Enterprise Risk Services Enterprise Risk Services Fraud Risk Mgt LPFA
IDENTIFIKASI FRAUD
RISK & REGISTER
Copyright© KPMG 2002. All rights reserved. © 2012 Lembaga Pengembangan Fraud Auditing.
Risk Universe – Fraud Risk
Risk
Source
Environment
Risk
Process Risk
Information for
Decision-making
Risk
Competitor
Legal / Regulatory
Industry / Market
Information Technology
Risk
Financial Risk
Operational (Pricing, Contracts..)
Financial (Budget and Planning..)
Strategic (Portfolio, Structure..)
Operations Risk
Empowerment Risk
Fraud & Integrity Risk
Illegal Acts
Employee Fraud
Reputation Risk
Management Fraud
Unauthorized Use
Copyright© KPMG 2002. All rights reserved. © 2012 Lembaga Pengembangan Fraud Auditing.
Asuransi/
Penjaminan
Pemerintah
Pelanggan Owners
Managers Stockholders Creditors
Insider trading Related party transactions
False advertising
Short shipments Defective products
Price fixing Shoplifting
False refunds False credit cards
Hot cheques
Fraudulent F/S Securities fraud
Theft of trade secrets
Employee bribery
Short shipment Double billing False invoices Employee bribery Expense account
padding Embezzlement
Theft of cash and property
Kickbacks Manipulation of data False benefit claims
Padded payroll Book-cooking
False loss claims
Tax evasion Contract cost padding
False benefit claims
Pesaing
Vendors Suppliers
Consultants
Karyawan
Korporasi
Bentuk-Bentuk Fraud
Copyright© KPMG 2002. All rights reserved. © 2012 Lembaga Pengembangan Fraud Auditing.
Bentuk-Bentuk Fraud
Pencurian Inventori/peralatan dan assets lainnya
False Invoicing/financial statement, Forgery
Manipulasi data, kredit dan transaksi terkait
Penyalahgunaan dana, Penggelapan/Embezzlement
Komisi, Gratifikasi, dan Suap/Bribery
Pembelian Asset untuk kepentingan pribadi
Petty cash/Payroll/Purchase fraud
Business espionage,Theft of trade secrets
Bid rigging, Electronic eavesdropping
Copyright© KPMG 2002. All rights reserved. © 2012 Lembaga Pengembangan Fraud Auditing.
Methods of Fraud Schemes – All Types
Fraud Schemes
Corruption
(12.4 %)
Asset
Misappropriation
(82.7 %)
Fraudulent
Statement
(4.9 %)
Cash
Misappropriation
(90.0 %)
Non-Cash
Misappropriation
(10.0 %)
Skimming (28.4 %)
Cash Larceny (7.8 %)
Fraudulent Disbursement (63.8 %)
Billing (38.4 %)
Payroll (14.9 %)
Check Tempering (25.5 %)
Exp. Reimbursement (18.7 %)
Register Disbursement (2.5 %)
Copyright© KPMG 2002. All rights reserved. © 2012 Lembaga Pengembangan Fraud Auditing.
Dampak Fraud
Direct Financial Loss
Lost Time to Rectify the Problem, (staff wages etc)
Diversion of Management Resources
Cost of External Resources
Damage to Business Reputation and Image
Negative Impact on Morale
Possible Loss of Valuable Staff Members
Loss of Management Confidence
Consequential Financial Loss
Copyright© KPMG 2002. All rights reserved. © 2012 Lembaga Pengembangan Fraud Auditing.
Conditions for Fraud to Occur
$
Pressures
Rationalization Opportunities
◎ Fraud Triangle
Financial Pressures
Personal Habits (Gambling, Drug, Alcohol)
Work-related Factors (Overworked, Underpaid, Not Promoted)
Achieve Financial Results (Bonus, Compensation)
Insufficient Working Capital, High Debt Level, Credit Difficulties
Poor Internal Control (SD,AP,MO,RE,SS..)
Low Fraud Awareness
Treat Fraudster With Leniency
Rapid Turnover of Employee
Use of Many Banks
Weak Subordinate Personnel
Absence of Mandatory Vacations
I am only borrowing the money and will pay it back
Nobody will get hurt
The organization treats me unfairly and owes me
It’s for a good purpose
It’s only temporary, until operations improve
Copyright© KPMG 2002. All rights reserved. © 2012 Lembaga Pengembangan Fraud Auditing.
Fraud Risk Universe
Collusion Asset
Misappropriation
Fraudulent
Statements
Conflict of interest -Purchase Schemes
-Sales Schemes
-Other
Bribery -Invoice
Kickbacks
-Bid Rigging
-Other
Illegal Comm. Economic
Extortion
Cash
Inventory & Other Asset
Larceny -Of cash on hand
-From deposit
-Other
Skimming -Lapping Schemes
-Write-off Schemes
-Refunds
-Unrecorded
-Understated
Misuse Larceny -Asset Reg. &Transfer
-False Sales &
Shipping
-Purchasing &
Receiving
Fraudulent
Disbursement
Billing Schemes -> Shell Company, Non-Accomplice Vendor, Personal Purchase
Payroll Schemes -> Ghost Employee, Comm. Schemes, Workers Compensation, Falsified Wages
Expense Reimbursement Schemes -> Mischaracterized Exp., Overstated Exp., Fictitious Exp., Multiple Reim.
Check Tampering -> Forged Maker, Forged Endorsement, Altered Payee, Concealed Checks, Authorized Maker
Register Disbursements -> False Refunds, False Voids
Financial -Asset/Revenue
Overstatement
-Or Understatements
-Timing Differences
-Concealed Liabilities
-Improper Disclosures
-Improper Asset Valuation
Non-Financial -Employment Credential
-Internal Documents
-External Documents
Copyright© KPMG 2002. All rights reserved. © 2012 Lembaga Pengembangan Fraud Auditing.
Fraud Risk Mapping
Fraud risk mapping in terms of significance and likelihood.
Mapping Dot Description
High
Sig
nifica
nce
H
igh
L
ow
Likelihood Low
Fraudulent
statements
Theft
Illegal comm. Espionage
Ghost
employee
Embezzlement
Petty cash fraud
Bribery
Kickbacks
Manipulation
Forgery
Credit card
Conflict of interest
Cyber crime
Fraudulent
disbursements
I/P fraud
Misappropriation
Skimming
Lapping
Bid rigging
Collusion
-Conflict of interest
-Bribery
-Kickbacks
-Illegal Comm.
-Bid rigging
Asset
Misappropriation
-Skimming
-Larceny/Theft
-Misuse
Fraudulent Disbursement
-Ghost employee
-Petty cash fraud
-Reimbursement
-Shell company
-Personal purchase
-Credit card
Fraudulent
Statements
-Asset/revenue
overstatements
.Timing Difference
.Fictitious
.Concealed
.Impropriety
-Understatements
Manipulation
-Data manipulation
-Forgery
Cyber crime
-Electronic eaves-
dropping
I/P fraud
-Counterfeiting
Espionage
RISK MANAGEMENT ADVISORY & SOLUTIONS
www.apb-group.com | + 62 21 5790 0805
Risk Register
UNIT INDUK :
NAMA KEGIATAN :
SASARAN KEGIATAN :
RISIKO PENYEBAB DAMPAK
TINGKAT
KEMUNG
KINAN
SKALA
DAMPAK
LEVEL
RISIKO PENCEGAHAN PEMULIHAN
TINGKAT
KEMUNG
KINAN
SKALA
DAMPAK
LEVEL
RISIKO
PROGRAM
MITIGASI
BIAYA
MITIGASI
% RATIO
BIAYA
THDP
DAMPAK
PENANGGUNG-
JAWAB
MITIGASI
WAKTU
PELAKSA
NAAN
TINGKAT
KEMUNG
KINAN
SKALA
DAMPAK
LEVEL
RISIKO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
NOMOR
REGISTER
PENANGANAN (MITIGASI)IDENTIFIKASI RISIKO (INHEREN)
MEKANISME
PEMANTAUAN
Lampiran II
Edaran Direksi No. 028.E/DIR/2010 - Tanggal 27 Desember 2010
KONTROL YANG TELAH ADA
(EKSISTING)
RISIKO PASCA KONTROL EKSISTING
(CONTROLLED RISK)
RISIKO RESIDUAL
(PASCA MITIGASI)
Nasib Padmomihardjo – Presentation 2007 Nasib Padmomihardjo – Presentation 2008 Nasib Padmomihardjo – Presentation 2012
Pelatihan Fraud Auditing 1
20-23 November 2012
OE
RP 2,7 milyar
Evaluasi
Lelang
Penunjukkan
pemenang
lelang
“CHART KASUS
PENGADAAN BARANG”
BA Serah
Terima Barang
1. Surat penawaran beberapa
rekanan di paraf oleh orang yang
sama
2. Nomor surat jaminan tender
beberapa rekanan berurutan
3. Beberapa rekanan gugur
(rekayasa)
Spesifikasi
barang salah
Harga Kontrak
Rp 2,5 milyar
Kemahalan Harga
Rp 1,4 milyar
Harga Pasar
Rp 1,1 milyar
Uang Pelicin ke pihak
terkait Rp 800 juta
Pengumuman
Lelang
Pemalsuan
pengumuman
lelang di mass
media
Informasi dari
calon pemenang
lelang
1 2
3
4
5
6 7
8
Nasib Padmomihardjo – Presentation 2007 Nasib Padmomihardjo – Presentation 2008 Nasib Padmomihardjo – Presentation 2012
Pelatihan Fraud Auditing 1
20-23 November 2012
JENIS PENYIMPANGAN/
PELANGGARAN
• OE tidak benar
• Pemalsuan pengumuman lelang
• Evaluasi panitia lelang yang tidak
memadai
• Pemeriksaan fisik barang yang
tidak benar
• Indikasi Kemahalan Harga
• Pemberian dan penerimaan uang
pelicin
Nasib Padmomihardjo – Presentation 2007 Nasib Padmomihardjo – Presentation 2008
Perusahaan X
Staf (A)
Dirut (M)
Perusahaan Y
Dirut (N)
Customer
Service (C)
Pimpinan (O)
Kantor Cabang
Bank B
Mengisi
formulir
aplikasi
“CHART KASUS
DEPOSITO PALSU”
10
1. Blanko formulir aplikasi permindahbukuan dan
aplikasi pembukaan deposito
2. Serahkan formulir aplikasi pemindahbukuan &
aplikasi pembukaan deposito yang telah
ditandatangani oleh M
3. Lembar pertama form aplikasi pemindahbukuan:
nomor, pemilik rekening (M qq perusahaan X),
penerima atas nama perusahaan Y, Rp 30m
4. Lembar tindasan ke 2 form aplikasi
pemindahbukuan : deposito atas nama M qq
perusahaan X
5. Lembar pertama formulir aplikasi pembukaan
deposito : pemilik deposito N nilai Rp 300 juta
(sumber dana cek atas nama perusahaan Y).
Sedangkan lembar kedua diisi debet rekening M qq
perusahaan X sebesar Rp 30m
6. Terbitkan dan serahkan bilyet deposito seri
WWW866 belum ada nominal untuk ditandatangani
oleh O
7. Menukar bilyet deposito asli no. seri WWW866
dengan blanko bilyet deposito palsu dari N
8. Serahkan tindasan lembar kedua bilyet deposito Rp
300 jt
9. Serahkan bilyet deposito Rp 30m dan lembar kedua
aplikasi pemindahbukuan dan pembukaan deposito
10. Deposito tidak bisa dicairkan
8
7
2 5
4
3
6
1
9
• Bilyet deposito asli diserahkan ke N dijadikan
deposito palsu senilai Rp 30m
• Bilyet deposito palsu dari N dan tembusan bilyet
deposito asli dicetak dengan nilai Rp 300 juta
sesuai yang diterima bank
• Serahkan bilyet deposito palsu senilai Rp 300 juta
kepada N dan O menerima dari N bilyet deposito
asli dengan nilai Rp 30m
Nasib Padmomihardjo – Presentation 2007 Nasib Padmomihardjo – Presentation 2008
MATRIK KASUS DEPOSITO PALSU
No. Nama Jabatan/Pekerjaan Peranan/Pelanggaran Ketentuan/Pasal yang
Dilanggar
1 O Pimpinan Cabang Bank - Mengisi formulir pemindahbukuan dan
pembukaan deposito
- Mengisi nilai nominal pada sertifikat deposito
- Mengetahui pemalsuan sertifikat deposito
- Terima uang pelicin
2 C Customer Service Bank - Tidak mengisi nilai nominal pada sertifikat
deposito
- Indikasi mengetahui sertifikat palsu
3 M Dirut Perusahaan P (Pemilik
uang tabungan)
- Tidak membuat kerjasama dengan perusahaan
Q
- Kolusi dengan O dan N untuk pemanfaatan
uang tabungan yang tidak benar
- Terima uang pelicin
4 N Dirut Perusahaan Q - Menggunakan uang tabungan yang tidak benar
- Memalsukan sertifikat deposito
- Memberikan uang pelicin
20
FRAUD DI BIDANG PERBANKAN
Ruang Lingkup : UU No.7/1992 ttg Perbankan sebagaimana tlh diubah dgn UU
No.10/1998
• Tindak pidana berkaitan dgn perizinan (Pasal 46)
• Tindak pidana berkaitan dgn rahasia bank (Pasal 47 & 47A)
• Tindak pidana berkaitan dgn pengawasan bank (Pasal 48)
• Tindak pidana berkaitan dgn kegiatan usaha bank (Pasal 49)
• Tindak pidana berkaitan dgn pihak terafiliasi (Pasal 50 )
• Tindak pidana berkaitan dgn pemegang saham (Pasal 50A)
21
TITIK RAWAN TERJADINYA FRAUD PERBANKAN
1. Pendanaan (Funding)
2. Pemberian pinjaman (Loan)
3. Pemberian Jasa
4. Operasional Akuntansi
5. Operasional Lainnya
22
PENERIMAAN & IDENTIFIKASI NASABAH
• Identitas calon nasabah
• Maksud dan tujuan hubungan
usaha dengan bank
• Profil calon nasabah
• Identitas pihak lain apabila
nasabah bertindak untuk dan
atas nama nasabah lain Calon nasabah
Bank
Dibuktikan dengan
keberadaan dokumen
pendukung
• Meneliti kebenaran dokumen
• Apabila permohonan
dilakukan melalui media
elektronis wajib dilakukan
pertemuan dengan nasabah
• Apabila perlu wawancara
23
1. Aktivitas Pendanaan (Funding), antara lain :
Pegawai menarik dana dr rekening nasabah;
Petugas customer service melakukan penarikan & penyetoran kembali rekening simpanan sementara untuk dioperasikan dlm jual beli bank notes untuk kepentingan pribadi;
Setlh memblokir rekening deposito on call (DOC), blokir saldo rekening dibuka shg dana cover DOC dpt ditarik kembali oleh giran yg membuka DOC & kemudian petugas yg membuka blokir tsb meminta komisi pd nasabah ybs.
24
MEKANISME PEMBERIAN KREDIT
• Permohonan kredit
• Analisa kredit
• Pemutusan kredit
• Pencairan kredit
• Dokumentasi
• Monitoring
Calon nasabah Bank
25
•Suku bunga
•Jk waktu
•Provisi
•Pinalti
•Perjanjian kerjasama
SWAP LOAN
SAMA
BANK A BANK B
GRUP
BANK A GRUP
BANK B
1 2
31
2. Aktivitas Pinjaman (Loan), antara lain:
Laporan keuangan direkayasa;
Pemberian kredit dgn jaminan fiktif & pemalsuan
dokumen;
Pelunasan kredit dr hasil pencairan kredit baru;
Nilai taksasi jaminan dimark-up agar mengcover
maksimum kredit yg diberikan;
Pelanggaran BMPK dgn cara melakukan
pemecahan fasilitas pinjaman menjadi beberapa
fasilitas & melalui grup usaha yg sengaja
disamarkan.
Lanjutan …
32
3. Aktivitas Pemberian Jasa, antara lain :
• Melakukan transaksi transfer masuk fiktif dgn
merekayasa jumlah nominal & penerima transfer
untuk keuntungan pribadi;
• Pengambilalihan WEB yg terdpt discrepancies & tdk
sesuai ketentuan intern bank;
• Pemanfaatan kartu ATM nasabah yg belum diambil
oleh nasabah untuk melakukan penarikan oleh
customer service.
Lanjutan …
33
4. Aktivitas Operasional Akuntansi, antara lain :
Unit Akunting melakukan perubahan parameter
bunga shg biaya dana meningkat & dipindahkan ke
rekening tabungan petugas ybs;
Pegawai mendebet suatu rekening (RAK, biaya, dll)
& dikreditkan ke rekening a.n ybs atau rekg. lain;
Pegawai bank membebankan pengeluaran pribadi
atas beban bank.
Lanjutan …
34
5. Aktivitas Operasional lainnya, antara lain :
Sengaja melakukan mark up nilai pengadaan shg terjadi penggelembungan biaya pengadaan & supplier yg ditunjuk milik pegawai bagian pengadaan;
Pengadaan barang di bawah kualitas yg ditetapkan, namun dgn harga yg lebih mahal dgn cara memanipulasi spesifikasi barang & selisih harga diambil untuk keuntungan pribadi;
Staf yg menangani promosi menentukan vendor dgn penetapan yg didasari komisi untuk kepentingan pribadi;
Melakukan promosi melalui media scr berlebihan di luar kebutuhan dgn tujuan untuk mendapatkan komisi dr stp kegiatan tsb;
Melakukan penggelapan pajak pd transaksi pengadaan maupun pajak bunga yg seharusnya disetor ke kas negara tetapi diambil untuk keperluan pribadi.
Lanjutan …
35
CONTOH KASUS FRAUD PERBANKAN LAINNYA :
• Pencairan deposito oleh pihak yang tidak berhak
• Rekayasa pemindahan dana nasabah
• Rekayasa pemberian kredit.
• Penyalahgunaan pemberian kredit dgn agunan deposito (cash collateral loan/CCL).
• Pembelian obligasi repo fiktif.
• Pembelokan perintah transfer dana.
• Ekspor fiktif.
• Pemusnahan dokumen & pencurian uang bank.
36
PENCAIRAN DEPOSITO OLEH PIHAK YANG TIDAK BERHAK
Sdr. X (yg mengaku
Sbg Dir PT Angin Ribut)
1
Meminta fax
bilyet deposito
melalui telp
2
Peg Bag. Deposito
menyerahkan copy
Bilyet deposito
Sdr. Amir
(Staf Bag. Deposito)
3
Meminta bank
Mencairkan
deposito
Rp5 miliar
Menginfokan
Permohonan
Pencairan deposito 4
Sdri. Susi
(Staf Marketing)
5
Membuatkan
memo pencairan
deposito tanpa
melakukan konfirmasi
dg nasabah
BANK A
KANTOR PUSAT
(Bag. Deposito)
6 Bank mencairkan deposito
PT Angin Ribut sebesar Rp5 miliar
Ke Rekg a.n. Sdr. X di Bank B
Pasal 49 ayat (2)
huruf b jo Pasal
29 ayat (3) UU
Perbankan jo
Pasal 263
(pemalsuan) jo
378 (perbuatan
curang) KUHP.
37
Costumer Service
1. Mr. X datang dengan membawa Dokumen Aplikasi Pembukaan Rekg. Giro Lengkap
ke Pemimpin Cabang KC Jakarta
2. Dokumen diteruskan kepada CS (setelah persetujuan PC)
3. Rekg. a.n. Badan Hukum dibuka
(1)
(2) (3)
Mr. X
Pemimpin Cabang
Rekg. Giro a.n.
Badan Hukum
Kelemahan:
1. Tidak ada Surat Kuasa dari Badan Hukum dan pengurusnya kpd Mr. X
2. Data aplikasi dibawa lengkap oleh Mr. X, diisi dan di-ttd a.n. pengurus badan hukum
tidak didepan petugas bank.
3. CS tidak melakukan verifikasi lanjutan atas dok. Tsb karena sudah ada persetujuan dari PC
(1) Pembukaan Rekening Giro REKAYASA PEMINDAHAN DANA NASABAH
38
(1)
Mr. X
Rekg. Giro a.n.
Badan Hukum
Kelemahan:
1. Dilakukan atas dasar Surat Kuasa yang banyak kejanggalan a.l.
Alamat dan nama cabang berbeda
2. Tidak dilakukan Konfirmasi secara memadai atas kebenaran Surat Kuasa tidak dilakukan
kepada pemberi kuasa
3. Konfirmasi pemindahan dana dilakukan kepada pemberi referensi (pejabat bank)
4. Adanya persetujuan dari PC atas transaksi ini
(2) Transfer Dana dari Rekg. Badan Hukum ke Rekg. Mr. X
Rekg. Giro Mr X Rekg. Giro Mr X
Teller KC Jakarta
(2)
39
2
3
Kredit Rp32M
1
5
Mohon kredit
Bank memberikan kredit walau 14 debitur mengaku tdk terima kredit tsb ???
4 BI lakukan pemeriksaan umum
BANK
16 Debitur
KREDIT FIKTIF (Ps 49 ayat (1) huruf a UU Perbankan)
PT ABC
Jual kredit Rp35 M
6
Kejanggalan jual kredit, al :
1. PT ABC didirikan th’02 & berlokasi di Cirebon
(Kop tdk ada yg berlokasi di Cirebon).
2. Akta jual beli piutang rugikan Bank.
3. Rekg koran PT ABC tdk aktif.
4. Pembayaran PT ABC dlm jml besar (Rp450
juta) dilakukan tunai & tanpa nama penyetor.
5. Surat menyurat Bank ke PT ABC tanpa nomor.
16 Debitur
PT ABC
Neraca BANK
Hasil kunjungan ke 14 debitur : 12 kop tdk pernah dpt kredit dari Bank & 2 kop pernah dpt kredit tapi telah lunas th’02.
40
BANK A KC TEBET BANK A KC SUDIRMAN
BANK A KC SENEN
GIRO VALAS AG
DEP VALAS AG USD 2 JUTA
DEP VALAS AG USD 1 JUTA
KREDIT DGN AGUNAN KAS AG RP 15 M
KREDIT DGN AGUNAN KAS AG RP 5 M
REK GIRO AN RL
PEMBERIAN KREDIT DENGAN AGUNAN DEPOSITO
(Ps 2 ayat (1) jo Ps 18 UU TPK jo Ps. 55 ayat (1) jo Ps 64 KUHP)
Penyetoran hasil pencairan kredit
41
+/- 46 debitur a/n Paper Coy Kredit th’02 Ratusan Milyar
Pelunasan kredit s/d Mrt’03
Bank X ditegur utk menyelesaikan kredit (Okt’02)
Repo Obligasi Ratusan Milyar
Penjual, al. Dapen A dan Dapen B Arranger/Custodian
1
2
6
3a
Penerbit Obligasi : Perusahaan-perusahaan besar
Perusahaan Sekuritas Atas perintah Broker / perush.terkait bank X
Bank X
3b
4
5
Pasal 49 Ayat (2) Huruf b UU Perbankan jo Pasal 374 KUHP
jo UU Korupsi
42
Bank Indi KC Pulo Gadung
Bank
Berdikari
Jayapura
KP Bank Indi
Transfer Dana
RTGS
KUASA KAS
3 4
PC Bank Indi
Pulo Gadung
Wah Kok Git
Tidiktas
Bilyet Deposito No:
3-21585-079-33585
Rp100 jt
PT Persero
2 EFT
Fax.
Perintah
Transfer
Ke PT
Nah Loh
5 Rp29 Milyar
7
1
Instruksi
Transfer
PT Nah Loh
Srt
Perintah
Pengalihan
Aplikasi
Deposito
+ Rp100 jt
6
Bilyet Deposito No:
3-21585-079-33585
Rp. 29 M (palsu)
8
PEMBELOKAN PERINTAH TRANSFER DANA
43
(8B)
(2) Aplikasi buka L/C a/d (8B)
Sales Contract (Ex & Im)
(5) Negosiasi Wesel
(6A)
(3) Advice L/C
(6B)
(7) Dok tdk sampai (4) Penyerahan
ke Opening Bank Dok.ekspor
(1) Aplikasi buka Rekg.Giro
???Catatan kelemahan dan pelanggaran :No 1 : Nasabah tidak menyampaikan laporan keuangan dan atau informasi keuangan sesuai ketentuan prinsip mengenal nasabah (KYC).No 4 : Bill of Lading dan PEB palsu.N0 5 : - Issuing bank bukan dari bank koresponden dan berasal dari high risk countries serta tidak dikonfirmasi oleh bank koresponden.
- Bank tidak melakukan risk assesment terhadap eksportir yang merupakan nasabah baru - Dokumen WEB mengandung discrepensies tapi tetap dibayar/dinego. - Pengambilalihan hanya berdasarkan L/I - Negosiasi WEB tidak diakseptasi oleh issuing bank dan tidak dilakukan konfirmasi pada issuing bank. - Blokir rekening eksportir sampai dengan proceed datang tidak dilakukan - SBLC yang diterbitkan Issuing Bank tetap diambilalih sebagai Usance L/C.
No 6A/B : Dana ditransfer ke rekening peusahaan grup/lainnya & bukan untuk pengadaan barang ekspor sebagaimana dokumen ekspor.No 7 : Dokumen yang dikirim tidak sampai ke alamat issuing bank dengan alasan alamat tidak jelas.
No 8A/B : Pelunasan bukan dari issuing bank/importir melainkan dari eksportir sendiri (transfer atau debet rekg eksportir).
(3) Advice L/C
Div. Inter'
KP Bank
Kantor
Cabang
Bank
OPENING
BANK
Importir
Dokumen
L/C
-Dokumen
L/C
Eksportir
Grup
Bank
di LN
Layer I
36 org/prsh
Layer II
32 org/prsh
EKSPOR FIKTIF
Ponzi Schemes
Paper Company - SPV
Penipuan Mengungkap fakta tidak benar
Manipulasi Pasar Menciptakan gambaran semu mengenai perdagangan, keadaan pasar dan harga
Marking the Close – rekayasa Bid - Ask
Painting the Tape – Perdag antar rek semu
Cornering the Market – Goreng Saham/short selling
Pools; Kumpul oleh broker tertentu
Insider Trading
44
Presentation title / date / confidential /
Issued by ... 45
Promoter/Scam Artist
Investor Investor Investor
InvestorInvestorInvestorInvestorInvestorInvestor InvestorInvestor Investor
THE CLASSIC PYRAMID OR PONZI SCHEME
II I II II I I II IIII I I II II I II I II
Level 1Promoter promises large
returns to initial investors to
induce investment.
Level 2Word spreads and more
investors participate.
Level 3The promoter uses
some of the money
from later
investors to pay off
earlier investors,
while keeping the
rest for himself.
The Result: The scheme eventually collapses.
Most of the investors lose their investments because
inevitably there are not enough later investors to pay
the returns of the earlier investors. The only sure
winner is the scam artist.
Tips:1. Be suspicious of promoters promising large returns on your investment in
a short period of time. If it sounds too good to be true, it probably is.
2. Don’t be persuaded by enthusiastic testimonies from other investors.
PONZI SCHEMES – MADOFF INVESTMENT
Begs the questions
Kenapa Skema Fraud ini bisa berjalan cukup lama?
Menawarkan gain yang normal-normal saja
Hasil relatif kecil tetapi stabil, lebih besar dibanding yang lain, tapi tidak tinggi sekali untuk menarik investor dan tidak menimbulkan kecurigaan.
Sekali-sekali menolak calon investor jumlah besar
Imbal hasil disesuaikan dengan perkembangan return yang terjadi pada pasar riil. Kadang-kadang tinggi kadang-kadang besar namun mampu memberikan imbal hasil yang konsisten antara 8-13%
60 Nasabah
Bank Glo
Cab. Mg 3
70 Nasabah
Bank Glo
Cab. Klp Puan
30 Nasabah
Bank Glo
Cab. Tnh Mrh
22 Nasabah
Bank Glo
Cab. Jt Jajar
Total Dana Nsbh
700 M
Reksadana
Prudence Dana
Mantap
Dr. Dana Tab &
Deposito dialihkan
Bunga Tetap
12%/Tahun
Nasabah menerima bilyet seolah-olah
Memenuhi persyaratan legal formal
Nasabah
Dibayar bunga
1%/bulan
Dana nasabah
Ditransfer ke
PT. FFM
Dana Dipindah
Ke Rek PT.PFM
Di Bank Globe
Total Dana
Rp.700 M
IRAW Sal
Dirut Bank
Globe
LISA San
Dirut PT. Inter
Asia Sec
Nasabah Tab &
Deposito Bank
Globe
Menggunakan
Identitas Kary
Sbg Pemilik
PT. PFM
Membuka Rek
PT.PFM
Di Bank Globe
Dana ditarik
a.n kary & transfer
Ke LN
Suami-Istri
49
Direksi
1. Mr. X Meminta Staff-nya untuk mencari nasabah nominee (dapat 17 nasabah)
2. Dengan Rek tsb Melakukan transaksi jual/beli saham (rek tidak cukup utk transaski)
3. Minta kpd Direksi untuk menaikkan batas Trading Availability (TA) -
(1)
(2) (3)
Mr. X, Komisaris – Pemegang Saham Terbesar
Staff - Komisaris
Transaksi mengg
13.074 Acct Nasabah
Di Persh –Rp.235,6M
Kelemahan:
1. Mendapat persetujuan Direksi dan Dukungan TI
2. Rekening Nominee atas nama pegawai Persh
3. Transaksi dilakukan tanpa sepengetahuan nasabah
(1) Cari Nasabah Nominee REKAYASA PENGGUNAAN DANA NASABAH
Copyright© KPMG 2002. All rights reserved. © 2012 Lembaga Pengembangan Fraud Auditing.
LPFA will support global best practice to Top
management for controlling/reducing the fraud & integrity risks
Unauthorized Use
Reputation Risk
Fraud & Integrity Risk Management
Secure financial and reputation loss
Set-up transparency & healthy culture
Fraud Hot Line
Fraud Investigation
Fraud Risk Mgt.
nurharyanto www.lpfa.co.id
Questions 08999900620 081213140686