Download - EMB Intro.ppt
Evidence Based Evidence Based MedicineMedicine
FAKULTAS KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNSRIUNSRI
EVIDENCE BASED MEDICINE
EPIDEMILOGIKLINIK
SEBAGAI METODA
Normalitas/Normalitas/AbnormalitasAbnormalitasDiagnosisDiagnosisKekerapanKekerapanRisikoRisikoPrognosisPrognosisPengobatanPengobatanPencegahanPencegahanKausaKausaPerjalanan/Riwayat Perjalanan/Riwayat alamialami
CRITICAL APPRAISAL
GOOD AND VALID EVIDENCE
Give T=the Best to The Patients
biologic onset(patobiology)
Prognostic Factors
Diagnostic test
+ Dx
early diagnosispossible
usual clinical diagnosis •sembuh
•komplikasi•cacad•mati
Risk factors(Causation)
Screening
Clinical TrialsPrevention I
area penelitian
*Clinical TrialsTherapy
Clinical TrialsPrevention II
Diagnostic test
End Points
EPIDEMIOLOGI KLINISEPIDEMIOLOGI KLINIS Batasan epidemiologi klinis adalah studi Batasan epidemiologi klinis adalah studi
mengenai variasi dalam hal luaran mengenai variasi dalam hal luaran (out come)(out come) dan dan perjalanan dari penyakit pada perorangan atau perjalanan dari penyakit pada perorangan atau
kelompok dan sebab dari variasi tersebutkelompok dan sebab dari variasi tersebut. .
Evidence Based Medicine Pendekatan pada pengelolaan pasien yang mengaplikasikan informasi medis dari hasil penelitian yang sahih (The best evidence ) Give T=the
Best to The Patients
Epidemiologi Klinis Penerapan metode epidemiologi dan biostatistika pada diagnosis, terapi dan prognosis pasien
•Evidence-based medicine (EBM) is the conscientious, explicit and judicious use of the current best evidence in making decisions about the care of individual patients (Sackett 1996). EBM bertujuan memperbaiki perawatan EBM bertujuan memperbaiki perawatan
penderita dengan carapenderita dengan cara
Penggunaan yang efisien dan efektif alat Penggunaan yang efisien dan efektif alat diagnosediagnose
Penggunaan Petanda Prognostik yang baikPenggunaan Petanda Prognostik yang baik Penggunaan metoda terapi,rehabilitasi dan Penggunaan metoda terapi,rehabilitasi dan
prevensi yang efektif dan amanprevensi yang efektif dan aman Penyesuaian yang baik sesuai dengan yang Penyesuaian yang baik sesuai dengan yang
dikehendaki penderitadikehendaki penderita
..
ObjectivesObjectives
1.1.Memahami dasar dasar Evidence Based Memahami dasar dasar Evidence Based MediccineMediccine
2. Memahami Health Service 2. Memahami Health Service Research(Penelitian Pelayanan Kesehatan) Research(Penelitian Pelayanan Kesehatan) sebagai sebagai bagian dari Epidemiologibagian dari Epidemiologi
3.3.Memahami batasan penyakit , sakit dan Memahami batasan penyakit , sakit dan resiko yang ditimbulkannya. resiko yang ditimbulkannya.
4.4.Memahami keadaan Normal dan Memahami keadaan Normal dan AbnormalitasAbnormalitas
5.5.Memahami Aplikasi klinis dari RR , RD dan Memahami Aplikasi klinis dari RR , RD dan NNT(Risk Ratio,Risk Difference dan Number NNT(Risk Ratio,Risk Difference dan Number Needed to treat)Needed to treat)
APA PERANAN APA PERANAN EPIDEMIOLOGI KLINIKEPIDEMIOLOGI KLINIK
Epidemiologi klinik merupakan Epidemiologi klinik merupakan metoda dasar dari EBM metoda dasar dari EBM Berupa Berupa aplikasi prinsip dan metode aplikasi prinsip dan metode epidemiologi pada epidemiologi pada permasalahan yang dijumpai permasalahan yang dijumpai dikedokteran klinik dikedokteran klinik
Dasar pendekatan kwantitatif di Dasar pendekatan kwantitatif di KlinikKlinik
..
Pengarahan bentuk interaksi klinisi dan Pengarahan bentuk interaksi klinisi dan
penderitapenderita
Pendekatan lintas sektoral melalui Pendekatan lintas sektoral melalui
keilmuan dasar epidemiologi klinik keilmuan dasar epidemiologi klinik
pada tatanan klinikpada tatanan klinik
Mengembangkan dan menetrapkan Mengembangkan dan menetrapkan metode metode
epidemiologi berdasar pengamatan klinik epidemiologi berdasar pengamatan klinik yang yang
akan menghasilkan kesimpulan yang sahih akan menghasilkan kesimpulan yang sahih (valid)(valid)
Fokus dari epidemiologi klinik Fokus dari epidemiologi klinik adalah isu klinis adalah isu klinis
Normalitas/AbnormalitasNormalitas/AbnormalitasDiagnosisDiagnosisKekerapanKekerapanRisikoRisikoPrognosisPrognosisPengobatan/TerapiPengobatan/TerapiPencegahanPencegahanKausaKausaPerjalanan/Riwayat alamiPerjalanan/Riwayat alami
NORMALITAS & NORMALITAS & ABNORMALITASABNORMALITAS
Last (1995): Last (1995): a) Keadaan yang sesuai dengan variasi a) Keadaan yang sesuai dengan variasi
yang yang ada pada populasiada pada populasib) Normal” adalah indikasi peluang b) Normal” adalah indikasi peluang
yang yang rendah untuk mendapatkan penyakitrendah untuk mendapatkan penyakit
c) Merujuk kepada kurva normal Gauss c) Merujuk kepada kurva normal Gauss
normal adalah bila berada normal adalah bila berada dalam variasi dalam variasi
rata rata ± 2 SDrata rata ± 2 SD
NORMAL SECARA KLINISNORMAL SECARA KLINIS
Normal keadaan yang khas Normal keadaan yang khas pada populasi secara umum pada populasi secara umum Chol Chol 200mg/dl 200mg/dl
Normal dapat dindikasikan Normal dapat dindikasikan keadaan yang tidak memerlukan keadaan yang tidak memerlukan follow up lebih lanjut ataupun follow up lebih lanjut ataupun intervensiintervensi
Normal secara LaboratorisNormal secara LaboratorisBiasanya dipakai interval referensi [±2 Biasanya dipakai interval referensi [±2
SD]SD]KETERBATASANKETERBATASAN
1. Asumsi data berdistribusi normal 1. Asumsi data berdistribusi normal akan akan
tetapi tidak selalau data klinis tetapi tidak selalau data klinis berdistribusi normal.berdistribusi normal.2. Pemilihan ± 2 SD adalah arbitrase 2. Pemilihan ± 2 SD adalah arbitrase mengapa tidak dipilih 90 % atau mengapa tidak dipilih 90 % atau
99 %99 %3. Tidak selalu terdapat hubungan 3. Tidak selalu terdapat hubungan
umum umum antara penyimpangan statistik antara penyimpangan statistik
dengan dengan penyakit di Klinik Anemia dan penyakit di Klinik Anemia dan
gejala gejala kliniknya ,Serum Cholesterol dan kliniknya ,Serum Cholesterol dan
MCIMCI
4. Interval referensi tergantung pada 4. Interval referensi tergantung pada populasi populasi
referensireferensi a) dapat terdapat orang yang sakit a) dapat terdapat orang yang sakit
didalammnya didalammnya b) Tidak seluruh populasi mengikuti test b) Tidak seluruh populasi mengikuti test C) Umur/Sex/Ras berpengaruh terhadap C) Umur/Sex/Ras berpengaruh terhadap
interval interval referensi referensi
5.5. Interval referensi dapat tidak Interval referensi dapat tidak memprediksi abnormalitas secara memprediksi abnormalitas secara akuratakurat
6. Limit interval referensi biasanya tidak 6. Limit interval referensi biasanya tidak tetap bergantung pada jumlah individu tetap bergantung pada jumlah individu pada ekor kurvapada ekor kurva
Diagnosis
Peniliaian hasil suatu diagnostik diekpresikan kedalam bentuk satuan nilai
1.Sensitivitas/Sensitivity 2.Spesifisitas 3.Nilai Prediksi Positif 4.Nilai Prediksi Negatif 4.Likelihood ratio +5.Likelihood ratio –( Likelihood ratio = Ratio kemungkinan )
Nilai Uji Diagnostik tergantung dari Keterandalan (reliability), Kesahihannya (validity)
Relevansinya
SENSITIVITAS adalah suatu kemampuan dari suatu tes yang memberikan hasil positif dalam suatu grup perorangan dengan suatu penyakit (Positif asli).Sensitivitas = Pr (tes + / Dx +) = a/a+cProbabilitas Test Positif +gold Standard positif
SPESIFISITAS adalah kemampuan dari suatu tes yang memberikan hasil negatif dalam suatu grup perorangan tanpa suatu penyakit (Negatif asli).Spesifisitas = Pr (tes - / Dx -) = d/b+dProbabilitas test negatif +gold standard negatif
Nilai prediksi positif atau nama lainnya Positive Predictive Value /Posterior Probability of Positive Value adalah peluang orang yang disaring sebagai positif akan mempunyai penyakit yang diskrining = a/(a+b).Nilai prediksi negatif adalah Peluang orang yang disaring sebagai negatif tidak akan mempunyai penyakit yang diskrining = d /(c+d)
Kreatinin kinase
Infark miokard
Total
Ya Tidak
Positif (>80 IU)
Negatif (<80 IU)
215
15
16
114
231
129
Total 230 130 360
Sensitivitas = 215/230 x 100 = 93,5%Spesifisitas = 114/130 x 100 = 87,7%
NPP = 215/231 x 100 = 93,1 %NPN = 114/129 x 100 = 88,4 %
Pre test prevalen = ( 230/360) = 63.89 %
LR + = ( proporsi + grup pneyakit / Proporsi +Goup bukan penyakit LR + = 0,9348/0,1231 = 7,5938
LR - = ( proporsi - grup pneyakit / Proporsi -Goup bukan penyakit LR - = 0.0652/0,8769 = 0,0743
1. Likelihood ratio test didefinisikan sebagai rasio dari Likelihood Ratio Positif dibandingkan dengan Likelihood ratio negatif
2. Makin tinggi Likelihood ratio test makin effisien kemampuan deskrimasi dari test skrining/Daignostik
LR TEST = LR+/LR- = 7,5938/0,0743 = 102,2
Nilai likelihood ratio dari skrining adalah sama dengan odd ratio.
• pria 55 th, nyeri dada kiri, menjalar
• merokok 2 pak /hari
• T 180/110, gallop +
• kolesterol 358 mg%
• probabilitas (prates) menderita PJK 90 %
• Perlu treadmill???
Hanya kasus yang memerlukan tes diagnostik
tredmil
PJK(angiografi koroner = gold standard)
prob. pascates+
+
-
-
540
1000
360
9
91
549
451
540-----549
=
probab (prates) PJK
(pascates)
+8%
98%
98%
900 100
Sn tredmil 60% dan Sp tredmil 91%
90%
probabilitas menderita PJK dari 90% ke 98%, tidak perlu tredmil
• pria 45 th, nyeri dada kiri-
tidak khas
• merokok 1 pak /hari
• T 120/80
• lab: normal
• probabilitas (prates ) PJK 50 %
tredmil
PJK (angiografi koroner)
prob. pascates
+
+
-
-
300
1000
200
45
455
345
655
300 ----- 345
=
probab (prates) PJK
(pascates)
+37%
87%
87%
500 950
Sn tredmil 60% dan Sp tredmil 91%
50%
•probabilitas
menderita PJK
dari 50% ke 87 %,
•Perlu tredmil
=
=
•Absolute Risk•Risk Difference •Relative Risk•Adjusted Relative Risk•Attributable Risk•Population Attributable Risk•Absolute Risk Reduction (ARR)•Relative Risk Reduction (RRR)•Numbers Needed to Treat (NNT)•Numbers Needed to Harm (NNH)
Ukuran Ukuran Resiko
Apakah A berhubungan dengan B?
•Exposure•Treatment•Program•Process•Characteristic•Behavior
•Effect•Death•Outcome•Cost•Disease
Risk Difference= R.D.Risk Difference= R.D.Perbedaan ResikoPerbedaan Resiko
Risk difference= IRisk difference= IEE - I - ICC
(incidence terpapar) - (incidence (incidence terpapar) - (incidence tidak terpapar)tidak terpapar)
ContohContoh Intervensi : Fosamax; Controls: Intervensi : Fosamax; Controls:
PlaceboPlacebo Outcome: Fraktur KlinisOutcome: Fraktur Klinis IIEE == 11.9 per 100; I11.9 per 100; ICC = 14.7 per 100 = 14.7 per 100 Risk difference = 11.9-14.7 = -2.8 Risk difference = 11.9-14.7 = -2.8
per 100per 100
Relative Risk (RR)Relative Risk (RR)RR = IRR = IEE/I/ICC
(incidence in exposed) / (incidence (incidence in exposed) / (incidence in in
non-exposed)non-exposed) Contoh:Contoh:
Intervensi: Fosamax; Controls: Intervensi: Fosamax; Controls: PlaceboPlacebo
Outcome: Fraktur KlinisOutcome: Fraktur Klinis IIEE == 11.9 per 100; I11.9 per 100; ICC = 14.7 per 100 = 14.7 per 100 RR = 11.9/14.7 = 0.81RR = 11.9/14.7 = 0.81
Interpretasi dari Relative Interpretasi dari Relative RiskRisk
RR = 1RR = 1
RR > 1RR > 1
RR < 1RR < 1
Insiden kelompok terpapar dan Insiden kelompok terpapar dan tidak terpapar(Tidak ada tidak terpapar(Tidak ada Hubungan)Hubungan)
Insiden kelompok terpapar lebih Insiden kelompok terpapar lebih besar dari kelompok tidak besar dari kelompok tidak terpapar.terpapar.
Insiden kelompok terpapar lebih Insiden kelompok terpapar lebih kecil dari kelompok tidak kecil dari kelompok tidak terpapar.(Protektif)terpapar.(Protektif)
Rumus Relatif RiskRumus Relatif Risk
OutcomeYes No Total
ExposureYes a b a + b
No c d c + d
Relative risk = incidence in exposedincidence in nonexposed
Hitunglah Resiko relatif
Heart Disease
Yes No
RegularYes 40 360 400
ExerciseNo 200 1400 1600
RR = I(e) = a/(a+b)I(ne) c/(c+d)
Interpretation:
Penelitian Kasus Kontrol
Hip Fracture(cases)
NoHip Fracture
(controls)
ReceivedHealthPromo
a
Did NotReceiveHealthPromo
c
ReceivedHealthPromo
b
Did NotReceiveHealthPromo
d
Penelitian Kasus Kontrol
Hip Fx(cases)
No Hip Fx(controls)
Promo a b
No Promo c d
Total a + c b + d
Odds Ratio (OR) or Relative Odds (RO) =
Odds that a case was exposed = a dOdds that a control was exposed b c
Hitunglah Odd Ratio
Hip Fx NoHip Fx
Promo 100 200
No Promo 900 800
Odds Ratio = = =
Interpretation:
Hitunglah Odd RatioCHD
Cases Controls
Smokers 120 170
Non-Smokers 80 230
Total 200 400
Odds Ratio =
Interpretation:
Adjusted RiskResiko yang disesuaikan
KegunaanKegunaan
Untuk dapat dibandingkanUntuk dapat dibandingkan
Memperhitungan perbedaan Co-Memperhitungan perbedaan Co-Variate Variate
yang ada yang ada dalam group yang ditelitidalam group yang diteliti
Metoda Penyesuaian/Adjustment
StandarisasiStandarisasiMantel – HaenszelMantel – HaenszelLog-linear modelsLog-linear models
risk modelsrisk models odds modelsodds models rate modelsrate models incidence-time modelsincidence-time models
Adjusted RRMyocardial Infarction
Yes No Total
Education
High School 100 1700 1800
College 60 1140 1200
Oral Contraception
Never 130 2570 2700
1-4 years 5 105 110
5-9 years 10 120 130
10 + years 15 45 60
Total 160 2840 3000
Myocardial Infarction
Crude RR
Adjusted* RR
95% C.I.
Education
High School 1.11 --
College -- --
Oral Contraception
Never -- --
1-4 years 0.98 1.0 (0.9-1.1)
5-9 years 1.60 1.3 (0.9-1.7)
10 + years 5.20 4.1 (2.1-6.1)
*Adjusted for educational status
Adjusted RR
Absolute Risk Reduction Absolute Risk Reduction (ARR)(ARR)
Absolute Risk Reduction (ARR)Absolute Risk Reduction (ARR) adalah adalah perbedaan angka kejadian antara perbedaan angka kejadian antara kelompok kontrol dan kelompok kelompok kontrol dan kelompok perlakuan(control group (CER) dan perlakuan(control group (CER) dan exposure group (EER): ARR = CER - exposure group (EER): ARR = CER - EER.EER.
Example:Example: Perlakuan: Fosamax; Controls: PlaceboPerlakuan: Fosamax; Controls: Placebo Outcome: Fraktur KlinisOutcome: Fraktur Klinis CERCER == 14.7 per 100; EER = 11.9 per 10014.7 per 100; EER = 11.9 per 100 ARR = 14.7-11.9 = 2.8 per 100ARR = 14.7-11.9 = 2.8 per 100
NNTNNT Adalah penderita yang harus Adalah penderita yang harus diobati untuk mengurangi 1 tambahan diobati untuk mengurangi 1 tambahan outcome yang jelek (death, stroke, outcome yang jelek (death, stroke, etc.). etc.).
Perhitungan: NNT = 1/ARR = 1/(2.8%) Perhitungan: NNT = 1/ARR = 1/(2.8%) =35.7 = 36 penderita untuk =35.7 = 36 penderita untuk mengurangi 1 kematian atau efek jelek mengurangi 1 kematian atau efek jelek lainnyalainnya
NNHsNNHs Adalah jumlah penderita yang Adalah jumlah penderita yang harus ditambahkan untuk menimbulkan harus ditambahkan untuk menimbulkan 1 effek buruk (side effect, etc.)1 effek buruk (side effect, etc.)
Number needed to treat= NNTNumber needed to treat= NNT
TERAPI / PENGOBATAN
memilih terapi yang terbaik untuk penderita
1. Menentukan tujuan terapi apakah kuratif, paliatif atau hanya menghilangkan gejala,
2. Memilih terapi yang spesifik apakah memang penderita membutuhkan terapi, apakah terdapat bukti, asal sumber bukti tersebut yang menyatakan bahwa terapi tersebut adalah terapi yang spesifik untuk mencapai tujuan terapi.
3. Menentukan target terapi agar dapat ditentukan kapan menghentikan pengobatan, kapan mengganti dengan obat lain
PERMASALAHAN KLINIS PASIEN
FORMULASI PERTANYAN KLINIS YANG DAPAT DIJAWAB
PENELUSURAN ARTIKEL YANG RELEVANLIBRARY SEARCHINGSOFTWARE
LIST OF ARTIKEL
TELAAH KRITIS ARTIKEL/CRITICAL
APPRAISAL
PEMILIHAN ARTIKEL YANG RELEVAN
KUMPULAN ARTIKEL RELEVAN
APPLYING EVIDENCE/PENERAPAN BUKTI
PICO
HIPERTENSI DENGAN TD DIASTOLIK 110 mmHg
1.Tujuan terapi : Untuk mencegah kerusakan target organ seperti otak, mata, jantung, ginjal, pembuluh darah besar yang dapat menimbulkan kecacatan ataupun kematian dikemudian hari.
2.Pilihan terapi : Obat anti hipertensi berdasarkan uji klinik tersamar ganda.
3.Target terapi : menurunkan tekanan darah sistolik dibawah 90 mmHg
PENENTUAN ARTIKEL YANG COCOK UNTUK RUJUKAN TERAPI
1. Apakah artikel yang dibaca relevan------- baca Abstraknya
Telaah abstract:1.1. Apakah hasil studi cocok dengan dengan kita butuhkan bila ya
lanjutkan bila tidak stop jangan dibaca. 1.2. Apakah permasalahan yang disajikan sering dijumpai pada
praktek anda sehari hari di RS dan intervensi yang dilakukan laik untuk dilakukan bila ya lanjutkan bila tidak stop
1.3. Apakah informasi yang didapat dari artikel tersebut dapat membawa perubahan pada cara perawatan pasien ditempat anda
` pada saat ini. Bila ya lanjutkan bila tidak stop
BiLA ARTIKEL SUDAH RELEVAN MAKA DAPAT DILANJUTKAN KE TAHAP TELAAH KRITIS SELANJUTNYA
VALIDITAS ARTIKEL YANG DIBACA
1. Apakah subjek penelitian di alokasikan secara random bila ya lanjutkan bila Tidak stop atau dapat dikatakan tidak valid
2. Apakah subjek yang diteliti tidak mempunyai kesamaan dengan dengan Subjek ditempat anda bila ya stop bila tidak lanjutkan (tidak aplikabel)
3. Apakah subjek penelitian secara keseluruhan termasuk didalam kesimpulanPenelitian3.1. Apakah follow up lengkap3.2. Apakah subjek dianalisa sesuai pada random alokasinya Beri penjelasan
4. Apakah jenis penelitian single/double/triple blind5. Apakah jumlah kelompok kontrol dan dan perlakuan sama6. Apakah hasil penelitian bermakna dan bila yang dilakukan negatif trial
apakah power of test cukup besar
Untuk tidak terjebak maka bila akan memakai evidence Based Medicine gunakan Cat Nipper yang secara langsung mengarahkan ke literature yang cocok hanya
tinggal melakukan Telaah Kritis PUSTAKA YANG KONVENSIONAL TIDAK BANYAK MENOLONG ATAU KADANG
KARENA TERPAKSA TIMBUL SALAH ARAH
Resume pertanyaan telaah kritis Terapi
1. Apakah alokasi subyek penelitian ke kelompok terapi atau kontrolbetul-betul secara acak? (Validitas)
2. Apakah semua keluaran (outcome) dilaporkan ? (Applicability)
3. Apakah lokasi studi menyerupai lokasi anda bekerja atau tidak ? (Applicability)
4. Apakah kemaknaan statistik maupun klinis dipertimbangkan atau dilaporkan ? (Validitas dan kegunaan (applicabillity).
5. Apakah tindakan terapi yang dilakukan dapat dilakukan ditempat anda bekerja atau tidak ? (Applicability)
6. Apakah semua subyek penelitian diperhitungkan dalam kesimpulan
(Validitas)
Apakah kemaknaan statistik maupun klinis dipertimbangkan atau dilaporkan ? (Validitas dan kegunaan (applicabillity).
STATUS PENDERITA
ADVERSE EVENT RATE
PLACEBO ACTIVE Rx
Kerusakan organ sasaran sebelumnya
.22 0,8
Tanpa kerusakan organ sebelumnya .10 .04
Parameter
Adverse event ratesRelative Risk
Reduction (RRR)
Patients status at entryPlacebo
PActive Rx
A(P – A) = RRR
P
Prior target organ damage .22 .08.22 – 0.8= 64
.22
No prior target .10 0.4.10 – 0.4 = 60 .10
Parameter Adverse event rates Ukuran Resiko
Patients status at entry
PlaceboP
Active RxA
RRRAbsolute Risk
Reduction
Prior target organ damage
.22 .08
64%
.22 - .08 = 14
No prior organ damage
.10 0.460%
.10 - .04 = .06
1. Bila didapat RRR 50% menunjukkan pasti bermakna klinis, akan tetapi sering kali juga RRR 25% dianggap sebagi bermakna
klinis.2. Absolute Risk Reduction (ARR) yaitu dengan mengukur dengan
penurunan probabilitas dengan kelompok kontrol (plasebo) dengan kelompok perlakuan (Active Tx )
kausa kausa == etiologi, patogenesis atau etiologi, patogenesis atau mekanismemekanisme
Kausa memandu pendekatan klinik Kausa memandu pendekatan klinik untuk prevensi, diagnosis dan untuk prevensi, diagnosis dan pengobatan.pengobatan.
banyak faktor banyak faktor yang yang menyebabkan menyebabkan kausa dinamakan web of causation kausa dinamakan web of causation (fletcher RH, 1988)(fletcher RH, 1988)
KAUSA
Tidaklah mungkin untuk Tidaklah mungkin untuk membuktikan hubungan kausal membuktikan hubungan kausal SECARA PASTISECARA PASTI
Hubungan kausa dan efek untuk Hubungan kausa dan efek untuk manusia harus ditetapkan pada manusia harus ditetapkan pada manusia yang utuhmanusia yang utuh
peluang (kesalahan acak) peluang (kesalahan acak) bias (kesalahan bias (kesalahan
sistematik)sistematik)
efek kausa efek kausa efek-efek (perancu)efek-efek (perancu)
kausa efek (kausa dan kausa efek (kausa dan efek)efek)
(Hulley SB, 1988)(Hulley SB, 1988)
ASOSIASI SEMU
ASOSIASI MURNI
ASOSIASI
OXIDATIFLDL
KOLESTEROLTINGGI
M.C.I
1.UMUR2.ROKOK3.OVERWEIGHT4.OLAHRAGA5.GENETIK6.STRESS7.HIPERTENSI8.PERILAKU MAKAN
1.COVARIAT2.CONFOUNDING
ASOSIASISEMU
1.STRATIFIKASI MANTENHAENZEL2.LOGISTIK REGRESSION
ASOSIASIMURNI
ASOSIASI SEMUASOSIASI SEMU
meniadakan asosiasi semu oleh meniadakan asosiasi semu oleh karena karena bias bias ((kesalahan kesalahan sistematiksistematik)) Fase desainFase desain
Tentukan kesesuaian antara subyek, Tentukan kesesuaian antara subyek, prediktor, dan keluaranprediktor, dan keluaran
Fase analisisFase analisisMengumpulkan data tambahan untuk Mengumpulkan data tambahan untuk
mengantisipasi bias potensialmengantisipasi bias potensialMenguji konsistensinya dengan studi Menguji konsistensinya dengan studi
lainnyalainnya
asosiasi murni bukan kausa asosiasi murni bukan kausa efekefek
efek kausaefek kausa Fase desainFase desain
Rencanakan studi longitudinalRencanakan studi longitudinal Dapatkan data urutan riwayat Dapatkan data urutan riwayat
dari variabeldari variabel Fase analisisFase analisis
Pertimbangkan kecocokan Pertimbangkan kecocokan biologisnyabiologisnya
Prognosis adalah suatu prediksi perjalanan penyakit mulai dari awal penyakitnya
Perbedaan antara uji prognostik dengan uji diagnostik uji diagnostik memprediksi adanya suatu penyakit uji prognostik memprediksi keluaran dari suatu penyakit (Hulley SB.1998).
PROGNOSIS
PERBEDAAN PERBEDAAN RESIKO DAN PROGNOSISRESIKO DAN PROGNOSIS
1.1. Resiko memprediksi kejadian-kejadian Resiko memprediksi kejadian-kejadian probabilitas yang rendah, sedangkan probabilitas yang rendah, sedangkan prognosis menggambarkan kejadian yang prognosis menggambarkan kejadian yang relatif sering. (KEJADIAN)relatif sering. (KEJADIAN)
2.2. Untuk resiko dihitung permulaan terjadinya Untuk resiko dihitung permulaan terjadinya sakit. Sedang untuk prognosis dihitung sakit. Sedang untuk prognosis dihitung ragam konsekuensi dari penyakitragam konsekuensi dari penyakit. . (KELUARAN)(KELUARAN)
3.3. Faktor bertambahnya risiko bisa sama atau Faktor bertambahnya risiko bisa sama atau berbeda dengan yang menandai berbeda dengan yang menandai ProgonosisProgonosis(FAKTOR) (FAKTOR)
TanpaPenyakit resiko Prognosis
TimbulPenyakit
Keluaranpenyakit
KematianKecacatan
Kekambuhandll
FaktorResiko
FaktorPrognostis
Di- Bagian Bedah RSMH telah banyak dilakukan tindakan terhadap fraktur tibia dengan memakai IM Nailing akan tetapi pada medical rekord didapatkan beberapa penderita yang harus di-operasi ulang karena tulang tibia yang patah tidak menyatu anda sebagai seorang residen diinstruksikan untuk menggunakan evidence Based Medicine untuk menalaah masalah ini
P.I.C.O
Progonostik faktor apa yang berhubungan dengan peningkatan resiko re-operasi sesudah tindakan terapi operatif fraktur tibia
FORMULASI PERTANYAN KLINIS YANG DAPAT DIJAWAB
PERMASALAHAN KLINIS PASIEN
Search Article with software/lacak artikel dengan perangkat lunak
Pilih tibial fracture (MeSH) and Shaft
Sudah dipilihkan sebanyak 24 artikel sekaligus oleh Software yangBiasanya dengan pilihan terbaik pada urutan pertama
BhandariM.TornettaP. 3rd, Sprague S, Najibi S.Petrisor b.Griffith.L Predictor of reoperation following operative management of fractures of the tibial shaft
Critical appraisalApplying evidence
PEKERJAAN RUMAH KELOMPOK BAGIAN BEDAH KERJAKAN PERMASALAHAN
REOPERASI SHAFT TIBIAL FRACTUREUNTUK DIPRESENTASIKAN PADA SEMINAR EPIDEMIOLOGI KLINIK DAN EVIDENCEBASED
MEDICINE
DENGAN MELAKUKAN TELAAAH KRITIS ARTIKEL
BhandariM.TornettaP. 3rd, Sprague S, Najibi S.Petrisor b.Griffith.L Predictor of reoperation following operative management of fractures of the tibial shaft
PERMASALAHAAN BOLEH DIRUBAH MINTA PETUNJUK PENGAJARPROGNOSTIC
Angka Kematian/KEJADIAN Batasan (dalam persen)
- Kesintasan hidup lima tahun (five year survival)
Pasien yang hidup selama 5 tahun yang dimulai dari beberapa titik dalam perjalanan penyakitnya.
-Kasus kematian (case fatality) Pasien yang mati karena penyakitnya.
- ResponsPasien yang menunjukkan adanya sesuatu kemajuan sesudah mendapatkan intervensi
- Remisi Pasien yang masuk dalam tahap yang penyakitnya tidak lagi dapat dideteksi
- Kekambuhan Pasien yang kambuh penyakitnya sesudah sesuatu interval bebas penyakit.
Angka kejadian yang dipakai untuk menggambarkan prognosis
Prevensi : apakah dengan intervensi penyakit dapat dicegah, apakah deteksi dini dan pengobatan dapat memperbaiki perjalanan penyakit.
Kausa : kondisi apa yang menimbulkan penyakit ? apa mekanisme patogenetik
AFFIRM: Atrial Fibrillation Follow-up Investigation of AFFIRM: Atrial Fibrillation Follow-up Investigation of Rhythm ManagementRhythm Management
ObjectiveObjective
To compare the effects of rhythm control and rate To compare the effects of rhythm control and rate control on mortality in patients with atrial fibrillation and control on mortality in patients with atrial fibrillation and high risk of stroke or deathhigh risk of stroke or death
TRIAL DESIGN -TRIAL DESIGN -
DesignDesignMulticenter, randomized, open, parallel groupMulticenter, randomized, open, parallel group
PatientsPatients4060 patients who had atrial fibrillation that was likely to be recurrent, 4060 patients who had atrial fibrillation that was likely to be recurrent, with other risk factors for stroke or death. Patients with with other risk factors for stroke or death. Patients with contraindications for anticoagulant therapy were excludedcontraindications for anticoagulant therapy were excluded
Follow up and primary endpointFollow up and primary endpointPrimary endpoint: all-cause mortality. Mean 3.5 years follow up. Primary endpoint: all-cause mortality. Mean 3.5 years follow up.
TreatmentTreatment• Rate control:Rate control: >>1 rate-controlling drugs, plus anticoagulant, 1 rate-controlling drugs, plus anticoagulant, oror• Rhythm control:Rhythm control: >>1 antiarrhythmics, plus cardioversion as 1 antiarrhythmics, plus cardioversion as
necessary; anticoagulant encouraged but could be discontinuednecessary; anticoagulant encouraged but could be discontinuedNonpharmacological therapies and changes in pharmacological Nonpharmacological therapies and changes in pharmacological therapy, including crossover between groups, were permittedtherapy, including crossover between groups, were permitted
Age (years)a
Female (%)
Predominant cardiac diagnosis (%)Coronary artery diseaseCardiomyopathyHypertensionValvular diseaseOtherNo apparent heart disease
History of congestiveheart failure (%)
Baseline characteristics
70
39
265515112
23
Overall(n=4060)
70
41
255525113
23
Rate control(n=2027)
70
38
285505112
23
Rhythm control(n=2033)
a Mean
Rate control: data availableDigoxinBeta-blockerDiltiazemVerapamil
Rhythm control: data availableAmiodaroneSotalol
Drugs used in rate and rhythm control groups
1957949915583187
126521
No.
(48.5)(46.8)(29.8)(9.6)
(0.2)b
(0.1)b
(%)
Used drug forinitial therapy
–
Rate control
202714321380935340
202720784
No.
(70.6)(68.1)(46.1)(16.8)
(10.2)(4.1)
(%)
Used drugat any time
126641727619856
1960735612
No.
(32.9)(21.8)(15.6)(4.4)
(37.2)(31.2)
(%)
Used drug forinitial therapy
Rhythm control
203311061008610204
20331277841
No.
(54.4)(49.6)(30.0)(10.0)
(62.8)(41.4)
(%)
Used drugat any time
a A few patients in the rate and a significant number in the rhythm control groups received other antiarrhythmicsb These patients immediately crossed over to the rhythm control group, a protocol violation
RESULTSRESULTS
• No significant difference between rate control and rhythm control No significant difference between rate control and rhythm control groups in:groups in:
— all-cause mortality (25.9 vs. 26.7%, P=0.08)all-cause mortality (25.9 vs. 26.7%, P=0.08)— composite secondary endpoint (death, disabling stroke or composite secondary endpoint (death, disabling stroke or
anoxic encephalopathy, major bleeding, and cardiac arrest)anoxic encephalopathy, major bleeding, and cardiac arrest)— total number of central nervous system events (stroke or total number of central nervous system events (stroke or
hemorrhage)hemorrhage)• Nonsignificant trends were towards reduction of all-cause mortality Nonsignificant trends were towards reduction of all-cause mortality
and CNS events with rate control, compared with rhythm controland CNS events with rate control, compared with rhythm control• Significantly reduced hospitalization in rate control group Significantly reduced hospitalization in rate control group
compared with rhythm control compared with rhythm control • Fewer patients initially assigned to rate control crossed over to Fewer patients initially assigned to rate control crossed over to
rhythm control than crossed from rhythm to rate control (15 vs. rhythm control than crossed from rhythm to rate control (15 vs. 38% at 5 years; P<0.001)38% at 5 years; P<0.001)
RESULTSRESULTS
Years after randomization
Cumulativemortality
(%)
00
1 2 3 4 5
5
10
15
20
25
30
All-cause mortality
–
Rhythm control
Rate control
P=0.08
RESULTSRESULTS
P
Primary endpoint:all-cause mortality
Secondary endpoint:death, disabling stroke, disabling encephalopathy, majorbleeding, and cardiac arrest
CNS eventa
Hospitalization
0.08
0.33
0.93
<0.001
Primary and selected secondary endpoints
310
416
105
1220
No.
(25.9)
(32.7)
(7.4)
(73.0)
(%)
Rate control(n=2027)
356
445
106
1374
No.
(26.7)
(32.0)
(8.9)
(80.1)
(%)
666
861
211
2594
No.
(26.3)
(32.3)
(8.2)
(76.6)
(%)
Overall(n=4060)
Rhythm control(n=2033)
–a Ischemic stroke, or primary intracerebralor subdural/subarachonoid hemorrhage
SUMMARY/KESIMPULANSUMMARY/KESIMPULAN
In patients who had atrial fibrillation and were at high risk for stroke or In patients who had atrial fibrillation and were at high risk for stroke or death, comparison of rate and rhythm control showed:death, comparison of rate and rhythm control showed:
• No significant difference in all-cause mortality, composite No significant difference in all-cause mortality, composite secondary endpoint (death, disabling stroke, disabling anoxic secondary endpoint (death, disabling stroke, disabling anoxic encephalopathy, major bleeding, cardiac arrest) or ischemic strokeencephalopathy, major bleeding, cardiac arrest) or ischemic stroke
• A nonsignificant trend to reduction of all-cause mortality and A nonsignificant trend to reduction of all-cause mortality and stroke with rate controlstroke with rate control
• Reduced hospitalization with rate controlReduced hospitalization with rate control
Crossover to the other control method was lower in the rate control Crossover to the other control method was lower in the rate control groupgroup
Evidence PyramidEvidence Pyramid
Meta-Analysis Meta-Analysis
Systematic Review Systematic Review
Randomized Controlled Trial Randomized Controlled Trial
Cohort studies Cohort studies
Case Control studies Case Control studies
Case Series/Case Reports Case Series/Case Reports
Animal researchAnimal research