41
BAB III
KAJIAN LAPANGAN
A. Panti Wredha St. Theresia Dharma Bhakti Kasih
1. Lokasi
Kp. Bayan Rt 07/27 Kadipiro, Banjarsari. Telp (0271) 7650467.
2. Sistem Operasional
Berdasarkan dengan jam kerja :
Hari Senin – Sabtu pukul 08.00 – 17.00
3. Fasilitas
4. Interior System
Interior System Keterangan Analisa Penghawaan
Penggunaan
penghawaan alami
kipas angin
Dengan penggunaan penghawaan
buatan maka ruangan akan terasa
nyaman dan cukup dingin, tidak
terlalu mengandung polusi udara
yang masuk dikarenakan letak panti
yang tidak berada di tengah kota
Gambar 18 Panti Wredha St. Theresia Dharma Bakti Kasih
(Sumber : Dokumen Pribadi Maret 2016)
Ruang Sekretariat Kamar VIP 1-3
Bangsal wanita Aula
Ruang Cuci dan jemur Ruang Isolasi
Ruang Doa Ruang Makan
Kapel Ruang Dapur
Bangsal Pria
42
Pencahayaan
Buatan dan Alami Pencahayaan buatan dengan
menggunakan lampu, pencahayaan
alami dengan menggunakan bukaan
atau ventilasi
Akustik
Pemakaian ceiling
internit, dan
penempatan ruang yang
tepat
Peletakan panti yang tepat yaitu
tidak terlalu dekat dengan jalan
sehingga tidak cukup bising
5. Pelaku Kegiatan, Aktivitas, Kebutuhan Ruang, Fasilitas
Pelaku Kegiatan Aktivitas Kebutuhan Ruang Fasilitas
Pengurus Tidur Ibadat Pribadi Makan Mandi Beraktifitas
Ruang Pengurus Kapel R. Makan Kamar Mandi Aula atas & bawah R. Pengakuan Dosa Sakristi
Tempat tidur Almari Meja – Kursi Rak
Pengunjung
1. Lansia Tidur Bersosialisasi Berkarya Bermain Musik Berdoa Makan Masak Olahraga Keperluan Toilet
Kamar tidur/bangsal Ruang Sosialisasi Kamar Mandi Kapel Aula
Kursi Umat Kursi – Meja Rak Display Almari Rak
2. Pendamping
Lansia
Informasi dan registrasi Keperluan Toilet
Kantor Lavatory
Almari Rak Kursi Meja
Tabel 1 Interior System
(Sumber : Data Pribadi dan Pengamatan)
Tabel 2 Pelaku Kegiatan, Aktivitas, Kebutuhan Ruang, Fasilitas
(Sumber : Data Pribadi dan Pengamatan)
43
6. Warna
Warna merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan
suasana suatu ruang karena warna dapat memberi kesan pada setiap
ruangan. Dalam Panti Wredha St. Theresia Dharma Bhakti Kasih ini
warna yang digunakan adalah warna-warna coklat, krem, putih serta bahan
– bahan dari kayu.
7. Furniture
Furniture yang digunakan dalam Panti Wredha St. Theresia Dharma
Bhakti Kasih sebagian besar furniture yang digunakan menggunakan
bahan dari kayu dengan finishing farnish. Serta Furniture yang ada belum
ergonomis dikarenakan memang diarancang tidak khusus bagi lansia
namun hanya memanfaatkan furntiure yang sudah ada.
8. Unsur Pembentuk Ruang
Unsur Pembentuk
Ruang
Jenis Bahan Warna Analisa
Lantai
Keramik Putih polos,
keramik motif,
tegel serta
penggunaan karet
pada setiap ramp
Mudah dibersihkan, namun
licin
Dinding
Plester
Keramik
Finishing cat
Coklat, Krem, dan
Putih serta
keramik motif
Penggunaan plester dapat awet
Ceiling
Enternit Finishing cat putih Terlihat bersih, mudah
pemasangan
Tabel 3 Unsur Pembentuk Ruang
(Sumber : Data Pribadi dan Pengamatan)
44
9. Sistem Keamanan
Belum menggunakan sistem keamanan
B. Gereja St. Antonius, Purbayan, di Surakarta
1. Lokasi
Jl. Arifin No. 1, Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Pasar
Kliwon, Jawa Tengah 57111, Indonesia. Telp (0271) 656636 ; Fax (0271)
636324.
2. Sejarah
Proses pembangunan Gereja Purbayan dimulai oleh Pastor Cornelis
Stiphout, SJ. Yang berkarya di Ambarawa tahun 1905 – 1918. Pada
tanggal 29 Oktober 1905 beliau mendapat izin untuk mengadakan
semacam undian bagi pembangunan Gereja di Surakarta ini. Usaha ini
berhasil. Akhirnya Gereja St. Antonius ini berdiri sejak November 1916
dengan surat pengangkatan tahun 1918 dan menjadi gereja katolik pertama
di kota Surakarta.
Pembangunan Gereja Purbayan ini juga berkat bantuan seorang
donator dari Belanda yang mempunyai devosi kuat kepada St. Antonius
Padua (maka demikianlah nama St. Antonius Padua melekat pada gereja
ini). Sang donatur ini juga membantu pembangunan gereja yang lain yakni
Gereja St. Antonius Muntilan dan Gereja St. Antonius Kotabaru
Jogjakarta. Yang pertama kali dibangun adalah Muntilan Purbayan baru
kemudian Kotabaru.
Gambar 19 Gereja Katolik St. Antonius
Purbayan (Sumber : Dokumen Pribadi Maret 2016)
45
Sebelum gereja berdiri, sudah didirikan sebuah pastoran. Untuk
penyelenggaraan misa pertama kali dilakukan di Pastoran pada tanggal 22
Desember 1907. Pada bulan November 1916 Gereja St. Antonius
Purbayan berdiri dan yang menjadi pastor paroki pertama adalah Pastor C.
Stiphout, SJ. Dengan surat pengangkatan pada tahun 1918.
Tumbuhnya panggilan hidup tidak bisa dilepaskan dari peran pastor
paroki waktu itu yakni Pastor Bartolomeus Hagdorn, SJ. (1931-1936).
Beliau diangkat menjadi pastor paroki pada tanggal 14 Agustus 1931
menggantikan Pastor Koch, SJ. Pastor B. Hagdom, SJ. Banyak membina
kaum muda sehingga menumbuhkan panggilan di kalangan mereka
Gereja St. Yusuf
Gedangan, Semarang
1809
Gereja St. Yusuf
Ambarawa
1896
Gereja St. Antonius Padua
Surakarta 1859 Paroki :
1916
Gereja St. Petrus
Purwosari
1940
Gereja St. Paulus
Kleco
1980
Gereja St. Cornelius
Madiun I
1897
Gereja Regina Pacis
Bedono
1966
Gereja San Inigo
Dirjodipuran
1972
Gereja St. Maria Regina
Purbowardayan
1961
Gereja Hati Kudus
Yesus Sukoharjo
1978
Gereja St. Maria Palur
1996
Bagan 2 Lahirnya Gereja Katolik di Surakarta
(Sumber : Buku Petunjuk Gereja Katolik Indonesia 2005)
46
Bagan 3 Susunan Pengurus Dewan Paroki St. Antonius
(Sumber : Buku Gereja St. Antonius 2015)
47
3. Sistem Operasional
Misa Harian :
Senin-Sabtu : Pukul 05.30 dan 06.15 Jumat Pertama : Pukul 05.30, 06.15, dan 17.00
Misa Sabtu/ Minggu :
Sabtu Sore : Pukul 16.30 dan 18.00 Minggu : Pukul 05.30 , 07.00 , 08.30 , 16.30 , dan 18.00
4. Pelaku Kegiatan, Aktivitas, Fasilitas, Kebutuhan Ruang
Pelaku Kegiatan Aktivitas Kebutuhan Ruang Fasilitas
Romo Paroki Tidur Ibadat Meditasi Pribadi Makan Mandi Beraktifitas Sakramen Tobat Pembaptisan Sakramen Pernikahan
Pastoran Gereja – Panti Imam R. Makan Kamar Mandi Aula atas & bawah R. Pengakuan Dosa Sakristi
Tempat tidur Almari Meja – Kursi Rak
Pengunjung
1. Umat Ibadat Kamar Mandi Sakramen Tobat Membeli Peralatan Rohani Kredit Uang Berdoa
Nave – Bangku Umat Kamar Mandi R. Pengakuan Dosa Aula atas & bawah Toko Buku Devosional Credit Union (CU) Cempaka Taman Doa (Gua Maria)
Kursi Umat Kursi – Meja Rak Display Almari Rak
2. PIA Sekolah Minggu
Ruang PIA
Almari Rak Tikar
3. PIR Rapat Bernyanyi Berkumpul
Ruang PIR Almari Rak Tikar
4. OMK Rapat Bernyanyi Berkumpul
Ruang OMK Almari Rak Tikar
5. Umat yang
Sakit
Berobat Ruang Kesehatan
Berobat
Sekretariat Paroki Memperlancar komunikasi
diantara semua pihak yang
berkaitan dengan segala
Ruang Sekretariat Kursi – Meja Rak Almari
48
macam info di gereja
Tim Keuangan Memanajemen keuangan
dan harta benda paroki
serta mengawasi
pengelolaannya
Ruang Bendahara Kursi – Meja Rak Almari
Pencatat Sipil Mencatat perkawinan
yang telah diresmikan
agama
Ruang Pencatatan Sipil Kursi – Meja Almari
5. Interior System
Interior System Keterangan Analisa
Penghawaan
Penggunaan penghawaan
buatan seperti AC (di
dalam gereja) dan kipas
angin (di semua ruangan
kecuali Kamar mandi)
Dengan penggunaan penghawaan buatan
maka ruangan akan terasa nyaman dan
cukup dingin serta mengurangi polusi udara
yang masuk dikarenakan letak gereja yang
berada di tengah kota
Pencahayaan
Buatan dan Alami Pencahayaan buatan dengan menggunakan
lampu, pencahayaan alami dengan
menggunakan bukaan atau ventilasi
Akustik
Pemakaian dinding batu
bata, ceiling internit, dan
penempatan ruang yang
kurang tepat
Peletakan ruang ibadat/ gereja yang kurang
tepat yaitu terlalu dekat dengan jalan
sehingga masih cukup bising pada saat
melakukan ibadat
Tabel 4 Pelaku Kegiatan, Aktivitas, Fasilitas, Kebutuhan Ruang
(Sumber : Data Pribadi dan Pengamatan)
Tabel 5 Interior System
(Sumber : Data Pribadi dan Pengamatan)
49
6. Warna
Warna merupakan factor yang sangat penting dalam menentukan
suasana suatu ruang karena warna dapat memberi kesan pada setiap
ruangan. Dalam Gereja Khatolik St.Antonius Purbayan ini warna yang
digunakan adalah warna-warna coklat, krem, putih serta bahan – bahan
dari kayu.
7. Furniture
Furniture yang digunakan dalam Gereja St. Antonius Purbayan ini
cukup sederhana dan simple karena sebagian besar furniture yang
digunakan menggunakan bahan dari kayu dengan finishing cat duco.
Gambar 21 Kursi Aula
Gambar 20 Furniture untuk pengakuan dosa
(Sumber : Data Pribadi dan Pengamatan)
Gambar 23 Kotak teks misa
Gambar 22 Furniture kursi untuk nave
(Sumber : Data Pribadi dan Pengamatan)
50
8. Unsur Pembentuk Ruang
Unsur Pembentuk
Ruang
Jenis Bahan Warna Analisa
Lantai
Keramik Putih polos dan
keramik motif
Mudah dibersihkan, terlihat
elegan
Dinding
Plester
Keramik
Panel Kayu
Finishing cat
Coklat, Krem, dan
Putih serta
keramik motif
Penggunaan plester dapat awet
serta penggunaan panel kayu
menimbulkan kesan lebih
hangat serta dapat membantu
meredam suara.
Ceiling
Gypsum Finishing cat putih Terlihat bersih dan elegan
Tabel 6 Unsur Pembentuk Ruang
(Sumber : Data Pribadi dan Pengamatan)
Gambar 25 Furniture di Panti Imam
Gambar 24 Almari di Aula
(Sumber : Data Pribadi dan Pengamatan)
51
9. Sirkulasi Pengunjung
10. Organisasi Ruang
11. Sistem Keamanan
Sistem Keamanan di Gereja St. Antonius Purbayan hanya
menggunakan pos penjagaan.
Bagan 4 Sirkulasi Pengunjung
(Sumber : Data Pribadi dan Pengamatan)
Gambar 26 Organisasi Ruang
(Sumber : Data Pribadi dan Pengamatan)
52
12. Tema
Dari hasil survey yang telah dilakukan, perancangan interior pada
bangunan Gereja St. Antonius Purbayan cenderung mengarah pada kesan
sederhana dan bersih.
Sedangkan pada ruang gereja lebih mengarah pada tema, yang mampu
menonjolkan kesan kekusukan, kesakralan, dan ketenangan sehingga
setiap orang yang berada di dalam ruangan greja mampu merasakan
kehadiran Tuhan di dalam dirinya.
C. Gereja St. Yusup, Gedangan di Semarang
1. Lokasi
Jl. Ronggowarsito, Semarang Utara, Kota Semarang, Jawa Tengah
50227, Indonesia. Telp : (024) 3541624 - 3552252
2. Sejarah
Berawal di sebuah rumah penduduk pada tanggal 1 Agustus 1808,
setelah Semarang dinyatakan sebagai stasi kedua di Nusantara.
Selanjutnya dipilihlah Santi Yusuf sebagai pelindung cikal bakal gereja
tersebut. Tahun berlalu, tetapi tidak ada kemajuan yang berarti. Selain
tidak mempunyai seorang imam pun, stasi semarang tak kunjung memiliki
gedung dan pernah dalam satu kurun waktu memakai Gereja Immanuel
secara bergantian dengan umat protestan.
Menjelang tahun 1870 barulah diperoleh sebidang tanah di Gedangan
yang disebut demikian karena pada masa sebelumnya tanah tersebut
ditumbuhi pohon pisang. Pada tanggal 1 Oktober 1870 diselenggarakan
Gambar 27 Gereja St. Yusup, Gedangan
(Sumber : Dokumen Pribadi Maret 2016)
53
upacara peletakan batu pertama bagi Gereja Santi Yusup. Lima tahun
kemudian, yaitu pada tanggal 12 Desember 1875 gedung yang diarsiteki
oleh W. I. Van Bakel tersebut siap dan diberkati oleh Mgr.Lijen. Inilah
Gereja Katolik pertama di Semarang. Pada Tahun 1976 diadakan
pemugaran besar-besaran atas gedung ini. Pastoran Gedangan didirikan
hampir bersamaan dengan gedung gerejanya karena kemudian stasi
tersebut mempunyai imam.
3. Sistem Operasional
Misa Harian :
Senin-Sabtu : Pukul 05.00
Jumat Pertama : Pukul 05.30 dan 17.30
Misa Sabtu/ Minggu :
Sabtu Sore : Pukul 17.00
Minggu : Pukul 05.00 , 07.00 , 08.30 , 16.30 , dan 18.00
Jam Pelayanan Sekretariat :
Senin - Jumat : Pukul 07.30 – 15.00
Sabtu : Pukul 07.30 – 13.00
Minggu / Hari besar tutup
4. Interior System
Interior System Keterangan Analisa
Penghawaan
Penggunaan penghawaan
buatan seperti AC (di
dalam gereja) dan kipas
angin (di semua ruangan)
Dengan penggunaan penghawaan buatan
maka ruangan akan terasa nyaman dan
cukup dingin serta mengurangi polusi
udara yang masuk dikarenakan letak gereja
yang berada di tengah kota
Pencahayaan Buatan dan Alami Pencahayaan buatan dengan menggunakan
lampu, pencahayaan alami dengan
menggunakan bukaan atau ventilasi
54
Akustik
Pemakaian dinding batu
bata, ceiling internit, dan
penempatan ruang yang
kurang tepat
Peletakan ruang ibadat/ gereja yang kurang
tepat yaitu terlalu dekat dengan jalan
sehingga masih cukup bising pada saat
melakukan ibadat
5. Warna
Warna merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan
suasana suatu ruang karena warna dapat memberi kesan pada setiap
ruangan. Dalam Gereja Khatolik St. Yusup Gedangan ini warna yang
digunakan adalah warna-warna putih serta bahan – bahan dari kayu.
6. Furniture
Furniture yang digunakan dalam Gereja St. Yusup Gedangan sebagian
besar furniture yang digunakan menggunakan bahan dari kayu dengan
finishing farnish.
Tabel 7 Interior System
(Sumber : Data Pribadi dan Pengamatan)
Gambar 29 Untuk Pengakuan Dosa
Gambar 28 Furniture kursi untuk nave
(Sumber : Data Pribadi dan Pengamatan)
55
7. Unsur Pembentuk Ruang
Unsur Pembentuk Ruang Jenis Bahan Warna Analisa
Lantai
Keramik Putih, krem polos
dan keramik
motif
Mudah dibersihkan, terlihat
elegan
Dinding
Plester
Keramik
Panel Kayu
Finishing cat
Putih serta
keramik motif
Penggunaan plester dapat
awet serta penggunaan panel
kayu menimbulkan kesan
lebih hangat serta dapat
membantu meredam suara.
Ceiling
Gypsum Finishing cat
putih
Terlihat bersih dan elegan
8. Sistem Keamanan
Sistem Keamanan di Gereja St. Yusup Gedangan hanya menggunakan
pos penjagaan.
Tabel 8 Unsur pembentuk ruang
(Sumber : Data Pribadi dan Pengamatan)
Gambar 31 Furniture di Panti Imam
Gambar 30 Furniture untuk petugas
(Sumber : Data Pribadi dan Pengamatan)
56
9. Tema
Dari hasil survey yang telah dilakukan, perancangan interior pada
bangunan Gereja St. Antonius Purbayan cenderung mengarah pada tema,
yang menonjolkan gaya gaya gotik. Seperti pada lukisan Triforium yang
merupakan bagian dari interior gaya gotik. Lukisan ini menceritakan Doa
Bapa Kami. Lukisan ini terletak di sebelah kanan dan kiri pada ceiling.
D. Gereja St. Perawan Maria Ratu Rosari Semarang (Gereja Katedral)
1. Lokasi
Jl. Pandanaran No. 9 Semarang, Jawa Tengah, Indonesia. Telp : (024)
8310036
Gambar 32 Lukisan Triforium
(Sumber : Data Pribadi dan Pengamatan)
Gambar 33 Gereja Katolik St. Perawan Maria Rosari
(Sumber : Dokumen Pribadi Maret 2016)
57
2. Sejarah
Bangunan awal Katedral sebelumnya merupakan kantor dinas
kesehatan Belanda yang pada tanggal 26 Januari 1927 area tersebut dibeli
oleh pengurus Gereja untuk digunakan sebagai lokasi Gereja stasi ketiga.
Setelah dirnovasi pada tanggal 9 Oktober 1927, bangunan gereja diberkati
oleh Mgr. Antonius van Velsen. Tahun 1937 diadakan pemugaran dan
perluasan Katedral, seperti tertulis pada Surat Uskup Batavia tanggal 20
Desember 1937 kepada Pater P.C yang menjabat sementara sebagai Kerk-
en Armbestuur.Pada tanggal 9 Agustus 1940 Jawa Tengah diresmikan
sebagai vikarist apostolic dibawah pimpinan Mgr. A. Soegijopranoto,S.J.
selaku uskup agung pertama di Indonesia. Gereja St. Perawan Maria Ratu
Rosario Suci diangkat sebagai Katedral.
3. Sistem Operasional
Misa Harian :
Senin-Sabtu : Pukul 05.30
Jumat Pertama : Pukul 05.30 dan 18.00
Misa Sabtu/ Minggu :
Sabtu Sore : Pukul 17.30
Minggu : Pukul 05.30 , 07.00 , 08.45 , 16.30 , dan 18.15
Jam Pelayanan Sekretariat :
Senin - Jumat : Pukul 08.30 – 19.30
Sabtu : Pukul 08.30 – 12.30 sore Pukul 16.00 – 19.30
Minggu : 09.00 – 11.00 WIB
Setiap Rabu Sore dan Hari besar tutup
4. Pelaku Kegiatan, Aktivitas, Fasilitas, Kebutuhan Ruang
Pelaku Kegiatan Aktivitas Kebutuhan Ruang Fasilitas
Romo Paroki Tidur Ibadat Meditasi Pribadi
Pastoran Gereja – Panti Imam R. Makan Kamar Mandi
Tempat tidur Almari Meja – Kursi Rak
58
Makan Mandi Beraktifitas Sakramen Tobat Pembaptisan Sakramen Pernikahan
Aula atas & bawah R. Pengakuan Dosa Sakristi
Pengunjung
13. Umat Ibadat Kamar Mandi Sakramen Tobat Membeli Peralatan Rohani Kredit Uang Berdoa Untuk Pertemuan
Nave – Bangku Umat Kamar Mandi R. Pengakuan Dosa Aula atas & bawah Toko Buku Devosional Credit Union (CU) Cempaka Taman Doa (Gua Maria) Ruang Rapat Ruang Kevikepan
Kursi Umat Kursi – Meja Rak Display Almari Rak
14. PIA Sekolah Minggu
Ruang PIA
Almari Rak Tikar
15. WKRI Rapat Bernyanyi Berkumpul
Ruang WKRI Almari Rak Kursi - Meja
16. Perpustakaan Membaca Ruang Perpustakaan
Almari Rak Kursi - Meja
17. Umat yang
Sakit
Berobat Ruang Kesehatan
Berobat
Sekretariat Paroki Memperlancar komunikasi
diantara semua pihak yang
berkaitan dengan segala
macam info di gereja
Ruang Sekretariat Kursi – Meja Rak Almari
Tim Keuangan Memanajemen keuangan
dan harta benda paroki
serta mengawasi
pengelolaannya
Ruang Bendahara Kursi – Meja Rak Almari
Pencatat Sipil Mencatat perkawinan
yang telah diresmikan
agama
Ruang Pencatatan Sipil Kursi – Meja Almari
5. Interior System
Interior System Keterangan Analisa
Penghawaan Penggunaan
penghawaan buatan
seperti AC (di dalam
gereja) dan kipas angin
(di semua ruangan
kecuali Kamar mandi)
Dengan penggunaan penghawaan
buatan maka ruangan akan terasa
nyaman dan cukup dingin serta
mengurangi polusi udara yang
masuk dikarenakan letak gereja
yang berada di tengah kota
Tabel 9 Pelaku Kegiatan, Aktivitas, Fasilitas, Kebutuhan Ruang
(Sumber : Data Pribadi dan Pengamatan)
59
Pencahayaan
Buatan dan Alami Pencahayaan buatan dengan
menggunakan lampu, pencahayaan
alami dengan menggunakan bukaan
atau ventilasi
Akustik
Pemakaian dinding batu
bata, ceiling internit,
dan penempatan ruang
yang kurang tepat
Peletakan ruang ibadat/ gereja yang
kurang tepat yaitu terlalu dekat
dengan jalan sehingga masih cukup
bising pada saat melakukan ibadat
6. Warna
Warna merupakan factor yang sangat penting dalam menentukan
suasana suatu ruang karena warna dapat memberi kesan pada setiap
ruangan. Dalam Gereja Khatolik St. Perawan Maria Ratu Rosari ini warna
yang digunakan adalah warna-warna coklat, krem, putih serta bahan –
bahan dari kayu.
7. Furniture
Furniture yang digunakan dalam Gereja St. Perawan Maria Ratu
Rosari ini cukup sederhana dan simple karena sebagian besar furniture
yang digunakan menggunakan bahan dari kayu dengan finishing cat duco.
Pada kursi umat terdapat kursi prioritas untuk kaum difabel, lansia, dan ibu
hamil namun pada bentuk dan segi ergonominya sama dengan kursi yang
digunakan bagi orang biasa.
Tabel 10 Interior System
(Sumber : Data Pribadi dan Pengamatan)
60
Gambar 35 Furniture kursi prioritas
Gambar 34 Furniture kursi umat
(Sumber : Data Pribadi dan Pengamatan)
Gambar 37 Furniture di Sekretariat
Gambar 36 Furniture untuk teks misa
(Sumber : Data Pribadi dan Pengamatan)
Gambar 39 Furniture di Kantor
Gambar 38 Furniture untuk surat
(Sumber : Data Pribadi dan Pengamatan)
61
8. Unsur Pembentuk Ruang
Unsur Pembentuk Ruang Jenis Bahan Warna Analisa
Lantai
Keramik Putih polos dan
keramik motif
Mudah dibersihkan,
terlihat elegan
Dinding
Plester
Keramik
Batu
Panel Kayu
Finishing cat
Coklat, Krem,
dan Putih serta
keramik motif
Penggunaan plester dapat
awet serta penggunaan
panel kayu menimbulkan
kesan lebih hangat serta
dapat membantu
meredam suara.
Ceiling
Gypsum Finishing cat
putih dan hitam
Terlihat bersih dan
proposional
9. Sistem Keamanan
Sistem Keamanan di Gereja St. Antonius Purbayan hanya
menggunakan pos penjagaan.
10. Tema
Dari hasil survey yang telah dilakukan, perancangan interior pada
bangunan Gereja St. Perawan Maria Ratu Rosari cenderung mengarah
pada kesan sederhana dan bersih yang mampu menonjolkan kesan
Tabel 11 Unsur Pembentuk Ruang
(Sumber : Data Pribadi dan Pengamatan)
62
kekusukan, kesakralan, dan ketenangan sehingga setiap orang yang berada
di dalam ruangan greja mampu merasakan kehadiran Tuhan di dalam
dirinya.