0
LAPORAN PRAKTIKUM
IDENTIFIKASI PEMISAHAN PIGMEN DALAM DAUN
Oleh:
Golongan D/Kelompok 4b
1. Wildhan Armand S.P (161510501109)
2. Eva Syazana Nadiah Shofawati (161510501130)
3. Destia Restu Cahyani (161510501131)
LABORATORIUM FISIOLOGI TUMBUHAN
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2017
i
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berbagai jenis tumbuhan di muka bumi memiliki karkteristik warna yang
berbeda. Warna tersebut dapat menjadi salah satu tanda atau ciri untuk
membedakannya dengan jenis tumbuhan lain. Warna-warna yang terdapat pada
tumbuhan umumnya adalah hijau, kuning, dan merah. Perbedaan warna pada
tumbuhan dapat terlihat jelas pada bagian daun dan buah. Daun dan buah dapat
memiliki warna-warna yang berbeda karena mengandung pigmen yang dapat
menimbulkan warna pada bagian tersebut. Pigmen pada tumbuhan terdapat pada
plastida dan vakuola.
Perbedaan warna pada tumbuhan terjadi akibat proses absorbsi cahaya
matahari dengan panjang gelombang tertentu. Pigmen sebagai zat organik dapat
cahaya karena elektron valensi yang terkandung di dalamnya dapat disksitasi
menuju tingkat energi yang lebih tinggi, sehingga pigmen mengubahnya menjadi
warna yang nampak pada permukaan tumbuhan (Widiastuti, dkk., 2015). Terdapat
beberapa jenis pigmen pada tumbuhan, antara lain klorofil, karoteinoida, dan
antosianin.
Pigmen klorofil merupakan zat yang menyebabkan warna hijau pada daun.
Klorofil sangat berperan penting dalam proses penyerapan energi cahaya dalam
proses fotosintesis karena klorofil bersifat fluorescen (dapat menerima dan
memantulkan cahaya). Klorofil menyerap cahaya berwarna merah, biru, dan ungu
kemudian memantulkannya menjadi cahaya hijau kekunginagan. Klorofil banyak
terdapat pada kloroplas dalam plastida. Klorofil dapat dibedakan menjadi
beberapa jenis yaitu klorofil a, b, c, dan d. Klorofil yang dominan terdapat pada
tumbuhan adalah klorofil a dan klorofil b, sedangkan klorofil c dan d, dimiliki
oleh beberapa jenis bakteria dan alga. Klorofil a dan klorofil b memilki rumus
kimia yang berbeda, sehingga wana yang ditampakkan pada tanaman juga
berbeda. Pada klorofil a dengan rumus molekul C55H72O5N4Mg cenderung
menimbulkan warna hijau kebiruan, di sisi lain Klorofil b dengan rumus kimia
C55H72O6N4Mg menyebabkan warna hijau kekuningan pada tumbuhan.
2
Pigmen karoteinoid merupakan zat organik provitamin A yang bayak
terkandung dalam sayuran dan buah-buahan dan berguna sebagai antioksidan.
Kelompok karotenoid terbagi atas karoten dan xantofil. Karoten menampakkan
warna oranye atau jingga pada tumbuhan, seperti pada wortel yang kaya akan
beta-karoten. Karoten merupakan golongan terpana, yaitu senyawa hidrokarbon
dengan rumus kimia C40H56(OH), yang dihasilkan pada vakuola tumbuhan.
Terdapat beberapa jenis karoten, antara lain alfa-karoten, beta-karoten, gama-
karoten, delta-karoten, dan epsilon-karoten. Xantofil adalah bio-zat yang dapat
menampakkan warna kuning pada tumbuhan saat kadar klorofil dalam daun
berkurang atau hilang. Xantofil merupakan karoten yang teroksigenasi dan dapat
dengan mudah kembali menjadi karoten.
Antosianin merupakan pigmen dari golongan flanoid yang terpadat pada
vakuola. Pigmen antosianin menimbulkan warna merah, merah muda, ungu, dan
biru pada bunga dan buah. Intensitas dan warna pada antosianin dipengaruhi oleh
pH. Pada kondisi asam warna yang tampak adalah oranye, merah, hingga ungu.
Apabila pH mendekati 7 akan tampak tidak berwana karena bersifat semu basa.
Pada suatu tanaman terdapat kemungkian berbagai pigmen aktif di dalamnya.
Masing-masing tanaman memiliki pigmen dominan yang berbeda-beda, bahkan
pada famili yang sama dapat terjadi kemungkinan perbedaan warna daun atau
buahnya. Oleh karena itu, perlu diadakan praktikum “Indentifikasi Pemisahan
Pigmen dalam Daun” dengan menggunakan teknik kromatografi, sebuah teknik
pemisahan pigmen.
1.2 Tujuan
Mengetahui berbagai macam pigmen warna pada daun serta mempelajari
sifat-sifatnya.
3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Tanaman memiliki warna tersendiri, terdapat tanaman yang berwarna hijau,
kuning, oranye, merah, jingga, dan masih banyak lagi. Warna yang ada pada
tanaman tersebut disebut dengan pigmen, pigmen terdapat pada plastisida dan
vakuola, terdapat berbagai macam pigmen yang ada pada tumbuhan diantaranya
adalah klorofil, karotenoida, dan Antosianin. Klorofil terdapat pada kloroplas,
klorofil ini merupakan pigmen hijau, karotenoida terdapat dalam kromoplas dan
memiliki pigmen yang berwarna kuning-merah, antosianin terdapat dalam vakuola
yang memiliki pigmen warna merah, merah muda, ungu, dan biru (Mulyani,
2006). Spirogyra atau pada ganggang hijau terdapat pigmen klorofil, xantofil, dan
karoten. Spirogyra memiliki tubuh yang berbentuk filament tidak bercabang.
Spirogyra ini mampu berfotosintesis karena memiliki sel eukarotik dan dalam
tubuhnya berdominan klorofil, salah satu struktur sel eukariotik adalah
sitoplasma, dalam sitoplasma terdapat plastida yang di dalamnya mengandung
kloroplas (Patel dan Vediya,, 2013).
Menurut pendapat Setyanti dkk., (2013), klorofil merupakan zat hijau daun
yang digunakan dalam proses fotosintesis, jumlah klorofil dapat mempengaruhi
laju fotosintesis. Klorofil dapat dibentuk atau dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor, seperti faktor nutrisi pada tanaman itu sendiri, dan juga klorofil dapat
dipengaruhi oleh nitrogen, apabila tanaman tercukupi akan nitrogen maka
tanaman akan menjadi hijau segar, namun apabila tanaman kelebihan nitrogen
akan berwarna hijau pekat, dan sebaliknya apabila tanaman kekurangan nitrogen
akan mengakibatkan tanaman tersebut berwarna kuning. Dalam rumus kimia
klorofil memiliki berbagai bentuk yang sama, setiap klorofil diisi oleh struktur
cincin yang kompleks dan memiliki ekor hidrokarbon yang panjang. Struktur
molekul klorofil mirip dengan heme (zat darah), kecuali intinya bukan Mg tetapi
Fe. Menurut Iriyani dan Nugrahani., (2014) tanaman terutama pada komoditas
sayuran dedaunan yang memiliki klorofil banyak atau klorofil yang tinggi dapat
menandakan kandungan zat gizi pada sayuran itu sendiri. Klorofil memiliki
4
kemampuan untuk antioksidan bagi tubuh manusia sehingga, klorofil memiliki
manfaat baik bagi tubuh manusia sebagai suplemen makanan.
Klorofil memiliki sifat yang dapat menerima sinar matahari dan dapat
mengembalikannya dalam gelombang yang berbeda atau yang biasa disebut
fluoresensi, klorofil terdapat dua macam yaitu klorofil a yang apabila
difluoresensi yang semula warna daun hijau tua akan berubah menjadi warna
merah muda. Klorofil yang kedua adalah klorofil b yang warna awalnya hijau
cerah apabila difluoresensi akan berubah warna menjadi merah kecoklatan.
Klorofil a memiliki rumus kimia C55H72O5N4Mg, sedangkan klorofil b memiliki
rumus kimia C55H72O6N4Mg. Fluoresensi dipengaruhi oleh suhu, apabila suhu
mencapai 35o akan mengakibatkan perubahan yang sangat signifikan dalam
fluoresensi. Efeiensi kuantum fluoresensi makin berkurang apabila suhu terlalu
tinggi (Martinazzo et al, 2012).
Menurut Omayma et al., (2013), pigmen yang kedua adalah karotenoida,
karotenoida merupakan salah satu pigmen yang membentuk dan menentukan
suatu kualitas parameter sebuah buah maupun sayuran. Karotenoida merupakan
pigmen yang dapat menyerap satu cahaya yang berwarna biru dan dapat
memantulkan warna gelombang berpanjang yang besar( (merah hingga kuning
kehijauan). Karotenoida sendiri terdiri dari karoten dan xantofil, karoten
merupakan pigmen yang menyebabkan warna jingga pada tanaman, terutama pada
bagian daun dan buahnya. Karoten sendiri memiliki fungsi sebagai provitamin A
yaitu zat yang dikandung di dalamnya, provitamin A merupakan nama zat yang
sebelum diubah menjadi vitamin A.
Anthosianin merupakan pigmen yang terdapat dalam sel vakuola, antosianin
ini merupakan pigmen yang dapat larut dalam air. Pigmen ini dapat memberikan
warna pada buah, bunga, dan daun pada tanaman. Antosianin salah satu pigmen
yang memiliki sifat asam, sehingga apabila antosianin berada dalam keadaan
dengan pH yang rendah akan lebih stabil. Antosianin yang berada dalam keadaan
asam akan berubah warna yang semula merah menjadi ungu, sedangkan apabila ia
dalam keadaan basa atau berada pada pH yang tinggi antosianin akan berubah
warna menjadi ungu tua (Simanjutak dkk, 2014).
5
BAB 3. METODE PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum Pemisahan Pigmen dalam Daun dan Penetapan Kandungan
Klorofil dilaksanakan pada Senin, 02 Oktober 2017 di Laboratorium Fisiologi
Tumbuhan Universitas Jember.
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Alat
1. Mortar dan stamper
2. Neraca analitis
3. Kuvet
4. Corong pemisah dan statif
5. Gelas ukur
6. Labu ukur
3.2.2 Bahan
1. Daun puring hijau, kuning dan merah
2. CaCO3
3. Aseton
4. Aquadest
5. Petroleum eter
3.3 Pelaksanaan Praktikum
1. Menimbang 1/10 g daun tanaman yang telah ditentukan.
2. Menumbuk/menghaluskan daun dengan mortar dan stamper, serta
menambahkan 1 g CaCO3.
3. Menambahkan 10 ml aseton. Menyaring larutan aseton yang berwarna hijau
gelap dengan kertas filter untuk menghilangkan sisa-sisa saringan.
6
4. Menunggu hingga terjadi perubahan warna pada kertas saring, mengamati
gradasi warna yang terjadi pada kertas saring.
3.4 Variabel Pengamatan
Variabel pengamatan dalam praktikum Pengukuran Kandungan Pigmen
Daun dan Penetapan Kandungan Klorofil, yaitu:
1. Gradasi warna pada kertas saring.
2. Kandungan pigmen pada setiap daun.
3.5 Analisis Data
Data yang diperoleh dari praktikum ini dianalisa menggunakan analisa
deskriptif.
7
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Tabel pengamatan identifikasi pemisahan pigmen pada daun puring.
Pingmen/
sampel Klorofil Karotenoida Arthesianin
Daun
Puring
Hijau ✓ ✓
Daun
Puring
kuning ✓ ✓
Daun
Puring
Merah ✓
✓
Berdasarkan data hasil pengamatan di atas dapat ketahui bahwa daun
puring hijau tidak memilki semua pigmen hanya pigmen klorifil (hijau) dan
Karotenoida (Kuning) tidak mempunyai pigmen Arthesianin, daun puring kuning
memilki warna pigmen daun yang sama dengan puring hijau yaitu Klorofil
(Hijau) dan Karotenoida (Kuning) dan sedangkan daun puring merah memiliki
pigmen Klorofil dan Arthesianin untuk mengetahui apa saja pigmen yang ada
pada daun puring dilakukan dengan beberapa cara salah satunya dengan
memotong kecil-kecil daun puring kemudian menumbuk daun puring dan diberi
aseton setelah beberapa saat ditaruh di kertas saring.
4.2 Pembahasan
Pigmen pada daun yang kita ketahui ada tiga yaitu klorofil (hijau)
,karotenoida (Kuning), Artesianin (Merah) warna yang ada pada daun disebabka
oleh kandungan pigmen yang ada pada daun, klorofil atau zat hijau daun
8
merupakankan dungan pada tanaman yang menyebabkan
tanaman berwana hijau, klorofil akan menyerap energi matahari untuk
berlangsunnya prosos fotosintesis dan juga berperan dalam metabolism
pertumbuhan dan respirasi, Anthosianin merupakan pigmen yang memberikan
warna biru, ungu, violet, magenta, merahdan orange meskipun mempunyai warna
pigmen yang gelap pigmen ini tidak bersifat toksik sedangkan Karotenoid dibagi
menjadi karoten danx antofil, Karotin yang menyebabkan warna orange dan
xantofil berwarna kuning karotoroid berfungsi untuk melindungi tumbuhan
terhadap solarisasi dengan cara menyerap kelebihan energi, Karotenoid
mempunyai aktivitas antioksidan yang sangat tinggi dimana akan memilki
dampak pada meningkatnya system imun atau kekebalan .dimana pada saat uji
coba pada daun puring hijau kandungan klorofil yang ada sangat banyak bias
dilihat dari kertas saring yang kita gunakan warna hijau lebih jelas daripada warna
yang lain dibandingkan dengan pigmen yang ada pada puring kuning dan
merah,puring kuning hamper sama deng an puring hijau mengandung dua pigmen
yaitu Klorofil dan Karotenoida.yang dilihat pada kertas saring pigmen warna hijau
lebih berat daripada warna yang lain dan puring merah mengandung pigmen
Klorofil dan Artesianin, puring merah tidak mempunyai pigmen karotenoida
dilihat pada ketas saring.
9
BAB 5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasakan pengamatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
daun puring hijau, daun puring kuning, dan daun puring merah memilkikan
dungan pigmen Kloril (Hijau), Karotenoida (Kuning), dan Arthesianin (Merah).
Daun puring hijau, kuning, merah tidak memilki semua pigmen yang ada hanya
beberapa pigmen dalam daun seperti daun puring hijau hanya memilki pigmen
Klorofil (Hijau) dan Karotenoida (Kuning).
5.2 Saran
1. Pada praktiakum untuk mengidentifikasi pigmen yang ada pada daun puring
dapat menggunakan beberapa metode yang lebih komplek agar di dapatkan
hasil yang lebih maklsimal.
2. Untuk mengetahui pigmen yang ada pada daun puring dengan beberapa
bahan agar hasil yang didapatkan lebih baik.
10
DAFTAR PUSTAKA
Iriyani, D, dan Pangesti, N. 2014. Kandungan Klorofil, Karotenoid, dan Vitamin
C Beberapa Jenis Sayuran Daun pada Pertanian Periurban di Kota
Surabaya. Matematika, Sains, dan Teknologi. 15(2): 84-90.
Martinazzo, E. G., Aline, R., and Marcos, A. B. 2012. The Chlorophyll a
Fluorences as an Indicator of The leaves of Prunus Persica. Brazilian
Society of Plant Physiology. 24(4): 237-246.
Mulyani, S. 2006. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta: Kanisius.
Omayma A. E, and Abdel Nasser B. S. 2013. Carotenoids. Pharmacognosy and
Phytochemistry. 2(1): 225-234.
Patel, S. S, dan Sanjay, D. V. 2013. Separation of photosynthetic pigments in
Spirogyra specis by means of thin layer Chromatography from Sola lake,
Ahmedabad, Gujarat. Pharmacy and Life Science. 4(7): 2819-2822.
Setyanti, Y. H., S. Anwar., W. Slamet. 2013. Karakteristik Fotosintetik dan
Serapan Fosfor Hijauan Alfafa (Medicago sativa) pada Tinggi Pemotongan
dan Pemupukan Nitrogen yang Berbeda. Animal Agriculture. 2(1): 86-96.
Simanjutak, L., Chairina Sinaga., dan Fatimah. 2014. Ekstraksi Pigmen
Antosianin dari Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus). Teknik
Kimia USU. 3(2): 25-29.
Widiastuti, N., Suryana, R., & Supriyanto, A. 2015. Karakteristik Sifat Optik
Lapisan Tipis Material PCBM Hibrid Klorofil Spirulina sp. Dengan Metode
Spin Coating. Berkala Fisika Indonesia, 1(7): 1-4.
11
LAMPIRAN
Data Mentah (Lembar Flowchart dan ACC)
12
‘
13
14
15
16
17
Dokumentasi Foto
Gambar 1. Memotong daun puring merah, kuning, dan hijau menjadi bebrapa
bagian kecil.
Gambar 2. Menimbang 10 gram daun puring.
Gambar 3. Menumbuk daun puring dan menambahkan 1 gram CaCO3 hingga
halus.
18
Gambar 4. Menambahakan 10 ml aceton untuk memisahkan pigmen dalam daun.
Gambar 5. Mengekstrak daun menggunakan kertas saring.
Gambar 6. Perbedaan gradasi warna pada kertas saring menentukan pigmen
dominan pada daun.
19
Literatur
Setyanti, Y. H., S. Anwar., W. Slamet. 2013. Karakteristik Fotosintetik dan
Serapan Fosfor Hijauan Alfafa (Medicago sativa) pada Tinggi Pemotongan
dan Pemupukan Nitrogen yang Berbeda. Animal Agriculture. 2(1): 86-96.
20
Iriyani, D, dan Pangesti, N. 2014. Kandungan Klorofil, Karotenoid, dan Vitamin
C Beberapa Jenis Sayuran Daun pada Pertanian Periurban di Kota
Surabaya. Matematika, Sains, dan Teknologi. 15(2): 84-90.
21
Martinazzo, E. G., Aline, R., and Marcos, A. B. 2012. The Chlorophyll a
Fluorences as an Indicator of The leaves of Prunus Persica. Brazilian
Society of Plant Physiology. 24(4): 237-246.
22
Omayma A. E, and Abdel Nasser B. S. 2013. Carotenoids. Pharmacognosy
and Phytochemistry. 2(1): 225-234.
23
24
Simanjutak, L., Chairina Sinaga., dan Fatimah. 2014. Ekstraksi Pigmen
Antosianin dari Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus). Teknik
Kimia USU. 3(2): 25-29.
25
Patel, S. S, dan Sanjay, D. V. 2013. Separation of photosynthetic pigments in
Spirogyra specis by means of thin layer Chromatography from Sola lake,
Ahmedabad, Gujarat. Pharmacy and Life Science. 4(7): 2819-2822.
26
Mulyani, S. 2006. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta: Kanisius.
27
Widiastuti, N., Suryana, R., & Supriyanto, A. 2015. Karakteristik Sifat Optik
Lapisan Tipis Material PCBM Hibrid Klorofil Spirulina sp. Dengan Metode
Spin Coating. Berkala Fisika Indonesia, 1(7): 1-4.