuk
visual dan audio yang dianimasikan.
33
bersumber pada kriteria mutlak dan penilaian yang
bersumber pada norma relatif (kelompok).
f. Cara Pengolahan hasil Penilaian
a. Pengolahan Hasil Penilaian Berdasarkan
ukuran Mutlak
Jika pengolahan hasil penilaian itu
berdasarkan ukuran/kriteria mutlak, maka yang
harus dicari ialah persentasi jawaban yang benar
yang dicapai oleh peserta didik. Kemudian angka
persentasee tersebut diubah ke dalam skala
penilaian yang dikehendaki umpamanya skala
penilaian 0-10.
b. Pengolahan Hasil Penilaian Berdasarkan
Norma Relatif (Kelompok)
Untuk mengolah hasil penilaian yang
berdasarkan norma relatif, digunakan nilai-nilai
yang standar seperti skala nilai 0-10 (C-Score),
skala nilai 0-100 (T-Score), nilai Z (Z-Score) dan
persentil (Percentile). Untuk mengubah nilai/skor
mentah ke dalam skors terjabar berdasarkan skala
34
penilaian tertentu, maka prosedur/langkah-langkah
berikut harus ditempuh.
Pertama : Menyusun distribusi/frekuensi skors
yang diperoleh peserta didik.
Kedua : Menghitung angka rata-rata.
Ketiga : Menghitungstandar deviasi
Keempat : Mengubah skors ke dalam skala
penilaian yang dikehendaki.
g. Penggunaan Hasil Penilaian
Pada penilaian sumatif, hasil penilaian itu
antara lain digunakan untuk:
1) Menentukan kenaikan kelas
2) Menentukan angka raport
3) Menentukan seleksi
4) Menentukan lulus tidaknya peserta didik
5) Mengetahui status setiap peserta didik
dibandingkan dengan peserta didik lainnya
dalam kelompok yang sama.
39
untuk situasi khusus dan untuk mata pelajaran
khusus pula.
Penelitian ini sangat penting untuk
dilakukan karena program pengajaran CAI dalam
pelajaran fisika sangat dibutuhkan. Hal ini
mengingat beberapa kekhususan seperti: Tingkat
abstraksi dan penalaran yang tinggi, serta penerapan
matematika, yang semua itu akan lebih mudah
dipelajari melalui pendekatan tutorial lewat
komputer.
Simonson dan Thompson (1994: 45-51)
menyatakan pembelajaran berbasis komputer (CAI)
memiliki aspek-aspek yang dapat meningkatkan
efektifitas pembelajaran. Aspek-aspek tersebut
antara lain: Umpan balik, percabangan, penilaian,
monitoring kemajuan, petunjuk, dan tampilan.
Komputer dapat secara cepat berinteraksi dengan
individu, menyimpan dan memproses berbagai
informasi. Dalam menunjang pencapaian tujuan
pembelajaran komputer yang disusun dengan
38
lima tahun terakhir ini perkembangan CAI terutama
dinegara maju sangatlah pesat. Banyak penelitian
ekperimen tentang CAI telah dilakukan untuk
mengevaluasi efektifitas berbagai program CAI.
Menurut Bright (1983: 144-152), bila
dibanding dengan pendekatan pengajaran
tradisional, CAI sangat efektif dan efisien. Anak
didik akan belajar lebih cepat, menguasai materi
pelajaran lebih banyak dan mengingat lebih banyak
dari apa yang sudah dipelajari. Namun Richard
Clark (1983: 445-549) mengkritik bahwa program
pengajaran seperti CAI bisa saja efektif tetapi
dengan hanya menempatkan materi pelajaran
kedalam komputer secara asal, tidaklah akan
meningkatkan efektivitas pengajaran. Oleh karena
itu Simonson dan Thompson (1994: 53)
menyarankan agar pembuatan CAI harus
direncanakan dengan baik dan usaha penelitian saat
ini sebaiknya difokuskan pada pemakaian CAI
35
H. CARA PENILAIAN
1. Cara Kuantitatif, yaitu apabila hasil yang
telah dicapai siswa disajikan dalam bentuk
angka.
Rentangan angka yang dapat diambil
guru dalam penyajiannya ada 0-5, atau
rentangan 0-10, atau rentangan 0-100.
2. Cara Kualitatif, yakni apabila hasil prestasi
belajar siswa disajikan dalam bentuk
pernyataan atau penggolongan seperti:
a. Lulus, Belum Lulus (BL), dan Tidak Lulus.
b. Baik Sekali, Baik, Cukup, Kurang dan Gagal.
(IKIP Yogyakarta).
c. Sangat memuaskan, Baik Sekali, Baik,
Cukup, Kurang dan Jelek (IKIP Jakarta).
d. Cumlaude, Amat baik, Baik, Cukup dan
Tidak Lulus (IAIN Raden Intan).
36
BAB 11 PEMBELAJARAN
TUTORIAL
A. PENGERTIAN TUTORIAL
Seiring dengan semakin majunya Teknologi
Komunikasi dan Informasi (Information and
Communication Technology/ICT) telah mengubah
model dan pola pembelajaran pada dunia
pendidikan pada saat ini. Ada banyak sistem
pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan
alat bantu komputer, salah satunya yaitu aplikasi
pengajaran yang mengacu pada teknologi berbasis
Multimedia dan berbasis Web (Internet). Pengajaran
Berbantuan Komputer atau disingkat dengan CAI
37
(Computer Aided Instruction) adalah suatu sistem
pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan
peralatan komputer sebagai alat bantunya bersama–
sama dengan knowledge base (dasar pengetahuan)-
nya. CAI merupakan pengembangan daripada
teknologi informasi terpadu yaitu komunikasi
(interaktif), audio, video, penampilan citra (image)
yang dikemas dengan sebutan teknologi
multimedia.
Pada saat ini para pendidik sudah mulai
mendapatkan akses untuk menggunakan berbagai
macam teknologi guna meningkatkan efektifitas
proses belajar dan mengajar. Komputer sebagai
salah satu produk teknologi dinilai tepat digunakan
sebagai alat bantu pengajaran. Berbagai macam
pendekatan instruksional yang dikemas dalam
bentuk program pengajaran berbantuan komputer
atau CAI (Computer Aided Instruction) seperti:
Drill and practice, simulasi, tutorial dan permainan
bisa diperoleh lewat komputer. Dalam dua puluh