o Sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini,
bangsa Indonesia dituntut untuk memiliki kemampuan yang dapat
diandalkan khususnya dalam bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi agar dapat bersaing dengan bangsa lain.
o Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam
menentukan perkembangan dan pembangunan bangsa dan Negara.
o Upaya untuk meningkatkan keberhasilan siswa merupakan
tantangan yang dihadapi oleh setiap guru.
o Kecenderungan peserta didik yang minatnya kurang terhadap mata
pelajaran ilmu pengetahuan alam terutama pada mata pelajaran
biologi.
perolehan rata-rata nilai ulangan harian pada mata pelajaran biologi
semester 1 tahun ajaran 2010/2011 di SMP Negeri 2 Cihaurbeuti
sebesar 60,00 yang masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal
yang sudah ditentukan sebesar 65,50.
1. apakah penerapan model pembelajaran yang bervariasi dapat
memotivasi siswa dalam belajar ?;
2. apakah siswa dapat mengikuti proses belajar mengajar sesuai
yang diharapkan oleh guru?;
3. apakah motivasi dan kesiapan siswa dalam menerima pelajaran
mempengaruhi hasil belajar?;
4. apakah model pembelajaran kooperatif tipe student fasilitator and
explaining dan tipe numbered heads together dapat meningkatkan
hasil belajar siswa pada sub konsep ekosistem?;dan
5. apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe student fasilitator and
explaining dan tipe numbered heads together pada sub konsep
ekosistem?
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah
dikemukakan di atas, maka masalah yang diteliti dirumuskan
sebagai berikut: “apakah terdapat perbedaan hasil belajar
siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe student fasilitator and
explaining dan tipe numbered heads together pada sub
konsep Ekosistem di kelas VII SMP Negeri 2 Cihaurbeuti”.
1. Hasil belajar siswa adalah perubahan tingkah laku siswa setelah
mereka mempelajari sub konsep ekosistem. Kemampuan siswa
dalam memahami sub konsep ini diukur dengan tes tertulis berupa
soal pilihan ganda yang dibatasi pada aspek mengingat (C1),
mengerti (C2) dan memakai (C3).
2. Model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together
digunakan untuk melibatkan siswa dalam menguatkan
pemahaman pembelajaran terhadap materi yang dibahas.
Adapun langkah-langkah yang harus ditempuh dalam penggunaan
model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together
adalah sebagai berikut :
a. siswa dibagi dalam enam kelompok yang terdiri dari lima
sampai enam siswa, setiap siswa dalam tiap kelompok
mendapat nomor;
b. guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok
mengerjakannya;
c. guru memanggil salah satu nomor siswa dengan
nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerjasama
mereka;
d. kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan
memastikan tiap anggota kelompok dapat
mengerjakannya dan mengetahui jawabannya;
e. siswa yang lain menanggapi hasil kerja kelompok
yang melaporkan, kemudian guru mennjuk nomor
yang lain; dan
f. Kesimpulan.
3. Model pembelajaran kooperatif tipe student facilitator and
explaining dalam proses pembelajarannya tidak harus berasal
dari guru menuju siswa,siswa bisa juga saling mengajar
dengan sesama siswa lainnya. Langkah –langkah dalam
model pembelajaran kooperatif tipe student fasilitator and
explaining adalah sebagai berikut:
a. siswa dibagi menjadi enam kelompok yang terdiri dari enam
orang siswa;
b. sebelum memulai pelajaran, guru menyampaikan kompetensi
dasar yang akan dicapai yaitu menentukan ekosistem dan
saling hubungan antara komponen ekosistem;
c. guru menyajikan inti materi yang akan dibahas tentang
ekosistem;
d. guru memberikan tugas dan masing masing kelompok
mengerjakannya;
e. memberi kesempatan siswa dari tiap kelompok secara
bergantian untuk menjelaskan kepada siswa lainnya melalui
peta konsep;
f. guru menyimpulkan ide atau pendapat dari siswa;
g. guru menerangkan semua materi yang disajikan saat itu
mengenai ekosistem; dan
h. penutup.
Tujuan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan
hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakanmodel pembelajaran kooperatif tipe student fasilitator and explainingdengan tipe numbered head together di kelas VII SMP N 2 Cihaurbeuti. pada sub konsep Ekosistem.
E. KEGUNAAN PENELITIAN 1. Kegunaan Teoretis2. Kegunaan Praktisa. Bagi Gurub. Bagi Siswac. Bagi peneliti
Menurut Gagne (Suprijono, Agus 2010:2) ”Belajar
adalah perubahan disposisi atau kemampuan yang dicapai
seseorang melalui aktifitas. Perubahan disposisi tersebut bukan
diperoleh langsung dari proses pertumbuhan seseorang secara
ilmiah”.
2) Pengertian mengajarMenurut Slameto (2010; 29) memberikan definisi
mengenai mengajar merupakan “Penyerahan kebudayaan
berupa pengalaman-pengalaman dan kecakapan kepada anak
didik kita, atau usaha mewariskan kebudayaan masyarakat pada
generasi berikut sebagai generasi penerus”.
3). Pengertian Hasil Belajar
Yamin, Martinis (2008: 33) dengan mengutip aspek hasil belajar yang dikemukakan oleh Bloom berpendapat bahwa hasil belajar dapat dibagi dalam tiga kelompok (kawasan), yaitu:
a) Kawasan kognitif,berorientasi kepada kemampuanberfikir,mencakup kemampuan intelektual yang sederhana.memiliki enam kawasan yaknimengingat,mengerti,memakai,menganalisis,menilai danmencipta.
b) Kawasan afektif berhubungan denganperasaan,emosi,sistem nilai dan sikap hati.memiliki lima tingkatan yakni tingkatmenerima,menanggapi,menghargai.mengorganisasikandan menghayati.
c) Kawasan psikomotor berorientasi kepada kemampuanmotorik,memiliki empat kawasan yakni gerakan seluruhbadan, gerakan yang terkoordinasi,komunikasinonverbal dan kebolehan dalam berbicara.
menurut slameto (2010 : 54) faktor yang mempengaruhi hasil
belajar dibedakan menjadi dua yaitu:
a) faktor intern
faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu
yang sedang belajar meliputi;
(1). faktor jasmaniah;
(2). faktor fsikologis;dan
(3). faktor kelelahan.
b) faktor ekstern
faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu.
Meliputi:
(1). faktor keluarga
(2). faktor sekolah,
a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Menurut Suprijono, Agus (2009:54) ”Pembelajaran kooperatif
merupakan konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja
kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh
guru atau diarahkan oleh guru”.
Menurut Scott Gordon (Lie,Anita, 2008:41):
Pada dasarnya manusia senang berkumpul dengan yang
sepadan dan membuat jarak dengan yang berbeda. Namun,
pengelompokan dengan orang lain yang sepadan dan
serupa ini bisa menghilangkan kesempatan anggota
kelompok untuk memperluas wawasan dan memperkaya diri,
karena dalam kelompok homogen tidak terdapat banyak
perbedaan yang bisa mengasah proses berpikir,
bernegosiasi, berargumentasi, dan berkembang.
Dalam Delia (2008: http://wywid. wordpress.Com/2007/11/10/ model pembelajaran -19-student facilitator and explaining/) beberapa kelebihandan kelemahan dalam pembelajaran menggunakanmodel student fasilitator and explaining, diantaranya :
a) kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe student fasilitator and explaining yaitu siswa diajak untukdapat menerangkan kepada siswa lain, dapatmengeluarkan ide-ide yang ada dipikirannyasehingga lebih dapat memehami materi tersebut;dan
b) Kelemahan model pembelajaran kooperatif tipestudent fasilitator and explaining yaitu adanyapendapat yang sama sehingga hanya sebagian sajayang tampil.
a) guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai;
b) guru mendemonstrasikan atau menyajikan materi;
c) memberi kesempatan siswa untuk menjelaskan kepada siswa
lainnya misalnya melalui bagan atau peta konsep;
d) guru menyimpulkan idea tau pendapat dari siswa;
e) guru menerangkan semua materi yang disajikan saat itu;dan
f) penutup.
a)
Model pembelajaran kooperatif Tipe numbered heads together
ini adalah model pembelajaran yang melibatkan lebih banyak siswa
dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan
mengecek seberapa besar pemahaman mereka terhadap isi
pelajaran tersebut.
Adapun langkah langkah pembelajaran tipe numbered heads
together, diantaranya:
a) siswa dibagi dalam kelompok setiap siswa dalam setiap
kelompok mendapat nomor;
b) guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok
mengerjakannya;
c) kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan
memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya;
d) Guru memanggil salah satu nomor siswa. Nomor yang
dipanggil melaporkan hasil kerjasama mereka;
e) Siswa yang lain menanggapi hasil kerja kelompok yang
melaporkan ,kemudian guru menunjuk nomor yang
lain;dan
f) kesimpulan.
1. Pengertian ekosistem
2. Satuan ekosistem
a. individu
b.populasi
c.komunitas
d. bioma
e.hubungan saling ketergantungan
1) rantai makanan
2) jaring jaring makanan
3) piramida makanan
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Nuriyah,Syayidah
(2010:65) bahwa model pembelajaran kooperatif tipe student
facilitator and explaining lebih baik dibandinkang tipe snowball
throwing.
Sedangkan hasil penelitian Rosidah,Iis (2009:63) bahwa model
pembelajaran koopertif tipe numbered heads together lebih baik
dibandingkan tipe think phair share.
Berdasarkan kedua hasil penelitian tersebut maka penulis
meneliti perbedaan hasil belajar siswa yang proses
pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
student facilitator and explaining dan tipe numbered heads together
pada sub konsep ekosistem
Pembelajaran kooperatif tipe student facilitator and explaining merupakan model pembelajaran yang mengikutsertakan seluruh siswa terlibat langsung untukmenemukan fakta –fakta atau pendapat mengenai suatukonsep melalui diskusi kelompok dan siswa sebagai fasilitatorsecara aktif mengkomunikasikan hasil temuannya berupa petakonsep.
Pembelajaran kooperatif tipe numbered teads together adalah suatu tekhnik belajar mengajar dengan siswa dalamkelompok mendapat nomor, guru memberikan tugas danmasing-masing kelompok mengerjakannya.
H. HIPOTESISHo : Tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang proses
pembelajarannya menggunakan model pembelajaran tipe student fasilitator and explaining dengan tipe numbered heads together diKelas VII SMP N 2 Cihaurbeuti pada Sub Konsep Ekosistem.
Ha : Terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannyamenggunakan model pembelajaran tipe student fasilitator an explainingdengan tipe numbered heads together di Kelas VII SMP N 2 Cihaurbeuti pada Sub Konsep Ekosistem
1. Metode PenelitianMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre
eksperimental design. Menurur Arikunto, Suharsimi (2006 : 84) mengemukakan :
Pre eksperimental design sering kali dipandang sebagai eksperimen yang tidak sebenarnya. Oleh karena itu, disebut juga dengan istilah “quasi-experimental” atau eksperimen pura-pura. Disebut demikian karena eksperimen jenis ini belum memenuhi persyaratan seperti cara eksperimen yang dapat dikatakan ilmiah mengikuti peraturan-peraturan tertentu.
2. Variabel Penelitiana. Variabel bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe student facilitator and explaining dan numbered head together.
b. Variabel terikatVariabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil
belajar siswa kelas VII SMP N 2 Cihaurbeuti pada Sub Konsep Ekosistem.
4. Instrumen Penelitiana. Konsepsi
b. Uji coba instrumen penelitian
1) Uji validitas
2) Uji reliabilitas
5. Populasi dan sampel
a.populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VII SMP
Negeri 2 Cihaurbeuti tahun ajaran 2010/2011 sebanyak 8 kelas
dengan jumlah siswa sebanyak 298 orang , yang diasumsikan
homogen dilihat dari rata-rata nilai raport pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam Biologi pada semester 1 tahun ajaran
2010/2011
b. SampelDalam penelitian ini sampel yang akan digunakan oleh penulis adalah
sebanyak dua kelas. Cara pengambilan sampelnya menggunakan cluster random sampling.
F.. Desain penelitianDalam penelitian ini disain penelitian yang digunakan penulis adalah one
shoot case study, penulis hanya mengadakan satu kali perlakuan dan selanjutnya diakhiri dengan post test.
G. Langkah-langkah penelitian1) Tahap persiapan2) Tahap pelaksanaan3) Tahap pengolahan data
H. Tekhnik pengolahan data dan analisis dataa) Uji persyaratan analisis
1) Uji normalitas dengan menggunakan uji Chi-kuadarat (X2)2) Uji homogenitas dengan menggunakan F maximum
b) Uji hipotesisuji hipotesis dengan menggunakan uji t.
I.Waktu dan tempat penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas VII SMP Negeri 2 Cihaurbeutisemester II, Tahun Pelajaran 2010/2011 yang beralamat di Jln. Panjalu( Legok Kondang) Cihaurbeuti-Ciamis.
waktu pelaksanaan penelitian pada bulan November 2010-April 2011 tahun ajaran 2010/2011.
SMP Negeri 2 Cihaurbeuti terletak di dusun Desa Tengah
Kecamatan Cihaurbeuti Kabupaten Ciamis, dengan alamat Jalan
Panjalu (Legok Kondang) Cihaurbeuti, berdiri di atas areal tanah seluas
6010 M2 merupakan Unit Gedung Baru yang dibangun oleh
Pemerintah dengan jumlah ruangan kelas sebanyak 9 kelas, Ruang
Kepala Sekolah, Ruang TU dan Ruang Guru masing – masing 1 ruang
dan mushola 1 ruang.
data statistik hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe student facilitator
and expalining;
Statistik Nilai
Minimum
Maksimum
Rentang
Rata-rata
Varians
Standar deviasi
16
29
13
23,34
8,85
2,97
Statistik nilai
Minimun
Maksimum
Rentang
Rata-rata
Varians
Standar deviasi
15
27
12
21,69
11,48
3,38
1. Uji Normalitas
DATA
A
B
2hitung
4 , 0 9
5 , 3 7
2tabel
9,49
9,49
Hasil Analisis
2hitung < 2 tabel
2hitung < 2 tabel
Kesimpul
an anali
Sis
Terima Ho
Terima Ho
Karena rata-rata hasil belajar yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe student facilitator and explaining ( 23,34) lebih tinggi dari pada rata-rata hasil belajar dengan yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together ( 21,69), maka model pembelajaran kooperatif tipe student facilitator and explaining lebih cocok digunakan untuk mengajar pada sub konsep Ekosistem di kelas VII SMP 2 Cihaurbeuti.
A.KESIMPULANBerdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis maka
diperoleh kesimpulan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe student facilitator and explaining dengan tipe numbered heads together di Kelas VII SMP Negeri 2 Cihaurbeutipada sub konsep Ekosistem. Siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe student facilitator and explaining menunjukkan hasil belajar yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together.
B. SARAN Penulis menyarankan bagi peneliti selanjutnya, hendaknyamencoba menerapkan model pembelajaran kooperatif tipestudent facilitator and explaining ataupun tipe numbered heads together pada sub konsep atau materi yang lain.
Terimakasih