Download - Laporan Penentuan Komposisi Botanis (II)
-
8/17/2019 Laporan Penentuan Komposisi Botanis (II)
1/23
PENDAHULUAN
Padang penggembalaan merupakan suatu areal yang ditumbuhi vegetasi
dominant famili Gramineae dan mungkin juga terdapat jenis tumbuhan lainya
seperti legum, dan herbal lainya yang digunakan untuk makanan ternak. Padang
penggembalaan daerah tropik biasanya menghasilkan hijauan yang melimpah
pada musim hujan, pada saat sesudah itu tunas tanaman biji tumbuh dan
berkembang dengan baik dan cepat. Pemanfaatan padang penggembalaan alami
sebagai sumber pakan hijauan sudah lama dilakukan oleh peternakan kecil
(peternakan rakyat) di pedesaan. Untuk memperoleh pakan hijauan bagi ternak
yang dipeliharanya, peternak umumnya menggembalakan ternaknya pada padang
penggembalaan alami yang berada di sekitar tempat tinggalnya (Sawen dan
unaidi, !"##).
$nalisa komposisi botani diperlukan untuk mengetahui kondisi pastura
yang dapat mempengaruhi produksi dan kualitas hijauan yang dihasilkan. $nalisis
komposisi botani dapat dilakukan secara manual dengan melihat secara langsung
komposisi botani yang ada di suatu pastura. %amun hal ini tentu akan menjadi
masalah dalam menentukan akurasi jenis botani dan waktu yang diperlukan untuk
melihat kondisi botani dan waktu yang diperlukan untuk melihat kondisi botani
yang ada secara keseluruhan (Priyanto dan &ulistiani, !""').
Pengukuran pada pastura merupakan cara evalusi yang cukup akurat baik
dengan metode langsung maupun tidak langsung. Pengukuran pastura secara
langsung akan lebih memberikan gambaran akan keadaan pastura sebenarnya,
metode ini dapat dilakukan dengan penghitungan komposisi botani dengan
beberapa caranya, dengan mengukur produktivitasnya dan juga penghitungan
-
8/17/2019 Laporan Penentuan Komposisi Botanis (II)
2/23
komposisi kimianya. leh karena itu dilakukan praktikum tatalaksana padang
penggembalaan mengenai penentuan komposisi botanis dengan tujuan untuk
mengetahui berat komponen spesies dan mengetahui cara ranking berdasarkan
bahan kering di P. *endikari United +ive Stock (P. *U+S) abupaten Sidrap,
serta kegunaan dilaksanakan praktikum tatalaksana padang penggembalaan
mengenai penentuan komposisi botanis agar sebagai informasi ilmiah bagi
mahasiswa dan masyarakat dalam mengetahui berat komponen spesies dan
mengetahui cara ranking berdasarkan bahan kering di P. *endikari United +ive
Stock (P. *U+S) abupaten Sidrap.
-
8/17/2019 Laporan Penentuan Komposisi Botanis (II)
3/23
TINJAUAN PUSTAKA
Gambaran Umum Penggunaan Padang Penggembalaan
Padang penggembalaan merupakan suatu daerah padangan dimana
tumbuh tanaman makanan ternak yang tersedia bagi ternak yang merenggutnya
menurut kebutuhannya dalam waktu singkat. Produktivitas hijauan pakan pada
suatu padang penggembalaan dipengaruhi oleh faktor ketersediaan lahan yang
memadai, dimana lahan tersebut harus mampu menyediakan hijauan pakan yang
cukup bagi kebutuhan ternak. Selain itu faktor kesuburan tanah, ketersediaan air,
iklim dan topografi juga turut berpengaruh (Sawen dan unaidi, !"##).
Padang penggembalaan dapat diklasifikasikan menjadi empat golongan
utama yakni padang penggembalaan alam, padang penggembalaan permanen yang
sudah diperbaiki, padang penggembalaan buatan (temporer), dan padang
penggembalaan dengan irigasi. -egetasi yang tumbuh pada padang
penggembalaan terdiri atas rumputrumputan, kacangkacangan, atau campuran
keduanya. /ungsi kacangkacangan pada padang penggembalaan memberikan
nilai gi0i pakan yang lebih baik terutama berupa protein, fosfor dan kalium
(Sudaryanto dan Priyanto, !""1).
/aktor 2 faktor yang memepengaruhi padang pengembalaan antara lain,
$ir berfungsi untuk fotosintesis, penguapan, pelarut 0at hara dari atas ke daun.
3ntensitas sinar mata hari. Peningkatan pertumbuhan tanaman sejalan dengan
peningkatan intensitas cahaya. umlah energi matahari yang diterima seawal
mungkin pada saat munculnya sampai periode pemasakan adalah penting untuk
akumulasi berat kering selama periode tersebut. ompetisi 0at 2 0at makanan.
ompetisi terjadi dengan tanaman utama. ekompakan tanah.Pastura yang
-
8/17/2019 Laporan Penentuan Komposisi Botanis (II)
4/23
digembala dengan stocking rate yang tinggi, tanah menjadi kompak, padat dan
berakibat mengurangi aerasi akar dan daya tembus air. Pengambilan 0at 2 0at
makanan. 4akin sering pastura dipotong makin sedikit daun yang gugur yang
menambah humus dan pada waktu yang sama, makin banyak 0at0at makanan
yang hilang. *erkurangnya produksi pastura yang terlalu tinggi menyebabkan
(Pertiwi, !""5).
Pemanfaatan padang penggembalaan alami sebagai sumber pakan hijauan
sudah lama dilakukan oleh peternakan kecil (peternakan rakyat) di pedesaan.
Untuk memperoleh pakan hijauan bagi ternak yang dipeliharanya, peternak
umumnya menggembalakan ternaknya pada padang penggembalaan alami yang
berada di sekitar tempat tinggalnya. Pada kenyataannya, pemeliharaan ternak
ruminansia dengan sistem pemeliharaan tersebut cenderung memperlihatkan
bahwa produksi yang dihasilkan relatif rendah (Sawen dan unaidi, !"##).
Pengelolaan padang penggembalaan yang digunakan untuk penggemukan
sapi dengan sistem pasture fattening adalah rotasi penggunaan padang
penggembalaan. Suatu areal padang penggembalaan dapat dibagi atas beberapa
petak dan diisi dengan beberapa ekor sapi yang digemukkan. Setiap petak harus
diamati terus agar dapat ditentukan saat yang tepat untuk melakukan rotasi
(Siregar, !"#").
Gambaran Umum Komposisi Botanis
$nalisis botani padang penggembalaan mengidentifikasi spesies yang ada
dan proposal masing 2 masing spesies. omposisi botanis pasture terutama
legume sangat penting diperhatikan di padang penggembalaan karena
menunjukkan kualitas hiauan. eberadaan legume di padang penggembalaan
-
8/17/2019 Laporan Penentuan Komposisi Botanis (II)
5/23
menunjukkan pasture tersebut kualitasnya baik karena legume lebih tinggi kadar
protein, mineral dan daya cernanya disbanding rumput dan umumunya komposisi
legume sampai '"6 sangat baik untik memperoleh produksi ternak yang tinggi.
omposisi legume diatasnya kurang karena produksi dan kandungan energi
legume lebih rendah dari pada rumput. *eberapa cara yang dapat digunakan untuk
menentukan komposisi botanis yaitu berat, metode rangking spesies berdasarkan
berat kering, penutupan, jumlah individu dan frekuensi (7asan dkk., !"#').
$nalisa komposisi botani diperlukan untuk mengetahui kondisi pastura
yang dapat mempengaruhi produksi dan kualitas hijauan yang dihasilkan. $nalisis
komposisi botani dapat dilakukan secara manual dengan melihat secara langsung
komposisi botani yang ada di suatu pastura. %amun hal ini tentu akan menjadi
masalah dalam menentukan akurasi jenis botani dan waktu yang diperlukan untuk
melihat kondisi botani dan waktu yang diperlukan untuk melihat kondisi botani
yang ada secara keseluruhan. leh karena itu diperlukan metode analisis
komposisi botani hijauan makanan ternak yang cepat dan tepat (Priyanto dan
&ulistiani, !""').
omposisi botani suatu padang penggembalaan tidak konstan, hal ini
disebabkan karena adanya perubahan susunan akibat adanya pengaruh iklim,
kondisi tanah dan pemanfaatan oleh ternak. $nalisis komposisi botani yang
meliputi suatu vegetasi padangan menunjukkan gambaran tentang adanya spesies
spesies tertentu serta proporsinya di padangan tersebut. *eberapa teknik telah
digunakan untuk menganalisa vegetasi, antara lain dengan menimbang berat
masingmasing komponen. Penimbangan masingmasing spesies atau kultivar
merupakan metode yang paling tepat dan obyektif dalam menentukan komposisi
-
8/17/2019 Laporan Penentuan Komposisi Botanis (II)
6/23
botani suatu padangan dimana masingmasing komponen diekspresikan dalam
persentase dan total produksi bahan kering. Sampel yang dipakai dapat diambil
dari hijauan yang dipotong pada saat pada saat mengukur produksi atau unit
contoh yang secara spesifik dipakai untuk mengukur komposisi dari masing
masing spesies. umlah contoh yang bervariasi, tetapi diperkirakan ",' kg
dianggap sudah cukup untuk pelaksanaan analisis. *eberapa metode untuk
mengetahui komposisi botani yaitu pemisahan dengan tangan dan penimbangan
hijauan pakan yang telah dipotong, estimasi persentase berat pada hijuan pakan
yang telah dipotong, stimasi persentase berat insitu di kebun atau di lapangan
dan estimasi unit berat dari tiaptiap spesies di kebun atau lapangan (8orreia dkk.,
!"#").
Kualitas Hiauan Pada Padang Penggembalaan
ualitas nutrisi hijauan yang tumbuh pada suatu padang penggembalaan
dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya komposisi rumput dan legum,
tahap pertumbuhan hijauan, kondisi tanah, pemupukan, dan ketersediaan air.
anaman legum mengandung nitrogen yang lebih tinggi dibandingkan dengan
rumput dan rendahnya proporsi legum yang ada dalam vegetasi yang tumbuh di
padang penggembalaan atau perkebunan kelapa di lokasi penelitian menjadi
salah satu penyebab rendahnya kualitas nutrisi hijauan yang ada. /aktor lain
yang juga diduga menjadi penyebab rendahnya kandungan protein kasar
hijauan di lokasi penelitian adalah kondisi undegra0ing yang sedang terjadi
sehingga vegetasi yang ada mengalami penuaan dengan kandungan serat kasar
yang tinggi (9amry, !""1).
-
8/17/2019 Laporan Penentuan Komposisi Botanis (II)
7/23
omposisi hijauan suatu padang penggembalaan turut menentukan
kualitas hijauan pakan. $nalisis komposisi botani merupakan suatu metode yang
digunakan untuk menggambarkan adanya spesiesspesies tumbuhan tertentu
serta proporsinya di dalam suatu ekosistem padangan. omposisi suatu
padangan tidak konstan, hal ini disebabkan karena adanya perubahan susunan
akibat adanya pengaruh iklim, kondisi tanah dan juga pemanfaatannya oleh
ternak. Padang penggembalaan yang memiliki spesies hijauan yang bervariasi
antara rumput dan leguminosa terutama spesies tanaman yang berkualitas baik
akan meningkatkan kualitas hijauan (Sawen dan unaidi, !"##).
ualitas suatu tanaman hijauan pakan ditentukan oleh komposisi kimianya
melalui suatu analisa laboratorium terutama protein kasar. ualitas hijauan dapat
tercapai apabila kecepatan fotosintesis lebih tinggi dari pada tingkat respirasi yang
dilakukan oleh tanaman. /otosisntesis akan berjalan baik apabila ditunjang oleh
ketersediaan unsur hara, sinar matahari, air dan 8! yang cukup. $kumulasi
biomassa dari hasil fotosintesis banyak tergantung pada umur sedangkan proporsi
dan komponen biomassa senantiasa berubah dari fase ke fase pertumbuhan sesuai
dengan tingkat kedewasaan dan umur. anaman yang dipotong pada saat masih
mudah kandungan nutrisinya masih tinggi namun bahan keringnya rendah
sehingga hasil yang diperoleh juga rendah. Sedangkan pemotongan yang
dilakukan pada saat tanaman terlalutua, bahan keringnya tinggi namun kandungan
nutrisinya rendah, struktural kabohidratnya tinggi sehingga tidak menguntungkan
karena mempengaruhi kecernaan dari hijauan tersebut. ingkat kedewasaan
adalah faktor penting yang memperngaruhi komposisi kimia, perbandingan daun
-
8/17/2019 Laporan Penentuan Komposisi Botanis (II)
8/23
dan batang, banyaknya biji atau butiran dimana sangat besar pengaruhnya
terhadap nilai nutrien suatu hijauan (8orreia, !"#").
Komponen Spesies !umput" Legum dan Gulma pada Padang
Penggembalaan
eanekaragaman hijauan pakan termasuk rumput merupakan potensi yang
telah disediakan oleh alam untuk dimanfaatkan. 4emaksimalkan hijauan pakan
dalam memenuhi kebutuhan nutrisi ternak dilakukan berdasarkan acuan
kebutuhan di lapangan. Pengembangannya dilakukan dengan mengikuti kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi peternakan. :umput ditinjau dari metode
pemanfaatannya terbagi atas dua yaitu rumput gra0ing dan rumput potong.
:umput gra0ing adalah rumput yang dikonsumsi oleh ternak langsung di
lapangan. *iasanya tinggi rumput gra0ing dapat mencapai ! meter di atas
permukaan tanah, tahan terhadap injakan, serta tahan terhadap renggutan ternak.
Sementara rumput potong adalah rumput yang dikonsumsi oleh ternak ruminansia
melalui perantara peternakannya. :umput potong pada umumnya berproduksi
tinggi, tingginya dapat mencapai #" meter di atas permukaan tanah dan
memerlukan perhatian dalam pengrlolaan permanenan (7asan, !"#!).
+egum adalah kelompok hijauan lain yang merupakan unsur utama dalam
usaha peternakan ruminansia. +egum pada umumnya mengandung protein yang
tinggi dibandingkan Graminae. +egum juga memiliki fungsi yang sama dengan
Graminaedalam lingkungan yaitu sebagai tanaman vegetasi dan pengendali erosi.
%amun hal lain yang dimiliki legum adalah kemampuannya memfiksasi nitrogen
di udara melalui bintil 2 bintil akarnya (7asan, !"#!).
enis rumput lainnya, dalam penanamanya juga biasa dicampur dengan
jenis legum yang tujuannya untuk meningkatkan nilai gi0i dan produksinya. enis
-
8/17/2019 Laporan Penentuan Komposisi Botanis (II)
9/23
legum yang dapat ditanam bersama sama yaitu Trifolium repens, Trifolium
procumbens, Trifolium dubium dan Lespedeza sp. *erdasarkan kandungan
gi0inya, maka legum lebih tinggi kandungan protein kasarnya dari pada rumput.
Peranan legum sangat penting untuk satwa, legum juga mempunyai peranan
sangat penting untuk padang rumput antara lain yaitu memperbaiki kualitas
produksi suatu padang rumput, karena kadar protein kasar legum yang lebih
tinggi dari pada rumput. 4emanfaatkan transfer nitrogen dari legum untuk
menjaga produksi rumput padang rumput karena pelapukan akar serta rontokan
daun legum akan menyumbangkan % pada tanah setelah melewati proses
dekomposisi. 7al tersebut pada gilirannya akan meningkatkan produktivitas
satwa yang hidup pada padang rumput tersebut ($rnold, !"#;).
"6 atau bahkan #""6 dari total lahan (7asan, !"#!).
eberadaan gulma padang penggembalaan rumput dinilai sangat
merugikan.
-
8/17/2019 Laporan Penentuan Komposisi Botanis (II)
10/23
tinggi yang disebabkan adanya 0at penghambat pertumbuhan terhadap tumbuhan
lain yang disebut 0at allelopati. Pencegahan agar gulma tidak dapat tumbuh
dilakukan adalah membasmi gulma tersebut hingga akar 2 akarnya. enis gulma
yaitu Lantana camara, Chromolaena odorata, Hiptis brevipus, Urena lobata,
Mimosa pudica dan yang lainnya (7asan, !"#!).
Sebagian besar hijauan yang ada di padang penggembalaan adalah rumput
alam yakni diatas 1"6, hanya terdapat relatif sedikit tanaman leguminosa.
urangnya proporsi tanaman leguminosa di padang rumput alam menyebabkan
rendahnya kualitas hijauan, terutama selama musim kemarau proporsi legum
sudah tidak ada, di mana rumput alam sudah menjadi sangat rendah mutunya
yang menjadi sumber pakan satu satunya. Pada kebanyakan padang rumput
alam ditambah dengan ancaman gulma semak bunga putih (Chromolaena
odorata) yang semakin banyak ($rnold, !"#;). 9ominasi spesies hijauan
ditemukan ?5,#?6 rumput, #,;16 legum, ##,1;6 dapat dikonsumsi, dan #1,;"6
hijauan non pakan (&uko dkk., !"#!).
#etode !ang$ing Penentuan Komposisi Botanis
omposisi botani diperlukan untuk mengetahui kondisi pastura yang dapat
mempengaruhi produksi dan kualitas hijauan yang dihasilkan. $nalisis komposisi
botani dapat dilakukan secara manual dengan melihat secara langsung komposisi
botani yang ada di suatu pastura. %amun hal ini tentu akan menjadi masalah
dalam menentukan akurasi jenis botani dan waktu yang diperlukan untuk melihat
kondisi botani dan waktu yang diperlukan untuk melihat kondisi botani yang ada
secara keseluruhan. leh karena itu diperlukan metode analisis komposisi botani
-
8/17/2019 Laporan Penentuan Komposisi Botanis (II)
11/23
hijauan makanan ternak yang cepat dan tepat (9iwyanto dan 7andiwirawan,
!"";).
4etoda analisis komposisi botani menurut 9iwyanto dan 7andiwirawan
(!"";) @
#. 4etoda langsung
Pemisahan dengan menggunakan tangan dan penimbangan hijauan makanan
ternak yang ternak yang telah dipotong. 4etode ini paling teliti jika digunakan
jumlah sampel yang cukup banyak, tetapi memerlukan waktu yang lama dengan
fasilitas pengeringan yang memadai.
!. 4etoda pendugaan
#. Astimasi persentase berat pada hijauan makanan ternak yang telah
dipotong.
!. Astimasi persentase berat Bin situC di kebunDlapangan.
=. Astimasi unit berat dari tiaptiap spesies di kebunDlapangan.
4etodemetode tersebut lebih cepat tetapi kurang teliti karena faktor
faktor subyektif. 9alam perkembangannya, diperkenalkan metode BrankC atau
perbandingan yang memberikan persentase relatif tentang kedudukan masing
masing spesies (relative importance percentage). 4etode ini digunakan untuk
menaksir komposisi botani pada rumput atas dasar bahan kering tanpa melakukan
pemotongan dan pemisahan spesies hijauan (9iwyanto dan 7andiwirawan.,
!"";).
-
8/17/2019 Laporan Penentuan Komposisi Botanis (II)
12/23
#ET%DE P!AKTIKU#
&a$tu danTempat
Praktikum atalaksana Padang Penggembalaan Peternakan :akyat
mengenai Penentuan omposisi *otanis, dilaksanakan pada hari Sabtu, =" $pril
2 # 4ei !"#? pukul #"."" E3$ sampai selesai, bertempat penggembalaan P.
*erdikari United +ivestock (P.*U+S) abupaten Sidrap.
#ateri Pra$ti$um
$lat yang digunakan dalam melakukan praktikum atatlaksana Padang
Penggembalaan Peternakan :akyat mengenai penentuan komposisi botanis
adalah parangDgunting, meteran, kuadrat dan timbangan,
*ahan yang digunakan dalam melakukan praktikum atatlaksana Padang
Penggembalaan Peternakan :akyat mengenai penentuan komposisi botanis
adalah jerami padiDrumput kering, air, kantong plastik, tali rafia dan koran
#etode Pra$ti$um
Berat Komponen Spesies
4elemparkan kuadrat secara acak di padang penggembalaan,
memotong semua hijauan di dalam kuadrat sampai permukaan tanah,
memotong hijauan dan menyebarkan di atas koran, memisahkan satu spesies
dari spesies lainnya kemudian menimbang masingmasing spesies, mengambil
sampel masingmasing spesies, kemudian menentukan kadar bahan kering
dengan memasukkan sampel kedalam oven pada temperature #"" o8 selama
!; jam, kemudian menentukan kadar bahan kering dan berat kering masing
masing spesiesDkomponen.
#etode !an$ing Berdasar$an Ba'an Kering
-
8/17/2019 Laporan Penentuan Komposisi Botanis (II)
13/23
4elemparkan kuadrat secara acak pada padang rumput dan catat semua
spesies yang ada. Ukuran kuadrat tidak terlalu kritis tetapi asalak cukup luas
sehingga sekurangkurangnya tiga spesies yang masuk di dalamnya . Untuk
padang penggembalaan tropis, kuadrat dengan ukuran ;,1,!' atau ;" dm! cukup
baik digunakan, memperkirakan spesies yang menempati ranking pertama kedua
dan ketiga dalam hal produksi bahan kering. $pabila tidak ada perbedaan ranking
pertama dan kedua, ranking kedua dan ketiga secara sama pada kedua atau ketiga
spesies, kemudian mengulang prosedur di atas banyak kali, lebih disukai antara
'"#"" kali sehingga menghasilkan sekumpulan data, kemudian data ditabulasi
untuk memberikan proporsi kuadrat dimana tiap spesies menempati ranking
pertama, kedua dan ketikga. Proporsi kuadrat dimana spesies menempati ranking
pertama, kedua dan ketiga masingmasing dikalikan dengan faktor 5", #1, !#, ",
dan 5=, kemudian jumlah proporsi kuadrat suatu spesies setelah dikalikan dengan
faktor tersebut merupakan komposisi botanis spesies tersebut.
HASIL DAN PE#BAHASAN
-
8/17/2019 Laporan Penentuan Komposisi Botanis (II)
14/23
Pengamatan Komponen Spesies
*erdasarkan praktikum yang telah dilakukan mengenai omposisi *otanis
maka diperoleh hasil sebagai berikut.
abel #". Pengamatan omponen Spesies
uadranSpesies
:umput +egum
-
8/17/2019 Laporan Penentuan Komposisi Botanis (II)
15/23
melalui perantara peternakannya. :umput potong pada umumnya berproduksi
tinggi, tingginya dapat mencapai #" meter di atas permukaan tanah dan
memerlukan perhatian dalam pengrlolaan permanenan. 7al ini ditambahkan oleh
&uko dkk., (!"#!) menyatakan bahwa dominasi spesies hijauan ditemukan
?5,#?6 rumput, #,;16 legum, ##,1;6 dapat dikonsumsi, dan #1,;"6 hijauan
non pakan.
#etode !an$ing Bersadar$an Ba'an Kering
*erdasarkan praktikum yang telah dilakukan mengenai omposisi *otanis
maka diperoleh hasil sebagai berikut.
abel ##. 4etode :anking *erdasarkan *ahan ering
Spesies:anking Proporsi(kgD m
2
)
# ! = # ! =
:umput 5 # # ;? #? !'
+egum ' ! ! == == '"
-
8/17/2019 Laporan Penentuan Komposisi Botanis (II)
16/23
juga pemanfaatannya oleh ternak. Padang penggembalaan yang memiliki spesies
hijauan yang bervariasi antara rumput dan leguminosa terutama spesies
tanaman yang berkualitas baik akan meningkatkan kualitas hijauan.
PENUTUP
Kesimpulan
-
8/17/2019 Laporan Penentuan Komposisi Botanis (II)
17/23
*erdasarkan Praktek +apang ata +aksana Padang Pengembalaan
Peternakan :akyat mengenai Penentuan omposisi *otanis di P. *U+S dapat
disimpulkan bahwa paling banyak adalah graminae (rumput), yang kedua legum
dan yang ketiga gulma. Pada Praktek +apang ata +aksana Padang Pengembalaan
Peternakan :akyat P. *erdikari Unit +ive Stock di abupataen Sidrap
mengenai Penenetuan omposisi *otanis melalui jenis komponen spesies
berdasarkan jumlah spesies tanaman. 9isebabkan karena rumput sebagai sumber
pakan ternak yang biasanya digunakan oleh peternak.
Saran
Proses praktikum di lapangan sebaiknya alat yang digunakan lebih
lengkap lagi sehingga dapat mempermudah dalam praktikum dan sebaiknya
peternak lebih memperhatikan kondisi ternaknya agar ternaknya mendapatkan
nutrisi dan bobot badannya bertambahDgemuk.
DA(TA! PUSTAKA
$rnold, A.4. !"#;. Produktivitas Padang Penggembalaan Sabana imor *arat.
/akultas Peternakan Universitas %usa 8endana, upang.
-
8/17/2019 Laporan Penentuan Komposisi Botanis (II)
18/23
8orreia, *.$., +igia, +.
-
8/17/2019 Laporan Penentuan Komposisi Botanis (II)
19/23
LA#PI!AN
Lampiran )* Per'itungan #etode !an$ing Berdasar$an Ba'an Kering
-
8/17/2019 Laporan Penentuan Komposisi Botanis (II)
20/23
:umput@
Proporsi #F Rumput pada ranking1
Jumlahranking1 G #""
F7
15 G #""
F ",;? G #""
F ;? kgD m2
Proporsi !F Rumput pada ranking2
Jumlahranking2 G #""
F1
6 G #""
F ",#? G #""
F #? kgD m2
Proporsi =F Rumput pada ranking3
Jumlahranking3 G #""
F1
4 G #""
F ",!' G #""
F !' kgD m2
+egum @
Proporsi #F Legum pada ranking1
Jumlah ranking1 G #""
F5
15 G #""
F ",== G #""
F == kgD m2
Proporsi !F Legum pada ranking2
Jumlah ranking2 G #""
F2
6 G #""
F ",== G #""
F == kgD m2
Proporsi =F Legum pada ranking3
Jumlah ranking3 G #""
-
8/17/2019 Laporan Penentuan Komposisi Botanis (II)
21/23
F2
4 G #""
F ",' G #""
F '" kgD m2
-
8/17/2019 Laporan Penentuan Komposisi Botanis (II)
22/23
Laporan Pra$ti$um
Tatala$sana Padang Penggembalaan Peterna$an !a$+at
P!AKTIKU# ,I
PENENTUAN K%#P%SISI B%TANIS
NA#A - #A!I.ANI NU! #EILANI
NI# - I /// /0 122
-
8/17/2019 Laporan Penentuan Komposisi Botanis (II)
23/23
KEL%#P%K3GEL - ,III3II
ASISTEN - ISNA&ATI #UHAJI!
LAB%!AT%!IU# IL#U HIJAUAN PAKAN DAN PASTU!E
JU!USAN NUT!ISI DAN #AKANAN TE!NAK
(AKULTAS PETE!NAKAN
UNI,E!SITAS HASANUDDIN
#AKASSA!
21/4