Download - Dasar dasar pengawasan
![Page 1: Dasar dasar pengawasan](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082502/55687d13d8b42a3b7b8b54b2/html5/thumbnails/1.jpg)
DASAR-DASAR PENGAWASAN
![Page 2: Dasar dasar pengawasan](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082502/55687d13d8b42a3b7b8b54b2/html5/thumbnails/2.jpg)
Pengertian pengawasanAdalah: fungsi manajemen yang mengukur dan mengkoreksi
semua kegiatan dan memastikan bahwa tujuan dan rencana organisasi tercapai. Berkenaan dg cara-cara membuat kegiatan sesuai dengan rencana. Menunjukkan adanya hubungan yang erat antara perencanaan dan pengawasan. Juga dengan fungsi lainnya (penggorganisasian dan pengarahan / penggerakan).
![Page 3: Dasar dasar pengawasan](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082502/55687d13d8b42a3b7b8b54b2/html5/thumbnails/3.jpg)
Tipe-tipe pengawasan :
1. Pengawasan pendahuluan (feedforward control): Dirancang untuk mengantisipasi masalah/ penyimpangan dari standar /tujuan dan memungkinkan untuk dilakukan koreksi sebelum tahapan kegiatan tertentu diselesaikan. Mendeteksi masalah sehingga dpt mengantisipasi untuk mengambil tindakan sebelum terjadi.
![Page 4: Dasar dasar pengawasan](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082502/55687d13d8b42a3b7b8b54b2/html5/thumbnails/4.jpg)
2. Pengawasan bersamaan kegiatan (concurrent control): dilakukan selama kegiatan masih berlangsung. Karenanya diperlukan kesepakatan syarat dan prosedur yang harus dipenuhi sebelum melanjutkan kegiatan.
3. Pengawasan umpan balik (feedback control): Mengukur hasil-hasil dari suatu kegiatan yang telah diselesaikan. Sebab-sebab terjadinya penyimpangan dari rencana / standar yang telah ditetapkan guna mendptkan tindakan koreksi untuk kegiatan serupa pada masa akan datang. Bersifat historis
![Page 5: Dasar dasar pengawasan](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082502/55687d13d8b42a3b7b8b54b2/html5/thumbnails/5.jpg)
Tahap-tahap dalam proses pengawasan :1. Penetapan standar pelaksanaan:
Standar: Suatu pengukuran yang digunakan sebagai ukuran untuk penilaian hasil.
a. Standar fisik: kuantitas dan kualitasb. Standar moneter: dlm rupiah (biaya, laba)c. Standar waktu: batas waktu pekerjaan.Standar kuantitas: memungkinkan untuk dpt dikomunikasikan dgn anggota organisai.Standar kualitas: lebih sulit dicapai tetapi penting untuk diawasi (standar-standar yang berkaitan dg personalia)
![Page 6: Dasar dasar pengawasan](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082502/55687d13d8b42a3b7b8b54b2/html5/thumbnails/6.jpg)
2. Penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan: Beberapa pertanyaan penting yang dapat digunakan: berapa kali (how often); dalam bentuk apa (what form) dan siapa (who) yang akan terlibat.
3. Pengukuran pelaksanaan kegiatan: Beberapa cara pengukuran: pengamatan; laporan-laporan; metoda-metoda otomatis; inspeksi, pengujian.
4. Perbandingan pelaksanaan dengan standar dan analisa penyimpangan
5. Pengambilan tindakan koreksi melalui:• Mengubah standar mula-mula• Mengubah pengukuran pelaksanaan• Mengubah cara dalam menganalisa penyimpangan
![Page 7: Dasar dasar pengawasan](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082502/55687d13d8b42a3b7b8b54b2/html5/thumbnails/7.jpg)
Pentingnya pengawasan1. Perubahan lingkungan organisasi : adanya
PP, tehnologi & inovasi baru dsb2. Peningkatan kompleksitas organisasi:
Semakin besar organisasi perlu pengawasan yg lebih
3. Kesalahan-kesalahan: yang dilakukan bawahan
4. Kebutuhan manajer mendelegasikan wewenang:diperlukan untuk memeriksa pelaksanaan tugas bawahan
![Page 8: Dasar dasar pengawasan](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082502/55687d13d8b42a3b7b8b54b2/html5/thumbnails/8.jpg)
Karakteristik-karakteristik pengawasan efektif :
1. Akurat : Data tidak akurat, sistim pengawasan dpt keliru mengambil tindakan koreksi bahkan dpt menciptakan masalah baru
2. Tepat-waktu: Evaluasi dan perbaikan harus dilakukan secepatnya
3. Obyektif dan menyeluruh: Informasi mudah dipahami dan bersifat obyektif
4. Terpusat pada titik-titik penugasan strategik: harus terpusat pada bidang-bidang yang paling sering terjadi penyimpangan yang berakibat kerusakan fatal.
![Page 9: Dasar dasar pengawasan](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082502/55687d13d8b42a3b7b8b54b2/html5/thumbnails/9.jpg)
5. Realistik secara ekonomi: menyangkut biaya pengawasan yang lebih rendah.
6. Realistik secara organisasional: 7. Terkoordinasi dengan aliran kerja organisasi:
informasi pengawasan harus sampai pada seluruh personalia yang memerlukan
8. Fleksibel : harus fleksibel untuk memberikan tanggapan/reaksi thd ancaman atau kesempatan yang ada
9. Bersifat sebagai petunjuk dan operasional: pengawasan efektif harus menunjukkan deteksi & tindakan koreksi yang harus diambil
10. Diterima anggota organisasi: mampu mengarahkan pelaksanaan kerja dan mendorong tanggung-jawab.
![Page 10: Dasar dasar pengawasan](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082502/55687d13d8b42a3b7b8b54b2/html5/thumbnails/10.jpg)
Metoda Pengawasan :
1. Pengawasan Non-kuantitatif: Mengawasi keseluruhan (overall) organisasi. Tehnik-tehnik yang digunakan :• Pengamatan• Inspeksi teratur dan langsung• Pelaporan lisan dan tertulis• Evaluasi pelaksanaan• Diskusi antara pimpinan dan bawahan
![Page 11: Dasar dasar pengawasan](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082502/55687d13d8b42a3b7b8b54b2/html5/thumbnails/11.jpg)
2. Tehnik pengawasan kuantitatif :• Anggaran (budget)• Audit • Analisa Break-even• Analisa Rasio: likuiditas; profitabilitas; aktifitas• Bagan / teknik yang berhubungan dengan waktu pelaksanaan kegiatan
seperti PERT (Program Review Technique); CPM (Critical Path Method)