Transcript
Page 1: IMPLEMENTASI LOCK OUT TAG OUT UNIT DUMP TRUCK …... · unit dump truck melalui observasi langsung ke lapangan, wawancara dengan karyawan, dokumentasi dan studi kepustakaan tentang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

LAPORAN TUGAS AKHIR

IMPLEMENTASI LOCK OUT TAG OUT UNIT DUMP

TRUCK AREA WORKSHOP SEBAGAI UPAYA

PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA

DI PT. RIUNG MITRA LESTARI

JOBSITE MELAK, KALIMANTAN

TIMUR

Lutfi Fauzi

R.0009059

PROGRAM DIPLOMA III HIPERKES DAN KESELAMATAN KERJA

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Surakarta

2012

Page 2: IMPLEMENTASI LOCK OUT TAG OUT UNIT DUMP TRUCK …... · unit dump truck melalui observasi langsung ke lapangan, wawancara dengan karyawan, dokumentasi dan studi kepustakaan tentang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang senantiasa

mencurahkan rahmat dan berkahnya sehingga penulis dapat melaksanakan praktek

kerja lapangan dan dapat menyelesaikan penulisan laporan Tugas Akhir dengan

judul “ Implementasi Lock Out Tag Out Unit Dump Truck Area Workshop

Sebagai Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja di PT. Riung Mitra Lestari

Jobsite Melak, Kalimantan Timur”.

Laporan ini disusun sebagai syarat untuk menyelesaikan studi di Program

D.III Hiperkes dan Keselamatan Kerja, Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas

Maret Surakarta. Disamping itu praktek kerja lapangan ini dilaksanakan untuk

menambah wawasan penulis di bidang keselamatan dan kesehatan kerja.

Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini tidak akan selesai tanpa

adanya bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis

ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu

dalam memberikan bimbingan dan dukungan, baik bersifat meterial dan spiritual

kepada penulis.

Untuk itu ucapan terima kasih penulis haturkan kepada:

1. Allah SWT yang telah memberikan keridhoannya dan perlindungannya

sehingga memberikan kelancaran pada kegiatan praktek kerja lapangan dan

penyusunan laporan praktek kerja lapangan.

2. Bapak, Ibu dan Saudaraku tercinta yang tidak henti-hentinya memberikan

curahan kasih sayang, cinta kasih, dukungan dan do’a demi kesuksesan

penulis.

3. Bapak Prof. Dr. Zainal Arifin Adnan, Dr.,Sp.Pd-Kr-Finasim selaku Dekan

Fakultas Kedoteran Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

4. Bapak Sumardiyono, SKM., M.Kes, selaku ketua program D.III Hiperkes dan

Keselamatan Kerja Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

5. Ibu Lusi Ismayeti, ST., M.Kes selaku dosen pembimbing I dalam penulisan

laporan ini.

6. Bapak Widodo Prayitno, Drs selaku dosen pembimbing II dalam penulisan

laporan ini.

7. Bapak Tarwaka, PGDipl.,Sc.,M.Erg selaku dosen penguji dalam penulisan

laporan ini.

8. Bapak Ibu Dosen Diploma III Hiperkes dan Keselamatan Kerja Fakultas

kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta yang senantiasa memberi

bimbingan dan ilmunya kepada penulis.

9. PT. Riung Mitra Lestari yang telah memberikan kesempatan kepada penulis

untuk melakukan praktek kerja lapangan.

10. Bapak Bambang Aji Pamungkas selaku Health Safety Environment (HSE)

Manajer Head Office dan Bapak Esra selaku Human Resource Department

(HRD) Manajer Head Office yang telah memberikan kesempatan kepada

penulis untuk melakukan praktek kerja lapangan di PT. Riung Mitra Lestari

jobsite Melak, Kalimantan Timur.

Page 3: IMPLEMENTASI LOCK OUT TAG OUT UNIT DUMP TRUCK …... · unit dump truck melalui observasi langsung ke lapangan, wawancara dengan karyawan, dokumentasi dan studi kepustakaan tentang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

11. Bapak Tri Artoko selaku HSE Department Head yang telah memberikan

kesempatan penulis untuk melakukan praktek kerja lapangan di PT. Riung

Mitra Lestari jobsite Melak terimakasih atas bimbingannya selama ini.

12. Bapak Hendri Prayoga, Bapak Arif Lukman, Bapak R. Edhityo M. selaku

HSE Officer yang telah membimbing penulis dalam melaksanakan praktek

kerja lapangan di PT. Riung Mitra Lestari jobsite Melak.

13. Bapak Abdul Rahman dan Bapak Sem Berti Lei selaku Helper dan Admin

HSE PT. Riung Mitra Lestari jobsite Melak yang telah membantu penulis

selama melaksanakan praktek kerja lapangan.

14. Bapak-bapak karyawan PT. Riung Mitra Lestari jobsite Melak yang

membantu penulis selama melaksanakan praktek kerja lapangan.

15. Sahabat-sahabatku praktek kerja lapangan di PT. Riung Mitra Lestari Aditya,

Mustika, Yusuf Andriana Agil yang selalu memberiku semangat, dukungan

dan motivasi.

16. Sahabat-sahabatku Yogi, Adin, Adi, Rudi, Nanang, Setiyono, Resa, Fahmi,

Ardi, Mas Budi Evitya kost yang selalu memberiku semangat, dukungan dan

motivasi serta teman-temanku angkatan 2009 dan seluruh pihak yang tidak

dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dan memberikan

dukungan sehingga penulis dapat melaksanakan magang dan menyelesaikan

laporan ini.

Surakarta, Juli 2012

Penulis,

Lutfi Fauzi

Page 4: IMPLEMENTASI LOCK OUT TAG OUT UNIT DUMP TRUCK …... · unit dump truck melalui observasi langsung ke lapangan, wawancara dengan karyawan, dokumentasi dan studi kepustakaan tentang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

ABSTRAK

IMPLEMENTASI LOCK OUT TAG OUT UNIT DUMP TRUCK AREA

WORKSHOP SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN KECELAKAAN

KERJA DI PT. RIUNG MITRA LESTARI JOBSITE MELAK,

KALIMANTAN TIMUR

Lutfi Fauzi *)

, Lusi Ismayenti**)

, Widodo Prayitno*)

Tujuan : Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kebijakan lock out tag out,

prosedur/langkah mengisolasi dan mengunci unit dump truck di PT. Riung Mitra

Lestari Jobsite Melak, Kalimantan Timur.

Metode : Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yaitu

dengan memberikan gambaran yang sejelas-jelasnya mengenai lock out tag out

unit dump truck melalui observasi langsung ke lapangan, wawancara dengan

karyawan, dokumentasi dan studi kepustakaan tentang data sekunder yang berasal

dari dokumen-dokumen resmi milik perusahaan yang berkaitan dengan lock out

tag out unit dump truck di PT. Riung Mitra Lestari Jobsite Melak, Kalimantan

Timur.

Hasil : Hasil penelitian ini menggambarkan implementasi lock out tag out unit

dump trck area workshop sebagai upaya pencegahan kerja di PT. Riung Mitra

Lestari Jobsite Melak, Kalimantan Timur meliputi, jenis sumber energi berbahaya

pada dump truck, kebijakan/peraturan lock out tag out, langkah mengisolasi dan

mengunci unit dump truck, perlengkapan lock out tag out, pelaksana lock out tag

out dump truck. Kemudian data dibahas dengan menilai dan membandingkannya

dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. PER-05/Men/1996 tentang

“Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja”.

Simpulan : Perusahaan telah menerapkan lock out tag out sehingga dapat

mencegah terjadinya kecelakaan kerja pada pekerjaan perawatan/perbaikan unit

dump truck sesuai dengan Permenaker No. PER-05/MEN/1996 mengenai Sistem

Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Kata Kunci : Lock Out Tag Out, Pencegahan Kecelakaan

*)

Prodi Diploma III Hiperkes dan Keselamatan Kerja, Fakultas Kedokteran,

Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

**) Prodi Diploma IV Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Fakultas Kedokteran,

Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Page 5: IMPLEMENTASI LOCK OUT TAG OUT UNIT DUMP TRUCK …... · unit dump truck melalui observasi langsung ke lapangan, wawancara dengan karyawan, dokumentasi dan studi kepustakaan tentang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRACT

IMPLEMENTATION OF LOCK OUT TAG OUT DUMP TRUCK UNIT

WORKSHOP AREA AS THE ATTEMPT OF PREVENTION

ACCIDENT WORK IN PT. RIUNG MITRA LESTARI

JOBSITE MELAK, KALIMANTAN TIMUR

Lutfi Fauzi *)

, Lusi Ismayenti**)

, Widodo Prayitno*)

Purpose: The purpose of this study was to determine lock out tag out policy,

procedures/steps to isolate and lock the dump truck unit in the PT. Riung Mitra

Lestari Jobsite Melak, Kalimantan Timur.

Methods : The method used is descriptive method is to give a very clear picture

of the lock out tag out unit dump truck directly to the field observations,

interviews with employees, documentation and study of the literature on

secondary data derived from official documents belonging companies associated

with the lock out tag out dump truck unit in PT. Riung Mitra Lestari Jobsite

Melak, Kalimantan Timur.

Results : The results of this study illustrate the implementation of lock out tag out

dump truck unit workshop area for prevention work in PT. Riung Mitra Lestari

Jobsite Melak, Kalimantan Timur incluiding, the type of hazardous energy

sources on a dump truck, policy/regulations lock out tag out, measures to isolate

and lock the dump truck unit, gear lock out tag out, lock out tag out executing the

dump truck. Then the data is discussed by assessing and comparing it with the

Minister of Manpower Regulation No. PER-05/Men/1996 of "Safety Management

System and Occupational Health”.

Conclusion : The company has implemented a lock out tag out so as to prevent

the occurrence of occupational accidents in the work of maintenance / repair unit

dump truck in accordance with the Minister of Manpower No. PER-

05/MEN/1996 on Safety Management System and Occupational Health.

Keywords: Lock Out Tag Out, Accident Prevention

*) Hiperkes and Work Safety Diploma III Program

**) Hiperkes and Work Safety Diploma IV Program

Page 6: IMPLEMENTASI LOCK OUT TAG OUT UNIT DUMP TRUCK …... · unit dump truck melalui observasi langsung ke lapangan, wawancara dengan karyawan, dokumentasi dan studi kepustakaan tentang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN PERUSAHAAN ........................................... iii

ABSTRAK .................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR .................................................................................. vi

DAFTAR ISI ................................................................................................. viii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. x

BAB I. PENDAHULUAN .......................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah........................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian...................................................................... 3

D. Manfaat Penelitian ................................................................... 3

BAB II. LANDASAN TEORI ..................................................................... 5

A. Tinjauan Pustaka ...................................................................... 5

B. Kerangka Pemikiran ................................................................. 36

BAB III. METODE PENELITIAN............................................................... 37

A. Metode Penelitian .................................................................... 37

B. Lokasi Penelitian ...................................................................... 37

C. Objek dan Ruang Lingkup Penelitian ...................................... 37

D. Sumber Data ............................................................................. 38

E. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 38

D. Pelaksanaan .............................................................................. 39

E. Analisa Data ............................................................................. 40

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................... 41

A. Hasil Penelitian ........................................................................ 41

B. Pembahasan .............................................................................. 60

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 65

A. Simpulan .................................................................................. 65

B. Saran ......................................................................................... 67

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 68

LAMPIRAN

Page 7: IMPLEMENTASI LOCK OUT TAG OUT UNIT DUMP TRUCK …... · unit dump truck melalui observasi langsung ke lapangan, wawancara dengan karyawan, dokumentasi dan studi kepustakaan tentang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Piramida kecelakaan .................................................................... 10

Gambar 2. Teori Domino ............................................................................... 11

Gambar 3. Teori Gunung Es .......................................................................... 15

Gambar 4. Kerangka Pemikiran ..................................................................... 36

Page 8: IMPLEMENTASI LOCK OUT TAG OUT UNIT DUMP TRUCK …... · unit dump truck melalui observasi langsung ke lapangan, wawancara dengan karyawan, dokumentasi dan studi kepustakaan tentang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Garis Pedoman Disiplin K3LH/Golden Rules

Lampiran 2. Tanda Terima Master Lock

Lampiran 3. Tools Box Kit Set

Lampiran 4. Label Personal Danger Tag

Lampiran 5. Gambar Lock/Gembok

Lampiran 6. Check Sheet Periodical Service

Lampiran 7. JSA Perbaikan/Perawatan Truk Produksi

Lampiran 8. Prosedur Isolasi

Page 9: IMPLEMENTASI LOCK OUT TAG OUT UNIT DUMP TRUCK …... · unit dump truck melalui observasi langsung ke lapangan, wawancara dengan karyawan, dokumentasi dan studi kepustakaan tentang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan sektor pertambangan saat ini merupakan salah satu

andalan dalam pembangunan nasional Indonesia yang berdampak positif

terhadap penyerapan tenaga kerja, peningkatan pendapatan dan pemerataan

pembangunan. Di sisi lain kegiatan pertambangan dalam proses produksinya

selalu disertai faktor-faktor yang mengandung resiko bahaya dengan terjadinya

kecelakaan maupun penyakit akibat kerja yang bisa berpengaruh pada

produktivitas kerja dari tenaga kerja.

Semakin tinggi tingkat teknologi yang digunakan, maka semakin tinggi

pengetahuan dan keterampilan tenaga kerja yang dibutuhkan untuk

pengoperasian dan pemeliharaan agar tidak mendatangkan dampak negatif bagi

manusia dan lingkungan (Suma’mur P.K, 1993).

PT. Riung Mitra Lestari jobsite Melak, Kalimantan Timur adalah salah

satu proyek yang dimiliki oleh PT. Riung Mitra Lestari, sebuah perusahaan

kontraktor pertambangan yang didalam proses produksinya perusahaan

menggunakan peralatan-peralatan yang berkapasitas besar, baik berupa alat-

alat berat maupun peralatan pengangkutnya yang menggunakan unit dengan

kapasitas yang besar pula. Hal itu dikarenakan proses operasional

penambangan berhubungan langsung dengan alam dan menuntut hasil produksi

setinggi-tingginya. Produksi penambangan dilakukan dengan menggunakan

Page 10: IMPLEMENTASI LOCK OUT TAG OUT UNIT DUMP TRUCK …... · unit dump truck melalui observasi langsung ke lapangan, wawancara dengan karyawan, dokumentasi dan studi kepustakaan tentang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

alat berat dimana dalam pengoperasiannya banyak terdapat bahaya yang

memiliki potensi untuk terjadinya kecelakaan kerja maupun penyakit akibat

kerja. Dalam kaitannya dengan proses produksi tersebut, unit-unit yang

digunakan dalam kegiatan produksi selalu dilakukan perawatan ataupun

perbaikan untuk menunjang keberlangsungan proses produksi serta

meminimalisir terjadinya kegagalan yang tidak direncanakan.

Mengingat bahwa kegiatan maintenance dan repair pada unit/peralatan

produksi merupakan suatu kegiatan yang memiliki potensi dan faktor bahaya

yang besar bila pekerjaan dilakukan tanpa mengetahui sumber energi

berbahaya sehingga menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja. Salah satu cara

pencegahan kecelakaan kerja pada pekerjaan perawatan/perbaikan adalah

dengan menerapkan lock out tag out. Lock Out Tag Out merupakan porsedur

sebelum melakukan pekerjaan maintenance atau repair unit/peralatan produksi

agar pekerja dapat bekerja secara aman, efisien, dan produktif.

Workshop merupakan bagian yang bertugas melakukan perbaikan unit-

unit alat berat yang mengalami kerusakan atau yang sering disebut dengan

istilah breakdown. Di bagian ini juga mempunyai andil yang besar dalam

pencapaian produktifitas perusahaan. Dikarenakan semakin cepat perbaikan

atas unit-unit yang rusak maka kelangsungan produksi juga akan lancar.

Oleh karena itu penulis mencoba mempelajari implementasi Lock Out

Tag Out unit dump truck yang diterapkan di PT. Riung Mitra Lestari jobsite

Melak sebagai bahan pembuatan laporan khusus dengan mengambil judul

“Implementasi Lock Out Tag Out Unit Dump Truck Area Workshop

Page 11: IMPLEMENTASI LOCK OUT TAG OUT UNIT DUMP TRUCK …... · unit dump truck melalui observasi langsung ke lapangan, wawancara dengan karyawan, dokumentasi dan studi kepustakaan tentang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Sebagai Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja Di PT. Riung Mitra Lestari

Jobsite Melak, Kalimantan Timur”.

B. Rumusan Masalah

Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah

bagaimanakah pelaksanaan lock out tag out unit dump truck area workshop

sebagai upaya pencegahan kecelakaan kerja di PT. Riung Mitra Lestari jobsite

Melak, Kalimantan Timur?

C. Tujuan Penelitian

1. Mempelajari kebijakan/peraturan perusahaan tentang Lock Out Tag Out di

PT. Riung Mitra Lestari.

2. Mengetahui pelaksanaan prosedur atau langkah mengisolasi dan mengunci

unit dump truck area workshop di PT. Riung Mitra Lestari.

D. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi :

1. Penulis

a. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang penerapan lock out tag out

unit dump truck ditempat kerja.

b. Berhadapan langsung dengan permasalahan yang nyata di lapangan

beserta kompleksitasnya bukan hanya sebatas teori yang di ajarkan di

bangku kuliah.

Page 12: IMPLEMENTASI LOCK OUT TAG OUT UNIT DUMP TRUCK …... · unit dump truck melalui observasi langsung ke lapangan, wawancara dengan karyawan, dokumentasi dan studi kepustakaan tentang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

c. Menggunakan keilmuan keselamatan dan kesehatan kerja yang telah

didapat dan dipelajari di bangku kuliah pada khususnya untuk

merumuskan konsep, menganalisis permasalahan dan merumuskan

kemungkinan solusi terhadap permasalahan tersebut.

2. Perusahaan

a. Dapat mengembangkan identifikasi aspek Keselamatan dan Kesehatan

Kerja (K3) dengan lock out tag out unit dump truck sehingga cidera atau

cacat, kecelakaan dan penyakit akibat kerja dapat di cegah.

c. Diharapkan dapat memberikan masukan sebagai bahan pertimbangan

evaluasi mengenai penerapan lock out tag out unit dump truck di

perusahaan sehingga dapat menciptakan kegiatan kerja di tempat kerja

yang aman dan nyaman.

3. Program Diploma III Hiperkes dan Keselamatan Kerja

a. Dapat menambah referensi kepustakaan yang bermanfaat untuk

mengembangkan ilmu pengetahuan dan peningkatan program belajar

mengajar khususnya masalah lock out tag out unit dump truck.

b. Dapat menjadi sarana pengembangan ilmu keselamatan dan kesehatan

kerja.

Page 13: IMPLEMENTASI LOCK OUT TAG OUT UNIT DUMP TRUCK …... · unit dump truck melalui observasi langsung ke lapangan, wawancara dengan karyawan, dokumentasi dan studi kepustakaan tentang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Tempat Kerja

Menurut Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja

dalam pasal 1 tempat kerja adalah tiap ruangan atau lapangan yang tertutup

atau terbuka, bergerak atau tetap, dimana tenaga kerja bekerja atau yang

sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha dimana terdapat

sumber-sumber bahaya, sedangkan yang termasuk tempat kerja adalah

semua ruangan, lapangan, halaman dan sekelilingnya yang merupakan

bagian-bagian atau yang berhubungan dengan tempat kerja tersebut.

2. Potensi Bahaya

Bahaya pekerjaan adalah fakor-faktor dalam hubungan pekerjaan yang

dapat mendatangkan kecelakaan, bahaya tersebut potensial jika fakor-faktor

tersebut belum mendatangkan kecelakaan (Suma`mur P.K, 1993).

Potensi bahaya adalah suatu keadaan yang memungkinkan atau

berpotensi terhadap terjadinya kejadian kecelakaan berupa cedera, penyakit,

kematian, kerusakan atau kemampuan melaksanakan fungsi operasional

yang telah ditetapkan (Tarwaka, 2008).

Ada banyak hal yang dapat menyebabkan kejadian yang merugikan.

Kejadian tersebut tidak begitu saja tanpa ada penyebabnya. Sebagaimana

diterangkan dalam Undang-undang No. 1 tahun 1970 bahwa ditempat kerja

Page 14: IMPLEMENTASI LOCK OUT TAG OUT UNIT DUMP TRUCK …... · unit dump truck melalui observasi langsung ke lapangan, wawancara dengan karyawan, dokumentasi dan studi kepustakaan tentang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

terdapat sumber bahaya yang dapat mengancam keselamatan maupun

kesehatan tenaga kerja. Adapun sumber dari kejadian yang dapat

mengakibatkan kecelakaan kerja adalah sebagai berikut :

a. Bangunan, Peralatan dan Instalasi

Bahaya dari bangunan, peralatan dan instalasi perlu mendapat

perhatian. konstruksi bangunan harus kokoh dan memenuhi syarat.

Desain ruangan dan tempat kerja harus menjamin keselamatan dan

kesehatan kerja. Instalasi harus memenuhi persyaratan keselamatan kerja

baik dalam desain maupun konstruksi. Sebelum operasi harus dilakukan

percobaan untuk menjamin keselamatan serta dioperasikan oleh orang

yang ahli dibidangnya agar memenuhi standar yang ditentukan.

Peralatan meliputi mesin dan alat atau sarana lain yang digunakan.

Elemen ini merupakan faktor penyebab utama terjadinya insiden.

Perawatan peralatan bukan hanya menurut waktu pemakaian melainkan

juga didasarkan pada kondisi bagian-bagiannya. Tanpa perawatan yang

teratur, keadaan mesin berubah menjadi penyebab bahaya. Peralatan

haruslah digunakan semestinya serta dilengkapi dengan alat pelindung

dan pengaman, peralatan itu dapat menimbulkan macam-macam bahaya

seperti : kebakaran, sengatan listrik, ledakan, luka-luka dan cedera.

b. Material

Tiap-tiap material mempunyai bahaya dengan tingkat yang

berbeda-beda sesuai sifat bahaya, antara lain :

a) Mudah terbakar

Page 15: IMPLEMENTASI LOCK OUT TAG OUT UNIT DUMP TRUCK …... · unit dump truck melalui observasi langsung ke lapangan, wawancara dengan karyawan, dokumentasi dan studi kepustakaan tentang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

b) Menimbulkan energi

c) Mudah meledak

d) Menimbulkan kerusakan pada kulit dan jaringan

e) Menyebabkan kanker

f) Menyebabkan kelainan pada janin

g) Bersifat racun dan radioaktif (Sahab, Syukri. 1997).

c. Proses Produksi

Bahaya dari proses produksi sangat bervariasi tergantung dari

teknologi yang digunakan. Proses yang digunakan dalam industri ada

yang berbahaya dan ada pula proses yang kurang berbahaya. Bahaya

yang sering ditimbulkan dalam proses produksi antara lain : debu, asap,

panas, bising, dan mekanis seperti terjepit, terpotong, tergores, serta

tertimpa material.

d. Manusia dan Cara kerja

Termasuk pekerja dan manajemen, penyebab utama kecelakaan

sebagian besar yang terjadi terletak pada karyawan, yang meliputi :

a) Karyawan yang kurang bergairah.

b) Kurang terampil.

c) Sedang terganggu emosinya. (Bennet dan Rumondang, 1995).

Cara kerja yang tidak benar dapat membahayakan tenaga kerja,

orang lain, dan lingkungan sekitar. Cara kerja yang demikian yang sering

terjadi antara lain mengangkat dan mengangkut, apabila dilakukan

Page 16: IMPLEMENTASI LOCK OUT TAG OUT UNIT DUMP TRUCK …... · unit dump truck melalui observasi langsung ke lapangan, wawancara dengan karyawan, dokumentasi dan studi kepustakaan tentang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

dengan cara yang salah dapat mengakibatkan cedera, dan yang paling

sering adalah cedera pada tulang punggung (Sahab, Syukri. 1997).

e. Lingkungan kerja

Bahaya dari lingkungan kerja dapat digolongkan atas berbagai jenis

bahaya yang dapat mengakibatkan berbagai gangguan kesehatan dan

penyakit akibat kerja serta penurunan produktifitas dan efisiensi kerja.

Bahaya tersebut adalah :

a) Faktor Fisik : Bahaya ini timbul dari keadaan fisik di lingkungan

kerja, meliputi : Penerangan, suhu udara, kelembaban, cepat rambat

udara, suara, vibrasi mekanis, radiasi dan tekanan udara.

b) Faktor Kimia : Bahaya ini bisa berasal dari bahan yang digunakan

atau hasil produksi, yang meliputi : Gas, uap, debu, kabut, asap, cairan

dan benda padat.

c) Faktor Biologi : Bahaya ini bisa berasal dari golongan hewan dan

tumbuhan. Misalnya : virus, jamur, serta parasit.

d) Faktor Fisiologi : Bahaya ini berasal dari ketidaksesuaian antara

konstruksi mesin dengan ukuran tubuh tenaga kerja yang dapat

menimbulkan beban kerja tambahan. Misalnya : posisi kerja yang

tidak sesuai, konstruksi mesin yang tidak ergonomi.

e) Faktor Mental Psikologis : Bahaya yang berasal dari psikologis tenaga

kerja yang meliputi suasana kerja, pekerjaan yang monoton,

ketidaksesuaian hubungan kerja antar pekerja dan atasan dengan

bawahan (Suma’mur P.K, 1993).

Page 17: IMPLEMENTASI LOCK OUT TAG OUT UNIT DUMP TRUCK …... · unit dump truck melalui observasi langsung ke lapangan, wawancara dengan karyawan, dokumentasi dan studi kepustakaan tentang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

3. Insiden/Kecelakaan

1) Kecelakaan kerja

Kecelakaan (insiden) adalah semua kejadian yang tidak diinginkan

yang berpotensi menimbulkan kerugian (harta maupun benda) baik

dalam derajat apapun. Dalam hal ini kejadian yang nyaris celaka dan

yang sudah menimbulkan kerugian dapat disebut juga sebagai insiden.

Kecelakaan adalah kejadian yang tidak terduga dan tidak

diharapkan. Tak terduga disini, oleh karena tidak ada unsur kesengajaan,

lebih-lebih dalam bentuk perencanaan. Tidak diharapkan disini

dikarenakan kecelakaan itu disertai kerugian material atau penderitaan

korban kecelakaan (Suma’mur P.K,1993).

Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang berhubungan dengan

hubungan kerja pada perusahaan. Hubungan kerja disini dapat berarti

bahwa kecelakaan itu terjadi dikarenakan oleh pekerjaan atau pada waktu

melaksanakan pekerjaan. terkadang kecelakaan akibat kerja diperluas

ruang lingkupnya sehingga meliputi juga kecelakaan tenaga kerja pada

saat perjalanan.

Kecelakaan mempunyai ciri-ciri :

a) Merupakan kejadian yang tidak diinginkan

b) Mengakibatkan bahaya fisik terhadap manusia, kerusakan harta benda

atau terganggunya proses.

c) Karena suatu sumber energi atau bahan yang melampaui nilai ambang

batas.

Page 18: IMPLEMENTASI LOCK OUT TAG OUT UNIT DUMP TRUCK …... · unit dump truck melalui observasi langsung ke lapangan, wawancara dengan karyawan, dokumentasi dan studi kepustakaan tentang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Dalam safety manajemen, kata kecelakaan sebaiknya tidak

digunakan karena lebih merujuk pada sesuatu yang reaktif, sementara

insiden bersifat proaktif. Terlepas dari itu maka manajemen akan

menyadari bahwa kecelakaan dapat dicegah, sedangkan kata accident

akhirnya lebih merujuk pada sesuatu yang tidak disengaja atau nasib.

Padahal kecelakaan di tempat kerja semuanya bisa dicegah dengan

menghindari bertemunya sub standar action dan sub standart condition.

Sub standar berarti merujuk pada suatu standar tertentu. Unsafe lebih

bersifat kualitatif dan kira-kira, dengan menyebutkan sub standart, maka

akan melihat kesalahan dari sistem, bukan kesalahan pada seseorang.

Menurut Teori Frank E. Bird, 1990

Gambar 1. Piramida kecelakaan Frank Bird

(Sumber : Frank E. Bird, 1990)

Piramida kecelakaan dari Frank Bird menyatakan kecelakaan

diibaratkan dengan angka 1 : 10 : 30 : 600 yang berarti bahwa, jika

terjadi kecelakaan dan insiden sebanyak 641 kasus, maka :

1 Kasus adalah cidera serius, cacat tetap bahkan meninggal dunia.

10 Kasus cedera ringan.

30 Kasus adalah kerusakan harta benda (property damage)

1

10

30

600

Page 19: IMPLEMENTASI LOCK OUT TAG OUT UNIT DUMP TRUCK …... · unit dump truck melalui observasi langsung ke lapangan, wawancara dengan karyawan, dokumentasi dan studi kepustakaan tentang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

600 Kasus insiden nyaris celaka.

Kecelakan yang terjadi mempunyai urutan-urutan tertentu. Teori

urutan ini sering dikenal sebagai teori domino. Dalam teori ini dijelaskan

bahwa kecelakaan terjadi karena ada faktor pendukung sebelumnya.

Faktor dalam urutan kecelakaan tersebut meliputi :

Gambar 2 : Teori Domino

(Sumber : Frank E. Bird, 1990)

Adapun penyebab dari kecelakaan antara lain :

1) Kurangnya Kontrol Pimpinan

Bila penyebab kecelakaan dicari sampai penyebab dasarnya

maka akan menuju pada fungsi manajemen yaitu Planning,

Organizing, Actualing dan Controlling (Sahab, Syukri 1997). Kontrol

adalah salah salah satu fungsi manajemen yang sangat penting. Tanpa

adanya control, rangkaian kecelakaan akan dimulai dan akan memicu

faktor penyebab berikutnya yang mengakibatkan kerugian. Tanpa

pengendalian yang kuat penyebab kecelakaan dan rangkaian efek

Lack Of

Control

Inadequate

Program

Inadequate

Standart

Inadequate

Compliance

Basic

Causes

Personal

Factor

Job Factor

Immediate

Causes

Sub

standart

Practise

Sub

standart

Condition

Accident

Contact

With

Energy or

Subtance

Loss

People

Property

Procces

Environme

nt

Page 20: IMPLEMENTASI LOCK OUT TAG OUT UNIT DUMP TRUCK …... · unit dump truck melalui observasi langsung ke lapangan, wawancara dengan karyawan, dokumentasi dan studi kepustakaan tentang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

akan memulai dan memicu berkelanjutan faktor penyebab kecelakaan.

Kurangnya pengendalian dapat disebabkan oleh fakor :

a) Kurangnya program

b) Kurangnya standar pada perusahaan

c) Kurangnya pemenuhan terhadap standar program

2) Penyebab Dasar

Sebab dasar dianggap sebagai akar permasalahan, penyebab riil,

penyebab tidak langsung dan penyebab pendukung. Penyebab dasar

membantu menjelaskan mengapa terdapat kondisi yang kurang

standar. Sebab dasar dibagi menjadi dua, yaitu :

a) Faktor manusia (Personal Factor)

(1) Kurangnya kemampuan fisik dan mental.

(2) Kurangnya pengetahuan

(3) Kurangnya ketrampilan

(4) Stres fisik dan mental

(5) Kurangnya motivasi

b) Faktor Pekerjaan

(1) Kepemimpinan dan pengawasan kurang tepat.

(2) Engineering kurang memadai.

(3) Maintenance kurang memadai.

(4) Peralatan dan perlengkapan kurang memadai.

(5) Standar kurang memadai

(6) Pembelian Kurang memadai

Page 21: IMPLEMENTASI LOCK OUT TAG OUT UNIT DUMP TRUCK …... · unit dump truck melalui observasi langsung ke lapangan, wawancara dengan karyawan, dokumentasi dan studi kepustakaan tentang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

(7) Penyalahgunaan wewenang.

2) Penyebab langsung

Penyebab langsung dari kecelakaan adalah sesuatu yang secara

langsung menyebabkan kontak. Penyebab langsung itu berupa :

a) Tindakan tidak aman

Yaitu pelanggaran terhadap tata cara kerja yang aman yang

berpeluang akan terjadinya kecelakaan, meliputi :

(1) Menjalankan peralatan yang bukan tugasnya.

(2) Menjalankan mesin/peralatan yang melebihi kecepatan.

(3) Membuat alat tidak berfungsi.

(4) Melepas alat pengaman.

(5) Menggunakan peralatan rusak

(6) Tidak memakai APD.

(7) Muatan yang berlebihan.

(8) Mengunakan peralatan secara tidak layak.

(9) Pengangkatan yang tidak layak.

(10) Posisi kerja yang salah.

(11) Bersendau gurau.

(12) Berada dalam pengaruh obat-obatan atau alkohol.

b) Kondisi Tidak Aman

Yaitu suatu kondisi yang diluar standar yang berpeluang akan

terjadinya kecelakaan, meliputi :

(1) Pelindung atau pembatas tidak aman.

Page 22: IMPLEMENTASI LOCK OUT TAG OUT UNIT DUMP TRUCK …... · unit dump truck melalui observasi langsung ke lapangan, wawancara dengan karyawan, dokumentasi dan studi kepustakaan tentang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

(2) Alat pelindung diri tidak layak

(3) Peralatan, mesin, material rusak.

(4) Sistem peringatan tidak berfungsi.

(5) Kebersihan, tata ruang kerja tidak layak.

(6) Kondisi lingkungan mengandung debu, gas, asap atau uap

melebihi NAB.

(7) Bising.

(8) Paparan Radiasi.

(9) Temperatur yang terlalu tinggi atau rendah.

(10) Penerangan yang kurang atau berlebihan.

(11) Ventilasi yang kurang.

4. Kerugian (Loss)

Jika terjadi suatu kecelakaan maka akan mengakibatkan kerugian

terhadap manusia dan harta benda yang akan mempengaruhi kualitas dan

produksi sebagaimana pengaruhnya tehadap keselamatan, kesehatan dan

keamanan.

Kecelakaan menurut Suma’mur P.K, (1993) menyebabkan lima jenis

kerugian yaitu :

a. Kecelakaan

b. Kekacauan organisasi.

c. Keluhan dan kesedihan.

d. Kelainan dan kecatatan.

e. Kematian.

Page 23: IMPLEMENTASI LOCK OUT TAG OUT UNIT DUMP TRUCK …... · unit dump truck melalui observasi langsung ke lapangan, wawancara dengan karyawan, dokumentasi dan studi kepustakaan tentang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Biaya yang timbul sebagai akibat kecelakaan dapat digambarkan

seperti Gunung es yang kemudian sering disebut Teori Gunung Es yang

artinya biaya langsung sebagai bongkahan gunung es yang terlihat pada

permukaan laut, sedang biaya tidak langsung yaitu bongkahan gunung es

yang berada di bawah permukaan laut yang jauh lebih besar.

Gambar 3 : Teori Gunung Es

(Sumber : Frank E. Bird, 1990)

Dari kecelakaan yang ditimbulkan dapat diketahui kerugian yang

dicapai baik ekonomi maupun non ekonomi. Kerugian ekonomi dapat

berupa biaya langsung dan biaya tidak langsung.

1) Biaya Langsung meliputi :

a) Perawatan dokter

b) Biaya kompensasi

Biaya langsung

$ 1

Perawatan dokter

Biaya kompensasi atau ganti rugi

Biaya tidak langsung (biaya yang tidak

terasumsi)

$ 5 to $ 50

Kerusakan bangunan

Kerusakan perawatan

Kerusakan hasil produksi

Gangguan dan keterlambatan produksi

Biaya untuk pemenuhan aturan

Biaya peralatan untuk keadaan darurat

Biaya sewa peralatan

Waktu untuk penyelidikan

Biaya lain (biaya tidak langsung)

$ 1 to $ 3

Gaji selama tidak bekerja

Biaya penggantian/pelatihan

Overtime

Waktu untuk investigasi

Pemenuhan hasil kerja yang celaka

sewaktu bekerja, menurunya bisnis

$1

$5 HINGGA $50 BIAYA DALAM PEMBUKUAN:

KERUSAKAN PROPERTI (BIAYA YANG TAK

DIASURANSIKAN)

$1 HINGGA $3

Page 24: IMPLEMENTASI LOCK OUT TAG OUT UNIT DUMP TRUCK …... · unit dump truck melalui observasi langsung ke lapangan, wawancara dengan karyawan, dokumentasi dan studi kepustakaan tentang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

2) Biaya tidak langsung meliputi :

a) Kerusakan dan kerugian harta benda, meliputi :

(1) Kerusakan bangunan

(2) Kerusakan perkakas

(3) Kerusakan hasil produksi dan material

(4) Gangguan dan keterlambatan produksi

(5) Biaya untuk pemenuhan aturan

(6) Biaya untuk peralatan gawat darurat.

(7) Biaya sewa peralatan

(8) Waktu untuk penyelidikan

b) Biaya-biaya lain terdiri dari :

(1) Gaji selama tidak bekerja

(2) Biaya pergantian serta pelatihan.

(3) Lembur.

(4) Ekstra waktu untuk Supervisor.

(5) Penurunan hasil kerja bagi yang celaka sewaktu memulai kerja

5. Pencegahan Kecelakaan

Menurut Suma`mur P.K, (1996) kecelakaan dapat dicegah dengan

berbagai cara antara lain :

1) Peraturan Perundangan yaitu ketentuan-ketentuan yang diwajibkan

mengenai kondisi kerja.

2) Standarisasi yaitu penerapan standar-standar resmi

Page 25: IMPLEMENTASI LOCK OUT TAG OUT UNIT DUMP TRUCK …... · unit dump truck melalui observasi langsung ke lapangan, wawancara dengan karyawan, dokumentasi dan studi kepustakaan tentang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

3) Pengawasan yaitu pengawasan tentang dipatuhinya ketentuan

perundang-undangan yang diwajibkan.

4) Penelitian teknik yaitu meliputi sifat dan ciri-ciri bahan yang berbahaya

5) Riset medis yang meliputi penelitian tentang efek-efek fisiologis,

patologis, faktor lingkungan, teknologi dan keadaan-keadaan fisik yang

dapat mengakibatkan kecelakaan.

6) Penelitian psikologis yaitu penyelidikan tentang pola-pola kejiwaan

yang mengakibatkan kecelakaan.

7) Penelitian statistik untuk menetapkan jenis-jenis kecelakaan yang

terjadi, banyaknya, mengenai apa saja, dalam pekerjaan apa dan apa

sebabnya.

8) Pendidikan yaitu menyangkut pendidikan keselamatan teknik.

9) Pelatihan yaitu latihan praktek bagi tenaga kerja khususnya bagi tenaga

kerja baru.

10) Penggairahan yaitu penggunaan aneka cara penyuluhan atau pendekatan

lain untuk menumbuhkan kesadaran akan keselamatan kerja.

11) Asuransi yaitu intensif financial untuk meningkatkan pencegahan

kecelakaan.

12) Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan yang merupakan ukuran

utama efektif tidaknya penerapan keselamatan kerja.

6. Lock Out Tag Out atau Isolasi Energi

Tiap tempat kerja, peralatan/unit memerlukan perawatan.

Pemasangan, perbaikan dan perawatan mesin atau perlengkapan yang

Page 26: IMPLEMENTASI LOCK OUT TAG OUT UNIT DUMP TRUCK …... · unit dump truck melalui observasi langsung ke lapangan, wawancara dengan karyawan, dokumentasi dan studi kepustakaan tentang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

dilakukan, dapat saja membahayakan pekerja saat melaksanakan pekerjaan

tersebut. Cidera serius dapat saja disebabkan oleh mesin atau peralatan yang

hidup atau start-up secara tidak terduga, kontak dengan sirkit yang beraliran

listrik atau terlepasnya energi yang tersisa di mesin atau peralatan. Peralatan

yang sudah dimatikan dapat saja dengan ceroboh dihidupkan kembali lagi

oleh pekerja lainnya, atau peralatan yang awalnya sudah dimatikan dimana

dikontrol oleh program komputer otomatis dapat saja hidup kembali secara

otomatis dan tanpa memberikan peringatan terlebih dahulu.

Bahaya tersebut bisa kita hindari dengan menggunakan Lock Out Tag

Out (LOTO). LOTO ini dipasang atau dilakukan saat pekerja maintenance

melakukan perbaikan mesin maka berfungsi untuk menjaga mesin tersebut

tidak hidup atau start-up selama melakukan pekerjaan maintenance/repair.

a. Definisi

Sumber Energi adalah setiap sumber listrik, mekanik, hidrolik,

kimia, panas, gravitasi atau sumber energi lain.

Lock Out (penguncian) adalah proses pemasangan LOTO pada alat

pengisolasi energi sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan untuk

memastikan bahwa alat pengisolasi energi dan peralatan yang sedang

dikendalikan tidak dapat dioperasikan hingga alat LOTO itu dilepas.

Alat pengunci adalah alat yang dapat mengunci, dapat berupa

gembok dan anak kuncinya/kunci kombinasi, untuk menahan suatu alat

pengisolasi energi pada posisi aman dan mencegah pelepasan energi pada

mesin atau peralatan.

Page 27: IMPLEMENTASI LOCK OUT TAG OUT UNIT DUMP TRUCK …... · unit dump truck melalui observasi langsung ke lapangan, wawancara dengan karyawan, dokumentasi dan studi kepustakaan tentang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Label tanda bahaya adalah suatu tanda peringatan yang jelas,

berupa label dan perlengkapannya yang dapat dipasangkan dengan kuat

pada alat pengisolasi energi sehingga dapat menunjukkan bahwa alat

pengisolasi energi dan peralatan yang sedang dikendalikan tidak boleh

dioperasikan hingga label dilepas.

Pemasangan label adalah proses memasang suatu label (tanda

bahaya) ke suatu alat pengunci yang dipasang ke alat pengisolasi energi

untuk melarang orang mengoperasikan atau mengalirkan energi pada

suatu peralatan yang dirawat, dipelihara, diperbaiki atau dimodifikasi

tanpa izin (PT. Riung Mitra Lestari, 2009).

Lock Out Tag Out adalah gabungan antara penerapan metode

mekanis (pemasangan gembok) dan sistem peringatan tertulis

(pemasangan label), yang dipasang pada suatu peralatan sebagai

peringatan kepada orang lain bahwa peralatan bersumber energi

berbahaya dimaksud, sedang diisolasi dan tidak boleh dioperasikan

selama gembok dan label terpasang pada peralatan tersebut (University of

Arkansas, 2007).

Menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor Per.

04/MEN/1985 Pasal 6, “Pada Pesawat Tenaga dan Produksi yang sedang

diperbaiki tenaga penggerak harus dimatikan dan alat pengontrol harus

segera dikunci serta diberi suatu tanda larangan untuk menjalankan pada

tempat yang mudah dibaca sampai Pesawat Tenaga dan Produksi atau

alat pengaman tersebut selesai diperbaiki”.

Page 28: IMPLEMENTASI LOCK OUT TAG OUT UNIT DUMP TRUCK …... · unit dump truck melalui observasi langsung ke lapangan, wawancara dengan karyawan, dokumentasi dan studi kepustakaan tentang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Inti dari bunyi undang-undang tersebut, isolasi merupakan bagian

dari pengendalian bahaya ditempat kerja. Isolasi yang dimaksud adalah

mengisolasi sumber energi yang berbahaya sehingga dapat memberikan

perlindungan dalam pekerjaan yang menuntut suatu bagian tubuh berada

dalam posisi di mana gerakan yang tidak sengaja atau lepasnya energi

berbahaya yang tersimpan dapat menimbulkan cedera/sakit atau kerugian

lain yang tidak diinginkan.

b. Tujuan

Untuk melindungi orang yang sedang bekerja atau berada disekitar

alat dan/atau instalasi listrik atau sumber energi lain yang sedang

diperbaiki. Perlindungan itu dilakukan dengan mengisolasi energi

berbahaya atau dengan pemasangan LOTO pada sumber energi yang

dapat mencederai seseorang (PT. Riung Mitra Lestari, 2009).

1. Tujuan Umum

a) Menjelaskan secara rinci proses umum dalam mengisolasai energi

yang berbahaya dan menyediakan persyaratan khusus dalam

melaksanakan isolasi secara individu maupun kelompok.

b) Peraturan ini bertujuan untuk memberi perlindungan dalam

pekerjaan yang menuntut suatu bagian tubuh berada dalam posisi

dimana gerakan yang tidak disengaja atau lepasnya energi

berbahaya yang tersimpan dapat menimbulkan cedera atau sakit.

Page 29: IMPLEMENTASI LOCK OUT TAG OUT UNIT DUMP TRUCK …... · unit dump truck melalui observasi langsung ke lapangan, wawancara dengan karyawan, dokumentasi dan studi kepustakaan tentang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

2. Tujuan Khusus

a) Mencegah terlepasnya potensi bahaya atau energi yang tersimpan

secara tiba-tiba.

b) Menghindari pengoperasian mesin yang tidak terduga.

c) Menyebabkan terjadinya cidera pada pekerja atau

d) Menyebabkan kerusakan pada alat itu sendiri.

c. Manfaat

Program Lock Out Tag Out yang efektif dapat memberikan

beberapa manfaat, yaitu :

1. Pencegahan Kecelakaan

Tujuan utama dari Lock Out Tag Out adalah untuk memberi

perlindungan dalam pekerjaan yang menuntut suatu bagian tubuh

berada dalam posisi dimana gerakan yang tidak disengaja atau

lepasnya energi berbahaya yang tersimpan dapat menimbulkan cidera

atau sakit.

2. Komitmen Manajemen

Program Keselamatan dan kesehatan kerja yang efektif

merupakan suatu cara yang bisa ditunjukkan oleh manajemen kepada

semua karyawan atas komitmennya terhadap terciptanya kondisi kerja

yang aman, selamat dan sehat. Program Lock Out Tag Out adalah

salah satu elemen dalam program K3 yang bertujuan untuk

mewujudkan komitmen tersebut.

Page 30: IMPLEMENTASI LOCK OUT TAG OUT UNIT DUMP TRUCK …... · unit dump truck melalui observasi langsung ke lapangan, wawancara dengan karyawan, dokumentasi dan studi kepustakaan tentang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

3. Mengurangi Biaya Pengeluaran

Dengan dilaksanakannya program Lock Out Tag Out yang dapat

mencegah terjadinya suatu insiden maka hal ini secara tidak langsung

dapat mengurangi biaya penegluaran yang untuk penggantian atau

perbaikan property damage, biaya pengobatan akibat cidera akibat

kecelakaan ataupun biaya yang dikeluarkan

4. Pemenuhan Terhadap Peraturan, Kebijakan, Standart dan Prosedur

5. Reputasi Perusahaan Meningkat

d. Penggunaan dan Pelaksanaan Lock Out Tag Out

1) Unit atau alat yang dikerjakan secara pararel oleh beberapa orang

mekanik/group, dengan obyek kerja yang berbeda. Yaitu ketika

service atau pemeliharaan sedang dilakukan pada mesin atau sekitar

mesin, dimana cidera dapat terjadi akibat start up mesin yang tidak

terduga atau lepasnya energi yang masih tersimpan.

2) Unit yang dikerjakan memiliki dimensi besar atau instalasi luas,

dimana teknisi tidak terlihat.

3) Pekerjaan tidak selesai dalam sekali waktu sehingga harus ditunda dan

dilanjutkan lain waktu.

4) Ketika mesin atau peralatan baru sedang diinstall.

5) Ketika pengaman atau alat keselamatan lainnya harus dipindahkan.

e. Ruang Lingkup

Ruang Lingkup dari Lock Out Tag Out untuk service dan

perawatan alat atau unit dimana ada potensi terlepasnya energi/start up

Page 31: IMPLEMENTASI LOCK OUT TAG OUT UNIT DUMP TRUCK …... · unit dump truck melalui observasi langsung ke lapangan, wawancara dengan karyawan, dokumentasi dan studi kepustakaan tentang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

secara tidak terduga dan menciderai pekerja. Lock Out Tag Out ini tidak

berlaku pada :

1) Unit atau alat yang tidak memiliki energi tersimpan.

2) Alat yang berenergi tunggal dan cukup sekali isolasi untuk

menonaktifkannya.

f. Jenis energi yang wajib diisolasi

1) Elektrikal

Energi listrik di anggap berbahaya bila arus listrik dapat

menimbulkan cedera dengan cara melewati tubuh. Energi listrik dapat

berbentuk :

a) Sirkuit hidup

b) Arus residu

Klasifikasi energi listrik :

a) Tegangan tinggi (lebih dari 650 V)

b) Tegangan rendah (tidak lebih dari 650 V)

c) Tegangan sangat rendah (tidak lebih dari 32 V)

2) Panas

Energi panas ini dapat berbahaya bila melampaui kemampuan

tubuh untuk menahan temperatur itu. Energi panas bisa berbentuk

temperatur panas atau dingin.

Page 32: IMPLEMENTASI LOCK OUT TAG OUT UNIT DUMP TRUCK …... · unit dump truck melalui observasi langsung ke lapangan, wawancara dengan karyawan, dokumentasi dan studi kepustakaan tentang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

3) Bahan kimia

Bahan kimia dianggap berbahaya bila berisi bahan bahan yang

dapat menimbulkan cedera atau penyakit melalui kontak dengan cara

dihirup, diserap atau dicerna.

Klasifikasi :

a) Korosif

b) Mudah terbakar

c) Beracun

d) Oksidasi

e) Mudah meledak

4) Radiasi

Radiasi atau sumber Radioaktif dianggap berbahaya bila secara

spontan mengeluarkan energi dalam jumlah cukup banyak untuk

menimbulkan perubahan terhadap struktur molekul tubuh yang

merusak organ-organ.

Klasifikasi :

a) Ionisasi

b) Non Ionisasi

5) Mekanikal

Energi mekanis dianggap berbahaya bila energinya cukup besar

untuk menimbulkan cedera fisik pada orang.

Klasifikasi :

a) Gravitasi (karena posisi)

Page 33: IMPLEMENTASI LOCK OUT TAG OUT UNIT DUMP TRUCK …... · unit dump truck melalui observasi langsung ke lapangan, wawancara dengan karyawan, dokumentasi dan studi kepustakaan tentang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

b) Tersimpan/Potensial

c) Hidrolik

d) Pneumatik

g. Jenis LOTO

1. LOTO Perorangan

Tipe LOTO ini semua individu yang terlibat memasang gembok

dan labelnya sendiri pada pengisolasian listrik dan atau mekanis.

2. LOTO Group

Tipe LOTO ini melibatkan kelompok besar pekerja yang

diwakili oleh crew leader atau crew foreman dan penggunaan gembok

dan label wakil-wakil pekerja tersebut.

h. Peralatan

Adapun jenis Lock dan Tag yang digunakan adalah sebagai berikut :

1) Jenis Lock & penggunaanya

a) Master Series Lock/Penguncian Kelompok

Master Series Lock digunakan di mana isolasi dilakukan oleh

lebih dari dari satu orang dan pekerjaan akan berlangsung lebih dari

satu shift. Isolation Officer harus menjadi orang pertama yang

memasang Master Series Lock dan orang yang terakhir melepasnya

setelah tugas selesai dilakukan.

Kunci-kunci untuk Master Series Lock hanya boleh dipegang

oleh para Isolation Officer yang ditugaskan untuk instalasi atau alat

Page 34: IMPLEMENTASI LOCK OUT TAG OUT UNIT DUMP TRUCK …... · unit dump truck melalui observasi langsung ke lapangan, wawancara dengan karyawan, dokumentasi dan studi kepustakaan tentang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

itu karena lock tetap terpasang pada instalasi atau alat pada waktu

penyerahan tugas kepada shift berikutnya.

Gembok atau Lock berisi Informasi :

a. Nama dan karyawan pemilik gembok

b. Departemen karyawan pemilik gembok

c. Kode warna gembok :

Warna kuning untuk “Perhatian”

Warna merah untuk “Bahaya”

Warna oranye untuk “Peringatan”

Warna orange-flourescent atau oranye-merah untuk “Bahaya

Biologi”

[Standar OSHA (Occupational Safety & Health Administration)

1.910,145 (f) “Kode Warna Yang Direkomendasikan”]

2) Jenis Tag & penggunaanya

a) Personal Danger Tag/Label Bahaya Perorangan

(1) Apa tujuan Personal Danger Tag ?

Tujuan pemasangan Personal Danger Tag dimaksudkan

untuk memberi informasi kepada personil bahwa orang yang

namanya tertulis pada Personal Danger Tag sedang melakukan

melakukan pekerjaan yang mewajibkan titik isolasi (dimana Tag

itu dipasang) tetap terisolasi.

Page 35: IMPLEMENTASI LOCK OUT TAG OUT UNIT DUMP TRUCK …... · unit dump truck melalui observasi langsung ke lapangan, wawancara dengan karyawan, dokumentasi dan studi kepustakaan tentang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

(2) Siapa yang menggunakan Personal Danger Tag ?

Orang yang berhak memasang Personal Danger Tag

adalah semua personil yang bermaksud melakukan pekerjaan

yang mewajibkan isolasi. Personil yang menggunakan Personal

Danger Tag harus terlatih dan kompeten sebagai seorang

Personal Lock Holder.

(3) Dimana Personal Danger Tag dipasang ?

Lokasi pemasangan Personal Danger Tag hanya boleh

dipasang pada titik isolasi utama.

(4) Bagaimana Personal Danger Tag dipasang ?

Personal Danger Tag digunakan bersamaan dengan

Personal Lock. Maka Personal Lock harus dipasang pada

peralatan isolasi dan di tempatkan pada titik isolasi utama.

Personal Danger Tag hanya dipasang dan di lepas oleh orang

yang namanya tertulis di tag itu.

Pelepasan Personal Danger Tag dapat dilakukan apabila

pekerjaan telah selesai dilaksanakan dan semua orang telah

meninggalkan daerah kerja, atau bila orang ditransfer ke

pekerjaan yang lain, serta pada pergantian shift.

Personal Danger Tag berisi informasi :

1. Foto Pemilik Label

2. Nama Pemilik Label

3. NRP Pemilik Label

Page 36: IMPLEMENTASI LOCK OUT TAG OUT UNIT DUMP TRUCK …... · unit dump truck melalui observasi langsung ke lapangan, wawancara dengan karyawan, dokumentasi dan studi kepustakaan tentang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

4. Occupation/Jabatan

5. Jobsite/Lokasi Kerja Pemilik Label

6. Nomor Label

i. Pelaksanaan/prosedur Lock Out Tag Out

Prosedur Lock Out Tag Out (LOTO) merupakan serangkaian

langkah umum ditetapkan sebagai pendekatan yang konsisten untuk

melakukan isolasi & lockout sumber sumber energi yang berbahaya

yang berhubungan dengan instalasi dan alat.

Setiap kali prosedur kerja aman untuk isolasi disusun atau ditinjau

ulang, langkah umum isolasi lockout harus digunakan sebagai dasar

untuk memastikan bahwa syarat syarat keselamatan diterapkan dengan

urutan logis.

Semua personil yang diminta untuk melakukan isolasi dan lockout

pada instalasi dan alat, kecuali disebutkan langkah-langkah khusus dalam

prosedur kerja aman untuk mengisolasi sebuah instalasi/alat.

1) Tujuan Langkah Dasar Mengisolasi Dan Mengunci

Rangkaian tahapan secara umum yang dibuat untuk memberikan

pengenalan mengenai pelaksanaan isolasi dan penggembokan sumber

energi berbahaya yang berhubungan dengan plant, peralatan dan unit

alat-alat berat. Proses ini dikenal dengan istilah dua belas langkah

aman mengisolasi dan mengunci.

2) Kapan Langkah Dasar Untuk Isolasi Dan Penggembokan Digunakan ?

a) Setiap saat melakukan isolasi dan pembukaan isolasi

Page 37: IMPLEMENTASI LOCK OUT TAG OUT UNIT DUMP TRUCK …... · unit dump truck melalui observasi langsung ke lapangan, wawancara dengan karyawan, dokumentasi dan studi kepustakaan tentang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

b) Setiap saat prosedur kerja aman untuk mengisolasi sedang dibuat

atau diriview, langkah dasar mengisolasi dan mengunci harus

digunakan sesuai dengan tahapannya untuk memastikan tindakan

dilakukan dengan aman

3) Siapa Yang Menggunakan Langkah Dasar Untuk Mengisolasi Dan

Mengunci ?

Semua personil yang diperlukan untuk melaksanakan isolasi dan

penggembokan pada semua alat berat/bergerak, Fixed Plant &

peralatan harus mengikuti Langkah Dasar ini.

4) Langkah Dasar Untuk Mengisolasi Dan Mengunci :

Langkah 1

Mengidentifikasi Sumber-sumber Energi

a) Mengidentifikasi semua sumber energi berbahaya yang utama dan

memastikan titik-titik isolasinya. Seperti : Switch, Circuit Braker,

Field isolator Valve, dsb.

b) Mengidentifikasi setiap hubungan unit atau peralatan yang dapat

menimbulkan bahaya. Isolasi hanya bisa dilakukan dengan

mengisolasi fixed plant atau peralatan dari semua sumber energi.

c) Menentukan tipe isolasi yang diperlukan (individu atau kelompok).

d) Jika ada kemungkinan pengecekan terhadap skema gambar, survey

terhadap pekerjaan yang besar maka isolasi harus dilakukan secara

keseluruhan pada isolatornya.

Page 38: IMPLEMENTASI LOCK OUT TAG OUT UNIT DUMP TRUCK …... · unit dump truck melalui observasi langsung ke lapangan, wawancara dengan karyawan, dokumentasi dan studi kepustakaan tentang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Langkah 2

Menginformasikan kepada pihak-pihak terkait

a) Memberitahukan semua personil yang terlibat pengisolasian untuk

memastikan tidak terjadi masalah keselamatan masalah operasional

b) Jika diperlukan, berikan informasi mengenai pekerjaan yang

berhubungan dengan semua alat berat/bergerak, Fixed Plant atau

peralatan yang harus diisolasi tersebut dilakukan dengan aman dan

mesin-mesin harus ditinggalkan dalam posisi yang aman.

c) Jika ada kemungkinan pengecekan terhadap skema gambar, survey

terhadap pekerjaan yang besar maka isolasi harus dilakukan secara

keseluruhan pada isolatornya.

Langkah 3

Mengisolasi dan Mengamankan Energi (titik isolasi khusus)

a) Mengisolasi isolator primary dengan cara yang benar. Termasuk

pengosongan beban terlebih dahulu.

b) Mengisolasi atau mengamankan semua sumber energi secondary.

Termasuk menutup tekanan hidrolik atau pneumatik yang

tersimpan. Termasuk penahan ban, penumpu berdiri, dll.

c) Pada saat pekerjaan isolasi melibatkan lebih dari 3 orang, maka

prosedur isolasi kelompok harus digunakan dalam situasi yang

melibatkan pengisolasian plant tetap atau peralatan.

Page 39: IMPLEMENTASI LOCK OUT TAG OUT UNIT DUMP TRUCK …... · unit dump truck melalui observasi langsung ke lapangan, wawancara dengan karyawan, dokumentasi dan studi kepustakaan tentang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Jangan menggunakan peralatan yang tidak diizinkan untuk

isolasi seperti peralatan control circuit, tombol stop darurat, dan

switch kabel tarikan conveyor.

Untuk mengisolasi peralatan berat, gembok perorangan pada

petugas isolasi akan dilengkapi dengan gembok utama. Jika pada

kapan saja petugas isolasi diperlukan untuk mencabut gembok

perorangan mereka, maka petugas isolasi akan menginstruksikan

kepada semua personil untuk mencabut gembok mereka. Untuk

memulai pekerjaan kembali maka isolasi harus diulangi dari langkah 1

setiap saat. Contoh : pergantian shift, petugas isolasi yang ditugaskan

dengan pekerjaan baru, dsb.

Langkah 4

Menguji Isolasi (Potensi Nol)

a) Semua pengisolasian energi berbahaya harus diuji untuk

memastikan mereka diawasi (potensi energi nol). Memastikan

pengujian peralatan dalam kondisi kerja yang baik

b) Mencoba isolasi yang efektif dengan :

1) Pemeriksaan adanya tegangan untuk isolasi listrik

2) Mencoba menghidupkan peralatan contoh : Alat bergerak jika

aman untuk dilakukan

3) Memeriksa semua energi yang disimpan telah diamankan,

misalnya : chocking (menarik tuas), purging (pembersihan area),

Page 40: IMPLEMENTASI LOCK OUT TAG OUT UNIT DUMP TRUCK …... · unit dump truck melalui observasi langsung ke lapangan, wawancara dengan karyawan, dokumentasi dan studi kepustakaan tentang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

bleeding off pressure (mengeluarkan tekanan), barricading

(barikade/penghalang), dsb.

Langkah 5

Memasang Gembok dan tag yang sesuai (kotak gembok, perlengkapan

isolasi kombinasi)

a) Gembok Perorangan dan tag setiap individu harus dipasang pada

titik-titik isolasi yang telah ditentukan atau perlengkapan gembok

ganda untuk alat berat/ bergerak atau pada kotak gembok pada saat

mengisolasi plant/ peralatan.

b) Untuk kasus isolasi kelompok :

1) Gembok dan tag isolasi dipasang pada setiap titik isolasi yang

sesuai.

2) Petugas isolasi akan memasang gembok yang telah digunakan di

kotak gembok dan mengamankan kotak gembok dengan sebuah

gembok utama, tag isolasi dan tag bahaya perorangan.

3) Semua anggota kelompok kerja akan meletakan tag bahaya

perorangan mereka dan gemboknya ke kotak gembok/peralatan

Langkah 6

Memulai pekerjaan

a) Melaksanakan pekerjaan perawatan yang diminta, memperbaiki

atau memasang.

b) Mengawasi daerah kerja yang memiliki bahaya baru/tambahan

Page 41: IMPLEMENTASI LOCK OUT TAG OUT UNIT DUMP TRUCK …... · unit dump truck melalui observasi langsung ke lapangan, wawancara dengan karyawan, dokumentasi dan studi kepustakaan tentang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Langkah 7

Menyelesaikan Pekerjaan

Memastikan semua pekerjaan telah diselesaikan dengan

sempurna.

Langkah 8

Memeriksa Daerah Pekerjaan

a) Memeriksa kembali semua pekerjaan yang telah dilakukan untuk

memastikan daerah kerja dalam keadaan aman misal : pengaman

dan penutup telah dipasang.

b) Semua alat peralatan dan material telah dipindahkan dari daerah

kerja

Langkah 9

Membersihkan Daerah pekerjaan

Memeriksa kembali semua pekerjaan yang telah dilakukan dan

memastikan semua personil berada dalam posisi aman dari peralatan.

Langkah 10

Melepas gembok & tag yang sesuai

a) Masing-masing pemegang gembok perorangan harus mencabut

gembok perorangan mereka dari kotak penggembokan atau

peralatan gembok.

b) Pengunjung hanya dapat mencabut gembok pengunjung mereka di

bawah pengawasan langsung dari seorang petugas isolasi.

Page 42: IMPLEMENTASI LOCK OUT TAG OUT UNIT DUMP TRUCK …... · unit dump truck melalui observasi langsung ke lapangan, wawancara dengan karyawan, dokumentasi dan studi kepustakaan tentang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Langkah 11

Mengembalikan Energi

a) Memberikan informasi kepada semua pihak yang terkait bahwa

pengisian/pemasangan energi akan dilakukan kembali dan dapat

menjadi perhatian.

b) Petugas isolasi akan memastikan semua gembok perorangan telah

dilepas dari kotak gembok, melepas gembok seri utama, mencari

kunci gembok tersebut dan melepas semua gembok isolasi dari

titik-titik isolasi tertentu.

c) Membuka pengisolasian dan mengembalikan energi pada unit dan

peralatan.

d) Memindahkan gembok dan kunci ke kotak gembok dan

menghitung semua gembok yang telah dikembalikan.

e) Mengunci kotak gembok dengan menggunakan gembok utama.

Untuk kasus peralatan berat bergerak petugas isolasi adalah

orang terakhir yang mencabut gembok perorangan mereka.

Langkah 12

Memeriksa pengoperasian alat yang dioperasikan

a) Menguji peralatan/unit untuk memastikan pekerjaan yang telah

dilakukan berhasil dan unit/peralatan beroperasi secara normal.

b) Memberitahukan pada orang yang terkait bahwa unit atau peralatan

telah diperbaiki dan beroperasi kembali.

Page 43: IMPLEMENTASI LOCK OUT TAG OUT UNIT DUMP TRUCK …... · unit dump truck melalui observasi langsung ke lapangan, wawancara dengan karyawan, dokumentasi dan studi kepustakaan tentang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

c) Serah terima unit/peralatan setelah perbaikan (maintenance plant)

usulan dari isolator.

Page 44: IMPLEMENTASI LOCK OUT TAG OUT UNIT DUMP TRUCK …... · unit dump truck melalui observasi langsung ke lapangan, wawancara dengan karyawan, dokumentasi dan studi kepustakaan tentang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

B. Kerangka Pemikiran

Ya Tidak

Gambar 4 : Kerangka Pemikiran

Perawatan dan Perbaikan

Unit Dump Truck

Sumber Energi Berbahaya

Profit

Penerapan

Lock Out Tag Out

Kerugian

Sumber Energi

Berbahaya Terkendali

Kecelakaan Kerja

Sumber Energi

Berbahaya Tidak

Terkendali

Pekerjaan Aman

Page 45: IMPLEMENTASI LOCK OUT TAG OUT UNIT DUMP TRUCK …... · unit dump truck melalui observasi langsung ke lapangan, wawancara dengan karyawan, dokumentasi dan studi kepustakaan tentang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah deskriptif.

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang memberikan gambaran secara jelas

berdasarkan oleh suatu fakta dan data yang ada yang dipergunakan untuk

penulisan laporan.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di PT. Riung Mitra Lestari jobsite Melak

Kampung Muara Lawa, Kecamatan Muara Lawa, Kabupaten Kutai Barat,

Kalimantan Timur.

C. Objek dan Ruang Lingkup Penelitian

1. Objek penelitian ini berupa :

a. Sumber energi berbahaya dump truck pada saat maintenance&repair.

b. Golden Rules/peraturan perusahaan.

c. Langkah mengisolasi dan mengunci

d. perlengkapan lock out tag out.

e. Pelaksana lock out tag out.

Page 46: IMPLEMENTASI LOCK OUT TAG OUT UNIT DUMP TRUCK …... · unit dump truck melalui observasi langsung ke lapangan, wawancara dengan karyawan, dokumentasi dan studi kepustakaan tentang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

2. Ruang lingkup penelitian :

Ruang lingkup penelitian ini adalah pelaksanaan lock out tag out unit

dump truck area workshop sebagai upaya pencegahan kecelakaan kerja di

PT. Riung Mitra Lestari jobsite Melak, Kalimantan Timur.

D. Sumber Data

Dalam melaksanakan penelitian, penulis menggunakan data-data

sebagai berikut :

1. Data Primer

Data primer diperoleh dengan melakukan observasi secara langsung

dan juga melakukan wawancara dengan cara tanya jawab atau dialog dengan

karyawan dan dengan pihak-pihak yang berkaitan dengan penelitian ini.

2. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari data-data dan dokumen perusahaan serta

literatur lain sebagai sumber data dan melalui studi kepustakaan di

perpustakaan Diploma III Hiperkes dan Keselamatan Kerja Universitas

Sebelas Maret yang berhubungan dengan Lock Out Tag Out.

E. Teknik Pengumpulan Data

Sesuai dengan jenis penelitian yang bersifat deskriptif, maka penulis

mencari dan mengumpulkan data yang diperoleh dari :

Page 47: IMPLEMENTASI LOCK OUT TAG OUT UNIT DUMP TRUCK …... · unit dump truck melalui observasi langsung ke lapangan, wawancara dengan karyawan, dokumentasi dan studi kepustakaan tentang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

1. Observasi Lapangan

Melakukan pengamatan secara langsung terhadap petugas yang

melakukan prosedur lock out tag out unit dump truck di lapangan.

2. Wawancara

Melakukan wawancara dengan cara tanya jawab atau dialog dengan

pihak yang terkait mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan lock

out tag out unit dump truck.

3. Dokumentasi

Dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data dan mempelajari

dokumen-dokumen ataupun catatan perusahaan yang berhubungan dengan

lock out tag out unit dump truck.

4. Studi Kepustakaan

Dengan mempelajari referensi-referensi seperti laporan-laporan yang

sudah ada, dokumen-dokumen dari perusahaan, dan buku-buku kepustakaan

yang memiliki hubungan dengan lock out tag out unit dump truck.

F. Pelaksanaan Penelitian

Magang atau praktek kerja lapangan di PT. Riung Mitra Lestari jobsite

Melak, Kalimantan Timur dilaksanakan pada tanggal 15 Februari 2012 sampai

dengan 30 April 2012.

Page 48: IMPLEMENTASI LOCK OUT TAG OUT UNIT DUMP TRUCK …... · unit dump truck melalui observasi langsung ke lapangan, wawancara dengan karyawan, dokumentasi dan studi kepustakaan tentang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

G. Analisa Data

Hasil data yang didapatkan dari penelitian mengenai implementasi lock

out tag out unit dump truck area workshop sebagai upaya pencegahan

kecelakaan kerja yang selanjutnya dibandingkan dengan peraturan

perundangan. Peraturan Perundangan yang dimaksud adalah Permenaker No.

Per.05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan

Kerja.

Page 49: IMPLEMENTASI LOCK OUT TAG OUT UNIT DUMP TRUCK …... · unit dump truck melalui observasi langsung ke lapangan, wawancara dengan karyawan, dokumentasi dan studi kepustakaan tentang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

PT. Riung Mitra Lestari merupakan perusahaan swasta yang bergerak di

bidang kontraktor pertambangan dengan produk yang dihasilkan adalah batu

bara yang dalam proses produksinya membutuhkan tenaga mesin disamping

tenaga kerja. Dalam menunjang keberlangsungan proses produksinya,

perusahaan melakukan pemeliharaan dan perawatan pada alat-alat berat supaya

alat berat selalu dalam keadaan siaga siap pakai. Pekerjaan

pemeliharaan/perawatan unit alat-alat berat dilakukan di workshop dan

dibutuhkan petugas maintenance/mekanik terlatih dimana pekerjaan

perbaikan/perawatan berpotensi terjadi kecelakaan yang bisa mencederai

semua orang terutama petugas maintenance/mekanik dikarenakan pada unit

alat-alat berat terutama dump truck/truk produksi terdapat sumber energi

berbahaya.

1. Jenis Sumber Energi Berbahaya pada Dump Truck

a. Energi Gravitasi

Energi mekanis dianggap berbahaya bila energinya cukup besar

untuk menimbulkan cedera fisik pada orang. Bagian/sumber energi

yang harus dilakukan upaya pengendalian adalah :

Page 50: IMPLEMENTASI LOCK OUT TAG OUT UNIT DUMP TRUCK …... · unit dump truck melalui observasi langsung ke lapangan, wawancara dengan karyawan, dokumentasi dan studi kepustakaan tentang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

1) Parking Brake

Parking Brake diaktifkan untuk mencegah dump truck

bergerak berpindah sendiri dikarenakan medan yang kurang rata

atau landai.

2) Pengganjalan ban

Pengganjalan ban dilakukan untuk mencegah dump truck

tergelincir atau bergerak berpindah ketika rem parkir tidak

berfungsi sesuai semestinya dikarenakan kondisi medan yang

landai atau tidak rata, sehingga dapat mencederai mekanik saat

melakukan maintenance atau repair.

3) Dump body

a) Tail Gate terkunci dengan pengaman rantai

Tail gate dipasang pada bagian belakang dump body,

sebagai pintu yang akan tertutup saat posisi dump body seating

(duduk pada chasis) sehingga material muatan tidak tumpah,

sedangkan saat posisi dumping, tail gate akan terbuka dengan

mekanisme tarikan rantai yang dipasang pada kedua sisi arm

mounting. Penguncian bertujuan untuk mengamankan tail gate

tidak terbuka yang dapat mencedarai orang yang sedang

melakukan perbaikan.

b) Safety dump pin/hoist stand

Safety dump yang dipasang saat dump body diposisikan

raise/naik dan melakukan aktivitas repair atau maintenance

Page 51: IMPLEMENTASI LOCK OUT TAG OUT UNIT DUMP TRUCK …... · unit dump truck melalui observasi langsung ke lapangan, wawancara dengan karyawan, dokumentasi dan studi kepustakaan tentang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

pada chasis atau komponen yang berada dibawah dump body,

sehingga mencegah bahaya terjepit, karena dump body turun

dengan sendirinya atau terjadi kesalahan prosedur repair.

4) Melakukan demarkasi/memasang safety line atau safety line di

areal maintenance/repair.

Tujuan dilakukan pemasangan demarkasi/safety line atau

safety cone adalah agar orang lain yang tidak berkepentingan tidak

memasuki atau mendekati dump truck yang sedang dilakukan

perawatan atau perbaikan sehingga orang lain tidak

mengoperasikan unit tersebut.

b. Energi Elektrikal

Energi listrik dianggap berbahaya bila arus listrik dapat

menimbulkan cedera dengan cara melewati tubuh.

Bagian-bagian yang harus dilakukan pengamanan :

1) Saklar Utama/Lock Out Switch

Saklar utama/Lock Out Switch adalah sebuah perangkat yang

digunakan untuk memutuskan jaringan listrik yang terdapat pada

dump truck, atau untuk menghubungkannya. Saklar utama/Lock Out

switch sangat berperan untuk menjaga keamanan jaringan listrik

karena mencegah komponen kelistrikan yang lain tidak aktif atau

menyala sendiri saat dilakukan perawatan/perbaikan walaupun mesin

telah dimatikan sehingga tidak mencederai petugas

maintenance/mekanik.

Page 52: IMPLEMENTASI LOCK OUT TAG OUT UNIT DUMP TRUCK …... · unit dump truck melalui observasi langsung ke lapangan, wawancara dengan karyawan, dokumentasi dan studi kepustakaan tentang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

2) Battery

Battery atau sering disebut aki, adalah salah satu komponen

utama dalam setiap kendaraan bermotor, baik mobil atau motor,

semua memerlukan aki untuk dapat menghidupkan mesin mobil

(mencatu arus pada dinamo starter kendaraan). Aki mampu mengubah

tenaga kimia menjadi tenaga listrik.

c. Energi Panas

Energi panas ini dapat berbahaya bila melampaui kemampuan

tubuh untuk menahan temperatur itu. Energi panas bisa berbentuk

temperatur panas atau dingin. Energi panas yang tersimpan pada dump

truck adalah :

1) Exhaust Manifold

Exhaust manifold atau exhaust header, adalah komponen pipa

bercabang yang mengalirkan/dilalui gas buang dari beberapa ruang

bakar/silinder, dihimpun menjadi satu pipa dan dikeluarkan ke udara

melalui exhaust muffler. Karena dilalui gas hasil pembakaran maka

komponen ini menjadi sangat panas.

2) Exhaust muffler

Exhaust muffler disebut juga peredam suara, yaitu pipa untuk

mengalirkan gas hasil pembakaran dari exhaust manifold keluar ke

udara bebas. Pada komponen tersebut telah terpasang alat pengaman

berupa plat safety guarding/cover yang menutupi komponen tersebut

Page 53: IMPLEMENTASI LOCK OUT TAG OUT UNIT DUMP TRUCK …... · unit dump truck melalui observasi langsung ke lapangan, wawancara dengan karyawan, dokumentasi dan studi kepustakaan tentang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

dan mencegah petugas maintenance/mekanik atau secara tidak sengaja

mekanik menyentuh komponen tersebut ketika masih panas.

3) Turbochargher

Turbocharger adalah sebuah komponen yang berfungsi untuk

meningkatkan pasokan udara yang dibutuhkan oleh mesin dalam

proses peningkatan tekanan pembakaran untuk meningkatkan

tenaga/daya mesin.

Karena perangkat turbocharger terhubung dengan saluran gas

buang (exhaust muffler) yang merupakan sumber panas, komponen ini

juga menyimpan energi panas.

4) Radiator

Radiator adalah suatu bagian atau komponen dari sistem

pendinginan yang menggunakan sistem pendinginan air, karena itu

fungsi radiator adalah mendinginkan mesin. Radiator digunakan pada

mesin-mesin produksi atau mesin mesin lainnya yang bekerja dalam

kondisi kerja berat atau lama memerlukan pendingin ekstra.

Komponen radiator ini menyimpan energi panas untuk dibuang ke

udara sekitar.

d. Energi Tekanan

1) Tangki Penyimpan Udara

Tangki penyimpan udara merupakan tempat untuk menyimpan

udara bertekanan yang akan digunakan oleh sistem pengereman.

Sistem pengereman ini pada unit dump truck menggunakan rem udara.

Page 54: IMPLEMENTASI LOCK OUT TAG OUT UNIT DUMP TRUCK …... · unit dump truck melalui observasi langsung ke lapangan, wawancara dengan karyawan, dokumentasi dan studi kepustakaan tentang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Rem udara pada memiliki prinsip kerja udara bertekanan dikumpulkan

dalam tangki penyimpan udara. Cara kerja yang dilakukan adalah

dengan mengosongkan tangki udara yang bertujuan menghilangkan

tekanan udara yang ada di dalam tangki penyimpan udara, sehingga

sistem pengereman bekerja.

2) Tangki Hidrolik

Dump Truck adalah truk yang digunakan untuk mengangkut

(membawa dan memindahkan) material dari satu lokasi ke lokasi

lainnya. Terdapat bak khusus sebagai tempat menampung material

yang diangkut yang disebut dengan dump body. Truk dapat dengan

mudah menumpahkan material dengan cara mengangkat dump body

yang diatur melalui sistem hidrolik. Sistem hidrolik menyuplai

fluida/oli ke sistem hidrolik dump body

Tangki hidrolik sebagai bagian dari sistem hidrolik yaitu wadah

fluida/oli baik yang akan menuju suatu sistem hidrolik maupun yang

meninggalkan sistem hidrolik kembali ke tangki hidrolik.

Dalam upaya pencegahan terhadap timbulnya risiko kecelakaan pada

pekerjaan maka PT. Riung Mitra Lestari menerapkan upaya pengendalian

bahaya dan risiko kecelakaan kerja sebagai bentuk komitmen perusahaan

dalam upaya pencegahan kecelakaan kerja dengan cara :

a. Engineering Control

1) Pemeliharaan/perawatan mesin produksi

Page 55: IMPLEMENTASI LOCK OUT TAG OUT UNIT DUMP TRUCK …... · unit dump truck melalui observasi langsung ke lapangan, wawancara dengan karyawan, dokumentasi dan studi kepustakaan tentang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

2) Melakukan pengisolasian pada sumber-sumber potensi bahaya yaitu

dengan menerapkan prosedur lock out tag out agar dapat menjaga

keselamatan karyawan, alat-alat milik perusahaan, dan mencegah

timbulnya kecelakaan kecelakaan selama melaksanakan pekerjaan

perawatan/perbaikan.

b. Administrative Control

1) Menentukan shift kerja.

2) Membuat Standar Operating Procedure (SOP).

3) Membuat Job Safety Analysis (JSA).

4) Penerapan ijin kerja.

5) Membuat instruksi kerja/petunjuk kerja khusus.

6) Mengadakan pelatihan bagi karyawan.

c. Alat Pelindung Diri (APD)

PT. Riung Mitra Lestari menyediakan Alat Pelindung Diri (APD)

secara cuma-cuma kepada karyawannya. Hal ini untuk mencegah terjadinya

kecelakaan kerja. Pemberian APD ini diberikan kepada semua orang yang

berkaitan dengan pekerjaan yang ada di PT. Riung Mitra Lestari.

Pengeluaran APD di bawah tanggung jawab departemen Health Safety

Environment (HSE).

Penerapan Lock Out Tag Out sebagai upaya pencegahan terhadap

kecelakaan kerja dimana dalam melaksanakan lock out tag out/isolasi energi

terdapat prosedur lock out tag out/isolasi. PT. Riung Mitra Lestari

memberlakukan lock out tag out untuk melindungi orang yang sedang

Page 56: IMPLEMENTASI LOCK OUT TAG OUT UNIT DUMP TRUCK …... · unit dump truck melalui observasi langsung ke lapangan, wawancara dengan karyawan, dokumentasi dan studi kepustakaan tentang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

bekerja atau berada disekitar alat dan/atau instalasi listrik atau sumber

energi lain yang sedang diperbaiki. Perlindungan itu dilakukan dengan

mengisolasi energi berbahaya atau dengan pemasangan LOTO pada sumber

energi yang dapat mencederai seseorang serta memungkinkan terlaksananya

pekerjaan yang aman dan terbebas dari energi berbahaya akibat pekerjaan

tersebut.

Lock Out Tag Out hanya dilakukan pada saat perbaikan dan perawatan

alat atau unit dimana ada potensi terlepasnya energi/start up secara tidak

terduga dan menciderai pekerja. Lock Out Tag Out ini tidak berlaku pada :

1) Unit atau alat yang tidak memiliki energi tersimpan.

2) Alat yang berenergi tunggal dan cukup sekali isolasi untuk

menonaktifkannya.

2. Dasar Lock Out Tag Out

Golden Rules merupakan bentuk peraturan untuk pekerja, mitra kerja,

maupun tamu pada saat berada di area tambang PT. Riung Mitra Lestari,

guna terciptanya kondisi aman dan nyaman. Di dalam isi Golden Rules

tercantum peraturan yang mendasari dilaksanakannya lock out tag out.

Adapun isi dari Golden Rules, yaitu :

a. Aturan Umum

1) Dengan sengaja merusak rambu lalu lintas, peringatan, dan rambu

lainnya di Lingkungan Perusahaan.

2) Melanggar rambu lalu lintas atau rambu lainnya selain yang sudah

diatur secara khusus.

Page 57: IMPLEMENTASI LOCK OUT TAG OUT UNIT DUMP TRUCK …... · unit dump truck melalui observasi langsung ke lapangan, wawancara dengan karyawan, dokumentasi dan studi kepustakaan tentang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

3) Menggunakan tools/peralatan (power tolls, sling/rantai,

hook/shackle, stand, tangga/perancah, peralatan listrik, alat las,

hammer) tidak layak, serta tools/peralatan yang dimodifikasi atau

buatan sendiri yang belum disetujui.

4) Tidak memiliki Surat Ijin Kerja (Work Permit) untuk pekerjaan

yang mewajibkannya (Ijin Kerja dengan Panas, Gangguan Tanah,

Bekerja di dekat atau di atas air, Bekerja dengan listrik lebih dari

380 volt, Bekerja di Ketinggian lebih dari 5 m dan Bekerja di ruang

Tebatas).

5) Merokok atau menyalakan api terbuka pada area fuel tank, gudang

bahan peledak, area peledakan aktif, kendaraan angkutan bahan

bakar/peledak, gudang tabung gas, dan gudang bahan kimia lainnya

yang mudah terbakar atau meledak.

6) Melanggar SOP (Standard Operating Procedure) Blasting yaitu

melanggar jarak aman evakuasi, lalai dalam mengisolasi area batas

aman peledakan, menerobos Blocker, melakukan atau

memerintahkan orang untuk melakukan kegiatan blasting tanpa

lisensi, lalai dalam melakukan pemeriksaan hasil peledakan

sehingga bahan peledak/detonator yang tidak meledak tertinggal di

tanah.

Page 58: IMPLEMENTASI LOCK OUT TAG OUT UNIT DUMP TRUCK …... · unit dump truck melalui observasi langsung ke lapangan, wawancara dengan karyawan, dokumentasi dan studi kepustakaan tentang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

b. Aturan Alat Pelindung Diri

7) Tidak memakai Alat Pelindung Diri (APD) dan peralatan

keselamatan yang telah ditentukan kecuali yang sudah diatur

khusus.

8) Tidak memakai Alat Pelindung Diri (APD) dan peralatan

keselamatan yang telah ditentukan saat bekerja, jenis APD tersebut

yaitu : jaket pelampung pada saat di dekat atau di atas air, Full

Body Harness di ketinggian lebih dari 5 m.

c. Aturan Alat Pengangkatan dan Penyangga Beban

9) Melanggar prosedur pengangkatan (lifting) dan penyanggan beban

yaitu : tidak ada Rigger dalam aktivitas pengangkatan,

menggunakan alat angkat yang tidak sesuai, tidak mengisolasi

lokasi yang terdapat aktivitas pengangkatan dan penyanggan,

menggunakan penyangga beban yang tidak sesuai dengan SWL

(Safe Working Load) nya.

d. Aturan Pengoperasian Peralatan

10) Tidak menjalankan prosedur P2H/Pre-use check untuk unit

sarana/alat produksi dan peralatan lain dengan benar yang

mengharuskan pelaksanaan P2H sebelum

mengendarai/mengopersikan unit/peralatan tersebut.

11) Menumpang/membawa penumpang di alat produksi dan alat

support (kecuali dalam rangka training, ground test, inspeksi,

observasi, audit).

Page 59: IMPLEMENTASI LOCK OUT TAG OUT UNIT DUMP TRUCK …... · unit dump truck melalui observasi langsung ke lapangan, wawancara dengan karyawan, dokumentasi dan studi kepustakaan tentang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

12) Menumpang/membawa penumpang melebihi kapasitas tempat

duduk/seat belt.

13) Tidak melaporkan ke atasan terhadap kondisi fisiknya dalam

keadaan fatigue (lelah/mengantuk) dan tetap mengoperasikan

peralatan bergerak bermotor sehingga berpotensi menyebabkan

kecelakaan.

14) Menggunakan/mengoperasikan peralatan bergerak bermotor yang

belum lulus komisioning.

15) Menggunakan/mengoperasikan peralatan bergerak bermotor yang

telah dinyatakan tidak layak pakai (terpasang tanda *Tidak

Aman*).

16) Mendahului kendaraan lain tidak sesuai dengan prosedur.

17) Melanggar jarak aman beriringan antar kendaraan.

18) Melanggar prosedur mendekati alat produksi atau jarak aman parkir

dengan alat produksi.

19) Mengoperasikan/mengemudikan kendaraan bergerak bermotor

dengan kecepatan melebihi 6-20 km/jam dari batas kecepatan

maksimum yang telah ditentukan.

20) Mengoperasikan/mengemudikan kendaraan bergerak bermotor

dengan kecepatan melebihi 21-30 km/jam dari batas kecepatan

yang telah ditentukan.

Page 60: IMPLEMENTASI LOCK OUT TAG OUT UNIT DUMP TRUCK …... · unit dump truck melalui observasi langsung ke lapangan, wawancara dengan karyawan, dokumentasi dan studi kepustakaan tentang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

21) Mengoperasikan/mengemudikan kendaraan bergerak bermotor

dengan kecepatan melebihi 31 km/jam ke atas dari batas kecepatan

yang telah ditentukan.

22) Melanggar jarak aman dumping ke air/lumpur dan atau dumping di

ketinggian sesuai dengan peraturan yang berlaku.

23) Menggunakan telepon genggam, menggunakan headseat pada saat

mengoperasikan kendaraan bergerak bermotor.

24) Mengoperasikan peralatan bergerak bermotor tanpa memiliki

lisensi perusahaan yang sesuai kecuali pada saat training yang

didampingi oleh instruktur atau pekerja lain yang ditunjuk untuk

menjadi instruktur.

25) Memerintahkan bawahannya yang tidak memiliki lisensi

perusahaan untuk mengoperasikan peralatan bergerak bermotor.

26) Mengoperasikan peralatan bergerak bermotor dalam keadaan

fatigue (lelah/mengantuk) hingga menyebabkan kecelakaan.

e. Aturan Lingkungan

27) Membuang limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) tidak pada

tempatnya.

28) Melakukan tindakan yang menyebabkan pencemaran lingkungan

yang berdampak besar, yaitu : dengan sengaja atau karena

kelalaiaanya mengakibatkan dilampauinya baku mutu lingkungan

atau kriteria baku mutu kerusakaan lingkungan hidup.

Page 61: IMPLEMENTASI LOCK OUT TAG OUT UNIT DUMP TRUCK …... · unit dump truck melalui observasi langsung ke lapangan, wawancara dengan karyawan, dokumentasi dan studi kepustakaan tentang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

f. Aturan Insiden dan Pelaporan

29) Tidak melaporkan insiden yang dialaminya dan atau insiden yang

terjadi di areal tanggungjawabnya dengan segera setelah terjadi

insiden, selambat-lambatnya akhir shift sejak insiden itu terjadi.

30) Memindahakan/mengubah.merusak barang bukti di tempat

kejadian insiden kecuali atas seijin Project Manager.

g. Aturan Pengisolasian (Log Out & Tag Out)

31) Tidak memasang label Danger Tag dan Lock Out sesuai prosedur.

32) Melepas label Danger Tag dan Lock Out orang lain tanpa

mengikuti prosedur atau mengabaikan Danger Tag dan Lock Out.

33) Melepas label Danger Tag dan Lock Out orang lain tanpa

mengikuti prosedur atau mengabaikan Danger Tag dan Lock Out

sehingga mengakibatkan kecelakaan.

Pada poin (g) atau ketujuh dari Golden Rules tersebut menjadi dasar

peraturan untuk menerapkan Lock Out Tag Out sebagai upaya untuk

mencegah terjadinya kecelakaan kerja di area tambang PT. Riung Mitra

Lestari. Upaya ini dilakukan untuk memberi perlindungan dalam pekerjaan

yang menuntut suatu bagian tubuh berada dalam posisi dimana gerakan

yang tidak disengaja atau lepasnya energi berbahaya yang tersimpan dapat

menimbulkan cidera atau sakit yaitu pada pekerjaan perawatan/perbaikan

unit atau peralatan.

Page 62: IMPLEMENTASI LOCK OUT TAG OUT UNIT DUMP TRUCK …... · unit dump truck melalui observasi langsung ke lapangan, wawancara dengan karyawan, dokumentasi dan studi kepustakaan tentang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

3. Langkah Mengisolasi Dan Mengunci Unit Dump Truck

Dalam upaya pencegahan terhadap timbulnya risiko kecelakaan kerja

pada pekerjaan perawatan dan perbaikan truk produksi maka terdapat

ketentuan PT. Riung Mitra Lestari sebagai berikut :

1) Peralatan Pelindung Diri

Semua orang yang masuk di wilayah kerja workshop diharuskan

mengunakan alat pelindung diri termasuk petugas maintenance berupa

topi pengaman (safety helmet), kacamata pelindung (safety glasss),

masker, sarung tangan, sepatu safety (safety shoes).

2) Peralatan Kerja

Petugas maintenance/mekanik menggunakan peralatan kerja

standar perusahaan yang tersimpan pada tools box. Peralatan kerja

tersebut merupakan peralatan yang berasal dari perusahaan dan tidak

diperkenankan pekerja membuat atau memakai peralatan kerja buatan

sendiri dengan tujuan untuk melakukan perawatan/perbaikan unit alat

berat.

3) Peralatan Administrasi

Dalam melaksanakan repair&maintenance, bisa menggunakan alat

bantu administrasi berupa, check sheet : suatu form (daftar) yang

dipergunakan untuk mencatat hasil operasi dari tiap-tiap unit alat berat

dalam periode operasi, aktivitas yang dilakukan misalnya pengecekan

kondisi mesin dan spare part lain, pelumasan/penambahan pelumas

Page 63: IMPLEMENTASI LOCK OUT TAG OUT UNIT DUMP TRUCK …... · unit dump truck melalui observasi langsung ke lapangan, wawancara dengan karyawan, dokumentasi dan studi kepustakaan tentang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

mesin, penggantian spare part, pengantian oli, kebersihan bagian-bagian

mesin atau spare part lain.

Tata cara dan hirarki pelaksanaan Lock Out Tag Out Unit Dump

Truck tidak terlepas dengan prosedur perawatan dan perbaikan yang

aman sehingga diperlukan (Job Safety Analysis) perawatan dan perbaikan

truk produksi. Adapaun JSA (Job Safety Analysis) perawatan dan

perbaikan truk produksi terdapat dalam Lampiran 7.

Langkah mengisolasi dan mengunci unit dump truck yang dilakukan

petugas maintenance/mekanik pada saat melakukan perawatan atau

perbaikan dari hasil observasi adalah sebagai berikut :

a. Persiapan

1) Areal perbaikan dalam kondisi aman.

2) Truk bebas dari material berbahaya yang bila jatuh dan menimpa

orang, yaitu dengan menumpahkan semua muatan.

3) Terdapat Isolation Officer/petugas berwenang atau Group Leader

yang bertanggung jawab dan dalam keadaan dimana harus dilakukan

pemindahan unit ke tempat yang lebih aman atau luas sesuai

kebutuhan, maka hanya operator yang mempunyai SIMPER (Surat

Izin Mengemudi Perusahaan) atau mekanik khusus yang diizinkan

mengoperasikan unit.

Page 64: IMPLEMENTASI LOCK OUT TAG OUT UNIT DUMP TRUCK …... · unit dump truck melalui observasi langsung ke lapangan, wawancara dengan karyawan, dokumentasi dan studi kepustakaan tentang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

b. Parkir Unit

Melakukan prosedur parkir dengan benar setelah itu pastikan transmisi

netral, parking brake posisi ON dan pasang wheel chock (ganjal ban)

minimal dua depan dan belakang.

c. Mengenali Sumber Energi dan Melakukan Pengendalian Apabila

Diperlukan

1) Energi Gravitasi

a) Mengaktifkan Parking Brake

b) Melakukan pengganjalan ban

c) Pengaman dump body :

(1) Tail Gate terkunci dengan pengaman rantai

(2) Memasang safety dump pin/hoist stand

d) Melakukan demarkasi/memasang safety line atau safety line di

areal maintenance/repair.

2) Energi Elektrikal

a) Posisikan Saklar Utama/Lock Out Switch pada posisi OFF

b) Posisikan Battery/aki pada posisi OFF

3) Energi Panas

a) Exhaust Manifold

b) Exhaust muffler

c) Turbochargher

d) Radiator

Page 65: IMPLEMENTASI LOCK OUT TAG OUT UNIT DUMP TRUCK …... · unit dump truck melalui observasi langsung ke lapangan, wawancara dengan karyawan, dokumentasi dan studi kepustakaan tentang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

4) Energi Tekanan

a) Tangki Penyimpan Udara

b) Tangki Hidrolik

d. Melakukan Pengisolasian Pada Titik Utama

Posisikan katup/switch valve tabung penyimpan angin, tangki hidrolik

pada posisi OFF.

e. Melakukan tes untuk memastikan truk tidak bisa dinyalakan.

f. Petugas Maintenance/petugas isolasi memasang Personal Danger Tag

diikuti oleh Personal Lock Holder lainnya.

g. Melakukan pekerjaan maintenance dan repair.

h. Menyelesaikan pekerjaan maintenance dan repair.

i. Mengamankan daerah pekerjaan.

Semua material dan peralatan disingkirkan dari daerah kerja dan

dikembalikan ke tempat penyimpanan

j. Melepas Lock dan Personal Danger Tag.

k. Mengembalikan sumber energi yang diisolasi pada titik-titik isolasi

l. Melakukan Performance Test

1) Melakukan performance test tuntuk memastikan pekerjaan telah

berhasil dan truk siap untuk dioperasikan.

2) Mengikuti prosedur pengoperasian truk.

3) Jika pekerjaan tidak berhasil (masih perlu perbaikan lagi), maka harus

memasang kembali lock dan personal danger tag pada titik isolasi.

Page 66: IMPLEMENTASI LOCK OUT TAG OUT UNIT DUMP TRUCK …... · unit dump truck melalui observasi langsung ke lapangan, wawancara dengan karyawan, dokumentasi dan studi kepustakaan tentang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

m. Menginformasikan ke pihak produksi (pemilik truk) bahwa truk siap

untuk dioperasikan kembali.

4. Perlengkapan Lock Out Tag Out

Di PT. Riung Mitra Lestari jobsite Melak sistem Lock Out Tag Out

digunakan untuk melindungi orang yang sedang bekerja atau berada

disekitar alat dan/atau instalasi listrik atau sumber energi lain yang sedang

diperbaiki atau sedang melakukan perawatan. Perlindungan itu dilakukan

dengan mengisolasi energi berbahaya yang tiba-tiba dan tidak diharapkan

dari mesin, peralatan listrik atau fasilitas proses produksi.

Adapun perlengkapan Lock Out Tag Out yang ada di PT. Riung Mitra

Lestari jobsite Melak adalah : satu Lock dan satu Personal Danger Tag.

a. Lock

Di PT. Riung Mitra Lestari jobsite Melak hanya terdapat satu jenis

lock. Lock digunakan untuk mengunci titik isolasi utama setelah titik

tersebut di nonaktifkan. Dari hasil observasi, terdapat deviasi yaitu

kadangkala kunci/gembok terpasang pada ikat pinggang bersamaan

dengan label Danger Tag dan pada jobsite Melak belum ada nama serta

nomor pemilik gembok. Gambar Lock terdapat dalam Lampiran 5.

b. Personal Danger Tag

Dalam observasi yang dilakukan, dapat dilihat bahwa Pesonal

Danger Tag disini dikenakan oleh karyawan biasanya dipasang pada titik

isolasi utama bersamaan dengan pemasangan lock/gembok sebagai

penanda bahwa karyawan tersebut sedang melakukan perbaikan atau

Page 67: IMPLEMENTASI LOCK OUT TAG OUT UNIT DUMP TRUCK …... · unit dump truck melalui observasi langsung ke lapangan, wawancara dengan karyawan, dokumentasi dan studi kepustakaan tentang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

perawatan terhadap suatu unit/peralatan yang rusak. Pada pemasangan

Personal Danger Tag terdapat deviasi, kadangkala Personal Danger Tag

dipasang pada ikat pinggang bersamaan dengan kunci/gembok. Gambar

Personal Danger Tag terdapat pada Lampiran 4.

Pesonal Danger Tag berisi informasi :

1. Foto Pemilik Label

2. Nama Pemilik Label

3. NRP Pemilik Label

4. Occupation/Jabatan

5. Jobsite/Lokasi Kerja Pemilik Label

6. Nomor Label

Untuk petugas maintenance/mekanik yang kunci/gembok masih

terpasang pada ikat pinggang bersamaan dengan label Danger Tag yang

masih terpasang pada ikat pinggang pada saat proses perawatan/unit maka

pengawas/Group Leader menegur langsung mekanik tersebut untuk

menempatkan kunci/gembok dan label Danger Tag pada titik isolasi.

5. Pelaksana Lock Out Tag Out Dump Truck

Prosedur Lock Out Tag Out berhubungan dengan prosedur perawatan

dan perbaikan truk produksi. Adapun pelaksana/personil yang ditentukan

oleh pihak PT. Riung Mitra Lestari jobsite Melak untuk melakukan

perbaikan/perawatan truk produksi adalah petugas maintenance/mekanik.

Petugas maintenance/mekanik merupakan petugas yang diberikan otorisasi

untuk memasang Lock Out Tag Out pada mesin/alat-alat berat, fasilitas

Page 68: IMPLEMENTASI LOCK OUT TAG OUT UNIT DUMP TRUCK …... · unit dump truck melalui observasi langsung ke lapangan, wawancara dengan karyawan, dokumentasi dan studi kepustakaan tentang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

proses produksi atau peralatan untuk melakukan perbaikan dan

pemeliharaan berkala. Petugas maintenance dump truck tersebut adalah

dipimpin oleh seorang Wheel Group Leader yang memimpin rekan-rekan

mekanik wheel untuk pekerjaan perbaikan dan pemeliharaan berkala unit

truk produksi.

Jangka waktu pelaksanaan perawatan terencana (periodical service)

yang dilakukan oleh PT. Riung Mitra Lestari merujuk pada Hours Meter

(HM) atau jam kerja pada unit alat berat tersebut yaitu pada 250 hours

meter, 500 hours meter, 1000 hours meter, 2000 hours meter, 6000 hours

meter.

B. Pembahasan

PT. Riung Mitra Lestari jobsite Melak menerapkan Lock Out Tag Out

pada pekerjaan perawatan/perbaikan unit alat berat terutama unit dump

truck/truk produksi. Lock Out Tag Out yang merupakan program bersifat pro-

aktif yaitu melakukan tindakan preventif dengan mengidentifikasi/menemukan

sumber energi berbahaya dan melakukan tindakan pencegahan, sehingga

sumber energi berbahaya tersebut tidak menimbulkan insiden/kecelakaan bagi

petugas maintenance/mekanik yang melakukan perawatan/perbaikan.

Sumber energi berbahaya yang terdapat pada dump truck meliputi energi

gravitasi, energi elektrikal, energi panas, energi tekanan. Petugas maintenance

diharapkan mengetahui sumber energi berbahaya yang terdapat pada dump

truck dan melakukan pengendalian apabila diperlukan karena dianggap lebih

Page 69: IMPLEMENTASI LOCK OUT TAG OUT UNIT DUMP TRUCK …... · unit dump truck melalui observasi langsung ke lapangan, wawancara dengan karyawan, dokumentasi dan studi kepustakaan tentang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

tahu dengan kondisi dump truck dan berpengalaman dalam melakukan aktivitas

maintenance/repair.

1. Golden Rules

Sebagai bentuk komitmen dari PT. Riung Mitra Lestari untuk

meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja dan membudayakan

keselamatan dan kesehatan kerja kepada seluruh karyawan, mitra kerja,

maupun tamu, maka PT. Riung Mitra Lestari jobsite membuat peraturan di

dalam area tambang. Dalam peraturan ini diwajibkan memasang label

Danger Tag dan Lock Out di PT. Riung Mitra Lestari dimana pemasangan

label Danger Tag dan Lock Out pada saat dilakukan perawatan/perbaikan

unit alat-alat berat mencegah unit alat-alat berat tersebut tidak dioperasikan

sampai pekerjaan perawatan/perbaikan selesai sehingga mencegah

terjadinya kecelakaan kerja.

2. Langkah Mengisolasi Dan Mengunci Unit Dump Truck

Prosedur Lock Out Tag Out bertujuan untuk menjelaskan secara rinci

proses umum dalam mengisolasi energi yang berbahaya dan menyediakan

persyaratan khusus dalam melaksanakan isolasi secara individu maupun

kelompok.

Langkah mengisolasi dan mengunci atau Lock Out Tag Out Unit

Dump Truck tidak terlepas dengan prosedur perawatan dan perbaikan truk

produksi yang aman sehingga diperlukan JSA (Job Safety Analysis)

perawatan dan perbaikan truk produksi. Job Safety Analysis (JSA)

perawatan dan perbaikan dump truck dibuat dengan melibatkan pihak

Page 70: IMPLEMENTASI LOCK OUT TAG OUT UNIT DUMP TRUCK …... · unit dump truck melalui observasi langsung ke lapangan, wawancara dengan karyawan, dokumentasi dan studi kepustakaan tentang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

petugas maintenance/repair langsung yaitu mekanik, pengawas yaitu Plant

Group Leader, dan ditinjau ulang oleh HSE Manager Pusat dan

menggunakan prinsip urun rembang (brainstorming). Pembuatan Job Safety

Analysis (JSA) dilakukan dengan 4 (empat) langkah dasar, yaitu :

1) Memilih pekerjaan yang akan dianalisa.

2) Menguraikan pekerjaan menjadi langkah-langkah kerja secara berurutan.

3) Mengidentifikasi bahaya potensial yang timbul pada tiap-tiap langkah

pekerjaan.

4) Memberikan saran pencegahan dan pengendalian terhadap bahaya yang

teridentifikasi.

Dari hasil Pembuatan Job Safety Analysis (JSA) tersebut telah sesuai

dengan Permenaker No. Per.05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen

Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Lampiran II poin 6.1.6 “Prosedur

kerja dan instruksi kerja dibuat oleh petugas yang berkompeten dengan

masukan dari tenaga kerja yang dipersyaratkan untuk melakukan tugas dan

prosedur disahkan oleh pejabat yang ditunjuk” dan poin 6.1.2 “Apabila

upaya pengendalian risiko diperlukan maka upaya tersebut ditetapkan

melalui tingkat pengendalian”.

3. Perlengkapan Lock Out Tag Out

Perlengkapan yang digunakan dalam pelaksanaan Lock Out Tag Out

merupakan perlengkapan penguncian dan pelabelan yang telah

dikeluarkan/diterbitkan oleh pihak perusahaan untuk digunakan sebagai

peralatan pengisolasi pada saat dilakukan perawatan dan perbaikan dump

Page 71: IMPLEMENTASI LOCK OUT TAG OUT UNIT DUMP TRUCK …... · unit dump truck melalui observasi langsung ke lapangan, wawancara dengan karyawan, dokumentasi dan studi kepustakaan tentang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

truck yaitu Lock dan Personal Danger Tag. Dari hasil observasi, masih

terdapat deviasi yaitu masih ada petugas maintenance yang tidak memasang

Lock dan Personal Danger Tag pada titik isolasi tetapi pada ikat pinggang.

Akan tetapi untuk deviasi tindakan petugas maintenance/mekanik tersebut

pengawas/Group Leader mengambil tindakan menegur mekanik tersebut..

Dengan adanya Lock dan terbitnya Personal Danger Tag serta

penggunaannya pada saat perbaikan/perawatan unit alat-alat berat, maka

pihak perusahaan sudah menunjukkan komitmen dalam upaya pencegahan

kecelakaan kerja dan hal ini sudah sesuai dengan Permenaker No.

05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan

Kerja lampiran II poin 6.5.7 “Terdapat suatu sistem penandaan bagi alat

yang sudah tidak aman lagi jika digunakan atau yang sudah tidak digunakan

lagi” dan Permenaker No. 05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen

Keselamatan dan Kesehatan Kerja lampiran II poin 6.5.8 “Apabila

diperlukan, dilakukan penerapan sistem penguncian pengoperasian (lock out

system) untuk mencegah agar sarana produksi tidak dihidupkan sebelum

saatnya”.

Dengan adanya pengawasan yang dilakukan Wheel Group Leader

terhadap deviasi tindakan yang dilakukan petugas maintence/mekanik

seperti tidak terpasangnya kunci/gembok dan label Danger Tag pada titik

isolasi berupa teguran langsung. Hal ini sesuai dengan Permenaker No.

05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan

Kerja lampiran II poin 6.2.1 “Dilakukan pengawasan untuk menjamin

Page 72: IMPLEMENTASI LOCK OUT TAG OUT UNIT DUMP TRUCK …... · unit dump truck melalui observasi langsung ke lapangan, wawancara dengan karyawan, dokumentasi dan studi kepustakaan tentang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

bahwa setiap pekerjaan dilaksanakan dengan aman dan mengikuti setiap

prosedur dan petunjuk kerja yang telah ditentukan”.

4. Pelaksana Lock Out Tag Out Unit Dump Truck

Personil yang telah ditentukan untuk terlibat dalam pelaksanaan Lock

Out Tag Out Unit Dump Truck adalah petugas maintenance/mekanik

merupakan personil yang sudah mengetahui tentang pekerjaan perawatan

dan perbaikan truk produksi, mempunyai kredibilitas dengan kelompok

kerja. Penentuan personil dalam pelaksanaan Lock Out Tag Out Unit Dump

Truck telah sesuai dengan Permenaker No. 05/MEN/1996 tentang Sistem

Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja lampiran I poin 3 “Dalam

mencapai tujuan keselamatan dan kesehatan kerja perusahaan harus

menunjuk personil yang mempunyai kualifikasi yang sesuai dengan sistem

yang diterapkan”.

Page 73: IMPLEMENTASI LOCK OUT TAG OUT UNIT DUMP TRUCK …... · unit dump truck melalui observasi langsung ke lapangan, wawancara dengan karyawan, dokumentasi dan studi kepustakaan tentang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil observasi dan data-data tentang Lock Out Tag Out Unit

Dump Truck dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. PT. Riung Mitra Lestari mempunyai peraturan/kebijakan (Golden Rules) di

area tambang untuk melaksanakan lock out tag out sebagai bentuk

komitmen perusahaan meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja dan

membudayakan keselamatan dan kesehatan kerja kepada seluruh karyawan,

mitra kerja maupun tamu.

2. Perusahaan telah menerapkan lock out tag out/isolasi energi sebagai salah

satu alat rekayasa teknik untuk mengisolasi sumber bahaya sebagai upaya

pencegahan terhadap kecelakaan hal ini sudah sesuai dengan Permenaker

No. 05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan

Kerja lampiran II poin 6.5.7 “Terdapat suatu sistem penandaan bagi alat

yang sudah tidak aman lagi jika digunakan atau yang sudah tidak digunakan

lagi” dan Permenaker No. 05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen

Keselamatan dan Kesehatan Kerja lampiran II poin 6.5.8 “Apabila

diperlukan, dilakukan penerapan sistem penguncian pengoperasian (lock out

system) untuk mencegah agar sarana produksi tidak dihidupkan sebelum

saatnya”.

Page 74: IMPLEMENTASI LOCK OUT TAG OUT UNIT DUMP TRUCK …... · unit dump truck melalui observasi langsung ke lapangan, wawancara dengan karyawan, dokumentasi dan studi kepustakaan tentang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

3. Prosedur lock out tag out/isolasi energi digunakan pada saat pekerjaan

perawatan/perbaikan peralatan/unit alat berat dimana potensi terlepasnya

energi/start up secara tidak terduga dan menciderai pekerja.

4. Dalam melakukan langkah mengisolasi dan mengunci unit dump truck

diperlukan prosedur kerja yang aman sehingga perusahaan membuat Job

Safety Analysis (JSA) perawatan dan perbaikan truk produksi. Dari hasil

Pembuatan Job Safety Analysis (JSA) tersebut telah sesuai dengan

Permenaker No. Per.05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan

dan Kesehatan Kerja pada Lampiran II poin 6.1.6 “Prosedur kerja dan

instruksi kerja dibuat oleh petugas yang berkompeten dengan masukan dari

tenaga kerja yang dipersyaratkan untuk melakukan tugas dan prosedur

disahkan oleh pejabat yang ditunjuk” dan poin 6.1.2 “Apabila upaya

pengendalian risiko diperlukan maka upaya tersebut ditetapkan melalui

tingkat pengendalian”.

5. Lock/gembok belum ada nama maupun nomor pemilik gembok.

6. Pesonal Danger Tag berisi informasi :

a. Foto Pemilik Label

b. Nama Pemilik Label

c. NRP Pemilik Label

d. Occupation/Jabatan

e. Jobsite/Lokasi Kerja Pemilik Label

f. Nomor Label

Page 75: IMPLEMENTASI LOCK OUT TAG OUT UNIT DUMP TRUCK …... · unit dump truck melalui observasi langsung ke lapangan, wawancara dengan karyawan, dokumentasi dan studi kepustakaan tentang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

7. Petugas maintenance/mekanik yang kunci/gembok masih kadangkala masih

ditemui terpasang pada ikat pinggang bersamaan dengan label Danger Tag

yang juga terpasang pada ikat pinggang pada saat proses perawatan/unit

maka pengawas/Group Leader menegur langsung mekanik tersebut untuk

menempatkan kunci/gembok dan label Danger Tag pada titik isolasi.

B. Saran

Guna lebih meningkatkan efektifitas pelaksanaan lock out tag out dan

untuk lebih menjamin keselamatan kerja pada pekerjaan perawatan/perbaikan

unit dump truck, maka penulis memberikan saran-saran sebagai berikut :

1. Sebaiknya diberikan penomoran dan penamaan pada setiap gembok/lock

sehingga setiap gembok teridentifikasi siapa pemiliknya dan dari bagian

apa.

2. Sebaiknya meningkatkan sosialisasi tentang pelaksanaan lock out tag out

khususnya petugas maintenance yaitu mekanik setiap kegiatan safety talk

dan P5M (Pembicaraan 5 Menit) untuk memasang lock/gembok dan label

Danger Tag pada saat melakukan perawatan/perbaikan unit dump truck.

3. Pengawas/Group Leader hendaknya meningkatkan pengawasan dan

monitoring pada mekanik dalam pelaksanaan lock out tag out unit dump

truck.


Top Related