Download - KREDIT MIKRO - UMUM
PAKET PENJELASAN
SAMBUNGAN AIRMIKRO
KREDIT
WATER FOR THE POOR TOOLKIT
PAKET PENJELASAN
SAMBUNGAN AIRMIKRO
KREDIT
WATER FOR THE POOR TOOLKIT
Rumah tangga yang berada didalam kawasan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), khususnya yang status lahan huniannya tidak jelas (ilegal) selama ini sulit untuk mendapatkan layanan air minum langsung dari PDAM. Beberapa PDAM terkendala oleh aturan yang ada untuk melayani rumah tangga yang berada di kawasan terse-but. Dilihat dari segi bisnis, PDAM juga enggan melayani penghuni kawasan MBR, karena adanya keharusan untuk menjual air dengan harga rendah.
Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan suatu upaya khusus untuk mengatasi kesulitan MBR dalam menda-patkan akses air minum dan untuk menambah cakupan layanan PDAM. Salah satu upaya tersebut adalah program Layanan Sambungan Komunal (LSK) yaitu dimana PDAM memberikan layanan air minum dengan cara memban-gun meter air komunal sementara masyarakat akan mem-bangun dan mengelola perpipaan distribusi dari meter air komunal sampai dengan meter air pelanggan. Sementara itu Fasilitas Kredit Mikro Sambungan Air diberikan bagi MBR untuk membayar biaya pemasangan sambungan rumah.
Buku Water for Poor Toolkit ini terdiri dari Paket Penjela-san mengenai “Layanan Sambungan Komunal-(LSK)” dan “Kredit Mikro Sambungan Air” yang telah disusun ber-sama oleh Environmental Service Program (ESP)-USAID dan pemerintah Indonesia. Buku ini menyajikan informasi dasar yang dapat membantu setiap pihak dalam mema-hami proses “Layanan Sambungan Komunal-(LSK)” dan “Kredit Mikro Sambungan Air”. Semoga dengan disusun-nya buku ini dapat bermanfaat untuk pengembangan program selanjutnya.
Direktur Permukiman dan Perumahan
Budi Hidayat
Direktur Permukiman d
Budi Hidayat
USAID sepenuhnya mendukung pembuatan seka-ligus penerbitan buku panduan “Air Minum untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah - Water for the Poor.” Salah satu tujuan utama keberadaan USAID di Indonesia adalah mengembangkan pelayanan dasar manusia, termasuk penyediaan akses air bersih. Saat ini hampir 100 juta orang Indonesia kekurangan akses untuk air bersih yang layak, yang mengakibatkan meningkatnya resiko kesehatan dan menghambat pembangunan ekonomi. Dampak dari resiko tersebut paling dirasakan oleh mereka yang justru tidak mampu menanggungnya.
Buku panduan Water for The Poor ini diterbitkan da-lam dua volume, Meter Komunal (Buku 1) dan Kredit Mikro untuk Sambungan Baru (Buku 2). USAID san-gat berharap inovasi ini dapat membantu seluruh pemangku kepentingan, yaitu pemerintah pusat, pemerintah daerah, perusahaan-perusahaan air mi-num, masyarakat serta lembaga pembiayaan dalam usaha mereka meningkatkan akses untuk air bersih bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Mission Director, USAID Indonesia
Walter North
Akses masyarakat terhadap pelayanan air minum se-cara umum dirasakan masih rendah. Pencapaian sam-pai pada tahun 2007, cakupan pelayanan air minum melalui perpipaan yang tercapai adalah sebesar 45% diperkotaan dan 10% di perdesaan. Secara nasional cakupan pelayanan baru mencapai 24%. Gambaran pelayanan air minum kepada masyarakat berpeng-hasilan rendah (MBR) tentu saja Iebih rendah lagi. Pelayanan pada masyarakat kurang mampu disamp-ing keharusan bagi penyelenggara untuk menerap-kan tarif sosial juga dibatasi oleh peraturan setempat tentang pelayanan pada rumah tidak memiliki ijin bangunan.
Dari sisi pelayanan air minum oleh penyelenggara, pandangan bahwa penduduk MBR tidak mampu membayar pelayanan tidak sepenuhnya sahih. Hasil pengamatan dari beberapa kota di Inonesia mem-perlihatkan bahwa MBR membayar air minum per meter kubiknya > 10 kali lipat dari harga rata-rata. Ini mengisyaratkan bahwa pelayanan air minum pada MBR pada hakekatnya tidak ada masalah. Da-lam rangka membentuk dan meningkatkan rasa kepemilikan `sense of belonging’ pada masa pen-gelolaan maka pendekatan pembangunan berbasis masyarakat perlu mendapat perhatian.
Salah satu kerjasama Departemen Pekerjaan Umum dengan USAID-ESP dalam pengembangan alternatif pembangunan SPAM berbasis masyarakat adalah Program Layanan Sambungan Komunal (Master Me-ter) dan Layanan Sambungan Baru melalui Kredit Mikro. Program ini akan sangat bermanfaat untuk mengembangkan pelayanan air minum kepada masyarakat kurang mampu khususnya yang berada di perkotaan.Program ini diharapkan akan mendor-ong percepatan pelayanan masyarakat kurang mam-pu dan pada gilirannya akan berkontribusi pada pen-capaian target MDG 2015.
Direktur Jenderal Cipta Karya
Budi Yuwono
Direktktktktktktktttktktkttttktttttktktktktktttktttkktkttkkktktkkktkktkkkkkkkkkkkkkkkkk ur Jendeeral Cipta
BuBBBBBB di YYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYuwuuuuuuuuuuuuuuuuu onnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnoooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Mission Director, , ,,,,,,,,,,,,, USAID
Sambungan Air untuk Semua atau Water for the Poor merupakan salah satu
kegiatan Environmental Service Program (ESP) yang bertujuan untuk mendorong
adanya perangkat alternatif yang dapat meningkatkan akses masyarakat
berpenghasilan rendah terhadap layanan air minum PDAM. Alternatif akses
pelayanan ini dapat dilakukan dengan 1) Layanan Sambungan Komunal dan 2)
Kredit Mikro Sambungan Air.
ISI PAKETTentang Paket Ini
Bagian URAIAN UMUM
Bagian PERANGKAT PDAM
Bagian PERANGKAT BANK
Bagian KUMPULAN CONTOH
Paket Penjelasan ini berisi berbagai informasi tentang layanan Kredit Mikro Sambungan Air yang merupakan salah satu perangkat (tool) untuk membantu masyarakat berpenghasil-an rendah (MBR) mengakses layanan air mi-num perpipaan dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) setempat. Perangkat lainnya adalah Layanan Sambungan Komunal.
Bagian pertama, yaitu bagian Uraian Umum berisi berbagai informasi umum dan mendasar tentang Kredit Mikro Sam-bungan Air seperti defi nisi, prinsip layanan, komponen, manfaat, langkah pengem-bangan, sampai ke kendala dan solusi dari Kredit Mikro Sambungan Air.
Bagian kedua dan ketiga, yaitu bagian Perangkat PDAM dan bagian Perangkat Bank menjelaskan tentang langkah-lang-kah spesifi k yang harus dilakukan pihak-pihak dalam pengembangan Kredit Mikro Sambungan Air, berikut manfaat dan tang-gung jawabnya.
Bagian terakhir, yaitu bagian Kumpulan Contoh berisi berbagai materi presentasi dan dokumen yang dapat dijadikan acuan bagi pihak-pihak yang ingin mengem-bangkan dan mengelola Kredit Mikro Sam-bungan Air.
Selain untuk PDAM dan Bank, Paket Penjelas-an ini juga diharapkan dapat digunakan oleh pihak Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, atau Lembaga Donor , dalam upaya mem-bantu pengembangan Kredit Mikro Sambun-gan Air.
Perlu disadari sejak awal bahwa paket ini tidak cukup untuk menguraikan seluruh informasi yang dibutuhkan dalam pengembangan dan pengelolaan Kredit Mikro Sambungan Air. Walau demikian, paket ini diharapkan dapat dijadikan landasan awal bagi pihak-pihak berkepentingan untuk dapat mempersiapkan langkah-langkah pengembangannya.
Publikasi ini diterbitkan oleh Environmental Services Program (ESP) atas
dukungan dana the United States Agency for International Development
(USAID).
Penerbit:
United States Agency for International Development (USAID )/Environmental Services Program (ESP)Ratu Plaza Building 17th Fl. Jl. Jend Sudirman No. 9, Jakarta 10270Tel. 62 21-720 9594 Fax. 62 21-720 4546, Website : www.esp.or.id
PengarahAllen Hollenbach, Gusril Bahar, Flora Sugondo, Foort
Bustraan, Siti Wahyuni.
PenyusunQipra Galang Kualita, PT; yang terdiri dari Rudy Yu-
wono, Isna Marifa, Endro Adinugroho, Laksmi War-
dhani, Deasy Sekar Tanjung Sari, Bayu Rizky Tribu-
wono, Utari Ninghadiyati, Budi Susilorini, Endang
Sunandar, Muhammad Taufi k Sugandi.
ApresiasiUntuk Pendanaan: United States Agency for Interna-
tional Development (USAID) melalui Environmental
Services Program (ESP).
Untuk Masukan dan Substansi: Ana Setiana, Yusuf
Sudrajat, Hendra Setiawan, Iwan, Neni, Reni (PDAM
Kota Bogor); Neni, Rudi (BRI Cabang Bogor); Titin
Fatimah, Khomisoh (masyarakat Bogor); Aminatus
(masyarakat Surabaya); Parwanti (masyarakat Solo);
Gatot Budi Utomo (PDAM Sidoarjo); Kemas Agus
Zaini (BRI Cabang Sidoarjo); M. Yahya Kurniawan (BRI
Unit Sukodono, Sidoarjo); Widi Prayitno (masyarakat
Sidoarjo); Besar, Syaiful, Sutiadji, Tris (PDAM Suraba-
ya); Oloan (PU).
Untuk Foto: Environmental Services Program (ESP)
Sekilas mengenai ESPEnvironmental Services Program (ESP) adalah suatu
program kerjasama antara the United States Agency
for International Development (USAID) dengan pe-
merintah Republik Indonesia yang berlangsung
selama 5 tahun sampai tahun 2009. Tujuan pro-
gram adalah meningkatkan kesehatan masyarakat
melalui pengelolaan air yang lebih baik, memper-
luas akses masyarakat terhadap air bersih dan
sanitasi. Termasuk akses bagi masyarakat ber-
penghasilan rendah (MBR) yang selama ini meng-
gunakan air dari sumber-sumber lain yang tidak
terjamin kesehatannya.
Ada 6 provinsi yang menjadi wilayah kerja ESP,
yaitu Sumatera Utara, Jawa Barat, provinsi DKI Ja-
karta, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta,
dan Jawa Timur.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai ESP, pem-
baca dapat mengakses www.esp.or.id.
PAKET PENJELASAN
SAMBUNGAN AIRMIKRO
KREDIT
URAIAN UMUM
WATER FOR THE POOR TOOLKIT
Sambungan Air untuk Semua atau Water for the Poor merupakan salah satu
kegiatan Environmental Service Program (ESP) yang bertujuan untuk mendorong
adanya perangkat alternatif yang dapat meningkatkan akses masyarakat
berpenghasilan rendah terhadap layanan air minum PDAM. Alternatif akses
pelayanan ini dapat dilakukan dengan 1) Layanan Sambungan Komunal dan 2)
Kredit Mikro Sambungan Air.
DAFTAR ISITentang Bagian Ini
KREDIT MIKRO SAMBUNGAN AIR ............................................................ 1
LATAR BELAKANG ......................................................................................... 2
PROFIL KREDIT MIKRO SAMBUNGAN AIR ............................................ 3
PIHAK TERKAIT KREDIT MIKRO SAMBUNGAN AIR ............................ 4
TAHAPAN PROSES PEMANFAATAN KREDIT MIKRO
SAMBUNGAN AIR .......................................................................................... 6
KUNCI SUKSES: PDAM & BANK MAU BERMITRA ................................. 7
MANFAAT KREDIT MIKRO SAMBUNGAN AIR ....................................... 8
NASABAH BERTAMBAH BANYAK ............................................................ 9
“PENGELUARAN RUMAH TANGGA KAMI BERKURANG“ .................. 10
JUGA UNTUK MEMBIAYAI PEMBANGUNAN PIPA DISTRIBUSI ......... 11
TERUS SOSIALISASI SAMBIL MENINGKATKAN KUALITAS LAYANAN 12
KENDALA & SOLUSI KREDIT MIKRO SAMBUNGAN AIR...................... 13
AKAN TERUS BERGULIR ................................................................................ 14
Bagian pertama Paket Penjelasan Kredit
Mikro Sambungan Air menjelaskan meng-
apa pelayanan ini ditujukan untuk mem-
bantu masyarakat mendapatkan sambungan
air minum langsung dari PDAM. Selama ini
masyarakat diketahui harus membayar lebih
mahal untuk mendapatkan air minum kare-
na tidak mampu membayar tunai biaya pe-
masangan sambungan rumah. Kendala ini
dapat dipecahkan dengan pemberian kredit
mikro untuk pemasangan sambungan ru-
mah. Program ini melibatkan PDAM, Bank,
dan masyarakat.
Informasi yang disajikan dalam Paket Pen-
jelasan ini dapat membantu setiap pihak
memahami proses pengembangan Kredit
Mikro Sambungan Air, termasuk tugas dan
tanggung jawab yang harus dilaksanakan-
nya. Patut dicermati bahwa layanan ini tidak
bisa berjalan jika tidak ada kerjasama antara
PDAM dan Bank. Karena kedua pihak mem-
punyai tugas dan tanggung jawab berbeda,
maka penjelasan untuk PDAM dan Bank akan
dijabarkan secara lebih detail di bagian ke-
dua (untuk PDAM) dan bagian ketiga (untuk
Bank). Paket Penjelasan ini juga dilengkapi
dengan skema, contoh kasus, kumpulan con-
toh serta cerita dari narasumber yang sudah
mengembangkan layanan ini. Diharapkan
informasi ini dapat membantu setiap pihak
dalam mengembangkan pelayanan Kredit
Mikro Sambungan Air.
Bagian Uraian Umum
KREDIT MIKRO SAMBUNGAN AIRBentuk kredit Bank yang dapat diakses masyarakat berpenghasil-
an rendah untuk membantu pembiayaan pemasangan sambun-
gan rumah dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) .
1Kredit Mikro Sambungan Air
Phot
o: G
usri
l Bah
ar
PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum)
adalah suatu badan usaha milik daerah
yang bertanggung jawab untuk me-
nyediakan pelayanan air minum bagi
para pelanggan di daerahnya masing-
masing. Sayangnya, PDAM tidak selalu
memiliki dana investasi cukup untuk
mengembangkan pelayanannya itu.
Sebagian dana investasi pengembang-
an pelayanan, khususnya dana insta-
lasi pipa sambungan langsung ke ru-
mah pelanggan dibebankan ke calon
pelanggan. Artinya, calon pelanggan
wajib membayar biaya instalasi sam-
bungan sebelum dapat menikmati
pelayanan air minum langsung di ru-
mahnya. Kewajiban ini tentu membe-
ratkan masyarakat berpenghasilan ren-
dah (MBR) yang memang tidak selalu
memiliki cukup dana untuk membayar
biaya sambungan rumah dimuka.
Fasilitas Kredit Mikro Sambungan
Air dikembangkan untuk mengatasi
masalah ini. MBR dapat memanfaat-
kan fasilitas kredit mikro ini untuk
membayar biaya pemasangan sam-
bungan rumah. Skema pembiayaan
Kredit Mikro Sambungan Air sangat
ringan (baca bagian Profi l Kredit Mi-
kro Sambungan Air). Prosesnya juga
sangat mudah (baca Tahapan Proses
Pemanfaatan Kredit Mikro Sam-
bungan Air). Beberapa Bank saat ini
sudah bekerjasama dengan PDAM un-
tuk menyediakan fasilitas kredit mikro.
Manfaatnya tidak hanya untuk MBR,
tetapi juga untuk PDAM dan Bank
penyalur kredit mikro (baca Manfaat
Kredit Mikro Sambungan Air). Tidak
heran jika banyak PDAM lain berminat
untuk mengembangkan fasilitas Kredit
Mikro Sambungan Air ini. Dalam waktu
dekat, manfaat fasilitas kredit mikro
ini akan dirasakan oleh lebih banyak
PDAM, MBR, dan Bank penyalurnya
(baca Akan Terus Bergulir).
LATAR BELAKANG
2 Bagian Uraian Umum
Phot
o: G
usri
l Bah
ar
Kredit Mikro Sambungan Air meru-
pakan fasilitas kredit yang disediakan
bagi masyarakat berpenghasilan ren-
dah (MBR) untuk membiayai instalasi
sambungan rumah pelayanan air mi-
num PDAM.
Fasilitas Kredit Mikro Sambungan Air
dapat dikembangkan dan disalurkan
oleh berbagai Bank di kota-kota di
Indonesia. Syarat utamanya adalah
bank-bank tersebut harus terlebih
dahulu memiliki kerjasama dengan
PDAM setempat (lihat bagian Kunci
Sukses: PDAM dan Bank Mau Bermi-
tra). Bank yang sudah terbiasa menya-
lurkan berbagai fasilitas kredit mikro,
seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) atau
Kredit Umum Pedesaan (KUPEDES),
tentu akan lebih mudah mengelola
fasilitas Kredit Mikro Sambungan Air.
Salah satunya adalah Bank Rakyat In-
donesia (BRI) yang sampai saat ini ak-
tif menyalurkan program Kredit Mikro
Sambungan Air di Indonesia.
PROFILKREDIT MIKRO SAMBUNGAN AIR
33
oleh ber
Indonesia. Syarat utam
bank-bank tersebut harus terlebih
dahulu memiliki kerjasama dengan Sam
Kredit Mikro Sambungan Air
Fasilitas Kredit Mikro Sambungan Air akan membawa manfaat besar apabila para pihak terkait, yaitu PDAM, Bank,
dan pelanggan, mampu menjalankan peran dan tanggung jawab masing-masing dengan baik. Uraian berikut ini
menerangkan secara singkat peran dan tanggung jawab para pihak terkait tersebut.
PDAM PDAM adalah pihak yang memotori keberadaan fasilitas Kredit Mikro Sambungan Air. Bersama Bank,
PDAM mengembangkan dan mempromosikan fasilitas kredit mikro tersebut. Lalu, PDAM membantu
calon pelanggan untuk mengakses kredit mikro tersebut. Jika dibutuhkan, PDAM dapat memberikan
jaminan kredit bagi pelanggan. Setelah kredit mikro disalurkan, PDAM akan melakukan pemasang-
an sambungan baru di rumah pelanggan (penerima kredit mikro) dan mulai memberikan pelayanan
air minum kepada pelanggan. PDAM harus memastikan pelanggan membayar rekening air minum
tepat waktu. Termasuk juga membayar cicilan pengembalian kredit mikro.
BANK Bank adalah pihak yang menyediakan dana untuk pembiayaan fasilitas Kredit Mikro Sambung-
an Air. Bersama PDAM, Bank mengembangkan dan mempromosikan fasilitas kredit mikro. Peran
selanjutnya meliputi penilaian kelayakan calon pelanggan untuk mendapat kredit mikro, penya-
luran kredit, dan pengelolaan pembayaran cicilan kredit mikro. Bank juga membantu PDAM da-
lam mengelola pembayaran rekening air minum dari para pelanggan penerima kredit mikro.
PELANGGAN (PENERIMA KREDIT MIKRO)Pelanggan, khususnya dari kalangan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), adalah pihak yang
akan memanfaatkan fasilitas kredit mikro untuk mendapatkan pelayanan air minum PDAM. Dalam
mengakses kredit mikro, calon pelanggan harus memenuhi persyaratan administrasi yang dibutuh-
kan PDAM dan Bank. Setelah pelayanan air minum berjalan, pelanggan akan mentaati kewajiban
untuk membayar rekening pelayanan air minum dan cicilan kredit mikro.
PIHAK TERKAITKREDIT MIKRO SAMBUNGAN AIR
4 Bagian Uraian Umum
Berikut ini adalah tahapan proses pengajuan dan pemanfaatan kredit mikro yang melibatkan 3 (tiga) pihak yaitu PDAM, Bank, dan Calon Pelanggan. Untuk Bank, proses pengajuan Kredit Mikro Sambungan Air hampir tidak ada bedanya dengan proses pengajuan kredit mikro lainnya. Untuk PDAM, proses pendaftaran calon pelanggan penerima kredit mikro juga hampir tidak ada bedanya dengan proses pengajuan pelanggan baru. Perlu ditekankan bahwa langkah-langkah berikut ini baru dapat terjadi se-telah Bank dan PDAM memang sudah bermitra mengembangkan fasilitas kredit mikro di daerahnya.
Pelanggan mengajukan Pendaftaran Sambungan Rumah
PDAM memasang Sambungan Rumah
Calon pelanggan mengisi formulir aplikasi yang disediakan PDAM. Sekaligus melampirkan Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK), dan denah lokasi rumah.
PDAM mensurvei rumah calon pelanggan un-tuk mengetahui kondisi tempat tinggal calon pelanggan serta letak jaringan pipa distribusi PDAM terdekat. Jika pelayanan dimungkinkan, hasil survei juga digunakan untuk dasar perhi-tungan Rencana Anggaran Biaya (RAB) sam-bungan rumah.
Setelah menerima dana kredit mikro dari Bank, PDAM akan melakukan pemasangan sambungan rumah. Pemasangan dianggap selesai setelah sam-bungan rumah dinyatakan dapat berfungsi.
TAHAPAN PROSES PEMANFAATANKREDIT MIKRO SAMBUNGAN AIR
PDAM melakukan Survei Teknis21
7
Info
grafi
k: E
. Sun
anda
r
Pelanggan menikmati layanan PDAMDengan sudah terpasangnya sambungan rumah, pelang-gan dapat menikmati pelayanan air minum PDAM. Selama berlangganan, pelanggan harus membayar cicilan ke Bank, membayar biaya rekening air bulanan ke PDAM sesuai vo-lume pemakaiannya. Di sisi lain, PDAM perlu melakukan monitoring, pemeriksaan jaringan pipa dan sambungan
rumah untuk menjaga kelancaran pe-layanan air minum ke pelanggan. PDAM akan memberikan sanksi pe-
mutusan layanan air minum kepada pelanggan yang menunggak cicilan kredit mikro selama tiga bulan ber-turut-turut.
Kredit Mikro Sambungan Air
Bank menilai Kelayakan Calon Pelanggan
Bank & Calon Pelanggan menandatangani Perjanjian Kredit
PDAM menerima Biaya Pemasangan Sambungan Rumah
PDAM membuat Surat Rekomendasiok
Setelah menyepakati perkiraan nilai kredit mikro, calon pelanggan menandatangani Surat Kesanggupan Mem-bayar Angsuran. Selanjutnya PDAM akan mengirimkan Surat Rekomendasi Pengajuan Kredit Mikro ke Bank.
Bank melakukan survei ke calon pelanggan PDAM dalam rangka melakukan analisa kelayakan kredit yang dimohon oleh calon pelanggan. Kegiatan survei ini termasuk menginventarisasi barang-barang milik calon pelanggan.
Setelah dinyatakan layak memperoleh kredit mikro, calon pelanggan dan pihak Bank akan menandatangani Perjan-jian Kredit. Perjanjian tersebut antara lain mengatur tentang hak dan kewajiban para pihak.
Atas nama pelanggan (penerima kredit mikro), Bank kemu-dian mentransfer biaya pemasangan sambungan rumah ke rekening PDAM di Bank tersebut. Sejak saat itu, PDAM sudah dinyatakan menerima dana untuk pemasangan sambungan rumah dari pelanggan.
5
4
3
6
6
KUNCI SUKSES:PDAM & BANK MAU BERMITRA
7
Harus diakui, fasilitas Kredit Mikro Sambungan Air hanya
dapat terwujud jika dikembangkan dan dikelola bersama
oleh PDAM dan Bank. Tanpa kesepakatan dengan PDAM,
Bank tidak mungkin menawarkan program kredit mikro
itu ke calon pelanggan PDAM. Di sisi lain, PDAM memang
mungkin saja mengembangkan program kredit serupa
tanpa keterlibatan Bank. Namun karena keterbatasan ke-
mampuan manajemen dan keuangan PDAM, maka ker-
jasama dengan Bank menjadi faktor kunci keberhasilan
Kredit Mikro Sambungan Air.
Bank dan PDAM sebenarnya tidak perlu ragu lagi untuk
bermitra mengembangkan program Kredit Mikro Sam-
bungan Air. Pengalaman di beberapa kota di Indonesia
menunjukkan bahwa keberadaan program kredit mikro
membawa banyak keuntungan bagi para pihak (baca
bagian Manfaat Kredit Mikro Sambungan Air). Dengan
Sebelum kedua belah pihak membuat suatu kesepakatan, sebaiknya PDAM dan Bank
mengadakan pertemuan untuk mengetahui potensi dan kemampuan masing-masing.
Phot
o: G
usri
l Bah
ar
Bagian Uraian Umum
fasilitas kredit mikro, PDAM akan mampu menjual lebih
banyak air kepada pelanggan. Di pihak lain, program
Kredit Mikro Sambungan Air adalah produk alternatif
bagi Bank dalam menyalurkan dana kredit.
Kemitraan PDAM dan Bank harus didasari oleh rasa saling
percaya akan kemampuan masing-masing pihak. PDAM
harus yakin dengan kemampuan Bank dalam mengelola
kredit mikro. Sebaliknya Bank juga harus yakin dengan
kemampuan PDAM untuk melayani para pelanggan pe-
nerima kredit mikro. Untuk itu disarankan agar para pihak
perlu terlebih dahulu mempelajari kemampuan mitranya.
Setelah para pihak yakin akan kemampuan dan potensi
mitranya, barulah kemitraan pengembangan kredit mikro
ini diwujudkan.
Kemitraan PDAM dan Bank harus dilindungi oleh suatu
perjanjian kerjasama diantara para pihak. Isi perjanjian
itu antara lain terdiri dari pasal-pasal yang mengatur ling-
kup kerjasama, hak dan kewajiban tiap pihak, dan cara
penyelesaian masalah. Setelah perjanjian ditandatangani,
tiap pihak harus mampu mematuhi
isi perjanjian. Misalnya, PDAM wa-
jib untuk membuka rekening di
Bank mitranya guna memper-
mudah transaksi pembayaran
rekening air dan angsuran pelu-
nasan kredit mikro.
Kerjasama yang terjalin antara PDAM dan Bank dapat di buktikan dengan pembuatan plakat atau simbol lainnya yang berguna untuk mengingatkan setiap pihak akan kesepakatan serta tugas dan tanggung jawabnya masing-masing.
Phot
o: G
usri
l Bah
ar
Seperti disebutkan sebelumnya, fasilitas Kredit Mikro Sambungan Air akan membawa banyak manfaat. Tidak
hanya bagi para pihak yang terkait langsung (lihat bagian Pihak Terkait Kredit Mikro Sambungan Air), tetapi
juga bagi kesejahteraan masyarakat pada umumnya. Berikut ini adalah manfaat langsung dan tidak langsung dari
fasilitas kredit mikro itu bagi para pihak terkait.
MANFAATKREDIT MIKRO SAMBUNGAN AIR
PDAM dapat menambah jumlah pelanggannya sesuai dengan ren-
cana kerja. Demikian juga luas cakupan pelayanan. Produksi air akan
terjual lebih banyak, sehingga penerimaan penjualan air akan ber-
tambah. Aliran dana perusahaan semakin baik karena penerimaan
uang sambungan rumah diterima dimuka (dari bank). Manfaat lain
adalah meningkatnya citra PDAM dan menurunnya tingkat kehilan-
gan air. Dengan terjalinnya kemitraan dengan Bank, terbuka kesem-
patan bagi PDAM di masa datang untuk mengembangkan kerjasama
dibidang lain.
Masyarakat akan mendapatkan akses pelayanan air minum PDAM
yang lebih terjangkau. Tingkat kenyamanan dan kesehatan mening-
kat, kondisi keuangan rumah tangga terbantu karena pembiayaan
dengan pola cicilan dan membeli air dengan harga yang lebih mu-
rah (baca bagian “Pengeluaran Rumah Tangga Kami Berkurang...”).
Masyarakat juga jadi terbiasa untuk berurusan dengan Bank.
BANK akan bertambah jumlah nasabahnya. Dana kredit yang da-
pat disalurkan lebih banyak dan pendapatan meningkat. Manfaat
lain adalah terbukanya kemungkinan peluang pendanaan untuk
program investasi PDAM dan pendanaan untuk masyarakat. Pe-
luang ini tidak selalu terbatas kepada pendanaan kegiatan skala
mikro dan kecil saja.
9Kredit Mikro Sambungan Air
Phot
o: M
. Tau
fi k
Phot
o: D
easy
Phot
o: D
easy
NASABAH BERTAMBAH BANYAKCERITA DARI BANK RAKYAT INDONESIA CABANG SIDOARJO
Kemal Agus Zaini, Asisten Manajer Bisnis Mikro
BRI Cabang Sidoarjo.
“Sejak bermitra dengan PDAM dalam program
kredit pemasangan sambungan rumah, hingga
pertengahan tahun 2008 bank kami mendapat-
kan tambahan 1.300 nasabah,” demikian menu-
rut Kemas Agus Zaini, Asisten Manajer Bisnis
Mikro Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Sido-
arjo. Itulah contoh dari manfaat program Kredit
Mikro Sambungan Air bagi pihak Bank. Disebut-
kan juga oleh Kemas bahwa nasabah-nasabah
itu umumnya adalah masyarakat yang tadinya
enggan berurusan dengan Bank (baca bagian
Manfaat Kredit Mikro Sambungan Air).
Bagi BRI, pengembangan program kredit mikro
ini sama sekali tidak merepotkan. Mereka sudah
sangat berpengalaman dalam mengembang-
kan pelayanan kredit mikro. Sumber daya ma-
nusianya sudah terlatih untuk melayani nasabah
kredit mikro. Sistem manajemennya juga sudah
teruji. Mengenai hal ini, Kemas mengatakan,
“Untuk kredit pemasangan sambungan rumah,
kami tidak membuat aturan baru. Kami mengi-
kuti sistem pemberian KUPEDES yang sudah ada”.
Memang tidak ada perbedaan berarti antara KU-
PEDES dan Kredit Mikro Sambungan Air. Plafon
kreditnya sama, yaitu Rp 5 juta maksimal. Suku
bunganya sekitar 1,5 % per bulan. Jangka waktu
pembayarannya juga 2 tahun maksimal.
Perbedaan antara KUPEDES dan Kredit Mikro
Sambungan Air hanya pada kekhususan pe-
manfaatannya saja. Program Kredit Mikro Sam-
bungan Air hanya dapat diakses oleh calon pe-
langgan PDAM untuk membiayai sambungan
Bagian Uraian Umum
Phot
o: D
easy
10
rumahnya. Oleh karena itu, program
kredit mikro hanya akan diproses
oleh Bank jika calon nasabah datang
dengan membawa Surat Rekomen-
dasi serta perhitungan anggaran biaya
penyambungan dari PDAM. Selain
BRI Cabang Sidoarjo, program Kredit
Mikro Sambungan Air juga tersedia di
cabang-cabang Surabaya, Malang, Su-
kabumi, Bogor, dan Subang.
Hingga saat ini BRI Cabang Sidoarjo
belum menemukan kendala yang ber-
arti dalam mengelola Kredit Mikro
Sambungan Air. Kebanyakan nasa-
bah, atau pelanggan PDAM penerima
kredit mikro, melakukan pembayaran
cicilan tepat waktu. Hanya sedikit nasa-
bah yang tidak membayar cicilan tepat
waktu. Artinya tingkat Non Performing
Loan (NPL) atau kredit macet nasabah
kurang dari 1 %.
Kredit Mikro Sambungan Air
Phot
o: G
usri
l Bah
ar
Phot
o: G
usri
l Bah
ar
11
Kini ibu-ibu di salah satu permukiman di kota Surabaya bisa tersenyum karena dapat mengakses air bersih dengan mudah dan lebih murah dibanding sewaktu masih harus membeli air dari penjaja air keliling.
Titin Fatimah, warga Perumahan
Kebon Raya (Kota Bogor, Jawa Barat).
“PENGELUARAN RUMAH TANGGA KAMI BERKURANG .... “CERITA DARI PERUMAHAN KEBON RAYA, BOGOR
Ibu Titin Fatimah sangat gembira karena impi-
annya untuk mendapatkan sambungan air mi-
num dari PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor sudah
menjadi kenyataan. Ini dimungkinkan setelah ia
berhasil memanfaatkan program Kredit Mikro
Sambungan Air yang ditawarkan oleh PDAM dan
Bank Rakyat Indonesia setempat. ”Prosedurnya
mudah dan cepat. Tidak seperti yang saya kha-
watirkan. Jangka waktu dan besar cicilannya pun
bisa disesuaikan dengan kemampuan kita,” ujar
Ibu Titin.
Walaupun tinggal di perumahan Kebon Raya
(Kelurahan Pamoyanan, Kota Bogor) yang tak
jauh dari sungai, Ibu Titin tetap saja masih ke-
sulitan untuk mendapatkan air minum. Kualitas
air sungainya sangat buruk akibat banyaknya
sampah atau limbah pabrik yang masuk ke da-
Bagian Uraian Umum
Phot
o: M
.Tau
fi k
Phot
o: G
usri
l Bah
ar
12
lam sungai itu. Ibu Titin lebih mengan-
dalkan suplai air yang ada di fasilitas
sosial dekat rumahnya. Seringkali ia
juga harus membeli air secara eceran
yang harganya memberatkan. Untuk
masak dan minum, Ibu Titin terpaksa
harus membeli air mineral galon yang
membuatnya harus mengeluarkan bia-
ya tambahan Rp 50 ribu per bulan. Jika
dihitung-hitung, pengeluaran bulanan
rumah tangga Ibu Titin untuk kebutuh-
an air bersih ini dapat mencapai Rp 150
ribu per bulan.
Ketika PDAM mengenalkan pelayanan
Kredit Mikro Sambungan Air, Ibu Titin
dengan antusias mendaftarkan diri se-
bagai pelanggan PDAM. Dengan jang-
ka waktu pengembalian 12 bulan dan
cicilan yang harus dibayar Rp 113 ribu
per bulan ditambah biaya pemakaian
air sekitar Rp 23 ribu per bulan. “Sete-
lah menjadi pelanggan PDAM, penge-
luaran rumah tangga kami untuk uru-
san air jadi berkurang,” kata Ibu Titin.
Sekarang saja pengeluarannya sudah
berkurang, apalagi nanti saat kewa-
jiban cicilannya sudah dia selesaikan.
Dana yang dia hemat tentunya bisa
dimanfaatkan untuk membiayai kebu-
tuhan rumah tangga lainnya.
Kredit Mikro Sambungan Air
Phot
o: M
. Tau
fi k
13
“Sekarang kami sudah bisa mendapatkan air
minum PDAM dengan membayar Rp 2 jutaan.
Bayarnya ringan karena bisa dicicil, sebulan
cuma sekitar Rp 120 ribu,” ungkap Widi Prayitno,
warga Perumahan Jenggolo Asri (Kabupaten
Sidoarjo, Jawa Timur). Kebahagian Widi juga
dirasakan oleh 200-an rumah tangga lainnya di
perumahan itu. Bertahun-tahun mereka merasa-
kan sulitnya mendapatkan air minum. Pengem-
bang tidak pernah menepati janjinya. Pelayanan
PDAM Delta Tirta Kabupaten Sidoarjo juga tidak
kunjung hadir.
Memang sulit bagi PDAM Delta Tirta untuk
memenuhi keinginan warga Perumahan Jeng-
golo Asri. Alasannya, PDAM belum memiliki
jaringan pipa distribusi menuju ke perumahan
itu. PDAM tidak memiliki cukup modal untuk
membangunnya. Mereka malah mengharap-
kan agar warga perumahan mau berpartisipasi
membiayai pembangunan pipa distribusi itu.
Sayangnya, biayanya sangat besar dan di luar
jangkauan warga perumahan. Akibatnya, warga
perumahan terpaksa tetap menggunakan air
sumur yang mengandung minyak atau membeli
air bersih dari para penjaja air.
Kondisi stagnasi ini berubah setelah PDAM Delta
Tirta bermitra dengan BRI Cabang Sidoarjo untuk
menyediakan program Kredit Mikro Sambung-
JUGA UNTUK MEMBIAYAIPEMBANGUNAN PIPA DISTRIBUSI CERITA DARI PERUMAHAN JENGGOLO ASRI, SIDOARJO
Widi Prayitno, warga Perumahan
Jenggolo Asri (Kabupaten Sidoarjo,
Jawa Timur).
Bagian Uraian Umum
Phot
o: D
easy
14
an Air. Sepakat untuk memanfaatkan
program kredit itu, warga perumah-
an kemudian membentuk Panitia Air
dan memulai proses pengurusannya.
Menurut hitungan PDAM, biaya yang
dibutuhkan untuk pipa distribusi dan
sambungan rumah hampir mencapai
Rp 430 juta. Anggaran biaya sebesar
itu kemudian disepakati untuk ditang-
gung bersama oleh warga perumahan.
Tiap rumah kemudian mengajukan
permohonan kredit mikro sebesar Rp
2 juta lebih ke BRI Cabang Sidoarjo.
Singkat cerita, setelah permohonan
kredit mikro disetujui, PDAM-pun me-
masang pipa distribusi berikut sam-
bungan rumahnya. Sampai sekarang,
Widi dan warga Perumahan Jenggolo
Asri masih tetap rutin mendapatkan
pelayanan air minum PDAM.
Kredit Mikro Sambungan Air
Phot
o: G
usri
l Bah
arPh
oto:
Gus
ril B
ahar
15
Seperti disinggung sebelumnya, PDAM Delta Tir-
ta merupakan salah satu PDAM yang sudah aktif
menawarkan program Kredit Mikro Sambungan
Air. Kemitraannya dengan BRI Cabang Sidoarjo
sudah terbina sejak tahun 2006. Manfaatnya su-
dah mereka rasakan. Sejak program kredit mikro
diperkenalkan, PDAM Delta Tirta sudah menda-
patkan tambahan ribuan pelanggan baru. Tidak
heran jika sampai saat ini PDAM Delta Tirta sa-
ngat aktif mensosialisasikan keberadaan pro-
gram ini, baik dalam bentuk promosi langsung
di komplek-komplek perumahan maupun dalam
bentuk pembagian selebaran dan pemasangan
spanduk di tempat-tempat strategis. Dalam be-
berapa tahun ke depan, PDAM Delta Tirta mem-
perkirakan jumlah pelanggannya masih akan
terus bertambah dengan pesat. Termasuk dari
pelanggan yang memanfaatkan program Kredit
Mikro Sambungan Air.
Kemitraan PDAM Delta Tirta dengan BRI Cabang
Sidoarjo merupakan langkah PDAM yang sangat
strategis. PDAM ini dulu pernah menawarkan
program kredit pemasangan sambungan rumah
dengan menggunakan dananya sendiri. Sayang-
nya, keberadaan program kredit ini malah jadi
mengganggu neraca keuangan PDAM. Calon
pelanggan yang berminat sangat banyak se-
hingga PDAM Delta Tirta-pun semakin kewalah-
TERUS SOSIALISASI SAMBILMENINGKATKAN KUALITAS PELAYANANCerita dari PDAM DELTA TIRTA SIDOARJO
Gatot Budi Utomo, Kepala Bagian
Hubungan Langganan PDAM Delta Tirta Sidoarjo.
Bagian Uraian Umum
Phot
o: D
easy
16
an menyediakan fasilitas itu. Dengan
adanya dukungan BRI Cabang Sido-
arjo, permasalahan ini tidak lagi men-
jadi hambatan bagi PDAM Delta Tirta.
PDAM sekarang jadi memiliki dana
tunai dimuka sebelum mereka me-
masang instalasi sambungan rumah.
Selain terus mensosialisasikan program
Kredit Mikro Sambungan Air, PDAM
Delta Tirta juga terus berupaya untuk
meningkatkan kualitas pelayanan-
nya. Khususnya dalam percepatan
waktu pemasangan sambungan air di
rumah-rumah para penerima kredit
mikro. Menurut Gatot Budi Utomo,
Kepala Hubungan Langganan PDAM
Sidoarjo, “Kami sedang berupaya un-
tuk memberikan pelayanan one day
service untuk calon pelanggan yang di
daerahnya sudah tersedia pipa distri-
busi”. Hal ini dilakukan agar pelanggan
jangan sampai dirugikan karena sudah
harus membayar cicilan kredit padahal
airnya belum mengalir.
Kredit Mikro Sambungan Air
Phot
o: D
easy
Phot
o: D
easy
17
Sebagai suatu inisiatif baru, pengem-
bangan dan pengelolaan program
Kredit Mikro Sambungan Air tentu
tidak terlepas dari beberapa potensi
kendala. Baik itu kendala teknis, ken-
dala manajemen, maupun kendala
sosial. Beberapa potensi Kendala yang
perlu diantisipasi dalam pengem-
bangan dan pengelolaan program ini
antara lain adalah:
Keterbatasan kapasitas produk-•
si PDAM; baik akibat keterbatasan
sumber air baku maupun kapasi-
tas intalasi produksinya. Jika se-
luruh air produksinya sudah ter-
salurkan, suatu PDAM tentu tidak
mungkin lagi menambah jumlah
pelanggannya. Solusinya, PDAM
harus meningkatkan dulu kapasi-
tas produksinya.
Ketiadaan jaringan pipa dis-•
tribusi; PDAM tentu tidak bisa
menawarkan program Kredit
Mikro Sambungan Air ke calon
pelanggan yang rumahnya ber-
ada di luar jangkauan jaringan
pipa distribusi. Solusinya, PDAM
harus membangun dulu jaringan
pipa distribusinya. Di beberapa
kota, PDAM membebankan biaya
pembangunan pipa distribusi ke
calon pelanggannya. Dalam con-
toh perumahan Jenggolo Asri
Sidoarjo, biaya pembangunan
pipa distribusi diperhitungkan
sebagai bagian dari permohon-
an kredit mikro warganya (baca
bagian Juga untuk Membiayai
Pembangunan Pipa Distribusi).
KENDALA & SOLUSI KREDIT MIKRO SAMBUNGAN AIR
Bagian Uraian Umum
Phot
o: G
usri
l Bah
ar
18
Keterbatasan kemampuan Bank; •
tidak semua Bank terbiasa mengelola
nasabah kredit mikro yang umum-
nya berjumlah sangat banyak. Bank
perlu memiliki sistem manajemen
data yang memadai. Bank juga
perlu memiliki karyawan yang cu-
kup banyak dan terlatih. Pelatihan
khusus pengelolaan Kredit Mikro
Sambungan Air perlu diberikan.
Jika diperlukan, Bank juga dapat
membentuk tim khusus yang ber-
tanggung jawab mengelola pro-
gram kredit mikro itu.
Keengganan masyarakat; • baik
akibat keengganan mengurus
prosedur permohonan kredit,
keengganan memberikan infor-
masi yang bersifat pribadi (seperti
gaji, kondisi rumah, dan sebagai-
nya), maupun keengganan memili-
ki hutang kredit. Solusinya, PDAM
dan Bank harus melakukan sosiali-
sasi yang lebih intensif. Khususnya
mengenai prosedur pengajuan
pinjaman dan proteksi kerahasiaan
data nasabah oleh Bank.
Kurangnya koordinasi PDAM •
dan Bank; baik dalam masa sebe-
lum kredit mikro disalurkan mau-
pun setelahnya. Sebagai contoh,
PDAM belum memasang sam-
bungan air di rumah pelanggan
penerima kredit mikro walau pe-
langgan itu sudah memulai pem-
bayaran cicilan kreditnya. Atau,
pelanggan belum dihentikan pe-
layanannya walau pelanggan itu
masih terus menunggak pemba-
yaran cicilan. Solusinya, PDAM dan
Bank perlu melakukan pertemuan
berkala untuk bertukar informasi
seputar pelaksanaan pelayanan
Kredit Mikro Sambungan Air.
19Kredit Mikro Sambungan Air
Phot
o: R
icky
20
Tingkat keberhasilan PDAM melayani
kebutuhan air minum masyarakat di
suatu daerah merupakan salah satu
indikator keberhasilan PDAM. Ke-
beradaan program pelayanan Kredit
Mikro Sambungan Air telah mem-
bantu PDAM untuk mewujudkannya.
PDAM menjadi lebih bisa memperluas
cakupan wilayah pelayanannya ka-
rena masyarakat yang selama ini tidak
memiliki dana tunai dimuka untuk
membayar biaya pemasangan sam-
bungan bisa mendapatkan kemudah-
an dengan membayar secara kredit.
Keberhasilan pelayanan ini bisa dibuk-
tikan dengan program Kredit Mikro
Sambungan Air yang telah berhasil
melayani 20.000 jiwa dengan 4000
sambungan rumah.
PDAM Kabupaten Sidoarjo dan PDAM
Surabaya adalah contoh PDAM yang
telah sukses dalam mengaplikasikan
program Kredit Mikro Sambungan Air.
Keberhasilan ini karena kerjasama yang
terjalin baik dengan BRI dan Bank Ja-
tim setempat. Kesuksesan ini ternyata
menarik minat PDAM di kota lain dan
memutuskan untuk mengembangkan
program serupa di wilayahnya. Saat
ini PDAM Kabupaten Subang, PDAM
Kabupaten Bandung, PDAM Kota Su-
kabumi, PDAM Kota Bogor, dan PDAM
Kabupaten Sukabumi sudah menjalin
kerjasama dengan BRI. Langkah serupa
juga dilakukan oleh PDAM Kota Sura-
karta yang sudah menandatangani
kontrak kerjasama dengan BRI.
Penandatanganan kontrak kerjasama
antara PDAM dan BRI di Jawa Barat
dan Jawa Tengah menandakan pro-
gram kredit mikro terus bergulir. Se-
pertinya tidak menutup kemungkin-
an program kredit mikro akan terus
diaplikasikan oleh PDAM di kota-kota
lain di Indonesia yang ingin memper-
luas cakupan pelayanannya. Nantinya
PDAM diharapkan bisa menjalin ker-
jasama dengan Bank lain selain BRI,
asalkan Bank tersebut mempunyai
sistem penyaluran kredit yang baik.
Dengan demikian cakupan pelayanan
kredit mikro akan semakin meluas
dan manfaatnya bisa dirasakan oleh
masyarakat, PDAM, dan Bank.
AKAN TERUS BERGULIR
Bagian Uraian Umum
Phot
o: G
usri
l Bah
ar
21Kredit Mikro Sambungan Air
Phot
o: G
usri
l Bah
ar
LOGO-LOGO