Download - Guru Pembimbing Yang Baik Bagi Siswa Siswi
5/13/2018 Guru Pembimbing Yang Baik Bagi Siswa Siswi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/guru-pembimbing-yang-baik-bagi-siswa-siswi 1/28
GURU PEMBIMBING YANG BAIK BAGI SISWA SISWI
Guru bekerja dengan keterampilan, dan kebiasaan tertentu serta kegiatan
rutin yang amat diperlukan dan seringkali memberatkan. Jika kegiatan tersebut
dikerjakan dengan baik maka bisa mengurangi atau merusak keefektifan guru
pada semua peranannya.
Pekerjaan rutin yang sering dilakukan guru yaitu :
1. Bekerja tepat waktu di awal maupun akhir pembelajaran
2. Membuat catatan dan laporan sesuai dengan standar kinerja, ketepatan dan
jadwal waktu3. Membaca, mengevaluasi dan mengembalikan hasil kerja peserta didik
4. Mengatur kehadiran peserta didik dengan penuh tanggung jawab
5. Mengatur jadwal, kegiatan harian dan mingguan serta tahunan
6. Mengembangkan peraturan dan prosedur kegiatan kelompok termasuk diskusi
7. Menetapkan jadwal kerja peserta didik
8. Mengadakan pertemuan dengan orang tua dan peserta didik
9. Mengatur tempat duduk peserta didik
10. Mencatat kehadiran peserta didik
11. Memahami peserta didik
12. Menyiapkan bahan pembelajaran
13. Menghadiri pertemuan dengan guru dan peserta didik
14. Menciptakan iklim kelas yang kondusif
15. Melaksanakan latihan pembelajaran
16. Merencanakan program khusus dalam pembelajaran
17. Menasehati peserta didik
A. Guru sebagai pemindah kemah
Hidup ini selalu berubah, dan guru adalah seorang pemindah kemah, suka
memindahkan dan membantu peserta didik meninggalkan hal lama menuju hal
baru yang bisa mereka alami. Untuk menjalankan fungsi ini guru harus
5/13/2018 Guru Pembimbing Yang Baik Bagi Siswa Siswi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/guru-pembimbing-yang-baik-bagi-siswa-siswi 2/28
memahami mana yang tidak bermanfaat dan barangkali membahayakan
perkembangan peserta didik dan memahami yang bermanfaat bagi peserta didik.
Guru dan peserta bekerja sama mempelajari cara baru dan meninggalkan
kepribadian yang telah membantunya mencapai tujuan dan menggantinya sesuai
dengan tuntutan masa kini. Proses ini menajdi suatu transaksi bagi guru dan
peserta didik dalam pembelajaran.
B. Guru sebagai pembawa cerita
Cerita berlangsung secara lisan hingga mencapai era kristalisasi kata-kata
tertulis, telah memberikan keberhasilan generasi baru dan generasi berikutnya,
serta dengan kesabaran melengkapi manusia dengan catatan tentang pewarisnya.
Cerita adalah cermin yang bagus dan merupakan tongkat pengukur.
Dengan cerita manusia bisa mengamati bagaimana memecahkan masalah yang
sama dengan yang dihadapinya, menemukan gagasan dan kehidupan yang
nampak diperlukan oleh manusia lain yang bisa disesuaikan dengan kehidupan
mereka.
C. Guru sebagai aktor
Sebagai aktor, guru harus melakukan apa yang ada dalam naskah yang
telah disusun dengan mempertimbangkan pesan yang akan disampaikan kepada
penonton. Penampilan yang bagus akan mengakibatkan penontont tertawa dengan
sungguh, dan bisa pula menangis terbawa oleh penampilan sang aktor.
Sebagai aktor guru berangkat dengan jiwa pengabdian dan inspirasi dalam
yang akan mengarhkan kegiatannya. Guru harus menguasai materi standar dalam
bidang studi yang akan menjadi tanggungjawabnya.
D. Guru sebagai emansipator
5/13/2018 Guru Pembimbing Yang Baik Bagi Siswa Siswi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/guru-pembimbing-yang-baik-bagi-siswa-siswi 3/28
Dengan kecerdikannya guru mampu memahami potensi peserta ddik,
menghormati setiap insan, dan menyadari bahwa kebanyakan insan merupakan
budah stagnasi kebudayaan. Ketika masyarakat membicarakan rasa tidak senang
kepada peserta didik tertentu, guru harus mengenal kebutuhan peserta didik
tersebut akan pengalaman, pengakuan dan dorongan. Dia tahu apa yang menjadi
kemungkinan pengembangannya. Untuk memiliki kemampuan melihat sesuatu
yang tersirat, perlu memanfaatkan pengalaman bekerja, ketekunan, kesabaran, dan
tentu saja kemampuan menganalisis fakta yang dilihatnya.
E. Guru sebagai evaluator
Evaluasi atau penilaian merupakan aspek pembelajaran yang paling
kompleks, karena melibatkan banyak latar belakang dan hubungan, serta variabel
yang mempunyai arti apabila berhubungan dengan konteks yang hampir tidak
mungkin dapat dipisahkan dengan setiap segi penilaian. Sebagai suatu proses,
penilaian dilaksanakan dengan prinsip-prinsip dan dengan teknik yang sesuai,
mungkin tes ataupun non tes. Teknik apapun yang dipilih, penilaian harus
dilakukan dengan prosedur yang jelas, yang meliputi 3 tahap yaitu persiapan,
pelaksanaan dan tindak lanjut.
Selain menilai peserta didik, guru harus pula menilai dirinya sendiri baik
sebagai perencana maupun penilai program pembelajaran. Oleh karena itu ia harus
memiliki pengetahuan yang memadai tentang penilaian program sebagai mana
memahami penilaian hasil belajar.
F. Guru sebagai pengawet
Salah satu tugas pendidikan adalah mewariskan kebudayaan dari generasi
ke generasi berikutnya, karena hasil karya manusia terdahulu masih banyak yang
bermakna bagi kehidupan manusia sekarang maupun dimasa yang akan datang.
Untuk melaksanakan tugasnya sebagai pengawet, salah satu hal yang
perlu dikembangkan adalah sarana pendidikan yang disebut kurikulum dengan
5/13/2018 Guru Pembimbing Yang Baik Bagi Siswa Siswi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/guru-pembimbing-yang-baik-bagi-siswa-siswi 4/28
kurikulum maka jaminan pengetahuan akan lebih menguatkan pemikiran
pendidikan. Selain itu, guru harus mempunyai sikap positif terhadap apa yang
harus diawetkan. Jika tidak, maka ia akan melaksanakan tugas bagaimana persegi
yang dimasukan kedalam kotak bundar.
Guru sangat berperan membantu perkembangan peserta didik untuk
mewujudkan tujuan hidupnya secara optimal. Guru juga harus berpacu pada
pembelajaran, dengan memberikan kemudahan kepada peserta didik agar dapat
mengembangkan kemampuannya secara optimal.
Peran guru dalam pembelajaran yaitu : Guru sebagai pendidik, Guru
sebagai Pengajar, Guru sebagai pembimbing, Guru sebagai pelatih, Guru sebagai
penasehat, Guru sebagai pembaharu (innovator), Guru sebagai model dan teladan,
Guru sebagai pribadi, Guru sebagai peneliti, Guru sebagai pendorong kreatifitas,
Guru sebagai pembangkit pandangan, Guru sebagai pekerja rutin, Guru sebagai
pemindah kemah, Guru sebagai pembawa cerita, Guru sebagai aktor, Guru
sebagai emansipator, Guru sebagai evaluator, Guru sebagai pengawet.
Sebagai calon pendidik, maka kita kita dituntut untuk mengetahui peran
guru dalam pembelajaran agar menjadi acuan bagi kita untuk mengembangkandiri sedini mungkin, agar kelak setelah kita terjun langsung dalam pembelajaran di
sekolah, dapat secara mantap menjadi figur seorang guru yang patut untuk digugu
dan ditiru. Daoed Yoesoef (1980) menyatakan bahwa seorang guru mempunyai tiga
tugas pokok yaitu tugas profesional, tugas manusiawi, dan tugas kemasyarakatan (sivic
mission). Jika dikaitkan pembahasan tentang kebudayaan, maka tugas pertama
berkaitan dengar logika dan estetika, tugas kedua dan ketiga berkaitan dengan etika.
Tugas-tugas profesional dari seorang guru yaitu meneruskan atau transmisi ilmupengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai lain yang sejenis yang belum diketahui anak
dan seharusnya diketahui oleh anak.
Tugas manusiawi adalah tugas-tugas membantu anak didik agar dapat memenuhi tugas-
tugas utama dan manusia kelak dengan sebaik-baiknya. Tugas-tugas manusiawi itu
adalah transformasi diri, identifikasi diri sendiri dan pengertian tentang diri sendiri.
5/13/2018 Guru Pembimbing Yang Baik Bagi Siswa Siswi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/guru-pembimbing-yang-baik-bagi-siswa-siswi 5/28
Usaha membantu kearah ini seharusnya diberikan dalam rangka pengertian bahwa
manusia hidup dalam satu unit organik dalam keseluruhan integralitasnya seperti yang
telah digambarkan di atas. Hal ini berarti bahwa tugas pertama dan kedua harus
dilaksanakan secara menyeluruh dan terpadu. Guru seharusnya dengan melalui
pendidikan mampu membantu anak didik untuk mengembangkan daya berpikir atau
penalaran sedemikian rupa sehingga mampu untuk turut serta secara kreatif dalam
proses transformasi kebudayaan ke arah keadaban demi perbaikan hidupnya sendiri dan
kehidupan seluruh masyarakat di mana dia hidup.
Tugas kemasyarakatan merupakan konsekuensi guru sebagai warga negara yang baik,
turut mengemban dan melaksanakan apa-apa yang telah digariskan oleh bangsa dan
negara lewat UUD 1945 dan GBHN .
Ketiga tugas guru itu harus dilaksanakan secara bersama-sama dalam kesatuan organis
harmonis dan dinamis. Seorang guru tidak hanya mengajar di dalam kelas saja tetapi
seorang guru harus mampu menjadi katalisator, motivator dan dinamisator pembangunan
tempat di mana ia bertempat tinggal.
Ketiga tugas ini jika dipandang dari segi anak didik maka guru harus memberikan nilai-
nilai yang berisi pengetahuan masa lalu, masa sekarang dan masa yang akan datang,
pilihan nilai hidup dan praktek-praktek komunikasi.Pengetahuan yang kita berikan
kepada anak didik harus mampu membuat anak didik itu pada akhimya mampu memilih
nilai-nilai hidup yang semakin komplek dan harus mampu membuat anak didik
berkomunikasi dengan sesamanya di dalam masyarakat, oleh karena anak didik ini tidak
akan hidup mengasingkan diri. Kita mengetahui cara manusia berkomunikasi dengan
orang lain tidak hanya melalui bahasa tetapi dapat juga melalui gerak, berupa tari-tarian,
melalui suara (lagu, nyanyian), dapat melalui warna dan garis-garis (lukisan-lukisan),
melalui bentuk berupa ukiran, atau melalui simbul-simbul dan tanda tanda yang biasanya
disebut rumus-rumus.
Jadi nilai-nilai yang diteruskan oleh guru atau tenaga kependidikan dalam rangka
melaksanakan tugasnya, tugas profesional, tugas manusiawi, dan tugas
kemasyarakatan, apabila diutarakan sekaligus merupakan pengetahuan, pilihan hidup
dan praktek komunikasi. Jadi walaupun pengutaraannya berbeda namanya, oleh karena
dipandang dari sudut guru dan dan sudut siswa, namun yang diberikan itu adalah nilai
yang sama, maka pendidikan tenaga kependidikan pada umumnya dan guru pada
5/13/2018 Guru Pembimbing Yang Baik Bagi Siswa Siswi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/guru-pembimbing-yang-baik-bagi-siswa-siswi 6/28
khususnya sebagai pembinaan prajabatan, bertitik berat sekaligus dan sama beratnya
pada tiga hal, yaitu melatih mahasiswa, calon guru atau calon tenaga kependidikan untuk
mampu menjadi guru atau tenaga kependidikan yang baik, khususnya dalam hal ini untuk
mampu bagi yang bersangkutan untuk melaksanakan tugas profesional.
Selanjutnya, pembinaan prajabatan melalui pendidikan guru ini harus mampu mendidik
mahasiswa calon guru atau calon tenaga kependidikan untuk menjadi manusia, person
(pribadi) dan tidak hanya menjadi teacher s (pengajar) atau (pendidik) educ at or , dan
orang ini kita didik untuk menjadi manusia dalam artian menjadi makhluk yang
berbudaya. Sebab kebudayaanlah yang membedakan makhluk manusia dengan
makhluk hewan. Kita tidak dapat mengatakan bahwa hewan berbudaya, tetapi kita dapat
mengatakan bahwa makhluk manusia adalah berbudaya, artinya di sini jelas kalau yang
pertama yaitu training menyiapkan orang itu menjadi guru, membuatnya menjadi
terpelajar, aspek yang kedua mendidiknya menjadi manusia yang berbudaya, sebab
sesudah terpelajar tidak dengan sendininya orang menjadi berbudaya, sebab seorang
yang dididik dengan baik tidak dengan sendininya menjadi manusia yang berbudaya.
Memang lebih mudah membuat manusia itu berbudaya kalau ia terdidik atau terpelajar,
akan tetapi orang yang terdidik dan terpelajar tidak dengan sendirinya berbudaya. Maka
mengingat pendidikan ini sebagai pembinaan pra jabatan yaitu di satu pihak
mempersiapkan mereka untuk menjadi guru dan di lain pihak membuat mereka menjadi
manusia dalam artian manusia berbudaya, kiranya perlu dikemukakan mengapa guru ituharus menjadi rnanusia berbudaya. Oleh kanena pendidikan merupakan bagian dari
kebudayaan; jadi pendidikan dapat berfungsi melaksanakan hakikat sebagai bagian dari
kebudayaan kalau yang melaksanakannya juga berbudaya. Untuk menyiapkan guru yang
juga manusia berbudaya ini tergantung 3 elemen pokok yaitu :
1. Orang yang disiapkan menjadi guru ini melalui prajabatan (ini t i al training) harus
mampu menguasai satu atau beberapa disiplin ilmu yang akan diajarkannya di
sekolah melalui jalur pendidikan, paling tidak pendidikan formal. Tidak mungkin
seseorang dapat dianggap sebagai guru atau tenaga kependidikan yang baik di
satu bidang pengetahuan kalau dia tidak menguasai pengetahuan itu dengan baik.
Ini bukan berarti bahwa seseorang yang menguasai ilmu pengetahuan dengan baik
dapat menjadi guru yang baik, oleh karena biar bagaimanapun mengajar adalah
seni. Tetapi sebaliknya biar bagaimanapun mahirnya orang menguasai seni
mengajar ( art of teaching), selama ia tidak punya sesuatu yang akan diajarkannya
tentu ia tidak akan pantas dianggap menjadi guru.
5/13/2018 Guru Pembimbing Yang Baik Bagi Siswa Siswi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/guru-pembimbing-yang-baik-bagi-siswa-siswi 7/28
2. Guru tidak hanya harus menguasai satu atau beberapa disiplin keilmuan yang
harus dapat diajarkannya, ia harus juga mendapat pendidikan kebudayaan yang
mendasar untuk aspek manusiawinya. Jadi di samping membiasakan mereka untuk
mampu menguasai pengetahuan yang dalam, juga membantu mereka untuk dapat
menguasai satu dasar kebudayaan yang kuat. Jadi bagi guru-guru juga perlu
diberikan dasar pendidikan umum.
3. Pendidikan terhadap guru atau tenaga kependidikan dalam dirinya seharusnya
merupakan satu pengantar intelektual dan praktis kearah karir pendidikan yang
dalam dirinya (secara ideal kita harus mampu melaksanakannya) meliputi
pemagangan. Mengapa perlu pemagangan, karena mengajar seperti juga
pekerjaan dokter adalah seni. Sehingga ada istilah yang populer di dalam
masyarakat tentang dokter yang bertangan dingin dan dokter yang bertangan
panas, padahal ilmu yang diberikan sama. Oleh karena mengajar dan pekerjaan
dokter merupakan art (kiat), maka diperlukan pemagangan. Karena art tidak dapat
diajarkan adalah teknik mengajar, teknik untuk kedokteran. Segala sesuatu yang
kita anggap kiat, begitu dapat diajarkan diakalau menjadi teknik. Akan tetapi kalau
kiat ini tidak dapat diajarkan bukan berarti tidak dapat dipelajari. Untuk ini orang
harus aktif mempelajarinya dan mempelajari kiat ini harus melalui pemagangan
dengan jalan memperhatikan orang itu berhasil dan mengapa orang lain tidak
berhasil, mengapa yang satu lebih berhasil, mengapa yang lain kurang berhasil.
WF Connell (1972) membedakan tujuh peran seorang guru yaitu (1) pendidik (nurturer ),
(2) model, (3) pengajar dan pembimbing, (4) pelajar ( lear ner ), (5) komunikator terhadap
masyarakat setempat, (6) pekerja administrasi, serta (7) kesetiaan terhadap lembaga.
Peran guru sebagai pendidik (nurturer) merupakan peran-peran yang berkaitan dengan
tugas-tugas memberi bantuan dan dorongan (supporter), tugas-tugas pengawasan dan
pembinaan (supervisor) serta tugas-tugas yang berkaitan dengan mendisiplinkan anak
agar anak itu menjadi patuh terhadap aturan-aturan sekolah dan norma hidup dalam
keluarga dan masyarakat. Tugas-tugas ini berkaitan dengan meningkatkan pertumbuhan
dan perkembangan anak untuk memperoleh pengalaman-pengalaman lebih lanjut seperti
penggunaan kesehatan jasmani, bebas dari orang tua, dan orang dewasa yang lain,
moralitas tanggungjawab kemasyarakatan, pengetahuan dan keterampilan dasar,
persiapan.untuk perkawinan dan hidup berkeluarga, pemilihan jabatan, dan hal-hal yang
bersifat personal dan spiritual. Oleh karena itu tugas guru dapat disebut pendidik dan
pemeliharaan anak. Guru sebagai penanggung jawab pendisiplinan anak harus
5/13/2018 Guru Pembimbing Yang Baik Bagi Siswa Siswi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/guru-pembimbing-yang-baik-bagi-siswa-siswi 8/28
mengontrol setiap aktivitas anak-anak agar tingkat laku anak tidak menyimpang dengan
norma-norma yang ada.
Peran guru sebagai model atau contoh bagi anak. Setiap anak mengharapkan guru
mereka dapat menjadi contoh atau model baginya. Oleh karena itu tingkah laku pendidik
baik guru, orang tua atau tokoh-tokoh masyarakat harus sesuai dengan norma-norma
yang dianut oleh masyarakat, bangsa dan negara. Karena nilai nilai dasar negara dan
bangsa Indonesia adalah Pancasila, maka tingkah laku pendidik harus selalu diresapi
oleh nilai-nilai Pancasila.
Peranan guru sebagai pengajar dan pembimbing dalam pengalaman belajar . Setiap guru
harus memberikan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman lain di luar fungsi
sekolah seperti persiapan perkawinan dan kehidupan keluarga, hasil belajar yang berupa
tingkah laku pribadi dan spiritual dan memilih pekerjaan di masyarakat, hasil belajar yang
berkaitan dengan tanggurfg jawab sosial tingkah laku sosial anak. Kurikulum harus berisi
hal-hal tersebut di atas sehingga anak memiliki pribadi yang sesuai dengan nilai-nilai
hidup yang dianut oleh bangsa dan negaranya, mempunyai pengetahuan dan
keterampilan dasar untuk hidup dalam masyarakat dan pengetahuan untuk
mengembangkan kemampuannya lebih lanjut.
Peran guru sebagai pelajar ( leamer ). Seorang guru dituntut untuk selalu menambah
pengetahuan dan keterampilan agar supaya pengetahuan dan keterampilan yangdirnilikinya tidak ketinggalan jaman. Pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai tidak
hanya terbatas pada pengetahuan yang berkaitan dengan pengembangan tugas
profesional, tetapi juga tugas kemasyarakatan maupun tugas kemanusiaan.
Peran guru sebagai setiawan dalam lembaga pendidikan. Seorang guru diharapkan
dapat membantu kawannya yang memerlukan bantuan dalam mengembangkan
kemampuannya. Bantuan dapat secara langsung melalui pertemuan-pertemuan resmi
maupun pertemuan insidental.
Peranan guru sebagai komunikator pembangunan masyarakat. Seorang guru diharapkan
dapat berperan aktif dalam pembangunan di segala bidang yang sedang dilakukan. Ia
dapat mengembangkan kemampuannya pada bidang-bidang dikuasainya.
Guru sebagai administrator . Seorang guru tidak hanya sebagai pendidik dan pengajar,
tetapi juga sebagai administrator pada bidang pendidikan dan pengajaran. Oleh karena
5/13/2018 Guru Pembimbing Yang Baik Bagi Siswa Siswi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/guru-pembimbing-yang-baik-bagi-siswa-siswi 9/28
itu seorang guru dituntut bekerja secara administrasi teratur . Segala pelaksanaan dalam
kaitannya proses belajar mengajar perlu diadministrasikan secara baik. Sebab
administrasi yang dikerjakan seperti membuat rencana mengajar, mencatat hasil belajar
dan sebagainya merupakan dokumen yang berharga bahwa ia telah melaksanakan
tugasnya dengan baik.
Di dalam dunia pendidikan khususnya di sekolah, yang memegang
peranan penting dalam proses belajar selain instasi sekolah adalah adanya
kerjasama antara guru dan siswa. Seorang guru memegang peranan penting dalam
membentuk siswanya. Tidak hanya membentuk dalam bentuk pola pikir atau
pengetahuan, seorang guru juga dituntut untuk dapat meembentuk siswanya dari
segi tingkah laku dan emosional siswa.
Seorang guru juga berperan sebagai pengganti orang tua atau orang tua
kedua bagi siswa disekolah. Sehingga seorang guru harus dapat dan
mampu memberikan contoh yang posistif atau memberikan motivasi yang
baik bagi siswa. Di sekolah sering sekali terdapat anak yang malas, tidak
menyenangkan, suka membolos, dan lain sebagainya. Dalam hal demikian
berarti bahwa guru tidak berhasil memberikan motivasi yang tepat untuk
mendorong dan memberi semangat bagi anak didiknya agar dapat belajar
dengan sungguh-sungguh. Perlu diibngat bahaw nilai b
aik atau buruk pada suatu pelajaran tertentu belumtentu disebabkan karena
hasil dari kemampuan berfikir seorang siswa. Karena sering kali terjadi bahwa
Sebagai bentuk batasan dalam penyusunan makalah ini yang terlalu luas,
penulis memberikan rumusan masalah agar makalah ini dapat dipelajari dengan
mudah. Adapun rumusan masalah dalam makalah yang berjudul
Motivasi ialah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk bertidak
melakukan sesuatu. (Purwanto, 2007: 60). Motifvasi atau motif adalah suatu
pernyataan yang kompleks di dalam suatu organisme yang mengerahkan tinggah
5/13/2018 Guru Pembimbing Yang Baik Bagi Siswa Siswi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/guru-pembimbing-yang-baik-bagi-siswa-siswi 10/28
laku atau perbuatan ke suatu tujuan tertentu. Setiap indifidu memiliki suatu
motivasi atau motif terhadap sesuatu, termasuk juga seorang siswa. Seorang siswa
juga memilki suatu motif tertentu didalam proses pendidikan selain motivasi
dalam belajar.
Di dalam proses pendidikan motivasi adalah salah satu syarat mutlak siswa
untuk belajar. Motivasi juga berperang sebagai motor penggerak dalam proses
balajar M otivasi belajar merupakan motor penggerak yang mengaktifkan siswa
untuk melibatkan diri. (Winkel, 1996: 166).Pada umumnya suatu motivasi atau
dorongan adalah suatu pernyataan yang kompleks di dalam suatu organisme yang
mengarahkan tingkah laku terhadap suatu tujuan ( goal ) atau perangsang
(incentive). Tujuan ( goal ) adalah yang mementukan atau menbatasi tingkah laku
organisme. Perangsang (inecentive) adalah fakta atau objek yang menarik
organism tersebut.
Pengertian motif atau motivasi tidak dapat dipisahkan dari kebutuhan (need ).
Suatu organism (khusussnya siswa) yang berbuat atau melakukan sesuatu,
setidak-tidaknya terdapat suatu kebutuhan di dalam dirinya atau sesuatu yang
ingin dicapai. Istilah kebutuhan juga diartikan sebagai suatu kekurangan tertentudi dalam sesuatu organisme. Di dalam proses pendidikan kebutuhan yang dimiliki
oleh siswa adalah suatu kebutuhan untuk dapat memahami dan mengerti materi
atau pelajarang yang diberikan oleh seorang guru dan juga siswa memiliki
kebutuhan akan motivasi atau dorongan yang menyebabkan siswa memiliki
semangat dalam mengikuti setiap proses belajar.
Motivasi didefinisikan sebagai suatu komponen yang mengandung tiga aspek
yaitu:
a. Mengerakkan berarti menimbulkan kekuatan pada individu memimpin
seseorang untuk bertidak dengan cara tertentu. Misalnya kekuatan dalam
ingatan, respon-respon efektif, dan kecenderungan lainnya.
5/13/2018 Guru Pembimbing Yang Baik Bagi Siswa Siswi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/guru-pembimbing-yang-baik-bagi-siswa-siswi 11/28
b. Mengarahkan atau menyalurkan tingkah laku. Tingkah laku siswa atau
individu diarahkan terhadap suatu tujuan tertentu.
c. Menjaga dan menopang tingkah laku, lingkungan sekitar dengan harus
menguatkan intensitas dan arah dorongn-dorongan serta kekuatan-
kekuatan individu.
2. TUJUAN MOTIVASI
Purwanto dalam (Psikologi Pendidikan, 2007: 73) megatakan bahwa:
S ecara umum dapat dikatakan bahwa tujuan motivasi adalah untuk
menggerakan atau menggugah seseorang agar mempunyai keinginan dan
kemauan untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau
mencapai tujuan tertentu.
Dari penjelasan yang disampaikan oleh Purwanto di atas, kita dapat mengambil
kesimpulan bahwa tujuan dari motivasi ialah sarana untuk mencapai suatu tujuan
tertentu. Bagi seorang guru , tujuan dari motivasi adalah dapat menggerakan atau
memacu para siswa agar dapat timbul keinginan dan kemauan untuk
meningkatkan prestasi belajar sehingga tercapai tujuan pendidikan sesuai dengan
yang diharapkan dan ditetapkan di dalam kurikulum sekolah.
Suatu tindakan memotivasi atau memberikan motivasi akan lebih dapat
berhasil jika tujuannya jelas dan disadari oleh pihak yang diberi motivasi serta
sesuai dengan kebutuhan orang yang dimotivasi. Oleh karena itu, setiap orang
yang akan diberikan motivasi harus mengenal dan memahami benar-benar latar
belakang kehidupan, kebutuhan, dan kepribadian yang akan dimotivasi, termasuk
di dalamnya antara seorang guru dan siswanya.
5/13/2018 Guru Pembimbing Yang Baik Bagi Siswa Siswi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/guru-pembimbing-yang-baik-bagi-siswa-siswi 12/28
3. MACAM MOTIVASI
Motivasi belajar di sekolah dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu:
a. M otivasi Ekstrinsik , diartikan sebagai suatu aktivitas belajar dimulai dan
diteruskan, berdasarkan kebutuhan dan dorongan yang tidak secara mutlak
berkaitan dengan aktivitas belajar sendiri. Meliputi apa yang diuraikan
tentang manfaat suatu tugas balajar untuk memenuhi kebutuhan
(attainment value) atau sebagai sarana untuk mencapai suatu target
(instrumental value). Motivasi ekstrinsik bukanlah ada atau tidak adanya
pengaruh dari luar, melaikan apakah kebutuhan yang ingin dipenuhi.
b. M otivasi intrinsik , diartikan sebagai suatu kegiatan belajar yang dimulai
dan diteruskan, berdasarkan penghayatan kebutuhan dan dorongan yang
secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar. Motivasi intrinsik adalah
suatu kenyataan, bahwa satu-satunya cara untuk mencapai tujuan dalam proses pendidikan adalah belajar.
4. SIKAP GURU YANG DIBUTUHKAN SISWA SEBAGAI SUMBER
MOTIVASI DAN INSPIRASI
Motivasi dan inpirasi siswa muncul berdasarkan karena adanya suatu
kebutuhan tertentu. Sebagai bentuk kebutukan siswa di lingkup pendidikan ialah
sebagai berikut:
1. Kebutuhan jasmaniah atau proses-proses jasmaniah. Kebutuhan ini
paling mendasar, walaupun nampak sederhana dan langsung, tetapi
5/13/2018 Guru Pembimbing Yang Baik Bagi Siswa Siswi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/guru-pembimbing-yang-baik-bagi-siswa-siswi 13/28
merupakan kebutuhan yang lebih tinggi dan kompleks dan abstrak karena
bertalian dengan jalinan hubungan-hubungan antara manusia.
2. Kebutuhan akan rasa aman dan keselamatan. Seorang anak biasanya
memiliki rasa ketakutan dan kekhawatiran yang sulit diketahui oleh orang
dewasa. Maka dari itu, walaupun tidak disengaja seorang dewasa yang
dapat memberikan rasa aman kepada mereka. Mereka aka merasa senang
dan nyaman. Tetapi pada perkembangannya, dengan melihat kebiasaan
anak tersebut dapat ditemukan solusinya dengan pengalaman tindakan
yang dilakukan orang dewasa dalam menghadapi si anak.
3. Kebutuhan untuk dicintai (kasih sayang). Kebutuhan kasih sayang sangat
kuat dan fundamental bagi manusia. Tanpa kasih sayang, anak-anak tidak
akan berkembang dengan normal, bahkan hidupnya kurang berhadiah.
4. Kebutuhan akan status dan diterima oleh kelompok.
5. Kebutuhan akan adanya perasaan memadai, kreativitas, dan ekspresi diri.
Berdasarkan kebutuhan-kebutuhan siswa di atas, seorang murid akan memiliki
motivasi dan inspirasi dalam belajar bilamana seorang guru memiliki karakter
yang dapat memenuhi kebutuhan siswa. Karakter yang dibutuhkan siswa dan
hendanya terdapat di dalam seorang guru adalah sebagai berikut:
a. Demokratis. Guru memberikan kebebasan kepada anak di samping
mengadakan pembatasan-pembatasantertentu, tidak bersifat otoriter, dan
memberikan kesempatan kepada anak untuk berperan serta dalam berbagai
kegiatan.
b. Suka bekerja sama. Guru yang suka bekerja sama bersikap saling
memberi dan saling menerima yang dilandasi oleh kekeluargaan serta
toleransi yang tinggi.
5/13/2018 Guru Pembimbing Yang Baik Bagi Siswa Siswi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/guru-pembimbing-yang-baik-bagi-siswa-siswi 14/28
c. Baik hati. Guru yang baik hati bersikap suka memberi dan berkorban
untuk anak didiknya.
d. Sabar. Guru yang sabar tidak suka marah dan tidak mudah tersinggung
serta suka menahan diri.
e. Adil. Guru yang adil tidak bersikap membeda-bedakan anak dan
memberi anak sesuai dengan kesempatan yang sama bagi semuanya.
f. Konsisten. Guru yang konsisten selalu bersikap dan berkata sama bagi
semuanya.
g. Bersifat terbuka. Guru yang bersifat terbuka akan bersedia menerima
kritik dan saran, serta jika perlu mengakui kekurangan dan kelemahannya.
h. Suka menolong. Guru yang suka menolong senantiasa siap membantu
anak-anak yang mengalami kesulitan atau masalah tertentu.
i. Ramah-tamah. Guru yang ramah-tamah mudah bergaul dan disenangi
oleh semua orang, tidak sombong, dan bersedia bertindak sebagai
pendengar yang baik di samping sebagai pembicara yang menarik.
j. Suka humor. Guru yang suka humor banyak disenangi oleh anak-anak
dengan kepandaiannya membuat anak-anak menjadi gembira dan tidak
tegang atau terlalu serius.
k. Kreatif. Guru yang kreatif dan memiliki berbagai minat akan
merangsang siswa dan dapat melayani berbagai keinginan anak.
l. Paham. Guru yang memahami dan menguasai bahan pelajaran dapat
menyampaikan materi pelajaran dengan lancardan menumbuhkan
semangat di kalangan anak
5/13/2018 Guru Pembimbing Yang Baik Bagi Siswa Siswi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/guru-pembimbing-yang-baik-bagi-siswa-siswi 15/28
m. Fleksibel.guru yang tidak bersikap kaku akan mudah bergaul dengan
anak tanpa dibatasi umur atau status.
n. Perhatian. Guru yang perhatian akan membuat murid merasa senang dan
diperhatikan.
Berdasarkan uraian-uraian di atas kita dapat menyimpukan bahwa seorang
guru secara tidak langsung berperan sebagai sumber motivasi selain sebagai
seorang pendidik bagi anak didiknya (siswa). Motivasi merupakan bagian yang
tidak boleh dilupakan dalam proses pendidikan. Karena motivasi akan dapat
memberi semangat atau dorongan terhadap siswa agar dapat dengan giat
mengikuti proses pendidikan khususnya proses pendidikan disekolah. Guru
berperan sebagai sumber motivasi yang dibutuhkan oleh siswanya. Dengan
terpenuhinya kebutuhan siswa yang berpedoman terhadap karakteristik seorang
guru yang menjadi sosok pengganti orang tua di sekolah, siswapun akan dapat
memiliki motivasi dalam belajar. Maka sebagai dampak positif dari itu semua
proses pendidikan akan dapat berjalan dengan lancer dan tujuan pendidikanpun
akan dapat tercapai.
Guru Sebagai Agen Pembelajaran - Document Transcript
1. BAB I PENDAHULUAN Bangsa yang maju adalah bangsa yang baik
pendidikannya; bangsa yang jelek pendidikannya tidak akan pernah
menjadi bangsa yang maju. ---Presiden Susilo Bambang Yudhoyono---
Salah satu komponen penting dalam upaya meningkatkaan mutu
pendidikan nasional adalah adanya guru yang berkualitas, profesional dan
berpengetahuan. Guru, tidak hanya sebagai pengajar, namun guru juga
mendidik, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan
mengevaluasi peserta didik. Dalam menjalankan tugasnya sebagai agen
pembelajaran. Guru yang profesional adalah guru yang menguasai materi
pembelajaran, menguasai kelas dan mengendalikan perilaku anak didik,
5/13/2018 Guru Pembimbing Yang Baik Bagi Siswa Siswi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/guru-pembimbing-yang-baik-bagi-siswa-siswi 16/28
menjadi teladan, membangun kebersamaan, menghidupkan suasana
belajar dan menjadi manusia pembelajar (learning person). Selain sebagai
sebuah profesi, seorang guru adalah fasilitator, motivator, inspirator dan
inovator dalam transformasi pembelajaran pada anak didik. Oleh karena
itu, guru pada abad ke XXI adalah seorang saintis yang menguasai ilmu
pengetahuan yang ditekuninya. Sebagai ilmuwan, guru tergolong elit
intelektual. Guru bukanlah profesi kelas dua. Sebab itu, calon guru
sebaiknya adalah insan terpilih untuk jabatan profesi mulia. Profesi guru
adalah profesi saintis plus yang harus menguasai IPTEK dan mampu
sebagai motivator dan fasilitator. Sebagai motivator dan fasilitator prosesbelajar, guru adalah seorang komunikator ulung karena ia harus mampu
memberi jiwa terhadap informasi yang diberikan oleh saran komunikasi
yang super canggih. Pendidikan merupakan pilar utama dalam
membangun sumber daya manusia (SDM) berkualitas. Semakin terdidik
suatu masyarakat semakin besar peluang memiliki SDM yang berkualitas.
Semakin tinggi kualitas SDM, semakin besar kesempatan untuk
meningkatkan kesejahteraan. Kuatnya kaitan antara pendidikan dengan
SDM dalam mengukur keberhasilan pembangunan SDM suatu negara
diperlihatkan oleh United Nation Development Program (UNDP). 1
2. I. LATAR BELAKANG MASALAH Untuk mengetahui berbagai macam
peranan guru sebagai agen pembelajaran kepada peserta didik guna
meningkatkan dalam proses belajar mengajar. Disamping itu pula, guru
mempunyai pengaruh besar dalam menentukan kualitas dan kuantitas
peserta didik. II. TUJUAN 1. Memotivasi guru untuk lebih berkreasi dan
berinovasi dalam merencanakan, melaksanakan, serta menilai proses dan
hasil pembelajaran. 2. Mendorong guru untuk selalu meningkatkan
kemampuan meneliti, mengkaji, mengevaluasi, mengembangkan
kreativitas, dan inovasi untuk menghasilkan pembelajaran yang bermutu.
3. Menanamkan budaya, minat, bakat dan kebiasaan untuk
5/13/2018 Guru Pembimbing Yang Baik Bagi Siswa Siswi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/guru-pembimbing-yang-baik-bagi-siswa-siswi 17/28
pengembangan hasil kegiatan pengembangan profesi baik lisan maupun
tulisan secara baik dan benar . 4. Menyebarluaskan berbagai pengalaman
guru yang berhasil meningkatkan mutu pembelajaran, sehingga dapat
dimanfaatkan dan dijadikan referensi bagi guru lainnya. BAB II 2
3. PEMBAHASAN GURU SEBAGAI AGEN PEMBELAJARAN Banyak tugas harus
dilaksanakan oleh guru sebagai orang yang sangat berperan dalam dunia
pendidikan. Salah satunya adalah sebagai agen pembelajaran. Guru
sebagai agen pembelajaran berperan memfasilitasi siswa agar dapat
belajar secara nyaman dan berhasil menguasai kompetensi yang sudah
ditentukan. Untuk itu guru yang agen pembelajaran ini perlu merancang,agar proses pembelajaran berjalan lancar, dan mencapai hasil optimal.
Ada empat hal harus dipertimbangkan dalam menyusun rancangan
pembelajaran, yakni: persiapan, pelaksanaan, dan penilaian. Apabila
ketiga hal ini sudah terlaksana, maka satu tambahan yang harus
dipertimbangkan agen pembelajaran adalah melakukan refleksi. Berikut
ini disajikan penjelasan singkat mengenai hal-hal dimaksud. 1. Persiapan,
apa pun pekerjaan kita, apabila kita menginginkan hasil maksimal, maka
kita harus membuat persiapan yang matang. Begitu juga dalam proses
pembelajaran. Seorang guru yang menjadi agen (agen pembelajaran)
tidak akan dapat melaksanakan tugasnya sebagai agen yang baik tanpa
adanya persiapan yang baik pula. Yang perlu dipertimbangkan agen
pembelajaran dalam persiapan ini, terkait dengan kompetensi yang
diharapkan dicapai oleh siswa, ialah bagaimana menyiapkan materi
pembelajaran, fasilitas atau media pembelajaran yang tepat, skenario
pembelajaran apa yang akan diterapkan untuk membantu siswa
mencapai kompetensi, kemudian bagaimana melaksanakan evaluasinya.
2. Pelaksanaan, pelaksanaan pembelajaran seyogianya merujuk pada
persiapan yang sudah ditentukan, meskipun tidak harus kaku. Dengan
merujuk pada persiapan yang sudah ada, tugas guru sebagai agen
5/13/2018 Guru Pembimbing Yang Baik Bagi Siswa Siswi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/guru-pembimbing-yang-baik-bagi-siswa-siswi 18/28
pembelajaran ini akan lebih mudah, dalam kaitannya dengan pencapaian
kompetensi yang harus dikuasai peserta didik atau siswa. Dalam
pelaksanaan pembelajaran, siswa biasanya akan bekerja dengan baik jika
suasana hatinya memang sedang baik. Artinya, siswa akan bekerja secara
maksimal apabila mereka tidak sedang dalam keadaan tertekan. Sebab
itu perlu diciptakan suasana yang menyenangkan. Di samping
menyenangkan, suasana belajar dan pembelajaran harus pula menantang
rasa ingin tahu siswa, memotivasi untuk bekerja terbaik, menginspirasi,
dan mampu mengembangkan kreativitas siswa. 3
4. 3. Penilaian, setiap kegiatan pembelajaran harus diukur hasilnya. Karenaitu agen pembelajaran juga harus melakukan penilaian atas apa yang
dilakukan bersama siswa dalam proses pembelajaran. Tolak ukur dalam
menyusun alat penilaian adalah kompetensi atau tujuan pembelajaran.
Misalnya tujuan atau kompetensinya: siswa mampu menceritakan
Peristiwa 10 November 1945 di Surabaya, maka penilaian yang dilakukan
pun harus tepat. Misalnya masing- masing siswa disuruh bercerita satu
per satu, atau melalui tes tertulis, baik bentuk objektif maupun bentuk
uraian. Jelasnya, teknik dan jenis penilaian tergantung pada kebutuhan,
terserah agen mau pilih yang mana, yang penting memenuhi unsur
validitas dan reliabilitas. 4. Refleksi, refleksi penting dilakukan untuk
tindak lanjut. Apabila dari hasil penilaian diketahui bahwa prestasi siswa
sudah sesuai dengan yang diharapkan, atau siswa sudah mencapai
kompetensi belajar, maka pelajaran di waktu yang akan datang dapat
dilanjutkan ke materi berikutnya. Sebaliknya, apabila dari hasil penilaian
itu diketahui bahwa hasil belum sesuai yang diharapkan, maka agen
pembelajaran dan siswa dapat mendiskusikan mengenai hal-hal yang
membuat siswa belum berhasil. Mungkin pembelajaran harus diulang
untuk seluruh kelas, atau siswa yang sudah menguasai kompetensi dapat
membantu teman-temannya yang belum menguasai kompetensi tadi
5/13/2018 Guru Pembimbing Yang Baik Bagi Siswa Siswi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/guru-pembimbing-yang-baik-bagi-siswa-siswi 19/28
agar dapat menguasainya. Selain itu, refleksi juga berguna untuk
membiasakan peserta didik melakukan introspeksi, mawas diri, menilai
diri sendiri, atau apa pun namanya, sehingga membangun kesadaran
untuk menjadi lebih baik dari waktu ke waktu. Apabila guru sebagai agen
pembelajaran dapat melaksanakan keempat kegiatan (persiapan,
pelaksanaan, penilaian, dan refleksi) dalam setiap proses pembelajaran
secara baik, maka berarti tugas guru sebagai agen pembelajaran ini sudah
berada pada jalur yang benar. Ini akan semakin memudahkan sang agen
dalam mewujudkan cita-citanya menjadi guru profesional, sebagai bagian
dari karakteristik seorang guru yang sukses. Selain keempat hal di atasyang diperlukan untuk menjadi guru yang berkompeten. Guru pun di
tuntut untuk dapat menjadi agen pembelajaran, dibutuhkan juga
beberapa peranan dari seorang agen agar dapat menjalankan tugasnya
dengan profesional dalam pembelajaran. Adapun beberapa peranan guru
dalam proses pembelajaran diantaranya adalah: A. Guru sebagai
Fasilitator 4
5. Dalam konteks pendidikan, istilah fasilitator semula lebih banyak
diterapkan untuk kepentingan pendidikan orang dewasa (andragogi),
khususnya dalam lingkungan pendidikan nonformal. Namun sejalan
dengan perubahan makna pengajaran yang lebih menekankan pada
aktivitas siswa, belakangan ini di Indonesia istilah fasilitator pun mulai
diadopsi dalam lingkungan pendidikan formal di sekolah, yakni berkenaan
dengan peran guru pada saat melaksanakan interaksi belajar mengajar.
Wina Senjaya (2008) menyebutkan bahwa sebagai fasilitator, guru
berperan memberikan pelayanan untuk memudahkan siswa dalam
kegiatan proses pembelajaran. Peran guru sebagai fasilitator membawa
konsekuensi terhadap perubahan pola hubungan guru-siswa, yang
semula lebih bersifat top-down ke hubungan kemitraan. Dalam
hubungan yang bersifat top-down, guru seringkali diposisikan sebagai
5/13/2018 Guru Pembimbing Yang Baik Bagi Siswa Siswi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/guru-pembimbing-yang-baik-bagi-siswa-siswi 20/28
atasan yang cenderung bersifat otoriter, sarat komando, instruksi
bergaya birokrat. Sementara, siswa lebih diposisikan sebagai bawahan
yang harus selalu patuh mengikuti instruksi dan segala sesuatu yang
dikehendaki oleh guru. Berbeda dengan pola hubungan top-down,
hubungan kemitraan antara guru dengan siswa, guru bertindak sebagai
pendamping belajar para siswanya dengan suasana belajar yang
demokratis dan menyenangkan. Oleh karena itu, agar guru dapat
menjalankan perannya sebagai fasilitator seyogyanya guru dapat
memenuhi prinsip-prinsip belajar yang dikembangkan dalam pendidikan
kemitraan, yaitu bahwa siswa akan belajar dengan baik apabila: 1. Siswasecara penuh dapat mengambil bagian dalam setiap aktivitas
pembelajaran 2. Apa yang dipelajari bermanfaat dan praktis (usable). 3.
Siswa mempunyai kesempatan untuk memanfaatkan secara penuh
pengetahuan dan keterampilannya dalam waktu yang cukup. 4.
Pembelajaran dapat mempertimbangkan dan disesuaikan dengan
pengalaman- pengalaman sebelumnya dan daya pikir siswa. 5. Terbina
saling pengertian, baik antara guru dengan siswa maupun siswa dengan
siswa Di samping itu, guru seyogyanya dapat memperhatikan
karakteristik-karakteristik siswa yang akan menentukan keberhasilan
belajar siswa, diantaranya: 1. Setiap siswa memiliki pengalaman dan
potensi belajar yang berbeda-beda. 2. Setiap siswa memiliki tendensi
untuk menentukan kehidupannnya sendiri. 3. Siswa lebih memberikan
perhatian pada hal-hal menarik bagi dia dan menjadi kebutuhannnya. 5
6. 4. Apabila diminta menilai kemampuan diri sendiri, biasanya cenderung
akan menilai lebih rendah dari kemampuan sebenarnya. 5. Siswa lebih
menyenangi hal-hal yang bersifat kongkrit dan praktis. 6. Siswa lebih suka
menerima saran-saran daripada diceramahi. 7. Siswa lebih menyukai
pemberian penghargaan (reward) dari pada hukuman (punishment).
Selain dapat memenuhi prinsip-prinsip belajar dan memperhatikan
5/13/2018 Guru Pembimbing Yang Baik Bagi Siswa Siswi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/guru-pembimbing-yang-baik-bagi-siswa-siswi 21/28
karakteristik individual, juga guru dapat memperhatikan asas-asas
pembelajaran sebagai berikut: 1. Kemitraan, siswa tidak dianggap sebagai
bawahan melainkan diperlakukan sebagai mitra kerjanya 2. Pengalaman
nyata, materi pembelajaran disesuaikan dengan pengalaman dan situasi
nyata dalam kehidupan sehari-hari siswa. 3. Kebersamaan, pembelajaran
dilaksanakan melalui kelompok dan kolaboratif. 4. Partisipasi, setiap
siswa dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan sehingga mereka
merasa bertanggung jawab atas pelaksanaan keputusan tersebut,
sekaligus juga bertanggung atas setiap kegiatan belajar yang
dilaksanakannya. 5. Keswadayaan, mendorong tumbuhnya swadaya (self supporting) secara optimal atas setiap aktivitas belajar yang
dilaksanakannya. 6. Manfaat, materi pembelajaran disesuaikan dengan
kebutuhan dan dapat memberikan manfaat untuk memecahkan masalah-
masalah yang dihadapi siswa pada masa sekarang mau pun yang akan
datang. 7. Lokalitas, materi pembelajaran dikemas dalam bentuk yang
paling sesuai dengan potensi dan permasalahan di wilayah (lingkungan)
tertentu (locally specific), yang mungkin akan berbeda satu tempat
dengan tempat lainnya. Pada bagian lain, Wina Senjaya (2008)
mengemukakan bahwa agar guru dapat mengoptimalkan perannya
sebagai fasilitator, maka guru perlu memahami hal-hal yang berhubungan
dengan pemanfaatan berbagai media dan sumber belajar. Dari ungkapan
ini, jelas bahwa untuk mewujudkan dirinya sebagai fasilitator, guru
mutlak perlu menyediakan sumber dan media belajar yang cocok dan
beragam dalam setiap kegiatan pembelajaran, dan tidak menjadikan
dirinya sebagai satu-satunya sumber belajar bagi para siswanya. Terkait
dengan sikap dan perilaku guru sebagai fasilitator, di bawah ini
dikemukakan beberapa hal yang perlu diperhatikan guru untuk dapat
menjadi seorang fasilitator yang sukses: 6
5/13/2018 Guru Pembimbing Yang Baik Bagi Siswa Siswi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/guru-pembimbing-yang-baik-bagi-siswa-siswi 22/28
7. 1. Mendengarkan dan tidak mendominasi. Karena siswa merupakan
pelaku utama dalam pembelajaran, maka sebagai fasilitator guru harus
memberi kesempatan agar siswa dapat aktif. Upaya pengalihan peran
dari fasilitator kepada siswa bisa dilakukan sedikit demi sedikit. 2.
Bersikap sabar. Aspek utama pembelajaran adalah proses belajar yang
dilakukan oleh siswa itu sendiri. Jika guru kurang sabar melihat proses
yang kurang lancar lalu mengambil alih proses itu, maka hal ini sama
dengan guru telah merampas kesempatan belajar siswa. 3. Menghargai
dan rendah hati. Guru berupaya menghargai siswa dengan menunjukan
minat yang sungguh-sungguh pada pengetahuan dan pengalaman mereka4. Mau belajar. Seorang guru tidak akan dapat bekerja sama dengan siswa
apabila dia tidak ingin memahami atau belajar tentang mereka. 5.
Bersikap sederajat. Guru perlu mengembangkan sikap kesederajatan agar
bisa diterima sebagai teman atau mitra kerja oleh siswanya 6. Bersikap
akrab dan melebur. Hubungan dengan siswa sebaiknya dilakukan dalam
suasana akrab, santai, bersifat dari hati ke hati (interpersonal
realtionship), sehingga siswa tidak merasa kaku dan sungkan dalam
berhubungan dengan guru. 7. Tidak berusaha menceramahi. Siswa
memiliki pengalaman, pendirian, dan keyakinan tersendiri. Oleh karena
itu, guru tidak perlu menunjukkan diri sebagai orang yang serba tahu,
tetapi berusaha untuk saling berbagai pengalaman dengan siswanya,
sehingga diperoleh pemahaman yang kaya diantara keduanya. 8.
Berwibawa. Meskipun pembelajaran harus berlangsung dalam suasana
yang akrab dan santai, seorang fasilitator sebaiknya tetap dapat
menunjukan kesungguhan di dalam bekerja dengan siswanya, sehingga
siswa akan tetap menghargainya. 9. Tidak memihak dan mengkritik. Di
tengah kelompok siswa seringkali terjadi pertentangan pendapat. Dalam
hal ini, diupayakan guru bersikap netral dan berusaha memfasilitasi
komunikasi di antara pihak-pihak yang berbeda pendapat, untuk mencari
5/13/2018 Guru Pembimbing Yang Baik Bagi Siswa Siswi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/guru-pembimbing-yang-baik-bagi-siswa-siswi 23/28
kesepakatan dan jalan keluarnya. 10. Bersikap terbuka. Biasanya siswa
akan lebih terbuka apabila telah tumbuh kepercayaan kepada guru yang
bersangkutan. Oleh karena itu, guru juga jangan segan untuk berterus
terang bila merasa kurang mengetahui sesuatu, agar siswa memahami
bahwa semua orang selalu masih perlu belajar 11. Bersikap positif. Guru
mengajak siswa untuk mamahami keadaan dirinya dengan menonjolkan
potensi-potensi yang ada, bukan sebaliknya mengeluhkan keburukan-
keburukannya. Perlu diingat, potensi terbesar setiap siswa adalah
kemauan dari manusianya sendiri untuk merubah keadaan 7
8. B
. Guru sebagai Motivator Sejalan dengan pergeseran maknapembelajaran dari pembelajaran yang berorientasi kepada guru (teacher
oriented) ke pembelajaran yang berorientasi kepada siswa (student
oriented), maka peran guru dalam proses pembelajaran pun mengalami
pergeseran, salah satunya adalah penguatan peran guru sebagai
motivator. Proses pembelajaran akan berhasil manakala siswa
mempunyai motivasi dalam belajar. Oleh sebab itu, guru perlu
menumbuhkan motivasi belajar siswa. Untuk memperoleh hasil belajar
yang optimal, guru dituntut kreatif membangkitkan motivasi belajar
siswa, sehingga terbentuk perilaku belajar siswa yang efektif. Dalam
perspektif manajemen maupun psikologi, kita dapat menjumpai
beberapa teori tentang motivasi (motivation) dan pemotivasian
(motivating) yang diharapkan dapat membantu para manajer (baca: guru)
untuk mengembangkan keterampilannya dalam memotivasi para
siswanya agar menunjukkan prestasi belajar atau kinerjanya secara
unggul. Kendati demikian, dalam praktiknya memang harus diakui bahwa
upaya untuk menerapkan teori-teori tersebut atau dengan kata lain untuk
dapat menjadi seorang motivator yang hebat bukanlah hal yang
sederhana, mengingat begitu kompleksnya masalah-masalah yang
berkaitan dengan perilaku individu (siswa), baik yang terkait dengan
5/13/2018 Guru Pembimbing Yang Baik Bagi Siswa Siswi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/guru-pembimbing-yang-baik-bagi-siswa-siswi 24/28
faktor-faktor internal dari individu itu sendiri maupun keadaan eksternal
yang mempengaruhinya. Terlepas dari kompleksitas dalam kegiatan
pemotivasian tersebut, dengan merujuk pada pemikiran Wina Senjaya
(2008), di bawah ini dikemukakan beberapa petunjuk umum bagi guru
dalam rangka meningkatkan motivasi belajar siswa 1. Memperjelas tujuan
yang ingin dicapai. Tujuan yang jelas dapat membuat siswa paham ke
arah mana ia ingin dibawa. Pemahaman siswa tentang tujuan
pembelajaran dapat menumbuhkan minat siswa untuk belajar yang pada
gilirannya dapat meningkatkan motivasi belajar mereka. Semakin jelas
tujuan yang ingin dicapai, maka akan semakin kuat motivasi belajar siswa.Oleh sebab itu, sebelum proses pembelajaran dimulai hendaknya guru
menjelaskan terlebih dulu tujuan yang ingin dicapai. Dalam hal ini, para
siswa pun seyogyanya dapat dilibatkan untuk bersama-sama
merumuskan tujuan belajar beserta cara-cara untuk mencapainya. 8
9. 2. Membangkitkan minat siswa. Siswa akan terdorong untuk belajar
manakala mereka memiliki minat untuk belajar. Oleh sebab itu,
mengembangkan minat belajar siswa merupakan salah satu teknik dalam
mengembangkan motivasi belajar. Beberapa cara dapat dilakukan untuk
membangkitkan minat belajar siswa, diantaranya : Hubungkan bahan
pelajaran yang akan diajarkan dengan kebutuhan siswa. Minat siswa akan
tumbuh manakala ia dapat menangkap bahwa materi pelajaran itu
berguna untuk kehidupannya. Dengan demikian guru perlu enjelaskan
keterkaitan materi pelajaran dengan kebutuhan siswa. Sesuaikan materi
pelajaran dengan tingkat pengalaman dan kemampuan siswa. Materi
pelaaran yang terlalu sulit untuk dipelajari atau materi pelajaran yang
jauh dari pengalaman siswa, akan tidak diminati oleh siswa. Materi
pelajaran yang terlalu sulit tidak akan dapat diikuti dengan baik, yang
dapat menimbulkan siswa akan gagal mencapai hasil yang optimal; dan
kegagalan itu dapat membunuh minat siswa untuk belajar. Biasanya
5/13/2018 Guru Pembimbing Yang Baik Bagi Siswa Siswi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/guru-pembimbing-yang-baik-bagi-siswa-siswi 25/28
minat siswa akan tumbuh kalau ia mendapatkan kesuksesan dalam
belajar. Gunakan berbagai model dan strategi pembelajaran secara
bervariasi, misalnya diskusi, kerja kelompok, eksperimen, demonstrasi,
dan lain-lain. 3. Ciptakan suasana yang menyenangkan dalam belajar.
Siswa hanya mungkin dapat belajar dengan baik manakala ada dalam
suasana yang menyenangkan, merasa aman, bebas dari rasa takut.
Usahakan agar kelas selamanya dalam suasana hidup dan segar, terbebas
dari rasa tegang. Untuk itu guru sekali-sekali dapat melakukan hal-hal
yang lucu. 4. Berilah pujian yang wajar terhadap setiap keberhasilan
siswa. Motivasi akan tumbuh manakala siswa merasa dihargai.Memberikanpujian yang wajar merupakan salah satu cara yang dapat
dilakukan untuk memberikan penghargaan. Pujian tidak selamanya harus
dengan kata-kata. Pujian sebagain penghargaan dapat dilakukan dengan
isyarat, misalnya senyuman dan anggukan yang wajar, atau mungkin
dengan tatapan mata yang meyakinkan. 9
10. 5. Berikan penilaian. Banyak siswa yang belajar karena ingin memperoleh
nilai bagus. Untuk itu mereka belajar dengan giat. Bagi sebagian siswa
nilai dapat menjadi motivasi yang kuat untuk belajar. Oleh karena itu,
penilaian harus dilakukan dengan segera agar siswa secepat mungkin
mengetahui hasil kerjanya. Penilaian harus dilakukan secara objektif
sesuai dengan kemampuan siswa masing-masing. 6. Berilah komentar
terhadap hasil pekerjaan siswa. Siswa butuh penghargaan. Penghargaan
bisa dilakukan dengan memberikan komentar positif. Setelah siswa
selesai mengerjakan suatu tugas, sebaiknya berikan komentar
secepatnya, misalnya dengan memberikan tulisan bagus atau teruskan
pekerjaanmu dan lain sebagainya. Komentar yang positif dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa. 7. Ciptakan persaingan dan kerja
sama. Persaingan yang sehat dapat memberikan pengaruh yang baik
untuk keberhasilan proses pembelajaran siswa. Melalui persaingan siswa
5/13/2018 Guru Pembimbing Yang Baik Bagi Siswa Siswi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/guru-pembimbing-yang-baik-bagi-siswa-siswi 26/28
dimungkinkan berusaha dengan sungguh-sungguh untuk memperoleh
hasil yang terbaik. Oleh sebab itu, guru harus mendesain pembelajaran
yang memungkinkan siswa untuk bersaing baik antara kelompok maupun
antar-individu. Namun demikian, diakui persaingan tidak selamanya
menguntungkan, terutama untuk siswa yang memang dirasakan tidak
mampu untuk bersaing, oleh sebab itu pendekatan cooperative learning
dapat dipertimbangkan untuk menciptakan persaingan antarkelompok. Di
samping beberapa petunjuk cara membangkitkan motivasi belajar siswa
di atas, adakalanya motivasi itu juga dapat dibangkitkan dengan cara-cara
lain yang sifatnya negatif seperti memberikan hukuman, teguran, dankecaman, memberikan tugas yang sedikit berat (menantang). Namun,
teknik-teknik semacam itu hanya bisa digunakan dalam kasus-kasus
tertentu. Beberapa ahli mengatakan dengan membangkitkan motivasi
dengan cara-cara semacam itu lebih banyak merugikan siswa. Untuk
itulah seandainya masih bisa dengan cara-cara yang positif, sebaiknya
membangkitkan motivasi dengan cara negatif dihindari. C. Guru sebagai
Inspirator Guru Sebagai inspirator, guru harus memberikan inspirasi bagi
kemajuan belajar siswa. Persoalan belajar adalah masalah utama anak
didik, guru harus dapat memberikan petunjuk bagaimana cara belajar
yang baik. 10
11. Kalau kita mengatakan Profesi Guru itu sebagai Inspirator, barangkali ini
merupakan pernyataan yang terlambat, karena pada hakikat guru
dilahirkan hanyalah untuk menempati ranah pemberi inspirasi. Jika posisi
ini dapat dilakukan maka harapan Andreas Harefa untuk membentuk
manusia pembelajar akan tercapai dengan segera. Inspirator itu
sebenarnya bukan hal yang mudah, karena seorang inspirator itu akan
diteropong khusus oleh orang yang dinspirasi, teropong itu mirip
miscroscop, dapat digunakan untuk memperbesar hingga 10 juta kali
obyeknya. Terkait dengan posisi sebagai inspirator siswa, guru adalah
5/13/2018 Guru Pembimbing Yang Baik Bagi Siswa Siswi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/guru-pembimbing-yang-baik-bagi-siswa-siswi 27/28
sosok yang sanggup menerapkan gagasan cerdas Bapak pendidikan
Indonesia, Ki Hajar Dewantara, 2ING+1TUT [TWO-ING ONE-TUT]. Ing
Ngarsa Sun Tuladha-Ing Madya Mangun Karsa-Tut Wuri Handayani. D.
Guru sebagai Inovator Guru sebagai Inovator, guru berfungsi melakukan
kegiatan kreatif, menemukan strategi, metode, cara-cara, atau konsep-
konsep yang baru dalam pengajaran. sebagai inovator harus mampu
mencari, menemukan dan melaksanakan berbagai pembaharuan di
sekolah. Gagasan baru itu misalnya penggunaan teknologi informasi
dalam pembelajaran. Penggunaan teknologi informasi dalam
pembelajaran maksudnya menggunakan manfaat internet atau intranetsebagai media pembelajaran. Kehidupan selalu mengalami perubahan
sebab kehidupan memang sebuah proses yang dinamis. Dinamisasi pola
kehidupan seringkali jauh melebihi kemampuan adaptasi yang dimiliki
oleh seseorang sehingga seringkali terjadi satu atau beberapa perbedaan
sehingga muncul friksi/ gesekan yang pada akhirnya menjadikan
perbedaan konsep. Dan, anak didik adalah sosok yang belum stabil dalam
segala aspek sehingga setiap kali menghadapi persoalan dalam hidup
atau proses hidup, maka sebuah teladan bagus agar tidak salah dalam
mengambil keputusan. Oleh karena itulah, maka eksistensi guru sebagai
innovator kegiatan, khususnya dalam pola pembelajaran sangat
diperlukan. Kehidupan yang dinamis memberikan konsekuensi logis yang
menuntut setiap orang untuk memberikan sesuatu yang baru sehingga
selalu sejalan dengan perkembangan pola kehidupan. BAB III 11
12. PENUTUP A. KESIMPULAN Guru mempunyai berbagai peranan penting
dalam metode pembelajaran yaitu; sebagai fasilitator, motivator,
inspirator dan inovator untuk mencapai hasil tujuan pembelajaran yang
diharapkan. Guru di sekolah adalah pendidik,tugasnya membimbing dan
mendampingi siswa agar kelak dapat hidup mandiri, Peran guru sebagai
perncana (planner) pada tahap ini melakukan identifikasi masalah yang
5/13/2018 Guru Pembimbing Yang Baik Bagi Siswa Siswi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/guru-pembimbing-yang-baik-bagi-siswa-siswi 28/28
ada dikelas yang akan digunakan untuk kegiatan lesson study dan
perencanaan alternative pemecahannya. B. SARAN Upaya yang sungguh-
sungguh perlu dilaksanakan untuk mewujudkan guru yang profesional:
sejahtera dan memiliki kompetensi. Hal ini merupakan syarat mutlak
untuk menciptakan sistem dan praktik pendidikan yang berkualitas, di
mana pendidikan yang berkualitas merupakan salah satu syarat utama
untuk mewujudkan kemakmuran dan kemajuan