Transcript
  • 5/26/2018 LAPORAN Praktikum Lapangan Widia Anggraeni 1315051057

    PRAKTIKUM LAPANGAN(Laporan Praktikum Lapangan Geologi Dasar)

    Oleh

    Widia Anggraeni1315051057

    LABORATORIUM GEOFISIKA

    JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS LAMPUNG

    2013

  • 5/26/2018 LAPORAN Praktikum Lapangan Widia Anggraeni 1315051057

    LEMBAR PENGESAHAN

    Judul Percobaan : Praktikum Lapangan

    Tempat Percobaan : Desa Ulubelu, kec.Ulubelu, kab.Tanggamus

    Tanggal Percobaan : 26 Desember 2013

    Nama : Widia Anggraeni

    NPM : 1315051057

    Fakultas : Teknik

    Jurusan : Teknik Geofisika

    Kelompok : V (lima)

    Bandar Lampung, 26 Desember 2013

    Mengetahui,

    Dosen

    Prof. Drs. Suharno, B.Sc., M.S., M.Sc., Ph.D.

  • 5/26/2018 LAPORAN Praktikum Lapangan Widia Anggraeni 1315051057

    PRAKTIKUM LAPANGAN

    Oleh

    Widia Anggraeni

    ABSTRAK

    Telah dilakukan praktikum lapangan di Desa Ulubelu yang terletak di Kecamatan

    Ulubelu, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung. Pada tanggal 26 Desember

    2013. Praktikum lapangan adalah salah satu kewajiban mahasiswa Teknik

    Geofisika mata kuliah Geologi Dasar. Praktikum lapangan adalah menerapkan

    apa yang telah diperoleh dalam teori lantas dipraktikan dilapangan sehingga

    mahasiswa memiliki keterampilan yang optimal setelah menempuh mata kuliah

    yang bersangkutan termasuk mata kuliah Geologi Dasar. Sebelum praktikum,

    praktikan mempersiapkan alat-alat yang digunakan untuk praktikum seperti alat

    tulis, peta geologi, GPS, dan kamera. Selama praktikum kami melakukan

    pengeplotan dan mengeplot manual di peta geologi, mengamati fenomena geologi

    sekitar berupa batuan teralterasi dan sumber air panas sebagai manifestasigeothermal, serta pengetahuan mengenai geothermal Ulubelu.

  • 5/26/2018 LAPORAN Praktikum Lapangan Widia Anggraeni 1315051057

    DAFTAR ISI

    ` halaman

    LEMBAR PENGESAHAN.................................................................. .............. i

    ABSTRAK ............................................................................................ .............. ii

    DAFTAR ISI......................................................................................... .............. iii

    DAFTAR GAMBAR ............................................................................ ..............iv

    DAFTAR TABEL ............................................................................................... v

    I. PENDAHULUANA. Latar Belakang .............................................................................. 1

    B. Tujuan Percobaan .......................................................................... 1

    II. TINJAUAN PUSTAKAIII. PROSEDUR PERCOBAAN

    A. Alat dan Bahan ..............................................................................4B. Prosedur Percobaan .......................................................................5C. Diagram Alir .................................................................................5

    IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASANA. Hasil Pengamatan ..........................................................................6B. Pembahasan ...................................................................................6

    V. KESIMPULANDAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

  • 5/26/2018 LAPORAN Praktikum Lapangan Widia Anggraeni 1315051057

    DAFTAR GAMBAR

    halaman

    Gambar 3.1 Alat tulis............................................................................................4

    Gambar 3.2 Peta Geologi....4

    Gambar 3.3 GPS..4

    Gambar 3.4 kamera..4

    Gambar 4.1batuan teralterasi.................................................................................8

    Gambar 4.2Manifestasi sumber air panas Ulubelu..9

    Gambar 4.3sumur injeksi...10

    Gambar 4.4Kolam air panas......10

    Gambar 4.5Demister......11

  • 5/26/2018 LAPORAN Praktikum Lapangan Widia Anggraeni 1315051057

    DAFTAR TABEL

    halaman

    Tabel 4.1Tabel Plotan ............................................................................6

  • 5/26/2018 LAPORAN Praktikum Lapangan Widia Anggraeni 1315051057

    BAB I. PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Praktikum lapangan adalah menerapkan apa yang telah diperoleh dalam teori

    lantas harus dipraktikan dilapangan sehingga mahasiswa memilikiketerampilan yang optimal setelah menempuh mata kuliah yang bersangkutan

    termasuk mata kuliah geologi dasar. Desa Ulubelu yang terletak di kecamatan

    Ulubelu, kabupaten Tanggamus, provinsi Lampung adalah lokasi yang akan

    dilakukan praktikum lapangan kali ini. Di Ulubelu morfologinya termasuk

    lembah yang di apit oleh dua gunung yaitu gunung rindingan sebelah barat

    laut dan gunung tanggamus disebelah tenggara, sertasebelah barat dibatasi

    oleh pegunungan bukit barisan. Di daerah Ulubelu aktivitas vulkanik iyu

    terkonsentrasi pada sesar yang berarah barat laut tenggara, searah dengan

    sesar utama semangko dengan sesar lainnya timurlaut-baratdaya yang

    bertindak pada sebagai sesar sekunder yang bertindak sebagai sesar sekunder

    yang berkembang pada daerah ini. Di daerah ulubelu juga terdapat panas bumi

    sehingga praktikum lapangan yang diadakan di ulubelu ini praktikan dapat

    menerapkan dari hasil teori dan mengetahui informasi mengenai fenomena-

    fenomena yang berkaitan dengan bahasan geologi dasar.

    B. Tujuan Percobaan

    Adapun tujuan diadakannya praktikumlapangan adalah sebagai berikut :

    1.Meninjau secara langsung bentuk dari objek bahasan geologi dasar.

    2.Melihat fenomena-fenomena yang berkaitan dengan bahasan geologi

    dasar.

  • 5/26/2018 LAPORAN Praktikum Lapangan Widia Anggraeni 1315051057

    BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

    A.Letak Geografis dan Tatanan Geologi

    Daerah prospek panasbumi Ulubelu ini termasuk Kecamatan Ulubelu,

    Kabupaten Tanggamus, Propinsi Lampung. Daerah ini terletak 98 km sebelah

    barat kota Bandar Lampung dan berada pada elevasin 500-1500 m di atas muka

    laut. Manifestasi permukaan yang berupa mataair panas fumarola, solfatara,

    mud pool, steaming ground dan batuan teralterasi mengindikasikan adanya

    suatu sistem panasbumi di bawah permukaan(Anonim, 2013).

    Berdasarkan analisis foto udara dan citra Landsat diketahui bahwa pola utama

    struktur di daerah Ulubelu berarah baratlaut-tenggara sedangkan sesar-sesar

    dengan arah lainnya merupakan sesar orde kedua. Sesar-sesar yang berarah

    baratlaut-tenggara dan timurlaut baratdaya diduga sebagai produk gaya release

    dari gaya pembentuk Sesar Semangko. Litologi daerah Ulubelu umufirnya

    adalah batuan beku yang tertutupi oleh produk vulkanik Kuarter (Masdjuk,

    1989).

    Secara fisiografis daerah penelitian termasuk Zona Semangko bagian selatan,

    yaitu suatu daerah depresi sepanjang Bukit Barisan yang berarah baratlaut-

    tenggara membujur dari Teluk Semangko hingga Banda Aceh (Van Bammelen,

    1949 dalam Masdjuk, 1989).

    B.Geokimia fluida

    Analisis geokimia telah dilakukan oleh Kamah dan Yunis (1997) terhadap

    sampel air dari 3 kelompok mataair panas yaitu kelompok-kelompok Ulubelu,

    Way Panas dan Way Ngarip-Way Semong. Pemplotan hasil analisis tersebut

    pada diagram segitiga C1-SOe-HCOI menunjukkan bahwa mataair panas

    kelompok Ulubelu berjenis sulfat. Hal ini mengindikasikan bahwa mataair

    panas ini adalah air permukaan yang terpanaskan oleh uap (steam-heated

    water). Mataair panas kelompok Way Panas dan WayNgarip-Way Semong

  • 5/26/2018 LAPORAN Praktikum Lapangan Widia Anggraeni 1315051057

    adalah air bertipe khlorida,mengindikasikan bahwa air ini berasal langsung dari

    reservoar di kedalaman (derp fluida). Hasil perhitungan geotermometer

    terhadap beberapa contoh fluida yang memenuhi syarat menunjukkan bahwa

    kisaran temperature reservoar di kedalaman adalah 234-251oC (Kamah dan

    Yunis, 1997).

    C.Geologi Bawah Permukaan

    Data geologi bawah permukaan didapatkan dari sumur UBL-01-, UBL-02 dan

    UBL-03. Menurut Kamah dan Yunis (1997) litologi bawah permukaan adalah

    batuan-batuan yang termasuk dalam satuan Lava Andesit G. Kukusan dan Lava

    Andesit G. Sula serta satuan Piroklastik G. Rindingan. Pada sumur UBL-01

    dan UBL-02 terdapat lempung hitam setebal 15 m di kedalaman t 600 m. Pada

    sumur UBL-01 dan UBL-03 terdapat dyke andesit. Hasil pengamatan

    petrografis beberapa sayatan tipis dafi core UBL-01 menunjukkan adanya

    batuan batuan teralterasi dengan intensitas kuat dan uein-aein mineral

    hidrotermal yang memotong batuan (Yorinaldi, 2000).

  • 5/26/2018 LAPORAN Praktikum Lapangan Widia Anggraeni 1315051057

    BAB III. PROSEDUR PERCOBAAN

    A. Alat dan Bahan

    Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai

    berikut :

    1. Perlengkapan tulis

    Gambar 3.1Alat tulis

    2. Peta Geologi

    Gambar 3.2 Peta Geologi

    3. GPS

    Gambar 3.3 GPS

    4. kamera

    Gambar 3.4 kamera

  • 5/26/2018 LAPORAN Praktikum Lapangan Widia Anggraeni 1315051057

    B. Prosedur Percobaan

    Adapun prosedur percobaan dari praktikum lapangan ini adalah sebagai berikut :

    1. Siapkan peralatan survey

    2. Tentukan daerah yang akan di survey

    3. Catatlah Koordinat lokasi pengamatan dan plotkan pada peta. Cocokan

    dengan koordinat yang direncanalkan dalam peta.

    4. Amati jenis-jenis batuan yang mungkin ditemukan di lapangan.

    5. Amati bentuk strukur geologi yang ada di lapangan seperti lipatan,

    patahan, dan rekahan.

    6. Ambil gambar dengan memotret atau dengan membuat sketsa pada buku

    survey.

    7. Catatlah parameter parameter penting pada struktur geologi yang teramati.

    8. Rekonstruksikan struktur geologi yang anda dat sebagai hasil laporan.

    C. Diagram Alir

    Adapun diagram alir dari percobaan ini adalah sebagai berikut :

    Menyiapkan alat survey

    Mementukan daerah yang akan di survey

    Memcatat koordinat lokasi pengamatan dan mengeplotkan di peta

    Mengamati jenis batuan yang mungkin ditemukan

    Mengamati bentuk struktur geologi yang ada di lapangan

  • 5/26/2018 LAPORAN Praktikum Lapangan Widia Anggraeni 1315051057

    BAB IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

    A.Data Pengamatan

    Berikut adalah data hasil plotan di beberapa titik menuju ulubelu :

    Tabel 4.1Tabel Plotan

    No UTM X UTM Y Elevasi

    (mdpl)

    Stasiun Waktu

    (WIB)

    1. 0526520 9407424 119 Gerbang Unila 06.00

    2. 0522552 9406206 169 Jl. Raden gunawan 07.07

    3. 0501341 9406204 117 Tugu Selamat Datang

    ibukota Pringsewu

    07.57

    4. 0496138 9407996 126 RM. mba pur Pringsewu 08.29

    5. 0476556 9407534 251 Pertigaan Talang

    Padang

    09.02

    6. 0471855 9411922 318 Jl raya Tekad,

    Pulaupanggung

    09.21

    7. 0460219 9406840 1490 Tugu Ulubelu 10.51

    8. 0452668 9410712 748 Air panas Ulubelu 11.22

    B.PembahasanPraktikum lapangan merupakan salah satu syarat wajib praktikum geologi

    dasar dan mata kuliah geologi dasar bagi mahasiswa teknik geofisika. Dalam

    praktikum lapangan kali ini dilakukan dari universitas lampung menuju

    ulubelu.

    Pada pukul 05.30 WIB praktikan sudah berkumpul di gerbang belakang

    Universitas Lampung. Di sini di absen, di berikan pengarahan sebelum

    perjalanan oleh asisten maupun oleh Prof. Suharno sendiri. Sebelum

    keberangkatan praktikan di ajari cara menghitung ketinggian tugu unila dengan

  • 5/26/2018 LAPORAN Praktikum Lapangan Widia Anggraeni 1315051057

    menghitung langkah kita, sedut pandang tangan dan menggunakan perhitungan

    hingga mendapatkan hasil nilai taksiran tinggi tugu tersebut. Yang pertama

    adalah berjalan santai sesuai dengan langkah biasa, dari posisi awal menuju

    gerbang sebanyak 15 kali dan di rata ratakan. Berikut adalah data hasil

    perhitungan langkah :

    Perlangkah :45, 42, 43, 45, 46, 48, 48, 45, 46, 47, 50, 47, 48, 42, 45.

    Jumlahnya 678. Maka rata-rata 678/15= 45,11 langkah.

    Jarak asli adalah 25 meter = 2500 cm

    Jadi panjangnya langkah kita dapat di ukur dengan :

    Jarak asli dibagi rata-rata langkah

    Cm langkah = 2500/45,11

    = 55, 43 cm

    Jadi rata-rata lankah saya sepanjang 55,43 cm.Setelah hasil rata-rata langkah ditemukan, maka kembali ke posisi semula dan

    melihat tugu, disini diajarkan menghitung sudut dengan sisi pandangan jari,

    satu jari di ibaratkan 1 derajat. Jadi dari dasar tugu hingga puncak. Hasil

    pengamatan saya mendapatkan hasil 17o. selanjutnya perhitungan untuk

    mentaksirkan tinggi kira-kira tugu tersebut :

    X= langkah rata-rata x langkah baru / 100

    Maka masukan nilai :

    X= 45,11 x 46 / 100= 20,75

    Tinggi tugu = Xx Tan 17o

    Tinggi tugu = 20,75 x 0,305

    = 6,3289 m

    Jadi hasil taksiran yang saya lakukan mendapatkan hasil 6,3289 m. sedangkan

    tinggi tugu asli menurut Prof. Suharno sekitaran 6-9m. jadi bisa dikatakan

    masih dalam sekitaran angka taksiran tersebut.

    Kemudian dilakukan pengeplotan secara manual. Yang pertama yaitu

    menggunakan GPS dan di dapatkan utm X, utm Y dan elevasi. Masukan angkayang diperoleh di peta geologi yang ada (peta bandarlampung) PL-1 diperoleh

    dipeta dekat rajabasa dengan elevasi atau ketinggian 119 mdpl. Setelah itu

    keberangkatan melewat jalan yang menembus ke pesawaran, di jalan

    melakukan pengeplotan kembali PL-2 di Jl. Raden gunawan geologi sekitar

    terdapat bukit-bukit yang dikeruk (batuan muda), PL-2 diperoleh dekat

    Tanjung Gading dengan ketinggian tempat 169 mdpl. Perjalanan dilanjutkan

    dan dilakukan pengeplotan ketiga PL-3 di tugu selamat dating ibukota

  • 5/26/2018 LAPORAN Praktikum Lapangan Widia Anggraeni 1315051057

    pringsewu, dan hasilnya sesudah gading rejo, dan di sebelah selatan terdapt

    deretan gunung muda (bias dilihat dipeta yang ada garis kontur seperti

    gelombang yang menandakan ketinggian gunung, dengan ketinggian tempat

    117 mdpl. Perjalanan dilanjutkan dan berhenti di RM. Mba Pur Pringsewu,

    dilakukan pengeplotan PL-4 dan didapatkan hasil bacaan pringsewu di peta

    geologi dengan ketinggian tempat 126 mdpl. Kemudian perjalanan dilanjutkan,

    pengeplotan kelima di lakukan di pertigaan talang padang dan diperoleh Pl-5 di

    talang padang sebelum banding agung dengan ketinggian tempat 251 mdpl.

    Dilanjutkan menuju ulubelu dan dilakukan pengeplotan keenam di jalan raya

    tekad pulaupanggung, PL-6 diperoleh tepat di tulisan pulaupanggung dengan

    ketinggian tempat 318 mdpl. Perjalanan dilanjutkan kemudian mencapai

    puncak ulubelu dilakukan pengeplotan ketujuh dan di plotkan ke peta

    diperoleh sebelah utara guung kabawok. Dilanjutkan perjalanan menuju mata

    air panas yang ada di ulubelu di lakukan pengeplotan (PL-8) dan diperoleh di

    samping kiri bawah tepat di formasi AtR atau di formasi batuan alterasi.

    Di mata air panas ini berada di ketinggian 748 mdpl. Formasi batuan yaitu

    batuan teralterasi. Alterasi adalah perubahan mineral yang ada di dalam batuan

    akibat proses termal. Batuan beku, maupun batuan sedimen teralterasi sehingga

    terjadi perubahan menjadi ringan berat batuan tersebut. Kemudian untuk warna

    batuan yang ada, terdapat warna kemerah merahan hal ini di sebabkan

    terjadinya oksidasi dengan Fe atau besi. Kemudian untuk warna baauan yang

    kehijau-hijauan hal ini diakibatkan oksidasi dengan sulfur. Bau disini sangat

    menyengat seperti telur, gas ini berasal dari sulfur, fumarola maupun sulfatar.

    Berikut adalah gambar batuan teralterasi yang ada di mata air panas ulubelu :

    Gambar 4.1batuan teralterasi

  • 5/26/2018 LAPORAN Praktikum Lapangan Widia Anggraeni 1315051057

    Berikut adalah tempat salah satu manifestasi panas bumi yang ada di ulubelu

    berupa mata air panas :

    Gambar 4.2Manifestasi sumber air panas Ulubelu

    Manifestasi permukaan yang berupa mataair panas fumarola, solfatara, mud

    pool, steaming ground dan batuan teralterasi mengindikasikan adanya suatu

    sistem panasbumi di bawah permukaan. Jadi dengan adanya penemuan

    manifestasi permukaan perlu dilakukan penelitian lebih, terutama untuk

    geokimia fluida dan di peroleh hasil analisis tersebut pada diagram segitiga C1-

    SOe-HCOI menunjukkan bahwa mataair panas kelompok Ulubelu berjenis

    sulfat. Hal ini mengindikasikan bahwa mataair panas ini adalah air permukaan

    yang terpanaskan oleh uap (steam-heated water) (Kamah dan Yunis, 1997).

    Hasil analisis geokimia telah menunjukkan adanya manifestasi mataair panas

    bertipe sulfat di daerah Ulubelu pada elevasi yang tinggi sekitar 700 m dari

    permukaan laut yang menandakan bahwa air tersebut adalah air permukaan

    yang terpanasi oleh uap. Pada daerah Way Panas dan Way Ngarip dengan

    elevasi rendah (150 m) terdapat manifestasi mataair panas tipe khlorida (Cl=

    482-815 ppm) dengan suhu 135-150 dan menyembur dengan tekanan yang

    cukup kuat. Air tipe ini adalah air yang berasal langsung dari reservoar dengan

    sistem dominan air panas. Berdasarkan hal tersebut diatas dan ditambah hasil

    analisis fluida sumur UBL-01 maka reservoar daerah ini adalah reservoar

    dominan air dengan tudung uap (steam cap).

  • 5/26/2018 LAPORAN Praktikum Lapangan Widia Anggraeni 1315051057

    Kemudian di lanjutkan menuju geothermal Ulubelu 1. Berikut adalah gambar

    sumur injeksi :

    Gambar 4.3sumur injeksi

    Sumur injeksi adalah sumur yang yang digunakan untuk hasil uap yang sudah

    jadi fluida untuk di masukkan ke bumi. Mengapa pada sumur injeksi pipa pipa

    tersebut tidak lurus, hal ini disebabkan untuk mempertahankan tekanan dan

    suhu tetap stabil. Karena ketika fluida bergerak lurus maka energy akan

    mengalami pelemahan, namun apabila mengalami tumbukan maka terjadi

    peningkatan energy sehingga tetap mampu mempertahankan tekanan dan suhu

    sebelum di injeksikan ke dalam bumi.

    Gambar 4.4Kolam air panas

  • 5/26/2018 LAPORAN Praktikum Lapangan Widia Anggraeni 1315051057

    Kolam air panas adalah tempat untuk mengendapkan air dari dalam bumi

    (brine) yang kandungan zat kimia yang masih banyak, sehingga ditampung,

    untuk melepaskan zat zat kimia tersebut sebelum diproses kembali

    Gambar 4.5Demister

    Sumur produksi adalah sumberr pemasok utama energy uap yang akan

    disalurkan ke PLTP sebagai pembangkit listrik. Fluida yang keluar kemudian

    dialirkan melalui pipa distribusi uap yang ditempatkan di atas permukaan

    tanah. Hal ini bertujuan untuk mempermudah pengecekan apabila terjadi

    kebocoran. Pipa tersebut terbuat dari bahan carbon steel yang tahan terhadap

    tempratur tinggi untuk mencegah hilangnya panas pada saat berlangsungnya

    operas, pipa pipa tersebut di isolasi dengan bahan CaSiO4 dengan ketebalan

    50mm. Uap di pisahkan dalam Demister, Demister adalah sebuah alat yang

    berbentuk tabung silinder yang berukuran 14.5 m3 didalamnya terdapat kisi

    kisi baja yang berfungsi untuk mengeliminasi butir butir air yang terbawa

    oleh uap dari sumursumur panas bumi. Di bagian bawahnya terdapat kerucut

    yang berfungsi untuk menangkap air dan partikel partikel padat lainnya yang

    lolos dari separator, sehingga uap yang akan dikirim ke turbin merupakan uap

    yang benarbenar uap yang kering dan bersih. Karena jika uap yang masuk ke

    turbin tidak kering dan kotor, akan menyebabkan terjadinya vibrasi, erosi dan

    pembentukkan kerak pada turbin. Uap masuk dari atas demister langsung

    menabrak kerucut, karena perbedaan tekanan dan berat jenis maka butiran air

  • 5/26/2018 LAPORAN Praktikum Lapangan Widia Anggraeni 1315051057

    kondensat dan partikel partikel padat yang terkandung dalam di dalam uap

    akan jatuh. Uap bersih akan masuk ke saluran keluar yang sebelumnya

    melewati saringan terlebih dahulu dan untuk selanjutnya diteruskan ke turbin.

    Proses pengolahan energi panas bumi diawali dengan pengambilan uap panas

    dari dalam bumi. Proses ini meliputi Filtrasi, pemisahan uap panas dengan air,

    pergerakan uap panas pada turbin (uap panas menggerakkan rotor pada stator

    yang disimpan dalam kumparan sehingga energi mekanik di ubah menjadi

    energi listrik. Proses ini meliputi alat-alat : Demister (alat pemisah uap panas

    dan air), Steam Receving Header (alat pengumpul uap sementara sebelum

    masuk ke turbin), Vent Structure (pengatur tekanan uap, pengaman yang akanmembuang uap bila terjadi kelebihan tekanan pada Steam Receving Header),

    Separator (suatu pemisah zat padat, silica, bintik-bintik air, dan zat lain yang

    bercampur dengan uap yang masuk kedalam separator), Kondensor

    (mengkondensasi bekas uap dari turbin kondisi tekanan hampa), Turbin (alat

    pengubah energi mekanik menjadi energi listrik melalui gerakan generator),

    Swityard (alat pemutus dan penghubung aliran listrik yang akan di

    distribusikan).

  • 5/26/2018 LAPORAN Praktikum Lapangan Widia Anggraeni 1315051057

    BAB V. KESIMPULAN

    Adapun kesimpulan dari praktikum lapangan adalah sebagai berikut :

    1. Kami telah dapat mengeplot secara manual dan hasil plotan manual serta hasil

    topografi dari plot yang menggunakan surfer 10.0 dapat dilihat di lampiran

    2. Fenomena geologi dasar yang di temui adalah batuan teralterasi yang terdapat

    di salah satu manifestasi panas bumi (sumber air panas).

    3. Batuan alterasi adalah perubahan mineral yang ada di dalam batuan akibat

    proses termal.

    4. Sumur injeksi adalah sumur yang digunakan untuk mengembalikan fluida

    kedalam bumi.

    5. Kami telah mengetahui sedikit mengenai panas bumi yang ada di Ulubelu.

  • 5/26/2018 LAPORAN Praktikum Lapangan Widia Anggraeni 1315051057

    DAFTAR PUSTAKA

    Anonim. 2013. http://thinkgeoenergy.com/archives/tag/ulubelu .(diakses pada

    tanggal 29 desember 2013 pukul 10.00 WIB)

    Daud, Y., Sudarman, S. and Ushijima, K. (2000) Integrated Geophysical Studies

    of Ulubelu Geothermal Field, South Sumatera, Indonesia, Proceeding

    World Geothermal Congress 2000 (Kyushu-Tohuku), May 28-]une 10

    2000, pp.1071.-7076.

    Kamah, M. Y. dan Yunis (1997) Eualuasi Geologi dan Geokimia pemboran

    Sumur Ulubelu lampung. Pertamina Divisi Panasbumi, Jakarta, tidak

    Diterbitkan.

    Masdjuk, M. (1989) Geology Daerah UIubeIu, Lampung Selatan. Pertamina

    Divisi Panasbumi, Jakarta, tidak Diterbitkan.

    Mulyadi (2000) The Ulubelu Area, The Most Developed Geothermal Area in

    South Sumatera. proceeding World Geothermal Congress 2000 (Kyushu-

    Tohuku), May 28-June 10 2000, pp.1,463-L468.

    Van Bammelen, 1949 dalam Masdjuk, 1989 ) Geology Daerah UIubeIu, LampungSelatan. Pertamina Divisi Panasbumi, Jakarta, tidak Diterbitkan.

    Yorinaldi (2000) Model Tentatif Sistem Panasbumi Daerah Ulubelu, Kabupaten

    lampung Selatan, Propinsi lampung Berdasarkan Data Magnetotelluric.

    http://thinkgeoenergy.com/archives/tag/ulubeluhttp://thinkgeoenergy.com/archives/tag/ulubelu
  • 5/26/2018 LAPORAN Praktikum Lapangan Widia Anggraeni 1315051057

    LAMPIRAN

  • 5/26/2018 LAPORAN Praktikum Lapangan Widia Anggraeni 1315051057

    System panas bumi

    Sumber :forum.iagi.or.id

    http://forum.iagi.or.id/viewtopic.php?f=15&t=25http://forum.iagi.or.id/viewtopic.php?f=15&t=25http://forum.iagi.or.id/viewtopic.php?f=15&t=25http://forum.iagi.or.id/viewtopic.php?f=15&t=25
  • 5/26/2018 LAPORAN Praktikum Lapangan Widia Anggraeni 1315051057

    Berikut adalah hasil plot manual di peta Bandarlampung:

  • 5/26/2018 LAPORAN Praktikum Lapangan Widia Anggraeni 1315051057

    Berikut adalah hasil plot manual di peta Tanggamus:

  • 5/26/2018 LAPORAN Praktikum Lapangan Widia Anggraeni 1315051057

    Berikut adalah hasil plot manual di peta Ulubelu :

    :

  • 5/26/2018 LAPORAN Praktikum Lapangan Widia Anggraeni 1315051057

    Hasil Topografi dari data plot

    Dimana UTM X plot X, UTM Y plot Y dan UTM Z plot Elevasi.


Top Related