Download - Laporan Akhir RPJMD Paser.indd
PEMERINTAHKABUPATEN PASER
RPJMDKabupaten PaserProvinsi Kalimantan Timur
2016-2021
FISIPOL UGMConsolidating Evidence, Strengthening Capacity
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
ii | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Rencana Pembangunan Jangka Menengah DaerahKabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur2016 - 2021
Penanggungjawab• Drs Bambang Purwoko
Ketua• Dr. Gabriel Lele
Peneliti• Dr Nurhadi K Sutrisno• Fuad Khabibi Setiawan MPA• Ermalindus Albinus Sonbay• Danang Wahyuhono• Atiyatul Izzah
Reviewer• Abdul Gaffar karim, MA• Arie Ruhyanto, M.Sc
Desain Sampul danTata Letak• Adhi Pradhitya Mega Tama
xiv + 284 halaman20,5 x 29 cm© 2016
Pusat Pengembangan Kapasitas dan KerjasamaFakultas Ilmu Sosial dan Ilmu PolitikUniversitas Gadjah Mada
Jl. Sosio-Justisia Bulaksumur Yogyakarta 55281Telp. : 0274-563362, ext. 232Fax. : 0274-563362, ext. 227 HP : 081804380580email :[email protected] :ppkk.fisipol.ugm.ac.id
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | iii
Kata Pengantar
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Paser 2016-2021 merupakan pedoman perencanaan pembangunan daerah lima tahunan dengan memuat penjabaran Visi, Misi, Janji-janji Kampanye Bupati dan Wakil Bupati sehingga mampu dirumuskan program proritas pembangunan jangka menengah. Penyusunan dokumen ini didasarkan pada Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008, dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.
Penyusunan RPJMD ditujukan untuk memberi arah pembangunan Kabupaten Paser dengan memperhatikan aspek kondisi daerah, permasalahan pembangunan, isu strategis, gambaran pengelolaan keuangan daerah sehingga mampu merumuskan program strategis dan indikator kinerjanya. Dokumen RPJMD Kabupaten Paser Tahun 2016-2021 ini berfungsi juga sebagai pedoman bagi beberapa dokumen perencanaan jangka pendek misalnya Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Paser, Renstra dan Renja setiap SKPD.
Melalui visi daerah “Paser yang Semakin Sejahtera, Merata, Berdaya Saing dan Berkelanjutan” perencanaan pembangunan harus mampu mewakili semangat kesejahteraan dalam pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat dengan memperhatikan aspek keberlanjutan lingkungan. Visi tersebut dijabarkan dalam sasaran dan program prioritas jangka menengah yang relevan dan kontekstual sesuai kebutuhan Kabupaten Paser
Dalam penyusunan dokumen ini kami mengucapkan terima kasih kepada Bupati, Wakil Bupati, Bappeda dan seluruh SKPD di Kabupaten Paser serta seluruh pihak yang telah membantu penyusunan sampai dengan ditetapkannya RPJMD Kabupaten Paser Tahun 2016-2021. Akhirnya, dengan disusunnya dokumen ini diharapkan semua pihak, kepala daerah termasuk setiap SKPD di Kabupaten Paser, mampu mengemban mandat visi misi lima tahunan dengan konsekuen dan seksama sehingga dapat terwujud masyarakat Paser yang sejahtera secara menyeluruh.
iv | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Daftar Isi
Kata Pengantar iii
Daftar Tabel ix
Daftar Gambar xiv
BAB I PENDAHULUAN 1A. LATAR BELAKANG 1B. DASAR HUKUM PENYUSUNAN 2C. HUBUNGAN ANTAR DOKUMEN 4D. SISTEMATIKA PENYUSUNAN 5E. MAKSUD DAN TUJUAN 6
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 8A. ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI 8
1. Karakteristik Lokasi dan Wilayah 8a. Luas dan Batas Wilayah Administrasi 8b. LetakdanKondisiGeografis 10
a) Posisi Astronomis 10b) Posisi Geostrategis 10c) Kondisi Kawasan 11
c. Topografi 11d. Geologi 13e. Hidrologi 13
a) Daerah Aliran Sungai 13b) Sungai, Danau dan Rawa 14c) Debit Air 14
f. Klimatologi 15g. Penggunaan Lahan 15
a) Penggunaan Lahan Sektor Pertanian 16b) Penggunaan Lahan Sektor Kehutanan 19c) Penggunaan Lahan Sektor
Pertambangan 20d) Penggunaan Lahan Sektor Pariwisata 20
2. Potensi Pengembangan Wilayah 203. Kawasan rawan Bencana 214. Demografi 21
a. Jumlah Penduduk 22b. Struktur Penduduk 22c. Distribusi Penduduk 24
B. ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT 261. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi 262. Fokus Kesejahteraan Sosial 28
a. Pendidikan 28b. Kesehatan 30c. Pertanahan 31
3. Fokus Seni, Budaya dan Olahraga 32
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | v
C. ASPEK PELAYANAN UMUM 331. Urusan Wajib Pelayanan Dasar 33
a. Pendidikan 33b. Kesehatan 35c. Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang 40d. Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman 41e. Ketentraman, Ketertiban Umum dan
Perlindungan Masyarakat 42f. Sosial 44
2. Urusan Wajib Non Pelayanan Dasar 44a. Tenaga Kerja 44b. Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak 46c. Pangan 47d. Pertanahan 48e. Lingkungan Hidup 49f. Administrasi Kependudukan dan
Catatan Sipil 50g. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 50h. Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana 51i. Perhubungan 51j. Komunikasi dan Informatika 52k. Koperasi dan Usaha Kecil Menengah 52l. Penanaman Modal 53m. Kepemudaan dan Olah Raga 54n. Statistik 54o. Kebudayaan 54p. Perpustakaan 55
3. Urusan Pemerintahan Pilihan 55a. Pariwisata 55b. Pertanian 56c. Kehutanan 57d. Perdagangan 58e. Perindustrian 58
D. ASPEK DAYA SAING DAERAH 591. Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah 602. Fokus Fasilitas Wilayah/ Infrastuktur 61
a. Perhubungan 61b. Penataan Ruang 63c. Otonomi Daerah, Pemerintahan
Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian 63
d. Lingkungan Hidup 64e. Komunikasi dan Informatika 65
3. Fokus Iklim Berinvestasi 654. Fokus Sumber Daya Manusia 67
BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN 69
A. KINERJA KEUANGAN MASA LALU 691. Kinerja Pendapatan Daerah 702. Neraca Daerah 74
B. KEBIJAKAN PENGELOLAAN KEUANGAN MASA LALU 771. Belanja Daerah 772. Pembiayaan Daerah 82
vi | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
C. KERANGKA PENDANAAN 861. Strategi dan Kebijakan Peningkatan
Pendapatan Daerah 872. Strategi dan Kebijakan Optimalisasi
Belanja Daerah 883. Strategi dan Kebijakan Optimalisasi
Pembiayaan Daerah 904. Proyeksi APBD 2016-2020 90
BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS 93A. Permasalahan Pembangunan 93
1. Urusan Wajib Dasar 93a. Pendidikan 93b. Kesehatan 95c. Infrastruktur Perhubungan 95
2. Urusan Wajib Non-Dasar 96a. Lingkungan Hidup 96b. Kependudukan dan Catatan Sipil 97c. Tenaga Kerja 97d. Koperasi dan UMKM 97e. Kebudayaan 98f. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 98g. Komunikasi dan Informasi 99h. Ketahanan Pangan 99
3. Urusan Pilihan 100a. Energi Dan Sumber Daya Mineral 100b. Pariwisata 100c. Perdagangan 101d. Industri 101e. Transmigrasi 102f. Pertanian 102
B. Isu-Isu Strategis 1041. Peningkatan layanan dasar terutama
layanan pendidikan dan kesehatan melaui ketersediaan dan keterjangkauan infrastruktur, sumberdaya manusia, dan peningkatan mutu layanan. 105
2. Peningkatan ketersediaan, akses dan kualitas infrastruktur yang berhubungan langsungdenganaktifitasperekonomianmasyarakat, terutama jalan dan listrik. 107
3. Peningkatan tata-kelola pemerintahan yang mengakomodasi berbagai isu krusial: ketepatan sasaran pembangunan, pemerataan pembangunan, dan perkembangan kawasan sekitar. 107
4. Mendorong produktivitas perekonomian daerah dari sektor non-tambang, melaluidiversifikasiusahapertanian,perkebunan, perikanan dan jasa berbasis spirit ekonomi hijau dan berkelanjutan. 109
5. Peningkatan sumberdaya manusia yang berhubungan langsung dengan kebutuhan daerah, baik melalui pendidikan formal maupun non-formal, yang ditujukan bagi aparatur desa maupun generasi muda. 110
6. Terbukanya investasi di level regional (ASEAN) terutama di sektor pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan. 111
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | vii
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 112A. Visi Daerah 112
1. Sejahtera 1132. Merata 1133. Berdaya Saing 1144. Berkelanjutan 114
B. MISI DAERAH: 115C. Tujuan dan Sasaran 115
1. Meningkatkan Pembangunan Infrastruktur Transportasi, Energi, Air Bersih dan Pemukiman 115a. Transportasi Darat 116b. Transportasi Laut dan Sungai 117c. Akses Jaringan Energi 118d. Akses Jaringan Komunikasi 118e. Akses Air Bersih 119f. Infrastruktur Pemukiman Rakyat 120
2. Meningkatkan Pelayanan Dasar di Bidang Pendidikan dan Kesehatan 121a. Peningkatan Pelayanan Pendidikan 122b. Peningkatan Pelayanan Kesehatan 123
3. Memperkuat fondasi perekonomian yang berbasis potensi lokal dan berkelanjutan 124
4. Meningkatkan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan 126
5. Memperkuat Kohesivitas Sosial, budaya dan adat istiadat lokal 128
BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 131A. Meningkatkan Pembangunan Infrastruktur
Transportasi, Energi, Air Bersih dan Pemukiman 1311. Transportasi Darat 1312. Transportasi Sungai dan Laut 1333. Jaringan Energi 1334. Jaringan Komunikasi 1345. Air Bersih 1356. Pemukiman 135
B. Meningkatkan Pelayanan Dasar di Bidang Pendidikan dan Kesehatan 143
C. Memperkuat Fondasi Perekonomian yang Berbasis Potensi Lokal dan Berkelanjutan 146
D. Meningkatkan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan 152
E. Kohesivitas Sosial, Budaya dan Adat Istiadat lokal 159
BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH 162
A. MENINGKATKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI, TELEKOMUNIKASI, ENERGI, AIR BERSIH, DAN PEMUKIMAN 1631. Sasaran dan Program Prioritas Urusan
Wajib Layanan Dasar Bidang Infrastruktur 1632. Sasaran dan Program Prioritas Urusan
Wajib Non Layanan Dasar Perhubungan 1633. Sasaran dan Program Prioritas Urusan
Pilihan Energi 164
viii | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
4. Sasaran dan Program Prioritas Urusan Wajib Non Layanan Dasar Komunikasi 164
5. Sasaran dan Program Prioritas Urusan Wajib Layanan Dasar Pemukiman/Perumahan 164
B. Meningkatkan Pelayanan Dasar di Bidang Pendidikan dan Kesehatan 1711. Sasaran dan Program Prioritas Urusan
Wajib Pendidikan 1712. Sasaran dan Program Prioritas Urusan
Wajib Kesehatan 171
C. MEMPERKUAT FONDASI PEREKONOMIAN YANG BERBASIS POTENSI LOKAL DAN BERKELANJUTAN 1791. Sasaran dan Program Prioritas Urusan
Pilihan Pertanian, Kelautan dan Perikanan serta Ketahanan Pangan 179
2. Sasaran dan Program Prioritas Urusan Pilihan Pariwisata 180
3. Sasaran dan program prioritas urusan wajib non-pelayanan dasar koperasi dan Usaha Kecil Menengah 180
4. Sasaran dan Program Prioritas Urusan Wajib Non-pelayanan Dasar Perdagangan 181
5. Sasaran dan Program Prioritas Urusan Wajib Non-pelayanan Dasar Tenaga Kerja 181
6. Sasaran dan Program Prioritas Urusan Wajib Non-pelayanan Dasar Penanaman Modal 181
7. Sasaran dan Program Prioritas Urusan Wajib Non-pelayanan Dasar Lingkungan Hidup 181
D. MENINGKATKAN KUALITAS TATA KELOLA PEMERINTAHAN 190
E. KOHESIVITAS SOSIAL, BUDAYA, DAN ADAT ISTIADAT LOKAL 2031. Sasaran dan Program Prioritas Urusan
Wajib Sosial 2032. Sasaran dan Program Prioritas Urusan
Wajib Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 204
3. Sasaran dan Program Prioritas Urusan Wajib Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat 204
4. Sasaran dan Program Prioritas Urusan Wajib Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil 204
5. Sasaran dan Program Prioritas Urusan Pilihan Transmigrasi 205
6. Sasaran dan Program Prioritas Urusan Pilihan Pemuda dan Olah Raga 205
BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN 211
BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH 256
BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN 282
A. Pedoman Transisi 282B. Kaidah Pelaksanaan 283
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | ix
Daftar Tabel
Tabel 2.1 Luas Kabupaten Paser Menurut Kecamatan Tahun 2013 9
Tabel 2.2. Jarak Ibu Kota Kabupaten ke Ibu Kota Kecamatan Kabupaten Paser 11
Tabel. 2.3. Daerah Berdasarkan Kondisi Kemiringan Kabupaten Paser 12
Tabel. 2.4. Jumlah Sungai berdasarkan Kecamatan di Kabupaten Paser 14
Tabel 2.6. Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Padi dan Palawija di Kabupaten Paser 2014 17
Tabel 2.7. Luas Panen dan Produksi Padi Kabupaten Paser 2010 - 2014 17
Tabel. 2.11. Luas Budidaya dan Produksi Tambak dan Kolam 2010-2014 18
Tabel 2.12. Luas Areal Perkebunan Menurut Jenis Tanaman 18
Tabel 2.13. Luas Areal Perkebunan rakyat 2014 19
Tabel 2.14. Luas Kawasan Hutan Menurut Fungsi 19
Tabel 2.15. Jenis dan daerah Rawan Bencana di Kabupaten Paser 21
Tabel 2.16. Jumlah Penduduk Kabupaten Paser 22
Tabel.2.17. Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur 2014 23
Tabel.2.18. Angka Ketergantungan di Kabupaten Paser 2010 - 2014 23
Tabel 2.19 Kepadatan Penduduk Kabupaten Paser Berdasarkan Kecamatan 2014 25
Tabel 2.20. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan 2000 Kabupaten Paser Tahun 2010-2013 (Juta Rupiah) 26
Tabel 2.22. Kontribusi masing-masing sektor terhadap PDRB 28
Tabek. 2.23. Persentase Penduduk Kabupaten Paser Usia 10 Tahun ke atas Menurut Pendidikan Terakhir yang Ditamatkan Tahun 2014 29
Tabel 2.24. Angka Partisipasi Murni 2010-2013 30
Tabel 2.25. Angka Harapan Hidup 2009-2013
x | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Paser dan Kalimantan Timur 30
Tabel 2.26. Banyaknya Permohonan dan Penyelesaian Tentang Pertanahan di Kabupaten Paser 2014 32
Tabel. 2.27. Jumlah Cagar Budaya yang dilestarikan, Penyelenggaraan Festival Seni dan Budaya, Serta Event Olahraga 32
Tabel 2.28. Angka Partisipasi Sekolah di Kabupaten Paser Menurut Kelompok Umur 33
Tabel 2.29. Jumlah Sekolah, Murid, dan Guru di Kabupaten Paser Menurut Jenjang Pendidikan Tahun 2010-2013 34
Tanel 2.27. Jumlah Tenaga Kesehatan Kabupaten Paser 2010-2014 35
Tabel 2.28. Jumlah Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Paser dirinci Berdasarkan Kecamatan, Tahun 2008-2014 36
Tabel 2.29. Persentase Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak 38
Tabel 2.30. Persentase Pelayanan Imunisasi 39
Tabel 2.31. Persentase Pelayanan Gizi 39
Tabel.2.32. Persentase Rumah Tangga Berdasarkan Status Kepemilikan Tempat di Kabupaten Paser 41
Tabel 2.33. Fasilitas Tempat Buang Air Besar 42
Tabel 2.34. Banyaknya Gangguan Kamtibmas di wilayah Hukum Polres Paser 2014 43
Tabel 2.35. Jumlah Anggota Linmas Terlatih di Kabupaten Paser Tahun 2014 43
Tabel 2.36 Jumlah PMKS yang Tertangani 44
Tabel 2.37. Penduduk Usia Kerja (15 tahun ke atas) Menurut Kegiatan Utama dan Jenis Kelamin tahun 2013 45
Tabel 2.38. Perkembangan Angkatan Kerja, TPAK, TPT dan TKK Kabupaten Paser 2011-2013 45
Tabel 2.39. Persentase Penduduk Usia 15 Tahun ke atas yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Paser 46
Tabel 2.40. Produksi Padi dan Palawija (Ton) di Kabupaten Paser 2009-2013 48
Tabel 2.41. Jumlah Bangunan Ber-IMB 2014 49
Tabel 2.42. Aglomerasi Sampah di Kabupaten Paser 2014 50
Tabel 2.43. Status jalan di Kabupaten Paser 51
Tabel. 2.44. Jenis Surat Kabar 2011-2015 52
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | xi
Tabel 2.45. Presentase Koperasi Aktif, Jumlah UKM dan UMKM 53
Tabel 2.46. Jumlah Investor 2011-2014 53
Tabel 2.47. Jumlah Nilai Investasi 2011-2014 54
Tabel 2.48. Urusan Wajib Perpustakaan Kabupaten Paser 2011-2014 55
Tabel 2.49. Jumlah Kunjungan Wisatawan 2011-2014 56
Tabel 2.50. Produktivitas Padi Sawah dan Padi Ladang Per Hektar di Kabupaten Paser Tahun 2011-2014 56
Tabel 2.51. Jumlah Pedagang dan Kelompok Pedagang di Kabupaten Paser Pada Tahun 2011-2014 58
Tabel 2.52. Pertumbuhan Riil PDRB Industri di Kabupaten Paser Tahun 2011-2014 59
Tabel 2.53. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Per Kapita (%) Tahun 2011-2014 60
Tabel 2.54. Panjang Jalan (Km) di Kabupaten Paser Tahun 2011-2014 61
Tabel 2.55. Jumlah Kendaraan di Kabupaten Paser Tahun 2011-2014 62
Tabel 2.56. Jumlah Barang dan Orang yang Terangkut Angkutan Umum Tahun 2011-2014 62
Tabel 2.57. Luas Wilayah Produktif (Ha) di Kabupaten Paser Tahun 2014 63
Tabel 2.58. Jumlah Bank di Kabupaten Paser Tahun 2011-2014 63
Tabel 2.59. Persentase Rumah Tangga Berdasarkan Penggunaan Fasilitas Air Minum 64
Tabel 2.60. Presentase Rumah Tangga yang Menggunakan Listrik 65
Tabel 2.61. Angka Kriminalitas di Kabupaten Paser Tahun 2013-2014 66
Tabel 2.62. Jumlah dan Macam Retribusi Daerah Tahun 2011-2015 66
Tabel 2.63. Jumlah Perda yang mendukung Iklim Usaha di Kabupaten Paser Tahun 2011-2014 67
Tabel 2.64. Rasio Ketergantungan di Kabupaten Paser Tahun 2010-2014 68
Tabel 3.1. Proporsi Realisasi Pendapatan Terhadap Anggaran Pendapatan Kabupaten Paser Tahun 2011-2014 70
Tabel 3.2. Rata-rata Pertumbuhan dan Proporsi Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Paser Tahun 2011 – 2014 71
xii | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Tabel 3.3. Neraca Komparatif dan Pertumbuhan Neraca Daerah Kabupaten Paser 2011-2015 75
Tabel 3.4. Rasio Likuiditas Kabupaten Paser Tahun 2011-2014 77
Tabel 3.5. Rasio Solvabilitas Kabupaten Paser Tahun 2011-2014 77
Tabel 3.6. Proporsi Realisasi Belanja Terhadap Anggaran Belanja Kabupaten Paser Tahun 2011-2014 78
Tabel 3.7. Realisasi Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung Kabupaten Paser Tahun 2011-2014 79
Tabel 3.8. Rincian Realisasi Belanja Langsung Kabupaten Paser Tahun 2011-2014 80
Tabel 3.9. Rincian Realisasi Belanja Tidak Langsung Kabupaten Paser Tahun 2011-2014 81
Tabel 3.10. Rincian Pembiayaan Daerah Kabupaten Paser Tahun 2011-2014 83
Tabel3.11. PenutupDefisitRillAnggaranKabupatenPaser 2011-2014 84
Tabel 3.12. Realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Kabupaten Paser Tahun 2011-2014 85
Tabel 3.13. Proyeksi APBD Kabupaten Paser 2016-2020 92
Tabel 5.3.1. Tujuan dan Sasaran Misi ke 1 121
Tabel 5.3.2. Tujuan dan Sasaran Misi ke 2 123
Tabel 5.3.3. Tujuan dan Sasaran Misi ke 3 126
Tabel 5.3.4. Tujuan dan Sasaran Misi ke 4 127
Tabel 5.3.5. Tujuan dan Sasaran Misi ke 5 129
Tabel 6.1. Meningkatkan Pembangunan Infrastruktur Transportasi, Energi, Air Bersih dan Pemukiman 137
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | xiii
Tabel 6. 2. Meningkatkan Pelayanan Dasar di Bidang Pendidikan dan Kesehatan 144
Tabel 6. 3. Memperkuat fondasi perekonomian yang berbasis potensi lokal dan berkelanjutan 147
Tabel 6. 4. Meningkatkan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan 153
Tabel 7.1. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Pembangunan Infrastruktur Transportasi, Telekomunikasi, Energi, Air Bersih, dan Pemukiman 166
Tabel 7.2. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Pelayanan Dasar di Bidang Pendidikan dan Kesehatan 173
Tabel 7.3. Kebijakan Umum dan Pembangunan Daerah Perekonomian yang Berbasis Potensi Lokal dan Berkelanjutan 183
Tabel 7.4. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Tata Kelola Pemerintahan 193
Tabel 7.5. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Kohesivitas Sosial, Budaya dan Adat Istiadat Lokal 206
Tabel 8.1. Meningkatkan Pembangunan Infrastruktur Transportasi, Telekomunikasi, Energi, Air Bersih dan Pemukiman 215
Tabel 8.2. Meningkatkan Pelayanan Dasar di Bidang Pendidikan dan Kesehatan 222
Tabel 8.3. Memperkuat Fondasi Perekonomian yang Berbasis Potensi Lokal dan Berkelanjutan 228
Tabel 8.4. Meningkatkan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan 237
Tabel 8.5. Memperkuat Kohesivitas Sosial, Budaya dan Adat Istiadat Lokal 247
xiv | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Daftar Gambar
Gambar 1.1 Skema Keterkaitan Antar Dokumen 4
Gambar 2.1 Peta Administrasi Kabupaten Paser 10
Gambar 2.2. Rata-rata Curah Hujan per Tahun 15
Gambar. 2.1. Distribusi Penduduk di Kabupaten Paser Tahun 2014 24
Gambar. 2.2. Kontribusi Nilai Tambah Bruto Sektoral ADHB terhadap PDRB Kabupaten Paser Tahun 2014 (%) 27
Gambar. 2.3. Perkembangan Angka Keluhan Kesehatan dan Angka Kesakitan Penduduk di Kabupaten Paser Tahun 2010-2013 31
Grafik2.4. PersentasejalandiKabupatenPasermenurut kondisi jalan tahun 2013 40
Grafik2.5. LuasKerusakanHutandiKabupatenPaser Tahun 2013 57
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 1
BAB IPENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Distribusi kewenangan antara pusat ke daerah telah disempurnakan dalam 17 tahun terakhir semenjak semangat reformasi digulirkan di Indonesia. Undang-Undang (UU) Nomor (No.) 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Pemda) yang merupakan penyempurnaan dari UU Pemda sebelumnya (UU No. 32 Tahun 2004) semakin melegitimasi bahwa perubahan sistem dari sentralisasi ke desentralisasi secara jelas memberikan kewenangan kepada daerah untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri.
Dalam rangka pengintegrasian pembangunan antar daerah di era desentralisasi, secaraperaturan perundang-undangan diatur melalui UUNo.25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN). Pasal 2 ayat 2 UU tersebut mengamanatkan setiap daerah untuk menyusun rencana pembangunan berjangka secara sistematis, terarah, terpadu dan tanggap terhadap perubahan. Rencana pembangunan berjangka tersebut meliputi rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJP), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).
Penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah berjangka menengah maupun panjang ditujukan untuk merealisasikan cita-cita pembangunan yang masih pada level ide hingga tingkat operasionalisasinya. Dasar dari cita-cita pembangunan bermula dari visi dan misi kepala daerah, kemudian operasionalisasinya dilakukan melalui teknik-teknik yang sistematis dengan kerangkaberfikirlogismenjadisatukesatuanutuhperencanaanpembangunanyang mampu diwujudkan.
2 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Dokumen RPJMD Kabupaten Paser Tahun 2016-2020 secara rasional juga berupaya menjelaskan keterkaitan tahapan mulai dari penjabaran visi dan misi hingga bagaimana operasionalisasinya ke dalam bentuk program prioritas yang harus dilaksanakan dalam jangka waktu 5 tahun. Guna menghasilkan RPJMD yang baik, maka dokumen ini disusun dengan melihat dan menganalisa sumberdaya serta potensi yang dimiliki, faktor-faktor keberhasilan serta evaluasi dari program pembangunan yang sudah dilakukan.
Lingkup RPJMD tidak hanya pada urusan internal Kabupaten saja, lebih dari itu, RPJMD merupakan dokumen perencanaan pembangunan yang mencakup seluruh persoalan strategis yang ada di lingkup sektoral, lintas sektoral, kabupaten, antar kabupaten, kabupaten dan provinsi hingga kabupaten dengan pusat. Oleh karena itu, penyusunan RPJMD Kabupaten Paser Tahun 2016-2020 juga melibatkan para stakeholder terkait serta masyarakat. Selain itu, penyusunannya dilakukan secara transparan dan akuntabel sehingga menghasilkan sebuah dokumen perencanaan yang baik serta dapat dipertanggungjawabkan.
B. DASAR HUKUM PENYUSUNAN
Landasan hukum yang paling fundamental dalam penyususnan RPJMD Kabupaten Paser Tahun 2016-2020 yaitu Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. RPJMD ini juga menjadikan sejumlah regulasi sebagai landasan hukum operasionalnya, yaitu:
1. Undang - Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan pembangunan nasional
2. Undang – Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang telah diubah dengan Undang-Undang No. 23 tahun 2014 JO. Undang – Undang No. 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang – Undang No 23 Tahun 2014;
3. Peraturan Pemerintah No 08 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
4. Peraturan Pemerintrah Dalam Negeri No 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah No 08 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
5. Undang – Undang No 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri No 13 Tahun 2006 tentang
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 3
Pengelolaan Keuangan Daerah
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri No 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas PERMENDAGRI 13/2006.
8. Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 No.5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4355 );
9. Undang-Undang No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan, Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2004No.66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4410);
10. Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN).
11. Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 No. 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4438);
12. Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 No. 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4720);
13. Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
14. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur NO. 13 Tahun 2008 Tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah
15. Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 No. 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4578);
16. Peraturan Pemerintah No. 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 No. 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4585);
17. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 No. 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4663);
18. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 No. 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4664);
4 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
19. Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 No. 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4737);
C. HUBUNGAN ANTAR DOKUMEN
UU No. 25 Tahun 2004 menjelaskan bahwa RPJMD merupakan bagian dari satu kesatuan dalam Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Hal tersebut memberikan pesan khusus bahwa RPJMD harus terintegrasi dengan dokumen lain dan bersifat koordinatif terhadap seluruh stakeholder yang terlibat.
Pesan lain yang juga penting dalam UU No. 25 Tahun 2004 adalah bahwa RPJMD harus sinkron dan sinergis antar daerah, antar waktu, antar ruang dan antar fungsi pemerintah serta menjamin keterkaitan dan konsistensi mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengendalian hingga evaluasi.
RPJMD Kabupaten Paser Tahun 2016-2020 disusun berdasarkan dokumen perencanaan pembangunan yang menjadi rujukan di atasnya. Hubungan antara RPJMD dengan dokumen lain dalam Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dijelaskan pada gambar di bawah ini:
Gambar 1.1 Skema Keterkaitan Antar Dokumen
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 5
RPJMD Kabupaten Paser diterjemahkan dari visi dan misi kepala daerah terpilih yang berpedoman pada RPJP Kabupaten Paser 2006 - 2025, RPJMD Kalimantan Timur 2014-2018, RPJP Kalimantan Timur 2005-2025 dan RPJMN 2015-2019. Sebagai dokumen perencanaan kebijakan pembangunan lima tahun ke depan, RPJMD Kabupaten Paser tahun 2016-2020 mengacu dan mengarah bagi terwujudnya ketentuan yang telah ditetapkan dalam perencanaan pembangunan pemerintah daerah. Dokumen RPJMD akan digunakan sebagai acuan perencanaan pembangunan tahunan atau Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Dalam Hal ini RPJMD merupakan dokumen penting bagi rujukan perencanaan pembangunan daerah Kabupaten Paser.
D. SISTEMATIKA PENYUSUNAN
Berdasarkan Permendagri No. 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2008, maka RPJMD Kabupaten Paser Tahun 2016-2020 disusun dengan sistematika sebagai berikut:
BAB 1 PENDAHULUAN
Memuat sub-bab mengenailatar belakang, maksud dan tujuan, landasan penyusunan, ruang lingkup serta sistematika penyusunan.
BAB 2 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Menyajikangambaranmengenaikondisi geografisdandemografis,aspek kesejahteraan masyarakat, aspek pelayanan umum serta aspek daya saing daerah.
BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Menyajikan gambaran hasil pengolahan data dan analisis terhadap pengelolaan keuangan daerah yang terdiri dari sub-bab mengenai kinerja keuangan masa lalu serta pengelolaan keuangan masa lalu.
BAB 4 ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
Memuat sub-bab mengenai permasalahan pembangunan dan isu strategis.
BAB 5 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
Memuat uraian mengenai Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran.
BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Memuat uraian strategi yang dipilih dalam mencapai tujuan dan
6 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
sasaran serta arahkebijakan dari setiap strategi terpilih.
BAB 7 KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Memuat uraian mengenai hubungan antara kebijakan umum yang berisi arah kebijakan pembangunan berdasarkan strategi yang dipilih dengan target capaian indikator kinerja.
BAB 8 PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
Memuat uraian mengenai hubungan antara urusan pemerintah dengan SKPD terkait beserta program yang menjadi tanggung jawab SKPD.
BAB 9 PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
Menyajikan gambaran mengenai ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah pada akhir periode masa jabatan.
BAB 10 PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN
Memuat sub-bab mengenai pedoman transisi dan kaidah pelaksanaan
E. MAKSUD DAN TUJUAN
RPJMD Kabupaten Paser disusun dengan maksud untuk memberikan landasan hukum terkait perencanaan pembangunan selama lima tahun dalam rangka perwujudan visi dan misi kepala daerah dalam hal ini Bupati Kabupaten Paser. Dokumen ini juga digunakan sebagai tolak ukur pertanggungjawaban Bupati pada akhir masa jabatan.
Adapun tujuan dari penyusunan RPJMD Kabupaten Paser adalah sebagai berikut:
1. Mengoperasionalisasikan visi dan misi Kepala Daerah kedalam berbagai agenda pembangunan daerah dalam waktu lima tahun kedepan;
2. Menetapkan sasaran pembangunan, strategi dan kebijakan umum pembangunan daerah serta merumuskan program prioritas pembangunan selama lima tahun kedepan agar mekanisme perencanaan dan pembangunan daerah dapat berjalan lancar, terpadu, sinkron dan bersinergi sesuai dengan kondisi dan karakteristik lokal
3. Sebagai acuan resmi bagi Pemerintah Daerah dan DPRD menentukan priortas program dan kegiatan tahunan, yang disusun dalam Rencana
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 7
Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) sebagai dokumen perencanaan tahunan yang akan dibiayai oleh APBD Kabupaten Paser, APBD Provinsi Kalimantan Timur, APBN serta sumber lainnya;
4. Sebagai acuan bagi seluruh Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) Kabupaten Paser untuk menyusun Rencana Strategis (Renstra) SKPD.
8 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
BAB IIGAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Analisis kondisi umum pada bab ini bertujuan untuk menghasilkan dan memutakhirkan gambaran umum kondisi daerah yang diperlukan untuk menunjang perencanaan pembangunan daerah. Secara garis besar, bab ini akandigambarkanduauraiangambaranumumdaerahyakniaspekgeografidandemografisertaindikatorkinerjapenyelenggaraanpemerintahdaerah.
A. ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI
Aspekgeografidandemografimemberikangambarandaerahyangmencakupkarakteristik dan potensi pengembangan wilayah, kerentanan wilayah terhadap bencana, luas wilayah menurut batas administrasi pemerintah Kabupaten Paser.
1. Karakteristik Lokasi dan Wilayah
a. Luas dan Batas Wilayah AdministrasiKabupaten Paser terletak di ujung paling selatan dari wilayah Provinsi Kalimantan Timur berada pada ketinggian antara 0-500 meter di atas permukaan laut. Kabupaten yang terletak di ujung timur Pulau Kalimantan ini memiliki luas wilayah ± 11.603, 94 Km2 yang meliputi 10 Kecamatan dan 144 Desa/Kelurahan (DDA 2014) dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : berbatasan dengan Kabupaten Kutai Barat dan Kutai Kartanegara
b. Sebelah Timur : berbatasan dengan Penajam Paser Utara dan Selat Makassar
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 9
c. Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kota Baru Provinsi Kalimantan Selatan
d. Sebelah Barat : berbatasan dengan Kabupaten Tabalong Provinsi Kalimantan Selatan dan Provinsi Kalimantan Tengah
Secara Administratif Kabupaten Paser terdiri dari 10 Kecamatan yang dibagi menjadi 141 Desa/Kelurahan, sebagaimana dapat dilihat dalam tabel 2.1 berikut :
Tabel 2.1 Luas Kabupaten Paser Menurut Kecamatan Tahun 2013
NO KECAMATANLuas Wilayah/Area (Km2) LUAS Total
(Km2) %Darat Laut
1. Batu Sopang 1.111, 38 0,00 1.111, 38 9,582. Muara Samu 855, 25 0,00 855, 25 7,373. Tanjung Harapan 480,40 233, 65 714, 05 6, 154. Batu Engau 1.501, 61 5, 65 1.507, 26 12, 995. Pasir Belengkong 836, 62 153, 49 990, 11 8, 536. Tanah Grogot 326, 95 8,63 335, 58 2, 89
7 Kuaro 596, 76 150, 54 747, 30 6, 448 Long Ikis 1.138, 37 65, 85 1.204, 22 10, 389 Muara Komam 1.753, 40 0,00 1.753, 40 15, 1110 Long Kali 2.250, 44 134, 95 2.385, 39 20, 56
Kabupaten Paser 10.851, 18 752, 76 11.603, 94 100,00
Sumber : Paser dalam Angka 2014
Berdasarkan data di atas kecamatan yang memiliki wilayah terluas adalah kecamatan Long Kali, yakni sekitar 2.385,39 Km2 atau 20,56% dari luas Kabupaten Paser,sedangkan kecamatan yang luas wilayahnya terkecil adalah Kecamatan Tanah Grogot, yaitu sekitar 335,58 Km2 atau 2,89% dari luas total Kabupaten Paser.Hampir sepertiga lebih lautan berada di Tanjung Harapan, kecamatan yang terletak paling selatan Kabupaten Paser. Secara geografis,Kabupaten Paser sangat diuntungkan karena memiliki karakteristik wilayah daratan dan lautan. Luas wilayah laut sekitar 6.5 % dari daratan, tetapi terhubung langsung dengan selat makassar yang strategis untuk perhubungan kawasan timur Indonesia.
10 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Gambar 2.1 Peta Administrasi Kabupaten Paser
b. Letak dan Kondisi Geografisa) Posisi Astronomis
Posisi astronomis Kabupaten Paser adalah 0⁰45’18,37’’ - 2⁰27’20,82’’LintangSelatan(LS)dan115⁰36’14,5’’-166⁰57’35,03’’BujurTimur(BT).
b) Posisi GeostrategisKabupaten Paser secara geostrategisdilintasi oleh jalan arteri primer
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 11
(jalan negara/nasional) yang menghubungkan Propinsi Kalimantan Timur dengan Kalimantan Selatan. Jarak terjauh antar ibu kota kecamatan dengan ibu kota kabupaten yakni sejauh 86 km yang kurang lebih dapat memakan waktu empat atau lima jam. Lihat Tabel 2.2
Tabel 2.2. Jarak Ibu Kota Kabupaten ke Ibu Kota Kecamatan Kabupaten Paser
No Ibu Kota Kabupaten ke Kota Kecamatan Jarak (km)
Sarana yang dilalui
1 Tanah Grogot – Tanah Grogot 0 -
2 Tanah Grogot – Muser (Kec. Muara Samu) 60 Darat
3 Tanah Grogot – Batu Engau 55 Darat
4 Tanah Grogot – Tanjung Aru (Kec. Tanjung Harapan) 66/57 Laut/Darat
5 Tanah Grogot – Pasir Belengkong 5 Darat
6 Tanah Grogot – Kuaro 28 Darat
7 Tanah Grogot – Batu Sopang 58 Darat
8 Tanah Grogot – Long Ikis 60 Darat
9 Tanah Grogot – Muara Komam 86 Darat
10 Tanah Grogot – Long Kali 77 Darat
Sumber: DDA 2014
Dari sisi jalur laut, Selat Makassar di bagian timur kawasan memiliki prospek dan fungsi penting sebagai jalur alternatif pelayaran nasional maupun internasional. Pelabuhan laut utama di Kabupaten Paser dipusatkan di Pelabuhan Teluk Adang terletak 12 Km ke arah utara ibukota Kabupaten (Kota Tana Paser), sedangkan Kota Tana Paser berjarak lebih kurang 145 Km dari Kota Balikpapan, atau 260 Km dari Ibukota Propinsi Kalimantan Timur (Kota Samarinda).
c) Kondisi KawasanKondisi umum daerah Paser adalah dataran rendah berbukit dan kawasan pesisir di beberapa kecamatan. Lebih detail, kawasan Kabupaten Paser akan digambarkan dalam sub bab berikut yang meliputikondisitopografi,geologi,hidrologidanklimatologi.
c. TopografiDengankonturwilayahpantaidanpegunungan,secaragarisbesartopografiKabupaten Paser dibagi dalam dua wilayah :
• Wilayah Timur merupakan dataran rendah, landai hingga bergelombang dengan ketinggian berkisar 0-1.000 m diatas permukaan laut yang membentang dari utara sampai selatan yang terdiri dari rawa-rawa dan
12 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
daerah aliran sungai dengan luas 967.100 Ha (69,52% dari Luas daratan). Dengan jalan negara Penajam-Kuaro dan Kerang Dayu sebagian batas topografi;
• Wilayah Barat merupakan daerah dataran tinggi dan bergelombang, berbukit dan bergunung berbatasan dengan Propinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah dengan luas 424.100 Ha (30,48% dari luas daratan). Di wilayah ini terdapat beberapa puncakpegunungan seperti Gunung Serumpaka dengan ketinggian 1.380 m, Gunung Lumut 1.233 m, Gunung Narujan atau Gunung Rambutan dan Gunung Halat.
KondisiwilayahKabupatenPasermemilikivariasitopografis.Wilayahdataranrendah berada di sebelah timur, berlokasi di wilayah pesisir. Terdapat beberapa lokasiyangmemilikidatarantinggiwalaupundarisegiluasankurangsignifikan,yaitu di kawasan Muara Samu dan Batu Sopang. Pada bagian barat wilayah kabupaten, terdapat deretan pebukitan, dengan ketinggian sekitar 1000 meter di atas permukaan laut, yang menjadi bagian dari Pegunungan Meratus, salah satu dari empat pegunungan utama di Kalimantan.
Keberagaman tersebut terefleksikan pada keragaman kelas kemiringanlereng. Pada wilayah pantai (Kecamatan Tanjung Harapan, Pasir Belengkong, Tanah Grogot, Kuaro) dan pada sebagian dataran tinggi di Kecamatan Muara Samu dan Batu Sopang, dominasi kelas kemiringan lereng datar sangat jelas. Cakupan wilayah seperti ini memungkinkan dikembangkan pertanian pangan (semusim) tanpa pengeluaran modal yang signifikan. KecamatanMuara Komam, Batu Sopang dan Muara Samu merupakan wilayah yang memiliki dominasi kemiringan lereng terjal sehingga membatasi kegiatan perekonomian berbasis pertanian semusim, Dataran rendah pada kawasan timur Kabupaten Paser memiliki bentang lahan yang relatif berbeda. Dengan demikian, klasifikasi lereng di Kabupaten Paser dibagi menjadi 4 (empat)kategori kemiringan, sebagaimana dapat dilihat dalam tabel 2.3.
Tabel. 2.3. Daerah Berdasarkan Kondisi Kemiringan Kabupaten Paser
No Kemiringan lereng (%) Kawasan
1 Lereng 0-2 % Kecamatan Long Kali, Kecamatan Long Ikis, Kecamatan Tanjung Harapan dan Kecamatan Kuaro yang terletak pada bagian pantai menghadap Selat Makasar
2 Lereng 2-15 % Kecamatan Kuaro, Kecamatan Pasir Belengkong dan Kecamatan Tanah Grogot
3 Lereng < 40 % Kecamatan Muara Komam dan Kecamatan Long Ikis
4 Lereng > 40 % Kecamatan Batu Sopang, Kecamatan Long Kali dan Kecamatan Muara Komam
Sumber: LKPJ 2014
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 13
Wilayah Kecamatan Batu Engau juga didominasi oleh dataran aluvial, diikuti oleh dataran bergelombang dan hogback. Dataran aluvial juga ditemukan di Kecamatan Pasir Belengkong, Tanah Grogot, Kuaro, Long Ikis dan Long Kali, walaupun dalam luasan yang terbatas. Bentang lahan lain yang penting diperhatikan adalah dataran banjir. Kalimantan, termasuk di dalamnya Kabupaten Paser, memiliki curah hujan yang tinggi. Kombinasi tersebut penting diperhatikan dalam perencanaan wilayah, terutama pemanfaatan lahan untuk permukiman. Mengingat Long Kali merupakan salah satu sistem sungai yang terbesar di Kabupaten Paser, dataran banjir dijumpai mendominasi lingkungan sekitar Sungai Long Kali. Dataran banjir juga dijumpai di perbatasan Kecamatan Tanah Grogot dan Pasir Belengkong. Bagian barat Kabupaten Paser didominasi oleh sistem pegunungan atau pebukitan struktural terutama di Kecamatan Muara Samu dan Batu Sopang.
d. GeologiSecara eksploratif Kabupaten Paser terdiri dari beberapa jenis tanah:
• Tanah Aluvial/Gambut, Jenis tanah ini ditemukan di bagian timur, menyebar di daerah dataran rendah, landai dan bergelombang pada lembah-lembah aliran sungai dan pantai dengan luas ± 182.250 Ha;
• Tanah Podzolik Merah Kuning, jenis tanah ini terdapat dibagian barat, pada daerah-daerah bergelombang dan berbukit pada kiri dan kanan jalan poros Long Kali, Kuaro, menyebar ke Selatan di bagian Barat Kecamatan Pasir Belengkong dan Selatan Kecamatan Tanjung Harapan dengan Luas ± 517.850 ha;
• Tanah Campuran/Kompleks, yaituJenis tanah yang terdiri dari tanah Podzolik Coklat/Andosol±32.750ha, Podzolik/Litosol±74.000ha dan Organosol/Gambut± 56.000 ha, Podsolik ± 422.000 ha dan Regosol/Gleysol/Mediteran 108.400 Ha yang menyebar di bagian barat dan Utara Kabupaten Paser.
e. HidrologiKawasan rawa banyak dijumpai pada Kecamatan Tanah Grogot, Kuaro, Long Ikis, Long Kali dan Pasir Belengkong. Hampir keseluruhan wilayah Kecamatan Tanjung Harapan didominasi oleh dataran aluvial yang dipengaruhi sedimen jaringan sungai.
a) Daerah Aliran SungaiKabupaten Paser memiliki banyak sungai yang tersebar di seluruh kawasan. Berdasarkan data yang dihimpun, Kondisi hidrologi di Kabupaten Paser dipengaruhi oleh keberadaan beberapa sungai besar yaitu
14 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Tabel. 2.4. Jumlah Sungai berdasarkan Kecamatan di Kabupaten Paser
No Kecamatan Jumlah Sungai
1 Batu Sopang 29
2 Muara Samu 37
3 Batu Engau 72
4 Tanjung Harapan 20
5 Pasir Belengkong 26
6 Tanah Grogot 18
7 Kuaro 50
8 Long Ikis 33
9 Muara Komam 30
10 Long Kali 52
Total Kabupaten Paser 367
Sumber: Paser dalam Angka 2014
Adapun beberapa sungai yang cukup besar dan panjang tersebut antara lain Sungai Telake (430 Km) dan Sungai Kandilo (615 Km), Sungai Apar Besar (95 Km) dan Sungai Kerang (190 Km), yang semuanya bermuara ke Selat Makasar (LKPJ 2014). Sungai-sungai tersebut selain berfungsi sebagai tempat menangkap ikan dan sumber pengairan juga berfungsi sebagai sarana perhubungan dari dan menuju daerah pedalaman.
b) Sungai, Danau dan RawaSebagaimana dijelaskan sebelumnya, Kabupaten Paser memiliki beberapa sungai yang cukup besar dan panjang, antara lain Sungai Telake (430 Km) dan Sungai Kandilo (615 Km), Sungai Apar Besar (95 Km) dan Sungai Kerang (190 Km), yang semuanya bermuara ke Selat Makasar. Sungai-sungai tersebut selain berfungsi sebagai sumber irigasi juga digunakan oleh masyarakat untuk tempat menangkap ikan, dan sarana perhubungan dari dan menuju daerah pedalaman.
Pada bagian ini dijelaskan mengenai kondisi sungai, danau dan rawa data ini penting untuk diketahui sebagai bahan untuk mempertimbangkan potensi pengembangan pertanian dan perkebunan.
c) Debit AirData debit air sungai berguna untuk mengetahui potensi sekaligus kemungkinan adanya ancaman dari sungai. Potensi itu antara lain, penggunaan debit air sungai untuk pengembangan pertanian dan perkebunan. Sekaligus di sisi lain, kemungkinan adanya ancaman
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 15
antara lain berupa bencana banjir jika terdapat debit air sungai yang berlebihan dan tidak terkelola dengan baik.
f. KlimatologiKabupaten Paser beriklim tropis basah dengan suhu rataan sepanjang tahun adalah sekitar 26°C, sedangkan rata-rata curah hujan mencapai 160 mm per tahun.Didukungkondisitopografiyangberagamkondisicurahhujanberbedadisetiap daerah. Pada Tahun 2014, rata-rata curah hujan mengalami tingkat curahan terendah dalam lima tahun terakhir yakni 154,18 mm. Sedangkan mempertimbangkan pola curah hujan dalam lima tahun terakhir, rata-rata curah hujan cenderung mengalami penurunan. Lihat gambar 2.2.
Gambar 2.2. Rata-rata Curah Hujan per Tahun
Sumber: DDA 2014
Selain dapat menggambarkan karakter cuaca, curah hujan menentukan kekuatan sumber daya fisik daerah terutama kemampuan untukmengelolasektor pertanian. Di kecamatan yang memiliki rata-rata curah hujan yang kurang, misalnya di Kecamatan Pasir Belengkong dapat dicarikan alternatif saluran irigasi yang mampu menyuplai kebutuhan lahan pertanian.
g. Penggunaan LahanPemanfaatan ruang di Kabupaten Paser terbagi menjadi 2 (dua) kawasan, yaitu kawasan non budidaya dan kawasan budidaya. Untuk kawasan non budidaya meliputi:
16 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
• Kawasan Lindung, kawasan ini seluas 116.952 ha terdapat di Kecamatan Muara Komam bagian Barat, Timur dan Selatan, Long Kali bagian Timur, Batu Sopang bagian Barat dan Selatan, dan Long Ikis bagian Barat ;
• Kawasan Sempadan Pantai, kawasan ini sepanjang ± 191,93 km, ditetapkan di sepanjang pantai yang mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi pantai. Batas Sempadan dihitung ± 100 m dari titik pasang tertinggi ke arah daratan;
• Kawasan Sempadan Sungai, kawasan ini ditetapkan di sepanjang sungai ± 100 meter di kiri kanan sungai besar dan ± 50 meter dari kiri kanan anak sungai.
Sedangkan kawasan budidaya adalah areal penggunaan lahan yang dimanfaat secara produktif misalnya kawasan produksi hutan, kawasan budidaya pertanian dan kawasan budidaya non pertanian. Penjelasan lebih lanjut terkait dengan kawasan ini dapat dielaborasi dalam sub bab selanjutnya.
a) Penggunaan Lahan Sektor PertanianLahan pertanian khususnya tanaman pangan tersebar di kecamatan-kecamatan Kabupaten Paser. Jenis tanaman yang cukup ditanam di Kabupaten Paser adalah ubi jalar dan ubi kayu. Selain itu berbagai macam tanaman sayuran juga banyak ditanam di daerah ini karena terutama didukung oleh iklim yang cocok. Penggunaan lahan untuk budidaya pertanian terbagi dalam tiga kategori sesuai potensi daerah (LKJ 2014) yakni:
a. Kawasan Sawah, ladang dan palawija. Keberadaan sawah irigasi tersebar di Kecamatan Long Kali, Long Ikis, Pasir Belengkong dan Tanah Grogot. Sedangkan tanaman padi ladang banyak ditemukan di Kecamatan Batu Engau, Muara Komam, Muara Samu, Long kali dan Batu Sopang.Tanaman pangan di Kabupaten Paser lebih didominasi komoditi padi, baik padi sawah maupun padi ladang dengan areal pengembangan mencapai kurang lebih 9.023 hektar. Disamping itu beberapa kecamatan juga mengembangkan tanaman palawija lainnya seperti, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, kedelai dan kacang hijau.
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 17
Tabel 2.6. Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Padi dan Palawija di Kabupaten Paser 2014
No Jenis Tanaman Luas Panen Produksi Produktivitas
1 Padi Sawah 6.428 29.488 4,59
2 Padi Ladang 2.595 7.355 2,83
3 Jagung 273 849 3,11
4 Ubi Kayu 97 1.344 13,85
5 Ubi Jalar 70 635 9,50
6 Kacang Tanah 52 70 1,34
7 Kacang Kedele 78 86 1,12
8 Kacang Hijau 23 25 1,12
Sumber: Paser dalam Angka 2015
Secara umum, luas produksi padi sawah dan padi ladang terus mengalami penurunan dalam lima tahun terakhir. Pada tahun 2010 luas panen hasil produksi padi mencapai 11. 627 Ha, sayangnya pada tahun terakhir luas budidaya pertanian tanaman padi ini telah berkurang menjadi 9.023 Ha. Lihat Tabel 2.7.
Tabel 2.7. Luas Panen dan Produksi Padi Kabupaten Paser 2010 - 2014
TahunPadi sawah Padi Ladang
Luas Panen (Ha)
Produksi (Ton)
Luas Panen (Ha)
Produksi (Ton)
2014 6.428 29.488 2.595 7.355
2013 7.240 32.587 3.064 8.512
2012 6.814 27.959 3.399 9.086
2011 6.564 26.336 2.961 8.109
2010 6.882 27.224 4.745 14.173
Sumber: Paser dalam Angka 2015
b. Kawasan Perikanan. Kawasan perikanan tambak tersebar di sekitar kawasan sempadan pantai, tepatnya di Kecamatan Long Kali, Long Ikis, Tanah Grogot, Pasir Belengkong dan Tanjung Harapan. Kaitanya dengan penggunaan lahan perikanan adalah budidaya tambak dan kolam air. Lihat Tabel 2.8.
18 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Tabel. 2.11. Luas Budidaya dan Produksi Tambak dan Kolam 2010-2014
TahunTambak Kolam
Luas Budidaya (Ha)
Produksi (Ton)
Luas Budidaya (Ha)
Produksi (Ton)
2014 20.973,4 15.325 120 96
2013 13.932 7.245,1 80 64
2012 19.034 13.932 147 80
2011 19.034 13.932 146 74,4
2010 19.034 13.909,3 141,9 60,5
Sumber: Paser dalam Angka 2015
Berdasarkan data diatas terdapat peningkatan luas budidaya tambak dari tahun ke tahun. Walaupun pada 2013 terdapat pengurangan, namun pada 2014 kembali terjadi peningkatan luas tambak. Peningkatan luas lahan budidaya tersebut diikuti dengan produksi tambak, yakni dengan angka produksi terbesar pada tahun 2014 sebesar 15.325 Ha. Sedangkan dalam luas kolam, secara umum justru terjadi penurunan dalam lima tahun terakhir. Namun penurunan tersebut tidak diikuti dengan produktivitasnya, yakni dengan produksi pada 2014 paling tinggi dalam lima tahun terakhir, sebesar 96 ton.
c. Kawasan Perkebunan seluas ±201.189,33 ha terdiri dari berbagai jenis tanaman berikut :
Tabel 2.12. Luas Areal Perkebunan Menurut Jenis Tanaman
Jenis Tanaman Luas Areal (Ha)
Kelapa sawit 182.195,78
Karet 14.107
Kelapa dalam 2.912
Kopi 1.368,3
Lada 108,25
Kakao 268
Lainnya 230
Sumber: Paser dalam Angka 2015
Dari tabel 2.12 di atas, terlihat bahwa kelapa sawit masih merupakan tanaman perkebunan yang memiliki lahan paling luas. Hal ini sekaligus menandakan kelapa sawit masih menjadi
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 19
Komoditi perkebunan favorit di Kabupaten Paser. Kawasan perkebunan ini sebagian peruntukan dan pengelolaannya telah dilimpahkan kepada perusahaan-perusahaan perkebunan (PTP) (LKPJ 2014).
Tabel 2.13. Luas Areal Perkebunan rakyat 2014
Jenis Tanaman Luas Areal
Kelapa sawit 71.337
Karet 13.648
Kelapa dalam 2.912
Kopi 1.368,3
Lada 108,25
Kakao 268
Lainnya 230
Sumber: Paser dalam Angka 2015
Total area perkebunan yang dikelola masyarakat seluas 89.871,55 Ha. Sebagian besar dari luas tersebut diperuntukkan untuk tanaman kelapa sawit. Hal ini terkait dengan nilai ekonomi kelapa sawit yang tinggi serta perawatan yang relatif mudah.
b) Penggunaan Lahan Sektor KehutananHutan sebagai paru-paru lingkungan menjadi wilayah suaka yang dilindungi sekaligus sebagian dimanfaatkan untuk sumber produksi. Kawasan hutan lindung tersebar di daerah Gunung Beratus, Gunung Lumut, Sungai Kendilo-Ketam, Hilir Sungai Rawang dan Sungai Samu.
Tabel 2.14. Luas Kawasan Hutan Menurut Fungsi
Fungsi Hutan Luas Kawasan
Hutan konservasi
cagar alam 107.786,93
taman hutan raya 3.963
Kawasan budidaya kehutanan
hutan lindung 123.805,23
hutan produksi 268.275,83
hutan produksi terbatas 176.990,47
Kawasan budidaya non kehutanan
areal penggunaan lain 467.882
Sumber: Paser dalam Angka 2015
20 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Adapun khusus hutan produksi, jenis dan persebarannya adalah sebagai berikut:
• Kawasan Hutan Produksi Tetap, tersebar di Kecamatan Batu Sopang bagian Tengah, Muara Komam bagian Utara, serta Long Ikis bagian Utara, dengan luas keseluruhan adalah 268.275,83 ha;
• Kawasan Hutan Produksi Terbatas, yaitu kawasan hutan yang ditetapkan sebagai daerah penyangga. Alokasi pemanfaatannya dipertahankan sesuai dengan fungsinya dimana eksploitasinya dapat dilakukan dengan tebang pilih dan tanam, kawasan ini memiliki luas 176.990,47 ha;
• Kawasan Hutan Produksi Konversi, yaitu kawasan yang mempunyai potensi untuk dimanfaatkan bagi pengembangan budidaya pertanian pada umumnya. Kawasan ini tersebar di 8 (delapan) kecamatan dengan luas 504.186,93 ha.
c) Penggunaan Lahan Sektor PertambanganKawasan pertambangan di Kabupaten Paser seluas ± 71.000,00 Ha, tersebar di Kecamatan Batu Sopang, Tanah Grogot, Pasir Belengkong, Kuaro, Long Ikis dan Batu Engau. Selain untuk kawasan pertambangan batu bara juga telah ditetapkan wilayah pertambangan rakyat untuk bahan galian emas dengan luas sekitar 4.958,57 ha, tersebar di Kecamatan Muara Komam dan Kecamatan Batu Sopang. Dari total luas kawasan pertambangan tersebut, sebagian yakni 50,399 ha merupakan kawasan pertambangan milik PT. Kideco Jaya Agung.
d) Penggunaan Lahan Sektor PariwisataKawasan ini merupakan kawasan yang dianggap mempunyai daya tarik tinggi untuk dijadikan objek wisata. Kawasan ini bersifat fleksibel, maksudnya tidak terkait pada batas-batas administrasiataupun batas lainnya, sehingga kawasan pengembangannya tidak harus didelineasi secara jelas seperti kawasan-kawasan tersebut di atas. Penggunaan lahan untuk sektor pariwisata di Kabupaten Paser tersebar setidaknya dalam 48 obyek wisata. Dari jumlah keseluruhan tersebut, terdapat 10 obyek wisata yang sudah dilakukan pengelolaan oleh pemerintah daerah.
2. Potensi Pengembangan WilayahPengembangan wilayah ditujukan untuk memacu perkembangan sosial ekonomi serta mengurangi kesenjangan wilayah dan menjaga kelestarian
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 21
lingkungan hidup. Setidaknya pengembangan wilayah di Kabupaten Paser dapat mengakomodasi tiga komponen yakni terkait dengan aktivitas manusia, ruang beradaptasi serta sarana komunikasi dan transportasi (Chapin, 2005).
Dari segi konstelasi regional, Kabupaten Paser berada di sebelah Selatan Provinsi Kalimantan Timur yang menghubungkan Provinsi Kalimantan Timur dengan Kalimantan Selatan. Kota Tanah Grogot berjarak lebih kurang dari 145 km dari Balikpapan atau 260 km dari Ibukota Provinsi Kalimantan Timur, Kota Samarinda. Sarana penghubung dua provinsi tersebut adalah jalan nasional yang selalu dilewati sarana transportasi darat yang menghubungkan antara wilayah di Kalimantan.
Pada bagian timur Kabupaten Paser berhadapan langsung dengan selat Makassar, yang akan datang memiliki prospek dan fungsi penting sebagai jalur alternatif pelayaran internasional apalagi dukungan prioritas kebijakan nasional terkait dengan peningkatan fungsi laut sebagai perwujudan semangat maritim.
3. Kawasan rawan BencanaPerlidungan terhadap resiko bencana ditujukan untuk melindungi warga dan lingkungannya dari kerusakan yang ditimbulkan oleh fenomena alam atau aktivitasmanusia.DiwilayahKabupatenPaser,terdapatbeberapaidentifikasiterkait dengan rawan bencana yakni bencana banjir, tanah longsor, gelombang pasang, angin topan, kebakaran, gempa dan kekeringan. Lihat Tabel.
Tabel 2.15. Jenis dan daerah Rawan Bencana di Kabupaten Paser
No Rawan Bencana Kecamatan Rawan Bencana
1 Banjir Long Kali, Long Ikis, Kuaro, Tanah Grogot, Pasir Belengkong, Batu Engau, dan Tanjung Harapan
2 Tanah Longsor (gerakan tanah kerentanan tinggi)
Batu Sopang, Long Ikis, Long Kali, Muara komam, Pasir Belengkong dan Tanung harapan
3 Gelombang Pasang Kawasan yang berhadapan dengan laut
4 Kebakaran Long Kali, Long Ikis, Kuaro, Tanah Grogot, Batu Sopang, Pasir Belengkong dan Batu Engau
Sumber: RTRW Kabupaten Paser 2012
4. DemografiSelain sebagai subjek dalam proses pembangunan, penduduk merupakan tujuan bagi pembangunan itu sendiri. Itu sebabnya analisis kependudukan
22 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
menentukan berbagai keputusan selama perumusan Perencanaan Pembangunan Daerah.
a. Jumlah PendudukTingginya laju pertumbuhan penduduk di Provinsi Kalimantan Timur, juga terjadi di Kabupaten Paser yang tampak dalam berbagai fenomena kependudukan termasuk meningkatnya jumlah penduduk, laju pertumbuhan, kepadatan penduduk yang terkonsentrasi di beberapa titik strategis di Kabupaten Paser. Secara gradual, jumlah penduduk di Kabupaten Paser mengalami peningkatan dengan rata-rata pertumbuhan dalam 5 tahun terakhir sebanyak 2,54%. Hal tersebut memberi dasar dan gambaran yang semakin jelas, tentang meningkatnya kepadatan penduduk tiap tahunnya.Lihat Tabel 2.16.
Tabel 2.16. Jumlah Penduduk Kabupaten Paser
No Uraian 2010 2011 2012 2013 2014
1 Jumlah Penduduk 231.668 237.783 244.111 249.991 256.175
2 Komposisi menurut Jenis Kelamin:Laki-lakiPerempuan
122.995108.693
126.217111.566
129.680114.431
132.722117.269
135.925120.250
3 Pertumbuhan(%) 2,63 2,66 2,41 2,47
4 Tingkat Kepadatan (km2) 21,04 21,54 22,08
Sumber : Paser dalam Angka 2015
Berdasarkan data di atas, terlihat bahwa laju pertumbuhan penduduk bersifat fluktuatif, sedangkan tingkat kepadatan penduduk selalu naik. Penduduksebagai motor sekaligus tujuan pembangunan itu sendiri perlu dipantau, hingga pada titik tertentu perlu dikendalikan.
b. Struktur PendudukSampai saat ini Kabupaten Paser memiliki karakteristik piramida penduduk melebar (Piramida muda) yang berarti kelompok balita dan remaja masih sangat besar. Gambaran dari karakteristik penduduk ini satu sisi menyimpan potensi usia produktif yang tinggi, sedangkan di sisi lain menanggung rasio ketergantungan (dependency ratio) usia tidak produktif yang tinggi pula, sebagaimana dapat dilihat dalam tabel 2.17.
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 23
Tabel.2.17. Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur 2014
Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Jumlah
0 -- 4 13.790 13.136 26.926
5 -- 9 13.172 12.227 25.339
10 -- 14 12.496 11.900 24.396
15 -- 19 12.104 11.076 23.180
20 -- 24 12.472 11.012 23.484
25 -- 29 12.722 11.020 23.742
30 -- 34 12.494 10.788 23.282
35 -- 39 11.444 9.686 21.130
40 -- 44 9.943 8.755 18.698
45 -- 49 8.546 6.952 15.498
50 -- 54 6.203 5.104 11.307
55 -- 59 4.331 3.217 7.548
60 – 64 2.744 2.207 4.951
65+ 3.464 3.170 6.634
Sumber: Paser dalam angka 2015
Struktur penduduk penting untuk diketahui sebagai bahan menentukan prioritas program dalam memaksimalkan penyediaan layanan dasar dan ketenagakerjaan. Berdasarkan tabel di atas, Kabupaten Paser memiliki penduduk usia sekolah dan usia produktif yang tinggi. Dengan demikian, terdapat implikasi terhadap kebijakan penyediaan layanan pendidikan yang memadai sekaligus didukung penyediaan lapangan kerja segala sektor.
Dari sisi rasio ketergantungan (dependency ratio) pada tahun 2013, 100 kelompok umur produktif (15-64 tahun) Kabupaten Paser menanggung kurang lebih 52, 09 penduduk tidak produktif (0-14 dan 65+ tahun). Capaian tersebut sedikit lebih banyak dibandingkan dengan tahun 2012yakni 51, 98. Lihat Tabel 2.18
Tabel.2.18. Angka Ketergantungan di Kabupaten Paser 2010 - 2014
Tahun Angka Ketergantungan
2010 50, 91
2011 50, 98
2012 51, 98
2013 52, 09
2014 49,61
Sumber: Paser dalam Angka 2011 - 2015
24 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Dari tabel di atas, terlihat angka ketergantungan penduduk mengalami penurunan pada tahun 2014. Namun keseluruhan angka ketergantungan penduduk dalam jangka waktu lima tahun terakhir dtersebut tetap wajib diperhatikan untuk memroyeksikan kemampuan penduduk produktif. Kabupaten Paser sebagai salah satu daerah dengan percepatan jumlah penduduk yang tinggi harus diimbangi persiapan layanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan kemudian diikuti penyiapan lapangan kerja yang memadai.
c. Distribusi PendudukPersebaran penduduk yang tidak merata perlu mendapat perhatian karena berkaitan dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan. Saat ini, distribusi penduduk di Kabupaten Paser masih belum merata. Hal tersebut dibuktikan dengan konsentrasi penduduk yang terpusat di Kecamatan Tanah Grogot sebanyak 28, 70 Persen dari total jumlah penduduk. Padahal dilihat dari luas wilayah, Tanah Grogot merukan daerah dengan luas daerah terkecil. Lihat Gambar 2.1.
Gambar. 2.1. Distribusi Penduduk di Kabupaten Paser Tahun 2014
Sumber: Paser dalam angka 2015
Dari diagram di atas, terlihat bahwa distribusi penduduk masih terpusat di ibu kota kabupaten, yakni tepatnya di Kecamatan Tanah Grogot. Kepadatan dan jumlah penduduk yang masih terpusat ini menjadi pola umum di berbagai
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 25
daerah, di mana konsentrasi penduduk mengikuti pusat pertumbuhan dan pusat pemerintahan. Konsentrasi penduduk paling banyak setelah Tanah Grogot adalah di Kecamatan Long Ikis, Long kali, dan Kuaro. Ketiga kecamatan tersebut, walaupun terletak cukup jauh dari pusat pemerintahan daerah, namun terletak di jalan poros utama kalimantan atau antara Tanah Grogot dan Balikpapan, sehingga aktivitas perekonomian tumbuh cukup pesat. Sedangkan kecamatan yang memiliki distribusi penduduk paling sedikit adalah Kecamatan Tanjung Harapan. Dari pola distribusi penduduk tersebut dan dipengaruhi luas wilayah kecamatan maka membentuk kepadatan penduduk, sebagaimana dapat dilihat dalam tabel 2.19.
Tabel 2.19 Kepadatan Penduduk Kabupaten Paser Berdasarkan Kecamatan 2014
Kecamatan Luas Wilayah (Km2) Jumlah Penduduk Kepadatan Penduduk/Km2
Batu Sopang 1.111,38 25.139 22,62Muara Samu 855,25 5.825 6,81Batu Engau 714,05 17.799 24,93Tanjung Harapan 1.507,26 9.339 6,20Pasir Belengkong 990,11 26.062 26,32Tanah Grogot 335,58 66.393 197,85Kuaro 747,30 26.948 36,06Long Ikis 1.204,40 37.668 31,28Muara Komam 1.753,40 13.254 7,56Long Kali 2.385,39 27.748 11,63Total Kabupaten Paser
2014 11.603,94 256.175 22,082013 11.603,94 249.991 21,542012 11.603,94 244.111 21,04
Sumber: Paser dalam Angka 2015
Persebaran penduduk yang tidak merata disebabkan beberapa faktor, di antaranya adalah ketersediaan fasilitas publik, atau potensi wilayah yang dimiliki. Kondisi penyebaran ini tidak menguntungkan bagi pemerataan pembangunan daerah.Dengan adanya perbedaan kepadatan, maka pola penyebaran penduduk yang terjadi juga mengikuti pola penduduk yang mengelompok pada tempat-tempat tertentu. Penduduk banyak dijumpai pada daerah-daerah yang mempunyai aktivitas ekonomi yang tinggi, tersediannya sarana dan prasarana yang memadai, dan keadaan sosial ekonomi yang lebih baik. Sebaliknya kepadatan penduduk yang rendah pada umumnya terdapat daerah-daerahyangmempunyaiaktifitasekonomiyangrelatifmasihrendah
26 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
dan keadaan sarana transportasi yang masih terbatas.
B. ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT1. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan EkonomiSecara sederhana, PDRB menunjukkan kemampuan sumberdaya ekonomi yang dihasilkan oleh suatu daerah. Penghitungannya berasal dari jumlah nilai tambah bruto yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu daerah tertentu. Oleh karena itu, PDRB merupakan salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu daerah dalam suatu periode tertentu.
Kemampuan pemerintah Kabupaten Paser dalam mengelola sumber daya ekonomi yang dimilikinya terus mengalami peningkatan. Ini bisa digambarkan dari pertumbuhan PDRB atas dasar harga berlaku yang pada tahun 2013 sebesar 36,9 triliyun menjadi 39,6 triliyun pada tahun 2014. Secara lengkap dapat dilihat dalam tabel 2.20.
Tabel 2.20. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan 2000 Kabupaten Paser Tahun 2010-2013 (Juta Rupiah)
Tahun
PDRB ADHB PDRB ADHK 2000
Dengan Pertambangan
Batubara
Tanpa Pertambangan Batubara
Dengan Pertambangan
Batubara
Tanpa Pertambangan Batubara
2010 27.130.783,50 7.270.035,22 27.130.783,50 7.270.035,22
2011 33.744.787,77 8.303.733,33 29.383.234,35 7.728.230,07
2012 35.093.421,58 9.147.545,64 31.160.226,26 8.290.395,84
2013 36.916.266,99 9.757.892,17 33.282.715,38 8.687.887,78
2014 39.692.307,29 11.564.941,41 34.777.807,97 9.352.230,80
Sumber : Paser dalam Angka 2015
Namun, besarnya nilai PDRB Kabupaten Paser masih disebabkan oleh besarnya nilai konstribusi yang diberikan oleh sektor pertambangan non migas, yakni sektor pertambangan batu bara. Sedangkan jika kita lihat PDRB Kabupaten Paser sesungguhnya tanpa sektor pertambangan batubara tersebut, maka PDRB ADHB Kabupaten Paser pada tahun 2014 hanya sebesar 11,56 triliyun, sedangkan untuk PDRB ADHK memiliki nominal lebih kecil, yakni 9,35 triliyun.
Penjelasan diatas dibuktikan dengan gambaran kontribusi sembilan sektor ekonomi terhadap PDRB di Kabupaten Paser. Kontribusi dan peran sembilan
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 27
sektor tersebut memberi gambaran struktur ekonomi serta pergeserannya dalam jangka tertentu. Dalam jangka lima tahun terakhir, struktur ekonomi kabupaten paser masih didominasi oleh sektor pertambangan dan penggalian. Lihat Tabel 2.21.
Gambar. 2.2. Kontribusi Nilai Tambah Bruto Sektoral ADHB terhadap PDRB Kabupaten Paser Tahun 2014 (%)
Sumber : Paser dalam Angka 2015
Grafikdiatasmenunjukanbahwakontribusisektorpertambanganmasihjauhdi atas sektor lainnya termasuk pertanian yang justru menyerap banyak tenaga kerja. Secara lebih detail, tingkat kontribusi masing-masing sektor terhadap PDRB dalam lima tahun terakhir adalah sebagai berikut :
28 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Tabel 2.22. Kontribusi masing-masing sektor terhadap PDRB
Sektor 2010 2011 2012 2013 2014
Pertanian, kehutanan, perikanan 9,73 9,10 9,48 9,30 11,29
Pertambangan dan penggalian 77,31 79,15 77,94 77,70 74,99
Industri pengolahan 3,98 3,58 3,84 3,80 4,08
Pengadaan listrik dan gas 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01
Pengadaan air, pengolahan sampah, limbah
0,02 0,02 0,02 0,02 0,02
Konstruksi 2,23 1,97 2,07 2,19 2,22
Perdagangan besar, eceran, reparasi mobil
2,91 2,60 2,80 2,87 2,95
Transportasi dan pergudangan 0,39 0,35 0,37 0,39 0,41
Penyediaan akomodasi dan makan-minum
0,21 0,20 0,22 0,23 0,24
Informasi dan komunikasi 0,56 0,50 0,52 0,53 0,55
Jasa keuangan dan asuransi 0,30 0,28 0,33 0,35 0,34
Real estat 0,27 0,25 0,27 0,28 0,29
Jasa perusahaan 0,04 0,04 0,05 0,05 0,06
Administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial
0,87 0,84 0,88 0,92 1,06
Jasa pendidikan 0,73 0,71 0,79 0,90 1,01
Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 0,27 0,27 0,28 0,30 0,33
Jasa lainnya 0,15 0,13 0,15 0,15 0,16
Sumber: Paser dalam Angka 2015
Apabila diperhatikan, kontribusi sektor pertambangan dan penggalian terhadap pembentukan nilai PDRB dari tahun ke tahun tidak konstan. Hal ini dapat dilihat dalam satu tahun terakhir, di mana PDRB sektor pertambangan dan penggalian yang mengalami penurunan dari tahun 2013. Hal tersebut dikarenakan penjualan komoditas batu bara dihargai dengan mata uang asing,sehinggafluktuasinilaitukarrupiahterhadapmatauangasingsangatmempengaruhi nilai tambah bruto sektor pertambangan dan penggalian.
2. Fokus Kesejahteraan Sosial
a. PendidikanDalam tujuan pembangunan berkelanjutan, pendidikan merupakan elemen penting perencanaan agar individu atau masyarakat mampu meningkatkan pengetahuan, keterampilan, serta memperluas wawasannya. Dengan dasar pendidikan yang kuat, individu atau masyarakat diharapkan
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 29
mampu meningkatkan partisipasinya dalam pembangunan dan mampu memberdayakan diri dalam berbagai aspek kehidupan, sehingga dapat hidup sejahtera.
Sayangnya, dari data terakhir atau tepatnya pada tahun 2014, penduduk Kabupaten Paser umur 10 tahun ke atas, paling besar adalah masyarakat yang berpendidikan dasar, yakni sebesar 32,83%. Adapaun masyarakat dengan pendidikan diploma atau sarjana, masih merupakan kelompok masyarakat yang mempunyai jumlah paling sedikit, yakni hanya 5,70%. Dengan realitas ini, berarti pemerintah daerah masih perlu memprioritaskan aspek pendidikan sebagai salah satu tujuan perencanaan. Lihat Tabel 2.23.
Tabek. 2.23. Persentase Penduduk Kabupaten Paser Usia 10 Tahun ke atas Menurut Pendidikan Terakhir yang Ditamatkan Tahun 2014
Pendidikan Terakhir yang ditamatkan Laki-laki Perempuan Jumlah
Tidak punya ijazah 22,27 25,65 23,82
SD 32,11 33,68 32,83
SLTP umum/kejuruan 14,53 14,42 14,47
SLTA umum/kejuruan 25,31 20,66 23,18
Diploma/sarjana 5,78 5,59 5,70
Jumlah 100 100 100
Sumber: Paser dalam Angka 2015
Apabila dibandingkan dengancapaian Provinsi Kalimantan Timur, kondisi pendidikan di Kabupaten Paser masih tertinggal. Misalnya Rata-rata lama sekolah, dari sepuluh kabupaten dan kota di Kalimantan Timur, Kabupaten Paser menempati urutan nomor dua dari bawah (satu tingkat diatas Kabupaten Penajam Paser Utara). Tahun 2013, rata-rata lama sekolah di Kalimantan Timur sebesar 9, 39 tahun sedangkan di Kabupaten Paser hanya mencapai 8, 35 tahun. Hal ini juga sama terjadi pada capaian angka melek huruf yang capaiannya dibawah angka provinsi yakni 97, 13 persen di Kabupaten Paser dan 97,95 Persen di Kalimantan Timur.
30 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Tabel 2.24. Angka Partisipasi Murni 2010-2013
APM 2010 2011 2012 2013
SD 93,92 90,11 96,40 97, 97
SMP 70,74 69,29 73,74 74, 25
SMU 58,03 47,32 52,18 53,79
Sumber: Paser Dalam Angka 2014
Nilai APM pada tabel di atas juga menunjukan bahwa angka partisipasi pada jenjang SMP belummenggambarkan kemajuan yang signifikan yakni 74,25persen. Capaian APM SMP di Kabupaten Paser tahun 2013 sebesar 74,25% masih jauh dari angka 100% sebagaimana yang disyaratkan oleh target MDGs. APM SMP Paser yang masih berada pada kisaran angka 74% merupakan salah satu persoalan pendidikan yang harus segera diatasi. Demikian halnya dengan angka partisipasi pada jenjang SMU yang hanya mencapai 53,79 persen. Capaian yang masih jauh dari target adalah pada indikator APM jenjang sekolah menengah. Hal tersebut menunjukan bahwa tingkat partisipasi pendidikan di tingkat sekolah menengah perlu diperhatikan pemerintah apalagi dengan adanya peningkatan dukungan dari pemerintah nasional yakni program wajib belajar 12 tahun.
b. KesehatanKondisi kesehatan menggambarkan salah satu tingkat kesejahteraan suatu masyarakat secara umum. Menurut data Survei Sosial Ekonomi Nasional pada Tahun 2013, angka harapan hidup penduduk Kabupaten Paser sebesar 73, 99 tahun. Apabila disandingkan dengan Capaian Provinsi Kalimantan Timur, angka ini relatif lebih baik. Lihat Tabel 2.25.
Tabel 2.25. Angka Harapan Hidup 2009-2013 Kabupaten Paser dan Kalimantan Timur
DaerahAngka Harapan Hidup (tahun)
2009 2010 2011 2012 2013
Kabupaten Paser 72,74 73,09 73,44 73,79 73,99
Provinsi Kalimantan Timur
71,00 71,20 71,40 71,61 71,78
Sumber: Inkesra Paser dan Kalimantan Timur 2014
Berdasarkan data di atas, dari tahun ke tahunnya angka harapan hidup penduduk Kabupaten Paser terus mengalami kenaikan. Kenaikan angka harapan hidup Kabupaten Paser ini seiring dengan besarnya perhatian
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 31
pemerintah daerah terhadap layanan kesehatan masyarakat. Angka kesakitan juga mengalami penurunan dalam 2010-2013. Lihat Gambar 2.3.
Gambar. 2.3. Perkembangan Angka Keluhan Kesehatan dan Angka Kesakitan Penduduk di Kabupaten Paser Tahun 2010-2013
Sumber: Indikator Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Paser 2014
Penduduk di Kabupaten Paser mengalami penurunan angka keluhan kesehatan dan angka kesakitan. Pada Tahun 2013 angka kesakitan sebesar 8,01 sedikit turun dari tahun 2012 yakni 8,38. Sedangkan untuk angka keluhan kesehatan pada tahun 2012 sebesar 16,5 persen menjadi 15, 16 persen pada tahun 2013. Turunnya angka kesehatan tersebut dapat dipengaruhi beberapa faktor terutama pada penyediaan layanan kesehatan, kondisi lingkungan hingga pola hidup masyarakat.
c. PertanahanBidang pertanahan merupakan bagian penting dalam pembangunan daerah dan secara khusus berdampak pada kesejahteraan masyarakat. Hal ini karena pertanahan terkait dengan aset masyarakat maupun pemerintah daerah yang dapat digunakan untuk berbagai hal dalam memenuhi kebutuhan hidup, yakni antara lain sebagai tempat pemukiman, sebagai sarana produktivitas masyarakat, hingga sarana bagi pemerintah daerah untuk menjalankan pembangunan dan melaksanakan aktivitasnya sehari-hari. Pada bagian ini menyajikan data mengenai berbagai hal terkait pertanahan, sebagaimana dapat dilihat dalam tabel 2.26.
32 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Tabel 2.26. Banyaknya Permohonan dan Penyelesaian Tentang Pertanahan di Kabupaten Paser 2014
Uraian Permohonan Diselesaikan Sisa
Pengukuran 1.696 1.054 642Peta bidang 322 285 37Kutipan 322 285 37SKPT 45 45 0Sertifikatpemberianhakatastanah 1341 1.341 0Sertifikatperalihanhakatastanah 649 649 0Sertifikattanggungankreditverbandan hipotik
674 674 0
Sumber: Paser dalam Angka 2015
3. Fokus Seni, Budaya dan OlahragaDalam pembangunan daerah, bidang seni, budaya dan olahraga merupakan bidang strategis yang menjadi salah satu indikator keberhasilan pembangunan. Hal ini terutama terkait tujuan untuk melestarikan dan mengembangkan seni budaya lokal, serta keberlanjutan pembinaan dan peningkatan prestasi olahraga dalam berbagai pertandingan atau event olahraga yang diikuti oleh daerah.
Tabel. 2.27. Jumlah Cagar Budaya yang dilestarikan, Penyelenggaraan Festival Seni dan Budaya, Serta Event Olahraga
Uraian 2010 2011 2012 2013 2014
Benda, situs, dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan
14 14 14 14 14
Penyelenggaraan festival seni dan budaya
5 2 2 2 2
Kegiatan olahraga 24 24 20
Sumber: LKPJ akhir masa jabatan bupati 2010-2015
Dari data di atas nampak bahwa penyelenggaraan festival seni dan budaya Paser masih perlu ditingkatkan, baik peningkatan jumlah maupun kreativitas sertadiversifikasifestival.Haltersebutmempunyaitujuanuntukmelestarikandan memberi ruang aktualisasi bagi seni dan budaya tradisi, serta tidak kalah penting adalah meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kabupaten Paser. Terkait pelestarian benda cagar budaya, salah satu upaya pemerintah daerah yang paling terlihat adalah pelestarian Istana Sadurengas, yang juga menjadi salah satu destinasi wisata menarik di Paser.
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 33
C. ASPEK PELAYANAN UMUM1. Urusan Wajib Pelayanan Dasar
a. PendidikanJumlah dan laju penduduk yang besarmerupakan aset bagipembangunan apabiladiimbangi dengan kualitasSumber Daya Manusia (SDM)yang baik. Penduduk yangbesar dengan tingkat SDM yangrendah hanya akan menjadibeban bagi pembangunan disuatu wilayah. Oleh sebab itu,penanganan masalahpenduduk sebaiknya tidakhanya diarahkan pada upayapenekanan lajupertambahannya akan tetapilebih dititikberatkanpada peningkatan sumber dayamanusianya. Usaha peningkatan sumber daya manusia secara sistemik dapat diwujudkan salah satunya melalui pendidikan.
Pada tahun 2013, capaian APS tingkat SD/MI Kabupaten Paser sebesar 99.73 persen. Itu artinya partisipasi masyarakat pada umur SD sangat tinggi terhadap pendidikan. Secara umum Nilai APS pada jenjang pendidikan SD mengalami peningkatan sebesar 1.64 persen, pada jenjang pendidikan SLTP terjadi penurunan sebesar 1.63 persen, pada jenjang pendidikan SLTA mengalami peningkatan sebesar 4,53 persen dan nilai APS pada jenjang pendidikan mahasiswa mengalami peningkatan sebesar 1.83 persen. Lihat Tabel 2.28.
Tabel 2.28. Angka Partisipasi Sekolah di Kabupaten Paser Menurut Kelompok Umur
Usia Sekolah 2009 2010 2011 2012 2013
7 – 11 98,50 96,38 97,15 98,09 99,73
13 – 15 85,80 85,30 91,85 98,75 97,12
16 – 18 5978 65,52 66,84 65,09 69,62
19 – 24 12,42 7,42 5,47 13,41 15,24
Sumber: Database Sosial Ekonomi, Kabupaten Paser 2014
Berdasarkan data di atas, angka partisipasi murni (APM) pada sekolah menengah masih sangat kurang. Masih tergolong rendahnya tingkat partisipasi dan pendidikan yang ditamatkan di Kabupaten Paser disebabkan oleh beberapa faktor seperti persoalan akses dari sisi jarak tempuh yang cukup jauh terutama untuk pendidikan tingkat SMP dan SMU seperti ditemukan di kawasan pesisir dan pedalaman. Faktor lain yang menjadi persoalan penghambat partisipasi pendidikan adalah faktor kultural dan kesadaran masyarakat dalam menempuh jenjang pendidikan.
Intervensi mendasar terkait dengan dukungan pendidikan adalah tersedianya fasilitas pendukung yang memadai. Capaian APS diatas tidak terlepas dari
34 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
adanya dukungan fasilitas pendidikan yang memadai termasuk jumlah sekolah, murid, guru. Pada tahun 2013, jumlah sekolah semakin bertambah terutama untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA).
Tabel 2.29. Jumlah Sekolah, Murid, dan Guru di Kabupaten Paser Menurut Jenjang Pendidikan Tahun 2010-2013
Jenjang Pendidikan 2010 2011 2012 2013
SD/MI/SDLB
Jumlah Sekolah 225 225 225 225
Murid 32.338 32.847 34.033 33.242
Guru 2.457 2.457 2.365 2.338
Rasio Murid Sekolah 143,72 145,99 151,26 147,74
Rasio Murid Guru 13,16 13,37 10,93 14,21
SMP/MTS/SMPLB
Jumlah Sekolah 69 72 75 78
Murid 11.260 11.294 11.439 12.354
Guru 874 834 985 1.015
Rasio Murid Sekolah 163,19 156,86 152,52 158,38
Rasio Murid Guru 12,88 13,51 11,61 12,17
SLTA/SMK/MA
Jumlah Sekolah 34 36 36 38
Murid 8.140 8.283 8.040 9.051
Guru 712 736 916 866
Rasio Murid Sekolah 239,41 230,08 223,33 238,18
Rasio Murid Guru 11,43 11,25 8,78 10,45
Sumber: Database Sosial Ekonomi Kab. Paser 2014
Pada level SMP jumlah gurumengalami kenaikan yang signifikan terutamasejak diprioritaskan program wajib belajar 9 tahun dari tahun 2012 sebanyak 985 orang menjadi 1.015 orang pada tahun 2013. Sebaliknya pada level SD dan SMA mengalami penurunan jumlah guru, disamping rasio ketersediaan guru dan murid yang sudah membaik rasionalisasi ketersediaan guru tidak hanya seputar rasio jumlah semata tetapi lebih ditekankan pada distribusi yang proporsional.
Berdasarkan dokumen capaian MDGs Kabupaten Paser 2014, sektor pendidikan merupakan area pembangunan yang masih tertinggal dari taget yang ditetapkan. Sebagian besar ketercapaian target bidang pendidikan masih
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 35
berkisar pada 90% dari target 100% seperti pada indikator APM (angka partisipasi murni) tingkat SD, AMH (angka melek huruf) usia 15-24 tahun dan APS (angka putus sekolah) tingkat SD maupun SMP. Terdapat perubahan angka statistiksektorpendidikanyangmengalamikenaikantetapitidaksignifikan.APM SD relatif mengalami kenaikan yang konsisten, kecuali pada tahun 2012 yang mengalami kenaikan sampai 4% dibandingkan APM pada tahun 2011. Sementara capaian yang cukup bagus adalah pada angka penurunan putus sekolah jenjang SMP. Angka putus sekolah SMP mampu ditekan hingga 10% dalam kurun waktu 4 tahun.
b. KesehatanDi samping pelayanan publik di bidang pendidikan, bidang kesehatan juga perlu mendapatkan gambaran yang proporsional dari sisi ketersediaan, penyebaran, dan kualitas pelayanan. Dari sisi ketersediaan sarana dan prasaran kesehatan, pemerintah daerah Kabupaten Paser telah memiliki Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) sebanyak 1 unit, Puskesmas sebanyak 17 unit, Pusban (Puskesmas Bantuan) sebanyak 104 unit, Puskesmas Keliling sebanyak 26 unit, Klinik Swasta sebanyak 20 unit dan tenaga kesehatan sebanyak 969 orang pada tahun 2013. Pada tahun 2014, terjadi peningkatan ketersedian sarana dan prasana kesehatan pemerintah daerah Kabupaten Paser, yakni, Pusban (Puskesmas Pembantu) dari 104 unit menjadi 118 unit, Klinik Swasta dari jumlah 20 unit menjadi 26 unit.
Tanel 2.27. Jumlah Tenaga Kesehatan Kabupaten Paser 2010-2014
Tahun Jumlah Tenaga Kesehatan
2014 963
2013 969
2012 801
2011 658
2010 642
2009 548
2008 548
Sumber: Database Sosial Ekonomi Paser Tahun 2014
Ketersediaan tenaga kesehatan terus bertambah dari tahun ke tahun. Hal tersebut membuktikan keseriusan pemerintah daerah dalam upaya peningkatan akses masyarakat dengan memperkecil rasio tenaga kesehatan dengan masyarakat yang dilayani. Dibandingkan dengan tahun 2009 hingga tahun 2013, penambahan jumlah tenaga sangat signifikan sebesar 76, 82
36 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
persen, kecuali pada 2014 mengalami penurunan jumlah tenaga kesehatan dari 969 menjadi 963. Walaupun demikian, ketersediaan tersebut perlu dijawab dengan distribusi dan pemerataan tenaga kesehatan di tiap daerah layanan.
Tabel 2.28. Jumlah Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Paser dirinci Berdasarkan Kecamatan, Tahun 2008-2014
Kecataman Rumah Sakit Puskesmas Pusban Pusling Klinik swasta
Batu Sopang - 1 8 1 12
Muara Samu - 1 7 1 0
Tanjung Harapan - 1 7 1 0
Batu Engau - 1 9 1 2
Pasir Blengkong - 3 17 0 2
Tanah Grogot 1 2 10 2 5
Kuaro - 2 13 2 0
Long Ikis - 3 23 2 3
Muara Komam - 1 9 0 0
Long Kali - 2 15 2 2
2014 1 17 118 12 26
2013 1 17 104 26 20
2012 1 17 95 24 17
2011 - - - - -
2010 1 17 94 17 11
2009 1 17 97 27 17
2008 1 17 95 20 13
Sumber: DDA Kabupaten Paser 2015
Selain kondisi kesehatan secara umum, fokus pembangunan kesehatan diprioritaskan untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak. Kesepakatan tersebut tertuang dalam perencanaan pembangunan nasional bahkan dunia melalui amanah MDGs. Beberapa kondisi eksisting terkait kesehatan ibu dan anak dapat dilihat dalam beberapa indikator penting di bawah ini:
a. Angka Kematian Bayi (AKB)
AKB di Kabupaten Paser mengalami penurunan dari tahun ke tahun yaitu pada tahun 2009, 47 per 1000 kelahiran hidup, turun 46 per 1000 kelahiran hidup di tahun 2010, kemudian pada tahun 2011 tetap menjadi 46 per 1000 kelahiran hidup. Perbaikan kondisi juga terjadi pada tahun 2012, AKB menunjukan peningkatan menjadi 16,2 per 1000 dan pada 2013 AKB mencapai 15,5 per 1000 kelahiran. Angka ini masih dibawah dari standar Nasional yakni 40 per 1.000 kelahiran hidup. Dari observasi umum dan pendataan unit layanan
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 37
kesehatan, kematian bayi yang terjadi di Kabupaten Paser rata-rata disebabkan oleh penyakit gangguan perinatal, saluran nafas, diare, gangguan sistem syaraf, tetanus dan infeksi lainnya.
b. Angka Kematian Balita (AKABA)
Angka Kematian Balita (AKABA) di Kabupaten Paser dalam kurun waktu lima tahun ini cenderung meningkat. Pada tahun 2009 sebanyak satu balita per 1000 kelahiran hidup, kemudian pada tahun 2010 naik menjadi 3 per kelahiran hidup. Sedangkan pada tahun 2011 naik menjadi sebesar 6 per 1000 kelahiran hidup. Pada tahun 2012 semakin meningkat sebesar 8 per 1000 kelahiran hidup dan pada tahun 2013 mengalami penurunan 7,5 per 1000 kalahiran hidup. Walaupun angka ini masih di bawah pencapaian tingkat nasional sebesar46per1000kelahiranhidup,fluktuasicapaianAKABAtersebutlayakdiperhatikan. Penyebab utama kematian balita di Kabupaten Paser adalah ISPA dan diare.
c. Angka Kematian Ibu (AKI)
Angka Kematian Ibu (AKI) berguna untuk menggambarkan tingkat kesadaran perilaku hidup sehat, status gizi dan kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan, tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk ibu hamil, pelayanan kesehatan waktu ibu melahirkan dan masa nifas. Salah satu cara untuk mengatasi masalah kematian ibu melahirkan adalah perlunya mengurangi peran dukun dan meningkatkan peran Bidan. Dalam hal ini, bidan di desa benar-benar difungsikan sebagai ujung tombak dalam upaya penurunan AKB dan AKI.
Angkakematianibu(AKI)diKabupatenPaserberfluktuasi,haliniterlihatdari15 per 100.000 kelahiran hidup (2009) menjadi 8 per 100.000 kelahiran hidup tahun 2010 dan naik menjadi 12 per 100.000 kelahiran hidup tahun 2011 dan menurun lagi menjadi 11 per 100.000 kelahiran hidup (2012), dan naik lagi pada tahun 2013 menjadi 13 per 100.000 kelahiran hidup. Kematian ini disebabkan oleh sebab langsung seperti perdarahan, eklamsia,TB Paru,HPP,peb+jantung, terlambat dirujuk, dan keterampilan petugas yang rendah.
Ketersediaan dan kualitas pelayanan merupakan faktor penting yang mendukung kesehatan ibu dan anak. Pada Tahun 2013, pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan belum mencapai target 100 persen yakni 83.4 persen. Capaian pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan ini masih jauh dari capaian nasional tahun 2013 yakni 90.88 persen.
38 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Tabel 2.29. Persentase Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
NO. URAIAN INDIKATOR PELAYANANPENCAPAIAN
2010 2011 2012 2013
1 Cakupan ibu hamil K4 74.78% 78.71% 70.9% 96.2%
2 Cakupan pertolongan persalinan oleh Nakes 91.9% 78.71% 68.5% 83.4%
3 Bumil Resti yang dirujuk 30.35% 25.76% 28.6% 84.24%
4 Kunjungan Neonatus 85.3% 78.57% 94.8% 90.2%
5 Cakupan kunjungan bayi 91.2 % 74.98% 76.6% 67.63%
6 Cakupan BBLR yang ditangani 30.0% 100% 100.0% 100.0%
Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten Paser 2014
Berdasarkan tabel 2.2.. menunjukkan bahwa pelayanan kesehatan ibu dan anak terkait cakupan ibu hamil K4. Pada tahun 2010, cakupan K4 mencapai 74,78 persen, pada tahun 2011 , 78.71 persen dan 70,9 persen pada tahun 2012. Pada tahun 2013 terjadi kenaikan yaitu 96,2 persen. Artinya dari sasaran ibu hamil yang ada, sebanyak 96,2 persen ibu hamil mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar paling sedikit empat kali pada tahun 2013, dengan distribusi pemberian pelayanan yang dianjurkan adalah minimal satu kali pada triwulan pertama, satu kali pada triwulan kedua dan dua kali pada triwulan ketiga umur kehamilan.
Begitu juga dengan angka pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dalam kurun waktu 2010 – 2013 cenderung mengalami penurunan. Pada tahun2010ke2011mengalamipenurunansecarasignifikandari91.9persenmenjadi 78,71% bahkan tahun 2012 kembali terjadi penurunan 68.5 persen. Baru kemudian pada tahun 2013 terjadi kenaikan ibu melahirkan oleh tenaga kesehatan yaitu ,83.5 persen. Walaupun terdapat fakta peningkatan, hal itu masih dibawah dari target yang ditetapkan Departemen Kesehatan RI yaitu 90%. Capaian yang kurang menggembirakan ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor misalnya kesadaran masyarakat akan pentingnya keselamatan ibu dan anak pada saat persalinan masih kurang atau pelayanan kesehatan yang kurang maksimal.
Selain pencegahan terhadap kematian ibu melahirkan, pelayanan yang perlu diperhatikan adalah pencegahan kematian pada bayi dan balita. Metode medis yang ditempuh untuk mengurangi kematian bayi adalah pemberian pelayanan imunisasi yang maksimal.
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 39
Tabel 2.30. Persentase Pelayanan Imunisasi
NO Indikator PelayananPencapaian
2010 2011 2012 2013 2014
1. Desa kelurahan/UCI 76,65 % 39,58 % 48,5 % 57,9% 61,94
Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten Paser 2013
PelayananimunisasidiKabupatenPasermengalamifluktuasidancenderungmenurun, hal ini dapat dilihat dari desa/kelurahan UCI dari 76,65 persen pada tahun 2010 menjadi 39,58 persen pada tahun 2011 dan naik pada tahun 2012 yakni 48,5 persen serta 57,9 persen pada tahun 2013. Hal ini dapat terjadi karena masih ada daerah yang sulit dan jauh dari pelayanan kesehatan, tidak tersedianya fasilitas dan infrastruktur yang adekuat, kurangnya sumber daya yang memadai, kurangnya perhatian dan dukungan dari pemerintah daerah terhadap program imunisasi serta kurangnya pengetahuannya masyarakat tentang program imunisasi dan manfaat imunisasi. Dengan Imunisasi dapat menurunkan angka kesakitan, kecacatan, dan kematian akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Beberapa penyakit yang dapat dengan imunisasi yaitu Tuberkulosis, Difteri, pertsis ( Batuk rejan / batuk 100 hari ), hepatitis, polio dan campak.
Selain cakupan asi, dukungan terhadap pelayanan gizi pada ibu dan anak juga perlu digalakkan. Pelayanan yang biasa dilakukan adalah dengan pemberian kapsul vitamin dan MP-ASI pada balita, dan pemberian tablet FE3 pada ibu hamil.
Tabel 2.31. Persentase Pelayanan Gizi
NO. URAIAN INDIKATOR PELAYANAN
PENCAPAIAN
2009 2010 2011 2012 2013
1 Cakupan balita mendapat kapsul Vitamin A 2 X /tahun
72.78% 68.31% 70.10% 71.50% 70.13%
2 Cakupan bumil mendapat 90 Tablet FE3
69.98% 64.22% 75.00% 66.72% 71.42%
3 Cakupan pemberian MP-ASI pada bayi BGM dari gakin
100% 100% 100% 100% 100%
Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten Paser 2013
Dalam periode 5 tahun terakhir ini terlihat bahwa capaian pelayanan gizi mengalamifluktuasi.PadapelayananpemberiankapsulvitaminApadabalita72,78 persen pada tahun 2009 menjadi 70.13 persen pada tahun 2013. Begitu pula pelayanan pemberian tablet FE pada ibu hamil mengalami kenaikan
40 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
dari 66,72 persen pada tahun 2012 menjadi 71.42 persen pada tahun 2013. Walaupun begitu pelayanan pemberian Makanan Pendamping ASI pada bayi BGM dari keluarga miskin selalu mencapai angka 100 persen
c. Pekerjaan Umum dan Penataan RuangAkses untuk menuju ke tempat pelayanan publik dari desa ke kota di Kabupaten Paser telah terhubung dengan jalan yang dibangun oleh pemerintah daerah, baik berupa jalan raya maupun jembatan. Hal ini diperuntukkan demi menunjang akses pelayanan publik bagi masyarakat Kabupaten Paser. Namun demikian, kondisinyamasihkurangmemadaipadasisijalanraya.Lihatgrafik2.4.
Grafik 2.4. Persentase jalan di Kabupaten Paser menurut kondisi jalan tahun 2013
Sumber: Kabupaten Paser Dalam Angka 2014
Dari total panjang jalan, 21,74 persen mengalami kerusakan terutama pada kategori jalan-jalan provinsi. Khusus untuk jalan provinsi saja 34, 52 persen dalam keadaan rusak. Perlunya pembagian kewenangan dan kendala koordinasi antar level satuan regional menyebabkan jalan provinsi cenderung sulit untuk ditangani dengan cepat.
Sedangkan akses jalan antar kecamatan maupun antar desa juga banyak dipermasalahkan karena jalan yang berlubang-lubang. Banyak kendaraan besar seperti truk yang melalui jalan antar kecamatan yang juga merupakan jalan antar provinsi tersebut terperangkap dalam lubang-lubang. Selain itu, jalan-jalan yang kurang memadai tersebut digunakan untuk menempuh perjalanan menuju pusat kota yang merupakan pusat dari pelayanan publik. Hanya pada titik-titik tertentu saja yang kondisi jalannya sangat bagus khususnya pada pusat kota.
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 41
Namun di lain pihak, pemerintah daerah telah membangun jembatan bagi beberapa desa yang dahulunya merupakan jalur yang menggunakan perahu menuju perkotaan. Sehingga hal ini tentu saja membantu masyarakat dalam mengefesiensikan waktu. Pembangunan jembatan yang telah beroperasi dan masih dalam kondisi sangat bagus yaitu jembatan yang menghubungkan antara kota Tana Grogot dan Desa Sungai Tuak yang dibangun pada tahun 2008 dan beroperasi pada tahun 2012. Pembangunan jembatan juga sedang laksanakan di desa-desa yang berada pada wilayah hutan rawa seperti Kecamatan Pasir Belengkong.
d. Perumahan Rakyat dan Kawasan PermukimanAnalisis kinerja atas layanan urusan perumahan untuk Kabupaten Paser mengacu pada tingkat ketersediaan pasokan listrik kepada rumah tangga. Hal tersebut digunakan sebagai tolak ukur besarnya kebutuhan pasokan listrik yang akan ditargetkan pemenuhannya dalam jangka lima tahun RPJMD ini. Sehingga data yang dibutuhkan adalah rasio rumah tangga pengguna listrik atau jumlah rumah tangga pengguna listrik dibagi dengan jumlah rumah tangga di Kabupaten Paser.
Tabel.2.32.Persentase Rumah Tangga Berdasarkan Status Kepemilikan Tempat di Kabupaten Paser
Status Penguasaan Bangunan Tempat Tenggal 2010 2011 2012 2013 2014
Milik sendiri 70,82 72,82 74,73 78, 99
Kontrak 3,33 2,17 1,50 1, 29
Sewa 11,81 7,38 11,56 9, 18
Bebas sewa 4,11 3,50 3,71 1, 88
Dinas 2,93 8,95 5,67 4, 08
Milik orang tua/sanak/saudara 4,50 4,99 2,65 4, 58
Lainnya 2,50 0,19 0,18 0,00
Jumlah 100,00 100,00 100,00 100,00
Sumber: Inkesra Paser 2013
Selama empat tahun terakhir, presentasi rumah tangga yang bertempat tinggal di rumah sendiri terus mengalami peningkatan. Lihat Tabel 2.2. Di sisi lain, perumahan yang berstatus menyewa atau kontrak mengalami penurunan, pada tahun 2013 persentase rumah tangga yang masih mengontrak/menyewa sebesar 10,47 persen padahal tahun sebelumnya pada 2012 mencapai 13, 06 persen. Dari aspek kepemilikan tempat tinggal, terdapat perbaikan kesejahteraan masyarakat dengan semakin tingginya kepemilikan status tempat tinggal.
42 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Tabel 2.33. Fasilitas Tempat Buang Air Besar
Fasilitas Tempat Buang Air Besar 2011 2012 2013
Sendiri 85,61 81,80 82,62
Bersama 4,84 3,46 5,19
Umum 0,73 0,82 1,46
Tidak ada 8,82 14,32 10,73
Sumber: Inkesra 2014
Sebagian besar rumah tangga di Kabupaten Paser sudah memiliki fasilitas tempat buang air besar sendiri (82,62 persen). Untuk rumah tangga yang fasilitas tempat buang air besarnya secara bersama-sama dan umum, persentasenya masing-masing sebesar 5,19 dan 1,46 persen. Sementara itu masih terdapat rumah tangga yang tidak memiliki fasilitas tempat buang air besar yang mana persentasenya pada tahun 2013 mencapai 10,73 persen. Dari penjelasan data tersebut di atas, ternyata masih terdapat rumah tangga yang tidak ada fasilitas tempat buang air besar. Hal ini diperkirakan terdapat di wilayah pedesaan dan pesisir pantai, yang disebabkan masih kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan dan kemampuan untuk membuat tempat buang air besar yang memenuhi syarat kesehatan. Kondisi perumahan yang tidak memiliki fasilitas buang besar perlu mendapat perhatian pemerintah agar perumahan warga memenuhi standar kesehatan dasar.
e. Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan MasyarakatBagian ini cukup luas cakupannya, tidak hanya soal penyediaan layanan dasar saja tetapi juga mempertimbangkan aspek kepuasan masyarakat. Adapun data-data yang harus tersedia pada bagian ini untuk konteks di Kabupaten Paser adalah mengenai jumlah Polisi Pamong Praja, jumlah Linmas, jumlah mobil pemadam kebakaran, serta Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat (IKLM).
Keamanan dan ketertiban merupakan sebuah aspek penting yang dibutuhkan untuk mewujudkan kehidupan yang sejahtera. Secara umum, selama kurun waktu tahun 2013 jumlah gangguan Kamtibmas diwilayah Kabupaten Paser mengalami penurunan dibandingkan tahun 2012. Tahun 2012 jumlah pelanggaran kamtibmas yang terjadi di wilayah Kabupaten Paser sebanyak 522 kejadian dan tahun 2013 turun menjadi 425 kejadian. Lihat Tabel 2.34.
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 43
Tabel 2.34. Banyaknya Gangguan Kamtibmas di wilayah Hukum Polres Paser 2014
Tahun Kejadian Diselesaikan
2013 425 221
2012 522 306
2011 484 358
2010 465 255
2009 270 151
Sumber: Paser dalam Angka 2014
Pada tahun 2013, kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Paser mengalami peningkatan hingga 0,8 persen dibanding tahun sebelumnya. Pelanggaran Kamtibmas yang banyak terjadi adalah kasus pencurian hingga mencapai 46 persen.
Tabel 2.35. Jumlah Anggota Linmas Terlatih di Kabupaten Paser Tahun 2014
No Kecamatan Jumlah
1 Batu Sopang 142
2 Muara Samu 88
3 Tanjung Harapan 94
4 Batu Engau 144
5 Pasir Belengkong 206
6 Tanah Grogot 365
7 Kuaro 198
8 Long Ikis 343
9 Muara Komam 142
10 Long Kali 266
Cadangan Kabupaten 50
2014 2.038
2013 464
2012 2.078
2011 765
2010 755
2009 1.126
Sumber: Kabupaten Paser Dalam Angka 2015
Jumlah linmas terlatih di Kabupaten Paser mengalami penurunan dari tahun 2012 ke tahun 2013 dari 2.078 menjadi 464 orang. Pada tahun 2014, jumlah LINMAS terlatih di Kabupaten Paser kembali mengalami peningkatan yakni 2.038 orang.
44 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
f. SosialLayanan urusan wajib sosial terfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). Sehingga, sebagai tolak ukur untuk menentukan strategi dalam hal memenuhi kewajiban tersebut, seharusnya diketahui data mengenai jumlah sarana sosial seperti panti asuan, panti jompo dan panti rehabilitasi, serta jumlah PMKS yang menerima bantuan sosial. Kategori PMKS di Kabupaten Paser terdiri dari Balita terlantar, anak terlantar, Lansia terlantar, penyandang cacat, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Korban bencana alam. Lihat Tabel 2.36.
Tabel 2.36 Jumlah PMKS yang Tertangani
Kategori PMKS Satuan 2011 2012 2013 2014
Anak balita terlantar Jiwa 33 63 172 269
Anak terlantar Jiwa 39 379 618 379
Lansia terlantar Jiwa 4.905 4.084 2.282 4.084
Penyandang cacat (disabilitas) Jiwa 977 477 275 477
Komunitas Adat Terpencil (KAT) KK 475 475 475 275
Korban bencana alam Jiwa 62 860 860 860
Sumber: Dinas Sosial Kab. Paser 2015
Berdasarkan data di atas, kategori PMKS yang paling meningkat adalah kasus anak balita terlantar dan penyandang cacat.
2. Urusan Wajib Non Pelayanan Dasar
a. Tenaga KerjaDalam perencanaan pembangunan bidang ketenagakerjaan, perlu mempertemukan beberapa bidang perencanaan pembangunan yang saling beririsan selain bidang ketenagakerjaan yaitu demografi, ekonomi danpendidikan. Ketiga bidang tersebut menjadi pilar dalam program pembangunan yang berkaitan dengan perluasan antara kesempatan kerja dan berusaha, produktivitas dan distribusi tenaga kerja serta peningkatan kualitas sumber daya manusia dan angkatan kerja. Tantangan kajian ketenagakerjaan bagi pembangunan adalah mempertemukan ketersediaan angkatan kerja dengan lapangan kerja yang sesuai dan produktif secara ekonomi sehingga mampu menciptakan kemandirian warga.
Dilihat dari struktur penduduk produktif, komposisi penduduk angkatan kerja pada tahun 2013 sebanyak 110.147 orang (62,03 persen) dan bukan angkatan
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 45
kerja sebanyak 67,428 orang (37, 98 persen). Sebagian besar penduduk 90, 7 persen dari penduduk angkatan kerja dengan kegiatan utamanya adalah bekerja, tetapi masih terdapat 9,3 persen yang mencari pekerjaan. Lihat Tabel 2.37.
Tabel 2.37. Penduduk Usia Kerja (15 tahun ke atas) Menurut Kegiatan Utama dan Jenis Kelamin tahun 2013
Sumber: Inkesra 2014
Tingkat partisipasi angkatan kerja mengalami penurunan dari 72.01 persen pada tahun 2012 menjadi 62.03 persen pada tahun 2013. Sedangkan indikasi pengangguran penduduk usia kerja dapat dilihat dari tingkat pengangguran terbuka (TPT) yakni sebesar 10.18 persen pada tahun 2012 kemudian menurun menjadi 9.25 persen pada tahun 2013. Lihat Tabel 2.38. Tabel 2.38. Perkembangan Angkatan Kerja, TPAK, TPT dan TKK Kabupaten Paser 2011-2013
Sumber: Inkesra 2014
46 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Walaupun sektor pertambangan dan penggalian merupakan sektor yang cukup besar memberikan kontribusi terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Paser, bukan berarti sektor tersebut juga berkontribusi secara dominan dalam penyerapan tenaga kerja. Berdasarkan tabel di bawah ini, sektor pertanian masih menjadi sektor dominan yang paling banyak menyerap tenaga kerja. Lapangan usaha pertanian sebesar 37,05 % pada 2012 dan naik menjadi 39,81 % pada tahun 2013. Pada tahun 2014, Lapangan Usaha Pertanian semakin meningkat menjadi 44,12%. Prosentase sektor pertambangan dan penggalian juga meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2012, sektor pertambangan dan penggalian sebesar 13,48%, meningkat menjadi 13,88% pada tahun 2013 dan semakin meningkat pada tahun 2014 menjadi 14,02%. Sektor jasa, industri, konstruksi, megalami penurunan prosentase dari tahun ke tahun hingga 2014. Lihat Tabel 2.39.
Tabel 2.39. Persentase Penduduk Usia 15 Tahun ke atas yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Paser
Lapangan Usaha 2010 2011 2012 2013 2014
Pertanian 45,37 40,08 37,05 39,81 44,12
Pertambangan dan Penggalian 11,51 14,79 13,48 13,88 14,02
Industri 1,97 7,29 7,14 8,68 4,65
Konstruksi 6,67 2,56 2,95 3,59 2,05
Perdagangan 12,66 18,51 15,73 14,65 17,41
Transportasi dan Komunikasi 5,57 1,47 1,44 2,11 2,13
Jasa 1,77 12,70 20,58 15,70 13,56
Lainnya 14,49 2,60 1,65 1,58 1,87
Total 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Sumber : Kabupaten Paser Dalam Angka 2015
Dengan demikian, pertanian masih menjadi sektor terbesar yang mampu menyeraptenagakerjadiKabupatenPasermeskiterusmengalamifluktuasi.Di samping pertanian, sektor jasa juga mengalami trend peningkatan yang signifikan dari tahun 2011 menuju 2014. Menurunnya daya serap sektorpertanian dan meningkatnya daya serap sektor jasa mengindikasikan bahwa pertanian secara perlahan-lahan mengalami pelemahan daya serap tenaga kerja.
b. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan AnakUntuk menunjukkan aspek pemberdayaan perempuan dapat dilihat dari kualifikasisumberdayamanusianyaataudaritingkatpendidikan.PadatingkatSD, APM perempuan/laki-laki di tahun 2011 sejumlah 103.3. Namun di tahun
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 47
2012 dan 2013, meskipun tidak terlalu significant APM perempuan padatingkat SD justru menurun secara beruturut-turut menjadi 99.19 dan 99.10. Demikian halnya pada tingkat SMP, APM perempuan/laki-laki di tahun 2011 sejumlah 100.35, dimana pada tahun 2012 menurun menjadi 83.42. Namun pada tahun 2013, angkanya naik menjadi 103.75. Untuk tingkat SMP, jumlah partisipasi sekolahnya cenderung lebih besar dibandingkan dengan tingkat SD. Trend yang sama juga terjadi pada tingkat SMA. Di tahun 2011, APM perempuan/laki-laki pada tingkat SMA sejumlah 120.06 lalu menurun pada tahun 2012 menjadi 82.13 dan kembali meningkat pada tahun 2013 menjadi 143.48.
Berdasarkan laporan di sektor pekerjaan non pertanian juga mengalami peningkatan. Dari tahun 2011-2013 berturut partisipasi perempuan di sektor non pertanian adalah 6.2%, 6.9% dan 7.5%. Namun proposi ini sebetulnya tidak serta-merta naik dalam arti sebenarnya sebab pada tahun 2013, jumlah angka pekerja perempuan secara abosut menurun sehingga ketika dihitung jumlah presentase perempuan yang bekerja di sektor non-pertanian seolah-olah meningkat.
Angka partisipasi perempuan baik dalam kategori pendidikan sekolah SD-SMA maupun melek huruf ternyata tidak diikuti dengan jumlah partisipasi perempuan di ranah politik. Padahal ukuran kesetaraan sebetulnya tidak hanya selesai dilihat dari angka partisipasi sekolahnya, namun juga kemampuan perempuan dalam mengambil keputusan yang salah satunya direpresentasikan dalam partisipasi di ranah politik. Berdasarkan tabel tersebut, angka partisipasi perempuan di ranah politik justru sangat rendah. Pada periode tahun 2010 hingga 2013 perbandingan perempuan dan laki-laki hanya 12%. Angka tersebut tidak mengalami lonjakan yang cukup berarti, sebab pada pemilu legislatif yang terahir yakni tahun 2014 perbandingannya hanya 16%.
Sedangkan upaya untuk perlindungan anak masih sangat perlu perhatian lebih intensif. Hingga saat ini masih terdapat balita dan anak terlantar yang membutuhkan pertolongan, untuk balita terlantar mengalami kenaikan dari tahun 2012 sebanyak 172 balita menjadi 269 balita yang perlu ditangani. Sampai saat ini, Kabupaten Paser belum menyediakan Panti Asuhan anak yang dapat merehabilitasi kasus-kasus anak dan balita terlantar.
c. PanganKetahanan pengan merupakan salah satu bagian dari cita-cita nasional yang harus terdukung juga dengan cita-cita daerah. Produksi tanaman pangan setempat diharapkan mampu menyuplai kebutuhan pangan masyarakat. Sektor pertanian sebagai lapangan pekerjaan dominan dapat dimaksimalkan
48 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
produksinya agar memenuhi kebutuhan warga masyarakat Kabupaten Paser secara mandiri.
Pada Tahun 2013, produksi padi Kabupaten Paser sebesar 41.099 ton. Angka tersebut mengalami kenaikan 10.94 persen dibandingkan hasil produksi pada tahun 2012 sebesar 37.045 ton. Pada tahun 2014, produksi komoditas padi mengalami penurunan menjadi 36.843 ton. Produksi komoditas mengalami peningkatan dari 764 ton tahun 2013, menjadi 849 pada tahun 2014. Produksi komoditas kacang hijau juga mengalami peningkatan yakni dari 19 ton pada tahun 2013 menjadi 25 ton pada tahun 2014. Sedangkan komoditas ibu kayu, ubi halar, kacang tanah, dan kacang kedele mengalami penurunan pada tahun 2014. Lihat Tabel 2.40.
Tabel 2.40. Produksi Padi dan Palawija (Ton) di Kabupaten Paser 2009-2013
Jenis ProduksiTahun
2009 2010 2011 2012 2013 2014
Padi Sawah 27.427 27.224 26.336 27.959 32.587 29.488
Padi Ladang 16.892 14.173 8.109 9.086 8.512 7.355
Jagung 973 998 529 1.060 764 849
Ubi Kayu 2.584 1.668 2.633 1.875 1.502 1.344
Ubi Jalar 1.128 1.030 1.446 767 1.134 635
Kacang Tanah 140 163 111 111 98 70
Kacang Kedele 109 220 155 86 174 84
Kacang Hijau 62 60 54 14 19 25
Sumber: Paser Dalam Angka 2015
Dilihat dari distribusi hasil panen, kecamatan yang memberikan kontribusi terbesar untuk produksi padi (sawah maupun ladang) adalah Kecamatan Long Kali dengan jumlah produksi 10.065 ton kemudian Kecamatan Pasir Belengkong dengan jumlah 9.395 ton disusul Kecamatan Tanah Grogot dengan jumlah produksi padi 5.949 ton. Khusus untuk padi ladang yang biasa tersebar di daerah rawa, kecamatan yang memberikan kontribusi produksi padi ladang terbesar adalah Kecamatan Muara Komam dengan jumlah 2.760 ton, Kecamatan Muara Samu dengan jumlah 1.711 ton dan disusul Kecamatan Long Kali dengan jumlah 1.065 ton. Sehingga sampai saat ini Kecamatan Longkali merupakan wilayah pertanian hasil pangan yang menyumbang produksi padi paling besar hingga 26 persen.
d. PertanahanAglomerasi penduduk dan peningkatan insfrastruktur jasa membutuhkan
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 49
pengelolaan lahan yang semakin rapi. Salah satu wujud usaha untuk mengendalikan dan mengatur pengelolaan bangunan adalah adanya IMB. IMB merupakan perizinan yang diberikan oleh Kepala Daerah kepada pemilik bangunan untuk membangun baru, mengubah, memperluas, mengurangi, dan/atau merawat bangunan sesuai dengan persyaratan administratif dan persyaratan teknis yang berlaku. Dengan adanya penetapan IMB di Kabupaten Paser, diharapkan akan terwujudnya ketertiban masyarakat serta kepastian hukum. Individu atau persekutuan (badan) yang akan mendirikan bangunan harus memiliki Izin Mendirikan Bangunan sesuai Pasal 5 ayat 1 Perda 7 Tahun 2009. Lihat tabel 2.2
Tabel 2.41. Jumlah Bangunan Ber-IMB 2014
Tahun Jumlah Bangunan ber-IMB
2013 2.758
2014 3.403
Sumber: Data BPMPPT
Walaupun pengurusan IMB oleh warga belum maksimal, terjadi peningkatan IMB dari tahun 2013 ke tahun 2014, yakni sejumlah 2.758 menjadi 3.403. Dengan adanya pengaturan dalam pendirian bagunan diharapkan rencana kostruksi bangunan dapat dipertanggungjawabkan untuk kepentingan bersama.
e. Lingkungan HidupSecara garis besar, jenis pelayanan dasar Bidang Lingkungan Hidup Kabupaten Paser pada 2014 diprioritaskan pada pencegahan pencemaran air, dan udara, serta penyediaan informasi status kerusakan lahan. Guna melihat kondisi pencemaran air dan udara dapat dilihat dari pengelolaan sampah khususnya mengenai jumlah aglomerasi sampah dan pengelolaan sampah. Saat ini timbunan sampah dipengaruhi oleh kepadatan penduduk yang menyumbang produksisampahsecarasignifikan.Lihattabel2.42.
50 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Tabel 2.42. Aglomerasi Sampah di Kabupaten Paser 2014
No Kecamatan Timbunan Sampah (m3/hari)
1 Batu Sopang 47.76
2 Muara Samu 8.93
3 Tanjung Harapan 16.34
4 Batu Engau 24.68
5 Pasir Belengkong 49.85
6 Tanah Grogot 134.10
7 Kuaro 50.68
8 Long Ikis 77.75
9 Muara Komam 26.39
10 Long Kali 51.32
Sumber: BLH 2014
Sesuai dengan tabel di atas, timbunan sampah terbanyak berada di Tanah Grogot yakni 134.10 m3/hari. Selain kondisi demografis yang padat, Tanah Grogotmerupakan pusat jasa dan perdagangan sehingga menimbulkan produksi sampah yang berlipat ganda. Salah satu usaha yang dilakukan pemerintah untuk mengendalikan aglomerasi sampah adalah penetapan izin pembuangan sampah B3 (bahan beracun dan berbahaya) yang dapat merusak linkungan dan ekosistem hayati. Saat ini hanya sembilan perusahaan yang mendapatkan izin pembuangan air limbah yakni PT. Kideco Jaya Agung, PTPN LOngkali, PT Borneo Indah, PT Agro Inti Kencanamas, PTPN Semuntai, PTPN Long Pinang, PT Muara Toyu, PT Harapan Sawit dan PT Fajar Surya Swadaya. Perlu adanya aturan yang lebih tegas terkait dengan pemberian izin pembuangan limbah B3. Apalagi sebagian besar limbah tersebut mencemari sumber daya lingkungan yang berpengaruh bagi masyarakat banyak misalnya, sungai, hutan, tanah bahkan udara.
f. Administrasi Kependudukan dan Catatan SipilLayanan dasar kependudukan dan catatan sipil meliputi jumlah penduduk ber-KTP, jumlah penduduk ber-akte kelahiran serta jumlah pasangan berakte nikah. Selain merupakan hak dasar warga negara yang harus dipenuhi, ketersediaan dokumen-dokumen tersebut juga sangat mempengaruhi kualitas pendataan daerah terkait jumlah penduduk. Ataupun juga untuk menentukan target group dari program tertentu seperti program keluarga bencana dengan targetnya adalah pasangan sudah menikah yang akan diketahui jumlahnya jika terdaftar/pernah memiliki akte nikah.
g. Pemberdayaan Masyarakat dan DesaUntuk konteks Kabupaten Paser, bagian ini memaparkan data mengenai
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 51
jumlah program pemberdayaan masyarakat. Data tersebut berdampak pada penentuan prioritas program pemberdayaan masyarakat di tahun berikutnya.
h. Pengendalian Penduduk dan Keluarga BerencanaUntuk masalah kependudukan terkait dengan jumlah penduduk, rata-rata di pegunungan tengah Kalimantan Timur tidak terlalu bermasalah. Akan tetapi urusan pengendalian tetap menjadi fokus yang kaitannya dengan urusan keluarga berencana adalah dengan mengetahui rata-rata jumlah anak per-keluarga di Kabupaten Paser. Data tersebut penting untuk diketahui agar dapatmengidentifikasikebutuhandasarpendudukdi tingkat rumah tanggasehingga dapat menentukan strategi penyelesaian yang paling tepat.
i. PerhubunganAspek lain terkait pelayanan publik dasar adalah tersedianya infrastruktur transportasi yang menjadi sarana mobilitas warganegara. Keberadaan infrastruktur transportasi mempengaruhi kemudahan dalam menjangkau akses pasar maupun akses terhadap pelayanan publik yang lain. Kondisi infrastruktur dalam hal ini akses yang digunakan untuk mencapai tempat pelayanan publik telah tersedia.
Tabel 2.43. Status jalan di Kabupaten Paser
52 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Dari segi jaringan jalan raya, jalan yang menghubungkan antar kecamatan, kabupaten, dan provinsi hanya satu padahal status kewenangan yang berbeda. Sehingga kewenangan dalam memperbaiki jalan pun harus disesuaikan dengan tanggungjawab pemerintah yang berkaitan. Di jalan tersebut banyak dilalui oleh kendaraan-kendaraan proyek, wisatawan dan penduduk yang melakukan perdagangan yang menghubungkan antar provinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur serta kecamatan-kecamatan yang termasuk dalam Kabupaten Penajam Paser Utama.
j. Komunikasi dan InformatikaImplikasi bagi terbukanya teknologi informasi, juga berpengaruh terhadap meningkatnya media publik termasuk surat kabar, TV lokal dan radio di Kabupaten Paser. Media lokal berfungsi sebagai sumber informasi sekaligus media politik yang menyuarakan aspirasi warga masyarakat. Meningkatnya media publik dapat dilihat dari semakin meningkatnya jenis surat kabar lokal dalam lima tahun terakhir. Lihat Tabel 2.2
Tabel. 2.44. Jenis Surat Kabar 2011-2015
Jenis Surat Kabar 2011 2012 2013 2014 2015
Nasional 3 3 3 3 3
Lokal 3 4 4 5 6
Sumber: SIPD Diskominfo 2015
Pada tahun 2015, surat kabar regional sejumlah 6 buah diantaranya Tribun, Kaltim Pos. Selain surat kabar, muncul juga televisi lokal dan radio lokal yang mengudara di kawasan Kabupaten Paser misalnya Paser TV.
Tidak hanya media cetak dan elektronik, sumber infromasi juga berasal dari media internet. Salah satu akses warga terhadap internet dapat melalui warnet yang dapat dikunjungi oleh masyarakat. Pada tahun 2014, rasio jumlah warnet terhadap 1000 penduduk sebanyak 0,21 atau total jumlah absolutnya, 55 unit. Dari total jumlah tersebut, 10 warnet merupakan Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK) program MENKOMINFO yang menetapkan satu kecamatan 1 warnet.
k. Koperasi dan Usaha Kecil MenengahKoperasi dan usaha kecil menengah merupakan bagian dari wujud ekonomi riil masyarakat Paser. Oleh sebab itu, guna menentukan strategi pengembangan yang tepat, perlu diketahui mengenai jumlah Koperasi dan UKM di Kabupaten Paser. Kinerja bidang koperasi dapat dilihat dari pertambahan jumlah koperasi dan jumlah anggotanya. Dalam kurun waktu 2009-2013 jumlah koperasi
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 53
di kabupaten Paser meningkat hingga 58 unit koperasi. Tingkat keaktifan koperasi semakin meningkat tajam dalam lima tahun terakhir dari 42,2 persen pada tahun 2011 menjadi 78,7 pada tahun 2014.
Selain itu, sebagai bagian dari pemberdayaan, perlu juga dilihat sejauh mana Koperasi dan UKM mendapat kemudahan modal. Iklim usaha yang semakin membaik tampak dengan semakin banyaknya jumlah UKM. Lihat 2.45.
Tabel 2.45. Presentase Koperasi Aktif, Jumlah UKM dan UMKM
No. Uraian 2011 2012 2013 2014
1. Presentase Koperasi Aktif 42,2 40,1 77,6 78,7
2. Jumlah UKM 807 1232 1445 5625
3. Jumlah UMKM 1919 1970 5575 5575
Sumber: Buku statistik Disperindakop
Jumlah UKM meningkat lebih dari 400 persen dari 2013 ke 2014 yakni dari 1445 menjadi 5625. Peningkatan tersebut dimungkinkan karena adanya peningkatan insfrastruktur perdagangan dari pemerintah serta dukungan modal untuk unit usaha kecil di Kabupaten Paser.
l. Penanaman ModalPotensi perekonomian di Kabupaten Paser tidak hanya terfokus pada pertambangan (batu bara) tetapi juga perkebunan sawit. Kedua sektor usaha tersebut padat modal tersebut menarik banyak investor berskala nasional maupun asing. Oleh sebab itu, tolok ukur pengembangan investasi daerah dapat dilihat melalui jumlah investor berskala nasional, baik PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) ataupun PMA (Penanaman Modal Asing). Dari data jumlah investor tahun 2013 hingga 2014 menunjukan bahwa jumlah investor di Paser bertambah sejumlah 5 investor. Hal ini mengindikasikan bahwa iklim perekonomian Paser menjadi semakin baik. Lihat 2.46.
Tabel 2.46. Jumlah Investor 2011-2014
Tahun Jumlah Investor
2011 9
2012 5
2013 7
2014 12
Sumber: Data Investasi Kabupaten Paser Tahun 2010-2014, BPMPT Kabupaten Paser
54 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Iklim investasi yang membaik menyebabkan jumlah investor yang semakin banyak. Industri galian tambang non migas menyerap banyak investor baik dalam negeri maupun luar negeri, apalagi dengan dukungan kemudahan investasi yang diterapkan di Kabupaten Paser. Dari data jumlah nilai investasi Kabupaten Paser tahun 2011-2014, peningkatan yang tajam pada jumlah investasi terjadi pada periode 2012 ke 2013/2014. Jumlah nilai investasi bertambah dengan angka agregat 200-an milyar menjadi 1,2 Triliun.
Tabel 2.47. Jumlah Nilai Investasi 2011-2014
Tahun Jumlah Nilai investasi berskala nasional dan asing (PMDN/PMA) (Rp.)
2011 465.138.071.889
2012 254.626.866.554
2013 1.221.679.068.111
2014 1.460.491.610.499
Sumber: Data Investasi Kabupaten Paser Tahun 2010-2014, BPMPT Kabupaten Paser
m. Kepemudaan dan Olah RagaPemuda memerlukan berbagai dukungan layanan dasar. Sampai tahun 2014, jumlah organisasi kepemudaan sebanyak 32 unityang banyak melakukan aktivitas olahraga. Selain bidang kepemudaan, dukungan terhadap organisasi olahraga yang berjumlah 350 unit juga ditingkatkan tiap tahunnya. Olahraga merupakan sarana pemersatu masyarakat karena sifatnya yang mampu menggugah kebersamaan. Wujud dukungan pemerintah terhadap layanan dasar kepemudaan dan olahraga salah satunya dengan program mercusuar pembangunan Gedung Olahraga (GOR) yang dibangun tidak jauh dari komplek kantor pemerintahan. Sampai tahun 2015, jumlah total lapangan olahraga yang dikelola oleh Disbudpar Kabupaten Paser sebanyak 49 unit tersebar di beberapa desa di pelosok kabupaten (sumber: LKPJ AMJ 2011-2015).
n. StatistikKetersediaan data merupakan kebutuhan dasar yang dibutuhkan dalam merencanakan pembangunan. Analisis kinerja untuk urusan wajib statistik didasarkan pada ketersediaan data mengenai PDRB Kabupaten dan Kabupaten Dalam Angka. Ketersediaan data merupakan langkah maju bagi perencanaan tetapi masih perlu dilengkapi dan diperbaharui.
o. KebudayaanPemerintah daerah Kabupaten Paser menyelenggarakan festival seni dan
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 55
keolahragaan. Pemerintah mengadakan festival kebudayaan minimal setahun dua kali pada momentum peringatan 17 Agustus dan hari jadi Kabupaten Paser. Festival tersebut menampilkan atraksi kebudayaan lokal dan pasar rakyat.
p. PerpustakaanData yang dibutuhkan pada bagian ini adalah mengenai jumlah perpustakaan, jumlah koleksi buku di perpustakaan serta jumlah pengunjung perpustakaan setiap tahunnya. Data-data tersebut penting untuk diketahui karena jumlah pengunjung perpustakaan menjadi salah satu tolak ukur kesuksesan pendidikan di masyarakat. Saat ini, jumlah perpustakaan sejumlah 274 unit termasuk perpustakaan desa yang dikelola daerah.
Tabel 2.48. Urusan Wajib Perpustakaan Kabupaten Paser 2011-2014
No. Urusan Wajib Perpustakaan 2011 2012 2013 2014
1. Jumlah Perpustakaan 178 183 219 274
2. Jumlah Pengunjung Perpustakaan Per Tahun
11.251 3.575 8.044 66.807
3. Koleksi Buku yang Tersedia di Perpustakaan Daerah
32.685 32.685 40.945 49.345
Sumber: Statistik Sektoral Perpustakaan Daerah, Kabupaten Paser
Kenaikan jumlah pengunjung perpustakaan sangat drastis terjadi pada tahun 2013 ke 2014, dari 8.044 pengunjung menjadi 66.807 pengunjung. Lonjakan tersebut terjadi karena adanya fasilitas internet yang menarik minat masyarakat. Dilihat dari koleksi buku yang tersedia, terlihat sedikit pertambahan dari tahun ke tahun, walaupun variasi buku perlu ditingkatkan sesuai kebutuhan pembaca. Hal lain yang perlu diperhatikan pemerintah adalah tidak mencukupinya pustakawan yang dapat mengelola katalog buku maupun kualitas variasi koleksinya.
3. Urusan Pemerintahan PilihanUrusan pemerintahan pilihan merupakan urusan pemerintahan yang wajib diselenggarakan oleh pemerintah daerah sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh daerahnya. Dalam RPJMD, pembahasan tentang urusan pemerintahan pilihan ini berguna untuk menggambarkan pencapaian pembangunan yang telah dijalankan oleh Pemerintah Kabupaten Paser. Gambaran pencapaian tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Pariwisata
56 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Pariwisata merupakan salah satu sektor potensial yang sedang dikembangkan oleh Kabupaten Paser. Menurut data statistik, sektor ini selalu menunjukan tren perkembanganyangbaikdalamempattahunterakhir.Gunamengidentifikasitren perkembangan, potensi dan strategi pengembangan pariwisata Kabupaten Paser ke depan. Berikut adalah data tentang jumlah kunjungan wisatawan:
Tabel 2.49. Jumlah Kunjungan Wisatawan 2011-2014
Tahun Jumlah Kunjungan Wisatawan
2011 9.763
2012 15.235
2013 18.358
2014 15.624
Sumber: LKPJ AMJ 2012-2015
Jumlah kunjungan wisatawan di Kabupaten Paser mengalami kenaikan sebesar 5.472 wisatawan pada tahun 2011 hingga 2012. Kenaikan ini terus bertambah sebesar 3.123 wisatawan pada tahun berikutnya. Namun pada tahun 2014 jumlah kunjungan wisatawan justru menununjukan penurunan sebanyak 2.734. Temuan data lapangan mengindikasikan bahwa penurunan jumlah kunjungan wisatawan disebabkan oleh kurang memadainya infrastruktur, salah satunya adalah akses jalan menuju lokasi.
b. PertanianPertanian merupakan sektor penyumbang PDRB terbesar kedua di Kabupaten Paser. Sektor ini dikembangkan untuk mendukung perekonomian masyarakat dari sektor non-tambang. Guna mendukung hal tersebut maka diperlukan data yang berguna untuk menentukan target dan indikator keberhasilan pengembangan pertanian pada masa mendatang, berikut adalah data tentang produktivitas padi di Kabupaten Paser:
Tabel 2.50. Produktivitas Padi Sawah dan Padi Ladang Per Hektar di Kabupaten Paser Tahun 2011-2014
Tahun Produktivitas Padi Sawah Per Hektar Produktivitas Padi Ladang Per Hektar
2011 3,96 2,99
2012 4,01 2,73
2013 4,50 2,78
2014 4,59 2,83
Sumber: Statistik Padi Palawija Kabupaten Paser 2014 dan data Statistik
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 57
Sektoral Dinas Pertanian dan Perkebunan, Kabupaten Paser
Produktivitas padi sawah per hektar di Kabupaten Paser mengalami kenaikan sebesar 0,05 ton per hektar pada tahun 2011 hingga 2012. Kenaikan ini terulang kembali sebesar 0,49 ton per hektar pada tahun 2013 dan 0,09 ton per hektar pada tahun 2014. Lain halnya dengan produktivitas padi sawah, produktivitas padi ladang justru menunjukan penurunan. Pada tahun 2011 hingga 2012, terjadi penurunan sebesar 0,26 ton per hektar. Setelah itu kembali mengalami kenaikan secara perlahan pada tahun 2013 dan 2014, yaitu sebesar 0,05 dan 0,1 ton per hektar. Walaupun kenaikannya masih bersifat dinamis, hal ini mengindikasikan bahwa potensi produktivitas padi masih bisa ditingkatkan agar sesuai dengan laju pertumbuhan penduduk.
c. KehutananKerusakan hutan merupakan persoalan utama yang dihadapi oleh Kabupaten Paser. Dalam rangka menentukan strategi serta prioritas program rehabilitasi hutan pada masa mendatang, diperlukan data tentang kerusakan kawasan hutan di Kabupaten Paser. Berikut merupakan sajian datanya:
Grafik 2.5. Luas Kerusakan Hutan di Kabupaten Paser Tahun 2013
Sumber: Data olahan FWI analisis citra satelit ETM+7; Index Kelola Hutan, ICEL-FITRA
Menurut data tersebut, luas kerusakan hutan di Kabupaten Paser mencapai 18.000 Ha. Isu kerusakan hutan di Kabupaten Paser selalu dihubungkan dengan perluasan area perkebunan sawit sebagai salah satu penyumbang PDRB terbesar. Apabila dibandingkan dengan wilayah di perkebunan sawit di
58 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Indonesia, kerusakan kawasan hutan di Kabupaten Paser tergolong besar. Hal ini menjadi sebuah permasalahan yang besar bagi lingkungan. Terutama jika dihubungkan misi Kabupaten Paser sebagai Kabupaten konservasi.
d. PerdaganganBagian ini menggambarkan kinerja sektor perdagangan di Kabupaten Paser. Sehingga, jumlah pedagang dan jumlah kelompok pedagang merupakan hal dasar yang harus diketahui. Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan prioritas program pengembangan di sektor perdagangan. Berikut adalah data tentang jumlah pedagang di Kabupaten Paser:
Tabel 2.51. Jumlah Pedagang dan Kelompok Pedagang di Kabupaten Paser Pada Tahun 2011-2014
Tahun Jumlah Pedagang Jumlah Kelompok Pedagang
2011 6.666 1
2012 7.644 1
2013 8.785 1
2014 10.282 2
Sumber: Buku statistik Dinas Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Paser dan Hasil Wawancara
Jumlah pedagang di Kabupaten Paser selalu menunjukan kenaikan dari tahun 2011 hingga 2014. Hal ini mengindikasikan bahwa pasar di Kabupaten Paser terus berkembang sehingga pedagang di dalamnya mengalami kenaikan, walaupunkondisiekonominasionalsangat fluktuatifdalambeberapatahunterakhir.
Dibandingkan dengan jumlah pedagang yang semakin berkembang pesat, jumlah kelompok pedagang di Kabupaten Paser justu menunjukan tren yang sebaliknya. Dalam kurun waktu 3 tahun, dari 2011 hingga 2013 tidak ada penambahan jumlah kelompok pedagang. Pada tahun 2014 kelompok pedagang hanya bertambah 1, kelompok tersebut adalah kelompok pedagang pasar tradisional. Temuan lapanagn mengindikasikan bahwa pertambahan kelompok pedagang tersebut terjadi karena adanya perlawanan pedagang pasar tradisional terhadap pasar modern yang semakin menjamur.
e. PerindustrianPerindustrian merupakan bagian penting dalam pertumbuhan ekonomi. Data mendasar yang diperlukan untuk menentukan strategi pengembangan
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 59
industri di Kabupaten Paser adalah data mengenai pertumbuhan industri. Berikut adalah data uraian data tentang pertumbuhan riil PDRB industri di Kabupaten Paser selama 2011-2014:
Tabel 2.52. Pertumbuhan Riil PDRB Industri di Kabupaten Paser Tahun 2011-2014
Tahun Pertumbuhan riil PDRB Industri Pengolahan
2011 3,5 %
2012 8,29 %
2013 2,64 %
2014 5,79 %
Sumber: PDRB Kabupaten Paser Menurut Lapangan Usaha 2012-2015
Pertumbuhan riil PDRB industri rumah tangga di Kabupaten Paser terus menunjukan tren yang sangat fluktuatif. Walaupun jumlahnya tidakbegitu besar jika dibandingkan dengan industri pertambangan. Namun fluktuasi pertumbuhan riil PDRB inimengindikasikanbahwanaik-turunnyaperekonomian nasional turut serta berpengaruh terhadap fluktuasipertumbuhan riil PDRB industri di Kabupaten Paser. Kenaikan pertumbuhan riil PDRB industri pengolahan terjadi pada tahun 2011 hingga 2012, yaitu sebesar 4,79%. Namun angka ini turun drastis sebesar 5,65% pada tahun 2013. Walaupun akhirnya mengalami kenaikan pada akhir 2014, sebesar 3,15%, namun kenaikan ini tidak seberapa jika dibandingkan dengan pencapaian tahun 2012.
D. ASPEK DAYA SAING DAERAH
Daya saing daerah merupakan salah satu aspek tujuan penyelenggaraan otonomi daerah sesuai dengan potensi, kekhasan, dan unggulan daerah. Pada level tersebut, optimalisasi potensi daerah secara optimal merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan pembangunan ekonomi yang berhubungan dengan tujuan pembangunan daerah dalam mencapai tingkat kesejahteraan yang tinggi dan berkelanjutan.
Sesuai dengan Permendagri No. 54 Tahun 2010, maka kondisi daerah Kabupaten Paser terkait aspek daya saing daerah dapat dilihat dari beberapa variabel yaitu fokus kemampuan ekonomi daerah, fokus fasilitas wilayah/infrastruktur, fokus iklim berinvestasi dan fokus sumber daya manusia (SDM).
60 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
1. Fokus Kemampuan Ekonomi DaerahDaya saing daerah merupakan salah satu aspek tujuan penyelenggaraan otonomi daerah sesuai dengan potensi, kekhasan, dan unggulan daerah. Pada level tersebut, optimalisasi potensi daerah secara optimal merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan pembangunan ekonomi yang berhubungan dengan tujuan pembangunan daerah dalam mencapai tingkat kesejahteraan yang tinggi dan berkelanjutan. Sesuai dengan Permendagri No. 54 Tahun 2010, maka kondisi daerah Kabupaten Paser terkait aspek daya saing daerah dapat dilihat dari beberapa variabel berikut.
Beberapa indikator yang digunakan dalam kerangka analisis kinerja atas kemampuan ekonomi daerah adalah pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita. Hal ini bisa dilihat dari pengeluaran konsumsi pangan dan non-pangan per kapita. Dalam skema daya saing daerah, kedua indikator tersebut digunakan untuk mengetahui potensi maupun hambatan bagi daerah dari segi ekonomi untuk mencapai visi pembangunan di bidang ekonomi. Berikut adalah tabel yang memuat data tentang konsumsi rumah tangga psub sektor pangan dan non-pangan per kapita di Kabupaten Paser:
Tabel 2.53. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Per Kapita (%) Tahun 2011-2014
TahunPengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Per Kapita (%)
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Sub sektor Pangan Per Kapita
Konsumsi Rumah Tangga Sub sektor Non-Pangan Per Kapita
2011 52,31 47,69
2012 48,93 51,07
2013 50,71 49,29
2014 50,34 49,66
Sumber: Indikator Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Paser 2012-2015
Pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita merupakan salah satu indikator kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu indikator tersebut masuk ke dalam fokus kemampuan ekonomi daerah yang menentukan daya saing Kabupaten Paser. Belum ada data terkini tentang konsumsi rumah tangga per kapita. Namun berdasarkan data tahun 2011 hingga 2012, terdapat penurunan konsumsi rumah tangga sub sektor pangan per kapita sebesar 3,38 persen. Hal ini mengindikasikan bahwa kesejahteraan masyarakat paser di bidang ekonomi sempat menurun. Dua tahun berikutnya, yaitu pada tahun 2013 dan 2014 konsumsi rumah tangga sub sektor pangan per kapita meningkat lebih baik,walaupunmasihsangatfluktuatifdanbelummampuberadadilevelyang
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 61
sama pada tahun 2011. Hal ini mengindikasikan bahwa kinerja perekonomian di Paser masih perlu ditingkatkan.
Berbeda halnya dengan konsumsi rumah tangga sub sektor pangan per kapita, konsumsi rumah tangga non-pangan per kapita juga mengalami kenaikan sebesar 3,38 persen pada tahun 2011-2012. Namun mengalami penurunan yangfluktuatifpadatahun2013dan2014jikadibandingdenganpencapaiantahun 2012. Data ini mengindikasikan bahwa terjadi penurunan kesejahteraan masyarakat di bidang konsumsi non-pangan.
2. Fokus Fasilitas Wilayah/ Infrastuktur
a. PerhubunganKondisi layanan dasar perhubungan sangat penting dalam aspek daya saing daerah. Hal tersebut terjadi karena urusan perhubungan berkaitan erat dengan mobilisasi masyarakat serta barang dan jasa. Dua hal tersebut sangat berpengaruh pada kondisi ekonomi, khususnya di Kabupaten Paser. Guna memetakan mendeskripsikan aspek layanan dasar. Berikut merupakan data tentang panjang jalan dan jumlah kendaraan di Kabupaten Paser:
Tabel 2.54. Panjang Jalan (Km) di Kabupaten Paser Tahun 2011-2014
Jenis Jalan 2011 2012 2013 2014
Kabupaten 638.200 631.750 735.820 694.850
Desa 267.690 316,460 259.923 379.750
Sumber: LKPJ AMJ 2010-2015
Dari tabel tersebut diketahui bahwa jalan Kabupaten, dari tahun 2011 hingga 2015 panjang jalan Kabupaten menunjukan pertambahan sepanjang 56.650 km. Hal ini juga diikuti oleh peningkatan panjang jalan desa. Walaupun kurang dari 50% yang kondisinya masuk ke dalam kategori baik. Hal ini mengindikasikan bahwa jalan adalah salah satu persoalan utama yang harus diperhatikan apabila Pemerintah Kabupaten Paser ingin meningkatkan aspek daya saing dalam pembangunan.
Selayaknya jalan, kendaraan juga merupakan salah satu persoalan transportasi di Kabupaten Paser. Berikut adalah data tentang jumlah kendaraan di Kabupaten dari tahun 2011 hingga 2014:
62 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Tabel 2.55. Jumlah Kendaraan di Kabupaten Paser Tahun 2011-2014
Tahun Jumlah Kendaraan
2011 96.883
2012 142.656
2013 113.683
2014 109.667
Sumber: POLRES Paser
Tabel tersebut menunjukan bahwa jumlah kendaraan di Kabupaten Paser mengalami kenaikan sebesar 45.773 unit dari tahun 2011 hingga 2012. Akan tetapi kondisi tersebut tidak bertahan lama, karena pada tahun 2012 hingga 2013 jumlah kendaraan berkurang sebanyak 28.973 unit. Kemudian pada tahun 2013 hingga 2014, jumlah kendaraan justru semakin turun sebesar 4.016 unit. Hal ini mengindikasikan bahwa kendaraan sebagai alat transportasi darat harus ditingkatkan, baik dari segi kuantitas maupun kualitas.
Tabel 2.56. Jumlah Barang dan Orang yang Terangkut Angkutan Umum Tahun 2011-2014
Tahun Jumlah Barang (Ton) Jumlah Orang
2011 631.322 336.081
2012 609.322 359.223
2013 889.416 326.225
2014 647.416 233.863
Sumber: Sistem Informasi Pembangunan Daerah Dinas Perhubungan, Kabupaten Paser
Jumlah orang dan barang yang terangkut angkutan umum menunjukan angka yangmasihfluktuatif.Daritahun2011hingga2012terjadipenurunanjumlahbarang sebesar 22.010 ton. Sedangkan pada tahun 2013, jumlah barang yang terangkut naik sebesar 280.094 ton. Akan tetapi jumlah tersebut kembali mengalami penurunan sebesar 242.000 ton pada tahun 2014. Ada indikasi bahwa naik-turunnya angka jumlah barang tersebut terjadi karena kondisi jalan dan kendaraan yang kurang memadai di Kabupaten Paser.
Sama halnya dengan jumlah barang yang terangkut, angka jumlah orang yang terangkut juga masih fluktuatif. Artinya bahwa angka tersebut belummenunjukan kenaikan atau penurunan yang stabil. Walaupun sempat mengalami kenaikan pada tahun 2011 hingga 2012, jumlah orang yang terangkut kembali menunjukan penurunan pada tahun 2012 hingga 2014. Ada indikasi bahwa penurunan tersebut terjadi karena sarana transportasi di
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 63
Kabupaten Paser belum tersedia dengan baik.
b. Penataan RuangBagian ini memaparkan mengenai kondisi tata ruang di Kabupaten Paser.
Secara khusus indikator yang dianalisa adalah data mengenai luas wilayah produktif. Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui potensi dan hambatan dalam pengembangan produktivitas dari segi tata ruang di Kabupaten Paser.
Tabel 2.57. Luas Wilayah Produktif (Ha) di Kabupaten Paser Tahun 2014
Tahun Luas Wilayah Produktif
2014 872.488,86
Sumber: Dinas Bina Marga, Pengairan dan Tata Ruang
Menurut data dari Dinas Bina Marga pada tahun 2014 di Kabupaten Paser terdapat 872.488,86 hektar luas wilayah produktif. Luas wilayah ini berpotensi untuk dikembangkan agar mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan dan merata.
c. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
Bagian ini secara khusus menganalisa sumber daya internal instansi pemerintah Kabupaten Paser. Hal tersebut dilakukan guna mengetahui potensi dan hambatan dalam hal pengembangan kapasitas pemerintah daerah. Adapun data-data yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:
Tabel 2.58. Jumlah Bank di Kabupaten Paser Tahun 2011-2014
Tahun Jumlah Bank
2011 7
2012 7
2013 8
2014 9
Sumber: Kabupaten Paser Dalam Angka Tahun 2012-2015
Kabupaten Paser hanya memiliki 7 bank pada tahun 2011 hingga 2012. Jumlah ini naik menjadi 8 bank pada tahun 2013. Sama halnya dengan tahun 2013, pada tahun 2014 jumlah bank di Kabupaten Paser naik sebanyak 1 unit. Walaupun jumlah kenaikannya sedikit, bank tetap memiliki peran yang
64 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
strategis bagi perekonomian masyarakat Paser. Penambahan jumlah bank ini mengindikasikan bahwa perekonomian di Kabupaten Paser semakin membaik.
d. Lingkungan HidupSecara khusus analisis kinerja atas lingkungan hidup ditujukan pada data mengenai persentase Rumah Tangga (RT) yang menggunakan air bersih. Hal tersebut dilakukan sebagai bahan pertimbangan terkait dengan potensi dan hambatan dalam hal menentukan program strategis menuju Paser yang bersih dan sehat.
Berkaitan dengan air bersih, Kabupaten Paser telah memiliki Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang bernama Tirta Kandilo. Perusahaan tersebut memiliki kantor pusat di Kota Tanah Grogot, dengan beberapa unit pengolahan yang terdistribusi cukup baik ke ibukota kecamatan dan sekitarnya. Mengingat lokasi ibukota kecamatan yang tersebar cukup jauh dari ibukota kabupaten, PDAM menggunakan unit-unit yang independen dengan jaringan layanan lokal. Berkaitan dengan hal tersebut, berdasarkan data Inkesra Paser 2014 disebutkan bahwa untuk keperluan air minum pada tahun 2014, hanya 54,96% rumah tangga yang menggunakannya secara pribadi. Data tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 2.59. Persentase Rumah Tangga Berdasarkan Penggunaan Fasilitas Air Minum
Fasilitas Air Minum 2010 2011 2012 2013 2014
Sendiri 58,42 56,42 55,86 56,60 54,96
Bersama 31,54 28,19 16,79 13,92 21,12
Umum 4,56 6,45 11,68 7,32 6,79
Tidak ada 5,47 8,94 15,67 22,16 17,14
Sumber: Indikator Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Paser 2012-2015
Dari tabel tersebut terlihat bahwa penduduk yang masih menggunakan fasilitas air bersih milik bersama dan milik umum masih tinggi, walaupun sudah menunjukantrenyangsangatfluktuatifselamalimatahunterakhir.Temuanlapangan menyebutkan bahwa ada sebagian warga yang belum memiliki fasilitas sendiri. Sehingga warga menggunakan fasilitas milik bersama dan umum. Angka penggunaan fasilitas air minum milik sendiri selalu menunjukan tren penurunan selama 2010 hingga 2014. Hal ini mengindikasikan bahwa layanan fasilitas air minum di Kabupaten Paser masih perlu ditingkatkan.
Di beberapa desa, seperti di Desa Muara Paser yang belum menggunakan fasilitas layanan air minum bersih dari PDAM. Penduduk Desa tersebut
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 65
memilih menggunakan air kemasan dan air sumur bor. Akibatnya sebagian penduduk terserang penyakit muntaber karena sanitasi dan air minum yang digunakan kurang bersih. Sedangkan di Desa Sungai Tuak, penduduk justru menggunakan air sungai dan air kemasan untuk konsumsi rumah tangga. Hal ini mengindikasikan bahwa pelayanan PDAM belum mampu menjangkau wilayah-wilayah tersebut.
e. Komunikasi dan InformatikaSub-bab khusus mengenai analisis kinerja dalam urusan komunikasi dan informatika pasa aspek daya saing daerah diperlukan untuk mengetahui sejauh mana potensi dan hambatan daerah dalam memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Hal ini perlu dilakukan karena hal-hal yang berkaitan dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini sebagai penentu keberhasilan daerah dalam banyak hal Adapun data-data yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:
Tabel 2.60. Presentase Rumah Tangga yang Menggunakan Listrik
TahunPresentase Rumah Tangga yang Menggunakan Listrik
Listrik PLN Listrik Non-PLN
2011 73,15 70,85
2012 70,85 19,92
2013 79,92 16,35
2014 76,45 17,56
Sumber: Indikator Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Paser 2012-2015
Kekurangan sumber energi listik merupakan salah satu persoalan utama bagi sektor komunikasi dan informatika di Kabupaten Paser. Hingga tahun 2014 sudah hanya ada 76,45% rumah tangga yang menggunakan listrik. Presentase ini turun 3,47% dari tahun sebelumnya. Sementara dari tahun 2011 hingga 2013, persentase rumah tangga yang menggunakan listrik PLN masih sangat fluktuatif.Adaindikasibahwapersoalaniniterjadikarenakurangmemadainyapasokan daya listrik dan infrastruktur pendukung.
3. Fokus Iklim BerinvestasiInvestasi merupakan salah satu faktor penting dalam upaya peningkatan kesejahteraan,karena investasi berpengaruh pada kuantitas permodalan di suatu daerah, pembukaan lapangan kerja, permintaan dan penawaran, serta pengaruh lain yang berhubungan dengan kegiatan sosio-ekonomi masyarakat.
66 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Dalam rangka mengetahui potensi dan hambatan yang dalam berinvestasi di Kabupaten Paser, maka dilakukanlah analisis terhadap beberapa indikator dalam tabel berikut:
Tabel 2.61. Angka Kriminalitas di Kabupaten Paser Tahun 2013-2014
Tahun Angka Kriminalitas
2013 425 Kasus
2014 292 Kasus
Sumber: POLRES Paser
Angka kriminalitas di Kabupaten Paser mengalami penurunan sebesar 31% pada tahun 2014. Menurut Kapolres Paser, penurunan presentase terbesar berada pada kasus pencurian dengan kekearasan, yaitu sebesar 22% hingga 67%. Walaupun demikian, angka kriminalitas di sejumlah kasus menunjukan peningkatan. Beberapa kasus tersebut seperti kasus pelecehan seksual anak, dari 1 kasus pada tahun 2013 menjadi 12 kasus pada tahun 2014. Kasus pengeroyokan, dari 13 kasus pada tahun 2013 menjadi 16 kasus pada tahun 2014, serta pembunuhan yang meningkat menjadi 3 kasus pada tahun 2014. Hal ini mengindikasikan bahwa perlindungan anak adalah persoalan strategis yang patut diperhatikan. Sedangkan kasus pengeroyokan dan pembunuhan harus ditekan dengan tindak pencehagan yang lebih intensif.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Sistem Informasi Daerah, BPMPPT, Kabupaten Paser, pada tahun 2013 rata-rata Kabupaten Paser memiliki lama waktu perijinan selama 5 jam. Hal ini berlaku untuk 6 jenis perijinan, seperti SIUP, TDP, IUI, TDI, IMB dan HO. Lima jam adalah waktu tergolong cepat jika berpijak kepada Standar Operasional Prosedur BPMPPT. Cepatnya proses perijinan ini mengindikasikan bahwa proses perijinan semakin baik dan mampu mendukung peningkatan jumlah investasi di Kabuppaten Paser.
Tabel 2.62. Jumlah dan Macam Retribusi Daerah Tahun 2011-2015
Tahun 2011 2012 2013 2014 2015
retribusi jasa umum 14 14 14 14 14
retribusi jasa usaha 11 11 11 11 11
retribusi perijinan tertentu 5 5 5 5 5
Jumlah Retribusi 30 30 30 30 30
Sumber: Sistem Informasi Pembangunan Daerah, Dinas Pendapatan Daerah, Kabupaten Paser
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 67
Dari tahun 2011 hingga 2015 Kabupaten Paser memiliki 30 jenis retribusi. Retribusi tersebut berhubungan dengan iklim investasi. Ketiga puluh retribusi tersebut terdiri dari 14 retribusi jasa umum, 11 retribusi jasa usaha dan 5 retribusi perijinan tertentu yang ditangai oleh BPMPPT, Kabupaten Paser. Belum ada indikasi bahwa jenis-jenis retribusi tersebut berpengaruh kurang baik terhadap iklim investasi di Kabupaten Paser selama lima tahun terakhir.
Tabel 2.63. Jumlah Perda yang mendukung Iklim Usaha di Kabupaten Paser Tahun 2011-2014
Jenis Perda 2011 2012 2013 2014
Jumlah Perda yang terkait perijinan 12 12 12 12
Jumlah Perda terkait lalu lintas barang dan jasa
Na Na Na Na
Jumlah Perda terkait ketenagakerjaan Na Na Na Na
Sumber: Standar Operasional Prosedur BPMPPT Kabupaten Paser
Dari tahun 2011 hingga 2014, jumlah perda yang terkait perijinan di Kabupaten Paser berjumlah tetap. Tidak ada kenaikan atau penurunan sama sekali. Hal ini mengindikasikan bahwa perlu adanya penyesuaian jumlah Perda tentang perijinan dengan isu-isu strategis di bidang perijinan, sehingga Perda mampu mendukung aspek daya saing Kabupaten Paser dengan baik.
4. Fokus Sumber Daya ManusiaSDM merupakan faktor terpenting dalam rangka mewujudkan visi pembangunan,karena SDM secara teknis menentukan kualitas kerja pemerintah mulai dari aspek perencanaan hingga implementasi. Selain itu, kualitas SDM berpengaruhsignifikanterhadapperwujudanvisipemerintahdaerahkarenabersentuhan langsung dengan aspek strategis maupun teknis. Sehingga, analisis kinerja pada fokus SDM dimaksudkan untuk mengetahui potensi serta kelemahan yang dialami. Adapun data yang dibutuhkan dalam analisis kinerja adalah yang berkaitan dengan fokus SDM yaitu rasio ketergantungan (Jumlah Penduduk Usia 015 s/d >64 dibagi dengan Jumlah Penduduk Usia 16 s/d 64 tahun).
68 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Tabel 2.64. Rasio Ketergantungan di Kabupaten Paser Tahun 2010-2014
TahunRasio Ketergantungan
JumlahLaki-laki Perempuan
2010 49,48 52,67 50,91
2011 54,82 46,75 50,98
2012 50,46 53,76 51,98
2013 52,08 52,10 52,09
2014 46,43 53,37 49,61
Sumber: Paser Dalam Angka Tahun 2011-2015
Jumlah rasio ketergantungan di Kabupaten Paser selalu menunjukan angka yang dinamis. Dari tahun 2010 hingga 2011, terjadi kenaikan jumlah sebesar 0,07%. Tahun berikutnya naik sebesar 1,00%. Kenaikan ini terus berlanjut pada tahun 2013, yaitu sebesar 0,11%. Sebaliknya, pada tahun 2014 jumlah rasio ketergantungan di Kabupaten Paser justru turun 2,48%. Penurunan ini mengindikasikan bahwa serapan tenaga kerja di Kabupaten Paser mulai menunjukan perbaikan.
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 69
BAB IIIGAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN
Bab ini akan menguraikan gambaran pengelolaan keuangan daerah pada periode sebelumnya dan kerangka pendanaan untuk satu periode mendatang. Pengelolaan keuangan daerah terkait dengan kinerja dan kebijakan pengelolaan keuangan dalam bentuk APBD maupun kondisi neraca daerah. Gambaran tersebut selanjutnya berguna untuk mengindentifikasi sumber-sumberpendapatan daerah yang potensial, alokasi belanja dan pengeluaran daerah yang lebih optimal dan sesuai kebutuhan, potensi pembiayaan daerah jika terdapatdefisitanggaran,sertakondisiasetdankewajibandaerahyangharusdipenuhi. Analisis di dalam bab 3 ini, diharapkan dapat menjadi pembelajaran dan salah satu dasar pengalokasian anggaran dalam kerangka RPJMD untuk mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran daerah.
A. KINERJA KEUANGAN MASA LALU
Kinerja keuangan daerah yang termaktub dalam APBD, secara umum dapat dilihat dari anggaran pendapatan yang direncanakan dalam awal tahun anggaran dan realisasinya di akhir tahun anggaran. Selanjutnya akan dapat dilihat apakah realisasinya akan sesuai, melebihi, atau bahkan kurang dari yang direncanakan. Kinerja keuangan juga dapat dilihat dari segi komponen penyusun pendapatan
70 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
daerah. Komponen pendapatan daerah dapat bersumber dari kinerja pemerintah daerah secara langsung dalam bentuk pendapatan asli daerah, maupun bersumber dari dana perimbangan dan lain-lain pendapatan daerah yang sah. Selainitu, lancarnyakinerjakeuangandapatdiidentifikasidarikondisineracadaerah yang merupakan gambaran nominal aset daerah di satu sisi, dan di sisi lain merupakan kewajiban-kewajiban daerah yang harus dipenuhi.
1. Kinerja Pendapatan Daerah Kinerja pendapatan daerah di Kabupaten Paser dalam kurun waktu tahun 2011 hingga 2014 hampir selalu melebihi target anggaran, kecuali di tahun 2013 target anggaran pendapatan tidak terpenuhi, yaitu hanya mampu mencapai realisasi anggaran sebesar 95,42%. Berdasarkan laporan realisasi anggaran, hal ini disebabkan oleh beberapa komponen pembentuk pendapatan daerah yang tidak memenuhi target anggaran, antara lain retribusi daerah, dana alokasi khusus, dana penyesuaian, dana bagi hasil pajak, dan bahkan dari dana bagi hasil bukan pajak (sumber daya alam).
Tabel 3.1. Proporsi Realisasi Pendapatan Terhadap Anggaran Pendapatan Kabupaten Paser Tahun 2011-2014
No Tahun Anggaran Realisasi %
1 2011 1,369,218,222,575.17 1,606,039,874,952.42 117.30
2 2012 1,834,348,610,799.00 2,006,104,956,176.53 109.36
3 2013 2,104,796,681,637.84 2,008,391,101,761.18 95.42
4 2014 2,084,624,142,975.62 2,125,759,692,755.87 101.97
Sumber: LKPJ akhir masa jabatan Bupati Paser 2011-2015
Walaupun realisasi pendapatan hampir selalu melebihi target anggaran, namun kapasitas pendapatan daerah masih tergantung pada dana perimbangan. Artinya Kabupaten Paser masih seperti daerah lain pada umumnya di Indonesia, yaitu ketika dana transfer dari pemerintah pusat menjadi komponen utama penyusun pendapatan daerah. Ketergantungan pada dana transfer tersebut terutama berasal dari dana bagi hasil bukan pajak. Hal ini menunjukkan bahwa Kabupaten Paser masih merasakan keberlimpahan hasil sumber daya alam batu bara. Namun sebagaimana kewaspadaan berbagai elemen di Paser, maka kondisi tersebut perlu dicarikan alternatif sumber pendapatan. Mengingat batu bara merupakan sumber daya yang memiliki limitasi waktu proses eksploitasi atau tidak terbarukan, sekaligus bersifat rentan terhadap berbagai kondisi global.
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 71
Tabe
l 3.2
. Rat
a-ra
ta P
ertu
mbu
han
dan
Prop
orsi
Rea
lisas
i Pen
dapa
tan
Daer
ah K
abup
aten
Pas
er T
ahun
201
1 –
2014
No
Ura
ian
2011
2012
2013
2014
Rata
-rat
a Pe
rtum
buha
n (%
)
Prop
orsi
Rat
a-ra
ta T
erha
dap
Tota
l Pen
dapa
tan
1Pe
ndap
atan
Asl
i da
erah
111.
504.
056.
786,
4270
.910
.353
.405
,90
97.6
01.4
67.5
45,1
811
1.05
2.68
3.65
4,88
5,00
55,
14
1.1
Paja
k da
erah
14.7
55.5
26.7
69,1
0 14
.683
.831
.994
,14
35.6
74.1
76.2
49,7
2 43
.452
.036
.191
,20
54.7
61,
36
1.2
Retr
ibus
i dae
rah
15.8
91.8
73.1
87,0
8 13
.482
.492
.515
,77
15.9
30.3
85.7
92,2
5 15
.469
.144
.088
,18
0.03
30,
79
1.3
Has
il pe
ngel
olaa
n ke
uang
an d
aera
h ya
ng
dipi
sahk
an
8.36
3.13
7.66
6,17
6.
919.
808.
190,
96
8.23
2.52
0.71
1,84
7.
331.
754.
134,
42
-3.0
760,
40
1.4
Lain
-lain
PAD
yan
g sa
h72
.493
.519
.164
,07
35.8
24.2
20.7
05,0
3 37
.764
.384
.791
,37
44.7
99.7
49.2
41,0
8 -8
.845
2,57
2Da
na P
erim
bang
an1.
164.
383.
890.
346,
00
1.41
8.66
9.78
2.47
9,00
1.
321.
724.
837.
616,
00
1.37
7.66
4.40
5.07
6,00
6,
412
68,4
5
2.1
Dana
bag
i has
il pa
jak
71.5
78.5
16.4
41,0
0 11
8.34
8.36
0.97
6,00
12
6.97
6.17
2.82
4,00
98
.805
.506
.432
,00
16.8
155,
33
2.2
Dana
bag
i has
il bu
kan
paja
k (s
umbe
r day
a al
am)
875.
942.
491.
905,
00
1.01
1.95
6.91
1.50
3,00
88
1.45
3.38
6.79
2,00
96
4.82
8.44
0.64
4,00
4.
0348
,56
2.3
Dana
alo
kasi
um
um20
8.20
4.28
2.00
0,00
280.
966.
870.
000,
0030
1.95
0.34
3.00
0,00
30
8.25
1.18
3.00
0,00
14
.834
14,1
2
2.4
Dana
alo
kasi
khu
sus
8.65
8.60
0.00
0,00
7.
397.
640.
000,
00
11.3
44.9
35.0
00,0
0 5.
779.
275.
000,
00
-3.4
200,
43
3La
in-la
in p
enda
pata
n da
erah
yan
g sa
h33
0.15
1.92
7.82
0,00
51
6.52
4.82
0.29
1,63
58
9.06
4.79
6.60
0,00
63
7.04
2.60
4.02
5,00
26
,213
26,4
0
3.1
Hib
ah
318.
065.
000,
00
22.4
05.0
88.6
91,6
3 71
.540
.000
,00
3.56
1.88
6.00
0,00
39
07.7
83,
46
3.2
Dana
dar
urat
--
--
3.3
Dana
bag
i has
il pa
jak
dari
pro
vins
i dan
pe
mer
inta
h da
erah
la
inny
a
165.
491.
855.
000,
00
194.
853.
514.
000,
00
252.
701.
418.
600,
00
250.
752.
830.
025,
00
15.5
5211
,09
72 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
No
Ura
ian
2011
2012
2013
2014
Rata
-rat
a Pe
rtum
buha
n (%
)
Prop
orsi
Rat
a-ra
ta T
erha
dap
Tota
l Pen
dapa
tan
3.4
Tran
sfer
pem
erin
tah
pusa
t lai
nnya
(Dan
a pe
nyes
uaia
n)
74.5
78.1
57.8
20,0
0 36
.500
.837
.000
,00
77.8
95.3
38.0
00,0
0 74
.765
.388
.000
,00
19.4
430,
32
3.4
Bant
uan
keua
ngan
da
ri p
rovi
nsi a
tau
pem
erin
tah
daer
ah
lain
nya
89.7
63.8
50.0
00,0
0 26
2.76
5.38
0.60
0,00
25
8.39
6.50
0.00
0,00
30
7.96
2.50
0.00
0,00
70
.083
11,5
1
Tota
l Pen
dapa
tan
1.60
6.03
9.87
4.95
2,42
2.
006.
104.
956.
176,
53
2.00
8.39
1.10
1.76
1,18
2.
125.
759.
692.
755,
87
10,2
8
Sum
ber:
Angg
aran
dan
real
isas
i APB
D Ka
bupa
ten
Pase
r 201
1-20
14
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 73
Signifikannyanominal danaperimbangan tersebut jugaditunjang olehDAU(DanaAlokasiUmum).MeskipunKabupatenPasermemilikikapasitas fiskalyang baik dengan besarnya dana bagi hasil sumber daya alam, namun nominal dana alokasi umum tetap mengalami peningkatan setiap tahun. Terdapat berbagai sebab yang mempengaruhi peningkatan DAU, antara lain kebutuhan PNSdaerahdanterdapatcelahfiskalyangsempit,yaituketikakapasitasfiskalyangtinggisekaligusdiiringidengankebutuhanfiskalyangtinggipula.Selaindaridanabagihasildanalokasiumum,kapasitasfiskalsemakinkuatdengansignifikannya sumber lain-lain pendapatan daerah yang sah. Dari kondisitersebut, Kabupaten Paser tidak mengalami persoalan kesenjangan fiskal.Sebagaimana peta kapasitas fiskal daerah yang diidentifikasi KementerianKeuangan, Kabupaten Paser memiliki kapasitas fiskal sangat tinggi, yaitudengan indeks 3,73. Indeks sangat tinggi tersebut terdapat di hampir semua kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Timur, sekaligus cermin dari kapasitas fiskal provinsi sediri yang menempati indeks terbesar kedua se-Indonesia,yaitu sebesar 3,66 (Permen Keuangan No. 33/PMK.07/2015).
Meskipun demikian, ketika berbicara kemandirian daerah yang dikaitkan dengan kemampuan dalam menghasilkan sumber pendapatan asli daerah, maka Kabupaten Paser masih harus berupaya lebih keras. PAD belum menunjukkan angka signifikan sebagai komponen penyusun pendapatandaerah. Bahkan beberapa komponennya, termasuk dari hasil kerja BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) mengalami angka pertumbuhan minus. Hal ini menjadiagendapentinguntukdilaksanakanperbaikankinerjadanintensifikasihasilBUMD,agarlebihsignifikanmenjadipenyumbangPADdalamkomponenhasil pengelolaan keuangan daerah yang dipisahkan.
Sedangkan dalam komponen retribusi daerah, juga masih perlu upaya peningkatan. Upaya peningkatan tersebut berhubungan dengan kualitas layanan objek retribusi itu sendiri. Sebagai contoh di bidang pariwisata, retribusi dari usaha pariwisata yang dijalankan pemerintah daerah masih minim. Ini disebabkan oleh tingkat kesulitan akses menuju destinasi wisata sekaligus kualitas destinasi yang belum memiliki daya saing. Selain peningkatan kualitas, potensi peningkatan retribusi tetap terbuka lebar dengan masih aktifnya berbagai objek retribusi, antara lain terminal dan dermaga.
Komponen PAD yang memiliki tingkat pertumbuhan paling tinggi adalah pajak daerah. Namun kedepan terdapat hal penting yang patut diperhatikan dalam komponen ini, terutama terkait dengan penarikan beberapa kewenangan daerah kabupaten/kota menjadi kewenangan provinsi sebagaimana termaktub dalam undang-undang nomor 23 tahun 2014 tentang
74 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Pemerintahan Daerah. Salah satu kewenangan yang ditarik ke provinsi adalah penerbitan izin usaha pertambangan mineral bukan logam dan batuan. Padahal selama ini kewenangan tersebut menjadi salah satu sumber pajak Kabupaten Paseryangmenyusunpendapatanaslidaerahpalingsignifikan.
2. Neraca DaerahKinerja keuangan daerah dilihat pula dari kondisi neraca daerah, karena merupakan gambaran posisi keuangan yang terdiri dari aset, kewajiban serta ekuitas dana. Sebagai sebuah kinerja keuangan, aset daerah dilihat dari nilai uang yang terkandung di dalam aset, sekaligus manfaat sosial dan ekonomi kepada pemerintah daerah maupun masyarakat yang merupakan hasil pembelanjaan daerah di masa lalu. Namun untuk memenuhi kebutuhan daerah, kadang kondisi keuangan tidak mendukung sepenuhnya, sehingga mengharuskan pemerintah daerah mengambil hutang. Hutang sebagai sebuah kewajiban daerah, diambil dalam jangka panjang atau jangka pendek. Selanjutnya dapat dilihat antara nilai aset daerah dengan kewajiban mempunyai selisih yang besar atau kecil. Selisih itu disebut ekuitas dana.
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 75
Tabe
l 3.3
. Ner
aca
Kom
para
tif d
an P
ertu
mbu
han
Nera
ca D
aera
h K
abup
aten
Pas
er 2
011-
2015
No
Ura
ian
2011
2012
2013
2014
Pert
umbu
han
%
1.As
et
1.1.
Aset
lanc
ar53
0,35
2,27
7,33
4.34
63
9,41
0,75
2,98
4.23
34
4,60
7,10
9,66
1.25
42
7,59
4,75
1,61
8.52
-0
,48
1.2.
Inve
stas
i jan
gka
panj
ang
163,
387,
387,
081.
22
158,
974,
906,
743.
31
162,
761,
785,
328.
83
162,
871,
058,
175.
78
-0,0
8
1.3.
Aset
teta
p3,
506,
517,
766,
063.
52
4,45
4,62
9,18
5,74
4.27
5,
540,
961,
694,
129.
82
6,46
4,82
6,29
4,09
5.74
22
,69
1.4.
Dana
cada
ngan
0.00
0.
00
0.00
0.
00
0
1.5.
Aset
lain
nya
41,3
83,5
42,7
97.7
7 80
,734
,128
,980
.15
67,7
26,8
62,1
23.8
9 58
,392
,063
,655
.07
21,7
3
Jum
lah
Aset
4,24
1,64
0,97
3,27
6.85
5,
333,
748,
974,
451.
96
6,11
6,05
7,45
1,24
3.79
7,
113,
684,
167,
545.
11
18,9
0
2.Ke
waj
iban
2.1.
Kew
ajib
an ja
ngka
pen
dek
0.00
0.
00
0.00
7,
308,
745,
267.
00
∼
2.2.
Kew
ajib
an ja
ngka
pan
jang
26,8
04,7
64,1
79.5
0 38
,553
,357
,650
.50
0.00
0.
00
-18,
72
Jum
lah
Kew
ajib
an26
,804
,764
,179
.50
38,5
53,3
57,6
50.5
0 0.
00
7,30
8,74
5,26
7.00
-2
8,08
3.Ek
uita
s Dan
a
3.1.
Ekui
tas d
ana
lanc
ar53
0,35
2,27
7,33
4.34
63
9,41
0,75
2,98
4.23
34
4,60
7,10
9,66
1.25
42
0,28
6,00
6,35
1.52
-1
,19
3.2.
Ekui
tas d
ana
inve
stas
i3,
684,
483,
931,
763.
01
4,65
5,78
4,86
3,81
7.23
5,
771,
450,
341,
582.
54
6,68
6,08
9,41
5,92
6.59
22
,05
3.3.
Ekui
tas d
ana
cada
ngan
0.00
0.
00
0.00
0.
00
0
Jum
lah
Ekui
tas D
ana
4,21
4,83
6,20
9,09
7.35
5,
295,
195,
616,
801.
46
6,11
6,05
7,45
1,24
3.79
7,
106,
375,
422,
278.
11
19,1
0
Jum
lah
Ekui
tas D
ana
dan
Kew
ajib
an4,
241,
640,
973,
276.
85
5,33
3,74
8,97
4,45
1.96
6,
116,
057,
451,
243.
79
7,11
3,68
4,16
7,54
5.11
18
,90
Sum
ber:
Lam
pira
n Pe
rda
Perta
nggu
ngja
wab
an A
PBD
Tahu
n 20
11-2
014
76 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Selama tahun 2011 hingga 2014, aset tetap mengalami persentase pertumbuhan paling tinggi. Dengan pertambahan aset tetap berarti Kabupaten Paser merealisasikan belanja modal yang besar untuk memenuhi kebutuhan pembangunan daerah. Kebutuhan itu antara lain peningkatan aksesibilitas berupa jalan, serta peningkatan sarana dan prasarana sesuai kebutuhan sektoral maupun untuk menunjang operasional pemerintah daerah, misalnya melalui peningkatan dan pembangunan aset tetap berupa jaringan, irigasi, mesin, serta gedung dan bangunan.
Dari sisi kewajiban, Kabupaten Paser baru memiliki hutang jangka pendek pada tahun 2014. Adapun kewajiban tersebut muncul karena terdapat hutang pada pihak ketiga dan hutang jangka pendek lainnya. Sedikit berbeda pada komponen kewajiban jangka panjang. Kabupaten Paser memiliki hutang tersebut pada dua tahun berturut-turut awal periode pembangunan jangka menengah, namun pada dua tahun terakhir mampu menihilkan komponen tersebut. Ini menandakan adanya kemampuan keuangan daerah yang cukup baik untuk menjalankan pembangunan.
Dengan kondisi aset dan kewajiban tersebut, maka ekuitas dana Kabupaten Paser memiliki angka pertumbuhan rata-rata sebesar 19,10%. Nilai riil ekuitas dana selalu meningkat dari tahun ke tahun, terutama disusun dari ekuitas dana investasi dan ekuitas dana lancar, sedangkan ekuitas dana cadangan selalu nihil.
Guna memahami kinerja keuangan daerah, neraca daerah perlu dianalisis lebih mendalam. Metode analisisnya, pertama dilakukan melalui perhitungan rasio likuiditas, yaitu kemampuan pemerintah daerah untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio ini terdiri dari rasio lancar yang merupakan perbandingan antara aset lancar dengan kewajiban jangka pendek, serta rasio quick, yaitu rasio antara aset lancar dikurangi persediaan, dengan kewajiban jangka pendek. Melihat tabel 3.3. di atas, Kabupaten Paser tidak memiliki kewajiban jangka pendek dari tahun 2011 hingga 2013, maka hal ini berpengaruh pada perhitungan rasio likuiditas, yaitu memiliki angka perhitungantidakterdefinisi(∼), baik untuk rasio lancar mapun rasio quick. Artinya aset Kabupaten Paser tidak terpengaruh adanya keharusan untuk memenuhi kewajiban. Adapun di tahun 2014 ketika Pemerintah Kabupaten Paser memiliki hutang jangka pendek, maka rasio likuiditas memunculkan angka 58,50 untuk rasio lancar dan 57,27 untuk rasio quick. Dengan besarnya angka perhitungan kedua rasio tersebut, pemerintah daerah tidak mengalami kesulitan untuk mencairkan asetnya guna memenuhi kewajiban jangka pendek.
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 77
Tabel 3.4. Rasio Likuiditas Kabupaten Paser Tahun 2011-2014
No Uraian 2011 2012 2013 2014
1 Rasio Lancar (Current Ratio) ∼ ∼ ∼ 58,50
2 Rasio Quick (Quick Ratio) ∼ ∼ ∼ 57,27
Sedangkan untuk memenuhi kewajiban jangka panjangnya, analisis neraca dilakukan melalui perhitungan rasio solvabilitas, yaitu kemampuan pemerintah daerah untuk memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Rasio ini terdiri dari rasio total hutang terhadap total aset, dan rasio hutang terhadap modal atau ekuitas. Berbeda dengan rasio likuiditas, yaitu semakin besar rasio semakin mudah bagi pemerintah daerah untuk memenuhi kewajibannya, namun dalam rasio solvabilitas ini ketika nilai rasio semakin kecil maka semakin baik rasio kewajiban jangka panjang untuk dipenuhi oleh aset daerah dan ekuitas dana. Hasil perhitungan rasio solvabilitas sebagaimana di dalam tabel 3.5., memperlihatkan bahwa angka perhitungan sangat kecil di bawah 0,75. Artinya Pemerintah Kabupaten Paser tidak mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya.
Tabel 3.5. Rasio Solvabilitas Kabupaten Paser Tahun 2011-2014
No Uraian 2011 2012 2013 2014
1 Rasio total hutang terhadap total aset 0,006319 0,007228 0 0,001027
2 Rasio hutang terhadap modal 0,00636 0,007281 0 0,001028
B. KEBIJAKAN PENGELOLAAN KEUANGAN MASA LALU
Kapasitas fiskal sekaliguspendapatandaerahyang sangat tinggi, secara idealdiharapkan menggerakkan pembangunan Kabupaten Paser yang progresif. Namun hal ini membutuhkan syarat berupa kebijakan pengelolaan keuangan yang baik. APBD sebagai sebuah produk kebijakan, telah memberikan gambaran tentang tata kelola keuangan daerah. Khususnya tata kelola berupa alokasi dan proporsi anggaran pada setiap urusan pemerintahan atau bidang pembangunan yang disesuaikan dengan visi hingga sasaran yang akan dicapai daerah.
1. Belanja DaerahDi dalam anggaran belanja daerah, komponen belanja selalu dianggarkan melebihi anggaran pendapatan. Namun dalam kurun waktu tahun 2011 hingga
78 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
2014, realisasi komponen belanja tidak pernah melebihi target anggaran belanja yang dicanangkan, sekaligus tidak melebihi realisasi pendapatan, kecualiditahun2013yangmengalamidefisit,yaituketikabelanjadaerahlebihtinggi dari pada pendapatan daerah. Realisasi yang tidak melebihi anggaran ini, satu sisi bisa bernilai positif terutama sebagai bentuk penghematan anggaran, sedangkan di sisi lain bisa bermakna sebaliknya karena menjadi pertanda serapan anggaran untuk pembangunan yang tidak optimal.
Tabel 3.6. Proporsi Realisasi Belanja Terhadap Anggaran Belanja Kabupaten Paser Tahun 2011-2014
No Tahun Anggaran Realisasi %
1 2011 1,615,444,975,010.07 1,367,724,299,979.71 84.67
2 2012 2,324,829,477,543.61 1,928,428,642,191.43 82.95
3 2013 2,660,328,351,695.76 2,292,916,011,204.00 86.19
4 2014 2,347,486,320,243.94 2,059,405,397,887.61 87.73
Sumber: LKPJ akhir masa jabatan Bupati Paser 2011-2015
Realitas di atas tidak menjadi indikator tunggal dalam melihat kinerja belanja daerah. Lebih detail, dapat ditelaah kinerja komponen belanja tidak langsung dan belanja langsung. Struktur belanja Kabupaten Paser paling banyak telah direalisasikan untuk belanja langsung. Kegiatan pembangunan untuk pemenuhan kebutuhan daerah dan masyarakat ini telah disuplai oleh belanja modal dan barang sebesar 58,93% dari total realisasi belanja.
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 79
Tabe
l 3.7.
Rea
lisas
i Bel
anja
Tid
ak L
angs
ung
dan
Bela
nja
Lang
sung
Kab
upat
en P
aser
Tah
un 2
011-
2014
No
Ura
ian
Bela
nja
Tahu
nRa
ta-r
ata
Pert
umbu
han
(%)
Prop
orsi
Rat
a-ra
ta(%
)20
1120
1220
1320
14
1Be
lanj
a tid
ak la
ngsu
ng63
6,61
1,83
4,95
4.40
728,
199,
551,
738.
6583
9,43
6,56
9,23
6.71
892,
521,
238,
229.
9312
,041
,06
2Be
lanj
a la
ngsu
ng73
1,11
2,46
5,02
5.31
1,20
0,22
9,09
0,45
2.78
1,45
3,47
9,44
1,96
7.29
1,16
6,88
4,15
9,65
7.68
21,8
558
,93
Tota
l Bel
anja
1,36
7,72
4,29
9,97
9.71
1,
928,
428,
642,
191.
43
2,29
2,91
6,01
1,20
4.00
2,
059,
405,
397,
887.
61
16,5
7
Sum
ber:
Lam
pira
n Pe
rda
Perta
nggu
ngja
wab
an A
PBD
Tahu
n 20
11-2
014
80 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Tabe
l 3.8
. Rin
cian
Rea
lisas
i Bel
anja
Lan
gsun
g Ka
bupa
ten
Pase
r Tah
un 2
011-
2014
No
Rinc
ian
Bela
nja
Lang
sung
Tahu
nRa
ta-r
ata
Pert
umbu
han
Prop
orsi
Rat
a-ra
ta
Terh
adap
Tot
al
Bela
nja
(%)
2011
2012
2013
2014
1Be
lanj
a ta
nah
35,4
88,1
58,2
13.0
0 58
,134
,384
,348
.00
114,
222,
361,
802.
00
54,6
10,4
24,9
84.0
0 36
,03
3,31
2Be
lanj
a ba
rang
dan
ja
sa20
1,41
4,84
4,47
7.00
22
8,80
4,29
2,01
4.23
33
2,17
3,76
9,85
3.00
31
0,80
0,98
2,47
8.00
17
,44
14,0
4
3Be
lanj
a pe
rala
tan
dan
mes
in94
,296
,604
,954
.00
139,
106,
690,
937.
00
94,4
43,6
60,5
41.0
0 91
,377
,126
,400
.00
4,05
5,66
4Be
lanj
a ba
ngun
an
dan
gedu
ng14
2,35
9,93
5,76
2.47
27
6,93
6,57
4,20
3.55
34
0,42
7,95
2,22
3.29
26
0,43
8,94
9,45
7.68
31
,32
13,0
6
5Be
lanj
a ja
lan,
ir
igas
i dan
jari
ngan
257,
480,
214,
118.
84
497,
089,
738,
950.
00
571,
677,
947,
158.
00
448,
675,
349,
065.
00
28,8
422
,83
6Be
lanj
a as
et te
tap
lain
nya
72,7
07,5
00.0
0 15
7,41
0,00
0.00
52
2,99
0,39
0.00
79
3,88
7,27
3.00
13
3,51
0,01
8
7Be
lanj
a as
et
lain
nya
10,7
60,0
00.0
0 18
7,44
0,00
0.00
16
42,0
00,
002
Sum
ber:
Lam
pira
n Pe
rda
Perta
nggu
ngja
wab
an A
PBD
Tahu
n 20
11-2
014
Prop
orsi
rat
a-ra
ta d
ari
bela
nja
lang
sung
pal
ing
besa
r di
real
isas
ikan
unt
uk b
elan
ja j
alan
, ir
igas
i da
n ja
ring
an.
Di d
alam
nya
term
asuk
pem
bang
unan
infr
astr
uktu
r ba
ru m
aupu
n pe
mel
ihar
aan.
Alo
kasi
dan
rea
lisas
i bel
anja
ini m
enye
suai
kan
deng
an u
rgen
si
kebu
tuha
n pe
mba
ngun
an, t
erut
ama
terk
ait j
arin
gan
infr
astr
uktu
r ja
lan
yang
bel
um te
rban
gun
mer
ata
di K
abup
aten
Pas
er. A
pala
gi
ketid
akte
rsed
iaan
infr
astr
uktu
r yan
g m
emad
ai te
rseb
ut m
enim
bulk
an p
erso
alan
seri
us k
etik
a be
rdam
pak
pada
lam
bann
ya b
erba
gai
aktiv
itas e
kono
mi .
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 81
Tabe
l 3.9
. Rin
cian
Rea
lisas
i Bel
anja
Tid
ak L
angs
ung
Kabu
pate
n Pa
ser T
ahun
201
1-20
14
No
Rinc
ian
Bela
nja
Tida
k La
ngsu
ng
Tahu
nRa
ta-r
ata
Pert
umbu
han
(%)
Prop
orsi
Rat
a-ra
ta
Terh
adap
Tot
al
Bela
nja
(%)
2011
2012
2013
2014
1Be
lanj
a pe
gaw
ai46
5,11
6,92
2,61
2.54
53
1,10
3,59
2,75
0.83
57
9,48
7,17
6,12
6.25
61
8,13
4,91
1,31
9.50
9,
9829
,20
2Be
lanj
a su
bsid
i-
2,50
0,00
0,00
0.00
50
0,00
0,00
0.00
0.
00
-90
0,05
3Be
lanj
a hi
bah
46,8
75,7
09,2
00.0
057
,604
,684
,000
.00
37,8
76,7
45,4
92.8
0 34
,206
,657
,829
.00
-7,0
12,
43
4Be
lanj
a ba
ntua
n so
sial
20,3
15,4
50,0
00.0
0 3,
317,
000,
000.
00
21,1
88,9
30,0
00.0
0 47
,343
,598
,000
.00
192,
851,
22
5Be
lanj
a ba
ntua
n ke
uang
an10
1,18
4,45
9,80
0.29
12
9,55
9,88
8,64
6.00
19
9,29
0,74
0,11
7.66
19
2,48
6,75
0,56
0.11
26
,15
8,03
6Be
lanj
a tid
ak
terd
uga
3,11
9,29
3,34
1.57
4,
114,
386,
341.
82
1,09
2,97
7,50
0.00
34
9,32
0,52
1.32
-3
6,52
0,12
Sum
ber:
Lam
pira
n Pe
rda
Perta
nggu
ngja
wab
an A
PBD
Tahu
n 20
11-2
014
82 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Dalam komponen belanja tidak langsung sebagian besar dialokasikan untuk belanja pegawai, yaitu sebagai bentuk belanja gaji beserta operasi dalam menjalankan tugas dan fungsi aparatur pemerintahan. Selebihnya, realisasi belanja tidak langsung yang termasuk besar adalah untuk belanja bantuan keuangan. Meskipun berada di dalam komponen belanja tidak langsung, belanja bantuan keuangan berpengaruh pada bergeraknya pembangunan daerah, terutama di pedesaan, karena di dalamnya termasuk anggaran untuk ADD (Alokasi Dana Desa). Terlebih Kabupaten Paser telah memiliki kebijakan ADD dengan nominal besar sebelum disyaratkan oleh regulasi tentang desa yang terbaru. Sedangkan alokasi untuk belanja hibah dan sosial terkait pula dengan pilihan kebijakan dan program yang diambil oleh pemerintah daerah. Di Kabupaten Paser terdapat program unggulan yang menyerap komponen anggaran ini, terutama program rumah layak huni serta program untuk memenuhi visi daerah sebagai kabupaten yang agamais.
2. Pembiayaan DaerahDi dalam pelaksanaan APBD, kadang tidak bisa dihindari adanya realisasi belanja daerah yang melebihi realisasi pendapatan, maka mengharuskan adanyapembiayaandaerahuntukmenutupdefisit.Pembiayaandaerahsendirimempunyai dua komponen penyusun, yaitu pertama penerimaan pembiayaan yang di Kabupaten Paser selama kurun waktu 2011 hingga 2014 bersumber dari penggunaan SiLPA tahun sebelumnya dan penerimaan kembali pemberiaan pinjaman daerah. Sedangkan kedua adalah pengeluaran pembiayaan berupa penyertaan modal atau investasi pemerintah daerah dan pembayaran pokok hutang.
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 83
Tabe
l 3.10
. Rin
cian
Pem
biay
aan
Daer
ah K
abup
aten
Pas
er T
ahun
201
1-20
14
No
Ura
ian
Pem
biay
aan
2011
2012
2013
2014
Pert
umbu
han
Rata
-rat
a
1Pe
neri
maa
n Pe
mbi
ayaa
nPe
nggu
naan
sisa
lebi
h pe
rhitu
ngan
ang
gara
n (S
iLPA
)
264,
228,
500,
488.
1449
0,57
4,33
2,97
4.61
568,
291,
670,
057.
9227
1,09
2,17
7,26
8.32
16,4
0
Pene
rim
aan
kem
bali
pem
beri
an p
inja
man
da
erah
6,20
3,88
0,49
7.76
102,
083,
328.
2185
,416
,653
.22
92,7
08,3
34.6
0-3
5,38
2Pe
ngel
uara
n Pe
mbi
ayaa
nPe
nyer
taan
mod
al
(inve
stas
i) pe
mer
inta
h da
erah
11,8
00,0
00,0
00.0
00.
0012
,760
,000
,000
.00
8,23
0,00
0,00
0.00
-67,
75
Pem
baya
ran
poko
k ut
ang
6,37
3,62
2,98
4.00
61,0
60,2
30.0
00.
000.
00-9
9,52
Pem
biay
aan
Net
to (P
ener
imaa
n pe
mbi
ayaa
n –
peng
elua
ran
pem
biay
aan)
252,
258,
758,
001.
9049
0,61
5,35
6,07
2.82
555,
617,
086,
711.
1426
2,95
4,88
5,60
2.92
18,3
5
Sum
ber:
Lam
pira
n Pe
rda
Perta
nggu
ngja
wab
an A
PBD
Tahu
n 20
11-2
014
Secarariil,kinerjapem
biayaandaerahmem
punyaiperanpentingpadatahun2013ketikaAPBD
mengalamidefisit.Penutupdefisititu,
teru
tam
a be
rsum
ber d
ari p
engg
unaa
n Si
LPA
tahu
n se
belu
mny
a da
n di
topa
ng o
leh
sum
ber p
embi
ayaa
n be
rupa
pen
erim
aan
kem
bali
pem
beri
an p
inja
man
dae
rah.
Pem
biay
aan
daer
ah m
eman
g m
asih
ber
gant
ung
pada
SiL
PA y
ang
mem
puny
ai p
ertu
mbu
han
rata
-rat
a se
besa
r 16,
40%
. Sed
angk
an p
ada
tahu
n 20
11, 2
012
sert
a 20
14, y
aitu
ket
ika
terj
adi s
urpl
us ri
il, m
aka
pene
rim
aan
pem
biay
aan
just
ru
sem
akin
men
amba
h si
sa le
bih
pem
biay
aan
angg
aran
tahu
n te
rseb
ut.
84 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Tabe
l 3.11
. Pen
utup
Defi
sit R
ill A
ngga
ran
Kabu
pate
n Pa
ser 2
011-
2014
No
Ura
ian
Pend
apat
an20
1120
1220
1320
14
1Re
alis
asi p
enda
pata
n da
erah
1,60
6,03
9,87
4,95
2.42
2,
006,
104,
956,
176.
53
2,00
8,39
1,10
1,76
1.18
2,
125,
759,
692,
755.
87
Diku
rang
i rea
lisas
i
2Be
lanj
a da
erah
1,36
7,72
4,29
9,97
9.71
1,
928,
428,
642,
191.
43
2,29
2,91
6,01
1,20
4.00
2,
059,
405,
397,
887.
61
3Pe
ngel
uara
n pe
mbi
ayaa
n da
erah
18,1
73,6
22,9
84.0
0 61
,060
,230
.00
12,7
60,0
00,0
00.0
0 8,
230,
000,
000.
00
ASurplus/defisitrill
220,
141,
951,
988.
7177
,615
,253
,755
.10
(297
,284
,909
,442
.82)
58,1
24,2
94,8
68.2
6
Ditu
tup
oleh
real
isas
i pen
erim
aan
pem
biay
aan
:
4Si
sa le
bih
perh
itung
an a
ngga
ran
(SiL
PA) t
ahun
an
ggar
an se
belu
mny
a26
4,22
8,50
0,48
8.14
49
0,57
4,33
2,97
4.61
56
8,29
1,67
0,05
7.92
27
1,09
2,17
7,26
8.32
5Pe
ncai
ran
dana
cada
ngan
6H
asil
penj
uala
n ke
kaya
an d
aera
h ya
ng d
ipis
ahka
n
7Pe
neri
maa
n pi
njam
an d
aera
h
8Pe
neri
maa
n ke
mba
li pe
mbe
rian
pin
jam
an d
aera
h6,
203,
880,
497.
76
102,
083,
328.
21
85,4
16,6
53.2
2 92
,708
,334
.60
9Pe
neri
maa
n pi
utan
g da
erah
BTo
tal r
ealis
asi p
ener
imaa
n pe
mbi
ayaa
n da
erah
270,
432,
380,
985.
90
490,
676,
416,
302.
82
568,
291,
670,
057.
92
271,
184,
885,
602.
92
A-B
Sisa
lebi
h pe
mbi
ayaa
n an
ggar
an ta
hun
berk
enaa
n49
0,57
4,33
2,97
4.61
56
8,29
1,67
0,05
7.92
27
1,09
2,17
7,26
8.32
32
9,30
9,18
0,47
1.19
Sum
ber:
Lam
pira
n Pe
rda
Perta
nggu
ngja
wab
an A
PBD
Tahu
n 20
11-2
014
Besa
ran
sisa
lebi
h pe
mbi
ayaa
n an
ggar
an ta
hun
berk
enaa
n di
ata
s, bi
sa m
enja
di p
oten
si p
entin
g ba
gi p
embi
ayaa
n an
ggar
an p
ada
tahunanggaranselanjutnya,terutam
ajikaterjadidefisitrealisasiA
PBD.Nam
undalam
melihatkebijakandankinerjakeuangan
daer
ah, b
esar
an S
iLPA
ters
ebut
pat
ut d
itela
ah le
bih
men
dala
m u
ntuk
men
geta
hui k
ompo
nen
peny
usun
nya.
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 85
Tabe
l 3.12
.
Real
isas
i Sis
a Le
bih
Perh
itung
an A
ngga
ran
Kabu
pate
n Pa
ser T
ahun
201
1-20
14
No
Ura
ian
2011
2012
2013
2014
Rp%
dar
i Si
LPA
Rp%
dar
i Si
LPA
Rp%
dar
i Si
LPA
Rp%
dar
i Si
LPA
Jum
lah
SiLP
A49
0,57
4,33
2,97
4.61
10
056
8,29
1,67
0,05
7.92
100
271,
092,
177,
268.
32
100
329,
309,
180,
471.
1910
0
1Pe
lam
paua
n pe
neri
maa
n PA
D28
,209
,469
,787
.25
5,75
9,50
0,66
0,57
2.90
1,
6728
,667
,336
,833
.34
10,5
74,
370,
431,
524.
26
1,32
2Pe
lam
paua
n pe
neri
maa
n da
na
peri
mba
ngan
212,
977,
167,
090.
00
43,4
116
5,13
1,32
1,51
3.00
29
,05
(123
,433
,350
,454
.00)
-45,
5337
,260
,358
,231
.00
11,3
1
3Pe
lam
paua
n la
in-la
in
pend
apat
an
daer
ah y
ang
sah
(4,3
64,9
84,5
00.0
0)-0
,88
(2,8
75,6
36,7
08.3
7)-0
,50
(1,6
39,5
66,2
56.0
0)-0
,60
(495
,239
,975
.00)
-0,1
5
4Si
sa
peng
hem
atan
be
lanj
a at
au
akib
at la
inny
a
247,
720,
675,
030.
36
50,4
939
6,40
0,83
5,35
2.18
69
,75
367,
412,
340,
491.
76
135,
5328
8,08
0,92
2,35
6.33
87
,48
5Pe
lam
paua
n pe
mbi
ayaa
n ne
tto
6,03
2,00
5,56
7.00
1,
2213
4,48
9,32
8.21
0,
0285
,416
,653
.22
0,03
92,7
08,3
34.6
0 0,
02
Sum
ber:
Lam
pira
n Pe
rda
Perta
nggu
ngja
wab
an A
PBD
Tahu
n 20
11-2
014
86 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Dari tabel 3.12. tersebut, memperlihatkan bahwa komponen penyusun SiLPA paling besar adalah sisa penghematan belanja atau karena akibat lainnya. Ini artinya satu sisi pemborosan belanja daerah mampu ditekan, namun dalam sejumlah kasus atau kinerja sektoral justru kurang optimal dalam menyerap anggaran belanja, sehingga dapat berpengaruh pada pencapaian sasaran pembangunan. Selain itu, SiLPA juga tersusun dari penerimaan pendapatan daerah yang melampaui target anggaran, terutama dalam komponen PAD dan dana perimbangan. Pelampauan pendapatan ini bagian dari kinerja keuangan daerah yang cukup baik, meskipun selama kurun waktu 2011 hingga 2014 pelampauan itu mengalami trend fluktuatif, dan bahkan penurunan. Daritrend tersebut, juga dapat dibaca adanya relasi berbanding terbalik di dalam SiLPA, yaitu antara komponen pelampauan pendapatan dengan komponen penghematan belanja atau akibat lainnya. Relasi itu adalah jika pelampauan pendapatan semakin tinggi maka semakin kecil nominal penghematan belanja atau akibat lainnya. Sebaliknya, jika pelampauan pendapatan semakin menurun, maka semakin tinggi nominal sisa penghematan belanja atau akibat lainnya. Relasi itu merupakan gambaran kinerja keuangan daerah dalam menggali sumber pendapatan yang berpengaruh pada realisasi belanja daerah untuk pembangunan.
C. KERANGKA PENDANAAN
Kerangka pendanaan yang akan diuraikan dalam sub bab ini terdiri dari, pertama strategi dan kebijakan pengelolaan keuangan daerah untuk lima tahun kedepan. Hal ini merupakan kerangka acuan untuk meningkatkan pendapatan daerah, serta optimalisasi belanja daerah dan pembiayaan daerah. Sedangkan kedua, pada komponen keuangan daerah tersebut, baik itu pendapatan, belanja, maupun pembiayaan daerah, akan disertai proyeksi masing-masing jumlahnya untuk lima tahun mendatang.
Sedangkan secara makro, pengelolaan anggaran daerah juga harus memperhatikan berbagai asas dalam pengelolaan keuangan. Hal ini agar pengelolaan anggaran selaku nadi dari pembangunan daerah diharapkan dapat linier untuk mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran daerah, serta untuk menghindari adanya persoalan terkait pertanggungjawaban dalam penggunaan anggaran daerah. Berbagai asas tersebut adalah sebagai berikut :
• Akuntabilitas, yaitu asas pengelolaan keuangan agar dapat dipertanggungjawabkan kepada publik maupun internal institusi pemerintahan
• Profesionalitas, yaitu membutuhkan prasyarat berupa kapasitas dan
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 87
integritas yang tinggi, terutama dari aparatur pemerintah daerah
• Proporsionalitas, yaitu anggaran daerah dapat dikelola secara tepat dengan distribusi yang sesuai dengan perencanaan atau berdasarkan kebutuhan pembangunan daerah
• Transparansi, yaitu pengelolaan anggaran yang terbuka sehingga dapat memperkuat kepercayaan publik
• Pengawasan yang dapat dilaksanakan oleh publik maupun badan pengawasan dan pemeriksa yang bebas dan mandiri
1. Strategi dan Kebijakan Peningkatan Pendapatan DaerahPendapatan daerah terdiri dari tiga komponen, yaitu pendapatan asli daerah, dana perimbangan, dan lain-lain pendapatan daerah yang sah. Ketiganya mempunyai strategi dan kebijakan sebagai berikut :
• Dalam komponen PAD selaku representasi kinerja riil pemerintah daerah dalam menggali pendapatan daerah secara mandiri, strategi peningkatan pendapatan yang dijalankan adalah melalui peningkatan kapasitas kelembagaan, peningkatan kualitas dan cakupan pelayanan publik sebagai penghasil PAD, penyesuaian tarif pajak, serta koordinasi lintas instansi. Strategi tersebut mempunyai arah kebijakan sebagai berikut :
a. Menjalankan kebijakan alternatif ketika ada beberapa komponen pembentuk PAD yang tidak lagi menjadi wewenang kabupaten, yaitu melalui identifikasi dan pengoptimalan sumber PADpotensial, misalnya melalui revitalisasi destinasi pariwisata
b. Meningkatkan hasil pendapatan dari retribusi dan pajak daerah melalui peningkatan manajemen pemungutan disertai peningkatan kualitas pelayanan objek retribusi/pajak daerah
c. Pelaksanaan penyesuaian tarif pajak berdasarkan pertimbangan kepentingan umum daerah, termasuk dalam rangka meningkatkan investasi ke daerah yang berbasis pada potensi daerah, menyerap tenaga kerja lokal, serta mampu menjaga keberlanjutan alam, sosial, dan ekonomi
d. Meningkatkan hasil BUMD melalui revitalisasi manajemen dan peningkatan kualitas dan cakupan pelayanan BUMD
e. Melakukan koordinasi secara intensif antar instansi vertikal maupun horizontal, yaitu dengan pemerintah pusat, pemerintah provinsi, kepolisian, SKPD teknis penghasil, dan kecamatan
f. Penataan kelembagaan dan peningkatan kualitas pelayanan
88 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
SKPD penghasil beserta Unit Pelayanan Teknis
g. Optimalisasi berbagai aset daerah, misalnya sarana olahraga
• Bagi daerah kabupaten/kota termasuk Kabupaten Paser, komponen dana perimbangan masih menempati peran strategis dalam menyusun pendapatan daerah, karena itu strategi yang dijalankan terutama melalui peningkatan koordinasi vertikal. Strategi tersebut mempunyai arah kebijakan sebagai berikut :
a. Meningkatkan koordinasi dengan pemerintah pusat dan antar kabupaten/kota dalam pengelolaan dana perimbangan
b. Optimalisasi dana perimbangan dari sumber daya alam batu bara melalui peningkatan akurasi data sebagai dasar pembagian hasil sumber daya alam
c. Upaya peningkatan jumlah DAU ketika terjadi penurunan DBH melalui koordinasi dengan Kemendagri dan Kemenkeu
d. Menjalankan kebijakan intensifikasi dan ekstensifikasipemungutan PBB, pajak orang pribadi dalam negeri (PPh OPDN), PPh 21, dan BPHTB, disertai upaya sosialisasi untuk meningkatan kesedaran wajib pajak untuk membayar pajak
e. Identifikasi kebutuhan daerah untuk disesuaikan denganperuntukkan Dana Alokasi Khusus (DAK)
• Dalam komponen lain-lain pendapatan daerah yang sah, strategi yang dijalankan melalui koordinasi dengan provinsi dan kabupaten/kota. Strategi tersebut mempunyai arah kebijakan sebagai berikut :
a. Meningkatkan koordinasi dengan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, terutama dalam rangka bagi hasil pajak/retribusi serta alokasi bantuan keuangan dari provinsi dan kabupaten/kota lainnya
b. Meningkatkan koordinasi dengan pemerintah pusat, terutama dalam hal transfer dana penyesuaian
• Selain melalui ketiga komponen pendapatan di atas, upaya akselerasi pembangunan daerah juga dapat ditunjang melalui peningkatan kemitraan dengan lembaga non pemerintah atau sektor swasta. Hal ini bertujuan untuk menghimpun dan pengoptimalkan peran CSR (corporate social responsibility) dan PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan), sekaligus agar bersinergi dalam kerangka rencana pembangunan daerah.
2. Strategi dan Kebijakan Optimalisasi Belanja Daerah
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 89
Belanja daerah terdiri dari belanja langsung dan tidak langsung yang keduanya menjadi penentu berlangungnya pembangunan daerah, untuk itu dibutuhkan strategi pengalokasian belanja daerah yang tepat sasaran dan tujuan, yaitu melalui :
• Strategi penganggaran berbasis kinerja, yaitu berdasarkan pada indikator kinerja yang jelas dan terukur. Indikator kinerja yang digunakan adalah pencapaian kinerja dalam tahun anggaran/periode sebelumnya maupun indikator kinerja yang terdapat dalam dokumen perencanaan
• Selanjutnya penganggaran disinergikan dengan berbagai dokumen perencanaan, baik itu perencanaan jangka menengah dalam bentuk RPJMD dan renstra SKPD maupun perencanaan teknis setiap tahun dalam bentuk RKPD dan renja SKPD
• Strategi penganggaran berbasis urgensi kebutuhan daerah dan dalam rangka mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran daerah.
Strategi di atas dijalankan melalui berbagai kebijakan belanja daerah yang berdasarkan kapasitas riil keuangan daerah yang terdiri dari :
a. Prioritas I : merupakan belanja daerah yang digunakan untuk menjalankan program pembangunan daerah yang menjadi unggulan kepala daerah, bersifat wajib dan mengikat, mempunyai manfaat yang luas kepada publik, serta untuk melaksanakan amanah kebijakan nasional, terutama anggaran pendidikan sebesar 20% dan kesehatan sebesar 10%.
b. Prioritas II : merupakan belanja daerah berdasarkan program prioritas dalam setiap SKPD
c. Prioritas III : merupakan belanja tidak langsung daerah yang antara lain adalah belanja hibah, bantuan sosial, bantuan keuangan, dan tambahan penghasilan PNS
d. Kebijakan belanja daerah langsung juga diarahkan untuk meningkatkan pemerataan pembangunan sehingga dapat dinikmati seluruh elemen masyarakat Kabupaten Paser, serta mampu menyerap tenaga kerja dan mengentaskan kemiskinan
e. Alokasi belanja tidak langsung, terutama berupa belanja bantuan sosial dan belanja keuangan diarahkan untuk memberdayakan masyarakat dan meningkatkan akselerasi pembangunan desa serta sebagai stimulus bagi berbagai kelompok masyarakat untuk ikut serta dalam pembangunan daerah
90 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
3. Strategi dan Kebijakan Optimalisasi Pembiayaan DaerahPembiayaandaerahdilaksanakanketikaterjadidefisitanggaran,yaituketikapendapatan daerah tidak mampu memenuhi kebutuhan belanja daerah. Pembiayaan daerah yang terdiri dari penerimaan dan pengeluaran pembiayaan, mempunyai arah kebijakan sebagai berikut :
• Penggunaan SiLPA tahun sebelumnya yang dimasukkan sebagai sumber penerimaan APBD, namun dengan besaran SiLPA yang diupayakan seminimal mungkin dari tahun ke tahun
• Penyertaan modal pada BUMD disertai upaya revitalisasi kelembagaan dan peningkatan kualitas dan cakupan pelayanan BUMD
• Penyertaan modal daerah terutama dari dana yang bersumber dari bagi hasil sumber daya alam batu bara. Kebijakan ini sebagai bentuk menjaga keberlanjutan pendapatan daerah ketika hasil sumber daya alam semakin menurun.
4. Proyeksi APBD 2016-2020Proyeksi ini didasarkan pada trend pertumbuhan rata-rata dan proporsi rata-rata komponen pendapatan, belanja dan pembiayaan daerah pada periode sebelumya. Selain itu juga memperhatikan kemungkinan perkembangan perekonomian makro kedepan dan adanya perubahan kebijakan pemerintah, khususnya yang berimplikasi pada pendapatan daerah.
Komponen pendapatan daerah diproyeksikan akan mengalami pertumbuhan rata-rata dalam lima tahun mendatang sebesar 11,5%. Persentase tersebut merupakan peningkatan dari pertumbuhan pendapatan dari periode sebelumnya yang sebesar 10,28%. Asumsinya adalah sekalipun terdapat komponen pendapatan daerah yang tidak lagi menjadi wewenang kabupaten danadanyaketidakstabilandanabagihasilyangdisebabkanfluktuasihargabatu bara, namun peningkatan pendapatan daerah tersebut diupayakan berasal dari optimalisasi pendapatan asli daerah (PAD), yaitu dengan pengoptimalan kinerja pemerintah daerah/SKPD dalam menghasilkan PAD.
Sedangkan dalam komponen belanja daerah diproyeksikan akan mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 13,4% dalam lima tahun mendatang. Hal ini merupakan penurunan angka pertumbuhan dari periode sebelumnya yang sebesar 16,57%. Dari proyeksi tersebut diharapkan kebijakan belanja langsung maupun tidak langsung lebih didasarkan pada prioritas dan kebutuhan riil daerah.
Dari belanja daerah yang selalu naik setiap tahun, terdapat kemungkinan kondisidefisit,yaitupadaduatahunterakhirdalamsatuperiodemendatang.
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 91
Defisitinidisebabkanadanyapeningkatanbelanjadaerahyangselainmengikutipeningkatan pendapatan, juga adanya kebutuhan urgen yang membutuhkan pendanaan relatif besar, salah satunya penyelenggaraan pilkada dalam akhir periode. Dari kondisi defisit tersebut, diperlukan pembiayaan daerah yangsebagian besar ditunjang oleh SiLPA. Namun besaran SiLPA, terutama dari ketidakterserapan anggaran diupayakan seminimal mungkin dalam setiap tahun, yaitu dapat ditempuh melalui optimalisasi kinerja belanja daerah.
92 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Tabe
l 3.13
. Pro
yeks
i APB
D Ka
bupa
ten
Pase
r 201
6-20
20
No
Ura
ian
2014
Proy
eksi
2016
2017
2018
2019
2020
Pend
apat
an D
aera
h
1Pe
ndap
atan
asl
i dae
rah
(PAD
)11
1.052
.683.6
54,88
154,0
64,43
3,732
.4817
1,781
,843,6
11.72
191,5
36,75
5,627
.0721
3,563
,482,5
24.18
238,1
23,28
3,014
.46
2Da
na p
erim
bang
an1.3
77.66
4.405
.076,0
0 1,5
98,71
4,777
,731.6
81,7
82,56
6,977
,170.8
21,9
87,56
2,179
,545.4
62,2
16,13
1,830
,193.1
92,4
70,98
6,990
,665.4
0
3La
in-la
in p
enda
pata
n da
erah
yan
g sa
h63
7.042
.604.0
25,00
617,4
42,84
5,958
.6468
8,448
,773,2
43.88
767,6
20,38
2,166
.9385
5,896
,726,1
16.13
954,3
24,84
9,619
.48
Tota
l Pen
dapa
tan
Dae
rah
2.125
.759.6
92.75
5,87
2,37
0,22
2,05
7,42
2.80
2,64
2,79
7,59
4,02
6.42
2,94
6,71
9,31
7,33
9.46
3,28
5,59
2,03
8,83
3.50
3,66
3,43
5,12
3,29
9.35
Bela
nja
Daer
ah
1Be
lanj
a tid
ak la
ngsu
ng89
2,521
,238,2
29.93
978,7
90,07
8,697
.231,0
96,24
4,888
,140.9
01,2
38,75
6,723
,599.2
11,4
12,18
2,664
,903.1
01,6
09,88
8,237
,989.5
4
2Be
lanj
a la
ngsu
ng1,1
66,88
4,159
,657.6
81,3
48,33
8,020
,915.7
71,5
10,13
8,583
,425.6
71,7
06,45
6,599
,271.0
01,9
45,36
0,523
,168.9
42,2
17,71
0,996
,412.5
9
Tota
l Bel
anja
Dae
rah
2,059
,405,3
97,88
7.61
2,32
7,12
8,09
9,61
3.00
2,60
6,38
3,47
1,56
6.56
2,94
5,21
3,32
2,87
0.21
3,35
7,54
3,18
8,07
2.04
3,82
7,59
9,23
4,40
2.13
Surplus/Defisit
66,35
4,294
,868.2
643
,093
,957
,809
.80
36,4
14,1
22,4
59.8
61,
505,
994,
469.
24(7
1,95
1,14
9,23
8.54
)(1
64,1
64,1
11,1
02.7
8)
Pem
biay
aan
Daer
ah
1Si
LPA
tahu
n se
belu
mny
a27
1,092
,177,2
68.32
32
9,309
,180,4
71.19
36
5,491
,075,7
82.13
396,0
34,11
6,993
.0239
2,553
,447,0
88.18
316,3
67,01
2,350
.47
2Pe
neri
maa
n ke
mba
li pe
mbe
rian
pi
njam
an d
aera
h92
,708,3
34.60
83,43
7,501
.1475
,093,7
51.03
67,58
4,375
.9260
,825,9
38.33
54,74
3,344
.50
Pene
rim
aan
Pem
biay
aan
271,1
84,88
5,602
.9232
9,39
2,61
7,97
2.33
365,
566,
169,
533.
1639
6,10
1,70
1,36
8.94
392,
614,
273,
026.
5131
6,42
1,75
5,69
4.97
1Pe
nyer
taan
mod
al (i
nves
tasi
) pe
mer
inta
h da
erah
8,230
,000,0
00.00
6,995
,500,0
00.00
5,946
,175,0
00.00
5,054
,248,7
50.00
4,296
,111,4
37.50
3,651
,694,7
21.88
2Pe
mba
yara
n po
kok
utan
g0.0
0
Peng
elua
ran
Pem
biay
aan
8,230
,000,0
00.00
6,99
5,50
0,00
0.00
5,94
6,17
5,00
0.00
5,05
4,24
8,75
0.00
4,29
6,11
1,43
7.50
3,65
1,69
4,72
1.88
Pem
biay
aan
Net
to26
2,954
,885,6
02.92
322,
397,
117,
972.
3335
9,61
9,99
4,53
3.16
391,
047,
452,
618.
9438
8,31
8,16
1,58
9.01
312,
770,
060,
973.
09
SiLP
A Ta
hun
Berk
enaa
n32
9,309
,180,4
71.19
365,
491,
075,
782.
1339
6,03
4,11
6,99
3.02
392,
553,
447,
088.
1831
6,36
7,01
2,35
0.47
148,
605,
949,
870.
31
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 93
BAB IVANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
Bab ini secara khusus akan membahas mengenai analisis lingkungan strategis terkait peluang, potensi, resiko dan tantangan pembangunan di Kabupaten Paser pada periode pembangunan yang lalu (2011-2015). Pada pokok pembahasan mengenai permasalahan pembangunan akan diuraikan khusus mengenai apresiasi terhadap keberhasilan pembangunan di kabupaten Paser, juga masukan dan analisis mengenai capaian-capaian pembangunan yang masih harus diberi ruang khusus pada penyusunan perencanaan pembangunan yang akan datang.
Diharapkan dengan pendekatan pada prioritas pembangunan mengenai sektor-sektor strategis dan krusial ini, arah-strategi-kebijakan dan target pembangunan jangka menengah bisa diperoleh demi keberhasilan penyusunan RPJMD Kabupaten Paser, maupun implementasi pembangunan ke depannya. Data-data pembangunan yang diulas pada Bab ini diambil dari BAB II: Gambaran Umum Kondisi Daerah
A. Permasalahan Pembangunan1. Urusan Wajib Dasar
a. Pendidikan Berdasarkan data jumlah murid dan jumlah guru untuk tingkat pendidikan SD dan SMP, dapat dikatakan bahwa rasio murid terhadap guru untuk dua jenjang pendidikan ini di Kabupaten Paser sudah cukup baik. Namun, yang perlu disadari ialah disparitas terkait akses terhadap pendidikan
94 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
antara masyarakat yang bermukim di kota dengan yang di desa atau di wilayah-wilayah pedalaman. Minimnya fasilitas pendidikan di wilayah pesisir dan pedalaman menjadi salah satu faktor penghambat terpenuhinya hak masyarakat untuk memperoleh pendidikan.
Kenyataan ini akan sangat berpengaruh terhadap angka partisipasi sekolah anak-anak di pesisir dan pedalaman. Selain berpengaruh terhadap angka partisipasi sekolah, kurangnya sarana pendidikan di wilayah pedalaman dan pesisir berpengaruh juga terhadap sebaran tenaga-tenaga guru yang akan lebih terkonsentrasi di wilayah perkotaan. Tidak heran bila rasio murid terhadap guru di Kabuaten Paser kelihatan cukup proporsional, tetapi dalam kenyataan justru sedang tercipta kesenjangan antara masyarakat kota dengan masyarakat di pesisir dan pedalaman terkait akses terhadap pendidikan ini.
Kesenjangan akses ini dapat terlihat dari makin berkurangnya jumlah murid pada level pendidikan yang lebih tinggi. Artinya sebaran sarana dan prasarana pendidikan untuk level SMP masih belum merata untuk seluruh wilayah, sehingga jumlah murid pada level pendidikan lanjutan jauh menurun jika dibandingkan dengan jumlah murid SD yang mencapai jumlah di atas 30 ribu (data 2014). Kontras kondisi ini bisa terbaca dengan jelas ketika lama waktu sekolah yang digalakkan negara ini pada tuntas pendidikan dasar 9 tahun ternyata Kabupaten Paser selama lima tahun terakhir hanya finis di titik8.3. Mungkin jika dibandingkan dengan daerah lain kondisi ini masih cukup baik. Namun, ketika lama waktu sekolah ini dipecah ke level urban dan rural, akan kentara bahwa lama waktu sekolah anak-anak di daerah perkotaan dan sentra perekonomian lebih lama ketimbang anak-anak yang tinggal di pesisir dan pedalaman yang belum memiliki akses dan kualitas pendidikan yang kompetitif. Hal ini berimplikasi langsung pada bayangan (imajinasi) anak-anak usia sekolah yang dengan gampang terkooptasi ke dalam spirit menemukan uang secara instan, tanpa terobsesi lagi dengan peningkatan kualitas untuk memapankan kematangan dan profesionalisme.
Ketika negara ingin menyentuh sekaligus melecut semangat untuk meningkatkan daya saing dan profesionalisme yang tentunya berintikan kompetensi, pendidikan dasar-menengah dan bahkan pendidikan tinggi menjadi salah satu jawaban ampuh. Dan tentunya pemerataan mengenai akses dan kualitas yang proporsional menjadi salah satu jalan yang mau tidak mau harus dipilih para pemegang kendali kebijakan. Pendidikan yang kompetitif tidak harus melebarkan kesenjangan antara polar-polar yang terkonstruksi sebagai oposan satu bagi yang lain. Salah satu solusi ideal dalam mengurai problematika ini adalah kesiapan pemerintah Kabupaten Paser dalam lima tahun mendatang untuk meretas peningkatan akses dan kualitas pendidikan khususnya bagi wilayah yang berada jauh di pedalaman dan pesisir.
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 95
b. KesehatanBila dilihat secara saksama, jumlah fasilitas dan tenaga kesehatan di Kabupaten Paser dapat dikatakan cukup memadai untuk menjamin pelayanan terhadap masyarakat. Namun, dalam kenyataan angka kematian bayi, balita dan ibu hamil masih saja fluktuatif. Salah satu persoalan yang mesti diperhatikansecara khusus ialah makin meningkatnya angka kematian balita. Hal ini terkait dengan kualitas pelayanan imunisasi yang cenderung menurun. Padahal, imunisasi menjadi salah satu cara menekan angka kematian balita, sebab banyak penyakit yang dapat dicegah lewat pemberian vaksin saat imunisasi.
Persoalan pokoknya kembali pada keterbatasan akses terhadap fasilitas kesehatan, terutama bagi masyarakat yang berdiam di pesisir atau wilayah pedalaman Kabupaten Paser. Fakta menunjukkan bahwa penyebab utama kematian balita ialah ispa dan diare. Ini berarti tenaga-tenaga kesehatan perlu disebar secara lebih merata untuk memberi pelayanan yang berkualitas terutama dalam mendorong masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat.
Keterbatasan akses masyarakat terhadap sarana-sarana kesehatan perlu disiasati pemerintah dengan menyebar tenaga-tenaga kesehatan ke wilayah pesisir dan pedalaman, serta mendorong mereka untuk memberi pelayanan kesehatan yang berkualitas dan tepat sasar demi meningkatkan perilaku hidup sehat masyarakat. Artinya pemerintah tidak saja membangun fasilitas kesehatan dan menunggu masyarakat datang ke sana, tetapi lebih memakai strategi jemput bola, dimana tenaga-tenaga kesehatanlah yang diterjunkan hingga ke wilayah-wilayah yang mengalami keterbatasan akses untuk sampai ke fasilitas-fasilitas kesehatan.
c. Infrastruktur Perhubungan Perhubungan berkaitan erat dengan mobilisasi dan konektivitas masyarakat baik dalam wilayah Kabupaten Paser sendiri maupun dengan wilayah lain di luar Kabupaten Paser. Kendala yang paling banyak dihadapi dalam persoalan perhubungan ini adalah minimnya moda transportasi serta belum memadainya sarana dan pra-sarana perhubungan. Di Kapupaten Paser sendiri panjang jalan dengan kondisi baik tidak mencapai 50 persen dari keseluruhan panjang jalan, sementara sisanya adalah jalan dengan kondisi sedang, rusak dan rusak berat. Penilaian ini juga tentunya menggunakan standar Kabupaten Paser yang sesungguhnya perlu juga disesuaikan dengan standar pengukuran nasional. Dengan kata lain, jalan dalam kondisi baik di Kabupaten Paser belum tentu benar-benar baik jika dibandingkan dengan beberapa wilayah Indonesia yang lainnya.
96 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Hal berikut adalah jumlah kendaraan darat yang beroperasi sebagai sarana angkutandiKabupatenPaser jugamasih fluktuatifdalamkurun2011-2013dengan kecenderungan menurun. Minimnya moda trasnportasi darat dan kurang memadainya sarana pra-sarana ditambah kualitas layanan yang belum memuaskan menjadi persoalan yang harus dipecahkan oleh pemerintah Kabupaten Paser. Artinya, selain meningkatkan kualitas sarana pra-sarana perhubungan untuk memancing ketersediaan moda transportasi darat dalam jumlah besar, kualitas layanan transportasi masyarakat pun perlu digenjot agar menjadi semakin baik.
Menurunnya jumlah penumpang angkutan darat menjadi bukti berkurangnya mobilitas masyarakat yang menggunakan fasilitas transportasi publik, dan cermin ketidakpuasan masyarakat atas layanan yang diberikan serta kualitas sarana pra-sarana perhubungan. Ketiga aspek ini harus bisa ditangani pemerintah untuk memperlancar mobilitas masyarakat dan meningkatkan konektivitas antar wilayah dalam Kabupaten Paser.
2. Urusan Wajib Non-Dasar
a. Lingkungan HidupAspek lingkungan hidup menjadi salah isu penting yang perlu diperhatikan, mengingat Kabupaten Paser sebagai salah satu wilayah dengan prosentasi aktivitas pertambangan yang cukup tinggi. Pencemaran lingkungan hidup oleh sampah B3 (bahan beracun dan berbahaya) - dimana hanya 9 perusahaan yang memiliki izin pembuangan air limbah - kelak akan menjadi bumerang bagi pengembangan potensi daerah selain tambang.
Oleh karena itu, pemerintah perlu meningkatkan pengawasan dan memperketat perizinan bagi pembuangan limbah-limbah perusahaan yang berisiko tinggi mencemari lingkungan hidup, terutama tanah, udara dan air. Untuk itu pemerintah perlu memikirkan strategi pelestarian lingkungan hidup dengan mendorong investasi di luar tambang terutama bidang pertanian dan perkebunan yang terkait erat dengan lingkungan hidup. Selain mengurangi ketergantungan yang berlebihan pada sektor tambang, pertanian dan perkebunan tidak saja memberi sumbansih bagi PDRB tetapi secara tidak langsung membeawa pengaruh positif bagi kelestarian lingkungan hidup.
Hal ini akan sejalan dengan apa yang menjadi cita-cita Provinsi Kalimantan Timur yang memberi penekanan baru pada geliat ekonomi hijau (green economy) sebagai salah satu jawaban terhadap degradasi lingkungan yang kian hari kian amburadul. Lingkungan Hidup adalah salah satu urusan penting yang harus bisa mengawal isu ini.
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 97
b. Kependudukan dan Catatan SipilSalah satu persoalan yang perlu diperhatikan secara serius oleh Disdukcapil ialah manajemen admisitrasi bagi penduduk lokal dan mereka yang bermigrasi masuk ke Kabupaten Paser. Tujuannya ialah untuk menghindari duplikasi data dari mereka yang bermigrasi ke Kabupaten Paser. Mereka yang bermigrasi ke Kabupaten Paser harus juga secara administratif menjadi penduduk Paser dan tidak lagi terikat dengan daerah asalnya. Dengan demikian, mereka masuk dalam hitungan sebagai wajib pajak Kabupaten Paser, sehingga kehadiran kelompok migran ini memberi sumbangsih bagi pendapatan Paser, bukan hanya meraup keuntungan saja dari Kabupaten Paser.
c. Tenaga KerjaKomposisi penyerapan tenaga kerja di Kabupaten paser masih didominasi oleh sektor pertanian dengan kecenderungan yang terus menurun, Hal ini menandakan masih belum terbukanya bidang-bidang pekerjaan lain, terutama yang berhubungan dengan kewirausahaan. Mereka yang masuk dalam usia angkatan kerja di Kabupaten Paser masih memiliki kecenderungan untuk terjun ke bidang-bidang pekerjaan yang sudah ada, dan belum beralih ke upaya menciptakan lapangan pekerjaan sendiri.
Di samping itu, kecenderungan ini dapat dilihat sebagai gambaran kualitas tenaga kerja yang tersedia di Kabupaten Paser. Maka, salah satu tugas pemerintah ialah rutin melakukan pendampingan untuk meningkatkan kompetensi dan kualitas angkatan kerja yang ada di Kabupaten Paser. Hal ini dapat dilakukan dengan melihat sektor-sektor yang menjanjikan penyerapan tenaga kerja, misalnya sektor kelautan dan perikanan, dan kewirausahaan. Tujuannya ialah tersedianya angkatan kerja yang kompeten dan mampu bersaing, serta memiliki daya untuk membuka bidang-bidang pekerjaan baru, di luar yang sudah ada. Kreativitas ini mengandaikan adanya stimulan pemerintah khususnya dalam membidik potensi-potensi perekonomian baru yang sekaligus bisa menjadi jawaban ketika sektor andalan seperti pertambangan kian lesu hari demi hari karena makin menipisnya potensi galian.
d. Koperasi dan UMKMMeningkatnya jumlah koperasi dan UMKM di Kabupaten Paser dalam kurun 2009-2013 mengindikasikan kecenderungan masyarakat Paser untuk sendiri menggerakkan ekonomi pada skala mikro. Namun, kecenderungan ini belum diimbangi oleh penanaman modal (investasi) karena para pemodal (investor) lebih senang menanamkan modalnya pada sektor pertambangan.
Kenyataan ini perlu disikapi pemerintah dengan mengarahkan para investor
98 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
agar mau terlibat menanamkan modalnya di luar sektor pertambangan misalnya berinvestasi dalam bidang pertanian, perkebunan dan perikanan. Selain itu, pemerintah bisa juga menggunakan Koperasi dan UMKM sebagai salah satu urusan yang mampu meningkatkan nilai tambah dari potensi-potensi non tambang yang ada di Kabupaten Paser. Misalnya menjadikan koperasi dan UMKM sebagai unit pengelola hasil-hasil pertanian dan perkebunan sebelum dilepas ke pasar, sehingga hasil pertanian dan perkebunan tidak lagi dilepas sebagai bahan mentah, tetapi sebagai bahan olahan yang telah ditingkatkan nilai jualnya lewat aktivitas di koperasi atau UMKM.
e. KebudayaanPersoalan yang perlu diselesaikan pemerintah dalam bidang kebudayaan ialah melakukan inventaris budaya-budaya lokal Kabupaten Paser. Hal ini perlu dilakukan demi mengenal secara tepat unsur-unsur kebudayaan lokal Kabupaten Paser sebelum ditampilkan dalam festival-festival atau pameran budaya. Identifikasi, inventarisasi dan pengembangan nilai dan pesonabudaya ini berkorelasi positif terhadap kemampuan Kabupaten Paser dalam menemukan ruang-ruang kreatif baru baik dari segi sosial, politik, perekonomian dan lain sebagainya.
Pengenalan dan inventaris terhadap budaya asli masyarakat lokal Paser ini perlu dilakukan, mengingat Paser sebagai salah satu daerah yang didiami oleh begitu banyak orang dari berbagai wilayah lain. Pengenalan atas budaya asli Paser serta nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya dapat juga dijadikan sebagai pegangan dalam menentukan spirit dan arah pembangunan Paser di masa yang akan datang.
f. Pemberdayaan Masyarakat dan DesaPengembangan potensi serta pemberdayaan masyarakat desa yang didukung oleh alokasi dana yang lebih dari Rp.1 miliar ditambah pengadaan satu unit mobil dan ragam fasilitas lain untuk masing-masing desa menunjukkan kesungguhan pemerintah Kabupaten Paser dalam melaksanakan dan mensukseskan penguatan perekonomian dari Desa. Kucuran dana yang sedemikian besar untuk setiap desa ini perlu mendapat kontrol yang ketat dari pemerintah terutama untuk mencegah terjadinya pencatutan keberhasilan program pembangunan di desa oleh SKPD-SKPD teknis terkait.
Besarnya alokasi dana ini memungkinkan desa untuk bisa mencanangkan dan mengembangkan sendiri program-program pembangunan sesuai konteks dan kebutuhan masyarakatnya. Bahayanya ialah seringkali keberhasilan dalam mengembangkan potensi serta memberdayakan masyarakat desa yang dilakukan dengan dana desa diklaim sebagai keberhasilan yang diraih oleh
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 99
kerja keras dari SKPD-SKPD di luar pemerintah desa. Ini perlu diperhatikan sehingga masing-masing SKPD tetap bertanggung jawab untuk menjalankan program pembangunan di desa tanpa tendensi mencatut keberhasilan pembangunan yang dicapai dengan menggunakan dana desa.
g. Komunikasi dan InformasiJaringan komunikasi yang ada di Kabupaten Paser meliputi jaringan telepon rumah dan telepon genggam, televisi, radio, internet dan surat kabar, baik nasional maupun lokal. Kehadiran jaringan komunikasi ini tentu saja mempermudah akses warga Kabupaten Paser terhadap aneka informasi atau berita yang berasal dari luar serta mempererat jalinan komunikasi antar warga. Ini juga menandakan keterbukaan wilayah Kabupaten Paser terhadap informasi-informasi yang berasal dari luar daerah.
Melihat pentingnya jaringan komunikasi dan informasi ini maka pemerintah berkewajiban memperluas jangkauan jaringan komunikasi hingga ke wilayah-wilayah pedalaman agar masyarakat di pedalaman juga bisa memperoleh akses bagi komunikasi dan memperoleh informasi dari dunia luar. Perluasan jaringan ini harus pula diimbangi dengan peningkatan kapasitas jaringan tidak saja GSM tetapi 3G dan 3,5G sebagaimana yang terjadi dalam tren perkembangan jaringan komunikasi saat ini.
Selain kedua hal di atas, pemerintah harus menggunakan jaringan komunikasi dan infromasi ini untuk mengembangkan keterbukaan dan kemudahan akses data informasi publik. Misalnya dengan membuat website resmi milik pemerintah daerah yang selalu dibarui, di mana melalui website ini pemerintah dapat menyajikan data-data yang dapat diakses bagi kepentingan publik secara terbuka, serta memanfaatkannya sebagai sarana untuk menerima masukan atau aspirasi masyarakat.
h. Ketahanan PanganSecara umum padi baik padi sawah maupun padi ladang masih menjadi komoditi pangan yang dominan di Kabupaten Paser. Hal ini terbukti dari besarnya lahan yang diperuntukkan bagi tanaman ini dibandingkan dengan lahan bagi tanaman pangan yang lain. Namun, persoalannya ialah ketika produksi tanaman padi meningkat, produksi tanaman pangan lain, misalnya jagung justru menurun. Hal ini tentu tidak akan berimplikasi bagus untuk jangka panjang, sebab akan menimbulkan ketergantungan berlebihan terhadap beras sebagai bahan pangan pokok.
Untukmengatasiini,yangperludilakukanialahmemaksimalkandiversifikasitanaman pangan dan peningkatan produktivitas hasil panen secara berimbang.
100 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Artinya masyarakat disadarkan untuk melihat tanaman pangan lain di luar padi sebagai bahan pangan dan sumber makanan pokok. Keberhasilan meningkatkan produktivitas padi perlu diimbangi dengan peningkatan produktivitas tanaman lain misalnya jagung, singkong, dan ubi rambat. Kesemuanya adalah bahan pangan yang bila diupayakan peningkatan produktivitasnya secara berimbang akan membantu meningkatkan ketahanan pangan di Kabupaten Paser.
3. Urusan Pilihan
a. Energi Dan Sumber Daya MineralKekurangan energi listrik telah menjadi salah satu persoalan besar bagi masyarakat Kabupaten Paser, yang berpengaruh juga terhadap aspek lain, misalnya aspek komunikasi dan informatika. Selain itu kekurangan pasokan energi listrik telah menyebabkan masih banyak rumah tangga yang belum menggunakan listrik.
Persoalan ini mengharuskan pemerintah daerah Kabupaten Paser untuk mulai memikirkan penggunaan sumber energi listrik baru. Karena itu perlu diupayakan pengembangan sarana pembangkit listrik dengan mengandalkan potensi yang tersedia di Kabupaten Paser, misalnya pembangkit listrik tenaga surya, pembangkit listrik tenaga air, atau pembangkit listrik tenaga mikrohidro. Pengembangan pembangkit listrik baru dengan mengandalkan potensi alam ini diarahkan untuk memenuhi pasokan energi listrik ke wilayah-wilayah yang belum terjangkau oleh pasokan dari pembangkit listrik yang ada.
Selain masalah pasokan energi listrik, hal lain yang perlu dipikirkan pemerintah daerah terkait sumber daya mineral ialah exit strategy yang bisa diambil untuk mengurangi ketergantungan terhadap pertambangan yang kewenangan perizinannya telah diambil alih oleh pemerintah provinsi. Salah satu strategi yang mungkin ialah menggalakkan dan meningkatkan produktivitas sektor pertanian dan perkebunan, serta sektor kelautan dan perikanan. Selain mengurangi ketergantungan pada sektor pertambangan mineral, sektor-sektor ini juga akan memberi dampak positif bagi kelestarian lingkungan hidup.
Rasioelektrifikasiyangmasihrendahyangmenjadisalahsatukuncipenentuanarah kebijakan Provinsi Kalimantan Timur dalam spirit besar green economy harus bisa memiliki gaung bagi Kabupaten Paser. Hal ini harus bisa disinergikan dengan kegiatan, program dan kebijakan Pemerintah Kabupaten Paser, khususnya dalam pemerataan pembangunan fasilitas dan jaringan kelistrikan.
b. PariwisataFakta bahwa Kabupaten Paser merupakan salah satu kabupaten dengan
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 101
kekayaan alam terutama bahan tambang yang melimpah tidak serta merta menutup kemungkinan bagi pengembangan sektor pariwisata. Karena itu yang harus segera dilakukan pemerintah ialah mengidentifikasi tempat-tempat yang berpotensi menjadi destinasi wisata dan mulai secara serius mengembangkannya.
Upaya ini tentu perlu diimbangi juga dengan perbaikan fasilitas di tempat-tempat pariwisata yang sudah ada saat ini. Peningkatan fasilitas penunjang pariwisata serta pembentukan kelompok-kelompok sadar wisata akan mempermudah upaya meningkatkan jumlah kunjungan wisata ke Kabupaten Paser sebagaimana terjadi selama ini. Kehadiran kelompok-kelompok sadar wisata dengan dampingan dan fasilitas dari Dinas Pariwisata akan meningkatkan minat masyarakat Paser sendiri terhadap pengembangan potensi wisata yang ada di daerah itu.
Selain itu, pihak swasta juga perlu dilibatkan untuk menjamin ketersediaan sarana penunjang wisata seperti hotel atau penginapan yang memudahkan akomodasi bagi para wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Paser.
c. PerdaganganTantangan bagi sektor perdagangan di Kabupaten Paser ialah bagaimana meningkatkan penjualan komoditi-komoditi andalan dari sektor pertanian ke luar Kabupaten Paser. Hal ini penting dilakukan untuk mengimbangi kecenderungan jasa layanan yang masih menjadi fokus perdagangan masyarakat Kabupaten Paser. Upaya ini juga menjadi salah satu langkah untuk meningkatkan posisi tawar pedagang-pedagang tradisional berhadapan dengan pedagang-pedagang besar yang hadir dengan modal raksasa.
Pemerintah perlu fokus memperhatikan keberlangsungan usaha para pedagang tradisional di tengah gempuran pedagang-pedagang modern. Artinya, dibutuhkan kebijakan yang menguntungkan para pedagang tradisional dalam memasarkan komoditi-komoditi andalan mereka bukan saja dalam wilayah Kabupaten Paser, tetapi sampai ke luar Kabupaten Paser.
d. IndustriProblem utama terkait dengan sektor industri di Kabupaten Paser ialah belum terlalu kuatnya upaya peningkatan nilai tambah bagi bahan-bahan baku yang dihasilkan daerah ini. Karena masih berupa bahan baku maka nilai jualnya juga menjadi lebih rendah, berbeda dengan bahan baku yang sudah lebih dahulu diolah sebelum dijual.
Ke depan, industri yang perlu digalakkan ialah industri pengolahan bahan baku yang tidak saja bermanfaat untuk meningkatkan nilai jual, tetapi membuka
102 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
kesempatan bagi penyerapan tenaga kerja. Kalau tidak maka daerah lain yang mengembangkan industri pengolahan bahan bakulah yang akan diuntungkan, dengan memanfaatkan bahan baku berharga murah yang dipasok dari Kabupaten Paser.
e. TransmigrasiPerlu disadari bahwa Kabupaten Paser juga adalah salah satu daerah tujuan transmigrasi pada masa lalu. Bahkan ada tiga gelombang transmigrasi yang dapat disebut yakni gelombang pertama pada era sebelum tahun 70-an, gelombang kedua pada kurun waktu 70-an hingga 8a0-an dan yang terakhir pada kurun waktu setelahnya yakni sejak 90-an.
Kehadiran kelompok-kelompok transmigran ini di satu sisi membawa perubahan berupa kemajuan dan perkembangan Kabupaten Paser, tetapi pada sisi lain justru menimbulkan efek tergusurnya warga pribumi atau suku-suku asli. Para transmigran yang mengikuti program pemerintah malah mendapat keistimewaan berupa lahan huni dan lahan garap, sementara tidak demikian dengan warga asli.
Hal demikian pada akhirnya menimbulkan kesenjangan dimana para transmigran dianggap menikmati kemajuan dan tinggal menetap di perkotaan atau wilayah utara-tengah yang dilengkapi jalan trans Kalimantan Timur, sementara sebagian warga lokal tergusur ke daerah pesisir dan/atau semakin tersudut di wilayah pedalaman.
Kenyataan ini harus segera diubah dengan mengevaluasi pola-pola kebijakan terkait transmigrasi yang selama ini dilaksanakan dan untuk memberi kesempatan lebih pada upaya mengurangi disparitas kesejahteraan antara kaum trasmigran dengan warga asli yang sudah lebih dahulu mendiami Kabupaten Paser, sebelum kedatangan para transmigran.
f. PertanianTahun 2013, sektor pertanian menyumbang 12, 05 persen bagi PDRB Kabupaten Paser. Kontribusi ini jauh di bawah sektor pertambangan dan penggalian yang mencapai angka 76,32 persen. Kecilnya kontribusi sektor pertanian ini berbanding lurus dengan makin berkurangnya lahan pertanian akibat dialihfungsikan menjadi lahan perkebunan kelapa sawit, padahal kontribusi sektor perkebunan hanya 4,65 persen, di mana kelapa sawit menjadi komoditi andalan sektor perkebunan. Selain berkurangnya lahan pertanian, minimnya kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB Kabupaten Paser juga disebabkan oleh makin berkurangnya jumlah petani.
Ini menjadi sebuah permasalahan serius yang butuh untuk segera ditangani
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 103
oleh pemerintah, sebab sektor pertanian lebih dominan bergantung pada produktivitas padi yang juga semakin menurun dari tahun ke tahun. Salah satu alternatif yang mungkin untuk bisa diterapkan ialah dengan menggalakkan programdiversifikasipertanian,dimanalahanpertanianyangtersediatidakhanya ditanami padi, tetapi ditanami juga tanaman pangan lainnya seperti jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang hijau, dan kacang tanah. Dengan demikian petani tidak melulu bergantung pada produktivitas padi, yang mana ketika harga padi anjlok setelah panen raya, para petani mengalami kerugian yang cukup besar. Diversifikasimemungkinkan petani untuk tetap bisa bertahandengan mengandalkan hasil panen lain, selain padi.
Pada sisi lain, pemerintah juga perlu melakukan pemerataan dalam pembagian lahan pertanian bagi kaum transmigran dengan warga asli Kabupaten Paser, terutama yang berada di pedalaman dan bermatapencaharian sebagai petani. Kebijakan pemerintah memberi lahan seluas 2 hektar kepada para transmigran perlu ditinjau kembali untuk menjamin adanya kesetaraan akses dan kesamaan peluang mengusahakan lahan bagi warga lainnya.
4.1.3.7 Kehutanan
Meski kewenangan pengelolaan hutan telah dialihkan ke pemerintah provinsi, pola-pola perambahan hutan yang selama ini terjadi patut dijadikan perhatian serius oleh pemerintah Kabupaten Paser. Paling kurang ada tiga pola perambahan hutan yang terjadi yakni; pertama, perambahan hutan oleh masyarakat untuk dijadikan lahan bertani/berkebun, kedua, perambahan hutan untuk dijadikan pemukiman, dan ketiga, perambahan hutan oleh perusahaan pemegang izin HPH.
Fokus perhatian pemerintah ialah pada pola perambahan yang ketiga, yang acap dilakukan oleh perusahaan pemegang ijin HPH misalnya yang diberi kontrak selama sekian tahun untuk melakukan pengelolaan atas kawasan hutan yang ada dalam kontrak. Ada kecenderungan pihak perusahaan untuk melakukan kecurangan dengan melakukan perambahan hutan melampaui batas yang disepakati untuk setiap tahunnya demi menggenjot produksi berlebih. Akibatnya sebelum masa kontrak berakhir, hutan yang ada telah habis dirambah, dan boleh jadi perusahaan bisa pergi begitu saja tanpa melakukan upaya pemulihan kembali.
Kecurangan yang dilakukan perusahaan yang mengantongi izin HPH ini berbanding terbalik dengan kondisi 26 desa yang berada dalam wilayah hutan lindung dan cagar alam. Mereka tidak memiliki kewenangan apapun dan kehilangan hak untuk memanfaatkan hasil hutan di mana mereka bermukim, padahal mereka sudah lebih dahulu ada di sana sebelum penetapan kawasan tersebut sebagai hutan lindung atau cagar alam. Karena itu, pemerintah perlu
104 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
mengupayakan pengakuan atas hak-hak tenurial warga desa yang sudah mendiami sebuah kawasan secara turun temurun, serentak memenuhi hak-hak dasar mereka sebagai warga negara. Jika tidak maka pemerintah sebetulnya sedang melakukan ketidakadilan terhadap warga negaranya sendiri. Koordinasi, konsultasi dan negosiasi dengan level pemerintah yang lebih tinggi (Provinsi dan Pusat) menjadi sesuatu yang urgen, ketika pembangunan di Kabupaten Paser mulai menyasar hak-hak dasariah warga negara yang secara empiris berada dalam situasi serba sulit, dan secara hukum prosedural terbayang oleh tuduhan pelanggaran dan penyerobotan hutan.
4.1.3.8 Kelautan dan Perikanan
Potensi yang paling mungkin untuk dikembangkan di Kabupaten Paser ialah perikanan air tawar, sebab kewenangan atas sektor kelautan sudah ditarik menjadi tanggung jawab provinsi. Permasalahan yang terjadi dan berhubungan dengan sektor perikanan air tawar ini adalah masih minimnya upaya pengembangan yang dilakukan pemerintah, termasuk dalam mendorong masyarakat untuk terjun menjadi pekerja pada sektor ini.
Kendala yang dihadapi terkait pengembangan sektor ini dan minimnya minat masyarakat ialah belum terbukanya jalur-jalur distribusi bagi pemasaran hasil perikanan air tawar. Karena itu, salah satu tanggung jawab yang mesti dijalankan pemerintah ialah membuka jalur-jalur distribusi bagi pemasaran hasil usaha ikan air tawar ini. Jika jalur distribusi telah terbuka dan permintaan terhadap ikan air tawar meningkat maka masyarakat akan tertarik untuk terlibat dalam membudidayakan ikan air tawar dan menjadikan sektor ini sebagai salah satu sektorandalanyangbisamendatangkanprofitdanmenyeraptenagakerja.
Karena itu langkahawal ialahpemerintahmengidentifikasipotensi ikanairtawar yang bisa dibudidayakan, dan yang banyak diminati untuk konsumsi masyarakat. Jadi yang dibudidayakan untuk dijual ialah yang permintaan untuk konsumsinya tinggi, sehingga mereka yang terjun dalam sektor ini tidak menderita kerugian dan bisa menjadikan sektor ini sebagai sektor pencaharian pokok.
B. Isu-Isu Strategis1. Peningkatan layanan dasar terutama layanan pendidikan dan kesehatan
melalui ketersediaan dan keterjangkauan infrastruktur, sumberdaya manusia, dan peningkatan mutu layanan.
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 105
2. Peningkatan ketersediaan infrastruktur yang berhubungan langsung dengan aktivitas perekonomian masyarakat, terutama jalan dan listrik.
3. Peningkatan tata-kelola pemerintahan yang mengakomodasi berbagai isu krusial: ketepatan sasaran pembangunan, pemerataan pembangunan, dan perkembangan kawasan sekitar.
4. Peningkatan produktivitas perekonomian daerah dari sektor non-tambang, melaluidiversifikasiusahapertaniandanperkebunan,perikanandanjasaberbasis spirit ekonomi hijau dan berkelanjutan.
5. Peningkatan sumberdaya manusia yang berhubungan langsung dengan kebutuhan daerah, baik melalui pendidikan formal maupun non-formal, yang ditujukan bagi aparatur desa maupun masyarakat.
6. Terbukanya investasi di level regional (ASEAN) terutama di sektor pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan.
Berdasarkan hasil identifikasi dan pemetaan permasalahan pembangunandi atas, maka dapat dirumuskan sejumlah isu strategis pembangunan daerah di Kabupaten Paser untuk lima tahun mendatang. Penentuan isu strategis iniberdasarkanpadabeberapakriteria,yaitu: signifikansi terhadapsasaranpembangunan nasional dan provinsi; memiliki dampak yang luas terhadap masyarakat dan daerah; mampu menjadi katalisator dan memiliki daya ungkit yang signifikan terhadap pembangunan daerah; serta kemungkinan untukdikelola.
1. Peningkatan layanan dasar terutama layanan pendidikan dan kesehatan melaui ketersediaan dan keterjangkauan infrastruktur, sumberdaya manusia, dan peningkatan mutu layanan.
Skema-skema pembangunan yang digunakan untuk masing-masing wilayah harus bisa merepresentasikan pembangunan yang diacu berdasarkan konteks. Kontekstualisasi ini mengandaikan adanya kajian yang mendalam mengenai perkembangan dan kemajuan yang ingin dicapai dan bagaimana hal tersebut bisa dibuktikan. Keterjangkauan infrastruktur khususnya transportasi, energi dan komunikasi bisa menjadi hal yang mempercepat atau bahkan memperlambat proses menuju tujuan-tujuan yang ingin dicapai.
Di titik ini pembangunan infrastruktur di Kabupaten Paser yang terkonsentrasi hanya di wilayah perkotaan dan beberapa sentra perekonomian, sepantasnya membidik potensi-potensi dan titik-titik strategis lainnya yang berada di luar wilayah urban. Pasokan PAD yang kuat datangnya dari daerah-daerah penghasil berbagai komoditas pertambangan, kehutanan, kelautan. Terbanyak
106 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
daerah-daerah ini tidak berada di pusat-pusat urban, melainkan jauh berada di wilayah pedalaman, pinggiran yang hampir tak tersentuh pembangunan infrastruktur yang standar sekalipun. Pemerintah perlu melihat beberapa hal krusial sebagai katalisator dalam pembangunan dan tujuannya yang ingin direngkuh,
a. Pembangunan infrastruktur sudah harus melihat posisi Kabupaten Paser yang sangat strategis (Merupakan titik penghubung kabupaten-kabupaten di Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan, juga merupakan sentra yang bisa menjadi daerah penghubung Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan). Pembangunan infrastruktur haru bisa didorong ke daerah-daerah yang ada di perbatasan (baik batas kabupaten maupun batas provinsi), agar hasil-hasil bumi Kabupaten Paser benar-benar dinikmati kemanfaatannya oleh penduduk Paser sendiri. Beberapa Kecamatan di wilayah Selatan yang justeru memberi kemanfaatan ekonomi yang cukup besar bagi Provinsi Kalimantan Selatan khususnya dalam distribusi dan peningkatan nilai jual komoditi hanya karena mereka memiliki akses yang lebih dekat ke wilayah Kabupaten atau Provinsi lain.
b. Pembangunan Infrastruktur harus bisa memiliki standar-standar dan prioritas yang utama yang bisa menjadi dasar seluruh kajian perencanaan. Pembangunan mega proyek di Pusat Kabupaten Paser (Kecamatan Tanah Grogot) harus juga diimbangi dengan penyediaan infrastruktur dasar transportasi (Jalan, Jembatan, Dermaga), energi (PLTD, PLTS, PLTA, dll) yang bisa menunjukkan keberpihakan dan dukungan pemerintah kabupaten dalam menunjukkan pemerataan sekaligus itikad baik (political will) bagi perkembangan dan kemajuan di Kabupaten Paser. Pengembangan kelas jalan, pembangunan jalan-jalan lingkungan dan jalan-jalan kabupaten, koordinasi dengan Provinsi dan Pusat yang intens khususnya mengenai pembangunan jalan provinsi dan jalan negara, koordinasi dengan PLN dan provider-provider telepon selular untuk menjangkau daerah-daerah rural, hingga ke mengembangkan skema-skema percepatan pembangunan. Semua ini bisa dilakukan untuk menghadirkan kesejahteraan yang dengan sendirinya juga akan meningkatkan kualitas layanan dasar di beberapa sektor.
c. Pembangunan dan penyediaan infrastruktur dasar tidak pernah membenarkan adanya disparitas berbasis kepentingan bahkan tendensi-tendensi ekonomi. Situasi kesenjangan dan kemiskinan yang sangat berbeda antara kecamatan-kecamatan yang ada di wilayah Selatan, juga desa-desa yang berada jauh dari jalur jalan trans-Kalimantan membutuhkan pendekatan berbeda khususnya dalam
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 107
soal ketersediaan infrastruktur dasar. Pembangunan yang terlalu terkonsentrasi di wilayah sepanjang jalan trans-Kalimantan Timur menjadikan beberapa daerah dengan cepat bertumbuh sebagai pusat ekonomi di sektor jasa, sementara andalah Paser yang ada di wilayah-wilayah rural acap kali terabaikan.
2. Peningkatan ketersediaan, akses dan kualitas infrastruktur yang berhubungan langsung dengan aktifitasperekonomianmasyarakat,terutamajalandanlistrik.
Meningkatkan ketersediaan infrastruktur dasar (jalan dan listrik) mengandaikan pemerintah kabupaten Paser kian hari kian mengokohkan jangkar-jangkar pembangunannya. Ketersediaan infrastruktur yang selama ini sudah baik terus dikembangkan dan dikuatkan, khususnya untuk wilayah desa dan kecamatan yang selama ini belum banyak disentuh oleh peningkatan kualitas infrastruktur.
a. Perbaikan kualitas, standar serta kelas jalan
b. Pembangunan jalan-jalan lingkungan di wilayah-wilayah ekonomis (Jalan di perkebunan Sawit, Karet, hutan-hutan produksi rakyat)
c. Peningkatan kapasitas pembangkit listrik yang sudah ada, dan pengembangan potensi listrik yang mengandalkan enegeri alternatif tenaga Micro Hydro, Diesel, Tenaga Surya, maupun tenaga Uap. Serta peningkatan dan perluasan jaringan kelistrikan, khususnya instalasi listrik di desa-desa yang belum bisa mengakses listrik, termasuk koordinasi dengan PLN tentang prasyarat yang dibutuhkan PLN dalam memperluas jaringan kelistrikan.
3. Peningkatan tata-kelola pemerintahan yang mengakomodasi berbagai isu krusial: ketepatan sasaran pembangunan, pemerataan pembangunan, dan perkembangan kawasan sekitar.
Persoalan tata kelola pemerintahan seringkali tidak jelas dibarui dan diperbaiki. Konsentrasi perbaikan tata kelola dan peningkatan kinerja justeru terseok akibat beberapa kendala yang belum jelas terbaca. Analisis mengenai tata kelola yang terkadang tidak menyentuh problematika dan meta-masalah yang ada akhirnya menggiring upaya perbaikan dan pembaruan hanya berakhir sebagai persoalan baru.
a. Pemerintah Kabupaten Paser sudah sepantasnya memikirkan
108 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
perimbangan anggaran yang proporsional dan efisien khususnyadalam memprioritaskan pembangunan yang berbasis pada analisis mengenai persoalan-persoalan yang ada di daerah, sekaligus menjauhkan Kabupaten Paser pada imajinasi kemajuan dan perkembangan yang secara incremental diulang terus berdasarkan capaian wilayah lain. Kabupaten Paser yang memiliki begitu banyak potensi dan peluang tidak pantas ter-fait accompli sebagai plagiat rencana pembangunan yang ada di Kabupaten lain. Perimbangan anggaran bisa menjadi salah satu kunci untuk menjelaskan karakteristik ini. Dan tentunya desain rencana pembangunan dan implementasi pembangunan berbasis karakter daerah ini juga bisa menghadirkan nilai plus bagi Kabupaten Paser.
b. Isu lain yang masih menjadi sedikit halangan bagi perbaikan tata kelola adalah pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya yang belum menyentuh pengarusutamaan gender, kelompok minoritas, struktur dan tatanan sosial. Sedikit saja pemerintah Kabupaten Paser mengabaikan kelompok-kelompok ini, akan ada disparitas yang luar biasa yang tentunya berujung pada terbebaninya pemerintah dalam memikirkan kebijakan yang rasional dan konstruktif. Pesan RPJMN 2014-2019 hendaknya menjadi acuan dan spirit yang juga harus digunakan oleh pemerintah Kabupaten Paser.
c. Disparitas antara beberapa kutub berbeda seperti kelompok yang menghuni desa-desa pedalaman/pesisir dan penduduk wilayah perkotaan, kelompok warga yang sudah lama bermukim dan kelompok yang menikmati kebijakan transmigrasi, pendidikan-ethos-daya saing penduduk asli yang cenderung menurun dari waktu ke waktu. Semua hal di atas yang bisa memicu munculnya kesenjangan yang luar biasa harus bisa diantisipasi pemerintah.
d. Hal lain sehubungan dengan tata kelola yang harus menjadi fokus pemerintah adalah isu mengenai daya saing. Sudah saatnya Kabupaten Paser yang hampir tidak memiliki kekurangan dalam sumber daya alam maupun sumber daya manusia masuk dalam peningkatan kualitas di segala lini untuk menjamin adanya perbaikan dan daya saing sektor dan komoditi andalan. Tenaga terampil dan profesional lagi-lagi menjadi kunci Kabupaten Paser yang kompetitif. Ke depan selain membutuhkan pengejawantahan daya saing dengan kabupaten-kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur, Paser perlu juga meningkatkan daya saingnya dengan wilayah-wilayah lain yang ada di Pulau Kalimantan. Persiapan berikut adalah kelayakan Paser yang harus menjadi prototipe daerah maju yang bisa diteladani oleh wilayah lain di Kawasan Kalimantan Tenggara misalnya.
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 109
e. Dengan perbaikan dan persiapan yang matang, khususnya terkait poin “d” Kabupaten Paser bisa memiliki ruang lebih untuk menajamkan daya saingnya di level kerja sama sesama wilayah Borneo yang juga meliputi sebagian negara Malaysia dan seluruh Brunei Darussalam. Tumpuan dan pijakan yang matang, tentunya akan menguatkan posisi Paser sebagai salah satu andalan Indonesia untuk menghadapi paradigma perubahan ekonomi regional lain seperti Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
4. Mendorong produktivitas perekonomian daerah darisektornon-tambang,melaluidiversifikasiusahapertanian, perkebunan, perikanan dan jasa berbasis spirit ekonomi hijau dan berkelanjutan.
Produktivitas ekonomi yang harus dilihat sebagai salah satu strategi transisi untuk menengarai masa dan lama waktu pertambangan dan industri ekstraktif yang akan berhenti. Peningkatan produktivitas ini salah satunya melalui diversifikasiusahapertanian,perkebunanperikanandan jasa.Hal iniharusdibarengi dengan peningkatan kualitas dan kontinuitas perekonomian non-tambang. Selain itu diperlukan ketersediaan infrastruktur bidang transportasi (jalan, jembatan dan dermaga angkut) khususnya ke daerah-daerah dan kawasan strategis untuk pertanian dan perkebunan. Beberapa poin yang harus menjadi prioritas dalam pembangunan periode ini adalah:
f. Pengembangan dan peningkatan hasil untuk komoditi-komoditi andalan Kabupaten Paser dari sektor Pertanian, Perkebunan, Hutan Rakyat dan Perikanan serta jasa. Pengembangan ini mengandaikan adanya kesiapan pemerintah dalam mengontrol ancaman perusakan lingkungan yang masif dari keinginan menggenjot produksi dengan solusi mengalihfungsikan lahan. Pemerintah perlu mengawal upaya peningkatan produksi ekstraktif dengan langkah dan cara yang tepat. Hal ini akan memberi ruang pertumbuhan bagi pengarusutamaan ekonomi hijau. Karena, pemerintah akan bisa membangun konsensus baru dalam penertiban pertambangan-pertambangan yang liar, kontrol produksi hingga reklamasi-rehabilitasi dan revegetasi lahan pasca tambang.
g. Diversifikasi hasil pertanian, perkebunan, dan perikanan jugaharus bisa sejalan dengan inisiatif Provinsi Kalimantan Timur yang mengampanyekan pengarusutamaan ekonomi hijau. Prinsip-prinsip dasar ekonomi hijau yang ditopang oleh pertumbuhan ekonomi, kelestarian lingkungan hidup dan stabilitas sosial yang manusiawi (profit, planet, people)perlu jugamengintegrasikanduadasar lain
110 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
yakni kemitraan dan jejaringan (partnership) ekonomi yang tidak monopolistik, serta serangkaian usaha membangun kembali trust masyarakatkhususnyayangberhubungandengan sejumlahkonflikagraria (peace). Dengan dasar ini spektrum pertumbuhan ekonomi yang perlahan-lahan melepas ketergantungannya dari industrik ekstraktif menemukan ruang lain yang bisa menjamin kesinambungan dan keberlanjutannya. Di titik ini, ekonomi hijau bisa dimengerti bukan sebagai wacana yang absurd melainkan sesuatu yang dekat dan realistis dengan situasi Paser dan Kalimantan Timur umumnya.
h. Pengembangan perekonomian di sektor jasa dan sektor-sektor lain dengan dasar yang sudah kokoh diletakkan oleh periode sebelumnya dengan konsep One Vilage, One Product (OVOP).
i. Pemerintah juga harus bisa membaca peluang pengayaan sumber dan aset perekonomian. Pariwisata, budaya dan Jasa bisa menjadi jawaban yang membutuhkan keseriusan pemerintah dalam mengurainya. Ruang alternatif-kreatif ini juga menjadi bukti hubungan Kabupaten Paser dan Provinsi Kalimantan Timur yang sinergis. Melalui penguatan dan pengembangan sektor-sektor ini, cita-cita besar ekonomi hijau bisa direalisasikan.
5. Peningkatan sumberdaya manusia yang berhubungan langsung dengan kebutuhan daerah, baik melalui pendidikan formal maupun non-formal, yang ditujukan bagi aparatur desa maupun generasi muda.
Sumberdaya manusia merupakan elemen penting bagi keberhasilan dan keberlangsungan pembangunan. Dalam konteks ini, Kabupaten Paser menghadapi tiga tantangan SDM di bidang aparatur desa, pendidikan dan kesehatan.
1. Lahirnya UU Desa memberikan ruang yang lebih luas kepada desa, baik melalui penguatan kewenangan politis maupun sumberdaya finansial,untukmembangunmasyarakatnyasendiri.Peluanginiharusdibarengi dengan penguatan kelembagaan desa dan peningkatan kualitas perangkat desa dalam mengelola pembangunan desa dan pengelolaan anggaran yang efektif, transparan dan akuntabel.
2. KondisimasyarakatPaseryangmenyebardarisisigeografismenuntutpeningkatan akses pendidikan dan kesehatan berupa tersedianya fasilitas pendidikan dan layanan kesehatan yang menyebar hingga ke daerah-daerah terpencil. Untuk mencapai pelayanan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas, maka hal ini harus dibarengi dengan ketersediaan tenaga pendidik dan tenaga layanan kesehatan yang bersedia bekerja di kawasan terpencil.
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 111
6. Terbukanya investasi di level regional (ASEAN) terutama di sektor pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan.
Implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 perlu disikapi sebagai peluang bagi Kabupaten Paser untuk meningkatkan kondisi perekonomian daerah, dimaknai sebagai terbukanya peluang investasi dari pelaku bisnis di level regional. Di sektor pertanian terutama terbuka peluang investasi berupa pertanian padi dan palawija; sedangkan di sektor perkebunan terutama tiga produk utama yaitu sawit, karet dan kopi. Di sektor perikanan investasi dapat dikembangkan pada perikanan darat; sedangkan pada sektor peternakan terutama pengembangan investasi pada peternakan sapi, kerbau, domba, kambing dan ayam buras. Pengembangan produk-produk yang bernilai strategis in harus dibarengi dengan peningkatan kualitas SDM dan penyiapan sistem birokrasi yang mengakomodasi kemudahan berinvestasi.
Pada Bab selanjutnya, uraian mengenai isu-isu strategis di Bab IV ini akan menjadi dasar sekaligus rujukan dalam menyusun dan menentukan langkah-langkah perencanaan dan pembangunan. Secara khusus di Bab V, Visi-Misi-Tujuan-Sasaran disusun berdasarkan basis pijakan yang sama. Isu-isu strategis menjadi acuan utama penyusunan Bab-Bab selanjutnya, khususnya mengenai perencanaan strategis dan prioritas yang dikedepankan dalam membidik kebutuhan riil Paser. Tema-tema seputar peningkatan akses dan kualitas dengan spirit pemerataan, kesejahteraan dan kompetitif (berdaya saing) dan berkelanjutan akan menjiwai ulasan pada Bab V.
112 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
BAB VVISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
Bab ini akan menguraikan visi, misi, tujuan dan sasaran daerah. Bab ini sangat penting dalam menyusun keseluruhan dokumen rencana pembangunan jangka menengah daerah, karena dalam perencanaan pembangunan, setiap daerah tentu mempunyai harapan atau cita-cita yang akan dicapai. Cita-cita tersebut merupakan rangkaian proses untuk terus maju dan semakin memberi kebermanfaatan kepada masyarakat. Sebagai sebuah rangkaian, cita-cita selain diarahkan pada kondisi yang akan datang, juga berpijak dan belajar dari pembangunan yang telah dijalankan.
A. Visi Daerah
Visi merupakan kondisi ideal sekaligus landasan konseptual bagi daerah. Visi daerah ini disusun dengan memperhatikan aspek substantif yang berpijak pada isu strategis, maupun aspek teknis berupa susunan kata yang sederhana dan mudah dipahami. Ketika mudah dipahami, diharapkan akan mudah dilaksanakan. Dalam pembangunan lima tahun mendatang, Kabupaten Paser memiliki visi :
“Paser yang Semakin Sejahtera, Merata, Berdaya Saing dan Berkelanjutan”
Visi di atas merupakan keberlanjutan dan penegasan dari visi pembangunan lima tahun kebelakang. Hadirnya kata “semakin” di dalam visi, bermakna sebagai keberlanjutan dan apresiasi pada pembangunan yang telah dijalankan pada periode sebelumnya yang didasarkan pada realitas dan telaah obyektif.
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 113
Selain itu juga memiliki makna berupa harapan untuk terus bergerak progresif menuju kondisi ideal.
Ketika memiliki modalitas dari hasil pembangunan yang ada, lantas fokus pembangunan lima tahun mendatang terwakili oleh lima kata kunci di dalam visi ini, yaitu:
1. SejahteraSejahtera merupakan sebuah kondisi derajat kehidupan masyarakat Paser yang semakin membaik pada berbagai bidang pembangunan terutama pada sektor ekonomi, pendidikan, dan kesehatan. Masyarakat membutuhkan dua prasyarat utama yakni pendidikan dan kesehatan. Dua prasyarat tersebut sebagai modal untuk mengoptimalkan potensi masyarakat agar lebih berdaya, mandiri, produktif dan berbudaya. Semakin membaiknya tingkat kesejahteraan tersebut antara lain ditandai dengan meningkatnya produktivitas ekonomi masyarakat, meningkatnya pendapatan perkapita masyarakat, hingga meningkatnya kualitas sumber daya manusia dan kesehatan masyarakat. Kesejahteraan bermakna pula secara sosial dan budaya, yakni ketika masyarakat memiliki kohesivitas sosial yang menjadikannya sebagai modal untuk berpartisipasi aktif, serta budaya yang menjadikan setiap komponen merasa memiliki daerah dan bertanggung jawab atas berjalannya pembangunan daerah. Kondisi tersebut akan menciptakan situasi yang kondusif untuk menjalankan roda pembangunan. Namun untuk mencapainya dibutuhkan syarat berupa tata kelola pemerintahan yang baik, yakni adanya sinergi antara pemerintah daerah, masyarakat serta sektor privat dan organisasi masyarakat sipil.
2. MerataMerata berarti menghilangkan kesenjangan antar wilayah, termasuk kesenjangan antar masyarakat. Nilai ini sekaligus bermakna menutup/memperkecil kesenjangan dalam mendapatkan pelayanan publik, mengelola sumber daya strategis serta memperoleh distribusi hasil pembangunan. Kondisi pembangunan yang merata merupakan wujud penghormatan pada semua masyarakat yang tinggal dan mencari penghidupan di Kabupaten Paser, dan khususnya sebagai pengakuan,afirmasi,danpemberdayaanmasyarakatPaseryangmasihmerasakanpersoalan terkait pembangunan. Harapannya akan tercipta stabilitas sosial sekaligus modal dasar bagi pembangunan dari waktu ke waktu. Kesenjangan adalah problema pembangunan bagi daerah yang mempunyai wilayah sangat luas, sekaligus tertundanya pemenuhan hak bagi setiap masyarakat daerah untuk menikmati hasil pembangunan. Karena itu pemerataan adalah kewajiban pembangunan yang harus terpenuhi melalui berbagai urusan pemerintahan.
114 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
3. Berdaya SaingBerdaya saing merupakan syarat yang dibutuhkan bagi setiap daerah untuk responsif dan dapat unggul di tengah perkembangan kondisi lokal, regional dan global yang dinamis. Dalam visi ini, daya saing yang akan diciptakan adalah pertama merujuk pada meningkatnya kualitas sumberdaya manusia dengan terpenuhinya kebutuhan dan peningkatan akses terhadap pendidikan yang berkualitas. Kedua, sebagai suatu kondisi semakin baiknya derajat kesehatan masyarakat Paser. Kondisi tersebut mencakup ketersediaan dan akses pelayanan kesehatan yang semakin baik dan merata serta kualitas pelayanan yang semakin meningkat. Ketiga, adalah peningkatan kualitas sumber manusia masyarakat Paser agar selaras dengan kebutuhan pasar kerja yang semakin komptitif. SDM berkualitas selain berperan dalam menghadapi perubahan sistem global, salah satunya melalui pelaksanaan MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN), juga mempunyai peran penting sebagai sumber daya dalam pembangunan daerah.
4. BerkelanjutanBerkelanjutan merujuk pada kondisi yang berkesinambungan dalam proses pembangunan yang mencakup aspek ekologi, ekonomi dan sosial. Selain itu berkelanjutan juga dimaknai sebagai proses pembangunan yang tidak terputus dari periode ke periode. Pembangunan merupakan gerak maju, bukan gerak yang dimulai dari awal pada setiap pelaksanaan pembangunan jangka menengah. Tujuannya adalah mencapai sasaran rencana pembangunan jangka panjang daerah maupun nasional.
Dalam menjalankan pembangunan yang tidak terputus tersebut, perlu ditekankan pada pelaksanaan pembangunan yang mampu mewujudkan daya dukung lingkungan alam berkelanjutan. Ini untuk menghindari dampak negatif bagi pembangunan yang terfokus pada pencapaian ekonomi makro dan pertumbuhan semata, namun dengan melakukan eksploitasi alam secara tidak terkendali. Pembangunan tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan sekarang, namun juga kebutuhan yang akan datang dan selamanya. Ketika kelestarian lingkungan alam dapat terjaga, maka akan berdampak pada keberlanjutan hajat hidup dan penghidupan masyarakat serta daya dukung lingkungan sosial.
Rumusan visi di atas terbangun dalam satu kesatuan dan saling melengkapi. Secara substantif, rangkaian visi tersebut bertujuan meningkatkan pemenuhan kebutuhan infrastruktur, peningkatan perekonomian masyarakat dan daerah, serta meningkatkan kualitas pelayanan publik. Serta tidak kalah penting, untuk mewujudkan dan meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan serta mewujudkan kohesi sosial di tengah masyarakat Paser.
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 115
B. MISI DAERAH:
Guna mewujudkan visi kabupaten 2016-2020 sebagai Kabupaten Paser yang semakin sejahtera, merata, berdaya saing dan berkelanjutan diperlukan adanya misi sebagai perwujudan dari penjabaraan visi. Adapun misi pembangunan yang akan dilaksanakan olehpemerintah Kabupaten Paser 2016-2020 adalah:
1. Meningkatkan pembangunan infrastruktur transportasi, energi dan pemukiman
2. Meningkatkan pelayanan dasar di bidang pendidikan dan kesehatan
3. Memperkuat fondasi perekonomian yang berbasis potensi lokal dan berkelanjutan
4. Meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan
5. Memperkuat kohesivitas sosial, budaya dan adat istiadat lokal
C. Tujuan dan Sasaran
Agar misi yang diagendakan dapat diimplementasikan secara operasional dan fokus diperlukan arahan umum dalam bentuk tujuan dan sasaran. Tujuan merupakan pernyataan arahan umum dari sebuah perencanaan yang hendak dicapai, sedangkan sasaran merupakan kondisi yang ingin dicapai dengan rujukanyanglebihspesifikdanterarah.Adapuntujuandansasaranyangakandijabarkan di bawah ini sesuai urutan yang terdapat pada misi.
1. Meningkatkan Pembangunan Infrastruktur Transportasi, Energi, Air Bersih dan Pemukiman
Bagian ini akan secara khusus membahas misi pertama yang diturunkan dari Visi yang telah ada khususnya mengenai peningkatan pembangunan infrastruktur transportasi, energi, air bersih dan pemukiman. Misi ini masih memberikan ruang bagi diimplementasikannya pembangunan (ketersediaan) dan peningkatan (akses dan kualitas) infrastruktur yang menjadi urusan wajib dasar. Pemerataan pembangunan dari sisi akses dan kualitas infrastruktur transportasi, energi, air bersih dan pemukiman yang layak masih menjadi sesuatu yang harus diprioritaskan. Selain peningkatan yang sudah ada, beberapa titik kritis di Paser masih membutuhkan ketersediaan sejumlah infrastruktur tersebut.
Pembangunan infrastruktur harus bisa dimengerti sebagai ruang tempat
116 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
bertemunya berbagai dimensi dan sektor pembangunan. Dan tentunya fokus meningkatkan pembangunan infrastruktur di Paser ini bisa juga menjadi penjamin terealisasinya perencanaan yang ada.
Misi ini akan diturunkan ke dalam 6 tujuan besar. Berikut pembahasan masing-masing tujuan,
a. Transportasi DaratSebagai penunjang mobilitas masyarakat dan sektor pendukung yang menggerakkan aktivitas perekonomian, ketersediaan infrastruktur perhubungan yang berkualitas dan menjangkau seluruh wilayah Kabupaten Paser menjadi prasyarat yang mesti dipenuhi oleh Pemerintah Kabupaten Paser. Ketersediaan infrastruktur perhubungan ini mencakup perhubungan daratdanperhubunganlautsesuaikondisigeografisdantopografiKabupatenPaser.
Pada sektor perhubungan darat peningkatan infrastruktur dapat dilakukan dengan memperhatikan kondisi jalan nasional, provinsi, dan kabupaten. Data tahun 2013 menunjukkan 37,48 persen atau 560.993,5 km dari total 1.496,781 km jalan di Kabupaten Paser berada dalam kondisi baik, mulai dari jalan desa hingga jalan nasional. Dari jumlah itu 38 persen adalah jalan nasional, 24,21 persen adalah jalan provinsi, 44,64 persen adalah jalan kabupaten, sementara sisanya adalah jalan desa/lingkungan.
Terlihat bahwa infrastruktur perhubungan darat khususnya jalan yang dalam kondisi baik belum mencapai setengah dari total panjang jalan di Kabupaten Paser. Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik pun belum mencapai setengah dari total panjang jalan kabupaten yakni 694.850 km, sehingga akses ke desa-desa, terutama di daerah pesisir dan pedalaman di wilayah selatan dan tengah belum sepenuhnya terbuka. Mengingat pentingnya fungsi jalan kabupaten sebagai penghubung antara ibukota kabupaten dengan kecamatan dan desa-desa maka perlu ada peningkatan kualitas jalan dan pembangunan jalan kabupaten yang kontinu agar wilayah Kabupaten Paser bisa terkoneksi.
Di samping itu, akses jalan antar desa/lingkungan juga perlu ditingkatkan kondisinya. Saat ini total panjang jalan desa adalah 379.750 km. Dari jumlah ini panjang jalan dalam kondisi baik hanya sebesar 33,76 persen atau 128.204 km, sehingga perlu ditingkatkan sampai melebihi setengah dari total panjang jalan desa. Hal ini penting selain untuk membuka akses antar desa khususnya di kawasan pedalaman jalan lingkungan/desa juga memiliki kontribusi yang besar bagi pertanian dan perkebunan khususnya dalam pemasaran, distribusi hasil dan alat pengelolaan pertanian/perkebunan. Konektivitas antar desa dan antara desa dan kecamatan serta kabupaten membuka peluang bagi aktivitas
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 117
ekonomi antar desa dan tentunya bisa memberikan kontribusi di banyak sektor.
Kondisi infrastruktur perhubungan darat ini jelas berpengaruh terhadap jumlah angkutan darat, baik angkutan pribadi maupun angkutan umum yang ada di Kabupaten Paser. Tahun 2014 jumlah angkutan darat di Kabupaten Paser mengalami penurunan menjadi 109.667, dari tahun sebelumnya sebesar 113.683. Penurunan jumlah ini juga mempengaruhi jumlah penumpang dan barang yang terangkut. Jika pada tahun 2013 jumlah penumpang angkutan darat mencapai 326.225 orang, dengan jumlah barang yang terangkut sebesar 889.416 ton, maka pada tahun 2014 jumlah penumpang hanya mencapai 233.863 orang, sementara jumlah barang yang terangkut hanya sebesar 647.416 ton.
Selain kondisi jalan dan ketersediaan angkutan darat, hal lain yang perlu ditingkatkan ialah jumlah terminal baik untuk transportasi luar daerah maupun dalam wilayah Kabupaten Paser. Saat ini di Kabupaten Paser hanya tersedia tiga terminal angkutan darat untuk trayek luar daerah. Pada sisi lain, jumlah kendaraan untuk angkutan penumpang umum yang layak uji sebanyak 580 unit. Baik jumlah terminal maupun jumlah kendaraan angkutan umum yang layak uji ini perlu ditingkatkan untuk memperlanjar jalur transportasi baik dalam Kabupaten Paser maupun transportasi dan koneksi dari dan ke luar daerah.
Keteraturan dan juga daya dukung infrastruktur pelengkap jalan seperti turap penahan di wilayah yang rawan longsor dan tanah ambles, penguatan jalan dan bantaran sungai dengan jaring batu penahan (bronjong) hingga fasilitas penerangan jalan, rambu dan taman hijau di sempadan jalan juga merupakan beberapa bagian dari peningkatan kualitas jalan yang diharapkan bisa memberikan pengaruh positif pada para pengguna jalan.
b. Transportasi Laut dan Sungai Selain infrastruktur transportasi darat, infrastruktur transportasi laut dan sungai juga perlu ditingkatkan, mengingat wilayah Kabupaten Paser yang dilalui beberapa sungai besar dan berbatasan dengan Selat Makassar. Kabupaten Paser hanya memiliki satu infrastruktur pendukung perhubungan laut berupa pelabuhan penyeberangan yakni Pelabuhan Teluk Adang yang terletak 12 km dari Kota Tanah Paser (Kecamatan Tanah Grogot) ibukota Kabupaten Paser. Karena itu, selain pelabuhan penyeberangan, yang perlu dibangun di wiayah-wilayah pesisir ialah dermaga untuk perahu kecil (ketinting), untuk menghubungkan desa-desa dan kecamatan yang ada di pesisir.
Selain itu, infrastruktur pendukung transportasi sungai pun perlu ditingkatkan
118 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
denganmembangunlebhbanyakdermagabagiperahumotor,yangberfingsisebagai sarana transportasi ke wilayah-wilayah pedalaman. Untuk itu, yang perlu diperhatikan ialah keseimbangan rasio antara jumlah perahu motor dengan jumlah penduduk yang menggunakan sarana angkutan ini. Peningkatan infrastruktur pendukung transportasi sungai ini sangat penting mengingat wilayah-wilayah pedalaman sulit dijangkau dengan transportasi darat, sementara banyak desa terletak di Daerah Aliran Sungai (DAS). Dermaga-dermaga angkutan perahu motor perlu dibangung lebih banyak di desa-desa yang terletak di daerah aliran sungai ini.
c. Akses Jaringan Energi Peningkatan akses jaringan energi dilakukan dengan sasaran meningkatnya fasilitas pembangkit listrik, meningkatnya jaringan kelistrikan (khususnya kawasan yang belum memiliki akses listrik), dan meningkatnya tata kelola pelayanan kelistrikan. Pencapaian sasaran ini dapat dilihat dari beberapa indikator yakni, jumlah penggunaan energi listrik/tahun, jumlah rumah tangga yang terinstalasi dan teraliri listrik, jumlah dan kapasitas pembangkit listrik,danrasioelektrifikasi.
Hingga kini, fasilitas pembangkit listrik yang digunakan di Kabupaetn Paser adalah pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD), sehingga untuk meningkatkan pasokan energi listrik perlu dikembangkan laternatif pembangkit listrik dengan memanfaatkan energi lain, misalnya pembangkit listrik tenaga air, atau pembangkit listrik tenaga biothermal.
Bila sasaran ini telah tercapai maka jumlah rumah tangga pengguna listrik dapat ditingkatkan. Data tahun 2013 menunjukkan jumlah rumah tangga pengguna listrik baru mencapai 39 persen dari total rumah tangga di Kabupaten Paser. Ke depan prosentase ini perlu ditingkatkan terutama perluasan akses jaringan listrik ke wilayah pesisir dan pedalaman yang hingga kini belum menikmati aliran listrik.
Diperlukan juga kecermatan dan keseriusan pemerintah khususnya dalam pemetaan dan eksplorasi sumber energi yang terbarukan, khususnya dalam instalasi bio-energi (biogas dan biomassa). Dengan tambahan proses insersi sumberenergibaruini,diharapkanadaimplikasipadarasioelektrifikasidanjuga pemerataan ketersediaan dan akses masyarakat terhadap energi.
d. Akses Jaringan KomunikasiSasaran yang hendak dicapai lewat upaya peningkatan akses jaringan komunikasi ialah, meningkatnya jangkauan jaringan komunikasi, dan meningkatnya jangkauan jaringan internet. Upaya ini dapat ditempuh dengan
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 119
memperhatikan kembali beberapa indikator yakni jumlah surat kabar nasional/lokal yang beredar di Kabupetan Paser, jumlah penyiaran radio/tv lokal, jumlah pameran/expo, tersedianya web site milik pemerintah daerah untuk dapat diakses masyarakat, serta jumlah warnet sebagai sarana akses informasi lewat jaringan internet.
Sampai saat ini terhitung ada 6 surat kabar regional yang beredar di Kabupaten Paser termasuk Tribun, dan Kaltim Pos. Selain surat kabar, muncul juga televisi lokal dan radio lokal yang mengudara di kawasan Kabupaten Paser misalnya Paser TV. Keberadaan sarana komunikasi dan infromasi ini perlu diperluas jangkauan distribusinya agar mampu mencapai dan diakses juga oleh masyarakat di pedalaman, pesisir dan wilayah yang belum sepenuhnya terbuka terhadap akses informasi dan komunikasi.
Pada sisi lain, di tahun 2014, terhitung jumlah warnet di Kabupaten Paser adalah 55 unit. Dari total jumlah tersebut, 10 warnet merupakan Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK) program Kemenkominfo yang menetapkan satu kecamatan 1 warnet. Jumlah ini perlu ditingkatkan lagi untuk menjangkau juga sampai ke daerah-daerah pedalaman di wilayah selatan dan di pesisir.
e. Akses Air BersihSasaran yang hendak dicapai dari peningkatan akses air bersih ini antara lain, meningkatnya sumber air bersih, dengan indikator meningkatnya insfrastruktur penyimpanan air bersih, meningkatnya insfrastruktur penyaluran air bersih, meningkatnya tata kelola pengolahan air bersih, meningkatnya tata kelola keirigasian.
Untuk mengukur pencapaian sasaran ini beberapa indikator dapat dijadikan ukuran yakni, jumlah desa yang sudah menikmati fasilitas air bersih, persentase penduduk berakses air minum, panjang irigasi tersier kabupaten dalam kondisi baik, panjang irigasi sekunder kabupaten dalam kondisi baik, panjang irigasi primer kabupaten dalam kondisi baik, ketersediaan air baku, jumlah sistem penyedia air baku, jumlah ketersediaan air irigasi, jumlah penampungan air bersih, panjang instalasi perpipaan, jumlah rumah tangga pengguna layanan air bersih, jumlah rumah tangga yang menggunakan air baku, jumlah desa yang sudah menikmati fasilitas air bersih, jumlah permukiman dan kawasan industri serta sumber air yang dikawal mutualnya, panjang saluran irigasi untuk pertanian/perkebunan.
Sebagai pembanding, sampai tahun 2015 Kabupaten Paser memiliki 1 jaringan penyaluran air minum yang terpusat di Kecamatan Tanah Grogot, dan menjangkau beberapa ibukota kecamatan yang letaknya dekat dengan Tanah Grogot. Artinya ibukota kecamatan yang jauh belum terjangkau layanan
120 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
PDAM. Data tahun 2013 menunjukkan lebih dari 40 persen penduduk masih menggunakan fasilitas air bersih milik umum, milik bersama, bahkan ada yang tidak memiliki fasilitas air bersih. Sementara 56,60 persen penduduk sudah memiliki fasilitas air minum milik sendiri. Selain itu volume pemakaian air bersih mencapai 161,82 liter per detik.
Karena itu misi peningkatan infrastruktur air bersih pelu dilakukan secara serius mengingat besarnya jumlah jumlah pemakaian air bersih dan terus meningkatnya jumlah penduduk Kabupaten Paser dari tahun ke tahun.
f. Infrastruktur Pemukiman RakyatUpaya mengembangkan infratruktur pemukiman rakyat dilakukan dengan sasaran sebagai berikut, meningkatnya kawasan pemukiman rakyat yang berwawasan lingkungan dan antisipatif bencana, dan meningkatnya kualitas sanitasi pemukiman.
Tercapai atau tidaknya sasaran ini dapat diukur menggunakan indikator-indikator berikut, jumlah rumah layak huni, jumlah rumah tangga bersanitasi, luas wilayah rawan longsor, persentase luas pemukiman yang tertata, luas RTH, jumlah lingkungan pemukiman kumuh (bagian dari kawasan kumuhyangspesifikdidirikanpemukiman), jumlahkasus lingkunganyangdiselesaikan pemda, luas kawasan kumuh, panjang drainase tersumbat, jumlah penghijauan wilayah rawan longsor, volume sampah yang ditangani, dan tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk.
Selain itu, pencapaian sasaran ini pada tahun-tahun sebelumnya dapat dilihat berdasarkan data indikator-indikator di atas. Presentase rumah tangga yang bersanitasi, dalam arti memiliki tempar buang air besar sendiri sebesar 82,62 persen, presentase pemukiman yang tertata mencapai 61,3 persen, volume sampah yang ditangani mencapai 495, 18 m3/hari,dengan rasio tempat pembuangan sampah per satuan penduduk sebesar 1:1250 untuk 100m2 sementara jumlah penghijauan wilayah rawan longsor sebesar 4.700 hektar.
Dari data tahun sebelumnya ini, pengembangan infrastruktur pemukiman rakyat dapat dikatakan tercapai bila indikatornya mengalami peningkatan atau melampaui pencapaian yang terbaca lewat idnikator tahun sebelumnya.
Berikut, tabel lengkap misi pertama dalam RPJMD Kabupaten Paser 2016-2020:
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 121
Tabel 5.3.1. Tujuan dan Sasaran Misi ke 1
Tujuan Sasaran
1
Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan transportasi darat
1.1 Meningkatnya kualitas jalan dan jembatan
1.2 Meningkatnya pelayanan terminal angkutan darat
1.3 Meningkatnya moda transportasi darat publik
1.4 Meningkatnya jaringan jalan antara kecamatan ke ibu kota kabupaten
1.5 Meningkatnya jaringan jalan antara kecamatan dan desa
1.6 Meningkatnya jaringan jalan lingkungan (antar desa/kelurahan)
2
Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan transportasi Laut dan Sungai
2.1 Meningkatnya Kualitas Pelabuhan Rakyat
2.2 Meningkatnya kondisi Dermaga
2.3 Meningkatnya Moda Transportasi Sungai dan Laut yang Memadai
3
Meningkatkan Akses Jaringan Energi
3.1 Meningkatnya fasilitas pembangkit listrik
3.2 Meningkatnya jaringan kelistrikan (Khususnya kawasan yang belum memiliki akses listrik)
3.3 Meningkatnya tata kelola pelayanan kelistrikan
4
Meningkatkan akses jaringan komunikasi
4.1 Meningkatnya jangkauan jaringan komunikasi
4.2 Meningkatnya jangkauan jaringan internet
5
Meningkatkan akses Air bersih
5.1 Meningkatnya Sumber Air Bersih
5.2 Meningkatnya insfrastruktur penyimpanan air bersih
5.3 Meningkatnya insfrastruktur penyaluran air bersih
5.4 Meningkatnya tata kelola pengolahan air bersih
5.5 Meningkatnya Tata Kelola Keririgasian
6
Mengembangkan infrastruktur pemukiman rakyat
6.1 Meningkatnya kawasan pemukiman rakyat yang berwawasan lingkungan dan antisipatif bencana
6.2 Meningkatnya kualitas sanitasi pemukiman
2. Meningkatkan Pelayanan Dasar di Bidang Pendidikan dan Kesehatan
RPJMD Kabupaten Paser 2016-2020 sangat memperhatikan perencanaan pembangunan terutama yang bersifat pelayanan dasar yakni pendidikan dan kesehatan. Keberhasilan pembangunan sangat ditentukan oleh kualitas sumberdaya manusia sebagai pelaksana pembangunan, oleh karenanya kualitas sumberdaya manusia harus menjadi prioritas penting pembangunan. Di antara indikator dari kualitas sumberdaya manusia adalah pada kualitas pendidikan dan derajat kesehatan yang baik.
Mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan merupakan tugas nasional bagi semua aparatur pemerintahan di tingkat nasional maupun
122 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
daerah telah diatur melalui Peraturan Menteri yakni Permendiknas nomor 15 Tahun 2010 tentang Standard Pendidikan Minimun (SPM) bidang pendidikan sebagai tolak ukur kinerja pelayanan pendidikan dasar. Sedangkan di bidang kesehatan, pemerintah melalui Menteri Kesehatan mengeluarkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 741 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan yang menyangkut empat aspek yakni pelayanan dasar, pelayanan rujukan, tanggapan terhadap kejadian luar biasa, dan promosi kesehatan. Pemerintah Daerah Kabupaten Paser dalam memenuhi kewajibannya melakukan pembangunan di bidang pendidikan dan kesehatan bagi masyarakat menggunakan indikator-indikator yang telah ditetapkan dalam dua peraturan menteri tersebut.
a. Peningkatan Pelayanan PendidikanDalam hal peningkatan pelayanan pendidikan tujuan yang ditetapkan oleh pemerintah daerah Kabupaten Paser adalah untuk meningkatkan akses dan kualitas pelayanan pendidikan agar memiliki daya saing. Pertama, terkait dengan pemenuhan akses pendidikan meliputi ketersedian sekolah, guru dan keterjangkauan siswa terhadap pelayanan pendidikan. Kondisi riil saat ini dalam bidang pelayanan pendidikan dan kesehatan masih terfokus pada program penyediaan dan insfrastruktur. Padahal isu yang lebih penting dari isu pelayanan adalah soal keterjangkauan masyarakat dan pelaksana pendidikan yang sesuai kompetensi sehingga menyebabkan tingkat pelayanan yang rendah. Dengankondisigeografisyangsulitdansaranaperhubunganyang terbatas,pelayanan pendidikan juga tidak akan dapat dijangkau oleh siswa-siswa yang bertempat tinggal jauh dari lokasi-lokasi sekolah. Oleh karenanya untuk meningkatkan keterjangkauan masyarakat terhadap pendidikan diperlukan peningkatan akses masyarakat maupun pelaksana lapangan.
Kedua, peningkatankualitaspendidikandifikuskanpadakualitas siswadanlulusan sekolah baik melalui perbaikan kurikulum, manajemen sekolah dan optimalisasi kegiatan belajar mengajar. Ketiga, pelayanan pendidikan yang berdaya saing tidak hanya dari aspek akreditasi sekolah dan guru tetapi dengan dibuktikan hasil lulusan siswa sekolah yang mampu bersaing dalam jenjang pendidikan yang lebih baik atau pasar kerja yang kompetitif.
Pemerintah Kabupaten Paser menyadari bahwa tingkat pelayanan dasar di bidang pendidikan masih belum optimal, sehingga masyarakat kabupaten Paser masih tertinggal dalam hal kualitas sumber daya manusianya. Oleh karena itu, pemerintah daerah Kabupaten Paser memprioritaskan dalam misi pembangunan untuk meningkatkan ketersediaan, keterjangkauan dan kualitas pelayanan pendidikan yang berdaya saing sehingga menghasilkan sumber daya manusia yang mandiri dan berbudaya.
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 123
b. Peningkatan Pelayanan KesehatanDalam hal pelayanan kesehatan, tujuan yang ditetapkan oleh pemerintah daerah Kabupaten Paser adalah mengoptimalkan pelayanan kesehatan, meningkatkan ketersediaan pelayanan kesehatan rujukan, meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan, dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan melalui standar akreditasi yang berdaya saing. Pertama, akses pelayanan kesehatan meliputi ketersediaan unit layanan dan tenaga kesehatan yang memadai disertai keterjangkauan masyarakat yang dijamin dengan asuransi kesehatan baik berupa KIS (Kartu Indonesia Sehat) atau BPJS. Kedua, peningkatan kualitas diintegrasikan antara kompetensi tenaga kesehatan dan kualitas pelayanan di tingkat unit kesehatan. Sedangkan poin ketiga, pelayanan kesehatan yang berdaya saing ditunjukan dengan peningkatan standar pelayanan yang semakin baik misalnya perbaikan tipe rumah sakit dan akreditasi puskesmas.
Kondisi kesehatan di Kabupaten Paser masih menjadi pekerjaan rumah yang layak dijadikan prioritas terutama dengan adanya temuan minimnya kualitas pelayanan, angka mortalitas ibu yang masih tinggi hingga pengelolaan sistem pelayanan yang belum optimal. Sehingga perlu usaha strategis yang dirumuskan secara terarah agar tujuan pemerataan kesehatan yang terpadu dapat terwujud dengan maksimal. Pada tabel di bawah ini dipaparkan sasaran dari setiap tujuan pada Misi Kedua.
Tabel 5.3.2. Tujuan dan Sasaran Misi ke 2
Tujuan Sasaran
1 Meningkatkan akses pelayanan pendidikan
1.1 Meningkatnya Angka Partisipasi siswa usia sekolah
1.2 Meningkatnya Angka Melek Huruf
2 Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan
2.1 Meningkatnya angka kelulusan siswa
2.2 Kualitas guru yang semakin baik
2.3 Meningkatnya partisipasi warga dalam pengelolaan sekolah
3 Memperkuat pelayanan pendidikan yang berdaya saing
3.1 Berkembangnya pelayanan pendidikan yang berdaya saing
4Meningkatkan akses pelayanan kesehatan 4.1 Meningkatnya pelayanan kesehatan primer
4.2 Meningkatnya cakupan jaminan kesehatan masyarakat
5 Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
5.1 Meningkatnya pengendalian penyakit dan kematian
6 Memperkuat pelayanan Kesehatan yang berdaya saing
6.1 Berkembangnya pelayanan kesehatan yang berdaya saing
124 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
3. Memperkuat fondasi perekonomian yang berbasis potensi lokal dan berkelanjutan
Potensi lokal adalah dasar yang kuat untuk menggerakan dimensi ekonomi dalam konsep pembangunan berkelanjutan. Potensi tersebut harus dijaga dan dimanfaatkan dengan baik, agar mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Paser, pada masa kini dan yang akan datang. Walaupun Kabupaten Paser memiliki sektor potensial berupa hutan dan pertambangan, namun kedua sektor tersebut sudah ditarik ke dalam urusan Pemerintah Pusatsetelah keluarkannya UU No.23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
Dengan pertimbangan tersebut, maka beberapa sektor potensial penggerak ekonomi lokal yang menjadi otoritas Kabupaten Paserberasal dari sektor pertanian, perkebunan, perikanan, perdagangan dan jasa. Sektor pertanian, perkebunan dan perikanan adalah beberapa sektor penyumbang PDRB terbesar di Kabupaten Paser. Kebutuhan akan produk-produk dari sektor ini terus bertambah, seiring dengan pesatnya laju pertumbuhan penduduk. Oleh karena itu, misi pembangunan pertanian, perkebunan dan perikanan ke depan ditujukan untuk memperkuat produktivitas, kualitas dan kontinuitas produk-produk pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan.
Selain ketiga sektor potensial di atas, sektor pergadangan, jasa dan investasi merupakan sektor pendukung yang sangat potensial untuk dikembangkan. Sebagian besar masyarakat Paser berprofesi sebagai pedagang, sebagian yang lain bergerak di bidang jasa, seperti pariwisata, penginapan atau perhotelan. Dengan pertimbangan tersebut, maka dasar perekonomian dari bidang perdagangan, jasa dan investasi akan menjadi prioritas. Selain itu isu tentang degradasi lingkungan karena pertumbuhan ekonomi juga akan menjadi prioritas untuk diperbaiki, sehingga konsep green economy mampu diterapkan secara baik.
Dengan demikian, guna memenuhi misi tiga RPJMD, priotitas dasar perekonomian yang berbasis potensi lokal dan berkelanjutan yang akan dikelola oleh Kabupaten Paser adalah 1) meningkatkan produktivitas, kualitas dan kontinuitas produksi pertanian, perkebunan, peternakan serta perikanan, 2) mengembangkan pariwisata berbasis lingkungan dan masyarakat, 3) mengembangkan Pasar tradisional, Koperasi dan UMKM, 4) meningkatkan iklim investasi dan 5) meningkatkan kualitas lingkungan hidup.
Pengembangan produktivitas, kualitas, dan kontinuitas produk-produk sektor perkebunan, pertanian, peternakan dan perikanan merupakan salah satu isu prioritas yang dihadapai oleh Kabupaten Paser. Isu ini tidak hanya berhubungan dengan masalah ekonomi, namun juga berhubungan dengan
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 125
masalah ketahanan pangan, keseimbangan lingkungan dan mitigasi bencana. Produk-produk pertanian, perikanan dan peternakan berperan penting dalam mewujudkan ketahanan pangan. Sementara pengelolaan sektor pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan menjadi kajian yang harus benar-benar diperhatikan, agar stabilitas sosial-ekonomi dan kualitas lingkungan dapat terjaga secara berkesinambungan. Sektor perkebunan di Kabupeten Paser didominasi oleh perkebunan kelapa sawit. Produk hasil olahan kelapa sawit memiliki nilai jual yang baik, namun berdampak kurang baik terhadap ketersediaan air dalam tanah. Sehingga mitigasi terhadap bencana kekeringan harus diperhatikan.
Selain sektor-sektor di atas, pariwisata adalah sektor potensial yang harus dikembangkan ke depan. Pengembangan sektor pariwisata berbasis masyarakat dan berkelanjutan, mampu membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Pengembangan ini perlu dilakukan agar aspek keberlanjutan perekonomian Paser menjadi semakin kuat. Di masa depan, meningkatnya lahan konversi eks-tambang diharapkan mampu berkontribusi terhadap perkembangan sektor pariwisata di Kabupaten Paser. Untuk itu, reklamasi dan rehabilitasi lahan pasca tambang perlu dilakukan.
Sedangkan perdagangan, jasa dan investasi merupakan sektor pendukung yang sangat potensial untuk dikelola. Jumlah pedagang di Kabupaten Paser meningkat tiap tahun, akan tetapi belum terkelola dengan baik agar mampu bersaing dengan pedagang dari pasar modern. Jika tidak dikelola dengan baik, lambat laun pasar modern akan menjadi persoalan bagi pedagang pasar tradisional. Oleh karena itu pengembangan pasar tradisional, Koperasi dan UMKM perlu ditingkatkan. Sedangkan kualitas lingkungan selalu menjadi dasar terkuat untuk membangun perekonomian yang berkelanjutan di masa depan. Pada tabel di bawah ini dipaparkan sasaran dari setiap tujuan pada misi ketiga:
126 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Tabel 5.3.3. Tujuan dan Sasaran Misi ke 3
Tujuan Sasaran
1. Meningkatkan produktivitas, kualitas dan kontinuitas produksi pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan
1.1 Meningkatnya produktivitas pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan
1.2 Meningkatnya kualitas produk pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan
1.3 Meningkatnya kontinuitas produksi pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan
2. Mengembangkan pariwisata berbasis masyarakat yang berkelanjutan
2.1 Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan pariwisata
2.2 Meningkatnya kontribusi pariwisata terhadap perekonomian lokal
3. Meningkatkan kinerja Pasar Tradisional, Koperasi dan UMKM
3.1 Meningkatnya kinerja UMKM
3.2 Meningkatnya akses masyarakat terhadap pasar tradisional
3.3 Meningkatnya Koperasi aktif
3.4 Meningkatnya kinerja Industri Kecil Menengah
4. Meningkatnya iklim investasi 4.3 Meningkatnya kualitas tenaga kerja
4.4 Meningkatnya investasi
5. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup
5.1 Menurunnya laju deforestasi (Laju deforestasi dan kawasan hutan lindung dibandingkan luas wilayah)
5.2 Meningkatnya area konservasi a. DAS b. Kawasan penanaman mangrove c. Luas HCV di kawasan hutan
5.3 Meningkatnya luas area pasca tambang yang reklamasi dan rehabilitasi
4. Meningkatkan Kualitas Tata Kelola PemerintahanPelaksanaan urusan pemerintahan dalam rangka pembangunan daerah membutuhkan mesin dan sumber daya manusia yang berkualitas. Mesin tersebut berupa institusi pemerintahan sedangkan sumber daya manusianya adalah aparatur birokrasi. Keduanya menjalankan peran penting pemerintah sebagai pembuat kebijakan bersama legislatif daerah, sekaligus sebagai pelaksana kebijakan dan pelaksana anggaran. Dengan kewenangan yang besar itu, untuk mencapai misi 4 RPJMD maka pengembangan sistem akuntabilitas pemerintahan menjadi hal yang mutlak diperlukan. Sistem akuntabilitas dibangun secara internal maupun eksternal. Akuntabilitas internal untuk menjalankan tertib adiministrasi dan tata kelola keuangan daerah. Sedangkan akuntabilitas eksternal merupakan wujud pertanggungjawaban pemerintah daerah kepada masyarakat sebagai warga negara yang mempunyai hak untuk
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 127
mengetahui berbagai kebijakan, tata kelola dan capaian pembangunan daerah. Adanya akuntabilitas eksternal tersebut sekaligus sebagai wujud transparansi pemerintah daerah.
Perancanaan pembangunan yang baik juga memegang peran penting di dalam misi 4 ini. Maka, peningkatan kualitas tata kelola pemerintahan juga diarahkan untuk meningkatkan sinergi antar dokumen perencanaan. Peningkatan sinergitas agar terdepat ketersatuan arah untuk mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran daerah. Baik sinergi antar dokumen perencanaan maupun antara dokumen perencanaan dengan dokumen penganggaran. Apa yang direncanakan melalui berbagai dokumen tersebut, tidak lain untuk menjalankan fungsi pemerintah sebagai pelayan publik. Dengan tidak sedikitnya layanan yang diberikan, baik terkait urusan wajib maupun pilihan, maka dalam pencapaian misi 4 ini, juga ditempuh melalui peningkatan kinerja pelayanan pemerintah daerah.
Seiring pula dengan tuntutan jaman yang membawa perubahan paradigma berpemerintahan, maka tata kelola pemerintahan yang baik mensyaratkan adanya keterlibatan aktif aktor di luar pemerintah, terutama masyarakat sipil. Dalam menjalankan pembangunan, keterlibatan antar komponen daerah itu diperoleh dengan semakin terbukanya ruang partisipasi. Keterbukaan ruang partisipasi tidak saja dalam bentuk partisipasi pasif seperti halnya masyarakat mengetahui berbagai informasi kebijakan pemerintah, melainkan juga partisipasi aktif ketika publik dapat berperan dalam perumusan dan pelaksanaan kebijakan. Dalam arti lain merupakan partisipasi yang menekankan adanya kepastian aspirasi masyarakat untuk ditindak lanjuti dan direalisasikan. Penjabaran misi 4 ke dalam tujuan dan sasaran adalah sebagai berikut :
Tabel 5.3.4. Tujuan dan Sasaran Misi ke 4
Tujuan Sasaran
1 Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi Pemerintah daerah
1 Meningkatnya kualitas tata administrasi dan keuangan daerah
2 Meningkatnya akses terhadap informasi publik
2 Meningkatkan sinergi perencanaan pembangunan daerah
1 Meningkatnya sinergi antara dokumen perencanaan dengan dokumen penganggaran
2 Meningkatnya sinergi antar dokumen perencanaan
3 Meningkatkan kinerja pelayanan pemerintah daerah
1 Meningkatnya kapasitas aparatur pemerintah daerah
2 Meningkatnya kualitas pelayanan publik
4 Meningkatkan partisipasi publik dalam proses pembangunan
1 Meningkatnya partisipasi publik
2 Meningkatnya aspirasi masyarakat yang ditindaklanjuti melalui berbagai kebijakan pemerintah daerah
128 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
5. Memperkuat Kohesivitas Sosial, budaya dan adat istiadat lokal
Pembanguan di bidang pertambangan ternyata belum mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara merata. Persoalan tersebut tidak hanya disebabkan oleh permasalahan ekonomi tetapi juga terjadi karena persoalan sosial. Selayaknya pembangunan pada umumnya, pembangunan akan menciptakan kelas sosial baru. Kelas sosial ini akan membentuk persoalan baru, apabila tidak diimbangi dengan perhatian terhadap dimensi sosial dalam pembangunan berlanjutan. Berpijak kepada pemikiran tersebut, dalam RPJMD ini Pemerintah Kabupaten Paser berencana untuk memperkuat kohesivitas sosial sebagai salah satu misi pembangunan selama lima tahun ke depan. Kohesivitas sosial akan menjadi salah satu perhatian utama di dalam proses pembangunan Kabupaten Paser.
Dalam RPJMD ini, misi tentang kohesivitas sosial dipandang sebagai salah satu misi yang perlu diperhatikan dalam konsep pembangunan berkelanjutan. Mengingat adanya dua hal besar yang perlu diperhatikan. Pertama, Kabupaten Paser memiliki penduduk yang berasal dari berbagai latar belakang sosial (suku) yang beragam. Kedua, pemerataan hasil pembangunan ekonomi di Kabupaten Paser belum mampu berjalan dengan optimal.
Secara umum misi ini berhubungan dengan proses penciptaan keselarasan/ harmoni kehidupan sosial dalam masyarakat. Harmoni sosial ini perlu diciptakan dan dikelola dengan baik untuk menghindari adanya persoalan-persoalansosial,sepertikonflikdanberbagaimasalahsosiallainnya.Dengandemikian guna memenuhi misi tiga RPJMD, pembangunan di bidang sosial yang menjadi proritas Kabupaten Paser adalah 1) meningkatkan rekognisi dan promosi, 2) meningkatkan stabilitas sosial dan 3) meningkatkan pengelolaan kependudukan.
Rekognisi dan promosi adalah dua hal yang perlu ditingkatkan untuk memberi ruang bagi masyarakat pribumi untuk mendapatkan pengakuan dalam pembangunan. Pengakuan tersebut dapat dijalankan dengan membuka akses partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan, mulai dari perencanaan, implementasi, evaluasi himgga menikmati hasil pembangunan. Selama ini masyarakat pribumi berada di luar pusat aglomerasi ekonomi. Oleh karena itu rekognisi dan promosi keterlibatan masyarakat perlu ditingkatkan.
Selain rekognisi dan promosi, stabilitas sosial juga perlu ditingkatkan. Kondisi inibisabesifatfluktuatifkarenapersoalanlingkungandanekonomi.Persoalanlingkungan seperti bencana kekeringan, sedangkan persoalan ekonomi dapat berupa kemiskinan dan kurangnya pemerataan. Dalam RPJMD ini, Pemerintah Kabupaten Paser akan meningkatkan perhatian pada bidang stabilitas sosial
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 129
untuk menjaga dimensi sosial dalam pembangunan yang berkelanjutan.
Pengelolaan migrasi juga menjadi tujuan yang penting dalam mempekuat kohesivitas sosial. Pengelolaan ini dilakukan agar tidak terjadi persoalan sosial baru di dalam masyarakat. Sebagian besar penduduk Paser adalah imigran dari berbagai wilayah di Indonesia. Umumnya mereka berasal dari Jawa, Bugis dan Makassar. Pengelolaan harus dilakukan agar tidak terjadi kecemburuan sosial antara penduduk pribumi dan pendatang. Tabel di bawah ini berisi penjabaran tujuan dan sasaran dari misi kelima:
Tabel 5.3.5. Tujuan dan Sasaran Misi ke 5
Tujuan Sasaran
1
Meningkatkan rekognisi dan promosi
1.1 Meningkatnya akses masyarakat lokal untuk berpartisipasi dalam berbagai proses pembangunan
1.2 Meningkatnya akses perempuan untuk berpartisipasi dalam berbagai proses pembangunan
1.3 Meningkatnya promosi nilai-nilai kearifan lokal dalam pembangunan
1.4 Meningkatnya Akses Pemuda terhadap proses dan hasil pembangunan
2
Meningkatkan stabilitas sosial
2.1 Meningkatnya kerukunan antar masyarakat
2.2 Meningkatnya keamanan dan ketertiban masyarakat
2.3 Meningkatnya akses bantuan sosial untuk masyarakat yang terkena bencana sosial
2.4 Meningkatnya akses bantuan untuk masyarakat yang terkena bencana alam
2.5 Meningkatnya perlindungan sosial bagi masyarakat
2.6 Meningkatnya perwujudan hak anak
3
Meningkatkan pengelolaan kependudukan
3.1 Meningkatnya ketersediaan data kependudukan yang selalu diperbaharui di bidang migrasi
3.2 Meningkatnya pengendalian dan pengelolaan migrasi
Seluruh ulasan pada Bab V akan diperdalam dan dilengkapi dengan alur logika perencanaan dari Visi-Misi hingga ke Program-Kegiatan beserta indikator-indikatornya. Sinergi beberapa dokumen perencanaan mulai dari RPJMN, RPJMD Provinsi Kalimantan Timur, dan dokumen pengarusutamaan Ekonomi Hijau berusaha ditampilkan dengan dasar yang ada di Bab V. Bab VI secara khusus nanti akan melengkapi ulasan pada Bab V dengan refleksi khususmengenai strategi apa yang harus diambil untuk mewujudkan Tujuan dan Sasaran yang menopang visi-misi pembangunan di Paser. Hal lain yang akan diperdalam adalah mengenai ke mana arah kebijakan yang membahasakan visi-misi disusun. Beberapa pilihan teknokratis seputar focus program dan kegiatan yang akan dipilih maupun locus wilayah yang diprioritaskan bagi
130 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
implementasi perencanaan. Semua ini akan menjadi bagian formal dan substansial yang tidak bisa dipisahkan dari Bab VI yang akan dibahas.
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 131
BAB VISTRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Rumusan visi dan misi yang telah ditetapkan di Bab V perlu diperjelas dengan menentukan sasaran pokok, arah kebijakan, dan prioritas tahapan untuk mencapainya. Bab VI memaparkan ketiga hal itu secara komprehensif dan berurutan. Sasaran pokok merupakan kondisi yang menjadi target untuk diwujudkan dari setiap misi yang telah ditetapkan selama 5 tahun ke depan. Sedangkan arah kebijakan adalah strategi yang relevan untuk diterapkan dalam rangka mencapai setiap sasaran pokok. Agar pencapaian sasaran pokok lebih realistis, sistematis, dan berkesinambungan untuk dicapai maka pada bagian terakhir Bab ini dipaparkan tahapan pencapaian yang berisi capaian-capaian yang diprioritaskan dari setiap tahapan pembangunan lima tahunan.
A. Meningkatkan Pembangunan Infrastruktur Transportasi, Energi, Air Bersih dan Pemukiman
Bagian ini secara khusus akan membahas mengenai strategi dan arah kebijakan yang bisa dimaksimalkan untuk tercapainya tujuan pembangunan melalui sasaran-sasaran yang telah teridentifikasi pada BAB V. Semua tujuan yangberorientasi pada pemenuhan fungsi layanan dasar di bidang infrastruktur membutuhkan strategi dan arah kebijakan yang benar-benar bisa memenuhi ekspekstasi konteks riil di Kabupaten Paser.
1. Transportasi DaratAkses dan kualitas pelayanan transportasi darat suatu daerah perlu
132 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
ditingkatkan dari waktu ke waktu. Tujuan peningkatan akses dan kualitas pelayanan transportasi darat adalah agar menunjang aktivitas masyarakat di segala bidang kehidupan. Selain menunjang aktivitas masyarakat di segala bidang kehidupan, peningkatan akses dan kualitas pelayanan transportasi darat dapat membantu pemerintah dalam proses pelayanan terhadap masyarakat. Peningkatan akses dan kualitas pelayanan transportasi darat dilakukan dengan cara meningkatkan kualitas jalan, membuka jalan baru dan membangun jembatan yang menjadi penghubung satu wilayah dengan wilayah lainnya.
Peningkatan akses dan kualitas pelayanan transportasi darat juga dapat dilakukan dengan cara meningkatkan pelayanan terminal angkutan darat terpadu. Peningkatan pelayanan terminal angkutan darat terpadu dapat dilakukan dengan cara memperluas terminal angkutan sehingga mampu menampung jumlah kendaraan. Luas terminal angkutan darat terpadu harus disesuaikan dengan kondisi daerah, sehingga tidak terjadi penumpukan penumpang dan barang. Untuk menghindari adanya penumpukan penumpang dan barang, perlu dibangun beberapa terminal penghubung.
Peningkatan moda transportasi darat publik dapat memperlancar mobilitas masyarakat dan menekan jumlah kepemilikan alat transportasi pribadi. Peningkatan moda transportasi darat juga diharapkan dapat diakses oleh seluruh masyarakat, khususnya masyarakat yang sulit mendapat akses transportasi darat. Oleh karena itu dalam pengelolaan, perlu ada pembagian traek yang merata sehingga dapat menjangkau seluruh masyarakat di semua wilayah.
Jaringan jalan antara kecamatan ke ibukota kabupaten perlu ditingkatkan agar mempercepat mobilisasi antara masyarakat kecamatan dengan ibukota kabupaten. Masyarakat di kecamatan yang berasal dari desa-desa bisa lebih cepat menjual hasil pertanian dan perkebunan ke ibukota kabupaten. Sebaliknya, masyarakat di ibukota kabupaten bisa membeli bahan baku di daerah kecamatan.
Masyarakat desa pada umumnya membutuhkan akses jalan menuju kecamatan atau ibukota kabupaten. Dengan adanya akses jalan antara kecamatan dan desa, masyarakat desa bisa memasarkan hasil pertanian ke kecamatan dan mudah mendapatkan atau membeli kebutuhannya di kota kecamatan.
Paling kurang beberapa daerah yang masih belum sama sekali memiliki akses transportasi diprioritaskan dalam pembangunan dan peningkatan jalan di Paser. Tiga zona perkembangan Paser yakni, Selatan, Utara (Pedalaman dan Pesisir) serta wilayah Tengah perlu memperoleh sentuhan pembangunan infrastruktur yang berbeda. Jika fokus pembangunan selama ini hanya di
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 133
wilayah Tengah, sudah saatnya infrastruktur di wilayah Tengah ditingkatkan saja kualitas, fokus pembangunan bisa diarahkan ke wilayah Selatan dan Pedalaman/Pesisir.
Untuk kelengkapan jalan-jalan kabupaten yang sudah ada harus ada kelengkapan dan dukungan fasilitas jalan yang lain seperti penerangan jalan, taman/jalur hijau di sempadan jalan, rambu-rambu, turap-gorong-gorong-bronjong serta fasilitas pendukung lainnya seperti marka jalan dan pilar-pilar penentu jarak. Hal ini untuk menambah kenyamanan dan memberi pengaruh langsung pada perbaikan kualitas layanan yang nantinya bisa diukur dengan ketepatan rencana perjalanan (lama waktu tempuh).
2. Transportasi Sungai dan LautDaerah-daerah yang terletak di pesisir laut atau sungai membutuhkan akses dan kualitas transportasi air yang memadai. Pelabuhan rakyat dapat menghubungkan masyarakat satu wilayah dengan wilayah lain. Akses berupa pelabuhan rakyat yang memadai juga akan menarik minat banyak orang dari berbagai wilayah. Semakin banyak orang yang mengakses pelabuhan rakyat tersebut, pendapatan daerah dari pajak juga akan semakin bertambah.
Kondisi dermaga yang memadai dapat menarik minat banyak orang, baik yang berasal dari wilayah tersebut maupun dari wilayah lain. Dermaga yang nyaman akan menjadi tempat pelabuhan kapal-kapal dari berbagai wilayah. Masyarakat setempat bisa dengan mudah menjual hasil pertanian dan perkebunan, serta bisa langsung membeli barang dengan harga terjangkau dari pedagang yang datang dari luar daerah.
Peningkatan jumlah alat transportasi air seperti kapal dan sampan dapat memperlancar mobilitas masyarakat, baik masyarakat yang berasal dari wilayah tersebut maupun masyarakat dari luar wilayah. Bertambahnya moda transportasi sungai dan laut dapat memperlancar distribusi barang masuk atau barang keluar ke wilayah lain. Selain itu, bertambahnya moda alat transportasi laut dan sungai dapat memperlancar dan mempercepat mobilisasi masyarakat.
Kabupaten Paser perlu juga memperhatikan dan meningkatkan kembali perhatian pada transportasi sungai dan laut. Spirit menjaga relasi yang mutual dengan alam mengandaikan adanya perhatian serius pemerintah untuk mengembalikan transportasi Sungai dan Laut sebagaimana mestinya.
3. Jaringan EnergiWilayah Kabupaten Paser perlu meningkatkan akses jaringan energi secara
134 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
terus-menerus. Peningkatan akses jaringan energi seperti fasilitas pembangkit listrik perlu memadai agar menunjang aktifitas masyarakat. Peningkatanfasilitas pembangkit listrik bisa menggunakan tenaga alternatif sumber daya alam yang sudah tersedia seperti pembangkit listrik tenaga air, pembangkit listrik tenaga air dan sebagainya.
Masyarakat pada umumnya sangat membutuhkan listrik. Listrik sangat dibutuhkanmasyarakatdalamaktifitassetiaphari.Padasianghari,masyarakatbisa mengejakan pekerjaan pokok, dan pada malam hari, masyarakat bisa melakukan aktifitas yang menambah penghasilan rumah tangga. Perlu adaperluasan jaringan listrik untuk wilayah-wilayah terpencil sehingga terjadi pemerataan pembangunan.
Tata kelola pelayanan kelistrikan sangat dibutuhkan masyarakat. Tata kelola pelayanan kelistrikan mestinya didasari oleh spirit adil dan merata sehingga semua masyarakat bisa memiliki akses yang sama untuk memperoleh layanan listrik. Tata kelola pelayanan kelistrikan juga mesti disesuaikan dengan konteks dan kondisi masyarakat setempat.
4. Jaringan KomunikasiMasyarakat selalu berusaha menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman, termasuk dalam aspek komunikasi serta ragam jaringannya. Saat ini, masyarakat sudah terbiasa berkomunikasi menggunakan alat-alat komunikasi modern. Alat-alat komunikasi yang canggih dapat membantu masyarakat dalam berinteraksi secara luas dan cepat. Oleh karena itu, pengembangan jaringan komunikasi perlu terus ditingkatkan dan memperoleh perhatian pemerintah sehingga dapat diakses oleh seluruh masyarakat.
Internet misalnya, sudah harus bisa menjadi konsumsi publik, termasuk masyarakat di pelosok. Ketersediaan internet dapat membantu masyarkat dalam menambah pengetahuan dan berinteraksi satu sama lain. Oleh karena itu, perlu ada pelayanan dan jaringan internet yang dapat diakses oleh semua masyarakat.
Untuk konteks Paser, perluasan jaringan internet khususnya di lingkungan kerja pemerintah, pusat layanan dan sentra-sentra serta pusat aktivitas warga bisa memberi kontribusi nyata khususnya dalam penataan kesiapan maupun pengembangan aspek-aspek daya saing.
Penguatan jaringan komunikasi nirkabel melalui kerjasama pemerintah dengan provider telepon selular bisa menjadi salah satu hal penting yang mendorong komunikasi, konektivitas dan hubungan antar wilayah yang intens. Penguatan kapasitas dan jangkauan ini juga mengandaikan adanya niatan
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 135
baik pemerintah dalam membuka kesempatan yang luas bagi masyarakat khususnya dalam penyebaran informasi.
5. Air BersihPeningkatan akses dan kualitas air bersih sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Pelayanan air bersih kepada masyarakat bisa dilakukan dengan membangun bak-bak penampungan di setiap wilayah yang belum memiliki akses langsung ke penyaluran air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Penyaluran air bersih bisa dilakukan dengan jaringan perpipaan baik yang menjadi bagian dari strategi PDAM maupun yang diinisiasi oleh pemerintah sendiri, khususnya untuk wilayah-wilayah yang jauh dari pusat kegiatan administratif dan ekonomi.
Masyarakat sangat membutuhkan air bersih demi kelangsungan hidup setiap hari. Oleh karena itu, sumber-sumber mata air yang sudah ada, perlu dikelola secara baik dan disalurkan secara merata kepada seluruh masyarakat. Masyarakat yang jauh dari sumber air bisa mendapat akses air bersih dengan memanfaatkan ketersediaan air tanah.
Begitu banyak Tujuan hingga program dan kegiatan pembangunan di wilayah Kabupaten Paser seakan jalan di tempat karena selain tekanan mondial perubahan iklim, banyak wilayah kecamatan di Kabupaten Paser yang senantiasa berhadapan dengan situasi buruk karena kekurangan dan ketaktersediaan air bersih untuk konsumsi sehari-hari.
6. PemukimanPengembangan infrastruktur pemukiman rakyat sangat diperlukan agar mencegah kepadatan penduduk. Wilayah yang padat pendudukanya, akan rentan terkena wabah penyakit. Dalam pengembangan infrastruktur pemukiman rakyat, harus ramah lingkungan dan jauh dari risiko bencana.Oleh karena itu, sebelum membangun infrastruktur pemukiman, harus ada kajian risiko bencana.
Penyembangan infrastruktur pemukiman rakyat harus mengedepankan kualitas sanitasi. Pemukiman yang bersih dapat menunjang kesehatan masyarakat. Pengembangan kualitas sanitasi pemukinan dilakukan dengan cara membuat Tempat Pembuangan Akhir, pengolahan limbah rumah tangga serta meningkatkan kebersihan dalam rumah tangga.
Pengembangan infrastruktur pemukiman rakyat sangat diperlukan agar mencegah kepadatan penduduk. Wilayah yang padat pendudukanya,
136 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
akan rentan terkena wabah penyakit. Dalam pengembangan infrastruktur pemukiman rakyat, harus ramah lingkungan dan jauh dari risiko bencana. Oleh karena itu, sebelum membangun infrastruktur pemukiman, harus ada kajian risiko bencana.
Pengembangan infrastruktur pemukiman rakyat mempertimbangkan kualitas lingkungan dan ketaatan menggunakan ruang. Kualitas lingkungan dapat ditingkatkan dengan memperluas ruang hijau atau ruang terbuka, sedangkan ketaan menggunakan ruang mesti patuh pada aturan perijinan.
Berikut, daftar strategi dan arah kebijakan lengkap untuk semua tujuan dan sasaranyangdiidentifikasisebagaibagianstrategisdanprioritaspembangunanKabupaten Paser lima tahun ke depan,
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 137
Tabe
l 6.1.
Men
ingk
atka
n Pe
mba
ngun
an In
fras
truk
tur T
rans
port
asi,
Ener
gi, A
ir Be
rsih
dan
Pem
ukim
an
MIS
I 1: M
enin
gkat
kan
Pem
bang
unan
Infr
astr
uktu
r Tr
ansp
orta
si, E
nerg
i, Ai
r Be
rsih
dan
Pem
ukim
an
Tuju
anSa
sara
nSt
rate
giAr
ah K
ebija
kan
Men
ingk
at-
kan
akse
s dan
ku
alita
s pel
ayan
an
tran
spor
tasi
dar
at
Men
ingk
atny
a ku
alita
s jal
an d
an
jem
bata
n1.
1.1
Peni
ngka
tan
Akse
s dan
Kua
litas
Je
mba
tan
untu
k M
empe
rlan
car a
kses
De
sa-P
usat
Kec
amat
an, d
an K
ecam
atan
-Pu
sat K
abup
aten
1.1.
1.1
Peni
ngka
tan
kete
rsed
iaan
, aks
es d
an k
ualit
as je
mba
tan
Khus
usny
a ya
ng m
engh
ubun
gkan
sent
ra-s
entr
a pe
reko
nom
ian,
pe
rtan
ian,
per
kebu
nan
Peni
ngka
tan
akse
s, ku
alita
s jem
bata
n ke
pus
at-p
usat
laya
nan
mas
yara
kat
Perl
u ad
a up
aya
pem
erat
aan
pem
bang
unan
jem
bata
n
1.1.
2Pe
ning
kata
n da
n Pe
ngem
bang
-an
Jala
n da
n Ku
alita
s Jal
an
1.1.
2.1
Foku
s:Ke
cam
atan
di W
ilaya
h Se
lata
nPe
dala
man
Lon
g Ka
li da
n Lo
ng Ik
isPe
sisi
r Lon
g Ik
is d
an K
uaro
Men
ingk
atny
a pe
laya
nan
term
inal
an
gkut
an d
arat
terp
adu
1.2.
1Pe
mba
ngun
an d
an p
enin
gkat
an k
ualit
as
term
inal
ang
kuta
n da
rat t
erpa
du
1.2.
1.1
Pem
bang
unan
Ter
min
al d
an T
erm
inal
pen
duku
ng d
i sem
ua
Keca
mat
an (F
okus
ke
Keca
mat
an y
ang
belu
m m
emili
ki te
rmin
al/
sent
ra p
erhu
bung
an)
1.3.
Men
ingk
atny
a m
oda
tran
spor
tasi
dar
at p
ublik
1.3.
1Pe
nam
baha
n ar
mad
a an
gkut
bar
ang
dan
penu
mpa
ng
1.3.
1.1
Peng
elol
aan
dan
pena
mba
han
arm
ada
angk
ut.
Koor
dina
si d
enga
n pi
hak
swas
ta/p
engu
saha
jasa
tran
spor
tasi
.Pe
ngem
bang
an ij
in tr
ayek
1.3.
2Pe
rbai
kan
dan
peng
elol
aan
peri
jinan
an
gkut
an d
arat
1.3.
2.1
Pena
taan
dat
a ba
se Ij
in T
raye
kPe
nata
an d
an P
enge
lola
an T
raye
k
138 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
MIS
I 1: M
enin
gkat
kan
Pem
bang
unan
Infr
astr
uktu
r Tr
ansp
orta
si, E
nerg
i, Ai
r Be
rsih
dan
Pem
ukim
an
Tuju
anSa
sara
nSt
rate
giAr
ah K
ebija
kan
1.4
Men
ingk
atny
a ja
ring
an ja
lan
anta
ra
keca
mat
an k
e ib
u ko
ta k
abup
aten
1.4.
1Pe
rbai
kan
dan
peni
ngka
tan
kual
itas
jala
n
1.4.
1.1
Peng
emba
ngan
jala
n di
wila
yah
Pote
nsia
l, Ka
was
an S
trat
egis
dan
Se
ntra
-Sen
tra
Ekon
omi s
trat
egis
Pem
erat
aan
jala
n an
tar-
keca
mat
an
Pem
erat
aan
jala
n an
tara
kec
amat
an k
e pu
sat K
abup
aten
(F
okus
: Jar
inga
n ja
lan
di K
ecam
atan
-Kec
amat
an y
ang
ada
di
Wila
yah
Sela
tan
Kabu
pate
n Pa
ser)
1.4.
2Pe
rbai
kan
dan
peni
ngka
tan
kual
itas
jala
n
1.4.
2.1
Foku
s: T
anju
ng H
arap
an, M
uara
Sam
u, M
uara
Kom
am, B
atu
Sopa
ng, L
ong
Ikis
Pes
isir
/Ped
alam
an-L
ong
Kali
Pesi
sir,
Kuar
o w
ilaya
h Ti
mur
(Cal
on K
ecam
atan
Lat
iola
i)
1.5
Men
ingk
atny
a fa
silit
as ja
lan
dan
jari
ngan
jala
n an
tara
kec
amat
an
dan
desa
1.5.
1Pe
rbai
kan
ram
bu, j
alur
hija
u da
n sa
lura
n ir
igas
i di s
empa
dan
jala
n
1.5.
1.1
Khus
us d
i wila
yah-
wila
yah
yang
pad
at d
ilalu
i ken
dara
an
1.5.
2Pe
ning
kata
n Ku
alita
s dan
Kel
as Ja
lan
Ling
kung
an
1.5.
2.1
Khus
us d
i Des
a-De
sa T
anju
ng H
arap
an, M
uara
Sam
u, M
uara
Ko
mam
dan
Bat
u En
gau
1.5.
3Pe
ning
kata
n da
n Pe
mba
ngun
an
pene
rang
an ja
lan,
Tur
ap, G
oron
g-Go
rong
, Br
onjo
ng d
an fa
silit
as p
endu
kung
jala
n
1.5.
3.1
Pem
bang
unan
Tur
ap d
i lok
asi j
alan
yan
g ra
wan
long
sor d
an
ambl
es
1.5.
3.2
Pem
bang
unan
pen
eran
gan
jala
n di
loka
si-lo
kasi
yan
g ra
wan
ke
cela
kan
lalu
lint
as a
kiba
t pen
eran
gan
yang
kur
ang
bahk
an ti
dak
ada
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 139
MIS
I 1: M
enin
gkat
kan
Pem
bang
unan
Infr
astr
uktu
r Tr
ansp
orta
si, E
nerg
i, Ai
r Be
rsih
dan
Pem
ukim
an
Tuju
anSa
sara
nSt
rate
giAr
ah K
ebija
kan
1.5.
3.3
Pem
bang
unan
Bro
njon
g da
n Go
rong
-Gor
ong
di w
ilaya
h ja
lan
yang
be
rsis
ian
deng
an su
ngai
, ana
k su
ngai
, dll.
2 Men
ingk
atka
n ak
ses d
an k
ualit
as
tran
spor
tasi
laut
dan
su
ngai
2.1
Men
ingk
atny
a Ku
alita
s Pel
abuh
an
Raky
at
2.1.
1Pe
ngem
bang
-an
dan
Peni
ngka
tan
Kual
itas D
erm
aga
Raky
at
2.1.
1.1
Foku
s ke
wila
yah-
wila
yah
pesi
sir y
ang
pote
nsia
l seb
agai
sent
ra
ekon
omi
2.2
Men
ingk
atny
a ko
ndis
i Der
mag
a2.
2.1
Peng
emba
ngan
dan
Pen
ingk
atan
Ku
alita
s Pel
abuh
an
2.2.
1.1
Mem
perc
epat
aks
es b
aran
g da
n ja
sa k
husu
snya
unt
uk w
ilaya
h Ta
njun
g H
arap
an d
an P
esis
ir la
inny
a ya
ng su
lit te
rhub
ung
mel
alui
tr
ansp
orta
si d
arat
2.3
Men
ingk
atny
a M
oda
Tran
spor
tasi
Su
ngai
dan
Lau
t yan
g M
emad
ai
2.3.
1Pe
nam
baha
n da
n Pe
ngem
bang
an T
raye
k An
gkut
an U
mum
(Sun
gai/
Laut
)
2.3.
1.1
Mem
perc
epat
aks
es b
aran
g da
n ja
sa k
husu
snya
unt
uk w
ilaya
h Ta
njun
g H
arap
an d
an P
esis
ir la
inny
a ya
ng su
lit te
rhub
ung
mel
alui
tr
ansp
orta
si d
arat
2.3.
2Pe
ning
kata
n Ku
alita
s Mod
a Tr
ansp
orta
si
Sung
ai/L
aut
2.3.
2.1
Peni
ngka
tan
mob
ilita
s pen
umpa
ng d
an b
aran
g le
wat
sara
na
tran
spor
tasi
sung
ai d
an la
ut
140 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
MIS
I 1: M
enin
gkat
kan
Pem
bang
unan
Infr
astr
uktu
r Tr
ansp
orta
si, E
nerg
i, Ai
r Be
rsih
dan
Pem
ukim
an
Tuju
anSa
sara
nSt
rate
giAr
ah K
ebija
kan
3 Men
ingk
atka
n ak
ses
Jari
ngan
Ene
rgi
3.1
Men
ingk
atny
a fa
silit
as p
emba
ngki
t lis
trik
3.1.
1Pe
nyia
pan
infr
astr
uktu
r das
ar (J
alan
-Je
mba
tan)
kon
disi
bai
k, k
oord
inas
i de
ngan
PLN
wila
yah
dan
Pene
ntua
n Da
erah
Pri
orita
s Pen
gem
bang
an
Kelis
trik
an (P
LN)
3.1.
1.1
Peng
emba
ngan
Jari
ngan
Kel
istr
ikan
PLN
dar
i pus
at p
enge
lola
an
List
rik
di T
anah
Gro
got d
an L
ong
Ikis
3.1.
2Pe
ngem
bang
an P
usat
Ene
rgi A
ltern
atif
3.1.
2.1
Foku
s ke
daer
ah y
ang
sulit
mem
iliki
aks
es k
e Li
stri
k PL
N
3.2
Men
ingk
atny
a ja
ring
an li
stri
k di
kaw
asan
yan
g be
lum
bis
a m
enga
kses
list
rik
3.2.
1Pe
ngem
bang
an A
kses
Lis
trik
ke
Daer
ah
yang
bel
um b
isa
men
gaks
es li
stri
k
3.2.
1.1
Foku
s: D
aera
h ya
ng su
lit te
rjan
gkau
tran
spor
tasi
dar
at
3.2.
2Pe
ngem
bang
an E
nerg
i Alte
rnat
if (B
ioga
s da
n Bi
omas
sa) k
husu
s di d
aera
h-da
erah
ya
ng b
elum
terj
angk
au li
stri
k
3.2.
2.1
Pena
mba
han
jum
lah
inst
alas
i bio
gas/
biom
assa
yan
g ba
ru d
an
seca
ra k
husu
s difo
kusk
an d
i wila
yah
yang
pot
ensi
al m
emili
ki
sum
ber e
nerg
i bio
gas d
an b
iom
assa
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 141
MIS
I 1: M
enin
gkat
kan
Pem
bang
unan
Infr
astr
uktu
r Tr
ansp
orta
si, E
nerg
i, Ai
r Be
rsih
dan
Pem
ukim
an
Tuju
anSa
sara
nSt
rate
giAr
ah K
ebija
kan
4 Men
ingk
atka
n ak
ses
Jari
ngan
Kom
unik
asi
4.1
Men
ingk
atny
a ja
ngka
uan
jari
ngan
ko
mun
ikas
i
4.1.
1Pe
ngem
bang
an d
an p
enin
gkat
an
jari
ngan
kom
unik
asi y
ang
ada
4.1.
1.1
Foku
s: W
ilaya
h ya
ng b
elum
bis
a m
enga
kses
jari
ngan
kom
unik
asi
selu
ler.
Peng
uata
n da
n pe
rban
yak
Prov
ider
dan
Men
ara
untu
k Ja
ring
an K
omun
ikas
i
4.1.
2Pe
ning
kata
n ju
mla
h su
rat k
abar
na
sion
al/l
okal
yan
g be
reda
r seh
ingg
a da
pat m
enja
ngka
u se
luru
h w
ilaya
h Ka
bupa
ten
Pase
r
4.1.
2.1
Foku
s ke
peny
ebar
an d
an p
engu
atan
seba
ran
info
rmas
i ke
wila
yah-
wila
yah
rura
l dan
dae
rah
yang
sulit
men
gaks
es in
form
asi
publ
ik
4.2
Men
ingk
atny
a ja
ngka
uan
jari
ngan
in
tern
et
4.2.
1Pe
ning
kata
n Ak
ses I
nter
net d
i Pus
at-
Pusa
t Keg
iata
n Ke
cam
atan
4.2.
1.1
Foku
s: K
ecam
atan
(Des
a-De
sa) y
ang
belu
m b
isa
men
gaks
es
Inte
rnet
5 Men
ingk
atka
n ak
ses
Air b
ersi
h
5.1
Men
ingk
atny
a Su
mbe
r Air
Ber
sih
(Pen
ampu
ngan
dan
Pen
yalu
ran)
5.1.
1Pe
ning
kata
n ju
mla
h da
n ku
alita
s sar
ana
pena
mpu
ngan
air
ber
sih
5.1.
1.1
Foku
s:De
sa-d
esa
yang
bel
um m
emili
ki ja
ring
an a
ir b
ersi
h (M
ulai
dar
i pe
nam
pung
an sa
mpa
i ins
tala
si R
T)Di
stri
busi
air
min
um y
ang
mer
ata
5.1.
2Pe
ning
kata
n ke
ters
edia
an, a
kses
dan
ku
alita
s per
pipa
anPe
ning
kata
n da
n pe
mer
ataa
n ju
mla
h ru
mah
tang
ga p
engg
una
laya
nan
air
bers
ih
5.1.
2.1
Foku
s:De
sa-d
esa
yang
bel
um m
emili
ki ja
ring
an a
ir b
ersi
h (M
ulai
dar
i pe
nam
pung
an sa
mpa
i ins
tala
si R
T)Di
stri
busi
air
min
um y
ang
mer
ata
5.2
Men
ingk
atny
a ta
ta k
elol
a pe
ngol
ahan
air
ber
sih
5.2.
1Pe
ning
kata
n ju
mla
h de
sa y
ang
suda
h m
enik
mat
i fas
ilita
s air
ber
sih
5.2.
1.1
Pem
erat
aan
dan
Prio
rita
s Des
a-De
sa y
ang
belu
m te
rlay
ani
kebu
tuha
n Ai
r Ber
sih
142 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
MIS
I 1: M
enin
gkat
kan
Pem
bang
unan
Infr
astr
uktu
r Tr
ansp
orta
si, E
nerg
i, Ai
r Be
rsih
dan
Pem
ukim
an
Tuju
anSa
sara
nSt
rate
giAr
ah K
ebija
kan
6 Men
gem
bang
kan
infr
astr
uktu
r pe
muk
iman
raky
at
6.1
Men
ingk
atny
a ka
was
an p
emuk
iman
ra
kyat
yan
g be
rwaw
asan
lin
gkun
gan
dan
ant
isip
atif
benc
ana
6.1.
1Pe
nam
baha
n ju
mla
h pe
rmuk
iman
da
n ka
was
an in
dust
ri y
ang
dika
wal
m
utua
lnya
6.1.
1.1
Foku
s:Pe
muk
iman
di w
ilaya
h pe
rkot
aan
Pem
ukim
an d
i Wila
yah
Pede
saan
Kaw
asan
Indu
stri
6.2
Men
ingk
atny
a ku
alita
s san
itasi
pe
muk
iman
6.2.
1Pe
ning
kata
n Sa
nita
si P
emuk
iman
6.2.
1.1
Foku
s: S
ampa
h da
n Li
mba
h Pe
muk
iman
Per
kota
an, P
emuk
iman
Pe
desa
an d
an P
usat
Eko
nom
i
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 143
B. Meningkatkan Pelayanan Dasar di Bidang Pendidikan dan Kesehatan
Pendidikan dan kesehatan merupakan dasar bagi pembangunan social masyarakat. Dua bidang ini merupakan basis pembangunan yang menjadi hak warga masyarakat Paser agar mampu meningkatkan kualitas hidupnya. Mengingat pentingnya bidang Pendidikan dan kesehatan, Pemerintah Kabupaten Paser berupaya menyusun perencanaan bagi masyarakat agar mendapat pemerataan kesempatan dalam mendapatkan pelayanan baik dari sisi akses, kualitas dan daya saing.
Salah satu persoalan yang menjadi penghambat laju pembangunan di Kabupaten Paser adalah rendahnya kualitas SDM karena belum optimalnya layanan pendidikan. Karena itu pengembangan pelayanan pendidikan dasar sembilan tahun dan menengah secara lebih memadai menjadi solusi mutlak untuk memperbaiki kondisi ini. Infrastruktur pendidikan di kabupaten Paser secara umum sudah memadai, dibuktinkan dengan rasio ketersediaan sekolah dan siswa yang telah sesuai standar pelayanan minimal nasional. Tantangan dari sisi akses pelayanan terdapat pada persebaran guru yang tidak merata antar kecamatan dan antar unit sekolah. Kondisi ini disebabkan oleh keengganan para guru untuk ditempatkan di daerah-daerah yang sulit dijangkau. Selain itu, minat untuk bersekolah masih rendah karena banyak masyarakat Paser yang belum memahami pentingnya pendidikan. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya rata-rata lama sekolah yang rendah sehingga perlu formulasi khusus untuk meningkatkan partisipasi tersebut. Pembangunan pendidikan dari sisi kualitas, dapat dibuktikan dengan kualitas lulusan siswa melalui peningkatan kualitas guru dan kegiatan belajar mengajar sehingga prioritas pembangunan tidak hanya difokuskan pada penyediaan sarana prasarana semata.
Pelayanan kesehatan di Paser masih perlu peningkatan terutama dari sisi akses, kualitas dan daya saing. Ketersediaan pelayanan kesehatan belum berfungsi optimal karena beberapa fasilitas kesehatan, terutama puskesmas pembantu di tingkat desa tidak menyediakan pelayanan maksimal. Rendahnya komitmen dari sebagian petugas pelayanan menjadi penyebab sejumlah fasilitas kesehatan di beberapa wilayah tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Kesadaran dan wawasan masyarakat tentang kesehatan juga masih rendah sehingga berakibat juga pada cakupan layanan kesehatan yang rendah pula. Di beberapa kecamatan, masih terdapat masyarakat yang lebih memilih untuk berobat ke dukun daripada ke fasilitas kesehatan. Memperhatikan sejumlah tantangan tersebut dan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan pada Bab V, strategi umum pembangunan pendidikan dan kesehatan Kabupaten Paser periode 2016-2020 adalah sebagai berikut:
144 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Tabe
l 6. 2
. Men
ingk
atka
n Pe
laya
nan
Dasa
r di B
idan
g Pe
ndid
ikan
dan
Kes
ehat
an
MIS
I 2: M
enin
gkat
kan
pela
yana
n da
sar
di b
idan
g pe
ndid
ikan
dan
kes
ehat
an
Tuju
anSa
sara
nSt
rate
giAr
ah K
ebija
kan
1M
enin
gkat
kan
akse
s pel
ayan
an
pend
idik
an
1.1
Men
ingk
atny
a An
gka
Part
isip
asi s
isw
a us
ia
seko
lah
1.1.
1Pe
ning
kata
n ke
terj
angk
auan
aks
es
pend
idik
an k
epad
a se
mua
kal
anga
n m
asya
raka
t
1.1.
1.1
Distribusigurudenganmekanismeidentifikasikebutuhandanskem
ainsentif,
Peni
ngka
tan
sara
na p
embe
laja
ran
term
asuk
per
pust
akaa
n da
n du
kung
an sa
rana
pe
meb
elaj
aran
lain
, Men
guat
kan
akse
s pen
didi
kan
kepa
da se
mua
kal
anga
n m
asya
raka
t ter
utam
a an
ak u
sia
seko
lah
di d
aera
h 3
T, k
elom
pok
mis
kin
dan
berk
ebut
uhan
khu
sus,
Peni
ngka
tan
PAUD
den
gan
pem
enuh
an sa
rana
pra
sara
na
dan
man
ajem
en y
ang
lebi
h ba
ik d
i tia
p de
sa
1.2
Men
ingk
atny
a An
gka
Mel
ek H
uruf
1.2.
1Pe
mbe
rant
asan
but
a hu
ruf
1.2.
1.1
Pem
bera
ntas
an b
uta
huru
f unt
uk m
asya
raka
t usi
a 15
tahu
n ke
ata
s
2M
enin
gkat
kan
kual
itas p
elay
anan
pe
ndid
ikan
2.1
Men
ingk
atny
a an
gka
kelu
lusa
n si
swa
2.1.
1Pe
ning
kata
n Ku
alita
s Pe
ngaj
aran
2.1.
1.1
Peni
ngka
tan
kual
itas k
urik
ulum
dan
KBM
dis
ekol
ah
2.2
Kual
itas g
uru
yang
se
mak
in b
aik
2.2.
1Pe
ning
kata
n ko
mpe
tens
i Gu
ru
2.2.
1.1
Peni
ngka
tan
kom
pete
nsi g
uru
berd
asar
kan
pem
etaa
n se
kola
h
2.3
Men
ingk
atny
a pa
rtis
ipas
i war
ga d
alam
pe
ngel
olaa
n se
kola
h
2.3.
1Pe
ngem
bang
an
Man
ajem
en se
kola
h be
rbas
is m
asya
raka
t
2.3.
1.1
Peng
emba
ngan
MBS
, opt
imal
isai
kin
erja
Kom
ite S
ekol
ah d
an D
ewan
Pen
didi
kan
3M
empe
rkua
t pe
laya
nan
pend
idik
an y
ang
berd
aya
sain
g
3.1
Berk
emba
ngny
a pe
laya
nan
pend
idik
an
yang
ber
daya
sain
g
3.1.
1Pe
ngem
bang
an
pela
yana
n pe
ndid
ikan
ya
ng k
ompe
titif
3.1.
1.1
Peng
emba
ngan
stan
dar p
elay
anan
uni
t pen
didi
kan
dan
hasi
l lul
usan
sisw
a ya
ng
kom
petit
if
Urus
an K
eseh
atan
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 145
MIS
I 2: M
enin
gkat
kan
pela
yana
n da
sar
di b
idan
g pe
ndid
ikan
dan
kes
ehat
an
Tuju
anSa
sara
nSt
rate
giAr
ah K
ebija
kan
4M
enin
gkat
kan
akse
s pel
ayan
an
kese
hata
n
4.1
Men
ingk
atny
a pe
laya
nan
kese
hata
n pr
imer
4.1.
1Pe
mer
ataa
n te
nake
s tia
p le
vel u
nit l
ayan
an d
an R
S,
Optim
alis
asi u
nit l
ayan
an
kese
hata
n pe
mba
ntu,
Pe
ning
kata
n la
yana
n un
tuk
men
deka
taka
n ke
seha
tan,
Pen
guat
an
man
ajem
en ru
mah
saki
t
4.1.
1.1
Pemerataantenakesberdasarkanidentifikasikebutuhanperawat,dokterdan
dokt
er sp
esia
lis d
an P
embe
rian
fasi
litas
tem
pat t
ingg
al d
an in
sent
if ga
ji ya
ng se
suai
te
ruta
ma
yang
ditu
gask
an d
i dae
rah
terp
enci
l, Pe
mbe
rday
aan
kom
unita
s des
a se
baga
i mitr
a da
n ak
tor k
eseh
atan
mas
yara
kat,
Pela
yana
n ya
ng m
ende
katk
an sa
lah
satu
nya
deng
an o
ptim
alis
asi k
egia
tan
pusk
esm
as k
elili
ng d
i uni
t pus
kesm
as d
an
Pust
u, P
enin
gkat
an k
ualit
as m
anaj
emen
rum
ah sa
kit m
elal
ui p
emen
uhan
sara
na
pras
aran
a ru
mah
saki
t
4.2
Men
ingk
atny
a ca
kupa
n ja
min
an k
eseh
atan
m
asya
raka
t
4.2.
1Pe
ning
kata
n m
asya
raka
t ya
ng m
enda
patk
an
jam
inan
kes
ehat
an
4.2.
1.1
Mem
astik
an m
asya
raka
t men
dapa
t jam
inan
kes
ehat
an te
ruta
ma
untu
k w
arga
m
iski
n da
n pe
ning
kata
n pe
nggu
na B
PJS
5M
enin
gkat
kan
kual
itas p
elay
anan
ke
seha
tan
5.1
Men
ingk
atny
a pe
ngen
dalia
n pe
nyak
it da
n ke
mat
ian
5.1.
1Pe
nuru
nan
angk
a m
orta
litas
dan
kes
akita
n de
ngan
men
ingk
atka
n ku
alita
s kes
ehat
an
mas
yara
kat d
an
pela
yana
n ke
seha
tan
yang
sesu
ai k
ebut
uhan
m
asya
raka
t
5.1.
1.1
Peni
ngka
tan
kual
itas k
eseh
atan
dar
i sis
i mas
yara
kat d
apat
mel
alui
pen
gem
bang
an
prog
ram
pen
aggu
lang
an p
enya
kit d
an p
rom
osi k
eseh
atan
ber
basi
s sas
aran
st
rate
gis
ibu
ham
il, b
ayi,
kelu
arag
mis
kin,
lans
ia, k
elua
rag
mis
kin
dan
kelo
mpo
k be
resi
ko, s
edan
gkan
dar
i asp
ek k
ualit
as la
yana
n m
elal
ui p
enin
gkat
an st
anda
r pe
laya
nan
unit
kese
hata
n b
erba
sis k
ebut
uhan
mas
yara
kat t
erut
ama
di U
nit
laya
nan
stra
tegi
s sep
erti
Rum
ah sa
kit d
an P
uske
smas
den
gan
caku
pan
laya
nan
yang
ting
gi
6M
empe
rkua
t Day
a Sa
ing
Pela
yana
n Ke
seha
tan
6.1
Berk
emba
ngny
a pe
laya
nan
kese
hata
n ya
ng b
erda
ya sa
ing
6.1.
1Pe
ning
kata
n ku
alita
s pe
laya
nan
yang
ber
daya
sa
ing
6.1.
1.1
Peni
ngka
tan
stan
dar k
ualit
as k
elem
baga
an u
nit l
ayan
an k
eseh
atan
146 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
C. Memperkuat Fondasi Perekonomian yang Berbasis Potensi Lokal dan Berkelanjutan
Fondasi perekonomian yang berbasis potensi lokal adalah salah satu misi penting dalam perencanaan pembangunan Kabupaten Paser. Misi ini tidak hanya berhubungan dengan tingginya pertumbuhan ekonomi, namun juga berhubungan dengan isu pemerataan, keberlanjutan, mitigasi bencana dan responsif gender. Penerapan konsep pemerataan menjadi penting, karena persoalan disparitas di Paser masih besar. Sedangkan penerapan konsep tentang keberlanjutan, mitigasi bencana dan responsif gender menjadi penting untuk dijalankan, agar pembangunan perekonomian di Kabupaten Paser menjadi semakin baik di masa depan.
Secara garis besar konsep-konsep tersebut diletakan ke dalam tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan perekonomian Kabupaten Paser, yang di topang oleh sektor perkebunan, pertanian, perternakan, perikanan, pariwisata, perdagangan dan pengelolaan lahan pasca tambang. Untuk memperkuat fondasi perekonomian yang berbasis potensi lokal dan berkelanjutan maka disusunlah strategi dan arah kebijakan sebagai berikut:
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 147
Tabe
l 6. 3
. Mem
perk
uat f
onda
si p
erek
onom
ian
yang
ber
basi
s po
tens
i lok
al d
an b
erke
lanj
utan
Tuju
anSa
sara
nSt
rate
giAr
ah K
ebija
kan
1.
Men
ingk
atka
n pr
oduk
tivita
s, ku
alita
s da
n ko
ntin
uita
s pro
duks
i pe
rtan
ian,
per
kebu
nan,
pe
tern
akan
dan
per
ikan
an
1.1
Men
ingk
atny
a pr
oduk
tivita
s pe
rtan
ian,
per
kebu
nan,
pet
erna
kan
dan
peri
kana
n
1.1.
1Pe
ning
kata
n pr
oduk
tivita
s pe
rtan
ian
1.1.
1.1
Peng
emba
ngan
inov
asi I
PTEK
, per
lindu
ngan
laha
n da
n pe
mbe
rday
aan
peny
uluh
per
tani
an se
cara
mer
ata
dan
berk
elan
juta
n
1.1.
2Pe
ning
kata
n pr
oduk
tivita
s pe
rkeb
unan
1.1.
2.1
Peng
emba
ngan
inov
asi I
PTEK
dan
pem
berd
ayaa
n pe
nyul
uh
lapa
ngan
per
kebu
nan
seca
ra m
erat
a da
n be
rkel
anju
tan
1.1.
3Pe
ning
kata
n pr
oduk
tivita
s pe
tern
akan
1.1.
3.1
Peng
emba
ngan
inov
asi I
PTEK
dan
pen
angg
ulan
gan
peny
akit
tern
ak se
cara
mer
ata
dan
berk
elan
juta
n
1.1.
4Pe
ning
kata
n pr
oduk
tivita
s pe
rika
nan
1.1.
4.1
Peng
emba
ngan
bud
iday
a pe
rika
nan
seca
ra b
erke
lanj
utan
148 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Tuju
anSa
sara
nSt
rate
giAr
ah K
ebija
kan
1.2
Men
ingk
atny
a ku
alita
s pro
duk
pert
ania
n, p
erke
buna
n, p
eter
naka
n da
n pe
rika
nan
1.2.
1Pe
ning
kata
n ku
alita
s pro
duk
pert
ania
n
1.2.
1.1
Peng
emba
ngan
kua
litas
pro
duk
pert
ania
n
1.2.
1.2
Peng
emba
ngan
sent
ra p
rodu
ksi p
erta
nian
1.2.
2Pe
ning
kata
n ku
alita
s pro
duk
perk
ebun
an
1.2.
2.1
Peng
emba
ngan
kua
litas
pro
duk
perk
ebun
an
1.2.
2.2
Peng
emba
ngan
sent
ra p
rodu
ksi p
erke
buna
n
1.2.
3Pe
ning
kata
n ku
alita
s pro
duk
pete
rnak
an
1.2.
3.1
Peng
emba
ngan
kua
litas
pro
duk
pete
rnak
an
1.2.
3.2
Peng
emba
ngan
sent
ra p
rodu
ksi p
eter
naka
n
1.2.
4Pe
ning
kata
n ku
alita
s pro
duk
peri
kana
n
1.2.
4.1
Peng
emba
ngan
kua
litas
pro
duk
peri
kana
n
1.2.
4.2
Peng
emba
ngan
sent
ra p
rodu
ksi p
erik
anan
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 149
Tuju
anSa
sara
nSt
rate
giAr
ah K
ebija
kan
1.3
Men
ingk
atny
a ko
ntin
uita
s pro
duks
i pe
rtan
ian,
per
kebu
nan,
pet
erna
kan
dan
peri
kana
n
1.3.
1Pe
ning
kata
n ko
ntin
uita
s pr
oduk
si p
erta
nian
1.3.
1.1
Peni
ngka
tan
kete
rsed
iaan
, cad
anga
n da
n m
utu
prod
uk p
erta
nian
se
cara
ber
kela
njut
an
1.3.
2Pe
ning
kata
n ko
ntin
uita
s pr
oduk
si p
erke
buna
n
1.3.
2.1
Peni
ngka
tan
kete
rsed
iaan
, cad
anga
n da
n m
utu
prod
uk
perk
ebun
an se
cara
ber
kela
njut
an
1.3.
3Pe
ning
kata
n ko
ntin
uita
s pr
oduk
si p
eter
naka
n
1.3.
3.1
Peni
ngka
tan
kete
rsed
iaan
, cad
anga
n da
n m
utu
prod
uk
pete
rnak
an se
cara
ber
kela
njut
an
1.3.
4Pe
ning
kata
n ko
ntin
uita
s pr
oduk
si p
erik
anan
1.3.
4.1
Peni
ngka
tan
kete
rsed
iaan
, cad
anga
n da
n m
utu
prod
uk
peri
kana
n se
cara
ber
kela
njut
an
2. M
enge
mba
ngka
n pa
riw
isat
a be
rbas
is
mas
yara
kat y
ang
berk
elan
juta
n
2.1
Men
ingk
atny
a pa
rtis
ipas
i m
asya
raka
t dal
am p
enge
lola
an
pari
wis
ata
2.1.
1Pe
ning
kata
n pa
rtis
ipas
i m
asya
raka
t dal
am p
enge
lola
an
pari
wis
ata
2.1.
1.1
Pem
berd
ayaa
n m
asya
raka
t di b
idan
g pa
riw
isat
a se
cara
be
rkel
anju
tan
2.2
Men
ingk
atny
a ko
ntri
busi
par
iwis
ata
terh
adap
per
ekon
omia
n lo
kal
2.2.
1Pe
ning
kata
n ko
ntri
busi
pa
riw
isat
a te
rhad
ap
pere
kono
mia
n lo
kal
2.2.
1.1
Peng
emba
ngan
pot
ensi
wis
ata
daer
ah d
an k
apas
itas m
asya
raka
t da
lam
pen
gelo
laan
sekt
or p
ariw
isat
a
150 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Tuju
anSa
sara
nSt
rate
giAr
ah K
ebija
kan
3.
Men
ingk
atka
n ki
nerj
a Pa
sar
Trad
isio
nal,
Kope
rasi
dan
UM
KM
3.1
Men
ingk
atny
a ki
nerj
a UM
KM3.
1.1
Peng
emba
ngan
UM
KM3.
1.1.
1Pe
ngem
bang
an k
apas
itas m
anaj
emen
UM
KM se
cara
men
yelu
ruh
dan
berk
elan
juta
n
3.2
Men
ingk
atny
a ak
ses m
asya
raka
t te
rhad
ap p
asar
trad
isio
nal
3.2.
1Pe
ning
kata
n ak
ses m
asya
raka
t te
rhad
ap p
asar
trad
isio
nal
3.2.
1.1
Peni
ngka
tan
akse
s mas
yara
kat d
an p
erlin
dung
an p
asar
tr
adis
iona
l sec
ara
mer
ata
3.3
Men
ingk
atny
a ko
pera
si a
ktif
3.3.
1Pe
ngem
bang
an k
oper
asi a
ktif
3.3.
1.1
Revi
talis
asi k
oper
asi s
ecar
a m
erat
a da
n be
rkel
anju
tan
3.4
Men
ingk
atny
a ki
nerj
a in
dust
ri k
ecil
men
enga
h
3.4.
1Pe
ngem
bang
an in
dust
ri k
ecil
dan
men
enga
h
3.4.
1.1
Peng
emba
ngan
kec
il da
n m
enen
gah
seca
ra m
erat
a da
n be
rkel
anju
tan
4.
Men
ingk
atka
n ik
lim
inve
stas
i
4.1
Men
ingk
atny
a ku
alita
s ten
aga
kerj
a4.
1.1
Peni
ngka
tan
kual
itas t
enag
a ke
rja
4.1.
1.1
Peni
ngka
tan
kual
itas,
prod
uktiv
itas d
an se
rapa
n te
naga
ker
ja
seca
ra m
erat
a
4.2
Men
ingk
atny
a in
vest
asi
4.2.
1Pe
ning
kata
n in
vest
asi n
on-
tam
bang
dan
non
-saw
it se
rta
peni
ngka
tan
kine
rja
pela
yana
n pe
rijin
an te
rpad
u
4.2.
1.1
Peni
ngka
tan
nila
i inv
esta
si d
an k
iner
ja p
elay
anan
per
ijina
n se
cara
ber
kela
njut
an
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 151
Tuju
anSa
sara
nSt
rate
giAr
ah K
ebija
kan
5.
Men
ingk
atka
n ku
alita
s lin
gkun
gan
hidu
p
5.1
Men
urun
nya
laju
def
ores
tasi
(Laj
u de
fore
stas
i dan
kaw
asan
hut
an li
ndun
g di
band
ingk
an lu
as w
ilaya
h)
5.1.
1Pe
ngua
tan
regu
lasi
pe
rlin
dung
an h
utan
dan
pe
mbe
rday
aan
seki
tar h
utan
5.1.
1.1
Peng
uata
n re
gula
si, p
embe
rday
aan
mas
yara
kat d
an k
onse
rvas
i lin
gkun
gan
seca
ra b
erke
lanj
utan
5.2
Men
ingk
atny
a ar
ea k
onse
rvas
i a.
DAS
b.
Kaw
asan
pen
anam
an m
angr
ove
c. Lu
as H
CV d
i kaw
asan
hut
an
5.2.
1Pe
rbai
kan
kons
erva
si D
AS,
kaw
asan
man
grov
e da
n H
CV d
i ka
was
an h
utan
5.2.
1.1
Peni
ngka
tan
area
kon
serv
asi m
angr
ove,
luas
HCV
dan
DAS
di
Kand
ilo, T
elak
e se
rta
Lam
baka
n
5.3
Men
ingk
atny
a lu
as a
rea
pasc
a ta
mba
ng
yang
rekl
amas
i dan
reha
bilit
asi
5.3.
1Pe
ning
kata
n re
klam
asi d
an
reha
bilit
asi l
ahan
pas
ca ta
mba
ng
5.3.
1.1
Peni
ngka
tan
jum
lah
rekl
amas
i dan
reha
bilit
asi l
ahan
pas
ca
tam
bang
152 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
D. Meningkatkan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan
Tata kelola pemerintahan memegang peran penting dalam proses pembangunan daerah. Isu tata kelola berkaitan dengan kapasitas aparatur pemerintah sekaligus seperangkat kelembagaan beserta prinsip yang menjamin kelancaran proses perencanaan pembangunan beserta pelaksanaan pembangunan atau penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat. Maka dalam mencapai misi 4, beserta tujuan dan sasarannya, dibutuhkan strategi dan arah kebijakan, dimana keduanya berfungsi menjaga capaian baik yang telah diperoleh dalam proses pembangunan sebelumnya, sekaligus jika capaian sebelumnya masih kurang, maka strategi dan arah kebijakan berguna sebagai pandu arah agar kedepan mampu meningkatkan capaian yang semakin baik dari tahun ke tahun.
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 153
Tabe
l 6. 4
. Men
ingk
atka
n Ku
alita
s Ta
ta K
elol
a Pe
mer
inta
han
MIS
I 4: M
enin
gkat
kan
Kual
itas
Tat
a Ke
lola
Pem
erin
taha
n
Tuju
anSa
sara
nSt
rate
giAr
ah K
ebija
kan
4.1
. Men
ingk
atka
n ak
unta
bilit
as
dan
tran
spar
ansi
pe
mer
inta
h da
erah
4.1
.1. M
enin
gkat
nya
kual
itas
tata
adm
inis
tras
i dan
ke
uang
an p
emer
inta
h da
erah
4.1
.1.1
. Pen
capa
ian
opin
i BPK
WTP
(Waj
ar
Tanp
a Pe
ngec
ualia
n)
4.1.1.1.1.PelaksanaanAPBDyangsemakinefektifdanefisien
4.1
.1.2
. Pen
gopt
imal
an te
knol
ogi i
nfor
mas
i da
lam
pen
gelo
laan
keu
anga
n da
erah
4.1
.1.2
.1. P
enin
gkat
an e
fekt
ivita
s pen
ggun
aan
SIM
DA
4.1.
1.3.
Pen
gopt
imal
an k
iner
ja T
EPRA
(Tim
Ev
alua
si d
an P
enga
was
an R
ealis
asi A
ngga
ran)
4.1.
1.3.
1. P
elak
sana
an e
valu
asi d
an p
enga
was
an se
cara
ber
kala
4.1.
1.3.
2. P
engu
atan
kap
asita
s ten
aga
TEPR
A
4.1
.1.4
. Pen
yela
rasa
n pe
ncap
aian
WTP
den
gan
peni
ngka
tan
kese
jaht
eraa
n ra
kyat
4.1
.1.4
.1. A
loka
si a
ngga
ran
yang
ber
foku
s pad
a pe
ncap
ain
visi
Ka
bupa
ten,
yak
ni d
alam
rang
ka se
mak
in m
enin
gkat
kan
akse
s da
n ku
alita
s pel
ayan
an k
epad
a m
asya
raka
t
4.1.1.5.Mengintensifkanupayapencapaian
nila
i LAK
IP y
ang
sem
akin
men
ingk
at d
ari
tahu
n ke
tahu
n
4.1
.1.5
.1. P
enyu
suna
n LA
KIP
berb
asis
pad
a si
nerg
itas k
iner
ja
anta
r dok
umen
per
enca
naan
4.1.1.5.2.Mem
perkuatidentifikasidataIKU(IndikatorKinerja
Utam
a) d
an IK
K (I
ndik
ator
Kin
erja
Kun
ci)
4.1.
1.5.
3. M
empe
rkua
t bas
is d
ata
mel
alui
ket
erse
diaa
n da
taba
se
kine
rja
dari
tahu
n ke
tahu
n
4.1.
1.5.
4. M
empe
rkua
t pen
gaw
asan
dan
pen
ilaia
n la
pora
n ki
nerj
a
4.1.
1.6.
Pen
yusu
nan
LPPD
ber
dasa
rkan
ca
paia
n pe
mba
ngun
an ri
il4.
1.1.
6.1.
Men
ingk
atka
n m
onito
ring
dan
eva
luas
i cap
aian
pe
mba
ngun
an
4.1.
1.7.
Pen
yusu
nan
LKPJ
dan
LKP
J AM
J be
rdas
arka
n ca
paia
n pe
mba
ngun
an ri
il4.1.1.7.1.Mem
perkuatidentifikasipersoalandansolusipada
setia
p ur
usan
pem
erin
taha
n at
au S
KPD
4.1.
1.8.
Opt
imal
isas
i sum
ber p
enda
pata
n da
erah
4.1.1.8.1.Intensifikasipem
ungutanPBB
4.1.
1.9.
Pen
ingk
atan
kua
litas
tata
keu
anga
n de
sa4.
1.1.
9.1.
Pen
ingk
atan
kap
asita
s pen
yusu
nan
APBD
es
154 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
MIS
I 4: M
enin
gkat
kan
Kual
itas
Tat
a Ke
lola
Pem
erin
taha
n
Tuju
anSa
sara
nSt
rate
giAr
ah K
ebija
kan
4.1.
2 M
enin
gkat
nya
akse
s te
rhad
ap in
form
asi p
ublik
4.1.
2.1.
Tra
nspa
rans
i kin
erja
keu
anga
n da
erah
da
n ca
paia
n pe
mba
ngun
an se
ktor
al4.
1.2.
1.1.
Tra
nspa
rans
i alo
kasi
bel
anja
dae
rah
4.1.
2.1.
2. T
rasp
aran
si k
iner
ja p
enda
pata
n da
erah
4.1.
2.1.
3. T
rans
para
nsi c
apai
an k
iner
ja se
ktor
al a
tau
setia
p ur
usan
pem
erin
taha
n
4.1.
2.2.
Pen
guat
an k
elem
baga
an p
enge
lola
in
form
asi d
an d
okum
en4.
1.2.
2.1.
Pem
bent
ukan
PPI
D (P
ejab
at P
enge
lola
Info
rmas
i dan
Do
kum
enta
si) d
i set
iap
SKPD
4.1.
2.3.
Pem
anfa
atan
ber
baga
i med
ia se
baga
i sa
rana
tran
spar
ansi
4.1.
2.3.
1. O
ptim
alis
asi p
eran
med
ia d
alam
jari
ngan
(onl
ine)
se
baga
i sar
ana
publ
ikas
i/tr
ansp
aran
si
4.1.
2.3.
2. P
enin
gkat
an e
fekt
ivita
s dan
caku
pan
med
ia ce
tak
seba
gai s
aran
pub
likas
i
4.1.
2.4.
Pen
ingk
atan
aks
es te
rhad
ap in
form
asi
mel
alui
opt
imal
isas
i per
an m
edia
dal
am
jari
ngan
(onl
ine)
4.1.
2.4.
1. K
eter
sedi
aan
info
rmas
i pel
ayan
an y
ang
mem
adai
, te
ruta
ma
terk
ait m
ekan
ism
e/pr
osed
ur se
rta
biay
a pe
ngur
usan
pe
rijin
an
4.1.2.4.2.Efisiensipengurusanperijinanmelaluipem
anfaatan
med
ia o
nlin
e
4.1.2.5.Meningkatkanefisiensi,efektivitas,
tran
spar
ansi
, per
sain
gan
seha
t, da
n ak
unta
bilit
as d
alam
pel
aksa
naan
pen
gada
an
bara
ng/j
asa
pem
erin
tah
4.1.
2.5.
1. P
elak
sana
an la
yana
n pe
ngad
aan
seca
ra e
lekt
roni
k (L
PSE)
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 155
MIS
I 4: M
enin
gkat
kan
Kual
itas
Tat
a Ke
lola
Pem
erin
taha
n
Tuju
anSa
sara
nSt
rate
giAr
ah K
ebija
kan
4.2.
Men
ingk
atka
n si
nerg
i per
enca
naan
pe
mba
ngun
an d
aera
h
4.2.
1. M
enin
gkat
nya
sine
rgi
anta
ra d
okum
en p
eren
cana
an
deng
an d
okum
en
peng
angg
aran
4.2.
1.1.
Men
jadi
kan
RPJM
D da
n Re
nstr
a SK
PD
seba
gai p
andu
ara
h pe
ngan
ggar
an ta
huna
n4.
2.1.
1.1.
Pen
yusu
nan
doku
men
pen
gang
gara
n te
knis
be
rdas
arka
n pa
gu in
dika
tif R
PJM
D
4.2.
1.1.
2. A
loka
si a
ngga
ran
pada
setia
p se
ktor
/SKP
D be
rdas
arka
n ke
rang
ka p
enda
naan
pro
gram
dan
keg
iata
n pa
da
rens
tra
SKPD
4.2.
1.1.
3. P
enin
gkat
an k
apas
itas p
enyu
suna
n AP
BDes
4.2.
1.2.
Men
jadi
kan
pela
ksan
aan
RPJM
D da
n Re
nstr
a SK
PD se
suai
den
gan
doku
men
pe
renc
anaa
n
4.2.
1.2.
1. P
enyu
suna
n do
kum
en p
enge
ndal
ian
dan
eval
uasi
RP
JMD
dan
Rens
tra
SKPD
4.2.
2. M
enin
gkat
nya
sine
rgi
anta
r dok
umen
per
enca
naan
4.2.
2.1.
Pen
ingk
atan
kep
atuh
an te
rhad
ap
RTRW
4.2.
2.1.
1. R
enca
na p
enat
aan
ruan
g da
n pe
man
faat
ruan
g pa
da
RPJM
D, R
KPD
sert
a re
nstr
a da
n re
nja
SKPD
ber
dasa
rkan
zon
asi
dan
pem
anfa
atan
yan
g te
lah
diat
ur d
alam
RTR
W
4.2.
2.1.
2. P
enin
gkat
an p
enga
was
an d
an p
enge
ndal
ian
terh
adap
pe
man
faat
an ru
ang
4.2.
2.2.
Pen
yusu
nan
RKPD
yan
g m
empe
rhat
ikan
skal
a pr
iori
tas,
urge
nsi d
an
bers
ifat t
emat
ik se
tiap
tahu
n
4.2.
2.2.
1. P
enyu
suna
n be
rsifa
t tem
atik
dan
mem
puny
ai fo
kus
setia
p ta
hun,
yak
ni fo
kus p
ada
penc
apai
an v
isi R
PJM
D be
rupa
se
jaht
era,
pin
tar,
seha
t, m
erat
a da
n be
rkel
anju
tan
4.2.2.3.Peningkatanresponsifitasterhadap
dina
mik
a so
sial
4.2.
2.3.
1. P
eren
cana
an p
emba
ngun
an y
ang
mem
perh
atik
an
perk
emba
ngan
sert
a di
nam
ika
lingk
unga
n re
gion
al m
aupu
n in
tern
asio
nal
4.2.
2.3.
2. P
enat
aan
wila
yah
perb
atas
an
4.2.2.4.Pengidentifikasiankebutuhan
pem
bang
unan
sekt
oral
dar
i tah
un k
e ta
hun
4.2.
2.4.
1. M
enin
gkat
kan
sine
rgi a
ntar
a te
rget
pen
capa
ian
rang
kaia
n vi
si R
PJM
D de
ngan
keb
utuh
an se
ktor
al se
tiap
tahu
n
156 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
MIS
I 4: M
enin
gkat
kan
Kual
itas
Tat
a Ke
lola
Pem
erin
taha
n
Tuju
anSa
sara
nSt
rate
giAr
ah K
ebija
kan
4.2.
2.5.
Pen
yusu
nan
renj
a SK
PD y
ang
sine
rgi
deng
an re
nstr
a SK
PD4.
2.2.
5.1.
Pen
yusu
nan
Renj
a SK
PD y
ang
mem
perh
atik
an sk
ala
prio
rita
s Ren
stra
SKP
D se
tiap
tahu
n
4.2.
2.5.
2. P
enyu
suna
n Re
nja
SKPD
, sel
ain
berd
asar
kan
Rens
tra
SKPD
juga
ber
basi
s has
il ki
nerj
a ta
hun
sebe
lum
nya
dan
fore
cast
ing
kond
isi k
edep
an
4.2.
2.6.
Pen
yusu
nan
RPJM
Des y
ang
men
gacu
pa
da R
PJM
D Ka
bupa
ten
4.2.
2.6.
1. P
enyu
suna
n RP
JMDe
s yan
g m
empe
rhat
ikan
skal
a pr
iori
tas d
an a
rah
pem
bang
unan
dae
rah
dala
m se
tiap
tahu
n
4.2.
2.6.
2. P
enyu
suna
n pe
ratu
ran
kepa
la d
aera
h te
rkai
t Sis
tem
Pe
renc
anaa
n Pe
mba
ngun
an D
aera
h ya
ng m
engh
ubun
gkan
RP
JMD
deng
an R
PJM
Des
4.3.
Men
ingk
atan
ki
nerj
a pe
laya
nan
pem
erin
tah
daer
ah
4.3.
1. M
enin
gkat
nya
kapa
sita
s ap
arat
ur p
emer
inta
h da
erah
4.3.
1.1.
Men
ingk
atka
n ka
pasi
tas s
umbe
r day
a ap
arat
ur4.
3.1.
1.1.
Pel
aksa
naan
dik
lat s
truk
tura
l bag
i pem
angk
u ja
bata
n ba
ru
4.3.1.1.2.Mengintensifkanpelaksanaandiklatfungsionaldan
pend
alam
an m
ater
i
4.3.1.2.Mengintensifkanpem
binaandan
peng
emba
ngan
apa
ratu
r4.
3.1.
2.1.
Pen
gada
an C
PNS
berd
asar
kan
anal
isis
keb
utuh
an
daer
ah y
ang
urge
n
4.3.
1.2.
2. P
engi
sian
jaba
tan
berd
asar
kan
inst
rum
en a
nalis
is
jaba
tan
dan
lata
r bel
akan
g pe
ndid
ikan
4.3.
1.2.
3. P
embe
rian
ban
tuan
tuga
s bel
ajar
dan
ikat
an d
inas
yan
g m
erat
a na
mun
dis
erta
i pro
ses s
elek
si y
ang
keta
t
4.3.
1.2.
4. P
embe
rian
tunj
anga
n be
rbas
is k
iner
ja
4.3.
1.3.
Pen
ingk
atan
pen
gaw
asan
inte
rnal
di
lingk
unga
n pe
mer
inta
h da
erah
4.3.
1.3.
1. P
enan
gan
kasu
s pen
gadu
an d
an te
mua
n pe
ngaw
asan
se
cara
tepa
t
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 157
MIS
I 4: M
enin
gkat
kan
Kual
itas
Tat
a Ke
lola
Pem
erin
taha
n
Tuju
anSa
sara
nSt
rate
giAr
ah K
ebija
kan
4.3.
2. M
enin
gkat
nya
kual
itas
pela
yana
n pu
blik
4.3.
2.1.
Pen
ingk
atan
pel
ayan
an a
dmin
istr
asi
kepe
ndud
ukan
dan
pen
cata
tan
sipi
l4.
3.2.
1.1.
Pen
ingk
atan
aks
es p
elay
anan
KTP
4.3.
2.1.
2. P
enin
gkat
an a
kses
pel
ayan
an K
K
4.3.
2.1.
3. P
enin
gkat
an a
kses
pel
ayan
an a
kta
kela
hira
n
4.3.
2.2.
Pen
ingk
atan
pel
ayan
an te
rhad
ap
kebu
tuha
n ke
aman
an d
an k
eter
tiban
lin
gkun
gan
mas
yara
kat
4.3.
2.2.
1. P
enin
gkat
an ca
kupa
n pa
trol
i Sat
pol P
P
4.3.
2.2.
2. M
enja
ga k
eter
sedi
aan
SDM
Sat
pol P
P da
n pe
tuga
s Li
nmas
4.3.
2.2.
3. P
enin
gkat
an k
etep
atan
dan
kec
epat
an p
enye
lesa
ian
pela
ngga
ran
kete
rtib
an, k
eten
tram
an d
an k
eind
ahan
4.3.
2.3.
Pen
ingk
atan
pel
ayan
an p
ence
gaha
n da
n pe
nang
gula
ngan
ben
cana
4.3.
2.3.
1. P
enin
gkat
an sa
ran
oper
asio
nal p
enan
ggul
anga
n be
ncan
a ke
baka
ran
4.3.
2.3.
2. P
enin
gkat
an w
aktu
tang
gap
pena
ngan
an b
enca
na
4.3.
2.4.
Pen
ingk
atan
pel
ayan
an k
eara
sipa
n4.
3.2.
4.1.
Pen
ingk
atan
pel
ayan
an in
form
asi a
rsip
4.3.
2.4.
2. P
enin
gkat
an k
ualit
as si
stem
adm
inis
tras
i pen
gars
ipan
4.3.
2.5.
Pen
ingk
atan
pel
ayan
an p
eriz
inan
satu
pi
ntu
4.3.
2.5.
1. P
enye
leng
gara
an p
eriz
inan
satu
pin
tu
4.3.
2.6.
Pen
ingk
atan
stan
dar p
elay
anan
4.3.
2.6.
1. P
elak
sana
an S
PM
4.3.
2.6.
2. P
erum
usan
dan
pel
aksa
naan
stan
dar p
elay
anan
seba
gai
peng
emba
ngan
SPM
4.3.
2.6.
Pen
yusu
nan
renc
ana
aksi
pen
cega
han
dan
pem
bera
ntas
an k
orup
si4.
3.2.
6.1.
Koo
rdin
asi d
enga
n Ke
men
dagr
i dan
Bap
pena
s ses
uai
deng
an a
man
at In
pres
No.
7 Ta
hun
2015
4.3.
2.6.
2. M
emba
ngun
kem
itraa
n de
ngan
KPK
dan
apa
rat
pene
gak
huku
m d
i dae
rah
4.3.
2.7.
Pel
emba
gaan
dan
pen
ingk
atan
pe
laks
anaa
n in
ovas
i dae
rah
4.3.
2.7.
1. P
erum
usan
per
atur
an k
epal
a da
erah
tent
ang
inov
asi
daer
ah
158 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
MIS
I 4: M
enin
gkat
kan
Kual
itas
Tat
a Ke
lola
Pem
erin
taha
n
Tuju
anSa
sara
nSt
rate
giAr
ah K
ebija
kan
4.4.
Men
ingk
atka
n pa
rtis
ipas
i pub
lik
dala
m p
rose
s pe
mba
ngun
an
4.4.
1. M
enin
gkat
nya
part
isip
asi p
ublik
4.4.
1.1.
Pen
ingk
atan
foru
m p
artis
ipas
i dan
pe
rlua
san
akse
s bag
i mas
yara
kat
4.4.
1.1.
1. P
enin
gkat
an p
elak
sana
an m
usre
nban
g di
sem
ua d
esa
4.4.
1.1.
2. P
enye
diaa
n un
it la
yana
n pe
ngad
uan
mas
yara
kat
4.4.
1.1.
3. P
enin
gkat
an k
egia
tan
tem
u la
ngsu
ng d
an d
ialo
g an
tara
pi
mpi
nan
daer
ah d
enga
n m
asya
raka
t, te
ruta
ma
di k
awas
an
pede
saan
dan
ped
alam
an
4.4.
1.1.
4. E
fekt
ivita
s pel
aksa
naan
pub
lic h
eari
ng d
an k
egia
tan
rese
s ang
gota
DPR
D
4.4.
1.2.
Pen
ingk
atan
pen
didi
kan
polit
ik
mas
yara
kat
4.4.
1.2.
1. P
engu
atan
per
an m
asya
raka
t sip
il da
lam
pem
bang
unan
da
erah
4.4.
1.2.
2. P
enin
gkat
an p
artis
ipas
i pem
ilih
dala
m p
emili
han
umum
4.4.
2. M
enin
gkat
nya
aspi
rasi
mas
yara
kat y
ang
ditin
dakl
anju
ti m
elal
ui
berb
agai
keb
ijaka
n pe
mer
inta
h da
erah
4.4.
2.1.
Men
jadi
kan
aspi
rasi
mas
yara
kat
seba
gai b
asis
uta
ma
dala
m p
erum
usan
ke
bija
kan
sert
a pe
laks
anaa
n pr
ogra
m d
an
kegi
atan
pem
erin
tah
daer
ah
4.4.
2.1.
1. M
enja
dika
n as
pira
si m
asya
raka
t seb
agai
das
ar d
an
mas
ukan
di d
alam
RKP
D da
n Re
nja
SKPD
4.4.
2.1.
2. P
enin
gkat
an ti
ndak
lanj
ut d
an re
alis
asi a
tas a
duan
m
asya
raka
t yan
g m
asuk
dal
am u
nit l
ayan
an p
enga
duan
4.4.
2.1.
3. P
enin
gkat
an ti
ndak
lanj
ut d
an re
alis
asi a
tas a
spir
asi
mas
yara
kat y
ang
disa
mpa
ikan
dal
am k
egia
tan
dial
og d
enga
n pi
mpi
nan
daer
ah
4.4.
2.1.
4. P
enin
gkat
an re
alis
asi a
spir
asi m
asya
raka
t di d
alam
pu
blic
hea
ring
dan
keg
iata
n re
ses u
ntuk
men
jadi
per
da
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 159
E. Kohesivitas Sosial, Budaya dan Adat Istiadat lokal
Misi Kabupaten Paser dalam penguatan kohesivitas sosial, budaya dan adat istiadat lokal memiliki arti penting sebagai basis pembangunan sektor lain sekaligus untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Misi ini mengandung beberapa nilai utama berupa pengakuan terhadap masyarakat lokal (rekognisi), pemerataan hasil-hasil pembangunan (equity dan equality), pelibatan masyarakat dalam proses pembangunan (partisipatif), dan pemberian perhatian terhadap kelompok-kelompok marjinal, seperti perempuan, lansia, anak, penyandang disabilitas, dan sebagainya. Pengarusutamaan nilai-nilai tersebut dalam proses pembangunan diharapkan akan dapat menciptakan stabilitas sosial yang merupakan pra-syarat sekaligus tujuan pembangunan daerah. Nilai-nilai tersebut menjiwai perwujudan misi kelima Kabupaten Paser yang diterjemahkan dalam berbagai tujuan, sasaran, strategi dan arah kebijakan pembangunan daerah selama lima tahun mendatang, sebagaimana terlihat pada tabel berikut:
Misi 5: Memperkuat Kohesivitas Sosial, budaya dan adat istiadat lokal
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
1Meningkat-kan rekognisi dan promosi
1.1Meningkatnya akses masyarakat lokal untuk berpartisipasi dalam berbagai proses pembangunan
1.1.1Pelibatan masyarakat lokal dalam perencanaan pembangunan
1.1.1.1Pelibatan komunitas adat terpencil (KAT) dalam proses pembangunan
1.2Meningkatnya akses perempuan untuk berpartisipasi dalam berbagai proses pembangunan
1.2.1Pengarus-utamaan gender
1.2.1.1Pelibatan perempuan dalam partai politik dan jabatan publik
1.3Meningkatnya peran serta pemuda dalam pembangunan
1.3.1Pengembangan kepemudaan dan olah raga
1.3.1.1Pengembangan sarana dan prasarana olah raga
1.4Meningkatnya promosi nilai-nilai kearifan lokal dalam pembangunan
1.4.1Promosi nilai-nilai budaya lokal
1.4.1.1Pengembangan nilai-nilai budaya lokal dan pengelolaan keragaman budaya
160 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Misi 5: Memperkuat Kohesivitas Sosial, budaya dan adat istiadat lokal
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
2Meningkat-kan stabilitas sosial
2.1Meningkatnya kerukunan antar masyarakat
2.1.1Penguatan forum adat dan forum keagamaan
2.1.1.1Pengembangan wawasan kebangsaan bagi kelompok adat dan kelompok keagamaan
2.2Meningkatnya keamanan dan ketertiban masyarakat
2.2.1Pengarusutamaan sistem keamanan berbasis masyarakat
2.2.1.1Pengembangan kelompok-kelompok keamanan lingkungan di level komunitas
2.3Meningkatnya akses bantuan bagi masyarakat yang terkena bencana sosial
2.3.1Penyediaan bantuan bagi korban bencana sosial
2.3.1.1Pemberian bantuan bagi korbankonfliksosial
2.4Meningkatnya akses bantuan bagi masyarakat yang terkena bencana alam
2.4.1Promosi desa tanggap bencana
2.4.1.1Penyediaan bantuan bagi korban bencana alam dan sosialisasi desa tanggap bencana
2.5Meningkatnya perlindungan sosial bagi masyarakat
2.5.1Perlindungan dan pemberdayaan fakir miskin
2.5.1.1Pemberian bantuan sosial bagi KK Miskin
2.5.2Perlindungan dan pemberdayaan penyandang disabilitas
2.5.2.1Pemberian bantuan penyandang disabilitas
2.5.3Perlindungan dan pemberdayaan lanjut usia terlantar
2.5.3.1Pemberian bantuan lanjut usia terlantar
2.5.4Perlindungan anak dan anak balita terlantar
2.5.4.1Pemberian bantuan anak terlantar dan anak balita terlantar
2.6 Meningkatnya perlindungan bagi perempuan
2.6.1Perlindungan perempuan
2.6.1.1Peningkatan penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 161
Misi 5: Memperkuat Kohesivitas Sosial, budaya dan adat istiadat lokal
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
2.7Meningkatnya perwujudan hak anak
2.7.1Promosi hak-hak anak
2.7.1.1Peningakatan penanganan kasus kekerasan anak di rumah tangga (KDRT)
2.6.1.2Pengembangan kabupaten layak anak berbasis pada kampung/desa, sekolah dan puskesmas
3Meningkatkan pengelolaan kependudukan
3.1Meningkatnya ketersediaan data kependudukan yang selalu diperbaharui
3.1.1Percepatan e-ktp
3.1.1.1Peningkatan pelayanan e-ktp di tiap-tiap kecamatan
3.2Meningkatnya pengendalian dan pengelolaan migrasi
3.2.1Penguatan akulturasi dan asimilasi antara penduduk asli dan pendatang
3.2.1.1Pelibatan masyarakat lokal dalam pengembangan wilayah transmigrasi
Seluruh uraian pada Bab ini merupakan tahapan logis yang harus langsung diikuti oleh penetapan program-program prioritas dan strategis yang ada di Bab selanjutnya. Penentuan program-program ini selanjutnya harus bisa menjadi jawaban yang sinergis dan terhubung dengan strategi dan arah kebijakan yang sudah ditentukan, juga dengan jenis-jenis kegiatan pembangunanyangdirencanakan.Strategidanarahkebijakanadalahrefleksikritis mengenai bagaimana dan mengapa serta di mana sebuah program harus diimplementasikan. Alasan-alasan logis-rasional yang ada di Bab VI menjadi jaminan bahwa program dan kegiatan pembangunan yang akan dibahas pada Bab-Bab selanjutnya akan menjadi kristalisasi kajian dan analisis yang berkesinambungan.
162 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
BAB VIIKEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Kebijakan umum dan program pembangunan Kabupaten Paser periode 2016 – 2020 akan dipaparkan di dalam Bab 7 ini. Kelima misi pembangunan tersebut sekaligus merupakan cerminan dari isu-isu paling strategis yang dihadapi oleh pemerintah dan masyarakat Kabupaten Paser sehingga dapat saling menopang dan berkontribusi dalam pencapaian visi secara berkelanjutan. Oleh karena itu dalam implementasi kelima misi tersebut dibutuhkan kesatuan yang sinergis dari setiap SKPD dalam merumuskan sasaran dalam indikator yang terukur, efektif dan tepat kepada kelompok sasaran. Agar mendapatkan gambaran yang lebih rinci, bagian ini akan lebih jelas memberikan uraian mulai dari tujuan pembangunan, sasaran yang akan dicapai, indikator capaian kinerja sampai pada SKPD yang bertanggung jawab atas setiap program pembangunan.
Suatu program pembangunan daerah secara teknokratis diterjemahkan dalam kinerja program berbasis urusan yang sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD. Program prioritas bagi penyelenggaraan urusan pemerintahan dilakukan agar setiap urusan (wajib atau pilihan) dapat diselenggarakan setiap tahun tanpa terpengaruh secara langsung dengan kepala daerah. Agar mendapatkan rumusan yang sistematis, rincian program prioritas dipaparkan dalam uraian sasaran dan program prioritas dibawah ini.
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 163
A. MENINGKATKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI, TELEKOMUNIKASI, ENERGI, AIR BERSIH, DAN PEMUKIMAN
Peningkatan infrastruktur transportasi, telekomunikasi, energi, air bersih dan pemukiman adalah salah satu bagian strategis dari rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) Kabupaten Paser periode 2016-2020. Untuk menguatkan misi ini ada beberapa sasaran yang nantinya akan diejawantahkan oleh program pembangunan yang tentunya harus dinahkodai oleh beberapa SKPD yang secara regulatif membidangi urusan baik wajib maupun pilihan.
1. Sasaran dan Program Prioritas Urusan Wajib Layanan Dasar Bidang Infrastruktura. Meningkatnya kualitas Jalan dan Jembatan
1. Pembangunan jembatan
2. Pembangunan jalan
3. Peningkatan kualitas jalan
4. Rehabilitasi dan pemeliharaan jalan
5. Peningkatan sistem informasi dan data base jalan dan jembatan
6. Pembangunan infrastruktur desa (jalan lingkungan)
7. Pembangunan turap/talud/bronjong
8. Program pembangunan sarana dan fasilitas perhubungan
b. Meningkatnya Sumber Air Bersih (Penampungan dan Penyaluran)
1. Program pengembangan kinerja pelayanan air minum/air bersih
2. Penyediaan dan pengolahan air minum/air bersih/air baku
c. Meningkatnya Tata Kelola Air Bersih
1. Pembaruan data base air bersih/air minum
2. Sasaran dan Program Prioritas Urusan Wajib Non Layanan Dasar Perhubungana. Meningkatnya Pelayanan Terminal Angkutan Darat Terpadu
1. Program pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan
2. Program rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana dan fasilitas LLAJ
b. Meningkatnya Moda Transportasi Darat Publik
164 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
1. Program peningkatan pelayanan angkutan
2. Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan
c. Meningkatnya Kualitas Pelabuhan Rakyat
1. Pembangunan dan peningkatan pelabuhan rakyat (perahu ketinting)
d. Meningkatnya Kondisi Dermaga
1. Peningkatan dan pemeliharaan dermaga penyeberangan
e. Meningkatnya Moda Transportasi Sungai dan Laut yang Memadai
1. Pembangunan dan peningkatan sarana dan prasarana pendukung dermaga rakyat
2. Pengembangan sarana dan prasarana transportasi sungai dan laut
3. Sasaran dan Program Prioritas Urusan Pilihan Energia. Meningkatnya Fasilitas Pembangkit Listrik
1. Pembangunan dan pengembangan pusat pengelolaan listrik
2. Pembangunan dan pengembangan pusat-pusat tenaga listrik (PLT Alternatif)
b. Meningkatnya Jaringan Listrik di Kawasan yang Belum Bisa Mengakses Listrik
1. Peningkatan dan fasilitasi pengembangan sarana dan prasarana kelistrikan
4. Sasaran dan Program Prioritas Urusan Wajib Non Layanan Dasar Komunikasia. Meningkatnya Jangkauan Jaringan Komunikasi
1. Pengembangan jaringan komunikasi
2. Pengembangan komunikasi informasi dan media masa
b. Meningkatnya Jangkauan Jaringan Internet
1. Pengembangan jaringan internet
5. Sasaran dan Program Prioritas Urusan Wajib Layanan Dasar Pemukiman/Perumahana. Meningkatnya Kawasan Pemukiman Rakyat yang Berwawasan
Lingkungan dan Antisipatif Bencana
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 165
1. Pengembangan Perumahan Bersanitasi Baik
2. Lingkungan sehat perumahan
b. Meningkatnya Kualitas Sanitasi Pemukiman
1. Pengembangan kinerja pengelolaan persampahan
2. Pengelolaan RTH
166 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Tabe
l 7.1.
Keb
ijaka
n Um
um d
an P
rogr
am P
emba
ngun
an P
emba
ngun
an In
fras
truk
tur T
rans
port
asi,
Tele
kom
unik
asi,
Ener
gi, A
ir Be
rsih
, dan
Pem
ukim
an
NoSa
sara
nSt
rate
giAr
ah K
ebija
kan
Indi
kato
r Sa
sara
n
Targ
et K
iner
jaPr
ogra
m
Pem
bang
unan
Dae
rah
Bida
ng
Uru
san
SKPD
Pe
nang
gung
Ja
wab
Kond
isi A
wal
Ko
ndis
i Ak
hir
1.1.
Men
ingk
atny
a ku
alita
s jal
an d
an
jem
bata
n
1.1.
1. P
enin
gkat
an
Akse
s dan
Kua
litas
Je
mba
tan
untu
k M
empe
rlan
car a
kses
De
sa-P
usat
Kec
amat
an,
dan
Keca
mat
an-P
usat
Ka
bupa
ten
1.1.
1.1.
Pen
ingk
atan
Ak
ses d
an K
ualit
as
Jem
bata
n un
tuk
Mem
perl
anca
r aks
es
Desa
-Pus
at K
ecam
atan
, da
n Ke
cam
atan
-Pus
at
Kabu
pate
n
Pers
enta
se
Jem
bata
n ya
ng
suda
h di
bang
un
terh
adap
tota
l ke
butu
han
64%
Pem
bang
unan
Je
mba
tan
Bina
Mar
ga
1.1.
2. P
enin
gkat
an d
an
Peng
emba
ng-a
n Ja
lan
dan
Kual
itas J
alan
1.1.
2.1.
Fok
us:
Keca
mat
an d
i Wila
yah
Sela
tan
Peda
lam
an L
ong
Kali
dan
Long
Ikis
Pesi
sir L
ong
Ikis
dan
Ku
aro
Panj
ang
Jala
n Ka
bupa
ten
694,
85 K
mPe
mba
ngun
an Ja
lan
Bina
Mar
ga
Peni
ngka
tan
Kual
itas
Jala
nBi
na M
arga
Reha
bilit
asi d
an
Pem
elih
araa
n Ja
lan
Bina
Mar
ga
Peni
ngka
tan
Sist
em
Info
rmas
i dan
Dat
a Ba
se Ja
lan
dan
Jem
bata
n
Bina
Mar
ga
1.1.
3Pe
rbai
kan
pene
rang
an,
ram
bu, j
alur
hija
u da
n sa
lura
n ir
igas
i di
sem
pada
n ja
lan
1.1.
3.1
Khus
us d
i wila
yah-
wila
yah
yang
pad
at d
ilalu
i ke
ndar
aan
Pers
enta
se Ja
lan
Kabu
pate
n Te
rtat
a18
%Pr
ogra
m
Pem
bang
unan
Sa
rana
dan
Fas
ilita
s Pe
rhub
unga
n
Perh
ubun
gan
1.1.
4Pe
ning
kata
n Ku
alita
s dan
Ke
las J
alan
Lin
gkun
gan
1.1.
4.1
Khus
us d
i Des
a-De
sa
Tanj
ung
Har
apan
, Mua
ra
Sam
u, M
uara
Kom
am d
an
Batu
Eng
au
Prog
ram
Pe
mba
ngun
an
Infr
astr
uktu
r Des
a
Keca
mat
an,
BPM
PD, B
ina
Mar
ga
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 167
NoSa
sara
nSt
rate
giAr
ah K
ebija
kan
Indi
kato
r Sa
sara
n
Targ
et K
iner
jaPr
ogra
m
Pem
bang
unan
Dae
rah
Bida
ng
Uru
san
SKPD
Pe
nang
gung
Ja
wab
Kond
isi A
wal
Ko
ndis
i Ak
hir
1.1.
5Pe
ning
kata
n da
n Pe
mba
ngun
an
pene
rang
an ja
lan,
Tur
ap,
Goro
ng-G
oron
g, B
ronj
ong
dan
fasi
litas
pen
duku
ng
jala
n
1.1.
5.1
Pem
bang
unan
Tur
ap d
i lo
kasi
jala
n ya
ng ra
wan
lo
ngso
r dan
am
bles
Pers
enta
se T
urap
di
Wila
yah
Raw
an
Long
sor d
an ta
nah
ambl
es
21%
Prog
ram
Pr
mba
ngun
an T
urap
/Ta
lud/
Bron
jong
Bina
Mar
ga
1.2.
Men
ingk
atny
a pe
laya
nan
term
inal
an
gkut
an d
arat
te
rpad
u
1.2.
1. P
emba
ngun
an d
an
peni
ngka
tan
kual
itas
term
inal
ang
kuta
n da
rat
terp
adu
1.2.
1.1.
Pem
bang
unan
Te
rmin
al d
an T
erm
inal
pe
nduk
ung
di se
mua
Ke
cam
atan
(Fok
us k
e Ke
cam
atan
yan
g be
lum
m
emili
ki te
rmin
al/s
entr
a pe
rhub
unga
n)
Rasi
o Pe
num
pang
An
gkut
an D
arat
te
rhad
ap T
otal
Pe
ndud
uk
Pem
bang
unan
da
n pe
ning
kata
n ku
alita
s ter
min
al
angk
utan
dar
at
terp
adu
1:58
466
Prog
ram
Pe
mba
ngun
an
Pras
aran
a da
n Fa
silit
as P
erhu
bung
an
Perh
ubun
gan
Prog
ram
Reh
abili
tasi
da
n Pe
mel
ihar
aan
Pras
aran
a da
n Fa
silit
as L
LAJ
Perh
ubun
gan
1.3.
Men
ingk
atny
a m
oda
tran
spor
tasi
da
rat p
ublik
1.3.
1. P
enam
baha
n ar
mad
a an
gkut
bar
ang
dan
penu
mpa
ng
Peng
elol
aan
dan
pena
mba
han
arm
ada
angk
ut
Rasi
o An
gkut
an
Umum
terh
adap
Pa
njan
g ja
lan
1Uni
t/1.
6Km
Prog
ram
pen
ingk
atan
pe
laya
nan
angk
utan
wPe
rhub
unga
n
Prog
ram
Pe
mba
ngun
an
Sara
na d
an P
rasa
rana
Pe
rhub
unga
n
Perh
ubun
gan
Koor
dina
si d
enga
n pi
hak
swas
ta/p
engu
asah
a ja
sa
tran
spor
tasi
Peng
emba
ngan
ijin
tray
ek
1.4.
Men
ingk
atny
a Ku
alita
s Pe
labu
han
Raky
at
1.4.
1. P
enge
mba
ng-a
n da
n Pe
ning
kata
n Ku
alita
s De
rmag
a Ra
kyat
1.4.
1.1.
Fok
us k
e w
ilaya
h-w
ilaya
h pe
sisi
r yan
g po
tens
ial s
ebag
ai se
ntra
ek
onom
i
Jum
lah
Derm
aga
Pera
hu K
ecil
(Ket
intin
g)
3 Un
itPe
mba
ngun
an
dan
Peni
ngka
tan
Pela
buha
n Ra
kyat
(P
erah
u Ke
tintin
g)
Perh
ubun
gan
168 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
NoSa
sara
nSt
rate
giAr
ah K
ebija
kan
Indi
kato
r Sa
sara
n
Targ
et K
iner
jaPr
ogra
m
Pem
bang
unan
Dae
rah
Bida
ng
Uru
san
SKPD
Pe
nang
gung
Ja
wab
Kond
isi A
wal
Ko
ndis
i Ak
hir
1.5.
Men
ingk
atny
a ko
ndis
i Der
mag
a1.
5.1.
Pen
gem
bang
an
dan
Peni
ngka
tan
Kual
itas
Pela
buha
n
1.5.
1.1.
Mem
perc
epat
ak
ses b
aran
g da
n ja
sa
khus
usny
a un
tuk
wila
yah
Tanj
ung
Har
apan
dan
Pe
sisi
r lai
nnya
yan
g su
lit te
rhub
ung
mel
alui
tr
ansp
orta
si d
arat
Pers
enta
se S
aran
a da
n Pr
asar
ana
pend
ukun
g De
rmag
a ko
ndis
i ba
ik
65%
Peni
ngka
tan
dan
Pem
elih
araa
n De
rmag
a Pe
nyeb
eran
gan
Perh
ubun
gan
1.6.
Men
ingk
atny
a M
oda
Tran
spor
tasi
Su
ngai
dan
Lau
t ya
ng M
emad
ai
1.6.
1. P
enam
baha
n da
n Pe
ngem
bang
an
Tray
ek A
ngku
tan
Umum
(S
unga
i/La
ut)
1.6.
1.1.
Mem
perc
epat
ak
ses b
aran
g da
n ja
sa
khus
usny
a un
tuk
wila
yah
Tanj
ung
Har
apan
dan
Pe
sisi
r lai
nnya
yan
g su
lit te
rhub
ung
mel
alui
tr
ansp
orta
si d
arat
Rasi
o m
oda
tran
spor
tasi
sung
ai/
laut
terh
adap
des
a-de
sa S
unga
i/La
ut
NA
Pem
bang
unan
dan
Pe
ning
kata
n Sa
rana
da
n Pr
a-Sa
rana
pe
nduk
ung
Derm
aga
Raky
at
Perh
ubun
gan
1.6.
2. P
enin
gkat
an
Kual
itas M
oda
Tran
spor
tasi
Sun
gai/
Laut
1.6.
2.1.
Men
ingk
atka
n m
obili
tas p
enum
pang
da
n ba
rang
lew
at sa
rana
tr
ansp
orta
si su
ngai
dan
la
ut
Rasi
o Pe
rahu
M
otor
/Sat
uan
Pend
uduk
NAPe
ngem
bang
an
sara
na d
an p
rasa
rana
tr
ansp
orta
si su
ngai
da
n la
ut
Perh
ubun
gan
1.7.
Men
ingk
atny
a fa
silit
as
pem
bang
kit
listr
ik
1.7.
1. P
enge
mba
ngan
Ja
ring
an K
elis
trik
an P
LN
dari
pus
at p
enge
lola
an
List
rik
di T
anah
Gro
got
dan
Long
Ikis
1.7.
1.1.
Pen
yiap
an
infr
astr
uktu
r das
ar (J
alan
-Je
mba
tan)
kon
disi
bai
k,
koor
dina
si d
enga
n PL
N
wila
yah
dan
Pene
ntua
n Da
erah
Pri
orita
s Pe
ngem
bang
an K
elis
trik
an
(PLN
)
Pers
enta
se R
T Pe
nggu
na L
istr
ik
PLN
35%
Pem
bang
unan
dan
Pe
ngem
bang
an P
usat
pe
ngel
olaa
n Li
stri
k (P
LN)
Ener
gi
1.7.
1.2.
Pen
gem
bang
an
Pusa
t Ene
rgi A
ltern
atif
RasioElektrifikasi
1:4
4,8
Pem
bang
unan
dan
Pe
ngem
bang
an P
usat
-Pu
sat T
enag
a Li
stri
k (P
LT A
ltern
atif)
Ener
gi
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 169
NoSa
sara
nSt
rate
giAr
ah K
ebija
kan
Indi
kato
r Sa
sara
n
Targ
et K
iner
jaPr
ogra
m
Pem
bang
unan
Dae
rah
Bida
ng
Uru
san
SKPD
Pe
nang
gung
Ja
wab
Kond
isi A
wal
Ko
ndis
i Ak
hir
1.8.
Men
ingk
atny
a ja
ring
an li
stri
k di
kaw
asan
ya
ng b
elum
bis
a m
enga
kses
list
rik
1.8.
1. P
enge
mba
ngan
Ak
ses L
istr
ik k
e Da
erah
ya
ng b
elum
bis
a m
enga
kses
list
rik
1.8.
1.1.
Fok
us: D
aera
h ya
ng su
lit te
rjan
gkau
tr
ansp
orta
si d
arat
Pers
enta
se R
T pe
nggu
na L
istr
ik
Non
-PLN
39.7
8%Pe
ning
kata
n da
n Fa
silit
asi
Peng
emba
ngan
Sa
rana
dan
Pra
-sa
rana
Kel
istr
ikan
Ener
gi
1.9.
Men
ingk
atny
a ja
ngka
uan
jari
ngan
ko
mun
ikas
i
1.9.
1.Pe
ngem
bang
an d
an
peni
ngka
tan
jari
ngan
ko
mun
ikas
i yan
g ad
a
1.9.
1.1.
Fok
us: W
ilaya
h ya
ng b
elum
bis
a m
enga
kses
jari
ngan
ko
mun
ikas
i sel
uler
. Pe
ngua
tan
dan
perb
anya
k Pr
ovid
er d
an
Men
ara
untu
k Ja
ring
an
Kom
unik
asi
Jari
ngan
Kom
unik
asi
3 Un
itPe
ngem
bang
an
Jari
ngan
Kom
unik
asi
Kom
unik
asi
1.9.
2. P
enin
gkat
an
jum
lah
sura
t kab
ar
nasi
onal
/lok
al y
ang
bere
dar s
ehin
gga
dapa
t m
enja
ngka
u se
luru
h w
ilaya
h Ka
bupa
ten
Pase
r
1.9.
2.1.
Fok
us k
e pe
nyeb
aran
dan
pe
ngua
tan
seba
ran
info
rmas
i ke
wila
yah-
wila
yah
rura
l dan
dae
rah
yang
sulit
men
gaks
es
info
rmas
i pub
lik
Sura
t Kab
ar
Nas
iona
l/lo
kal
9 un
itPe
ngem
bang
an
Kom
unik
asi I
nfor
mas
i da
n M
edia
Mas
sa
Kom
unik
asi
1.10.
Men
ingk
atny
a ja
ngka
uan
jari
ngan
inte
rnet
1.10
.1. P
enin
gkat
an A
kses
In
tern
et d
i Pus
at-P
usat
Ke
giat
an K
ecam
atan
1.10
.1.1
. Fok
us:
Keca
mat
an (D
esa-
Desa
) yan
g be
lum
bis
a m
enga
kses
Inte
rnet
Pers
enta
se In
stan
si
Pem
erin
tah
dan
Pusa
t Keg
iata
n Ra
kyat
yan
g bi
sa
men
gaks
es In
tern
et
85%
Peng
emba
ngan
Ja
ring
an In
tern
etKo
mun
ikas
i
170 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
NoSa
sara
nSt
rate
giAr
ah K
ebija
kan
Indi
kato
r Sa
sara
n
Targ
et K
iner
jaPr
ogra
m
Pem
bang
unan
Dae
rah
Bida
ng
Uru
san
SKPD
Pe
nang
gung
Ja
wab
Kond
isi A
wal
Ko
ndis
i Ak
hir
1.11.
Men
ingk
atny
a Su
mbe
r Ai
r Ber
sih
(Pen
ampu
ngan
da
n Pe
nyal
uran
)
1.11
.1. P
enin
gkat
an
jum
lah
dan
kual
itas
sara
na p
enam
pung
an a
ir
bers
ih
1.11
.1.1
. Fok
us:
Desa
-des
a ya
ng b
elum
m
emili
ki ja
ring
an a
ir
bers
ih (M
ulai
dar
i pe
nam
pung
an sa
mpa
i in
stal
asi R
T)Di
stri
busi
air
min
um y
ang
mer
ata
Pers
enta
se
Pena
mpu
ngan
Air
Be
rsih
terh
adap
to
tal d
esa
57%
Prog
ram
Pe
ngem
bang
an
Kine
rja
Pela
yana
n Ai
r M
inum
/Air
Ber
sih
Cipt
a Ka
rya
1.11
.2. P
enin
gkat
an
kete
rsed
iaan
, aks
es d
an
kual
itas p
erpi
paan
Peni
ngka
tan
dan
pem
erat
aan
jum
lah
rum
ah ta
ngga
pen
ggun
a la
yana
n ai
r ber
sih
1.11
.2.1
. Fok
us:
Desa
-des
a ya
ng b
elum
m
emili
ki ja
ring
an a
ir
bers
ih (M
ulai
dar
i pe
nam
pung
an sa
mpa
i in
stal
asi R
T)Di
stri
busi
air
min
um y
ang
mer
ata
Caku
pan
Inst
alas
i Pe
rpip
aan
terh
adap
Se
luru
h Ke
cam
atan
7 da
ri 1
0Pe
nyed
iaan
dan
Pe
ngol
ahan
Air
M
inum
/Air
Ber
sih/
Air B
aku
Cipt
a Ka
rya
1.12.
Men
ingk
atny
a ta
ta k
elol
a pe
ngol
ahan
air
be
rsih
1.12
.1. P
enin
gkat
an
jum
lah
desa
yan
g su
dah
men
ikm
ati f
asili
tas a
ir
bers
ih
1.12
.1.1
. Pem
erat
aan
dan
Prio
rita
s Des
a-De
sa y
ang
belu
m te
rlay
ani k
ebut
uhan
Ai
r Ber
sih
Pres
enta
se D
esa
yang
suda
h M
enik
mat
i Air
Be
rsih
70.1
0%Pe
mba
ruan
Dat
a Ba
se
Air B
ersi
h/Ai
r Min
umCi
pta
Kary
a
1.13.
Men
ingk
atny
a ka
was
an
pem
ukim
an
raky
at y
ang
berw
awas
an
lingk
unga
n
dan
antis
ipat
if be
ncan
a
1.13
.1. P
enam
baha
n ju
mla
h pe
rmuk
iman
dan
ka
was
an in
dust
ri y
ang
dika
wal
mut
ualn
ya
1.13
.1.1
. Fok
us:
Pem
ukim
an d
i wila
yah
perk
otaa
nPe
muk
iman
di W
ilaya
h Pe
desa
anKa
was
an In
dust
ri
Caku
pan
Pem
ukim
an d
an
Kaw
asan
Indu
stri
ya
ng d
ikaw
al m
utu
121
Kaw
asan
Peng
emba
ngan
Pe
rum
ahan
Ling
kung
an S
ehat
Pe
rum
ahan
Pem
ukim
an
1.14.
Men
ingk
atny
a ku
alita
s san
itasi
pe
muk
iman
1.14
.1. P
enin
gkat
an
Sani
tasi
Pem
ukim
an1.
14.1
.1. F
okus
: Sam
pah
dan
Lim
bah
Pem
ukim
an
Perk
otaa
n, P
emuk
iman
Pe
desa
an d
an P
usat
Ek
onom
i
Pers
enta
se R
umah
Ta
ngga
Ber
sani
tasi
Ba
ik
54%
Peng
emba
ngan
Ki
nerj
a Pe
ngel
olaa
n Pe
rsam
paha
nPe
ngel
olaa
n RT
H
Pem
ukim
an/
BLH
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 171
B. Meningkatkan Pelayanan Dasar di Bidang Pendidikan dan Kesehatan
Pada tahap pembangunan jangka menengah 2016-2020, salah satu prioritas rancangan pembangunan adalah peningkatan pelayanan dasar pendidikan dan kesehatan. Agar mendapatkan rumusan yang sistematis, rincian program prioritas dipaparkan dalam uraian sasaran dan program prioritas di bawah ini:
1. Sasaran dan Program Prioritas Urusan Wajib Pendidikana. Meningkatnya Angka Partisipasi Siswa Usia Sekolah
3. Wajib Belajar 9 tahun
4. Pengembangan Budaya Baca dan pembinaan perpustakaan
5. Pengembangan pendidikan Luar Biasa
6. Pendidikan Anak Usia Dini
b. Meningkatnya Angka Melek Huruf
7. Pengembangan pendidikan non formal
c. Meningkatnya Angka Kelulusan Siswa
8. Pengembangan Mutu Kurikulum Pembelajaran Sekolah
9. Peningkatan Mutu Pendidik dan tenaga Kependidikan
d. Meningkatnya Pelayanan Sekolah yang Berdayasaing
10. Pengembangan manajemen Pelayanan pendidikan
2. Sasaran dan Program Prioritas Urusan Wajib Kesehatana. Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Primer
1. Pemerataan tenakes hingga tiap unit layanan
2. Peningkatan dan perbaikan sarana prasarana kesehatan puskesmas, pustu dan Pusban
3. Obat dan Perbekalan kesehatan
4. Pengadaan dan peningkatan sarana prasarana Rumah sakit
b. Meningkatnya Cakupan Jaminan Kesehatan Masyarakat
1. Peningkatan jaminan kesehatan masyarakat miskin
c. Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat
1. Pengembangan Lingkungan sehat
2. Peningkatan pelayanan kesehatan anak balita
3. Peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak
172 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
4. Promosi kesehatan dan pemberdayaan Masyarakat
5. Perbaikan Gizi Masyarakat
6. Pencegahan dan penanggulangan penyakit menular dan tidak menular
7. Peningkatan pelayanan kesehatan lansia
8. Keluarga Berencana
9. Kesehatan Reproduksi Remaja
10. Pelayanan Kontrasepsi
11. Pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan KB/KR yang mandiri
d. Berkembangnya Pelayanan Kesehatan yang Berdayasaing
1. Kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan (Peningkatan kompetensi tenaga medis, paramedis dan administrasi kesehatan)
2. Standarisasi Pelayanan Kesehatan
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 173
Tabe
l 7.2
. Keb
ijaka
n Um
um d
an P
rogr
am P
emba
ngun
an P
elay
anan
Das
ar d
i Bid
ang
Pend
idik
an d
an K
eseh
atan
No
Sasa
ran
Stra
tegi
Arah
Keb
ijaka
nIn
dika
tor K
iner
ja
(sas
aran
)
Capa
ian
Kin
erja
Pr
ogra
m
Pem
bang
unan
D
aera
hBi
dang
Uru
san
SKPD
Pe
nang
gung
jaw
abKo
ndis
i Aw
alKo
ndis
i Ak
hir
URUS
USAN
WAJ
IB P
ENDI
DIKA
N
2.1.
Men
ingk
atny
a An
gka
Part
isip
asi
sisw
a us
ia
seko
lah
Men
guat
kan
akse
s pe
ndid
ikan
kep
ada
sem
ua k
alan
gan
mas
yara
kat
Peni
ngka
tan
akse
s ba
gi a
nak
usia
seko
lah
baik
dar
i lev
el P
AUD,
SD
, SM
P da
n SM
A
APM
SD
94.3
510
0W
ajib
Bel
ajar
9
tahu
nPe
ndid
ikan
Dina
s Pen
didi
kan
APM
SM
P67
.42
80
APK
SD10
8.03
100
APK
SMP
89.6
895
APS
SD99
.73
100
APS
SMP
97.1
210
0
Angk
a pu
tus
seko
lah
SD/M
I0.
140
Peng
emba
ngan
Bu
daya
Bac
a da
n pe
mbi
naan
pe
rpus
taka
an
Pend
idik
anDe
sa/k
elur
ahan
, Ka
ntor
Ars
ip d
an
Perp
usta
kaan
Da
erah
Angk
a Pu
tus
seko
lah
SMP/
MTs
0.45
0
Angk
a ra
ta-r
ata
lam
a se
kola
h pe
r sat
uan
pend
uduk
(t
ahun
)
8.35
9Pe
ngem
bang
an
pend
idik
an L
uar
Bias
a
Pend
idik
anDi
nas P
endi
dika
n
Rasi
o se
kola
h/pe
ndud
uk u
sia
dini
8850
Pend
idik
an A
nak
Usia
Din
i
2.2.
Men
ingk
atny
a An
gka
Mel
ek
Hur
uf
Pem
bera
ntas
an b
uta
huru
fPe
mbe
rant
asan
bu
ta h
uruf
unt
uk
mas
yara
kat u
sia
15
tahu
n ke
ata
s
Angk
a M
elek
H
uruf
97.1
398
Peng
emba
ngan
pe
ndid
ikan
non
fo
rmal
Pend
idik
anDi
nas P
endi
dika
n
174 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
No
Sasa
ran
Stra
tegi
Arah
Keb
ijaka
nIn
dika
tor K
iner
ja
(sas
aran
)
Capa
ian
Kin
erja
Pr
ogra
m
Pem
bang
unan
D
aera
hBi
dang
Uru
san
SKPD
Pe
nang
gung
jaw
abKo
ndis
i Aw
alKo
ndis
i Ak
hir
2.3.
Men
ingk
atny
a an
gka
kelu
lusa
n si
swa
2.3.
1. P
enin
gkat
an
Kual
itas P
enga
jara
n2.
3.1.
1. P
enin
gkat
an
kual
itas k
urik
ulum
da
n KB
M d
isek
olah
Angk
a ke
lulu
san
sisw
a SD
/MI
93.2
96Pe
ngem
bang
an
Mut
u Ku
riku
lum
Pe
mbe
laja
ran
Seko
lah
Pend
idik
anDi
nas P
endi
dika
n
Angk
a ke
lulu
san
sisw
a SM
P/M
Ts90
.17
95
Angk
a ke
lulu
san
SMA/
MA
98.0
799
2.4.
Kual
itas g
uru
yang
sem
akin
ba
ik
2.4.
1. P
enin
gkat
an
kom
pete
nsi G
uru
2.4.
1.1.
Pen
ingk
atan
ko
mpe
tens
i gur
u be
rdas
arka
n pe
met
aan
seko
lah
Guru
yang
m
emen
uhi
kualifikasiS1/D-IV
83.8
98Pe
ning
kata
n M
utu
Pend
idik
da
n te
naga
Ke
pend
idik
an
Pend
idik
anDi
nas P
endi
dika
n
Pers
enta
se
guru
yan
g tersertifikasi
46.7
80
2.5.
Men
ingk
atny
a pa
rtis
ipas
i w
arga
dal
am
peng
elol
aan
seko
lah
2.5.
1.Pe
ngem
bang
an
Man
ajem
en se
kola
h be
rbas
is m
asya
raka
t
2.5.
1.1.
Peng
emba
ngan
M
BS, o
ptim
alis
ai k
ierj
a Ko
mite
Sek
olah
dan
De
wan
Pen
didi
kan
Caku
pan
IKM
Se
kola
hNA
50Pe
ngem
bang
an
man
ajem
en
Pela
yana
n pe
ndid
ikan
Pend
idik
anDi
nas P
endi
dika
n
2.6.
Berk
emba
ngny
a pe
laya
nan
pend
idik
an
yang
ber
daya
sa
ing
2.6.
1.Pe
ngem
bang
an
pela
yana
n pe
ndid
ikan
yan
g ko
mpe
titif
2.61
.1.P
enge
mba
ngan
st
anda
r pel
ayan
an u
nit
pend
idik
an d
an h
asil
lulu
san
sisw
a ya
ng
kom
petit
if
Akre
dita
si
seko
lah
NAPe
ndid
ikan
Dina
s Pen
didi
kan
URUS
AN W
AJIB
KES
EHAT
AN
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 175
No
Sasa
ran
Stra
tegi
Arah
Keb
ijaka
nIn
dika
tor K
iner
ja
(sas
aran
)
Capa
ian
Kin
erja
Pr
ogra
m
Pem
bang
unan
D
aera
hBi
dang
Uru
san
SKPD
Pe
nang
gung
jaw
abKo
ndis
i Aw
alKo
ndis
i Ak
hir
2.7.
Men
ingk
atny
a pe
laya
nan
kese
hata
n pr
imer
2.7.
1. M
enin
gkat
kan
berb
agai
pel
ayan
an
prim
er h
ingg
a un
it pe
laya
nan
terk
ecil
2.7.
1.1.
Pen
ingk
atan
ku
alita
s lay
anan
de
ngan
per
baik
an
sara
na p
rasa
ran
dari
Rum
ah S
akit,
Pu
skes
mas
, hin
gga
Pust
u/Pu
sban
Rasi
o te
naga
ke
seha
tan
902
(per
100
0 pd
dk)
3.78
5Pe
mer
ataa
n te
nake
s hin
gga
tiap
unit
laya
nan
Kese
hata
nDi
nas K
eseh
atan
Rasi
o Pu
skes
mas
, Po
liklin
ik, P
ustu
, Pu
sban
per
100
0 pe
ndud
uk
0.47
1Pe
ning
kata
n da
n pe
rbai
kan
sara
na p
rasa
rana
ke
seha
tan
pusk
esm
as,
pust
u da
n Pu
sban
Kese
hata
nDi
nas K
eseh
atan
Caku
pan
Pusk
esm
as
pem
bant
u
73.7
580
Obat
dan
Pe
rbek
alan
ke
seha
tan
Kese
hata
nDi
nas K
eseh
atan
Bed
Occu
panc
y ra
te (B
OR)
44.2
470
Peng
adaa
n da
n pe
ning
kata
n sa
rana
pra
sara
na
Rum
ah sa
kit
Kese
hata
nDi
nas K
eseh
atan
2.8.
Men
ingk
atny
a ca
kupa
n ja
min
an
kese
hata
n m
asya
raka
t
2.8.
1. M
emas
tikan
m
asya
raka
t m
enda
pat j
amin
an
kese
hata
n
2.8
.1.1
. Pen
ingk
atan
m
asya
raka
t yan
g m
enda
patk
an ja
min
an
kese
hata
n te
ruta
ma
untu
k w
arga
mis
kin
dan
peni
ngka
tan
peng
guna
BPJ
S
Caku
pan
mas
yara
kat y
ang
men
dapa
tkan
ja
min
an
kese
hata
n (B
PJS)
2510
0Pe
ning
kata
n ja
min
an
kese
hata
n m
asya
raka
t m
iski
n
Kese
hata
nDi
nas K
eseh
atan
176 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
No
Sasa
ran
Stra
tegi
Arah
Keb
ijaka
nIn
dika
tor K
iner
ja
(sas
aran
)
Capa
ian
Kin
erja
Pr
ogra
m
Pem
bang
unan
D
aera
hBi
dang
Uru
san
SKPD
Pe
nang
gung
jaw
abKo
ndis
i Aw
alKo
ndis
i Ak
hir
2.9.
Men
ingk
atny
a pe
ngen
dalia
n pe
nyak
it da
n ke
mat
ian
2.9.
1. M
enin
gkat
kan
dera
jat k
eseh
atan
m
asya
raka
t dan
m
enur
unka
n re
siko
ke
mat
ian
dari
pe
nyak
it
2.9.
1.1.
Pen
ingk
atan
ku
alita
s der
ajat
ke
seha
tan
deng
an
pena
nggu
lang
an
peny
akit
men
ular
dan
tid
ak m
enul
ar
Angk
a H
arap
an
Hid
up73
.99
74Pe
ngem
bang
an
Ling
kung
an
seha
t
Kese
hata
n
AKI
(100
0)15
678
Peni
ngka
tan
pela
yana
n ke
seha
tan
anak
ba
lita
Kese
hata
nDi
nas K
eseh
atan
AKB
(100
0)
137
Peni
ngka
tan
kese
lam
atan
ibu
mel
ahir
kan
dan
anak
Kese
hata
nDi
nas K
eseh
atan
AKAB
A88
40Pr
omos
i ke
seha
tan
dan
pem
berd
ayaa
n M
asya
raka
t
Kese
hata
nDi
nas K
eseh
atan
Caku
pan
balit
a Gi
zi B
uruk
Yan
g m
enda
patk
an
pera
wat
an
100
100
Perb
aika
n Gi
zi
Mas
yara
kat
Kese
hata
nDi
nas K
eseh
atan
Angk
a ke
saki
tan
per s
atua
n pe
ndud
uk
8.01
6Pe
nceg
ahan
dan
pe
nang
gula
ngan
pe
nyak
it m
enul
ar d
an
tidak
men
ular
Kese
hata
nDi
nas K
eseh
atan
Peni
ngka
tan
pela
yana
ke
seha
tan
lans
ia
Kese
hata
nDi
nas K
eseh
atan
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 177
No
Sasa
ran
Stra
tegi
Arah
Keb
ijaka
nIn
dika
tor K
iner
ja
(sas
aran
)
Capa
ian
Kin
erja
Pr
ogra
m
Pem
bang
unan
D
aera
hBi
dang
Uru
san
SKPD
Pe
nang
gung
jaw
abKo
ndis
i Aw
alKo
ndis
i Ak
hir
URUS
AN K
ELUA
RGA
BERE
NCA
NA D
AN K
ELUA
RGA
SEJA
HTE
RA
Kelu
arga
Be
renc
ana
Kelu
arga
Be
renc
ana
dan
Kelu
arga
Se
jaht
era
Dina
s Kes
ehat
an,
BPPK
B
Kese
hata
n Re
prod
uksi
Re
maj
a
Kelu
arga
Be
renc
ana
dan
Kelu
arga
Se
jaht
era
BPPK
B
Pela
yana
n Ko
ntra
seps
iKe
luar
ga
Bere
ncan
a da
n Ke
luar
ga
Seja
hter
a
Dina
s Kes
ehat
an,
BPPK
B
Pem
bina
an
pera
n se
rta
mas
yara
kat
dala
m p
elay
anan
KB
/KR
yang
m
andi
ri
Kelu
arga
Be
renc
ana
dan
Kelu
arga
Se
jaht
era
BPPK
B
Peng
emba
ngan
Pu
sat P
elay
anan
In
form
asi d
an
Kons
elin
g KR
R
Peng
emba
ngan
Pu
sat P
elay
anan
In
form
asi d
an
Kons
elin
g KR
R
Peni
ngka
tan
Pena
nggu
lang
an
nark
oba,
PM
S te
rmas
uk H
IV/
AIDS
Peni
ngka
tan
Pena
nggu
lang
an
nark
oba,
PMS
term
asuk
HIV
/AI
DS
178 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
No
Sasa
ran
Stra
tegi
Arah
Keb
ijaka
nIn
dika
tor K
iner
ja
(sas
aran
)
Capa
ian
Kin
erja
Pr
ogra
m
Pem
bang
unan
D
aera
hBi
dang
Uru
san
SKPD
Pe
nang
gung
jaw
abKo
ndis
i Aw
alKo
ndis
i Ak
hir
Peny
iapa
n te
naga
kel
ompo
k bi
na k
elua
rga
Peny
iapa
n te
naga
ke
lom
pok
bina
ke
luar
ga
Peng
emba
ngan
m
odel
op
eras
iona
l BKB
Po
syan
du
Peng
emba
ngan
m
odel
op
eras
iona
l BK
B Po
syan
du
2.10.
Berk
emba
ngny
a Pe
laya
nan
Kese
hata
n ya
ng
berd
ayas
aing
2.10
.1. P
enin
gkat
an
kual
itas
kele
mba
gaan
dan
su
mbe
rday
a
2.10
.1.1
. Pen
ingk
atan
ku
alita
s uni
t lay
anan
(p
uske
sman
dan
Ru
mah
saki
t)
dan
peni
ngka
tan
kom
pete
nsi t
enak
es
dan
adm
inis
tras
i ke
seha
tan
Kem
itraa
n pe
ning
kata
n pe
laya
nan
kese
hata
n (P
enin
gkat
an
kom
pete
nsi
tena
ga m
edis
, pa
ram
edis
dan
adm
inis
tras
i ke
seha
tan)
Kese
hata
nDi
nas K
eseh
atan
Stan
dari
sasi
Pe
laya
nan
Kese
hata
n
Kese
hata
nDi
nas K
eseh
atan
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 179
C. MEMPERKUAT FONDASI PEREKONOMIAN YANG BERBASIS POTENSI LOKAL DAN BERKELANJUTAN
Fondasi ekonomi yang kuat dibangun berdasarkan pada potensi lokal. Potensi harus dikelola dengan baik dengan memperhatikan berbagai dimensi pembangunan berkelanjutan, seperti lingkungan, sosial dan ekonomi. Perhatian pada dimensi lingkungan dapat diperlihatkan pada arah kebijakan atau program ekonomi yang memperhatikan keseimbangan lingkungan dan mitigasi bencana. Sedangkan perhatian pada dimensi sosial dan ekonomi dapat diperlihatkan pada perhatian terhadap aspek partisipasi masyarakat dan pemerataan pertumbuhan ekonomi.
Dalam rangka mewujudkan hal tersebut, maka disusunlah berbagai sasaran dan strategi pembangunan yang telah dibahas pada bab sebelumnya. Sasaran dan strategi pembangunan tersebut harus dijabarkan lebih jauh ke dalam arah kebijakan dan program indikatif. Selanjutnya, sasaran dan program indikatif tersebut diuraikan sebagai berikut:
1. Sasaran dan Program Prioritas Urusan Pilihan Pertanian, Kelautan dan Perikanan serta Ketahanan Pangana. Meningkatnya produktivitas pertanian, perkebunan, peternakan dan
perikanan
1. Pemberdayaan penyuluh pertanian lapangan
2. Peningkatan penerapan teknologi pertanian
3. Peningkatan produksi pertanian
4. Peningkatan ketahanan pangan pertanian
5. Peningkatan penerapan teknologi perkebunan
6. Pemberdayaan penyuluh perkebunan lapangan
7. Pengembangan wana tani di lahan kritis
8. Pembinaan perkebunan ramah lingkungan
9. Peningkatan produksi perkebunan
10. Peningkatan ketahanan pangan pertanian/perkebunan
11. Peningkatan penerapan teknologi peternakan
12. Pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak
13. Peningkatan produksi hasil peternakan
14. Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir
15. Pengembangan kawasan budidaya laut, air payau dan air tawar
16. Pengembangan budidaya perikanan
180 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
b. Meningkatnya kualitas produk pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan
1. Peningkatan penerapan teknologi pertanian
2. Peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian
3. Peningkatan kesejahteraan petani
4. Peningkatan penerapan teknologi perkebunan
5. Peningkatan pemasaran hasil produksi perkebunan
6. Peningkatan penerapan teknologi peternakan
7. Peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan
8. Pengembangan perikanan tangkap
9. Optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan
c. Meningkatnya kontinuitas produksi pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan
1. Peningkatan produksi pertanian
2. Peningkatan ketahanan pangan pertanian
3. Peningkatan produksi perkebunan
4. Peningkatan ketahanan pangan perkebunan
5. Peningkatan produksi hasil peternakan
6. Pengembangan budidaya perikanan
7. Peningkatan produksi perikanan
2. Sasaran dan Program Prioritas Urusan Pilihan Pariwisataa. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan pariwisata
1. Pengembangan kemitraan
2. Pengembangan destinasi pariwisata
b. Meningkatnya kontribusi pariwisata terhadap perekonomian lokal
3. Pengembangan destinasi wisata
4. Pengembangan ekowisata dan jasa lingkungan di kawasan-kawasan konservasi laut dan hutan
5. Pengembangan pemasaran
3. Sasaran dan program prioritas urusan wajib non-pelayanan dasar koperasi dan Usaha Kecil Menengaha. Meningkatnya kinerja UMKM
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 181
1. Pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif UKM
2. Pengembangan sistem pendukung usaha bagi UMKM
3. Penciptaan iklim usaha kecil menengah yang kondusif
b. Meningkatnya koperasi aktif
1. Peningkatan kualitas kelembagaan koperasi
4. Sasaran dan Program Prioritas Urusan Wajib Non-pelayanan Dasar Perdagangana. Meningkatnya akses masyarakat terhadap pasar tradisional
1. Peningkatanefisiensiperdagangandalamnegeri
2. Pembinaan pedagang kaki lima dan asongan
3. Pengembangan pasar Kecamatan dan Desa
b. Meningkatnya kinerja industri kecil dan menengah
1. Pengembangan industri kecil dan menengah
2. Pengembangan sentra-sentra industri potensial
5. Sasaran dan Program Prioritas Urusan Wajib Non-pelayanan Dasar Tenaga Kerjaa. Meningkatnya kualitas tenaga kerja
1. Peningkatan kesempatan kerja
2. Peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja
3. Perlindungan pengembangan lembaga tenaga kerja
6. Sasaran dan Program Prioritas Urusan Wajib Non-pelayanan Dasar Penanaman Modala. Meningkatnya investasi
1. Penyiapan potensi sumberdaya, sarana dan prasarana daerah
2. Peningkatan promosi dan kerjasama investasi
3. Peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi
7. Sasaran dan Program Prioritas Urusan Wajib Non-pelayanan Dasar Lingkungan Hidupa. Menurunnya laju deforestasi (Laju deforestasi dan kawasan hutan
lindung dibandingkan luas wilayah)
182 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
1. Pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup
2. Perlindungan dan konservasi sumber daya alam
b. Meningkatnya area konservasi DAS, kawasan penanaman mangrove dan luas HCV di kawasan hutan Pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup
1. Rehabilitasi dan pemulihan cadangan sumber daya alam
2. Rehabilitasi dan pemulihan cadangan sumber daya alam
c. Meningkatnya luas area pasca tambang yang reklamasi dan rehabilitasi
1. Rehabilitasi dan reklamasi lahan pasca tambang secara berkelanjutan
Pembangunan ekonomi di Kabupaten Paser akan diprioritaskan pada program-program yang diuraikan di dalam tabel berikut:
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 183
Tabe
l 7.3
. Keb
ijaka
n Um
um d
an P
emba
ngun
an D
aera
h Pe
reko
nom
ian
yang
Ber
basi
s Po
tens
i Lok
al d
an
Berk
elan
juta
n
Sasa
ran
Stra
tegi
Arah
Keb
ijaka
nIn
dika
tor
Kin
erja
(S
asar
an)
Capa
ian
Kin
erja
Prog
ram
Pem
bang
unan
D
aera
hBi
dang
Uru
san
SKPD
Pen
angg
ung-
jaw
abKo
ndis
i Aw
al
Kond
isi
Akhi
r
3.1.
Men
ingk
atny
a pr
oduk
tivita
s pe
rtan
ian,
pe
rkeb
unan
, pe
tern
akan
dan
pe
rika
nan
3.1.
1.Pe
ning
kata
n pr
oduk
tivita
s pe
rtan
ian
3.1.
1.1.
Peng
emba
ngan
in
ovas
i IPT
EK,
perl
indu
ngan
laha
n da
n pe
mbe
rday
aan
peny
uluh
per
tani
an
seca
ra m
erat
a da
n be
rkel
anju
tan
Prod
uktiv
itas
pert
ania
nRi
ncia
n da
ta
terl
ampi
rRi
ncia
n da
ta
terl
ampi
r
Pem
berd
ayaa
n pe
nyul
uh
pert
ania
n la
pang
anUr
usan
Pili
han
Pert
ania
nDi
nas P
erta
nian
dan
Pe
rkeb
unan
Peni
ngka
tan
pene
rapa
n te
knol
ogi p
erta
nian
Peni
ngka
tan
prod
uksi
pe
rtan
ian
Peni
ngka
tan
keta
hana
n pa
ngan
per
tani
anUr
usan
Waj
ib
Non
-Pel
ayan
an
Dasa
r
Bada
n Ke
taha
nan
Pang
an d
an
Peny
uluh
an P
erta
nian
3.1.
2.Pe
ning
kata
n pr
oduk
tivita
s pe
rkeb
unan
3.1.
2.1.
Peng
emba
ngan
in
ovas
i IPT
EK d
an
pem
berd
ayaa
n pe
nyul
uh la
pang
an
perk
ebun
an
seca
ra m
erat
a da
n be
rkel
anju
tan
Prod
uktiv
itas
tana
man
pe
rkeb
unan
Rinc
ian
data
te
rlam
pir
Rinc
ian
data
te
rlam
pir
Peni
ngka
tan
pene
rapa
n te
knol
ogi p
erke
buna
nUr
usan
Pili
han
Pert
ania
nDi
nas P
erta
nian
dan
Pe
rkeb
unan
Pem
berd
ayaa
n pe
nyul
uh
perk
ebun
an la
pang
an
Peng
emba
ngan
wan
a ta
ni
di la
han
kriti
s
Pem
bina
an p
erke
buna
n ra
mah
ling
kung
an
Peni
ngka
tan
prod
uksi
pe
rkeb
unan
Dina
s Per
tani
an d
an
Perk
ebun
an
Dina
s Bin
a M
arga
, Pe
ngai
ran
dan
Tata
Ru
ang
Peni
ngka
tan
keta
hana
n pa
ngan
per
tani
an/
perk
ebun
an
Urus
an W
ajib
N
on-P
elay
anan
Da
sar
Bada
n Ke
taha
nan
Pang
an d
an
Peny
uluh
an P
erta
nian
184 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Sasa
ran
Stra
tegi
Arah
Keb
ijaka
nIn
dika
tor
Kin
erja
(S
asar
an)
Capa
ian
Kin
erja
Prog
ram
Pem
bang
unan
D
aera
hBi
dang
Uru
san
SKPD
Pen
angg
ung-
jaw
abKo
ndis
i Aw
al
Kond
isi
Akhi
r
3.1.
3.Pe
ning
kata
n po
pula
si
pete
rnak
an
3.1.
3.1.
Peng
emba
ngan
in
ovas
i IPT
EK d
an
pena
nggu
lang
an
peny
akit
tern
ak
seca
ra m
erat
a da
n be
rkel
anju
tan
Popu
lasi
pe
tern
akan
Rinc
ian
data
te
rlam
pir
Rinc
ian
data
te
rlam
pir
Peni
ngka
tan
pene
rapa
n te
knol
ogi p
eter
naka
n Ur
usan
Pili
han
Pert
ania
nDi
nas P
eter
naka
n da
n Ke
seha
tan
Hew
an
Penc
egah
an d
an
pena
nggu
lang
an p
enya
kit
tern
ak
Peni
ngka
tan
prod
uksi
has
il pe
tern
akan
3.1.
4.Pe
ning
kata
n pr
oduk
si p
erik
anan
3.
1.4.
1.Pe
ngem
bang
an
budi
daya
per
ikan
an
seca
ra b
erke
lanj
utan
Prod
uksi
pe
rika
nan
Rinc
ian
data
te
rlam
pir
Rinc
ian
data
te
rlam
pir
Pem
berd
ayaa
n ek
onom
i m
asya
raka
t pes
isir
Ur
usan
Pili
han
Kela
utan
dan
Pe
rika
nan
Dina
s Kel
auta
n da
n Pe
rika
nan
Peng
emba
ngan
kaw
asan
bu
dida
ya la
ut, a
ir p
ayau
da
n ai
r taw
ar
Peng
emba
ngan
bud
iday
a pe
rika
nan
3.2.
Men
ingk
atny
a ku
alita
s pro
duk
pert
ania
n,
perk
ebun
an,
pete
rnak
an d
an
peri
kana
n
3.2.
1.Pe
ning
kata
n ku
alita
s pro
duk
pert
ania
n
3.2.
1.1.
Peng
emba
ngan
ku
alita
s pro
duk
pert
ania
n
Pers
enta
se
prod
uk p
erta
nian
ya
ng m
emili
ki
stan
dari
sasi
mut
u
Na
100%
Peni
ngka
tan
pene
rapa
n te
knol
ogi p
erta
nian
Urus
an P
iliha
n Pe
rtan
ian
Dina
s Per
tani
an d
an
Perk
ebun
an
3.2.
1.2.
Peng
emba
ngan
se
ntra
pro
duks
i pe
rtan
ian
Pres
enta
se n
ilai
eksp
or p
rodu
k pe
rtan
ian
terh
adap
PD
RB
Na
100%
Peni
ngka
tan
pem
asar
an
hasi
l pro
duks
i per
tani
an
Peni
ngka
tan
kese
jaht
eraa
n pe
tani
3.2.
2.Pe
ning
kata
n ku
alita
s pro
duk
perk
ebun
an
3.2.
2.1.
Peng
emba
ngan
ku
alita
s pro
duk
perk
ebun
an
Pers
enta
se p
rodu
k pe
rkeb
unan
ya
ng m
emili
ki
stan
dari
sasi
mut
u
Na
100%
Peni
ngka
tan
pene
rapa
n te
knol
ogi p
erke
buna
n Ur
usan
Pili
han
Pert
ania
nDi
nas P
erta
nian
dan
Pe
rkeb
unan
3.2.
2.2.
Peng
emba
ngan
se
ntra
pro
duks
i pe
rkeb
unan
Pres
enta
se n
ilai
eksp
or p
rodu
k pe
rkeb
unan
te
rhad
ap P
DRB
Na
100%
Peni
ngka
tan
pem
asar
an
hasi
l pro
duks
i per
kebu
nan
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 185
Sasa
ran
Stra
tegi
Arah
Keb
ijaka
nIn
dika
tor
Kin
erja
(S
asar
an)
Capa
ian
Kin
erja
Prog
ram
Pem
bang
unan
D
aera
hBi
dang
Uru
san
SKPD
Pen
angg
ung-
jaw
abKo
ndis
i Aw
al
Kond
isi
Akhi
r
3.2.
3.Pe
ning
kata
n ku
alita
s pro
duk
pete
rnak
an
3.2.
3.1.
Peng
emba
ngan
ku
alita
s pro
duk
pete
rnak
an
Pers
enta
se p
rodu
k pe
tern
akan
ya
ng m
emili
ki
stan
dari
sasi
mut
u
Na
100%
Peni
ngka
tan
pene
rapa
n te
knol
ogi p
eter
naka
nUr
usan
Pili
han
Pert
ania
nDi
nas P
eter
naka
n da
n Ke
seha
tan
Hew
an
3.2.
3.2.
Peng
emba
ngan
se
ntra
pro
duks
i pe
tern
akan
Pres
enta
se n
ilai
eksp
or p
rodu
k pe
tern
akan
te
rhad
ap P
DRB
Na
100%
Peni
ngka
tan
pem
asar
an
hasi
l pro
duks
i pet
erna
kan
3.2.
4.Pe
ning
kata
n ku
alita
s pro
duk
peri
kana
n
3.2.
4.1.
Peng
emba
ngan
ku
alita
s pro
duk
peri
kana
n
Pers
enta
se
prod
uk p
erik
anan
ya
ng m
emili
ki
stan
dari
sasi
mut
u
Na
100%
Peng
emba
ngan
per
ikan
an
tang
kap
Urus
an P
iliha
n Ke
laut
an d
an
Peri
kana
n
Dina
s Kel
auta
n da
n Pe
rika
nan
3.2.
4.2.
Peng
emba
ngan
se
ntra
pro
duks
i pe
rika
nan
Pres
enta
se n
ilai
eksp
or p
rodu
k pe
rika
nan
terh
adap
PDR
B
Na
100%
Optim
alis
asi p
enge
lola
an
dan
pem
asar
an p
rodu
ksi
peri
kana
n
3.3.
Men
ingk
atny
a ko
ntin
uita
s pr
oduk
si
pert
ania
n,
perk
ebun
an,
pete
rnak
an d
an
peri
kana
n
3.3.
1.Pe
ning
kata
n ko
ntin
uita
s pr
oduk
si p
erta
nian
3.3.
1.1.
Peni
ngka
tkan
ke
ters
edia
an, c
adan
gan
dan
mut
u pr
oduk
pe
rtan
ian
seca
ra
berk
elan
juta
n
Pers
enta
se
kebu
tuha
n ko
nsum
si
Kabu
pate
n ya
ng
dipe
nuhi
ole
h pr
oduk
si p
erta
nian
da
lam
kab
upat
en
Na
100%
Peni
ngka
tan
prod
uksi
pe
rtan
ian
Urus
an W
ajib
Ke
taha
nan
Pang
an
Bada
n Ke
taha
nan
Pang
an d
an
Peny
uluh
an P
erta
nian
Peni
ngka
tan
keta
hana
n pa
ngan
per
tani
anUr
usan
Pili
han
Pert
ania
nDi
nas P
erta
nian
dan
Pe
rkeb
unan
3.3.
2.Pe
ning
kata
n ko
ntin
uita
s pr
oduk
si
perk
ebun
an
3.3.
2.1.
Peni
ngka
tkan
ke
ters
edia
an, c
adan
gan
dan
mut
u pr
oduk
pe
rkeb
unan
seca
ra
berk
elan
juta
n
Pers
enta
se
kebu
tuha
n ko
nsum
si
Kabu
pate
n ya
ng d
ipen
uhi
oleh
pro
duks
i pe
rkeb
unan
dal
am
kabu
pate
n
Na
100%
Peni
ngka
tan
prod
uksi
pe
rkeb
unan
Ur
usan
Pili
han
Pert
ania
nDi
nas P
erta
nian
dan
Pe
rkeb
unan
Peni
ngka
tan
keta
hana
n pa
ngan
per
kebu
nan
Urus
an W
ajib
Ke
taha
nan
Pang
an
Bada
n Ke
taha
nan
Pang
an d
an
Peny
uluh
an P
erta
nian
186 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Sasa
ran
Stra
tegi
Arah
Keb
ijaka
nIn
dika
tor
Kin
erja
(S
asar
an)
Capa
ian
Kin
erja
Prog
ram
Pem
bang
unan
D
aera
hBi
dang
Uru
san
SKPD
Pen
angg
ung-
jaw
abKo
ndis
i Aw
al
Kond
isi
Akhi
r
3.3.
3.Pe
ning
kata
n ko
ntin
uita
s pr
oduk
si
pete
rnak
an
3.3.
3.1.
Peni
ngka
tkan
ke
ters
edia
an, c
adan
gan
dan
mut
u pr
oduk
pe
tern
akan
seca
ra
berk
elan
juta
n
Pers
enta
se
kebu
tuha
n ko
nsum
si
Kabu
pate
n ya
ng d
ipen
uhi
oleh
pro
duks
i pe
tern
akan
dal
am
kabu
pate
n
Na
100%
Peni
ngka
tan
prod
uksi
has
il pe
tern
akan
Ur
usan
Pili
han
Pert
ania
n Di
nas P
eter
naka
n da
n Ke
seha
tan
Hew
an
3.3.
4.Pe
ning
kata
n ko
ntin
uita
s pr
oduk
si p
erik
anan
3.3.
4.1.
Peni
ngka
tkan
ke
ters
edia
an, c
adan
gan
dan
mut
u pr
oduk
pe
rika
nan
seca
ra
berk
elan
juta
n
Pers
enta
se
kebu
tuha
n ko
nsum
si
Kabu
pate
n ya
ng d
ipen
uhi
oleh
pro
duks
i pe
rika
nan
dala
m
kabu
pate
n
Na
100%
Peng
emba
ngan
bud
iday
a pe
rika
nan
Urus
an P
iliha
n Ke
laut
an d
an
Peri
kana
n
Dina
s Kel
auta
n da
n Pe
rika
nan
Peni
ngka
tan
prod
uksi
has
il pe
rika
nan
3.4.
Men
ingk
atny
a pa
rtis
ipas
i m
asya
raka
t dal
am
peng
elol
aan
pari
wis
ata
3.4.
1.Pe
ning
kata
n pa
rtis
ipas
i m
asya
raka
t dal
am
peng
elol
aan
pari
wis
ata
3.4.
1.1.
Pem
berd
ayaa
n m
asya
raka
t di b
idan
g pa
riw
isat
a se
cara
be
rkel
anju
tan
Jum
lah
kelo
mpo
k sa
dar w
isat
aN
aN
aPe
ngem
bang
an k
emitr
aan
Urus
an P
iliha
n Pa
riw
isat
aDi
nas K
ebud
ayaa
n,
Pari
wis
ata,
Pem
uda
dan
Olah
raga
Peng
emba
ngan
des
tinas
i pa
riw
isat
a
3.5.
Men
ingk
atny
a ko
ntri
busi
pa
riw
isat
a te
rhad
ap
pere
kono
mia
n lo
kal
3.5.
1.Pe
ning
kata
n ko
ntri
busi
pa
riw
isat
a te
rhad
ap
pere
kono
mia
n lo
kal
3.5.
1.1.
Peng
emba
ngan
po
tens
i wis
ata
daer
ah d
an k
apas
itas
mas
yara
kat d
alam
pe
ngel
olaa
n se
ktor
pa
riw
isat
a
Jum
lah
kunj
unga
n w
isat
a19
.921
,5
Oran
g30
.274
,5
Oran
gPe
ngem
bang
an d
estin
asi
pari
wis
ata
Urus
an P
iliha
n Pa
riw
isat
aDi
nas B
ina
Mar
ga,
Peng
aira
n da
n Ta
ta
Ruan
g
Kont
ribu
si
pari
wis
ata
terh
adap
PDR
B
39,9
9%N
aPe
ngem
bang
an e
kow
isat
a da
n ja
sa li
ngku
ngan
di
kaw
asan
-kaw
asan
ko
nser
vasi
laut
dan
hut
an
Urus
an P
iliha
n Pa
riw
isat
aDi
nas K
ebud
ayaa
n,
Pari
wis
ata,
Pem
uda
dan
Olah
raga
Urus
an W
ajib
N
on-P
elay
anan
Da
sar
Bada
n Li
ngku
ngan
H
idup
Peng
emba
ngan
pem
asar
an
pari
wis
ata
Urus
an P
iliha
n Pa
riw
isat
aDi
nas K
ebud
ayaa
n,
Pari
wis
ata,
Pem
uda
dan
Olah
raga
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 187
Sasa
ran
Stra
tegi
Arah
Keb
ijaka
nIn
dika
tor
Kin
erja
(S
asar
an)
Capa
ian
Kin
erja
Prog
ram
Pem
bang
unan
D
aera
hBi
dang
Uru
san
SKPD
Pen
angg
ung-
jaw
abKo
ndis
i Aw
al
Kond
isi
Akhi
r
3.6.
Men
ingk
atny
a ki
nerj
a UM
KM3.
6.1.
Peng
emba
ngan
UM
KM3.
6.1.
1.Pe
ngem
bang
an
kapa
sita
s man
ajem
en
UMKM
seca
ra
men
yelu
ruh
dan
berk
elan
juta
n
Jum
lah
UMKM
7.
403
Unit
14.6
89,5
Un
itPe
ngem
bang
an
kew
irau
saha
an d
an
keun
ggul
an k
ompe
titif
UKM
Urus
an W
ajib
Ko
pera
si d
an
UKM
Urus
an
Pem
erin
taha
n Pi
lihan
Dina
s Per
daga
ngan
, Ko
pera
si d
an U
KM
Dina
s Per
indu
stri
an
dan
Ener
giPe
rsen
tase
alo
kasi
pe
rmod
alan
UM
KM d
ari s
ekto
r pe
rban
kan
yang
bi
sa d
iser
ap
Peng
emba
ngan
sist
em
pend
ukun
g us
aha
bagi
UM
KM
Omze
t UM
KMN
aN
aPe
ncip
taan
iklim
usa
ha
keci
l men
enga
h ya
ng
kond
usif
3.7.
Men
ingk
atny
a ak
ses m
asya
raka
t te
rhad
ap p
asar
tr
adis
iona
l
3.7.
1.Pe
ning
kata
n ak
ses m
asya
raka
t te
rhad
ap p
asar
tr
adis
iona
l
3.7.
1.1.
Peni
ngka
tan
akse
s mas
yara
kat d
an
perl
indu
ngan
pas
ar
trad
isio
nal s
ecar
a m
erat
a
Rasi
o pa
sar d
esa
terh
adap
tota
l des
a1:
0,45
Pas
ar
per d
esa
1:1
pasa
r pe
r des
aPeningkatanefisiensi
perd
agan
gan
dala
m n
eger
i Ur
usan
Pili
han
Perd
agan
gan
Dina
s Per
daga
ngan
, Ko
pera
si d
an U
KM
BPM
PPT
Pem
bina
an p
edag
ang
kaki
lim
a da
n as
onga
n
Peng
emba
ngan
pas
ar
Keca
mat
an d
an D
esa
3.8.
Men
ingk
atny
a ko
pera
si a
ktif
3.8.
1.Pe
ngem
bang
an
kope
rasi
akt
if3.
8.1.
1.Re
vita
lisas
i ko
pera
si se
cara
mer
ata
dan
berk
elan
juta
n
Pres
enta
se
kope
rasi
akt
if78
,7%
(2
014)
100%
Peni
ngka
tan
kual
itas
kele
mba
gaan
kop
eras
iUr
usan
Waj
ib
Kope
rasi
dan
UK
M
Dina
s Per
daga
ngan
, Ko
pera
si d
an U
KM
Urus
an P
iliha
n Pe
rdag
anga
n
188 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Sasa
ran
Stra
tegi
Arah
Keb
ijaka
nIn
dika
tor
Kin
erja
(S
asar
an)
Capa
ian
Kin
erja
Prog
ram
Pem
bang
unan
D
aera
hBi
dang
Uru
san
SKPD
Pen
angg
ung-
jaw
abKo
ndis
i Aw
al
Kond
isi
Akhi
r
3.9.
Men
ingk
atny
a in
dust
ri k
ecil
dan
men
enga
h
3.9.
1.Pe
ngem
bang
an
indu
stri
kecil
dan
m
enen
gah
3.9.
1.1.
Peng
emba
ngan
in
dust
ri p
engo
laha
n se
cara
mer
ata
dan
berk
elan
juta
n
Kont
ribu
si in
dust
ri
peng
olah
an
terh
adap
PDR
B
0,81
%Pe
ngem
bang
an in
dust
ri
keci
l dan
men
enga
hUr
usan
Pe
rind
ustr
ian
Dina
s Per
indu
stri
an
dan
Ener
gi
Peng
emba
ngan
sent
ra-
sent
ra in
dust
ri p
oten
sial
3.10
.Men
ingk
atny
a ku
alita
s ten
aga
kerj
a
3.10
.1.P
enin
gkat
an
kual
itas t
enag
a ke
rja
3.10
.1.1
.Pen
ingk
atan
ku
alita
s, pr
oduk
tivita
s da
n se
rapa
n te
naga
ke
rja
seca
ra m
erat
a
Ting
kat
kete
rser
apan
te
naga
ker
ja
Peni
ngka
tan
kese
mpa
tan
kerj
aUr
usan
Ten
aga
Kerj
aDi
nas T
enag
a Ke
rja
dan
Tran
smig
rasi
Peni
ngka
tan
kual
itas d
an
prod
uktiv
itas t
enag
a ke
rja
Ting
kat
peng
angg
uran
te
rbuk
a
9,25
%
(201
3)Pe
rlin
dung
an
peng
emba
ngan
lem
baga
ke
tena
gake
rjaa
n
3.11
.Men
ingk
atny
a in
vest
asi
3.11
.1.P
enin
gkat
an
inve
stas
i non
ta
mba
ng d
an
non-
saw
it se
rta
peni
ngka
tan
kine
rja
pela
yana
n pe
rijin
an te
rpad
u
3.11
.1.1
.Pen
ingk
atan
ni
lai i
nves
tasi
dan
ki
nerj
a pe
laya
nan
peri
jinan
seca
ra
berk
elan
juta
n
Pers
enta
se
peni
ngka
tan
inve
stas
i PM
A
Peny
iapa
n po
tens
i su
mbe
rday
a, sa
rana
dan
pr
asar
ana
daer
ah
Urus
an
Pena
nam
an
Mod
al D
aera
h
Bada
n Pe
nana
man
M
odal
dan
Pel
ayan
an
Peri
jinan
Ter
padu
Pers
enta
se
peni
ngka
tan
inve
stas
i PM
DN
Peni
ngka
tan
prom
osi d
an
kerj
asam
a in
vest
asi
Peni
ngka
tan
iklim
in
vest
asi d
an re
alis
asi
inve
stas
i
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 189
Sasa
ran
Stra
tegi
Arah
Keb
ijaka
nIn
dika
tor
Kin
erja
(S
asar
an)
Capa
ian
Kin
erja
Prog
ram
Pem
bang
unan
D
aera
hBi
dang
Uru
san
SKPD
Pen
angg
ung-
jaw
abKo
ndis
i Aw
al
Kond
isi
Akhi
r
3.12
.Men
urun
nya
laju
def
ores
tasi
(la
ju d
efor
esta
si
dan
kaw
asan
hu
tan
lindu
ng
diba
ndin
gkan
luas
w
ilaya
h)
3.12
.1.P
engu
atan
re
gula
si
perl
indu
ngan
hut
an
dan
pem
berd
ayaa
n m
asya
raka
t ka
was
an h
utan
3.12
.2.P
engu
atan
re
gula
si, p
embe
rday
aan
mas
yara
kat d
an
kons
erva
si li
ngku
ngan
se
cara
ber
kela
njut
an
Peng
enda
lian
penc
emar
an
dan
peru
saka
n lin
gkun
gan
hidu
p
Urus
an W
ajib
Li
ngku
ngan
H
idup
Bada
n Li
ngku
ngan
H
idup
Dina
s Per
tam
bang
anDi
nas P
erhu
bung
an
Dina
s Bin
a M
arga
, Pe
ngai
ran
dan
Tata
Ru
ang
Dina
s Cip
ta K
arya
Keca
mat
an
Perl
indu
ngan
dan
ko
nser
vasi
sum
ber d
aya
alam
3.1.
3.M
enin
gkat
nya
area
kon
serv
asi
DAS
Kaw
asan
pe
nana
man
m
angr
ove
Luas
HCV
di
kaw
asan
hut
an
Perb
aika
n ko
nser
vasi
DAS
, ka
was
an m
angr
ove
dan
HCV
di
kaw
asan
hut
an
Peni
ngka
tan
area
ko
nser
vasi
man
grov
e,
luas
HCV
dan
DAS
di
Kand
ilo, T
elak
e se
rta
Lam
baka
n
Peng
enda
lian
penc
emar
an
dan
peru
saka
n lin
gkun
gan
hidu
p
Urus
an W
ajib
Li
ngku
ngan
H
idup
Reha
bilit
asi d
an p
emul
ihan
ca
dang
an su
mbe
r day
a al
am
Reha
bilit
asi d
an p
emul
ihan
ca
dang
an su
mbe
r day
a al
am
3.14
.Men
ingk
atny
a re
habi
litas
i dan
re
klam
asi d
an
laha
n pa
sca
tam
bang
3.14
.1.P
enin
gkat
an
reha
bilit
asi d
an
rekl
amas
i dan
la
han
pasc
a ta
mba
ng
3.14
.1.1
.Pen
ingk
atan
ju
mla
h re
klam
asi d
an
reha
bilit
asi l
ahan
pas
ca
tam
bang
Pers
enta
se a
rea
yang
dir
ehab
ilita
si
dari
laha
n ya
ng
terg
angg
u
Na
Na
Reha
bilit
asi d
an re
klam
iasi
la
han
pasc
a ta
mba
ng
seca
ra b
erke
lanj
utan
Urus
an W
ajib
Li
ngku
ngan
H
idup
190 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
D. MENINGKATKAN KUALITAS TATA KELOLA PEMERINTAHAN
Peningkatan kualitas tata kelola pemerintahan menjadi bidang strategis dalam pelaksanaan pembangunan jangka menengah. Karena tata kelola pemerintahan merupakan syarat bagi pelaksanaan pembangunan yang terarah, terbuka dan bertanggungjawab pada publik. Di samping itu, tata kelola merupakan ruang interaksi konstruktif antara pemerintah daerah dengan berbagai elemen lain di daerah, atau dikenal dengan pembangunan partisipatif. Dalam rencana pembangunan jangka menengah periode 2016-2020, peningkatan kualitas tata kelola pemerintahan dijalankan melalui berbagai sasaran dan program prioritas sebagai berikut :
a. Peningkatan kualitas tata administrasi dan keuangan daerah, sasaran ini terkait peningkatan kualitas pengelolaan dan administrasi keuangan daerah, serta kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah sebagai bentuk akuntabilitas dan transparansi. Sasaran ini dijalankan melalui program prioritas sebagai berikut :
1. Pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
2. Pengembangan kualitas pengelolaan keuangan daerah
3. Pengembangan data/informasi/statistik daerah
4. Peningkatan kualitas perencanaan pembangunan daerah
5. Peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan kepala daerah
6. Pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan desa
7. Optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi
b. Peningkatan akses terhadap informasi publik, sasaran ini merupakan responsifitas terhadap iklim keterbukaan informasi publik, baik terkaitproses dan capaian pembangunan daerah maupun tata kelola keuangan. Sasaran ini dijalankan melalui program prioritas sebagai berikut :
1. Optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi
2. Peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah
3. Pengembangan data dan informasi
4. Pengembangan data/informasi/statistik daerah
5. Kerjasama informasi dan media masa
6. Pengembangan kelembagaan keterbukaan informasi
7. Pengadaan barang dan jasa secara elektronik
c. Peningkatan sinergi antara dokumen perencanaan dengan dokumen penganggaran, sasaran ini merupakan bentuk peningkatan kualitas
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 191
penganggaran daerah setiap tahun agar berpedoman pada dokumen perencanaan jangka menengah maupun perencanaa setiap tahun, yakni dijalankan melalui program prioritas sebagai berikut :
1. Pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan kabupaten
2. Peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan pembangunan daerah
3. Peningkatan kualitas perencanaan pembangunan daerah
d. Peningkatan sinergi antar dokumen perencanaan, sasaran tersebut dilaksanakan melalui program prioritas perencanaan makro pemerintah daerahmaupunperencanaansektoraldanspesifik,yaknisebagaiberikut:
1. Peningkatan kualitas perencanaan pembangunan daerah
2. Perencanaan wilayah strategis dan cepat tumbuh
3. Perencanaan pengembangan kota-kota menengah dan besar
4. Perencanaan sosial budaya
5. Perencanaan pembangunan ekonomi
6. Perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam
7. Terkait dengan perencanaan tata ruang, maka dijalankan program pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang
8. Pelaksanaan forum kerjasama antar daerah
9. Pengembangan wilayah perbatasan
10. Serta terkait perencanaan desa yang harus sinergi dengan perencanaan daerah, maka dijalankan program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa
e. Peningkatan kapasitas aparatur pemerintah daerah, sasaran ini sebagai bentuk penguatan sumber daya aparatur sipil negara yang merupakan salah satu motor penggerak utama pembangunan daerah. Sasaran ini dilaksanakan melalui program prioritas sebagai berikut :
1. Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
2. Pembinaan dan pengembangan aparatur
3. Peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan kepala daerah
f. Peningkatan kualitas pelayanan publik, sasaran ini merupakan pelayanan publik dalam konteks administrasi dasar (kependudukan) sekaligus terkait program makro pelayanan publik, yang dilaksanakan melalui program prioritas sebagai berikut :
1. Pengembangan inovasi daerah
2. Pencegahan dan pemberantasan korupsi, terutama di dalam
192 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
pelayanan publik dan tata kelola pemerintahan
3. Penataan administrasi kepedudukan
4. Pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal
5. Peningkatan kualitas pelayanan informasi
6. Perbaikan sistem administrasi kerasipan
7. Peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi
8. Pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana
9. Pengembangan standarisasi pelayanan
g. Peningkatan partisipasi publik, sasaran ini terkait dengan akses sekaligus kesempatan masyarakat agar mampu mengartikulasikan aspirasinya dalam berbagai forum partisipasi publik, serta peningkatan pendidikan politik masyarakat. Sasaran tersebut dilaksanakan melalui program prioritas sebagai berikut :
1. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa, terutama terkait penyelenggaraan musrenbangdes dan kualitas pertisipasi masyarakat dalam forum tersebut
2. Peningkatan pelayanan kedinasan kepala daerah/wakil kepala daerah, terutama untuk melaksanakan dialog dan penyerapan aspirasi masyarakat secara langsung
3. Peningkatan akses pengaduan masyarakat
4. Peningkatan kapasitas lembaga perwakilan raykat daerah, terutama dalam efektivitas pelaksanaan public hearing dan kegiatan reses anggota DPRD
5. Peningkatan pendidikan politik masyarakat baik untuk penguatan peran masyarakat sipil maupun peningkatan partisipasi dalam pemilihan umum
h. Peningakatan aspirasi masyarakat yang ditindaklanjuti melalui berbagai kebijakan pemerintah daerah, sasaran ini merupakan bentuk responsifitas pemerintahan daerah dalam menindaklanjuti aspirasimasyarakat yang telah disampaikan dalam berbagai forum atau sarana, yakni dijalankan melalui program prioritas sebagai berikut :
1. Mengintensifkanpenangananpengaduanmasyarakat
2. Peningkatan pelayanan kedinasan kepala daerah/wakil kepala daerah, terutama untuk menindaklanjuti hasil musrenbangdes dan aspirasi masyarakat yang disampaikan melalui berbagai forum lainnya
3. Peningkatan kapasitas lembaga perwakilan raykat daerah, terutama untuk menindaklanjuti aspirasi masyarakat untuk menjadi isu strategis sebagai dasar perumusan raperda dan penganggaran daerah setiap tahun
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 193
Tabe
l 7.4
. Keb
ijaka
n Um
um d
an P
rogr
am P
emba
ngun
an T
ata
Kelo
la P
emer
inta
han
No
Sasa
ran
Stra
tegi
Arah
Keb
ijaka
nIn
dika
tor
Kin
erja
(s
asar
an)
Capa
ian
Kin
erja
Prog
ram
Pem
bang
unan
D
aera
hBi
dang
Uru
san
SKPD
pen
angg
ungj
awab
Kond
isi A
wal
Kond
isi
Akhi
r
4.1.
M
enin
gkat
nya
kual
itas t
ata
adm
inis
tras
i da
n ke
uang
an
daer
ah
4.1.
1. M
enja
ga
kons
iste
nsi p
enca
paia
n op
ini B
PK W
TP (W
ajar
Ta
npa
Peng
ecua
lian)
4.1.
1.1.
Pel
aksa
naan
APB
D ya
ng
semakinefektifdanefisien
Opin
i BPK
te
rhad
ap L
apor
an
Keua
ngan
Pe
mer
inta
h Da
erah
(LKP
D)
WTP
W
TP
Peni
ngka
tan
peng
emba
ngan
si
stem
pel
apor
an ca
paia
n ki
nerj
a da
n ke
uang
an
Setia
p SK
PDBa
dan
Pere
ncan
aan
Pem
bang
unan
Dae
rah,
Bad
an
Peng
elol
aan
Keua
ngan
dan
As
et D
aera
h, B
agia
n Or
gani
sasi
da
n Ta
ta L
aksa
na S
etda
, set
iap
SKPD
4.1.
2.O
ptim
alis
asi
tekn
olog
i inf
orm
asi
dala
m p
enge
lola
an
keua
ngan
dae
rah
4.1.
2.1.
Pen
ingk
atan
efe
ktiv
itas
peng
guna
an S
IMDA
Pers
enta
se S
KPD
yang
teri
nteg
rasi
de
ngan
apl
ikas
i SI
MDA
N/A
100%
Peni
ngka
tan
dan
peng
emba
ngan
pen
gelo
laan
ke
uang
an d
aera
h
Pem
erin
taha
n um
umBa
dan
Peng
elol
aan
Keua
ngan
da
n As
et d
aera
h, B
agia
n Ek
onom
i Set
da
4.1.
3.Pe
ngop
timal
an
kine
rja
TEPR
A (T
im E
valu
asi d
an
Peng
awas
an R
ealis
asi
Angg
aran
)
4.1.
3.1.
Pel
aksa
naan
eva
luas
i dan
pe
ngaw
asan
seca
ra b
erka
laOp
timal
isas
i pem
anfa
atan
te
knol
ogi i
nfor
mas
iPe
mer
inta
han
umum
Selu
ruh
SKPD
4.1.
3.2.
Pen
guat
an k
apas
itas
tena
ga T
EPRA
4.1.
4. S
iner
gi
penc
apai
an W
TP
deng
an p
enin
gkat
an
kese
jaht
eraa
n ra
kyat
4.1.
4.1.
Alo
kasi
ang
gara
n ya
ng
berf
okus
pad
a pe
ncap
ain
visi
Ka
bupa
ten,
yak
ni d
alam
rang
ka
sem
akin
men
ingk
atka
n ak
ses
dan
kual
itas p
elay
anan
kep
ada
mas
yara
kat
Pere
ncan
aan
pem
bang
unan
da
erah
Pere
ncan
aan
pem
bang
unan
Bada
n Pe
renc
anaa
n Pe
mba
ngun
an D
aera
h, se
luru
h SK
PD
4.1.5.Mengintensifkan
upay
a pe
ncap
aian
ni
lai L
apor
an K
iner
ja
(Lkj
) yan
g se
mak
in
men
ingk
at d
ari t
ahun
ke
tahu
n
4.1.
5.1.
Pen
yusu
nan
LKj b
erba
sis
pada
sine
rgita
s ant
ar d
okum
en
pere
ncan
aan
Nila
i Lap
oran
ki
nerj
a pe
mer
inta
h da
erah
(LKj
)
CC A
Pere
ncan
aan
pem
bang
unan
da
erah
Pere
ncan
aan
pem
bang
unan
Bada
n Pe
renc
anaa
n Pe
mba
ngun
an D
aera
h, se
luru
h SK
PD
4.1
.5.2
. Mem
perk
uat b
asis
dat
a m
elal
ui k
eter
sedi
aan
data
base
ki
nerj
a da
ri ta
hun
ke ta
hun
Peng
emba
ngan
dat
a da
n in
form
asi
Pere
ncan
aan
Pem
bang
unan
Selu
ruh
SKPD
Peng
emba
ngan
dat
a/in
form
asi/
stat
istik
dae
rah
Sta
tistik
Se
luru
h SK
PD
4.1.
5.3.
Mem
perk
uat p
enga
was
an
dan
peni
laia
n la
pora
n ki
nerj
aPe
ning
kata
n si
stem
pe
ngaw
asan
inte
rnal
dan
pe
ngen
dalia
n pe
laks
anaa
n ke
bija
kan
KDH
Pem
erin
taha
n um
umIn
spek
tora
t Kab
upat
en, B
adan
Pe
renc
anaa
n Pe
mba
ngun
an
Daer
ah
194 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
No
Sasa
ran
Stra
tegi
Arah
Keb
ijaka
nIn
dika
tor
Kin
erja
(s
asar
an)
Capa
ian
Kin
erja
Prog
ram
Pem
bang
unan
D
aera
hBi
dang
Uru
san
SKPD
pen
angg
ungj
awab
Kond
isi A
wal
Kond
isi
Akhi
r
4.1.
6. P
enyu
suna
n LP
PD b
erda
sark
an
capa
ian
pem
bang
unan
ri
il
4.1.
6.1.
Men
ingk
atka
n m
onito
ring
dan
eva
luas
i cap
aian
pe
mba
ngun
an
Peri
ngka
t pe
nila
ian
Lapo
ran
Peny
elen
ggar
aan
Pem
erin
tah
Daer
ah (L
PPD)
Peri
ngka
t 12
9
Nila
i Tin
ggi
Peri
ngka
t30 N
ilai s
anga
t tin
ggi
Pere
ncan
aan
pem
bang
unan
da
erah
Pere
ncan
aan
pem
bang
unan
Bagi
an P
emer
inta
han
Sekr
etar
iat D
aera
h
4.1.
7. P
enyu
suna
n LK
PJ d
an L
KPJ A
MJ
berd
asar
kan
capa
ian
pem
bang
unan
riil
4.1.7.1.Mem
perkuatidentifikasi
pers
oala
n da
n so
lusi
pad
a se
tiap
urus
an p
emer
inta
han
atau
SKP
D
LKPJ
Te
rsed
iaTe
rsed
iaPe
renc
anaa
n pe
mba
ngun
an
daer
ahPe
renc
anaa
n pe
mba
ngun
anBa
dan
Pere
ncan
aan
Pem
bang
unan
Dae
rah
LKPJ
AM
JTe
rsed
iaTe
rsed
iaPe
renc
anaa
n pe
mba
ngun
an
daer
ahPe
renc
anaa
n pe
mba
ngun
anBa
dan
Pere
ncan
aan
Pem
bang
unan
Dae
rah
4.1.
8. O
ptim
alis
asi
sum
ber p
enda
pata
n da
erah
4.1.8.1.Intensifikasipem
ungutan
PBB
Nom
inal
PBB
se
tiap
tahu
nPe
ning
kata
n da
n pe
ngem
bang
an p
enge
lola
an
keua
ngan
dae
rah
Pem
erin
taha
n um
umKe
lura
han,
Kec
amat
an
4.1.
9. P
enin
gkat
an
kual
itas t
ata
keua
ngan
de
sa
4.1.
9.1.
Pen
ingk
atan
kap
asita
s pe
nyus
unan
APB
Des
Pers
enta
se d
esa
yang
mem
puny
ai
doku
men
APB
Des
N/A
100%
Pem
bina
an d
an fa
silit
asi
peng
elol
aan
keua
ngan
des
aPe
mer
inta
han
umum
Bada
n Pe
mbe
rday
aan
Mas
yara
kat d
an P
emer
inta
han
Desa
, Kec
amat
an
4.2
.M
enin
gkat
nya
akse
s ter
hada
p in
form
asi p
ublik
4.2.
1.Tr
ansp
aran
si
kine
rja
keua
ngan
da
erah
dan
capa
ian
pem
bang
unan
sekt
oral
4.2.
1.1.
Tra
nspa
rans
i alo
kasi
be
lanj
a da
erah
dan
kin
erja
pe
ndap
atan
dae
rah
Perd
a AP
BDTe
rsed
iaTe
rsed
iaPe
ning
kata
n da
n pe
ngem
bang
an p
enge
lola
an
keua
ngan
dae
rah
Pem
erin
taha
n um
umBa
dan
Peng
elol
aan
Keua
ngan
da
n As
et d
aera
h, D
inas
Pe
ndap
atan
Dae
rah,
Bad
an
Pere
ncan
aan
Pem
bang
unan
Da
erah
Perd
a pe
njab
aran
AP
BDTe
rsed
iaTe
rsed
ia
Perd
a pe
ruba
han
APBD
Ters
edia
Te
rsed
ia
Perd
a pe
rtang
gung
jawab
an
pela
ksan
aan
APBD
Ters
edia
Ters
edia
4.2.
1.2.
Tra
nspa
rans
i cap
aian
ki
nerj
a se
ktor
al a
tau
setia
p ur
usan
pem
erin
taha
n
Pers
enta
se S
KPD
yang
mem
puny
ai
data
SIP
D se
cara
le
ngka
p
10%
100%
Peng
emba
ngan
dat
a/in
form
asi/
stat
istik
dae
rah
Stat
istik
Ba
dan
Pere
ncan
aan
Pem
bang
unan
Dae
rah
Peng
emba
ngan
dat
a da
n in
form
asi
Pere
ncan
aan
Pem
bang
unan
Selu
ruh
SKPD
4.2.
2. P
engu
atan
ke
lem
baga
an p
enge
lola
in
form
asi d
an d
okum
en
4.2.
2.1.
Pem
bent
ukan
PPI
D (P
ejab
at P
enge
lola
Info
rmas
i dan
Do
kum
enta
si) d
i set
iap
SKPD
Seng
keta
in
form
asi p
ublik
0%0%
Peng
emba
ngan
ke
lem
baga
an k
eter
buka
an
info
rmas
i
Kom
unik
asi d
an
info
rmat
ika
Dina
s Kom
unik
asi d
an
Info
rmat
ika
(PPI
D)
PPID
Belu
mAd
a
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 195
No
Sasa
ran
Stra
tegi
Arah
Keb
ijaka
nIn
dika
tor
Kin
erja
(s
asar
an)
Capa
ian
Kin
erja
Prog
ram
Pem
bang
unan
D
aera
hBi
dang
Uru
san
SKPD
pen
angg
ungj
awab
Kond
isi A
wal
Kond
isi
Akhi
r
4.2.
3.Pe
man
faat
an
berb
agai
med
ia se
baga
i sa
rana
tran
spar
ansi
4.2.
3.1.
Opt
imal
isas
i per
an m
edia
da
lam
jari
ngan
(onl
ine)
seba
gai
sara
na p
ublik
asi/
tran
spar
ansi
Web
site
mili
k pe
mer
inta
h da
erah
yan
g m
emua
t inf
orm
asi
pem
bang
unan
da
erah
4 un
it10
uni
tOp
timal
isas
i pem
anfa
atan
te
knol
ogi i
nfor
mas
iPe
mer
inta
han
umum
Dina
s Kom
unik
asi d
an
Info
rmat
ika
4.2.
3.2.
Pen
ingk
atan
efe
ktiv
itas
dan
caku
pan
med
ia ce
tak
seba
gai
sara
n pu
blik
asi
Jum
lah
med
ia
ceta
k ya
ng
mem
uat i
nfor
mas
i pe
mba
ngun
an
daer
ah
6 un
it10
uni
tKe
rjas
ama
info
rmas
i dan
m
edia
mas
aKo
mun
ikas
i dan
in
form
atik
aDi
nas K
omun
ikas
i dan
In
form
atik
a, B
agia
n H
umas
Se
tda
4.2.
4.M
enin
gkat
an
akse
s ter
hada
p in
form
asi m
elal
ui
optim
alis
asi p
eran
m
edia
dal
am ja
ring
an
(onl
ine)
4.2.
4.1.
Ket
erse
diaa
n in
form
asi
pela
yana
n ya
ng m
emad
ai,
teru
tam
a te
rkai
t mek
anis
me/
pros
edur
sert
a bi
aya
peng
urus
an
peri
jinan
Wak
tu p
elay
anan
si
stem
info
rmas
i pe
rijin
an d
an
adm
inis
tras
i pe
mer
inta
h
55 m
enit
40 m
enit
Optim
alis
asi p
eman
faat
an
tekn
olog
i inf
orm
asi
Pem
erin
taha
n um
um
Bada
n Pe
nana
man
Mod
al d
an
Pela
yana
n Pe
rijin
an T
erpa
du,
Keca
mat
an, K
elur
ahan
4.2.4.2.Efisiensipengurusan
peri
jinan
mel
alui
pem
anfa
atan
m
edia
onl
ine
4.2.
5.M
enin
gkat
kan
efisiensi,efektivitas,
tran
spar
ansi
, pe
rsai
ngan
seha
t, da
n ak
unta
bilit
as
dala
m p
elak
sana
an
peng
adaa
n ba
rang
/jas
a pe
mer
inta
h
4.2.
5.1.
Pel
aksa
naan
laya
nan
peng
adaa
n se
cara
ele
ktro
nik
(LPS
E)
Jum
lah
pake
t le
lang
Peng
adaa
n ba
rang
dan
jasa
se
cara
ele
ktro
nik
Pem
erin
taha
n um
umBa
gian
Pen
gend
alia
n Pr
ogra
m
dan
Unit
Laya
nan
Peng
adaa
n
Jumlahefisiensi
angg
aran
196 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
No
Sasa
ran
Stra
tegi
Arah
Keb
ijaka
nIn
dika
tor
Kin
erja
(s
asar
an)
Capa
ian
Kin
erja
Prog
ram
Pem
bang
unan
D
aera
hBi
dang
Uru
san
SKPD
pen
angg
ungj
awab
Kond
isi A
wal
Kond
isi
Akhi
r
4.3.
Men
ingk
atny
a si
nerg
i ant
ara
doku
men
pe
renc
anaa
n de
ngan
do
kum
en
peng
angg
aran
4.3.
1. P
enyu
suna
n do
kum
en p
eren
cana
an
sesu
ai k
ebut
uhan
dan
pe
rkem
bang
an d
aera
h
4.3.
1.1.
Pen
yusu
nan
doku
men
pe
renc
anaa
n ja
ngka
men
enga
h da
n ta
huna
n
Doku
men
RPJ
MD
Ters
edia
Te
rsed
ia
Pere
ncan
aan
pem
bang
unan
da
erah
Pere
ncan
aan
pem
bang
unan
Bada
n Pe
renc
anaa
n Pe
mba
ngun
an D
aera
hDo
kum
en R
KPD
Ters
edia
Te
rsed
ia
4.3.
2. M
enja
dika
n RP
JMD
dan
Rens
tra
SKPD
seba
gai p
andu
ar
ah p
enga
ngga
ran
tahu
nan
4.3.
2.1.
Ket
erpa
duan
pe
ngan
ggar
an d
alam
dok
umen
pe
renc
anaa
n ja
ngka
men
enga
h
Pers
enta
se
kete
rpad
uan
peng
angg
aran
RP
JMD
deng
an
peng
angg
aran
Re
nstra
SKPD
N/A
100%
Pem
bina
an d
an fa
silit
asi
peng
elol
aan
keua
ngan
ka
bupa
ten/
kota
Pem
erin
taha
n um
umBa
dan
Pere
ncan
aan
Pem
bang
unan
Dae
rah,
Bad
an
Peng
elol
aan
Keua
ngan
dan
As
et D
aera
h
4.3.
2.2.
Pen
yusu
nan
doku
men
pe
ngan
ggar
an te
knis
ber
dasa
rkan
pa
gu in
dika
tif R
PJM
D da
n Re
nstr
a SK
PD
Pers
enta
se
kete
rpad
uan
peng
angg
aran
RP
JMD
dan
Rens
tra
SKPD
den
gan
peng
angg
aran
RK
PD
N/A
100%
Pers
enta
se
kete
rpad
uan
peng
angg
aran
RP
JMD
dan
Rens
tra
SKPD
den
gan
Renj
a SK
PD
N/A
100%
4.3.
2. M
enja
dika
n pe
laks
anaa
n RP
JMD
dan
Rens
tra
SKPD
se
suai
den
gan
doku
men
per
enca
naan
4.3.
2.1.
Pen
yusu
nan
doku
men
pe
ngen
dalia
n da
n ev
alua
si R
PJM
D da
n Re
nstr
a SK
PD
Pers
enta
se
kese
suai
an a
ntar
a pe
renc
anaa
n da
n pe
laks
anaa
n pe
mba
ngun
an
N/A
100%
Pere
ncan
aan
pem
bang
unan
da
erah
Pere
ncan
aan
pem
bang
unan
Bada
n Pe
renc
anaa
n Pe
mba
ngun
an D
aera
h
Peni
ngka
tan
kapa
sita
s ke
lem
baga
an p
eren
cana
an
pem
bang
unan
dae
rah
Pere
ncan
aan
pem
bang
unan
Bada
n Ke
pega
wai
an D
aera
h,
Bagi
an O
rgan
isas
i dan
Tat
a La
ksan
a Se
tda
4.4.
Men
ingk
atny
a si
nerg
i ant
ar
doku
men
pe
renc
anaa
n
4.4.
1. P
enin
gkat
an
kepa
tuha
n te
rhad
ap
RTRW
4.4.
1.1.
Ren
cana
pen
ataa
n ru
ang
dan
pem
anfa
at ru
ang
pada
RP
JMD,
RKP
D se
rta
rens
tra
dan
renj
a SK
PD b
erda
sark
an z
onas
i da
n pe
man
faat
an y
ang
tela
h di
atur
dal
am R
TRW
Pers
enta
se
keta
atan
terh
adap
Pe
rda
RTRW
N/A
100%
Pem
anfa
atan
ruan
gPe
nata
an ru
ang
Dina
s Bin
a M
arga
, Pen
gair
an,
dan
Tata
Rua
ng &
Bad
an
Pere
ncan
aan
Pem
bang
unan
Da
erah
4.4.
1.2.
Pen
ingk
atan
pen
gaw
asan
da
n pe
ngen
dalia
n te
rhad
ap
pem
anfa
atan
ruan
g
Peng
enda
lian
pem
anfa
atan
ru
ang
Pena
taan
ruan
gDi
nas B
ina
Mar
ga, P
enga
iran
, da
n Ta
ta R
uang
& B
adan
Pe
renc
anaa
n Pe
mba
ngun
an
Daer
ah
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 197
No
Sasa
ran
Stra
tegi
Arah
Keb
ijaka
nIn
dika
tor
Kin
erja
(s
asar
an)
Capa
ian
Kin
erja
Prog
ram
Pem
bang
unan
D
aera
hBi
dang
Uru
san
SKPD
pen
angg
ungj
awab
Kond
isi A
wal
Kond
isi
Akhi
r
4.4.
2. P
enyu
suna
n RK
PD y
ang
mem
perh
atik
an sk
ala
prio
rita
s, ur
gens
i dan
be
rsifa
t tem
atik
setia
p ta
hun
4.4.
2.1.
Pen
yusu
nan
bers
ifat
tem
atik
dan
mem
puny
ai fo
kus
setia
p ta
hun,
yak
ni fo
kus p
ada
penc
apai
an v
isi R
PJM
D be
rupa
se
jaht
era,
pin
tar,
seha
t, m
erat
a da
n be
rkel
anju
tan
Pers
enta
se
penj
abar
an
prog
ram
RPJ
MD
ke d
alam
RKP
D
N/A
100%
Pere
ncan
aan
pem
bang
unan
da
erah
Pere
ncan
aan
pem
bang
unan
Bada
n Pe
renc
anaa
n Pe
mba
ngun
an D
aera
h
4.4.
3. P
enin
gkat
an
responsifivitas
terh
adap
din
amik
a so
sial
4.4.
3.1.
Per
enca
naan
pe
mba
ngun
an d
aera
h ya
ng
mem
perh
atik
an p
erke
mba
ngan
se
rta
dina
mik
a lin
gkun
gan
regi
onal
mau
pun
inte
rnas
iona
l
Mas
terp
lan
peng
emba
ngan
w
ilaya
h st
rate
gis
dan
cepa
t tum
buh
N/A
Ters
edia
Pere
ncan
aan
wila
yah
stra
tegi
s dan
cepa
t tum
buh
Pere
ncan
aan
pem
bang
unan
Bada
n Pe
renc
anaa
n Pe
mba
ngun
an D
aera
h
Doku
men
pe
ngem
bang
an
kota
-kot
a m
enen
gah
dan
besa
r
N/A
Ters
edia
Pere
ncan
aan
peng
emba
ngan
kot
a-ko
ta
men
enga
h da
n be
sar
Pere
ncan
aan
pem
bang
unan
Bada
n Pe
renc
anaa
n Pe
mba
ngun
an D
aera
h &
Din
as
Bina
Mar
ga, P
enga
iran
dan
Ta
ta R
uang
Mas
terp
lan
sosi
al
buda
yaN
/ATe
rsed
iaPe
renc
anaa
n so
sial
bud
aya
Pere
ncan
aan
pem
bang
unan
Bada
n Pe
renc
anaa
n Pe
mba
ngun
an D
aera
h
Mas
terp
lan
pena
nggu
lang
an
kem
iski
nan
N/A
Ters
edia
Pere
ncan
aan
pem
bang
unan
ek
onom
iPe
renc
anaa
n pe
mba
ngun
anBa
dan
Pere
ncan
aan
Pem
bang
unan
Dae
rah
Mas
terp
lan
pras
aran
a w
ilaya
h da
n su
mbe
r day
a al
am
N/A
Ters
edia
Pere
ncan
aan
pras
aran
a w
ilaya
h da
n su
mbe
r day
a al
am
Pere
ncan
aan
pem
bang
unan
Bada
n Pe
renc
anaa
n Pe
mba
ngun
an D
aera
h
Foru
m k
erja
sam
a an
tar d
aera
h1
2Pe
ning
kata
n ke
rjas
ama
anta
r pem
erin
tah
daer
ahPe
mer
inta
han
umum
Bagi
an E
kono
mi S
etda
4.4.
3.2.
Pen
ataa
n w
ilaya
h pe
rbat
asan
Bata
s ant
ar
kabu
pate
nPe
ngem
bang
an w
ilaya
h pe
rbat
asan
Pere
ncan
aan
pem
bang
unan
Bagi
an P
emer
inta
han
Setd
a,
Keca
mat
an
Bata
s ant
ar
keca
mat
an
Bata
s ant
ar d
esa
198 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
No
Sasa
ran
Stra
tegi
Arah
Keb
ijaka
nIn
dika
tor
Kin
erja
(s
asar
an)
Capa
ian
Kin
erja
Prog
ram
Pem
bang
unan
D
aera
hBi
dang
Uru
san
SKPD
pen
angg
ungj
awab
Kond
isi A
wal
Kond
isi
Akhi
r
4.4.4.Pengidentifikasian
kebu
tuha
n pe
mba
ngun
an se
ktor
al
dari
tahu
n ke
tahu
n
4.4.
4.1.
Pen
ingk
atan
sine
rgi
anta
ra te
rget
pen
capa
ian
rang
kaia
n vi
si R
PJM
D de
ngan
ke
butu
han
sekt
oral
setia
p ta
hun
Pers
enta
se
prog
ram
pri
orita
s da
lam
Ren
stra
SK
PD y
ang
bers
umbe
r dar
i RP
JMD
N/A
100%
Pere
ncan
aan
pem
bang
unan
da
erah
Pere
ncan
aan
pem
bang
unan
Selu
ruh
SKPD
4.4.
5. P
enyu
suna
n re
nja
SKPD
yan
g si
nerg
i de
ngan
rens
tra
SKPD
4.4.
5.1.
Pen
yusu
nan
Renj
a SK
PD
yang
mem
perh
atik
an sk
ala
prio
rita
s Ren
stra
SKP
D se
tiap
tahu
n
Pers
enta
se
Renj
a SK
PD y
ang
bers
umbe
r dar
i re
nstr
a SK
PD
N/A
100%
Pere
ncan
aan
pem
bang
unan
da
erah
Pere
ncan
aan
pem
bang
unan
Selu
ruh
SKPD
4.4.
5.2.
Pen
yusu
nan
Renj
a SK
PD,
sela
in b
erda
sark
an R
enst
ra S
KPD
juga
ber
basi
s has
il ki
nerj
a ta
hun
sebe
lum
nya
dan
fore
cast
ing
kond
isi k
edep
an
4.4.
6. P
enyu
suna
n RP
JMDe
s yan
g m
enga
cu
pada
RPJ
MD
Kabu
pate
n
4.4.
6.1.
Pen
yusu
nan
RPJM
Des
yang
mem
perh
atik
an sk
ala
prio
rita
s dan
ara
h pe
mba
ngun
an
daer
ah d
alam
setia
p ta
hun
Jum
lah
perb
up
tent
ang
Sis
tem
Pe
renc
anaa
n Pe
mba
ngun
an
Daer
ah y
ang
men
ghub
ungk
an
RPJM
D de
ngan
RP
JMDe
s
0Pe
ning
kata
n pa
rtis
ipas
i m
asya
raka
t dal
am
mem
bang
un d
esa
Pem
berd
ayaa
n m
asya
raka
t dan
De
sa
Bada
n Pe
mbe
rday
aan
Mas
yara
kat d
an P
emer
inta
han
Desa
4.4.
6.2.
Pen
yusu
nan
Pera
tura
n Bu
pati
terk
ati S
iste
m
Pere
ncan
aan
Pem
bang
unan
Da
erah
yan
g m
engh
ubun
gkan
RP
JMD
deng
an R
PJM
Des
4.5.
Men
ingk
atny
a ka
pasi
tas
apar
atur
pe
mer
inta
h da
erah
4.5.
1.M
enin
gkat
kan
kapa
sita
s sum
ber d
aya
apar
atur
4.5.
1.1.
Pel
aksa
naan
dik
lat
stru
ktur
al b
agi p
eman
gku
jaba
tan
baru
Caku
pan
peja
bat
stru
ktur
al y
ang
tela
h m
engi
kuti
dikl
atpi
m
50 o
rang
Peni
ngka
tan
kapa
sita
s su
mbe
r day
a ap
arat
urKe
pega
wai
anBa
dan
Kepe
gaw
aian
Dae
rah
4.5.1.2.Mengintensifkan
pela
ksan
aan
dikl
at fu
ngsi
onal
da
n pe
ndal
aman
mat
eri
Caku
pan
peja
bat
fung
sion
al y
ang
tela
h m
engi
kuti
dikl
at fu
ngsi
onal
62 o
rang
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 199
No
Sasa
ran
Stra
tegi
Arah
Keb
ijaka
nIn
dika
tor
Kin
erja
(s
asar
an)
Capa
ian
Kin
erja
Prog
ram
Pem
bang
unan
D
aera
hBi
dang
Uru
san
SKPD
pen
angg
ungj
awab
Kond
isi A
wal
Kond
isi
Akhi
r
4.5.2.Mengintensifkan
pem
bina
an d
an
peng
emba
ngan
ap
arat
ur
4.5.
2.1.
Pen
gada
an C
PNS
berd
asar
kan
anal
isis
keb
utuh
an
daer
ah y
ang
urge
n
Pela
ksan
aan
tes
CPN
S Pe
mbi
naan
dan
pe
ngem
bang
an a
para
tur
Kepe
gaw
aian
Bada
n Ke
pega
wai
an D
aera
h
4.5.
2.2.
Pen
gisi
an ja
bata
n be
rdas
arka
n in
stru
men
ana
lisis
ja
bata
n da
n la
tar b
elak
ang
pend
idik
an
Jum
lah
jaba
tan
yang
teri
si
berd
asar
kan
anal
isis
jaba
tan
dan
pend
idik
an
4.5.
2.3.
Pem
beri
an b
antu
an tu
gas
bela
jar d
an ik
atan
din
as y
ang
mer
ata
nam
un d
iser
tai p
rose
s se
leks
i yan
g ke
tat
Pers
enta
se P
NS
yang
ber
gela
r s1
Pers
enta
se P
NS
yang
ber
gela
r s2
4.5.
2.4.
Pem
beri
an tu
njan
gan
berb
asis
kin
erja
Pela
ksan
aan
tunj
anga
n be
rbas
is k
iner
ja
4.5.
3. P
enin
gkat
an
peng
awas
an in
tern
al d
i lin
gkun
gan
pem
erin
tah
daer
ah
4.5.
3.1.
Pen
anga
n ka
sus
peng
adua
n da
n te
mua
n pe
ngaw
asan
seca
ra te
pat
Pers
enta
se
pena
ngan
an
kasu
s pen
gadu
an/
tem
uan
peng
awas
an
di li
ngku
ngan
pe
mer
inta
h da
erah
Peni
ngka
tan
sist
em
peng
awas
an in
tern
al d
an
peng
enda
lian
pela
ksan
aan
kebi
jaka
n KD
H
Pem
erin
taha
n um
umIn
spek
tora
t Kab
upat
en
200 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
No
Sasa
ran
Stra
tegi
Arah
Keb
ijaka
nIn
dika
tor
Kin
erja
(s
asar
an)
Capa
ian
Kin
erja
Prog
ram
Pem
bang
unan
D
aera
hBi
dang
Uru
san
SKPD
pen
angg
ungj
awab
Kond
isi A
wal
Kond
isi
Akhi
r
4.6.
Men
ingk
atny
a ku
alita
s pe
laya
nan
publ
ik
4.6.
1. P
enin
gkat
an
pela
yana
n ad
min
istr
asi
kepe
ndud
ukan
4.6.
1.1.
Pen
ingk
atan
aks
es
pela
yana
n KT
PPe
rsen
tase
SK
PD ya
ng
men
yele
ngga
raka
n su
rvey
IKM
Perin
gkat
, sko
r dan
pr
edik
at E
KPPD
N/A
Peri
ngka
t 12
9; sk
or
2,71
80;
Pred
ikat
Ti
nggi
100%
Peri
ngka
t 30
; sko
r 3,
00;
Pred
ikat
Sa
ngat
Ti
nggi
Pena
taan
adm
inis
tras
i ke
pedu
duka
nKe
pend
uduk
an
dan
cata
tan
sipi
lDi
nas K
epen
dudu
kan
dan
Cata
tan
Sipi
l
4.6.
1.2.
Pen
ingk
atan
aks
es
pela
yana
n KK
4.6.
1.3.
Pen
ingk
atan
aks
es
pela
yana
n ak
ta k
elah
iran
4.6.
2. P
enin
gkat
an
pela
yana
n te
rhad
ap
kebu
tuha
n ke
aman
an
dan
kete
rtib
an
lingk
unga
n m
asya
raka
t
4.6.
2.1.
Pen
ingk
atan
caku
pan
patr
oli S
atpo
l PP
Pem
elih
araa
n ka
ntra
ntib
mas
dan
pe
nceg
ahan
tind
ak k
rim
inal
Kesa
tuan
ban
gsa
dan
polit
ik
dala
m n
eger
i
Satu
an P
olis
i Pam
ong
Praj
a
4.6.
2.2.
Men
jaga
ket
erse
diaa
n SD
M S
atpo
l PP
dan
petu
gas
Linm
as
4.6.
2.3.
Pen
ingk
atan
ket
epat
an
dan
kece
pata
n pe
nyel
esai
an
pela
ngga
ran
kete
rtib
an,
kete
ntra
man
dan
kei
ndah
an
4.6.
3. P
enin
gkat
an
pela
yana
n pe
nceg
ahan
da
n pe
nang
gula
ngan
be
ncan
a
4.6.
3.1.
Pen
ingk
atan
sara
n op
eras
iona
l pen
angg
ulan
gan
benc
ana
keba
kara
n
Penc
egah
an d
ini d
an
pena
nggu
lang
an k
orba
n be
ncan
a
Kesa
tuan
ban
gsa
dan
polit
ik
dala
m n
eger
i
Bada
n Pe
nang
gula
ngan
Be
ncan
a Da
erah
4.6.
3.2.
Pen
ingk
atan
wak
tu
tang
gap
pena
ngan
an b
enca
na
4.6.
4. P
enin
gkat
an
pela
yana
n ke
arsi
pan
4.6.
4.1.
Pen
ingk
atan
pel
ayan
an
info
rmas
i ars
ipPe
ning
kata
n ku
alita
s pe
laya
nan
info
rmas
iKe
arsi
pan
Kant
or A
rsip
dan
Pe
rpus
taka
an
4.6.
4.2.
pen
ingk
atan
kua
litas
si
stem
adm
inis
tras
i pen
gars
ipan
Perb
aika
n si
stem
ad
min
istr
asi k
eras
ipan
4.6.
5. P
enin
gkat
an
pela
yana
n pe
rijin
an
satu
pin
tu
4.6.
5.1.
Peny
elen
ggar
aan
peri
jinan
sa
tu p
intu
Peni
ngka
tan
iklim
inve
stas
i da
n re
alis
asi i
nves
tasi
Pena
nam
an
mod
al d
aera
hBa
dan
Pena
nam
an M
odal
dan
Pe
rijn
an T
erpa
du
4.6.
6. P
enin
gkat
an
stan
dar p
elay
anan
4.6.
6.1.
Pel
aksa
naan
SPM
Pe
ngem
bang
an st
anda
risa
si
pela
yana
n pu
blik
Pem
erin
taha
n um
umSe
luru
h ka
ntor
kec
amat
an,
SKPD
, dan
RSU
D4.
6.6.
2. P
erum
usan
dan
pe
laks
anaa
n st
anda
r pel
ayan
an
seba
gai p
enge
mba
ngan
SPM
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 201
No
Sasa
ran
Stra
tegi
Arah
Keb
ijaka
nIn
dika
tor
Kin
erja
(s
asar
an)
Capa
ian
Kin
erja
Prog
ram
Pem
bang
unan
D
aera
hBi
dang
Uru
san
SKPD
pen
angg
ungj
awab
Kond
isi A
wal
Kond
isi
Akhi
r
4.6.
7. P
enyu
suna
n re
ncan
a ak
si
penc
egah
an d
an
pem
bera
ntas
an k
orup
si
4.6.
7.1.
Ber
koor
dina
si d
enga
n Ke
men
dagr
i dan
Bap
pena
s ses
uai
aman
at In
pres
No.
7 Ta
hun
2015
Jum
lah
kasu
s ko
rups
i di d
aera
h0
Penc
egah
an d
an
pem
bera
ntas
an k
orup
siPe
mer
inta
han
umum
Selu
ruh
SKPD
4.6.
7.2.
Mem
bang
un k
emitr
aan
deng
an K
PK d
an a
para
t pen
egak
hu
kum
di d
aera
h
4.6.
8.Pe
lem
baga
an
dan
peni
ngka
tan
pela
ksan
aan
inov
asi
daer
ah
4.6.
8.1.
Per
umus
an p
erat
uran
ke
pala
dae
rah
tent
ang
inov
asi
daer
ah
Pera
tura
n ke
pala
da
erah
tent
ang
inov
asi d
aera
h
N/A
Peng
emba
ngan
inov
asi
daer
ahPe
mer
inta
han
umum
Selu
ruh
SKPD
4.7.
Men
ingk
atny
a pa
rtis
ipas
i pu
blik
4.7.
1. P
enin
gkat
an
foru
m p
artis
ipas
i dan
pe
rlua
san
akse
s bag
i m
asya
raka
t
4.7.
1.1.
Pen
ingk
atan
pel
aksa
naan
m
usre
nban
g di
sem
ua d
esa
Pers
enta
se
desa
yan
g te
lah
mel
aksa
naka
n m
usre
nban
gdes
N/A
100%
Peni
ngka
tan
part
isip
asi
mas
yara
kat d
alam
m
emba
ngun
des
a
Pem
berd
ayaa
n m
asya
raka
t dan
de
sa
Bada
n Pe
renc
anaa
n Pe
mba
ngun
an D
aera
h, B
adan
Pe
mbe
rday
aan
Mas
yara
kat
dan
Pem
erin
taha
n De
sa
4.7.
1.2.
Pen
yedi
aan
unit
laya
nan
peng
adua
n m
asya
raka
tJe
nis f
orum
pa
rtis
ipas
i pub
lik3
4Mengintensifkan
pena
ngan
an p
enga
duan
m
asya
raka
t
Pem
erin
taha
n um
umSe
luru
h SK
PD
4.7.
1.3.
Pen
ingk
atan
keg
iata
n te
mu
lang
sung
dan
dia
log
anta
ra p
impi
nan
daer
ah d
enga
n m
asya
raka
t, te
ruta
ma
di k
awas
an
pede
saan
dan
ped
alam
an
Peni
ngka
tan
pela
yana
n ke
dina
san
kepa
la d
aera
h/w
akil
kepa
la d
aera
h
Pem
erin
taha
n um
umSe
kret
aria
t Dae
rah
4.7.
1.3.
Efe
ktiv
itas p
elak
sana
an
publ
ic h
eari
ng d
an k
egia
tan
rese
s an
ggot
a DP
RD
Peni
ngka
tan
kapa
sita
s le
mba
ga p
erw
akila
n ra
ykat
da
erah
Pem
erin
taha
n um
umSe
kret
aria
t DPR
D
4.7.
2. P
enin
gkat
an
pend
idik
an p
oliti
k m
asya
raka
t
4.7.
2.1.
Pen
guat
an p
eran
m
asya
raka
t sip
il da
lam
pe
mba
ngun
an d
aera
h
Jum
lah
kegi
atan
pe
mbi
naan
te
rhad
ap L
SM,
OKP
dan
Orm
as
Pend
idik
an p
oliti
k m
asya
raka
tKe
satu
an b
angs
a da
n po
litik
da
lam
neg
eri
Kant
or K
esat
uan
Bang
sa d
an
Polit
ik
4.7.
2.2.
Pen
ingk
atan
par
tisip
asi
pem
ilih
dala
m p
emili
han
umum
Pers
enta
se
part
isip
asi
pem
ilih
dala
m
pilk
ada
Pers
enta
se
part
isip
asi
pem
ilih
dala
m
pile
g
Pers
enta
se
part
isip
asi
pem
ilih
dala
m
pilp
res
202 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
No
Sasa
ran
Stra
tegi
Arah
Keb
ijaka
nIn
dika
tor
Kin
erja
(s
asar
an)
Capa
ian
Kin
erja
Prog
ram
Pem
bang
unan
D
aera
hBi
dang
Uru
san
SKPD
pen
angg
ungj
awab
Kond
isi A
wal
Kond
isi
Akhi
r
4.8.
Men
ingk
atny
a as
pira
si
mas
yara
kat
yang
di
tinda
klan
juti
mel
alui
ber
baga
i ke
bija
kan
pem
erin
tah
daer
ah
4.8.
1. M
enja
dika
n as
pira
si m
asya
raka
t se
baga
i bas
is u
tam
a da
lam
per
umus
an
kebi
jaka
n se
rta
pela
ksan
aan
prog
ram
da
n ke
giat
an
pem
erin
tah
daer
ah
4.8.
1.1.
Men
jadi
kan
aspi
rasi
m
asya
raka
t seb
agai
das
ar d
an
mas
ukan
di d
alam
RKP
D da
n Re
nja
SKPD
Pers
enta
se
aspi
rasi
m
asya
raka
t M
asuk
ke
dala
m
RKPD
dan
Ren
stra
SK
PD
N/A
100%
Pere
ncan
aan
pem
bang
unan
da
erah
Pere
ncan
aan
pem
bang
unan
Bada
n Pe
renc
anaa
n Pe
mba
ngun
an D
aera
h
4.8.
1.2.
Pen
ingk
atan
tind
ak
lanj
ut d
an re
alis
asi a
tas a
duan
m
asya
raka
t yan
g m
asuk
dal
am
unit
laya
nan
peng
adua
n
Mengintensifkan
pena
ngan
an p
enga
duan
m
asya
raka
t
Pem
erin
taha
n um
umSe
luru
h SK
PD
4.8.
1.3.
Pen
ingk
atan
tind
ak
lanj
ut d
an re
alis
asi a
tas a
spir
asi
mas
yara
kat y
ang
disa
mpa
ikan
da
lam
keg
iata
n di
alog
den
gan
pim
pina
n da
erah
Peni
ngka
tan
pela
yana
n ke
dina
san
kepa
la d
aera
h/w
akil
kepa
la d
aera
h
Pem
erin
taha
n um
umSe
kret
aria
t Dae
rah
4.8.
1.4.
Pen
ingk
atan
real
isas
i as
pira
si m
asya
raka
t di d
alam
pu
blic
hea
ring
dan
keg
iata
n re
ses
untu
k m
enja
di p
erda
Jum
lah
perd
a ya
ng d
isah
kan
setia
p ta
hun
1520
Peni
ngka
tan
kapa
sita
s le
mba
ga p
erw
akila
n ra
ykat
da
erah
Pem
erin
taha
n um
umSe
kret
aria
t DPR
D
Pers
enta
se
alok
asi A
PBD
berd
asar
kan
aspi
rasi
m
asya
raka
t
N/A
80%
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 203
E. KOHESIVITAS SOSIAL, BUDAYA, DAN ADAT ISTIADAT LOKAL
Pencapaian misi ini selama lima tahun ke depan dilakukan dengan penetapan 13 sasaran dan 30 rancangan program prioritas pembangunan. Pencapaian misi ini sangatlah vital karena mencakup empat pelayanan dasar yang menjadi urusan wajib dalam pembangunan daerah yaitu (a) Urusan Sosial, (b) Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, (c) Urusan Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat, dan (d) Urusan Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil. Selain itu, untuk pencapaian visi kelima ini juga mencakup dua pelayanan dasar yang menjadi urusan pilihan dalam pembangunan daerah, yaitu: (a) Urusan Transmigrasi dan (b) Urusan Pemuda dan Olah Raga. Agar target sasaran dapat diimplementasikan dengan tepat, perencanaan harus dapat diterjemahkan dalam program prioritas yang relevan. Uraian perencanaan sasaran dan program prioritas pembangunan dapat dilihat kesesuainnya dalam uraian dibawah ini:
1. Sasaran dan Program Prioritas Urusan Wajib Sosiala. Meningkatnya akses masyarakat lokal untuk berpartisipasi dalam
berbagai proses pembangunan
1. Program pemberdayaan komunitas adat terpencil (KAT)
2. Penguatan/revitalisasi lembaga adat
b. Meningkatnya promosi nilai-nilai kearifan lokal dalam pembangunan
1. Program pengembangan nilai budaya
2. Program pengelolaan keragaman budaya
3. Program pengembangan kerjasama pengelolaan kekayaan budaya
c. Meningkatnya akses bantuan untuk masyarakat yang terkena bencana sosial
1. Program penanggulangan korban bencana sosial
2. Program rehabilitasi dan rekonstruksi korban bencana sosial
d. Meningkatnya akses bantuan untuk masyarakat yang terkena bencana alam
1. Program penanggulangan korban bencana alam
2. Program penanganan tanggap darurat bencana
3. Program rehabilitasi dan rekonstruksi korban bencana alam
e. Meningkatnya perlindungan sosial bagi masyarakat
1. Program pemberdayaan fakir miskin
204 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
2. Program pelayanan kesejahteraan sosial bagi penyandang disabilitas
3. Program pelayanan lanjut usia
4. Program pemberdayaan lanjut usia
5. Program pembinaan panti jompo
6. Program pembinaan panti asuhan
2. Sasaran dan Program Prioritas Urusan Wajib Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anaka. Meningkatnya akses perempuan untuk berpartisipasi dalam berbagai
proses pembangunan
1. Program keserasian kebijakan peningkatan kualitas perempuan
2. Program penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender
b. Meningkatnya perlindungan terhadap perempuan
1. Program peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan
c. Meningkatnya pemenuhan hak anak
1. Program keserasian kebijakan peningkatan kualitas anak
2. Program penguatan kelembagaan anak
3. Sasaran dan Program Prioritas Urusan Wajib Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakata. Meningkatnya kerukunan antar masyarakat
1. Program pengembangan wawasan kebangsaan
b. Meningkatnya keamanan dan ketertiban masyarakat
1. Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan
4. Sasaran dan Program Prioritas Urusan Wajib Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipila. Meningkatnya ketersediaan data kependudukan yang selalu
diperbaharui
1. Program penataan administrasi kependudukan
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 205
5. Sasaran dan Program Prioritas Urusan Pilihan Transmigrasia. Meningkatnya pengendalian dan pengelolaan migrasi
1. Program pengembangan wilayah transmigrasi
6. Sasaran dan Program Prioritas Urusan Pilihan Pemuda dan Olah Ragaa. Meningkatnya peran serta pemuda dalam pembangunan
1. Program peningkatan sarana dan prasarana olah raga
2. Program pembinaan dan pemasyarakatan olah raga
3. Program peningkatan peran serta kepemudaan
4. Program peningkatan upaya penumbuhan kewirausahaan dan kecakapan hidup pemuda
5. Program upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba
206 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Tabe
l 7.5
. Ke
bija
kan
Umum
dan
Pro
gram
Pem
bang
unan
Koh
esiv
itas
Sosi
al, B
uday
a da
n Ad
at Is
tiada
t Lok
al
No
Sasa
ran
Stra
tegi
Arah
Keb
ijaka
nIn
dika
tor
Kin
erja
(s
asar
an)
Capa
ian
Kin
erja
Prog
ram
Pem
bang
unan
D
aera
hBi
dang
Uru
san
SKPD
pe
nang
gung
jaw
abKo
ndis
i Aw
alKo
ndis
i Akh
ir
5.1.
M
enin
gkat
nya
akse
s m
asya
raka
t lo
kal u
ntuk
be
rpar
tisip
asi
dala
m b
erba
gai
pros
es
pem
bang
unan
5.1.
1. P
elib
atan
mas
yara
kat
loka
l dal
am p
eren
cana
an
pem
bang
unan
5.1.
1.1.
Pelib
atan
kom
unita
s ad
at te
rpen
cil (
KAT)
dal
am
pros
es p
emba
ngun
an
Pers
enta
se k
omun
itas
adat
terp
enci
l (KA
T)
yang
men
jadi
sasa
ran
pem
bang
unan
N/A
10
0%
Prog
ram
pe
mbe
rday
aan
kom
unita
s ada
t te
rpen
cil (
KAT)
Sos
ial
Din
as S
osia
l
Peng
uata
n/re
vita
lisas
i le
mba
ga a
dat
Sos
ial
BPP
MD
5.2.
M
enin
gkat
nya
akse
s pe
rem
puan
un
tuk
berp
artis
ipas
i da
lam
ber
baga
i pr
oses
pe
mba
ngun
an
5.2.
1. P
enga
rus-
uta
maa
n ge
nder
5.2.
1.1.
Pelib
atan
per
empu
an
dala
m p
arta
i pol
itik
dan
jaba
tan
publ
ik
Rasi
o pa
rtis
ipas
i pe
rem
puan
di l
emba
ga
pem
erin
tah
terh
adap
la
ki-la
ki
N/A
30%
Prog
ram
kes
eras
ian
kebi
jaka
n pe
ning
kata
n ku
alita
s per
empu
an
Pem
berd
ayaa
n Pe
rem
puan
dan
Pe
rlin
dung
an
Anak
BPP
KB
Pers
enta
se p
erem
puan
da
lam
pek
erja
an
upah
an d
i sek
tor f
orm
al
non-
pert
ania
n
N/A
30%
Prog
ram
kes
eras
ian
kebi
jaka
n pe
ning
kata
n ku
alita
s per
empu
an
Pem
berd
ayaa
n Pe
rem
puan
dan
Pe
rlin
dung
an
Anak
BPP
KB
Pers
enta
se le
mba
ga
peng
arus
utam
aan
gend
er y
ang
men
dapa
tkan
pe
mbi
naan
N/A
95%
Prog
ram
pen
guat
an
kele
mba
gaan
pe
ngar
usut
amaa
n ge
nder
Pem
berd
ayaa
n Pe
rem
puan
dan
Pe
rlin
dung
an
Anak
BPP
KB
5.3
Men
ingk
atny
a pe
ran
sert
a pe
mud
a da
lam
pe
mba
ngun
an
5.3.
1 Pe
ngem
bang
an
kepe
mud
aan
dan
olah
raga
5.3.
1.1
Peng
emba
ngan
sara
na
dan
pras
aran
a ol
ah ra
ga d
an
kew
irau
saha
an p
emud
a; se
rta
pena
nggu
lang
an n
arko
ba
Jum
lah
sara
na d
an
pras
aran
a ol
ah ra
gaPr
ogra
m p
enin
gkat
an
sara
na d
an p
rasa
rana
ol
ah ra
ga
Pem
uda
dan
Olah
Rag
aDi
sbud
parp
ora,
Bi
nam
arga
Prog
ram
pem
bina
an
dan
pem
asya
raka
tan
olah
raga
Pem
uda
dan
Olah
Rag
aDi
sbud
parp
ora
Pers
enta
se p
emud
a pe
sert
a pe
latih
an
kew
irau
saha
an y
ang
men
jadi
wir
ausa
haw
an
man
diri
N/A
50%
Prog
ram
pen
ingk
atan
pe
ran
sert
a ke
pem
udaa
n
Pem
uda
dan
Olah
Rag
aDi
sbud
parp
ora
Prog
ram
pen
ingk
atan
up
aya
penu
mbu
han
kew
irau
saha
an d
an
keca
kapa
n hi
dup
pem
uda
Pem
uda
dan
Olah
Rag
aDi
sbud
parp
ora
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 207
No
Sasa
ran
Stra
tegi
Arah
Keb
ijaka
nIn
dika
tor
Kin
erja
(s
asar
an)
Capa
ian
Kin
erja
Prog
ram
Pem
bang
unan
D
aera
hBi
dang
Uru
san
SKPD
pe
nang
gung
jaw
abKo
ndis
i Aw
alKo
ndis
i Akh
ir
Pers
enta
se p
enur
unan
pe
nggu
na n
arko
baN
/A50
%Pr
ogra
m u
paya
pe
nceg
ahan
pe
nyal
ahgu
naan
na
rkob
a
Pem
uda
dan
Olah
Rag
aDi
sbud
parp
ora
5.4.
Men
ingk
atny
a pr
omos
i nila
i-ni
lai k
eari
fan
loka
l dal
am
pem
bang
unan
5.4.
1. P
rom
osi n
ilai-n
ilai
buda
ya lo
kal
5.4.
1.1.
Peng
emba
ngan
ni
lai-n
ilai b
uday
a lo
kal d
an
peng
elol
aan
kera
gam
an
buda
ya
Pers
enta
se p
rogr
am
pem
bang
unan
yan
g m
enga
ngka
t nila
i-nila
i ke
arifa
n lo
kal
N/A
100%
Prog
ram
pe
ngem
bang
an n
ilai
buda
ya
Sos
ial
Disb
udpa
rpor
a
Prog
ram
pen
gelo
laan
ke
raga
man
bud
aya
Sos
ial
Disb
udpa
rpor
a
Prog
ram
pe
ngem
bang
an
kerj
asam
a pe
ngel
olaa
n ke
kaya
an b
uday
a
Sos
ial
Disb
udpa
rpor
a
5.5.
Men
ingk
atny
a ke
ruku
nan
anta
r m
asya
raka
t
5.5.
1.Pe
ngua
tan
foru
m a
dat
dan
foru
m k
eaga
maa
n5.
5.1.
1.Pe
ngem
bang
an
waw
asan
keb
angs
aan
bagi
ke
lom
pok
adat
dan
kel
ompo
k ke
agam
aan
Jumlahkonflikberbau
SARA
00
Prog
ram
pe
ngem
bang
an
waw
asan
keb
angs
aan
Ket
entr
aman
, Ke
tert
iban
Um
um d
an
Perl
indu
ngan
M
asya
raka
t
Kan
tor K
esba
ngpo
l
5.6.
Men
ingk
atny
a ke
aman
an d
an
kete
rtib
an
mas
yara
kat
5.6.
1.Pe
ngar
usut
amaa
n si
stem
ke
aman
an b
erba
sis m
asya
raka
t5.
6.1.
1.Pe
ngem
bang
an
kelo
mpo
k-ke
lom
pok
keam
anan
ling
kung
an d
i lev
el
kom
unita
s
Angk
a kr
imin
alita
sN
/A1 pe
mbu
nuha
n pe
r 100
.000
or
ang
Prog
ram
pe
mbe
rday
aan
mas
yara
kat u
ntuk
m
enja
ga k
eter
tiban
da
n ke
aman
an
Ket
entr
aman
, Ke
tert
iban
Um
um d
an
Perl
indu
ngan
M
asya
raka
t
Sat
pol P
P
5.7
Men
ingk
atny
a ak
ses
bant
uan
bagi
m
asya
raka
t ya
ng te
rken
a be
ncan
a so
sial
5.7.
1 Pe
nyed
iaan
ban
tuan
bag
i ko
rban
ben
cana
sosi
al5.
7.1.
1 Pe
mbe
rian
ban
tuan
bagikorbankonfliksosial
Pers
enta
se k
orba
n be
ncan
a so
sial
skal
a ka
bupa
ten
yang
m
ener
ima
bant
uan
sosi
al se
lam
a m
asa
tang
gap
daru
rat
N/A
100%
Prog
ram
pe
nang
gula
ngan
ko
rban
ben
cana
sosi
al
Sos
ial
BPBD
, Din
as S
osia
l
Prog
ram
reha
bilit
asi
dan
reko
nstr
uksi
ko
rban
ben
cana
sosi
al
Sos
ial
BPBD
, Din
as S
osia
l
208 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
No
Sasa
ran
Stra
tegi
Arah
Keb
ijaka
nIn
dika
tor
Kin
erja
(s
asar
an)
Capa
ian
Kin
erja
Prog
ram
Pem
bang
unan
D
aera
hBi
dang
Uru
san
SKPD
pe
nang
gung
jaw
abKo
ndis
i Aw
alKo
ndis
i Akh
ir
5.8.
M
enin
gkat
nya
akse
s ba
ntua
n ba
gi
mas
yara
kat
yang
terk
ena
benc
ana
alam
5.8.
1. P
rom
osi d
esa
tang
gap
benc
ana
5.8.
1.1.
Peny
edia
an b
antu
an
bagi
kor
ban
benc
ana
alam
da
n so
sial
isas
i des
a ta
ngga
p be
ncan
a
Pers
enta
se k
orba
n be
ncan
a al
am y
ang
men
erim
a ba
ntua
n so
sial
sela
ma
mas
a ta
ngga
p da
rura
t
N/A
10
0%Pr
ogra
m
pena
nggu
lang
an
korb
an b
enca
na a
lam
Sos
ial
BPBD
, Din
as S
osia
l
Prog
ram
pen
anga
nan
tang
gap
daru
rat
benc
ana
Sos
ial
BPBD
, Din
as S
osia
l
Prog
ram
reha
bilit
asi
dan
reko
nstr
uksi
ko
rban
ben
cana
ala
m
Sos
ial
BPBD
, Din
as S
osia
l
5.9.
Men
ingk
atny
a pe
rlin
dung
an
sosi
al b
agi
mas
yara
kat
5.9.
1. P
erlin
dung
an d
an
pem
berd
ayaa
n fa
kir m
iski
n5.
9.1.
1. P
embe
rian
ban
tuan
so
sial
bag
i KK
Mis
kin
Pers
enta
se K
K m
iski
n ya
ng m
ener
ima
bant
uan
sosi
al
N/A
100%
Prog
ram
pe
mbe
rday
aan
faki
r m
iski
n
Sos
ial
Dina
s Sos
ial
5.9.
2.Pe
rlin
dung
a
d
an
pem
berd
ayaa
n pe
nyan
dang
dis
abili
tas
5.9.
2.1.
Pem
beri
an b
antu
an
peny
anda
ng d
isab
ilita
sPe
rsen
tase
pen
yand
ang
disa
bilit
as y
ang
tela
h m
ener
ima
jam
inan
so
sial
N/A
100%
Prog
ram
pel
ayan
an
kese
jaht
eraa
n so
sial
ba
gi p
enya
ndan
g di
sabi
litas
Sos
ial
Dina
s Sos
ial
5.9.
3.Pe
rlin
dung
an d
an
pem
berd
ayaa
n la
njut
usi
a te
rlan
tar
5.9.
3.1.
Pem
beri
an b
antu
an
lanj
ut u
sia
terl
anta
r
Pers
enta
se la
njut
usi
a te
rlan
tar y
ang
tela
h m
ener
ima
jam
inan
so
sial
N/A
100%
Prog
ram
pel
ayan
an
lanj
ut u
sia
Sos
ial
Dina
s Sos
ial
Prog
ram
pe
mbe
rday
aan
lanj
ut
usia
Sos
ial
Dina
s Sos
ial
Prog
ram
pem
bina
an
pant
i jom
po S
osia
lDi
nas S
osia
l
5.9.
4.Pe
rlin
dung
an a
nak
dan
anak
bal
ita te
rlan
tar
5.7.
4.1.
Pem
beri
an b
antu
an
anak
terl
anta
r dan
ana
k ba
lita
terl
anta
r
Pers
enta
se a
nak
terl
anta
r dan
ana
k ba
lita
terl
anta
r yan
g te
lah
men
erim
a ja
min
an so
sial
N/A
100%
Prog
ram
pem
bina
an
pant
i asu
han
Sos
ial
Dina
s Sos
ial
5.10
Men
ingk
atny
a pe
rlin
dung
an
bagi
pe
rem
puan
5.10
.1.P
erlin
dung
an
pere
mpu
an5.
10.1
.1.P
enin
gkat
an
pena
ngan
an k
asus
kek
eras
an
terh
adap
per
empu
an
Pers
enta
se k
asus
ke
kera
san
terh
adap
pe
rem
puan
yan
g di
tang
ani
N/A
100%
Prog
ram
pen
ingk
atan
ku
alita
s hid
up
dan
perl
indu
ngan
pe
rem
puan
Pem
berd
ayaa
n Pe
rem
puan
dan
Pe
rlin
dung
an
Anak
BPPK
B, P
2TP2
A
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 209
No
Sasa
ran
Stra
tegi
Arah
Keb
ijaka
nIn
dika
tor
Kin
erja
(s
asar
an)
Capa
ian
Kin
erja
Prog
ram
Pem
bang
unan
D
aera
hBi
dang
Uru
san
SKPD
pe
nang
gung
jaw
abKo
ndis
i Aw
alKo
ndis
i Akh
ir
5.11
Men
ingk
atny
a pe
men
uhan
ha
k an
ak
5.11
.1. P
rom
osi h
ak-h
ak a
nak
5.11
.1.1
.Pen
ingk
atan
pe
nang
anan
kas
us k
eker
asan
an
ak d
i rum
ah ta
ngga
(KDR
T)
Pers
enta
se k
asus
ke
kera
san
anak
yan
g di
tang
ani
N/A
100%
Prog
ram
kes
eras
ian
kebi
jaka
n pe
ning
kata
n ku
alita
s ana
k
Pem
berd
ayaa
n Pe
rem
puan
dan
Pe
rlin
dung
an
Anak
BPPK
B, D
inas
So
sial
, P2T
P2A
5.
11.1
.2.P
enge
mba
ngan
ka
bupa
ten
laya
k an
ak
berb
asis
pad
a ka
mpu
ng,
seko
lah
dan
pusk
esm
as
Pers
enta
se k
ampu
ng
laya
k an
ak, s
ekol
ah
laya
k an
ak d
an
pusk
esm
as la
yak
anak
N/A
100%
Prog
ram
pen
guat
an
kele
mba
gaan
ana
kPe
mbe
rday
aan
Pere
mpu
an d
an
Perl
indu
ngan
An
ak
BPPK
B, D
inas
So
sial
, P2T
P2A,
Di
nas K
eseh
atan
5.12
.M
enin
gkat
nya
kete
rsed
iaan
da
ta
kepe
ndud
ukan
ya
ng se
lalu
di
perb
ahar
ui
5.12
.1. P
erce
pata
n e-
ktp
5.12
.1.1
.Pen
ingk
atan
pe
laya
nan
e-kt
p di
tiap
-tia
p ke
cam
atan
Caku
pan
pend
uduk
ya
ng su
dah
terd
afta
r e-
ktp
N/A
95%
Prog
ram
pen
ataa
n ad
min
istr
asi
kepe
ndud
ukan
Adm
inis
tras
i Ke
pend
uduk
an
dan
Cata
tan
Sipi
l
Dis
dukc
apil
5.13
.M
enin
gkat
nya
peng
enda
lian
dan
peng
elol
aan
mig
rasi
5.13
.1. P
engu
atan
aku
ltura
si
dan
asim
ilasi
ant
ara
pend
uduk
as
li da
n pe
ndat
ang
5.13
.1.1
. Pel
ibat
an
mas
yara
kat l
okal
dal
am
peng
emba
ngan
wila
yah
tran
smig
rasi
Jumlahkonfliksosial
anta
ra p
enda
tang
dan
pe
ndud
uk lo
kal
0 ka
sus
0 ka
sus
Prog
ram
pe
ngem
bang
an
wila
yah
tran
smig
rasi
Tra
nsm
igra
siDi
snak
ertr
ans
210 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kebijakan umum pada bab ini menunjukkan sinkronisasi antara sasaran dan rencana implementasi dalam program prioritas pembangunan daerah. Proses untuk merumuskan program tersebut dapat diperoleh dari penentuan strategi dan arah kebijakan yang relevan dengan konteks daerah Kabupaten Paser. Bab selanjutnya akan menyajikan penjabaran program beserta target capaian dan pagu anggaran tahunan dalam lima tahun perencanaan secara lebih terperinci. Dengan demikian, perencanaan jangka menengah lima tahun akan dapat dirumuskan secara sistematis, terukur dan akuntabel.
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 211
BAB VIIIINDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
Bab ini diuraikan kelanjutan logis dari Bab VII khususnya dalam ulasan spesifik mengenai indikasi program prioritas yang disertai kebutuhanpendanaan. Proyeksi indikatif seputar dana dan biaya yang dibutuhkan dalam mengimplementasikan program prioritas menjadi penting bagi perencanaan karena hal ini adalah intisari dari seberapa jauh perencanaan yang ideal bisa diukur dan memberi stimulan bagi efektivitas program dan kegiatan prioritas danefisiensipenggunaananggaran.
Bab ini menggambarkan hubungan urusan pemerintah dengan SKPD terkait beserta program yang menjadi tanggung jawab SKPD. Indikasi rencana program dirumuskan berdasarkan jenis urusan Pemerintah Kabupaten Paser pada periode 2016-2020. Dalam penyajiannya, ditampilkan pula pencapaian target indikator kinerja program pada akhir periode perencanaan yang dibandingkan dengan awal periode perencanaan. Tanpa penjelasan sistematis dan mengikuti pola pembiayaan yang dibarui dan disesuaikan dengan kebutuhan riil di lapangan, begitu banyak dana pembangunan tidak akan diserap dengan baik dan ada peluang intervensi pembiayaan dari sisi politik yang terkadang menjadi hama bagi perencanaan teknokratik yang terukur. Selain beberapa hal mendasar di atas, Bab ini juga akan menjadi jawaban mengapa indikasi program yang dilengkapi dengan kebutuhan pendanaan menjadi penting. Salah satu hal mendasar adalah kesesuaian pembiayaan dan kemampuan pemerintah dan birokrasi mengejawantahkan perencanaan yang tepat sasar. Ujung dari semua ini adalah tidak adanya implementasi kebijakan yang amburadul, utopis dan abstrak
212 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Sesuai dengan Undang-undang No. 23 tahun 2014, urusan merupakan tanggungjawab pemerintah daerah sesuai gradasi prioritas yang dibedakan menjadi tiga urusan yakni urusan wajib pelayanan dasar, urusan wajib non pelayanan dasar dan Urusan pemerintahan pilihan. Urusan wajib adalah program-program pembangunan yang harus dilakukan oleh setiap daerah dengan tujuan untuk menyelaraskan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia. Daerah harus berkomitmen untuk menyelenggarakan program-program yang tercakup di dalam urusan wajib ini, Analisis kinerja dilakukan terhadap indikator-indikator kinerja penyelengaraan tiap urusan yang menjadi prioritas. Urusan tersebut mengacu pada SPM sesuai dengan kondisi nyata daerah dan kebutuhan masyarakat, atau urusan pilihan yang menjadi tanggungjawab SKPD sesuai bidang-bidang berikut ini:
Urusan Wajib Pelayanan Dasar
Menjadi Kabupaten yang kompetitif dan memiliki korelasi sinergis dengan Provinsi dan pusat mengandaikan ketelitian dan kecakapan Pemerintah Kabupaten Paser dalam mengikuti hasil analisis, regulasi dan desain pembangunan nasional yang terpadu serta kontekstual. Ketaatan pada regulasi dan pelaksanaan amanah pemerintah pusat dalam kinerja Dinas-dinas yang mengatur urusan-urusan wajib khususnya di bidang layanan dasar menjadi hal penting yang tidak boleh diabaikan. Sejauh ini, Kabupaten Paser sudah membuktikan dengan maksimal keseriusan khususnya dalam urusan wajib pelayanan dasar. Beberapa hal memang perlu dibarui dan ditingkatkan.
No Urusan Wajib Pelayanan Dasar SKPD Penanggung jawab
1 Pendidikan Dinas Pendidikan
2 Kesehatan Dinas kesehatan
3 Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Dinas Bina Marga, pengairan dan Tata Ruang, Dinas Cipta karya, kebersihan dan Perumahan
4 Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Cipta Karya, Kebersihan dan Perumahan
5 Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat
Satpol PP, Sekretariat Daerah
6 Sosial Dinas Sosial
Urusan Wajib Non Pelayanan Dasar
Sama seperti urusan wajib pelayanan dasar, urusan wajib non pelayanan dasar juga memperoleh porsi yang cukup proporsional dan seimbang. Hampir tiap SKPD yang menjadi penopang utama urusan wajib non pelayanan dasar bisa memaksimalkan kerjanya yang dengan sendirinya bisa membuka ruang bagi peningkatan kinerja dari tahun ke tahun.
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 213
No Urusan Wajib Non Pelayanan Dasar SKPD Penanggung jawab
1 Tenaga Kerja Disnakertrans
2 Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
BPPKB
3 Pangan BKH, Dinas Pertanian
4 Pertanahan BPN
5 Lingkungan Hidup BLH
6 Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil
Disdukcapil
7 Pemberdayaan Masyarakat dan Desa BPMPD
8 Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
BPPKB, Dinas Kesehatan
9 Perhubungan Dishubkominfo
10 Komunikasi dan Informatika Dishubkominfo
11 Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Perindagkop UKM
12 Penanaman Modal BPMPPT
13 Kepemudaan dan Olah Raga Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga
14 Statistik BPS
15 Kebudayaan Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga
16 Perpustakaan Perpustakaan Daerah
Urusan Pemerintahan Pilihan
Beberapa hal karena regulasi harus ditarik ke level Provinsi dan Pusat, namun hal itu tidak berarti bahwa Kabupaten Paser tidak mengalokasikan sumber daya untuk pos-pos pilihan ini. Beberapa SKPD yang melayani masyarakat terkait urusan pemerintahan pilihan ini memang secara realistis terkendala oleh kualitas SDM, namun hal ini tidak lantas menjadikan urusan ini diabaikan.
No Urusan Pemerintahan Pilihan SKPD Penanggung jawab
1 Pariwisata Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga
2 Pertanian Dinas Pertanian
3 Kehutanan Dinas Kehutanan
4 Energi dan Sumberdaya Mineral Dinas Perindustrian dan Energi
5 Perdagangan Dinas Perindagkop
6 Perindustrian Dinas Perindagkop
Sebagai uraian yang detil tiap tahun dalam jangka waktu perencanaan, penyajian akan ditampilkan dalam tabel-tabel yang disesuaikan tiap misi.
Tabel 8.1. Meningkatkan pembangunan infrastruktur transportasi,
214 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
telekomunikasi, energi, air bersih dan pemukiman
Tabel 8.2. Meningkatkan pelayanan dasar di bidang pendidikan dan kesehatan
Tabel 8.3. Memperkuat fondasi perekonomian yang berbasis potensi lokal dan berkelanjutan
Tabel 8.4. Meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan
Tabel 8.5. Memperkuat kohesivitas sosial, budaya dan adat istiadat lokal
Lima tabel berikut menjadi bagian integral dari serangkaian upaya logis menyusun rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) Kabupaten Paser lima tahun mendatang. Spesifikasi masing-masing misidengan program-program prioritas dan juga indikasi pembiayaannya yang disesuaikan dengan target capaian setiap tahun dan jumlah taksasi biaya yang dibutuhkan setiap tahunnya menjadi benang merah yang bisa mendamaikan target capaian kinerja dan kerangka pendanaan yang akan dipilih.
Selain itu tabel-tabel ini sekaligus juga menjelaskan bagaimana konsistensi teknokratis dalam menghubungkan kerangka dasar perencanaan yang sudah saatnya disinergikan dengan kerangka pendanaan. Tanpa hubungan kritis-kausal di antara dua elemen besar ini, kerangka yang satu akan menghilangkan yang lainnya.
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 215
Tabe
l 8.1.
Men
ingk
atka
n Pe
mba
ngun
an In
fras
truk
tur T
rans
port
asi,
Tele
kom
unik
asi,
Ener
gi, A
ir Be
rsih
dan
Pe
muk
iman
Kode
Prog
ram
In
dika
tor
Prog
ram
Kond
isi A
wal
Capa
ian
Kin
erja
Pro
gram
dan
Ker
angk
a Pe
ndan
aan
Kond
isi A
khir
SKPD
Pe
nang
gung
Ja
wab
2016
2017
2018
2019
2020
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Bida
ng U
rusa
n W
ajib P
eker
jaan
Umum
103
15Pe
ngem
bang
an d
an
Peni
ngka
tan
Kual
itas
Jem
bata
n
Rasi
o Je
mba
tan
Kond
isi
Baik
1:8
1:4
Bina
Mar
ga
103
15Pe
mba
ngun
an Ja
lan
dan
Jem
bata
nPa
njan
g Ja
lan
yang
m
engh
ubun
gkan
pus
at-
pusa
t keg
iata
n da
lam
w
ilaya
h Ka
bupa
ten
121.
53 K
m17
0Km
Bina
Mar
ga
Rasi
o Ju
mla
h Je
mba
tan
di ru
as Ja
lan
Kabu
pate
n te
rhad
ap to
tal k
ebut
uhan
0.07
1 (1
:14)
1:7
Bina
Mar
ga
Pers
enta
se Ja
lan
Kabu
pate
n da
lam
Kon
disi
Baik
42%
65%
Bina
Mar
ga
103
15Pe
ning
kata
n Ku
alita
s Ja
lan
Panj
ang
Jala
n Ka
bupa
ten
yang
diti
ngka
tkan
ku
alita
snya
231,
5Km
320K
mBi
na M
arga
Pers
enta
se Ja
lan
Kabu
pate
n de
ngan
Tur
ap/T
alud
/Br
onjo
ng d
an G
oron
g-Go
rong
di w
ilaya
h ra
wan
21%
Bina
Mar
ga
103
18Re
habi
litas
i dan
Pe
mel
ihar
aan
Jala
nPa
njan
g Ja
lan
Kabu
pate
n ya
ng d
ireh
abili
tasi
195K
m25
0Km
Bina
Mar
ga
103
22Pe
ning
kata
n Si
stem
In
form
asi d
an D
ata
Base
Ja
lan
dan
Jem
bata
n
Data
Bas
e Ja
lan
Kabu
pate
n da
n Je
mba
tan
Belu
m A
daAd
a da
n Up
date
dBi
na M
arga
216 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kode
Prog
ram
In
dika
tor
Prog
ram
Kond
isi A
wal
Capa
ian
Kin
erja
Pro
gram
dan
Ker
angk
a Pe
ndan
aan
Kond
isi A
khir
SKPD
Pe
nang
gung
Ja
wab
2016
2017
2018
2019
2020
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Bida
ng U
rusa
n W
ajib P
erhu
bung
an
107
17Pe
mba
ngun
an d
an
Peni
ngka
tan
Kual
itas
Pela
yana
n La
lu L
inta
s da
n An
gkut
an
Jum
lah
Term
inal
Pe
num
pang
Kon
disi
Bai
k3
Unit
9 Un
itPe
rhub
unga
n
107
17Pe
ngem
bang
an d
an
Pena
taan
arm
ada
angk
ut
penu
mpa
ng d
an tr
ayek
Jum
lah
Bus d
an a
ngku
tan
Penu
mpa
ng25
3Pe
rhub
unga
n
Jum
lah
Ijin
Tray
ekNA
21Pe
rhub
unga
n
107
17Pe
ngem
bang
an d
an
Pena
taan
arm
ada
angk
ut
bara
ng d
an tr
ayek
Jum
lah
Kend
araa
n Pe
ngan
gkut
Bar
ang
NAPe
rhub
unga
n
103
30Pe
ning
kata
n da
n Pe
ngem
bang
an Ja
lan
Ling
kung
an
Panj
ang
Jala
n Li
ngku
ngan
379,
75Km
440K
mBi
na M
arga
Panj
ang
Jala
n pe
nghu
bung
Kec
amat
an
dan
Pusa
t Kab
upat
en
215
Km30
0Km
Bina
Mar
ga
107
19Pe
ning
kata
n da
n Pe
ngem
bang
an
Jala
n Ka
bupa
ten
dan
Ling
kung
an
Rata
-Rat
a w
aktu
tem
puh
88,5
men
it70
men
itBi
na M
arga
Pers
enta
se S
empa
dan
Jala
n Ka
bupa
ten
Tert
ata
(Len
gkap
den
gan
Pene
rang
an, R
ambu
, M
arka
dll)
18 %
Perh
ubun
gan
107
17Pe
ngem
bang
an ij
in
tray
ek a
ngku
tan
umum
Jum
lah
tray
ek a
ngku
tan
umum
ke
selu
ruh
wila
yah
kabu
pate
n
NAPe
rhub
unga
n
103
30Pe
ngem
bang
an d
an
Peni
ngka
tan
Jala
n Li
ngku
ngan
Panj
ang
Jala
n Li
ngku
ngan
Ko
ndis
i Bai
k21
1,5K
mPe
rhub
unga
n
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 217
Kode
Prog
ram
In
dika
tor
Prog
ram
Kond
isi A
wal
Capa
ian
Kin
erja
Pro
gram
dan
Ker
angk
a Pe
ndan
aan
Kond
isi A
khir
SKPD
Pe
nang
gung
Ja
wab
2016
2017
2018
2019
2020
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
107
16Pe
mba
ngun
an d
an
Peni
ngka
tan
Pela
buha
n Ra
kyat
(Per
ahu
Ketin
ting)
Jum
lah
derm
aga
ketin
ting
(Per
ahu
keci
l) ya
ng la
yak
untu
k Ra
kyat
di d
aera
h Su
ngai
, Dan
au d
an P
esis
ir
3 Un
itPe
rhub
unga
n
107
16Pe
mba
ngun
an d
an
Peni
ngka
tan
Sara
na d
an
Pra-
Sara
na p
endu
kung
De
rmag
a Ra
kyat
Jum
lah
Penu
mpa
ng
yang
lew
at P
elab
uhan
Pe
nyeb
eran
gan
dan
De
rmag
a Ra
kyat
9,77
4 or
ang
Perh
ubun
gan
Jum
lah
Pela
buha
n Pe
nyeb
eran
gan
2Uni
t6U
nit
Perh
ubun
gan
107
15Pe
ngem
bang
an sa
rana
dan
pr
asar
ana t
rans
port
asi
sung
ai d
an la
ut
Jum
lah
pera
hu m
otor
/ke
tintin
g N
APe
rhub
unga
n
Bida
ng U
rusa
n Pi
lihan
Ene
rgi
203
17Pe
mba
ngun
an d
an
Peng
emba
ngan
Pus
at
peng
elol
aan
List
rik
(PLN
)
Jum
lah
RT y
ang
dial
iri/
men
ggun
akan
Lis
trik
PLN
35%
Ener
gi
Jum
lah
Daya
Lis
trik
(PLN
) ya
ng d
igun
akan
/Bul
anNA
Ener
gi
203
17Pe
mba
ngun
an d
an
Peng
emba
ngan
Pus
at-
Pusa
t Ten
aga
List
rik
(PLT
Alte
rnat
if)
Pers
enta
se R
T ya
ng
dial
iri/
men
ggun
akan
Li
stri
k da
ri te
naga
al
tern
atif
9.8%
Ener
gi
203
17Pe
ning
kata
n da
n Fa
silit
asi P
enge
mba
ngan
Sa
rana
dan
Pra
-sar
ana
Kelis
trik
an
Pers
enta
se R
T ya
ng su
dah
dial
iri L
istr
ik N
on P
LN39
.78%
Ener
gi
Jum
lah
Daya
Lis
trik
(NON
PL
N) y
ang
digu
naka
n/Bu
lan
NAEn
ergi
218 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kode
Prog
ram
In
dika
tor
Prog
ram
Kond
isi A
wal
Capa
ian
Kin
erja
Pro
gram
dan
Ker
angk
a Pe
ndan
aan
Kond
isi A
khir
SKPD
Pe
nang
gung
Ja
wab
2016
2017
2018
2019
2020
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
203
17Pe
ning
kata
n da
n Fa
silit
asi P
enge
mba
ngan
Sa
rana
dan
Pra
-sar
ana
Kelis
trik
an
Jum
lah
Jari
ngan
Ke
listr
ikan
Alte
rnat
if di
W
ilaya
h-W
ilaya
h ya
ng
belu
m te
rjan
gkau
Lis
trik
PL
N
81 Ja
ring
anEn
ergi
Bida
ng U
rusa
n Pi
lihan
Kom
unik
asi d
an In
form
asi
125
15Pe
ngem
bang
an Ja
ring
an
Kom
unik
asi
Jum
lah
Jari
ngan
Ko
mun
ikas
i3
Jari
ngan
(68
yang
be
rijin
)
Peng
emba
ngan
ju
mla
h To
wer
Be
rsam
a (90
)
Kom
info
Pers
enta
se Ja
ring
an
Kom
unik
asi d
an
Info
rmas
i Sel
ular
72%
90%
Kom
info
Pers
enta
se P
endu
duk
Peng
guna
Tel
epon
Ge
ngga
m
64%
80%
Kom
info
125
15Pe
ngem
bang
an
Kom
unik
asi,
Info
rmas
i da
n M
edia
mas
sa
Caku
pan
Desa
yan
g bi
sa
men
gaks
es In
form
asi
63,1
%75
%Ko
min
fo
125
15Pe
ngem
bang
an Ja
ring
an
Inte
rnet
Pers
enta
se In
stan
si
Pem
erin
tah
dan
Pusa
t Ke
giat
an R
akya
t yan
g bi
sa
men
gaks
es in
tern
et
85%
92%
Kom
info
Pers
enta
se D
esa
yang
bi
sa m
enga
kses
Inte
rnet
37,5
%40
%Ko
min
fo
Bida
ng U
rusa
n W
ajib P
eker
jaan
Umum
103
24Pr
ogra
m P
enin
gkat
an
Kual
itas A
ir B
ersi
hPe
rsen
tase
Des
a ya
ng
men
ikm
ati A
ir B
ersi
h PD
AM
34.8
%
45%
Cipt
a Ka
rya
Pers
enta
se P
endu
duk
Bera
kses
Air
Min
um60
.75%
75%
Cipt
a Ka
rya
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 219
Kode
Prog
ram
In
dika
tor
Prog
ram
Kond
isi A
wal
Capa
ian
Kin
erja
Pro
gram
dan
Ker
angk
a Pe
ndan
aan
Kond
isi A
khir
SKPD
Pe
nang
gung
Ja
wab
2016
2017
2018
2019
2020
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
103
25Pr
ogra
m P
enge
mba
ngan
Ja
ring
an A
ir B
ersi
hPe
rsen
tase
Des
a ya
ng
teri
nsta
lasi
Jari
ngan
Air
Be
rsih
36.
17%
(51
Desa
)45
%Ci
pta
Kary
a
Pers
enta
se R
umah
Ta
ngga
pen
ggun
a La
yana
n Ai
r Ber
sih
terh
adap
tota
l pop
ulas
i
39.2
9%45
%Ci
pta
Kary
a
103
27Pe
mba
ruan
Dat
a Ba
se
Air M
inum
Data
Bas
e Ai
r Min
um A
da (B
elum
Up
date
)Ad
a da
n Up
date
dCi
pta
Kary
a
Caku
pan
Desa
yan
g M
enik
mat
i Air
Ber
sih
PDAM
NACi
pta
Kary
a
104
16Pe
ngem
bang
an
Ling
kung
an P
emuk
iman
Se
hat
Caku
pan
Kete
rsed
iaan
Ru
mah
Lay
ak H
uni
60,0
75 U
nit
70.0
00 U
nit
Cipt
a Ka
rya
Bida
ng U
rusa
n W
ajib P
enat
aan
Ruan
g dan
Uru
san
Pilih
an Li
ngku
ngan
Hid
up
104
16Pr
ogra
m L
ingk
unga
n Se
hat P
erum
ahan
Luas
Per
muk
iman
Kum
uh
di P
erko
taan
143,
241
Ha
100H
aBL
H
Caku
pan
Ling
kung
an
Yang
Seh
at d
an A
man
ya
ng D
iduk
ung
Pras
aran
a,
Sara
na d
an U
tilita
s Um
um
(PSU
)
166
Kom
plek
s18
0BL
H
103
27Pr
ogra
m P
enin
gkat
an
Mut
u da
n Ku
alita
s Li
ngku
ngan
Pers
enta
se S
iste
m A
ir
Lim
bah
Sete
mpa
t yan
g m
emad
ai
NA50
%BL
H
Pers
enta
se F
asili
tas
Peng
uran
gan
Sam
pah
di
Perk
otaa
n
51%
60%
BLH
220 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kode
Prog
ram
In
dika
tor
Prog
ram
Kond
isi A
wal
Capa
ian
Kin
erja
Pro
gram
dan
Ker
angk
a Pe
ndan
aan
Kond
isi A
khir
SKPD
Pe
nang
gung
Ja
wab
2016
2017
2018
2019
2020
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
108
16Pr
ogra
m P
enge
ndal
ian
Penc
emar
an d
an
Peru
saka
n Li
ngku
ngan
H
idup
Pers
enta
se S
iste
m
Pena
ngan
an S
ampa
h di
Pe
rkot
aan
NA
62%
BLH
Pers
enta
se T
erse
dian
ya
Sist
em P
enan
gana
n Sa
mpa
h di
Per
kota
an
46,7
2%55
%BL
H
(Kaw
asan
/kot
a)Pe
rsen
tase
Sis
tem
Air
Li
mba
h sk
ala
kom
unita
s N
ABL
H
108
15Pe
ngem
bang
-an
Kine
rja
Peng
olah
an
Pers
ampa
han
Pers
enta
se F
asili
tas
Peng
uran
gan
Sam
pah
di
Perk
otaa
n
BLH
104
17Pr
ogra
m P
embe
rday
aan
Fasi
litas
Per
umah
anVo
lum
e sa
mpa
h ya
ng
dita
ngan
i per
har
iNA
Cipt
a Ka
rya
- BL
H
Pers
enta
si V
olum
e Sa
mpa
h ya
ng D
itang
ani
58%
BLH
104
16Pr
ogra
m L
ingk
unga
n Se
hat P
erum
ahan
Caku
pan
Kete
rsed
iaan
Ru
mah
Lay
ak H
uni
60,0
75 U
nit
Cipt
a Ka
rya
- BL
H
Luas
an P
erm
ukim
an
Kum
uh d
i Per
kota
an14
3,24
1 H
aCi
pta
Kary
a -
BLH
Caku
pan
Ling
kung
an
Yang
Seh
at d
an A
man
ya
ng D
iduk
ung
Pras
aran
a,
Sara
na d
an U
tilita
s Um
um
(PSU
)
166
Kom
plek
sBL
H
Bida
ng U
rusa
n W
ajib P
enat
aan
Ruan
g
103
27Pr
ogra
m P
enin
gkat
an
Mut
u da
n Ku
alita
s Li
ngku
ngan
Pers
enta
se S
iste
m A
ir
Lim
bah
Sete
mpa
t yan
g m
emad
ai
NABL
H
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 221
Kode
Prog
ram
In
dika
tor
Prog
ram
Kond
isi A
wal
Capa
ian
Kin
erja
Pro
gram
dan
Ker
angk
a Pe
ndan
aan
Kond
isi A
khir
SKPD
Pe
nang
gung
Ja
wab
2016
2017
2018
2019
2020
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
108
24Pr
ogra
m P
enge
lola
an
Ruan
g Te
rbuk
a H
ijau
Jum
lah
Peng
hija
uan
Wila
yah
Raw
an L
ongs
or
dan
Sum
ber A
ir
19 K
egia
tan
di 4
700H
aBL
H
Rata
-rat
a Se
mpa
dan
Sung
ai Y
ang
Tert
ata
33,9
82.2
0mCi
pta
Kary
a
Pers
enta
se K
asus
Li
ngku
ngan
yan
g Di
sele
saik
an
89%
100%
BLH
222 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Tabe
l 8.2
. Men
ingk
atka
n Pe
laya
nan
Dasa
r di B
idan
g Pe
ndid
ikan
dan
Kes
ehat
an
Kode
Bida
ng U
rusa
n Pe
mer
inta
han
dan
Prog
ram
pr
iori
tas
pem
bang
unan
Indi
kato
r K
iner
ja P
rogr
am
Kond
isi
Kin
erja
Aw
al
RPJM
D
Capa
ian
Kin
erja
Pro
gram
dan
Ker
angk
a Pe
ndan
aan
Kond
isi
Kin
erja
pad
a ak
hir
RPJM
DSK
PD
Pena
nggu
ngja
wab
2016
2017
2018
2019
2020
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Urus
an W
ajib P
endi
dika
n
Waj
ib B
elaj
ar 9
ta
hun
Ruan
g Ke
las S
D Ko
ndis
i bai
k75
.59
88 D
inas
Pen
didi
kan
1
0116
Ruan
g Ke
las S
MP
Kond
isi b
aik
85.0
6
92
Caku
pan
Ruan
g UK
S SD
37.6
1
60
Caku
pan
Ruan
g UK
S SM
P46
.05
80
Caku
pan
Labo
rato
rium
SD
0
30
Caku
pan
Labo
rato
rium
SM
P39
.47
70
101
19Pe
ngem
bang
an
pend
idik
an L
uar
Bias
a
caku
pan
seko
lah
luar
bia
saNA
1 01
21 Pe
ngem
bang
an
Buda
ya B
aca
dan
pem
bina
an
perp
usta
kaan
Caku
pan
perp
usta
kaan
SD
Caku
pan
perp
usta
kaan
SM
P
caku
pan
kunj
unga
n pe
rpus
taka
an d
aera
h46
.05
80
caku
pan
perp
usta
kaan
Des
a37
.61
60
101
15Pe
ngem
bang
an
PAUD
APK
PAUD
48.4
5
70
Pers
enta
se G
uru
PAUD
For
mal
Bersertifikat
NA
50
%
101
18Pe
ngem
bang
an
pend
idik
an n
on
form
al u
ntuk
w
arga
usi
a di
atas
15
tahu
n ya
ng m
asih
but
a hu
ruf
Angk
a M
elek
Hur
uf97
.13
98
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 223
Kode
Bida
ng U
rusa
n Pe
mer
inta
han
dan
Prog
ram
pr
iori
tas
pem
bang
unan
Indi
kato
r K
iner
ja P
rogr
am
Kond
isi
Kin
erja
Aw
al
RPJM
D
Capa
ian
Kin
erja
Pro
gram
dan
Ker
angk
a Pe
ndan
aan
Kond
isi
Kin
erja
pad
a ak
hir
RPJM
DSK
PD
Pena
nggu
ngja
wab
2016
2017
2018
2019
2020
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
101
22Pe
ngem
bang
an
mut
u ku
riku
lum
pe
mbe
laja
ran
seko
lah
Pers
enta
se u
nit p
endi
dika
n ya
ng m
engi
mpl
emen
tasi
kan
mod
el u
nggu
lan
mut
u pe
ndid
ikan
NA
Nila
i UAN
SD
NA
Nila
i UAN
SM
P
Nila
i UAN
SM
A
101
20Pe
ning
kata
n M
utu
Pend
idik
da
n te
naga
Ke
pend
idik
an
Pers
enta
se G
uru
SD
Bersertifikat
56.9
2
80
Pers
enta
se G
uru
SMP
Bersertifikat
40.7
7
80
Pres
enta
se G
uru
SMA/
MA
Bersertifikat
101
22Pe
ngem
bang
an
man
ajem
en
Pela
yana
n pe
ndid
ikan
Pers
enta
se k
omite
seko
lah
aktif
NA
25
Pres
enta
si E
valu
asi S
tran
dar
Pela
yana
n M
inim
um (S
PM)
0
Urus
an W
ajib K
eseh
atan
102
33Pe
mer
ataa
n te
nake
s be
rdas
arka
n ke
butu
han
tiap
unit
laya
nan
Rasi
o Do
kter
(per
100
.000
pe
ndud
uk)
23.1
9
40
Din
as K
eseh
atan
, RS
UD, B
KD
102
15 O
bat d
an
Perb
ekal
an
kese
hata
n
caku
pan
kete
rsed
iaan
oba
t es
ensi
al g
ener
ic d
i fas
kes
NA
30
224 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kode
Bida
ng U
rusa
n Pe
mer
inta
han
dan
Prog
ram
pr
iori
tas
pem
bang
unan
Indi
kato
r K
iner
ja P
rogr
am
Kond
isi
Kin
erja
Aw
al
RPJM
D
Capa
ian
Kin
erja
Pro
gram
dan
Ker
angk
a Pe
ndan
aan
Kond
isi
Kin
erja
pad
a ak
hir
RPJM
DSK
PD
Pena
nggu
ngja
wab
2016
2017
2018
2019
2020
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
102
25Pe
ning
kata
n da
n pe
rbai
kan
sara
na
pras
aran
a ke
seha
tan
pusk
esm
as,
pust
u da
n Pu
sban
Pers
enta
se P
uske
smas
m
emili
ki A
lat K
eseh
atan
se
suai
stan
dart
11.
8
75
Pers
enta
se P
uske
smas
raw
at
inap
52.9
4
10
0
102
26Pe
ngad
aan
dan
peni
ngka
tan
sara
na
pras
aran
a Ru
mah
saki
t
Pres
enta
se k
ecuk
upan
ja
ring
an u
tilita
s kaw
asan
ru
mah
saki
t
10
0
102
24Pe
ning
kata
n ja
min
an
kese
hata
n m
asya
raka
t m
iski
n
Pres
enta
se p
eser
ta ja
min
an
pem
elih
araa
n ke
seha
tan
di
unit
laya
nan
88.0
3
97
102
21Pe
ngem
bang
an
Ling
kung
an
seha
t
Rum
ah T
angg
a be
r-PH
BS51
.11
80
102
29Pe
ning
kata
n pe
laya
nan
kese
hata
n an
ak
balit
a
Balit
a be
rat b
adan
di b
awah
ga
ris M
erah
(BGM
)1.
23
0.
5
Pela
yana
n ke
seha
tan
balit
a74
.23
100
Ra
sio
Posy
andu
per
satu
an
Balit
a (1
000
balit
a)1.
26
2
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 225
Kode
Bida
ng U
rusa
n Pe
mer
inta
han
dan
Prog
ram
pr
iori
tas
pem
bang
unan
Indi
kato
r K
iner
ja P
rogr
am
Kond
isi
Kin
erja
Aw
al
RPJM
D
Capa
ian
Kin
erja
Pro
gram
dan
Ker
angk
a Pe
ndan
aan
Kond
isi
Kin
erja
pad
a ak
hir
RPJM
DSK
PD
Pena
nggu
ngja
wab
2016
2017
2018
2019
2020
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
102
19Pr
omos
i ke
seha
tan
dan
pem
berd
ayaa
n M
asya
raka
t
Prom
osi
kese
hata
n(pe
nyul
uhan
, ku
njun
gan
rum
ah d
an
peny
ebar
an in
form
asi)
5029
8000
1
02
32
Peni
ngka
tan
kese
lam
atan
ibu
mel
ahir
kan
dan
anak
Pers
alin
an d
itolo
ng te
naga
ke
seha
tan
102.
69
10
0
Pela
yana
n Ib
u N
ifas
102.
77
10
0
Caku
pan
kom
plik
asi
kebi
dana
n ya
ng d
itang
ani
75
90
102
20Pe
rbai
kan
Gizi
M
asya
raka
tPr
esen
tase
bay
i bal
ita
men
dapa
t kap
sul V
it A
70.9
95
Pres
enta
se ib
u ha
mil
men
dapa
t fe
9094
.1
10
0
Caku
pan
Desa
/kel
urah
an
Univ
ersa
l Chi
ld Im
mun
izat
ion
(UCI
)
73.6
80
102
22Pe
nceg
ahan
dan
pe
nang
gula
ngan
pe
nyak
it m
enul
ar d
an
tidak
men
ular
Caku
pan
Pena
ngan
an
Pend
erita
Pen
yaki
t TBC
42
70
Angk
a Pr
eval
ensi
Kus
ta(p
er
10.0
00 p
endu
duk)
1.61
1
Angk
a Pe
nem
uan
Pend
erita
Pe
nyak
it DB
D (p
er 1
00.0
00
pend
uduk
)
48.2
5
30
Prev
alen
si h
iper
tens
iNA
80
102
30Pe
ning
kata
n pe
laya
na
kese
hata
n la
nsia
Caku
pan
Pela
yana
n ke
seha
tan
usia
lanj
ut19
.94
50
226 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kode
Bida
ng U
rusa
n Pe
mer
inta
han
dan
Prog
ram
pr
iori
tas
pem
bang
unan
Indi
kato
r K
iner
ja P
rogr
am
Kond
isi
Kin
erja
Aw
al
RPJM
D
Capa
ian
Kin
erja
Pro
gram
dan
Ker
angk
a Pe
ndan
aan
Kond
isi
Kin
erja
pad
a ak
hir
RPJM
DSK
PD
Pena
nggu
ngja
wab
2016
2017
2018
2019
2020
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
112
15Ke
luar
ga
Bere
ncan
aRa
ta-r
ata
jum
lah
anak
per
ke
luar
gaNA
BPPK
B, D
inas
Ke
seha
tan
112
20Pe
ngem
bang
an
Pusa
t Pel
ayan
an
Info
rmas
i dan
Ko
nsel
ing
KRR
Caku
pan
PIK
KRR
yang
te
rben
tuk
112
21Pe
ning
kata
n Pe
nang
gula
ngan
na
rkob
a, P
MS
term
asuk
HIV
/AI
DS
Frek
uens
i pen
yulu
han
nark
oba
dan
PMS
di se
kola
h
112
23Pe
nyia
pan
tena
ga k
elom
pok
bina
kel
uarg
a
Rasi
o te
naga
pen
dam
ping
ke
lom
pok
dan
bina
kel
uarg
a
112
24Pe
ngem
bang
an
mod
el
oper
asio
nal B
KB
Posy
andu
Pres
enta
se P
osya
ndu
Padu
112
16Ke
seha
tan
Repr
oduk
si
Rem
aja
Caku
pan
Kese
hata
n Re
prod
uksi
Rem
aja
NA
112
17Pe
laya
nan
Kont
rase
psi
Caku
pan
pese
rta
KB a
ktif
NA
112
18Pe
mbi
naan
pe
ran
sert
a m
asya
raka
t da
lam
pel
ayan
an
KB/K
R ya
ng
man
diri
Pers
enta
se k
elom
pok
KBNA
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 227
Kode
Bida
ng U
rusa
n Pe
mer
inta
han
dan
Prog
ram
pr
iori
tas
pem
bang
unan
Indi
kato
r K
iner
ja P
rogr
am
Kond
isi
Kin
erja
Aw
al
RPJM
D
Capa
ian
Kin
erja
Pro
gram
dan
Ker
angk
a Pe
ndan
aan
Kond
isi
Kin
erja
pad
a ak
hir
RPJM
DSK
PD
Pena
nggu
ngja
wab
2016
2017
2018
2019
2020
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
102
28Ke
mitr
aan
peni
ngka
tan
pela
yana
n ke
seha
tan
(Pen
ingk
atan
ko
mpe
tens
i te
naga
med
is,
para
med
is d
an
adm
inis
tras
i ke
seha
tan)
Pers
enta
se te
naga
kes
ehat
an
yang
mem
enuh
i sta
ndar
t ko
mpe
tens
i
87.5
93Di
nas K
eseh
atan
, RS
UD
102
23St
anda
risa
si
Pela
yana
n Ke
seha
tan
Tipe
Rum
ah S
akit
C
B
Akre
dita
si R
umah
Sak
it N
A
B
Akre
dita
si P
uske
smas
NA
30
%
228 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Tabe
l 8.3
. Mem
perk
uat F
onda
si P
erek
onom
ian
yang
Ber
basi
s Po
tens
i Lok
al d
an B
erke
lanj
utan
Kode
Bida
ng U
rusa
n Pe
mer
inta
han
dan
Prog
ram
Pri
orit
as
Pem
bang
unan
Indi
kato
r K
iner
ja
Prog
ram
Kond
isi
Kin
erja
Aw
al
Capa
ian
Kin
erja
Pro
gram
dan
Ker
angk
a Pe
ndan
aan
Kond
isi
Kin
erja
pa
da a
khir
RP
JMD
SKPD
Pen
angg
ungj
awab
Tahu
n 1
Tahu
n 2
Tahu
n 3
Tahu
n 4
Tahu
n 5
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Urus
an P
iliha
n Pe
rtani
an
Perta
nian
201
20Pe
mbe
rday
aan
peny
uluh
pe
rtan
ian
lapa
ngan
Caku
pan
pend
ampi
ngan
dan
pe
nyul
uhan
Na
--
--
--
Dina
s Per
tani
an d
an
Perk
ebun
an
201
18Pe
ning
kata
n pe
nera
pan
tekn
olog
i pe
rtan
ian
Ting
kat p
engg
unaa
n te
knol
ogi t
erap
an
pert
ania
n
Na
20%
40%
60%
80%
100%
100%
201
19Pe
ning
kata
n pr
oduk
si
pert
ania
n
Ting
kat p
rodu
ktiv
itas
saw
ahN
a20
%40
%60
%80
%10
0%
201
16Pe
ning
kata
n ke
taha
nan
pang
an
pert
ania
n
Pers
enta
se p
rodu
k pe
rtan
ian
yang
m
emili
ki st
anda
risa
si
mut
u
Na
20%
40%
60%
80%
100%
Bada
n Ke
taha
nan
Pang
an d
an P
enyu
luha
n Pe
rtan
ian
201
18Pe
ning
kata
n pe
nera
pan
tekn
olog
i pe
rtan
ian
Bant
uan
sara
na d
an
pras
aran
a pr
oduk
si
yang
dib
erik
an
kepa
da se
ntra
indu
stri
pe
rtan
ian
yang
be
rkon
disi
bai
k
Na
20%
40%
60%
80%
100%
Dina
s Per
tani
an d
an
Perk
ebun
an
201
17Pe
ning
kata
n pe
mas
aran
ha
sil p
rodu
ksi
pert
ania
n
Kont
ribu
si p
rodu
ksi
kelo
mpo
k pe
tani
te
rhad
ap P
DRB
sekt
or
pert
ania
n
Na
20%
40%
60%
80%
100%
201
15Pe
ning
kata
n ke
seja
hter
aan
peta
ni
Nila
i tuk
ar ta
niN
a-
--
--
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 229
Kode
Bida
ng U
rusa
n Pe
mer
inta
han
dan
Prog
ram
Pri
orit
as
Pem
bang
unan
Indi
kato
r K
iner
ja
Prog
ram
Kond
isi
Kin
erja
Aw
al
Capa
ian
Kin
erja
Pro
gram
dan
Ker
angk
a Pe
ndan
aan
Kond
isi
Kin
erja
pa
da a
khir
RP
JMD
SKPD
Pen
angg
ungj
awab
Tahu
n 1
Tahu
n 2
Tahu
n 3
Tahu
n 4
Tahu
n 5
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
201
19Pe
ning
kata
n pr
oduk
si
pert
ania
n
Luas
jari
ngan
irig
asi
Na
--
--
-Di
nas P
erta
nian
dan
Pe
rkeb
unan
Dina
s Bin
a M
arga
, Pe
ngai
ran
dan
Tata
Ru
ang
201
16Pe
ning
kata
n ke
taha
nan
pang
an
pert
ania
n
Kete
rsed
iaan
pan
gan
utam
a pe
rtan
ian
73%
--
--
-Ba
dan
Keta
hana
n Pa
ngan
dan
Pen
yulu
han
Pert
ania
n
Perk
ebun
an
201
18Pe
ning
kata
n pe
nera
pan
tekn
olog
i pe
rkeb
unan
Ting
kat p
engg
unaa
n te
knol
ogi t
erap
an
perk
ebun
an
Na
20%
40%
60%
80%
100%
Dina
s Per
tani
an d
an
Perk
ebun
an
201
20Pe
mbe
rday
aan
peny
uluh
pe
rkeb
unan
la
pang
an
Caku
pan
pend
ampi
ngan
dan
pe
nyul
uhan
Na
--
--
-
201
25Pe
ngem
bang
an
wan
a ta
ni d
i lah
an
kriti
s
Luas
laha
n kr
itis y
ang
dire
habi
litas
i men
jadi
w
ana
tani
Na
20%
40%
60%
80%
100%
201
19Pe
mbi
naan
pe
rkeb
unan
ra
mah
ling
kung
an
Luas
keb
un sa
wit
yang
men
dapa
tkan
sertifikasiISPOdan/
atau
RSP
O
Na
--
--
-
201
19Pe
ning
kata
n pr
oduk
si
perk
ebun
an
Ting
kat p
rodu
ksi
perk
ebun
anN
a20
%40
%60
%80
%10
0%
230 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kode
Bida
ng U
rusa
n Pe
mer
inta
han
dan
Prog
ram
Pri
orit
as
Pem
bang
unan
Indi
kato
r K
iner
ja
Prog
ram
Kond
isi
Kin
erja
Aw
al
Capa
ian
Kin
erja
Pro
gram
dan
Ker
angk
a Pe
ndan
aan
Kond
isi
Kin
erja
pa
da a
khir
RP
JMD
SKPD
Pen
angg
ungj
awab
Tahu
n 1
Tahu
n 2
Tahu
n 3
Tahu
n 4
Tahu
n 5
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
201
16Pe
ning
kata
n ke
taha
nan
pang
an
pert
ania
n/
perk
ebun
an
Pers
enta
se p
rodu
k pe
rkeb
unan
yan
g m
emili
ki st
anda
risa
si
mut
u
Na
20%
40%
60%
80%
100%
201
18Pe
ning
kata
n pe
nera
pan
tekn
olog
i pe
rkeb
unan
Bant
uan
sara
na d
an
pras
aran
a pr
oduk
si
yang
dib
erik
an
kepa
da se
ntra
indu
stri
pe
rkeb
unan
yan
g be
rkon
disi
bai
k
Na
20%
40%
60%
80%
100%
201
17Pe
ning
kata
n pe
mas
aran
ha
sil p
rodu
ksi
perk
ebun
an
Kont
ribu
si P
rodu
ksi
kelo
mpo
kpe
tani
per
kebu
nan
terh
adap
PDR
B se
ktor
pe
rkeb
unan
Na
20%
40%
60%
80%
100%
201
19Pe
ning
kata
n pr
oduk
si
perk
ebun
an
Ting
kat p
rodu
ksi
perk
ebun
anN
a20
%40
%60
%80
%10
0%
201
16Pe
ning
kata
n ke
taha
nan
pang
an
perk
ebun
an
Kete
rsed
iaan
pan
gan
utam
a pe
rkeb
unan
Na
--
--
-Ba
dan
Keta
hana
n Pa
ngan
dan
Pen
yulu
han
Pert
ania
n
Pete
rnak
an
201
24Pe
ning
kata
n pe
nera
pan
tekn
olog
i pe
tern
akan
Ting
kat p
engg
unaa
n te
knol
ogi t
erap
an
perk
ebun
an
Na
20%
40%
60%
80%
100%
Dina
s Pet
erna
kan
dan
Kese
hata
n H
ewan
201
21Pe
nceg
ahan
dan
pe
nang
gula
ngan
pe
nyak
it te
rnak
Rasi
o po
pula
si te
rnak
ya
ng se
hat t
erha
dap
jum
lah
tern
ak
Na
--
--
-
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 231
Kode
Bida
ng U
rusa
n Pe
mer
inta
han
dan
Prog
ram
Pri
orit
as
Pem
bang
unan
Indi
kato
r K
iner
ja
Prog
ram
Kond
isi
Kin
erja
Aw
al
Capa
ian
Kin
erja
Pro
gram
dan
Ker
angk
a Pe
ndan
aan
Kond
isi
Kin
erja
pa
da a
khir
RP
JMD
SKPD
Pen
angg
ungj
awab
Tahu
n 1
Tahu
n 2
Tahu
n 3
Tahu
n 4
Tahu
n 5
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
201
22Pe
ning
kata
n pr
oduk
si h
asil
pete
rnak
an
Ting
kat p
rodu
ksi h
asil
tern
akN
a20
%40
%60
%80
%10
0%
201
24Pe
ning
kata
n pe
nera
pan
tekn
olog
i pe
tern
akan
Bant
uan
sara
na d
an
pras
aran
a pr
oduk
si
yang
dib
erik
an
kepa
da se
ntra
indu
stri
pe
tern
akan
yan
g be
rkon
disi
bai
k
Na
20%
40%
60%
80%
100%
201
23Pe
ning
kata
n pe
mas
aran
ha
sil p
rodu
ksi
pete
rnak
an
Kont
ribu
si p
rodu
ksi
kelo
mpo
kpe
tern
ak te
rhad
ap
PDRB
sekt
or
pete
rnak
an
Na
--
--
-
201
22Pe
ning
kata
n pr
oduk
si h
asil
pete
rnak
an
Ting
kat p
emas
aran
ha
sil p
rodu
ksi
pete
rnak
an
Na
--
--
-
Urus
an P
iliha
n Ke
laut
an d
an P
erik
anan
Peri
kana
n
201
15Pe
mbe
rday
aan
ekon
omi
mas
yara
kat p
esis
ir
1) F
reku
ensi
pe
ngen
alan
dan
pe
mbe
rian
ban
tuan
Na
--
--
--
Dina
s Kel
auta
n da
n Pe
rika
nan
2) F
reku
ensi
pe
ndam
ping
an d
an
peng
guna
an te
knol
ogi
tepa
t gun
a
Na
--
--
--
232 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kode
Bida
ng U
rusa
n Pe
mer
inta
han
dan
Prog
ram
Pri
orit
as
Pem
bang
unan
Indi
kato
r K
iner
ja
Prog
ram
Kond
isi
Kin
erja
Aw
al
Capa
ian
Kin
erja
Pro
gram
dan
Ker
angk
a Pe
ndan
aan
Kond
isi
Kin
erja
pa
da a
khir
RP
JMD
SKPD
Pen
angg
ungj
awab
Tahu
n 1
Tahu
n 2
Tahu
n 3
Tahu
n 4
Tahu
n 5
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
205
24Pe
ngem
bang
an
kaw
asan
bud
iday
a la
ut, a
ir p
ayau
dan
ai
r taw
ar
Luas
kaw
asan
bu
dida
ya p
erik
anan
Na
--
--
--
205
20Pe
ngem
bang
an
budi
daya
pe
rika
nan
Ting
kat p
rodu
ksi
budi
daya
per
ikan
anN
a20
%40
%60
%80
%10
0%
205
21Pe
ngem
bang
an
peri
kana
n ta
ngka
pPe
rsen
tase
sent
ra
prod
uksi
per
ikan
an
aktif
Na
20%
40%
60%
80%
100%
205
23Op
timal
isas
i pe
ngel
olaa
n da
n pe
mas
aran
pr
oduk
si
peri
kana
n
Pers
enta
se p
rodu
k pe
rika
nan
yang
m
emili
ki st
anda
risa
si
mut
u
Na
20%
40%
60%
80%
100%
205
20Pe
ngem
bang
an
budi
daya
pe
rika
nan
Kont
ribu
si
prod
uksi
kel
ompo
k pe
mbu
dida
ya ik
an
terh
adap
PDR
B se
ktor
pe
rika
nan
Na
20%
40%
60%
80%
100%
205
20Pe
ngem
bang
an
budi
daya
pe
rika
nan
Jum
lah
bant
uan
bibi
t ya
ng u
nggu
l per
ke
lom
pok
Na
--
--
-
205
25Pe
ning
kata
n pr
oduk
si h
asil
peri
kana
n
Ting
kat p
rodu
ksi h
asil
olah
an p
erik
anan
Na
--
--
-
Urus
an P
iliha
n Pa
riwisa
ta
204
17Pe
ngem
bang
an
kem
itraa
nJu
mla
h le
mba
ga
mitr
a ak
tif y
ang
berk
erja
sam
a
Na
--
--
--
Dina
s Keb
uday
aan,
Pa
riw
isat
a, P
emud
a da
n Ol
ahra
ga
204
16Pe
ngem
bang
an
dest
inas
i pa
riw
isat
a
Jum
lah
obye
k w
isat
a po
tens
ial
Na
79
1113
1515
Un
it
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 233
Kode
Bida
ng U
rusa
n Pe
mer
inta
han
dan
Prog
ram
Pri
orit
as
Pem
bang
unan
Indi
kato
r K
iner
ja
Prog
ram
Kond
isi
Kin
erja
Aw
al
Capa
ian
Kin
erja
Pro
gram
dan
Ker
angk
a Pe
ndan
aan
Kond
isi
Kin
erja
pa
da a
khir
RP
JMD
SKPD
Pen
angg
ungj
awab
Tahu
n 1
Tahu
n 2
Tahu
n 3
Tahu
n 4
Tahu
n 5
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
204
16Pe
ngem
bang
an
dest
inas
i pa
riw
isat
a
Pers
enta
se p
anja
ng
jala
n m
enuj
u ob
yek
wis
ata
yang
be
rkon
disi
bai
k
Na
20%
40%
60%
80%
100%
100%
Dina
s Bin
a M
arga
, Pe
ngai
ran
dan
Tata
Ru
ang
208
17Pe
ngem
bang
an
ekow
isat
a da
n ja
sa li
ngku
ngan
di
kaw
asan
-kaw
asan
ko
nser
vasi
laut
da
n hu
tan
Luas
ben
tang
laha
n di
kelo
la se
baga
i da
erah
eko
wis
ata
Na
--
--
--
Dina
s Keb
uday
aan,
Pa
riw
isat
a, P
emud
a da
n Ol
ahra
ga
Bada
n Li
ngku
ngan
Hid
up
204
15Pe
ngem
bang
an
pem
asar
an
pari
wis
ata
Jum
lah
med
ia
pem
asar
an p
ariw
isat
a Pe
mer
inta
h Da
erah
Na
77
77
77
Unit
Dina
s Keb
uday
aan,
Pa
riw
isat
a, P
emud
a da
n Ol
ahra
ga
Urus
an W
ajib K
oper
asi d
an U
KM
115
18Pe
ning
kata
n ku
alita
s ke
lem
baga
an
kope
rasi
Pres
enta
se k
oper
asi
yang
akt
if78
,7%
80%
85%
90%
95%
100%
100%
Dina
s Per
daga
ngan
Ko
pera
si d
an U
KM
Dina
s Per
indu
stri
an d
an
Ener
gi1
1516
Peng
emba
ngan
ke
wir
ausa
haan
da
n ke
ungg
ulan
ko
mpe
titif
UKM
Kena
ikan
om
zet
UMKM
Na
20%
40%
60%
80%
100%
100%
115
15Pe
ncip
taan
ik
lim u
saha
kec
il m
enen
gah
yang
ko
ndus
if
Pers
enta
se
pert
amba
han
jum
lah
UMKM
Na
20%
40%
60%
80%
100%
100%
115
17Pe
ngem
bang
an
sist
em p
endu
kung
us
aha
bagi
UM
KM
Ting
kat p
emas
aran
pr
oduk
UM
KMN
a
234 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kode
Bida
ng U
rusa
n Pe
mer
inta
han
dan
Prog
ram
Pri
orit
as
Pem
bang
unan
Indi
kato
r K
iner
ja
Prog
ram
Kond
isi
Kin
erja
Aw
al
Capa
ian
Kin
erja
Pro
gram
dan
Ker
angk
a Pe
ndan
aan
Kond
isi
Kin
erja
pa
da a
khir
RP
JMD
SKPD
Pen
angg
ungj
awab
Tahu
n 1
Tahu
n 2
Tahu
n 3
Tahu
n 4
Tahu
n 5
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Urus
an P
iliha
n Pe
rdag
anga
n
206
18Pe
ning
kata
n efisiensi
perd
agan
gan
dala
m n
eger
i
Pers
enta
se
peni
ngka
tan
jum
lah
pasa
r tra
disi
onal
Dina
s Per
daga
ngan
Ko
pera
si d
an U
KM
206
19Pe
mbi
naan
pe
daga
ng k
aki
lima
dan
ason
gan
Pers
enta
se p
edag
ang
yang
men
empa
ti lo
kasi
sesu
ai ij
in
Na
206
20Pe
ngem
bang
an
pasa
r kec
amat
an
dan
desa
Jum
lah
pasa
r des
a be
rtip
e ba
ngun
an
perm
anen
Na
Dina
s Per
daga
ngan
Ko
pera
si d
an U
KM
BPM
PPT
Jum
lah
pasa
r des
a be
rtip
e ba
ngun
an
sem
i per
man
en
Na
Jum
lah
pasa
r des
a be
rtip
e ba
ngun
an
sede
rhan
a
Na
Urus
an P
iliha
n Pe
rind
ustr
ian
Dina
s Per
indu
stri
an d
an
Ener
gi2
0716
Peng
emba
ngan
In
dust
ri K
ecil
dan
Men
enga
h
Jum
lah
tena
ga k
erja
ya
ng b
erke
rja
di
sekt
or IK
M
Na
--
--
--
207
19Pe
ngem
bang
an
sent
ra-s
entr
a in
dust
ri p
oten
sial
Kont
ribu
si in
dust
ri
keci
l men
enga
h te
rhad
ap P
DRB
Na
--
--
--
Urus
an W
ajib N
on-P
elaya
nan
Dasa
r
Tena
ga K
erja
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 235
Kode
Bida
ng U
rusa
n Pe
mer
inta
han
dan
Prog
ram
Pri
orit
as
Pem
bang
unan
Indi
kato
r K
iner
ja
Prog
ram
Kond
isi
Kin
erja
Aw
al
Capa
ian
Kin
erja
Pro
gram
dan
Ker
angk
a Pe
ndan
aan
Kond
isi
Kin
erja
pa
da a
khir
RP
JMD
SKPD
Pen
angg
ungj
awab
Tahu
n 1
Tahu
n 2
Tahu
n 3
Tahu
n 4
Tahu
n 5
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
114
16Pe
ning
kata
n ke
sem
pata
n ke
rja
Ting
kat k
esem
pata
n ke
rja
6,69
%Di
nas T
enag
a Ke
rja
dan
Tran
smig
rasi
114
15Pe
ning
kata
n ku
alita
s dan
pr
oduk
tivita
s te
naga
ker
ja
Pers
enta
sete
naga
ker
jaya
ngm
enda
patk
anpe
latih
anbe
rbas
is k
ompe
tens
i
Na
--
--
--
114
17Pe
rlin
dung
an
peng
emba
ngan
le
mba
ga
kete
naga
kerj
aan
Pers
enta
se p
enur
unan
ke
cela
kaan
ker
jaN
a-
--
--
-
Pena
nam
an M
odal
BPM
PPT
116
17Pe
nyia
pan
pote
nsi
sum
berd
aya,
sa
rana
dan
pr
asar
ana
daer
ah
Pert
amba
han
kont
ibus
i dan
a pe
ngua
tan
perm
odal
an
Na
116
15Pe
ning
kata
n pr
omos
i dan
ke
rjas
ama
inve
stas
i
Pers
enta
se
peni
ngka
tan
inve
stas
i PM
A
Na
20%
40%
60%
80%
100%
Pers
enta
se
peni
ngka
tan
inve
stas
i PM
DN
Na
20%
40%
60%
80%
100%
116
16Pe
ning
kata
n ik
lim
inve
stas
i dan
re
alis
asi i
nves
tasi
Pers
enta
se
pert
umbu
han
kine
rja
inve
stas
i
Na
20%
40%
60%
80%
100%
236 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kode
Bida
ng U
rusa
n Pe
mer
inta
han
dan
Prog
ram
Pri
orit
as
Pem
bang
unan
Indi
kato
r K
iner
ja
Prog
ram
Kond
isi
Kin
erja
Aw
al
Capa
ian
Kin
erja
Pro
gram
dan
Ker
angk
a Pe
ndan
aan
Kond
isi
Kin
erja
pa
da a
khir
RP
JMD
SKPD
Pen
angg
ungj
awab
Tahu
n 1
Tahu
n 2
Tahu
n 3
Tahu
n 4
Tahu
n 5
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Ling
kung
an H
idup
108
16Pe
ngen
dalia
n pe
ncem
aran
da
n pe
rusa
kan
lingk
unga
n hi
dup
Laju
def
ores
tasi
N
a-
--
--
Bada
n Li
ngku
ngan
Hid
up
Dina
s Per
tam
bang
an
Dina
s Per
hubu
ngan
,
Dina
s Bin
a M
arga
, Pe
ngai
ran
dan
Tata
Ru
ang,
Dina
s Cip
ta K
arya
,
Keca
mat
an
108
17Pe
rlin
dung
an
dan
kons
erva
si
Sum
ber D
aya
Alam
Kaw
asan
hut
an
lindu
ng d
iban
ding
de
ngan
kaw
asan
hut
an
seca
ra k
esel
uruh
an
Na
--
--
-
108
16Pe
ngen
dalia
n pe
ncem
aran
da
n pe
rusa
kan
lingk
unga
n hi
dup
Pers
enta
se
peni
ngka
tan
luas
ar
ea D
AS y
ang
terk
onse
rvas
i
Na
--
--
-
108
18Re
habi
litas
i da
n Pe
mul
ihan
Ca
dang
an S
umbe
r da
ya A
lam
Pers
enta
se lu
as
kaw
asan
pen
anam
an
man
grov
e ya
ng
terk
onse
rvas
i
Na
--
--
-
108
18Re
habi
litas
i da
n Pe
mul
ihan
Ca
dang
an S
umbe
r da
ya A
lam
Pers
enta
se lu
as H
CV
di k
awas
an h
utan
Na
--
--
-
108
25Re
habi
litas
i da
n re
klam
asi
laha
n pa
sca
tam
bang
seca
ra
berk
elan
juta
n
Pers
enta
se a
rea
yang
di
reha
bilit
asi d
ari
laha
n te
rgan
ggu
Na
--
--
-
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 237
Tabe
l 8.4
. Men
ingk
atka
n Ku
alita
s Ta
ta K
elol
a Pe
mer
inta
han
Kode
Bida
ng U
rusa
n Pe
mer
inta
han
dan
Prog
ram
Pri
orit
as
Pem
bang
unan
Indi
kato
r K
iner
ja
Prog
ram
Kond
isi
Kin
erja
Aw
al
RPJM
D
(Tah
un n
)
Capa
ian
Kin
erja
Pro
gram
dan
Ker
angk
a Pe
ndan
aan
Kond
isi
Kin
erja
pad
a ak
hir
RPJM
D
SKPD
Pe
nang
gung
jaw
abTa
hun
1Ta
hun
2Ta
hun
3Ta
hun
4Ta
hun
5
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
et
06Pe
ning
kata
n pe
ngem
bang
an
sist
em p
elap
oran
ca
paia
n ki
nerj
a da
n ke
uang
an
Doku
men
LKP
DTe
rsed
iaBa
pped
a, B
PKAD
, Ba
gian
Ort
ala
Setd
a,
selu
ruh
SKPD
Opin
i LKP
DW
TP
URUS
AN W
AJIB
105
Pena
taan
Rua
ng
105
15Pe
man
faat
an ru
ang
Pela
ksan
aan
surv
ey d
an
pem
etaa
nDi
nas B
ina
Mar
ga,
Peng
aira
n, d
an T
ata
Ruan
g &
Bap
peda
Nor
ma,
stan
dar d
an
krite
ria
pem
anfa
atan
ru
ang
105
16Pe
ngen
dalia
n pe
man
faat
an ru
ang
Pers
enta
se k
etaa
tan
terh
adap
RTR
WN
/A
106
Pere
ncan
aan
Pem
bang
unan
106
21Pe
renc
anaa
n pe
mba
ngun
an d
aera
hDo
kum
en L
apor
an
kine
rja
(Lkj
)Te
rsed
iaBa
pped
a, se
luru
h SK
PD
Nila
i lap
oran
kin
erja
pe
mer
inta
h da
erah
CC
Doku
men
LPP
DTe
rsed
ia
Bagi
an P
emer
inta
han
Setd
a
Peri
ngka
t LPP
D12
9
238 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kode
Bida
ng U
rusa
n Pe
mer
inta
han
dan
Prog
ram
Pri
orit
as
Pem
bang
unan
Indi
kato
r K
iner
ja
Prog
ram
Kond
isi
Kin
erja
Aw
al
RPJM
D
(Tah
un n
)
Capa
ian
Kin
erja
Pro
gram
dan
Ker
angk
a Pe
ndan
aan
Kond
isi
Kin
erja
pad
a ak
hir
RPJM
D
SKPD
Pe
nang
gung
jaw
abTa
hun
1Ta
hun
2Ta
hun
3Ta
hun
4Ta
hun
5
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
et
Doku
men
LKP
JTe
rsed
ia
Bapp
eda
Doku
men
LKP
J AM
JTe
rsed
ia
Doku
men
RPJ
MD
Ters
edia
Doku
men
RKP
DTe
rsed
ia
Kete
pata
n w
aktu
dal
am
peng
umpu
lan
data
N/A
Se
luru
h SK
PD
Penj
abar
an p
agu
indi
katif
RPJ
MD
setia
p ta
hun
ke d
alam
APB
D
N/A
Ba
pped
a
Penj
abar
an k
eran
gka
pend
anaa
n Re
nstr
a SK
PD k
e da
lam
APB
D
N/A
Se
luru
h SK
PD
Doku
men
Ren
stra
SKP
DTe
rsed
ia
Doku
men
Ren
ja S
KPD
Ters
edia
Pers
enta
se a
spir
asi
mas
yara
kat y
ang
mas
uk
dala
m R
enst
ra S
KPD
dan
Renj
a SK
PD
N/A
Pers
enta
se
pem
bang
unan
yan
g se
suai
per
enca
naan
N/A
Bapp
eda
106
20Pe
ning
kata
n ka
pasi
tas
kele
mba
gaan
pe
renc
anaa
n pe
mba
ngun
an d
aera
h
Pers
enta
se a
para
tur
pere
ncan
a se
tiap
SKPD
ya
ng te
lah
men
giku
ti Bi
mte
k
BKD,
Bag
ian
Orta
la
Setd
a
Pela
ksan
aan
asis
tens
i pe
renc
anaa
n pe
mba
ngun
an d
aera
h
Bapp
eda
106
15Pe
ngem
bang
an d
ata/
info
rmas
iPe
rsen
tase
SKP
D ya
ng
men
yusu
n SI
PD se
cara
le
ngka
p
0%
Selu
ruh
SKPD
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 239
Kode
Bida
ng U
rusa
n Pe
mer
inta
han
dan
Prog
ram
Pri
orit
as
Pem
bang
unan
Indi
kato
r K
iner
ja
Prog
ram
Kond
isi
Kin
erja
Aw
al
RPJM
D
(Tah
un n
)
Capa
ian
Kin
erja
Pro
gram
dan
Ker
angk
a Pe
ndan
aan
Kond
isi
Kin
erja
pad
a ak
hir
RPJM
D
SKPD
Pe
nang
gung
jaw
abTa
hun
1Ta
hun
2Ta
hun
3Ta
hun
4Ta
hun
5
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
et
106
17Pe
nata
an w
ilaya
h pe
rbat
asan
Bata
s ant
ar k
abup
aten
Bagi
an P
emer
inta
han
Setd
a, K
ecam
atan
Bata
s ant
ar k
ecam
atan
Bata
s ant
ar d
esa
106
18Pe
renc
anaa
n pe
ngem
bang
an
wila
yah
stra
tegi
s dan
ce
pat t
umbu
h
Doku
men
mas
terp
lan
pere
ncan
aan
wila
yah
stra
tegi
s
Bapp
eda
106
19Pe
renc
anaa
n pe
ngem
bang
an k
ota-
kota
men
enga
h da
n be
sar
Doku
men
per
enca
naan
pe
ngem
bang
an k
ota
men
enga
h da
n be
sar
Bapp
eda
& D
inas
Bin
a M
arga
, Pen
gair
an d
an
Tata
Rua
ng
106
22Pe
renc
anaa
n pe
mba
ngun
an
ekon
omi
Doku
men
mas
terp
lan
pena
nggu
lang
an
kem
iski
nan
Bapp
eda
106
23Pe
renc
anaa
n so
sial
bu
daya
Mas
terp
lan
sosi
al
buda
ya
106
24Pe
renc
anaa
n pr
asar
ana
wila
yah
dan
sum
ber d
aya
alam
Mas
terp
lan
pras
aran
a w
ilaya
h da
n su
mbe
r da
ya a
lam
110
Kepe
ndud
ukan
dan
Cat
atan
Sip
il
110
15Pe
nata
an a
dmin
istr
asi
kepe
ndud
ukan
Rasi
o pe
ndud
uk
ber K
TP p
er sa
tuan
pe
ndud
uk
Dina
s Kep
endu
duka
n da
n Ca
tata
n Si
pil
Kepe
mili
kan
akta
ke
lahi
ran
per 1
000
pend
uduk
Rasi
o ba
yi b
er a
kta
kela
hira
n
240 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kode
Bida
ng U
rusa
n Pe
mer
inta
han
dan
Prog
ram
Pri
orit
as
Pem
bang
unan
Indi
kato
r K
iner
ja
Prog
ram
Kond
isi
Kin
erja
Aw
al
RPJM
D
(Tah
un n
)
Capa
ian
Kin
erja
Pro
gram
dan
Ker
angk
a Pe
ndan
aan
Kond
isi
Kin
erja
pad
a ak
hir
RPJM
D
SKPD
Pe
nang
gung
jaw
abTa
hun
1Ta
hun
2Ta
hun
3Ta
hun
4Ta
hun
5
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
et
Kete
rsed
iaan
dat
abas
e ke
pend
uduk
an sk
ala
prov
insi
Pene
rapa
n KT
P na
sion
al
berb
asis
NIK
116
Pena
nam
an M
odal
Dae
rah
116
16Pe
ning
kata
n ik
lim
inve
stas
i dan
real
isas
i in
vest
asi
Jum
lah
peri
jinan
BP
MPP
T, K
ecam
atan
, Ke
lura
han
119
Kesa
tuan
Ban
gsa
dan
Polit
ik D
alam
Neg
eri
119
16Pe
mel
ihar
aan
kant
rant
ibm
as d
an
penc
egah
an ti
ndak
kr
imin
al
Rasi
o Ju
mla
h Po
lisi
Pam
ong
Praj
a Pe
r 10
.000
Pen
dudu
k
Satu
an P
olis
i Pam
ong
Praj
a, K
anto
r Ke
sban
gpol
Jum
lah
Linm
as
Per J
umla
h 10
.000
Pe
ndud
uk
Ting
kat P
enye
lesa
ian
Pela
ngga
ran
K3 (K
eter
tiban
, Ke
tent
ram
an,
Kein
daha
n)
Jumlahkonflikberbau
SARA
Jum
lah
aksi
unj
uk ra
sa
anar
kis
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 241
Kode
Bida
ng U
rusa
n Pe
mer
inta
han
dan
Prog
ram
Pri
orit
as
Pem
bang
unan
Indi
kato
r K
iner
ja
Prog
ram
Kond
isi
Kin
erja
Aw
al
RPJM
D
(Tah
un n
)
Capa
ian
Kin
erja
Pro
gram
dan
Ker
angk
a Pe
ndan
aan
Kond
isi
Kin
erja
pad
a ak
hir
RPJM
D
SKPD
Pe
nang
gung
jaw
abTa
hun
1Ta
hun
2Ta
hun
3Ta
hun
4Ta
hun
5
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
et
119
21Pe
ndid
ikan
pol
itik
mas
yara
kat
Jum
lah
kegi
atan
pe
mbi
naan
terh
adap
LS
M, O
rmas
, dan
OKP
Kant
or K
esba
ngpo
l
Jum
lah
pem
bina
an
polit
ik d
aera
h
Pers
enta
se p
artis
ipas
i pe
mili
h da
lam
pilk
ada
Pers
enta
se p
artis
ipas
i pe
mili
h da
lam
pile
g
Pers
enta
se p
artis
ipas
i pe
mili
h da
lam
pilp
res
119
22Pe
nceg
ahan
din
i dan
pe
nang
gula
ngan
ko
rban
ben
cana
Jum
lah
Mob
il Pe
mad
am
Keba
kara
nBP
BD
Ting
kat W
aktu
Tan
ggap
(R
espo
nse
Tim
e Ra
te) D
aera
h La
yana
n W
ilaya
h M
anaj
emen
Ke
baka
ran
(WM
K)
120
Pem
erin
taha
n Um
um
120
15Pe
ning
kata
n ka
pasi
tas
lem
baga
per
wak
ilan
raky
at d
aera
h
Jum
lah
kegi
atan
pub
lic
hear
ing
dan
rese
sSe
kret
aria
t DPR
D
Jum
lah
perd
a ya
ng
disa
hkan
setia
p ta
hun
Pers
enta
se a
loka
si
APBD
ber
dasa
rkan
as
pira
si m
asya
raka
t
Sekr
etar
iat D
PRD,
Ba
dan
Pere
ncan
aan
Pem
bang
unan
Dae
rah
242 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kode
Bida
ng U
rusa
n Pe
mer
inta
han
dan
Prog
ram
Pri
orit
as
Pem
bang
unan
Indi
kato
r K
iner
ja
Prog
ram
Kond
isi
Kin
erja
Aw
al
RPJM
D
(Tah
un n
)
Capa
ian
Kin
erja
Pro
gram
dan
Ker
angk
a Pe
ndan
aan
Kond
isi
Kin
erja
pad
a ak
hir
RPJM
D
SKPD
Pe
nang
gung
jaw
abTa
hun
1Ta
hun
2Ta
hun
3Ta
hun
4Ta
hun
5
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
et
120
16Pe
ning
kata
n pe
laya
nan
kedi
nasa
n ke
pala
dae
rah/
wak
il ke
pala
dae
rah
Jum
lah
kegi
atan
tem
u la
ngsu
ng/d
ialo
gSe
kret
aria
t Dae
rah
Pers
enta
se a
spir
asi
mas
yara
kat d
ari
berb
agai
foru
m y
ang
ditin
dak
lanj
uti
120
17Pe
ning
kata
n da
n pe
ngem
bang
an
peng
elol
aan
keua
ngan
dae
rah
Pers
enta
se S
KPD
peng
guna
dan
te
rint
egra
si d
enga
n ap
likas
i SIM
DA
BPKA
D, B
agia
n Ek
onom
i Se
tda,
selu
ruh
SKPD
Perd
a AP
BDTe
rsed
ia
Bapp
eda,
BPK
AD,
Disp
enda
Perd
a pe
njab
aran
APB
DTe
rsed
ia
Perd
a pe
ruba
han
APBD
Ters
edia
Perd
a pe
rtan
ggun
gjaw
aban
pe
laks
anaa
n AP
BD
Ters
edia
Nom
inal
paj
ak b
umi d
an
bang
unan
yan
g be
rhas
il di
pung
ut
Kelu
raha
n, K
ecam
atan
120
18Pe
mbi
naan
dan
fa
silit
asi p
enge
lola
an
keua
ngan
kab
upat
en/
kota
Pers
enta
se k
eter
padu
an
peng
angg
aran
RPJ
MD
deng
an p
enga
ngga
ran
Rens
tra
SKPD
Bapp
eda
dan
BPKA
D
Pers
enta
se k
eter
padu
an
peng
angg
aran
RPJ
MD
dan
Rens
tra
SKPD
de
ngan
pen
gang
gara
n RK
PD
Pers
enta
se k
eter
padu
an
peng
angg
aran
RPJ
MD
dan
Rens
tra
SKPD
de
ngan
Ren
ja S
KPD
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 243
Kode
Bida
ng U
rusa
n Pe
mer
inta
han
dan
Prog
ram
Pri
orit
as
Pem
bang
unan
Indi
kato
r K
iner
ja
Prog
ram
Kond
isi
Kin
erja
Aw
al
RPJM
D
(Tah
un n
)
Capa
ian
Kin
erja
Pro
gram
dan
Ker
angk
a Pe
ndan
aan
Kond
isi
Kin
erja
pad
a ak
hir
RPJM
D
SKPD
Pe
nang
gung
jaw
abTa
hun
1Ta
hun
2Ta
hun
3Ta
hun
4Ta
hun
5
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
et
120
19Pe
mbi
naan
dan
fa
silit
asi p
enge
lola
an
keua
ngan
des
a
Pers
enta
se d
esa
yang
te
lah
men
yusu
n AP
BDes
BPM
PD, K
ecam
atan
120
20Pe
ning
kata
n si
stem
pe
ngaw
asan
inte
rnal
da
n pe
ngen
dalia
n pe
laks
anaa
n ke
bija
kan
KDH
Pers
enta
se p
enan
gana
n ka
sus p
enga
duan
/te
mua
n pe
ngaw
asan
di
lingk
unga
n pe
mer
inta
h da
erah
Insp
ekto
rat K
abup
aten
Pers
enta
se S
KPD
yang
m
empu
nyai
lapo
ran
kine
rja
leng
kap
120
23Op
timal
isas
i pe
man
faat
an
tekn
olog
i inf
orm
asi
Data
real
isas
i pe
ndap
atan
dae
rah
Disp
enda
Web
site
mili
k pe
mer
inta
h da
erah
ya
ng m
emua
t inf
orm
asi
pem
bang
unan
dae
rah
Disk
omin
fo
Lam
a pr
oses
per
ijina
nBP
MPP
T, K
ecam
atan
120
24Mengintensifkan
pena
ngan
an
peng
adua
n m
asya
raka
t
Jum
lah
unit
laya
nan
peng
adua
nSe
luru
h SK
PD
Rasi
o ad
uan
mas
yara
kat
yang
diti
ndak
lanj
uti
deng
an k
esel
uruh
an
adua
n ya
ng m
asuk
ke
dala
m u
nit l
ayan
an
peng
adua
n
120
25Pe
ning
kata
n ke
rjas
ama
anta
r pe
mer
inta
h da
erah
Foru
m k
erja
sam
a an
tar
daer
ahBa
gian
Eko
nom
i Set
da
244 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kode
Bida
ng U
rusa
n Pe
mer
inta
han
dan
Prog
ram
Pri
orit
as
Pem
bang
unan
Indi
kato
r K
iner
ja
Prog
ram
Kond
isi
Kin
erja
Aw
al
RPJM
D
(Tah
un n
)
Capa
ian
Kin
erja
Pro
gram
dan
Ker
angk
a Pe
ndan
aan
Kond
isi
Kin
erja
pad
a ak
hir
RPJM
D
SKPD
Pe
nang
gung
jaw
abTa
hun
1Ta
hun
2Ta
hun
3Ta
hun
4Ta
hun
5
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
et
120
28Pe
ngad
aan
bara
ng
dan
jasa
seca
ra
elek
tron
ik
Pers
enta
se k
etep
atan
w
aktu
pel
aksa
naan
le
lang
per
pak
et
Bada
n pe
ngen
dalia
n pr
ogra
m d
an U
LP
Pers
enta
se k
eses
uaia
n an
tara
spek
den
gan
kual
itas p
eker
jaan
120
29Pe
nceg
ahan
dan
pe
mbe
rant
asan
ko
rups
i
Jum
lah
kasu
s kor
upsi
ya
ng te
lah
dipu
tus
seca
ra h
ukum
Selu
ruh
SKPD
120
30Pe
ngem
bang
an
inov
asi d
aera
hJu
mla
h in
ovas
i dae
rah
Selu
ruh
SKPD
120
31Pe
ngem
bang
an
stan
dari
sasi
pe
laya
nan
publ
ik
Pers
enta
se S
KPD
yang
m
enja
lank
an S
PM
seca
ra le
ngka
p
Selu
ruh
kant
or
keca
mat
an, S
KPD,
dan
RS
UD
Pers
enta
se S
KPD
yang
te
lah
mer
umus
kan
dan
mel
aksa
naka
n st
anda
r pe
laya
nan
seba
gai
peng
emba
ngan
SPM
121
Kepe
gaw
aian
121
16Pe
ning
kata
n ka
pasi
tas s
umbe
r da
ya a
para
tur
Pers
enta
se P
NS
yang
te
lah
men
giku
ti di
klat
st
rukt
ural
BKD
Pers
enta
se P
NS
yang
te
lah
men
giku
ti di
klat
fu
ngsi
onal
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 245
Kode
Bida
ng U
rusa
n Pe
mer
inta
han
dan
Prog
ram
Pri
orit
as
Pem
bang
unan
Indi
kato
r K
iner
ja
Prog
ram
Kond
isi
Kin
erja
Aw
al
RPJM
D
(Tah
un n
)
Capa
ian
Kin
erja
Pro
gram
dan
Ker
angk
a Pe
ndan
aan
Kond
isi
Kin
erja
pad
a ak
hir
RPJM
D
SKPD
Pe
nang
gung
jaw
abTa
hun
1Ta
hun
2Ta
hun
3Ta
hun
4Ta
hun
5
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
et
121
17Pe
mbi
naan
dan
pe
ngem
bang
an
apar
atur
Pela
ksan
aan
sele
ksi
pene
rim
aan
CPN
SBK
D
Jum
lah
jaba
tan
yang
te
risi
ber
dasa
rkan
an
alis
is ja
bata
n da
n pe
ndid
ikan
Jum
lah
bant
uan
tuga
s be
laja
r dan
ikat
an d
inas
Pers
enta
se P
NS
yang
di
beri
kan
inse
ntif
Pers
enta
se P
NS
yang
di
beri
kan
disi
nsen
tif
Pers
enta
se P
NS
yang
be
rgel
ar s1
Pers
enta
se P
NS
yang
be
rgel
ar s2
122
Pem
berd
ayaa
n M
asya
raka
t dan
Des
a
122
17Pe
ning
kata
n pa
rtis
ipas
i m
asya
raka
t dal
am
mem
bang
un d
esa
Pers
enta
se k
eses
uaia
n RP
JMDe
s den
gan
kebi
jaka
n um
um d
i da
lam
RPJ
MD
BPM
PD
Pers
enta
se d
esa
yang
te
lah
mel
aksa
naka
n m
usre
nban
gdes
BPM
PD d
an B
appe
da
123
Stat
istik
246 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kode
Bida
ng U
rusa
n Pe
mer
inta
han
dan
Prog
ram
Pri
orit
as
Pem
bang
unan
Indi
kato
r K
iner
ja
Prog
ram
Kond
isi
Kin
erja
Aw
al
RPJM
D
(Tah
un n
)
Capa
ian
Kin
erja
Pro
gram
dan
Ker
angk
a Pe
ndan
aan
Kond
isi
Kin
erja
pad
a ak
hir
RPJM
D
SKPD
Pe
nang
gung
jaw
abTa
hun
1Ta
hun
2Ta
hun
3Ta
hun
4Ta
hun
5
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
et
123
15Pe
ngem
bang
an d
ata/
info
rmas
i/st
atis
tik
daer
ah
Pers
enta
se S
KPD
yang
m
empu
nyai
dat
a tr
end
kine
rja
dari
tahu
n ke
ta
hun
Selu
ruh
SKPD
Jum
lah
buku
stat
istik
da
erah
tent
ang
capa
ian
sekt
oral
Bapp
eda
124
Kear
sipa
n
124
15Pe
rbai
kan
sist
em
adm
insi
tras
i ke
arsi
pan
SKPD
yan
g m
ener
apka
n ar
sip
seca
ra b
aku
Kant
or A
rsip
dan
Pe
rpus
taka
an
Peny
elam
atan
dan
pe
lest
aria
n do
kum
en2.
Dok
umen
te
rsel
amta
kan
Peni
ngka
tan
kual
itas
pela
yan
an in
form
asi
Pem
elih
araa
n ru
tin
sara
na d
an p
rasa
rana
ke
arsi
pan
124
18Pe
ning
kata
n ku
alita
s pe
laya
nan
info
rmas
iJu
mla
h la
yana
n in
form
asi a
rsip
125
Kom
unik
asi d
an In
form
atik
a
125
18Ke
rjas
ama
info
rmas
i da
n m
edia
mas
aJu
mla
h m
edia
ceta
k ya
ng m
emua
t inf
orm
asi
pem
bang
unan
dae
rah
Disk
omin
fo
125
19Pe
ngem
bang
an
kele
mba
gaan
ke
terb
ukaa
n in
form
asi
Seng
keta
info
rmas
i pu
blik
PPID
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 247
Tabe
l 8.5
. Mem
perk
uat K
ohes
ivita
s So
sial
, Bud
aya
dan
Adat
Istia
dat L
okal
Kode
Bida
ng U
rusa
n Pe
mer
inta
han
dan
Prog
ram
pr
iori
tas
pem
bang
unan
Indi
kato
r K
iner
ja P
rogr
am
Kond
isi
Kin
erja
Aw
al R
PJM
D
(Tah
un n
)
Capa
ian
Kin
erja
Pro
gram
dan
Ker
angk
a Pe
ndan
aan
Kond
isi
Kin
erja
pa
da a
khir
RP
JMD
SK
PD
Pena
nggu
ngja
wab
2016
2017
2018
2019
2020
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
URUS
AN W
AJIB
113
Ur
usan
: Sos
ial
113
15
Prog
ram
pe
mbe
rday
aan
kom
unita
s ada
t te
rpen
cil (
KAT)
Pers
enta
se k
omun
itas a
dat
terp
enci
l (KA
T) y
ang
dibi
na
113
22
Prog
ram
pe
ngua
tan/
revi
talis
asi
lem
baga
ada
t
Pres
enta
se le
mba
ga a
dat y
ang
berp
artis
ipas
i dal
am p
rose
s pe
mba
ngun
an d
aera
h
117
15
Pr
ogra
m
peng
emba
ngan
ni
lai b
uday
a
1
17
17
Prog
ram
pe
ngel
olaa
n ke
raga
man
bu
daya
Frek
uens
i fes
tival
bud
aya
di
tingk
at k
abup
aten
Frek
uens
i fes
tival
bud
aya
di
tingk
at p
ropi
nsi y
ang
diik
uti
Frek
uens
i fes
tival
bud
aya
di
tingk
at n
asio
nal y
ang
diik
uti
Jum
lah
caga
r bud
aya
yang
di
kelo
la
Jum
lah
pam
eran
/exp
o bu
daya
248 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kode
Bida
ng U
rusa
n Pe
mer
inta
han
dan
Prog
ram
pr
iori
tas
pem
bang
unan
Indi
kato
r K
iner
ja P
rogr
am
Kond
isi
Kin
erja
Aw
al R
PJM
D
(Tah
un n
)
Capa
ian
Kin
erja
Pro
gram
dan
Ker
angk
a Pe
ndan
aan
Kond
isi
Kin
erja
pa
da a
khir
RP
JMD
SK
PD
Pena
nggu
ngja
wab
2016
2017
2018
2019
2020
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
117
18
Pr
ogra
m
peng
emba
ngan
ke
rjasa
ma
peng
elol
aan
keka
yaan
bud
aya
Jum
lah
kem
itraa
n de
ngan
LS
M d
an p
erus
ahaa
n sw
asta
113
16
Prog
ram
pe
nang
gula
ngan
ko
rban
ben
cana
so
sial
Pers
enta
se k
orba
n be
ncan
a so
sial
yan
g m
ener
ima
bant
uan
sosi
al
113
16Pr
ogra
m
reha
bilit
asi d
an
reko
nstr
uksi
ko
rban
ben
cana
so
sial
119
22
Pr
ogra
m
pena
nggu
lang
an
korb
an b
enca
na
alam
Pers
enta
se k
orba
n be
ncan
a al
am y
ang
men
erim
a ba
ntua
n so
sial
sela
ma
mas
a ta
ngga
p da
rura
t
119
22Pr
ogra
m
pena
ngan
an
tang
gap
daru
rat
benc
ana
119
22Pr
ogra
m
reha
bilit
asi d
an
reko
sntr
uksi
ko
rban
ben
cana
al
am
1 13
15
Pr
ogra
m
pem
berd
ayaa
n fa
kir m
iski
n
Pers
enta
se K
K m
iski
n ya
ng
men
erim
a ba
ntua
n so
sial
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 249
Kode
Bida
ng U
rusa
n Pe
mer
inta
han
dan
Prog
ram
pr
iori
tas
pem
bang
unan
Indi
kato
r K
iner
ja P
rogr
am
Kond
isi
Kin
erja
Aw
al R
PJM
D
(Tah
un n
)
Capa
ian
Kin
erja
Pro
gram
dan
Ker
angk
a Pe
ndan
aan
Kond
isi
Kin
erja
pa
da a
khir
RP
JMD
SK
PD
Pena
nggu
ngja
wab
2016
2017
2018
2019
2020
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Pres
enta
se K
K m
iski
n ya
ng m
ener
ima
pela
tihan
ke
tram
pila
n be
rusa
ha
113
16
Pr
ogra
m
pela
yana
n ke
seja
hter
aan
sosi
al b
agi
peny
anda
ng
disa
bilit
as
Pers
enta
se p
enya
ndan
g di
sabi
litas
yan
g te
lah
men
erim
a ja
min
an so
sial
111
17
Pr
ogra
m
pela
yana
n la
njut
us
ia
Pers
enta
se la
njut
usi
a te
rlan
tar y
ang
tela
h m
ener
ima
jam
inan
sosi
al
111
17
Pr
ogra
m
pem
berd
ayaa
n la
njut
usi
a
Pers
enta
se la
njut
usi
a ya
ng
men
jala
nkan
usa
ha e
kono
mi
prod
uktif
113
1
9Pr
ogra
m
pem
bina
an p
anti
jom
po
Pers
enta
se p
anti
jom
po y
ang
men
erim
a pe
mbi
naan
113
19
Pr
ogra
m
pem
bina
an p
anti
asuh
an
Pers
enta
se p
anti
asuh
an y
ang
men
erim
a pe
mbi
naan
113
16
Pr
ogra
m
pela
yana
n da
n re
habi
litas
i ke
seja
hter
aan
sosi
al
Pers
enta
se a
nak
terl
anta
r da
n an
ak b
alita
terl
anta
r ya
ng te
lah
men
erim
a ja
min
an
sosi
al
111
Urus
an: P
embe
rday
aan
Pere
mpu
an d
an P
erlin
dung
an A
nak
250 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kode
Bida
ng U
rusa
n Pe
mer
inta
han
dan
Prog
ram
pr
iori
tas
pem
bang
unan
Indi
kato
r K
iner
ja P
rogr
am
Kond
isi
Kin
erja
Aw
al R
PJM
D
(Tah
un n
)
Capa
ian
Kin
erja
Pro
gram
dan
Ker
angk
a Pe
ndan
aan
Kond
isi
Kin
erja
pa
da a
khir
RP
JMD
SK
PD
Pena
nggu
ngja
wab
2016
2017
2018
2019
2020
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
111
15
Pr
ogra
m
kese
rasi
an
kebi
jaka
n pe
ning
kata
n ku
alita
s pe
rem
puan
Rasi
o pe
rem
puan
terh
adap
la
ki-la
ki p
ada
lem
baga
le
gisl
atif
Rasi
o PN
S pe
rem
puan
te
rhad
ap P
NS
laki
-laki
Rasi
o pe
jaba
t str
uktu
ral
pere
mpu
an te
rhad
ap p
ejab
at
stru
ktur
al la
ki-la
ki
1 1
117
P
rogr
am
Peni
ngka
tan
kual
itas
Hid
up d
an
Perl
indu
ngan
Pe
rem
puan
Pers
enta
se p
erem
puan
dal
am
peke
rjaa
n up
ahan
di s
ekto
r fo
rmal
non
-per
tani
an
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 251
Kode
Bida
ng U
rusa
n Pe
mer
inta
han
dan
Prog
ram
pr
iori
tas
pem
bang
unan
Indi
kato
r K
iner
ja P
rogr
am
Kond
isi
Kin
erja
Aw
al R
PJM
D
(Tah
un n
)
Capa
ian
Kin
erja
Pro
gram
dan
Ker
angk
a Pe
ndan
aan
Kond
isi
Kin
erja
pa
da a
khir
RP
JMD
SK
PD
Pena
nggu
ngja
wab
2016
2017
2018
2019
2020
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Pers
enta
se k
asus
kek
eras
an
pere
mpu
an y
ang
dita
ngan
i
111
18
Pr
ogra
m
Peni
ngka
tan
pera
n se
rta
dan
kese
tara
an
jend
er d
alam
pe
mba
ngun
an
Pers
enta
se le
mba
ga
peng
arus
utam
aan
gend
er
yang
men
dapa
tkan
pe
mbi
naan
Pers
enta
se o
rgan
isas
i pe
rem
puan
yan
g m
enda
patk
an p
embi
naan
111
15
Pr
ogra
m
kese
rasi
an
kebi
jaka
n pe
ning
kata
n ku
alita
s ana
k
Pers
enta
se k
asus
kek
eras
an
anak
yan
g di
tang
ani
252 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kode
Bida
ng U
rusa
n Pe
mer
inta
han
dan
Prog
ram
pr
iori
tas
pem
bang
unan
Indi
kato
r K
iner
ja P
rogr
am
Kond
isi
Kin
erja
Aw
al R
PJM
D
(Tah
un n
)
Capa
ian
Kin
erja
Pro
gram
dan
Ker
angk
a Pe
ndan
aan
Kond
isi
Kin
erja
pa
da a
khir
RP
JMD
SK
PD
Pena
nggu
ngja
wab
2016
2017
2018
2019
2020
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
111
19
Pr
ogra
m
peng
uata
n ke
lem
baga
an
anak
Pers
enta
se k
ampu
ng la
yak
anak
Pers
enta
se se
kola
h la
yak
anak
Pers
enta
se p
uske
smas
laya
k an
ak
Ur
usan
: Ket
entr
aman
, Ket
ertib
an U
mum
dan
Per
lindu
ngan
Mas
yara
kat
119
1
7Pr
ogra
m
peng
emba
ngan
w
awas
an
keba
ngsa
an
Jum
lah
foru
m a
dat a
tau
agam
a da
lam
upa
ya
peni
ngka
tan
waw
asan
ke
bang
saan
1 1
9 1
9Pr
ogra
m
pem
berd
ayaa
n m
asya
raka
t un
tuk
men
jaga
ke
tert
iban
dan
ke
aman
an
Jum
lah
satu
an k
eam
anan
lin
gkun
gan
di m
asya
raka
t (p
er R
T)
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 253
Kode
Bida
ng U
rusa
n Pe
mer
inta
han
dan
Prog
ram
pr
iori
tas
pem
bang
unan
Indi
kato
r K
iner
ja P
rogr
am
Kond
isi
Kin
erja
Aw
al R
PJM
D
(Tah
un n
)
Capa
ian
Kin
erja
Pro
gram
dan
Ker
angk
a Pe
ndan
aan
Kond
isi
Kin
erja
pa
da a
khir
RP
JMD
SK
PD
Pena
nggu
ngja
wab
2016
2017
2018
2019
2020
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Ur
usan
: Ad
min
istr
asi
Kepe
ndud
ukan
da
n Ca
tata
n Si
pil
110
15
Pr
ogra
m
pena
taan
ad
min
istr
asi
kepe
ndud
ukan
Caku
pan
pend
uduk
yan
g su
dah
terd
afta
r e-k
tp
UR
USAN
PI
LIH
AN
Ur
usan
: Tr
ansm
igra
si
2 0
8 1
5Pr
ogra
m
peng
emba
ngan
w
ilaya
h tr
ansm
igra
si
Jumlahkonfliksosialantara
pend
atan
g da
n pe
ndud
uk
loka
l di w
ilaya
h tr
ansm
igra
si
Ur
usan
: Pem
uda
dan
Olah
Rag
a
1 1
8 2
1Pr
ogra
m
peni
ngka
tan
sara
na d
an
pras
aran
a ol
ah
raga
118
20
Pr
ogra
m
pem
bina
an d
an
pem
asya
raka
tan
olah
raga
254 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kode
Bida
ng U
rusa
n Pe
mer
inta
han
dan
Prog
ram
pr
iori
tas
pem
bang
unan
Indi
kato
r K
iner
ja P
rogr
am
Kond
isi
Kin
erja
Aw
al R
PJM
D
(Tah
un n
)
Capa
ian
Kin
erja
Pro
gram
dan
Ker
angk
a Pe
ndan
aan
Kond
isi
Kin
erja
pa
da a
khir
RP
JMD
SK
PD
Pena
nggu
ngja
wab
2016
2017
2018
2019
2020
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
1 1
8 1
6Pr
ogra
m
peni
ngka
tan
pera
n se
rta
kepe
mud
aan
1 1
8 1
7Pr
ogra
m
peni
ngka
tan
upay
a pe
num
buha
n ke
wir
ausa
haan
da
n ke
caka
pan
hidu
p pe
mud
a
1 1
2 2
1Pr
ogra
m u
paya
pe
nceg
ahan
pe
nyal
ahgu
naan
na
rkob
a
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 255
Pembahasan mengenai indikasi program prioritas yang disertai kebutuhan pendanaan akan disempurnakan oleh adanya ulasan mengenai data dari masing-masing indikator kinerja utama yang ada di bab selanjutnya. Selain sebagai bukti mengenai berhasil atau tidaknya sebuah program, urgen atau tidaknya serta apakah program tersebut adalah program prioritas dari sisi teknokratis atau bukan, dengan menyelami indikator-indikator kinerja utama bahasan mengenai indikasi program prioritas akan disempurnakan.
256 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
BAB IXPENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberi gambaran tentang ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah pada akhir periode masa jabatan. Hal ini ditunjukan dari akumulasi pencapaian indikator outcome program pembangunan daerah setiap tahun atau indikator capaian yang bersifat mandiri setiap tahun sehingga kondisi kinerja yang diinginkan pada akhir periode RPJMD dapat dicapai. Indikator kinerja daerah didasarkan pada lampiran 1 Permendagri no. 54 tahun 2010.
Suatu indikator kinerja daerah dapat dirumuskan berdasarkan hasil analisis pengaruh dari satu atau lebih indikator capaian kinerja program (outcome) terhadap tingkat capaian indikator kinerja daerah berkenaan yang terdiri dari 3 (tiga) aspek yaitu:
a. Aspek Kesejahteraan Masyarakat
b. Fokus: Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
c. Fokus: Kesejahteraan Masyarakat
d. Fokus: Seni Budaya dan Olahraga.
b. Aspek Pelayanan Umum
e. Fokus: Pelayanan Urusan Wajib
f. Fokus Pelayanan Urusan Pilihan
c. Aspek Daya Saing Daerah
g. Fokus Pada Kemampuan Ekonomi
h. Fokus Fasilitas Wilayah/Infrastuktur
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 257
i. Fokus Iklim Berinvestasi
j. Fokus Sumberdaya Manusia
Penetapan indikator kinerja daerah selanjutnya disajikan dalam tabel sebagai berikut
258 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
No.
ASPE
K/F
OKU
S/BI
DAN
G U
RUSA
N/
IND
IKAT
OR
KIN
ERJA
PEM
BAN
GUNA
N D
AERA
H
Kond
isi
Kin
erja
pad
a aw
al p
erio
de
RPJM
D
Targ
et C
apai
an S
etia
p Ta
hun
Kond
isi
Kin
erja
pa
da a
khir
pe
riod
e RP
JMD
2015
2016
2017
2018
2019
2020
-1-2
-3-4
-5-6
-7-8
-9
AS
PEK
KESE
JAH
TERA
AN M
ASYA
RAKA
T
Fo
kus:
Kes
ejah
tera
an d
an P
emer
ataa
n Ek
onom
i
1Ot
onom
i Dae
rah,
Pem
erin
taha
n Um
um,
Adm
inis
tras
i Keu
anga
n Um
um, P
eran
gkat
Dae
rah,
Ke
pega
wai
an d
an P
ersa
ndia
n
1.1
Pert
umbu
han
PDRB
8.79
1.2.
LajuinflasidiKabupatenPaser
1.3.
PDRB
per
kap
ita
28.4
1
1.4.
Pem
erat
aan
pend
apat
an (I
ndek
s Gin
i)0.
2755
1.5.
Inde
ks k
etim
pang
an W
illia
mso
n (I
ndek
s Ke
timpa
ngan
Reg
iona
l)
1.6.
Pers
enta
se p
endu
duk
di a
tas g
aris
kem
iski
nan
7.94
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 259
No.
ASPE
K/F
OKU
S/BI
DAN
G U
RUSA
N/
IND
IKAT
OR
KIN
ERJA
PEM
BAN
GUNA
N D
AERA
H
Kond
isi
Kin
erja
pad
a aw
al p
erio
de
RPJM
D
Targ
et C
apai
an S
etia
p Ta
hun
Kond
isi
Kin
erja
pa
da a
khir
pe
riod
e RP
JMD
2015
2016
2017
2018
2019
2020
-1-2
-3-4
-5-6
-7-8
-9
1.7.
Angk
a kr
imin
alita
s yan
g te
rtan
gani
292
Fo
kus:
Kes
ejah
tera
an M
asya
raka
t
1Pe
ndid
ikan
1.1.
Angk
a m
elek
hur
uf
97.1
3
1.2.
Angk
a ra
ta-r
ata
lam
a se
kola
h 8.
35
1.3.
Angk
a pa
rtis
ipas
i kas
ar98
.13
1.4.
Angk
a pe
ndid
ikan
yan
g di
tam
atka
n
1.5.
Angk
a Pa
rtis
ipas
i Mur
ni
1.6.
Angk
a Pa
rtis
ipas
i Mur
ni (A
PM) S
D/M
I/Pa
ket A
97.7
9
1.7.
Angk
a Pa
rtis
ipas
i Mur
ni (A
PM) S
MP/
MTs
/Pak
et B
66.0
2
1.8.
Angk
a Pa
rtis
ipas
i Mur
ni (A
PM))
SM
A/SM
K/M
A/Pa
ket C
43.6
5
2Ke
seha
tan
2.1.
Angk
a ke
lang
sung
an h
idup
bay
i
2.2.
Angk
a us
ia h
arap
an h
idup
73
.99
2.3.
Pers
enta
se b
alita
giz
i bur
uk5.
6
3Pe
rtan
ahan
260 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
No.
ASPE
K/F
OKU
S/BI
DAN
G U
RUSA
N/
IND
IKAT
OR
KIN
ERJA
PEM
BAN
GUNA
N D
AERA
H
Kond
isi
Kin
erja
pad
a aw
al p
erio
de
RPJM
D
Targ
et C
apai
an S
etia
p Ta
hun
Kond
isi
Kin
erja
pa
da a
khir
pe
riod
e RP
JMD
2015
2016
2017
2018
2019
2020
-1-2
-3-4
-5-6
-7-8
-9
3.1
Pers
enta
se p
endu
duk
yang
mem
iliki
laha
n
4Ke
tena
gake
rjaa
n
4.1.
Rasi
o pe
ndud
uk y
ang
beke
rja
62.0
3
Fo
kus:
Sen
i Bud
aya
dan
Olah
raga
.
1Ke
buda
yaan
1.1.
Jum
lah
grup
kes
enia
n
1.2.
Jum
lah
gedu
ng k
esen
ian
2Pe
mud
a da
n Ol
ahra
ga
2.1.
Jum
lah
klub
ola
hrag
a
2.2.
Jum
lah
gedu
ng o
lahr
aga
AS
PEK
PELA
YANA
N U
MUM
Fo
kus:
Pel
ayan
an U
rusa
n W
ajib
1Pe
ndid
ikan
1.1.
Pend
idik
an d
asar
:
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 261
No.
ASPE
K/F
OKU
S/BI
DAN
G U
RUSA
N/
IND
IKAT
OR
KIN
ERJA
PEM
BAN
GUNA
N D
AERA
H
Kond
isi
Kin
erja
pad
a aw
al p
erio
de
RPJM
D
Targ
et C
apai
an S
etia
p Ta
hun
Kond
isi
Kin
erja
pa
da a
khir
pe
riod
e RP
JMD
2015
2016
2017
2018
2019
2020
-1-2
-3-4
-5-6
-7-8
-9
1.1.
1.An
gka
part
isip
asi s
ekol
ah
99.7
3
1.1.
2.Ra
sio
kete
rsed
iaan
seko
lah/
pend
uduk
usi
a se
kola
h 22
7
1.1.
3.Ra
sio
guru
terh
adap
mur
id14
1.2.
Pend
idik
an m
enen
gah
1.2.
1.An
gka
part
isip
asi s
ekol
ah
97.1
2
1.2.
2.Ra
sio
kete
rsed
iaan
seko
lah
terh
adap
pen
dudu
k us
ia se
kola
h 77
1.2.
3.Ra
sio
guru
terh
adap
mur
id
12
1.2.
4.Ra
sio
guru
terh
adap
mur
id p
er k
elas
rata
- rat
a28
1.2.
5.Pe
ndud
uk y
ang
beru
sia
>15
Tahu
n m
elek
hur
uf
(tid
ak b
uta
aksa
ra)
97.1
3
1.3.
Fasi
litas
Pen
didi
kan
1.3.
1Se
kola
h pe
ndid
ikan
SD/
MI k
ondi
si b
angu
nan
baik
27.4
2
1.3.
2.Se
kola
h pe
ndid
ikan
SM
P/M
Ts d
an S
MA/
SMK/
MA
kond
isi b
angu
nan
baik
36.6
(94.
77)
1.4.
Pend
idik
an A
nak
Usia
Din
i (PA
UD):
262 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
No.
ASPE
K/F
OKU
S/BI
DAN
G U
RUSA
N/
IND
IKAT
OR
KIN
ERJA
PEM
BAN
GUNA
N D
AERA
H
Kond
isi
Kin
erja
pad
a aw
al p
erio
de
RPJM
D
Targ
et C
apai
an S
etia
p Ta
hun
Kond
isi
Kin
erja
pa
da a
khir
pe
riod
e RP
JMD
2015
2016
2017
2018
2019
2020
-1-2
-3-4
-5-6
-7-8
-9
1.4.
1.Pe
ndid
ikan
Ana
k Us
ia D
ini (
PAUD
)73
.34
1.5.
Angk
a Pu
tus S
ekol
ah:
1.5.
1An
gka
Putu
s Sek
olah
(APS
) SD/
MI
0.14
1.5.
2.An
gka
Putu
s Sek
olah
(APS
) SM
P/M
Ts0.
45
1.5.
3.An
gka
Putu
s Sek
olah
(APS
) SM
A/SM
K/M
A1.
43
1.6.
Angk
a Ke
lulu
san:
1.6.
1An
gka
Kelu
lusa
n (A
L) S
D/M
I93
.2
1.6.
2An
gka
Kelu
lusa
n (A
L) S
MP/
MTs
90.1
7
1.6.
3.An
gka
Kelu
lusa
n (A
L) S
MA/
SMK/
MA
98.0
7
1.6.
4An
gka
Mel
anju
tkan
(AM
) dar
i SD/
MI k
e SM
P/M
Ts97
.09
1.6.
5An
gka
Mel
anju
tkan
(AM
) dar
i SM
P/M
Ts k
e SM
A/SM
K/M
A96
.08
1.6.
6.Guruyangmem
enuhikualifikasiS1/D-IV
83.8
2Ke
seha
tan
2.1.
Rasi
o po
syan
du p
er sa
tuan
bal
ita
1.26
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 263
No.
ASPE
K/F
OKU
S/BI
DAN
G U
RUSA
N/
IND
IKAT
OR
KIN
ERJA
PEM
BAN
GUNA
N D
AERA
H
Kond
isi
Kin
erja
pad
a aw
al p
erio
de
RPJM
D
Targ
et C
apai
an S
etia
p Ta
hun
Kond
isi
Kin
erja
pa
da a
khir
pe
riod
e RP
JMD
2015
2016
2017
2018
2019
2020
-1-2
-3-4
-5-6
-7-8
-9
2.2.
Rasi
o pu
skes
mas
, pol
iklin
ik, p
ustu
per
satu
an
pend
uduk
0.
47
2.3.
Rasi
o Ru
mah
Sak
it pe
r sat
uan
pend
uduk
0.
0039
2.4.
Rasi
o do
kter
per
satu
an p
endu
duk
23.9
2.5.
Rasi
o te
naga
med
is p
er sa
tuan
pen
dudu
k 3.
78
2.6.
Caku
pan
kom
plik
asi k
ebid
anan
yan
g di
tang
ani
75
2.7.
Caku
pan
pert
olon
gan
pers
alin
an o
leh
tena
ga
kese
hata
n ya
ng m
emili
ki k
ompe
tens
i keb
idan
an10
0
2.8.
Caku
pan
Desa
/kel
urah
an U
nive
rsal
Chi
ld
Imm
uniz
atio
n (U
CI)
73.6
2.9.
Caku
pan
Balit
a Gi
zi B
uruk
men
dapa
t per
awat
an10
0
2.1
Caku
pan
pene
mua
n da
n pe
nang
anan
pen
deri
ta
peny
akit
TBC
BTA
42
2.11
.Ca
kupa
n pe
nem
uan
dan
pena
ngan
an p
ende
rita
pe
nyak
it DB
D48
.25
264 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
No.
ASPE
K/F
OKU
S/BI
DAN
G U
RUSA
N/
IND
IKAT
OR
KIN
ERJA
PEM
BAN
GUNA
N D
AERA
H
Kond
isi
Kin
erja
pad
a aw
al p
erio
de
RPJM
D
Targ
et C
apai
an S
etia
p Ta
hun
Kond
isi
Kin
erja
pa
da a
khir
pe
riod
e RP
JMD
2015
2016
2017
2018
2019
2020
-1-2
-3-4
-5-6
-7-8
-9
2.12
.Ca
kupa
n pe
laya
nan
kese
hata
n ru
juka
n pa
sien
m
asya
raka
t mis
kin
25
2.13
.Ca
kupa
n ku
njun
gan
bayi
106
2.14
.Ca
kupa
n pu
skes
mas
170
2.15
.Ca
kupa
n pe
mba
ntu
pusk
esm
as73
.75
3Pe
kerj
aan
Umum
3.1.
Prop
orsi
pan
jang
jari
ngan
jala
n da
lam
kon
disi
ba
ik42
3.2.
Rasi
o Ja
ring
an Ir
igas
i
3.3.
Rasi
o te
mpa
t iba
dah
per s
atua
n pe
ndud
uk
3.4.
Pers
enta
se ru
mah
ting
gal b
ersa
nita
si89
.27
3.5.
Rasi
o te
mpa
t pem
akam
an u
mum
per
satu
an
pend
uduk
3.6.
Rasi
o te
mpa
t pem
buan
gan
sam
pah
(TPS
) per
sa
tuan
pen
dudu
k
3.7.
Rasi
o ru
mah
laya
k hu
ni60
075
3.8.
Rasi
o pe
rmuk
iman
laya
k hu
ni
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 265
No.
ASPE
K/F
OKU
S/BI
DAN
G U
RUSA
N/
IND
IKAT
OR
KIN
ERJA
PEM
BAN
GUNA
N D
AERA
H
Kond
isi
Kin
erja
pad
a aw
al p
erio
de
RPJM
D
Targ
et C
apai
an S
etia
p Ta
hun
Kond
isi
Kin
erja
pa
da a
khir
pe
riod
e RP
JMD
2015
2016
2017
2018
2019
2020
-1-2
-3-4
-5-6
-7-8
-9
3.9.
Panj
ang
jala
n di
lalu
i Rod
a 4
3.10
.Ja
lan
Peng
hubu
ng d
ari i
buko
ta k
ecam
atan
ke
kaw
asan
pem
ukim
an p
endu
duk
(min
imal
dila
lui
roda
4)
215
KM
3.11
.Pa
njan
g ja
lan
kabu
pate
n da
lam
kon
disi
bai
k ( >
40
KM/J
am )
3.12
.Pa
njan
g ja
lan
yang
mem
iliki
dra
inas
e/sa
lura
n pe
mbu
anga
n ai
r ( m
inim
al 1
,5 m
)
3.13
.Se
mpa
dan
jala
n ya
ng d
ipak
ai p
edag
ang
kaki
lim
a at
au b
angu
nan
rum
ah li
ar
3.14
.Se
mpa
dan
sung
ai y
ang
dipa
kai b
angu
nan
liar
3.15
.Dr
aina
se d
alam
kon
disi
bai
k/ p
embu
anga
n al
iran
ai
r tid
ak te
rsum
bat
3.16
.Pe
mba
ngun
an tu
rap
di w
ilaya
h ja
lan
peng
hubu
ng
dan
alir
an su
ngai
raw
an lo
ngso
r lin
gkup
ke
wen
anga
n ko
ta
266 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
No.
ASPE
K/F
OKU
S/BI
DAN
G U
RUSA
N/
IND
IKAT
OR
KIN
ERJA
PEM
BAN
GUNA
N D
AERA
H
Kond
isi
Kin
erja
pad
a aw
al p
erio
de
RPJM
D
Targ
et C
apai
an S
etia
p Ta
hun
Kond
isi
Kin
erja
pa
da a
khir
pe
riod
e RP
JMD
2015
2016
2017
2018
2019
2020
-1-2
-3-4
-5-6
-7-8
-9
3.17
.Lu
as ir
igas
i Kab
upat
en d
alam
kon
disi
bai
k
3.18
.Li
ngku
ngan
Pem
ukim
an16
6 ko
mpl
eks
4Pe
rum
ahan
4.1.
Rum
ah ta
ngga
pen
ggun
a ai
r ber
sih
22.
004
4.2.
Rum
ah ta
ngga
pen
ggun
a lis
trik
26.
062
4.3.
Rum
ah ta
ngga
ber
-San
itasi
44.
954
4.4.
Ling
kung
an p
emuk
iman
kum
uh 1
66 H
a
4.5.
Rum
ah la
yak
huni
60.
075
5Pe
nata
an R
uang
5.1.
Rasi
o Ru
ang
Terb
uka
Hija
u pe
r Sat
uan
Luas
W
ilaya
h be
r HPL
/HGB
5.2.
Rasi
o ba
ngun
an b
er- I
MB
per s
atua
n ba
ngun
an
5.3.
Ruan
g pu
blik
yan
g be
ruba
h pe
runt
ukan
nya
6Pe
renc
anaa
n Pe
mba
ngun
an
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 267
No.
ASPE
K/F
OKU
S/BI
DAN
G U
RUSA
N/
IND
IKAT
OR
KIN
ERJA
PEM
BAN
GUNA
N D
AERA
H
Kond
isi
Kin
erja
pad
a aw
al p
erio
de
RPJM
D
Targ
et C
apai
an S
etia
p Ta
hun
Kond
isi
Kin
erja
pa
da a
khir
pe
riod
e RP
JMD
2015
2016
2017
2018
2019
2020
-1-2
-3-4
-5-6
-7-8
-9
6.1.
Ters
edia
nya
doku
men
per
enca
naan
RPJ
PD y
ang
tela
h di
teta
pkan
dgn
PER
DAAd
a
6.2.
Ters
edia
nya
Doku
men
Per
enca
naan
: RPJ
MD
yang
te
lah
dite
tapk
an d
gn P
ERDA
/PER
KADA
Ada
6.3.
Ters
edia
nya
Doku
men
Per
enca
naan
: RKP
D ya
ng
tela
h di
teta
pkan
dgn
PER
KADA
Ada
6.4.
Penj
abar
an P
rogr
am R
PJM
D ke
dala
m R
KPD
Ada
7Pe
rhub
unga
n
7.1.
Jum
lah
arus
pen
umpa
ng a
ngku
tan
udar
a um
um
233
.863
or
ang
7.2.
Rasi
o iji
n tr
ayek
NA
7.3.
Jum
lah
uji k
ir a
ngku
tan
umum
58
0 un
it
7.4.
Jum
lah
Pela
buha
n Ud
ara
9 u
nit
7.5.
Angk
utan
dar
at
777
2 un
it
7.6.
Kepe
mili
kan
KIR
angk
utan
um
um
268 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
No.
ASPE
K/F
OKU
S/BI
DAN
G U
RUSA
N/
IND
IKAT
OR
KIN
ERJA
PEM
BAN
GUNA
N D
AERA
H
Kond
isi
Kin
erja
pad
a aw
al p
erio
de
RPJM
D
Targ
et C
apai
an S
etia
p Ta
hun
Kond
isi
Kin
erja
pa
da a
khir
pe
riod
e RP
JMD
2015
2016
2017
2018
2019
2020
-1-2
-3-4
-5-6
-7-8
-9
7.7.
Lam
a pe
nguj
ian
kela
yaka
n an
gkut
an u
mum
(KIR
) 3
0 m
enit
7.8.
Biay
a pe
nguj
ian
kela
yaka
n an
gkut
an u
mum
Rp
25.0
00
7.9.
Pem
asan
gan
Ram
bu-r
ambu
272
unit
8Li
ngku
ngan
Hid
up
8.1.
Pers
enta
se p
enan
gana
n sa
mpa
h
8.2.
Pers
enta
se P
endu
duk
bera
kses
air
min
um77
.84
8.3.
Pers
enta
se L
uas p
emuk
iman
yan
g te
rtat
a
8.4.
Penc
emar
an st
atus
mut
u ai
r
8.5.
Caku
pan
peng
hija
uan
wila
yah
raw
an lo
ngso
r dan
Su
mbe
r Mat
a Ai
r
8.6.
Caku
pan
peng
awas
an te
rhad
ap p
elak
sana
an
amda
l.
8.7.
Tem
pat p
embu
anga
n sa
mpa
h (T
PS) p
er sa
tuan
pe
ndud
uk
8.8.
Pene
gaka
n hu
kum
ling
kung
an
9Pe
rtan
ahan
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 269
No.
ASPE
K/F
OKU
S/BI
DAN
G U
RUSA
N/
IND
IKAT
OR
KIN
ERJA
PEM
BAN
GUNA
N D
AERA
H
Kond
isi
Kin
erja
pad
a aw
al p
erio
de
RPJM
D
Targ
et C
apai
an S
etia
p Ta
hun
Kond
isi
Kin
erja
pa
da a
khir
pe
riod
e RP
JMD
2015
2016
2017
2018
2019
2020
-1-2
-3-4
-5-6
-7-8
-9
9.1.
Persentaseluaslahanbersertifikat
9.2.
Peny
eles
aian
kas
us ta
nah
Neg
ara
9.3.
Peny
eles
aian
izin
loka
si
10Ke
pend
uduk
an d
an C
atat
an S
ipil
10.1
.Ra
sio
pend
uduk
ber
-KTP
per
satu
an p
endu
duk
10.2
.Ra
sio
bayi
ber
akte
kel
ahir
an
10.3
.Ra
sio
pasa
ngan
ber
akte
nik
ah
63
10.4
.Ke
pem
ilika
n KT
P
10.5
.Ke
pem
ilika
n ak
ta k
elah
iran
per
100
0 pe
ndud
uk25
069
10.6
.Ke
ters
edia
an d
atab
ase
kepe
ndud
ukan
skal
a pr
ovin
si17
407
10.7
.Pe
nera
pan
KTP
Nas
iona
l ber
basi
s NIK
Ada
11Pe
mbe
rday
aan
Pere
mpu
an d
an P
erlin
dung
an
Anak
23
11.1
.Pe
rsen
tase
par
tisip
asi p
erem
puan
di l
emba
ga
pem
erin
tah
33.2
3
11.2
.Pa
rtis
ipas
i per
empu
an d
i lem
baga
swas
ta
55.7
3
270 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
No.
ASPE
K/F
OKU
S/BI
DAN
G U
RUSA
N/
IND
IKAT
OR
KIN
ERJA
PEM
BAN
GUNA
N D
AERA
H
Kond
isi
Kin
erja
pad
a aw
al p
erio
de
RPJM
D
Targ
et C
apai
an S
etia
p Ta
hun
Kond
isi
Kin
erja
pa
da a
khir
pe
riod
e RP
JMD
2015
2016
2017
2018
2019
2020
-1-2
-3-4
-5-6
-7-8
-9
11.3
.Ra
sio
KDRT
0.06
98
11.4
.Pe
rsen
tase
jum
lah
tena
ga k
erja
dib
awah
um
ur
0
11.5
.Pa
rtis
ipas
i ang
kata
n ke
rja
pere
mpu
an30
.36
11.6
.Pe
nyel
esai
an p
enga
duan
per
lindu
ngan
pe
rem
puan
dan
ana
k da
ri ti
ndak
an k
eker
asan
12Ke
luar
ga B
eren
cana
dan
Kel
uarg
a Se
jaht
era
12.1
.Ra
ta-r
ata
jum
lah
anak
per
kel
uarg
a 4
12.2
.Ra
sio
akse
ptor
KB
1049
8
12.3
.Ca
kupa
n pe
sert
a KB
akt
if32
127
12.4
.Ke
luar
ga P
ra S
ejah
tera
dan
Kel
uarg
a Se
jaht
era
I14
241
13So
sial
13.1
Sara
na so
sial
sepe
rti p
anti
asuh
an, p
anti
jom
po
dan
pant
i reh
abili
tasi
16
13.2
.PM
KS y
ang
mem
pero
leh
bant
uan
sosi
al
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 271
No.
ASPE
K/F
OKU
S/BI
DAN
G U
RUSA
N/
IND
IKAT
OR
KIN
ERJA
PEM
BAN
GUNA
N D
AERA
H
Kond
isi
Kin
erja
pad
a aw
al p
erio
de
RPJM
D
Targ
et C
apai
an S
etia
p Ta
hun
Kond
isi
Kin
erja
pa
da a
khir
pe
riod
e RP
JMD
2015
2016
2017
2018
2019
2020
-1-2
-3-4
-5-6
-7-8
-9
13.3
.Pe
nang
anan
pen
yand
ang
mas
alah
kes
ejah
tera
an
sosi
al63
44
14Ke
tena
gake
rjaa
n
14.1
.An
gka
part
isip
asi a
ngka
tan
kerj
a62
.03
14.2
.An
gka
seng
keta
pen
gusa
ha-p
eker
ja p
er ta
hun
14.3
.Ti
ngka
t par
tisip
asi a
ngka
tan
kerj
a 62
.03
14.4
.Pe
ncar
i ker
ja y
ang
dite
mpa
tkan
14.5
.Ti
ngka
t pen
gang
gura
n te
rbuk
a9.
25
14.6
.Ke
sela
mat
an d
an p
erlin
dung
an
14.7
.Pe
rsel
isih
an b
uruh
dan
pen
gusa
ha te
rhad
ap
kebi
jaka
n pe
mer
inta
h da
erah
15Ko
pera
si U
saha
Kec
il da
n M
enen
gah
15.1
.Pe
rsen
tase
kop
eras
i akt
if 78
.70%
15.2
.Ju
mla
h UK
M n
on B
PR/L
KM U
KM
5625
Uni
t
15.3
.Ju
mla
h BP
R/LK
M
15.4
.Us
aha
Mik
ro d
an K
ecil
5575
Uni
t
272 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
No.
ASPE
K/F
OKU
S/BI
DAN
G U
RUSA
N/
IND
IKAT
OR
KIN
ERJA
PEM
BAN
GUNA
N D
AERA
H
Kond
isi
Kin
erja
pad
a aw
al p
erio
de
RPJM
D
Targ
et C
apai
an S
etia
p Ta
hun
Kond
isi
Kin
erja
pa
da a
khir
pe
riod
e RP
JMD
2015
2016
2017
2018
2019
2020
-1-2
-3-4
-5-6
-7-8
-9
16Pe
nana
man
Mod
al
16.1
.Ju
mla
h in
vest
or b
ersk
ala
nasi
onal
(PM
DN/P
MA)
12
16.2
.Ju
mla
h ni
lai i
nves
tasi
ber
skal
a na
sion
al (P
MDN
/PM
A)
1,460
,491,6
10,49
9
16.3
.Ra
sio
daya
sera
p te
naga
ker
ja90
.75
16.4
.Ke
naik
an /
pen
urun
an N
ilai R
ealis
asi P
MDN
(m
ilyar
rupi
ah)
28.7
6
17Ke
buda
yaan
17.1
.Pe
nyel
engg
araa
n fe
stiv
al se
ni d
an b
uday
a2
kegi
atan
17.2
.Sa
rana
pen
yele
ngga
raan
seni
dan
bud
aya
5 u
nit
17.3
.Be
nda,
Situ
s dan
Kaw
asan
Cag
ar B
uday
a ya
ng
dile
star
ikan
14
unit
18Ke
pem
udaa
n da
n Ol
ah R
aga
18.1
.Ju
mla
h or
gani
sasi
pem
uda
42
18.2
.Ju
mla
h or
gani
sasi
ola
hrag
a35
0
18.3
.Ju
mla
h ke
giat
an k
epem
udaa
n 5
18.4
.Ju
mla
h ke
giat
an o
lahr
aga
20
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 273
No.
ASPE
K/F
OKU
S/BI
DAN
G U
RUSA
N/
IND
IKAT
OR
KIN
ERJA
PEM
BAN
GUNA
N D
AERA
H
Kond
isi
Kin
erja
pad
a aw
al p
erio
de
RPJM
D
Targ
et C
apai
an S
etia
p Ta
hun
Kond
isi
Kin
erja
pa
da a
khir
pe
riod
e RP
JMD
2015
2016
2017
2018
2019
2020
-1-2
-3-4
-5-6
-7-8
-9
18.5
.Ge
lang
gang
/ b
alai
rem
aja
(sel
ain
mili
k sw
asta
)49
18.6
.La
pang
an o
lahr
aga
94
19Ke
satu
an B
angs
a da
n Po
litik
Dal
am N
eger
i
19.1
.Ke
giat
an p
embi
naan
terh
adap
LSM
, Orm
as d
an
OKP
2
19.2
.Ke
giat
an p
embi
naan
pol
itik
daer
ah2
20Ot
onom
i Dae
rah,
Pem
erin
taha
n Um
um,
Adm
inis
tras
i Keu
anga
n Da
erah
, Per
angk
at D
aera
h,
Kepe
gaw
aian
dan
Per
sand
ian
20.1
.Ra
sio
Jum
lah
Polis
i Pam
ong
Praj
a pe
r 10.
000
pend
uduk
5.
16
20.2
.Ra
sio
Jum
lah
Linm
as p
er Ju
mla
h 10
.000
Pe
ndud
uk
28.6
4
20.3
.Ra
sio
Pos S
iska
mlin
g pe
r jum
lah
desa
/kel
urah
an
20.4
.Pe
rtum
buha
n ek
onom
i 8.
79
274 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
No.
ASPE
K/F
OKU
S/BI
DAN
G U
RUSA
N/
IND
IKAT
OR
KIN
ERJA
PEM
BAN
GUNA
N D
AERA
H
Kond
isi
Kin
erja
pad
a aw
al p
erio
de
RPJM
D
Targ
et C
apai
an S
etia
p Ta
hun
Kond
isi
Kin
erja
pa
da a
khir
pe
riod
e RP
JMD
2015
2016
2017
2018
2019
2020
-1-2
-3-4
-5-6
-7-8
-9
20.5
.Pe
rsen
tase
pen
dudu
k ya
ng b
erad
a di
baw
ah g
aris
ke
mis
kina
n 7.
94
20.6
.Si
stem
info
rmas
i Pel
ayan
an P
eriji
nan
dan
adim
inis
tras
i pem
erin
tah
Ada
20.7
.Pe
nega
kan
PERD
A
20.8
.Ca
kupa
n pa
trol
i pet
ugas
Sat
pol P
P32
20.9
.Ti
ngka
t pen
yele
saia
n pe
lang
gara
n K3
(ket
ertib
an,
kete
ntra
man
, kei
ndah
an) d
i Kab
upat
en1
20.1
0.Pe
tuga
s Per
lindu
ngan
Mas
yara
kat (
Linm
as) d
i Ka
bupa
ten
766
20.1
1.Ca
kupa
n pe
laya
nan
benc
ana
keba
kara
n ka
bupa
ten
20.1
2.Ti
ngka
t wak
tu ta
ngga
p (r
espo
nse
time
rate
) da
erah
laya
nan
Wila
yah
Man
ajem
en K
ebak
aran
(W
MK)
2
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 275
No.
ASPE
K/F
OKU
S/BI
DAN
G U
RUSA
N/
IND
IKAT
OR
KIN
ERJA
PEM
BAN
GUNA
N D
AERA
H
Kond
isi
Kin
erja
pad
a aw
al p
erio
de
RPJM
D
Targ
et C
apai
an S
etia
p Ta
hun
Kond
isi
Kin
erja
pa
da a
khir
pe
riod
e RP
JMD
2015
2016
2017
2018
2019
2020
-1-2
-3-4
-5-6
-7-8
-9
20.1
3.Ca
kupa
n sa
rana
pra
sara
na p
erka
ntor
an
pem
erin
taha
n de
sa y
ang
baik
NA
20.1
4.Si
stim
Info
rmas
i Man
ajem
en P
emda
9
20.1
5.In
deks
Kep
uasa
n La
yana
n M
asya
raka
t
21Ke
taha
nan
Pang
an
21.1
.Re
gula
si k
etah
anan
pan
gan
ada
21.2
.Ke
ters
edia
an p
anga
n ut
ama
73%
22Pe
mbe
rday
aan
Mas
yara
kat D
esa
22.1
.Ra
ta-r
ata
jum
lah
kelo
mpo
k bi
naan
lem
baga
pe
mbe
rday
aan
mas
yara
kat (
LPM
) 1
22.2
.Ra
ta-r
ata
jum
lah
kelo
mpo
k bi
naan
PKK
1
22.3
.Ju
mla
h LS
M
51
22.4
.LP
M B
erpr
esta
si
22.5
.PK
K ak
tif10
0
22.6
.Po
syan
du a
ktif
100
22.7
.Sw
aday
a M
asya
raka
t ter
hada
p Pr
ogra
m
pem
berd
ayaa
n m
asya
raka
t12
6
22.8
.Pe
mel
ihar
aan
Pasc
a Pr
ogra
m p
embe
rday
aan
mas
yara
kat
23St
atis
tik
276 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
No.
ASPE
K/F
OKU
S/BI
DAN
G U
RUSA
N/
IND
IKAT
OR
KIN
ERJA
PEM
BAN
GUNA
N D
AERA
H
Kond
isi
Kin
erja
pad
a aw
al p
erio
de
RPJM
D
Targ
et C
apai
an S
etia
p Ta
hun
Kond
isi
Kin
erja
pa
da a
khir
pe
riod
e RP
JMD
2015
2016
2017
2018
2019
2020
-1-2
-3-4
-5-6
-7-8
-9
23.1
.Bu
ku ”k
abup
aten
dal
am a
ngka
”ad
a
23.2
.Bu
ku ”P
DRB
kabu
pate
n”ad
a
24Ke
arsi
pan
24.1
.Pe
ngel
olaa
n ar
sip
seca
ra b
aku
24.2
.Pe
ning
kata
n SD
M p
enge
lola
kea
rsip
an
25Ko
mun
ikas
i dan
Info
rmat
ika
25.1
.Ju
mla
h ja
ring
an k
omun
ikas
i 3
25.2
.Ra
sio
war
tel/
war
net t
erha
dap
pend
uduk
25.3
.Ju
mla
h su
rat k
abar
nas
iona
l/lo
kal
3
25.4
.Ju
mla
h pe
nyia
ran
radi
o/TV
loka
l 6
25.5
.W
eb si
te m
ilik
pem
erin
tah
daer
ah4
25.6
.Pa
mer
an/e
xpo
2
26Pe
rpus
taka
an
26.1
.Ju
mla
h pe
rpus
taka
an
26.2
.Ju
mla
h pe
ngun
jung
per
pust
akaa
n pe
r tah
un
26.3
.Ko
leks
i buk
u ya
ng te
rsed
ia d
i per
pust
akaa
n da
erah
Foku
s Pel
ayan
an U
rusa
n Pi
lihan
1Pe
rtan
ian
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 277
No.
ASPE
K/F
OKU
S/BI
DAN
G U
RUSA
N/
IND
IKAT
OR
KIN
ERJA
PEM
BAN
GUNA
N D
AERA
H
Kond
isi
Kin
erja
pad
a aw
al p
erio
de
RPJM
D
Targ
et C
apai
an S
etia
p Ta
hun
Kond
isi
Kin
erja
pa
da a
khir
pe
riod
e RP
JMD
2015
2016
2017
2018
2019
2020
-1-2
-3-4
-5-6
-7-8
-9
1.1.
Prod
uktiv
itas p
adi a
tau
baha
n pa
ngan
uta
ma
loka
l la
inny
a pe
r hek
tar
40,8
3 H
a/Kw
1.2.
Kont
ribu
si se
ktor
per
tani
an te
rhad
ap P
DRB
12.0
5%
1.3.
Kont
ribu
si se
ktor
per
tani
an (p
alaw
ija) t
erha
dap
PDRB
1.3
1.4.
Kont
ribu
si se
ktor
per
kebu
nan
(tan
aman
ker
as)
terh
adap
PDR
B4.
65%
1.5.
Kont
ribu
si P
rodu
ksi k
elom
pok
peta
ni te
rhad
ap
PDRB
NA
1.6.
Caku
pan
bina
kel
ompo
k pe
tani
2Ke
huta
nan
2.1.
Reha
bilit
asi h
utan
dan
laha
n kr
itis
2.2.
Keru
saka
n Ka
was
an H
utan
2.2.
Kont
ribu
si se
ktor
keh
utan
an te
rhad
ap P
DRB
1.21
3En
ergi
dan
Sum
berd
aya
Min
eral
3.1.
Pert
amba
ngan
tanp
a iji
n
3.2.
Kont
ribu
si se
ktor
per
tam
bang
an te
rhad
ap P
DRB
76.3
2
4Pa
riw
isat
a
4.1.
Kunj
unga
n w
isat
a15
.624
4.2.
Kont
ribu
si se
ktor
par
iwis
ata
terh
adap
PDR
B0.
01
278 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
No.
ASPE
K/F
OKU
S/BI
DAN
G U
RUSA
N/
IND
IKAT
OR
KIN
ERJA
PEM
BAN
GUNA
N D
AERA
H
Kond
isi
Kin
erja
pad
a aw
al p
erio
de
RPJM
D
Targ
et C
apai
an S
etia
p Ta
hun
Kond
isi
Kin
erja
pa
da a
khir
pe
riod
e RP
JMD
2015
2016
2017
2018
2019
2020
-1-2
-3-4
-5-6
-7-8
-9
5Ke
laut
an d
an P
erik
anan
5.1.
Prod
uksi
per
ikan
an24
577.
3
5.2.
Kons
umsi
ikan
51.3
5.3.
Caku
pan
bina
kel
ompo
k ne
laya
n95
5.4.
Prod
uksi
per
ikan
an k
elom
pok
nela
yan
6Pe
rdag
anga
n
6.1.
Kont
ribu
si se
ktor
Per
daga
ngan
terh
adap
PDR
B3.
54%
6.2.
Eksp
or B
ersi
h Pe
rdag
anga
n2,
385,
824,
030
6.3.
Caku
pan
bina
kel
ompo
k pe
daga
ng/u
saha
info
rmal
7Pe
rind
ustr
ian
7.1.
Kont
ribu
si se
ktor
Indu
stri
terh
adap
PDR
B0.
81%
7.2.
Kont
ribu
si in
dust
ri ru
mah
tang
ga te
rhad
ap P
DRB
sekt
or In
dust
riNA
7.3.
Pert
umbu
han
Indu
stri
.
7.4.
.Ca
kupa
n bi
na k
elom
pok
peng
rajin
NA
8Ke
tran
smig
rasi
an
8.1.
Tran
smig
rasi
swak
arsa
8.2.
Kont
ribu
si tr
ansm
igra
si te
rhad
ap P
DRB
NA
AS
PEK
DAYA
SAI
NG
DAER
AH
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 279
No.
ASPE
K/F
OKU
S/BI
DAN
G U
RUSA
N/
IND
IKAT
OR
KIN
ERJA
PEM
BAN
GUNA
N D
AERA
H
Kond
isi
Kin
erja
pad
a aw
al p
erio
de
RPJM
D
Targ
et C
apai
an S
etia
p Ta
hun
Kond
isi
Kin
erja
pa
da a
khir
pe
riod
e RP
JMD
2015
2016
2017
2018
2019
2020
-1-2
-3-4
-5-6
-7-8
-9
Fo
kus P
ada
Kem
ampu
an E
kono
mi
1Ot
onom
i Dae
rah,
Pem
erin
taha
n Um
um,
Adm
inis
tras
i Keu
anga
n Da
erah
, Per
angk
at D
aera
h,
Kepe
gaw
aian
dan
Per
sand
ian
1.1.
Peng
elua
ran
kons
umsi
rum
ah ta
ngga
per
kap
ita
1.2.
Peng
elua
ran
kons
umsi
non
pan
gan
perk
apita
1.3.
Prod
uktiv
itas t
otal
dae
rah
2Pe
rtan
ian
2.1.
Nila
i tuk
ar p
etan
i
Foku
s Fas
ilita
s Wila
yah/
Infr
astu
ktur
1Pe
rhub
unga
n
1.1.
Rasi
o pa
njan
g ja
lan
per j
umla
h ke
ndar
aan
0.01
04
1.2.
Jum
lah
oran
g/ b
aran
g ya
ng te
rang
kut a
ngku
tan
umum
23
3863
1.3.
Jum
lah
oran
g/ba
rang
mel
alui
der
mag
a/ba
ndar
a/
term
inal
per
tahu
n 42
7242
2Pe
nata
an R
uang
2.1.
Ke
taat
an te
rhad
ap R
TRW
2.2.
Luas
wila
yah
prod
uktif
8724
88.8
6
2.3.
Luas
wila
yah
indu
stri
35
32.4
7
280 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
No.
ASPE
K/F
OKU
S/BI
DAN
G U
RUSA
N/
IND
IKAT
OR
KIN
ERJA
PEM
BAN
GUNA
N D
AERA
H
Kond
isi
Kin
erja
pad
a aw
al p
erio
de
RPJM
D
Targ
et C
apai
an S
etia
p Ta
hun
Kond
isi
Kin
erja
pa
da a
khir
pe
riod
e RP
JMD
2015
2016
2017
2018
2019
2020
-1-2
-3-4
-5-6
-7-8
-9
2.4.
Luas
wila
yah
keba
njir
an
2.5.
Luas
wila
yah
keke
ring
an
2.6.
Luas
wila
yah
perk
otaa
n 10
.667
3Ot
onom
i Dae
rah,
Pem
erin
taha
n Um
um,
Adm
inis
tras
i Keu
anga
n Da
erah
, Per
angk
at D
aera
h,
Kepe
gaw
aian
dan
Per
sand
ian
3.1.
Jeni
s dan
jum
lah
bank
dan
caba
ng21
3.2.
Jeni
s dan
jum
lah
peru
saha
an a
sura
nsi d
an ca
bang
3.3.
Jeni
s, ke
las,
dan
jum
lah
rest
oran
3.4.
Je
nis,
kela
s, da
n ju
mla
h pe
ngin
apan
/ ho
tel
23
4Li
ngku
ngan
Hid
up
4.1.
Pers
enta
se R
umah
Tan
gga
(RT)
yan
g m
engg
unak
an a
ir b
ersi
h
5Ko
mun
ikas
i dan
Info
rmat
ika
5.1.
Rasi
o ke
ters
edia
an d
aya
listr
ik
5.2.
Pers
enta
se ru
mah
tang
ga y
ang
men
ggun
akan
lis
trik
96
.17
5.3.
Pers
enta
se p
endu
duk
yang
men
ggun
akan
HP/
tele
pon
64%
Foku
s Ikl
im B
erin
vest
asi
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 281
No.
ASPE
K/F
OKU
S/BI
DAN
G U
RUSA
N/
IND
IKAT
OR
KIN
ERJA
PEM
BAN
GUNA
N D
AERA
H
Kond
isi
Kin
erja
pad
a aw
al p
erio
de
RPJM
D
Targ
et C
apai
an S
etia
p Ta
hun
Kond
isi
Kin
erja
pa
da a
khir
pe
riod
e RP
JMD
2015
2016
2017
2018
2019
2020
-1-2
-3-4
-5-6
-7-8
-9
1Ot
onom
i Dae
rah,
Pem
erin
taha
n Um
um,
Adm
inis
tras
i Keu
anga
n Da
erah
, Per
angk
at D
aera
h,
Kepe
gaw
aian
dan
Per
sand
ian
1.1.
Angk
a kr
imin
alita
s
1.2.
Jum
lah
dem
o
1.3.
Lam
a pr
oses
per
ijina
n NA
1.4.
Jum
lah
dan
mac
am p
ajak
dan
retr
ibus
i dae
rah
55 M
enit
1.5.
Jum
lah
Perd
a ya
ng m
endu
kung
iklim
usa
ha69
8
1.6.
Pers
enta
se d
esa
bers
tatu
s sw
asem
bada
terh
adap
to
tal d
esa
12
Fo
kus S
umbe
rday
a M
anus
ia
1Ke
tena
gake
rjaa
n
1.1.
Rasi
o lu
lusa
n S1
/S2/
S35.
99
1.2.
Rasi
o ke
terg
antu
ngan
52.3
282 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
BAB XPEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Paser Tahun 2016 2020 disusun berdasarkan sasaran pokok Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Paser Tahun 2005-2025 untuk tahapan pembangunan lima tahunan. Untuk menjaga konsistensi pelaksanaan pembangunan di akhir periode RPJMD maka perlu ditetapkan pedoman transisi dan kaidah pelaksanaan.
A. Pedoman Transisi
Dalam rangka menjaga kesinambungan pembangunan dan mengisi kekosongan RKPD setelah RPJMD berakhir, maka:
1. 1. RPJMD ini menjadi pedoman penyusunan RKPD dan RAPBD masa transisi yaitu tahun pertama di bawah kepemimpinan kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih hasil pemilihan umum kepada daerah (pemilukada) pada periode berikutnya.
2. 2. RPJMD sebagai pedoman dimaksud pada butir (1) antara lain bertujuan menyelesaikan masalah-masalah pembangunan yang belum seluruhnya tertangani sampai dengan akhir periode RPJMD dan masalah-masalah pembangunan yang akan dihadapi dalam tahun pertama masa pemerintahan baru.
3. 3. Selanjutnya RKPD masa transisi merupakan tahun pertama dan bagian yang tidak terpisahkan dari RPJMD dari kepala daerah dan wakil kepala
Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur 2016 - 2021 | 283
daerah terpilih hasil pemilukada pada periode berikutnya, yang kemudian akan direvisi sesuai dengan RPJMD yang baru.
B. Kaidah Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Paser Tahun 2016-2020 merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih periode 2016-2020.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Paser Tahun 2016-2020 menjadi pedoman bagi Dinas/Badan/Kantor dalam menyusun rencana strategis (Renstra) Dinas/Badan/Kantor dan merupakan pedoman bagi penyusunan RKPD dan Dinas/Badan/Kantor dalam menyusun Rencana Kerja SKPD (Renja SKPD). Untuk itu perlu ditetapkan kaidah-kaidah pelaksanaan sebagai berikut:
1. Dinas, Badan, Kantor serta masyarakat, termasuk dunia usaha, berkewajiban untuk melaksanakan program-program dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Paser Tahun 2016-2020 dengan sebaik-baiknya;
2. Dinas, Badan, dan Kantor berkewajiban untuk menyusunrencana strategis yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pokok pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas, Badan, dan Kantor yang disusun dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Paser Tahun 2016-2020 yang nantinya akan menjadi pedoman dalam menyusun Rencana Kerja Dinas/Badan/Kantor dan Rencana Kerja SKPD;
3. Dinas, Badan, dan Kantor berkewajiban menjamin konsistensi antara Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Paser Tahun 2016-2020 dengan Rencana Strategis Dinas/Badan/Kantor dan Rencana Kerja SKPD;
Dalam rangka meningkatkan efektivitas pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Paser Tahun 2016-2020, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) berkewajiban untuk melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap penjabaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Paser Tahun 2016-2020 ke dalam Rencana Strategis Dinas/Badan/Kantor dan Rencana Kerja SKPD.
284 | Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)